SISTEM RESPIRASI
Oleh:
Nama
: NUR AINI
NIM
: 140210102006
Kelompok
: I (Satu)
I.
Judul
SISTEM RESPIRASI
II.
Tujuan
Mengetahui kapasitas vital paru-paru pada manusia
III.
Dasar Teori
Pernapasan merupakan proses pertukaran gas yang berasal
dari makhluk hidup yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada
di lingkungannya. Sedangkan proses perombakan bahan makanan
menggunakan oksigen sehingga diperoleh energi dan gas sisa pembakaran
karbon dioksida (CO2) disebut respirasi. Proses respirasi yang
menggunakan oksigen disebut juga respirasi. Proses respirasi yang
menggunakan oksigen disebut juga respirasi aerob sedangkan respirasi
yang tidak membutuhkan oksigen disebut respirasi anaerob. (Joko waluyo.
2006: 285)
Istilah bernapas, seringkali diartikan dengan respirasi,
walaupun secara harfiah sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda.
Pernapasan (breathing) artinya menghirup dan menghembuskan napas.
Oleh karena itu, bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari
lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam
tubuh ke lingkungan. Sementara, respirasi (respiration) berarti suatu
proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam
sel sehingga diperoleh energi. (Joko waluyo. 2006: 286).
Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang sekali
untuk melakukan beberapa aktivitas. Misalnya saja, mengatur suhu tubuh,
pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan
pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan. (Joko waluyo.
2006: 286).
Respirasi adalah proses mengambil oksigen dari udara dan
mengeluarkan karbondioksida ke udara. Atau respirasi adalah pertukaran
gas oksigen dari udara bebas oleh organism hidup untuk serangkaian
yang
berperan
penting
dalam
proses
pernapasan.
(Doewes,Muchsin.2011:10)
Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam
aktivitas metabolisme khususnya produksi atau perubahan dari energi
kimia yang terikat dalam materi organik menjadi energi siap pakai ( ATP )
dalam sel. Hewan umumnya memiliki organ respirasi yang bermacam
macam tergantung pada habitat dan pola adaptasinya. Selain itu, tingkatan
evolusi juga menentukan macam organ respirasinya. (Agiel. 2010:online)
Secara khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan
CO2 dari dalam dan luar tubuh. Organ ini pada ujungnya merupakan suatu
bentuk membran yang sangat tipis, sehingga memungkinkan pross difusi
antara lingkungan luar dengan dalam tubuh. (Agiel. 2010:online)
Sistem respirasi pada mamalia terdiri atas bagian saluran udara dan
bagian pernafasan. Bagian saluran udara terdiri atas rongga mulut, faring,
larink, trakea, bronki dan bronkioli. Sedang bagian pernafasan terdiri atas
bronkioli respiratori, duktu alveoli dan alveoli. Udara yang dapat
dihembuskan sekuat kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat kuatnya
disebut kapasitas vital paru paru. (Agiel. 2010:online)
Pada prinsipnya, pertukaran gas yang terjadi di jaringan tubuh dan
paru-paru terjadi secara difusi mengikuti perbedaan tekanan. Udara yang
sampai alveoli memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi dan tekanan CO 2
yang lebih rendah dibandingkan dengan darah dalam pembuluh arteri yang
melewati alveoli. Jika tekanan udara 1 atmosfer (760 mmHg), dan volume
O2 adalah 21%, tekanan parsial O2 (PO2) di udara bebas adalah 0,21 x 760
mmHg, yaitu sekitar 160 mmHg. Sementara itu, tekanan parsial CO2
(PCO2) diketahui adalah sekitar 0,23 mmHg. Akibatnya, O 2 dari udara
terletak
di
daerah
leher
didepan
gesekan
pada
saat
paru-paru
mengembang
dan
a.
Pernafasan Dada
Pernapasan
yang
melibatkan
otot
antar
tulang
rusuk.
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada lebih kecil
dari pada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
(Yatim, 1990: 175)
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang
rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rogga dada mengecil, dan tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbondioksida keluar. (Yatim, 1990: 175)
Pernafasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut
dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi
dua tahap yakni sebagai berikut.
1 Fase Inspirasi.
.
Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk. (Agiel. 2010:online).
2 Fase Ekspirasi
.
Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali
ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru
(Agiel. 2010:online).
1500 ml.
d. Volume sisa/residu
Volume udara yang
masih
tersisa
dalam
paru-paru
setelah
e.
paru-
=Vsisa+Kapasitas Vital
(Waluyo,2010:254).
paru
c.
Suhu tubuh : Suhu tubuh turun, oksigen makin butuh banyak untuk
meningkatkan metabolisme.
Faringitis
Bronkitis
Dipteri
SARS
Asma
Emfisema
Kanker paru-paru (Fauzi. 2008:online)
IV.
Metode Penelitian
4.1.
Alat Dan Bahan
4.1.1. Alat
a.
b.
c.
d.
e.
Gelas besar
Botol besar bervolume 5 liter
Pipa plastik ( selang )
Timbangan berat badan
Alat ukur ( mit line )
4.1.2 Bahan
a.
4.2.
Air secukupnya
Langkah Kerja
Membuat skala pada botol besar dari 0 - 0,25 0,5 0,75 1- 1,25 1,5dan seterusnya,gunakan gelas ukur untuk membuat skala
Kelompok
Nama
Umur (th)
Lari-lari
Volume vital
V.
Hasil Pengamatan
VI.
Pembahasan
Dalam praktikum ini, praktikan melakukan percobaan mengenai
sistem respirasi pada manusia. Ada 7 probandus yang diambil dari masingmasing kelompok. Masing-masing probandus memiliki umur yang berbeda, jenis
kelamin yang berbeda, tinggi badan yang berbeda, berat badan yang berbeda, dan
lingkar badan yang berbeda pula.
Saat kita mendengar kata respirasi, maka yang pertama muncul
dibenak kita adalah pernapasan. Pernapasan merupakan suatu proses menghirup
udara yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun,
karena sistem pernapasan oleh susunan saraf otonom.
Paru paru merupakan organ menusia yang berfungsi untuk
melakukan respirasi atau bernafas. Tanpa bernapas, manusia akan mati dalam
hitungan menit. Sel-sel dan jaringan tubuh akan lumpuh karena tidak
memperoleh energi untuk hidup serta beraktivitas. Jadi, ketika kita sedang
menghirup udara, sebenarnya kita berjuang untuk bertahan hidup.
Volume total paru-paru manusia kurang lebih 4500 ml yang
merupakan hasil jumlah dari kapasitas vital dan volume residu. Kapasitas vital
merupakan volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, kurang lebih sebesar 3500 ml.
Kapasitas vital merupakan jumlah dari volume tidal yaitu volume udara
pernapasan biasa yang kurang lebih 500 ml, volume cadangan inspirasi yang
merupakan volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah
bernapas biasa yang besarnya kurang lebih 1500 ml dan volume cadangan
ekspirasi yang merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara
maksimal setelah mengeluarkan napas biasa kurang lebih sebesar 1500 ml. Dan
untuk volume residu atau sisa adalah volume udara yang masih tersisa dalam
paru-paru setelah mengeluarkan napas maksimal yang besarnya kurang lebih
1000 ml. Sehingga apabila ditambahkan, volume total paru-paru akan diperoleh
kurang lebih sebesar 4500 ml. Maka paru-paru manusia mampu menampung
kurang lebih 4500 ml udara.
Percobaan kali ini adalah menentukan kapsitas vital paruparu.Kapasitas vital paru-paru adalah udara yang dihembuskan sekuat kuatnya
setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya. Oksigen yang masuk dan keluar.
melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada
manusia dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
Volume tidal (udara pernapasan biasa) merupakan volume udara yang
diinspirasikan dan diekspirasikan disetiap pernapasan normal, jumlahnya
kira-kira 500 ml.
Volume cadangan inspirasi (udara komplementer) merupakan volume
tambahan udara yang dapat diinspirasikan diatas volume tidak normal dan
ia biasanya sama dengan kira-kira 3000 ml.
Volume cadangan ekpirasi (udara suplementer) merupakan jumlah udara
yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu
ekspirasi tidal yang normal, jumlahnya kira-kira 1100 ml.
Volume sisa (udara residu) adalah volume udara yang masih tersisa didalam
paru-paru setelah kebanyakan ekspirasi kuat. Volume ini rata-rata sekitar
1200 ml. Volume sisa ini merupakan udara yang tidak dapat dikeluarkan
sekalipun bahkan dengan ekpirasi sekuat-kuatnya. Hal ini penting karena ia
menyediakan udara didalam alveolus untuk mengaerasikan darah bahkan
diantara dua siklus pernapasan. Seandainya tidak ada udara sisa,
konsentrasi oksigen dan karbondioksida didalam darah akan naik turun
secara jelas dengan setiap pernapasan, ini tentu akan merugikan proses
pernapasan.
Besar kapasitas vital paru-paru yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu: berat badan, tinggi badan, lingkar dada, umur dan jenis kelamin.
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru. Laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas vital yang
berbeda. Laki-laki memiliki kapasitas vital paru-paru yang lebih besar daripada
mencapai 3100 cc dan setelah probandus melakukan gerak (olah raga) volume
yang dicapai adalah 2000 cc.
Setelah dilakukan pengukuran kapasitas paru-paru, para anggota
kelompok disuruh berlari dan setelah berlari diukur kembali kapasitas vital paruparunya. Ternyata ada yang terjadi peningkatan kapasitas vitalnya dan ada juga
yang menurun. Hal ini terjadi karena orang yang banyak melakukan aktivitas
frekuensi pernapasannya akan semakin meningkat karena akan lebih banyak
memerlukan energi. Dibandingkan dengan orang yang melakukan sedikit
aktivitas, jelas frekuensi pernapasannya akan lebih rendah karena lebih sedikit
memerlukan energi. Sehingga aktivitas tubuh juga mempengaruhi kapasitas vital
paru-paru. Semakin aktif tubuh seseorang maka kapasitas vitalnya semakin besar
pula.
Dari hasil yang kami peroleh di atas, terlihat bahwa kapasitas vital
paru-paru antara individu yang satu dengan individu yang lain berbeda-beda.
Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia, berat badan,
tinggi badan, lingkar dada, serta banyak sedikitnya aktivitas yang dilakukan
seseorang. Tidak hanya itu, sebenarnya ada faktor lain yang mempengaruhi
adanya perbedaan kapasitas vital paru-paru manusia, yaitu jenis kelamin.
Faktor utama yang menyebabkan adanya perbedaan kapasitas vital
paru-paru pada manusia adalah usia seseorang. Apabila pada anak kecil yang
masih berusia 4 tahun, kapasitas vital paru-paru akan lebih kecil dibandingkan
dengan orang dewasa. Kenapa bisa demikian, karena pada saat anak berusia 4
tahun, berat badan, tinggi badan, serta lingkar dadanya masih kecil, sehingga
oksigen yang diperlukan oleh tubuh juga belum begitu banyak. Yang
mengakibatkan kapasitas udara atau kapasitas vital paru-paru juga masih terlalu
kecil.
Semakin banyak aktivitas seseorang, maka kapasitas pernafasan
juga akan semakin meningkat. Semakin bertambahnya usia seseorang, pasti akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan yaitu penambahan
jumlah sel, ukuran, dan volume tubuh. Dengan bertambahnya usia seseorang,
secara otomatis berat badan dan tinggi badan akan bertambah pula.
Bertambahnya berat badan dan tinggi badan pasti jumlah selnya juga kan
berbeda. Dengan naiknya jumlah sel tersebut, secara otomatis jumlah oksigen
yang diperlukan juga akan meningkat sehingga produksi oksigen dalam paruparu juga akan bertambah. Pertambahan udara suplementer itulah yang
mengakibatkan pernapasan antar individu berbeda. Hal ini sesuai dengan teori.
Hasil pengamatan mengatakan bahwa, faktor jenis kelamin ikut
mempengaruhi kapasitas paru-paru. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa
kapaasitas vital antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan, yaitu
kapasitas vital laki-laki cenderung lebih besar dari pada kapasitas vital paru-paru
perempuan, baik dalam keadaan santai maupun dalam keadaan olah raga. Hal ini
sesuai dengan data pengamatan dan teori yang ada.
VII.
Penutup
VII.1
Kesimpulan
Dari praktikum tentang mempelajari pengolongan darah
pada manusia yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu:
respirasi
pengambilan
adalah
oksigen,
suatu
proses
pengeluaran
mulai
dari
karbohidrat
7.2. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, para praktikan
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipraktikan
yang akurat.
Praktikan harus lebih teliti membaca skala
DAFTAR PUSTAKA
Agiel. 2010. Sistem Respirasi.http://www.slideshare.net/agielrodriguez/sistemrespirasi-11855895[ 17 April 2015 ]
Campbell. 1998. Biologi Edisi 9. Jakarta: Erlangga.
Doewes,Muchsin.2011.Kontribusi system respirasi terhadap VO2 maks studi
korelasi
pada
atlel
berbagai
cabang
di
Surakarta.J
respir
2008.
Kelainan
Gangguan
Penyakit
Sistem
Respirasi
LAMPIRAN