Anda di halaman 1dari 31

Metrologi Keahlian Teknik Mesin Dan Alat-

Alat Pengoperasian Mesin

35.1 Pengenalan

Pada bab ini kita akan mendiskusikan mengenai pentingnya metode


pengukuran dan karasteristik dari alat-alat yng digunakan pada industri
produksi masal. Metrology keahlian teknik dapat diartikan sebagai ukuran
dimensi seperti panjang, ketebalan, diameter, kelonjongan, sudut, kedataran,
profil, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, slideway untuk alat mesin (fig.
35.1); komponen-komponennya harus memiliki dimensi, sudut dan
kedataran yang spesifik agar mesin dapat bekerja dengan baik dan dengan
keakuratan dimensi yang diinginkan.

Pada dasarnya, ukuran dibuat setelah alat-alat dibuat terlebih dahulu


yang disebut ‘prosess setelah pemeriksaan. Arti ‘pemeriksaan’ disini adalah
mengecek dimensi yang telah dibuat dan menentukan apakah telah sesuai
dengan demensi yang dapat diterima atau batas toleransi dan sesuai dengan
spesifikasi yang lain. Saat ini, ukuran dibuat bersamaan dengan alat-alat
yang dibuat pada mesin yang kita sebut ‘in-process’,on-line atau real-time-
inspection (pemeriksaan yang dilakukan bersamaan dengan proses
pembuatan). Yang penting dari proses metrology industri produksi masal
adalah batas toleransi diemensi ( yaitu variasi yang diizinkan pada dimensi
alat). Toleransi penting karena berpengaruh pada kesesuaian fungsi dari
produk, dapat digunakan secara bergantian tanpa mengubah fungsinya, dan
biaya produksi. Secara umum, semakin kecil toleransinya, semakin besar
biaya produksinya. Bab ini diakhiri dengan diskusi mengenai batas dimensi
dan sesuai dengan praktek permesinan.
Gambar 35.1 Sayatan melintang pada alat-alat mesin dengan cara slide

35.2 Standard Pengukuran

Sebelumnya kita biasa mengukur sesuatu dengan alat ukur


sederhana, penggaris, yaitu untuk mengukur panjang (biasanya mengukur
garis). Penggaris digunakan sebagai standard pada dimensi yang diukur.
Biasanya, di Ingris, ukuran Inchi dan kaki sudah digunakan, yang
berdasarkan pada bagian tubuh manusia. Sebagai dampaknya, keadaan
seperti ini mengakibatkan berbagai variasi terhadap ukuran panjang satu
kaki.

Di sebagain besar negara di dunia, akan tetapi, ukuran meter telah


digunakan sebagai satuan ukur standard. Awalnya, satu meter disamaartikan
dengan satu per sepeuluh miliar antara jarak kutub utara dan garis ekuator.
Ukuran meter standard sebenarnya adalah jarak antara dua garis yang ditarik
lurus pada batang Platinum-Iridium yang menyanggah sebuah gedung yang
berada di pinggiran kota Paris. Pada tahun 1960, meter telah diresmikan
menjadi 1,650,763,73 gelombang energi suara atau bunyi (dalam keadaan
hampa udara) yang ditandai tanda cahaya orange yang menyala pada
krypton 86 (kondisi gas yang hampir kosong). Presisi dari ukuran tersebut
adalah 1 per 109 . Meter saat ini adalah Standard internasional (SI), baik
dalam pengukuran panjang ataupun standard Internasional. Ukuran dimensi
SI terkecil adalah ukuran nanometer (1nm=10-10m).
Alat ukur yang banyak digunakan dalam metrologi mesin, masing-
masing memiliki kegunaan, resolusi, presisi dan keunggulan tersendiri. Dua
hal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dari qualitas dan tipe dari alat-
alat adalah:

1. Resolusi adalah dimana selisih pada demensi yang diukur oleh alat ukur
dapat terlihat dengan jelas. Contoh : satu meter ukuran yang memiliki
resolusi jauh lebih kecil dari pada micrometer.

2. Presisi( terkadang tidak pasti atau tidak akurat) adalah kadar dimana
alat pengukur mengulang ukuran yang sama pada standard yang sama
juga. Contoh: penggaris alumunium akan memuai (tergantung pada
variasi suhu lingkungan dimana ia digunakan) atau ketika di genggaman,
demikian juga bila berada pada suhu yang lebih tinggi daripada udara
disekelilingnya, yang akan berakibat pada keakuratannya.

Dalam metrologi keahlian mesin, kata-kata ‘perkakas’ dan ‘meteran’


sering digunakan secara begantian. Pengukur suhu sangatlah penting,
terutama pada saat pembuatan alat pengukur keakuratan. Suhu pada saat
pengukuran adalah 200C, dan semua alat-alat disesuaikan pada suhu
tersebut. Yang terpenting dari keakuratan, proses pengukuran, harus berada
pada kondisi lingkungan yang sesuai dan dengan suhu ±0,30C.

Contoh 35.1 Sekilas Sejarah Ukuran Panjang

Banyak standard ukuran panjang yang telah berkembang selama


6000 tahun. Standard yang pernah ada di Mesir sekitar 4000 tahun sebelum
masehi, adalah siku seorang Raja,dimana sama dengan 0,4633 m. satu siku
sama dengan 1,5 kaki( atau 2 jengkal, 6 lebar telapak tangan,atau 24
ketebalan jari). Pada 1101 A.D, King Henry I mendeklarasikan standard baru
yang disebut, yard, (0,9144 m) yang jaraknya dari hidungnya ke ujung ibu
jarinya.
Selama abad pertengahan, hampir setiap kerajaan dan kota membuat
ukuran standard masing-masing-beberapa dengan nama-nama yang sama.
Paa tahun 1528, ahli fisika Prancis J.Fernel mengajukan jarak antara Paris
an Amiens (kota yang terletak 120 km di utara Paris) sebegai gambaran
umum untuk ukuran panjang . Selama abad ke-17, beberapa ilmuan
menyarankan bahwa panjang dari pendalum dapat digunakan sebagai
ukuran standard. Di tahun 1661, arsitek Ingris Sir Christopher Wren
menyarankan sebuah pendulum yang memiliki jarak waktu ½ detik dapat
digunakan sebagai ukuran standard. Ahli matematika Belanda C.Huygens
berpendapat sebuah pendulum yang memiliki panjang sepertiga dari teori
Wren dan yang memiliki jarak waktu 1detik dapat digunakan sebagai
ukuran standard.

Sebagai akhir dari kebingungan dari ukuran panjang, definisi dari


ukuran panjang standard mulai dikembangkan pada tahun 1790 di Prancis
dengan konsep métre ( asal kata Yunani metron, artinya ukur). Sebuah alat
balok dengan panjang satu meter terbuat dari platinum murni dengan tanda
silang pada sebuah persegi dan disimpan di National Archive di Paris.
Duplikat dari alat ini telah dibuat untuk negara-negara lain selama
bertahun-tahun.

Selama tiga tahun dari tahun 1870-1872, komiti internasional


bertemu dan memutuskan ukuran meter standard. Batangan pengukur yang
baru terbuat dari 90% platinum dan 10% iridium dengan bentuk X tanda
silang dan dimensi keseluruhan 20mm x 20mm. Tiga tanda telah diukir
ditiap ujung batangan pengukur. Ukuran standard meter adalah jarak antara
tanda yang ada di tengah sampai tanda yang ada diakhir pengukur,
pengukuran pada suhu 00C. Keakuratan pengukuran saat ini tergantung
pada kecepatan cahaya hampa udara yang dikalkulasi dengan pengalian
gelombang udara dari standard sinar infra merah yang ada pada frekuensi
sinar laser.
35.3 Fitur Alat-Alat Geometri; Alat Ukur Analog Dan Digital

Pada bagian ini, kita akan menguraikan hal-hal yang banyak


digunakan dan fitur yang digunakan dalam praktik permesinan dan dalam
industry prodksi masal.

• Panjang-termasuk semua garis lurus pada dimensi alat

• Diameter-bagian dalam dan luar, termasuk bagian yang berbeda diameter


disepanjang diameter tersebut

• Kebulatan - termasuk dari luar, ukuran lingkar, dan esentrik

• Kedalaman - seperti lubang bor dan kedalaman rongga dan bentuknya

• Kelurusan - tangkai,batangan,tabung

• Kedataran - mesin dan permuakaan dasar

• Kesejajaran - seperti dua tangkai atau slideways pada mesin

• Ketegaklurusan - garis-seperti drat yang dapat di sisipkan kedalam


lempengan datar

• Sudut - termasuk bagian dalam dan luar

• Permukaan - lengkungan pada cetakan, tempaan dan pada bodi mobil.

Banyak keragaman alat dan mesin tersedia untuk mengukur hal


tersebut diatas secara akurat dan cepat dan terus berkembang, karena
keutamaannya dan terus mengikuti perkembangnan pada hal automatis dan
komputerisasi pada pengoperasian industry produksi masal, alat ukur
modern saat ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi alat-
alat mesin produksi. Implementasi dari alat ukur digital dan
perkembangannya pada kelengkapan kebutuhan komputerisasi telah
membawanya kepada teknologi pemenuhan alat-alat yang harus dilengkapi
pada system produksi masal.
Hal ini penting untuk mengetahui manfaat instrumen digital
dibanding alat-alat analog. Hal ini akan sangat jelas perbedaannya bila
dibandingkan dengan pembahasan sebelumnya, alat-alat tradisional yag ada
pada segmen sebelumnya (35.4), keakuratan alat pada instrument analog ,
seperti micrometer (fig.35.2a), bergantung pada keahlian penggunanya
untuk menambahkan dan menyesuaikan ukurannya. Sebaliknya, alat-alat
digital tidak memerlukan keahlian khusus dari penggunanya karena alat-
alat ini akan mengukur secara automatis. Yang terpenting, alat-alat digital
dapat disesuaikan dengan mudah dengan alat-alat lainya (35.2c),termasuk
pada mesin produksi dan pada proses kontrol statistic system(SPC), seperti
yang terdapat pada bab 36.

Gambar 35.2 (a) Micrometer analog. (b) Mikrometer digital dengan jarak 0-1 in
( 0-25mm) dan mempunyai resolusi 50 µin. (1.25µm).
35.4 Metode Pengukuran Tradisional Dan Alat-Alatnya.

Pada bagian ini kita akan mendiskusikan karasteristik dari metode


pengukuran secara tradisional dan alat-alat yang telah digunakan selama
bertahun-tahun dan masih tetap digunakan di banyak dipakai di berbagai
belahan dunia. Bagaimanapun juga, instrument ini terus mengalami
perubahan dan terus berganti dengan yan lebih efisien dan lebih canggih.

35.4.1 Alat Pengukur Garis

Alat ini digunakan untuk mengukur panjang dan sudut.


‘pengukur’ maksudnya adalah tanda yang mengindikasikan jumlah
tertentu.

Pengukur garis (pembaca automatis)

• Mistar: alat yang paling sederhana dan yang paling sering


digunakan untuk membuat ukuran garis lurus adalah penggaris
baja (mistar masinis), batangan, atau dilengkapi dengan angka
pecahan atau decimal. Panjang diukur langsung untuk
mendapatkan keakuratan yang mendekati sempurna yaitu 1mm.

• Jangka Lengkung: instrument ini dapat digunakan untuk


mengukur baik panjang bagian luar maupun bagain dalam. Biasa
disebut juga Jangka Lengkung Vernier. Memiliki penunjuk meter
dan memiliki pendorong jepit. Jangka lengkung digital yang
banyak digunakan saat ini.

• Mikrometer: instrument ini digunakan untuk mengukur


ketebalan diemensi baik dalam maupun luar dari suatu alat atau
perkakas. Micrometer digital biasanya dilengkapi dengan alat
pembaca automatis(fig 35.2b) dalam ukuran metric. Micrometer
juga bisa digunakan untuk mengukur diameter internal dan batas
kedalaman (micrometer mengukur kedalaman, fig 35.3).
landasan pada micrometer dilengkapi dengan bentuk kerucut atau
berbentuk bundar untuk mengukur cekungan, besi pengukur
diameter, dan lempengan pipa tebal penahan.

Gambar 35.3 Micrometer digital pengukur kedalaman

Pengukur garis(alat yang tidak langsung terbaca


hasilnya). Alat-alat ini seperti jangka lengkung dan jangka pembagi
garis yang tidak memiliki angka pengukuran. Alat-alat ini digunakan
untuk memindahkan takaran ukuran ke alat pengukur yang sudah
dilengkapi alat pembaca langsung. Karena berdasarkan fakata yang
ada, mereka harus menggunakan dan bergantung pada alat pengukur
yang memiliki angka pengukur,sebab alat pengukur tradisional
tingkat aksurasinya masih terbatas. . teleskop dapat digunakan untuk
mengukur lubang atau rongga.

Pengukur Sudut

• Busur derajat sudut kemiringan: alat ini dapat langsung dilihat


hasil ukurnya dan sama dengan busur derajat pada umumnya
kecuali yang memiliki elemen penggerak tambahan. Dua bilahnya
pada busur derajat digunakan untuk menempatkan benda yang
diukur, ukuran sudut dapat langsung terbaca melalui skala
derajatnya. Tipe lain dari busur derajat sudut kemirimgan adalah
penggaris siku-siku, alat ayng terbuat dri baja untuk mengukur
sudut 450 dan 900.
• Penggaris sudut kemiringan (penggaris Sinus): mengukur
dengan metode ini berkaitan dengan garis miring (sinus) atau plat
dan menyesuaikan sudutnya dengan menempatkan meteran atau
alat ukur pada permukaan plat. Setelah alat ditempatkan pada
garis sinus, angka indicator mulai memindai permukaan
permukaan yang diukur. Alat ukur (lihat bagian 35.4.4) yang
ditambahkan atau dilepas sesuai dengan kebutuhan hingga
menghasilkan ukuran yang sama antara permukaan atas dan pada
permukaan dasar. Sudut pada alat atau benda lalu di kalkulasi
menggunakan teori relasi trigonometri.

• Surface plate: plat ini digunakan untuk menempatkan alat yang


akan diukur dan instrument pengukurnya. Biasanya terbuat dari
balutan besi atau batu alam(granit) dan sering digunakan pada
metrology permesinan. Surface plate granit banyak di perlukan
karena anti korosi dan nonmagnetic, serta memiliki ketahanan
panas yang rendah, yang meminimalkan distorsi panas.

Perbandingan alat pengukur jarak. Instrument yang


digunakan untuk mengukur perbandingan jarak (disebut juga alat
deviasi) menguatkan dan memberi variasi atau deviasi pada jarak
antara dua benda atau lebih. Alat ini membandingkan dimensi dari
contoh alat yang ada, indicator angka(fig. 35.4). alat ini adalah alat
sederhana yang mengkonversi pemindahan pointer garis lurus ke
pengukur indicator bundar. Indicator di setting pada angka nol pada
posisi tertentu, dan instrument yang akan diukur (internal ataupun
external) didekatkan pada pointer pergerakan pada indicator akan
langsung terbaca pada indicator bundar yang menunjukan angka
akurasi 1µm. juga tersedia indicator dengan mekanisme listrik dan
yang berisi gas dan air yang dapat dengan tepat.
Gambar 35.4 (a) Kebulatan (b) Kedalaman (c) Pengukuran
beberapa bagian dimensi.

Gambar 35.5 Mengukur kelurusan secara manual dengan (a)


ujung pisau mistar (b) Dial indicator

35.4.2 Alat-Alat Pengukur Benda Geometris

Ketegaklurusan. Ketegaklurusan biasanya dapat diukur


dengan menggunakan alat pengukur kemiringan yang terbuat dari
kayu maupun metal atau dengan indicator angka (fig 35.).
autocollimator (menyerupai teleskop dengan lampu yang menyala
berkedip dari objeknya) yang digunakan untuk mengukur akurasi
kelurusan pada permukaan datar. Cahaya laser kini banyak
digunakan untuk meluruskan elemen mesin-mesin yang terpisah
pada saat pemasangan komponen mesin.

Kedataran. Kedataran dapat diukur dengan mesin


menggunakan surface plate(alas dasar) atau dengan indicator angka.
Metode ini bisa digunakan untuk mengukur ketegaklurusan yang
artinya dapat juga diukur menggunakan kotak presisi baja.
Metode lain untuk mengukur kedataran adalah
interferometri, yang menggunakan alat optic datar. Alat ini semacam
piringan kaca atau piringan sekring kwarsa dengan alas datar yang
sejajar, yang diletakkan pada permukaan kerja. (fig. 35.6a). saat
lampu monokromatik menyala (setara dengan satu gelombang udara)
yang menandakan permukaan sudah pada sudutnya, permukaan
optik memecah cahaya menjadi dua bagian, nampak seperti berkas
yang terang dan gelap bila dilihat dengan mata telanjang(fig 35.6b).
bagian tepi yang nampak berhubungan dengan jarak antara dua
permukaan alat dan permukaan bawah dari alas permukaan optik (fig
35.6c). akibatnya, alas alat tersebut (yang mana, salah satu sisi dari
dua permukaan tersebut adalah nol)tidak akan terpecah menjadi
pendar cahaya terang dan bagian tepi tersebut tidak akan tampak.
Ketika permukaannya tidak datar, bagian tepinya akan melengkung
(fig 35.6d). Metode interferometrik juga dapat digunakan untuk
mengamati gurutan dan permukaan tekstur( fig 35.6e).

Difriksi kisi terdiri dari dua alas optic kaca datar yang
berbeda panjang dengan jarak berdekatan sejajar pada
permukaannya. Jeruji pada kaca yang lebih pendek adalah yang
palling miring. Hasilnya, pinggiran yang mengganggu akan terlihat
ketika dilihat dari sudut kaca yag lebih panjang. Posisi pinggiran
tergantung pada posisi dari dua set kacanya. Dengan peralatan yang
lebih modern dan menggunakan alat elektronik serta sensor
potoelektrik, resolusi dari 2.5µm dapat diperoleh dengan jeruji 40
lines/mm.

Kebulatan. Fitur ini biasanya dijelaskan seperti deviasi dari


bentuk bulat yang sesunggunya( dalam matematika sama dengan
lingkaran.) istilah kelonjongan (tidak terlalu bulat) dapat dilihat
dengan jelas pada benda(fig. 35.7a) berbeda sama sekali dengan arti
kata kebulatan itu sendiri. Bulat yang sebenarnya adalah yang
memiliki fungsi seperti penggerak tungkai, pendorong, penghisap,
silinder dan menggerak ball bearing.

Gambar 35. (a) interferometri metode untuk mengukur kedataran menggunakan


alat optik datar (b) bagian tepi pada kedataran, permukaan miring (c)
Bagian tepi pada permukaan dengan dua kemiringan catatan: semakin
besar kemiringan, semakin dekat dengan bagian tepi permukaan (d)
Kurva pola-pola pinggir menunjukkan lekukan pada permukaan benda
kerja (e) Pinggir menunjukkan pola goresan di permukaan

Metode pengukuran kebulatan dibagi menjadi dua bagian:

1. Benda bulat diletakkan pada V-blok atau ditengah (fig 35.7b dan
c) dan diputar sementara angka indicator mengukur pada
permukaan bendanya. Setelah selesai, selisih maksimum dan
minimumnya dapat terbaca. Selisih tersebut disebut Total
Indicator Reading(TIR), pembaca indicator total, atau full
indicator movement( indikator hasil keseluruhan atau total). Cara
ini juga dapat di pakai untuk mengukur ketegaklurusan(persegi)
di ujung tinggi mesin, seperti yang terlihat pad fig. 23.1e.
Gambar 35.7 (a) ilustrasi skematis dari kebulatan luar (b) v block dan dial
indicator (c) Bagian bulat ditunjang pada pusat sebuah rotasi (d)
Goresan melingkar

2. Pada pencetak bentuk lingkaran, benda diletakkan pada platform


dan kebulatan akan terukur dengan memutarkan platform(fig.
35.7d). sebaliknya, alat kontrolnya dapat dirotasi pada benda yang
tak bergerak untuk mengukurnya.

Profile. Bisa diukur dengan (a) membandingkan permukaan


dengan templet atau dengan fillet untuk mencocokkannya dan (b)
dengan menggunakan indicator angka atau alat semacamnya. Cara
terbaik, bagaimanapun adalah dengan menggunakan alat yang lebih
canggih seperti yang akan didiskusikan pada bagian 35.5.

Penggulir Drat dan gigi persneling. Penggulir dapat diukur


dengan berbagai alat jenis yang tersedia yang dapat dibandingkan
dengan alat ukur penggulir biasa dan alat ukur penggulir dengan
ukuran standard. Beberapa alat menggunakan busi, penggerak
sekrup, mikrometer dengan ujung cone, kerucut, dan snap gage.
(liahat bagian 35.4.4) dengan landasan pada drat.gigi persneling
dikukur dengan (a) alat yang sama dengan indicator angka,(b) jangka
lengkung(fig. 35.8a), dan (c) menggunakan penjepit (pin) atau bola
dengan berbagai ukuran diameter(fig 35.8b). alat-alat canggih
termasuk proyeksi optik dan mesin pengukur koordinat.

35.4.4 Gages
Pada bab ini akan menjelaskan tentang beberapa alat ukur
yang umum dan yang memiliki bentuk sederhana dan tidak dapat
diklasifikasikan sebagai alat perkakas.

Gambar 35.8 (a) sebuah kaliper gigi-gigi dan (b) Pin atau bola
dan micrometer.

Gambar 35.9 Sinar proyektor model bangku countour horisontal


dengan diameter layar 16-in dengan 150 W iluminasi
halogen tungsten

Pengukur balok/blok. Alat ini umumnya berbentuk persegi,


persegi panjang atau berbentuk bulat dengan berbagai ukuran.
Fungsi umumnya, terbuat dari lelehan atau pres dari campuran baja.
Pengukur yang baik terbuat dari karbit ceramic(zirkonium) dan
kromium—tidak seperti baja, bahan-bahan tersebut tidak berkarat.
Akan tetapi bahan-bahan tersebut mudah rapuh dan harus hati-hati
menggunakannya. Pengukur ini memiliki kedataran hinnga 1,25µ.
Suhu lingkungan harus tetap terkontrol pada saat pengunaan untuk
mengukur presisi yang tinngi.

Alat pengukur fix. Alat ini adalah replica dari bentuk


sebenarnya dari benda yang akan diukur. Meskipun alat ini mudah
diaplikasikan dan murah, alat ini hanya dapat mengindikasi apakah
benda yang diukur terlalu besar atau terlalu kecil jika dibandingkan
dengan ukuran standard yang ada.

• Plug gage biasanya digunakan untuk lubang (fig. 35.10a dan b).
Alat yang bergerak biasanya lebih kecil daripada yang untuk
bergerak dan memiliki dimensi lebih kecil daripada diameter dari
alat itu sendiri. Alat yang bergerak tidak masuk kedalam lubang.
Dua alat diperlukan untuk mengukurnya, meskipun mungkin
kedua alat tersebut sama-baik pada ujung yang berlawanan atau
pada satu sisi ujung di dua step.(step-type gage). Alat seperti ini
juga dapat digunakan untuk mengukur bagian dalam taper
(dengan indikasi adanaya kelonggaran atau celah antara deviasi
dan gage), penyanggah dan dan baut( dimana alat yang bergerak
harus memutar pada lubang baut).

• Ring gage (fig 35.10c) digunakan untuk mengukur tungkai dan


yang benda bulat. Pengukur baut cincin dpergunakan untuk
mengukur bagian luar baut. Fitur alat Penggerak danTidak
bergerak pada penggunan alat ini diidentifikasikan dengan tipe
kartel pada bagain luar diameter cincin.
Gambar 35.10 (a) alat pengukur lubang dengan GO dan bukan GO
(b) alat pengukur dengan GO dan bukan GO pada satu
ujung (c) Alat pengukur lingkaran permukaan batang bulat

• Snap gage(fig. 35.10d) digunakan untuk mengukur dimensi luar.


Alat ini dibuat agar dapat menyesuaikan dengan permukaan yang
memiliki dimensi berbeda-beda. Salah satu bagain permukaannya
dapat diset pada selisih gap dari bagain yang lain, dengan
demikian membuatnya menjadi alat satu kesatuan-unit Penggerak
dan Tidak bergerak.

Pengukur udara. Pengoperasian dasar dari alat ini (pengukur


pnumatik) terlihat pada fig. 53.11a. lubang udara memiliki dua
lubang atau lebih, khususnya diameter 1.25mm, dengan member
tekanan(disuplai dari garis tekanan constant)keluar. Semakin kecil
gapa ntara gage dan lubang, semakin sulit udara untuk keluar, dan
oleh karena itu, semakin tinggi tekanan semakin berbalik
tekanannya. Tekanan yang berbalik (yang ditandai dengan indikasi
dari pengukur tekanan) menyesuaikan untuk mengukur dari berbagai
dimensi pada lubang.

Alat pengontrol udara ini dapat dirotasi selama digunakan


untuk mengindikasi dan mengukur berbagai sisi dari lubang yang
tidak berbentuk bulat. Diameter luar dari benda (penjepit dan
tungkai) dapat pula diukur ketika penyumbat udara mengelilingi
benda. Khususnya dimana ring tidak dapat digunakan, gagang benda
berbentuk garpu(dengan kondisi lubang angin pada posisi ujung)
dapat dipergunakan (fig. 35. 11b). variasi bentuk dari kepala
pengukur udara dapat dipersiapkan untuk aplikasi khusus pada fitur-
fitur geometri tertentu seperti yang berbentuk kerucut sperti fig.
35.11c.

Pengukur udara mudah digunakan dan resulusinya mencapai


0,125 µm. bila tingkat kekasaran permukaan terlalu tinggi, alat
pembacanya mungkin tidak cukup akurat. Suplai tekanan udara
harus dibersihkan dan dikeringkan untuk hasil terbaik. Tapi tidak
berarti permukaannya harus bersih dari debu karena udara akan
membersihkannya. Pengukur udara yang tidk terkontaminasi dan
bertekanan rendah memiliki keuntungan untuk tidak mengalami
distorsi atau kerusakan pada bagian yang diukur, seperti yang bisa
terjadi pada mesin pengukur- dengan demikian akan mengalami
error.35.

Gambar 35.11 (a) Ilustrasi skematik dari prinsip alat pengukuran udara
35.5 Alat-alat dan mesin pengukur modern

Kita akan memulai dengan penjelasan dan karasteristik dari alat-alat


modern karena alat-alat tersebut lebih akurat disbanding yang tradisional
seperti micrometer, jangka lengkung, indicator angka dan busr derajat.

Pengukur elektronik. Berbeda dengan yang menggunakan system


mekanis, alat ini mensensor pergerakan dari pointer melalui perubahan yang
ada pada kekuatan listrik dari tegangan alat, arus masuk atau besarnya arus.
Dengan demikian signal elektronik dikonversi dan muncul pada display
digital sebagai persamaan dimensi yang akan langsung terbaca. Pegangan
alat elektronik untuk mengukur diameter lubang seperti pada fig 35.12.
ketika tuasnya diputar, alat tersebut dapat dimasukkan pada lubang, dan
diameter lubang akan langsung terbaca. Fig.35.13 adalah alat mikroprosesor
elektronik digunakan untuk mengukur panjang vertical.

Alat electronic yang banyak di gunakan adalah Linier-Variable


Differential Transformer (LVDT), yang digunakan secara luas untuk
mengukur kecilnya pergeseran yang ada. Alat ini dilapisi CVD(chemical
vapor deposition) yangt memiliki ketahanan cukup baik terhadap baja atau
karbitan tungsten dan juga tahan terhadap bahan-bahan kimia.

Meskipun lebih mahal disbanding peralatan lainnya, pengukur


elektronik memiliki kenunggulan pada penggunaannya, hail yang cepat,
pembaca digital, sedikit human error, memiliki banyak fungsi, dan dapat
digunakan bersamaan dengan system mikroprosesor dan komputerisasi.
Gambar 35.12 lat Pengukuran elektornik pada pengukuran diameter
lubang

Micrometer Laser. Instrument ini, sinal lasernya memindai pada


bagian yang diukur (fig. 35.14), biasanya pada rata-rata 350 kali per derik.
Micrometer laser memiliki resolusi hingga 0,125 µm. laat ini cocok tiak
hanay untuk benda yang tidak bergerak tapi juga untuk benda bergerak,
yang berputar, atau benda yang bergetar,sama baiknya dengan banda
bergerak dengan kecepaan cepat. Karena tidak bersentuhan langsung denan
bendanya, alat ini juga dapat mengukur benda yang suhunya meningkat atau
dengan arti lain sangat felksibel untuk diukur. Sinar laser sangat bervariasi
(seperti memindai), menghasilakan titik seperti awan(point cloud) yang
menggambarkan permukaan benda. Titik-titik tersebut seperti bayangan
atau CCD untuk benda yang bergerak pada saat produksi. Micrometer laser
tersediadala berbagai fitur dan kapasitas. Dapat dioperasikan secara manual
atau dihubungan pada computer dan unit proses statistic.
Gambar 35.13 Sebuah alat ukur elektronik panjang- vertikal
dengan resolusi 1 µm

Gambar 35.14

Interferometer Laser. Teknik ini digunakan untuk mengecek dan


menyesuaikan peralatan mesin untuk berbagai fitur geometri selama proses
asembling. Alat inni memiliki keakuratan yang lebih baik dibandingkan
dengan perkakas lain atau indicator angka. Alat ini juga digunakan untuk
mengganti posisi error secara automatis pada mesin pengukur koordinat dan
mesin control kompurer numerik.
Pengukur panjang Photoelektrik digital. Alat ini merupakan
instrument yang dapat mengukur seluruh dimensi, ketebalan, kedalaman
pada bagian benda. Jarak resolusi mencapai 5 hingga 0,01 µm.

35.5.1 Mesin Pengukur Koordinat.

Schematic dapat terlihat pada fig 35.1a, alat pengukur


koordinat (coordinate-measuring mesin,CMM) pada dasrnya teriri
dari platform pada benda yang akan diukur yang diletakkan dan
digerakkan sesarah atau memutar (fig.35.15b;fig. 25.6). alat
pemeriksanya diletakkan pada head (dapat digerakkan keberbagai
arah) dan merekam semua ukuran. Pemeriksa taksis muncul, dan
proses pengamatan lainnya juga berlangsung, laser (fig 35.15c),dan
pengamat lainnya yang nontaksis. Mesin pengukur koorbinat untuk
menginspeksi bagian-bagian tertentu seperti pada fig. 35.15d. Alat
ini memiliki banyak fungsi dan dapat mencatat ukuran profil yang
kompleks hingga resolusi (0,25 µm
) dan dengan kecepatan tinggi. Dirancang dengan kaku dan tidak
rata untuk menahan efek dari lingkungan pada saat pengerjaan
manufacturing seperti suhu dan getaran. Alat-alat ini juga dapat
direkatkan pada perkakas mesin untuk keefisienan inspeksi dan
memberi feedback dengan cepat, cara ini, proses parameter dikoreksi
sebelum alat selanjutnya dibuat. Meskipun CMM berukuran besar
mahal, kebanyakan mesin dengan alat pengamat sentuh dan control
computer penggerak tiga dimensi tersedia di pertokoan kecil dan
harganya tidal lebih dari $20.000.
Gambar 35.15 (a) Ilustrasi skematis dari mesin pengukur
koordinat (b) Pemerikasaan dengan sinyal sentuhan
(c) contoh-contoh pemerikasaan laser

Contoh 35.2 CMM untuk badi mobil

CNC CMM berukuran besar dan horizontal dipergunakan


untuk mengukur seluruh dimensi pada bodi mobil (fig 35.16). mesin
ini memiliki ukuran range 6 m x2.4 m(t) dan resolusi 0,1 µm.
sistemnya dilengkapi dengan suhu kompesasi antara 160C hingga
260C untuk menjaga keakuratan ukurannya. Untuk keefisienan
pengukuran, mesin ini dilengkapi dengan dua head trigger pengamat
sentuh yang mengontrol secara simultan dan memiliki pergerak tiga
dimensi. Kecepatan pengukuran adalh 5 mm/s. pengamat di control
dengan perangkat lunak, dan mesinnya dilengkapi dengan alat
pengaman untuk mencegah pengamat dari kerusakan dari bodi mobil
pada saat bergerak. Perlatan terlihat dari berbagai sisi dari mesin
termasuk pelengkap piranti lunak dan keras yang mengontrol semua
gerakan dan mencatat semua ukuran.
Gambar 35.16 Mesin pengukur dengan dua kepala, mengukur
berbagai dimensi pada body mobil.

35.6 Alat Pengukur Automatis

Alat pengukur dan penginspeksi automatis berdasarkan pada variasi


sistem sensor on-line yang memonitor demensi benda saat benda-benda
tersebut dibuat, dan bila diperlukan, gunakan alat ini sebagai input untuk
mengoreksi. (lihat bagain 37.7.) Sistem flexible manufakturing telah
mengadopsi sistem dan teknik pengukuran yang lebih canggih.

Untuk memahami pentingnya memonitor demensi secara online,


mari kita cermati pertanyaan berikut: bila sebuah mesin telah membuat
produk tertentu dengan dimensi yang bisa diterima, factor-faktor apa yang
akan mempengaruhi deviasi dimensi pada benda yang sama dengan mesin
yang sama juga? Berikut adalah teknik dimana manusia ikut berperan serta:

• Pengurangan daya statis dan dinamis pada mesin karena tenaga getar dan
fluktuasi yang disebabkan oleh karesteristik dan variasi sifat demensi dari
material yang ada.
• Distorsi dari mesin karena efek panas yang disebabkan oleh perubahan
pada suhu pada lingkungan, metalworking pada zat gas cair, dan pada
mesin bearing dan varisasi komponen.

• Penggunaan perkakas, bahan bakar, dan cetakan dapat memberi efek


pada keakuratan dimensi bneda yang diproduksi.

• Human error dan salah perhitungan.

Akibat dari berbagai factor diatas, dimensi dari benda akan sangat
beragam, dengan demikian monitoring sangatlah penting pada saat
produksi sedang berlangsung.

35.7 Karakteristik Umum Dan Pemilihan Dari Alat Pengukur

Karakteristik dan kualitas dari perkakas pada umumnya berdasrkan


pada beberapa spesifik term,yaitu:

• Akurat: tingkatan dimana dimensi yang diukur sesuai dengan besar


sebenarnya

• Amplifikasi: lihat Magnifikasi

• Kesesuaian: meyesuaikan alat untuk memberikan ukuran yang mendekati


standard yang ada.

• Arus: lihat Stabilitas

• Linearity: keakurantan pembaca ukuran pada range

• Magnifikasi: ratio output alat pada input dimensi

• Presisi: ukuran dimana alat memberikan hasil ukuran yang berulang pada
standard yang sama

• Pengulagan akurasi: sma dengan akurasi, namun berulang-ulang


• Resolusi: dimensi terkecil dapat terbaca pada alat pengukur

• Rule of 10: sebuah alat atau perkakas harus 10kali lebih akurat daripada
toleransi dimensi dari benda yng diukur. (factor 4 lebih dikenal dengan
mml standard rule)

• Sensitivitas: selisih terkecil pada dimensi dapat dideteksi oleh alat


pengukur

• Kecepatan respon: bagaimana kecepatan dari alat mengindikasikan


ukuran, khususnya pada saat benda diukur secara bergantian.

• Kestabilan: kemampuan alat ukur untuk menjaga kesesuaiannya pada


tenggang waktu (drift)

Pemilihan alat ukur yang sesuai untuk penggunaan tertentu juga


tergantung pada (a) ukuran dan jenis benda yang akan diukur), (b)
lingkungan (suhu, kelembaban, kebersihan dst), (c) keahlian pengguna,
dan (d) biaya yang dikeluarkan dari peralatan itu sendiri.

35.8 Dimensi Dan Toleransi Geometri

Sebenarnya benda-benda yang diproduksi secara masal pada


akhirnya dibuat menjadi produk jadi. Kita tidak akan rugi ketika ribuan
mesin poton rumput diproduksi dalam jumlah besar, setiap bagian dari
mesin akan sesuai dengan komponen lainnya. Contohnya, roda dari mesin
pemotong rumput akan terpasang dengan mudah pada as roda atau
pistonnya akan cocok dengan silindernya, meskipun kebesaran atau
kekecilan.

Sama halnya, ketika kita mengganti mesin yang rusak, kita akan
membeli benda yang serupa. Kita yakin dari pengalaman sebelumya bahwa
alat yang baru kita beli akan sesuai pada mesin. Alasan kita yakin bahwa
baut tersebut diproduksi berdasarkan standard yang baku dan dimensi dari
baut ynag serupa akan banyak baik sedikit atau dalam jumlah tertentu.
Dengan kata lain, semua baut yang diproduksi dengan
range dimensi dan toleransi tertentu, meski demikian, semua baut dapat
digunakan secara bergantian. Kita juga memprediksi bahwa baut yang
baru akan berfungsi dalam jangka waktu tertentu, kecuali terjadi penyalah
gunaan. Baut di tes secara berkala dengan tujuan memastikan kualitas dari
baut tersebut.

Toleransi dimensi. Definisinya adalah selama dimensi dari benda


dapat diterima (panjang, luaas, diameter dan angle). Asal kata dari
‘toleransi’ adalah dari kata Latin tolerare yang artinya ‘menahan’ atau
‘toleran.’ Toleransi tidak dapat dihindari, karena sebenarnya tidak
mungkin (dan tidak perlu) saat dua benda diproduksi yang memiliki
ketepatan dimensi yang sama.

Sejauh ini, karena dimensi toleransi dapt meningkatkan biaya


produksi secara significant, batas toleransi yang kecil biasanya lebih
ekonomis. Bagaimanapun, untuk beberapa peralatan,batas toleransi
penting untuk kesesuian fungsinya dan keseimbang biaya produksi
dengan kecilnya range toleransi. Contohnya, alat pengukuran presisi
seperti,hidrolik, pistos, dan bearing untuk mesin penerbangan.

Mengukur dimensi toleransi dan fitur benda dengan cepat dan


akurat merupakan pekerjaan yang menantang. Contonhnya, masing-
masing dari 6miliar alat pada penerbangan mesin Boeing 747-400
membutuhkan ukuran dari 25 fitur, mewakili dari jumlah total 150 miliar
ukuran.

Survey menunjukkan bahwa dimensi toleransi pada seni dalam


memproduksi alat-alat adalah memperkecil faktor 3 setiap 10 tahun, dan
begitu seterunya. Ini mengestimasikan keakurasian dari (a) kiadah dari
mesin giling yang akan meningkat dari 7.5 µm ke 1 µm, (b) mesin wheel-
diamond water-slicing untuk kain meningkat menjadi 0,25 µm, (c)presisi
diamond turning machine menjadi 0,01 µm, dan(d) ultrapresisi mesin sinar
ion lebih kecil dari 0,001 µm. (lihat fig. 25.17.)

Pentingnya pengontrolan toleransi. Dimensi toleransi menjadi


penting ketika alat-alat tersebut dibuat atau dicocokkan dengan bagian
lain. Permukaan yang kosong dan tidak befungsi tidak membutukan batas
toleransi. Misalnya, keakuratan pada lubang dan jarak antar lubang untuk
koneksi poros cukup jauh dibanding luas dan ketebalan itu sendiri pada
beberapa sisi di bagian panjangya (fig. 14.7)

Untuk mengetahui pentingnya toleransi dimensi, mari kita ambil


contoh batang bulat dan roda dengan lubang bulat. Asumsikan kita poros
tersebut berdiameter 25mm (fig. 35.17). kita pergi ke toko perkakas dan
membeli poros berdiameter 25-mm dan sebuah roda dengan ukuran lubang
25-mm. apakah batang akan cocok dengan lubang tersebut tanpa dipaksa
tau akan kebesaran? dimensi 25-mm adalah ukuran normal untuk poros,
bila kita membeli poros dari toko yang berbeda, pada waktu yang berbeda
dan memilih secara acak dari sekian banyak, yang akan kita jumpai
adalah ukuran diameter yang lebih kecil, tergantung dari beberapa factor
seperti kecepatan pengoperasian, temperature, lubrikasi, dan berbagai
macam material pembuatan. Bila kita spesifikkan range dari diameter
kedua poros dan lubangnya, kita bisa memprediksi tipe yang cocok dengan
tepat.

Terminology tertentu telah dibuat untuk menjelaskan devinisi


kuantiti geometri, seperti System International Organiziation of
Standardization (ISO) yang terlihat pada fig.35.17. Ingat bahwa antara
tungkai dan lubang memiliki diameter maksimum dan minimum,
perspektif, selesih selalu ada ditiap ukurannya. Gambara pada ukuran
ketepatan mesin akan menspesifikasikan parameter tersebut dengan
bilangan angka, seperti pada fig.35.18.
Jarak toleransi dimensi bisa saja terjadi pada saat proses produksi
diberikan dlam berbagai bentuk dan terdapat pad tabel di buku ini. Ini
adalah hubungan yang wajar antara toleransi dengan ukuran alat (fig.
35.19). Ingat bahwa akan terjadi jarak yang jauh antara dengan toleransi
dan permukaan yang telah selesai.

Defnisi. Beberapa istilah digunakan untuk menjelaskan fitur-fitur


dari relasi dimensi antara dua benda. Detail dari definisi ini dapat dilihat
pada standard ANSI B4, ANSI Y14.5,dan ISO /TC10/SC5. Karena relasi
geometri sangat rumit untuk di kembangkan diantar pembuatan alat-alat,
definisi dari term tersebut bisa saja membingungkan.

Gambar 35.17 Ukuran dasar, penyimpangan dan toleransi pada sebuah


lubang menurut system ISO.

Istilah umum yang digunakan untuk karakteristik bigang geometri


adalh sebagai berikut:

• Allowance: Selisih spesifik pada dimensi antara sepasang alat, yang


disebut juga functional dimension atau sum dimension.

• Ukuran dasar: dimensi dimana limit dan ukuran didasarkan


menggunakan toleransi dan allowance.
• Bilateral tolerance: deviasi (plus-minus) dari ukuran dasar

• Jarak: jarak antara sepasang alat

• Jarak kecocokan: cocok yang memungkinkan untuk berotasi atau


mendorong antara sepasang alat

• Datum : secara teoritis ukuran pasti axis, poin, garis dan bidang

• Fitur: identifikasi dari bagian alat, seperti lubang, slot, pin atau chamfer

• Fit: range antara kelonggaran dan kerapatan yang dihasilkan dari


aplikasi kombinasi tertentu dari allowance dan tolerance pada design
fitur sepasang alat

• Toleransi geometri: toleransi yang mempengaruhi bentuk fitur dari alat.

• Sistem dasar lubang : dasar toleransi pada garis nol(0), disebut juga
standard hole practice atau basic hole system

• Interfensi: jarak ruang kosong(negative)

• Kepatutan interfensi: kepatutan yang memiliki batas ukuran yang


dirumuskan selalu mengahasilakan interfensi ketika sepasang alat
dibuat.

• Ukuran Toleransi Internasional (IT): grup toleransi yang berkembang


dengan sangat besar tergantung pada ukuran dasarnya tapi memiliki
relativitas dan level akurat yang ukuran yang sama.

• Batas dimensi: dimensi maksimum dan minimum dari alat, yang juga
disebut limit

• Kondisi material maksimum (MMC): kondisi dimana fitur dari ukuran


tertentu yang berisi sejumlah material dalam jumlah banyak melebihi
limit ukuran itu sendiri.
• Ukuran nominal: dimensi yang kurang lebih digunakan untuk tujuan
general indentifikasi

• Posisi toleransi: system spesifikasi dari posisi, ukuran, dan bentuk yang
sebenarnya dari fitur alat termasuk variasi yang diperkenankan

• System dasar shaft: dasar toleransi berada pada garis nol(0) pada shaft,
disebut juga standard shaft practice atau basic shaft system

• Ukuran standard: ukuran nominal pada bilangan bulat dan keadaan


subdivisi pada panjang

• Pergeseran kesesuaian: keakuratan yang terletak antara celah kecil dan


interfensi pada sepasang alat

• Toleransi unilateral : deviasi pada satu arah saja dari dimensi nominal

• Garis nol: garis referensi sepanjang ukuran dasar dari jarak spesifik
toleransi dan deviasi

Karena dimensi lubang lebih sulit diukur dibanding tungkai, hole


basis system biasanya digunakan untuk toleransi yang spesifik pada shaft
(batang) dan pada pembuatan lubang. Symbol yang digunakan untuk
mengindikasi karakteristik bidang geometri dapat dilihat pada fig. 35.21a
dan b.

Limit dan fit. Limit dan fit penting untuk menspesifikkan dimensi
pada lubang dan tungkai. Ada dua standard pada limit dan fit, seperti yang
dijelaskan pada American Nastional Standard Institute(see ANSI B4.1,
B4.2, B4.3) Satu standard bergantung pada ukuran inchi. Yang lainnya
berdasar pada sistem metrik dan telah dikembangkan secara lebih detail.
Pada standard ini, huruf capital menunjukkan ukuran bulat dan huruf kecil
mengacu pada ukuran shaft.
Ringkasan

• Pada teknologi produksi masal, banyak alat yang diproduksi


menggunakan ukuran presisi yang tinggi dan meski demikian
membutuhkan alat pengukur dengan beberapa fitur dan karasteristik.

• Banyak alat yang tersedia untuk kebutuhan inspeksi-mulai dari alat


sederhanahingga electronic dengan resolusi yang tinggi. Pemilihan dari
alat-alat tertentu bergantung pada beberapa fakor pada jenis perkakas
yang akan digunakan, dimana akan digunakan, dan keakuratan alat juga
diperlukan.

• Banyak alat-alat canggih dibuat dalam bentuk alat pengukur automatis,


alat pengukur garis hingga micrometer dan computer untuk proses
control akurasi dari pengoprasian produksi masal. Hubungan antara,
monitoring, display, distribusi dan data manipulasi merupakan fktor
penting, seperti biaya yang signifikan mempengaruhi pada saat
pembuatan.

• Toleransi dimensi dan pilihannya adalah factor yang penting pada


produksi masal. Toleransi tidak hanya berefek pada akurasi dan
pengoperasian dari semua jenis mesin dan alat tapi juga mempengaruhi
biaya produksi secara signifikan.

• Semakin rapat jarak spesifik toleransi, semakin besar biaya produksi.


Toleransi harus sebesar mungkin tapi juga harus tetap memperhatikan
fungsi yang dikehendaki dari produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai