BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR
1. MEMBEDAKAN SISTEM PENGUKURAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh
karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja
merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang
dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan
teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil
produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur,
kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat,
sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan
ukuran sesungguhnya.
- Sudut
- Kerataan
Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda pembacaan
skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga halnya dalam
menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada dimensi benda yang
diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.
Gambar 6 : Termometer
1.2.1 Panjang
Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan
menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan
suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah
lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi
pertama ke sisi yang lain
diameter PANJANG
(panjang)
Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam
mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan I m
1000 mm = 1 m
Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer.
Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.
1000 m = 1 km
Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur
panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan.
Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “)
12” = 1 ft
Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial
adalah yard (yd) dan mile
3 ft = 1 yd
5280 ft = 1 mile
Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung dengan
sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan
dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi.
Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau
sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang koma
sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka dibelakang koma.
Untuk konversi milimeter ke inchi, 1 in = 25,4 mm
Konversi 10 mm ke inchi.
10 mm : 25,4 = 0,394”
Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,
44,45 mm : 25,4 = 1,75”
Konversi 2” ke mm
2” X 25,4 = 50,8 mm
Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering
3 : 8 = 0,375 “
Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan
dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan
pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:
Konversi 111/16” ke dalam mm
Penyelesaian;
11
/16” 11 : 16 = 0,688”
111/16” = 1,688”
1,688” X 25,4 = 42,88 mm
Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft
3’ : 3,2808 = 0,91441 m
= 914,41 mm
Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan
cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan
Contoh;
Konversi 21/2” ke dalam Inchi
Penyelesaian;
1
/2” = 12.7 mm
2” = 50,8 mm
21/2” = 63,50 mm
Konversi 12,54 mm ke inchi
Penyelesaian;
10 mm = 0,3937”
2 mm = 0,0787”
0,54 mm = 0,0213”
12,54 mm = 0,4937”
1.2.2 Temperatur
Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah
Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada
sistim metrik temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala
perseratus simbol yang digunakan sama.
Konversi 0C ke 0F
(0C x ) + 32 = 0F
Konversi 0F ke 0C
(0F – 32) X - 0C
Contoh;
Konversi 350C ke 0F
(0C x ) + 32 = 0F
(35 x ) + 32 = 0F
63 + 32 = 0F
65 = 0F
Konversi 1980F ke 0C
(0F – 32) X = 0C
(189 – 32) X = 0C
166 X = 0F
92,2 = 0F
1.2.3 Berat
Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound
(lb), dan ton (t).
16 oz = 1 lb
2240 lb = 1 t
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb
b. Pemeriksaan :
- kerataan
- kesikuan
- memperbandingkan
Mistar
Mistar gambar
Terbuat dari plastik, kayu atau logam.
Digunakan untuk mengambar pada kertas.
Mistar lipat
Mistar baja
Contoh penggunaan :
Jangka Sorong
Jangka sorong sederhana
Skala utama.
nonius
Adalah ketelitian jangka sorong.
Macam ketelitian jangka sorong
1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02
mm.
pembacaannya.
11 mm + 0,95 mm + 11,95 mm
8 mm + ( 9 x 0,02 ) mm = 8,18 mm
D1 + D2
M = A - --------------
2
D1 + D2
M = B + --------------
2
A + B
M = -------------
2
Mikro meter
Mikro meter luar
Digunakan untuk mengukur ukuran luar benda
seperti : diameter luar, panjang atau lebar.
Daerah pengukuran (range) biasanya :
0 – 25; 25 – 50; 50 – 75; 75 – 100
tergantung dari ukuran benda kerja.
Pada gambar terlihat nama bagian
micrometer :
1. Bingkai
2. Landasan tetap
3. Batang pengukur.
4. Rahang yang bergerak.
5. rahang tetap.
6. Bidal/sarung pengukur.
7. Laras skala.
8. Penahan panas.
9. Gigi geser.
10. Tangkai pengunci.
6 0 0,15
____________________________________
_
6,15
6 0,5 0,15
6,65
Ulir dalam.
memeriksa kesejajaran.
Mikrometer Kedalaman.
Digunakan untuk mengukur kedalaman
lubang, alur, celah dan ketinggian.
Telescopic gauge.
Digunakan untuk memindahkan ukuran
lubang bulat, oval, persegi maupun alur,
kemudian diukur dengan mikrometer luar.
Alat Pemeriksa.
Pisau kerataan.
Ketelitian Skala :
Ketelitian : 2 - 115’
: 5’
1.
Pemeriksaan radius
Digunakan untuk memeriksa radius luar
maupun dalam.
patokan .
a. Ketelitain 0,01 mm
b. Ketelitian 0,001 mm
milimiter
c. Batang pemeriksa.
d. Jarum / tuas pemeriksa.