Anda di halaman 1dari 34

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR
1. MEMBEDAKAN SISTEM PENGUKURAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh
karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja
merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang
dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan
teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil
produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur,
kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat,
sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan
ukuran sesungguhnya.

1.1 Klasifikasi Pengukuran


Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan
dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk
membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris
benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang
teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang Iingkup tentang
bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang
berkaitan erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur
tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya :
- Besar benda yang akan diukur,
- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,
- posisi benda yang akan diukur,
- Tingkat ketelitian yang direncanakan
- efesien
- dsb

Dalam prakteknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ;


- Panjang
- Berat
- Temperatur

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 1 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

- Sudut
- Kerataan

1.1.1 Mengukur Panjang


Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah;
 diameter
 tebal
 tinggi
 lebar
 melingkar.
 Bidang.
Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti: mistar
baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok, pengukur
ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada pengukuran
langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur
tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh kapasitas alat ukur dan
bentuk benda yang akan diukur.

Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter

Gambar 2 : Meteran guilung dengan panjang 5 meter

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 2 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)

Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm

1.1.2 Mengukur Berat

Gambar 5 : Neraca pengukur berat

Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda pembacaan
skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga halnya dalam
menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada dimensi benda yang
diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 3 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

1.1.3 Mengukur Temperatur

Gambar 6 : Termometer

Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang sejenisnya.


Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik yang khusus.

1.1.4 Pengukur kerataan (Straight gauge)

Gambar 7 : Pengukur kerataan


Pengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator untuk
mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat digunakan untuk mengukur
kerataan.

1.1.5 Mengukur Sudut (Angle Measure)

Gambar 8 : Busur derajat

Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu sudut atau


kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan yaitu kombinasi set
(vernier, Protractor)

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 4 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

1.2 Unit Pengukuran dan Konversi


Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah
sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian
dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur.
Dasar dari unit pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:

Besaran metrik imperial


Panjang meter (m) feet
Temperatur Celcius (oC) Fahtenheit
Berat kilogram (kg) pound

1.2.1 Panjang
Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan
menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan
suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah
lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi
pertama ke sisi yang lain

diameter PANJANG
(panjang)

Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam
mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan I m
1000 mm = 1 m

Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer.
Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.
1000 m = 1 km

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 5 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur
panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan.
Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “)
12” = 1 ft
Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial
adalah yard (yd) dan mile
3 ft = 1 yd
5280 ft = 1 mile
Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung dengan
sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan
dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi.
Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau
sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang koma
sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka dibelakang koma.
Untuk konversi milimeter ke inchi, 1 in = 25,4 mm
Konversi 10 mm ke inchi.
10 mm : 25,4 = 0,394”
Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,
44,45 mm : 25,4 = 1,75”

Konversi 2” ke mm
2” X 25,4 = 50,8 mm
Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering

menggunakan bilangan pecahan seperti ” jika ukurannya kurang dari satu.

Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan


berkoma/desimal tetapi dengan bilangan pecahan.

Konversi inchi ke bialangan desimal

3 : 8 = 0,375 “
Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan
dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan
pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:
Konversi 111/16” ke dalam mm

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 6 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Penyelesaian;
11
/16” 11 : 16 = 0,688”
111/16” = 1,688”
 1,688” X 25,4 = 42,88 mm
Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft
3’ : 3,2808 = 0,91441 m
= 914,41 mm
Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan
cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan
Contoh;
Konversi 21/2” ke dalam Inchi
Penyelesaian;
1
/2” = 12.7 mm
2” = 50,8 mm
21/2” = 63,50 mm
Konversi 12,54 mm ke inchi
Penyelesaian;
10 mm = 0,3937”
2 mm = 0,0787”
0,54 mm = 0,0213”
12,54 mm = 0,4937”

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 7 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 8 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

1.2.2 Temperatur
Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah
Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada
sistim metrik temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala
perseratus simbol yang digunakan sama.
Konversi 0C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

Konversi 0F ke 0C

(0F – 32) X - 0C

Contoh;
Konversi 350C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

(35 x ) + 32 = 0F

63 + 32 = 0F
65 = 0F

Konversi 1980F ke 0C

(0F – 32) X = 0C

(189 – 32) X = 0C

166 X = 0F

92,2 = 0F

1.2.3 Berat

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 9 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik


adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram
ke ton adalah;
1000 g = 1 kg
1000kg = 1 ton

Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound
(lb), dan ton (t).
16 oz = 1 lb
2240 lb = 1 t
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound


Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan pound ke kilogram, satu pound = 1/2.2046 kilogram


Konversi 210 pound ke kg
210 pound : 2,2046 = 95,3 kg

Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)


Konversi 17,6 ounce ke gram
17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr

Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)


Konversi 453,6 gr ke oz
453,6 gr: 28,35 = 16 oz

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 10 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

PENGGUNAAN ALAT UKUR

Fungsi bagian “Qulity Control”


pada aliran proses produksi

a. “Filter”, suatu produk berkualitas


dihasilkan
dari bagian pemeriksa mutu yang baik

b. “ Effisiensi”, kesalahan –kesalahan dari


hasil proses diketahui sedini mungkin
hingga menghemat waktu dan biaya

c. Pengembangan, penelitian tentang


kecenderungan para konsumen dan
produk – produk baru melibatkan bagian
bagian “Qulity Control.”

“Quality Control” pada produk permesinan


meliputi :
a. Pengukuran :
- dimensi ( ukuran langsung )
- kesilindrisan.
- kesejajaran
- dll.

b. Pemeriksaan :

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 11 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

- kerataan
- kesikuan
- memperbandingkan

Alat – alat untuk pengukuran

Alat untuk pengukuran


Pita pengukur
Pita pengukur dari kain
Skala dalam cm dengan ketelitian 0,5 cm atau
1 cm

Rol meter kain


Panjang pit antara 10 m sampai dengan 100
meter.
Digunakan pada pengukuran obyek yang
panjang, misalnya :
Luas ruangan / bangunan.

Rol meter pelat.


Terbuat dari pelat baja pegas, ukuran
bervariasi 1m atau 2m.

Digunakan pada pengukuran kerja kayu dan


lainnya.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 12 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Mistar
Mistar gambar
Terbuat dari plastik, kayu atau logam.
Digunakan untuk mengambar pada kertas.

Mistar lipat

Dibuat dari bahan kayu,plastik, baja atau


logam ringan.
Panjang 1m dengan 10 lipatan, ketelitian 1
mm.
Digunakan pada pertukangan kayu.

Mistar baja

Dibuat dari pelat baja pegas

Ketelitian 0,5 mm, digunakan untuk mengukur


panjang

Contoh penggunaan :

Merngukur panjang benda kerja.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 13 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Mengukur panjang bidang bertingkat.

Jangka Sorong
Jangka sorong sederhana

Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan


dalam pada bentuk sederhana.
Ketelitian 0,02 mm dan 1/1000 inchi.

Pada gambar terlihat nama bagian jangka


sorong.
1. Rahang tetap
2. Rahang jalan.
3. Baut pengikat.
4. Skala nonius.
5. Skala utama.
6. Rahang tetap.
7. Rahang gerak.
8. Pengukur kedalaman.

Jangka sorong serbaguna.

Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan


dalam, kedalaman, dan bidang step
(bertingkat / alur ).
Ketelitian 0,02 mm dan 1/128 inchi.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 14 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Jangka sorong rahang ganda

Digunakan untuk mengukur bidang – bidang


celah dan alur.
Untuk mengukur ukuran dalam hasilnya harus
ditambah 10 mm.

Jangka sorong kedalaman

Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu


lubang, alur atau celah dan bidang – bidang
yang bertinggkat.

Contoh jangka sorong kedalaman :

Untuk mengukur dalam lubang atau alur.

Untuk mengukur lebar luar dalam.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 15 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Untuk mengukur kedalaman alur pasak.

Jangka sorong dengan jarum penunjuk (dial)


Dial berfungsi untuk mempererat pembacaan
Dan menambah ketelitian dalam membaca
ketelitian 0,02 mm

Jangka sorong angka ( digital )


Alat ini membaca langsung hasil pengukuran

Dengan ketelitian 0,01 mm dan 0,0005 inchi

Menghitung ketelitian jangka sorong

Rahang jangka sorong dirapatkan sehingga


nol pada skala utama segaris dengan nol
pada skala nominal.

Jumlah skala nonius dibandingkan dengan

Skala utama.

Selisih antara skala utama dan skala

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 16 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

nonius
Adalah ketelitian jangka sorong.
Macam ketelitian jangka sorong
1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02
mm.

Skala nonius : pembagian garis – garisnya


lebih pendek dari skala utama.
Perbedaan dari kedua skala ini adalah untuk
Memungkinkan mengukur lebih teliti.
Macam ketelitiannya :
1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02
mm

Skala nonius dalam 1/50 mm dalam 49 mm


pada skala utama dibagi pada skala dalam
Skala nonius,49 mm dibagi pada skala utama
dalam 50 bagian yang sama.
Jadi satu skala panjangnya : 549 mm ; 50 =
49/50 = 0,98 mm.
Satu bagian skala utama mempunyai panjang
1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )
= 1 mm – 0,98 = 0,02 mm.

Skala nonius 1/10 mm dalam 9 mm pada


skala utama didalam skala nonius, 9 mm
dibagi pada skala utama dalam 10 bagian
yang sama.
Jadi satu skala panjangnya: 9 mm : 10 = 9/10
= 0,9 mm.
Satu skala utama mempunyai panjang 1 mm.
Ketelitiannya = 1mm – 0,9 mm = 0,1 mm.

Skala nonius 1/10 mm dalam 19 mm pada


skala utama didalam skala nonius, 19 mm
dibagi pada slaka utama dalam 10 bagian
yang sama.
Jadi satu skala panjangnya ; 19 mm : 10 =
19/20 = 1,9 mm. Dua bagian skala utama
mempunyai panjang 2 mm.
Ketelitiannya = 2 mm – 1,9 mm = 0,1 mm
pada jangka sorong jenis mm lebih jelas

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 17 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

pembacaannya.

Skala nonius 1/20 mm dalam 19 mm pada


skala uatama didalam nonius, 19 mm pada
Skala utama dalam 20 bagian yang sama.
Satu skala panjangnya ; 19 mm : 20 = 49/20 =
0,95 mm.
Satu bagian skala utama mempunyai panjang
1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )
= 1mm – 0,95 = 0,05 mm.

Contoh pembacaan ukuran :

8 mm + 0,85 mm = 8,85 mm.

11 mm + 0,95 mm + 11,95 mm

8 mm + ( 9 x 0,02 ) mm = 8,18 mm

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 18 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Contoh pengukuran jarak lubang dengan


menggunanakan jangka sorong :

D1 + D2
M = A - --------------
2

D1 + D2
M = B + --------------
2

A + B
M = -------------
2

Pada gambar terlihat posisi pengukur


kedalaman yang tidak tegak lurus terhadap
benda ukuran.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 19 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Contoh jangka sorong untuk yang lain dan


khusus :
Jangka sorong dengan rahang sendi ( “Swing
Jaw “ )

Jangka sorong dengan rahang alur radius


( “Hollowed Jaw” )

Mikro meter
Mikro meter luar
Digunakan untuk mengukur ukuran luar benda
seperti : diameter luar, panjang atau lebar.
Daerah pengukuran (range) biasanya :
0 – 25; 25 – 50; 50 – 75; 75 – 100
tergantung dari ukuran benda kerja.
Pada gambar terlihat nama bagian
micrometer :
1. Bingkai
2. Landasan tetap
3. Batang pengukur.
4. Rahang yang bergerak.
5. rahang tetap.
6. Bidal/sarung pengukur.
7. Laras skala.
8. Penahan panas.
9. Gigi geser.
10. Tangkai pengunci.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 20 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Menghitung ketelitian micrometer

Kisar batang pengukur


Ketelitian = ----------------------------------------
Jumlah bagian (divisi) yang sama
Pada keliling sarung pengukur.

Kisar batang pengukur biasanya = 0,5 mm.

Bila jumlah bagian (divisi) yang sama pada


sarung pengukur : 50 bagian, berarti
ketelitiannya 1 bagian =0,5/50 = 50/100 : 50
= 1/100 mm = 0,01 mm.

Contoh pembacaan ukuran :


Jumlah + tengahan + peratusan dari sarung
(mm) (mm) pengukur.

6 0 0,15

____________________________________
_
6,15

Jumlah + tengahan + peratusan dari


Sarung pengukur
(mm) (mm)

6 0,5 0,15
6,65

Pada gambar terlihat ukuran yang tidak tepat


berada pada garis yang terbaca langsung :

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 21 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

18 + 0,5 + 0,13 = 18,63 mm dan


18 + 0,5 + 0,14 + 18,64 mm
jadi ukurannya = 18,63 mm ~ 18,64 mm

Jenis ketelitian mikrometer


Mikrometer dengan ketelitian 0,002 mm
disebut juga mikrometer penunjukkan angka.

Mikrometer pembacaan langsung dengan


ketelitian 0,001 mm.

Untuk benda kecil, benda kerja dipegang


dengan tangan kiri dan mikrometer dengan
tangan kanan.

Untuk benda masal dan sejenis, mikrometer


dijepit pada alat pemegang mikrometer.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 22 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Benda kerja dipegang dengan tangan kiri.

Tangan kanan memutar poros mikrometer.

Mikrometer dalam digunakan untuk


Mengukur diameter lubang dengan ketelitian
tinggi.

Ketelitian dalam mm : 0,01 ; 0,005; 0,02 dan


0,001.

Mikrometer dibuat dengan tiga titik kontak


pengukuran sehingga dapat memusat sendiri

Dan hasil pengukuran tepat.

Pada gambar terlihat penunjukkan


penampang konstruksi mikrometer dalam.

1. Pena pengukur tiga titik.


2. pegas tarik.
3. batang ulir pengukur.

Pada gambar telihat penunjukkan


penampang konstruksi mikrometer dalam
untuk satu titik kontak.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 23 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Mikrometer dalam jenis lain digunakan untuk

Mengukur lubang bertingkat, lubang buntu,


alur dan celah.

Perbedaan dengan mikrometer yang lain


terletak pada ujung depan yang rata,
sehingga memungkinkan dapat masuk
sampai ke dasar lubang.

3.1.4.2.1. Mikrometer ulir

Digunakan untuk mengukur ulir luar maupun

Ulir dalam.

Ukuran ( dimensi ) yang dapat diukur adalah :

Diameter terbesar ulir luar.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 24 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Diameter terbesar ulir dalam.

Diameter terkecil ulir luar.

Diameter terkecil ulir dalam.

Diameter tengah ulir luar.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 25 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Diameter tengah ulir dalam.

Pada gambar terlihat mikrometer ulir dalam


untuk pengukuran ulir dengan diameter
nominal lebih besar dari 75 mm.

Mikrometer Alur Luar


Digunakan untuk mengukur diameter alur
celah.

Mikrometer pengukur permukaan

Digunakan untuk mengukur kerataan atau

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 26 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

memeriksa kesejajaran.

Karena bidang kontak kecil ujung rahang


dibuat bola dengan R 3,5 mm.

Mikrometer untuk mengukur dinding silinder


Landasan yang berbentuk radius dapat
masuk ke dalam lubang.

Ketelitiannya 0,01 mm, dengan kemampuan


ukur 25 mm.

Mikrometer Kedalaman.
Digunakan untuk mengukur kedalaman
lubang, alur, celah dan ketinggian.

Pada gambar terlihat mikrometer yang


digunakan untuk mengukur kedalaman alur
pasak.

Cara mengukur kedalaman alur pasak :

 Awal penyentuhan alat ukur terhadap

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 27 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Permukaan benda ; 1,15 mm.

 Pengukuran dalam alur = 4,30 mm


 Berarti kedalaman alur = 4,3 – 1,15
= 3,15 mm.

Mikrometer pengukur pisau frais.

Digunakan untuk mengukur ketebalan pisau


frais.

Mikrometer ini digunakan untuk mengukur


pisau frais jari.

Mikrometer ini digunakan untuk mengukur


diameter luar benda kerja yang beralur.

Mikrometer untuk mengukur picth ( kisar )

Digunakan untuk mengukur jarak antara alur

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 28 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

satu ke alur lain dengan modul diatas 0,7


mm.

Telescopic gauge.
Digunakan untuk memindahkan ukuran
lubang bulat, oval, persegi maupun alur,
kemudian diukur dengan mikrometer luar.

Alat Pemeriksa.

Pisau kerataan.

Digunakan untuk memeriksa kerataan


permukaan dengan dilihat langsung.

Pemeriksaan dilakukan terhadap permukaan


secara berulang – ulang arah

Mal Pahat Ulir Trapesium.


Digunakan untuk memeriksa ketepatan
bentuk pahat ulir trapesium, pahat ulir
segiempat, ulir metrik dan whitworth.

Pengukur sudut ( busur )


Pengukur sudut sederhans tanpa skala

Digunakan untuk memindahkan sudut dari

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 29 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

. benda kerja yang satu ke benda kerja yan


lainnya.

Pengukur sudut dengan skala


( Protractor )
Ketelitian skala adalah 1 derajat ( 1 ), dapat

Diputar kakinya sesuai dengan kebutuhan.

Pengukur sudut dengan skala nonius

Ketelitian skala sampai 5 menit (5’).


Digunakan untuk sudut – sudut yang presisi.

Disebut juga “bevel protractor”.

Ketelitian Skala :

23 skala utama = 12 bagian skala nonius.

Jadi 1 bagian skala nonius = (23 x 60) / 12


=115 ‘

Ketelitian : 2 - 115’

: 5’

24 bagian skala nonius didalam 23/24 =


57’30”.

Satu bagian skala utama mempunyai sudut


.
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur
Halaman: 30 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

1.

Selisih ke dua skala (ketelitian) = 1 - 57’30”


=2’30”.

Pemeriksaan radius
Digunakan untuk memeriksa radius luar
maupun dalam.

Contoh hasil pemeriksaan :

Radius benda tepat.

Jam penunjuk ( “Dial Indikator” )


Digunakan untuk memeriksa kerataan
permukaan, kelurusan atau kemiringan suatu
bidang terhadap bidang acuan tertentu, juga
silindritas benda silider ( bulat ).

Jam penunjuk tipe tusuk


Digunakan untuk memeriksa kemiringan,
ketirusan suatu bidang terhadap bidang

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 31 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

patokan .

Jam penunjuk tipe jarum / tuas


Digunakan untuk memeriksa diameter
dalam (lubang); kesatusumbuan,kerataan
permukaan

Ketelitian dial tipe tusuk.

a. Ketelitain 0,01 mm
b. Ketelitian 0,001 mm

Ketelitian Dial tipe jarum / tuas.

a. Ketelitian 0,01 mm.


b. Ketelitian 0,002 mm.

Nama bagian jam penunjuk ( Dial Indikator )

a. Skala penunjukkan ukuran perseratusan


dan persepuluhan.

b. Skala penunjukan ukuran persatu

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 32 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

milimiter
c. Batang pemeriksa.
d. Jarum / tuas pemeriksa.

Jenis tuas / jarum pemeriksa ;

a. Dengan radius Ø 1 mm.


b. Dengan radius Ø 2 mm.
c. Dengan radius Ø 3 mm.

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 33 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


Halaman: 34 dari 50
Buku Informasi Versi: 08-05-2006

Anda mungkin juga menyukai