PENDAHULUAN
nama-nama
bagian
tubuh manusia
pada
bagian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
lokasi
dari
suatu
bagian
tubuh.
Bahasa
ini
untuk
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
termasuk
dalam
hewan
Cephalopoda.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Bahan
Tabel 3.1 Alat dan Bahan praktikum Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, dan
Mikroskop
Cahaya
Anatomi Hewan
Invertebrata
Mikroskop Stereo
Gunting Bedah
Jarum Jara
Jarum Pentul
Scalpel
Pinset
Styrofoam
3.2
Udang
Jangkrik
Cumi-cumi
Cacing Tanah
Cara Kerja
3.2.1 Penggunaan Mikroskop Cahaya
Mikroskop dinyalakan lampunya, gunakan perbesaran
objektif paling kecil terlebih dahulu. Diletakkan preparat diatas
meja objek. Lensa objektif diturunkan hingga ke dekat preparat.
Dinaikkan
lensa
objektif
perlahan
dengan
menggunakan
anatomi
eksternal
dari
jangkrik.
Jangkrik
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Udang
Cacing Tanah
Cumi-cumi
Epitel
Gambar 4.15
Epitel kubus selapis
Perbesaran 40x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.16
Epitel kubus selapis
Perbesaran 100x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.17
Epitel kubus selapis
Perbesaran 400x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.18
Epitel kolom selapis
Perbesaran 40x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.19
Epitel kolom selapis
Perbesaran 100x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.20
Epitel kolom selapis
Perbesaran 400x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.21
Epitel pipih selapis
Perbesaran 40x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.22
Epitel pipih selapis
Perbesaran 100x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.23
Epitel pipih selapis
Perbesaran 400x
(Dokumentasi Pribadi, 2016)
Gambar 4.24
Epitel pipih selapis
Perbesaran 430x
Gambar 4.25
Epitel kubus selapis
Gambar 4.26
Epitel kolom selapis
Perbesaran 430x
(Valerie et al., 2007)
Perbesaran 430x
(Valerie et al., 2007)
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukannya praktikum dapat diketahui perbedaan antara
mikroskop cahaya dan mikroskop stereo.terdapat beberapa perbedaan dari
kedua mikroskop tersebut. Perbedaannya terdapat pada perbesaran dari
lensa objektif, sumber cahaya yang digunakan untuk mengamati objek,
dan preparat yang digunakan.
Pada umumnya mikroskop cahaya memilki beberapa perbesaran di
lensa objektifnya, sedangkan pada mikroskop stereo hanya terdapat satu
perbesaran pada lensa objektifnya. Pada mikroskop cahaya hanya terdapat
satu sumber cahaya yang terdapat di bawah meja preparat, sedangkan pada
mikroskop stereo terdapat dua sumber cahaya yaitu dari atas untuk melihat
objek yang berupa benda padat dan cahaya dari bawah digunakan untuk
mengamati objek yang tipis. Preparat atau objek yang diamati pun
berbeda, untuk mikroskop cahaya diperlukan preparat yang sangat tipis
sedangkan mikroskop stereo tidak diperlukan objek yang sangat tipis
untuk dapat diamati.
Pada pendedahan hewan invertebrata digunakan hewan berupa
udang, cumi-cumi, cacing, dan jangkrik. Hewan-hewan tersebut digunakan
sebagai objek pengamatan karena termasuk hewan yang mudah ditemukan
dan tidak terlalu sulit untuk dilakukan pendedahan. Beberapa organorgannya pun cukup mudah untuk dilihat.
Terdapat fungsi-fungsi khusus dari setiap struktur anatomi dari
hewan-hewan invertebrata yang dilakukan pendedahan. Pada hewan
jangkrik terdapat hind wing yang berfungsi untuk mendukung jangkrik
saat melompat dan terbang, fore wing digunakan untuk memproduksi atau
memberikan sumber suara yang digunakan sebagai alat komunikasi dan
juga sebagai pelindung dari hind wing. Antena pada jangkrik berfungsi
sebagai sensor dari rasa dan bau, sedangkan mata majemuk berfungsi
sebagai sensor cahaya dan untuk membaca pergerakan dari mangsa.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Penggunaan mikroskop bedah dan mikroskop cahaya tidak terlalu berbeda.
Terdapat perbedaan antara kedua mikroskop tersebut diantaranya
perbesaran dari lensa objektifnya, jenis preparat atau objek pengamatan
yang digunakan dan sumber cahaya yang digunakan. Penggunaan dari
kedua mikroskop tersebut dapat dilihat dari cara kerja.
2. Superficial anatomy atau tampak dari permukaan tubuh memperlihatkan
berbagai macam bagian-bagian tubuh, diantaranya : frontal, nasal, okular,
DAFTAR PUSTAKA
Boyle, M. and Kathryn (2008) Biology (Collins advanced science). 3rd edn.
London: HarperCollins Publishers.
Campbell, Neil A, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. (2006) Biology:
Concepts & connections. 5th edn. San Francisco, CA: Pearson/Benjamin
Cummings.
Martini, F.H., Ober, W.C., Martini and Welch, K.E. (2005) Fundamentals of
anatomy & physiology. 7th edn. San Francisco, CA: Benjamin-Cummings
Publishing Company, Subs of Addison Wesley Longman.
Potter, George Edwin. 1947. Textbook of Zoology
Rottenfusser, R., Wilson, E.E. and Davidson, M.W. (2012) ZEISS microscopy
online campus. Available at: http://zeisscampus.magnet.fsu.edu/articles/basics/reflected.html (Accessed: 6
September 2016).
Disusun oleh :
Salsabila Ghina Utami
10615002
Kelompok 6
Asisten
Rahayu Jatiningsih (10612014)