Anda di halaman 1dari 26

I.

Judul Percobaan
Hambatan suatu kawat penghantar
II. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh luas penampang (A) dan panjang suatu
penghantar (L) terhadap nilai hambatan (R) suatu penghantar listrik.
III. Alat dan Bahan Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan ini yaitu
sebagai berikut:
1) Catu daya
2) Kabel penghubung
3) Papan rangkaian
4) Jembatan penghubung
5) Kawat konstantan (L = 25cm , d = 0,35mm)
6) Kawat nikrom (L = 25cm , d = 0,35mm)
7) Multimeter digital
8) Multimeter analog (NST = 0,2 volt, Batas Ukur = 0 10 volt)
9) Jepit steker
10) Penggaris (NST = 0,1 cm, Batas Ukur = 0 60cm)
11) Gunting

IV. Landasan Teori


Hambatan listrik merupakan sifat suatu benda atau bahan untuk
menahan atau menentang aliran arus listrik (Giancoli, 2001). Besarnya
hambatan pada sebuah rangkaian listrik menentukan jumlah aliran arus pada
rangkaian untuk setiap tegangan yang diberikan pada rangkaian dan sesuai
dengan prinsip hukum Ohm. Maka dapat dikatakan bahwa besar hambatan
suatu kawat penghantar adalah :

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 1

1) Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang


penghantar, makin besar hambatannya.
2) Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis
kawat).
3) Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil
luas penampang, makin besar hambatannya.
Dalam rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika, nilai arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian dapat diatur dengan
menggunakan suatu komponen yang disebur resistor. Resistor merupakan
sebuah komponen yang dibuat dari bahan konduktor dan mempunyai nilai
hambatan tertentu.
Hambatan kawat penghantar sangat tergantung pada panjang, luas
penampang, dan jenis kawat. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan
bahwa hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat dan berbanding
terbalik dengan luas penampang kawat. Pada sebuah penghantar (kawat)
dapat dinyatakan R L dan R

1
dari ke dua kesimpulan tersebut dapat
A

dituliskan sebagai berikut:


R

L
................................................................... (1)
A

Agar menjadi sebuah persaman kalikan ruas kanan dengan suatu


konstanta. Konstanta ini dikenal dengan hambatan jenis atau resistivitas
yang di beri lambang (Suardana, 2007).
Jika terdapat suatu kawat penghantar yang memiliki luas penampang
(A), panjang kawat (L), dan hambatan jenis () maka besarnya hambatan (R)
pada kawat penghantar tersebut dapat diketahui melalui persamaan berikut:
R

L
..................................................................(2)
A

Keterangan:
= hambatan jenis kawat (m)

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 2

R = hambatan kawat ()
A = luas penampang kawat (m2)
L = panjang kawat (m)
Persamaan di atas menunjukan hambatan suatu bahan berbanding
lurus dengan resistivitas bahan dan panjang bahan serta berbanding terbalik
dengan luas penampang bahan. Secara sederhana memperlihatkan
bagaimana hambatan suatu bahan penghantar akan semakin besar jika bahan
tersebut di buat panjang dan dengan luas penampang yang kecil, begitu pula
sebaliknya. Pada dasarnya resistivitas suatu bahan konduktor di pengaruhi
oleh suhu berikut disajikan table resistivitas beberapa bahan (Halliday &
Resnick, 1984):
Tabel 1. Hambatan jenis beberapa bahan pada suhu kamar
No

Bahan Penghantar Listrik

Tahanan Jenis
(ohm.mm2/m)

Aluminium

0,03

Air raksa

0,975

Arang

13-100

Besi

0,13

Bismuth

1,2

Emas

0,022

Kuningan

0,08

Nikel

0,12-0,42

Nikrom

1,0

10

Perak

0,163

11

Seng

0,061

12

Tembaga

0,0175

13

Timah

0,13

Seperti yang disajikan pada table, nilai resistivitas bahan tersebut


berlaku pada suhu kamar. Resistivitas suatu penghantar dipengaruhi oleh
suhu. Seiring dengan peningkatan suhu penghantar tersebut ion-ion yang

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 3

terdapat dalam konduktor bergetar dengan amplitude yang lebih besar. Hal
ini menyebabkan elektron yang bergerak akan cenderung bertumbukan
dengan ion-ion tersebut sehingga kecepatan alir (drif velocity) akan
dihalangi dan menurunkan kuat arus listrik yang melalui penghantar
tersebut. Adapun pengaruh suhu terhadap resistivitas suatu bahan
dinyatakan dengan persamaan (Halliday & Resnick, 1984):

(T ) 0 1 (T T0 ) (3)
Keterangan:
(T) adalah resistivitas bahan pada suhu T (m)
0 adalah resistivitas bahan pada suhu T0
adalah koefisien resistivitas bahan (oC-1)

V. Langkah-Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan percobaan
ini adalah sebagai berikut:
1.

Menyiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan


percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar.

2.

Menyusun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan


Hambatan Suatu Kawat Penghantar seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1. Set Up Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar


Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 4

3.

Menghubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat masih dalam


keadaan mati atau off), serta menghubungkan ke papan rangkaian.

4.

Menghidupkan catu daya (on) dan besar tegangan yang digunakan


sebesar 3 volt.

5.

Memasukkan kawat konstanta yang akan digunakan pada setiap ujung


steker 1-4 (sesuai gambar).

6.

Mengukur L (panjang kawat) dan A (diameter kawat) kawat yang


digunakan.

7.

Menutup sklar (S), kemudian mengamati tegangan dan kuat arus yang
mengalir dalam kawat tersebut dan mencatat hasilnya ke dalam tabel
hasil percobaan.

8.

Mengatur potensiometer sehingga multimeter digital (dalam hal ini


digunakan untuk mengukur beda potensial listrik) menunjukkan
tegangan sekitar 2 volt. Kemudian membaca kuat arus yang mengalir
pada multimeter digital (dalam hal ini digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik) dan mencatat hasilnya.

9.

Mengatur lagi potensimeter sehingga multimeter digital (dalam hal ini


digunakan untuk mengukur beda potensial listrik) menunjukkan
tegangan sedikit lebih tinggi dari 2 volt, membaca kuat arus pada
multimeter digital (dalam hal ini digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik), kemudian mencatat hasilnya.

10. Mengulangi langkah 9 dengan merubah tegangan sebanyak 3 kali,


kemudian mencatat hasilnya.
11. Membuka saklar (S), kemudian mengulangi langkah 1 sampai 10
dengan mengganti kawat konstanta dengan kawat nikrom.
12. Mencatat hasil pengamatan pada table di bawah.
Tabel 2. Data hasil percobaan menggunakan kawat konstanta
Jenis Kawat

L (cm)

A (m2)

V (Volt)

I (A)

Kawat
Konstanta

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 5

Tabel 3. Data hasil percobaan menggunakan kawat nikrom


Jenis Kawat

L (cm)

A (m2)

V (Volt)

I (A)

Kawat
Nikrom

VI. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang dilakukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Nilai dari panjang kawat (l) dapat dicari dengan menyatakan dalam bentuk:

l l l ............

(4)

Dengan
1
Nst ......................................................... (5)
2

Nilai dari luas penampang (A) dapat dicari dengan menyatakan dalam
bentuk:
A A A ..................

(6)

Dengan:
2

d
A .............................................................................
2

(7)

A
d .......................
d

(8)

Nilai dari tegangan (V) dapat dicari dengan menyatakan dalam bentuk:
n 5

Vn
.................
n 1 n

(V V ) 2
V
..................
n 1
n 1

(9)

n 5

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

(10)

Page 6

Nilai dari kuat arus (I) dapat dicari dengan menyatakan dalam bentuk:
n 5

In
..................
n

(11)

(I I ) 2
....................

n 1
n 1

(12)

n 1

n 5

Sedangkan nilai hambatan (R) dapat ditentukan dengan persamaan berikut:


-

Mencari terlebih dahulu nilai R dari data V dan I melalui persamaan


sebagai berikut:
R

V
...............
I

Menghitung ketidakpastian hambatan dengan menggunakan persamaan:

(13)

R
R
I 2
V 2 ...................
V
I

(14)

Nyatakan dalam bentuk:


R R R ...................

(15)

Untuk mencari nilai benar hambatan jenis kawat:

RA
....................
l

(16)

Dengan nilai ketidakpastian hambatan jenis kawat:

R
A
l ......................
R
A
l

(17)

Dengan kesalahan relatif (KR):


100 % ......................
KR

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

(18)

Page 7

VII. Data Hasil Percobaan


Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan hambatan suatu kawat
penghantar yaitu sebagai berikut.
Tabel 4. Tabel hasil pengamatan dengan kawat konstantan
Jenis

Panjang

Diameter

Luas

Tegangan

Kuat

Kawat

Kawat

(d) (mm)

Penampang

(V) (Volt)

Arus (I)

(L) (cm)

Kawat
Konstantan

(A) (m )

84,0

0,35

9,62 x 10-8

(Ampere)
2,0

0,49

2,4

0,58

2,8

0,66

3,2

0,77

3,6

0,87

Tabel 5. Tabel hasil pengamatan dengan kawat nikrom


Jenis

Panjang

Diameter

Luas

Kawat

Kawat

(d) (mm)

Penampan

Nikrom

84,0

Kuat

(V) (Volt)

Arus (I)

(L) (cm)

Kawat

Tegangan

g (A) (m )

0,35

9,62 x 10-8

(Ampere)
2,0

0,15

2,4

0,19

2,8

0,21

3,2

0,25

3,6

0,29

VIII. Analisis Data


Adapun analisis data yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
7.1 Untuk Kawat Konstanta
a. Luas Penampang (A)
= 0,35 = 0,35 103
Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 8

1

2
1
= 0,01
2
=

= 0,005
= 0,005 103
Menentukan nilai rata-rata luas penampang () pada kawat konstanta:
=

0,35 103
= 3,14
2
= 3,14

(0,1225 106 2 )
4

= 3,14 (0,030625 106 2 )


= 0,0961625 106 2
= 9,61625 108 2
= 9,62 108 2
Menentukan nilai ketidakpastian luas penampang pada kawat
konstanta:
=

2
4
=

1

2
1
=
3,14 (0,35 103 ) (0,005 103 )
2
=

= (0,5495 103 ) (0,005 103 )


Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 9

= 0,0027475 106 2
= 0,27475 108 2
= 0,27 108 2
Maka, nilai luas penampang (A) pada kawat konstanta adalah:
=
= (9,62 0,27) 108 2

b. Panjang Kawat (l)


Besar panjang kawat rata-rata ( ) :
= 0,84
Nilai ketidakpastian panjang kawat () :
=

1
nst
2
1

= 2 0,1
= 0,05
= 0,0005

Maka, nilai panjang kawat (l) adalah:


=
= 0,8400 0,0005

c. Hambatan (R)
1) Menetapkan nilai tegangan (V) pada kawat konstanta dengan
menggunakan persamaan-persamaan berikut:
Tabel 5. Data hasil percobaan menggunakan kawat konstanta
No.

V (Volt)

V V (Volt)

1.
2.
3.
4.
5.

2,0
2,4
2,8
3,2
3,6
14,0

-0,8
-0,4
0,0
0,4
0,8

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

V V (Volt)
2

0,64
0,16
0,00
0,16
0,64
1,60

Page 10

Menentukan nilai rata-rata tegangan (V) pada kawat konstanta:


=5

=
=1

14
5

= 2,8
Menentukan nilai ketidakpastian tegangan () pada kawat konstanta:
=5

=
=1

( )2
1

1,60
51

1,60
4

0,4

= 0,632455532
= 0,6
Maka, nilai tegangan (V) pada kawat konstanta adalah:
=
= 2,8 0,6
2) Menetapkan nilai kuat arus (I) pada kawat konstanta dengan
menggunakan persamaan-persamaan berikut:
Tabel 6. Data hasil percobaan menggunakan kawat konstanta
No.

I (A)

I I (A)

1.
2.
3.
4.
5.

0,49
0,58
0,66
0,77
0,87
3,37

-0,18
-0,09
-0,01
0,10
0,20

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

I I (A)
2

0,0324
0,0081
0,0001
0,0100
0,0400
0,0906

Page 11

Menentukan nilai rata-rata kuat arus ( ) pada kawat konstanta:


=5

=
=1

3,37
5

= 0,67
Menentukan nilai ketidakpastian kuat arus () pada kawat konstanta:
=5

=
=1

( )2
1

0,0906
51

0,0906
4

0,02265

= 0,150499169
= 0,15
Maka, nilai kuat arus (I) pada kawat konstanta adalah:
=
= 0,67 0,15
3) Menetapkan nilai hambatan (R) pada kawat konstanta dengan
menggunakan persamaan-persamaan berikut:

2,8
=
0,67
=

= 4,179104478
= 4,18

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 12

Menentukan nilai ketidakpastian hambatan () pada kawat konstanta:

2 +
2

( 1 ) 2
( 1 )
=
+
2

1 2
( )
+
2
2

1
(2,8)
(0,15)2 +
(0,6)2
0,67
(0,67)2

= 1,492537313 (0,0225) + 6,23746937 (0,36)


= 0,033582089 + 2,245488973
= 2,279071062
= 2,28
Maka, nilai hambatan (R) pada kawat konstanta adalah:
=
= 4,18 2,28
d. Hambatan jenis ()
Dengan memperoleh besar nilai luas penampang (A), panjang kawat
(l), dan hambatan (R), maka hambatan jenis () dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan (16).
Menentukan nilai dari hambatan jenis () kawat konstanta dengan
menggunakan persamaan berikut:
=
=

4,18 (9,62 108 )


0,84

40,2116 108
=
0,84
= 47,87095238 108
= 4,787095238 107 m
= 4,79 107 m

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 13

Menentukan nilai ketidakpastian hambatan jenis () kawat konstanta:

+
+

=
+
+

1
1
1
+
+


+
+

9,62 108
4,18
=
2,28 +
0,27 108 +
0,84
0,84
4,18 (9,62 108 )
0,0005
0,842
= 11,45238095 108 2,28 + 4,976190476 0,27 108 +
56,98922902 108 0,0005
= 26,11142857 108 + 1,343571429 108 +
0,028494614 108
= 27,48349461 108 m
= 2,748349461 107 m
= 2,75 107 m
Maka, nilai hambatan jenis () pada kawat konstanta adalah:
=
= 4,79 2,75 107 m
Dengan nilai kesalahan relatif () sebesar:


100 %
KR

2,75 10 7
100 %
KR
7
4,79 10

KR 0,574112734 100 %
KR 57,41%

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 14

7.2 Untuk Kawat Nikrom


a. Luas Penampang (A)
= 0,35 = 0,35 103
1

2
1
= 0,01
2
=

= 0,005
= 0,005 103
Menentukan nilai rata-rata luas penampang () pada kawat nikrom:

=
2

0,35 103
= 3,14
2
= 3,14

(0,1225 106 2 )
4

= 3,14 (0,030625 106 2 )


= 0,0961625 106 2
= 9,61625 108 2
= 9,62 108 2
Menentukan nilai ketidakpastian luas penampang

pada kawat

nikrom:
=

2
4
=

1

2

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 15

1
3,14 (0,35 103 ) (0,005 103 )
2

= (0,5495 103 ) (0,005 103 )


= 0,0027475 106 2
= 0,27475 108 2
= 0,27 108 2

Maka, nilai luas penampang (A) pada kawat nikrom adalah:


=
= (9,62 0,27) 108 2

b. Panjang Kawat (l)


Besar panjang kawat rata-rata ( ) :
= 0,84
Nilai ketidakpastian panjang kawat () :
=

1
nst
2
1

= 2 0,1
= 0,05
= 0,0005
Maka, nilai panjang kawat (l) adalah:
=
= 0,8400 0,0005

c. Hambatan (R)
1) Menetapkan

nilai

tegangan

(V)

pada

kawat

nikrom

dengan

menggunakan persamaan-persamaan berikut:


Tabel 7. Data hasil percobaan menggunakan kawat nikrom
No.

V (Volt)

V V (Volt)

V V (Volt)

1.
2.

2,0
2,4

-0,8
-0,4

0,64
0,16

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 16

3.
4.
5.

2,8
3,2
3,6
14,0

0,0
0,4
0,8

0,00
0,16
0,64
1,60

Menentukan nilai rata-rata tegangan (V) pada kawat nikrom:


=5

=
=1

14
5

= 2,8
Menentukan nilai ketidakpastian tegangan () pada kawat nikrom:
=5

=
=1

( )2
1

1,60
51

1,60
4

0,4

= 0,632455532
= 0,6
Maka, nilai tegangan (V) pada kawat nikrom adalah:
=
= 2,8 0,6

2) Menetapkan nilai kuat arus (I) pada kawat nikrom dengan


menggunakan persamaan-persamaan berikut:

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 17

Tabel 8. Data hasil percobaan menggunakan kawat nikrom


No.

I (A)

I I (A)

1.
2.
3.
4.
5.

0,15
0,19
0,21
0,25
0,29
1,09

-0,07
-0,03
-0,01
0,03
0,07

I I (A)
2

0,0049
0,0009
0,0001
0,0009
0,0049
0,0117

Menentukan nilai rata-rata kuat arus ( ) pada kawat nikrom:


=5

=
=1

1,09
5

= 0,218
= 0,22
Menentukan nilai ketidakpastian kuat arus () pada kawat nikrom:
=5

=
=1

( )2
1

0,0117
51

0,0117
4

0,002925

= 0,054083269
= 0,05
Maka, nilai kuat arus (I) pada kawat nikrom adalah:
=
= 0,22 0,05

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 18

3) Menetapkan nilai hambatan (R) pada kawat nikrom dengan


menggunakan persamaan-persamaan berikut:

2,8
=
0,22
=

= 12,72727272
= 12,73
Menentukan nilai ketidakpastian hambatan () pada kawat nikrom:
=

2 +
2

( 1 ) 2
( 1 )
+
2

1 2
( )
+
2

1
(2,8)
(0,05)2 +
(0,6)2
2
0,22
(0,22)

= 4,545454545 (0,0025) + 57,85123967 (0,36)


= 0,011363636 + 20,82644628
= 20,83780992
= 20,84
Maka, nilai hambatan (R) pada kawat nikrom adalah:
=
= 12,73 20,84
d. Hambatan jenis ()
Dengan memperoleh besar nilai luas penampang (A), panjang kawat
(l), dan hambatan (R), maka hambatan jenis () dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan (16).

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 19

Menentukan nilai dari hambatan jenis () kawat nikrom dengan


menggunakan persamaan berikut:
=

12,73 (9,62 108 )


0,84

=
=

122,4626 108
0,84

= 145,7888095 108
= 14,57888095 107 m
= 14,58 107 m
Menentukan nilai ketidakpastian hambatan jenis () kawat nikrom:

+
+

=
+
+

1
1
1
+
+


+
+

9,62 108
12,73
=
20,84 +
0,27 108 +
0,84
0,84
12,73 (9,62 108 )
0,0005
0,842
= 11,45238095 108 20,48 + 15,1547619 0,27 108 +
173,5581066 108 0,0005
= 238,667619 108 + 4,091785714 108 +
0,086779053 108
= 242,8461838 108 m
= 24,28461838 107 m
= 24,28 107 m

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 20

Maka, nilai hambatan jenis () pada kawat nikrom adalah:


=
= 14,58 24,28 107 m
Dengan nilai kesalahan relatif () sebesar:


100 %
KR


24,36 10 7
100 %
KR
7
14,58 10
KR 1,665294925 100 %
KR 166,53%
IX. Hasil dan Pembahasan
9.1 Hasil Analisis Data
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka diperoleh hasil
analisis data sebagai berikut.
a. Untuk kawat konstanta
Besarnya nilai hambatan jenis () yang didapatkan untuk kawat
konstanta adalah sebesar = 4,79 107 m,

dan ketidakpastian

sebesar = 2,75 107 m dengan kesalahan relatif dari analisis data


yang dilakukan adalah sebesar KR = 57,41%. Sehingga hambatan jenis
untuk kawat konstanta adalah = 4,79 2,75 107 m.
b. Untuk kawat nikrom
Besarnya nilai hambatan jenis () yang didapatkan untuk kawat
nikrom adalah sebesar = 14,58 107 m, dan ketidakpastian
sebesar = 24,28 107 m, dengan kesalahan relatif dari analisis
data yang dilakukan adalah sebesar KR = 166,53%. Sehingga hambatan
jenis untuk kawat nikrom adalah = 14,58 24,28 107 m.

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 21

9.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh
nilai kesalahan relatif (KR) yang melebihi dari 10% yaitu, dimana
dengan menggunakan kawat konstantan KR yang diperoleh adalah
sebesar 57,41%, sedangan dengan mengunakan awat nikrom KR yang
diperoleh adalah sebesar 166,53% sehingga menurut teori yang ada, data
hasil percobaan yang praktikan dapatkan kurang akurat.
Yang menjadi penyebab ketidaktepatan dari hasil pengukuran yang
dilakukan adalah karena terdapat beberapa kesalahan dan kendala yang
dialami pada saat melakukan percobaan. Adapun bentuk kesalahankesalahan yang dialami dalam percobaan adalah sebagai berikut.
1. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan
pengamat atau praktikan misalnya dalam pembacaan skala baik yang
menyangkut pengukuran tegangan (V), dan kuat arus (A).
2. Kesalahan sistematis, yakni kesalahan yang terjadi karena alat ukur
dan pengaruh lingkungan. Adapun bentuk kesalahan ini pada saat
melakukan praktikum adalah jarum penunjuk skala catudaya dan
voltmeter

sangat

sensitif,

sehingga

mudah

bergeser

apabila

terguncang, begitu pula dengan pembacaan nilai yang terdapat pada


multimeter digital yang akan berubah apabila terdapat getaran.
3. Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang kita tidak ketahui secara pasti
penyebabnya, namun berpengaruh terhadap data hasil percobaan.
Beberapa kendala yang dihadapi praktikan dalam melakukan percobaan,
antara lain:
1. Mengalami kesulitan dalam pembacaan nilai arus dan tegangan yang
ditunjukkan alat karena pada saat pembacaan jarum penunjuk nilai
arus pada amperemeter dan jarum penunjuk pada nilai tegangan pada
voltmeter selalu bergerak terkadang alat- alat yang digunakan
sensitive terhadap getaran sehingga sulit untuk mendapatkan data
yang akurat. Cara mangatasi kesulitan ini adalah dengan melakukan

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 22

percobaan secara teliti dan penuh kehati- hatian agar hasil pembacaan
arus dan tegangan pada alat dapat akurat.
2. Terdapat beberapa kabel penghubung yang rusak, sehingga terhambat
dalam melakukan percobaan.
3. Mengalami kesulitan pada saat mengukur panjang kawat secara tepat,
karena keadaan kawat yang tidak sepenuhnya lurus.

X. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai hambatan jenis pada kawat konstanta adalah sebesar =
4,79 107 m, dengan kesalahan relatif sebesar KR = 57,41%.
2. Nilai hambatan jenis pada kawat nikrom adalah sebesar =
14,58 107 m, dengan kesalahan relatif sebesar KR = 166,53%.
3. Secara umum hambatan jenis suatu pengantar berbanding terbalik dengan
panjang kawat dan berbanding lurus dengan luas penampang kawat serta
hambatan kawat pengantar.

XI. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan


11.1 Pertanyaan
1) Tentukan nilai hambatan jenis kawat yang Anda gunakan. Lakukan
analisis sederhana terhadap hasil yang Anda peroleh.
2) Sebutkan kendala-kendala yang Anda temukan selama proses
pengambilan data dan tunjukkan cara mengatasinya.
3) Simpulkan hasil percobaan Anda!

11.2 Jawaban Pertanyaan


1) Nilai Hambatan jenis kawat yang penulis dapatkan sebagai berikut:
a. Nilai hambatan jenis () pada kawat konstanta, yaitu sebesar:
= 4,79 2,75 107 m
Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 23

Dengan analisis sebagai berikut:


=

4,18 (9,62 108 )


0,84

40,2116 108
=
0,84
= 47,87095238 108
= 4,787095238 107 m
= ,

+
+

=
+
+

=
=
=

1
1
1
+
+

9,62 108
4,18
2,28 +
0,27 108 +
0,84
0,84
4,18 (9,62 108 )
0,0005
0,842

= 11,45238095 108 2,28 + 4,976190476 0,27 108 +


56,98922902 108 0,0005
= 26,11142857 108 + 1,343571429 108 +
0,028494614 108
= 27,48349461 108 m
= 2,748349461 107 m
= ,
b. Nilai hambatan jenis () pada kawat nikrom, yaitu sebesar:
= 14,58 24,36 107 m

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 24

Dengan analisis sebagai berikut:


=

12,73 (9,62 108 )


0,84

122,4626 108
=
0,84
= 145,7888095 108
= 14,57888095 107 m
= 14,58 107 m

+
+

=
+
+

=
=

1
1
1
+
+

9,62 108
12,73
=
20,84 +
0,27 108 +
0,84
0,84
12,73 (9,62 108 )
0,0005
0,842
= 11,45238095 108 20,48 + 15,1547619 0,27 108 +
173,5581066 108 0,0005
= 238,667619 108 + 4,091785714 108 +
0,086779053 108
= 242,8461838 108 m
= 24,28461838 107 m
= 24,28 107 m

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 25

2) Kendala-kendala yang penulis alami selama melakukan praktikum


diantaranya:
a) Mengalami kesulitan dalam pembacaan nilai arus dan tegangan
yang ditunjukkan alat karena pada saat pembacaan jarum penunjuk
nilai arus pada amperemeter dan jarum penunjuk pada nilai
tegangan pada voltmeter selalu bergerak terkadang alat- alat yang
digunakan sensitive terhadap getaran sehingga sulit untuk
mendapatkan data yang akurat. Cara mangatasi kesulitan ini adalah
dengan melakukan percobaan secara teliti dan penuh kehati- hatian
agar hasil pembacaan arus dan tegangan pada alat dapat akurat.
b) Terdapat beberapa kabel penghubung yang rusak, sehingga
terhambat dalam melakukan percobaan.
c) Mengalami kesulitan pada saat mengukur panjang kawat secara
tepat, karena keadaan kawat yang tidak sepenuhnya lurus.

3) Kesimpulan yang dapat dituliskan yaitu:


a) Nilai hambatan jenis pada kawat konstanta adalah sebesar =
4,79 107 m, dengan kesalahan relatif sebesar KR = 57,41%.
b) Nilai hambatan jenis pada kawat nikrom adalah sebesar =
14,58 107 m, dengan kesalahan relatif sebesar KR =
166,53%.
c) Secara umum hambatan jenis suatu pengantar berbanding terbalik
dengan panjang kawat dan berbanding lurus dengan luas
penampang kawat serta hambatan kawat pengantar.

Percobaan Hambatan Suatu Kawat Penghantar

Page 26

Anda mungkin juga menyukai