JURNAL Muhammad Anjang Tifani PDF
JURNAL Muhammad Anjang Tifani PDF
PENDAHULUAN
Industri tahu merupakan salah satu
industri yang memiliki perkembangan pesat.
Terdapat 84 ribu unit industri tahu di
Indonesia
dengan
kapasitas
produksi
mencapai 2,56 juta ton per tahun (Sadzali,
2010). Ampas tahu yang terbentuk besarannya
berkisar antara 25-35% dari produk tahu yang
dihasilkan (Kaswinarni, 2007). Ampas tahu
dapat dijadikan sebagai bahan pakan sumber
protein karena mengandung protein kasar
cukup tinggi berkisar antara 23-29% (Mathius
& Sinurat, 2001) dan kandungan zat nutrien
lain adalah lemak 4,93% (Nuraini, 2009) dan
serat kasar 22,65% (Duldjaman, 2004).
Pada umumnya limbah yang melimpah
ini dapat dimanfaatkan langsung sebagai
pakan ternak tetapi asam amino yang rendah
dan serat kasar yang tinggi biasanya menjadi
faktor pembatas dalam penggunaannya
sebagai pakan. Penggunaan serat kasar yang
tinggi, selain dapat menurunkan komponen
yang mudah dicerna juga menyebabkan
penurunan aktivitas enzim pemecah zat -zat
makanan, seperti enzim yang membantu
pencernaan karbohidrat, protein dan lemak
(Parrakasi, 1991). Untuk menurunkan serat
kasar dan meningkatkan nilai nutrisi pada
limbah pertanian dibutuhkan suatu proses
yang dapat mencakup proses fisik, kimiawi,
maupun biologis antara lain dengan cara
teknologi fermentasi (Pasaribu dkk, 2007).
Upaya untuk memperbaiki kualitas gizi,
mengurangi, atau menghilangkan pengaruh
negatif dari bahan pakan tertentu dapat
dilakukan
dengan
penggunaan
mikroorganisme melalui proses fermentasi.
Fermentasi juga dapat meningkatkan nilai
kecernaan (Winarno, 2000), menambah rasa
dan aroma, serta meningkatkan kandungan
vitamin dan mineral (Pelczar dan Chan, 2007).
Pada proses fermentasi dihasilkan pula enzim
hidrolitik serta membuat mineral lebih mudah
untuk diabsorbsi oleh ternak (Esposito dkk.,
2001).
Beberapa peneliti melaporkan adanya
perubahan
komposisi
zat-zat makanan
dalam substrat melalui fermentasi dengan
menggunakan
Effective Microorganism 4
(EM4). Mikroorganisme alami yang terdapat
dalam EM4 bersifat fermentasi (peragian) dan
sintetik,
terdiri
dari
lima
kelompok
mikroorganisme
dari
golongan
ragi,
Lactobacillus,
jamur
fermentasi,
bakteri
fotosintetik, dan Actinomycetes (Paramita,
2002). Effective Microorganism 4 (EM4) adalah
WaktuFermentasi
(jam)
ProteinKasar
(%)
12
14,76e
24
15,00i
48
12
14,61a
15,35g
24
14,39c
48
15,05f
12
14,25d
5
24
14,80h
48
14,27b
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
perlakuan berbeda nyata pada P value
(nilai sig) <0,05
WaktuFermentasi
(jam)
SeratKasar
(%)
12
4,16c
24
3,64a
48
12
4,80g
3,93b
24
5,12h
48
4,48e
12
4,34d
5
24
5,34i
48
4,60f
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
perlakuan berbeda nyata pada P value
(nilai sig) <0,05
WaktuFermentasi
Kadar Air (%)
(jam)
12
12,19e
24
13,36a
48
12
12,08h
10,50f
24
13,54g
11,65b
48
15,18d
12
5
11,10c
24
17,61i
48
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
perlakuan berbeda nyata pada P value
(nilai sig) <0,05
WaktuFermentasi
(jam)
Rendemen
(%)
12
22,29d
24
23,27c
48
12
20,80 f
21,65g
24
26,32h
48
21,37e
12
22,91a
5
24
22,75b
48
28,87i
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
perlakuan berbeda nyata pada P value
(nilai sig) <0,05
Nuraini.
2009. Performa Broiler dengan
Ransum
Mengandung
Campuran
Ampas Sagu dan Ampas Tahu yang
Difermentasi
dengan
Neurospora
crassa. Media Peternakan 32 (3): 196-203
Parakkasi,
A. 1991. Ilmu nutrisi dan
Makanan
Ternak
Ruminansia.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Sinurat, A. P., Purwadaria, T., Bintang, I. A. K.,
& Pasaribu, T. (2014). Peningkatan nilai
gizi solid heavy phase dalam ransum
unggas
sebagai
pengganti
jagung. JITV, 19(1).
Pramono, Y. B., Harmayani, E., & Utami, T.
(2003).
Kinetika
pertumbuhan
Lactobacillus
plantarum
dan
Lactobacillus sp pada media MRS
cair. Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan, 14(1), 46-50.
Sadzali, Imam. 2010. Potensi Limbah Tahu
Sebagai Biogas. Jurnal UI Untuk
Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan
Teknologi 1 (12) :62-69
Sandi, S., & Saputra, A. (2012, September). The
Effect of Effective Microorganisms-4
(Em 4) Addition on the Physical
Quality of Sugar Cane Shoots Silage.
In International Seminar on Animal
Industry.
Santoso, U. (2007). CHANGE IN CHEMICAL
COMPOSITION
OF
CASSAVA
LEAVES
FERMENTED
BY
EM4. JSPI, 2(2), 9-12.
Sianipar, J. Dan Simanihuruk, K. 2009.
Performans Kambing Sedang Tumbuh
yang Mendapat Pakan Tambahan
Mengandung Silase Kulit Buah Kakao.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan
dan Veteriner. Galang.
Sudarmadji, S., R. Kasimdjo., Sarjono, D.,
Wibowo, S., Margino dan Endang, S.R.
1989. Mikrobiologi Pangan. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Suparmo. 1989. Aspek Nutrisi Proses
Fermentasi. Pusat Antar Universitas
Pangan
dan
Gizi
Universitas
GadjahMada, Yogyakarta.