Anda di halaman 1dari 2

MUH.

SIROJUDDIN AMIN
67-C
15/391823/PEK/21269

THE MOMMY TRACK


Inti dari studi kasus The Mommy Track adalah ketika Felice N. Schwartz
memberi pernyataan bahwa biaya mempekerjakan perempuan dalam sebuah
manajemen lebih besar daripada mempekerjakan laki-laki. Hal ini berkaitan
dengan kompensasi atas perempuan yang harus rela meninggalkan keluarga
demi karir. Schwartz membagi menjadi dua tipe pekerja perempuan, yaitu:
wanita karir dan wanita karir dan keluarga. Mayoritas perempuan berada pada
tipe kedua, mereka ingin mengejar karir serta turut aktif berpartisipasi dalam
membesarkan anak-anak mereka. Kebanyakan dari merek bersedia menukarkan
karir perkembangan mereka. Dari hal itu perusahaan dituntut untuk
menyediakan fleksibilitas untuk membantu karir dan keluarga pekerja
perempuan secara maksimal.
Schwartz memberikan berbagai saran bagi organisasi atas permasalahan
tersbut. Yakni salah satunya dengan melayani kebutuhan pekerja perempuan
yang telah menjadi ibu. Tetapi kritikus feminis melihatnya sebagai diskriminasi
antara strivers dan breeders. Antara perempuan yang diperlakukan dengan
hormat seperti laki-laki dan perempuan yang dibayar lebih rendah karena
memilih berperan ganda, yang dikenal The Mommy Track. Mantan anggota
kongres Patricia Schroeder mengatakan apa yang dikemukakan Schwartz hanya
memperkuat ide memilih antara menjadi wanita karir atau memiliki keluarga,
tetapi tidak bisa keduanya. Patricia khawatir jika ini diterapkan, akan mendorong
perusahaan untuk mengurangi gaji pekerja perempuan. Patricia dan Barbara
membenci ketika Schwartz tidak menyebutkan ayah atau tanggung jawab
bersama atas pertumbuhan anak. Penelitian menunjukkan bahwa jika suami
berfokus pada pencapaian karir ia harus menyerahkan sepenuhnya perawatan
keluarga pada istrinya. Meski ada juga yang keduanya bertanggung jawab secara
bersama. Manajer laki-laki yang istrinya tetap di rumah untuk merawawat
keluarga menikmati pendapatan 20% lebih besar daripada yang istrinya juga
bekerja, tetapi tidak diketahui alasan pasti hal ini bisa terjadi. Beberapa
pengamat menyarankan bagi laki-laki yang menjadi satu-satunya pendapatan
keluarga bekerja lebih keras, lebih berproduksi, dan bekerja lebih keras untuk
kenaikan gaji dan promosi. Saran lain lebih meningkatkan kefektivitasan dalam
bekerja.
1. Menurut saya,
a. Jika dilihat hanya dari biaya iya, karena ada biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan yang berkaitan dengan kompensasi. Namun disisi lain hal
itu merupakan kewajiban yang harus dikelurkan oleh perusahaan, dan
merupakan hak dari pekerja perempuan. Jika tidak dilakukan, perusahaan
tersebut tergolong tidak etis. Karena pekerja perempuan rela menukarkan
waktu, tenaga, pikiran yang seharusnya digunkan untuk keluarga akhirnya
dijadikan untuk perusahaan tersbut. Seharusnya perusahaan tidak merasa
terbebani dengan penambahan biaya itu. Jika hak pekerja dipenuhi akan
timbul kenyamanan dalam bekerja, loyalitas pada perusahaan tersebut. Ada
nilai tambah yang akan didapat oleh perusahaan.
b. Implikasi bagi perusahaan tentunya biaya yang dikeluarkan akan lebih
besar, sehingga kebijkan yang dapat diambil adalah dengan menaikkan
penjualan agar pendapatannya semakin meningkat.

MUH. SIROJUDDIN AMIN


67-C
15/391823/PEK/21269
2. Tidak bisa, karena menurut saya setiap pekerja perempuan sudah mempunyai
hak dan kewajiaban ketika masuk ke perusahaan. Perusahaan dari awal sudah
harus menyediakan hak-hak pekerjaan perempuan, termasuk kompensasi
merawat keluarga. Tentunya dengan berbagai kriteria yang tidak merugikan
kedua belah pihak.
3. Menurut saya,
a. Sudaha ada, namun dalam praktiknya masih belum maksimal. Hanya
beberapa perusahaan saja yang menerapkan. Kebanyakan perusahaan
yang masih berskala kecil, yang tidak terlalu menyita banyak waktu.
b. Iya, karena dengan adanya Mommy Track pekerja perempuan akan
merasa lebih dihargai, sehingga merasa nyaman dan loyalitas pada
perusahaan akan meningkat. Tetapi harus ada kriteria yang diperlukan.
Tidak semua diterapkan kepada pekerja perempuan. Juga harus ada
perjanjian yang nantinya juga tidak merugikan kedua belah pihak.
4. Menurut saya,
a. Iya, karena perusahaan harus memperhatikan hak pekerja perempuan yan
sejatinya bertanggung jawab penuh dalam merawat anak dan keluarga.
b. Langkah yang dapat dilakukan:
i. Melakukan perjanjian di awal, agar tidak ada yang merasa dirugikan.
ii. Membuat kriteria yang bisa di klaim oleh pekerja sesuai dengan
perjanjian.
iii. Memberikan kompensasi dan konsekuensi atas hak yang di klaim oleh
pekerja.
5. Perusahaan mempunyai kewajiban memberikan hak kepada pekerja untuk
bekerja secara fleksibel untuk keseimbangan antara karir dan keluarga.
Karena itu merupakan salah satu bentuk perhatian dari perusahaan
memberikan kenyamanan bagi pekerja untuk mempunyai peran ganda,
berkarir dan merawat keluarga. Bukan merupakan social responsibility dari
sebuah bisnis. Namun harus ada perjanjian agar tidak ada pihak nantinya
yang merasa dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai