Anda di halaman 1dari 35

CV.

Karya Darussalam Beurata

METODE PELAKSANAAN
Program

: Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan


Prasaranan Puskesmas/Puskesmas Pembantu (PUSTU)

Kegiatan

: Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Rawat Inap Puskesmas


Pembantu Dana Alokasi Khusus (DAK)

Pekerjaan

: Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan

Lokasi

: Sukajaya

Provinsi

: Gampong Balohan Kecamatan Sukajaya Kota Sabang


Nangroe Aceh Darussalam

PEKERJAAN PERSIAPAN
Dalam hal ini Proyek direncanakan dengan kriteria sbb :
1. Penempatan Direksi keet yang stategis.
2. Penempatan Peralatan dan Material yang tepat sasaran.
3. Pembuatan Drainase yang tepat guna, serta penanganan
buangan air yang baik.
4. Membuat Pengamanan-pengamanan/pelindung bagi operasional proyek.
5. Membuat Acces road yang baik, sehingga tidak terganggu saat hujan.
6. Menempatkan rambu-rambu keselamatan pada lokasi-lokasi
strategis, dll.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

1. Lokasi
Lokasi tempat bangunan harus dibersihkan dari sampahsampah atau
benda lainnya, termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi
pekerjaan.
2. Papan pengenal proyek.
Papan pengenal proyek dibuat dari rangka kayu yang baik dan
papan/triplek dicat dengan cat minyak warna dasar putih dan tulisan
warna hitam. Papan pengenal proyek dipasang pada tempat strategis
dilokasi pekerjaaan agar masyarakat dapat melihatnya dan dipasang
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
3. Pekerjaan pondok kerja / gudang alat-alat.
Pondok kerja dibuat berukuran minimum kapasitas tampung 30 (tiga
puluh) orang dan gudang alat-alat dibuat berukuran minimum 3 x 4 M2
dengan tiang kayu, atap seng, dinding papan, dan tempat
penyimpanan bahan dibuat lantai papan untuk mencegah supaya
bahan tidak rusak.
4. Pekerjaan bouwplank :
a. Bouwplank harus dibuat dari papan yang baik, pada sisi atas harus
diketam dan dipasang pada patok yang kuat dan tidak goyang.
b. Pemasangan bouwplank harus lurus dan datar, jika perlu diwater
pass dengan W. I.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

c. Ukuran harus dinyatakan dengan satuan meter dan pada titik


ukuran diberi tanda paku dan garis dengan cat warna merah agar
mudah terlihat sewaktu diperlukan.

PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan Galian Tanah


Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian pondasi
dan sloop beton. Galian dilakukan dengan step-step yang sedemikian
rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan
perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta
dijaga terhadap dampak lingkungan (Environmental Aspect) pada saat
pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal
area.
a.

Motode kerja
Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan
berm 1 : 0,5. Surveyor akan memberikan patok-patok panduan
serta kedalaman galian yang harus dicapai. Penggalian dilakukan
sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh
Pelaksana dan Pengawas. Material hasil galian sebagian
ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak
penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang
berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali
dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang


dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan
akibat aktivitas pekerjaan Galian.
Lobang galian yang telah selesai digali dengan dilakukan untuk
persiapan pekerjaan selanjutnya.

2. Pekerjaan Timbunan Tanah


Pekerjaan timbunan tanah pada proyek ini meliputi timbunan
tanah yang didatangkan dari luar dan ada juga dari hasil galian, tanah
yang didatangkan dari barrow area dengan kualitas tanah yang baik
untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar kayu dan harus
mendapat persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi
teknis. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu
diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja., dan dampak
lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat transportasi
material timbunan. Tanah timbun yang didatangkan dari luar (barrow)
diangkut dengan Dumptruk. Bak dump truk harus ditutupi dengan
terpal plastik agar tidak berceceran diperjalanan. Adapun jalan dilokasi
yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari
dampak debu yang ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan
menyediakan tenaga pembersih dan penyiraman jika terjadi debu.

PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

1.1. Lingkup Pekerjaan


1. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat
bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini. Pekerjaan ini meliputi galian
tanah untuk pile cap, balok pondasi dan struktur lainnya yang terletak di
dalam atau di atas tanah, seperti tercantum di dalam gambar rencana atau
sesuai kebutuhan Kontraktor agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan
lancar, benar dan aman.

2. Pembersihan akar tanaman dan bekas akar pohon.


Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah dapat
membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi
kekuatan tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai
pendukung bangunan khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar
tanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga bersih.
Lubang bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang
memenuhi syarat.
3. Pohon-pohon pada lahan proyek.
Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib
mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan
pohon tanpa koordinasi dengan Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
Pohon yang terletak pada bangunan yangakan dibangun dapat ditebang.

1.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Level galian.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di


dalam gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti
hubungan antara level bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal
tersebut belum jelas harus segera mendiskusikan hal ini dengan Konsultan
Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal
ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan
lain-lain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor
bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam
mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan di
bawah tanah dan terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke
suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas tanggungan
Kontraktor.
3. Galian yang tidak sesuai.
Jika galian dilakukan melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
Kontraktor harus mengisi/mengurug kembali galian tersebut dengan bahan
urugan yang memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan cara yang
memenuhi syarat. Atau galian tersebut dapat diisi dengan material lain
seperti adukan beton atau material lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
4. Urugan kembali.
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang
disyaratkan pada bab mengenai "Pekerjaan Urugan dan Pemadatan".
Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan
pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

5. Pemadatan dasar galian.


Dasar galian harus rata/ waterpas dan bebas dari akar-akar tanaman atau
bahan-bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
6. Air pada galian.
Muka air tanah letaknya lebih kurang 1.00 meter di bawah muka tanah asli.
Kontraktor harus mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang
memadai untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian.
Kontraktor harus merencanakan secara benar, kemana air tanah tersebut
harus dialirkan, sehingga tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi di
sekitar proyek. Di dalam lokasi galian harus dibuat drainasi yang baik agar
aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung.

7. Struktur pengaman galian dan pelindung galian.


Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam, maka Kontraktor
harus membuat pengaman galian sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kelongsoran pada tepi galian. Galian terbuka hanya diizinkan jika diperoleh
kemiringan lebih besar dari 1 : 2 (vertikal : horisontal). Sisi galian harus
dilindungi dengan adukan beton yang diperkuat dengan jaring tulangan
segera setelah galian dilakukan. Sebelum adukan beton terpasang, maka
galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air seperti lembaran
terpal/kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan
maupun sinar matahari. Kelongsoran yang terjadi akibat galian tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
8. Perlindungan benda yang dijumpai.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang


dijumpai selama pekerjaan galian berlangsung. Selanjutnya Kontraktor harus
melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas. Kecuali disetujui untuk
dipindahkan, benda-benda tersebut harus tetap berada di tempatnya dan
kerusakan yang terjadi akibat kelalaian Kontraktor harus diperbaiki/diganti
oleh Kontraktor.
9. Urutan galian pada level berbeda.
Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus
dimulai pada bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.

2. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT


2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat
bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah
lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pilecap, balok pondasi dan pekerjaan
beton lain yang berhubungan langsung dengan tanah.
3. Pembersihan akar tanaman dan sisa galian.
Jika di bawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka
dasar galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas
galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

2.2. Persyaratan Bahan


1. Bahan urugan pasir padat.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2. Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali
dan bahan bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan
air harus diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji
ternyata tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor wajib mencari air kerja
yang memenuhi syarat.

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Tebal pasir urug.
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka di bawah lantai kerja harus
diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan
sehingga dapat menerima beban yang bekerja.
2. Cara pemadatan.
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan
alat pemadat yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan
hingga mencapai tidak kurang dari 98% dari kepadatan optimum
laboratorium. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

agar dapat diperoleh hasil kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut
harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan.
Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak
terpenuhi dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Air pada lokasi pemadatan.
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor
wajib menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug
diletakkan. Lokasi ini harus selalu dalam kondisi kering hingga pengecoran
beton selesai dilakukan. Kontraktor harus membuat rencana yang benar,
agar air tanah dapat dialirkan ke lokasi yang lebih rendah dari dasar galian,
misalnya dengan membuat sump pit pada tempat tertentu.
4. Tanah di sekitar pasir urug.
Kontraktor harus menjaga agar tanah di sekitar lokasi tidak tercampur
dengan pasir urug. Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka
Kontraktor wajib mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang
bersih.

5. Persetujuan.
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut
sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

3. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


3.1. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga kerja, bahan dan alat.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat


bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana,
dengan elevasi seperti tertera di dalam peta kontur yang disampaikan pada
Berita Acara Rapat Penjelasan.
3. Pembersihan akar tanaman dan sisa galian.
Jika dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut harus
dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut harus diisi
dengan material urugan yang memenuhi syarat.

3.2. Persyaratan Bahan


1. Bahan bekas galian di dalam lokasi proyek.
Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi
syarat untuk digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan
organis lainnya. 2. Bahan urugan dari luar lokasi proyek.
Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas kurang dari 10-7 cm/detik.
b. mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebas
dari tanah organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan
mengandung kurang dari 10 % partikel gravel.
c. mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 persen. Bahan yang
mempunyai PI lebih dari

30 persen akan sulit dipadatkan.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut


harus dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.

3. Bahan urugan yang tidak memenuhi syarat.


Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi
proyek dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat.

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Cara pengurugan dan pemadatan..
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapisan
maksimum 20cm lepas dan pemadatan dilakukan sampai mencapai
Kepadatan Maksimum pada Kadar Air Optimum yang ditentukan di dalam
gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat
pemadat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Jika tidak tercantum
dalam gambar rencana, maka pemadatan harus dilakukan sampai mencapai
derajat kepadatan 98%.

2. Pemasangan patok.
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan
ketinggian rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat
patok dengan warna tertentu pula.
3. Sistem drainase.
Kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga
seluruh lokasi dapat terus dalam kondisi kering/ bebas dari air. Pengeringan
dilakukan dengan bantuan pompa air. Sistem drainase yang direncanakan

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dan sistem drainase tersebut harus
selalu dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara
effektif untuk menanggulangi air yang ada.
4. Kotoran dan lumpur dan bahan organis.
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
material sejenis. Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran tersebut
belum dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
5. Uji Kepadatan Optimum di laboratorium.
Uji Kepadatan Optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557 atau
AASHTO. Hasil uji ini digunakan untuk menentukan cara pemadatan di
lapangan. Uji yang dilakukan antara lain :
a. "Density of soil inplace by sand-cone method" AASHTO.T.191.
b. "Density of soil inplace by driven cylinder method " AASHTO.T.204.
c. "Density of soil inplace by the rubber ballon method" AASHTO.T.205.
6. Kepadatan lapisan dan uji lapangan..
Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus
diuji di lapangan, yaitu 1 (satu) buah test untuk tiap 500 m2, yaitu dengan
sistem "Field Density

Test". Jika urugan cukup tebal maka dengan hasil kepadatannya harus
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam dari 50 cm dari permukaan
rencana, maka berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai
minimal 95% dari berat jenis kering laboratorium yang dihitung dengan
Standard Proctor Test.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

b. Untuk lapisan 50 cm dari permukaan rencana, kepadatannya harus


minimal 98% dari Standard Proctor Test.
7. Toleransi kerataan.
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan
pengurugan adalah 50mm terhadap kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan Pengawas.
Semua hasilhasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok
referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah
tersebut.
9. Perlindungan hasil pemadatan.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga
dan dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya
basah oleh air hujan, panas matahari dan sebagainya. Perlindungan dapat
dilakukan dengan dengan menutupi permukaan dengan plastik.
10. Pemadatan kembali.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan
dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai
dengan lapisan berikutnya. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali
pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah
ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal
pengujian harus diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawas.

4. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI/BATU GUNUNG


4.1. Lingkup Pekerjaan

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

1. Tenaga kerja, bahan dan alat.


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat
bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana,
dengan elevasi seperti tertera di dalam gambar yang disampaikan pada
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan, pasangan Pondasi Batu Kali
meliputi semua pekerjaan pondasi dinding bata bangunan, bak-bak bunga,
dan lain-lain sesuai dengan gambar.

4.2. Persyaratan Bahan


1. Bahan Batu Kali .
Bahan batu kali yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, tidak porous dan
berwarna
kehitam-hitaman.
b. Batu harus bersih dari tanah/lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
c. Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu belah
(berukuran lebih kecil) dengan sudut-sudut tajam dan bersegi banyak
(setelah dibelah ukuran batu menjadi o < 20 cm).
2. Bahan Material.
Bahan/material yang digunakan, yaitu pasir/agregat halus, semen dan air. Air
yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tidak berwarna
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

b. Tidak berbau
c. Bisa digunakan untuk konsumsi (diminum)
d. Mempunyai kadar keasaman dan basa netral (Ph + 7)
e. Dapat diperoleh dengan mudah disekitar lokasi Proyek.
3. Pemasangan Pondasi Batu Kali
Pemasangan Pondasi Batu Kali harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut: Adukan/spesi yang digunakan minimal 1 Pc : 4 Ps
a. Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukurannya sesuai dengan
gambar gambar yang dimaksud.
b. sebelum pemasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir
pasang dan batu kosong yang ketebalannya masing-masing sesuai
dengan gambar.
c. Pemasangan dilakukan lapis demi lapis. Antara batu dengan batu
harus diberi spesi (antara batu dengan batu tidak boleh bersentuhan
langsung tanpa spesi), dan rongga-rongga diisi dengan batu yang sesuai
dengan besarnya serta diberi spesi secukupnya.
d. Permukaan bagian atas Pondasi Batu Kali harus rata (Water pass),
diberi spesi dan dikasarkan (digaris-garis silang). Pada tempat-tempat
yang akan dipasang kolom praktis harus diberi stick besi beton.
e. Pelaksanaan Pemasangan Pondasi Batu Kali tersebut harus dilakukan
sesuai dengan ukuran-ukuran dalam gambar serta petunjuk-petunjuk
dari direksi/pengawas lapangan.

PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Lingkup Pekerjaan.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,


serta pengangkutan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai
dengan yang tercantum dalam gambar, serta pekerjaan yang berhubungan
dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures. Juga termasuk di
dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerja maupun
fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan
aman.
2. Peraturan Peraturan.
Kecuali ditentukan lain di dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai
dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK.SNI
03-2847-2002.
Pedoman Beton 1989 (SKBI 1.4.53.1988).
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI 031727-2002
Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan
Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8.
Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
ASTM C-33 Standard Specification for Concrete Agregates.
Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83).
American Society for Testing and Material (ASTM).
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya


Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC : 699.81 :
624.04).
3. Keahlian dan Pertukangan.
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuanketentuan yang disyaratkan, antara lain ukuran, mutu dan
pengamanannya selama pelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus
dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman selama pekerjaan tersebut
berlangsung, termasuk tenaga ahli untuk acuan/ bekisting, sehingga dapat
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Selain itu, Kontraktor wajib
menggunakan tukang yang berpengalaman, sehingga sudah paham dengan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, terutama pada saat dan setelah
pengecoran berlangsung. Semua tenaga ahli dan tukang tersebut harus
mengawasi pekerjaan sampai pekerjaan perawatan beton selesai dilakukan.
Untuk itu paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus
mengusulkan metode kerja dan harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
Jika dipandang perlu, maka Konsultan PENGAWAS berhak untuk menunjuk
tenaga ahli di luar yang ditunjuk Kontraktor untuk membantu mengevaluasi
semua usulan Kontraktor, dan semua biaya yang timbul menjadi beban
Kontraktor.
4. Persyaratan Bahan.
4.1 Semen.
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis
semen yang ditentukan dalam SII 0013-81 atau Standar Umum Bahan
Bangunan Indonesia 1986, dan harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam standar tersebut, untuk pelaksanan struktur pada
konstruksi bangunan ini dipakai semen Type I. Semua semen yang akan
dipakai harus dari satu merek yang sama dan dalam keadaan baru. Jika
semen yang dikirim adalah dalam kantong semen, maka selama
pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan. Semen harus terbungkus
dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat.
Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab
dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga tidak menyentuh lantai
dan aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen tersebut tidak
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. Sistem penyimpanan semen harus diatur
sedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama.
Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan,
seperti membatu, tidak diizinkan untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak
harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua)
hari atas biaya Kontraktor.
4.2 Agregat.
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu
agregat kasar/batu pecah dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis
agregat ini disyaratkan berikut ini. 1. Agregat kasar. Ukuran besar butir
nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil
antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal pelat, atau jarak
bersih minimum antar batang tulangan, berkas batang tulangan atau tendon
pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara keseluruhan
harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya
sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan
sebagai berikut :
sisa di atas ( % berat )

Ayakan 31.50 mm 0

Ayakan 4.00 mm 90 - 98

Selisih antar 2 ayakan


berikutnya 02 10

sisa di atas ( % berat )

Ayakan 31.50 mm 0

Ayakan 4.00 mm 90 - 98

Selisih antar 2 ayakan


berikutnya 02 10

2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas
dari bahan-bahan organis, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus
lebih kecil dari 4 % berat. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang
beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhi syarat sbb. :
sisa di atas ( % berat )

Ayakan 4.00 mm 02

Ayakan 1.00 mm 10

Ayakan 0.25 mm 80 95

sisa di atas ( % berat )

Ayakan 4.00 mm 02

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Ayakan 1.00 mm 10

Ayakan 0.25 mm 80 95

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam


spesifikasi ini. Jika sumber agregat berubah karena sesuatu hal, maka
Kontraktor wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
PENGAWAS. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan harus dicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan
tanah.
4.3 Air untuk campuran beton.
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang
dapat merusak beton atau besi beton. Air tawar yang dapat diminum
umumnya dapat digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium
yang disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak
memenuhi syarat untuk digunakan, maka Kontraktor harus mencari air yang
memadai untuk itu.
4.4 Besi beton.
Besi beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk
tulangan utama dan sengkang kecuali ditentukan lain di dalam gambar. Agar
diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus memenuhi
syarat-syarat :
Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat.
Mutu sesuai dengan yang ditentukan.
Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi.
Diameter besi beton ulir ditentukan sesuai dengan Pedoman Beton 1989
yaitu :
Mutu fy = 3200 Kg/cm2 untuk besi ulir untuk diameter > 12 mm
Mutu fy = 2400 Kg/cm2 untuk besi polos untuk diamterer < 12 mm
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas,
harus mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS. Besi beton harus

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

berasal dari satu pabrik (manufacture). Tidak dibenarkan untuk


menggunakan merek besi beton yang berlainan untuk pekerjaan ini. Besi
beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang memuat
label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.

4.5 Admixtures/ material tambahan.


Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki sifat suatu campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang
ditambahkan dan cara penggunaan bahan tambahan tersebut harus
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Manfaat dari bahan tambahan harus
dapat dibuktikan melalui hasil uji dengan menggunakan jenis semen dan
agregat yang akan dipakai pada proyek ini. Bahan campuran tambahan yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur, memperlambat atau
mempercepat pengikatan dan/atau pengerasan beton harus memenuhi
Specification for Chemical Admixtures for Concrete (ASTM C494) atau
memenuhi Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia.
4.6 Kualitas Beton.
1. Kualitas beton yang dipakai untuk pada bangunan ini adalah beton
dengan mutu K250, untuk pekerjaan stuktur Pondasi Tapak, Sloof Beton,
Tiang Kolom, Balok Lantai, Plat Lantai Atap Daag, Talang Beton, Tangga,
Dan Ring Balk.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai,
Kontraktor harus melakukan percobaan sesuai dengan yang disyaratkan
oleh peraturan yang berlaku. Untuk itu harus diadakan trial-mix di
laboratorium.
3. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja, kolom
praktis, Balok Praktis, lantai kerja dan beton non struktur lainnya harus
menggunakan beton mutu K-175
4.7 Disain Adukan Beton.
Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang
dihasilkan memberikan kelecakan (workability) dan konsistensi yang baik,
sehingga beton mudah dituangkan ke dalam acuan dan ke sekitar besi
beton, tanpa menimbulkan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding)
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

secara berlebihan. Campuran beton harus dirancang sesuai dengan mutu


beton yang ingin dicapai, dengan batasan di bawah ini :

MUTU BETON

K2
25

K2
50

K30
0

K35
0

K40
0

Kuat tekan minimum, 7 hari

158

175

210

245

280

300

300

325

350

350
375

550

550

550

550

550

0.5
5

0.5
5

0.55

0.50

0.5
0

(kg/cm2)
Jumlah semen minimum
(kg/m3)
Jumlah semen maksimum
(kg/m3)
W/C faktor, maksimum

Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka
harus dipenuhi syarat pada Table 4.5.1 Pedoman Beton Indonesia.
Tabel 4.5.1. Ketentuan minimum untuk beton kedap air.
Kondisi
lingkungan
Jenis Struktur

berhubungan
dengan

Beton Bertulang

Air tawar/ payau

Faktor air

Jumlah semen

semen

minimum

maksimum

(kg/m3)

0.50

290

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Beton Pratekan

Air laut

0.45

360

Air tawar/ payau

0.50

300

Air laut

0.45

360

Kontraktor harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan


PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap
air, maka jumlah semen minimum harus sesuai dengan yang disyaratkan
oleh pemasok waterproofing.
5. Pengujian Bahan.
5.1 Umum.
1. Ketentuan dan syarat yang tertulis di bawah ini merupakan ringkasan dari
Pedoman Beton 1989, sehingga jika terjadi perbedaan interpretasi atau hal
lain yang bertentangan harus dikembalikan kepada ketentuan dari Pedoman
Beton.
2. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segala
pengujian termasuk mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlah sesuai
yang disyaratkan. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujiannya setelah
hasil uji diperoleh untuk persetujuan oleh Konsultan PENGAWAS.
3. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor
harus melaksanakan pengujian ulang dengan campuran yang lain dan
selanjutnya mengevaluasi kembali hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil
yang diinginkan.
4. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai
dengan pengarahan Konsultan PENGAWAS.
5. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan,
Kontraktor harus mendapatkan hasil pengujian laboratorium yang dapat
dipertanggung jawabkan, dimana pengujian dilakukan secara berkala,
dengan cara pengujian sesuai dengan spesifikasi ini. 5.2 Laboratorium
Penguji.
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu
laboratorium penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

digunakan pada proyek ini. Laboratorium ini bertanggung jawab untuk


melakukan semua pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Jika menggunakan beton readymix, maka peralatan yang dipakai harus
disiapkan di pabrik beton readymix.

5.3 Pengujian Agregat.


5.3.1 Pengujian Pendahuluan Agregat.
1. Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai
berikut :
a. Sieve analysis
b. Pengujian kadar lumpur dan kotoran lain.
c. Pengujian unsur organis.
d. Pengujian kadar chlorida dan sulfat.
2. Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS
untuk mendapatkan persetujuan.
3. Pengujian a) dan b) dengan pengujian kadar air dari setiap jenis agregat
harus dilakukan terhadap setiap contoh untuk setiap trial mix.
5.3.2 Benda Uji Agregat.
1. Kontraktor harus menyediakan Mix Design untuk campuran beton
sebelum pengecoran sehingga dapat menghasilkan beton seperti yang
disyaratkan.
2. Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh Kontraktor tidak
memuaskan, maka Konsultan PENGAWAS berhak untuk meminta
pengujian tambahan dengan beban biaya Kontraktor. Dan sebaliknya

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika hasil yang diperoleh


ternyata memuaskan.
5.4 Pengujian Beton
5.4.1 Benda uji beton.
1. Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal
pengecoran, lokasi pengecoran dari bagian struktur yang
bersangkutan.
2. Benda uji harus diambil dari mixer, atau dalam hal menggunakan
beton readymix, maka benda uji harus diambil sebelum beton dituang
ke lokasi pengecoran, sesuai dengan yang disyaratkan oleh Konsultan
PENGAWAS.

5.4.2 Jumlah benda uji beton.


1. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1.50 m3
beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 3 benda uji yang pertama.
Benda uji harus berbentuk kubus berukuran 15cm X 15cm X 15cm. Benda uji
bentuk lainnya dapat digunakan jika disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
Selanjutnya pengambilan benda uji sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap
5 m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan secara acak oleh Konsultan
PENGAWAS dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
2. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang
dituang pada satu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap kali
pengambilan contoh beton harus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu
data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini
yang diuji pada umur beton yang ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
3. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan PENGAWAS dapat
meminta jumlah
benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas, dengan beban biaya
ditanggung oleh Kontraktor.
4. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan untuk setiap mutu
beton adalah :

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Jenis Struktur

Jumlah
minimum
benda uji

Waktu perawatan (hari)

3
Beton
Bertulang

Beton
Pratekan

28

5.4.3 Laporan hasil uji beton.


Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas hasil uji beton dari
laboratorium penguji untuk disahkan oleh Konsultan PENGAWAS. Laporan
tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton
karakteristiknya.
5.4.4 Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Beton.
1. Deviasi Standar - S Deviasi standar produksi beton ditetapkan berdasarkan
jumlah 30 buah hasil test kubus. Deviasi yang dihitung dari jumlah contoh
kubus yang kurang dari 30 buah harus dikoreksi dengan faktor pengali
seperti tercantum dalam tabel berikut :
s=

(fcfcr)
N1

Jumlah Benda Uji


(N)- buah

Faktor Pengali S

15

1.16

20

1.08

25

1.03

30

1.00

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

2. Kuat tekan rata-rata - fcr Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalam
menentukan proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yang
terbesar dari formula berikut ini :
fcr = fc + 1.64 S atau fcr = fc + 2.64 S - 40 kg/cm2.
3. Kuat tekan sesungguhnya. Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan
tercapai dengan memuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi :
a. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri
dari 4 hasil uji kuat tekan tidak kurang dari (fc + 0.82 S).
b. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji) mempunyai
nilai dibawah 0.85 fc.
Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka harus diambil
langkah untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atas
rekomendasi KP.

5.4.5 Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Tests)


Jika hasil evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak
dapat dipenuhi, maka jika diminta oleh Konsultan PENGAWAS, Kontraktor
harus melaksanakan pengujian yang tidak merusak yang dapat terdiri dari
hammer test, pengujian beban dan lain lain. Semua biaya pengujian ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Lokasi dan banyaknya pengujian akan
ditentukan secara khusus dengan melihat kasus per kasus.
5.5 Pengujian Besi Beton.
5.5.1 Benda uji besi beton.
1. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil benda uji besi
beton masingmasing
2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengan diameter dan mutu
yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi beton harus diambil
dengan disaksikan oleh Konsultan PENGAWAS sebanyak 2 buah untuk setiap
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

20 ton untuk masing-masing diameter besi beton. Uji besi beton terdiri dari
uji tarik dan uji lentur.
2. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Konsultan PENGAWAS. Contoh besi beton yang diambil
untuk pengujian tanpa disaksikan Konsultan PENGAWAS tidak diperkenankan
dan hasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal
pengiriman, lokasi terpasang, bagian struktur yang bersangkutan dan lainlain data yang perlu dicatat.
4. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka
Konsultan PENGAWAS berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji
lebih besar dari yang ditentukan di atas, dengan beban biaya ditanggung
oleh Kontraktor.
5.5.2 Laporan hasil uji besi beton.
Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari
laboratorium penguji untuk diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi
beton tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan.

6. Syarat syarat Pelaksanaan


6.1 Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, Cara uji slump sebagai
berikut. Beton diambil sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan
yang rata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton
tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi beton diameter 16 mm, panjang
30 cm dengan ujung yang bulat. Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap
tusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di bawahnya. Setelah

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

bagian atas diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur


penurunannya.
6.2 Persetujuan Konsultan Pengawas.
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor
harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Laporan
harus diberikan kepada Konsultan Pengawas paling lambat 3 hari sebelum
pekerjaan dilaksanakan. Hal hal khusus akan didiskusikan secara lebih
mendalam antara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan
pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baik dan jelas, sehingga mudah
untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.
6.3 Persiapan dan Pemeriksaan.
Kontraktor tidak diizinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa izin
tertulis dari Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas tentang kesiapannya untuk melakukan pengecoran dan
laporan tersebut harus disampaikan paling lambat 3 hari sebelum waktu
pengecoran, sesuai dengan kesepakatan di lapangan, untuk memungkinkan
Konsultan Pengawas melakukan pemeriksaan sebelum pengecoran
dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti
tangga ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan Pengawas
dapat memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah. Tanpa fasilitas
tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran.
Semua koreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera
diperbaiki dalam waktu 1X24 jam dan selanjutnya Kontraktor harus
mengajukan izin lagi untuk dapat melaksanakan pengecoran. Tidak
dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali
ditentukan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Persetujuan untuk
melaksanakan pengecoran tidak berarti membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawab sepenuhnya atas ke tidaksempurnaan ataupun kesalahan
yang timbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan dan
dikoordinasikan dengan Konsultan PPengawas bahwa semua peralatan yang
akan tertanam di dalam beton sudah terletak pada tempatnya, dan semua
kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikian pula untuk siar
pelaksanaan sudah harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan.

PEKERJAAN CAT
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

a. Lingkup pekerjaan
1. Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang ada
hubungannya dengan pengecatan sesuai spesifikasi yang ditentukan.
2. Semua permukaan kayu dinding, plafond dan lain-lain dicat kecuali kalau
ditentukan lain dalam gambar.
Pengecatan terdiri dari :
a. Dinding ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimum.
b. Kayu ; meni kayu, plamuur, cat dasar 1 kali dan warna kayu 2 minimal.
c. Plafond ; cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimum.
b. Syarat-syarat
Pemborong harus memberikan jaminan kepada pemilik bahwa semua
pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi tidak menggelembung, mengelupas
dan cacat-cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan terakhir dari
pekerjaan.
c. Bahan-bahan
1. Vinil acrylic emulsion untuk dinding dan langit-langit. Kualitas cat tembok
dipakai merk dulux.
2. Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada
keterangan tentang nama pabrik, warna, susunan kimia dan aturan pakai.
Kualitas cat kayu dipakai merek "Avian/Kuda Terbang"

3. Pengujian
Contoh cat diambil secara periodik dari kaleng yang dibuka di Lapangan dan
diuji di Laboratorium. Bila dari hasil pengujian tersebut hasilnya tidak sama
dengan spesifikasi, maka biaya perbaikan/pengecatan kembali dibebankan
kepada pemborong.
d. Tata kerja

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

1. Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.


Pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus mengecat lebih
dari 2 kali lapisan semuanya atas biaya pemborong tanpa adanya biaya
tambahan. Jangan mulai mengecat bila keadaan masih kotor dan pekerjaanpekerjaan yang berhubungan belum selesai.
2. Periksa semua pekerjaan yang mendahului pengecatan apakah sudah
selesai semua.
3. Semua cara-cara pengecatan harus sesuai dengan petunjuk pabrik,
terutama mengenai urutan pengecatan.

PEKERJAAN RANGKA ATAP


Baja Ringan (Zincalum Truss)
Bebas dari karatan dan harus dicat meni besi sebelum dirangkai sebagai
satu kesatuan konstruksi utuh.
Ukuran dan dimensi baja sesuai dengan Gambar Bestek/spesifikasi pabrik.
Baja ringan mempunyai bentuk penampang yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Baja Mempunyai sifat-sifat mekanis seperti berikut :
a. Modulus Elastisitas : E = 200.000MPa
b. Modulus Geser : G = 80.000 MPa
c. Nisbah Poisson : _ = 0,3
d. Koefisien Pemuaian : _ = 12 x 10-6 / oC
e. Tegangan Luluh : fu = 400 Mpa
Baja ringan yang dipakai harus mempunyai laporan uji material baja di
pabrik yang disahkan oleh lembaga yang berwenang dapat dianggap cukup
untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam SNI 03-1729-2002.
Pemasangan Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Ukuran Kuda-kuda Baja yang dipakai adalah C75. 100 mm


Untuk Gording yang dipakai adalaha C75.75 mm
Bentuk kuda-kuda baik bentang, tinggi dan kemiringanya sesuai dengan
Gambar Bestek.
Kuda-kuda dirakit/dipasang menurut bentuknya.
Pemasangan Baja Ringan sebagai rangka kuda-kuda harus mengikuti
spesifikasi pabrik.
Sudut kemiringan kuda-kuda minimal 28 atau sesuai dengan Gambar
Bestek.
Hasil pemasangan rangka kuda-kuda harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, alat dan bahan-bahan pekerjaan
yang diperlukan
untuk pekerjaan memasang atap.
b. Syarat-syarat
1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan seperti yang tertera di dalam gambar
rencana.
2. Hasil pekerjaan memasang atap ini harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
c. Bahan-bahan
Bahan utama pekerjaan ini adalah Genteng Metal setara emerald Tebal =
0,30 mm yang ada dipasaran dan mutu Genteng Metal dari kualitas terbaik.
Kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh untuk mendapat
persetujuan pengawas dan perencana. Penggunaan alat bantu dan teknis
pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan petunjuk dari pabrik atau
agennya.
Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

d. Tata cara
Cara pemasangan Genteng Metal untuk pekerjaan atap ini diserahkan
kepada Pemborong dengan mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
Pemasangan ini harus mengikuti petunjuk pabrik dan yang terdapat di dalam
gambar rencana.

PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Lantai Beton Cor 1 : 3 : 5
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, penyiapan lantai yang
akan diselesaikan dengan bahan ini, serta pemasangannya pada lantai-lantai
dalam ruang-ruang yang tertera dalam gambar dan daftar bahan
penyelesaian (finish material schedule).
b. Bahan untuk penyelesaian ini berupa adukan beton yang terdiri dari
campuran semen pasir dan kerikil beton dengan perbandingan 1 : 3 : 5
diaduk dengan air secukupnya (plastis).
- Semen Portland yang dipakai seperti spesifikasi yang sesuai dengan apa
yang telah ditentukan dalam penjelasan. Pada umumnya semen termaksud
adalah semen biasa yang memenuhi syarat yang tercantum dalam NI-8.
- Pasir yang dimaksud harus bersih, asli dan bebas dari segala macam
kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal
14 ayat 2.
- Kerikil beton yang dimaksud harus bersih dan bebas dari segala macam
kotoran tanah, satu dan lain hal sesuai dengan NI-2.
c. Lantai yang akan diselesaikan dengan beton tumbuk ini harus
dipersiapkan dulu dengan baik, ditumbuk (di stam) hingga cukup padat
kemudian diurug dengan pasir urug setebal minimal 10 cm atau sesuai
dengan gambar kerja dan dipadatkan lagi dengan menyiram dengan air.

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

d. Pengecoran lantai dengan adukan tersebut di atas dilakukan dengan hatihati dan empat yang akan dicor sudah bersih dari kotoran-kotoran yang
mungkin ada.
e. Pengecoran harus rata dan harus diusahakan tidak terjadi gelembunggelembung udara terperangkap yang kelak dapat menjadikan lantai menjadi
keropok. Ketebalan sesuai dengan gambar atau yang sudah diinstruksikan
dalam penjelasan pekerjaan.
f. Pengecoran dilakukan pias per pias(Blok demi blok)

PEKERJAAN LUAR BANGUNAN DAN LAIN-LAIN


Pembuatan Jalan Masuk :
Sebelum pelaksanaan dilakukan pembersihan lokasi terhadap tanamantanaman liar, kemudian penimbunan menggunakan tanah urug pada lokasi
pekerjaan. Setelah semua rata dan padat maka kemudian pelaksanaan
pekerjaan cor beton 1:2:3 pada pengecoran untuk jalan masuk.

Pembuatan Paving Blok :


Pekerjaan Sebelum dipasang paving block, terlebih dahulu dilakukan
perataan lokasi. Setelah rata maka akan dilakukan penimbunan dengan
menggunakan pasir pasangan sebanyak 0.2 M3 untuk setiap meter bujur
sangkarnya. Ketinggian dari timbunan ini harus sesuai dengan gambar kerja
dan dipadatkan. Setelah rata maka paving block dapat dipasang satu demi
satu dengan rapi dan menjadi satu kesatuan.

Pekerjaan Drainase :

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

CV. Karya Darussalam Beurata

Pada pekerjaan Penggalian dilakukan dengan menggunakan Pekerja trampil


dan hasil galian dituangkan kedalam Dump Truck, material hasil galian
tersebut dibuang keluar lokasi jalan sejauh mungkin, sekelompok pekerja
merapikan sebelum melakukan pekerjaan pembentukan saluran.
Pemasangan Mal untuk saluran harus menyesuakan dengan elevasi dan lot
dengan waterpass, setelah semua mal diperiksa oleh konsultan pengawas
baru kemudian dilakukan tahap pengecoran.
Pada pekerjaan ini terlebih dahulu semen, pasir dan air dicampur dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu seperti cangkul dan sekop,
kemudian Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum
dipasang agar pada saat pemasangan kotoran yang lengket di batu
bercampur dengan adukan semen, penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan.

Sabang, 19 Juli 2011


CV. KARYA DARUSSALAM
BEURATA

RINALDI
Direktur

Rehabilitasi Puskesmas Rawat Inap Balohan Kecamatan Sukajaya Sabang

Anda mungkin juga menyukai