Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan Biaya Variabel
overhead tetap. Perhitungan biaya variabel sering disebut sebagai perhitungan biaya langsung
(direct costing) atau perhitungan biaya marginal (marginal costing).
Klasifikasi biayaPerhitungan Biaya Penyerapan vs Variabel
Untuk melengkapi ringkasan perbandingan dari variabel dan perhitungan biaya
penyerapan, kita perlu membahas secara singkat bagaimana memperlakukan beban
administrasi dan penjualan. Beban ini tidak pernah diperlakukan sebagai biayaproduk dalam
perhiyungan kedua metode perhitungan biaya. Jadi, baik dengan pendekatan variabel ataupun
perhitungan biaya penyerapan, beban penjualan dan administrasi variabel dan tetap selalu
diperlakukan sebagai biaya periodik dan dikurangi dari pendapatan yang diperoleh.
Perhitungan Biaya per Unit
Untuk mengilustrasikan perhitungan biaya per unit denagan menggunakan perhitungan biaya
penyerapan dan variabel, perhatikan Boley Company, perusahaan kecil yang memproduksi
satu produk dan memiliki struktur biaya seperti berikut:
Jumlah yang diproduksi setiap tahun.
6000
$2
$4
$1
$3
$30.000
$10.000
Diminta:
1. Hitunglah biaya produk per unit dengan perhitungan biaya penyerapan.
$2
$12
$2
$7
(overhead pabrik tetap $30.000 akan diperhitungkan secara total sebagai beban periodic
bersama dengan beban dan administrasi akan mengurangi pendapatan.)
unit produk dan menggunakan perhitungan biaya variabel, $7 akan dikurangi sebagai harga
pokok penjualan dan unit tidak terjual akan dimasukkan dalam akun persediaan dalam neraca
dengan biaya hanya $7 per unit.
b. Perbandingan Laporan Laba Rugi Dengan Perhitungan Biaya Penyerapan dan
Variabel.
Laporan laba rugi dengan menggunakan pendekatan perhitungan biaya penyerapan dan biaya
variabel ditunjukkan dalam Tampilan 7-2. dalam menyiapkan laporan-laporan ini kita
menggunakan data Boley Company yang diberikan sebelumnya, bersama dengan informasi
tentang perusahaan yang diberikan di bawah ini:
Unit dalam persediaan awal
Unit yang diproduksi.
0
6.000
5.000
1.000
$20
$3
$10.000
Perhitungan
Penyerapan
Biaya
variabel
$2
$2
$12
$7
operasional,Perhitungan
yang bersangkutan
Produksi = Penjualan
Persediaan meningkat
Persediaan menurun
Tahun 1
60.000
Tahun 2
0
Tahun 3
120.000
30
(30.000)
60.000
30.000
90.000
ditangguhkan pada persediaan dan laba bersih operasional meningkat,. Jika persediaan
menurun, laba bersih opersional akan dikeluarkan dari persediaan dan laba bersih operasional
akan tertekan. Jadi bila perhitungan biaya penyerapan digunakan fluktuasi dalam laba bersih
operasional dapat disebabkan oleh perubahan persediaan bukan karena perubahan dalam
penjualan.
Analisis Biaya-Volume-Laba dan Perhitungan Biaya Penyerapan.
Perhitungan biaya penyerapan banyak digunakan dalam laporan internal dan eksternal.
Banyak perusahaan menggunakan pendekatan perhitungan biaya perempuan karena
pendekatan tersebut focus terhadap perhitungan biaya penuh (full costing) unit produksi.
Kelemahan dari metode ini adalah ketidakmampuannya menghubungkan dengan analisis
biaya-volume-laba.
Untuk menggambarkannya, kita kembali ke tampilan 7-3. Mari kita hitung titik impas
untuk perusahaan Emerald Isle Knitters. Untuk menentukan titik impas, kita membagi total
biaya tetap dengan margin kontribusi per unit :
Harga jual per unit
20
12
=========
150.000
90.000
240.000
=========
Total biaya tetap
240.000
12 per unit
Titik impasnya adalah 20.000 unit . Perhatikan dalam tampilan 7-3 bahwa pada tahun 2
perusahaan menjual sebanyak 20.000 unit, tepat pada titik impasnya.
Dengan pendekatan kontribusi dan menyususn laba rugi dengan perhitungan biaya variabel ,
perusahaan hanya mencapai titik impas pada tahun 2 dan memperlihatkan laba bersih nol.
Dengan menggunakan perhitungan penyerapan, perusahaan masih mendapatkan laba bersih
30.000 pada tahun 2. Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana perhitungan biaya penyerapan
dapat menghasilkan laba bersih positif padahal perusahaan sesungguhnya hanya mencapai
titik impas.
Jawabannya terletak pada fakta bahwa biaya overhead tetap sebesar 30.000 ditangguhkan
dalam persediaan pada tahun 2 dan oleh karenanya biaya tersebut tidak dikurangkan dari
pendapatan. Dengan menangguhkan biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan, laporan
laba rugi menunjukkan laba meskipun sesungguhnya perusahaan hanya mencapai titik impas.
Perhitungan biaya penyerapan juga menyulitkan analisis biaya-volume-laba, yang
mengasumsikan penggunaan perhitungan biaya variabel.
Pembuatan Keputusan
Masalah pokok perhitungan biaya penyerapan adalah bahwa biaya overhead pabrik tetap
tampak seperti berubah terhadap unit yang terjual padahal sesungguhnya tidak. Sebagai
contoh , dalam Tampilan 7-3, biaya produksi per unit dengan perhitungan biaya penyerapan
sebesar 13, sedangkan dengan perhitungan biaya variabel hanya 7. Karena biaya produk
dinyatakan per unit , manajer dapat salah mengerti bahwa setiap penambahan unit produksi ,
biayanya adalah sebesar 13.
Kesalahan persepsi bahwa biaya produksi per unit dengan perhitungan biaya penyerapan
dapat mengakibatkan munculnya masalah menajerial, termasuk keputusan penentuan harga
dan keputusan untuk menghentikan produksi produk tertentu yang sesungguhnya
menguntungkan, Masalah ini akan didiskusikan secara mendalam dalam bab lain.
Laporan Eksternal dan pajak Penghasilan.
Sering dianggap bahwa perhitungan biaya penyerapan digunakan untuk laporan eksternal di
Amerika Serikat.Perusahaan menggunakan perhitungan biaya variabel untuk pelaporan
eksternal menghadapi resiko bahwa auditornya mungkin akan menyatakan laporan tersebut
tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi secara umum (gegerally accepted accounting
principleGAAP).
7. laba bersih berdasarkan perhitungan biaya variabel labih dekat dengan aliran kas bersih
dibandingkan dengan laba bersih berdasarkan perhitungan biaya penyerapan. Hal ini akan
sangat penting untuk perusahaan yang mengalami masalah aliran kas.
Perhitungan Biaya variabel dan Teori Kendala.
Teori kendala (Theory of Constraint-TOC) , yang diperkenalkan pada BAb 1, berfokus untuk
mengelola kendala-kendala yang ada dalam perusahaan sebagai kunci untuk meningkatkan
laba. Dalam perusahaan yang menerapkan teori kenda;la, ada dua alas an lain mengapa biaya
tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai biaya tetap.
Pertama, tenaga kerja langsung tidak mesti sebagai kendala. Dalam kasus yang paling
sederhana, yang terjadi kendala adalah mesin. Dalamm kasus yang lebih komplek ,
kendalanya adalah kebijakan (seperti desain konpensasi yang tidak baik untuk tenaga
penjualan) yang menghambat perusahaan untuk menggunkan sumber daya secara efektif. Jika
tenaga kerja langsung bukan sebagai kendala, tidak ada alas an untuk menaikkannya.
Merekrut lebih banyak tenaga kerja akan meningkatkan biaya tanpa adanya peningkatan
keluaran yang dapat dijual baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Kedua, teori kendala menekankan pada perbaikan yang terus menerus untiuk
mempertahankan kemampuan kompetitif. Tanpa komitmen dan tanggapan positif dari
karyawan, pebaikan yang berkelanjutan tersebut mustahil terlaksana. Karena pemutusan
hubungan kerja dapat merusak moral karyawan, manajer yang menggunakan teori kendala
enggan memberhentikan karyawan.
Di dalam teori kendala tenaga kerja langsung tidak dimasukkan sebagai biaya produk.
Dampak Metode Persediaan JIT.
Seperti yang dibahas dalam bab ini, perhitungan biaya variabel dan perhitungan biaya
penyerapan akan menghasilkan perhitungan laba bersih yang berbeda apabila jumlah unit
yang diproduksi tidak sama dengan jumlah unit yang terjual atau dengan kata lain bila ada
perusahaan jumlah unit persediaan . Kita juga telah belajar bahwa laba bersih dengan
menggunakan perhitungan biaya penyerapan dapat berubah-ubah dan kadang-kadang
berlawanan dengan pergerakan penjualan.
Bila perusahaan menggunakan metode JIT, masalah ini berkurang, Berubah-ubahnya
laba bersih dengan perhitungan biaya penyerapan dan perbedaan laba bersih di antara kedua
metode tersebut disebabkan oleh perubahan unit persediaan. Dengaqn JIT , barang diproduksi
karena adanya pesanan dari pelanggan dan tujuannya adalah menghilangkan persediaan
barang jadi dan mengurangi poersediaan barang dalam proses . Jika persediaan kecil,
perubahan persediaan juga akan kecil dan kedua metode tersebut akan menunjukkan
perhitungan laba bersih yang sama. Dalam kasus tersebut, laba bersih dengan metode
perhitungan biaya penyerapan akan searah dengan pergerakan penjualan.
Tentu saja, biaya produksi per unit akan berbeda antara perhitungan biaya variabel dan
perhitungan biaya penyerapan seperti yang telah dibahas dimuka. Tetapi jika digunakan
metode JIT, perbedaan yang besar tidak akan terjadi lagi.