Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SOSIAL PROJEK

BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 15 (MUHAMMAD HATTA)
1) Muhammad Fathi Mujadidi
2) Arditya Galih Fathurrohmah
3) Hana Junjunganingtyas
4) Fenti Nur Rahmawati
5) Ivan Besando Pakpahan
6) M. Dzaki Agung Ghifari
7) Abdul basith Ramadhan
8) Diska Mulyadini
9)Zulfa Berliana Pratiwi
10) Nilam Indah Puspitasari
11) Muhammad Hafidz Imanuddin
12) Anisa Rini Rahayu
13) Muhammad Risang Perkasa
14) Satria Wahyu Pratama
15) Darmanto

16) Anita Dian Mayasari


17) Reinha Delima P.F
18) Sekar Lukinanti Mutiah
19) Wimazola Adalpasutri
20) Pravitya Aulia Asa
21) Mega Reza Novaris
22) Rifky Aristyo Rahardian
23) Harizka V.
24) Kendyarto Risandi
25) Priscah Titania
26) Muhammad Mumam
27) Atikah A.Z
28)
29)

30)
31)
32)
33) UNIVERSITAS GADJAH MADA
34) 2016
35) BAB I
36) PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG
37)
Dahulu, kedudukan mahasiswa di tengah masyarakat menyandang sebuah predikat
pendidikan paling tinggi. Masyarakat juga menganggap bahwa mahasiswa adalah insan yang
paling cerdas dan mendapat kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat. Namun itu adalah
kondisi masa lalu. Masa ketika mahasiswa begitu dekat dengan masyarakat.
38)
Kondisi saat ini adalah peran mahasiswa ditengah masyarakat semakin berkurang.
Kedudukan mahasiswa ditengah masyarakat tidak lagi terlalu dipandang. Banyak hal yang
mengakibatkan ini terjadi diantaranya adalah degradasi moral yang semakin menggerus pikiran
dan tingkah laku mahasiswa. Mahasiswa sekarang banyak yang hanya disibukkan dengan
aktivitas belajar atau aktivitas hiburan yang pada akhirnya menimbulkan sifat apatis. Mahasiswa
memiliki identitas diri yang melekat yaitu Tri Darma Perguruan Tinggi. Istilah ini jika diartikan
ke dalam bahasa indonesia berarti tiga janji perguruan tinggi yang berisi Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat.
39)
Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai iron stock, agent of change, dan moral
force tidak bisa dipisahkan dari janji perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki peran untuk
menjadi iron stock, yakni sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Mahasiswa
sebagai agent of change memiliki arti dalam hal ini mahasiswa mampu membawa suatu
perubahan dalam perkembangan dan kemajuan untuk dirinya serta lingkungan. Peran terakhir
mahasiswa adalah sebagai moral force yang memiliki peranan dan fungsi moral terhadap segala
sesuatu yang ada pada lingkungannya.
40)
Tak dapat terbantahkan jika mahasiswa diharapkan bisa menjadi seorang cendekiawan
muda yang di pundaknya dibebankan masa depan bangsa ini. Untuk membentuk pribadi dan jati
diri sebagai pemimpin masa depan, sangat diperlukan adanya suatu proses pembelajaran. Salah
satu wadah pembelajarannya adalah lewat kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat sebagai
salah satu pengamalan tridarma perguruan tinggi.

41)

Menanggapi hal tersebut, BEM KM UGM melalui Akademi Inspirasi II [AKSI #2]

ingin ikut serta berkontribusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kunjungan dan berkegiatan
bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Mafaza menjadi bentuk kegiatan sosial projek dari
kelompok 15 Muhammad Hatta.
42)

44)

43)
BAB II.
LANDASAN ACARA

45) Semua orang paham bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah


serangkaian kegiatan atau aktivitas yang memberikan pengaruh positif kepada
peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat. Dalam istilah kedokteran dikenal
sebagai to improve the quality of life. Definisi mengenai pengabdian kepada
masyarakat berhubungan dengan definisi community development seperti yang
disebutkan oleh H.J Rubin dan I.S Rubin yaitu Community development occurs
when people strengthen the bonds within their neighborhoods, build social networks,
and form their own organizations to provide a long-term capacity for problem
solving.
46) Pengabdian masyarakat adalah sebuah bentuk sosialisasi dan aktualisasi diri
mahasiswa dengan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dan
diaplikasikan

ditengah-tengah

masyarakat.

Ada

banyak

bentuk-bentuk

dari

pengabdian masyarakat. Yang paling umum kita dengar adalah kunjungan sosial.
47) Dalam menyelenggarakan sebuah kunjungan sosial sebagai sarana pengabdian
terhadap masyarakat perlu dipikirkan cara yang efesien dan efektif. Walaupun
kegiatan pengabdian masyarakat yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa identik
dengan keterbatasan dana, namun hasil dari sebuah kunjungan sosial harus
memberikan manfaat sebanyak mungkin terhadap masyarakat yang menjadi sasaran.
Sehingga dalam menyelenggarakan sebuah kunjungan sosial dibutuhkan inovasi dan
kreatifitas yang cemerlang dalam mengkonsep kegiatan-kegiatan yang terkandung
dalam kunjungan sosial.
48) Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat akan memberikan dampak yang
positif terhadap mahasiswa itu sendiri. Lewat kegiatan pengabdian masyarakat
seorang mahasiswa akan belajar bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu yang ia
dapatkan di bangku perkuliahan kepada masyarakat.
49) Dengan segala potensi, intelegensia, kreativitas yang ada serta melihat peran
dari mahasiswa baik sebagai iron stock, agent of change, dan moral force apalagi
dengan dukungan fasilitas dan wadah organisasi kampus, mahasiswa memiliki sebuah
kewajiban untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.

50)

51) BAB III


PEMBAHASAN
52) I.LAPORAN KEGIATAN DAN HASIL
53) 1. PELAKSANA
54) Kegiatan kunjungan media ini dilaksanakan oleh Kelompok 15 Muhammad Hatta.
55) 2.WAKTU DAN TEMPAT
56) Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 14 September 2016 yang dimulai pada
pukul 15.30-selesai
57) 3. KEGIATAN
58)

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada sosial projek ini antara lain :

1. Briefing persiapan keberangkatan


59)

Briefing persiapan keberangkatan dilakukan pada pukul 16.00-17.00 WIB,

bertempat di selasar GSP. Beberapa panitia bertugas memastikan seluruh anggota kelompok
hadir dan semua mendapatkan transportasi. Sie acara menjelaskan rundown acara sosial project
yang akan dilakukan, sie konsumsi menyiapkan konsumsi yang akan dibawa, meliputi susu
kotak dan wafer coklat yang digunakan untuk doorprize, maupun nasi kotak yang akan
diberikan kepada anak-anak panti. Sie perkap mengecek perlengkapan yang akan dibawa.
60)
61)
62)

2. Perjalanan menuju lokasi


Acara dimulai pukul 18.00 setelah melakukan perjalanan dengan lama 30

menit. Perjalanan menuju lokasi ditempuh dengan alat transportasi sepeda motor.
63)
64)

3. Sampai di lokasi Panti Asuhan


Sesampainya di Panti Asuhan Mafaza, kami disambut oleh pengelola Panti Asuhan,

yaitu Ust. Burhanuddin selaku pengelola sekaligus tenaga pendidik panti asuhan. Beliau
langsung mempersilahkan kami untuk sholat maghrib karena waktu sholat sudah tiba. Kami
pun melakukan ibadah sholat maghrib bersama anak-anak panti. Setelah itu diteruskan dengan
mengaji, karena rutinitas anak-anak setelah sholat maghrib adalah mengaji sampai waktu isya.

Untuk menunggu anak-anak, panitia kemudian disibukkan dengan kembali mengecek


kelengkapan acara. Sie acara mengingatkan kembali rundown acara maupun tugas masingmasing

sie

maupun

briefing

dengan

MC.

Sie

perlengkapan

meninjau

tempat

diselenggarakannya acara maupun menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, sie dokumentasi


mulai menyiapkan perlengkapan dokumentasi.
65)

4. Makan malam

66)

Setelah isya, acara kembali dilanjutkan, yaitu makan malam.

67)

5. Inti acara

68)

Inti acara dimulai pada pukul 20.00 WIB setelah semua anak Panti Asuhan sholat isya

dan makan malam. Acara pertama adalah sambutan, yang diwakili Muhammad Fathi Mujadidi
sebagai ketua pelaksana sosial project dari kelompok 15. Setelah itu , sambutan kedua datang
dari Muhammad Rizaldy, sebagai wakil dari BEM KM UGM sekaligus sebagai pemdamping
kelompok 15. Sambutan ketiga datang dari wakil pengelola Panti asuhan Mafaza, yaitu Ust.
Burhanuddin.setelah sambutan, acara dilanjutkan yaitu sesi sharing. Pada sesi ini, anak-anak
Panti yang berjumlah 30 orang anak, dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang, dengan 2-3 orang pemandu. Anak-anak perempuan dan laki-laki
dipisahkan menjadi kelompok yang berbeda. Di sesi ini, anak-anak panti boleh bercerita atau
bertanya kepada mahasiswa peserta sosial projek. Sesi sharing berlangsung sangat kondusif
karena anak-anak panti sangat antusias. Sesi ini kemudian ditutup dengan adanya kesan pesan
dari beberapa perwakilan setiap kelompok. Beberapa anak merasa bahwa sesi sharing
seharusnya mampu lebih lama karena ada beberapa pertanyaan yang belum sempat dijawab.
Beberapa improvisasi dilakuakn sie acara karena ada beberapa pertanyaan anak-anak panti
terkait dengan beasiswa bidikmisi, maka salah satu mahasiswa peserta sospro yaitu Arman
menjadi pembicara mengenai beasiswa bidikmisi maupun tips dan trik dalam meraihnya.
69)

Setelah sesi sharing, dilanjutkan acara perkenalan mahasiswa peserta sospro. Setelah

itu dilanjutkan dengan acara nonton bareng beberapa video yang mengandung pesan amanat
yang diharapkan bisa memberi dampak positif bagi anak-anak Panti Asuhan.
70)
71)
72)

Tak terasa, acara ditutup pada pukul 21.30 WIB dengan foto bersama.

73)
74)

6. Penutup

75)

Setelah dirasa cukup, kami pun kembali ke rumah maupun kos masing-masing,

setelah sebelumnya mengambil dokumentasi dengan anak-anak maupun pengelola Panti Asuhan
Mafaza.
76)

Anda mungkin juga menyukai