Anda di halaman 1dari 4

Dear Santika..

Terlampir adalah tugas untuk mata kuliah Kewirausahaan, untuk dijadikan bahan diskusi
kelompok. Setiap kelompok diminta membuat tugasnya secara tertulis, dan juga siap untuk
dipresentasikan.
O ya, kita kuliah lagi kapan ya..? Sorry, jadwal ibu harus menyesuaikan dengan UAS di ITB.
Trims ya.. selamat belajar dan mengerjakan tugas.

Regards,
Bu Bevi

TUGAS : PEMASARAN USAHA


KASUS :

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

PT Kopi Manggarai (PKM) adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang
perkebunan dan cokelat di provinsi Nusa Tenggara Timur. PKM memiliki perkebunan kopi seluas
4.000 hektar di Kabupaten Manggarai dan Sumba Barat serta perkebunan cokelat seluas 600
hektar di Kabupaten Ende. Sebagian besar biji kopi dan cokelat yang dipanen PKM diekspor ke
Singapura, Belanda dan beberapa negara lainnya. Oleh para importir, biji kopi dari PKM diproses
menjadi kopi instan atau diekspor kembali ke luar negeri dalam bentuk biji kopi yang telah
diproses atau disortir sesuai dengan standar perdagangan kopi internasional. Bagian lain biji
kopi yang dihasilkan perkebunan PKM diproses sendiri di pabriknya di Kupang menjadi kopi
bubuk. Kopi bubuk produksi sendiri tersebut dipasarkan di daerah Nusa Tenggara Timur, Bali
dan Pulau Jawa.

RENCANA PEMASARAN PRODUK BARU

Pada tahun 2008, importer pelanggan PKM terbesar di Singapura, Coffee Maker Company
Limited (CMCL) mengajak PKM mendirikan perusahaan patungan (joint venture company) di
Kupang yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran kopi instan dalam negeri.
Pemilihan produk dalam bentuk kopi instan diambil berdasarkan hasil riset pemasaran yang
dilakukan CMCL bekerja sama dengan perusahaan konsultan riset pemasaran di Jakarta. Riset
itu menunjukkan angka konsumsi kopi instan di Indonesia meningkat pesat. Di berbagai kota
besar di Indonesia kopi instan didistribusikan melalui channel toko-toko makanan dan minuman,
kios di pasar, supermarket, maupun hypermarket. CMCL bersedia menyuntik modal dari dana
modal sendiri dan mencarikan kredit luar negeri yang diperlukan untuk memperluas pabrik kopi
milik PKM. Di samping itu mereka juga akan menyediakan teknologi untuk memproses kopi
instan standar internasional dan mencarikan mesin dan peralatan untuk memproduksi kopi
tersebut dari luar negeri. PKM diminta ikut menanamkan modal, menjamin pasokan bji kopi,
mengurus ijin investasi, ijin usaha dan ijin-ijin lain yang diperlukan serta mencarikan tenaga
kerja local yang diperlukan.

PASAR DAN PEMASARAN KOPI DI INDONESIA

Permintaan kopi instan di Indonesia, menurut CMCL mencapai kurang lebih Rp. 600 milyar tiap
tahunnya. Selama beberapa tahun terakhir permintaan kopi instan meningkat signifikan, antara
lain berkat pengaruh iklan televisi dan dan promosi penjualan lainnya. Di samping itu
perusahaan-perusahan tersebut mendistribusikan produk kopinya secara intensif sampai ke
tingkat pedagang eceran di kampung-kampung. Dengan demikian konsumen dapat dengan
mudah membeli kopi instan saat membutuhkannya. Menurut riset tersebut, rasa dan aroma
merupakan penentu kesukaan dan kesetiaan konsumen kepada merek kopi. Di samping itu
harga juga merupakan bahan pertimbangan lain bagi sebagian besar konsumen untuk membeli.

Dewasa ini kopi instan di Indonesia telah diproduksi dan dipasarkan beberapa perusahaan
nasional seperti Indocafe, ABC, Torabika, dan Kapal Api. Sedangkan perusahaan asing yang
memproduksi dan memasarkan kopi instan di Indonesia adalah PT Nestle Beverage Indonesia
dengan merek Nescafe. Sedangkan perusahaan asing yang mengekspor produk mereka ke
Indonesia adalah Maxwell House (USA) dan Jackley Cappucino (Singapura). Baik Nestle, Maxwell
House, maupun Jackley menawarkan mutu premium yang ditujukan kepada segmen kelas atas.

Setelah diadakan rapat khusus pemegang saham akhirnya PKM menerima tawaran kerja sama
dari CMCL. Mereka bersedia menanamkan saham sebesar 45% dari seluruh modal yang
disetorkan pada perusahaan patungan bersama CMCL. Penyertaan saham tersebut dilakukan
dalam bentuk tanah (dalam komplek pabrik kopi bubuk) untuk mendirikan pabrik kopi instan
dan setoran tunai.

CMCL telah melakukan sepuluh kali riset teknologi biji kopi yang dihasilkan PKM di
laboratoriumnya. Riset tersebut menghasilkan tiga macam resep yang diperkirakan dapat
diterima oleh konsumen Indonesia. Semua perizinan yang diperlukan untuk mendirikan dan
mengoperasikan perusahaan kopi instan sudah diselesaikan pengurusannya oleh PKM. Mesin
dan peralatan pabrik kopi instan telah dipesan dari Jerman. Diperkirakan mesin tersebut akan
selesai diproduksi tiga bulan yang akan datang dan akan dikirimkan ke Kupang.

TUGAS :
Oleh Dewan Direksi PKM Saudara diminta untuk mengajukan saran-saran yang bersangkutan
dengan strategi pemasaran kopi instan yang akan segera diproduksi dan dipasarkan di pasar
Indonesia. Secara rinci saran-saran tersebut diharapkan meliputi hal-hal sebagai berikut :

SEGMENTASI. Pada segmen pasar yang mana kopi instan tersebut sebaiknya ditujukan?
Sebutkan alasan anda!

TARGET. Untuk tahap pertama ke mana kopi instan tersebut dipasarkan? Ke seluruh Indonesia
atau terbatas pada daerah pemasaran Nusa Tenggara Timur? Sebutkan alasan anda!

POSITIONING. Apa positioning yang dipilih pada kopi instan tersebut? Sebutkan alasan anda!

PRODUK. Berikan saran mengenai pengembangan produk, kemasan, dan ukuran produk !

Soal rasa, 1. Gabungan rasa coklat dan kopi

2. Buat bubur bayi rasa kopi

3. Selai kopi

Kemasan 1. Sachet u/ 1 gelas (biar praktis)

2. Warna dan desainnya yang menarik juga tunjukan cirri khas NTTnya

Ukuran 1. 1 sachet u/ 1 gelas kopi

SALURAN DISTRIBUSI PRODUK. Saluran distribusi seperti apa yang disarankan untuk
mendistribusikan produk tersebut? Sebelumnya telah diketahui bahwa kopi bubuk PKM
disalurkan secara masal, melalui toko-toko makanan-minuman, supermarket dan kios-kios di
pasar.

Ditambah via online, daftarkan ke oleh2 indonesia tiki.

PROMOSI PENJUALAN. Jenis promosi penjualan dan media periklanan apa yang disarankan
untuk memperkenalkan kopi instan tersebut kepada masyarakat luas?

Televise, radio, billboard, website.

JAWAB :
1. SEGMENTASI.

Menurut pendapat kelompok kami, kopi instan tersebut sebaiknya ditujukan ke semua
segmen. Untuk meningkatkan keuntungan.

2. TARGET.

Ke pulau jawa dan nusa tenggara. Karena kopi tersebut sudah berstandar internasional.

Tapi belum ke seluruh Indonesia karena

3.

Anda mungkin juga menyukai