I.PENDAHULUAN
1.1
Jenis Cubicle
Umumnya Cubicle 20kv pada Gardu Induk sekarang didesain dengan type
tertutup(Close Type), walaupun masih ada sebagian kecil dengan type
terbuka(Open Type). Sistem Cubicle yang dikelola oleh PT PLN UPT Medan dapat
dikelompokan menjadi dua bagian berdasar pada jenis Busbarnya yaitu Single
Busbar dan Double Busbar. Cubicle Double Busbar untuk type terbuka(Open
Type) terdapat pada ruang yang sama, berbeda dengan type tertutup (Close
Type) antara busbar-1 dan Busbar -2 terdapat pada ruang atau compartemen
yang berbeda.Untuk type tertutup umumnya terdapat penyekat antar
compartemen dimana untuk jenis busbar ganda(Double busbar) terdapat lima
compartemen yang saling tersekat atau empat compartemen untuk jenis
busbar tunggal(single busbar) masing-masing ; Compartemen control dimana
terdapat terminasi system control, metering dan proteksi, Compartemen Busbar
dimana compartemen ini saling terhubung dengan Cell yang berbeda,
Compartemen PMT serta Panel Out going yang merupakan koneksi kabel
keluaran dan pada compartemen ini terdapat juga CT sedang untuk Cell
Incoming pada compartemen out going terdapat CT dan PT. Sebenarnya antara
compartemen tidak benar-benar tersekat tetapi masih ada lubang sebagai
penghubung kabel antara compartemen.
1.2Pengaman Cell Cubicle
Pada Cubicle jenis tertutup Pengaman Busbar pada saat gangguan bilamana
terjadi hubung singkat baik hubung singkat antar fasa maupun fasa ke bumi
akan diproteksi oleh rele Over Current yang terdapat pada panel control Cell
Incomming dengan memberi order trip pada PMT Incoming sedang untuk
gangguan pada panel out going penyulang diproteksi oleh rele overcurrent yang
terdapat pada masing-masing Compartemen control-nya tetapi adakalanya
gangguan dapat juga terjadi pada compartemen PMT. Untuk keadaan gangguan
yang tidak bersifat meluas dengan lepasnya PMT maka gangguan terlokalisir
untuk Cell yang lain tetap dapat berfungsi normal. Dengan bekerjanya proteksi
yang terdapat pada tiap-tiap Cell Cubicle 20kV maka gangguan primer dapat
diatasi tetapi tidak demikian bila gangguan yang terjadi menimbulkan
gangguan sekunder seperti halnya kebakaran, kebakaran yang terjadi pada
compartemen atau ruang-ruang yang terdapat pada Cell Cubicle yang tertutup
akan dapat meluas ke compartemen atau bahkan Cell-cell lain melalui lubanglubang kabel dan tindakan untuk mengatasi atau memadamkannya terkendala
oleh penyekat yang ada.
II.
Penempatan
dimana fungsi dari elektrik sebagai detector dan proses control dari
mekanik Pemadam listrik otomatis. Berikut schematic diagram dan
prinsip kerja dari peralatan pemadam api otomatis.
Gambar : 1
SENSOR
ASAP
RESET
BUZZER
RESET
LAMPU
K1
K2
DIODA
K1
K1
K2
K2
BUZZER
K1
LAMPU
MOTOR SELENOID
K2
Pembiayaan
Uraian
Pekerjaan
1
I
2
MATERIAL
Motor listrik, 25
watt
Detail
Satua
n
Volum
e
Harga
Satuan
Jumlah
buah
Smoke sensor
buah
Alarm
Buah
Indicator Lamp
buah
Selenoid
Kabel NYY,
4x2,5mm
Aux Contact,
2contact
Socket Aux
Contact
buah
meter
buah
buah
Rp
120.000,Rp
450.000,Rp
15.000,Rp
2.500,Rp
40.000,Rp
30.000,Rp
25.000,Rp
8.000,-
2.500,-
II
Panel Box
buah
meter
T Socket 3/8
buah
Neple 3/8
buah
Terminal Kabel
Sling 2,5mm
+Konektor
buah
meter
Rp
150.000,Rp
60.000,Rp
18.000,Rp
8.000,Rp
5.000,Rp
5.000,-
Ls
Rp
15.000
Rp 180.000,Rp 18.000,Rp
8.000,-
Rp
5.000,-
Rp
5.000,-
LAIN-LAIN
Tab ulir pipa 3/8
Jumlah :
Subtotal Pembulatan :
III.
Rp 150.000,-
Rp 60.000,Rp
1.418.500,-
PENUTUP
Alat pemadam api otomatis merupakan solusi untuk menghindari
terjadinya kebakaran pada ruang cubicle. pemadaman kebakaran
pada ruang cubicle sangat sulit dilakukan karena ruangan yang
tertutup, sementara kebakaran ini harus dipadamkan secepatnya
sebelum meluas ke bagian yang lain. Dengan adanya alat ini, maka
kita kita tidak perlu mencemaskan lagi akan kejadian-kejadian
tersebut.
Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah kerugian-kerugian yang
timbul akibat kebakaran pada cubicle akan terhindarkan karena alat
ini akan bekerja secara otomatis pada saat sensornya mendeteksi
asap dan akan lansung memadamkan apinya.