Anda di halaman 1dari 5

SYSTEM PEMADAM KEBAKARAN OTOMATIS PADA CUBICLE 20KV

Ardiansyah Nasution.ST, Abdul Hamid, Ikhwansyah


PT PLN(Persero) UPT Medan P3B Sumatera
e-mail: ardiansyahnas@gmail.com, ikhwansyah@live.com

I.PENDAHULUAN
1.1
Jenis Cubicle
Umumnya Cubicle 20kv pada Gardu Induk sekarang didesain dengan type
tertutup(Close Type), walaupun masih ada sebagian kecil dengan type
terbuka(Open Type). Sistem Cubicle yang dikelola oleh PT PLN UPT Medan dapat
dikelompokan menjadi dua bagian berdasar pada jenis Busbarnya yaitu Single
Busbar dan Double Busbar. Cubicle Double Busbar untuk type terbuka(Open
Type) terdapat pada ruang yang sama, berbeda dengan type tertutup (Close
Type) antara busbar-1 dan Busbar -2 terdapat pada ruang atau compartemen
yang berbeda.Untuk type tertutup umumnya terdapat penyekat antar
compartemen dimana untuk jenis busbar ganda(Double busbar) terdapat lima
compartemen yang saling tersekat atau empat compartemen untuk jenis
busbar tunggal(single busbar) masing-masing ; Compartemen control dimana
terdapat terminasi system control, metering dan proteksi, Compartemen Busbar
dimana compartemen ini saling terhubung dengan Cell yang berbeda,
Compartemen PMT serta Panel Out going yang merupakan koneksi kabel
keluaran dan pada compartemen ini terdapat juga CT sedang untuk Cell
Incoming pada compartemen out going terdapat CT dan PT. Sebenarnya antara
compartemen tidak benar-benar tersekat tetapi masih ada lubang sebagai
penghubung kabel antara compartemen.
1.2Pengaman Cell Cubicle
Pada Cubicle jenis tertutup Pengaman Busbar pada saat gangguan bilamana
terjadi hubung singkat baik hubung singkat antar fasa maupun fasa ke bumi
akan diproteksi oleh rele Over Current yang terdapat pada panel control Cell
Incomming dengan memberi order trip pada PMT Incoming sedang untuk
gangguan pada panel out going penyulang diproteksi oleh rele overcurrent yang
terdapat pada masing-masing Compartemen control-nya tetapi adakalanya
gangguan dapat juga terjadi pada compartemen PMT. Untuk keadaan gangguan
yang tidak bersifat meluas dengan lepasnya PMT maka gangguan terlokalisir
untuk Cell yang lain tetap dapat berfungsi normal. Dengan bekerjanya proteksi
yang terdapat pada tiap-tiap Cell Cubicle 20kV maka gangguan primer dapat
diatasi tetapi tidak demikian bila gangguan yang terjadi menimbulkan
gangguan sekunder seperti halnya kebakaran, kebakaran yang terjadi pada
compartemen atau ruang-ruang yang terdapat pada Cell Cubicle yang tertutup
akan dapat meluas ke compartemen atau bahkan Cell-cell lain melalui lubanglubang kabel dan tindakan untuk mengatasi atau memadamkannya terkendala
oleh penyekat yang ada.

II.

PEMADAM KEBAKARAN OTOMATIS


Pemadam kebakaran otomatis prinsipnya bekerja bilamana terjadi
kebakaran pada compartemen Cell cubicle jika sensor mendeteksi asap

yang ada dalam compartemen. Dengan keberadaan alat pemadam api


otomatis yang terhubung ke dalam compartemen kendala pemadan api
akibat adanya penyekat dapat diatasi lebih dini untuk menghindari
kerusakan yang lebih parah.
2.1

Penempatan

Yang menjadi pertimbangan dalam merancang jenis pemadam dan


penempatan alat pemadam kebakaran otomatis adalah:
a. Pemilihan racun api untuk pemadam api otomatis yaitu jenis
yang mampu memadamkan kebakaran yang disebabkan listrik
agar penggunaannya dapat efektip juga dengan volume yang
dianggap cukup untuk memadamkan api pada compartemen yang
terbakar, hal ini perlu diperhatikan agar pemadaman dapat
dilakukan se-efektip dan se-efien mungkin.
b. Lokasi Cell-cell cubicle yang saling berdekatan rapat
memerlukan pipanisasi penyaluran racun api dan pemilihan volume
tabung yang proposional untuk mengatasi kebakaran dan area
penempatan tabung-tabung pemadam.
c. Lorong laluan bagi operator agar tetap tidak terganggu dalam
melaksanakan tugas kesehariannya memonitor kerja peralatan.
d. Sumber tegangan untuk control dipisahkan dari fungsi control
peralatan yang akan diproteksi untuk mencegah agar tidak
menganggu wiring peralatan juga agar tetap berfungsinya control
elektrik bilamana sumber tegangan pada cubicle terganggu cara
mengatasinya dengan mengambil satu sumber tegangan langsung
dari panel AC-DC pemakaian sendiri yang terdapat pada Gardu
Induk.
e. Panel control otomatis di letakkan tidak menyatu dengan panel
cubicle guna mencegah agar tetap dapat beroperasi bilamana cellcell cubicle terbakar, penempatannya disesuaikan kondisi ruang
cubicle.
Penempatan alat pemadam kebakaran perlu untuk dievaluasi ulang
bilamana ada penambahan peralatan baru pada ruang Cubicle.
Untuk pemadam api otomatis yang telah digunakan di PT PLN UPT Medan
terpasang pada Cell Cubicle penyulang PY-6 Gardu induk Paya Pasir,
Merk:Cogeleg,jenis tertutup yang terdiri satu ruang untuk PMT dan Out
going kabel. Sprayer alat pemadam diarahkan pada CT dan PMT.
2.1 Prinsip kerja
Peralatan Pemadam api otomatis yang diperuntukan untuk cubicle 20kv
pada Gardu Induk prinsip kerjanya meliputi kerja elektrik dan mekanis

dimana fungsi dari elektrik sebagai detector dan proses control dari
mekanik Pemadam listrik otomatis. Berikut schematic diagram dan
prinsip kerja dari peralatan pemadam api otomatis.

Gambar : 1
SENSOR
ASAP

RESET
BUZZER

RESET
LAMPU

K1

K2
DIODA

K1

K1

K2

K2

BUZZER
K1

LAMPU

MOTOR SELENOID

K2

Pada saat sensor mendapatkan signal yang berupa asap akibat


adanya bagian yang terbakar, sensor memerintahkan kontak untuk
close, sehingga suply positif dari sumber masuk ke K1 sehingga K1
aktif, pada saat bersamaan K2 juga aktif karena mendapat supply
dari dioda. Dengan bekerjanya K1 dan K2, maka kontak K1 dan K2
akan close sehingga supply positif masuk ke koil K1 dan K2 melalui
kontak-kontak tersebut, hal ini akan mengakibatkan kedua koil K1
dan K2 akan tetap aktif sebelum direset meskipun kontak sensor
sudah open. Bersamaan dengan itu buzzer dan lampu indicator akan
menyala karena supply akan masuk melalui kontak-kontak K1 dan
K2. Pada saat lampu hidup, motor penggerak dan solenoid akan
bekerja karena terhubung parallel dengan lampu.

Motor penggerak berfungsi untuk menggerakkan tuas pemadam api,


sedangkan solenoid berfungsi untuk membuka nepel pada bagian
ujung pipa pemadam.
Reset buzzer berfungsi untuk mematikan buzzer dan reset lampu
berfungsi untuk mematikan lampu, motor penggerak dan juga
selenoid. Pada saat reset buzzer ditekan, maka supply ke K1 akan
terputus, sehingga K1 akan kembali ke posisi normal dan kontak K1
akan open. Dengan demikian buzzer akan mati. Diode berfungsi
sebagai inter lock. Lampu, motor penggerak dan solenoid tidak bisa
direset sebelum buzzer direset karena K2 akan tetap mendapatkan
supply dari diode. Sedangkan jika tombol reset buzzer ditekan, maka
buzzer akan mati sedangkan ; lampu, motor penggerak dan solenoid
akan tetap hidup karena mendapat supply dari kontak K2.
2.2

Pembiayaan

Kalkulasi pembiayaan Alat Pemadam api otomatis berkisar 0,6% dari


nilai Asset cubicle yang diproteksi dengan asumsi nilai asset 250 juta
rupiah. Dengan demikian Alat pemadam api otomatis ini relevan untuk
diaplikasikan bila dibandingkan dengan nilai satu asset, asumsi ini
mengeliminir kemungkinan yang dapat terjadi bila kebakaran berlanjut
mengakibatkan semakin kecilnya persentase nilai keekonomisan
berbanding asset. Tabel berikut adalah nilai biaya pembuatan alat
pemadam api otomatis :
N
O

Uraian
Pekerjaan

1
I

2
MATERIAL
Motor listrik, 25
watt

Detail
Satua
n

Volum
e

Harga
Satuan

Jumlah

buah

Smoke sensor

buah

Alarm

Buah

Indicator Lamp

buah

Selenoid
Kabel NYY,
4x2,5mm
Aux Contact,
2contact
Socket Aux
Contact

buah

meter

buah

buah

Rp
120.000,Rp
450.000,Rp
15.000,Rp
2.500,Rp
40.000,Rp
30.000,Rp
25.000,Rp
8.000,-

Rp 120.000,Rp 450.000,Rp 15.000,Rp

2.500,-

Rp 80.000,Rp 210.000,Rp 75000,Rp 24.000,-

II

Panel Box

buah

Pipa kuningan 3/8

meter

T Socket 3/8

buah

Neple 3/8

buah

Terminal Kabel
Sling 2,5mm
+Konektor

buah

meter

Rp
150.000,Rp
60.000,Rp
18.000,Rp
8.000,Rp
5.000,Rp
5.000,-

Ls

Rp
15.000

Rp 180.000,Rp 18.000,Rp

8.000,-

Rp

5.000,-

Rp

5.000,-

LAIN-LAIN
Tab ulir pipa 3/8

Jumlah :
Subtotal Pembulatan :

III.

Rp 150.000,-

Rp 60.000,Rp
1.418.500,-

PENUTUP
Alat pemadam api otomatis merupakan solusi untuk menghindari
terjadinya kebakaran pada ruang cubicle. pemadaman kebakaran
pada ruang cubicle sangat sulit dilakukan karena ruangan yang
tertutup, sementara kebakaran ini harus dipadamkan secepatnya
sebelum meluas ke bagian yang lain. Dengan adanya alat ini, maka
kita kita tidak perlu mencemaskan lagi akan kejadian-kejadian
tersebut.
Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah kerugian-kerugian yang
timbul akibat kebakaran pada cubicle akan terhindarkan karena alat
ini akan bekerja secara otomatis pada saat sensornya mendeteksi
asap dan akan lansung memadamkan apinya.

Anda mungkin juga menyukai