Kelapa sawit dibedakan ke dalam tiga tipe berdasarkan ketebalan cangkang (shell) karakter
ini dikendalikan oleh gen mayor tunggal yang bertindak kodominan, karekteristik tersebut
dapat di gambarkan sebagai berikut :
Benih dan Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya
tanaman kelapa sawit dan bersifat monumental, artinya kesalahan memilih benih hari ini,
risikonya akan ditanggung selama 30 tahun.
Perlu diketahui bahwa benih kelapa sawit yang baik dan berkualitas memiliki beberapa
kriteria standar. Diantaranya yaitu:
a. Berat biji minimal 0,8 gram
b. Panjang radikula dan plumula sudah mencapai lebih kurang 2 cm.
c. Arah tumbuh radikula dan plumula berlawanan arah
d. Warna radikula dan plumula putih kekuningan, segar dan tidak lembek.
e. Radikula dan plumula sudah bisa dibedakan dengan jelas.
f. Kecambah harus bebas dari pengaruh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Langkah aman untuk mendapatkan benih sawit yang berkualitas adalah dengan memesan
langsung pada sumber benih resmi yang telah mendapat legalitas dari pemerintah.
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana mengetahui suatu sumber benih kelapa sawit
yang dituju resmi atau tidak? Sejauh ini ada delapan sumber benih resmi yang memproduksi
benih kelapa sawit, yaitu:
1. Sungai Pancur I dan Sungai pancur II
2. AVROS, Lame, Yangambi, Langkat, Simalungun
Mutu genetik, yaitu penampilan benih murni dan spesies atau varietas tertentu yang
menunjukkan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis,
benih dasar, benih pokok sampai benih sebar.
Mutu fisiologis, menampilkan kemampuan daya hidup atau viabilitas benih yang
mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih. Bermula dari kemampuan
daya hidup awal yang maksimum saat masak fisiologis dan tercermin pula pada daya
simpannya selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
Mutu fisik, yaitu penampilan benih secara prima bisa dilihat secara fisik, antara lain
dari ukuran yang homogen, bersih dan kemasan menarik
Varietas unggul kelapa sawit adalah varietas Dura sebagai induk betina dan Pisifera sebagai
induk jantan
DURA x PISIFERA (D xP)
Pembelian benih harus berasal dari sumber penyedia benih nasional seperti pada daftar di
atas, di luar dari sumber benih diatas, risiko memperoleh benih palsu atau memperoleh benih
terkontaminasi Dura dan penyakit akan menjadi kenyataan.
Akibat Benih Palsu
Sebelum aktifitas pembukaan lahan dimulai, harus dipastikan bahwa bahan tanaman kelapa
sawit sudah di pesan dari sumber benih yang diuraikan pada tahap persiapan dimuka.
Pemesanan kecambah sebaiknya dilakukan 3 - 6 bulan sebelum pembibitan dimulai dan
persiapan lapangannya agar disesuaikan dengan jadwal kedatangan kecambah.Bahan
tanaman kelapa sawit disediakan dalam bentuk kecambah (germinated seed). Untuk
kerapatan tanam 130 pohon/ha, diperlukan 180 - 185 kecambah/ha.
Harga kecambah yang ditawarkan oleh masing masing sumber benih berbeda beda, dengan
kisaran antara Rp 7000 hingga Rp. 11.000,- per kecambah. Seleksi bibit di pembibitan dalam
rangka memilih bibit yang jagur untuk ditanam di lapangan adalah penting untuk dilakukan
agar potensi produksi yang diharapkan dapat terpenuhi. Oleh karena itu , Sumber benih
manapun yang dipilih, pemesanan kecambah harus selalu ditambah 35% - 40% dari jumlah
kebutuhan bibit untuk ditanam di lapangan.
Perlu dipahami, bibit bersifat monumental. Artinya kesalahan bibit yang dibeli hari ini akan
membuat kerugian selama usia tanaman kelapa sawit atau sekitar 25 tahun. Sementara itu
nilai investasi bibit terhadap total investasi pembangunan perkebunan hanya mencapai 5 %
saja. Jadi mengapa harus mencari bibit yang murah ?