Anda di halaman 1dari 25

Persiapan lahan dan penanaman tanaman perkebunan (C3)

PA K E T K E A H L I A N
A G R I B I S N I S TA N A M A N
PERKEBUNAN
KELAS XII/SEMESTER GANJIL

Agribisnis Tanaman Perkebunan


SMK Gula Rajawali Madiun
KelaS XII
A. Pemilihan Bibit
Agribisnis tanaman perkebunan adalah penanaman
investasi dalam jangka waktu yang panjang, yaitu antara
20-30 tahun. Di mana tanaman sudah dapat berproduksi
antara 4-6 tahun tergantung jenis tanamannya, misalnya
tanaman karet dapat disadap pada umur 6 tahun,
sehingga masa produksi bisa mencapai 24 tahun.
Supaya masa produksi bisa optimal sesuai dengan
harapan, maka semua rangkaian kegiatan budi daya
harus dijalani dengan baik dan benar. Pemilihan varietas
atau klon merupakan hal yang sangat penting yang akan
menentukan dimasa produksi. pemilihan varietas atau
klon yang akan ditanam harus mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu keunggulannya, syarat tumbuhnya,
dan tujuan penanaman.
Bibit Karet
Hasil panen yang maksimal tentunya di butuhkan cara dalam memilih bibit karet
yang baik dan benar. Banyak jenis bibit karet yang dapat kalian pilih untuk
menghasilkan produksi karet yang banyak. Bibit karet dapat dipilih dari cara okulasi dan
bibit dari alam, namun bibit karet yang berasal dari alam tidak direkomendasikan karena
bibit alam memiliki banyak kekurangan. Kualitas dan standar mutu benih harus
diperhatikan mulai dari biji untuk batang bawah sampai bibit karet yang siap ditanam
dilapang (klon).
◦ a. Biji batang bawah
Berasal dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun dan berasal dari klon diketahui pasti. Biji
masih segar, bernas, mengkilat, tidak berlobang, dan tidak cacat.
◦ b. Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan.
Telah berkecambah sebelum hari ke-22, akar tunggang kecambah lurus, biji bebas hama, dan
penyakit
◦ c. Bibit batang bawah untuk okulasi
Pertumbuhan bibit relatif seragam, sudah mencapai diameter batang tertentu untuk diokulasi hijau
atau coklat.
◦ d. Mata okulasi entres
Berasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang sudah dimurnikan, terawat baik dan sehat.
◦ e. Stum mata tidur
Akar tunggang lurus, tidak bercabang, mempunyai akar lateral 5-10 cm dan panjang akarnya 35cm.
Umur stum tidak lebih dari 12 bulan.
◦ f. Bahan tanam dalam polybag
Tinggi daun payung pertama diukur dari pertautan okulasi sampai titik tumbuh >25 cm dan diameter
minimal 8 mm diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautan okulasi. Daun hijau segar dan sehat.
Contoh jenis-jenis bibit karet
 Jenis 1. Bibit Karet PBM
 Jenis 2. Bibit Karet IRR
 Jenis 3. Bibit Karet IRC
 Jenis 4. Bibit Karet Kusen
 Jenis 5. Bibit Karet GT
 Jenis 6. Bibit Karet PB
1) Klon PB 260 adalah bibit karet yang mudah didapatkan dan memiliki produktivitas
lateks tinggi. Namun klon ini tidak tahan terhadap tiupan angin yang kencang
2) Klon PB 330 adalah bibit karet yang mempunyai ketahanan sangat baik dari serangan
jamur upas. Tapi batangnya yang rapuh membuatnya rentan rusak karena angin.
3) Klon PB 340 bibit karet yang memiliki tingkat pertumbuhan batang sangat baik serta
ukuran batangnya relatif besar.
4) Klon PB 217 adalah bibit karet yang responsif terhadap stimulan yang diberikan. Tetapi
klon ini rentan terserang penyakit oidium.
5) Klon PB 235 adalah bibit karet yang mempunyai tingkat produktivitas karet yang
cukup baik. Sayangnya kini sulit mendapatkan klon ini.
 Klon penghasil lateks: BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 260, PB 217.
 Klon penghasil lateks dan kayu: BPM 1, PB 330, PB 340, RRIc 100, AVROS 2037,
IRR 5, IRR 32.
 Klon penghasil kayu: IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78.
Bibit karet juga bisa dihasilkan dari biji yang
disemai sedemikian rupa hingga tumbuh
menjadi tanaman kecil yang siap
dipindahtanamkan ke lahan. Bibit jenis ini
umumnya bisa tumbuh dengan baik saat
ditanam di lahan yang kering atau lahan rawa-
rawa sebab mempunyai sistem perakaran yang
berjenis akar tunggang. Pohon karet dari biji
dapat tumbuh hingga usianya sangat tua dan
tetap mampu memproduksi getah. Sayangnya
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk Anda
bisa memanen getah dari bibit karet asal biji ini.
Syarat yang harus dipenuhi bibit siap tanam,
antara lain sebagai berikut :
a. Bibit karet di polybag yang sudah berpayung
dua.
b. Mata okulasi benar-benar baik dan telah
mulai bertunas
c. Akar tunggang tumbuh baik dan mempunyai
akar lateral
d. Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar
Putih).
Bibit Kelapa sawit
Sumber bibit sawit diperoleh dengan metode
perbanyakan secara generatif. Perbanyakan
secara vegetatif hanya mungkin dilakukan
dengan metode kultur jaringan. Varietas unggul
kelapa sawit yang dihasilkan oleh berbagai
lembaga riset adalah tenera yang merupakan
hibrida dura x pisifera (DxP), yaitu bunga
jantan (pollen) dari jenis pisifera dikawinkan
pada bunga betina dari jenis dura. Jadi, benih
yang membawah sifat gabungan kedua jenis
sawit tersebut adalah biji dari dura.
Berdasarkan warna buahnya, sawit digolongkan
menjadi 3 tipe, yaitu sebagai berikut.
a. Nigrescens
Karakteristik tipe ini adalah buah muda berwarna
ungu gelap sampai hitam lalu berubah jadi jingga
sampai merah setelah matang.
b. Virescens
Ciri-ciri sawit tipe virescens yaitu, buah muda
berwarna hijau yang berubah menjadi kuning
kemerahan pada saat matang.
c. Albescens
Tipe sawit albescens memiliki ciri buah muda
berwarna kuning dan pucat tembus cahaya karena
kandungan karotennya dalam mesokarpnya rendah.
Sedangkan berdasarkan ketebalan cangkangnya, kelapa sawit
dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut.
 a. Dura
Sawit dengan tipe dura, mempunyai cangkang (tempurung) tebal, 6-8 mm,
porsi mesokarp terhadap buah berkisar 35-65 % (Dura Deli), kernel besar,
tetapi minyak terekstrak rendah, 17-19 %. Cangkang tebal dura diduga dapat
memperpendek umur mesin pengolah.
 b. Pisifera
Tanpa cangkang, kernel kecil dengan lapisan fiber tipis, proporsi
mesokarp tinggi dan kadar minyak terekstrak tinggi, tetapi sebagian
besar betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.
 c. Tenera
Merupakan hasil silangan antara dura dan pisifera, sehingga
mempunyai karakteristik gabungan antara dura dan pisifera sehingga
meminimalisir kelemahan masingmasing. Kernel berukuran sedang
dengan cangkang menjadi lebih tipis (0,5-4 mm), tetapi bunga betina
tetap fertile. Proporsi mesokarp tinggi (60-95%) dan kadar minyak
22-25%, bahkan ada yang mencapai 28%.
Ciri-ciri benih calon bibit unggul
a. Benih memiliki tenera yang sangat ideal.
b. Benih memiliki perbijian dengan tempurung yang
relatif kecil.
c. Benih dura unggulan, memiliki biji yang tebal,
dan percangkangan yang tebal.
d. Perkecambahan yang baik, memiliki tunas bersih,
normal, dan panjang perakaran mencapai 1-2 cm
bahkan lebih.
e. Benih berwarna hitam mengkilap, dilapisi dengan
urat-urat kasar berwarna kecoklatan muda,
berbentuk lonjong memanjang.
f. Bebas terhadap jamur, maupun tidak abnormal.
g. Pertumbuhan tunas dan perakaran normal.
bibit kelapa sawit yang sudah berumur 3-4 bulan
yang berkualitas memiliki tanda ciri sebagai berikut:
a. Memiliki beberapa helai daun muda hingga tua
mengkilap.
b. Memiliki percabangan besar dan duri tajam yang
tampak normal.
c. Memiliki perbatangan besar dan kuat menopang
daun.
d. Perakaran bibit kuat, dengan kedalaman mencapi
3-4 cm bahkan lebih.
e. Pertumbuhan normal, dan tidak adanya kecacatan.
f. Tidak dalam terserang hama maupun penyakit.
Bibit besar (umur 6 bulan-12 bulan)
berdasarkan fisiologisnya hal ini dapat ditandai
dengan cara sebagi berikut :
a. Memiliki daun yang sudah banyak dan
berwarna hijau pekat.
b. Memiliki pelepah yang sangat besar dan kuat
berwarna hijau muda maupun tua.
c. Memiliki batang dan bonggol yang besar
serta kuat dan kokoh.
d. Tidak abnormal dan dalam terserang hama
dan penyakit.
e. Tingkat pertumbuhan jauh lebih cepat.
Bibit kakao
Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara
generativ ataupun vegetatif. Kakao diperbanyak
dengan benih dari klon-klon induk yang
terpilih. Sedangkan kakao juga umumnya
diperbanyak secara vegetatif. Namun kakao
dewasa ini juga sering diperbanyak secara
vegetatif, hal ini untuk meningkatkan mutu dan
hasil.
Persyaratan sumber benih harus memenuhi
antara lain sebagai berikut.
a. Kondisi tanaman sehat
b. Kondisi tanaman kuat
c. Memiliki produktivitas tinggi
d. Berumur antara 12-18 tahun
Beberapa contoh klon yang dianjurkan oleh Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia antara lain :
ICCRI 03
ICCRI 04
ICCRI 07
Sulawesi 01
Sulawesi 02
RCC 70
MCC 01
MCC 02, klon yang memiliki potensi hasil
terbesar adalah MCC 02, dengan hasil 3,13
ton/Ha/Th.
Bibit kopi
Ciri-ciri tanman kopi yang baik adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat produktifitasnya tinggi.
b. Berbuah dengan cepat.
c. Buahnya memiliki rasa dan aroma yang
nikmat.
d. Ukuran buahnya besar dengan biji yang
besar.
e. Tahan terhadap hama dan penyakit.
Ciri-ciri bibit kopi yang unggul adalah sebagai
berikut.
a. Bibit kopi sehat dan normal.
b. Kondisinya bersih dari kotoran.
c. Bentuk dan ukurannya seragam.
d. Berasal dari benih/indukan yang jelas.
e. Tingkat pertumbuhannya bagus.
f. Daya tahannya juga tinggi.
g. Bibit memiliki perakaran yang sempurna
Beberapa contoh klon yang dianjurkan oleh
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,
antara lain, Arabika, Robusta, dan Excelca.
Apabila kita akan memilih salah satu klon kopi
tersebut, kita harus memilih klon yang cocok
dengan syarat tumbuh tanaman kopi di daerah
kita. Sebagai contoh apabila di lingkungan kita
memiliki tipe iklim kering, tinggi tempat lebih
dari 1000 m dpl, maka disarankan untuk
memilih klon kopi Arabika S 795, Gayo 1,
Andungsari 2K, Komasti.
B. Penentuan Jarak Tanam
Pengaturan jarak tanam dengan kepadatan
tertentu bertujuan memberi ruang tumbuh pada
tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik.
Jarak tanam akan mempengaruhi kepadatan dan
efisiensi penggunaan cahaya. Persaingan di
antara tanaman dalam penggunaan air dan unsur
hara, sehingga akan mempengaruhi produksi
tanaman.
Bibit lada
Bibit tanaman lada yang baik memiliki cirri-
ciri sebagai berikut.
a. Pertumbuhan bibit seragam
b. Tahan saat dipindah
c. Proses pertumbuhan cepat
Bibit yang berkualitas dan bibit yang tidak
berkualitas dapat dilihat dengan melihat proses
atau lama pertumbuhan bibit. Jika bibit yang
dipilih tumbuh lebih cepat dari masa
pertumbuhan serta seragam maka bibit tersebut
berkualitas baik.
 No Komoditas Jarak Tanam (meter) Populasi (tanaman/Ha) KET
 1 Kelapa sawit 9x9x9 143 Model segi tiga sama sisi
 2 Karet 7x3 476
 3 Kakao 4 x 4,25 588
 4 Kopi 3x3 1.111
 5 Lada 3 x 3 1.111

Populasi per hektare yang terlalu padat lama


kelamaan produksinya akan menurun, karena
selain kompetisi dalam pengambilan unsur hara
juga terjadi tumpang tindih pelepah sehingga
intensitas dan kualitas sinar matahari yang
diterima kurang optimum dan ini mengurangi
luasan asimilasi (fotosintesis).
C. Pembuatan Lubang Tanam
Teknis pekerjaan lubang tanam secara manual dilakukan dengan tata urutan
sebagai berikut.
Lubang tanaman telah dipersiapkan 1 (satu) bulan sebelum tanam.
Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk pembuatan
lubang di atas permukaan tanah sehingga pancang tepat berada di tengah-
tengah pola tersebut.
Ukuran lubang disesuaikan dengan jenis tanaman.
Tanah hasil galian dipisahkan antara top soil dan subsoil. Top soil
diletakkan di sebelah selatan dan subsoil di sebelah utara secara teratur
dan seragam.
Untuk menjamin keseragaman ukuran Iubang tanam, setiap pekerja
dilengkapi dengan mal sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan.
Dinding lubang tanaman harus tegak lurus dan tidak boleh berbentuk
lain.
Setelah selesai membuat lubang tanam, pancang titik tanam dikembalikan
ke tempat semula.
Pada saat penanaman, hal yang terlebih dahulu ditimbunkan yaitu top soil
dengan kedalaman sekitar 25 cm dari dasar lubang, kemudian subsoil
pada kedalaman sisanya.
D. Penanaman

Persiapan di pembibitan
Satu bulan sebelum pemindahan bibit ke lapangan dan
diulangi lagi dua minggu kemudian, polybag diangkat dan
diputar 1800 untuk memutuskan perakaran yang telah
menembus polybag. Dengan demikian, dapat mengurangi
terjadinya “shock” pada saat tanaman ditanam di lapangan
kelak. Bibit yang akan dipindahkan ke lapangan harus
disiram sampai tanah dalam polybagnya jenuh air.
Pemindahan bibit ke lapangan harus dilakukan per kelompok
bibit (jenis bibit) sesuai dengan rencana penanaman di
lapangan. Sebisa mungkin, blok yang sama ditanami jenis
bibit dari kelompok yang sama pula. Hal ini akan
meningkatkan homogenitas tanaman di lapangan sehingga
pekerjaan kultur teknis akan lebih mudah dilaksanakan.
Transportasi bibit
Bibit yang akan di tanam dibawa secara hati-hati dari lokasi pembibitan ke
lahan penanaman. Beberapa komoditas tanaman perkebunan, diperoleh
dari rekanan penyedia bibit. Apabila lokasi rekanan tersebut sangat jauh
dengan lahan penanaman kita, maka bibit harus diangkut menggunakan
truk. Agar bibit tetap terjamin baik selama dalam perjalanan, maka harus
perlu dilakukan penataan di dalam truk. Kapasitas truk harus sesuai
dengan volume bibit yang akan dibawa. penyusunan bibit harus
memperhatikan keamanan bibit. Sebagai contoh, pengangkutan bibit sawit
ke dalam truk harus miring, berlapis 3. Dengan demikian, kapasitas
terpenuhi dan bibit tidak banyak yang rusak. Setelah tertata, bibit ditutup
dengan paranet agar tidak rusak akibat angin selama perjalanan. Hal yang
perlu dicermati adalah administrasi dalam pengangkutan, seperti surat
pemesanan. Setelah bibit sampai di tempat tujuan, segera dilakukan
pengeceran bibit dari lokasi pembongkaran ke titik tanan. Pengangkatan
harus dilakukan pada bola tanahnya secara hati-hati agar tidak terjadi
kerusakan bibit. Bibit yang telah tiba di lahan penanaman, harus
diturunkan dengan hati-hati, kemudian diletakkan di samping kanan atau
kiri dari lubang tanam. Peletakan bibit di samping lubang tanam ini harus
kosisten. Apabila diletakkan di sebelah kanan lubang tanam,maka
selanjutnya juga diletakkan di sebelah kanan.
Penanaman
Sebelum penanaman dilakukan, dasar lubang terlebih dahulu
dipupuk dan lubang tanam diisi tanah atas secukupnya sampai
mencapai kedalaman lubang setinggi polybag pembibitan. Agar
kondisi tanah bagian atas benar-benar subur, sebaiknya tanah ini
diberi pupuk terlebih dahulu. Pupuk yang diberikan adalah pupuk
organik, misal pupuk kandang 10 kg per lubang tanam. Pupuk
tersebut dicampur rata dengan tanah, dan bila perlu ditambah
dengan kapur bergantung dengan kemasaman tanahnya. Sebelum
ditimbun, posisi bibit harus diatur sehingga posisinya berada di
tengah-tengan lubang. Penimbunan dilakukan dengan lapisan tanah
bawah dan dipadatkan, sehingga timbunan tanah tersebut persis
sejajar dengan leher akar dan tanaman dapat tegak berdiri.
Perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman yang baru ditanam
di lapangan adalah menegakkan tanaman yang miring dan
penyulaman. Penyulaman merupakan suatu pekerjaan penting di
perkebunan supaya semua titik tanam hidup dan menghasilkan
produksi per hektare yang maksimal serta menekan pertumbuhan
gulma. Penyulaman harus dilakukan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai