Anda di halaman 1dari 11

Persiapan lahan dan penanaman tanaman perkebunan (C3)

PA K E T K E A H L I A N
A G R I B I S N I S TA N A M A N
PERKEBUNAN
KELAS XII/SEMESTER GANJIL

Agribisnis Tanaman Perkebunan


SMK Gula Rajawali Madiun
KelaS XII
A. Perencanaan anggaran
Pembuatan suatu rencana sistem drainase harus
dilakukan secara matang dan terpadu. Semua
hal-hal yang akan dikerjakan didokumentasikan
dengan baik. Ada beberapa pekerjaan yang harus
dilakukan untuk perencanaan pembuatan sistem
drainase, terutama untuk skala yang besar seperti
perkebunan
1. Izin dari pihak yang berwenang
2. Identifikasi jenis-jenis pekerjaan
3. Spesifikasi pekerjaan
4. Pengadaan bahan dan material
5. Jadwal Pekerjaan
Komponen biaya
1. Biaya konstruksi
2. Biaya engineering
3. Biaya pembebasan tanah
4. Biaya pembayaran pajak
5. Biaya operasi dan pemeliharaan
6. Biaya penggantian
B. Menyiapkan Peralatan Pembuatan Jaringan
Irigasi dan Drainase
I. Teknik pemberian air
a. Irigasi permukaan (irigasi gravitasional)
b. Pemberian air bawah permukaan (subsurface
irrigation)
c. Pemberian air dengan cara siraman
(Trickle/Springkler Irrigation)
d. Irigasi tetes (drip)
2. Sumber air irigasi
a. Air Permukaan
b. Air tanah

3. Kebutuhan air irigasi


faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan dan
ketersediaan, seperti hal berkut ini :
a. Jenis dan sifat tanah
b. Macam dan jenis tanaman
c. Keadaan iklim
d. Keadaan topografi
e. Luas areal pertanaman
f. Kehilangan air selama pengaliran dan penyaluranya
4. Jaringan irigasi dan drainase
jaringan irigasi dapat dikelompokan menjadi 3 jenis,
yaitu sebagai beikut.
a. Jaringan irigasi sederhana
b. Jaringan irigasi semi teknis
c. Jaringan irigasi teknis

5. Perlengkapan kerja
a. Meteran
b. Cangkul
c. Garpu
d. Sipat datar
e. Patok
f. Palu
C. Membuat Jaringan Irigasi dan Drainase
Jaringan irigasi permukaan pada lahan
perkebunan dibuat dengan mempertimbangkan
hal-hal berikut :
1. Mempertahankan muka air di atas permukaan
tanah setinggi 50 cm di atas tanah
2. Bangunan irigasi harus memiliki pintu air
primer dan sekunder, sehingga saat musim
kemarau bisa dimaksimalkan pengelolaannya.
3. Pada saat musim kemarau, pintu air primer
dan sekunder harus ditutup agar air tidak
mengalir dari area pertanaman menuju sungai
pembuangan air.
D. Memonitor Kecukupan Kebutuhan Air
1. Kebutuhan air tanaman dideskripsikan dengan
mempertimbangkan evaporasi dan transpirasi
2. Frekuensi pengairan dianalisis berdasarkan
kebutuhan tanaman dan evapotranspirasi
a. Waktu pengairan berdasarkan ciri fisik tanaman
b. Berdasarkan sifat fisik tanah
1) Air Gravitasi
2) Kapasitas Lapang
3) Titik Layu Permanen
4) Air Higroskopis
c. Berdasarkan kondisi iklim
d. Penggunaan alat deteksi kelembaban/air tanah
(tensiometer)
Faktor-faktor yang menentukan besarnya
kebutuhan air irigasi untuk tanaman adalah
sebagai berikut :
1. Jenis tanaman
2. Jenis tanah
3. Kehilangan air
4. Penggunaan air
Analisis kebutuhan air irigasi merupakan salah satu tahap
penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan
sistem irigasi. Kebutuhan air dapat dirumuskan sebagai berikut :
KAI = ET + KA + KK
KAI = Kebutuhan Air Irigasi.
ET = Evapotranspirasi.
KA = Kehilangan air.
KK = Kebutuhan Khusus

Pemberian Air Irigasi dapat dipandang sebagai kebutuhan air


dikurangi hujan efektif dan sumbangan air tanah.
PAI = KAI-HE-KAT
PAI = Pemberian air irigasi.
KAI = Kebutuhan air.
HE = Hujan efektif.
KAT = Kontribusi air tanah
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai