Anda di halaman 1dari 81

EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH


PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN 2015
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA PROFESI (KKN-P)

Disusun Oleh :

DWIKI WICAKSONO
115020107111013

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mata Kuliah KKN-P
Program Studi Ekonomi Sumberdaya

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, ridho serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) ini dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam tidak lupa selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, laporan KKNP yang diberi judul Evaluasi Kegiatan Bimbingan
Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang
Tahun 2015 dapat terselesaikan dengan baik melalui bantuan berbagai pihak
yang terkait. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta Ibunda Tinuk Sri Wahyuni dan
Ayahanda Margono Rachmad

yang selalu menjadi orang tua terbaik

bagi penulis, yang selalu memberikan doa-doa bagi penulis, selalu


memberikan dukungan moril dan materiil serta motivasi bagi penulis
untuk dapat segera menyelesaikan perkuliahan dengan cemerlang dan
menjadi wanita yang hebat. Semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan, rezeki, rahmat, ridho dan ketakwaan pada keduanya.
2. Kakak Desty Permataning Tyas tercinta yang telah menjadi kakak terbaik
dan telah memberikan penulis banyak dukungan dan memberi semangat
dalam penyelesaian laporan ini.
3. Bapak Aji Purba Trapsila, SE.I., ME.I selaku dosen pembimbing KKN-P
penulis yang telah memberikan banyak nasehat serta masukan-masukan
yang bersifat membangun serta kesabaran dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Bapak Drs.Subkhan selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota
Malang dan Bapak Wirjanto, BA selaku Kepala Bidang Pendidikan dan

Pelatihan yang telah bersedia menerima penulis untuk dapat melakukan


KKN-P di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang.
5. Ibu Zainab S.Sos, M.Si selaku Kasubid Teknis dan Fungsional dan
Bapak Bagus Pambudhi S.Sos, M.Si selaku Kasubid Kepemimpinan
yang telah banyak membantu dan memberikan banyak ilmu kepada
penulis selama kegiatan KKN-P di Badan Kepegawaian Daerah Kota
Malang.
6. Ibu Julia, Bu Miftahul Jannah, Bu Fika, Pak Mutho' Sobiri, Pak Chusnul
dan Pak Andhika, selaku pegawai di bidang Pendidikan dan Pelatihan
yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada
penulis selama kegiatan KKN-P di Badan Kepegawaian Daerah Kota
Malang.
7. Seluruh pegawai negeri sipil Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang
yang telah banyak membantu penulis selama KKN-P.
8. Pacarku Asti Anggraini yang selalu memotivasi, memberi semangat,
memberi dukungan baik moral maupun materiil.
9. Sahabat-sahabatku, Agnes, Lucky, Giplo, Dedi, Tegar, Roziq, Setiya, Iziy,
Fara, Dimas, Alfian, Brigita, Rendy, Java, Donny, dan Eril yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
10. Bapak Dwi Budi Santoso,SE.,MS.,Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
11. Bapak Putu Mahardika, SE., M.Si., MA., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan
Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
12. Seluruh Bapak & Ibu dosen yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan.
13. Seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan
balasan berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan KKNP ini jauh dari
kata sempurna, karena itu kritik, saran dan masukan yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan KKNP ini. Akhirnya semoga
laporan KKNP ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pendidikan di jurusan
Ilmu Ekonomi.

Malang, Mei 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah kerja nyata (KKN) atau Magang adalah salah satu program kuliah
wajib bagi mahasiswa Strata-1 (S-1). Program ini ditempuh dengan beban

sebanyak 3 sks oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan menjadi salah
satu syarat kelulusan. Kegiatan ini merupakan bentuk penerapan teori teori dan
konsep-konsep yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan terhadap praktek
kerja nyata di lapangan. Dengan demikian, dalam jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan KKN-P di instansiinstansi terkait agar dapat menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah serta
mampu mengaplikasikan kedalam tugas-tugas di instansi tersebut yang tentunya
berguna untuk menghadapi tantangan di masa mendatang, sehingga mahasiswa
mampu

mandiri

dan

mempersiapkan

diri

terjun

ke

dalam

kehidupan

bermasyarakat.
Selama di bangku kuliah, mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi prodi
Ekonomi Pembangunan menempuh beberapa mata kuliah seperti diantaranya
Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Ekonomi Ketenagakerjaan. Dimana mata
kuliah tersebut mengkaji mengenai pentingnya pengembangan sumber daya
manusia dalam menghadapi tuntutan tugas di di masa kini serta menghadapi
tantangan di masa mendatang. Salah satu cara pengembangannya ialah melalui
pendidikan dan pelatihan atau diklat. Dengan demikian, karakter, kompetensi
maupun kepemimpinan pegawai pun akan terbentuk dengan baik karena pada
dasarnya seluruh pegawai akan menjadi pemimpin di dalam organisasinya. Hal
tersebut sangatlah penting mengingat kepemimpinan seorang aparatur akan
mempengaruhi kinerja bawahannya dan secara tidak langsung juga berpengaruh
terhadap pelayanan publik yang diberikan maupun pada organisasinya sendiri.
Sumber daya manusia adalah penentu utama sebuah tujuan organisasi
(Ismail, 2009:7). Sedangkan manajemen sumber daya aparatur atau human
aparatur resources management merupakan suatu kegiatan pengelolaan yang
meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi
aparatur sebagai aparat atau sebagai alat pemerintah mencapai tujuannya

(Hardjanto 2013:2). Dalam implementasinya pun menyangkut berbagai cara


seperti mendesain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolaan
karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan
atau kepegawaian.
Pendidikan dan Pelatihan atau yang lebih sering disebut dengan Diklat
merupakan salah satu program yang ditujukan untuk pengembangan Sumber
Daya Manusia maupun Sumber Daya Aparatur di dalam suatu organisasi.
Pengembangan SDM atau SDA ini sangatlah penting karena dengan adanya
berbagai program pengembangan tersebut diharapkan dapat menjadi investasi
tersendiri bagi para aparatur untuk menghadapi tuntutan tugas yang saat ini
diembannya maupun mempersiapkan tantangan di masa depan nanti. Sutrisno
(2009:68) menyatakan bahwa pendidikan memiliki peran sebagai landasan untuk
membentuk, mempersiapkan, membina, dan mengembangkan kemampuan
sumber daya aparatur. Dengan demikian, diklat adalah suatu proses yang
sistematis untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dari sikap yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas seseorang serta diharapkan akan dapat
mempengaruhi penampilan kerja, baik yang bersangkutan maupun organisasi
tempat bekerja. Menurut Sutrisno (2009:74) sasaran pendidikan dan pelatihan
SDM atau SDA adalah dengan meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan
mutu kerja, meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM maupun SDA,
meningkatkan

moral

kerja,

menjaga

kesehatan

dan

keselamatan,

dan

menunjang pertumbuhan pribadi.


BKD atau Badan Kepegawaian Daerah adalah lembaga pemerintah yang
salah satu fungsinya adalah manajemen aparatur daerah. Untuk mengatur
aparatur daerah BKD bekerjasama dengan BKN atau Badan Kepegawaian
Negara sebagai wujud implemetasi desentralisasi secara vertikal. BKN terdiri dari
5 bidang yaitu bidang pertimbangan teknis formasi, bidang pengadaan, bidang

perpindahan antarinstansi, bidang persetujuan kenaikan pangkat, 4 bidang


pensiun, dan bidang penyimpanan informasi Pegawai ASN. Dalam urusan yang
terdesentralisasi, aparatur daerah dalam pelaksanaan manajemenya diatur oleh
BKD.
Menurut sejarah BKD Kota Malang, Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Kota Malang mulai terbentuk sejak diberlakukannya Undang Undang Nomor 22
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi, yang
menyebabkan kewenangan Pemerintah Kota Malang semakin bertambah besar
dan berdampak pada kelembagaan organisasi Perangkat Daerah Kota Malang,
sehingga adanya perubahan struktur organisasi perangkat daerah salah satunya
perangkat daerah yang diberi kewenangan di bidang kepegawaian yaitu dengan
ditetapkannya Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang melalui Peraturan
Daerah Nomor 10 Tahun 2000. Dalam rangka memanajemen aparatur atau PNS,
BKD terdiri dari 5 bidang yaitu Sekretariat melaksanakan tugas pokok
pengelolaan administrasi umum; Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin
Pegawai melaksanakan tugas pokok pengelolaan kesejahteraan pegawai,
pensiun, dan melakukan pembinaan disiplin; Bidang Formasi dan Informasi
melaksanakan tugas pokok pengelolaan kegiatan kepegawaian di bidang
kebutuhan pegawai, pengadaan dan penempatan CPNS dan pengelolaan
dokumentasi

dan

informasi

kepegawaian

sebagai

bahan

penyusunan

perencanaan kebutuhan pegawai; Bidang Mutasi bertugas dalam pengelolaan


mutasi, penempatan dan promosi pegawai; Bidang Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) melaksanakan tugas pokok perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kualitas
pegawai.

Bidang pendidikan dan pelatihan atau diklat sebagai sarana pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan pegawai berfungsi untuk pengembangan kualitas
pegawai. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil menjelaskan bahwa Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Diklat adalah
proses

penyelenggaraan

belajar

mengajar

dalam

rangka

meningkatkan

kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Dengan adanya program diklat, aparatur


mendapat kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya menjadi lebih baik
melalui pelaksanaan pendidikan sesuai dengan jabatanya. Peraturan pemerintah
ini juga menjelaskan bahwa diklat dalam jabatan ini terdiri dari Diklat
Kepemimpinan, Diklat Fungsional, dan Diklat Teknis. Sehingga secara struktural
aparatur pemerintah memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
dan kemampuannya.
Salah satu kegiatan diklat yang diselenggarakan oleh bidang diklat
adalah Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Malang
Tahun 2015 yaitu suatu kegiatan diklat yang khusus untuk memperoleh
Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/SatuanKerja Perangkat Daerah/Institusi
lainnya

yang

prosesnya

dimulai

dari

perencanaan

kebutuhan

sampai

diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Dalam hal ini


proses yang dimaksud diatur dalam Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012
tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Dalam

menjalankan

pemerintahan,

pasti

dibutuhkan

barang/jasa

pemerintah dengan spesifikasi tertentu. Maka berdasarkan identifikasi kebutuhan


akan didapatkan daftar kebutuhan Barang/Jasa Pemerintah. Kemudian untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan kegiatan pengadaan barang/jasa
pemerintah.

Kemudian

timbul

pertanyaan

bagaimana

cara

pengadaan

barang/jasa tersebut sehingga pelaksanaan pengadaannya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku. Dari ulasan latar belakang di atas maka
penulis ingin mengangkat judul laporan KKN-P Evaluasi Kegiatan Bimbingan
Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang
Tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang ingin diangkat pada laporan kali ini adalah Bagaimana
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015?

1.3 Tujuan Kegiatan KKN-P


Tujuan diadakannya penelitian KKN-P ini adalah mengetahui evaluasi
dari pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah Kota Malang Tahun 2015.

1.4 Manfaat Kegiatan KKN-P


Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan KKN-P ini terbagi menjadi
berikut :

1.4.1 Bagi Mahasiswa


a. Mahasiswa dapat memperoleh keterampilan bekerja, didukung dengan
kemampuan mahasiswa untuk lebih berkreasi dan berinovasi pada
bidang ilmu yang didapat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya secara formal.

b. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja pada instansi yang


bersangkutan.
c. Menambah bekal ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai Bimtek
(Bimbingan Teknis) Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah
Kota Malang Tahun 2015, serta menambah kemampuan mahasiswa
dalam memahami keberadaan dunia kerja.
d. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang
tepat terhadap pemecahan permasalahan dengan masyarakat.

1.4.2 Bagi Instansi Yang Terkait, Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang
a. Dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian
tugastugas kantor untuk kebutuhan di unit kerja keuangan, diklat, dan
kesejahteraan & pembinaan disiplin pegawai.
b. Memperoleh sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kinerja
pelayanan terhadap masyarakat sehingga pelayanan kepada pegawai
lebih efektif dan efisien.
c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
antara Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang dengan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

1.4.3 Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya


a. Laporan KKN-P dapat menjadi salah satu audit internal kualitas
pengajaran.
b. Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan dunia kerja.
c. Terbinanya jaringan kerjasama dengan institusi tempat KKN-P dalam
upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi

akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia


yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat.

BAB II
RENCANA KEGIATAN KKN-P

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP),


sebelumnya telah dibuat rencana kegiatan yang dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan KKNP yang dilakukan, sehingga fokus kegiatan yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat terlaksana secara maksimal. Namun dalam
pelaksanaannya, rencana kegiatan yang telah dibuat seringkali tidak terlaksana
dengan optimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor, misalnya penulis harus
menyesuaikan dengan aktivitas maupun kondisi instansi. Adapun rencana
kegiatan yang hendak dilakukan penulis dalam kegiatan KKNP adalah sebagai
berikut:

2.1 Tempat Pelaksanaan Kegiatan KKN-P


Sesuai dengan rencana kegiatan, Kuliah Kerja Nyata-Pofesi (KKN-P)
dilaksanakan sesuai kebijakan instansi yang akan berlangsung di Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Malang.
Alamat lengkap :
Jl. Tugu No. 1 Malang
Kabupaten/Kota : Malang
Nomor Telepon : (0341) 328829
Email: bkd[at]malangkota.go.id
BKD Kota Malang
2.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan KKN-P
Kegiatan KKN-P ini dilaksanakan selama 25 hari kerja efektif, yang dimulai
pada tanggal 23 Maret 2015 sampai dengan 24 April 2015. Kuliah Kerja Nyata
Profesi dilaksanakan sesuai dengan hari kerja yang berlaku di instansi terkait,
yaitu hari senin hingga jumat yang dimulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00
dengan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00.

2.3 Pelaksana Kegiatan


Nama

: Dwiki Wicaksono

NIM

: 115020107111013

Jenis Kelamin

: Pria

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Jurusan

: Ilmu Ekonomi

Konsentrasi

: Sumberdaya

PerguruanTinggi

: Universitas Brawijaya

Alamat PerguruanTinggi

: Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jl. MT. Haryono No. 165 Malang

Telp 551396, 553834 Fax 5537362.4

2.4 Rencana Kegiatan Selama KKN-P


Sebelum melaksanakan kegiatan KKN-P di Badan Kepegawaian Daerah
Kota Malang, penulis telah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan
dalam pelaksanaan KKN-P di Badan Kepegawaian Kota Malang. Rencana ini
terbagi dalam 5 minggu yang mana setiap minggunya penulis melakukan hal
yang berbeda sesuai dengan rencana kegiatan selama KKN-P berlangsung.
Dalam kegiatan KKN-P setiap minggunya penulis merencanakan aktifitas
yang berbeda untuk mendukung kelancaran dalam melakukan aktifitas selama di
tempat KKN-P dan juga untuk memudahkan dalam mencari data pendukung
untuk penyusunan laporan KKN-P penulis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Selama KKN-P Di Badan Kepegawaian Daerah


Kota Malang
Waktu
Minggu ke-I

Minggu ke-II

Rencana Kegiatan
a. Pengenalan
lingkungan
instansi
Badan
Kepegawaian Daerah Kota Malang Bidang
Pendidikan dan Pelatihan.
b. Keikutsertaan dalam kegiatan monitoring Bimtek
Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual
Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 di PSBB
MAN 3 Malang
c. Keikutsertaan dalam kegiatan Penerimaan
Observasi
Lapangan
Diklat
Peningkatan
Kompetensi Lurah Sesumatra Selatan Tahun
2015 di Pemerintah Kota Malang
d. Keikutsertaan
dalam
kegiatan
monitoring
Pembekalan Diklat Prajabatan Golongan III
Kategori Reguler/Umum Pemerintah Kota Malang
Tahun Anggaran 2015
a. Keikutsertaan dalam kegiatan Penerimaan
Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat III

Angkatan XII Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Regional Jogjakarta di Pemerintah Kota Malang
b. Melakukan input data pegawai Kota Malang yang
ijin belajar
c. Melakukan input data pegawai Kota Malang yang
telah menyelesaikan studi
d. Melakukan rekapitulasi data surat yang masuk
Minggu ke-III

Minggu
IV

ke-

Minggu ke-V

a. Keikutsertaan dalam kegiatan monitoring Bimtek


dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun
2015 di PSBB MAN 3 Malang
b. Melakukan
rekapitulasi
data
sertifikasi
pengadaan barang dan jasa pegawai Kota
Malang
a. Keikutsertaan dalam kegiatan Penerimaan
Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan I Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Regional Bandung di Pemerintah Kota Malang
b. Menyusun laporan KKN-P
a. Menganalis data yang telah diperoleh selama
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Profesi di
Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang.
b. Mengevaluasi
seluruh
kegiatan
selama
melaksanakan KKNP.
c. Perpisahan dengan pihak-pihak instansi.

Sumber : Buku Tata Cara Kepenulisan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P)

Kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan penulis pada minggu pertama


pada instansi ini adalah proses perkenalan, baik perkenalan terhadap profil
instansi maupun perkenalan dengan para pihak-pihak instansi. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan penulis dalam melakukan kegiatan KKN-P serta untuk
menjaga hubungan baik dengan para pegawai di instansi tersebut. Sehubungan
dengan masalah yang akan dievaluasi pada laporan KKN-P ini, pada minggu
pertama,

penulis

merencanakan

melakukan

kegiatan

mencari

informasi

mengenai data dan semua yang berhubungan dengan pengadaan barang dan
jasa pemerintah kota malang yang bisa memudahkan penulis mengangkat tema
yang diambil oleh penulis, diharapkan pada minggu kedua hingga kelima penulis

berusaha mengumpukan data yang mendukung dalam penyusunan laporan


KKN-P dan mengevaluasi seluruh kegiatan selama melaksanakan KKN-P.

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Obyek


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) dilakukan di Badan
Kepegawaian Daerah Kota Malang yang merupakan kantor pusat Badan
Kepegawaian Daerah yang merupakan kantor Pemerintahan Kota Malang. Pada
sub bab 3.1 ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Badan
Kepegawaian Daerah Kota Malang.
3.1.1

Sejarah Singkat Berdirinya Badan Kepegawaian Daerah

Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang mulai terbentuk sejak


diberlakukannya Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah

dan

Pemerintah

Propinsi,

yang

menyebabkan

kewenangan

Pemerintah Kota Malang semakin bertambah besar dan berdampak pada


kelembagaan organisasi Perangkat Daerah Kota Malang, sehingga adanya
perubahan struktur organisasi perangkat daerah salah satunya perangkat daerah
yang diberi kewenangan di bidang kepegawaian yaitu dengan ditetapkannya
Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang melalui Peraturan Daerah Nomor 10
Tahun 2000.
Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka kelembagaan Badan
Kepegawaian Daerah mengalami perubahan dari 1 sekretariat dan 4 bidang
menjadi 1 bagian dan 3 bidang. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur
Organisasi Badan dan Kantor sebagai Lembaga Teknis Pemerintah Kota Malang

terdiri atas Unsur Pimpinan yaitu Kepala Badan; Unsur Sekretariat yang dipimpin
oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari Sub Bagian Keuangan dan
Penyusunan Program dan Sub Bagian Umum; Unsur Pelaksana terdiri dari
Bidang Perencanaan dan Pembinaan Pegawai terdiri dari Sub Bid. Formasi dan
Informasi Pegawai dan Sub Bid. Pembinaan dan Pemberhentian. Bidang Mutasi
terdiri dari Sub Bid. Kepangkatan dan Sub Bid. Jabatan; Bidang Pendidikan dan
Pelatihan terdiri dari Sub Bid. Teknis Fungsional dan Sub Bid. Struktural serta
Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah pada tahun 2008
berubah kembali mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
sebagaimana pada Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Lembaga Teknis Daerah, diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu, Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah , maka
keluarlah Peraturan Walikota Malang Nomor 61 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Darah Kota Malang. Sehingga
struktur organisasi saat ini terdiri dari :
1) Kepala Badan;
2) Sekretariat, terdiri dari :
a.

Subbagian Penyusunan Program;

b.

Subbagian Keuangan;

c.

Subbagian Umum.

3) Bidang Mutasi, terdiri dari :


a.

Subbidang Kepangkatan;
b.

Subbidang Jabatan.

4) Bidang Formasi dan Informasi, terdiri dari :


a.

Subbidang Formasi dan Pengadaan Pegawai;


b.

Subbidang Informasi Kepegawaian.

5) Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin Pegawai, terdiri dari:


a. Subbidang Kesejahteraan Pegawai;
b. Subbidang Pembinaan Disiplin Pegawai.
6) Bidang Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari :
a. Subbidang Teknis dan fungsional
b. Subbidang Kepemimpinan
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
3.1.2

Visi dan Misi Badan Kepegawaian Kota Malang

A.Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang


Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang adalah:
Menjadikan Aparatur Pemerintah yang Berkualitas dan Profesional dalam
Mendukung Peningkatan Pelayanan Publik
Visi ini ditetapkan guna mendukung tercapainya Visi Pemerintah Kota
Malang yaitu : Terwujudnya Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan Yang
Berkualitas, Kota Sehat Dan Kota pariwisata Yang Berbudaya menuju
Masyarakat Yang Maju Dan Mandiri.

Adapun maksud dari visi Badan Kepegawaian Daerah adalah :


1. Aparatur Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di

lingkungan Pemerintah Kota Malang.


2. Berkualitas yang berarti memiliki kemampuan dan kemahiran dalam

melaksanakan tugas berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman


serta berpegang teguh pada kode etik profesi, memiliki self control dan
berorientasi pada mutu/kualitas kinerja dengan cara kerja yang efisien,
efektif dan ekonomis, memiliki kepekaan yang tinggi (high responsibility)
terhadap kepentingan masyarakat (public interest) dan masalah-masalah
masyarakat (public affairs) serta bertanggung jawab (accountability).
3. Profesional yang berarti melakukan pekerjaan yang benar-benar sesuai

dengan keahlian atau ketrampilan dan komitmen kerja yang dimiliki.


Pelayanan Publik adalah pemberian pelayanan dasar dan pelayanan
lainnya yang merupakan kepentingan masyarakat banyak.
B. Misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang
Misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang adalah :
1. Mewujudkan Administrasi Kepegawaian yang akuntabel dan transparan

2. Mewujudkan kualitas SDM aparatur dengan mengedepankan IMTAQ

yang menguasai IPTEK


Pelaksanaan misi yang merupakan sasaran pengembangan Pegawai
Negeri Sipil Daerah diharapkan akan bermuara pada terbangunnya aparatur
Pemerintah yang berkualitas dan profesional di bidang tugasnya dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good

Governance) dan bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (Clean
Government).
3.1.3

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota


Malang

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang


sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Malang Nomor 64 Tahun 2008
tentang uraian Tugas pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Kota Malang.
A. Tugas Pokok Badan Kepegawaian Kota Malang
Badan Kepegawaian Daerah melaksanakan tugas pokok penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian
B. Fungsi Pokok Badan Kepegawaian Kota Malang
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada huruf a, Badan
Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :
1) perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian;
2) penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja) di bidang kepegawaian;
3) pelaksanaan administrasi mutasi pegawai;
4) pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai;
5) pelaksanaan pendidikan dan/atau pelatihan pegawai;
6) pelaksanaan penyiapan penetapan gaji dan tunjangan pegawai;
7) penyusunan formasi pegawai dan pengadaan pegawai;

8) penyusunan sistem informasi kepegawaian;


9) penyusunan bahan kebijakan kesejahteraan pegawai;
10) penyusunan bahan pemberhentian dan pensiun pegawai;
11) pelaksanaan kegiatan keagamaan dalam rangka pembinaan mental
pegawai
12) pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap
berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi
13) pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
14) pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada
dalam penguasaannya (SOP)
15) penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan
Standar Operasional dan prosedur
16) pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan
/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;
17) pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang kepegawaian;
18) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah
19) pengelolaan

administrasi

umum

meliputi

penyusunan

program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,


perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;
20) pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

21) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;


22) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
pokoknya.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang

Sumber : Data Internal Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang,2015

3.1.4

Organisasi dan Tugas Pokok Organisasi Badan Kepegawaian


Daerah Kota Malang
A. Sekretariat

Sekretariat melaksanakan tugas pokok pengelolaan administrasi umum


meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan
perpustakaan serta kearsipan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat


mempunyai fungsi :
1) pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja)
2) pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
3) penyusunan Penetapan Kinerja (PK)
4) pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan
kearsipan
5) pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian
6) pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai
7) pelaksanaan verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan
8) pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan
9) pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan
10) pengkoordinasian pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
11) penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP)

12) pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)


dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan
13) penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
14) pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang kepegawaian
15) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah
16) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
17) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas
dan fungsinya
Sekretariat membawahi :
a. Subbagian Penyusunan Program;

Subbagian Penyusunan Program

mempunyai fungsi :
1) penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja
2) penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
3) penyusunan Penetapan Kinerja (PK)
4) penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan
kegiatan
5) penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP)

6) pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)


dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan
7) penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
8) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah
9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
10) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan
fungsinya
b. Subbagian Keuangan; Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:
1) pelaksanaan Dokumen Pelakasanaan Anggaran (DPA)
2) pelaksanaan penatausahaan keuangan
3) pelaksanaan verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan
4) penyusunan dan penyampaian laporan keuangan semesteran dan akhir
tahun
5) penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran
6) penyusunan administrasi dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai
7) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan
fungsinya.
c. Subbagian Umum; Subbagian Umum mempunyai fungsi :
1) pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan

2) pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian

3) pelaksanan urusan rumah tangga dan perlengkapan

4) pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan

5) pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang kepegawaian

6) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait

layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah


7) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan

fungsinya
Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang dalam melakukan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.

B. Bidang Mutasi

Bidang

Mutasi

melaksanakan

tugas

pokok

pengelolaan

mutasi,

penempatan dan promosi pegawai. Untuk melaksanakan tugas pokok


sebagaimana dimaksud, Bidang Mutasi mempunyai fungsi :
1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan mutasi, penempatan dan promosi pegawai
2) pelaksanaan mutasi, penempatan dan promosi pegawai
3) pelaksanaan pemrosesan kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai
4) pelaksanaan pemrosesan pengangkatan CPNS menjadi PNS
5) pelaksanaan pelantikan dan sumpah jabatan pejabat struktural dan
fungsional
6) pelaksanaan sumpah / janji PNS
7) pelaksanaan penjagaan data mutasi pegawai
8) pelaksanaan pemrosesan penilaian angka kredit jabatan fungsional
9) pelaksanaan analisa dan pertimbangan kenaikan/ penundaan/penurunan
pangkat dan kenaikan/penundaan gaji berkala pegawai
10) pengelolaan penempatan pegawai sesuai dengan kompetensinya
11) pelaksanaan mutasi jabatan
12) pelaksanaan evaluasi penempatan pegawai
13) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang mutasi

14) pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) di bidang mutasi


15) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
16) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas
dan fungsinya

Bidang Mutasi membawahi :


a. Subbidang Kepangkatan; Subbidang Kepangkatan mempunyai fungsi :
1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan mutasi kepangkatan pegawai
2) penyiapan pelaksanaan mutasi kepangkatan pegawai yang meliputi
kenaikan, penundaan dan penurunan pangkat serta kenaikan dan
penundaan gaji berkala
3) penyiapan pemrosesan kenaikan, penundaan dan penurunan pangkat
serta kenaikan dan penundaan gaji berkala pegawai
4) penyiapan bahan penjagaan data mutasi pegawai
5) penyiapan

analisa

dan

pertimbangan

kenaikan,

penundaan

dan

penurunan pangkat serta kenaikan dan penundaan gaji berkala pegawai


6) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya

b. Subbidang Jabatan; Subbidang Jabatan mempunyai fungsi :


1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan pengelolaan mutasi jabatan, penempatan dan promosi
pegawai
2) pengumpulan dan pengolahan data sebagai pertimbangan penempatan
pegawai
3) penyiapan

pengelolaan

penempatan

pegawai

sesuai

dengan

kompetensinya
4) penyiapan pemrosesan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
5) penyiapan data sebagai pertimbangan promosi pegawai
6) penyiapan bahan penjagaan data mutasi pegawai
7) penyiapan pelaksanaan mutasi jabatan
8) penyiapan evaluasi penempatan pegawai
9) pelaksanaan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan pejabat
10) penyiapan sumpah / janji Pegawai Negeri Sipil (PNS)
11) penyiapan bahan penilaian angka kredit bagi pejabat fungsional;
12) penyiapan data pemrosesan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

13) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


14) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang dalam
melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Mutasi.
C. Bidang Formasi dan Informasi
Bidang Formasi dan Informasi Pegawai melaksanakan tugas pokok
pengelolaan

kegiatan

kepegawaian

di

bidang

kebutuhan

pegawai,

pengadaan dan penempatan CPNS, dan pengelolaan dokumentasi dan


informasi kepegawaian sebagai bahan penyusunan perencanaan kebutuhan
pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang


Formasi dan Informasi Pegawai mempunyai fungsi:
1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan bidang formasi dan informasi pegawai
2) penyusunan formasi pegawai berdasarkan analisa kebutuhan pegawai
dan penydiaan pegawai sesuai jabatan yang diperlukan dengan
memperhatikan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan
3) penyelenggaraan kegiatan pengadaan pegawai sesuai dengan formasi
yang tersedia
4) pemeliharaan berkas / file pegawai

5) pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data pegawai


6) penyiapan pengelolaan sistem informasi kepegawaian
7) pelaksanaan dokumentasi data pegawai
8) penyusunan daftar urut kepangkatan
9) perencanaan dan pelaksanaan pengadaan pegawai
10) pemberian informasi data pegawai
11) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang formasi dan
informasi pegawai
12) pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) di bidang formasi dan
informasi pegawai
13) pengevaluasian dan pelaporan tugas pokok dan fungsi
14) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas
dan fungsinya

Bidang Formasi dan Informasi Pegawai membawahi:


Subbidang Formasi dan Pengadaan Pegawai; Subbidang Formasi dan
Pengadaan Pegawai mempunyai fungsi:

1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program


dan kegiatan formasi dan pengadaan pegawai
2) penghimpunan dan pengolahan data untuk penyusunan formasi pegawai
3) penyelenggaraan kegiatan analisa kebutuhan pegawai
4) penyiapan pelaksanaan rekrutmen pegawai
5) penyelesaian pengangkatan CPNS
6) penempatan hasil rekrutmen / pengadaan CPNS
7) pelaksanaan evaluasi formasi dan pengadaan / rekrutmen pegawai
8) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
9) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya
Subbidang Informasi Kepegawaian; Subbidang Informasi Kepegawaian
mempunyai fungsi:
1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan pengelolaan dokumentasi dan informasi kepegawaian
2) pengumpulan bahan dan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
3) pemeliharaan

dan

pengembangan

database

sistem

informasi

kepegawaian dalam rangka pelayanan data pegawai serta penjagaan


keamanan jaringan dan data base pegawai

4) penyusunan dan pengarsipan file pegawai termasuk pemeliharaan data /


file dan tempat penyimpanan file pegawai serta pengembangan sistem
pengolahan data pegawai dan penempatan file pegawai agar mudah,
cepat, dan tetap dapat ditemukan bila diperlukan
5) pelaksanaan pengecekan pembayaran honor PTT dan pengesahan
perjanjian kerja (kontrak) PTT
6) penyusunan laporan keadaan pegawai secara periodik (bulanan)
7) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya
Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang dalam
melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Formasi dan Informasi Pegawai.
D. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Bidang Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana dimaksud, mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kualitas pegawai.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan dan
Pelatihan mempunyai fungsi :
1) penyusunan program dan kegiatan pengelolaan pendidikan dan pelatihan
serta pengembangan kualitas pegawai

2) perencanaan

penyelenggaraan

pendidikan

dan

pelatihan

serta

pengembangan kualitas pegawai


3) penghimpunan dan studi peraturan perundangan, pedoman dan petunjuk
teknis,

serta bahan lain yang berhubungan dengan diklat

pengembangan kualitas pegawai


4) pelaksanaan analisis kebutuhan

pendidikan

dan

pelatihan

dan
serta

pengembangan kualitas pegawai


5) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kualitas
pegawai, baik melalui pelaksaaan, pengiriman, atau upaya lainnya
6) pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan kualitas pegawai dengan dinas / instansi terkait
7) pelaksanaan kerja sama dengan dinas / instansi terkait dalam
melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kualitas
pegawai
8) pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pendidikan dan pelatihan di
lingkungan dinas / instansi Pemerintah Kota
9) pelaksanaan pengelolaan fasilitasi kegiatan pendidikan dan pelatihan
10) pelaksanaan monitoring, evaluasi, penyusunan rekomendasi dan
laporan hasil

pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan

karier pegawai
11)pelaksanaan inventarisasi permasalahan, pelaksanaan kajian, dan
perumusan permasalahan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
kualitas pegawai
12) pemeriksaan, evaluasi, dan analisa pelaksanaan tugas bawahan untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensinya
13) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
14)pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya
Bidang Pendidikan dan Pelatihan membawahi :
a. Sub Bidang Teknis dan Fungsional
b. Sub Bidang Kepemimpinan

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang


yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan.
a. Sub Bidang Teknis dan Fungsional
Subbidang

Perencanaan

sebagaimana

dimaksud,

mempunyai

tugas

menggali dan menghimpun data / bahan penyusunan rencana kebutuhan


pendidikan dan pelatihan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbidang Perencanaan
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan konsep rencana kegiatan bidang pendidikan dan pelatihan
2) Pengumpulan dan pengolahan data kebutuhan pendidikan dan pelatihan
3) Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kualitas pegawai dengan
dinas / instansi terkait
4) Penyiapan bahan rapat / koordinasi penyusunan rencana penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan
5) Pelaksanaan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan
prioritas masing-masing satuan kerja perangkat daerah
6) Pelaksanaan pendataan calon peserta dan evaluasi hasil ujian dinas dan ujian
kenaikan pangkat penyesuaian ijazah
7) Pelaksanaan pendataan dan penyiapan pemrosesan ijin belajar dan tugas
belajar bagi PNS yang melaksanakan peningkatan pendidikan
8) Pelaksanaan inventarisasi permasalahan, pelaksanaan kajian dan perumusan
pemecahan permasalahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
9) Pelaksanaan dokumentasi data hasil pendidikan dan pelatihan

10)Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil pendidikan


dan pelatihan, baik teknis fungsional, struktural, dan jenis lainnya
11)Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsin
b. Sub Bidang Kepemimpinan
Subbidang Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud, mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Untuk

melaksanakan

tugas

sebagaimana

dimaksud,

Subbidang

Penyelenggaraan mempunyai fungsi:


1) Penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
2) Penyelenggaraan diklat struktural dan diklat teknis fungsional baik melalui
pelaksanaan maupun pengiriman
3) Penyelenggaraan ujian dinas dan ujian kenaikan pangkat penyesuaian
ijazah
4) Pelaksanaan fasilitasi observasi lapangan (OL), studi banding, dan
penelitian
5) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
dengan dinas / instansi terkait
6) Pelaksanaan kerja sama dengan lembaga / instansi terkait dalam
melaksanakan pendidikan dan pelatihan
7) Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi

8) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai


dengan bidang tugas dan fungsinya
E. Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Displin Pegawai
Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin melaksanakan tugas
pokok pengelolaan kesejahteraan pegawai, pemberhentian / pensiun
pegawai, dan melakukan pembinaan disiplin pegawai.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin mempunyai fungsi:
1) pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan pengelolaan kesejahteraan, pemberhentian dan pembinaan
disiplin pegawai
2) pelaksanaan pengelolaan pegawai
3) pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai
4) pelaksanaan bimbingan dan konseling permasalahan pegawai
5) pelaksanaan proses administrasi pemberhentian pegawai
6) pelaksanaan penyelesaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P)
7) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesejahteraan
dan pembinaan disiplin
8) pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) di bidang kesejahteraan
dan pembinaan disiplin

9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


10) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas
dan fungsinya
Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin membawahi:
Subbidang Kesejahteraan Pegawai; Subbidang Kesejahteraan Pegawai
mempunyai fungsi :
1. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan pengelolaan dan pemrosesan kesejahteraan pegawai
2. pelaksanaan pengelolaan dan pemrosesan kesejahteraan pegawai
termasuk perubahan pemberian tunjangan keluarga
3. pelaksanaan pengelolaan administrasi pemberian penghargaan pegawai
antara lain Satyalancana Karya Satya
4. pelaksanaan pengelolaan dan pemrosesan administrasi pengajuan
Bapertarum PNS
5. pelaksanaan pengelolaan dan penyelesaian administrasi pemberhentian
pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun dan atas permintaan
sendiri
6. pelaksanaan pengelolaan dan pemrosesan administrasi identitas pegawai
yang meliputi karpeg, karis / karsu, Taspen, dan Askes
7. pelaksanaan pemrosesan cuti pegawai
8. pelaksanaan pengumpulan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P)

9. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


10. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya

Subbidang Pembinaan Disiplin Pegawai. Subbidang Pembinaan Disiplin


Pegawai mempunyai fungsi:
1. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program
dan kegiatan pembinaan dan konseling bagi pegawai yang mempunyai
masalah dan melakukan tindak indisipliner
2. pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi data presensi pegawai
3. pelaksanaan presensi apel pagi di lingkungan Sekretariat Pemerintah
Kota Malang
4. pelaksanaan bimbingan dan konseling pegawai bermasalah
5. pelaksanaan koordinasi dan klarifikasi permasalahan pegawai dengan
SKPD
6. pengelolaan data dan tindak lanjut pelanggaran disiplin pegawai
7. pemrosesan penyelesaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
8. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas
dan fungsinya

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang dalam


melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin.

3.2 Laporan

Selama

Melaksanakan

Kegiatan

KKN-P

di

Badan

Kepegawaian Daerah Kota Malang


Selama melakukan KKN-P di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang
selama 25 hari masa kerja, kegiatan utama yang dilakukan selama mengikuti
kegiatan KKN-P di Badan Kepegawaian Kota Malang pada dasarnya adalah
membantu kegiatan operasional lembaga. Pada laporan selama melaksanakan
kegiatan KKN-P dalam membantu kegiatan operasional lembaga yang dijalankan
merupakan tugas yang diberikan oleh pihak instansi yang ditugaskan untuk
membantu segala aktifitas yang dikerjakan oleh para pegawai dimasing-masing
bidang terutama bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Kegiatan yang dilakukan

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Laporan Kegiatan yang Diikuti di Bidang Pendidikan dan

Pelatihan selama KKN-P


No.

Bentuk Kegiatan

Tanggal

Hasil Kegiatan

Pelaksanaan
1.

2.

Pengenalan

23 Maret 2015

Mahasiswa

memulai

Lingkungan

Instansi

KKN-P di

BKD

Malang

ditempatkan di bidang pendidikan

Bidang Pendidikan dan

dan pelatihan dengan perkenalan

Pelatihan

terhadap

pegawai

tersebut

serta

Kota

Membantu

24 Maret 25

BKD

kegiatan

Kota

di

Malang

bidang

perkenalan

terhadap kegiatan-kegiatannya.
Bendahara keuangan seluruh

pelaksanaan
Bimbingan

kegiatan

Maret 2015

Teknis

SKPD yang ada di Kota Malang


wajib mengikuti kegiatan ini untuk

Penyusunan

Laporan

meningkatkan

Keuangan

Berbasis

meningkatkan wawasan tentang

Akrual Pemerintah Kota

penyusunan

Malang Tahun 2015 di

berbasis

PSBB MAN 3 Malang

sebelumnya

kinerjanya

laporan

akrual

dan

keuangan

yang

mana
laporan

keuangannya berbasis kas.


3.

Membantu

26 Maret 2015

pelaksanaan

kegiatan

Diklat

Penerimaan Observasi
Lapangan
Peningkatan
Lurah

Sesumatera

Selatan

Peningkatan

Kompetensi Lurah Sesumatera

Diklat

Kompetensi

Sebagai salah satu tahapan

Selatan,

yang

dilakukan

Kota

Malang

di

dengan

mengunjungi

Balaikota

Malang. Tujuannya ialah untuk

Tahun 2015

mengadopsi berbagai inovasi


yang telah diterapkan pada
instansi

tersebut.

Adapun

pemilihan kota Malang sebagai


tujuan

ialah

Malang

karena

dianggap

kota

memiliki

keunggulan melihat beberapa


waktu

terakhir

ini

mendapat

sering

penghargaan

seperti Kalpataru.
4.

Membantu
kegiatan
Diklat

dalam
Pembekalan
Prajabatan

27 Maret 2015

Sebagai

salah

satu

tahapan

kegiatan yang harus diikuti oleh


peserta

kegiatan

Diklat

Golongan III Kategori

Prajabatan Golongan III Kategori

Reguler/Umum

Reguler/Umum Pemerintah Kota

Pemerintah
Malang

Kota

Malang Tahun Anggaran 2015.

Tahun

Bidang Diklat BKD Kota Malang di

Anggaran 2015

sini

adalah

kegiatan

sebagai

panitia

pembekalan,

bertugas

memberi

mengenai

yang

pengarahan

sistematika

kegiatan

tersebut, membentuk kelompokkelompok

rombongan,

dan

pembagian mentor.
5.

Membantu
kegiatan

dalam
Pemerimaan

Benchmarking

Diklat

Kepemimpinan Tingkat
III

Angkatan

Pusdiklat
Jogjakarta
Pemerintah
Malang

Xii

30 Maret 2015

Sebagai salah satu tahapan


Diklat Kepemimpinan Tingkat
III

Angkatan

Xii

Pusdiklat

Regional

Jogjakarta,

dilakukan

di

Kota

yang
Malang

Regional
di
Kota

dengan mengunjungi Balaikota


Malang. Tujuannya ialah untuk
mengadopsi berbagai inovasi
yang telah diterapkan pada
instansi

tersebut.

Adapun

pemilihan kota Malang sebagai


tujuan

ialah

Malang

karena

dianggap

kota

memiliki

keunggulan melihat beberapa


waktu

terakhir

mendapat
seperti Kalpataru.

ini

sering

penghargaan

6.

7.

Melakukan input data

31 Maret - 1 April

Melakukan

pembuatan

PNS Kota Malang yang

2015

terusan ke Bidang Informasi dan

melakukan Ijin Belajar

Formasi

dan Tugas Belajar

Belajar dan Tugas Belajar PNS

Melakukan input data


sertifikasi
Barang

2 April 2015

Pengadaan
dan

Pemerintah

Pegawai

surat

Kota Malang
Menyesuaikan
Pengadaan

tentang

data

Barang

Ijin

sertifikasi
dan

Jasa

Jasa

Pemerintah Kota Malang Tahun

Kota

2014 dengan Tahun 2015. Hal ini

Malang Tahun 2015

dilakukan karena tiap tahun pasti


ada PNS yang dimutasi ke SKPD
atau Jabatan lainnya.

8.

Membantu

dalam

6 - 11 April 2015

Untuk

meningkatkan

kegiatan BIMTEK dan

pengetahuan,

Ujian

keterampilan,

Sertifikasi

Pengadaan Barang dan


Jasa

dan

pengelola

Pemerintah

Pemerintah

keahlian,

Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah (PBJ)

Kota

dalam

Malang Tahun 2015

melaksanakan

jabatan

sebagai

Pengadaan

secara
Membantu
kegiatan

dalam
Pemerimaan

Benchmarking

Diklat

15 April 2015

tugas

pengelola
Barang/Jasa

Pemerintah

9.

sikap

Kota

Malang

profesional

dan

beretika.
Sebagai salah satu tahapan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan I Pusdiklat Regional

Kepemimpinan Tingkat

Bandung,

yang dilakukan di

IV Angkatan I Pusdiklat

Kota

Malang

Regional Bandung di
Pemerintah

Kota

mengunjungi

dengan
Balaikota

Malang Tahun 2015

Malang. Tujuannya ialah untuk


mengadopsi berbagai inovasi
yang telah diterapkan pada
instansi

tersebut.

Adapun

pemilihan kota Malang sebagai


tujuan

ialah

Malang

karena

dianggap

kota

memiliki

keunggulan melihat beberapa


waktu

terakhir

mendapat
10.

Membantu

dalam

20 April 2015

ini

sering

penghargaan

seperti Kalpataru.
Rapat yang melibatkan pihak

kegiatan Rapat Antara

ketiga yaitu CV. Inspiring yang

Analisis

bertujuan untuk menganalisis

Kebutuhan

Diklat Pemerintah Kota


Malang Tahun 2015

kebutuhan diklat seluruh SKPD


sekota Malang dengan metode
mengambil sampel 4 SKPD
yang

dinamis

perwakilan

seluruh

sebagai
SKPD

sekota Malang.
Sumber: Lembar Penilaian KKNP

3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P)


Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) selama 25 hari
kerja dapat dievaluasi mengenai Kegiatan Bimtek dan Ujian Sertifikasi
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015.
Sesuai dengan tema yang diangkat oleh penulis Kegiatan Bimtek dan Ujian
Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang ini
dilakukan sesuai dengan tahapannya mulai dari 3.3.1 Pendahuluan / Latar

Belakang Pelatihan, 3.3.2 Perencanaan Penyelenggaraan Pelatihan, 3.3.3


Penyelenggaraan Pelatihan, 3.3.4 Fasilitator, 3.3.5 Peserta Pelatihan, 3.3.6
Jadwal Pelatihan, 3.3.7 Evaluasi Pelatihan. Hal inilah yang akan menjadi
pembahasan utama dalam evaluasi hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi
(KKN-P) penulis.
3.3.1

Pendahuluan / Latar Belakang Pelatihan

Tujuan

pendidikan

dan

pelatihan

PBJ

adalah

untuk

meningkatkan

pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap pengelola Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) dalam melaksanakan tugas jabatan sebagai
pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Malang secara
profesional dan beretika.
3.3.2

Perencanaan Penyelenggaraan Pelatihan

Keberhasilan penyelenggaraan sebuah pelatihan Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah tidak akan lepas dari perencanaan yang baik untuk mewujudkan
proses

penyelenggaraan

pembelajaran

terstruktur

sesuai

kebutuhan

peningkatan kemampuan sumber daya manusia Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah. Perencanaan pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
meliputi

pengembangan

kurikulum;

penyusunan

kalender

pelatihan;

penyusunan materi pelatihan; identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana


pelatihan; dan identifikasi kebutuhan pembiayaan pelatihan. Perencanaan
penyelenggaraan pelatihan ini dilaksanakan oleh LPPBJ dengan melibatkan
pihak pengguna maupun pihak LKPP.

A. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum oleh LPPBJ utamanya untuk pelatihan PBJ
kurikulum khusus; sedangkan untuk pelatihan sertifikasi PBJ, kurikulum

sesuai dengan kurikulum standar yang diterbitkan oleh LKPP. Kurikulum


pelatihan PBJ menguraikan Kompetensi dasar dan Indikator keberhasilan
yang akan dikembangkan dalam pelatihan.
Tahapan pengembangan kurikulum meliputi:
a. Analisa Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis/TNA) adalah
proses memperoleh informasi kompetensi apa yang perlu ditingkatkan
dalam sebuah pelatihan berdasarkan analisis atas identifikasi kebutuhan
pelatihan, rincian tugas pada lembar Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
dapat dikembangkan sesuai jabatan calon peserta yang dianalisis.
b. Penentuan tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan terdiri dari :
1. Kompetensi Dasar. Menggambarkan kompetensi dasar atau
kemampuan/ kecakapan/ ketrampilam umum yg diharapkan dapat
dikuasai oleh peserta setelah menyelesaikan kegiatan pelatihan.
2. Indikator Keberhasilan Merupakan penjabaran lebih lanjut dari
kompetensi

dasar,

yaitu

seperangkat

kompetensi

khusus/

kecakapan tertentu yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta


agar dapat mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan Kurikulum Pelatihan Berdasarkan hasil tahap a dan b, disusun
kurikulum pelatihan dengan mengisi lembar kurikulum pelatihan.
d. Penyusunan Materi Pelatihan Materi pelatihan disusun berdasarkan
Kurikulum pelatihan, dengan mempertimbangkan ketersediaan waktu
pelatihan. Urutan materi pelatihan harus dalam alur pikir yang runut/logis.
Untuk pelatihan sertifikasi PBJ: Modul atau bahan ajar dapat diperoleh
dengan mengunduh dari website LKPP. Untuk pelatihan PBJ Kurikulum
khusus: Modul atau bahan ajar dikembangkan sendiri oleh fasilitator
berdasarkan kurikulum pelatihan PBJ Kurikulum khusus hasil TNA.

e. Penyusunan Kalender Pelatihan Berdasarkan kebutuhan pelatihan


selama satu tahun maka LPPBJ menyusun kalender pelatihan yang
terdiri dari, tahun periode penyelenggaraan pelatihan, jenis pelatihan,
rencana jumlah kelas, rencana jumlah peserta, rencana lama dan
bulan/tanggal

pelaksanaan.

Untuk

koordinasi

pelaksanaan

ujian

sertifikasi, maka Kalender pelatihan agar disampaikan kepada LKPP.


B. Identifikasi Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
Prasarana adalah tempat atau ruangan pelatihan, sarana adalah alat bantu
yang dibutuhkan sesuai jumlah peserta untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan proses pelatihan PBJ. Identifikasi kebutuhan sarana dan
prasarana dituangkan pada lembar Identifikasi Kebutuhan Sarana dan
Prasarana.
C. Identifikasi Kebutuhan Pembiayaan
Pelatihan

dapat

dilaksanakan

dengan

anggaran

dari

LPPBJ/

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah atau beban peserta dalam hal


LPPBJ memiliki kewenangan memungut (sesuai tarif yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang, sesuai peraturan yang berlaku). Anggaran untuk
penyelenggaraan pelatihan PBJ oleh K/L dan Pemda perlu mulai disiapkan
sejalan dengan penyusunan anggaran APBN/APBD untuk tahun anggaran
yang akan datang. Tarif yang digunakan disesuaikan dengan standar yang
berlaku di lingkungan masing-masing.
Anggaran yang perlu disiapkan antara lain untuk :
a. Akomodasi Peserta pelatihan ; Akomodasi, berupa penginapan dan
makan/minum dan uang saku peserta selama pelatihan berlangsung
(apabila biaya akomodasi peserta selama pelatihan menjadi beban
LPPBJ).
b. Tempat pelatihan (apabila menyewa).

c. Transportasi peserta (apabila biaya mendatangkan peserta menjadi


beban LPPBJ).
d. Konsumsi selama pelatihan, berupa makan siang dan snack 2x; dan
apabila biaya penginapan peserta menjadi beban LPPBJ, maka perlu
disediakan makan malam dan sarapan bagi peserta yang menginap.
e. Petugas kesehatan untuk melayani peserta selama pelaksanaan
pelatihan bila diperlukan.
f.

Modul pelatihan atau bahan ajar berikut supplemen bahan latihan,


dan buku tulis/catatan bagi peserta.

g. Biaya peralatan ; LCD proyektor, OHP, flipchart, whiteboard, sound


system.
h. Kebutuhan Panitia LPPBJ.
i.

Honorarium/transport panita penyelenggara/Petugas pengelola kelas.

j.

Transportasi panitia.

k.

Alat tulis kantor, bahan evaluasi, peralatan ujian (pensil, penghapus


dll).

l.

Kebutuhan Narasumber/Fasilitator ;
1. Biaya transportasi mendatangkan narasumber/fasilitator.
2. Honorarium fasilitator/nara sumber.

m. Kebutuhan Ujian ;
1. Biaya transportasi Pengawas Ujian.
2. Biaya akomodasi Pengawas Ujian/peserta.
3. Sertifikat pelatihan
Kebutuhan pembiayaan yang diidentifikasi selanjutnya dituangkan pada
lembar Usulan Biaya Pelatihan.

3.3.3

Penyelenggaraan Pelatihan

Penyelenggaraan pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah meliputi


kegiatan persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, pelaporan pelatihan,
dan pengembangan basis data pelatihan. Keempat kegiatan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:

A. Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan PBJ


Dalam persiapan penyelenggaraan pelatihan PBJ perlu dibentuk Panitia
Penyelenggara antara lain menunjuk Manajer Pelatihan (MOT),Petugas
Keuangan, Petugas Administrasi dan Petugas Pengelola Kelas. Disamping
itu perlu dilakukan penetapan jadwal pelatihan, penyiapan materi pelatihan,
penyiapan

fasilitator

prasarana dan

yang

akan

melaksanakan

sarana pelatihan,

pelatihan,

penyiapan

serta melaksanakan upaya

untuk

menghimpun peserta melalui pengumuman dan seleksi peserta.


a. Pembentukan Panitia Penyelenggara :
1. Pimpinan Instansi LPPBJ tugas pokoknya adalah:
i.

Membentuk dan menetapkan Panitia pelaksanaan pelatihan PBJ,


yang terdiri dari susunan kepanitiaan:

ii.

Manajer Pelatihan (MOT)

Petugas Keuangan

Petugas Administrasi

Petugas pengelola kelas

Berkoordinasi dengan pihak LKPP untuk menyelenggarakan


pelatihan sertifikasi standar.

iii.

Menetapkan dan mengesahkan usulan kurikulum pelatihan PBJ


Kurikulum khusus, jadwal pelatihan, peserta, fasilitator, dan
anggaran pelatihan PBJ.

iv.

Menerbitkan sertifikat telah mengikuti pelatihan PBJ kurikulum


khusus.

v.

Menerbitkan surat keterangan telah mengikuti pelatihan

2. MOT tugas pokoknya adalah:


i.

Menyiapkan kurikulum untuk pelatihan PBJ Kurikulum khusus.

ii.

Berkoordinasi dengan fasilitator untuk penyiapan modul atau bahan


ajar pelatihan PBJ Kurikulum khusus.

iii.

Mendapatkan kurikulum pelatihan sertifikasi PBJ standar dari LKPP,


untuk kurikulum pelatihan sertifikasi PBJ.

iv.

Mendapatkan modul atau bahan ajar standar LKPP untuk pelatihan


sertifikasi PBJ.

v.

Berkoordinasi dengan LKPP untuk rencana ujian sertifikasi PBJ.

vi.

Menyusun jadwal pelaksanaan pelatihan.

vii.

Mengidentifikasi

kebutuhan

sarana

dan

prasarana

pelatihan

(penginapan, kelas, alat bantu pembelajaran).


viii.

Mengkoordinasi petugas keuangan untuk mempersiapkan anggaran


pembiayaan pelatihan.

ix.

Mengkoordinasi petugas administrasi untuk penyiapan dokumen


pelatihan.

x.

Mengusulkan jadwal pelatihan, fasilitator dan anggaran biaya


kepada pimpinan instansi LPPBJ.

xi.

Menyiapkan buku panduan peserta

xii.

Mengkoordinasi jalannya pelatihan.

xiii.

Mengusulkan penerbitan sertifikat pelatihan PBJ Kurikulum khusus


kepada pimpinan instansi LPPBJ.

xiv.

Mengajukan pertanggungjawaban keuangan kepada pimpinan


instansi LPPBJ.

xv.

Menyampaikan hasil evaluasi pelatihan.

xvi.

Menyusun laporan pelaksanaan pelatihan dan menyampaikannya


kepada pimpinan instansi LPPBJ dan LKPP.

3. Petugas Keuangan tugas pokoknya adalah:


i.

Mempersiapkan usulan biaya pelatihan.

ii.

Menyiapkan

dokumen-dokumen

keuangan

(pembiayaan

dan

pendapatan).
iii.

Mempersiapkan pertanggungjawaban keuangan pelatihan.

4. Petugas Administrasi tugas pokoknya adalah:


i.

Mempersiapkan

dokumen-dokumen

pelatihan

PBJ

(surat,

pengumuman, jadwal, daftar hadir, papan nama peserta dan lembar


evaluasi).
ii.

Meneliti peserta sesuai persyaratan.

iii.

Membuat sertifikat pelatihan PBJ Kurikulum khusus.

iv.

Membuat surat keterangan telah mengikuti pelatihan

v.

Mengolah evaluasi pelatihan.

vi.

Memelihara basis data peserta

5. Petugas Pengelola Kelas tugas pokoknya adalah:


i.

Mempersiapkan tempat pelatihan, (penataan kelas baik setting,


audio, visual, LCD, OHP, dan alat bantu pelatihan).

ii.

Menyediakan rambu-rambu tempat pelatihan (pengumuman letak


tempat pelatihan dan selamat datang peserta pelatihan).

iii.

Menyediapan papan nama meja peserta.

iv.

Melakukan pengamatan kelas.

v.

Membantu fasilitator dan peserta selama proses pelatihan, dengan


menyediakan kebutuhan perlengkapan pelatihan bagi peserta dan
fasilitator selama pelatihan.

b. Penetapan jadwal pelatihan


Jadwal Pelatihan PBJ adalah acuan dalam penyelenggaraan pelatihan
yang berisi informasi:
1. Tempat pelatihan.
2. Waktu penyelenggaraan pelatihan.
3. Mata ajaran dan sub topik bahasan.
4. Jam pelatihan untuk masing-masing mata ajaran fasilitator yang
mengajar masing-masing mata ajaran.
5. Nama fasilitator. contoh jadwal pelatihan

c. Penyiapan materi pelatihan


Materi pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. adalah modul
dan/atau bahan ajar yang dipersiapkan dan dipergunakan dalam proses
pembelajaran sesuai kurikulum pelatihan yang terdiri dari:
1. Materi pelatihan berupa modul dan bahan ajar pelatihan.
2. Dalam hal jenis-jenis pelatihan yang telah diatur oleh LKPP, panitia
pelatihan dapat menggunakan modul pelatihan LKPP.
3. Bahan ajar dalam bentuk bahan tayang dan atau latihan disiapkan
oleh fasilitator sesuai kebutuhan pelatihan dan menyampaikan
kepada panitia paling lambat 3 hari sebelum pelatihan.
4. Panitia pelatihan menggandakan modul dan bahan ajar pelatihan
sesuai kebutuhan minimal 2 hari sebelum penyelenggaraan
pelatihan,
5. Panitia menyerahkan kepada peserta pelatihan hard copy modul
dan bahan ajar saat awal pelatihan atau saat registrasi peserta.

d. Penyiapan Fasilitator pelatihan PBJ

Penyiapan fasilitator pelatihan sangatlah penting untuk keberhasilan


pelatihan yang akan dilaksanakan, apalagi jika harus menggunakan
fasilitator eksternal. Dalam mendapatkan fasilitator perlu diperhatikan
beberapa hal :
1. Adalah fasilitator yang memiliki sertifikat lulus ujian PBJ dan lulus
TOT PBJ yang diselenggarakan oleh LKPP.
2. Fasilitator pelatihan ditugaskan dengan surat penugasan melatih
yang diterbitkan oleh Pimpinan LPPBJ dengan tembusan kepada
LKPP.
3. Penggantian fasilitator dari yang telah ditetapkan harus dengan
persetujuan Pimpinan instansi LPPBJ.
Fasilitator wajib mematuhi jam pelatihan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.

e. Penyiapan prasarana dan sarana pelatihan


Prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan pelatihan antara lain
dapat berupa, Kelas atau ruang pelatihan, tempat menginap peserta,
maupun kendaraan penjemputan dan pengantaran peserta maupun
fasilitator.
Kelas atau ruang pelatihan adalah ruang penyelenggaraan pelatihan yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. memiliki kapasitas sesuai jumlah peserta yang dipersyaratkan, untuk
pelatihan (30 orang), untuk sosialisasi sesuai jumlah peserta, dengan
jarak duduk yang memadai.

2. mempunyai pengatur suhu ruangan (AC) yang memadai, atau bila


ruangan tidak ber-AC maka harus dipastikan bahwa ruangan memiliki
ventilasi yang cukup baik untuk menjaga kenyamanan peserta dalam
mengikuti pelatihan.
3. Bersih dan bebas dari hal-hal yang dapat mengganggu proses
pembelajaran.
4. Mendapat pencahayaan yang memadai, sehingga peserta dan
fasilitator dapat membaca dengan nyaman.
Panitia pelatihan menyediakan rambu-rambu tempat penyelenggaraan
pelatihan, seperti tanda selamat datang pada peserta pelatihan, petunjuk
arah ke ruang pelatihan, petunjuk arah ke toilet, petunjuk arah ke tempat
ibadah.
Sarana pelatihan meliputi:
1. Sarana kelas atau ruang pelatihan seperti meja kursi peserta, papan
whiteboard, papan flipchart beserta kertas dan peralatan tulisnya,
serta LCD projector, dan OHP beserta layar tayang.
2. Perlengkapan peserta pelatihan seperti buku panduan peserta
pelatihan, buku dan alat tulis, kartu tanda nama peserta, buku
materi/modul pelatihan, daftar hadir peserta dan fasilitator, jadwal
pelatihan, lembar evaluasi.
Selama pembelajaran harus diyakinkan bahwa sarana dapat dioperasikan
dengan baik.

f. Pengumuman dan seleksi peserta


1. Panitia pelatihan mengumumkan rencana pelatihan melalui situs dan
atau mengirimkan surat pengumuman rencana pelatihan kepada
instansi peserta, tentang rencana penyelenggaraan pelatihan dan

menginformasikan

kapan

dan

bagaimana

pendaftaran

peserta,

persyaratan bagi calon peserta yang harus dipenuhi, pengumuman


dilakukan maksimal 1 bulan sebelum pelatihan.
2. Panitia Pelatihan melakukan pengujian administratif atas persyaratan
peserta, mengacu pada ketentuan yang berlaku dan mengusulkan
kepada pimpinan pelatihan untuk ditetapkan.
3. Mengumumkan nama-nama peserta pelatihan, selambat-lambatnya 2
minggu sebelum pelatihan dan mengirimkan lembar konfirmasi peserta.

B. Pelaksanaan Pelatihan PBJ


a. Registrasi Peserta Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan diawali dengan registrasi peserta, peserta
wajib melakukan registrasi ke Sekretariat Panitia selambatlambatnya
satu hari sebelum penyelenggaraan pelatihan dengan menyerahkan
persyaratan sesuai pengumunan yang telah ditentukan di lokasi
penyelenggaraan pelatihan.
b. Pembukaan Pelatihan
a. Sebelum pelatihan dilaksanakan acara pembukaan.
b. Fasilitator pada hari pertama sedapat mungkin mengikuti acara
pembukaan pelatihan.
c. Penyelenggaraan Pelatihan
1. Pelatihan sedapat mungkin diselenggarakan pada hari dan jam
kerja. Jumlah jam pelatihan (jamlat) perhari adalah 10 jamlat,
setiap jamlat 45 menit.

2. Jumlah jamlat keseluruhan harus mengacu pada kurikulum


pelatihan dan jadwal pelatihan.
3. Selama penyelenggaraan pelatihan peserta diberikan waktu
istirahat sebanyak rehat (dua kali) kali, yaitu pada pagi hari dan
sore hari masing-masing 15 (lima belas) menit dan istirahat untuk
sholat dan makan siang (ishoma) pada tengah hari selama 1
(satu) jam. Kecuali untuk hari Jumat, ishoma diberikan sebanyak
2 (dua) jam.
4. Untuk memperlancar proses pembelajaran dikelas maka selama
pelaksanaan pelatihan ditugaskan petugas pengelola kelas untuk
menjaga ketepatan waktu pelaksanaan dan ketersediaan sarana
yang dibutuhkan selama pelatihan.
5. Setiap penyelenggaraan pelatihan harus dibuat Tata Tertib
Pelatihan dan dibacakan saat pembukaan, serta dibagikan
kepada setiap peserta pelatihan.
6. Peserta wajib mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh
panitia pelatihan.
7. Setiap peserta pelatihan wajib mengisi dan menandatangani
lembar Bio Data peserta disertai pas foto 4x6 sebanyak (2 lembar)
sebagai persyaratan untuk pembuatan sertifikat pelatihan.

C. Sertifikat Pelatihan PBJ


Untuk pelatihan sertifikasi PBJ: Setelah peserta lulus ujian sertifikasi PBJ
oleh LKPP akan diberikan sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi PBJ. Untuk
pelatihan PBJ Kurikulum khusus: Peserta pelatihan akan diberikan
sertifikat telah mengikuti pelatihan PBJ Kurikulum khusus oleh LPPBJ
a. Surat Keterangan Mengikuti Pelatihan Sertifikasi PBJ

Surat Keterangan Mengikuti Pelatihan Sertifikasi PBJ (SKMP


Seritifikasi PBJ, diberikan oleh LPPBJ kepada peserta pelatihan
sertifikasi PBJ setelah peserta mengikuti pelatihan sertifikasi PBJ
sesuai kurikulum standar LKPP, SKMP Sertifikasi PBJ digunakan
sebagai prasyarat peserta untuk dapat mengikuti ujian sertifikasi PBJ
yang diselenggarakan oleh LKPP. Dalam hal ujian sertifikasi
dilaksanakan langsung setelah pelatihan, maka LPPBJ dapat
menerbitkan SKMP Sertifikasi PBJ secara kolektif.
b. Sertifikat mengikuti pelatihan PBJ kurikulum Khusus
Sertifikat mengikuti pelatihan PBJ kurikulum Khusus diberikan oleh
LPPBJ setelah peserta mengikuti pelatihan PBJ Kurikulum khusus
dengan syarat kehadiran minimal 90% dari jadual pelatihan.
Sertifikat mengikuti pelatihan PBJ kurikulum khusus ditanda tangani
oleh pimpinan instansi LPPBJ dan rekapitulasi sertifikat disampaikan
kepada LKPP.
D. Ujian Sertifikasi PBJ
Setiap peserta pelatihan sertifikasi PBJ dapat mengikuti ujian sertifikasi
PBJ yang diselenggarakan oleh LKPP. LPPBJ dapat menyelenggarakan
ujian sertifikasi PBJ setelah berkoordinasi dengan LKPP dengan
memperhatikan pedoman sertifikasi PBJ yang diterbitkan oleh LKPP.
E. Pelaporan Penyelenggaraan Pelatihan PBJ
Setiap akhir penyelenggaraan pelatihan panitia menyusun Laporan
penyelenggaraan pelatihan untuk disampaikan kepada Pimpinan instansi
LPPBJ dan LKPP. Laporan minimal berisi informasi mengenai:
a. Jenis pelatihan yang diselenggarakan;
b. Waktu penyelenggaraan;
c. Tempat penyelenggaraan;

d. Jumlah peserta, rencana dan realisasi hadir;


e.

Nama peserta dan asal peserta;

f.

Jadwal dan daftar fasilitator beserta mata ajaran yang diberikan;

g. Rekapitulasi hasil evaluasi fasilitator/, evaluasi penyelenggaraan


pelatihan, evaluasi materi pelatihan, dan evaluasi peningkatan
pemahaman peserta pelatihan;
h. Anggaran dan realisasinya (sumber dana pelatihan);
i.

Susunan panitia pelatihan

j.

Hambatan dalam penyelenggaraan pelatihan; dan

k. Hal lain yang perlu diinformasikan, antara lain adanya perubahan/


penggantian jumlah peserta, fasilitator dan jadual yang signifikan.
Kegiatan pelaporan penyelenggaraan pelatihan ini merupakan kegiatan
penyelesaian atas suatu kegiatan pelatihan.

F. Pengembangan Basis Data Pelatihan PBJ


Guna pengembangan pelatihan maka diperlukan pengembangan basis
data pelatihan PBJ yang terdiri dari:
a. Pengarsipan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan peserta
pelatihan, antara lain salinan bio data, rekapitulasi dan salinan
sertifikat, jadwal dan materi pelatihan.
b. Mengelola basis data peserta yang minimal berisi informasi tentang
nama peserta, gelar, NIP, golongan/pangkat, tempat dan tanggal lahir,
unit organisasi, alamat, jenis pelatihan yang diikuti, tanggal pelatihan,
nomor dan tanggal sertifikat mengikuti.

3.3.4

Fasilitator

Dalam rangka memenuhi kualitas penyelenggaraan pelatihan PBJ, perlu


diatur penetapan fasilitatornya, sebagai berikut:
a. Pemimpin instansi LPPBJ menetapkan fasilitator pelatihan PBJ yang
berasal dari internal LPPBJ maupun eksternal LPPBJ.
b. Fasilitator/ pelatihan PBJ yang ditetapkan sebagai fasilitator pelatihan
PBJ harus telah mengikuti pelatihan dan lulus Training of Trainer
(ToT) PBJ yang diselenggarakan oleh LKPP.
c. Penetapan fasilitator eksternal LPPBJ dapat menggunakan informasi
fasilitator pada LKPP (situs LKPP), dan setelah memperoleh ijin atau
penugasan dari instansi asal fasilitator.
d. LPPBJ menyampaikan daftar nama fasilitator tersebut kepada LKPP.
e. Fasilitator dalam melaksanakan penugasan menyusun Satuan Acara
Pembelajaran (SAP) atau Skenario pengajaran yang meliputi tujuan
pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai,
topik

dan

sub

topik,

uraian

kegiatan

pembelajaran,

durasi

pembelajaran, metode dan media pembelajaran, serta evaluasi


kemampuan peserta.
f.

Fasilitator PBJ diharapkan mengembangkan Pedoman Pembelajaran


(Instructional guide).

g. Fasilitator

menyusun

bahan

ajar

berdasarkan

SAP

dan

menyampaikannya kepada LPPBJ untuk digandakan bagi peserta


sebelum pelatihan diselenggarakan.
h. Penggantian fasilitator dari yang tertera pada jadwal pelatihan, harus
dengan persetujuan Pimpinan instansi LPPBJ, penggantian Fasilitator
harus memenuhi prasyarat sebagai berikut.
1. Fasilitator yang tertera dalam jadwal sama sekali tidak dapat
melaksanakan tugasnya;

2. Fasilitator pengganti mengacu pada kriteria pada butir b, e s.d.


g.
i.

Fasilitator memiliki kewajiban mematuhi jam pelatihan sesuai dengan


surat tugas dan jadual pelatihan.

j.

Dalam melakukan tugasnya fasilitator di evaluasi oleh peserta dalam


hal, sistematika penyampaian, kesesuaian metode pembelajaran,
kejelasan komunikasi, motivasi kepada peserta, manajemen waktu.

k. Hasil evaluasi peserta dihimpun dan diolah oleh LPPBJ dan


digunakan sebagai masukan pengembangan kompetensi fasilitator
dan

pertimbangan

penetapan

fasilitator

pada

pelatihan

PBJ

berikutnya.
l.

Hasil

evalusi

fasilitator

disampaikan

kepada

LKPP. Kegiatan

penyiapan dan penetapan fasilitator merupakan tugas MOT yang


melibatkan selain Pimpinan LPPBJ sendiri, juga melibatkan pihak
LPPBJ eksternal jika harus menggunakan fasilitator eksternal, pihak
LKPP maupun pihak Fasilitator itu sendiri.
3.3.5

Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan PBJ adalah adalah peserta dari instansi pemerintah,
BUMN/D maupun perorangan.
A. Syarat Peserta Pelatihan PBJ
Adalah :
a. PNS, Pegawai BUMN/D, Perorangan, dan Pihak lain yang
berminat

menerapkan

Pedoman

Pelaksanaan

Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah.


b. Untuk pelatihan sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
calon

peserta

berijazah

serendah-rendahnya

S1/setara,

sedangkan untuk pelatihan PBJ Kurikulum khusus pendidikan


minimal dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
c. Direkomendasikan oleh instansinya dibuktikan dengan surat
rekomendasi/surat tugas, kecuali peserta perseorangan.
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Bersedia mentaati jadwal dan tata tertib pelatihan yang ditetapkan
oleh LPPBJ.

B. Seleksi Peserta
Agar pelatihan efektif mencapai tujuan pelatihan beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah:
a. Jumlah peserta pelatihan PBJ maksimal 30 orang per kelas,
kecuali untuk kegiatan sosialisasi sesuai kebutuhan dan kapasitas
yang tersedia.
b. Seleksi peserta didasarkan pada kriteria peserta pelatihan yang
ditetapkan baik oleh LKPP untuk pelatihan sertifikasi PBJ dan oleh
LPPBJ untuk pelatihan PBJ Kurikulum khusus.
c. Pemilihan peserta juga mempertimbangkan kemanfaatan dan
aplikasi hasil pelatihan oleh peserta dilingkungan kerjanya.

3.3.6

Jadwal Pelatihan
JADWAL PELATIHAN KEAHLIAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Nama LPP
Tempat Pelatihan
Contact Person
Email
Waktu
07.00 07.30
07.30 08.00
08.00 10.15

10.15 10.30
10.30 12.00

12.00 13.00
13.00 15.15

15.15 15.30
15.30 17.00
17.00 17.15

: BKD Pemkot Malang


: PSBB MAN 3 Malang Jl. Bogor No. 22, Malang
: Muchtar Ghozali (088803308333),
Zainab (085646427000)
: zaly_g@yahoo.co.id, zainabnimran@gmail.com

Tabel 3.2 Jadwal Pelatihan Keahlian PBJ Hari Senin, 6 April 2015
Materi
JP
Registrasi peserta
Pembukaan Pelatihan:
Laporan panitia
Sambutan/Pengarahan
Pretest dan Building Learning Commitment
(BLC)
Materi 1: Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
Gambaran Umum Pengadaan Barang/Jasa
Prinsip, Kebijakan dan Peraturan Pengadaan
Barang/Jasa
Para Pihak Terkait
Istirahat
Lanjutan Materi 1: Pengantar Pengadaan
Barang/Jasa Sesi 2
Pengelolaan Dokumen
Etika Pengadaan dan Good Governance
Pengendalian dan Pengawasan
Tes Materi 1
ISHOMA
Materi 5: Swakelola
Perencanaan Swakelola
Pelaksanaan Swakelola
Pengawasan dan Evaluasi Swakelola
Istirahat
Studi Kasus Swakelola
Tes Materi 5
Tes Ulang untuk Materi 1 (untuk yang tidak lulus)

Pengajar
Panitia

Nafsi Hartoyo
(08179707303)
Balai Diklat Keuangan
Malang

2
Panitia

Tabel 3.3 Jadwal Pelatihan Keahlian PBJ Hari Selasa, 7 April 2015
Waktu
07.45 08.00
08.00 10.15
10.15 10.30
10.30 12.00

12.00 13.00
13.00 15.15
15.15 15.30
15.30 17.00

17.00 17.15

Materi
Tes Ulang Materi 5 (untuk yang tidak lulus)
Materi 2: Persiapan Pengadaan Barang/Jasa-1
Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan
Penyusunan Spesifikasi dan HPS
Istirahat
Lanjutan Materi 2: Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa-1 Sesi 2
Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Jaminan dan Sertifikat Garansi
Tes Materi 2
ISHOMA
Materi 3: Persiapan Pengadaan Barang/Jasa-2
Penetapan Metode Penilaian Kualifikasi
Penetapan Metode Pemilihan
Istirahat
Lanjutan Materi 3: Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa-2 Sesi 2
Penetapan Metode Penyampaian Dokumen
Penetapan Metode Evaluasi Penawaran
Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Penyusunan Dokumen Pengadaan
Tes Materi 3
Tes Ulang Materi 2 (untuk yang tidak lulus)

JP

Pengajar
Panitia
Nafsi Hartoyo
(08179707303)

Balai Diklat Keuangan


Malang

Panitia

Tabel 3.4 Jadwal Pelatihan Keahlian PBJ Hari Rabu, 8 April 2015
Waktu
07.45 08.00
08.00 10.15

10.15 10.30
10.30 12.00

Materi
Test Ulang Materi 3 (untuk yang tidak lulus)
Materi 4: Pelaksanaan-1 Sesi 1
Pengumuman, Pendaftaran dan Pengambilan
Dokumen Prakualifikasi
Penjelasan Dokumen Prakualifikasi
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen
Prakualifikasi
Evaluasi, Penetapan dan Pengumuman Hasil
Prakualifikasi
Istirahat
Lanjutan Materi 4: Pelaksanaan-1 Sesi 2
Undangan/Pengumuman dan Pengambilan
Dokumen Pemilihan
Rapat Penjelasan
Sayembara
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran

JP
3

Pengajar
Panitia
Nafsi Hartoyo
(08179707303)
Balai Diklat Keuangan
Malang

Evaluasi

12.00 13.00
13.00 15.15

15.15 15.30
15.30 17.00

17.00 17.15

Dokumen Penawaran dan Dokumen


Barang/Jasa Lainnya dan Pekerjaan Konstruksi
ISHOMA
Lanjutan Materi 4: Pelaksanaan-2 Sesi 1
Evaluasi Dokumen Penawaran dan Dokumen
Kualifikasi Jasa Konsultansi
Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilihan
Sanggah dan Sanggah Banding
Pelelangan Gagal dan Tindaklanjutnya
Istirahat
Lanjutan Materi 4: Pelaksanaan-2 Sesi 2
Penyusunan dan Persiapan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak
Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
Tes Materi 4

Suwarno
(08125907235)
Dinas PU Madiun Prov.
Jawa Timur

Panitia

Tabel 3.5 Jadwal Pelatihan Keahlian PBJ Hari Kamis, 9 April 2015
Waktu
07.45 08.00

Materi
Tes Ulang Materi 4 (untuk yang tidak lulus)

08.00 10.15

Simulasi

10.15 10.30

Istirahat

10.30 12.00

Lanjutan Simulasi

12.00 13.00

ISHOMA

13.00 15.15

Lanjutan Simulasi

15.15 15.30

Istirahat

15.30 17.00

Lanjutan Simulasi

JP

Pengajar
Panitia

Suwarno
(08125907235)

Dinas PU Madiun Prov.


Jawa Timur

Tabel 3.6 Jadwal Pelatihan Keahlian PBJ Hari Jumat, 10 April 2015
Waktu
07.45 08.00
08.00 09.30

Materi
Ice Breaking
Materi 6: Pendayagunaan Produksi Dalam
Negeri dan PHLN
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri dan
Usaha Kecil
Pengadaan Barang/Jasa dengan PHLN
Materi 7: E-Procurement
Pendahuluan
E-Procurement
E-Tendering
E-Purchasing

JP
2

Pengajar
Panitia
Suwarno
(08125907235)
Dinas PU Madiun Prov.
Jawa Timur

Tes

09.30 09.45
09.45 11.30
11.30 13.00
13.00 15.15
15.15 15.30
15.30 17.00
17.00 17.15

Materi 6 dan 7
Istirahat
Review Materi 1, 2 dan 3
ISHOMA
Review Materi 4 dan 5
Istirahat
Review Materi 6-7
Tes Ulang Materi 6 & 7 (untuk yang tidak lulus)

3
3
2
Panitia

Tabel 3.7 Karakteristik Pelatihan

Karakteristik Pelatihan
Nama LPP
Jenis Pelatihan dan JP
Tanggal & Tempat Pelaksanaan
Jumlah Peserta
Tujuan Pelatihan
Pendidikan peserta
Rata-rata usia peserta
Rata-rata jabatan peserta
Keikutsertaan peserta dalam pelatihan
Jenis Pengadaan terbanyak

: BKD Pemkot Malang


: Pelatihan PBJ 50 JP
: 6-11 April, MAN 3 Malang
: 40 orang
: Kebutuhan SDM bersertifikat
: SMA-S1
: 30-45 tahun
: Staff
: Belum pernah ikut & belum lulus
pelatihan
: Barang/Jasa

Panitia wajib melakukan koordinasi dengan narasumber minimal 3 (tiga) hari


sebelum pelatihan

Narasumber wajib melakukan koordinasi dengan narasumber sebelum


dan/atau berikutnya untuk persiapan materi pelatihan

3.3.7

Evaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis dalam menganalisis pelaksanaan
program pelatihan PBJ dengan tujuan mengetahui pencapaian tujuan dan
sasaran program pelatihan PBJ, sesuai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan untuk memperoleh masukan guna pengembangan
maupun perbaikan program-program pelatihan PBJ berikutnya. Elemen

yang dievaluasi meliputi peserta, Fasilitator, penyelenggara, dan materi


pelatihan.

A. Evaluasi Peserta
Meliputi evaluasi atas peserta pada tahap pra pelatihan, awal pelatihan,
selama pelatihan, akhir pelatihan dan pasca pelatihan.
a. Evaluasi tahap pra pelatihan,
Evaluasi tahap pra pelatihan sangat berguna bagi atasan
langsung dan LPPBJ dalam memperoleh pengetahuan atas
kesenjangan kompetensi calon peserta sebelum pelatihan, dan
sebagai bahan untuk merancang kurikulum pelatihan PBJ.
i.

Evaluasi

tahap

pra

pelatihan

terdiri

dari:

Evaluasi aspek kinerja peserta, Adalah untuk mengukur


tingkat kinerja/kemampuan peserta sebelum pelatihan.
Evaluasi ini dilakukan oleh atasan peserta dan instansi
LPPBJ.
ii.

Evaluasi aspek hasil peserta, Adalah untuk mengetahui


tingkat hasil kinerja/kemampuan yang diinginkan oleh
atasan peserta sebelum pelatihan, Evaluasi ini dilakukan
oleh atasan peserta dan instansi LPPBJ.

Dengan membandingkan tingkat kinerja nyata (1) dan tingkat hasil


kinerja yang diinginkan (2), maka akan diperoleh kesenjangan
(gap) atas kompetensi peserta.
b. Evaluasi awal pelatihan (Pre Test)
Adalah evaluasi diawal pelatihan untuk mengetahui tingkat
pemahaman yang telah dimiliki peserta sebelum pelatihan.
Pengetahuan atas tingkat pemahaman peserta diawal pelatihan

sangat berguna untuk menguji kecukupan materi dan metode


pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan sebagai bahan
mengukur tingkat capaian pengetahuan peserta diakhir pelatihan.
Evaluasi ini dilakukan dengan oleh LPPBJ.

Tabel 3.8 Nilai Pre Test Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota
Malang Tahun 2015

Sumber : Data Internal BKD Bidang Diklat 2015

c. Evaluasi selama pelatihan

Adalah evaluasi selama pelatihan berlangsung yang terdiri dari


dua aspek penilaian yaitu:
i.

Evaluasi aspek reaksi peserta, Adalah mengevaluasi seberapa


jauh

reaksi/respon

peserta

selama

proses

pelatihan.

Pengetahuan tentang reaksi/respon peserta selama pelatihan


sangat berguna untuk mengukur ketepatan penerapan metode
pembelajaran

sesuai

dengan

kondisi

peserta,

sebagai

masukan bagi fasilitator dalam mengembangkan metode


pembelajaran selama pelatihan, dan masukan bagi instansi
LPPBJ atas penerapan metode pembelajaran fasilitator.
Evaluasi ini dilakukan oleh instansi LPPBJ dan fasilitator.
ii.

Evaluasi aspek pembelajaran peserta, Adalah untuk mengukur


seberapa jauh peserta bertambah pengetahuannya dan
keterampilannya diakhir pelatihan, evaluasi ini berguna untuk
mengukur efektifitas pelaksanaan pelatihan sesuai tujuannya,
dan sebagai bahan untuk merancang pelatihan berikutnya.
Evaluasi ini dilakukan oleh instansi LPPBJ dan instruktur/
fasilitator.

d. Evaluasi akhir pelatihan (Post Test)


Adalah evaluasi diakhir pelatihan untuk mengetahui tingkat
pemahaman yang telah dimiliki peserta setelah pelatihan.
Pengetahuan atas tingkat pemahaman peserta diakhir pelatihan
sangat berguna untuk mengukur efektifitas pelatihan. Evaluasi ini
dilakukan dengan oleh LPPBJ.

Tabel 3.9 Nilai Post Test Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota
Malang Tahun 2015

Sumber : Data Internal BKD Bidang Diklat 2015


e. Evaluasi pasca pelatihan
Evaluasi tahap pasca pelatihan sangat berguna bagi atasan
peserta untuk mengukur peningkatan kinerja/kemampuan peserta

setelah mengikuti pelatihan, bagi LPPBJ evaluasi pasca pelatihan


berguna untuk memperoleh masukan efektifitas output pelatihan
dan masukan untuk pengembangan kurikulum pelatihan kedepan.
Evaluasi pasca pelatihan terdiri dari dua aspek penilaian yaitu:
i.

Evaluasi aspek kinerja peserta, Adalah untuk mengukur


tingkat kinerja/kemampuan nyata peserta dilingkungan
kerjanya setelah mengikuti pelatihan. Evaluasi ini dilakukan
oleh atasan peserta dan atau instansi LPPBJ.

ii.

Evaluasi aspek hasil peserta, Adalah untuk mengukur


seberapa jauh hasil yang dicapai peserta setelah pelatihan
menurut atasannya, hal ini berguna bagi atasan untuk
mengukur efektifitas outcome pelatihan, dan masukan bagi
LPPBJ dalam mengembangkan pelatihan PBJ. Evaluasi ini
dilakukan oleh atasan peserta dan instansi LPPBJ.

Dengan membandingkan tingkat kinerja dan hasil kerja peserta


pra dan pasca pelatihan, maka akan diketahui efektifitas
pelatihan.

B. Evaluasi Fasilitator
Evaluasi

fasilitator

dilakukan

oleh

peserta

dengan

mengevaluasi

aspekaspek berikut:
a. Pencapaian tujuan intruksional;
b. Sistematika penyajian;
c. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program pelatihan;
d. Ketepatan dan manajemen waktu;
e. Penggunaan metode dan sarana pelatihan;
f.

Sikap/affective;

g. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;


h. Pemberian motivasi kepada peserta;
i.

Penguasaan materi;

C. Evaluasi Penyelenggara
Evaluasi LPPBJ dilakukan oleh peserta dengan mengevaluasi aspek
aspek berikut:
a. Efektivitas penyelenggaraan;
b. Kesiapan dan ketersediaan sarana pelatihan;
c. Kebersihan kelas;
d. Ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan;
D. Evaluasi Materi
Evaluasi

materi

dilakukan

oleh

peserta

dengan

mengevaluasi

aspekaspek berikut:
a. Sistematika penyajian
b. Kejelasan dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami
c. Kemanfaatan
Seluruh hasil evaluasi diolah oleh LPPBJ dan digunakan sebagai bahan
pengembangan serta perbaikan pelatihan PBJ berikutnya.
Rekapitulasi hasil evaluasi disampaikan kepada LKPP sebagai bahan
monitoring pelaksanaan pelatihan selanjutnya.

Tabel 3.10 Hasil Evaluasi Kegiatan Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah Kota Malang Tahun 2015

Sumber : Data Internal BKD Bidang Diklat 2015

Berdasarkan data pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa hasil


evaluasi keseluruhan pelaksanaan kegiatan Bimtek Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 menunjukkan
hasil yang cukup menurut kriteria penilaian. Tingkat kepuasan peserta
terhadap sarana dan prasarana yang disediakan oleh panitia berada di
tingkat cukup menurut tingkat kriteria penilaian. Tingkat kepuasan peserta
terhadap narasumber pertama (Nafsi Hartoyo) menunjukkan hasil yang
cukup menurut tingkat kriteria penilaian. Sedangkan tingkat kepuasan
peserta terhadap narasumber kedua (Suwarno) menunjukkan hasil yang
baik menurut tingkat kriteria penilaian.

3.4 Hasil Program KKN-P


Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) selama
25 hari kerja di Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang, banyak sekali
pengalaman dan pembelajaran baru yang diperoleh ketika penulis ditempatkan
dibagian bidang divisi Pendidikan dan Pelatihan.
Pengalaman-pengalaman yang didapatkan penulis melatih kemampuan
penulis baik hardskill maupun softskill. Pengalaman softskill yang dirasakan oleh
penulis adalah saat menerima telepon dan kedatangan para PNS ke bagian
divisi bidang diklat yang datang untuk menyelesaiakan keperluannya. Penulis
dapat mengetahui bagaimana menjawab telepon yang baik dan benar serta
sopan

serta

bagaimana

melayani

para

PNS,

mempersilahkan

duduk,

memberikan informasi yang jelas dan menerapkan senyum sapa salam.


Pengalaman yang melatih kemampuan hardskill yang dirasakan penulis
cukup banyak dan bermanfaat. Diantaranya adalah penulis diajarkan untuk
bagaimana caranya menginput berbagai macam data yang berhubungan dengan
keperluan PNS seperti pendataan dan penyiapan pemrosesan ijin belajar dan
tugas belajar bagi PNS yang melaksanakan peningkatan pendidikan, rekapitulasi
data PNS yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa pemerintah kota
malang. Penulis juga diijinkan untuk membantu dalam kegiatan Bimbingan
Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Pemerintah Kota Malang
Tahun 2015 dan Bimbingan Teknis Dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 yang dalam hal ini bidang
diklat BKD sebagai panitia penyelenggara kegiatan tersebut. Selain itu penulis
juga diijinkan untuk membantu mempersiapkan kegiatan Rapat Analisis
Kebutuhan Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Dan Fungsional sesuai kebutuhan

prioritas masing-masing satuan kerja perangkat daerah, membantu pelaksanaan


fasilitasi Observasi Lapangan (OL), studi banding dan penelitian.
Dalam pelaksanaan KKNP selama 25 hari kerja di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Malang, penulis lebih banyak melakukan tugas untuk membantu
dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis atau pendidikan dan pelatihan
PNS Kota Malang sehingga penulis mengetahui bagaimana prosedur kegiatan
diklat tersebut dan kendala kendala apa saja yang mungkin muncul dalam
kegiatan diklat tersebut. Salah satu kegiatan diklat atau bimbingan teknis yang
diikuti oleh penulis adaah kegiatan Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 yang menjadi fokus utama dalam laporan
ini.
Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Kota Malang Tahun 2015 dilaksanakan di PSBB MAN 3 Malang selama 5 hari
kegiatan bimbingan teknis dan 1 hari ujian sertifikasi. Kegiatan tersebut
dilaksanakan pada tanggal 6 April 11 April 2015 yang diikuti oleh PNS Kota
Malang dari seluruh SKPD sekota malang yang belum pernah mengikuti kegiatan
tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengadaan
barang dan jasa pemerintah serta meningkatkan sertifikasi pengadaan barang
dan jasa di Pemerintah Kota Malang.
Pada hari Senin tanggal 6 April Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 dimulai dengan acara
pembukaan yang resmi dibuka oleh Bapak Sekretaris Daerah Kota Malang yakni
Bapak Cipto Wiyono, kemudian dilanjutkan dengan acara post test pelatihan
untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan peserta tentang pengadaan
barang dan jasa pemerintah. Kemudian penyampaian materi dari narasumber
Bapak Nafsi Hartoyo tentang Pengantar Pengadaan Barang dan Jasa dan
Swakelola. Selanjutnya hari Selasa tanggal 7 April 2015 penyampaian materi

tentang Persiapan Pengadaan Barang dan Jasa hingga hari Rabu tanggal 8 April
penyampaian materi tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa yang
sebagian disampaikan oleh bapak Nafsi Hartoyo dan selanjutnya disampaikan
oleh bapak Suwarno. Kemudian hari Kamis tanggal 9 April 2015 hingga hari
Jumat tanggal 10 April 2015 dilakukan latihan simulasi soal ujian sertifikasi
pengadaan barang dan jasa pemerintah yang disampaikan oleh bapak Suwarno.
Pada hari Jumat juga dilakukan post test pelatihan untuk mengetahui seberapa
besar peserta bisa menyerap apa yang didapat dari pelatihan selama 5 hari dan
sebagai perbandingan antara sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah
mengikuti pelatihan.
Untuk hasil pre test menunjukkan pengetahuan para peserta masih
buruk, yang dapat dilihat nilainya yakni tertinggi adalah nilai 60 dan rata-rata
masih dibawah nilai 60. Hal ini dapat dimaklumi karena para peserta belum
pernah mengikuti kegiatan yang serupa dan masih minim akan pengetahuan
tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, maka dari itu mereka
direkomendasikan mengikuti pelatihan oleh seluruh SKPD sekota malang.
Berbeda dengan hasil post test yang menunjukkan hasil yang lebih memuaskan
yakni nilai minimal dari para peserta menunjukkan nilai 60 sedangkan rata-rata
peserta mendapatkan nilai diatas nilai 60 dan ada pula yang mendapatkan nilai
100, hal ini bisa muncul disebabkan karena faktor dari kualitas SDM dari para
peserta

dan

disimpulkan

kualitas
kegiatan

narasumbernya.
Bimbingan

Teknis

Berdasarkan
Pengadaan

hal

tersebut

Barang

dan

dapat
Jasa

Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Narasumber

bapak

Nafsi

Hartoyo

memiliki

kekurangan

dalam

menyampaikan materi yakni kurangnya interaksi langsung dengan peserta dan


dalam menyampaikan materi para peserta pelatihan cenderung merasa bosan
yang terlihat dari suasana kelas yang sepi dan tidak adanya respon pertanyaan-

pertanyaan dari para peserta. Berbeda dengan bapak Suwarno yang bisa
menyampaikan materi dengan berinteraksi langsung dengan peserta pelatihan
dan memunculkan respon yang baik dari para peserta. Hal ini dapat terbukti
pada Tabel 3.10 Hasil Evaluasi Kegiatan Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 yang dalam hal ini penulis diizinkan untuk
ikut turut serta dalam melakukan evaluasi kegiatan tersebut.

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Setelah melaksanakan KKN-P di Kantor Badan Kepegawaian Daerah

Kota Malang selama 25 hari kerja dan mengamati Evaluasi Kegiatan Bimtek
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Malang dan dari uraian hasil
evaluasi kegiatan KKN-P, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa


Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 ini membutuhkan waktu
yang cukup lama dalam proses pelaksanaannya dan membutuhkan dana
yang cukup banyak pula.

Terdapat kendala-kendala dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan


Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah Kota Malang Tahun 2015
seperti kurangnya respon yang baik dari peserta, kurangnya kualitas
narasumber dalam menyampaikan materi serta kurangnya fasilitas yang
disediakan oleh panitia.
4.2

Saran
Berdasarkan kesimpulan dan uraian pada BAB III, maka penulis memberikan

saran-saran untuk dijadikan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Malang agar


dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik. Adapun saran tersebut adalah
sebagai berikut:

Tidak memberikan informasi yang mendadak tentang kegiatan Bimtek


Pengadaan

Barang

dan

Jasa

Pemerintah

agar

peserta

dapat

mempersiapkan lebih dini untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Memberikan saksi yang tegas apabila ada peserta pelatihan yang nakal dan
melanggar peraturan yaitu dengan dicantumkannya Undang-Undang dan
denda berupa material apabila melakukan kecurangan tersebut.

Dalam pemilihan narasumber diharapkan mampu lebih baik lagi karena


kualitas narasumber merupakan faktor terpenting dalam sebuah pelatihan
agar timbul respon yang baik dari peserta .

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.


Bintoro dan Daryanto. 2014. Manajemen Diklat. Yogyakarta: Gava Media.
Hardjanto, Imam. 2013. Manajemen Sumber Daya Aparatur. Tanpa Penerbit:
Malang
Badan Kepegawaian Daerah Website. 2015. Profil

BKD Kota Malang.

http://bkd.malangkota.go.id/index.php/profil-bkd/struktur-oorganisasi,
diakses pada tanggal 22 April 2015

Badan Kepegawaian Daerah Website. 2015. Visi & Misi BKD Kota Malang.
http://bkd.malangkota.go.id/index.php/profil-bkd/visi-misi,
Badan

tanggal 22 April 2015


Kepegawaian Daerah

Website.

2015.

diakses

Permohonan

Ijin

pada

Belajar.

http://bkd.malangkota.go.id/index.php/prosedur-pelayanan/diklat/53Badan

permohonan-ijin-belajar, diakses pada tanggal 22 April 2015


Kepegawaian Daerah Website. 2015. Proses Tugas

Belajar.

http://bkd.malangkota.go.id/index.php/prosedur-pelayanan/diklat/54proses-tugas-belajar, diakses pada tanggal 22 April 2015


Ismail. 2009. Etika Birokrasi. Malang: ASH-SHIDDIQY PRESS.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2010. Pedoman
Penyelenggaraan

Pelatihan

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah.

Jakarta. LKPP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2015. Jadwal
Pelatihan Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Malang.
Jakarta. LKPP
Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Nomor 43 Tahun 1999
Tentang Pokok Pokok Kepegawaian
Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003
Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.
Saleh, Choirul et.al. 2013. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Aparatur.
Malang: UB Press.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Tualaka, JF. 2009. Buku Pintar Politik, Pemerintahan dan Ketatanegaraan.
Yogyakarta : Jogja Great Publisher

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai