Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sistem komunikasi radio digunakan untuk membawa pesan atau
informasi dari suatu titik ke titik lain. Informasi yang dibawa dalam bentuk
sinyal listrik dapat berupa pembicaraan, musik, gambar, data ilmiah, data bisnis,
dan sebagainya. Oleh karena itu, pada dasarnya sistem komunikasi radio terdiri
dari tiga elemen utama, yaitu informasi yang akan dibawa, pengirim (transmitter),
dan penerima (receiver).
Transmitter dibangun dari beberapa komponen, yaitu osilator, modulator,
penguat daya RF (Radio Frequency), saluran transmisi, dan antena. Osilator
digunakan sebagai penghasil gelombang sinus frekuensi tinggi yang digunakan
sebagai frekuensi pembawa (cf). Modulator digunakan untuk memodulasi
informasi yang akan dibawa dengan frekuensi pembawa. Penguat daya RF
digunakan untuk menguatkan daya keluaran osilator sampai suatu nilai yang
dikehendaki. Keluaran penguat daya RF diumpankan ke antena melalui saluran
transmisi. Daya keluaran dari suatu pemancar ditentukan oleh penguat daya RF
yang digunakan, sehingga pemancar berdaya kuat akan dapat diperoleh apabila
penguat daya RF yang digunakan mampu menghasilkan daya keluaran yang besar.
Pemancar yang umum dipasarkan adalah pemancar dengan daya keluaran kecil.
Pemancar berdaya besar, selain sulit diperoleh harganya juga sangat
mahal. Selain itu, penggunaan pemancar
komersial terbatas pada daya keluaran
dan frekuensi kerja yang telah dispesifikasikan.
Pemancar
dengan spesifikasi
daya keluaran 1000 mW pada frekuensi kerja
100 MHz
tidak akan dapat
menghasilkan daya keluaran 1000 mW
apabila dikerjakan pada frekuensi 200
MHz.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud Penguat RF (Radio Frequency)?
Bagaimana bagian bagian dari Penguat RF (Radio Frequency)?
Apa yang dimaksud dengan kelas operasi penguat daya?
Apa Penerapan RF (Radio Frequency)?

Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Penguat RF (Radio Frequency).
Untuk mengetahui bagian bagian dari Penguat RF (Radio Frequency)

Untuk mengetahui kelas operasi penguat daya.


Untuk mengetahui Penerapan RF (Radio Frequency).

BAB II
DASAR TEORI

Penguat RF
Penguat RF merupakan perangkat yang berfungsi memperkuat sinyal termodulasi
yang berfrekuensi tinggi dan dipancarkan oleh antenna ke segala penjuru.
Menurut Roddy, Dennis (1984:153) penguat RF digunakan untuk memberikan
penguatan dan selektivitas ujung depan pada pesawat-pesawat penerima radio
untuk memisahkan sinyal-sinyal yang masuk antenna, sehingga didapatkan
penyaringan (filtering) bandpass yang tepat yang diperlukan pada penguat-penguat
frekuensi antara pada pesawat penerima itu dan untuk menyediakan penyaringan
yang menghilangkan harmonisa pada rangkaianrangkaian pemancar. ANTENNA

PENGUAT AF
MODULATOR
PENGUAT RF

OSILATOR

Gambar 2.1 Blok Diagram Penguatnya RF

Menurut Whitaker, Jerry C (1991:41) blok diagram lengkap dari FM exciter pada

audio output terdiri dari beberapa jenis (stereo left dan right signal, ditambah
subcarrier) antara lain buffer, filter, dan preemphasis sebelum dijumlahkan dengan
osilator dalam modulator. Pada final operasi frekuensi dengan hati-hati memelihara
secara otomatis system pengturan frekuensi dengan PLL (phase locked loop) dengan
sebuah osilator referensi Kristal atau frekuensi synthesizer.

Pada bukunya juga Whitaker, Jerry C (1991:42) mengatakan penguat kelas C juga
modulator dengan osilator dan menaikkan daya operasi sinyal FM 20-30W. Pada
setiap tingkatan penguat daya FM menggunakan kelas C karena tidak ada informasi
yang hilang dari modulasi frekuensi sebagai hasil perubahan amplitude.

ANTENNA
BUFFER
DRIVER
FINAL

EXCITER

Gambar 2.2 Bagian Penguat RF

Bagian-bagian Penguat RF
Pada penguat RF di dalamnya terdapat bagian-bagian untuk menguatkan sinyal.
Penguat tersebut bertahap untuk mengurangi noise sehingga sinyal yang
dipancarkan oleh antenna dapat diterima oleh penerima dengan baik (tanpa noise).
Bagian-bagian penguat tersebut antara lain Pre amp, filter, driver dan final yang
dikelompokkan menjadi exciter.
2.2.1

Buffer

Buffer merupakan blok rangkaian yang berfungsi sebagai penyangga atau


penyaring sinyal masukan (input) agar sesuai dengan karakteristik kerja penguat.
Buffer merupakan penguat tingkat satu dengan daya output yang kecil. Buffer
merupakan suatu rangkaian penguat yang mempunyai impedansi input tinggi
danimpedansi output rendah. Impedansi input tinggi berarti pembebanan yang
rendahdari tingkat sebelumnya. Jika buffer tidak digunakan, maka transfer daya
daritingkat sebelumnya ke tingkat selanjutnya tidak akan maksimum. Penguat
buffer umumnya mempunyai daya output maksimum 0,5 watt.

Pada penguat RF filter yang digunaka adalah filter BPF (Band Pass Filter). Band
pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal pada range frekuensi
diatas frekuensi batas bawah (fL) dan dibawah frekuesni batas atas (fH). Dalam
band pass filter (BPF) ini dikenal 2 jenis rangkaian band pass filter (BPF) yaitu
band pass filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter (BPF) bidang sempit.
Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan melihat dari nilai figure of
merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q). Bila Q < 10, maka digolongkan sebagai
band pass filter (BPF) bidang lebar. Bila Q > 10, maka digolongkan sebagai band
pass filter (BPF) bidang sempit.
Band Pass Filter Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter
HPF dan LPF yang mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut
off harus tertentu. Misalnya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari
HPF harus lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya
adalah seperti gambar berikut.

Gambar 2.3 Grafik Output Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar
(sumber: Elektronika Dasar.htm)

Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit


Syarat BPF bidang sempit adalah Q > 10. Rangkaian yang digunakan bisa seperti
gambar diatas tapi ada rangkaian khusus untuk BPF bidang sempit.
5

Rangkaian khusus inipun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi
spesialisnya untuk bidang sempit. Rangkaian ini sering disebut multiple feedback
filter karena satu rangkaian menghasilkan 2 batasan Lf dan Hf . Gambar rangkaian
serta contoh bandwidth bidang sempit diberikan seperti berikut ini. Persamaan
persamaannya pun beda dan tersendiri. Komponen pasif yang digunakan sama
dengan komponen pasif dari LPF dan HPF. (sumber: Elektronika Dasar.htm)

Driver
Driver merupakan penguat tingkat dua yang juga merupakan
rangkaiankendali dari penguat RF. Rangkaian penguat pada driver akan menentukan
daya pada rangkaian final. Rangkaian penguat driver ini mempunyai daya output yang
lebih besar dari rangkaian buffer. Penguat driver umumnya mempunyai daya output
maksimum 5 watt, rangkaian penguatnya dikatakan rangkaian penguat sinyal
menengah atau daya sedang. (sumber: Scribd-Penguat-RF.htm ).

Final
Final merupakan penguat tingkat akhir. Rangkaian penguat final menentukan daya
output secara keseluruhan dari penguat RF. Rangkaian final ini merupakan
penguat tingkat akhir yang dihubungkan ke antena pemancar. Komponen penguat
dari rangkaian final ini mempunyai daya yang tinggi. Pada penguat RF, final
mengguanakna penguat kelas C.

Kelas Operasi Penguat Daya


Penguat daya diklasifikasikan berdasarkan kelas operasinya.Masing-masing kelas
operasi mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain.Pengggunaan dari masingmasing kelas disesuaikan dengan kebutuhan. Kelas operasi menentukan linieritas dan
efisiensi dari penguat daya. Linieritas berhubungan dengan besar distorsi yang terjadi
pada kaki kolektor transistor, sedangkan efisiensi menentukan besar catu daya yang
dibutuhkan utuk memperoleh keluaran daya tertentu.

Berdasarkan lokasi titik kerja, kelasoperasi penguat daya dapat dibagi beberapa
kelas yaitu kelas A, B, dan C.

Penguat daya Kelas A


Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan
VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang
menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini
maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan
tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem bias pembagi tegangan
dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang
tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari
tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre
amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
Contoh dari penguat kelas A adalah adalah rangkaian dasar common emiter (CE)
transistor. Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang sesuai di
titik tertentu yang ada pada garis bebannya. Sedemikian rupa sehingga titik Q ini
berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A. Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1.

Gambar 2.4 Rangkaian Penguat Kelas A


7

Gambar 2.5 Penguat Kelas A


Kelas A ialah penguat yang berfungsi menghasilkan keluaran penuh yaitu 360.
Ciri-ciri Penguat Kelas A:
Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.
Efisiensi penguat kelas A adalah rendah yaitu sekitar 25%
Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga
seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini peroperasi pada daerah linear.
2.4.2

Penguat Kelas C

adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal penguat
kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya
puncak-puncak sinyal saja.
Penguat kelas C tidak memerlukan fidelitas, yang dibutuhkan adalah frekuensi
kerja sinyal sehingga tidak memperhatikan bentuk sinyal. Penguat kelas C dipakai
pada penguat frekuensi tinggi. Pada penguat kelas C sering ditambahkan sebuah
rangkaian resonator LC untuk membantu kerja penguat. Penguat kelas C
mempunyai efisiensi yang tinggi sampai 100 % namun dengan fidelitas yang
rendah.
Kalau penguat kelas B perlu 2 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada
penguat yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi
yang memang hanya memerlukan 1 phase positif saja. Contohnya adalah pendeteksi

dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya.


Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika
perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya
bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat
kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini.

Gambar 2.6 Rangkaian Penguat Kelas C

Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja
dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan
ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input
menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi
umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada
pemancar. Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%,
namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah.

Gambar 2.7 Penguat Kelas C


Ciri-Ciri Peguat Kelas C
Sinyal output berbeda fasa 180 derajat dari sinyal input
Efisiensi tinggi, karena transistor akan bekerja jika ada sinyal input
Efisiensi penguat kelas C adalah yang terbaik yaitu sekitar 75%
Penguat Kelas C digunakan pada sirkuit-sirkuit audio seperti pada sistem-sistem
listrik sinyal (osilator) atau pemancar. Juga tingkat pemisah Sync dalam penerima
TV.
Jika diukur; nilai tegangan VB-E menunjukkan nilai yang ianya dipincang terbalik
sedikit sebelum ada sinyal masukan.
Penerapan Radio frekuensi
Salah satu penerapan radio frekuensi selain pada Access Point adalah pada RFID
yaitu Radio Frekuensi Identification, prinsip kerja RFID sendiri didasarkan pada
prinsip kerja gelombang elektromagnetik, dimana :
Komponen utama dari RFID tag adalah chips dan tag-antena yang biasa di sebut
dengan inlay,diman chip berisi informsi dan terhubung dengan tag-antena.
Informasi yang berada/tersimpan dalam chip ini akan terkirim atau terbaca melalui
gelombang elektromagnetik setelah tag-antena mendapatkan/menerima pancaran
gelombang elektromagnetik dari reader antenna (Interogater). RFID reader ini
yang sekaligus akan meneruskan informasi pada application server.

10

Gambar 2.8 RFID System


Perangkat RFID bekerja pada frekuensi yang sama. Sejalan dengan karakteristik
frekuensi yang berbeda-beda dan kebtuhan atau kondisi lapangan yang juga sangat
bervariasi dalam penerapan RFID, maka saat ini telah berkembang resolusi RFID
untuk 4 frekuensi, macamnya sebagai berikut :

Low Frequency (LF)


: 125-134
KHz

High Frequency
: 13.56 MHz
Ultra High Frequency (UHF)
: 868-956
MHz

Microwave
: 2.45 GHz

11

BAB III
KESIMPULAN

Penguat RF merupakan perangkat yang berfungsi memperkuat sinyal termodulasi


yang berfrekuensi tinggi agar bisa dipancarkan melalui antena. Penguat
difungsikan untuk mengurangi noise sehingga sinyal yang dipancarkan oleh
antena dapat diterima oleh penerima dengan baik (tanpa noise).
Bagian-bagian penguat tersebut antara lain buffer, driver dan final yang
dikelompokkan menjadi exciter.
Buffer merupakan blok rangkaian yang berfungsi sebagai penyangga atau penyaring
sinyal masukan (input) agar sesuai dengan karakteristik kerja pengua

Driver merupakan penguat tingkat dua yang juga merupakan rangkaiankendali


dari penguat RF. Rangkaian penguat pada driver akan menentukan daya pada
rangkaian final.
Final merupakan penguat tingkat akhir. Rangkaian penguat final menentukan daya
output secara keseluruhan dari penguat RF. Rangkaian final ini merupakan
penguat tingkat akhir yang dihubungkan ke antena pemancar.
Kelas Operasi penguat daya berada pada penguat kelas A dan C
Kelas A ialah penguat yang berfungsi menghasilkan keluaran penuh yaitu 360.
Dan di penguat kelas A semua frequensi dilewatkan agar sinyal yang masuk
didalam penguat RF bisa dikuatkan
Kelas C menghasilkan Sinyal output berbeda fasa 180 derajat dari sinyal input,
Efisiensi tinggi, karena transistor akan bekerja jika ada sinyal input.
Penerapan radio frekuensi selain pada access point juga terdapat pada radio
frekuensi identification (RFID).

12

Anda mungkin juga menyukai