Anda di halaman 1dari 10

PAJAK PERTAMBAHAN NIILAI

OBJEK PAJAK
: Pembelian barang dan jasa dengan nilai di atas Rp. 1.000.000 (selain yang dike
Tarif
: 10%
PENGHITUNGAN
Harga sudah termasuk PPN: 10% x (100/110) x harga barang
Harga belum termasuk PPN: 10% x harga barang
PEMBAYARAN
Kode pembayaran
:
411211
900
Indentitas pada Surat Setoran Pajak diisi dengan identitas rekanan
Tandatangan dan stempel pada Surat Setoran Pajak diisi dengan identitas bendaharawan
Pembayaran paling lambat 7 hari setelah berakhiranya bulan pembayaran tagihan
PELAPORAN
Dengan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai Pemungut
Paling lambat akhir bulan setelah bulan pembayaran tagihan

(1107 - PUT)

ISIKAN PADA
KOTAK
BERWARNA
HIJAU

RUMUS PERHITUNGAN
HARGA BELUM TERMASUK PPN
Harga Jual
Rp
6,500,000.00 Rp
Rp

Pajak PPN 10%


650,000.00 Rp
PPh 22 (1,5%)
97,500.00 Rp

Harga Pembayaran
7,150,000.0
Uang yang dibayarkan
6,402,500.0

Jadi
Yang tertera pada kwitansi:
Uang yang harus dibayarkan
PPN yang harus disetor
PPh yang harus disetor

Rp
Rp
Rp
Rp

7,150,000.0
6,402,500.0
650,000.0
97,500.0

Pajak PPN 10%


727,272.73 Rp
PPh 22 (1,5%)
109,090.91 Rp

Harga Pembayaran
8,000,000.0
Uang yang dibayarkan
7,163,636.3

Rp

727,272,727.27

HARGA SUDAH TERMASUK PPN


Dasar Pengenaan Pajak
Rp
7,272,727.27 Rp
Rp
Jadi

Yang tertera pada kwitansi:

Rp

8,000,000.0

Uang yang harus dibayarkan


PPN yang harus disetor
PPh yang harus disetor

Rp
Rp
Rp

7,163,636.3
727,272.7
109,090.9

Tata Cara Pemungutan PPN dan Penyetoran PPN


Bukti bahwa Bendaharawan Pemerintah Daerah telah memungut PPN atas pembelian barang adalah
berupa Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP).

Pemungutan PPN dilakukan dengan cara sebagai berikut


a. Pengusaha Kena Pajak Rekanan (PKP Rekanan) menerbitkan Faktur Pajak dan SSP pada saa
menyampaikan tagihan kepada Bendaharawan Pemerintah Daerah, baik untuk sebagian m
seluruh pembayaran. Dalam hal pembayaran diterima sebelum penagihan, atau sebelum
penyerahan Barang Kena Pajak, maka Faktur Pajak wajib diterbitkan pada saat pembayaran
diterima.
b. Faktur Pajak dibuat dalam rangkap 3 (tiga) :
- Lembar ke-1 : untuk Bendaharawan
- Lembar ke-2 : untuk arsip PKP Rekanan
- Lembar ke-3 : untuk dilampirkan pada SPT Masa PPN Bagi Pemungut (Formulir 1107 PUT)
c. Surat Setoran Pajak (SSP) dibuat oleh PKP rekanan dengan cara sebagai berikut:
Petunjuk pengisian SSP sehubungan dengan pembelian barang yang dipungut PPN oleh
Bendaharawan Pemerintah Daerah, adalah sebagai berikut:
NPWP

diisi dengan NPWP Rekanan. Jika Rekanan tidak memiliki


NPWP, diisi dengan 00.000.000.0 - 901.000. Kode 901
merupakan kode Kantor Pelayanan Pajak(KPP). Kode ini
disesuaikan dengan Kode KPP dimana bendaharawan
terdaftar.
Nama WP
diisi dengan Nama Rekanan
Alamat
diisi dengan Alamat Rekanan
MAP/Kode Jenis Pajak
diisi dengan 411211
Kode Jenis Setoran
diisi dengan 900
Uraian Pembelian
PPN atas Pembelian ..... untuk Bulan . (bila perlu diisi
dengan Nomor Surat Perintah Membayar dan Nomor Faktu
Pajak)
Masa Pajak
diisi dengan X sesuai bulan dilakukan pembayaran
Tahun
diisi dengan tahun dilakukan pembayaran
Jumlah Pembayaran
Diisi dengan jumlah pembayaran menggunakan angka
(contoh: Rp30.000,00)
Terbilang
Diisi dengan jumlah pembayaran menggunakan huruf (contoh:
Tiga Puluh Ribu Rupiah)
Wajib Pajak Penyetor
Diisi dengan Nama Bendaharawan, disertai tanda tangan d
Cap Satker

......... , tgl ......

diisi dengan Tempat dan tanggal dilakukan pembayaran

Tata cara penyetoran PPN menggunakan SPM-LS:

a. SSP yang sudah diisi lengkap digabungkan dengan SPM-LS dan dokumen lainnya yang
dipersyaratkan, dan diajukan ke Bagian Keuangan Setda Kota/Kabupaten atau Biro Keuanga
Setda Provinsi untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
b. Jika SP2D dicairkan ke Bank oleh Bendaharawan, maka Bendaharawan Pemerintah Daera
harus menyerahkan SSP Lembar ke-1 dan Lembar ke-3 kepada Rekanan. Jadi, SSP Lembar
5 disimpan oleh Bendaharawan Pemerintah Daerah.
c. Jika SP2D dicairkan ke Bank oleh rekanan, maka rekanan harus menyerahkan SSP Lemba
kepada Bendaharawan. Jadi, SSP Lembar ke-1 dan Lembar ke-3 disimpan oleh rekanan.

Tata cara penyetoran PPN menggunakan Uang Persediaan:


Pada saat membayar tagihan atas pembelian barang dari rekanan, Bendaharawan Pemerin
Daerah segera menyetorkan SSP yang sudah diisi lengkap ke Bank. Kemudian, menyerahka
Lembar ke-1 dan Lembar ke-3 kepada rekanan. Jadi, SSP Lembar ke-5 disimpan oleh
Bendaharawan Pemerintah Daerah. Bendaharawan Pemerintah Daerah harus melakukan
penyetoran PPN paling lambat 7 hari setelah berakhirnya bulan pembayaran tagihan atas p
barang kepada Rekanan tersebut. Jika hari ketujuh (ke-7) bertepatan dengan hari libur, ma
penyetoran harus dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Setelah PPN disetorkan menggunakan SSP, Bendaharawan Pemerintah Daerah membubuh
nama dan tanda tangan Bendaharawan pada ketiga Faktur Pajak tersebut, dan kemudian
menyerahkan Faktur Pajak Lembar ke-2 kepada Rekanan.

7. Tata Cara Pelaporan PPN oleh Pemungut PPN

Langkah berikutnya yang harus dilakukan Bendaharawan Pemerintah Daerah adalah


menggabungkan SSP dan Faktur Pajak berdasarkan PKP Rekanan yang sudah dipungut dan
disetorkan PPNnya, kemudian mengisi SPT Masa PPN Bagi Pemungut Pajak Pertambahan Ni
(Formulir 1107 PUT), dengan cara sebagai berikut:

Pengisian SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN dilakukan dari belakang ke depan, artinya terl
dahulu mengisi Formulir 1107 PUT 1, kemudian baru mengisi Formulir 1107 PUT. Sedangka
Formulit 1107 PUT 2 tidak perlu diisi oleh Bendaharawan Pemerintah Daerah. Selain hal-ha
dijelaskan pada petunjuk pengisian ini, tidak perlu diisi.
a. Petunjuk Pengisian Formulir 1107 PUT 1
FORMULIR 1107 PUT 1
Nama Pemungut
NPWP
Masa

Diisi dengan nama satker


Diisi dengan NPWP satker
Diisi dengan bulan pemungutan PPN (contoh: 01 s.d. 01
2009 untuk pemungutan PPN bulan Januari 2009)
Pembetulan Ke: ..... ( .... )
Diisi jika terjadi pembetulan SPT Masa PPN 1107 PUT
(contoh: 1 (satu), untuk pembetulan ke-1)
A. PPN DAN PPnBM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

No.

Diisi angka 1 dan seterusnya sejumlah Faktur Pajak/SSP


yang dipungut PPNnya pada bulan ini
Nama Rekanan
Diisi dengan nama rekanan
NPWP Rekanan
Diisi dengan NPWP rekanan
FAKTUR PAJAK Kode dan No.
Diisi dengan Kode dan Nomor Seri suatu Faktur
Seri
dari Rekanan
FAKTUR PAJAK - Tanggal
Diisi dengan Tanggal suatu Faktur Pajak dari Rekanan
Kode dan Nomor Seri FP yang
Diisi jika terdapat penggantian suatu Faktur Paj
Diganti
Rekanan
DPP (Rupiah)
Diisi dengan jumlah DPP yang terdapat pada suatu
Faktur Pajak dari Rekanan
PPN (Rupiah)
Diisi dengan jumlah PPN
PPnBM (Rupiah)
Diisi 0
Tanggal Bayar Tagihan
Diisi tanggal dibayarkannya tagihan kepada rekanan atas
suatu Faktur Pajak dari Rekanan
Tanggal Setor PPN
Diisi dengan tanggal setor SSP atau sesuai cap disetor
tanggal pada suatu Faktur Pajak dari Rekanan
Tanggal Setor PPnBM
Diisi 0
JUMLAH-dipindahkan ke Formulir
Diisi penjumlahan kolom PPN (Rupiah) dari angk
1107 PUT kolom PPN (Rupia)
JUMLAH-dipindahkan ke Formulir
Diisi 0
1107 PUT kolom PnBM (Rupiah
C. JUMLAH (A+B)
PPN (Rupiah)
Diisi penjumlahan kolom PPN (Rupiah) JUMLAH
dipindahkan ke Formulir 1107 PUT dari bagian A dan
bagian B
PPnBM (Rupiah)
Diisi 0
b. Petunjuk Pengisian Formulir 1107 PUT
FORMULIR 1107 PUT
Nama Pemungut
Diisi dengan nama satker
Alamat
Diisi alamat satker
No. Telp
Diisi no. Telepon satke
Usaha
Diisi dengan pelayanan dan administrasi pemerintahan
NPWP
Diisi dengan NPWP satker
Masa
Diisi dengan bulan pemungutan PPN (contoh: 01 s.d. 01
2009 untuk pemungutan PPN bulan Januari 2009)
Pembetulan Ke: ..... ( .... )
Diisi jika terjadi pembetulan SPT Masa PPN 1107 PUT
(contoh: 1 (satu), untuk pembetulan ke-1)
D. PPN DAN PPnBM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
2. PPN yang dipungut oleh
Diisi sesuai jumlah pada Formulir 1107 PUT 1 huruf B
Bendahara Pengeluaran
(JUMLAH dipindahkan ke Formulir 1107 PUT) pada
kolom PPN (Rupiah)
PPnBM yang dipungut
Diisi 0

Oleh Bendahara Pengeluaran


Jumlah PPN dan PPnBM yang
dipungut Bendahara
Pengeluaran
Lampiran : SSP
1 PPN sebanyak ... Lbr Rp
....

....... , ..............
Pemungut
Tanda tangan
Nama Jelas
Jabatan
Cap Perusahaan

Diisi sesuai jumlah pada Formulir 1107 PUT 1 huruf C


(C.JUMLAH A+B) pada kolom PPN (Rupiah)

Diisi tanda X jika terdapat SSP yang sudah disetorkan


Sebanyak .... Lbr : diisi sebanyak lembar SSP yang sudah
disetorkan pada bulan ini
Rp .... : diisi sejumlah PPN yang dipungut pada bulan ini,
sesuai dengan jumlah pada lampiran 1 huruf C
(C.JUMLAH A+B) pada kolom PPN (Rupiah)
Diisi dengan tempat dan tanggal SPT Masa PPN 1107
PUT dibuat
Disi tanda X
Diisi dengan tanda tangan bendaharawan
Diisi dengan nama bendaharawan
Diisi dengan jabatan (contoh : Bendahara Pengeluaran)
Diisi dengan cap satker

KWAJIBAN BENDAHARA
Menyetor Pajak Pertambahan Nilai
Menyerahkan SSP Lembar 1 dan 3 kepada rekanan sebagai bukti pungut
Melaporkan SPT Masa PPN, yang terdiri dari:
- Formulir 1107 PUT
- Formulir 1107 PUT 1
- Formulir 1107 PUT 2 (tidak perlu diisi)
- Surat Setoran Pajak/Fotokopi SSP Lembar 5

Rp. 1.000.000 (selain yang dikecualikan)

tas bendaharawan
aran tagihan

Harga Pembayaran
7,150,000.00
Uang yang dibayarkan
6,402,500.00
7,150,000.00
6,402,500.00
650,000.00
97,500.00

Harga Pembayaran
8,000,000.00
Uang yang dibayarkan
7,163,636.36
8,000,000.00

7,163,636.36
727,272.73
109,090.91

atas pembelian barang adalah

Faktur Pajak dan SSP pada saat


Daerah, baik untuk sebagian maupun
lum penagihan, atau sebelum
erbitkan pada saat pembayaran

Pemungut (Formulir 1107 PUT)

cara sebagai berikut:


ang yang dipungut PPN oleh

nan tidak memiliki


1.000. Kode 901
ak(KPP). Kode ini
bendaharawan

tuk Bulan . (bila perlu diisi


ah Membayar dan Nomor Faktur

n pembayaran

yaran menggunakan angka

ggunakan huruf (contoh:

arawan, disertai tanda tangan dan

6,500,000.00
663,636.36

747,500.00

7,247,500.00

ukan pembayaran

S dan dokumen lainnya yang


ta/Kabupaten atau Biro Keuangan
ana (SP2D).
endaharawan Pemerintah Daerah
ada Rekanan. Jadi, SSP Lembar ke-

harus menyerahkan SSP Lembar ke-5


ke-3 disimpan oleh rekanan.

kanan, Bendaharawan Pemerintah


ke Bank. Kemudian, menyerahkan SSP
mbar ke-5 disimpan oleh
tah Daerah harus melakukan
ulan pembayaran tagihan atas pembelian
ertepatan dengan hari libur, maka

Pemerintah Daerah membubuhi cap,


Pajak tersebut, dan kemudian

emerintah Daerah adalah


anan yang sudah dipungut dan
emungut Pajak Pertambahan Nilai

belakang ke depan, artinya terlebih


si Formulir 1107 PUT. Sedangkan, untuk
merintah Daerah. Selain hal-hal yang

contoh: 01 s.d. 01
nuari 2009)
n SPT Masa PPN 1107 PUT
mbetulan ke-1)

de dan Nomor Seri suatu Faktur Pajak

Faktur Pajak dari Rekanan


at penggantian suatu Faktur Pajak dari

t pada suatu

a tagihan kepada rekanan atas

SSP atau sesuai cap disetor


Pajak dari Rekanan

an kolom PPN (Rupiah) dari angka 1 dst

JUMLAH
i bagian A dan

rasi pemerintahan

contoh: 01 s.d. 01
nuari 2009)
n SPT Masa PPN 1107 PUT
mbetulan ke-1)

EMERINTAH
rmulir 1107 PUT 1 huruf B
Formulir 1107 PUT) pada

rmulir 1107 PUT 1 huruf C


m PPN (Rupiah)

t SSP yang sudah disetorkan


anyak lembar SSP yang sudah

yang dipungut pada bulan ini,


a lampiran 1 huruf C
m PPN (Rupiah)
nggal SPT Masa PPN 1107

ara Pengeluaran)

bukti pungut

Anda mungkin juga menyukai