Masukan)
Pengusaha yang melakukan
a. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam Daerah Pabean
b. Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean
c. Melakukan ekspor BKP berwujud
d. Ekspor JKP
e. Ekspor BKP tidak berwujud
Pajak yang dipungut dinamakan Pajak keluaran (output tax), membayar pajak yang
terutang yang dinamakan pajak masukan (input tax). Pada akhirnya masa pajak,
pajak masukan tersebut dikreditkan dengan pajak keluaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam hal jumlah pajak keluaran lebih besar daripada
jumlah pajak masukan, maka kekurangannya dibayarkan paling lama akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak dan sebelum SPT masa PPN
disampaikan. Sebaliknya, apabila pajak masukan yang jumlahnya lebih besar
daripada pajak keluaran, maka kelebihan pembanyaran pajak masukan dapat
dikompensasikan dengan utang pajak dalam masa pajak berikutnya atau diminta
kembali.
1.Mekanisme Pengkreditan Pajak Masukan
Dalam hal ini, pajak masukan yang dapat dikreditkan bukan sebesar Rp11.000.000
tetapi tetap sebesar Rp8.000.000, sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT masa.
Dengan demikian, perhitungan hasil pemeriksaan:
Pajak Keluaran = Rp15.000.000
Pajak Masukan = Rp 8.000.000 (-)
Kurang Bayar Menurut Hasil Pemeriksaan = Rp 7.000.000
Kurang Bayar Menurut SPT = Rp 2.000.000 (-)
Masih Kurang Dibayar = Rp 5.000.000
3. Pengkreditan Pajak Masukan Pada Masa
Tidak Sama
Pajak yang lebih dibayar tersebut dikompensasikan pada masa pajak Juni 2012.
Masa Pajak Juni 2012:
Pajak Keluaran = Rp3.000.000
Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan = Rp2.000.000 (-)
Pajak yang kurang Dibayar = Rp1.000.000