Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

PEMBAHASAN
I. Definisi Pajak Masukan (PM) & Pajak Keluaran (PK)

1. Pajak Masukan (PM) adalah PPN yang telah dipungut oleh PKP pada saat pembelian
barang atau jasa kena pajak dalam masa pajak tertentu. Pajak masukan dijadikan
kredit pajakoleh PKP untuk memperhitungkan sisa pajak yang terutang.
2. Pajak Keluaran (PK) adalah pajak terutang yang wajib dipungut oleh PKP saat
makukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor
Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud /
ekspor Jasa Kena Pajak. 

II. Mekanisme Pajak Masukan dan Pajak Keluaran


Tata cara umum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pengusaha kena pajak
mengurangkan atau mengkreditkan pajak masukan dalam suatu masa dengan pajak
keluaran dalam masa pajak yang sama. Apabila dalam masa pajak tersebut lebih besar
pajak keluaran, kelebihan pajak keluaran harus disetorkan ke kas negara. Sebaliknya,
apabila dalam masa pajak tersebut pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran,
kelebihan pajak masukan dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya atau
dimintakan restitusi. Dalam tata cara umum tersebut, jumlah yang harus dibayarkan
oleh pengusaha kena pajak berubah-ubah sesuai dengan pajak masukan yang
dibayarkan dan pajak keluaran yang dipungut dalam suatu masa pajak.

 Mekanisme Pajak Masukan


Pajak Masukan yang telah dibayar oleh PKP pada waktu perolehan atau impor
BKP atau penerimaan JKP dapat dikreditkan dengan pajak Keluaran yang
dipungut oleh PKP pada waktu menyerahkan BKP atau JKP. Pengkreditan pajak
masukan terhadap pajak keluaran tersebut harus dilakukan dalam masa pajak
yang sama.

 Mekanisme Pajak Keluaran


Berbeda dengan pajak masukan, pengertian pajak keluaran dalam PPN adalah
pajak terutang yang wajib dipungut oleh PKP saat makukan penyerahan Barang
Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud,
ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud / ekspor Jasa Kena Pajak.

Pengkreditan Pajak Masukan :


o Pajak masukan dalam satu masa pajak dikreditkan dengan pajak keluaran
untuk masa pajak yang sama.
o Pajak masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan dengan
pajak keluaran pada masa pajak yang sama dapat dikreditkan pada masa
berikutnya paling lama tiga bulan setelah berakhirnya masa pajak yang
bersangkutan.
o PKP yang belum berproduksi sehingga belum melakukan penyerahan
yang terutang pajak, pajak masukan atas perolehan/impor barang
modalnya dapat dikreditkan.
o Pajak masukan yang dibayar untuk perolehan BKP/JKP harus dikreditkan
dengan pajak keluaran tempat PKP dikukuhkan.

III. Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

Pengusaha yang sudah PKP menjual laptop sebanyak 20 unit dengan harga satuannya
sebesar Rp5.000.000. Tentukan besar PPN keluarannya!
Harga 1 laptop: Rp5.000.000
PKP menjual sebanyak 20 unit = 20 x Rp5.000.000 = Rp100.000.000
Maka PPN-nya: Rp100.000.000 x 10% (tarif PPN) = Rp10.000.000
Jadi, PPN sebesar Rp10.000.000 merupakan PPN Keluaran PKP yang menyerahkan atau
menjual BKP dalam bentuk laptop tersebut.
Atas penyerahan BKP, PPN keluaran PKP tersebut sebesar Rp100.000.000. Sedangkan
pajak masukannya sebesar Rp90.000.000.
Maka PPN keluaran - pajak masukan = Rp100.000.000 - Rp90.000.000 = Rp10.000.000
(PPN kurang bayar).

Anda mungkin juga menyukai