Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH

ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY

NAMA/NIM
IGA.MONICA RIZKY UTAMI

1209005110

AYU CHITRA ADHITYA PUTRI

1309005041

DEWI FEBRIANI

1309005051

SANTRI DEVITA SARI GURNING

1309005076

SAPTARIMA EKAE. BORO

1309005084

NI KADEK MARLIANI

1309005126

VADIQ REAFLES TOELLE

1309005142

LABORATORIUM BEDAH VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN


HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016

RINGKASAN
Urethrotomy adalah pembedahan pada urethra dengan melakukan insisi
pada urethra untuk mengeluarkan kalkuli. Sedangkan urethrostomy adalah
tindakan pembedahan dengan membuat saluran/lubang permanen pada urethra.
Tujuan dilakukannya operasi urethrotomy yaitu untuk mengeluarkan kalkuli pada
uretra, sedangakan tujuan dari operasi urethrostomy yaitu untuk memperbaiki
obstruksi urethra, yang dapat disebabkan oleh adanya sejumlah protein yang
tersangkut, batu, serta trauma.Teknik operasi urecthromy dan urethrostomy pada
umumnya sama pada beberapa hewan seperti pada anjing, kucing, maupun
kambing, sama hal dengan perawatan pasca operasi
Kata kunci :urecthromy, urethrostomy, kalkuli

SUMMARY
Urethrotomy is surgery on the urethra with making an incision in the
urethra to remove calculi. While urethrostomy is surgery to create a channel/
permanent hole in the urethra. The purpose of surgery is to remove urethrotomy
urethral calculi, while the purpose of which is to improve the operation
urethrostomy obstruction of the urethra, which can be caused by a number of
proteins involved, stone, and trauma. Urecthrotomy and urethrostomy surgery
techniques are generally similar in some animals such as dogs, cats, and goats, the
same thing with the post-operative treatment.
Keywords: urecthrotomy, urethrostomy, calculi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhanYang Maha Esa karena berkat


rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan paper pada mata kuliah Ilmu Bedah
Khusus Veteriner semester VII yang berjudul Teknik Operasi Urethrotomy dan
Urethrostomy
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah turut
membantu dalam penyelesaian paper ini. Penulis sadari pula bahwa paper ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sertabantuan dari semua pihak demi tersusunnya
paper yang jauh lebih baik, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Denpasar, 1 Oktober 2016

ii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Hasil radiografi pada vesica urinary dan ureter anjing yang
ditemukan kalkuli..3
Gambar 2.Tahap awal operasi urethrotomy pada anjing.......5
Gambar 3.Proses insisi hingga bagian uretra pada anjing..5
Gambar 4.Proses pengeluaran kalkuli........5
Gambar 5.Katerisasi tetrograde dengan menggunakan Rayles tube ukuran 10...6
Gambar 6.Scrotal urethrostomy pada anjing......7
Gambar 7.Scrotal urethrostomy pada anjing......8
Gambar 8. Daerah operasi yang telah sembuh.9

iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1.................................................................................................................
Lampiran2.................................................................................................................
Lampiran3.................................................................................................................

iv

DAFTAR ISI
COVER
RINGKASAN/SUMMARY................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG...............................................................................................

1.2

RUMUSAN MASALAH..........................................................................................

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


2.1

TUJUAN PENULISAN............................................................................................

2.2

MANFAAT PENULISAN........................................................................................

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


3.1

PENGERTIAN OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY.............

BAB IV PEMBAHASAN
4.1

PERSIAPAN OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY................

4.2

TEKNIK OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY.......................

4.3

PERAWATAN PASCA OPERASI URETHROTOMY DAN


URETHROSTOMY.................................................................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1

SIMPULAN............................................................................................................

5.2

SARAN...................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Dalam dunia medis

veteriner

saat ini telah

banyak

mengalami

perkembangan. Hal ini dapat diketahui dari semakin meningkatkan kasus kasus
pada hewan kesayangan yang sampai di meja operasi. Salah satu contoh tindakan
bedah yang kerap kali di jumpai oleh seorang dokter hewan adalah urethrotomy
dan urethrostomy.
Urethrotomy dan urethrostomy merupakan tindakan pembedah yang
dilakukan pada kasus-kasus kejadian penyakit yang menyerang system urinasi
hewan khususnya pada bagian urethra. Kasus ini dapat menyerang berbagai hewan
seperti anjing, kucing, kambing, bahkan sapi. Oleh sebab itu, penulisan paper
mengenai teknik bedah urethrotomy dan urethrostomy ini diharapkan mampu
menjawab dan memberikan informasi mengenai urethrotomy dan urethrostomy.

1.2

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasa latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan

beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan operasi urethrotomy dan urethrostomy ?
2. Bagaimana persiapan operasi urethrotomy dan urethrostomy ?
3. Bagaimana teknik operasinya ?
4. Bagaimana perawatan pasca operasi urethrotomy dan urethrostomy ?

BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
2.1

TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian operasi urethrotomy dan urethrostomy
2. Mengetahui tujuan dilakukannya operasi urethrotomy dan urethrostomy
3. Mengetahui persiapan operasi urethrotomy dan urethrostomy
4. Mengetahui cara perawatan pasca operasi urethrotomy dan urethrostomy

2.2

MANFAAT PENULISAN
Setelah membaca paper ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan

mengerti manfaat dan kegunaan operasi urethrotomy dan urethrostomy. Selain itu
mahasiswa diharapakan mengetahui bagaimana cara pelaksanaan operasi
urethrotomy dan urethrostomy serta perawatan pasca operasi.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 PENGERTIAN OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY
Urethrotomy adalah pembedahan pada urethra dengan melakukan insisi
pada urethra untuk mengeluarkan kalkuli. Sedangkan urethrostomy adalah
tindakan

pembedahan

urethra.Pembedahan

dengan
ini

membuat

dilakukan

saluran/lubang

bila

urethra

permanen

mengalami

pada
trauma

berat. Urethrostomy dilakukan untuk memperbaiki obstruksi urethra, yang dapat


disebabkan

oleh

adanya

sejumlah

protein

yang

tersangkut,

kalkuli,

trauma, maupun stricture uretra yang terjadi setelah dilakukan pembedahan pada
uretra atau terjadi kalkuli yang kambuh, atau luka parut (penyempitan) yang mana
kondisi dari obstruksi uretra adalah serius serta mengancam jiwa pasien.

Gambar 1. Hasil radiografi pada vesica urinary dan ureter anjing yang ditemukan kalkuli

Tujuan dilakukanya operasi urethrotomy yaitu untuk mengeluarkan kalkuli


pada uretra, sedangakan tujuan dari operasi urethrostomy yaitu untuk
memperbaiki obstruksi urethra, yang dapat disebabkan oleh adanya sejumlah
protein yang tersangkut, batu, serta trauma.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 PERSIAPAN OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY
Sama halnya dengan operasi-operasi lain, persiapan operasi merupakan
hal yang sangat dibutuhkan sebelum operator melakukan operasi. Keberhasilan
suatu operasi juga didukung oleh persiapannya yang baik dan benar. Persiapan
operasi meliputi persiapan alat, bahan dan obat, persiapan ruang operasi,
persiapan pasien (hewan), dan persiapan operator.
Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum, anestesi lokal dan
anestesi epidural. Tergantung kebutuhan dan hewan yang akan dioperasi. Bila
hewan mengalami uremia akibat dari obstruksi kalkuli, anestesi lokal atau
epidural dapat dilakukan. Pada hewan kecil seperti anjing preanestesi yang dapat
diberikan adalah Acepromazine (0,02-0,05 mg/kg BB, IV) kemudian dengan
menginduksi Thiopental dengan dosis 15 mg/kg BB dan propofol 6 mg/kg BB IV,
atau dapat juga dengan memberikan Atropine 0,02 mg/kg SC, dan diazepam 0,5
mg/kg iv, dengan anestesi umum ketamine hydroclhloride (2,2-4,4 mg/kg BB IV).
Untuk hewan besar seperti sapi anestesi dilakukan dengan pemberian Xylasine
HCL 0,2 mg/kg BB IM dan Diazepam 0,2 mg/kg BB IV. Jika menggunakan
anestesi epidural diberikan Lidocaine 2% 5-10 ml dan penggunaan analgesik
infiltrasi yang sama.

4.2 TEKNIK OPERASI URETHROTOMY DAN URETHROSTOMY


4.2.1Teknik Operasi Urethrotomy
1) Pasien (anjing) dibaringkan dengan posisi dexter lateral recumbencyatau
dibaringkan kearah samping kanan dan posisi extremitas cranial dan
caudal sinister diikat dan diangkat keatas, kemudian insisi dilakukan
sepanjang 5 cm pada bagian lateral penis.

Gambar 2.Tahap awal operasi urethrotomy pada anjing

2) Potongan yang tumpul dibuat untuk dapat menampakkan fleksura sigmoid


dari penis yang tersumbat oleh kalkuli.
3) Kemudian penis diligasi pada bagian proximal dan distal dari insisi,
kemudian dibuat kembali insisi pada bagian dorsal agar kalkuli terlihat
lebih jelas.

Gambar 3.Proses insisi hingga bagian uretra pada anjing

4) Kemudian dilakukan pengambilan kalkuli disertai dengan pemasangan


kateter yang fleksibel melalui ureter pada penis mulai dari tempat insisi
hingga mencapai vesica urinaria untuk memastikan tidak adanya kalkuli
lainnya.

Gambar 4. Proses pengeluaran kalkuli

5) Kateter kemudian dilepas dan bagian yang awalnya diinsisi kemudian


diligasi.
6) Penis

diberikan

lubrikasi

dengan

menggunakan

antibiotic

dan

antiinflamasi dalam bentuk minyak kemudian dikembalikan pada posisi


normal.
7) Tunika albugenia dan fascianya kemudian dijahit kembali pada bagian
kulit.
8) Pada bagian penis dengan menggunakan Rayles tube didukung dengan
menggunakan kawat fleksibel dari material multifilament kemudian
ditusukkan melalui orificium preputium hingga ke vesica urinaria
melewati orificium urethralis externus.

Gambar 5.Katerisasi tetrograde dengan menggunakan Rayles tube ukuran 10, dimana kawat
didukung untuk mencapai posisi agar urine masuk kedalam kateter.

9) Jika sudah mencapai vesica urinaria, alat multifilament dilepaskan dan


kateter ditinggalkan didalam vesica urinaria, kemudian panjang kateter
disamakan dengan panjang penis dan ujung kateter dipotong.
10)

Setelah itu dijahit ke bagian gland penis, disertai denganpemberian

oxytetracyclin 20% secara intramuscular selama 3 hari sekali hingga


kateter dilepaskan.
4.2.3 Teknik Operasi Urethrostomy
1. Pasien (anjing) dibaringkan dengan posisi dorsal recumbency kemudian
dilakukan insisi dilakukan pada garis tengah dari preputium atau yang
disebut dengan preputiotomy sehingga operator mendapatkan akses pada
6

bagian penis, setelah itu penis dipisahkan dari preputium dan diangkat
kearah caudal sehingga otot ischiocavernosus dan ischiourethralis terlihat
melintang hingga mendekati pangkal dari arkus ischiadikus. Kemudian
dibuat lubang dengan diameter 1,7 mm dengan menggunakan bor pada
bagian pubis dan ischium pada kedua sisinya. Kemudian dipasangkan
stabilizer dengan menggunakan kawat ortopedik dengan ukuran 18 G.
2. Penis dipindahkan dengan membuat posisi urethra pelvis menjadi
melintang dan dinsisi dengan menggunakan sejenis alat biopsy mulai dari
bagian lateral hingga ke linea alba diantara preputium.
3. Urethra kemudian diligasi dengan menggunakan benang absorbable
ukuran 5-0 dari material monofilament dengan jenis ligasi menerus
sederhana.
4. Untuk mencegah terjadinya penyempitan maka ditanamkan gelembung
kateter dengan ukutan 10-Fr selama dua minggu setelah pembedahan.
5. Bagian mukosa dan kulit kemudian diligasi dengan menggunakan ligasi
terputus sederhana dengan material monofilament absorbable ukuran 5-0
dan staples.
6. Otot

adductor

dan

tendon

prepubik

disatukan

kembali

dengan

menggunakan ligasi terputus sederhana dengan menggunakan material


sederhana ukuran 2-0 sebelum menutup bagian linea alba.

Gambar 6. Scrotal urethrostomy pada anjing.


Keterangan gambar : (A) Insisi dibuat di daerah scrotum dengan bentuk mengikuti testis. (B)
Kastrasi dilakukan dengan menyingkirkan testis. (C) Otot retractor penis dikesampingkan sehingga
urethra dapat terlihat. (D) Insisi dibuat tepat pada garis tengah bagian ventral urethra dan
kemudian,

Gambar 7. Scrotal urethrostomy pada anjing.


(E) dinding urethra dijahit pada otot-otot hingga mukosa kulit di sekitar urethra sehingga terdapat
bukaan yang sifatnya permanen pada saluran penis. (F) Ligasi akhir penutupan scrotal
urethrostomy lengkap pada anjing.

4.5

PERAWATAN
PASCA
URETHROSTOMY

OPERASI

URETHROTOMY

DAN

Setelah proses operasi dilakukan pasien sebaiknya di letakan dalam


kandang guna mengurangi pergerakan, serta mempermudah observasi, dan
penanganan postoperasi.Komplikasi yang paling umum ditemukan pasca operasi
urethrostomy adalah pendarahan pada titik urethrostomy, infeksi bakteri, dan
striktura. Adapun terapi-terapi yang diberikan pada pasien pasca operasi
urethrostomy untuk menghindari komplikasi :
1.

Pemberian antibiotik claviseptin (tablet) 2 kali sehari selama 2 minggu.


8

2.

Pemberian anti-inflamasi carprofen (tablet) 2 kali sehari atau meloxicam


(cair) 1 kali sehari selama beberapa hari. Penggunaan meloxicam diberikan
bersamaan dengan makanan namun meloxicam dapat menyebabkan muntah
atau diare.

3.

Pemberian analgesik tramadol (tablet) 2 kali sehari selama periode pasca


operasi dini.

4.

Pemberian povidone iodine dan salep nitrofurazone

Gambar 8.. Daerah operasi yang telah sembuh

Pasien di berikan antibiotik selama 5 hari, dan analgesic, serta salep


antiseptic.Pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan
monitoring alat vital, antiseptik juga perlu diberikan untuk mempercepat
kesembuhan dengan cara dioles pada daerah luka operasi. Obat golongan
tranquilization diperlukan bagi hewan yang hiperaktif.Pemasangan kateter
dilakukan setelah operasi dilakukan 12-24 jam pemulihan.Lubang baru urethra
selalu dibersihkan dengan kassa steril, karena biasanya lubang dapat tersumbat
dengan gumpalan darah.
Selain terapi menggunakan obatterapi medis lainnya berupa :
1.

Pemakaian Elizabeth colar selama 2 minggu pasca operasi untuk


melindungi luka. Jahitan dapat dilepas setelah 2 minggu atau lebih pasca
operasi.

2.

Pengecekan ulang disarankan untuk dilakukan setelah 2 minggu pasca operasi


saat melepaskan jahitan dan pengecekan keadaan umum pasien. Sekaligus
dapat menghentikan penggunaan Elizabeth collar.

3.

Bagi pemilik untuk tetap memperhatikan hewannya untuk tidak banyak


melakukan gerakan seperti melompat atau memanjat. Pastikan pintu dan
jendela senantiasa tertutup. Membuat keadaan tenang pada pasien dapat
melalui pemberian transquilizer agar pasien tidak terlalu hiperaktif.

4.

Bagi pemilik untuk tetap mengamati apakah proses urinasi hewan sudah
normal karena beberapa hari pasca operai biasanya ditemukan frekuensi
urinasi sedikit dan disertai darah.

5.

Tes laboratorium dilakukan untuk mendokumentasikan fungsi ginjal


dengan cara memeriksa darah dan urine pasien.. Tes ini akan sangat berguna
untuk perencanaan jangka panjang.

6.

Memberikan asupan air yang cukup untuk menjaga urine tetap encer dan
mengurangi kemungkinan kulkulus terbentuk kembali. Di salah satu sumber
menyarankan untuk memberikan air hujan sebagai air minum karena air hujan
tidak memiliki mineral terlarut dibandingkan air biasa yang kemungkinan
mengandung kalsium karbonat.

10

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1

KESIMPULAN
Urethrotomy adalah pembedahan pada urethra dengan melakukan insisi

pada urethra untuk mengeluarkan kalkuli.Sedangkan urethrostomy adalah


tindakan

pembedahan

dengan

membuat

saluran/lubang

permanen

pada

urethra.Tujuan dilakukanya operasi urethrotomy yaitu untuk mengeluarkan kalkuli


pada uretra, sedangakan tujuan dari operasi urethrostomy yaitu untuk
memperbaiki obstruksi urethra, yang dapat disebabkan oleh adanya sejumlah
protein yang tersangkut, batu, serta trauma.Teknik operasi urecthromy dan
urethrostomy pada umumnya sama pada beberapa hewan seperti pada
anjing,kucing, maupun kambing, sama hal dengan perawatan pasca operasi.

5.2

SARAN
Sebaiknya sebelum dilakukannya operasi urethrotomy dan urethrostomy ini

benar benar dilakukan pemeriksaan secara lengkap untuk menghindari


terjadinya komplikasi saat operasi dan saat operasi harus dilakukan oleh ahlinya
untuk mengurangi terjadinya kesalahan saat operasi.Selain itu, yang tidak kala
pentinnya adalah perlu dilakukan pemantauan dan perawatan yang maksimal
pasca operasi.

11

DAFTAR PUSTAKA
Acar, S.E, Murat Saroglu,

Defne Joan Sadalak. Prepucial Urethrostomy

Performed Using the Coating Technique.Turk. J. Vet. Anim. Sci. 2010;


34(1): 7-16.
Mehrjerdi, H.K, et all. 2011. Perineal Urethtrostomy in a Cat Following Prepuce
and Perineal Region Injury. Irian Journal of Veterinary Science an
Technology, 2012; 4 (1): 53-60.
Saroglu, M, S.E Acar, O. Duzgun. Urethtrostomy Done Using the Anastomosis
Technique of the Prepuce Mucosa to the Pelvic Urethra in Cats with
Penile Urethral Obstruction. Vet. Med, 2008; 48(8): 229-234.
Somil.Rai, Chandrapuria V P, Singh Surendra. 2014. Urethrotomy In A
Pomeranian A Case Report. International Journal of Agricultural Sciences
and Veterinary Medicine.ISSN 2320-3730 www.ijasvm.com Vol. 2, No.1.
Sudisma, I Gusti Ngurah.2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi.Bali :
Udayana University Press
Vnuk, D, et all. Prepubic Urethrostomy Opening Within a Prepuce in a Dog: a
Case Report. Veterinarni Medicina, 2014; 59(2): 107-111

12

1
1

Anda mungkin juga menyukai