Anda di halaman 1dari 4

1.

Cara Memimpin dengan Sistem Diagonal


Keterangan gambar:
I : tim sepak bola I
II : tim sepak bola II
HG 1 : hakim garis 1
HG 2 : hakim garis 2

Arah gerakan wasit adalah mengikuti garis diagonal AB

Daerah pergerakan hakim garis adalah setengah lapangan dan arahnya berseberangan
dengan wasit.

Jika wasit berada di posisi dekat A, maka hakim garis yang membantu wasit adalah HG
2, yang berada di antara EF dan sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim II.

Jika wasit berada di posisi dekat B, maka hakim garis yang membantu wasit adalah HG
1, yang berada di antara CD dan sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim I.

Ketika bergerak mengikuti garis diagonal, posisi wasit sepak bola harus menghadap dan
melihat ke arah hakim garis yang berseberangan dengannya.

2. Posisi Wasit dan Hakim Garis


Selama pertandingan berlangsung, wasit dan hakim garis dituntut untuk dapat memimpin
pertandingan dan mengawasi semua pelanggaran yang terjadi serta kejadian-kejadian penting
lainnya. Untuk itu, mereka perlu menempatkan diri pada posisi yang semestinya. Berikut ini
posisi wasit berdasarkan kejadian penting selama permainan sepak bola.
Pada permulaan permainan

Keterangan gambar:

AB = garis diagonal gerak wasit


HG 1 = hakim garis 1
HG 2 = hakim garis 2
K = pemain kedua terakhir tim I
kk = pemain kedua terakhir tim II
W = wasit

Ketika kick off dilakukan, dan tim I yang memulai pertandingan, maka wasit berdiri di
lapangan permainan tim I pada lingkaran tengah dan menghadap ke arah hakim garis 2.

Hakim garis 1 berdiri pada posisi sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim I.
Sementara itu, posisi hakim garis 2 sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim II.

Jika setelah kick off dilakukan, bola menuju lapangan permainan tim II, maka wasit
bergerak ke arah garis diagonal searah A. Namun, ketika terjadi serangan balik sehingga
bola menuju lapangan permainan tim I, maka pergerakan wasit ke arah diagonal searah B.

Ketentuan yang sama juga berlaku jika tim II yang menguasai bola, namun dengan arah
sebaliknya.

Pada saat tendangan gawang


Keterangan gambar:
AB = garis diagonal gerak wasit
HG 1 = hakim garis 1
HG 2 = hakim garis 2
K = pemain kedua terakhir tim I
kk = pemain kedua terakhir tim II
W = wasit

Wasit berada di titik tengah garis diagonal yang berada di tengah lapangan, dengan posisi
menghadap ke arah bola dan melihat ke arah hakim garis. Hal ini berlaku untuk
tendangan gawang yang dilakukan tim I ataupun tim II.

Posisi hakim garis 1 dan 2 berbeda, tergantung pada tim yang memperoleh tendangan
gawang. Jika tim I yang melakukan tendangan gawang, maka HG 1 berada pada posisi
sejajar dengan garis daerah gawang tim I, sedangkan HG 2 berada pada posisi sejajar
dengan pemain kedua terakhir dari tim II.

Ketentuan yang sama juga berlaku jika tim II melakukan tendangan gawang. Hanya saja
posisi wasit dan hakim garis sebaliknya.

Pada saat tendangan sudut (corner kick)

Keterangan gambar:
AB = garis diagonal gerak wasit
HG 1 = hakim garis 1
HG 2 = hakim garis 2
kk = pemain kedua terakhir tim II
W = wasit

Jika corner kick dilakukan di daerah tim I, dari sudut kiri lapangan, maka posisi wasit
menyimpang dari arah diagonal, yaitu posisinya di daerah gawang pada garis gawang
(W2).

Hakim garis 1 berada pada posisi yang dekat dengan penendang corner kick atau sejajar
dengan garis gawang.

Hakim garis 2 berada pada posisi sejajar dengan pemain kedua terakhir tim II.

Ketika terjadi counter attack (serangan balik), maka wasit bergerak ke tengah, dengan
mengikuti garis putus-putus. Posisinya selalu menghadap ke arah HG 1 atau HG 2,
tergantung posisi bola.

Hakim garis 1 bergerak mengikuti arah serangan, sejajar dengan pemain kedua terakhir
dari tim I. Hakim garis 2 juga harus selalu sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim
II.

Pada dasarnya posisi dan pergerakan wasit serta hakim garis sama, dari sudut mana pun
dan tim mana pun yang melakukannya.

Pada saat tendangan hukuman (tendangan pinalti)

Keterangan gambar:
HG 1 = hakim garis 1
HG 2 = hakim garis 2
kk = pemain kedua terakhir tim II

Jika tim II yang akan melakukan tendangan pinalti, wasit berada pada posisi dekat
dengan 12 m atau titik pinalti (W1) untuk mengecek letak bola tepat pada titik tersebut.
Selanjutnya, wasit berpindah seperti W2 untuk mengawasi pemain.

Posisi hakim garis 1 di garis gawang dekat daerah pinalti.

Hakim garis 2 berada pada posisi sejajar dengan pemain kedua terakhir tim II.

Ketentuan yang sama berlaku pula jika tendangan pinalti dilakukan oleh pemain dari tim
I.

Anda mungkin juga menyukai