USTEK Masterplan Persampahan Denpasar PDF
USTEK Masterplan Persampahan Denpasar PDF
Bagian
A.1.
1.
DATA PENGALAMAN
PERUSAHAAN
mengantisipasi
perkembangan
pembangunan
yang
ada.
profesionalisme
tinggi
dalam
usaha
peningkatan
kualitas
Data Administrasi
Data data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan
untuk memudah bagi pengguna jasa yang akan mempercayakan kepada
kami untuk melaksanakan pekerjaan. Data Administrasi CV. TRI MATRA
DISAIN adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
: Perseroan Komanditer
Akte Perubahan
NPWP Perusahaan
: No. 01.543.621.5-901.000
Ijin Usaha
Keanggotaan Profesi
: No. A008-2-BL71-000007
Organisasi Perusahaan
Untuk operasional perusahaan CV. TRI MATRA DISAIN dilakukan oleh
beberapa pengurus perusahaan yang memiliki pengalaman manajemen dan
pengalaman teknis yang di koordinir oleh seorang Direktur.
4.
DIREKTUR
DIVISI
DIVISI
PERENCANAAN
PENGAWASAN
TEKNIK
TEKNIK
DIVISI
ADMINISTRASI
PROYEK
Pengalaman Perusahaan.
Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa
konsultansi bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis
yang pernah ditangani sesuai dengan Bidang dan Sub Bidang Layanan
yang dimiliki meliputi Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan seperti
Perencanaan dan Pengawasan Embung, Sistem Irigasi, Sarana dan
Prasarana Penyediaan Air Baku, untuk bidang Teknik Lingkungan seperti
penyusunan AMDAL, UKL & UPL dan Perencanaan Kota dan Wilayah.
bidang
pengembangan
dan
pengamanan
pantai
dan
dibidang
pengamanan
daerah
pantai
yang
dilaksanakan
yaitu
Studi
pernah
Kelayakan
perencanaan
Rehabilitasi
Pantai
dari
Pemerintah
Kabupaten Karangasem.
Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman
dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut :
1. Desain Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air diantaranya :
Survei
Geolistrik
untuk
Pengembangan
Air
Tanah
di
Kabupaten Buleleng.
2. Desain Teknis Sarana Transportasi diantaranya :
Detail
Desain
Ruas
Jalan
dan
Kabupaten
Bulel
Buleleng
Provinsi Bali.
Master
Plan
Pengembangan
Pelabuhan Benoa.
3. Jasa
Survei
Geohidrologi
Topografi,
dan
Geoteknik
diantaranya :
2. Bidang Arsitektur
Untuk Desain Teknik dan Supervisi
Konstruksi
Bidang
Arsitektur,
baik
Instansi
Pemerintah, diantaranya :
Desain Villa The Bale di Jimbaran
Bali.
di
Canggu Bali.
Indotama
LINGKUP LAYANAN
4
LOKASI
5
PERIODE
6
ORANG
BULAN (MM)
7
NILAI KONTRAK
(Rp.)
MITRA KERJA
Kodya Denpasar
15,00
446.363.000,00
Kab. Gianyar
12,00
96.745.000,00
Kampanye Publik
Provinsi Bali
5,00
96.745.000,00
Kab. Bangli
9,50
112.546.000,00
Kab. Karangasem
16,50
213.408.000,00
Provinsi Bali
19,00
335.357.000,00
Kab. Gianyar
30,00
479.165.000,00
Kab. Buleleng
10,00
236.989.000,00
Kab. Karangasem
10,50
184.706.000,00
10
Kab. Klungkung
9,00
184.277.000,00
11
Provinsi Bali
22,00
668.222.000,00
12
Kab. Karangasem
14,00
372.350.000,00
13
Kab. Buleleng
11,00
167.975.000,00
14
Kab. Tabanan
12,00
167.975.000,00
15
Kab. Jembrana
20,50
236.665.000,00
16
Kab. Karangasem
16,00
236.665.000,00
Kota Denpasar
6,00
74.360.000,00
18
Kab. Karangasem
8,50
171.435.000,00
19
Kab. Buleleng
4,50
39.600.000,00
20
Kota Denpasar
7,00
86.410.000,00
21
Kabupaten Badung
3,00
48.999.000,00
22
Kab. Karangasem
12,00
166.863.000,00
23
Kab. Badung
14,00
97.900.000,00
24
9,00
71.967.000,00
25
Kab. Gianyar
13,00
244.483.000,00
10
7,00
34.903.000,00
27
Kab. Karangasem
10,00
97.927.000,00
28
Kab. Karangasem
11,90
291.000.000,00
29
Kab. Karangasem
15,30
341.000.000,00
30
Kab. Tabanan
9,50
74.497.500,00
31
Kab. Buleleng
7,40
87.505.000,00
32
Kab. Karangasem
33
Kawasan Kuta
Kab. Badung
14,00
283.459.000,00
34
Kab. Karangasem
17,50
284.234.000,00
93.893.000,00
11
35
13,00
211.524.000,00
36
Kab. Klungkung
4,00
30.336.000,00
37
Kab. Buleleng
6,50
88.716.000,00
38
Kab. Karangasem
13,20
225.420.000,00
39
5,00
44.660.000,00
40
Kab. Karangasem
5,00
34.806.000,00
41
Kab. Karangasem
3,00
29.914.000,00
Kab. Klungkung
10,00
120.350.000,00
di Kawasan
Bali Utara
4,50
39.395.000,00
42
43
12
45
46
47
3,00
46.420.000,00
3,90
95.865.000,00
5,50
19.900.000,00
Kab. Bangli
13,00
173.283.000,00
48
Kab. Buleleng
49
6,50
93.797.000,00
50
Kab. Buleleng
12,00
172.227.000,00
51
Kab. Buleleng
14,50
174.718.000,00
52
Prov. Bali
(tersebar)
20,00
238.060.000,00
53
Denpasar,
Kab. Tabanan,
Kab. Badung
7,00
86.806.000,00
54
Kab. Karangasem
8,50
93.582.000,00
Kawasan
SARBAGITA
125.050.000,00
13
Kab Gianyar
9,00
47.465.000,00
56
Kab. Bangli
57
Kab. Badung
8,00
46.596.000,00
58
Kab. Klungkung
5,50
89.457.500,00
59
Kota Denpasar
7,00
47.355.000,00
60
9 Kab./Kota
Prov. Bali
9,00
48.190.000,00
61
Kab. Karangasem
4,50
59.321.000,00
62
Kab. Karangasem
6,50
59.411.000,00
63
Kab. Karangasem
8,50
84.714.000,00
91.762.000,00
64
Kab. Karangasem
4,50
75.250.000,00
65
Kab. Buleleng
6,00
93.582.000,00
14
A.3.
lampirkan uraian pengalaman kerja dari CV. Tri Matra Disain untuk pekerjaan
sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir.
15
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
5 NILAI KONTRAK
: Rp668.222.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
: -
ALAMAT
: -
NEGARA ASAL
: -
: - Orang Bulan
: 9 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
1.
Nama Perusahaan
-
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
Team Leader
- Teknik Lingkungan
6,00
- Teknik Lingkungan
4,00
- Teknik Sipil
4,00
- Teknik Sipil
4,00
- Teknik Lingkungan
4,00
- Teknik Lingkungan
4,00
- Teknik Elektro
2,00
Ahli Kelembagaan
- Hukum
2,00
- Teknik Sipil
3,00
JUMLAH
22,00
16
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kab. Buleleng
5 NILAI KONTRAK
: Rp167.975.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
: -
ALAMAT
: -
NEGARA ASAL
: -
: - Orang Bulan
: 5 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1. 2.
3.
dst.
Keahlian
Posisi
Team Leader
- Teknik Kimia
6,00
- Teknik Lingkungan
1,00
- Teknik Sipil
1,00
- Ekonomi Pembangnan
1,00
Ahli Komputer
- Teknik Komputer
2,00
JUMLAH
11,00
17
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kab. Karangasem
5 NILAI KONTRAK
: Rp372.350.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
: -
ALAMAT
: -
NEGARA ASAL
: -
: - Orang Bulan
: 4 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
1.
Nama Perusahaan
-
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
Team Leader
2
3
4
4,00
- Teknik Sipil
4,00
Ahli Kelembagaan
- Hukum
3,00
Ahli Keuangan
- Ekonomi
3,00
JUMLAH
14,00
18
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kab. Denpasar
5 NILAI KONTRAK
: Rp74.360.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
: -
ALAMAT
: -
NEGARA ASAL
: -
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1. 2.
3.
dst.
Posisi
Keahlian
Team Leader
2,00
- Ekonomi Pembangunan
2,00
2,00
JUMLAH
6,00
19
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kab. Karangasem
5 NILAI KONTRAK
: Rp171.435.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
: -
ALAMAT
: -
NEGARA ASAL
: -
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
1.
2.
Nama Perusahaan
-
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Posisi
Keahlian
Team Leader
- Kesehatan Masyarakat
2,50
- Teknik Lingkungan
2,00
JUMLAH
4,00
8,50
20
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten Buleleng
5 NILAI KONTRAK
: Rp39.600.000
6 NO. KONTRAK
: 600/1645/KLH
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 4 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Posisi
Keahlian
Team Leader
2,00
Ahli Kimia
- Ahli Biologi/Kimia
1,00
Ahli Lingkungan
- Teknik Lingkungan
1,50
Jumlah
4,50
21
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten Badung
5 NILAI KONTRAK
: Rp97.900.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
Ketua Tim
- Teknik Lingkungan
5,00
Ahli Lingkungan
- Teknik Lingkungan
4,00
Ahli Biologi
- Ahli Biologi
2,50
Ahli Kimia
- Ahli Kimia
2,50
Jumlah
14,00
22
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
5 NILAI KONTRAK
: Rp71.967.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
1
2
3
Posisi
Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan)
Ahli Ilmu Lingkungan
Ahli Kelembagaan
Keahlian
1
2
ASISTEN AHLI
Ass. Ahli Lingkungan
Ass. Ahli Kelembagaan
9,00
2,50
2,50
23
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten Tabanan
5 NILAI KONTRAK
: Rp74.497.500
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 6 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
1
2
3
4
5
6
Keahlian
Posisi
Ketua Tim
Ahli Lingkungan
Ahli Hidrologi
Ahli Biologi
Ahli Sosial budaya
Kedokteran
Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
Teknik Sipil / Pengairan
Teknik Lingkungan
Ahli Sosial & Budaya
Kedokteran
Jumlah
9,51
24
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten B uleleng
5 NILAI KONTRAK
: Rp87.505.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 4 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
Team Leader
2
3
4
3,0
Ahli Kimia
- Ahli Biologi/Kimia
2,0
1,2
Ahli Lingkungan
- Teknik Lingkungan
1,2
Jumlah
7,4
25
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
5 NILAI KONTRAK
: Rp283.459.000
6 NO. KONTRAK
: Ku.08.08/PPLP. M-TMD/08.09
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 6 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
2
3
4
5
6
3,00
3,00
- Teknik Geodesi
2,00
- Teknik Sipil
2,00
- Teknik Sipil
2,00
- Teknik Sipil
2,00
Jumlah
14,00
ASSISTEN AHLI
4x2
3,00
1,00
1,00
1,00
26
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK
Perencanaan dan Program
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten Karangasem
5 NILAI KONTRAK
: Rp284.234.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 5 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
Team Leader
2
3
- Teknik Sipil/Pengairan/Lingkungan
5,0
- Teknik Sipil/Pengairan
3,0
Ahli Lingkungan
- Teknik Lingkungan
4,5
3,0
Ahli Kimia
- Ahli Biologi/Kimia
2,0
Jumlah
17,5
27
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kabupaten Bangli
5 NILAI KONTRAK
: Rp95.865.000
6 NO. KONTRAK
: KU.08,08/PPLP.M-TMD/10.09
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
1
2
3
Posisi
Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan)
Ahli Ilmu Lingkungan
Ahli Kelembagaan
Keahlian
3,90
28
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kawasan SARBAGITA
5 NILAI KONTRAK
: Rp46.420.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 2 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Posisi
ASSITEN AHLI
Ass. Ahli Akuntansi
Keahlian
- Ekonomi Akuntansi
Jumlah
- Ekonomi Akuntansi
3,00
3,00
29
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: SARBAGITA
5 NILAI KONTRAK
: Rp47.355.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 4 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
- Teknik Sipil
1,00
- Teknik Sipil/Pengairan
1,00
Ahli Sosial
- Teknik Kelembagaan
1,00
Ahli Sungai
- Teknik Sipil/Pengairan
1,00
Jumlah
4,00
ASSITEN AHLI
1
- Teknik M&E
1,00
2
3
- Teknik Kesehatan
0,75
- Teknik Kesehatan
0,75
30
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Provinsi Bali
5 NILAI KONTRAK
: Rp48.190.000
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 3 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
- Teknik Lingkungan
3,0
- Ahli Hukum
3,0
- Ahli Ekonomi
3,0
Jumlah
9,00
31
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA
2. NAMA PEKERJAAN
4 LOKASI PROYEK
: Kawasan Kuta
5 NILAI KONTRAK
: Rp93.797.000,00
6 NO. KONTRAK
7 WAKTU PELAKSANAAN
ALAMAT
NEGARA ASAL
: - Orang Bulan
: 4 Orang Bulan
Jumlah Tenaga Ahli
No.
Nama Perusahaan
1.
2.
3.
dst.
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :
No.
Keahlian
Posisi
- Teknik Lingkungan
2,0
1,5
Ahli Sungai
1,5
- Teknik Sipil
1,5
1
2
ASSISTEN AHLI
Ass. Ahli Drainase Perkotaan
Ass. Ahli Sungai
Jumlah
- Teknik Sipil / Pengairan
- Teknik Sipil / Pengairan
6,50
1,0
1,0
32
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Bagian
PENDEKATAN DAN
METODELOGI
B.1.
1.
Umum
Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja
2.1.
Tanggapan Umum
Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
untu pekerjaan
mendapatkan
hasil
yang
optimal
diperlukan
kejelasan
kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara
33
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kedua belah pihak dalam hal ini pihak BAPPEDA Kota Denpasar dan Konsultan,
sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang menyebabkan
hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.
Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau
pertimbangan bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan
Kerangka Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap
Kerangka Acuan Kerja.
TANGGAPAN KHUSUS
1.
kerangka
acuan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
secara
Tanggapan
Terhadap
Kegiatan
Yang
Dilaksanakan
dan
Cara
akan
Pelaksanaan Kegiatan
3.
4.
5.
6.
7.
mencukupi
untuk
menyelesaikan
pekerjaan
Penyusunan
36
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
B.2.
1.
Umum
1.2.
Uraian Pendahuluan
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negative karena
dalam
penanganannya,
baik
untuk
membuang
atau
membersihkannya
dan
perencanaan,
mekanisme
operasional,
pengelolaan
evaluasi
persampahan
dan
sehingga
pengendalian
kegiatan
pengelolaan
biaya operasional yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk
pembuangan. Sebagai akibat biaya operasional yang tinggi, kebanyakan kota
kota di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 60% dari
seluruh produksi sampahnya. Dari 60% ini, sebagian besar ditangani dan
dibuang dengan cara yang tidak saniter, boros dan mencemari. Untuk
mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam penanganan
sampah di kota, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak
Untuk meningkatkan kondisi pengelolaan persampahan secara keseluruhan
diperlukan suatu perencanaan yang memadai dalam bentuk masterplan
persampahan. Masterplan persampahan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan
bagi
para
pelaku
pembangunan
bidang
persampahan
dalam
2. Menciptakan
system
pengelolaan
sampah
terpadau
dan
berkelanjutan.
3. Menyusun payung hukum pengelolaan persampahan.
1.4.
Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1. Terwujudnya sistem pengelolaan persampahan yang terpadu dan
berkelanjutan.
2. Terwujudnya pelayanan maksimal dalam penanganan persampahan.
3. Terbentuknya payung hukum pengelolaan persampahan.
38
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1.5.
Lokasi Kegiatan
Lokasi pelaksanaan pekerjaan ini mencakup seluruh wilayah administrasi
Kota Denpasar seluas 12.778 Ha.
1.6.
Lingkup Pekerjaan
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, ruang lingkup pekerjaan yang
harus dilakukan metiputi:
1. Persiapan
- Melakukan studi literatur atau review studi yang relevan di Kota
Denpasar
- Membuat program kerja kegiatan secara keseluruhan
- Menetapkan metode survey
- Menyusun kuesioner untuk menjaring data
- Menyusun jadual kerja dan kegiatan persiapan lain yang
dibutuhkan
2. Pengumpulan Data
-
Data Primer
Melakukan survey lapangan tentang kondisi eksisting pengelolaan
sampah berkaitan dengan daerah pelayanan, timbulan sampah,
komposisi
dan
karakteristik
sampah,
kondisi
pewadahan,
Data Sekunder
Melakukan
survey
ke
instansi
terkait
mengenai
kondisi
39
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
guna
lahan)
baik
untuk
kotaDenpasar
maupun
kota-kota
Pengkajian
tata
ruang
kota
yang
mempengaruhi
sistem
kebersihan
-
5. Analisis
Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
meningkatkan pola pelayanan persampahan. Metode analisis dapat
dilakukan secara deskriptif, SWOT maupun metode lain
6. Penyusunan Perencanaan sampai tahun 2022
Perencanaan teknis dan manajemen persampahan meliputi:
-
pewadahan,
pegumpulan,
pemindahan,
kurun
waktu
perencanaan,
biaya
operasi
dan
Pengembangan
aspek
pengaturan
(penyempumaan
perda
40
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
pilot
project
penanganan
sampah
berbasis
Sebelah
belah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebalah Timur
No
1
Kecamatan
Luas Wilayah
(Km2)
2
3
Denpasar
49.99
1 Selatan
22.31
2 Denpasar Timur
24.06
3 Denpasar Barat
31.42
4 Denpasar Utara
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
Luas Wilayah
(Km2)
31.42
24.06
49.99
22.31
Denpasar
Selatan
Denpasar
Timur
Denpasar Barat
Denpasar
Utara
1. Topografi
Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00-75
00 75 meter dari permukaan laut.
Dengan
ngan rincian pada Kecamatan Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00-12
00
meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Timur terletak pada ketinggian 0000
75 meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Barat terletak pada ketinggian
41
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
00-75 meter dari permukaan laut dan Kecamatan Denpasar Barat terletak pada
ketinggian 00-75 meter dari permukaan laut.
2. Curah Hujan
Selama tahun 2009 curah Hujan yang terjadi berdasarkan pemantauan Balai
Metereologi dan Geofisika Balai Besar Wilayah III Denpasar berada pada keadaan
rata-rata. Curah Hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari.
Tabel B.2. Angka Perbandingan Keadaan Curah Hujan Dengan Angka Normal Setiap
Bulan di Kota Denpasar (mm) 2009
No.
Bulan
Realisasi
430,5
1
Januari
393,7
2
Februari
261,5
3
Maret
20,3
4
April
63,3
5
Mei
2,9
6
Juni
9,3
7
Juli
0
8
Agustus
83,3
9
September
5,3
10
Oktober
259,3
11
Nopember
246,8
12
Desember
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
Curah Hujan
Normal
Perbedaan
360
70,5
300
93,7
252
9,5
152
131,7
87
23,7
22
19,1
16
6,7
9
9
28
-55,3
100
94,7
224
35,3
297
50,2
Persentase
19,5
31,2
3,7
86,6
26,4
86,8
42
100
197,5
94,7
15,8
16,9
3. Kependudukan
3.1. Penduduk
Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk 2000, pencerminan penduduk kota
Denpasar pada tahun 2009 berjumlah 649.762 jiwa yang terdiri dari penduduk
laki-laki 329.718 jiwa (50,74%) dan penduduk perempuan 320.044 jiwa
(49,26%). Jumlah penduduk tahun 2009 ini naik 3,32 % dibanding tahun 2008
yaitu sebesar 628.909 jiwa. Dari 4 kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk terbanyak adalah kecamatan Denpasar Barat (7.778 jiwa/Km2),
kemudian Kecamatan Denpasar Timur (5.447 jiwa/Km2), kecamatan Denpasar
Utara (4.914 jiwa/Km2), dan Kecamatan Denpasar Selatan (3.727 jiwa/Km2). Sex
42
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
ratio tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Denpasar Barat sebesar 104. Denpasar
Utara memiliki sex ratio sebesar 103, dan Denpasar Selatan 102.
No
1
2
1 Denpasar Selatan
2 Denpasar Timur
3 Denpasar Barat
4 Denpasar Utara
Jumlah Total
Luas Wilayah
(Km2)
3
49.99
22.31
24.06
31.42
2009
127.78
2008
127.78
2007
127.78
2006
127.78
2005
127.78
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
Penduduk
Laki
Perempuan
4
5
94155
92175
62136
60637
95709
91983
77718
75249
329718
319037
308664
295183
292087
320044
309872
299931
288417
282868
Jumlah/Total
6
186330
122773
187692
152967
649762
628909
608595
583600
574955
3.2. Ketenagakerjaan
Struktur tenaga kerja di Kota Denpasar pada tahun 2009 masih sama dengan
tahun 2008 dimana tenaga kerja masih terkonsentrasi pada tiga sektor. Sektro
perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi penyerapan tenaga kerja
di Denpasar dan mencapai 41,66 persen. Distribusi tersebut mengalami
peningkatan dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar 39,16 %. Selain PHR,
sektor yang menyerap tenaga kerja cukup tinggi adalah sekotr jasa-jasa (27,28%)
dan Industri (11,29%). Di Denpasar pertanian hanya mampu meyerap tenaga
kerja sebesar 1,92% tenaga kerja. Jumlah ini kian menurun dibanding tahun
2008 (2,57%).
3.3. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan menjadi prioritas dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Pada bidang pendidikan dapat kita lihat
jumlah sekolah, guru dan murid Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kota Denpasar pada Tabel di
bawah.
43
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
3.4. Agama
Ketersediaan tempat peribadatan / bangunan suci seperti Pura, Mesjid, Gereja
dan Wihara merupakan hal penting dalam pembangunan keagamaan/ spritual
masyarakat. Kota Denpasar dengan pemeluk Agama Hindu 428.676 orang, Islam
143.399 orang, Protestan 30,017, Katholik 14.050 orang serta pemeluk agama
Budha 12.649 orang . Ketersediaan prasaranaa peribadatan terdiri dari Pura
Kahyangan Tiga 105 buah serta 3 buah Pura Sad Kahyangan, Mesjid dan Langgar
39 buah, serta 8 bangunan wihara.
Tabel B.5 . Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Kota Denpasar
Kecamatan
No
1
3
118173
90812
112249
113145
Islam
Katolik
Protestan
Budha
Jumlah
4
37387
29232
55093
35093
5
3940
5100
3026
2009
6
6987
3168
5761
3948
7
2951
1734
3257
2161
8
169438
130046
179386
156356
2009
434379
156805
2008
428676
143399
2007
422972
141528
2006
405600
135716
2005
319979
131846
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
14075
14050
14453
13895
13940
19864
30017
19864
19048
26677
10103
12649
9465
9076
12182
635226
628791
608282
583335
504624
1
2
3
4
2
Denpasar Selatan
Denpasar Timur
Denpasar Barat
Denpasar Utara
Jumlah Total
Hindu
4. Kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum (RSU) baik pemerintah
maupun swasta, puskesmas, dan klinik merupakan upaya pelayanan kesehatan
bagi bagi masyarakat. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan sarana kesehatan
44
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
dari 106 pada tahun 2008 menjadi 109. Dari jumah tersebut 61,47%
penyelenggaranya dari pihak swasta. Selain RSU, pelayanan kesehatan juga
dilaksanakan di puskesmas utama dan puskesmas pembantu.
Tabel B.6. Sepuluh Kasus Penyakit Terbanyak di Kota Denpasar
No.
Diagnosa Penyakit
1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan atas
2 Penyakit lain pada pernafasaan atas
3 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
4 Penyakit kulit alergi
5 Penyakit kulit infeksi
6 penyakit tekanan darah tinggi
7 Penyakit sistem otot dan jaringan ikat
8 Penyakit rongga mulut
9 Penyakit tonsilitis
10 Diare (termasuk tersangka kolera)
Sumber : Denpasar Dalam Angka, 2010
Banyaknya
Kasus
75854
36900
29696
19501
16980
15886
12031
11185
8846
8815
No
uraian
Sampah perumahan
- Volume Sampah
- Persentase
Sampah Non Perumahan
1. Toko
2. Kantor
Volime
(m3/hari)
Volem Timbulan
Sampah (m3/hari)
Organik
Anorganik
1863,1
46,33
2157,97
53,67
45,05
24,66
39,95
112,34
4021,07
85
137
45
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
3. Sekolah
4. Jalan/Taman
5.
Hotel/Restoran/R.Makan
6. Fasilitas Umum
- Volume Sampah
- Persentase
Total Volume Sampah
Persentase Total
Hasil penelitian, 2010
165
63
69,3
45,36
95,07
17,64
140
81,2
58,8
92
682
44,16
309,73
48,5
2172,83
47,41
47,84
372,27
51,5
2530,24
52,59
4703,07
Dari uraian diatas dapat dilihat volume sampah kota denpasar mencapai angka
4703,07 m3 per harinya. Dilihat dari sampah organik dan anorganiknya terjadi
pergesaran, dimana pada masa sekarang ini jumlah sampah organik semaikn
sedikit dan terjadi peningkatan pada sampah anorganik. Hal ini kemungkinan
terjadi akibat adanya penggunaan sampah plastik dan kertas yang semakin
banyak di kalangan masyarakat.
Tabel. B.8. Komposisi Sampah Kota Denpasar
% terhadap Volume
No
A
B
uraian
Sampah perumahan
Sampah Non Perumahan
1. Toko
2. Kantor
3. Sekolah
4. Jalan/Taman
5. Hotel/Restoran/R.Makan
6. Fasilitas Umum
Total Sampah Non Perumahan
b. Sistem Pewadahan
Non Organik
kertas
lainya
15
5,33
Organik
46,33
Plastik
33,33
53
18
42
72
58
48
28
24
23
15
17
25
16
51
31
10
21
19
3
7
4
3
4
8
47
82
58
28
42
52
48,5
22
24,67
4,83
51,5
total
53,67
Jadwal
Shift I : 06.00-11.00
shift II : 12.00-17.00
Pengumpulan sampah
Shift I : 06.00-11.00
shift II : 12.00-17.00
shift I : 05.30-10.00
Shift II : 10.00-12.00
Shift III : 13.00-15.30
Shift IV : 15.30selesai
Tugas
Menyapu bdan jalan dan
telanjakan rumah tangga
yang dilayani
Mengatur, menjaga, dan
mengawasi pembuangan
sampah dilokasi kontainer
dan transferdepo
Menaikan dan mengangkut
sampah rumah tangga di
sepanjang jalan yang
dilayani
c. Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah adalah aktivitas penanganan yang tidak hanya
mengumpulkan sampah dari wadah individu atau dari wadah komunal
(bersama) melainkan mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan
pengangkutan langsung maupun tidak langsung. Tahap pengumpulan tentunya
sangat terkait dengan kondisi BIN/kontainer/depo/TPS yang tersebar di seluruh
Kawasan Kota Denpasar.
-
Kondisi BIN/bak sampah yang ada lapangan sebagian besar (70%) rusak.
Kodisi depo di Denpasar relative baik kecuali depo di Jl. Cok Agung Tresna
dan sidakarya diratakan (tidak ada bangunan) karena diganti dengan
kontainer
Adapun masalah / kendala di depo selama ini adalah perilaku tidak disiplin
masyarakat terhadap jadwal pembuangan menggunakan mobil (roda 4 atau
47
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Alat Pewadahan
VOL
KAPASITAS
NILAI
Rp 1.659.756.250
KONDISI ALAT
(unit)
1
1885
70 Ltr
Bin/Tong Sampah 1 m3
270
1m
Bin/Tong Sampah 1 m3
beroda
40
Rp 651.592.050
1m
Rp 139.700.000
50
40 Ltr
Rp
25.300.000
Bin/Tong Sampah
pemilah
20
1m
Rp
69.850.000
17
Container
52
Gerobak Sampah
635
Motor Sampah
Rp 771.902.000
Sebagian besar
Rusak 70%) rusak
Sebagian besar
Rusak 70%) rusak
Sebagian besar
Rusak 70%) rusak
Sebagian besar
Rusak 70%) rusak
Sebagian besar
Rusak 70%) rusak
Rp 1.894.010.250
48
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
d. Pengangkutan Sampah
Pemindahan sampah adalah kegiatan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat
pengangkutan untuk dibawa ketempat pembuangan akhir. Pengangkutan
sampah tentunya berhubungan dengan waktu pengangkutan serta kepadatan
lalu lintas yang dilalui oleh truck pengangkut tersebut setelah dilakukan
pengamatan langsung dilapangan maka diperoleh jalur-jalur yang mengalami
rute angkut yang paling padat adalah JL. Gunung Agung, Jl. Imam Bonjol, Jl.
Nangka, Jl.Setia Budi, Jl. Yudistira, Jl. Arjuna, Jl. Sumatera, Jl. Ratna, Jl. Hayam
Wuruk dan Jl. Diponegoro.
49
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Jenis pengangkutan sampah di Kota Denpasar yaitu Dump truck, Arm Roll Truk,
Truk biasa, Kijang station dan Kijang Pick UP. Jumlah Sarana pengangkutan di
Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
ALAT PENGANGKUTAN
Unit
Merek
Tahun Produksi
Toyota
1998 - 2010
Dump Truck
60
12
Truck Biasa
Daihatsu, Hino,
Isuzu, dan
Mitsubsihi
Isuzu dan Toyota
Kijang Station
Kijang Pick UP
KONDISI
PRASARANA
Baik
Baik
1997 - 2003
1981 - 2005
Baik
Toyota
1985 - 1998
Baik
Toyota
1992 - 2005
Baik
e. Pengolahan Sampah 3R
Pengolahan sampah dengan metode 3R juga telah dilaksanakan oleh DKP Kota
Denpasar, dimana kegiatan pengolahan sampah 3R bertujuan untuk mengurangi
volume sampah organik dan non organik yang masuk ke TPA Sarbagita, sehingga
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume
sampah yang masuk ke TPA sehingga umur layanan TPA dapat berfungsi lebih
lama. Pengolahan sampah 3R di Kota Denpasar di beberapa lokasi yaitu sebagai
berikut :
1. Pengolahan sampah 3R di Banjar Gelogor Carik, Desa Pemogan dengan
kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah
menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit mesin pencacah
50
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit ayakan, 3 unit permentasi
dari bambu dan 1 unit truk kap 4 m3. Sampah yang diolah setiap harinya rata
rata 12 m3 yang terdiri dari sampah lapak 0,6 m3/hr, Sampah organik 7,2
m3/hr, sampah organik kompos 2,4 m3/hr dan residu ke TPA 1,8 m3/hr.
2. Pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar
Selatan dengan kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan
pengolahan sampah menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit
mesin pencacah organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit Kontainer
dan 6 unit gerobak sampah serta bangunan pelengkap untuk proses
pemilahan sampah dan pengomposan.
= 1045 m2
Lantai 1
= 52 m2
Lantai 2
= 53 m2
Gudang Kompos
= 9 m2
Gudang Granular
= 9 m2
51
= 13,5 m2
f.
Gerobak Sampah
: 1 Unit
Mesin pencacah
: 1 Unit
Mesin Pengayak
: 1 Unit
Mesin Granular
: 1 Unit
Pompa air
: 1 Unit
Timbangan
: 1 Unit
52
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
53
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
54
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
yang
memungkinkan
pengembangan
TPA
untuk
kawasan
SARBAGITA.
nafas oleh sampah yang meluber. Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali
menyusun DED untuk merivitalisasi TPA Sarbagita karena untuk mencari lokasi
lain di daerah Sarbagita sudah tidak memungkinkan mengingat sangat mahalnya
lahan di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali juga melaksanakan fisik revitalisasi
TPA Sarbagita tahap I dengan substansi pekerjaan utama adalah melokalisir dan
mengarahkan leachate agar tidak lagi mencemari rawa dengan habitatnya dan
membatasi TPA agar tidak makin meluas dengan mengorbankan lahan
kehutanan. Pekerjaan yang dilaksanakan tahun 2009 berupa, pemasangan
lapisan Proteksi disepanjang garis perbatasan rawa dengan TPA yang
terpasang sepanjang 800 m, 1 (satu) buah IPL, pipa penangkap air tanah,
Pekerjaan Caping dan cover soil serta pekerjaan landscape. Lapisan proteksi
berguna untuk memproteksi leachate agar tidak masuk ke rawa dan selanjutnya
dengan pipa penangkap air tanah leachate yang terlokalisir lapiosan preksi
diarahkan ke IPL. Di IPL leachate mengalami tahapan2 seperti yang diharapkan
sehingga nantinya sebagai hasil akhir untuk dilepas ke rawa sudah tidak
membahayakan bagi lingkungan. Perkerjaan Capping dilakukan untuk menutup
area yang sudah tidak dipakai lagi untuk menimbun sampah sehingga tidak
menghasilkan leachate lagi.
Pada tahun 2010 Satker Pengembangan PLP Bali merivitalisasi tahap II TPA
sarbagita dengan skup pekerjaan antara lain melanjutkan lapisan protekse
sepanjang 600 m, pekerjaan jalan operasional yang sekaligus sebagai pembatas
rawa dan TPA, IPL, Pipa penangkap air tanah, Pekerjaan sumur pantau,
pekerjaan tanggul yang bertujuan mencegah sampah tidak lagi sampai meluber
ke rawa dan pekerjaan landscape.
Permasalahan
Permasalahan yang ada saat ini adalah sistem pengoperasian yang masih open
dumping dan belum beroperasinya IPST secara maksimal. Sehingga dengan
volume sampah tiap hari yang demikian besar akan menimbulkan masalah besar
nantinya mengingat saat inipun keadaanya sudah over load. Sehingga perlu
diupayakan revitalisasi lanjutan yang, mampu untuk mengantisipasi masalah
saat ini. Dengan sarana yang sudah terbangun melalui revitalisasi tahap I dan II
sudah sangat mendukung untuk pengoperasian TPA Sarbagita menjadi sanitary
56
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
landfill yang akan sangat banyak mengirit lahan. Saat ini yang sangat diperlukan
pembangunan Cell sampah yang dapat menampung sampah harian yang akan
datang.
Identifikasi permasalahan dengan beroperasinya TPA Regional Sarbagita adalah
sebagai berikut :
- Pencemaran air laut dari TPA berupa leachete dari timbulan sampah sudah
sampai ke laut, dapat dilihat secara visual pada permukaan air laut di kawasan
TPA berwarna hitam.
- Pencemaran tanah dapat dilihat secara visual terdapat banyaknya genangan
lindi dan kondisi TPA yang masih mempergunakan sistim open-dumping dimana
sampah hanya dihamparkan saja sehingga juga menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.
- Lokasi TPA merupakan daerah kawasan rawa dan dekat hutan bakau sehingga
rawan akan pencemaran laut.
- Proses komposting pada TPA belum berfungsi.
- Belum beroperasi secara maksimalnya IPST sehingga timbulan sampah masuk
langsung ke TPA.
- Luas lahan keseluruhan kawasan TPA yang tersedia 38 Ha, dimana untuk
kawasan IPST 10 Ha, sedangkan 28 Ha untuk TPA. Sedangkan dari hasil proyeksi
timbulan sampah untuk Kawasan SARBAGITA sampai dengan Tahun 2030
didapat timbulan sampah total yang masuk 6.340,4 m/hari dimana timbulan
sebesar 3.200 m/hari dimanfaatkan IPST , dan sisanya sebesar 3104,4 m/hari
harus masuk TPA. Tetapi hingga saat ini diketahui kapasitas TPA eksisting
sebesar 6.061 m/hari (95,59 % dari kapasitas total), jadi ada timbulan sampah
yang tidak dapat ditampung sebesar 279,4 m/hari. Sehingga TPA Sarbagita
perlu dilakukan direvitalisasikan sehingga keberadaan sampah yang tidak
terkelola saat ini akan dicarikan jalan keluar penanganannya.
- Sedang permasalahan yang juga terkait dengan TPA adalah sarana dan
prasarana persampahan yang ada saat ini dirasakan masih jauh dari ideal dan
begitu pula dengan sistem pengelolaan persampahan yang diterapkan masingmasing daerah/kota saat ini masih menemui banyak kendala.
Salah satunya adalah penyediaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di
Kota Denpasar, yang mana TPA eksisting sangat tidak memenuhi syarat dari segi
57
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1.7.2. Inovasi
1.
Pengertian Sampah
Beberapa pengertian sampah antara lain sebagai berikut :
Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan
dari
aktivitas manusia
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
tidak
membahayakan
lingkungan
dan
melindungi
investasi
air
dapat
mengganggu
keseimbangan
ekosistem
dan
tangga.
Sampah komersial, merupakan sampah yang berasal dari perkantoran,
Berdasarkan sumbernya:
Tabung bertekanan/gas.
Puing bangunan.
61
Sampah radioaktif.
5.
Timbulan Sampah
Timbulan sampah dalam SNI 19-3964-1995 adalah banyaknya sampah yang
diambil dari lokasi terpilih, untuk diukur volumenya dan ditimbang beratnya
dan
diukur
komposisinya.
Besaran
timbulan
sampah
berdasarkan
Satuan
Volume
Berat
(l/orang.hari)
(Kg/orang.hari)
Rumah permanen
Per orang/hari
2,25 2,50
0,350 0,400
Per orang/hari
2,00 2,25
0,300 0,350
Kantor
Per pegawai/hari
1,75 2,00
0,025 0,100
62
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Toko/ruko
Per pegawai/hari
2,50 3,00
0,150 - 0,350
Sekolah
Per murid/hari
0,10 0,15
0,010 0,020
Per meter/hari
0,10 0,15
0,020 0,100
0,10 0,15
0,010 0,050
Jalan local
0,05 0,10
0,005 0,025
Pasar
0,20 0,60
0,100 0,300
10
Per orang/hari
1,75 2,00
0,250 0,300
Klasifikasi Kota
Volume (l/orang/.hari)
Berat (kg/orang.hari)
Kota Sedang
2,75 3,25
0,70 0,80
Kota Kecil
2,50 2,75
0,625 0,70
Komposisi Sampah.
Komponen komposisi sampah dalam SNI 19-3964-1995 adalah komponen
fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil,
karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah,
pasir, batu, keramik).
Pengelompokan sampah yang sering dilakukan adalah berdasarkan
komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari
kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain.
Dalam Damanhuri dan Padmi (2004) menggambarkan tipikal komposisi
sampah pemukiman atau sampah domestik dikota negara maju, yaitu dapat
dilihat pada Tabel B.13.
63
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
% Berat
% Volume
32,98
62,61
0,38
0,15
6,84
9,06
6,36
5,1
Gelas
16,06
5,31
Logam
10,74
9,12
0,26
0,07
Sampah organik
26,38
8,58
Dengan
mengetahui
komposisi
sampah
dapat
ditentukan
cara
pengolahan yang tepat dan yang paling efisien sehingga dapat diterapkan
proses pengolahannya. Tipikal komposisi sampah didasarkan atas tingkat
pendapatan digambarkan pada Tabel 2.4.
Tabel B.14 Tipikal Komposisi Sampah Pemukiman (% berat basah)
Komposisi
Pemukiman
Pemukiman
Pemukiman
Low Incom
Midle Incom
High Incom
Kertas
1-10
15-40
15-40
Kaca, keramik
1-10
1-10
4-10
Logam
1-5
1-5
3-13
Plastik
1-5
2-6
2-10
Kulit, karet
1-5
Kayu
1-5
Tekstil
1-5
2-10
2-10
Sisa makanan
40-85
20-65
20-50
Lain-lain
1-40
1-30
1-20
7.
Karakteristik Sampah.
Karakteristik sampah menurut (Tchobanoqlous, Theisen dan Vigil, 1993,
dalam Hardianto, 2008) yaitu:
1. Karakteristik fisik
Karakteristik fisik sampah meliputi hal-hal di bawah ini:
a. Berat spesifik sampah
Dinyatakan sebagai berat per unit (kg/m3). Dalam pengukuran berat
spesifik sampah, harus disebutkan dimana dan dalam kondisi
bagaimana sampah diambil sebagai sampling untuk menghitung berat
65
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
No
Komponen Sampah
Rentang
Tipikal
130,53 - 480,57
290,72
2 Kertas
41,53 -130,53
89,00
3 Karton
41,53 - 80,10
50,43
4 Plastik
41,53 - 130,53
65,26
5 Kain
41,53 - 100,86
65,26
6 Karet
100,86 - 201,72
130,53
7 Kulit
100,86 - 261,05
160,19
8 Sampah taman
59,33 - 225,45
100,86
9 Kayu
130,53 - 320,38
237,32
10 Gelas
160,19 - 480,57
195,79
11 Kaleng
50,43 - 160,19
89,00
12 Aluminium
65,26 - 240,29
160,19
13 Logam lain
130,53 - 1151,00
320,38
14 Debu/kerikil (lain-lain)
320,38 - 999,71
480,57
1 Sisa makanan
66
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
b. Kelembaban
Kelembaban sampah dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu
dengan metode berat basah dan berat kering. Rumus kelembaban
dari berat basah adalah:
wd
M =
x100
w
Dimana
M = Kelembaban (%)
W = Berat sampah basah (kg)
D = Berat sampah setelah dikeringkan pada suhu 0C (kg).
c. Ukuran partikel
Sangat penting untuk pengolahan akhir sampah, terutama pada tahap
mekanis untuk mengetahui ukuran penyaringan dan pemisahan
mekanik.
d. Field Capacity
Adalah jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah, dan dapat
keluar dari sampah akibat daya grafitasi. Field Capacity sangat
penting untuk mengetahui komponen lindi dalan landfill. Field
Capacity
bervariasi
tergantung
dari
perbedaan
tekanan
dan
68
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
8.
sampah
adalah
membawa
sampah
dari
lokasi
dalam
incinerator,
pengomposan,
pemadatan,
69
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Timbulan sampah
Pewadahan/pemilahan
Pengumpulan
Pemindahan dan
pengangkutan
pengolahan
Pembuangan akhir
sampah
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pewadahan Sampah.
Menurut Damanhuri pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah
sementara di sumbernya baik individual maupun komunal. Wadah sampah
individual umumnya ditempatkan di muka rumah atau bangunan lainnya.
Sedangkan wadah sampah komunal ditempatkan di tempat terbuka yang
70
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
mudah
diakses.
Sampah
diwadahi
sehingga
memudahkan
dalam
dapat diatasi.
Tabel B.15.
Contoh wadah dan Penggunaannya
No
Wadah
Kapasitas
Pelayanan
Umur Wadah
Keterangan
Kantong Plastik
10-40 L
1 KK
2-3 hari
Individual
Tong
40 L
1 KK
2-3 tahun
Individual
Tong
120 L
2-3 KK
2-3 tahun
Toko
Tong
140 L
4-6 KK
2-3 tahun
Toko
Tong
30-40 L
Pejalan Kaki,
2-3 tahun
Taman
6
Kontainer
1000 L
80 KK
2-3 tahun
Komunal
Kontainer
500 L
40 KK
2-3 tahun
Komunal
72
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
sisa
Tabel B.16.
Karakteristik wadah Sampah
Pola
No
Pewadahan
Individual
Komunal
Karakteristik
1.
Bentuk/jenis
Kotak,silinder,kontainer,bin(tong),se
mua bertutup dan kantong
2.
Sifat
Logam,plastik,fiberglass,kayu,bamb
3.
Bahan
u,rotan,
Kotak,silinder,container,bin
(tong) semua bertutup
Logam,plastik,fiberglass,kayu
,bambu, rotan
73
Kertas
Pemukiman dan pasar = 1004.
Volume
1000 ltr
ltr
5.
Instansi pengelola
Pengadaan
Pribadi,Instansi pengelolan
SNI
19-2454-2002,
berdasarkan :
1) Jumlah penghuni tiap rumah.
2) Timbulan sampah.
3) Frekuensi pengambilan sampah.
4) Cara pemindahan sampah.
5) Sistem Pelayanan (individual atau komunal).
9.6. Pengadaan Wadah Sampah
Menurut SNI 19-2454-2002, pengadaan wadah sampah untuk:
1) Wadah untuk sampah individual oleh pribadi atau instansi atau
pengelola.
2) Wadah sampah komunal oleh instansi pengelola.
74
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Tabel B.17.
Jenis pewadahan dan sumber sampahnya
Sumber Sampah
Jenis Pewadahan
- Kantong plastik/kertas, volume sesuai yang
tersedia di pasaran.
- Bak sampah permanen, ukuran bervariasi,
biasanya dari pasangan bata.
- Bin plastik/tong, volume 40-60 L, dengan tutup,
Daerah perumahan
Pasar
Pertokoan
Perkantoran/Hotel
factor
adalah
prosentase
sampah
yang
masih
dapat
yang telah dipilah pemulung dengan sampah yang belum dipilah oleh
pemulung.
Recovery Factor, %
cd
x100
c
Komponen
Sisa Makanan
80
Plastik
50
Logam
90
Kertas
50
Gelas
65
Kain
Kayu
Karet
Lain-lain
76
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Pengambilan Sampel
Siapkan peralatan.
2.
3.
4.
5.
Menyiapkan peralatan.
1. Alat pengambil contoh timbulan dan komposisi berupa kantong
plastik dengan volume 40 L.
2. Alat pengukur volume contoh timbulan dan komposisi berupa kotak
berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm, yang dilengkapi dengan skala
tinggi.
3. Alat pengukur volume timbulan dan komposisi sampah berupa bak
berukuran 1m x 0,5 x 1m untuk sampah yang berskala besar yang
dilengkapi dengan skala tinggi.
4. Perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung
tangan.
78
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
S = Cd PS
S
= 5 (jiwa)
PS
= populasi (jiwa)
Cd
= koefisien perumahan
berat
minimal
yaitu
kwintal
100
kg/hari
Frekwensi.
Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan frekwensi sebagai berikut:
Frekwensi
sekali.
Metode pengukuran dan perhitungan.
79
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
2.
Uraian Pendekatan
antar instansi yang dibutuhkan. Pendekatan teknis adalah kajian terhadap kriteria
atau metode perhitungan yang akan digunakan.
Sedangkan pendekatan pelaksanaan pekerjaan merupakan metode pelaksanaan
pekerjaan mulai tahap persiapan sampai penyelesaian akhir. Pada prinsipnya
penyusunan metodologi ini mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja, Rapat
Penjelasan
Teknis
serta
kemampuan
dan
pengalaman
konsultan
dalam
2.4.
mencukupi
untuk
memenuhi
standard
pelayanan
yang
diperlukan.
3. Ketersediaan lahan untuk TPA sampah yang memenuhi persyaratan
(teknis, lingkungan, sosial budaya, legalitas kepemilikan, dan aspek
keuangan) semakin terbatas.
4. Peningkatan kemampuan lembaga/institusi pengelola persampahan
berjalan dengan lambat sehingga tidak mampu mengantisipasi
persolan yang timbul di masyarakat.
2.4.2. Paradigma Baru Pemerintah Indonesia
1. Demokratisasi dan Keterbukaan
Terjadi perubahan yang menginginkan diberlakukannya prinsip demokrasi
dan keterbukaan pada pemerintahan di Indonesia. Konsekuensinya
adalah tuntutan pemenuhan kepentingan masyarakat semakin kuat dan
proses pemenuhan tersebut diminta dilaksanakan secara transparan.
Pengaruh lainnya adalah masyarakat semakin memahami haknya, salah
satu adalah hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang layak untuk
ditempati, dan menuntut Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
2. Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah memberikan tanggung jawab yang semakin
besar
kepada
masyarakat,
Pemerintah
yang
salah
Daerah
satu
untuk
diantaranya
memenuhi
adalah
kebutuhan
pengelolaan
82
satu
hasil
dari
reformasi
adalah
gerakan
pemberdayaan
merasa
dirugikan/
pelayanan
kurang
memuaskan
(akibat
83
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
yang
tinggi
akan
sangat
membantu
kelancaran
dan
2.5.
Pendekatan Teknis
1. Fisik Kota
Pendekatan terhadap daerah studi dalam hal ini Kota Denpasr sangat
penting, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik kota. Dalam
merencanakan
mempertimbangkan
system
topografi,
pengelolaan
hidrologi,
persampahan
klimatologi
dan
harus
geologi.
Kemiringan tanah, tinggi muka air tanah termasuk pasang surut air,
kondisi sungai di saat musim kemarau dan musim hujan, temperatur dan
kelembaban pada musim hujan dan kemarau dan struktur lapisan tanah
akan dipelajari dan dipahami.
2. Sosial Ekonomi
a. Kepemerintahan antara lain : struktur organisasi pemerintah kota,
pembagian dan batas wilayah kerja administrasi kota serta luas
masing-masing wilayah.
b. Demografi, meliputi jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk
per tahun dan kepadatan penduduk. Perkiraan laju pertumbuhan dan
arah penyebaran penduduk dari tahun ke tahun didasarkan pada
data aktual dan rencana kota menurut RUTRK/Renstra, dsb.
c. Data demografi ini akan diambil dari data statistik Kota Denpasar
edisi terakhir.
d. Distribusi kegiatan lokasi proyek, terdiri dari beberapa sektor antara
lain pertanian, perdagangan, peternakan, pegawai, buruh dan tata
guna lahan dalam berbagai kategori.
85
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Fasilitas
yang
perniagaan,
dimiliki
Kota
hotel/losmen,
Denpasar,
seperti
rumah sakit/kesehatan,
pertokoan,
perkantoran,
pendidikan, tempat ibadah/sosial, perumahan dan sebagainya. datadata ini diperlukan untuk menentukan jumlah/kapasitas dan jenis
sampah dan juga diperlukan untuk menentukan skala pengelolaan
individual dan komunal.
g. Pendapatan masyarakat per rumah tangga diperlukan untuk
menentukan tariff retribusi sampah yang akan diusulkan.
h. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah saat ini dan perkiraan di
tahun mendatang.
3. Kesehatan Masyarakat
Tingkat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebersihan
lingkungan. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih, tergantung oleh
tersedianya fasilitas sanitasi yang baik dan memadai. Selain itu juga perlu
ditunjang oleh kemampuan masyarakat dalam menciptakan dan menjaga
kebersihan.
4. Rencana Pengembangan Kota
Rencana Strategis, Rencana Induk Kota dan Rencana Umum Tata Ruang
Kota yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Denpasar akan menjadi acuan
bagi penyusunan perencanaan teknis dan manajemen persampahan ini
dapat terintegrasi dengan rencana pengembangen sarana dan prasarana
lainnya.
Arah dan sasaran pembangunan kota, potensi yang dikembangkan di
waktu
mendatang, berbagai sektor ekonomi yang meliputi kegiatan usaha dengan
berbagai kegiatan pelayanan dan lingkungan hidup serta permasalahannya
merupakan salah satu faktor penting dalam proses penyusunan studi ini.
Demikian juga halnya dengan rencana pengembangan fasilitas kota
termasuk sarana dan prasarana pengelolaan pesampahan.
5. Sistem Pengelolaan Eksisting
Pengelolaan persampahan merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa
86
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
3.
87
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
88
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
sebagainya.
Demikian
pula
cara
penempatannya
ada
yang
ditempatkan di udara terbuka dan ada yang diberi alat pelindung/ atap.
B. Pengumpulan Sampah
Yang dimaksud dengan sistem pengumpulan sampah yaitu cara atau
proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan/ penampungan
sampah dari sumber timbulan sampah sampai tempat pengumpulan
sementara/ stasiun pemindahan atau sekaligus diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
Pengambilan sampah dilakukan setiap waktu sesuai dengan periodesasi
tertentu.
Periodesasi
biasanya
ditentukan
berdasarkan
waktu
sertaan
masyarakat
dalam
pengelolaan
sampah
banyak
pemindahan
terdapat
pada
pengelolaan
sampah
dengan
pengangkut
untuk
memasuki
dan
keluar
dari
pemindahan.
91
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
besar
dibandingkan
dengan
kegiatan
pengumpulan
dan
pembuangan akhir.
Pekerjaan pengangkutan pada pokoknya membawa sampah makin
menjauhi daerah sumber. Arah pengangkutan biasanya relatif jauh keluar
kota. Dasar alasan adalah kemungkinan adanya rencana pengembangan
kota masalah pengangkutan biasanya timbul seiring dengan keharusan
truk melewati jalan-jalan dalam kota. Kenyataan memperlihatkan bahwa
tidak semua jalan sesuai untuk dilewati truk tanpa menimbulkan gangguan
pada kelancaran lalu lintas.Jalan yang tidak sesuai dari segi lebarnya
biasanya ditambah dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi.
Kondisi truk, terutama saat melewati jalan ramai, cukup berpengaruh
terhadap kenyamanan disekitarnya. Kesan kotor biasanya terjadi karena
tetesan air dan hamburan material sampah selama perjalanan.
3.1.2. Pola Teknis Operasional
A. Pewadahan
Pola Pewadahan terdiri dari :
a. Pewadahan Individual
Bentuk
pewadahan
yang
dipakai
banyak
tergantung
selera
dan
sibuk
sepanjang
hari,
dan
sebagainya).
Agar
proses
penanganan
persampahan
dengan
cara
sumber
secara
langsung.
Pola
ini
membutuhkan
3. Komunal langsung
Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan
sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal, langsung
diangkut ke TPA tanpa melalui proses pemindahan. Pola ini
merupakan alternatif bila alat angkut terbatas, lokasi merupakan
timbulan
sampah-sampah
sulit
dijangkau
oleh
pelayanan
alat
C. Pemindahan
Kegiatan pemindahan terdapat pada pola pengumpulan tak langsung, yaitu
pengumpulan oleh alat bukan jenis truk. Sampah dari alat pengumpul
(gerobak/ sejenisnya) harus dipindahkan ke truk pengangkut untuk dibawa
ke lokasi pembuangan akhir.
Berdasarkan kondisi dan fungsinya pemindahan terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu terpusat dan tersebar. Pola pemindahan terpusat dimaksudkan
sebagai sentralisasi proses pemindahan dan merupakan pos pengendali
operasional, apabila sulit mendapatkan lahan kosong untuk lokasi
pemindahan, maka lokasi pemindahan dapat tersebar, tetapi akibatnya
kurang dapat dikendalikan.
Selain itu, lokasi pemindahan dapat berfungsi pula sebagai penyimpan
sarana kebersihan, seperti gerobak dan peralatan lainnya, tanpa
perawatan alat dan sebagainya.
Lokasi pemindahan dapat berbentuk:
1. Pelataran berdinding (transfer depo)
Ukuran panjang dan lebar dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
keluar masuk dan pemuatan truk. Bila pemuatan tidak langsung dilakukan
dari gerobak, maka harus tersedia tempat khusus penimbunan sampah
sementara. Dinding dibuat cukup tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai
isolator terhadap daerah sekitarnya. Memudahkan keluar masuk dan
pemuatan truk isolasi bertujuan menghilangkan kesan kotor dari kerja
pemindahan.
2. Container muat (load- haul)
Berupa container yang umumnya bervolume 8 - 10m3, gerobak langsung
menumpahkan muatannya ke dalam container ini. Setelah penuh maka
container ini akan dibawa ke lokasi pembuangan akhir. Metoda ini
membutuhkan biaya modal yang cukup besar karena dibutuhkan truk
dengan tipe khusus (load-haul truck).
95
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
D. Pengangkutan
Fase pengangkutan merupakan tahapan membawa sampah dari lokasi
pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke TPA. Hal yang
penting
dalam
proses
pengangkutan
adalah
penentuan
route
96
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
container
kosong
tersebut
ketempat
semula.
Demikian
99
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Bentuk
pewadahan
yang
dipakai
banyak
tergantung
selera
dan
Sifat
Bahan
Ukuran
Pengadaan
2. Komunal
Diperuntukan bagi daerah pemukiman sedang/ kumuh, taman kota, jalan,
pasar. Bentuknya banyak ditentukan oleh pihak instansi pengelola karena
sifat penggunaannya adalah umum. Karakteristiknya adalah:
Bentuk
Sifat
Bahan
Ukuran
Pengadaan
3.2.1. Umum
Pemilihan sistem dan pemilihan peralatan operasional persampahan saling
berkaitan erat. Pemilihan jenis peralatan pada masing-masing komponen
operasional sangat tergantung dari sistem atau pola operasional yang
digunakan. Demikian pula pemilihan sistem operasional sangat tergantung
pada kondisi fisik, sosial dan ekonomi daerah setempat.
3.2.2. Pewadahan
Penentuan segi baik dan buruknya suatu bentuk pewadahan dinilai dari
hubungannya sebagai pendukung pekerjaan penanganan berikutnya, yaitu
pengumpulan, pekerjaan ini umumnya dilakukan oleh petugas kota atau
swadaya masyarakat. Para petugas
dituntut
untuk
menyelesaikan
pekerjaan dengan target yang telah ditentukan. Efektifitas kerja harus tinggi
dan dilakukan melalui efisiensi waktu, untuk mencapai target tersebut.
Sehubungan dengan hal ini maka cara pewadahan harus dapat
memberikan kemudian dalam pekerjaan pengumpulan.
3.3. Pembuangan Akhir Sampah dan Pengolahan
3.3.1. Umum
Tujuan pembuangan akhir sampah adalah untuk memusnahkan sampah
domestik atau yang diklasifikasikan sejenis ke suatu tempat pembuangan
akhir dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak atau seminimal
mungkin menimbulkan gangguan terhadap lingkungan antara (intermediate
treatment) maupun tanpa diolah terlebih dahulu.
Kegiatan operasional di pembuangan akhir pada dasarnya merupakan:
1. Kegiatan yang merubah bentuk lahan
2. Kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan dan kemerosotan
sumber daya lahan, air dan udara.
3.3.2. Pembuangan Akhir
Yang dimaksud dengan pembuangan akhir adalah cara yang digunakan
untuk memusnahkan sampah padat dari hasil kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan mapun sampah padat hasil buangan kegiatan pengelolaan
sampah itu sendiri.
102
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
pada
kurun
waktu
memperkecil
pengaruh
yang
Kerugian:
1. Operasi relatif lebih sulit dibanding open dumping
2. Biaya investasi relatif lebih besar dari pada open dumping
3. Biaya operasi dan perawatan relatif lebih tinggi dari pada open
dumping
b. Sistim Sanitary Landfill
Adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan
cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan
tanah sebagai lapisan penutup. Hal ini dilakukan terus menerus
secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Pekerjaan pelapisan sampah dengan tanah penutup dilakukan setiap
hari pada akhir jam operasi. Diperlukan persediaan tanah yang cukup
untuk menutup timbunan sampah.
Keuntungannya
adalah
pengaruh
timbunan sampah
terhadap
104
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
105
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
4.
Program Kerja
Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan
Data Primer
Melakukan survey lapangan tentang kondisi eksisting pengelolaan
sampah berkaitan dengan daerah pelayanan, timbulan sampah,
komposisi
dan
karakteristik
sampah,
kondisi
pewadahan,
Data Sekunder
Melakukan
survey
ke
instansi
terkait
mengenai
kondisi
lahan)
baik
untuk
kotaDenpasar
maupun
kota-kota
Pengkajian
tata
ruang
kota
yang
mempengaruhi
sistem
kebersihan
-
5. Analisis
Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
meningkatkan pola pelayanan persampahan. Metode analisis dapat
dilakukan secara deskriptif, SWOT maupun metode lain
6. Penyusunan Perencanaan sampai tahun 2022
Perencanaan teknis dan manajemen persampahan meliputi:
-
pewadahan,
pegumpulan,
pemindahan,
107
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kurun
waktu
perencanaan,
biaya
operasi
dan
Pengembangan
aspek
pengaturan
(penyempumaan
perda
pilot
project
penanganan
sampah
berbasis
Antara
memuat
data
kondisi
kota
dan
pengelolaan
persampahan yang ada saat ini serta analisis data dan arahan
pengembangan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120
(seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10
(sepuluh) buku laporan.
3. Laporan Akhir
Laporan
Akhir
memuat:
seluruh
hasil
kegiatan
dan
rencana
108
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Mulai
Persiapan
1.
2.
3.
4.
Laporan Pendahuluan
Mobilisasi Personil
Penyusunan Program Kerja
Penyusunan Metode Survey
Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan
Data Kondisi
Kelembagaan
Kondisi
Pembiayaan
1.
2.
3.
4.
Daerah Pelayanan
Timbulan Sampah
Komposisi & Karakteristik Sampah
Kondisi Pewadahan, Pengumpulan, Pemindahan
& Pengangkutan Sampah
5. Upaya 3R
Rencana
Pengembangan Kota
Data
Cukup
Konsep Rencana
Sistem OK
Analisa
Laporan Antara
Penyusunan Rencana
Pengembangan Aspek
Teknis
Pengembangan Aspek
Institusi/Kelembagaan
Pengembangan Aspek
Pengaturan
Laporan Akhir
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Pengembangan Aspek
Pembiayaan
Selesai
Pengembangan Aspek
Peran Serta Masyarakat
109
5.
Team Leader
(S1 Planologi)
Tenaga Pendukung
Administrasi dan Keuangan
B.3.
110
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Dalam
proses
pelaksanaan
pekerjaan
Penyusunan
Masterplan
2.
6 Bulan
atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sesuai dengan berita acara
rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja
(SPK).
3.
Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan
dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum
jadwal terinci dari Penyusunan Dokumen Masterplan Persampahan Kota
Denpasar ini dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.
111
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
112
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
melaksanakan
pekerjaan
Penyusunan
Masterplan
lengkap
dengan
peralatan
yang
diperlukan
untuk
pelaksanaan pekerjaan
2. Biaya Komunikasi
3. Komputer dan Alat Tulis Kantor Lainya
4. Kendaraan Operasional
5. Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan
pekerjaan ini
6. Apabila ada yang peralatan yang harus dibeli dalam kegiatan ini, maka
pada akhir penugasan barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus
diserahkan kepada pengguna jasa.
Ruang Kerja/Kantor
Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan
kantor yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan
berkoordinasi
dengan
pemberi
pekerjaan
dan
setiap
saat
dapat
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas
113
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji
pada Tabel Daftar Peralatan (Terlampir).
Jadwal Peralatan
Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu
pemakaian,
dan
jadwal
peralatan
ini
berkaitan
dengan
schedule
114
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
B.4.
H.1. Umum
Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan
menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut
dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam
koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait
dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam
pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang
penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan persampahan. Masingmasing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing
sesuai dengan bidang keahliannya.
Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik
mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman
personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut
dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan
pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan
(SKA)
yang
115
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Teknik
Planologi,
dan
berpengalaman
dalam
penyusunan
116
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
117
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
B.5.
Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Hubungan kerjasama antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan
berperan
penting
dalam
dipertanggungjawabkan.
menghasilkan
Untuk
itu,
kualitas
diperlukan
pula
kerja
yang
dapat
pengaturan
jadwal
pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masingmasing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu pola
tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.
Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan
Masterplan Persampahan Kota Denpasar ini, mobilisasi tenaga profesional
oleh pihak konsultan dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan
memobilisasi tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga
penunjang akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional.
BAPPEDA Kota Denapasar adalah pihak yang mengharapkan hasil
pekerjaan ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa akan memberikan
instruksi/perintah kerja, serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan
konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan disusun berdasarkan
jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Tim didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari CV. Tri Matra Disain.
Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal
Penugasan Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama
personil tenaga profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.
118
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
119
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas