Anda di halaman 1dari 3

Teknik Sukses Budidaya Tanaman Kencur

Teknik Sukses Budidaya Tanaman Kencur


Erlianto Utomo
Add Comment
pembudidaya, tanaman
Sunday, 20 October 2013

BAB VI BUDI DAYA TANAMAN KENCUR


A. Tanaman Kencur
Kencur memiliki nama ilmiah yang disebut dengan Kaempferia galangal L. Tanaman kencur
berasal dari Asia tropika kemudian menyebar ke seluruh penjuru dan akhirnya sampai ke
Indonesia. Kencur mempunyai nama yang berbeda pada daerah-daerah di Indonesia. Misalnya
masyarakat Sunda menyebutnya cikur, cekuh (Bali), asauli (Ambon), ceuko atau tekur (Aceh),
kewicer (Batak), cakue (Sumatra Barat), sikor (Kalimantan), kencur (Jawa), cakuru (Makassar),
dan orang Irian menyebutnya ukap. Kencur merupakan tanaman kecil yang hidup secara
merumpun dan tumbuh mendatar hampir rata dengan permukaan tanah. Bila diperhatikan,
tanaman ini tidak memiliki batang sama sekali, padahal kencur memiliki batang semu yang amat
pendek. Kencur tidak dapat tumbuh tinggi, melainkan hanya menutup permukaan tanah.
Tanaman kencur dapat tumbuh subur di tanah yang berwarna hitam dan berpasir. Daunnya cukup
banyak dan berbentuk bulat melebar dengan ujung mengecil. Warna daunnya hijau gelap tampak
segar dengan permukaan yang tebal serta mulus. Tulang daunnya jelas sekali. Daunnya cukup
banyak, tumbuh dari batang dengan tangkai yang sangat pendek dan berwarna keputih-putihan.
Bunga kencur berukuran kecil berwarna ungu keputih-putihan dan berbau harum. Bunga kencur
tumbuh di scla-scla daun dan mudah gugur.
Rimpang kencur berwarna cokelat gelap dan tampak mengkilap. Bila dibelah akan kelihatan
daging rimpang yang berwarna putih cerah. Kencur memiliki rimpang yang tumbuh secara
bergerombol dan bercabang-cabang, kadang-kadang umbinya bisa muncul di permukaan tanah.
Dalam satu kali tanam, kita mendapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak.
B.
Budi
Daya
Tanaman
Kencur
Daerah dataran rendah hingga kawasan pegunungan dapat ditanami kencur. Lahan terbuka
maupun lahan yang ternaungi tidak menjadi masalah. Tanaman kencur akan bagus hasilnya bila
ditaman di tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Meskipun demikian, kencur cukup
toleran terhadap tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan, pada musim kemarau panjang kencur
masih dapat bertahan hidup, namun tampak seperti mati suri. Pada musim kemarau, semua
daunnya mengering, tetapi sebenarnya rimpang kencur masih dapat bertahan. Saat hujan atau air
siraman datang, maka tunas akan muncul kembali.
1.

Pembenihan

Pembibitan kencur diambil dari rimpang yang sudah cukup tua, tetapi masih segar. Tetapi untuk
tanaman skala kebun, sebaiknya rimpang disimpan dulu di gudang atau tempat yang agak gelap
sampai mengeluarkan tunas. Dengan demikian, saat ditanam di lahan maka kencur akan tumbuh
dengan
mudah.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada permukaan musim penghujan karena air hujan dapat
membantu proses pertumbuhan tunas tanaman. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun
yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka. Untuk bibit sebaiknya
dipilih dari rimpang yang tumbuh paling ujung. Gunakan rimpang dari tanaman yang sudah

cukup tua dan jangan dari tanaman yang masih muda. Diharapkan, dalam waktu 1-2 minggu
rimpang sudah bertunas dan tumbuh karena awal pertumbuhan rimpang membutuhkan tingkat
kelembaban yang cukup tinggi.
2.

Persiapan Lahan

Sebelum ditanami kencur, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tujuannya agar tanah menjadi
gembur. Lakukanlah pencangkulan sedalam 20-30 cm. Drainase diusahakan sebaik mungkin,
agar tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Oleh karena itu, perlu dibuat parit-parit pemisah
petak. Ukuran petak dibuat teratur dengan lebar 2-3 m, sedangkan panjang petak disesuaikan
dengan kondisi di lapangan.
3.

Jarak Tanam

Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman kencur yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm.
Bibit kencur ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena
dapat memperlambat pertumbuhan.
4.

Pemupukan

Agar lahan kencur gembur dan subur perlu diberi pupuk kandang untuk memberikan hara
organik serta untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang atau pupuk organik diberikan
saat melakukan pengolahan atau pencangkulan tanah. Pupuk dicampur dengan tanah secara
merata agar dapat meresap dan memberikan hara yang diperlukan tanah selain untuk membuat
struktur tanah yang lebih baik. Tambahkan pupuk buatan berupa Urea, TSP, dan KCL. Urea dan
KCL diberikan sebanyak dua kali, separuh bagian diberikan pada saat tanam dan sisanya
diberikan pada saat tanaman berumur 45 hari. Adapun semua takaran pemberian TSP diberikan
pada saat penanaman. Pada tanah yang subur, dosis pupuk dapat lebih dikurangi.
5.

Pemeliharaan

Setelah tumbuh, tanaman kencur harus disiram pada saat tidak turun hujan, terutama saat
tanaman masih muda. Penyiangan dilakukan satu bulan sekali. Rumput-rumput liar atau gulma
yang mengganggu pertumbuhan tanaman harus dibersihkan dan dibuang. Penyiangan pertama
dilakukan pada waktu tanaman berumur 2 3 minggu. Setelah itu, lakukanlah penyiangan 3-6
minggu sekali tergantung dari kondisi gulmanya. Jika gulmanya banyak sekali, inaka frekuensi
penyiangan harus lebih sering dilakukan. Pencangkulan gulma boleh dilakukan di jalur yang jauh
dari pokok tanaman. Tetapi, gulma yang ada dekat tanaman pokok sebaiknya dibersihkan dengan
cara hati-hati sehingga tidak melukai tanaman, apalagi merusak rimpang yang nantinya akan
dipanen.
6.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

Hama yang kebanyakan sering mengganggu tanaman kencur adalah ulat pemakan daun. Ulat
Karana diocles dan Udas pesfolus sering menyerang tanaman kencur dengan menggerogoti daun.
Jika serangannya masih sedikit, ulat ini dapat dibasmi dengan cara manual, yaitu ditangkap dan
dibunuh. Jika serangannya berat, pemberantasannya harus dengan insektisida seperti
menggunakan Nogos 50 EC. Gunakan insektisida tersebut sesuai dengan takaran dan petunjuk
seperti yang tertulis pada kemasannya.

7.

Panen

Saat musim kemarau, waktu itulah tanaman kencur akan mati suri, tanaman kencur sudah dapat
dipanen. Bongkarlah keseluruhan tanaman dan bersihkanlah rimpang dari tanah atau kotoran lain
yang melekat. Selanjutnya, rimpang kencur sudah siap untuk dijual dalam bentuk segar.
8.

Pascapanen

Kencur dapat digunakan untuk obat dalam bentuk simplisia. Simplisia kencur (Kaempferia
rhizome) ini mudah dibuat. Caranya, rimpang kencur yang sudah dibersihkan dipotong-potong
atau dirajang. Kemudian, potongan-potongan kencur ini ditaruh dalam wadah dan dijemur di
tempat yang teduh agar kering. Dengan sistem pengeringan tak langsung ini diharapkan kadar
minyak asiri simplisia tidak kurang dari 2,4%.
inShare
Title : Teknik Sukses Budidaya Tanaman Kencur
Description : BAB VI BUDI DAYA TANAMAN KENCUR A. Tanaman Kencur Kencur
memiliki nama ilmiah yang disebut de...
Rating : 4.0 stars based on 100 reviews

0 Response to "Teknik Sukses Budidaya Tanaman Kencur "


Teknik Sukses Budidaya Tanaman Kencur
BAB VI BUDI DAYA TANAMAN KENCUR A. Tanaman Kencur Kencur memiliki
nama ilmiah yang disebut dengan Kaempferia galangal L. Tanaman kenc...
Cara Budidaya Tanaman Obat Jahe dengan Metode Baru
BUDIDAYA TANAMAN JAHE A. Tanaman Jahe Nama ilmiah jahe adalah Zingiber
officinale Rose atau biasa disebut Ginger. Merupakan tanaman herb...
Teknik Jitu Membudidayakan Ikan Koi Hias
Teknik Jitu Membudidayakan Ikan Koi Hias - Budidaya ikan koi yang baik adalah
memperhatikan teknik pemijahkan meliputi kolam pemijahan, ind...
Cara Budidaya Tanaman Temu Lawak Yang Baik
A. Tanaman Temu Lawak Nama ilmiah temu lawak adalah Curcuma xanthorriza Roxb.
Merupakan tanaman asli Indonesia, berasal dari Pulau Jawa. S...

Visi Misi SDI Al-Huda Kota Kediri


Visi Misi SDI Al-Huda Kota Kediri - SDI Al-Huda adalah salah satu Sekolah Dasar
favorit masyarakat Kota Kediri bahkan sampai masyarakat Kabu...

Anda mungkin juga menyukai