Renc Program PDF
Renc Program PDF
Ind
r
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2012
I. DENTISTRY
617
Ind
r
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2012
a
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950
Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 5261814, 5203872
Surat Elektronik : yanmed@depkes.go.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list : buk3@yahoogroup.com
a.
b.
c.
d.
ii
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: JAKARTA
: 29 Juni 2012
DIREKTUR JENDERAL
SUPRIYANTORO
NIP 195408112010061001
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan
rahmat-Nya telah di tetapkan Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut untuk menjadi acuan bagi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di seluruh Indonesia.
Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ini disusun setelah
mendapat asupan dari lintas sektor, lintas program Pusat dan Daerah
serta instusi Pendidikan melalui pertemuan dan diskusi.
Dengan Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
ini, diharapkan sebagai acuan untuk melaksanakan upaya meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut di Indonesia yang lebih terstruktur dan tersistem
melalui komitmen yang kuat dari para pakar, akademisi serta stakeholder
terkait sehingga tercapai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
opmal.
Pedoman ini akan dievaluasi dan diperbaiki secara berkala dan
akan diperbaiki bila ditemukan hal-hal yang dianggap sudah dak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan
senggi- ngginya kepada semua pihak atas perhaan, bantuan dan
masukan serta kontribusinya dalam penyusunanan perencanaan program
pelayanan kesehatan gigi dan mulut ini.
Jakarta, November 2012
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas karunia dan rahmat-Nya yang telah diberikan, sehingga tersusunnya
Buku Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga
atau masyarakat yang dikordinasikan oleh instansi pemerintah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
Tujuan yang ingin dicapai pada rencana program merupakan
penjabaran serangkaian program dan kegiatan, sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari
sekumpulan ndakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil
(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya
tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Penyusunan buku ini didasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) dan Rencana Kerjadan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-KL) serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra).
Saya menyambut baik dengan telah tersusunnya Buku Rencana
Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dan menyampaikan
penghargaan serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi terhadap penyusunan buku ini.
Jakarta, November 2012
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
DAFTAR ISI
S.K. DIRJEN BINA UPAYA KESEHATAN
NOMOR: HK.02.04/II/1180/2012 TENTANG
RENCANA PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
KATA PENGANTAR
vii
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB. I.
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
13
II.3. Kecenderungan
14
15
18
20
III.1. Visi
20
III.2. Misi
20
III.3. Tujuan
20
III.4 Sasaran
21
vii
III.5. Strategi
21
III.6. Kebijakan
22
BAB.V.
1.
23
2.
Program Fluoridasi
23
3.
24
4.
24
5.
25
6.
26
7.
27
8.
27
9.
27
28
35
V.1. Penyelenggaraan
35
V.2. Penilaian
35
BAB.VI. PENUTUP
viii
23
36
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi seap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang senggi-ngginya dapat terwujud.
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28 H angka (1) mengamanahkan,
bahwa seap orang berhak hidup sejahtera lahir dan ban, bertempat
nggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan, serta pasal 34 angka (3)
Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang-Undang nomor 17
tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,
mengamanahkan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian,
adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhaan
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia
lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat
dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan pengawasan,
pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan. Upaya
tersebut dilakukan dengan memperhakan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan
iptek serta globalisasi dan demokrasasi dengan semangat kemitraan
dan kerja sama lintas sektor. Penekanan diberikan pada peningkatan
perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promof dan prevenf.
Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu seap
kebijakan publik selalu memperhakan dampaknya terhadap kesehatan.
Pelaksanaan kewenangan wajib bagi pemerintahan daerah baik
di provinsi, kabupaten/kota yang tertuang pada Peraturan Pemerintah
nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
1
2.
3.
4.
5.
BAB II
ANALISA SITUASI DAN KECENDERUNGANNYA
II.1 KONDISI SAAT INI DAN PERMASALAHANNYA
Berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011, penyakit
jaringan pulpa dan periapikal termasuk sepuluh penyakit terbanyak pada
pasien rawat jalan di rumah sakit umum di seluruh Indonesia, maka dapat
dinilai bahwa besarnya masalah penyakit gigi dan mulut dak hanya
merupakan masalah kesehatan masyarakat tetapi menjadi masalah
sosial. Walaupun dak menyebabkan kemaan langsung, penyakit
gigi dan mulut dapat menjadi faktor risiko penyakit lain, sebagai fokal
infeksi misalnya tonsilis, faringis, os media, bakteremia, toksemia,
berat bayi lahir rendah (BBLR), diabetes melitus, penyakit jantung dan
penyakit sistemik lainnya. Di samping itu, penyakit HIV/AIDS dan penyakit
sistemik lain juga dapat bermanifestasi di dalam mulut. Penyakit gigi dan
mulut berpotensi menimbulkan gangguan bagi berbagai profesi seper
kedirgantaraan, barotaksis dan lain-lain sehingga dapat menutup peluang
untuk pekerjaan tertentu misalnya untuk menjadi anggota TNI.
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia belum terselenggara
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan
yang bersifat pemeliharaan, peningkatan, dan perlindungan kesehatan
gigi dan mulut masih dirasa kurang.
1.
COUNTRIES
(ASEAN)
Population
(MILLION)
Per Capita
GDP (US$)
dmft
(6 years)
DMFT
(12 years)
1.
Brunei Darussalam
0.35
18,000
7.1
4.8
2.
Philippines
75.3
2460
NA
4.6
3.
Laos
5.5
350
8.28
4.4.
4.
Thailand
62
1850
5.5
3.9
5.
Cambodia
12
300
9.7
3.2
6.
Indonesia (1995)
NA
NA
NA
2.2
7.
Malaysia
24.5
3386
4.1
1.9
8.
Singapore
4.1
NA
NA
1.0
9.
Myanmar
51.4
320
4.2
0.8
Bangladesh
India*
Indonesia
Maldives
Myanmar
Nepal
SriLanka
Thailand
TimorLeste
Caries
freeat
age6
(%)
DMFT Untreated
atage decayat
12(%)
age12
NR
48.1
14
NR
NR
42.5
37.7
19.4**
28
2.2
1.8
0.9
NR
NR
0.5
0.9
1.6
1.8
NR
94.4
29.8
NR
NR
25.6
85.7
54.2
66.3
CPIScore3
CPIScore4
Edentulousness
(%)
35
44
yrs
65
74
yrs
35
44
yrs
65
74
yrs
3544
yrs
NR
11.6
NR
NR
2.4
43.8
14.6
22.1
22.5
NR
21.4
NR
NR
NR
34.3
16.0
15.5
28.4
NR
7.8
NR
NR
1.6
21.6
2.3
15.4
28.4
NR
18.1
NR
NR
NR
42.8
3.8
68.8
14.4
NR
0.5
0.4
NR
NR
NR
0.1
NR
0.6
6574
yrs
NR
17.6
23.6
NR
NR
NR
21.8
10.5
25
Mean
no.of
missing
teeth
NR
2.9
NR
NR
NR
0.8
5.7
3.9
0.4
b)
d)
4.
Sarana Pelayanan
Jumlah sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut masih belum
memadai. Data terakhir berdasarkan hasil Rifaskes tahun 2011
menunjukkan:
5.
Sumber Daya
a.
10
c.
Pemberdayaan Masyarakat
Upaya kesehatan gigi dan mulut berbasis masyarakat (UKBM),
antara lain:
11
6.
7.
b.
c.
d.
Pembiayaan
a.
12
b.
Lingkungan Internal
Visi Kementerian Kesehatan adalah masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan. Guna mewujudkan Visi tersebut, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan pula nilai-nilai yang harus dianut, yakni
:Pro rakyat, Inklusif, Responsif, Efekf dan Bersih.
Adapun strategi utama yang dipakai untuk mencapai visi dan sesuai
dengan misi yang telah ditetapkan tersebut adalah :
2.
Lingkungan External
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan Global Goals for oral
Health 2020, dimana targetnya adalah meminimalkan dampak
dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan menekankan pada
upaya promof dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang
bermanifestasi di rongga mulut dengan diagnosa dini, pencegahan
dan manajemen yang efekf untuk penyakit sistemik.
13
14
Penyakit gigi dan mulut saat ini dak terbatas pada penyakit
karies dan jaringan penyangga gigi, tetapi lebih berkembang
menjadi masalah sistem stomatognak, facial pain, celah bibir
dan langit-langit, penyakit-penyakit mulut (sariawan, jamur, dll),
serta penyakit dan kelainan yang dapat mbul pada mulut dan
rongga mulut.
15
Kelemahan:
16
Peluang:
-
Dukungan lintas program/lintas sektor, swasta. Termasuk badanbadan internasional (FDI, IADR, WHO, GIZ)
Ancaman:
-
18
1.
2.
3.
4.
5.
19
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
III.1 Visi
Mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk memelihara kesehatan
gigi dan mulut dalam rangka mencapai derajat kesehatan gigi dan
mulut yang senggi-ngginya
III.2 Misi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
III.3 Tujuan
20
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
III.4 Sasaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.5 Strategi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.6 Kebijakan
22
1.
2.
3.
4.
BAB IV
PROGRAM - PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan gigi dan mulut
dilakukan dengan pendekatan terintegrasi dengan program kesehatan
lainnya dengan memperhakan, kegiatan serta sasaran yang ingin dicapai
oleh Kementerian Kesehatan. Dan telah tertuang dalam Rencana Strategi
Kementerian Kesehatan.
Program, kegiatan dan sasaran pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
dilakukan melalui:
1.
2.
b)
c)
Program Fluoridasi
a)
b)
c)
d)
e)
f)
3.
4.
24
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
5.
n)
o)
p)
b)
c)
d)
e)
25
6.
b)
c)
26
Internal
Lintas Program
Lintas Sektor
7.
8.
9.
b)
c)
Kesehatan gigi dan mulut pra sekolah dan usia anak sekolah
b)
c)
d)
e)
f)
Bimbingan Teknis/Supervisi:
a)
b)
c)
d)
27
d.
28
e.
f.
2)
3)
4)
5)
g.
dengan
2)
3)
4)
5)
a.
b.
b.
c.
d.
2)
3)
30
2)
3)
2)
31
32
33
34
BAB V
PENYELENGGARAAN DAN PENILAIAN
V.1 Penyelenggaraan
1.
2.
3.
V.2 Penilaian
1.
2.
BAB VI
PENUTUP
Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut dibuat dalam rangka
menunjang tercapainya tujuan yang ingin dicapai pada Rencana Strategi
Kementerian Kesehatan, serta untuk dapat menjawab dan memfokuskan
upaya Kementerian Kesehatan terhadap tantangan pembangunan
kesehatan yang makin kompleks.
Kebijakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ini, diharapkan dapat
dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
upaya kesehatan gigi dan mulut dalam kurun waktu lima tahunan bagi
pusat dan daerah, serta dapat mendorong dalam pelaksanaan kebijakan
desentralisasi bidang kesehatan di daerah. Kebijakan Pelayanan Kesehatan
gigi dan mulut ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya
dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan rencana
program dan kegiatan selanjutnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Kebijakan
Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini diucapkan penghargaan yang
senggi-ngginya dan semoga upaya yang akan dilaksanakan dapat lebih
terarah, fokus dan terukur.
Selanjutnya Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini hanya
dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya, bila dengan dedikasi dan kerja
keras, terutama semua aparatur kesehatan di lingkungan pusat, provinsi
dan kabupaten/kota dan membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat
di Indonesia.
36
ISBN 978-602-235-194-8