Anda di halaman 1dari 21

BAB II

GAMBARAN UMUM
2.1. Kondisi Wilayah
Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika, terletak antara 134 031-138031 Bujur Timur
dan 4060-5018 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 19.592 km2 atau 4,75% dari luas wilayah
Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki 18 Distrik/Kecamatan. Distrik-distrik tersebut yaitu Mimika
Baru, Kwamki Narama, Wania, Iwaka, Kuala Kencana, Mimika Timur, Mimika Timur Jauh, Mimika
Tengah, Mimika Barat, Amar, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Jita, Agimuga, Jila, Alama,
Hoya, dan Tembagapura.
Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik
yang bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Distrik-distrik selain ketiga
distrik tersebut merupakan distrik-distrik yang memiliki topografi dataran rendah. Distrik Mimika Baru,
Kuala Kencana, Tembagapura dan Jila adalah distrik yang tidak memiliki pantai. Sedangkan Distrik
Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah,
Mimika Timur Jauh, Agimuga dan Jita sebagian wilayah-wilayahnya berbatasan dengan laut,
sehingga distrik -distrik ini memiliki pantai.
Kabupaten Mimika dibatasi :Sebelah Utara: Kabupaten Dogiyai,Kabupaten Deiyai,
Kabupaten Paniai dan Kabupaten Puncak. Sebelah Timur: Kabupaten Asmat dan Kabupaten Nduga.
Sebelah Barat: Kabupaten Kaimana dan Sebelah Selatan: Laut Arafuru.
2.1.1. Letak Administratif
Daerah Administrasi Kabupaten Mimika yang telah memiliki dasar hukum yang sah menurut
Departemen Dalam Negeri. Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan lainnya yang memiliki
wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa dalam suatu
pulau). Desa yang bukan pesisir adalah desa/kelurahan yang tidak berbatasan dengan laut atau
tidak mempunyai pesisir. Desa Lembah/Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah desa/kelurahan yang
wilayahnya sebagian besar merupakan daerah cekungan/legokan disekitar aliran sungai atau
berada diantara dua buah gunung/bukit. Desa lereng/punggung bukit adalah desa/kelurahan yang
wilayahnya sebagian besar berada di lereng/punggung bukit atau gunung. Desa dataran adalah
desa/kelurahan lainnya yang sebagian besar wilayahnya rata/datar.
Wilayah administratif Kabupaten Mimika mencakup 18 Distrik/Kecamatan, Jarak dari Ibukota
Kabupaten Ke Ibukota Distrik di Kabupaten Mimika disajikan pada Tabel 2.1.

II-1

Tabel 2.1. Jarak Ibukota Kabupaten Ke Ibukota Distrik


di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Distrik
Agimuga
Amar
Alama
Hoya
Iwaka
Jila
Jita
Kuala Kencana
Kwamki Narama
Mimika Barat
Mimika Barat Jauh
Mimika Barat Tengah
Mimika Baru
Mimika Tengah
Mimika Timur
Mimika Timur Jauh
Tembagapura
Wania

Ibukota Distrik
Kiliarma
Amar
Alama
Hoya
Iwaka
Jila
Simpan Timur
Kuala Kencana
Kwamki Narama
Kokonao
Potowaiburu
Kapiraya
Timika
Atuka
Mapura jaya
Ayuka
Tembagapura
Kamoro Jaya

Jarak Ibukota Kabupaten


ke Ibukota Distrik
133
146,7
161
25
136,85
161,19
30
10
85,52
246,52
159,58
0
82,3
18
26
64,4
7

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

II-2

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Mimika

II-3

2.1.2. Pemerintahan Kabupaten Mimika


Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Kota Timika. Pada tanggal 18 Maret tahun 2000 diresmikanlah perubahan
status dari Kabupaten Administratif menjadi Kabupaten Definitif oleh Gubernur Provinsi Papua Drs.
J.P. Salossa, M.Si berdasarkan Undang-undang No.45 Tahun 1999 (Kum,2012:2). Pemerintah
Daerah Kabupaten Mimika memiliki 18 distrik yang terdiri dari 19 kelurahan dan 133 kampung atau
desa. Kabupaten Mimika mengalami pertambahan jumlah Distrik/Kecamatan dari tahun sebelumnya
yang diakibatkan oleh adanya pemekaran di sejumlah distrik di Kabupaten Mimika, hal ini sangat
terlihat dalam proses kemajuan pada segi pemerintahan di Kabupaten Mimika.
Tabel 2.2. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan
di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Distrik
Agimuga
Amar
Alama
Hoya
Iwaka
Jila
Jita
Kuala Kencana
Kwamki Narama
Mimika Barat
Mimika Barat Jauh
Mimika Barat Tengah
Mimika Baru
Mimika Tengah
Mimika Timur
Mimika Timur Jauh
Tembagapura
Wania

Ibukota Distrik
Kiliarma
Amar
Alama
Hoya
Iwaka
Jila
Sempan Timur
Kuala Kencana
Kwamki Narama
Kokonao
Potowaiburu
Kapiraya
Timika
Atuka
Wania
Ayuka
Tembagapura
Kamoro Jaya

Banyaknya
Kelurahan
0
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
11
0
1
0
1
3

Kampung
8
6
11
6
7
12
10
8
9
7
5
9
3
5
5
5
13
4

Jumlah
8
6
11
6
7
12
10
10
10
7
5
9
14
5
6
5
14
7

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

Adanya perkembangan dalam sisi pemerintahan Kabupaten Mimika berdampak besar pada
persentase tingkat pendidikan PNS di Kabupaten Mimika. Pada tahun 2014 mayoritas PNS di
kabupaten Mimika adalah lulusan Sarjana yaitu sebesar 39 persen, lulusan SLTA sebesar 30
persen, Diploma 23 persen, SLTP sebesar 5 Persen dan lulusan SD hanya sebesar 3 persen.

II-4

Tabel 2.3. Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan


di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Tingkat Pendidikan
Yang di Tamatkan
SD
SLTP
SLTA
Diploma
S1
S2
S3
Jumlah

Laki-Laki
60
146
665
251
674
88
1
1885

Jenis Kelamin
Perempuan
37
54
533
666
730
45
0
2065

Jumlah
97
200
1198
917
1404
133
1
3950

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.1.3. Sarana dan Prasarana Wilayah Kabupaten Mimika


a. Sarana
Sarana pendidikan
Sarana pendidikan sangat diperlukan dalam menunjang kualitas pendidikan masyarakat di
Kabupaten Mimika. Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Mimika terdiri atas TK, Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Jumlah sarana pendidikan terbanyak terdapat di Kota Timika.
Sarana Kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari ketersediaan Sarana Kesehatan. Sarana
pelayanan kesehatan di Kabupaten Mimika cukup memadai, baik fasilitas Rumah Sakit, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), Dokter Praktek yang dikelola oleh pihak swasta (Yayasan),
maupun oleh pihak pemerintah yang yang ada di Kota Mimika dan sekitarnya. Kesemuanya diperuntukan
untuk masyarakat umum, sesuai dengan kemampuan ekonomi pasien masing-masing.
Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia yang harus disediakan oleh
pemerintah serta merupakan tempat pembinaan dan peningkatan moral/rohani masyarakat ataupun
sebagai wadah untuk menunaikan ibadah berdasarkan agama dan keyakinan masing-masing.
Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Mimika yaitu Masjid, Mushollah, Gereja, Kopel dan
Pura/Wihara.
Sarana Perumahan
Keadaan pemukiman dan perumahan penduduk di Kabupaten Mimika, sebagian besar berada di
Kota Timika, yang merupakan ibukota Kabupaten Mimika. Perumahan di Kota Timika, secara umum
terdapat berbagai golongan yaitu: perumahan Pegawai Negeri, Perumahan Karyawan Perusahan
dan Perumahan masyarakat umum.

II-5

Sarana Olahraga
Sarana olahraga/open space dan rekreasi merupakan salah satu sarana penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam berolahraga dan refreshing. Kondisi Sarana olahraga/open space dan
rekreasi yang terdapat di Kabupaten Mimika terdiri dari dari lapangan sepak bola, lapangan volli,
lapangan tenis, lapangan bulutangkis, taman, tempat bermain dan lain-lain yang termasuk dalam
wilayah Kabupaten Mimika.
b.

Prasarana
Air Bersih
Penyedian air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Mimika, dikelola oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dengan menggunakan pipa pada umumnya masih terbatas melayani daerah
perkotaan Timika dan sekitarnya. Sedangkan penyediaan air minum sebagian masih memanfaatkan
sumur bor dan ada pula sebagian masyarakat di pedesaan umumnya masih menggunakan air hujan
untuk memenuhi kebutuhan air minum. Hal ini dimungkinkan karena di Kabupaten Mimika curah
hujannya merata sepanjang tahun.
Listrik
Ketersediaan energi listrik di suatu wilayah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar
penduduk dan termasuk barang publik yang ketersediaannya tergantung pada kemampuan
pendanaan pemerintah dan masyarakat dalam mengeksploitasi sumber-sumber energi potensial
tersebut. Sumber energi yang dipergunakan saat ini oleh penduduk merupakan energi llistrik yang
pengelolaannya dilakukan oleh

PT. PLN. Total produksi untuk Kabupaten Mimika saat ini

50.070.406 Kw. Prasarana jaringan listrik di wilayah Kabupaten Mimika hanya pada beberapa distrik
utamanya pada distrik Mimika Baru, Kuala Kecana dan Tembagapura. Dimana pelanggan listrik
pada yang ada sebanyak 10.563 pelanggan, ketersediaan energi listrik di Kabupaten Mimika juga
disuplay dari pertambangan PT. Freeport, sebagai bentuk kerja sama antara pemerintah dengan
sektor swasta dalam penyediaan energi listrik di Kabupaten Mimika.
Telepon
Sarana telepon dan komunikasi sangat penting artinya sebagai salah satu mata pembangunan
ekonomi maupun sosial baik secara internal maupun secara eksternal wilayah. Kebutuhan
prasarana telekomunikasi dengan kawasan/wilayah dan kesadaran penggunaan telepon sebagai
alat komunikasi yang lebih cepat dan murah. Selain itu, telekomunikasi juga memegang andil besar
dalam kelancaran informasi pembangunan.

Drainase

II-6

Saluran pembuangan (drainase) berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan air hujan yang jatuh
ke permukaan bumi dalam bentuk aliran permukaan (run off) serta untuk menanggulangi
daerah/kawasan rawan banjir dalam wilayah Kabupaten Mimika.
2.1.4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Mimika didiami oleh 2 suku asli, yaitu suku Amungme yang mendiami wilayah pegunungan
dan suku Kamoro di wilayah pantai. Suku Amungme merupakan sosok orang yang temperamen
keras, berkepribadian sanguine dan ekstrovert mempunyai wilayah di dataran tinggi yang disebut
orang gunung, Mereka mencari hidup dengan mengandalkan hasil di daratan, kemudian suku
Kamoro merupakan sosok kelompok masyarakat yang hidup di pinggiran lautan yang disebut orang
pantai.
Pada umumnya masyarakat Kabupaten Mimika berorientasi pada pemanfaatan sumber
daya alam. Masyarakat memanfaatkan lahan hutan sebagai tempat untuk berkebun. Tanaman yang
paling banyak di Kabupaten Mimika adalah kelapa, singkong, pisang dan sayur-sayuran. Hasil dari
kebun masyarakat sering dijual langsung ke Timika dengan estimasi biaya yang cukup besar,
sebagian ada yang menjualnya kepada para pengusaha yang datang ke daerah mereka, dan
sebagian lagi digunakan untuk keperluan sehari-hari sebagai bahan makanan.
Sebagain besar memanfaatkan daratan sebagai tempat mencari bahan makanan pokok dan
sebagian lagi menggunakkannya untuk kepentingan lain. Pemanfaatan sumberdaya alam oleh
penduduk, baik Di bidang pertanian, tanaman pangan yang cukup banyak ditanam di Kabupaten
Mimika yaitu jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan sayur-sayuran. Sebagian besar tanamantanaman tersebut berada di wilayah Distrik Mimika Baru dan Kuala Kencana. Rata-rata produksi
terbesar tahun 2014 adalah ubi kayu dan ubi jalar yaitu 8,459 Ton/Ha dan 8,156 Ton/ha.
Selain itu wanita juga cukup berperan dalam menunjang mata pencaharian keluarga melalui
penanganan pengelolaan hasil tangkapan seperti penjemuran atau pengasinan ikan bila hasil
tangkapan melimpah. Dan pada musim paceklik, sebagian wanita membuat atap rumah dari pelepah
daun kelapa.
Jika dilihat dari lahan yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di daerah-daerah Distrik
Mimika sangat berpotensi untuk dapat dijadikan sebagai lahan perkebunan/pertanian untuk skala
industri yang lebih besar. Oleh sebab itu untuk memacu dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di
dunia pertanian baik dalam skala kecil maupun skala yang lebih besar dibutuhkan peran serta baik
dari segi pelaksana pemerintahan sampai kepada unsur yang paling rendah dilingkungan
masyarakat.
2.1.5. Kondisi Sosial
II-7

Pembangunan suatu daerah dapat dikatakan berhasil bila disertai dengan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui proses pendidikan
formal maupun informal, yang merupakan skala prioritas. Namun salah satu permasalahan yang
dapat menghambat kelangsungan program ini adalah minimnya porsi dana yang dialokasikan dan
luasnya wilayah yang harus dijangkau, sehingga ketersediaan data pendidikan yang akurat akan
sangat membantu perencanaan pembangunan pendidikan yang lebih efektif dan efesien.
Pendidikan di Sekolah Dasar membantu anak-anak dalam meletakkan dasar pendidikan sehingga
tercipta generasi yang dapat bersaing dan mampu mengikuti perkembangan.
Selain dibidang pendidikan, bidang kesehatan juga menentukan kualitas masyarakat.
Perkembangan dibidang kesehatan dimaksudkan untuk dapat mengurangi jumlah kematian,
meningkatkan usia harapan hidup, kesehatan reproduksi, mengurangi penderita penyakit,
membudayakan hidup sehat. Juga bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh
pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Sama halnya dengan bidang pendidikan,
bidang kesehatan khususnya pada distrik yang jauh dari keramaian perlu pula untuk mendapat
perhatian khusus, mengingat pentingnya fasilitas kesehatan bagi penduduk dikampung yang
nantinya akan berdampak baik pada tingkat kesehatan penduduk di Mimika. Kehidupan sosial tak
pula lepas dri tempat peribadatan yang merupakan wadah spiritual bagi masyarakat di distrik ini.
2.1.6. Perkembangan Ekonomi
Keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah, selain ditunjang oleh sumber
daya manusia yang handal, juga dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi yang bersumber dari
dana yang memadai, antara lain bersumber dari penerimaan daerah serta sumber-sumber lain yang
direalisasikan untuk membiayai kegiatan pembangunan. Diharapkan setiap penerimaan daerah
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat disemua daerah terutama
yang tersebar di Kabupaten Mimika pada umumnya.
Penerimaan pajak bumi dan bangunan telah dilaksanakan sejak tahun 2008, namun pada
tahun 2010 penerimaan pajak bumi dan bangunan hanya dari sembilan kampung dan dua kelurahan
saja. Sejak tahun 2008 penerimaan pajak bumi dan bangunan belum diterimah dari setiap kampung
yang ada, begitu pula pada tahun 2010 dan 2011. Untuk tahun 2012-2013 terjadi peningkatan yang
positif sehingga hanya tersisa dua kampung saja yang belum melakukan kewajiban dalam
membayar pajak. Tahun-tahun kedepan diharapkan partisipasi seluruh wajib pajak pada Distrik
Mimika untuk melakukan kewajiban secara kontinyu dalam hal membayar pajak, demi lancar dan
berhasilnya roda pemerintahan di Kabupaten Mimika, yang sangat besar kaitannya dengan
perkembangan ekonomi.
II-8

2.1.7. Kelembagaan
Meningkatkan modal sosial erat kaitannya dengan upaya dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas hubungan sosial yang baik dalam suatu masyarakat. Kabupaten Mimika dengan tingkat
kerawanan benturan antar kelompok sosial atau kerawanan akan konflik horizontal yang relatif
besar, memerlukan formulasi khusus dalam mereduksi atau bahkan menghilangkan potensi
tersebut. Berkaitan dengan hal formulasi tersebut, maka terjawab oleh amanat misi kedua ini yaitu
peningkatan modal sosial yang disertai peningkatan kapasitas kelembagaan sosial yang berbasis
kebersamaan. Kapasitas kelembagaan yang baik mampu menjamin terselenggaranya upaya
peningkatan yang berbasis kebersamaan tersebut. Basis kebersamaan dalam upaya peningkatan ini
berarti membangun semangat kekeluargaan dalam pembangunan dan mampu menciptakan
suasana aman, damai, sejahtera serta saling menghargai satu sama lain.
2.1.8. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan manfaat ekonomi yang
cukup besar baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Objek wisata di Kabupaten Mimika meliputi
objek wisata alam, wisata budaya, maupun objek wisata buatan. Untuk pengembangan kegiatan
wisata di Kabupaten Mimika, maka beberapa obyek wisata yang dapat dikembangkan adalah
sebagai berikut.
1. Kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi:
a. Wisata alam pulau Bidadari, pulau Puriri di Distrik Mimika Timur Jauh,
b. Wisata alam pantai Kekwa dan pantai Kampus Biru di Distrik Mimika Timur Tengah,
c. Wisata alam sungai Iwaka, sungai Mayon di Distrik Kuala Kencana,
d. Wisata alam gunung Taman Nasional Lorentz di Distrik Jila, Distrik Agimuga dan Distrik
Tembagapura,
e. Wisata alam hutan mangrove (bakau) di sepanjang pantai selatan dan sekitar sungai-sungai

2.

di kawasan pantai dan rawa-rawa wilayah selatan Kabupaten Mimika,


f. Wisata alam gunung puncak Cartentz di Distrik Tembagapura, dan
g. Wisata alam berburu di kampung Pigapu Distrik Mimika Timur.
Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi kehidupan tradisional suku Kamoro dan
Amungme yang terdapat di seluruh Distrik Kabupaten Mimika, peninggalan perang dunia II di

3.

pantai Kekwa Distrik Mimika Timur Tengah.


Kawasan peruntukan pariwisata buatan meliputi:
a.

Taman alun-alun dan Padang Golf Rimba Irian di Distrik Kuala Kencana;

b. Pusat Olah Raga, Rekreasi dan Pusat Perbelanjaan (Shoping Centre) di Distrik Kuala
Kencana dan Distrik Mimika Baru;
c. Pusat Perbelanjaan (Shoping Centre) di Kota Timika Distrik Mimika Baru; dan Kolam
pemancingan di Distrik Mimika Baru.

II-9

2.2. Kondisi Wilayah Studi


2.2.1. Desa Nayaro (Distrik Mimika baru)
Desa Nayaro merupakan wilayah administratif Kecamatan/Distrik Mimika baru, sebagai
salah satu distrik di Kabupaten Mimika. Distrik Mimika baru dengan jarak dari ibu kota kabupaten
sejauh 0 KM, dan memiliki elevasi 40 Mdpl
2.2.2. Desa Arwanop (Distrik Tembagapura)
Desa Arwanop merupakan wilayah administratif Kecamatan/Distrik Tembagapura, sebagai
salah satu distrik di Kabupaten Mimika. Distrik Mimika baru dengan jarak dari ibu kota kabupaten
sejauh 64,4 KM, dan memiliki elevasi 1900 Mdpl.
2.3. Kependudukan, Sosial dan Ekonomi Kabupaten Mimika
2.3.1. Kependudukan

Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika tahun 2014 adalah 199.311 orang yang merupakan
hasil proyeksi penduduk dari hasil Sensus Penduduk 2010. Penduduk terbesar berada di Distrik
Mimika Baru yaitu 65,03 persen. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang menetap di Timika
yang merupakan pusat perekonomian, pendidikan dan pemerintahan. Laju pertumbuhan penduduk
di Kabupaten Mimika sebesar 2,5 persen.
Dari sex ratio (perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan) penduduk
Kabupaten Mimika, yang terbesar adalah sex ratio pada Distrik Tembagapura (327.59). Artinya,
jumlah penduduk laki-laki di distrik ini tiga kali lebih besar dari jumlah penduduk perempuan.
Perbedaan yang sangat besar tersebut dikarenakan pada Distrik Tembagapura terdapat usaha
pertambangan yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki.
Berdasarkan kelompok umur penduduk, penduduk Kabupaten Mimika yang terbesar adalah
pada Kelompok Umur 30-34 tahun. Sedangkan untuk penduduk dengan Kelompok Umur Lebih Dari
65 tahun adalah penduduk yang paling kecil jumlahnya, yaitu hanya 0,60% dari keseluruhan
penduduk Kabupaten Mimika.
Kepadatan penduduk Kabupaten Mimika sebesar 10.02. Artinya, di kabupaten ini, setiap
1Km2 dihuni sekitar 10 orang penduduk.
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga
di Kabupaten Mimika Tahun 2010-2014
Tahun
2010

Jumlah Penduduk
(Orang)
183.489

Jumlah
Rumah Tangga
41.008

Rata-Rata Anggota
Rumah Tangga
5

II-10

2011
2012
2013
2014

187.779
191.607
196.401
199.311

42.002
42.858
43.930
44.582

5
5
5
5

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

Tabel 2.5. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan


Jenis Kelamin di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Kelompok
Umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
Jumlah

Laki-Laki
11 502
11 553
11 159
8 761
7 162
9 609
12 373
12 684
10 729
7 945
4 278
2 632
983
848
112 218

Penduduk
Perempuan
10 871
10 477
9 815
7 031
6 166
8 746
10 388
8 835
6 508
3 829
2 146
1 206
609
466
87 093

Jumlah
22 373
22 030
20 974
15 792
13 328
18 355
22 761
21 519
17 237
11 774
6 424
3 838
1 592
1 314
199 311

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.3.2. Ketenagakerjaan
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013, pencari kerja yang terdaftar di dinas
tersebut sebanyak 23.989, dimana 74,38% adalah pencari kerja laki-laki. Dari 23.989 pencari kerja
tersebut, hanya 2.861 orang yang ditempatkan. Dilihat dari tingkat pendidikan para pencari kerja
yang terdaftar, persentase terbesar (66,39%) pencari kerja berpendidikan SMA/Sederajat.
Sedangkan pencari kerja yang paling kecil persentasenya adalah pencari kerja yang tingkat
pendidikannya SD Kebawah. Tenaga kerja WNA yang mengajukan Permohonan Izin Kerja di tahun
2014 sebanyak 401 orang sedangkan pada 2010 sejumlah 77 orang.
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
Survey ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/data ketenagakerjaan. Penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja
(15 tahun dan lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu
II-11

memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus
menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam
suatu usaha/kegiatan ekonomi).
Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak
termasuk jam kerja digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan). Lapangan usaha adalah bidang
kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Penduduk Usia Kerja (PUK) merupakan penduduk yang
berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja. Mereka yang termasuk dalam angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja atau sedang
mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang bersekolah, mengurus
rumah tangga atau melakukan kegiatan lain.
Tabel 2.6. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Jenis Kegiatan Utama
Angkatan Kerja
a. Bekerja
b. Pengangguran
Bukan Angkatan Kerja
Jumlah
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (%)
Tingkat Pengangguran (%)

Laki-Laki
70 290
68 712
1 578
12 137
82 427
85,28

Perempuan
13 779
11 427
2 352
44 799
58 578
23,52

Jumlah
84 069
80 139
3 930
56 936
141 005
59,62

2,24

17,07

4,67

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

Tabel 2.7. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Mimika Tahun 2014
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Listrik, Gas dan Air Minum
Bangunan
Perdagangan, Rumah Makan dan
Jasa Akomodasi
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi
Lembaga Keuangan, Persewaan
dan jasa Perusahaan

Laki-laki
14 680
15 176
719
169
6 971
11 200

Perempuan
2 291
254
208
3 175

Jumlah
16 971
15 176
973
169
7 179
14 375

10 985

208

11 193

796

208

1 004

II-12

Jasa-jasa

8 016
68 712

Jumlah

5 083
11 427

13 099
80 139

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.3.3. Pendidikan
Pada tahun 2014 Kabupaten Mimika memiliki 273 sekolah dengan perincian 77 sekolah
taman kanak-kanak, 121 sekolah dasar, 47 sekolah menengah tingkat pertama Tahun 2013 dan 28
sekolah menengah atas (SLTA). Dua puluh tujuh SLTA ini terbagi menjadi 14 SMA dan 14 SMK.
Taman Kanak-kanak terdapat di 6 distrik yaitu Distrik Kuala Kencana, Mimika Barat, Mimika Baru,
Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, dan Tembagapura. Selebihnya belum mempunyai TK. Diantara
keenam distrik tersebut, Distrik Mimika Baru sebagai distrik dengan konsentrasi penduduk terpadat
mempunyai 53 TK. Untuk tingkat sekolah dasar, seluruh distrik memiliki SD dengan jumlah yang
bervariasi. Distrik yang memiliki jumlah SD paling sedikit yaitu Distrik Jila, Jita dan Mimika Timur
Jauh yaitu sebanyak 3 sekolah dasar. Mimika Baru sebagai distrik terpadat penduduknya memiliki
52 sekolah dasar.
Penyelenggaraan pendidikan dasar ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi
juga oleh pihak swasta. Peran pihak swasta dengan yayasannya masing-masing terutama telah
membantu pendidikan dan pengajaran anak -anak di kampung-kampung pedalaman yang belum
tersentuh oleh sekolah dasar inpres milik pemerintah. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah
Umum (SMU), di tahun 2013 seorang guru secara rata-rata mengajar untuk 13 murid, sedangkan di
tahun 2011 seorang guru rata-rata mengajar untuk 10 murid. Kelas yang tersedia rata-rata
dipergunakan untuk 31 murid dalam 1 ruang belajar, sementara di tahun lalu, 1 ruang belajar untuk
30 murid. Untuk tingkat pendidikan dasar, rasio murid terhadap guru jauh menurun dari tahun yang
lalu yang sebesar 22,58 di tahun 2014 ini menjadi 17,13 dan pada tingkat pendidikan lanjutan tingkat
pertama juga mengalami penurunan.

Tabel 2.8. Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru


di Kabupaten Mimika Tahun 2009-2014
Tahun

Sekolah

2009
2010
2011
2012

49
59
68
73

Ruang
Belajar
123
130
192
200

Murid

Guru

3 196
3 419
5 285
5 518

291
291
363
373

Rasio MuridGuru
10,98
11,79
14,56
14,79

II-13

2013
2014

84
77

250
207

2 808
2 507

379
483

7,41
5,19

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.3.4. Kesehatan
Di Kabupaten Mimika terdapat 1 RSUD dan 5 RS Swasta, dan 52 puskesmas/ puskesmas
pembantu. Puskesmas dan puskesmas pembantu menyebar di kampung-kampung di seluruh
wilayah Mimika. Berdasarkan data-data yang bersumber dari Dinkes, terdapat 24 tenaga dokter
yang melayani kesehatan masyarakat Kabupaten Mimika. Selanjutnya, tenaga perawat dan bidan
yang bertugas di wilayah Kabupaten Mimika masing-masing berjumlah 357 orang dan 92 orang.
Adapun mengenai jumlah kelahiran dan kematian ibu dan bayi yang tercatat di beberapa
puskesmas di tahun 2014 adalah terdapat 2.029 kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan.
Selanjutnya, jumlah bayi lahir mati yang tercatat di beberapa puskesmas adalah sejumlah 17 bayi.
Sedangkan jumlah kematian bayi berusia 0 18 hari adalah 5 bayi. Untuk jumlah kematian pada ibu
hamil, bersalin/nifas adalah 0 orang ibu.
Tabel 2.9. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di
di Kabupaten Mimika Tahun 2009-2014
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Rumah
Sakit
4
1
1
1
5
6

Rumah
Bersalin
1
1
1
1
2
1

Puskesmas/
Pustu
53
53
50
50
50
52

Posyandu
80
86
87
87
94
94

Klinik/Balai
Kesehatan
21
26
26
38
35
32

Polindes/
Poskesdes
17
19
15
13
13
5

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.3.5. Keagamaan
Penduduk Kabupaten Mimika mayoritas memeluk agama Kristen Protestan, yaitu sebesar
43% sehingga wajar pula bila banyaknya tempat beribadah pemeluk agama Protestan adalah yang
terbanyak. Dari 437 tempat beribadah berbagai agama, sebanyak 214 buah adalah tempat
beribadah umat agama Protestan. Serta sejalan dengan itu, jumlah rohaniawan dan penyuluh
agama yang ada di kabupaten ini juga persentase terbesar ada pada agama Protestan. Jumlah
jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun 2014 sebanyak 130 jemaah haji
dimana 30,77%-nya adalah jemaah haji laki-laki.
Tabel 2.10. Jumlah Penyuluh Agama di Kabupaten Mimika

II-14

Tahun 2014
Jenjang
Islam
Penyuluh
Tetap (PNS)/Honor
Penyuluh
Muda
Penyuluh
Madya

Agama
Kristen
Katolik
-

Kristen
Protestan
2

Hindu

Budha

57

80

60

49

102

35

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

2.4. Jenis Komoditi Perekonomian


2.4.1. Pertanian
Di bidang pertanian tanaman pangan yang cukup banyak ditanam di Kabupaten Mimika
yaitu jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan sayur-sayuran. Sebagian besar tanamantanaman tersebut berada di wilayah Distrik Mimika Baru dan Kuala Kencana. Rata-rata produksi
terbesar tahun 2013 adalah ubi kayu dan ubi jalar yaitu 8,459 Ton/Ha dan 8,156 Ton/Ha. Dari
beberapa jenis sayuran yang ditanam, sawi merupakan tanaman yang paling besar luas panennya.
Hal ini sama dengan tahun sebelumnya dimana sawi juga menjadi komoditas andalan para petani.
Dari beberapa jenis sayuran yang ditanam, sawi merupakan tanaman yang paling besar
luas panennya. Hal ini sama dengan tahun sebelumnya dimana sawi juga menjadi komoditas
andalan para petani.
2.4.2. Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan protein hewani yang sangat
berguna bagi tubuh kita, dan ikan merupakan komoditas yang cukup melimpah di Kabupaten
Mimika. Di bidang perikanan, alat penangkapan ikan yang banyak digunakan oleh para nelayan
adalah alat pancing dan jaring insang. Sedangkan perahu yang digunakan untuk menangkap ikan
sebagian besar menggunakan perahu tanpa motor dengan jumlah yang menurun dari tahun
sebelumnya. Dari sisi produksi ikan, kabupaten ini mengalami penurunan produksi dari tahun
sebelumnya.
Sektor Perikanan laut di Kabupaten Mimika masih menjadi penyumbang produksi perikanan
dengan kuantitas terbanyak dibandingkan dua sektor lainnya yaitu perikanan umum dan darat,
sehingga perikanan laut terutama di laut Arafuru di sebelah selatan Kabupaten Mimika memiliki
banyak sumberdaya perikanan yang sangat baik.
2.4.3. Tanaman Perkebunan

II-15

Hasil produksi tanaman perkebunan yang paling dominan di Kabupaten Mimika adalah
tanaman kelapa. Hampir semua daerah di Kabupaten Mimika terdapat tanaman kelapa yang
menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Mimika. Masyarakat sebagian menjual
hasil tanaman kelapa di Kota Timika, namun karena estimasi biaya yang lumayan tinggi, maka
sebagian masyarakat Kabupaten Mimika lebih memilih untuk menjual kelapanya kepada para
pengusaha dengan kisaran harga Rp.1.000,- s/d Rp.2.500,-per bijinya. Masyarakat selain menjual
hasil tanaman kelapa, ada juga yang mengolah sendiri untuk dijadikan minyak goreng.
2.4.4. Kehutanan
Hutan terluas yang ada di Kabupaten Mimika adalah hutan produksi. Hutan produksi yang
paling banyak berada di Distrik Mimika Barat. Distrik Tembagapura memiliki hutan lindung dan hutan
APL (Areal Penggunaan Lain) yang terluas dibandingkan dengan distrik lainnya. Luas hutan menurut
Peta Kawasan Hutan di Kabupaten Mimika tahun 2012 yaitu, Hutan Produksi sebesar 42%, Hutan
Tanaman Nasional sebesar 41%, Hutan Lindung sebesar 14% dan Hutan APL sebesar 3%.
2.4.5. Perindustrian
Jumlah Industri di kabupaten Mimika pada tahun 2014 adalah 16 unit usaha, meningkat
dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 12 unit usaha. Kenaikan jumlah unit usaha tidak
menyebabkan menaiknya jumlah tenaga kerja yang diserap justru malah terjadi penurunan
dibanding tahun 2013 dari 224 tenaga kerja menjadi 82 tenaga kerja pada tahun 2014.
2.4.6. Pertambangan dan Energi
Di Kabupaten Mimika terdapat kegiatan pertambangan non migas dan penggalian.
Pertambangan non migas yang diusahakan oleh perusahaan PT. Freeport Indonesia menghasilkan
tembaga dan emas. Pada tahun 2011 produksi tambang PT Freeport Indonesia mencapai 846 juta
pound tembaga dan 1272 ribu ons emas. Jika dibandingkan dengan produksi tahun 2010, produksi
tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 33,85 persen untuk komoditi emas dan 74,01 persen
untuk komoditi tembaga . Penurunan sangat tajam terjadi pada kuartal ke 4, disebabkan terjadi
pemogokan karyawan PT. Freeport Indonesia dalam rangka menuntut kenaikan upah.
Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Mimika pada tahun 2013 mencapai 2.315
pelanggan. Tenaga listrik yang diproduksi PLN selama 2013 mencapai 4.151.882 KWH.
2.4.7. Perdagangan
Jumlah penerbitan surat ijin perdagangan tahun 2013 adalah SIUP tercatat 709 surat ijin,
dan SITU tercatat 1.501 surat ijin yang dibuat oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan
UKM Kabupaten Mimika. Volume beras yang masuk dan keluar dari gudang DOLOG Kabupaten
Mimika pada tahun 2013 berturut-turut adalah 7.992 ton dan 9.009 ton beras. Arus masuk dan
II-16

keluarnya beras DOLOG ini bervariasi dari bulan ke bulan. Volume beras masuk terbesar terjadi
pada bulan Mei yakni sebesar 1.740 ton dan yang terendah yakni pada bulan Agustus 2013 yakni 38
ton beras. Sedangkan jumlah BBM yang disalurkan pada tahun 2012 secara umum naik dibanding
tahun 2010.
2.4.8. Transportasi
Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting demi kelancaran aktivitas
masyarakat. Kondisi jalan yang ada di Kabupaten Mimika masih banyak yang kondisinya tidak
bagus. Dari Dinas Pekerjaan Umum diperoleh data bahwa dari 605,60 km jalan di kabupaten ini
sepanjang 282,75 km atau 46% merupakan jalan rusak. Namun, jika dibandingkan dengan tahuntahun yang lalu, kondisi jalan di kabupaten ini sedikit demi sedikit mengalami perbaikan. Hal ini
dapat dilihat dari panjang jalan yang termasuk dalam kategori baik dan sedang yang mengalami
peningkatan. Sedangkan jalan yang termasuk kategori rusak berkurang dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk permukaan jalan yang beraspal mengalami peningkatan sehingga diharapkan
dapat memperlancar transportasi penduduk dalam melakukan aktivitasnya.
2.4.9. Komunikasi dan Informatika
Urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan akses
data dan informasi bagi instansi dan masyarakat, mengembangkan infrastruktur jaringan komunikasi
data di instansi, serta mengembangkan sistem pelayanan pemerintahan dan pembangunan melalui
e-Gov. Di Kabupaten Mimika memiliki satu buah web site resmi milik pemerintah yaitu
www.mimikakab.go.id.
Strategi dalam rangka penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika ditempuh
dengan meningkatkan ketersediaan akses data informasi bagi instansi dan masyarakat dengan
kebijakan diarahkan pada pengembangan infrastruktur jaringan komunikasi data dan instansi
kemitraan dan kerjasama dengan media massa. Kandatel Timika mempunyai 3 sentral otomot yang
tersebar di 3 (tiga) Distrik yakni Mimika Baru, Kuala Kencana dan Tembagapura. Sentral otomat
masing-masing yang berbeda kapasitasnya adapun kapasitas telepon otomat yang berada di Distrik
Mimika Baru adalah sebanyak 3.216 disentral otomat Kuala Kencana sebanyak 1.258 yang menjadi
sentral otomat di Distrik Tembagapura sehingga jumlah keselurahan kapasitas telepon otomat dari
tiga buah sentral otomat adalah 6.314 kapasitas telepon otomat yang ada melayani 830 pelanggan
kategori swasta dan 3.910 pelanggan rumah tangga terlihat bahwa sentral telepon otomat yang
masih ada masih sanggup untuk melayani dua ribuan pelanggan baru jika berminat memasang
telepon baru. Hal ini merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Kandatel Mimika agar kapasitas
yang ada seluruhnya terpakai untuk melayani kebutuhan komunikasi masyarakat Timika. Selain dari
itu, jumlah kantor pos tercatat 3 unit yang terdiri dari 1 unit kantor pos cabang, 2 unit kantor pos
II-17

tambahan. Tahun 2013 untuk paket pos yang diterima sebanyak 3.417 buah. Sementara itu, paket
luar negeri yang diterima sebanyak 1.925 buah dan paket yang dikirim sebanyak 196 buah.
2.4.10. Keuangan dan Harga Daerah Kabupaten Mimika
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Hak dan kewajiban daerah sebagaimana
dimaksud diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk
pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan
daerah.
Berdasarkan data APBD Kabupaten Mimika tahun 2013, realisasi penerimaan Pemerintah
Kabupaten Mimika mencapai 2,7 triliun rupiah atau meningkat sebesar 6,27 persen dibanding tahun
sebelumnya. Realisasi penerimaan Pemerintah Kabupaten Mimika berasal dari PAD 9,76 persen,
dana perimbangan 80,99 persen, lain-lain pendapatan yang sah sebesar 9.25 persen.
Pada MDA kali ini ditampilkan catatan harga komoditi penting dan strategis dan sifatnya
sangat berfluktuasi di Kabupaten Mimika. Rata-rata harga beras tahun 2013 adalah Rp 8.917,-/kg,
ikan cakalang Rp 25.583,-/kg, daging sapi Rp 104.583,-/kg, daging ayam Rp 35.667,-/kg.
Selanjutnya rata-rata harga bawang merah dan bawang putih berturut-turut Rp 34.916,-/kg dan Rp
30.500,-/kg. Sedangkan untuk gula pasir per kilogramnya berada dikisaran harga Rp 15.000,-.
2.4.11. Indikator Keberhasilan Pembangunan
Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
yang merupakan nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor ekonomi
suatu daerah. Nilai tambah bruto disini mencakup komponen-komponen faktor pendapatan (upah
dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tak langsung netto. Dengan
menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari
seluruh sektor akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto.
Pada tahun 2014 nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Mimika
sebesar 39,73 triliyun rupiah. Selama tiga tahun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 nilai
PDRB Kabupaten Mimika dengan memasukkan subsektor pertambangan terus mengalami
peningkatan, sedangkan tahun 2011 dan 2012 ini nilai PDRB mengalami penurunan sebesar 15.35
persen dari nilai PDRB tahun 2011. Tanpa memasukkan subsektor pertambangan, nilai PDRB
Kabupaten Mimika selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahun. Yang dimaksud
PDRB tanpa tambang adalah nilai PDRB yang tidak memasukkan nilai tambah dari sub sektor

II-18

pertambangan dari hasil produksi PT.Freeport Indonesia. Pada tahun 2012 nilai PDRB Kabupaten
Mimika tanpa tambang- sebesar 3,73 triliyun Rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 12,92
persen.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 -tanpa tambang sebesar 5,93 persen dipicu oleh
kenaikan laju ekonomi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 16,31
persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 10,06 persen dan sektor jasa sebesar
12,61 persen. Untuk beberapa sektor yang lain juga mengalami kenaikan antara 0,610 persen. Pada
tahun 2012, peranan sektor tambang sebesar 90,89 persen. Apabila sektor tanpa sub sektor
pertambangan, peranan terbesar adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi yakni sebesar 30,66
persen.
2.5.

Klimatologi
Rata-rata suhu udara minimum di wilayah Mimika selama tahun 2013 sebesar 21,4 0C dan

maksimum 35,6 0C. Sedangkan rata-rata tekanan udara minimum di wilayah Mimika selama tahun
2013 sebesar 1.003,9 Mbs dan maksimum 1.015,5 Mbs. Kelembaban udara di Kabupaten Mimika
rata-rata sebesar 91% dengan kelembaban udara tertinggi pada bulan Agustus. Kecepatan angin di
Kabupaten Mimika rata-rata sebesar 5,83 knot dengan kecepatan angin terendah pada bulan April
hingga Desember. Selanjutnya curah hujan tertinggi di Kabupaten Mimika tahun 2013 terjadi pada
bulan Agustus yaitu sebesar 1050,0 mm dan terendah pada bulan Maret sebesar 332,4 mm.
Jumlah hari hujan di Kabupaten Mimika menurut pantauan Stasiun BMG Timika mempunyai
jarak (rentang) antara 24 30 hari pada 2010 dan 22-30 hari pada 2013. Jumlah hari hujan sebesar
22 hari terjadi pada bulan Februari dan Maret, sedangkan jumlah hari hujan 30 hari terjadi pada
bulan Juli 2013. Hampir setiap hari di Timika turun hujan, hal ini dapat terlihat dari rentang waktu hari
hujan yang berada pada kisaran 22 30 hari hujan. Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Mimika,
sangatlah bermanfaat bagi mayoritas masyarakatnya, karena air hujan digunakan untuk air minum.
2.6.

Topografis
Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik yang

bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Distrik-distrik selain ketiga
Distrik tersebut merupakan distrik-distrik yg memiliki topografi dataran rendah yaitu: Distrik Mimika
Baru dan Kuala Kencana, Distrik Tembagapura dan Jila adalah distrik yang tidak memiliki pantai
sedangkan Distrik Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Tengah, Mimika
Timur, Mimika Timur Jauh, Agimuga, dan Jita merupakan sebagian wilayah-wilayahnya berbatasan
dengan laut, sehingga distrik-distrik ini memiliki pantai.

II-19

Tabel 2.11. Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut Menurut distrik


di Kabupaten Mimika Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Distrik
Agimuga
Amar
Alama
Hoya
Iwaka
Jila
Jita
Kuala Kencana
Kwamki Narama
Mimika Barat
Mimika Barat Jauh
Mimika Barat Tengah
Mimika Baru
Mimika Tengah
Mimika Timur
Mimika Timur Jauh
Tembagapura
Wania

Tinggi MDPL
500
4
2800
2800
40
2800
400
13
40
4
2
2
40
5
10
5
1900
30

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

Topografi dataran rendah dan pantai terdapat di beberapa distrik di Kabupaten Mimika dan
pada umumnya merupakan endapan sedimen sungai dan pantai berpotensi pengembangan
pertanian dan perikanan (tambak). Kemiringan lereng Kabupaten Mimika dominan adalah 0 - 2 %
dengan luas 13.799,410 km2 atau 63,61 % dari luas wilayah dan selebihnya dengan kemiringan 2%
hingga diatas 40% merupakan topografi bergunung. Kemiringan lereng tersebut menjadi dasar
dalam pengalokasian berbagai fasilitas, pengembangan wilayah, dan pengendalian pertumbuhan
wilayah. Karakteristik tersebut merupakan dasar untuk menentukan nilai skor dengan indikator
penilaian meliputi; ketinggian tempat, jenis tanah, intensitas curah hujan, dan kelerengan lapangan.
Kemiringan lereng dan garis kontur merupakan kondisi fisik topografi suatu wilayah yang
sangat berpengaruh dalam kesesuaian lahan dan banyak mempengaruhi penataan lingkungan
alami. Kemiringan lereng merupakan salah satu faktor utama yang menentukan fungsi kawasan,
untuk diarahkan sebagai kawasan lindung atau kawasan budidaya. Penggunaan lahan untuk
kawasan fungsional seperti persawahan, ladang, dan kawasan terbangun membutuhkan lahan
dengan kemiringan dibawah 15%, sedangkan lahan dengan kemiringan di atas 40% akan sangat
sesuai untuk penggunaan perkebunan, pertanian tanaman keras dan hutan.
2.7.

Geologi

II-20

Formasi geologi yang terdapat di Kabupaten Mimika sebagai pembentuk struktur bentuk
batuan yang ada di Kabupaten Mimika dan sangat bervariasi, antara lain alluvium, endapan danau
dan lain-lain. Struktur geologi memiliki pengaruh terhadap pola dan struktur batuan serta
penyebaran bahan galian. Adapun jenis-jenis batuan yang dapat ditemukan di Kabupaten Mimika
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.12. Jenis Batuan di Kabupaten Mimika Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Jenis Batuan
Aluvium
Alluvium Terbiku
Batuan Malihan Derewo
Batugamping Yawee
Batulumpur Piniya
Batupasir Emkai
Batupasir Woniwogi
Dolomit Modio
Endapan Aliran Rombakan
Endapan Aluvium Dan Litoral
Endapan Danau
Endapan Glasial
Fanglomerad
Formasi Otomona
Formasi Tuaba
Formasi Aiduna
Formasi Buru
Formasi Kopai
Formasi Tipuma
Formasi Waripi
Hancuran Tanah Longsor
Intrusi Ilaga
Kelompok Besar Batugamping

24
25
26

New Guinea
Kelompok Kembelangan
Kelompok Paniai
Kipas Aluvium
Jumlah

Luas (Km2)
9.715,72
106,81
574,75
902,05
79,26
233,98
14,42
353,06
29,12
6,35
2.678,65
23,90
25,63
337,13
624,50
1.256,05
2.115,00
49,29
688,19
145,21
57,15
23,42
121,13
197,39
341,41
993,91
21.693,51

Persentase (%)
44,79
0,49
2,65
4,16
0,37
1,08
0,07
1,63
0,13
0,03
12,35
0,11
0,12
1,55
2,88
5,79
9,75
0,23
3,17
0,67
0,26
0,11
0,56
0,91
1,57
4,58
100,00

Sumber : Mimika Dalam Angka 2015

II-21

Anda mungkin juga menyukai