Anda di halaman 1dari 10

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA

Kefamenanu, 22 Mei 2019

Nomor : Kepada
Lampiran : 1 (Satu ) Berkas Yth. Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
di –
Jakarta
Hal : Bantuan Dana
Pembangunan Bendungan TA. 2020

Dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Nasional di daerah yaitu masyarakat adil dan
makmur serta meningkatkan keterbatasan kemampuan pembiayaan APBD Kabupaten Timor
Tengah Utara, maka dengan ini kami mengusulkan kepada Bapak kiranya dapat membantu
mengalokasikan Dana dari APBN Tahun Anggaran 2020 sebesar : Rp 450.000.000.000,-
(Empat Ratus Lima Puluh Milyar Rupiah) yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan
Pembangunan Bendungan Taekas di Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah
Utara.
Demikian permohonan ini kami buat, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA

RAYMUNDUS SAU FERNANDEZ S.Pt


PROPOSAL
PEMBANGUNAN BENDUNGAN TAEKAS
DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN ANGGARAN : 2020


BUPATI TIMOR TENGAH UTARA

PROPOSAL
PEMBANGUNAN BENDUNGAN TAEKAS
DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2020

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Timor Tengah Utara adalah salah satu daerah tertinggal di Provinsi
NTT yang juga sangat rawan akan ancaman kekeringan. Bencana kekeringan terjadi
hampir setiap tahun dengan wilayah penyebaran yang merata di seluruh wilayah
Kabupaten TTU. Kerugian yang ditimbulkan adalah sering terjadinya gagal tanam,
gagal panen, kurang pangan, rawan pangan yang berimplikasi pada gizi buruk dan juga
kelaparan di masyarakat. Di samping itu akibat keterbatasan keuangan daerah
menyebabkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas tidak dapat ditanggulangi
secara optimal.
Pada musim kemarau kebutuhan air sering kali tidak terpenuhi baik untuk
kebutuhan irigasi maupun kebutuhan air untuk manusia dan ternak. Pasokan air
tergantung dari sebaran curah hujan sepanjang tahun, yang pada kenyataannya tidak
merata. Untuk memenuhi kebutuhan akan air, sebagian masyarakat pedesaan di
Kabupaten Timor Tengah Utara menempuh jarak yang cukup jauh. Kondisi seperti ini,
secara tidak langsung mempengaruhi alokasi waktu yang besar hanya untuk
memperoleh air dan mengurangi kegiatan produktif lainnya, seperti bertani, beternak dan
lain sebagainya.
Kefamenanu sebagai ibu kota kabupaten Timor Tengah Utara sering mengalami krisis
air bersih yang berkepanjangan. Selama beberapa dekade penduduk kota hanya
menggantungkan harapan pada sumber air mutis yang jaraknya 50 km dari kota
kefamenanu. Permasalahan yang timbul karena kondisi itu adalah :
1. Selalu terjadi kehilangan air karena kerusakan jaringan
2. Biaya pemeliharaan jaringan yang cukup tinggi
3. Debit air yang cenderung berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan
Pada sisi yang lain terdapat potensi alam (sumber air) yang apabila di optimalkanakan
dapat membantu mensuplai air bersih serta dpat pula digunakan untuk kebutuhan
pengairan,mengingat potensi lahan pertanian yang ada di wilayah kota kefamenanu dan
beberapa kecamatan disekitarnya

Lahan tidur yang meliputi Kecamatan Miomaffo Timur, Kecamatan Insana Barat ,
Bikomi Tengah dan Kota Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara yang sudah bertahun
– tahun tidak dimanfaatkan optimal oleh masyarakat petani karena ketiadaan air irigasi.
Hanya sekitar 10-15 % lahan dijadikan sawah tadah hujan yang sepenuhnya bergantung
pada besarnya curah hujan tahunan. Belum ada sarana prasarana yang memadai (Embung /
waduk) yang mendukung pengembangan potensi tersebut.

Selanjutnya terkait dengan masih terbatasnya berbagai fasilitas umum tersebut di


atas dapat digambarkan pula bahwa Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai kabupaten
yang berbatasan langsung dengan District Oecussi - Ambenu Negara Republic
Democratic Timor Leste (RDTL) sudah selayaknya mendapat dukungan dan perhatian
dalam hal penataan dan pembinaan nasional dalam rangka menjaga dan
mempertahankan eksistensi bangsa sebagai negara berdaulat di mata internasional.

Karena alasan keterbatasan dana APBD dan issue perbatasan inilah maka kami
terdorong untuk meminta perhatian dan dukungan, kiranya kepada kami dialokasikan
dana sejumlah Rp. 450.000.000.000,00. (Empat Ratus Lima Puluh Milyar Rupiah)
untuk membiayai kegiatan Pembangunan Bendungan Taekas di Kecamatan Miomaffo
Timur Kabupaten Timor Tengah Utara.

1.2 Maksud
Pembangunan Bendungan Taekas di Kecamatan Miomaffo Timur, dimaksudkan
sebagai sumber air baku bagi masyarakatdi kota Kefamenanu serta pula dimanfaatkab untuk
kepentingan irigasi di Kabupaten Timor Tengah Utara.

1.3 Tujuan
Pembangunan Bendungan Taekas adalah Untuk memenuhi kebutuhan air bersih
dan air irigasi sebagai pendukung pertanian guna menigkatkan hasil pertanian dalam
mencapai ketahanan pangan dan peningkatan taraf hidup bagi masyarakat Kabupaten
Timor Tengah Utara khususnya Kota Kefamenanu dan sekitarnya.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui Pembangunan Bendungan Taekas adalah :
a. Sasaran Fisik :
1. Tersedianya Bendungan dan Jaringan Irigasi air bersih permanen.
2. Tersedianya jaringan irigasi permanen sebagai pendukung kegiatan pertanian
3. Tersedianya areal sawah baru.

b. Sasaran Fungsional :
Terwujudnya optimalisasi pembangunan sarana prasarana air bersih dan irigasi di
Kabupaten Timor Tengah Utara khususnya di, Kecamatan Insana Barat, Bikomi
Selatan dan Kota Kefamenanu.
BAB II
PROFIL WILAYAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

2 Gambaran Umum Wilayah


A. Geografis
Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) adalah salah satu Kabupaten dari 5 (lima)
Kabupaten/Kota yang ada di daratan Timor dan 21 Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa
Tanggara Timur (NTT) dengan batas-batas wilayah administratif sebagai beikut:
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Timor
Tengah Selatan
 Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah District Ambenu
(Negara RDTL) dan Laut Sawu
 Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kupang
dan Timor Tengah Selatan
 Sebalah Timur : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Belu

Kabupaten TTU merupakan daerah daratan dengan luas 2.669,70 km 2 atau sekitar
5,48 % dari luas daratan Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan sebagian
wilayah TTU yang berbatasan dengan laut sawu atau lazim dikenal dengan sebutan
wilayah pantai utara (pantura) memiliki luas lautan ± 950 km2 dengan panjang garis
pantai ± 50 km.
Secara administratif, Kabupaten TTU terdiri dari 24 Kecamatan yaitu: Miomaffo
Barat, Miomaffo Tengah, Musi, Mutis, Miomaffo Timur, Noemuti, Bikomi Selatan,
Bikomi Tengah, Bikomi Nilulat, Bikomi Utara, Naibenu, Noemuti Timur, Kota
Kefamenanu, Insana, Insana Utara, Insana Barat, Insana Tengah, Insana Fafinesu,
Biboki Selatan, Biboki Tanpah, Biboki Moenleu, Biboki Utara, Biboki Anleu dan
Biboki Feotleu; dan 175 desa/kelurahan (31 Kelurahan, 144 Desa).

B. Kependudukan
Kondisi kependudukan di Kabupaten TTU menjadi faktor terpenting dalam
proses pelaksanaan pembangunan karena penduduk dapat menjadi subyek sekaligus
obyek dari pembangunan itu sendiri. Jumlah penduduk Kabupaten TTU sampai akhir
tahun 2014 sesuai hasil registrasi sebanyak 240.686 jiwa yang terdiri dari perempuan
121.198 jiwa dan laki-laki 119.488 jiwa, dengan tingkat kepadatan rumah tangga 4
orang dan kepadatan penduduk 90 orang per km2.

C. Kondisi Perekonomian Daerah


Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh BPS pada Tahun 2011, tercatat
31.375 rumah tangga yang dikategorikan sebagai Rumah Tangga Miskin (RTM).
Indikator lain yang digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian daerah adalah
tingkat pertumbuhan ekonomi, PDRB dan pendapatan perkapita. Uraiannya tertera
dalam tabel berikut.
Tabel 2
Pertumbuhan Ekonomi, PDRB dan Pendapatan Per Kapita
Tahun 2017 – 2018
Pertumbuha Pertumbuhan PDRB Per
Tahun PDRB (ADHB) PDRB (ADHK)
n Ekonomi (ADHK) Kapita

2017 1.163.270 11,75 536.894 4,92 4.701.140


2018 1.277.858 9,85 561.160 4,52 5.102.200
Sumber : BPS Kabupaten TTU (2014)

Secara umum struktur perekonomian daerah dalam beberapa tahun terakhir masih
didominasi oleh sektor pertanian (dalam arti luas). Hal ini terindikasi oleh beberapa hal
yakni besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB, peruntukan lahan
yang sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, mata pencaharian penduduk
yang didominasi oleh kaum yang bergerak di sektor pertanian.
Tabel 3
Peran Sektor Ekonomi Menurut Lapangan Usaha (persen)
Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2016 - 2018
Tahun
No Lapangan Usaha
2011 2012* 2013**

1 Pertanian 51,15 50,62 49,37


2 Pertambangan & Penggalian 1,47 1,48 1,49
3 Industri Pengolahan 1,55 1,51 1,44
4 Listrik, Gas & Air Minum 0,43 0,49 0,61
5 Bangunan/Konstruksi 8,37 8,44 8,92
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 8,27 8,51 8,89
7 Pengangkutan & Komunikasi 7,09 6,97 6,96
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2,68 2,89 3,11
9 Jasa-jasa 18,99 19,09 19,22
Ket. :* = Angka sementara
** = Angka sangat sementara
Sumber : TTU Dalam Angka, 2014

D. Kondisi Eksisting

Secara umum kondisi hidrologis Kabupaten TTU adalah sebagai berikut, jumlah
bulan basah sangat singkat (2-3 bulan), curah hujan tahunan yang rendah (1000
mm/tahun), keadaan alam gersang karena didominasi oleh padang rumput.
Kecamatan Kota Kefamenanu terletak di tengah pulau Timor merupakan
perbukitan yang diselingi dengan dataran yang sangat potensial untuk pengembangan
pertanian baik tanaman pangan, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Terkait
dengan kondisi alam, debit air sangat besar saat musim hujan dan sangat sedikit
bahkan kering pada musim kemarau . Debit air yang sangat besar pada musim hujan
(banjir) disebabkan oleh besarnya aliran oermukaan dari hulu karena kondidi vegetasi
hulu yang sangat jarang.
Keadaan tekstur tanah berpasir mempercepat peresapan air ke dalam tanah selain
yang hilang ke laut bersama banjir dan yang menguap karena suhu tinggi. Potensi air
tanah menjadi pilihan alternatif yang cukup bagus dalam rangka memperluas
jangkauan pengairan di Kabupaten TTU bukan saja pada daerah yang belum
terjangkau air irigasi dari Bendungan tetapi juga seyogyanya pada lahan-lahan irigasi
untuk suplai pengairan. Potensi di bidang pertanian ke depan akan semakin besar bila
ditunjang dengan penyediaan embung dan prasarana irigasi.
Pada umumnyna masyarakat memanfaatkan sumber-sumber air alam serta air
PDAM (khusunya dalam kota Kefamenanu) yang pada musim desember atau Januari
sampai Maret/April atau musim hujan debitnya cukup besar dan pada bulan Mei
sampai November akan berkurang bahkan kering sama sekali. Demikian pula halnya
dengan kondisi penyediaan air untuk irigasi.Musim kemarau tidak mencukupi untyuk
memperluas areal tanam pada masa pertanaman kedua. Komodityas yang diusahakan
pada musim hujan adalah padi sawah seperti Ciherang.Pada musim kemarau sebagian
menanam lagi padi tetapi sebagian lainnya menanam palawija (jagung , kacang hijau)
dan sayur-sayuran.
Potensi yang mendukungPembangunan Embun g Taekas adalah:
 Sumber Air Hidup serta didukung beberapa anak sungai yang pada musim
hujan mengalirkan air.
 Lahan sebagai lokasi titik bendungan tersedia.
 Kondisi topografi yang mendukung pembangunan Embung.
 Lahan tidur yang bisa dikonversi menjadi areal sawah bila tersedia air irigasi
dan jaringannnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab – bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Memperhatikan kondisi sarana prasarana yang ada dan untuk meningkatan taraf
hidup masyarakat maka diperlukan suatu tindakan berupa program dan kegiatan
yang dititik beratkan pada program pembangunan Bendung serta jaringannya.
b. Akibat tingginya kebutuhan biaya yang diperlukan dalam penyediaan
/pembangunan dan pemeliharaan sarana dan sarana serta kemampuan pembiayaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Timor tengah Utara perlu adanya bantuan dana dari
Pemerintah Pusat guna tercapainya sasaran Pembangunan Nasional.

3.2 Saran dan Tindak Lanjut


Merujuk pada uraian terdahulu maka pada kesempatan ini kami mengharapkan
dukungan Pemerintah Pusat agar berkenan mengalokasikan dana dari APBN untuk
Pembangunan Embung Taekas di Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor
Tengah Utara yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020 sebesar
Rp. 450.000.000.000,00 (EmpatRatus Lima Puluh Milyar Rupiah).
Demikian Proposal ini dibuat untuk dipertimbangkan dan atas perhatian serta dukungan
Bapak terdahulunya disampaikan terima kasih.

Kefamenanu, 22 Mei 2019


BUPATI TIMOR TENGAH
UTARA,
RAYMUNDUS SAU FERNANDES,
S.Pt

Anda mungkin juga menyukai