PENDAHULUAN
Tabel 1.2.
Jumlah Dusun, Rukun Warga dan Rukun Tetangga menurut
Kecamatan di Wilayah Kab. TTU Tahun 2018
Tabel 1.3.
Klasifikasi Ketinggian Diatas Permukaan Laut Wilayah
Kab.TTU
No Ketinggian Luas (Km²) %
1 Daerah dengan ketinggian 0-25 m dpl 6,519.69 2.44
2 Daerah dengan ketinggian 26-100 m dpl 11,186.00 4.19
3 Daerah dengan ketinggian 101–500 m dpl 149,944.94 56.17
4 Daerah dengan ketinggian 501-1000 m dpl 88,908.88 33.30
Daerah dengan ketinggian diatas 1000 m
5 dpl 10,410.50 3.90
Jumlah 266,970.00 100.00
Sumber : KLHS RTRW 2017
Formasi Aitutu
Umur Trias Akhir, litologi di dominasi oleh kalsilutit
(berlapis) dengan nodul rijang di beberapa tempat, kalkarenit,
batulanau lapisan tipis marl teralterasi, umumnya berwarna
abu2 muda, fosil halobia sp dan Monotis sp, ketebalan antara
200 – 500 m ligkungan pengenapan laut terbuka, tektonik
setting di batas lempeng atau continental margin, aspek
ekonomis berupa rembesan minyak dan gas, lempung dan
lanau bituminous yang merupakan batuan induk dari
hidrokarbon.
Komplek Bobonaro
Umur Miosen Atas – Resen, merupakan batuan bancuh
terdiri dari fragmen ukuran boulder matrik lempung (scaly clay)
berkandungan foraminifera, fosil diantaranya terdiri dari
Globigerinoides unmaturus, Gs Quadrilobus, Gs ierregularis, Gs
rubber, Ga buloides, Ga subcretacea, Gr cultrate, ketebalan
sangat bervariasi, lingkungan laut dalam, bagian dari pada
Komplek Bobonaro adalah Melange (Partoyo et al,1955).
Formasi Noil Toko
Umur Miosen Awal, berupa konglomerat, batugamping,
batupasir, marl, tuff dan shale, Fosil diantaranya: Catapsydrax
unicova, Globorotalia spp, Operculina sp, Lepidocyclina verbeeki,
Globigerina sellu, menjari dengan Formasi Cablac, tebal sekitar
800 m, berupa endapan laut dangkal, formasi ni dikenal
sebagai ‘Endapan Tersier Muda’.
5. Hidrologi
Kondisi hidrologi Kabupaten TTU terdiri dari air tanah (sumur,
embung, air tanah dalam) dan air permukaan (sungai dan mata
air) tersebar di seluruh wilayah. Terdapat 9 (sembilan) sungai
utama dengan rata-rata panjang aliran 30-50 km yang mengalir
sepanjang tahun yaitu: Noeltoko, Naebesi, Taisola, Noemuti,
2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan Budidaya Pertanian
Pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya pertanian
dialokasikan pada kawasan-kawasan berikut :
Kegiatan Hutan Produksi Terbatas merupakan kegiatan
budidaya di kawasan hutan. Dalam rencana tata ruang
wilayah alokasi untuk hutan produksi terbatas berada di
kecamatan Miomaffo Tengah, Miomaffo Barat, Bikomi Utara,
Insana Tengah, Insana, Biboki Selatan, Biboki Tanpah, Biboki