2.1.1.3. Topografi
Topografi umumnya menyuguhkan relief dan identitas suatu bentuk
bentang lahan (landform) yang dikelompokan atau ditentukan berdasarkan
perbedaan ketinggian/elevasi (altitude) dari permukaan laut (dpl). Kondisi
topografi wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan meliputi daerah
pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah termasuk daerah pantai.
Visualisasi kondisi topografi Kabupaten Timor Tengah Selatan disajikan pada
gambar 2.2.
2.1.1.4. Geologi
Secara geologi kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki jenis
batuan sebagai berikut :
1. Batuan sedimen; merupakan hasil pengendapan larutan jenuh, batuan
dan fragmen mineral dan sisa-sisa bahan organik yang mati sebagai
akibat dari perubahan kondisi fisik atau pengaruh kegiatan organisme
yang hidup di dalamnya. Batuan sedimen terdiri dari batuan gamping,
kalisutit, batu pasir, lanau, serpih dan lempung.
2. Batuan beku; merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi baik di
bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan
bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku terdiri dari batuan ultra dan diorite.
3. Batuan malihan/metamorf; merupakan batuan yang terbentuk dari proses
metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur
dan tekanan. Batuan malihan/metamorf terdiri dari batu sabak, filit, sekis,
amfibolit dan granolith.
Selanjutnya sebaran jenis batuan per kecamatan disajikan pada peta
geologi Gambar 2.3
2.1.1.5. Hidrologi
Hidrologi merupakan kondisi air, pergerakan air, dan kualitas air
dipermukaan bumi yang ditujukan untuk kesejahteraan hidup manusia.
Selengkapnya kondisi Hidrologi Kabupaten Timor Tengah Selatan disajikan
pada Gambar 2.4.
2.1.1.6. Klimatologi
Berdasarkan kondisi klimatologi, maka Kabupaten Timor Tengah
Selatan memiliki iklim tropis, dimana musim hujan berlangsung dalam durasi
sangat pendek yaitu 4 bulan dimulai dari bulan nopember sampai dengan
februari dengan tinggi curah hujan mencapai 700 mm, sedangkan musim
kemarau durasinya sangat panjang yaitu 8 bulan. Pada musim hujan suhu
udara dapat mencapai titik terendah yaitu 15oC. Sedangkan pada musim
kemarau yang umumnya terjadi pada bulan Maret sampai bulan Oktober,
suhu udara rata-rata meningkat yaitu 34oC.
Kondisi curah hujan tahunan tertinggi yang terjadi di kabupaten Timor
Tengah Selatan bervariasi antar wilayah sejak Januari sampai Desember.
Selengkapnya rincian bulan penghujan dengan intensitas tertinggi dan
cakupan wilayah terlihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2. Bulan Penghujan dengan Intensitas Curah Hujan Tertinggi
Per kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Bulan Intensitas
No Cakupan Wilayah
Penghujan tertinggi/mm
1 Januari 650 -700 Amanuban Barat
200 -250 Noebeba
2 Februari 400 -450 Amanatun Selatan
3 Maret 650 -700 Fatumnasi, Tobu, Polen
4 April -
5 Mei -
6 Juni -
2.1.4. Demografi
Demografi merupakan dinamika kependudukan manusia yang meliputi
ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk
berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta perubahan
usia.Jumlah penduduk kabupaten Timor Tengah Selatan dari Tahun 2008-
2012 menurut jenis kelamin disajikan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2008-2012
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2008 207.492 49,65 % 210.450 50,35 % 417.942
2009 215.327 49,50 % 219.712 50,50 % 435.039
2010 218.396 49,51 % 222.759 50,49 % 441.155
2011 222.716 49,51 % 227.165 50,49 % 449.881
2012 223.950 49,39 % 229.436 50,61 % 453.386
Sumber : TTS Dalam Angka
Data pada tabel 2.5 menunjukan bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Timor Tengah Selatan dari Tahun 2008 – 2013 terus mengalami peningkatan
Data pada tabel 2.7 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja baik laki-laki
maupun perempuan dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan,
dimana pada tahun 2008 jumlah angkatan kerja sebesar 187.654 meningkat
menjadi 220.829 pada tahun 2012 atau mengalami penambahan sebesar
33.175 (15,02%) dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,13%. Jika
dibandingkan antara laki-laki dan perempuan maka data pada tabel 2.7
menunjukkan pula bahwa jumlah penduduk perempuan ternyata lebih besar
dari jumlah penduduk laki-laki, tetapi jumlah angkatan kerja perempuan
ternyata lebih kecil dari jumlah angkatan kerja laki-laki. Ini berarti bahwa
walaupun lebih kecil dalam jumlah namun sebagian besar penduduk laki-laki
di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah angkatan kerja (50-60%) dan
2.1.4.3 Keagamaan
Hampir seluruh penduduk di Kabupaten Timor Tengah Selatan telah
memeluk agama, yaitu agama yang sah dan diakui oleh negara yaitu agama
Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Budha. Jumlah penduduk
berdasarkan agama yang dianut di seluruh kecamatan sampai tahun 2012,
disajikan pada Tabel 2.9.
PDRB 1.767.320,73 100,00 1.989.209,27 100,00 2.233.820,11 100,00 2.542.158,56 100,00 2.883.038,84 100,00
KS – I 26.247 24,28 26.668 24,40 27.690 24,77 28.091 24,65 28.667 25,00
KS – II 9.289 8,59 10.419 9,53 10.476 9,37 10.717 9,40 11.306 9,86
KS – III 1.462 1,35 1.727 1,58 1.850 1,66 2.082 1,83 2.122 1,85
5 Mollo Selatan 10 2 12 1615 243 1858 1:149 3 1 4 381 274 655 1:64 1 1 2 355 358 713 1:357
6 Polen 15 6 21 1920 724 2644 1:129 4 1 5 441 112 553 1:111 1 - 1 95 - 95 1:95
9 Kota Soe 15 5 20 4409 1895 6304 1:260 3 7 10 2408 1977 4385 1:439 4 8 12 2014 3515 5529 1:461
10 Amanuban Barat 13 4 17 2960 795 3755 1;195 3 3 6 983 281 1264 1:211 - 6 6 - 835 835 1:139
11 Batu Putih 10 5 15 1478 727 2205 1:144 4 - - 435 - - - 2 - 2 439 - 439 1:220
12 Kuatnana 14 4 18 2319 806 3125 1:163 2 1 3 147 492 639 1:213 - 1 1 440 434 874 1:874
13 Amanuban Selatan 22 4 26 3749 683 4432 1:158 5 1 6 857 68 925 1:154 1 - 1 369 - 369 1:369
15 Kuanfatu 18 9 27 2514 1480 3994 1:144 7 1 8 1121 335 1456 1:182 1 - 1 355 - 355 1:355
16 Kualin 15 4 19 3196 1032 4228 1:196 4 3 7 458 317 775 1:111 3 1 4 443 62 505 1:126
18 Kolbano 17 6 23 2486 798 3284 1:141 4 2 6 328 143 471 1:79 2 - 2 145 - 145 1:73
20 Amanuban Timur 13 11 24 1718 1339 3057 1:30 3 3 6 667 357 1024 1:171 2 1 3 502 65 567 1:189
23 KiE 19 5 24 3072 802 3874 1:154 4 3 7 330 188 518 1:74 1 2 3 281 499 780 1:260
25 Amanatun Selatan 9 14 23 1361 2390 3751 1:155 4 4 8 2234 401 2635 1:329 1 1 2 231 254 485 1:243
26 Boking 9 3 12 1157 561 1718 1:141 3 - - 327 - - - 1 1 2 146 178 324 1:162
29 Santian 7 3 10 900 475 1375 1:137 1 3 4 105 361 466 1:117 - 1 1 204 237 441 1:441
30 Amanatun Utara 17 5 22 2415 549 2964 1:135 2 2 4 154 113 267 1:67 1 - 1 351 - 351 1:351
31 Toianas 11 4 15 1495 783 2278 1:147 3 1 4 540 107 647 1:162 3 - 3 387 - 387 1:129
TOTAL 358 144 502 57436 23816 81252 1:162 88 46 109 15407 7228 20051 1:184 30 30 59 8142 7046 15188 1:257
Sumber : TTS Dalam Angka 2012 dan Profil Pendidikan 2012
1 Mollo Utara 195 59 254 3137 1241 4378 1:17 80 33 113 599 579 1178 1:10 36 19 55 487 170 657 1:12
2 Fatumnasi 50 12 62 925 322 1247 1:20 6 10 16 65 105 170 1:10 - - - 26 - 26 -
3 Tobu 77 28 105 1275 676 1951 1:19 42 - - 448 - - - - - - - - - -
4 Nunbena 29 19 48 552 376 928 1:19 12 - - 86 - - - 20 - - 87 - 87 -
5 Mollo Selatan 153 32 185 1615 243 1858 1:10 44 27 71 381 274 655 1:9 20 21 41 355 358 713 1:17
6 Polen 110 35 145 1920 724 2644 1:18 46 10 56 441 112 553 1:9 20 - - 95 - 95 -
7 Mollo Barat 79 6 85 1137 121 1258 1:14 21 - - 180 - - - - - - - - - -
8 Mollo Tengah 81 20 101 979 408 1387 1:14 20 - - 228 - - - - - - - - - -
9 Kota Soe 293 111 404 4409 1895 6304 1:16 141 95 236 2408 1977 4385 1:18 199 207 406 2014 3515 5529 1:14
10 Amanuban Barat 202 48 250 2960 795 3755 1:15 76 37 113 983 281 1264 1:11 - 71 - - 835 835 -
11 Batu Putih 112 44 156 1478 727 2205 1:14 59 - - 435 - - - 45 - - 439 - 439 -
12 Kuatnana 159 43 202 2319 806 3125 1:15 29 19 48 147 492 639 1:13 - 24 - 440 434 874 -
13 Amanuban Selatan 202 32 234 3749 683 4432 1:19 94 10 104 857 68 925 1:9 24 - - 369 - 369 -
14 Noebeba 131 26 157 2024 405 2429 1:15 34 12 46 190 163 353 1:8 - - - - - - -
15 Kuanfatu 160 72 232 2514 1480 3994 1:17 93 11 104 1121 335 1456 1:14 10 - - 355 - 355 -
16 Kualin 130 33 163 3196 1032 4228 1:26 50 33 83 458 317 775 1:9 56 9 65 443 62 505 1:8
17 Amanuban Tengah 134 72 206 1765 913 2678 1:13 41 54 95 560 614 1174 1:12 43 26 69 542 373 915 1:13
18 Kolbano 152 59 211 2486 798 3284 1:15 47 15 62 328 143 471 1:7 45 - - 145 - 145 -
19 Oenino 92 32 124 1073 547 1620 1:13 50 - - 353 - - - - - - - - - -
20 Amanuban Timur 136 100 236 1718 1339 3057 1:13 52 44 96 667 357 1024 1:10 34 12 46 502 65 567 1:12
-
21 Fautmolo 65 27 92 955 587 1542 1:17 - - - - - - - - - - 66 66 -
-
22 Fatukopa 33 9 42 583 105 688 1:16 8 - - 78 - - - - - - - - -
23 KiE 201 51 252 3072 802 3874 1:15 37 20 57 330 188 518 1:9 18 35 53 281 499 780 1:15
24 Kot'Olin 78 29 107 1520 564 2084 1:19 23 12 35 255 241 496 1:14 - - - - - - -
25 Amanatun Selatan 87 128 215 1361 2390 3751 1:17 49 16 65 2234 401 2635 1:40 40 19 59 231 254 485 1:8
26 Boking 75 25 100 1157 561 1718 1:17 33 - - 327 - - - 22 16 38 146 178 324 1:8
27 Nunkolo 66 41 107 1620 1048 2668 1:25 28 - - 105 - - - 19 - - 124 - 124 -
28 Noebana 46 5 51 813 86 899 1:17 6 - - 183 - - - - - - 119 - 119 -
29 Santian 66 24 90 900 475 1375 1:15 15 29 44 105 361 466 1:10 17 21 38 204 237 441 1:12
30 Amanatun Utara 155 36 191 2415 549 2964 1:15 6 10 16 154 113 267 1:16 40 - - 351 - 351 -
31 Toianas 95 45 140 1495 783 2278 1:16 43 6 49 540 107 647 1:13 60 - - 387 - 387 -
-
32 Kokbaun 17 16 33 314 335 649 1:19 12 - - 161 - - - - - - - - -
TOTAL 3661 1319 4980 57436 23816 81252 1297 503 1509 15407 7228 20051 768 480 1248 8142 7046 15188 1:12
Sumber : TTS DalamAngka 2012 dan ProfilPendidikan2012
b. Urusan Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat dari
beberapa indikator antara lain peningkatan umur harapan hidup, angka
kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
1. Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu. Indikator mortalitas
meliputi angka kematian pada bayi, angka kematian pada balita, angka
kematian pada ibu melahirkan, angka kematian kasar. Indikator-
indikatormortalitas yang menjadi ukuran keberhasilan pelayanan kesehatan
masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai berikut :
2. AngkaKematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi
berusia dibawah 1 (satu) tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu. Jumlah bayi hidup dan jumlah kematian bayi di 32 kecamatan dari
tahun 2008-2012 disajikan pada tabel 2.24.
Tabel 2.24. Jumlah Bayi Hidup dan Kematian Bayi
di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2008 - 2012
Jumlah Bayi Hidup Jumlah Kematian Bayi
No Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
1 Mollo Utara 480 508 508 411 406 2 10 5 5 3
2 Tobu - - - - - - - - - -
3 Fatumnasi 208 165 165 203 157 7 3 7 6 1
4 Nunbena 78 52 52 61 33 1 4 3 4 2
5 Mollo Selatan 503 373 373 327 34 4 1 1 2 9
6 Mollo Barat - 204 204 230 311 - - 1 1 8
7 Mollo Tengah - - - - - - - - - -
8 Polen 344 266 266 229 147 9 10 8 13 -
9 Kota SoE 518 405 757 603 972 5 1 2 7 1
10 Amanuban Barat 804 766 766 765 706 19 5 6 10 5
11 Kuatnana - - - - 280 - - - - 2
12 Batu Putih 258 281 281 270 - 7 1 1 5 -
13 Amanuban Selatan 455 355 355 295 364 10 8 9 2 3
14 Noebeba - - 246 270 253 - - 5 2 1
15 Kuanfatu 387 327 327 372 357 2 3 3 1 1
16 Kualin 327 479 479 417 381 13 4 7 2 1
17 Amanuban Tengah 579 353 353 326 315 9 4 3 5 6
18 Oenino - 216 216 225 238 - 9 5 7 3
19 Kolbano 328 290 290 394 339 8 5 5 3 -
20 Amanuban Timur 460 430 430 279 359 5 6 2 1 -
21 Fautmolo - - - - 13 - - - - -
22 Fatukopa - - - - - - - - - -
23 KiE 534 524 524 502 447 17 8 16 4 1
24 Kot’Olin 170 164 164 140 77 - 4 1 4 2
25 Amanatun Selatan 335 341 341 292 326 3 12 5 10 6
26 Boking 258 218 218 207 184 3 4 2 4 2
TOTAL 8.094 7.753 8.351 7.689 7.637 132 123 109 108 66
Sumber : TTS Dalam Angka Tahun 2009-2013
Data pada tabel 2.24 menunjukan bahwa jumlah bayi hidup dari tahun
2008 – 2012 terus mengalami penurunan yaitu sebanyak 8094 pada tahun
2008 menjadi 7.637 pada tahun 2012. Data pada tabel juga menunjukan
bahwa jumlah kematian bayi dari tahun 2008 – 2012 cenderung mengalami
penurunan yang tajam yaitu sebanyak 132 pada tahun 2008 menjadi 66 pada
tahun 2012.
Jika dicermati, maka jumlah bayi lahir terbanyak ada di Kecamatan
Amanuban barat, diikuti oleh Kecamatan Kota SoE, Kecamatan Mollo Utara
dan Kecamatan Kualin. Jumlah kematian bayi cenderung menurun dari tahun
ke tahun, kematian bayi terbesar terjadi di Kecamatan KiE sebanyak 16
orang pada tahun 2010, Kecamatan Polen sebanyak 9 orang pada tahun
2011 dan kecamatan Mollo Selatan sebanyak 9 orang pada tahun 2012.
6. HIV/AIDS
HIV-AIDS merupakan jenis penyakit manusia yang sangat mematikan
di dunia dan hingga sekarang belum ditemukan obatnya. Kabupaten Timor
Tengah Selatan juga terdapat penderita penyakit HIV/AIDS yang juga telah
memakan korban. Selengkapnya jumlah penderita HIV/AIDS dapat dilihat
pada tabel 2.28
Tabel 2.28.
Jumlah Penderita HIV-AIDS di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Tahun 2008-2012
Jenis Kasus Status Pengobatan Keterangan
Jumlah
No. Tahun Tanpa
Kasus HIV AIDS Terapi Non-Terapi Meninggal Hidup
Keterangan
1 2008 13 3 10 - 13 7 - 6
2 2009 15 4 11 3 12 11 3 1
3 2010 28 7 21 4 24 22 3 3
4 2011 40 11 29 7 33 26 11 3
5 2012 25 2 23 11 14 5 11 9
Jumlah 121 27 94 25 96 71 28 22
Sumber : KPAD Kab. TTS
Data pada tabel 2.28 menunjukan bahwa sampai selama tahun 2008-
2012, jumlah kasus kematian akibat AIDS telah mencapai 71 orang. Epidemi
tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan orang yang diduga menjadi
pelanggan dalam kegiatan prostitusi, dan pria yang melakukan hubungan
seksual di luar pernikahan. Jika dibandingkan antara jumlah penderita yang
7. Morbiditas
Morbiditas merupakan angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari
suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu. Angka
kesakitan berhubungan dengan terjadinya atau terjangkit penyakit didalam
populasi, baik fatal manpun non fatal. Angka kesakitan lebih cepat
menentukan keadaan kesehatan masyarakat dari angka kematian, karena
banyak penyakit yang mempengaruhi derajat kesehatan tetapi tidak berakibat
pada kematian. Data 10 penyakit terbanyak di RSU SoE tahun 2008-2012
disajikan pada tabel 2.29.
Tabel 2.29.
10 Penyakit Terbanyak dari Rumah Sakit Umum Daerah SoE
Tahun 2011–2012
2011 2012
No Nama Penyakit
Jumlah (%) Jumlah (%)
1 ISPA 1.363 25,86 1.061 24,22
2 Gigi dan Mulut 1.092 20,72 803 18,33
3 Maag/Gast Acut 943 17,89 840 19,18
4 Faringitis Acut /Radang 341 6,47 160 3,65
Tenggorokan
5 Cidera 315 5,98 188 4,29
6 Malaria 309 5,86 272 6,21
7 Diare 262 4,97 268 6,12
8 Penyakit Mata 260 4,93 424 9,68
9 Hipertensi 206 3,91 173 3,95
10 Bronchitis 179 3,40 191 4,36
12 IMS 2 0,04 0 -
3 Tobu - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Mollo Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Kuatnana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
14 Noebeba - - - 1 - - 6 7 2 3 - - 2 - 4 4 - - - 1 1 -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Fatukopa
3 2 2 2 1 1:21848 12 14 6 5 6 1:3641 4 5 8 8 4 - - 1 1 -
23 KiE
24 Kot’Olin 2 1 1 - 1 1:11447 4 5 3 5 6 1:1908 2 1 3 3 3 - - 1 1 1
28 Noebana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TOTAL 40 41 38 43 54 1:8433 268 269 115 222 128 1:3558 90 90 141 141 153 8 15 45 45 42
Sumber: TTS Dalam Angka tahun 2009-2013
3 Jalan kabupaten 1.192,90 415,37 /34,82 417,40 /34,99 115,95 /9,72 244,07 /20,46
total 1.587,94 654,41 /37,73 561,40 /37,45 125,95 /8,40 246,07 /16,41
Data pada tabel 2.33 menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi paling
baik adalah status jalan nasional, sedangkan status jalan provinsi dan
kabupaten sebagian besar berada dalam keadaan rusak parah. Kondisi ini
pada gilirannya akan mengakibatkan jarak tempuh yang seharusnya singkat
menjadi sangat lama, serta biaya transportasi yang sebenarnya murah
menjadi mahal dan sangat rawan terjadinya berbagai bentuk kecelakaan.
2. Sistem Pengairan
Untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi,
maka infrastruktur pengairan sebagai komponen utama sistim pengairan
harus tersedia dan berfungsi secara baik serta berkelanjutan dalam
mensuplai air bagi kebutuhan pertumbuhan tanaman. Sesuai dengan PP
Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi maka kewenangan pengelolaan
sistim/daerah irigasi dibagi berdasarkan hirarki pemerintahan yaitu daerah
irigasi kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten. Daerah irigasi di
Kabupaten TTS yang merupakan kewenangan pusat adalah Daerah Irigasi
(D.I.) Bena dengan luas areal 3. 514 Ha., sedangkan daerah irigasi yang
merupakan kewenangan provinsi adalah D.I. Oebelo dengan luas areal 1.069
Ha. Daerah irigasi yang merupakan kewenangan Kabupaten TTS sampai
dengan Tahun 2013 sebanyak 70 unit, dengan total luas areal 5.412 Ha. 70
(tujuh puluh) D.I. dimaksud sudah terdaftar atau teregistrasi di Kementerian
Pekerjaan Umum.
Tabel 2.35
Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan APBD Tahun 2009-2014
Dokumen Perencanaan Jenis Regulasi
No Pembangunan Perda Perbup
1 RPJPD Kabupaten Timor Tengah √ -
Selatan 2005 -2025
2 RPJMD Kabupaten Timor Tengah √ -
Selatan 2009-2014
3 RKPD Tahunan - √
4 KUA dan PPAS - -
5 APBD dan Perubahan APBD √ -
6 Penjabaran APBD - √
7 DPA dan Perubahan DPA - -
8 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah √ -
9 Pertanggung jawaban APBD √ -
Sumber: Bappeda Kabupaten Timor Tengah Selatan
d. Urusan Perhubungan
Pembangunan perhubungan dilaksanakan untuk meningkatkan
pelayanan angkutan barang dan orang.
Tabel 2.36
Jumlah kendaraan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
No Jenis Kendaraan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Mini bus, sedan, - - 631 752 767
jeep
2 Bus micro bus - - 94 98 95
3 Truck,pickup, dump - - 579 730 762
truck, tangki, box
4 Sepeda Motor - - 13.387 16.933 17.919
Jumlah Kendaraan 0 0 14.691 18.513 19.543
(Unit)
Sumber : Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Pendapatan Daerah Prov. NTT
32 Kecamatan 35 Desa 35 Mata Air 35 Ha 3500 13562 12258 8160 350 670 38500
Data pada tabel 2.38, menunjukan bahwa ada 5 jenis kekerasan yang
umum dialami oleh perempuan di Kabupaten TTS dengan intensitas kasus
yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Jenis kekerasan yang paling
banyak dialami adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) disusul
oleh kasus percabulan, pelecehan seksual dan perzinahan.
2 Fatumnasi 2136 288 741 34,69 2245 288 741 33,01 1300 85 829 63,77 1300 91 915 70,38 1336 91 916 68,56
3 Tobu 1445 54 1114 77,09 2054 74 1114 54,24 2109 82 991 46,99 2109 50 1069 50,69 2145 102 1164 54,27
4 Nunbena 2012 134 603 29,97 1167 134 603 51,67 1222 87 733 59,98 1222 125 703 57,53 1258 128 671 53,34
5 Mollo Selatan 1729 224 1358 78,54 2139 224 1358 6349 2337 199 1326 56,74 2337 217 1431 61,23 2373 280 1516 63,89
6 Polen 2811 240 1734 61,69 2955 240 1734 58,68 3075 224 1649 53,63 3075 256 1672 54,37 3111 264 1700 54,64
7 Mollo Barat 2287 188 1009 44,12 2426 188 1009 51,59 2491 87 1245 49,98 2491 101 1246 50,02 2527 141 1185 46,89
8 Mollo Tengah 1476 148 683 46,27 1210 148 683 56,45 1287 126 688 53,46 1287 141 744 57,81 1323 124 796 60,17
9 Kota SoE 5521 1038 4505 85,79 5404 1038 4505 83,36 6524 856 5131 78,65 6524 1001 5442 83,42 6620 887 6073 91,74
10 Amanuban Barat 2633 145 1211 45,99 2699 145 1211 44,87 2997 280 1467 48,95 2997 196 1635 54,55 3045 207 1790 58,78
11 Batu Putih 2967 426 1963 66,16 3111 428 1963 63,1 3209 317 2233 69,59 3209 273 2374 73,98 3257 237 2400 73,69
12 Kuatnana 2138 167 1056 49,39 2216 167 1056 47,65 2293 225 1187 51,77 2293 233 1303 56,83 2329 147 1421 61,01
13 Amanuban Selatan 4204 337 3441 81,85 4565 337 3441 75,38 4685 281 3668 78,29 4685 292 3814 81,41 4757 331 3914 82,28
14 Noebeba 2100 192 1256 59,81 2015 192 1256 62,33 2099 142 1271 60,55 2099 176 1435 68,37 2135 162 1594 74,66
15 Kuanfatu 3907 197 1547 39,6 3795 197 1547 40,76 3893 159 1683 43,23 3893 175 1743 44,77 3953 210 1747 44,19
16 Kualin 3651 409 2558 70,06 4051 409 2558 63,14 4138 435 3346 80,86 4238 391 3576 86,42 4210 320 3777 89,71
17 Amanuban Tengah 3076 263 1943 63,17 3220 263 1943 60,34 3340 337 2039 61,05 3340 316 2222 66,53 3388 263 2139 63,13
18 Kolbano 3674 492 2775 75,53 3818 492 2775 72,68 2785 656 3312 84,1 3938 877 3959 100,53 4547 485 4055 89,18
19 Oenino 2543 154 1015 39,91 2685 154 1015 37,77 3938 144 1172 42,08 2785 161 1223 43,91 2821 140 1172 41,55
21 Fautmolo 1260 75 579 45,95 1380 75 579 41,96 1435 292 974 67,87 1435 243 1083 75,47 1471 150 1129 76,75
22 Fatukopa 1086 70 581 53,5 1031 70 581 56,35 1086 203 524 48,25 1086 106 560 51,57 1122 72 636 56,58
23 KiE 3759 316 2071 55,09 3903 316 2071 53,06 4023 378 2703 67,19 4023 345 2850 70,84 4095 287 2771 67,67
24 Kot'olin 2379 222 1385 58,22 2523 222 1385 54,89 2621 209 1401 53,45 2621 186 1271 48,49 2657 162 933 35,11
25 Amanatun Selatan 3279 325 1431 43,64 3423 325 1431 41,81 3543 320 1772 50,01 3543 252 1883 53,15 3615 230 1738 48,08
26 Boking 1838 136 1263 68,72 1680 136 1263 73,18 1845 223 1424 77,18 1845 186 1475 79,95 1881 169 1517 80,65
27 Nunkolo 3031 261 1784 58,86 3175 261 1784 56,19 3295 626 1879 57,03 3295 682 2249 68,25 3331 395 2394 71,87
28 Noebana 1031 85 753 73,04 1167 85 753 64,52 1222 101 898 73,49 1222 65 981 80,28 1258 1 962 76,47
29 Santian 1177 99 842 71,54 1343 99 842 62,7 1398 142 890 63,66 1398 163 945 67,6 1434 192 1059 73,85
30 Amanatun Utara 2719 325 2089 76,83 2863 325 2089 72,97 2961 248 2474 80,18 2961 218 2501 84,46 2997 256 2657 88,66
31 Toianas 3127 340 2136 68,31 3271 340 2136 65,3 3369 136 2442 72,48 3369 175 2486 73,79 3417 91 2537 74,25
32 Kokbaun 1908 154 500 26,21 2052 154 500 24,37 2117 76 465 21,97 2117 117 453 21,4 2153 62 465 21,60
TOTAL 83716 8216 50488 60,31 86952 8238 50488 58,06 89853 8229 56382 62,75 89953 8493 60081 66,79 91.914 7.362 62.101 67,56
Data pada tabel 2.40 menunjukan bahwa hingga tahun 2012, jumlah
tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten TTS yang dikirim ke luar negeri
adalah sebanyak 2.339 dengan rata-rata jumlah TKI adalah sebanyak 400
orang. Negara tujuan yang paling diminati adalah negara Malaysia, kemudian
Singapura dan Hongkong. Kondisi ini menunjukkan bahwa semangat pencari
kerja asal TTS untuk bekerja dan memperoleh penghasilan yang layak
sangat tinggi sekalipun harus dilakukan di luar Kabupaten TTS. Semangat ini
tentu akan berdampak positif jika mereka memperoleh kesempatan yang baik
menyalurkannya di daerah ini.
Perusahan–perusahan yang diakui untuk merekrut TKI di Kabupaten
Timor Tengah Selatan pada tahun 2009 sebanyak 26 perusahaan, tahun
2010 sebanyak 14 perusahan, tahun 2011 sebanyak 9 perusahan dan pada
tahun 2012 sebanyak 11 perusahan. Selengkapnya data nama perusahan
Data pada tabel 2.41 menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 minat
perusahaan penerima tenaga kerja Indonesia melaksanakan aktifitas
penjaringan TKI di Kabupaten TTS cukup tinggi. Fakta ini mengindikasikan
bahwa Kabupaten TTS adalah pasar tenaga kerja yang menarik karena
menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang memadai yang memungkinkan
perusahaan dimaksud tetap beroperasi.
Pada satu sisi keadaan ini tentu menguntungkan para pencari kerja
karena adanya peluang kerja yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh
2. Koperasi
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan
berdasarkan asas kekeluargaan dan inti dari koperasi adalah kerjasama
diantara anggota dan pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat. Jenis – jenis koperasi di Kabupaten Timor Tengah
Selatan dapat terlihat pada tabel 2.43.
Tabel 2.43.
Jenis-jenis Koperasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Tahun 2008 - 2012
N0 Jenis Koperasi 2008 2009 2010 2011 2012
1 Koperasi Unit Desa (KUD) 14 14 14 14 14
2 Koperasi Pegawai Negeri (KPN) 15 24 24 24 35
3 Koperasi Serba Usaha (KSU) 17 20 26 35 35
4 Koperasi Karyawan (Kopkar) 5 5 5 5 5
5 Koperasi Masyarakat (Komas) 1 1 1 1 1
6 Koperasi Kredit (Kopdit) 2 2 2 3 2
7 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 2 2 2 2 2
8 Koperasi Kerajinana Rakyat (Kopinkra) 2 2 2 2 2
9 Koperasi Pasar (Kopas) 1 1 1 1 1
10 Koperasi Pondok Pesantran (Kopontren) 1 1 1 1 1
11 Primer Koperasi (Primkop) 3 3 3 3 3
12 Koperasi Tani (Koptan) 6 6 7 7 7
13 Koperasi Ternak (Kopnak) 1 1 1 1 1
14 Koperasi Wanita (kopwan) 4 5 5 6 6
TOTAL 74 87 94 105 115
Sumber : Dinas Perindustrian dan Koperasi Kab. TTS
Data pada tabel 2.43. menunjukan bahwa jenis koperasi yang ada di
Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun 2008 sebanyak 74 buah dan
terus mengalami peningkatan menjadi 115 pada tahun 2012. Tiga jenis
koperasi yang perkembangannya meningkat adalah Koperasi Pegawai
Negeri (KPN), Koperasi Serba Usaha (KSU) dan Koperasi Unit Desa (KUD).
Kondisi koperasi di kabupaten Timor Tengah Selatan baik dari nama
koperasi, jumlah anggota dan jumlah modal dapat terlihat pada tabel 2.44.
Urusan Pilihan
a. Urusan Pertanian
1. Pertanian
Wilayah pertanian produktif adalah wilayah yang dikategorikan dapat
dibudidayakan untuk peruntukan usaha-usaha pertanian. Rasio luas wilayah
pertanian produktif adalah perbandingan luas lahan produktif terhadap luas
lahan budidaya. Rasio tersebut untuk lingkup kabupaten ditunjukan pada
tabel 2.50.
Tabel 2.50. Rasio Luas Lahan Pertanian Potensial dengan Luas Lahan
Pertanian Fungsional di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Tahun 2008 s/d 2012
No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Luas lahan pertanian 176.553 176.553 176.553 176.553 176.553
potensial (Ha)
2 Luas lahan pertanian 72.596 61.589 53.657 73.228 45.092
fungsional (Ha)
3 Rasio 1:2,43 1:2,87 1:3,29 1:2,41 1:3,92
Sumber : Analisis TTS Dalam Angka Tahun 2008 s/d 2012
Data pada Tabel 2.50. menunjukkan bahwa luas lahan pertanian
fungsional (yang telah dimanfaatkan) dari tahun ke tahun cenderung
menurun. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh menurunnya minat
masyarakat berusaha di lapangan usaha pertanian. Data luas lahan
pertanian potensial dengan luas lahan pertanian fungsional per Kecamatan
terlihat pada tabel 2.51.
18 Nunkolo 193 3572 3765 10 1817 1827 0 2016 2016 0 2016 2016 0 2066 2066 0 0 0
19 Boking 900 5724 6624 0 556 556 0 2017 2017 0 960 960 0 2273 2273 0 2243 2243
20 Amanatun - 8331 8331 0 3015 3015 10 3321 3331 0 672 672 0 3658 3658 0 0 0
Utara
21 Toianas - 242 242 0 691 691 0 2992 2992 0 245 245 7 2302 2309 0 129 129
22 Kokbaun - - - 0 4921 4921 0 618 618 0 15 15 0 2 2 0 121 121
23 Noebana - - - 0 0 0 0 0 0 0 130 130 0 6552 6552 0 227 227
24 Santian - - - 0 0 0 0 0 0 0 295 295 678 678 1222 1222
25 Fautmolo - - - 0 0 0 0 0 0 0 515 515 0 725 725 145 145
26 Fatukopa - - - 0 0 0 0 0 0 2 1379 1381 14 1697 1711 18 1634 1652
27 Noebeba - - - 0 0 0 0 0 0 0 2216 2216 0 2318 2318 0 965 965
28 Kuatnana - - - 0 0 0 0 0 0 40 4894 4934 89 3908 3997 86 328 414
29 Tobu - - - 0 0 0 0 0 0 95 1302 1397 71 734 805 46 481 527
30 Mollo Barat - - - 155 592 747 284 851 1135 248 422 670 284 918 1202 296 675 971
31 Mollo Tengah - - - 0 0 0 0 0 0 43 144 187 1082 1082 8 1072 1080
32 Nunbena - - - 0 0 0 0 0 0 8 349 357 5 764 769 0 127 127
JUMLAH 10542 166011 176553 3239 69357 72596 286 61303 61589 2222 51435 53657 2359 70869 73228 2,722 45089 45092
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunana Kab.TTS 2008 s/d 2012
2. Sektor Peternakan
Ternak merupakan salah satu potensi unggulan daerah yang
dikembangkan oleh masyarakat Timor Tengah Selatan. Sapi dan babi
merupakan ternak yang cukup pesat perkembangannya dan mampu
memberikan nilai tambah bagi usaha masyarakat. Perkembangan populasi
ternak di kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel 2.52.
9 Kota SoE 1.088 1.092 1.096 1.054 1.107 2.072 2.576 2.676 3.045 3.347
10 Amanuban Barat 8.492 8.526 8.560 4.329 4.545 11.592 6.664 6.923 3.724 1.390
11 Batu Putih 7.165 7.194 7.223 4.826 5.067 10.073 10.715 11.132 11.699 12.229
12 Kuatnana 8.804 8.839 8.874 9.104 9.559 9.427 14.673 15.633 19.450 22.553
13 Amanuban Selatan 10.322 10.363 10.407 13.296 13.961 16.852 17.916 18.613 19.555 20.435
14 Noebeba 3.534 3.548 3.562 5.321 5.587 8.600 9.166 9.523 10.019 10.481
15 Kuanfatu 3.777 3.792 3.807 5.590 5.870 14.613 15.545 16.150 16.616 17.122
16 Kualin 4.787 4.806 4.825 7.612 7.961 13.459 14.326 14.883 15.647 16.359
3. Sektor Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satau potensi yang dimiliki oleh
kabupaten Timor Tengah Selatan untuk peningkatan pendapatan
masyarakat. Potensi-potensi yang dimiliki selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 2.54.
Tabel 2.54.
Produksi Tanaman Perkebunan
di Kabupaten Timor Tengah SelatanTahun 2008 – 2012
Tahun
Tanaman Uraian
Perkebunan 2008 2009 2010 2011 2012
Kelapa Produksi (ton) 1.268 1.132 1.132 1.232 2.013
Kemiri Produksi (ton) 3.180 2.734 2.734 2.785 2.706
Kapuk Produksi (ton) 298 257 257 174 304
Jambu Mente Produksi (ton) 198 233 233 280 398
Asam Produksi (ton) 5.816 3.745 2.134 1.693 2.225
Pinang Produksi (ton) 105 99 99 110 550
Kopi Produksi (ton) 35 34 34 38 93
Kakao Produksi (ton) 35 5 8 11 7
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.TTS 2008 s/d 2012
Data pada tabel 2.54, menunjukkan bahwa produksi tanaman
perkebunan yang paling dominan namun terus mengalami penurunan adalah
asam dengan jumlah produksi pada tahun 2008 sebanyak 5.816 ton menjadi
2.225 ton pada tahun 2012, serta tanaman kemiri dengan jumlah produksi
sebanyak 3.180 ton pada tahun 2008 menjadi 2.706 pada tahun 2012. Jenis
tanaman perkebunan yang terus menunjukkan kenaikan jumlah produksi
adalah tanaman pinang yaitu sebanyak 105 ton pada tahun 2008 menjadi
550 ton pada tahun 2012.
b. Urusan Kehutanan
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan, terutama pepohonan
atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Hutan
mempunyai peranan penting bagi stabilitas keadaan lingkungan. Pembagian
kawasan hutan berdasarkan fungsi meliputi hutan lindung, hutan produksi,
hutan produksi terbatas, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.7.
a. Produktivitas Daerah
Untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga, masyarakat
Kabupaten Timor Tengah Selatan mengembangkan jenis tanaman pangan
yang telah diusahakan oleh generasi terdahulu dengan produk utama adalah
tanaman jagung. Sedangkan untuk tanaman padi diusahakan oleh
masyarakat pada beberapa wilayah tergantung ketersediaan air, sementara
jenis tanaman lain seperti ubi-ubian, pisang dan kacang-kacangan masih
dikembangkan masyarakat sebagai tanaman alternatif mengantisipasi gagal
panen akibat cuaca yang tidak menentu.
Disamping tanaman pangan, terdapat potensi sayur-sayuran dan
buah-buahan yang diusahakan seperti kubis, kentang, wortel, bawang merah,
cabe, labu siam, kangkung, bayam, petsai, jeruk keprok, alpukat, jeruk manis,
dan lain-lain. Jumlah produksi tanaman pangan, sayur-sayuran dan buah-
buahan di Kabupaten Timor Tengah Selatan tahun 2008-2012 dapat dilihat
pada tabel 2.62.
Tabel 2.62.
Jumlah Produksi Tanaman Pangan, sayur-sayuran dan buah – buahan
di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2008 – 2012
Produksi (ton) / tahun
No. Jenis Tanaman
2008 2009 2010 2011 2012
A Tanaman Pangan
1 Padi Sawah 11.157 10.664 6.890 11.012 10.345
2 Jagung 80.289 75.078 61.571 119.216 181.486
3 Ubi Kayu 78.256 78.096 75.996 62.980 84.651
4 Ubi Jalar 6.870 6.963 3.483 4.080 5.565
5 Kacang Hijau 738 763 501 601 798
Pada tabel 2.66 dapat dijelaskan bahwa jenis bahan tambang yang
ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri dari Gamping Tuafan,
Gamping Lepungan, Gamping Dolomitan, Gamping Koral, Gamping Pasiran,
Gamping Padam, Batu Pasir, Pasir Gunung, Batu Pasir Omamen, Lempung,
Batu Warna, Pasir Kwarsa/Karbonat, Gneis, Marmer, Kalsit, Diabas, Batu
Gamping Rijangan, Napal, Bentonit, Oker, Pasir, Sirtu Sungai, Sirtu Gunung,
dan Batu Mangan, yang penyebarannya hampir di semua kecamatan. Dari
olahan bahan tambang tersebut maka diperoleh jenis hasil tambang berupa
bata ringan, keramik, pupuk, semen, sabun, cat, odol, batako, kapur,
omamen, genteng, bahan bangunan, besi dan baja. Sedangkan untuk jumlah
cadangan deposit dari semua jenis bahan tambang di Kabupaten Timor
Tengah Selatan berjumlah 41.471.552.955 M3.
Data pada tabel 2.67 menunjukan bahwa dari tahun 2008-2012, angka
ketergantungan penduduk di Kabupaten Timor Tengah Selatan cenderung
tetap atau tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan penduduk yang sangat kecil dan peningkatan yang
cenderung sama pada setiap kelompok umur. Jika dilihat lebih jauh maka
dapat dijelaskan bahwa terdapat 22,63% penduduk yang tergolong dalam
angka ketergantungan tahun 2008 dan pada tahun 2012 angka
ketergantungan meningkat menjadi 27,40% atau terjadi peningkatan angka
ketergantungan sebesar 4,77%.