Anda di halaman 1dari 15

BAB II

GAMBARAN UMUM
ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERECANAAN
A. Letak dan Luas
Secara geografis Kabupaten Majene terletak antara 20 38 45 30 38 15
Lintang Selatan dan antara 1180 45 00 - 1190 4 45 Bujur Timur. Kabupaten Majene
merupakan salah satu dari 5 kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi
Barat yang terletak di pesisir pantai barat Propinsi Sulawesi Barat memanjang dari
Selatan ke Utara. Jarak Kabupaten Majene ke ibukota Propinsi Sulawesi Barat (Kota
Mamuju) kurang lebih 146 km.
Luas wilayah Kabupaten Majene adalah 947,84 km atau 5,6% dari luas
Propinsi Sulawesi Barat 16.990,77 km, terdiri atas 8 kecamatan dan 20 Kelurahan
serta 62 desa. Adapun kecamatan di Kabupaten Majene adalah Kecamatan Banggae,
Kecamatan

Banggae

Timur,

Kecamatan

Pamboang,

Kecamatan

Sendana,

Kecamatan Tammerodo Sendana, Kecamatan Tubo Sendana, Kecamatan Malunda


dan Kecamatan Ulumanda. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Majene sangat
berpengaruh terhadap daerah sekitarnya ini dapat dilihat dari letak Kabupaten Majene
secara administratif.
Secara administratif Kabupaten Majene berbatasan dengan wilayah-wilayah berikut:
Sebelah Utara

: berbatasan dengan Kabupaten Mamuju

Sebelah Timur

: berbatasan dengan Kabupaten Polewali Mandar dan Mamasa

Sebelah Selatan

: berbatasan dengan Teluk Mandar

Sebelah Barat

: berbatasan dengan Selat Makassar

Kecamatan Ulumanda merupakan wilayah kecamatan terluas dibanding


dengan luas wilayah kecamatan lainnya yakni; 456,06 km atau 48,10%, kemudian
Kecamatan Malunda dengan luas wilayah 187,85 km atau 19,81%, sedangkan
wilayah kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Banggae dan
Banggae Timur, dengan luas wilayah masing-masing adalah Kecamatan Banggae
25,15 km atau 2,65% dan Kecamatan Banggae Timur 30,04 km atau 3,17% dari luas
total wilayah Kabupaten Majene.

Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran administratif Kabupaten Majene


dapat dilihat pada gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Majene yang diambil dari
Dokumen RTRW Kabupaten Majene dibawah ini.

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Majene


Sumber : Dokumen RTRW Kab. Majene Tahun 2010-2030

B. Kondisi Klimatologi
Parameter klimatologi dapat dihimpun dan mempunyai kaitan erat dengan
Perencanaan SSK Kabupaten Majene adalah tipe iklim, curah hujan dan suhu
udara.
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Majene dan sekitarnya secara umum
ditandai dengan hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi dan sangat
dipengaruhi oleh angin musim, Hal ini dikarenakan wilayahnya berbatasan
dengan laut lepas (Selat Makassar dan Teluk mandar).
Pada tahun 2014 Kabupaten Majene mempunyai kelembaban udara
berkisar antara 71% - 83% atau rata-rata kelembaban udara berkisar 78,16%.

Tabel 2.1. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Majene Dirinci Per Bulan pada
Stasiun Meteorologi Tahun 2010-2014
Curah Hujan
No

Hari Hujan

Bulan
2010

2011

2012

2013

2014

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Januari
218.5
197.8
74.3
266.4
2
Februari
292.3
168.7
129.3
197.7
3
Maret
84.9
118.1
97.8
87.6
4
April
115.1
208.4
45.5
137.4
5
Mei
196.1
88.6
224.9
124.3
6
Juni
260.2
37.2
94.3
49.2
7
Juli
270.4
1.6
64.6
175.1
8
Agustus
206.4
4.7
13.5
104.0
9
September 303.4
26.0
10.1
117.4
10 Oktober
215.9
152.3
43.4
55.6
11 November
224.9
199.8
80.6
206.0
12 Desember
169.3
456.4
209.3
179.5
Sumber; Kabupaten Majene dalam Angka, 2015

(7)
185.9
80.6
89.5
97.3
148.6
76.4
92.5
26.1
20.6
49.4
112.5
117.4

2010

2011

2012

2013

2014

(8)
18
16
17
13
24
25
22
22
25
22
16
27

(9)
20
13
18
19
12
9
5
3
9
19
22
26

(10)
17
21
20
14
10
19
14
7
5
16
15
17

(11)
20
19
15
17
23
17
19
10
6
10
19
23

(12)
20
11
15
13
20
17
11
4
3
7
14
18

Gambar 2.2. Peta Kondisi Klimatologi Kabupaten Majene


Sumber : Dokumen RTRW Kab. Majene Tahun 2010-2030

Iklim di Kabupaten Majene tergolong kering, yang menurut Peta Iklim Sulawesi
Selatan, yang dipetakan berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman (Oldeman dan
Sjarifuddin, 1977), digolongkan kedalam kelas iklim E2, E1, D3, D2, dan D1
(mayoritas) yang artinya kering. Variasi jumlah bulan basah dari nol sampai hanya
dua sampai tiga bulan per tahun. Jumlah curah hujan tahunan hanya sekitar 1.000
mm (rata-rata di bawah 1.000 mm), seperti di daerah Pamboang sampai ke Banggae.
Wilayah yang agak basah di Kabupaten Majene hanya ditemukan disekitar Malunda
dan daerah perbatasan dengan Mamuju dan Mamasa.
Klasifikasi iklim dibuat berdasarkan sistem yang digunakan Oldeman
(Oldeman dan Sjarifuddin, 1977). Sementara, data curah hujan yang diperoleh dari
stasiun-stasiun pengukuran hujan yang ada di Kabuipaten Majene dalam Assessment
dan data suhu, angin ataupun kelembapan udara di wilayah ini.

C. Topografi dan Kemiringan Lereng


Kabupaten Majene dibangun oleh wilayah yang topografinya bervariasi dari
datar sampai berbukit dan bergunung, dengan kemiringan lereng kurang dari 3%
sampai lebih dari 100%. Hamparan daerah dengan topografi datar ditemukan di
sepanjang wilayah paralel dengan garis pantai kabupaten ini. Hamparan wilayah
datar terutama ditemukan mulai dari pantai barat Kecamatan Sendana menuju ke
selatan sampai ke Kecamatan Banggae dan Banggae Timur (Ibukota Kabupaten).
Sebagian besar wilayah Kabupaten Majene dengan topografi berbukit dan
bergunung.
Klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Majene dari permukaan air laut mulai
dari 0-25 m sampai di atas 1.000 meter. Berdasarkan kelas ketinggian muka laut yang
tersebar di wilayah Kabupaten Majene pada umumnya tergolong kelas ketinggian
100-500 meter yakni 38,69% dan ketinggian 500-1000 meter yakni 35,98% dari total
keseluruhan wilayah kabupaten. Kecamatan Malunda merupakan Wilayah dengan
luas wilayah terluas yang pada umumnya merupakan wilayah pegunungan dengan
ketinggian muka 500-1000 meter sebesar 30.219 Ha.

Gambar 2.3. Peta Topografi dan Kemiringan Lereng Kabupaten Majene


Sumber : Dokumen RTRW Kab. Majene Tahun 2010-2030

D. Kondisi Hidrogeologi
Kondisi hidrologi Kabupaten Majene sangat berkaitan dengan tipe iklim yang
ada. Keberadaan air tanah dangkal 4 m. Kondisi hidrologi permukaan juga
ditentukan oleh sungai-sungai yang ada dengan jumlah sungai yang tersebar di
wilayah Kabupaten Majene berkisar 73 sungai baik besar maupun kecil. Pada
umumnya debit air sungai-sungai tersebut relatif besar yaitu Sungai Tubo,
Tammerodo yang berada di wilayah Kecamatan Sendana, sungai Maitting,
Manyamba, Pamboang di Kecamatan Pamboang, sungai Malunda di Kecamatan
Malunda dan sungai Kaiyong. Sungai terbesar yang ada di Kabupaten Majene adalah
Sungai Tubo dan sungai Maitting yang memiliki debit air yang relatif besar dan
merupakan sungai yang berhulu di pegunungan dan bermuara di Selat Makassar.
Keberadaan debit air sungai tersebut perlu dijaga kelestariannya mengingat masih
banyak penduduk yang memanfaatkan air sungai sumber keperluan rumah tangga
dan ke depan perlu dikembangkan sebagai sumber air bersih mengingat
pertambahan penduduk semakin merasakan pentingnya air bersih.
Sumber daya air disamping berfungsi untuk kehidupan sehari-hari juga
berfungsi untuk berusaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan manusia seperti
pertanian, perikanan, perindustrian, pembangkit tenaga listrik dan sebagainya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kedaan hidrologi yaitu curah hujan, tipe iklim
dan sungai. Kondisi hidrologi di Kabupaten Majene meliputi potensi air tanah dan
potensi air sungai, dimana potensi air tanah di Kabupaten Majene cukup baik. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Potensi Hidrologi Dirinci Menurut Banyaknya Sungai yang Mengalir Di Kabupaten
Majene Tahun 2014
No
(1)
1
2
3

Kecamatan
(2)
Banggae
Banggae Timur
Pamboang

Sendana

Tammarondo

Tubo

Malunda

Nama Sungai
(3)
Sungai Majene dan Sungai Camba
Sungai Lembang Siruppa
Sungai Pamboang, Koi, Lembang Puing, Lembang Taduang,
Lembang Abaga, Lembang Lena, Lembang Teppo
Sungai Mosso, Pumalla, Taleppo, Apoleang, Para, Sirua Kota,
Labuang, Lembang, Palipi, Kadopo, Palla Pallang, Mayamba
Sungai Potandek, Polo-polo, Sipitu, Wai sepong, Taridi,
Lombongan, Tamredo, Mayatapi, Mayamba, Talakomi
Sungai Sumakuyu, Wai Sering, Labuang, Pumbiu, Tapamekan,
Labuang Onang, Laia, Galung-galung, Batu roro, Pulung,
Kulasi, Takombe, Salabulo
Sungai Asa-asaang, Tamalere, Meletung, Ipo, Maliaya,
Reruang, Lombang, Lemo, Kalangae, Serepo, Samalio, Ratte
Punaga, Malunda, Dopi

Ulumanda

Sungai Potenaan, Malamaluka, Toe-Toe, Samabaho-baho,


Pesawang, Pulosok, Maiting, Tikaung, Tambung, Lamoliang,
Tapango, Lemo, Palang, Kayang, Lombongan,
Sumber; Kabupaten Majene Dalam Angka, 2015

E. Listrik dan Air Minum


Banyaknya langganan listrik PLN di Kabupaten Majene pada tahun 2013
sebanyak 35.053 pelanggan. Jumlah ini meningkat sedikit dibanding tahun
sebelumnya, dengan jumlah KWH daya terpakai sebesar 4.018.836 dan KVA
tersambung sebesar 30.933. Sedangkan untuk banyaknya pelanggan dan banyaknya
air tersalur pada PDAM Majene, tahun 2014 sebesar 5.928 pelanggan dan 1.023.096
m3 air yang disalurkan.

ASPEK SOSIAL
A. Penduduk
Kabupaten Majene
a.

Perkembangan Jumlah Penduduk


Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, penduduk Kabupaten Majene pada

tahun 2014 sebesar 161.13 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat pada dua
kecamatan yaitu Kecamatan Banggae dengan jumlah penduduk sebesar 39.865 jiwa
(24,74%) dan Kecamatn Banggae Timur dengan jumlah penduduk sebesar 30.341
jiwa (18,83%). Menurut jenis kelamin, tercatat penduduk laki-laki sebesar 78.607
jiwa (48,78%) sedangkan penduduk perempuan sebesar 82.525 jiwa (51,22%).
Hal tersebut menunjukkan bahwa rasio jenis kelamin/sex ratio (SR) penduduk
adalah sekitar 95,25 artinya untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 atau
96 penduduk laki-laki.

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Majene Tahun 2014

Penduduk
No

Perempuan

Jumlah

Rasio
Jenis
Kelamin

Kecamatan
Laki-laki

Banggae

19.626

20.239

39.865

96,97

Banggae Timur

14.597

15.744

30.341

92,71

Pamboang

10.563

11.299

21.862

93,49

Sendana

10.599

11.552

22.151

91,75

Tammerodo
Sendana

5.492

5.726

11.218

95,91

Tubo Sendana

4.306

4.432

8.738

97,16

Malunda

8.975

9.174

18.149

97,83

Ulumanda

4.449

4.359

8.808

102,06

78.607

82.525

161.132

95,25

Total

Sumber : Kabupaten Majene dalam Angka, 2015

b.

Angkatan Kerja
Berdasarkan hasil survey Angkatan Kerja Nasional (Sakemas) Agustus 2014

diketahui persentase angkatan kerja di Kabupaten Majene sebesar 67,46% dan


pengangguran sebesar 2,06%. Untuk penduduk yang bukan angkatan kerja sebesar
32,54% dirinci sebesar 11,84% untuk penduduk bersekolah, 17,60% untuk
penduduk yang mengurus rumah tangga dan lainnya sebesar 3,10%.
c.

Distribusi dan Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk ditentukan oleh luas wilayah dan jumlah penduduk yang

menempati wilayah tersebut. Pada akhir tahun 2011 berdasarkan hasil rekapitulasi
data jumlah penduduk Kabupaten Majene tercatat sebanyak 153.869 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk sebanyak 162 jiwa per kilometer. Sedangkan pada akhir
tahun 2014 angka tersebut telah berubah menjadi 161.132 jiwa, yang terdiri dari
78.607 jiwa penduduk kaki-lalki dan 82.525 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat
kepadatan penduduk mencapai 170 jiwa per kilometer. Jumlah penduduk tertinggi
berada di Kecamatan Banggae dengan jumlah penduduk sebanyak 39.865 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk 1.584 Jiwa/Km, sedangkan jumlah penduduk
terendah berada di Kecamatan Tubo Sendana dengan jumlah penduduk 8.738 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 212 Jiwa/Km sedangkan kepadatan
penduduk terendah berada di Kecamatan Ulumanda dengan jumlah penduduk
sebanyak 8.808 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk hanya mencapai 19 jiwa
per kilometer persegi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 mengenai luas
wilayah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Majene tahun 2015 di bawah ini.
Tabel 2.4. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Majene Tahun 2014

No

Luas
(Km)

Kecamatan

Jumlah
Kel./Desa

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km)

Banggae

25,15

39.865

1.585

Banggae Timur

30,04

30.341

1.010

Pamboang

70,19

21.862

311

Sendana

82,24

22.151

269

Tammerodo
Sendana

55,4

11.218

202

Tubo Sendana

41,17

8.738

212

Malunda

187,65

18.149

97

Ulumanda

456,00

8.808

19

987,84

40

161.132

170

Total

Sumber : Kabupaten Majene dalam Angka, 2015

Kecamatan Banggae Timur

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, penduduk Kecamatan Banggae Timur


pada tahun 2014 sebesar 30.341 jiwa. jumlah penduduk terbesar terdapat di
Kelurahan Labuang Utara dengan jumlah penduduk sebesar 6.514 jiwa. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5. Banyaknya Penduduk Menurut Desa/Kelurahan, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di
Kecamatan Banggae Timur Tahun 2014

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Desa/Kelurahan
Labuang
Labuang Utara
Baurung
Lembang
Tande
Tande Timur
Baruga
Baruga Dhua
Buttu Baruga
Jumlah

Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
2.761
3.070
3.148
3.336
2.345
2.352
2.619
2.792
733
881
884
1.083
998
1.086
814
844
295
333
14.597
15.744

Jumlah

Sex Ratio

5.831
6.514
4.697
5.348
1.614
1.967
2.084
1.658
628
30.341

89,91
93,54
99,69
95,97
83,28
81,54
91,87
96,50
88,71
92,71

Sumber : Kecamatan Banggae Timur dalam Angka, 2015


Tabel 2.5. Kepadatan Penduduk dan Anggota Rumah Tangga Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan
Banggae Timur Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jumlah
Rumah
Penduduk
Tangga
Labuang
0,26
1.278
5.831
Labuang Utara
1,15
1.426
6.514
Baurung
2,14
928
4.697
Lembang
2,71
1.057
5.348
Tande
4,82
400
1.614
Tande Timur
3,65
487
1.967
Baruga
6,28
448
2.084
Baruga Dhua
7,69
385
1.658
Buttu Baruga
1,34
146
628
Jumlah
30,04
6.555
30.341
Sumber : Kecamatan Banggae Timur dalam Angka, 2015
Desa/Kelurahan

Luas/Km

Rata-rata
Kepadatan
Anggota
Penduduk
RT
22.427
4,56
5.664
4,57
2.195
5,06
1.973
5,06
335
4,04
539
4,04
332
4,65
216
4,30
469
4,30
1.010
4,63

B. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu daerah akan menentukan


karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial, karena manusia adalah perilaku aktif
dari seluruh kegiatan tersebut.
Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan
semakin meningkat, Hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang
dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk
mengenyam bangku pendidikan.
Hingga tahun 2014 di Kabupaten Majene terdapat 196 unit SD/MI, 56 unit
SLTP/MTs, dan 35 unit SLTA/Sederajat. Sedangkan jumlah tenaga pengajar untuk
tingkat SD/MI sebanyak 2.473 guru, tingkat SLPT/MTs sebanyak 994 guru, dan
tingkat SLTA/Sederajat sebanyak 893 guru. Jumlah murid SD/MI sebanyak 25.530
orang, SLTP/MTs sebanyak 9.516 orang, dan untuk SLTA/Sederajat sebanyak 9.133
orang.
C. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat islam pada
tahun 2014 yang berupa masjid berjumlah 306 unit, langgar berjumlah 49 unit dan
mushallah berjumlah 34 unit.
D. Transportasi
Jalan merupakan prasarana

angkutan

darat

yang

berguna

untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Usaha pembangunan yang makin meningkat


menuntut adanya transportasi untuk menunjang mobilitas penduduk dan kelancaran
distribusi barang dari daerah ke daerah lain.
Panjang jalan di Kabupaten Majene pada tahun 2014 dirinci menurut
permukaan jalan yaitu aspal, kerikil, tanah, tidak dirinci, dan beton masing-masing
adalah 296,82 km, 26,81 km, 72,07 km, 187,66 km, 41,42 km. Kondisi jalan pada
tahun 2014, baik sepankang 442,22 km, sedang sepanjang 74,39 km, rusak
sepanjang 14,46 km, dan rusak berat sepanjang 93,71 km.
ASPEK EKONOMI
A. Pariwisata
a. Objek Wisata Budaya
1. Museum Mandar, terletak di Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae;
2. Mesjid Tua Salabose di Puncak Salabose Kelurahan Pangali-ali Kecamatan
Banggae;

3. Mesjid Raya/Mesjid Tua di Lingkungan Saleppa Kelurahan Banggae


Kecamatan Banggae;
4. Upacara Maulid Nabi Muhammad SAW di Puncak Salabose Kelurahan
Pangali-ali Kecamatan Banggae;
5. Makam Raja-raja dan Hadat Banggae di Lingkungan Cilallang Kelurahan
Pangali-ali Kecamatan Banggae;
6. Makam Syekh Abdul Mannan di Lingkungan Salabose Kelurahan Pangali-ali
Kecamatan Banggae;
7. Makam I Mannang di Kampung Pamboborang Desa Pamboborang;
8. Makam Tambulese di Lingkungan Camba Utara Kelurahan Baru Kecamatan
Banggae;
9. Makam Lombeng susu di Kelurahan Tande;
10. Makam Puang Rambang di Lingkungan Galung Barat Kelurahan Galung;
11. Makam Nenek Ular di Lingkungan Segeri Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan
Banggae Timur;
12. Makam Nenek Reso dan Makam Pappesse Bassi di Kampung Tadolo Desa
Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur; dan
13. Makam Maradia Parappe di Lingkungan Parappe Kelurahan Labuang
Kecamatan Banggae Timur.
b. Objek Wisata Alam
1. Puncak Salabose di Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae;
2. Puncak Pohon Pinus di Segeri Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan Banggae
Timur;
3. Terumbu Karang Pantai Pacitan di Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae;
4. Terumbu Karang Rangas di Lingkungan Rangas Kelurahan Totoli Kecamatan
Banggae;
5. Pantai Pasir Putih dan Terumbu Karang Pantai Leppe, Barane, Tamo dan
Pangale di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur;
6. Pantai Pasir Putih soreang di Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae;
7. Permandian Sungai Teppo di Kelurahan Baru Kecamatan Banggae;
8. Pantai Pasir putih Dato Pangale Kelurahan Lembang Dan Kelurahan Baurung
Kecamatan Banggae Timur;
9. Pantai Barane di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur;
10. Air Terjun Puawang di Lingkungan Puawang Kelurahan Baruga Dhua
Kecamatan Banggae Timur; dan
11. Terumbu Karang Pantai Bautapa di Lingkungan Baurung Kelurahan Baurung
Kecamatan Banggae Timur.
B. Keuangan Daerah

Pada tahun 2014, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa pajak
daerah di Kabupaten Majene terbesar diperoleh dari pajak penerangan jalan yaitu
sebesar

Rp.2.565.981.111

atau

mengalami

peningkatan

sebesar

16,45%

dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan kontribusi terbesar kedua siperoleh


dari bahan galian golongan C, yaitu sebesar Rp.927.235.750.
Kontribusi terbesar realisasi PAD berupa retribusi daerah di Kabupaten
Majene

diperoleh

dari

retribusi

pelayanan

kesehatan

yaitu

sebesar

Rp.33.052.387.089.
C. Koperasi
Jumlah koperasi yang masih aktif di Kabupaten Majene sampai tahun 2014
sebanyak 110

koperasi yang terdiri dari 100 non KUD dan 10 KUD, sedangkan

jumlah anggotanya sebanyak 7.834 anggota non KUD dan 3.339 anggota KUD.
D. Perdagangan
Jumlah pengusaha kecil dan menengah menurut sektor usaha di Kabupaten
Majene tahun 2014 sebanyak 50 pengusaha. Untuk sektor perdagangan jumlah
pengusaha kecil sebanyak 43 pengusaha, sektor industri pertanian jumlah pengusaha
kecil sebanyak 3 pengusaha. Sedangkan untuk sektor aneka usaha jumlah
pengusaha kecil sebanyak 4 pengusaha.
E. Pertanian
1.

Tanaman Pangan
Produksi padi sawah pada tahun 2014 mengalami peningkatan bila
dibandingkan pada tahun tahun 2013. Sedangkan padi ladang mengalami
penurunan produksi. Produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014
masing-masing sebesar 9.247 ton dan 6.326 ton.

2.

Kehutanan
Kawasan hutan di Kabupaten Majene pada tahun 2014 seluas 51.956,76 Ha
terdiri dari Hutan Lindung seluas 45.036,76 Ha dan hutan produksi terbatas seluas
6.920 Ha.

F. Perikanan
Pada tahun 2014 total produksi perikanan laut di Kabupaten Majene sebesar
3.861,1 Ton atau mengalami penurunan sebesar 18,28% dibandingkan tahun
sebelumnya. Produksi tertinggi yaitu ikan tongkol sebesar 902,6 Ton sedangkan
paling rendah adalah ikan merah yaitu sebesar 114,1 Ton. Perikanan darat mengalami

peningkatan produksi yang cukup signifikan. Produktifitasnya sebesar 358,6 Ton atau
naik sekitar 8,51% dibandingkan tahun sebelumnya.
G. Perkebunan
Pada tahun 2014 komoditi andalan Kabupaten Majene seperti Kelapa dan
Kakao mengalami penurunan produksi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditi
Jambu Mete mengalami penerunan produksi yang paling tinggi dibandingkan komoditi
yang lain. Sedangkan cengkeh, pala, kemiri, aren, mengalami penurunan produksi
pada tahun 2014. Produksi Kelapa dalam dan Kakao pada tahun 2014 adalah
masing-masing sebesar 6.849 dan 7.446
H. Perindustrian
Pada tahun 2012 di Kabupaten Majene Jumlah Unit Usaha menurut jenis
industri pada industri kimia, agro dan hasil hutan sebesar 152 Unit Usaha dengan
jumlah tenaga kerja 1.042 orang dengan nilai investasi sebesar 3.002.282 juta rupiah.
Sedangkan jumlah Unit Usaha menurut jenis industri pada Percetakan pada tahun
2013 sebesar 31 Unit Usaha dengan jumlah tenaga kerja 135 dengan nilai investasi
sebesar 703.764 juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai