GAMBARAN UMUM
ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERECANAAN
A. Letak dan Luas
Secara geografis Kabupaten Majene terletak antara 20 38 45 30 38 15
Lintang Selatan dan antara 1180 45 00 - 1190 4 45 Bujur Timur. Kabupaten Majene
merupakan salah satu dari 5 kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi
Barat yang terletak di pesisir pantai barat Propinsi Sulawesi Barat memanjang dari
Selatan ke Utara. Jarak Kabupaten Majene ke ibukota Propinsi Sulawesi Barat (Kota
Mamuju) kurang lebih 146 km.
Luas wilayah Kabupaten Majene adalah 947,84 km atau 5,6% dari luas
Propinsi Sulawesi Barat 16.990,77 km, terdiri atas 8 kecamatan dan 20 Kelurahan
serta 62 desa. Adapun kecamatan di Kabupaten Majene adalah Kecamatan Banggae,
Kecamatan
Banggae
Timur,
Kecamatan
Pamboang,
Kecamatan
Sendana,
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
B. Kondisi Klimatologi
Parameter klimatologi dapat dihimpun dan mempunyai kaitan erat dengan
Perencanaan SSK Kabupaten Majene adalah tipe iklim, curah hujan dan suhu
udara.
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Majene dan sekitarnya secara umum
ditandai dengan hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi dan sangat
dipengaruhi oleh angin musim, Hal ini dikarenakan wilayahnya berbatasan
dengan laut lepas (Selat Makassar dan Teluk mandar).
Pada tahun 2014 Kabupaten Majene mempunyai kelembaban udara
berkisar antara 71% - 83% atau rata-rata kelembaban udara berkisar 78,16%.
Tabel 2.1. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Majene Dirinci Per Bulan pada
Stasiun Meteorologi Tahun 2010-2014
Curah Hujan
No
Hari Hujan
Bulan
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Januari
218.5
197.8
74.3
266.4
2
Februari
292.3
168.7
129.3
197.7
3
Maret
84.9
118.1
97.8
87.6
4
April
115.1
208.4
45.5
137.4
5
Mei
196.1
88.6
224.9
124.3
6
Juni
260.2
37.2
94.3
49.2
7
Juli
270.4
1.6
64.6
175.1
8
Agustus
206.4
4.7
13.5
104.0
9
September 303.4
26.0
10.1
117.4
10 Oktober
215.9
152.3
43.4
55.6
11 November
224.9
199.8
80.6
206.0
12 Desember
169.3
456.4
209.3
179.5
Sumber; Kabupaten Majene dalam Angka, 2015
(7)
185.9
80.6
89.5
97.3
148.6
76.4
92.5
26.1
20.6
49.4
112.5
117.4
2010
2011
2012
2013
2014
(8)
18
16
17
13
24
25
22
22
25
22
16
27
(9)
20
13
18
19
12
9
5
3
9
19
22
26
(10)
17
21
20
14
10
19
14
7
5
16
15
17
(11)
20
19
15
17
23
17
19
10
6
10
19
23
(12)
20
11
15
13
20
17
11
4
3
7
14
18
Iklim di Kabupaten Majene tergolong kering, yang menurut Peta Iklim Sulawesi
Selatan, yang dipetakan berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman (Oldeman dan
Sjarifuddin, 1977), digolongkan kedalam kelas iklim E2, E1, D3, D2, dan D1
(mayoritas) yang artinya kering. Variasi jumlah bulan basah dari nol sampai hanya
dua sampai tiga bulan per tahun. Jumlah curah hujan tahunan hanya sekitar 1.000
mm (rata-rata di bawah 1.000 mm), seperti di daerah Pamboang sampai ke Banggae.
Wilayah yang agak basah di Kabupaten Majene hanya ditemukan disekitar Malunda
dan daerah perbatasan dengan Mamuju dan Mamasa.
Klasifikasi iklim dibuat berdasarkan sistem yang digunakan Oldeman
(Oldeman dan Sjarifuddin, 1977). Sementara, data curah hujan yang diperoleh dari
stasiun-stasiun pengukuran hujan yang ada di Kabuipaten Majene dalam Assessment
dan data suhu, angin ataupun kelembapan udara di wilayah ini.
D. Kondisi Hidrogeologi
Kondisi hidrologi Kabupaten Majene sangat berkaitan dengan tipe iklim yang
ada. Keberadaan air tanah dangkal 4 m. Kondisi hidrologi permukaan juga
ditentukan oleh sungai-sungai yang ada dengan jumlah sungai yang tersebar di
wilayah Kabupaten Majene berkisar 73 sungai baik besar maupun kecil. Pada
umumnya debit air sungai-sungai tersebut relatif besar yaitu Sungai Tubo,
Tammerodo yang berada di wilayah Kecamatan Sendana, sungai Maitting,
Manyamba, Pamboang di Kecamatan Pamboang, sungai Malunda di Kecamatan
Malunda dan sungai Kaiyong. Sungai terbesar yang ada di Kabupaten Majene adalah
Sungai Tubo dan sungai Maitting yang memiliki debit air yang relatif besar dan
merupakan sungai yang berhulu di pegunungan dan bermuara di Selat Makassar.
Keberadaan debit air sungai tersebut perlu dijaga kelestariannya mengingat masih
banyak penduduk yang memanfaatkan air sungai sumber keperluan rumah tangga
dan ke depan perlu dikembangkan sebagai sumber air bersih mengingat
pertambahan penduduk semakin merasakan pentingnya air bersih.
Sumber daya air disamping berfungsi untuk kehidupan sehari-hari juga
berfungsi untuk berusaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan manusia seperti
pertanian, perikanan, perindustrian, pembangkit tenaga listrik dan sebagainya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kedaan hidrologi yaitu curah hujan, tipe iklim
dan sungai. Kondisi hidrologi di Kabupaten Majene meliputi potensi air tanah dan
potensi air sungai, dimana potensi air tanah di Kabupaten Majene cukup baik. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Potensi Hidrologi Dirinci Menurut Banyaknya Sungai yang Mengalir Di Kabupaten
Majene Tahun 2014
No
(1)
1
2
3
Kecamatan
(2)
Banggae
Banggae Timur
Pamboang
Sendana
Tammarondo
Tubo
Malunda
Nama Sungai
(3)
Sungai Majene dan Sungai Camba
Sungai Lembang Siruppa
Sungai Pamboang, Koi, Lembang Puing, Lembang Taduang,
Lembang Abaga, Lembang Lena, Lembang Teppo
Sungai Mosso, Pumalla, Taleppo, Apoleang, Para, Sirua Kota,
Labuang, Lembang, Palipi, Kadopo, Palla Pallang, Mayamba
Sungai Potandek, Polo-polo, Sipitu, Wai sepong, Taridi,
Lombongan, Tamredo, Mayatapi, Mayamba, Talakomi
Sungai Sumakuyu, Wai Sering, Labuang, Pumbiu, Tapamekan,
Labuang Onang, Laia, Galung-galung, Batu roro, Pulung,
Kulasi, Takombe, Salabulo
Sungai Asa-asaang, Tamalere, Meletung, Ipo, Maliaya,
Reruang, Lombang, Lemo, Kalangae, Serepo, Samalio, Ratte
Punaga, Malunda, Dopi
Ulumanda
ASPEK SOSIAL
A. Penduduk
Kabupaten Majene
a.
tahun 2014 sebesar 161.13 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat pada dua
kecamatan yaitu Kecamatan Banggae dengan jumlah penduduk sebesar 39.865 jiwa
(24,74%) dan Kecamatn Banggae Timur dengan jumlah penduduk sebesar 30.341
jiwa (18,83%). Menurut jenis kelamin, tercatat penduduk laki-laki sebesar 78.607
jiwa (48,78%) sedangkan penduduk perempuan sebesar 82.525 jiwa (51,22%).
Hal tersebut menunjukkan bahwa rasio jenis kelamin/sex ratio (SR) penduduk
adalah sekitar 95,25 artinya untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 atau
96 penduduk laki-laki.
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Majene Tahun 2014
Penduduk
No
Perempuan
Jumlah
Rasio
Jenis
Kelamin
Kecamatan
Laki-laki
Banggae
19.626
20.239
39.865
96,97
Banggae Timur
14.597
15.744
30.341
92,71
Pamboang
10.563
11.299
21.862
93,49
Sendana
10.599
11.552
22.151
91,75
Tammerodo
Sendana
5.492
5.726
11.218
95,91
Tubo Sendana
4.306
4.432
8.738
97,16
Malunda
8.975
9.174
18.149
97,83
Ulumanda
4.449
4.359
8.808
102,06
78.607
82.525
161.132
95,25
Total
b.
Angkatan Kerja
Berdasarkan hasil survey Angkatan Kerja Nasional (Sakemas) Agustus 2014
menempati wilayah tersebut. Pada akhir tahun 2011 berdasarkan hasil rekapitulasi
data jumlah penduduk Kabupaten Majene tercatat sebanyak 153.869 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk sebanyak 162 jiwa per kilometer. Sedangkan pada akhir
tahun 2014 angka tersebut telah berubah menjadi 161.132 jiwa, yang terdiri dari
78.607 jiwa penduduk kaki-lalki dan 82.525 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat
kepadatan penduduk mencapai 170 jiwa per kilometer. Jumlah penduduk tertinggi
berada di Kecamatan Banggae dengan jumlah penduduk sebanyak 39.865 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk 1.584 Jiwa/Km, sedangkan jumlah penduduk
terendah berada di Kecamatan Tubo Sendana dengan jumlah penduduk 8.738 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 212 Jiwa/Km sedangkan kepadatan
penduduk terendah berada di Kecamatan Ulumanda dengan jumlah penduduk
sebanyak 8.808 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk hanya mencapai 19 jiwa
per kilometer persegi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 mengenai luas
wilayah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Majene tahun 2015 di bawah ini.
Tabel 2.4. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Majene Tahun 2014
No
Luas
(Km)
Kecamatan
Jumlah
Kel./Desa
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km)
Banggae
25,15
39.865
1.585
Banggae Timur
30,04
30.341
1.010
Pamboang
70,19
21.862
311
Sendana
82,24
22.151
269
Tammerodo
Sendana
55,4
11.218
202
Tubo Sendana
41,17
8.738
212
Malunda
187,65
18.149
97
Ulumanda
456,00
8.808
19
987,84
40
161.132
170
Total
Tabel 2.5. Banyaknya Penduduk Menurut Desa/Kelurahan, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di
Kecamatan Banggae Timur Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Desa/Kelurahan
Labuang
Labuang Utara
Baurung
Lembang
Tande
Tande Timur
Baruga
Baruga Dhua
Buttu Baruga
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
2.761
3.070
3.148
3.336
2.345
2.352
2.619
2.792
733
881
884
1.083
998
1.086
814
844
295
333
14.597
15.744
Jumlah
Sex Ratio
5.831
6.514
4.697
5.348
1.614
1.967
2.084
1.658
628
30.341
89,91
93,54
99,69
95,97
83,28
81,54
91,87
96,50
88,71
92,71
Jumlah
Rumah
Penduduk
Tangga
Labuang
0,26
1.278
5.831
Labuang Utara
1,15
1.426
6.514
Baurung
2,14
928
4.697
Lembang
2,71
1.057
5.348
Tande
4,82
400
1.614
Tande Timur
3,65
487
1.967
Baruga
6,28
448
2.084
Baruga Dhua
7,69
385
1.658
Buttu Baruga
1,34
146
628
Jumlah
30,04
6.555
30.341
Sumber : Kecamatan Banggae Timur dalam Angka, 2015
Desa/Kelurahan
Luas/Km
Rata-rata
Kepadatan
Anggota
Penduduk
RT
22.427
4,56
5.664
4,57
2.195
5,06
1.973
5,06
335
4,04
539
4,04
332
4,65
216
4,30
469
4,30
1.010
4,63
B. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
angkutan
darat
yang
berguna
untuk
Pada tahun 2014, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa pajak
daerah di Kabupaten Majene terbesar diperoleh dari pajak penerangan jalan yaitu
sebesar
Rp.2.565.981.111
atau
mengalami
peningkatan
sebesar
16,45%
diperoleh
dari
retribusi
pelayanan
kesehatan
yaitu
sebesar
Rp.33.052.387.089.
C. Koperasi
Jumlah koperasi yang masih aktif di Kabupaten Majene sampai tahun 2014
sebanyak 110
koperasi yang terdiri dari 100 non KUD dan 10 KUD, sedangkan
jumlah anggotanya sebanyak 7.834 anggota non KUD dan 3.339 anggota KUD.
D. Perdagangan
Jumlah pengusaha kecil dan menengah menurut sektor usaha di Kabupaten
Majene tahun 2014 sebanyak 50 pengusaha. Untuk sektor perdagangan jumlah
pengusaha kecil sebanyak 43 pengusaha, sektor industri pertanian jumlah pengusaha
kecil sebanyak 3 pengusaha. Sedangkan untuk sektor aneka usaha jumlah
pengusaha kecil sebanyak 4 pengusaha.
E. Pertanian
1.
Tanaman Pangan
Produksi padi sawah pada tahun 2014 mengalami peningkatan bila
dibandingkan pada tahun tahun 2013. Sedangkan padi ladang mengalami
penurunan produksi. Produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014
masing-masing sebesar 9.247 ton dan 6.326 ton.
2.
Kehutanan
Kawasan hutan di Kabupaten Majene pada tahun 2014 seluas 51.956,76 Ha
terdiri dari Hutan Lindung seluas 45.036,76 Ha dan hutan produksi terbatas seluas
6.920 Ha.
F. Perikanan
Pada tahun 2014 total produksi perikanan laut di Kabupaten Majene sebesar
3.861,1 Ton atau mengalami penurunan sebesar 18,28% dibandingkan tahun
sebelumnya. Produksi tertinggi yaitu ikan tongkol sebesar 902,6 Ton sedangkan
paling rendah adalah ikan merah yaitu sebesar 114,1 Ton. Perikanan darat mengalami
peningkatan produksi yang cukup signifikan. Produktifitasnya sebesar 358,6 Ton atau
naik sekitar 8,51% dibandingkan tahun sebelumnya.
G. Perkebunan
Pada tahun 2014 komoditi andalan Kabupaten Majene seperti Kelapa dan
Kakao mengalami penurunan produksi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditi
Jambu Mete mengalami penerunan produksi yang paling tinggi dibandingkan komoditi
yang lain. Sedangkan cengkeh, pala, kemiri, aren, mengalami penurunan produksi
pada tahun 2014. Produksi Kelapa dalam dan Kakao pada tahun 2014 adalah
masing-masing sebesar 6.849 dan 7.446
H. Perindustrian
Pada tahun 2012 di Kabupaten Majene Jumlah Unit Usaha menurut jenis
industri pada industri kimia, agro dan hasil hutan sebesar 152 Unit Usaha dengan
jumlah tenaga kerja 1.042 orang dengan nilai investasi sebesar 3.002.282 juta rupiah.
Sedangkan jumlah Unit Usaha menurut jenis industri pada Percetakan pada tahun
2013 sebesar 31 Unit Usaha dengan jumlah tenaga kerja 135 dengan nilai investasi
sebesar 703.764 juta rupiah.