Anda di halaman 1dari 2

Pembangunan Apartemen Soekarno Hatta di Kota Malang dikhawatirkan akan mengancam

keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Mengingat, lokasi pembangunan apartemen itu
tepat berada di atas DAS Brantas.
Maria Christina Endarwati, pakar planologi jebolan Royal Melbourne Institute of Technology yang
juga dosen pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang,
mengatakan bahwa pembangunan Apartemen Soekarno Hatta memang merupakan salah satu
solusi penyediaan perumahan bagi warga Kota Malang.
Namun pembangunannya akan membawa dampak pada wajah pembangunan dan tata Kota
Malang terutama karena keberadaannya yang tepat berada pada DAS Brantas, kata Maria,
kemarin.
Menurut dia, migrasi penduduk yang sangat cepat telah menimbulkan dampak di derah perkotaan.
Salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan akan perumahan. Kebutuhan akan rumah, ujar dia,
di berbagai daerah perkotaan meningkat setiap tahunnya.
Oleh karena itu para pengembang dan juga pemerintah berlomba-lomba untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Salah satunya dengan gagasan pembangunan perumahan secara vertikal
dalam hal ini apartemen, tukasnya.
Perumahan Vertikal
Dia menambahkan, Kota Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur (Jatim) memang sudah
layak untuk mengadakan pembangunan perumahan secara vertikal, mengingat ketersediaan lahan
yang semakin terbatas dan tidak memungkinkan lagi di Kota Malang.
Hanya saja, kata dia, DAS Brantas merupakan sungai besar yang ada di Kota Malang sehingga
pembangunan pada sempadan sungai adalah 100 meter dan merupakan Ruang Terbuka Hijau
(RTH).
Masalahnya apakah nantinya pembangunan Apartemen Soekarno Hatta ini akan tetap konsisten
memperhatikan hal itu. Semoga RTH tetap dipandang sebagai bagian penting dari sebuah penataan
bangunan dan infrastruktur,terangnya.
Mengingat, lanjut dia, UU No.4/1992 tentang Perumahan dan Pemukiman disebutkan bahwa
perbandingan luasan antara daerah terbangun dan tidak terbangun adalah 60 : 40.
Hal ini diatur seperti itu karena pengerasan permukaan lahan berarti akan mengurangi
kemampuan alam untuk menyerap air. Sehingga dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Karena itu perlu diatur KDB dan KLB dengan ketat, tambah dia.
Jalur Padat
Salah satu hal penting yang juga harus diantisipasi, kata dia, adalah posisi apartemen yang berada
tepat pada Jalan Soekarno Hatta yakni persis di bibir jembatan Soekarno Hatta yang merupakan
salah satu jalan terpadat yang ada di wilayah Kota Malang.
Dengan kehadiran apartemen tersebut tentunya akan kian meningkatkan volume arus lalu lintas di
wilayah tersebut. Baik itu peningkatan volume dan frekwensi lalu lintas kendaraan bermotor maupun
pejalan kaki disekitar apartemen, jelasnya.
Apabila pada beberapa titik muncul dan terjadi kemacetan lalu lintas, kondisi jalan perlu dipikirkan,

terutama pertemuan antara pintu keluar masuk apartemen dengan jalan poros Soekarno Hatta.
Dampak lain yang signifikan menurutnya adalah bertambahnya limbah yang dihasilkan oleh
penghuni apartemen. Terjadinya perubahan iklim mikro di sekitar kawasan yang salah satunya
adalah arah dan kecepatan angin yang melalui kawasan. Belum lagi dampak terhadap air tanah
permukaan karena tentunya akan melibatkan suatu proses pengerukan lahan yang cukup besar.n ej

Anda mungkin juga menyukai