Anda di halaman 1dari 17

1.

LATAR BELAKANG
Di zaman yang serba terkomputerisasi ini, penggunaan sistem informasi

untuk membantu kinerja organisasi semakin dibutuhkan. Dengan didukung oleh


kecanggihan teknologi informasi, telah memungkinkan pengembangan sistem
informasi menjadi semakin baik. Salah satu ciri perkembangan teknologi
informasi adalah semakin dibutuhkannya alat pengolah data atau sistem yang
mampu mengakomodir kebutuhan akan informasi yang teratur, cepat, tepat, jelas,
dan dapat disajikan dalam sebuah laporan. Tentunya dengan penggunaan sistem
informasi dimungkinkan adanya otomatisasi pekerjaan yang dapat mendukung
kelancaran kegiatan operasional organisasi dan pengambilan keputusan yang
tepat.
Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu

sistem

pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat


penting

dalam

mewujudkan

tujuan

pendidikan

nasional.

Sebagaimana

diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen
dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (Bab 1 Pasal 1 ayat 2). Sementara itu, profesional dinyatakan sebagai
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi.
Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling
banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi
akademik. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu direkam, dievaluasi

dan

dimonitor secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para
pemangku kepentingan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura (FKIP
Untan) merupakan salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi yang memiliki

jumlah dosen yang cukup banyak. Dosen FKIP Untan meliputi Dosen tetap (PNS)
dan Dosen tidak tetap (kontrak dan luar biasa) dengan tempat penugasan yang
terbagi menjadi tiga lokasi kampus yang berbeda; Kampus 1 (FKIP Untan) di
jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak, Kampus 2 (PGSD Untan) Jalan
Karya Bhakti Pontianak, dan Kampus 3 (Penjaskes Untan/Komp.Ex.SGO lama)
Jalan Adi Sucipto Gg. Nurul Huda Kec. Sui Raya kelurahan Parit Baru Kab. Kubu
Raya.
Unit ICT FKIP Untan sebagai unit pengelola dan pengembang teknologi
informasi dan komunikasi, memiliki tugas untuk mengelola dan mengembangkan
Sistem Informasi guna meningkatkan operasional dan proses pengambilan
keputusan di lingkungan FKIP Untan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Tim ICT (peneliti) dengan Wakil Dekan 1 (Bidang Akademik), pengolahan data
dosen masih dilakukan secara semi terkomputerisasi. Artinya data-data dosen
diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel dimana
setiap pengolahan data dilakukan pada masing-masing personal computer (PC)
pengolah data (belum terpusat) dan tidak jarang pula harus dilakukan pengisian
ulang data yang sama untuk menyajikan suatu informasi (tidak terintegrasi).
Selain belum terpusat dan terintegrasi, pengolahan data seperti ini juga belum
memenuhi kebutuhan manajemen data dosen FKIP Untan.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep sistem pengolah data dosen yang
meliputi pengolahan identitas, riwayat pendidikan, pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, serta unsur penunjang yang mendukung tugas
utama dosen. Selain itu, dibutuhkan pula sistem pengolah jadwal mengajar dosen
yang terintegrasi dengan perhitungan beban mengajar masing-masing dosen
dalam bentuk sistem informasi manajemen dosen yang berbasis web. Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk dilakukan penelitian dengan tema
Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dosen Berbasis
Web pada FKIP Universitas Tanjungpura. Dengan adanya sistem informasi
manajemen dosen ini, diharapkan dapat memberikan solusi sebagai pemecahan
masalah dalam pengolahan dan manajemen data Dosen di FKIP Universitas
Tanjungpura.

2.

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat dibuat rumusan

masalah yaitu bagaimana merancang dan mengembangkan suatu sistem informasi


manajemen dosen berbasis web pada FKIP Universitas Tanjungpura dengan
sistem basis data yang terpusat dan terintegrasi antara kampus 1, kampus 2 dan
kampus 3 FKIP Untan.

3.

TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem

informasi manajemen dosen berbasis web yang dapat digunakan untuk mengolah
dan manajemen data dosen pada FKIP Universitas Tanjungpura.

4.

PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah maka pembatasan masalah dari penelitian

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :


1. Penelitian dilakukan dengan studi kasus pada pengolahan dan manajemen
data Dosen FKIP Universitas Tanjungpura.
2. Masalah yang dibahas hanya difokuskan pada pengolahan dan manajemen
data serta penyajian informasi terkait data dosen yang sesuai dengan
kebutuhan manajerial FKIP Untan.
3. Sistem informasi manajemen dosen dibangun berbasis web.
4. Sistem ini dapat diakses oleh Administrator (staf fakultas), Operator (staf
prodi), dan pengguna umum.

5.

TINJAUAN PUSTAKA

5.1

Konsep Dasar Sistem


Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Pengertian


sistem yang lebih menekankan pada pendekatan prosedur mendefinisikan sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu aturan tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

Di dalam bukunya, Jogiyanto (2005:2) juga menjelaskan bahwa sistem


adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan-tujuan tertentu. Suatu sistem dibuat tentunya memiliki maksud tertentu.
Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Tujuan
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya
dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Syarat-syarat terbentuknya suatu sistem, yaitu :
1) Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan
2) Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
3) Adanya hubungan diantara elemen sistem
4) Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan meterial) lebih penting
dari pada elemen dasar.
Suatu sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
meliputi :
1.

Komponen (Components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi berkerja

sama membentuk kesatuan. Komponen pada sistem dapat berupa bagian-bagian


dari sistem itu sendiri. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses kerja sistem secara
keseluruhan.
2.

Batasan Sistem (Boundary)


Batasan sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang


sebagai suatu kesatuan.
3.

Lingkungan Luar Sistem (Environtment)


Lingkungan luar sistem adalah daerah di luar batas sistem yang

mempengaruhi

kerja

sistem.

Lingkungan

luar

sistem

dapat

bersifat

menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang bersifat menguntungkan harus


tetap dijaga sedangkan lingkungan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak
mengganggu kerja sistem.

4.

Penghubung Sistem (Interface)


Interface adalah media yang menghubungkan antara satu sub sistem ke

sub sistem lainnya sehingga memungkinkan setiap komponen sistem dapat saling
berinteraksi.
5.

Masukan (Input)
Masukan adalah komponen yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang

akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.


6.

Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil dari komponen yang dimasukkan ke dalam sistem.

Keluaran juga dapat menjadi masukan untuk sub sistem yang lain.
7.

Proses Pengolahan Sistem (Processing)


Proses pengolahan memiliki peran yang utama untuk mengolah masukan

agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.


8.

Sasaran dan Tujuan (Objective and Goal)


Suatu sistem pasti memiliki tujuan dan sasaran. Sasaran dari sistem sangat

menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika berhasil mengenai sasaran atau
tujuannya.

5.2

Dosen
Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan

di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang meliputi kualitas iman/takwa,
akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk
melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut,
diperlukan dosen yang profesional yang dapat diukur kinerjanya.
Untuk mengukur kinerja dosen diperlukan
menggambarkan

instrumen

yang dapat

beban kerja dosen yang bersangkutan setiap semesternya.

Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang dosen, tugas

utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban


kerja paling sedikit sepadan dengan 12 SKS SWMP (Setara Wajib Mengajar
Penuh) dan paling banyak 16 SKS SWMP pada setiap semester. Memasuki awal
semester perkuliahan, dosen mengisikan rencana kerja yang meliputi tridarma
perguruan tinggi dan pada akhir semester pelaksanaan dari rencana kerja tersebut
dinilai oleh dua orang penilai yang ditunjuk oleh Dikti untuk mengukur kinerja
dari dosen yang bersangkutan.

5.3

Object Oriented Programming (OOP)


Object Oriented Programming (OOP) atau Pemrograman Berorientasi

Objek merupakan paradigma atau cara pandang pembuatan program dengan


berorientasi atau fokus pada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini
dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek (Santoso, 2014:22). OOP dapat
dianggap lebih baik dari berbagai aspek, lebih fleksibel, terutama dalam hal
kemudahan mengubah, mengembangkan dan pemeliharaan program. Beberapa
kelebihan OOP antara lain:
1. Reusable, artinya objek yang digunakan dapat digunakan kembali pada objek
atau program aplikasi lainnya.
2. Refactoring, artinya objek yang sudah dibuat dapat kita ubah lagi
implementasi fungsi-fungsinya sesuai dengan keinginan.
3. Maintenable, artinya objek yang kita buat dapat dengan mudah dirawat jika
terjadi error.
4. Extensible, artinya objek yang sudah dibuat dapat kita kembangkan lagi
menjadi objek yang lebih besar/kompleks.
Santoso (2014) mengemukakan konsep utama dalam OOP adalah objek.
Semua yang ingin kita lakukan, melakukannya melalui objek. Objek adalah segala
sesuatu yang nyata atau logik, yang ada di alam semesta. Suatu objek dapat
dibedakan dengan objek lainnya melalui sifat dan perilakunya.
Sejalan dengan hal tersebut, Hayder (2007:25) menyatakan bahwa
Objects are basically small discrete pieces of code which can incorporate data
and behaviors together. In an application all these objects are connected to each
other, they share data among them and solve problems. Pada dasarnya objek

merupakan potongan diskrit kecil dari kode yang dapat menggabungkan data dan
perilaku secara bersama-sama. Dalam sebuah aplikasi semua objek ini saling
terhubung satu sama lain, berbagi data dan memecahkan masalah.
Dalam OOP, sifat objek dinyatakan dalam data atau variabel logik yang
selanjutnya disebut sebagai atribut atau properti objek. Perilaku (behavior) objek
dinyatakan dalam fungsi atau rutin program yang selanjutnya disebut sebagai
method atau operasi atau implementasi.
Santoso (2014:25) mengemukakan bahwa sebuah bahasa pemrograman
berorientasi objek harus memenuhi tiga karakteristik, yaitu:
1. Encapsulation atau pengkapsulan merupakan teknik yang digunakan untuk
melakukan penyembuyian informasi yang tidak diperlukan oleh user. Data
yang disembunyikan berupa atribut dan fungsi yang saling berhubungan
membentuk serangkaian struktur data.
2. Inheritance atau pewarisan merupakan konsep penurunan sifat yang
merepresentasikan pemodelan turunan dari dunia nyata, dimana setiap tipe
data baru dapat merupakan turunan dari tipe data induknya atau super kelas,
sehingga kelas turunan akan mewarisi seluruh sifat-sifat induknya.
3. Polymorphisme atau banyak model/bentuk, artinya sebuah model atau bentuk
yang dapat digunakan pada objek yang beragam. Objek-objek yang berbeda
yang berasal dari induk yang sama dapat memiliki fungsi yang sama dengan
penerapan yang berbeda-beda.

5.4

Unified Modeling Language (UML)


Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah "bahasa" yang

telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan


mendokumentasikan sistem piranti lunak (Dharwiyanti dan Wahono: 2003).
Sejalan dengan pendapat tersebut, Yulia dan Rostianingsih (2008) menyatakan
bahwa UML merupakan keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model
tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,
khususnya untuk sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman
berorientasi obyek.

Karena tergolong bahasa visual, UML lebih mengedepankan penggunaan


diagram untuk menggambarkan aspek dari sistem yang sedang dimodelkan.
Masing-masing diagram UML didesain untuk menunjukkan satu sisi dari
bermacam-macam sudut pandang (perspektif) dan terdiri dari tingkat abstraksi
yang berbeda. Adapun diagram-diagram UML yang sering digunakan dalam
perancangan sistem berorientasi objek antara lain:
5.4.1

Use Case Diagram


Use Case diagram merupakan model fungsional sebuah sistem yang

menggunakan actor dan use case. Use Case adalah layanan (services)

atau

fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem untuk pengguna-penggunanya (Henderi


et al, 2008). Use Case adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukan
kelakukan atau kebiasaan sistem.
Sebuah use case diagram digunakan untuk menjelaskan kebutuhan dari
sisi pengguna (user), fungsi yang dilakukan oleh sistem dan bagaimana pengguna
berinteraksi dengan sistem tersebut (Yulia dan Rostianingsih, 2008). Use case
diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah
sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case
untuk semua fitur yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include
fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. .
Use case diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan
use case dan aktor-aktor suatu jenis khusus dari kelas. Terutama sangat penting
untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang
dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Adapun simbol use case diagram dapat
dilihat pada Tabel 1 (Nugroho, 2004) berikut:
Tabel 1 Simbol use case diagram
No.
Simbol
Keterangan
1 Aktor
Merupakan kesatuan eksternal
berinteraksi dengan sistem.

2.

Use Case

yang

Rangkaian/uraian sekelompok yang saling


terkait dan membentuk sistem.

3.

5.4.2

Generelation

Menggambarkan hubungan khusus atau


interaksi dalam objek.

Activity Diagram
Menurut Christian, dkk (2010) activity diagram adalah diagram yang

menunjukkan langkah-langkah aktivitas dalam sebuah proses. Activity diagram


menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana

mereka

berakhir.

Activity

diagram

bersifat

dinamis

dan

memperlihatkan state-state pada sistem. Adapun simbol dari activity diagram


dapat dilihat pada Tabel 2 (Nugroho, 2004) berikut:
Tabel 2 Simbol activity diagram
No.
Simbol

Keterangan

Start State

Start state adalah sebuah kondisi awal


sebuah object sebelum ada perubahan
keadaan. Start state digambarkan dengan
sebuah lingkaran solid.

2.

End State

3.

State/Activities

End state adalah menggambarkan ketika


objek berhenti memberi respon terhadap
sebuah event. End state digambarkan dengan
lingkaran solid di dalam sebuah lingkaran
kosong.
State atau activities menggambarkan kondisi
sebuah entitas, dan digambarkan dengan
segiempat yang pinggirnya.

4.

Fork (Percabangan)

Fork atau percabangan merupakan pemisalah


beberapa aliran konkuren dari suatu aliran
tunggal.

5.

Join (Penggabungan)

Join
atau
penggabungan
merupakan
pengabungan beberapa aliran konkuren
dalam aliran tunggal.

6.

5.4.3

Decision

Decision merupakan suatu logika aliran


konkuren yang mempunyai dua cabang aliran
konkuren.

Class Diagram
Class diagram menggambarkan klasifikasi objek-objek yang terdapat

dalam sistem serta hubungan antar objek tersebut (Santoso, 2014). Notasi class
diagram terdiri atas tiga kotak, yaitu nama class, properties dan methods.
Properties dari sebuah class menggambarkan karakteristik atau sifat dari objek.
Properties sebuah class merupakan data atau variabel dalam suatu program.
Sementara methods menggambarkan perilaku atau operasi yang dapat dilakukan
oleh objek tersebut. Methods dalam program merupakan kumpulan function dalam
sebuah class. Adapun class diagram dapat digambarkan pada Gambar 4 berikut:
Class Name
Properties
Data / variabel
Methods ()
Gambar 1 Class diagram
5.4.4

Sequence Diagram
Penjelasan rinci urutan dari suatu proses yang dilakukan sistem sesuai

dengan tujuan use case, sequence diagram ini akan dijadikan pedoman dalam
pembuatan implemenatsi sistem (Pressman, 2010). Sequence diagram bertugas
membuat konstruksi sistem yang berbasis objek (Heripracoyo, 2009). Contoh
notasi untuk sequence diagram dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini:

10

Gambar 2 Notasi sequence diagram

5.5

Pengujian Perangkat Lunak


Menurut Presman (2005), pengujian sistem adalah sederetan pengujian

yang berbeda yang tujuan utamanya adalah sepenuhnya mempergunakan sistem


berbasis komputer. Sedangkan menurut Kruse, uji coba atau testing adalah proses
menjalankan suatu program dengan data yang telah dipilih untuk mencari
kesalahan jika memang ada.
Adapun tujuan dari pengujian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengidentifikasi dan menyatakan sebanyak mungkin error yang


dimiliki oleh perangkat lunak yang diuji.

2.

Untuk membawa perangkat lunak yang diuji ke tingkat kualitas yang dapat
diterima, setelah perangkat lunak tersebut mengalami pembetulan atau
koreksi atas error yang ditemukan.

3.

Untuk melaksanakan uji-uji yang dibutuhkan secara efisien dan efektif, dalam
keterbatasan budget dan waktu penjadwalan.
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu

pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan
sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat
besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi

11

dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas


jaminan kualitas.
Presman menambahkan validasi dapat ditentukan dengan berbagai cara,
tetapi definisi yang sederhana adalah bahwa validasi berhasil bila perangkat
lunak berfungsi dengan cara yang dapat diharapkan secara bertanggung jawab
oleh pelanggan. Validasi perangkat lunak dicapai melalui sederatan pengujian
Black-Box yang memperlihatkan komformitas dengan persyaratan.
Menurut Hendraputra, Pratondo, Wijaya, Darwiyanto, Nugroho, Kusuma
(2009:78), acceptance testing adalah pengujian terakhir sebelum sistem dipakai
oleh user yang melibatkan pengujian dengan data dari pengguna sistem. User
acceptance test adalah uji terima perangkat lunak yang dilakukan ditempat
pengguna oleh user perangkat lunak tersebut. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menguji apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang tertuang dalam spesifikasi
fungisonal sistem (validation).

5.6

Penelitian Terdahulu
Penelitian yang akan dilakukan ini tidak terlepas dari hasil penelitian-

penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan


kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas
dari topik penelitian tentang Sistem Informasi Manajemen Dosen / Kepegawaian
di Perguruan Tinggi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis memberikan
tiga contoh perancangan dan implementasi sistem informasi Manajemen Dosen /
Kepegawaian di Perguruan Tinggi, yaitu:
Pada penelitian Manajemen Pengembangan Kompetensi Dosen dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Pengajaran oleh Mimin Emi Suhaemi
(2015), menyebutkan bahwa kebijakan penyusunan program pengembangan
kompetensi dosen belum berjalan sesuai dengan tuntutan kebijakan yang ada.
Dengan demikian, kebijakan pendidikan didukung oleh riset dan pengembangan.
Suatu kebijakan pendidikan bukanlah suatu yang abstrak tetapi yang dapat
diimplementasikan. Maka setiap penyusanan rencana strategi perlu dilandasi oleh
suatu kebijakan yang dapat diimplementasikan kegiatannya.

12

Penelitian
Darmawiguna

lain

(2013)

yang
dengan

dilakukan
judul

oleh

Kurniawan,

Pengembangan

Kesiman

Sistem

dan

Informasi

Administrasi Kepegawaian Undiksha Berbasis Web, menyebutkan bahwa


dengan pemanfaatan teknologi, efiktifitas berbagai aspek pengelolaan informasi
administrasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan,
serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) dapat ditingkatkan.
Implementasi penelitian yang dikembangkan menggunakan metode penelitian
waterfall model

dan menggunakan bahasa pemrograman php dengan mysql

sebagai basisdatanya memiliki kemampuan untuk mencatat biodata beserta


riwayat dosen maupun pegawai yang ada di lingkungan Undiksha. Selain itu
perangkat lunak ini juga mampu menangani pencatatan data Surat Keputusan
beserta anggotanya yang berkaitan dengan kegiatan kepanitiaan atau jabatan.
Perangkat lunak ini juga dapat dimanfaatkan dosen untuk membuat/menyimpan
data angka kredit kenaikan pangkat. Perangkat lunak ini nantinya diharapkan
dapat membantu kinerja pegawai dan dosen dalam menyelenggarakan
kegiatannya di lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha.
Menurut Komarudin, Wicaksono, dan Zulhemi, Sistem Informasi Beban
Kerja Dosen telah berhasil dikembangkan dan diuji secara online untuk seluruh
Fakultas di Lingkungan Universitas Lampung. Laporan dalam bentuk soft copy
dan hard copy BKD ini telah sesuai dengan aturan dikti yang mencakup kinerja
tridharma perguruan tinggi. Selain laporan softcopy ini dapat disimpan oleh
dosen, laporan juga dapat dikompilasi secara online baik untuk tingkat Fakutas
maupun Universitas tanpa perlu menunggu dosen mengumpulkannya secara
manual. Tidak seperti sistem semi online yang dikembangakn oleh dikti, Sistem
ini menggunakan sumber data yang sama baik ketika dosen memasukkan beban
kerjanya, maupun pihak manajemen dan mengevaluasi jika ada dosen yang belum
menyampaikan beban kerjanya.

6.

METODOLOGI PENELITIAN

6.1

Data Penelitian
Data penelitian berupa data yang diperlukan selama pengolahan dan

manajemen data Dosen di FKIP Universitas Tanjungpura seperti data identitas

13

dosen, riwayat pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada


masyarakat, serta unsur penunjang yang mendukung tugas utama dosen. Selain
itu, dibutuhkan pula data jadwal mengajar dosen yang terintegrasi dengan
perhitungan beban mengajar masing-masing dosen di lingkungan FKIP Untan.

6.2

Alat yang dipergunakan


Adapun alat yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain:

a) Alat Penelitian
Merupakan model atau bagan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:
-

UML untuk menggambarkan aspek dari sistem yang akan dimodelkan.

Aktivity Diagram untuk menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam


sistem yang akan dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana alur berakhir.

Use case Diagram untuk menggambarkan kebutuhan dari sisi pengguna,


fungsi yang dilakukan oleh sistem dan bagaimana pengguna berinteraksi
dengan sistem.

Class Diagram untuk menggambarkan klasifikasi objek-objek yang


terdapat dalam sistem serta hubungan antar objek tersebut.

Sequence Diagram untuk menggambarkan interaksi antar obyek dan


mengindikasikan komunikasi diantara objek-objek tersebut.

b) Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
-

1 unit Komputer Server HP Proliant DL160 Gen9, digunakan untuk


penyimpanan aplikasi dan data base dengan spesifikasi: Prosesor Intel
Xeon E5-2603 v3 (6 core, 1.6 GHz, 15MB, 85W), HDD 1 TB dan
RAM 8 GB.

1 unit komputer client

Jaringan lokal untuk pengujian sistem

c) Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
-

XAMPP 1.8.3 sebagai webserver.

MySQL versi 5.0.11 sebagai database engine.

14

6.3

PHP versi 5.5.15 sebagai server side scripting.

Notepad++ sebagai PHP editor.

Google Chrome Versi 49.0.2623.110 m sebagai web browser

Prosedur atau Langkah Kerja Penelitian


Adapun prosedur atau langkah kerja penelitian yang akan dilakukan adalah:

a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah,
memahami masalah dan menganalisa masalah. Pengumpulan data dalam
tahap ini bisa dilakukan melalui observasi, wawancara atau studi literatur.
Sistem

analis

akan

menggali

informasi

sebanyak-banyaknya

dari

user sehingga akan terbentuk sebuah sistem komputer yang bisa melakukan
tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data
yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem.
Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk
menerjemahkan ke dalam bahasa pemograman.
b. Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan dengan perancangan activity diagram,
use case diagram, class diagram dan sequence diagram serta perancangan
basis data dan perancangan tampilan antar muka. Jika perancangan sistem
belum sesuai dengan analisis kebutuhan, maka dilakukan perbaikan hingga
sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
c. Penulisan Kode Program
Agar sistem berjalan sesuai dengan fungsinya maka dilakukan tahap
penulisan kode program. Tahap penulisan kode program ini dilakukan
sesuai dengan desain yang telah dibuat pada perancangan sistem agar tidak
terjadi kesalahan fungsi yang mengakibatkan sistem berjalan tidak sesuai
dengan yang diinginkan.
d. Pengujian Sistem
Pengujian sistem menggunakan metode User Acceptance Test
(UAT). User acceptance test merupakan pengujian yang dilakukan oleh

15

pengguna yang bertujuan untuk menguji apakah sistem sudah sesuai dengan
apa yang tertuang dalam spesifikasi fungisonal sistem (validation).
Pengguna diminta untuk memberikan tanggapan pada sistem yang telah
dibuat dengan menjawab pertanyaan atau kuesioner.
e. Analisis Hasil Pengujian
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil pengujian sistem
apakah masih ada kesalahan atau tidak dan mengidentifikasi jika terdapat
ketidakkonsistenan sistem sebagai dasar perbaikan. Hasil analisis ini juga
digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.
f. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dirumuskan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
apakah sistem yang dirancang sudah sesuai untuk Administrator (staff
fakultas), Operator (staff prodi), dan pengguna umum (user).

6.4

Diagram Alir Penelitian


Prosedur atau langkah kerja penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat

pada gambar 2 berikut:


Analisis Kebutuhan

Perancangan Sistem

Penulisan Kode Program

Pengujian Sistem

Analisis Hasil Pengujian dan


Penarikan Kesimpulan

Gambar 2 Diagram alir prosedur atau langkah kerja penelitian

16

7.

SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini disusun dalam lima bab,

antara lain:
Bab I Pendahuluan adalah bab yang berisi latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka adalah bab yang berisi landasan teori yang ada
hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan uraian sistematis tentang
hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu.
Bab III Metodelogi Penelitian adalah bab yang berisi tentang data, alat dan
metode yang dipergunakan dalam penelitian, analisis serta diagram alir penelitian,
analisis kebutuhan dan perancangan sistem serta pembuatan tampilan antar muka
Sistem Informasi Manajemen Dosen pada FKIP Untan.
Bab IV Implementasi dan Pengujian Sistem adalah bab yang berisi data
hasil percobaan Sistem Informasi Manajemen Dosen pada FKIP Untan yang telah
dirancang pada Bab III. Setiap hasil yang disajikan akan dilakukan analisis untuk
mengarah kepada suatu kesimpulan.
Bab V Penutup adalah bab yang berisi kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan dan saran/rekomendasi untuk perbaikan, pengembangan atau
kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan.

17

Anda mungkin juga menyukai