Modul Pelat 13 PDF
Modul Pelat 13 PDF
1. Pengertian pelat
Pelat adalah elemen horizontal struktur yang mendukung beban mati maupun
beban hidup dan menyalurkannya ke rangka vertikal dari sistem struktur. Pelat
merupakan struktur bidang (permukaan) yang lurus, (datar atau melengkung) yang
tebalnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain. Dari segi statika,
kondisi tepi (boundary condition) pelat dibagi menjadi : tumpuan bebas (free),
bertumpu sederhana (simply supported) dan jepit.
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Pelat kaku : merupakan pelat tipis yang memilikki ketegaran lentur
(flexural rigidity), dan memikul beban dengan aksi dua dimensi, terutama
dengan momen dalam (lentur dan puntir) dan gaya geser transversal,
yang umumnya sama dengan balok. Pelat yang dimaksud dalam bidang
teknik adalah pelat kaku, kecuali jika dinyatakan lain.
2. Membran : merupakan pelat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul
beban lateral dengan gaya geser aksial dan gaya geser terpusat. Aksi
pemikul beban ini dapat didekati dengan jaringan kabel yang tegang
karena ketebalannya yang sangat tipis membuat daya tahan momennya
dapat diabaikan.
3. Pelat flexibel : merupakan gabungan pelat kaku dan membran dan
memikul beban luar dengan gabungan aksi momen dalam, gaya geser
transversal dan gaya geser terpusat, serta gaya aksial. Struktur ini sering
Lx
Ly/Lx > 2
Ly
Ly
min maks
< maks
Hitung tulangan
Pilih tulangan
s s maks
s > s maks
rumus:
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
WU = beban ultimite
WD = beban mati
WL = beban hidup
0,85 xf ' c
600
. 1.
= 0,75
600 + fy
fy
min < analisa < max Dimana :
=8,5
fy
Mu
= . . fy [1- 0,588 .
]
2
f 'c
bd
anl =
fy
Mu
=
(
.
.
)
(
.
.
.
0.588
.
)
fy
fy
f 'c
bd 2
(c)
(b )
(a)
Kemudian gunakan rumus ABC
,1,2 =
,1 =
b b 2 4ac
2a
b + b 2 4ac
2a
As total = . b . d
Lx
Ly/Lx 2
Ly
Ly
1,0
1,2
1,4
1,6
Ly/lx
1,8
2,0
2,5
3,0
41
41
54
35
67
31
79
28
87
26
97
25
110
24
117
23
II
25
25
51
51
34
22
63
54
42
18
72
55
49
15
78
54
53
15
81
54
58
15
82
53
62
14
83
51
65
14
83
49
III
30
30
68
68
41
27
84
74
52
23
97
77
61
22
106
77
67
20
113
77
72
19
117
76
80
19
122
73
83
19
124
71
24
33
69
36
33
85
49
32
97
63
29
105
74
27
110
85
24
112
103
21
112
113
20
112
33
24
69
40
20
76
47
18
80
52
17
82
55
17
83
58
17
83
62
16
83
65
16
83
31
39
91
45
37
102
58
34
108
71
30
111
81
27
113
91
25
114
106
24
114
115
23
114
IVa
IVb
Va
Mtiy = mly
Vb
VIa
Mlx = 0,001 W u lx x
Mly = 0,001 W u lx2 x
Mtx =- 0,001 W u lx2 x
Mty = -0,001 W u lx2 x
Mtix = mlx
VIIb
Tabel 2.4
2.1.1
39
31
91
47
25
98
57
23
107
64
21
113
70
20
118
75
19
120
81
19
124
84
19
124
25
28
54
60
36
27
72
69
47
23
88
74
57
20
100
76
64
18
108
76
70
17
114
76
79
16
121
73
63
16
124
71
28
25
60
54
37
21
70
55
45
19
76
55
50
18
80
54
54
17
82
53
58
17
83
53
62
16
83
51
65
16
83
49
Momen yang menentukan per meter lebar dalam jalur tengah pada
pelat dua arah akibat beban terbagi rata
6 hf
jarak bersih dengan balok disebelahnya
c. Untuk balok yang khusus dibentuk sebagai balok T dengan maksud
untuk mendapatkan tambahan luas daerah tekan, ketebalan flens tidak
boleh lebih besar dari setengah lebar balok dan lebar flens total tidak
boleh lebih dari empat kali lebar balok
Pada SKSNI T15 1991 03 tabel 2.1 tercantum tebal minimum sebagai
fungsi terhadap bentang. Nilai nilai pada tabel tersebut berlaku struktur yang tidak
mendukung serta sulit berdeformasi atau berpengaruh terhadap struktur yang mudah
rusak akibat lendutan yang besar.
Nilai kelangsingan yang diberikan itu berlaku untuk beton normal dan
tulangan dengan fy = 400 Mpa ( 4000 kg/cm). Untuk
fy
digunakan faktor pengali 0,4 + 700 yang akan menghasilkan nilai apapun. Bila
240
memakai baja fy = 240 Mpa maka nilainya adalah 0,4 + 700 = 0,74
Tumpuan
Sederhana
Satu menerus
Dua menerus
Kantilever
Komponen
fy
fy
fy
fy
Pelat
mendukung
satu arah
Balok
mendukung
satu arah
400
240
400
240
400
240
400
240
1
20
1
27
1
24
1
32
1
28
1
37
1
10
1
13
1
16
1
21
1
18,5
1
1
24,5 21
1
28
1
8
1
11
Tabel 2.1
Tebal minimum h
h=
fy
1500
1
36 + 5. .m - 0,12 1 +
.(ln)
Struktur monolit pada pelat dan balok saling berhubungan sehingga dalam
menentukan dimensinya harus bersamaan dimana tebal (h) pelat bergantung dengan
dimensi balok begitu juga sebaliknya.
Langkah-langkah dalam menentukan struktur monolit pelat dan balok adalah
sebagai berikut :
Menentukan daerah balok dan pelat dimana bentang terpanjang adalah
(Ly) dan bentang terpendek adalah (Lx)
Menentukan lebar balok (bW)
Lebar balok bW adalah h 2/3h cukup memadai.
Bentang bersih balok (ln) = Ly bW
Menentukan rasio bentang bersih arah memanjang terhadap arah
h max
fy
1500 x ln
36
0,8 +
I b1 = {
Y1
Y
Y2
(A1)
(A2)
X
bw
be
1 =
2 =
Ib2
Is 2
m =
1
(1 + 2)
2
hf =
0,8 +
fy
1500
1
36 + 5. .m - 0,12 1 +
.(ln)
Jika nilai hf < h min SNI yaitu 120mm, maka dipakai h min SNI. Jika
nilai hf h max analisa maka harus merubah dimensi balok atau
menambah balok anak, sehingga h min SNI < hf hmax
2.1.3
Persyaratan Kekuatan.
Ketidakpastian berkaitan dengan besar beban mati pada struktur lebih kecil
D = 1,2
l = 1,6
kuat perlu untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan faktor
beban atau
D=
beban mati, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan
beban tersebut.
L=
sebagai berikut:
= 0,80
= 0,80
c. Untuk gaya aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur = 0,65
d. Untuk gaya lintang dan torsi
2.1.5
= 0,60
1/2 tul. ut
p
1/2 tul. ut
sengkang
c. salah satu faktor yang menentukan perbedaan antara d dan h, baik dalam
pelat maupun balok adalah penutup beton p. Lapisan pelindung yang
digunakan sesuai dengan ketentuan tebal penutup beton akan :
1. Menjamin penanaman tulangan dan lekatannya dengan beton.
2. Menghindari korosi pada tulangan yang mungkin dapat terjadi.
3. Meningkatkan perlindungan struktur terhadap kebakaran.
Penutup beton yang diberikan cukup memenuhi fungsi ini, bergantung pada :
1. Kepadatan dan kekedapan beton.
2. Ketelitian pelaksanaan pekerjaan.
3. Sambungan disekitar konstruksi tersebut.
Berdasarkan SK SNI T15-1991-03 Pasal 3.3.16-7 tebal minimum penutup
beton adalah sebagai berikut :
Bagian konstruksi
Yang langsung
berhubungan dengan
berhubungan dengan
Lantai / dinding
Balok
kecil
kecil
: 20mm
: 40mm
: 40mm
: 40mm
kg/cm2)
kg/cm2)
0,0056
0,0035
Alternatif
4/3 an
4/3 an
Pelat
0,0025
0,0018
Tabel 2.3
2.1.7
Perhitungan perencanaan
Apabila momen Mu pada sebuah penampang diketahui kemudian
diperkirakan ukuran beton b dan d. Selanjutnya mutu beton dan mutu baja
ditentukan, maka jumlah tulangan yang diperlukan dapat dihitung.
Untuk menghitung an dapat menggunakan rumus:
= . . (1 0,588 )
Pada persamaan ini pada ruas kanan hanya bergantung pada mutu beton dan
mutu baja serta jumlah tulangan. Akan tetapi karena mutu beton dan baja telah
dipilih maka ruas ini telah bernilai tertentu. Jadi yang tidak diketahui hanyalah
jumlah tulangan . Kemudian diselesaikan dengan rumus abc.
0,5 W u lantai lx
0,5 W u lantai lx
ket :
WU = beban ultimite
WD = beban mati
WL = beban hidup
2.
Hitung Wu lx2
3.
Pada arah x :
Mu/bd2 = (momen arah x) (b.d2 arah x)
Pada arah y :
,1,2 =
,1 =
b b 2 4ac
2a
b + b 2 4ac
2a
b b 2 4ac
Jika anl > maks maka pakai maks
2a
Dari persamaan 1 dan 2 ambil nilai yang terkecil dan gunakan
,2 =
sebagai analisa
4.
Luas tulangan
As total = . b . d
Pada arah x :
As total = ( arah x) (b.d2 arah x)
Pada arah y :
As total = ( arah y) (b.d2 arah y
ANALISIS PELAT
4.1
DATA UMUM
Dalam Perhitungan analisis ini dilampirkan beberapa data umum dalam
perencanaan antara lain :
o Bangunan
= 4 lantai
o Fungsi bangunan
= Rumah toko
= 25 Mpa
= 240 Mpa
o Struktur bangunan
o Plafon+penggantung
= 100 km/jam
4.2
ANALISA PELAT
4.2.1
5.00
1.25 1.25
5.00
V
O
I
D
5.00
5.00
V
O
I
D
V
O
I
D
5.00
5.00
h min
fy
1500 x ln
36 + 9
5.00
a. Tinjau daerah H
1.50
0,8 +
5000 250
5000 250
= 1,000
240
1500 x 4750
h min
36 + (9 x1,000)
0,8 +
h max
h max
fy
1500 x ln
36
0,8 +
240
1500 x 4750
36
0,8 +
Asumsi tebal plat yang diambil adalah 126 mm (syarat SNI dengan tebal
pelat minimum 120 mm sehingga aman).
c. Penentuan lebar mamfaat
126
bw = 250mm
be = 1250 mm
380
254
be = x 5000 mm = 1250 mm
250
1250
= 221000 mm2
(1)
126
253
380
(2)
X = 1250 / 2
------karena simetris
X = 625 mm.
Y = 117,593 mm
500
250
1250
254
1
(1250x1263) + 157500(117,593-63)2}
12
1
+{ (250x2543) + 63500(254-117,593)2}
12
I b1 = {
I b1 = 2.183.458.015 mm4
120
I b1 = I b2 = 2.183.458.015 mm4
Y = 117,593 mm
X = 625 mm
380
260
625
1
(5000 x (254)3 = 6.827.943.333 mm4
12
1
I s2 =
(5000 x (254)3= 6.827.943.333 mm4
12
250
1250
I s1 =
Ecb = Ecs
jadi :
Maka :
1 =
Ib1 2.183.458.015
=
= 0,320
Is1 6.827.943.333
m =
1
(1 + 2)
2
2 =
Ib2 2.183.458.015
=
= 0,320
Is 2 6.827.943.333
m =
1
(0,320 + 0,320)
2
m = 0,320
f. Kontrol tebal pelat yang diambil
0,8 +
h
fy
1500
1
36 + 5. .m - 0,12 1 +
0,8 +
(ln )
240
1500
1
,
000
h 125,273 mm
Syarat = 101.333 mm h 126,667 mm
(4750)
Maka dari hasil di atas diambil tebal pelat lantai dan diambil tebal plat atap
untuk tebal plat lantai diambil = 126 mm.
untuk tebal plat atap diambil = 110 mm.
4.2.2
4.2.2.a Data
1. Pada pelat atap :
- Tebal pelat atap
= 0,110 m
- Tebal finishing
= 0,030 m
= 0,030 m
= 2400 kg/m
- Berat/volume beton
= 2100 kg/m
= 1000 kg/m
= 100 kg/m
- Berat plafond+penggantung
= 18 kg/m
= 0,126 m
- Tebal finishing
= 0,030 m
= 2400 kg/m
- Berat/volume beton
= 2100 kg/m
= 250 kg/m
- Berat keramik
= 60 kg/m
- Berat plafond+penggantung
= 18 kg/m
264
Kg/m2
42
Kg/m2
18
Kg/m2 +
324
Kg/m2
2. Beban Hidup ( WL )
- Beban atap menurut SNI (sesuai kegunaan bangunan)
= 100
kg/m2
= 30
Kg/m2 +
130
Kg/m2
302.4 Kg/m2
63 Kg/m2
- Berat keramik
60 Kg/m2
18 Kg/m2+
443.4 Kg/m2
2. Beban Hidup ( WL )
- Beban lantai menurut SNI (sesuai kegunaan bangunan) = 250
kg/m2
78 86
110
P = 20 mm = 0,020m
Mu
= 1/8 Wu lx2
= 1/8 (0,5968 ton/m2) . (1,5 m)2
= 0,168 ton m
1.25
1.25 1.25
V
O
I
D
Kasus 4
Pelat 2
arah
V
O
I
D
5.00
Kasus 3
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
5.00
Kasus 3
Pelat 2
arah
5.00
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
5.00
V
O
I
D
5.00
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
1.50
5.00
5.00
Kasus 1
Pelat 1 arah
Kasus 1
Pelat 1 arah
Kasus 1
Pelat 1 arah
max = 0,75
600
0,85 x 25
= 0,75
.0,85.
600 + 240
240
=8,5
anl =
Mu
fy
= . . fy [1- 0,588 .
]
2
f 'c
bd
Mu
fy
= ( . . fy ) - ( . . fy . 0.588 .
)
2
f 'c
bd
0,168
= (0,85. .24000) (0,85. .24000.0,588. . 24000
.)
2500
1.(0,078) 2
(b )
(c)
b b 2 4ac
1,2 =
2a
1 =
20400 20086,119
2 x115153,92
2 = 0,0014
2 =
Mu
Tumpuan
dan lapangan
Wu Lx
Wu
1/24
Jepit
Lx
Tabel 4.2
anl
min
As (mm2)
Tulangan
0,168
27,29
0,0014
0,0025
275
8-160
0,168
27,29
0,0014
0,0025
275
8-160
atau 500mm
ly/lx
= 5,000m/5,000m
= 1,000
Mu
Mlx
Mly
anl =
Mu
fy
= . . fy [1- 0,588 .
]
2
f 'c
bd
Mu
fy
= ( . . fy ) - ( . . fy . 0.588 .
)
2
f 'c
bd
0,37
= (0,85. .24000) (0,85. .24000.0,588. . 24000
.)
2500
1.(0,086) 2
(b )
(c)
,1,2 =
b b 2 4ac
2a
koef
Mu
Mu/bd2
anl
min
As (mm2)
Tulangan
0,025
0,373
50,433 0,0025
0,0025
216
8-160
mly
0,025
0,373
61,318 0,0031
0,0025
239
8-160
mtx
0,051
0,761
102,883 0,0052
0,0025
447
8-80
mty
0,051
0,761
125,079 0,0064
0,0025
496
8-80
0,0465
0,390
52,765 0,0027
0,0025
226
8-160
mly
0,025
0,210
34,486 0,0017
0,0025
195
8-160
mtx
0,0905
0,760
102,694 0,0052
0,0025
446
8-80
mty
0,0755
0,634
104,148 0,0053
0,0025
410
8-80
mtix
0,0225
0,195
26,383 0,0013
0,0025
215
8-200
mtiy
0,0125
0,105
17,243 0,0008
0,0025
195
8-200
0,0515
0,432
58,439 0,0029
0,0025
250
8-200
mly
0,0355
0,298
48,970 0,0024
0,0025
195
8-240
mty
0,105
0,881
144,841 0,0074
0,0025
578
8-80
mtix
0,026
0,216
29,219 0,0014
0,0025
215
8-240
mtiy
0,018
0,149
24,485 0,0012
0,0025
195
8-240
0,025
0,373
50,433 0,0025
0,0025
216
8-160
mly
0,028
0,418
68,665 0,0034
0,0025
268
8-160
mtx
0,054
0,806
132,426 0,0067
0,0025
580
8- 80
mty
0,060
0,895
147,140 0,0075
0,0025
588
8- 80
mtix
0,0125
0,187
25,216 0,0012
0,0025
215
8-200
Tabel 4.3
126
1.25
1.25 1.25
5.00
5.00
dx = h P Dx.
= 126 20 4 = 102 mm
dy
V
O
I
D
5.00
Kasus 3
Pelat 2
arah
Kasus 3
Pelat 2
arah
V
O
I
D
= h P Dx Dy.
5.00
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
5.00
Kasus 4
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
5.00
V
O
I
D
Kasus 5
Pelat 2
arah
Kasus 2
Pelat 2
arah
Kasus 5
Pelat 2
arah
1.50
= 126 20 8 4 = 94 mm
5.00
Kasus 1
Pelat 1 arah
Kasus 1
Pelat 1 arah
Kasus 1
Pelat 1 arah
Mu
Tumpuan &
Lapangan
Jepit
Wu Lx
Wu
1/24
Lx
anl
min
As (mm2)
Tulangan
0,262
29,67
0,0015
0,0025
275
8-120
0,262
29,67
0,0015
0,0025
275
8-120
Tabel 4.4
koef
Mu
Mu/bd2
anl
min
As (mm2)
Tulangan
0,025
0,583
55,993 0,0028
0,0025
284
8-120
mly
0,025
0,583
65,929 0,0033
0,0025
310
8-120
mtx
0,051
1,188
114,225 0,0058
0,0025
590
8 60
mty
0,051
1,188
134,495 0,0069
0,0025
645
8 - 60
0,0465
0,609
58,583 0,0029
0,0025
298
8-120
mly
0,025
0,328
37,085 0,0018
0,0025
235
8-120
mtx
0,0905
1,186
114,016 0,0058
0,0025
589
8-60
mty
0,0755
0,990
111,997 0,0057
0,0025
533
8-60
mtix
0,0225
0,305
29,291 0,0014
0,0025
215
8-180
mtiy
0,0125
0,164
18,543 0,0009
0,0025
235
8-180
0,0515
0,675
64,882 0,0032
0,0025
330
8-120
mly
0,0355
0,465
52,661 0,0026
0,0025
235
8-180
mty
0,105
1,376
155,758 0,0080
0,0025
752
8-60
mtix
0,026
0,338
32,441 0,0016
0,0025
255
8-180
mtiy
0,018
0,233
26,330 0,0013
0,0025
235
8-180
0,025
0,583
55,993 0,0028
0,0025
284
8-120
mly
0,028
0,652
73,841 0,0037
0,0025
347
8-120
mtx
0,054
1,258
142,407 0,0073
0,0025
743
8- 60
mty
0,060
1,398
158,230 0,0081
0,0025
764
8- 60
mtix
0,0125
0,291
27,996 0,0014
0,0025
255
8-180
Tabel 4.5
1.50
8-250
8-160
2
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-250
8-160
8-160
8-200
8-160
8-160
8-200
8-240
8-240
8-160
8-160
8-160
8-250
8-160
8-240
8-160
8-240
Rencana tangga
1.25
5
8-200
8-200
8-160
8-160
Rencana tangga
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-200
8-200
8-160
1.25
8-200
8-160
8-160
2a
8-160
8-160
8-200
8-200
8-200
8-160
8-160
8-160
8-200
8-160
8-160
8-160
8-160
8-200
3.75
8-200
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-200
8-200
8-160
8-160
8-160
3.75
8-160
8-200
8-160
8-160
8-160
8-200
8-160
1a
8-160
8-160
8-160
Rencana tangga
5.00
8-160
8-160
5
8-160
8-200
8-200
8-160
8-160
5.00
1.25
8-160
8-200
5.00
8-160
5.00
4.6.1
Gambar Teknik pada Penulangan Pelat
3a
3.75
8-200
8-240
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
8-160
1.50
8-250
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-250
8-120
8-180
8-180
8-180
8-120
8-120
8-120
8-250
8-120
8-180
8-120
8-180
Rencana tangga
1.25
5
8-180
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
Rencana tangga
8-120
8-180
8-120
1.25
8-120
8-120
2a
8-120
8-120
8-180
8-120
2
8-120
8-180
8-180
8-120
8-180
8-120
3.75
8-180
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-180
8-160
8-120
8-120
8-120
8-120
8-180
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
C
8-120
3.75
8-120
8-120
8-120
1a
8-180
8-120
8-180
Rencana tangga
5.00
8-120
8-160
5
8-180
8-120
8-120
5.00
1.25
8-120
8-180
5.00
8-120
5.00
1
3a
3.75
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
1.50
8-250
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-250
8-180
8-120
8-180
8-180
8-120
8-120
8-120
8-250
8-120
8-180
8-120
8-180
Rencana tangga
1.25
5
8-180
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
Rencana tangga
8-120
8-180
8-120
1.25
8-120
8-120
2a
8-120
8-120
8-180
8-120
2
8-120
8-180
8-120
3.75
8-120
8-120
8-180
8-180
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-180
8-180
8-120
8-120
8-180
8-160
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-180
8-120
3.75
8-120
8-120
8-120
1a
8-180
8-120
8-180
Rencana tangga
5.00
8-120
8-160
5
8-180
8-120
8-120
5.00
1.25
8-120
8-180
5.00
8-120
5.00
1
3a
3.75
8-120
8-180
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
8-120
LAMPIRAN
B
15.00
3.50
3.50
1.50
1.50
3.50
km/wc
Up
Up
km/wc
km/wc
Up
+0.05
+0.05
2.50
1.25
1.50
2.50
+0.05
20.00
5.00
+0.10
+0.10
5.00
5.00
+0.10
5.00
5.00
15.00
5.00
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
PLAN
1 ST FLOOR PLAN
1:100
OWNER
ARCHITECT
CONTRUCTION
PROJECT
HOME STORE
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
9 - 02 - 2012
1
STRUCTURE
1
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
B
1.50
2.25
15.00
1.50
2.25
1.25
1.25
1.50
2.25
Up
Up
Up
km/wc
km/wc
+ 4.00
+ 4.00
+ 4.00
2.00
2.50
km/wc
1.75
2.50
1.25
1.25
Down
Down
Down
20.00
5.00
+4.05
+4.05
1.00
1.50
5.00
5.00
+4.05
1.30
3.70
1.85
1.30
15.00
1.85
3.70
1.30
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
PLAN
2 ND FLOOR PLAN
1:100
OWNER
ARCHITECT
PROJECT
HOME STORE
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
CONTRUCTION
9 - 02 - 2012
1
STRUCTURE
2
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
B
2.25
2.25
15.00
1.50
1.25
1.25
1.50
km/wc
km/wc
km/wc
+ 8.00
+ 8.00
+ 8.00
2.25
1.75
1.50
2.00
2.50
1.25
2.50
1.25
Down
Down
Down
20.00
5.00
+8.05
+8.05
1.50
0.55
5.00
5.00
+8.05
0.55
0.80
3.90
0.85
0.55
3.90
15.00
0.85
3.90
0.80
B
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
PLAN
3 RD FLOOR PLAN
1:100
OWNER
ARCHITECT
PROJECT
HOME STORE
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
CONTRUCTION
9 - 02 - 2012
1
STRUCTURE
3
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
B
15.00
5.00
5.00
2.00
2.50
1.25
2.50
1.75
5.00
20.00
5.00
+12.05
+12.05
1.50
0.55
5.00
5.00
+12.05
0.55
0.80
3.90
0.85
0.55
3.90
15.00
0.85
3.90
0.80
B
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
PLAN
4 TH FLOOR PLAN
1:100
OWNER
ARCHITECT
PROJECT
HOME STORE
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
CONTRUCTION
9 - 02 - 2012
1
STRUCTURE
3
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
STRUCUTRE &
DETAILS
FOUNDATION, SLOOF,
& COLUMN PLAN
1:100
OWNER
ARCHITECT
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
CONTRUCTION
9 - 02 - 2012
2
STRUCTURE
5
PROJECT
HOME STORE
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
1a
1
1.25
2a
2
3.75
3.75
1.25
3a
3
1.25
3.75
Rencana tangga
Rencana tangga
5.00
Rencana tangga
5.00
5.00
5.00
1.50
CONSULTANT
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
STRUCUTRE &
DETAILS
1:100
OWNER
ARCHITECT
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
CONTRUCTION
9 - 02 - 2012
2
STRUCTURE
6
PROJECT
HOME STORE
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
+12.00
+8.00
+8.00
+4.00
+4.00
+0.00
0.00
- 2.00
5.00
5.00
5.00
Section A-A
250mm
380mm
300mm
250mm
150mm
Simple beam
380mm
150mm
150mm
250mm
PROJECT ADDRESS
DUTA
PRATAMA
Perencana & Perancang
NOTE
Simple column
TITLE
SUBTITLE
SCALE
TITLE
NAME
STRUCUTRE &
DETAILS
1:100
OWNER
ARCHITECT
CONTRUCTION
PROJECT
HOME STORE
DATE OF COMPLETION
CHAPTER
SHEET NUMBER
9 - 02 - 2012
2
STRUCTURE
7
APPR
DATE OF
REVISION
09 - 01 - 2013
- 2.00
0.00
+4.00
+8.00
+12.00
+15.00
5.00
5.00
+12.00
5.00
+0.00
+4.00
+13.00
+8.00
5.00
5.00
REAR
SCALE 1:100
FRONT
SCALE 1:100
APPROVED
STRUKTURE/
SEPTIA EDI PRATAMA
CONTRUCTION
ARCHITECT
CHECKED
NAME
2.1
1:100
TITLE
SHEET
NUMBER
SCALE
DATE OF
COMPLETION
- FRONT
- REAR
S U B TITLE
VIEW
TITLE
NOTE
CONSULTANT
OWNER
APPR
DWELLING HOUSE
PROJECT
-0.60
SCALE 1:100
APPROVED
STRUKTURE/
SEPTIA EDI PRATAMA
CONTRUCTION
ARCHITECT
CHECKED
NAME
2.2
1:100
TITLE
SHEET
NUMBER
SCALE
DATE OF
COMPLETION
SUB TITLE
VIEW
TITLE
NOTE
CONSULTANT
OWNER
APPR
DWELLING HOUSE
PROJECT