Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN PENINGKATAN KAPASITAS

STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

OLEH
PRILI TEGAR WULUNG
(161144021)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PRODI TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
PENGAKU/STIFFNER
Pengaku pada konstruksi baja berfungsi untuk memperkecil bahaya lipat pelat badan. Agar
konstruksi sederhana, maka gelagar melintang dapat ditempatkan pada posisi yang berfungsi
sebagai stiffener. Namun bila diperlukan stiffener dapat ditempatkan lagi diantaranya. Pengaku
Vertikal / Transversal dan Pengaku Horisontal :
A. Pengaku Penumpu Beban
1. Bila balok dibebani dengan beban terpusat ┴ pada salah satu sayap dan simetris
terhadap pelat badan, maka perlu dikontrol :

 Lentur lokal pelat sayap,


 Leleh lokal pelat badan,
 Tekuk dukung (lipat) pelat badan,
 Tekuk lateral pelat badan.

2. Bila balok dibebani dengan beban terpusat pada kedua sayapnya, perlu dikontrol :
 Leleh lokal pelat badan,
 Lipat pelat badan (tekuk dukung),
 Tekuk kolom pelat badan.
3. Kuat Tumpu
Gaya tumpu perlu (Ru) pada pelat badan harus memenuhi:

Keterangan :
ϕ adalah factor reduksi sesuai Tabel 6.4-2
Rb adalah kuat tumpu nominal pelat badan akibat beban terpusat atau tempat,
yang harus diambil nilai terkecil dari kuat tumpu yang ditentukan oleh Butir .10.3,
8.10.5, 8.10.6, atau 8.10.7.N
B. Perencanaan Pengaku Penumpu Beban

1. Ukuran Pengaku
Jika kekuatan pelat badan Rb yang dihitung dalam Butir 8.10.3, 8.10.4 8.10.5, dan
8.10.6 tidak memenuhi syarat, maka harus dipasang pengaku sedemikian sehingga:

Dengan As adalah luas pengaku, bila maka tidak perlu pengaku.

2. Lebar Pengaku
Lebar pengaku pada setiap sisi pelat badan harus lebih besar dari sepertiga lenbar
peat sayap dikurangi setengah tebal pelat badan.
3. Tebal Pengaku
Tebal pengaku harus lebih tebal dari setengah tebal pelat sayap dan memenuhi

Keterangan :
ts adalah tebal pengaku (mm), dan bs adalah lebar pengaku.

4. Lentur Pelat Sayap


Kuat tumpu terhadap lentur pelat sayap adalah:
dengan tf adalah tebal pelat sayap yang dibebani gaya tekan tumpu.

5. Kuat Leleh Pelat Badan


Kuat tumpu terhadap leleh suatu pelat badan adalah :
a. Bila jarak beban terpusat terhadap ujung balok lebih besar dari tinggi balok:

b. Bila jarak beban terpusat terhadap ujung balok lebih kecil atau sama dengan
tinggi balok :

Keterangan:
k adalah tebal pelat sayap ditambah jari-jari peralihan (mm),
N adalah dimensi longitudinal pelat perletakan atau tumpuan, minimal
sebesar k (mm).
6. Kuat Tekuk dukung Pelat Badan
Kuat pelat badan terhadap tekuk di sekitar pelat sayap yang dibebani adalah:
a. Bila beban terpusat dikenakan pada jarak lebih dari d/2 dari ujung balok:

b. Bila beban terpusat dikenakan pada jarak kurang dari d/2 dari ujung balok dan
untuk N/2 ≤ 0,2:

7. Kuat Tekuk Lateral Pelat Badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk lateral adalah:
a. Untuk pelat yang dikekang terhadap rotasi dan dihitung bila

b. Untuk pelat sayap yang tidak dikekang terhadap rotasi dan dihitung jika
(h/tw)/(L/bf) ≤ 1,7:
8. Kuat Tekuk Lentur Pelat Badan
Kuat pelat badan terhapap tekuk lentur akibat gaya tekan adalah

C. Perencanaan Pengaku Vertikal

1. Pemasangan pengaku
Bila kuat geser pelat badan pada Butir 8.8.4 dan 8.8.5 tidak memenuhi syarat maka
pengaku vertical dipasang untuk mengubah ukuran panel pelat badan. Pengaku
vertical pada pelat badan harus berada di antara kedua pelat syaap dan jarak
ujungnya dari pelat sayap tidak boleh lebih dari empat kali tebal pelat badan.
Pengaku vertical dipasang disalah satu sisi atau di kedua sisi pelat badan.

2. Luas minimum
Pengaku vertical yang tidak menerima beban luar secara langsung atau momen
harus mempunyai luas As yang memenuhi:

3. Kekakuan minimum
Pengaku vertical pada pelat badan yang tidak menerima beban luar secara langsung
atau momen harus mempunyai momen inersia (L) terhadap garis tengah bidang
pelat badan.
D. Perancangan Pengaku Memanjang

1. Pemasangan
Pengaku memanjang dipasang jika pelat badan tidak memenuhi sayarat yang
ditetapkan pada Butir 8.7.5. Pengaku memanjang pada oelat badan harus menerus
dan harus mencapai pengaku melintang pada pelat badan.

2. Kekakuan minimum
Jika pengaku memanjang diperlukan pada jarak 0,2h dari pelat sayap tekan,
pengkau tersebut harus memppunyai momen inersia (Is) terhadap muka pelat badan
sedemikian sehingga:

Dengan As adalh luas pengaku memanjang.


Jika pada garis netral penampang dibutuhkan pengaku memanjang yang kedua,
pengaku tersebut harus mempunyai momen inersia (Is) terhadap muka pelat badan.

E. Berdasarkan SNI 1729 -2015


1. Kekuatan geser
Untuk badan dari komponen struktur simetris tunggal atau ganda dan kanal yang
menahan geser dalam bidang badan. Badan yang tidak diperkaku atau diperkaku
menurut keadaan batas dari pelelehan geser dan tekuk geser adalah:

a. Untuk badan komponen struktur profil I canai panas dengan:


Dan Cv = 1,0

b. Untuk badan dari semua profil simetris ganda dan profil simetris tunggal serta
kanal laninnya, kecuali PSB bundar, koefisien geser badan Cv ditentukan:

Koefisien tekuk geser pelat badan kv , ditentukan sebagai berkut:


a. Untuk badan tanpa pengaku transversal dan dengan hw <260 kecuali profil
T maka nilai kv =1,2.
b. Untuk bada dengan pengaku transversal :

Keterangan: a = jarak bersih antara pengaku transversal (mm).

Anda mungkin juga menyukai