Anda di halaman 1dari 1120

LO-RUPTL Awal ok.

indd i

04/02/2013 14:15:53

LO-RUPTL Awal ok.indd ii

04/02/2013 14:16:12

iii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd iii

04/02/2013 14:16:12

iv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd iv

04/02/2013 14:16:12

v
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd v

04/02/2013 14:16:13

LO-RUPTL Awal ok.indd vi

04/02/2013 14:16:14

vii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd vii

04/02/2013 14:16:14

viii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd viii

04/02/2013 14:16:15

KATA PENGANTAR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2012-2021 ini disusun untuk memenuhi amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang
menyatakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
RUPTL ini memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 2682.K/21/MEM/2008 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 20082027 dan
draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 20122031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
RUPTL ini disusun untuk menjadi pedoman pengembangan sarana ketenagalistrikan di seluruh Indonesia
bagi PT PLN (Persero) pada kurun waktu 2012 2021, yang akan digunakan dalam penyusunan rencana
jangka panjang perusahaan dan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan.
Sejalan dengan perkembangan dan perubahan kondisi industri kelistrikan di Indonesia, RUPTL ini akan
dievaluasi secara berkala dan diubah seperlunya agar rencana pengembangan sistem kelistrikan lebih
sesuai dengan kondisi terkini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi semua pihak sehingga RUPTL
ini dapat diselesaikan.
Jakarta, Desember 2012

DIREKTUR UTAMA

NUR PAMUDJI

ix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd ix

04/02/2013 14:16:16

Daftar Isi
KEPUTUSAN MENTERI ESDM
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
SINGKATAN DAN KOSAKATA

iii
vii
ix
x
xiii
xiv
xvi
xix

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Visi dan Misi Perusahaan
1.4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan RUPTL
1.5. Proses Penyusunan RUPTL dan Penanggungjawabnya
1.6. Ruang Lingkup dan Wilayah Usaha
1.7. Sistematika Dokumen RUPTL

1
2
3
3
3
4
6
7

BAB 2 KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN SARANA


2.1. Kebijakan Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Melayani
Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Listrik
2.2. Kebijakan Pengembangan Kapasitas Pembangkit
2.3. Kebijakan Pengembangan Transmisi
2.4. Kebijakan Pengembangan Distribusi
2.5. Kebijakan Pengembangan Listrik Perdesaan
2.6. Kebijakan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
2.7. Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim

9
10
10
13
14
14
15
.16

BAB 3 KONDISI KELISTRIKAN SAAT INI


3.1. Penjualan Tenaga Listrik
3.1.1. Jumlah Pelanggan
3.1.2. Rasio Elektrifikasi
3.1.3. Pertumbuhan Beban Puncak
3.2. Kondisi Sistem Pembangkitan
3.2.1. Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
3.2.2. Wilayah Operasi Jawa-Bali
3.3. Kondisi Sistem Transmisi
3.3.1. Sistem Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur
3.3.2. Sistem Transmisi Jawa-Bali
3.4. Kondisi Sistem Distribusi
3.4.1. Susut Jaringan Distribusi
3.4.2. Keandalan Pasokan
3.5. Masalah-Masalah yang Mendesak
3.5.1. Upaya Penanggulangan Jangka Pendek

17
18
19
19
19
20
20
22
22
22
23
24
24
24
24
25

x
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd x

04/02/2013 14:16:16

3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
3.5.3. Masalah Mendesak Sistem JawaBali

26
27

BAB IV KETERSEDIAAN ENERGI PRIMER


4.1. Batubara
4.2. Gas Alam
4.2.1 LNG (Liquified Natural Gas) dan Mini-LNG
4.2.2 CNG (Compressed Natural Gas)
4.2.3. Coal Bed Methane (CBM)
4.3. Panas Bumi
4.4. Tenaga Air
4.5. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya
4.6. Nuklir

29
30
30
33
33
34
34
34
36
37

BAB 5 RENCANA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 20122021


5.1. Kriteria Perencanaan
5.1.1. Perencanaan Pembangkit
5.1.2. Perencanaan Transmisi
5.1.3. Perencanaan Distribusi
5.2
Asumsi dalam Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik
5.2.1. Pertumbuhan Ekonomi
5.2.2. Pertumbuhan Penduduk
5.3
Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik 2012-2021
5.4
Rencana Pengembangan Pembangkit
5.4.1. Kategorisasi Kandidat Pembangkit
5.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahan bakar Batubara
(Perpres No. 71/2006 jo Perpres No. 59/2009)
5.4.3. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2
5.4.4. Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
berdasarkan Perpres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010
5.4.5. Rencana Pengembangan PLTU Batubara Mulut Tambang
5.4.6. Rencana Penambahan Kapasitas (Gabungan Indonesia)
5.4.7. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur
5.4.8. Penambahan Kapasitas Pada Sistem Jawa-Bali
5.4.9. Partisipasi Listrik Swasta
5.5
Proyeksi Neraca Energi dan Kebutuhan Bahan Bakar
5.5.1. Sasaran Fuel Mix Indonesia
5.5.2. Sasaran Fuel Mix Jawa-Bali
5.5.3. Sasaran Fuel Mix Indonesia Barat
5.5.4. Sasaran Fuel Mix Indonesia Timur
5.6
Proyeksi Emisi CO2
5.7
Proyek Pendanaan Karbon
5.8
Pengembangan Sistem Penyaluran dan Gardu Induk
5.8.1 Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat
5.8.2 Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Timur
5.8.3 Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali
5.9
Pengembangan Sistem Distribusi
5.9.1 Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
5.9.2 Sistem Jawa-Bali
5.10 Pengembangan Listrik Perdesaan
5.11 Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
5.12 Proyek PLTU Skala Kecil Tersebar

39
40
40
41
42
43
44
45
45
48
48
49
50
51
51
52
53
55
59
63
63
64
66
67
68
71
71
72
74
75
76
76
77
78
79
80

xi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xi

04/02/2013 14:16:16

BAB 6 KEBUTUHAN DANA INVESTASI


6.1. Proyeksi Kebutuhan Investasi Indonesia
6.2. Proyeksi Kebutuhan Investasi Jawa-Bali
6.3. Proyeksi Kebutuhan Investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
6.4. Kebutuhan Investasi Kelistrikan PLN dan IPP
6.5. Sumber Pendanaan dan Kemampuan Keuangan PLN

83
84
85
86
87
88

BAB 7 ANALISIS RISIKO RUPTL 2012-2021


7.1. Identifikasi Risiko
7.2. Pemetaan Risiko
7.3. Program Mitigasi Risiko

91
92
93
94

BAB 8 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

95
97

xii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xii

04/02/2013 14:16:17

Daftar Gambar
GAMBAR BAB 1
Gambar 1.1. Proses Penyusunan RUPTL
Gambar 1.2. Peta Wilayah Usaha PT PLN (Persero)

5
7

GAMBAR BAB 5
Gambar 5.1. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021
Gambar 5.2. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012-2021
Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN
Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)
Gambar 5.5. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem
Jawa-Bali
Gambar 5.6. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)
Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)
Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia)
Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali
Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat
Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur

67
68
69
70
70

GAMBAR BAB 6
Gambar 6.1. Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Gambar 6.2. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Sistem Jawa-Bali
Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Gambar 6.4. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Gambar 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP

84
85
86
87
88

GAMBAR BAB 7
Gambar 7.1. Pemetaan Risiko Implementasi RUPTL

93

47
47
48
63
65
66

xiii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xiii

04/02/2013 14:16:17

Daftar Tabel
TABEL BAB 1
Tabel 1.1.
Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL

TABEL BAB 3
Tabel 3.1.
Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh)
Tabel 3.2.
Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit)
Tabel 3.3.
Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%)
Tabel 3.4.
Pertumbuhan Beban Puncak Sistem Jawa-Bali 2007-2011
Tabel 3.5.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
Tabel 3.6.
Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur Tahun 2011
Tabel 3.7.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Jawa-Bali
Tabel 3.8.
Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MVA)
Tabel 3.9.
Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (kms)
Tabel 3.10. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali
Tabel 3.11. Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali
Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT)
Tabel 3.13. Rugi Jaringan Distribusi (%)
Tabel 3.14. SAIDI dan SAIFI PLN

23
23
23
24
24
24

TABEL BAB 4
Tabel 4.1.
Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Jawa-Bali
Tabel 4.2.
Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali
Tabel 4.3.
Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development
Tabel 4.4.
Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

31
32
35
37

TABEL BAB 5
Tabel 5.1.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tabel 5.2.
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tabel 5.3.
Pertumbuhan Penduduk (%)
Tabel 5.4.
Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
dan Beban Puncak Periode 2011-2021
Tabel 5.5.
Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan
dan Rasio Elektrifikasi Periode 2011-2021
Tabel 5.6.
Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi
Tabel 5.7.
Asumsi Harga Bahan Bakar
Tabel 5.8.
Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No. 71/2000 jo Perpres No. 59/209)
Status September 2012

18
19
19
20
20
21
22
22

44
45
45
45
46
46
49

49

xiv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xiv

04/02/2013 14:16:17

Tabel 5.9
Tabel 5.10
Tabel 5.11
Tabel 5.12
Tabel 5.13
Tabel 5.14
Tabel 5.15
Tabel 5.16
Tabel 5.17
Tabel 5.18
Tabel 5.19
Tabel 5.20
Tabel 5.21
Tabel 5.22
Tabel 5.23
Tabel 5.24
Tabel 5.25
Tabel 5.26
Tabel 5.27
Tabel 5.28
Tabel 5.29
Tabel 5.30
Tabel 5.31
Tabel 5.32
Tabel 5.33
Tabel 5.34
Tabel 5.35
Tabel 5.36
Tabel 5.37
Tabel 5.38
Tabel 5.39
Tabel 5.40
Tabel 5.41
Tabel 5.42
Tabel 5.43
Tabel 5.44

Rekap Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2


Proyek yang terdapat dalam Buku KPS 2012 Bappenas
Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia (MW)
Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)
Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW)
Rencana Penumbuhan Pembangkit Sistem Jawa-Bali (MW)
Regional Balance Sistem Jawa-Bali Tahun 2011
Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur
Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Barat
Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Jawa-Bali
Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)
Kebutuhan Bahan Bakar Gabungan Indonesia
Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan
Bakar Sistem Jawa-Bali (GWh)
Kebutuhan Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali
Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)
Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat
Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Indonesia Timur (GWh)
Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia
Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Indonesia
Kebutuhan Fasilitas Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat
Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Kebutuhan Saluran Transmisi Indonesia Timur
Kebutuhan Trafo Indonesia Timur
Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali
Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali
Kebutuhan Fasilitas Distribusi di Indonesia
Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Barat
Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur
Kebutuhan Fasilitas Distribusi Sistem Jawa-Bali
Rekap Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021
Rekap Kebutuhan Investasi Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021
(Juta Rp)
Rencana Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil
Biaya Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil
Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Proyek PLTGB Tersebar di Indonesia

TABEL BAB 6
Tabel 6.1
Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Tabel 6.2
Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem JawaBali
Tabel 6.3
Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Tabel 6.4
Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Tabel 6.5
Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP

50
51
52
53
54
56
58
59
61
62
63
64
64
66
66
67
67
68
71
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
80
80
80
82

84
85
86
87
88

xv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xv

04/02/2013 14:16:17

Daftar Lampiran
LAMPIRAN A WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT

101

A1. SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA


A1.1
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A1.2
Neraca Daya
A1.3
Neraca Energi
A1.4
Capacity Balance Gardu Induk
A1.5
Rencana Pengembangan Penyaluran
A1.6
Peta Pengembangan Penyaluran
A1.7
Analisis Aliran Daya
A1.8
Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
A1.9
Program Listrik Perdesaan
A1.10
Proyeksi Kebutuhan Investasi
PENJELASAN LAMPIRAN A1

103
105
107
113
115
147
173
183
193
195
197
199

A2. SISTEM INTERKONEKSI KALIMANTAN BARAT


A2.1
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A2.2
Neraca Daya
A2.3
Neraca Energi
A2.4
Capacity Balance Gardu Induk
A2.5
Rencana Pengembangan Penyaluran
A2.6
Peta Pengembangan Penyaluran
A2.7
Analisis Aliran Daya
A2.8
Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
A2.9
Program Listrik Perdesaan
A2.10
Proyeksi Kebutuhan Investasi
PENJELASAN LAMPIRAN A2

207
209
211
215
217
221
225
227
235
237
239
241

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI


WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT
A3. PROVINSI ACEH
A4. PROVINSI SUMATERA UTARA
A5. PROVINSI RIAU
A6. PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A7. PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A8. PROVINSI SUMATERA BARAT
A9. PROVINSI JAMBI
A10. PROVINSI SUMATERA SELATAN
A11. PROVINSI BENGKULU
A12. PROVINSI LAMPUNG
A13. PROVINSI KALIMANTAN BARAT

247
249
257
269
277
283
291
301
307
315
321
329

xvi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xvi

04/02/2013 14:16:17

A14.
A14.1.
A14.2.
A14.3.
A14.4.
A14.5.
A14.6.

NERACA DAYA SISTEM-SISTEM ISOLATED


WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT
Sistem Isolated Provinsi Aceh
Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara
Sistem Isolated Provinsi Riau
Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Riau
Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Barat

337
339
349
351
359
367
371

LAMPIRAN B. WILAYAH OPERASI INDONESIA TIMUR

381

B1.

SISTEM INTERKONEKSI KALIMANTAN SELATAN, TENGAH


DAN TIMUR (KALSELTENGTIM)
B1.1.
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B1.2.
Neraca Daya
B1.3.
Neraca Energi
B1.4.
Capacity Balance Gardu Induk
B1.5.
Rencana Pengembangan Penyaluran
B1.6.
Peta Pengembangan Penyaluran
B1.7.
Analisis Aliran Daya
B1.8.
Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
B1.9.
Program Listrik Perdesaan
B1.10.
Proyeksi Kebutuhan Investasi
PENJELASAN LAMPIRAN B1

383
385
389
393
395
403
411
415
421
423
425
427

B2.

SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA (SULBAGUT)


DAN SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN (SULBAGSEL)
B2.1.
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B2.2.
Neraca Daya
B2.3.
Neraca Energi
B2.4.
Capacity Balance Gardu Induk
B2.5.
Rencana Pengembangan Penyaluran
B2.6.
Peta Pengembangan Penyaluran
B2.7.
Analisis Aliran Daya
B2.8.
Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
B2.9.
Program Listrik Perdesaan
B2.10.
Proyeksi Kebutuhan Investasi
PENJELASAN LAMPIRAN B2

435
437
441
447
451
469
479
487
497
499
501
503

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI WILAYAH


OPERASI INDONESIA TIMUR
B3.
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
B4.
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
B5.
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
B6.
PROVINSI SULAWESI UTARA
B7.
PROVINSI SULAWESI TENGAH
B8.
PROVINSI GORONTALO
B9.
PROVINSI SULAWESI SELATAN
B10. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
B11. PROVINSI SULAWESI BARAT

519
521
531
541
553
565
573
581
591
599

xvii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xvii

04/02/2013 14:16:17

B12.
B13.
B14.
B15.
B16.
B17.
B18.
B18.1.
B18.2.
B18.3.
B18.4.
B18.5.
B18.6.
B18.7.
B18.8.
B18.9.
B18.10.
B18.11.
B18.12.
B18.13.

PROVINSI MALUKU
PROVINSI MALUKU UTARA
PROVINSI PAPUA
PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
NERACA DAYA SISTEM-SISTEM ISOLATED WILAYAH OPERASI
INDONESIA TIMUR
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Selatan
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Tengah
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Timur
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Utara
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tengah
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Selatan
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tenggara
Sistem Isolated Provinsi Maluku
Sistem Isolated Provinsi Maluku Utara
Sistem Isolated Provinsi Papua
Sistem Isolated Provinsi Papua Barat
Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTB
Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTT

605
613
621
631
639
649

659
661
665
677
693
699
709
711
717
725
731
739
743
757

LAMPIRAN C. WILAYAH OPERASI JAWA BALI

769

LAMPIRAN C. SISTEM INTERKONEKSI JAWA BALI


C1.1.
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
C1.2.
Neraca Daya
C1.3.
Neraca Energi
C1.4.
Capacity Balance Gardu Induk
C1.5.
Rencana Pengembangan Penyaluran
C1.6.
Peta Pengembangan Penyaluran
C1.7.
Analisis Aliran Daya
C1.8.
Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
C1.9.
Program Listrik Pedesaan
C1.10.
Proyeksi Kebutuhan Investasi
PENJELASAN LAMPIRAN C1

771
773
781
795
799
861
921
933
959
963
967
978

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI


WILAYAH OPERASI JAWA BALI
C2. PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
C3. PROVINSI BANTEN
C4. PROVINSI JAWA BARAT
C5. PROVINSI JAWA TENGAH
C6. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
C7. PROVINSI JAWA TIMUR
C8. PROVINSI BALI

1001
1003
1017
1027
1049
1061
1067
1081

LAMPIRAN D. ANALISIS RISIKO

1089

xviii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xviii

04/02/2013 14:16:17

SINGKATAN DAN KOSAKATA


ADB

Air Dried Basis, merupakan nilai kalori batubara yang memperhitungkan inherent moisture saja

ASEAN Power Grid

Sistem interkoneksi jaringan listrik antara negara-negara ASEAN

Aturan Distribusi

Aturan Distribusi Tenaga Listrik merupakan perangkat peraturan


dan persyaratan untuk menjamin keamanan, keandalan serta pengoperasian dan pengembangan sistem distribusi yang efisien dalam
memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik

Aturan Jaringan

Aturan Jaringan merupakan seperangkat peraturan, persyaratan dan


standar untuk menjamin keamanan, keandalan serta pengoperasian
dan pengembangan sistem tenaga listrik yang efisien dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan tenaga listrik

Beban

Sering disebut sebagai demand, merupakan besaran kebutuhan tenaga listrik yang dinyatakan dengan MWh, MW atau MVA tergantung kepada konteksnya

Beban puncak

Atau peak load / peak demand, adalah nilai tertinggi dari langgam beban suatu sistem kelistrikan dinyatakan dengan MW

bcf
BPP

:
:

Billion cubic feet


Biaya Pokok Penyediaan

BTU

British Thermal Unit

Capacity balance

Neraca yang memperlihatkan keseimbangan kapasitas sebuah gardu


induk dengan beban puncak pada area yang dilayani oleh gardu induk
tersebut, dinyatakan dalam MVA

Captive power

Daya listrik yang dibangkitkan sendiri oleh pelanggan, umumnya


pelanggan industri dan komersial

CCS

Carbon Capture and Storage

CCT

Clean Coal Technology

CDM

CNG

Clean Development Mechanism atau MPB Mekanisme Pembangunan


Bersih
Compressed Natural Gas

COD

Commercial Operating Date

Daya mampu

Kapasitas nyata suatu pembangkit dalam menghasilkan MW

Daya terpasang

Kapasitas suatu pembangkit sesuai dengan name plate

DAS

Daerah Aliran Sungai

DMO

Domestic Market Obligation

EBITDA

Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization

ERPA

Emission Reduction Purchase Agreement

Excess power

Kelebihan energi listrik dari suatu captive power yang dapat dibeli oleh
PLN

FSRU

Floating Storage and Regasification Unit

xix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xix

04/02/2013 14:16:17

GAR

Gross As Received, merupakan nilai kalori batubara yang memperhitungkan total moisture

GRK

Gas Rumah Kaca

HRSG

Heat Recovery Steam Generator

HSD

High Speed Diesel Oil

HVDC

High Voltage Direct Current

IBT

Interbus Transformer, yaitu trafo penghubung dua sistem transmisi


yang berbeda tegangan, seperti trafo 500/150 kV dan 150/70 kV

IGCC

Integrated Gasification Combined Cycle

IPP

Independent Power Producer

JTM

Jaringan Tegangan Menengah adalah saluran distribusi listrik bertegangan 20 kV

JTR

Jaringan Tegangan Rendah adalah saluran distribusi listrik bertengangan 220 V

kmr

kilometer-route, menyatakan panjang jalur saluran transmisi

kms

kilometer-sirkuit, menyatakan panjang konduktor saluran transmisi

Life Extension

Program rehabilitasi suatu unit pembangkit yang umur teknisnya mendekati akhir

LNG

Liquified Natural Gas

LOLP

Loss of Load Probability, suatu indeks keandalan sistem pembangkitan


yang biasa dipakai pada perencanaan kapasitas pembangkit

Loadfactor

Faktor beban, merupakan rasio antara MW rata-rata dan MW puncak

MFO

Marine Fuel Oil

MMBTU

Million Metric BTU, satuan yang biasa digunakan untuk mengukur kalori gas

Mothballed

Pembangkit yang tidak dioperasikan namun tetap dipelihara, tidak diperhitungkan dalam reserve margin

MP3EI

Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

MMSCF

Million Metric Standard Cubic Foot, satuan yang biasa digunakan untuk
mengukur volume gas pada tekanan dan suhu tertentu

MMSCFD

Million Metric Standard Cubic Foot per Day

Neraca daya

Neraca yang menggambarkan keseimbangan antara beban puncak dan


kapasitas pembangkit

Non Coincident Peak Load

Jumlah beban puncak sistem-sistem tidak terinterkoneksi tanpa melihat waktu terjadinya beban puncak

Peaking

Pembangkit pemikul beban puncak

Prakiraan beban

Demand forecast, prakiraan pemakaian energi listrik di masa depan

Reserve margin

Cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak, dinyatakan dalam


%

xx
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xx

04/02/2013 14:16:17

Bab

Pendahuluan

1
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 1

04/02/2013 14:16:17

1.1.

Latar Belakang

PT PLN (Persero), selanjutnya disebut PLN, sebagai sebuah perusahaan listrik merencanakan dan
melaksanakan proyek-proyek kelistrikan yang leadtime-nya relatif panjang, sehingga PLN secara alamiah
perlu mempunyai sebuah rencana pengembangan sistem kelistrikan yang berjangka panjang1. Dengan
demikian rencana pengembangan sistem kelistrikan yang diperlukan PLN harus berjangka cukup panjang,
yaitu 10 tahun, agar dapat mengakomodasi leadtime yang panjang dari proyek-proyek kelistrikan.
Perlunya PLN mempunyai rencana pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang juga didorong oleh
keinginan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien, dalam arti PLN tidak melaksanakan
sebuah proyek kelistrikan tanpa didasarkan pada perencanaan yang baik. Hal ini penting dilakukan
karena keputusan investasi di industri kelistrikan akan dituntut manfaatnya dalam jangka panjang2. Untuk
mencapai hal tersebut PLN menyusun sebuah dokumen perencanaan sepuluh tahunan ke depan yang
disebut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, atau RUPTL.
RUPTL merupakan sebuah pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PLN sepuluh tahun mendatang
yang optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta berdasarkan pada kebijakan dan kriteria
perencanaan tertentu. Dengan demikian pelaksanaan proyek-proyek kelistrikan di luar RUPTL yang dapat
menurunkan efisiensi investasi perusahaan dapat dihindarkan.
Selain didorong oleh kebutuhan internal PLN sendiri untuk mempunyai RUPTL, dokumen perencanaan ini
juga dibuat oleh PLN untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang ada di sekor ketenagalistrikan.
Penyusunan RUPTL tahun 2012-2021 ini untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun
2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan didorong oleh timbulnya kebutuhan untuk
memperbaharui RUPTL 2011-2020 setelah memperhatikan adanya keterlambatan beberapa proyek
pembangkit tenaga listrik seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi, beberapa pembangkit listrik
tenaga air dan pembangkit listrik tenaga uap batubara, baik proyek PLN maupun proyek listrik swasta
atau IPP (independent power producer).
Selanjutnya sejalan dengan UU No.30/2009 dimana pemerintah provinsi (dan juga pemerintah kabupaten/
kota) wajib membuat Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah atau RUKD, maka dalam RUPTL 20122021 ini juga terdapat perencanaan sistem kelistrikan per provinsi. Namun demikian proses optimisasi
perencanaan tetap dilakukan per sistem kelistrikan apabila telah ada jaringan interkoneksi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi sumber daya. RUPTL per provinsi tersebut akan bermanfaat
untuk memperlihatkan apa yang telah direncanakan oleh PLN pada setiap provinsi.
Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek pembangkit yang telah committed akan dilaksanakan oleh
PLN dan beberapa proyek yang telah committed akan dilaksanakan oleh swasta sebagai IPP. Kebutuhan
tambahan kapasitas yang belum committed akan disebut sebagai tambahan kapasitas yang belum
dialokasikan sebagai proyek PLN atau IPP.
Proyek transmisi dan distribusi pada dasarnya akan dilaksanakan oleh PLN. Namun khusus untuk beberapa
ruas transmisi yang menghubungkan suatu pembangkit IPP ke jaringan terdekat dapat dibangun oleh
pengembang IPP.

1
2

Sebagai contoh, diperlukan waktu 8-9 tahun untuk mewujudkan sebuah PLTU batubara kelas 1.000 MW sejak dari rencana awal
hingga beroperasi
Sebuah PLTU batubara diharapkan beroperasi komersial selama 25 30 tahun.

2
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 2

04/02/2013 14:16:18

Sesuai dengan regulasi yang ada, RUPTL akan selalu dievaluasi secara berkala untuk disesuaikan dengan
perubahan beberapa parameter kunci yang menjadi dasar penyusunan rencana pengembangan sistem
kelistrikan. Dengan demikian RUPTL selalu dapat menyajikan rencana pengembangan sistem yang
mutakhir dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementasi proyek-proyek kelistrikan.

1.2.

Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik,
khususnya pasal berikut :
(1)
Pasal 8 yang menyatakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
dilaksanakan sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik.
(2)
Pasal 14 ayat 1 yang menyatakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik disusun dengan
memperhatikan Rencana Umum Ketenagalistrikan.
3. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2682 K/21/MEM/2008 tanggal 13 November
2008 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional.

1.3.

Visi dan Misi Perusahaan

Pada Anggaran Dasar PLN Tahun 2008 Pasal 3 disebutkan bahwa tujuan dan lapangan usaha PLN
adalah menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan
mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan
terbatas.
Berkenaan dengan tujuan dan lapangan usaha PLN tersebut di atas, maka visi PLN adalah sebagai berikut:
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani.
Selain visi tersebut, saat ini PLN tengah bercita-cita untuk berubah menjadi perusahaan kelas dunia, bebas
subsidi, menguntungkan, ramah lingkungan dan dicintai pelanggan.
Untuk melaksanakan penugasan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan mengacu
kepada visi tersebut, maka PLN akan:

1.4.

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan, dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Tujuan dan Sasaran Penyusunan RUPTL

Pada dasarnya tujuan penyusunan RUPTL adalah memberikan pedoman dan acuan pengembangan sarana
kelistrikan PLN dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di wilayah usahanya secara lebih efisien dan
lebih terencana, sehingga dapat dihindari ketidak-efisienan perusahaan sejak tahap perencanaan.

3
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 3

04/02/2013 14:16:18

Sasaran RUPTL yang ingin dicapai sepuluh tahun ke depan secara nasional adalah pemenuhan kebutuhan
kapasitas dan energi listrik, peningkatan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan sejak dari tahap
perencanaan yang meliputi:

Mengatasi kekurangan pasokan tenaga listrik yang terjadi di beberapa daerah.


Tercapainya pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik setiap tahun dengan tingkat
keandalan3 yang diinginkan secara least-cost.
Tercapainya bauran bahan bakar (fuel-mix) yang lebih baik untuk menurunkan Biaya Pokok Penyediaan
yang dicerminkan oleh pengurangan penggunaan bahan bakar minyak hingga kontribusi produksi
pembangkit berbahan bakar minyak menjadi kurang dari 1% persen terhadap total produksi energi
listrik pada tahun 2021.
Tercapainya pemanfaatan energi baru dan terbarukan terutama panas bumi sesuai dengan program
pemerintah, dan juga energi terbarukan lain seperti tenaga air.
Tercapainya rasio elektrifikasi yang digariskan oleh RUKN.
Tercapainya keandalan dan kualitas listrik yang makin baik.
Tercapainya angka rugi jaringan transmisi dan distribusi yang makin baik.

1.5.

Proses Penyusunan RUPTL dan Penanggungjawabnya

Penyusunan RUPTL 2012-2021 di PLN dibuat dengan proses sebagai berikut:

3
4
5

RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 digunakan sebagai pertimbangan, khususnya mengenai
kebijakan Pemerintah tentang perencanaan ketenagalistrikan, kebijakan pemanfaatan energi primer
untuk pembangkit tenaga listrik, kebijakan perlindungan lingkungan, kebijakan tingkat cadangan
(reserve margin), asumsi pertumbuhan ekonomi dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik.
PLN Kantor Pusat menetapkan kebijakan dan asumsi dasar setelah memperhatikan RUKN dan
kebijakan Pemerintah lainnya, seperti pengembangan panas bumi yang semakin besar.
Dilakukan evaluasi terhadap asumsi dasar tersebut dan realisasinya dalam RUPTL perioda
sebelumnya dalam Forum Perencanaan, yaitu sebuah forum pertemuan antara Unit-Unit Bisnis
PLN dan PLN Kantor Pusat untuk membahas dan menyepakati parameter kunci untuk menyusun
prakiraan pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik.
Dengan memperhatikan asumsi-asumsi dasar, terutama pertumbuhan ekonomi, selanjutnya disusun
prakiraan beban (demand forecast), rencana pembangkitan, rencana transmisi dan gardu induk
(GI), rencana distribusi dan rencana pengembangan sistem kelistrikan yang isolated. Penyusunan
ini dilakukan oleh Unit-unit Bisnis dan PLN Kantor Pusat sesuai tanggung-jawab masing-masing.
Demand forecast, perencanaan GI dan perencanaan distribusi dibuat oleh PLN Distribusi/ Wilayah.
Perencanaan transmisi dibuat oleh PLNPenyaluran dan Pusat Pengatur Beban (PLN P3B) atau oleh
PLN Wilayah yang mengelola transmisi. Rencana pembangkitan pada sistem-sistem interkoneksi
yang cukup besar dilakukan oleh PLN Kantor Pusat.
Penyusunan demand forecast oleh PLN Wilayah/Distribusi dibuat dengan metoda regresi ekonometrik menggunakan data historis penjualan energi listrik, pertumbuhan ekonomi, daya
tersambung dan jumlah pelanggan. Selanjutnya dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan
ekonomi dan populasi, dibentuk model yang valid4.
Workshop perencanaan yang melibatkan Unit-Unit Bisnis PLN dan PLN Kantor Pusat dilaksanakan
minimal 1 kali dalam setahun, dimaksudkan untuk memverifikasi dan menyepakati demand forecast,
capacity balance dan rencana gardu induk, rencana transmisi dan rencana pembangkit sistem isolated
yang dihasilkan oleh Unit-unit Bisnis PLN. Pada workshop perencanaan juga dilakukan verifikasi
jadwal COD5 proyek-proyek pembangkit PLN dan IPP, estimasi pasokan gas alam dan LNG/CNG, serta
kebutuhan dan pogram pembangkit sewa untuk mengatasi kekurangan tenaga listrik jangka pendek.

Tingkat keandalan dicerminkan oleh tersedianya cadangan atau reserve margin.


Khusus untuk RUPTL 2012-2021 ini, demand forecast dilakukan secara pendekatan top-down karena mengacu pada draft Service
Level Agreement (SLA) 2012-2016 yang disiapkan oleh PLN untuk Pemerintah.
COD atau commercial operation date adalah tanggal beroperasinya sebuah proyek kelistrikan secara komersial.

4
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 4

04/02/2013 14:16:18

Konsolidasi produk perencanaan sistem dalam seluruh wilayah usaha PLN menjadi draft RUPTL
dan pengusulan pengesahan RUPTL oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan oleh
PLN Kantor Pusat. RUPTL ini selanjutnya akan menjadi referensi untuk pembuatan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) lima tahunan, serta menjadi pedoman keputusan investasi tahunan PLN
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Proses penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Konsolidasi dan cek konsistensi


rencana pengembangan sistem.

RUPTL

RUKN

Asumsi dasar dan


kebijakan, proyeksi
kebutuhan tenaga listrik

Rencana pengembangan pembangkit (neraca


daya, neraca energi dan kebutuhan bahan
bakar).

Workshop
Perencanaan

Rencana pengembangan transmisi dan


distribusi.
Workshop
Demand Forecast

Demand forecast per Wilayah dan


per Provinsi

Gambar 1.1. Proses Penyusunan RUPTL

Pada workshop demand forecast, PLN Kantor Pusat dan PLN Distribusi/Wilayah membahas dan menyepakati
asumsi-asumsi dasar untuk pembuatan demand forecast di setiap wilayah, dilanjutkan dengan menyusun
demand forecast secara agregat, namun belum dibuat secara spasial6. Berbekal hasil kerja pada workshop
demand forecast tersebut, setiap unit PLN Distribusi/Wilayah kembali ke tempat masing-masing dan
membuat capacity balance atau penjabaran demand forecast secara spasial untuk memperkirakan
kenaikan pembebanan setiap gardu induk dan sinyal penambahan trafo atau gardu induk baru, yang harus
diselesaikan dalam waktu dua bulan.
Pada saat yang sama, PLN Kantor Pusat membuat rencana pengembangan pembangkit pada sistem
interkoneksi dan perencanaan transmisi tegangan tinggi bersama dengan PLN P3B/Wilayah.
Pembagian tanggung jawab penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Tabel1.1.

Tabel 1.1. Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL


Kegiatan Pokok
Kebijakan Umum
dan Asumsi

P3B

Kitlur

Wilayah

Kit

Distr

Pusat

E
E

P, E*)
P
P
P

Demand forecasting
Perencanaan Pembangkitan
Perencanaan Transmisi
Perencanaan Distribusi
Perencanaan GI
Perencanaan Pembangkitan
Isolated
Konsolidasi

E
S
E

S
E

S
E
E
E
E

Keterangan:
E: Pelaksana (Executor); P: Pembinaan (Parenting); U: Pengguna (User); S: Pendukung (Supporting),*)
untuk Sistem Besar
6

Demand forecast spasial menunjukkan bagaimana pertumbuhan demand kelistrikan terdistribusi pada daerah-daerah/locality.

5
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 5

04/02/2013 14:16:18

1.6.

Ruang Lingkup dan Wilayah Usaha

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral sesuai Surat Keputusan No. 634-12/20/600.3/2011 tanggal 30 September 2011. Surat keputusan
tersebut menetapkan Wilayah Usaha PLN yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali yang
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Wilayah Usaha bagi Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha
Milik Daerah, Badan Usaha Swasta atau Koperasi.
Ruang Lingkup RUPTL 2012-2021 ini mencakup seluruh Wilayah Usaha PLN yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri ESDM tersebut, yaitu tidak termasuk wilayah usaha PT Pelayanan Listrik Nasional
Batam dan PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, walaupun keduanya merupakan anak perusahaan PLN.
Sejalan dengan organisasi PLN dimana wilayah usaha PLN dibagi menjadi tiga wilayah operasi, yaitu
Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa-Bali, maka RUPTL ini akan menjelaskan rencana pengembangan
sistem pada tiga wilayah operasi tersebut. Selain itu RUPTL ini juga menampilkan rencana pengembangan
sistem per provinsi.
Berikut adalah penjelasan mengenai Wilayah Usaha PLN saat ini.

Wilayah Operasi Indonesia Barat


Wilayah operasi Indonesia Barat terdiri dari Sumatra dan Provinsi Kalimantan Barat.
Sumatera
Pulau Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya seperti Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Nias, dilayani
oleh PLN Wilayah Aceh, PLN Wilayah Sumatera Utara, PLN Wilayah Sumatera Barat, PLN Wilayah Riau dan
Kepri, PLN Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu, PLN Distribusi Lampung, PLN Wilayah Bangka
Belitung dan PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera.
Pembangkit tenaga listrik di Pulau Sumatera pada dasarnya dikelola oleh PLN Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara dan PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, kecuali beberapa pembangkit skala kecil
di sistem-sistem kecil isolated yang dikelola oleh PLN Wilayah. Pulau Batam sendiri merupakan wilayah
usaha anak perusahaan PLN, yaitu PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, sehingga tidak tercakup dalam
RUPTL PT PLN (Persero).
Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Barat dilayani oleh PLN Wilayah Kalimantan Barat.

Wilayah Operasi Indonesia Timur


Wilayah operasi Indonesia Timur terdiri dari Kalimantan kecuali Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi,
Kepulauan Maluku dan Maluku Utara, Papua, dan Nusa Tenggara. Khusus untuk Pulau Tarakan merupakan
wilayah usaha anak perusahaan PLN, yaitu PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, sehingga tidak tercakup
dalam RUPTL PT PLN (Persero).
Kalimantan
Wilayah usaha PLN di Kalimantan yang merupakan wilayah operasi Indonesia Timur dilayani oleh PLN
Wilayah Kalimantan Selatan Tengah dan PLN Wilayah Kalimantan Timur.
Sulawesi
Wilayah usaha PLN di Sulawesi dilayani oleh PLN Wilayah Sulawesi Utara-Tengah-Gorontalo dan PLN
Wilayah Sulawesi Selatan-Tenggara-Barat.

6
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 6

04/02/2013 14:16:18

Nusa Tenggara
Pelayanan kelistrikan di Kepulauan Nusa Tenggara dilaksanakan oleh PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat
dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur.
Maluku dan Maluku Utara serta Papua
Wilayah usaha PLN di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara dilayani oleh PLN Wilayah Maluku &
Maluku Utara, dan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilayani oleh PLN Wilayah Papua.

Wilayah Operasi Jawa-Bali


Wilayah usaha PLN di Jawa dan Bali dilayani oleh PLN Distribusi Jawa Barat & Banten, PLN Distribusi
Jakarta Raya & Tangerang, PLN Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta, PLN Distribusi Jawa Timur
dan PLN Distribusi Bali. Di wilayah ini terdapat unit operasi dan pemeliharaan pembangkitan, yaitu
PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, PLN Pembangkitan Lontar dan PLN Pembangkitan Jawa Bali. Selain
itu terdapat PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali dan anak perusahaan PLN di bidang
pembangkitan, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta beberapa listrik swasta.
Peta wilayah usaha PLN diperlihatkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Peta Wilayah Usaha PT PLN (Persero)

1.7.

Sistematika Dokumen RUPTL

Dokumen RUPTL ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab I menjelaskan latar belakang,
landasan hukum, visi dan misi perusahaan, tujuan dan sasaran, dan sistematika dokumen. Bab II
menjelaskan kebijakan umum pengembangan sarana yang meliputi kebijakan-kebijakan pengembangan
sistem. Bab III menjelaskan kondisi kelistrikan saat ini, Bab IV menjelaskan ketersediaan energi primer. Bab
V menjelaskan rencana penyediaan tenaga listrik, meliputi kriteria dan kebijakan perencanaan, asumsi
dasar, prakiraan kebutuhan listrik dan rencana pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi, serta
neraca energi dan kebutuhan bahan bakar. BabVImenjelaskan kebutuhan investasi. Bab VII menjelaskan
analisis risiko dan langkah mitigasinya. Bab VIII memberikan kesimpulan.
Selanjutnya rencana pengembangan sistem yang rinci diberikan dalam lampiranlampiran yang
menjelaskan rencana kelistrikan setiap sistem kelistrikan dan setiap provinsi.

7
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 7

04/02/2013 14:16:18

LO-RUPTL Awal ok.indd 8

04/02/2013 14:16:18

9
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 9

04/02/2013 14:16:19

Pengembangan sarana kelistrikan dalam RUPTL 2012-2021 ini dibuat dengan memperhatikan RUKN
2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 serta kebijakan perusahaan dalam merencanakan pertumbuhan
penjualan, pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi. Bab II ini menjelaskan kebijakan dimaksud.

2.1.

Kebijakan Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Melayani


Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Listrik

Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada pertemuan dengan PLN yang juga dihadiri oleh
anggota Kabinet Indonesia Bersatu di Mataram pada tanggal 27 Juli 2010, PLN diminta mempertahankan
bebas pemadaman listrik. Konsekuensi dari arahan tersebut adalah PLN harus menyediakan tenaga listrik
dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat di seluruh Indonesia secara terus menerus, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian PLN pada dasarnya bermaksud melayani kebutuhan
tenaga listrik masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam jangka pendek dimana kapasitas pembangkit PLN masih terbatas karena proyek-proyek
pembangkit belum sepenuhnya selesai, PLN telah dan akan memenuhi permintaan tenaga listrik dengan
menyewa pembangkit sebagai solusi interim. Pada tahun-tahun berikutnya dimana penambahan kapasitas
pembangkit dan transmisi diharapkan telah selesai7 dan reserve margin telah mencukupi, maka penjualan
akan dipacu untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembangkit listrik.
RUPTL ini disusun dengan berdasar pada proyeksi kebutuhan tenaga listrik dalam RUKN 2008-2027 yang
diperbaharui dengan draft RUKN 2012-2031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral pada tahun 2012.
RUPTL ini juga disusun untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi secara signifikan dengan
menyambung konsumen residensial baru dalam jumlah yang cukup tinggi setiap tahun, dan melayani semua
daftar tunggu yang ada. Pada daerah-daerah tertentu RUPTL ini telah mempertimbangkan permintaan
listrik yang tinggi karena pelaksanaan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.
Kebijakan lain yang dianut dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah belum diperhitungkannya dampak program
demand side management (DSM) dan program energy eciency dalam membuat prakiraan demand.
Kebijakan ini diambil untuk memperoleh perencanaan pembangkitan yang lebih aman, disamping karena
implementasi kedua program tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi efektif.
Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah direncanakan cukup tinggi sehingga
diperkirakan akan cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada setiap koridor pertumbuhan
ekonomi sebagaimana direncanakan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).

2.2.

Kebijakan Pengembangan Kapasitas Pembangkit

Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik diarahkan untuk memenuhi pertumbuhan beban yang
direncanakan, dan pada beberapa wilayah tertentu diutamakan untuk memenuhi kekurangan pasokan
tenaga listrik. Pengembangan kapasitas pembangkit juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan
pasokan yang diinginkan, dengan mengutamakan pemanfaatan sumber energi setempat, terutama energi
terbarukan.

Proyek-proyek percepatan pembangkit tahap 1 dan 2, proyek pembangkit PLN dan IPP lainnya

10
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 10

04/02/2013 14:16:20

Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik sejauh mungkin dilakukan secara optimal dengan
prinsip biaya penyediaan listrik terendah (least cost), dengan tetap memenuhi tingkat keandalan yang
wajar dalam industri tenaga listrik. Biaya penyediaan terendah dicapai dengan meminimalkan net present
value semua biaya penyediaan listrik yang terdiri dari biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya operasi
dan pemeliharaan, dan biaya energy not served8. Tingkat keandalan sistem pembangkitan diukur dengan
kriteria Loss of Load Probability (LOLP) dan cadangan daya (reserve margin)9. Pembangkit sewa dan excess
power tidak diperhitungkan dalam membuat rencana pengembangan kapasitas jangka panjang, namun
dalam jangka pendek diperhitungkan untuk menggambarkan upaya PLN dalam mengatasi kondisi krisis
kelistrikan.
Namun demikian, sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk lebih banyak mengembangkan dan
memanfaatkan energi terbarukan, pengembangan panas bumi dan tenaga air tidak mengikuti kriteria
least cost, sehingga dalam proses perencanaan mereka diperlakukan sebagai fixed plant10. Namun
demikian perencanaan pembangkit panas bumi dan tenaga air tetap memperhatikan keseimbangan
supply demand dan besar cadangan yang tidak berlebihan, serta status kesiapan pengembangannya.
Pada beberapa daerah yang merupakan sumber utama energi primer nasional namun telah lama
menderita kekurangan pasokan tenaga listrik, yaitu Sumatera dan Kalimantan, PLN mempunyai kebijakan
untuk membolehkan rencana reserve margin yang tinggi. Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan
pelaksanaan proyek-proyek pembangkit di Kalimantan dan Sumatera seringkali mengalami keterlambatan,
pembangkit existing telah mengalami derating yang cukup besar dan adanya keyakinan bahwa tersedianya
tenaga listrik yang banyak di Sumatera dan Kalimantan akan memicu tumbuhnya demand listrik yang jauh
lebih cepat11.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelebihan pasokan pada sistem kelistrikan tertentu yang reserve marginnya direncanakan sangat tinggi, PLN akan memonitor progres implementasi proyek pembangkit dari
tahun ke tahun. Apabila progres fisik proyek pembangkit berjalan baik, maka PLN akan mengimbanginya
dengan mitigasi tertentu. Mitigasi tersebut misalnya pemasaran agresif untuk menyeimbangkan penjualan
dengan pasokan, memastikan interkoneksi dengan sistem kelistrikan lain sehingga dapat dilakukan power
exchange, dan menunda jadwal proyek-proyek pembangkitan berikutnya.
Pemilihan lokasi pembangkit dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber energi primer
setempat atau kemudahan pasokan energi primer, kedekatan dengan pusat beban, prinsip regional
balance topologi jaringan transmisi yang dikehendaki, kendala pada sistem transmisi12, dan kendalakendala teknis, lingkungan dan sosial13.
Untuk memenuhi kebutuhan beban puncak, pembangkit berbahan bakar BBM tidak direncanakan lagi.
Untuk selanjutnya PLN hanya merencanakan pembangkit beban puncak yang beroperasi dengan gas
(LNG, mini LNG, CNG). Apabila ada potensi, PLN lebih mengutamakan pembangkit hidro, seperti pumped
storage, PLTA peaking dengan reservoir.
Proyek PLTGU berbahan bakar gas lapangan (gas pipa) hanya direncanakan apabila terdapat kepastian
pasokan gas.

8
9
10
11
12
13

Biaya energy not served adalah nilai penalti ekonomi yang dikenakan pada objective function untuk setiap kWh yang tidak dapat
dinikmati konsumen akibat padam listrik
LOLP dan reserve margin akan dijelaskan pada Bab IV.
Fixed plant adalah kandidat pembangkit yang langsung dijadwalkan pada tahun tertentu tanpa menjalani proses optimisasi keekonomian.
PLN meyakini bahwa demand listrik di daerah yang telah lama mengalami pemadaman merupakan demand yang tertekan (suppressed demand) dan tidak dapat diproyeksi hanya dengan metoda regresi berdasar data historis.
Pembebanan lebih, tegangan rendah, arus hubung singkat terlalu tinggi, stabilitas tidak baik.
Antara lain kondisi tanah, bathymetry, hutan lindung, pemukiman.

11
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 11

04/02/2013 14:16:20

Dalam hal tidak tersedia pasokan gas lapangan, maka PLTGU sebagai pembangkit medium (pemikul beban
menengah) menjadi tidak dapat direncanakan. Konsekuensinya sebagian pembangkit beban dasar, yaitu
PLTU batubara, dapat dioperasikan sebagai pemikul beban menengah dengan capacity factor yang relatif
rendah, walaupun untuk fungsi tersebut PLTU batubara perlu dibantu oleh pembangkit jenis lain yang
mempunyai ramping rate14 tinggi seperti PLTG.
Pengembangan PLTU batubara skala kecil dan PLTGB (pembangkit listrik tenaga gasifikasi batubara) skala
kecil merupakan program untuk menggantikan pembangkit listrik berbahan-bakar BBM pada sistem
kelistrikan skala kecil yang belum dapat dilayani melalui grid extension dalam waktu cukup dekat.
Untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN telah merencanakan PLTU batubara kelas 1.000 MW dengan
teknologi ultra super critical15 untuk memperoleh efisiensi yang lebih baik dan emisi CO2 yang lebih
rendah. Penggunaan ukuran unit sebesar ini dimotivasi oleh manfaat economies of scale dan didorong
oleh semakin sulitnya memperoleh lahan untuk membangun pusat pembangkit skala besar di Pulau Jawa.
Pertimbangan lainnya adalah ukuran sistem Jawa Bali telah cukup besar untuk mengakomodasi unit
pembangkit kelas 1.000 MW.
Secara umum pemilihan lokasi pembangkit diupayakan untuk memenuhi prinsip regional balance. Regional
balance adalah situasi dimana kebutuhan listrik suatu region dipenuhi sebagian besar oleh pembangkit
yang berada di region tersebut dan tidak banyak tergantung pada transfer daya dari region lain melalui
saluran transmisi interkoneksi. Dengan prinsip ini, kebutuhan transmisi interkoneksi antar region akan
minimal.
Namun demikian kebijakan regional balance ini tidak membatasi PLN dalam mengembangkan pembangkit
di suatu lokasi dan mengirim energinya ke pusat beban melalui transmisi, sepanjang hal tersebut layak
secara teknis dan ekonomis. Hal ini tercermin dari adanya rencana untuk mengembangkan PLTU mulut
tambang skala besar di Sumatera Selatan dan menyalurkan sebagian besar energi listriknya ke pulau Jawa
melalui transmisi arus searah tegangan tinggi (high voltage direct current transmission atau HVDC)16. Situasi
yang sama juga terjadi di sistem Sumatera, dimana sumber daya energi (batubara, panas bumi dan gas)
lebih banyak tersedia di Sumbagsel, sehingga di wilayah ini banyak direncanakan PLTU batubara dan PLTP
yang sebagian energinya akan ditransfer ke Sumbagut melalui sistem transmisi tegangan ekstra tinggi.
Kepemilikan proyek-proyek pembangkitan yang direncanakan dalam RUPTL disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan PLN. Mengingat kebutuhan investasi sektor ketenagalistrikan yang sangat besar,
PLN tidak dapat secara sendirian membangun seluruh kebutuhan pembangkit baru. Dengan demikian
sebagian proyek pembangkit akan dilakukan oleh listrik swasta sebagai independent power producer (IPP).
Berikut ini kebijakan PLN dalam mengalokasikan ownership proyek kelistrikan:

Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek PLN apabila PLN telah mendapat pendanaan dari
lender, telah mempunyai kontrak EPC/penunjukan pemenang lelang EPC, atau ditugaskan oleh
pemerintah untuk melaksanakan sebuah proyek pembangkit.
Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek IPP apabila PLN telah menandatangani PPA/Letter
of Intent, PLN telah menyampaikan usulan kepada pemerintah bahwa suatu proyek dikerjakan oleh
IPP, atau pengembang swasta telah memperoleh IUPTL dari Pemerintah.
Proyek pembangkit yang belum direncanakan sebagai proyek PLN atau IPP dimasukkan dalam
kelompok proyek unallocated.
PLTP: Sesuai dengan peraturan dan perundangan di sektor panas bumi, pengembangan PLTP pada
umumnya didorong untuk dikembangkan oleh swasta dengan proses pemenangan WKP melalui

14 Ramping rate adalah kemampuan pembangkit dalam mengubah output-nya, dinyatakan dalam % per menit, atau MW per menit.
15 PLTU ultra super critical merupakan jenis clean coal technology (CCT) yang telah matang secara komersial. Jenis CCT lainnya, yaitu
Integrated Gassification Combined Cycle (IGCC) diperkirakan baru akan matang secara komersial setelah tahun 2024.
16 Persyaratan untuk melaksanakan proyek interkoneksi Sumatera Jawa ini adalah kebutuhan listrik di seluruh wilayah Sumatera
telah terpenuhi dengan cukup.

12
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 12

04/02/2013 14:16:20

tender oleh Pemda sebagai total project 17. Sedangkan potensi panas bumi yang WKP-nya dimiliki oleh
Pertamina berdasar regulasi terdahulu, Pertamina dan PLN dapat bekerja sama mengembangkan
PLTP 18. Beberapa WKP PLTP di Indonesia Timur yang dimiliki PLN akan dikembangkan sepenuhnya
sebagai proyek PLN.

2.3.

Kebijakan Pengembangan Transmisi

Pengembangan saluran transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya keseimbangan antara
kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien dengan memenuhi
kriteria keandalan tertentu. Disamping itu pengembangan saluran transmisi juga dimaksudkan sebagai
usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi.
Proyek transmisi pada dasarnya dilaksanakan oleh PLN, kecuali beberapa transmisi terkait dengan
pembangkit milik IPP yang sesuai kontrak PPA dilaksanakan oleh pengembang IPP. Namun demikian,
terbuka opsi proyek transmisi untuk juga dapat dilaksanakan oleh swasta dengan skema bisnis tertentu,
misalnya build lease transfer (BLT)19. Opsi tersebut dibuka atas dasar pertimbangan keterbatasan
kemampuan pendanaan investasi PLN dan pertimbangan perusahaan swasta dapat lebih fleksibel dalam
hal mengurus perizinan dan pembebasan lahan.
Sejalan dengan kebijakan pengembangan pembangkitan untuk mentransfer energi listrik dari wilayah yang
mempunyai sumber energi primer tinggi ke wilayah lain yang mempunyai sumber energi primer terbatas,
maka sistem Sumatera yang pada saat ini tengah berkembang pesat memerlukan jaringan interkoneksi
utama (backbone) yang kuat mengingat jarak geografis yang sangat luas. Sebagai dampak dari kebijakan
tersebut, dalam RUPTL ini direncanakan pembangunan jaringan interkoneksi dengan tegangan 275 kV AC
pada tahap awal di koridor barat Sumatera dan tegangan 500 kV AC pada saat diperlukan di koridor timur
Sumatera.
Pembangunan interkoneksi point-to-point jarak jauh, melalui laut dan berkapasitas besar memerlukan
teknologi transmisi daya arus searah (HVDC). Kebijakan PLN dalam memilih tegangan transmisi HVDC
adalah mengadopsi tegangan yang banyak digunakan di negara lain, yaitu 500 kV DC dan 250 kV DC20.
Kebijakan utama lainnya adalah pembangunan sistem transmisi dilaksanakan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan beban hingga 10 tahun ke depan.
Pada jaringan yang memasok ibukota negara direncanakan looping antar sub-sistem dengan pola operasi
terpisah untuk meningkatkan keandalan pasokan.
Pada saluran transmisi yang tidak memenuhi kriteria keandalan N1 akan dilaksanakan reconductoring dan
uprating.
Perluasan jaringan transmisi dari grid yang telah ada untuk menjangkau sistem isolated yang masih dilayani
PLTD BBM (grid extension) dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan teknis.

17 Total project PLTP adalah proyek dimana sisi hulu (uap) dan hilir (pembangkit listrik) dikerjakan oleh pengembang dan PLN hanya
membeli listrik.
18 Yaitu Pertamina mengembangkan sisi hulu dan PLN membangun power plant, atau Pertamina mengembangkan PLTP sebagai total
project dan PLN membeli listriknya.
19 Skema BLT (build lease transfer) adalah transmisi dibangun dan didanai oleh swasta, termasuk pembebasan lahan dan perizinan
ROW, dan PLN mengoperasikan serta membayar sewa sesuai tarif yang disepakati dan setelah periode waktu tertentu aset transmisi akan ditransfer menjadi milik PLN.
20 Berbeda dengan teknologi HVAC yang mempunyai standar tegangan internasional dan nasional, teknologi HVDC tidak mempunyai
standar tegangan. Pemilihan tegangan HVDC disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan dan kelas kabel (kabel laut)
yang banyak digunakan di dunia, misalnya 500 kV DC (India, Kanada), 250 kV DC (Jepang, Swedia).

13
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 13

04/02/2013 14:16:20

Penentuan lokasi GI dilakukan dengan mempertimbangkan keekonomian biaya pembangunan fasilitas


sistem transmisi tegangan tinggi, biaya pembebasan tanah, biaya pembangunan fasilitas sistem distribusi
tegangan menengah dan harus disepakati bersama oleh unit pengelola sistem distribusi dan unit pengelola
sistem transmisi.
Pemilihan teknologi seperti jenis menara transmisi, penggunaan tiang, jenis saluran (saluran udara, kabel
bawah tanah, kabel laut) dan perlengkapannya (pemutus, pengukuran dan proteksi) mempertimbangkan
aspek keekonomian jangka panjang, dan pencapaian tingkat mutu pelayanan yang lebih baik, dengan
memenuhi standar SNI, SPLN atau standar internasional yang berlaku.
Kebijakan lebih rinci mengenai pengembangan transmisi adalah sebagai berikut:
a. Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh ketersediaan lahan, kapasitas
transmisi dan jumlah penyulang (feeder) keluar yang dapat ditampung oleh GI tersebut. Dengan
kriteria tersebut suatu GI dapat mempunyai 3 atau lebih unit trafo. Sebuah GI baru diperlukan jika GIGI terdekat yang ada tidak dapat menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut.
b. Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang baik di ujung jaringan
tegangan menengah.
c. Trafo daya (TT/TM) pada dasarnya direncanakan mempunyai kapasitas sampai dengan 60 MVA.
d. Trafo IBT GITET (500/150 kV dan 275/150 kV) dapat dipasang hingga 4 unit per GITET dengan pola
operasi terpisah dan dengan 2 unit per sub-sistem.
e. Spare trafo IBT 1 fasa disediakan per lokasi untuk GITET jenis GIS, dan 1 fasa per tipe per provinsi
untuk GITET jenis konvensional.
f. Untuk melistriki komunitas dengan kebutuhan listrik yang dalam jangka panjang diperkirakan akan
tumbuh lambat, dapat dibangun gardu induk dengan desain minimalis.
Untuk meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi kebutuhan tenaga listrik yang semakin besar di
kabupaten-kabupaten yang tersebar dan belum dilayani dari jaringan tegangan tinggi, dalam RUPTL ini
terdapat rencana pembangunan GI-GI baru di beberapa kabupaten. Perencanaan GI-GI baru tersebut
tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan ekonomis.

2.4.

Kebijakan Pengembangan Distribusi

Fokus pengembangan dan investasi sistem distribusi secara umum diarahkan pada 4 hal, yaitu: perbaikan
tegangan pelayanan, perbaikan SAIDI dan SAIFI, penurunan susut teknis jaringan dan rehabilitasi jaringan
yang tua. Kegiatan berikutnya adalah investasi perluasan jaringan untuk melayani pertumbuhan dan
perbaikan sarana pelayanan.
Pemilihan teknologi seperti jenis tiang (beton, besi atau kayu), jenis saluran (saluran udara, kabel bawah
tanah), sistem jaringan (radial, loop atau spindle), perlengkapan (menggunakan recloser atau tidak),
termasuk penggunaan tegangan 70 kV sebagai saluran distribusi ke pelanggan besar, ditentukan oleh
manajemen unit melalui analisis dan pertimbangan keekonomian jangka panjang dan pencapaian tingkat
mutu pelayanan yang lebih baik, dengan tetap memenuhi standard SNI atau SPLN yang berlaku.

2.5.

Kebijakan Pengembangan Listrik Perdesaan

Pembangunan listrik perdesaan merupakan penugasan Pemerintah kepada PLN untuk melistriki
masyarakat perdesaan yang pendanaannya diperoleh dari APBN, dan diutamakan pada provinsi dengan
rasio elektrifikasi yang masih rendah. Kebijakan yang diambil oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
(DJK) dan PLN dalam pembangunan listrik desa untuk menunjang rasio elektrifikasi 80% dan desa berlistrik
98,9% di tahun 2014 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Departemen ESDM 20102014 adalah:

14
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 14

04/02/2013 14:16:21

2.6.

Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek GI Baru
atau Extension Trafo GI yang pendanaannya diperoleh dari APBN.
Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar dan pembangkit mikro/mini tenaga air yang pendanaannya diperoleh dari
APBN.
Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar yang pendanaannya dari APLN, dengan catatan jalur keluar jaringan distribusi
tersebut belum disediakan dari APLN.
Melistriki desa baru maupun desa lama yang sebagian dari dusun tersebut belum berlistrik, daerah
terpencil dan daerah perbatasan.
Dimungkinkan pemasangan load break switch untuk menunjang perbaikan keandalan jaringan
tegangan menengah dan tiang 14 meter serta konduktor 240 mm2 untuk mengantisipasi kebutuhan
pengembangan sistem.
Dimungkinkan pengadaan hybrid PLTS dan hybrid PLTB21 yang sistemnya terhubung dengan grid
PLN.
Melaksanakan program Listrik Murah dan Hemat dengan target masyarakat nelayan, daerah
tertinggal dan akselerasi rasio elektrifikasi.

Kebijakan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk lebih optimal lagi dalam memanfaatkan energi baru dan
terbarukan (EBT) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2010 mengenai penugasan
Pemerintah kepada PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan
menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/2012,
maka PLN akan memprioritaskan pengembangan panas bumi dan tenaga air. Kedua jenis energi baru ini
dapat masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja mereka siap, walaupun dengan tetap memperhatikan
kebutuhan demand dan adanya rencana pembangkit yang lain.
Kebijakan ini tidak membatasi PLN untuk merencanakan sebuah proyek PLTA tanpa menganut prinsip
demand driven22 demi mencapai suatu tujuan khusus tertentu, walaupun hal ini hanya dilakukan
secara sangat terbatas dan selektif. Dalam konteks ini PLN merencanakan pembangunan PLTA Baliem
berkapasitas 50 MW23 untuk melistriki 7 kabupaten baru di dataran tinggi Pegunungan Tengah yang sama
sekali belum memiliki listrik. Proyek ini diharapkan akan mendorong kegiatan ekonomi di daerah tersebut
untuk pengolahan sumber daya alam sejalan dengan tujuan MP3EI di koridor Papua Maluku.
Berdasar kebijakan tersebut PLN dalam RUPTL ini merencanakan pengembangan panas bumi yang sangat
besar, pembangkit tenaga air skala besar, menengah dan kecil serta EBT skala kecil tersebar berupa
PLTS, PLTB, biomasa, biofuel dan gasifikasi batubara (energi baru). PLN juga mendorong penelitian dan
pengembangan EBT lain seperti thermal solar power, arus laut, OTEC (ocean thermal energy conversion),
dan fuel cell.
Khusus mengenai PLTS, PLN mempunyai kebijakan untuk mengembangkan centralized PV untuk melistriki
banyak komunitas terpencil yang jauh dari grid pada daerah tertinggal, pulau-pulau terdepan yang
berbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar lainnya. Hal ini didorong oleh semangat PLN
untuk memberi akses ke tenaga listrik yang lebih cepat kepada masyarakat di daerah terpencil. Lokasi
centralized PV/PLTS komunal dipilih setelah mempertimbangkan faktor tekno-ekonomi seperti biaya

21 PLTS: Pembangkit Listrik Tenaga Surya, PLTB: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
22 Demand driven adalah sebuah pendekatan perencanaan yang mensyaratkan adanya jaminan demand listrik yang cukup untuk menjustifikasi kelayakan sebuah proyek pembangkit.
23 Dapat dikembangkan menjadi 100 MW.

15
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 15

04/02/2013 14:16:21

transportasi BBM ke lokasi dan mengoperasikan PV secara hybrid dengan PLTD yang telah ada sehinggga
mengurangi pemakaian BBM. Selain itu PLN juga memperhatikan, alternatif sumber energi primer/EBT
yang tersedia setempat dan tingkat pelayanan24 yang akan disediakan pada lokasi tersebut.

2.7.

Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim

Sesuai misi PLN menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan, dan sejalan dengan komitmen
nasional tentang pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), PLN akan melakukan upaya pengurangan
emisi GRK dari semua kegiatan ketenagalistrikan.
Kebijakan PLN untuk mitigasi perubahan iklim adalah sebagai berikut.
1.

Memprioritaskan pengembangan energi terbarukan


PLN memprioritaskan pemanfaatan PLTA dan PLTP untuk masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja
mereka siap25. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai keekonomian PLTP dan PLTA tidak menjadi faktor
utama dalam proses pemilihan kandidat pembangkit. Konsekuensi dari kebijakan ini adalah adanya
peningkatan biaya investasi PLN, sehingga pemanfaatan insentif dari pendanaan karbon (carbon
finance) menjadi penting bagi PLN.
PLN telah berpengalaman mengembangkan proyek yang dapat menghasilkan kredit karbon, baik
dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC. Oleh karena itu kebijakan PLN terkait
mitigasi perubahan iklim adalah untuk terus memanfaatkan pendanaan karbon guna mendukung
kelayakan ekonomi proyek-proyek rendah karbon, terutama PLTP dan PLTA.

2.

Menggunakan teknologi rendah karbon


Penyediaan tenaga listrik PLN hingga tahun 2021 masih akan didominasi oleh pembangkit berbahan
bakar fosil, terutama batubara. PLN menyadari bahwa pembakaran batubara menghasilkan emisi
GRK yang relatif besar, sehingga diperlukan upaya mitigasi emisi GRK yang bersumber dari PLTU.
Kebijakan PLN terkait terkait hal ini adalah PLN hanya akan menggunakan ultra-supercritical boiler
untuk PLTU batubara yang akan dikembangkan di pulau Jawa.

3.

Pengalihan bahan bakar (fuel switching)


Dengan motif untuk mengurangi pemakaian BBM, PLN berencana mengalihkan pemakaian BBM ke
gas pada PLTG, PLTGU dan PLTMG (gas engine). Langkah fuel switching secara langsung juga akan
mengurangi emisi GRK karena faktor emisi gas lebih rendah daripada faktor emisi BBM.

4.

Efisiensi energi di pusat pembangkit


Efisiensi termal pembangkit yang mengalami penurunan sejalan dengan umurnya akan mengkonsumsi
bahan bakar lebih banyak untuk memproduksi satu kWh listrik. PLN selalu berupaya menjaga efisiensi
pembangkitnya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sekaligus menurunkan emisi GRK.

24 Jam nyala per hari


25 Kebijakan ini disertai dengan kajian bahwa ada kebutuhan beban dan tetap memperhatikan rencana pembangkit lain

16
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 16

04/02/2013 14:16:21

17
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 17

04/02/2013 14:16:21

3.1.

Penjualan Tenaga Listrik

Penjualan tenaga listrik pada lima tahun terakhir tumbuh rata-rata 8,5% per tahun sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh)
Wilayah

2007

2008

2009

2010

2011

120,0

127,6

133,1

145,7

158

7,6

6,4

9,4

10,7

8,5

95,6

100,8

104,1

113,4

120,8

7,4

5,4

3,3

8,9

6,5

14,7

16,4

17,6

19,7

21,5

7,9

11,9

7,2

11,6

9,3

3,9

4,2

4,7

5,1

5,7

7,6

8,2

9,6

10,3

10,1

3,9

4,2

4,6

5,1

5,6

10,2

7,3

8,8

10,7

11,0

1,8

2,0

2,2

2,4

2,7

12,3

8,3

9,9

10,7

13,0

Indonesia
Pertumbuhan (%)
Jawa - Bali
%
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
%
Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
%

Rata-rata
8,5
6,3
9,6
9,2
9,6
10,8

Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan rata-rata penjualan listrik di Jawa Bali (6,3% per tahun)
relatif lebih rendah daripada pertumbuhan rata-rata di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
dan Nusa Tenggara.
Pertumbuhan penjualan yang rendah di Jawa Bali pada tahun 2007 disebabkan oleh adanya pengendalian
penjualan akibat keterbatasan kapasitas pembangkit pada tahun tersebut26. Selanjutnya pada tahun 2008
mulai terjadi krisis finansial global hingga akhir tahun 2009 yang menyebabkan penjualan tenaga listrik
tahun 2009 hanya tumbuh 3,3%. Pertumbuhan di Jawa pulih kembali dari dampak krisis keuangan global
mulai tahun 2010.
Penjualan tenaga listrik di Sumatera tumbuh jauh lebih tinggi, yaitu rata-rata 9,6% per tahun. Pertumbuhan
ini tidak seimbang dengan penambahan kapasitas pembangkit yang hanya tumbuh rata-rata 5,2% per
tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya yang kronis hingga tahun 2009 dan diatasi dengan
sewa pembangkit sepanjang tahun 2010.
Penjualan tenaga listrik di Kalimantan tumbuh rata-rata 9,2% per tahun, sedangkan penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 1% per tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya dan penjualan
dibatasi.
Penjualan tenaga listrik di Sulawesi tumbuh rata-rata 9,6% per tahun, sementara penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 2,7% per tahun. Hal ini telah mengakibatkan krisis penyediaan tenaga listrik
yang cukup parah hingga tahun 2009 khususnya di Sulawesi Selatan, dan pada tahun 2010 diatasi dengan
sewa pembangkit.
Hal yang sama terjadi di daerah Indonesia Timur lainnya, yaitu Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Pertumbuhan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur diperkirakan masih berpotensi
untuk meningkat lebih tinggi karena daftar tunggu yang tinggi akibat keterbatasan pasokan dan rasio
elektrifikasi yang akan terus ditingkatkan.

26 Tidak ada tambahan pembangkit baru pada tahun 2006.

18
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 18

04/02/2013 14:16:22

3.1.1

Jumlah Pelanggan

Realisasi jumlah pelanggan selama tahun 20072011 mengalami peningkatan dari 37,2 juta menjadi 45,6
juta atau bertambah rata-rata 1,68 juta tiap tahunnya. Penambahan pelanggan terbesar masih terjadi
pada sektor rumah tangga, yaitu rata-rata 1,6 juta per tahun, diikuti sektor bisnis dengan rata-rata 87 ribu
pelanggan per tahun, sektor publik rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun, dan terakhir sektor industri
rata-rata 700 pelanggan per tahun. Tabel 3.2 menunjukkan perkembangan jumlah pelanggan PLN menurut
sektor pelanggan dalam lima tahun terakhir.
Tabel 3.2. Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit)
Jenis Pelanggan
Rumah Tangga
Komersial
Publik
Industri
Total

3.1.2

2007

2008

34.508,1

35.835,1

2009

2010

36.897

39.108,5

2011
42.348,312

1.585,1

1.687,3

1.770,4

1.877,6

2.019,03

988,8

1.052,2

1.164,7

1.147,8

1.213,69

46,6

46,3
38.620,9

47,6
39.879,7

48,4
42.182,4

50,027
45.631,059

37.128,6

Rasio Elektrifikasi

Rasio elektrifikasi didefinisikan sebagai jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah
rumah tangga yang ada. Perkembangan rasio elektrifikasi secara nasional dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan, yaitu dari 60,8% pada tahun 2007 menjadi 71,2% pada tahun 2011.
Pada periode tersebut kenaikan rasio elektrifikasi pada wilayah-wilayah Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan pulau lainnya diperlihatkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%)
Wilayah
Indonesia

2007
60,8

2008

2009

62,3

2010
65

2011

67,5

71,23

Jawa-Bali

66,3

68

69,8

71,4

72,325

Sumatera

56,8

60,2

60,9

67,1

69,38

Kalimantan
Sulawesi
Indonesia Bagian Timur

54,5
53,6
30,6

53,9
54,1
30,6

55,1
54,4
31,8

62,3
62,7
35,7

64,25
66,63
44,24

*) Termasuk pelanggan non PLN

Pada Tabel tersebut terlihat bahwa terjadi pertumbuhan rasio elektrifikasi yang tidak merata pada masingmasing daerah, dengan rincian sebagai berikut:
Sumatera: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 2,5% per tahun.
Sulawesi: pertumbuhan rasio elektrifikasinya sekitar 2,6% per tahun. Rasio elektrifikasi naik cukup
tajam pada tahun 2010 karena adanya pembangkit sewa.
Jawa Bali: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 1,2% per tahun.
Kalimantan: rasio elektrifikasi mengalami kenaikan cukup signifikan mulai tahun 2009 karena
teratasinya masalah pembangkitan dengan adanya beberapa pembangkit sewa.
Indonesia bagian Timur: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan 2,7% per tahun. Kesulitan utama
adalah keterbatasan kemampuan pembangkit dan situasi geografis yang tersebar.

3.1.3

Pertumbuhan Beban Puncak

Pertumbuhan beban puncak sistem Jawa Bali dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.4. Dari
Tabel tersebut dapat dilihat bahwa beban puncak tumbuh relatif rendah, yaitu rata-rata 5,2%, dengan
loadfactor cenderung meningkat, hal ini dicerminkan juga oleh pertumbuhan energi yang relatif tinggi,

19
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 19

04/02/2013 14:16:22

yaitu rata-rata 8,5% (lihat Tabel 3.1). Perbaikan loadfactor terjadi karena adanya kebijakan pembatasan
penggunaan daya pada saat beban puncak pada konsumen besar dan penerapan tarif multiguna untuk
mengendalikan pelanggan baru27.
Tabel 3.4. Pertumbuhan Beban Puncak Sistem JawaBali 20062010
Deskripsi

Satuan

2007

2008

2009

2010

2011
26.664

Kapasitas Pembangkit

MW

22.236

22.296

22.906

23.206

Daya Mampu

MW

20.309

20.369

21.784

21.596

23.865

Beban Puncak Bruto

MW

16.840

16.892

17.835

18.756

20.439

Beban Puncak Netto


Pertumbuhan

MW
%

16.251
5,6

16.301
0,3

17.211
5,6

18.100
5,2

19.739
9,05

76

78,7

77,7

79,5

77,76

Faktor Beban

Informasi mengenai pertumbuhan beban puncak 5 tahun terakhir untuk sistem kelistrikan di luar Jawa Bali
tidak dapat disajikan seperti di atas karena sistem kelistrikan di luar Jawa Bali masih terdiri dari beberapa
subsistem yang beban puncaknya noncoincident.

3.2.

Kondisi Sistem Pembangkitan

Pada tahun 2011 kapasitas terpasang pembangkit PLN dan IPP di Indonesia adalah 34.329 MW yang terdiri
dari 26.664 MW di sistem Jawa-Bali dan 7.665MW di sistem-sistem kelistrikan Wilayah Operasi Indonesia
Barat dan Indonesia Timur. Pembangkit sewa tidak termasuk dalam angka tersebut.

3.2.1 Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur


Kapasitas terpasang pembangkit milik PLN dan IPP yang tersebar di sistem- sistem Indonesia Barat dan
Indonesia Timur pada saat ini adalah 7.611 MW dengan perincian ditunjukkan pada Tabel 3.5. Kapasitas
pembangkit tersebut sudah termasuk IPP dengan kapasitas 1.007 MW. Walaupun kapasitas terpasang
pembangkit adalah 7.611 MW, kemampuan netto dari pembangkit tersebut lebih rendah dari angka
tersebut karena banyak PLTD yang telah berusia lebih dari 10 tahun dan mengalami derating28.
Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011 29
PLN (MW)

Provinsi
PLTD
Aceh
Sumatera Utara

PLTG

PLTGU

PLTU

PLTA/M

PLTP

Jumlah
PLN

217,5

0,0

0,0

0,0

1,8

0,0

219,0

37,6

203,5

203,5

0,0

490,0

140,0

871,0

IPP (MW)
PLTD

PLTG

PLTGU

Jumlah
IPP

PLTU

Jumlah

PLTP

183,0

0,0

219,0

11,0

1.065,0

0,0

1.359,0

Sumatera Barat

32,8

54,0

817,9

200,0

254,2

0,0

1.359,0

Riau

86,7

59,7

59,7

0,0

0,0

114,0

260,0

Kep. Riau

81,6

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

82,0

82,0

Bengkulu

21,6

0,0

0,0

0,0

0,0

233,9

256,0

256,0

Sumatera Selatan

30,9

175,5

175,5

40,0

285,0

0,0

531,0

Jambi

49,4

78,0

78,0

0,0

0,0

0,0

127,0

127,0

Bangka Belitung

91,8

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

92,0

92,0

Lampung

260,0

230,0

227,0

988,0

65,8

18,0

18,0

0,0

200,0

119,6

403,0

403,0

Kalimantan Barat

194,8

34,0

34,0

0,0

0,0

1,6

230,0

230,0

Kalimantan
Selatan

125,8

21,0

21,0

0,0

130,0

30,0

307,0

307,0

27 Kebijakan pembatasan beban puncak ditiadakan dengan berlakunya TDL 2010


28 Daya mampu pembangkit diperkirakan sekitar 75% dari kapasitas terpasang.
29 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN, dan Laporan Keuangan PLN tahun 2011 untuk
data IPP.

20
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 20

04/02/2013 14:16:22

Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
PLN (MW)

Provinsi
PLTD
Kalimantan
Tengah
Kalimantan Timur

PLTG

PLTGU

PLTU

78,1

0,0

0,0

0,0

PLTA/M
0,0

PLTP
0,0

Jumlah
PLN

PLTGU

PLTU

38,4

60,0

0,0

0,0

322,0

0,0

0,0

0,0

10,0

55,4

199,0

Gorontalo

31,7

0,0

0,0

0,0

0,0

1,5

33,0

Sulawesi Tengah

110,2

0,0

0,0

0,0

30,0

8,6

149,0

Sulawesi Selatan

72,7

122,72

122,7

0,0

12,5

151,1

359,0

6,5

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

6,0

11,0

3,0

27,0
60,0

60,0

Jumlah

PLTP

45,0

38,4

73,3

Maluku

PLTG

11,0

223,9

Sulawesi Tenggara

PLTD

Jumlah
IPP

78,0

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

IPP (MW)

Lanjutan

135,0

89,0

45,0

367,0

3,0

202,0

0,0

33,0

3,0

30,0

179,0

12,0

267,0

626,0
6,0

89,7

0,0

0,0

0,0

0,0

1,6

91,0

91,0

134,6

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

135,0

135,0
62,0

Maluku Utara

62,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

62,0

Papua

89,6

0,0

0,0

0,0

0,0

2,0

92,0

Papua Barat

53,7

0,0

0,0

0,0

2,0

0,0

56,0

0,0

56,0

144,8

0,0

0,0

0,0

0,9

0,0

146,0

0,0

146,0

NTB
NTT
TOTAL

137,5

0,0

0,0

0,0

1,1

0,0

139,0

2.344,5

804,9

917,9

1.357,5

1.119,2

60,0

6.604,0

92,0

60,0

365,0

310,0

201,0

11,0

0,0

139,0

1.007,0

7.611,0

Beban puncak sistem kelistrikan Indonesia Barat dan Indonesia Timur mencapai 6.620 MW pada tahun
2011. Jika beban puncak dibandingkan dengan daya mampu pembangkit pada saat ini dan apabila
menerapkan kriteria cadangan 40%, maka diperkirakan terjadi kekurangan sekitar 2.000 MW.
Untuk menanggulangi kekurangan pembangkit tersebut, hampir seluruh unit usaha PLN di Indonesia barat
dan Timur telah melakukan sewa pembangkit. Kapasitas pembangkit sewa yang ada di Wilayah Operasi
Indonesia Barat dan Indonesia Timur pada tahun 2011 mencapai 3.031 MW sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
No

PLN Wilayah

PLTD

PLTG

PLTMG

Kapasitas (MW)

Aceh

Sumut

12

12

Sumbar

29

29

4
5

Riau dan Kepri


Babel

113
77

113
77

S2JB

22

22

Kit Sumbagsel

135

424

Kit Sumbagut

407

46

Kalbar

235

235

10

Kalselteng

205

205

11

Kaltim

138

12

Sulselrabar

352

352

13

Sulutenggo

184

184

14

Maluku

80

80

15

Papua

90

90

16

NTB

147

147

17

NTT

59

59

Jumlah

194

2.477

194

20

490

51

610
453

13

64

171

3.031

21
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 21

04/02/2013 14:16:22

3.2.2. Wilayah Operasi JawaBali


Pembangkit baru yang masuk ke sistem Jawa-Bali pada tahun 2011 adalah PLTU Indramayu Unit 1-3
(3x300 MW), PLTU Suralaya Unit 8 (625 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 3 (660 MW), PLTD Pesanggaran
BOT (50 MW) dan PLTG Cikarang Listrindo (150 MW), dengan kapasitas tambahan total sebesar 2.385MW.
Penambahan pasokan daya pembangkit tersebut membantu meningkatkan kemampuan pasokan sistem
Jawa Bali menjadi total sebesar 26.664 MW.
Rincian kapasitas pembangkit sistem Jawa-Bali berdasarkan jenis pembangkit dapat dilihat pada Tabel
3.7.
Tabel 3.7. Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Jawa-Bali Tahun 201130
PLN

Jumlah

No

Jenis Pembangkit

IPP

PLTA

2.392

150

2.542

10%

PLTU

107

3.012

137

51%

MW

PLTG

2.035

300

2.335

9%

4
5

PLTGU
PLTP

6.916
375

0
685

6.916
1.060

26%
4%

PLTD
Jumlah

3.3.

105

105

0%

22.517

4.147

26.664

100%

Kondisi Sistem Transmisi

3.3.1. Sistem Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur


Sistem penyaluran di Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
menunjukkan perkembangan yang cukup berarti terutama di sistem Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
dengan selesainya beberapa proyek transmisi. Sedangkan pulau lainnya, yaitu Nusa Tenggara Timur,
Maluku, dan Papua belum memiliki saluran transmisi.
Pembangunan gardu induk meningkat rata-rata 6,5% per tahun dalam periode 20072011, dimana
kapasitas terpasang gardu induk pada tahun 2007 sekitar 7.916 MVA meningkat menjadi 10.502 MVA pada
tahun 2011.
Pada Tabel 3.8 diperlihatkan perkembangan kapasitas trafo pada gardu induk di sistem Indonesia Barat
dan Indonesia Timur selama 5 tahun terakhir.
Tabel 3.8. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MVA) 31
Region

2007

2008

2009

2010

2011

Sumatera
275/150 kV

160

160

160

160

410

150/20 kV

4.474

4.804

5.170

5.920

6.215

70/20 kV

360

360

350

335

395

150/20 kV

1.174

1.174

1.383

1.453

1.553

70/20 kV

157

157

153

187

148

Kalimantan

30 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011.


31 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.

22
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 22

04/02/2013 14:16:22

Tabel 3.8. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi


Indonesia Barat dan Indonesia Timur (MVA)31
Region

2007

2008

2009

lanjutan
2011

2010

Sulawesi
150/20 kV

1.045

1.074

1.064

1.064

1.267

70/20 kV

546

606

546

560

514

Sub-Total
275/150 kV

160

160

160

160

410

150/20 kV

6.693

7.052

7.617

8.437

9.035

70/20 kV

1.063

1.123

1.049

1.082

1.057

Tabel 3.9. Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat


dan Indonesia Timur (kms) 32
Region
Sumatera

2007

2008

2009

2010

2011

275 kV
150 kV
70 kV

781
7.739
334

781
8.423
334

1.011
8.221
334

1.011
8.224
331

1.028
8.439
332

150 kV
70 kV

1.305
123

1.429
123

1.429
123

1.567
123

1.680
123

150 kV
70 kV

1.839
505

1.957
505

1.957
519

2.304
528

2.988
528

275 kV
150 kV
70 kV

781
1.0883
962

781
1.1809
962

1.011
11.607
976

1.011
12.095
982

1.028
13.107
983

Kalimantan

Sulawesi

Sub-Total

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa pembangunan sarana transmisi meningkat rata-rata 3,9% per tahun dalam
kurun waktu 2007-2011, dimana panjang saluran transmisi pada tahun 2007 sekitar 12.626 kms meningkat
menjadi 15.118 kms pada tahun 2011.

3.3.2. Sistem Transmisi JawaBali


Perkembangan kapasitas trafo gardu induk dan sarana penyaluran sistem Jawa Bali untuk 5 tahun terakhir
ditunjukkan pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.
Tabel 3.10. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali33
Level Tegangan

Unit

2007

2008

2009

2010

2011

150/20 kV

MVA

26.070

26.150

27.080

28.440

33.720

70/20 kV

MVA

2.800

2.750

2.740

2.750

2.727

Jumlah

MVA

28.870

28.900

29.820

31.190

36.447

Beban Puncak

MW

16.260

16.310

17.210

18.100

19.739

Tabel 3.11. Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali34


Level Tegangan

Unit

2007

2008

2009

2010

2011

500 kV

kms

5.050

5.090

5.110

5.050

5.052

150 kV

kms

11.610

11.850

11.970

12.370

12.906

70 kV

kms

3.580

3.610

3.610

3.610

3.474

32 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
33 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
34 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.

23
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 23

04/02/2013 14:16:22

Dari Tabel 3.11 dapat dilihat bahwa panjang saluran transmisi 70 kV tidak bertambah, bahkan sedikit
berkurang karena ditingkatkan (uprated) menjadi 150 kV guna meningkatkan kapasitas, keandalan dan
perbaikan kualitas pelayanan ke konsumen.
Keseimbangan kapasitas pembangkit dengan kapasitas trafo interbus (IBT) dan trafo GI per sistem
tegangan 500 kV, 150 kV dan 70 kV dalam kurun waktu 5tahun terakhir diperlihatkan oleh Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT)35
Level Tegangan

Satuan

2007

2008

2009

2010

2011

Kit. Sistem 500 kV

MW

12.970

12.970

12.970

12.970

Trf. 500/150 kV

MVA

17.000

17.000

17.500

19.500

14.221
24.000

Kit. Sistem 150 kV

MW

8.990

9.010

10.110

10.410

11.480

Trf. 150/70 kV

MVA

3.580

3.580

3.820

3.820

3.820

Kit. Sistem 70 kV

MW

270

270

270

270

270

Trf. 150/20 kV

MVA

26.070

26.150

26.330

28.440

29.660

Trf. 70/20 kV

MVA

2.800

2.750

2.740

2.750

2.750

3.4.

Kondisi Sistem Distribusi

Berikut ini diberikan perbaikan susut jaringan dan keandalan sistem distribusi pada lima tahun terakhir.

3.4.1. Susut Jaringan Distribusi


Realisasi rugi jaringan distribusi PLN mulai tahun 2007 cenderung menurun sejalan dengan usaha-usaha
menekan susut jaringan seperti terlihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13. Rugi Jaringan Distribusi (%)
Tahun
Susut Distribusi

2007

2008

8,84

2009

8,29

7,93

2010
7,09

2011
7,34

3.4.2. Keandalan Pasokan


Realisasi keandalan pasokan listrik kepada konsumen yang diukur dengan indikator SAIDI dan SAIFI36
jaringan PLN pada lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14. SAIDI dan SAIFI PLN
Tahun

2007

2008

2009

2010

2011

SAIDI (jam/pelanggan/tahun)

28,94

80,90

16,70

7,00

4,71

SAIFI (kali/pelanggan/tahun)

12,77

13,33

10,78

6,85

4,90

Gambaran mengenai kondisi kelistrikan saat ini yang lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A, B dan C
yang menampilkan kondisi kelistrikan per provinsi.

3.5.

Masalah-Masalah yang Mendesak

Masalah mendesak yang saat ini dihadapi PLN antara lain upaya memenuhi daerah-daerah yang kekurangan
pasokan listrik dan mengganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan bahan bakar non minyak serta
melistriki daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik, termasuk daerah-daerah perbatasan dan
terpencil, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
35 Sumber : Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2011
36 SAIDI adalah System Average Interruption Duration Index, SAIFI adalah System Average Interruption Frequency Index

24
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 24

04/02/2013 14:16:22

Pada tahun 2011 sistem kelistrikan Sumatera pada dasarnya mengalami kekurangan pasokan daya.
Sistem Sumbagut hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sering mengalami defisit
dan mengoperasikan banyak pembangkit berbahanbakar BBM (lebih dari 60%). Sistem Sumbagsel juga
mengalami hal yang sama, yaitu hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi yang
cukup, bahkan kira-kira 4 bulan dalam setahun dalam kondisi defisit daya. Gas, batubara dan hidro sudah
mengambil peran besar dalam pembangkitan di Sumbagsel.
Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan
BBM. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah dengan cadangan pembangkitan yang tidak
memadai. Kebutuhan listrik untuk daerah perdesaan di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak
juga masih belum tercukupi.
Sistem kelistrikan di wilayah operasi Indonesia Timur tahun 2011 banyak yang dalam kondisi krisis termasuk
pada sistem-sistem yang melayani ibukota Provinsi yaitu sistem Barito dan Mahakam di Kalimantan, sistem
Sulsel, Kendari, Minahasa-Gorontalo dan Palu di Sulawesi, sistem Lombok, Ambon, Ternate dan sistem
Jayapura. Sistem-sistem tersebut beroperasi dalam kondisi tanpa cadangan yang cukup sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu pembangkit akan mengakibatkan pemadaman.
Demikian juga dengan kondisi sistem kecil yang melayani ibukota kabupaten, beberapa diantaranya
mengalami krisis dan bahkan sebagian diantaranya sudah mengalami defisit daya sehingga sering terjadi
pemadaman.
Realisasi operasi sistem kelistrikan Jawa Bali sepanjang tahun 2011 pada umumnya berjalan normal dan
aman, namun selama perioda beban puncak mengalami defisit daya sebanyak 165 kali sehingga dilakukan
load curtailment, dan 104 kali dalam kondisi kurang cadangan operasi. Hidrologi waduk kaskade Citarum
selama tahun 2011 termasuk kategori kering, sehingga hanya berpoduksi 75% dari rencana. Transfer
listrik dari region timur/tengah ke region barat masih dalam batas termal dan stabilitas. Sebagian besar
GITET 500 kV mengalami tegangan di bawah standar37, demikian juga dengan GI 150 kV. Namun demikian
masih terdapat banyak ruas transmisi 150 kV yang pembebannya telah melampaui kriteria keadalan N-1,
terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembebanan sebagian besar trafo IBT 500/150 kV telah sangat
tinggi, yaitu mendekati 80%-100%, demikian pula halnya dengan pembebanan trafo 150/20kV.

3.5.1. Upaya Penanggulangan Jangka Pendek


Wilayah Operasi Indonesia Timur dan Indonesia Barat
Kondisi kekurangan pasokan penyediaan tenaga listrik di wilayah operasi Indonesia Barat dan Timur pada
dasarnya disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit tenaga listrik, baik proyek PLN
maupun IPP.
Kondisi jangka pendek yang perlu diatasi adalah memenuhi kekurangan pasokan dan menggantikan
pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien serta menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat pada daerah
yang elektrifikasinya tertinggal.
Tindakan yang telah dilakukan oleh PLN untuk menanggulangi hal tersebut meliputi sewa pembangkit,
pembelian energi listrik dari IPP skala kecil, bermitra/kerjasama operasi pembangkit dengan Pemda
setempat, pembelian excess power, percepatan pembangunan PLTU batubara PerPres 71/2006,
membangun saluran transmisi, mengamankan kontinuitas pasokan energi primer dan memasang
beberapa PLTS centralized dan solar home system secara terbatas.
Untuk membantu mengatasi permasalahan pasokan listrik, PLN telah membeli semua potensi excess
power yang ada, namun jumlahnya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga PLN perlu
menambahnya dengan menyewa pembangkit sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.6.
37 GITET Bekasi pernah mencapai tegangan terendah hingga 439 kV.

25
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 25

04/02/2013 14:16:22

Sewa pembangkit tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: (i) memenuhi
kekurangan pasokan listrik dalam waktu cepat dan bersifat sementara sebelum pembangkit utama nonBBM beroperasi; (ii) menggantikan pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien dengan PLTD yang
mempunyai sfc (specific fuel consumption) lebih baik; (iii) menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat pada
daerah yang elektrifikasinya tertinggal dan tidak tersedia sumber daya EBT lainnya. Sewa pembangkit
tersebut meliputi sewa PLTD MFO/HSD, PLTG gas, PLTMG (gas engine) dan PLTGB.

Wilayah Operasi Jawa Bali


Upaya jangka pendek yang dilakukan PLN di Jawa Bali adalah mempercepat pengadaan trafo 150/20 kV
dan trafo IBT 500/150 kV, menambah kapasitas pembangkit di Bali, mempecepat pembangunan kabel laut
Jawa-Bali 150 kV sirkit 3 dan 4, memasang kapasitor di sistem Jakarta untuk perbaikan tegangan.

3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Hal hal yang mendesak pada wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
Pembangkitan

Mempercepat penyelesaian proyek-proyek PLTU batubara dalam program FTP1 10.000MW.


Mempercepat pembangunan proyek pembangkit milik PLN lainnya, seperti PLTA Asahan III 174
MW, PLTA Peusangan 88 MW, PLTU Pangkalan Susu #3,4 2x200 MW, PLTG Kaltim Peaking 2x50 MW,
PLTG/MG Bangkanai 4x70 MW, PLTU Punagaya 2x100 MW38, PLTG/MG Makassar 150MW, PLTG/MG
Minahasa 50 MW dan PLTG/MG Lombok 60 MW serta banyak PLTU batubara skala kecil dan PLTGB
tersebar.
Mempercepat pembangunan proyek-proyek pembangkit lainnya yang terdapat dalam neraca daya
pada Lampiran A1.2, Lampiran A2.2 dan Lampiran B1.2 dan Lampiran B2.2.
Secara khusus berikut ini disebutkan proyek-proyek pembangkit peaker untuk memenuhi kebutuhan
sistem kelistrikan: i) PLTG/MG Arun 200 MW dan PLTG/MG Pangkalan Brandan 200 MW yang keduanya
direncanakan beroperasi dengan gas yang akan dipasok dari regasifikasi LNG di Arun. ii) PLTMG Sei
Gelam 104 MW yang akan dipasok dari gas CNG Sei Gelam sebesar 4,5 bbtud. iii) PLTG/MG Jaka
Baring 50 MW yang akan dipasok dari gas CNG Jaka Baring sebesar 3 bbtud. iv) PLTG/MG Riau 200
MW yang direncanakan akan dipasok dari gas Jambi Merang sebesar 10 bbtud dan disimpan sebagai
CNG. v) PLTG/MG Jambi 100 MW yang diharapkan dapat memperoleh gas dari Jambi Merang dan
disimpan sebagai CNG. vi)PLTG/MG Lampung 100 MW yang diharapkan akan mendapatkan gas dari
beberapa alternatif sumber gas, juga perlu disimpan sebagai CNG. vii)PLTG/MG Bangkanai 280 MW
yang akan beroperasi dengan gas Bangkanai 20 bbtud dengan membangun fasilitas CNG. viii) PLTG/
MG Makassar 150 MW dan PLTG/MG Minahasa 50 MW direncanakan akan dipasok dari mini LNG. ix)
PLTG/MG Lombok 60 MW direncanakan akan dipasok dengan gas CNG marine.

Transmisi dan Gardu Induk

Mempercepat pembangunan gardu induk dan IBT 275/150 kV pada sistem transmisi 275kV di jalur
barat Sumatera (Lahat - Lubuk Linggau Bangko - Muara Bungo Kiliranjao).
Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV Kiliranjao Payakumbuh Padang Sidempuan dan
Payakumbuh - Garuda Sakti.
Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 275 kV Simangkok Galang dan IBT 275/150 kV di
Galang.
Mempercepat konstruksi transmisi 275 kV PLTU Pangkalan Susu Binjai dan IBT 275/150 kV di Binjai
yang harus dapat beroperasi seiring dengan beroperasinya PLTU Pangkalan Susu pada tahun 2014.
Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV jalur timur Sumatera dari Betung New Aur Dur.

38 Sebelumnya bernama PLTU Takalar.

26
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 26

04/02/2013 14:16:22

Mempercepat proyek transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar-Serawak agar dapat beroperasi pada
akhir tahun 2014 untuk memenuhi kebutuhan sistem Kalbar, mengurangi ketidak-pastian kecukupan
daya, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalan.
Mempercepat interkoneksi 150 kV Batam-Bintan melalui kabel laut untuk memenuhi kebutuhan
sistem Bintan dan menurunkan biaya produksi di pulau Bintan.
Mempercepat interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka melalui kabel laut. Tujuan interkoneksi adalah
untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau Bangka karena ketidak-pastian penyelesaian proyek PLTU
disana, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalam sistem kelistrikan di pulau Bangka.
Interkoneksi dengan kabel laut ini diharapkan dapat beroperasi pada 2015.
Mempercepat penyelesaian konstruksi interkoneksi 150 kV Kalselteng - Kaltim dan sistem
interkoneksi 150 kV Sulut Gorontalo.
Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 150 kV PLTA Poso Palu, transmisi 70 kV sistem
Ambon, sistem Ende, sistem Kupang dan sistem Jayapura, serta mempercepat penyelesaian kabel
bawah tanah 150 kV Tanjung Bunga Bontoala.
Mempercepat pembangunan transmisi 150 kV Bangkanai Muara Teweh Buntok Tanjung.

3.5.3. Masalah Mendesak Sistem JawaBali


Hal hal yang mendesak untuk diselesaikan pada sistem Jawa-Bali meliputi antara lain:

Penguatan pasokan Jakarta terdiri dari beberapa program:


Mempercepat pembangunan GITET baru/IBT baru di 2 lokasi, yaitu: Durikosambi 2x500MVA
(2015) dan Muaratawar 2x500 MVA (2015).
Membangun ruas SUTET baru, yaitu SUTET Tanjung Jati - Tx Ungaran, SUTET Suralaya Baru
Balaraja, SUTET Balaraja Kembangan (2015), dan Kembangan Durikosambi (2015).
Rekonfigurasi SUTET Muara Tawar Cibinong Bekasi Cawang (2013).
Penguatan pasokan lainnya terdiri dari beberapa program, yaitu:
Penambahan IBT 500/150 kV 1x500 MVA di 8 lokasi, yaitu: IBT-3 Cilegon, IBT-4 Balaraja, IBT-3
Cawang (GIS), IBT-2 Tasikmalaya, IBT-4 Krian, IBT-2 Ngimbang dan IBT-3 Kediri.
Membangun 4 GITET baru di 4 lokasi (3.000 MVA), yaitu Ujung Berung 1x500 MVA (2013),
Rawalo/Kesugihan 1x500 MVA (2014) serta mempercepat pengoperasian GITET Surabaya
Selatan 2x500 MVA (2013).
Mempercepat penyelesaian SUTET Grati Surabaya Selatan (2013).
Penguatan pasokan subsistem Bali terdiri dari beberapa program yaitu:
Pembangunan kabel laut 150 kV Jawa Bali sirkit 3&4 (2013).
Pembangunan Jawa Bali Crossing 500 kV dari PLTU Paiton ke Kapal (2015).
Mempercepat konstruksi PLTU IPP Celukan Bawang 1x130MW + 2x125MW (2014).

27
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 27

04/02/2013 14:16:22

LO-RUPTL Awal ok.indd 28

04/02/2013 14:16:22

29
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 29

04/02/2013 14:16:23

4.1.

Batubara

Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM pada tahun 2010, sumber daya batubara Indonesia adalah
104,8 milyar ton yang tersebar terutama di Kalimantan (51.9 milyar ton) dan Sumatera (52,5 milyar ton),
namun cadangan batubara dilaporkan hanya 21,1 milyar ton (Kalimantan 9,9 milyar ton, Sumatera 11,2
milyar ton).
Sekitar 22% dari batubara Indonesia berkualitas rendah (low rank) dengan kandungan panas kurang dari
5100 kkal/kg, sebagian besar (66%) berkualitas medium (antara 5100 dan 6100 kkal/kg) dan hanya sedikit
(12%) yang berkualitas tinggi (61007100 kkal/kg). Angka ini dalam adb (ash dried basis)39. Walaupun
cadangan batubara Indonesia tidak terlalu besar, namun tingkat produksi batubara sangat tinggi, yaitu
mencapai 370 juta ton pada tahun 201140. Sebagian besar dari produksi batubara tersebut diekspor ke
China, India, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan dan negara lain41. Produksi pada tahun-tahun mendatang
diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan domestik dan semakin menariknya
pasar batubara internasional. Jika tingkat produksi tahunan adalah 400 juta ton, maka seluruh cadangan
batubara Indonesia yang 21,1 milyar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 50 tahun apabila tidak
dilakukan eksplorasi baru. Untuk menjamin pasokan kebutuhan domestik yang terus meningkat,
Pemerintah telah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan produsen
batubara untuk menjual sebagian produksinya ke pemakai dalam negeri.
PLN pada saat ini telah dapat mengelola pasokan batubara dengan lebih baik dari aspek kecukupan
dan kualitas. Harga batubara di pasar internasional yang cenderung turun sepanjang tahun 2012 akibat
melemahnya demand batubara global telah membuat ketersediaan batubara untuk pasar domestik
meningkat.
Dalam RUPTL tahun 2012-2021 ini terdapat rencana pengembangan beberapa PLTU mulut tambang di
Sumatera. Definisi PLTU mulut tambang di sini adalah PLTU batubara yang berlokasi di dekat tambang
batubara low rank yang tidak mempunyai infrastruktur transportasi yang memungkinkan batubara
diangkut ke pasar secara besar-besaran, sehingga batubara low rank di tambang tersebut pada dasarnya
menjadi tidak tradable. Dengan definisi seperti itu, harga batubara untuk PLTU mulut tambang diharapkan
ditetapkan dengan formula cost plus.
PLTU batubara dirancang untuk memikul beban dasar sejalan dengan harga batubara yang relatif
rendah dibandingkan harga bahan bakar fosil lainnya. Namun pembakaran batubara menghasilkan emisi
karbon dioksida yang menimbulkan efek pemanasan global, disamping menghasilkan polusi partikel dan
limbah kimia yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan lokal. Dengan demikian
pengembangan pembangkit listrik berbahanbakar batubara memperhatikan dampak lingkungan yang
ditimbulkannya. Penggunaan teknologi ultra-supercritical pada PLTU menjadi perhatian PLN dalam
merencanakan PLTU skala besar di pulau Jawa. Teknologi batubara bersih (clean coal technology) lainnya,
yaitu IGCC (integrated gasification combined cycle) dan CCS (carbon capture & storage) belum direncanakan
dalam RUPTL ini karena teknologi ini belum matang secara teknis dan komersial.

4.2. Gas Alam


Walaupun Indonesia bukan merupakan pemilik cadangan gas alam yang terbesar dalam skala dunia, namun
cadangan gas alam di Indonesia cukup besar, yaitu diperkirakan 164,99 Tscf yang tersebar terutama di
kepulauan Natuna (53,06 Tscf), Sumatera Selatan (26,68 Tscf), dan Kalimantan Timur (21,49 Tscf) serta
Tangguh di Irian Jaya yang diperkirakan setara dengan cadangan di Natuna.
39 Angka calorific value yang sering dipakai oleh PLN dalam rangka desain PLTU adalah menggunakan standar GAR (gross as received).
Perbedaan antara adb dan GAR dapat dihitung sesuai dengan nilai TM (total moisture), namun secara rata-rata dapat dikatakan nilai
GAR sekitar 1000 s.d 1300 lebih kecil dari adb.
40 Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia dalam Indonesia Finance Today, tanggal 7 Februari 2012.
41 Website Indoanalisis pada tanggal 9 Juni 2012, http://www.indoanalisis.com/2012/06/tren-ekspor-batubara-semakin-tinggi-dansulit-di-stop/

30
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 30

04/02/2013 14:16:24

Namun pada kenyataannya kebutuhan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik di Indonesia tidak selalu
tercukupi. PLN menghadapi persoalan kecukupan pasokan gas di hampir seluruh pembangkitnya yang
berbahan bakar gas. Pasokan gas ke pusat pembangkit PLN pada kenyataannya mengalami penurunan,
ketidakpastian bahkan kelangkaan pasokan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Disamping cadangan gas lapangan terus mengalami depletion, PLN juga
menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke sumber-sumber gas alam yang besar, karena sumbersumber gas yang besar tersebut pada umumnya telah terikat dengan kontrak jangka panjang dengan
pembeli luar negeri. Namun demikian PLN terus berupaya untuk memperoleh pasokan gas dari sumbersumber tersebut dan mulai menunjukkan hasil. Sebagai contoh, PLN telah memperoleh pasokan LNG dari
Bontang untuk FSRU Jakarta yang memasok Muara Karang dan Priok, dan PLN telah memperoleh indikasi
pasokan LNG dari Tangguh untuk dikirim ke Arun.
Tabel 4.1 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di JawaBali
No

Pembangkit

Pemasok
PHE ONWJ (GSA)

Muara Karang
dan Priok

2 Muara Tawar

2012
100

PHE ONWJ (Excess capacity)

20

PGN - Priok (GSA-IP)

27

2013
100

2014
80

100

167

167

167

133

133

247

267

247

217

174

133

PERTAMINA - P Tengah (GSA)

25

25

25

25

25

PGN (GSA)

79

79

79

79

79

MEDCO Eks Keramasan

20

20

20

Ex kontrak PLN Jambi Merang*)

33

25

Jumlah

PGN (GSA)
Jumlah

Kodeco (GSA)*
Hess (GSA)

2019

2020

2021

133
133

133
133

133
133

133
133

79

15

15

15

15

149

131

126

126

101

22

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110
116

111

116

116

116

116

116

116

25

50

50

50

50

50

50

50

50

25

161

166

166

166

166

166

166

166

110

110

SPP (GSA-IP)
Jumlah

2018

157

Petronas (Approval GSA)

5 Gresik

2017

41

Jumlah

CNOOC (GSA)

4 Tambaklorok

2016

50

FSRU PT NR (proses GSA)

PHE ONWJ

3 Cilegon

2015

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

KEI (GSA)

110

130

130

60

60

60

60

60

60

60

MKS (GSA)

22

22

100

100

100

100

100

100

100

100

292

312

280

210

210

210

210

210

210

210

Santos Oyong (GSA-IP)

30

30

30

30

Santos Wortel (GSA-IP)

30

30

30

30

30

30

20

20

20

20

Sampang Mandiri Perkasa (GSA-IP)

17

17

17

17

17

17

17

WNE (GSA)
Petronas-Bukit Tua (potensi-PJB)
Ext Kodeco
Jumlah

6 Grati

Pasuruan Migas (GSA-IP)


Jumlah
Jumlah Pasokan Gas di Jawa

80

80

80

80

50

50

40

20

20

20

886

943

1.009

909

836

770

681

639

639

639

Berikut ini situasi pasokan gas untuk pembangkit utama PLN di sistem Jawa Bali.
Muara Karang dan Priok
Dibandingkan dengan RUPTL tahun sebelumnya, pasokan gas untuk Muara Karang dan Priok pada RUPTL
2012-2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut.

31
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 31

04/02/2013 14:16:24

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

RUPTL 2011-2020

295

295

295

240

140

140

140

140

RUPTL 2012-2020

267

247

217

174

133

133

133

133

Mengingat peran Muara Karang dan Priok sangat strategis dalam memasok kota Jakarta dan peran
tersebut tidak dapat digantikan oleh pembangkit lain di luar area Jakarta, maka hingga tahun 2021 kedua
pembangkit tersebut harus senantiasa dioperasikan dengan output yang tinggi (bersifat must run). Untuk
mengoperasikan kedua pusat pembangkit tersebut akan dibutuhkan gas dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1. Defisit pasokan gas ini akan dijelaskan lebih lanjut pada
Lampiran C1.4 mengenai Neraca Energi.
Muara Tawar
Pasokan gas untuk Muara Tawar dalam RUPTL ini diperkirakan lebih tinggi dari RUPTL sebelumnya karena
diharapkan akan tersedia tambahan pasokan gas dari perpanjangan kontrak yang sudah ada. Pembangkit
Muara Tawar ini juga bersifat must run dengan tingkat produksi yang tinggi, sehingga diperkirakan akan
terjadi defisit gas sebagaimana akan dijelaskan pada Lampiran C1.4.
Tambak Lorok
Pada tahun 2013 akan ada pasokan gas untuk Tambak Lorok dari lapangan Gundih sebesar 50 bbtud.
PLN sangat berharap untuk mendapatkan tambahan pasokan dari lapangan Kepodang (116 bbtud) yang
telah sangat lama menunggu dibangunnya pipa transmisi dari Kepodang ke Tambak Lorok oleh sebuah
perusahaan swasta.
Tabel 4.2 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali
No
1

Power Plants
Aceh Timur
Belawan, P. Pasir,

Gas Supplier
Medco Blok A
Kambuna

P. Brandan dan

FSRU LNG Tangguh

3
4
5
6

Arun
Teluk Lembu
PLTG sewa Bentu
PLTG sewa Melibur
PLTG sewa Jabung
Sungai Gelam

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

2012
13,0

2013
5,0

2014
15,0
-

2015 2016
15,0
15,0
-

2017
15,0
-

2018
15,0
-

2019
15,0
-

2020 2021
15,0 15,0
-

110,0

110,0

110,0

110,0

110,0

110,0 110,0

40,0
30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0
20,0
5,0

40,0
30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0
20,0
5,0

40,0
30,0
3,0

40,0
30,0

40,0
30,0

40,0
30,0

40,0
30,0

2,0
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
-

25,0
3,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
-

2,0
5,0
-

2,0
5,0
-

2,5

2,5
2,0
54,0
20,0

41,5

352,6

500,6

41,5
8,0
3,0
511,6

2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
431,0

2,0
54,0
20,0

41,5

2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
462,0

Anggor (Potensi)
Kalila
9,0
Kalila Bentu (Potensi)
3,0
Kondur (Potensi)
0,6
Petro China (Potensi)
30,0
EMP Sungai Gelam
2,0
PEP - TAC Sungai Gelam
2,5
Simpang Tuan
Perusda Jambi
Payo Selincah
Energasindo
18,0
Jambi Merang
25,0
Jakabaring (CNG)
PDPDE Sumsel
3,0
Indralaya
Medco E&P Indonesia
24,0
Talang Duku
PGN
8,0
Borang
Medco E&P Indonesia
15,0
Keramasan
Medco E&P Indonesia
22,0
Pertamina EP
15,0
Jambi Merang
PLTMG Duri
PLTG Duri Relokasi Jambi Merang
10,0
Rengat
Jambi Merang
5,0
Bangka Peaker
PLN Batam (mini LNG)
5,0
Kalbar
PLN Batam (mini LNG)
Kalbar
PLN Batam (mini LNG)
Tanjung Batu
TAC Semco
7,0
Sambera
TAC Semco
Tarakan
Lap Bangkudulis (Potensi)
18,0
Nunukan
Medco
2,5
CBM Sangata
VICO
0,5
PLTG Kolonedale
Job PTM-Medco Tiaka (Potensi)
Sengkang
EEES
39,0
Bangkanai
Salamander
Luwuk
Job PTM-Medco Senoro (Potensi)
Gas Tersebar
Pertamina EP Matindok (Potensi)
KTI Tersebar
Bontang (Potensi)
Makassar Peaker
Sengkang (Wasambo)
Minahasa Peaker
Senoro (Potensi)
Jumlah
277,1

30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
22,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0

110,0
40,0
30,0
3,0
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
18,0
2,5

30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
18,0
2,5

2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
508,5

2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
510,5

20,0 20,0
41,5 41,5
8,0
8,0
3,0
3,0
350,5 350,5

32
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 32

04/02/2013 14:16:24

Pada Tabel 4.1 dan 4.2 diberikan perkiraan pasokan gas yang tersedia untuk pembangkit PLN di Jawa Bali
dan di luar Jawa Bali.
Pada tahun 2012 telah mulai beroperasi FSRU Jakarta untuk memasok pembangkit Muara Karang dan
Priok. Rencana FSRU Belawan telah dibatalkan oleh Pemerintah dan sebagai gantinya Pemerintah akan
merevitalisasi fasilitas LNG Arun sebagai storage dan regasifikasi LNG. Sumber LNG untuk FSRU Jakarta
pada saat ini berasal dari Bontang, dan sumber LNG untuk Arun direncanakan dari Tangguh. Pada saat ini
terdapat rencana Pemerintah cq PGN untuk membangun FSRU Lampung, namun PLN belum memperoleh
informasi yang cukup mengenai rencana tersebut.
PLN berupaya mengurangi pemakaian BBM yang dipakai pada pembangkit beban puncak dengan beralih
ke CNG atau LNG/ mini-LNG. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

4.2.1. LNG (Liquified Natural Gas) dan Mini-LNG


Mengingat harga gas dari LNG sangat tinggi, maka gas ini hanya ekonomis untuk dipakai di pembangkit
peaking, bukan pembangkit beban dasar. PLN merencanakan pemanfaatan LNG untuk pembangkit beban
puncak dan pembangkit yang bersifat must-run di sistem kelistrikan Jawa-Bali dan Sumatera. Sedangkan di
Indonesia Timur dan Barat, PLN merencanakan pemanfaatan mini-LNG untuk pembangkit beban puncak.
Beberapa proyek pembangkit di Indonesia Barat yang akan menggunakan LNG adalah sebagai berikut.

Arun: Sejalan dengan rencana pemerintah untuk merevitalisasi Arun, maka akan tersedia fasilitas
storage dan regasifikasi LNG di Arun. PLN bermaksud memanfaatkan gas dari Arun untuk pembangkit
peaker di Arun sebesar 200 MW dan di Pangkalan Brandan sebesar 200 MW. Gas dari Arun juga
akan disalurkan ke Belawan melalui pipa untuk mengoperasikan PLTGU Belawan yang telah ada dan
beberapa PLTG di Paya Pasir. Kebutuhan gas tersebut adalah sebanyak 12,5 bbtud untuk Arun, 12,5
bbtud untuk Pangkalan Brandan, 75 bbtud untuk Belawan dan 10 bbtud untuk Paya Pasir, sehingga
total gas yang dibutuhkan adalah 110 bbtud.
Gas Jabung (Jambi): Terdapat potensi gas sebesar 20-30 bbtud dari lapangan Jabung untuk jangka
waktu 7 tahun. PLN menginginkan gas tersebut dapat dikonversi menjadi mini LNG untuk memenuhi
kebutuhan pembangkit beban puncak tersebar di Sumbagsel sebesar 500 MW pada tahun 2015.

Adapun rencana pemanfaatan LNG/mini-LNG di Indonesia Timur adalah sebagai berikut.

Simenggaris: PLN akan mengambil gas dari Simenggaris yang dijadikan LNG untuk memasok
pembangkit peaker di Kalimantan Timur, yaitu Tanjung Batu, Sambera dan Batakan.
Untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit peaker di Indonesia Timur lainnya, PLN
memerlukan gas dalam bentuk miniLNG dari lapangan Sengkang (Wasambo) atau Pagerungan
atau KEI (Kangean) untuk dikirim ke pembangkit peaking di Makasar 150 MW, Manado 50 MW dan
Pesanggaran Bali 250 MW.

4.2.2. CNG (Compressed Natural Gas)


CNG pada mulanya dimaksudkan untuk memanfaatkan potensi sumur-sumur gas dengan kapasitas relatif
kecil maupun sumur gas marginal, namun kemudian PLN juga memutuskan untuk menggunakan CNG skala
besar untuk pembangkit di Jawa. PLN telah memetakan potensi pemanfaatan CNG untuk pembangkit
peaking di Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa.
Saat ini sedang dibangun CNG storage oleh pemasok gas di Sumatera Selatan yang gasnya akan
dimanfaatkan untuk PLTG peaker Jaka Baring (50 MW), yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun
2012.

33
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 33

04/02/2013 14:16:24

Rencana pemanfaatan CNG lainnya di Indonesia Barat adalah: (i) CNG Sungai Gelam dengan kapasitas
sebesar 4,5 bbtud akan digunakan untuk pembangkit peaker 104 MW. (ii) CNG dari gas Jambi Merang
sebesar 15 bbtud akan dialokasikan untuk pembangkit peaker di Duri dengan kapasitas sekitar 312 MW.
(iii) CNG untuk pembangkit peaker di Jambi dengan kapasitas sebesar 100 MW. (iv) CNG untuk pembangkit
peaker di Lampung dengan kapasitas sebesar 200 MW.
Rencana pemanfaatan CNG di Indonesia Timur adalah pembangkit peaker Bangkanai di Kalimantan Tengah
(CNG stationary) dan Lombok (CNG marine).
Untuk pulau Jawa, kebutuhan gas dalam bentuk CNG adalah sebagai berikut: i) Grati sebanyak 30 bbtud
untuk PLTG peaking Grati, (ii) Tambak Lorok sebanyak 16 bbtud untuk mengoperasikan sebagian dari
PLTGU sebagai pembangkit peaking, (iii) Gresik sebanyak 20 bbtud untuk mengoperasikan pembangkit
peaking dan sebagian CNG untuk dikirim ke Lombok, (iv) Muara Tawar sebanyak 30 bbtud untuk memenuhi
kebutuhan operasi peaking.

4.2.3. Coal Bed Methane (CBM)


Reserve gas CBM diperkirakan lebih besar daripada reserve gas konvensional, terutama di South Sumatera
Basin (183 Tcf) dan Kutai Basin. PLN berkeinginan untuk memanfaatkan gas non-konvensional ini apabila
telah tersedia dalam jumlah yang cukup. Studi yang telah dilakukan oleh PLN bersama Exxon-Mobil
mengenai pengembangan CBM di Kalimantan Selatan untuk kelistrikan di Indonesia telah memberikan
pemahaman mengenai keekonomian gas CBM ini.

4.3. Panas Bumi


Terdapat beberapa laporan studi mengenai resource dan reserve tenaga panas bumi di Indonesia yang
menyajikan angka-angka yang berbeda. Salah satunya adalah laporan studi oleh WestJEC pada tahun
2007 Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia. Menurut laporan
tersebut, potensi panas bumi Indonesia yang dapat dieksploitasi adalah 9.000MW, tersebar di 50 lapangan,
dengan potensi minimal 12.000MW.
Dalam RUPTL ini terdapat rencana untuk mengembangkan banyak proyek PLTP, terutama di Sumatera,
Jawa dan beberapa di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara dan Maluku. Dalam penugasan Pemerintah
kepada PLN untuk mengembangkan pembangkit listrik berbahan bakar batubara dan energi terbarukan
sesuai Peraturan Presiden No. 4/2010 dan Peraturan Menteri ESDM No. 02/2010 jo Peraturan Menteri
ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/201242 terdapat hampir 4000 MW proyek PLTP.
Pada kenyataannya proyek PLTP tersebut tidak berjalan lancar seperti yang diharapkan, dan PLN berharap
masalah-masalah yang menghambat pengembangan panas bumi dapat segera diatasi.

4.4. Tenaga Air


Potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah
75.000 MW, dan angka ini diulang kembali pada Hydro Power Inventory Study pada tahun 1993. Namun
pada laporan Master Plan Study for Hydro Power Development in Indonesia oleh Nippon Koei pada tahun
2011, potensi tenaga air setelah menjalani screening lebih lanjut43 adalah 26.321 MW, yang terdiri dari
proyek yang sudah beroperasi (4.338 MW), proyek yang sudah direncanakan dan sedang konstruksi
(5.956 MW) dan potensi baru (16.027 MW). Dalam laporan studi tahun 2011 tersebut, potensi tenaga air
diklasifikasikan dalam 4 kelompok sesuai tingkat kesulitannya, mulai dari tidak begitu sulit hingga sangat
sulit. Berdasarkan hal tersebut studi ini merekomendasikan daftar kandidat proyek PLTA seperti pada
Tabel 4.3.
42 Dikenal sebagai program percepatan pembangunan pembangkit tahap 2, atau fast track program phase 2 (FTP2).
43 Screening yang melihat kesulitan dari aspek status kehutanan (nature forest reserve), sosial (resettlement), luas reservoir.

34
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 34

04/02/2013 14:16:24

Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan of Hydro Power Development
NO

NAMA

TIPE

PROVINSI

KAP. (MW)

COD

PLN/ IPP

Peusangan 1-2

ROR

Aceh

86

2015

PLN

Jambo Papeun-3

ROR

Aceh

25

2019

PLN

Kluet-1

ROR

Aceh

41

2019

PLN

Meulaboh-5

ROR

Aceh

43

2019

PLN

Peusangan-4

ROR

Aceh

31

2019

PLN

Kluet-3

ROR

Aceh

24

2021

PLN

Sibubung-1

ROR

Aceh

32

2021

PLN

Seunangan-3

ROR

Aceh

31

2021

PLN

Teunom-1

RES

Aceh

24

2023

PLN

10

Woyla-2

RES

Aceh

242

2024

PLN

11

Ramasan-1

RES

Aceh

119

2024

PLN

12

Teripa-4

RES

Aceh

185

2024

PLN

13

Teunom-3

RES

Aceh

102

2024

PLN

14

Tampur-1

RES

Aceh

330

2025

PLN

15

Teunom-2

RES

Aceh

230

2026

PLN

16

Padang Guci-2

ROR

Bengkulu

21

2020

PLN

17

Warsamson

RES

Irian Jaya

49

2019

PLN

18

Jatigede

RES

Jabar

175

2014

PLN

19

Upper Cisokan-PS

PST

Jabar

1.000

2015

PLN

20

Matenggeng

PST

Jabar

887

2020

PLN

21

Merangin-2

ROR

Jambi

350

2016

PLN

22

Merangin-5

RES

Jambi

24

2024

PLN

23

Maung

RES

Jateng

360

2028

PLN

24

Kalikonto-2

Jatim

62

2016

PLN

25

Karangkates Ext.

RES

Jatim

100

2018

PLN

26

Grindulu-PS-3

PST

Jatim

1.000

2021

PLN

27

K. Konto-PS

PST

Jatim

1.000

2027

PLN

28

Pinoh

RES

Kalbar

198

2020

PLN

29

Kelai-2

RES

Kaltim

168

2020

PLN

30

Besai-2

ROR

Lampung

44

2020

PLN

31

Semung-3

ROR

Lampung

21

2020

PLN

32

Isal-2

RES

Maluku

60

2019

PLN

33

Tina

ROR

Maluku

12

2020

PLN

34

Tala

RES

Maluku

54

2021

PLN

35

Wai Rantjang

ROR

NTT

11

2020

PLN

36

Bakaru (2nd)

ROR

Sulsel

126

2016

PLN

37

Poko

RES

Sulsel

233

2020

PLN

38

Masuni

RES

Sulsel

400

2023

PLN

39

Mong

RES

Sulsel

256

2024

PLN

40

Batu

RES

Sulsel

271

2027

PLN

41

Poso-2

ROR

Sulteng

133

2018

PLN

42

Lariang-6

RES

Sulteng

209

2024

PLN

43

Konaweha-3

RES

Sulteng

24

2026

PLN

44

Lasolo-4

RES

Sulteng

100

2026

PLN

45

Watunohu-1

ROR

Sultra

57

2020

PLN

46

Tamboli

ROR

Sultra

26

2020

PLN

47

Sawangan

ROR

Sulut

16

2014

PLN

48

Poigar-3

ROR

Sulut

14

2018

PLN

49

Masang-2

ROR

Sumbar

40

2018

PLN

35
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 35

04/02/2013 14:16:24

Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development
lanjutan
NO

NAMA

TIPE

PROVINSI

KAP. (MW)

COD

PLN/ IPP

50

Sinamar-2

ROR

Sumbar

26

2020

PLN

51

Sinamar-1

ROR

Sumbar

37

2020

PLN

52

Anai-1

ROR

Sumbar

19

2020

PLN

53

Batang Hari-4

RES

Sumbar

216

2027

PLN

54

Kuantan-2

RES

Sumbar

272

2028

PLN

55

Endikat-2

ROR

Sumsel

22

2019

PLN

56

Asahan 3

ROR

Sumut

174

2015

PLN

57

Asahan 4-5

RES

Sumut

60

2017

PLN

58

Simanggo-2

ROR

Sumut

59

2018

PLN

59

Kumbih-3

ROR

Sumut

42

2019

PLN

60

Sibundong-4

ROR

Sumut

32

2019

PLN

61

Bila-2

ROR

Sumut

42

2019

PLN

62

Raisan-1

ROR

Sumut

26

2020

PLN

63

Toru-2

ROR

Sumut

34

2020

PLN

64

Ordi-5

ROR

Sumut

27

2020

PLN

65

Ordi-3

ROR

Sumut

18

2020

PLN

66

Siria

ROR

Sumut

17

2020

PLN

67

Lake Toba

PST

Sumut

400

2020

PLN

68

Toru-3

RES

Sumut

228

2026

PLN

69

Lawe Mamas

ROR

Aceh

50

2016

IPP

70

Simpang Aur

ROR

Bengkulu

29

2014

IPP

71

Rajamandala

ROR

Jabar

58

2014

IPP

72

Cibareno-1

ROR

Jabar

18

2020

IPP

73

Mala-2

ROR

Maluku

30

2020

IPP

74

Malea

ROR

Sulsel

182

2017

IPP

75

Bonto Batu

ROR

Sulsel

100

2017

IPP

76

Karama-1

RES

Sulsel

800

2022

IPP

77

Poso-1

ROR

Sulteng

204

2011

IPP

78

Gumanti-1

ROR

Sumbar

16

2020

IPP

79

Wampu

ROR

Sumut

84

2016

IPP

COD yang dimaksud pada Tabel 4.3 adalah COD tercepat menurut master plan namun dapat diubah sesuai
kebutuhan.
PLN bermaksud akan mengembangkan sebagian besar dari potensi tenaga air tersebut sebagai proyek
PLN.

4.5. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya


Bentuk EBT lainnya yang tersedia di Indonesia adalah biomasa, energi matahari dan energi kelautan.
Besarnya potensi dan pemanfaatan energi terbarukan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

36
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 36

04/02/2013 14:16:24

Tabel 4.4. Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan


Energi Baru dan
No

Terbarukan
1

Mini/Mikrohidro

Biomass

Sumber Daya

Kapasitas Terpasang

Rasio
(%)
4 = 3/2

500 MWe

86,1 MWe

17,22

49.810 Mwe

445,0 MWe

0,89

Tenaga Surya

4,80 kWh/m /hari

12,1 MWe

Tenaga Angin

9.290 MWe

1,1 MWe

0,01

Kelautan

240 GWe

1,1 MWe

0,01

Sumber: Draft KEN 2010-2050

4.6.

Nuklir

Dalam RUPTL ini tidak terdapat program pengembangan tenaga nuklir untuk kelistrikan. Hal ini
terjadi karena dalam RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 tidak diindikasikan adanya rencana
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Selain itu perencanaan sistem
pembangkit yang dilakukan oleh PLN menunjukkan keekonomian PLTN tidak dapat bersaing dengan jenis
pembangkit baseload lainnya, yaitu PLTU batubara kelas 1.000 MW ultra super-critical44.
Kesulitan terbesar dalam merencanakan PLTN adalah tidak jelasnya biaya kapital, biaya radioactive waste
management & decommisioning serta biaya terkait nuclear liability45. Untuk biaya kapital misalnya, sebuah
studi bersama antara PLN dan sebuah perusahaan listrik dari luar negeri pada tahun 2006 mengindikasikan
biaya pembangunan PLTN sebesar $ 1.700/kW (EPC saja) atau $ 2.300/kW (setelah memperhitungkan
biaya bunga pinjaman selama konstruksi). Angka tersebut kini dipandang terlalu rendah, karena menurut
berbagai laporan yang lebih baru, biaya pembangunan PLTN pada beberapa negara telah mencapai angka
yang jauh lebih tinggi.
Dengan semakin mahalnya harga BBM yang juga diikuti oleh kenaikan harga energi fosil lainnya dan
dengan semakin nyatanya ancaman perubahan iklim global sebagai akibat dari emisi karbon dioksida
dari pembakaran batubara atau energi fosil lainnya, sebetulnya telah membuat PLTN menjadi sebuah
opsi sumber energi yang sangat menarik untuk ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa
depan. Apalagi apabila biaya proyek, biaya pengelolaan waste dan biaya decommisioning telah menjadi
semakin jelas.
Disadari bahwa pengambilan keputusan untuk membangun PLTN tidak semata-mata didasarkan pada
pertimbangan keekonomian dan profitability, namun juga pertimbangan lain seperti aspek politik,
kebijakan energi, keselamatan nuklir, penerimaan sosial, budaya, perubahan iklim dan perlindungan
lingkungan. Dengan adanya berbagai aspek yang multi dimensional tersebut, program pembangunan
PLTN hanya dapat diputuskan oleh Pemerintah.

44 Proses optimisasi keekonomian tidak memperhitungkan externality dari pembangkit batubara.


45 Kecelakaan PLTN Fukushima Daichi pada bulan Maret 2011 telah menunjukkan biaya nuclear liability penting untuk diperhitungkan.

37
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 37

04/02/2013 14:16:24

LO-RUPTL Awal ok.indd 38

04/02/2013 14:16:24

39
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 39

04/02/2013 14:16:24

5.1.

Kriteria Perencanaan

5.1.1. Perencanaan Pembangkit


Sistem Interkoneksi
Perencanaan sistem pembangkit bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi pengembangan pembangkit
yang memberikan nilai NPV total biaya penyediaan listrik termurah (least cost) dalam suatu kurun waktu
periode perencanaan, dan memenuhi kriteria keandalan tertentu. Konfigurasi termurah diperoleh melalui
proses optimasi suatu objective function yang mencakup NPV dari biaya kapital, biaya bahan bakar, biaya
operasi dan pemeliharaan dan biaya energy not served. Selain itu diperhitungkan juga nilai sisa (salvage
value) dari pembangkit yang terpilih pada tahun akhir perioda studi. Simulasi dan optimisasi dilakukan
dengan menggunakan model yang disebut WASP (Wien Automatic System Planning).
Kriteria keandalan yang dipergunakan adalah Loss of Load Probability (LOLP) lebih kecil dari 0,274%46.
Hal ini berarti kemungkinan/probabilitas terjadinya beban puncak melampaui kapasitas pembangkit yang
tersedia adalah lebih kecil dari 0,274%.
Perhitungan kapasitas pembangkit dengan kriteria LOLP menghasilkan reserve margin tertentu yang
nilainya tergantung pada ukuran unit pembangkit (unit size), tingkat ketersediaan (availability) setiap unit
pembangkit, jumlah unit, dan jenis unit47.
Pada sistem Jawa Bali, kriteria LOLP<0.274% adalah setara dengan reserve margin > 25-30% dengan basis
daya mampu netto48. Apabila dinyatakan dengan daya terpasang, maka reserve margin yang dibutuhkan
adalah sekitar 35%49.
Sedangkan untuk sistem-sistem di wilayah operasi Indonesia Timur dan Barat, reserve margin ditetapkan
sekitar 40% dengan mengingat jumlah unit pembangkit yang lebih sedikit, unit size yang relatif besar
dibandingkan beban puncak, derating yang prosentasenya lebih besar, dan pertumbuhan yang lebih tinggi
dibanding Jawa Bali.
Pembangkit energi terbarukan, khususnya panas bumi dan tenaga air, dalam proses optimisasi diperlakukan
sebagai fixed system (dipaksa/ditetapkan masuk sistem) pada tahun-tahun yang sesuai dengan kesiapan
proyek tersebut.
Rencana pengembangan kapasitas pembangkitan dibuat dengan memperhitungkan proyek-proyek yang
sedang berjalan dan yang telah committed50, baik proyek PLN maupun IPP, dan tidak memperhitungkan
semua pembangkit sewa serta excess power. Selain itu beberapa pembangkit berbahan bakar minyak
yang sudah tua, tidak efisien dan dapat digantikan perannya dengan PLTU batubara, diasumsikan akan
dihapuskan (retired) atau dijadikan sebagai pembangkit stand-by yang tidak dioperasikan tetapi tetap
dipelihara (mothballed).
Selanjutnya penambahan kapasitas pembangkit pemikul beban dasar diutamakan berupa pembangkit
berbahan bakar batubara, dan pembangkit sumber energi terbarukan (panas bumi dan tenaga air tertentu).

46 LOLP 0,274% adalah ekivalen dengan probabilitas 1 hari dalam setahun beban puncak tidak dapat dipenuhi oleh kapasitas sistem
pembangkit yang ada.
47 Unit tenaga air yang outputnya sangat dipengaruhi oleh variasi musim akan mempunyai nilai EAF (equivalent availability factor) yang
berdampak besar pada LOLP dan ketercukupan energi.
48 Reserve margin (RM) didefinisikan sebagai kapasitas pembangkit (G) dibagi beban puncak (D) sesuai persamaan RM = (G/D -1) x
100%.
49 Dengan asumsi derating pembangkit sekitar 5%.
50 Yang dimaksud dengan proyek committed adalah proyek PLN yang telah jelas alokasi pendanaannya, dan proyek IPP yang telah
mempunyai Power Purchase Agreement (PPA) atau paling tidak telah ada Head of Agreement (HOA).

40
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 40

04/02/2013 14:16:25

Untuk kepentingan perhitungan proyeksi BPP jangka panjang, simulasi produksi dilakukan dengan
menggunakan neraca daya yang telah dimodifikasi dengan mengeluarkan proyek-proyek pembangkit
yang realisasinya diperkirakan tidak pasti.

Sistem Kecil Tidak Interkoneksi/Isolated


Perencanaan pembangkitan pada sistem-sistem yang masih kecil dan belum interkoneksi (isolated) tidak
menggunakan metoda probabilistik maupun optimisasi keekonomian, namun menggunakan metoda
determinisitik. Pada metoda ini, perencanaan dibuat dengan kriteria N-2, yaitu cadangan minimum harus
lebih besar dari 1 unit terbesar pertama dan 1 unit terbesar kedua. Definisi cadangan disini adalah selisih
antara daya mampu total pembangkit yang ada dan beban puncak.

Life Extension dan Rehabilitasi Pembangkit Eksisting


Suatu pembangkit tenaga listrik didesain untuk beroperasi secara ekonomis selama umur teknoekonomisnya (economic life). Sebuah unit pembangkit dapat menjalani mid-life refurbishment untuk
mempertahankan kapasitas, efisiensi, menjaga kesiapan dan keandalan mesin yang sesuai sifatnya harus
dipelihara dan dilakukan penggantian parts yang aus. Kemudian, pada akhir umurnya sebuah pembangkit
masih dapat diperpanjang umurnya (life extension) dengan melakukan rehabilitasi/refurbishment pada
komponen-komponen tertentu.
Keputusan untuk melakukan life-extension atau menutup/menghentikan suatu pembangkit memerlukan
kajian yang mencari solusi optimal antara opsi life extension dan membangun pembangkit baru.

5.1.2. Perencanaan Transmisi


Perencanaan transmisi dibuat dengan menggunakan kriteria keandalan N-1, baik statis maupun dinamis.
Kriteria N-1 statis mensyaratkan apabila suatu sirkit transmisi padam, baik karena mengalami gangguan
maupun dalam pemeliharaan, maka sirkit-sirkit transmisi yang tersisa harus mampu menyalurkan
keseluruhan arus beban, sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik terjaga. Kriteria N-1 dinamis
mensyaratkan apabila terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa yang diikuti oleh hilangnya satu sirkit
transmisi, maka tidak boleh menyebabkan kehilangan ikatan sinkron antara suatu kelompok generator
dan kelompok generator lainnya.
Penambahan kapasitas transmisi direncanakan untuk memperoleh keseimbangan antara kapasitas
pembangkitan dan kebutuhan beban, disamping untuk mengatasi bottleneck, meningkatkan keandalan
sistem, dan memenuhi kriteria mutu tegangan tertentu.
Kriteria yang pada umumnya diterapkan dalam RUPTL ini adalah kebutuhan penambahan kapasitas trafo
di suatu GI ditentukan pada saat pembebanan trafo mencapai 70%-80%.
Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh ketersediaan lahan, kapasitas transmisi
dan jumlah penyulang keluar yang dapat ditampung oleh GI tersebut. Dengan kriteria tersebut suatu GI
dapat mempunyai 3 atau lebih unit trafo. Sebuah GI baru diperlukan jika GI-GI terdekat yang ada tidak
dapat menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut.
Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang baik di ujung jaringan
tegangan menengah.
Pada RUPTL 2012-2021 ini juga direncanakan pembangunan GI minimalis, yaitu sebuah GI dengan
spesifikasi yang paling minimal (single busbar atau bahkan tanpa busbar; peralatan proteksi & kontrol,
supply AC/DC & battery dikemas dalam kontainer; tanpa operator) dan konfigurasi GI taping (single pi atau

41
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 41

04/02/2013 14:16:25

T) namun dapat terus dikembangkan hingga menjadi sebuah GI yang lengkap/sempurna. Penerapan GI
minimalis hanya dilakukan pada daerah yang sudah dilalui transmisi 150 kV eksisting. Tujuan pembangunan
GI minimalis ini adalah untuk dapat mengambil alih beban sistem isolated secara lebih cepat dari timing
normal kebutuhan GI, pada sistem yang selama ini masih dioperasikan dengan PLTD. GI minimalis juga
dapat diterapkan untuk memasok lokasi yang sebelumya dipasok dari jaringan 20 kV yang sangat panjang
dan mengalami drop tegangan yang besar.

5.1.3. Perencanaan Distribusi


Perencanaan sistem distribusi dibuat dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

Membatasi panjang maksimum saluran distribusi (JTM dan JTR) untuk menjaga agar tegangan
pelayanan sesuai standar SPLN 72:1987.
Konfigurasi JTM untuk kota-kota besar dapat berupa topologi jaringan yang lebih andal seperti
spindle, sementara konfigurasi untuk kawasan luar kota minimal berupa saluran radial yang dapat
dipasok dari 2 sumber.
Mengendalikan susut teknis jaringan distribusi pada tingkat yang optimal.
Program listrik desa dilaksanakan dalam kerangka perencanaan sistem kelistrikan secara menyeluruh
dan tidak memperburuk kinerja jaringan dan biaya pokok penyediaan.

Selain itu perencanaan sistem distribusi juga diarahkan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan kepada
pelanggan (menekan SAIDI dan SAIFI) dengan upaya:

Membangun SCADA Distribusi untuk ibukota propinsi dan kota-kota lain yang minimal dipasok oleh 2
Gardu Induk dan 15 feeder.
Mengoptimalkan pemanfaatan recloser atau AVS yang terpasang di SUTM, dikoordinasikan dengan
reclosing relay penyulang di GI. Memonitor pengoperasian recloser atau AVS, dan menyempurnakan
metode pemeliharaan-periodiknya.
Dimungkinkan menggunakan DAS (Distribution Automation System) pada daerah yang sangat padat
beban dan potensi pendapatan tinggi.

Sasaran perencanaan sistem distribusi adalah menyediakan sarana pendistribusian tenaga listrik yang
cukup, andal, berkualitas, efisien, dan susut teknis wajar.
Perencanaan kebutuhan fisik jaringan distribusi dikelompokkan dalam dua kegiatan, yaitu penyambungan
pelanggan dan perkuatan distribusi dengan perincian sebagai berikut:

Perluasan sistem distribusi untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan energi listrik.


Mempertahankan/meningkatkan keandalan (reliability) dan kualitas pelayanan tenaga listrik pada
pelanggan (power quality).
Menurunkan susut teknis jaringan.
Rehabilitasi jaringan tua.
Pengembangan dan perbaikan sarana pelayanan.

Kebutuhan fisik yang diperlukan untuk perluasan sistem distribusi dalam rangka mengantisipasi
pertumbuhan beban puncak sebagai akibat pertumbuhan penjualan energi merupakan fungsi dari
beberapa variabel yaitu antara lain:

42
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 42

04/02/2013 14:16:25

Beban puncak di sisi tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR),
Luas area yang dilayani,
Distribusi beban (tersebar merata, terkonsentrasi, dsb),
Jatuh tegangan maksimum yang diperbolehkan pada jaringan,
Ukuran penampang konduktor yang dipergunakan,
Fasilitas sistem distribusi terpasang (jaringan tegangan menengah/JTM, gardu distribusi/GD, jaringan
tegangan rendah/JTR, automatic voltage regulator/AVR dsb).

Dengan didorongnya pengembangan energi terbarukan oleh pemerintah seperti dimaksud dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2009, maka pembangkit energi terbarukan sampai dengan
10 MW dapat tersambung langsung ke jaringan distribusi. Penyambungan pembangkit tersebut harus
memenuhi ketentuan Aturan Distribusi (Distribution Code).

5.2.

Asumsi dalam Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik

Merujuk pada Pasal 28 dan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
PLN selaku Pemegang Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum wajib menyediakan
tenaga listrik secara terus-menerus, dalam jumlah yang cukup dan dengan mutu dan keandalan yang baik.
Dengan demikian PLN harus mampu melayani kebutuhan tenaga listrik saat ini maupun di masa yang
akan datang agar PLN dapat memenuhi kewajiban yang diminta oleh Undang-Undang tersebut. Sebagai
langkah awal PLN harus dapat memperkirakan kebutuhan tenaga listrik paling tidak hingga 10 tahun ke
depan.
Kebutuhan tenaga listrik pada suatu daerah didorong oleh tiga faktor utama, yaitu pertumbuhan ekonomi,
program elektrifikasi dan pengalihan captive power ke jaringan PLN.
Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian yang sederhana adalah proses meningkatkan output barang dan
jasa. Proses tersebut memerlukan tenaga listrik sebagai salah satu input untuk menunjangnya, disamping
input-input barang dan jasa lainnya. Disamping itu hasil dari pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
pendapatan masyarakat yang mendorong peningkatan permintaan barang-barang/peralatan listrik seperti
televisi, pendingin ruangan, lemari es dan lainnya. Akibatnya permintaan tenaga listrik akan meningkat.
Faktor kedua adalah program elektrifikasi. Sebagai upaya PLN untuk mendukung program pemerintah
dalam meningkatkan rasio elektrifikasi maka PLN perlu melistriki semua masyarakat yang ada dalam
wilayah usahanya. Hal ini secara langsung akan menjaga eksistensi wilayah usaha PLN dan sekaligus
meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, khususnya pada daerah-daerah yang telah menjadi wilayah
usaha PLN.
PLN dalam RUPTL ini berencana untuk menambah pelanggan baru yang besar, yaitu rata-rata 2,5 juta per
tahun, sehingga rasio elektrifikasi akan mencapai 92,3% pada tahun 2021. Penambahan pelanggan baru
tersebut tidak hanya mencakup mereka yang berada di wilayah usaha PLN saat ini tetapi juga mencakup
mereka yang berada di luar wilayah usaha.
Faktor ketiga yang menjadi pendorong pertumbuhan permintaan tenaga listrik PLN adalah pengalihan
dari captive power (penggunaan pembangkit sendiri berbahan bakar minyak) menjadi pelanggan PLN.
Captive power ini timbul sebagai akibat dari ketidakmampuan PLN memenuhi permintaan pelanggan
di suatu daerah, terutama pelanggan industri dan bisnis. Bilamana kemampuan PLN untuk melayani di
daerah tersebut telah meningkat, maka captive power ini dengan berbagai pertimbangannya akan beralih
menjadi pelanggan PLN. Pengalihan captive power ke PLN juga didorong oleh tingginya harga BBM untuk
membangkitkan tenaga listrik milik konsumen industri/bisnis, sementara harga jual listrik PLN relatif lebih

43
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 43

04/02/2013 14:16:25

murah. Faktor ketiga ini sangat bergantung kepada kemampuan pasokan PLN di suatu daerah/sistem
kelistrikan dan skema bisnis jual beli listrik PLN dengan captive power, jadi tidak berlaku umum.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kebutuhan listrik adalah kemampuan finansial
perusahaan untuk melakukan investasi dalam rangka melayani pertumbuhan kebutuhan pelanggan dan
masyarakat untuk mendapatkan pasokan listrik yang cukup dan andal. Penyambungan pelanggan baru
tergantung dari ketersediaan pendanaan.
Penyusunan prakiraan kebutuhan listrik dibuat dengan menggunakan sebuah model prakiraan beban
yang disebut Simple-E. Model ini menggunakan metoda regresi yang menggunakan data historis dari
penjualan energi listrik, daya tersambung, jumlah pelanggan, pertumbuhan ekonomi, dan populasi
untuk membentuk persamaan yang fit. Kemudian untuk memproyeksikan kebutuhan listrik ke depan
dipilih variabel bebas yang mempunyai pengaruh besar (korelasi yang kuat) terhadap permintaan listrik,
yaitu pertumbuhan ekonomi dan populasi. Dalam hal terdapat daftar tunggu yang cukup besar, maka
digunakan juga daya tersambung sebagai variabel. Aplikasi ini dilengkapi juga dengan fasilitas melihat
tingkat ketelitian dari model yang dibentuk seperti parameter tingkat korelasi, dan uji statistik.

5.2.1. Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan perekonomian Indonesia selama 11 tahun terakhir yang dinyatakan dalam produk domestik
bruto (PDB) dengan harga konstan tahun 2000 mengalami kenaikan rata-rata 5,3% per tahun, atau lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan 4 tahun terakhir yang mencapai 4,5%6,5% seperti diperlihatkan
pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
PDB
PDB (Triliun RP)
Harga konstan
Growth PDB (%)

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

1,39

1,44

1,50

1,57

1,66

1,75

1,85 1,96

2,08

2,17

2,22

2,46

4,90

3,83

4,31

4,78

5,05

5,67

5,50 6,32

6,06

4,50

6,08

6,50

Sumber: Statistik Indonesia, BPS.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang relatif rendah (4,5%) sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1
disebabkan oleh imbas krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008 dan berlanjut ke 2009.
Perekonomian Indonesia kembali pulih pada tahun 2010 dengan pertumbuhan 6,1% dan menguat pada
tahun 2011 dengan pertumbuhan 6,5%. Pemerintah memandang pertumbuhan ekonomi akan semakin
membaik sebagaimana dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN,
Perpres No.5 tahun 2010) 2010-2014.
Memperhatikan pertumbuhan ekonomi tersebut diatas, maka RUPTL ini untuk perioda tahun 2011-2014
mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi nasional dari RPJMN 2010-2014, yaitu antara 6,37%.
Untuk periode tahun 2015 2021, RUPTL ini mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi yang ada pada
draft RUKN 2010-2029, yaitu rata-rata 6,9% per tahun, walaupun draft RUKN 2012-2031 mengasumsikan
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Adanya perbedaan asumsi pertumbuhan ekonomi ini akan
membuat proyeksi demand listrik dalam RUPTL sedikit lebih rendah dari pada proyeksi demand dalam
draft RUKN 2012-2031, khsusnya setalah tahun 2016. Hal ini adalah sesuatu yang wajar, karena penyediaan
tenaga listrik di Indonesia selain dipenuhi oleh PLN juga akan dipenuhi oleh entitas lain51 dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam RUPTL ini diperlihatkan pada
Tabel 5.2.
51 Entitas lain tersebut misalnya sektor industri yang mempunyai pembangkit sendiri, atau sebuah pembangkit swasta yang memasok suatu kawasan industri eksklusif.

44
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 44

04/02/2013 14:16:25

Tabel 5.2 Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Wilayah

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Indonesia

6,5

6,5

7,0

7,0

6,9

6,9

6,9

6,9

6,9

6,9

6,9

Jawa Bali

6,1

6,3

7,0

7,2

6,7

6,7

6,7

6,7

6,7

6,7,

6,7

Luar Jawa Bali

6,8

6,9

7,4

7,7

7,3

7,3

7,3

7,3

7,3

7,3

7,3

5.2.2. Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237,6 juta orang dan jumlah rumah tangga 61,2 juta
KK berdasar sensus penduduk tahun 2010. Sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk hingga
tahun 2021 PLN menggunakan laju pertumbuhan penduduk dari Buku Statistik Idonesia oleh Badan Pusat
Statistik edisi Agustus 2012.
Pada Tabel 5.3 dapat dilihat perkiraan pertumbuhan penduduk untuk Jawa-Bali, luar Jawa-Bali dan
Indonesia sepuluh tahun mendatang.
Tabel 5.3 Pertumbuhan Penduduk (%)
Tahun

Indonesia

Jawa - Bali

Luar Jawa Bali

2011

1,6

1,3

2,0

2012

1,6

1,3

2,0

2013

1,6

1,3

2,0

2014

1,6

1,3

2,0

2015

1,6

1,3

2,0

2016

1,6

1,3

2,1

2017

1,6

1,3

2,1

2018

1,6

1,3

2,1

2019

1,6

1,3

2,1

2020

1,6

1,3

2,1

2021

1,7

1,3

2,1

Sumber: Satistik Indonesia BPS, Agustus 2012

5.3.

Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik 2012-2021

Menunjuk asumsi-asumsi pada butir 5.2, kebutuhan tenaga listrik selanjutnya diproyeksikan dan hasilnya
diberikan pada Tabel 5.4. Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun
2021 akan menjadi 358 TWh, atau tumbuh rata-rata 8,65% per tahun. Sedangkan beban puncak non
coincident pada tahun 2020 akan menjadi 61.750 MW atau tumbuh rata-rata 8,5% per tahun.
Tabel 5.4 Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan
Beban Puncak Periode 20122021
Tahun

Pertumbuhan
Ekonomi
%

Jumlah Beban Puncak


(non-coincident)
MW

Sales
TWh

2012

6,5

172,3

30.237

2013

7,2

187,8

32.770

2014

7,4

205,8

35.872

2015

6,9

225,1

39.209

2016

6,9

246,2

42.796

2017

6,9

266,8

46.291

2018

6,9

287,3

49.891

2019

6,9

309,4

53.611

45
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 45

04/02/2013 14:16:25

Tabel 5.4. Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan


Beban Puncak Periode 20122021
Pertumbuhan
Ekonomi
%

Tahun

lanjutan
Jumlah Beban Puncak
(non-coincident)
MW

Sales
TWh

2020

6,9

333,0

57.606

2021

6,9

358,3

61.752

Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebesar 48,2 juta akan bertambah menjadi 70,6 juta pada tahun 2021
atau bertambah rata-rata 2,5 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio
elektrifikasi dari 74,4% pada tahun 2012 menjadi 92,3% pada tahun 2021. Proyeksi jumlah penduduk,
pertumbuhan pelanggan dan rasio elektrifikasi diperlihatkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5. 5 Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan dan
Rasio Elektrifikasi Periode 20122021
Tahun

Penduduk Juta

Pelanggan Juta

RE (%)

RE RUKN
08-27 (%)

RE Draft RUKN
12-31 (%)

2011

241,4

45,6

71,8

73,0

2012

245,1

48,2

74,4

75,3

2013

249,0

51,3

77,7

77,7

2014

253,0

54,3

80,7

2015

257,0

57,1

83,3

2016

261,1

59,6

85,3

86,4

2017

265,4

62,0

87,1

89,6

2018

269,7

64,3

88,6

92,8

2019

274,1

66,5

90,0

2020

278,6

68,7

91,2

2021

283,2

70,6

92,3

80,0
79,2

83,2

96,0
90,4

99,2
99,3

Dibandingkan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah dalam RUKN tahun 2008-2027, rasio
elektrifikasi dalam RUPTL ini pada tahun 2015 diproyeksikan akan sedikit lebih tinggi daripada RUKN
(0,3%) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi
URAIAN
1. Energi Demand

Satuan

2011*

2012**

2014**

2016

2018

2020

2021

Twh

- Indonesia

156,3

172,3

205,8

246,2

287,3

333,0

358,3

- Jawa Bali

120,8

132,4

156,4

185,8

212,6

242,9

259,4

- Indonesia Timur

12,5

14,2

18,1

22,4

28,4

33,7

36,7

- Indonesia Barat

22,9

25,7

31,3

38,1

46,3

56,4

62,2

- Indonesia

7,3

10,2

9,6

9,4

7,7

7,6

7,6

- Jawa Bali

6,5

9,6

9,0

9,0

7,0

6,8

6,8

- Indonesia Timur

11,0

13,3

12,9

11,3

8,9

8,8

8,9

- Indonesia Barat

9,4

12,0

10,4

10,3

10,3

10,1

10,2

2. Pertumbuhan

3. Rasio Elektrifikasi

- Indonesia

71,8

74,4

85,3

88,6

88,6

91,2

92,3

- Jawa Bali

74,0

75,9

80,4

86,6

86,6

89,5

90,9

- Indonesia Timur

61,2

65,5

78,1

89,9

89,9

92,5

93,6

- Indonesia Barat

73,5

76,6

83,6

93,0

93,0

94,8

95,2

* Realisasi
** Estimasi

46

Proyeksi prakiraan kebutuhan listrik periode 20122021 ditunjukkan pada Tabel 5.6 dan Gambar5.1. Pada
periode 2012-2021 kebutuhan listrik sistem Jawa Bali diperkirakan akan meningkat dari 132,4 TWh pada
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 46

04/02/2013 14:16:25

tahun 2012 menjadi 259,4 TWh pada tahun 2021, atau tumbuh rata-rata 7,9% per tahun. Untuk Indonesia
Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 14,2 TWh menjadi 36,7 TWh atau
tumbuh rata-rata 11,4% per tahun. Wilayah Indonesia Barat tumbuh dari 25,7 TWh pada tahun 2012
menjadi 62,2TWh pada tahun 2021 atau tumbuh rata-rata 10,5% per tahun.

62
26 TWh
TWh
2012 2021

IB : 10,5%

37
14 TWh
TWh

IT : 11,4%
132 259
TWh TWh

JB : 7,9%
Gambar 5.1 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021

Proyeksi penjualan tenaga listrik per kelompok pelanggan dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa pada sistem Jawa Bali kelompok pelanggan industri mempunyai porsi
yang sangat besar, yaitu 39% dari total penjualan. Sedangkan di Indonesia Timur dan Indonesia Barat porsi
pelanggan industri adalah cukup kecil, yaitu masing-masing hanya 15% dan 17%. Pelanggan residensial
masih mendominasi penjualan hingga tahun 2021, yaitu 55% untuk Indonesia Timur dan 56% untuk
Indonesia Barat.
400,0

300,0

Indonesia

350,0

Jawa Bali

250,0

300,0
200,0

250,0

Industri
Publik
Komersial

200,0
150,0

150,0

Industri
Publik
Komersial

100,0

100,0

Residensial

Residensial

50,0

50,0
-

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

70,0

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2020

2021

40,0

Indonesia Barat

Indonesia Timur
35,0

60,0

30,0

50,0

25,0
40,0

Industri
Publik
Komersial

30,0

Industri
Publik
Komersial

20,0
15,0

20,0

10,0

10,0

Residensial

Residensial

5,0

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Gambar 5.2 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012-2021

47
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 47

04/02/2013 14:16:25

Hingga tahun 2017 proyeksi penjualan pada RUPTL 2012-2021 hampir sama dengan proyeksi pada draft
RUKN 2012-2031 dan mulai tahun 2018 hingga 2021 RUPTL 2012-2021 lebih rendah dari Draft RUKN
2012-2031, dan juga lebih rendah daripada RUKN 2008-2027 seperti terlihat pada Gambar 5.3.

500

TWh

450

400
350
300
250

200
150
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN

5.4.

Rencana Pengembangan Pembangkit

5.4.1. Kategorisasi Kandidat Pembangkit


Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Kandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan pembangkit di Indonesia Barat dan
Timur cukup bervariasi tergantung kepada kapasitas sistem. Untuk sistem Sumatera misalnya, kandidat
PLTU batubara adalah 100MW, 200 MW, 300 MW dan 400 MW. PLTG pemikul beban puncak 100 MW. Untuk
sistem Kalimantan dan Sulawesi, kandidat PLTU batubara adalah 25 MW, 50 MW dan 100MW dengan PLTG
pemikul beban puncak 25-30 MW dan 50 MW. Sistem lainnya menggunakan kandidat pembangkit yang
lebih kecil.

Sistem Jawa-Bali
Pada sistem Jawa-Bali, kandidat pembangkit yang dipertimbangkan untuk rencana pengembangan adalah
PLTU batubara ultra supercritical kelas 1.000 MW dan supercritical 600 MW, PLTGU LNG/gas alam 750
MW, PLTG BBM pemikul beban puncak 200 MW dan PLTA Pumped Storage 250 MW52. Selain itu terdapat
beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110MW, serta PLTA. PLTN jenis pressurised water reactor kelas 1.000 MW
juga disertakan sebagai kandidat dalam model optimisasi perencanaan pembangkitan.
Pemilihan ukuran unit PLTU batubara untuk sistem Jawa-Bali sebesar 1.000 MW per unit didasarkan
pada pertimbangan efisiensi53 dan kesesuaian dengan ukuran sistem tenaga listrik Jawa-Bali yang beban
puncaknya sudah akan melampaui 25.000 MW.

52 Mengacu pada desain PLTA Pumped Storage Upper Cisokan


53 Mengambil benefit dari economies of scale dan menggunakan teknologi boiler supercritical yang mempunyai

efisiensi jauh lebih tinggi daripada teknologi subcritical.

48
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 48

04/02/2013 14:16:25

Asumsi harga bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 5.7.


Tabel 5.7 Asumsi Harga Bahan Bakar
Jenis Energi Primer

Harga

Nilai Kalor

Batubara - Sub Bituminous

USD 80/Ton

5.100 kcal/kg

Batubara - Lignite

USD 50/Ton

4.200 kcal/kg

Batubara - Lignite di Mulut Tambang

USD 35/Ton

4.200 kcal/kg

Gas Alam

USD 6/MMBTU

252.000 kcal/Mscf

LNG

USD 16/MMBTU

252.000 kcal/Mscf

HSD*)

USD 0,78/Liter

9.070 kcal/l

MFO*)

USD 0,62/Liter

9.370 kcal/l

Uap Panas Bumi

(tidak mempengaruhi hasil simulasi perencanaan karena diperlakukan sebagai fixed plant)

Bahan Bakar Nuklir

USD 1400/kg

*) Harga tersebut adalah untuk harga crude oil US$95/barrel

5.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahan Bakar Batubara (Perpres No. 71/2006 jo
Perpres No.59/2009)
Dengan Peraturan Presiden No.71 tahun 2006 yang direvisi dengan Peraturan Presiden No. 59 tahun
2009, Pemerintah telah menugaskan PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik berbahan
bakar batubara sebanyak kurang lebih 10.000 MW untuk memperbaiki fuel mix dan sekaligus juga
memenuhi kebutuhan demand listrik di seluruh Indonesia. Program ini dikenal sebagai Proyek Percepatan
Pembangkit 10.000 MW. Berdasar penugasan tersebut PLN pada saat ini tengah membangun sejumlah
proyek pembangkit dengan kapasitas dan perkiraan tahun operasi diperlihatkan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No.71/2006 jo Perpres No.59/2009) Status September 2012
Nama Pembangkit

Kapasitas (MW)

COD

PLTU 2 di Banten (Labuan)

2x300

2009-2010

PLTU di Jabar Utara (Indramayu)

3x330

2011

PLTU 1 di Banten (Suralaya Unit 8)

1x625

2011

PLTU 3 di Banten (Lontar)

3x315

2011-2012

PLTU di Jabar Selatan (Pelabuhan Ratu)

3x350

2013

PLTU 1 di Jateng (Rembang)

2x315

2011

PLTU 2 di Jateng (PLTU Adipala)

1x660

2014

PLTU 1 di Jatim (Pacitan)

2x315

2012-2013

PLTU 2 di Jatim (Paiton Unit 9)

1x660

2012

PLTU 3 di Jatim (Tanjung Awar-awar)

2x350

2013

PLTU di Aceh (Meulaboh/Nagan Raya)

2x110

2013

PLTU 2 di Sumut (Pangkalan Susu)

2x220

2014

PLTU 1 di Riau (Bengkalis)

2x10

Batal

PLTU Tenayan di Riau

2x110

2014

2x7

2012-2013

PLTU 4 di Babel (Belitung)

2x16,5

2013

PLTU 3 di Babel (Air Anyer)

2x30

2013

PLTU 2 di Riau (Selat Panjang)

2x7

Batal

PLTU 2 di Kalbar (Pantai Kura-Kura)

2x27,5

2014

PLTU di Sumbar (Teluk Sirih)

2x112

2013

PLTU di Lampung (Tarahan Baru)

2x100

2012

PLTU 1 di Kalbar (Parit Baru)

2x50

2014

PLTU di Kepri (Tanjung Balai)

49
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 49

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.8. Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW


(Peraturan Presiden No.71/2006 jo Perpres No.59/2009) Status September 2012
Nama Pembangkit

lanjutan

Kapasitas (MW)

COD

PLTU di Kaltim (Kariangau)

2x110

2014

PLTU 1 di Kalteng (Pulang Pisau)

2x60

2014

PLTU di Kalsel (Asam-Asam)

2x65

2013

PLTU 2 di Sulut (Amurang)

2x25

2012

PLTU di Gorontalo

2x25

2014

PLTU di Maluku Utara (Tidore)

2x7

2013

PLTU 2 di Papua (Jayapura)

2x10

2013

PLTU 1 di Papua (Timika)

2x7

Batal

PLTU di Maluku (Ambon)

2x15

2013-2014

PLTU di Sultra (Kendari)

2x10

2012

PLTU di Sulsel (Barru)

2x50

2012-2013

PLTU 2 di NTB (Lombok)

2x25

2013

PLTU 1 di NTT (Ende)

2x7

2013

PLTU 2 di NTT (Kupang)

2x16,5

2013

PLTU 1 di NTB (Bima)

2x10

2014

PLTU 1 Sulut

2x25

2014

PLTU 2 di Kalteng

2x7

Batal

Sampai dengan September 2012 pembangunan Proyek PerPres 71 yang telah selesai dan beroperasi
komersial adalah PLTU Labuan (2x300 MW), Suralaya Unit 8 (625 MW), Indramayu (3x330 MW), Lontar
(3x315 MW), Rembang (2x315 MW) dan Paiton Unit 9 (660MW). Untuk Indonesia Barat dan Timur belum
ada proyek PLTU batubara yang beroperasi komersial per September 2012.

5.4.3. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2


Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 (FTP2) yang ditetapkan dengan Peraturan
Presiden No. 4 tahun 2010 jo Peraturan Presiden No. 48 tahun 2011 dan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM
No. 01/2012 mempunyai kapasitas total 10.047 MW yang terdiri dari PLTU batubara 3.025 MW, PLTP 4.925
MW, PLTGB 64 MW, PLTG 280 MW dan PLTA 1.753 MW, dengan rincian pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Rekap Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2
Pemilik
PLN

Satuan
MW

PLTA
1.269

PLTG
280

PLTGB

PLTP

PLTU

Jumlah

64

340

1.804

3.757

IPP

MW

484

4.585

1.221

6.290

Jumlah

MW

1.753

280

64

4.925

3.025

10.047

Proyek-proyek berikut telah dibatalkan dari FTP2: PLTGU Muara Tawar add-on Blok 3-4, PLTU Bali Timur,
PLTP Darajat, PLTP Salak, PLTGU Senoro, PLTU Masohi, PLTU Waingapu, PLTU Moutong. Selain itu juga
terdapat proyek yang dikeluarkan dari FTP2 karena telah didanai dengan APBN yaitu PLTU Sampit, PLTU
Kotabaru, PLTU Tidore dan PLTG Kaltim (peaking).
Di samping itu juga terdapat beberapa proyek yang telah berubah status, yaitu PLTGU Bangkanai (IPP)
menjadi PLTG/PLTMG Bangkanai (PLN), dan beberapa PLTU kecil menjadi PLTGB.

50
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 50

04/02/2013 14:16:26

Beberapa proyek pembangkit EBT khususnya PLTA dan PLTP telah ditambahkan dalam FTP2, yaitu
PLTA Rajamandala, PLTA Bonto Batu, PLTA Malea, PLTA Wampu, PLTA Semangka, PLTA Hasang dan PLTA
Peusangan-4. Sedangkan proyek PLTP tambahan adalah PLTP Gunung Endut, PLTP Gunung Ciremai, PLTP
Suoh Sekincau, PLTP Wai Ratai, PLTP Danau Ranau, PLTP Simbolon Samosir, PLTP Sipoholon Ria-Ria, PLTP
Bonjol dan PLTP Mataloko.
Porsi pembangkit EBT (PLTP dan PLTA) dalam FTP2 sesuai Tabel 5.9 akan menjadi 66%. Pengembangan
ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar lagi dalam RUPTL yang mencapai 12.126 MW hingga
tahun 2020. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 sebesar 10.047 MW tersebut terdiri
atas 3.757 MW sebagai proyek PLN dan 6.290 MW sebagai proyek IPP.

5.4.4. Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) berdasarkan PerPres No. 67/2005
jo Perpres No. 13/2010
Pada saat ini terdapat 7 proyek kelistrikan dalam buku KPS 2012 yang diterbitkan oleh Bappenas seperti
ditunjukkan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Proyek yang terdapat dalam Buku KPS 2012 Bappenas
No

Nama Proyek

Kapasitas

Provinsi

Status

Keterangan

PLTU Jateng

2x1000 MW

Jateng

Sudah PPA

Proses financial closing

PLTU Jambi

2x400 MW

Jambi

Prioritas

Sebetulnya merupakan proyek solicited karena


telah direncanakan dalam RUPTL 2010-2019

PLTU Sumsel-9

2x600 MW

Sumsel

Prioritas

Solicited

PLTU Sumsel-10

1x600 MW

Sumsel

Prioritas

Solicited

PLTA Karama

450 MW

Sulbar

Prioritas

Unsolicited

PLTA Batang
Toru - Tapsel

510 MW

Sumut

Potensial

Unsolicited

PLTA Merangin

350 MW

Jambi

Potensial

Solicited

Khusus untuk proyek PLTA Batang Toru di Tapanuli Selatan, PLN telah mengusulkan kepada Bappenas
pada akhir Oktober 2012 untuk mengeluarkannya dari Buku KPS tahun 2013.

5.4.5. Rencana Pengembangan PLTU Batubara Mulut Tambang


Dalam RUPTL ini terdapat rencana pembangunan 7.482 MW PLTU batubara yang berlokasi di dekat
tambang batubara di Sumatera. Keekonomian PLTU batubara mulut tambang diharapkan dapat diperoleh
dari adanya perbedaan yang signifikan antara harga batubara kalori rendah yang dipakai PLTU mulut
tambang dan harga batubara yang digunakan PLTU pantai. Perbedaan harga batubara tersebut sangat
diperlukan mengingat biaya proyek PLTU mulut tambang lebih tinggi daripada biaya proyek PLTU pantai54
dan diperlukan investasi transmisi untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang ke pusat beban.
Untuk menjamin economic sustainability suatu PLTU mulut tambang, diperlukan adanya kebijakan
Pemerintah yang menetapkan harga batubara untuk PLTU mulut tambang tidak mengikuti harga pasar
internasional. PLN telah mengusulkan kepada Pemerintah agar harga batubara untuk PLTU mulut tambang
ditetapkan berdasarkan cost plus.

54 PLTU mulut tambang lebih mahal karena dimensi boiler lebih besar dan sistem pendingin membutuhkan cooling tower.

51
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 51

04/02/2013 14:16:26

5.4.6. Rencana Penambahan Kapasitas (Gabungan Indonesia)


Rencana penambahan kapasitas pembangkit gabungan seluruh Indonesia ditunjukkan pada Tabel 5.11.
Kapasitas tersebut hanya meliputi pembangkitpembangkit yang direncanakan untuk sistem-sistem
besar (interkoneksi), dan sudah mencakup Program Percepatan Pembangkit Tahap 1 dan 2.
Tabel 5.11. Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia (MW)
Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021 Jumlah

PLTU

2.617

3.050

2.262

1.425

1.004

1.227

3.303

1.130

1.110

2.000

19.128

PLTP

110

57

75

110

40

300

710

PLTGU

740

70

40

500

250

750

2.350

PLTG /MG

244

330

652

1.963

138

125

181

180

30

85

3.928

PLTD

49

PLTM

17

35

4.5

5.4

86

PLTA

20

10

443

454

77

126

482

183

1.795

PLN

PS

1040

450

450

1.940

PLT lain

20

55

17

13

15

132

Jumlah

3.719

3.516

3.055

3.988

1.929

2.974

3.595

1.494

2.379

3.471

30.119

PLTU

1.687

48

443

774

3.703

4.425

3.910

1.500

1.840

240

18.569

PLTP

55

130

585

1.265

1.255

1.548

745

55

5.638

IPP

PLTGU

90

50

50

190

PLTG /MG

60

82

148

PLTD

PLTM

14

141

114

194

23

489

PLTA

130

65

68

103

240

583

810

1.999

PS

PLT lain

90

98

Jumlah

1.891

431

7.521

1.216

4.414

5.940

5.749

3.858

2.585

295

27.131

4.304

3.098

2.705

2.199

4.706

5.652

7.213

2.630

2.950

2.240

37.697

PLN+IPP
PLTU

PLTP

110

63

188

660

1.375

1.260

1.588

1.045

55

6.348

PLTGU

740

160

90

550

250

750

2.540

PLTG /MG

304

412

652

1.963

138

131

181

180

30

85

4076

10

49

PLTM

18

158

150

201

32

575

PLTA

130

85

78

546

694

660

936

482

183

3.795

PLTD

PS

1.040

450

450

1.940

PLT lain

25

145

17

15

15

230

Jumlah

5.610

3.947

3.807

5.203

6.342

8.914

9.344

5.352

4.964

3.766

57.250

Tabel 5.11. menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang (periode 20122021) untuk seluruh
Indonesia adalah 57,3 GW atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 5,7 GW per tahun.
Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 29,5 GW atau 51,5% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 27,8 GW atau 48,4%.
PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 37,7 GW
atau 65,9%, sementara PLTGU gas dengan kapasitas 2,5 GW atau 4,4%. Untuk energi terbarukan,
yang terbesar adalah panas bumi sebesar 6,3 GW atau 11,1% dari kapasitas total, disusul oleh PLTA
sebesar 5,7 GW atau 10,0%.

52
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 52

04/02/2013 14:16:26

5.4.7. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur
Sistem PLN di wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur terdiri dari 5 sistem interkoneksi, yaitu:
(1) Sistem Sumatera, (2) Sistem Kalimantan Barat, (3) Sistem Kalimatan Selatan-Tengah-Timur, (4) Sistem
Sulawesi Utara dan (5) Sistem Sulawesi Selatan.
Di luar sistem interkoneksi tersebut pada saat ini terdapat 4 sistem isolated yang cukup besar dengan
beban puncak di atas 50 MW, yaitu Bangka, Lombok, Tanjung Pinang dan Palu, dan terdapat beberapa
sistem isolated dengan beban puncak di atas 10 MW, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Ternate, Kupang,
Sumbawa, Bima, Luwuk, Gorontalo, Kendari, Kolaka, Bau-Bau, Bontang, Sampit, Pangkalan Bun, Sintang,
Ketapang, Belitung, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Sungai Penuh, Takengon, Meulaboh.

Garis besar Penambahan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sebesar 15.299 MW di Indonesia Barat dan 9.364 MW di Indonesia Timur, termasuk committed
dan ongoing projects seperti ditunjukkan pada Tabel 5.12 dan Tabel 5.13.
Dari Tabel 5.12 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit hingga tahun 2021 di Indonesia Barat
yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 7,4 GW (48,1%). Selebihnya akan dibangun sebagai proyek IPP
sebanyak 7,9 GW (51,8%). Sedangkan pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit
hingga tahun 2021 di Indonesia Timur yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 5,3 GW (57,0%). Selebihnya
akan dibangun sebagai proyek IPP sebanyak 4,0 GW (42,0%), lebih kecil dibandingkan pembangkit yang
dibangun oleh PLN.
Pengembangan pembangkit di Indonesia Barat dan Timur untuk PLTP diproyeksikan cukup besar,
yaitu 3.523 MW dan juga PLTA sebesar 3.845 MW. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk
mengembangkan energi terbarukan.
Energi terbarukan lainnya yang juga direncanakan akan dikembangkan dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah
PLT Bayu dan PLT Surya (photovoltaic) dalam skala relatif kecil.
PLTA Batang Toru dengan total kapasitas 510 MW merupakan proyek unsolicited yang diusulkan oleh
investor swasta dan telah dapat dimasukkan dalam neraca daya sistem Sumatera karena investor telah
menyampaikan laporan feasibility study walaupun masih memerlukan penyempurnaan. PLTA Batang Toru
didisain sebagai pembangkit peaking untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Sumatera.
Tabel 5.12. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)
Tahun

2012

2013

2014

PLTU

207

581

889

PLTP

110

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021 Jumlah

1.079

415

917

917

50

60

5.115

55

55

110

220

550

PLN

PLTGU

70

40

110

244

204

470

520

10

120

10

1.578

PLTD

PLTM

PLTA

0.2

262

141

61

98

562

PLT lain

20

25

67

Jumlah

56

875

1.424

1.660

732

1.174

931

237

388

7.982

PLTG /MG

53
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 53

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.12. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)


Lanjutan
Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021 Jumlah

12

28

44

527

562

1.200

400

465

65

3.304

IPP
PLTU

PLTP

110

275

825

570

415

330

2.525

PLTGU

30

50

50

130

PLTG /MG

PLTD

PLTM

4.2

45

54

91

195

PLTA

68

56

40

433

510

1.107

PLT lain

Jumlah

16

108

148

847

893

865

220

132

795

65

7266

PLN+IPP

PLTU

219

609

933

1.606

977

917

2.117

450

525

65

8.419

PLTP

110

165

330

935

570

415

550

3.075

100

90

50

240

244

204

470

520

10

120

10

1.578

PLTGU
PLTG /MG
PLTD

PLTM

45

55

91

195

PLTA

0.2

68

318

181

433

571

98

1.670

PLT lain

25

25

72

Jumlah

577

983

1.572

2.507

1.625

2.039

3.134

1.562

1.183

65

15.248

Tabel 5.13. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW)


Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

PLTU

145

404

713

346

274

310

386

80

50

2.708

PLTP

20

40

80

160

PLN

PLTGU

PLTG /MG

126

182

443

138

125

171

60

20

85

1.350

PLTD

10

49

PLTM

17

35

86

PLTA

20

10

71

114

77

65

384

183

924

PLT lain

27

11

59

Jumlah

152

576

968

825

522

561

664

257

541

271

5.337

IPP

PLTU

200

20

19

246

915

265

250

100

375

175

2.565

PLTP

20

15

50

60

78

30

253

PLTGU

60

60

60

82

148

PLTG /MG
PLTD

PLTM

10

38

29

23

11

113

PLTA

845

130

65

200

150

300

PLT lain

40

43

Jumlah

400

266

88

289

941

525

461

478

405

175

4.027

PLN+IPP

PLTU

345

424

732

592

1.189

575

636

180

425

175

5.273

PLTP

23

35

50

65

118

110

413

PLTGU

60

60

60

208

182

443

138

131

171

60

20

85

1.498

PLTG /MG

54
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 54

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.13. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW)


Lanjutan
Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

PLTD

10

Jumlah
49

PLTM

14

56

65

30

20

200

PLTA

130

85

10

71

314

227

365

384

183

1.769

PLT lain

67

10

11

102

Jumlah

553

842

1.056

1.113

1.463

1.086

1.125

735

946

446

9.364

Neraca Daya
Neraca daya kelima sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated dapat dilihat pada Lampiran A dan
Lampiran B.

Proyek Proyek Strategis


Beberapa proyek kelistrikan strategis di Indonesia Timur dan Indonesia Barat meliputi antara lain:

Proyek pembangkit PerPres 71 mengingat banyaknya daerah yang mengalami kekurangan pasokan
tenaga listrik dan untuk mengurangi pemakaian BBM.
Proyek-proyek pembangkit IPP yang telah berstatus PPA dan konstruksi.
Proyek-proyek pembangkit panas bumi dan atau tenaga air di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua
yang menjadi andalan pasokan listrik setempat.
PLTG Bangkanai 280 MW yang dilengkapi CNG storage untuk dapat dioperasikan sebagai pembangkit
peaking, pembangunan PLTG peaking di Kaltim dan Sulsel.
PLTA Baliem 50 MW di Wamena untuk melistriki Kabupaten Wamena dan tujuh Kabupaten Baru di
Pegunungan Puncak Papua yang selama ini belum dilayani listrik PLN.
Mini LNG/CNG untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking dan pembangkit kecil tersebar di
wilayah operasi Indonesia Timur.
PLTA Asahan III berkapasitas 174 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2016, sangat strategis
untuk memperbaiki fuel mix di Sumatera Utara.
PLTA Merangin 350 MW di Provinsi Jambi akan memenuhi kebutuhan sistem Sumatera dan sekaligus
menurunkan BPP.
PLTU batubara mulut tambang di Sumatera Selatan skala besar yang listriknya juga akan disalurkan ke
sistem interkoneksi Sumatera disamping ditransfer ke Jawa melalui transmisi 500 kV HVDC.
Pembangkit peaker di Sumatera yang akan memanfaatkan potensi bahan bakar gas yang ada.

5.4.8. Penambahan Kapasitas Pada Sistem JawaBali


Garis Besar Penambahan Pembangkit
Pada Tabel 5.14 diperlihatkan jumlah kapasitas dan jenis pembangkit yang dibutuhkan dalam kurun waktu
2012-2021 untuk wilayah Jawa-Bali.
Tabel 5.14 menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Tambahan kapasitas pembangkit tahun 2012-2021 adalah 32,6 GW atau penambahan kapasitas ratarata 3,3 GW per tahun, termasuk PLTM skala kecil tersebar sebesar 180 MW dan PLT Bayu 50 MW.
Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 16,8 GW atau 51% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 15,8 GW atau 49%.
PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 24,0 GW
atau 73,6%, disusul oleh PLTGU gas dengan kapasitas 2,2 GW atau 6,9% dan PLTG 1 GW atau 3,1%.
Sementara untuk energi terbarukan khususnya panas bumi sebesar 2,9 GW atau 8,8%, PLTA/PLTM/
pumped storage sebesar 2,5 GW atau 7,6%, dan pembangkit lainnya 0,05 GW atau 0,2%.

55
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 55

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.14. Rencana Penambahan Pembangkit Sistem Jawa-Bali (MW)


Tahun

2012

2013

2014

2.265

2.065

660

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021 Jumlah

2.000

1.000

1.000

2.000

11.305

750

2.240

PLN
PLTU

315

PLTP

PLTGU

740

500

PLTG /MG

250

1.000

1.000

PLTM

PLTA

110

PS

309

1.040

PLT lain
Jumlah

199

3.005

2.065

663

1.503

450

450

1.940

3.200

16.800

6
675

1.239

2.000

1.000

1.450

380

2.225

4.160

2.460

1.000

1.000

55

295

390

625

1.055

385

IPP
PLTU

0
1.475

PLTP

12.700
55

2.860

PLTGU

PLTG /MG

PLTM

57

31

80

PLTA

12

180.354

47

47

PS

PLT lain
Jumlah

50

50

1.475

57

516

80.034

2.579

4.550

3.085

2.055

1.385

55 15.837.354

PLTU

3.740

2.065

1.040

2.540

4.160

4.460

2.000

2.000

2.000

24.005

PLTP

55

295

390

625

1.055

385

55

2.860

PLN+IPP

PLTGU

740

500

250

750

2.240

PLTG /MG

1.000

1.000

PLTM

57

31

80.034

12

180

PLTA

157

199

356

PS

1.040

450

450

1.940

PLT lain

53

56

Jumlah

4.480

2.122

1.179

1.583.034

3.254

5.789

5.085

3055

2.835

3.255

32.637

Neraca Daya
Neraca daya sistem Jawa-Bali dapat dilihat pada Lampiran C.
Pada tahun 2015 reserve margin akan turun menjadi 20% karena beberapa proyek pembangkit skala besar
yang dalam RUPTL direncanakan beroperasi pada tahun 2015 diperkirakan akan terlambat. Pembangkit
dimaksud adalah PLTA Pumped Storage Upper Cisokan 1.000 MW dan PLTU Lontar unit-4 660 MW yang
merupakan proyek PLN, serta proyek PLTU IPP Cirebon unit-2 660 MW, Cilacap unit-3 600 MW, Madura
2x200 MW dan PLTP Kamojang, Wayang Windu, Karaha, Dieng, Tangkuban Perahu sebesar 350 MW.
Untuk memperbaiki reserve margin menjadi minimum 25% pada tahun 2015, PLN berupaya untuk menambah
kapasitas pembangkit tenaga listrik sekitar 1.500 MW secara cepat. Mengingat jenis pembangkit yang
dapat diimplementasikan secara cepat adalah pembangkit listrik berbahan bakar gas seperti PLTG dan
PLTGU, maka PLN akan mempercepat pembangunan PLTG 800 MW dan PLTGU 750 MW yang memang
telah direncanakan dalam RUPTL 2011-202055. PLTG tersebut akan dipasang di Muara Karang 400 MW dan
Pesanggaran 150 MW yang akan dioperasikan dengan LNG, serta di Grati 300MW yang akan dioperasikan
dengan CNG. PLN mempunyai opsi PLTG Grati dapat diganti dengan PLTG di lokasi lain yang mempunyai
pasokan gas lebih secure. PLN juga sedang meninjau kembali kelayakan proyek Muara Tawar add-on blok
55 Namun dijadwalkan pada tahun 2017-2019

56
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 56

04/02/2013 14:16:26

3-4 yang menambahkan HRSG dan ST 2x250 MW sehubungan dengan adanya rencana pembangunan pipa
yang menghubungkan FSRU Jakarta dengan pipa SSWJ II untuk memasok Muara Tawar.
Sedangkan 1 blok PLTGU 750 MW akan dibangun di Gresik untuk dioperasikan dengan gas lapangan yang
ada, namun dengan capacity factor rendah sehingga diperlukan tambahan pasokan gas baru. PLN berharap
akan mendapatkan alokasi gas dari blok Cepu.
Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek yang mengalami perubahan unit size, yaitu:
-

PLTU Jawa-1 semula 1x660 MW menjadi 1x1.000 MW. PLTU ini dapat dilaksanakan sebagai proyek
IPP atau PLN. Apabila akan dilaksanakan sebagai proyek IPP, proyek ini dapat berupa ekspansi PLTU
IPP yag telah beroperasi. Hal ini dimungkinkan oleh adanya Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan No.
50/2012 yang menyebutkan penambahan kapasitas pembangkit ekspansi boleh lebih besar daripada
kapasitas pembangkit yang telah beroperasi, apabila menggunakan teknologi yang lebih efisien,
lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan sistem penyediaan tenaga listrik setempat.
Dengan adanya perubahan unit size ini, diperkirakan COD akan mundur ke tahun 2017.
PLTU Jawa Tengah semula 2x1.000 MW menjadi 2x950 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
Financial closing diperkirakan mundur 12 bulan dari rencana semula, sehingga COD diperkirakan
mundur ke tahun 2017-2018.
PLTU Banten semua 1x660 MW menjadi 1x625 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
PLTU Lontar Unit 4 semula 1x660 MW menjadi 1x315 MW. Perubahan kapasitas ini dilakukan agar
proyek dapat dieksekusi dengan lebih cepat. Proyek EPC PLN ini apabila tetap berkapasitas 660
MW akan terhambat oleh masalah teknis56, memerlukan tambahan lahan yang cukup luas (38 Ha)
dan memerlukan pembangunan beberapa fasilitas baru seperti coal yard, jetty, intake & discharge
channels. Perubahan kapasitas menjadi kelas 315 MW dapat menggunakan lahan dan semua fasilitas
yag telah ada, sehinggga dapat mempercepat penyelesaian proyek ini, walaupun penyelesaiannya
akan tetap meluncur ke tahun 2016.
PLTGU Jawa-5 semula 2 blok @750 MW menjadi hanya 1 blok karena keterbatasan pasokan gas.
Pada awal beroperasinya PLTGU tersebut, yaitu tahun 2015/2016, pembangkit baru tersebut akan
dioperasikan dengan gas eksisting di Gresik. PLN berharap akan memperoleh alokasi gas dari blok
Cepu untuk mengoperasikan PLTGU tersebut mulai tahun 2017. Berdasarkan informasi yang diperoleh
PLN blok Cepu dapat menghasilkan gas sekitar 190 mmscfd, namun tidak semua gas tersebut dapat
dialokasikan ke sektor listrik. Lokasi semula direncanakan di daerah Tuban/Cepu, namun dipindah ke
komplek pembangkitan Gresik sesuai dengan rencana Pertamina/ExxonMobil untuk mengalirkan gas
ke konsumen gas lainnya di daerah Gresik/Surabaya.
PLTP Patuha semula 3x60 MW menjadi 3x55 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.

Selain proyek-proyek yang mengalami perubahan unit size, dalam RUPTL ini juga terdapat proyek baru
yang belum ada di RUPTL sebelumnya, yaitu:
-

PLTU Jawa-4 berkapasitas 2x1.000 MW dapat dilaksanaan sebagai proyek PLN atau IPP untuk
memenuhi kebutuhan listrik di tahun 2019-2020. Apabila dilaksanakan sebagai proyek IPP, PLTU ini
dapat berupa ekspansi dari IPP yang telah beroperasi atau BLT (Build Lease Transfer) atau PPP (Public
Private Partnership).
PLTU Jawa-6 berkapasitas 2x1.000 MW tahun 2021.
PLTGU Jawa-7 berkapasitas 1x750 MW untuk memenuhi kebutuhan pembangkit pemikul beban
menengah tahun 2021 apabila dapat disediakan pasokan gas lapangan (bukan LNG).
PLT Bayu Samas (50 MW), berlokasi di Yogyakarta, merupakan proposal unsolicited dari sebuah
perusahaan swasta.

56 PLTU klas 600 MW memerlukan cerobong asap yang tinggi, dan karena proyek berlokasi dalam koridor penerbangan bandara Sukarno Hatta maka tidak diperkenankan.

57
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 57

04/02/2013 14:16:26

Sebuah proyek PLTU yang juga telah direncanakan pada RUPTL 2011-2020 adalah PLTU Jawa-3. PLTU
ini dapat dialokasikan sebagai PLTU IPP Tanjung Jati A yang akan dikembangkan oleh PT TJPC, atau
dikembangkan sebagai PLTU baru oleh IPP atau PLN.
Pembangkit yang dikeluarkan dari RUPTL adalah PLTA Grindulu (pumped storage) unit 1-2 500 MW, karena
penyelesaian proyek diperkirakan setelah tahun 2021.

Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek strategis pada sistem Jawa-Bali ini adalah sebagai berikut:
-

PLTU IPP Jawa Tengah (2x950 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2017 dan 2018, serta merupakan proyek kelistrikan pertama yang menggunakan skema Kerjasama
PemerintahdanSwasta (KPS) dengan PerPres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010.
PLTU Indramayu (2x1.000 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2018/2020, dan berlokasi relatif dekat dengan pusat beban di Jabodetabek. Karena proyek ini
menghadapi ketidakpastian perizinan dari Pemda, PLN mempunyai opsi untuk memajukan jadwal
PLTU Jawa-6 yang berlokasi di Bojonegara dari tahun 2021 menjadi 2018. Keputusan untuk melakukan
opsi tersebut akan diambil PLN setelah ada kepastian perizinan dari Pemda.
PLTA Pompa Upper Cisokan (1.040 MW). Proyek ini sangat strategis karena dapat meminimalkan
biaya operasi sistem serta memberikan banyak benefit dalam operasi sistem tenaga listrik, antara
lain berfungsi sebagai pembangkit beban puncak, pengatur frekuensi, sebagai spinning reserve
(cadangan putar), memperbaiki faktor utilitas pembangkit beban dasar dan memperbaiki load factor
sistem.
PLTU mulut tambang Sumatera Selatan dan transmisi 500kV HVDC SumateraJawa dengan kapasitas
3.000 MW. Proyek ini sangat strategis karena merupakan solusi yang ekonomis dalam memenuhi
kebutuhan tenaga listrik di Jawa dengan memanfaatkan cadangan low rank coal di Sumatra Selatan.
Proyek ini hanya dilaksanakan setelah kebutuhan listrik Sumatera tercukupi sepenuhnya dengan
cadangan yang cukup banyak. Pilihan proyek ini juga didorong oleh semakin sulitnya mendapatkan
lokasi baru untuk membangun PLTU batubara skala besar di pulau Jawa.
PLTU Bekasi 2x1000 MW (2018/2019) sangat strategis karena lokasinya berada dekat Jakarta dan
dapat memasok langsung pusat beban Jakarta melalui transmisi SUTET yang pendek, sehingga dapat
mendukung tegangan sistem 500 kV di Jakarta, dan pada akhirnya dapat mengurangi pemakaian
BBM/LNG di Muara Karang, Priok dan Muara Tawar.

Regional Balance Sistem Jawa Bali


Apabila dilihat reserve margin per region yang sangat berbeda antara Jawa Bagian Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur & Bali pada saat ini sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.15, maka dapat dimengerti apabila
PLN merencanakan lokasi pembangkit baru di Jawa bagian barat agar dapat diperoleh regional balance.
Tabel 5.15. Regional Balance Sistem JawaBali Tahun 2011
Regional Balance

Jawa Bagian Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur dan Bali

Kapasitas Terpasang (MW)

14.661

4.810

6.901

Beban Puncak (MW)


Reserve (%)

12.638
16,0

3.021
59,2

4.758
45,0

Kandidat lokasi untuk membangun pembangkit baru tersebut adalah Bekasi, Indramayu, Cirebon, Banten,
Lontar dan Muara Karang.
Neraca daya dan rincian pengembangan pembangkitan di sistem Jawa Bali dapat dilihat pada Lampiran
C1.2.

58
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 58

04/02/2013 14:16:26

5.4.9. Partisipasi Listrik Swasta


Proyek-proyek pembangkit yang ditunjukkan pada Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 adalah proyek pembangkit
yang dilaksanakan oleh swasta dan diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta. Pada situasi dan asumsi
tersebut, partisipasi swasta dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia hingga 10 tahun mendatang
cukup besar, yaitu mencapai sekitar 37% dari total kapasitas terpasang.
Pada Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 yang dimaksud dengan proyek on going adalah proyek IPP yang telah
memasuki tahap konstruksi karena mendapat pendanaan (financial closure), sedangkan proyek IPP dalam
kategori committed adalah mereka yang telah mempunyai PPA atau LOI dari PLN. Selain itu proyek-proyek
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai proyek IPP dalam Program Percepatan Pembangunan
Pembangkit Tahap 2 dan Program Kerjasama Pemerintah Swasta dikategorikan sebagai proyek IPP
committed.
Proyek-proyek pembangkit lainnya di luar Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 merupakan proyek PLN atau yang
diasumsikan akan dilaksanakan oleh PLN.
Tabel 5.16. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur
Nama Pembangkit

Kapasitas (MW)

COD

Proyek IPP (On Going & Committed)


PLTU Jeneponto Bosowa

2x100

PLTG Sengkang, Op. Cycle - Unit 2

1x60

2012
2012

PLTA Poso Energy

3x65

2012-2013

PLTG Senipah

2x41

2013

PLTM Kokok Putih

1x4

2013

PLTM Wawopada

1x4

2013

PLTM Taludaa 2

1x2

2013

PLTU Molotabu

2x10

2013

PLTU Tanah Grogot

2x7

2014

PLTM Taludaa 1

1x3

2014

PLTU Sumbawa (FTP 2)

2x10

2014-2015

PLTU Luwuk (FTP 2)

2x10

2015-2016

PLTU Nabire (FTP 2)

2x7

2016

PLTU Biak (FTP 2)

2x7

2016

PLTU Andai/Manokwari (FTP 2)

2x7

2016

PLTU Merauke (FTP 2)

2x7

2016

PLTU Gorontalo Energi

2x6

2015

PLTU Kaltim (MT)

2x2,75

2015

PLTU Senipah (ST)

1x35

2015

PLTU Embalut (Ekspansi)

1x50

2015

PLTU Bau-Bau

2x7

2015

PLTU Sulut I - Kema

2x25

2015

PLTU Tawaeli (Ekspansi)

2x15

2015

PLTP Lahendong 5 dan 6 (FTP 2)

2x20

2015-2017

PLTU Kalsel 1 (FTP 2)

2x100

2016-2017

PLTU Kaltim 2 (FTP 2)

2x100

2016

PLTU Jayapura (FTP 2)

2x15

2016

PLTU Kendari (FTP 2)

2x25

2016

PLTU Kolaka

2x10

2016

59
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 59

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.16. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur
Lanjutan
Nama Pembangkit

Kapasitas (MW)

COD

PLTU Mamuju

2x25

2016

PLTU Klalin/Sorong (FTP 2)

2x15

2016

PLTU Jeneponto 2

2x100

2016

PLTP Jailolo (FTP 2)

2x5

2016

PLTP Atadei (FTP 2)

1x5

2016

PLTP Mataloko (FTP 2)

1x5

2018

PLTU Kupang

2x15

2016-2017

PLTA Malea (FTP 2)

2x45

2017

PLTA Bontobatu (FTP 2)

110

2017

PLTP Sokoria (FTP 2)

3x5

2017-2019

PLTP Huu (FTP 2)

1x20

2017

PLTP Songa Wayaua (FTP 2)

1x5

2017

PLTP Marana/Masaingi (FTP 2)

1x20

2018

PLTP Bora (FTP 2)

1x5

2018

Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP


PLTM Tersebar NTT

14

2012-2016

PLTM Tersebar Sulsel

13

2012-2013

PLTM Tersebar Sulteng

25

2013-2014

PLTM Tersebar NTB

28

2013-2015

PLTM Tersebar Maluku

19

2014-2017

PLTM Maluku Utara

2014-2015

PLTM Tersebar Papua


PLTU Lati 2

2014

1x5

2014

PLTU Merauke 2

2x7

2016

PLTU Lombok TImur

2x25

2016

PLTU Kalselteng 3

2x50

2016

PLTU Kalselteng 1

2x100

2017-2018

PLTU Sulut 3

2x55

2017-2018

PLTA Karama (Unsolicited)

3x150

2018-2019

PLTP Huu 2

2x20

2018-2019

PLTP Mataloko 3

1x5

2018

PLTU Kaltim 3

2x100

2018-2019

PLTP Borapulu

2x20

2019-2020

PLTP Mataloko 4

1x5

2019

PLTP Lainea

2x10

2019

PLTP Ulumbu 3

1x5

2019

PLTP Oka Larantuka

1x3

2019

PLTU Lombok 3

2x25

2020-2021

PLTU Sulsel 3/Takalar

2x100

2020

PLTP Sokoria 4

1x5

2020

PLTP Jailolo 2

1x5

2020

PLTU Kaltim 4

2x150

2020-2021

60
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 60

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.17. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Barat
Nama Pembangkit

Kapasitas (MW)

COD

Proyek IPP (On Going & Committed)


PLTU Sarolangun

2x6

2012

PLTMTersebar Sumut

195

2012-2015

PLTGU Gunung Megang ST

1x30

2013

PLTU Baturaja

2x10

2013

PLTU Ketapang (IPP)

2x7

2016

PLTU Muko-muko

2x4

2013

PLTU Nias (FTP 2)

3x7

2014-2015

PLTA Wampu (FTP 2)

45

2015

PLTA Simpang Aur (FTP 2)

23

2015

PLTA Semangka (FTP 2)

56

2016

2x115

2015

PLT Banjarsari
PLTP Lumut Balai (fTP 2)

4x55

2015-2016

PLTU Sumsel 5

2x150

2015-2016

PLTU Keban Agung

2x113

2015-2016

PLTU Sumsel 7

2x150

2016

PLTP Sarulla I (FTP 2)

3x110

2106-2017

PLTP Ulubelu 3 dan 4 (FTP 2)

2x55

2016-2017

PLTP Muara Laboh (FTP 2)

2x110

2016-2017

PLTP Rajabasa (FTP 2)

2x110

2017

PLTP Sarulla II (FTP 2)

1x110

2017

PLTA Hasang (FTP 2)

40

2017

PLTA Peusangan 4 (FTP 2)

83

2018

PLTU Riau Kemitraan

1200

2018

PLTP Seulawah Agam (FTP 2)

2x55

2018

PLTP Sorik Marapi (FTP 2)

240

2018

PLPT Suoh Sekincau (FTP 2)

2x110

2018-2019

PLTP Rantau Dadap (FTP 2)

2x110

2018-2019

PLTA Batang Tour (Tapsel)

510

2019

PLTP G. Talang (FTP 2)

1x20

2019

2019

PLTP Wai Ratai (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Sipholon Ria-ria (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Simbolon Samosir (FTP 2)

2x55

2019-2020

PLTU Jambi (KPS)

2x400

2019-2020

165

2020

PLTP Jaboi (FTP 2)

PLTP Bonjol (FTP 2)


PLTP Danau Ranau (FTP 2)

1x110

2020

PLTU Bangka 1 (FTP 2)

2x65

2020-2021

Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP


PLTGB Beliung 2/Tj Pandan

2014

PLTU Tanjung Pinang 1 (TLB)

2x15

2014

PLTGU Duri

100

2014-2015

PLTU Rengat (IPP)

2x7

2015

PLTA Merangin

350

2018

61
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 61

04/02/2013 14:16:26

Tabel 5.18. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Jawa Bali
Nama Pembangkit

Kapasitas (MW)

COD

Proyek IPP (On Going & Committed)


PLTU Paiton 3

1x815

2012

PLTU Cirebon

1x660

2012

PLTU Celukan Bawang

1x130 + 2x125

2014

PLTU Banten

1x625

2016

PLTU Cilacap Ekspansi

1x600

2016

PLTU Madura (FTP 2)

2x200

2016

PLTU MT Sumsel 8

2x600

2016-2017

PLTU Jawa Tengah

2x950

2017-2018

PLTU MT Sumsel 9

2x600

2018

PLTU MT Sumsel 10

1x600

2018

PLTP Patuha 1-2 (FTP 2)

2x55

2014-2017

PLTP Kamojang 5-6 (FTP 2)

1x30 + 1x60

2016-2019

PLTP Karaha Bodas (FTP 2)

1x30 + 2x55

2016-2017

PLTA Rajamandala (FTP 2)

1x47

2016

PLTP Cibuni (FTP 2)

10

2016

PLTP Dieng (FTP 2)

1x55 + 1x60

2016

PLTP Ungaran (FTP 2)

1x55

2018

PLTP Rawa Dano (FTP 2)

1x110

2018

PLTP Tangkuban Perahu 1 (FTP 2)

2x55

2018

PLTP Tangkuban Perahu 2 (FTP 2)

2x30

2018-2019

PLTP Umbul Telumoyo (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Wayang Windu 3-4 (FTP 2)

2x110

2016-2017

PLTP Guci (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Ijen (FTP 2)

2x55

2019

PLTP Wilis/Ngebel (FTP 2)

3x55

2018-2019

PLTP Gn. Ciremai (FTP 2)

2x55

2019

PLTP Gn. Endut (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Baturaden (FTP 2)

2x110

2018-2019

PLTP Iyang Argopuro (FTP 2)

1x55

2019

PLTP Tampomas (FTP 2)

1x45

2018

PLTP Cisolok-Cisukarame (FTP 2)

1x50

2017

Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP


PLTU Jawa 1

1x1000

2017

PLTU Jawa 3

2x660

2017-2018

PLTU Jawa 4

2x100

2019-2020

PLTP Dieng

2x55

2018-2019

PLTP Ungaran

1x30 + 1x55

2019

PLTP Ungaran

1x55

2021

50

2014

1x55

2018

PLT Bayu Samas


PLTP Patuha
PLTP Bedugul

1x10

2017

PLTP G. Lawu

3x55

2019-2021

PLTP Arjuno Welirang

2x55

2019-2020

PLTP Iyang Argopuro

2x110

2020

PLTP Cisolok-Cisukarame

2x55

2018-2019

62
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 62

04/02/2013 14:16:26

5.5.

Proyeksi Neraca Energi dan Kebutuhan Bahan Bakar

5.5.1. Sasaran Fuel Mix Indonesia


Fuel Mix 2012-2021
Komposisi produksi listrik per jenis energi primer untuk gabungan Indonesia diproyeksikan pada tahun
2021 akan menjadi 60,7% batubara, 19,7% gas alam (termasuk LNG), 11,8% panas bumi, 6,8% tenaga air,
1% minyak dan bahan bakar lainnya seperti diperlihatkan pada Tabel 5.19 dan Gambar 5.4.

Tabel 5.19. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD

22.040

17.126

7.035

3.295

3.455

2.184

2.431

2.819

3.141

3.419

MFO

7.082

6.347

5.340

1.226

16

26

40

61

42

42

Gas

43.359

46.540

60.558

59.767

54.648

39.113

38.328

37.367

36.891

41.491

LNG

5.636

7.065

16.956

19.914

23.079

32.241

31.233

31.691

35.368

35.604

Batubara

101.414

118.595

125.394

150.927

170.923

190.494

205.247

218.890

236.196

258.022

Hydro

10.586

10.865

11.133

11.733

13.930

16.818

19.671

22.706

24.988

26.689

Surya/Hybrid

Biomass

Impor

10

Geothermal
Total

93

93

93

94

94

94

94

94

63

63

63

63

63

63

63

63

63

63

733

727

737

738

227

142

317

8.946

9.357

9.920

10.940

16.015

24.473

32.252

41.521

45.402

45.421

199.130

215.962

236.492

258.693

282.950

306.244

330.097

355.439

382.345

411.162

450.000
400.000

350.000
300.000

GWh

250.000

200.000
150.000
100.000

50.000
2012
Impor

Biomass

2013

2014

Surya/Hybrid

2015
HSD

2016
MFO

LNG

2017
Gas

2018
Batubara

2019
Geothermal

2020

2021

Hydro

Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Gabungan Indonesia (GWh)

63
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 63

04/02/2013 14:16:27

Kebutuhan bahan bakar gabungan Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Kebutuhan Bahan Bakar Gabungan Indonesia
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015
957,7

2016
1.041,0

2017

2018

6.268,9

4.784,5

1.986,9

MFO (x 10^3 kl)

2.787,8

2.826,4

2.347,7

376,9

12,9

22,0

36,1

56,7

37,3

37,3

Gas (bcf)

388,0

406,7

533,6

515,5

465,0

321,1

311,8

303,7

299,1

333,6

LNG (bcf)

46,0

52,9

92,8

121,4

146,1

236,5

229,5

232,2

263,5

265,1

Batubara (10^3 ton)

Biomass (10^3 ton)

49,0

49,0

49,0

817,4

2021

HSD ( x 10^3 kl)

49,0

703,5

2020

51.226,3 60.832,4 65.667,2 79.451,9 90.981,1

625,2

2019

898,3

973,3

100.925,9 107.781,1 114.358,1 123.251,2 134.400,4

49,0

49,0

49,0

49,0

49,0

49.,0

5.5.2. Sasaran Fuel Mix Jawa-Bali


Rencana penyediaan energi dan kebutuhan bahan bakar untuk periode tahun 2012-2021 berdasarkan
jenis bahan bakarnya diberikan pada Tabel 5.21 dan Gambar 5.5.
Dalam kurun waktu 2012-2021, kebutuhan batubara meningkat lebih dari 2 kali dan kebutuhan gas alam
meningkat hampir 1,5 kali lipat, sedangkan kebutuhan BBM menurun drastis karena digantikan oleh LNG/
CNG.
Hal ini mencerminkan bahwa perencanaan dalam RUPTL ini telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah
mengenai diversifikasi energi, yaitu mengurangi pemakaian BBM dan mengoptimalkan pemakaian
batubara dan gas.
Tabel 5.21. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Sistem Jawa-Bali (GWh)
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD

7.655

5.590

1.828

1.004

1.813

419

428

539

650

650

MFO

1.864

1.482

1.482

Gas

33.537

35.422

48.227

49.109

43.843

28.829

28.947

28.116

27.638

31.901

LNG

Batubara

Hydro

Surya/Bayu/
Hybrid

Geothermal
Total

5.636

7.065

12.929

15.041

17.982

27.088

26.435

27.002

30.442

30,.442

89.601

100.868

100.425

115.322

130.919

148.060

157.044

167.204

179.779

193.795

5.273

5.273

5.273

5.273

5.807

7.000

7.891

7.734

8.425

9.162

88

88

88

88

88

88

88

88

7.953

7.950

8.401

8.886

11.651

15,.172

21.948

29.027

30.371

30.371

151,.519

163.649

178.652

194.723

212.102

226.655

242.781

259.710

277.393

296.408

64
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 64

04/02/2013 14:16:27

300,000

250,000

GWh

200,000

150,000

100,000

50,000

2012
HSD

2013
MFO

2014

2015
LNG

2016
Gas

2017
Batubara

2018
Geothermal

2019

2020

2021

Hydro

Gambar 5. 5 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali (GWh)

Pada Tabel 5.21 terlihat bahwa batubara mendominasi energi primer lainnya, yaitu 194 TWh dari total
produksi 296 TWh (66%) pada tahun 2021. Panas bumi mengalami peningkatan secara signifikan dari 7,9
TWh pada tahun 2012 menjadi 30,4 TWh pada tahun 2021, atau meningkat hampir 4 kali lipat. Sedangkan
pangsa tenaga air relatif tidak berubah karena potensi tenaga air di sistem Jawa Bali sudah sulit untuk
dikembangkan. Produksi listrik dari gas alam (termasuk LNG) mengalami peningkatan sejak tahun 2012
menjadi hampir 1,5 kali lipat pada tahun 2021.
Neraca energi pada Gambar 5.5 merefleksikan produksi energi setiap pembangkit, termasuk pembangkit
Muara Karang, Priok dan Muara Tawar yang menggunakan gas. Situasi pada gambar 5.5. tersebut adalah
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan operasi sistem tenaga listrik dimana ketiga pembangkit berbahan
bakar gas tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi (must run) sebagaimana dijelaskan pada
butir 4.2 dan lampiran C1.4.
Sebagai dampak dari produksi yang tinggi pada ketiga pembangkit tersebut, akan diperlukan pasokan gas
yang cukup besar yang pada saat ini masih belum terpenuhi, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit
pasokan gas seperti ditunjukkan pada Tabel C1.4.2. Apabila kebutuhan gas tersebut tidak dapat dipenuhi
secukupnya, maka kebutuhan ini harus disubstitusi dengan bahan bakar lain, yaitu BBM.
Proyeksi kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit milik PLN dan IPP dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Volume kebutuhan batubara terus meningkat sampai tahun 2021. Hal ini merupakan konsekuensi dari
rencana pengembangan pembangkit yang mengandalkan PLTU batubara sebagai pemikul beban dasar.

65
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 65

04/02/2013 14:16:27

Tabel 5.22. Kebutuhan Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali


No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD ( x 10^3 kl)

2.184,4

1.600,5

535,4

281,3

575,7

117,5

126,7

159,9

192,7

192,7

MFO (x 10^3 kl)

462,4

367,6

367,5

Gas (bcf)

295,1

308,4

424,3

429,9

378,2

239,2

240,2

234,0

229,7

261,7

LNG (bcf)

46,0

52,9

60,9

82,9

105,9

195,9

191,5

195,6

225,6

225,6

Batubara (10^3 ton)

43.857,5

49.797,1

49.888,3

56.919,7

65.630,7

73.345,3

77.755,7

82.160,7

88.088,6

94.677,1

Biomass (10^3 ton)

5.5.3. Sasaran Fuel Mix Indonesia Barat


Komposisi produksi listrik per jenis energi primer di Indonesia Barat diproyeksikan pada tahun 2021
akan menjadi 58% batubara, 12% gas alam, 12% tenaga air, 4% minyak dan 16% panas bumi seperti
diperlihatkan pada Tabel 5.23 dan Gambar 5.6.
Tabel 5.23. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD

8.242

6.837

1.109

795

715

760

881

967

1.015

1.108

MFO

2.699

2.868

1.732

43

12

21

35

55

35

35

Gas

7.966

8.322

8.786

6.646

6.781

6.376

5.458

5.290

5.258

5.434

LNG

4.027

3.946

4.116

4.203

3.709

3.565

3.720

3.857

Batubara

8.363

11.351

16.798

23.158

24.051

23.867

28.841

31.728

36.004

42.131

Hydro

3.436

3.576

3.743

4.261

5.348

5.928

6.949

8.503

8.503

8.503

Biomass

63

63

63

63

63

63

63

63

63

63

Impor

Geothermal
Total

733

727

737

738

227

142

317

547

801

815

1.206

3.178

7.685

8.072

9.960

11.806

11.806

31.317

33.818

37.073

40.851

44.991

49.640

54.745

60.358

66.548

73.255

80,000

70,000

60,000

GWh

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

2012

2013
Impor

2014

Biomass

2015
HSD

MFO

2016
LNG

2017
Gas

2018
Batubara

2019
Geothermal

2020

2021

Hydro

Gambar 5.6 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)

57 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gas Inventories.

66
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 66

04/02/2013 14:16:27

Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Barat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD ( x 10^3 kl)

2.424,8

1.914,1

344,2

269,0

214,9

236,1

273,5

303,0

307,0

331,8

MFO (x 10^3 kl)

1.614,5

1.895,1

1.380,3

43,1

11,5

20,6

34,6

55,0

35,5

35,5

Gas (bcf)

86,6

88,8

97,3

72,0

73,2

68,6

58,3

56,3

55,9

57,9

LNG (bcf)

31,9

31,3

32,6

33,2

29,5

27,9

28,4

29,4

Batubara (10^3 ton)

5.142,2

6.920,5

10.506,5

14.500,1

15.055,6

15.598,6

17.531,1

19.319,0

21.989,9

25.464,0

Biomass (10^3 ton)

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

49,1

5.5.4. Sasaran Fuel Mix Indonesia Timur


Komposisi produksi listrik per jenis energi primer di Indonesia Timur diproyeksikan pada tahun 2021 akan
menjadi 53% batubara, 22% tenaga air, 13% gas alam, 8% panas bumi dan 4% minyak seperti diperlihatkan
pada Tabel 5.25 dan Gambar 5.7.
Tabel 5.25. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD

6.142

4.700

4.098

1.496

927

1.005

1.122

1.312

1.475

1.661

MFO

2.519

1.998

2.126

1.183

Gas

1.857

2.795

3.545

4.012

4.023

3.908

3.923

3.962

3.994

4.156

LNG

927

982

950

1.089

1.124

1.224

1.305

Batubara

3.450

6.376

8.170

12.447

15.953

18.568

19.362

19.957

20.413

22.097

Hydro

1.876

2.016

2.118

2.200

2.775

3.890

4.830

6.469

8.060

9.024

Surya/Hybrid

Geothermal
Total

445

606

704

848

1.186

1.617

2.232

2.534

3.224

3.244

16.293

18.495

20.766

23.119

25.857

29.949

32.571

35.371

38.404

41.499

45.000

40.000

35.000

30.000

GWh

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

2012

2013

Surya/Hybrid

2014
HSD

2015
MFO

2016
LNG

2017
Gas

2018
Batubara

2019
Geothermal

2020

2021

Hydro

Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)

67
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 67

04/02/2013 14:16:27

Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Timur dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
No.

Fuel Type

2012

2013

2014

2015

2016

2017

1.269,9

1.107,4

404,4

MFO (x 10^3 kl)

710,9

563,6

599,8

333,8

1,3

1,4

1,5

1,7

1,9

1,9

Gas (bcf)

6,3

9,4

12,0

13,6

13,6

13,2

13,3

13,4

13,5

14,0

LNG (bcf)

7,2

7,6

7,4

8,5

8,7

9,5

10,1

Batubara (10^3 ton)

Biomass (10^3 ton)

5.6.

5,.272,4

354,6

2021

1.659,7

4.114,7

303,3

2020

HSD ( x 10^3 kl)

271,5

2019

2.226.,6

250,5

2018

398,7

448,8

8.032,2 10.294,8 11.982,0 12.494,3 12.878,3 13.172,8 14.259,3


-

Proyeksi Emisi CO2

Proses perencanaan sistem pada RUPTL 2012-2021 belum memperhitungkan biaya emisi CO2 sebagai
salah satu variabel biaya. Namun demikian RUPTL ini tidak mengabaikan upaya pengurangan emisi CO2. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya kandidat PLTP dan PLTA yang ditetapkan masuk dalam sistem kelistrikan
walaupun mereka bukan merupakan solusi biaya terendah. Penggunaan teknologi boiler supercritical dan
ultra-supercritical di pulau Jawa juga membuktikan bahwa PLN peduli dengan upaya pengurangan emisi
CO2 dari pembangkitan tenaga listrik.
Banyaknya emisi dihitung dari jumlah bahan bakar yang digunakan dan dikonversi menjadi emisi CO2
(dalam ton CO2) dengan menggunakan faktor pengali (emission factor) yang diterbitkan oleh IPCC57.
Pemerintah telah menetapkan Perpres No. 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No. 15 tahun 2010 mengenai
Program Percepatan Pembangkit Tahap 2. Program tersebut didominasi oleh pembangkit dengan
menggunakan energi terbarukan, khususnya panas bumi. Dengan adanya intervensi kebijakan pemerintah
mengenai pengembangan PLTP dan energi terbarukan lainnya akan menghasilkan rencana pengembangan
pembangkit yang sedikit berbeda dibandingkan dengan baseline serta dapat menurunkan emisi CO2. Emisi
CO2 Indonesia
Juta
CO2
Juta tCO2
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
2012

2013

2014
Biomass

2015

2016

2017

2018

2019

HSD

MFO

LNG

Gas

Batubara

2020

2021

Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia)

68
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 68

04/02/2013 14:16:27

Gambar 5.8 memperlihatkan emisi CO2 yang akan dihasilkan apabila produksi listrik Indonesia dilakukan
dengan fuel mix seperti pada Gambar 5.4. Dari Gambar 5.8 dapat dilihat bahwa emisi CO2 se-Indonesia
akan meningkat dari 151 juta ton pada 2012 menjadi 283 juta ton pada tahun 2021. Dari 284 juta ton emisi
tersebut, 247 juta ton (87%) berasal dari pembakaran batubara.
Average grid emission factor58 untuk Indonesia pada tahun 2012 adalah 0,762kgCO2/kWh, akan menurun
sampai dengan tahun 2015 namun meningkat menjadi 0,763kgCO2/kWh pada 2016 dan selanjutnya akan
menurun karena beroperasinya proyek-proyek PLTP dan PLTA sehingga average grid emission factor pada
tahun 2021 menjadi 0,724 kgCO2/kWh.

Emisi CO2 Sistem Jawa-Bali


Proyeksi emisi CO2 dari sistem Jawa Bali diperlihatkan pada Gambar 5.9. Emisi naik dari 113 juta ton pada
2012 menjadi 214 juta ton pada 2021, atau naik sekitar 2 kali lipat. Grid emission factor akan meningkat
dari 0,746 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,758 kgCO2/kWh pada 2013 karena banyak beroperasinya
PLTU FTP-1 dan PLTU IPP, namun selanjutnya akan membaik hingga menjadi 0,723 kgCO2/kWh pada 2021.
Perbaikan faktor emisi ini dicapai dari peningkatan pemakaian gas alam, panas bumi dan penggunaan
teknologi supercritical.
JutatCO2
CO2
Juta

225
200
175
150
125
100
75

50
25
0
2012

2013

2014
Biomass

2015

2016

2017

2018

HSD

MFO

LNG

Gas

2019

2020

2021

Batubara

Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali

Emisi CO2 Wilayah Operasi Indonesia Barat


Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Indonesia Barat diperlihatkan pada gambar 5.10. Emisi
diproyeksikan akan naik dari 27 juta ton menjadi 49 juta ton, atau naik hamir 2 kali lipat. Grid emission
factor menurun dari 0,857 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,725kgCO2/kWh pada 2019 namun meningkat
kembali menjadi 0,845 kgCO2/kWh pada 2021 dengan asumsi produksi listrik dari panas bumi terkendala
oleh keterlambatan konstruksi.

58 Grid emission factor didefinisikan sebagai jumlah CO2 [kg] per produksi listrik [kWh]

69
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 69

04/02/2013 14:16:27

Juta
Juta CO
tCO2
2
60
50
40
30
20
10
0
2012

2013

2014

Biomass

2015
HSD

2016
MFO

2017
LNG

2018

2019
Gas

2020

2021

Batubara

Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Wilayah Operasi Indonesia Barat

Emisi CO2 Wilayah Operasi Indonesia Timur


Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Indonesia Timur diperlihatkan pada Gambar 5.11. Emisi
naik dari 12 juta ton pada 2012 menjadi 28 juta ton pada 2021, atau naik lebih dari 2 kali lipat. Grid emission
factor meningkat dari 0,698 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,852kgCO2/kWh pada 2016 dengan masuknya
PLTU skala kecil, dan berangsur-angsur menurun menjadi 0,733 kgCO2/kWh pada 2021. Faktor emisi yang
membaik ini disebabkan oleh kontribusi positif dari pemanfaatan panas bumi dan tenaga air.
Juta CO
Juta
tCO2
2
30
25
20
15
10
5
0
2012

2013

2014

Biomass

2015
HSD

2016
MFO

2017
LNG

2018
Gas

2019

2020

2021

Batubara

Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
57 IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gias Inventories

70
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 70

04/02/2013 14:16:27

5.7.

Proyek Pendanaan Karbon

PLN akan memanfaatkan peluang pendanaan karbon baik melalui kerangka UNFCCC maupun diluar
kerangka UNFCCC. Implementasi proyek pendanaan karbon akan diterapkan untuk semua kegiatan di
lingkungan PLN yang berpotensi untuk memperoleh pendanaan karbon.
Sejak tahun 2002 PLN sudah menyadari akan peluang pendanaan karbon melalui Clean Development
Mechanism (CDM) dan melakukan pengkajian beberapa potensi proyek CDM, dan hasilnya hingga saat ini
PLN telah menandatangani bebarapa ERPA (Emission Reduction Purchase Agreements). Selain itu PLN juga
mengembangkan proyek melalui mekanisme VCM (Voluntary Carbon Mechanism).
Berkenaan dengan akan berakhirnya komitmen pertama Protokol Kyoto pada akhir tahun 2012, maka
pemanfaatan pendanaan karbon akan disesuaikan dengan mekanisme baru pendanaan karbon, baik
dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC.

5.8.

Pengembangan Sistem Penyaluran dan Gardu Induk

Pada periode 2012-2021 pengembangan sistem penyaluran berupa pengembangan sistem transmisi
dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali serta tegangan 500 kV, 275kV, 150kV dan 70kV
di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan
kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir
secara efisien. Disamping itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan
tegangan pelayanan.
Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari
pembangkit-pembangkit baru maupun ekspansi dan untuk menjaga kriteria security N-1, baik statik
maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menjaga kriteria
security N-1 dan sebagai transmisi yang terkait dengan gardu induk 150 kV baru.
Pengembangan transmisi 500 kV di Sumatera dimaksudkan untuk membentuk transmisi back-bone yang
menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur. Pusat-pusat pembangkit skala besar dan
pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan tersambung ke sistem transmmisi 500 kV ini. Transmisi
ini juga akan mentransfer tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer
murah (Sumbagsel dan Riau) ke daerah yang kurang memiliki sumber energi primer murah (Sumbagut).
Selain itu transmisi 500 kV juga dikembangkan di Sumatera Selatan sebagai feeder pemasok listrik dari
PLTU mulut tambang ke stasiun konverter transmisi HVDC yang akan menghubungkan pulau Sumatera
dan pulau Jawa.
Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2021 diproyeksikan sebesar
122.331 MVA untuk pengembangan gardu induk serta 55.234 kms pengembangan jaringan transmisi
dengan perincian pada Tabel 5.27 dan Tabel 5.28.
Tabel 5.27. Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia
Transmisi
500 kV AC
500 kV DC
275 kV
250 kV DC
150 kV
70 kV
Jumlah

2012

2013
2

2014

352

2015

224

2016

2017

711

1.712

2018

818

2019

2020

2021

Jumlah

762

20

640

5.241

1.100

1.100

482

160

2.271

1.012

812

580

890

6.207

462

462

2.918

7.867

7.230

6.961

4.495

4.616

1.529

1.306

1.542

200

38.665

493

812

1.189

516

217,8

332

38.665

3.895

9.191

1.0915

9.200

8.337

6.808

3.181

1.326

2.182

200

55.234

71
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 71

04/02/2013 14:16:28

Tabel 5.28. Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Indonesia

5
Trafo

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

500/275 kV

1.500

1.000

1.000

3.500

500/150 kV

6.336

4.836

4.503

4.000

7.500

3.500

2.500

1.000

1.000

35.175

3.000

3.000

270

590

6.500

750

1.250

1.250

500

250

11.360

600

600

500 kV DC
275/150 kV
250 kV DC
150/70 kV

60

220

150

60

30

520

150/20 kV

9.686

10.680

7.650

4.830

7.895

4.920

4.890

4.720

5.120

4.320

64.711

70/20 kV
Jumlah

635

840

360

300

90

160

330

280

150

300

3.445

16.987

17.166

19.013

10.030

21.235

11.490

9.250

6.000

6.520

4620

12.2311

5.8.1. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat


Rencana pengembangan sistem transmisi dalam RUPTL 2011-2021 akan banyak mengubah topologi
jaringan dengan terwujudnya sistem interkoneksi 275 kV dan 500 kV di Sumatera. Pengembangan juga
banyak dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan demand dalam bentuk penambahan kapasitas trafo.
Pengembangan untuk meningkatkan keandalan dan debottlenecking yang juga terdapat di beberapa
sistem, antara lain rencana pembangunan sirkit kedua dan reconductoring beberapa ruas transmisi di
sistem Sumbagut dan Sumbagsel.
Rencana interkoneksi dengan tegangan 275 kV di Sumatera diprogramkan untuk terlaksana seluruhnya
pada tahun 2015. Selain itu terdapat pembangunan beberapa gardu induk dan transmisi 150 kV untuk
mengambil alih beban dari pembangkit diesel ke sistem interkoneksi (dedieselisasi), yaitu di sistem
Sumbagut, Sumbagsel dan Kalbar.
Rencana pengembangan sistem penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat hingga tahun 2021
diproyeksikan sebesar 33.180 MVA untuk pengembangan gardu induk (500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV)
serta 24.237 kms pengembangan transmisi dengan perincian pada Tabel 5.29 dan Tabel 5.30.
Beberapa proyek transmisi strategis di Indonesia Barat antara lain:

Proyek transmisi 275 kV untuk interkoneksi Sumbagsel dan Sumbagut.

Transmisi back-bone 500 kV Sumatera dengan prioritas pertama segmen New Aur DuriRengat

New Garuda Sakti yang diharapkan dapat beroperasi pada 2016 sehingga dapat mulai berfungsi
untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang seperti PLTU Sumsel-5 dan Sumsel-7.

Interkoneksi Batam Bintan dengan kabel laut 150 kV dimaksudkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan tenaga listrik pulau Bintan dengan tenaga listrik dari Batam59 dengan mempertimbangkan
rencana pengembangan pembangkit di Batam yang akan mencukupi kebutuhan Batam dan sebagian Bintan60. Adanya interkoneksi 150 kV tersebut tidak ada hubungannya dengan perluasan wilayah
usaha PLN Batam.

Interkoneksi 150 kV SumateraBangka dengan kapasitas 200 MW pada kondisi N-1 dengan perkiraan
COD tahun 2015. Dengan adanya interkoneksi tersebut, maka di Bangka dapat dibangun PLTU dengan kelas yang lebih besar dibandingkan jika seandainya tidak ada interkoneksi, yaitu kelas 65 MW.

59 Biaya produksi listrik di Batam lebih rendah dari pada biaya produksi di Bintan yang masih banyak menggunakan pembangkit BBM.
60 Kecukupan pembangkit di Batam sampai dengan tahun 2020 telah dikonfirmasi ke PLN Batam.

72
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 72

04/02/2013 14:16:28

Rencana pengembangan transmisi juga mencakup program interkoneksi dengan sistem tenaga listrik dari negara tetangga, meliputi interkoneksi Sumatera-Malaysia (HVDC 250 kV) dan Kalimantan
Barat-Sarawak (275kV HVAC). Tujuan interkoneksi tersebut antara lain untuk mewujudkan ASEAN
Power Grid sebagaimana dimaksud dalam MOU on the ASEAN Power Grid yang telah diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia dengan Perpres No. 77/2008.
1.

2.

Interkoneksi SumateraMalaysia direncanakan beroperasi 2017. Proyek ini terkait dengan


rencana pembangunan PLTU Riau Kemitraan dengan kapasitas 1200 MW. Pada saat peak
load di Sumatera (malam hari) daya dari PLTU Riau Kemitraan yang dikirim ke Malaysia
dapat dikurangi, sehingga sebagian besar daya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Sumatera. Sebaliknya pada saat off peak di Sumatera (siang hari) daya yang dikirim ke Malaysia
dapat lebih besar.
Interkoneksi KalbarSerawak direncanakan beroperasi pada akhir tahun 2014 dimaksudkan
untuk memfasilitasi pembelian tenaga listrik oleh PLN khususnya pada waktu beban puncak
sampai dengan tahun 2019 untuk menghilangkan pemakaian BBM selama beban puncak.
Selain itu terbuka kemungkinan bagi PLN untuk juga membeli listrik di luar waktu beban
puncak dalam hal penyelesaian PLTU batubara di Kalimantan Barat terlambat. Setelah tahun
2019 diperkirakan PLN hanya akan membeli tenaga listrik selama waktu beban puncak karena
semua pembangunan pembangkit beban dasar (PLTU) akan selesai.

Tabel 5.29. Kebutuhan Fasilitas Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat


Transmisi

2012

500 kV AC

2013
0

2014
0

2015
0

2016
0

2017

2018

860

350

2019

2020

2021

Jumlah

722

600

2.532

500 kV DC

800

800

275 kV

160

2.271

1.012

812

300

4.555

250 kV DC
150 kV

462

462

1.042

2.175

4.311

3.556

968

1.738

279

382

740

140

15.331

70 kV
Jumlah

170

387

557

1.042

2.505

6.969

4.568

3.440

2.550

1.301

382

1340

140

24.237

Tabel 5.30. Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Trafo
500/275 kV

2012

2013
0

2014
0

2015
0

2016
0

2017

1.500

2018

2019

1.000

1.000

2020
0

2021
0

Jumlah
0

3.500

500/150 kV

500

1.000

1.500

500 kV DC

3.000

3.000

275/150 kV

500

6.500

750

1.250

250

500

250

10.000

250 kV DC

600

600

150/20 kV

2.110

2.200

2.480

1.320

1.200

1.050

810

660

990

1.200

14.020

30

340

80

30

30

30

540

2.140

3.040

9.060

2.070

7.480

2.900

3.340

690

1.240

1.200

33.160

70/20 kV
Jumlah

73
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 73

04/02/2013 14:16:28

5.8.2. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Timur


Pada Tabel 5.31 dan Tabel 5.32 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di
sistem Indonesia Timur.
Tabel 5.31. Kebutuhan Saluran Transmisi Indonesia Timur
Transmisi

2012

2013

275 kV

482

150 kV

1.262

70 kV
Jumlah

2014

3.010

2015

1.124

488

638

620

2.232

3.648

1.744

2016

2017

2018

2019

2020

580

590

2.474

618

522

1.208

522

2.264

2.564

516

168

332

2.780 2.731,64

3.386

2021

Jumlah
0

1.652

696

14.534

2.762

696

18.947

2021

Jumlah

Tabel 5.32. Kebutuhan Trafo Indonesia Timur


TRAFO
275/150 kV

2012

2013

270

90

150/70 kV

60

150/20 kV

580

70/20 kV
Jumlah

2014

2015

2016

2017
0

1.000

2018

2019
0

2020

430

120

150

60

30

420

860

1.750

810

875

540

450

760

620

240

7.485

75

390

250

300

60

130

210

100

90

210

1.815

985

1.460

2.000

1.260

935

1.730

690

860

710

450

11.080

Sebagaimana diperlihatkan didalam Tabel 5.31 dan 5.32 terdapat rencana pembangunan transmisi 275 kV
di Sulawesi dan merupakan proyek yang strategis. Transmisi 275 kV antara PosoPalopo adalah merupakan
transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh PT Poso Energi yang diperuntukkan untuk menyalurkan daya
dari PLTA Poso ke pusat beban.
Selain itu telah direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV dari PLTA Karama ke pusat beban
di Makassar melalui Mamuju, Enrekang dan Sidrap untuk menyalurkan daya dari PLTA Karama. Sejalan
dengan rencana pembangunan transmisi tersebut, dibangun pula GITET 275/150 kV di Mamuju, Enrekang,
Sidrap dan Daya Baru (Makassar). Proyek-proyek tersebut dijadwalkan dapat beroperasi pada tahun 2018
seiring dengan pelaksanaan proyek PLTA Karama. Sebagai antisipasi bila di masa yang akan datang PLTA
Poso akan dikembangkan, direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV EnrekangPalopo untuk
menghubungkan transmisi 275 kV eksisting milik PT Poso Energi di Palopo dengan transmisi 275 kV jalur
barat KaramaMamujuEnrekangMakassar. Hubungan antara kedua transmisi 275 kV tersebut juga
bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas sistem serta menambah fleksibilitas operasi.
Keberadaan GITET 275/150 kV Enrekang selain sebagai titik koneksi transmisi 275 kV jalur Barat dengan
transmisi 275 kV milik PT Poso Energi, juga dimaksudkan untuk menyalurkan daya dari PLTA Bonto Batu,
Poko dan PLTA lainnya ke pusat beban.
Proyek transmisi strategis lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar dapat diselesaikan tepat
waktu adalah :

Transmisi 150 kV Tanah Grogot (Kuaro)PetungKarangjoang untuk menghubungkan sistem


Kalselteng dengan sistem Kaltim.
Transmisi 150 kV BangkanaiMuara TewehBuntokTanjung untuk menyalurkan daya dari PLTG/MG
Bangkanai 280 MW.

74
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 74

04/02/2013 14:16:28

5.8.3. Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali


Pada Tabel 5.33 dan Tabel 5.34 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di
sistem Jawa-Bali.
Tabel 5.33. Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali
Satuan kms
Transmisi

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

500 kV AC

352

224

710,8

852

468

40

20

40

2.709

500 kV DC

300

300

614

2.683

1.795

1.141

963

404

632

402

106

60

8.800

182

50

241

621

3.039

2.201

1.852

2.165

872

672

422

146

60

12.050

150 kV
70 kV
Jumlah

Tabel 5.34. Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali


MVA
Trafo

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

500/150 kV

6.336

4.836

4.503

4.000

7.000

3.500

1.500

1.000

1.000

33.675

150/20 kV

6.996

7.620

3.420

2.700

5.820

3.330

3.630

3.300

3.510

2.880

43.206

70/20 kV
Jumlah

530

110

30

30

90

150

60

90

1.090

13.862

12.666

7.953

6.700

12.820

6.860

5.220

4.450

4.570

2.970

78.071

Dari Tabel 5.33 terlihat bahwa sampai dengan tahun 2021 akan dibangun transmisi 500 kV AC sepanjang 2.709 kms. Transmisi tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi program percepatan pembangkit
PLTU Suralaya Baru, PLTU Adipala, PLTU Paiton Unit 3, PLTU IPP Tanjung Jati Unit 3 dan 4, PLTU IPP Jawa
Tengah, PLTU Indramayu Unit 4 dan 5, Jawa-Bali Crossing dari Paiton hingga ke pusat beban di Bali, PLTA
pumped storage Upper Cisokan dan Matenggeng, dan beberapa PLTU baru lainnya. Selain itu dibangun
juga transmisi 500kV yang berkaitan dengan perkuatan pasokan Jakarta, yaitu Balaraja-Kembangan dan
Kembangan-Durikosambi-Muara Karang-Priok-Muara Tawar.
Trafo interbus 500/150 kV yang direncanakan pada Tabel 5.34 merupakan perkuatan grid yang tersebar di
Jawa, utamanya seputar Jabotabek.
Transmisi 500 kV DC pada Tabel 5.33 adalah transmisi HVDC interkoneksi SumateraJawa, di sini hanya
diperhitungkan bagian kabel laut dan overhead line yang berada di pulau Jawa, selebihnya diperhitungkan
sebagai pengembangan sistem transmisi Sumatera.
Sistem transmisi 70 kV pada dasarnya sudah tidak dikembangkan lagi, bahkan di sistem 70 kV di Jawa
Barat banyak yang ditingkatkan menjadi 150 kV terkait dengan proyek percepatan pembangkit 10.000
MW. Rencana pada Tabel 5.33 hanya menunjukkan proyek reconducturing SUTT 70 kV yang memasok
konsumen besar dan saluran distribusi khusus. Program pemasangan trafo-trafo 150/70 kV dan 70/20kV
pada Tabel tersebut juga hanya merupakan relokasi trafo-trafo dari Jawa Barat ke Jawa Timur.
Beberapa proyek transmisi strategis di Jawa-Bali antara lain:

Proyek transmisi SUTET 500 kV Tx Ungaran-Pemalang-Mandirancan-Indramayu tahun 201661.


Pembangunan transmisi 500 kV HVDC bipole 3,000 MW Sumatera-Jawa berikut GITET XBogor-Incomer (Tasik - Depok dan CilegonCibinong) untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang di
Sumatera Selatan ke sistem Jawa Bali tahun 2016.

61 Transmisi 500 kV ini tidak connect ke GITET Mandirancan, hanya melintas di dekatnya.

75
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 75

04/02/2013 14:16:28

Pembangunan SUTET 500 kV PaitonNew Kapal termasuk overhead line 500kV menyeberangi Selat
Bali (Jawa Bali Crossing) sebagai solusi jangka panjang pasokan listrik ke pulau Bali. Tahap pertama
pada tahun 2015 akan beroperasi dengan tegangan 150 kV dulu, kemudian mulai tahun 2016 akan
beroperasi penuh dengan tegangan 500 kV.
Pembangunan kabel laut Jawa-Bali 150 kV sirkit 3-4 dimaksudkan untuk dapat menekan pemakaian
BBM di Bali dalam jangka pendek.
SUTET 500 kV Kembangan-DurikosambiMuara KarangPriokMuara Tawar.

5.9.

Pengembangan Sistem Distribusi

Rencana pengembangan sistem distribusi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.35. Kebutuhan fisik
sistem distribusi Indonesia hingga tahun 2021 adalah sebesar 208 ribu kms jaringan tegangan menengah,
218 ribu kms jaringan tegangan rendah, 34 ribu MVA tambahan kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan
fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta untuk menampung tambahan sekitar
25 juta pelanggan.
Tabel 5.35. Kebutuhan Fasilitas Distribusi di Indonesia
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

Indonesia
Jaringan TM

kms

16.633

15.900

17.355

17.495

19.562

20.979

22.158

23.964

25.634

27.859 207.540

Jaringan TR

kms

18.273

18.844

20.390

19.227

20.443

21.384

22.685

24.140

25.376

27.493 218.255

Trafo Distribusi

MVA

2.883

2.804

2.828

2.934

3.246

3.342

3.596

3.848

4.183

4.317

33.948

ribu plgn

2.533

3.152

2.947

2.811

2.572

2.327

2.312

2.237

2.202

2.199

25.290

Tambahan
Pelanggan

5.9.1. Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur


Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat dapat dilihat pada Tabel
5.36. Kebutuhan fisik sistem distribusi Indonesia Barat hingga tahun 2021 adalah sebesar 55 ribu kms
jaringan tegangan menengah 54 ribu kms jaringan tegangan rendah 10 ribu MVA tambahan kebutuhan
trafo distribusi. Kebutuhan fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta untuk
menampung tambahan sekitar 6,4 juta pelanggan.
Tabel 5.36. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Barat
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

Indonesia Barat
Jaringan TM

kms

4.468

4.530

4.804

4.729

5.183

5.356

5.801

6.178

6.526

7.193

54.768

Jaringan TR

kms

4.415

4.567

4.852

4.870

5.269

5.308

5.697

5.915

6.130

6.747

53.770

Trafo Distribusi

MVA

842

884

874

914

951

996

1.037

1.103

1.240

1.302

10.141

ribu plgn

681

764

786

816

717

647

594

528

472

422

6.427

Tambahan
Pelanggan

Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur dapat dilihat pada Tabel
5.37. Kebutuhan fisik sistem distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur hingga tahun 2021 adalah sebesar
81 ribu kms jaringan tegangan menengah 70 ribu kms jaringan tegangan rendah 8 ribu MVA tambahan
kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta
untuk menampung tambahan sekitar 6,4 juta pelanggan.

76
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 76

04/02/2013 14:16:28

Tabel 5.37. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur


2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

Indonesia Timur
Jaringan TM

kms

5.227

6.042

6.932

6.607

7.042

8.021

8.607

9.837

11.034

12.042

81.389

Jaringan TR

kms

5.469

6.789

7.701

5.876

5.936

6.538

6.935

7.631

8.087

8.825

69.785

Trafo Distribusi

MVA

564

720

726

702

721

774

823

885

1.011

1.030

7.958

ribu plgn

628

1.002

805

739

690

506

518

505

493

575

6.462

Tambahan
Pelanggan

Interkoneksi Antarpulau
Untuk mengembangkan sistem kelistrikan di pulau-pulau yang dekat dengan daratan pulau besar dan
sekaligus untuk menurunkan penggunaan BBM, direncanakan interkoneksi antar pulau melalui kabel laut
20 kV atau 70 kV, yaitu:

Pulau Laut (Kotabaru)-Batulicin dengan kabel laut 20 kV


Kaltim-Pulau Nunukan-Sebatik dengan kabel laut 20 kV
Kendari-Pulau Muna-Pulau Buton (Bau-bau) dengan kabel laut 150 kV.
Bitung-Pulau Lembeh (Sulut) dengan kabel laut / SUTM 20 kV
Ambon-Haruku-Seram dengan kabel laut 70 kV, Haruku-Saparua KL 20 kV
Pulau Ternate -Pulau Tidore dengan kabel laut 20 kV
Lombok-Pulau 3 Gili dengan kabel laut 20 kV
Kepulauan Seribu dengan kabel laut 20 kV
Bali -Nusa Penida dengan kabel laut 20 kV

Pelaksanaan interkoneksi kabel laut tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan meliputi
keekonomian, enjiniring dan studi dasar laut (seabed study) meliputi: route, peletakan kabel, lingkungan,
struktur dasar laut, dan lain sebagainya.

5.9.2 Sistem Jawa-Bali


Perencanaan kebutuhan fisik untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan energi listrik dapat
diproyeksikan seperti pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Sistem Jawa-Bali
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Jumlah

Jawa-Bali
Jaringan TM

kms

6.939

5.327

5.619

6.159

7.338

7.602

7.751

7.950

8.074

8.625

71.382

Jaringan TR

kms

8.389

7.488

7.837

8.481

9.238

9.537

10.053

10.594

11.160

11.921

94.700

Trafo Distribusi

MVA

1.477

1.202

1.228

1.318

1.574

1.571

1.736

1.861

1.932

1.985

15.884

ribu plgn

1.223

1.386

1.355

1.255

1.165

1.174

1.200

1.203

1.237

1.201

12.401

Tambahan
Pelanggan

Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang dari tahun 2012 sampai dengan 2021 untuk sistem Jawa Bali
diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah sebanyak 71 ribu kms, jaringan tegangan rendah 95
ribu kms, kapasitas trafo distribusi 16 ribu MVA dan jumlah pelanggan 12,4 juta.

77
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 77

04/02/2013 14:16:28

5.10.

Pengembangan Listrik Perdesaan

Untuk saat ini pembangunan listrik desa di seluruh Indonesia dilaksanakan oleh 31 Satuan Kerja Listrik
Desa/Satker Lisdes, dimana untuk 30 Satker Lisdes tersebut berada pada masing-masing provinsi, kecuali
untuk 1 Satker Lisdes merupakan gabungan dua provinsi yaitu Jateng dan DIY.
Sasaran kuantitatif pembangunan listrik desa adalah bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio
desa berlistrik. Rekap program listrik perdesaan 2012-2021 dan investasinya dapat dilihat pada Tabel 5.39
dan Tabel 5.40.
Tujuan pembangunan listrik desa seperti yang disebutkan diatas, juga bertujuan untuk:

Mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.


Meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan kesehatan.
Mendorong produktivitas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat pedesaan.
Memudahkan dan mempercepat masyarakat pedesaan memperoleh informasi dari media elektronik serta media komunikasi lainnya.
Meningkatkan keamanan dan ketertiban yang selanjutnya diharapkan juga akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.
Tabel 5.39. Rekap Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021
Tahun

JTM
kms

Trafo

JTR
kms

MVA

Unit

Jumlah
pelanggan PLN

Listrik Murah &


Hemat
RTS

2012*

4.168

4.465

226

3.349

236.788

83.478

2013

6.345

4.736

398

3.446

220.170

95.227

2014

6.659

5.373

545

3.848

243.957

95.227

2015

6.863

4.964

632

3.576

223.404

2016

7.177

5.056

690

3.611

228.000

2017

7.417

5.112

729

3.635

230.493

2018

7.340

5.080

762

3.563

227.966

2019

7.532

5.143

807

3.524

230.679

2020

7.644

5.161

851

3.444

226.182

2021

7.303

4.481

882

2.979

170.617

Total

68.449

49.571

6.522

34.973

2.238.257

273.932

*) DIPA
Catatan: Pada tahun 2012 ada program listrik Murah dan Hemat untuk masyarakat daerah tertinggal dan nelayan sekitar 83.500
RTS (rumah tangga sasaran).

Tabel 5.40. Rekap Kebutuhan Investasi Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021 (Juta Rp)
Tahun

JTM

JTR

Trafo

Lisdes
Reguler

Listrik Murah
& Hemat

Total Biaya

2012*

1.242.285

636.569

381.346

2.260.199

288.000

2.629.448

2013

1.514.989

769.606

418.384

2.702.976

200.010

2.902.986

2014

1.598.368

833.676

437.955

2.870.000

200.010

3.070.010

2015

1.514.129

776.319

409.553

2.700.000

2.700.000

2016

1.501.356

788.920

409.724

2.700.000

2.700.000

2017

1.497.996

793.068

408.936

2.700.000

2.700.000

2018

1.479.102

806.870

414.028

2.700.000

2.700.000

2019

1.462.869

821.825

415.306

2.700.000

2.700.000

2020

1.446.037

835.161

418.802

2.700.000

2.700.000

2021

1.420.269

859.389

420.342

2.700.000

2.700.000

Total

14.677.400

7.921.403

4.134.372

26.733.175

688.020

27.502.444

78
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 78

04/02/2013 14:16:28

5.11.

Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Energi baru dan terbarukan (EBT) skala besar seperti panas bumi dan PLTA telah dibahas dalam
pengembangan kapasitas pembangkit pada butir 5.4. Butir ini hanya membahas pengembangan EBT skala
kecil.
PLTMH: PLN mendorong pengembangan PLTMH terutama oleh swasta atau masyarakat untuk melistriki
kebutuhan setempat dan juga untuk disalurkan ke grid atau sistem kelistrikan PLN.
PLTB: Karena potensi energi angin di Indonesia sangat terbatas, maka pengembangannya akan terbatas
di daerah yang memiliki potensi.
Biomassa: PLN bermaksud untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa apabila PLN dapat
mempunyai kendali atas pasokan biomassanya. Karena itu PLN sedang menjalin kerjasama dengan
bebeapa Pemerintah Kabupaten untuk merintis industri biomasa.
Energi kelautan: walaupun potensi energi kelautan diduga sangat besar, namun mengingat teknologi dan
keekonomiannya masih belum diketahui, PLN baru akan melakukan uji coba skala kecil sebagai proyek
penelitian dan pengembangan.
Biofuel: tergantung kepada kesiapan pasar biofuel, PLN siap untuk memanfaatkan biofuel apabila tersedia.
Gasifikasi batubara (PLTGB): PLN memandang jenis energi ini sebagai energi baru yang dapat diterapkan
pada sistem kelistrikan isolated skala kecil.
Rencana pengembangan pembangkit EBT skala kecil dan perkiraan biayanya ditunjukkan pada Tabel 5.41
dan Tabel 5.42.

Pembangunan PLTS
Mempertimbangkan sebaran penduduk pada geografi yang sangat luas dan sulitnya menjangkau daerah
terpencil, PLN merencanakan untuk membangun PLTS sebagai berikut:

PLTS terpusat/komunal (mode operasi mandiri & hybrid) dengan kapasitas diberikan pada Tabel 5.41.
SHS (panel surya + lampu LED dengan baterai di dalamnya) skala kecil tersebar, namun terbatas di
provinsi-provinsi yang RE nya masih sangat rendah dan di daerah yang dalam waktu 5 tahun belum
akan mendapatkan listrik konvensional.

Pengembangan PLTS tersebut dimaksudkan untuk melistriki daerah terpencil secepatnya, mencegah
penambahan penggunaan BBM kalau seandainya dilayani dengan diesel, dan menurunkan BPP pada
daerah tertentu yang ongkos angkut BBM sangat mahal, seperti daerah sekitar puncak pegunungan
Jayawijaya Papua.
Program elektrifikasi dengan SHS atau lentera super hemat energi (SEHEN) bukan merupakan program
pengembangan kapasitas sistem kelistrikan. Dengan demikian program elektrifikasi dengan SEHEN lebih
bersifat sementara dan hanya diterapkan secara terbatas di provinsi-provinsi yang rasio elektrifikasinya
masih rendah, yaitu NTB, NTT dan Papua dengan terlebih daulu dibuat kajian kelayakannya. Program
SEHEN juga dapat diganti dengan PLTS terpusat/komunal (centralized PV).
Pembangunan PLTS dan pemasangan SHS tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan proyek.

79
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 79

04/02/2013 14:16:28

Tabel 5.41. Rencana Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil


No

Pembangkit Ebt

Tahun

Satuan

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

PLTMH

MW

40

99

113

112

101

185

188

201

189

260

1.488

PLT SURYA

MWp*)

84

125

150

100

75

75

80

80

80

855

PLT BAYU

MW

10

50

50

15

15

20

20

25

25

230

PLT BIOMASS

MW

22

40

90

35

40

40

45

45

50

40

447

PLT KELAUTAN

PLT BIO-FUEL

PLT GAS-BATUBARA
Total

MW

27

54

MW**)

10

15

15

14

101

MW

32

81

43

22

22

14

10

10

247

MW

110

331

436

383

276

349

354

365

368

450

3.422

*) Rencana PLTS sd 2015 adalah program 1.000 pulau, sedangkan tahun selanjutnya masih indikasi
**) Kapasitas ekuivalen dari pembangkitan eksisting yang beroperasi dengan bahan bakar biofuel

Tabel 5.42. Biaya Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil


No

Pembangkit EBT

Tahun

Satuan

Total

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

MW

99

245

279

277

250

457

465

497

467

643

3.678

PLTMH

PLT SURYA

MWp*)

31

433

644

779

515

386

386

412

412

412

4.403

PLT BAYU

MW

31

155

155

46

46

62

62

77

77

711

PLT BIOMASS

MW

57

103

232

90

103

103

116

116

129

103

1.151

PLT KELAUTAN

MW

12

31

21

31

31

31

167

334

PLT BIO-FUEL

26

39

39

37

21

18

18

21

24

21

266

PLT GAS-BATUBARA

MW**)

Total

MW

66

167

89

45

14

45

29

12

21

21

509

MW

279

1.030

1.437

1.376

980

1.088

1.107

1.151

1.160

1.443

11.052

5.12. Proyek PLTU Skala Kecil Tersebar


Tabel 5.43 dan 5.44 menunjukkan lokasi dan kapasitas rencana pengembangan pembangkit PLTU batubara
skala kecil dan PLTGB lokasi di Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
No

Nama Proyek

Kapasitas (MW)

COD Estimasi

2 x 10

2015

I. Indonesia Barat
a. FTP-2
- IPP
1

PLTU Ketapang Kalbar

PLTU Nias Sumut

3x7

2014-15

PLTU Tanjung Pinang Riau

2 x 15

2014

PLTU Ipuh Bengkulu

2x3

2013

PLTU Natuna Riau

2x7

2014

PLTU Sanggau Kalbar

2x7

2014

PLTU Sintang Kalbar

3x7

2014

b. Reguler
- PLN

80
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 80

04/02/2013 14:16:28

Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan
No

Nama Proyek

Kapasitas (MW)

COD Estimasi

PLTU TB. Karimun #3,4 (eks Tj. Uban)

2x7

2014

PLTU Sinabang (eks Tapak Tuan)

2x7

2014

10

PLTU Tebo Jambi

2x7

2013

11

PLTU Tembilahan Riau

2x7

2013

12

PLTU Dabo Singkep Kepri

2x4

2014

13

PLTU Kuala Tungkal Jambi

2x3

2013-2014

14

PLTU Baturaja Sumsel

2 x 10

2013

15

PLTU Muko Muko Jambi

2x4

2013

16

PLTU Ketapang Kalbar

2x7

2013

17

PLTU Rengat Riau

2x7

2015

18

PLTU Sarolangun Jambi

2x6

2013

- IPP

II. Indonesia Timur


a. FTP-2
- PLN
19

PLTU Bau Bau Sultra

2 x 10

2014

20

PLTU Sumbawa NTB

2 x 10

2014-2015

21

PLTU Luwuk Sulteng

2 x 10

2015-2016

22

PLTU Melak Kaltim

2x7

2015

23

PLTU Biak Papua

2x7

2014

24

PLTU Merauke Papua

2x7

2014

25

PLTU Andai (Manokwari) Papua

2x7

2014

26

PLTU Nabire Papua

2x7

2014

27

PLTU Kolaka Sulsel

2 x 10

2016

28

PLTU Jayapura Papua

2 x 15

2016

29

PLTU Klalin (Sorong) Papua

2 x 15

2016

2013

- IPP

b. Reguler
- PLN
30

PLTU Ampana Sulteng

2x3

31

PLTU Kendari Sultra

1 x 10

2013

32

PLTU Rote NTT

2x3

2013

33

PLTU Kotabaru Kalsel

2x7

2014

34

PLTU Kuala Pambuang Kalteng

2x3

2014

35

PLTU Tanjung Redep Kaltim

2x7

2014

36

PLTU Tanjung Selor Kaltim

2x7

2014

37

PLTU Malinau Kaltim

2x3

2014

38

PLTU Talaud Sulut

2x3

2014

39

PLTU Raha Sultra

2x3

2014

40

PLTU Alor NTT

2x3

2014

41

PLTU Sofifi Maluku Utara

2x3

2014

42

PLTU Sangatta Kaltim

2x7

2014-2015

43

PLTU Toli-Toli Sulteng

3 x 15

2014-2015

44

PLTU Wangi Wangi Sultra

2x3

2014-2015

45

PLTU Sumbawa Barat NTB

2x7

2014-2015

46

PLTU Palu 2 Sulteng

2 x 15

2015

47

PLTU Tidore 2 Maluku Utara

2x7

2015

48

PLTU Timika Papua

4x7

2015

81
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 81

04/02/2013 14:16:28

Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan
No

Nama Proyek

Kapasitas (MW)

COD Estimasi

49

PLTU Bima 2 NTB

2 x 10

2015-2016

50

PLTU Tanjung Redep 2 Kaltim

2x7

2016

51

PLTU Waai 3 Maluku

1 x 15

2016

52

PLTU Atambua 2 NTT

2x3

2017

53

PLTU Malinau 2 Kaltim

2x3

2018

54

PLTU Kupang 2 NTT

2 x 15

2018

55

PLTU Jayapura 2 Papua

2 x 15

2018-2019

56

PLTU Tawaeli Ekspansi Sulteng

2 x 15

2015

57

PLTU Bau-Bau Sultra

2x7

2015

58

PLTU Lati (Ekspansi) Kaltim

1x5

2015

59

PLTU Merauke 2 Papua

1x7

2016

60

PLTU Kupang NTT

2 x 15

2016-2017

- IPP

Tabel 5.44. Proyek PLTGB Tersebar di Indonesia


No

Nama Proyek

Kapasitas (MW)

Pemilik

COD Estimasi

PLN

2014

2014

Jawa-Bali
- Reguler
1

PLTGB Bawean Jatim

Indonesia Barat
- FTP-2
1

PLTGB Putusibau Kalbar

PLN

PLTGB Tanjung Batu Kepri

PLN

2014

PLTGB Sabang NAD

PLN

2013

PLTGB Bengkalis Riau

PLN

2013

PLTGB Nanga Pingoh Kalbar

PLN

2013

PLTGB Nias Sumut

PLN

2014

PLTGB Tanjung Pandan Babel

IPP

2013

PLTGB Selat Panjang Kepri

PLN

2014

- Reguler

Indonesia Timur
- FTP-2
9

PLTGB Larantuka NTT

PLN

2014

10

PLTGB Selayar Sulsel

PLN

2014

11

PLTGB Tahuna Sulut

PLN

2014

12

PLTGB Tobelo Malut

PLN

2014

13

PLTGB Tual Maluku

PLN

2014

14

PLTGB Buru Maluku

PLN

2014

15

PLTGB Manokwari Papua

2x3

PLN

2014-2015

16

PLTGB Langgur Maluku

PLN

2014

17

PLTGB Timika

PLN

2014

18

PLTGB Kurik Papua

2x5

PLN

2015-2016

19

PLTGB Biak Papua

2x6

PLN

2017-2018

- Reguler

82
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 82

04/02/2013 14:16:28

83
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 83

04/02/2013 14:16:29

6.1.

Proyeksi Kebutuhan Investasi Indonesia

Untuk membangun sarana pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik sebagaimana diuraikan
pada Bab 5 diperlukan dana investasi sebesar US$64,9 miliar dengan disbursement tahunan sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.1. Dana sebesar itu hanya mencakup proyek-proyek PLN saja
dan belum mencakup dana investasi untuk proyek listrik yang diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta/
IPP.
Tabel 6.1. Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Item

Juta US$

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Fc

1206,38

2010,418

2927,56

2518,979

2855,989

3041,581

2306,031

1979,042

1888,739

2243,195

Pembangkit Lc

1342,197

1771,213

1344,97

1015,611

1384,263

1409,105

1049,449

939,2513

938,1241

1035,617

12229,8

Total

2548,577

3781,631

4272,53

3534,59

4240,252

4450,686

3355,48

2918,294

2826,864

3278,811

35207,71

Fc

1953,023

1977,171

2106,532

2810,05

1797,272

955,179

564,6848

489,7843

235,9742

37,57712

12927,25

Penyaluran

Distribusi

Total

2021 Total
22977,91

Lc

517,7202

550,2153

561,3482

530,5412

385,1881

221,4965

138,833

106,7337

32,60538

3,058721

3047,74

Total

2470,743

2527,387

2667,881

3340,591

2182,46

1176,676

703,5178

596,5181

268,5796

40,63584

15974,99

Fc

Lc

1214,924

1158,929

1194,127

1206,478

1337,145

1384,823

1452,011

1529,156

1594,208

1694,654

13766,45

Total

1214,924

1158,929

1194,127

1206,478

1337,145

1384,823

1452,011

1529,156

1594,208

1694,654

13766,45

Fc

3159,403

3987,589

5034,093

5329,029

4653,261

3996,76

2870,716

2468,827

2124,714

2280,772

35905,16

Lc

3074,842

3480,357

3100,445

2752,63

3106,596

3015,424

2640,293

2575,141

2564,937

2733,329

29043,99

Total

6234,245

7467,946

8134,538

8081,659

7759,857

7012,184

5511,009

5043,968

4689,651

5014,101

64949,16

Melihat kebutuhan dana yang sangat besar tersebut, maka disadari adanya tantangan yang sangat besar
dalam menyediakan dana tersebut.
Selama ini sumber pembiayaan proyek-proyek PLN banyak diperoleh dari penerusan pinjaman dari
luar negeri (two step loan), namun setelah tahun 2006 peranan pinjaman semacam ini mulai berkurang
dan sebaliknya pendanaan dengan obligasi terus meningkat, baik obligasi lokal maupun global. Proyek
percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri
oleh PLN dengan garansi Pemerintah. Akhir-akhir ini PLN kembali berupaya memperoleh pinjaman dari
lembaga keuangan multilateral (IBRD, ADB) dan bilateral (JICA, AFD) untuk mendanai proyek-proyek
kelistrikan yang besar seperti Upper Cisokan pumped storage dan transmisi HVDC SumateraJawa dengan
skema two step loan.
Juta USD
9000
8000
7000
6000

Total Investasi

5000

Pembangkit
4000

Penyaluran

3000

Distribusi

2000
1000
0
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gambar 6.1 Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)

84
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 84

04/02/2013 14:16:29

6.2.

Proyeksi Kebutuhan Investasi Jawa-Bali

Pengembangan pembangkitan, transmisi dan distribusi oleh PLN sampai dengan tahun 2021 di sistem Jawa
Bali membutuhkan dana investasi sebesar US$ 34,7 miliar dengan disbrusement tahunan sebagaimana
deiperlihatkan pada Tabel 6.2 dan Gambar 6.2.
Kebutuhan investasi untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021 adalah sebesar US$ 20,2 miliar atau
sekitar US$ 2,0 miliar per tahun.
Tabel 6.2. Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem JawaBali
Item

2012
Fc

Pembangkit Lc

Penyaluran

992,1

975,1

1170,7

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

1.433,0

1.602,3

1.444,6

1.553,1

1.532,3

1.318,3

1.743,2 12.612,8

607,0

653,1

734,5

670,6

700,3

698,8

627,4

1.445,2

1.728,4 1.582,0

2.086,1

2.336,8

2,115,2

2.253,4

2.231,1

1.945,7

Fc

1.159,3

893,4 1.007,7

Lc

206,2
1.365,4

Total

782,2

7.636,5

2.525,4 20.249,2

1.556,8

871,3

423,2

319,7

269,5

140,1

26,2

6.667,3

192,2

185,3

117,0

68,2

52,8

39,0

15,1

2,0

1.052,9

1.068,6 1.200,0

1.742,2

988,3

491,4

372,5

308,5

155,2

28,2

7.720,2

175,2

Fc

Lc

663,7

533,8

538,5

582,4

688,3

706,9

731,5

756,6

765,9

801,7

6.769,2

533,8

801,7

6.769,2

Total
Total

2014

557,7

Total

Total
Distribusi

2013

453,1

538,5

582,4

688,3

706,9

731,5

756,6

765,9

Fc

1.612,4

663,7

1.451,1 1.982,8

2.989,8

2.473,6

1.867,9

1.872,8

1.801,9

1.458,4

1.769,4 19.280,1

Lc

1.862,0

1.879,8 1.337,7

1.420,8

1.539,7

1.445,6

1.484,6

1.494,4

1.408,4

1.585,8 15.458,6

Total

3.474,3

3.330,8 3.320,5

4.410,6

4.013,3

3.313,4

3.357,4

3.296,2

2.866,8

3.355,2 34,738,6

Juta USD
5,000.0

Total Investasi

4,500.0

Pembangkit

4,000.0
3,500.0
3,000.0
2,500.0

Penyaluran

2,000.0
1,500.0
1,000.0

Distribusi

500.0
-

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gambar 6.2. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Sistem JawaBali

Pembiayaan proyek pembangkitan PLN berasal dari beberapa sumber. Proyek percepatan pembangkit
Perpres No.71/2006 didanai dengan pinjamanan luar negeri (Cina) yang diusahakan oleh PLN dengan
jaminan Pemerintah. Proyek pumped storage Upper Cisokan senilai US$ 800 juta telah diusulkan
pendanaannya ke lender multilateral, sedangkan PLTU Indramayu 1x1.000 MW senilai US$ 2.000 juta
diusulkan pendanaannya ke lender bilateral.
Kebutuhan dana investasi untuk penyaluran dan distribusi masing-masing sebesar US$ 7,7 miliar dan US$
6,7 miliar. Proyek penyaluran pada tahun 2012-2013 didominasi oleh transmisi yang terkait dengan proyek
percepatan pembangkit. Proyek tersebut menurut rencana akan didanai dari APLN, APBN, pinjaman luar
negeri (two step loan) dan kredit ekspor.
85
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 85

04/02/2013 14:16:29

6.3.

Proyeksi Kebutuhan Investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran dan distribusi dalam kurun waktu 20122021 untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat adalah sebesar US$17,8 miliar atau rata-rata US$ 1,8 miliar
per tahun dan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar US$ 12,4 miliar atau rata-rata US$
1,2 miliar, tidak termasuk proyek IPP, dengan disbursement tahunan seperti pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4.
Tabel 6.3. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Item

2012
Fc

Pembangkit Lc
Total
Penyaluran

Total

2014

848,2

2015

1.150,1

2016

415,7

2017

723,6

2018

1.075,1

2019

292,0

2020

159,1

2021

397,8

Total

445,9

5.872,4

147,5

322,2

430,9

120,9

394,3

504,0

122,4

74,0

200,9

225,6

2.542,8

512,5

1.170,4

1.581,0

536,6

1.117,9

1.579,1

414,4

233,1

598,8

671,5

8.415,2

Fc

459,1

811,9

834,4

934,4

564,9

322,9

152,0

158,7

68,8

7,1

4.314,2

Lc

217,6

300,5

288,7

235,3

153,5

91,6

60,9

54,5

13,8

0,7

1.417,0

Total

676,7

1.112,4

1.123,1

1.169,7

718,4

414,5

212,9

213,2

82,5

7,8

5.731,2

Fc
Distribusi

2013

364,9

Lc

307,5

317,4

333,5

334,8

354,3

362,6

386,4

403,3

424,3

457,4

3.681,4

Total

307,5

317,4

333,5

334,8

354,3

362,6

386,4

403,3

424,3

457,4

3.681,4

Fc

824,1

1.660,1

1.984,5

1.350,1

1.288,4

1.398,0

444,0

317,8

466,6

453,0 10.186,6

Lc
Total

672,6

940,1

1.053,0

391,0

902,2

958,2

569,7

531,7

639,0

683,7

1.496,7

2.600,2

3.037,5

2.041,1

2.190,6

2.356,2

1.013,7

849,6

1.105,6

1.136,7

7.641,2

Juta USD
3,250.0
3,000.0
2,750.0
2,500.0

Total Investasi

2,250.0

Pembangkit

2,000.0
1,750.0
1,500.0
1,250.0

Penyaluran

1,000.0
750.0

Distribusi

500.0
250.0
-

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat

86
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 86

04/02/2013 14:16:29

Tabel 6.4. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Item

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

Fc

388,3

604,6

802,4

670,3

530,1

521,9

460,9

287,6

172,6

54,1

4.492,8

Pembangkit Lc

202,6

278,3

307,1

241,6

255,5

234,5

226,8

166,5

109,8

27,8

2.050,5

Total

590,9

882,9

1.109,5

911,9

785,6

756,4

687,7

454,1

282,4

81,9

6.543,3

Fc

334,7

271,8

264,4

318,8

361,1

209,0

92,9

61,5

27,1

4,3

1.945,7

Lc

94,0

74,6

80,5

109,9

114,7

61,8

25,2

13,2

3,8

0,4

577,9

428,6

346,4

344,9

428,8

475,8

270,8

118,1

74,7

30,9

4,7

2.523,6

Penyaluran

Total
Distribusi

Total

Fc

Lc

243,7

307,7

322,1

289,3

294,6

315,4

334,1

369,3

404,0

435,6

3.315,9

Total

243,7

307,7

322,1

289,3

294,6

315,4

334,1

369,3

404,0

435,6

3.315,9

Fc

723,0

876,4

1.066,8

989,1

891,2

730,9

553,8

349,1

199,7

58,4

6.438,5
5.944,3

Lc
Total

540,3

660,5

709,7

640,8

664,8

611,6

586,1

549,0

517,6

463,8

1.263,2

1.537,0

1.776,5

1.630,0

1.556,0

1.342,6

1.139,9

898,1

717,3

522,5 12.382,8

Juta USD
2100

1800

Total
Investasi

1500

1200
900

Pembangkit

600

Penyaluran

Distribusi

300

0
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gambar 6.4 .Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur

Kebutuhan investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021
adalah sebesar US$ 8,4 miliar, sedangkan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar
US$ 6,3 miliar. Disbursement proyek pembangkitan mencapai puncaknya pada tahun 2012-2014 dan
2015 yang merupakan proyek percepatan pembangkit Perpres No. 71/2006. Sedangkan disbursement
proyek pembangkitan pada tahun berikutnya terus menurun karena proyek-proyek IPP akan semakin
mendominasi sistem-sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat, terutama di sistem Sumatera. Proyek
transmisi di Indonesia Timur dan Indonesia Barat didominasi oleh pengembangan transmisi 275kV untuk
interkoneksi seluruh Sumatera, di samping pengembangan transmisi 150kV di Sumatera, Sulawesi dan
Kalimantan serta beberapa wilayah lain seperti NTT dan NTB.

6.4.

Kebutuhan Investasi Kelistrikan PLN dan IPP

Total dana investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kelistrikan Indonesia secara
keseluruhan, termasuk proyek-proyek kelistrikan yang diasumsikan akan dibangun oleh swasta/IPP, adalah
US$ 107,1 miliar selama tahun 2012-2021. Disbursement dana tersebut diperlihatkan pada Tabel 6.5.

87
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 87

04/02/2013 14:16:30

Tabel 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP


Item

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total
52.045,3

Fc

2.042,9

3.502,9

6.407,3

7.530,3

8.510,1

8.125,6

6.265,8

4.225,8

2.895,5

2.539,0

Pembangkit Lc

1.788,7

2.637,7

3.086,6

3.159,1

3.740,7

3.645,0

2.847,0

1.959,9

1.335,0

1.137,8

25.330,5

Total 3.831,6

6.140,6

9.493,8

10.689,5 12.250,8 11.770,6

9.112,8

6.178,7

4.230,6

3.676,7

77.375,8

Fc

1.953,0

1.977,2

2.106,5

564,7

489,8

236,0

37,6

12.927,2

Lc

517,7

550,2

561,3

530,5

385,2

221,5

138,8

106,7

32,6

3,1

3.047,7

Total 2.470,7

2.527,4

2.667,9

3.340,6

2.182,5

1.176,7

703,5

596,5

268,6

40,6

15.975,0

Penyaluran

Distribusi

Total

2810,0

1.797,3

955,2

Fc

Lc

1.214,9

1.158,9

1.194,1

1.206,5

1.337,1

1.384,8

1.452,0

1.529,2

1.594,2

1.694,7

13.766,5

Total 1.214,9

1.158,9

1.194,1

1.206,5

1.337,1

1.384,8

1.452,0

1.529,2

1.594,2

1.694,7

13.766,5

Fc

3.995,9

5.480,1

8.513,8

10.340,4 10.307,4

9.080,8

6.830,5

4.715,6

3.13,5

2.576,5

64.972,6

Lc

3.521,4

4.346,8

4.842,0

5.251,3

4.437,9

3.588,8

2.961,8

2.835,5

42.144,7

15.236,6 15.770,4 14.332,1

11.268,3

8.304,4

6.093,4

5.412,0

107.117,3

Total 7.517,3

9.826,9 13.355,8

4.896,2

5.463,0

Juta USD
16000

Total Investasi
14000
12000
10000

Pembangkit
8000
6000
4000

Penyaluiran
Distribusi

2000
0
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gambar 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP

Tabel 6.5 menunjukkan bahwa sektor ketenagalistrikan Indonesia setiap tahunnya membutuhkan dana
investasi yang sangat besar, yaitu rata-rata hampir US$ 10,7 miliar per tahun.

6.5.

Sumber Pendanaan dan Kemampuan Keuangan PLN

Butir 6.5 ini menjelaskan bagaimana kebutuhan investasi yang diindikasikan dalam RUPTL ini akan
dipenuhi, dan juga menjelaskan dampak dari rencana investasi ini terhadap keuangan PT PLN (Persero).
Rencana Investasi dan Sumber Pendanaan.
Kebutuhan investasi PLN sebesar US$ 64,7 miliar62 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dari berbagai
sumber pendanaan, yaitu APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti), pinjaman baru, dan dana
internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana
pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement), pinjaman pemerintah melalui
rekening dana investasi, obligasi nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya
serta hibah luar negeri.
62 Hanya mencakup base cost, tidak termasuk financing cost.

88
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 88

04/02/2013 14:16:30

a. Kemampuan Pendanaan Sendiri (APLN)


Kemampuan pendanaan internal PLN sesungguhnya sangat rendah karena sebelum tahun 2009 PLN
tidak memperoleh marjin PSO, sehingga tidak ada investasi PLN yang didanai dari pendanaan internal
(seluruh investasi didanai dengan hutang). Rasio hutang terhadap aset PLN sebelum program percepatan pembangkit 10.000 MW tahap 1 (fast track 1) adalah sekitar 30%, namun kemudian meningkat menjadi 53% pada tahun 2010 akibat seluruh pendanaan proyek fast track 1 berasal dari pinjaman komersial
dan obligasi. Rasio ini akan semakin besar apabila pendapatan PLN tidak meningkat.
Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya kemampuan Pendanaan Sendiri, dan
menjaga rasio hutang terhadap aset PLN sehingga dapat secara terus menerus mendukung perkembangan penyediaan listrik .
Peningkatan pendanaan sendirinya, tentunya harus dilakukan dengan peningkatan pendapatan PLN
akan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan PLN dalam melakukan investasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan listrik.

b. Komposisi Sumber Pendanaan untuk Investasi


Sumber pendanaan investasi PLN berasal dari 3 sumber: (i) ekuitas pemerintah dari APBN (ii) dana internal yang berasal dari laba operasi dan (iii) pinjaman. APLN (dana internal perusahaan) berasal dari laba
operasi yang sangat terbatas karena BPP lebih tinggi dari tarif rata-rata. APLN hanya didapat dari selisih
antara marjin PSO + depresiasi aset dan pembayaran cicilan pokok.
PLN hanya dapat meminjam dalam jumlah yang sangat terbatas karena dibatasi oleh covenant pinjaman
yang disyaratkan oleh lender dan bond holder. Kapasitas PLN dalam membuat pinjaman-baru dapat ditingkatkan jika revenue PLN meningkat, baik dari tarif maupun marjin PSO.
Dengan melihat kemampuan pendanaan internal PLN dan kemampuan meminjam PLN yang sangat terbatas seperti dijelaskan di atas, maka peran APBN setiap tahun menjadi sangat penting untuk memenuhi
pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
ditargetkan oleh Pemerintah. Hal ini menjadi semakin penting karena secara politis sangat sulit menaikkan tarif ke tingkat yang lebih tinggi daripada BPP dalam waktu dekat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kemampuan PLN dalam melayani pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh
Pemerintah, maka harus dilakukan perbaikan antara lain sebagai berikut:
-

Peningkatan pendapatan PLN.


Peningkatan dana dari APBN.

89
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 89

04/02/2013 14:16:30

LO-RUPTL Awal ok.indd 90

04/02/2013 14:16:30

91
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 91

04/02/2013 14:16:30

Analisis risiko RUPTL 2012-2021 ini dibuat untuk mengidentifikasi potensi kerawanan atau kelemahan
yang dapat terjadi sebagai akibat adanya exposure atas peristiwa tertentu yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang yang dapat berpengaruh kepada implementasi RUPTL.
Analisis risiko mencakup identifikasi risiko, pemetaan risiko, dan rekomendasi program mitigasi untuk
risiko-risiko tersebut. Bab ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan hasil identifikasi dan
pemetaan risiko dominan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan implementasi RUPTL. Bagian
kedua menjelaskan hasil pemetaan risiko. Bagian ketiga menjelaskan berbagai program mitigasi risiko
yang perlu dijalankan dalam rangka mengelola risiko tersebut.
Sejalan dengan struktur RUPTL itu sendiri, uraian analisis risiko pada bab ini akan dilakukan berdasarkan
isu-isu utama RUPTL, yaitu proyeksi kebutuhan/permintaan tenaga listrik, pengembangan pembangkit,
transmisi dan distribusi, serta proyeksi pasokan energi primer dan kebutuhan investasi, baik oleh PLN
maupun oleh swasta.

7.1.

Identifikasi Risiko

Risiko yang diidentifikasi dapat mempengaruhi implementasi RUPTL meliputi aspek sebagai berikut:

A. Risiko Regulasi
Risiko terkait perubahan regulasi Pemerintah, diantaranya meliputi risiko tarif listrik, risiko kepastian
subsidi dan risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan.

B. Risiko Proyek pengembangan ketenagalistrikan


1.

Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN


Berupa risiko-risiko perijinan dan persetujuan, pendanaan, pembangunan, keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek, cost over-run, kesalahan desain, keselamatan ketenagalistrikan, performance instalasi, dampak lingkungan dan sosial.

2.

Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP, termasuk PLTP


Sama seperti pada risiko keterlambatan proyek-proyek PLN.

3.

Risiko permintaan listrik


Risiko terkait akurasi prediksi pertumbuhan permintaan tenaga listrik (termasuk di dalamnya risiko
pertumbuhan ekonomi).

C. Risiko Keuangan
1.
2.

Risiko Pendanaan, yaitu risiko terkait penyediaan sumber pendanaan untuk membiayai proyek/investasi pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Risiko likuiditas, meliputi risiko likuiditas kas yaitu kelancaran penerimaan subsidi, risiko pencairan
dana pinjaman untuk investasi dan risiko likuiditas aset.

D. Risiko Operasional
1.
2.
3.

Risiko produksi/operasi, seperti kerusakan peralatan/fasilitas operasi, kehilangan peralatan/fasilitas operasi/kebocoran informasi rahasia perusahaan, risiko akibat kesalahan manusia.
Risiko bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat manusia (a.l. sabotase).
Risiko lingkungan, berupa tuntutan masyarakat terhadap transmisi karena pengaruhnya pada kesehatan, juga limbah, polusi dan kebisingan.

92
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 92

04/02/2013 14:16:30

E. Risiko Energi Primer dan Panas Bumi


1.

2.

7.2.

Risiko ketersediaan dan harga energi primer.


Meliputi risiko ketersediaan energi primer (utamanya pasokan batubara, gas) dan risiko harga energi
primer.
Risiko ketidakpastian pengembangan panas bumi dan energi terbarukan lainnya.
Identifikasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.

Pemetaan Risiko

Berdasarkan tingkat probabilitas dan dampak bila risiko tersebut terjadi, kesembilan risiko tersebut
memiliki karakteristik seperti ditunjukkan dalam peta berikut. Penetapan probabilitas dan dampak
dilakukan dengan metoda kualitatif berdasarkan pengalaman PLN dalam menjalankan program sejenis di
masa lalu, dan pengalaman PLN menangani risiko tersebut di masa lalu.
Penetapan dampak risiko didasarkan atas dampak pada arus kas perusahaan dan dampak pada kelancaran
operasional perusahaan.

Gambar 7.1. Pemetaan Risiko Implementasi RUPTL


Keterangan:
1. Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN
2. Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP, termasuk PLTP
3. Risiko prakiraan permintaan tenaga listrik
4. Risiko ketersediaan dan harga energi primer
5. Risiko merencanakan reserve margin terlalu tinggi

6. Risiko likuiditas
7. Risiko produksi/operasi
8. Risiko bencana
9. Risiko lingkungan dan sosial
10.Risiko regulasi
11. Risiko Pendanaan

93
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 93

04/02/2013 14:16:30

Berdasarkan pemetaan risiko di atas, risiko dapat dikelompokkan dalam empat area berdasarkan tingkat
probabilitas dan dampaknya, yaitu:
-

7.3.

Risiko pada level EKSTREM meliputi risiko keterlambatan proyek-proyek PLN, keterlambatan
proyek-proyek IPP, risiko Pendanaan dan risiko likuiditas.
Risiko pada level TINGGI meliputi ketersediaan dan harga energi primer, risiko permintaan tenaga
listrik, risiko pendanaan serta risiko bencana.
Risiko pada level MODERAT adalah risiko produksi/operasi, merencanakan reserve margin terlalu
tinggi, risiko regulasi dan risiko lingkungan.

Program Mitigasi Risiko

Pada dasarnya mitigasi risiko akan dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan guna menurunkan
level risiko secara jangka panjang.
Program mitigasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.

94
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 94

04/02/2013 14:16:31

95
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 95

04/02/2013 14:16:31

Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi sepuluh tahun mendatang rata-rata 6,9% per tahun
dan bergerak dari realisasi kebutuhan tenaga listrik tahun 2011, proyeksi penjualan tenaga listrik pada
tahun 2021 diperkirakan akan mencapai 358 TWh, atau mengalami pertumbuhan rata-rata 8,7% selama
10tahun mendatang. Beban puncak pada tahun 2021 diproyeksikan akan mencapai 62 ribuMW. Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diprogramkan pembangunan pembangkit listrik baru untuk
periode 2012-2021 sebesar 57 ribu MW.
Sejalan dengan pengembangan pembangkit ini, diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 55 ribu
kms, yang terdiri atas 5.241 kms SUTET 500 kV AC, 1.100 kms transmisi 500 kV HVDC, 462 kms transmisi
250 kV HVDC, 6.207 kms transmisi 275kV AC, 38.665 kms SUTT 150 kV, 3.560 kms SUTT 70 kV. Penambahan
trafo yang diperlukan adalah sebesar 122 ribu MVA yang terdiri atas 64.631 MVA trafo 150/20 kV, 5.353
MVA 70/20 kV dan 35.175 MVA trafo interbus IBT 500/150 kV, 11.360 MVA IBT 275/150 kV, IBT 460 MVA
IBT 150/70 kV, 3.500 MVA IBT 500/275 kV dan 600 MVA 250 kV DC. Untuk mengantisipasi pertumbuhan
penjualan energi listrik untuk periode 2012-2021 diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah
71.382 kms, tegangan rendah 94.700 kms dan kapasitas trafo distribusi 15.884 MVA.
Kebutuhan investasi pembangkit, penyaluran dan distribusi selama periode 20122021 untuk memenuhi
kebutuhan sarana kelistrikan di Indonesia secara keseluruhan adalah sebesar US$ 107,1 milyar yang terdiri
dari investasi pembangkit (termasuk IPP) sebesar US$ 77,4 milyar, investasi penyaluran sebesar US$ 16,0
milyar dan investasi distribusi sebesar US$ 13,7 milyar.
Kebutuhan investasi PLN akan dipenuhi dari APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti),
pinjaman baru, dan dana internal. Kemampuan pendanaan internal PLN sangat rendah sehingga seluruh
investasi didanai dengan hutang. Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya
kemampuan Pendanaan Sendiri, dan menjaga rasio hutang terhadap aset PLN agar dapat secara terus
menerus mendukung perkembangan penyediaan listrik. Peran APBN setiap tahun menjadi sangat penting
karena secara politis sangat sulit menaikkan tarif ke tingkat yang lebih tinggi daripada BPP dalam waktu
dekat.

96
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 96

04/02/2013 14:16:31

Daftar Pustaka

97
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 97

04/02/2013 14:16:31

1.

Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

2.

Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

3.

Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

4.

Peraturan Presiden No. 71/2006 jo No. 59/2009 tentang Penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk
Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara

5.

Peraturan Presiden No. 77/2008 tentang Pengesahan Memorandum of Understanding on the ASEAN
Power Grid (Memorandum Saling Pengertian Mengenai Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN)

6.

Peraturan Presiden No. 4/2010 jo No. 48/2011 tentang Perubahan atas Penugasan kepada PT PLN
(Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan
Energi Terbarukan, Batubara dan Gas

7.

Peraturan Menteri ESDM No. 2/2010 jo No. 15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan
Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas
Serta Transmisi Terkait

8.

Peraturan Menteri ESDM No. 1/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No.
15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait

9.

Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-46951.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

10. Keputusan Menteri ESDM No. 634-12/20/600.3/2011 tentang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
PT PLN (Persero)
11. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025,
Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta 2011
12. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20082027, Departemen Energi Dan Sumber
Daya Mineral, 2008
13. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20102029, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2011
14. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20122031, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2012
15. Pidato Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Acara Gerakan Menuju Bebas Pemadaman Listrik
Bergilir, Mataram, 27 Juli 2010
16. Draft Laporan Studi Penghematan Listrik dan Load Forecasting, Konsorsium LEMTEK UI dan Tim
Nano UI, November 2012
17. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 2025, Bappenas, BPS, UN Population Fund, 2005
18. Pendapatan Nasional Indonesia 20012005, BPS, 2008 dan update dari website BPS
19. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2009 2018, PT PLN (Persero), 2009
20. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2010 2019, PT PLN (Persero), 2010
21. Draft Energy Outlook 2008, Pusdatin Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2008
22. Statistik 2007, PT PLN (Persero), 2008

98
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 98

04/02/2013 14:16:32

23. Statistik 2008, PT PLN (Persero), 2009


24. Statistik 2009, PT PLN (Persero), 2010
25. Statistik 2010, PT PLN (Persero), 2011
26. Statistik 2011, PT PLN (Persero), 2012
27. Indonesia Energy Outlook & Statistics 2006, Pengkajian Energi UI, 2006
28. Berita Resmi Statistik, BPS, Februari 2008
29. Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Agustus 2012.
30. Draft Rencana Jangka Panjang Perusahaan 20112015, PT PLN (Persero), 2011
31. Slide Presentasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM Tahun 2010 mengenai Sumber Daya dan
Cadangan Batubara.
32. Slide Presentasi dari Ditjen Migas berjudul Peranan Migas dalam Mendukung Ketahanan Energi, 2010
33. Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia, WestJec, 2007
34. Draft Report of Master Plan Study for Hydro Power Development in Indonesia, Nippon Koei, 2011
35. Draft Kebijakan Energi Nasional, DEN, 2010
36. Website Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah
37. Public Private Partnerships Infrastructure Projects Plan in Indonesia 2012, Bappenas, Jakarta 2012
38. Sistem Informasi Laporan Manajemen, PT PLN (Persero), Oktober 2012
39. Evaluasi Operasi Tahun 2011, PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, 2012
40. Evaluasi Operasi Tahun 2011, PT PLN (Persero) P3B Sumatera, 2012

99
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 99

04/02/2013 14:16:32

LO-RUPTL Awal ok.indd 100

04/02/2013 14:16:32

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 101

04/02/2013 14:17:08

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 102

04/02/2013 14:18:24

A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

A1.1

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK

A1.2

NERACA DAYA

A1.3

NERACA ENERGI

A1.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK

A1.5

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN

A1.6

PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN

A1.7

ANALISIS ALIRAN DAYA

A1.8

KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI

A1.9

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN

A1.10 PROGRAM ENERGI BARU DAN TERBARUKAN


A1.11 PROYEKSI KEBUTHAN INVESTASI

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 103

04/02/2013 14:18:24

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 104

04/02/2013 14:18:24

Lampiran A1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 105

04/02/2013 14:18:24

106

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 106

04/02/2013 14:18:24

Tahun

78,9

-- Industrial

1.478

0,10
72,0
4.464

Load Factor (%)

Peak Load (MW)

14,5%

D Losses (%)

PS GI&Dis (%)

4,74
3,70

T Losses (%)

26.813

Energy Requirement (GWh)

Station Use (%)

28.153

Total Production (GWh)

242.347

-- Public
6.433

439.435

-- Industrial

8.417.594

-- Commercial

9.105.809

-- Residential

Number of Customer

729

1.855

-- Public

6.786

-- Commercial

4.758

4.374
10.848

-- Industrial

Power Contracted (MVA)

-- Residential

2.230

2.046

-- Public

4.798

72,0

0,10

11,9%

3,70

5,40

28.629

30.261

6.867

261.793

477.505

8.990.213

9.736.378

1.561

778

1.987

7.312

11.638

4.495

4.047

-- Commercial

10
13.733

12.449

12

25.216

82,1

73,2

-- Residential

- Energy Growth Rate (%)

22.916

Electrification Ratio PLN+NonPLN (%)

Energy Sales (GWh)

69,8

Electrification Ratio (%)

7,2

1,8

1,8
6,6

50.340

2013

49.451

2012

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

5.319

71,0

0,10

10,6%

3,39

6,04

31.095

33.082

7.309

281.228

515.528

9.584.066

10.388.131

1.646

827

2.118

7.931

12.522

5.207

2.445

4.943

15.203

10

27.799

85,4

76,7

7,5

1,8

51.248

2014

5.938

70,0

0,10

10,2%

3,39

6,35

34.105

36.414

7.774

301.588

554.653

10.210.816

11.074.831

1.744

884

2.256

8.374

13.257

5.703

2.686

5.454

16.768

10

30.611

88,8

80,2

7,0

1,8

52.176

2015

6.533

70,0

0,10

10,2%

3,39

6,19

37.584

40.060

8.238

321.883

593.644

10.760.119

11.683.884

1.868

951

2.433

8.853

14.105

6.287

2.967

6.077

18.402

10

33.733

91,5

83,0

7,0

1,8

53.124

2016

7.210

70,0

0,10

10,2%

3,39

6,25

41.455

44.213

8.680

341.597

631.488

11.259.440

12.241.205

1.997

1.022

2.614

9.324

14.957

6.933

3.279

6.736

20.259

10

37.208

93,6

85,3

7,0

1,8

54.093

2017

7.955

70,0

0,10

10,2%

3,39

6,28

45.725

48.783

9.122

361.311

669.331

11.694.862

12.734.627

2.140

1.100

2.810

9.821

15.871

7.647

3.628

7.479

22.286

10

41.040

95,2

87,0

7,0

1,8

55.084

2018

8.768

70,0

0,10

10,2%

3,39

6,12

50.480

53.768

9.564

381.026

707.175

12.080.453

13.178.218

2.296

1.184

3.011

10.329

16.821

8.434

4.015

8.318

24.541

10

45.308

96,3

88,3

7,0

1,8

56.096

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi Sumatera

9.674

70,0

0,10

10,2%

3,39

5,98

55.781

59.324

10.006

400.740

745.018

12.441.785

13.597.550

2.470

1.276

3.241

10.853

17.839

9.306

4.445

9.252

27.062

11

50.066

97,2

89,3

7,0

1,8

57.130

2020

10.516

71,0

0,10

10,2%

3,39

5,43

61.582

65.405

10.310

417.230

777.951

12.749.974

13.955.465

2.592

1.341

3.408

11.370

18.711

10.269

4.906

10.212

29.868

10

55.272

97,6

89,9

7,0

1,9

58.188

2021

Lampiran A1.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 107

04/02/2013 14:18:24

108

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 108

04/02/2013 14:18:24

MW

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

2012

2013

IPP dan sewa

2014

2015

2016

2017

Pembangki Eksisng PLN

PLTU & PLTG Sewa

Pembangkit Eksisting PLN

Pembangkit IPP & Sewa


Beban Puncak

PLTU & PLTG Sewa

PLTU IPP

PLTU
PLTU PLN

PLTP

PLTA PLN

PLTA IPP
PLTGU

PLTA

PLTG/MG

2018

2019

PLTA PLN & IPP

Grafik Neraca Daya Sistem Sumatera

2020

2021

Tahun

PLTU PLN

PLTU IPP

PLTU

PLTP

PLTA

PLTG/MG

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

109

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 109

04/02/2013 14:18:24

No.

MW

Beban Puncak Bruto

MW
MW
MW
MW
MW

PLTMH

PLTU

PLTG

PLTGU

MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW

IPP

PLTA

PLTMH

PLTU

PLTG

PLTGU

PLTMG

PLTP

Retired & Mothballed (PLN)

Sewa

Swasta
MW

87

MW

PLTA

PLTD

831

MW

114

10

12

150

80

227

16

180

674

1.135

608

1.012

847

3.393

MW

PLN

5.202

4.464

72

28.153

2012

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Satuan

Faktor Beban

Produksi

Kebutuhan

Pasokan dan kebutuhan

18

10

12

150

80

227

16

180

674

1.135

87

831

590

1.012

847

3.375

5.184

4.800

72

30.275

2013

36

10

12

150

80

227

16

180

674

617

51

831

590

1.012

847

3.339

4.630

5.322

71

33.098

2014

232

10

12

150

80

227

16

180

674

72

51

831

317

780

847

2.834

3.580

5.968

70

36.414

2015

60

10

12

150

80

227

16

180

674

72

831

317

780

847

2.783

3.529

6.603

69

40.060

2016

Neraca Daya Sistem Sumatera (1/4)

130

10

12

150

80

227

16

180

674

831

317

660

847

2.663

3.337

7.310

69

44.213

2017

10

12

150

80

227

16

180

674

831

317

660

847

2.663

3.337

8.105

69

48.783

2018

10

12

150

80

227

16

180

674

831

317

660

847

2.663

3.337

8.968

68

53.768

2019

10

12

150

80

227

16

180

674

831

317

660

847

2.663

3.337

9.874

69

59.324

2020

10

12

150

80

227

16

180

674

831

317

660

847

2.663

3.337

10.716

70

65.405

2021

110

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 110

04/02/2013 14:18:24

No.

PLTMG
PLTMG

Jaka Baring (CNG/Peaker)

Duri

PLTGU
PLTGU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTA
PLTA

Batanghari

Keramasan

Ulubelu #1,2

Hululais (FTP2)

Sungai Penuh (FTP2)

Peusangan 1-2

Masang-2 (FTP2)

PLTG/MG

PLTMG

Sungai Gelam (CNG/Peaker)

Arun

PLTG

Duri 1 (Ex Relokasi Jawa)

PLTG/MG

PLTU

Pangkalan Susu #3,4 (FTP2)

P. Brandan

PLTU
PLTU

PLTU

Pangkalan Susu #1,2 (FTP1)

Riau (Amandemen FTP1)

PLTU

Sumbar Pesisir #1,2 (FTP1)

PLTU

Meulaboh (Nagan Raya) #1,2 (FTP1)

Satuan

Tarahan (FTP1)

PLN ON-GOING & COMMITTED

Tambahan Kapasitas

Pasokan dan kebutuhan

110

50

12

32

200

2012

40

30

112

92

224

220

2013

40

200

200

220

440

2014

2015

88

110

400

2016

Neraca Daya Sistem Sumatera (2/4)

55

110

2017

2018

2019

2020

2021

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

111

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 111

04/02/2013 14:18:24

No.

PLTU
PLTU

Tarahan #5,6

Dumai

Sumbagut

PLTP
PLTP
PLTP

Sipoholon Ria-Ria (FTP2)

Danau Ranau (FTP2)

Bonjol (FTP2)

PLTP

PLTP

Suoh Sekincau (FTP2)


PLTP

PLTP

Sorik Marapi (FTP2)

Wai Ratai (FTP2)

PLTP

Seulawah Agam (FTP2)

Simbolon Samosir (FTP2)

PLTP
PLTP

Sarulla II (FTP2)

PLTP

Rantau Dadap (FTP2)

PLTP

Lumut Balai (FTP2)

Muara Laboh (FTP2)

PLTP

Gunung Megang, ST Cycle

Rajabasa (FTP2)

PLTGU

Jambi KPS

PLTP

PLTU

Riau Kemitraan (PLN-TNB-PTBA)

PLTP

PLTU

Sumsel - 7

Sarulla I (FTP2)

PLTU

Sumsel - 5

Ulubelu #3,4 (FTP2)

PLTU
PLTU

Keban Agung

PLTU

Banjarsari

IPP ON-GOING & COMMITTED

PLTG
PLTU

Payo Selincah

PLTG

PLTA

Satuan

Borang

SEWA

Asahan III (FTP2)

Pasokan dan kebutuhan

100

30

2012

30

2013

2014

110

150

113

230

360

240

240

2015

110

110

55

110

300

150

113

174

2016

Neraca Daya Sistem Sumatera (3/4)

110

110

220

220

55

2017

110

240

110

110

1.200

-30

2018

55

55

55

110

110

400

*)

2019

165

110

55

400

2020

2021

Lanjutan

112

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 112

04/02/2013 14:18:24

No.
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTM
PLTA

Hasang (FTP2)

Peusangan-4 (FTP2)

Merangin (PPP)

Wampu (FTP2)

PLTM Tersebar Sumut

Batang Toru (Tapsel)

PLTP
PLTA
PLTA

Kepahiyang

Simonggo-2

Ketahun-3
MW

PLTP

G. Talang

Jumlah Pasokan

PLTGU

PLTG/MG

Riau Peaker

Duri

PLTG/MG

PLTG

Aceh Timur
PLTG/MG

PLTU

Sumsel - 6

Jambi Peaker

PLTU

PLTU Mulut Tambang Sumsel-1

Lampung Peaker

PLTU

Meulaboh (Nagan Raya) #3,4

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTA

Semangka (FTP2)

Satuan

Simpang Aur (FTP2)

Pasokan dan kebutuhan

5.740

2012

6.515

45

2013

7.236

50

70

55

2014

8.237

50

200

100

100

91

45

23

2015

9.962

56

2016

Neraca Daya Sistem Sumatera (4/4)

11.576

86

600

200

40

2017

13.949

600

200

350

83

2018

15.325

61

20

510

2019

16.275

220

2020

16.275

2021

Lanjutan

Lampiran A1.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 113

04/02/2013 14:18:24

114

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 114

04/02/2013 14:18:24

1.413

MFO

28.045

Total

10^3 kl
bcf
bcf

Gas

LNG
10^3 ton

10^3 kl

MFO

Satuan

HSD

Batubara

2013

30.324

3.549

801

1.303

5.644

8.322

10.706

2014

33.248

3.715

815

456

236

4.027

8.786

15.212

2015

36.414

4.233

1.206

236

3.946

6.557

20.235

2016

40.060

5.321

3.178

237

4.116

6.678

20.531

2017

44.213

5.900

7.685

236

4.203

6.258

19.930

2018

48.783

6.922

8.072

236

3.709

5.323

24.521

2019

53.768

8.176

9.960

4.955

87

404

1.717

2012

6.496

89

371

1.389

2013

9.213

32

97

136

63

2014

12.129

31

71

63

2015

12.196

33

72

63

2016

11.460

33

67

63

2017

14.100

30

57

63

2018

236

3.478

5.133

26.786

15.402

28

54

63

2019

Neraca Energi
Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Interkoneksi Sumatera

3.409

Hydro

JENIS

6.606

HSD
547

LNG

Geothermal

7.966

Gas

2012
8.105

JENIS

Batubara

Neraca Energi
Sistem Interkoneksi Sumatera
2020

17.525

28

54

63

2020

59.324

8.176

11.806

236

3.545

5.082

30.478

20.847

29

56

63

2021

65.405

8.176

11.806

236

3.682

5.249

36.255

2021

(GWh)

Lampiran A1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 115

04/02/2013 14:18:25

116

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 116

04/02/2013 14:18:25

GI LHOKSEUMAWE

GI ALUE
BATEE/ IDI

PLTD SEWA

GI SIGLI

PLTD SEWA

GI BIREUEN

PLTD SEWA

GI TUALANG
CUT

PLTD SEWA

GI ALUE DUA/
LANGSA

SISTEM ACEH

Gardu Induk

No.

1x20

150/20

Total

1x10

150/20

30

20

10

60

Total

30

30

30

2x30

150/20

150/20

60

Total

30

30

30

30

30

30

30

MVA

30

2x30

1x30

3x10

1x30

JML

150/20

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

TEG

Trafo MVA

Kapasitas

35%

28,2

36%

38,0

47%

20

30

57%

34,0

57%

44,0

46%

47,1

62%

65%

42,8

15,8

16,5

25,2
74%

72%

22,2

40

10

18,5

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

65%

51%

18,2

(MVA)

Add
Trafo

2012

(MW)

Peak
Load

64%

38,0

55%

41,7

51%

51,8

68%

17,4

55%

27,8

39%

19,9

(MW)

Peak
Load

20

UP
30-10

30

(MVA)

Add
Trafo

2014

43%

43,5

62%

47,5

46%

46,9

38%

19,5

62%

31,4

43%

21,9

(MW)

Peak
Load

50

UP
60-10

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

48%

48,6

52%

53,0

51%

51,6

42%

21,5

68%

34,8

47%

23,7

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

53%

54,1

58%

58,8

55%

56,4

46%

23,5

75%

38,3

50%

25,6

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Aceh

59%

59,8

64%

64,9

60%

61,4

50%

25,7

62%

42,0

36%

27,4

(MW)

20

UP
30-10

30

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

66%

67,6

72%

73,1

67%

68,4

56%

28,7

69%

47,0

39%

30,1

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

72%

73,9

63%

79,9

72%

73,8

61%

31,0

60%

51,0

42%

32,1

(MW)

30

UP
60-30

20

UP
30-10

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

63%

80,9

68%

87,2

63%

79,7

66%

33,5

65%

55,4

45%

34,2

(MW)

30

UP
60-30

30

UP
60-30

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

117

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 117

04/02/2013 14:18:25

GI KRUENG
RAYA

GI BLANG
PIDIE

17

GI KUTA CANE

13

16

GI MEULABOH

12

GI PANTONLABU

GI SUBULUSSALAM

11

15

GI TAKENGON

10

GI JANTHO

LAM PISANG/
LHOKNGA

14

ULEE KARENG

PLTD SEWA

GI BANDA
ACEH I /
LAMBAROE

Gardu Induk

No.

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

TEG

1x30

2x30

1x30

1x30

1x30

2x30

1x30

2x30

2x60

2x60

60

1x60

120

60

MVA

2x30

JML

Trafo MVA

Kapasitas

32%

8,1

37%

9,5

53%

26,8

43%

88,0

30

30

60

50

(MVA)

Add
Trafo

2012

(MW)

Peak
Load

37%

9,4

43%

10,9

54%

13,7

45%

11,4

63%

32,2

53%

13,6

39%

19,8

70%

106,6

(MW)

30

30

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

38%

9,8

28%

14,3

47%

12,0

62%

15,8

47%

12,0

66%

33,6

57%

14,4

41%

20,7

30%

31,0

51%

78,2

(MW)

Peak
Load

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2014

40%

10,1

33%

16,8

53%

13,4

73%

18,5

49%

12,6

69%

34,9

60%

15,3

42%

21,7

44%

45

49%

87,9

(MW)

Peak
Load

30

UP
60-30

(MVA)

Add
Trafo

2015

41%

10,5

38%

19,3

58%

14,7

42%

21,2

51%

13,1

71%

36,3

63%

16,1

44%

22,6

49%

50

57%

102,2

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

43%

10,9

43%

21,9

63%

16,1

47%

24,1

54%

13,7

49%

37,7

67%

17,0

46%

23,5

54%

55

66%

117,8

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Aceh

44%

11,2

48%

24,7

69%

17,5

53%

27,1

56%

14,3

51%

39,1

70%

17,8

48%

24,4

29%

30

60%

61

58%

103,8

(MW)

120

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

45%

11,6

57%

29,0

38%

19,5

63%

32,0

58%

14,8

53%

40,4

73%

18,6

50%

25,3

34%

35

64%

65

68%

122,3

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

47%

12,0

69%

35,0

41%

21,1

69%

35,0

60%

15,4

55%

41,8

38%

19,5

51%

26,2

49%

50

69%

70

70%

124,8

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

48%

12,3

83%

42,2

45%

22,8

50%

38,3

63%

16,0

57%

43,2

40%

20,3

53%

27,2

70%

71

49%

75

71%

127,3

(MW)

Peak
Load

30,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

118

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 118

04/02/2013 14:18:25

GI TAPAK
TUAN

GI COT
TRUENG

GI BLANG
KJEREN

GI SAMALANGA

18

19

20

21

1,07

DIVERSITY FACTOR

298

(MW)

278

360

MVA

TOTAL PEAK
SISTEM

1x30

1x30

2x30

1x30

JML

Peak
Load

298

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

Total

150/20

TEG

Trafo MVA

270

(MVA)

Add
Trafo

2012

TOTAL PEAK GI

Konsumen Besar

Total Beban GI

Gardu Induk

No.

Kapasitas

1,07

381

409

409

25%

6,4

(MW)

Peak
Load

240

30

(MVA)

Add
Trafo

2013

1,07

431

461

461

46%

11,8

18%

4,6

26%

6,6

(MW)

Peak
Load

290

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2014

1,07

489

526

526

53%

13,4

19%

4,9

53%

13,4

27%

6,9

(MW)

Peak
Load

140

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

1,06

549

581

581

59%

15,0

20%

5,1

58%

14,7

28%

7,1

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

1,04

612

640

640

65%

16,6

21%

5,4

63%

16,1

29%

7,4

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Aceh

1,03

681

701

701

72%

18,3

22%

5,6

69%

17,5

30%

7,6

(MW)

Peak
Load

170

(MVA)

Add
Trafo

2018

1,04

755

782

782

40%

20,6

23%

5,8

38%

19,5

31%

7,8

(MW)

Peak
Load

90

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2019

1,02

833

850

850

44%

22,5

24%

6,1

41%

21,1

32%

8,1

(MW)

Peak
Load

80

(MVA)

Add
Trafo

2020

1,01

920

929

929

48%

24,6

25%

6,3

45%

22,8

33%

8,3

(MW)

Peak
Load

150

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

119

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 119

04/02/2013 14:18:25

MABAR

TITI KUNING

PAYA PASIR

GIS LISTRIK

GLUGUR

SISTEM SUMUT

Gardu Induk

No.

87,5 *

60 *

60

120,0

150/20

150/20

150/20

Total

60

180

Total

Total

60

150/20

60

60

150/20

150/20

60

120

Total

150/20

60

150/20

120.0

Total

60

60

150/20

150/20

60

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

33,68
33%

42%

40%

42,43

40,93

75%

65%

75%

38,25

99,86

114,48

60%

63%

62%

95,43

(MW)

Peak
Load

61,67

60

ADD

(MVA)

Add
Trafo

60

ADD

(MVA)

Add
Trafo

2013

64,72

64%

97,77

(MW)

Peak
Load

2012

35%

35,71

43%

43,80

69%

105,86

65%

65,99

66%

101,15

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

37%

37,85

46%

46,86

73%

112,21

69%

70,61

70%

107,22

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

39%

40,12

49%

50,14

78%

118,94

74%

75,55

59%

90,92

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

42%

42,53

53%

53,65

62%

126,08

53%

80,84

63%

96,38

(MW)

60

GI

60

ADD

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Sumut

44%

45,08

56%

57,41

66%

133,64

57%

86,49

67%

102,16

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

47%

47,78

60%

61,43

69%

141,66

60%

92,55

71%

108,29

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

50%

50,65

64%

65,73

74%

150,16

65%

99,03

75%

114,79

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

53%

53,69

69%

70,33

78%

159,17

69%

105,96

60%

91,26

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

120

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 120

04/02/2013 14:18:25

KIM

LABUHAN

LAMHOTMA

DENAI

NAMURAMBE

SEI ROTAN

10

11

Gardu Induk

No.

60

31.5

150/20

60

Total

150/20

60

60

150/20

60

Total

20

Total

150/20

20

91.5

Total

150/20

60

180

Total

31.5

60

150/20

150/20

60

150/20

150/20

60

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

48%

48,53

UAI

60

UAI

37%

37,65

38%

45%

42%

21,22

39,13

ADD

40

20%

20,73

45,85

29%

14,68

UAI

19%

UP &

30

49%

19,93

75,62

(MW)

Peak
Load

53%

UP

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

Add
Trafo

2013

81,05

(MW)

Peak
Load

2012

39%

39,91

41%

41,87

32%

16,50

21%

21,56

52%

80,16

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

41%

42,30

44%

44,80

34%

17,49

22%

22,42

56%

84,97

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

44%

44,84

47%

47,93

36%

18,53

23%

23,32

59%

90,06

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

47%

47,53

50%

51,29

39%

19,65

23%

24,25

62%

95,47

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Sumut

49%

50,38

54%

54,88

41%

20,83

24%

25,22

66%

101,19

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

52%

53,40

58%

58,72

43%

22,07

25%

26,23

70%

107,27

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

55%

56,61

62%

62,83

46%

23,40

26%

27,28

74%

113,70

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

59%

60,01

66%

67,23

49%

24,80

27%

28,37

79%

120,52

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

121

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 121

04/02/2013 14:18:25

TEBING TINGGI

PERBAUNGAN

15

17

P. BRANDAN

14

T. MORAWA

BINJAI

13

16

PAYA GELI

Gardu Induk

12

No.

60

60

150/20

60

150/20

60

Total

61.5

Total

150/20

30

150/20

Total

31.5

30

60

150/20

150/20

30

120

Total

150/20

60

180

Total

60

60

150/20

150/20

60

150/20

150/20

60

91.5

150/20

Total

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

13,12
13%

39%

33%

34,09

40,11

31%

60

41%

49%

32,37

20,98

55%

59%

25,14

83,42

64%

89,51

97,86

42%

54,68

(MW)

Peak
Load

64%

ADD

60

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

Add
Trafo

2013

98,26

60,00

48%

61,98

(MW)

Peak
Load

2012

34%

35,08

35%

35,90

44%

22,24

58%

88,26

68%

104,71

45%

57,97

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

36%

37,18

37%

37,80

46%

23,57

61%

93,38

73%

112,04

48%

61,44

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

39%

39,42

39%

39,80

49%

24,98

58%

88,92

78%

119,88

51%

65,13

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

41%

41,78

41%

41,91

52%

26,48

61%

94,07

84%

128,28

54%

69,04

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Sumut

43%

44,29

43%

44,13

55%

28,07

65%

99,53

67%

137,26

57%

73,18

(MW)

Peak
Load

60

GI

(MVA)

Add
Trafo

2018

46%

46,94

45%

46,47

58%

29,76

69%

105,30

72%

146,86

60%

77,57

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

49%

49,76

47%

48,93

62%

31,54

73%

111,41

77%

157,14

64%

82,22

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

52%

52,75

50%

51,53

66%

33,43

69%

106,08

66%

168,14

68%

87,16

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

122

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 122

04/02/2013 14:18:26

Gardu Induk

KUALA TANJUNG

PEMATANG
SIANTAR

GUNUNG PARA

KISARAN

AEK KANOPAN

R, PRAPAT

No.

18

19

20

21

22

23

150/20

30

20

Total

122

Total

20

30,0

150/20

150/20

60

31,5

150/20

10

Total

150/20

10

90

Total

150/20

60

150/20

Total

30

60

120

150/20

150/20

60

120

150/20

Total

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

30%

12,74

49%

30

ADD

30,0

31%

13,12

51%

65,69

49%

62,56

12,58

61%

77,82

47%

UP

60

11,98

58%

74,47

46%

44%

37%

57,18

(MW)

47,06

UAI

60

UAI

(MVA)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

44,82

36%

55,31

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

32%

13,51

54%

68,98

52%

13,21

52%

66,93

42%

43,06

40%

61,18

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

33%

13,92

56%

72,43

54%

13,87

55%

69,94

44%

45,21

43%

65,46

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

34%

14,34

59%

76,05

57%

14,56

57%

73,09

47%

47,47

46%

70,05

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

35%

14,77

62%

79,85

60%

15,29

60%

76,37

49%

49,84

49%

74,95

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Sumut

36%

15,21

65%

83,84

63%

16,05

63%

79,81

51%

52,34

52%

80,20

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

37%

15,67

68%

88,03

66%

16,85

65%

83,40

54%

54,95

56%

85,81

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

38%

16,14

72%

92,44

69%

17,70

68%

87,16

57%

57,70

60%

91,82

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

39%

16,62

54%

97,06

73%

18,58

71%

91,08

59%

60,59

64%

98,24

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

123

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 123

04/02/2013 14:18:26

PORSEA

28

SIDIKALANG

26

TELE

BRASTAGI

25

27

KOTA PINANG

Gardu Induk

24

No.

50

Total

20

20

Total

10

150/20

10

Total

20

150/20

Total

20

20

150/20

150/20

30

150/20

30

Total

Total

30

61,5

150/20

150/20

31,5

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

UAI

43%

14,48

20
44%

14,91

9%

9%

37%

15,53

2,41

ADD

30

UAI

52%

39,52

2,32

42%

17,65

49%

40

83%

79%

37,28

21,22

47%

48,36

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2013

20,02

UP

28,5

45%

UP

(MVA)

Add
Trafo

45,63

(MW)

Peak
Load

2012

45%

15,36

10%

2,51

38%

16,31

55%

41,89

44%

22,50

50%

51,26

(MW)

Peak
Load

30

ADD

(MVA)

Add
Trafo

2014

47%

15,82

10%

2,61

40%

17,12

58%

44,40

47%

23,85

53%

54,34

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

48%

16,30

11%

2,71

42%

17,98

62%

47,06

50%

25,28

56%

57,60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

49%

16,79

11%

2,82

44%

18,88

65%

49,89

53%

26,79

60%

61,06

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Sumut

51%

17,29

12%

2,94

47%

19,82

69%

52,88

56%

28,40

63%

64,72

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

52%

17,81

12%

3,05

49%

20,81

73%

56,05

59%

30,10

67%

68,60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

54%

18,34

12%

3,18

51%

21,85

78%

59,42

63%

31,91

71%

72,72

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

56%

18,89

13%

3,30

54%

22,95

49%

62,98

66%

33,83

50%

77,08

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

124

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 124

04/02/2013 14:18:26

P. SIDIMPUAN

GUNUNG TUA

TANJUNG PURA

31

32

33

34

SIBOLGA

30

PANYABUNGAN

COD 2013

TARUTUNG

Gardu Induk

29

No.

30

30

150/20

150/20

30

150/20

Total

30

150/20

10

Total

62

Total

10

31.5

150/20

150/20

30

40

Total

150/20

10

150/20

20

Total

30

10

150/20

150/20

10

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

26%

8,85

10

71%

67%

29%

9,76

31%

24,42

37%

31,43

37%

15,82

(MW)

Peak
Load

18,19

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

Add
Trafo

2014

17,0

27%

9,29

30%

48%

35%

29,93

36%

15,36

(MW)

Peak
Load

23,71

ADD

60

ADD

30

ADD

(MVA)

Add
Trafo

2013

37,69

34%

28,51

35%

14,91

(MW)

Peak
Load

2012

76%

19,46

30%

10,25

32%

25,15

39%

33,00

38%

16,29

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

82%

20,83

32%

10,76

33%

25,91

41%

34,65

39%

16,78

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

44%

22,28

33%

11,30

34%

26,68

43%

36,38

41%

17,28

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Sumut

47%

23,84

35%

11,86

35%

27,49

45%

38,20

42%

17,80

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

50%

25,51

37%

12,46

36%

28,31

47%

40,11

43%

18,34

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

54%

27,30

38%

13,08

37%

29,16

50%

42,12

44%

18,89

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

57%

29,21

40%

13,73

39%

30,03

52%

44,22

46%

19,45

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

125

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 125

04/02/2013 14:18:26

PANGURURAN

39

NEGERI DOLOK
(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013

37

KUALA NAMU
COD 2013

SALAK
(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013

36

38

PARLILITAN
COD 2012

COD 2013

Gardu Induk

35

No.

30

30

60

Total

Total

30

150/20

30

150/20

60

Total

150/20

60

60

Total

150/20

60

10

Total

150/20

10

60

150/20

Total

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

2,00
8%

6%

8%

2,08

67%

63%

1,50

34,25

4%

32,31

2,06

4%

6%

6%

2,00

3,12

18%

3,00

18%

18%

1,56

31%

30%

(MW)

16,01

(MVA)

(MVA)

Add
Trafo

2014
Peak
Load

15,10

(MW)

1,53

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

1,50

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

8%

2,16

71%

36,30

4%

2,12

6%

3,24

19%

1,59

33%

16,97

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

9%

2,25

38%

38,48

4%

2,19

7%

3,37

19%

1,62

35%

17,98

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

9%

2,34

40%

40,79

4%

2,25

7%

3,51

19%

1,66

37%

19,06

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Sumut

10%

2,43

42%

43,24

5%

2,32

7%

3,65

20%

1,69

40%

20,21

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

10%

2,53

45%

45,83

5%

2,39

7%

3,80

20%

1,72

42%

21,42

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

10%

2,63

48%

48,58

5%

2,46

8%

3,95

21%

1,76

45%

22,70

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

11%

2,74

50%

51,50

5%

2,53

8%

4,11

21%

1,79

47%

24,07

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

126

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 126

04/02/2013 14:18:26

LABUHAN BILIK

KIM 2

SELAYANG

PANCING

GI/GIS KOTA
MEDAN

40

41

42

43

44

30

60

Total

1.473
1.014

TOTAL PEAK

DIVERSITY

TOTAL PEAK GI

150/20

- PT Gunung

34,0

44,0

150/20

- PT Grouth

1.494

1.001

1.482

34,0

44,0

78

1.484

18%

17%

(MW)

9,33

(MVA)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

8,8

(MW)

78

2.519

30

150/20

60

150/20

60

60

Total

Total

30

150/20

30

150/20

60

Total

150/20

60

60

Total

150/20

60

150/20

MVA

Trafo MVA

Add
Trafo

2012

Peak
Load

Peak Load Big

TOTAL PEAK GI

Gardu Induk

No.

Kapasitas

1.012

1.541

34,0

44,0

78

1.560

19%

9,89

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

1.012

1.646

34,0

44,0

78

1.666

21%

10,48

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

1.011

1.766

34,0

44,0

78

1.012

1.866

34,0

44,0

78

1.888

64%

1.785

32,82

57%

47%

45%

29,31

24,09

63%

22,73

32,07

59%

54%

29,97

27,65

23%

11,78

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

51%

(MVA)

Add
Trafo

26,08

22%

11,11

(MW)

Peak
Load

2016

Capacity Balance GI Sumut

1.011

1.978

34,0

44,0

78

1.999

72%

36,76

50%

25,54

67%

34,31

57%

29,31

24%

12,48

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

1.011

2.092

34,0

44,0

78

2.116

40%

41,17

53%

27,07

72%

36,72

61%

31,07

26%

13,23

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

1.017

2.206

34,0

44,0

78

2.242

45%

46,12

56%

28,70

39%

39,29

65%

32,93

28%

14,03

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

1.003

2.327

34,0

44,0

78

2.335

51%

51,65

60%

30,42

41%

42,04

68%

34,91

29%

14,87

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

127

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 127

04/02/2013 14:18:27

BUNGUS (NEW)

PARIAMAN (NEW)

KAMBANG (NEW)

INDARUNG

SIMPANG HARU

LUBUK ALUNG

PAUH LIMO

PIP

CABANG PADANG

Gardu Induk

No.

84

Total

50

Total

150/20

150/20

30

30

30

30

150/20

150/20

20

150/20

150

42

Total

42

150/20

90

Total

150/20

30

150/20

50

Total

60

30

150/20

150/20

20

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

13,5
53%

12,2
48%

10,3
40%

9,3
36%

12,5
49%

11,1

50%

45%

44%

21,3

64%

64%

19,3

82,0

82,0

44,8
63%

57%

58,3

48%

32,8

(MW)

40,7

30

UP

30

(MVA)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

57%

52%

52,8

44%

29,7

(MW)

Add
Trafo

2012
Peak
Load

59%

15,1

45%

11,4

55%

14,0

55%

23,6

64%

82,0

69%

49,3

63%

64,5

53%

36,4

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

66%

16,7

50%

12,7

62%

15,7

61%

26,1

64%

82,0

76%

54,3

70%

71,1

59%

40,2

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

74%

18,8

56%

14,3

70%

17,9

69%

29,2

64%

82,0

51%

36,6

51%

52,2

51%

34,8

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

41%

20,9

62%

15,8

39%

20,0

76%

32,2

64%

82,0

56%

40,1

56%

57,4

56%

38,3

(MW)

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Sumbar

45%

23,0

69%

17,5

44%

22,3

52%

35,3

64%

82,0

61%

43,8

62%

62,9

62%

42,1

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

50%

25,4

38%

19,3

49%

24,8

57%

38,7

64%

82,0

67%

47,8

67%

68,8

68%

46,2

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

55%

27,9

42%

21,2

54%

27,6

62%

42,4

64%

82,0

73%

52,0

74%

75,1

42%

50,5

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

60%

30,6

46%

23,3

60%

30,6

68%

46,3

64%

82,0

73%

52,0

54%

81,9

46%

55,2

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

128

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 128

04/02/2013 14:18:27

GI SUNGAI PENUH (NEW)

10

PADANG LUAR

SIMPANG EMPAT

BATANG AGAM

GI PADANG PANJANG
(NEW)

12

13

14

15

SOLOK

SALAK

KILIRAN JAO

16

17

18

CABANG SOLOK

MANINJAU

11

CABANG BUKIT TINGGI

GI/GIS KOTA PADANG


(NEW)

Gardu Induk

No.

Total

40

Total

150/20

20

20

20

150/20

150/20

20

10

20

150/20

150/20

0,4/20

30

30

50

150/20

150/20

20

20

30

120

MVA

150/20

150/20

150/20

150/20

Trafo MVA

Kapasitas

36%

81%

52%

35,4

32%

11,0

52%

26,5

37%

15,4

40

UP

30

30

NEW

28,1

13,8

47%

32,2

29%

9,9

47%

24,0

33%

40

70%

63%

25,3

11,9

10,7

18,6
73%

(MW)

Peak
Load

16,9

UP

(MVA)

Add
Trafo

30

(MVA)

Add
Trafo

2013

66%

(MW)

Peak
Load

2012

40%

17,1

57%

39,0

36%

12,2

58%

29,4

41%

31,3

31%

13,2

40%

20,5

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2014

45%

19,0

63%

42,9

40%

13,6

64%

32,5

45%

34,7

35%

14,7

44%

22,6

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

50%

21,4

70%

47,8

45%

15,3

71%

36,3

51%

39,1

39%

16,5

49%

25,2

56%

23,7

56%

52,4

50%

16,9

39%

40,1

57%

43,3

43%

18,3

54%

27,6

57%

52%

(MW)

Peak
Load

58,0

(MVA)

Add
Trafo

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

52,9

(MW)

Peak
Load

2016

Capacity Balance GI Riau

62%

26,1

61%

57,3

55%

18,7

43%

44,0

62%

47,8

48%

20,2

59%

30,3

62%

63,5

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

68%

28,8

67%

62,5

61%

20,6

47%

48,2

69%

52,6

52%

22,3

65%

33,0

68%

69,3

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

74%

31,6

73%

68,0

66%

22,6

52%

52,7

57%

57,8

58%

24,5

71%

36,0

49%

75,4

(MW)

Peak
Load

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

37%

34,8

79%

73,9

73%

24,8

57%

57,7

62%

63,5

63%

26,9

51%

39,2

54%

82,1

(MW)

Peak
Load

60

30

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

129

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 129

04/02/2013 14:18:27

GI S.RUMBAI/GNG.
MEDAN (NEW)

19

MUARA LABUH

22

30

1,03

DIVERSITY FACTOR
1,03

472,7

486,9

41%

37%

434,8

10,4

55%

28,1

9,4

50%

25,5

1,03

515,4

530,8

45%

11,5

61%

31,0

14,0
55%

61%

15,4

(MW)

Peak
Load

12,6

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

Add
Trafo

2014

50%

13,6
53%

(MW)

Peak
Load

23,1

447,8

30

30

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2013

91%

(MW)

Peak
Load

TOTAL PEAK SISTEM

150/20

150/20

150/20

150/20

30

30

Total

150/20

10

150/20

MVA

Trafo MVA

2012

TOTAL PEAK GI

PASAMAN

BATUSANGKAR

21

22

PAYAKUMBUH

20

CABANG PAYAKUMBUH

Gardu Induk

No.

Kapasitas

1,03

561,5

578,4

50%

12,6

67%

34,1

61%

15,5

69%

17,5

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

1,03

611,5

629,8

55%

14,1

50%

38,1

68%

17,3

39%

20,1

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

1,03

680,5

701,0

8,0

7,0

61%

15,5

55%

41,8

75%

19,1

44%

22,7

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Riau

1,03

724,4

746,1

8,8

7,7

66%

16,9

60%

45,7

41%

21,0

50%

25,5

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2018

1,03

804,4

828,6

9,7

8,5

72%

18,5

65%

49,9

45%

23,0

56%

28,7

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

1,03

853,3

878,9

10,6

9,3

39%

20,1

71%

54,3

49%

25,1

63%

32,1

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2020

1,03

947,5

971,3

11,7

10,2

43%

21,9

77%

59,2

54%

27,5

71%

36,0

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

130

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 130

04/02/2013 14:18:27

TJG PINANG / AIR RAJA

KIJANG

TANJUNG UBAN

SRI BINTAN

DIVERSITY FACTOR

TOTAL PEAK SISTEM

TOTAL PEAK GI

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2012

1,01

54,5

55,0

57%

14,49

42%

21,23

28%

14,49

38%

19,32

(MW)

Peak
Load

180

30

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

1,00

71,5

71,9

59%

15,14

43%

22,07

30%

15,14

40%

20,19

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2014

1,00

103,9

103,9

62%

15,87

50%

51,05

31%

15,87

41%

21,16

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

1,00

107,6

107,6

65%

16,63

51%

52,15

33%

16,63

43%

22,18

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2016

1,00

111,5

111,5

68%

17,44

52%

53,38

34%

17,44

46%

23,25

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2017
Peak
Load

Capacity Balance GI Bintan

1,00

115,7

115,7

72%

18,28

54%

54,77

36%

18,28

48%

24,37

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2018

1,00

120,2

120,2

75%

19,17

55%

56,33

38%

19,17

50%

25,56

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2019

1,00

125,2

125,2

39%

20,13

57%

58,09

39%

20,13

53%

26,83

(MW)

Peak
Load

30,00

(MVA)

Add
Trafo

2020

1,00

130,3

130,3

41%

21,13

59%

59,90

41%

21,13

55%

28,17

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

131

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 131

04/02/2013 14:18:27

BUNGARAN
PTM di
2012

SUNGAI
JUARO

SEDUDUK
PUTIH
PTM 2012

BOOM
BARU 70
kV

TALANG
RATU
PTM 2012

BUKITSIGUNTANG
PTM 2012

Gardu
Induk

No.

30

Total

30

Total

15

10

35

70/12

70/20

70/20

Total

30

70/20

70/12

15

35

Total

70/20

20

70/20

45

Total

15

30

70/12

15

30

Total

70/20

10

70/20

70/12

10

70/20

70/12

10

15

70/20

70/12

15

70/12

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

73%

21,79

67%

33,97

86%

14,67

64%

27,32

40%

16,95

59%

30,13

(MW)

Peak
Load

30

-15

20

15

(MVA)

Add
Trafo

2012

19%

11,26

38%

19,16

12%

5,20

41%

21,13

37%

15,61

46%

29,27

(MW)

Peak
Load

Add
Trafo

35

30

10

15

(MVA)

2013

22%

13,05

45%

23,09

13%

5,49

25%

12,83

28%

11,87

42%

26,92

(MW)

Peak
Load

2014

(MVA)

Add
Trafo

24%

14,54

53%

26,80

13%

5,66

31%

15,81

31%

13,29

47%

30,03

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

27%

15,90

60%

30,52

14%

5,75

37%

18,81

35%

14,69

52%

33,25

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

30%

17,73

69%

35,07

14%

5,87

41%

20,89

39%

16,44

58%

37,10

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

(MVA)

Add
Trafo

33%

19,77

79%

40,11

14%

5,96

46%

23,21

43%

18,39

65%

41,39

(MW)

Peak
Load

2018

(MVA)

Add
Trafo

38%

22,47

59%

30,08

14%

6,06

38%

19,53

30%

12,72

56%

35,79

(MW)

Peak
Load

2019

(MVA)

Add
Trafo

43%

25,54

69%

35,02

14%

6,12

43%

21,92

34%

14,45

63%

40,22

(MW)

Peak
Load

2020

(MVA)

Add
Trafo

48%

28,75

79%

40,31

14%

6,09

48%

24,47

38%

16,31

71%

45,05

(MW)

Peak
Load

2021

(MVA)

Add
Trafo

132

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 132

04/02/2013 14:18:27

BORANG

MARIANA

SIMPANG
TIGA

10

11

12

16

32

150/20

150/20

60

60

150/20

Total

150/20

16

30

120

60

60

150/20

Total

150/20

150/20

85

Total

TALANG
KELAPA

60

150/20

PTM di
2012

10

70/12

15

25

15

Sudah

Total

70/12

70/20

(Step up :
Pertamina)

10

KERAMASAN

70/12

Trafo

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

SUNGAI

No.

Gardu
Induk

63,17
62%

51,14

50%

50%

82%

82%

29,24

34%

51,78

67%

34,25

52%

13,18

(MW)

26,34

12

20

(25)

(MVA)

Add
Trafo

30

Add

40

(MVA)

2013
Peak
Load

22,26

61%

21,94

41%

49,03

40%

20,50

61%

15,66

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

2014

57%

58,42

56%

29,75

44%

33,81

39%

59,25

76%

38,56

28%

14,49

(MW)

Peak
Load

48

30

(MVA)

Add
Trafo

63%

64,70

63%

33,33

52%

39,48

43%

66,22

42%

42,57

31%

15,58

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

69%

70,79

71%

37,25

61%

47,03

48%

73,16

46%

46,53

33%

16,58

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

77%

78,40

54%

41,91

72%

55,20

53%

81,74

50%

51,37

35%

17,83

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

30

(MVA)

Add
Trafo

2018

57%

86,94

60%

47,24

85%

64,79

60%

91,31

56%

56,70

38%

19,17

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

64%

97,54

69%

53,57

54%

41,37

51%

103,11

62%

63,22

41%

20,84

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

72%

109,40

78%

60,86

60%

45,97

57%

116,41

69%

70,48

44%

22,65

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

79%

120,20

79%

62,00

67%

51,08

51%

130,65

77%

78,19

45%

23,14

(MW)

Peak
Load

2021

60

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

133

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 133

04/02/2013 14:18:28

LUBUKLINGGAU

LAHAT

16

18

BATURAJA

15

PAGAR
ALAM

BUKIT
ASAM

14

17

PRABUMULIH

13

No.

Gardu
Induk

25

Total

50

20

30

15

150/20

10

30

Total

150/20

20

150/20

10

Total

150/20

30

60

150/20

150/20

30

Total

150/20

60

120

150/20

45

Total

60

30

150/20

150/20

15

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

20
65%

27,83

Uprate 10->30

50%

76,97

75%

61%

49%

18,57

57,64

20

46,95

40%

15,43

Uprate 10-30 (IBRD)

54%

23,00

63%

30

60

60

Add

(MVA)

Add
Trafo

Uprate 30-60 (UAI)

33%

27%

64,32

33,66

27,97

44%

84%

(MW)

39,17

(MVA)

2013
Peak
Load

32,10

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

2014

44%

56,30

42%

16,13

57%

24,34

50%

76,34

36%

36,93

49%

43,57

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

49%

62,46

46%

17,42

39%

16,48

46%

70,18

39%

39,72

53%

47,53

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

54%

68,45

49%

18,57

43%

18,43

49%

74,92

41%

42,30

58%

51,33

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

49%

62,76

52%

20,05

49%

20,91

53%

80,91

45%

45,50

63%

55,99

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

(MVA)

Add
Trafo

2018

55%

69,94

42%

21,65

Uprate

56%

23,60

57%

87,36

48%

48,95

68%

61,08

(MW)

Peak
Load

15

(MVA)

Add
Trafo

2019

62%

78,87

46%

23,66

63%

26,96

62%

95,42

52%

53,17

75%

67,28

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

70%

88,81

51%

25,85

72%

30,65

67%

102,81

57%

57,76

53%

74,12

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

78%

99,27

55%

28,07

76%

32,44

72%

110,89

61%

62,44

58%

81,25

(MW)

Peak
Load

2021

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

134

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 134

04/02/2013 14:18:28

Gardu
Induk

BETUNG

GUMAWANG

GUNUNG
MEGANG

GI Kenten

GIS KOTA
Usulan
Terbaru

JAKABARING

KAYU
AGUNG

TANJUNG
API-API

No.

19

20

21

30

30

60

150/20

Total

30

30

120

60

60

150/20

150/20

150/20

150/20

60

45,53
89%

37,66

74%

63%

76%

(MW)

31,96

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

2013
Peak
Load

38,91

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

0%

0%

0%

0%

22%

11,45

0%

49%

12,59

0%

27%

0%

33%

16,89

27,1

30

0,0

27%

13,97

Relokasi 30 MVA ex BaturajaBaturaja

120

60

150/20

30

60

30

30

150/20

150/20

150/20

30

150/20

50

20

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

2014

24%

12,25

50%

12,69

54%

13,85

0%

43%

44,3

37%

18,62

56%

42,65

65%

32,96

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

26%

13,11

54%

13,81

60%

15,23

0%

48%

49,3

39%

20,12

60%

46,09

38%

39,10

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

28%

14,03

59%

15,01

66%

16,75

0%

53%

54,2

23%

11,53

46%

34,81

45%

45,94

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

29%

15,01

64%

16,32

36%

18,43

0%

59%

60,2

18%

9,22

49%

37,62

53%

54,28

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

30

(MVA)

Add
Trafo

2018

31%

16,06

69%

17,63

40%

20,27

0%

66%

66,9

18%

9,22

53%

40,66

63%

64,01

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

34%

17,18

37%

19,04

44%

22,30

61%

61,91

59%

60,0

19%

9,90

58%

44,38

59%

75,82

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2020

36%

18,38

40%

20,56

48%

24,53

67%

68,83

66%

67,4

21%

10,81

63%

48,43

70%

89,62

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

39%

19,67

47%

23,99

53%

26,98

75%

76,26

74%

75,2

23%

11,86

69%

52,72

69%

105,86

(MW)

Peak
Load

2021

30

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

135

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 135

04/02/2013 14:18:28

MVA

MW

30

30

30

120

60

60

30

30

30

30

30

TOTAL PEAK GI

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

MVA

Trafo MVA

Total Kap.

TUGU
MULYO
(LUBUK

GANDUS

11

14

TEBING
TINGGI

10

PENDOPO

SEKAYU

13

MUARA
RUPIT

MARTAPURA

MUARA
DUA

12

SUNGAI
LILIN

Gardu
Induk

No.

Kapasitas

625,65

1.304

0%

0%

0%

752,85

1.914

0%

0%

0%

19%

0%

0%

59%

15,0

0%

0%

0%

(MW)

Peak
Load

18,9

167

(MVA)

Add
Trafo

Add
Trafo

610

(MVA)

2013

0,0

0%

0%

0%

0%

0%

(MW)

Peak
Load

2012

(MVA)

Add
Trafo

34%

35,1

53%

13,5

67%

17,2

0%

43%

10,98

62%

15,75

(MW)

Peak
Load

16,1

849,84

2.202

0%

0%

63%

288

17,4

928,37

2.352

0%

0%

68%

150

(MVA)

Add
Trafo

2015

Beban GI Gumawang & Baturaja

31%

31,5

50%

12,7

63%

16,1

0%

0%

59%

15,00

(MW)

Peak
Load

2014

1.019,62

2.412

57%

14,5

39%

10,0

73%

18,6

38%

38,7

56%

14,3

72%

18,4

0%

47%

12,08

65%

16,54

(MW)

Peak
Load

2016

60

(MVA)

Add
Trafo

1.128,15

2.562

61%

15,7

55%

14,0

39%

20,1

42%

43,0

59%

15,1

77%

19,7

51%

13,05

52%

13,29

34%

17,36

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

150

30,0

30

(MVA)

Add
Trafo

1.248,72

2.637

66%

16,9

62%

15,9

43%

21,7

47%

47,9

63%

16,1

83%

21,0

55%

13,97

57%

14,62

36%

18,23

(MW)

Peak
Load

2018

75

(MVA)

Add
Trafo

1.360,12

2.877

73%

18,5

69%

17,5

47%

23,7

47%

48,4

67%

17,0

88%

22,5

59%

14,94

63%

16,08

38%

19,14

(MW)

Peak
Load

2019

240

(MVA)

Add
Trafo

1.513,06

3.057

40%

20,2

38%

19,1

51%

25,9

53%

54,4

35%

18,0

47%

24,1

63%

15,99

69%

17,68

39%

20,10

(MW)

Peak
Load

2020

180

30

30

30

30

(MVA)

Add
Trafo

1.673,14

3.207

43%

22,0

41%

20,7

69%

35,0

60%

60,8

25%

19,1

34%

25,8

67%

17,11

76%

19,45

39%

20,10

(MW)

Peak
Load

2021

150

30

30

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

136

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 136

04/02/2013 14:18:28

TES

MANNA/
MASSOD

GI ARGA
MAKMUR

Menunggu GI
Pulau

PULAU
BAAI

Ditarik

MukoMuko

RENCANA

PEKALO
NGAN

OPERASI

SUKA MERINDU

No.

Gardu
Induk

30

75

70/20

Total

30

Total

Total

30

60

120

150/20

150/20

60

30

30

150/20

150/20

150/20

15

30

70/20

10

70/20

150/20

30

70/20

70/20

15

70/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

0%

0%

0%

47%

12,00

30

(MVA)

Add
Trafo

0%

0%

Beban dari GI

0%

57%

14,49

8,3
65%

6,9

54%

48%

78%

73%

74,82

(MW)

24,60

45,00

(MVA)

2013
Peak
Load

19,99

62%

63,06

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

0%

57%

58,15

0%

61%

15,67

70%

9,0

53%

27,11

24%

24,92

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

61%

15,47

7%

0,84

53%

27,27

17%

17,43

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2015
Peak
Load

34%

8,71

60%

60,99

30%

7,60

Beban dari Pembangkit Isolated

2014
Peak
Load

36%

9,09

62%

63,61

32%

8,13

59%

15,10

5%

0,64

53%

27,14

18%

18,17

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

60

(MVA)

Add
Trafo

Beban dari GI

41%

10,38

47%

72,66

34%

8,70

67%

17,13

14%

1,79

61%

31,36

20%

20,76

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB


2018

44%

11,17

51%

78,22

36%

9,31

69%

17,62

16%

2,08

64%

32,88

22%

22,35

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

47%

11,96

55%

83,69

39%

9,96

70%

17,95

18%

2,26

67%

34,13

23%

23,91

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

50%

12,80

59%

89,57

42%

10,65

72%

18,28

19%

2,45

69%

35,42

25%

25,59

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

53%

13,53

62%

94,71

45%

11,40

72%

18,24

19%

2,43

47%

36,01

31%

31,12

(MW)

Peak
Load

2021

30

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

137

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 137

04/02/2013 14:18:28

GI SABAK

USULAN
GI BARU
150/20

MUARA
BULIAN

MUARA
BUNGO

BANGKO

PAYO
SELINCAH

AUR DURI

150/20

150/20

150/20

30

30

30

60

30

30

120

Total

150/20

60

60

Total

150/20

30

150/20

60

30

150/20

150/20

30

150/20

MW

MW

TOTAL PEAK GI

30

Total Kap.

150/20

MVA

GI BINTUHAN

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

Total Kap.

No.

Gardu
Induk

31%

8,00

31%

0%

23,38

76%

39%

19,50

32%

29,81

55%

24,70

56,21

53%

80,99

47%

47,88

122,19

235

0%

(MW)

91%
60

60

60

75

(MVA)

Add
Trafo

60

60

30

(MVA)

2013
Peak
Load

46,59

45%

69,58

45%

45,76

101,91

205

0%

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

2014

34%

8,64

35%

26,51

37%

28,02

63%

64,15

58%

88,62

55%

55,90

134,82

355

0%

(MW)

Peak
Load

120

(MVA)

Add
Trafo

37%

9,33

37%

28,63

36%

27,60

68%

69,74

64%

97,83

60%

61,66

138,30

415

0%

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

40%

10,08

41%

31,23

35%

27,15

75%

76,56

71%

109,11

67%

68,79

141,88

415

0%

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

43%

10,88

45%

34,40

35%

26,67

55%

84,89

60%

122,92

76%

77,61

172,68

505

39%

9,90

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

60

60

90

(MVA)

Add
Trafo

2018

46%

11,75

50%

38,27

34%

26,16

62%

95,04

69%

139,87

58%

88,51

184,23

505

42%

10,60

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

50%

12,69

54%

41,33

25%

25,61

68%

103,31

76%

154,29

64%

97,59

195,20

505

44%

11,34

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2020

54%

13,71

58%

44,19

25%

25,02

73%

111,17

69%

175,92

70%

106,39

206,90

505

48%

12,13

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

58%

14,81

63%

48,20

24%

24,39

68%

122,05

64%

194,70

78%

118,63

220,41

535

51%

12,98

(MW)

Peak
Load

2021

30

60

30

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

138

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 138

04/02/2013 14:18:28

MVA

MW

MW

Kapasitas terpasang GI

PEAK GI WS2JB

PEAK SISTEM

PLN S2JB

MW

30

TOTAL PEAK GI

150/20

30

MVA

GI KUALA
TUNGKAL

150/20

MVA

Trafo MVA

Kapasitas

Total Kap terpasang GI

GI SARO
LANGUN

No.

Gardu
Induk

996,3

998,7

1.311

206,1

480

0%

1.116,9

1.121,3

2.779

246,3

630

0%

0
0%

(MW)

180

(MVA)

Add
Trafo

150

(MVA)

2013
Peak
Load

0%

(MW)

Add
Trafo

2012

Peak
Load

2014

1.252,3

1.268,5

3.217

283,8

660

0%

47%

12,00

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

1.360,9

1.374,3

3.427

307,6

660

0%

50%

12,84

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2015

1.480,0

1.498,1

3.487

336,7

660

0%

54%

13,74

(MW)

Peak
Load

2016

(MVA)

Add
Trafo

1.637,8

1.672,9

3.847

372,1

780

0%

58%

14,70

(MW)

Peak
Load

2017

Capacity Balance GI S2JB

120

(MVA)

Add
Trafo

2018

(MVA)

Add
Trafo

2019

66%

16,83

(MW)

Peak
Load

1.812

1.860

4.012

427,1

870

46%

11,77

90

1.991

2.020

4.282

464,4

900

50%

12,71

Beban Pembangkit Isolated

62%

15,73

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2020

2.191

2.228,1

4.552

508,1

990

54%

13,73

35%

18,00

(MW)

Peak
Load

90

30

(MVA)

Add
Trafo

2.433

2.450

4.822

556,9

1,080

58%

14,82

38%

19,26

(MW)

Peak
Load

2021

90

(MVA)

Add
Trafo

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

139

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 139

04/02/2013 14:18:28

No.

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

MW

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Terpasang

MW

Beban Puncak

Total

MW

Terpasang

GI TEGINENENG

150/20

KALIANDA

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

SUTAMI

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

NATAR

MW

Terpasang

150/20

MW

TELUK BETUNG

150/20

Terpasang

(1x30)

(2x20)

70

(1x30)

30

(2x30)

60

(2x30)

60

(1x60)

(1x60)

120

(2x30)

60

MVA

Trafo MVA

TARAHAN

Gardu Induk

Kapasitas

2012

92,1%

54,79

59,5

70

52,3%

26,67

51,0

60

66,8%

34,06

51,0

60

48,1%

49,06

102,0

120

84,5%

86,18

102,0

120

82,1%

41,88

51,0

60

(MW)

Peak
Load

30

60

(MVA)

Add
Trafo

99,3%

59,08

59,5

70

56,3%

28,73

51,0

60

71,6%

36,53

51,0

60

51,8%

52,87

102,0

120

84,7%

86,40

102,0

120

84,91%

43,30

51,0

60

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

68,0%

63,56

93,5

110

60,6%

30,89

51,0

60

76,7%

39,10

51,0

60

55,7%

56,86

102,0

120

87,6%

89,32

102,0

120

80,5%

41,04

51,0

60

(MW)

Peak
Load

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2014

72,4%

67,71

93,5

110

43,4%

22,15

51,0

60

81,4%

41,49

51,0

60

48,8%

49,79

102,0

120

75,9%

77,38

102,0

120

81,1%

41,37

51,0

60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

76,5%

71,49

93,5

110

45,8%

23,38

51,0

60

57,1%

43,66

76,5

90

39,1%

39,91

102,0

120

79,8%

81,37

102,0

120

80,6%

41,09

51,0

60

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

80,5%

75,31

93,5

110

57,0%

29,09

51,0

60

59,9%

45,86

76,5

90

39,0%

39,74

102,0

120

65,8%

67,07

102,0

120

79,2%

40,41

51,0

60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Lampung

62,1%

79,16

127,5

150

59,9%

30,57

51,0

60

62,8%

48,08

76,5

90

40,1%

40,87

102,0

120

68,9%

70,26

102,0

120

77,0%

39,27

51,0

60

(MW)

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

65,2%

83,13

127,5

150

62,9%

32,09

51,0

60

65,8%

50,36

76,5

90

41,4%

42,26

102,0

120

72,1%

73,56

102,0

120

73,8%

37,65

51,0

60

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

68,3%

87,12

127,5

150

65,9%

33,61

51,0

60

68,8%

52,65

76,5

90

42,9%

43,74

102,0

120

75,4%

76,86

102,0

120

69,5%

35,43

51,0

60

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

71,6%

91,29

127,5

150

69,0%

35,21

51,0

60

72,0%

55,05

76,5

90

44,4%

45,27

102,0

120

75,4%

76,86

102,0

120

75,2%

38,34

51,0

60

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

140

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 140

04/02/2013 14:18:29

12

11

10

No.

Pembebanan Trafo

MW

MW

Terpasang

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Total

MW

PAGELARAN

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Terpasang

MW

Beban Puncak

Total

MW

KOTABUMI

Total

Pembebanan Trafo

Terpasang

MW

Beban Puncak

BUKIT KEMUNING

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI SRIBAWONO

MW

Pembebanan Trafo

Total

MW

Beban Puncak

Terpasang

MW

Terpasang

GI MENGGALA

Total

(1x30)

(1x20)

50

(2x20)

40

(1x30)

30

(1x30)

(1x20)

50

(1x30)

(1x20)

50

(1x30)

30

MVA

Trafo MVA

GI ADIJAYA

Gardu Induk

Kapasitas

58,8%

44,95

76,5

90

100,3%

68,20

68,0

80

53,1%

40,65

76,5

90

97,2%

41,30

42,5

50

67,0%

28,49

42,5

50

67,4%

34,37

51,0

60

(MW)

Peak
Load

2012

*2)

40

60

30

(MVA)

Add
Trafo

63,1%

48,25

76,5

90

104,6%

71,13

68,0

80

63,9%

48,86

76,5

90

58,9%

45,07

76,5

90

74,1%

31,50

42,5

50

73,0%

37,23

51,0

60

(MW)

Peak
Load

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2013

53,6%

41,01

76,5

90

72,2%

73,61

102,0

120

53,6%

40,98

76,5

90

64,1%

49,00

76,5

90

81,5%

34,66

42,5

50

78,8%

40,21

51,0

60

(MW)

Peak
Load

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2014

50,6%

38,67

76,5

90

78,6%

80,14

102,0

120

57,5%

43,99

76,5

90

64,9%

49,66

76,5

90

88,4%

37,58

42,5

50

56,2%

42,98

76,5

90

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

53,2%

40,72

76,5

90

67,7%

69,09

102,0

120

60,5%

46,26

76,5

90

69,0%

52,80

76,5

90

52,1%

39,88

76,5

90

59,5%

45,50

76,5

90

(MW)

Peak
Load

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2016

55,9%

42,79

76,5

90

72,5%

73,93

102,0

120

64,1%

49,00

76,5

90

73,2%

55,96

76,5

90

55,6%

42,54

76,5

90

62,8%

48,05

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Lampung

58,7%

44,88

76,5

90

77,3%

78,81

102,0

120

67,7%

51,76

76,5

90

77,3%

59,15

76,5

90

59,1%

45,23

76,5

90

66,2%

50,62

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2018

61,5%

47,04

76,5

90

82,2%

83,85

102,0

120

71,4%

54,62

76,5

90

81,6%

62,45

76,5

90

62,7%

48,00

76,5

90

69,6%

53,27

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

64,3%

49,20

76,5

90

58,1%

88,90

153,0

180

75,1%

57,48

76,5

90

64,5%

65,75

102,0

120

66,4%

50,78

76,5

90

73,1%

55,92

76,5

90

(MW)

Peak
Load

60

*3)

30

(MVA)

Add
Trafo

2020

67,3%

51,46

76,5

90

61,6%

94,25

153,0

180

47,4%

60,49

127,5

150

67,9%

69,23

102,0

120

70,2%

53,72

76,5

90

46,0%

58,71

127,5

150

(MW)

Peak
Load

60,00

60,00

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

141

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 141

04/02/2013 14:18:29

19

18

17

16

15

14

13

No.

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Terpasang

MW

150/20

MW

Beban Puncak

GI LIWA

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI KOTA AGUNG

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI SEPUTIH BANYAK

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI BLAMBANGAN

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI SUKARAME

MW

Terpasang

150/20

MW

GI NEW TARAHAN

Total

Terpasang

30

30

30

(1x30)

30

(1x30)

30

(1x30)

30

(1x20)

(1x30)

50

MVA

Trafo MVA

GI METRO

Gardu Induk

Kapasitas

2012

92,0%

23,47

25,5

30

32,8%

8,37

25,5

30

98,6%

25,14

25,5

30

45,9%

23,39

51,0

60

75,4%

32,07

42,5

50

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

99,8%

25,45

25,5

30

35,8%

9,12

25,5

30

66,3%

33,82

51,0

60

50,2%

25,63

51,0

60

43,9%

33,56

76,5

90

(MW)

30

*2)

40

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

25,5

30

41,9%

10,69

25,5

30

54,0%

27,53

51,0

60

38,9%

9,91

25,5

30

79,2%

40,39

51,0

60

71,9%

36,67

51,0

60

45,9%

35,13

76,5

90

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2014

25,5

30

44,5%

11,36

25,5

30

57,7%

29,45

51,0

60

41,7%

10,63

25,5

30

86,6%

44,16

51,0

60

41,7%

42,49

102,0

120

47,8%

36,58

76,5

90

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

25,5

30

46,9%

11,96

25,5

30

61,2%

31,20

51,0

60

44,3%

11,30

25,5

30

85,4%

43,53

51,0

60

46,8%

47,70

102,0

120

49,5%

37,90

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

25,5

30

49,3%

12,57

25,5

30

64,6%

32,96

51,0

60

46,9%

11,97

25,5

30

67,7%

34,51

51,0

60

52,0%

53,07

102,0

120

51,3%

39,23

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Lampung

25,5

30

51,7%

13,18

25,5

30

68,1%

34,74

51,0

60

49,6%

12,64

25,5

30

74,9%

38,20

51,0

60

57,4%

58,59

102,0

120

53,0%

40,58

76,5

90

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

25,5

30

54,2%

13,81

25,5

30

71,7%

36,58

51,0

60

52,3%

13,34

25,5

30

41,5%

42,36

102,0

120

63,1%

64,37

102,0

120

54,9%

41,97

76,5

90

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

25,5

30

56,7%

14,45

25,5

30

75,3%

38,43

51,0

60

55,0%

14,04

25,5

30

46,1%

46,99

102,0

120

68,9%

70,29

102,0

120

56,7%

43,36

76,5

90

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

25,5

30

59,3%

15,11

25,5

30

39,6%

40,36

102,0

120

57,9%

14,77

25,5

30

51,1%

52,13

102,0

120

75,3%

76,76

102,0

120

58,6%

44,80

76,5

90

(MW)

Peak
Load

60,00

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

142

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 142

04/02/2013 14:18:29

25

24

23

22

21

20

No.

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

MW

MW

Terpasang

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

150/20

MW

Beban Puncak

GI JATI AGUNG

MW

Terpasang

Pembebanan Trafo

150/20

MW

Beban Puncak

GI MESUJI

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI KETAPANG

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI TELUK RATAI

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI GEDONG TATAAN

MW

Terpasang

150/20

Pembebanan Trafo

GI ULU BELU

MW

30

30

30

30

60

20

MVA

Trafo MVA

Beban Puncak

Gardu Induk

Kapasitas

33,3%

8,49

25,5

30

(MW)

Peak
Load

2012

(MVA)

Add
Trafo

35,7%

9,11

25,5

30

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2013

38,3%

9,76

25,5

30

66,8%

17,03

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

66,1%

16,84

25,5

30

53,8%

13,72

25,5

30

50,6%

12,91

25,5

30

45,7%

23,30

51,0

60

40,6%

10,36

25,5

30

71,7%

18,29

(MW)

Peak
Load

2 x 30

(MVA)

Add
Trafo

2015

67,1%

17,11

25,5

30

70,7%

18,04

25,5

30

62,5%

15,95

25,5

30

53,2%

13,58

25,5

30

48,1%

24,55

51,0

60

42,8%

10,91

25,5

30

76,2%

19,43

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

73,7%

18,80

25,5

30

75,5%

19,24

25,5

30

70,8%

18,04

25,5

30

55,9%

14,25

25,5

30

50,6%

25,82

51,0

60

45,0%

11,47

25,5

30

80,7%

20,58

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Lampung

80,9%

20,63

25,5

30

40,1%

20,46

51,0

60

78,9%

20,11

25,5

30

58,6%

14,94

25,5

30

53,1%

27,09

51,0

60

47,2%

12,03

25,5

30

85,2%

21,74

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2018

43,7%

22,31

51,0

60

42,6%

21,71

51,0

60

43,1%

21,98

51,0

60

61,3%

15,64

25,5

30

55,7%

28,41

51,0

60

49,4%

12,61

25,5

30

46,4%

11,82

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2019

46,9%

23,90

51,0

60

45,0%

22,97

51,0

60

45,2%

23,05

51,0

60

64,1%

16,35

25,5

30

58,3%

29,73

51,0

60

51,7%

13,19

25,5

30

48,8%

12,44

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

50,2%

25,60

51,0

60

47,6%

24,30

51,0

60

47,4%

24,18

51,0

60

67,0%

17,09

25,5

30

61,0%

31,11

51,0

60

54,1%

13,79

25,5

30

51,3%

13,09

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

143

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 143

04/02/2013 14:18:29

Pembebanan Trafo

DIVERSITY FACTOR

MW

Pembebanan Trafo

MW

MW

Beban Puncak

PEAK SYSTEM

MW

Terpasang

150/20

Pembebanan Trafo

GI DIPASENA

MW

MW

Beban Puncak

Terpasang

Pembebanan Trafo

70/20

MW

Beban Puncak

GI DIPASENA

MW

Terpasang

150/20

MW

Beban Puncak

GI BENGKUNAT

MW

150/20

Terpasang

GI PAKUAN RATU

Pembebanan Trafo

PEAK GI

28

28

27

MW

Beban Puncak

150/20

MW

GI LANGKAPURA

26

120

90

30

60

60

MVA

Trafo MVA

Terpasang

Gardu Induk

No.

Kapasitas

2012

1,05

693

727

73,1%

55,95

76,5

90

(MW)

Peak
Load

3 x 30

(MVA)

Add
Trafo

1,04

749

782

74,2%

56,79

76,5

90

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

1,04

809

845

75,4%

57,67

76,5

90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

1,06

931

989

65,9%

67,22

102,0

120

76,4%

58,48

76,5

90

(MW)

Peak
Load

2X60

(MVA)

Add
Trafo

2015

1,06

981

1.035

65,9%

67,22

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

69,9%

17,82

25,5

30

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

1,06

1.033

1.097

66,6%

67,97

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

74,6%

19,03

25,5

30

70,0%

35,69

51,0

60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Lampung

1,06

1.084

1.152

67,4%

68,73

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

79,4%

20,26

25,5

30

73,4%

37,44

51,0

60

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

1,06

1.138

1.209

68,1%

69,51

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

43,6%

11,12

25,5

30

42,2%

21,52

51,0

60

77,0%

39,25

51,0

60

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

1,06

1.192

1.264

68,9%

70,29

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

45,9%

11,70

25,5

30

44,7%

22,79

51,0

60

40,3%

41,06

102,0

120

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

1,01

1.189

1.202

69,7%

71,08

102,0

120

68,0%

52,00

76,5

90

48,3%

12,31

25,5

30

47,3%

24,14

51,0

60

42,1%

42,96

102,0

120

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

144

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 144

04/02/2013 14:18:29

No.

MW

Pembebanan Trafo

MW

MW

Terpasang

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

Pembebanan Trafo

MW

MW

Terpasang

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

KOBA

150/20

MW

Beban Puncak

Supply 20 kV

MW

Terpasang

KELAPA

150/20

MW

Terpasang

Supply 20 kV

150/20

AIR ANYIR

Supply 20 kV

150/20

SUNGAILIAT

Supply 20 kV

MW

Beban Puncak

150/20

(1x30)

30

(1x30)

30

(1x20)

20

(1X30)

30

(2x30)

MVA

Trafo MVA

Terpasang

PANGKALPINANG

Gardu Induk

Kapasitas

39,4%

10,04

61,3%

15,62

15

52,4%

26,74

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2012

10

26,7%

6,80

10

52,0%

13,27

20

41,0%

20,90

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2013

61,2%
52%

15,60

35,6%

9,07

10

38,4%

9,80

10

35,3%

18,02

20

64,4%

32,85

(MW)

Peak
Load

49%

30

30

(MVA)

Add
Trafo

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

57,3%

14,62

33,1%

8,44

10

33,6%

8,56

10

62,7%

15,99

20

53,6%

27,33

(MW)

Peak
Load

2014

56%

66,1%

16,85

38,8%

9,88

10

44,6%

11,37

10

40,3%

20,58

20

77,8%

39,68

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

61%

72,3%

18,43

42,8%

10,90

15

32,7%

8,35

15

36,8%

18,79

30

74,9%

38,20

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Bangka

34%

40,1%

20,46

47,9%

12,22

15

42,7%

10,90

15

44,9%

22,92

30

48,1%

49,08

(MW)

Peak
Load

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

38%

45,2%

23,03

54,5%

13,89

15

27,7%

14,12

15

55,2%

28,16

30

61,7%

62,93

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2019

35%

41,7%

21,29

62,7%

15,99

15

35,7%

18,21

15

68,3%

34,81

30

79,1%

80,69

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

51%

59,8%

30,50

51,0

60

72,2%

18,41

25,5

30

54,4%

27,73

51,0

60

56,3%

43,04

76,5

90

63,4%

97,04

153,0

180

(MW)

Peak
Load

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

145

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 145

04/02/2013 14:18:29

No.

MW

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

MW

Terpasang

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

PEAK SYSTEM

DIVERSITY FACTOR

MW

PEAK GI

Suplai 20 kV

150/20

TOBOALI

Suplai 20 kV

150/20

MENTOK

(1x30)

30

(1x30)

30

MVA

Trafo MVA

Terpasang

Gardu Induk

Kapasitas

1,00

52,4

52,4

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2012
Peak
Load

1,00

41,0

41,0

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

1,00

74,9

74,9

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

1,00

85,3

85,3

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

1,00

102,0

102,0

14,4%

3,68

30,3%

7,74

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

1,00

99,4

99,4

18,3%

4,67

35,2%

8,97

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Bangka

1,00

121,5

121,5

23,3%

5,95

41,5%

10,57

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

1,00

149,7

149,7

29,7%

7,56

49,4%

12,59

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

1,00

180,6

180,6

37,7%

9,60

59,4%

15,14

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

1,00

246,0

246,0

43,5%

11,09

25,5

30

71,4%

18,20

25,5

30

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

(lanjutan)

146

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 146

04/02/2013 14:18:29

MW

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

Beban Puncak

Pembebanan Trafo

MW

DIVERSITY FACTOR

MW

PEAK SYSTEM

Supply 20 kV

MW

Pembebanan Trafo

70/20

MW

Beban Puncak

Terpasang

MW

Terpasang

SUGE

70/20

MANGGAR

Supply 20 kV

70/20

(1x30)

(1x20)

(1x30)

22,4

22,4

15,5%

3,96

25,5

30

29,8%

5,06

17,0

20

10

52,5%

13,37

25,5

30

MVA

Terpasang

(MW)

Trafo MVA

DUKONG

Gardu Induk

PEAK GI

No.

30

20

30

(MVA)

Add
Trafo

2012
Peak
Load

Kapasitas

22,3

22,3

17,5%

4,45

25,5

30

36,7%

6,24

17,0

20

15

45,6%

11,62

25,5

30

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2013
Peak
Load

27,4

27,4

19,4%

4,95

25,5

30

43,8%

7,45

17,0

20

15

58,9%

15,01

25,5

30

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2014

31,3

31,3

20,8%

5,31

25,5

30

49,2%

8,36

17,0

20

15

69,3%

17,66

25,5

30

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2015

36,3

36,3

22,6%

5,77

25,5

30

55,9%

9,51

17,0

20

15

41,1%

20,98

51,0

60

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2016

42,4

42,4

24,9%

6,35

25,5

30

64,4%

10,95

17,0

20

15

49,3%

25,14

51,0

60

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2017

Capacity Balance GI Belitung

50,4

50,4

27,8%

7,09

25,5

30

30,1%

12,80

42,5

50

15

59,8%

30,48

51,0

60

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2018
Peak
Load

60,4

60,4

31,5%

8,03

25,5

30

35,6%

15,15

42,5

50

15

48,7%

37,25

76,5

90

(MW)

30

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

73,2

73,2

36,2%

9,22

25,5

30

42,7%

18,14

42,5

50

15

60,0%

45,88

76,5

90

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

37

37

55,8%

14,23

25,5

30

33,5%

14,23

42,5

50

48,4%

36,99

76,5

90

(MW)

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

Lampiran A1.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 147

04/02/2013 14:18:30

148

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 148

04/02/2013 14:18:30

250 kV DC

1.002

Total

1.960

500 kV DC

275/150 kV

250 kV DC

150/20 kV

Total
1.990

30

500/150 kV

70/20 kV

500/275 kV

2012

70 kV

Trafo

275 kV
1.002

150 kV

500 kV DC

2012

500 kV AC

Transmisi
-

6.639

387

3.561

2.691

2014
-

3.968

3.556

412

2015

3.080

608

812

800

860

2016

1.690

878

462

350

2017

1.241

2.950

340

2.110

500

2013

8.540

80

2.210

6.250

2014

2.040

1.290

750

2015

7.300

30

1.020

1.250

3.000

500

1.500

2016

2.120

870

250

1.000

2017

279

300

662

2018

3.910

30

780

600

500

1.000

1.000

2018

Proyeksi Kebutuhan Fisik GI Sumatera

2.003

170

1.673

160

2013

630

30

600

2019

442

382

60

2019

Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan GI Sumatera


-

1.180

930

250

2020

440

440

2020

1.200

1.200

2021

600

600

2021

31.860

540

12.970

600

9.750

3.000

1.500

3.500

Total

21.105

557

12.379

462

4.375

800

2.532

Total

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

149

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 149

04/02/2013 14:18:30

PLTU Meulaboh

Blang Pidie

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tele

Sidikalang

Galang

Padang Sidempuan

Rantau prapat

Dolok Sanggul/Parlilitan

Tanjung Morawa

Lamhotma

Galang

Galang

Banda Aceh

Takengon

PLTP Seulawah

Subulussalam

Takengon

Samalanga

Cot Trueng

PLTA Peusangan-1

PLTA Peusangan-2

Krueng Raya

Ulee Kareng

Brastagi

Sidikalang

Bireun

Panton Labu

Meulaboh

Jantho

Aceh

Dari

Sigli

Provinsi

Aceh

No

Ke

Pangururan

Salak

Negeri Dolok

Penyabungan

Labuhan Bilik

Inc. 1 Pi (Tele-Tarutung)

Kuala Namu

Belawan

Tanjung Morawa

Namurambe

Lam Pisang

PLTA Peusangan-4

2 Pi Inc. (Sigli-Banda Aceh)

Singkil

Blang Kjeren

Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli)

Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe)

PLTA Peusangan-2

Takengon

Ulee Kareng

Banda Aceh

Tapak Tuan

Blang Pidie

Kutacane

Subulussalam

Takengon

Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe)

PLTU Meulaboh

Inc. 1 Pi (Sigli-B. Aceh)

PLTU Meulaboh

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Konduktor
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

2nd cct, 2 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

4 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

Pengembangan Penyaluran Sumatera

26

60

66

140

130

76

34

20

80

30

20

32

120

174

14

22

60

40

130

190

290

111

126

60

333

kms

1,44

3,32

3,66

7,76

7,20

4,21

2,60

0,28

4,50

18,01

2,29

1,11

3,55

6,65

9,64

0,22

0,33

1,07

1,68

4,58

9,00

7,20

10,53

16,07

6,16

9,62

0,11

3,32

0,06

74,95

Juta USD

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2012

2018

2018

2018

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2012

COD

150

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 150

04/02/2013 14:18:30

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Riau

Riau

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Provinsi

31

No

Teluk Kuantan

Garuda Sakti (up rate)

GI PLTMH 2

PLTP Sipoholon Ria-Ria

Tarutung

PLTA Hasang

Penyabungan

Tele (uprate)

Porsea (uprate)

GI PLTMH 2

GI PLTMH 1

GI/GIS Kota Medan

Selayang

Pancing

KIM 2

Simangkok

Pangkalan Susu

Tele (uprate)

Tarutung (uprate)

Perdagangan

GIS Listrik

GIS Mabar

PLTA Wampu

PLTU Sewa Sumbagut

Sibolga (uprate)

Sibolga (uprate)

PLTG P. Brandan

PLTU Nias

Teluk Dalam

Tanjung Pura

Dari

Rengat

Duri (up rate)

Singkil

Inc. 2 Pi (Tarutung-Porsea)

PLTP Simbolon Samosir

Inc. 1 pi (R. Prapat - Kisaran)

PLTP Sorik Marapi (FTP 2)

Sidikalan (uprate)

P. Siantar (uprate)

Sibolga

Dolok Sanggul

Paya Geli

Inc. 2 Pi (Paya Geli - Namurambe)

KIM 2

Inc. 2 Pi (KIM - Sei Rotan)

PLTA Asahan III(FTP 2)

Pangkalan Brandan

Tarutung (uprate)

Porsea (uprate)

Inc. 2 Pi (Kisaran-K. Tanjung)

GIS Glugur

KIM

Brastagi

Sibolga

Tarutung (uprate)

P. Sidempuan (uprate)

Pangkalan Brandan

Gunung Sitoli

PLTU Nias

Inc. 1 Pi (P.Brandan-Binjai)

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

70 kV

150 kV

Tegangan
cct, 1 Hawk

cct, ACCC 310 mm2

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, CU 1000 mm

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, ACCC 310 mm2

cct, ACCC 310 mm2

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, ACSR 300 mm2

cct, ACSR 2x400 mm2

cct, ACSR 2x400 mm2

cct, 2 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, ACCC 310 mm


2

cct, ACCC 310 mm

cct, 1 Hawk

cct, CU 1000 mm2

cct, CU 1000 mm2

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

2 cct, ACCC 310 mm2

2 cct, ACCC 310 mm2

2 cct, 1 Hawk

Konduktor

Pengembangan Penyaluran Sumatera

110

194

230

140

50

50

46

80

150

14,81

30,77

10,69

0,44

2,77

2,77

2,55

10,70

20,07

8,40

3,88

22,20

10
70

0,28

3,36

0,84

1,68

4,95

20

22

22

21,41

16,59

124
160

2,22

11,10

11,10

4,43

2,29

13,38

19,00

0,76

1,11

12,19

1,66

Juta USD

40

80

30

100

142

10

20

220

30

kms

Lanjutan

2014

2013

2021

2019

2018

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

COD

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

151

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 151

04/02/2013 14:18:30

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

Provinsi

Riau

61

No

Dari

Padang Luar

Maninjau

Kiliranjao

Bungus

PLTU Sumbar Pesisir

Indarung

Air Raja

Sri Bintan

Tanjung Uban

Tanjung Taluk

Pulau Ngenang

Tanjung Sauh

Tanjung Kasam

Bangkinang

Kandis

Rengat

Tenayan/PLTU Riau

Pasir Putih

Garuda Sakti

Duri (up rate)

Rengat

PLTU Sewa Dumai

Tenayan / PLTU Riau

New Garuda Sakti

Pasir Putih

Dumai

Dumai

Tenayan / PLTU Riau

Pasir Putih

Bangkinang

Payakumbuh

Padang Luar

Teluk Kuantan

Kambang

Inc. 2 Pi (Bungus-Kambang)

Bungus

Kijang

Air Raja

Sri Bintan

Tanjung Uban

Tanjung Taluk

Pulau Ngenang

Tanjung Sauh

Lipat Kain

Inc. ( New G.Sakti - Duri)

Tembilahan

Siak Sri Indra Pura

Teluk Lembu

GIS Kota Pekan Baru

Dumai (up rate)

Pangkalan Kerinci

Dumai

Perawang

Inc. 2 Pi ( G.Sakti - Duri)

Pangkalan Kerinci

Bagan Siapi api

KID Dumai

Pasir Putih

Garuda Sakti

Pasir Pangarayan

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Konduktor

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, ACCC 310 mm2

cct, 2 Hawk

cct, CU 1000 mm2

cct, ACCC 310 mm2

cct, ACCC 310 mm2

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 3 x 300 mm2

cct, 1 Hawk

cct, 3 x 300 mm2

2nd cct, 1 Hawk

2nd cct, 1 Hawk

2nd cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

Pengembangan Penyaluran Sumatera

32

42

52

180

20

35

40

70

60

60

12

10

70

10

120

100

40

14

118

220

14

50

12

134

228

56

35

55

220

kms

1,04

1,36

1,69

13,74

0,76

2,67

2,22

3,88

3,32

3,32

4,84

1,11

2,42

3,88

2,68

6,65

5,54

3,05

31,08

15,79

16,79

1,07

2,77

1,61

10,23

12,63

3,10

7,88

12,38

12,19

Juta USD

2014

2014

2014

2013

2012

2012

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

COD

Lanjutan

152

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 152

04/02/2013 14:18:30

Payakumbuh

Bangko

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Sumsel

Sumsel

Sumsel

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

Tanjung Api-Api

PLTU Simpang Belimbing

Lahat

PLTP Kepahiyang

Muko-muko/Bantal/Ipoh

Manna

PLTA Ketahun

Pekalongan

Kambang

Pulau Baai

PLTA Simpang Aur 1

PLTA Simpang Aur 1

Pekalongan

Pagar Alam

Muara Sabak

Sarolangun

PLTP Sungai Penuh

Muara Bulian

Muara Sabak

PLTG CNG Sei Gelam

PLTA Merangin

Solok

Pasaman

Simpang Empat

Muara Labuh/Batang Sangir

Sungai Rumbai

PIP/S Haru/Pauh Limo

Sumbar

Dari

93

Singkarak

92

Provinsi

Sumbar

91

No

Ke

Inc. 1 Pi (T. Kelapa-Borang)/Kenten

Lahat

Pagar Alam

Inc. 2 Pi (Pekalongan-Pulau Baai)

Arga Makmur

Bintuhan

Arga Makmur

PLTP Hululais

Muko-muko/Bantal/Ipoh

Arga Makmur

PLTA Simpang Aur 2

Inc. 1 Pi (Pekalongan-Pulau Baai)

Pulo Baai

Manna

Kuala Tungkal

Muara Rupit

Sungai Penuh

Sarolangun

Inc. 1 Pi ( Payo Selincah - Aur Duri )

Aur Duri

Sungai Penuh

PLTA Merangin

PLTP Bonjol

PLTP Gunung Talang

Simpang Empat

Masang-2

PLTP Muara Labuh

PLTP Muara Labuh

GI/GIS Kota Padang

Batusangkar

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Konduktor

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

2nd cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 x 340 mm2

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

2 cct, 2 x 330 mm2

2 cct, 2 x 330 mm

2 2nd cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

Pengembangan Penyaluran Sumatera

40

120

95

80

360

140

60

120

220

180

12

20

90

96

109

80

84

130

122

60

110

136

104

20

60

30

60

160

16

25

kms

3,62

10,86

5,24

6,11

27,48

7,76

4,58

9,16

16,79

13,74

0,66

1,53

6,87

5,32

6,03

4,43

4,65

7,20

3,64

3,32

24,76

30,61

7,94

1,11

3,32

1,66

4,58

12,21

0,89

0,81

Juta USD

2013

2012

2012

2020

2020

2017

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2013

2012

2018

2015

2015

2014

2013

2013

2013

2013

2019

2019

2017

2017

2017

2017

2016

2014

COD

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

153

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 153

04/02/2013 14:18:30

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

Provinsi

Sumsel

No

121

Dari

Kalianda

Gedon Tataan

Pagelaran

PLTP Ulubelu #3,4

Bukit Kemuning

Pagelaran

Menggala

Sutami (uprate)

Seputih Banyak

Bukit Kemuning (uprate)

Ulubelu

PLTU Tarahan (FTP1)

Muara Dua

Martapura

Lahat

Lahat

Muara Dua

Lubuk Linggau

Sungai Lilin

Tugumulyo

Baturaja (uprate)

Kayu Agung

Mariana

Jakabaring

Borang (uprate)

Bukit Asam (uprate)

Gandus

Betung

Betung

Kenten

Ketapang

Teluk Ratai

Gedong Tataan

Ulubelu

Liwa

Kota Agung

Seputih Banyak

Natar (uprate)

Dipasena

Kotabumi (uprate)

Inc. 1 Pi (Batutegi - Pagelaran)

Inc. 2 Pi (New Tarahan - Kalianda)

PLTP Danau Ranau

Inc. 2 pi (Baturaja-B. Kemuning)

PLTU Keban Agung

PLTU Banjar Sari

Martapura

Tebing Tinggi

Betung

Inc. 2 Pi (Kayu Agung - Gumawang)

Bukit Kemuning (uprate)

Gumawang

Kayu Agung

Inc. 2 Pi (Keramasan - Mariana)

Seduduk Putih (uprate)

Baturaja (uprate)

Inc. 2 Pi (Keramasan - Talang Kelapa)

Talang Kelapa

Sekayu

Inc. 2 Pi ( Talang Kelapa - Borang )

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Konduktor

cct, CU 1000 mm2

2nd cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 x 330 mm2

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, ACCC 310 mm2

cct, 1 Hawk

cct, ACCC 310 mm2

cct, 2 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, 2 x 330 mm2

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, ACCC 310 mm2

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 x 330 mm

2 cct, ACCC

2 cct, ACCC 310 mm2

Pengembangan Penyaluran Sumatera

0,09

90
40

96

90

60

60

20

80

80

120

60

120

68

40

90

120

70

40

92

150

6,87

3,32

4,58

1,11

4,43

4,43

27,01

8,08

9,16

9,04

3,05

0,23

6,87

6,65

15,76

3,62

7,02

8,31

6,65

9,00

12,84

20,26

13,50

1
60

0,70

10,44

44,40

8,43

3,88

0,09

Juta USD

78

20

55

70

120

kms

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2012

2012

2019

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

COD

Lanjutan

154

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 154

04/02/2013 14:18:30

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Aceh

Aceh

Aceh

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

10

Lampung

155

Lampung

153

154

Lampung

152

Provinsi

151

No

PLTA Batang Toru

Sumut-2 (Rantau Prapat)

Padang Sidempuan

Sumut-4 (Sarulla)

Sumut-3 (Galang)

Simangkok

Pangkalan Susu

Sigli

Pangkalan Susu

Sigli

Tanjung Api-Api

Koba

Kelapa

Pangkal Pinang

Pangkal Pinang

Dukong

Suge

Air Anyir

Air Anyir

Teluk Ratai

Liwa

Besai

Kalianda

Langkapura

Pakuan Ratu

Sukarame

PLTA Semangka

Mesuji

Gumawang

Dari

Sumut-4 (Sarulla)

Sumut-4 (Sarulla)

Sumut-4 (Sarulla)

Simangkok

Binjai

Sumut-3 (Galang)

Binjai

Ulee Kareng

Lhokseumawe

Lhokseumawe

Mentok

Toboali

Mentok

Koba

Kelapa

Manggar

Dukong

Sungai Liat

Pangkal Pinang

PLTP Wai Ratai

Bengkunat

PLTP Suoh sekincau

PLTP Rajabasa

Inc. 2 Pi (Natar - Teluk Betung)

Blambangan Umpu

Jatiagung

Kota Agung

Dipasena

Mesuji

Ke

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, Under Sea Cable XLPE 300

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 1 Hawk

cct, 2 Zebra

cct, CU 1000 mm

cct, 1 Hawk

cct, 2 Hawk

cct, 2 Hawk

Konduktor

Pengembangan Penyaluran Sumatera

40

220

138

194

160

318

160

130

360

322

120

120

140

120

120

140

50

112

44

40

120

38

40

30

16

60

152

160

kms

9,00

49,52

31,06

43,67

36,01

71,57

36,01

0,99

81,03

72,47

126,32

6,65

10,69

6,65

6,65

7,76

2,77

6,20

2,44

2,22

6,65

2,11

3,05

0,11

6,75

35,52

3,32

11,60

12,21

Juta USD

Lanjutan

2018

2018

2014

2014

2014

2014

2013

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2013

2012

2012

2019

2019

2018

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2015

COD

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

155

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 155

04/02/2013 14:18:30

Lampung

Sumsel

26

Sumsel

Jambi

25

34

Jambi

24

33

Jambi

23

Sumsel

Sumbar

22

Sumsel

Sumbar

21

32

Sumbar

20

Sumsel

Riau

19

31

Riau

18

30

Riau

17

Sumsel

Riau

16

Sumsel

Riau

15

29

Riau

14

28

Riau

13

Sumsel

Sumut

27

Sumut

12

Provinsi

11

No

Ketapang

PLTU Jambi (KPS)

PLTP Rantau Dedap

Muara Enim

Muara Enim

Muara Enim

Bayung Lincir/PLTU Sumsel-5

Lumut Balai

Lahat

Muara Enim

New Aur Duri

Bayung Lincir/PLTU Sumsel-5

Sungai Rumbai

Padang Sidempuan

Kiliranjao

Sumatera Landing Point

P. Rupat Selatan

Pulau Rupat Utara

Border

Rengat

Rengat

Payakumbuh

Sumut-2 (Rantau Prapat)

Sumut-2 (Rantau Prapat)

Dari

perbatasan Sumsel/Lampung

Inc. 2 pi (Muara Enim - New Aur Duri)

Lumut Balai

perbatasan Sumsel/Lampung

Betung

Inc. 2 Pi (Gumawang-Lumut Balai)

Sungai Lilin/PLTU Sumsel-7

Gumawang

Lumut Balai

New Aur Duri

Rengat

New Aur Duri

Inc. 2 pi (Muara Bungo - Kiliranjao)

Payakumbuh

Payakumbuh

New Garuda Sakti

Sumatra Landing Point

Pulau Rupat Selatan

Pulau Rupat

PLTU Riau Kemitraan

New Garuda Sakti

New Garuda Sakti

New Garuda Sakti

Sumut-1 (Sei Rotan)

Ke

500 kV DC

500 kV

275 kV

500 kV DC

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

500 kV

500 kV

275 kV

275 kV

275 kV

275 kV

250 kV DC

250 kV DC

250 kV DC

250 kV DC

500 kV

500 kV

275 kV

500 kV

500 kV

Tegangan

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2xCardinal 548 mm2

Cable MI with IRC

cct, 2xCardinal 548 mm2

Cable MI with IRC

cct, 2 Zebra

cct, 4 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 4 Zebra

cct, 4 Zebra

cct, 2 Zebra

cct 4 Falcon

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct, 2 Zebra

cct 4 Falcon

4 cct, 4 Zebra

2 cct, 2 Zebra

2 cct, 2 Zebra

2 cct, 4 Zebra

2 cct, 2 Zebra

2 cct, 4 Zebra

Konduktor

Pengembangan Penyaluran Sumatera

600

60

40

200

350

60

124

405

50

240

420

120

600

282

340

10

60

52

110

440

300

600

662

kms

6,23

24,00

9,00

2,50

78,78

13,50

27,91

91,16

11,25

21,60

168,00

27,01

0,15

135,05

63,47

5,80

1,50

1,97

0,39

44,00

176,00

67,52

240,00

264,80

Juta USD

2016

2018

2018

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2017

2016

2014

2015

2015

2014

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2014

2020

2018

COD

Lanjutan

156

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 156

04/02/2013 14:18:30

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Provinsi

Aceh

No

Nama Gardu Induk

Jantho

Bireuen

Singkil

Takengon

Banda Aceh

Sigli

Blang Kjeren

Samalanga

Bireun

PLTA Peusangan

Ulee Kareng

Banda Aceh

Blang Pidie

PLTU Meulaboh

Ulee Kareng

Lhokseumawe

Krueng Raya

Takengon

Idi

Cot Trueng

Langsa

Tapak Tuan

Blang Pidie

Kutacane

Subulussalam

PLTU Meulaboh

Meulaboh

Tualang Cut

Panton Labu

Jantho

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 6 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Scope Proyek

30

30

30

2 LB

60

60

30

30

2 LB

4 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

120

60

60

60

30

30

30

30

30

30

30

2 LB

60

30

30

30

MVA/LB

1,27

1,27

3,06

1,23

1,37

1,37

3,06

3,06

1,23

3,03

1,23

1,23

1,23

1,23

4,54

1,37

4,33

4,33

1,27

5,53

1,27

3,06

3,06

3,06

3,06

1,23

4,33

1,27

3,06

3,06

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Arah Blang Kjeren

Uprating 30 MVA

Uprating trafo 10 MVA

GI baru

GI baru

Arah PLTA Peusangan

Arah Takengon dan Bireun

Arah Krueng Raya

Arah Ulee Kareng

Arah Tapak Tuan

Arah Blang Pidie

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Arah Lhokseumawe, Bireun & PLTG

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Meulaboh

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

157

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 157

04/02/2013 14:18:30

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Aceh

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Provinsi

Aceh

31

No

Nama Gardu Induk

Glugur

Sei Rotan

Pematang Siantar

Denai

Binjai

Tanjung Morawa

Kuala Namu

Labuhan

Lamhotma

Aek Kanopan

Tarutung

Sidikalang

Padang Sidempuan

Gunung Tua

Porsea

Ulee Kareng

Sigli

Lhokseumawe

Jantho

Subulussalam

Bireun

Tualang Cut

Samalanga

Cot Trueng

Panton labu

Banda Aceh

Lam Pisang

Tualang Cut

Meulaboh

Subulussalam

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 TB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

30

30

30

30

30

30

30

20

60

60

60

30

30

30

30

30

30

30

2 TB

120

30

30

2 LB

MVA/LB

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

4,33

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

1,02

1,37

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

3,06

1,04

4,54

1,27

1,27

1,23

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2017

2016

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 10 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 30 MVA

Uprating trafo 30 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Arah Lam Pisang

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah Singkil

Lanjutan

158

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 158

04/02/2013 14:18:30

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

Provinsi

61

No

Padang Sidempuan

Labuhan Bilik

Negeri Dolok

Salak

Penyabungan

Teluk Dalam

Gunung Sitoli

Kota Pinang

Tanjung Pura

Pangururan

Brastagi

Sidikalang

Tanjung Marowa

Galang

Dolok Sanggul/Parlilitan

Paya Pasir

Kisaran

Lamhotma

Tele

Gunung Para

Denai

Namurambe

Belawan

Lamhotma

Tebing Tinggi

Namurambe

Perbaungan

Sibolga

Brastagi

Rantau Prapat

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 4 LB

New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 2 TB, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

2 LB

60

60

60

60

30

30

30

30

30

2 LB

2 LB

2 LB

4 LB

90

60

60

30

30

30

2 LB

2 LB

1 LB

1 LB

120

60

60

60

60

60

MVA/LB

1,23

3,17

4,33

4,33

4,33

2,41

2,41

1,27

3,06

3,06

1,23

1,23

1,23

2,47

5,59

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,23

1,23

0,62

0,62

2,75

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

Lanjutan

Arah Penyabungan

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

ke Kuta Cane

ke Subulussalam

Arah Kuala Namu

Arah Namurambe dan

GI baru

Ekstensien trafo

Uprating trafo 30 MVA

Uprating trafo 20 MVA

Uprating trafo 10 MVA

Uprating trafo 10 MVA

Arah Galang

Arah Galang

Sirkit kedua Arah Lamhotma

Sirkit kedua Arah Belawan

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 20 MVA

Uprating trafo 30 MVA

Keterangan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

159

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 159

04/02/2013 14:18:30

Mabar

GIS Listrik

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

Selayang

Tarutung

GI/GIS Kota Medan

Perdagangan

Penyabungan

Paya Geli

Sei Rotan

Rantauprapat

GIS Listrik

Titi Kuning

Tanjung Pura

Simangkok

GI/GIS Kota Medan

GI PLTMH 2

GI PLTMH 1

Selayang

Pancing

KIM 2

Rantau Prapat

Brastagi

Glugur

KIM

Pangkalan Susu

Pangkalan Brandan

Perdagangan

Tele

Galang

Sumut

93

Nama Gardu Induk

Sidikalang

92

Provinsi

Sumut

91

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 TB

Ext, 2 TB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Scope Proyek

60

2 LB

60

60

2 LB

60

2 TB

2 TB

60

60

30

2 LB

120

60

60

60

60

60

2 LB

2 LB

1 LB

1 LB

1 LB

1 LB

2 LB

2 LB

60

2 LB

2 LB

2 LB

MVA/LB

1,37

1,23

1,37

1,37

1,23

1,37

1,04

1,04

1,37

1,37

1,27

1,23

5,77

4,33

4,33

4,40

3,17

3,17

1,23

1,23

0,62

0,62

0,62

0,62

2,31

1,23

5,56

1,23

1,23

1,23

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2020

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Arah PLTP Pusuk Bukit

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah PLTP Sorik Merapi

Ekstensien trafo

Untuk IBT 500/150 kV

Untuk IBT 500/150 kV

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ke arah PLTA Asahan III

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Labuhan Bilik

Arah PLTA Wampu

Arah GIS Listrik

Arah Glugur

Arah KIM

Arah Mabar

1 TB untuk IBT, Arah P.vBrandan

Arah PLTU Pangkalan Susu

GI baru

Arah Pangururan

Arah Negeri Dolok

Arah Salak

Lanjutan

160

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 160

04/02/2013 14:18:31

Sumut

Sumut

Sumut

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

Provinsi

Sumut

No

121

Nama Gardu Induk

Kandis

Siak Sri Indra Pura

Tembilahan

Pasir Putih

Dumai

Dumai

Teluk Kuantan

Bangkinang

Garuda Sakti

Teluk Kuantan

New Garuda Sakti

Garuda Sakti

Rengat

Pasir Putih

Perawang

Pangkalan Kerinci

Bagan Siapiapi

Kawasan Industri Dumai (KID)

Kawasa Industri Tenayan (KIT)

Pasir Pangaraian

Dumai

Teluk Lembu

Duri

PLTG Duri

Bagan Batu

Bangkinang

Brastagi

Paya Geli

Rantau Prapat

Kisaran

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 2 TB, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

30

30

30

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

1 LB

120

80

60

60

30

30

30

30

30

30

60

60

60

60

30

30

60

60

60

60

MVA/LB

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

4,29

3.06

3,06

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

0,62

5,77

2,75

4,33

5,56

3,06

3,06

3,06

3,06

3,06

3,06

1,37

1,37

1,37

4,40

1,27

1,27

1,37

1,37

1,37

1,37

Juta USD

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

COD

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Pangkalan Kerinci

Arah Bagan Siapiapi

Arah KID Dumai

Arah Rengat

Arah Pasir Pangaraian

Arah Pasir Putih

Sirkit kedua arah Kiliranjao

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Uprating trafo 30 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Keterangan

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

161

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 161

04/02/2013 14:18:31

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Kepri

Sumbar

Sumbar

Sumbar

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

Provinsi

Riau

No

151

Nama Gardu Induk

Pauh Limo

Bungus

Simpang Empat

Sri Bintan

Tanjung Uban

Tanjung Uban

Kijang

Air Raja

Sri Bintan

Pulau Ngenang

KIT Tenayan

Bangkinang

Teluk Kuantan

Bagan Batu

KID Dumai

Tembilahan

Duri

KIT Tenayan

Teluk Kuantan

Pasir Putih

Bangkinang

Bangkinang

Tenayan

Rengat

Tenayan

Pasir Putih

Teluk Lembu

Garuda Sakti

GI/GIS Kota Pekanbaru

Lipat Kain

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 TB, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Scope Proyek

60

30

20

60

60

60

60

60

30

10

60

60

30

30

30

30

60

30

30

120

60

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

60

30

MVA/LB

1,37

4,29

0,52

1,37

1,37

4,40

4,33

5,56

4,29

4,05

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,27

1,37

1,27

1,27

2,75

1,37

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

3,17

3,06

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatra

2012

2012

2012

2021

2015

2013

2013

2013

2013

2013

2021

2021

2021

2020

2019

2019

2017

2017

2017

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

COD

Keterangan

Uprating trafo 30 MVA

GI baru

Relokasi trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah Lipat Kain

Arah Siak Sri Indra Pura

Arah Tembilahan

Arah Perawang

Arah Teluk Lembu

Arah Pasir Putih

Arah GI/GIS Kota Pekanbaru

GI baru

GI baru

Lanjutan

162

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 162

04/02/2013 14:18:31

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

Provinsi

Sumbar

No

181

Nama Gardu Induk

Lubuk Alung

Simpang Empat

PLTP Muara Labuh

Sungai Rumbai

Simpang Empat

Pasaman

Muara Labuh/Batang Sangir

Solok

Kambang

Bungus

PIP

GI/GIS Kota Padang

Payakumbuh

Kiliranjao

Kambang

Sungai Rumbai

Singkarak

Batusangkar

Payakumbuh

Padang Luar

Maninjau

Kiliranjao

Padang Luar

Maninjau

Payakumbuh

Salak

Padang Panjang

Simpang Empat

Kambang

Solok

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 2 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

30

2 LB

2 LB

2 LB

60

60

60

30

30

30

2 LB

120

30

30

2 LB

30

1 LB

1 LB

1 LB

2 LB

1 LB

1 LB

60

30

30

30

30

30

30

60

MVA/LB

1,27

1,23

1,23

1,23

1,37

4,33

4,33

1,27

1,27

1,27

1,23

4,54

1,27

1,27

1,23

2,35

0,62

0,62

0,62

1,23

0,62

0,62

1,37

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

3,06

1,37

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Arah Pasaman

Arah Muara Labuh/Batang Sangir

Arah PLTP Muara Labuh

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah GI/GIS Kota Padang

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah Muko-Muko/Bantal/Ipuh

1 TB untuk IBT 275/150 kV, GI baru

Sirkit kedua arah Batusangkar

Sirkit kedua arah Singkarak

Sirkit kedua arah Padang Luar

Arah Maninjau & Payakumbuh

Sirkit kedua arah Padang Luar

Sirkit kedua arah Teluk Kuantan

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Uprating trafo 20 MVA

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

163

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 163

04/02/2013 14:18:31

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

Provinsi

Sumbar

No

211

Nama Gardu Induk

Muara Sabak

PLTA Merangin

Muaro Bungo

Aurduri

Kuala Tungkal

Payoselincah

Sungai Penuh

PLTP Sungai Penuh

Sarolangun

Sungai Penuh

Muara Bulian

Bangko

Muaro Bungo

Sarolangun

Sungai Penuh

Muaro Bulian

Bangko

Payoselincah

Muara Sabak

Payoselincah

Aurduri

Pauh Limo

Salak

Indarung

GIS Kota Padang

PIP

Batusangkar

Padang Luar

Pariaman

Sungai Rumbai

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

Ext, 4 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 4 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

2 LB

4 LB

60

60

30

60

2 LB

2 LB

2 LB

30

2 LB

2 LB

60

30

30

60

60

60

30

4 LB

60

60

60

30

60

60

30

30

30

30

MVA/LB

1,23

3,03

1,37

1,37

3,06

1,37

1,23

1,79

1,23

1,27

1,23

1,23

1,37

3,06

3,06

1,37

1,37

1,37

3,06

2,47

1,37

1,37

1,37

1,27

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,27

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2016

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2019

2019

2018

COD

Keterangan

Arah Kuala Tungkal

Arah Bangko dan Sungai Penuh

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Ekstensien trafo

Arah PLTP Sungai Penuh

Arah Sungai Penuh

Arah Muara Rupit

Ekstensien trafo

Arah Sarolangun

Arah Sungai penuh

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Arah PLTG & PLTMG

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Lanjutan

164

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 164

04/02/2013 14:18:31

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

Provinsi

Jambi

No

241

Nama Gardu Induk

Kenten

Lubuk Linggau

Baturaja

Talang Kelapa

Tanjung Api-Api

Bukit Siguntang

Sekayu

Bungaran

Bungaran

Pagar Alam

Lubuk Linggau

Bukit Siguntang

Muko-muko/Bantal/Ipuh

Manna

Pulau Baai

Bintuhan

Pekalongan

Pulau Baai

Argamakmur

Muko-muko/Bantal/Ipuh

Manna

Pekalongan

Pulau Baai

Pekalongan

Manna

Sungai Penuh

Payoselincah

Sarolangun

Bangko

Muara Sabak

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New, 6 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

120

60

60

60

60

30

30

30

30

2 LB

60

30

2 LB

2 LB

60

30

2 LB

2 LB

30

30

30

2 LB

120

30

30

30

60

30

30

30

MVA/LB

7,01

1,37

1,37

1,37

4,33

1,05

3,06

1,05

1,05

1,23

1,37

1,05

1,23

1,23

1,37

3,06

1,23

1,23

3,06

3,06

1,27

1,23

4,54

1,27

3,06

1,27

1,37

1,27

1,27

1,27

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2020

2017

2017

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2013

2013

2013

2012

2021

2020

2020

2020

2019

COD

Keterangan

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Uprating trafo 15 MVA

GI baru

Uprating trafo 10 MVA

Uprating trafo 15 MVA

Arah Manna

Uprating trafo 20 MVA

Uprating trafo 15 MVA

Arah Argamakmur

Arah Bintuhan

Ekstensien trafo

GI baru

Arah Hululais

Arah Argamakmur

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Arah Pulo Baai

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

165

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 165

04/02/2013 14:18:31

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

Provinsi

Sumsel

No

271

Nama Gardu Induk

Sungai Lilin

Prabumulih

Pendopo

Lahat

Martapura

Betung

Lubuk Linggau

Tugumulyo

Muara Rupit

Martapura

Mariana

Muara dua

Sungai Lilin

Tebing Tinggi

Gumawang

Keramasan

Gumawang

Mariana

Bukit Asam

Keramasan

Jakabaring

Baturaja

Prabumulih

Kayu Agung

Pagar Alam

Lahat

Betung

Pagar Alam

Lahat

Gandus

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 4 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Scope Proyek

30

2 LB

30

4 LB

2 LB

2 LB

2 LB

30

30

30

30

30

30

30

30

2 LB

2 LB

2 LB

60

60

60

60

60

30

30

30

2 LB

1 LB

1 LB

120

MVA/LB

1,27

1,23

3,06

2,47

1,23

1,23

1,23

4,29

3,06

4,29

1,27

3,06

3,06

3,06

1,27

1,23

1,23

1,23

1,37

1,37

4,40

1,37

1,37

4,29

1,27

1,27

1,23

0,62

0,62

5,77

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2017

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Arah Prabumulih

GI baru

Arah Banjar Sari & Keban Agung

Arah Muara dua

Arah Sungai Lilin

Arah Tebing Tinggi

GI baru

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Untuk PLTGU Keramasan

Arah Kayu Agung

Arah Kayu Agung

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Uprating trafo 10 MVA

Uprating trafo 10 MVA

Arah Sekayu

Sirkit kedua arah Lahat

Sirkit kedua arah Pagar Alam

GI baru

Lanjutan

166

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 166

04/02/2013 14:18:31

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

Provinsi

Sumsel

No

301

Nama Gardu Induk

Dipasena

Sribawono

Metro

New Tarahan

Pagelaran

Natar

Menggala

Sukarame

New Tarahan

Bukit Kemuning

Kotabumi

Adijaya

Kalianda

Ulubelu

Talang Kelapa

Tebing Tinggi

Sekayu

Betung

Simpang Tiga

Gandus

Pendopo

Tebing Tinggi

Sekayu

Kayu Agung

Betung

Bukit Asam

Talang Kelapa

Kenten

Pagar Alam

Keramasan

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

90

60

60

60

60

60

30

30

30

60

60

30

30

30

60

30

30

30

60

60

30

30

30

30

30

60

60

60

30

60

MVA/LB

4,51

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,37

1,37

1,27

1,27

3,06

1,37

1,27

1,27

1,27

1,37

1,37

1,27

1,27

1,27

1,27

1,27

1,37

1,37

1,37

1,27

1,37

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2019

2018

2018

2018

2018

2017

COD

Keterangan

GI baru

Uprating trafo 20 MVA

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 15 MVA

Ekstensien trafo

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

167

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 167

04/02/2013 14:18:31

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

332

333

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

Provinsi

Lampung

No

331

Nama Gardu Induk

Kalianda

Langkapura

Sukarame

Menggala

New Tarahan

Jati Agung

Pakuan Ratu

Sutami

Adijaya

Blambangan Umpu

Mesuji

Gedong Tataan

Gumawang

Pagelaran

Kalianda

Dipasena

Gedong Tataan

Teluk Ratai

Mesuji

Ketapang

Bukit Kemuning

Pagelaran

Kotabumi

Tegineneng

Seputih Banyak

Liwa

Kota Agung

Menggala

Sribawono

Seputih Banyak

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Scope Proyek

2 LB

60

2 LB

60

60

30

30

30

30

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

2 LB

120

60

30

30

30

2 LB

2 LB

60

60

30

30

30

2 LB

2 LB

100

MVA/LB

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

1,23

3,17

1,23

1,37

1,37

3,06

3,06

1,27

1,27

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

1,23

4,54

4,33

3,06

3,06

3,06

1,23

1,23

1,37

1,37

1,27

3,06

3,06

1,23

1,23

2,41

Juta USD

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

COD

Keterangan

Arah PLTP Raja Basa

GI baru

Arah Jati Agung

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah Pakuan Ratu

Arah Dipasena

Arah Teluk Ratai

Arah Mesuji

Arah Gedon Tataan

Arah Ketapang

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Liwa

Arah Kota Agung

Uprating trafo 20 MVA

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Arah Seputih Banyak

Arah Seputih Banyak

GI baru

Lanjutan

168

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 168

04/02/2013 14:18:31

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

362

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

Provinsi

361

No

Kelapa

Koba

Toboali

Mentok

Sungai Liat

Koba

Kelapa

Manggar

Pangkal Pinang

Suge

Dukong

Pangkal Pinang

Air Anyir

Sungai Liat

Adijaya

Bukit Kemuning

Seputih Banyak

Langkapura

Sribawono

Kotabumi

Teluk Ratai

Liwa

Sukarame

Ketapang

Jati Agung

Pakuan Ratu

Bengkunat

Besai

Tegineneng

Mesuji

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 4 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

2 LB

30

30

30

30

30

30

20

4 LB

30

30

60

30

30

60

60

60

60

60

60

2 LB

2 LB

60

30

30

30

30

2 LB

60

30

MVA/LB

1,23

3,06

3,06

3,06

1,27

3,06

3,06

2,18

2,47

2,41

3,34

4,33

4,29

3,06

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

1,37

1,23

1,23

1,37

1,27

1,27

1,27

3,06

1,23

1,37

1,27

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

COD

Arah Mentok

Arah Toboali

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Kelapa dan Koba

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Uprating trafo 30 MVA

Ekstensien trafo

Arah PLTP Wai Ratai

Arah Bengkunat

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

Arah PLTP Suoh Sekincau

Uprating trafo 20 MVA

Ekstensien trafo

Keterangan

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

169

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 169

04/02/2013 14:18:31

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

Babel

392

393

394

395

396

397

398

Provinsi

Babel

No

391

Nama Gardu Induk

Sungai Liat

Pangkal Pinang

Dukong

Air Anyir

Manggar

Koba

Pangkal Pinang

Dukong

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Scope Proyek

30

60

30

30

30

30

30

30

MVA/LB

1,27

1,37

1,05

1,27

1,05

1,27

1,27

1,05

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2021

2020

2019

2019

2018

2018

2018

2016

COD

Keterangan

Ekstensien trafo

Uprating trafo 30 MVA

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Lanjutan

170

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 170

04/02/2013 14:18:31

Sumut-3

Sumut-4

Aceh

Aceh

Aceh

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Sumut

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Sumbar

Sumbar

Sumbar

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Nama Gardu Induk

PLTU Jambi

New Aur Duri

New Aur Duri

New Aur Duri

Muara Bungo

Bangko

Sungai Rumbai

Payakumbuh

Kiliranjao

HVDC Switching Station

New Garuda Sakti HVDC Sta. Converter

PLTU Riau Kemitraan

Rengat

Rengat

New Garuda Sakti

New Garuda Sakti

Sumut-1

Sumut-2

Sumut-4

Pangkalan Susu

Padang Sidempuan

Pangkalan Susu

Binjai

Sigli

PLTU Meulaboh

Ulee Kareng

Lhokseumawe

Aceh

Sigli

Provinsi

Aceh

No

500 kV

500/275 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

250 kV DC

250 kV DC

500 kV

500 kV

500/150 kV

500/275 kV

275/150 kV

500/150 kV

500/275 kV

275 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

Tegangan

New

New

Ext

New

New

New

New

New

New

New

New

New

Ext

New

New

New

New

New

Ext

Ext

New

New

New

New

New

Ext

New

New

New

New

Scope Proyek

500

500

250

250

250

250

250

600

500

1000

500

1000

1000

250

500

500

1000

500

250

500

250

250

MVA/LB

9,82

25,77

7,45

25,98

20,08

21,08

20,17

20,17

19,66

16,68

19,95

9,82

3,12

25,77

36,22

24,28

40,54

40,54

4,32

21,03

21,88

24,00

35,13

9,11

31,83

7,45

20,08

25,98

20,08

25,98

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2018

2016

2016

2014

2014

2014

2015

2014

2014

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2014

2018

2018

2018

2016

2014

2014

2014

2013

2013

2017

2017

2016

2016

2016

COD

Keterangan

GITET baru

GITET baru

Untuk IBT 500/275 kV

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

HVDC Sumatera - Peninsula

HVDC Sumatera - Peninsula

GITET baru

Arah PLTU Riau Kemitraan

GITET baru

GITET baru

GITET baru

Lokasi tentatif di Sei Rotan

Lokasi tentatif di Rantau Prapat

Arah PLTA dan Rantau Prapat

Ekstensien trafo

GITET baru

Lokasi tentatif di Sarulla

Lokasi tentatif di Galang

GITET baru

GITET baru

Arah PLTU Meulaboh

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

171

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 171

04/02/2013 14:18:31

Jambi

Jambi

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Sumsel

Lampung

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

Provinsi

31

No

Ketapang Switching Station

Lubuk Linggau

Muara Enim

Muara Enim

Sungai Lilin/PLTU Sumsel - 7

Bayung Lincir/PLTU Sumsel - 5

Betung

Muara Enim

Lumut Balai

Gumawang

Lubuk Linggau

Lahat

Bangko

New Aur Duri

Nama Gardu Induk

500 kV DC

275/150 kV

500/275 kV

500 kV DC

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

500 kV

Tegangan

New

Ext

Ext

New

New

New

New

New

New

New

New

New

Ext

Ext

Scope Proyek

250

1000

3000

500

500

500

250

1000

500

MVA/LB

1,47

7,45

54,31

324,00

12,08

12,08

24,00

12,21

24,28

21,03

20,32

35,50

17,92

9,82

Juta USD

Pengembangan Gardu Induk Sumatera

2016

2020

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2018

2018

COD

HVDC Sumatera - Jawa

Ekstensien trafo

Arah New Aur Duri

HVDC Sumatera - Jawa

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

GITET baru

Ekstensien trafo

Arah PLTU Jambi

Keterangan

Lanjutan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 172

04/02/2013 14:18:31

Lampiran A1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 173

04/02/2013 14:18:31

174

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 174

04/02/2013 14:18:31

Lawe Mamas
HEPP
Lawe Mamas
HEPP

Tapak Tuan
Tapak Tuan

Kisaran

G.Tua
G.Tua

PLTP
PLTP
S. Merapi
S. Merapi

Pauh
Pauh
Limo
Limo

Pd. Panjang
Pd. Panjang

Batusangkar
Batusangkar

Ombilin
Ombilin

T. Kuantan
T. Kuantan

Teluk
Teluk
Lembu
Lembu

Pasir Putih
Pasir Putih

Indra Pura

P. Kerinci
P. Kerinci

Kulim
Kulim

Tenayan
Tenayan

Rengat
Rengat

S.Haru
S.Haru

GIS Kota
GIS Kota

Mukomuko
Mukomuko

P.Baai
P.Baai

Musi
MusiHEPP
HEPP

Manna
Manna

Pagar
Pagar
Alam
Alam

Lahat
Lahat

Besai
BesaiHEPP
HEPP

44

66

55

Menggala
Menggala
Kotabumi
Kotabumi

Mesuji
Mesuji

Mariana
Mariana
Kayu
Kayu
Agung
Agung

77

Sp.Banyak
Sp.Banyak

Dipasena
Dipasena

11 .. PLTG
PLTG Apung
Apung
2.
2. PLTG
PLTG Ex
Ex Pulo
Pulo Gadung
Gadung
33 .. IPP
IPP Palembang
Palembang Timur
Timur
Borang
Borang

PLTP
PLTP Wai
Wai
Ratai
Ratai

Tlk.
Tlk. Ratai
Ratai

PLTP
PLTP
Rajabasa
Rajabasa

Tarahan
Tarahan

Kalianda

Metro
Metro
Sribawono
Adijaya
Adijaya
Tegineneng
Tegineneng
B.
Natar
B. Tegi
Tegi
Gd.
Tataan
Gd.
Tataan
PLTP
PLTP
HEPP
HEPP
SS. .Sekincau
Sekincau
Sutami
Langkapura
Pagelaran
Pagelaran Langkapura
Liwa
Liwa
PLTP
PLTP
Suka
Suka
UluBelu
UluBelu
New
Tlk
Tlk.. rame
rame
Tarahan
K.
Betung
K. Agung
Agung
Betung
Bengkunat
Bengkunat

PLTP
PLTP
D.D. Ranau
Ranau

Bukit
Bukit
Kemuning
Kemuning

P.
P. Ratu
Ratu

Gumawang
Gumawang

Simpang
Simpang33
Prabumulih
Prabumulih

21
1

GIS Kota I
GIS Kota2 I

33

T.Api-api
T.Api-api
Tl.
Tl.Kelapa
Kelapa

PLTG
PLTG Kaji
Kaji
Keramasan
Keramasan

PLTG
PLTG
G.
G.Megang
Megang

..

Baturaja
Baturaja
PLTP
PLTP
R.R.Dedap
Dedap
Muara
Muara
Dua
BB..Umpu
Umpu
Dua

PLTP
PLTP
L.L.Balai
Balai

M
. .ENIM
M
ENIM

Bukit
Bukit
Asam
Asam

Betung
Betung

S.
Lilin
S. Lilin

B. Lincir
B. Lincir

Payo
Selincah
Payo
Selincah

Sekayu
Sekayu
PLTU
PLTU
S.S.Belimbing
Belimbing

PLTU
PLTU
Banjarsari
Banjarsari

PLTU
PLTU
K.K.Agung
Agung

T.T.Tinggi
Tinggi

Lubuk
Lubuk
Linggau
Linggau
Pekalongan
Pekalongan

Sukamerindu
Sukamerindu

Argamakmur
Argamakmur

Tes
Tes HEPP
HEPP

PLTP
PLTP
Hulu
HuluLais
Lais

PLTU
PLTU
Jambi
Jambi
(KPS)
(KPS)

Aur Duri
Aur Duri

K. Tungkal
K. Tungkal

Tembilahan
Tembilahan

PLTU Riau
PLTU Riau
Salak
Kiliranjao Kemitraan
Salak
Kiliranjao Kemitraan
Indarung Solok
Indarung Solok
PLTP
PLTP
G. Talang
Bungus
G. Talang
Bungus
PLTP
PLTP
Muara Bulian
M. Laboh
Muara Bulian
M. Laboh
Muara
Sumbar Pessel
Muara
Sarolangun
Sumbar Pessel
Bungo
Sarolangun
Bungo
Kambang
Kambang
PLTU
PLTU
S. Penuh
Bangko
S. Penuh
Bangko
Sumbar-1
Sumbar-1
Muara
Muara
Merangin
Merangin
Rupit
Rupit
HEPP
HEPP

PIP
PIP

Singkarak
Singkarak
HEPP
HEPP

Kt. Panjang
Kt. Panjang
HEPP
HEPP

KID
KID

TNB
TNB
Malaysia
Malaysia

Malaka
Malaka

New
New
G.Sakti
Perawang Siak Sri
G.Sakti Perawang Indra
Siak
Sri
Pura

Dumai
Dumai

Kandis
Kandis
Minas
Garuda
Minas

Duri
Duri

Bagan
Bagan
Siapiapi
Siapi- api

Garuda
Sakti
Sakti
Bangkinang
Bangkinang

Payakumbuh
Payakumbuh

P. Pangarayan
P. Pangarayan

Bagan Batu
Bagan Batu

K. Pinang
K. Pinang

Pd. Luar
Pd. Luar

Lubuk
Alung
Alung

Pariaman
Pariaman
Lubuk

Maninjau
Maninjau
HEPP
HEPP

Simpang4
Simpang4

Panyabungan
Panyabungan

Pd. Sidempuan
Pd. Sidempuan

PLTA
PLTA
B. Toru
B. Toru

Sibolga
Sibolga

PLTP
Sarulla
&
Sarulla&
Sipaholon
Sipaholon

Aek Kanopan
Aek Kanopan

Asahan I R. Prapat
Asahan I R. Prapat
HEPP
HEPP

Asahan III
Asahan III
HEPP
HEPP
Asahan
Asahan
IV&V
IV&V
HEPP
HEPP

Porsea
Porsea

G.Para
G.Para
P. Siantar
P. Siantar

Tarutung
TarutungSimangkok
Simangkok
PLTP

Tele
Tele

PLTA
PLTA
Sipan
Sipan

PLTU
PLTU
L. Angin
L. Angin

PLTP
PLTP
P. Bukit
P. Bukit

D. Sanggul
D. Sanggul

Galang

Mabar
Belawan
Mabar
P. Pasir
P. Geli
Labuhan
P. Pasir
P. Geli
KIM
Lamhotma
PLTU
Labuhan
Namorambe Glugur
Wampu
KIM
Sei
Lamhotma
PLTU
Sei.
Sumut
-2
Namorambe Glugur
HEPP
WampuP. Batu
Rotan
Sei
Denai Sei.
Sumut-2
HEPP P. Batu
Titi Kuning
RotanDenai
K. Namu Perbaungan
Titi Kuning
Perbaungan K. Tanjung
K. Namu
T. Tinggi
K. Tanjung
T . Morawa
T. Tinggi
Kisaran
T . Morawa
Galang
Brastagi

Brastagi
Renun HEPP
Renun HEPP
Sidikalang
Sidikalang
Sabulusalam
Sabulusalam

Kuta Cane
Kuta Cane

Tualang Cut
Tualang Cut PLTU
PLTU
Langsa
LangsaP. Brandan P. Susu
P.
Brandan P. Susu
T. Pura
PLTU/GU
Binjai T. Pura
PLTU/GU
Belawan
Binjai

Idie
Idie

Eksisting 70 kV
Eksisting 150 kV
Eksisting 275 kV (Operasi 150 kV)
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV AC
Rencana 250 kV DC
Rencana 500 kV AC
Rencana 500 kV DC

Blang Pidie
Blang Pidie

Blangkjeren
Blangkjeren

Takengon
Takengon

C. Trueng
Bireun C. Trueng
Lhokseumawe
Bireun
Lhokseumawe
P. Labu
P. Labu

Peusangan1-2
HEPP
Peusangan
1-2
HEPP

Samalanga

Sigli
SigliSamalanga

Meulaboh
U
Meulaboh
PLTU U
PLTU
Meulaboh
Meulaboh

P
Seulawah
Seulawah

Jantho

Ulee
Kareng
Ulee
Kareng

Banda Aceh
Banda Aceh
Jantho

Sistem Kelistrikan 275 kV dan 500 kV Sumatera

Sistem
Sistem
JAWA
JAWA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

175

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 175

04/02/2013 14:18:33

Kit Rencana

Kit Eksisting
GU

U
G

Rencana 500 kV HVDC

PLTU

PLTGU

PLTG
P

Sigli

PLTP

PLTA

PLTD

GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

ACSR 1 x 240 mm2


95 km - 2014

Tapaktuan

ACSR 1 x 240 mm2


65 km 2014

Idie

Rekonduktoring
ACCC 1 x 310 mm2
128,5 km 2015

Singkil

ACSR 1 x 240 mm2


60 km 2015

Sabulussalam

Kuta Cane

ACSR 1 x 240 mm2


55,6 km 2014

ACSR 1 x 240 mm2


178 km 2014

ke
GI Pangkalan Brandan
(Sumatera Utara)

ke
GI Brastagi
(Sumatera Utara)

ke
GI Sidikalang
(Sumatera Utara)

Tualang
Cut

ke
GI PLTU
Pangkalan Susu
(Sumatera Utara)

ACSR 1 x 240 mm2


24,1 km, 2 nd cct 2014

ACSR 1 x 240 mm2


24,1 km

Langsa

ACSR 1 x 240 mm2


46,3 km

ACSR 1 x 240 mm2


78,3 km

ACSR 1 x 240 mm2


128,5 km

Blang Kejeren

ACSR 1 x 240 mm2


99 km 2015

Blangpidie

ACSR 1 x 240 mm2


8 km 2014

Panton
Labu
ACSR 1 x 240 mm2
8 km 2013

ACSR 2 x 430 mm2


210 km 2016

PLTD Cot Trueng


9,4 MW

ACSR 1 x 240 mm2


82,2 km

PLTG Aceh Timur


70 MW 2014

Lhokseumawe

PLTG Arun
60 MW 2014

Takengon

ACSR 1 x 240 mm2


13 km 2016

ACSR 1 x 240 mm2


65 km 2014

PLTA Peusangan 1-2


(2x22.1 MW) dan
(2x21.1 MW) 2016

ACSR 1 x 240 mm2


10 km 2018

PLTA
Peusangan 4
83 MW 2018

(Sumatera GIBarat)
Rencana

GI Eksisting
150 kV

mm2

Bireun

Cot
Trueng

ACSR 1 x 240 mm2


61,3 km

ACSR 2 x 240 mm2


2 km 2014

PLTG Peaker Arun


200 MW 2014

Samalanga

ACSR 1 x 240 mm2


2 km 2015

ACSR 2 x 430
161 km 2016

R1x
240
mm 2
99,2
km

PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN

Edit
Oktober 2012

ke

Meulaboh

ACSR 1 x 240 mm2


30 km 2013

(Konstruksi 275 kV)


Operasi 275 kV 2016

ACS

ACSR 1 x 240 mm2


6 km - 2018

ACSR 2 x 435 mm2


166,5 km 2013

Jantho

ACSR 1 x 240 mm2


0,5 km - 2013

ACSR 2 x 435 mm2


53 km 2016

PLTP Seulawah Agam


2x55 MW 2018

PLTU Meulaboh/Nagan Raya


2 x 110 MW 2013
2 x 200 MW 2017/2018

Rencana 275 kV HVDC

PETA JARINGAN
PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV

Ulee
Kareng

ACSR 1 x 240 mm2


6 km - 2014
ACSR 1 x 240 mm2
91,9 km

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

PLTD Sewa Wilayah NAD (s/d 2014):


- Lambaroe 1 :
30 MW
- Lhokseumawe 1 :
30 MW
- Langsa :
10 MW
- Sigli 1 :
10 MW
- Bireun :
30 MW
- Sigli 2 :
10 MW
- Idie :
5 MW
- Lambaroe 2 :
15 MW
- Lhokseumawe 2 :
10 MW

Krueng
Raya

ACSR 1 x 240 mm2


14 km - 2015

Banda Aceh

Lam Pisang

ACSR 1 x 240 mm2


8 km - 2018

PLTD Lueng Bata


60,17 MW

Sistem Aceh

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 176

Kit Rencana

GU

Rencana 500 kV HVDC

Kit Eksisting

U
G

Rencana 275 kV HVDC


PLTGU

PLTG

PLTU

PLTP

PLTA

PLTD

GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

GI Eksisting
150 kV

150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

ke
PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN
(Sumatera GIBarat)
Rencana

Edit
Oktober 2012

PLTU Sewa
Sumbagut
3x120 MW 2015

Sibolga
A

Padang
Sidempuan

m
m
0 8
24 1
x 20
2
SR k m
AC 23

Panyabungan

PLTP Sipaholon
55 MW 2019

PLTP Sarulla 2
110 MW 2017

PLTP Sarulla 1
110 MW 2016
220 MW 2017

Kota
Pinang

ke
GI Payakumbuh
(Sumatera Barat)

ACSR 2 x 430 mm2


300 km 2015

m2
2m
28 020
4x 2
SR km
AC 175

Gunung
Tua

ACSR 2 x 430 mm2


69 km 2015

Labuhan
Bilik

ACSR 1 x 240 mm2


65 km 2015

Rantau
Prapat

Aek
Kanopan

ACSR 1 x 240 mm2


25 km - 2017

PLTD Titi Kuning


6 x 4,14 MW

ke
GI Rantau Prapat

ke
GI Tebing Tinggi

PLTMH Tersebar III : 32,2 MW


Karai-1(2x5) Karai-7(2x3,2) Karai12(2x3,7) Karai-13(2x4,2)
2014

PLTMH tersebar I : 54,5 M


Parlilitan (3x2,5), Hutaraja(2x2,5),
Pakkat(2x5), TaraBintang(2x5),
Simonggo(3x3), Rahu-1(2x4),
Rahu-2(2x2,5)
2013
PLTMH tersebar II : 28 MW
Lae-Ordi-1(2x2,5),Lae-Ordi2(2x5),Lae-Kombih2(2x4)
2014

ACSR 2 x 430 mm2


16 km 2013

ke
GI New Garuda Sakti
(Riau)

ACSR 4 x 430 mm2


331 km 2024

Kuala
Namu

Perbaungan

PLTU Belawan
4 x 65 MW

ACSR 2 x 240 mm2


14 km Feb 2012 (100%)

T.Morawa

Denai

Galang

Titi
D Kuning

Sei Rotan

Lamhotma

ACSR 1 x 240 mm2


6,3 km 2013

GIS Listrik

KI
M

Paya Pasir

Labuhan

Mabar

GU

Belawan

ke
GI Bagan Batu
(Riau)

Namurambe

Paya Geli

Glugur

CU 1000
10 km 2015

ACSR 2 x 430 mm2


24 km 2013

Binjai

PLTA Hasang
38 MW 2017

ACSR 4 x 430 mm2


110 km 2018

Sarulla

PLTA Asahan III


174 MW - 2016

ACSR 2 x 430 mm2


97 km 2015

PLTP Sorik Merapi


240 MW 2018

PLTA Batang Toru


510 MW 2020

Simangkok

Asahan III

ACSR 2 x 240 mm2


11 km - 2016

Tarutung

Agincourt

ACSR 1 x 240 mm2


7 km - 2013

ACSR 1 x 240 mm2


30 km - 2020

Asahan I

PLTA Sipan
17 MW & 33 MW

Labuhan
Angin

Parlilitan

13 km 2014

Perdagangan
ACSR 1 x 240 mm2
30 km - 2015

Kisaran

PLTA Asahan I
180 MW

Pematang
Siantar

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV

PLTP Simbolon Samosir


2 x 55 MW 2019/2020

PLTU Labuhan Angin


2 x 115 MW

PLTA Simonggo 2
86 MW 2017

PLTMH Tersebar I
54,5 MW 2013

Salak

ACSR 1 x 240 mm2


30 km 2014

G.Para

Kualatanjung

PLTG Glugur
19,85 MW & 12,85 MW

PLTMH
Tersebar III
32,2 MW
2014

Tebing
Tinggi
Negeri
Dolok

ACSR 2 x 430 mm2


159 km 2014

Perbaungan

Sidikalang
Pangururan
Porsea
Tele
ACSR 1 x 240 mm

Renun

mm2

ACSR 1 x 240
33 km - 2014

Brastagi

15

5 6

Galang

12

11

PLTG Paya Pasir


26,5 MW (DMN)

PLTGU Belawan
395,3 MW & 422,5 MW

m
0m
24 14
2 x 20
SR m
AC 7 0 k

PETA JARINGAN
PROPINSI SUMATERA UTARA

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

DPM

ACSR 1 x 240 mm2


25 km 2014

ACSR 1 x 240 mm2


55,6 km 2014

mm2

ACSR 1 x 240
40 km 2015

PLTP Sibayak
10 MW

PLTMH Tersebar II
28 MW 2014

to
GI Sabussalam
(NAD)

PLTA Renun
2 x 41 MW

PLTA Wampu
45 MW 2015

ACSR 2 x 430 mm2


80 km 2014

PLTU P.SUSU
2 x 220 MW 2014
2 x 200 MW 2016
ACSR 2 x 430 mm2
70 km 2013

T. Pura

Binjai 13

ACSR 1 x 240 mm2


15 km - 2014

P. Brandan

ACSR 1 x 240 mm2


178 km 2014

to
GI Kuta Cane
(NAD)

ACSR 2 x 240 mm2


11 km 2015

PLTG P. Brandan
(Peaker)
200 MW 2014

ke
GI Langsa
(NAD)

ke
GI Lhokseumawe
(NAD)

Sistem Sumatera Utara

m2
0m
43 018
4x 2
SR km
A C 2 48

176

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

04/02/2013 14:18:34

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV

Kit Rencana

Kit Eksisting
GU

U
G

Rencana 500 kV HVDC

PLTU

PLTGU

PLTG

ACSR 1 x 240 mm
0.5 km 2013

ke

PLTP

A PLTA
GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

GI Eksisting
150 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

(Sumatera GIBarat)
Rencana

PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN

Teluk
Lembu

Siak Sri Indra Pura

ACSR 1 x 240 mm2


52 km 2014 ( 2 nd cct )

ACSR 4 x 430 mm2


55 km 2017

Rengat

MALAYSIA

PLTD Sewa Kit SBU:


- Teluk Lembu :

Tembilahan

JAMBI

ke
GI Aur Duri
(Jambi)

ACSR 4 x 430 mm2


210 km 2016

ACSR 1 x 240 mm2


60 km 2015

40 MW

PLTD Sewa Wilayah Riau:


- Teluk Lembu :
40 MW
- Bagan Besar (Duri) :
10 MW
- Purnama Dumai :
30 MW

ACSR 4 x 430 mm2


220 km 2016

PLTU Riau Kemitraan


(PLN TNB - PTBA
1200 MW 2018

ACSR 2 x 240 mm2


97 km 2014

ACSR 2 x240 mm2


110 km - 2015

Pangkalan
Kerinci

PLTU Riau
2x110 MW 2014

ACSR 1 x 240 mm2


50 km - 2015

ACSR 2 x 240 mm2


67 km 2014 G

ACSR 2 x 430 mm2


27,5 km 2014

ACSR 2 x 240 mm2


20 km 2015

Tenayan

PLTG/MG Peaker
Riau
200 MW 2015

Pasir
Putih

GIS

ACSR 1 x 240 mm2


25 km - 2014

PLTG Teluk Lembu


2 x 21,6 MW
PLTG Riau Power 20 MW

Perawang

PLTU Sewa Dumai


2x120 MW 2015

(Uprate) ACCC 1 x 310 mm2


117.68 km 2013

(Uprate) ACCC 1 x 310 mm2


59 km 2015

ACSR 1 x 240 mm2


28 km 2014

KID

ACSR 2 x 240 mm2


7 km 2015

Sistem Riau

Teluk
Kuantan

ACSR 1 x 240 mm2


35 km 2015

Lipat Kain

Edit
Desember 2012

Koto Panjang

D PLTD

CU 1000
7 km - 2015

Garuda
Sakti

New
Garuda
Sakti

Bangkinang

ACSR 2 x 430 mm2


150 km 2015

Duri

Dumai

ACSR 2 x 240 mm2 Kandis


2 km
ACCC 1 x 310 mm2
5 km - 2015

ke
GI Payakumbuh
(Sumatera Barat)

Rencana 275 kV HVDC

PETA JARINGAN
PROPINSI RIAU

ACSR 1 x 240 mm
110 km 2014

PLTG Duri
2x20 MW
(Ex Gili Timur &
Sunyaragi)

PLTMG Duri
112 MW 2013
GU

ACSR 1 x 240 mm2


114 km 2014

Bagan
Siapi - Api

PLTGU Duri
2 x 50 MW 2014/2015

Bagan
Batu

PLTA Koto Panjang


3 x 38 MW

Pasir
Pangaraian

ACSR 4 x 430 mm2


331 km 2018

SUMATERA
BARAT

SUMATERA
UTARA

ke
GI Rantau Prapat
(Sumatera Utara)

ke
GI Kota Pinang
(Sumatera Utara)

Pada Kondisi Pembangkitan


SBS-SBT Bagus:
T/L 150 kV Kota Pinang
Bagan Batu Normally Open

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 177


2

mm
430 14
2 x 20
SR
AC 28 km

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

177

04/02/2013 14:18:35

SINGAPURA

178

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 178

04/02/2013 14:18:35

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV

Kit Rencana

Kit Eksisting
GU

U
G

Rencana 500 kV HVDC


PLTGU

PLTG

PLTU

40 MW

Rencana 275 kV HVDC

PETA JARINGAN
PROPINSI SUMATERA BARAT

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

- Pauh Limo :

PLTD Sewa Wilayah Sumbar:

PLTP

A PLTA

D PLTD

GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

GI Eksisting
150 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

(Sumatera GIBarat)
Rencana

PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN

ke

Edit Desember 2012

Kiliranjao

ACSR 2 x 430 mm2


141 km 2015

S.Rumbai

BENGKULU

ke
GI Muko-muko
(Bengkulu)

Sungai
Penuh

RIAU

ke
GI Bangko
(JAMBI)

ke
GI Muara Bungo
(Jambi)

ACSR 2 x 430 mm2


117 km
(Operasi 150 kV)

ACSR 1 x 240 mm2


52 km, 2 nd cct 2014

ke
GI Teluk Kuantan
(Riau)

PLTP Muara Laboh


2 x 110 MW 2017

ACSR 2 x 240 mm2


80 km 2017

ACSR 2 x 240 mm2


182 km - 2020

ACSR 1 x 240 mm2


30 km 2016

PLTP G.Talang
20 MW 2019

ACSR 2 x 240 mm2


90 km 2013

Muara
Laboh

Kambang

ACSR 2 x 240 mm2


17,5 km Okt 2012

Solok

Salak

ACSR 1 x 240 mm2


18 km 2019

Pauh Limo

Ombilin

ACSR 1 x 240 mm2


25 km, 2nd cct 2014

Batusangkar

ke
GI Koto Panjang
(Riau)

Koto
Panjang

PLTU Ombilin
2 x 100 MW

Payakumbuh
ACSR 1 x 240 mm2
22 km, 2nd cct 2014

Indarung

ACSR 2 x 240 mm2


5 km 2012

Bungus

Simpang
Haru

PLTU Sumbar Pesisir


2 x 112 MW 2013

PLTG Pauh Limo


3 x 21,35 MW

Bingkuang

PIP

ACSR 1 x 240 mm2


5 km 2018

Singkarak

Padang
Luar
Padang
Panjang

Lubuk Alung

Pariaman

ACSR 1 x 240 mm2


32 km, 2nd cct 2014

ACSR 2 x 240 mm2


52 km 2019

New
Garuda
Sakti

Ke
GI New Garuda Sakti
(Riau)
ACSR 2 x 430 mm2
150 km 2014

PLTA Batang Agam


3 x 3,5 MW

ACSR 2 x 430 mm2


300 km 2014

ACSR 1 x 240 mm2


42 km, 2nd cct 2014

PLTP Bonjol
165 MW 2020

Maninjau

PLTA Singkarak
4 x 43,75 MW

PLTA Maninjau
4 x 17 MW

Simpang
Empat

ACSR 1 x 240 mm2


30 km 2016

Pasaman

ke
GI Padang Sidempuan
(Sumatera Utara)

PLTA Masang 2
55 MW 2017

SUMATERA
UTARA

Sistem Sumatera Barat

JAMBI

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

179

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 179

04/02/2013 14:18:35

BENGKULU

PLTP Sungai Penuh


2 x 55 MW 2017

ACSR 1 x 240 mm2


42 km 2015

Sungai
Penuh

ACSR 2 x 430 mm
55 km 2013

SUMATERA
BARAT

Ke
GI Kiliran Jao
(Sumatera Barat)

PLTA Merangin
2 x 175 MW 2018

Bangko

ACSR 2 x 430 mm2


73 km
(Operasi 150 kV)

Sarolangun

GU

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV

Kit Rencana

GU

Rencana 500 kV HVDC


Kit Eksisting

Rencana 275 kV HVDC

PETA JARINGAN
PROPINSI JAMBI

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

PLTGU

PLTG

PLTU

PLTP

A PLTA

D PLTD

GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

GI Eksisting
150 kV

PERENCANAAN SISTEM
BIDANG PERENCANAAN
GI Rencana
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

Edit
Desember 2012

SUMATERA
SELATAN

PLTGU Batanghari
30 MW 2013

ke
GI Bayung Lincir
(Sumatera Selatan)

Sewa-Beli PLTG Payo


Selincah
1 x 100 MW 2012

Sewa PLTG Payo Selincah


2 x 50 MW

PLTG Batang Hari : 2 x 30 MW


PLTG Eks Sunyaragi : 18 MW
PLTMG Sewa Sei Gelam : 15 MW

PLTD Py.Selincah : 6 x 5,2 MW

Payo Selincah

C
S
60 R 2
km x
4
2
ACSR 1 x 240 mm
- 2 30
30 km 2013
01 m
4 m

New
Aur Duri

Sabak

ACSR 2 x 340 mm2


60,8 km 2013

ACSR 2 x 340 mm2


20,5 km

PLTG/MG Peaker
Jambi
100 MW 2015
PLTMG Sungai Gelam
Peaker CNG
12 MW -2012
92 MW 2013

ACSR 4 x 430 mm2


200 km 2020

ke
GI Muara Enim
(Sumatera Selatan)

ACSR 1 x 240 mm2


40 km - 2015

Aur Duri

ACSR 1 x 240 mm2


54,4 km - 2018

Kuala Tungkal

ACSR 1 x 240 mm2


2
30 km 2012

m
0m
43 19
4 x 20
R
S m
A C 80 k

Muara Bulian

ACSR 2 x 340 mm2


1 km

PLTU Jambi KPS


2 x 400 MW 2019/2020

ACSR 1 x 240 mm2


65 km 2014

ACSR 2 x 330 mm2


195 km

ACSR 4 x 430 mm2


210 km 2016

ke
GI Rengat
(Riau)

ke
GI Lubuk Linggau
(Sumatera Selatan)

Muara Rupit

ACSR 2 x 430 mm2


195 km
(Operasi 150 kV)

Muarabungo

ACSR 2 x 430 mm2


68 km 2013

ACSR 2 x 430 mm2


117 km
(Operasi 150 kV)

RIAU

Sistem Bengkulu

Sistem Sumatera Selatan


180
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 180

04/02/2013 14:18:36

50 MW

Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
G

Rencana 500 kV HVDC

Kit Rencana

GU

Rencana 275 kV HVDC

Kit Eksisting

PETA JARINGAN
PROPINSI LAMPUNG

PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA

PLTD Sewa Kit SBS:


- Sutami :

PLTD Sewa Wilayah Lampung:


- Tarahan (sewa Tama) : 10 MW
- Talang Padang :
10 MW
- Wonosobo :
5 MW
- Krui :
5 MW
- Pengalihan Riau :
30 MW
- Tegineneng :
20 MW

BENGKULU

PLTGU

PLTG

PLTU

PLTP Ulubelu #1 & #2


2 x 55 MW 2012

PLTP

A PLTA
GI Eksisting
150/70 kV

GI Eksisting
70 kV

GI Eksisting
150 kV

PERENCANAAN SISTEM
BIDANG PERENCANAAN

GI Rencana
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV

Edit
Desember 2012

PLTP Ulubelu #3 dan #4


2 x 55 MW 2016/2017

D PLTD

ACSR 1 x 240 mm
60 km - 2019

PLTP Suoh Sekincau


2 x 110 MW
2018/2019

Liwa

ke
GI Gumawang
(Sumatera Selatan)

P
ACSR 1 x 240 mm2
10 km - 2015

Ulubelu

Bengkunat

Metro

Teluk
Betung

Sutami

CU 1000 mm2
8 km - 2016

Dipasena

1 km - 2012

PLTP Rajabasa
2 x 110 MW 2017

Ketapang

ACSR 2 x 240 mm2


45 km - 2015

Kalianda

ACSR 2 x 240 mm2


20 km - 2017

PLTU Tarahan Perpres


2x100 MW Des 2012

PLTU Sewa Tarahan


2x120 MW 2015

Sribawono

Seputih
Banyak

ACSR 1 x 120 mm2


60 km 2013

UACSR 2 x 430 mm

Sebalang

PLTU Tarahan #3 & #4


2 x 100 MW

PLTG Tarahan : 21,35 MW


PLTD Tarahan : 48,54 MW (Total)

PLTD Teluk Betung


18,18 MW (Total)

ACSR 1 x 240 mm2


20 km - 2019

PLTD Metro
3,75 MW (Total)

(Uprate) ACCC 2 x 310 mm2


30 km 2013 Jatiagung

Adijaya

ACSR 2 x 430 mm2


60 km 2014

Menggala

D Sukarame
Langka
G
pura
New
Tarahan
Tarahan
U
Teluk
D
Ratai
U
ACSR 1 x 240 mm2
30 km - 2015

Gedong
Tataan

Mesuji

ACSR 2 x 240 mm2


76 km 2015

ACSR 2 x 240 mm2


80 km 2015

Natar
ACSR 2 x 240 mm2
30 km - 2015

PLTP Wai Ratai


55 MW 2019

PLTD Talang Padang


12,5 MW

ACSR 1 x 240 mm2


30 km - 2016

Kota
Agung

ACSR 1 x 240 mm2


40 km - 2014

ACSR 2 x 240 mm2


36 km - 2015

Pagelaran

Tegineneng
PLTG/MG Peaker Lampung
100 MW 2015

PLTA Semangka
56 MW 2016

ACSR 2 x 240 mm2


20 km, 2012

Batutegi

Kotabumi

PLTD Tegineneng
3 x 9,4 MW

(Uprate) ACCC 2 x 310 mm2


34 km 2013

PLTA Besai
2 x 45 MW

Besai

PLTA Batutegi
2 x 14,8 MW

Bukit
Kemuning

ACSR 4 x 282 mm2


300 km - 2016

Blambangan
Umpu

ACSR 2 x 430 mm2


15 km - 2016

Pakuan Ratu

SUMATERA
SELATAN

ACSR 1 x 240 mm2


19 km - 2018

ACSR 1 x 240 mm
40 km - 2014

ke
GI Muara Enim
(Sumatera Selatan)

Baturaja

ke
GI Bukit Asam
(Sumatera Selatan)

Sistem Lampung

ACSR 1 x 240 mm2


1 km - 2017

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 181


P

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

181

04/02/2013 14:18:39

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 182

04/02/2013 14:18:39

Lampiran A1.7
ANALISA ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 183

04/02/2013 14:18:39

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2012
184
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 184

04/02/2013 14:18:39

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2013

185
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 185

04/02/2013 14:18:39

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2014
186
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 186

04/02/2013 14:18:39

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2015

187
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 187

04/02/2013 14:18:40

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2016
188
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 188

04/02/2013 14:18:40

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2017

189
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 189

04/02/2013 14:18:40

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2018
190
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 190

04/02/2013 14:18:40

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2019

191
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 191

04/02/2013 14:18:40

Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera


Tahun 2020-2021
192
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 192

04/02/2013 14:18:40

Lampiran A1.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 193

04/02/2013 14:18:40

194

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 194

04/02/2013 14:18:40

5.398
5.958

4.406
4.393
4.816
4.986
5.429
5.818
6.166
6.806
51.101

2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021

2012-2021

959

926

867

831

791

761

733

725

685

8.287

1.011

Trafo MVA

5.439.713

360.280

419.332

443.592

493.422

557.321

609.053

686.700

651.753

630.569

587.692

Pelanggan

101,5
112,0

127,5
127,1
139,7
145,0
158,0
169,6
180,1
198,8
1.485,2

2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021

2012-2021

883,5

97,9

94,0

87,3

86,7

80,4

78,6

74,2

120,3

70,9

119,1

JTR

2013

JTM

2012

Tahun

700,7

88,2

83,9

77,8

72,7

68,3

64,1

63,0

63,2

61,0

58,6

Trafo

253,8

16,9

19,9

21,8

25,1

26,6

28,6

30,8

29,6

28,4

26,1

Pelanggan

3.323,1

415,9

385,3

367,2

349,8

327,2

319,0

301,4

299,0

283,8

274,7

Total

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi Regional Sumatera

47.039

5.203

4.987

4.621

4.604

4.273

4.207

3.969

4.161

2013

3.819

JTR kms

4.119

JTM kms

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Rgional Sumatera

Lampiran A1.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 195

04/02/2013 14:18:40

196

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 196

04/02/2013 14:18:40

1.622
1.068
1.006
966
878
833
676
14
10.231

2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
11.205

14

843

974

1.001

1.052

1.105

1.156

1.796

1.704

366

28

32

34

36

37

38

60

57

44

453

541

586

622

648

678

747

Unit

Trafo
MVA

683.287

727

58.809

66.473

66.158

67.985

70.519

71.191

101.644

100.298

79.484

PLG

Jumlah Pelanggan

14.744

14.744

16.440

45.928

RTS

Listrik Murah &

JTM
370.420
431.720
446.882
295.949
278.724
267.329
262.059
252.508
234.441
217.599
3.057.630

Tahun
2012*
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total

1.665.764

126.759

129.190

140.731

143.240

144.023

153.759

162.116

246.550

242.602

176.795

JTR

822.281

62.995

65.826

68.644

71.882

71.895

75.639

79.315

124.160

122.419

79.507

Trafo

5.545.675

407.354

429.456

461.882

477.181

483.246

508.122

537.380

817.592

796.741

626.721

Lisdes Reguler

118.668

30.975

30.975

56.718

Listrik Murah
& Hemat

5.598.481

407.354

429.456

461.882

477.181

483.246

508.122

537.380

848.567

827.716

617.577

Total Biaya

Juta Rupiah

Proyeksi Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik Perdesaan Regional Sumatera

1.551

2013

1.560

kms
1.617

JTR
kms

JTM

2012*

Tahun

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Regional Sumatera

Lampiran A1.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SITEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 197

04/02/2013 14:18:41

198

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 198

04/02/2013 14:18:41

310
43

1.534
1.752
2.627
3.325
3.474
2.424
1.806
878
19.678

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total
5.320

55

534

321

1.228

892

1.272

446

1.310

2014

218

548

T/L dan GI

2013

Pembangkit

2012

Tahun

Investasi

3.648

456

423

399

383

359

350

331

330

314

304

Distribusi

28.645

1.376

2.539

2.879

4.391

4.005

4.206

2.975

3.136

2.070

1.070

Total

(Juta US$)

Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit, Transmisi


dan Distribusi (Fixed Asset Addition) Sumatera

PENJELASAN LAMPIRAN A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
A1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Produksi listrik pada sistem Sumatera diperkirakan meningkat rata-rata 9,8% per tahun antara tahun 2012
hingga 2021, yaitu meningkat dari 28,2 TWh pada tahun 2012 menjadi 65,4 TWh pada tahun 2021. Sekitar
40% dari produksi tersebut adalah untuk memenuhi demand di sistem Sumatera bagian Utara (Aceh dan
Sumut) dan selebihnya untuk Sumatera bagian Selatan. Faktor beban diperkirakan antara 70% sampai
72%.
Beban puncak sistem Sumatera pada tahun 2012 diperkirakan 4.460 MW dan akan tumbuh rata-rata 10,0%
per tahun, sehingga menjadi 10.520 MW pada tahun 2021. Dengan adanya interkoneksi Sumatera-Bangka
mulai 2015 yang mentransfer pembangkit base load ke Bangka sebesar 200 MW secara bertahap maka
beban puncak sistem Sumatera akan menjadi 10.720 MW pada 2021.
Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sumatera tahun 2012-2021 ditunjukkan pada Lampiran A1.1.

A1.2. Neraca Daya


Neraca Daya sistem Sumatera diberikan pada Lampiran A1.2.
Neraca daya sistem interkoneksi Sumatera direncanakan dengan reserve margin (RM) yang tinggi, yaitu
mencapai 65% pada tahun 2018-2019. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan RUPTL 2011-2020 yang
mencapai 78% pada tahun 2017.
Rencana pengembangan pembangkit yang baru pada sistem Sumatera meliputi sebagai berikut:
1) PLTU Mulut Tambang Riau Kemitraan
Total kapasitas sekitar 1.200 MW dan rencana beroperasi pada tahun 2018. Proyek PLTU ini bekaitan dengan rencana interkoneksi antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia melalui transmisi HVDC 250 kV
sebagai realisasi ASEAN Power Grid yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia. Proyek PLTU ini juga
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Sumatera sendiri. PLTU ini 204 direncanakan akan beroperasi sebagai berikut: pada saat o peak di Sumatera memasok ke Malaysia sekitar 600 MW, sedangkan
pada saat peak di Sumatera pasokan ke Malaysia dapat dikurangi.
2) PLTA Batang Toru
PLTA Batang Toru yang berkapasitas 510 MW merupakan proyek unsolicited yang diusulkan oleh investor
swasta dan telah dapat dimasukkan dalam rencana PLN1 karena investor telah menyampaikan laporan
feasibility study walaupun masih memerlukan penyempurnaan. PLTA Batang Toru didisain sebagai pembangkit peaking untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Sumatera.
3) PLTA Ketahun 3
PreFS telah dilakukan oleh PLN dengan kapasitas 61 MW. Proyek ini direncanakan untuk beroperasi pada
tahun 2018 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Provinsi Bengkulu.

Masuk dalam Neraca Daya Sistem Sumatera

199
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 199

04/02/2013 14:18:41

4) PLTP Seulawah Agam


PLTP Seulawah Agam kapasitasnya dinaikkan dari 55 MW menjadi 110 MW. Penambahan kapasitas ini dilakukan mengingat potensi panas bumi Seulawah Agam lebih besar dari 55 MW berdasarkan studi yang
dilakukan sebagai bantuan teknis dari Pemerintah New Zealand. Peningkatan kapasitas menjadi 110 MW
juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan daya tarik proyek bagi pengembang.

A1.3. Neraca Energi


Produksi energi per jenis energi primer di sistem Sumatera diberikan pada Lampiran A1.3. Lampiran tersebut menunjukkan peranan masing-masing energi primer di Sumatera sebagai berikut:
a.

b.
c.

d.
e.

f.

Peranan minyak (HSD dan MFO) yang pada tahun 2012 masih tinggi, yaitu sekitar 8,0 TWh, akan sangat berkurang menjadi sekitar 236 GWh pada tahun 2021. Hal ini terjadi karena penggunaan BBM
untuk pembangkit peaker diganti dengan LNG/CNG.
Peranan LNG akan mulai dirasakan pada tahun 2014, yaitu sekitar 4.027 GWh dan cenderung konstan
berdasarkan sumber pasokan LNG Arun.
Peranan pembangkit gas yang semula 7,9 TWh pada tahun 2012 akan naik menjadi 8,7 TWh pada
tahun 2014, dan secara bertahap akan menurun kembali menjadi 5.249 GWh pada tahun 2021. Hal ini
karena pengoperasian pembangkit gas disesuaikan dengan ketersediaan gas dari kontrak yang ada.
Peranan pembangkit batubara akan semakin dominan. Pada tahun 2012 hanya 8,1 TWh akan naik 4
kali lipat menjadi 36,3 TWh pada tahun 2021.
Peranan pembangkit hidro pada tahun 2011 semula 4,6 TWh dan akan semakin besar dengan masuknya PLTA Asahan 3, PLTA Peusangan 1-2 pada tahun 2016 dan PLTA Merangin pada tahun 2018
serta PLTA Simonggo-2 dan PLTA Masang-2 pada tahun 2017, PLTA Ketahun-3 dan PLTA Batang Toru
pada tahun 2019. Peranan hydro pada tahun 2021 akan mencapai 8,2 TWh.
Kontribusi pembangkit panas bumi akan meningkat luar biasa besar pada tahun 2021 dengan
produksi 11,8 TWh, atau 18% dari produksi total. Hal ini terjadi karena besarnya penambahan kapasitas PLTP yang pada tahun 2009 hanya 10 MW akan meningkat menjadi hampir 2.500 MW pada tahun
2021. Banyaknya kandidat proyek PLTP di Sumatera akan menyebabkan capacity factor pembangkit
beban dasar lainnya, yaitu PLTU batubara, menjadi rendah jika semua proyek PLTU dan PLTP tersebut terlaksana tepat waktu sesuai jadwal. Namun banyaknya kandidat proyek PLTP yang kepastian
implementasinya masih rendah2 akan membuat situasi yang cukup rawan bagi Sumatera mengingat
ketidakpastian pelaksanaan beberapa PLTU IPP lain juga tinggi.

Kebutuhan Bahan Bakar


Kebutuhan energi primer di sistem Sumatera dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat
pada Lampiran A1.3.
Kebutuhan HSD pada tahun 2012 sebesar 2,1 juta liter dan semakin turun menjadi 63 ribu liter pada tahun
2021. Sedangkan MFO sudah tidak diperlukan lagi mulai tahun 2014 karena dihentikannya PLTU Belawan
1-4 yang mempunyai biaya operasi sangat mahal dibandingkan PLTU batubara.
Proyeksi pemakaian gas akan mengikuti pasokan gas yang terus mengalami depletion, namun sejalan dengan rencana revitalisasi LNG Arun maka PLTGU Belawan akan dijalankan dengan LNG. Volume pemakaian
batubara meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 4,9 juta ton pada tahun 2012 menjadi 20,8 juta ton pada
tahun 2021 atau meningkat 4 kali lipat lebih.

Karena banyak lokasi PLTP yang potensinya belum dibuktikan dengan eksplorasi.

200
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 200

04/02/2013 14:18:41

A1.4. Capacity Balance Gardu Induk


Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan capacity balance dengan memasukkan GI existing
dan GI ongoing project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masing
masing GI. Trafo yang telah berbeban diatas 70% dari kapasitas nominalnya memerlukan penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-dieselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru.
Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang baru
setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi kebutuhan GI, dimana hasil pengembangan GI tersebut dipergunakan juga sebagai dasar pengembangan
sistem penyaluran.
Dengan kriteria di atas kebutuhan pembangunan GI baru dan penambahan trafo di GI eksisting sampai
tahun 2021 adalah sebesar 31.860 MVA dengan rincian diberikan pada Lampiran A1.4.

A1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran


Rencana pengembangan penyaluran di sistem Sumatera meliputi proyek berikut:

3
4

Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTA,
PLTU IPP dan PLTP IPP.
Pembangunan transmisi baru 275 kV terkait proyek pembangkit PLTU percepatan dan IPP.
Pengembangan transmisi 150 kV tersebar di sistem Sumatera dalam rangka memenuhi kriteria
keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan
fleksibilitas operasi.
Pembangunan transmisi 275 kV dan 500 kV sebagai tulang punggung transmisi interkoneksi Sumatera yang akan memudahkan pengiriman daya dari Sumatera bagian selatan yang kaya akan sumber
energi primer ke demand di Sumatera bagian utara.
Pembangunan transmisi dan kabel laut 250 kV HVDC Sumatera - Peninsular Malaysia yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasi kedua sistem dengan memanfaatkan perbedaan waktu terjadinya beban puncak pada kedua sistem tersebut.
Rencana pengembangan transmisi 275 kV dan 500 kV yang mengalami perubahan dari RUPTL 20112020 adalah sebagai berikut
Topologi transmisi 275 kV Lahat - Gumawang diubah menjadi Lumut Balai - Gumawang, karena rute
transmisi Lahat - Gumawang banyak melewati WKP batubara. Setelah dilakukan survei ulang untuk
menghindari WKP-WKP tersebut, ternyata jalur baru lebih mendekati GI 275 kV Lumut Balai.
Transmisi 275 kV New Aur Duri - Rengat diubah menjadi transmisi 500 kV New Aur Duri - Rengat
karena diperlukan untuk membentuk transmisi back-bone 500 kV Sumatera yang akan menyalurkan
tenaga listrik dari pembangkit listrik di Sumbasel ke pusat-pusat beban. Ruas New Aur Duri - Rengat juga dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7 dan PLTU Jambi
KPS.
Transmisi 275 kV Rengat - New Garuda Sakti diubah menjadi transmisi 500 kV Rengat - New Garuda
Sakti karena diperlukan untuk membentuk transmisi back- bone 500 kV Sumatera. Transmisi ini juga
akan menyalurkan tenaga listrik dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7, PLTU Jambi KPS dan PLTU Riau Kemitraan.
Transmisi 500 kV dari GITET 500kV Sumut-2 (Rantau Prapat3 ) - GITET 500kV Sumut-1 Sei Rotan4)
adalah bagian dari transmis back-bone Sumatera.
Transmisi 275 kV Sumut-4 - Sumut-2 diperlukan untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pembangkit skala besar di Tapsel ke pusat beban.

Lokasi tentatif, keputusan akan diambil setelah studi kelayakan.


Ditto

201
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 201

04/02/2013 14:18:41

Transmisi 500 kV Muara Enim - Jambi (KPS) untuk membentuk back bone 500 kV Sumatera dan menjemput daya dari pembangkit mulut tambang di Muara Enim untuk disalurkan menuju Sumbagteng
dan Sumbagut.
Transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Lhokseumawe untuk membentuk back bone 275 kV Sumatera bagian utara, yaitu menghubungkan sistem 275 kV Sumatera Utara dan Aceh.

Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Sumatera selengkapnya diberikan pada Lampiran
A1.5.

A1.6 Peta Pengembangan Penyaluran


Peta pengembangan penyaluran sistem Sumatera adalah seperti pada Lampiran A1.6.

A1.7 Analisis Aliran Daya


Analisa aliran daya sistem Sumatera dilakukan dengan memperhitungkan seluruh pembangkit dan beban
yang ada pada neraca daya, meliputi sistem 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV. Namun pada RUPTL 20122021 ini hanya ditunjukkan hasil analisa aliran daya pada sistem transmisi 275 kV dan 500 kV saja.
Prakiraan aliran daya di sistem 500 kV dan 275 kV Sumatera dilakukan setiap tahun mulai tahun 2012 sampai dengan 2021 pada beban puncak malam hari, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Analisa Aliran Daya Tahun 2012


Sistem Sumatera masih dioperasikan dalam dua sistem, yaitu sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)
dan sistem Sumatera Bagian Selatan Tengah (Sumbagselteng), karena konstruksi transmisi back-bone
yang mengintegrasikan antar sistem belum selesai. Transmisi yang ada masih memiliki batasan transfer.
Pembangkit baru yang masuk pada tahun 2012 adalah PLTU Tarahan 2x100 MW, PLTP Ulubelu #1,2 2x55
MW, PLTG Duri 2x20 MW, PLTMG Sei Gelam CNG 90 MW, PLTMG Jakabaring CNG 50 MW, PLTG Sewa Borang #2 30 MW, dan PLTG Payoselincah Sewa-Beli #2 50 MW. Tegangan masih dalam batasan operasi

2. Analisa Aliran Daya Tahun 2013


Kondisi tahun 2013 tidak jauh berbeda dibanding tahun 2012 dimana sistem Sumatera masih dioperasikan terpisah dua dan belum ada tambahan trasmisi 275 kV baru. Tambahan pembangkit pada tahun 2013
adalah PLTU Meulaboh (Nagan Raya) 2x110 MW, PLTU Sumbar pesisir 2x112 MW, PLTGU Keramasan #1 40
209 MW, PLTGU Batanghari 30 MW, PLTMG Duri 112 MW, Steam Turbin Unit PLTG Gunung Megang 30 MW,
dan PLTMH tersebar di Sumut sebesar 45 MW. Profil tegangan masih dalam batasan operasi.

3. Analisa Aliran Daya Tahun 2014


Transmisi back-bone 275 kV sistem Sumatera telah selesai, yaitu transmisi 275 kV Lahat-Lubuk LinggauBangko - Muara Bungo - Kiliranjao - Payakumbuh di SBST dan transmisi 275 kV Pangkalan Susu - Binjai - Sumut-3 - Simangkok di SBU. Transmisi 275 kV Padang Sidempuan - Payakumbuh yang menjadi penghubung
antara sistem Sumbagut dan Sumbagselteng pada tahun 2014 diperkirakan masih belum selesai sehingga sistem Sumatera masih terpisah dua. Tambahan pembangkit pada tahun 2014 adalah PLTU Pangkalan
Susu #1,2 2x220MW, PLTGU Keramasan Unit #2 40 MW, PLTG/MG Arun 200 MW, PLTG/MG Pangkalan
Brandan 200 MW, PLTU Riau 2x110 MW, PLTG Aceh Timur 70 MW, PLTGU Duri 50 MW, dan PLTMH di Sumut
sebesar 55 MW. Profil tegangan masih dalam batasan operasi.

202
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 202

04/02/2013 14:18:41

4. Analisa Aliran Daya Tahun 2015


Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah transmisi 275 kV Simangkok - Sumut-4 - Padang SidempuanPayakumbuh - New Garuda Sakti, transmisi 275 kV Betung - Bayung Lencir - Aurduri dan transmisi 275 kV
Lahat - Lumut Balai - Gumawang. Dengan beroperasinya transmisi 275 kV tersebut, maka back bone sistem
Sumatera sudah tersambung dari Utara sampai Selatan.
Sistem Sumatera setelah back bone 275 kV terbentuk akan terdiri dari beberapa pulau kelistrikan dengan
transmisi 275 kV sebagai penghubungnya. Transmisi 150 kV akan berfungsi menyalurkan listrik ke beban,
bukan lagi untuk mentransfer daya dalam jumlah besar dan jarak yang jauh. Pulau kelistrikan yang mengalami surplus daya akan mensuplai pulau kelistrikan lain yang mengalami defisit daya melalui transmisi
275 kV. Pulau kelistrikan yang mengalami surplus daya adalah Sumsel dan Riau, pulau kelistrikan yang
seimbang adalah Lampung, Jambi dan Sumbar. Pulau kelistrikan yang lain mengalami defisit. Aliran daya
sistem Sumatera tahun 2015 adalah dari selatan menuju utara, yaitu sebesar 310 MW.
Tambahan pembangkit pada tahun 2015 adalah PLTG/MG Lampung Peaker 100 MW, PLTG/MG Jambi Peaker 100 MW, PLTG/MG Riau Peaker 2x100 MW, PLTU Sewa 7x120 MW (total), PLTGU Duri #2 50 MW, PLTU
Banjar Sari 2x115 MW, PLTU Keban Agung #1 112,5 MW, PLTU Sumsel-5 #1 150 210 MW, PLTP Lumut Balai
110 MW, PLTA Wampu 45 MW, PLTA Simpang Aur 23 MW, dan PLTMH di Sumut sebesar 91 MW.
Kondisi tegangan pada tahun 2015 ini masih memenuhi kriteria operasi, karena pembangkit baru yang
beroperasi tersebar di hampir setiap daerah.

5. Analisa Aliran Daya Tahun 2016


Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Ulle Kareeng - Sigli - Lhokseumawe - Panglan Susu. Sedangkan transmisi 500 kV yang beroperasi adalah New Aur Duri - Rengat - New Garuda Sakti. Transmisi 500 kV
ini merupakan awal terbentuknya back bone 500 kV Sumatera yang pada akhirnya akan menghubungkan
Sumbagselteng dan Sumbagut. Tambahan pembangkit pada tahun 2016 adalah PLTU Pangkalan Susu #3,4
2x200 MW, PLTU Keban Agung Unit #2 112,5 MW, PLTU Sumsel-5 Unit #2 150 MW, PLTU Sumsel-7 300 MW,
PLTP Hululais 110 MW, PLTP Lumut Balai 110 MW, PLTP Sarulla I 110 MW, PLTA Peusangan 88 MW, PLTA
Asahan III 174 MW dan PLTA Semangka 56 MW.
Aliran daya tahun 2016 masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Selatan ke Utara. Pulau kelistrikan yang mengalami surplus daya adalah Sumsel, Riau dan Sumut. Pulau kelistrikan yang menerima suplai
daya terbesar adalah Lampung dan NAD.
GI yang diperkirakan bertegangan rendah (kurang dari 90%) adalah GI yang berada di sisi Timur Sumatera
Utara, karena di daerah tersebut tidak terdapat sumber daya reaktif atau pembangkit. GI tersebut adalah
Tebing Tinggi, Kuala Tanjung, Gunung Para, Kisaran, Aek Kanopan, dan Labuhan Bilik. Kondisi ini akan terus
terjadi sampai beroperasinya sistem 500 kV di Sumut pada tahun 2018. Untuk mengantisipasi hal tersebut
perlu dipasang kapasitor 2x25 MVar di GI Kisaran.

6. Analisa Aliran Daya Tahun 2017


Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Muara Enim - incomer double pi (transmisi Lumut Balai Gumawang), dan Muara Enim - Betung. Sedangkan transmisi 500 kV yang beroperasi adalah Muara EnimNew Aur Duri dan PLTU Riau Kemitraan - Rengat. Pembangkit baru yang dioperasikan pada tahun ini
adalah PLTA Peusangan I & II 88 MW, PLTA Asahan III 174 MW, PLTU Sumsel 7 2x150 MW, PLTU Riau Kemitraan 600 MW, PLTP Ulubelu Unit #3 55 MW, PLTP Lumut Balai unit #3&4 211 2x55 MW, PLTP Sarulla I Unit
#3-#6 4x55 MW, PLTP Muaralaboh 4x55 MW.

203
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 203

04/02/2013 14:18:41

Pada simulasi aliran daya diketahui bahwa dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit besar di jalur
back bone, maka daya dapat disebarkan dengan optimum. Arah aliran daya pada tahun 2017 sama seperti
tahun sebelumnya, yaitu dari selatan ke utara. Transfer terbesar adalah sekitar 390 MW pada transmisi
Payakumbuh - Padang Sidempuan.
Pada tahun 2017 meskipun sudah dioperasikan kapasitor 2x25 MVar di Kisaran, tetapi diperkirakan masih
terdapat beberapa GI yang bertegangan rendah di sisi timur Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi hal
tersebut perlu dipasang tambahan kapasitor 2x25 MVar di GI Aek Kanopan.

7. Analisa Aliran Daya Tahun 2018


Transmisi 500 kV baru yang beroperasi adalah Muara Enim-New Aur Duri dan PLTU Riau Kemitraan-Rengat.
Tambahan pembangkit baru di tahun 2018 ini adalah PLTU Meulaboh (Nagan Raya) #3,4 2x200 MW, PLTP
Hulu Lais 2x55 MW, PLTU Riau Kemitraan 1200 MW, PLTP Ulubelu #4 55 MW, PLTP Seulawah Agam 110
MW, PLTP Sarulla II 110 MW, PLTP Rajabasa 220 MW, PLTP Rantau Dedap #1 110 MW, PLTP Sorik Merapi
240 MW, PLTA Merangin 350 MW, PLTA Peusangan-4 83 MW dan PLTU Sumsel-6 600 MW.
Simulasi aliran daya mengasumsikan PLTU Riau Kemitraan 1200 MW hanya memasok 600 MW ke Sumatera
dan selebihnya diekspor ke Malaysia.
Kapasitor di GI Kisaran dan GI Aek Kanopan masing-masing 2x25 Mvar masih dioperasikan untuk menjaga
agar tegangan di sistem Sumatera.

8. Analisa Aliran Daya Tahun 2019


Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Batang Toru - Sumut-4 dan Sumut-4 - Sumut-2. Sedangkan
transmisi 500 kV yang beroperasi adalah New Garuda Sakti - Rantau Prapat - Sei Rotan. Tambahan pembangkit baru di tahun 2019 adalah PLTU Jambi KPS #1 400 MW, PLTP Rantau Dedap #2 110 MW, PLTP Suoh
Sekincau 110 MW, PLTP Wai Ratai 55 MW, PLTP Simbolon Samosir 55 MW, PLTP Sipoholon Ria-ria 55 MW,
PLTP G. Talang 20 MW, PLTA Ketahun-3 61 MW dan PLTA Batang Toru 510 MW.
Pada tahun 2019 banyak pembangkit yang tersambung langsung ke transmisi 275 kV dan 500 kV, sehingga arah aliran daya IBT 275/150 kV di 212 setiap pulau kelistrikan adalah menuju ke sistem 150 kV.
Agar transfer daya optimal, maka segmen transmisi Payakumbuh - Padang Sidempuan dibuka. Dari simulasi
diketahui transfer daya terbesar adalah pada transmisi 500 kV Rantau Prapat - Sei Rotan sebesar 450 MW.
Untuk menjaga tegangan di kota Medan, pembangkit di Belawan masih perlu dioperasikan meskipun sudah beroperasi sistem 275 kV dan 500 kV.

9. Analisa Aliran Daya Tahun 2020 dan 2021


Tambahan pembangkit pada tahun 2020 dan 2021 adalah PLTU Jambi KPS#2 400 MW, PLTP Simbolon
Samosir 55 MW, PLTP Danau Ranau 110 MW, PLTP Bonjol 165 MW, PLTP Kepahiyang 220 MW dan PLTU
Sumsel-6.
Aliran daya tahun 2020 dan 2021 tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun 2019. Profil tegangan di sistem
Sumatera masih dalam batasan operasi.

A1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi


Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk, meningkatkan keandalan dan mutu
tegangan pelayanan, memperbaiki SAIDI dan SAIFI, menurunkan susut teknis jaringan dan rehabilitasi
jaringan yang tua dan meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan.
204
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 204

04/02/2013 14:18:41

Proyeksi kebutuhan fisik distribusi wilayah Sumatera seperti pada Lampiran A1.8.
Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional sumatera tahun 2012-2021 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
-

Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan pembangunan jaringan tegangan menengah 51
ribu kms, jaringan tegangan rendah 47 ribu kms, gardu distribusi 8.287 MVA untuk menunjang penyambungan pelanggan sejumlah 5,4 juta.
Pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan biaya total USD 3.323 juta atau USD 330
juta per tahun.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 78,9% pada tahun 2012 menjadi
97,6% pada tahun 2021 untuk regional Sumatera.

A1.9. Program Listrik Perdesaan


Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya listrik perdesaan regional Sumatera tahun 2012-2021 seperti dalam lampiran A1.9.dapat dijelaskan sebagai berikut:

Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 10.231 kms, JTR 11.205 kms,
Kapasitas gardu distribusi 366 MVA.
Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 5,6 triliun (JTM Rp 3,1 triliun, JTR Rp 1,7 triliun, gardu Rp 0,8 triliun, pembangkit
dan pelanggan Rp 5,7 triliun

A1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan


Lihat Bab 5.11, halaman 79.

A1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi


Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Sumatera diberikan pada
Lampiran A1.11.

205
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 205

04/02/2013 14:18:41

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 206

04/02/2013 14:18:41

A2
Sistem Interkoneksi Kalimantan Barat
A2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A2.2. Neraca Daya
A2.3. Neraca Energi
A2.4. Capacity Balance Gardu Induk
A2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
A2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
A2.7. Analisis Aliran Daya
A2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
A2.9. Program Listrik Perdesaan
A2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
A2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 207

04/02/2013 14:19:18

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 208

04/02/2013 14:19:36

Lampiran A2.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 209

04/02/2013 14:19:36

210

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 210

04/02/2013 14:19:36

Tahun

853

Power Contracted (MVA)

62,8
335,0

Peak Load (MW)

- D Losses (%)

Load Factor (%)

- T Losses (%)

9,98

T & D Losses (%)

+)

4,34

1.764

Energy Requirement (GWh)

Station Use (%)

362
1.844

20.645

-- Public

-- Industrial

49.140

-- Commercial

Total Production (GWh)

636.277

-- Residential

706.424

361,5

63,0

8,36

0,29

8,63

4,34

1.910

1.996

388

22.730

52.643

688.317

764.078

36.973

40.543

Number of Customer

49

47

-- Industrial

83

78

206

568

907

144

150

431

1.020

10

1.745

73,6

65,5

-- Public

194

114

-- Industrial

-- Commercial

137

-- Public

535

411

-- Commercial

-- Residential

926

11

-- Residential

- Energy Growth Rate (%)

1.588

69.3

RE (%) PLN + Non PLN

Energy Sales (GWh)

61.1

6,5

0,91

0.91
6.0

4.517,1

2013

4.476,4

2012

Electrification Ratio (%) PLN

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

397,3

63,2

7,73

0,29

8,00

6,00

2.069

2.201

414

24.873

56.117

743.138

824.541

38.980

52

87

216

597

953

164

165

451

1.124

1.904

78,1

70,1

6,7

0,91

4.558,2

2014

429,1

63,4

7,46

0,29

7,73

6,00

2.242

2.385

438

26.984

59.426

794.075

880.923

41.105

54

91

226

624

996

179

181

471

1.237

2.068

82,2

74,2

6,4

0,91

4.599,7

2015

463,9

63,6

7,31

0,29

7,59

6,00

2.431

2.586

466

29.463

63.190

846.317

939.436

46.655

57

96

238

655

1.046

195

198

491

1.362

2.246

86,3

78,3

6,4

0,91

4.641,5

2016

501,8

63,8

7,26

0,29

7,55

6,00

2.638

2.806

493

32.009

66.922

898.559

997.983

49.419

60

101

250

688

1.099

213

215

512

1.499

2.439

90,3

82,4

6,4

0,91

4.683,8

2017

542,7

64,0

7,21

0,29

7,50

6,00

2.862

3.044

520

34.620

70.624

950.801

1.056.565

52.353

63

106

262

724

1.155

231

234

533

1.650

2.647

94,2

86,4

6,4

0,91

4.726,4

2018

586,8

64,2

7,16

0,29

7,45

6,00

3.104

3.302

548

37.296

74.297

1.003.043

1.115.183

55.467

66

111

276

761

1.214

250

254

554

1.815

2.873

98,1

90,4

6,4

0,91

4.769,4

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Wilayah Kalimantan Barat

634,4

64,4

7,11

0,29

7,40

6,00

3.366

3.581

574

40.036

77.941

1.022.087

1.140.639

58.773

70

117

290

800

1.276

271

275

575

1.996

3.117

98,9

91,2

6,4

0,91

4.812,8

2020

686,1

64,6

7,06

0,29

7,38

6,00

3.652

3.885

601

42.841

81.556

1.043.514

1.168.512

71

120

297

819

1.307

294

298

624

2.166

3.382

99,9

92,3

6,4

0,91

4.856,6

2021

Lampiran A2.2
NERACA DAYA
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 211

04/02/2013 14:19:36

212

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 212

04/02/2013 14:19:36

MW

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1.000

2012

2013

2014

2015

Pembangkit Eksisting

Pembangkit Sewa

Beban Puncak

PLTA

Power Purchase (Sesco)

PLTG/MG

PLTU

PLTU IPP

PLTU PLN

Pembangkit Sewa

Pembangkit Eksisting PLN

2016

2017

2018

PLTA

2019

PLTU PLN

PLTU IPP

PLTU

2020

PLTG/MG

Tahun

2021

Impor dari (Sesco)

Grafik Neraca Daya Sistem Kalimantan Barat

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

213

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 213

04/02/2013 14:19:36

No

Kebutuhan dan Pasokan

MW

Beban Puncak

MW
MW
MW
MW

PLN

Interkoneksi sistem-sistem isolated

Sewa

Retired & Mothballed (PLN)

PLTU

Parit Baru - Loan China (FTP2)

MW

275 KV

Power Purchase dgn SESCo (Baseload)

Jumlah Pasokan

275 KV

PLTA

PLTG/MG

Power Purchase dgn SESCo (Peaking)

Nanga Pinoh

Pontianak Peaker *)

Kalbar-1

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


PLTU

PLTU

Parit Baru (FTP1)

IPP ON-GOING DAN COMMITTED

PLTU

Pantai Kura-Kura (FTP1)

PLN ON-GOING DAN COMMITTED

Tambahan Kapasitas

MW

Daya Mampu Netto

Pasokan

GWh

Satuan

Faktor Beban

Produksi

Kebutuhan

252

200

52

252

219

72

1.374

2012

339

275

12

52

339

262

75

1.725

2013

439

100

55

185

47

52

284

346

66

1.993

2014

519

50

120

100

153

42

52

94

371

67

2.176

2015

527

50

52

102

405

66

2.525

2016

Neraca Daya Sistem Kalimantan

600

100

75

75

472

65

2.707

2017

686

100

61

61

501

66

2.879

2018

736

-50

100

61

61

532

66

3.060

2019

842

98

69

69

564

67

3.304

2020

892

50

69

69

609

67

3.567

2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 214

04/02/2013 14:19:36

Lampiran A2.3
NERACA ENERGI
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 215

04/02/2013 14:19:36

216

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 216

04/02/2013 14:19:36

GWh

GWh

Hydro

SESCO

bcf

10^3 kl

10^3 kl

HSD

MFO

10^3 ton

LNG

Batubara

Satuan

GWh

MFO

Jenis

GWh

HSD

Total

GWh

LNG

Satuan

GWh

Jenis

Batubara

1.725

1.494

231

2013

1.993

1.234

12

747

2014

2015

2.176

733

43

1.395

2016

2.525

727

12

1.779

2017

2.707

737

21

1.943

2018

2.879

738

35

10

2.097

2019

3.060

227

300

280

91

2012
-

374

83

2013

309

456

2014

11

851

2015

1.085

2016

1.185

2017

1.279

2018

55

14

88

2.377

14

1.450

2019

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Kalimantan Barat

1.374

1.121

252

2012

Proyeksi Neraca Energi Kalimantan Barat


2020

1.611

2020

3.304

142

300

35

10

175

2.641

1.665

2021

3.567

317

300

35

10

175

2.729

2021

GWh

Lampiran A2.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 217

04/02/2013 14:19:36

218

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 218

04/02/2013 14:19:36

16

15

14

13

12

11

10

No.

GI KETAPANG

GI
NANGA

GI SINTANG

GI SEKADAU

GI NGABANG

GI BENGKAYANG

GI TAYAN

GI SANGGAU

GI SAMBAS

GI PLTU
KURA-

GI. KOTA
BARU

GI. SINGKAWANG

GI. MEMPAWAH

GI. PARIT
BARU

GI SEI
RAYA

GI SIANTAN

NAMA GI

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

MVA

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

(KV)

TEG.

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

MVA

CAPACITY

60

30

60

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

60

60

MVA

8,04

30,98
60,74%

44,46%

11,34

51,69%

26,36

36,09%

9,20

54,22%

13,83

38,73%

9,88

41,04%

10,46

46,17%

23,55

46,33%

23,63

69,54%

17,73

62,01%

15,81

56,32%

28,72

56,94%

29,04

64,08%

32,68

34,44%

52,69

55,05%

56,15

Peak
MW

2018

28,53

30

Add
Trf
MVA

55,95%

10,34
40,56%

9,43
36,99%

23,82
46,70%

32,93%

8,40

49,46%

12,61

35,33%

9,01

37,08%

9,45

42,12%

21,48

67,29%

17,16

64,70%

16,50

59,97%

15,29

42,85%

21,85

66,17%

33,75

44,22%

22,55

34,39%

52,62

52,59%

53,64

Peak
MW

2017

21,51

30

Add
Trf
MVA

42,18%

7,66
30,03%

45,10%

11,50

32,22%

8,21

33,48%

8,54

38,41%

19,59

61,96%

15,80

60,17%

15,34

54,40%

13,87

39,45%

20,12

60,06%

30,63

61,40%

15,66

32,75%

50,10

50,81%

51,82

Peak
MW

2016

10,28

30

Add
Trf
MVA

40,33%

10,94
42,91%

10,01

30,65%

7,82

31,55%

39,24%

7,15
28,03%

6,48
25,41%

7,29
28,57%

15,63
61,31%

59,53%

15,18

58,37%

14,88

52,19%

13,31

37,90%

19,33

46,40%

23,66

67,98%

17,33

30,07%

46,01

47,10%

48,04

Peak
MW

2015

17,04

30

60

Add
Trf
MVA

66,82%

62,81%

16,02

54,44%

13,88

66,96%

17,07

62,16%

15,85

42,84%

21,85

62,19%

15,86

26,73%

40,90

39,34%

40,13

Peak
MW

2014

6,54

Add
Trf
MVA

25,66%

12,83
50,33%

12,02
47,13%

12,83
50,33%

12,14
47,60%

15,79
61,91%

16,93
66,39%

16,34
64,09%

15,30
60,01%

15,00
58,84%

17,55
68,84%

67,98%

61,17%

25,49%

39,00

17,34

120

15,60

23,37%

35,75

34,04
66,75%

Peak
MW

2013

29,33

Add
Trf
MVA

57,50%

Peak
MW

2012

Capacity Balance Sistem Kalimantan Barat

30

Add
Trf
MVA

65,92%

33,62

36,97%

9,43

63,08%

32,17

39,56%

10,09

59,42%

15,15

42,44%

10,82

45,41%

11,58

50,60%

25,80

33,76%

17,22

55,13%

14,06

68,40%

17,44

66,17%

33,74

61,79%

31,51

64,83%

33,06

45,17%

69,12

60,61%

61,82

Peak
MW

2019

30

Add
Trf
MVA

65,01%

33,15

52,92%

13,49

62,72%

31,99

42,96%

10,95

64,53%

16,45

46,09%

11,75

49,79%

12,70

54,95%

28,02

42,63%

21,74

59,98%

15,29

48,95%

24,96

64,09%

32,69

66,45%

33,89

69,24%

35,31

45,36%

69,40

65,82%

67,13

Peak
MW

2020

30

Add
Trf
MVA

64,11%

32,70

67,92%

17,32

62,36%

31,80

46,65%

11,90

70,07%

17,87

50,05%

12,76

54,60%

13,92

59,67%

30,43

53,83%

27,46

65,25%

16,64

70,05%

35,73

62,08%

31,66

71,47%

36,45

73,95%

37,71

45,55%

69,69

71,47%

72,90

Peak
MW

2021
Add
Trf
MVA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

219

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 219

04/02/2013 14:19:36

GI PUTUSIBAU

GI SUKADANA

GI KOTA
BARU 2

GI SANDAI

NAMA GI

150/20

150/20

150/20

150/20

(KV)

154,61

Peak
MW

1,01

192,33

Total Beban Sistem

Diversity Factor

194,61

Total Beban Gardu Induk & PLTD

20,00

720

30

30

30

30

MVA

20,00

30

30

30

30

MVA

2012

Beban Pembangkit Sei Raya

MVA

CAPACITY

Beban Pembangkit Siantan

Total Beban Gardu Induk

Penambahan Trafo (MVA)

20

19

18

17

No.

TEG.

120

Add
Trf
MVA

1,00

215,20

216,20

20,00

20,00

176,20

Peak
MW

2013

Add
Trf
MVA

1,00

262,04

263,04

20,00

20,00

223,04

Peak
MW

2014

90

Add
Trf
MVA

1,00

289,47

290,47

20,00

20,00

250,47

Peak
MW

2015

30

Add
Trf
MVA

30

1,00

361,08

361,91

20,00

20,00

30

10,73

1,03

410,28

421,61

20,00

20,00

381,61

1,03

445,11

459,11

20,00

20,00

419,11

12,30
48,22%

11,22

42,10%

44,00%

9,70
38,03%

8,76

10,12
39,70%

15,83%

4,04

Peak
MW

9,42

34,35%

321,91

Add
Trf
MVA

2018

36,93%

3,68
14,44%

Peak
MW

3,36

Add
Trf
MVA

2017

13,17%

Peak
MW

2016

Capacity Balance Sistem Kalimantan Barat

30

Add
Trf
MVA

1,03

482,82

496,41

20,00

20,00

456,41

52,85%

13,48

46,58%

11,88

42,67%

10,88

17,35%

4,42

Peak
MW

2019

30

Add
Trf
MVA

1,00

533,53

534,54

20,00

20,00

494,54

57,92%

14,77

51,08%

13,02

45,43%

11,59

30,60%

7,80

Peak
MW

2020

30

Add
Trf
MVA

1,01

574,01

581,17

20,00

20,00

541,17

63,47%

16,19

56,01%

14,28

48,38%

12,34

53,99%

13,77

Peak
MW

2021

Add
Trf
MVA

Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 220

04/02/2013 14:19:37

Lampiran A2.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 221

04/02/2013 14:19:37

222

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 222

04/02/2013 14:19:37

502

2013

40

2012

150

150

Total

Trafo

275/150 kV

150/20 kV

Total

90

90

502

40

150 kV

2013

275 kV

2012

Transmisi

520

270

250

2014

930

750

180

2014

30

30

2015

2015

60

60

2016

180

180

2016

180

180

2017

860

860

2017

30

30

2018

2018

60

60

2019

2019

60

60

2020

300

300

2020

Poryeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan Gi Kalimantan Barat

2021

2021

1,180

930

250

Total

2,812

2,632

180

Total

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

223

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 223

04/02/2013 14:19:37

Bengkayang

Ngabang

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Bengkayang

Nanga Pinoh

Sandai

Sukadana

Ketapang

Sintang

Sintang

Sintang

Sanggau

Tayan

Singkawang

Siantan

Singkawang

Sei Raya

Parit Baru

Kalbar

Dari

PLTU Singkawang (Perpres)/Kura2

Kalbar

Provinsi

No

Perbatasan

Kota Baru 2

Tayan

Sandai

Sukadana

Putusibau

Nanga Pinoh

Sekadau

Sekadau

Tayan

Ngabang

Sanggau

Bengkayang

Tayan

Sambas

Kota Baru

Kota Baru

Inc. 2 pi (Singkawang-Mempawah)

Ke

275 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2 Zebra

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 2 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

2 cct, 1 Hawk

Konduktor

Rencana Pengembangan Transmisi Kalimantan Barat

180

180

300

180

200

300

180

180

100

110

180

180

120

184

126

32

40

40

kms

28,36

9,97

22,90

13,74

15,27

22,90

9,97

9,97

5,54

6,09

9,97

9,97

6,65

10,19

6,98

1,77

2,22

2,22

Juta USD

2014

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2012

COD

224

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 224

04/02/2013 14:19:37

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Kalbar

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

Kalbar

Kalbar

Kalbar

Provinsi

No

Bengkayang

Kota Baru

Siantan

Sambas

Nanga Pinoh

Sintang

Putussibau

Ketapang

Parit Baru

Kota Baru 2

Sandai

Sukadana

Sintang

Sanggau

Nanga Pinoh

Sintang

Singkawang

Sekadau

Tayan

Tayan

Siantan

Mempawah

Sanggau

Bengkayang

Ngabang

Siantan

Singkawang

Tayan

Sambas

PLTU Singkawang (Perpres)/Kura2

Sei Raya

Parit Baru

Sei Raya

Kota Baru

Nama Gardu Induk

275/150 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 4 LB

Ext, 1 TB, 1 TRF

Ext, 1 TB, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 3 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 TB, 2 TRF

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF

Scope Proyek

250

30

60

30

2 LB

2 LB

30

60

30

30

30

30

2 LB

30

30

60

30

30

2 LB

4 LB

60

30

30

30

30

2 LB

2 LB

30

30

30

2 LB

2 LB

120

30

MVA/LB

25.98

1.27

1.37

1.27

1,23

1,23

3,06

5,56

1,27

3,06

4,29

4,29

1,23

1,27

3,06

4,33

1,27

4,29

1,23

2,47

1,37

1,27

4,29

5,33

4,29

1,23

1,23

3,06

3,06

4,29

1,23

1,23

2,75

3,06

Juta USD

2014

2020

2019

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

COD

Rencana Pengembangan Gardu Induk Kalimantan Barat


GI baru

GITET baru

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

Arah Kota Baru 2

Arah Putussibau

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Nanga Pinoh

Ekstensien trafo

GI baru

GI baru

Ekstensien trafo

GI baru

Arah Sanggau

Arah Ngabang dan Sanggau

Ekstensien trafo

Ekstensien trafo

GI baru

2 TB untuk IBT 275/150 kV, GI baru

GI baru

Arah Tayan

Arah Sambas

GI baru

GI baru

GI baru

Arah Kota Baru

Arah Kota Baru

Ekstensien trafo

Keterangan

Lampiran A2.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 225

04/02/2013 14:19:37

226

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 226

04/02/2013 14:19:37

Transmisi 150 kV Eksisting


Transmisi 150 kV Rencana
Gardu Induk 150 kV Eksisting
Gardu Induk 150 kV Rencana

Gardu Induk 275 kV Rencana


Transmisi 275 kV Rencana

KETERANGAN :
PLTU Rencana

Listrik Perbatasan Rencana

Listrik Perbatasan Eksisting

PLTMH Rencana

GI. SANDAI
Thn 2017
GI. KETAPANG
Thn2017

GI. SUKADANA
Thn2017

GI. K0TA
BARU22017

GI. PUTUSIBAU
Thn 2017

PLTGB (IPP) 8 MW (2015)

PLTGB NANGAPINOH (PLN);


(PLN);6
6 (2013)
PLTA NANGA PINOH (PLN) 98 MW 2019

PLTU SINTANG (PLN); 3 X 7 MW 2014)


(

GI.GI
KUALA
KURUN
Kuala
Kurun

GI. NANGA PINOH


Thn2016

BADAU

BATU KAYA

GI. SINTANG
Thn 2016

GI. SEKADAU
Thn2015

GI SANGGAU
Thn 2014

PLTU SANGGAU (PLN); 2 X


7 MW (2014)

GI. NGABANG
Thn2014
55 km
GI. SIANTAN

PLTU KETAPANG (IPP) ; 2 X7 MW (2012)

PLTU KETAPANG (PLN) ;


2 X 10 MW (2013)

TEBEDU
ENTIKONG
GI & GITET. BENGKAYANG
Thn 2014

GI TAYAN
GI.
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011

PLTU PARIT BARU; 2 X 50 MW


(2014)

PLTG/MG PONTIANAK
0 9)
00 MW ((2019)
100

GI. PARIT BARU

GI. PLTU KURA-KURA


Thn
2011
GI. MEMPAWAH

KUCHING

PLTM MERASAP-BENGKAYANG (PLN);


2 x 750 KW (2010)

GI MAMBONG (MATANG)

SERIKIN

BIAWAK

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
RENCANA
PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
your computer,
and then open theBARAT
file again. If 2011
the red x still
appears, you

KALIMANTAN
- 2020

JAGOI BABANG

ARUK
GI. SAMBAS
Thn2013

GI. SINGKAWANG
Thn 2009

PLTU 2 PANTAI KURA-KURA


(PLN);
2 x 27,5 MW (2 014)
PLTU PARIT BARU Loan China
2 X 50 MW (2015)

PLTM PANCAREK-SAJINGAN (IPP);


2 x 400 KW (2012)

Lampiran A2.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 227

04/02/2013 14:19:37

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2014


228
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 228

04/02/2013 14:19:37

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2015

229
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 229

04/02/2013 14:19:38

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2016


230
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 230

04/02/2013 14:19:38

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2016

231
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 231

04/02/2013 14:19:38

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2018


232
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 232

04/02/2013 14:19:38

Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2020

233
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 233

04/02/2013 14:19:38

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 234

04/02/2013 14:19:38

Lampiran A2.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 235

04/02/2013 14:19:38

236

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 236

04/02/2013 14:19:38

111
117
124
141
149
158
167
177
192
1.458

2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021

2012-2021

JTR
kms

4.166

549

506

477

451

425

401

354

335

318

349

Trafo
MVA

643

75

74

70

67

64

62

59

52

56

65

515,129

27.873

25.456

58.618

58.582

58.547

58.512

56.382

60.464

57.653

53.041

Pelanggan

2,9
2,6
2,7
2,9
3,3
3,5
3,7
3,9
4,1
4,5
34,1

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

JTM

2012

Tahun

9,9

9,4

8,9

8,4

7,4

7,0

6,6

7,3

86,7

11,4

10,5

JTR

7,9

7,7

7,4

7,0

6,7

6,5

6,1

5,4

5,8

6,8

67,3

Trafo

33,6

1,8

1,7

3,8

3,8

3,8

3,8

3,7

3,9

3,8

3,5

Pelanggan

221,8

25,6

24,0

25,0

23,9

22,9

21,9

20,1

19,1

18,8

20,3

Total

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Provinsi Kalimantan Barat

122

2013

JTM
kms

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Provinsi Kalimantan Barat

Lampiran A2.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 237

04/02/2013 14:19:38

238

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 238

04/02/2013 14:19:38

211
202
190
158
111
44
30
4
1.263

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

929

22

32

81

116

139

148

155

110

124

2.462
295

73.625
70.382
66.173
55.026
38.552
15.191
10.344
1.238
437.125

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

107.545

3.616

9.176

13.096

15.749

16.751

17.523

12.456

52.334

2014

16.421

2013

JTR

54.259

JTM

2012*

Tahun

150

JTR
kms
MVA

23

Trafo
Unit

423

10

15

37

53

63

67

70

50

57

62.778

177

1.482

2.177

5.525

7.886

9.483

10.086

10.551

7.500

7.910

Jumlah Pelanggan
PLG

140

1.173

1.723

4.373

6.241

7.506

7.983

8.351

5.936

5.712

49.139

Trafo

593.808

1.673

13.980

20.529

52.101

74.364

89.428

95.117

99.499

70.726

76.392

Lisdes Reguler

18.227

6.195

6.195

5.837

Listrik Murah & Hemat

612.036

1.673

13.980

20.529

52.101

74.364

89.428

95.117

105.694

76.921

82.229

Total Biaya

Juta Rupiah

7.592

2.950

2.950

1.692

Listrik Murah & Hemat


RTS

Perkiraan Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Kalbar

163

2013

JTM
kms

2012*

Tahun

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Kalbar

Lampiran A2.11
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 239

04/02/2013 14:19:38

240

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 240

04/02/2013 14:19:38

1.120

2020

34

147

2019

82

50

2018

305

140

2017

1
16

2021

140

2016

Total

88

2015

125

150

2014

Distribusi

28

85
320

2013

41

T/L dan GI
10

Pembangkit

Investasi

2012

Tahun

Total

1.459

177

55

145

225

107

155

449

129

14

(Juta US$)

Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit, Transmisi &


Distribusi (Fixed Asset Addition) Kalimantan Barat

PENJELASAN LAMPIRAN A2
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 241

04/02/2013 14:19:38

A2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Produksi energi listrik pada sistem Kalbar meningkat rata-rata 11.2% per tahun, yaitu meningkat dari
1.374 GWh pada tahun 2012 menjadi 3.567 GWh pada tahun 2021. Faktor beban diperkirakan akan menurun sejalan dengan masuknya sistem isolated ke grid.
Beban puncak sistem Kalbar pada tahun 2012 sebesar 219 MW akan meningkat menjadi 609 MW pada
tahun 2021 termasuk dengan tersambungnya beberapa sistem isolated yaitu sistem Singkawang, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Ngabang, Ketapang dan Putussibau. Sistem-sistem kecil
lainnya masih beroperasi isolated.
Proyeksi kebutuhan beban sistem Kalimantan Barat tahun 2012 - 2021 diberikan pada Lampiran A2.1.

A2.2. Neraca Daya


Kapasitas terpasang pembangkit saat ini adalah 252 MW (termasuk sewa), dimana semua pembangkit
di sistem Kalbar menggunakan BBM sehingga biaya operasi sangat tinggi. Tambahan pembangkit pada
sistem Kalbar seluruhnya masih dalam tahap rencana, kecuali PLTU Percepatan Tahap 1, yaitu PLTU
Parit Baru (2x50 MW) dan PLTU Kura-kura (2x25 MW) yang sedang konstruksi dan direncanakan
beroperasi pada tahun 2014.
PLN dan perusahaan listrik Sarawak (Sesco) telah menandatangani PEA (power exchange agreement)
yang berisi rencana PLN membeli listrik untuk memasok sistem Kalimantan Barat dari Serawak sebesar
50 MW flat (sebagai baseload) dan pada beban puncak dapat membeli hingga 230 MW mulai awal tahun
2015 hingga tahun 20191. Dalam jangka panjang dimungkinkan seluruh pembelian tenaga listrik dari
Serawak adalah hanya selama beban puncak. Hal ini dapat menunda kebutuhan pembangkit peaking yang berbahan bakar mahal. Namun untuk mengurangi ketergantungan yang terlalu besar terhadap
pasokan dari Sarawak, maka direncanakan pembangunan PLTG/MG 100 MW di tahun 2019, yaitu pada
saat berakhirnya perjanjian impor energi dari Serawak.
Dari neraca daya sistem Kalimantan Barat terlihat bahwa reserve margin akan mencapai 58% pada tahun
2020. Namun hal ini masih dapat diterima dengan pertimbangan proyek-proyek PLTU Kalbar berisiko terlambat karena berbagai sebab, interkoneksi dengan Serawak tidak ada klause take or pay yang berbasis
power pada waktu beban puncak.
PLTU Batubara
Pantai Kura-kura FTP1 (2x27,5 MW) dan PLTU Parit Bru FTP1 (2x50) diharapkan beroperasi pada tahun
2014. PLTU batubara yang didanai dengan pinjaman dari Pemerintah China (2x50 MW) di Parit Baru
juga diharapkan beroperasi pada tahun 2015.
Di RUPTL ini PLN merencanakan PLTU batubarra dengan unit size yang lebih besar, yaitu 100 MW. Hal-hal
yang mendasari pemilihan unit size 100 MW adalah adanya interkoneksi ke sistem kelistrikan Sarawak yang
lebih besar sehinggga memungkinkan penggunaan unit size yang lebih besar tanpa menimbulkan masalah
operasi. Unit yang lebih besar juga dimaksudkan untuk mengambil manfaat economy of scale serta mempertimbangkan semakin sulitnya mendapatkan lahan yang cocok untuk pembangunan PLTU batubara di Kalbar.
Interkoneksi Kalbar - Sarawak
Tujuan dari interkoneksi Kalbar-Sarawak adalah untuk menurunkan biaya pokok produksi dengan menggantikan pembangkit BBM, meningkatkan keandalan sistem Kalbar dan mengantisipasi keterlambatan
pembangunan proyek PLTU. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2014.

242
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 242

04/02/2013 14:19:38

Proyek-proyek strategis:

Proyek PLTU Percepatan Tahap 1 (PLTU Parit Baru dan PLTU Pantai Kura-Kura) merupakan proyek
strategis karena selain proyek-proyek ini akan dapat mengatasi defisit pasokan daya yang saat ini
sudah terjadi, juga sekaligus akan mengurangi pemakaian BBM dari pembangkit-pembangkit eksisting.

PLTU Parit Baru dengan pendanaan dari Pemerintah China (FTP2) 2x50MW dan PLTU Kalbar-1 diharapkan dapat beroperasi tepat waktu karena diperlukan oleh sistem Kalbar sebagai pembangkit
base load.

PLTG/MG Pontianak Peaker dan PLTA Nanga Pinoh diharapkan dapat beroperasi tahun 2019 dan
2020 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker di Sistem Kalbar.

Neraca Daya sistem Kalbar diberikan pada Lampiran A2.2.

A2.3. Neraca Energi


Produksi energi per jenis energi primer di sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.3.
Peranan masing-masing energi primer tersebut Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.3.
a.

Pada tahun 2012 karena belum adanya pengoperasian pembangkit baru berbahan bakar selain BBM,
maka produksi dengan BBM untuk sistem interkoneksi akan mencapai 1.374 GWh.

b.

Sejalan dengan rencana pengoperasian PLTU batubara dan impor lstrik dari
Sarawak, maka penggunaan BBM sebagai bahan bakar utama pada sistem kelistrikan Kalbar dapat
jauh dikurangi.

c.

Sumber energi air terdapat di daerah Nanga Pinoh sehingga direncanakan PLTA Nanga Pinoh 98 MW
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2019.

d.

Terdapat rencana pengiriman LNG dari Batam ke Kalbar yang akan dimanfaatkan untk pembangkit peaker 100 MW dengan kebutuhan gas 5 bbtud.

e.

Peranan HSD hingga tahun 2021 tetap penting namun dalam volume yang lebih kecil untuk melistriki
sistem-sistem kecil terisolasi.

Kebutuhan Bahan Bakar


Kebutuhan bahan bakar HSD dan MFO cenderung menurun dari tahun 2012 hingga tahun 2021. Pada
tahun 2012 penggunaan HSD dan MFO untuk sistem interkoneksi sebesar 371 juta liter dan pada tahun
2021 menurun menjadi hanya 13 juta liter. Pemakaian batubara meningkat dari 0,456 juta ton pada tahun
2014 menjadi 1,66 juta ton pada tahun 2021.
Kebutuhan bahan bakar di sistem Kalbar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat pada
Lampiran A2.3.

243
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 243

04/02/2013 14:19:38

A2.4. Capacity Balance Gardu Induk


Capacity balance dibuat berdasarkan prakiraan beban per GI sampai tahun 2021 dengan kriteria penambahan trafo GI dilakukan saat pembebanan trafo terpasang sudah melebihi 70%. Dengan kriteria tersebut kebutuhan pembangunan GI baru dan pengembangan trafo GI eksisting untuk sistem Kalimantan
Barat sampai dengan tahun 2021 sebesar 1.180 MVA.
Proyeksi kebutuhan pengembangan gardu induk sistem Kalbar seperti pada Lampiran A2.4.

A2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran


Kebutuhan pembangunan dan pengembangan jaringan transmisi untuk Kalbar sampai dengan tahun
2021 adalah sepanjang 2.812 kms, meliputi:
-

Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.

Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.

Pengembangan transmisi 150 kV yang ada di lokasi tersebar di sistem Kalbar dalam rangka memenuhi kriteria keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan
pelayanan dan fleksibilitas operasi

Pembangunan transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar - Sarawak untuk mendapatkan benefit ekonomi
dari energy exchange pada saat terjadi perbedaan marginal cost antara kedua sistem. Interkoneksi
ini juga bermanfat sebagai contingency apabila konstruksi penbangkit baru terlambat.

Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.5.

A2.6. Peta Pengembangan Penyaluran


Peta pengembangan penyaluran adalah seperti pada Lampiran A2.6.

A2.7. Analisis Aliran Daya


Analisa aliran daya pada sistem Khatulistiwa dilakukan dengan memperhatikan seluruh pembangkit dan
beban yang ada pada neraca daya. Pada RUPTL 2012-2021 ini hanya dilakukan analisa untuk tahun 2012,
2014, 2015, 2016, 2018 dan 2020.
Prakiraan aliran daya sistem Khatulistiwa dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.

Tahun 2012
Pada tahun 2012 belum ada tambahan pembangkit baru. Tegangan terendah terjadi di GI Sintang
namun masih baik (148,5 kV). Pembebanan pada semua ruas transmisi 150 kV masih memenuhi kriteria N-1.

2.

Tahun 2014
PLTU Parit Baru (FTP1) 100 MW dan PLTU Pantai Kura-Kura (FTP1) 55 MW sudah beroperasi dan bisa
mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit BBM. Beberapa sistem isolated juga sudah mu-

244
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 244

04/02/2013 14:19:39

lai bergabung dengan grid Kalbar seiring dengan selesainya pembangunan transmisi terkait. Profil
tegangan di sistem Kalbar di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.
3.

Tahun 2015
Transmisi 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang (Serawak) sudah beroperasi sehingga sistem Kalbar
terinterkoneksi dengan Serawak. Sistem Kalbar akan mengimpor dari Serawak sebesar minimal 50
MW untuk memikul beban dasar dan pada saat beban puncak dapat ditingkatkan hingga 230 MW.
Aliran daya menunjukkan bahwa impor dari Serawak pada beban puncak dapat mencapai 200 MW.
Pada saat kondisi beban rendah, impor dari Serawak hanya sebesar 50 MW. Kebutuhan listrik di
Kalbar sebagian besar dapat dipasok dari PLTU FTP1 155 MW dan PLTU skala kecil 35 MW (total).
Profil tegangan di sistem Kalbar baik di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria
N-1.

4.

Tahun 2016
Tambahan di tahun 2016 adalah bergabungnya sistem isolated Sintang dan Nanga Pinoh ke grid
Kalbar. Pada kondisi beban puncak dan pembangkitan di Kalbar yang normal, impor dari Serawak
adalah sekitar 120 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar dan semua transmisi memenuhi
kriteria N-1.
Pada waktu beban puncak dan pembangkitan di Kalbar minimal, impor dari Serawak bisa mencapai
220-230 MW. Pada kondisi ini, pembangkit yang beroperasi adalah PLTU FTP1 155 MW, PLTU Sanggau 14 MW dan PLTU Sintang 21 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar. Tegangan GI terendah akan terjadi di kota Pontianak (135 kV). Sedangkan pada luar waktu beban puncak, impor dari
Sesco adalah sekitar 70 MW. Profil tegangan pada kondisi ini jauh lebih baik. Semua ruas transmisi
masih memenuhi kriteria N-1.

5.

Tahun 2018
Tambahan di tahun 2018 adalah beroperasinya PLTU Kalbar-1 2x100 MW dan bergabungnya sistem
isolated Sandai, Sukadana, Ketapang, Putussibau dan Kota Baru-2 ke grid Kalbar. Impor dari Serawak
pada waktu beban puncak sebesar 190 MW. Sedangkan pada waktu luar beban puncak impor dari
Serawak hanya 50 MW atau sama dengan impor minimal. Profil tegangan pada waktu beban puncak
di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.

6.

Tahun 2020/2021
Tambahan di tahun 2020/2021 adalah beroperasinya PLTG/MG Pontianak Peaker 100 MW (yang siap
beroperasi pada tahun 2019) dan PLTA Nanga Pinoh 98 MW. Perjanjian impor energi dari Serawak
di tahun ini berakhir namun dapat diperpanjang. Impor dari Serawak hanya selama beban puncak
yaitu sekitar 100 MW. Profil tegangan pada kondisi beban puncak dan beban rendah adalah lebih
dari 140 kV di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.

A2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi


Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan dan mutu
tegangan pelayanan, memperbaiki SAIDI dan SAIFI, menurunkan susut teknis jaringan dan rehabilitasi
jaringan yang tua dan meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan. Proyeksi
kebutuhan fisik distribusi wilayah Kalimantan Barat seperti pada Lampiran A2.8.

245
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 245

04/02/2013 14:19:39

Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional Kalimantan Barat tahun 20122021 dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Selama tahun 2012-2021 direncanakan membangun jaringan tegangan menengah 1.458 kms, jaringan tegangan rendah 4.166 kms, gardu distribusi 643 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 515 ribu pelanggan.

Untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut dibutuhkan biaya sebesar USD 222
juta atau USD 22 juta per tahun.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 69,3% tahun 2012, menjadi 99,9% di tahun 2021.

A2.9. Program Listrik Perdesaan


Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya listrik perdesaan regional Kalimantan Barat tahun 20122021 seperti dalam lampiran A2.9, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 1.263 kms, JTR 929 kms,
Kapasitas gardu distribusi 23 MVA.

Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 612 milyar (dengan rincian JTM Rp 437 milyar, JTR Rp 108 milyar, gardu distribusi Rp 49 milyar, pembangkit dan sambungan pelanggan Rp 593 milyar).

A2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan


Lihat Bab 5.11, halaman 98.

A2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi


Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.11.

246
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 246

04/02/2013 14:19:39

Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan


Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 247

A3.

Provinsi Aceh

A4.

Provinsi Sumatera Utara

A5.

Provinsi Riau

A6.

Provinsi Kepulauan Riau

A7.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

A8.

Provinsi Sumatera Barat

A9.

Provinsi Jambi

A10.

Provinsi Sumatera Selatan

A11.

Provinsi Bengkulu

A12.

Provinsi Lampung

A13.

Provinsi Kalimantan Barat

04/02/2013 14:19:39

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 248

04/02/2013 14:19:39

LAMPIRAN A.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI ACEH
A3.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Sistem kelistrikan di Aceh terdiri dari sistem interkoneksi 150 kV Sumut-Aceh dan sub-sistem isolated dengan tegangan distribusi 20 kV. Sekitar 71% dari sistem kelistrikan Aceh dipasok oleh sistem interkoneksi
150 kV Sumbagut dan sisanya 29% dilayani oleh pembangkit PLTD isolated tersebar. Saat ini daerah yang
sudah dipasok sistem interkoneksi 150 kV meliputi pantai timur Provinsi Aceh melalui 7 gardu induk
yang terletak di Kabupaten/Kota: Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie dan Pidie
Jaya, Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan posisi pembangkit sebagian besar berada di Sumut. Peta sistem kelistrikan Provinsi Aceh ditunjukkan pada Gambar A3.1.

SISTEM 150 kV Sumut-Aceh


BebanPuncak: 233 MW
Genset Sewa: 150 MW

SISTEM SABANG
Beban Puncak: 3.5 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM CALANG
Beban Puncak: 4,2 MW
Genset Sewa: 4 MW

SISTEM TAKENGON
BebanPuncak: 13.8 MW
Genset Sewa: 10 MW

SISTEM MEULABOH
Beban Puncak: 25.3 MW
Genset Sewa: 15 MW

SISTEM BLANGKEJEREN
BebanPuncak: 3,1 MW
Genset Sewa: 2 MW

SISTEM BLANGPIDIE
Beban Puncak: 9.8 MW
Genset Sewa: 4 MW

SISTEM KUTACANE
BebanPuncak: 9.7MW
Genset Sewa: 6 MW

SISTEM TAPAKTUAN
Beban Puncak: 4.5 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM KutaFajar
Beban Puncak: 4.2 MW
Genset Sewa: 2 MW

SISTEM SUBULUSSALAM
(RIMO)
Beban Puncak: 9.7 MW
Genset Sewa: 10MW

SISTEM SINABANG
Beban Puncak: 3.7 MW
Genset Sewa: 3 MW

Gambar A3.1. Peta Sistem Kelistrikan Provinsi Aceh

Seluruh wilayah pantai barat dan tengah Aceh serta kepulauannya masih dipasok oleh PLTD berbahan
bakar HSD dengan sistem kelistrikan 20 kV
Daerah yang dilayani dari sistem interkoneksi masih dalam kondisi rawan pemadaman karena jumlah
kapasitas pembangkit yang masuk grid tidak mempunyai cadangan daya yang cukup. Pemadaman dalam
skala besar bisa terjadi apabila ada gangguan pada jaringan transmisi atau ganggguan (atau pemeliharaan) pada unit pembangkit berkapasitas besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan sewa
genset sebesar 150 MW di 9 lokasi.
Pada sistem isolated 20 kV yang meliputi Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya,
Aceh Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Kota Sabang dan Simeulu terdapat sewa genset dengan kapasitas total 59 MW untuk mengatasi defisit pada sistem isolated tersebut.

249
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 249

04/02/2013 14:19:39

Kapasitas terpasang ketujuh GI di Provinsi Aceh adalah 390 MVA. Rincian kapasitas pembangkit dan GI
Provinsi Aceh masing-masing seperti ditunjukkan pada Tabel A3.1 dan Tabel A3.2.

Tabel A3.1. Kapasitas Pembangkit Eksisting per 2011


No

Nama Pembangkit

Sistem Interkoneksi 150 KV

Banda Aceh

Jenis

Bahan Bakar

PLTD

HSD

Genset Sewa
2

Lhokseumawe

PLTD

HSD

Genset Sewa
3

Sigli

PLTD

HSD

Genset Sewa
4

Langsa

PLTD

HSD

Genset Sewa

Daya Mampu
(MW)

Pemilik

PLN

22

Swasta

45

PLN

14

Swasta

70

PLN

Swasta

20

PLN

Swasta

15

Total A

Beban Puncak
(MW)
86
81
28
44

194

240

PLN

13

13

PLN

PLN

14

PLN

HSD

PLN

46

23

HSD

PLN

HSD

PLN

HSD

PLN

16

Sistem Isolated

Takengon

PLTD

HSD

Sabang

PLTD

HSD

Kutacane

PLTD,
PLTM

HSD, Air

Blangkejeren

PLTD

HSD

Meulaboh

PLTD

Calang

PLTD

Sinabang

PLTD

Blang Pidie

PLTD

Tapaktuan

PLTD

HSD

PLN

Subulussalam

PLTD

HSD

PLN

19

12

10

Isolated Kepulauan

PLTD

HSD

PLN

Total B

282

172

Tabel A3.2. Kapasitas Gardu Induk Eksisting per 2011


No
1

Nama Gardu Induk

Kapasitas Trafo (MVA)


#1
30

30

60

30

10

20

a. Bayu

30

30

b. Juli Bireun

30

30

Sigli
a. Tijue

#3

Banda Aceh
a. Lambaro

#2

Lhokseumawe

Langsa
a. Alur Dua

30

b. Tualang Cut

10

c. Alur Bate, Idi

30

Jumlah

10
390

Peak Load
(MW)

Keterangan

85,9

KIT-PLTD // 20 KV= 57,9 MW

28,4

KIT-PLTD // 20 KV= 20 MW

81,2

KIT-PLTD // 20 KV= 70 MW

44,2

KIT-PLTD // 20 KV= 15 MW

10
239,7

Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Aceh yang telah mencapai sekitar 325 MW sebagian besar
dipasok dari pembangkit-pembangkit yang berada di provinsi Sumut melalui transmisi 150 kV Pangkalan
Brandan - Langsa - Idie - hingga ke Banda Aceh dengan transfer daya rata-rata 233 MW dan sistem isolated tersebar rata-rata 92 MW.

250
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 250

04/02/2013 14:19:39

Biaya Pokok Penyediaan listrik di Provinsi Aceh masih tinggi, yaitu Rp 2.197/kWh karena masih dioperasikannya banyak PLTD, baik di sistem interkoneksi maupun sistem isolated.

A3.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Provinsi Aceh


Pertumbuhan ekonomi daerah Aceh terus meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal tersebut
sangat terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami yang dilakukan
Badan Rehabilitasi & Rekonstruksi Aceh Nias pada tahun 2006 s/d 2010. Kondisi keamanan yang kian
membaik setelah penandatanganan MOU Helsinki antara Pemerintah RI dan GAM pun menjadi awal
penting dalam pemulihan ekonomi Aceh. Kemajuan di sektor ekonomi dan keamanan ini memberikan
konstribusi langsung kepada pertumbuhan kebutuhan energi listrik. Penjualan pada tahun 2011 tumbuh
hinggga 6,6% dan tahun 2012 akan tumbuh sekitar 12,2%. Selain itu beban puncak sistem kelistrikan juga
naik dari 299 MW pada tahun 2010 menjadi 325 MW pada tahun 2011.
Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 13 % per tahun, dimana penjualan pada tahun 2007 sebesar 997,36 GWh telah meningkat menjadi 1.579,8 GWh pada tahun 2011.
Penjualan terbesar adalah dari sektor rumah tangga sebesar 1.016,07 GWh (64,3%), kemudian sektor
bisnis sebesar 278,5 GWh (17,63%) seperti ditunjukkan pada Tabel A3.3.

Tabel A3.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No

Kelompok Tarif

Energi Jual (GWh)

Porsi (%)

Rumah Tangga

1.016,07

64,32

2
3

Komersil

278,50

17,63

Publik

231,33

Industri

53,87

14,64
3,41

Jumlah

1.579,77

100,0

Dari realisasi pengusahaan lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada Tabel A3.4.

Tabel A3.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

1.784

2.035

369

1.092.463

2013

1.962

2.197

397

1.144.466

2014

2.160

2.400

434

1.198.567

2015

2.375

2.632

475

1.248.541

2016

2.616

2.894

521

1.299.897

2017

2.884

3.187

573

1.350.753

2018

3.180

3.511

630

1.401.609

2019

3.511

3.872

694

1.450.941

2020

3.882

4.276

765

1.488.990

2021

4.285

4.716

843

1.527.038

Growth

11,2%

10,1%

11,0%

4,5%

251
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 251

04/02/2013 14:19:39

A3.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi dengan memperhatikan potensi energi primer setempat sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Potensi sumber energi di Provinsi Aceh tersedia cukup besar, yaitu panas bumi 589 MW, tenaga air 1.482
MW dan cadangan batubara 1,7 miliar ton. Peta potensi sumber energi diperlihatkan pada Gambar A3.2.
Disamping itu di Provinsi Aceh juga terdapat cadangan gas, namun sudah dieksploitasi dan saat ini sudah
jauh berkurang.

Gambar A3.2. Peta Sumber Energi di Provinsi Aceh

Pengembangan Pembangkit di Provinsi Aceh


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai tahun 2021 diperlukan pembangunan pusat pembangkit dalam wilayah Provinsi Aceh yang akan diinterkoneksikan ke sistem 150 kV Sumatera dengan daya
sebesar 1.200 MW dengan rincian diberikan pada Tabel A3.5.
Pembangunan PLTP Seulawah 110 MW saat ini sedang dalam proses pelelangan WKP (Wilayah Kerja Pertambangan) oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan WKP PLTP Jaboi di Sabang 7 MW sudah dilelang oleh
Pemko Sabang.

252
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 252

04/02/2013 14:19:39

Tabel A3.5. Rencana Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Meulaboh #1,2 (FTP1)

Sabang (FTP2)

Aceh Timur

Arun

5
6

Asumsi
Pengembang

Jenis

Kapasitas
(MW)

COD

PLTU

PLN

220

2013

PLTGB

PLN

2013

PLTG

PLN

70

2014

PLTG/MG

PLN

200

2014

Sinabang (eks Tapaktuan)

PLTU

PLN

14

2014

Peusangan 1-2

PLTA

PLN

88

2016

Meulaboh #3,4

PLTU

PLN

400

2017/18

Peusangan-4 (FTP2)

PLTA

Swasta

83

2018
2018

Seulawah

PLTP

Swasta

55

10

Seulawah (FTP2)

PLTP

Swasta

55

2018

11

Jaboi (FTP2)

PLTP

Swasta

10

2019

Jumlah

1.203

Beroperasinya PLTA Peusangan 83 MW, dan PLTU Meulaboh/Nagan Raya 200 MW sangat penting untuk
memperbaiki sistem kelistrikan Aceh, mengingat saat ini daya pembangkit dari Sumut yang memasok
demand di Aceh masih sangat terbatas. Untuk mengatasi defisit kelistrikan saat ini, sampai dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya 2x110 MW telah dilakukan tambahan sewa pembangkit diesel pada sejumlah subsistem 150 KV dan Isolated 20 KV.
Untuk penyediaan listrik jangka panjang dan sekaligus memperbaiki biaya pokok penyediaan listrik baik
di sistem interkoneksi maupun sistem isolated akan dibangun PLTU Meulaboh #3 dan 4 (400 MW) serta
beberapa PLTU skala kecil di Sinabang 2 x 7 MW, Sabang 8 MW dan PLTP Jaboi 10 MW.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan Gardu Induk
Pembangunan GI baru dan tambahan trafo (extension) sampai dengan tahun 2021 berjumlah 1500 MVA
dan 1250 MVA masing-masing untuk GI 150 kV dan 275 kV seperti yang ditunjukan pada tabel A3.6 dan
A3.7.

Tabel A3.6. Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

New/Extension

Kapasitas
(MvA/Bay)

Juta USD

COD

Jantho

150/20 kV

New

30

3 ,06

2013

Meulaboh

150/20 kV

New

60

4 ,33

2013

Panton Labu

150/20 kV

New

30

3 ,06

2013

PLTU Meulaboh

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2013

Tualang Cut

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2013

Banda Aceh

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

Bireun

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

Blang Pidie

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

Blang Pidie

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

10

Cot Trueng

150/20 kV

New

30

5 ,53

2014

11

Idi

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2014

253
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 253

04/02/2013 14:19:39

Tabel A3.6. Pengembangan GI


Lanjutan
No

Gardu Induk

Tegangan

New/Extension

Kapasitas
(Mva/Bay)

Juta USD

COD

12

Krueng Raya

150/20 kV

New

60

4 ,33

2014

13

Kutacane

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

14

Langsa

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2014

15

Lhokseumawe

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2014

16

PLTA Peusangan

150/20 kV

New

4 LB

3 ,03

2014

17

PLTU Meulaboh

150/20 kV

Extension

2 LB

18

Subulussalam

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

19

Takengon

150/20 kV

New

60

4 ,33

2014

20

Tapak Tuan

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

21

Ulee Kareng

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

22

Ulee Kareng

150/20 kV

New

120

4 ,54

2014

23

Banda Aceh

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2015

24

Blang Kjeren

150/20 kV

New

30

3 ,06

2015

25

Samalanga

150/20 kV

New

30

3 ,06

2015

26

Sigli

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2015

27

Takengon

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2015

28

Bireuen

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2016

29

Jantho

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2016

30

Singkil

150/20 kV

New

30

3 ,06

2016

31

Subulussalam

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2016

32

Meulaboh

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2017

33

Banda Aceh

150/20 kV

Extension

2 TB

1 ,04

2018

34

Lam Pisang

150/20 kV

New

120

4 ,54

2018

35

Tualang Cut

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2018

36

Cot Trueng

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2019

37

Panton Labu

150/20 kV

Extension

30

3 ,06

2019

38

Samalanga

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2019

39

Bireun

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2020

40

Subulussalam

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2020

41

Tualang Cut

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2020

42

Jantho

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2021

43

Lhokseumawe

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

44

Sigli

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

45

Ulee Kareng

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

1.500

56 ,04

Jumlah

2014

Tabel A3.7. Pengembangan GI 275 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

COD

Lhokseumawe

275/150 kV

New

250

20,08

2016

Sigli

275/150 kV

New

250

25,98

2016

Ulee Kareng

275/150 kV

New

500

25,98

2016

PLTU Meulaboh

275/150 kV

New

250

20,08

2017

Sigli

275/150 kV

Extension

7,45

2017

1.203

99,56

Jumlah

254
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 254

04/02/2013 14:19:39

Pengembangan Transmisi
Rencana pembangunan transmisi sampai dengan tahun 2021 adalah 1.765 kms (150 kV) dan 812 kms
(275 kV) dengan kebutuhan dana sekitar US$ 323 juta seperti yang ditampilkan dalam Tabel A3.8 dan
Tabel A3.9.

Tabel A3.8. Pembangunan Transmisi 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

Juta
USD

Kms

COD

Sigli

PLTU Meulaboh

150 kV

2 cct, 2 Zebra

333

74,95

2012

Jantho

Inc. 1 Pi (Sigli-B. Aceh)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

0,06

2013

Meulaboh

PLTU Meulaboh

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3,32

2013

Panton Labu

Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

0,11

2013

Bireun

Takengon

150 kV

2 cct, 2 Hawk

126

9,62

2014

Blang Pidie

Tapak Tuan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

130

7,20

2014

Brastagi

Kutacane

150 kV

2 cct, 1 Hawk

290

16,07

2014

Cot Trueng

Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe)

150 kV

4 cct, 1 Hawk

0,33

2014
2014

Krueng Raya

Ulee Kareng

150 kV

2 cct, 2 Hawk

60

4,58

10

PLTA Peusangan-1

PLTA Peusangan-2

150 kV

2 cct, 2 Hawk

14

1,07

2014

11

PLTA Peusangan-2

Takengon

150 kV

2 cct, 2 Hawk

22

1,68

2014

12

PLTU Meulaboh

Blang Pidie

150 kV

2 cct, 1 Hawk

190

10,53

2014

13

Sidikalang

Subulussalam

150 kV

2 cct, 1 Hawk

111

6,16

2014

14

Ulee Kareng

Banda Aceh

150 kV

2 cct, 2 Zebra

40

9,00

2014

15

Samalanga

Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

0,22

2015

16

Subulussalam

Singkil

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2015

17

Takengon

Blang Kjeren

150 kV

2 cct, 1 Hawk

174

9,64

2015

18

Banda Aceh

Lam Pisang

150 kV

2 cct, 2 Hawk

30

2,29

2018

19

PLTP Seulawah

2 Pi Inc. (Sigli-Banda Aceh)

150 kV

4 cct, 1 Hawk

32

3,55

2018

20

Takengon

PLTA Peusangan-4

150 kV

2 cct, 1 Hawk

20

1,11

2018

1.765

168,13

Jumlah

Tabel A3.9. Pembangunan Transmisi 275 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

Kms

Juta
USD

COD

Pangkalan Susu

Lhokseumawe

275 kV

2 cct, 2 Zebra

360

81,03

2016

Sigli

Lhokseumawe

275 kV

2 cct, 2 Zebra

322

72,47

2016

Sigli

Ulee Kareng

275 kV

2 cct, 2 Zebra

130

0,99

2016

812

154,49

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan listrik pada butir 3.2 di atas, diperlukan tambahan pelanggan baru
477 ribu pelanggan atau rata-rata 47.700 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 10.458 kms, jaringan tegangan rendah
sekitar 11.837 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 727 MVA, seperti ditampilkan dalam
Tabel A3.10.

255
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 255

04/02/2013 14:19:39

Tabel A3.10. Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

864

978

52

42.324

2013

890

1.007

56

52.003

2014

920

1.041

59

54.101

2015

952

1.078

63

49.974

2016

991

1.122

68

51.356

2017

1.037

1.174

72

50.856

2018

1.089

1.233

77

50.856

2019

1.150

1.301

82

49.332

2020

1.219

1.380

95

38.049

2021

1.346

1.523

102

38.049

2012-2021

10.458

11.837

727

476.899

A3.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A3.11.

Tabel A3.11. Rangkuman


Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

2012

1.784

2.035

369

333

118

2013

1.962

2.197

397

228

150

63

378

2014

2.160

2.400

434

284

510

989

323

2015

2.375

2.632

475

180

298

78

2016

2.616

2.894

521

88

1.090

812

419

2017

2.884

3.187

573

200

280

346

2018

3.180

3.511

630

393

150

82

723

2019

3.511

3.872

694

10

90

90

2020

3.882

4.276

765

90

73

2021

4.285

4.716

843

210

79

Growth/
Jumlah

11,2%

10,1%

11,0%

1.203

2.750

2.577

2.628

Tahun

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

256
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 256

04/02/2013 14:19:39

LAMPIRAN A.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA UTARA
A4.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Utara dipasok dengan menggunakan sistem transmisi 150 kV
(tidak termasuk Pulau Nias/Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Pulau Tello dan Pulau Sembilan yang masih
beroperasi secara isolated). Saat ini beban puncak terlayani sekitar 1.270 MW dan dipasok oleh Sektor
Pembangkitan Belawan, Sektor Pembangkitan Medan, Sektor Pembangkitan Pandan dan Sektor Pembangkitan Labuhan Angin. Pada saat ini PLN juga melakukan swap energi dengan PT Inalum untuk ikut
membantu memenuhi kebutuhan beban puncak.
Disamping pusat-pusat pembangkit di atas, ada beberapa PLTMH yang memasok listrik langsung ke sistem distribusi (20 kV) dan IPP PLTP Sibayak sebesar 10 MW.
Sehubungan dengan kurangnya pasokan listrik di Sumatera Utara sebagai akibat dari tidak seimbangnya penambahan pembangkit dan pertumbuhan beban, maka pada saat beban puncak diberlakukan pemadaman bergilir. Untuk menanggulangi pemadaman yang berkepanjangan, PLN Wilayah Sumatera
Utara melakukan demand side management dengan cara mengurangi laju pertumbuhan beban, yaitu
membuat kuota (pembatasan) jumlah sambungan baru.
Jumlah GI di Sumatera Utara adalah 32 buah dengan kapasitas trafo 2.146 MVA. Peta kelistrikan sistem
Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar A4.1.

Gambar A4.1. Peta Kelistrikan Sumatera Utara

257
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 257

04/02/2013 14:19:40

Penjualan tenaga listrik di provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sejalan dengan pertumbuhan ekonominya. Namun pasokan tenaga listrik (pembangkitan) mengalami penurunan daya mampu
(derating capacity) karena umur pembangkit yang semakin tua dan penambahan kapasitas pembangkit
baru yang relatif kecil. Secara lebih rinci, kapasitas pembangkit dapat dilihat pada Tabel A4.1.
Kota Medan merupakan pusat beban terbesar di Sumatera Utara (hampir 60% dari seluruh demand di
provinsi ini) dengan tingkat pertumbuhan beban yang tinggi. Di Sumatera Utara masih terdapat beberapa daerah pelayanan listrik yang bertegangan rendah akibat dipasok oleh jaringan yang terlalu panjang. Situasi ini telah direncanakan penanggulangannya dalam RUPTL.

Tabel A4.1. Kapasitas Pembangkit Sistem Interkoneksi per 2011


No.

Pembangkit

Kapasitas Terpasang (MW)

Daya Mampu (MW)

Sektor Pembangkitan Belawan

1.183

1.033

PLTU Belawan

260

195

PLTGU Belawan

818

733

PLTG Belawan TTF

105

105

Sektor Pembangkitan Medan

300

213

PLTG Glugur

33

PLTG Glugur TTF

12

11

PLTG Paya Pasir

90

49

PLTG Paya Pasir TTF

56

52

PLTD Titi Kuning

25

18

PLTD Sewa Paya Pasir (Arti Duta)

20

18

PLTD Sewa Belawan (AKE)

Sektor Pembangkitan Pandan

65

65

139,5

136,3

1
8

PLTMH Batang Gadis

7,5

6,3

PLTMH Aek Sibundong

0,8

0,7

PLTA Sipansihaporas

50,0

50,0

10

PLTA Lau Renun

82,0

80,0

Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

230

210

PLTU Labuhan Angin

230

210

IPP

206

205

PLTP Sibayak

11

10

PLTA Asahan I

180

180

PLTMH Parlilitan

PLTMH Silau II

Excess Power

25

25

PT Growt Sum.#1

PT Growt Sum.#2

PT Growt Asia
TOTAL

10

10

2.084

1.822

Kapasitas pembangkit PLTD isolated yang beroperasi di Gunung Sitoli, Teluk Dalam (Pulau Nias), Pulau
Sembilan (Kabupaten Langkat) dan Pulau Tello (Kabupaten Nias Selatan) ditunjukkan pada Tabel A4.2.

258
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 258

04/02/2013 14:19:40

Tabel A4.2. Pembangkit Sistem Isolated per 2011


Daya
No
1

Lokasi PLTD

Terpasang
(kW)

Gunung Sitoli
- PLTD PLN

12.178

4.650

- PLTD Sewa

5.920

4.700

- PLTD Sewa

6.500

4.650

24.598

14.000

- PLTD PLN

3.380

1.850

- PLTD Sewa

5.225

4.070

Total PLTD Teluk Dalam

8.605

5.920

700

400

Total PLTD Gunung Sitoli


2

Mampu
(kW)

Teluk Dalam

Pulau Tello
- PLTD PLN
Total PLTD Pulau Tello
Total PLTD Cabang Nias

700

400

33.903

20.320

A4.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari penjualan tenaga listrik PLN pada lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa mendatang,
maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada Tabel A4.3.

Tabel A4.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga listrik


Tahun

Sales
(GWh)

2012

7.749

2013
2014

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

8.859

1.508

2.678.497

8.530

9.232

1.566

2.772.051

9.393

10.130

1.714

2.870.261

2015

10.329

11.109

1.874

2.976.607

2016

11.374

12.214

2.054

3.088.945

2017

12.540

13.465

2.258

3.203.020

2018

13.828

14.847

2.482

3.316.345

2019

15.268

16.391

2.732

3.429.670

2020

16.879

18.119

3.011

3.509.769

2021

18.635

20.001

3.315

3.576.753

Growth

10,9%

10,4%

10,4%

3,4%

A4.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi proyeksi kebutuhan tenaga listrik tersebut pada butir A4.2., diperlukan pembangunan
sarana pembangkit, transmisi, GI dan distribusi sebagai berikut.

259
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 259

04/02/2013 14:19:40

Potensi Sumber Energi


Sumber energi yang cukup besar tersedia di Sumatera Utara untuk membangkitkan energi listrik adalah
tenaga air dan panas bumi. Namun provinsi ini tidak mempunyai potensi batubara sedangkan sumber
gas alam telah mengalami penurunan. Potensi tenaga air dapat dilihat pada Tabel A4.4 dan Tabel A4.5.

Tabel A4.4. Daftar Potensi PLTA > 10 MW


No

Nama

Perkiraan
COD

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)

PLN

174
84

Asahan 3

2015

Wampu

2016

IPP

Asahan 4-5

2017

PLN

60

Hasang

2017

IPP

40

Simanggo-2

2018

PLN

59

Bila-2

2019

PLN

42

Kumbih-3

2019

PLN

42

Sibundong-4

2019

PLN

32

Batang Toru (Tapsel)

2019

IPP

510

10

Lake Toba

2020

PLN

400

11

Ordi-3

2020

PLN

18

12

Ordi-5

2020

PLN

27

13

Raisan-1

2020

PLN

26

14

Siria

2020

PLN

17

15

Toru-2 (Tapanuli Utara)

2020

PLN

34

16

Toru-3 (Tapanuli Utara)

2026

PLN

228

Tabel A4.5. Daftar Potensi PLTM < 10 MW


No

Nama Pembangkit

Daya
(MW)

Lokasi

Cod

IPP

Parluasan

4,2

Tobasa

2012

Huta Raja

5,0

Humbahas

2012

Pakkat 1

10,0

Humbahas

2012

Lau Gunung

10,0

Dairi

2013

Lae Ordi

10,0

Pakpak Barat

2013

Lae Kombih 3

8,0

Pakpak Barat

2013

Batang Toru

7,5

Taput

2013

Karai 1

10,0

Simalungun

2013

Karai 7

6,7

Simalungun

2013

10

Karai 12

6,0

Simalungun

2013

11

Karai 13

8,3

Simalungun

2013

12

Lae Ordi 2

10,0

Pakpak Barat

2013

13

Tara Bintang

10,0

Humbahas

2013

14

Raisan Huta Dolok

7,0

Tapteng

2014

15

Raisan Naga Timbul

7,0

Tapteng

2014

16

Sei Wampu 1

9,0

Langkat

2014

17

Rahu 1

9,2

Humbahas

2014

18

Rahu 2

5,0

Humbahas

2014

19

Sidikalang 1

8,6

Dairi

2014

260
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 260

04/02/2013 14:19:40

Lanjutan
No

Nama Pembangkit

20

Sidikalang 1

21

Sidikalang 2

22

Daya
(Mw)

Lokasi

Cod

8,6

Dairi

2014

7,4

Dairi

2014

Simbelin 1

6,0

Dairi

2014

23

Simonggo

7,0

Humbahas

2015

24

Sei Wampu 2

9,0

Langkat

2015

25

Lae Kombih 4

10,0

Pakpak Barat

2015

26

Aek Sisiran

7,0

Humbahas

2015

25

Lae Kombih 4

10,0

Pakpak Barat

2015

26

Aek Sisiran

7,0

Humbahas

2015

28

Batang Toru 3

10,0

Taput

2015

29

Batang Toru 4

10,0

Taput

2015

II

EXCESS POWER

PT.Evergreen Paper Int

2,0

Deli Serdang

2012

PTPN III Sei Mangkei

3,5

Simalungun

2012

PT Nubika Jaya

15,0

Labuhan Batu

2012

PT Victorindo Alam Lestari

8,0

Padang Lawas

2012

PLTU Nias

31,0

Gunung Sitoli

2014

Total IPP

78,0

Total Excess Power

59,5

Total

137,5

Berdasarkan Master Plan Study for Power Development in the Republic of Indonesia oleh WestJEC/Direktorat Jendral Minerbapabum tahun 2007, potensi panas bumi yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara
adalah seperti ditunjukkan pada Tabel A4.6.

Tabel A4.6. Daftar Potensi Panas Bumi

Lokasi Panas Bumi

Keterangan

Dibatasi oleh

Potensi
(MW)

Taman Nasional
(MW)

Demand
(MW)

Sarulla & Sibual Buali

Existing / Expansion

660

630

Sibayak/Lau Debuk-Debuk

Existing / Expansion

160

40

630
40

Sorik Merapi

High Possibility

500

100

100

Sipaholon

Low Possibility

50

50

50

G. Sinabung

Tidak cukup data

Pusuk Bukit

Tidak cukup data

Simbolon

Tidak cukup data

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara hingga tahun 2021 diperlukan pembangunan pembangkit sebagaimana diperlihatkan pada Tabel A4.7.

261
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 261

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.7. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)
195

COD

PLTM Tersebar Sumut

PLTM

Swasta

Nias

PLTGB

PLN

2012-15
2014

Nias

PLTS

PLN

2014

P. Brandan

PLTG/MG

PLN

200

2014

Pangkalan Susu #1,2 (FTP1)

PLTU

PLN

440

2014

Nias (FTP2)

PLTU

Swasta

21

2014/15

Sumbagut

PLTU

Sewa

360

2015

Wampu

PLTA

Swasta

45

2015
2016

Asahan III (FTP2)

PLTA

PLN

174

10

Pangkalan Susu #3,4 (FTP2)

PLTU

PLN

400

2016

11

Sarulla I (FTP2)

PLTP

Swasta

330

2016/17

12

Hasang (FTP2)

PLTA

Swasta

40

2017

13

Sarulla II (FTP2)

PLTP

Swasta

110

2017

14

Simonggo-2

PLTA

PLN

86

2017

15

Sorik Marapi (FTP2)

PLTP

Swasta

240

2018

16

Batang Toru (Tapsel)

PLTA

Swasta

510

2019

17

Sipoholon Ria-Ria

PLTP

Swasta

55

2019

18

Simbolon Samosir

PLTP

Swasta

110

2019/20

19

Nias-2

PLTU

PLN

10

2020

Jumlah

3.335

Pengembangan Transmisi
Dalam waktu dekat sistem Sumatera akan mengoperasikan transmisi 275 kV sebagai tulang punggung
sistem interkoneksi Sumatera 1. Transmisi 275 kV ini dapat menyalurkan energi listrik antar provinsi di
Sumatera yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit utama seperti PLTU batubara, PLTP dan PLTA skala besar. Disamping itu direncanakan pula pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
500 kV sebagai tulang punggung utama system interkoneksi Sumatera yang akan memasok energi listrik
dalam jumlah yang besar dari Sumatera bagian Selatan yang kaya akan sumber energy (khususnya batu
bara) ke Sumatera bagian Utara yang merupakan pusat beban terbesar di Sumatera. Transmisi 150 kV
yang merupakan jaringan regional juga dikembangkan untuk menyalurkan tenaga listrik dalam kawasan
yang lebih terbatas.
Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 4.882 kms guna mendukung program penyaluran dan target target yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengatasi bottleneck
penyaluran daya, mengevakuasi daya dari pusat pembangkit, mendapatkan tegangan pelayanan yang
baik dengan membatasi panjang JTM, menurunkan losses transmisi dan distribusi, serta meningkatkan
keandalan sistem tenaga listrik.
Rencana pembangunan transmisi di Provinsi Sumut diberikan pada Tabel A4.8 dan Tabel A4.9.

Di Sumatera juga direncanakan pembangunan transmisi 500 kV sebagai tulang punggung sistem kelistrikan Sumatera pada koridor
timur. Transmisi 500 kV tersebut direncanakan masuk Sumatera Utara setelah tahun 2020.

262
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 262

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.8. Rencana Pembangunan Transmisi 275 kV dan 500


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Pangkalan Susu

Binjai

275 kV

2 cct, 2 Zebra

160

36,01

2013

Sumut-3 (Galang)

Binjai

275 kV

2 cct, 2 Zebra

160

36,01

2014

Padang Sidempuan

Sumut-4 (Sarulla)

275 kV

2 cct, 2 Zebra

138

31,06

2014

Sumut-4 (Sarulla)

Simangkok

275 kV

2 cct, 2 Zebra

194

43,67

2014

Simangkok

Sumut-3 (Galang)

275 kV

2 cct, 2 Zebra

318

71,57

2014

PLTA Batang Toru

Sumut-4 (Sarulla)

275 kV

2 cct, 2 Zebra

40

9,00

2018

Sumut-2 (Rantau Prapat)

Sumut-4 (Sarulla)

275 kV

2 cct, 2 Zebra

220

49,52

2018

Sumut-2 (Rantau Prapat)

Sumut-1 (Sei
Rotan)

500 kV

2 cct, 4 Zebra

662

264,80

2018

Sumut-2 (Rantau Prapat)

New Garuda Sakti

500 kV

2 cct, 4 Zebra

240,00

2020

8
9

Jumlah

600
2.492

781,65

Tabel A4.9. Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Galang

Namurambe

150 kV

2 cct, 2 Zebra

80

18 ,01

2012

Galang

Tanjung Morawa

150 kV

2 cct, 2 Zebra

20

4 ,50

2012

Lamhotma

Belawan

150 kV

1 2nd cct, 2 Hawk

0 ,28

2012

Dolok Sanggul/
Parlilitan

Inc. 1 Pi (Tele-Tarutung)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

76

4 ,21

2013

Tanjung Morawa

Kuala Namu

150 kV

2 cct, 2 Hawk

34

2 ,60

2013

Galang

Negeri Dolok

150 kV

2 cct, 1 Hawk

66

3 ,66

2014

Padang Sidempuan

Penyabungan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

140

7 ,76

2014

PLTG P. Brandan

Pangkalan Brandan

150 kV

2 cct, 2 Hawk

10

0 ,76

2014

PLTU Nias

Gunung Sitoli

70 kV

2 cct, 1 Hawk

20

1 ,11

2014

10

Rantau prapat

Labuhan Bilik

150 kV

2 cct, 1 Hawk

130

7 ,20

2014

11

Sidikalang

Salak

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3 ,32

2014

Tanjung Pura

Inc. 1 Pi (P.BrandanBinjai)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

30

1 ,66

2014

13

Tele

Pangururan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

26

1 ,44

2014

14

Teluk Dalam

PLTU Nias

70 kV

2 cct, 1 Hawk

220

12 ,19

2014

11 ,10

2015

12

15

GIS Listrik

GIS Glugur

150 kV

2 cct, CU 1000
mm2

GIS Mabar

KIM

150 kV

1 cct, CU 1000
mm2

11 ,10

2015

Perdagangan

Inc. 2 Pi (KisaranK. Tanjung)

150 kV

4 cct, 1 Hawk

40

2 ,22

2015

18

PLTA Wampu

Brastagi

150 kV

2 cct, 1 Hawk

80

4 ,43

2015

19

PLTU Sewa Sumbagut

Sibolga

150 kV

2 cct, 2 Hawk

30

2 ,29

2015

Sibolga (uprate)

P. Sidempuan (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

142

19 ,00

2015

Sibolga (uprate)

Tarutung (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

100

13 ,38

2015

22

GI PLTMH 1

Dolok Sanggul

150 kV

2 cct, 1 Hawk

70

3 ,88

2016

23

GI PLTMH 2

Labuhan Angin

150 kV

2 cct, 2 Hawk

110

8 ,40

2016

GI/GIS Kota Medan

Paya Geli

150 kV

2 cct, CU 1000
mm2

10

22 ,20

2016

KIM 2

Inc. 2 Pi (KIM-Sei
Rotan)

150 kV

4 cct, ACSR 2x400


mm2

0 ,84

2016

16
17

20
21

24
25

263
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 263

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.9. Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV


Lanjutan
No
26
27
28
29
30

Dari

KMS

Juta
USD

Tegangan

Konduktor

KIM 2

150 kV

2 cct, ACSR 2x400


mm2

20

3 ,36

2016

Pangkalan Susu

Pangkalan Brandan

150 kV

2 cct, 2 Zebra

22

4 ,95

2016

Selayang

Inc. 2 Pi (Paya GeliNamurambe)

150 kV

4 cct, ACSR 300


mm2

0 ,28

2016

Simangkok

PLTA Asahan III(FTP 2)

150 kV

2 cct, 2 Hawk

22

1 ,68

2016

124

16 ,59

2016

160

21 ,41

2016

Pancing

Ke

COD

Tarutung (uprate)

Porsea (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

Tele (uprate)

Tarutung (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

Penyabungan

PLTP Sorik Marapi


(FTP 2)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

46

2 ,55

2017

PLTA Hasang

Inc. 1 pi (R. PrapatKisaran)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

50

2 ,77

2017

Porsea (uprate)

P. Siantar (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

150

20 ,07

2017

Tele (uprate)

Sidikalan (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

80

10 ,70

2017

Tarutung

PLTP Simbolon
Samosir

150 kV

2 cct, 1 Hawk

50

2 ,77

2018

37

PLTP Sipoholon
Ria-Ria

Inc. 2 Pi (TarutungPorsea)

150 kV

4 cct, 1 Hawk

0 ,44

2019

38

GI PLTMH 2

Singkil

150 kV

2 cct, 2 Hawk

140

10 ,69

2021

2.390

265 ,78

31
32
33
34
35
36

Jumlah

Pembangunan Gardu Induk


Pembangunan gardu induk di Wilayah Sumatera Utara dimaksudkan untuk melayani pertumbuhan beban, meningkatkan keandalan pasokan, memperbaiki mutu tegangan, mengantisipasi masuknya beberapa pembangkit dalam beberapa tahun kedepan dan perbaikan tegangan yang sangat rendah karena jarak GI yang terlalu jauh dari konsumen. Rencana pembangunan GI dapat dilihat pada Tabel A4.10 berikut.

Tabel A4.10. Pembangunan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY

Juta
USD

COD

Aek Kanopan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Belawan

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2012

Binjai

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Brastagi

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Denai

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Denai

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

Glugur

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Gunung Tua

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Kuala Namu

150/20 kV

New

60

4,33

2012

10

Labuhan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

11

Lamhotma

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

12

Lamhotma

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2012

13

Namurambe

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

14

Namurambe

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

264
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 264

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.10. Pembangunan GI


Lanjutan
No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY

Juta
USD

COD

15

Padang Sidempuan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

16

Pematang Siantar

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

17

Perbaungan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

18

Porsea

150/20 kV

Extension

20

1,02

2012

19

Rantau Prapat

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

20

Sei Rotan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

21

Sibolga

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

22

Sidikalang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

23

Tanjung Morawa

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

24

Tarutung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

25

Tebing Tinggi

150/20 kV

Extension

120

2,75

2012

26

Brastagi

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

27

Dolok Sanggul/Parlilitan

150/20 kV

New

90

5,59

2013

28

Galang

150/20 kV

New

4 LB

2,47

2013

29

Gunung Para

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

30

Kisaran

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

31

Lamhotma

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

32

Paya Pasir

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

33

Sidikalang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

34

Tanjung Marowa

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

35

Tele

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

36

Galang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

37

Gunung Sitoli

70/20 kV

New

30

2,41

2014

38

Kota Pinang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

39

Labuhan Bilik

150/20 kV

New

60

3,17

2014

40

Negeri Dolok

150/20 kV

New

60

4,33

2014

41

Padang Sidempuan

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

42

Pangururan

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

43

Penyabungan

150/20 kV

New

60

4 ,33

2014

44

Salak

150/20 kV

New

60

4 ,33

2014

45

Sidikalang

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

46

Tanjung Pura

150/20 kV

New

30

3 ,06

2014

47

Tele

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2014

48

Teluk Dalam

70/20 kV

New

30

2 ,41

2014

49

Brastagi

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2015

50

GIS Listrik

150/20 kV

Extension

1 LB

0 ,62

2015

51

Glugur

150/20 kV

Extension

1 LB

0 ,62

2015

52

KIM

150/20 kV

Extension

1 LB

0 ,62

2015

53

Mabar

150/20 kV

Extension

1 LB

0 ,62

2015

54

Pangkalan Brandan

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2015

55

Pangkalan Susu

150/20 kV

Extension

2 LB

2 ,31

2015

56

Perdagangan

150/20 kV

New

60

5 ,56

2015

57

Rantau Prapat

150/20 kV

New

2 LB

1 ,23

2015

58

GI/GIS Kota Medan

150/20 kV

Extension

120

5 ,77

2016

59

KIM 2

150/20 kV

Extension

60

3 ,17

2016

60

Pancing

150/20 kV

Extension

60

3 ,17

2016

61

Selayang

150/20 kV

Extension

60

4 ,40

2016

62

Simangkok

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2016

265
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 265

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.10. Pembangunan GI


Lanjutan
No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY

Juta
USD

COD

63

GI PLTMH 1

150/20 kV

New

60

4 ,33

2016

64

GI PLTMH 2

150/20 kV

New

60

4 ,33

2016

65

GIS Listrik

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2017

66

Tanjung Pura

150/20 kV

Extension

30

1 ,27

2017

67

Titi Kuning

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2017

68

Paya Geli

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2018

69

Penyabungan

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2018

70

Rantauprapat

150/20 kV

Extension

2 TB

1 ,04

2018

71

Sei Rotan

150/20 kV

Extension

2 TB

1 ,04

2018

72

GI/GIS Kota Medan

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2019

73

Perdagangan

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2019

74

Tarutung

150/20 kV

Extension

2 LB

1 ,23

2019

75

Selayang

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2020

76

Brastagi

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

77

Kisaran

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

78

Paya Geli

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

79

Rantau Prapat

150/20 kV

Extension

60

1 ,37

2021

2.870

147 ,35

Jumlah

Rencana pembangunan GI 275 kV yang berada di provinsi Sumatera Utara diberikan pada Tabel A4.11.

Tabel A4.11. Rencana Pembangunan GI 275


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

COD

Binjai

275/150 kV

New

500

31 ,83

Pangkalan Susu

275/150 kV

New

9 ,11

2013

Sumut-3 (Galang)

275/150 kV

New

1.000

35 ,13

2014

Padang Sidempuan

275/150 kV

New

500

21 ,88

2014

Sumut-4 (Sarulla)

275/150 kV

New

500

24 ,00

2014

Pangkalan Susu

275/150 kV

Extension

250

21 ,03

2016

Sumut-2 (Rantau Prapat)

500/275 kV

New

1.000

40 ,54

2018

Sumut-4 (Sarulla)

275 kV

Extension

4 ,32

2018

Sumut-1 (Sei Rotan)

500/150 kV

New

1000

40 ,54

2018

4.750

228 ,37

Jumlah

2013

Pengembangan Distribusi
Tambahan pelanggan baru sampai dengan tahun 2021 adalah sekitar 940 ribu pelanggan atau rata-rata
94.000 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 19.634 kms, JTR sekitar 12.608 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.344
MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A4.12.

266
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 266

04/02/2013 14:19:41

Tabel A4.12. Pengembangan Sistem Dsitribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

2012

1.429

2013
2014

Trafo
MVA

Pelanggan

898

153

93.554

1.419

983

166

98.210

1.533

1.075

180

106.346

2015

1.548

1.166

193

112.338

2016

1.743

1.236

220

114.075

2017

1.948

1.290

240

113.325

2018

2.144

1.383

263

113.325

2019

2.391

1.439

287

80.099

2020

2.604

1.492

314

66.984

2021

2.874

1.647

329

42.251

2012-2021

19.634

12.608

2.344

940.507

A4.4. Sistem Isolated Nias Dan Teluk Dalam


Pulau Nias yang terletak di sebelah Barat pulau Sumatera mempunyai kondisi sebagai berikut: (i) Merupakan pulau yang terpisah cukup jauh dari pulau Sumatera, (ii) Pemerintahan terdiri dari 4 kabupaten dan
1 kota, (iii) Rawan gempa dan rawan longsor, (iv) Hubungan antar kabupaten dan antar kecamatan sulit
dijangkau, (v) Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam kelapa dan nelayan.
Pengusahaan kelistrikan dikelola oleh PLN Cabang Nias, terdiri dari Ranting Gunung Sitoli dan Ranting
Teluk Dalam yang juga mengelola PLTD di Pulau Tello. Pasokan listrik untuk sistem kelistrikan dipasok
dari PLTD Gunung Sitoli dan PLTD Teluk Dalam. Jumlah pelanggan adalah sekitar 54 ribu, daya tersambung 35 MVA dengan penjualan mencapai 52 GWh. Pembangkitan di Pulau Nias saat ini mempunyai daya
terpasang 28.904 kW, daya mampu 12.960 kW, beban puncak 9.858 kW, dan mengingat kondisi pembangkitan sudah tua, maka telah diambil langkah-langkah sewa PLTD untuk jangka pendek dan merencanakan
pembangunan PLTU 3x7 MW (IPP), PLTGB 8 MW (PLN) dan PLTGasifikasi Biomass sebesar 1 MW.

A4.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
adalah untuk membangun sistem kelistrikan sampai dengan tahun 2021 adalah seperti Tabel A4.13 berikut:

Tabel A4.13. Rangkuman


Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

2012

7.749

2013
2014

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)
4

GI
(MVA)
1.070

Transmisi
(kms)
106

Investasi
(juta US$)

8.859

1.508

118

8.530

9.232

1.566

45

800

270

259

9.393

10.130

1.714

718

2.390

1.512

1.230

2015

10.329

11.109

1.874

503

60

402

431

2016

11.374

12.214

2.054

684

670

546

1.206

2017

12.540

13.465

2.258

456

150

326

1.012

2018

13.828

14.847

2.482

240

2.060

972

720

2019

15.268

16.391

2.732

620

120

1.100

2020

16.879

18.119

3.011

65

60

225

2021

18.635

20.001

3.315

240

600

322

Growth/Jumlah

10,9%

10,4%

10,4%

3.335

7.620

4.742

6.622

267
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 267

04/02/2013 14:19:41

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 268

04/02/2013 14:19:41

LAMPIRAN A.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI RIAU
A5.1. Kondisi Saat Ini
Sistem Interkoneksi
Sistem kelistrikan Provinsi Riau saat ini memiliki 8 gardu induk (GI) 150 kV, yaitu Koto Panjang, Bangkinang, Garuda Sakti, Teluk Lembu, Duri, Dumai, Bagan Batu dan Taluk Kuantan. Sebagian GI tersebut
sudah mengalami overload dan perlu segera diatasi.
Sistem kelistrikan Riau sebagian besar dipasok dari grid Sumatera dengan beban puncak per akhir 2011
mencapai 382 MW. Kapasitas pembangkit yang tersambung ke grid sebesar 267 MW, dimana 43% dari
kapasitas tersebut adalah PLTA Koto Panjang, dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan Riau masih
diperlukan transfer energi dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan Tengah maupun sistem interkoneksi Sumatera Bagian Utara.
Sistem Sumbagselteng sendiri dipasok oleh beberapa jenis pembangkit, dimana 30% (711 MW) berupa
PLTA yang pada musim kering sering kali mengalami penurunan kapasitas. Dengan demikian sistem Riau
ikut mengalami defisit daya.
Peta kelistrikan sistem interkoneksi di Provinsi Riau diperlihatkan pada Gambar A5.1.

Gambar A5.1. Peta Sistem Kelistrikan di Provinsi Riau

269
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 269

04/02/2013 14:19:41

Daftar kapasitas terpasang pembangkit yang memasok ke sistem interkoneksi 150 kV ditunjukkan pada
Tabel A5.1.

Tabel A5.1. Kapasitas Pembangkit per 2011


No.

Nama Pembangkit

Jenis

B. Bakar

Kapasitas Terpasang
(MW)

Pemilik

PLTA Koto Panjang

PLTA

Air

PLN

114

PLTG Teluk Lembu

PLTG

Gas/HSD

PLN

43

PLTD Teluk Lembu

PLTD

HSD

PLN

PLTD Dumai/Bg Besar

PLTD

HSD

PLN

12

PLTG Riau Power

PLTG

Gas

PT Riau- Power

20

PLTD Sewa Teluk Lembu

PLTD

HSD

Sewa

40

PLTD Sewa Dumai

PLTD

HSD

Sewa

30

Jumlah

267

Sistem Isolated
Sistem isolated di Provinsi Riau tersebar di kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis
dan Meranti. Seluruh sistem isolated tersebut dipasok oleh PLTD tersebar dengan kapasitas 83 MW dan
daya mampu 44 MW.
Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan, sehingga PLN menyewa pembangkit
diesel untuk mengatasi kekurangan pasokan jangka pendek. Daftar pembangkit pada sistem isolated
diberikan pada Tabel A5.2.

Tabel A5.2. Pembangkit Isolated per 2011

UNIT

Daya

Jumlah
(unit)

Terpasang
(MW)

Beban
Puncak (MW)

Mampu
(MW)

MESIN PLN
1. Cab. Pekanbaru

42

7,6

4,6

4,6
16,1

2. Cab. Dumai

80

37

21,6

3. Cab. Rengat

115

38,6

18,1

17,0

Jumlah

237

83,2

44,3

37,7

2,5

1,5

1,8

23

32

13

12,5

MESIN PEMDA
1. Cab. Pekanbaru
2. Cab. Dumai
3. Cab. Rengat

13

7,3

4,2

4,6

Jumlah

33

41,8

18,7

18,9

MESIN SEWA
1. Cab. Pekanbaru

1,2

1,1

1,2

2. Cab. Dumai

2,4

2,1

3. Cab. Rengat
Jumlah

10

5,6

3,1

5,3

Kondisi kekurangan pasokan kelistrikan pada sistem isolated disebabkan oleh menurunnya daya mampu
pembangkit, meningkatnya konsusmsi listrik oleh pelanggan secara alami (bahkan tanpa penyambungan
baru) dan kebutuhan sistem isolated yang dipasok dari excess power telah melampaui kesepakatan perjanjian jual beli (kontrak).

270
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 270

04/02/2013 14:19:41

A5.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Ekonomi Riau tumbuh sangat pesat antara 6,6-8,7% pada tahun 2006-2010 (tidak termasuk migas) dan
kondisi ini diperkirakan masih akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Target pertumbuhan
ekonomi yang tinggi menjadi perhatian Pemerintah Daerah dengan memberikan kemudahan kepada investor untuk menanamkan modalnya di Riau. Semua rencana tersebut akan dapat dicapai apabila ada
dukungan ketersediaan tenaga listrik di Provinsi Riau.
Perekonomian Provinsi Riau diperkirakan akan makin meningkat, ditandai oleh adanya rencana pembangunan kawasan-kawasan industri pada beberapa kabupaten yang telah dicanangkan sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), seperti Kawasan Industri Khusus Dumai, Kawasan Buton di kabupaten Siak Indrapura, Kawasan Kuala Enok kabupaten Indragiri Hilir dan Kawasan Industri Tenayan di Pekanbaru. Dari
realisasi penjualan listrik PLN lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A5.3.

Tabel A5.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi (GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

2.701

3.035

501

837.833

2013

2.973

3.262

537

893.984

2014

3.274

3.562

585

974.247

2015

3.600

3.906

640

1.083.435

2016

3.965

4.294

701

1.140.423

2017

4.371

4.729

770

1.227.423

2018

4.820

5.209

846

1.314.423

2019

5.322

5.745

930

1.401.423

2020

5.883

6.344

1.024

1.488.423

2021

6.495

6.987

1.112

1.575.423

Growth

12,3%

11,7%

11,2%

109%

Apabila kapasitas pembangkit yang tersedia mencukupi, pertumbuhan listrik di Provinsi Riau diperkirakan dapat lebih tinggi lagi, karena seiring dengan perkembangan yang sangat pesat pada setiap kabupaten dan adanya rencana pengembangan wilayah menjadi kawasan industri di Dumai, Buton, Kuala Enok
dan Tenayan-Pekanbaru.

A5.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan pembangkit baik yang terhubung
pada sistem interkoneksi maupun pada sistem isolated serta pengembangan jaringan transmisi dan distribusi untuk menjangkau pelanggan.
Potensi Sumber Energi
Sumber energi yang tersedia di provinsi Riau untuk membangkitkan tenaga listrik berupa sumber-sumber gas alam di banyak lapangan, antara lain Seng, Segat di kabupaten Pelalawan, Bento dan Baru di
Pekanbaru yang saat ini dikelola PT Kalila yang sebagian produksi gasnya dialokasikan untuk PLTG Teluk
Lembu. Disamping itu terdapat potensi batubara yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan
Singingi dengan cadangan 1,55 juta metrik ton2.
2

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau

271
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 271

04/02/2013 14:19:41

Potensi PLTA skala besar terdapat di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Menurut pra
studi kelayakan oleh sebuah konsultan pada tahun 1980-an di Kabupaten Kuantan Singingi dan Sungai
Kampar Kiri terdapat potensi tenaga air yang cukup besar, yaitu sebesar masing-masing 830 MW dan 170
MW. Namun perlu dilakukan studi ulang karena saat ini kondisi lingkungan sudah banyak berubah dan
dapat mempengaruhi potensi debit air.
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pembangkit di sistem Interkoneksi 150 kV dan sistem isolated dan pengembangan jaringan transmisi 150 kV
yang memasok sistem Riau. Pembangkit yang direncanakan akan dibangun di Provinsi Riau berkapasitas
sekitar 2.176 MW seperti ditampilkan pada Tabel A5.4.

Tabel A5.4. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(Mw)

COD
2012

Duri

PLTG

Relokasi

32

Rengat

PLTG

PLN

20

2012

Bengkalis

PLTGB

PLN

2013

Duri

PLTMG

PLN

112

2013

Tembilahan

PLTU

PLN

14

2013

Riau (Amandemen FTP1)

PLTU

PLN

220

2014

Duri

PLTGU

Swasta

100

2014/15

Bengkalis

PLTGB

PLN

2015
2015

Dumai

PLTU

Sewa

240

10

IPP Rengat

PLTU

Swasta

14

2015

11

Riau Peaker

PLTG/MG

PLN

200

2015

12

Bengkalis

PLTGB

PLN

2017

13

Riau Kemitraan (PLN-TNB-PTBA)

PLTU

Swasta

14

Bengkalis

PLTGB

PLN

Jumlah

1200

2018

2019

2.176

PLTU Riau 2x110 MW di kawasan industri Tenayan Kota Pekanbaru merupakan salah satu proyek percepatan pembangkit 10.000 MW tahap 1 yang saat ini sedang tahap konstruksi dan dijadwalkan beroperasi
pada tahun 2013. PLTG Duri dengan kapasitas total 144 MW merupakan upaya PLN untuk secepatnya
mengurangi kekurangan pembangkit di Riau dengan memanfaatkan gas dari lapangan Jambi Merang.
Pembangkit peaker PLTG 200 MW dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak sistem Sumatera yang lokasinya sedang dikaji berkaitan dengan penyediaan gas yang dapat disimpan (CNG). PLTU
Riau Mulut Tambang 4x300 MW ditawarkan kepada swasta sebagai IPP untuk beroperasi pada tahun
2018. Selain itu PLN berupaya memanfaatkan semua potensi gas yang mungkin digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, termasuk gas skala kecil, seperti di Melibur Kabupaten Meranti, Selat Kabupaten Inhil, Bentu Kabupaten Kampar, Tembilahan Kabupaten Inhil, Kurau Siak Sri Indrapura dan Rawa
Minyak Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan GI
Guna menyalurkan energi listrik yang berasal dari pembangkit yang masuk ke sistem interkoneksi 150
kV, hingga tahun 2021 diperlukan pengembangan GI150 kV baru dan ekstension dengan kapasitas total
1.520 MVA seperti diperlihatkan pada Tabel A5.5.

272
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 272

04/02/2013 14:19:42

Tabel A5.5. Pembangunan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MvA/Bay)

Juta
USD

COD

Bagan Batu

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Bangkinang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Duri

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

PLTG Duri

150/20 kV

Extension

60

4,40

2012

Teluk Lembu

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Dumai

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

Bagan Siapiapi

150/20 kV

New

30

3,06

2014

Bangkinang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

Dumai

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

10

Garuda Sakti

150/20 kV

Extension

80

2,75

2014

11

Garuda Sakti

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

12

Kawasa Industri Tenayan (KIT)

150/20 kV

New

30

3,06

2014

13

Kawasan Industri Dumai (KID)

150/20 kV

New

30

3,06

2014

14

New Garuda Sakti

150/20 kV

New

120

5,77

2014

15

Pangkalan Kerinci

150/20 kV

New

30

3,06

2014

16

Pasir Pangaraian

150/20 kV

New

30

3,06

2014

17

Pasir Putih

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

18

Pasir Putih

150/20 kV

New

60

5,56

2014

19

Perawang

150/20 kV

New

30

3,06

2014

20

Rengat

150/20 kV

New

60

4,33

2014

21

Teluk Kuantan

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

22

Teluk Kuantan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

23

Bangkinang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

24

Garuda Sakti

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

25

GI/GIS Kota Pekanbaru

150/20 kV

New

60

3,17

2015

26

Kandis

150/20 kV

New

30

4,29

2015

27

Lipat Kain

150/20 kV

New

30

3,06

2015

28

Pasir Putih

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

29

Rengat

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

30

Siak Sri Indra Pura

150/20 kV

New

31

Teluk Lembu

150/20 kV

Extension

32

Tembilahan

150/20 kV

New

33

Tenayan

150/20 kV

Extension

34

Bangkinang

150/20 kV

35

Pasir Putih

150/20 kV

36

Duri

37

KIT Tenayan

38

Teluk Kuantan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

39

KID Dumai

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

40

Tembilahan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

41

Bagan Batu

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

42

Bangkinang

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

43

KIT Tenayan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

44

Teluk Kuantan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

1.520

94,50

Jumlah

30

3,06

2015

2 LB

1,23

2015

30

3,06

2015

2 LB

1,23

2015

Extension

60

1,37

2016

Extension

120

2,75

2016

150/20 kV

Extension

60

1,37

2017

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

273
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 273

04/02/2013 14:19:42

Disamping itu juga direncanakan pembangunan GI dengan tegangan ekstra tinggi 275 kV dan 500 kV,
serta konverter transmisi HVDC 250 kVDC yang merupakan bagian dari link interkoneksi SumateraMalaysia seperti pada Tabel A5.6.

Tabel A5.6. Pembangunan GI 275 kV, 550kV dan HVDC +250 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(Mva)

Juta
USD

COD

New Garuda Sakti

275/150 kV

New

500

24,28

2014

New Garuda Sakti 500 kV

500/275 kV

New

1.000

36,22

2016

Rengat 500 kV

500/150 kV

New

500

25,77

2016

HVDC Switching Station

250 kV DC

New

16,68

2017

New G. Sakti HVDC Sta. Converter

250 kV DC

New

600

19,95

2017

PLTU Riau Kemitraan

500 kV

New

9,82

2017

Rengat 500 kV

500 kV

Extension

3,12

2017

2.600

135,84

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Pengembangan transmisi di Provinsi Riau hingga tahun 2021 adalah sepanjang 1.920 kms (150 kV) dan
1.312 kms (275 kV, 500 kV dan 250 kV DC) dengan kebutuhan dana UD$ 492 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel A5.7 dan Tabel A5.8.

Tabel A5.7. Pembangunan Transmisi 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Garuda Sakti (up


rate)

Duri (up rate)

150 kV

2 cct, ACCC 310 mm2

230

30,77

2013

Bangkinang

Pasir Pangarayan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

220

12,19

2014

Dumai

Bagan Siapi api

150 kV

2 cct, 1 Hawk

228

12,63

2014

Dumai

KID Dumai

150 kV

2 cct, 1 Hawk

56

3,10

2014

New Garuda Sakti

Inc. 2 Pi ( G.SaktiDuri)

150 kV

4 cct, ACCC 310 mm2

12

1,61

2014

Pasir Putih

Garuda Sakti

150 kV

2 cct, 2 Zebra

55

12,38

2014

Pasir Putih

Pangkalan Kerinci

150 kV

2 cct, 2 Hawk

134

10,23

2014

Teluk Kuantan

Rengat

150 kV

2 cct, 2 Hawk

194

14,81

2014

Tenayan / PLTU Riau

Pasir Putih

150 kV

2 cct, 2 Zebra

35

7,88

2014

10

Tenayan / PLTU Riau

Perawang

150 kV

2 cct, 1 Hawk

50

2,77

2014

11

Bangkinang

Lipat Kain

150 kV

2 cct, 1 Hawk

70

3,88

2015

12

Duri (up rate)

Dumai (up rate)

150 kV

2 cct, ACCC 310 mm2

118

15,79

2015

Garuda Sakti

GIS Kota Pekan


Baru

150 kV

2 cct, CU 1000 mm2

14

31,08

2015

Kandis

Inc. ( New G. SaktiDuri)

150 kV

2 cct, ACCC 310 mm2

10

2,68

2015

13
14
15

Pasir Putih

Teluk Lembu

150 kV

2 cct, 2 Hawk

40

3,05

2015

16

PLTU Sewa Dumai

Dumai

150 kV

2 cct, 2 Hawk

14

1,07

2015

17

Rengat

Pangkalan Kerinci

150 kV

2 cct, 2 Hawk

220

16,79

2015

18

Rengat

Tembilahan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2015

19

Tenayan / PLTU Riau

Siak Sri Indra Pura

150 kV

2 cct, 1 Hawk

100

5,54

2015

1.920

194,89

Jumlah

274
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 274

04/02/2013 14:19:42

Tabel A5.8. Pembangunan Transmisi 275 kV, 500 kV dan HVDC +250 kV
No

Dari

Payakumbuh

2
3

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

New Garuda Sakti

275 kV

2 cct, 2 Zebra

300

67,52

Rengat

New Garuda Sakti

500 kV

2 cct, 4 Zebra

440

176,00

2016

Border

Pulau Rupat

250 kV DC

2 Cable MI with IRC

52

0,39

2017

P. Rupat Selatan

Sumatra Landing
Point

250 kV DC

2 Cable MI with IRC

10

1,50

2017

Pulau Rupat Utara

Pulau Rupat Selatan

250 kV DC

2 cct, 2xCardinal 548


mm2

60

1,97

2017

Rengat

PLTU Riau Kemitraan

500 kV

2 cct, 2 Zebra

110

44,00

2017

Sumatera Landing
Point

250 kV DC

2 cct, 2xCardinal 548


mm2

340

5,80

2017

1.312

297,19

4
5

New Garuda Sakti

Jumlah

2014

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 832 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 83 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 5.482 kms, jaringan
tegangan rendah sekitar 6.326 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.986 MVA, seperti
ditampilkan dalam Tabel A5.9.

Tabel A5.9. Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

479

553

271

94.313

2013

494

570

287

56.151

2014

476

549

275

80.263

2015

519

599

296

109.188

2016

542

625

304

56.988

2017

556

642

306

87.000

2018

578

667

309

87.000

2019

611

705

319

87.000

2020

583

673

300

87.000

2021
2012-2021

644

743

318

87.000

5.482

6.326

2.986

831.903

A5.4. Sistem Kelistrikan Pulau Rupat


Pulau Rupat yang berada di Kabupaten Bengkalis merupakan sebuah pulau yang istimewa karena
kedekatannya dengan Malaka dan Port Dickson Malaysia. Pulau ini sangat indah dan berpotensi menjadi
tujuan wisata yang akan sangat diminati. Pulau ini hanya dipisahkan oleh selat sempit pantai Kota Dumai
yang telah dirancang sebagai pelabuhan distribusi barang dan jasa untuk Riau daratan dan Pulau Sumatera. Jalur utama pengangkutan dari dan ke pulau ini adalah melalui laut. Peta Pulau Rupat ditampilkan
pada Gambar A5.2.

275
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 275

04/02/2013 14:19:42

Gambar A5.2. Peta Pulau Rupat

Saat ini listrik di Pulau Rupat dipasok dari 5 sentral PLTD dengan kapasitas terpasang 3.600 kW namun
daya mampunya hanya 1.195 kW dengan beban puncak 841 kW. Sistem distribusi listrik berupa JTM
sepanjang 69 kms, JTR 92 kms, gardu distribusi 36 unit, 878 kVA. Rencana pengembangan kelistrikan di
Pulau Rupat adalah menginterkoneksikan kelima sub-sistem tersebut.
Pulau Rupat merupakan landing point dari kabel laut interkoneksi antara Sumatera dan Malaysia.

A5.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
hingga tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A5.10.

Tabel A5.10. Rangkuman


Tahun

Energy Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban Puncak (MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

2.701

3,035

501

52

240

91

2013

2.973

3,262

537

132

60

230

156

2014

3.274

3,562

585

270

1.000

1.284

609

2015

3.600

3,906

640

510

180

706

335

2016

3.965

4,294

701

1.680

440

275

2017

4.371

4,729

770

120

572

98

2018

4.820

5,209

846

1.200

600

1.643

2019

5.322

5,745

930

60

43

2020

5.883

6,344

1.024

30

36

2021

6.495

6,987

1.112

150

35

Growth/
Jumlah

12,3%

11,7%

11.2%

2.176

4.120

3.232

3.321

276
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 276

04/02/2013 14:19:42

LAMPIRAN A.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (tanpa BATAM)
A6.1. Kondisi Saat Ini
Provinsi Kepulauan Riau mempunyai posisi geografis yang sangat strategis karena berada pada pintu
masuk Selat Malaka dari sebelah Timur dan juga berbatasan dengan pusat bisnis dan keuangan di wilayah
Asia Tenggara. Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan
ekonomi bagi Republik Indonesia di masa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan
Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura.
Provinsi Kepulauan Riau mencakup Kota Tanjungpinang, Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga yang terdiri dari 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk, dengan 95% dari wilayahnya merupakan lautan.

Gambar A6.1. Peta Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun merupakan bentuk kerjasama yang erat antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan
simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan yang perlu didukung dengan infrastruktur yang
berdaya saing internasional. Kepulauan Riau memerlukan dukungan pasokan tenaga listrik yang cukup
dan andal terutama di Kota Tanjung Pinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.
Pasokan listrik untuk kota Tanjung Pinang dipasok melalui sistem Tanjung Pinang yang melayani 3 daerah administrasi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Kotamadya Tanjung Pinang dan serta Kabupaten Bintan.
Sistem Tanjung Pinang dipasok dari PLTD Air Raja dan PLTD Sukaberenang dengan kapasitas terpasang
43 MW dan untuk melayani beban puncak saat ini yang telah mencapai 39 MW melalui jaringan 20 kV.

277
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 277

04/02/2013 14:19:42

Sistem-sistem isolated di Provinsi Kepulauan Riau mempunyai 144 unit pembangkit kecil tersebar dengan kapasitas total 90,7 MW dan daya mampu 65,9 MW seperti terlihat pada Tabel A6.1.

Tabel A6.1. Pembangkit Isolated per 2011


Pemilik

Jumlah
(Unit)

PLN

Daya Terpasang
(MW)

Daya Mampu
(MW)

Beban Puncak
(MW)

136

80,9

55,3

Pemda

0,8

0,6

53,4
0,7

Sewa

9,0

10

11,4

Total

144

90,7

65,9

65,5

Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan dan ini telah berlangsung beberapa
tahun terakhir. Kondisi kekurangan pasokan pada umumnya disebabkan oleh keterbatasan jumlah daya
mampu mesin pembangkit, baik karena gangguan mesin pembangkit maupun usia, meningkatnya pertumbuhan pemakaian tenaga listrik alami. Untuk mengatasi kekurangan pasokan pada beberapa sistem
isolated dalam jangka pendek dilakukan dengan sewa pembangkit.

A6.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Perekonomi Kepulauan Riau tumbuh 7,53% pada tahun 2010 (tidak termasuk migas) dan diperkirakan
masih akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi perhatian Pemerintah Daerah dengan memberikan kemudahan kepada investor untuk menanamkan
modalnya di Kepulauan Riau. Kegiatan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat, ditandai dengan akan dibangunnya kawasan-kawasan industri dan pada beberapa Kabupaten telah dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Proyeksi Kebutuhan Listrik Provinsi Kepulauan Riau 2012-2021
Dari realisasi penjualan listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 seperti pada Tabel A6.2.

Tabel A6.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

530

579

109

158.175

2013

592

646

121

200.288

2014

676

736

137

243.987

2015

768

836

156

291.010

2016

860

935

173

314.132

2017

925

1.005

186

332.524

2018

987

1.071

197

351.915

2019

1.045

1.134

208

372.385

2020

1.101

1.194

218

394.014

2021

1.161

1.257

230

422.163

Growth

10,1%

10,1%

9,9%

14,2%

278
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 278

04/02/2013 14:19:42

A6.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.
Potensi Sumber Energi
Menurut informasi dari Kementerian ESDM, di West Natuna Basin terdapat potensi gas alam sebesar
51,46 TCF. Selain itu di kawasan blok D-Alpha Natuna terdapat cadangan gas yang sangat besar, yaitu 222
TCF dan 500 juga barel minyak. Sedangkan potensi tenaga air relatif kecil.

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pembangkit di sistem interkoneksi 150 kV dan sistem isolated. Rencana pengembangan pembangkit ditampilkan pada Tabel A6.3.

Tabel A6.3. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

PLTU

PLN

Kapasitas
(MW)
14

COD

TB. Karimun #1,2 (FTP1)

Dabo Singkep

PLTU

PLN

2014

Natuna

PLTU

PLN

14

2014

Tanjung Batu (FTP2)

PLTGB

PLN

2014

Tanjung Pinang 1 (TLB)

PLTU

Swasta

30

2014

Tanjung Batu Baru

PLTU

PLN

14

2015

Tanjung Pinang 2 (FTP2)

PLTU

PLN

30

2015

TB. Karimun (FTP2)

PLTU

PLN

30

2015/16

Dabo Singkep

PLTGB

PLN

2018

10

TB. Karimun Peakaer

PLTU

PLN

20

2018/19

11

Tanjung Pinang 3

PLTU

PLN

100

2019/20

Jumlah

2012/13

272

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan GI
Sampai dengan tahun 2021 diperlukan 4 buah GI 150 kV di Pulau Bintan dan 1 lokasi di Pulau Ngenang
seperti diperlihatkan pada Tabel A6.4.

Tabel A6.4. Pengembangan GI 150 kV Baru


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY)

Juta
USD

COD

Air Raja

150/20 kV

New

60

5,56

2013

Kijang

150/20 kV

New

60

4,33

2013

Pulau Ngenang

150/20 kV

New

10

4,05

2013

Sri Bintan

150/20 kV

New

30

4,29

2013

Tanjung Uban

150/20 kV

New

60

4,40

2013

Tanjung Uban

150/20 kV

Extension

60

1,37

2015

Sri Bintan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

340

25,37

Jumlah

279
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 279

04/02/2013 14:19:42

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 150 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV sepanjang 258
kms dengan kebutuhan dana sekitar US$ 21,1 juta seperti ditampilkan dalam Tabel A6.5.

Tabel A6.5. Pembangunan SUTT 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

Kms

Juta
Usd

Cod

Air Raja

Kijang

150 kV

2 cct, 1 Hawk

40

2,22

2013

Pulau Ngenang

Tanjung Taluk

150 kV

2 cct, 3 x 300 mm2

12

4,84

2013

Sri Bintan

Air Raja

150 kV

2 cct, 1 Hawk

70

3,88

2013

Tanjung Kasam

Tanjung Sauh

150 kV

2 cct, 3 x 300 mm2

2,42

2013

Tanjung Sauh

Pulau Ngenang

150 kV

2 cct, 1 Hawk

10

1,11

2013

Tanjung Taluk

Tanjung Uban

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3,32

2013

Tanjung Uban

Sri Bintan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3,32

2013

258

21,11

Jumlah

Walaupun di sistem kelistrikan Bintan telah direncanakan pembangkit yang cukup banyak seperti pada
tabel A6.3, sistem ini direncanakan akan diinterkoneksi dengan sistem Batam melalui kabel laut 150 kV.
Tujuan interkoneksi tersebut adalah untuk menggantikan peran PLTD di sistem Bintan, baik peak maupun baseload, dengan transfer energi dari Batam yang biaya produksinya lebih rendah. Interkoneksi ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan sistem Bintan karena terinterkoneksi dengan sistem
kelistrikan yang jauh lebih besar.

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 279
ribu pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 28 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1,548 kms, JTR sekitar 1.877 kms dan
tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 906 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A6.6 berikut.

Tabel A6.6. Pengembangan Sistem Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

92

108

61

15.501

2013

115

131

76

42.113

2014

162

187

82

43.699

2015

179

208

87

47.023

2016

191

226

91

23.122

2017

184

223

94

18.392

2018

176

219

96

19.391

2019

153

194

101

20.469

2020

144

185

105

21.629

2021

151

195

113

28.149

2017

184

223

94

18.392

1.548

1.877

906

279.489

2012-2021

280
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 280

04/02/2013 14:19:42

A6.4. Sistem Kelistrikan Natuna


Kabupaten Natuna terletak paling utara dari wilayah Republik Indonesia di kawasan Laut Cina Selatan
seperti terlihat pada Gambar A6.2.

Gambar A6.2. Peta Pulau Natuna

Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini
terkenal dengan penghasil migas dengan cadangan yang sangat besar sebagaimana diuraikan pada butir
A6.3.
Kelistrikan Pulau Natuna dipasok dari PLTD dengan Kapasitas terpasang 3.080 kW, daya mampu 2.845 kW
dan beban puncak 2.355 kW. Sistem distribusi berupa SUTM sepanjang 57,4 kms dengan jumlah gardu
29 unit dan kapasitas terpasang 2.450 kVA. Adapun rencana pengembangan kelistrikan di Pulau Natuna
berupa penambahan PLTU batubara 2x7 MW yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2013.

Tabel A6.7. Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

530

579

109

2013

592

646

121

220

258

30
64

2014

676

736

137

74

151

2015

768

836

156

44

60

98

2016

860

935

173

10

30

2017

925

1.005

186

10

31

2018

987

1.071

197

15

2019

1.045

1.134

208

60

105

2020

1.101

1.194

218

60

104

2021

1.161

1.257

230

60

10

Growth/Jumlah

10,1%

10,1%

9,9%

276

340

258

638

281
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 281

04/02/2013 14:19:42

A6.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A6.7.

Tabel A6.7. Rangkuman


Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

530

579

109

2013

592

646

121

220

258

30
64

2014

676

736

137

74

151

2015

768

836

156

44

60

98

2016

860

935

173

10

30

2017

925

1.005

186

10

31

2018

987

1.071

197

15

2019

1.045

1.134

208

60

105

2020

1.101

1.194

218

60

104

2021

1.161

1.257

230

60

10

Growth/Jumlah

10,1%

10,1%

9,9%

276

340

258

638

282
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 282

04/02/2013 14:19:42

LAMPIRAN A.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A7.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Provinsi Bangka Belitung secara garis besar dikelompokkan menjadi dua sistem kelistrikan yang terpisah yaitu:
1.

Sistem Bangka yang dipasok dari 4 PLTD milik PLN dan 1 PLTU Biomassa IPP, yaitu: PLTD Merawang,
PLTD Mentok, PLTD Koba, PLTD Toboali, dan PLTU Listrindo (Biomassa). Pembangkit-pembangkit
tersebut terinterkoneksi melalui jaringan distribusi 20 kV.

2.

Sistem Belitung yang dipasok dari 2 PLTD PLN dan 1 PLTU IPP Biomassa, yaitu: PLTD Pilang, PLTD
Manggar dan PLTU Belitung Energy (IPP). Pembangkitpembangkit tersebut terinterkoneksi melalui
jaringan distribusi 20 kV.

Sistem kelistrikan 20 kV di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti ditunjukkan pada Gambar A7.1.

Gambar A7.1. Peta Jaringan SUTM di Provinsi Kep. Babel Saat ini

Pada saat ini sebagian besar pasokan listrik di Provinsi Bangka Belitung diperoleh dari pembangkit
dengan bahan bakar HSD. Total kapasitas terpasang adalah 201,18 MW dengan daya mampu sebesar
131,82 MW, termasuk pembangkit rental dan IPP dengan daya mampu sebesar 75,75 MW. Tabel A7.1
memperlihatkan komposisi sistem pembangkitan di Provinsi Bangka Belitung.

283
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 283

04/02/2013 14:19:42

Tabel A7.1. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit Tahun 2011
No

Nama Pembangkit

Tipe

Jenis
Bahan
Bakar

Pemilik

Daya (MW) 2011


Terpasang

Kontrak

Mampu

Bangka (Sistem Merawang, Koba, Mentok dan Toboali sudah terhubung oleh Jaringan 20 kV)

Sistem Merawang - Koba


(Interkoneksi)

PLTD Merawang

PLTD

HSD

PLN

42,29

PLTD Koba

PLTD

HSD

PLN

2,50

Sewatama - 1, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

10,30

7,00

7,00

Sewatama - 2, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

8,00

5,00

5,00

Altrak 1, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

6,00

4,05

4,05

Altrak 2, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

4,32

2,20

2,20

Kaltimex, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

10,50

7,00

7,00

Prastiwahyu, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

8,00

5,00

5,00

Sinarindo, Merawang

PLTD

HSD

Sewa

17,00

11,00

11,00

10

Tiga Bintang Mas Abadi, Koba

PLTD

HSD

Sewa

9,00

5,00

5,00

11

PLTU Listrindo Kencana

PLTU

Biomass

IPP

6,00

5,00

2,00

123,91

51,25

76,58

II

Sistem Isolated Mentok

PLTD Mentok

PLTD

HSD

PLN

10,10

Mega Power, Mentok

PLTD

HSD

Sewa

2,88

2,00

2,30

12,98

2,00

8,40

III

Sistem Isolated Toboali

PLTD Toboali

PLTD

HSD

PLN

3,90

Mega Power 1

PLTD

HSD

Sewa

2,88

2,00

Mega Power 2

PLTD

HSD

Sewa

2,88

2,00

2,50

9,66

4,00

7,10

IV

Isolated Terseba

PLTD Tanjung Labu

PLTD

HSD

PLN

26,30
2,03

6,10

2,40

0,72
147,27

2,20

0,52
57,25

92,60

Belitung

Sistem Pilang - Padang


(Interkoneksi)

PLTD Pilang

PLTD Padang

PLTD

HSD

PLN

5,50

Sewatama 2, Pilang

PLTD

HSD

Sewa

7,30

4,00

4,00

Altrak, Pilang

PLTD

HSD

Sewa

8,04

5,00

6,00

Sinarindo, Padang

7,00

5,00

5,00

PLTU Belitung Energi

PLTD

PLTU

HSD

Biomass

PLN

IPP

18,40

14,40
3,70

7,00

7,00

5,50

53,24

21,00

38,60

II

Isolated Tersebar

PLTD Selat Nasik

PLTD

HSD

PLN

0,55

0,50

PLTD Pulau Seliu

PLTD

HSD

PLN

0,12

0,12

Jumlah

53,91

21,00

39,22

284
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 284

04/02/2013 14:19:43

A7.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan provinsi pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai provinsi baru maka sangat memerlukan banyak sarana prasarana untuk mendukung aktivitas perekonomian dan program pemerintahan terutama untuk menarik investasi ke Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Salah satu sarana yang sangat diperlukan adalah ketersediaan energi listrik, sehingga sangat
diharapkan adanya penambahan/pembangunan pembangkit baru yang bertujuan untuk melayani pertumbuhan beban, menggantikan mesin-mesin yang sudah tua, meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan dan meningkatkan efisiensi penyaluran tenaga listrik.
Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 15,4 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 331,40 GWh telah meningkat menjadi 535,61 GWh pada tahun 2011

Tabel A7.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
Kelompok
Tarif

No.

Energi Jual
(GWh)

Porsi
(%)

Rumah Tangga

384,04

71,7

Komersil

84,01

15,68

Publik

38,45

7,18

Industri

29,11

5,44

535,61

100

Jumlah

Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A7.3

Tabel A7.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

664

741

136

2013

778

915

167

242.997
276.661

2014

912

1.054

191

306.513

2015

1.061

1.216

219

332.618

2016

1.229

1.409

252

358.457

2017

1.417

1.615

287

371.602

2018

1.628

1.847

326

394.362

2019

1.867

2.155

378

399.849

2020

2.137

2.449

427

405.413

2021

2.374

2.708

470

410.978

Growth

18,9%

18,9%

19,1%

11,6%

A7.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Pengembangan sarana untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kep. Bangka Belitung yaitu
pengembangan sarana pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi.

285
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 285

04/02/2013 14:19:43

Potensi Sumber Energi


Sumber energi di Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Oleh sebab
itu kebutuhan energi primer untuk pembangkitan tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari luar
wilayah berupa batubara, gas dan BBM.

Pengembangan Pembangkit
Selama ini Sistem Kelistrikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki 2 sistem Isolated Besar yaitu
Sistem Bangka dan Sistem Belitung. Dengan mempertimbangkan antara lain :
1.

Sumber Energi di Prov. Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Dimana kebutuhan energy primer untuk pembangkitan tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari
luar wilayah berupa batubara, gas dan BBM.

2.

Perlunya peningkatan kepastian tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik di Prov. Bangka Belitung sebagaimana yang sudah direncanakan.

3.

Secara Geografis, Prov. Bangka Belitung dekat dengan Pulau Sumatera, yang merupakan lumbung
energi primer untuk Pembangkit Listrik dengan biaya operasi murah, terutama batubara. Selain
itu, Pulau Sumatera juga mempunyai surplus energi listrik.

Maka berdasarkan ketiga hal mendasar di atas, pendekatan pengembangan Sistem Kelistrikan Prov.
Bangka Belitung tidak lagi menggunakan pendekatan Sistem Isolated Besar terutama Pulau Bangka, di
mana nantinya Sistem Bangka akan dihubungkan dengan sistem Sumatera seperti pada Gambar A7.2.

Gambar A7.2. Rencana Sistem Kelistrikan Bangka

286
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 286

04/02/2013 14:19:43

Rencana pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Bangka Belitung sampai dengan tahun 2021 adalah seperti ditampilkan pada Tabel A7.4. berikut.

Tabel A7.4. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)

COD

Air Anyer (FTP1)

PLTU

PLN

60

2013

Belitung Baru (FTP1)

PLTU

PLN

33

2013

Belitung-2 / Tanjung Pandan

PLTGB

Swasta

2014

Belitung-3

PLTG/MG

PLN

20

2015

Bangka Peaker

PLTG/MG

PLN

100

2015

Sewa PLTU

PLTU

Sewa

60

2015

Belitung-4

PLTU

PLN

34

2017/18

Belitung Peaker

PLTG/MG

PLN

20

2019/20

Bangka-1

PLTU

Swasta

130

2020/21

Jumlah

462

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan GI
Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV seperti diperlihatkan pada
Tabel A7.4.

Tabel A7.5. Pembangunan GI 150 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/Extension

Kapasitas
(MVA/BAY)

Juta
USD

COD

Air Anyir

150/20 kV

New

30

4,29

Pangkal Pinang

150/20 kV

New

60

4,33

2012
2012

Sungai Liat

150/20 kV

New

30

3,06

2012

Dukong

70/20 kV

New

2013

Pangkal Pinang

150/20 kV

Extension

Suge

70/20 kV

Kelapa

8
9

30

3,34

4 LB

2,47

2013

New

30

2,41

2013

150/20 kV

New

30

3,06

2014

Manggar

70/20 kV

New

20

2,18

2014

Kelapa

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

10

Koba

150/20 kV

Extension

30

3,06

2015

11

Koba

150/20 kV

New

30

3,06

2015

12

Mentok

150/20 kV

New

30

3,06

2015

13

Sungai Liat

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

14

Toboali

150/20 kV

New

30

3,06

2015

15

Dukong

70/20 kV

Extension

30

1,05

2016

16

Koba

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

17

Manggar

70/20 kV

Extension

30

1,05

2018

18

Pangkal Pinang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

19

Air Anyir

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

20

Dukong

70/20 kV

Extension

30

1,05

2019

21

Pangkal Pinang

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

22

Sungai Liat

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

650

49,47

Jumlah

287
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 287

04/02/2013 14:19:43

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV dan
70 kV sepanjang 966 kms dengan kebutuhan dana sekitar 176 juta USD seperti ditampilkan pada Tabel
A7.6.

Tabel A7.6. Pembangunan SUTT 150 kV & 70 kV


No

Dari

Ke

Tegangan
150 kV

Konduktor

KMS

2 cct, 1 Hawk

44

JUTA
USD

Air Anyir

Pangkal Pinang

Air Anyir

Sungai Liat

150 kV

2 cct, 1 Hawk

112

6,20

2012

Dukong

Manggar

70 kV

2 cct, 1 Hawk

140

7,76

2014

Kelapa

Mentok

150 kV

2 cct, 2 Hawk

140

10,69

2015

Koba

Toboali

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2015

Pangkal Pinang

Kelapa

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2014

Pangkal Pinang

Koba

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2014

Suge

Dukong

70 kV

2 cct, 1 Hawk

50

2,77

2013

Tanjung Api-Api

Mentok

150 kV

2 cct, XLPE 300

120

126,32

2015

966

176,11

Jumlah

2,44

COD
2012

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 193 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 19 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan
pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 662 kms, JTR sepanjang 689 kms, Gardu Distribus
305 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A7.8 berikut.

Tabel A7.8. Pengembangan Sistem Distribusi


Tahun

JTM

JTR

Trafo

Pelanggan

2013

142

148

26

33.664

2014

118

123

29.852

2015

33

35

26.105

2016

36

37

25.839

2017

37

39

13.145

2018

39

40

22.759

2019

39

41

5.487

2020

39

41

101

5.564

2021

44

45

103

5.564

2012-2021

662

689

305

193.138

A7.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A7.8.

288
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 288

04/02/2013 14:19:43

Tabel A7.8. Rangkuman


Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

664

741

136

120

156

33

2013

778

915

167

93

60

50

226

2014

912

1.054

191

50

380

36

2015

1.061

1.216

219

180

150

380

223

2016

1.229

1.409

252

30

2017

1.417

1.615

287

17

2018

1.628

1.847

326

17

90

13

2019

1.867

2.155

378

10

60

12

2020

2.137

2.449

427

75

60

109

2021

2.374

2.708

470

65

30

105

Growth/
Jumlah

18,9%

18,9%

19,1%

462

650

966

772

289
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 289

04/02/2013 14:19:43

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 290

04/02/2013 14:19:43

LAMPIRAN A.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
A8.1. Kondisi Saat Ini
Pasokan sistem kelistrikan Provinsi Sumatera Barat (di luar Kepulauan Mentawai) berasal dari sistem
interkoneksi 150 kV Sumatera Bagian Tengah (Jambi-Sumbar Riau) melalui 15 gardu induk dengan kapasitas total 684 MVA dan beban puncak sebesar 403 MW seperti yang terlihat pada Gambar A8.1.

Gambar A8.1. Sistem Interkoneksi di Provinsi Sumatera Barat

Saat ini di Provinsi Sumatera Barat terdapat pembangkit-pembangkit besar sebagaimana ditunjukan pada Tabel A8.1.

Tabel A8.1. Kapasitas Pembangkit di Sistem Interkoneksi Per 2011


No

Nama Pembangkit

Jenis

Bahan Bakar

Pemilik
PLN

Kapasitas
Terpasang
(MW)

Ombilin

PLTU

Batubara

Pauh Limo

PLTG

HSD

PLN

64

Maninjau

PLTA

Air

PLN

68

Singkarak

PLTA

Air

PLN

131

Batang Agam

PLTA

Air

PLN

11

Total

200

474

291
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 291

04/02/2013 14:19:43

Dengan kapasitas pembangkit 474 MW dan beban puncak 403 MW, maka Provinsi Sumbar pada saat
musim hujan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan dapat memasok kebutuhan listrik Provinsi
Riau sebesar 150 MW. Namun pada musim kemarau saat PLTA-PLTA di Sumbar mengalami penurunan
kapasitas, Provinsi Sumbar mendapat tambahan pasokan dari sistem Sumbagsel sekitar 100 MW.
Pada saat beban puncak daerah-daerah Pesisir Selatan seperti sebagian Kambang, sebagian Balai Selasa,
sebagian Indrapura serta Tapan dan Lunang membentuk sistem-sistem isolated sendiri dengan beban
puncak total sebesar 4,2 MW. Hal tersebut terjadi karena kualitas tegangan di daerah tersebut sangat
rendah akibat jauhnya jarak dari GI Pauh Limo sebagai pemasok tenaga listrik daerah Pesisir Selatan
(260 km).
Untuk sistem kelistrikan di Kepulauan Mentawai, saat ini mempunyai beban puncak 2,1 MW yang dipasok
dari beberapa PLTD berkapasitas kecil yang berjumlah 21 unit dan tersebar di 8 sentral PLTD dengan kapasitas terpasang 2,9 MW. Selain itu ada juga pembangkit PLTM Pinang Awan di Solok Selatan yang beroperasi paralel dengan sistem 20 kV untuk membantu menaikan tegangan di daerah tersebut mengingat
jaraknya yang jauh dari GI Solok sebagai pemasok tenaga listrik daerah tersebut. Pembangkit isolated di
Provinsi Sumatera Barat diberikan pada Tabel A8.2.

Tabel A8.2. Pembangkit di Sistem Isolated Per 2011


No

Nama Pembangkit

Jenis

Bahan Bakar

Pemilik

Kepulauan Mentawai

Kapasitas
Terpasang
(MW)
2,8

Sikabaluan

PLTD

HSD

PLN

0,1

Sikakap

PLTD

HSD

PLN

0,4

Sipora

PLTD

HSD

PLN

0,1

Seay Baru

PLTD

HSD

PLN

0,1

Saumangayak

PLTD

HSD

PLN

0,2

Simalakopa

PLTD

HSD

PLN

0,0

Simalepet

PLTD

HSD

PLN

0,2

Tua Pejat

PLTD

HSD

PLN

Pesisir Selatan

1,6
7,3

Lakuak

PLTD

HSD

PLN

1,9

Balai Selasa

PLTD

HSD

PLN

0,6

Indra Pura

PLTD

HSD

PLN

1,3

Tapan

PLTD

HSD

PLN

0,9

Lunang

PLTD

HSD

PLN

2,2

Salido Kecil

PLTMH

Air

Swasta

0,3

PLTM

Air

PLN

Solok Selatan
1

Pinang Awan

0,4
Total Isolated

0,4
10,5

A8.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir di Provinsi Sumatera Barat adalah
9,29 % per tahun, dimana penjualan pada tahun 2007 sebesar 1.729,78 GWh telah meningkat menjadi
2.335,4 GWh pada tahun 2011.

292
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 292

04/02/2013 14:19:43

Tabel A8.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No

Kelompok Tarif

Energi Jual (GWh)

Porsi (%)

Rumah Tangga

1.072,61

45,93

Komersial

356,45

15,26

Publik

184,76

7,91

Industri

721,63

30,90

2.335,45

100,00

Jumlah

Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A8.4

Tabel A8.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produks
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

2.563

2.764

447

937.614

2013

2.833

3.025

487

962.115

2014

3.142

3.325

534

1.003.743

2015

3.483

3.680

589

1.038.530

2016

3.859

4.073

651

1.072.869

2017

4.271

4.507

718

1.098.154

2018

4.719

4.981

791

1.126.268

2019

5.206

5.494

870

1.164.641

2020

5.731

6.048

956

1.203.460

2021

6.310

6.656

1.046

1.242.278

Growth

11,5%

11,3%

11,0%

4,0%

A8.3. Tenaga Listrik


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.
Potensi Sumber Energi
Sumber energi yang tersedia di Sumatera Barat antara lain batubara, panas bumi dan tenaga air. Menurut
informasi dari Bapeda Sumatera Barat, potensi batubara tersebar di Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan. Menurut informasi dari Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Sumatera Barat adalah sekitar
908 MW dan berada di Muaralabuh - Kabupaten Solok Selatan dan di Talang - Kabupaten Solok.
Sedangkan potensi tenaga air tersebar hampir di Provinsi Sumatera Barat seperti terlihat pada Tabel
A8.5.

293
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 293

04/02/2013 14:19:44

Tabel A8.5. Potensi Tenaga Air


No

Lokasi

DAS

Type

Kapasitas
(MW)

Kabupaten/
Kecamatan

Pasaman

Bt. Pasaman

ROR

21,2

Sangir-2

Bt. Sangir

ROR

2,2

Pasaman
Solok

Sangir-3

Bt. Sangir

ROR

7,8

Solok

Sinamar-2

Bt. Sinamar

ROR

13,1

Tanah Datar

Masang-2

Bt. Masang

ROR

14,5

Agam

Tuik

Bt. Tuik

ROR

3,9

Pessel

Lanajan-2

Bt. Lengayang

ROR

3,1

Pessel

Lubuk-2

Bt. Rokan

ROR

4,6

Pasaman

Asik

Bt. Asik

RSV

1,7

Pasaman

10

Lubuk-4U

Bt. Lubuk

ROR

4,8

Pasaman

11

Sumpur-1U

Bt.Sumpur

RSV

2,7

Pasaman

12

Kampar KN-1

Bt. Kampar Kanan

RSV

29,4

50 Kota

13

Kampar KN-2

Bt. Kampar Kanan

RSV

8,6

50 Kota

14

Kapur-1

Bt. Kapur

RSV

10,6

50 Kota

15

Mahat-10

Bt. Mahat

RSV

12,6

50 Kota

16

Mahat-2U

Bt. Mahat

RSV

2,2

50 Kota

17

Sumpur-K1

Bt. Sumpur

RSV

8,1

S. Sijunjung

18

Palangki-1

Bt. Palangki

RSV

11,8

S. Sijunjung

19

Palangki-2

Bt. Palangki

RSV

17,9

S. Sijunjung

20

Sibakur

Bt. Sibakur

RSV

5,5

21

Sibayang

Bt.Sibayang

RSV

15,0

Agam

22

Sukam

Bt. Sukam

RSV

19,4

S. Sijunjung

23

Kuantan-1

Bt. Kuantan

ROR

3,4

S. Sijunjung

24

Batanghari-2

Batanghari

RSV

22,2

Slk Selatan

25

Batanghari-3

Batanghari

RSV

34,8

Slk Selatan

26

Batanghari-5

Batanghari

ROR

6,7

Slk Selatan

27

Batanghari-6

Batanghari

ROR

10,1

Slk Selatan

28

Batanghari-7

Batanghari

ROR

6,9

29

Fatimah

Fatimah

ROR

0,8

Pasbar

30

Sikarbau

Sikarbau

ROR

0,7

Pasbar

31

Balangir

Balangir

ROR

0,4

Slk Selatan

32

Landai-1

Bt. Langir

ROR

6,8

Pessel

33

Sumani

Bt. Sumani

ROR

0,6

Solok

34

Guntung

Bt. Guntung

ROR

0,6

Agam

35

Sungai Putih

Bt. Lumpo

ROR

1,7

Pessel

36

Kerambil

Bt. Bayang Janiah

ROR

1,6

Pessel

37

Muaro Sako

Bt. Muaro Sako

ROR

2,4

Pessel

38

Induring

Bt. Jalamu

ROR

2,2

Pessel

39

Palangai-3

Bt. Palangai

ROR

4,1

Pessel

40

Kambang-1

Bt. Kambang

ROR

5,5

Pessel

41

Kapas-1

Bt. Tumpatih

ROR

8,1

Pessel

42

Landai-2

Bt. Air Haji

ROR

7,1

Pessel

43

Sumpur-K2

Bt. Sumpur

ROR

4,2

Tanah Datar

44

Lawas-1D

Bt. Lawas

RSV

11,2

S. Sijunjung

45

Gumanti-1

Bt. Gumanti

ROR

5,9

Solok

46

Sikiah-1

Bt.Gumanti

RSV

30,4

Solok

47

Sikiah-2

Bt Sikiah

RSV

18,0

Solok

S. Sijunjung

Dhamasraya

294
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 294

04/02/2013 14:19:44

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik hingga tahun 2021 direncanakan pengembangan pembangkit di Sumatera Barat berkapasitas total 684 MW dan transfer energi dengan sistem interkoneksi
Sumatera. Untuk Kepulauan Mentawai direncanakan pembangkit yaitu PLTS 0,2 MW (2012). Pengembangan pembangkit interkoneksi di Sumatera Barat ditampilkan pada Tabel A8.6.

Tabel A8.6. Pengembangan Pembangkit di Sitem Interkoneksi


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)

PLTS

PLN

0,04

COD

Simalepet - P. Siberut

Tua Pejat - P. Sipora

PLTS

PLN

0,15

2012

Sumbar Pesisir #1,2 (FTP1)

PLTU

PLN

224

2013

Masang-2

PLTA

PLN

55

2017

Muara Laboh (FTP2)

PLTP

Swasta

220

2017

G. Talang

PLTP

Swasta

20

2019

Bonjol

PLTP

Swasta

165

2020

Jumlah

2012

684,19

Selain itu PLN juga sedang menjalin kerjasama dengan Pemda dan swasta untuk mengembangkan pembangkit hidro skala kecil dan menengah seperti terlihat pada Tabel A8.7.

Tabel A8.7. Pengembangan Pembangkit Hidro Skala Kecil


No

Lokasi

Kabupaten/
Kecamtan

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Salido Kecil

Pessel

0,60

2012

Operasi

Mangani

50 kota

1,17

2013

Konstruksi

Napal Melintang

Kerinci

0,58

2013

Konstruksi

Lubuk Gadang

Solok Selatan

7,50

2013

Konstruksi

Guntung

Agam

4,00

2015

Konstruksi

Lubuk Sao II

Agam

2,60

2015

Konstruksi

Bayang

Pessel

4,50

2015

Sudah PPA

Tarusan

Pessel

3,20

2015

Sudah PPA

Lintau 1

Tanah Datar

9,00

2015

Sudah PPA

10

Gumanti-3

Solok

6,45

2015

Sudah PPA

11

Induning

Pessel

1,20

2015

Sudah PPA

12

Batang Sumpur

Pasaman

8,00

2016

Proses PL

13

Bukit Cubadak

50 kota

9,21

2016

Proses PL

14

Patimah

Pasaman

2,80

2016

Proses PL

15

Sianok Duku

Agam

6,60

2016

Proses PL

16

Laruang Gosan

50 kota

4,00

2016

Proses PL

17

Siamang Bunyi

50 kota

1,70

2016

Proses PL

18

Pinti Kayu

Solok

10,00

2016

Proses PPA

19

Batang Anai

Pd Pariaman

3,20

2016

Proses PPA

20

Batang Sangir

Solok Selatan

10,00

2017

Proses PPA

21

Hydro power

Slok Selatan

10,00

2017

Proses PPA

22

Sangir 1

Solok Selatan

10,00

2017

Proses PPA

295
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 295

04/02/2013 14:19:44

Lanjutan: Tabel A8.7. Pengembangan Pembangkit Hidro Skala Kecil


Kabupaten/
Kecamatan

Kapasitas
(MW)

No

Lokasi

COD

Status

23

Sungai Garam
Hydro

Solok Sltn

24

Gunung Tujuh

Kerinci

25

Tuik

Pessel

6,42

2016

Proses PPA

26

Muara Sako

Pessel

3,00

2016

Proses PPA

27

Kerambil

Pessel

1,40

2016

Proses PPA

28

Gumanti 1

Solok

4,00

2016

Proses PPA

29

Batang Samo

50 kota

7,00

2016

Proses PPA

30

Alahan Panjang

Pasaman

3,00

2016

Proses PPA

31

Kambahan

Pasaman

3,00

2016

Proses PPA

32

Rabi Jonggor

Pasaman Barat

9,50

2016

Proses PPA

33

Sungai Aur

Pasaman Barat

2,30

2016

Proses PPA

34

Sikarbau

Pasaman Barat

2,40

2016

Proses PPA

10,00

2017

Proses PPA

8,00

2017

Proses PPA

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan Gardu Induk (GI)
Pengembangan GI di Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tahun 2021 berupa GI 275 kV dan GI 150 kV
yang diperlihatkan pada Tabel A8.8 dan Tabel A8.9

Tabel A8.8. Pembangunan GI 275 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

275/150 kV

New

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

250

COD

Kiliranjao

Payakumbuh

275/150 kV

New

250

20,17

2014

Sungai Rumbai

275/150 kV

New

250

20,17

2015

750

59,99

Jumlah

19,66

2014

Tabel A8.9. Pembangunan GI 150 kV Baru


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

COD

Bungus

150/20 kV

New

30

4,29

Pauh Limo

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012
2012

Simpang Empat

150/20 kV

Extension

20

0,52

2012

Solok

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Kambang

150/20 kV

New

30

3,06

2013

Padang Panjang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

Salak

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

Simpang Empat

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

Batusangkar

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

10

Kiliranjao

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

11

Maninjau

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

12

Maninjau

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

13

Padang Luar

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

14

Padang Luar

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

296
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 296

04/02/2013 14:19:44

Tabel A8.9. Pembangunan GI 150 kV Baru


Lanjutan
No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(Mva)

Juta
USD

COD

15

Payakumbuh

150/20 kV

Extension

30

1,27

16

Payakumbuh

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

17

Singkarak

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2014

18

Kambang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

19

Sungai Rumbai

150/20 kV

New

30

2,35

2015

20

GI/GIS Kota Padang

150/20 kV

New

120

4,54

2016

21

Kiliranjao

150/20 kV

Extension

30

1,27

2016

22

Payakumbuh

150/20 kV

Extension

30

1,27

2016

23

PIP

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

24

Bungus

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

25

Kambang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

26

Muara Labuh/Batang Sangir

150/20 kV

New

60

4,33

2017

27

Pasaman

150/20 kV

New

60

4,33

2017

28

PLTP Muara Labuh

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

29

Simpang Empat

150/20 kV

Extension

60

1,37

2017

30

Simpang Empat

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

31

Solok

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

32

Sungai Rumbai

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

33

Lubuk Alung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

34

Sungai Rumbai

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

35

Padang Luar

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

36

Pariaman

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

37

Batusangkar

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

38

GIS Kota Padang

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

39

PIP

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

40

Indarung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

41

Pauh Limo

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

42

Salak

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

1.310

65,16

Jumlah

2014

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 275 & 150 kV, diperlukan juga pengembangan transmisi 275 kV sepanjang 884 kms dan transmisi 150 kV sepanjang 836 kms dengan kebutuhan dana investasi USD 252 juta
seperti ditampilkan dalam Tabel A8.10 dan Tabel A8.11.

Tabel A8.10. Pembangunan Transmisi 150 kV Baru


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Kiliranjao

Payakumbuh

275 kV

2 cct, 2 Zebra

282

63,47

2014

Padang Sidempuan

Payakumbuh

275 kV

2 cct, 2 Zebra

600

135,05

2015

Sungai Rumbai

Inc. 2 pi (M. BungoKiliranjao)

275 kV

2 cct, 2 Zebra

0,15

2015

884

198,66

Jumlah

297
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 297

04/02/2013 14:19:44

Tabel A8.11. Pembangunan Transmisi 150 kV Baru


No
1

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Indarung

Bungus

150 kV

2 cct, 2 Hawk

35

2,67

2012

PLTU Sumbar Pesisir

Inc. 2 Pi (BungusKambang)

150 kV

4 cct, 2 Hawk

20

0,76

2012

Bungus

Kambang

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

13,74

2013

Kiliranjao

Teluk Kuantan

150 kV

1 2nd cct, 1 Hawk

52

1,69

2014

Maninjau

Padang Luar

150 kV

1 2nd cct, 1 Hawk

42

1,36

2014

Padang Luar

Payakumbuh

150 kV

1 2nd cct, 1 Hawk

32

1,04

2014

Singkarak

Batusangkar

150 kV

1 2nd cct, 1 Hawk

25

0,81

2014

PIP/S Haru/Pauh
Limo

GI/GIS Kota Padang

150 kV

2 cct, 2 Hawk

16

0,89

2016

Muara Labuh/
Batang Sangir

PLTP Muara Labuh

150 kV

2 cct, 2 Hawk

60

4,58

2017

10

Pasaman

Simpang Empat

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3,32

2017

11

Simpang Empat

Masang-2

150 kV

2 cct, 1 Hawk

30

1,66

2017

12

Sungai Rumbai

PLTP Muara Labuh

150 kV

2 cct, 2 Hawk

160

12,21

2017

13

Payakumbuh

PLTP Bonjol

150 kV

2 cct, 2 Hawk

104

7,94

2019

Solok

PLTP Gunung
Talang

150 kV

2 cct, 1 Hawk

20

1,11

2019

836

53,78

14

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diproyeksikan akan terjadi penambahan pelanggan
baru sekitar 450 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021, atau rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun.
Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 3.565 kms, JTR sekitar
4.205 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 492 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel
A8.12.

Tabel A8.12. Pengembangan Sistem Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

305

360

43

42.610

2013

326

385

46

51.151

2014

328

387

46

50.637

2015

335

395

47

51.817

2016

347

410

48

50.488

2017

357

421

49

40.610

2018

362

426

50

40.610

2019

372

439

51

40.610

2020

397

468

54

40.610

2021

437

515

59

40.610

3.565

4.205

492

449.753

2012-2021

298
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 298

04/02/2013 14:19:44

A8.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
di Provinsi Sumatera Barat sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A8.13.

Tabel A8.13. Rangkuman


Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

2012

2.563

2.764

447

170

2013

2.833

3.025

487

224

2014

3.142

3.325

534

2015

3.483

3.680

589

2016

3.859

4.073

651

2017

4.271

4.507

718

2018

4.719

4.981

791

2019

5.206

5.494

870

2020

5.731

6.048

956

Investasi
(juta US$)

55

34

120

180

359

620

1.033

278

280

50

180

16

36

275

270

310

634

60

31

20

60

124

97

165

150

397

2021

6.310

6.656

1.046

150

35

Growth

11,5%

11,3%

11,0%

684

2.060

1.720

1.951

299
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 299

04/02/2013 14:19:44

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 300

04/02/2013 14:19:44

LAMPIRAN A.9
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAMBI
A9.1. Kondisi Saat Ini
Jumlah beban puncak non-coincident sistem kelistrikan Provinsi Jambi (interkoneksi dan isolated) saat
ini sebesar 231 MW dan dipasok dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui saluran transmisi
150 kV dengan 5 GI, yaitu GI Aur Duri (2x30 MVA), GI Payo Selincah (2x60 MVA), GI Muara Bulian (30 MVA),
GI Muara Bungo (2x30 MVA) dan GI Bangko (30 MVA). Peta jaringan distribusi Provinsi Jambi seperti ditunjukkan pada Gambar A9.1.

Gambar A9.1. Peta Jaringan Distribusi di Provinsi Jambi

Kapasitas pembangkit di Provinsi Jambi adalah sekitar 222,9 MW seperti ditunjukkan pada Tabel A9.1.

Tabel A9.1 Kapasitas Pembangkit per 2011


No

Nama Pembangkit

Jenis

Bahan Bakar

Pemilik

Kapasitas
(MW)

PLTD Payo Selincah

PLTD

Gas Alam+HSD

PLN

31

PLTG Payo Selincah

PLTG

Gas Alam

Sewa

100

PLTG Batang Hari

PLTG

Gas Alam

PLN

62

PLTG Eks Sunyarangi

PLTG

Gas Alam

Sewa

18

PLTD Isolated Tersebar

PLTD

HSD

PLN

30,7

PLTMG Tanjung Jabung Power

PLTMG

Gas Alam

IPP

7,2

PLTU Sarolangun

PLTU

Batubara

PLTD Sewa Tersebar

PLTD

HSD

IPP
Sewa

12
15,1

301
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 301

04/02/2013 14:19:44

A9.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 12,9 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 692,2 GWh telah meningkat menjadi 1.125,1 GWh pada tahun 2011.

Tabel A9.2 Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No

Energi Jual
(GWh)

Kelompok Tarif

Porsi
(%)

Rumah Tangga

743,59

66%

Komersil

225,63

20%

Publik

81,07

7%

Industri

74,78

7%

1.125,07

100%

Jumlah

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A9.3.

Tabel A9.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

1.316

1.485

227

568.632

2013

1.445

1.603

256

648.756

2014

1.593

1.725

281

728.721

2015

1.754

1.892

315

810.312

2016

1.931

2.080

334

886.263

2017

2.128

2.291

355

930.876

2018

2.346

2.525

377

976.379

2019

2.590

2.785

402

1.018.067

2020

2.846

3.059

426

1.059.011

2021

3.137

3.372

459

1.100.324

Growth

11,9%

11,7%

9,6%

9,9%

A9.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.
Potensi Sumber Energi
Sumber energi yang tersedia di Provinsi Jambi terdiri dari batubara, gas dan tenaga air. Berdasarkan informasi dari Pemerintah Provinsi Jambi, potensi batubara yang layak ditambang adalah 779 juta ton dengan nilai kalori rata-rata 5.715 kkal/kg yang tersebar di seluruh daerah kabupaten kecuali Kabupaten
Kerinci. Potensi gas terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung dan Kabupaten Muaro Jambi dan potensi
tenaga air terdapat di Kabupaten Merangin (sungai Merangin dan sungai Batang Air Batu).

302
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 302

04/02/2013 14:19:44

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 di Jambi direncanakan akan dipenuhi dengan
mengembangkan pembangkit di Jambi dan di daerah lain pada sistem interkoneksi Sumatera. Adapun
pembangkit yang direncanakan berada di Provinsi Jambi mempunyai kapasitas total 1.626 MW seperti
ditampilkan pada Tabel A9.4.

Tabel A9.4 Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

Payo Selincah

PLTG

Sewa Beli

Sarolangun

PLTU

Swasta

Sungai Gelam (CNG/Peaker)

PLTMG

Kuala Tungkal

5
6

Kapasitas
(MW)
100

COD
2012

12

2012

PLN

104

2012/13

PLTU

PLN

2013/14

Batanghari

PLTGU

PLN

30

2013

Tebo

PLTU

PLN

14

2013

Jambi Peaker

PLTG/MG

PLN

100

2015

Sungai Penuh (FTP2)

PLTP

PLN

110

2017

Merangin

PLTA

Swasta

350

2018

10

Jambi (KPS)

PLTU

Swasta

800

2019/20

Jumlah

1.626

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan GI
Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan GI 150 kV baru dan extension GI existing sebesar
810 MVA dan GITET sebesar 2.000 MVA seperti pada Tabel A9.5 dan Tabel A9.6.

Tabel A9.5 Pengembangan GI 275 kV dan 500 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

COD

Bangko

275/150 kV

New

250

21,08

2014

Muara Bungo

275/150 kV

New

250

20,08

2014

New Aur Duri

275/150 kV

New

500

25,98

2014

New Aur Duri

275/150 kV

Extension

7,45

2016

New Aur Duri 500 kV

500/275 kV

New

500

25,77

2016

Bangko

275/150 kV

Extension

500

17,92

2018

New Aur Duri 500 kV

500 kV

Extension

9,82

2018

PLTU Jambi 500 kV

500 kV

New

9,82

2018

2.000

137,91

Jumlah

303
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 303

04/02/2013 14:19:44

Tabel A9.6 Pengembangan GI 150 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/Bay)

Juta
USD

COD

Aurduri

150/20 kV

Extension

60

1,37

Payoselincah

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2012
2012

Bangko

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

Muara Sabak

150/20 kV

New

30

3,06

2013

Muaro Bulian

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

Payoselincah

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

Bangko

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

Muara Bulian

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

Muaro Bungo

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

10

Sarolangun

150/20 kV

New

30

3,06

2014

11

Sungai Penuh

150/20 kV

New

30

3,06

2014

12

Sarolangun

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

13

Sungai Penuh

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

14

PLTP Sungai Penuh

150/20 kV

New

2 LB

1,79

2016

15

Sungai Penuh

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

16

Payoselincah

150/20 kV

Extension

60

1,37

2017

17

Aurduri

150/20 kV

Extension

60

1,37

2018

18

Kuala Tungkal

150/20 kV

New

30

3,06

2018

19

Muara Sabak

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2018

20

Muaro Bungo

150/20 kV

Extension

60

1,37

2018

21

PLTA Merangin

150/20 kV

Extension

4 LB

3,03

2018

22

Muara Sabak

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

23

Bangko

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

24

Payoselincah

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

25

Sarolangun

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

26

Sungai Penuh

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

810

44,39

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan Sistem Sumatera, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV
dan 500 kV seperti ditampilkan dalam Tabel A9.7 dan Tabel A9.8.

Tabel A9.7. Pembangunan Transmisi 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

Bangko

150 kV

2 cct, 2 Zebra

Muara Sabak

PLTA Merangin

150 kV

Inc. 1 Pi ( Payo
Selincah Aur Duri )

PLTA Merangin

150 kV

PLTG CNG Sei Gelam

Sungai Penuh

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Muara Bulian

Aur Duri

150 kV

2 cct, 1 Hawk

PLTP Sungai Penuh

Sarolangun

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Sarolangun

Sungai Penuh

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Muara Sabak

Muara Rupit

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Jumlah

KMS

Juta
USD

COD

36

30,61

2013

2 cct, 2 x 340 mm

22

3,64

2013

2 cct, 2 Zebra

10

24,76

2013

3,32

2013

30

7,20

2014

4,65

2015

4,43

2015

09

6,03

2018

30

84,65

304
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 304

04/02/2013 14:19:44

Tabel A9.8. Pembangunan Transmisi 275 dan 500 kV


No

Dari

PLTU Sumsel-5

2
3

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

New Aur Duri

275 kV

2 cct, 2 Zebra

20

27,01

2014

New Aur Duri

Rengat

500 kV

2 cct, 4 Zebra

20

168,00

2016

Muara Enim

New Aur Duri

500 kV

2 cct, 4 Zebra

40

21,60

2017

780

216,61

Jumlah

Peta sistem kelistrikan Provinsi Jambi diperlihatkan pada Gambar A9.2.

Gambar A9.2. Peta Jaringan Provinsi Jambi

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik akan dilakukan penambahan pelanggan baru sebanyak 533 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 53 ribu pelanggan per tahun. Selaras
dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 2.726 kms, JTR sekitar 2.565
kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 251 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A9.9.

Tabel A9.9. Pengembangan Sistem Distribusi


Tahun

JTM kms

JTR kms

Trafo MVA

Pelanggan

2012

222

222

20

53.508

2013

226

226

20

75.825

2014

227

227

21

74.890

2015

241

241

22

76.174

2016

253

253

23

70.685

2017

270

270

25

39.026

2018

291

291

28

39.026

2019

311

311

30

34.800

2020

325

359

31

34.800

2021

359

337

32

34.800

2.726

2.565

25

533.534

2012-2021

305
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 305

04/02/2013 14:19:44

A9.4. Sistem Isolated


Provinsi Jambi masih memiliki 6 PLTD berbahan bakar minyak, yaitu PLTD Pelabuhan Dagang, PLTD
Sungai Lokan, PLTD Mendahara Tengah dan PLTD Kuala Tungkal, PLTD Batang Asai dan PLTD Sarolangun
dengan total kapasitas terpasang 12,85 MW dan 1 pembangkit IPP berbahan bakar gas yang beroperasi
di Kabupaten Tanjung Jabung kapasitas terpasang 7,2 MW.

Tabel A9.10. Pembangkit pada Sistem Isolated per 2011


No.

Nama Pembangkit

Kapasitas
(MW)

Jenis

Pemilik

Pelabuhan Dagang

PLTD

3,15

PLN

Sungai Lokan

PLTD

0,82

PLN

Mendahara Tengah

PLTD

0,43

PLN

Kuala Tungkal

PLTD

4,91

PLN

Batang Asai

PLTD

0,55

PLN

Sarolangun

PLTD

3,00

PLN

Tanjung Jabung Power

PLTMG

7,20

Swasta

Total

20,05

A9.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A9.11.

Tabel A9.11. Rangkuman


Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

2012

1.316

1.485

227

124

60

63

2013

1.445

1.603

256

139

210

428

193

2014

1.593

1.725

281

1.120

250

133

2015

1.754

1.892

315

100

30

164

80

2016

1.931

2.080

334

500

420

220

2017

2.128

2.291

355

110

60

240

217

2018

2.346

2.525

377

350

650

109

596

2019

2.590

2.785

402

400

30

543

2020

2.846

3.059

426

400

120

549

2021

3.137

3.372

459

30

27

Growth/
Jumlah

11,9%

11,7%

9,6%

1.626

2.810

966

2.620

Tahun

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

306
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 306

04/02/2013 14:19:45

LAMPIRAN A.10
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
A10.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan Sumatera Selatan saat ini sebesar 615 MW dipasok dari pembangkit
yang terinterkoneksi melalui grid 150 kV dan 70 kV. Untuk sistem isolated yang lokasinya tersebar dipasok dari pembangkit IPP dan PLTD.

Gambar A10.1. Peta Kelistrikan Provinsi Sumatera Selatan

Pembangkit yang memasok Provinsi Sumatera Selatan diberikan pada Tabel A10.1

Tabel A10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011


No

Nama

Kapasitas
(MW)

PLN (Interkoneksi)

PLTU Keramasan #1,2

829,1
25,0

PLTG Keramasan #1,2,3,4

64,9

PLTG Indralaya GT # 1.1

50,0

PLTG Indralaya GT # 1.2

40,0

PLTGU Indralaya ST # 1.0

40,0

PLTG Truck Mounted #1,2

40,0

PLTD Sungai Juaro #1,2

25,2

307
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 307

04/02/2013 14:19:45

Tabel A10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011


Lanjutan
No

Kapasitas
(GW)

Nama

PLTG Borang

14,0

PLTG Talang Duku

20,0

10

PLTG Sewa Beli Tl. Duku

60,0

11

PLTG Sewa Beli Borang

12

PLTG Keramasan AKE #1,2

13

PLTMG Rental Borang

14

PLTU Bukit Asam # 1,2,3,4

60,0
100,0
30,0
260,0

PLN (Isolated)

6,6

15

PLTD Makarti Jaya

1,4

16

PLTD Sungsang

1,7

17

PLTD Air Saleh

1,1

18

PLTD Simpang Sender

1,9

19

PLTD Teluk Agung

IPP

43,8

20

PLTMG Sako Kenten

12,0

21

PLTMG Musi II

19,8

22

PLTMG Prabumulih

0,5

12,0
Total

879,4

Kota Palembang dipasok dari ring transmisi 70 kV dan ring transmisi 150 kV, dengan 4 trafo IBT 150/70 kV
yang berada di GI Borang dan GI Keramasan dengan kapasitas 400 MVA. Gardu induk terpasang di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 21 GI dengan total kapasitas trafo 932 MVA, terdiri dari 8 GI 70/20/12 kV
dan 13 GI 150/20 kV.

A10.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Sumatera Selatan


Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 10.88 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 1,972.5 GWh telah meningkat menjadi 2,981.6 GWh pada tahun 2011.

Tabel A10.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.

Kelompok Tarif

Energi Jual (GWh)

Porsi (%)

Rumah Tangga

Komersil

1.661,5

56%

541,4

18%

Publik

230,9

8%

Industri

547,8

18%

Jumlah

2.981,6

100%

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 seperti pada Tabel A10.3.

308
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 308

04/02/2013 14:19:47

Tabel A10.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

2012

3.460

3.911

698

1.221.656

2013

3.809

4.217

769

1.353.333

2014

4.194

4.533

845

1.481.381

2015

4.612

4.970

931

1.606.763

2016

5.078

5.465

998

1.732.561

2017

5.599

6.022

1.070

1.823.500

2018

6.174

6.637

1.147

1.914.438

2019

6.817

7.324

1.238

2.005.377

2020

7.537

8.093

1.335

2.096.315

2021

8.320

8.935

1.335

2.166.089

Growth

11,8%

11,6%

9,5%

Pelanggan

8,9%

A10.3. Pengembangan Sarana


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.
Potensi Sumber Energi
Potensi sumber energi di provinsi ini sangat banyak berupa batubara, gas bumi, minyak bumi, panas
bumi dan gas metan batubara (CBM), sebagaimana diperlihatkan pada Tabel A10.4.

Tabel A10.4. Potensi Sumber Energi


Sumber Daya

Potensi

Produksi

Minyak Bumi (Oil)

757,6 MMSTB

27.933,07 ribu BBL

Gas Bumi

24179,5 BSCF

434.108,64 ribu MMBTU

Batubara

47,1 Milyar Ton

9.276.361 ton

Coal Bed Methane

183,00 TCF

Belum dimanfaatkan

Panas Bumi (Geothermal)

1.911 MW

Belum dimanfaatkan

Gambut

64.200 Ha

Belum dimanfaatkan

Potensi Air (Mini/Mikro Hidro)

9.385,728 kW

Sebagian dimanfaatkan

Energi Surya

53,85 x 10 MW

Telah dimanfaatkan

Biomassa

16.034,24 GWh

Sebagian dimanfaatkan

Biogas

235,01 kWh

Belum dimanfaatkan

Sumber : Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Prov. Sumatera Selatan 2008

309
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 309

04/02/2013 14:19:47

P_57
18

P_57
P_55

18
3

P_56
P_55

3 4
17

P_56

11
5

17
712

11
15

13

01-074-27

10

12
13

01-074-27

10

1615
8

P_59

PLTU 2 x 113 MW
Simpang Belimbing
PLTU
2 x 113 MW
9
Simpang
PLTU 2 x 135 MW Belimbing
9
Keban Agung
PLTU 2 x 135 MW
20 Agung
Keban
16

P_59
19

19

14
20

01-074-15

14
01-074-14

01-074-15
P_53
PLTP 4 x 55 MW
01-074-14
1

Lumut Balai
P_53
PLTP 4 x 55 MW

01-074-07
01-074-02
01-074-07
PLTM 2 x 2,29 MW
01-074-02
Telanai Banding Agung

Lumut Balai

PLTM 2 x 2,29 MW
Telanai Banding Agung

Gambar A10.2. Peta Potensi Sumber Energi di Provinsi Sumatera Selatan

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 3.015 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A10.5.

Tabel A10.5. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembangan

Kapasitas
(MW)

COD

Borang

PLTG

Sewa

30

2012

Jaka Baring (CNG/Peaker)

PLTG

PLN

50

2012

Baturaja

PLTU

Swasta

20

2013

Gunung Megang, ST Cycle

PLTGU

Swasta

30

2013

Keramasan

PLTGU

PLN

80

2013/14

Banjarsari

PLTU

Swasta

230

2015

Keban Agung

PLTU

Swasta

225

2015/16

Lumut Balai (FTP2)

PLTP

Swasta

220

2015/16

Sumsel - 5

PLTU

Swasta

300

2015/16

10

Sumsel - 7

PLTU

Swasta

300

2016

11

Mulut Tambang Sumsel-1

PLTU

PLN

600

2017

12

Sumsel - 6

PLTU

PLN

600

2018

13

Rantau Dedap (FTP2)

PLTP

Swasta

220

2018/19

14

Danau Ranau

PLTP

Swasta

110

2020

Jumlah

3.015

310
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 310

04/02/2013 14:19:47

Pengembangan PLTU Sumsel-8, PLTU Sumsel-9 dan PLTU Sumsel-10 dengan kapasitas total 3.000 MW
merupakan PLTU batubara mulut tambang dengan memanfaatkan tersedianya cadangan batubara low
rank di Sumatera Selatan. Listrik dari ketiga PLTU tersebut akan disalurkan ke Pulau Jawa melalui transmisi HVDC 500 kV Jawa-Sumatera. Rencana ini dilakukan dengan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di Sumatera Selatan pada khususnya dan Sumatera pada umumnya melalui pengembangan
banyak pembangkit batubara, panas bumi dan gas.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)
Pengembangan Gardu Induk
Provinsi Sumsel memerlukan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV dengan kapasitas sebesar 2.040 MVA
sampai dengan tahun 2021 seperti pada Tabel A10.5.

Tabel A10.5. Pengembangan GI 150 kV dan 70 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY)

Juta
USD

COD

Bukit Siguntang

70/20 kV

Extension

30

1,05

2012

Lubuk Linggau

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Pagar Alam

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

Baturaja

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

Betung

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Bukit Siguntang

70/20 kV

Extension

30

1,05

2013

Bungaran

70/20 kV

Extension

30

1,05

2013

Gandus

150/20 kV

New

120

5,77

2013

Kenten

150/20 kV

New

120

7,01

2013

10

Lahat

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2013

11

Lubuk Linggau

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

12

Pagar Alam

150/20 kV

Extension

1 LB

0,62

2013

13

Sekayu

150/20 kV

New

30

3,06

2013

14

Talang Kelapa

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

15

Tanjung Ap-Api

150/20 kV

New

60

4,33

2013

16

Baturaja

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

17

Bukit Asam

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

18

Gumawang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

19

Jakabaring

150/20 kV

New

60

4,40

2014

20

Kayu Agung

150/20 kV

New

30

4,29

2014

21

Keramasan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

22

Keramasan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

23

Lahat

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

24

Mariana

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

25

Pagar Alam

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

26

Prabumulih

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

27

Betung

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

28

Gumawang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

29

Lahat

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2015

30

Lubuk Linggau

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

31

Mariana

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

32

Martapura

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

33

Martapura

150/20 kV

New

30

4,29

2015

34

Muara dua

150/20 kV

New

30

3,06

2015

311
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 311

04/02/2013 14:19:48

Tabel A10.5. Pengembangan GI 150 kV dan 70 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(Mva)

Lanjutan
Juta
USD

COD

35

Muara Rupit

150/20 kV

New

30

3,06

2015

36

Sungai Lilin

150/20 kV

New

30

3,06

2015

37

Tebing Tinggi

150/20 kV

New

30

3,06

2015

38

Tugumulyo

150/20 kV

Extension

30

4,29

2015

39

Pendopo

150/20 kV

Extension

30

3,06

2016

40

Prabumulih

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

41

Keramasan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2017

42

Sungai Lilin

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

43

Bukit Asam

150/20 kV

Extension

60

1,37

2018

44

Kenten

150/20 kV

Extension

60

1,37

2018

45

Pagar Alam

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

46

Talang Kelapa

150/20 kV

Extension

60

1,37

2018

47

Betung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

48

Gandus

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

49

Kayu Agung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

50

Pendopo

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

51

Sekayu

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

52

Simpang Tiga

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

53

Tebing Tinggi

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

54

Betung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

55

Sekayu

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

56

Talang Kelapa

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

57

Tebing Tinggi

150/20 kV

Extension

30

1,27

2021

2.040

109,06

Jumlah

Dari Provinsi Sumatera Selatan juga banyak dikembangkan proyek-proyek GI 275 kV, GI 500 kV dan stasiun konverter transmisi HVDC 500 kV seperti pada Tabel A10.6.

Tabel A10.6. Pengembangan GI 275 kV, 500 kV dan 500 kV HVDC


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA)

Juta
USD

COD

Gumawang

275/150 kV

New

500

21,03

2014

Lahat

275/150 kV

New

1.000

35,50

2014

Lubuk Linggau

275/150 kV

New

250

20,32

2014

Lumut Balai

275/150 kV

New

500

24,28

2014

Bayung Lincir/PLTU Sumsel 5

275/150 kV

New

12,08

2015

Betung

275/150 kV

New

500

24,00

2015

Muara Enim

275/150 kV

New

12,21

2015

Sungai Lilin/PLTU Sumsel 7

275/150 kV

New

12,08

2015

Muara Enim 500 kV

500 kV DC

New

3.000

324,00

2016

10

Muara Enim 500 kV

500/275 kV

Extension

1.000

54,31

2017

11

Lubuk Linggau

275/150 kV

Extension

250

7,45

2020

7.000

547,24

Jumlah

312
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 312

04/02/2013 14:19:48

Pengembangan Transmisi
Di Provinsi Sumatera Selatan diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV, 500 kV dan 500 kV DC
sepanjang 2.743 kms sampai dengan tahun 2021 dengan kebutuhan dana sekitar USD 456 juta seperti
ditampilkan dalam Tabel A10.7. dan Tabel A10.8.

Tabel 10.7. Pembangunan Transmisi 150 kV


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Lahat

Pagar Alam

150 kV

2 2nd cct, 1 Hawk

95

5,24

2012

PLTU Simpang
Belimbing

Lahat

150 kV

2 cct, 2 x 330 mm2

120

10,86

2012

Betung

Sekayu

150 kV

2 cct, 1 Hawk

70

3,88

2013

Betung

Talang Kelapa

150 kV

1 2nd cct, 2 Hawk

55

8,43

2013

Gandus

Inc. 2 Pi (Keramasan-T.
Kelapa)

150 kV

2 cct, CU 1000
mm2

20

44,40

2013

Kenten

Inc. 2 Pi (T. KelapaBorang )

150 kV

2 cct, 2 x 330 mm2

0,09

2013

Tanjung Api-Api

Inc. 1 Pi (T. KelapaBorang)

150 kV

2 cct, 2 x 330 mm2

40

3,62

2013

Baturaja (uprate)

Bukit Kemuning
(uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

96

12,84

2014

Borang (uprate)

Seduduk Putih (uprate)

70 kV

2 cct, ACCC

0,70

2014

Bukit Asam (uprate)

Baturaja (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310


mm2

78

10,44

2014

Jakabaring

Inc. 2 Pi (KeramasanMariana)

150 kV

2 cct, 2 x 330 mm2

0,09

2014

5
6
7
8
9
10
11
12

Kayu Agung

Gumawang

150 kV

2 cct, 2 Zebra

90

20,26

2014

13

Mariana

Kayu Agung

150 kV

2 cct, 2 Zebra

60

13,50

2014

14

Lahat

PLTU Banjar Sari

150 kV

2 cct, 2 x 330 mm2

70

3,62

2015

15

Lahat

PLTU Keban Agung

150 kV

2 cct, 2 Zebra

150

15,76

2015

16

Lubuk Linggau

Tebing Tinggi

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

8,31

2015

Martapura

Inc. 2 pi (Baturaja-B.
Kemuning)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

92

6,65

2015

18

Muara Dua

Martapura

150 kV

2 cct, 2 Hawk

120

7,02

2015

19

Sungai Lilin

Betung

150 kV

2 cct, 1 Hawk

20

6,65

2015

Tugumulyo

Inc. 2 Pi (Kayu AgungGumawang)

150 kV

4 cct, 2 Zebra

40

9,00

2015

Muara Dua

PLTP Danau Ranau

150 kV

2 cct, 2 Hawk

90

6,87

2019

17

20
21

Jumlah

1.455

198,22

Tabel 10.8. Pembangunan Transmisi 275 kV, 500 kV dan 500 kV DC


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

PLTU Sumsel-5

PLTU Sumsel-7

275 kV

2 cct, 2 Zebra

1 24

27,91

Lahat

Lumut Balai

275 kV

2 cct, 2 Zebra

50

11,25

2014

Lumut Balai

Gumawang

275 kV

2 cct, 2 Zebra

405

91,16

2014

Muara Enim

Betung

275 kV

2 cct, 2 Zebra

350

78,78

2015

Muara Enim

Inc. 2 Pi (Gumawang-L.
Balai)

275 kV

4 cct, 2 Zebra

60

13,50

2015

Muara Enim

Perbatasan Sumsel/
Lampung

500 kV DC

2 cct 4 Falcon

200

2,50

2016

PLTP Rantau Dedap

Lumut Balai

275 kV

2 cct, 2 Zebra

40

9,00

2018

PLTU Jambi (KPS)

Inc. 2 pi (M. Enim-New


Aur Duri)

500 kV

4 cct, 4 Zebra

60

24,00

2018

1.289

258,11

5
6
7
8

Jumlah

313
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 313

04/02/2013 14:19:49

Selain proyek-proyek transmisi yang tercantum dalam tabel A10.7 dan tabel A10.8 terdapat pula ruas
transmisi 500 kV AC yang menghubungkan PLTU mulut tambang Sumsel-8, Sumsel-9 dan Sumsel-10 ke
GI 500 kV Muara Enim. Panjang dan rute transmisi 500 kV tersebut akan diketahui setelah ditetapkannya
pemenang lelang ketiga PLTU mulut tambang tersebut.
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan sebesar 1,06 juta pelanggan atau
rata-rata 106 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan JTM 5.163 kms, JTR sekitar 5.352 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 674 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A10.9.

Tabel A10.9. Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM

JTR (kms)

Trafo

Pelanggan

2012

394

396

44

115.246

2013

410

417

53

131.677

2014

430

439

49

128.048

2015

448

460

60

125.382

2016

481

496

57

125.798

2017

517

536

71

90.939

2018

555

579

68

90.939

2019

593

622

84

90.939

2020

635

669

92

90.939

2021

701

739

95

69.774

5.163

5.352

647

1.059.679

2012-2021

A10.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A10.10.

Tabel A10.10. Rangkuman


Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

2012

3.460

3.911

698

80

2013

3.809

4.217

769

2014

4.194

4.533

845

2015

4.612

4.970

2016

5.078

2017
2018

Tahun

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

90

215

81

90

600

186

225

40

2.640

911

384

931

603

740

1.042

1.234

5.465

998

673

3.030

200

1.416

5.599

6.022

1.070

600

1.090

876

6.174

6.637

1.147

710

210

40

1.081

2019

6.817

7.324

1.238

110

30

150

325

2020

7.537

8.093

1.335

110

490

317

2021

8.320

8.935

1.335

150

74

11,89%

11,6%

9,5%

3.015

9.070

2.744

6.012

Growth/
Jumlah

314
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 314

04/02/2013 14:19:49

LAMPIRAN A.11
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI BENGKULU
A11.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Beban puncak pada sistem kelistrikan Provinsi Bengkulu saat ini mencapai sekitar 123 MW, terdiri dari
101 MW beban puncak interkoneksi dan 22 MW beban puncak sistem isolated. Pasokan utama bersumber dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui transmisi 150 kV dan 70 kV. Sedangkan sistem isolated dipasok dari PLTD dan PLTMH. Peta kelistrikan Provinsi Bengkulu diperlihatkan pada Gambar A11.1.

Pembangkit di Provinsi Bengkulu diberikan pada Tabel A11.1.


Gambar A11.1. Peta Kelistrikan Provinsi Bengkulu

Pembangkit di Provinsi Bengkulu diberikan pada Tabel A11.1.

Tabel A11.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011


No.

Nama Pembangkit

Bahan Bakar

Pemilik

Air

PLN

Kapasita Terpasang
(MW)

PLTA Musi

PLTA Tes

Air

PLN

17,6

PLTD Isolated

HSD

PLN

17,6

PLTD Isolated

HSD

Sewa

8,8

PLTM Isolated

Air

PLN

1,6

Jumlah

210,0

255,6

315
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 315

04/02/2013 14:19:49

A11.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Bengkulu


Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 12% per tahun, dimana penjualan pada tahun 2007 sebesar 310,1 GWh telah meningkat menjadi 493,2 GWh pada tahun 2011.

Tabel A11.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.

Kelompok Tarif

Energi Jual (GWh)

Porsi (%)

Rumah Tangga

357,1

72%

Komersil

71,5

15%

Publik

41,7

8%

Industri

22,8

5%

Jumlah

493,2

100%

Dari realisasi penujualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A11.3.

Tabel A11.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

567

641

120

319.801

2013

624

691

133

359.249

2014

688

743

146

397.766

2015

756

815

154

433.416

2016

833

896

162

456.182

2017

918

987

172

474.850

2018

1.012

1.088

181

484.568

2019

1.118

1.201

192

494.422

2020

1.235

1.327

229

504.413

2021

1.364

1.465

253

514.545

Growth

12,0%

11,3%

10,3%

8,0%

A11.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Menurut informasi dari Kementerian ESDM, sumber energi yang tersedia di Bengkulu untuk membangkitkan energi listrik terdiri dari potensi tenaga air dan panas bumi dengan perkiraan potensi mencapai
400 MW untuk PLTA dan 500 MW PLTP. Selain itu terdapat cadangan batubara sebesar 120 juta ton. Gambar A11.2 memperlihatkan sebaran dan jumlah potensi energi tersebut.

316
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 316

04/02/2013 14:19:49

Gambar A11.2. Peta Potensi Energi Primer

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 428 MW di 5 lokasi dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A11.4.

Tabel A11.4. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)

COD

Ipuh

PLTU

PLN

2013

Muko Muko

PLTU

Swasta

2013

Simpang Aur (FTP2)

PLTA

Swasta

23

2015

Hululais (FTP2)

PLTP

PLN

110

2016

Ketahun-3

PLTA

PLN

61

2019

Kepahiyang

PLTP

PLN

220

2020

Jumlah

428

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan Gardu Induk
Rencana pengembangan gardu induk di Provinsi Bengkulu hingga tahun 2021 yaitu penambahan GI baru
pengembangan GI existing dengan total kapasitas mencapai 360 MVA dengan rincian kegiatan seperti
pada Tabel A11.5.

317
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 317

04/02/2013 14:19:49

Tabel A11.5. Pengembangan GI Baru 150 kV dan 70 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/Bay)

Juta
USD

COD

Manna

150/20 kV

New

30

3,06

2012

Pekalongan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

Pekalongan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Pulau Baai

150/20 kV

New

120

4,54

2013

Argamakmur

150/20 kV

New

30

3,06

2015

Manna

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

Muko-muko/Bantal/Ipuh

150/20 kV

New

30

3,06

2015

Pulau Baai

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

Pekalongan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

10

Bintuhan

150/20 kV

New

30

3,06

2017

11

Manna

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

12

Pulau Baai

150/20 kV

Extension

60

1,37

2017

13

Muko-muko/Bantal/Ipuh

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2020

360

26,86

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Untuk mengikuti perkembangan gardu induk dan pembangkit, dibutuhkan juga pengembangan jaringan transmisi sepanjang 1.378 kms dengan biaya sebesar US$ 100 juta. Rincian kegiatan terdapat pada
Tabel A11.6.

Tabel A11.6. Pembangunan Transmisi


No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Pagar Alam

Manna

150 kV

2 cct, 1 Hawk

96

5,32

2012

Pekalongan

Pulo Baai

150 kV

2 cct, 2 Hawk

90

6,87

2013

Kambang

Muko-Muko/Bantal/
Ipoh

150 kV

2 cct, 2 Hawk

220

16,79

2015

PLTA Simpang Aur 1

Inc. 1 Pi (PekalonganPulau Baai)

150 kV

2 cct, 2 Hawk

20

1,53

2015

PLTA Simpang Aur 1

PLTA Simpang Aur 2

150 kV

2 cct, 1 Hawk

12

0,66

2015

Pulau Baai

Arga Makmur

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

13,74

2015

Pekalongan

PLTP Hululais

150 kV

2 cct, 2 Hawk

140

9,16

2016

Manna

Bintuhan

150 kV

2 cct, 1 Hawk

09

7,76

2017

PLTA Ketahun

Arga Makmur

150 kV

2 cct, 2 Hawk

60

4,58

2017

10

Muko-Muko/Bantal/
Ipoh

Arga Makmur

150 kV

2 cct, 2 Hawk

360

27,48

2020

11

PLTP Kepahiyang

Inc. 2 Pi (PekalonganPulau Baai)

150 kV

4 cct, 2 Hawk

80

6,11

2020

1.378

99,99

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Proyeksi penambahan pelanggan baru mendekati 224 ribu sambungan untuk kurun waktu 2012-2021
atau rata-rata 22 ribu pelanggan per tahun, dengan kebutuhan pertambahan JTM sebanyak 2.135 kms,
JTR sepanjang 2.323 kms dan penambahan kapasitas gardu distribusi sebesar 140 MVA seperti pada
Tabel A11.7.

318
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 318

04/02/2013 14:19:49

Tabel A11.7. Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

192

208

13

29.728

2013

173

188

12

39.448

2014

263

286

18

38.517

2015

132

144

35.650

2016

313

340

17

22.766

2017

147

160

13

18.668

2018

246

268

17

9.718

2019

216

235

15

9.854

2020

216

235

15

9.991

2021

239

260

15

10.132

2.135

2.323

140

224.472

Growth

A11.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A11.8.

Tabel A11.8. Rangkuman


Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

2012

567

641

120

30

96

21

2013

624

691

133

14

150

90

55

2014

688

743

146

2015

756

815

154

23

90

432

92

2016

833

896

162

110

120

195

2017

918

987

172

90

200

39

2018

1.012

1.088

181

11

2019

1.118

1.201

192

61

111

2020

1.235

1.327

229

220

440

405

2021

1.364

1.465

253

19

Growth/
Jumlah

12,0%

11,3%

10,3%

428

360

1.378

958

Tahun

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

319
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 319

04/02/2013 14:19:49

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 320

04/02/2013 14:19:49

LAMPIRAN A.12
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI LAMPUNG
A12.1. Kondisi Saat Ini
Sistem ketenagalistrikan di Provinsi Lampung adalah bagian dari sistem interkoneksi Sumatera seperti
ditunjukkan pada Gambar A12.1.

Gambar A12.1. Peta Sistem Interkoneksi & Sistem Isolated

Beberapa sistem di Provinsi Lampung belum tersambung dengan sistem interkoneksi, meliputi sistem
tersebar yang kecil (< 0,5 MW) yang pada umumnya merupakan PLTD Listrik Pedesaan dengan jam operasi 12 jam per hari yang tersebar di lokasi yang terpencil seperti Pulau Sebesi di Lampung Selatan, Pugung
Tampak dan Bengkunat di Lampung Barat.
Sistem kelistrikan Lampung akan dikembangkan untuk mencakup daerah-daerah sebagai berikut: Kota
Agung di Kabupaten Tanggamus, Liwa dan Ulubelu di Kabupaten Lampung Barat, Pakuan Ratu di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji. Peta kelistrikan Provinsi
Lampung diperlihatkan pada Gambar A12.2.

321
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 321

04/02/2013 14:19:49

Gambar A12.2. Peta Kelistrikan Provinsi Lampung

Beban puncak Lampung pada tahun 2011 adalah 525,80 MW dengan produksi energi 2.970 GWh.
Pembangkit yang berada di Provinsi Lampun ditunjukkan pada Tabel A12.1.

Tabel A12.1. Kapasitas Pembangkit per 2011


No.

Pembangkit

Daya Terpasang (MW)

Daya Mampu (MW)

PLTA Besai #1,2

90

89

PLTA Batutegi #1,2

30

28

PLTU Tarahan #3,4

200

200

PLTD Tarahan #2,4

15

12

PLTD Teluk Betung #7,8,10

14

11

PLTD Tegineneng #1,2,3

28

20

337

361

Jumlah

A12.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Pertumbuhan penjualan tenaga listrik khususnya Provinsi Lampung dalam lima tahun terakhir sangat
tinggi, yaitu mencapai 15,2% pada tahun 2010. Pertumbuhan ini masih berpotensi untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi, karena pada tahun 2011 baru mencapai 62,8 %.
Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 10,5 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 1.627,1 GWh telah meningkat menjadi 2.425,9 GWh pada tahun 2011.

322
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 322

04/02/2013 14:19:49

Tabel A12.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.

Kelompok Tarif

Rumah Tangga

2
3
4

Energi Jual (GWh)

Porsi (%)

1.456,77

60,05

Komersil

407,50

16,80

Publik

166,69

6,87

Industri

394,98

16,28

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terkahir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A12.3.

Tabel A12.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Sales
(GWh)

Tahun

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

2.777

3.142

570

1.357.433

2013

3.057

3.399

616

1.483.537

2014

3.366

3.684

666

1.602.488

2015

3.702

4.038

729

1.728.665

2016

4.076

4.439

800

1.845.562

2017

4.494

4.889

880

1.962.459

2018

4.956

5.386

968

2.024.408

2019

5.472

5.940

1.066

2.075.366

2020

6.049

6.560

1.175

2.126.325

2021

6.679

7.313

1.308

2.163.990

Growth

11,5%

10,9%

10,1%

7,9%

A12.3. Pengembangan Ketenagalistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.
Potensi Sumber Energi
Berdasarkan informasi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung, potensi sumber energi
utama yang berada di provinsi ini adalah panas bumi dan tenaga air sebagaimana diberikan pada Tabel
A12.4 dan Tabel A12.5. Selain itu juga terdapat potensi biomassa dan batubara.

Tabel A12.4. Potensi Panas Bumi


Potency (Mwe)
No.

Area

Way Umpu

Danau Ranau

Purunan

Gn. Sekincau

Regency
Way Kanan

Speculative

Reserve (Mwe)

Hipothetic

Possible

Probable

Proven

100

Lampung Barat

185

222

37

Lampung Barat

25

Lampung Barat

100

130

Bacingot

Lampung Barat

225

Suoh Antata

Lampung Barat

163

300

Pajar Bulan

Lampung Barat

100

323
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 323

04/02/2013 14:19:50

Tabel A12.4. Potensi Panas Bumi


Lanjutan
Potency (Mwe)
No.

Area

Regency

Ulu Belu

Tanggamus

10

Lempasing

Lampung selatan

11

Way Ratai

Lampung selatan

12

Kalianda

13

Pmt. Belirang

Speculative

Hipothetic

Possible

Probable

Proven

156

380

110

225

194

Lampung selatan

40

40

Lampung selatan

225

925

838

1.072

37

110

Total Potency 2.855 Mwe

Reserve (Mwe)

Tabel A12.5. Potensi Tenaga Air


No

Lokasi

Kapasitas
(MW)

Mesuji Tulang bawang

Besai / Umpu

16,00

7,50

Giham Pukau

80,00

Giham Aringik

1,60

Tangkas

Campang Limau

978,00

Sinar Mulia

600,00

Way Abung

600,00

Way Umpu

II

Seputih / Sekampung

Bumiayu

1,00

III

Semangka

39,20

Semangka Atas I

39,20

Semangka Atas II

26,8

Semangka Atas III

28,2

Semangka Bawah I

35,5

Semangka Bawah II

40,4

Semung I

23,8

Semung II

38,7

Semung III

11,6

Manula I

5,7

10

Manula II

8,4

11

Simpang Lunik I

6,1

12

Simpang Lunik II

3,8

13

Simpang Lunik III

3,9

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sekitar 1.311 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A12.6.

324
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 324

04/02/2013 14:19:50

Tabel A12.6. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

Kapasitas
(MW)

COD

Tarahan (FTP1)

PLTU

PLN

200

2012

Ulubelu #1,2

PLTP

PLN

110

2012

Lampung Peaker

PLTG/MG

PLN

100

2015

Tarahan #5,6

PLTU

Sewa

240

2015

Semangka (FTP2)

PLTA

Swasta

56

2016

Ulubelu #3,4 (FTP2)

PLTP

Swasta

110

2016/17

Rajabasa (FTP2)

PLTP

Swasta

220

2017

Suoh Sekincau

PLTP

Swasta

220

2018/19

Wai Ratai

PLTP

Swasta

55

2019

Jumlah

1.311

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan GI
Di Provinsi Lampung direncanakan pembangunan GI baru dan pengembangan GI existing sampai dengan
tahun 2021 seperti diperlihatkan pada Tabel A12.7.

Tabel A12.7. Rencana GI Baru 150 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(MVA/BAY)

Juta
USD

COD

Adijaya

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Bukit Kemuning

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Kalianda

150/20 kV

Extension

30

1,27

2012

Kotabumi

150/20 kV

Extension

60

1,37

2012

Ulubelu

150/20 kV

New

30

3,06

2012

Dipasena

70/20 kV

New

90

4,51

2013

Menggala

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

Menggala

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Metro

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

10

Natar

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

11

New Tarahan

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

12

New Tarahan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

13

Pagelaran

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

14

Seputih Banyak

70/20 kV

New

100

2,41

2013

15

Sribawono

150/20 kV

Extension

60

1,37

2013

16

Sribawono

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

17

Sukarame

150/20 kV

Extension

30

1,27

2013

18

Bukit Kemuning

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

19

Kota Agung

150/20 kV

New

30

3,06

2014

20

Kotabumi

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

21

Liwa

150/20 kV

New

30

3,06

2014

22

Pagelaran

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

23

Seputih Banyak

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

24

Tegineneng

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

25

Blambangan Umpu

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

26

Dipasena

150/20 kV

New

120

4,54

2015

27

Gedong Tataan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

28

Gedong Tataan

150/20 kV

New

60

4,33

2015

325
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 325

04/02/2013 14:19:50

Tabel A12.7. Rencana GI Baru 150 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

Kapasitas
(Mva)

Lanjutan
Juta
USD

COD

29

Gumawang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

30

Kalianda

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

31

Ketapang

150/20 kV

New

30

3,06

2015

32

Mesuji

150/20 kV

New

30

3,06

2015

33

Mesuji

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

34

Pagelaran

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

35

Teluk Ratai

150/20 kV

New

30

3,06

2015

36

Adijaya

150/20 kV

Extension

30

1,27

2016

37

Jati Agung

150/20 kV

New

30

3,06

2016

38

Menggala

150/20 kV

Extension

60

1,37

2016

39

New Tarahan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2016

40

Pakuan Ratu

150/20 kV

New

41

Sukarame

150/20 kV

Extension

42

Sutami

150/20 kV

43

Kalianda

150/20 kV

44

Langkapura

150/20 kV

New

45

Besai

150/20 kV

Extension

46

Mesuji

150/20 kV

Extension

47

Tegineneng

150/20 kV

Extension

48

Bengkunat

150/20 kV

New

30

3,06

2019

49

Jati Agung

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

50

Ketapang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

51

Liwa

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2019

52

Pakuan Ratu

150/20 kV

Extension

30

1,27

2019

53

Sukarame

150/20 kV

Extension

60

1,37

2019

54

Teluk Ratai

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2019

55

Kotabumi

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

56

Langkapura

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

57

Sribawono

150/20 kV

Extension

60

1,37

2020

58

Adijaya

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

59

Bukit Kemuning

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

60

Seputih Banyak

150/20 kV

Extension

60

1,37

2021

2.200

106,30

30

3,06

2016

2 LB

1,23

2016

Extension

30

1,27

2016

Extension

2 LB

1,23

2017

60

3,17

2017

2 LB

1,23

2018

30

1,27

2018

60

1,37

2018

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Pengembangan transmisi 150 kV dan 500 kV sampai dengan 2021 sepanjang 1.457 kms diperlihatkan
pada Tabel A12.8.

Tabel A12.8. Pengembangan Transmisi 150 kV dan 70 kV


No
1
2
3

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

PLTU Tarahan
(FTP1)

Inc. 2 Pi (New
Tarahan-Kalianda)

150 kV

2 cct, 2 Zebra

0,23

2012

Ulubelu

Inc. 1 Pi (BatutegiPagelaran)

150 kV

2 cct, 2 Hawk

40

3,05

2012

Bukit Kemuning
(uprate)

Kotabumi (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310 mm2

68

9,04

2013

326
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 326

04/02/2013 14:19:50

Tabel A12.8. Pengembangan Transmisi 150 kV dan 70 kV


Lanjutan
No

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

KMS

Juta
USD

COD

Seputih Banyak

Dipasena

70 kV

2 cct, 1 Hawk

Sutami (uprate)

Natar (uprate)

150 kV

2 cct, ACCC 310 mm2

Bukit Kemuning

Liwa

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Menggala

Seputih Banyak

150 kV

2 cct, 2 Zebra

Pagelaran

Kota Agung

150 kV

2 cct, 1 Hawk

Gedon Tataan

Teluk Ratai

150 kV

2 cct, 1 Hawk

10

Gumawang

Mesuji

150 kV

11

Kalianda

Ketapang

150 kV

12

Mesuji

Dipasena

13

Pagelaran

Gedong Tataan

14

PLTP Ulubelu #3,4

Ulubelu

15

Pakuan Ratu

Blambangan Umpu

16

PLTA Semangka

Kota Agung

150 kV

2 cct, 1 Hawk

60

3,32

2016

17

Sukarame

Jatiagung

150 kV

2 cct, CU 1000 mm2

16

35,52

2016

18

Kalianda

PLTP Rajabasa

150 kV

2 cct, 2 Hawk

40

3,05

2017

Langkapura

Inc. 2 Pi (Natar-Teluk
Betung)

150 kV

2 cct, 1 Hawk

0,11

2017

19

120

9,16

2013

60

8,08

2013

80

4,43

2014

120

27,01

2014

80

4,43

2014

60

3,32

2015

2 cct, 2 Hawk

160

12,21

2015

2 cct, 2 Hawk

90

6,87

2015

150 kV

2 cct, 2 Hawk

152

11,60

2015

150 kV

2 cct, 2 Hawk

60

4,58

2015

150 kV

2 cct, 1 Hawk

20

1,11

2015

150 kV

2 cct, 2 Zebra

30

6,75

2016

20

Besai

PLTP Suoh sekincau

150 kV

2 cct, 1 Hawk

38

2,11

2018

21

Liwa

Bengkunat

150 kV

2 cct, 1 Hawk

120

6,65

2019

22

Teluk Ratai

PLTP Wai Ratai

150 kV

2 cct, 1 Hawk

40

2,22

2019

1.457

164,86

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, penambahan pelanggan baru sampai dengan 2021 adalah 923 ribu pelanggan atau rata-rata 92 pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan
tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1.937 kms, JTR sekitar 1.823 kms dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 672 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A12.9.

Tabel A12.9. Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

235

221

89

116.409

2013

224

211

86

126.104

2014

231

217

85

118.951

2015

217

204

71

126.177

2016

145

137

54

116.897

2017

154

145

55

116.897

2018

164

154

56

61.949

2019

175

164

57

50.959

2020

187

176

59

50.959

2021
2012-2021

206

194

60

37.664

1.937

1,823

672

922.966

327
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 327

04/02/2013 14:19:50

A12.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A12.10.

Tabel A12.10. Rangkuman


Tahun

Energy Sales
(GWh)

Produksi Energi
(GWh)

Beban Puncak (MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

2.777

570

570

310

210

41

517

2013

3.057

616

616

580

248

90

2014

3.366

666

666

210

280

91

2015

3.702

729

729

340

270

542

160

2016

4.076

800

800

111

240

706

318

2017

4.494

880

880

275

60

42

653

2018

4.956

968

968

110

90

38

280

2019

5.472

1.066

1.066

165

180

160

427

2020

6.049

1.175

1.175

180

41

2021

6.679

1.308

1.308

180

43

Growth/
Jumlah

11,5%

10,9%

10,1%

1.311

2,200

2.057

2.621

328
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 328

04/02/2013 14:19:50

LAMPIRAN A.13
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (PERSERO)
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
A13.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Kalimantan Barat terdiri atas satu sistem interkoneksi 150 kV dan beberapa sistem
isolated. Sistem interkoneksi meliputi sekitar Pontianak hingga Singkawang. Sistem isolated terdiri atas
sistem Sambas, Bengkayang, Ngabang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Putussibau, Ketapang,
Sukadana dan sistem tersebar.
Beban puncak di sistem kelistrikan Kalimantan Barat pada tahun 2011 adalah 286 MW dengan produksi
1.616 GWh. Sistem interkoneksi merupakan yang terbesar dimana sekitar 67% produksi listrik di Kalimantan Barat berada di sistem ini. Tabel A13.1 memperlihatkan komposisi sistem kelistrikan di Kalimantan Barat.

Tabel A13.1. Komposisi Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat


Sistem

Produksi
GWh

Beban Puncak
(MW)

Faktor Beban
(%)

Interkoneksi

1.182

67,9

202

70,7

Bengkayang

21

1,4

1,5

Sambas

68

4,1

14

4,9

Ngabang

22

1,3

1,6

Sanggau

65

3,7

14

4,9

Sekadau

16

1,0

1,2

Sintang

73

4,3

14

4,9

Putusibau

24

1,5

1,6

Nangapinoh

26

1,5

1,6

119

7,4

20

7,0

1.616

100,0

286

100,0

Ketapang
Total

Pertumbuhan penjualan 5 tahun terakhir sangat tinggi, yaitu rata-rata 9,1% per tahun. Penjualan tenaga
listrik diserap oleh konsumen rumah tangga dan sosial (61%), konsumen komersil (28%), konsumen industri (5%) dan konsumen publik (6%).
Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan bakar minyak. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah karena umur beberapa mesin diesel
sudah tua dan cadangan pembangkitan tidak memadai.
Kapasitas pembangkit adalah 415 MW dengan daya mampu 355 MW seperti diperlihatkan pada Tabel
A13.2.

329
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 329

04/02/2013 14:19:50

Tabel A13.2. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit per 2011
Daya Terpasang
(MW)

Sistem
Interkoneksi

Daya Mampu
(MW)
259

Bengkayang
Sambas

219

15

15

Ngabang

Sanggau

17

16

Sekadau

Sintang

20

18

Putusibau

Nangapinoh

Ketapang

27

24

Tersebar

50

37

415

355

Total

A13.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalbar pada 5 tahun terakhir tumbuh rata-rata 9,1% per tahun, dimana permintaan listrik didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Pertumbuhan ekonomi selama 20062010 cukup tinggi yaitu rata-rata 5.2% per tahun. Rasio elektrifikasi saat ini adalah 58.3%. Untuk terus
meningkatkan rasio elektrifikasi dibutuhkan ketersediaan listrik dalam jumlah yang cukup dan andal.
Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A13.3.

Tabel A13.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik (Sistem Interkoneksi dan Isolated)
Tahun

Sales
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

1.588

1.844

335

706.424

2013

1.745

1.996

362

764.078

2014

1.904

2.201

397

824.541

2015

2.068

2.385

429

880.923

2016

2.246

2.586

464

939.436

2017

2.439

2.806

502

997.983

2018

2.647

3.044

543

1.056.565

2019

2.873

3.302

587

1.115.183

2020

3.117

3.581

634

1.140.639

2021

3.382

3.885

686

1.168.512

Growth

10,2%

10,2%

10,1%

7,4%

Beban puncak sistem interkoneksi pada tahun 2011 adalah 202 MW, dan sejalan dengan rencana pengembangan transmisi 150 kV hingga mengambil alih beban pada sistem-sistem isolated (Sistem Sambas,
Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Ngabang dan Ketapang) maka beban puncak grid 150 kV pada
tahun 2021 menjadi 609 MW atau tumbuh rata-rata 12,1% per tahun. Sedangkan sistem-sistem isolated
kecil lainnya masih tetap beroperasi isolated.

330
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 330

04/02/2013 14:19:50

A13.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Potensi Sumber Energi
Potensi sumber energi di Provinsi Kalimantan Barat berupa tenaga air, gambut dan batubara.
Pemanfaatan potensi tenaga air menjadi PLTA/PLTM pada umumnya perlu didahului dengan survei dan
studi yang mendalam. Pada saat ini potensi yang dapat dikembangkan adalah PLTA Nanga Pinoh dengan kapasitas 98 MW. Di provinsi ini terdapat potensi gambut yang cukup besar yaitu di Kabupaten
Mempawah. Namun pemanfaatannya pada PLTU gambut terkendala oleh aspek lingkungan.
Potensi batubara terdapat di daerah Sintang, berupa batubara dengan kandungan kalori yang tinggi,
namun pada saat ini belum dilakukan eksploitasi karena terkendala infrastruktur transportasi. Sumber
batubara ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU/PLTGB di Sanggau, Sintang, Nanga Pinoh
dan Putusibau.
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pembangkit di sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated sebagaimana ditampilkan pada Tabel A13.4.

Tabel A13.4. Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Jenis

Asumsi
Pengembang

Kapasitas
(MW)

COD

Nanga Pinoh

PLTGB

PLN

2013

Putussibau (FTP2)

PLTGB

PLN

2013

Riam Badau

PLTA

PLN

0,2

2013

Pantai Kura-Kura (FTP1)

PLTU

PLN

55

2014

Parit Baru (FTP1)

PLTU

PLN

100

2014

Sanggau

PLTU

PLN

14

2014

Sintang

PLTU

PLN

21

2014

Ketapang (FTP2)

PLTU

PLN

20

2015

Ketapang (FTP2)

PLTU

Swasta

14

2015

10

Parit Baru - Loan China (FTP2)

PLTU

PLN

100

2015

11

Kalbar-1

PLTU

PLN

200

2017/18

12

Pontianak Peaker

PLTG/MG

PLN

100

2019

13

Nanga Pinoh

PLTA

PLN

98

2020

Jumlah

736,2

Pembelian Tenaga Listrik dari Sarawak


Sebagai bagian dari rencana penyediaan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Barat, PLN berencana membeli tenaga listrik dari Sarawak melalui transmisi interkoneksi 275 kV yang berkapasitas lebih dari 200
MW. PLN bermaksud mengimpor tenaga listrik baseload sebesar 50 MW dan peakload sebesar hingga
180 MW dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019) dan dapat diperpanjang lagi berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak. Rencana impor baseload sebesar 50 MW adalah untuk mengantisipasi ketidakpastian
penyediaan pembangkit baseload di sistem Kalimantan Barat, sedangkan impor peakload sebesar hingga
180 MW adalah untuk menggantikan pemakaian BBM di sistem Kalbar. Tidak ada take or pay daya (MW)
dalam perjanjian jual beli tenaga listrik ini.

331
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 331

04/02/2013 14:19:50

Dengan pola transfer energi seperti ini PLN akan terhindar dari membakar BBM untuk pembangkit beban puncak dalam periode sampai dengan tahun 2019, namun untuk mengurangi ketergantungan yang
sangat besar terhadap pasokan/impor dari Sarawak, maka direncanakan pula pembangunan pembangkit peaker (PLTG/PLTMG) dengan kapasitas 100 MW yang akan beroperasi pada tahun 2019 dan menggunakan bahan bakar LNG.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)
Pengembangan GI
Di Provinsi Kalimantan Barat akan akan dikembangkan GI 150 kV baru dan pengembangan trafo GI
existing sebesar 930 MVA. Selain itu akan dibangun pula GI 275 kV sebagai simpul interkoneksi antara
Kalimantan Barat dan Serawak. Rencana pembangunan GI diberikan pada Tabel A13.5 dan Tabel A13.6.

Tabel A13.5. Pengembangan GI 150 kV


No

Gardu Induk

Tegangan

New/
Extension

150/20 kV

New

Kapasitas
(MVA/BAY)

3,06

COD

Kota Baru

Parit Baru

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

Sei Raya

150/20 kV

Extension

120

2,75

2012

Sei Raya

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

PLTU Pantai Kura2

150/20 kV

New

30

4,29

2013

Sambas

150/20 kV

New

30

3,06

2013

Siantan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Singkawang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Tayan

150/20 kV

New

30

3,06

2013

10

Bengkayang

150/20 kV

New

30

5,33

2014

11

Mempawah

150/20 kV

Extension

30

1,27

2014

12

Ngabang

150/20 kV

New

30

4,29

2014

13

Sanggau

150/20 kV

New

30

4,29

2014

14

Siantan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2014

15

Tayan

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

16

Tayan

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2014

17

Sekadau

150/20 kV

New

30

4,29

2015

18

Singkawang

150/20 kV

Extension

30

1,27

2015

19

Sintang

150/20 kV

New

60

4,33

2016

20

Nanga Pinoh

150/20 kV

New

30

3,06

2016

21

Sanggau

150/20 kV

Extension

30

1,27

2016

22

Sintang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

23

Ketapang

150/20 kV

New

60

5,56

2017

24

Kota Baru 2

150/20 kV

New

30

3,06

2017

25

Nanga Pinoh

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

26

Parit Baru

150/20 kV

Extension

30

1,27

2017

27

Sandai

150/20 kV

New

30

4,29

2017

28

Sukadana

150/20 kV

New

30

4,29

2017

29

Putussibau

150/20 kV

New

30

3,06

2017

30

Sintang

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2020

31

Sambas

150/20 kV

Extension

30

1,27

2018

32

Siantan

150/20 kV

Extension

60

1,37

2019

33

Kota Baru

150/20 kV

Extension

30

1,27

2020

930

84,78

Jumlah

30

Juta
USD

2012

332
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 332

04/02/2013 14:19:50

Tabel A13.6. Pengembangan GI 275 kV


No
1

Tegangan

New/
Extension

275/150 kV

New

Gardu Induk
Bengkayang
Jumlah

Kapasitas
(Mva)

Juta
USD

250

25,98

250

25,98

COD
2014

Pengembangan Transmisi
Pengembangan jaringan transmisi sampai dengan tahun 2021 di Kalimantan Barat adalah seperti terlihat
pada Tabel A13.7.

Tabel A13.7. Pengembangan Transmisi 150 kV


Dari

PLTU Pantai Kura2

Parit Baru

Kota Baru

150 kV

2 cct, 1 Hawk

40

2,22

2013

Sei Raya

Kota Baru

150 kV

2 cct, 1 Hawk

32

1,77

2013

Siantan

Tayan

150 kV

2 cct, 2 Hawk

184

10,19

2013

Singkawang

Bengkayang

150 kV

2 cct, 2 Hawk

120

6,65

2013

Singkawang

Sambas

150 kV

2 cct, 1 Hawk

126

6,98

2013

Bengkayang

Ngabang

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

9,97

2014

Ngabang

Tayan

150 kV

2 cct, 2 Hawk

110

6,09

2014

Tayan

Sanggau

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

9,97

2014

10

Sanggau

Sekadau

150 kV

2 cct, 2 Hawk

100

5,54

2015

11

Sintang

Sekadau

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

9,97

2016

12

Sintang

Nanga Pinoh

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

9,97

2016

13

Ketapang

Sukadana

150 kV

2 cct, 2 Hawk

200

15,27

2017

14

Nanga Pinoh

Kota Baru 2

150 kV

2 cct, 1 Hawk

1 80

9,97

2017

15

Sandai

Tayan

150 kV

2 cct, 2 Hawk

300

22,90

2017

16

Sukadana

Sandai

150 kV

2 cct, 2 Hawk

180

13,74

2017

17

Sintang

Putusibau

150 kV

2 cct, 2 Hawk

300

22,90

2017

2.632

166,33

Jumlah

Ke
Inc. 2 pi (SingkawangMempawah)

Tegangan
150 kV

Konduktor
2 cct, 1 Hawk

KMS

Juta
USD

No

40

2,22

COD
2012

Untuk mewujudkan interkoneksi antara Kalimantan Barat dan Sarawak tersebut, PLN berencana membangun transmisi 275 kV sepanjang 180 kms dari GI Bengkayang ke perbatasan negara dan trafo IBT
berkapasitas 250 MVA.

333
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 333

04/02/2013 14:19:50

Pengembangan kelistrikan Kalimantan Barat dapat dilihat pada Gambar A13.1.

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
RENCANA
PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
your computer,
and then open theBARAT
file again. If 2011
the red x still
appears, you

KALIMANTAN
- 2020

PLTM PANCAREK-SAJINGAN (IPP);


2 x 400 KW (2012)
ARUK
PLTU 2 PANTAI KURA-KURA
(PLN);
2 x 27,5 MW (2014)
PLTU PARIT BARU Loan China
2 X 50 MW (2015)

PLTM MERASAP-BENGKAYANG (PLN);


2 x 750 KW (2010)

BIAWAK

GI. SAMBAS
Thn2013

SERIKIN

KUCHING

GI MAMBONG (MATANG)

JAGOI BABANG

BATU KAYA

PLTGB (IPP) 8 MW (2015)

TEBEDU
GI. SINGKAWANG
Thn 2009

GI. PLTU KURA-KURA


Thn
2011
GI. MEMPAWAH

GI. NGABANG
Thn2014

GI. PARIT BARU


PLTG/MG PONTIANAK
100 MW (2019)

55 km
GI. SIANTAN

GI. TAYAN
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011
PLTU PONTIANAK-3
2X25 MW (2016)

PLTU PARIT BARU; 2 X 50 MW


(2014)

GI. PUTUSIBAU
Thn 2017

BADAU

ENTIKONG
GI & GITET. BENGKAYANG
Thn 2014

GI SANGGAU
Thn 2014

PLTU SINTANG (PLN); 3 X 7 MW 2014)


(

GI. SINTANG
Thn 2016

GI. SEKADAU
Thn 2015
PLTU SANGGAU (PLN); 2 X
7 MW (2014)

PLTGB NANGAPINOH (PLN); 6 (2013)


PLTA NANGA PINOH (PLN) 98 MW 2019
GI. NANGA PINOH
Thn 2016

GI. K0TA
BARU22017
GI. SUKADANA
Thn 2017
GI. SANDAI
Thn 2017

PLTU KETAPANG (PLN) ;


2 X 10 MW (2013)

GI.GI
KUALA
KURUN
Kuala
Kurun

GI. KETAPANG
Thn 2017
PLTU KETAPANG (IPP) ; 2 X7 MW (2012)

KETERANGAN :
Gardu Induk 275 kV Rencana
Transmisi 275 kV Rencana
Transmisi 150 kV Eksisting
Transmisi 150 kV Rencana
Gardu Induk 150 kV Eksisting
Gardu Induk 150 kV Rencana

PLTU Rencana
PLTMH Rencana
Listrik Perbatasan Eksisting
Listrik Perbatasan Rencana

Gambar A13.1. Pengembangan Kelistrikan Provinsi Kalimantan Barat

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan sebanyak 52 ribu
sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan JTM
1.458 kms, JTR sekitar 4.166 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi 643 MVA sampai dengan tahun
2021 seperti ditampilkan dalam Tabel A13.8.

Tabel A13.8. Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

122

349

65

53.041

2013

111

318

56

57.653

2014

117

335

52

60.464

2015

124

354

59

56.382

2016

141

401

62

58.512

2017

149

425

64

58.547

2018

158

451

67

58.582

2019

167

477

70

58.618

2020

177

506

74

25.456

2021

192

549

75

27.873

1.458

4.166

643

515.129

2012-2021

334
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 334

04/02/2013 14:19:51

A13.4. Elektrifikasi Daerah Perbatasan Antar Negara


Kebutuhan energi listrik untuk daerah terpencil di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak
masih belum tercukupi, sementara kondisi kelistrikan di wilayah Sarawak lebih baik. Hal ini menimbulkan
terjadinya kesenjangan pada daerah perbatasan. PLN telah melakukan pembelian tenaga listrik skala kecil untuk 2 sistem isolated di daerah perbatasan, yaitu di Sajingan dan Badau. Berikutnya akan dilakukan pembelian listrik dari Sarawak untuk melistriki sistem isolated lainnya, yaitu Entikong sebesar 150
kVA dan Seluas sebesar 100 kVA. Peta kelistrikan di daerah perbatasan diberikan pada Gambar A13.2.

Gambar A13.2. Peta Kelistrikan di Daerah Perbatasan

A13.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A13.9.

Tabel A13.9. Rangkuman


Tahun

Energy Sales
(GWh)

Produksi Energi
(GWh)

Beban Puncak (MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

1.588

1.844

335

150

40

36

2013

1.745

1.996

362

48

90

502

160

2014

1.904

2.201

397

190

520

930

482

2015

2.068

2.385

429

100

30

190

2016

2.246

2.586

464

60

180

42

2017

2.439

2.806

502

100

180

860

260

2018

2.647

3.044

543

100

30

183

2019

2.873

3.302

587

100

60

96

2020

3.117

3.581

634

98

60

300

208

2021

3.382

3.885

686

45

Growth/
Jumlah

10,2%

10,2%

10,1%

736

1.180

2.812

1.701

335
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 335

04/02/2013 14:19:51

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 336

04/02/2013 14:19:51

A14
Neraca Daya Sistem-Sistem Isolated
Wilayah Operasi Indonesia Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 337

A14.1.

Sistem Isolated Provinsi Aceh

A14.2.

Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara

A14.3.

Sistem Isolated Provinsi Riau

A14.4.

Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Riau

A14.5.

Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

A14.6.

Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Barat

04/02/2013 14:19:51

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 338

04/02/2013 14:19:51

Lampiran A14.1
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI ACEH

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 339

04/02/2013 14:19:51

340

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 340

04/02/2013 14:19:51

MW
%

Beban Puncak

Load Faktor

MW
MW

Derating Kapasitas

Pembangkit PLN

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

Marcedes MTU

Caterpillar

Caterpillar

Caterpillar

PLTP
MW
MW
MW
MW
MW

Jaboi (FTP2)

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

0,4

1,0

1,4

2,4

6,7

1,3

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

6,68

0,7

7,4

65,2

3,8

21,9

2012

2,3

1,4

4,0

5,4

11,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

65,5

4,0

23,0

2013

Catatan: Tahun 2012 Pembangkit Diesel menjadi Unit Emergency

PLTP

Lho Pria Laot

Rencana Tambahan Kapasitas

Sabang (FTP2)

PLN Ongoing & Committed


PLTGB

PLTD

Genset BPKS

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Diesel

PLTD Sewa

PLTD

Marcedes MTU

PLTD Aneuk Loat

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,1

1,4

4,0

5,4

11,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

65,7

4,2

24,1

2014

1,9

1,4

4,0

5,4

11,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

66,0

4,4

25,2

2015

1,7

1,4

4,0

5,4

11,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

66,2

4,5

26,3

2016

2,5

3,5

4,0

7,5

14,7

1,3

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

6,68

0,7

7,4

66,4

4,7

27,4

2017

Neraca Daya Sistem Sabang

2,3

3,5

4,0

7,5

14,7

1,3

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

6,68

0,7

7,4

66,6

4,9

28,5

2018

9,2

3,5

4,0

7,5

21,7

10

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

66,8

5,1

29,6

2019

9,0

3,5

4,0

7,5

21,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

3,71

0,4

4,1

67,0

5,2

30,7

2020

8,7

3,5

4,0

7,5

21,7

1,4

0,9

0,9

0,7

0,2

9,62

1,1

10,7

67,0

5,4

31,9

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

341

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 341

04/02/2013 14:19:51

MW
%

Load Faktor

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

Cummins

Caterpillar

Caterpillar

Caterpillar

Relokasi dari Lampung

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

6,2

2,4

4,5

6,9

22,1

2,0

9,0

0,2

0,5

0,9

0,7

3,0

4,8

1,0

1,3

22,1

1,2

23,3

56,7

9,1

45,0

2012

5,7

2,4

4,5

6,9

22,1

2,0

9,0

0,2

0,5

0,9

0,7

3,0

4,8

1,0

1,3

22,1

1,2

23,3

56,7

9,5

47,3

2013

2014

Catatan: Surplus/Defisit dapat disupply dari/ke Subsistem Tapaktuan/Meulaboh

PLTD

Sewa Diesel

Sewa

PLTD
PLTD

MTU

PLTD

Merrless

MAK

PLTD

SWD 6 FG

PLTD Suak

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2015

2017

2018

2019

Rencana masuk grid 150 kV thn 2014

Rencana masuk grid 150 kV thn 2014

2016

Neraca Daya Sistem Blangpidie


2020

2021

342

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 342

04/02/2013 14:19:52

MW
%
MW

Load Faktor

Kapasitas Terpasang

PLTD
PLTD

SWD 6FG

SWD 9F

MTU 12V 2000

Surplus/Defisit

1,0
1,5

1,2

1,0

1,1

2,1

9,7

4,0

1,5

2,2

0,7

2,0

9,7

0,6

10,4

60,2

6,5

34

2013

2014

2015

Catatan: Surplus/Defisit dapat di supplay dari Sistem Blangpidre dan Sistem Kuta Fajar

MW
MW

Operasi

1,1

2,1

MW
MW

Cadangan

MW

Pemeliharaan

9,7

PLTD

Jumlah Kapasitas

4,0

1,5

2,2

0,7

Sewa Diesel

Sewa

PLTD
PLTD

MTU 12V 4000

2,0

9,73

Pembangkit PLN

PLTD Tapaktuan

0,6

10,4

60,2

6,2

32,5

2012

Derating Kapasitas

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2017

2018

2019

Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera

Rencana masuk grid 150 kV thn 2014

2016

Neraca Daya Sistem Tapaktuan


2020

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

343

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 343

04/02/2013 14:19:52

MW
%

Load Faktor

MW

Derating Capacity

PLTD
PLTD
PLTD

PLTD Singkil

PLTD Kuta Fajar

PLTD Sewa

PLTB
MW
MW
MW
MW
MW

PLTBayu PT. GLA

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

9,1

0,9

1,0

1,9

23,8

10

9,0

1,2

0,0

4,5

12,8

1,9

14,7

54

13

60

2012

Catatan: Defisit dipasok dari SUTM 20 kV GI Sidikalang

PLTU

PLTU PT. GSS

IPP Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTD

PLTD Rimo

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

8,1

0,9

1,0

1,9

23,8

9,0

1,2

0,0

4,5

12,8

1,9

14,7

54

14

65

2013

2014

2017

2018

2019

Rencana tahun 2014 masuk Grid 150 kV

2016

Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera

2015

Neraca Daya Sistem Subulussalam


2020

2021

344

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 344

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

Load Faktor

PLTD
PLTD

SWD 8FG

Cummins

MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

0,9

0,9

2,0

2,8

14,6

2,0

5,0

1,5

1,7

0,6

2,0

2,6

14,57

0,8

15,3

55,4

10,8

52,6

2012

0,2

0,9

2,0

2,8

14,6

2,0

5,0

1,5

1,7

0,6

2,0

2,6

14,57

0,8

15,3

55,4

11,6

56,3

2013

2014

2015

Catatan: Defisit disupplay dari SUTM 20 kV GI Brastagi/Sidikalang via Wilayah Sumatera

MW
MW

Suplai dari jaringan 20 kV

PLTD

Rental genset HSD

PLTD Sewa

Turbin WKC

PLTD

PLTD

SWD 6TM

PLTM Sepakat

PLTD

MTU

PLTD Kuning

Pembangkit PLN

Derating Capacity

Kapasitas Terpasang

MW

MW

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

2017

2018

2019

Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera

Rencana tahun 2013 masuk Grid 150 kV

2016

Neraca Daya Sistem Kutacane


2020

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

345

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 345

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW
MW
PLTD
PLTM

Pembangkit PLN

PLTD Rema

Rel. dari PLTD L. Bata

Rerebe (Beli Energi)

PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Putri Betung

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

IPP Ongoing Committed

Tambahan Kapasitas

Rental genset HSD

PLTD

MW

Derating Capacity

Sewa

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

1,1

0,8

1,0

1,8

7,0

0,3

2,0

0,2

1,4

3,6

6,7

0,5

7,2

43

16

2012

0,8

0,8

1,0

1,8

7,0

2,0

0,2

1,4

3,6

6,7

0,5

7,2

43

17

2013

0,6

0,8

1,0

1,8

7,0

2,0

0,2

1,4

3,6

6,7

0,5

7,2

43

18

2014

2015

2017

2018

2019

2020

Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera

Rencana tahun 2015 masuk Grid 150 kV

2016

Neraca Daya Sistem Blangkejeren


2021

346

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 346

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

Derating Capacity

PLTD
PLTMH
PLTD

PLTD Jagong Jeget

PLTMH Angkup

PLTD Sewa

MW
MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

0,0

1,4

2,8

4,2

23,1

1,5

7,5

6,0

0,6

0,4

0,3

9,1

2,4

24,0

36,5

18,9

60,4

2012

Catatan: Defisit disuplai dari SUTM 20 kV GI Juli, Bireuen

MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

KERPAP

IPP/Beli Energi

Tambahan Pembangkit
PLTMH

PLTD

PLTD Janarata

Suplai dari 20 kV GI Bireun

PLTD

PLTD Ayangan

Pembangkit PLN

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

1,4

2,8

4,2

24,4

9,0

6,0

0,6

0,4

0,3

9,1

2,5

25,5

36,5

20

64

2013

2014

2015

2017

2018

2019

Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera

Rencana tahun 2014 masuk Grid 150 kV

2016

Neraca Daya Sistem Takengon


2020

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

347

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 347

04/02/2013 14:19:52

MW
%

Beban Puncak

Load Faktor

MW
MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

MTU

Caterpillar

Caterpillar

Wartsilla

MW
MW
MW

Surplus/Defisit

MW

Cadangan

Operasi

MW

Jumlah Kapasitas

Pemeliharaan

PLTU

Sinabang (Eks Tapaktuan)

PLN Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

Rental genset HSD

PLTD

PLTD

MTU

PLTD Sewa

PLTD

MTU

PLTD Lasikin

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,7

1,1

1,1

2,2

6,3

2,0

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

6,3

0,7

7,0

64

20

2012

0,4

1,1

1,1

2,2

6,3

2,0

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

6,3

0,7

7,0

64

21

2013

6,5

1,1

7,0

8,1

18,5

14

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

22

2014

6,3

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

23

2015

6,1

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

24

2016

5,9

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

25

2017

Neraca Daya Sistem Sinabang

5,7

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

27

2018

5,5

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

28

2019

5,3

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

29

2020

5,0

1,1

7,0

8,1

18,5

2,2

0,9

0,6

0,6

0,5

0,4

4,5

0,5

5,0

64

30

2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 348

04/02/2013 14:19:52

Lampiran A14.2
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI SUMATERA UTARA

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 349

04/02/2013 14:19:52

350

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 350

04/02/2013 14:19:52

MW

Derating Kapasitas

MW
MW
MW

Surplus/Defisit (N-1)

MW

Cadangan

Operasi

MW

Jumlah Kapasitas

Pemeliharaan

PLTU
PLTU

Nias-2

MW

Nias (FTP2)

IPP Ongoing & Committed

Nias (PLTGasifikasi Biomass)

Nias

PLN Ongoing & Committed


PLTGB

PLTD

Teluk Dalam

Tambahan Kapasitas

MW
PLTD

Gunung Sitoli

PLTD Teluk Dalam

PLTD Sewa

MW
MW

PLTD Gunung Sitoli

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

5,1

1,1

1,5

2,6

24,0

3,0

5,0

8,0

3,4

12,2

7,6

23,6

16

43

61

2012

4,1

1,1

1,5

2,6

24,0

3,0

5,0

8,0

3,4

12,2

7,6

23,6

17

43

65

2013

4,1

1,5

7,0

8,5

31,0

14

3,4

12,2

7,6

15,6

18

43

69

2014

10,2

1,5

7,0

8,5

38,0

3,4

12,2

7,6

15,6

19

43

73

2015

9,1

1,5

7,0

8,5

38,0

3,4

12,2

7,6

15,6

20

43

77

2016

5,5

4,0

7,0

11,0

38,0

3,4

12,2

7,6

15,6

22

43

82

2017

4,2

4,0

7,0

11,0

38,0

3,4

12,2

7,6

15,6

23

44

87

2018

3,0

4,0

7,0

11,0

38,0

3,4

12,2

7,6

15,6

24

44

92

2019

Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara


Neraca Daya Sistem Nias

5,6

7,0

10,0

17,0

48,0

10

3,4

12,2

7,6

15,6

25

44

98

2020

4,1

7,0

10,0

17,0

48,0

3,4

12,2

7,6

15,6

27

44

104

2021

Lampiran A14.3
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI RIAU

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 351

04/02/2013 14:19:52

352

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 352

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

PLTD
PLTD

Deutz F10 L

MTU M.D

PLTD

Sewa MFO

PLTD
MW
MW
MW
MW
MW

MTU (Pemda)

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

IPP Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTU

Sewa Pemda

Sewa

PLTD

Deutz

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,9

0,3

0,8

1,0

10,8

0,6

3,0

6,0

0,6

0,2

0,3

0,0

1,2

69

47

2012

1,0

0,3

0,8

1,0

10,8

3,0

6,0

0,6

0,2

0,3

0,0

1,2

69

53

2013

0,1

0,3

0,8

1,0

10,8

3,0

6,0

0,6

2,0

1,0

0,0

1,2

10

69

60

2014

11

69

67

2015

14

69

84

2017

15

69

94

2018

17

62

102

2019

Disupplai dari grid 150 kV SIS, Tahun 2014

12

69

75

2016

Neraca Daya Sistem Siak

19

62

110

2020

20

62

117

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

353

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 353

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

MW

Derating Capacity

PLTD

Deutz

PLTMG
PLTMG
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Rawa Minyak (Kabel Laut)

Al Selat

Selat Panjang Baru #1,2

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Sewa

Selat Panjang

PLN Ongoing & Committed


PLTGB

PLTD

Sewa Mesin (HSD)

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Genset MFO

Sewa Pembangkit

PLTD

BWSC

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,5

1,2

6,0

7,2

16,3

2,4

2,0

0,1

4,4

7,6

66,6

53,5

2012

0,5

1,2

6,0

7,2

16,3

2,4

2,0

0,1

4,4

8,5

66,8

60,4

2013

11,5

1,2

7,0

8,2

29,3

2,4

2,0

0,1

4,4

9,6

66,9

66,1

2014

10,4

1,2

7,0

8,2

29,3

2,4

2,0

0,1

4,4

10,7

67,1

71,9

2015

14,1

1,2

7,0

8,2

34,3

2,4

2,0

0,1

4,4

12,0

67,2

78,1

2016

12,6

1,2

7,0

8,2

34,3

2,4

2,0

0,1

4,4

13,4

67,4

84,3

2017

Neraca Daya Sistem Selat Panjang

14,0

1,2

7,0

8,2

37,3

2,4

2,0

0,1

4,4

15,1

67,5

90,9

2018

12,2

1,2

7,0

8,2

37,3

2,4

2,0

0,1

4,4

16,9

67,7

98,3

2019

10,2

1,2

7,0

8,2

37,3

2,4

2,0

0,1

4,4

18,9

67,8

107,3

2020

7,9

1,2

7,0

8,2

37,3

2,4

2,0

0,1

4,4

21,2

67,8

117,2

2021

354

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 354

04/02/2013 14:19:52

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

Derating Capacity

PLTD
PLTD

Deutz

Yamar

PLTD
PLTD

Sewa Mesin 1 (HSD)

Sewa Mesin 2 (HSD)

PLTGB
MW
MW
MW
MW
MW

Bengkalis PLTGB

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLN Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Genset MFO

Sewa Pembangkit

PLTD

Deutz

Pembangkit PLN

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

7,5

0,6

1,2

1,8

22,7

1,0

0,2

1,5

2,0

24,7

13

64

82

2012

5,3

1,0

1,2

2,2

22,6

1,0

0,2

1,4

2,1

18,7

15

64

93

2013

3,8

1,0

1,2

2,2

22,5

1,0

0,2

1,4

2,2

18,7

17

64

101

2014

2,3

1,0

1,2

2,2

22,5

0,9

0,2

1,4

2,2

12,7

18

64

110

2015

0,7

1,0

1,2

2,2

22,4

0,9

0,2

1,3

2,3

12,7

20

64

120

2016

5,0

1,0

1,2

2,2

28,4

0,9

0,2

1,3

2,4

12,7

21

64

129

2017

Neraca Daya Sistem Bengkalis

3,3

1,0

1,2

2,2

28,3

0,9

0,2

1,3

2,4

12,7

23

64

139

2018

7,4

1,0

1,2

2,2

34,2

0,8

0,2

1,2

2,5

12,7

25

64

151

2019

5,1

1,0

1,2

2,2

34,2

0,8

0,2

1,2

2,5

12,7

27

64

165

2020

0,0

1,0

1,2

2,2

34,1

1,4

0,2

1,2

2,6

12,7

32

64

180

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

355

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 355

04/02/2013 14:19:52

MW

Derating kapasitas

PLTD
PLTD

Deutz KHD BV 8M

Mitsubishi

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

MW

Cadangan

PLTGB

PLTGB
MW

PLTD

Sewa Mesin Pemda

Jumlah Kapasitas

PLTD

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

PLTD

Deutz BA 12M 816

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,2

0,6

1,2

1,8

11,0

5,0

2,4

2,0

0,4

0,8

0,4

1,2

2,8

62

43

2012

0,4

0,6

1,2

1,8

11,0

5,0

2,4

2,0

0,4

0,8

0,4

1,3

2,8

62

48

2013

10

62

53

2014

12

62

64

2016

13

62

70

2017

14

62

77

2018

16

62

84

2019

17

62

93

2020

Disupplai dari grid 150 kV SIS, Tahun 2014, 30 MVA

11

62

58

2015

Neraca Daya Sistem Bagan Siapi-api

19

62

102

2021

356

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 356

04/02/2013 14:19:52

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

PLTD

MTU 16V 2000G 62

PLTD

Sewa Diesel3

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

IPP Rengat

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Rencana Tambahan Kapasitas

Rengat

PLN Ongoing & Committed


PLTG

PLTD

Sewa Diesel2

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Diesel1

Project Sewa

PLTD

MTU 12V 2000G 62

Pembangkit Pemda

PLTD Danau Raja

PLTD Air Molek

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

9,5

1,2

10,0

11,2

38,0

20

5,0

2,0

2,0

0,0

9,0

17

63

95

2012

7,3

1,2

10,0

11,2

38,0

5,0

2,0

2,0

0,0

9,0

20

63

108

2013

2014

2016

2017

2018

2019

2020

Disuplai dari Grid 150 kV SIS- Tahun 2013

14

2015

Neraca Daya Sistem Rengat


2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

357

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 357

04/02/2013 14:19:52

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

PLTD
PLTD

Yanmar

Yanmar

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Tembilahan

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLN

Tambahan Kapasitas

PLTD

PLTD

Sewa genset (MFO)

PLTD

Sewa Mesin3 (HSD)

PLTD

Sewa Mesin2 (HSD)

Pembangkit Sewa

PLTD

Relokasi Ex Tlk Kuantan

Komatsu

PLTD

PLTD

Deutz KHD BV 8M

Pembangkit Pemda

PLTD

SWD

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,9

0,5

1,2

1,7

15,9

6,0

0,8

3,0

0,5

1,6

1,5

0,2

1,8

0,5

1,7

7,8

13

60

70

2012

2,8

1,2

7,0

8,2

26,0

14

6,0

0,5

1,6

1,5

0,2

1,7

0,5

1,8

7,8

15

60

79

2013

1,3

1,2

7,0

8,2

25,9

6,0

0,5

1,6

1,5

0,2

1,7

0,5

1,9

7,8

16

60

86

2014

2015

2017

2018

2019

Di pasok dari grid 150 kV, Tahun 2015

2016

Neraca Daya Sistem Tembilahan


2020

2021

358

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 358

04/02/2013 14:19:53

Pasokan/Kebutuhan

MW

Derating Capacity

PLTD

Catterpilar

Sewa Gas Engine (CNG)

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Tambahan Pembangkit

PLTD
PLTMG

Sewa Diesel

Sewa

PLTD

Mitsubishi S6U

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

-0,1

0,6

1,0

1,6

2,8

0,8

0,8

1,6

50

2012

0,8

0,8

1,6

50

2013

0,8

0,8

1,6

51

2014

0,8

0,8

1,6

51

2016

0,8

0,8

1,6

51

2017

0,8

0,8

1,6

51

10

2018

Di pasok dari grid 150 kV, Tahun 2013

0,8

0,8

1,6

51

2015

Neraca Daya Sistem Kuala Enok

0,8

0,8

1,6

51

11

2019

0,8

0,8

1,6

51

12

2020

0,8

0,8

1,6

51

13

2021

Lampiran A14.4
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 359

04/02/2013 14:19:53

360

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 360

04/02/2013 14:19:53

MW

Derating kapasitas

MW
MW
%

Reserve Margin (DMN)

Transfer dari Batam (Peaking)

Jumlah Kapasitas

MW

Tanjung Pinang 3

Transfer dari Batam (Base)

PLTU
PLTU

Tanjung Pinang 2 (FTP2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Tanjung Pinang 1 (TLB)

IPP ON-GOING & COMMITTED

PLN ON-GOING & COMMITTED

SEWA

PLTU

PLTU

Sewa PLTU

Tambahan Pembangkit

PLTD
PLTD

Sewa Genset

PLTD

PLTD Tanjung Uban

Pembangkit Sewa Tanjung Uban

PLTD

PLTD Tanjung Pinang

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

30

68

30

28

11

71

53

69

318

2012

38

118

40

10

30

28

11

71

86

70

524

2013

31

120

10

30

30

30

92

72

583

2014

40

160

10

30

30

30

114

75

749

2015

44

180

20

30

30

125

75

820

2016

Neraca Daya Sistem Bintan

41

190

10

30

30

135

75

886

2017

31

190

30

30

145

75

949

2018

36

210

50

154

75

1.010

2019

58

260

50

164

75

1.077

2020

48

260

175

75

1.148

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

361

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 361

04/02/2013 14:19:53

Pasokan/Kebutuhan

MW

Derating kapasitas

PLTD

PLTD
PLTD

Sewa Mesin (HSD)

Sewa Mesin (MFO)

PLTU

TB. Karimun (FTP2)

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

TB. Karimun - 2

PLTG/PLTMG

PLTU

TB. Karimun #3,4 (eks Tj. Uban)

Rencana Tambahan Kapasitas

PLTU

TB. Karimun #1,2 (FTP1)

PLN Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Mesin (HSD)

7,1

3,0

7,0

10,0

38,0

10

PLTD
PLTD

Sewa Mesin (HSD)

1,8

7,2

4,2

13,2

21

68

129

2012

Sewa Mesin (HSD)

Pembangkit Sewa

PLTD

MAK 8M 453B

Allen

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

10,3

3,0

7,0

10,0

43,0

10

1,8

7,2

4,2

13,2

23

68

143

2013

2,4

3,0

7,0

10,0

37,0

10

1,8

7,2

4,2

13,2

25

68

162

2014

11,2

3,0

7,0

10,0

48,0

15

10

1,8

7,2

4,2

13,2

27

67

183

2015

6,9

7,0

10,0

17,0

53,0

15

1,8

7,2

4,2

13,2

29

67

205

2016

4,4

7,0

10,0

17,0

53,0

1,8

7,2

4,2

13,2

32

67

226

2017

11,8

7,0

10,0

17,0

63,0

10

1,8

7,2

4,2

13,2

34

66

246

2018

Neraca Daya Sistem Tanjung Balai Karimun

19,0

7,0

10,0

17,0

73,0

10

1,8

7,2

4,2

13,2

37

66

264

2019

16,0

7,0

10,0

17,0

73,0

1,8

7,2

4,2

13,2

40

66

281

2020

4,2

7,0

10,0

17,0

73,0

1,8

7,2

4,2

13,2

52

66

300

2021

362

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 362

04/02/2013 14:19:53

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

PLTD

Deutz BA 12M

PLTD
PLTGB

Sewa Diesel

Sewa PLTGB

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Tanjung Batu (FTP2)

Jumlah Kapasitas

PLTU
PLTGB

Tanjung Batu Baru

PLN Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Diesel

Sewa

PLTD

Komatsu

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,3

0,3

1,1

1,4

10,6

2,5

2,0

5,0

0,8

0,3

0,6

1,6

56

33

2012

1,8

0,3

1,1

1,4

10,6

2,5

2,0

5,0

0,8

0,3

0,6

1,6

57

37

2013

4,2

0,3

1,1

1,4

13,6

2,5

2,0

0,8

0,3

0,6

1,6

60

42

2014

15,0

0,3

1,1

1,4

25,1

14

2,0

0,8

0,3

0,6

1,6

62

47

2015

4,6

1,1

7,0

8,1

22,0

64

52

2016

3,8

1,1

7,0

8,1

22,0

10

66

58

2017

Neraca Daya Sistem Tanjung Batu

3,1

1,1

7,0

8,1

22,0

11

66

63

2018

2,2

1,1

7,0

8,1

22,0

12

66

67

2019

1,3

1,1

7,0

8,1

22,0

13

65

71

2020

0,6

1,1

7,0

8,1

22,0

13

65

76

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

363

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 363

04/02/2013 14:19:53

PLTD

MTU

MW
MW
MW
MW
MW

Kapasitas Efektif

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLTGB

Cadangan

Dabo Singkep

Rencana Tambahan Kapasitas

Dabo Singkep

PLN Ongoing & Committed


PLTU

PLTD

Sewa Diesel

Tambahan Kapasitas

PLTD

Sewa Genset

Pembangkit Sewa

PLTD

MAK

Pembangkit PLN

Derating kapasitas

Kapasitas Terpasang

MW

MW

Beban Puncak

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,5

0,6

1,2

1,8

7,1

3,0

2,0

1,2

1,2

0,2

2,3

56

22

2012

1,2

0,6

1,2

1,8

7,1

3,0

2,0

1,2

1,2

0,2

2,3

57

24

2013

1,1

1,2

4,0

5,2

10,1

1,2

1,2

0,2

2,3

60

27

2014

0,8

1,2

4,0

5,2

10,1

1,2

1,2

0,2

2,3

63

30

2015

0,4

1,2

4,0

5,2

10,1

1,2

1,2

0,2

2,3

65

33

2016

0,0

1,2

4,0

5,2

10,1

1,2

1,2

0,2

2,3

67

36

2017

Neraca Daya Sistem Dabo Singkep

3,6

1,2

4,0

5,2

14,1

1,2

1,2

0,2

2,3

67

39

2018

3,2

1,2

4,0

5,2

14,1

1,2

1,2

0,2

2,3

67

41

2019

2,7

1,2

4,0

5,2

14,1

1,2

1,2

0,2

2,3

66

43

2020

0,9

1,2

4,0

5,2

12,1

1,2

1,2

1,2

1,3

66

42

2021

364

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 364

04/02/2013 14:19:53

MW

Beban Puncak

Derating Capacity

PLTD

SEWA MFO

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Natuna

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLN Ongoing & Committed

Tambahan Kapasitas

PLTD

SEWA Perusda

4,8

0,1

0,6

0,7

8,9

6,0

1,8

0,1

Project Sewa

1,0

Komatshu

0,1

1,2

65

19

2012

Daihatsu

Pembangkit PLN

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

4,6

0,1

0,6

0,7

8,9

6,0

1,8

0,1

1,0

0,1

1,2

66

21

2013

10,5

0,1

0,6

0,7

15,1

14

0,1

1,0

0,1

1,2

69

24

2014

10,2

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

72

27

2015

9,8

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

74

30

2016

Neraca Daya Sistem Ranai

9,5

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

75

33

2017

9,1

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

76

35

2018

8,7

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

75

38

2019

8,3

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

74

40

2020

8,0

0,1

0,6

0,7

15,1

0,1

1,0

0,1

1,2

74

42

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

365

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 365

04/02/2013 14:19:53

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW

Deutz

MWM

Yanmar

Relokasi

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

0,2

0,6

0,8

3,2

2,0

1,0

0,1

0,1

0,3

3,5

56

10

2012

1,2

1,2

58

11

2013

1,2

1,2

65

14

2015

1,2

1,2

68

16

2016

1,2

1,2

70

18

2017

1,2

1,2

72

19

2018

1,2

1,2

72

21

2019

Disuplai dari Grid 20 kV Kabel Laut Batam

1,2

1,2

62

13

2014

Neraca Daya Sistem Belakang Padang

1,2

1,2

72

22

2020

1,2

1,2

72

23

2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 366

04/02/2013 14:19:53

Lampiran A14.5
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI BANGKA BELITUNG

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 367

04/02/2013 14:19:53

368

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 368

04/02/2013 14:19:53

MW
%

Load Faktor

MW
MW
MW

Sewa

Relokasi PLTD Payo Selincah

Relokasi PLTD Sungai Juaro

Sewa PLTD

MW
MW
%

Jumlah Kapasitas

Reserve Margin (DMN)

111

77

34

111

62

102

557

2012

39

175

60

77

34

115

62

126

677

2013

42

205

77

22

12

34

145

62

145

786

2014

48

250

30

100

60

63

169

925

2015

47

290

40

63

197

1.090

2016

42

320

30

64

226

1.260

2017

44

370

50

64

257

1.445

2018

41

420

50

65

299

1.695

2019

PLN mempunyai opsi PLTG/MG Bangka Peaker daapt diganti dengan PLTG/MG di lokasi lain di sistem Sumbagsel yang mempunyai pasokan
gas lebih secure.

PLTU

Interkoneksi Sumatera - Bangka

PLTG/MG

PLTU

Bangka 1

Bangka Peaker

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Sewa

IPP ON-GOING & COMMITTED

Air Anyer (FTP1)

PLN ON-GOING & COMMITTED


PLTU

MW

PLN (PLTD)

Tambahan Pembangkit

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

Neraca Daya Sistem Bangka

45

485

65

65

335

2020

45

550

65

65

379

2.164

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

369

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 369

04/02/2013 14:19:53

MW
%

Load Faktor

PLTD
PLTD

PLN

Pilang

Manggar

15

45

40

47

34

48

91

3,0

6,0

9,0

16,0

66

61

355

2017

74

3,0

6,0

9,0

16,0

66

55

319

2016

MW

74

20

3,0

6,0

9,0

16,0

66

50

291

2015

Jumlah Kapasitas

65

11

3,0

6,0

9,0

27,0

66

46

268

2014

Reserve Margin (DMN)

60

33

11

3,0

6,0

9,0

27,0

66

41

238

2013

17
42

26

3,0

6,0

9,0

42,0

66

36

190

2012

PLTU

PLTG/MG

Belitung Peaker

Belitung-4

PLTG/MG

PLTGB

Belitung -3 (2x10 MW)

Rencana Tambahan Kapasitas

Belitung-2/Tanjung Pandan

IPP Ongoing & Committed

Belitung Baru (FTP1)

PLN Ongoing & Committed


PLTU

PLTD

Sewa

Tambahan Kapasitas

PLTU

Biomass

IPP

MW
MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

Neraca Daya Sistem Belitung

56

108

17

3,0

6,0

9,0

16,0

66

69

401

2018

49

118

10

3,0

6,0

9,0

16,0

66

79

460

2019

39

128

10

3,0

6,0

9,0

16,0

66

92

534

2020

19

128

3,0

6,0

9,0

16,0

66

107

621

2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 370

04/02/2013 14:19:53

Lampiran A14.6
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 371

04/02/2013 14:19:53

372

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 372

04/02/2013 14:19:53

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

PLTD
PLTD

WARTSILA I

RUSTON I

MW
MW
MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Sewa Sukadana

Jumlah Kapasitas

PLTD
PLTGB

Relokasi Sewa Diesel

Cadangan

PLTU

Ketapang (IPP)

Sewa/IPP

Ketapang (FTP2)

PLN
PLTU

PLTD

Sewa Diesel

Tambahan Pembangkit

PLTD

Sewa Diesel

Sewa

PLTD

DEUTZ

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

-2,9

3,0

7,0

10,0

31,1

3,0

7,0

6,0

5,6

2,4

0,7

24,1

24,0

64,2

134,7

2012

0,0

3,0

17,0

10,0

37,1

3,0

13,0

6,0

5,6

2,4

0,7

17,1

27,0

64,2

151,9

2013

0,3

3,0

17,0

10,0

41,6

7,5

13,0

6,0

5,6

2,4

0,7

17,1

31,2

64,2

175,7

2014

4,7

7,0

10,0

17,0

55,1

14

20

6,0

5,6

2,4

0,7

14,1

33,4

64,2

187,8

2015

2,5

7,0

10,0

17,0

55,1

6,0

5,6

2,4

0,7

14,1

35,6

64,2

200,1

2016

0,0

0,0

40,2

64,3

226,5

2018

0,0

0,0

42,8

64,3

240,8

2019

0,0

0,0

45,5

64,3

256,0

2020

-3

Sistem Khatulistiwa

Interkoneksi dengan Grid 150 kV

0,0

0,0

37,8

64,2

212,9

2017

Neraca Daya Sistem Ketapang

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

48,3

64,3

272,2

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

373

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 373

04/02/2013 14:19:53

GWh

Produksi Energi
MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

SWD. II

SWD. III

DEUTZ. II

DEUTZ MWM

MTU ( TRAILER )

DEUTZ.MWM KHD.I

DEUTZ.MWM KHD.II

MITSUBISHI

MTU II

MTU III

PLTD

Sewa Diesel

PLTD
MW
MW
MW
MW
MW

Relokasi Sewa Diesel

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLN

Tambahan Pembangkit

PLTD

Sewa Diesel

PLTD Sewa

PLTD

SWD. I

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Load Faktor

Kebutuhan

Unit

Pasokan/Kebutuhan

2,2

1,0

1,5

2,5

18,7

0,7

0,7

1,0

1,5

1,5

0,6

0,5

0,5

0,4

0,3

0,3

0,40

14,0

66,2

81,4

2012

0,00

2,00

15,8

66,2

91,8

2013

0,00

2,00

18,3

66,2

2014

20,9

66,2

120,9

2016

22,2

66,2

128,8

2017

23,6

66,2

137,0

2018

25,1

66,2

2019

Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa

19,6

66,2

113,5

2015

Neraca Daya Sistem Sambas

26,7

66,2

154,9

2020

28,4

66,2

164,7

2021

374

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 374

04/02/2013 14:19:54

MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

MERCEDES (MTU)

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLTGB

Jumlah Kapasitas

Sewa PLTGB

PLN

Tambahan Pembangkit

Sewa Diesel

PLTD

PLTD

MITSUBISHI

Sewa

PLTD
PLTD

MERCEDES (MTU)

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

4,9

1,1

1,6

2,7

12,6

3,0

1,1

1,6

0,9

0,2

6,6

5,0

53,9

23,6

2012

3,3

2,1

1,6

3,7

12,6

3,0

1,1

1,6

0,9

0,2

6,6

5,6

53,9

26,6

2013

6,5

54,0

30,7

2014

7,4

54,1

35,0

2016

-6

7,9

54,2

37,3

2017

8,3

54,2

39,6

2018

8,9

54,3

42,1

2019

9,4

54,4

44,8

2020

Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa

6,9

54,0

32,9

2015

Neraca Daya Sistem Ngabang

10,0

54,4

47,6

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

375

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 375

04/02/2013 14:19:54

MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

PLTD

MITSUBISHI

PLTD
MW
MW
MW
MW
MW

Relokasi Sewa Diesel

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Sewa

Sanggau

PLN
PLTU

PLTD

Sewa Diesel

Tambahan Pembangkit

PLTD

Sewa Diesel

PLTD Sewa

PLTD
PLTD

PLTD

DEUTZ MWM

MITSUBISHI

PLTD

SWD BBI

MTU

PLTD

SWD BBI

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

-0,4

1,2

1,2

2,4

16,4

2,0

6,0

1,2

1,2

0,8

0,8

1,2

1,2

0,3

14,4

14,4

67,5

84,9

2012

0,0

1,2

7,0

8,2

24,4

14,0

2,0

1,2

1,2

0,8

0,8

1,2

1,2

0,3

8,4

16,2

67,5

95,8

2013

2,0

2,0

18,7

67,5

2014

0,0

21,4

67,5

126,2

2016

0,0

22,7

67,4

134,4

2017

0,0

24,2

67,4

2018

0,0

25,7

67,4

152,1

2019

0,0

27,4

67,4

2020

Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa

0,0

20,0

67,5

118,5

2015

Neraca Daya Sistem Sanggau

0,0

29,1

67,4

172,0

2021

376

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 376

04/02/2013 14:19:54

Pasokan/Kebutuhan

MW

Derating capacity

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

DEUTZ

DEUTZ

DEUTZ

MTU

MITSUBISHI

MITSUBISHI

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

PLTGB

PLTU

Cadangan

PLTGB Sewa

Sewa

Sintang

PLN

Tambahan Pembangkit

Sewa Diesel

PLTD

PLTD

SWD BBI

PLTD Sewa

PLTD

SWD BBI

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,5

1,5

1,5

3,0

18,9

1,3

1,3

1,1

1,5

1,5

1,5

1,2

0,5

0,5

15,9

14,4

64,3

81,1

2012

9,2

1,5

7,0

8,5

33,9

21

1,3

1,3

1,1

1,5

1,5

1,5

1,2

0,5

0,5

9,9

16,3

64,3

91,5

2013

0,0

0,0

18,8

64,3

105,9

2014

0,0

0,0

21,4

64,4

120,8

2016

-3

0,0

0,0

22,8

64,4

128,6

2017

0,0

0,0

24,2

64,4

136,9

2018

0,0

0,0

25,8

64,5

145,6

2019

0,0

0,0

27,4

64,5

154,9

2020

Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa

0,0

0,0

20,1

64,3

113,3

2015

Neraca Daya Sistem Sintang

0,0

0,0

29,2

64,5

164,8

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

377

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 377

04/02/2013 14:19:54

MW
MW
MW

Beban Puncak

Kapasitas Terpasang

Derating capacity

PLTD
PLTD
PLTD

DEUTZ MWM

DEUTZ MWM

MITSUBISHI

MW
MW
MW

Surplus/Defisit

MW

Cadangan

Operasi

MW

Jumlah Kapasitas

Pemeliharaan

PLTD

Relokasi Sewa Diesel

Sewa

Nanga pinoh

PLN
PLTGB

PLTD

Tambahan Pembangkit

PLTD

Sewa Diesel

Sewa Diesel

PLTD Sewa

PLTD

DEUTZ MWM

Pembangkit PLN

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,0

0,5

0,8

1,3

8,3

1,0

3 ,0

0,8

0,5

0,5

0,5

0,1

6,3

6,1

53,7

28,6

2012

3,2

0,5

0,8

1,3

11,3

6,0

1,0

0,8

0,5

0,5

0,5

0,1

3,3

6,8

53,8

32,3

2013

2,1

0,5

0,8

1,3

11,3

1,0

0,8

0,5

0,5

0,5

0,1

3,3

7,9

53,8

37,4

2014

0,6

0,5

0,8

1,3

10,3

0,8

0,5

0,5

0,5

0,1

2,3

8,5

53,9

40,0

2015

0,0

9,6

54,1

45,5

2017

-6

0,0

10,2

54,2

48,5

2018

0,0

10,8

54,3

51,6

2019

0,0

11,5

54,4

54,9

2020

0,0

12,3

54,4

58,5

2021

Interkoneksi Grid 150 kV Sist. Khatulistiwa

0,0

9,0

54,0

42,7

2016

Neraca Daya Sistem Nanga Pinoh

378

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 378

04/02/2013 14:19:54

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

PLTD

MTU

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

Tambahan Pembangkit

Sewa Diesel

PLTD

PLTD

MTU

PLTD Sewa

PLTD

DEUTZ MWM

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,0

0,7

1,0

1,7

4,4

3,0

0,7

0,4

0,5

0,1

4,6

1,7

45,0

6,6

2012

0,7

0,7

1,0

1,7

4,4

3,0

0,7

0,4

0,5

0,1

4,6

1,9

45,1

7,6

2013

3,0

0,0

3,0

2,1

45,1

8,2

2014

0,0

0,0

2,4

45,3

9,3

2016

0,0

0,0

2,5

45,4

9,9

2017

0,0

0,0

2,7

45,5

10,6

2018

0,0

0,0

2,8

45,6

11,3

2019

0,0

0,0

3,1

45,6

12,3

2020

Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa

0,0

0,0

2,2

45,2

8,7

2015

Neraca Daya Sistem Sekadau

0,0

0,0

3,3

45,6

13,3

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

379

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 379

04/02/2013 14:19:54

MW

Beban Puncak

MW

Derating capacity

MTU

PLTGB

Putussibau (FTP2)
MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit

IPP

PLTMH

Riam Badau

PLN

Tambahan Pembangkit

Putussibau

PLTD

PLTD

MTU

Sewa

PLTD
PLTD

DEUTZ MWM

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

-0,7

0,9

1,0

1,9

6,4

4,0

1,0

0,9

0,5

0,1

6,4

5,2

59,2

26,8

2012

3,8

1,0

4,0

5,0

14,6

8,0

0,2

4,0

1,0

0,9

0,5

0,1

6,4

5,8

59,2

30,3

2013

2,8

1,0

4,0

5,0

14,6

4,0

1,0

0,9

0,5

0,1

6,4

6,8

59,2

35,0

2014

2,4

1,0

4,0

5,0

14,6

4,0

1,0

0,9

0,5

0,1

6,4

7,2

59,2

37,5

2015

1,9

1,0

4,0

5,0

14,6

4,0

1,0

0,9

0,5

0,1

6,4

7,7

59,2

39,9

2016

8,7

59,2

45,2

2018

9,3

59,2

48,1

2019

9,9

59,2

51,1

2020

10,5

59,2

54,4

2021

Interkoneksi Grid 150 kV dengan sistem khatulistiwa

8,2

59,2

42,5

2017

Neraca Daya Sistem Putussibau

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 380

04/02/2013 14:19:54

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 381

04/02/2013 14:19:54

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 382

04/02/2013 14:19:54

B1
Sistem Interkoneksi Kalimantan Selatan, Tengah
dan Timur (Kalseltengtim)
B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B1.2. Neraca Daya
B1.3. Neraca Energi
B1.4. Capacity Balance Gardu Induk
B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B1.7. Analisis Aliran Daya
B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
B1.9. Program Listrik Perdesaan
B1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 383

04/02/2013 14:19:54

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 384

04/02/2013 14:19:55

Lampiran B1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 385

04/02/2013 14:19:55

386

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 386

04/02/2013 14:19:55

-- Industrial

386,0

244,2
134,2

-- Public

-- Industrial

66,6
955,7

Peak Load (MW)

PS GI&Dis (%)

Load Factor (%)

10,69

- D Losses (%)

1)

0,32

- T Losses (%)

11,01

T & D Losses (%)

+)

3,9

5.354,4

Station Use (%)

Energy Requirement (GWh)

991

1.068,4

66,7

9,73

0,32

10,05

3,8

5.999,1

6.238,4

866
5.573,8

62.046

113.390

151,1

277,2

573,7

1.563,1

53.959

Total Production (GWh)

-- Industrial

-- Public

-- Commercial

-- Residential
101.985

504,1

Number of Customer

1.390,7

-- Commercial

2.565,0

341,4
2.273,3

-- Residential

Power Contracted (MVA)

509,6

1.161,8

3.338,9

13,2

5.396,3

449,2

1.020,2

-- Public

-- Commercial

13,0
2.954,2

-- Residential

- Energy Growth Rate (%)

4.765,0

85,5

78,2

Energy Sales (GWh)

73,1

65,5

6,30

5,85

2,6

Electrification Ratio (%)

2,6

- Growth Rate (%)

2013
10.155

Growth of Total GDP (%)

9.893

2012

Total Population (10^3)

Calendar Year

1.200,2

66,7

8,53

0,32

8,85

4,6

6.696,7

7.016,0

1.124

70.431

129.527

167,3

311,1

644,6

1.739,3

2.862,3

436,1

577,3

1.320,7

3.769,8

13,1

6.103,9

89,1

77,0

6,57

2,7

10.425

2014

1.324,4

66,8

8,23

0,32

8,55

4,5

7.397,8

7.748,6

1.256

78.711

145.437

180,4

336,7

698,1

1.874,6

3.089,7

483,1

640,3

1.466,8

4.175,2

10,8

6.765,3

92,5

80,7

6,21

2,7

10.703

2015

1.455,0

66,8

8,07

0,32

8,38

4,5

8.134,7

8.519,3

1.388

87.011

162.071

191,9

358,3

743,4

1.993,0

3.286,6

532,0

705,6

1.617,6

4.597,4

10,2

7.452,6

94,7

83,3

6,21

2,7

10.989

2016

1.593,5

66,9

7,92

0,32

8,23

4,5

8.916,1

9.337,0

1.519

95.285

178.737

203,9

380,9

790,4

2.116,5

3.491,8

584,0

774,8

1.777,0

5.046,2

9,8

8.181,9

96,1

85,0

6,21

2,7

11.284

2017

1.739,8

66,9

7,82

0,32

8,14

4,5

9.742,0

10.201,7

1.650

103.535

195.434

216,6

404,7

840,1

2.247,2

3.708,6

638,7

847,4

1.943,6

5.519,1

9,4

8.948,9

97,5

86,7

6,21

2,7

11.587

2018

1.897,3

67,0

7,73

0,32

8,05

4,5

10.631,6

11.133,2

1.781

111.765

212.156

230,3

430,3

893,4

2.387,4

3.941,4

697,8

925,6

2.122,8

6.029,6

9,2

9.775,9

98,4

87,9

6,21

2,7

11.900

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Regional Kalseltengtim


2020

2.069,7

67,0

7,64

0,32

7,96

4,5

11.605,6

12.153,4

1.911

119.976

228.902

244,6

456,9

949,0

2.533,9

4.184,3

762,6

1,011,4

2.319,1

6.589,2

9,3

10.682,3

99,2

88,9

6,21

2,7

12.222

2021

2.254,7

67,1

7,49

0,32

7,81

4,5

12.661,6

13.259,5

2.041

128.170

245.669

255,8

478,2

993,9

2.646,5

4.374,3

833,3

1,105,1

2.533,5

7.200,9

9,3

11.672,7

98,0

88,2

6,21

2,7

12.554

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

387

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 387

04/02/2013 14:19:55

Beban Puncak (MW)

Load Factor (%)

Energi Produksi (GWh)

Sistem Kalseltengtim

Beban Puncak (MW)

Load Factor (%)

Energi Produksi (GWh)

Sistem Mahakam

Wil KALTIM

Beban Puncak (MW)

Load Factor (%)

Energi Produksi (GWh)

Sistem Barito

Wil KALSELTENG

Sistem

786

67

4.619

371

67

2.185

415

67

2.435

2012

956

67

5.654

458

68

2.711

498

67

2.942

2013

1.113

67

6.577

543

67

3.192

571

68

3.385

2014

1.242

67

7.300

617

66

3.586

625

68

3.715

2015

1.359

68

8.041

677

67

3.979

682

68

4.062

2016

1.479

68

8.800

738

68

4.384

740

68

4.416

2017

1.609

68

9.599

806

68

4.795

804

68

4.804

2018

1.753

68

10.460

879

68

5.230

873

68

5.231

2019

1.906

68

11.404

956

68

5.704

950

68

5.700

2020

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Kalseltengtim

2.074

68

12.433

1.041

68

6.222

1.033

69

6.211

2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 388

04/02/2013 14:19:55

Lampiran B1.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 389

04/02/2013 14:19:55

390

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 390

04/02/2013 14:19:55

500

1,000

1,500

2,000

2,500

,
3,000

3,500

2012
2013

2014

2015

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP & Sewa

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

Tambahan PLTU

Pembangkit Sewa Baru

PLTM (PLN+IPP)

PLTU PLN

PLTG/MG PLN

PLTG IPP

PLTG PLN

Tambahan PLTG/MG

Tambahan PLTA

Reserve Margin

2016

2017

PLTG/MG PLN

2018

PLTG IPP
PLTU PLN

Tambahan PLTG/MG

2019

2020

2021

Tambahan PLTU

PLTU IPP

PLTG PLN

Grafik Neraca Daya Sistem Kalseltengtim

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

391

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 391

04/02/2013 14:19:55

No.
1

MW
MW
MW
MW
MW

PLTU

PLTGU

PLTG

PLTMG

PLTD

Retired & Mothballed


PLTG
PLTD

Sewa PLTD
MW
MW

MW

MW

Excess Power

Sewa

MW

IPP

SWASTA

MW

184

27

85

108
296

13

54

50

120

30

670
375

4.619
67,1
786

GWh
%
MW
MW
MW

2012

Unit

PLTA

Kebutuhan dan Pasokan


KEBUTUHAN
Produksi
Faktor Beban
Beban Puncak
Pasokan
Kapasitas Terpasang
Daya Mampu
PLN

60
-

230

101

85

108
476

13

54

50

120

30

851
375

5.654
67,5
956

2013

180

101

96

108
377

13

54

50

120

30

752
375

6.577
67,4
1.113

2014

110

101

96

108
307

13

54

50

120

30

682
375

7.300
67,1
1.242

2015

83

96

73
179

13

36

50

120

30

501
322

8.041
67,5
1.359

2016

96

96

13

36

50

120

30

345
249

8.800
67,9
1.479

2017

Neraca Daya Sistem Kalseltengtim 2012 - 2021

96

96

13

36

50

120

30

345
249

9.599
68,1
1.609

2018

96

96

13

36

50

120

30

345
249

10.460
68,1
1.753

2019

96

96

13

36

50

120

30

345
249

11.404
68,3
1.906

2020

96

96

13

36

50

120

30

345
249

12.433
68,4
2.074

2021

392

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 392

04/02/2013 14:19:55

No.
3

Kebutuhan dan Pasokan


Tambahan Kapasitas
PLN ON GOING & COMMITTED
Pulang Pisau (FTP1)
Asam Asam (FTP1)
Bangkanai (FTP2)
Kaltim Peaking (APBN)
Muara Jawa/Teluk Balikpapan (FTP1)
Sampit (APBN)
IPP ON GOING & COMMITTED
Senipah
Kalsel - 1 (FTP2)
Embalut (Ekspansi)
Kaltim - 2 (FTP2)
Kaltim (MT)
Senipah (ST)
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kaltim Peaker 1 (Ex Sewa Bontang)
Kalselteng Peaker
Kelai
Kusan
Kalselteng 1
Kalselteng 2
Kalselteng 3
Kaltim 3
Kaltim 4
Jumlah Pasokan (Basis DMN)
-

PLTG
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTG/MG
PLTA
PLTA
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
MW
670

2012

PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTG
PLTU
PLTU

Unit

1.163

82
-

130
100
-

2013

1.594

120
140
220
50

2014

1.734

50
55
35

70
-

2015

100
2.023

100
200
-

70
-

2016

100
100
100
2.267

100
-

2017

Neraca Daya Sistem Kalseltengtim 2012 - 2-21

50
100
100
100
2.617

2018

65
100
2.782

2019

75
150
3.007

2020

150
3.157

2021

Lanjutan

Lampiran B1.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 393

04/02/2013 14:19:55

394

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 394

04/02/2013 14:19:55

Jenis

1.809
1.229
126

HSD

MFO

Geot.

Hydro

107

1.322

1.342

787

2.096

2013

108

1.322

1.515

1.063

2.569

2014

109

724

219

1.523

4.724

2015

110

219

1.538

6.174

2016

108

219

1.547

6.925

2017

107

307

1.563

7.622

2018

392

307

1.579

8.183

2019

720

307

1.594

8.783

2020

bcf
bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh

LNG

HSD

MFO

Geot.

Hydro

10^3 ton

Batubara

Gas

Satuan

Jenis

126

347

489

765

2012

107

373

363

1.353

2013

108

373

410

1.658

2014

109

204

3.049

2015

110

3.984

2016

108

4.469

2017

107

4.919

2018

392

5.281

2019

720

5.668

2020

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Kalseltengtim

270

LNG

1.185

2012

Gas

Batubara

Proyeksi Neraca Energi Sistem Kalseltengtim

725

6.325

2021

725

307

1.601

9.801

2021

(GWh)

Lampiran B1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 395

04/02/2013 14:19:55

396

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 396

04/02/2013 14:19:55

10

No.

- Beban Puncak ( MW )

GI BARIKIN

- Beban Puncak ( MW )

GI PALANGKARAYA

- Beban Puncak ( MW )

GI SELAT

- Beban Puncak ( MW )

GI SEBERANG BARITO

- Beban Puncak ( MW )

GI MANTUIL

- Beban Puncak ( MW )

GI TRISAKTI

- Beban Puncak ( MW )

GI TRISAKTI

- Beban Puncak ( MW )

GI BANJARMASIN

- Beban Puncak ( MW )

GI CEMPAKA

- Beban Puncak ( MW )

GI CEMPAKA

GARDU INDUK

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

70/20

70/20

70/20

150/20

TEG
(KV)

30

30

20

20

30

60

10

15.0

1.0

30

20

10

10

60

10.0

Kap
(MVA)

1.0

Jml

CAPACITY

60

60

20

40

60

60

47

20

15

12

30

20

10

20

7.3

31.6
59%

29.3
54%

38.1
71%

40.7
75%

14.4
32%

13.4
30%

15.6
43%

14.9
41%

37.2
69%

30.0
56%

32.4
60%

27.1

61%

25.8

55%

44.2

41%

50%

64%

26.9

66%

39.4

7.0
39%

44.6
83%

39.1

43%

7.7

75%

40.6

Peak
Load

30

47.3

63%

34.1

45%

24.4

35%

15.6

46%

16.4

60%

32.6

65%

35.1

65%

27.6

44%

30

Add
Trafo
(MVA)

2014

Uprating dari 6 MVA

Add
Trafo
(MVA)

2013
Peak
Load
(MW)

72%

Add
Trafo

2012
Peak
Load
(MW)

10

10

60

Total
Kap
(MVA)

68%

36.9

49%

26.4

37%

16.8

48%

17.2

66%

35.5

35%

38.1

70%

29.6

47%

50.6

45%

8.1

41%

44.3

Peak
Load
(MW)

60

60

Add
Trafo

2015

49%

39.8

53%

28.7

40%

18.2

50%

18.1

36%

38.7

38%

41.4

46%

31.6

40%

43.1

47%

8.5

45%

48.3

Peak
Load
(MW)

52.6

60

50%

49.4

52%

9.4

53%

57.4

Peak
Load

Add
Trafo

2018

62.5

49%

52.8

55%

9.8

58%

Add
Trafo

2019
Peak
Load
(MW)

58%

31.1

44%

19.6

53%

19.0

39%

42.2

42%

44.9

49%

33.8

43.0
53%

57%

46.4

63%

33.8

47%

21.2

55%

19.9

43%

46.0

45%

48.7

52%

36.2

62%

50.2

68%

36.6

51%

22.9

58%

20.9

46%

50.2

49%

52.8

56%

38.8

Uprating dan sebagian beban dipindah ke GI Trisakti 150

43%

46.1

50%

8.9

49%

Add
Trafo

2017
Peak
Load
(MW)

Uprating dari 30 MVA

60

30

Add
Trafo
(MVA)

2016

Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (1/4)

67%

54.2

37%

39.7

55%

24.7

61%

22.0

51%

54.7

53%

57.3

60%

41.5

52%

56.5

57%

10.3

63%

68.2

Peak
Load

60

Add
Trafo
(MVA)

2020

74.3

54%

58.5

40%

43.1

59%

26.7

64%

23.1

55%

59.6

58%

62.2

64%

44.4

53%

60.5

60%

10.9

69%

Add
Trafo

2021
Peak
Load
(MW)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

397

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 397

04/02/2013 14:19:55

18

17

16

15

14

13

12

11

No.

- Beban Puncak ( MW )

GI KAYU TANGI

- Beban Puncak ( MW )

GI BATULICIN

- Beban Puncak ( MW )

GI PULANG PISAU

- Beban Puncak ( MW )

GI RANTAU/BINUANG

- Beban Puncak ( MW )

GI PELAIHARI

- Beban Puncak ( MW )

GI ASAM-ASAM

- Beban Puncak ( MW )

GI AMUNTAI

- Beban Puncak ( MW )

GI TANJUNG

GARDU INDUK

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

TEG
(KV)

Jml

30

30

10

30

10

30

20

10

30

30

Kap
(MVA)

CAPACITY

30

30

10

30

15.1

14.8
55%

13.6
50%

60%

16.1

19.8
73%

62%

18.2

58%

54%

5.5

65%

17.6

61%

22.1

60%

16.3

54%

14.6

49%

26.5

Peak
Load

30

Add
Trafo
(MVA)

2014

67%

5.2

4.8

16.2
60%

15.0

57%

20.4

56%

55%

16.2
45%

10
40.0

30

14.0
52%

20

13.5
50%

12.5
46%

24.5
91%

22.7

Add
Trafo
(MVA)

2013
Peak
Load
(MW)

84%

Add
Trafo

2012
Peak
Load
(MW)

30.0

10

30

30

Total
Kap
(MVA)

65%

17.6

40%

21.6

66%

5.9

71%

19.1

66%

23.8

24%

6.6

59%

15.8

53%

28.6

Peak
Load
(MW)

30

Add
Trafo

2015

56%

15.2

44%

23.5

71%

6.4

38%

20.7

72%

25.8

26%

7.1

63%

17.1

57%

30.9

Peak
Load
(MW)

30

Add
Trafo
(MVA)

2016

61%

16.5

48%

25.7

25%

6.8

42%

22.5

44%

27.8

28%

7.7

68%

18.4

62%

33.3

Peak
Load
(MW)

30

30

Add
Trafo

2017

67%

18.0

52%

28.0

27%

7.3

45%

24.4

48%

30.0

31%

8.3

37%

19.9

67%

36.0

Peak
Load

30

Add
Trafo

2018

Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (2/4)

38.9

36%

19.6

56%

30.5

29%

7.8

49%

26.5

52%

32.4

33%

8.9

40%

21.5

72%

30

Add
Trafo

2019
Peak
Load
(MW)

40%

21.4

62%

33.2

31%

8.3

53%

28.7

56%

35.0

36%

9.7

43%

23.2

39%

42.0

Peak
Load

45.4

58%

31.2

60%

37.8

39%

10.4

46%

25.1

42%

Add
Trafo

2021
Peak
Load
(MW)

43%

23.3

67%

36.2

33%

8.9

Uprating dari 10 MVA

60

Add
Trafo
(MVA)

2020

Lanjutan

398

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 398

04/02/2013 14:19:55

26

25

24

23

22

21

20

19

No.

- Beban Puncak ( MW )

GI BANDARA

- Beban Puncak ( MW )

GI KUALA KURUN

- Beban Puncak ( MW )

GI PALANGKARAYA II
[New]

- Beban Puncak ( MW )

GI MUARA TEWEH

- Beban Puncak ( MW )

GI BUNTOK/AMPAH

- Beban Puncak ( MW )

GI PANGKALAN BUN

- Beban Puncak ( MW )

GI KASONGAN

- Beban Puncak ( MW )

GI SAMPIT

GARDU INDUK

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

TEG
(KV)

Jml

60

30

60

30

30

30

30

30

Kap
(MVA)

CAPACITY

60

30

60

30

30

30

30

30

Total
Kap
(MVA)

Peak
Load
(MW)
Add
Trafo

2012

27.5

19.9
37%

18.2
34%

40%

21.8

3.2
12%

37%

20.0

34%

9.2

50%

13.4

51%

3.0

30

30%

8.2

58%

31.1

Add
Trafo
(MVA)

2016
Peak
Load
(MW)

11%

18.4
34%

17.0
31%

8.6
32%

8.0
30%

12.5
46%

11.6
43%

29.1
54%

28%

7.6

53%

28.7

26.8

30

Add
Trafo

2015
Peak
Load
(MW)

99%

7.0
26%

9.3
34%

49%

97%

Peak
Load

Add
Trafo
(MVA)

2014

26.4

Add
Trafo
(MVA)

26.2

Peak
Load
(MW)

2013

44%

23.9

13%

3.5

40%

21.7

37%

9.9

53%

14.4

55%

29.9

33%

8.9

63%

33.8

Peak
Load
(MW)
Add
Trafo

2017

48%

26.2

14%

3.7

44%

23.6

40%

10.7

57%

15.5

60%

32.4

35%

9.6

68%

36.6

Peak
Load

Add
Trafo

2018

Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (3/4)

Peak
Load

53%

28.7

15%

4.0

47%

25.6

43%

11.5

62%

16.7

65%

35.2

38%

10.3

49%

39.7

60

43.1

58%

31.4

16%

4.3

51%

27.7

46%

12.3

66%

17.9

47%

38.2

41%

11.2

53%

30

Add
Trafo
(MVA)

2020

uprating dari 30 MVA

Add
Trafo

2019
Peak
Load
(MW)

64%

34.4

17%

4.6

56%

30.1

49%

13.3

36%

19.2

51%

41.4

45%

12.1

43%

46.8

Peak
Load
(MW)

30

Add
Trafo

2021

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

399

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 399

04/02/2013 14:19:56

34

33

32

31

30

29

28

27

No.

30

20

20

10

30

30

30

30

30

20

20

10

30

30

30

30

366.5

0.0

366.5

0.0

Add
Trafo
(MVA)

2012
Peak
Load
(MW)

0.99

Kap
(MVA)

Total
Kap
(MVA)

DIVERSITY FACTOR

Jml

CAPACITY

371.6

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

TEG
(KV)

Beban Puncak GI

GI UMUM

GI KONSUMEN .BESAR

TOTAL BEBAN GI

- Beban Puncak ( MW )

GI SEI TABUK

- Beban Puncak ( MW )

GI NANGABULIK

- Beban Puncak ( MW )

GI SUKAMARA

- Beban Puncak ( MW )

GI PANGKALAN BANTENG

- Beban Puncak ( MW )

GI PARENGGEAN

- Beban Puncak ( MW )

GI SATUI

- Beban Puncak ( MW )

GI KOTABARU

- Beban Puncak ( MW )

GI PURUKCAHU

GARDU INDUK

1.03

443.6

454.9

0.0

454.9

Peak
Load
(MW)

30.0

Add
Trafo
(MVA)

2013

1.07

507.8

542.6

0.0

1.10

553.6

608.0

0.0

608.0

8.0

180.0

18.1

1.09

1.09

656.9

717.1

0.0

717.1

1.09

713.2

775.3

0.0

775.3

66%

17.8

3.7
21%

3.5

16.4

605.3

4.6
51%

19%

61%

657.1

9.5
35%

3.4

60.0

13.9
51%

19%

15.0

0.0

19.7
73%

3.2

56%

657.1

4.2
15%

30.0

Add
Trafo
(MVA)

2018
Peak
Load
(MW)

18%

4.3
48%

33%

8.9

48%

12.8

67%

4.0

180.0

3.9
14%

Add
Trafo
(MVA)

2017
Peak
Load
(MW)

44%

31%

8.4

11.9
44%

11.0
41%

16.6
61%

15.2
56%

3.6
13%

3.4

Add
Trafo
(MVA)

2016
Peak
Load
(MW)

13%

29%

542.6

Add
Trafo
(MVA)

2015
Peak
Load
(MW)

7.5

90.0

Add
Trafo
(MVA)

28%

Peak
Load
(MW)

2014

Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (4/4)

4.5

1.08

775.8

838.4

0.0

838.4

72%

19.4

22%

4.0

20%

3.7

54%

4.9

37%

10.0

55%

15.0

40%

21.5

17%

120.0

30

Add
Trafo
(MVA)

2019
Peak
Load
(MW)

4.8

1.08

843.0

906.6

0.0

906.6

39%

21.2

24%

4.4

22%

4.0

58%

5.2

39%

10.6

60%

16.2

43%

23.4

18%

180.0

30

Add
Trafo
(MVA)

2020
Peak
Load
(MW)

1.07

915.7

980.5

0.0

980.5

43%

23.1

26%

4.7

24%

4.3

62%

5.6

42%

11.3

65%

17.5

47%

25.5

19%

5.1

Peak
Load
(MW)

30.0

Add
Trafo
(MVA)

2021

Lanjutan

400

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 400

04/02/2013 14:19:56

11,1

13,1

19,4

15,2
28%

30

150/20

12,1
45%

48%

13,0

38%

30,5

62%

16,8

44%

36,0

48%

25,9

43%

GI NEW BALIKPAPAN

30

30

11,5
21%

14

150/20

150/20

88%

23,8

58%

15,7

102%

27,5

81%

21,9

36%

16,4

24%

54%

86,7

53%

56,7

64%

34,4

42%

59%

GI Petung

78%

21,0

69%

18,5

31%

13,8

20%

55%

89,2

89%

48,0

54%

29,1

36%

41,9

79%

60

60

60

30

60

60

63,8

37%

20,1

55%

14,9

67%

18,2

46%

37,1

71%

19,2

58%

47,2

51%

27,5

38%

17,0

22%

12,1

48%

77,2

56%

60,2

68%

36,6

40%

49,5

59%

30

47,2

Add
Trafo
(MVA)

2015
Peak
Load
(MW)

Uprating 30 MVA
63,8

13

30

30

60

54%

86,9

75%

40,5

51%

27,7

42%

41,2

81%

63,8

Uprating 30 MVA Mundur


65,4

Add
Trafo
(MVA)

2014
Peak
Load
(MW)

GI Sangatta

30

30

30

120

60

60

130

110

Add
Trafo
(MVA)

2013
Peak
Load
(MW)

12

150/20

30

60

30

30

30

30

30

30

60

30

20

30

20

60

Total
(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

2012
Peak
Load
(MW)

GI Bontang

No

Unit
Siza
(MVA)

CAPACITY

11

150/20

GI Kuaro / Tanah Grogot

10

150/20

GI Sambutan

Rencana Tambahan GI

150/20

GI Tenggarong / Bukit Biru

150/20

GI Bukuan/Bukuan

150/20

GI Embalut

150/20

GI Tengkawang

150/20

GI Sei Keledang/Harapan Baru

150/20

GI Karang Joang/Giri Rejo

150/20

GI Batakan/Manggar Sari

150/20

GI Gn Malang / Industri

SISTEM MAHAKAM

GARDU INDUK

4.

3.

2.

1,

No,

53%

28,5

60%

16,3

74%

19,9

50%

40,7

39%

21,1

53%

57,1

56%

30,3

41%

18,6

25%

13,4

46%

75,2

61%

66,3

75%

40,2

44%

59%

63,8

Peak
Load
(MW)

30

30

51,9

Add
Trafo
(MVA)

2016

76%

40,8

66%

17,9

40%

21,8

55%

44,5

43%

23,2

64%

69,1

64%

34,3

47%

21,1

28%

15,3

47%

76,1

70%

75,1

84%

45,6

50%

59%

63,8

Peak
Load
(MW)

30

58,8

Add
Trafo
(MVA)

2017

63,8

46%

50,0

72%

19,5

44%

23,8

60%

48,5

47%

25,4

56%

76,0

69%

37,3

51%

22,8

31%

16,7

48%

77,1

76%

81,7

92%

49,6

55%

59%

60

30

63,8

Add
Trafo
(MVA)

2018
Peak
Load
(MW)

Capacity Balance Sistem Kalimantan Timur (1/2)

63,8

56%

60,0

40%

21,3

48%

26,0

65%

53,0

51%

27,8

62%

83,6

75%

40,6

61%

27,7

34%

18,1

48%

77,1

53%

85,9

100%

53,9

59%

59%

30

60

69,2

Add
Trafo
(MVA)

2019
Peak
Load
(MW)

63,8

66%

71,7

43%

23,3

53%

28,4

43%

57,7

56%

30,4

68%

92,0

55%

44,5

71%

31,9

37%

19,9

48%

77,5

57%

92,3

109%

59,1

65%

59%

60

30

75,5

Add
Trafo
(MVA)

2020
Peak
Load
(MW)

63,8

74%

80,5

47%

25,3

53%

28,4

43%

57,7

56%

30,4

69%

92,9

58%

47,3

76%

34,2

39%

21,0

54%

88,0

60%

97,6

78%

62,9

68%

59%

30

79,8

Add
Trafo
(MVA)

2021
Peak
Load
(MW)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

401

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 401

04/02/2013 14:19:56

150/20

150/20

No

1,04

497

517

517

15%

8,1

22%

4,0

30%

16,2

63%

16,9

22%

12,0

Peak
Load
(MW)

20

60

Add
Trafo
(MVA)

78%

21,2

1,02

565

574

574

49%

13,3

33%

9,0

16%

8,6

24%

4,4

42%

22,8

66%

17,9

24%

13,1

Peak
Load
(MW)

32,1
0,0
32,1
31,0
1,04

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM

TOTAL GI KONSUMEN BESAR

TOTAL GI UMUM + KONSUMEN BESAR

TOTAL BEBAN PUNCAK KONSUMEN

DIVERSITY FACTOR

150/20

GI Tana Tidung

26

150/20

GI Malinau

25

11,0

60

30

60

Add
Trafo
(MVA)

30

30

30

30

Add
Trafo
(MVA)

2015

41%

1,04

420

435

435

13%

6,9

53%

14,3

20%

11,0

Peak
Load
(MW)

2014

150/20

Add
Trafo
(MVA)

2013

GI Bulungan/Tj Selor

150/20

GI Berau/Tj Redep

SISTEM BERAU

314
1,04

DIVERSITY FACTOR

326

Peak
Load
(MW)

TOTAL BEBAN PUNCAK KONSUMEN

Total
(MVA)

326

Unit
Siza
(MVA)

2012

TOTAL GI UMUM + KONSUMEN BESAR

TOTAL GI KONSUMEN BESAR

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM

GI MELAK

150/20

150/20

GI MALOY (Kutim)

22

24

150/20

GI New Industri

GI SENIPAH

23

150/20

GI KOTA BANGUN

21

20

19

18

GI New Samarinda

17

150/20

GI Kariangau

16

150/20

GI Sambera

GARDU INDUK

15

No,

CAPACITY

1,04

44,4

46,0

0,0

46,0

15%

2,6

32%

8,5

45%

12,1

42%

22,8

1,02

620

632

632

54%

14,6

37%

10,1

18%

9,5

26%

4,8

55%

29,9

37%

19,8

26%

14,2

Peak
Load
(MW)

20

30

30

30

Add
Trafo
(MVA)

2016

1,04

48,6

50,4

0,0

50,4

16%

2,9

35%

9,4

49%

13,2

46%

24,9

1,02

706

720

720

59%

16,0

42%

11,3

30%

8,0

20%

10,8

29%

5,2

73%

39,2

41%

22,4

29%

15,5

Peak
Load
(MW)

30

Add
Trafo
(MVA)

2017

16,9

1,04

53,2

55,1

0,0

55,1

18%

3,2

38%

10,2

54%

14,5

50%

27,2

1,02

772

785

785

65%

17,5

47%

12,6

39%

10,5

22%

11,7

31%

5,6

44%

47,4

45%

24,3

31%

60

Add
Trafo
(MVA)

2018
Peak
Load
(MW)

Capacity Balance Sistem Kalimantan Timur (2/2)

1,04

58,2

60,3

0,0

60,3

20%

3,6

42%

11,2

59%

15,8

55%

29,7

1,01

845

857

857

71%

19,2

52%

14,2

51%

13,7

24%

12,7

34%

6,2

53%

57,4

49%

26,5

34%

18,4

Peak
Load
(MW)

Add
Trafo
(MVA)

2019

1,04

63,5

65,8

0,0

65,8

22%

4,0

45%

12,2

64%

17,3

60%

32,4

1,02

921

940

940

77%

20,9

59%

15,9

62%

16,6

26%

14,0

37%

6,7

64%

69,4

54%

29,0

37%

20,1

Peak
Load
(MW)

Add
Trafo
(MVA)

2020

1,04

69,0

71,5

0,0

71,5

24%

4,3

49%

13,3

69%

18,8

65%

35,1

1,02

974

995

995

80%

21,5

66%

17,8

74%

20,1

27%

14,8

41%

7,3

68%

72,9

57%

30,9

41%

21,9

Peak
Load
(MW)

Add
Trafo
(MVA)

2021

Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 402

04/02/2013 14:19:56

Lampiran B1.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 403

04/02/2013 14:19:56

404

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 404

04/02/2013 14:19:56

Tegangan

275/150 kV

150/70 kV

150/20 kV

70/20 kV

Jumlah

2012

880

500/275 kV

Tegangan

Jumlah

970

970
1.163

86

1077
918

918

2016

776

776

2017

406

406

2018

2019

360

30

330

2013

690

690

2014

540

30

390

120

2015

440

30

410

2016

190

190

2017

240

240

2018

210

30

180

2019

Proyeksi Kebutuhan Fisik Gardu Induk


Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur

1.307

1307

2015

300

300

2020

140

140

2020

2021

2021

Jumlah

30

30

3.000

120

2.760

120

Jumlah

MVA

6.560

86

6.474

T/L 70 kV

880

2014

T/L 150 kV

2013

2012

kms

T/L 275 kV

T/L 500 kV

Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi


Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

405

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 405

04/02/2013 14:19:56

Kalteng

Kalteng

18

19

Kalteng

Kalteng

17

28

Kalteng

16

Kalteng

Kalteng

15

27

Kalteng

14

Kalteng

Kalsel

13

26

Kalsel

12

Kalteng

Kalsel

11

Kalteng

Kalsel

10

25

Kalsel

24

Kalsel

Kalteng

Kalsel

23

Kalsel

Kalteng

Kalsel

22

Kalsel

Kalteng

Kalsel

21

Kalsel

Kalteng

Kalsel

20

Provinsiv

No

Nangabulik

Pangkalan Bun

Kasongan

Parenggean

Palangkaraya [New]

PLTU Sampit

Puruk Cahu

Muara Teweh

PLTU P. Pisau

Sampit

Muara Teweh

PLTG/MG Bangkanai

Tanjung

Kasongan

Palangkaraya

PLTA Kusan

Kayutangi

Seberang Barito

Landing point Batulicin

Landing point P. Laut

Batu Licin

Barikin

PLTU Kalsel 1 (FTP 2)

Satui

Bandara

Rantau

Tanjung

Asam-asam

Dari

Incomer 1-pi (P Bun-S mara)

Sukamara

Kuala Kurun

Incomer 1 pi (Kasongan-Sampit)

Incomer 1 pi (Selat-P raya)

Sampit

Kuala Kurun

Puruk Cahu

Incomer 1 pi (P. Raya-Selat)

Pangkalan Bun

Buntok

Muara Teweh

Buntok

Incomer pi (Sampit-P raya)

Sampit

Single pi (Cempaka-Rantau)

Mantuil

Trisakti

Landing point P. Laut

Kotabaru

Landing point Batulicin

Kayutangi

Tanjung

Incomer 1 pi (Asam-asam-Batulicin)

Incomer 2 pi ( Cempaka-Mantuil)

Incomer 2 pi (Barikin-Cempaka)

Perbatasan

Batu licin

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

70 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

0,22

4cct, ACSR 1 x 240 mm

0,25

2cct, 2 x Zebra

2,08

70
2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

17,17

29,43
140

240
2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x 240 mm2

1,66

0,18
30

2
2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

3,56

40
2

17,44
2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 12x 240 mm2

196

8,37

94
2

2cct, ACSR 2 x 240 mm

0,36

30,62
4

344

12,26
26,98

100
220

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

31,88

2cct, ACSR 2x 240 mm

2cct, ACSR 2x240 mm2

260

30,79

346
2

2 cct, ACSR 2x240 mm

7,36
12,28

60
138

5,25

8,40

6,59

4,50

29,43

12,26

30

74

240

100

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 2 x 240 mm

2cct, Uprating ke AC3

2cct, kabel laut

2cct, ACCC 460 mm2

2cct, ACCC 460 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm2


1,66

30

0,25

30,41

Biaya
MUSD
34,83

248

kms

284

4cct, ACSR 2 x 240 mm

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

Conductor

2016

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

2018

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2012

2012

2012

COD

Rencana Pengembangan Penyaluran Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (1/2)

Unall

Unall

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN/
APLN

APBN

APLN

APBN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

Unall

Unall

Unall

APLN

APLN

APLN

APBN

IPP

APLN

APLN

APBN

APBN

APBN

Sumber

406

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 406

04/02/2013 14:19:56

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kalteng

Kalteng

Kalteng

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Provinsi

33

No

Selat

Palangkaraya

Nangabulik

PLTA Kelai

Melak

Maloi

Sangatta

PLTU Kaltim 3

New Samarinda

Tidang Pale

Tj. Selor

Bontang

GI New Balikpapan

PLTG Bangkanai

Tanjung Redep

New Samarinda

PLTU Kaltim 2 (FTP-2)

GI New Balikpapan

PLTG Senipah

Tenggarong

Harapan Baru

PLTU Teluk Balikpapan

Petung

PLTG Senipah

Sambera

Bontang

Kuaro

Kuaro

Dari

Seberang Barito

Selat

Incomer 1-pi (P. Bun-S. mara)

Tanjung Redep

GI Kotabangun

Tanjung Redep

Maloi

Bukuan

Sambera

Malinau

Tidang Pale

Sangatta

GI Kariangau

Melak

Tanjung Selor

Embalut

Bontang

Incomer 1 pi (Manggarsari-Industri)

Bukuan/Palaran

Kota Bangun

Bukuan

Karang Joang

IPLTU Teluk Balikpapan

New Industri

incomer Sambutan-Bontang

Sambutan

Perbatasan

Petung

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

1,72
11,04

14
90

3,68
3,92

30
32

24,53
4,91

200
40

2
2

25,02

204
2

4,91

40
2

19,62

160
2

32,86

268
2

2cct, Uprating ke AC3

2cct, Uprating ke AC3

84

248

14,70

43,40

2,08

70
2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

41,69

340

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

41,69

340

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

368

30

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

6,38

52

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

11,04

90

2cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

2 cct, ACSR 2x240 mm

14,24

160

2cct, ACSR 1x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

3,68

30

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

8,40

13,00

120
110

2,94

24

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 1x240 mm


2

Up rating mejadi Twin Hawk

4cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

2cct, ACSR 2x240 mm

0,98

22,07

180

2cct, ACSR 2x240 mm2

16

11,40

93

5,64

22,32

182

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

46

Biaya
MUSD

Conductor

kms

Rencana Pengembanan Penyaluran Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (2/2)

2016

2016

2016

2020

2018

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Unall

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

Unail

APBN

APBN

APBN

APBN

IPP

APLN

APBN

APBN

APLN

APLN

APLN

IPP

APBN

APBN

ADB

APBN + APLN

Sumber

Lanjutan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

407

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 407

04/02/2013 14:19:56

20

Kalsel

Kalsel

19

30

Kalsel

18

Kalsel

Kalsel

17

29

Kalsel

16

Kalsel

Kalsel

15

Kalsel

Kalsel

14

28

Kalsel

13

27

Kalsel

12

Kalsel

Kalsel

11

26

Kalsel

10

Kalsel

Kalsel

25

Kalsel

Kalsel

Kalsel

Kalsel

Kalsel

24

Kalsel

23

Kalsel

Kalsel

Kalsel

Kalsel

Kalsel

22

Kalsel

21

Propinsi

Kalsel

No

Sei Tabuk

Tanjung

Kayutangi

Kotabaru

Amuntai

Rantau Ext LB (Kusan)

Pelaihari

Pulang Pisau

Sei Tabuk

Rantau

Barikin

Trisakti (Uprating)

Mantuil

Tanjung Ext LB (PLTU IPP)

Trisakti (IBT)

Batulicin (IBT)

Batulicin

Trisakti

Satui

Kayutangi

Kotabaru

Cempaka

Bandara

Rantau (Rekonfigurasi)

Tanjung Ext LB

Tanjung

Banjarmasin

Batulicin (GI Baru)

Tanjung Ext LB (Perbatasan)

Asam-asam Ext LB

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/70 kV

150/70 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

New

Extension

New

Extension

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Baru/Extension

30

60

30

30

30

2 LB

30

30

30

30

60

30

60

2 LB

60

60

30

60

30

2 LB

30

60

60

2 LB

2 LB

30

30

30

2 LB

2 LB

Kap

1,81

2,10

1,81

1,26

1,81

1,23

1,81

1,81

2,62

1,81

2,62

1,26

2,10

1,23

2,62

2,62

1,81

2,10

2,62

1,23

2,18

2,10

3,34

1,23

1,23

1,81

1,26

2,62

1,23

1,23

Biaya MUSD

2020

2020

2019

2019

2018

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2012

2012

COD

Unall

Unall

Unall

Unall

IBRD

Unall

IBRD

Unall

Unall

Unall

IBRD

IBRD

IBRD

Unall

APBN

APLN

IBRD

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN

APLN

APLN

APLN

APBN

APLN

APLN

Sumber

Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (1/3)

408

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 408

04/02/2013 14:19:57

Propinsi

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kalteng

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

Kaltim

No

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

Nama Gardu Induk

Sei Kleidang/Harapan Baru

Sambera

New Industri

Kariangau

Petung

Kuaro/Tanah Grogot

Bontang

Sambutan Ext LB

Karang Joang/Giri Rejo Ext LB

Buntok

New Palangkaraya

Pangkalan Bun

Sampit

Nangabulik

Sukamara

Pangkalan Banteng

Kuala Kurun (GI Baru)

Puruk Cahu

Sampit Ext LB (PLTU )

New Palangkaraya Ext LB

Palangkaraya (GI Baru)

Parenggean

Sampit

Muara Teweh Ext LB (PLTG)

Buntok Ext LB

Muara Teweh (GI Baru)

Buntok (GI Baru)

Pangkalan Bun (GI Baru)

Sampit Ext LB

Sampit (GI Baru)

Kasongan

Kasongan

Palangkaraya Ext LB

Tegangan

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Extension

New (4 LB - 2x30)

New

New

Extension

New (4 LB)

New

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

New

New

New

New

Extension

Extension

New

New

Extension

Extension

Extension

New

New

New

Extension

New

New

New

Extension

Baru/Extension

60

60

60

30

30

30

30

2 LB

2 LB

30

60

60

60

20

20

30

30

30

2 LB

2 LB

60

10

30

2 LB

2 LB

30

30

30

2 LB

30

4 LB

30

2 LB

Kap

2,10

4,58

3,34

2,62

1,81

3,85

2,62

1,23

1,23

1,81

2,10

1,38

2,10

2,38

2,38

2,62

2,62

2,62

1,23

1,23

3,34

2,27

1,81

1,23

1,23

2,62

2,62

2,62

1,23

2,62

2,47

2,62

1,23

Biaya MUSD

COD

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2021

2020

2020

2019

2017

2017

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

APLN

APBN

APBN

APLN

APBN

APLN

APBN

APBN

APLN

Unall

Unall

IBRD

Unall

Unall

Unall

Unall

IBRD

APBN

APLN

APLN

APBN

APLN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

APBN

Sumber

Lanjutan

Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (2/3)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

409

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 409

04/02/2013 14:19:57

Kaltim

94

Kaltim

83

Kaltim

Kaltim

82

Kaltim

Kaltim

81

93

Kaltim

80

92

Kaltim

79

Kaltim

Kaltim

78

91

Kaltim

77

Kaltim

Kaltim

76

90

Kaltim

75

Kaltim

Kaltim

74

Kaltim

Kaltim

73

89

Kaltim

72

88

Kaltim

71

Kaltim

Kaltim

70

Kaltim

Kaltim

69

87

Kaltim

68

86

Kaltim

67

Kaltim

Kaltim

66

Kaltim

Kaltim

65

85

Kaltim

64

84

Propinsi

No

Bontang

Tenggarong/ Bukit Biru

Sei Kleidang/Harapan Baru

Petung

New Balikpapan

Sambutan

New Samarinda

Sambutan Ext LB

New Balikpapan

GI Karang Joang/Giri Rejo

Sangatta

Maloy

Malinau

Kuaro/Tanah Grogot

Sambutan

Berau/Tj. Redep

Kariangau

Tidang Pale

Melak

Sangatta

Bulungan/Tj. Selor

Senipah

Berau/Tj. Redep

Kotabangun

Industri/Gunung Malang

Tenggarong/Bukit Biru

Bontang Ext LB

Sambutan

New Samarinda

Bontang

New Balikpapan

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

New

Extension

New

New

New

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

New

Baru/Extension

60

30

60

30

60

30

60

2 LB

60

30

30

30

30

30

60

30

30

20

30

30

30

30

30

20

60

30

2 LB

60

60

60

60

Kap

2,10

1,81

2,10

1,81

2,10

1,81

2,10

1,23

2,10

1,81

1,81

2,62

2,62

1,81

2,10

1,81

1,81

2,38

2,62

1,81

2,62

2,62

2,62

2,38

2,10

1,81

1,23

2,10

3,34

2,10

3,34

Biaya MUSD

2020

2020

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

COD

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber

Lanjutan

Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (3/3)

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 410

04/02/2013 14:19:57

Lampiran B1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 411

04/02/2013 14:19:57

412

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 412

04/02/2013 14:19:57

GB

GU

PLTU Pulang Pisau


2x60 MW 2014

PLTU Kalselteng 2
2x100 MW 2017/18

Buntok

2011

Batu Licin

ACCC 460 mm2


37 km - 2015

Kotabaru

PLTU Asam-Asam 1,2


2x65 MW

Satui

2010

ACSR 2x240 mm2


142 km - 2012

2012

ke
GI Kuaro
(Kaltim)

PLTA Kusan
65 MW 2019

Tanjung

PLTA Riam Kanan


3x10 MW

ACSR 2x240 mm2


124 km - 2012

Pelaihari

Rantau

Barikin

ACSR 1x240 mm2


69 km - 2018

Cempaka
Bandara

Ulin

Kayutangi

Amuntai

2012

ACSR 2x240 mm2


130 km - 2013

ACSR 2x240 mm2


110 km - 2013

Muara Teweh

ACSR 2x240 mm
120 km - 2015

Seberang
Barito
Trisakti
Mantuil

Selat

2013

ke
GI Melak
(Kaltim)

2xZebra
50 km - 2013

PLTU Kalsel
K l l 1 (FTP 2)
2x100 MW 2016/17

ACSR 2x240 mm2


47 km - 2014

New
Palangkaraya

PLTU Asam-Asam (FTP 1)


2x65 MW 2013

PLTG/MG Kalselteng Peaker


50 MW 2018

ACSR 2x240 mm2


65 km - 2012
Kasongan
Palangkaraya

ACSR 2x240 mm
80 km - 2012

PLTU Kuala Pambuang


2x3 MW - 2014

PLTU Sampit
2x25 MW 2014

Sampit

Parenggean

Kuala Kurun

2013
PLTG/MG Bangkanai 140 MW 2014
PLTG/MG Bangkanai 2x70 MW 2015/16

2015
Puruk Cahu

ACSR 2x240 mm
96 km - 2014

ACSR 2x240 mm2


120 km - 2015

2011

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

ACSR 1x240 mm2


172 km - 2014

Pangkalan Bun

PLTU Kalselteng 3
2x50 MW 2016

PLTU Pangkalan Bun


2x7 MW

ACSR 1x240 mm
140 km - 2016 U

Sukamara

Pangkalan
Banteng

/
/
/
/

/
/
/
/

PLTU Kalselteng 1
2x100 MW 2017/18

GB

GU

PETA JARINGAN
INTERKONEKSI KALSELTENG

PERENCANAAN SISTEM

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing
g / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

Nangabulik
ACSR 1x240 mm2
70 km - 2016

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

PT PLN ((Persero))

Peta Kelistrikan Sistem Kalselteng

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

413

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 413

04/02/2013 14:19:57

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/
D

GB

GU

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

PETA JARINGAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
U

Kuaro

ke
GI Tanjung
(Kalsel)

Maloi

PLTG Senipah(ST)
35 MW 2015

PLTG Senipah
2x41 MW 2013

PLTU Kaltim 3
2x100 MW 2018/19

PLTU Kaltim (MT)


2x27.5
2x27
5 MW 2015

PLTU Kaltim 4
2x150 MW 2020/21

PLTG Kaltim Peaking


2x50 MW 2013

PLTG Kaltim Peaker 1


2 50 MW 2017
2x50

PLTU Kaltim-2
2x100 MW 2016

PLTU Tj. Redep


2x7 MW 2014

SULAWESI
TENGAH

SULAWESI
SELATAN

PLTU Muara Jawa/Teluk Balikpapan FTP1


2x110 MW 2014

KALIMANTAN
SELATAN

ACSR 2x240 mm2


47 km - 2013

Petung

Sambutan

U
G
G

Manggarsari

G
G

Bontang

Sangatta

ACSR 2x240 mm
80 km - 2017

PLTMG Tj. Selor


20 MW 2013

PLTU Tj. Selor


2x7 MW 2014

Tj. Redep

ACSR 2x240 mm2


170 km - 2017

U Industri

ACSR 2x240 mm2


134 km - 2018
Karangjoang

Kota Bangun

ACSR 2x240 mm2


155 km - 2013

PLTU Melak (FTP 2)


2x7 MW 2015

ke PLTG/MG
Bangkanai
(Kalteng)

PLTA Kelai
75 MW 2020

ACSR 2x240 mm2


170 km - 2020

ACSR 2x240 mm2


80 km - 2015

U
G

Tidang Pale

Tj. Selor

ACSR 2x240 mm2


102 km - 2016

Malinau

ACSR 2x240 mm2


26 km - 2016

SABAH (MALAYSIA)

PLTU Embalut (Ekspansi)


1x50 MW 2015

KALIMANTAN
ACSR 2x240 mm
TENGAH
100 km - 2015
Melak

PERENCANAAN SISTEM

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
R
T/L 70 kV E
Existing
i ti / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

PT PLN (Persero)

KALIMANTAN
BARAT

SARAWAK
(MALAYSIA)

BRUNEI DARUSSALAM

Peta Kelistrikan Sistem Kaltim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 414

04/02/2013 14:19:57

Lampiran B1.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 415

04/02/2013 14:19:57

416

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 416

04/02/2013 14:19:57

MW

15

148.6

MW

72.4

68.5

30 MW

MW

170

MW

11.5

MW

54.1

5.9

149.9

PELAIHARI

23.7

149.8

CEMPAKA

46.2

149.7

BANDARA

12.2

4 .9

0.8
MW

35

154.6

1.8

7.0
155.5

ASAM ASAM

150.3

MW

1 9 .7

6.6

26.6

30
3.0

PLTU ASAM ASAM 1X100 MW

2.6

10.4

7.1

28.4

5.6

22 5
22.5

154.6

BATULICIN

155.2

SATUI

150.8

MW

82

153.6

88.8
MW

5 .1

20.6
152.7

KUARO

152.4

TANJ UNG

12.1

MW

MW

MW

95

153.7

BUNTOK

2.1

15.8

150.5

BARIKIN

3 .9

15.7

AM UNTA I

U
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW

85.9

19.4

MW

150.4

RANTAU

2.6

1 0 .6

KANDANGAN

22.7

69.5

MW

28.4

MW

1 .7

6 4 .6

PLTA RIAM KANAN

7 .0

28.1

TRISA KTI

21.3

5.3

210 MW

36

7.7

30.9
148.7

3.9

152.3

PETUNG

MW

30.1

147.2

15.8

1.2

4.4

KOTABANGUN

3.5

150.6

5 .0

20.2

152.2

KARIANGAU

MW

131

6.9

27.7

KARJ O

MW

6 7 .2

MW

13.9
11.6

MW

97

7.4

16.9

67.7

148.8

HARU

MW

21.4

149.0

13.2

52.7

149.1

M GR SARI

42 MW

U
PLTU KALTIM MT

MW

3.8

15.0

TENGKAWANG

MW

PLTU MUARA JAWA


2X110 MW

MW

134

149.2

U
EMBALUT

3.2

MW

MW

BUKIT BIRU

PLTG TJ BATU

PLTU EMBALUT EKSPANSI

PLTG KALTIM PEAKING

PRK CAHU

MW

31.6

156.0

4.6

149.0

155.2

NEW SMARIND

154.3

PBUN
29.6

MW

81

MW

70.8

11.7

47.0

26.1

4.7

MVAR

KV

Flow dalam MW

Losses

Beban Sistem

147.8

Produksi

16.1

64.5

NEW BLPPN

2.7

148.9

SENIPAH
10 8
10.8

MW

148.7

147.5

1271.5 MW
1242.9 MW
28 6 MW 2.2%
28.6
2 2%

10.8

43.3

INDUSTRI

PLTG SENIPAH ST 35 MW

PLTG SENIPAH 42 MW

PL TG SEMBERA
2X20 MW

98
9.8

148.2

BONTANG
39.1

KET :
NAMA GI

2.4

9.7

NEW INDUSTRI

MW

37

MW

148.2

147.8

SAMBUTAN

3.4

148.4

SEMBERA
13.6

104.6

BUKUAN
18.8
5 5 .4

MW

107

148.6

50

7.9

23.8

MW
PLTU CFK

MW

SAMPIT
31.4

PLTU P BUN
11 MW
U

MW

155.3

M TEWEH

67 9
67.9

4 .6

18.3

1.6

1.2

MW

3.4

2x25 MW
U

PLTU SAMPIT APBN

25

154.9

8.3

7.0

149.9

90

2.7

PRNGGN
4.7

8.1

MW

37.0

9 .3

20
MW

PLTG BANGKANAI

152.8

8
MW

47.9

48.0

1 2 .0

19.8

MW

CEMPAKA

148.3

1 2 .8

6.4

K KURUN

ULIN

MW

22.8

KASONGAN
10.8

6.2

KA YUTANGI

151.8

PRAYA
25.5

MW

MW

4.1

4.7

1 8 .7

NEW PRAYA

MW

28.9

31 2
31.2

1.4

151.7

PULPIS

5.6

MW

MANTUIL

1 6 .7

66.9

TRISAKTI

3 .7

14.9

MW

61.6

150.0

SEBAR

4 .2

16.7

SELAT

2X60 MW
U

74.3

PLTU PULPIS

Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2015

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

417

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 417

04/02/2013 14:19:58

MW

95.8

148.2

MW

118

MW

55.6

150.8

ULIN

0.4

7 .9

33.7

68.3

TRISA KTI

57.7

MW

148.6

33.6

5 .2

22.0

KA YUTA NGI

1.6

6.7

78.6
MW

MW

12.6

4 .3

MW

MW

6.7

148.9
2.0

155.2

MW

39.9
PLTU ASAM ASAM 2X100 MW

148.6

MW

13.0

8.5

ASAM ASAM

MW

23.7

138

148.6

28.5

149.4

U
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW

6.0

CEMPAKA

55.5

BANDARA

25.5

55
5.5
63.9

23.3

MW

RANTAU

11.3

2 .0

7.5

2 .9

32.0

68.9

CEMPAKA

148.9

112
MW

MW

19

149.3

MW

89.6

2.9

6.3

2 7 .0

MW

31.4

155.1

MW

MW

128

153.4

MW

112

153.1

8.0

34.2

153.0

5 .8

24.7

MW

MW

151.1

15.6
G

1.4

5.3

125

149.9

4.4

18.9

148.8

PETUNG

MW

53.2

280 MW

PLTG BANGKANAI

KUA RO

150.9

TA NJ UNG

3.4

14.6

BUNTOK

2.3

10.0

149.6

KOTABANGUN

8.7

37.2

BUKIT BIRU

1.3

5 .7

24.2

MW

26.2

MW

70.6

1.3

5.6

13.3

56.4

148.4

2.7

148.4

MW

137

11.6

NEW INDUSTRI

MW

42.2

7.2

81.3

HARU

4 .2

148 7
148.7

TENGKAWANG
18.1

MW

MW

50.4

MW

56.6

7.2

12.9

PLTU P BUN

63.3

148 3
148.3

MW

42 MW
25

148.5

MVAR

Flow dalam MW

Losses

Beban Sistem
KV

Produksi

146.6

MW

147.4

22.0

52.0

INDUSTRI

KET :
NAMA GI

7 .2

77.5

NEW BLPPN

PLTG SENIPAH ST 35 MW

147.5

11.0

52.4

28 8
28.8

150.5

151.5

151.9

152.5

2 .2

9.6

1 8%
MW 1.8%

152.4

MALINAU

0.7

3.1

T PALE

3.1

13.5

TJ SELOR

8.6

25.3

TJ REDEB

3.2

151.5

MALOI
13.5

1612.9 MW
1584.1 MW

MW

5.4

SANGATTA
150.1

23.1

3 .0

154.2

N BULIK
3.4

BONTANG

PLTU KALTIM MT

PLTG SENIPAH 42 MW

5.3

22.6

154.2

46.9

2x100 MWMW

3.0

3.1

SUKAMARA

G PLTG KALTIM PEAK 1


U PLTU KALTIM 2

PLTU Kalm 3

2X20 MW

PLTG SEMBERA

BUKUAN

MW

63.2

2 9 .5

125.6

130
MW

149.1 G

SAMBUTAN

3.8

16.3

MGR SARI
14.9

153.6

SAMBERA

8 .3

35.5

U
PBUN

P BUN EKSPANSI

148.8 G

SENIPAH

149.0

17

155.1

P BANTENG

NEW SMARIND

MW

37.3

MW

152.6

U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW

148.5

KA RIA NGA U

MW

75.6

7.8

152.8

148.4

KA RJ O

5.8

15.5

33.3

3.9

149.4

EMBALUT

MELAK

MW

8.9

37.7

U
SAMPIT

2 x2 5 MW

PL TU SAMPIT APBN

U G
16.8

MW

21.1

42.6

MW

16

155.1

PRNGGN
5.6

175

MW

3 5 .4

154.2

M TEWEH

0.9

3.9

PRK CAHU

1.8

7.5

BATULICIN

154.2

MW

23.4

152.5

K KURUN

3 .0

12.9

2X100 MW

SATUI
12.5

2 X1 0 0 MW
U
KASONGAN

PLTU IPP KALSEL-1

149.8

BARIKIN

8.4

148.6

MANTUIL

PELAIHARI

16.6

PLTA RIAM KANAN


32.2

4 .4

A M UNTA I

MW

MW

10.4

7.2

18.9

S TABUK

150.0

151.1

PRAYA
30.7

24.2

67.6

5.3

22.5

18.4

GPLTGKALSEL PEAKER 50 MW

148.1

MW

67.2

2.6

MW

NEW PRAYA

MW

U
PULPIS

44.5

3 .7

46.6

TRISA KTI

4 .2

17.9

SEBA R

4 .7

149.0

SELAT

20.1

MW

84.9

18.3

2X60 MW

P LTU KALTENG 1

PLTU PULPIS

Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2017

MW

12.8

MW

15.6

418

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 418

04/02/2013 14:20:00

MW

79.2

148.2

MW

110

3 .5

MW

138

7.1

148.6

15.4

148.6

CEMPAKA

65.7

BANDARA

30.3

MW

28

155.2

PLTU ASAM ASAM 2X100 MW


PLTGKALSEL PEAKER 50 MW

MW

U G
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW

2.4

10.0

ASAM ASAM

MW

8.9

37.9

118
MW

MW

22.4

149.3

MW

75.2

3.5

7.5

3 2 .0

MW

63.4

153.4

MW

9.5

40.5

153 0
153.0

68

6 .9

29.3
149.9

KUARO

150.9

1.7

6.2

MW

88.4

151.1

KOTABANGUN

10.3

5.3

22.4

148.8

PETUNG

280 MW

148.4

152.8

6 .7

28.7

MW

6.6

MW

109

15.7

66.9

148.7

148.4

3.2

148.4

MW

135

13.8

NEW INDUSTRI

MW

102

8.5

96.3

HARU

5.0

21.4

TENGKAWANG

MW

1.6

6.6

MW

MW

42.4

MW

94.2

8.5

15 3
15.3

P L TU P BUN

153.6

148.3

U
PLTU KALTIM MT

MW

42 MW
37

148.5

13.1

MVAR

Flow dalam MW

Losses

Produksi
Beban Sistem
KV

MW

147.4

146.6

KET :
NAMA GI

8.5

91.8

2 1 .3

61.7
147.5

75.0
1 7 .6

INDUSTRI

MGR SARI

NEW BLPPN

PLTG SENIPAH ST 35 MW

150.1

BONTANG
55.6

2x100 MWMW

PLTG SENIPAH 42 MW

6.3

26.8

1.5

3.7
154.2

SUKAMARA

24.0

150.5

151.5

151.5

151.9

152.5

2.6

11.3

MW 1.2%

152.4

MALINAU

0.9

3.7

T PALE

37
3.7

16.0

TJ SELOR

10.2

29.9

TJ REDEB

3.8

16.0

MALOI

6.4

27.4

SANGATTA

1 .5

154.2

N BULIK
4.0

1926.0 MW
1902.0 MW

MW

68.8

G PLTG KALTIM PEAK 1


U PLTU KALTIM 2

PLTU Kalm 3

2X20 MW

PLTG SEMBERA

BUKUAN

35.0

148.8

105
MW

149.1 G

SAMBUTAN

4.5

19.4

SAMBERA

9 .9

42.1

U
PBUN

P BUN EKSPANSI

148.8 G

SENIPAH

149.0

14

155.1

P BANTENG

NEW SM ARIND

MW

28.8

24.6

152.6

U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW

148.5

KARIANGA U

MW

11

9.3

39.4

KARJO

MW

6.8

18.3

35.2

4.7

MELAK

MW

68.2

MW

149.4

EMBALUT

149.6

19.8

17.6

BUKIT BIRU

1 0 .5

44.7

SAMPIT

2 x2 5 MW
U

PL TU SAMPIT AP BN

44.0

1 .6

155.1

PRNGGN
6.6

PLTG BANGKANAI

MW

68.6

MW

45.6

153.1

TA NJ UNG

40
4.0

17.2

BUNTOK

2.8

BATULICIN

154.2

MW

154.2

M TEWEH

1.1

4.6

2X100 MW

SATUI
14.8

MW

11.6

155.1

PRK CAHU

2.1

8.9

11.8

MW

20.8

152.5

K KURUN

3 .6

15.3

U
KASONGAN

2 X 1 0 0 MW

P L TU KALTENG 1

PLTU IPP KALSEL-1

149.8

BARIKIN

45

7.9

148.9

PELAIHARI

33.7

149.4

PLTA KUSAN 65 MW
74.4

6 .5

1 3 .6

27.6

7.6

RANTAU

148.6

MW

2 .3

9.9

68.9

CEMPAKA

148.9

MANTUIL

5.1

MW

MW

5 .2

AM UNTAI

MW

S TABUK

MW

12.6

MW

22.4

19.7

68.3

79.8

28.6

67.6

150.0

8.5

6.3

2 6 .7

151.1

PRAYA
36.3

NEW PRAYA

20.8

9 .4

40.0

TRISA KTI

0.4

MW

ULIN

68.3

148.6

40.4

6.1

26.1

KA YUTANGI

MW

52.7

150.8

PLTA RIAM KANAN


32.2

148.1

MW

90.4

8.0

MW

1.9

8.0

U
PULPIS

2X60 MW

52.7

4 .4

55.2

TRISA KTI

5.0

21.2

SEBAR

5 .6

149.0

SELAT

23.8

MW

81.8

PLTU PULPIS

Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2019

MW

15

MW

5.2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

419

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 419

04/02/2013 14:20:01

MW

96

149.3

1 1 .0

46.9

20.8

4 .1

MW

138

MW

148.3

AM UNTAI

MW

46.8

134
MW

155.1

PLTGKALSEL PEAKER 50 MW

MW

U G
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW

2.8

11.7

MW

PLTU ASAM ASAM 2X100 MW

148.6

ASAM ASAM

44.4
10.4

32 9
32.9

MW

26.4

148.8

176

MW

17.4

151.8

MW

28

154.1

1.3

5.4

MW

33.4

153.5

PRK CAHU

2.4

10.4

K KURUN

4.2

MW

4.1

17.4

11.1

47.4

88
8.8

3 7 .5

152.1

BATULICIN

153.6

MW

MW

8.1

34.3
149.7

KUARO

150.2

149.3

2.0

7.3

MW

63.8

150.8

KOTABANGUN

12.1

51.6

6.2

26.3

148.9

PETUNG

280 MW

5.5

148.7

148.4

88.0

42 MW

PLTG SENIPAH ST 35 MW

148.0

7.9

U PLTU KALTIM 4 2X150 MW

U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW

149.3

MVAR

Flow dalam MW

Losses

Produksi
Beban Sistem
KV

MW

146.9

KET :
NAMA GI

147.8

25.0

72.3

INDUSTRI

PLTU KALTIM MT

10.0

20.7

148.8

PLTG SENIPAH 42 MW

MGR SARI

149.8 G

7.4

31.4

15.3

149.9

BONTANG
65.2

2x100 MWMW

1.8

4.3
152.4

SUKAMARA

27.0

150.3

151.5

151.8

152.0

152.4

3.0

13.3

MW 1.2%

152.3

MALINAU

1.0

4.3

T PALE

4.3

18.8

TJ SELOR

12.0

35.1

TJ REDEB

4.4

18.7

MALOI

7.5

32.1

SANGATTA

1.8

152.4

N BULIK
4.7

2227.0 MW
2200.0 MW

PLTA Kelai

G PLTG KALTIM PEAK 1


U PLTU KALTIM 2

PLTU Kalm 3

MW

MW

79

10.0

18.0

148.3

BUKUAN

41.0

174.5

2X20 MW

PLTG SEMBERA

SAMBUTAN

5.3

148.9 G

SAMBERA
22.7

NEW BLPPN

149.1

20
MW

MW

58.8

SENIPAH

148.8

151.8

107.6

3.8

16.2

NEW INDUSTRI

MW

55.8

10.0

112.9

HARU

5.9

25.1

153.5

11.6

49.4

181

MW

39.8

18.4

78.4

TENGKAWANG

MW

19.6

1.8

7.8

P BANTENG

NEW SMARIND

MW

40.2

U
PBUN

33.7

149.0

152.4

MW

75.6

149.2

151.4

PLTU P BUN
P BUN EKSPANSI

KARIANGAU

MW

99

10.8

46.2

KARJO

MW

8.0

21.5

1 2 .3

52.4

SAMPIT

2 x2 5 MW
U

PLTU SAMPIT APBN

EMBALUT

U
23.3

MELAK

MW

17.6

12.8

153.5

BUKIT BIRU

1 .8

7.8

PRNGGN

PLTG BANGKANAI

15.6

69.6

152.2

TA NJ UNG

4.7

20.2

2X100 MW

SATUI

MW

90.8

152.8

BUNTOK

3.3

U
PLTU IPP KALSEL-1

149.4

BARIKIN

6 .2

26.2

42.6

9.3

39.5

18.1

77.0

8.9

35.5

148.5

PELAIHARI

CEMPAKA

MW

PLTA KUSAN 65 MW
72.2

7 .6

55 6
55.6

149.0

RANTAU

149.0

MW

6.0

23.1

BANDARA

8.3

S TABUK

32.4

2 .7

MW

34.6

7.6

69.0

CEMPAKA

149.1

11.6

30 MW

MANTUIL

MW

68.5

PLTA RIAM KANAN

G PLTG Kalsel Peaker

149.4

10.0

18.0

13.9

MW

87.5

150.5

MW

TRISA KTI

149.6

42.6

M TEWEH

67 5
67.5

7.3

3 1 .3

NEW PRAYA

PRAYA

U
KASONGAN

2 X 1 0 0 MW

PLTU KALTENG 1

90.8

0 .5

ULIN

80.1

149.1

MW

7.2

30.6

KAYUTANGI

MW

55.6

150.8

46.2

MW

12.6

2.2

9.4

U
PULPIS

2X60 MW

61.8

5 .1

64.7

TRISA KTI

5.8

24.8

MW

110

149.3

SEBAR

6 .6

27.9

SELAT

MW

84.3

PLTU PULPIS

Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2021

10.4

MW

17.6

MW

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 420

04/02/2013 14:20:03

Lampiran B1.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 421

04/02/2013 14:20:03

422

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 422

04/02/2013 14:20:03

6.131

4.809
5.002
5.578
6.039
7.027
7.825
8.554
58.697

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021

49.708

5.337

4.736

4.406

4.031

4.118

6.057

2.129

231

233

221

205

192

182

205

254

247

158

Trafo

66,5
72,6

94,0
98,1
109,4
118,3
137,9
153,6
167,9
1.149,4

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021

2012-2021

587,9

63,3

56,1

52,2

47,8

48,7

71,2

61,9

89,7
103,1

47,7

2014

JTR

2013

77,4

JTM

26,2

25,9

24,5

22,7

21,2

20,0

21,5

25,9

25,1

17,5

230,7

Trafo

120,8

9,7

9,7

9,8

10,4

10,3

11,6

13,6

13,5

20,8

11,5

Pelanggan

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi


Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim

2012

Tahun

5.613

5.319

2014

5.251

4.606

4.028

3.939

JTR
(MVA)

2013

JTM
(kms)

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi


Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim

2.088,7

276,4

255,7

235,4

207,5

193,1

177,5

177,8

213,8

197,5

154,0

Total

Juta USD

1.587.059

127.719

128.499

129.283

138.142

135.540

152.448

177.627

177.211

270.002

150.587

Pelanggan

Lampiran B1.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 423

04/02/2013 14:20:03

424

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 424

04/02/2013 14:20:03

160
169

398
383
384
384
176
185
194
205
3.246

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

13

13

13

12

15

16

104

MVA

Trafo

1.103

62

59

56

54

126

126

125

129

170

195

Unit

60.878

4.336

4.101

3.924

3.727

6.126

6.254

6.295

6.872

8.908

10.335

Jumlah Pelanggan

JTM

187.660
239.078
218.138
206.815
202.599
190.362
173.241
153.746
152.991
151.106
1.875.735

Tahun

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

586.845

49.185

48.944

48.647

52.776

56.485

61.130

63.075

70.329

83.850

52.425

JTR

284.392

24.144

24.070

24.072

26.262

28.630

29.629

29.893

30.312

34.620

32.761

Trafo

2.746.973

224.436

226.005

226.466

252.278

275.476

293.357

299.783

318.778

357.547

272.846

70.408

24.780

24.780

20.848

Lisdes Reguler

(Juta Rp.)

22.047

8.848

8.848

4.351

RTS

Listrik Murah

Proyeksi Kebutuhan Investasi Listrik Pedesaan Kalseltengtim

2.090

153

146

224

230

232

256

330

522

191

415

JTR
kms

2013

JTM
kms

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Listrik Pedesaan Kalseltengtim

Lampiran B1.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 425

04/02/2013 14:20:03

426

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 426

04/02/2013 14:20:03

43
2

820
439
639
495
467
238
327
210
3.931

2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total

*) Distribusi: Nilai investasi untuk total wilayah Kalselteng dan Kaltim

973

56

103

152

179

137

190

102

Investasi

296

TL dan GI

2013

Pembangkit

2012

Tahun

2.089

276

256

235

208

193

178

178

214

198

154

Distribusi

6.992

488

626

483

731

790

969

795

1.171

684

256

Total

(Juta US$.)

Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit,


Transmisi dan Distribusi (juta USD) Kalseltengtim

PENJELASAN LAMPIRAN B1
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Saat ini ada dua sistem besar kelistrikan di Kalimantan yang masuk wilayah operasi Indonesia Timur, yaitu
sistem Mahakam di Kalimantan Timur dan sistem Barito di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Sistem Barito dan sistem Mahakam direncanakan akan terinterkoneksi menjadi sistem Kalseltengtim
pada tahun 2013 dengan selesainya pembangunan transmisi 150 kV Tanjung (Kalsel) - Kuaro - PetungKarangjoang (Kaltim).

A. Sistem Kaltim (Sistem Mahakam)


Produksi listrik pada sistem Kaltim meningkat rata-rata 13,7% per tahun termasuk adanya pengalihan
beban dari sistem isolated ke sistem interkoneksi, yaitu dari 2.185 GWh pada tahun 2012 menjadi 6.222
GWh pada tahun 2021, dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara 67% sampai 68%.
Beban puncak sistem Kaltim diperkirakan akan naik dari 371 MW pada tahun 2012 menjadi 1.041 MW
pada tahun 2021 setelah interkoneksi dengan sistem Petung dan Tanah Grogot (arah Kalsel), sistem Bontang, Sangatta, Maloy, sampai ke Kalimantan Utara melalui Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tidang Pale
dan Malinau serta ke arah barat sampai ke Melak.

B. Sistem Kalselteng (Sistem Barito)


Produksi listrik pada sistem Kalselteng meningkat rata-rata 11,5% per tahun, yaitu dari 2.435 GWh pada
tahun 2012 naik menjadi 6.211 GWh pada tahun 2021 dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara
67% sampai 69%. Beban puncak sistem Kalselteng naik dari 415 MW pada tahun 2012 menjadi 1.033
MW pada tahun 2021 setelah terinterkoneksi dengan sistem Sampit, Pangkalan Bun, Sukamara dan
Nangabulik serta arah Buntok, Muara Teweh, Puruk Cahu, Kuala Kurun, termasuk sistem arah Pulau Laut.

C. Sistem Kalseltengtim
Produksi listrik secara gabungan sistem Kalseltengtim diperkirakan meningkat rata-rata 12,5% per tahun
dari 4.619 GWh pada tahun 2012 menjadi 12.433 GWh pada tahun 2021. Beban puncak sistem mencapai
786 MW pada tahun 2012 dan akan meningkat menjadi 2.074 MW pada tahun 2021.
Proyeksi kebutuhan beban sistem Kalseltengtim tahun 2012-2021 diberikan pada Lampiran B1.

B1.2. Neraca Daya


Sistem Kalselteng dan sistem Kaltim ini telah lama mengalami kekurangan pasokan daya dan seringkali
mengalami defisit daya. Upaya perbaikan jangka pendek telah dilakukan PLN, yaitu dengan sewa PLTD.
Penyelesaian jangka panjang yang sedang dilakukan adalah membangun dan merencanakan beberapa
proyek PLTU batubara, PLTG/MG gas dan PLTA. Namun pada kenyataannya banyak proyek pembangkit
mengalami hambatan, sehingga penyelesaian proyek tertunda dari jadwal. Akibatnya pasokan daya dari
upaya jangka pendek (sewa PLTD) menjadi tidak cukup karena kalah cepat dengan kenaikan bebannya.
Dampak selanjutnya pemeliharaan mesin pembangkit tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya
karena pembangkit harus tetap beroperasi, dan beberapa calon pelanggan potensial dengan daya cukup

427
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 427

04/02/2013 14:20:03

besar tidak dapat dilayani. Pada saat ini daya mampu pembangkit PLN dan IPP termasuk sewa PLTD dan
excess power di sistem Kalseltengtim adalah 669 MW, dengan beban puncak sekitar 660 MW, belum termasuk PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 yang diperkirakan akan commisioning pada triwulan 4 tahun 2012
dan COD 2013. Porsi pembangkit yang beroperasi dengan BBM di sistem Kalseltengtim masih cukup
besar sehingga biaya pokok produksinya masih tinggi.

Rencana Reserve Margin


Penambahan pembangkit di sistem ini direncanakan cukup banyak sebagai antisipasi bila ada proyek
yang mengalami hambatan. Banyaknya rencana proyek pembangkit ini tercermin dalam neraca daya sistem Kalseltengtim, dimana reserve margin tahunan berkisar antara 40% sampai 63% kecuali tahun 2013
hanya 22% terhadap daya mampu netto. Reserve margin yang paling tinggi diperkirakan terjadi pada tahun 2018 apabila semua proyek selesai tepat waktu. Namun melihat pengalaman PLN selama ini, tingkat
keberhasilan proyek pembangkit khususnya di Kalimantan reatif rendah. Proyek PLTU IPP yang direncanakan beroperasi pada tahun 2012-2014 tertunda sekitar satu tahun, bahkan ada yang tertunda hingga
tiga tahun. PLTU PLN Asam-Asam (FTP1) diperkirakan mundur satu tahun, sedangkan PLTU Pulang Pisau
diperkirakan mundur dua tahun.
Dengan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa perencanaan reserve margin yang cukup tinggi (hingga
63%) dimaksudkan semata-mata untuk memberikan kepastian yang lebih tinggi kepada masyarakat Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur bahwa pasokan listrik di daerahnya akan
tersedia dalam jumlah yang cukup dan bahkan berlebih.

Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Kalseltengtim antara lain:

Proyek PLTU Percepatan tahap I (FTP1) yaitu: PLTU Asam-Asam (unit 3, 4), PLTU Pulang Pisau, dan PLTU
Kaltim (Muara Jawa/Teluk Balikpapan), merupakan proyek yang sangat strategis karena akan dapat
mengatasi kekurangan pasokan daya yang terjadi saat ini dan untuk mengurangi penggunaan BBM.

Proyek pembangkit percepatan tahap II (FTP2) yaitu: PLTG/MG Bangkanai (Peaker), PLTU Kalsel-1,
dan PLTU Kaltim-2 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker dan baseload serta akan menambah kemampuan sistem untuk dapat melayani kebutuhan beban yang lebih besar tanpa menambah
penggunaan BBM. PLTG/MG Bangkanai pada tahun pertama akan berperan sebagai pembangkit
baseload sebelum PLTU IPP beroperasi, dan pada tahun-tahun berikutnya akan berperan sebagai
pembangkit peaker yang dilengkapi dengan CNG storage.

Kalselteng 2 yang direncanakan akan belokasi di kompleks PLTU Asam Asam berkapasitas 2x100
MW. Lahan sudah siap untuk dibangun PLTU sehingga memberikan kepastian bahwa proyek akan
berjalan lancar. PLTU ini merupakan pengganti dari rencana sewa PLTU di Asam-Asam yang telah
dibatalkan pengadaannya.

Pembangkit peaker gas yaitu PLTG/MG Kaltim Peaker-1 dan PLTG/MG Kalseltang Peaker dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak pada saatnya.

Rencana Penambahan Kapasitas


Pada periode 2012-2021 direncanakan penambahan kapasitas pembangkit baru baik milik PLN maupun
IPP sebesar 2.826 MW, termasuk yang sudah dalam tahap proses pengadaan dan yang sedang konstruksi.
Porsi paling besar adalah PLTU batubara, yaitu 2.074 MW kemudian disusul PLTG/MG peaker 530 MW,
PLTA 140 MW dan PLTGU 117 MW.

428
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 428

04/02/2013 14:20:03

Pemilihan lokasi untuk membangun pembangkit di sistem interkoneksi mempertimbangkan aspek regional balance, yaitu kebutuhan listrik pada suatu wilayah seyogyanya lebih banyak dipenuhi dari pembangkit setempat, sehingga ketergantungan daya antar wilayah relatif rendah. Dengan alasan tersebut
proyek pembangkit ditempatkan secara seimbang di Kaltim dan Kalselteng. Berikut penjelasan keterlambatan proyek pembangkit yang diperkirakan akan terlambat beroperasi, yaitu:
-

PLTU Pulang Pisau 2x60 MW mundur ke 2014 karena permasalahan teknis (kondisi tanah lunak) dan
sosial.

PLTA Kusan 65 MW mundur ke 2019 karena aspek lingkungan hidup, juga karena sebagian kawasan
tangkapan air telah beralih fungsi menjadi kawasan pertambangan batubara.

PLTA Kelai 75 MW diperkirakan akan mundur ke 2020 karena diperlukan studi lebih mendalam.

Beberapa PLTU IPP juga mundur sekitar satu tahun dari jadwal semula.

Dengan berubahnya jadwal proyek-proyek tersebut, maka jadwal PLTU Kalselteng 1 (2x100 MW) dimajukan ke tahun 2017/2018 untuk meningkatkan kepastian pasokan. Selain itu direncanakan juga PLTU
Kaltim 4 berkapasitas 2x150 MW untuk beroperasi pada tahun 2019/2020 untuk mengisi kebutuhan
pembangkit beban dasar.

Potensi Pembangkit Hidro di Kutai Kartanegara


Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah berinisiatif melakukan studi kelayakan potensi pembangkit hidro di DAS Belayan. Hasil studi menunjukkan di DAS Belayan dapat dikembangkan PLTA jenis
bendungan dan akan mampu menghasilkan listrik sekitar 205 MW. Kandidat PLTA ini berada di daerah
Tabang dan dinamakan PLTA Tabang, berjarak ke Tenggarong (gardu induk eksisting) sekitar 225 km. Rencana PLTA Tabang ini dapat dimasukkan kedalam neraca daya sistem kelistrikan Kalseltengtim bilamana
hasil studi telah dievaluasi oleh PLN dan layak untuk dikembangkan.
Neraca Daya Sistem Kalseltengtim diberikan pada Lampiran B1.2.

B1.3. Neraca Energi


Rencana pembangunan proyek-proyek pembangkit non-BBM di sistem Kalseltengtim merupakan upaya
PLN untuk menurunkan biaya operasi.
Peranan berbagai energi primer dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.

Peranan BBM pada tahun 2012 untuk sistem Kalseltengtim masih cukup tinggi, yaitu diperkirakan
mencapai 2.876 GWh atau 62,3% dari produksi total sistem Kalseltengtim.
Seiring dengan pengembangan proyek PLTU batubara dan PLTG baseload, maka penggunaan pembangkit BBM untuk pemikul beban dasar akan dapat dikurangi. Sedangkan proyek pembangkit
peaker seperti PLTG/MG Bangkanai, PLTG Kaltim peaker serta PLTA Kusan dan PLTA Kelai, akan dapat menurunkan penggunaan BBM pada waktu beban puncak. Diharapkan mulai tahun 2016 sistem
ini sudah tidak lagi menggunakan BBM sebagai energi primer pembangkit.

b.

Peran batubara akan meningkat dan menjadi dominan di sistem ini, yaitu akan meningkat dari 1.487
GWh (32,2% dari total produksi) pada 2012 menjadi 9.948 GWh (80% dari total produksi) pada 2021.

c.

Sejalan dengan berjalannya proyek pembangkit peaker, penggunaan bakar gas alam berupa LNG
dan CNG akan meningkat menggantikan peran BBM, yaitu akan naik dari 130 GWh (2,7% dari total
produksi) pada tahun 2012 menjadi 1.454 GWh (11,7% dari total produksi) pada tahun 2021.
429
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 429

04/02/2013 14:20:03

d.

Peran pembangkit hidro juga akan meningkat dari 126 GWh (2,7% dari produksi total) pada tahun
2012 menjadi 725 GWh (5,8%) pada tahun 2021.

Proyeksi neraca energi di sistem Kalseltengtim dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan
pada Lampiran B1.3

Kebutuhan Bahan Bakar


Kebutuhan bahan bakar HSD dan MFO di sistem Kalseltengtim cenderung terus menurun, dari 792 juta
liter pada tahun 2012 menjadi nol pada tahun 2016. Sedangkan penggunaan batu bara akan meningkat
dari 960.000 ton pada tahun 2012 menjadi 6,42 juta ton pada tahun 2021.
Volume pemakaian gas alam termasuk dalam bentuk CNG dan LNG juga akan meningkat dari 0,4 bcf pada
tahun 2012 menjadi 7 bcf pada tahun 2021.
Produksi dari tenaga air juga meningkat dari 126 GWh pada tahun 2012 menjadi 725 GWh pada tahun
2021.
Kebutuhan energi primer di sistem Kalseltengtim dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan
pada Lampiran B1.3.

B1.4. Capacity Balance Gardu Induk


Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan pada capacity balance dengan memasukkan GI eksisting dan GI on going project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masingmasing GI. Bila beban GI telah mencapai 70% dari kapasitas nominalnya, maka perlu ada penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-diselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru. Setelah mendapatkan GI-GI baru yang
dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang baru setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut.
Dengan demikian dapat disusun proyeksi kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan sistem penyaluran. Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, kebutuhan pembangunan gardu induk baru dan pengembangan trafo GI eksisting di Kalseltengtim sampai
dengan tahun 2021 mencapai 3000 MVA dengan rincian diberikan pada Lampiran B1.5.

B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran


Rencana pengembangan sistem transmisi 150 kV dan 70 kV Kalseltengtim dimaksudkan untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik dan untuk menyambung sistem-sistem isolated ke grid (sistem interkoneksi).
Pengembangan transmisi ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan daerah karena pasokan listrik dapat lebih terjamin. Hal ini sejalan dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang akan
berdampak pada peningkatan kebutuhan listrik.
Rencana pengembangan transmisi di Kalseltengtim meliputi:

Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek PLTU percepatan tahap I dan proyek
PLTU/PLTG/MG percepatan tahap II, proyek PLTU dan PLTG IPP, PLTG/MG peaker dan PLTA.

430
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 430

04/02/2013 14:20:03

Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar dalam rangka untuk menyambung sistem kelistrikan yang selama ini masih isolated, mengatasi bottleneck penyaluran sehingga memenuhi kriteria
keandalan (N-1), perbaikan tegangan pelayanan dan peningkatan fleksibilitas operasi.

Pembangunan transmisi 150 kV terkait dengan rencana pengembangan kawasan industri yang
telah dicanangkan didalam MP3EI di Kaltim, yaitu dari Sangatta ke kawasan industri Maloi.

Pengembangan transmisi 70 kV terkait dengan rencana interkoneksi antara sistem Kalselteng daratan dengan sistem Kotabaru di Pulau Laut, saat ini dalam tahap kejian kelayakan.

Proyek transmisi 150 kV yang diharapkan dapat segera beroperasi karena sangat dibutuhkan oleh
sistem adalah ruas Tanjung - Kuaro - Karangjoang (2013) untuk menghubungkan sistem Kalselteng
dan Kaltim, serta ruas PLTGU Bangkanai Muara Teweh-Buntok-Tanjung (2014) untuk menyalurkan
daya PLTG/MG Bangkanai ke sistem Kalseltengtim.

Kebutuhan pembangunan transmisi 150 kV dan 70 kV baru serta uprating untuk periode 2012-2021 adalah 6.560 kms sebagaimana diberikan pada Lampiran B1.5.

B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran


Cukup jelas.

B1.7. Analisis Aliran Daya


Interkoneksi antara sistem Kalselteng dengan sistem Kaltim menjadi sistem Kalseltengtim diperkirakan
akan dapat terealisasi pada tahun 2013, sehingga analisa aliran daya dilakukan pada sistem Kalseltengtim.
Simulasi aliran daya dilakukan dengan memperhatikan kesiapan seluruh pembangkit dan beban yang ada
pada neraca daya serta diselaraskan dengan rencana pengembangan transmisinya.
Simulasi dan analisa aliran daya hanya dilakukan untuk tahun-tahun tertentu yang dianggap penting yaitu tahun 2015, 2017, 2019 dan 2021.
Prakiraan aliran daya sistem Kalseltengtim dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahun 2015
Aliran daya paling besar menuju ke pusat beban yaitu ke Banjarmasin sekitar 270 MW, Balikpapan 198
MW, Samarinda 264 MW dan Palangkaraya 44 MW, dengan sumber utama pasokan berasal dari PLTU
Asam-Asam, PLTG/MG Bangkanai, PLTU Pulang Pisau, PLTU Muara Jawa/Kariangau, PLTU CFK, dan PLTG
Senipah serta pembangkit eksisting non BBM. Sedangkan pembangkit yang masih menggunakan BBM
sudah tidak dioperasikan lagi.
Pada tahun 2015 pasokan daya dari pembangkit di subsistem Kalselteng sudah tersedia dalam jumlah
yang berlebih sehingga mampu mengirimkan daya sebesar 89 MW ke subsistem Kaltim.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi pada
GI Kuala Kurun (156,0 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (147,5 kV), sedangkan pada sistem 70 kV
tertinggi terjadi di GI Cempaka (69,5 kV) dan terendah di GI Ulin (67,9 kV). Pada periode 2011-2015 terdapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang meliputi:

431
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 431

04/02/2013 14:20:03

Kalselteng : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Buntok - Muara Teweh Bangkanai, ruas Muara Teweh Puruk Cahu - Kuala Kurun - Kasongan, ruas Palangkaraya - Kasongan - Sampit - Pangkalan Bun, ruas
Barikin Kayu Tangi - Seberang Barito, ruas Asam-Asam - Batu Licin dan transmisi 70 kV ruas Batu
Licin - Kotabaru.

Kaltim : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Kuaro - Petung - Kariangau Karangjoang, ruas Sambutan Sambera - Bontang, ruas New Industri Senipah - Bukuan, ruas Bukit Biru - Kota Bangun.

Tambahan ruas transmisi lainnya terkait dengan kebutuhan untuk evakuasi daya dari proyek pembangkit ke sistem terdekat.

Beban puncak sistem pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 1.243 MW dengan produksi listrik 1.272 MW
dengan susut jaringan 29 MW (2,2%).

2. Tahun 2017
Aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin (306 MW), Balikpapan (262
MW), Samarinda (320 MW) dan Palangkaraya (53,2 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2015 namun ada tambahan PLTU Asam-Asam 5, 6, PLTG/MG Bangkanai unit 4, PLTU IPP Kalsel-1,
IPP Kaltim-2, Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kalselteng 3 masing-masing satu unit. Transfer daya antar
subsistem makin besar dibanding sebelumnya, yaitu dari subsistem Kalselteng ke subsistem Kaltim mencapai 125 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, dengan tegangan tertinggi terjadi pada GI Satui, Nangabulik, Sukamar (154,2 kV) dan terendah terjadi di GI New Balikpapan (147,4 kV),
sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).
Pada periode 2016 - 2017 terdapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang, meliputi:
-

Kalselteng : transmisi 150 kV dari proyek PLTU ke GI eksisting terdekat, menjangkau daerah isolated
dan uprating penghantar.

Kaltim: transmisi 150 kV ruas Bontang-Sangatta - Maloy - Tanjung Redep - Tanjung Selor sampai Malinau, transmisi 150 kV dari proyek PLTU batubara ke GI eksisting terdekat.

Beban puncak sistem pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.584 MW dengan produksi listrik 1.613 MW
dengan susut jaringan 29 MW (1,8%).

3. Tahun 2019
Sama seperti tahun 2017 bahwa aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin
(363 MW), Balikpapan (310 MW), Samarinda (379 MW) dan Palangkaraya (63 MW), dengan sumber utama
pasokan sama seperti kondisi 2017 namun ada tambahan PLTU Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kaltim 3
masing-masing 1 unit, PLTG/MG Kalselteng peaker serta PLTA Kusan.
Transfer daya antar subsistem turun dibanding sebelumnya tetapi masih mengalir dari subsistem
Kalselteng ke subsistem Kaltim sebesar 68 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (155,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,6 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).

432
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 432

04/02/2013 14:20:03

Pada periode 2018-2019 terdapat penambahan ruas transmisi Melak ke Kota Bangun membentuk jalur
kedua interkoneksi sistem Kaltim dengan sistem Kalselteng.
Beban puncak sistem pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 1.902 MW dengan produksi listrik 1.926 MW
dengan susut jaringan 24 MW (1,2%).

4. Tahun 2021
Mirip seperti tahun 2019 bahwa aliran daya ke pusat beban yaitu Kota Banjarmasin (425 MW), Balikpapan
(364 MW), Samarinda (445 MW) dan Palangkaraya (74 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2017 namun ada tambahan PLTA Kelai dan PLTU Kaltim 4.
Transfer daya antar subsistem berbalik arah dibanding sebelumnya mengalir dari subsistem Kaltim ke
subsistem Kalselteng sebesar 16 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,9 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (69 kV) dan terendah di GI Ulin (67,5 kV).
Pada periode 2019-2021 terdapat penambahan ruas transmisi dari PLTA Kelai ke Tanjung Redep.
Beban puncak sistem pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 2.200 MW dengan produksi listrik 2.227 MW
dengan susut jaringan 27 MW (1,2%).

B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi


Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan (SAIDI dan SAIFI)
dan mutu tegangan pelayanan, meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan
baru, merehabilitasi jaringan yang tua dan tidak layak dioperasikan dan menurunkan susut teknis jaringan.
Proyeksi kebutuhan fisik distribusi dan kebutuhan dana investasi untuk pengembangan jaringan distribusi diberikan pada Lampiran B1. 8.
Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur tahun 2012-2021 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan jumlah pelanggan yang akan disambung sehubungan upaya mengejar rasio elektrifikasi pada Provinsi Kalteng dan harapan telah terjadi peningkatan
kemampuan pasokan sistem Kalselteng.

Rencana JTM, JTR dan gardu distribusi yang akan dibangun, tidak selamanya mengalami peningkatan
volume/kapasitas yang sama atau lebih tinggi, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di
lapangan.

Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 58.697 kms, JTR 49.708 kms,
gardu distribusi dengan kapasitas 2.129 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,6 juta
pelanggan.

Perkiraan biaya total untuk pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan sekitar US$
2.088 juta dengan rincian JTM US$ 1.149 juta, JTR US$ 588 juta, gardu distribusi US$ 231 juta, dan
sambungan pelanggan US$ 121 juta. Kebutuhan anggaran per tahun diperkirakan sebesar US$ 209
juta.

433
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 433

04/02/2013 14:20:03

B1.9. Program Listrik Perdesaan


Pengembangan listrik perdesaan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dan kesiapan pasokan listrik kepada masyarakat perdesaan yang disesuaikan dengan tingkat kemudahan perluasan jaringan yang
akan tersambung ke jaringan eksiting terdekat serta ketersediaan dana investasi yang disiapkan oleh
Pemerintah.
Untuk menunjang program pengembangan listrik perdesaan di Pulau Kalseltengtim, direncanakan membangun JTM 3.246 kms, JTR 2.090 kms, gardu distribusi dengan kapasitas 104 MVA, dengan prakiraan
biaya investasi sebesar Rp 2,2 triliun dengan rincian JTM Rp 1,4 triliun, JTR Rp 479 milyar, gardu distribusi
Rp 235 milyar.
Kegiatan tersebut untuk mendukung penyambungan 60.000 calon pelanggan baru sehingga diharapkan
dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 70.8% tahun 2011, menjadi 86,1% di tahun 2014 dan 97,4% di
tahun 2021 untuk regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi dan dana investasi untuk listrik pedesaan diberikan pada Lampiran B1.9

B1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan


Cukup jelas sebagaimana diuraikan dalam sub Bab 5.11.

B1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi


Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Kalseltengtim diberikan
pada Lampiran B1.11, namun belum termasuk kebutuhan investasi gardu induk pembangkit.

434
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 434

04/02/2013 14:20:04

B2
Sistem Interkoneksi Sulbagut dan Sistem
Interkoneksi Sulbagsel
B2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B2.2. Neraca Daya
B2.3. Neraca Energi
B2.4. Capacity Balance Gardu Induk
B2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B2.7. Analisis Aliran Daya
B2.8. Kebutuhan
B2.9. Program Listrik Perdesaan
B2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 435

04/02/2013 14:20:04

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 436

04/02/2013 14:20:04

Lampiran B2.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 437

04/02/2013 14:20:04

438

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 438

04/02/2013 14:20:04

209.643

61,9
1.328

Peak Load (MW)

1)

Load Factor (%)

PS GI&Dis (%)

2,1
10,4

+)

T & D Losses (%)

7.048,8

Station Use (%)

8.224,9

7.203,6

Total Production (GWh)

Energy Requirement (GWh)

1.529

61,4

10,3

3,2

7.963,4

2.201

75.053

127.798

2.943.573

3.148.626

412,2

2.022

-- Industrial

69.082

117.449

-- Commercial

-- Public

2.705.161

-- Residential

2.893.715

254.911

322,3

-- Industrial

Number of Customer

345,5

383,2

760,6

709,5

-- Public

2.310,8

3.829,1

-- Commercial

3.564,4

Power Contracted (MVA)

1.148,2

2.149,3

912,8

-- Industrial

713,4

1.436,8

3.848,0

13,2

7.146,3

73,8

69,8

9,7

1,6

18.212,6

2013

-- Residential

642,3

1.293,0

-- Public

-- Commercial

12,0
3.464,5

-- Residential

- Growth Rate (%)

6.312,5

69,3

Electrification Ratio (%)+Non PLN

Energy Sales (GWh)

65,1

Electrification Ratio (%)

- Growth Rate (%)


9,0

Total Population (10^3)

Growth of Total GDP (%)

17.927,5
1,6

2012

Calendar Year

1.683

62,6

9,4

3,1

8.940,5

9.223,3

2.380

81.023

138.147

3.169.554

3.391.106

242.480

367,8

439,4

810,1

2.467,1

4.084,5

1.509,2

783,7

1.578,4

4.227,2

13,3

8.098,5

77,9

74,1

10,1

1,6

18.502,8

2014

1.825

64,0

9,2

3,4

9.890,7

10.239,2

2.565

87.165

148.820

3.406.666

3.645.217

254.111

391,8

468,3

862,3

2.629,8

4.352,2

1.748,4

860,2

1.732,3

4.639,4

10,9

8.980,3

82,1

78,3

9,6

1,6

18.798,0

2015

2.050

64,6

9,1

4,1

11.133,1

11.603,4

2.756

93.543

159.751

3.627.693

3.883.744

238.527

417,1

499,1

917,2

2.801,3

4.634,6

2.175,2

944,9

1.902,9

5.096,7

12,7

10.119,8

85,7

82,2

9,6

1,6

19.098,4

2016

2.508

65,6

9,1

3,7

13.890,7

14.420,8

2.948

99.920

170.682

3.751.918

4.025.468

141.724

444,3

532,4

976,1

2.985,5

4.938,2

3.896,2

1.038,3

2.090,1

5.606,6

24,8

12.631,2

87,1

83,4

9,6

1,6

19.404,1

2017

2.704

65,6

9,0

3,6

14.983,5

15.537,6

3.140

106.298

181.613

3.877.426

4.168.476

143.008

472,5

567,5

1.037,6

3.178,4

5.256,0

4.042,6

1.141,1

2.297,0

6.160,6

8,0

13.641,3

88,5

84,6

9,6

1,6

19.715,1

2018

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Regional Sulawesi

2.920

65,6

8,8

3,5

16.187,8

16.778,4

3.331

112.676

192.543

4.009.258

4.317.809

149.332

502,3

604,9

1.102,4

3.382,3

5.591,9

4.204,2

1.254,4

2.525,2

6.771,5

8,2

14.755,3

89,9

85,8

9,6

1,6

20.031,7

2019

3.155

65,6

8,7

3,5

17.496,5

18.133,9

3.523

119.053

203.474

4.129.075

4.455.125

137.316

534,6

645,4

1.172,8

3.603,1

5.955,9

4.381,1

1.377,5

2.773,4

7.434,9

8,2

15.966,8

91,0

86,5

9,6

1,6

20.353,8

2020

3.405

65,7

8,6

3,4

18.932,4

19.601,3

3.725

124.198

214.752

4.253.934

4.596.609

141.484

545,1

666,8

1.203,0

3.712,5

6.127,4

4.574,3

1.512,7

3.045,7

8.164,6

8,3

17.297,3

92,2

87,2

9,6

1,6

20.681,7

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

439

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 439

04/02/2013 14:20:04

No

62,1
225

B. Puncak (MW)

59

Load Factor (%)

B Puncak (MW)
1.521
61,1
284

Produksi (GWh)

Load Factor (%)

B. Puncak (MW)

Sistem Sulbagut

298
57,6

Produksi (GWh)

Sistem Gorontalo

1.224

2012

Load Factor (%)

Sistem

Produksi (GWh)

Sistem Sulut

311

61,6

1.677

64

57,9

325

247

62,6

1.353

2013

364

59,5

1.896

69

56,6

341

267

62,2

1.458

2014

406

60,0

2.135

76

56,8

378

299

62,8

1.646

2015

452

60,5

2.392

84

56,9

418

333

63,5

1.848

2016

488

61,0

2.603

90

57,0

450

359

64,1

2.016

2017

527

61,4

2.835

97

57,2

483

388

64,7

2.200

2018

570

61,9

3.089

104

57,3

520

420

65,3

2.402

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi


Sulbagut

618

62,4

3.375

111

57,5

562

456

65,8

2.631

2020

670

62,8

3.686

120

57,8

607

496

66,3

2.882

2021

440

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 440

04/02/2013 14:20:04

No

90

B. Puncak (MW)

63,1
761

Load Factor (%)

B. Puncak (MW)

65

Load Factor (%)

B. Puncak (MW)
5.027
62,6
916

Produksi (GWh)

Load Factor (%)

B. Puncak (MW)

Sistem Sulbagsel

325
57,1

Produksi (GWh)

Sistem Sultra

4.207

Produksi (GWh)

Sistem Sulselbar

495
62,9

Load Factor (%)

2012

Produksi (GWh)

Sistem Sulteng

Sistem

1.077

61,6

5.808

75

57,8

378

902

61,7

4.876

101

62,8

554

2013

1.217

62,0

6.607

83

56,9

411

1.025

62,3

5.592

110

62,7

604

2014

1.334

63,2

7.380

89

57,6

450

1.119

63,7

6.242

125

62,7

689

2015

1.518

63,9

8.495

98

58,4

500

1.277

64,5

7.211

143

62,7

784

2016

1.882

66,4

10.943

106

59,2

547

1.619

67,2

9.530

158

62,7

866

2017

2.026

66,2

11.750

114

59,9

600

1.738

67,0

10.195

174

62,7

956

2018

2.187

66,1

12.653

124

60,7

658

1.871

66,8

10.939

192

62,8

1.056

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi


Sulbagsel

2.361

65,9

13.619

135

61,5

726

2.017

66,5

11.741

209

62,8

1.152

2020

2.549

65,7

14.660

147

62,3

801

2.177

66,1

12.602

228

62,8

1.256

2021

LAMPIRAN B.2.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA
(SULBAGUT)
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN
(SULBAGSEL)

lampiran rama 29 1 13.indd 441

04/02/2013 10:36:49

442

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 442

04/02/2013 10:36:49

200

400

600

800

1 000
1,000

1,200

2012

2013

2014

2015

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

PLTU IPP

PLTU PLN

Tambahan PLTU

PLTU SEWA

PLTP PLN

PLTG/MG

PLTA/M

Reserve Margin

2016

2017

2018

PLTP PLN

Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagut

PLTP IPP

Tambahan PLTG/MG

2020

PLTU IPP

PLTU PLN

2021

Tambahan PLTU

2019

Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagut

443

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 443

04/02/2013 10:36:49

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW
MW

Daya Mampu Netto

PLN

PLTU
PLTU
PLTU
PLTP

Sulut II (FTP1)

Gorontalo (FTP1)

Sulut I (FTP1)

Lahendong IV

PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP

Sulut I (Kema)

Gorontalo, 2x6 MW (Terkendala)

Kotamobagu I (FTP2)

Kotamobagu II (FTP2)

Lahendong V (FTP2)

Lahendong VI (FTP2)

MW

PLTG/MG

Sulut Peaker

Jumlah Pasokan

PLTG/MG

PLTA

Sawangan
PLTG/MG

PLTU

Gorontalo 2

Gorontalo Peaker

PLTU

Sulut 3

Minahasa Peaker

PLTU

Tolitoli (3x15 MW)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTU

Molotabu (2x10 MW)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

Mini Hydro 20 kV

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTU Sewa Amurang (2x25)

Rencana

SEWA

Tambahan Pasokan

PLTU

MW

SEWA

Retired & Mothballed

MW

IPP

SWASTA

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

371

20

50

147

150

300

300

284

61

1.521

2012

384

12 *)

20

129

161

293

293

311

62

1.677

2013

486

15

50

50

50

64

163

230

230

364

60

1.896

2014

582

50

30

20

50

27

146

176

176

406

60

2.135

2015

592

25

12

146

149

149

452

60

2.392

2016

Neraca Daya Sistem Sulbagut

668

25

50

20

127

130

130

488

61

2.603

2017

738

50

50

97

100

100

527

61

2.835

2018

838

50

50

97

100

100

570

62

3.089

2019

968

50

40

40

97

100

100

618

62

3.375

2020

1.018

50

97

100

100

670

63

3.686

2021

444

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 444

04/02/2013 10:36:50

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

PLTGU IPP

2012

2013

2014

2015

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

PLTG IPP

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

Tambahan PLTU

PLTU IPP

PLTU PLN

PLTGU IPP

PLTG IPP

PLTG/MG PLN

PLTA IPP

PLTA/PLTM

Reserve Margin

2016

2017

2018

PLTU PLN

Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagsel

2019

PLTU IPP

PLTG/MG PLN
PLTP

PLTA/PLTM

2020

2021

Tambahan PLTU

PLTA IPP

Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagsel

445

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 445

04/02/2013 10:36:50

Kebutuhan dan Pasokan

MW

Beban Puncak Bruto

MW
MW
MW
MW

Derating Capacity

PLN

IPP

Sewa PLTD

PLTG/MG

Makassar Peaker
PLTG
PLTGU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTP

Sengkang (GT)

Sengkang (ST)

Sulsel 1 / Jeneponto Bosowa

Jeneponto 2

Kendari (FTP2)

Mamuju (FTP2)

Tawaeli Ekspansi

Poso (Transfer ke Sulsel)

Poso (Transfer ke Palu)

Bonto Batu (FTP 2)

Malea (FTP 2)

Karama Peaking (Unsolicited)

Karama Baseload (Unsolicited)

Bora (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU
PLTM

PLTU

Kendari - Nii Tanasa (FTP1)

Mini hydro 20 kV

PLTU

Punagaya/Takalar (FTP2)

Kendari - Nii Tanasa (Ekspansi)

PLTU

Sulsel Barru (FTP1)

PLN ON GOING & COMMITTED

Rencana

SEWA

Tambahan Kapasitas

MW

Daya Mampu

Pasokan

GWh

Satuan

Faktor Beban

Produksi

Kebutuhan

2013

2014

2015

2016

2017

130

200

60

20

50

320

294

350

964

916

62,6

5.027

65

60

10

50

299

294

319

912

1.077

61,6

5.808

297

294

319

910

1.217

62,0

6.607

30

200

100

63

294

319

676

1.334

63,2

7.380

50

50

200

100

294

275

569

1.518

63,9

8.495

90

110

294

243

538

1.882

66,4

10.943

Sistem Sulsel interkoneksi dengan Palu (2013) dan Sultra (2014)

2012

Neraca Daya Sistem Sulbagsel

150

232

153

385

2.026

66,2

11.750

2018

300

232

153

385

2.187

66,1

12.653

2019

232

153

385

2.361

65,9

13.619

2020

232

153

385

2.549

65,7

14.660

2021

446

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 446

04/02/2013 10:36:50

PLTM

PLTM Tersebar Sulselbar


PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTP
PLTP
MW

Sulsel Barru 2

Sulsel 2

Kendari 3

Palu 32x50

Sulsel 3 / Takalar

Palu 22x15

Kolaka

Poso 22x65

Poko

Bakaru 2

Konawe

Watunohu 1

Lainea

Borapulu

Jumlah Pasokan

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTP
PLTM

PLTM Tersebar Sulselbar

Satuan

Masaingi (FTP2)

Kebutuhan dan Pasokan


-

1.435

2012
-

11

1.586

2013

1.584

2014

30

1.710

2015

2.149

25

20

100

2016

Neraca Daya Sistem Sulbagsel

2.512

20

25

50

100

2017

20

2.785

50

200

2018

20

20

3.125

2019

20

126

117

66

200

3.654

2020

3.837

117

66

Lanjutan

2021

LAMPIRAN B.2.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUBALGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBGASEL

lampiran rama 29 1 13.indd 447

04/02/2013 10:36:50

448

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 448

04/02/2013 10:36:50

Jumlah

514
949
1.204

HSD

MFO

Geot.

Hydro
4.925

1.442

815

2012

LNG

Jumlah

1.677

222

578

158

205

1.896

222

624

41

1.003

2014

2.135

222

621

42

1.250

2015

2.392

236

780

51

1.325

2016

2.603

279

841

59

1.424

2017

5.540

1.251

297

377

1.884

1.731

2013

6.878

1.300

540

406

2.345

2.286

2014

7.681

1.311

249

364

234

2.345

3.178

2015

8.843

1.765

239

2.345

4.493

2016

11.325

2.572

239

2.208

6.306

2017

Proyeksi Neraca Energi Sistem Sulbagsel

Gas

Batubara

Jenis

238

Hydro
1.521

2
429

Geot.

HSD

MFO

594

LNG

515

2013
-

260

2012

Gas

Batubara

Jenis

Proyeksi Neraca Energi Sistem Sulbagut

12.170

3.311

350

239

2.208

6.062

2018

2.835

282

894

88

1.572

2018

13.115

4.601

353

239

2.208

5.714

2019

3.089

285

946

153

1.705

2019

14.119

5.779

572

239

2.208

5.321

2020

3.375

288

1.402

204

1.481

2020

GWh

15.055

6.607

572

239

2.208

5.429

2021

GWh

3.686

291

1.419

204

1.772

2021

449

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 449

04/02/2013 10:36:50

Jenis
bcf
bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh

LNG

HSD

MFO

Geot.

Hydro

10^3 ton

Satuan

Gas

Batubara

7.217

1.473

578

455

582

1.884

2.246

2013

8.773

1.521

624

581

413

2.345

3.289

2014

9.815

1.532

621

249

364

276

2.345

4.428

2015

11.235

2.001

780

291

2.345

5.818

2016

13.929

2.852

841

298

2.208

7.730

2017

238

429

160

168

2012

222

578

44

55

333

2013

222

624

12

647

2014

222

621

806

2015

236

780

855

2016

279

841

919

2017

282

894

1.014

2018

15.005

3.593

1.244

327

2.208

7.634

2018

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Sulbagut

6.446

Jumlah

951

MFO
429

1.108

HSD

1.442

LNG

Hydro

1.442

Gas

Geot.

1.075

2012

Batubara

Jenis

285

946

1.100

2019

16.204

4.886

1.299

393

2.208

7.419

2019

Proyeksi Neraca Energi Gabungan Sistem Interkoneksi Sulbagut dan Sulbagsel

288

1.402

956

2020

17.494

6.067

1.974

444

2.208

6.802

2020

291

1.419

1.144

2021

18.741

6.898

1.991

444

2.208

7.201

2021

GWh

450

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 450

04/02/2013 10:36:50

Satuan

10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh

HSD

MFO

Geot.

Hydro

Satuan

bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh

LNG

HSD

MFO

Geot.

Hydro

bcf

10^3 ton

Gas

Batubara

bcf

1.204

268

139

526

2012

1.251

84

102

1.117

2013

1.300

152

110

1.475

2014

1.311

70

98

2.051

2015

1.765

2.900

2016

2.572

4.069

2017

3.311

350

3.912

2018

4.601

353

3.687

2019

5.779

572

1.442

429

268

299

694

2012

1.473

578

128

157

1.450

2013

1.521

624

164

112

2.122

2014

1.532

621

70

98

2.857

2015

2.001

780

3.755

2016

2.852

841

4.988

2017

3.593

1.244

4.926

2018

4.886

1.299

4.787

2019

3.434

2020

6.067

1.974

4.389

2020

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Gabungan Sistem Sulbagut dan Sistem Sulbagsel

bcf

10^3 ton

LNG

Jenis

Jenis

Gas

Batubara

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Sulbagsel

6.898

1.991

4.647

2021

6.607

572

3.503

2021

LAMPIRAN B.2.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 451

04/02/2013 10:36:50

452

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 452

04/02/2013 10:36:51

No.

- Beban Puncak
( MW )

GI Kawangkoan

- Beban Puncak
( MW )

GI Tomohon

- Beban Puncak
( MW )

GI Teling 150
kV (GIS)

- Beban Puncak
( MW )

GI Teling

- Beban Puncak
( MW )

GI Tonsealama

- Beban Sewa
Genset (MW)

- Beban Puncak
( MW )

GI Bitung

- Beban Puncak
( MW )

GI Sawangan

- Beban Puncak
( MW )

GI Ranomut

150/20

70/20

150/20

70/20

70/20

70/20

70/20

70/20

GARDU INDUK Teg. (kV)

20

10

20

20

10

10

20

10

20

20

20

20

50

20

20

10

10

10

20

20

10

10

60

56%

10,0
51%

9,6
53%

10,0
54%

10,3

61%

34,8

57%

10,8

67%

38,3

10,0
39%

22,2

15,2

16,4

78%

72%

76%

21,7

14,7

30,0

13,6

67%

19,0

Beban dr GI Teling 70 kV

73%

41,8

80%

85%

8,0

28%

10,6

30%

8,5

31%

11,6

20,0
32%

9,1

34%

12,8

34%

9,6

37%

14,1

17,6

84%

15,9

43%

24,7

40%

22,9

30,0

30,0

18,9

36%

17,2

49%

27,9

41%

23,5

30,0

20,4

39%

18,8

56%

31,7

43%

24,4

22,0

43%

20,4

63%

35,8

44%

25,2

Mengantisipasi COD GIS Teling terlambat up grade trafo dari 10 MVA menjadi 20 MVA

76%

25%

9,6

7,6

20,0

7,2

23%

8,7

59%

11,2

74%

42,1

23,7

47%

22,2

71%

40,3

46%

26,1

36%

10,2

41%

15,5

62%

11,7

81%

46,4

25,6

51%

24,1

53%

45,3

47%

27,0

38%

10,9

45%

17,0

64%

12,2

81%

46,4

30,0

27,6

55%

26,2

59%

50,3

50%

28,5

41%

11,6

49%

18,7

67%

12,7

81%

46,4

29,8

60%

28,5

65%

55,9

53%

30,0

43%

12,3

54%

20,6

70%

13,3

81%

46,4

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak Add Peak Add Peak
Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
Sebagian Beban dialihkan ke GI Paniki

Beban dialihkan ke GI Kema serta antisipasi GI Kema terlambat

49%

9,3

51%

46%

31,7

(Relokasi dari GI Teling 10 MVA)

28,8

26,2

Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
Unit
Total
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Size
Kap
Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
20
60
Sebagian beban dialihkan ke GI Paniki

Jumlah
Unit

Capacity Balance Sistem Sulbagut

453

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 453

04/02/2013 10:36:51

15

14

13

12

11

10

No.

- Beban Puncak ( MW )

GI Kit Bintauna

- Beban Puncak ( MW )

GI Lolak

- Beban Puncak ( MW )

GI Kema

- Beban Puncak ( MW )

GI Likupang

- Beban Pembangkit Kota


(MW)

- Beban Puncak ( MW )

GI Otam

- Beban Puncak ( MW )

GI Tasik Ria

- Beban Puncak ( MW )

GI Lopana

150/20

150/20

150/20

70/20

150/20

70/20

150/20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

30,0

10,0

32%

33%

3,2

33%

30%

3,0

6,3

68%

5,7

61%

19,5

33%

30%

17,3

6,4

5,8

10,0

67%

61%
10,0

12,7

71%

45%

11,6

13,5

45%

41%

8,5

17,1

15,5

35%

3,4

36%

6,9

77%

21,9

37%

7,0

50%

23,8

78%

14,9

50%

18,8

30,0

Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
JumUnit
Total
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
GARDU INDUK Teg. (kV) lah
Size
Kap
Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
80%
86%
37%

Lanjutan

38%

3,6

40%

7,6

43%

24,5

40%

7,7

55%

26,2

34%

16,4

55%

20,7

30,0

30,0

40%

3,8

44%

8,4

48%

27,5

45%

8,5

61%

28,9

38%

18,0

60%

22,9

42%

4,0

48%

9,2

54%

30,8

49%

9,3

67%

31,7

42%

19,8

67%

25,4

45%

4,3

53%

10,1

60%

34,4

54%

10,2

74%

34,9

46%

21,8

42%

28,1

30,0

47%

4,5

59%

11,1

67%

38,5

59%

11,3

51%

38,4

50%

24,0

47%

31,1

30,0

50%

4,8

64%

12,2

50%

42,9

65%

12,4

56%

42,2

60%

28,5

49%

32,3

30,0

53%

5,1

71%

13,5

56%

47,9

36%

13,6

5,00

55%

41,5

61%

29,0

57%

38,0

20,0

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak Add Peak Add Peak
Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
40%
43%
46%
50%
54%
58%
63%

Capacity Balance Sistem Sulbagut

454

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 454

04/02/2013 10:36:51

16

GI Molibagu

15

1,0

80%

22,9

DIVERSITY
FACTOR

227

TOTAL
BEBAN PUNCAK SISTEM

238

150/20

150/20

TOTAL BEBAN GARDU


INDUK

TOTAL
BEBAN
KONSUMEN
BESAR

- Beban Puncak ( MW )

GI Paniki

- Beban Puncak ( MW )

GARDU INDUK

No.

Lanjutan

30,0

1,0

247

242

90%

25,6

1,0

268

263

50%

28,4

4,5

30,0

20,0

1,0

292

287

55%

31,5

5,0

1,0

317

315

61%

35,0

5,5

1,0

345

346

68%

38,9

6,1

1,0

375

379

76%

43,1

6,7

1,0

408

415

46%

52,3

7,3

60,0

1,0

445

454

54%

61,9

8,1

1,1

436

482

50%

57,0

8,9

Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumUnit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Teg. (kV) lah
Size
Kap Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Capacity Balance Sistem Sulbagut

455

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 455

04/02/2013 10:36:51

20

30

30

PENAMBAHAN TRANSFORMATOR

DIVERSITY
FACTOR

8%

7%

0,98

1,41

59

84

2,8

10%

9%

2,6

5,2

4,8

33%

23%

28%

10,3

44%

37,6

27,6

30,0

30,0

12,4

55

20

30

30

TOTAL BEBAN
PUNCAK
SISTEM

20

40%

34,2

54

150/20

150/20

150/20

20

30

TOTAL BEBAN
GARDU INDUK

TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR

- Beban Puncak
( MW )

GI Buroko

- Beban Puncak
( MW )

GI Marisa

- Beban Puncak
( MW )

GI Isimu

- Beban Puncak
( MW )

GI PLTU (Anggrek)

150/20

30

GI Botupingge

50,0

30,0

20,0

Kapasitas Trafo
2012
2013
JumUnit Total Add Peak Add
Peak Add
lah
Size Kap. Trafo Load Trafo
Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA)
150/20
1
0
0

Teg.
Sistem

- Beban Puncak
( MW )

GARDU INDUK

No.

1,45

64

92

8%

3,1

10%

5,8

37%

30,4

31%

11,2

37%

41,4

Peak
Load

30,0

30,0

Add
Trafo

2014

1,48

68

101

9%

3,4

11%

6,3

40%

33,4

33%

12,3

41%

45,5

0,0

1,51

74

111

10%

3,8

13%

7,0

44%

36,7

37%

13,5

45%

50,1

0,0

1,53

80

122

11%

4,2

14%

7,7

49%

40,4

23%

14,9

50%

55,1

30,0

30,0

1,56

86

134

13%

4,6

15%

8,5

54%

44,5

25%

16,3

55%

60,6

0,0

1,59

93

148

14%

5,1

17%

9,3

44%

48,9

28%

17,9

48%

66,6

60,0

30,0

30,0

1,62

100

163

15%

5,6

19%

10,2

49%

53,8

31%

19,7

53%

73,3

0,0

1,09

162

177

17%

6,2

20%

11,1

53%

58,6

33%

21,4

58%

79,9

0,0

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Capacity Balance Sistem Sulbagut

456

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 456

04/02/2013 10:36:52

No.

- Beban Puncak ( MW )

GI Leok

- Beban Puncak ( MW )

GI Palu Baru

- Beban Puncak ( MW )

GI Kolonedale

- Beban Puncak ( MW )

GI Ampana

- Beban Puncak ( MW )

GI Tentena

- Beban Puncak ( MW )

GI Poso

- Beban Puncak ( MW )

GI Silae

- Beban Puncak ( MW )

GI Parigi

- Beban Puncak ( MW )

GI Talise

GARDU INDUK

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

70/20

70/20

70/20

Teg.
Sistem

Capacity Balance Sistem Sulbagut

20

20

10

20

20

40

10

30,0

10,0
54%

5,0

54%

15,0

80%

65%

17,8

30,0
77%

21,2

35%

16,1

50%

30,0

30,0

39%

17,7

55%

35,6

42%

19,5

61%

39,2

30,0

5,0

60%

33,1

60%

5,5

60%

16,5

60%

33,1

20,0

30,0

30,0

5,5

66%

36,4

66%

6,1

66%

18,2

66%

36,4

6,1

73%

40,1

72%

6,7

36%

20,0

73%

40,1

30,0

(Sebagian Beban 20 kV PLTD Silae dialihkan ke Transmisi)

dari Sebagian GI Talise

24%

2,2

27%

7,5

80%

72%

22,1

14,7

80%

80%

13,3

29,4

29,4

32,4

6,7

80%

44,1

29%

5,3

80%

7,3

40%

22,0

80%

44,1

47%

21,5

67%

43,1

20,0

7,3

59%

48,5

32%

5,9

22%

8,1

44%

24,2

59%

48,5

51%

23,6

74%

47,4

30,0

30,0

30,0

8,1

64%

53,3

5,5

35%

6,5

24%

8,9

48%

26,6

64%

53,3

56%

26,0

57%

52,2

20,0

30,0

8,9

71%

58,7

6,0

39%

7,2

26%

9,7

53%

29,2

71%

58,7

62%

28,6

62%

57,4

9,3

77%

63,8

6,7

43%

7,9

29%

10,7

59%

32,5

76%

63,1

70%

32,0

69%

63,3

Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumAdd
Peak
Add
Peak
Add
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Unit Total Add
Peak
Add
lah
Size
Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1
30
30
(Sebagian Beban 20 kV PLTD Silae dialihkan ke Transmisi)

457

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 457

04/02/2013 10:36:52

14

13

12

11

GI Toli-Toli

10

PENAMBAHAN
TRANSFORMATOR
0

0,5

DIVERSITY
FACTOR

141

30

20

30

30

30

TOTAL BEBAN
PUNCAK
SISTEM

70

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Teg.
Sistem

TOTAL BEBAN
GARDU INDUK

TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR

- Beban Puncak ( MW )

GI Moilong

- Beban Puncak ( MW )

GI Luwuk

- Beban Puncak ( MW )

GI Siboa

- Beban Puncak ( MW )

GI Moutong

- Beban Puncak ( MW )

GARDU INDUK

No.

70

0,7

156

107

30

1,1

172

185

27%

5,0

54%

15,0

18%

5,0

28%

7,6

39%

10,8

280

20,0

30,0

30,0

30,0

30,0

1,1

190

204

30%

5,5

60%

16,5

20%

5,5

30%

8,4

43%

11,9

1,1

210

224

33%

6,1

66%

18,2

22%

6,1

33%

9,2

47%

13,1

30

1,1

232

252

36%

6,7

72%

20,0

24%

6,7

37%

10,1

52%

14,4

20

1,1

257

277

40%

7,3

80%

22,0

27%

7,3

40%

11,1

57%

15,8

90

1,1

283

310

44%

8,1

44%

24,2

29%

8,1

44%

12,2

63%

17,4

80

30,0

1,1

309

341

48%

8,9

48%

26,6

32%

8,9

49%

13,5

69%

19,1

1,1

334

371

51%

9,3

51%

28,4

35%

9,6

52%

14,4

73%

20,2

Lanjutan
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumUnit Total Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
lah
Size
Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
27%
30%
33%
36%
40%
44%
48%
51%

Capacity Balance Sistem Sulbagut

458

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 458

04/02/2013 10:36:52

2013

GI KIMA (mks)

2010

Maros

2014

Daya Baru

2005 : ex Pnkng

Daya

150/20

150/20

70/20

150/20

70/20

70/20

2005 : ex Pnkng

70/20

Mandai

70/20

30

30

10

60

20

20

20

2,5

30

20
19,4

21,5

27,6

30,2
59%

33,1
65%

35,9

38,9
76%

30

60,0

29,3

19,4

32,4

46%

21,3

35,5

50%

45,1

55%

23,4

66%

10,3
30%

10

10

25%

6,4

61%

27%

7,0

69%

23,5

47%

33%

8,3

36%

30,6

58%

35%

9,0

41%

34,7

63%

38%

9,7

46%

39,1

70%

2015 - KIMA ambil sebagian beban Mandai & Tallo


Lama

30%

7,7

(APLN 2018)

32%

27,0

52%

41%

10,5

52%

44,1

38%

38,9

26,6

17,6
41%

20,0

35,5
70%

60

15,9
38%

41,9
62%

(APLN
2018)
23,8

34%

32,9
64%

20,6

34,2
81%

38,2
90%

14,3

70%

30,4
60%

40

2013-beban GI Daya diambil sebagian ke GI


Maros

54%

28,1
55%

2014 - beban GI Daya sebagian diambil GI Daya Baru & GI


Maros

20,0

25,8
51%

40

53%

23,5
46%

2013 - beban GI Mandai sebagian diambil GI


KIMA

27,2

42%

40

30

(2012 - 20 MVA - relok dr


Bontoala)

38%

20

20

30

30 (APLN 2011)

st

60

58%

14,7

58%

49,7

46%

46,9

50%

21,3

66%

45,1

37%

38,2

60,0

75%

19,1

66%

55,8

50%

51,2

55%

23,3

66%

45,1

40%

41,1

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

150/20

Teg (kV)

1996 : ex Pnkng

Pangkep

Makassar
Branch

SUBSTATION

No.

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

459

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 459

04/02/2013 10:36:52

30/20

150/20

1992

2004

Teg (kV)

150/20

2010

70/20

70/20

70/20

150/20

1995

Bontoala

1995

Tallo Lama

s.d 2010 - 20 kV disuplai


PLTD Sewatama Tello

Tello

SUBSTATION

10 Panakukang

No.

Lanjutan

20

60

30

20

30

30

20

70

30

40

60

60

30

30

40%

60,5

61

51%

51,9

60,0

60,0

46%

58,9

60

(APLN 2013)
64,4
51%

44%

67,5

67

52%

53,2

49%

74,6

75

38%

58,2

60

(APLN 2013)

54%

82,8

83

42%

63,8

2013 - beban GI Tallo Lama sebagian diambil


GI KIMA

54,0
71%

49,0
96%

69,8

59%

90,8

91

45%

69,3

55%

75,5

65%

99,5

100

49%

75,1

59%

81,3

71%

108,6

109

53%

81,0

(APLN 2016)

64%

87,4

58%

118,2

86,3

129

61%

93,8

68%

63%

60,0 128,6

(APLN 2017)

GIS BontoalaII

118

57%

87,2

69%

68%

139,6

140

66%

100,7

52%

92,5

60,0

2020 - beban GI Tello sebagian diambil GI


Panakukang Baru/Antang

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

460

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 460

04/02/2013 10:36:53

150/20

2005

2018

1998

150/20

150/20

15 Sungguminasa

150/20

2000

70/20

No

70/20

150/20

1996

14 Tallasa

2006

13 Borongloe

2006

150/20

70/20

1995

Panakukang
Baru / Bolangi

Teg (kV)

SUBSTATION

12 Tanjung Bunga

11

No.

30

20

16

20

10

30

60

30

20

27,95

60

30,72

49%

16,65

60,0

33,40

53%

17,96

40%

51,3

60

(APLN 2015)

17%

8,6

36,26

57%

19,33

44%

56,6

19%

9,5

(relok 30 MVA ke
Sinjai)

76%

115,8

43%

21,8

76%

115,8

30

30
32,23
76%

69%

43%

29,16

39%

38%

35,33

47%

42%

38,85

52%

45%

42,27

56%

49%

45,91

61%

55%

56,4

60

(APLN 2019)

76%

115,8

70%

71,1

(APLN 2020)

76%

115,8

39,20

61%

20,73

49%

62,2

65%

22,18

53%

68,2

53%

49,67

66%

57%

53,61

44%

60
-16

62%

57,82

47%

45,57

70%

23,71

33%

59,7

60

(APLN 2019)

67%

62,23

51%

49,02

75%

25,60

37%

65,3

2020 - Beban GI Tn Bunga sebagian diambil GI Panakukang


Baru/Antang

Ambil sebagian beban Panakukang - Tello - Tanjung Bunga Lanna

21%

10,6

(APLN 2017)

76%

42,28

25,52

45%

15,28

61%

46,4

15%

7,7

60
-30

(APLN 2018)
20

59%

54%

41,6

69%

105,7

20

23,10

54%

20,09

49%

44%

18,34

37,4

33,3

75%

(relok 30 MVA ke Makale)

-30

20

st

20

20

st

30

30

68%

96,2

115,8

78,5
77%

70,4
69%

60,0

60

86,8

2018 - beban GI Panakukang sebagian diambil GI Panakukang


Baru/Antang

60

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Unit
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
Size
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
20

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

461

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 461

04/02/2013 10:36:53

2015

KIMA MAKASSAR

SUBSTATION

Barru

Bakaru

Pinrang Branch

Pare-pare

Pare - Pare
Branch

2014

17 LANNA

16

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Teg (kV)

20

16

20

20

10

10

16

16

30

7,33
43%

6,64

25%

39%

23%

8,48

43%

39%

7,75

16,96

15,37

14%

2,41

27%

9,21

47%

18,57

34%

8,7

(2014)
30

16%

2,65

29%

10,03

52%

20,39

37%

9,5

18%

9,2

60,0

17%

2,88

32%

10,81

57%

22,15

40%

10,3

20%

10,4

18%

3,12

34%

11,63

61%

24,03

43%

11,0

23%

11,7

20%

3,37

37%

12,46

40%

25,96

46%

11,8

23%

11,7

30

21%

3,63

39%

13,32

43%

27,98

50%

12,7

26%

13,2

23%

3,91

42%

14,23

47%

30,14

53%

13,5

29%

14,9

82%

14,02

45%

15,16

50%

32,39

42%

10,8

163%

83,3

60

(APLN 2020)

Lanjutan
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit
Total Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

462

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 462

04/02/2013 10:36:53

2.

1.

No.

1995

Bone / Watampone

150/20

150/20

150/20

1995

150/20

150/20

150/20

150/20

Teg (kV)

2000

Soppeng

Watampone
Branch

2009

Mamuju

2000

Majene

2000

Polmas

Mamuju Branch

Pinrang

SUBSTATION

20

20

20

20

20

20

16

22,26

60%

38,86

23,79

65%

41,87

25,42

70%

45,09

63%

30
-16

20

20

20

20

20

14,55
34%

31%

64%

58%

13,30

10,85

9,91

9,73
23%

8,89

36%

33%

21%

15,16

13,85

27%

11,51

42%

29%

12,40

45%

37%

15,77

28%

11,78

40%

17,16

30%

30 12,82

43%

18,48

33%

13,82

(2014- 30 MVA - relok dr Panakukang)

25%

10,57

39%

47%

19,86

35%

14,87

31%

13,34

49%

50%

21,25

37%

15,93

34%

14,29

52%

57%

24,23

43%

18,19

38%

16,32

60%

61%

25,80

46%

19,39

41%

17,40

64%

buat GI baru untuk alih beban Bone dan


sinjai

53%

22,70

40%

17,03

36%

15,28

56%

27,09

20,78

56%

30 35,98

20

19,31

51%

33,18

2021 - 20
MVA - relok dr
Bulukumba
17,92

78%

30 30,55

20
16,46

71%

27,83

48,45

25,43
187%

23,04

16
169%

2021 - 30
MVA - relok dr
Tn bunga

16

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1
5
5

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

463

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 463

04/02/2013 10:36:53

1.

3.

No.

2011

2006

Bulukumba

Bulukumba
Branch

Siwa

2008-dari
sopeng

150/20

150/20

150/20

150/20

1999

150/20

2002

Sengkang

2019

Kajuara

1995

150/20

150/20

2000

Sidrap

Teg (kV)

SUBSTATION

20

30

20

30

16

30

20

Lanjutan

22,48

37%

30 24,98

67%

39,72

24,20

40%

27,14

51%

43,22

30

25,94

43%

29,35

55%

46,84

50%

34,18

45%

38,31

29,65

50%

47%

27,74

60 25,73

23,86

(APBN 2018) 2x 30

47%

31,68

42%

35,45

54%

27,69

55%

37,52

49%

41,30

16,81

53%

18,19

57%

19,60

61%

65%

20
50%

51%

46%

45%

12,96

11,77

54%

56%

47%

61%

51%

66%

55%

71%

59%

77%

63%

41%

70%

68%

44%

30 22,64

21,07

15,50

49%

(APBN 2018)
14,15

45%

41%

38%

17,62

16,08

-20
2021 - relok
20 MVA - ke
Polmas

75%

(APBN
2020)

48%

24,28

47%

31,62

20,85

34%

22,96

61%

36,44

20

19,13

49%

20,88

56%

33,08

(APBN 2020)

53%

48%

51%

30,13

22,41

30

20,27

46%

27,21

2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
(APBN 2012)
(APBN 2018)

20

20

20

40

CAPACITY
Unit Total
No
Size
Kap
(MVA) (MVA)
1
20
20

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

464

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 464

04/02/2013 10:36:54

2016

PLTA Bontobatu
SY / Enrekang

2006

Makale

2006

Palopo

Palopo Branch

2015

Bantaeng

2014

Punagaya

2006

Jeneponto

2007

Sinjai

SUBSTATION

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Teg (kV)

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

30

20

20

30

30

20

20

30,0

30

27,61

20

20

40

40

20

20

13,1
31%

30
34%

14,5

43%

68%

(APBN 2011)

25,7

47%

23,3

30 20,15

18,3
43%

(APBN 2011)

50%

45%

30,9

56%

15,5

30 11,95
47%

43%

37%

61%

36,4

45%

11,44

44%

11,20

26%

11,20

44%

66%

39,3

48%

12,29

47%

12,04

28%

12,04

47%

30 32,22

51%

12,99

40%

16,8

55%

14,09

43%

18,2

60%

15,22

46%

19,6

beban Makale sebagian diambil


Enrekang

untuk didieselisasi

52%

33,6

42%

(APBN 2015)

30 10,60

9,81

41%

10,37

24%

10,37

65%

38%

38%

9,59

23%

9,59

60%

10,88

33%

14,2

47%

28,1

34%

8,78

36%

15,37

55%

64%

16,40

50%

21,0

50%

42,4

52%

13,18

51%

12,91

30%

12,91

38%

26,00

29,89

25,45

(2017 - relok 30 MVA - dr Panakukang


30 21,26

20

19,29

20
23,22

30,0

44%

44%

29,99 29,99

69%

17,67

53%

22,6

54%

45,7

55%

14,12

54%

13,84

23%

13,84

25%

58%

42%

10,75

38%

16,1

58%

49,1

95%

38%

16,1

58%

49,1

95%

24,28 24,28

58%

14,80 14,80

25%

20 14,80 14,80

2020 - 20 MVA - relok dr


Sidrap

41%

27,95

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

465

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 465

04/02/2013 10:36:54

1.

Masamba

2012

Kolaka

Kendari Branch

2013

Malili

2013

Wotu

SUBSTATION

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

Teg (kV)

Lanjutan

30

30
30

30

30

18,62
37%

68%

51%

13,07

44%

11,20

39%

30 20,06

(APBN 2013)
17,36

30
30

2012 - 30 MVA 150/20

47%

42%

30 11,86

10,80

40%

36%

(APBN 2012)

30 10,16

9,25

APBN 2012

43%

21,69

23%

5,86

56%

14,25

48%

12,21

30

46%

23,52

25%

6,44

61%

15,51

52%

13,29

50%

25,55

28%

7,09

66%

16,81

56%

14,41

66%

16,84

55%

27,81

31%

7,79

43%

18,18

59%

30,30

34%

8,57

46%

20 19,65

(2019 - 20 MVA - relok dr


Bone

61%

15,58

65%

33,05

37%

9,43

50%

21,19

36%

0 18,17

(APBN 2020)

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

466

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 466

04/02/2013 10:36:54

Andolo

8.

2013

Bau

7.

2013

Raha

2011-70 kV

2010-70 kv
kendari

150/20

150/20

150/20

70/20

150/20

2012

Nii Tanasa

70/20

150/20

Teg (kV)

2010-11

Kendari

2013

Unaha

2013

Lasusua

SUBSTATION

6.

5.

4.

3.

2.

No.

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

10
10

30

30

10

10

30

30

30

60%

56%

30

68%

17,3

30

(APBN 2012)

36%

9,3

(APBN 2012)

7,8
46%

73%

18,6

39%

9,9

49%

8,4

2011 - 10 MVA - relok dr


Maros

2010 - 10 MVA - baru

46,3

43,1

2012 - 30 MVA 150/20

20

30

60

29,5
58%

2010/11 - 2 x 30 MVA - 70/20

60

27,4

54%

(APBN 2011-2x30
MVA)

8,80
35%

8,00
31%

30

78%

20,0

42%

10,7

53%

9,1

65%

49,9

62%

31,7

38%

9,68

42%

21,6

45%

11,5

58%

9,8

42%

54,0

30,0

60

(APBN 2015)

67%

34,3

42%

10,65

1,6

46%

23,4

49%

12,5

63%

10,6

46%

58,5

37%

37,3

10

60

(APBN 2016)

46%

11,71

1,8

50%

25,4

53%

13,5

68%

11,6

50%

63,6

40%

40,5

51%

12,88

59%

75,5

47%

48,1

61%

15,59

1,9

54%

27,6

57%

14,7

37%

12,6

20,0

2,1

59%

30,0

62%

15,9

40%

13,7

2019 - 20 MVA - relok dari


daya

54%

69,3

43%

44,1

56%

14,17

2,4

64%

32,7

68%

17,3

44%

15,0

65%

82,4

(2021 - relok
30 MVA ke
Kolaka)

69%

52,5

(APBN 2020)

67%

17,15

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

467

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 467

04/02/2013 10:36:54

(MW)
(MW)
(MW)

TOTAL PEAK
LOAD 3

TOTAL SYSTEM
PEAK LOAD

SCENARIO NORMAL

ANNUAL DIVERSITY FACTOR

(MW)

45

TOTAL PEAK
LOAD 2

20

32

(MW)

150/20

20
20

TOTAL PEAK
LOAD 1

Semen Bosowa

150/30
20

150/20

Lanjutan

90

20

10

95

1,02

761

774

244

454

76

32,0

5,3

39,0

130

289

504

0,96

1.040

360 1.000

120

240

76

32,0

5,3

39,0

140

309

549

0,91

1.174

150 1.074

30

90

30

76

32,0

5,3

39,0

151

326

614

0,91

1.280

420 1.168

30

90

300

76

32,0

5,3

39,0

164

354

672

0,87

1.452

150 1.265

30

120

76

32,0

5,3

39,0

178

383

734

0,76

1.809

210 1.370

60

30

120

76

32,0

5,3

39,0

24%

4,0

4,4

193

412

788

76

32,0

5,3

39,0

26%

0,76

1.944

60 1.470

60

20,0

210

444

855

0,76

2.095

50 1.585

50

76

32,0

5,3

39,0

29%

4,9

229

477

928

0,76

2.260

340 1.710

20

140

180

76

32,0

5,3

39,0

32%

5,4

250

513

0,76

2.439

200 1.845

20

180 1,005

76

32,0

5,3

39,0

35%

5,9

180

120

60

CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
19%
21%
23%
25%
28%

No

(MW)

Barawaja

150/20

Teg (kV)

TOTAL PEAK KONSUMEN BESAR

Tonasa III & IV

Big Consumer

Kasipute

SUBSTATION

1.

9.

No.

Capacity Balance Sistem Sulbagsel

lampiran rama 29 1 13.indd 468

04/02/2013 10:36:54

LAMPIRAN B.2.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 469

04/02/2013 10:36:54

470

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 470

04/02/2013 10:36:55

60
430

150/20 kV

Jumlah

760

270

275/150 kV

150/70 kV

70/20 kV

2012

736,8

500/275 kV

Tegangan

Jumlah

30

482
224,8

T/L 275 kV

T/L 150 kV

T/L 70 kV

2012

T/L 500 kV

Tegangan
-

560

350

120

90

2013

1.675

32

1.643

2013
-

1.050

50

1.000

2014

138

14

124

2014
-

470

80

390

2015

1.167

1.167

2015
-

300

300

2016

1.157

1.156

2016
-

1.290

290

1.000

2017

1.526

946

580

2017
-

200

20

180

2018

620

30

590

2018
-

570

20

550

2019

506

506

2019
-

200

200

2020

556

556

2020

Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan GI Sulawesi

200

20

180

2021

2021

5.600

190

3.870

180

1.360

Jumlah

MVA

8.081,8

77

6.352,8

1.652

kms

Jumlah

471

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 471

04/02/2013 10:36:55

Provinsi

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulut

Sulut

Sulut

No

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Teling (GIS)

Lopana

PLTU Sulut 2 (FTP1)

Ampana

Kolonedale

PLTP Borapulu (FTP2)

Kolonedale

Bunta

PLTP Bora (FTP2)

PLTU Palu 3

Poso

PLTMG Luwuk

PLTU Palu 2

Moutong

Toli-toli

Toli-toli

PLTU Tawaeli Ekspansi

Poso

PLTA Poso (Tentena)

Tentena

Palu Baru

Palu Baru

New PLTG (Marisa)

Marisa

PLTU Gorontalo (Perpres)

PLTU TLG (Molotabu) (IPP)

PLTU Gorontalo Energi (IPP)

Dari

Ranomut Baru (Paniki)

Teling (GIS)

Lopana

Bunta

Bungku

Incomer double pi (Palu Baru-Poso)

Incomer single pi Poso-Ampana

Luwuk

Incomer double pi (Palu Baru-Poso)

Incomer double pi (Silae-Pasangkayu)

Ampana

Luwuk

Incomer 2 pi (Silae-Pasangkayu)

Incomer Single pi (Tolitoli-Siboa)

Siboa

Leok

TIP 24 (Talise-Parigi)

Palu Baru

Poso

Wotu

Talise

Silae

Marisa

Moutong

Incomer double pi Buroko-Isimu

Botupingge

Botupingge

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

275 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2,67

30
16,02

180

21,18
0,87

238
14

23,14

260
2

0,71

8
2

22,07

248
2

2,67
16,91

30
190

2
2

3,56

40
2

15,13

170
2

1,42

8,54
2cct, ACSR 1 x 240 mm2

16

96
2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

4,41

36

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

5,34

180

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

14,60

164

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,71

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

16,02

180

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

19,58

220

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

19,22

216

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

2cct, ACSR 1 x 240 mm

7,12

61,22
80

272

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, Zebra, 430 mm

2,67

4,45

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

30

50

2cct, ACSR 1 x 240 mm

1,78

20

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

1,25

14

4cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

1,42

16

Juta
US$

kms

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

Conductor

Pengembangan Transmisi Sulawesi

2013

2012

2012

2020

2020

2019

2019

2019

2018

2017

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2014

2013

2013

2012

2012

2012

2017

2015

2014

2013

2013

COD

APBN

APBN

APLN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

APLN

APLN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN/APLN

APBN

IPP

APBN

APBN

Unall

APBN

APLN

IPP

IPP

Sumber
Pendanaan

472

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 472

04/02/2013 10:36:55

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

Provinsi

28

No

Wotu

PLTA Malea

PLTA Bonto Batu

GI Punagaya

Sungguminasa

Masamba

Makale

Inc. 2 pi (Makale-Sidrap)

Tanjung Bunga

Lanna

Maros

Inc. 1 pi (Maros-Sungguminasa)

Panakukang Baru/Bolangi
(New)

KIMA Maros

Tallo Lama

Incomer 1 pi (Maros-Sungguminasa)

Malili (New)

Inc. 1 pi (Pangkep-Tello)

Bontoala (loop)

Palopo

Siwa

TIP. 58

TIP. 57

Palopo

Tello (Uprating Cond)

Incomer 2 pi (Barru-Pare)

PLTU TLG

Otam

Sawangan

Tanjung Merah (Kema)

Likupang

Molibagu

Kawangkoan

Incomer double pi (Lolak - Buroko)

Bitung

Tanjung Merah (Kema)

Ke

PT IKI

Daya Baru

Wotu

KIMA Makassar (New)

Tallo Lama (loop)

Siwa

Sengkang

PLTU Bosowa Jeneponto

PLTU Bosowa Jeneponto

Wotu

Tallo Lama (Uprating Cond)

PLTU Sulsel-Barru (FTP1)

GI Molibagu

PLTP Kotamobagu

PLTA Sawangan

PLTU Sulut I (Kema)

PLTG/MG Minahasa

Otam

PLTP Lahendong V & VI

PLTU Sulut 1 (FTP1)

Likupang

Ranomut Baru (Paniki)

Dari

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

275 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

Tegangan

5,70

32
0,90
11,75

10
132

1,78

20

2cct, 2xHawk, 240 mm

2cct, Zebra, 430 mm

2cct, Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm

2cct, Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm

2cct, UGC, XLPE, 400 mm

2cct, 2 x Zebra, 2x430 mm

2cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, UGC, XLPE, 400 mm

2cct, UGC, XLPE, 400 mm

2cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm

2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm

2cct, Zebra, 430 mm

2cct, TACSR

4cct, Hawk, 240 mm

110

30

240

20

12

82

180

140

12

12

210

14

4,8

13,49

2,67

0,18

23,64

0,59

1,47

0,39

0,61

0,20

10,06

0,61

2,75

22,07

17,17

1,18

1,18

47,27

0,78

0,43

6,11

2,85

32

2 cct, ACSR 1 x 240 mm2

206

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,06

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,09

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,36

10

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

1cct, ACSR 1 x 240 mm

5,34

60

kms

Juta
US$

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

Conductor

Pengembangan Transmisi Sulawesi

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2020

2019

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2013

2013

COD

Lanjutan

Unall

IPP

IPP

Unall

APBN

APLN

APLN

APLN

APLN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

IPP

APBN

APBN

Unall

Unall

Unall

IPP

APLN

APBN

APLN

APLN

APBN

APBN

Sumber
Pendanaan

473

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 473

04/02/2013 10:36:55

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

Provinsi

57

No

PLTA Poko

Pasangkayu

Mamuju Baru

PLTA Karama

Mamuju Baru

PLTU Mamuju FTP2

Pasangkayu

GI Andolo

GI Andolo

PLTA Watunohu 1

PLTA Konawe

Kendari (new)

Kendari (new)

Raha (new)

PLTU Kolaka (FTP2)

PLTU Kendari (FTP2)

Unahaa

Kolaka

Lasusua

Malili

PLTA Bakaru II

Sidrap

Enrekang

Enrekang

Tanjung Bunga

Wotu

Dari

Bakaru

Mamuju Baru

Enrekang

Mamuju Baru

Inc. 2 pi (PLTU Mamuju FTP2-Mamuju)

Mamuju

Silae

GI Kasipute

Incomer 1-pi (Kendari-Raha)

Lasusua (New)

Unahaa (New)

Raha (new) - Kabel Laut

Raha (new)

Bau-Bau (New)

Kolaka

Inc. 2 pi (Kendari-Raha)

Kendari

Unahaa

Kolaka

Lasusua

Enrekang

Daya Baru

Palopo

Sidrap

Bontoala (sirkuit ke 2)

GI Masamba

Ke

150 kV

150 kV

275 kV

275 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

275 kV

275 kV

275 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2cct, Hawk, 240 mm

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

3 cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

4 cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

2cct, Hawk, 240 mm

2cct, Hawk, 240 mm

40

400

420

160

68

1,19

49,05

118,17

54,02

0,12

2,02

11,04

2,49
2cct, ACSR 2 x 240 mm2

90

84
2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

2,67

9,81

9,81

10,68

19,58

15,13

1,78

0,89

13,49

18,39

28,45

35,56

4,91

78,78

36,01

18,01

3,66

13,49

90

80

80

10

220

170

20

10

110

150

232

290

40

350

160

80

12

110

kms

Juta
US$

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2 cct, Kabel Laut

2 cct, Hawk, 240 mm

2 cct, Hawk, 240 mm

2 cct, Hawk, 240 mm

2 cct, Hawk, 240 mm

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2 cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, 2 x Hawk, 240 mm

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

1cct, Zebra, 430 mm

2 cct, ACSR 2 x 240 mm2

Conductor

Pengembangan Transmisi Sulawesi

2019

2017

2017

2017

2017

2015

2013

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2013

2013

2013

2013

2019

2018

2018

2018

2017

2016

COD

Lanjutan

Unall

Unall

Unall

IPP

Unall

IPP

APBN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

IPP

IPP

APBN

APBN

APBN

APBN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Sumber
Pendanaan

474

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 474

04/02/2013 10:36:55

Provinsi

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulut

Sulteng

Sulteng

No

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tentena IBT

PLTA Poso

Likupang

Kema/Tanjung Merah

Teling

Paniki

Otam

Lopana

Tasik Ria

Tonsealama

Kema/Tanjung Merah

Tomohon

Teling

Molibagu

Otam

Paniki

Kawangkoan

GI Kit Bintauna

Teling (IBT)

Teling (GIS)

Paniki

Kema/Tanjung Merah

Tomohon (IBT)

Tilamuta

GI Isimu

Botupingge

PLTU Gorontalo

Isimu

Botupingge

PLTU Gorontalo

Nama Gardu Induk

275/150 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/70 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/70 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New

New

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

New

Extension

New

New

New

Extension

New

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Baru/Extension

90

10

20

30

30

60

30

30

30

20

30

30

30

20

30

30

30

10

60

30

30

30

60

30

30

30

30

30

30

20

Kap

Pengembangan Gardu Induk Sulawesi

4,86

2,27

1,01

1,81

1,81

1,81

1,81

1,81

1,26

1,01

1,81

1,26

1,81

2,38

1,81

1,81

1,81

2,27

2,62

2,62

2,62

2,62

2,62

2,62

1,81

1,81

1,81

1,81

1,81

2,38

Juta US$

2012

2012

2021

2020

2019

2019

2019

2018

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2012

2020

2019

2019

2017

2014

2014

2013

COD

Lanjutan

IPP

APBN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

APBN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN

APBN

APLN

APBN

APLN

APLN

APLN

APBN

APBN

APLN

Unall

Unall

Unall

Unall

APBN

APBN

APBN

Sumber

475

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 475

04/02/2013 10:36:55

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulteng

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

Provinsi

31

No

Pangkep

Bontoala (loop T.Lama), Ext 2 LB

Tallasa

Bontoala

Tallo Lama

Bungku

Talise

Kolonedale

Tentena

Silae

Luwuk

Palu Baru

Ampana

Poso

Parigi

Talise

Moilong

Luwuk

Siboa

Moutong

Toli-Toli

Leok/Buol

Palu Baru

Silae

Silae

Palu Baru

Poso

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

New

New

New

New

New

New

Extension

Extension

New

New

New

Baru/Extension

30

2 LB

60

60

60

30

30

20

30

30

30

30

20

30

20

30

20

30

30

30

30

20

30

30

30

30

30

Kap

Pengembangan Gardu Induk Sulawesi

1,81

1,23

2,10

2,10

2,10

2,62

1,81

2,38

1,81

1,81

1,81

1,81

2,38

1,81

1,01

1,26

2,38

2,62

2,62

2,62

2,62

2,38

1,81

1,81

2,62

2,62

2,62

Juta US$

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2017

2016

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2012

2012

COD

Lanjutan

APLN

APBN

APBN

APBN

APBN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

IBRD

IBRD

APLN

APBN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APBN

APLN

APLN

Sumber

476

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 476

04/02/2013 10:36:56

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

Provinsi

58

No

KIMA Makassar

Panakukang Baru/ Bolangi + 2 LB

Bantaeng

Sidrap

KIMA Maros

Tanjung Bunga, Ext 2 LB

Maros

Lanna

Punagaya

Enrekang - (GI baru) + 2LB

Sungguminasa

Tallo Lama

Tello

Daya Baru/Pattalasang + 4 LB

Panakkukang

Pinrang

Siwa, Ext 4 LB

Siwa

Palopo

KIMA (Mks)

Malili - (GI Baru) + 4 LB

Wotu (IBT)

Wotu - (GI Baru) + 2 LB

Makale

Tallo Lama (loop Btoala), Ext 2 LB

Sengkang, Ext LB

Palopo + Ext 2 LB

Palopo IBT

Jeneponto

Bone

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

275/150 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

275/150 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New

New

New

Extension

New

Extension

Extension

New

New

New

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

New

Extension

New

New

New

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Baru/Extension

60

60

30

30

60

2 LB

30

30

30

30

60

60

60

60

60

30

4 LB

30

30

30

30

90

30

30

2 LB

2 LB

30

180

30

30

Kap

Pengembangan Gardu Induk Sulawesi

3,34

3,34

2,62

1,81

3,34

1,23

1,81

2,62

2,62

2,62

2,10

2,10

2,10

3,34

2,10

1,81

2,47

2,62

1,81

2,62

2,62

4,86

2,62

1,81

1,23

1,23

1,81

5,96

1,81

1,81

Juta US$

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

COD

Lanjutan

APBN

APBN

APBN

APBN

IBRD

APBN

APBN

APLN

APLN

IBRD

APLN

APLN

APLN

APLN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

APLN

APBN

APBN

APBN

IPP

APBN

APBN

Sumber

477

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 477

04/02/2013 10:36:56

Sidrap - IBT
Daya Baru - IBT

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

Sulsel

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

Wotu

Tello

Jeneponto

Panakukang Baru/Bolangi

Pangkep

Palopo

Siwa

Malili

Kajuara - GI New + 2 LB

Tallasa

Daya Baru/Pattalasang

Bontoala - GIS II - (GI baru)

Mandai

Pare-Pare

Bakaru, Ext 4 LB

Enrekang - IBT

Bone

Sidrap, Ext 2 LB

Sinjai

Masamba

Makale, Ext 2 LB

Pinrang

Tanjung Bunga

Panakkukang

Sulsel

Palopo

Sulsel

Nama Gardu Induk

89

Provinsi

88

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

275/150 kV

275/150 kV

275/150 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

New

New

New

Extension

Extension

Extension

New

Extension

Extension

Extension

Extension

Extension

Baru/Extension

30

60

20

60

60

30

30

20

60

60

60

60

20

30

4 LB

300

200

300

30

2 LB

30

30

2 LB

30

60

60

30

Kap

Pengembangan Gardu Induk Sulawesi

1,81

2,10

1,15

2,10

2,10

1,81

1,81

1,15

3,34

2,10

2,10

3,34

1,01

1,81

2,47

22,35

20,30

22,35

1,81

1,23

1,81

2,62

1,23

1,81

2,10

2,10

1,81

Juta US$

2021

2021

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2015

COD

Lanjutan

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

APLN

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

Unall

IBRD

IBRD

APBN

Sumber

478

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 478

04/02/2013 10:36:56

Sulsel

Sulsel

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sultra

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

Sulbar

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

Provinsi

115

No

Mamuju Baru

Mamuju Baru - IBT

Topoyo

Pasangkayu

Mamuju

Nii Tanasa

Unahaa

Kasipute

Andolo

Unaaha

Bau Bau

Kendari

Kendari, Ext 4 LB

Bau Bau

Raha - (GI Baru) - 2 LB

Kolaka, Ext 4 LB

Kendari - (GI Baru 150 kV) + 2 LB

Kendari - IBT 2x31,5 MVA

Unahaa - (GI Baru) + 4 LB

Lasusua - (GI Baru) + 4 LB

Kolaka - (GI Baru) + 2 LB

Sengkang

Pinrang

Nama Gardu Induk

150/20 kV

275/150 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/70 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New

New

New

New

Extension

Extension

Extension

New

New

Extension

Extension

Extension

Extension

New

New

Extension

New

New

New

New

New

Extension

Extension

Baru/Extension

30

200

30

30

30

20

60

20

10

60

30

60

4 LB

30

30

4 LB

30

60

60

30

30

30

30

Kap

Pengembangan Gardu Induk Sulawesi

2,62

20,30

2,62

2,62

1,81

1,01

2,10

2,38

2,27

2,10

1,81

2,10

2,47

2,62

2,62

2,47

2,62

3,34

3,34

2,62

2,62

1,81

1,81

Juta US$

2017

2017

2015

2014

2014

2019

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2021

2021

COD

Lanjutan

Unall

Unall

APBN

APLN

APLN

Relok

Unall

Unall

Unall

APBN

IBRD

IBRD

Unall

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

Unall

Unall

Sumber

LAMPIRAN B.2.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 479

04/02/2013 10:36:56

Sistem ISistem
nterkone
eksi Sulb
bagut
dan Sulbag
gsel
Interkoneksi
Sulbagut
Dan Sulbagsel
P
PLTG
Minahasa Peaker
3x25 MW 2015/2016
PLTU Sulu
ut 3
2x50 MW - 2017/2018
PLTG Sulut Peake
er
4x25 MW 2018/2019

Likupang

PLTA Sawangan
16 MW 2016

Paniki
ng Ranomut Bitung
Telin
D
A
Tasik Ria
Kema
Sawangan
G UU
n
Tomohon
P Tonsealama
P

PLTU Sewa Amurang


2x25 MW - 2014
PLT
TU Tolitoli
3x15 MW
W 2014/2015

Tolitoli

KAL
LIMANTAN
TIMUR

PLTU Sulut II (FTP1)


2x25 MW 2012

PLTU Gorontalo (FTP1)


2x25 MW 2014

Leok
U

PLTU Gorontalo
G
2
2x50 MW
W 2019/20

PLTU Sulut I (FTP1)


W 2014/15
2x25 MW

GORONTALO

PLTU GE
2x6 MW 2013

Isimu
Mouton
ng

Marisa

Botupingge

Siboa

Bintauna

Buroko

Lopana P

Kawangkoan

Lolak

PLTU Sulut 1 (Kema)


2x25 MW - 2015

Otam

PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012

PLTP Lahendong V & VI


P
2x20 MW 2015/2017

S
SULAWESI
UTARA

PLTP Ko
otamobagu I&II
2x40 MW 2020

Molibagu

PLTU TLG
2x10 MW 2013

PLTG/MG Gorontalo Peake


er
1x25 MW 2017

U
U

PLTU Tawaeli Ekspansi


2x15 MW - 2013
PLTP Masaingi (FTP2)
1x20 MW - 2018

PLTU Palu 2
2x15 MW - 2015

Bunta

Silae

P
PLTU
Palu 3
2x50
0 MW 2017/18

Talise

Ampana

PLTP Bora (FTP2)


5 MW - 2018

Palu
Baru

Luwuk

PLTP Borapulu
2x20 MW 2019/20

PLTU Luwuk
2x10 MW 2015/16
U

Poso

Toili
G

PLTMG Luwuk
2x10 MW2014/15

Pasangkayu
PLTA Poso 2
2x6
66 MW 2020/21

SULAWESI
BARAT

Tentena

Topoyo

Kolonedale

SULAWESI
TENGAH

PLTA Karama (Unsolicited)


3x150 MW
W 2018/19

PLTU Ma
amuju (FTP2)
2x25 MW
M - 2016
A

Mamuju
Baru
Mamujju

PLTA Poso
3x6
65 MW 2012/2013

PLTA Malea
2x45 MW 2017

Wotu

ke
GI Barru
Pangkep

M
Malili

PLTA Bonto Batu


110 MW 2017
PLTA Poko
2x117 MW 2020/21
PLTA Bakaru II
2x63 MW 2020

Palopo

SULAWESI
TENGGARA

Maka
ale
A

A A A

Polman
Majene

Bakaru

Lasusua

Enreka
ang

PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017

SULAWESI
S
SELATAN

Pinrang
D

Sidrap

Sengkang

PLTU Sulsel-Barru
S
(FTP 1)
2x5
50 MW 2012/13

G
GU

PLTU
U Sulsel-Barru 2
1x100 MW - 2016

Tonasa

Pangkep

Maros
Bosowa

Tello D
G

Daya Baru

PLTU Sulsel-3/Takalar
S
2x10
00 MW 2020
PL
LTU Sulsel 2
2x10
00 MW 2018

ndari
Ken

PLTP Laenia
20 MW - 2019

Tallasa

PLTU Punagaya/Takalar
P
FTP 2
2x100 MW 2015/2016

Punagaya
U
U

PLTU Raha FTP2


2x3 MW 2014

Raha

Kasipute

PLTU Wangi-Wangi
M 2013/14
2x3 MW

Sinjai

PLTU Bau-Bau FTP2


2
2x10 MW 2014/15

Banta
aeng
Jeneponto

ke
GI Tallasa

PLTU Kendari FTP2


2x25 MW - 2016

A
U

Sungguminasa
a

Bone
Kajuara

ke
PLTU
Takalar

Tello
Panakukang

Tanjung
Bunga

Bos
sowa
Kima A
ACSR 2x430 mm2
40 km - 2011
B
Daya Baru

Daya

Lama
Bontoala

PLTU Kendari FTP1


2x10 MW - 2012
U

Andolo

PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016
2

Barru

Sungguminasa

Unaaha

PLTGU Sengkang (ST)


60 MW 2013

Sop
ppeng

TalloG

PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017

Kolaka

PLTG Sengkang (GT)


60 MW 2012

ACSR 2x430 mm2


130 km - 2011

Marros
Mandai

PLTU Kendari (Ekspansi)


W - 2013
1x10 MW

PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17

Siwa
Pare

Tonasa

PLT
TG/MG Makassar Peaker
200 MW-2015

ke
GI/GITET Sidrap

U
U

Bau-Bau

Bulukumba

U
PLTU Bau-Bau
2x7 MW - 2015

PT PLN (Perrsero)

PLTU Jeneponto 2
2x100 MW 2016
U

PLTGB Selayar
8 MW 2014

/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PULAU SU
ULAWESI

GI 500 kV Existing
E
/ Rencana
GI 275 kV Existing
E
/ Rencana
GI 150 kV Existing
E
/ Rencana
GI 70 kV Exxisting / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275//150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kkV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existting / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existting / Rencana
PLTA Existting / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Exissting / Rencana
PLTD Existting / Rencana
Kit Eksistin
ng
Kit Rencan
na

Edit Novem
mber 2012

480
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 480

04/02/2013 10:36:59

481

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 481

04/02/2013 10:37:00

PERENCANAAN SISTEM

GORONTALO

Buroko

ke
PLTU TLG
(G
(Gorontalo)
t l )

ACSR 1x240 mm2


40 km - 2011

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

ACSR 1x240 mm2


40 km - 2011

ACSR 1x240 mm2


130 km - 2020

Bintauna

PLTU Sulut I (FTP1)


2x25 MW 2014/2015

GB

GU

PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI UTARA

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

ke
GI Isimu
(Gorontalo)

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

PT PLN (Persero)

Molibagu

ACSR 1x240 mm2


64 km - 2014

Lolak

Otam

PLTP Kotamobagu II
2x20 MW 2020

PLTP Kotamobagu I
2x20 MW 2020

ACSR 1x240 mm2


16 km - 2015

Kawangkoan

P
P

Likupang

PLTU Sulut 3
2x50 MW - 2017/2018

PLTU Sulut 1 (Kema)


2x25 MW - 2015

PLTG/MG Sulut Peaker


3x25 MW 2018/19/21

PLTP Lahendong V & VI


2x20 MW 2015/2017

PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012

PLTP Lahendong
I,II&III 3x20 MW

Kema
U

Tonsealama

Sawangan

ACSR 1x240 mm2 Bitung


D
Ranomut 30 km - 2011

Tomohon

Teling

PLTG/MG Minahasa Peaker


3x25 MW 2015/2016

ACSR 1x240 mm2


8 km - 2011 Paniki

ACSR 1x240 mm2


10 km - 2013

Lopana

ACSR 1x240 mm2


48 km - 2010

ACSR 2x240 mm2


18 km - 2010

PLTU Sulut II (FTP1)


2x25 MW 2012

PLTU Sewa Amurang


2x25 MW - 2014

Tasik Ria

PLTA Sawangan
g
12 MW 2016

ProvinsiProvinsi
Sulawesi
Utara
Sulawesi Utara

482

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 482

04/02/2013 10:37:00

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

Marisa

P
A

GB

GU

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

PETA JARINGAN PROPINSI GORONTALO


G

ACSR 1x240 mm2


110 km - 2011

PLTG/MG Gorontalo Peaker


1x25 MW 2017

PERENCANAAN SISTEM

ACSR 1x240 mm2


90 km - 2014

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

PT PLN (Persero)

Moutong

ke
GI Moutong
(Sulteng)

SULAWESI
TENGAH

Tilamuta

ACSR 1x240 mm2


8 km - 2012

Isimu

ACSR 1x240 mm2


7 km - 2011

PLTU Gorontalo 2
2x50 MW 2019/20

PLTU Gorontalo (FTP1)


2x25 MW 2014

Provinsi
Gorontalo
Provinsi
Gotontalo

ke
GI Buroko
(Sulut)

ACSR 1x240 mm2


103 km - 2014

ACSR 1x240 mm2


15 km - 2014

PLTU TLG
2x10 MW 2013

PLTU GE
ACSR 1x240 mm2
2x6 MW 2013
27 km - 2012
Botupingge

ACSR 1x240 mm2


38 km - 2011

Buroko

SULAWESI
UTARA

483

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 483

04/02/2013 10:37:00

KALIMANTAN
TIMUR

U
2

Silae

SULAWESI
BARAT

ke
GI Pasangkayu
(Sulbar)
P

Moutong

SULAWESI
SELATAN

PLTA Poso 2
2x66 MW 2020/21

Tentena

ke
GI Wotu
(Sulsel)

Poso

Kolonedale

ACSR 1x240 mm2


82 km - 2019

ACSR 1x240 mm 2
124 km 2018

SULAWESI
TENGGARA

Bungku

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

Toili

Bunta

SULAWESI
UTARA

GB

GU

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI TENGAH

PERENCANAAN SISTEM

PLTU Luwuk
2x10 MW2015/16

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

PT PLN (Persero)

PLTMG Luwuk
2x10 MW2014/15

ACSR 1x240 mm2


90 km - 2016

Luwuk

ACSR 1x240 mm 2
95 km 2019

GORONTALO

ACSR 1x240 mm
85 km 2020

Ampana

ke
GI Marisa
(Gorontalo)

ACSR 1x240 mm2


90 km - 2020

PLTP Borapulu
2x20 MW 2019/20

ACSR 1x240 mm
80 km - 2013

ACSR 1x240 mm2


119 km - 2013

Leok
ACSR 1x240 mm 2
108 km - 2015

PLTP Bora (FTP2)


5 MW - 2018

PLTP Masaingi (FTP2)


20 MW - 2018

Talise
ACSR 1x240 mm2
15 km - 2012

ACSR 1x240 mm2


110 km - 2015

PLTA Poso
3x65
3
65 MW 2012/13

ACSR 1x240 mm
Palu
25 km - 2012 Baru

PLTU Palu 3
2x50 MW 2017/2018

PLTU Palu 2
2x15 MW 2015

PLTU Tawaeli Ekspansi


p
2x15 MW - 2015

Siboa

ACSR 1x240 mm2


70 km 2015

Tolitoli
ACSR 1x240 mm2
60 km 2015

PLTU Tolitoli
3x15 MW 2014/2015

Provinsi
Sulawesi
Provinsi
Sulawesi Tengah
Tengah

484

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 484

04/02/2013 10:37:03

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018

Maros
Bosowa

Tonasa

ke
k
GI Sidrap

ke
PLTU
Takalar

PLTBG Selayar
8 MW 2014

Jeneponto

GI Tallasa

Bulukumba

Sungguminasa
PLTG/MG Makassar
Peaker
200 MW
MW-2015
2015
ke

Tallasa

Tanjung
Bunga

Mandai
Kima
Tallo G Daya
Lama
Daya Baru
Bontoala
Tello
Panakukang

ke
GI Barru
Pangkep

PLTU Jeneponto Ekspansi


2x100 MW 2016

PLTU Punagaya/Takalar FTP2


2x100 MW 2015/16

PLTU Sulsel 3/Takalar


2x100 MW 2020

PLTU Sulsel 2
2x100 MW - 2018

Tallasa

Tello D

Pangkep

Makale

Jeneponto

Bantaeng

Maros
Bosowa

Bone

Bulukumba

ACSR 2x430 mm2


175 km - 2018
Tonasa

Sinjai

Sengkang

Soppeng

GU

Siwa
2

SULAWESI
TENGAH

PLTG Sengkang (GT)


60 MW 2012

ke
GI Lasusua
(Sultra)

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI
SELATAN
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P PLTP Existing / Rencana
A / A
GI 70 kV Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / RencanaGB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing
g / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D / D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana

PT PLN (Persero)

SULAWESI
TENGGARA

ACSR 1x240 mm2


145 km - 2013

ACSR 1x240 mm2


41 km - 2013
Malili

PLTGU Sengkang (ST)


60 MW 2013

ACSR 2x240 mm
70 km - 2013

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018

Enrekang

W t
Wotu

ACSR 2x240 mm2


90 km 2013

Palopo

Masamba

ACSR 2x240 mm2


55 km 2016

ACSR 2x430 mm2


80 km - 2018

Sidrap

Punagaya

Barru

U
U

Pare

Pinrang

ACSR 1x430 mm2


15 km - 2016

Bakaru

Sungguminasa

PLTU Sulsel Barru 2


1x100 MW - 2016

PLTU Sulsel Barru (FTP1)


2x50 MW 2012/13

ke
GI Polmas
(Sulbar)

PLTA Bakaru II
2x63 MW 2020

PLTA Poko
2x117 MW 2020/21

PLTA Bonto Batu


110 MW 2017

PLTA Malea
2x45 MW 2017

SULAWESI
BARAT

ke
GI Tentena/
PLTA Poso
(Sulteng)

Provinsi
Sulawesi
Selatan
Provinsi
Sulawesi Selatan

485

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 485

04/02/2013 10:37:03

PLTU Mamuju FTP2


2x25 MW - 2016

Mamuju

Majene

Polmas

ke
GI Pinrang
(Sulsel)

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/

SULAWESI
SELATAN

PLTA Karama (Unsolicited)


3x150 MW 2018/19

ke
GITET Enrekang
(Sulsel)

ACSR 2x430 mm2


80 km - 2017

ACSR 2x430 mm2


80 km - 2017

Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2
40 km - 2017

ACSR 2x240 mm2


50 km - 2017

Topoyo

ACSR 2x240 mm2


110 km 2017

P
Pasangkayu
k

ACSR 2x240 mm2


45 km - 2014

ke
GI Silae
(Sulteng)

PERENCANAAN SISTEM
GI 500 kV Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing
E i ti / Rencana
R
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

GB

GU

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing
E i i / Rencana
R
Kit Eksisting
Kit Rencana

PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI BARAT

SULAWESI
TENGAH

PT PLN (Persero)

Provinsi
Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat

486

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 486

04/02/2013 10:37:04

/
/
/
/

/
/
/
/
/
/
/
/
D

GB

GU

/
/
/
/

/
/
/
/

GB

GU

Edit November 2012

Kolaka

SULAWESI
TENGAH

ACSR 1x240 mm 2
85 km - 2016

PLTP Laenia
20 MW - 2019

U
U

Raha

PLTU Bau
Bau-Bau
Bau
2x7 MW - 2015

2cct, Kabel laut


5 km - 2016

PLTU Kendari FTP2


2x25 MW - 2016

ACSR 1x240 mm2


110 km - 2016

B
Bau-Bau
B

PLTU Raha (FTP2)


2x3 MW 2014

ACSR 1x240 mm
45 km - 2017
Andolo

U
U
U

PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017

PLTU Kendari Nii Tanasa (FTP1)


2x10 MW 2012

PLTU Kendari Nii Tanasa (Ekspansi)


1x10 MW - 2013

Kendari

PLTU Bau-Bau FTP2


2x10 MW 2014/15

Kasipute

ACSR 1x240 mm2


42 km - 2017

ACSR 1x240 mm2


75 km - 2013

U
Unaaha
h A

ACSR 1x240 mm2


55 km - 2013

PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17

PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017

ACSR 1x240 mm 2
135 km - 2013

PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

PETA JARINGAN
PROPINSI SULAWESI TENGGARA

PERENCANAAN SISTEM

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

PT PLN (Persero)

SULAWESI
SELATAN

L
Lasusua

ACSR 1x240 mm2


120 km - 2013

ke
GI Malili
(Sulsel)

Provinsi
Sulawesi
Tenggara
Provinsi
Sulawesi Tenggara

PLTU Wangi-Wangi
2x3 MW 2014/15

LAMPIRAN B.2.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 487

04/02/2013 10:37:04

488

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 488

04/02/2013 10:37:05

kV

0.0

5.6

3. 8
MW

155.9

5.6 MW

154.5

SIBOA

3.9

8.6

150.00

150.00

PANIKI

TOLI2

Total Load

Susut Transmisi

3.1

6.9

8.4

18.6

24. 3
MW

154.6

153.6

MARISA

6.0

13.3

3.2 MW

152.6

4.5
MW

14.8

32.8

26 MW

151.7

3.5

26.8
MW

151.2

149.2

LOLAK
7.8

34.8
MW

1.4

3.0

BINTAUNA

38.2 MW

6.8
MW

BTPNGGE

1.7

153.4

BUROKO

40 MW

3.8

Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 0.9%

6 4 MW
6.4

15
30
0
15
414
410
4

ISIM U

44 MW

ANGGREK

Total Produksi

150 kV
70 kV

36 MW

18.2 MW

156.0

MOUTONG

5.5

12.2

5.6 MW

TOLI- TOLI

2.5

155.8

LEOK

5.7

MVAR

MW

NAMA GI

Ket :

IBT TELING 150.00


-

66.00

Capasitor :

RANOMUT

4.4
MW

7 MW

147.9

1.9

4.3

147.8

MOLIBAGU

12.1

26.9

OTAM

2. 4
MW

88 MW

9.3

0.4
MW

146.3

LOPANA
20.6

7.9

17.6

145.2

KAWANGKN

70.1 MW

8.2

56.8 MW

65.7

75 MW

18.2 MW

7.5

16.7

39.4

3.3

7.4

7 MW

65.1

TNSEALMA

22 MW

3.6

8.1

36
MW

12.3

27.4

35
MW
G

12.6
MW

40
MW

5.4

11.9

63.3

BITUNG

28.0
MW

62.7

15.8 MW

3.5

7.9

LIKUPANG

145.4

KEMA

12.6
MW

7.2
MW

64.8

SAWANGAN

22.2
MW

144.3

PANIKI
17.7

7.4
MW

64.8

19.4 MW

21
MW

144.4

TOMOHON

18.2
MW

64.2

TASIKRIA
18.1

25.0

55.6

TELING

13.3

29 5
29.5

RANOMUUT

26.8 MW

Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2015

489

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 489

04/02/2013 10:37:05

kV

2.6
MW

153.7

0.0

6.7

152.0

150.00

TOLI2

Susut Transmisi

14. 4
MW

3.7

8.2

20
MW

10.0

22.1

25.7
MW

151.8

151.1

MARISA

7.1

15.9

15
30
0
15
495
488
6

12.4
MW

1 6 MW
1.6

Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW

2.6 MW

149.9

ISIM U

40 MW

ANGGREK

Total Load

150 kV
70 kV

Total Produksi

24 MW

6.8 MW

152.1

SIBOA

4.6

10.2

MOUTONG

6.5

14.5

6.8 MW

TOLI-TOLI

3.0

153.4

LEOK

6.8

MVAR

MW

NAMA GI

Ket :

150.00

PANIKI

66.00

IBT TELING 150.00

RANOMUT

Capasitor :

17.6

39.1

26 MW

149.0

4.2

8. 2
MW

148.8

146.9

LOLAK
9.3

17. 5
MW

1.6

3.6

BINTAUNA

21.4 MW

13.2
MW

BTPNGGE

2.0

150.9

BUROKO

40 MW

4.5

1.25%

5.2
MW

7 MW

145.7

2.3

5.1

145.5

MOLIBAGU

14.4

32.1

OTAM

22.2
MW

79.8 MW

11.0

20. 2
MW

145.1

LOPANA
24.5

9.4

21.0

144.4

KAWANGKN

53.2 MW

9.7

48.6 MW

64.6

90 MW

41.2 MW

9.0

19.9

21.2

4.0

8.8

7 MW

64.4

TNSEALMA

32 MW

4.4

9.7

36
MW

14.7

32.6

60
MW

43.2
MW

35.2
MW

4.2

9.4

40
MW

6.4

14.2

64.9

BITUNG

49.4
MW

65.9

LIKUPANG

143.6

KEMA

43
MW

22.6
MW

64.4

SAWANGAN

33.6
MW

142.3

PANIKI
47.0

3.8
MW

64.4

13.8 MW

20.2
MW

142.4

TOMOHON

21. 6
MW

62.6

TASIKRIA
21.6

29.8

66.2

TELING

15.8

35 2
35.2

RANOMUUT

4.0 MW

Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2017

490

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 490

04/02/2013 10:37:06

kV

0.8
MW

152.9

0.0

7.8

151.4

4.3

9.5

18
MW

11.6

25.7

43. 3
MW

153.3

151.3

MARISA

8.3

18.4

12.2
MW

150 6
150.6

14.2
MW

45.4

149.4

26 MW

20.4

4.9

5
MW

148.6

146.3

LOLAK
10.8

15.9
MW

1.9

4.2

BINTAUNA

26.0 MW

19.4
MW

BTPNGGE

2.4

151.1

BUROKO
5.2

36 MW

Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 1.6%

4 3 MW
4.3

15
30
15
15
575
566
9

ISIMU

40 MW

ANGGREK

30 MW

Susut Transmisi

150 kV
70 kV

Total Load

150.00

TOLI2
-

150.00

Total Produksi

IBT TELING 150.00

66.00

PANIKI

24 MW

20.6
MW

7.8MW

151.7

SIBOA

5.3

11.9

MOUTONG

7.6

16.8

7.8 MW

TOLI-TOLI

3.5

152.4

LEOK

7.8

MVAR

MW

NAMA GI

Ket :

Capasitor :

RANOMUT

6
MW

7 MW

144.8

2.7

5.9

144.5

MOLIBAGU

16.7

37.2

OTAM

31. 4
MW

66 MW

12.8

9. 6
MW

144.2

LOPANA
28.4

10.9

24.3

143.4

KAWANGKN

15.5 MW

1.8

34

15.6
MW

24.5

4.6

10.2

64.1

TNSEALMA

32 MW

5.0

11.2

30
MW

54.0
MW

116
MW

25.6
MW

4.9

54
MW

7.4

16.5

64.6

BITUNG

43.0
MW

65.6

LIKUPANG
10.9

143.7

60
MW

17.0

37.8

KEMA

116
MW

18.6
MW

64.1

SAWANGAN

27.2
MW

141.4

PANIKI
54.5

14. 0
MW

64.1

8.4
MW

56.0 MW

64.4

90 MW

MW

10.4

23.1

TOMOHON

25.6
MW

62.9

TASIKRIA
25.1

34.6

141.4

TELING
76.8

18.4

40 8
40.8

RANOMUUT

60.2 MW

Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2019

491

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 491

04/02/2013 10:37:08

kV

5.0
MW

150.4

0.0

9.2

149.2

150.00

TOLI2

5.0

11.2

18
MW

27.2
MW

150.3

17.5
MW

2.1

5.4

21.6
MW

150.2

TILAMUTA

13.6

30.2

66.6
MW

154.1

150.1

MARISA

9.7

21.6

148.9

26 MW

24.0

53.3

5.7

1.6
MW

6. 2
MW

150.1

148.3

LOLAK
12.7

24.1
MW

2.2

4.9

BINTAUNA

30.3 MW

25.8
MW

BTPNGGE

2.8

152.1

BUROKO
6.1

36 MW

Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 1.6%

11 8 MW
11.8

15
30
15
15
681
671
10.7

ISIMU

40 MW

ANGGREK

60 MW

150 kV
70 kV

Total Load

Susut Transmisi

150.00

Total Produksi

IBT TELING 150.00

66.00

PANIKI

24 MW

28.4
MW

9.2 MW

149.6

SIBOA

6.3

13.9

MOUTONG

8.9

19.8

9.2MW

TOLI-TOLI

4.1

149.7

LEOK

9.2

MVAR

MW

NAMA GI

Ket :

Capasitor :

RANOMUT

8.8
MW

7 MW

147.3

3.1

7.0

148.3

MOLIBAGU

19.7

43.7

OTAM

20. 6
MW

71.8 MW

6.0

60 MW

18. 2
MW

144.0

LOPANA
33.4

12.9

28.6

142.6

KAWANGKN

48.6 MW

2.1

22
MW

28.8

5.4

12.0

63.0

TNSEALMA

42 MW

5.9

13.2

36
MW

54.0
MW

107
MW

21.0
MW

5.8

58
MW

8.7

19.4

63.7

BITUNG

41.2
MW

65.2

LIKUPANG
12.8

141.8

60
MW

20.0

44.4

KEMA

107
MW

12
MW

63.0

SAWANGAN

27.2
MW

139.0

PANIKI
64.0

21. 2
MW

63.0

2 MW

79.4 MW

63.4

90 MW

10.6 MW

6.0

27.1

TOMOHON

30.0
MW29

61.5

TASIKRIA
29.5

40.6

139.1

TELING
90.2

21.6

48.0

RANOMUUT

42.2 MW

Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2021

492

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 492

04/02/2013 10:37:10

Eksisng 150 kV

MW

147.1

BOSOWA 2X100 MW

PUNAGAYA 1X100 MW

MW

184.1

147.0

2 .5

147.8

9.8

50.0

147.9

BANTAENG

147.6

JENEPONTO

MW

72.4

5 .0

20.0

148.3

BULUKUMBA

1 0 .0

SINJ AI

Keterangan :

147.3

Pembangkit

149.6

6 .4

25.5
147.3

MVAR

MW
KV

NAMA GI
:

148.4

Flow dalam MW/MVAR

Susut Transmisi

Distribusi

9 .1

36.4

BONE

4.3

17.2

MW

PUNAGA YA

2 .4

2.3

149 9
149.9

5 .2

20.9

150.2

SENGKANG

MW

120.6

5 .7

23.0
26.8

180 MW

2 .3

9.1

69.8

NII TANASA

4 X 10 MW
G

PLTU NII TANASA

135 MW

MW

60.0

MW

149.7

149 8
149.8

3 .9

15.5

149.7

2 .7

10.7

150.1

RAHA

4 .7

49.9

KENDARI

150.3

KEERA/SIWA

3 .0

1 2 .0

ENREKANG

7.6

30.6

PINRANG

PLTGU SENGKANG

MW

1 6 .8

150.1

SIDRAP

5.1

20.4

PLTGU SENGKANG

19.8 MW 1 .3 6 %

1,460 MW
1,440 MW

###
MW

SOPPENG

MW

6.8

MW

104.2

9.2

147.4

150.1

KIMA MAROS

MW

35.4

6 .8

27.0

2.5

10.0

BARRU

MW

MW
PARE2

14 8
14.8

117 2
117.2

MW

146.9

147.0

70 kV

148.5

MA ROS-JT

1 6 .5

115.8

PA NGKEP

2 X 50 MW
G

PLTU BARRU

-87
-87

64.2

2.4

146.7

6 .7

26.6

DAYA BARU

5.23

20

Palopo - 275 kV

28 Reaktor :
3.14

215.5

147.6

9.5

LANNA

4.0

7.7

PNK BARU

9.6

7.7

30.7

TALLASA

9 .7

SG.MINASA

146.8

38.9

1 1 .6

TN. BUNGA

4.0

MW

46.4

7.7

147.2

BOSOWA
8 .0

32.0

146.9

KIMA MKS

53.8

146.8

7.4

2 4 .1

96.2

PANA KUKA NG

70 kV

1 6 .1

64.4

TELLO

Capacitor :
50 Pangkep-70 kV
2 0 Daya - 70 kV
1 0 Tello - 70 kV

20 Barawaja

Eksisng

MW

146.9

74.4

2 0 .7

BONTOALA

147.1

MW

40.8

82.8

MW

75.4

1 6 .0

63.8

TL. L AM A

4X50 MW

PLTG P EAKING

Eksisng 275 kV

MW

46.4

4 .5

17 9
17.9

154.0

150.0

5 .0

20.0

2X7 MW & 2X10 MW

150.0

BAU-BAU

7 .9

31.7

UNAAHA

3 .3

13.1

MW

70.0

154.3

MALILI

2.8

11 2
11.2

MW

0 .8
MW

14.6

150.0

WOTU

7.7

30.9

G
PLTU BAU-BAU

2 X 25 MW

149 8
149.8

PALOPO

3 .9

15.5

MAKALE

0.7

MW

58.7

151.9

BAKA RU
2 .7

151.1

PLTU KENDARI

MW

44.4

151.2

POL MA S

2 .9

11.5

MAJENE

Aliran Daya

Sistem
 Sulbagsel

 Tahun 2015

153.3

5 .0

20.1

151.0

KOLAKA

1 .7

6.7

LASUSUA

MW

6 7.2

PLTA BAKARU I

151.1

MAMUJU
3 .2

12.8

PLTA POSO

3x65 MW

280.0

TENTENA
2 .2

9.7

143.9

P S KA Y U
8 .1

32 5
32.5

MW

93.0

146.0

2 .9

11.6

150.4

POSO

9.3

37.4

PA LU BARU

144.9

SILA E
8.6

34 4
34.4

MW

67.4

MW

79.6

2X10 MW

PLTU PALU 2

493

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 493

04/02/2013 10:37:12

146.5

Pembangkit

146.2

148.6

6 .1

MW
G

149.4

3 2 .8

151.0

146.6

JENEPONTO

MW

BSW EKSP 2X100 MW

186.4

BOSOWA 2X100 MW

2 .8

2 .9

11.4

146.4

BANTAENG

5 .8

146.2

23.4

146.6

BULUKUMBA

PUNAGA YA

11.0
7 .5

29.9
145.9

MVAR

KV

NAMA GI
MW

Flow dalam MW

Susut Transmisi

Distribusi

1 0 .8

43.2

147.1

25 MW 1 .2 7 %

154.8

0.4

1.6

154.4

ANDOLO

1.0

4.0

135 MW

PLTGU SENGKANG

24.2

4.4

MW

89.6

MW

PLTA B.BATU

4 .5

18.2

4 X 10 MW

PLTU NII TANASA

180 MW

277.9

70.3

3 .1

12.5

152.6

151 1
151.1

RAHA

5 .7

58.5

KENDARI

2 .7

1 0 .6

NII TANASA

149.6

KEERA/SIWA

35
3.5

14.1

ENREKANG

147.6

PINRANG
9.0

36.0

PLTGU SENGKANG

MW

150

277.4

SENGKANG

68
6.8

2 7 .1

100

1,992 MW
1,966 MW

148.2

SIDRAP

6.0

24.0

MW
BONE

5.0

19.9

SOPPENG

MW

13.4

MW

Keterangan :

2 .9

11.7

KIMA MAROS

MW

99.6

6 6 .0

SINJ AI

276.2

146.2

147.9

BARRU
71.6
17.9

MW

2 .8

146.1

16.3

65.0

8 .7

34.7

MA ROS-JT

70 kV

146.7

MW

MW
PARE2

84.2

93.4

293.7

147.0

11.0

LANNA

146.2

9.5

MW

3.0

PNK BARU

71.2

146.0

7 .6

108.7

PA NGKEP

2 X 50 MW
G

KASIPUTE

9 .1

36.3

TALLASA

11.5

8 .0

32.0

BOSOWA

MW

DAYA BARU

20 Barawaja

25.7

10

PLTU BARRU

117.8

MW

PUNAGAYA 2X100 MW

14.2

146.2

SG.MINASA

45.9

146.3

TN. BUNGA

56.6

2.9

MW

146.1

KIMA MKS

146.2

1 1 .7

1 7 .5

70.0

PANA KUKA NG

3 9 .5

14.2

MW

146.4

MW

146.3

101.2

70 kV

1 8 .9

75.5

TELLO

20

73 Reaktor :
-100
36 Palopo - 275 kV -100

10 Tello - 70 kV

Capacitor :
50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV

Eksisng

45.6

1 7 .5

70.0

BONTOALA

MW

24.6

1 8 .8

75.1

TL. L AM A

4X50 MW

PLTG PEAKING

Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV

5 .2

20.8

G PLTA KONAWE

150 7
150.7

5 .9

23.4

2X7 MW & 2X10 MW

151.9

BAU-BAU

9 .3

37.3

G
PLTU BAU-BAU

2X 50 MW

2 X 25 MW

151.8

UNAAHA

3 .9

15.5

MW

4 2 .8

MW

119.6

MW

280.0

MALILI

3 .3

13.3

2X45 MW

3 8 .2

275.0

WOTU

29.1

136.4

PALOPO

46
4.6

PLTA MALEA

149.8

150.1

MAKALE
18.2

3 .7

150.7

MAMUJU
14.9

1 .6

150 9
150.9

2 X 10 MW

G
PL TU KOLAKA

5 .9

23.5

2 .2

9.7

PLTA POSO

152.1

150 1
150.1

279.3

TENTENA

2 .0

8 .0

P S KA Y U

3 .2

277.8

MMJ BARU
14.4

3x65 MW

MW

50.2

MASAMBA

6 .4

151.5

KOLAKA

2 .9

11.7

LASUSUA

MW

87.4

PLTA BAKARU BLOK I

MW

3 5 .0

BAKA RU
0.8

3.1

148.7
148 7

POL MA S

1 0 .8

148.6

MAJENE
43.3

PLTU KENDARI

Aliran Daya
 Sistem

 Sulbagsel

Tahun 2017
G

MW

55.4

2X50 MW

PLTU PALU 3

MW

18.6

2X25 MW

PLTU MAMUJU

149.6

1 0 .0

22.0

150.8

POSO

11.0

44.1

PA LU BARU

149 3
149.3

SILA E
4 4 .1
1 1 .0

MW

32.8

2X10 MW

PLTU PALU 2

494

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 494

04/02/2013 10:37:15

148.4

148.2

SG.M INASA

33 .1

152.3

147.4

JENEPONTO

MW

3 .2

12.8
147.1

BANTAENG

6 .5

26.2
146.7

BULUKUMBA

147.4

PUNAGAYA

3 .1

DAYA BARU

97.6

SINJAI

18.2

72.8

Keterangan :

274.9

KAJUARA

148.1

148.0

Pembangkit

3 .3

13.1

KIMA MAROS

MW

149.0

8 .4

33.5
146.0

MVAR

KV

NAMA GI
MW

0 .0

0.0
146.8

Flow dalam MW

Susut Transmisi

Distribusi

1 2 .1

48.4

147.3

BONE

5.6

22.2

SOPPENG

MW

11.6

148.1

BA RRU
73.0
1 8 .3

MW

147.9

MW

28.3

MW

15.8

9 .7

38.9

M A ROS-JT

70 kV

147.4

7 3 .6

3 .1

12 3
12.3

9 .0

147.8

BOSOWA
35.8

8 .5

162.9

MW

MW
PANGKEP

98.2

51.4

MW

195.6

BSW EKSP 2X100 MW

147.9

LA NNA

12.6

50.4

PNK BARU

10
6

20

20 Barawaja

10 Tello - 70 kV

73 Reaktor :
-100
36 Palopo - 275 kV -100

50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV

Capacitor :

85
MW

148.6

7 .6

MW

276.9

149.8

153.9

0.4

1.8

153.5

ANDOLO

1.1

4.5

KASIPUTE

135 MW

PLTGU SENGKANG

6 .8

27.1

SENGKANG

MW

6 9 .4

30.4

SIDRAP

6.7

26.9

PA RE2

108.6

44 MW 1.9 9 %

2,236 MW
2,192 MW

2 X 50 MW

PLTU BARRU

5 .1

3 .5

14.0

151.7

150.4

RAHA

6 .4

65.5

KENDA RI

3 .0

70.0

NII TANASA

5.8

23.3

G PLTA KONAWE

150.7

6 .6

26.2

2X7 MW & 2X10 MW

151.1

BAU-BAU

1 0 .4

41.8

G
PLTU BAU-BAU

2X 50 MW

2 X 25 MW

154.1

UNA AHA

4 .3

17.4

MW

2 3 .0

MW

64.6

MW

281.6

MALILI

37
3.7

14.9

2X45 MW

5 5 .8

275.1

WOTU

30.2

1 4 0 .8

PALOPO

5.1

PLTA MALEA

150.0

150.3

MAKALE
20.4

2X25 MW

151.4

2 X 10 MW

G
P L TU KOLAKA

6 .6

26.3

1 .8

2 .2

9.0

154.4

MW

1 .4

5.5

154.0

KOLONEDALE

PLTA POSO

3x65 MW

281.3

G
2X50 MW

PLTU PALU 3

MW

390.0

16.2

MW

25.6

151.3

PS KAYU

3 .2

278.0

MMJ BARU
14.4

TENTENA
2 .2

9.7

MASAMBA

72
7.2

153.5

KOLAKA

3 .3

13.1

LASUSUA

MW

110.6

MW

274.6

PLTU MAMUJU

4 .2

151.5

MAMUJU
16.7

PLTA BAKARU BLOK I

MW

9 9 .0

BAKA RU
0.9

3.5

148.5

POLMAS

12 .1

148.3

MAJENE
48.5

PLTU KENDARI

PLTA B.BATU

149.8

1 1 .9

20.4

4 X 10 MW
G

277.3

KEERA/SIWA

3 .9

PLTU NII TANASA

180 MW

147.7

ENREKANG
15.8

PLTGU SENGKANG

MW

83.4

MW

185.4

1 0 .1

40.3

PINRA NG

MW

42.6

ALIRAN DAYA SISTEM SULBAGSEL TAHUN 2019

258.8

148.3

MW

22.1

12.3

10 .2

40 6
40.6

TAL LA SA

12.9

148.0

PUNAGAYA 2X100 MW

MW

51.4

BOSOWA 2X100 MW

PLTU SULSEL 2

MW

172.6

15.8

63.4

TN. BUNGA

3.3

MW

148.0

KIMA MKS

147.9

1 3 .1

1 9 .6

78.4

2 .7

28.4

148.2

PANAKUKA NG

70 kV

2 1 .1

84.6

TEL LO

MW

148.2

MW

161.2

MW

51.6

Eksisng

79.4

1 9 .6

78.4

BONTOALA

2 1 .0

84.1

TL. L AM A

4X50 MW

PLTG PEAKING

Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV

Aliran Data Sistem Sulbagsek tahun 2019


PLTA KARAMA

150.9

153.5

153.8

10.0
8.0

149.9

149.3

TOIL I

20.0

24.2

LUWUK

4.0

6.0

AMPANA

6.1

24.6

POSO

12.3

49.4

PA LU BARU

150.5

MW

47.0

MW

87.2

2X10 MW

PLTU PALU 2

3X150 MW

SILAE
1 2 .3

49.4

495

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 495

04/02/2013 10:37:18

146.8

SG.M INASA

146.2

SINJAI

Keterangan :

KAJUARA

145.9

Pembangkit

4 .1

1 6 .4

KIMA MAROS

MW

147.5

BONE

7.0

27.8

SOPPENG

MW

26.8

PA RE2
146.9

9 .5

MW

274.3

148.7

33 .9

155.4

146.3

JENEPONTO

MW

BSW EKSP 2X100 MW

201.8

PUNAGAYA 2X100 MW

3 .9

4 .0

16.0

145.8

BANTAENG

8 .2

32.7

145.1

BULUKUMBA

146.3

PUNAGAYA

15.4
1 0 .5

41.8
143.8

MVAR

KV

NAMA GI
MW

0 .0

0.0
144.6

Flow dalam MW

Susut Transmisi

Distribusi

1 5 .1

60.5

145.3

152.9

0.6

2.2

152.7

ANDOLO

1.4

KASIPUTE
5.6

135 MW

PLTGU SENGKANG

8 .5

33.9

SENGKANG

MW

4 8 .6

3 8 .0

SIDRAP

MW

63.2

8.4

33.6

15 5 .6

2,675 MW
2,611 MW
64 MW 2.3 8 %

MW

MW

22.8

146.0

MW

146.2

136.2

146.5

1 0 1 .6

3 .9

15 4
15.4

LA NNA

146.2

51.7

270.8

DAYA BARU
91.0

1 2 .1

48.6

1 9 .1

76.3

BARRU

MW

MW

271.6

147.1

15.8

63.0

PNK BARU

MW

70 kV

145.5

M A ROS-JT

1 0 .6

152

PANGKEP

146.8

1 2 3 .2

MW

12 .7

50 8
50.8

TAL LA SA

16.1

146.4

146.3

145.7

38.2

1 1 .2

44.8

BOSOWA

MW

1 0 .6

20 Barawaja

7 0 .4

50.4

2X45 MW

MW

275.0

4 .4

17.5

150.9

149.6

RAHA

7 .9

81.9

KENDA RI

3 .7

69.6

NII TANASA
1 4 .8

8 .2

32.8

150.0

2X7 MW & 2X10 MW

G
PLTU BAU-BAU

2X 50 MW

2 X 25 MW

G PLTA KONAWE

149.6

BAU-BAU

1 3 .1

52.2
PLTU KENDARI

153.3

UNA AHA

5 .4

21.7

MW

8 1 .0

280.4

MALILI

47
4.7

18.6

MW

148.8

18.6

6 .4

KEERA/SIWA

WOTU

32.7

151.0

PLTA MALEA

62.0

149.7

PALOPO

6.4

25.5

MAKALE

1 .1

MW

150.3

2 X 10 MW

G
P L TU KOLAKA

8 .2

32.9

2 .3

90
9.0

152.1

KOLAKA

4 .1

16.4

LASUSUA

MW

128.4

2 .8

11.2

279.9

154.0

6.8
1.7

MW

G
2X50 MW

PLTU PALU 3

3.8

152.6

390
MW

21.2

MW

KOLONEDALE

PLTA POSO

3x65 MW

MW

32.8

150.1

PS KA YU

3 .2

276.8

MMJ BARU
14.4

TENTENA
2 .2

9.7

MASAMBA

275.2

PLTA BAKARU BLOK I DAN II

150.0

BAKA RU
4.4

146.9

POLMAS
7.3

29 .1

25.5

MW

PLTA POKO

PLTA B.BATU

275.6

106.8

4 .9

19.7

4 X 10 MW
G

145.6

ENREKANG

1 2 .6

PLTU NII TANASA

180 MW

MW

PINRA NG

PLTGU SENGKANG

MW

106.8

MW

267.4

318.6

MW
2X25 MW

150.4

PLTU MAMUJU
379.2

5 .2

8 7 .2

MAMUJU
20.8

10

15 .2

146.6

MAJENE
60.7

20

2 X 50 MW

PLTU BARRU

10 Tello - 70 kV

54 Reaktor :
-100
17 Palopo - 275 kV -100

50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV

Capacitor :

ALIRAN DAYA SISTEM SULBAGSEL TAHUN 2021

41.4

MW

64.3

BOSOWA 2X100 MW

PLTU SULSEL 2

PLTU PUNAGA/TKLR

MW

238.6

19.8

146.7

TN. BUNGA

79.2

4.1

KIMA MKS

2 4 .5

98.0

1 6 .4

50.2

146.6

PANAKUKA NG

70 kV

2 6 .4

105.7

TEL LO

MW

146.6

MW

189.2

MW

48.0

Eksisng

106.6

2 4 .5

98.0

BONTOALA

MW

8.2

2 6 .3

105.1

TL. L AM A

4X50 MW

PLTG PEAKING

Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV

Aliran Data Sistem Sulbagsek tahun 2021

150.0

152.3

153.4

12.5
2.5

151.1

151.2

TOIL I

18.0

30.2

LUWUK

1.9

7.4

AMPANA

7.7

30.7

POSO

15.4

61.7

PA LU BARU

149.4

MW

59.6

MW

49.6

2X10 MW

PLTU PALU 2

MW

40.8

3X150 MW

PLTA KARAMA

SILA E
15.4

61.7

lampiran rama 29 1 13.indd 496

04/02/2013 10:37:18

LAMPIRAN B.2.8
KEBUTUHAN FISIK DAN INVESTASI
PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 497

04/02/2013 10:37:18

498

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 498

04/02/2013 10:37:18

960
1.104
1.282
1.668
1.769
1.976
2.323
2.521
15.030

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

12,5
15,5
18,5
21,1
24,4
31,4
33,2
37,0
43,4
47,2
284,1

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

JTM

2012

Tahun

796

2013

JTR
kms

14.011

1.964

1.805

1.655

1.575

1.517

1.293

1.192

1.108

1.008

893

Trafo
MVA

4.938

672

657

556

521

493

455

422

405

408

348

JTR

102,6

14,1

13,0

11,8

11,3

10,9

9,5

8,9

8,3

7,7

7,0

Trafo

240,8

32,3

31,5

27,0

25,4

24,1

22,4

20,8

20,0

20,0

17,4

Pelanggan

92,4

7,7

7,4

7,5

7,2

7,1

10,9

11,7

11,0

11,6

10,0

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi Regional Sulawesi

631

JTM
kms

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi


Regional Sulawesi

Total

Juta USD

719,8

101,3

95,3

83,4

77,1

73,5

67,2

62,5

57,8

54,8

46,9

1.912.538

141.484

137.316

149.332

143.008

141.724

238.527

254.111

242.480

254.911

209.643

Pelanggan

LAMPIRAN B.2.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 499

04/02/2013 10:37:18

500

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 500

04/02/2013 10:37:18

2.775
3.493
3.913
4.260
4.583
4.918
5.241
5.639
38.145

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

14.705

1.992

1.877

1.767

1.660

1.543

1.433

1.346

1.181

959

947

250.042
265.000

335.527
385.234
413.761
448.896
475.854
498.518
514.373
526.488
4.101.612

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2012-2021

1.944.256

236.047

221.652

206.266

192.736

181.454

155.509

125.033

261.771

110.517

241.190

JTR

2013

JTM

2012

Tahun

2.631

2013

JTR
kms
MVA

866

98

98

96

93

89

88

86

76

71

70

Trafo

1.551

1.538

1.505

1.468

1.405

1.350

1.333

1.234

1.194

1.007

13.585

Unit

1.597.674

181.454

180.081

176.354

171.758

164.255

161.187

159.832

144.909

139.969

117.875

Trafo

7.643.542

972.942

944.497

910.920

869.263

819.416

767.684

726.520

635.944

526.774

469.582

Lisdes Reguler

487.016

58.368

57.015

55.242

53.102

50.328

45.303

42.543

38.756

32.562

53.797

Jumlah Pelanggan

Proyeksi Kebutuhan Investasi Listrik Pedesaan


Regional Sulawesi

690

JTM
kms

2012

Tahun

Proyeksi Kebutuhan Fisik Listrik Pedesaan Regional Sulawesi

120.436

42.185

42.185

36.066

Listrik Murah

Juta Rp

50.622

20.084

20.084

10.454

RTS

Listrik Murah

LAMPIRAN B.2.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM KELISTRIKAN
SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 501

04/02/2013 10:37:18

502

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 502

04/02/2013 10:37:18

36
11

321
722
866
739
754
665
987
300
6.446

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

1.412

74

150

370

143

129

90

235

373

173

721

TL dan GI

2013

Pembangkit

2012

Tahun

Investasi

720

101

95

83

77

73

67

63

58

55

47

Distribusi

Juta USD

Proyeksi Kebutuhan Investasi Regional Sulawesi

8.578

412

1.118

822

981

1.183

1.076

913

469

663

941

Total

PENJELASAN LAMPIRAN B2
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA (SULBAGUT) DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN (SULBAGSEL)
B2.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A. Sistem Sulawesi Utara, Gorontalo, Tolitoli (SULBAGUT)
Pada tahun 2015 sistem Sulut-Gorontalo direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Tolitoli
membentuk sistem Sulut - Gorontalo - Tolitoli yang selanjutnya disebut sistem Sulawesi Bagian Utara
atau disingkat sistem Sulbagut.
Selama periode 2012-2021, produksi listrik sistem ini diperkirakan akan meningkat rata-rata 10,3% per
tahun, yaitu meningkat dari 1.521 GWh pada tahun 2012 menjadi 3.686 GWh pada tahun 2021. Beban
puncak tahun 2012 sistem ini diperkirakan 284 MW dan akan meningkat menjadi 670 MW pada tahun
2021 dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara 61% sampai 63%.

B. Sistem Sulawesi Bagian Selatan (SULBAGSEL)


Sistem Sulbagsel merupakan interkoneksi dari sistem-sistem kelistrikan besar yang berada di Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Sistem ini diperkirakan akan
terbentuk pada tahun 2014 dengan tahapan interkoneksi sebagai berikut.
tahun 2013 sistem Palu yang selama ini melayani beban kota Palu, Parigi dan Donggala direncanakan
akan terhubung dengan PLTA Poso menjadi sistem Sulteng (Palu-Poso). Pada tahapan ini sistem Sulteng
secara tidak langsung sudah terinterkoneksi dengan sistem Sulsel melalui PLTA Poso dan transmisi 275
kV PLTA Poso - Palopo.
Pada tahun 2014 sistem Sulsel yang selama ini sudah terinterkoneksi dengan sistem Sulbar direncanakan
akan terinterkoneksi dengan sistem Sultra melalui transmisi 150 kV Wotu-Malili-Lasusua-Kolaka-UnaahaKendari.
Dengan terjadinya dua tahapan proses interkoneksi tersebut, maka terbentuk sistem interkoneksi
Sulawesi bagian selatan yang silanjutnya dinamakan sistem Sulbagsel.
Sebagaimana diketahui, dengan berlakunya UU No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang
melarang bahan mentah tambang dan mineral diekspor keluar negeri paling lambat 2014, diperkirakan
akan tumbuh industri smelter di dalam negeri. Beberapa calon investor sudah mengadakan pembicaraan
dengan PLN mengenai kesiapan pasokan listrik untuk industri smelter di Sulsel, beberapa diantaranya
sudah membuat MoU dengan PLN. Pada umumnya rencana industri smelter ini diperkirakan akan mulai
beroperasi pada tahun 2014/2015. Dengan demikian kebutuhan listrik di sistem Sulbagsel diperkirakan
akan meningkat lebih tinggi dari pada kondisi biasanya.
Produksi listrik sistem Sulbagsel 2012-2021 diperkirakan akan meningkat rata-rata 13,2% per tahun,
yaitu meningkat dari 5.207 GWh pada tahun 2012 menjadi 14.678 GWh pada tahun 2021. Beban puncak
sistem diperkirakan akan naik dari 916 MW pada tahun 2012 menjadi 2.552 MW pada tahun 2021 dengan
faktor beban diperkirakan berkisar antara 62% sampai 66%.

503
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 503

04/02/2013 10:37:18

Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel tahun 2012-2021 diberikan pada
Lampiran B2.1.

B2.2 Neraca Daya


A. Sistem Sulbagut
Sistem Sulbagut telah mengintegrasikan Gorontalo dan Minahasa, namun integrasi tersebut belum
sepenuhnya bermanfaat sebagaimana mestinya karena kedua sistem tersebut masing-masing belum
surplus. Selama ini pasokan listrik di Gorontalo dipenuhi dari PLTD PLN dan PLTD sewa tanpa cadangan
yang cukup. Pada semester kedua 2012 Gorontalo mendapat tambahan sedikit pasokan dari Minahasa
setelah PLTU FTP2 Sulut 2 (Amurang) 2x25 MW beroperasi. Demikian juga dengan sistem Tolitoli yang
pada tahun 2015 direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Gorontalo. Pasokan daya di Tolitoli
sangat terbatas dan mengandalkan PLTD PLN dan PLTD sewa serta sedikit PLTM.
Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan beban sistem Sulbagut, direncanakan akan dibangun
beberapa proyek pembangkit non BBM, yaitu PLTU batubara, PLTP dan PLTA.
Pemilihan lokasi untuk membangun pembangkit baru di sistem interkoneksi mempertimbangkan
aspek regional balance, yaitu kebutuhan listrik pada suatu wilayah seyogyanya lebih banyak dipenuhi
dari pembangkit setempat, sehingga ketergantungan daya antar wilayah relatif rendah. Dengan alasan
tersebut proyek pembangkit ditempatkan secara seimbang di Minahasa, Gorontalo dan Tolitoli.
Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Sulbagut antara lain:
Proyek PLTU FTP 1, yaitu PLTU I Sulut 2x25 MW, dan PLTU Gorontalo 2x25 MW untuk memenuhi
kebutuhan beban dasar.
Proyek FTP 2 yaitu PLTP Lahendong V dan VI (2x20 MW), PLTP Kotamobagu
I dan II (2x40 MW), untuk memenuhi kebutuhan beban dasar.
PLTG/MG Minahasa Peaker 2x25 MW berbahan bakar gas (LNG/CNG) yang
dilengkapi gas storage untuk memenuhi kebutuhan beban puncak.
PLTU Tolitoli 3x15 MW yang diperkirakan COD 2014/15 untuk memenuhi kebutuhan beban dasar di
Tolitoli.
Rencana Penambahan Kapasitas
Rencana penambahan pembangkit baru di sistem Sulbagut cukup banyak sebagaimana tercermin
dalam reserve margin (RM) tahunan yang berada pada kisaran antara 30% sampai 57% 1 , kecuali tahun
2013 dan 2014 yang cukup rendah, yaitu hanya 24% sampai 27%. Hal ini terjadi akibat beberapa proyek
pembangkit, yaitu PLTU IPP Sulut I (Kema), PLTG/MG Minahasa peaker, PLTP Lahendong V dan VI mundur
dari jadwal semula dan diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2015. Rencana RM yang tinggi hingga
57% dimaksudkan untuk mengantisipasi ketidakpastian penyelesaian proyek PLTP Kotamobagu I dan II.

1 RM berbasis daya mampu netto

504
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 504

04/02/2013 10:37:18

Tambahan kapasitas pembangkit baru yang direncanakan selama periode 2012-2021 adalah 917 MW,
terdiri dari PLTU 515 MW, PLTP 140 MW, PLTG/MG peaker lengkap dengan gas storage 250 MW dan PLTA
12 MW. Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di sistem Sulbagut yang diperkirakan akan
terlambat beroperasi, yaitu:
PLTU Gorontalo (FTP1) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2014 karena persoalan teknis dan
sosial.
PLTU IPP Sulut I (Kema) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena kinerja pengembang.
PLTP IPP Lahendong V dan VI 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2015 dan 2017 terkait kesiapan
pengembang.
PLTP Kotamobagu I dan II masing-masing 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2020 sehubungan
lokasi sumber panas bumi berada di zona inti hutan taman nasional gunung Ambang.
PLTG/MG Minahasa Peaker 2x25 MW mundur ke tahun 2015 karena ketidakpastian pasokan gas
(LNG/CNG).
PLTA Sawangan diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena FS dan desain memerlukan waktu lebih
lama (perlu dibangun terowongan melintasi bawah jalan umum) dan kapasitasnya berubah menjadi
hanya 2x6 MW.
Proyek yang mengalami perubahan status adalah PLTU Sulut 3 2x50 MW yang sebelumnya merupakan
proyek KPS (PPP) telah diubah menjadi proyek non-KPS dan direncanakan akan beroperasi tahun
2017/18.
Neraca daya sistem Sulbagut diberikan pada lampiran B2.2

B. Sistem Sulbagsel
Sistem Sulbagsel yang mengintegrasikan Sulteng, Sulbar, Sultra dan Sulsel akan terbentuk pada tahun
2014. Saat ini sistem Sulteng mengandalkan pasokan dari PLTU IPP Tawaeli 2x15 MW dan PLTD PLN serta
PLTD sewa. Pada tahun 2013 sistem ini direncanakan akan mendapatkan tambahan pasokan dari PLTA
Poso setelah transmisi 150 kV PLTA Poso - Palu Baru beroperasi. Selanjutnya sistem Sulteng dan Sulbar
direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Sulsel
Melalui transmisi 275 kV PLTA Poso - Palopo dan transmisi 150 kV Silae Pasangkayu. Dengan interkoneksi
tersebut di Sulteng dapat direncanakan PLTU dengan skala yang lebih besar agar lebih efisien.
Sistem Sulsel telah mendapat pasokan yang cukup dengan beroperasinya PLTU IPP Jeneponto, PLTU
Barru dan PLTA Poso. Sedangkan sistem Sultra yang telah lama kekurangan dan defisit daya masih
belum sepenuhnya dapat diatasi, karena keandalan PLTU Kendari 2x10 MW (proyek FTP1) masih perlu
ditingkatkan. Upaya jangka pendek yang perlu dilakukan adalah meningkatkan keandalan PLTU Kendari
dan mempercepat transmisi 150 kV Wotu - Malili - Lasusa - Kolaka Unaaha - Kendari yang pada saat ini
sedang konstruksi.
Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang 2012-2021 di sistem Sulbagsel telah
direncanakan proyek-proyek pembangkit non BBM dengan kapasitas total 3.449 MW yang terdiri dari
PLTA/M 1.434 MW, PLTU 1.610 MW, PLTG/MG/GU 320 MW dan PLTP 85 MW. Di dalan rencana tersebut
sudah termasuk PLTA Karama 450 MW di Sulbar. PLTA Karama merupakan proyek IPP unsolicited yang
proses pengadaannya akan dilakukan dengan skema KPS.

505
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 505

04/02/2013 10:37:18

Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Sulbagsel antara lain :
PLTU FTP 1 yang belum beroperasi komersial dan perlu ditingkatkan keandalannya, yaitu PLTU
Barru 2x50 MW dan PLTU Nii Tanasa di Kendari 2x10 MW.
Proyek FTP 2 yang meliputi PLTU Takalar/Punagaya 2x100 MW di Jeneponto,
PLTU IPP Mamuju 2x25 MW, PLTU IPP Kendari 2x25 MW, PLTU IPP Kolaka 2x10 MW, PLTA IPP Malea 90
MW dan PLTA IPP Bonto Batu 110 MW.
PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW yang dilengkapi dengan gas store (LNG storage) untuk memenuhi
kebutuhan beban puncak.
PLTU Jeneponto 2 2x100 MW dapat dilaksanakan oleh IPP atau PLN, dan apabila akan dilaksanan oleh
IPP maka dapat berupa pengembangan PLTU IPP yang telah beroperasi.
PLTA Karama 450 MW merupakan proyek KPS unsolicited untuk memenuhi kebutuhan beban dasar
(300 MW) dan beban puncak (150 MW).
PLTU Palu 3 dan PLTU Kendari 3 masing-masing berkapasitas 2x50 MW untuk memenuhi kebutuhan
beban dasar setempat dan memenuhi kriteria regional balance.
Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di Sulbagsel yang diperkirakan akan terlambat beroperasi,
yaitu:
PLTU IPP Sulsel-3/Takalar 2x100 MW mundur ke 2020 karena permasalahan internal konsorsium
pengembang.
PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW mundur ke 2015 karena lamanya mendapatkan lokasi yang
sesuai dan lamanya memastikan penyediaan pasokan gas alam (LNG) lengkap dengan storagenya.
Pembangkit yang lainnya rata-rata mundur satu sampai dua tahun dari rencana semula karena
berbagai macam persoalan teknis dan sosial.
Reserve Margin
Pengalaman PLN selama ini menunjukkan bahwa banyak proyek pembangkit yang proses
pembangunannya mengalami hambatan dan pada akhirnya pembangkit beroperasi mundur. Sedangkan
kebutuhan daya listrik dapat tiba-tiba meningkat tajam sehubungan berlakunya UU No. 4/2009 tentang
Mineral dan Batubara. Beberapa investor berencana akan membangun industri smelter di Sulawesi
Selatan dengan kebutuhan daya yang besar.
Memperhatikan kondisi tersebut di atas, rencana pengembangan pembangkit di sistem Sulbagsel
disiapkan cukup banyak, sebagaimana tercermin dalam neraca daya sistem Sulbagsel, dimana reserve
margin tahunan berkisar antara 30% sampai 55%2 kecuali tahun 2015 yang sedikit rendah 28%. Reserve
margin tersebut sudah memperhitungkan adanya potensi beban smelter yang mungkin akan tersambung
ke sistem secara bertahap. Penyiapan reserve margin yang tinggi juga dimaksudkan untuk memberikan

2 Reserve margin berbasis daya mampu netto


3 Sistem Sulsel mempunyai cukup banyak PLTA dan kemampuan produksi PLTA sangat dipengaruhi oleh variasi kondisi musim.

506
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 506

04/02/2013 10:37:18

kepastian bahwa di sistem Sulbagsel akan tersedia kapasitas pembangkit yang cukup banyak. Walaupun
demikian cadangan operasi dapat jauh menurun apabila kemampuan PLTA ketika musim kering3 turun
tajam.
Neraca daya sistem Sulbagsel seperti pada Lampiran B2.2

B2.3 Neraca Energi


Produksi Energi
Energi yang diproduksi pembangkit pada suatu sistem kelistrikan selaras dengan pertumbuhan demand
dan keberagaman jenis pembangkit yang akan dibangun. Untuk menghitung alokasi produksi per unit
pembangkit agar diperoleh nilai bauran energi yang paling ekonomis dan optimal digunakan software
ProSym yang pada prinsipnya menggunakan kaidah economic merit order.
Hasil perhitungan simulasi produksi energi per jenis energi primer di sistem Sulawesi sebagaimana
diberikan pada Lampiran B2.3, dengan asumsi :
Ketersediaan gas alam berdasarkan pada kontrak yang ada dan rencana pasokan LNG.
Ketersediaan batubara tidak terbatas.
Pemanfaatan tenaga panas bumi dan tenaga air sesuai dengan proyek PLTP dan PLTA pada neraca
daya.
Lampiran B2.3 menunjukkan bahwa peranan masing-masing energi primer dengan penjelasan sebagai
berikut:

A. Sistem Sulbagut
Peranan BBM di sistem Sulbagut pada tahun 2012 diperkirakan masih tinggi, yaitu sekitar 596 GWh
(39%). Mulai tahun 2015 peran bbm direncanakan akan habis dan digantikan dengan gas alam
sehubungan masuknya PLTG peaker dengan bahan bakar gas LNG/CNG serta beroperasinya PLTU
batubara.
Peran PLTU makin besar dari 260 GWh (17%) pada tahun 2012 menjadi 1.772 GWh (48%) pada
tahun 2021. Peran batubara akan melampaui PLTP mulai tahun 2014 setelah sebagian proyek PLTU
beroperasi.
Peranan PLTP akan meningkat sehubungan dengan akan beroperasinya PLTP Lahendong IV dan V
dan PLTP Kotamobagu dari 429 GWh (28%) tahun 2012 menjadi 1.419 GWh (38%) pada tahun 2021.

B. Sistem Sulbagsel
Peran BBM pada tahun 2012 diperkirakan masih cukup besar 1.004 GWh (24%), namun mulai tahun
2016 peran BBM akan habis digantikan oleh gas alam berupa LNG sehubungan masuknya PLTG/MG
Makassar peaker dan beroperasinya PLTU batubara.
Peranan pembangkit gas secara nominal naik, tetapi secara persentase menurun, yaitu dari 1.442
GWh (34%) pada tahun 2012 menjadi 2.208 GWh (16,5%) pada tahun 2021. Hal ini karena adanya
penambahan kapasitas pembangkit gas (PLTG Sengkang) oleh swasta dan pembangkit peaker
dengan bahan bakar LNG.

507
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 507

04/02/2013 10:37:18

Peranan pembangkit batubara akan menjadi dominan, yaitu dari prakiraan 633 GWh (156%) pada
tahun 2012 akan naik menjadi 4.826 GWh (36%) pada tahun 2021.
Peranan pembangkit hidro semakin meningkat dari 1.128 GWh (27%) tahun 2012 naik menjadi 6.130
GWh (46%) pada tahun 2021 dengan masuknya beberapa proyek PLTA yaitu Bonto Batu, Malea,
Karama, Bakaru II, Poko, Poso II, Konawe dan Watunohu.

Kebutuhan Bahan Bakar


A. Sistem Sulbagut
Kebutuhan BBM di sistem Sulbagut akan terus menurun dari 161 juta liter pada tahun 2012 menjadi
nol pada tahun 2016 setelah pembangkit non BBM beroperasi penuh.
Penggunaan batu bara terus meningkat dari 168.000 ton pada tahun 2012 menjadi 1,14 juta ton pada
tahun 2021 atau naik sekitar 7 kali lipat.
LNG mulai digunakan pada tahun 2015 sebesar 0,3 bcf dan akan meningkat menjadi 2 bcf pada tahun
2021. Pemakaian LNG hanya digunakan untuk operasi pembangkit peaker.
Penggunaan panas bumi terus meningkat dari 429 GWh pada 2012 menjadi 1.419 GWh pada 2021.
Kenaikan produksi tenaga air cukup kecil karena potensinya sudah tinggal sedikit, pada tahun 2012
sekitar 238 GWh naik menjadi 291 GWh pada tahun 2021.

B. Sistem Sulbagsel
Kebutuhan BBM di sistem Sulbagsel cenderung terus menurun, dari 407 juta liter pada tahun 2012
menjadi nol pada tahun 2016 setelah pembangkit non BBM beroperasi penuh.
Penggunaan batu bara terus meningkat dari 526.000 ton pada tahun 2012 menjadi 3,5 juta ton pada
tahun 2021 atau naik sekitar 7 kali lipat.
Volume pemakaian gas alam termasuk LNG juga terus meningkat dari 5 bcf pada tahun 2012 menjadi
9 bcf pada tahun 2021. Pemakaian LNG hanya untuk operasi pembangkit peaker.
Panas bumi akan mulai digunakan pada tahun 2018 sebesar 350 GWh dan akan terus meningkat
menjadi 572 GWh pada tahun 2021.
Pemakaian tenaga air meningkat tajam sehubungan dibangun banyak PLTA yaitu naik dari 1.204 GWh
pada tahun 2012 menjadi 6.607 GWh pada tahun 2021 atau naik 5 kali lipat.
Kebutuhan energi primer sistem besar di Sulawesi yaitu sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada Lampiran B2.3.

B2.4 Capacity Balance Gardu Induk


Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan pada capacity balance dengan memasukkan GI eksisting
dan GI on-going project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masingmasing GI. Bila beban GI telah mencapai 70% dari kapasitas nominalnya, maka perlu ada penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-diselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru.

508
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 508

04/02/2013 10:37:18

Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang
baru setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi
kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan
sistem penyaluran.
Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, kebutuhan pembangunan gardu induk baru dan
pengembangan trafo GI eksisting se Sulawesi periode 2012-2021 mencapai 5.600 MVA dengan rincian
diberikan pada Lampiran B2.5.

B2.5 Rencana Pengembangan Penyaluran


A. Sistem Sulbagut
Dalam rangka memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik sampai dengan 2021 telah direncanakan
pengembangan penyaluran 150 kV dan 70 kV di sistem Sulbagut meliputi:
Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek PLTU FTP1, PLTU IPP, PLTA, dan PLTG/MG
serta berkenaan adanya tambahan GI baru.
Pembangunan sirkit kedua transmisi 70 kV terkait dengan proyek PLTG/MG peaker 2x25 MW di Sulut.
Pembangunan transmisi 150 kV dalam rangka memenuhi kriteria keandalan (N-1) serta untuk
mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi.

B. Sistem Sulbagsel
Rencana pengembangan penyaluran selain dimaksudkan untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit
ke pusat beban, juga dalam rangka membangun interkoneksi antar subsistem, menyambung sistem
kelistrikan isolated masuk ke grid, dan mengatasi bottleneck serta untuk memenuhi kriteria keandalan
N-1.
Rencanakan pengembangan transmisi di sistem Sulbagsel sebagai berikut:
Transmisi 275 kV PLTA Karama - Mamuju - Enrekang - Sidrap - Makassar (GI Daya Baru) lengkap
dengan GITET 275/150 kV untuk evakuasi daya dari PLTA Karama 450 MW. Sedangkan transmisi
275 kV Enrekang - Palopo sebagai antisipasi bila PLTA Poso II akan dikembangkan sekaligus untuk
meningkatkan stabilitas sistem Sulbagsel serta untuk fleksibilitas operasi sistem.
GITET 275 kV Enrekang untuk evakuasi daya dari PLTA Bonto Batu, Poko dan Malea serta PLTA Bakaru
II dan disalurkan ke pusat beban melalui 275 kV Enrekang - Sidrap - Makassar.
Pengembangan transmisi 150 kV terkait dengan proyek pembangunan PLTU, PLTA dan PLTG/MG,
serta interkoneksi antar subsistem dalam rangka membentuk sistem Sulbagsel.
Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar untuk mengatasi bottleneck penyaluran,
perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi, memenuhi kriteria keandalan (N-1).
Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan transmisi sistem se Sulawesi periode 2012-2021 sebanyak
8.081 kms dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 1.035 juta sebagaimana diberikan pada
Lampiran B2.5.

509
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 509

04/02/2013 10:37:18

B2.6 Peta Pengembangan Penyaluran


Cukup jelas seperti terlihat pada Lampiran B2.6.

B2.7 Analisis Aliran Daya


A. Sistem Sulbagut
Analisa aliran daya pada sistem interkoneksi Sulbagut dilakukan dengan memperhatikan seluruh
pembangkit, GI serta transmisi eksisting dan yang akan dibangun baru. Analisa load flow dilakukan
beberapa tahun yaitu tahun 2015. 2017, 2019 dan 2021 dengan hasil sebagai berikut :
1. Tahun 2015
Aliran daya paling besar mengarah ke pusat kota Manado dan kota Gorontalo. Kelompok pembangkit
PLTP dan PLTU Sulut II mengalirkan daya ke GI Telling, GI Paniki, GI Ranomuut dan GI Tasikria sekitar 143
MW, beban kota Gorontalo termasuk Kwandang sekitar 64,7 MW. Aliran daya antar subsistem sangat
kecil hanya sekitar 1,9 MW yaitu mengalir dari subsistem Gorontalo ke subsistem Sulut melalui GI
Buroko. Ini menunjukkan bahwa di masing-masing subsistem terjadi keseimbangan antara kebutuhan
dengan pasokan. Pada saat yang sama, PLTU Tolitoli mengalirkan daya ke arah Gorontalo 3,8 MW melalui
GI Marisa.
Tegangan sistem 150 kV dalam batas toleransi, tertinggi terjadi di GI Tolitoli (156,0 kV) dan tegangan
terendah di GI Telling (144,4 kV). Untuk sistem 70 kV tertinggi di GI Tomohon (65,7 kV) dan terendah
di GI Bitung (63,3 kV). Total beban sistem sebesar 410 MW dengan jumlah pasokan sebesar 414 MW.
Berdasarkan hasil simulasi aliran daya, susut sistem transmisi sebesar 4 MW atau sekitar 0,9%.
tahun 2012 sampai 2015, terdapat tambahan ruas transmisi baru yaitu SUTT 150 kV Teling - Paniki, Paniki
- Kema, dan Otam - Molibagu. Selain itu ada tambahan baru di Tolitoli yaitu transmisi 150 kV Tolitoli Moutong Marisa, Tolitoli - Buol serta Siboa single pi incomer Tolitoli - Moutong. Sedangkan pembangkit
baru yang akan beroperasi selama periode tersebut adalah PLTU Sulut I (FTP1), PLTU Tolitoli, PLTU
Gorontalo FTP1, PLTU Sewa di Amurang dan PLTG Minahasa peaker.
2. Tahun 2017
Aliran daya paling besar tetap mengarah ke pusat kota Manado dan Gorontalo masing-masing sebesar
170 MW ke Manado dan 77 MW ke Gorontalo. Transfer daya antar subsistem relatif kecil yaitu sekitar
14 MW dari subsistem Sulut ke subsistem Gorontalo. Sedangkan transfer dari subsistem Gorontalo ke
subsistem Tolitoli sebesar 14,4 MW.
Tegangan sistem 150 kV dalam batas normal sesuai kriteria yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Tolitoli
(153,7 kV) dan terendah di GI Paniki (142,3 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi di GI Bitung (64,9
kV) dan terendah di GI Tasikria (62,6 kV). Total beban sistem sebesar 488 MW dengan jumlah pasokan
sebesar 495 MW dan susut transmisi 6 MW atau 1,25%.
Pada periode tahun 2016-2017 hanya ada tambahan sedikit ruas transmisi baru terkait dengan
beroperasinya pembangkit yaitu ruas PLTU Sulut I (Kema) - GI Kema dan GI Kawangkoan - PLTP Lahendong
5, 6.

510
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 510

04/02/2013 10:37:18

3. Tahun 2019
Aliran daya paling besar masih tetap mengarah ke pusat kota Manado dan Gorontalo masing-masing
sebesar 198 MW ke Manado dan sekitar 90 MW ke Gorontalo. Aliran daya antar subsistem masih sama
yaitu dari subsistem Gorontalo ke subsistem Sulut namun menurun menjadi 4 MW sebagai akibat
beberapa pembangkit telah masuk ke sistem Sulut yaitu PLTP Kotamobagu I & II, 1 unit PLTU Sulut-3 dan
PLTG/MG Sulut peaker. Sedangkan aliran daya dari subsistem Gorontalo ke subsistem Toltoli sekitar 20
MW.
Tegangan sistem 150 kV masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan, tertinggi di Anggrek (153,3 kV)
dan tegangan terendah di GI Telling dan Paniki (141,4 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi di GI
Likupang (65,6 kV) dan terendah di GI Tasikria (62,9 kV). Dapat disimpulkan bahwa daerah yang bebannya
relatif tinggi, tegangan sistem relatif rendah dan sebaliknya. Total beban sistem sebesar 566 MW dengan
jumlah pasokan sebesar 575 MW dan susut transmisi 9 MW atau 1,6%.
Tambahan transmisi baru selama 2018-2019 hanya yang terkait dengan proyek PLTP Kotamobagu I & II
dan PLTG/MG Sulut Peaker
4. Tahun 2021
Situasi aliran daya mirip dengan kondisi 2019 yaitu 231 MW ke Manado dan sekitar 105 MW ke Gorontalo.
Aliran daya antar subsistem juga sama yaitu dari Gorontalo ke subsistem Sulut sebesar 12 MW. Sedangkan
aliran daya dari Gorontalo ke Tolitoli sekitar 28 MW.
Secara umum, kondisi sistem sedikit memburuk yang ditandai dengan menurunnya tegangan hampir
disemua GI walaupun dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Tegangan sistem 150 kV, tertinggi di
Anggrek (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Paniki (139,0 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi
di GI Likupang (65,2 kV) dan terendah di GI Tasikria (61,5 kV).
Total beban sistem sebesar 671 MW dengan jumlah pasokan sebesar 681 MW dan susut transmisi 10 MW
atau 1,6%.

B. Sistem Sulbagsel
Analisa aliran daya pada sistem Sulbagsel dilakukan dengan memperhatikan seluruh pembangkit
eksisting dan rencana penambahan pembangkit baru sesuai neraca daya 2012-2021, meliputi sistem 275
kV, 150 kV dan 70 kV. Analisa load flow dilakukan untuk tahun 2015, 2017, 2019 dan 2021.
1. Tahun 2015
Pada tahun 2015 sistem Sulbagsel sudah terbentuk. Dengan demikian, pusatpusat beban seperti
Makassar, Palu, Mamuju dan Kendari akan dapat dipasok dari berbagai pembangkit besar yang ada di
sistem ini.
simulai menunjukkan bahwa kota Makassar dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari PLTA Bakaru, PLTU
Barru, PLTGU Sengkang, PLTU Jeneponto/ Bosowa dan PLTG/MG Makassar Peaker dengan beban total
407 MW. Beban industri besar di Tonasa dipasok dari PLTU Barru. Sedangkan sistem Sulbar mendapatkan
pasokan dari PLTA Bakaru 42 MW. Sulteng mendapatkan pasokan dari PLTA Poso sebesar 93 MW, dan
Sultra mendapatkan pasokan dari PLTA Poso serta PLTGU Sengkang total 70 MW.

511
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 511

04/02/2013 10:37:18

Tegangan sistem masih dalam batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Wotu 154,3 kV dan
tegangan terendah di GI Panakukkang Baru 146,7 kV. Beban sistem total adalah 1.440 MW dengan daya
yang dibangkitkan sebesar 1.460 MW dan susut transmisi sebesar 20 MW (1,36 %).
Pada periode 2012 - 2015 terdapat penambahan ruas transmisi 150 kV baru yang cukup panjang serta
275 kV milik IPP, yaitu: ruas Wotu - Malili - Lasusua - Kolaka - Unaaha - Kendari, ruas Sengkang - Keera/
Siwa - Palopo, ruas Bontoala - Tallo Lama (UGC), ruas Silae - Pasang Kayu, ruas Tentena (PLTA Poso) - Poso
- Palu Baru - Silae dan 70 kV ruas Palu Baru - Talise. Selain itu, juga ruas transmisi yang terkait dengan
penyambungan proyek pembangkit ke GI terdekat dan transmisi 275 kV PLTA Poso - Wotu - Palopo.
2. Tahun 2017
Aliran daya tahun ini masih tetap menuju ke puat-pusat beban di ibukota Provinsi yaitu Makassar dengan
sumber pasokan dari pembangkit di Jeneponto,
PLTG/MG Makassar peaker, PLTA dan PLTGU Sengkang. Pada tahun ini kelompok PLTU di Jeneponto
sebagai pemasok utama beban Makassar mencapai 410 MW. Selebihnya untuk melayani beban industri
besar 140 MW di Jeneponto sendiri serta beban di sekitar Bantaeng. Beban industri besar lainnya yang
diperkirakan berlokasi di Palopo (sekitar 100 MW) mendapatkan pasokan utama dari PLTA Poso, PLTA
Malea, dan sistem Sultra, sedangkan beban industri di Barru (sekitar 60 MW) dipasok dari PLTU Barru.
Di subsistem Sultra terjadi kelebihan pasokan, yaitu sekitar 43 MW dikirim ke Sulsel melalui Malili - Wotu
untuk memenuhi kebutuhan beban di Sulsel. Sedangkan pasokan di subsistem Palu - Poso dan subsistem
Sulbar juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setempat. Kekurangannya dipasok dari PLTA Poso
sebesar 55 MW melalui Poso - Palu - Silae dan terjadi aliran daya dari Silae - Pasangkayu sebesar 18,6 MW.
Tegangan sistem masih dalam batas-batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Kasipute Sultra
(154,8 kV) dan terendah di GI Sinjai (145,9 kV) serta GI Bosowa (146,0 kV). Beban sistem mencapai 1.966
MW dengan pasokan 1.992 MW dan susut tranmisi 25 MW (1,27%).
Selama periode 2016-2017 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV baru yaitu ruas Mamuju Baru - Pasang
Kayu (Sulbar), ruas Raha - Baubau (Sultra) dan ruas baru yang terkait dengan penyambungan pembangkit
ke GI terdekat, seperti PLTA Bonto Batu ke GI Enrekang, PLTA Malea ke GI Makale dan seterusnya. Selain
itu, pengembangan transmisi ini juga dalam rangka perluasan untuk menjangkau beberapa ibukota
Kabupaten agar pasokan listriknya menjadi lebih terjamin dan andal.
3. Tahun 2019
Pada tahun ini beberapa pembangkit besar dijadwalkan beroperasi. Kota Makassar dan sekitarnya
sebagaian besar dipasok dari PLTU di Jeneponto dan PLTG/MG Makassar peaker. Daya PLTA juga dikirim
ke Makassar setelah kebutuhan daya setempat terpenuhi. Beban industri besar di Jeneponto
mendapatkan pasokan utama dari PLTU Jeneponto, sedangkan industri besar yang lokasinya di Palopo
mendapatkan pasokan dari PLTA. Beban sistem Bulukumba dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari
PLTGU Sengkang dan sebagian dari PLTU Jeneponto. Sedangkan untuk sistem Sultra yang bebannya
sudah cukup tinggi, selain dipenuhi dari pembangkit setempat juga dipasok dari PLTA Poso yang mengalir
melalui transmisi Wotu - Malili sebesar 23 MW.

512
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 512

04/02/2013 10:37:18

Sulteng pada tahun ini sudah tidak mampu melayani beban setempat dan mendapatkan pasokan dari
Sulbar (15 MW) dan dari PLTA Poso (16 MW). Sedangkan Sulawesi Barat telah tersedia daya berlebih
sehingga sebagian besar dikirim ke Sulsel dan sebagaian kecil dikirim ke Sulteng.
Tegangan sistem masih dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi di GI Malili (Sulsel)
154 kV dan terendah di GI Sinjai (Sulsel) 146 kV.
Jumlah pasokan pembangkit pada tahun 2019 sebesar 2.236 MW dengan beban distribusi 2.192 MW, dan
susut transmisi 44 MW (2,0 %).
Selama periode 2018-2019 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV yang terkait dengan proyek PLTP
Borapulu, PLTA Bakaru dan Poko serta penyambungan ke Bunta - Luwuk (Sulteng), panjang total
sekitar 504 kms.
4. Tahun 2021
Secara umum arah aliran daya hampir sama dengan kondisi 2019, namun ada peningkatan pembebanan
sesuai dengan kondisi terakhir. Aliran daya di transmisi 275 kV Sidrap - Daya Baru naik dari 109 MW
(2019) menjadi 156 MW (2021). Sedangkan transfer daya dari Sulsel ke Sultra naik dari 23 MW (2019)
menjadi 81 MW (2021). Demikian juga transfer dari Sulbar melalui GI Pasangkayu ke Palu - Poso naik dari
6 MW menjadi 21 MW. Sedangkan daya dari PLTA Poso sebagian besar mengalir ke Sultra.
Secara umum kondisi sistem tahun 2021 lebih jelek dibanding 2019, yang ditandai dengan menurunnya
tegangan di hampir semua GI serta naiknya susut transmisi. Tegangan sistem rata-rata turun menjadi
lebih rendah, tertinggi terjadi di GI Ampana (153,4 kV) dan terendah di GI Sinjai (143,8 kV). Total pasokan
daya pada tahun ini sebesar 2.675 MW dengan beban distribusi 2.611 MW, dan susut transmisi 64 MW
(2,38 %).
Selama periode 2019-2021 terdapat tambahan dua ruas transmisi 150 kV sepanjang 350 kms, yang
menghubungkan Ampana - Bunta, dan Kolonedale Bungku, keduanya di provinsi Sulteng.
Gambaran yang lebih rinci kondisi sistem besar di Sulawesi pada tahun-tahun tertentu hasil simulasi
aliran daya diberikan pada Lampiran B2.7.

B2.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi


Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan (SAIDI dan
SAIFI) dan mutu tegangan pelayanan, meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah
pelanggan baru, merehabilitasi jaringan yang sudah tua dan tidak layak dioperasikan serta menurunkan
susut teknis jaringan.
Proyeksi kebutuhan fisik distribusi dan kebutuhan dana investasi untuk pengembangan jaringan
distribusi diberikan pada tabel berikut ini (Lampiran B2.8)

513
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 513

04/02/2013 10:37:18

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi 2012-2021


ProyeksiKebutuhanFisikDistribusi
Seluruh Provinsi Sulawesi
JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

631

893

348

209.643

2013

796

1.008

408

254.911

2014

960

1.108

405

242.480

2015

1.104

1.192

422

254.111

2016

1.282

1.293

455

238.527

2017

1.668

1.517

493

141.724

2018

1.769

1.575

521

143.008

2019

1.976

1.655

556

149.332

2020

2.323

1.805

657

137.316

2021

2.521

1.964

672

141.484

2012-2021

15.030

14.011

4.938

1.912.538

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi


Seluruh Provinsi Sulawesi
JutaUSD

Tahun

JTM

JTR

Trafo

Pelanggan

Total

2012

12.5

7.0

17.4

10.0

46,9

2013

15.5

7.7

20.0

11.6

54,8

2014

18.5

8.3

20.0

11.0

57,8

2015

21.1

8.9

20.8

11.7

62,5

2016

24.4

9.5

22.4

10.9

67,2

2017

31.4

10.9

24.1

7.1

73,5

2018

33.2

11.3

25.4

7.2

77,1

2019

37.0

11.8

27.0

7.5

83,4

2020

43.4

13.0

31.5

7.4

95,3

2021

47.2

14.1

32.3

7.7

101,3

2012-2021

284.1

102.6

240.8

92.4

719,8

Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya distribusi regional Sulawesi tahun 2012-2021 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 15.030 kms, JTR 14.011 kms,
kapasitas gardu distribusi 4.938 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,9 juta pelanggan.
Perkiraan biaya total untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut, membutuhkan
biaya sebesar US$ 720 juta yang terdiri dari JTM US$ 284 juta, JTR US$ 103 juta, gardu US$ 241 juta,
dan sambungan pelanggan US$ 92,4 juta serta diperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan anggaran
sebesar US$ 72 juta.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65,6 % tahun 2011, menjadi
77,9 % di tahun 2014 dan 92,2% di tahun 2021 untuk regional Sulawesi.

514
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 514

04/02/2013 10:37:19

515

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 515

04/02/2013 10:37:19

RTS

Listrik Murah & Hemat

*) DIPA

PLG

1.007

Unit

Jml Pelanggan

70,1

MVA

Trafo

10.454

53.797

947,0

kms

JTR

689,8

kms

2012*

JTM

Tahun

20.084

32.562

1.194

71,1

958,6

2.631,2

2013

20.084

38.756

1.234

76,5

1.180,7

2.775,3

2014

42.543

1.333

85,9

1.345,6

3.493,4

2015

45.303

1.350

87,5

1.433,5

3.913,1

2016

50.328

1.405

89,2

1.543,1

4.259,5

2017

53.102

1.468

93,3

1.659,9

4.583,5

2018

55.242

1.505

96,0

1.767,1

4.918,2

2019

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Pedesaan Sulawesi 2012 -2021

57.015

1.538

97,8

1.876,8

5.241,3

2020

58.368

1.551

98,1

1.992,4

5.639,4

2021

50.622

487.016

13.585

865,6

14.704,7

38.144,7

Total

516

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 516

04/02/2013 10:37:19

117.874,6

469.582,2

Trafo

Lisdes Reguler

*) DIPA

Total Biaya

602.561,6

36.066,3

110.517,3

JTR

Listrik Murah & Hemat

241.190,3

2012*

JTM

Tahun

568.958,8

42.185,0

526.773,8

139.969,1

125.033,4

261.771,3

2013

678.129,4

42.185,0

635.944,4

144.908,9

155.508,9

335.526,7

2014

726.520,2

726.520,2

159.832,1

181.454,1

385.234,0

2015

767.683,8

767.683,8

161.186,7

192.735,8

413.761,3

2016

819.416,3

819,416,3

164,254,9

206,265,6

448,895,9

2017

869.263,2

869.263,2

171.757,7

221.652,0

475.853,5

2018

910.919,8

910.919,8

176.354,5

236.047,1

498.518,2

2019

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Pedesaan Sulawesi (juta Rp) 2012 -2021

944.496,5

944.496,5

180.081,2

250.042,2

514.373,1

2020

972.941,5

972.941,5

181.453,8

265.000,0

526.487,7

2021

7.860.891,1

120.436,3

7.643.541,8

1.597.673,6

1.944.256,3

4.101.611,9

Total

B2.9 Program Listrik Perdesaan


Pengembangan listrik perdesaan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dan kesiapan pasokan
listrik kepada masyarakat perdesaan yang disesuaikan dengan tingkat kemudahan perluasan jaringan
yang akan tersambung ke jaringan eksiting terdekat serta ketersediaan dana investasi yang disiapkan
oleh Pemerintah. Prakiraan kebutuhan fisik dan dana investasi untuk pengembangan listrik perdesaan
diberikan pada tabel berikut ini.
Untuk menunjang program pengembangan listrik perdesaan di pulau Sulawesi, direncanakan akan
dibangun JTM 38.145 kms, JTR 14.705 kms, kapasitas gardu distribusi 865 MVA.
Kegiatan tersebut untuk mendukung penyambungan 487.000 calon pelanggan baru sehingga diharapkan
dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65,6% tahun 2011 menjadi 77,9% di tahun 2014 serta 92,2%
di tahun 2021 untuk regional Sulawesi .
Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi dan dana investasi untuk listrik perdesaan diberikan pada
Lampiran B2.9

B2.10 Program Energi Baru dan Terbarukan


Cukup jelas sebagaimana diuraikan dalam sub Bab 5.11.

B2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi


Proyeksi kebutuhan dana investasi pembangkit, transmisi, gardu induk dan sistem distribusi se Sulawesi
diberikan pada Lampiran B2.10, namun belum termasuk kebutuhan investasi gardu induk pembangkit.

517
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 517

04/02/2013 10:37:19

lampiran rama 29 1 13.indd 518

04/02/2013 10:37:19

A2
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Timur
Barat
LAMPIRAN B3. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAMPIRAN B4. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LAMPIRAN B5. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LAMPIRAN B6. PROVINSI SULAWESI UTARA
LAMPIRAN B7. PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAMPIRAN B8. PROVINSI GORONTALO
LAMPIRAN B9. PROVINSI SULAWESI SELATAN
LAMPIRAN B10. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
LAMPIRAN B11. PROVINSI SULAWESI BARAT
LAMPIRAN B12. PROVINSI MALUKU
LAMPIRAN B13. PROVINSI MALUKU UTARA
LAMPIRAN B14. PROVINSI PAPUA
LAMPIRAN B15. PROVINSI PAPUA BARAT
LAMPIRAN B16. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
LAMPIRAN B17. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

lampiran rama 29 1 13.indd 519

04/02/2013 10:37:19

lampiran rama 29 1 13.indd 520

04/02/2013 10:37:19

LAMPIRAN B.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

lampiran rama 29 1 13.indd 521

04/02/2013 10:37:19

B3.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Selatan sebagian besar dipasok dari sistem Barito, sedangkan
sistem-sistem isolated tersebar antara lain sistem Pagatan, Kotabaru serta Unit Listrik Desa (ULD)1
dipasok dari PLTD setempat. Pada tahun 2011 daya terpasang total adalah 426 MW dengan daya mampu
sekitar 317 MW dan beban puncak 311,5 MW. Jumlah pelanggan pada waktu yang sama adalah sekitar
765 ribu pelanggan, dengan rasio elektrifikasi sekitar 73,4%. Situasi sistem kelistrikan di provinsi ini pada
dasarnya masih terbatas dan tanpa cadangan yang cukup. Konfigurasi sistem kelistrikan interkoneksi di
Kalimantan Selatan saat ini dan rencana dapat dilihat pada gambar B3.1.

B3.1 pengembangan
Peta Pengembangansistem
Sistem Kelistrikan
Provinsi
Kalimantan
Selatan Selatan
Gambar Gambar
B3.1 Peta
kelistrikan
Provinsi
Kalimantan

Sistem Barito
Sistem Barito merupakan sistem interkoneksi dengan jaringan transmisi 150 kV dan 70 kV, dipasok dari
beberapa jenis pembangkit meliputi PLTA, PLTU, PLTD minyak dan PLTG minyak. Sistem Barito merupakan
pemasok utama kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan
total daya terpasang 447 MW, daya mampu sekitar 332 MW dan beban puncak 331,5 MW. Sedangkan
beban puncak di Kalsel yang tersambung ke sistem Barito adalah 283 MW. Bilamana ketersediaan
pembangkitan cukup, maka beban puncak diperkirakan akan lebih tinggi.
Pusat beban sistem Barito berada di Provinsi Kalimantan Selatan dengan porsi sekitar 85% dari
seluruh beban sistem Barito. Saat ini sistem Barito masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat, mengingat daya yang ada masih terbatas. Kondisi ini terjadi akibat proyek PLTU batubara
di Asam-Asam dan Pulang Pisau (proyek percepatan tahap 1) belum selesai pembangunannya. Saat ini
penambahan pelanggan baru daya di atas 41,5 kVA yang tersambung ke sistem Barito, dilakukan secara
selektif dan mensyaratkan pada saat beban puncak pelanggan tersebut harus keluar dari sistem dan

1 ULD adalah unit satuan pelayanan PLN yang dikelola oleh badan usaha di daerah terpencil yang mengelola pembangkit, jaringan dan
pelanggan PLN .

522
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 522

04/02/2013 10:37:19

beralih ke pembangkit milik sendiri. Sistem Barito akan dapat melayani kebutuhan masyarakat setelah
PLTU Kalsel di Asam-Asam beroperasi.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kondisi kekurangan pasokan tersebut adalah menyewa
PLTD minyak jangka pendek dengan total daya 137,3 MW, dan menambah daya melalui pembelian tenaga
listrik excess power dari industri sebesar 9 MW dari industri yang mempunyai kelebihan daya.

Sistem Isolated Pagatan


Di Kalimantan Selatan masih terdapat sistem-sistem kecil isolated tersebar, dan beberapa diantaranya
relatif besar yaitu:
- Sistem Pagatan/Batulicin, merupakan sistem yang terhubung dengan jaringan 20 kV, melayani
kebutuhan pelanggan di kabupaten Tanah Bumbu dan sebagian kabupaten Pulau Laut. Kondisi
kelistrikan di Pagatan juga mengalami keterbatasan daya dan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dilakukan sewa PLTD minyak serta membeli excess power. Total pembangkit non PLN sebesar 13 MW,
yang terdiri 9 MW PLTD Sewa dan 4 MW excess power dari ITP. Dalam waktu dekat, sistem Pagatan
akan tersambung dengan sistem Barito menggunakan transmisi 150 kV yang saat ini dalam tahap
pembangunan.
-

Sistem Kotabaru merupakan sistem isolated, terletak di pulau Laut yang terpisah dari daratan pulau
Kalimantan dengan pasokan listrik dari PLTD setempat, terhubung ke beban melalui jaringan
20 kV. Sistem Kotabaru direncanakan akan dinterkoneksikan dengan sistem Barito melalui jaringan
transmisi SUTT 70 kV dan kabel laut yang menghubungkan Batulicin dengan Kotabaru (Pulau Laut).
Pada saat ini sedang dilakukan studi mengenai rencana pembangunan jaringan transmisi kabel
laut tersebut.

- ULD merupakan sistem kelistrikan kecil yang tersebar di daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat desa setempat dan bebannya masih rendah. Jumlah ULD adalah sebanyak 18 unit dengan
daya terpasang 7,51 MW.
Daya terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada
tabel B3.1.

523
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

524

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 524

04/02/2013 10:37:19

Total

4. ULD - ULD (18 Lokasi)

3. Sistem Kotabaru

2. Sistem Batulicin

1. Sistem Barito

Sistem

PLTU
PLTA
PLTD
PLTG (HSD)

Kota Banjarbaru

Kab Banjar

Kab Tapin

Kab HSS

Tersebar

Kab Kotabaru

Kab Tanah Bumbu

Kab Tanah Laut

6,0
6,0

SWASTA
PLTD SEWA
7,5

5,4

PLTD

PLTD PLN

5,4

4,0

EXCESS POWER
PLN

9,0

PLTD SEWA

13,0

4,1

SWASTA

PLTD

9,0

4,1

EXCESS POWER

Kab Balangan

86,3

95,3

21,0

112,5

30,0

130,0

293,5

Daya Terpasang (MW)

PLN

PLTD SEWA

Kab Tabalong

Kab Barito Kuala

SWASTA

Kab HSU

Kab HST

PLN

Kota Banjarmasin

Kabupaten

425

11

17

389

316

12

16

282

Daya Mampu
(MW)

Tabel B3.1 Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Selatan

312

15

284

Beban Puncak
(MW)

Isolated

Isolated

Isolated

Daya Mampu Pasok sistem


Barito 331.2 MW dengan beban
Puncak sebesar 331.5 MW

Keterangan

Provinsi Kalsel memiliki sumber daya energi yang melimpah dengan tersedianya cadangan batubara dan
gas methane yang cukup besar. Selain itu, di beberapa kawasan sudah banyak dibuka perkebunan kelapa
sawit. Pengusahaan sumber daya alam batubara dan mulai berkembangnya perkebunan kelapa sawit,
telah membuat ekonomi Kalsel tumbuh positif dan mempunyai prospek yang bagus. Kondisi demikian
akan berpengaruh kepada pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan realisasi penjualan lima tahun terakhir termasuk adanya daftar tunggu yang cukup besar
dan dengan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan datang, proyeksi kebutuhan listrik 20122021 diberikan pada tabel B3.2.

Tabel B3.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

1.687

2.147

371

772.829

2013

1.841

2.259

389

806.241

2014

2.010

2.417

418

841.055

2015

2.196

2.624

455

877.332

2016

2.400

2.857

498

915.137

2017

2.625

3.112

544

954.538

2018

2.872

3.391

595

995.604

2019

3.143

3.697

651

1.038.410

2020

3.441

4.033

713

1.083.032

2021

3.767

4.418

776

1.187.652

Growth

9,9%

9,3%

8,9%

4,5%

B3.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan yang meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Kalimantan Selatan dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat dan sebaran
penduduknya sebagai berikut.

Potensi Energi Primer


Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sumber energi
primer sangat besar, meliputi batubara, gas methan batubara (Coal Bed Methana/CBM) dan tenaga air.
Potensi batubaranya sangat besar dengan berbagai tingkat kalori sebagaimana dapat dilihat pada table
B3.3. Deposit batubara diperkirakan lebih dari 1,8 miliar ton, sementara produksinya rata-rata mencapai
12 juta ton per tahun. Energi primer yang berpotensi untuk dikembangkan khususnya bagi desa-desa
tertinggal yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN adalah tenaga air (mini hidro) dan energi surya. Sampai
saat ini batubara Kalsel telah dipakai sebagai bahan bakar di berbagai PLTU di Indonesia termasuk di
PLTU Asam-Asam.

525
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 525

04/02/2013 10:37:19

Tabel B3.3 Potensi Batubara Kalimantan Selatan

No

Sumberdaya (Juta Ton)

Kriteria
(Kal/gr, adb)

Kualitas Kelas

Kalori Rendah

<5.100

Kalori Sedang

Kalori Tinggi

Kalori Sangat
Tinggi

Tereka

Tertunjuk

Terukur

Cadangan
(Juta Ton)

Jumlah

371

601

972

536

5.100 - 6.100

4.793

301

2.526

7.621

1.287

6.100 - 7.100

336

33

110

479

44

>7.100

18

12

30

5.518

334

3.249

9.101

1.868

Total

Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi KESDM, 2006

Sumber Tenaga Air/Hidro


Selain batubara dan gas methane, Kalimantan Selatan juga mempunyai potensi tenaga air walaupun tidak
besar antara lain DAS Barito, Riam Kanan, Riam Kiwa, Balangan, Batang Alai, Amandit, Tapin, Kintap,
Batulicin, dan Sampanahan. Umumnya DAS tersebut berhulu di pegunungan Meratus dan bermuara
di laut Jawa dan selat Makassar. Keberadaan DAS tersebut kurang berpotensi untuk dijadikan PLTA
run-offriver karena topografinya landai, sehingga head-nya relatif kecil. Secara rinci potensi tenaga air
dapat dilihat pada tabel B3.4.

Tabel B3.4 Potensi Energi Air di Kalimantan Selatan


No

Nama Bendungan

Kabupaten

Kapasitas

PLTA Kusan

Tanah Bumbu

65 MW

PLTM Riam Kiwa

Banjar

10 MW

PLTM Muara Kendihin

Hulu Sungai Selatan

0,6 MW

PLTM Kiram Atas

Banjar

0,86 MW

PLTM Sampanahan

Kotabaru

0,6 MW

PLTM Gendang Timburu

Kotabaru

0,6 MW

Total

99,6 MW

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, Provinsi Kalimantan Selatan

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik periode 2012-2021 direncanakan tambahan 6 proyek pembangkit
listrik berkapasitas 659 MW, meliputi PLTU batubara, PLTA dan PLTG/MG peaker. Tabel B3.5 menampilkan
perincian pengembangan pembangkit dimaksud.

Tabel B3.5 Rencana Pengembangan Pembangkit di Kalsel


No

Asumsi
Pengembang

Proyek

Jenis

MW

COD

Asam Asam (FTP1)

PLN

PLTU

Kotabaru (APBN)

PLN

Kalselteng 2

PLN

Kalselteng Peaker

PLN

PLTG/MG

50

2018

Kusan

PLN

PLTA

65

2019

Kalsel 1 (FTP2)

Swasta

PLTU

2x100

Total Kapasitas

2x65

2013

PLTU

2x7

2014

PLTU

2x100

2017/18

2016/17

659

526
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 526

04/02/2013 10:37:19

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Secara umum, pengembangan transmisi di Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat beban termasuk kegiatan uprating.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjangkau daerah isolated yang masih menggunakan PLTD
serta untuk mengatasi bottleneck. Pembangunan transmisi juga dimaksudkan untuk membangun
interkoneksi ke pulau Laut sehingga dalam jangka panjang Pulau Laut akan dipasok dari sistem Barito di
daratan yang lebih efisien.
Selama periode 2012-2021 direncanakan akan dibangun saluran transmisi 150 kV dan 70 kV sepanjang
1.223 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 154 juta seperti ditampilkan dalam tabel B3.6.

Tabel B3.6 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV

No.

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

kms

Anggaran
(Juta
USD)

COD

Asam-asam

Batu licin

150 kV

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

248

30,4

2012

Tanjung

Perbatasan

150 kV

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

284

34,8

2012

Rantau

Incomer 2 phi (Barikin Cempaka)

150 kV

4cct, ACSR 2 x 240 mm

0,2

2012

Bandara

Incomer 2 phi ( CempakaMantuil)

150 kV

4cct, ACSR 1 x 240 mm2

0,2

2014

Satui

Incomer 1 phi (Asamasam - Batulicin)

150 kV

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

30

1,7

2014

PLTU Kalsel 1
(FTP 2)

Tanjung

150 kV

2cct, ACSR 2x240 mm2

100

12,3

2015

Barikin

Kayutangi

150 kV

2cct, ACSR 2x240 mm2

Batu Licin

Landing point Batulicin


Kotabaru

10

Landing point
P. Laut

11

Landing point
Batulicin

12

240

29,4

2015

70 kV

2cct, ACCC 460 mm

4,5

2015

70 kV

2cct, ACCC 460 mm2

74

6,6

2015

Landing point P. Laut

70 kV

2cct, kabel laut

8,4

2015

Seberang
Barito

Trisakti

150 kV

2cct, Uprating ke AC3

30

5,3

2016

13

Kayutangi

Mantuil

150 kV

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

60

7,4

2017

14

PLTA Kusan

Single phi (Cempaka Rantau)

150 kV

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

138

12,3

2018

1.220

153

Jumlah

Catatan: Tingkat tegangan kabel laut yang menginterkoneksi Pulau Laut dan Kalimantan sedang dalam kajian.

Pengembangan Gardu Induk


Jumlah GI yang direncanakan akan dibangun sampai dengan tahun 2021 termasuk perluasannya, akan
mencapai 28 buah dengan kapasitas total 930 MVA. Khusus di pulau Laut, direncanakan pengembangan
GI 70/20 kV dan saat ini dalam tahap kajian. Biaya investasi yang dibutuhkan sekitar USD 54 juta dengan
rincian terdapat pada tabel B3.7, namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk
pembangkit.
Rencana pembangunan GI baru tersebut dapat dibuat dengan konfigurasi dan fasilitas minimal namun
tetap memenuhi standar teknis dan keselamatan. Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodasi beban yang
masih rendah dan relatif kurang berkembang, guna mempercepat perluasan pembangunan, menekan
biaya investasi dan meningkatkan efisiensi serta pelayanan.

527
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 527

04/02/2013 10:37:20

Tabel B3.7 Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Asam-asam Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2012

Tanjung Ext LB (Perbatasan)

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2012

Batulicin (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,6

2013

Banjarmasin

70/20 kV

Extension

30

1,3

2013

Tanjung

150/20 kV

Extension

30

1,8

2014

Tanjung Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2014

Rantau (Rekonfigurasi)

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2014

Bandara

150/20 kV

New

60

3,3

2014

Cempaka

150/20 kV

Extension

60

2,1

2015

10

Kotabaru

70/20 kV

New

30

2,2

2015

11

Kayutangi

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2015

12

Satui

150/20 kV

New

30

2,6

2015

13

Trisakti

150/20 kV

Extension

60

2,1

2015

14

Batulicin

150/20 kV

Extension

30

1,8

2015

15

Batulicin (IBT)

150/70 kV

New

60

2,6

2015

16

Trisakti (IBT)

150/70 kV

Extension

60

2,6

2015

17

Tanjung Ext LB (PLTU IPP)

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2016

18

Mantuil

150/20 kV

Extension

60

2,1

2016

19

Trisakti (Uprating)

70/20 kV

Extension

30

1,3

2016

20

Barikin

150/20 kV

Extension

60

2,6

2016

21

Rantau

150/20 kV

Extension

30

1,8

2016

22

Sei Tabuk

150/20 kV

New

30

2,6

2016

23

Pulang Pisau

150/20 kV

Extension

30

1,8

2017

24

Pelaihari

150/20 kV

Extension

30

1,8

2017

25

Rantau Ext LB (Kusan)

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2017

26

Amuntai

150/20 kV

Extension

30

1,8

2018

27

Kotabaru

70/20 kV

Extension

30

1,3

2019

28

Kayutangi

150/20 kV

Extension

30

1,8

2019

29

Tanjung

150/20 kV

Extension

60

2,1

2020

30

Sei Tabuk

150/20 kV

Extension

30

1,8

2020

930

56

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, direncanakan juga
pembangunan jaringan distribusi 20 kV. Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi sampai tahun 2021
termasuk untuk listrik pedesaan adalah 21.469 kms JTM, 10.744 kms JTR dan 533 MVA trafo distribusi
dengan rincian ditunjukkan dalam tabel B3.8. Proyeksi tersebut dimaksudkan untuk menundukung
penambahan pelanggan rata-rata 42.200 pelanggan per tahun selama 10 tahun.

528
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 528

04/02/2013 10:37:20

Tabel B3.8 Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

1.556,9

919,7

47,0

34.418

2013

1.455,2

1.043,6

51,9

41.177

2014

1.505,7

879,6

53,7

42.184

2015

1.690,6

854,6

45,4

48.674

2016

1.898,7

934,7

48,8

49.843

2017

2.133,5

1.024,5

52,5

41.177

2018

2.190,4

1.026,2

56,5

41.177

2019

2.694,1

1.231,6

60,7

41.177

2020

3.028,3

1.351,0

65,3

41.177

2021

3.315,1

1.478,9

71,6

41.177

2012-2021

21.468,6

10.744,3

553,5

422.181

B3.4 Sistem Kelistrikan Isolated


Kalimantan Selatan dengan wilayah daratan yang sangat luas mempunyai banyak kelompok penduduk
yang tersebar jauh dan terisolasi. Sistem kelistrikannya dipasok dari PLTD dan dikelola oleh Unit Listrik
Desa (ULD). Sistem ini secara bertahap diupayakan dapat tersambung ke grid (sistem) Barito melalui grid
extension sehingga lebih andal dan efisien. Untuk daerah yang jauh dari grid, direncanakan dibangun
PLTU batubara skala kecil. Jika didaerah tersebut terdapat potensi tenaga mini hidro, maka diupayakan
untuk dapat segera dibangun PLTM baik oleh swasta maupun PLN. Selain itu secara terbatas PLN
berencana memasang PLTS komunal.

B3.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan diberikan pada tabel B3.9.

Tabel B3.9 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

1.687

2.147

371

534

121

2013

1.841

2.259

389

130

60

251

2014

2.010

2.417

418

14

90

32

93

2015

2.196

2.624

455

330

426

134

2016

2.400

2.857

498

100

210

30

218

2017

2.625

3.112

544

200

60

60

360

2018

2.872

3.391

595

150

30

138

248

2019

3.143

3.697

651

65

60

183

2020

3.441

4.033

713

90

95

2021

3.767

4.418

776

100

659

930

1.220

1.805

Jumlah

529
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 529

04/02/2013 10:37:20

lampiran rama 29 1 13.indd 530

04/02/2013 10:37:20

LAMPIRAN B.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

lampiran rama 29 1 13.indd 531

04/02/2013 10:37:20

B4.1 Kondisi Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah dipasok dari sistem interkoneksi 150 kV Barito melalui
beberapa GI di Kalteng yaitu GI Selat, GI Pulang Pisau dan GI Palangkaraya. GI Selat memasok beban di
kabupaten Kuala Kapuas dan sekitarnya, GI Pulang Pisau memasok beban di kabupaten Pulang Pisau dan
GI Palangkaraya memasok beban kota Palangkaraya dan kabupaten Katingan. Sistem kelistrikan lainnya
merupakan sistem isolated, dengan daya mampu pembangkitan rata-rata dalam kondisi tanpa cadangan
yang cukup.
Kapasitas terpasang seluruh pembangkit di Provinsi Kalteng adalah 194 MW terdiri dari pembangkit
swasta 113 MW dan pembangkit PLN 81 MW, dengan daya mampu sekitar 160 MW dan beban puncak
tertinggi non coincident adalah 126 MW. Sebagian beban Kalimantan Tengah yaitu 48 MW dipasok dari
sistem Barito dan selebihnya 110 MW tersebar di berbagai tempat terisolasi dipasok dari PLTD setempat.
Kondisi kelistrikan di Kalteng pada umumnya masih krisis terutama yang tersambung ke sistem Barito, se
waktu-waktu mengalami defisit daya dan terjadi pemadaman bergilir. Untuk mengatasi kondisi tersebut,
dalam jangka pendek PLN melakukan tambahan sewa PLTD. Diharapkan setelah PLTU Asam-Asam unit 3,
4 di Kalsel beroperai baik, pemadaman bergilir akan dapat dihindari.
Sampai dengan akhir 2011, jumlah pelanggan PLN di Provinsi Kalimantan Tengah adalah 325.697
pelanggan dengan rincian 286 ribu (88%) pelanggan rumah tangga, 28 ribu (8%) pelanggan bisnis, 11 ribu
(4%) pelanggan publik dan 104 pelanggan industri. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah
dan rencana pengembangannya diperlihatkan pada gambar B4.1. Sedangkan Rincian data pembangkitan,
kemanpuan mesin dan beban puncak tertingggi sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah dapat
dilihat pada tabel B4.1.

Gambar B4.1. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar B4.1. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah

532
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 532

04/02/2013 10:37:20

B4.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengan dalam lima tahun terakhir tumbuh cukup tinggi rata-rata diatas
5% pertahun, masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor pertanian, perkebunan sawit,
pertambangan batubara dan perdagangan menjadikan ekonomi Kalimantan Tengah tumbuh dinamis
dan prospektif. Kondisi tersebut berpengaruh pada kebutuhan listrik di Kalimantan Tengah yang
terus meningkat. Mengingat rasio elektrifikasi di Kalimantan Tengah masih cukup rendah (sekitar 55%)
sudah termasuk pelanggan listrik non PLN, maka pertumbuhan kebutuhan listrik di masa mendatang
diperkirakan akan lebih tinggi.
Memperhatikan realisasi penjualan dalam lima tahun sebelumnya termasuk dengan memperhitungkan
daftar tunggu yang cukup besar dan dengan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi
regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan datang,
proyeksi kebutuhan listrik Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012-2021 diberikan pada tabel B4.2.

Tabel B4.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Prov Kalimantan Tengah


Tahun

Penjualan
(GWh)

Produksi
(GWh)

2012

747

2013
2014

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

844

139

372.030

812

953

159

529.066

884

1.036

171

592.162

2015

963

1.128

184

649.064

2016

1.049

1.229

198

676.281

2017

1.146

1.340

214

704.573

2018

1.251

1.463

230

720.330

2019

1.368

1.598

249

736.299

2020

1.497

1.747

268

752.482

2021

1.639

1.913

294

768.884

Growth

9,7%

9,1%

9,1%

9,5%

B4.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Kalimantan Tengah dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat sebagai berikut.

Potensi Energi Primer


Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan potensi
energi primer sangat besar utamanya batubara. Energi yang lain juga tersedia antara lain gas alam dan
tenaga air.

Batubara
Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai potensi batubara yang besar terutama di kabupaten Barito
Utara. Survey yang telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi, baik pemerintah maupun
perusahaan asing seperti PT BHP - Biliton memperkirakan terdapat sekitar 400 juta ton batubara
dengan nilai kalori di atas 7.000 kkal per kg dan juga ditemukan batubara dengan kandungan kalori di atas
8.000 kkal per kg di kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara. Batubara banyak ditemukan
di daerah Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya.

533
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 533

04/02/2013 10:37:20

534

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 534

04/02/2013 10:37:21

20
194

Kab Barito Utara


Kab Seruyan
Kab Lamandau
Kab Gunung Mas
Kab Murung Raya
Kab Sukamara
Tersebar
Total

6. Sistem Kuala Pambuang

7. Sistem Nanga Bulik

8. Sistem Kuala Kurun

9. Sistem Puruk Cahu

10. Sistem Sukamara

11. UL D (56 Lokasi tersebar)

1
3
0
2
0
2
3
2
1
3

PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta

4
4

PLN
Swasta

13

45

5. Sistem Muara Teweh

7
6

PLN
Swasta

13
32

PLN
Swasta

Kab Barito Selatan

34

4. Sistem Buntok

18

Swasta

Kab Kotawaringin Barat

16

58

3. Sistem Pangkalan Bun

42

PLN

42

PLTD SEWA

SWASTA

16

16

Daya Terpasang
(MW)

Kab Kotawaringin Timur

Kab Barito Timur/Tamiyang Layang

Kab Katingan/Kasongan

Kab Pulang Pisau

PLN
PLTD

Kota Palangka Raya


Kab Kapuas

Kalimantan Tengah

2. Sistem Sampit

1. Sistem Barito

Sistem

161

15

11

32

31

49

Daya
Mampu
(MW)

Tabel B4.1 Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah 2011

126

11

20

23

48

Beban
Puncak
(MW)

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Isolated

Daya Mampu
Pasok sistem Barito
331.2 MW dengan
beban Puncak
sebesar 331.5 MW

Keterangan

Potensi batubara di Kalimantan Tengah dapat dilihat pada Table B4.3

Tabel B4.3 Potensi Batubara Kalimantan Tengah

No.

Kualitas

Kalori Rendah

Kriteria
(Kal/gr,
adb)
<5100

483,9

483,9

Kalori Sedang

5100 - 6100

296,8

5,1

44,4

354,8

4,1

Kalori Tinggi

6100 - 7100

122,7

262,7

72,6

449,5

Kalori Sangat
Tinggi

> 7100

247,6

77,0

324,6

44,5

122,7

974,4

5,1

194,0

1.613

48,6

Sumberdaya (Juta Ton)


Hipotetik

Jumlah

Tereka

Tertunjuk

Terukur

Cadangan
(Juta Ton)

Jumlah

Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi, 2006

Gas Alam
Potensi gas alam di Kalimantan Tengah terdapat di Bangkanai kabupaten Barito Utara, yang dapat
menghasilkan gas alam 20 mmscfd selama 20 tahun. Diperkirakan volume gas akan turun secara bertahap
menjadi 16 mmscfd mulai tahun ke-16.

Sumber Tenaga Air


Kalimantan Tengah memiliki potensi tenaga air di DAS Barito dan Katingan di Puruk Cahu, Muara Teweh
dan Kasongan. Status potensi tersebut dalam tahap identifikasi oleh Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Tengah, dan memerlukan studi lebih lanjut untuk dapat dikembangkan.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021 termasuk memenuhi daftar tunggu,
direncanakan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 759 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun
adalah PLTU batubara di beberapa lokasi dan PLTG/MG gas alam di Bangkanai sebagai pembangkit
peaker dengan menggunakan CNG (compress natural gas) storage. Tabel B4.4 berikut menampilkan
perincian pengembangan pembangkit di Kalimantan Tengah.

Tabel B4.4 Rencana Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

Pulang Pisau (FTP1)

PLN

PLTU

2x60

2014

Bangkanai (FTP 2)

PLN

PLTG/MG

140/70/70

2014/15/16

Kuala Pambuang

PLN

PLTU

2x3

2014

Sampit (APBN)

PLN

PLTU

2x25

2014

Kuala Pambuang 2

PLN

PLTU

2017

Kalselteng 3

Swasta

PLTU

2x50

2016

Kalselteng 1

Swasta

PLTU

2x100

2017/18

Total Kapasitas

759

535
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 535

04/02/2013 10:37:21

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Rencana pembangunan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat
beban, menyambung sistem isolated masuk ke grid Barito dan untuk meningkatkan keandalan sistem.
Lokasi PLTG/MG Bangkanai jauh dari pusat beban dan sebaran penduduknya sangat berjauhan sehingga
transmisi 150 kV yang akan dibangun sangat panjang. Pembangunan transmisi ini akan dapat melistriki
lebih banyak penduduk Kalimantan Tengah sekaligus untuk mengambil alih peran PLTD minyak sehingga
masuk ke grid Kalselteng 150 kV. Selama tahun 2012-2021 transmisi 150 kV yang akan dibangun sekitar
2.588 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 211 juta seperti ditampilkan dalam tabel B4.5.

Tabel B4.5 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV


No.

Dari

Ke

Tegangan

Conductor

Anggaran
(Juta
USD)

COD

346

30,8

2012

0,2

2013

kms

Palangkaraya

Sampit

150 kV

2 cct, ACSR
2x240 mm2

Kasongan

Incomer phi (Sampit - P


raya)

150 kV

2cct, ACSR 2x
240 mm2

Tanjung

Buntok

150 kV

2cct, ACSR
2x240 mm2

260

31,9

2013

PLTG/MG Bangkanai

Muara Teweh

150 kV

2cct, 2 x Zebra

100

12,3

2013

Muara Teweh

Buntok

150 kV

2cct, ACSR
2x240 mm2

220

27,0

2013

Sampit

Pangkalan Bun

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

344

30,6

2014

PLTU Pulang
Pisau

Incomer 1 phi (P. Raya


-Selat)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

0,4

2014

Muara Teweh

Puruk Cahu

150 kV

2cct, ACSR 2 x
240 mm2

94

8,4

2014

Puruk Cahu

Kuala Kurun

150 kV

2cct, ACSR 12
x 240 mm2

196

17,4

2014

PLTU Sampit

Sampit

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

40

3,6

2014

Palangkaraya
[New]

Incomer 1 phi (Selat - P


raya)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

0,2

2015

Parenggean

Incomer 1 phi (Kasongan - Sampit)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

30

1,7

2015

Kasongan

Kuala Kurun

150 kV

2cct, ACSR 2x
240 mm2

240

29,4

2015

Pangkalan Bun

Sukamara

150 kV

2cct, ACSR 2 x
240 mm2

140

17,2

2016

Nangabulik

Incomer 1-phi (P Bun-S


mara)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

70

2,1

2016

Palangkaraya

Selat

150 kV

2cct, Uprating
ke AC3

248

43,4

2016

Selat

Seberang Barito

150 kV

2cct, Uprating
ke AC3

84

14,7

2016

18

PLTU
Kalselteng 1

Kasongan

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

120

10,7

2017

19

Pangkalan
Banteng

Incomer 1-phi (P BunSampit)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

48

1,4

2017

2.588

210,9

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Jumlah

536
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 536

04/02/2013 10:37:21

Pengembangan Gardu Induk


Seiring dengan pembangunan transmisi 150 kV juga akan dibangun gardu induk baru dan perluasa gardu
induk yang telah ada. Selama periode 2012-2021 gardu induk yang akan dibangun tersebar di 13 lokasi
dengan daya 590 MVA, termasuk trafo untuk perluasan. Dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 50
juta seperti ditunjukkan pada tabel B4.6, namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk
pembangkit.
Pengembangan Distribusi
Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, dilakukan juga
rencana pengembangan jaringan distribusi termasuk listrik perdesaan. Jaringan distribusi yang akan
dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan adalah 10.078 kms
JTM, 5.580 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 241 MVA, secara rinci ditampilkan
pada tabel B4.7. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan melayani pelanggan lebih banyak setelah
pembangkit sudah cukup, khusus pada tahun 2013 akan disambung sekitar 157.000 pelanggan baru dan
tahun-tahun berikutnya akan disambung sekitar 60.000 ribu pelanggan dan menurun menjadi 16.000
pelanggan pada 2021.

Tabel B4.6 Rencana Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Palangkaraya Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

Kasongan

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Kasongan

150/20 kV

New

4 LB

2,47

2013

Sampit (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Sampit Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

Pangkalan Bun (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Buntok (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Muara Teweh (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Buntok Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

10

Muara Teweh Ext LB


(PLTG)

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

11

Sampit

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

12

Parenggean

150/20 kV

New

10

2,27

2014

13

New Palangkaraya

150/20 kV

New

60

3,34

2014

14

New Palangkaraya Ext


LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

15

Sampit Ext LB (PLTU )

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2014

16

Puruk Cahu

150/20 kV

New

30

2,62

2015

17

Kuala Kurun (GI Baru)

150/20 kV

New

30

2,62

2015

18

Pangkalan Banteng

150/20 kV

New

30

2,62

2016

19

Sukamara

150/20 kV

New

20

2,38

2017

20

Nangabulik

150/20 kV

New

20

2,38

2017

21

Sampit

150/20 kV

Extension

60

2,10

2019

22

Pangkalan Bun

150/20 kV

Extension

60

1,38

2020

23

New Palangkaraya

150/20 kV

Extension

60

2,10

2020

24

Buntok

150/20 kV

Extension

30

1,81

2021

590

50,4

Jumlah

537
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 537

04/02/2013 10:37:21

Tabel B4.7 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

723,9

427,9

16,9

46.333

2013

676,7

416,0

19,3

157.036

2014

700,2

454,4

20,4

63.096

2015

786,0

498,0

21,8

56.902

2016

882,8

546,1

23,2

27.216

2017

992,0

598,8

24,7

28.292

2018

1.114,6

656,9

26,3

15.757

2019

1.252,7

720,9

28,1

15.969

2020

1.408,1

602,2

29,9

16.183

2021

1.541,4

659,3

30,5

16.401

2012-2021

10.078,4

5.580,5

241,3

443.187

B4.4 Sistem Kelistrikan Barito dan Sistem-Sistem Isolated


Sistem Barito
Permasalahan ketidakcukupan pasokan listrik di sistem Barito sudah berlangsung lama dan PLN
tengah berupaya untuk menyelesaikannya. Selain dengan menambah sewa PLTD, juga berusahan untuk
secepatnya dapat menyelesaikan proyek PLTU AsamAsam (FTP1) yang saat ini sedang dalam tahap
komisioning dan PLTU Pulang Pisau yang sedang dalam tahap konstruksi.

Sistem Isolated
Sistem kelistrikan kecil pada daerah terpencil yang saat ini dipasok dari PLTD minyak, pada dasarnya
akan beralih masuk ke grid Barito dengan grid extension, kecuali sistem isolated yang berlokasi sangat
jauh dari grid Barito. Untuk sistem yang demikian, direncanakan dibangun PLTU skala kecil. Selain itu
juga dibuka peluang kepada investor untuk membangun PLTM untuk dapat menyelesaikan kekurangan
pasokan listrik pada daerah yang mempunyai potensi tenaga air skala kecil.

B4.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B4.8.

538
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 538

04/02/2013 10:37:21

Tabel B4.8 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

747

844

139

346

58

2013

812

953

159

60

582

115

2014

884

1.036

171

316

190

678

460

2015

963

1.128

184

70

60

272

101

2016

1.049

1.229

198

170

30

542

295

2017

1.146

1.340

214

103

40

168

197

2018

1.251

1.463

230

100

176

2019

1.368

1.598

249

60

42

2020

1.497

1.747

268

120

45

2021

1.639

1.913

294

Jumlah

30

47

759

590

2.588

1.538

539
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 539

04/02/2013 10:37:21

lampiran rama 29 1 13.indd 540

04/02/2013 10:37:21

LAMPIRAN B.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

lampiran rama 29 1 13.indd 541

04/02/2013 10:37:21

B5.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan di Kalimantan Timur secara keseluruhan masih didominasi oleh pembangkitpembangkit berbahan bakar minyak, sehingga biaya pokok produksi masih tinggi. Peta kelistrikan
Provinsi Kalimantan Timur secara sederhana ditunjukkan pada Gambar B5.1. Pada tahun 2011 kapasitas
terpasang keseluruhan sistem adalah 495 MW, daya mampu sekitar 401 MW dan beban puncak 359 MW.
Sedangkan untuk sistem Mahakam, daya mampu sekitar 302 MW dengan beban puncak 264 MW sesuai
tabel B5.1. Beban puncak tersebut belum termasuk pelanggan yang menggunakan pembangkit sendiri
pada waktu beban puncak (captive power) karena pasokan listrik PLN tidak cukup. Jika semua beban
terlayani maka beban puncak diperkirakan akan mencapai 290 MW.
Sistem kelistrikan yang paling berkembang di Kalimantan Timur adalah sistem Mahakam, yaitu
sebuah sistem interkoneksi tegangan tinggi 150 kV yang melayani kota Samarinda, Balikpapan dan
Tenggarong. Pertumbuhan beban di sistem ini sangat tinggi dan diperkirakan pada akhir tahun 2012
beban puncak akan mencapai 324 MW sudah termasuk captive power yang akan terlayani PLN. Sistem
Mahakam dipasok dari beberapa jenis pembangkit yaitu PLTU, PLTD, PLTGU dan PLTG termasuk PLTD
sewa. Kondisi sistem Mahakam masih pas-pasan dan belum tersedia cadangan yang cukup sehingga
penambahan pelanggan baru terutama yang memerlukan daya cukup besar, masih dikendalikan dan
disesuaikan dengan kemampuan pembangkit.
Sistem kelistrikan di beberapa wilayah Kabupaten lain yaitu Kabupaten Berau, Nunukan, Bulungan,
Malinau, Sangatta, Bontang, Melak, Kotabangun, Petung, dan Tanah Grogot masih dilayani dengan
sistem tegangan menengah 20 kV dan dipasok dari PLTD BBM setempat. Khusus untuk kota Bontang
dan Petung, selain PLTD BBM juga dipasok dari PLTMG berbahan bakar gas alam. Kemampuan daya di
sistem kelistrikan ini masih mengalami keterbatasan akibat dalam beberapa tahun terakhir hampir tidak
ada penambahan kapasitas pembangkit baru, sedangkan beban yang ada terus tumbuh dengan cepat.
Akibatnya, sewaktu-waktu sistem dapat mengalami defisit daya dan terjadi pemadaman bergilir.
Untuk beberapa daerah yang berpenduduk relatif sedikit dan terpencil, sistem kelistrikannya masih
sangat kecil dan dilayani jaringan tegangan rendah 220 volt yang tersambung langsung dengan PLTD
setempat.
Rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 71%, sudah mencapai termasuk masyarakat
yang dilistriki secara swadaya oleh perusahaan swasta dan mansyarakat pengguna PLTS.

542
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 542

04/02/2013 10:37:21

Nunukan
Malinau

Bulungan
/ Tj Selor

Berau/ Tj
Redep

Sangatta
Bontang
Melak
Tenggarong
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM

Kotabangun

PETA KONDISI KELISTRIKAN


PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

Petung

Samarinda

Balikpapan

Tanah Grogot

Edit November 2012

Gambar B5.1 Peta Kelistrikan di Provinsi Kaltim

Gambar B5.1 Peta kelistrikan di Provinsi Kaltim


Tabel B5.1 Kondisi Kelistrikan Sistem Kaltim Tahun 2011
No

Sistem

Mahakam

2
3

Daya (MW)
Terpasang

Mampu

Beban Puncak

Daerah Pelayanan
Samarinda, Balikpapan,
Tenggarong, Samboja dan
Muara Jawa

409,1

302,8

264,3

Petung

17,4

12,3

11,6

Penajam dan Petung

Tanah Grogot

12,6

11,4

10,4

Tanah Grogot dan Kuaro

Kotabangun

4,21

2,95

2,25

Kotabangun

Melak

21,7

7,6

Bontang

30,4

24,8

18,1

Bontang

Sangatta

19,08

14

12,95

Sangatta

Berau

23,84

16,6

13,68

Tanjung Redep

Bulungan

11,07

6,43

Tanjung Selor

10

Nunukan

15,85

8,5

5,57

Nunukan

11

Malinau

9,4

6,18

4,31

Malinau

Melak

543
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 543

04/02/2013 10:37:21

B5.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Kalimantan Timur


Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim dalam dua tahun terakhir sangat mengesankan yaitu mencapai
11,7% per tahun (tanpa minyak dan gas) atau rata-rata 8,27% per tahun selama 2007-2011. Kondisi ini
sejalan dengan kebutuhan tenaga listrik yang tumbuh tinggi2, yaitu mencapai rata-rata 9,2% per tahun.
Pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor rumah tangga (10,1% per tahun), sedangkan terendah adalah
pada sektor industri (1,25% per tahun).
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi sistem kelistrikan di Kaltim tidak mampu mengimbangi
pertumbuhan beban listrik yang begitu tinggi karena keterbatasan daya pembangkit. Akibatnya daftar
tunggu terutama konsumen industri dan bisnis menumpuk dan membuat tambahan beban yang akan
datang diperkirakan naik sangat tinggi setelah PLTU batubara beroperasi.
Mengacu pada realisasi penjualan tenaga listrik selama lima tahun terakhir termasuk adanya daftar
tunggu calon pelanggan yang cukup besar, dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan
datang, proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 ditunjukkan pada tabel B5.2. Daftar tunggu konsumen
besar akan dapat dilayani setelah pembangkit-pembangkit baru skala besar yang saat ini dalam tahap
konstruksi sudah beroperasi.

Tabel B5.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

2.331

2.623

445

613.520

2013

2.744

3.066

521

685.309

2014

3.210

3.603

612

757.240

2015

3.606

4.036

685

829.291

2016

4.003

4.474

759

904.679

2017

4.411

4.925

836

970.750

2018

4.826

5.388

915

1.009.290

2019

5.265

5.878

998

1.046.537

2020

5.744

6.413

1.089

1.078.789

2021

6.267

6.989

1.185

1.004.513

Growth

11,6%

11,4%

11,4%

6,5%

B5.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang tinggi di Provinsi Kalimantan Timur, direncanakan
akan dibangun pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi, dengan mempertimbangkan ketersediaan
potensi energi primer setempat. Kalimantan Timur sebagai daerah penghasil batubara dan migas dalam
jumlah besar merupakan lumbung energi nasional.
Seiring dengan pembentukan provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari provinsi
Kalimantan Timur dengan Tanjung Selor sebagai ibukotanya, maka sistem kelistrikan di provinsi tersebut
juga akan dikembangkan menjadi sistem interkoneksi yang selanjutnya akan tersambung dengan sistem
Mahakam.

2 Tidak termasuk Tarakan

544
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 544

04/02/2013 10:37:21

Potensi Energi Primer


Sumber energi primer di Kalimantan Timur tersedia dalam jumlah sangat besar dan berdasarkan informasi
dari Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Kalimantan Timur, sumber energi yang ada meliputi :
- Cadangan batubara mencapai 25 milyar ton dengan tingkat produksi mencapai 120 juta ton per
tahun,
-

Cadangan gas bumi mencapai 46 TSCF dengan produksi 2 TSCF per tahun,

- Cadangan minyak bumi 985 MMSTB dan dengan produksi 57 MMSTB per tahun,
- Potensi gas metan batubara (CBM) sebesar 108 TSCF,
- Potensi tenaga air yang cukup besar dan diperkirakan layak dikembangkan antara lain PLTA Kelai
di Tanjung Redep dan PLTA Tabang kabupaten Kutai Kartanegara berjarak sekitar 214 km dari
Tenggarong dan perlu distudi lebih lanjut.

Pengembangan Pembangkit
Sesuai dengan ketersediaan sumber energi primer di Kaltim, untuk memenuhi kebutuhan listriknya
akan dibangun pembangkit yaitu PLTU batubara, PLTG/MG dan PLTA. Selama periode 2012-2021,
direncanakan tambahan pembangkit baru dengan kapasitas total sekitar 1.620 MW dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B5.3 berikut.

Tabel B5.3 Rencana Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

100

2013

Kaltim Peaking (APBN)

PLN

PLTU

Tanjung Selor

PLN

PLTMG

20

2013

Malinau

PLN

PLTU

2x3

2014

Malinau Peaker

PLN

PLTMG

2015

Tanjung Redep

PLN

PLTU

14

2014

Muara Jawa/Teluk Balikpapan (FTP1)

PLN

PLTU

2x110

2014

Tanjung Selor

PLN

PLTU

2x7

2014

Sangatta

PLN

PLTU

2x7

2014/15

Nunukan

PLN

PLTMG

2014

10

Melak

PLN

PLTU

2x7

2015

11

Malinau 2

PLN

PLTU

2x3

2018

12

Tanjung Redep 2

PLN

PLTU

2x7

2016

13

Sangatta Peaker (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2x5

2015/20

14

Nunukan 2

PLN

PLTMG

2016

15

Tana Tidung (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2016

16

Sangatta 2

PLN

PLTU

2017

17

Kaltim Peaker 1( Ex Sewa Bontang)

PLN

PLTG/MG

100

2017

18

Nunukan 3

PLN

PLTMG

16

2018

19

Tana Tidung (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2019

20

Kelai

PLN

PLTA

75

2020

21

Tana Tidung

Sewa

XPLTMG

2013

545
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 545

04/02/2013 10:37:22

Tabel B5.3 Rencana Pengembangan Pembangkit


Lanjutan

No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

22

Nunukan

Sewa

XPLTMG

14

2013

23

Senipah

Swasta

PLTG

2x41

2013

24

Lati 2

Swasta

PLTU

2014

25

Tanah Grogot (Terkendala)

Swasta

PLTU

2x7

2014

26

Senipah (ST)

Swasta

PLTU

35

2015

27

Kaltim (MT)

Swasta

PLTU

2x27,5

2015

28

Embalut (Ekspansi)

Swasta

PLTU

50

2015

29

Kaltim 2 (FTP2)

Swasta

PLTU

2x100

2016

30

Tana Tidung

Swasta

PLTMG

2017

31

Kaltim 3

Swasta

PLTU

2x100

2018/19

32

Kaltim 4

Swasta

PLTU

2x150

2020/21

Total Kapasitas

1.620

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Beban sistem kelistrikan Kalimantan Timur sudah cukup besar tetapi masih banyak daerah yang belum
terjangkau oleh sistem interkoneksi Mahakam. Sebagai upaya untuk menurunkan penggunaan BBM dan
pengembangan kelistrikan, di daerah-daerah terpencil yang masih menggunakan PLTD secara bertahap
akan diupayakan untuk dibangun jaringan transmisi 150 kV dan diinterkoneksikan dengan sistem
Mahakam.
Khusus untuk daerah yang akan masuk kedalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara, akan dibangun
jaringan 150 kV interkoneksi dengan sistem Mahakam, membentang dari Bontang sampai dengan
Malinau melalui Sangatta, Maloi, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tidang Pale.
Selama periode 2012-2021, direncanakan pengembangan jaringan transmisi 150 kV sepanjang 2.749 kms
dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 207 juta seperti ditampilkan dalam tabel B5.4.

546
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

547

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 547

04/02/2013 10:37:22

Kuaro

Kuaro

Bontang

Sambera

PLTG Senipah

Petung

PLTU Teluk Balikpapan

Harapan Baru

Tenggarong

PLTG Senipah

GI New Balikpapan

PLTU Kaltim 2 (FTP-2)

New Samarinda

Tanjung Redep

PLTG Bangkanai

GI New Balikpapan

Bontang

Tj Selor

Tidang Pale

New Samarinda

PLTU Kaltim 3

Sangatta

Maloi

Melak

PLTA Kelai

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Dari

No.

Jumlah

Tanjung Redep

Kotabangun

Tanjung Redep

Maloi

Bukuan

Sambera

Malinau

Tidang Pale

Sangatta

GI Kariangau

Melak

Tanjung Selor

Embalut

Bontang

Incomer 1 phi (Manggarsari-Industri)

Bukuan/Palaran

Kotabangun

Bukuan

Karang Joang

PLTU Teluk Balikpapan

New Industri

incomer Sambutan - Bontang

Sambutan

Perbatasan

Petung

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

22,1

180
11,0

90

1,0

16

13,0
8,4

120
110

2
2

3,7

30

14,2

160
2

4,9

40
2

25,0
6,4

204
52

2
2

3,7

30
2

41,7

340
2

31,9
207,2

140
2.749

2cct, ACSR 2x240 mm

32,9

268

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

19,6

160

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

4,9

40

2cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

2 cct, ACSR 2x240 mm

11,0

90

2cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

24,5

200

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 1x240 mm

3,9

32

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

3,7

30

2cct, ACSR 2x240 mm2

2 cct, ACSR 2x240 mm

2cct, ACSR 1x240 mm

2,9

24

Up rating mejadi Twin Hawk

4cct, ACSR 2x240 mm

5,6

46

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm

1,7

14

2cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm


2

22,3
11,4

18

Anggaran
(Juta USD)
93

kms

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 2x240 mm2

Konduktor

Tabel B5.4 Rencana Pengembangan Transmisi di Kaltim

2020

2018

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Pengembangan Gardu Induk (GI)


Rencana pengembangan GI di Kalimantan Timur sebagian besar untuk menjangkau sistem isolated
menggantikan peran PLTD dan sebagian lainnya untuk peningkatan pelayanan dan keandalan serta untuk
mengantisipasi GI yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Pengembangan GI ini juga merupakan
bagian dari rencana pengembangan kelistrikan di Provinsi Kalimantan Utara.
Jumlah GI 150 kV yang akan dibangun dalam periode 2012-2021 tersebar di 13 lokasi termasuk untuk
perluasannya, dengan kapasitas total 1.480 MVA dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 91 juta
namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk pembangkit, seperti diperlihatkan pada
tabel B5.5.

Tabel B5.5 Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Karang Joang/Giri Rejo Ext


LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2012

Sambutan Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2012

Bontang

150/20 kV

New

30

2,6

2013

Kuaro / Tanah Grogot

150/20 kV

New (4 LB)

30

3,9

2013

Petung

150/20 kV

Extension

30

1,8

2013

Kariangau

150/20 kV

New

30

2,6

2013

New Industri

150/20 kV

New

60

3,3

2013

Sambera

150/20 kV

New (4 LB - 2x30)

60

4,6

2013

Sei Kleidang / Harapan Baru

150/20 kV

Extension

60

2,1

2014

10

Sambutan

150/20 kV

Extension

60

2,1

2014

11

Bontang Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,2

2014

12

Tenggarong / Bukit Biru

150/20 kV

Extension

30

1,8

2014

13

Industri/Gunung Malang

150/20 kV

Extension

60

2,1

2014

14

Kotabangun

150/20 kV

New

20

2,4

2014

15

New Balikpapan

150/20 kV

New

60

3,3

2014

16

Bontang

150/20 kV

Extension

60

2,1

2014

17

New Samarinda

150/20 kV

New

60

3,3

2014

18

Berau / Tj Redep

150/20 kV

New

30

2,6

2015

19

Senipah

150/20 kV

New

30

2,6

2015

20

Bulungan / Tj Selor

150/20 kV

New

30

2,6

2015

21

Sangatta

150/20 kV

New

30

2,6

2015

22

Melak

150/20 kV

New

30

2,6

2015

23

Kariangau

150/20 kV

Extension

30

1,8

2016

24

Berau / Tj Redep

150/20 kV

Extension

30

1,8

2016

25

Sambutan

150/20 kV

Extension

60

2,1

2016

26

Kuaro / Tanah Grogot

150/20 kV

Extension

30

1,8

2016

27

Tidang Pale

150/20 kV

New

20

2.4

2016

28

Malinau

150/20 kV

New

30

2,6

2016

29

Maloy

150/20 kV

New

30

2,6

2017

30

Sangatta

150/20 kV

Extension

30

1,8

2017

31

GI Karang Joang/Giri Rejo

150/20 kV

Extension

30

1,8

2017

32

New Balikpapan

150/20 kV

Extension

60

2,1

2018

548
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 548

04/02/2013 10:37:22

Tabel B5.5 Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Lanjutan

Tegangan

Baru/Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

33

Sambutan Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1.2

2018

34

New Samarinda

150/20 kV

Extension

60

2.1

2018

35

Sambutan

150/20 kV

Extension

30

1.8

2018

36

New Balikpapan

150/20 kV

Extension

60

2.1

2018

37

Petung

150/20 kV

Extension

30

1.8

2019

38

Sei Kleidang / Harapan Baru

150/20 kV

Extension

60

2.1

2019

39

Tenggarong / Bukit Biru

150/20 kV

Extension

30

1.8

2020

40

Bontang

150/20 kV

Extension

60

2.1

2020

1.480

91

Jumlah

SABAH (MALAYSIA)

BRUNEI DARUSSALAM

ACSR 2x240 mm2


26 km - 2016
Malinau

Tidang Pale

ACSR 2x240 mm
102 km - 2016

PLTU Tj. Selor


2x7 MW 2014

U
G

Tj. Selor

PLTMG Tj. Selor


20 MW 2013

ACSR 2x240 mm2


80 km - 2015

SARAWAK
(MALAYSIA)

Tj. Redep

ACSR 2x240 mm2


170 km - 2020

PLTU Tj. Redep


2x7 MW 2014

ACSR 2x240 mm2


170 km - 2017

PLTA Kelai
75 MW 2020

ACSR 2x240 mm2


80 km - 2017
PLTU Embalut (Ekspansi)
1x50 MW 2015

KALIMANTAN
BARAT
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

KALIMANTAN
ACSR 2x240 mm
TENGAH
100 km - 2015
Melak
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

Edit November 2012

PLTG Kaltim Peaker 1


2x50 MW 2017

Kota Bangun

PLTG Kaltim Peaking


2x50 MW 2013

Bontang

U
G
G

Sambutan

ACSR 2x240 mm2


134 km - 2018
Karangjoang

PLTU Melak (FTP 2)


2x7 MW 2015

PLTU Kaltim 3
2x100 MW 2018/19

G
G

SULAWESI
TENGAH

PLTG Senipah
2x41 MW 2013

U Industri

PLTG Senipah(ST)
35 MW 2015

Petung

Kuaro

ke
GI Tanjung
(Kalsel)

PLTU Kaltim 4
2x150 MW 2020/21
PLTU Kaltim (MT)
2x27.5 MW 2015

Manggarsari

ACSR 2x240 mm2


155 km - 2013

PLTU Kaltim-2
2x100 MW 2016

Sangatta

ke PLTG/MG
Bangkanai
(Kalteng)

Maloi

ACSR 2x240 mm2


47 km - 2013

PLTU Muara Jawa/Teluk Balikpapan FTP1


2x110 MW 2014

KALIMANTAN
SELATAN

SULAWESI
SELATAN

Gambar
Peta
Rencanapengembangan
Pengembangan Sistem
Interkoneksi
KaltimKaltim
Gambar
B5.2B5.2
Peta
rencana
sistem
interkoneksi

549
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 549

04/02/2013 10:37:22

Pengembangan Distribusi
Rencana pengembangan jaringan distribusi termasuk listrik perdesaan selama kurun waktu 2012-2021
sebagaimana ditunjukkan pada tabel B5.6, untuk mendukung rencana penambahan pelanggan baru
rata-rata 71.430 sambungan per tahun. Jaringan distrubusi yang akan dibangun meliputi JTM sepanjang
24.079 kms, JTR sekitar 29.878 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 1.254 MVA.

Tabel B5.6. Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

1.658,0

2.680,7

94,4

69.837

2013

2.474,0

3.791,8

175,5

71.789

2014

3.113,3

4.723,2

179,8

71.931

2015

2.332,5

2.765,9

138,2

72.051

2016

2.220,2

2.550,5

110,1

75.388

2017

2.452,2

2.782,2

114,6

66.071

2018

2.733,6

3.052,6

121,8

81.207

2019

3.080,4

3.384,4

132,7

72.138

2020

3.388,8

3.659,5

138,2

71.139

2021

3.697,2

3.992,5

128,7

70.140

2012-2021

24.079,2

29.878,9

1.254,8

714.270

B5.4 Sistem Kelistrikan Kalimantan Utara dan Sistem Isolated


Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Utara
Sejalan dengan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara, maka kebutuhan listrik dalam beberapa
tahun kedepan di Tanjung Selor sebagai ibukota provinsi diperkirakan akan tumbuh tinggi. Begitu juga
dengan beberapa Kabupaten yang ada di provinsi tersebut seperti Tana Tidung dan Malinau juga akan
berkembang.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Utara, direncanakan pembangunan
transmisi 150 kV yang akan menghubungkan daerah-daerah tersebut dengan sistem Mahakam. Dengan
demikian, dalam jangka panjang pasokan listrik ke Kalimantan Utara akan lebih terjamin dan andal serta
lebih efisien.

Sistem Kelistrikan Daerah Terpencil


Sistem kelistrikan skala sangat kecil di daerah terpencil yang sangat jauh dari pusat beban, saat ini
direncanakan akan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), termasuk melalui kerja
sama dengan Pemerintah Daerah.
Untuk daerah-daerah yang memiliki potensi tenaga mini hidro, dapat dikembangkan menjadi PLTM dan
pemerintah daerah serta swasta dapat berpartisipasi dalam pembangunannya.

Sistem Kelistrikan Daerah Perbatasan


Ada dua kabupaten di Kalimantan Timur (rencana Kalimantan Utara) yang berbatasan langsung dengan
Sabah, Malaysia yaitu Kabupaten Nunukan dan Tana Tidung. Kedua daerah tersebut, sebagian besar

550
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 550

04/02/2013 10:37:22

penduduknya masih belum menikmati listrik PLN. Untuk memperluas elektrifikasi di dua kabupaten
tersebut, PLN akan membangun PLTMG dengan memanfaatkan gas alam yang ada di Sembakung/
Sebaung di daratan Kaltim. Selanjutnya listrik yang dibangkitkan akan disalurkan ke Nunukan dan Sebatik
melalui jaringan kabel laut 20 kV. PLN juga tengah berupaya untuk mendapatkan pasokan gas alam,
termasuk gas skala kecil, untuk kebutuhan pembangkit listrik setempat guna menggantikan penggunaan
BBM dan penambahan pelanggan.

B5.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B5.7

Tabel B5.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

2.331

2.623

445

77

2013

2.744

3.066

521

208

240

725

320

2014

3.210

3.603

612

302

410

260

608

2015

3.606

4.036

685

171

150

462

560

2016

4.003

4.474

759

223

200

346

455

2017

4.411

4.925

836

113

90

548

233

2018

4.826

5.388

915

122

210

268

306

2019

5.265

5.878

998

101

90

258

2020

5.744

6.413

1.089

230

90

140

485

2021

6.267

6.989

1.185

150

341

1.620

1.480

2.749

3.643

Jumlah

551
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 551

04/02/2013 10:37:22

lampiran rama 29 1 13.indd 552

04/02/2013 10:37:22

LAMPIRAN B.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI SULAWESI UTARA

lampiran rama 29 1 13.indd 553

04/02/2013 10:37:22

B6.1 Kondisi Kelistrikan Sulawesi Utara Saat Ini


Kelistrikan Daratan
Sistem kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari sistem interkoneksi di daratan Sulawesi Utara
yaitu sistem Minahasa dan sistem kecil isolated tersebar di pulau-pulau. Sistem Minahasa dipasok dari
PLTA, PLTP dan PLTD yang disalurkan melalui sistem transmisi 70 kV dan 150 kV dengan 12 gardu induk
(GI) berkapasitas total 290 MVA, membentang dari kota Bitung sampai Kotamobagu. Kapasitas terpasang
pembangkit adalah 305 MW dengan beban puncak mencapai 188 MW. Pada tahun 2012 diperkiran PLTU
Amurang 2x25 MW akan beroperasi memasok sistem Minahasa.
Tabel B6.1 berikut adalah rincian pembangkit eksisting, dan gambar B6.1.adalah peta sistem kelistrikan
eksisting dan rencana pengembangannya.
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM

PLTG/MG Minahasa Peaker


3x25 MW 2015/2016

PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI UTARA

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

Likupang

PLTA Sawangan
12 MW 2016

ACSR 1x240 mm2


8 km - 2011 Paniki
Teling

Edit November 2012

ACSR 1x240 mm2 Bitung


D
Ranomut 30 km - 2011

Tasik Ria

Kema

ACSR 1x240 mm2


48 km - 2010

PLTU Sewa Amurang


2x25 MW - 2014
PLTU Sulut II (FTP1)
2x25 MW 2012

P
P

Lopana

ACSR 2x240 mm2


18 km - 2010

Tomohon

Kawangkoan

Sawangan

PLTU Sulut 1 (Kema)


2x25 MW - 2015
PLTU Sulut 3
2x50 MW - 2017/2018

PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012
PLTP Lahendong V & VI
2x20 MW 2015/2017

Lolak

Bintauna

ACSR 1x240 mm2


40 km - 2011

PLTG/MG Sulut Peaker


3x25 MW 2018/19/21

PLTP Lahendong
I,II&III 3x20 MW
P

PLTU Sulut I (FTP1)


2x25 MW 2014/2015

Buroko

Tonsealama

ACSR 1x240 mm2


10 km - 2013

ke
GI Isimu
(Gorontalo)

Otam

ACSR 1x240 mm2


40 km - 2011

ACSR 1x240 mm 2
16 km - 2015
P

PLTP Kotamobagu I
2x20 MW 2020
PLTP Kotamobagu II
2x20 MW 2020

GORONTALO

ACSR 1x240 mm2


64 km - 2014

ke
PLTU TLG
(Gorontalo)

ACSR 1x240 mm2


130 km - 2020

Molibagu

Gambar B6.1 Peta Kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara

Gambar B6.1 Peta kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara

554
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 554

04/02/2013 10:37:23

Tabel B6.1. Kapasitas Pembangkit di Sulut Daratan


No

Pembangkit

Owner

Bahan Bakar

Daya (MW)
Terpasang

Mampu

PLTA Tonsealama

PLN

Hydro

14,38

13,00

PLTA Tanggari I

PLN

Hydro

18,00

16,30

PLTA Tanggari II

PLN

Hydro

19,00

17,00

PLTD Bitung

PLN

HSD

56,52

27,20

PLTD Lopana

PLN

HSD

10,00

8,50

PLTP Lahendong I

PLN

Geothermal

20,00

20,00

PLTP Lahendong II

PLN

Geothermal

20,00

20,00

PLTP Lahendong III

PLN

Geothermal

20,00

20,00

PLTP Lahendong IV

PLN

Geothermal

20,00

20,00

10

PLTU Amurang #1

PLN

Coal

25,00

10,00

11

PLTM Poigar I

PLN

Hydro

2,40

2,40

12

PLTM Lobong

PLN

Hydro

1,60

1,60

13

PLTD Kotamobagu

PLN

HSD

8,02

4,88

14

PLTD Sewa Minahasa

Sewa

HSD

55,00

55,00

15

PLTD Sewa Kotamobagu

Sewa

HSD

10,00

10,00

16

PLTM Mobuya

IPP

Hydro

3,00

3,00

17

PLTD Molibagu

PLN

HSD

2,73

1,50

305,65

250,38

Total Sistem

Kelistrikan Pulau-Pulau
Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa pulau yang berlokasi dekat dengan daratan Sulut maupun
sejumlah besar pulau-pulau yang tersebar hingga ke perbatasan Filipina, seperti Miangas di kabupaten
Talaud, Marore di kabupaten Sangihe, serta pulau-pulau kecil lainnya. Kelistrikan di seluruh pulau tersebut
dipasok dari PLTD dan 1 PLTM di pulau Sangihe, menggunakan jaringan tegangan menengah 20 kV.
Sistem di pulau-pulau yang relative besar adalah sistem Sangihe dengan beban puncak sekitar 5,82 MW.
Daftar pembangkit di pulau-pulau tersebar dengan beban relative besar sebagaimana diperlihatkan pada
tabel B6.2. Selain itu masih terdapat cukup banyak sistem-sistem sangat kecil tersebar dengan sumber
pasokan dari PLTD dan terhubung langsung ke pelanggan menggunakan jaringan 220 volt.

555
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 555

04/02/2013 10:37:23

Tabel B6.2 Kapasitas Pembangkit Pulau-Pulau Tersebar


No

Pembangkit

Owner

Bahan
Bakar

PLN

HSD

Daya Terpasang
(kW)

(kW)

PLTD Tahuna

5.962

3.615

PLTD Peta

PLN

HSD

PLTD Lesabe

PLN

HSD

1.022

840

PLTD Tamako

PLN

HSD

1.260

900

PLTM Ulupeliang

PLN

Hydro

1.000

915

PLTB Malamenggu

PLN

Bayu

80

PLTD Sewa (Peta)

Sewa

HSD

2.800

2.500

PLTD Ondong

PLN

HSD

4.760

3.055

PLTD Lirung

PLN

HSD

2.510

1.665

10

PLTD Tagulandang

PLN

HSD

1.770

1.320

11

PLTD Beo

PLN

HSD

1.450

1.140

12

PLTD Makalehi

PLN

HSD

180

120

13

PLTD Melongnguane

PLN

HSD

1.850

1.400

14

PLTD Mangaran

PLN

HSD

900

615

15

PLTD Essang

PLN

HSD

850

650

16

PLTD Dapalan

PLN

HSD

340

265

17

PLTD Marampit

PLN

HSD

120

99

18

PLTD Karatung

PLN

HSD

240

180

19

PLTD Miangas

PLN

HSD

80

70

20

PLTD Nanedekale

PLN

HSD

200

160

21

PLTD Marore

PLN

HSD

80

70

22

PLTD Biaro

PLN

HSD

300

240

23

PLTD Manado Tersebar

PLN

HSD

2.420

2.143

30.174

21.962

Total Sistem

B6.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi pada kisaran
7% sampai 8% per tahun. Kondisi ini seiring dengan tingginya kegiatan pembangunan infrastruktur dan
investasi serta adanya event-event tingkat nasional dan internasional yang sering diselenggarakan di
Sulawesi Utara. Saat ini Sulawei Utara telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata internasional yang
cukup menarik sehingga banyak wisatawan yang datang. Hal tersebut ditunjang dengan berkembangnya
kawasan bisnis dan perhotelan sehingga kebutuhan energi listrik di Sulawesi Utara mengalami
peningkatan yang tinggi.
Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir termasuk memperhitungkan
adanya daftar tunggu calon pelanggan baru yang cukup besar dan dengan
mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan
rasio elektrifikai, proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada tabel B6.3.

556
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 556

04/02/2013 10:37:23

Tabel B6.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sulawesi Utara


Tahun

Sales (Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

1.124

1.284

236

484.142

2013

1.238

1.431

261

526.509

2014

1.363

1.529

276

566.542

2015

1.500

1.719

308

609.643

2016

1.654

1.885

335

649.541

2017

1.802

2.045

359

663.004

2018

1.981

2.238

390

673.868

2019

2.178

2.451

423

684.836

2020

2.399

2.691

460

695.909

2021

2.632

2.941

499

707.090

Growth

10,3%

9,6%

8,5%

4,8%

B6.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi di Provinsi Sulawesi Utara
dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat dan kondisi geografis serta sebaran
penduduknya, sebagai berikut.

Potensi Energi Primer


Sulawesi Utara memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar berupa panas bumi hingga
700 MW yang tersebar di Lahendong, Tompaso dan Kotamobagu (gunung Ambang). Dari potensi panas
bumi tersebut, yang dieksploitasi baru sebesar 78 MW yaitu di Lahendong unit 1, 2, 3 dan 4 dan berpeluang
untuk dikembangkan adalah potensi sebagaimana terdapat pada table B6.4, termasuk potensi tenaga air.
Kendala yang dihadapi untuk mengembangkan potensi panas bumi dan tenaga air tersebut adalah
masalah status lahan, dimana sebagian besar potensi tersebut berada di kawasan cagar alam Gunung
Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Beberapa potensi tenaga air yang sedianya dapat dikembangkan menjadi PLTA dan terdapat di kawasan
tersebut adalah Poigar II (30 MW), Poigar III (20 MW), Poigar IV (14 MW) namun masih terkendala oleh
peraturan tentang kehutanan.
Sedangkan untuk sumber energi terbarukan yang tersedia di pulau-pulau berupa tenaga angin dan
radiasi matahari. Karakteristik tenaga angin yang cenderung tidak kontinu dan radiasi matahari yang
efektifitasnnya cukup rendah memerlukan penerapan sistem pembangkit PLTS maupun tenaga bayu
(PLTB) dengan desain khusus, yaitu pengembangan pembangkit diprioritaskan menggunakan sistem
hibrid interkoneksi dengan PLTD eksisting.

557
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 557

04/02/2013 10:37:23

Tabel B6.4 Potensi Energi Terbarukan Air dan Panas Bumi


Potensi Tenaga Air

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama
Proyek

Lokasi

Potensi
(MW)

Interkoneksi
ke
Sistem

Jarak Kit ke
Sistem

Status

Poigar II

Wulurmahatus /
Modoinding

30,0

Sistem
Minahasa

Poigar III

Wulurmahatus /
Modoinding

20,0

Sistem
Minahasa

Woran

Woran/Tombasian

0,6

Sistem
Minahasa

0,10

SSI

Morea

Morea / Belang

0,6

Sistem
Minahasa

1,00

SSI

Molobog

Molobog / Kotabuan

0,6

Sistem
Minahasa

1,00

SSI

Lobong II

Bilalang IV/ Passi

0,5

Sistem
Minahasa

4,00

SSI

Apado

Bilalang IV/ Passi

0,3

Sistem
Minahasa

0,55

SSI

Kinali

Otam /Pasi

1,2

Sistem
Minahasa

1,00

SSI

Bilalang

Bilalang I/ Pasi

0,3

Sistem
Minahasa

0,40

SSI

Salongo

Salongo / Bolaang
Uki

0,9

Sistem
Minahasa

5,50

SSI

Tangangah

Tengangah/ Bolaang
Uki

1,2

Sistem
Minahasa

1,20

SSI

Milangodaa I

Milangodaa I/ Bolaang Uki

0,7

Sistem
Minahasa

4,50

FS Tahun
2008

Milangodaa
II

Milangodaa II/ Bolaang Uki

0,7

Sistem
Minahasa

5,00

FS Tahun
2008

Pilolahunga

Mamalia/ Bolaang
Uki

0,8

Sistem
Minahasa

2,50

SSI

Ulupeliang II

Ulung Peliang/
Tamako

0,3

Sistem
Tahuna

1,50

SSI

Belengan

Belengan /Manganitu

1,2

Sistem
Tahuna

0,05

SSI

Jarak Kit ke
Sistem

Status

Jumlah Potensi Air

59,7

Potensi Panas Bumi

No

Nama
Proyek

Lokasi

Potensi
(MW)

Interkoneksi
ke
Sistem

Lahendong V

Tompaso

20,0

Sistem
Minahasa

On Going

22

Lahendong
VI

Tompaso

20,0

Sistem
Minahasa

On Going

23

Gunung
Ambang

Kotamobagu

400,0

Sistem
Minahasa

Pra FS

21

Jumlah Potensi Panas Bumi

440

Potensi tenaga air: Studi potensi hidro oleh PLN PI Sarana Fisik dan Fasilitas Penunjang, 1994
Potensi panas bumi: Distamben Prov Sulut, 2006

558
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 558

04/02/2013 10:37:23

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 direncanakan tambahan 18 unit
pembangkit baru dengan kapasitas total 677 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun meliputi PLTP,
PLTA, PLTM, PLTU batubara serta PLTG/MG peaker. Tabel B6.5 berikut menampilkan rincian rencana
pengembangan pembangkit di Provinsi Sulawesi Utara.

Tabel B6.5 Pengembangan Pembangkit di Sulawesi Utara


No

PROYEK

PENGEMBANG

JENIS

MW

COD

Sulut II (FTP 1) / Amurang

PLN

PLTU

2x25

2012

Talaud

PLN

PLTU

2x3

2014

Lelipang/Belengan

PLN

PLTM

1x0,5

2014

Tahuna (FTP 2)

PLN

PLTGB

2014

Sulut I (FTP 1)

PLN

PLTU

2x25

2014/15

Minahasa Peaker

PLN

PLTG/MG

3x25

2015/16

Duminanga

PLN

PLTM

1x0,5

2015

Sawangan

PLN

PLTA

2x6

2016

PLTM Tersebar Sulut

PLN

PLTM

2013

10

Sulut Peaker

PLN

PLTG/MG

3x50

2018/19/21

11

Kotamobagu I (FTP 2)

PLN

PLTP

2x20

2020

12

Kotamobagu II (FTP 2)

PLN

PLTP

2x20

2020

13

Amurang

Sewa

XPLTU

2x25

2014

14

Lahendong V (FTP 2)

Swasta

PLTP

20

2015

15

Sulut I - Kema

Swasta

PLTU

2x25

2015

16

Lahendong VI (FTP 2)

Swasta

PLTP

20

2017

17

Tahuna 2

Swasta

PLTGB

2017

18

Sulut 3

Swasta

PLTU

2x50

2017/18

Total Kapasitas

677

Selain daftar rencana tersebut diatas, juga diberikan peluang pengembangan pembangkit
skala kecil lainnya yang berbasis energi terbarukan seperti PLTS jenis terkonsentrasi /komunal serta PLT
biomas.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Kondisi beban sistem kelistrikan Sulut sudah cukup besar dan untuk menjangkau daerah yang semakin
jauh, direncanakan pengembangan transmisi menggunakan tegangan 150 kV dan 70 kV. Berdasarkan
proyeksi beban dan kondisi geografis di Sulawesi Utara, sampai dengan tahun 2021 jaringan transmisi
150 kV dan 70 kV yang akan dibangun sepanjang 652 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$
49 juta seperti ditampilkan pada tabel B6.6.

Pengembangan Gardu Induk (GI)


Sejalan dengan rencana pengembangan transmisi, gardu induk yang akan dibangun sampai dengan
tahun 2021 termasuk perluasannya adalah GI 150 kV tersebar di 17 lokasi dan GI 70 kV di 4 lokasi dengan
kapasitas trafo total sekitar 670 MVA. Dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 40 juta sebagaimana
ditunjukkan pada tabel B6.7, namun belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk GI pembangkit.

559
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 559

04/02/2013 10:37:23

560

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 560

04/02/2013 10:37:23

Lopana

PLTU Sulut 2 (FTP1)

Teling (GIS)

Ranomut Baru (Paniki)

Likupang

PLTU Sulut 1 (FTP1)

PLTP Lahendong V & VI

Otam

PLTG/MG Minahasa

PLTU Sulut I (Kema)

PLTA Sawangan

PLTP Kotamobagu

GI Molibagu

10

11

12

13

Dari

No.

Jumlah

PLTU TLG

Otam

Sawangan

Tanjung Merah (Kema)

Likupang

Molibagu

Kawangkoan

Incomer double phi (Lolak - Buroko)

Bitung

Tanjung Merah (Kema)

Ranomut Baru (Paniki)

Lopana

Teling (GIS)

Ke

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

1,4
5,3

16
60

0,4

10
2

11,7

132
2

1,8

20
2

6,1

2 cct, ACSR 1 x 240 mm

49,3

206
2

652

2,8

32
2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,1

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,1

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

0,9

10

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

5,7

32

1cct, ACSR 1 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm

2cct, ACSR 1 x 240 mm


2

8,5
4,4

96

Anggaran
(Juta USD)
36

kms

2cct, ACSR 2 x 240 mm2

2cct, ACSR 1 x 240 mm2

Konduktor

Tabel B6.6 Pembangunan Transmisi 150 kV dan 70 kV

2020

2019

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2013

2013

2013

2012

2012

COD

Khusus kota Manado dimana harga tanah untuk membangun GI telah semakin mahal dan sulit didapat,
pada masa yang akan datang akan menerapkan GI jenis gas insulated switchgear (GIS) seperti yang sedang
dibangun di Teling Baru. Sedangkan untuk GI yang masih jauh di luar kota Manado akan menggunakan
tipe outdoor karena secara ekonomi masih lebih menguntungkan dari pada tipe GIS.
Selain itu, dapat juga dikembangkan GI dengan konfigurasi dan fasilitas minimal namun tetap memenuhi
standar teknis dan keselamatan, untuk diterapkan pada daerah yang bebannya masih rendah dan relatif
kurang berkembang guna perbaikan pelayanan dengan biaya investasi yang relatif rendah.

Tabel B6.7 Pengembangan Gardu Induk


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Tomohon (IBT)

150/70 kV

Extension

60

2,62

2012

Kema/Tanjung Merah

150/20 kV

New

30

2,62

2012

Paniki

150/20 kV

New

30

2,62

2012

Teling (GIS)

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Teling (IBT)

150/70 kV

Extension

60

2,62

2013

GI Kit Bintauna

150/20 kV

New

10

2,27

2014

Kawangkoan

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Paniki

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Otam

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

10

Molibagu

150/20 kV

New

20

2,38

2014

11

Teling

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

12

Tomohon

70/20 kV

Extension

30

1,26

2015

13

Kema/Tanjung Merah

150/20 kV

Extension

30

1,81

2015

14

Tonsealama

70/20 kV

Extension

20

1,01

2015

15

Tasik Ria

70/20 kV

Extension

30

1,26

2015

16

Lopana

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

17

Otam

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

18

Paniki

150/20 kV

Extension

60

1,81

2019

19

Teling

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

20

Kema/Tanjung Merah

150/20 kV

Extension

30

1,81

2020

21

Likupang

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

670

40,4

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Sulawesi Utara dimaksudkan untuk memenuhi rencana tambahan
pelanggan baru sekitar 287 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 28.700 sambungan
setiap tahun. Pengembangan jaringan distribusi tersebut belum termasuk adanya rencana interkoneksi
dari daratan Sulawesi Utara dengan pulau kecil yang berdekatan, dimana dalam implementasinya akan
didahului dengan studi kelayakan dan studi dasar laut.
Distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.468 kms JTM, 2.123 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 422 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B6.8.

561
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 561

04/02/2013 10:37:23

Tabel B6.8 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

130,2

188,2

36,9

38.412

2013

134,2

194,0

38,0

42.367

2014

137,7

199,1

39,0

40.033

2015

141,5

204,5

40,2

43.101

2016

145,7

210,6

41,4

39.898

2017

147,8

213,7

42,6

13.463

2018

150,9

218,1

43,8

10.864

2019

153,8

222,3

45,0

10.968

2020

180,8

261,3

50,3

11.074

2021

198,3

286,6

51,1

11.181

1.468,8

2.123,1

422,3

287.259

2012-2021

B6.4 Sistem Kelistrikan di Kepulauan


Gugusan kepulauan di Sulawesi Utara merupakan bagian dari Sabuk Wallacea, sebagian pulau
memiliki gunung berapi. Jarak antar pulau cukup jauh dan transportasi laut yang digunakan masih
sebatas kapal motor berkapasitas kecil, kecuali untuk pulau Sangihe, Talaud, dan Siau. Akses untuk
mendapatkan energi primer dari luar sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca terutama gelombang
laut. Sebagian besar mata pencaharian dari penduduk di kepulauan tersebut adalah nelayan tradisional
dan hanya mengandalkan hasil laut.
Di Kabupaten Talaud terdapat empat pulau terdepan dari wilayah NKRI, yakni pulau Miangas, Marore,
Marampit dan pulau Karatung. Mengingat letaknya yang sangat strategis bagi NKRI, kecukupan dan
keandalan pasokan listrik PLN yang telah ada akan ditingkatkan dengan membangun pusat listrik tenaga
surya (PLTS) dengan sistem hybrid (PLTS-PLTD).

562
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 562

04/02/2013 10:37:23

B6.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti pada tabel B6.9.

Tabel B6.9 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

1.124

1.284

236

50

120

132

120

2013

1.238

1.431

261

90

108

31

2014

1.363

1.529

276

90

150

20

93

2015

1.500

1.719

308

146

110

153

245

2016

1.654

1.885

335

37

43

2017

1.802

2.045

359

73

144

2018

1.981

2.238

390

101

30

113

2019

2.178

2.451

423

50

120

32

44

2020

2.399

2.691

460

80

30

206

132

2021

2.632

2.941

499

Jumlah

50

20

38

677

670

652

1.003

563
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 563

04/02/2013 10:37:24

lampiran rama 29 1 13.indd 564

04/02/2013 10:37:24

LAMPIRAN B.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

lampiran rama 29 1 13.indd 565

04/02/2013 10:37:24

B7.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan yang melayani pelanggan di Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari sistem interkoneksi 70
kV Palu-Parigi dan sistem isolated 20 kV di lokasi tersebar. Pada umumnya sistem-sistem tersebut dipasok
dari pembangkit jenis PLTD dan sebagian dari PLTM. Khusus sistem Palu-Parigi, selain mendapatkan
pasokan listrik PLTD juga dipasok dari PLTU batubara IPP Tawaeli.

Sistem Interkoneksi 70 kV Palu-Parigi


Sistem kelistrikan kota Palu dan sekitarnya dilayani oleh sistem interkoneksi Palu-Parigi 70 kV melalui GI
Talise dan GI Parigi, dipasok dari PLTU IPP Tawaeli, PLTD Silae, PLTD Parigi dan PLTD Sewa, total beban
puncak tahun 2011 sekitar 70,13 MW. Gambar sistem interkoneksi Palu-Parigi eksisting dan rencana
pengembangan sistem di Sulawesi Tengah sebagaimana ditampilkan pada gambar B7.1.

Gambar
SistemKelistrikan
Kelistrikan didi
Sulawesi
Tengah
Gambar
B7.1.B7.1.
Sistem
Sulawesi
Tengah

Sistem Isolated
Di Sulawesi Tengah terdapat banyak sistem kelistrikan yang terhubung dengan jaringan 20 kV seperti
sistem Tolitoli, sistem Poso, dan sistem Luwuk, dipasok dari PLTM dan PLTD dengan beban masingmasing sistem sudah diatas 5 MW. Selain itu masih terdapat sistem isolated kecil tersebar lainnya dimana
sebagian besar dipasok dari PLTD. Sebagian lainnya dipasok dari PLTD dan PLTM serta di beberapa lokasi
dibantu dari PLTD Pemkab setempat.
Rincian kapasitas pembangkit dan baban puncak sistem kelistrikan isolated di Sulawesi Tengah pada
tahun 2011 sebagaimana ditampilkan pada tabel B7.1 dan B7.2.

566
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 566

04/02/2013 10:37:24

Tabel B7.1 Kapasitas Terpasang Pembangkit dan Beban Puncak Sistem Palu-Parigi

No

Jenis Pembangkit

Daya
Terpasang
(MW)

Daya Mampu
(MW)

Beban
Puncak

PLTD Silae

43,70

28,95

PLTD Parigi

5,50

2,95

PLTD Sewa HSD

27,00

22,20

PLTD Sewa MFO

10,00

10,00

PLTU Tawaeli
Total Sistem

30,00

26,00

116,20

90,10

70,13

Tabel B7.2 Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Kecil Tersebar (Per Sistem)
No

Pembangkit

PLTD PLN

PLTD Sewa/
PEMDA

Poso

2,6

3,0

Tentena

1,2

1,0

Kolonedale

1,6

2,3

Bungku

0,2

2,3

Tolitoli

4,8

4,0

Leok

0,9

3,3

Moutong-Kotaraya

4,0

2,0

Bangkir

2,0

Luwuk-Moilong

6,8

10

Ampana

2,9

11

Bunta

1,1

12

Banggai

1,6

13

Sulteng tersebar
Jumlah

PLTM
PLN

PLTM
IPP/Excess
2,4

8,0
0,4

2,6
3,9
2,5

1,5

10,3
4,2

1,5

7,5
2,0

5,0

0,8

3,2

0,8

15,8
3,7

1,2

2,3
1,6

11,5
40,96

Total

11,5
22,90

6,90

4,77

75,53

B7.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Tengah


Sulawesi Tengah kaya dengan sumber daya alamnya, tanaman coklat tumbuh dengan baik sehingga
Sulawesi Tengah menjadi salah satu penghasil utama komoditi coklat di Indonesia. Selain itu, terdapat
juga potensi gas alam yang cukup besar di Kabupaten Luwuk dan potensi tambang nikel di Kabupaten
Morowali. Kedua jenis tambang tersebut sedang diupayakan untuk dikelola secara komesial. Hal ini
akan memberikan dampak positip terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah. Seiring dengan
tingginya potensi ekonomi tersebut, diperkirakan kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Sulawesi Tengah
juga akan terus meningkat.
Memperhatikan data penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir dan dengan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan
rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada tabel B7.3.

567
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 567

04/02/2013 10:37:24

Tabel B7.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(GWh)

Produksi
(GWh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

655

743

161

391.172

2013

721

817

176

425.496

2014

794

898

193

457.935

2015

874

988

211

492.851

2016

963

1.088

231

525.203

2017

1.065

1.202

254

559.327

2018

1.180

1.330

280

595.269

2019

1.307

1.472

308

633.124

2020

1.430

1.608

335

672.970

2021

1.568

1.762

366

581.726

Growth

10,6%

10,4%

9,9%

5,1%

B7.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Sulawesi Tengah
dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat termasuk pola sebaran penduduknya
sebagai berikut.

Potensi Energi Primer


Potensi energi primer yang tersedia di Sulawesi Tengah sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan
terutama tenaga air dan gas alam. Sedangkan untuk panas bumi potensinya juga cukup besar namun
statusnya masih spekulatif dan terduga dengan total sekitar 380 MWe. Potensi tenaga air yang besar
adalah DAS Poso yang dapat dikembangkan menjadi PLTA skala besar hingga 575 MW. Pengembangan
tenaga air pada skala tersebut akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan tenaga listrik di Sulawesi Tengah
dan bahkan masih berlebih untuk dikirim ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Menurut Indonesia
Energy Outlook and Statistic 2006 yang dibuat oleh Pengkajian Energi Universitas Indonesia, di Sulawesi
Tengah juga terdapat potensi tenaga air skala kecil yang tersebar di Poso, Palu, Tentena, Taripa, Tomata,
Moutong, Luwuk, Bunta, Tataba-Bulagi, dengan kapasitas total sekitar 64 MW. Namun demikian terdapat
tantangan dalam pengembangan PLTM karena jarak antara lokasi PLTM dan pusat beban cukup jauh.
Masih menurut Energy Outlook tersebut, di Sulawesi Tengah juga terdapat potensi tenaga panas bumi
yang cukup besar dan tersebar di Donggala dan Poso hingga lebih dari 500 MWe, dengan status resource
masih speculative serta reserve possible, sehingga masih memerlukan studi lebih lanjut.
Sedangkan pemanfaatan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik dari lapangan Donggi dan Senoro,
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker yang dibangun dibeberapa lokasi
tersebar kawasan timur Indonesia dan diangkut dalam bentuk LNG.

Rencana Pengembangan Pembangkit


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021, direncanakan tambahan kapasitas
pembangkit sekitar 693 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B7.4.

568
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 568

04/02/2013 10:37:24

Pengembangan pembangkit di Sulawesi Tengah diprioritaskan menggunakan energi terbarukan


utamanya PLTA mengingat potensinya yang sangat besar. Namun demikian, karena kedepan sistem
Palu akan terinterkoneksi dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka untuk mengisi kekurangan
kapasitas akan dibangun juga PLTU batubara. Untuk daerah yang mempunyai potensi gas dan mini hidro,
akan dikembangkan juga PLTG/MG dan PLTM untuk memenuhi kebutuhan beban setempat.

Tabel B7.4 Pengembangan Pembangkit Sulawesi Tengah


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

Ampana (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2012

Ampana

PLN

PLTU

2x3

2014/15

Luwuk Peaker (CNG)

PLN

PLTMG

10

2014

Morowali

PLN

PLTMG

10

2014

Halulai/Wuasa

PLN

PLTM

2x0,7

2014

Buleleng

PLN

PLTM

2x0,6

2014

Tolitoli

PLN

PLTU

3x15

2014/15

Luwuk Peaker (CNG)

PLN

PLTMG

2015

Palu 2

PLN

PLTU

2x15

2015

10

Morowali

PLN

PLTMG

2x5

2015/16

11

Palu 3

PLN

PLTU

2x50

2017/18

12

Luwuk Peaker (CNG)

PLN

PLTMG

2019

13

Poso 2

PLN

PLTA

2x66

2020/21

14

Poso Energy (Transfer


ke Sulsel)

Swasta

PLTA

130

2012

15

Poso (Transfer ke Palu)

Swasta

PLTA

65

2013

16

PLTM Tersebar Sulteng

Swasta

PLTM

25

2013-2014

17

Tawaeli (Ekspansi)

Swasta

PLTU

2x15

2015

18

Luwuk (FTP2)

Swasta

PLTU

2x10

2015/16

19

Bora (FTP 2)

Swasta

PLTP

2018

20

Marana/Masaingi (FTP 2)

Swasta

PLTP

20

2018

21

Borapulu

Swasta

PLTP

2x20

2019/20

Total Kapasitas

693

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Untuk menjangkau seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang secara geografis memanjang dengan
sebaran komunitas penduduk yang saling berjauhan, diperlukan transmisi yang sangat panjang. Oleh
karena itu, sistem kelistrikan di Sulteng tidak cocok jika dikembangkan menjadi hanya satu sistem
terinterkoneksi.
Di Sulteng akan dikembangkan dua sistem interkoneksi yaitu sistem Palu-Parigi-Poso yang akan menyatu
dengan sistem Sulselrabar, dan sistem Tolitoli yang akan menyatu dengan sistem Gorontalo-Sulut. Untuk
evakuasi daya dari PLTA Poso ke pusat beban, sedang dibangun transmisi 275 kV ke arah selatan (Palopo)

569
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 569

04/02/2013 10:37:24

dan transmisi 150 kV ke sistem Palu-Parigi. Panjang saluran transmisi baru yang akan dibangun untuk
kedua sistem tersebut selama periode 2012-2021 adalah 2.598 kms dengan kebutuhan dana investasi
sekitar US$ 257 juta seperti ditampilkan dalam tabel B7.5.

Tabel B7.5 Pembangunan Transmisi di Sulawesi Tengah

No.

1
2
3
4
5
6
7
8

Dari

15

COD

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

50

4,5

2012

Palu Baru

Talise

70 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

30

2,7

2012

Tentena

Wotu

275 kV

2cct, Zebra,
430 mm

272

61,2

2012

PLTA Poso (Tentena)

Poso

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

80

7,1

2013

Poso

Palu Baru

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

238

21,2

2013

PLTU Tawaeli
Ekspansi

TIP 24
(TaliseParigi)

70 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

14

0,9

2014

Toli-toli

Leok

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

216

19,2

2015

Toli-toli

Siboa

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

260

23,1

2015

Moutong

Incomer
Single phi
(TolitoliSiboa)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

220

19,6

2015

PLTU Palu 2

Incomer 2
phi (SilaePasangkayu)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

0,7

2015

PLTMG Luwuk

Luwuk

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

180

16,0

2016

Poso

Ampana

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

248

22,1

2017

PLTU Palu 3

Incomer
double phi
(Silae-Pasangkayu)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

0,7

2017

PLTP Bora
(FTP2)

Incomer
double phi
(Palu BaruPoso)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

30

2,7

2018

Bunta

Luwuk

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

190

16,9

2019

Kolonedale

Incomer
single phi
PosoAmpana

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

164

14,6

2019

PLTP Borapulu
(FTP2)

Incomer
double phi
(Palu BaruPoso)

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

40

3,6

2019

16

17

Anggaran
(Juta
USD)

kms

150 kV

13

14

Konduktor

Silae

10

12

Tegangan

Palu Baru

11

Ke

570
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 570

04/02/2013 10:37:25

Tabel B7.5 Pembangunan Transmisi di Sulawesi Tengah


Lanjutan

18
19

Ampana

Bunta

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

170

15,1

2020

Kolonedale

Bungku

150 kV

2cct, ACSR 1 x
240 mm2

180

5,3

2020

2.598

257,2

Jumlah

Pengembangan Gardu Induk


Penambahan dan perluasan gardu induk untuk menyalurkan daya listrik ke pusat beban selama periode
2012- 2021 adalah 710 MVA meliputi GI 150 kV dan 70 kV, termasuk IBT 275/150 kV. Dana investasi yang
dibutuhkan sekitar US$ 54 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI
pembangkit, sebagaimana diperlihatkan pada tabel B7.6.

Tabel B7.6 Pengembangan GI

No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Anggaran
(juta
USD)

Daya
(MVA)

COD

PLTA Poso

150/20 kV

New

10

2,27

2012

Tentena IBT

275/150 kV

New

90

4,86

2012

Poso

150/20 kV

New

30

2,62

2012

Palu Baru

150/20 kV

New

30

2,62

2012

Silae

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Silae

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Palu Baru

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Leok/Buol

150/20 kV

New

20

2,38

2014

Toli-Toli

150/20 kV

New

30

2,62

2014

10

Moutong

150/20 kV

New

30

2,62

2014

11

Siboa

150/20 kV

New

30

2,62

2014

12

Luwuk

150/20 kV

New

30

2,62

2014

13

Moilong

150/20 kV

New

20

2,38

2014

14

Talise

70/20 kV

Extension

30

1,26

2014

15

Parigi

70/20 kV

Extension

20

1,01

2014

16

Poso

150/20 kV

Extension

30

1,81

2016

17

Ampana

150/20 kV

New

20

2,38

2017

18

Palu Baru

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

19

Luwuk

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

20

Silae

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

21

Tentena

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

22

Kolonedale

150/20 kV

New

20

2,38

2019

23

Talise

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

24

Bungku

150/20 kV

New

30

2,62

2021

710

54,4

Jumlah

571
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 571

04/02/2013 10:37:25

Pengembangan Distribusi
Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, juga akan dibangun
jaringan distribusi termasuk untuk melayani listrik pedesaan. Sampai dengan tahun 2021 jaringan
distribusi yang akan dibangun sekitar 1.245 kms JTM, 1.457 kms JTR dan 459 MVA trafo distribusi,
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel B7.7. Pengembangan sistem distribusi tersebut untuk melayani
tambahan pelanggan baru sekitar 355 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 35.500
pelanggan per tahun.

Tabel B7.7 Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

2012

95,1

Trafo
MVA

Pelanggan

113,4

36,3

31.135

2013

100,0

119,3

38,1

34.324

2014

105,3

125,6

40,1

32.439

2015

110,9

132,4

42,2

34.916

2016

116,6

139,1

44,3

32.352

2017

123,0

146,7

46,6

34.124

2018

132,9

154,9

48,9

35.942

2019

143,6

163,5

51,4

37.855

2020

151,5

172,5

54,0

39.846

2021

166,2

189,2

57,4

42.227

1.244,9

1.456,9

459,3

355.160

2012-2021

B7.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B7.8.

Tabel B7.8 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(GWh)

Produksi
Energi
(GWh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

655

743

161

132

160

352

286

2013

721

817

176

87

30

318

191

2014

794

898

193

43

270

14

89

2015

874

988

211

113

704

278

2016

963

1.088

231

15

30

180

50

2017

1.065

1.202

254

50

20

256

111

2018

1.180

1.330

280

75

120

30

167

2019

1.307

1.472

308

25

50

394

110

2020

1.430

1.608

335

86

350

188

2021

1.568

1.762

366

66

30

116

692

710

2.598

1.587

Jumlah

572
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 572

04/02/2013 10:37:25

LAMPIRAN B.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI GORONTALO

lampiran rama 29 1 13.indd 573

04/02/2013 10:37:25

B8.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Gorontalo saat ini pada dasarnya dipasok dari PLTD BBM, dengan pembangkit
terbesar adalah PLTD Telaga di kota Gorontalo dan beberapa PLTD kecil di Buroko, Marisa dan Tilamuta.
Pembangkit non PLTD masih terbatas yaitu hanya PLTM Mongango sehingga BPP di Gorontalo masih
sangat tinggi. Daya terpasang total PLTD adalah 75,5 MW dengan daya mampu sekitar 47 MW. Beban

PLTU Gorontalo (FTP1)


2x25 MW 2014

SULAWESI
TENGAH

Buroko

PLTU Gorontalo 2
2x50 MW 2019/20
U

ACSR 1x240 mm2


7 km - 2011
Isimu

ke
GI Moutong
(Sulteng)

ACSR 1x240 mm2


90 km - 2014

Marisa

Tilamuta

Moutong

PLTG/MG Gorontalo Peaker


1x25 MW 2017

PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

ACSR 1x240 mm
8 km - 2012

ACSR 1x240 mm2


110 km - 2011

ke
GI Buroko
(Sulut)

ACSR 1x240 mm2


38 km - 2011

PLTU GE
ACSR 1x240 mm2
2x6 MW 2013
27 km - 2012
Botupingge

ACSR 1x240 mm2


15 km - 2014

PLTU TLG
2x10 MW 2013

SULAWESI
UTARA

ACSR 1x240 mm2


103 km - 2014

PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI GORONTALO

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

Edit November 2012

Gambar
B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo
Gambar B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo
puncak tertinggi tahun 2011 (non coincident) Provinsi Gorontalo adalah 49,6 MW. Kondisi saat ini dan
rencana pengembangan sistem kelistrikan di Gorontalo sebagaimana disajikan sesuai gambar B8.1
Hampir semua energi listrik yang dibangkitkan disalurkan ke beban di Gorontalo melalui jaringan
distribusi 20 kV. Transmisi 150 kV sistem interkoneksi Gorontalo - Minahasa akan berfungsi sebagaimana
mestinya setelah kondisi pembangkit di Sulut surplus sehingga mampu memasok kebutuhan listrik di
Gorontalo.
Rincian kapasitas pembangkit terpasang di sistem Gorontalo sampai dengan tahun 2011 berdasarkan
jenis pembangkit dan pengelolaannya diberikan pada tabel B8.1.

574
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 574

04/02/2013 10:37:25

Tabel B8.1 Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Gorontalo

No

Pembangkit

Jenis
Pembangkit

Jenis
Bahan

Pemilik

Daya
Terpasang
(MW)

Daya
Mampu
(MW)

Telaga

PLTD

HSD

PLN

24,50

15,30

Sewa Telaga/
Gorontalo

PLTD

HSD

PLN

37,46

22,00

Marisa

PLTD

MFO

PLN

4,55

2,25

Sewa Marisa

PLTD

HSD

PLN

13,20

12,00

Tilamuta

PLTD

HSD

PLN

1,65

1,12

Boroko

PLTD

HSD

PLN

2,29

0,24

Mongango

PLTD

HSD

PLN

1,50

1,20

Lemito

PLTM

Hydro

PLN

1,57

0,68

86,72

54,8

Total Sistem

B8.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Gorontalo


Pembangunan proyek infrastruktur termasuk fasilitas umum di Provinsi Gorontalo terus dipacu untuk
dapat mengejar ketertinggalan dari provinsi lain. Pemerintah daerah juga meluncurkan berbagai
program unggulan berbasis potensi daerah setempat agar ekonomi dapat tumbuh lebih cepat. Pada
beberapa tahun terakhir ekonomi Gorontalo berhasil tumbuh signifikan mencapai rata-rata diatas 7%
per tahun, dan hal ini mendorong kebutuhan pasokan listrik meningkat signifikan.
Pasokan listrik di sistem Gorontalo pada tahun 2012 dan seterusnya diharapkan sudah lebih baik dari
sebelumnya karena adanya tambahan pasokan dari sistem interkoneksi Minahasa seiring dengan
beroperasinya PLTU batubara di Sulut.
Memperhatikan perkembangan penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan
mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi setempat, pertambahan jumlah penduduk serta target
peningkatan rasio elektrifikasi, kebutuhan listrik 2012 - 2021 diperkirakan akan tumbuh seperti
ditunjukkan pada tabel B8.2.

Tabel B8.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

269

298

61

140.558

2013

291

322

65

153.510

2014

314

347

70

165.754

2015

339

375

75

178.928

2016

367

406

81

191.154

2017

416

459

91

203.700

2018

450

496

98

216.945

2019

487

537

106

230.872

2020

528

581

114

245.574

2021

579

636

124

261.233

9,4%

9,3%

8,9%

7,3%

Growth

575
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 575

04/02/2013 10:37:25

B8.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Gorontalo dalam jumlah yang cukup dan
andal, direncanakan akan dibangun beberapa proyek pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi,
dengan memperhatikan potensi energi setempat.

Potensi Energi Primer


Di Gorontalo terdapat potensi tenaga air dan panas bumi yang walaupun tidak terlalu besar namun
mempunyai peluang untuk dikembangkan. Menurut Energy Outlook and Statistic 2006 yang dibuat oleh
Pengkajian Energi Universitas Indonesia, potensi tenaga air skala kecil terdapat di Suwawa dan Sumalata
dengan potensi total sekitar 8 MW. Sedangkan potensi panas bumi terdapat di Lobong dan Limboto
sekitar 14 MW.

Pengembangan Pembangkit
Posisi Gorontalo relatif dekat dengan pulau Kalimantan yang merupakan sumber utama batubara
sehingga di Gorontalo direncanakan akan dibangun beberapa PLTU batubara, baik oleh PLN maupun
oleh swasta. Selain itu juga direncanakan akan dibangun PLTG/MG peaker3 untuk memenuhi kebutuhan
beban puncak. Sampai dengan tahun 2021, tambahan kapasitas pembangkit yang akan dibangun sekitar
212 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B.8.3.
Mengenai rencana pengembangan tenaga air yang merupakan energi bersih, selain dari yang sudah
terdaftar dalam tabel B8.3, tetap dimungkinkan untuk dikembangkan PLTM lain selama hal itu sesuai
dengan kebutuhan beban, atau dapat direncanakan sebagai pengganti pembangkit BBM sesuai
peranannya dalam sistem kelistrikan.

Tabel B8.3 Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW
2x25

COD

Gorontalo (FTP1)

PLN

PLTU

Gorontalo Peaker

PLN

PLTG/MG

25

Gorontalo 2

PLN

PLTU

2x50

2019/20

Taludaa II

Swasta

PLTM

1x2

2013

Molotabu

Swasta

PLTU

2x10

2013

Taludaa I

Swasta

PLTM

1x3

2014

Gorontalo Energi *)

Swasta

PLTU

2x6

2015

Total Kapasitas

2014
2017

212

*)SwastaTerkendala

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Seiring dengan rencana pembangunan PLTU dan rencana interkoneksi dengan sistem Tolitoli dan
sekitarnya serta untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat beban, direncanakan
pengembangan saluran transmisi 150 kV sepanjang 260 kms dengan biaya investasi sekitar US$ 23,1
juta sebagaimana ditampilkan pada tabel B8.4. Peta rencana pengembangan transmisi 150 kV sistem
Gorontalo sebagaimana ditunjukkan pada gambar B8.2.

3 Berbahan bakar gas CNG

576
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 576

04/02/2013 10:37:25

Tabel B.4. Pengembangan Transmisi 150 kV


kms

Anggaran
(Juta USD)

COD

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

16

1,4

2012

150 kV

4 cct, ACSR 1 x
240 mm2

14

1,2

2013

Botupingge

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

30

2,7

2014

Marisa

Moutong

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

180

16,0

2014

New PLTG
(Marisa)

Marisa

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

20

1,8

2017

260

23,1

No.

Dari

Ke

Tegangan

PLTU Gorontalo
Energi (IPP)

Botupingge

150 kV

PLTU Gorontalo
(FTP 1)

Incomer
double phi
BurokoIsimu

PLTU TLG
(Molotabu)
(IPP)

3
4
5

Konduktor

Jumlah

Pengembangan Gardu Induk


Sampai dengan tahun 2021 akan dibangun GI 150 kV termasuk perluasan dan penambahan trafo
tersebar di 7 lokasi dengan kapasitas keseluruhan 200 MVA dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar
US$ 14 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit, seperti pada
tabel B8.5.

Tabel B8.5 Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

PLTU Gorontalo

150/20 kV

New

20

2,38

2013

Botupingge

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Isimu

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

PLTU Gorontalo

150/20 kV

Extension

30

1,81

2017

Botupingge

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

Isimu

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

Tilamuta

150/20 kV

New

30

2,62

2020

200

14,1

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sampai dengan tahun 2021 direncanakan penambahan pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan.
Untuk mendukung rencana tersebut, diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk
melistriki daerah perdesaan yaitu JTM sepanjang 695 kms, JTR sekitar 1.159 kms dan tambahan trafo
distribusi sekitar 114 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B8.6.

577
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 577

04/02/2013 10:37:25

Tabel B8.6 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

50,8

84,6

8,6

11.288

2013

54,0

89,9

9,6

12.952

2014

57,4

95,7

9,6

12.244

2015

61,0

101,6

10,0

13.174

2016

64,9

108,2

11,3

12.226

2017

71,9

119,9

11,7

12.545

2018

76,3

127,1

12,1

13.245

2019

80,5

134,1

13,3

13.927

2020

85,3

142,1

13,7

14.702

2021

93,5

155,9

14,6

15.659

2012-2021

695,5

1.159,2

114,4

131.963

B8.4 Penyelesaian PLTU Gorontalo


Sebagaimana diketahui bahwa proyek PLTU Gorontalo 2x25 MW yang termasuk bagian dari program
percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap 1 ini mengalami banyak hambatan antara lain
masalah tanah dan kondisi site yang berbatu sehingga penyelesaiannya tertunda dari semula ditargetkan
2011 menjadi mundur. Dari perspektif kebutuhan sistem Gorontalo, keberhasilan proyek PLTU Gorontalo
ini sangat penting, mengingat kebutuhan listrik di Gorontalo cukup tinggi seiring dengan tingginya
pertumbuhan ekonomi Provinsi ini. Selain itu, pembangkit yang ada belum mampu mencukupi seluruh
kebutuhan calon pelanggan baru mengingat kondisinya masih paspasan dan biaya operasinya sangat
mahal.
Mengingat penting dan strategisnya PLTU Gorontalo ini, diharapkan kendala-kendala yang ada dapat
segera diatasi sehingga proyek ini dapat diselesaikan secepatnya dan dapat beroperasi memasok
kebutuhan listrik di Gorontalo.

578
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 578

04/02/2013 10:37:25

B8.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam tabel B8.7.

Tabel B8.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

269

298

61

2013

291

322

65

22

20

46

55

2014

314

347

70

53

60

14

104

2015

339

375

75

12

180

46

2016

367

406

81

2017

416

459

91

25

30

20

21

2018

450

496

98

2019

487

537

106

50

60

84

2020

528

581

114

50

30

83

2021

579

636

124

Jumlah

212

200

260

413

579
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 579

04/02/2013 10:37:25

lampiran rama 29 1 13.indd 580

04/02/2013 10:37:26

LAMPIRAN B.9
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

lampiran rama 29 1 13.indd 581

04/02/2013 10:37:26

B9.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini dipasok dari pembangkit yang terhubung ke
sistem interkoneksi 150 kV dan 70 kV Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Selain itu, juga
terdapat sistem kecil isolated di pulau-pulau seperti di Selayar, yang dipasok dari PLTD setempat. Jumlah
gardu induk eksisting di Sulsel adalah 28 buah dengan kapasitas total 1.568 MVA termasuk IBT 150/70kV.
Daya mampu pembangkit yang ada adalah 635 MW, sedangkan beban puncak pada tahun 2011 yang harus
dilayani sebesar 613 MW4 belum termasuk pelanggan captive power yang tidak mendapatkan pasokan
listrik PLN pada waktu beban puncak. Jika semua beban terlayani maka beban puncak diperkirakan
mencapai 662 MW. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem kelistrikan interkoneksi 150 kV
Sulselbar beroperasi tanpa cadangan yang cukup. Kondisi tersebut membuat sistem Sulselbar terkadang
mengalami defisit daya pembangkit dan terjadi pemadaman bergilir. Kondisi demikian menyebabkan
penyambungan pelanggan baru belum sepenuhnya dapat dilayani terutama bila membutuhkan daya
cukup besar.
Namun demikian, diharapkan pada semester kedua 2012 kondisi sistem akan dapat terpenuhi dan normal
kembali setelah proyek pembangkit yaitu PLTU IPP Jeneponto 2x100 MW, PLTU Barru 2x50 MW dapat
segera beroperasi. Selain itu, sistem Sulsel juga akan mendapatkan tambahan pasokan daya dari PLTA
Poso di Sulteng yang direncanakan pada semester kedua 2012 secara bertahap akan beroperasi.
Peta sistem kelistrikan Propinsi Sulsel kondisi saat ini dan rencana pengembangannya dipelihatkan pada
gambar B9.1.
Mengenai sistem kelistrikan di pulau Selayar, sepenuhnya dilayani PLTD BBM dengan kapasitas
pembangkit sekitar 6.5 MW daya mampu hanya 4,2 MW. Dengan beban puncak sekitar 4 MW, sistem
kelistrikan di pulau ini masih belum cukup andal.

ke
GI Barru
Pangkep

ke
GI Tentena/
PLTA Poso
(Sulteng)

ke
GI Sidrap
Tonasa

SULAWESI
BARAT

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018

ACSR 2x240 mm2


55 km 2016

PLTA Malea
2x45 MW 2017
Maros
Bosowa

Mandai
Kima
Tallo G Daya
Lama
Daya Baru
Bontoala
Tello
Panakukang
Tanjung
Bunga
ke
PLTU
Takalar

Masamba

PLTA Bonto Batu


110 MW 2017

Wotu

SULAWESI
TENGAH

ACSR 1x240 mm2


41 km - 2013
Malili
ACSR 1x240 mm2
145 km - 2013

PLTA Poko
2x117 MW 2020/21
PLTA Bakaru II
2x63 MW 2020

Sungguminasa
PLTG/MG Makassar
Peaker
200 MW-2015
ke

ke
GI Polmas
(Sulbar)

GI Tallasa

ACSR 1x430 mm2


15 km - 2016
A
A

Bakaru

Enrekang

Pare

ACSR 2x240 mm2


90 km 2013

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018

Pinrang
PLTU Sulsel Barru (FTP1)
2x50 MW 2012/13

Makale

ACSR 2x430 mm2


80 km - 2018

Sidrap

Sengkang

GU

SULAWESI
TENGGARA

Siwa

ACSR 2x240 mm2


70 km - 2013

PLTU Sulsel Barru 2


1x100 MW - 2016

PLTG Sengkang (GT)


60 MW 2012

PLTGU Sengkang (ST)


60 MW 2013

Soppeng

U
U

ke
GI Lasusua
(Sultra)

Palopo

Barru
Tallasa
U

Jeneponto

ACSR 2x430 mm2


175 km - 2018
Tonasa

Pangkep

Bulukumba

Tello D
U

PLTBG Selayar
8 MW 2014

Bone

PT PLN (Persero)

Maros
Bosowa

PLTU Sulsel 2
2x100 MW - 2018

Sinjai

Sungguminasa

PLTU Sulsel 3/Takalar


2x100 MW 2020
PLTU Punagaya/Takalar FTP2
2x100 MW 2015/16
PLTU Jeneponto Ekspansi
2x100 MW 2016

U
U

Tallasa

Punagaya
U

Bantaeng
Jeneponto

Bulukumba

/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM

PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI


SELATAN
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P PLTP Existing / Rencana
A / A
GI 70 kV Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / RencanaGB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D / D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit
November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana

Gambar B9.1 Peta Sistem Kelistrikan Sulsel

Gambar B.1 Peta Sistem Kelistrikan Sulsel


4 Sistem Sulselbar Oktober 2011

582
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 582

04/02/2013 10:37:27

B9.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulsel


Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan telah tumbuh menjadi daerah industri dan sekaligus
sebagai pusat perdagangan untuk kawasan timur Indonesia (KTI). Perkembangan ekonomi kota Makassar
dan sekitarnya memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi
Selatan. Dalam lima tahun terakhir, ekonomi Provinsi Sulawei Selatan mengalami pertumbuhan yang
menggembirakan yaitu mencapai rata-rata diatas 7% pertahun, lebih tinggi daripada pertumbuhan
ekonomi nasional. Bahkan selama semester II tahun 2011 ekonomi Sulawesi Selatan telah tumbuh
mencapai 8,62% per tahun.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut telah mendorong peningkatan kebutuhan listrik yang juga
tumbuh signifikan. Oleh karena itu perlu diimbangi dengan penyediaan kapasitas listrik yang memadahi
dan andal agar momentum pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga dengan baik.
Penjualan listrik PLN di Provinsi Sulawesi Selatan dalam 5 tahun terakhir tumbuh cukup tinggi, mencapai
8,9% per tahun walaupun sebetulnya telah dilakukan pengendalian penjualan secara terbatas karena
pasokan daya listrik pada saat itu belum cukup.
Berdasarkan realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir termasuk banyaknya daftar tunggu calon
pelanggan potensial, dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi regional serta target pencapaian rasio
elektrifikasi, proyeksi kebutuhan listrik Provinsi Sulawesi Selatan 2012 - 2021 diberikan pada tabel B9.1.

Tabel B9.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

3.606

4.457

808

1.480.869

2013

4.161

4.959

901

1.611.192

2014

4.820

5.446

967

1.735.581

2015

5.381

5.984

1.029

1.864.032

2016

6.162

6.577

1.122

1.985.485

2017

8.243

7.231

1.217

2.031.052

2018

8.821

7.954

1.342

2.077.093

2019

9.461

8.752

1.480

2.125.789

2020

10.164

11.507

1.949

2.158.537

2021

10.929

12.374

2.096

2.191.566

Growth

13,1%

12,4%

11,7%

4,8%

B9.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Sulawesi Selatan dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan listrik dan ketersediaan potensi energi
primer setempat serta sebaran penduduknya.

Potensi Sumber Energi


Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai banyak sumber energi terutama tenaga air yang dapat
dikembangkan menjadi PLTA. Potensi tenaga air yang dapat dikembangkan menjadi PLTA mencapai 1.836
MW dan menjadi PLTM sekitar 160 MW. Selain itu terdapat potensi gas alam yang cukup besar, berada di
Kabupaten Wajo dengan cadangan terukur sebesar 470 BSCF.

583
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 583

04/02/2013 10:37:27

Di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan terdapat potensi batubara namun tidak besar, jumlah
cadangan terukur hanya 37,3 juta ton5.

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagian besar berada di daerah sebalah selatan dan
sebaliknya potensi energi primer (hidro dan gas) berada di sebelah utara provinsi ini. Kondisi ini menjadi
persoalan tersendiri bagi penyediaan tenaga listrik di Sulawesi Selatan, khususnya menyangkut sistem
penyalurannya mengingat lokasi pusat pembangkit yang akan dibangun jauh disebelah utara sedangkan
pusat beban banyak berada di selatan. Rencana proyek PLTA yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan
adalah PLTA Bakaru-II, PLTA Malea dan PLTA Bonto Batu. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi
Selatan selain dengan membangun PLTA dan PLTGU, juga direncanakan akan dibangun pembangkit baru
yang berlokasi mendekati pusat beban, yaitu PLTU batubara di Jeneponto, Takalar dan di Barru serta
PLTG/MG peaker di Makassar.
Di Sulawesi Selatan terdapat proyek PLTU IPP yang sedang tahap komisioning, yaitu PLTU Bosowa di
Jeneponto berkapasitas 2x100 MW. Direncanakan pada tahun 2012 PLTU tersebut akan beroperasi
untuk memasok sistem kelistrikan Sulsel. Selain itu, sistem Sulsel juga akan mendapatkan tambahan
pasokan dari Sulteng setelah beroperasinya PLTA Poso.
Tambahan pembangkit baru di Provinsi Sulsel hingga tahun 2021 mencapai 1.869 MW, dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B9.2 berikut.

Tabel B9.2 Pengembangan Pembangkit di Prop Sulsel


No

ASUMSI
PENGEMBANG

PROYEK

JENIS

MW

COD

Sulsel Barru (FTP 1)

PLN

PLTU

2x50

2012/13

Makassar Peaker

PLN

PLTG/MG

200

2015

Punagaya/Takalar (FTP2)

PLN

PLTU

2x100

2015/16

Selayar (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2x1

2015/18

Sulsel 2

PLN

PLTU

2x100

2018

Sulsel Barru 2

PLN

PLTU

100

2016

Bakaru 2

PLN

PLTA

2x63

2020

PLTM Tersebar Sulsel

Swasta

PLTM

13

2012-2013

Sengkang, Op. Cycle Unit 2

Swasta

PLTG

60

2012

10

Sulsel-1/Jeneponto
Bosowa

Swasta

PLTU

2x100

2012

11

Selayar (FTP 2)

PLN

PLTGB

2014

12

Sengkang-ST Unit 3 ->


Comb. Cycle

Swasta

PLTGU

60

2013

13

Jeneponto 2

Swasta

PLTU

2x100

2016

14

Bontobatu (FTP 2)

Swasta

PLTA

110

2017

15

Malea

Swasta

PLTA

2x45

2017

16

Sulsel-3/Takalar

Swasta

PLTU

2x100

2020

Total Kapasitas

1.869

5 Sumber: informasi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulsel.

584
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 584

04/02/2013 10:37:28

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Pembangkit di Sulsel pada umumnya mempunyai kapasitas cukup besar dan berlokasi jauh dari pusat
beban sehingga untuk menyalurkan dayanya menggunakan transmisi 150 kV dengan kapasitas yang
besar pula. Selain itu, pembangunan transmisi 150 kV juga diarahkan untuk mengatasi bottle neck dan
evakuasi daya dari pembangkit yang akan dibangun. Potensi tenaga air yang besar ini, termasuk yang
ada di Sulbar dan Sulteng akan dikembangkan menjadi PLTA untuk memenuhi kebutuhan beban di Sulsel.
Kapasitas total dayanya cukup besar sehingga untuk menyalurkan daya dari PLTA ke pusat beban di Sulsel
akan dibangun transmisi 275 kV dan 150 kV.
Secara keseluruhan transmisi yang akan dibangun hingga tahun 2021 sekitar 1.844 kms dengan kebutuhan
dana investasi sekitar US$ 182 juta. Ruas transmisi yang direncanakan akan dibangun dapat dilihat pada
tabel B9.3.

585
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 585

04/02/2013 10:37:28

586

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 586

04/02/2013 10:37:28

PLTU Sulsel-Barru (FTP1)

Tallo Lama (Uprating Cond)

Wotu

PLTU Bosowa Jeneponto

PLTU Bosowa Jeneponto

Sengkang

Siwa

Tallo Lama (loop)

KIMA Makassar (New)

Wotu

Daya Baru

PT IKI

Panakukang baru/Bolangi (New)

KIMA Maros

Sungguminasa

GI Punagaya

PLTA Bonto Batu

PLTA Malea

Wotu

Wotu

Tanjung Bunga

Enrekang

Enrekang

Sidrap

PLTA Bakaru II

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Dari

No.

Jumlah

Enrekang

Daya Baru

Palopo

Sidrap

Bontoala (sirkuit ke 2)

GI Masamba

Masamba

Makale

Inc. 2 phi (Makale-Sidrap)

Tanjung Bunga

Lanna

Maros

Inc. 1 phi (Maros-Sungguminasa)

Tallo Lama

Incomer 1 phi (Maros-Sungguminasa)

Malili (New)

Inc. 1 phi (Pangkep-Tello)

Bontoala (loop)

Palopo

Siwa

TIP. 58

TIP. 57

Palopo

Tello (Uprating Cond)

Incomer 2 phi (Barru-Pare)

Ke

150 kV

275 kV

275 kV

275 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

275 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Konduktor

2cct, 2xHawk, 240 mm

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra)

1cct, Zebra, 430 mm

2 cct, ACSR 2x240 mm2

2cct, 2xHawk, 240 mm

2cct, Zebra, 430 mm2

2cct, Hawk, 240 mm

2cct, 2xZebra, 2x430 mm

2cct, Hawk, 240 mm2

2cct, 2xHawk, 240 mm

3,7

4,9
181,9

40
1843,8

78,8

36,0
350

160

18,0

12
80

13,5

13,5
110

110

0,2

2,7

23,6

240
30

0,6

1,5

12
20

0,4

0,6

2cct, 2xZebra, 2x430 mm2

2
2

2cct, UGC, XLPE, 400 mm

0,2

10,1
2

82

2cct, 2xZebra, 2x430 mm2

2cct, 2xHawk, 240 mm


2

0,6

2,7

2cct, UGC, XLPE, 400 mm2

2cct, UGC, XLPE, 400 mm

22,1

180

2cct, 2xHawk, 240 mm

17,2

1,2

12
140

2cct, 2xHawk, 240 mm2

2cct, 2xZebra, 2x430 mm


2

47,3

210

1,2

0,8

0,4

14

4.8

Anggaran
(Juta USD)

12

kms

2cct, 2xZebra, 2x430 mm2

2cct, Zebra, 430 mm

2cct, TACSR

4cct, Hawk, 240 mm2

Tabel B9.3 Pembangunan Transmisi

2019

2018

2018

2018

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

COD

Pengembangan Gardu Induk (GI)


Terkait dengan rencana pembangunan transmisi 275 kV juga akan dibangun gardu induk baru 275/150 kV
di tiga lokasi dan juga akan dibangun GI baru 150 kV serta penambahan kapasitas trafo pada GI eksisting.
Untuk GI 70 kV kedepan sudah tidak dikembangkan lagi kecuali pada lokasi-lokasi dimana sistem 150
kV belum dapat menggantikan peran GI 70 kV sehingga untuk sementara akan dipertahankan. Selama
kurun waktu 2012 - 2021 akan dibangun GI dan GITET baru di 15 lokasi. Penambahan gardu induk baru
dan kapasitas trafo GI ini akan dapat menampung penambahan pelanggan baru serta meningkatkan
keandalan penyaluran.
Sedangkan penambahan kapasitas trafo GI hingga tahun 2021 adalah 3.170 MVA dengan biaya investasi
sekitar US$ 199 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit,
sebagaimana terdapat pada tabel B9.4.

Tabel B9.4 Pembangunan Gardu Induk


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Tallo Lama

150/20 kV

Extension

60

2,10

2012

Bontoala

150/20 kV

Extension

60

2,10

2012

Tallasa

150/20 kV

Extension

60

2,10

2012

Bontoala (loop T.Lama),


Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2012

Pangkep

150/20 kV

Extension

30

1,81

2012

Bone

150/20 kV

Extension

30

1,81

2012

Jeneponto

150/20 kV

Extension

30

1,81

2012

Palopo IBT

275/150 kV

New

180

5,96

2012

Palopo + Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

30

1,81

2012

10

Sengkang, Ext LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

11

Tallo Lama (loop


Btoala), Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2013

12

Makale

150/20 kV

Extension

30

1,81

2013

13

Wotu - (GI Baru) + 2 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2013

14

Wotu (IBT)

275/150 kV

New

90

4,86

2013

15

Malili - (GI Baru) + 4 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2013

16

KIMA (Mks)

150/20 kV

New

30

2,62

2013

17

Palopo

150/20 kV

Extension

30

1,81

2013

18

Siwa

150/20 kV

New

30

2,62

2014

19

Siwa, Ext 4 LB

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2014

20

Pinrang

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

21

Panakkukang

150/20 kV

Extension

60

2,10

2014

22

Daya Baru/Pattalasang
+ 4 LB

150/20 kV

New

60

3,34

2014

23

Tello

150/20 kV

Extension

60

2,10

2014

24

Tallo Lama

150/20 kV

Extension

60

2,10

2014

25

Sungguminasa

150/20 kV

Extension

60

2,10

2014

26

Enrekang - (GI baru) +


2LB

150/20 kV

New

30

2,62

2014

27

Punagaya

150/20 kV

New

30

2,62

2014

28

Lanna

150/20 kV

New

30

2,62

2014

587
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 587

04/02/2013 10:37:28

Tabel B9.4 Pembangunan Gardu Induk


Lanjutan

No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

29

Maros

150/20 kV

Extension

30

1,81

2015

30

Tanjung Bunga, Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2015

31

KIMA Maros

150/20 kV

New

60

3,34

2015

32

Sidrap

150/20 kV

Extension

30

1,81

2015

33

Bantaeng

150/20 kV

New

30

2,62

2015

34

KIMA Makassar

150/20 kV

New

60

3,34

2015

35

Palopo

150/20 kV

Extension

30

1,81

2015

36

Panakukang Baru/
Bolangi + 2 LB

150/20 kV

New

60

3,34

2015

37

Panakkukang

150/20 kV

Extension

60

2,10

2016

38

Tanjung Bunga

150/20 kV

Extension

60

2,10

2016

39

Pinrang

150/20 kV

Extension

30

1,81

2016

40

Makale, Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2016

41

Masamba

150/20 kV

New

30

2,62

2016

42

Sinjai

150/20 kV

Extension

30

1,81

2017

43

Sidrap, Ext 2 LB

150/20 kV

Extension

2 LB

1,23

2017

44

Bone

150/20 kV

Extension

30

1,81

2017

45

Enrekang - IBT

275/150 kV

New

300

22,35

2017

46

Sidrap - IBT

275/150 kV

New

200

20,30

2017

47

Daya Baru - IBT

275/150 kV

New

300

22,35

2017

48

Bakaru, Ext 4 LB

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2018

49

Pare-Pare

150/20 kV

Extension

30

1,81

2018

50

Mandai

70/20 kV

Extension

20

1,01

2018

51

Bontoala - GIS II - (GI


baru)

150/20 kV

New

60

3,34

2019

52

Daya Baru/Pattalasang

150/20 kV

Extension

60

2,10

2019

53

Tallasa

150/20 kV

Extension

60

2,10

2019

54

Kajuara - GI New + 2 LB

150/20 kV

New

60

3,34

2019

55

Malili

150/20 kV

Extension

20

1,15

2019

56

Siwa

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

57

Palopo

150/20 kV

Extension

30

1,81

2019

58

Pangkep

150/20 kV

Extension

60

2,10

2020

59

Panakukang Baru/
Bolangi

150/20 kV

Extension

60

2,10

2020

60

Jeneponto

150/20 kV

Extension

20

1,15

2020

61

Tello

150/20 kV

Extension

60

2,10

2021

62

Wotu

150/20 kV

Extension

30

1,81

2021

63

Pinrang

150/20 kV

Extension

30

1,81

2021

64

Sengkang

150/20 kV

Extension

30

1,81

2021

3.170

199

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sampai dengan tahun 2021 diproyeksikan akan ada tambahan pelanggan baru sebanyak 812 ribu
pelanggan, atau rata-rata 81.200 pelanggan baru setiap tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan
menyebabkan kenaikan beban puncak menjadi 2,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun dari 808 MW
pada tahun 2012 menjadi sekitar 2.096 MW di tahun 2021.

588
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 588

04/02/2013 10:37:28

Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan jaringan distribusi tegangan


menengah 7.376 kms, jaringan tegangan rendah 5.272 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi 2.945
MVA, seperti dalam tabel B9.5.

Tabel B9.5 Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

174,4

232,4

177,5

101.561

2013

264,8

321,2

231,4

130.323

2014

319,4

312,3

235,0

124.389

2015

433,3

369,0

241,7

128.451

2016

578,8

440,3

264,2

121.453

2017

910,2

619,0

292,8

45.567

2018

890,3

651,6

311,9

46.042

2019

1.055,5

702,1

336,9

48.696

2020

1.324,8

782,8

423,9

32.748

2021

1,424,6

841,8

430,4

33.029

2012-2021

7.376,2

5.272,6

2.945,7

812.258

B9.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B9.6.

Tabel B9.6 Rangkuman

Tahun
2012

Energy
Sales
(Gwh)
3.606

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

4.457

808

315

480

253

483

2013

4.161

4.959

901

118

240

331

235

2014

4.820

5.446

967

450

90

67

2015

5.381

5.984

1.029

301

300

32

285

2016

6.162

6.577

1.122

400

180

496

650

2017

8.243

7.231

1.217

200

860

12

406

2018

8.821

7.954

1.342

201

50

590

452

2019

9.461

8.752

1.480

320

40

58

2020

10.164

11.507

1.949

326

140

521

2021

10.929

12.374

2.096

150

56

Jumlah

71.746

75.241

12.911

1.869

3.170

1.844

3.213

589
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 589

04/02/2013 10:37:28

lampiran rama 29 1 13.indd 590

04/02/2013 10:37:28

LAMPIRAN B.10
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

lampiran rama 29 1 13.indd 591

04/02/2013 10:37:28

B10.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Sulawesi Tenggara terbesar berada di Kendari dan pada akhir tahun 2011
salah satu unit PLTU Nii Tanasa 2x10 MW Kendari sudah dapat memasok sistem walaupun masih dalam
tahap komisioning. Daya dari PLTU batubara tersebut disalurkan melalui transmisi 70 kV ke GI Kendari.
Dengan demikian sistem Kendari mendapatkan pasokan daya dari PLTU dan PLTD. Selain itu terdapat
beberapa sistem kelistrikan yang beroperasi secara isolated untuk melayani beban setempat dengan
sumber pasokan utama dari PLTD, namun ada juga yang mendapatkan pasokan dari PLTD dan PLTM.
Kapasitas terpasang pembangkit berbeban diatas 1 MW yang masuk ke sistem 20 kV adalah 150 MW
dengan daya mampu sekitar 112 MW. Beban puncak keseluruhan sistem kelistrikan (non coincident) di
Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 adalah 88,4 MW.
Peta kelistrikan saat ini dan rencana pengembangan sistem kelistrikan di Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada Gambar B10.1.
SULAWESI
TENGAH

ke
GI Malili
(Sulsel)

PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017

ACSR 1x240 mm 2
120 km - 2013

Lasusua

PLTU Kendari Nii Tanasa (Ekspansi)


1x10 MW - 2013

SULAWESI
SELATAN

PLTU Kendari Nii Tanasa (FTP1)


2x10 MW 2012

PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17

ACSR 1x240 mm2


135 km - 2013

ACSR 1x240 mm2


55 km - 2013

Kolaka
PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016

Unaaha A

Kendari

PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017
PLTP Laenia
20 MW - 2019

U
U
U
P

ACSR 1x240 mm2


75 km - 2013
ACSR 1x240 mm2
45 km - 2017
Andolo

ACSR 1x240 mm2


110 km - 2016
PLTU Kendari FTP2
2x25 MW - 2016
U

ACSR 1x240 mm2


42 km - 2017

2cct, Kabel laut


5 km - 2016

PLTU Raha (FTP2)


2x3 MW 2014
Kasipute

PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

Raha

PERENCANAAN SISTEM

PETA JARINGAN
PROPINSI SULAWESI TENGGARA
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P
PLTP Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
A / A
PLTA Existing / Rencana
GU
GI 500/275 kV Existing / Rencana
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D /
D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana

PLTU Wangi-Wangi
2x3 MW 2014/15

ACSR 1x240 mm2


85 km - 2016

PLTU Bau-Bau FTP2


2x10 MW 2014/15

U
U

Bau-Bau

PLTU Bau-Bau
2x7 MW - 2015

Gambar B10.1 Peta sistem kelistrikan Prov Sulawesi Tenggara

Gambar B10.1 Peta sistem kelistrikan Prov Sulawesi Tenggara


Rincian pembangkit terpasang pada sistem interkoneksi 20 KV seperti ditunjukkan pada tabel B10.1.

592
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 592

04/02/2013 10:37:28

Tabel B10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang *)


No

Pembangkit

Jenis
Pembangkit

Bahan Bakar

Pemilik

Kapasitas (MW)
Terpasang

Mampu

KENDARI
1

PLTD Wua-wua

PLTD

HSD & MFO

PLN

23,9

14,4

PLTD Poasia

PLTD

MFO

PLN

14,3

7,5

PLTD Lambuya

PLTD

HSD

PLN

1,8

Perusda Lambuya

PLTD

HSD

SWASTA

2,1

Sewa Lambuya

PLTD

HSD

SEWA

Sewa PLTD Kendari

PLTD

HSD

SWASTA

36

33

85,2

62,80

10,1

7,36

KOLAKA
8

PLTD Kolaka

PLTD

HSD

PLN

PLTD Sewa Kolaka

PLTD

HSD

SEWA

10

PLTM Sambilambo

PLTM

AIR

PLN

12
2

8
1

24,1

16,36

7,5

4,8

RAHA
11

PLTD Raha

PLTD

HSD

PLN

12

Sewa PLTD Raha

PLTD

HSD

SWASTA

3,3

10,8

7,8

11,1

6,6

BAU-BAU
13

PLTD Bau-Bau

PLTD

HSD

PLN

14

PLTM Winning

PLTM

AIR

PLN

1,6

1,5

15

Sewa PLTD Bau-Bau

PLTD

HSD

SWASTA

13,5

13

26,2

21,1

2,6

1,5

WANGI-WANGI
16

PLTD Wangi-Wangi

PLTD

HSD

PLN

17

Sewa PLTD

PLTD

HSD

SEWA

2
4,6

Jumlah

150,9

2
3,5
111,6

*) Belum termasuk sistem isolated

B10.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Tenggara


Kendari, Kolaka, Bau-Bau dan Wangi-Wangi adalah kota-kota utama di Sulawesi Tenggara yang
berkembang cukup pesat, namun pasokan listriknya belum sepenuhnya dapat mencukupi kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat. Kendari sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara dan kota Kolaka
dalam dua tahun terakhir masih dalam kondisi krisis daya dan secara berangsur telah dapat ditingkatkan
kemampuan pasokan listriknya dengan sewa PLTD sambil menunggu penyelesaian proyek PLTU yang
sedang dalam tahap komisioning. Akibatnya terjadi penumpukan permintaan sambungan listrik dan
potensi kebutuhan listrik di kedua daerah tersebut tumbuh lebih tinggi dari daerah lainnya.
Sedangkan kota Wangi Wangi, Baubau dan Raha pasokan listriknya dalam dua tahun terakhir masih
mencukupi. Kota Wangi Wangi merupakan pintu masuk ke kepulauan Wakatobi, dimana terdapat obyek
wisata alam Taman Nasional Laut Wakatobi yang sangat terkenal dan telah berkembang cukup pesat.
Kebutuhan listriknya terus meningkat seiring dengan perkembangan kota-kota tersebut.

593
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 593

04/02/2013 10:37:29

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2007-2011 sangat tinggi, yaitu mencapai
rata-rata 8,8% per tahun. Sejalan dengan itu pertumbuhan pemakaian energi listrik dalam periode yang
sama meningkat rata-rata 8,9% per tahun. Peningkatan pemakaian listrik tersebut termasuk tinggi,
mengingat pada saat itu penjualan listrik sebetulnya masih dikendalikan karena keterbatasan pasokan
daya. Apabila pasokan listrik cukup, diperkirakan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik akan lebih tinggi
lagi.
Rasio elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini masih sekitar 55%, sehingga potensi pelanggan
baru masih banyak.
Berdasarkan pertumbuhan penjualan listrik dalam lima tahun terakhir, dan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adanya daftar tunggu yang cukup besar, penambahan jumlah
penduduk, serta target rasio elektrifikasi, maka kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Tenggara akan
tumbuh seperti pada tabel B10.2. Beban puncak di Sulawesi Tenggara akan meningkat dari 130 MW pada
tahun 2012 menjadi 293 MW di tahun 2021. Demikian pula pemakaian listrik pada tahun 2012 diperkirakan
sebesar 490 GWh akan meningkat menjadi 1.194 GWh pada tahun 2021, atau tumbuh 10,5% per tahun.

Tabel B10.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Tahun

Penjualan
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Produksi
(Gwh)

Pelanggan

2012

490

556

130

276.942

2013

548

621

144

301.319

2014

602

682

157

324.597

2015

660

749

170

348.637

2016

725

822

185

371.371

2017

830

941

210

395.748

2018

907

1.028

227

420.125

2019

993

1.125

246

444.502

2020

1.086

1.231

266

468.879

2021

1.194

1.353

293

493.256

Growth

10,5%

10,5%

9,5%

6,7%

B10.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Potensi Sumber Energi
Di Propinsi Sulawesi Tenggara terdapat banyak sumber tenaga air dengan potensi yang dapat
dikembangkan menjadi PLTA sekitar 266 MW dan potensi PLTM 17 MW. Selain potensi tenaga air, juga
terdapat potensi panas bumi walaupun tidak besar, yaitu di Lainea di Kendari dan Mangolo di Kolaka.
Rencana pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di Propinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Sulawesi Tenggara, akan dibangun beberapa pembangkit
yaitu PLTA, PLTP dan PLTU batubara baik kapasitas menengah maupun skala kecil sesuai dengan
kebutuhan sistem setempat.

594
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 594

04/02/2013 10:37:29

Dari potensi energi terbarukan yang ada, PLN berencana akan membangun PLTA Konawe berkapasitas
50 MW. Pembangunan PLTA tersebut akan diselaraskan dengan rencana pembangunan waduk di aliran
sungai Konawe melalui kerjasama dengan institusi pengelola sungai (Balai Wilayah Sungai) setempat,
untuk memenuhi kebutuhan sistem interkoneksi 150 kV di Sulawesi Tenggara.
Selama periode 2012 - 2021, di Provinsi Sulawesi Tenggara akan dibangun pembangkit baru dengan
kapasitas total mencapai 353 MW yang akan terhubung ke grid 150 kV dan sebagian terhubung ke
jaringan 20 kV pada sistem isolated. Salah satu pembangkit yang cukup besar adalah PLTU batubara
Kendari 2x50 MW dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2017. Kebutuhan batubara untuk PLTU
ini akan dipasok dari Kalimantan.
Rencana penambahan pembangkit selengkapnya diberikan pada tabel B10.3.

Tabel B10.3 Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

JENIS

MW

COD

Kendari - Nii Tanasa (FTP1)

PLN

PLTU

2x10

2012

Kendari - Nii Tanasa


(Ekspansi)

PLN

PLTU

10

2013

Wangi-Wangi (Relokasi
PLTD)

PLN

PLTD

2x2

2013/18

Rongi

PLN

PLTM

2x0,4

2014

Lapai 1

PLN

PLTM

2x2

2014

Lapai 2

PLN

PLTM

2x2

2014

Riorita

PLN

PLTM

2x0,5

2014

Toaha

PLN

PLTM

2x0,5

2014

Raha

PLN

PLTU

2x3

2014

10

Raha (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2015

11

Wangi-Wangi (FTP 2)

PLN

PLTU

2x3

2014/15

12

Bau-Bau (FTP2)

PLN

PLTU

2x10

2014

13

Konawe

PLN

PLTA

2x25

2016/17

14

Kendari 3

PLN

PLTU

2x50

2017

15

Watunohu 1

PLN

PLTA

20

2018/19

16

Bau-Bau

Swasta

PLTU

2x7

2015

17

Kendari (FTP2)

Swasta

PLTU

2x25

2016

18

Kolaka (FTP2)

Swasta

PLTU

2x10

2016

19

Lainea

Swasta

PLTP

2x10

2019

Total Kapasitas

353

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Pembangunan transmisi 150 kV di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagian besar digunakan untuk
membangun interkoneksi sistem Sultra dengan sistem Sulsel yang terbentang dari Malili, Lasusua,
Kolaka, Unaaha sampai ke Kendari, sekaligus untuk mengganti pasokan yang selama ini menggunakan
PLTD beralih ke sistem interkoneksi (grid). Selain itu, pembangunan transmisi juga terkait dengan proyek
pembangkit yaitu untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke grid 150 kV. Selanjutnya transmisi 150 kV
tersebut akan dikembangkan untuk melayani ibukota Kabupaten yang selama ini masih berupa sistem
isolated, termasuk akan diinterkoneksikan ke Raha di pulau Muna sampai ke kota Baubau di pulau Buton.

595
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 595

04/02/2013 10:37:29

Pembangunan interkoneksi antar pulau tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan dan studi dasar
laut.
Panjang transmisi yang akan dibangun selama periode 2012-2021 adalah 1.546 kms dengan kebutuhan
dana investasi sekitar US$ 169 juta sebagaimana terdapat dalam tabel B10.4.

Tabel B10.4 Pembangunan Transmisi

No.

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

kms

Anggaran
(Juta
USD)

COD

Malili

Lasusua

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

290

35,6

2013

Lasusua

Kolaka

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

232

28,4

2013

Kolaka

Unahaa

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

150

18,4

2013

Unahaa

Kendari

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

110

13,5

2013

PLTU
Kendari
(FTP2)

Inc. 2 phi
(KendariRaha)

150 kV

2 cct, Hawk, 240 mm

10

0,9

2015

5
6

Raha

Bau-Bau

150 kV

2 cct, Hawk, 240 mm

170

15,1

2016

Kolaka

150 kV

2 cct, Hawk, 240 mm

20

1,8

2015

PLTU
Kolaka
(FTP2)

Kendari

Raha

150 kV

2 cct, Hawk, 240 mm

220

19,6

2016

Kendari

Raha (new) Kabel Laut

150 kV

2 cct, Kabel Laut

10

10,7

2016

10

PLTA Konawe

Unahaa

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

80

9,8

2016

11

PLTA Watunohu 1

Lasusua

150 kV

2 cct, 2xHawk, 240


mm

80

9,8

2017

Andolo

Incomer
1-phi (Kendari-Raha)

150 kV

2cct, ACSR 1 x 240


mm2

90

2,7

2017

Andolo

GI Kasipute

150 kV

2cct, ACSR 1 x 240


mm2

84

2,5

2017

1.546

168,7

1
2
3
4

12
13

Jumlah

Pengembangan Gardu Induk


Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan, beberapa ibukota Kabupaten direncanakan
akan disambung ke sistem interkoneksi sehingga di Kabupaten tersebut perlu dibangun gardu induk.
Selama periode tahun 2012 - 2021 akan dibangun gardu Induk baru 150/20 kV dan 70/20 kV termasuk
penambahan kapasitas trafo dan IBT 150/70 kV, dengan kapasitas total 530 MVA. Proyek tersebut akan
memerlukan dana investasi sekitar US$ 38,5 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk
pembangunan GI pembangkit, seperti diberikan dalam tabel B10.5.

596
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 596

04/02/2013 10:37:29

Tabel B10.5 Pembangunan Gardu Induk


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Kolaka + 2 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Lasusua + 4 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2013

Unahaa + 4 LB

150/20 kV

New

60

3,34

2013

Kendari - IBT 2x31,5


MVA

150/70 kV

New

60

3,34

2013

Kendari + 2 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Kolaka, Ext 4 LB

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2014

Raha + 2 LB

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Bau Bau

150/20 kV

New

30

2,62

2015

Kendari, Ext 4 LB

150/20 kV

Extension

4 LB

2,47

2016

10

Kendari

150/20 kV

Extension

60

2,10

2016

11

Bau Bau

150/20 kV

Extension

30

1,81

2016

12

Unaaha

150/20 kV

Extension

60

2,10

2017

13

Unahaa

150/20 kV

Extension

60

2,10

2017

14

Andolo

150/20 kV

New

10

2,27

2017

15

Kasipute

150/20 kV

New

20

2,38

2017

16

Nii Tanasa

70/20 kV

Extension

20

1,01

2019

530

38,5

Jumlah

Pengembangan Jaringan Distribusi


Untuk memenuhi kebutuhan listrik Provinsi Sulawesi Tenggara hingga tahun 2021, direncanakan
penambahan pelanggan baru sekitar 235 ribu pelanggan. Khusus untuk tahun 2012 akan disambung 19.000
pelanggan baru untuk mencapai rasio elektrifikasi 60% pada tahun 2012, untuk periode selanjutnya akan
disambung rata-rata 24.000 pelanggan baru setiap tahunnya. Untuk menunjang penambahan pelanggan
tersebut, diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk melayani perdesaan, yaitu JTM
sepanjang 2.958 kms, JTR sekitar 2.380 kms dan trafo distribusi sebesar 539 MVA, seperti diberikan
dalam tabel B10.6.

Tabel B10.6 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA
129,1

Pelanggan

2012

116,2

36,4

19.004

2013

129,3

136,7

47,9

24.377

2014

226,4

227,1

39,8

23.278

2015

240,2

235,0

46,4

24.040

2016

255,4

243,1

51,5

22.734

2017

286,8

263,3

55,5

24.377

2018

386,7

268,9

59,5

24.377

2019

405,4

276,1

63,5

24.377

2020

434,7

286,5

67,4

24.377

2021

477,7

314,8

70,9

24.377

2.958,8

2.380,7

538,6

235.318

2012-2021

597
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 597

04/02/2013 10:37:29

B10.4 Pengembangan Interkoneksi Kendari - Pulau Muna - Pulau Buton


Sesuai rencana, sistem interkoneksi di Sultra akan menggunakan tegangan 150 kV. Rencana
pengembangan transmisi tersebut juga dimaksudkan untuk menjangkau pulau-pulau di sekitar daratan
Kendari yaitu pulau Muna dan pulau Buton. Beban dikedua pulau tersebut selama ini masih dipasok dari
PLTD minyak. Dengan rencana interkoneksi 150 kV antar pulau tersebut, diharapkan dapat menurunkan
biaya pokok produksi dan dalam jangka panjang kecukupan pasokan di pulau Muna dan Buton akan lebih
terjamin. Interkoneksi antar pulau dengan kabel laut ini akan didahului dengan kajian kelayakan dan studi
dasar laut. Apabila secara teknis dan keekonomian layak, maka proyek tersebut akan dilaksanakan.

B10.5 Rangkuman
Rangkuman proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 - 2021 adalah seperti pada tabel B10.7.

Tabel B10.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

490

556

130

20

44

2013

548

621

144

12

180

782

135

2014

602

682

157

41

60

107

2015

660

749

170

17

30

30

50

2016

725

822

185

95

90

480

235

2017

830

941

210

145

150

254

251

2018

907

1.028

227

13

2019

993

1.125

246

20

20

69

2020

1.086

1.231

266

13

2021

1.194

1.353

293

14

Jumlah

8.034

9.107

2.028

352

530

1.546

930

598
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 598

04/02/2013 10:37:29

LAMPIRAN B.11
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 599

04/02/2013 10:37:29

B11.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Kebutuhan tenaga listrik Provinsi Sulawesi Barat saat ini dipasok dari 3 gardu induk 150 kV, yaitu
Polmas, Majene dan Mamuju yang terinterkoneksi dengan sistem 150 kV Sulawesi Selatan. Selain itu, di
Sulawesi Barat terdapat sistem isolated skala kecil yang mendapatkan pasokan dari PLTD setempat. Peta
kelistrikan saat ini dan rencana pengembangannya di Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada gambar
B11.1.
ke
GI Silae
(Sulteng)
ACSR 2x240 mm2
45 km - 2014

Pasangkayu

SULAWESI
TENGAH

ACSR 2x240 mm2


110 km 2017

Topoyo
PLTA Karama (Unsolicited)
3x150 MW 2018/19

ACSR 2x240 mm
50 km - 2017

Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2
40 km - 2017
Mamuju

SULAWESI
SELATAN

ACSR 2x430 mm2


80 km - 2017

PLTU Mamuju FTP2


2x25 MW - 2016
ACSR 2x430 mm2
80 km - 2017

PT PLN (Persero)

ke
GITET Enrekang
(Sulsel)
Polmas
Majene

ke
GI Pinrang
(Sulsel)

/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI BARAT

GI 500 kV Existing / Rencana


GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana

U
G
P
A
GU
GB
M
D

/
/
/
/
/
/
/
/

U
G
P
A
GU
GB
M
D

PLTU Existing / Rencana


PLTG Existing / Rencana
PLTP Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana
PLTGB Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
Kit Rencana

Edit November 2012

Gambar
B11.1.
Petakelistrikan
kelistrikan Provinsi
Sulawesi
Barat
Gambar
B11.1.
Peta
Provinsi
Sulawesi
Barat

Kapasitas ketiga gardu induk tersebut saat ini adalah 60 MVA. Beban puncak seluruh propinsi Sulawesi
Barat adalah 31 MW termasuk sistem isolated tersebar. Adapun pembangkit yang beroperasi secara
isolated pada saat ini diberikan pada tabel B11.1.

Tabel B11.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang


No

Pembangkit

Kapasitas (MW)

Jenis
Pembangkit

Bahan
Bakar

Pemilik

PLTD

HSD

PLN

3.32

2.26

Terpasang

Mampu

Grid 20 kV Sist.
Sulselrabar
1

PLTD Mamuju
PLTD Isolated

PLTD Mambi

PLTD

HSD

PLN

0.24

0.182

PLTD Babana

PLTD

HSD

PLN

0.04

0.072

PLTD Topoyo

PLTD

HSD

PLN

0.2

0.11

PLTD Karossa

PLTD

HSD

PLN

0.53

0.360

PLTD Baras

PLTD

HSD

PLN

0.82

0.445

PLTD Pasang Kayu

PLTD

HSD

PLN

2.80

2.260

PLTD Sarjo

PLTD

HSD

PLN

0.14

0.123

Jumlah

4.770

3.552

8.090

5.812

600
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 600

04/02/2013 10:37:29

B11.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Barat


Provinsi Sulawesi Barat yang dibentuk pada tahun 2003 dengan Mamuju sebagai ibukotanya merupakan
daerah yang sedang berkembang. Rasio elektrifikasi pada tahun 2011 sekitar 63,9% termasuk listrik non
PLN, masih banyak calon pelanggan rumah tangga yang membutuhkan pasokan listrik.
Kondisi ekonomi Sulawesi Barat dalam tiga tahun terakhir tumbuh mengesankan mencapai rata-rata
10,4%. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Sulawesi Barat. Dalam lima tahun
terakhir, kebutuhan listrik tumbuh rata-rata 9,6% per tahun, walaupun penyambungan pelanggan
baru masih dikendalikan secara terbatas karena keterbatasan daya pembangkit. Apabila pasokan
listrik di Sulawesi Barat mencukupi, maka listrik yang akan dilayani diperkirakan jauh lebih tinggi. Dari
pertumbuhan konsumsi listrik dalam lima tahun terakhir, dan memperhatikan potensi pertumbuhan
ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan rasio elektrifikasi, proyeksi
kebutuhan listrik tahun 2012-2021 diberikan pada tabel B11.2.

Tabel B11.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Propinsi Sulawesi Barat

Tahun

Penjualan
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Produksi
(Gwh)

Pelanggan

2012

168

193

40

120.031

2013

188

230

47

130.599

2014

207

266

55

140.696

2015

227

293

60

151.125

2016

249

322

66

160.989

2017

276

353

72

172.637

2018

302

387

79

185.176

2019

330

423

87

198.685

2020

360

462

95

213.255

2021

396

504

103

228.267

10,1%

12,1%

12,1%

7,4%

Growth

B11.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Potensi Energi Primer
Provinsi Sulawesi Barat dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung dengan hutan masih asli,
menyimpan potensi tenaga air yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi PLTA, dan di
beberapa lokasi dapat dikembangkan menjadi PLTM. Diperkirakan potensi PLTA di Sulawesi Barat bisa
mencapai 1000 MW.

Pengembangan Pembangkit
Memperhatikan besarnya potensi tenaga air tersebut, prioritas pertama dalam mengembangkan
pembangkit adalah membangun PLTA. Rencana pembangunan PLTA tersebut harus diawali dengan
studi kelayakan yang baik dan lengkap termasuk adanya data curah hujan yang memadahi.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, di Provinsi Sulawesi Barat direncanakan
akan dibangun pembangkit kapasitas total hingga 734 MW yang akan tersambung ke grid 150 kV sistem

601
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 601

04/02/2013 10:37:29

Sulselbar. Pembangkit tersebut adalah PLTU batubara 2x25 MW (proyek FTP2) yang akan dibangun oleh
swasta dan PLTA Poko 117 MW sebagaimana serta PLTA Karama, sebagaimana diberikan pada tabel
B11.3. Apabila tambahan pembangkit baru tersebut selesai beroperasi, maka kelebihan dayanya
akan dikirim ke daerah lain melalui sistem interkoneksi 150 kV Sulselbar.
Proyek PLTA Karama ini merupakan sebuah proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) unsolicited. Saat
ini hasil studi kelayakan yang dibuat oleh perusahaan swasta bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat, sedang dievaluasi. Apabila hasil studi menyatakan proyek ini layak dibangun dan sesuai
dengan kebutuhan sistem yang ada, maka proyek ini akan dilanjutkan ke proses pengadaan.

Tabel B11.3 Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

ASumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

PLN

PLTA

2x117

2020/21

Poko

Mamuju (FTP2)

Swasta

PLTU

2x25

2015

Karama Peaking (Unsolicited)

Swasta

PLTA

150

2018

Karama Baseload (Unsolicited)

Swasta

PLTA

300

2019

Total Kapasitas

734

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat beban dan dalam rangka menyambung beban
yang selama ini dilayani oleh PLTD terhubung ke grid, akan dibangun transmisi 150 kV. Di Provinsi Sulawesi
Barat direncanakan pembangunan transmisi 150 kV dari Silae (Sulteng) sampai ke Mamuju melalui Pasang
Kayu dan Topoyo, dan transmisi dari PLTA Poko ke Bakaru. Selain itu, juga akan dibangun transmisi 275 kV
untuk menyalurkan daya dari PLTA Karama ke Mamuju dan dari Mamuju ke arah Enrekang.
Panjang total saluran transmisi yang akan dibangun mencapai 1182 kms dengan kebutuhan dana investasi
sekitar US$ 236 juta sebagaimana diberikan pada tabel B11.4.

Tabel B11.4 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV


No.
1
2

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

Anggaran
(Juta USD)

COD

Pasangkayu

Silae

150 kV

2 cct, ACSR
2x240 mm2

90

11,0

2013

PLTU Mamuju
(FTP2)

Mamuju

150 kV

2 cct,
Hawk, 240
mm

68

2,0

2015

Mamuju Baru

Inc.2 phi (PLTU


Mamuju(FTP2)Mamuju)

150 kV

2cct,
Hawk, 240
mm

0,1

2017

PLTA Karama

Mamuju Baru

275 kV

2 cct, 2 x
429 ACSR
(Zebra)

160

54,0

2017

Mamuju Baru

Enrekang

275 kV

2 cct, 2 x
429 ACSR
(Zebra)

420

118,2

2017

Pasangkayu

Mamuju

150 kV

2 cct, ACSR
2x240 mm2

400

49,1

2017

PLTA Poko

Bakaru

150 kV

2 cct,
Hawk, 240
mm

40

1,2

2019

1.182

235,6

5
6

kms

7
Jumlah

602
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 602

04/02/2013 10:37:30

Pengembangan Gardu Induk


Beberapa gardu induk akan dibangun di Sulawesi Barat seiring dengan pembangunan transmisi terkait.
Di Pasangkayu akan dibangun gardu induk baru 150/20 kV 30 MVA dan dijadwalkan akan beroperasi
tahun 2014, terhubung ke sistem Palu - Poso melalui GI Silae di kota Palu provinsi Sulawesi Tengah. Selain
itu direncanakan penambahan trafo di GI eksisting kapasitas 30 MVA. Sedangkan yang terkait dengan
proyek PLTA Karama, di Sulawesi Barat akan dibangun GITET 275/150 kV dan GI Mamuju Baru 150/20 kV.
Total daya GI yang akan dibangun termasuk IBT adalah 320 MVA, dengan dana investasi yang diperlukan
sekitar US$ 30 juta, belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit,
seperti pada tabel B11.5.

Tabel B11.5 Pembangunan Gardu Induk


No

Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Mamuju

150/20 kV

Extension

30

1,81

2014

Pasangkayu

150/20 kV

New

30

2,62

2014

Topoyo

150/20 kV

New

30

2,62

2015

Mamuju Baru - IBT

275/150 kV

New

200

20,30

2017

Mamuju Baru

150/20 kV

New

30

2,62

2017

320

30

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Hingga tahun 2021 akan dilakukan penambahan sambungan pelanggan baru sekitar 116 ribu pelanggan,
atau rata-rata 11.600 pelanggan setiap tahunnya. Beban puncak pada 2021 diperkirakan akan naik
menjadi 103 MW dari kondisi 2012 yaitu 40 MW atau naik 2,5 kali.
Jaringan distribusi yang akan dibangun termasuk untuk melistriki perdesaan, terdiri dari JTM sepanjang
1.233 kms, JTR sekitar 1.543 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 450 MVA seperti
diberikan pada Tabel B11.6.

Tabel B11.6 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

64,8

145,4

52,5

8.243

2013

114,0

146,8

43,4

10.568

2014

113,4

148,4

41,1

10.097

2015

116,8

149,8

41,7

10.429

2016

120,9

151,4

42,7

9.864

2017

127,9

153,8

44,0

11.648

2018

131,7

154,8

44,8

12.539

2019

137,2

156,8

46,0

13.510

2020

146,2

160,2

47,8

14.570

2021

160,6

176,1

47,4

15.011

1.233,5

1.543,6

451,5

116.479

2012-2021

603
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 603

04/02/2013 10:37:30

B11.4 Ringkasan
Ringkasan prakiraan kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas sistem kelistrikan dan
kebutuhan investasi di Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2021 sebagaimana terdapat dalam
tabel B11.7.

Tabel B11.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit (MW)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

GI (MVA)

2012

168

193

40

2013

188

230

47

90

16

2014

207

266

55

60

2015

227

293

60

30

68

10

2016

249

322

66

50

93

2017

276

353

72

230

984

249

2018

302

387

79

150

230

2019

330

423

87

300

40

457

2020

360

462

95

117

181

2021

396

504

103

117

182

734

320

1.182

1.431

Jumlah

604
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 604

04/02/2013 10:37:30

LAMPIRAN B.12
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI MALUKU

lampiran rama 29 1 13.indd 605

04/02/2013 10:37:30

B12.1 Kondisi Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Maluku saat ini terdiri dari 8 sistem kelistrikan dengan beban cukup besar
yaitu sistem Ambon, Masohi-Waipia-Liang, Kairatu-Piru, NamleaMako, Saparua, Tual, Dobo, dan Saumlaki.
Selain sistem tersebut diatas, terdapat pula 34 pusat pembangkit skala kecil di lokasi tersebar.
Beban puncak total non coincident seluruh Provinsi Maluku sekitar 79 MW, dipasok dari pembangkitpembangkit PLTD tersebar yang terhubung langsung ke sistem distribusi 20 kV dan sebagian tersambung
langsung ke jaringan 220 Volt pada masing-masing sistem kelistrikan seperti ditunjukkan pada gambar
B12.1.

12.1 Peta Lokasi Pembangkit di Provinsi Maluku


Gambar 12.1 Gambar
Peta Lokasi
Pembangkit di Provinsi Maluku

606
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 606

04/02/2013 10:37:30

Sistem kelistrikan terbesar di Provinsi Maluku adalah sistem Ambon, dimana sistem ini memiliki jumlah
pasokan pembangkit 80,2 MW termasuk PLTD sewa, dengan daya mampu sekitar 45 MW dan beban
puncak 40 MW.

Tabel B.12.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang


No

Sistem Isolated

Jenis
Pembangkit

Kapasitas (MW)
Terpasang

Beban Puncak
(MW)

Daya Mampu

Sistem Ambon
I

1. Hative Kecil

PLTD

21

10

2. Poka

PLTD

34

14

3. Sewa Mesin

PLTD

25

21

80

45

40

TOTAL
Sistem Masohi
II

1. Masohi

PLTD

2. Waipia

PLTD

3. Liang

PLTD

4. Sewa Mesin

PLTD

TOTAL

12

Sistem Kairatu Piru


III

1. Kairatu

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

3. Piru

PLTD

TOTAL

10

Sistem Namlea Mako


IV

1. Namlea

PLTD

2. Mako

PLTD

3. Sewa Mesin

PLTD

10

PLTD

1. Langgur

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

10

TOTAL
V

Sistem Saparua
Saparua
Sistem Tual

VI

TOTAL

Sistem Saumlaki
VII

1. Saumlaki

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

TOTAL

Sistem Dobo
VIII

1. Dobo

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

TOTAL

607
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 607

04/02/2013 10:37:30

B12.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Kota Ambon mempunyai populasi terbesar di Provinsi Maluku dan jumlah pelanggan PLN paling banyak
berada di Ambon dibanding kota lainnya. Kondisi ekonomi Maluku dalam dua tahun terakhir tumbuh
lebih baik dibanding sebelumnya yaitu rata-rata diatas 6% per tahun. Sektor pertanian, perdagangan,
hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa lainnya mempunyai kontribusi dominan mencapai hampir 78%,
mampu tumbuh diatas 8% kecuali pertanian yang tumbuh sekitar 3,56%. Kondisi ekonomi yang membaik
ini dan ditopang oleh kondisi keamanan yang kondusif, akan berdampak pada tingginya konsumsi listrik
di Maluku.
Sampai dengan tahun 2011, jumlah pelanggan PLN masih didominasi oleh kelompok rumah tangga
dengan konsumsi mencapai 93,15%, disusul kelompok komersial 3,88%, publik 2,95% dan industri 0,02%.
Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, pertambahan jumlah penduduk dan
peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021
diperlihatkan pada tabel B12.2.

Tabel B12.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Growth

Penjualan
(Gwh)
403
410
445
481
521
564
610
660
713
772
9.5%

Produksi
(Gwh)
470
466
500
539
582
629
680
734
793
857
9.2%

Puncak
(MW)
99
98
105
113
122
132
142
153
165
178
9.0%

Pelanggan
249,661
282,446
314,120
336,365
369,931
389,562
405,559
419,102
432,955
447,127
7.3%

B12.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di provinsi
Maluku dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer setempat sebagai
berikut.

Potensi Sumber Energi


Sumber energi yang tersedia di Maluku untuk pembangkit listrik terbatas pada sumbersumber hydro
yang berada di Pulau Seram dan Pulau Buru serta panas bumi di Pulau Ambon dan Pulau Haruku.
Saat ini pengeboran sumur eksplorasi panas bumi di Pulau Ambon tepatnya didesa Suli telah selesai
dilaksanakan untuk rencana pembangunan PLTP Tulehu 2x10 MW. Sedangkan PLTP Haruku masih dalam
tahap survey. Selain itu, di Pulau Seram terdapat potensi hidro yang cukup besar bisa mencapai 100
MW lebih, salah satu diantaranya berada di kawasan hutan konservasi sehingga ada kemungkinan akan
mengalami hambatan jika seluruhnya dikembangkan menjadi PLTA.

608
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 608

04/02/2013 10:37:30

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 akan dapat dipenuhi dengan mengembangkan
pembangkit di Maluku berkapasitas total sekitar 193 MW, termasuk rencana PLTA Wai Tala 40,5 MW
seperti ditampilkan pada tabel B12.3. Pengembangan PLTA Wai Tala, akan didahului dengan studi
kelayakan dan studi dasar laut mengingat daya yang dihasilkan akan dievakuasi ke Ambon menggunakan
kabel laut 70 kV. Keberadaan PLTA Wai Tala dengan desain waduk dan interkoneksi kabel laut ini sangat
strategis bagi sistem Ambon karena akan dapat berperan sebagai pembangkit peaker yang sangat
dibutuhkan di Ambon untuk mengurangi penggunaan BBM atau bahan bakar lainnya yang cukup mahal.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan pembangkit PLTU, PLTP dan PLTA, perlu dibangun jaringan transmis 70
kV sepanjang 504 kms untuk menyalurkan energi listrik ke pusatpusat beban. Pembangunan kabel
laut Ambon - Seram 70 kV terkait dengan pembangunan PLTA Wai Tala 54 MW akan dilaksanakan
setelah dilakukan studi dasar laut dan dinyatakan layak. Demikian halnya dengan rencana pembangunan
transmisi 70 kV di pulau Seram akan dilaksanakan bila PLTA Wai Tala layak dibangun untuk memasok
beban di Seram dan Ambon. Rencana transmisi di Seram juga dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan
daya dari PLTM-PLTM tersebar ke pusat beban. Dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun
transmisi tersebut sekitar US$ 54 juta seperti ditampilkan dalam tabel B12.4.

Tabel B12.3 Pengembangan Pembangkit


No

Proyek

Pengembang

Jenis

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Saparua (Relokasi PLTD)


Waai ( FTP1)
Wae Mala
Ruwapa
Tene
Makariki
Buru (KPI)
Langgur
Tual (FTP 2)
Tulehu (FTP2)
Isal 3
Waai 3
Nua (Masohi)
Tual (Relokasi PLTD)
Wai Tala
Wai Tala
Isal
PLTM Tersebar Maluku
Total Kapasitas

PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
Swasta

PLTD
PLTU
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTGB
PLTGB
PLTGB
PLTP
PLTM
PLTU
PLTM
PLTD
PLTA
PLTA
PLTM
PLTM

MW
0,5
2x15
1,5
1
4
4
6
6
8
2x10
2x2
15
6
4x2
13,5
40,5
3x2
18.5
193

COD
2012
2013/14
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2016
2014/15
2015
2016
2016/18/19/21
2017
2018
2018/19/20
2014-2017

609
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 609

04/02/2013 10:37:30

Tabel B12.4 Pembangunan SUTT 70 kV


No.

Dari

Ke

Tegangan

PLTU Waai

Passo

70 kV

PLTU Waai

Sirimau

70 kV

Passo

Sirimau

70 kV

PLTP Tulehu

70 kV

Passo

Incomer single phi


Sirimau-Waai
Wayame

Piru

Kairatu

70 kV

Masohi

Kairatu

70 kV

PLTP Tulehu

70 kV

Landing Point
Haruku 1
Landing Point
Haruku 1
Haruku

Landing Point
Ambon
Landing Point
Ambon
Haruku
Landing Point
Haruku 2
Landing Point
Seram
Kairatu

70 kV

Incomer 2 phi
(Kairatu-Masohi)
Jumlah

70 kV

10
11
12
13
14

Landing Point
Haruku 2
Landing Point
Seram
PLTA Tala

70 kV

70 kV
70 kV

70 kV
70 kV

Konduktor
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
kabel laut,
2cct
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
kabel laut,
2cct
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK

kms

(Juta USD)

COD

18

1.6

2013

30

2.6

2013

12

1.0

2013

0.4

2014

26

1.1

2014

110

5.6

2014

210

12.8

2017

0.4

2017

10

9.6

2017

26

0.1

2017

1.6

2017

14

13.4

2017

2.2

2017

30

1.8

2017

504

54.2

Rencana
Pengembangan Sistem
70 kV
GambarGambar
B12.2 B12.2
Peta Peta
Rencana
Pengembangan
Sistem
70Seram-Ambon
kV Seram-Ambon

610
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 610

04/02/2013 10:37:31

Pengembangan Gardu Induk (GI)


Berkaitan dengan rencana pengembangan transmisi terkait proyek PLTA, PLTU dan PLTP serta untuk
mendistribusi listrik ke pelanggan, direncanakan pembangunan gardu induk baru. Sampai dengan tahun
2021 diperlukan pembangunan GI 70 kV baru dan pengembangannya di 8 lokasi dengan kapasitas total
280 MVA dan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 22 juta, belum termasuk kebutuhan investasi untuk
pembangunan GI pembangkit seperti diperlihatkan pada tabel B12.5.

Tabel B12.5 Pengembangan GI di Maluku


Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Sirimau

70/20 kV

New

30

2,18

2013

Passo

70/20 kV

New

20

1,95

2013

Wayame

70/20 kV

New

30

2,18

2014

Sirimau

70/20 kV

Extension

30

1,26

2017

Haruku

70/20 kV

New

20

1,95

2017

Piru

70/20 kV

New

20

1,95

2017

Sirimau

70/20 kV

Extension

30

1,26

2018

Masohi

70/20 kV

New

10

2,27

2018

Kairatu

70/20 kV

New

10

2,27

2018

10

Passo

70/20 kV

Extension

30

1,26

2019

11

Poka

70/20 kV

New

30

2,18

2021

12

Masohi

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

No

Jumlah

Anggaran
(juta USD)

280

COD

22

Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan
pelanggan baru sekitar 224 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021, termasuk untuk melayani
listrik perdesaan. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulau-pulau yang
memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak tersedia
energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
ekonomis. Jaringan distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 sudah termasuk
untuk melistriki perdesaan adalah 1,288 kms JTM, sekitar 1.045 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 80 MVA, secara rinci ditampilkan pada tabel B12.6.

Tabel B.12-6. Pengembangan Sistem Distribusi di Maluku


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

137

113

4,7

26.801

2013

112

91

6,0

32.785

2014

104

85

6,6

31.674

2015

108

88

7,1

22.245

2016

122

99

7,7

33.566

2017

128

103

8,3

19.631

2018

134

108

9,0

15.997

2019

140

113

9,6

13.543

2020

146

118

10,3

13.853

2021

158

127

10,8

14.172

1.289

1.045

80,3

224.267

2012-2021

611
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 611

04/02/2013 10:37:31

B12.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B12.7.

Tabel B12.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta
US$)

2012

403

470

99

2013

410

466

98

26

50

60

68

2014

445

500

105

38

30

142

72

2015

481

539

113

22

2016

521

582

122

53

102

2017

564

629

132

15

70

302

75

2018

610

680

142

46

50

81

2019

660

734

153

30

14

2020

713

793

165

11

2021

772

857

178

Jumlah

50

11

193

280

504

463

612
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 612

04/02/2013 10:37:31

LAMPIRAN B.13
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)

DI PROVINSI MALUKU UTARA

lampiran rama 29 1 13.indd 613

04/02/2013 10:37:31

B13.1 Kondisi Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Maluku Utara terdiri dari 7 sistem kelistrikan yang cukup besar yaitu sistem
Ternate, Tobelo, Jailolo-Sofifi, Soa-Siu (Tidore), Bacan, Sanana dan Daruba. Selain itu juga terdapat 21
unit pusat pembangkit skala yang lebih kecil di lokasi tersebar.
Beban puncak gabungan (non coincident) sistem-sistem kelistrikan di Provinsi Maluku Utara saat ini
sekitar 42,7 MW, dipasok oleh PLTD tersebar yang terhubung langsung ke sistem distribusi 20 kV seperti
dapat dilihat pada gambar B13.1.
Sebagian sistem yang lebih kecil terhubung langsung ke jaringan tegangan rendah 220 Volt. Sistem
terbesar di Maluku Utara adalah sistem Ternate dimana sistem ini memiliki pasokan pembangkit sekitar
35 MW yang terdiri dari pembangkit sendiri 14,8 MW dan mesin sewa 20,3 MW. Sistem kelistrikan di
Provinsi Maluku Utara yang relatif agak besar sebagaimana dapat dilihat pada tabel B13.1.

Gambar B13.1 Peta Peta Lokasi Pembangkit dik Provinsi Maluku Utara

Gambar B13.1 Peta Lokasi Pembangkit di Provinsi Maluku Utara

614
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 614

04/02/2013 10:37:31

Tabel B13.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang di Maluku Utara


No
I

Sistem Isolasi

Jenis
Pembangkit

PLTD

15

3. Sewa Mesin

PLTD

20

16

35

21

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

10

Sistem Jailolo-Sidangoli-Sofifi
1. Jailolo-Sidangoli

PLTD

2. Sofifi

PLTD

3. Sewa Mesin

PLTD

1. Soa Siu

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD

Sistem Bacan
PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD
TOTAL

Sistem Sanana
1. Sanana

PLTD

2. Sewa Mesin

PLTD
TOTAL

VII

Sistem Soa Siu

1. Bacan

VI

16

1. Tobelo

TOTAL
V

Beban Puncak

Sistem Tobelo

TOTAL
IV

Daya Mampu

1. Kayu Merah

TOTAL
III

Terpasang

Sistem Ternate

TOTAL
II

Kapasitas (MW)

Sistem Daruba
Daruba

PLTD

B13.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Ternate merupakan kota terbesar di Provinsi Maluku Utara dan mempunyai populasi penduduk terbesar
di provinsi ini. Pertumbuhan ekonomi Provinsi ini cukup tinggi dan dalam tiga tahun terakhir mencapai
rata-rata diatas 6% per-tahun. Kekayaan alamnya juga melimpah berupa tambang nikel dan emas yang
banyak tersedia di pulau Halmahera.
Sesuai rencana MP3EI, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Timur dengan program utama adalah pengembangan industri pengolahan tambang yaitu ferro nikel
dan industri hilirnya untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi. Selain itu, di Morotai juga akan
dikembangkan kawasan industri pengolahan. Kondisi ini akan dapat mendorong ekonomi di Provinsi
ini tumbuh lebih cepat dan pada akhirnya kebutuhan listrik juga akan meningkatkan lebih tinggi. Dari
realisasi penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 sebagaimana diberikan pada tabel B13.2.

615
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 615

04/02/2013 10:37:31

Tabel B13.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban
Puncak (MW)

Pelanggan

2012

243

290

45

145.953

2013

289

336

63

164.088

2014

312

360

68

181.575

2015

338

388

73

193.647

2016

367

421

79

212.330

2017

399

457

85

226.151

2018

434

496

93

240.856

2019

472

539

101

248.143

2020

512

584

109

255.274

2021

555

631

118

262.568

10,6%

9,1%

10,5%

7,3%

Growth

B13.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di provinsi
Maluku Utara dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer serta kondisi
geografis setempat, sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Di Maluku Utara terdapat potensi energi panas bumi yang cukup besar mencapai 40 MW dan dapat
dikembangkan menjadi PLTP yaitu di Jailolo. Di Pulau Bacan juga terdapat potensi sumber panas bumi
yaitu di Songa Wayaua namun tidak terlalu besar. Sumber energi primer lainnya adalah tenaga air namun
tidak besar dan hanya dapat dikembangkan menjadi PLTM untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat
setempat.

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik 2012 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dengan mengembangkan PLTU
batubara, PLTP, PLTM dan PLTGB dengan kapasitas sekitar 76 MW seperti ditampilkan pada tabel B13.3.

616
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 616

04/02/2013 10:37:31

Tabel B13.3 Pengembangan Pembangkit


No

PROYEK

ASUMSI
PENGEMBANG

JENIS

MW

COD

2x7

2013

Maluku Utara /Tidore (FTP1)

PLN

PLTU

Bacan Peaking (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

1,2

2013

Sofifi

PLN

PLTU

2x3

2014

Sanana (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2014

Tobelo (FTP 2)

PLN

PLTGB

2014

Tidore 2

PLN

PLTU

2x7

2015

Sanana (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

1x3

2017/19/21

Bacan Peaking (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2018

PLTM Tersebar Maluku Utara

Swasta

PLTM

4.5

2013-2015

10

Jailolo (FTP2)

Swasta

PLTP

2x5

2016

11

Songa Wayaua (FTP2)

Swasta

PLTP

2017

12

Jailolo 2

Swasta

PLTP

2020

Total Kapasitas

75,7

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan Transmisi
Rencana pengembangan transmisi di Maluku Utara khusunya di Pulau Halmahera ini dimaksudkan
untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit yaitu PLTP ke pusat-pusat beban. Mengingat lokasi beban
tersebar jauh dari pusat pembangkit, maka akan dibangun transmisi 150 kV sepanjang 376 kms. Rencana
pembangunan transmisi dan kabel laut 150 kV untuk menyalurkan daya dari PLTP di Halmahera ke pusat
beban di Ternate, akan disiapkan apabila hasil studi dasar laut dan kelayakan teknis serta keekonomiannya
telah dilaksanakan dan dinyatakan layak. Dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun transmisi
SUTT tersebut sekitar US$ 44 juta seperti ditampilkan dalam tabel B13.4.

Tabel B13.4 Pembangunan SUTT 150 kV


No.
1

Dari

Tegangan

Conductor

kms

Anggaran
(Juta USD)

COD

PLTP
Jailolo

Maba

150 kV

2 cct,
Hawk, 240
mm

110

20,3

2016

Sofifi

Incomer
single pi
(Jailolo-Maba)

150 kV

2 cct,
Hawk, 240
mm

46

4,1

2016

PLTP
Jailolo

Tobelo

150 kV

2 cct,
Hawk, 240
mm

220

19,6

2017

376

44,0

Ke

Jumlah

617
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 617

04/02/2013 10:37:31

Gambar B13.2. Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Halmahera

Gambar B13.2. Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Halmahera


Pengembangan GI
Berkaitan dengan rencana pengembangan transmisi tersebut serta untuk menyalurkan daya listrik ke
pelanggan, direncanakan dibangun gardu induk. Sampai dengan tahun 2021 direncanakan pembangunan
GI 150 kV di 5 lokasi dengan total kapasitas 90 MVA dan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 11 juta,
belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI Pembangkit, seperti diperlihatkan pada tabel
B13.5.

Tabel B13.5 Pengembangan GI di Maluku Utara


Gardu Induk

Tegangan

Baru/Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

Maba

150/20 kV

New

30

2.6

2016

Sofifi

150/20 kV

New

30

2.6

2016

Jailolo

150/20 kV

New

30

2.6

2016

Tobelo

150/20 kV

New

30

2.6

2017

120

10.4

No

Jumlah

COD

Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku Utara dimaksudkan untuk memenuhi proyeksi tambahan
pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 saja akan
disambung 14.968 pelanggan, dan pada periode selanjutnya akan disambung rata-rata 13.158

618
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 618

04/02/2013 10:37:32

pelanggan setiap tahun. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulaupulau yang memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak
tersedia energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
keekonomiannya serta hasil studi laut.
distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.178 kms JTM, 955 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 151 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B13.6.

Tabel B13.6 Pengembangan Sistem Distribusi di Maluku Utara


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

115,8

95,0

8,6

14.968

2013

102,7

84,1

11,0

18.135

2014

96,9

79,2

12,3

17.487

2015

100,8

82,1

13,3

12.072

2016

113,1

91,9

14,6

18.683

2017

118,0

95,6

15,9

13.821

2018

123,1

99,5

17,2

14.705

2019

128,5

103,6

18,5

7.287

2020

134,1

107,9

19,8

7.131

2021

145,2

116,8

20,4

7.294

1.178,2

955,7

151,6

131.583

2012-2021

B13.4 Pengembangan Sistem Kelistrikan Terkait Industri Feronikel


Di pulau Halmahera terdapat potensi tambang nikel yang sangat besar dan akan dikembangkan dan
diolah menjadi FeNi. Beberapa calon investor berminat mengolah tambang tersebut dengan membangun
smelter, salah satu diantaranya adalah PT Antam di Buli. Adanya industri ekstraksi dan pengolahan
tersebut diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan Halmahera akan menjadi
salah satu pusat pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Maluku.
Mengingat daya yang dibutuhkan cukup besar, maka pembangkit yang disiapkan untuk melayani
kebutuhan smelter dan industri hilirnya akan dibangun sendiri oleh PT Antam di Buli. Begitu juga calon
investor lainnya, juga perlu membangun pembangkit sendiri bila akan membangun industri smelter
mengingat daya yang dibutuhkan sangat besar dan sifat beban yang spesifik dan berfluktuasi. Jenis
beban seperti ini tidak cocok bila disambung dengan pelanggan umum lainnya karena akan dapat
mengganggu kualitas pasokan listrik ke pelanggan umum.

619
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 619

04/02/2013 10:37:32

B13.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B13.7.

Tabel B13.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

243

290

45

2013

289

336

63

15

35

2014

312

360

68

19

33

2015

338

388

73

17

40

2016

367

421

79

10

90

156

65

2017

399

457

85

30

220

42

2018

434

496

93

2019

472

539

101

2020

512

584

109

20

2021

555

631

118

76

120

376

262

Jumlah

620
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 620

04/02/2013 10:37:32

LAMPIRAN B.14
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA

lampiran rama 29 1 13.indd 621

04/02/2013 10:37:32

B14.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini


Provinsi Papua terdiri dari 28 Kabupaten dan 1 Kotamadya yang sistem kelistrikannya isolated terdiri dari
7 sistem besar (beban > 1 MW) yaitu sistem Jayapura, Wamena, Timika, Merauke, Nabire, Serui dan Biak.
Selain itu, terdapat sistem kelistrikan isolated yang beban puncak < 1 MW (listrik perdesaan) tersebar di
54 lokasi.
Beban puncak seluruh sistem kelistrikan di Provinsi Papua adalah 108,2 MW dan dipasok dari pembangkitpembangkit jenis PLTD dan PLTM. Energi listrik disalurkan melalui jaringan tegangan menengah (JTM)
20 kV dan jaringan tegangan rendah (JTR) 400/231 Volt. Sistem kelistrikan Jayapura merupakan sistem
terbesar di antara ketujuh sistem kelistrikan di Provinsi Papua sebagaimana diberikan dalam tabel B14.1.
Peta sistem kelistrikan di Provinsi Papua seperti pada Gambar B14.1.
Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua diberikan pada
Tabel B14.1.
Peta sistem kelistrikan di provinsi Papua seperti pada gambar B14.1

Sistem Biak

PROVINSI
PAPUA BARAT

PROVINSI PAPUA

Sistem Serui
Sistem Jayapura

Sistem Nabire
Sistem Wamena

Sistem Timika

Gambar B14.1 Peta Sistem Kelistrikan Provinsi Papua


Sistem Merauke

622
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 622

04/02/2013 10:37:32

Tabel B14.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang


No

Sistem Kelistrikan

Jenis

Kapasitas
Terpasang

Daya Mampu

Beban Puncak
(MW)

Sistem Jayapura

1. Yarmock

PLTD

6,6

2,7

2. Waena

PLTD

38,6

24,8

3. Sentani

PLTD

0,0

0,0

4. Arso

PLTD

0,0

0,0

5. Kit Sewa

PLTD

Jumlah

33,0

31,0

78,2

58,5

50,1

Sistem Wamena
II

1. Sinagma

PLTD

2,4

2,1

2. Sinagma

PLTM

0,4

0,3

3. Walesi

PLTM

Jumlah

1,6

1,6

4,4

4,0

5,5

3,2

3,8

Sistem Timika
III

1. Timika

PLTD

2. Kit Sewa

PLTD

Jumlah

13,0

11,8

18,5

15,0

14,4

Sistem Biak
IV

1. Karang Mulia

PLTD

13,8

11,1

2. Kit Sewa

PLTD

3,0

3,0

16,8

14,1

Jumlah

8,9

Sistem Serui
V

1. Serui

PLTD

6,4

3,6

2. Kit Sewa

PLTD

2,0

2,0

8,4

5,6

4,9

3,8

Jumlah

3,8

Sistem Merauke
VI

1. Kelapa Lima

PLTD

2. Kit Sewa

PLTD

Jumlah

15,6

11,6

20,5

15,4

12,8

Sistem Nabire
VII

VIII

1. Navire

PLTD

3,4

2,6

2. Kalibobo

PLTD

6,5

5,8

3. Kit Sewa

PLTD

9,0

7,0

Jumlah

18,9

15,4

8,8

Lisdes Tersebar

13,5

9,3

5,6

Jumlah
TOTAL

13,5

9,3

5,6

179,2

137,3

108,24

623
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 623

04/02/2013 10:37:32

B14.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Provinsi Papua


Penjualan energi listrik PLN pada tahun 2011 adalah 569,8 GWh dengan komposisi penjualan terdiri
dari Rumah Tangga (53,5%), Komersial (32,7%), Publik (13,2%) dan Industri (0,6%). Mengingat kondisi
pasokan listrik yang terbatas dan geografi yang cukup sulit sehingga saat ini kebutuhan energi listrik
belum seluruhnya dapat dipenuhi. Memperhatikan data penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun
terakhir dan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi, maka proyeksi kebutuhan listrik 20122021 diperlihatkan
pada tabel B14.2.

Tabel B14.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

621

684

142

234.345

2013

723

795

165

395.950

2014

848

931

192

513.772

2015

973

1.066

219

602.140

2016

1.100

1.203

246

673.111

2017

1.240

1.354

276

743.082

2018

1.397

1.523

310

813.053

2019

1.556

1.693

343

883.024

2020

1.702

1.850

374

952.995

2021

1.864

2.022

407

1.022.966

Growth

13,6%

13,1%

12,7%

20,2%

B14.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Papua dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer setempat serta sebaran penduduknya, adalah
sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Sumber energi primer di Provinsi Papua yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik
terbatas pada sumber-sumber potensi tenaga air, namun kapasitasnya sangat besar dengan lokasi yang
cukup jauh dari pusat beban. Berdasarkan hasil survei dan studi yang dilakukan oleh PLN Proyek Induk
Sarana Fisik dan Penunjang, PLN Enjiniring dan PT Gama Epsilon selama periode 1996-2009, potensi
tenaga air di Provinsi Papua yang terdata adalah sekitar 11.000 MW tersebar di 15 lokasi. Dari potensipotensi tersebut yang sudah dilakukan studi kelayakan dan desain rinci adalah sebesar 26,6 MW, yaitu
di Walesi, Kalibumi, Mariarotu dan Sanoba. Kurang maksimalnya pengembangan potensi tenaga air
di provinsi Papua disebabkan oleh karena lokasi sumber energi berada jauh dari pusat beban, sehingga
belum layak untuk dikembangkan secara besar-besaran.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sekitar 353 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B14.3. Selain itu terdapat
potensi PLTM yang akan dikembangkan oleh PLN yaitu PLTM Rendani 2x0,65 MW di Kabupaten Yapen,
PLTM Serambokan 118 kW dan PLTM Digoel 1,1 MW distrik Okaom di Kabupaten Pegunungan Bintang
yang saat ini dalam tahap studi kelayakan.

624
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 624

04/02/2013 10:37:32

Tabel B14.3 Pengembangan Pembangkit


No

PROYEK

ASUMSI
PENGEMBANG

JENIS

MW

COD

Walesi 6, 7

PLN

PLTM

2x0,6

2013

Orya/Genyem (On Going)

PLN

PLTA

20

2013

Jayapura (FTP1) - Holtekamp

PLN

PLTU

2x10

2013

Sinagma 4, 5

PLN

PLTM

2x0,2

2014

Kalibumi I

PLN

PLTM

2,6

2014

Timika

PLN

PLTGB

2014

Kurik/Merauke

PLN

PLTGB

3x5

2014/15/18

Jayapura - Holtekamp 2

PLN

PLTU

2x15

2015

Orya 2

PLN

PLTM

10

2015

10

Kalibumi II

PLN

PLTM

2x2,5

2014/15

11

Sanoba

PLN

PLTM

0,3

2014

12

Mariarotu I

PLN

PLTM

2x0,65

2014

13

Mariarotu II

PLN

PLTM

2x0,65

2014/15

14

Timika

PLN

PLTU

4x7

2015

15

Baliem

PLN

PLTA

10

2016

16

Kalibumi III Cascade

PLN

PLTM

2x2,5

2016/17

17

Baliem

PLN

PLTA

2x20

2017/18

18

Biak 1

PLN

PLTGB

2x6

2017/18

19

Tatui

PLN

PLTM

2x2

2017/18

20

Timika Peaker (gas)

PLN

PLTMG

2018

21

Amai

PLN

PLTM

1,4

2018

22

Jayapura 2

PLN

PLTU

2x15

2018/19

23

Nabire (CNG/LNG)

PLN

PLTMG

2x5

2019

24

Walesi Blok II

Swasta

PLTM

6x1

2014

25

Biak (FTP2)

Swasta

PLTU

2x7

2016

26

Merauke (FTP2)

Swasta

PLTU

2x7

2016

27

Nabire (FTP2)

Swasta

PLTU

2x7

2016

28

Jayapura (FTP2)

Swasta

PLTU

2x15

2016

29

Merauke 2

Swasta

PLTU

2x7

2016/17

Total Kapasitas

353

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel B14.3, di Papua akan dibangun PLTA Baliem secara bertahap (10
MW pada tahun 2016 dan 4x10 MW pada tahun 2017/2018). PLTA ini dimaksudkan untuk mempercepat
pemerataan tersedianya pasokan listrik yang cukup khususnya di sekitar Wamena. Listrik yang
dibangkitkan akan disalurkan ke tujuh ibukota Kabupaten di sekitar Wamena menggunakan transmisi
150 kV.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan PLTA yang berlokasi jauh dari pusat beban dan pengembangan PLTU
batubara skala kecil tersebar di beberapa lokasi, direncanakan akan dibangun transmisi 70 kV sepanjang
236 kms dan 150 kV sepanjang 582 kms untuk menyalurkan energi listrik ke pusat beban. Mengingat
potensi PLTA Baliem sangat besar dan daya yang dibangkitkan akan disalurkan ke tempat yang cukup

625
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 625

04/02/2013 10:37:32

jauh, maka sistem yang dikembangkan di Wamena menggunakan tegangan 150 kV. Dana investasi yang
dibutuhkan untuk membangun transmisi tersebut sekitar US$ 65 juta, seperti ditampilkan dalam tabel
B14.4.

Tabel B14.4 Pembanguan SUTT 70 kV dan 150 kV


Anggaran
(Juta USD)

COD

36

2,2

2012

2cct, 1 HAWK

40

2,4

2012

70 kV

2cct, 1 HAWK

160

9,8

2013

Wamena

150 kV

2 cct, ACSR 2 x
240 mm2

50

6,1

2016

Wamena

Elelim

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

122

10,9

2017

Wamena

Karubaga

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

150

13,4

2017

Karubaga

Mulia

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

130

11,6

2017

Mulia

Ilaga

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

80

7,1

2017

PLTA
Baliem

Sumohai

150 kV

2 cct, ACSR 1 x
240 mm2

50

1,5

2017

818

64,9

No.

Dari

PLTU
Holtekamp

Tegangan

Konduktor

Jayapura
(Skyland)

70 kV

2cct, 1 HAWK

Jayapura
(Skyland)

Sentani

70 kV

PLTA
Genyem

Sentani

PLTA
Baliem

5
6
7
8
9

Ke

kms

Jumlah

Pengembangan Gardu Induk


Seiring dengan rencana pembangunan transmisi, akan dibangun juga GI tegangan 70 kV dan 150 kV
untuk menyalurkan daya ke beban. Total kapasitas GI yang akan dibangun mulai tahun 2012 sampai
dengan 2021 adalah 325 MVA seperti pada tabel B14.5. Dana yang dibutuhkan sekitar US$ 24 juta, belum
termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit seperti pada tabel B14.5.

Tabel B14.5 Pengembangan GI


Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Skyland

70/20 kV

New

3x20

3,97

2013

Sentani

70/20 kV

New

3x20

3,97

2013

Timika

70/20 kV

New

30

2,18

2015

Sumohai

150/20 kV

New

2,38

2016

Wamena

150/20 kV

New

30

2,62

2016

Elelim

150/20 kV

New

2,38

2016

Karubaga

150/20 kV

New

2,38

2016

Mulia

150/20 kV

New

2,38

2016

Ilaga

150/20 kV

New

2,38

2016

10

Skyland

70/20 kV

Extension

2x20

1,76

2017

11

Sentani

70/20 kV

Extension

2x20

1,76

2018

285

28

No

Jumlah

626
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 626

04/02/2013 10:37:33

Gambar B14.2 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 70 kV Jayapura


Gambar B14.2
Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 70 kV Jayapura

GI Elelim
(Kab. Yalimo)

GI Karubaga
(Kab. Tolikara)
ACSR 1x240 mm2
65 km (2017)
ACSR 1x240 mm2
75 km (2017)

ACSR 1x240 mm2


61 km (2017)

GI Mulia
(Kab. Puncak Jaya)
2

ACSR 1x240 mm
40 km (2017)

(Kab. Lanny Jaya)

GI Wamena

GI Ilaga

ACSR 1x240 mm2


25 km (2017)

(Kab. Puncak)

PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM

PETA JARINGAN SISTEM BALIEM


PROPINSI PAPUA
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P
PLTP Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
A / A
PLTA Existing / Rencana
GU
GI 500/275 kV Existing / Rencana
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
M
M
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
/
D
D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana

Kenyam
(Kab. Nduga)

PLTA Baliem
10 MW (2016)
2x20 MW (2017/18)

ACSR 1x240 mm2


25 km (2017)

GI Sumohai

Gambar B14.3 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 150 kV Wamena


Gambar B14.3 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 150 kV Wamena

627
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 627

04/02/2013 10:37:34

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan baru
sampai dengan tahun 2021 sekitar 844 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi
60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 55 ribu pelanggan baru selama 2012. Pada tahun
2013 akan dibangun 161.000 ribu dan pada periode berikutnya akan disambung sekitar 70.000 pelanggan
setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
termasuk untuk melistriki perdesaan yaitu jaringan tegangan menengah 1.191 kms, jaringan tegangan
rendah 1.093 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 156 MVA, seperti ditampilkan dalam
tabel B14.6.

Tabel B14.6 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

60,1

52,4

7,0

55.314

2013

69,4

60,5

8,2

161.605

2014

81,3

70,9

9,7

117.822

2015

93,5

81,6

11,3

88.368

2016

106,3

92,8

13,3

70.971

2017

121,0

105,6

15,6

69.971

2018

138,1

120,6

18,2

69.971

2019

156,3

136,5

21,3

69.971

2020

174,3

152,2

25,0

69.971

2021
2012-2021

190,8

166,7

26,9

69.971

1.191,3

1.039,8

156,6

843.935

B14.4 Sistem Kelistrikan di Daerah Perbatasan Papua - PNG


Provinsi Papua mempunyai wilayah yang sangat luas, dengan kerapatan penduduk yang sangat rendah
dan kondisi alam yang sangat berat. Sarana infrastruktur antar daerah masih sangat terbatas dan menjadi
tantangan untuk melaksanakan elektrifikasi. Sepanjang perbatasan antara wilayah Republik Indonesia
dan Papua Nugini (PNG) pada umumnya didiami masyarakat asli Papua dengan tingkat penyebaran yang
tidak merata, hidup berkelompok dan berpindah-pindah serta berpeluang terjadi migrasi lintas batas.
Kelompok suku yang mendiami sepanjang daerah perbatasan ini beragam, ada sekitar 255 suku dengan
bahasa masing-masing suku berbeda. Daerah perbatasan RI-PNG terdiri dari Kabupaten Jayapura,
Keerom, Merauke dan kabupaten-kabupaten baru hasil pemekaran. Akses mencapai ibu kota kabupaten
menggunakan pesawat perintis yang beroperasi berkat bantuan/subsidi dari pemerintah daerah.
Kebutuhan listrik untuk kabupaten tersebut sebagian dipasok oleh pemerintah daerah dan sebagian
dipasok oleh PLN.
Elektrifikasi wilayah perbatasan direncanakan dengan membangun pembangkit yang memanfaatkan
potensi energi terbarukan yang tersedia setempat. Diprogramkan pada tahun 2012 ibukota kabupaten
sudah terlistriki dengan alternatif pertama memanfaatkan potensi tenaga air dengan membangun PLTM
serta potensi tenaga surya (PLTS). Sehubungan kondisi demografi yang tersebar dan jumlah penduduk
yang relatif sedikit, maka sistem kelistrikan yang diperlukan cukup dengan sistem isolated.

628
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 628

04/02/2013 10:37:34

B14.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti dalam tabel B14.7.

Tabel B14.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

621

684

142

12

2013

723

795

165

40

120

236

112

2014

848

931

192

22

60

2015

973

1,066

219

76

30

159

2016

1,100

1,203

246

104

55

50

235

2017

1,240

1,354

276

31

40

532

107

2018

1,397

1,523

310

54

40

98

2019

1,556

1,693

343

20

47

2020

1,702

1,850

374

16

2021

1,864

2,022

407

Jumlah

19

352

285

818

866

629
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 629

04/02/2013 10:37:34

lampiran rama 29 1 13.indd 630

04/02/2013 10:37:34

LAMPIRAN B.15
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 631

04/02/2013 10:37:34

B15.1 Kondisi kelistrikan saat ini


Provinsi Papua Barat terdiri dari 10 Kabupaten dan 1 Kotamadya dengan sistem kelistrikan masih
isolated, terdiri dari 5 sistem besar (beban > 1 MW) yaitu sistem Sorong, Fakfak, Manokwari, Kaimana
dan Teminabuan. Selain itu, terdapat sistem kelistrikan isolated dengan beban puncak kurang dari 1 MW
yaitu listrik perdesaan tersebar di 50 lokasi.
Beban puncak total (non coincident) seluruh sistem kelistrikan di Papua Barat sekitar 56,6 MW, dipasok
dari pembangkit-pembangkit jenis PLTD, PLTM, dan dari excess power PLTMG/PLTG, yang terhubung
langsung melalui jaringan tegangan menengah 20 kV. Sistem kelistrikan Sorong merupakan sistem
terbesar di Provinsi Papua Barat dengan beban puncak 2011 sekitar 28,6 MW.
Peta sistem kelistrikan Provinsi Papua Barat seperti ditunjukkan pada gambar B15.1.

Sistem Manokwari

Sistem Sorong

Sistem Teminabuan

PROVINSI

PAPUA BARAT
Sistem Fak Fak

Sistem Kaimana

PROVINSI
PAPUA

Gambar B15.1 Peta Sistem Kelistrikan Papua Barat

Gambar B15.1 Peta Sistem Kelistrikan Papua Barat

632
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 632

04/02/2013 10:37:34

Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua Barat sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel B15.1.

Tabel B15.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang


No

Sistem Kelistrikan

Jenis

Kapasitas (MW)
Terpasang

Daya Mampu
2,0

Beban
Puncak

Sistem Sorong
I

1. Klademak

PLTD

3,1

2. Klasaman

PLTD

10,1

3. Excess Power

PLTD

10,7

10,7

5. Kit Sewa

PLTD

8,8

8,8

32,7

29,5

PLTD

4,0

2,0

PLTM

2,0

1,6

JUMLAH

28,6

Sistem Fak Fak


II

1. Kebun Kapas
2. Werba
3. Kit Sewa

PLTD
JUMLAH

III

2,0
5,6

5,4

4,3

5,4

4,3

3,2

2,3

3,2

2,3

3,6

Sistem Kaimana
1. Kaimana

PLTD
JUMLAH

IV

2,0
8,0

2,4

Sistem Teminabuan
1. Teminabuan

PLTD

JUMLAH

1,1

Sistem Manokwari
V

1. Sanggeng

PLTD

10

7,1

2. Kit Sewa

PLTD

12,0

10,0

JUMLAH
VI

Lisdes Tersebar
JUMLAH
TOTAL

22

17,1

14,1

15,9

11,3

6,8

15,9

11,3

6,8

87,2

70,1

56,6

B15.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Provinsi Papua Barat


Adanya potensi gas alam yang besar, membuat perekomian Papua Barat tumbuh cukup tinggi. Kondisi
ini mendorong kebutuhan listrik juga meningkat signifikan. Penjualan energi listrik PLN pada tahun 2011
adalah 95 GWh dengan komposisi penjualan terdiri dari kelompok rumah tangga (83,8%), komersial
(11,3%), publik (4,9%) dan industri (0.01%).
Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN selama lima tahun terakhir, dan dengan memperhatikan
pertumbuhan penduduk, proyeksi pertumbuhan ekonomi regional serta peningkatan elektrifikasi,
kebutuhan listrik 2012-2021 diberikan pada tabel B15.2.

633
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 633

04/02/2013 10:37:34

Tabel B15.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Sales (Gwh)

Produksi (Gwh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

333

358

73

128.183

2013

356

437

89

149.500

2014

384

451

92

170.895

2015

414

505

103

193.051

2016

447

541

111

210.572

2017

493

591

122

221.982

2018

543

647

133

233.380

2019

598

708

146

244.244

2020

656

772

160

254.971

2021

719

844

175

266.024

8,9%

9,3%

12,8%

9,3%

Growth

B15.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Rencana pembangunan sarana kelistrikan yaitu pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Papua
Barat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer serta sebaran penduduk
setempat, sebagai berikut.

Potensi Energi Primer


Provinsi Papua Barat memiliki potensi energi primer yang cukup besar. Berdasarkan informasi dari
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat, di provinsi ini terdapat potensi batubara sebesar
151 juta ton, gas alam 24 TSCF, potensi minyak bumi 121 MMSTB dan potensi tenaga air yang tersebar
dibeberapa lokasi. Sumber energi primer yang sudah dikembangkan untuk dimanfaatkan menjadi energi
listrik adalah energi air sebesar 2 MW di sistem Fakfak dan gas alam melalui pembelian excess power
sebesar 14 MW di Sorong. Selain itu, potensi gas juga terdapat di pulau Salawati yang tidak jauh dari
Sorong.
Selain itu, di Kabupaten Teluk Bintuni juga terdapat potensi gas alam yang sangat besar namun
diperkirakan mulai tahun 2018 baru siap untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di
Papua Barat.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, direncanakan akan dibangun PLTU
batubara, PLTA dan PLTM dengan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 120 MW dengan perincian
seperti pada tabel B15.3.
Selain itu, juga akan dilakukan pembelian tenaga listrik dari excess power BP Tangguh dengan kapasitas
5 sampai 8 MW untuk melistriki Kabupaten Teluk Bintuni baik disisi utara teluk maupun disisi selatan.
Untuk pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas yang lebih besar berbahan bakar gas/LNG,
akan disiapkan setelah PLN mendapatkan kepastian alokasi gas/LNG Bintuni.
untuk gas yang ada di pulau Salawati, juga akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik
(PLTMG) dan energinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kV termasuk kabel laut untuk melayani
beban di daerah Sorong daratan.

634
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 634

04/02/2013 10:37:34

Tabel B15.3 Pengembangan Pembangkit


No

PROYEK

ASUMSI
PENGEMBANG

JENIS

MW

COD

Prafi

PLN

PLTM

2,5

2013

Prafi II

PLN

PLTM

2013

Kombemur

PLN

PLTM

2x3,3

2013/14

Manokwari

PLN

PLTGB

2x3

2014

Waigo

PLN

PLTM

2014

Ransiki

PLN

PLTM

2014

Fak-Fak (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2x3

2015/18/19

Warsamson

PLN

PLTA

3x15,5

2017/18

Andai (FTP2)

Swasta

PLTU

2x7

2016

10

Klalin (FTP2)

Swasta

PLTU

2x15

2016

Total Kapasitas

120

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan pembangkit baru yaitu PLTU batubara dan PLTA serta untuk menyalurkan
tenaga listrik ke pusat beban, direncanakan pengembangan transmisi (SUTT) 70 kV sepanjang 100 kms
dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 6,1 juta sebagaimana diberikan pada tabel B15.4.
Selain itu, untuk pengembangan transmisi dan gardu induk didaerah lainnya, akan disiapkan setelah
ada kepastian pengembangan pembangkit (PLTG/MG) berbahan bakar gas/LNG dari BP Tangguh di
Kabupaten Teluk Bintuni.

Tabel B15.4 Pembangunan SUTT 70 kV


No.

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

kms

Anggaran
(Juta USD)

COD

PLTU Makbusun

Sorong

70 kV

2cct, 1 HAWK

60

3,7

2015

PLTA Warsamson

Sorong

70 kV

2cct, 1 HAWK

40

2,4

2016

100

Jumlah

635
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 635

04/02/2013 10:37:34

Gambar B15.2 Peta Rencana Pengembangan Kelistrikan Papua Barat

Gambar B15.2 Peta Rencana Pengembangan Kelistrikan Papua Barat


Pengembangan Gardu Induk
Rencana pembangunan gardu induk dilakukan seiring dengan rencana pembangunan transmisi 70 kV
di Sorong yaitu untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban. Sampai dengan tahun 2021, kapasitas
trafo GI yang akan dibangun adalah 120 MVA dengan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 4 juta,
belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit sebagaimana pada tabel B15.5.

Tabel B15.5 Pengembangan GI


No

Gardu Induk

Sorong

Sorong

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

70/20 kV

New

60

2.10

2015

70/20 kV

Extension

60

1.76

2018

120

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Pengembangan jaringan distribusi di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
tambahan pelanggan baru sekitar 155 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 akan
disambung 18.000 pelanggan untuk mencapai rasio elektrifikasi 60% dan pada tahun-tahun selanjutnya
jumlah pelanggan yang akan disambung rata-rata 15.500 pelanggan per tahun. Jaringan distribusi yang
akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan meliputi JTM
sepanjang 1.180 kms, JTR sekitar 850 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 224 MVA,
sebagaimana diberikan pada tabel B15.6.

636
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 636

04/02/2013 10:37:35

Tabel B15.6 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

67,0

48,5

8,2

18.008

2013

73,7

53,4

10,0

21.317

2014

81,5

59,0

12,2

21.395

2015

90,4

65,5

14,9

22.156

2016

100,9

73,1

18,1

17.521

2017

115,3

83,5

21,9

11.410

2018

132,4

95,9

26,6

11.398

2019

152,2

110,3

32,3

10.864

2020

175,0

124,8

39,2

10.727

2021

191,7

136,7

40,9

11.053

1.180,2

850,7

224,3

155.849

2012-2021

Selain rencana tersebut, di Kabupaten Teluk Bintuni sedang dibangun jaringan 20 kV SUTM, SKTM dan
kabel laut untuk menyalurkan tenaga listrik excess power 5 - 8 MW dari BP Tangguh untuk disalukan ke
pelanggan di kota Bintuni dan sekitarnya serta ke kawasan disekitar BP Tangguh.

B15.4 Sistem Kelistrikan Sorong


Sebagai kota terbesar di Papua Barat, tingkat pertumbuhan ekonomi kota Sorong lebih tinggi
dibandingkan daerah lain di provinsi ini. Hal ini selaras dengan pemakaian listrik beberapa tahun terakhir
tumbuh sangat tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selain akan dipenuhi dari PLTU batubara
yang sedang dalam tahap pembangunan dan dari rencana PLTA, PLN akan mengadakan pembelian
listrik dari investor yang akan membangun PLTMG di pulau Salawati. Selanjutnya listrik tersebut akan
disalurkan melalui jaringan 20 kV SUTM dan kabel laut ke darat Sorong dan diinterkoneksikan dengan
jaringan eksisting.

637
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 637

04/02/2013 10:37:35

B15.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B15.7.

Tabel B15.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

333

358

73

2013

356

437

89

22

2014

384

451

92

13

60

38

2015

414

505

103

60

14

2016

447

541

111

44

40

96

2017

493

591

122

31

53

2018

543

647

133

18

60

34

2019

598

708

146

10

2020

656

772

160

10

2021

719

844

175

Jumlah

11

120

120

100

294

638
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 638

04/02/2013 10:37:35

LAMPIRAN B.16
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 639

04/02/2013 10:37:35

B16.1 Kondisi Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi NTB pada tahun 2011 terdiri atas tiga sistem yang cukup besar dan saling
terhubung dengan jaringan 20 kV serta ada beberapa sistem terisolasi. Hampir semua sistem tersebut
dipasok dari PLTD dan sebagian kecil dari PLTU serta PLTM. Sistem tersebut adalah:
- Sistem Lombok meliputi kota Mataram, kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur
dan kabupaten Lombok Utara.
-

Sistem Sumbawa meliputi kota Sumbawa Besar dan kabupaten Sumbawa Barat.

- Sistem Bima meliputi kota Bima, kabupaten Bima dan kabupaten Dompu.
Sedangkan untuk sistem terisolasi terdiri dari atas pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayah
NTB. Pulau-pulau kecil ini mempunyai pembangkit sendiri dan terhubung ke beban melalui jaringan 20 kV
atau 220 Volt. Peta sistem kelistrikan di provinsi NTB untuk ketiga sistem tersebut ditunjukkan pada
Gambar B16.1.

SISTEM
SUMBAWA

SISTEM
LOMBOK

SISTEM
BIMA

Gambar B16.1 Peta Kelistrikan Provinsi NTB


Gambar
B16.1 Peta Kelistrikan Provinsi NTB

Beban puncak gabungan non coincident Provinsi NTB tahun 2011 sebesar 194,3 MW dengan total
produksi termasuk pembangkit sewa 896 GWh, sekitar 68,25% produksi total NTB ada di sistem Lombok.
Hampir semua pembangkit di Provinsi NTB adalah PLTD sehingga mengakibatkan biaya pokok produksi
menjadi sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 2.400/kWh pada tahun 2011.
Daya mampu ketiga sistem tersebut sekitar 73% dari daya terpasang dan beban puncak sekitar 90%
dari daya mampu. Daftar tunggu di Provinsi NTB pada akhir tahun 2011 mencapai 96 ribu pelanggan
dengan daya 96 MVA telah dapat dilayani dengan menyewa pembangkit. Rincian komposisi kapasitas
pembangkit per sistem ditunjukkan dalam tabel B16.1.

640
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 640

04/02/2013 10:37:36

Tabel B16.1 Komposisi kapasitas pembangkit tahun 2011


Sistem

Jenis

Kapasitas
Terpasang (MW)

Daya Mampu (MW)

Beban Puncak
(MW)

Sistem Interkoneksi
1. Sistem Lombok

PLTD/M

203,93

145,77

130,20

2. Sistem Sumbawa

PLTD/M

38,63

29,08

27,85

PLTD

43,97

32,25

29,20

PLTD

0,70

0,41

0,20

3. Sistem Bima
Sistem Terisolasi
Sektor Lombok
1. Gili Air
2. Gili Meno

PLTD

0,25

0,17

0,14

PLTD/S

3,80

2,51

1,28

PLTD

0,10

0,92

0,18

1. Sebotok

PLTD

0,08

0,08

0,04

2. Labuhan Haji

PLTD

0,08

0,08

0,05

3. Lebin

PLTD

0,24

0,21

0,14

4. Bugis Medang

PLTD

0,18

0,16

0,12

5. Klawis

PLTD

0,14

0,12

0,72

6. Lunyuk

PLTD

1,03

0,92

0,53

7. Lantung

PLTD

0,24

0,21

0,88

1. Bajo Pulau

PLTD

0,06

0,05

0,04

2. Nggelu

PLTD

0,05

0,04

0,03

3. Pai

PLTD

0,04

0,04

0,03

4. Sai

PLTD

0,11

0,09

0,03

5. Sampungu

PLTD

0,06

0,05

0,02

6. Kempo

PLTD

0,30

0,16

0,08

7. Kwangko

PLTD

0,14

0,12

0,72

8. Pekat

PLTD

1,70

1,17

0,96

3. Gili Trawangan
4. Maringkik
Cabang Sumbawa

Cabang Bima

9. Kuta Monta

PLTD
Total

0,24

0,22

0,18

296,07

214,83

194,33

B16.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Kondisi perekonomian Provinsi NTB cukup baik dan dalam tiga tahun terakhir tumbuh rata-rata
diatas 5,5% pertahun. Sektor industri dan pertanian yang berkontribusi besar tumbuh positip. Sektor
perdagangan dan perhotelan serta sektor jasa seperti industri pariwisata tumbuh dengan baik dan
kedepan diperkirakan masih akan tetap prospektif. Sesuai dengan MP3EI dan kondisi alamnya, Lombok
akan kembangkan menjadi salah satu pusat tujuan wisata internasional selain Bali. Dengan demikian,
ekonomi NTB kedepan diharapkan akan tumbuh lebih tinggi lagi dan pada gilirannya kebutuhan listrik
juga akan tumbuh pesat.
Pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir rata-rata 8,84% per tahun. Permintaan
terbesar adalah dari sektor rumah tangga (65,4%) disusul sektor bisnis (19,3%). Berdasarkan realisasi
penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi setempat, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai, proyeksi
kebutuhan listrik 2012-2021 diperlihatkan pada tabel B16.2.

641
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 641

04/02/2013 10:37:36

Tabel B16.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Penjualan
(Gwh)

Produksi
(Gwh)

Beban Puncak
(MW)

Pelanggan

2012

991,0

1.128,4

218,0

696.360

2013

1.109,0

1.257,7

243,0

829.174

2014

1.234,7

1.422,9

274,0

936.417

2015

1.369,4

1.607,0

308,0

1.003.388

2016

1.511,2

1.793,5

343,0

1.068.582

2017

1.664,9

1.963,1

374,0

1.108.827

2018

1.831,8

2.178,6

413,0

1.160.622

2019

2.011,8

2.376,9

450,0

1.212.457

2020

2.207,9
2.423,1

2.592,8

489,0

1.264.334

2.829,7

532,0

1.394.552

11,2%

11,5%

11,1%

8,7%

2021
Growth

Penjualan listrik pada tahun menjadi 60%.


2012 tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2011
sehubungan adanya rencana untuk menaikkan target rasio elektrifikasi dari 50 % menjadi 60%.

B16.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut diatas, direncanakan pembangunan
sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi dengan mempertimbangkan potensi
energi primer setempat.
Potensi Energi Primer
Sumber energi primer yang banyak tersedia di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah potensi panas
bumi dan tenaga air, diperkirakan mencapai 231 MW sebagaimana ditunjukkan pada tabel B16.3.

Tabel B16.3 Daftar Potensi Energi Primer


No.
I

II

Energi Primer

Potensi
(MW)

Tahapan Yg Sudah Dicapai

Air
Kokok Putih

Lombok

3,8

Konstruksi (Skema IPP)

Segara

Lombok

6,7

Konstruksi (Skema IPP)

Pekatan

Lombok

Studi Kelayakan dan Disain Rinci

Brang Beh

Sumbawa

26

Brang Rhea

Sumbawa

6,34

Proses PPA (Skema IPP)

Tengah

Sumbawa

0,31

Identifikasi Lokasi

Studi Kelayakan

Lombok

100

Hasil Studi Geo Sains & Pemboran Thermal Gradient

Bima

65

Sumbawa

Panas Bumi
Sembalun
Hu'u
Maronge

III

Lokasi

Pra Studi Kelayakan


Identifikasi Lokasi

Angin
NTB Tersebar

Lombok,
Trawangan,
Medang & Sa'i

0,01

Total 4 Pulau, masing - masing Pulau Lombok dan 3


Pulau Kecil

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB

642
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 642

04/02/2013 10:37:36

Pengembangan Pembangkit
Kapasitas pembangkit yang direncanakan di Provini NTB sampai dengan tahun 2021 adalah 696 MW
sebagaimana terdapat pada tabel B16.4. Sebagian besar pembangkit yang akan dibangun adalah PLTU
batubara dan berada di pulau Lombok mengingat potensi bebannya jauh lebih besar dibanding pulau
lainnya. Untuk meminimalkan penggunaan BBM terutama waktu beban puncak, direncanakan akan
dibangun PLTG/MG dengan bahan bakar gas alam yang disimpan dalam bentuk CNG (compressed
natural gas). Sedangkan rencana pembangunan pembangkit di pulau Sumbawa akan diupayakan
sebanyak mungkin memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat, yaitu PLTP dan PLTA/PLTM.

Tabel B16.4 Rencana Pengembangan Pembangkit


No

PROYEK

ASUMSI
PENGEMBANG

JENIS

MW

COD

Santong

PLN

PLTM

0,85

2012

Lombok (APBN)

PLN

PLTU

25

2013

Lombok (FTP1)

PLN

PLTU

2x25

2013/14

Bima (FTP1)

PLN

PLTU

2x10

2014

Lombok Peaker

PLN

PLTG/MG

2x30

2014

Sumbawa Barat

PLN

PLTU

2x7

2014/15

Bima 2

PLN

PLTU

2x10

2015/16

Lombok (FTP 2)

PLN

PLTU

2x25

2015/16

Lombok Peaker 2

PLN

PLTG/MG

30

2016

10

Brang Beh 1

PLN

PLTA

2016

11

Brang Beh 2

PLN

PLTA

4,1

2016

12

Lombok 2

PLN

PLTU

2x25

2017

13

Lombok Peaker 3

PLN

PLTG/MG

30

2018

14

Lombok Peaker 4

PLN

PLTG/MG

30

2021

15

Sembalun (FTP2)

PLN

PLTP

2x10

2019

16

Sembalun 2

17

Lombok 3

18

Lombok

19

PLTM Tersebar NTB

20

Sumbawa (FTP2)

21
22
23

Hu'u 2

PLN

PLTP

2x10

2019

PLN/Swasta

PLTU

2x25

2020/21

Sewa

XPLTU

56

2014

Swasta

PLTM

28

2013-2015

Swasta

PLTU

2x10

2014/15

Lombok Timur

Swasta

PLTU

2x25

2016

Hu'u (FTP2)

Swasta

PLTP

20

2017

Swasta

PLTP

2x20

2018/19

Total Kapasitas

696

Pembangunan Transmisi dan Gardu Induk


Pembangunan Transmisi
Pembangunan pembangkit PLTU batubara, panas bumi dan PLTM/M/A di beberapa lokasi akan diikuti
dengan pembangunan transmisi untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat beban melalui
gardu induk. Rincian rencana pembangunan transmisi ditampilkan pada tabel B16.5.
Selama periode 2012 - 2021 akan dibangun transmisi 150 kV di Lombok dan transimisi 70 kV di pulau
Sumbawa meliputi sistem Sumbawa dan sistem Bima. Untuk menghubungkan sistem 70 kV Sumbawa
dengan sistem 70 kV Bima yang berjarak sekitar 140 km, akan dibangun transmisi interkoneksi 150 kV.

643
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 643

04/02/2013 10:37:36

Panjang keseluruhan transmisi yang akan dibangun sekitar 1.182 kms dengan kebutuhan anggaran
sekitar US$ 112,4 juta. Rencana interkoneksi tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan teknis dan
keekonomian.

Tabel B16.5 Pembangunan transmisi 150 kV dan 70 kV


No,
1
2
3
4
5
6

Dari

9
10
11

12

13

14

15

16
17
18
19

Tegangan

Konduktor

kms

Anggran
(Juta USD)

COD

Sengkol

Selong/Paokmotong

150 kV

2 cct, 1
HAWK

76

6,8

2013

Sengkol

Kuta

150 kV

2 cct, 1
HAWK

21

1,9

2013

PLTU Bima
(FTP1)/
Bonto

Bima

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

30

1,5

2013

Bima

Dompu

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

48

7,3

2013

Selong/Paokmotong

Pringgabaya

150 kV

2 cct, 1
HAWK

60

8,5

2013

Ampenan

Tanjung

150 kV

2 cct, 1
HAWK

30

4,3

2013

Mantang

Incomer
JeranjangSengkol

150 kV

2 cct, 1
HAWK

30

4,3

2013

PLTU
Sumbawa
(FTP 2)

Labuhan

70 kV

2 cct,
AAAC 1 x
240

24

1,8

2013

Alas/Tano

Labuhan/Sumbawa

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

120

6,1

2013

Taliwang

Alas/Tano

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

30

5,6

2013

PLTU
Sumbawa
Barat

Taliwang

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

20

1,2

2013

PLTU IPP
Lombok

Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)

150 kV

2 cct, 1
HAWK

20

2,7

2014

PLTU
Lombok
(FTP 2)

Pringgabaya

150 kV

2 cct, 1
HAWK

30

4,3

2014

PLTP Huu
(FTP 2)

Dompu

70 kV

2 cct,
AAAC 1 x
240

61

3,7

2014

PLTU Lombok IPP

Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)

150 kV

2 cct, 1
HAWK

16

2,2

2014

Sape

Bima

70 kV

2 cct, 1 x
Ostrich

70

3,6

2015

Dompu

Labuhan/Sumbawa

150 kV

2 cct, 1
HAWK

284

17,3

2016

PLTA
Brang Beh

Labuhan/Sumbawa

70 kV

2 cct 1
HAWK

30

4,3

2016

Bayan

PLTU Lombok
(FTP 2)

150 kV

2 cct, 1
HAWK

82

11,2

2019

Ke

644
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 644

04/02/2013 10:37:36

No,

20

21

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

kms

Anggran
(Juta USD)

COD

PLTP Sembalun

Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)

150 kV

2 cct, 1
HAWK

30

4,1

2019

Tanjung

Bayan

150 kV

2 cct, 1
HAWK

70

10,0

2019

1.182

112

Jumlah

Pembangunan Gardu Induk (GI)


Berkaitan dengan proyeksi kebutuhan listrik dan penambahan pelanggan baru, akan dibangun GI 150/20
kV dan GI 70/20 kV serta IBT 150/70 kV untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke beban. Selain
itu direncanakan juga perluasan GI untuk meningkatkan kapasitas dan keandalannya dengan menambah
trafo di beberapa GI. Jumlah kapasitas trafo GI yang akan dibangun selama kurun waktu 2012 - 2021
adalah 1120 MVA dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 83 juta belum termasuk dana investasi
untuk pembangunan GI Pembangkit. Rincian rencana pembangunan dan perluasan GI diperlihatkan pada
tabel B16.6.

Tabel B16.6 Pembangunan Gardu Induk


Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Jeranjang

150/20 kV

New

30

2,6

2012

Sengkol

150/20 kV

New

30

2,6

2012

Selong/Paokmotong

150/20 kV

New

30

2,6

2012

Dompu

70/20 kV

New

20

2,0

2012

Ampenan

150/20 kV

New

60

3,3

2012

Kuta

150/20 kV

New

30

2,6

2013

Bima

70/20 kV

New

20

2,0

2013

Selong/Paokmotong

150/20 kV

Ext LB

2 LB

1,2

2013

No

Ampenan

150/20 kV

Ext LB

2 LB

1,2

2013

10

Tanjung

150/20 kV

New

30

2,6

2013

11

Pringgabaya

150/20 kV

New

30

2,6

2013

12

Mantang

150/20 kV

New

30

2,6

2013

13

Labuhan/Sumbawa

70/20 kV

New

20

2,0

2013

14

Alas/Tano

70/20 kV

New

20

2,0

2013

15

Taliwang

70/20 kV

New

20

2,0

2013

16

Pringgabaya

150/20 kV

Ext LB

2 LB

1,2

2013

17

Labuhan/Sumbawa

70/20 kV

Ext LB

2 LB

0,9

2013

18

Ampenan

150/20 kV

Extension

60

2,1

2013

19

Sengkol

150/20 kV

Ext LB

2 LB

1,2

2014

20

Labuhan/Sumbawa

70/20 kV

Extension

20

1,0

2014

21

Jeranjang

150/20 kV

Extension

30

1,8

2014

22

Woha

70/20 kV

New

20

2,0

2014

23

Sengkol

150/20 kV

Extension

30

1,8

2014

24

Kuta

150/20 kV

Extension

30

1,8

2015

25

Dompu

70/20 kV

Extension

20

1,0

2015

645
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

Tabel B16.6 Pembangunan Gardu Induk

Lanjutan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

70/20 kV

Ext LB

2 LB

0,9

2015

70/20 kV

Extension

20

1,0

2015

Sape

70/20 kV

New

20

2,0

2015

Labuhan/Sumbawa

150/70 kV

IBT

30

2,0

2015

30

Empang

150/20 kV

New

20

2,4

2016

31

Ampenan

150/70 kV

Extension

60

2,1

2017

32

Pringgabaya

150/20 kV

Extension

30

1,8

2017

33

Bayan

150/20 kV

New

30

2,6

2018

34

Dompu

150/70 kV

IBT

30

2,0

2018

35

Taliwang

70/20 kV

Extension

20

1,0

2018

36

Woha

70/20 kV

Extension

20

1,0

2018

37

Tanjung

150/20 kV

Extension

30

1,8

2019

38

Selong/Paokmotong

150/20 kV

Extension

30

1,8

2020

39

Labuhan/Sumbawa

70/20 kV

Extension

20

1,0

2020

40

Kuta

150/20 kV

Extension

30

1,8

2020

41

Alas/Tano

70/20 kV

Extension

20

1,0

2020

42

Bima

70/20 kV

Extension

20

1,0

2020

43

Mantang

150/20 kV

Extension

30

1,8

2020

44

Sengkol

150/20 kV

Extension

30

1,8

2020

45

Jeranjang

150/20 kV

Extension

30

1,8

2021

46

Empang

70/20 kV

Extension

20

1,0

2021

1.120

83

No

Gardu Induk

Tegangan

26

Dompu

27

Bima

28
29

Jumlah

Gambar B16.2 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Lombok

Gambar B16.2 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Lombok


646
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

Gambar B16.3 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa

Gambar
B16.3 Peta
rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa
Pengembangan
Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan
baru sampai dengan tahun 2021 sekitar 758 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi
menjadi 60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 87 ribu pelanggan baru tarif rumah tangga
selama 2012. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi jaringan tegangan menengah 1.251
kms, jaringan tegangan rendah sekitar 1.204 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 125
MVA, seperti dalam tabel B16.7.

Tabel B16.7 Rincian Pengembangan Distribusi


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

120,6

116,1

17,1

87.378

2013

125,9

121,2

16,9

132.814

2014

132,1

127,1

13,6

107.243

2015

143,7

138,3

14,2

66.971

2016

157,8

151,9

14,8

65.194

2017

136,8

131,7

12,3

40.245

2018

116,8

112,5

10,2

51.796

2019

101,1

97,3

8,6

51.835

2020

103,2

99,3

8,5

51.876

2021
2012-2021

113,3

109,0

9,4

130.218

1.251,3

1.204,6

125,5

785.570

647
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 647

04/02/2013 10:37:38

B16.4 Sistem Kelistrikan Pulau Gili


Ketiga Pulau Gili yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan merupakan tujuan wisata yang menjadi
andalan pemerintah daerah di NTB. Ketiga pulau Gili tersebut masuk dalam wilayah administrasi
kabupaten Lombok Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat.
Sistem kelistrikan di ketiga Pulau Gili merupakan sistem terisolasi, masing-masing dipasok dari PLTD Gili
Air, PLTD Gili Meno dan PLTD Gili Trawangan melalui JTM 20 kV, dengan kondisi pembangkitan seperti
pada tabel B16.8. Biaya pokok produksi ketiga PLTD tersebut adalah sangat tinggi, yaitu rata-rata Rp
3.350,-/kWh.

Tabel B16.8 Data Pengusahaan Tiga Gili

No

Daya
Terpasang
(kW)

Sistem

Gili Air

Gili Meno

Gili Trawangan

Daya
Mampu
(kW)

700

Beban
Puncak
(kW)
410

Jml
Pelanggan
280

302

250

170

140

151

3.800

2.510

1.280

602

Pada tahun 2012 sistem kelistrikan di ketiga pulau Gili akan saling dihubungkan dengan kabel laut 20 kV
dan disambung dengan sistem pulau Lombok.

B16.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B16.9.

Tabel B16.9 Rangkuman

Tahun
2012

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

991

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

1.128

218

26

170

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

235

96

2013

1.109

1.258

243

110

260

60

143

2014

1.235

1.423

274

47

100

224

138

2015

1.369

1.607

308

126

120

120

192

2016

1.511

1.794

343

127

20

345

220

2017

1.665

1.963

374

70

90

158

2018

1.832

2.179

413

50

100

182

109

2019

2.012

2.377

450

60

30

16

124

2020

2.208

2.593

489

25

180

62

2021

2.423

2.830

532

55

50

71

696

1.120

1.182

1.315

Jumlah

648
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 648

04/02/2013 10:37:38

LAMPIRAN B.17
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

lampiran rama 29 1 13.indd 649

04/02/2013 10:37:38

B17.1 Kondisi Saat Ini


Sistem kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari 88 pusat listrik yang beroperasi
secara terpisah dengan total beban puncak non coincident pada tahun 2011 sekitar 116,76 MW, dipasok
dari PLTD, PLTM, PLTS+PLTD hibrid dan PLTP. Tenaga listrik dari pembangkit ke pelanggan disalurkan
melalui JTM 20 kV dan JTR 220 volt.
Kebutuhan terbesar listrik di NTT adalah di Kupang sebagai ibu kota provinsi, yaitu 37,1%. Hampir semua
pembangkit di NTT menggunakan PLTD dan terdapat satu unit PLTM serta PLTP, sehingga biaya pokok
produksi listrik sangat tinggi. Rincian pembangkit terpasang di Provinsi NTT ditunjukkan pada tabel
B17.1.

Tabel B17.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang di NTT


No.

Sistem

Sistem Kupang

2
3

Daya Terpasang (MW)


Daya Terpasang

Beban Puncak
(MW)

Daya Mampu

55,98

45,5

42,95

Sistem Seba, Oesao

0,99

0,93

0,44

Sistem Soe

5,45

4,04

3,57

Sistem Kefamananu

5,85

4,04

3,64

Sistem Atambua

7,95

6,5

5,3

Sistem Betun

3,4

3,14

1,5

Sistem Kalabahi

5,71

3,7

3,35

Sistem Rote Ndao

5,12

2,6

2,29

14,03

8,89

6,86

1,6

1,51

0,78

Sistem Ende

10

Sistem Wolowaru

11

Sistem Aesesa

3,58

2,15

1,38

12

Sistem Bajawa

11,9

6,94

4,32

13

Sistem Ruteng

9,8

7,09

5,65

14

Sistem Labuhan Bajo

6,21

3,69

1,98

15

Sistem Maumere

12,81

9,6

8,72

16

Sistem Larantuka

6,13

4,6

3,35

17

Sistem Adonara

4,74

3,74

2,04

18

Sistem Lembata

6,28

3,74

2,15

19

Sistem Waingapu

6,88

5,56

4,35

20

Sistem Waikabubak

6,24

4,8

3,79

21

Gab. Isol. Area Kupang

5,54

4,17

2,55

22

Gab. Isol. Area Flores

25,08

17,39

5,14

23

Gab. Isol. Area Sumba


Jumlah

1,33

1,13

0,68

212,6

155,45

116,78

650
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 650

04/02/2013 10:37:38

B17.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Provinsi NTT mempunyai kekayaan alam yang cukup melimpah, salah satunya adalah adanya potensi
kandungan tambang mangan yang cukup banyak terdapat di Pulau Timor. Kedepan, tambang mangan ini
akan diolah menjadi material dengan kandungan mangan yang lebih tinggi dengan membangun industri
smelter. Selain itu, sesuai MP3EI bahwa di NTT akan dikembangkan industri perikanan termasuk budidaya
rumput laut untuk menuju ketahanan pangan nasional. Diharapkan kedepan ekonomi Provinsi NTT akan
tumbuh lebih cepat dan tentunya kebutuhan listriknya juga akan tumbuh lebih tinggi lagi.
Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan
mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional NTT, pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai, proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 diperlihatkan pada
tabel B17.2.

Tabel B17.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Tahun

Penjualan
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Produksi
(Gwh)

Pelanggan

2012

542

590

125

441.742

2013

613

679

144

551.921

2014

693

777

164

641.940

2015

766

854

180

737.388

2016

847

940

198

830.692

2017

936

1.036

218

903.996

2018

1.035

1.152

242

977.300

2019

1.142

1.279

268

1.050.604

2020

1.256

1.401

293

1.123.908

2021

1.382

1.535

320

1.197.212

Growth

11,0%

11,2%

10,9%

12,4%

B17.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan


Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik sebagaimana tersebut diatas, direncanakan akan
dibangun pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi, dengan memanfaatkan potensi energi setempat.

Potensi Energi Terbarukan


Provinsi NTT mempunyai potensi energi terbarukan yang tersebar di beberapa pulau. Berdasarkan
informasi dari Dinas Pertambangan Provinsi NTT, potensi energi setempat yang siap dimanfaatkan
adalah :
-
-
-
-
-
-

Pulau Timor - Kupang, mempunyai potensi PLTB 2,02 MW dan PLTM 4,8 MW
Pulau Flores, potensi PLTP 115 MW, PLTA 23,22 MW, PLTB 0,5 MW
Pulau Sumba, mempunyai potensi PLTM 12,40 MW, PLTBiomassa 1 MW dan PLT hibryd 1,5 MW
Pulau Alor, mempunyai potensi PLTP 20 MW dan PLTM 28 kW
Pulau Lembata, mempunyai potensi PLTP 5 MW
Pulau Rote, mempunyai potensi PLTB 1 MW

651
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 651

04/02/2013 10:37:38

Rencana Pengembangan Pembangkit


Sampai dengan tahun 2021 kebutuhan tenaga listrik Provinsi NTT direncanakan akan dipenuhi dengan
mengembangkan PLTP, PLTU batubara skala kecil, PLTA, PLTM, PLTD, PLTS, PLTBiomassa dan PLT-hybrid
tersebar di beberapa lokasi, dengan total kapasitas mencapai 352 MW sebagaimana ditunjukkan pada
tabel B17.3.
Untuk mengurangi penggunaan BBM terutama waktu beban puncak di sistem Kupang, akan dibangun
PLTMG dengan bahan bakar gas alam yang disimpan dalam bentuk mini LNG/CNG. Namun untuk
merealisasikannya, akan didahului dengan studi kelayakan mengingat harga LNG/CNG untuk sampai di
Kupang juga cukup mahal.
Flores sebagai pulau dengan potensi panas bumi yang besar, maka pembangunan pembangkit
diprioritaskan jenis PLTP. Kapasitas total PLTP yang dapat dibangun sampai dengan tahun 2021 mencapai
55 MW. Diharapkan, di masa depan Flores akan menjadi daerah percontohan dimana pasokan listriknya
didominasi oleh energi bersih panas bumi.

Tabel B17.3 Rincian Rencana Pengembangan Pembangkit di NTT


No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

1,9

2012

Ndungga

PLN

PLTM

Rote (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

2012

Ulumbu (APBN)

PLN

PLTP

2 x 2,5

2013

Atambua APBN

PLN

PLTU

2013

Kalabahi Peaker (Relokasi


PLTD)

PLN

PLTD

0,75

2013

NTT-1 Ropa (FTP1)/Ende

PLN

PLTU

14

2013

NTT-2 Kupang (FTP1)

PLN

PLTU

33

2013

Rote Ndao

PLN

PLTU

2013

Alor

PLN

PLTU

2014

10

Atambua APBN (3x6)

PLN

PLTU

18

2014

11

Kalabahi Peaker (Relokasi


PLTD)

PLN

PLTD

0,5

2014

12

Lokomboro 6, 7

PLN

PLTM

0,4

2014

13

Maidang

PLN

PLTM

2014

14

Oelbubuk-Soe

PLN

PLTB

2x1

2014

15

Ulumbu (ADB)

PLN

PLTP

2014

16

Ulumbu 4

PLN

PLTP

2,5

2014

17

Larantuka (FTP 2)

PLN

PLTGB

2014

18

Waingapu

PLN

PLT Biomass

2014

19

Maubesi

PLN

PLTH

2 x 0,5

2014/17

20

Kudungawa

PLN

PLTM

2015

21

Kupang Peaker

PLN

PLTG/MG

20

2015

22

Kupang Peaker 2 (gas)

PLN

PLTG/MG

20

2015

23

Maumere Peaker (gas)

PLN

PLTMG

2015

24

Ulumbu 5

PLN

PLTP

2,5

2015

25

Umbuwangu III

PLN

PLTM

0,2

2016

26

Wae Rancang I - Manggarai

PLN

PLTA

12

2016

652
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 652

04/02/2013 10:37:38

Tabel B17.3 Rincian Rencana Pengembangan Pembangkit di NTT


Lanjutan

No

Proyek

Asumsi
Pengembang

Jenis

MW

COD

27

Waingapu

PLN

PLT Biomass

2016

28

Bukapiting

PLN

PLTP

2 x 2,5

2018

29

Wae Rancang II - Manggarai

PLN

PLTA

4,5

2017

30

Kupang 2

PLN

PLTU

2 x 15

2018/19

31

Kupang Peaker 3 (gas)

PLN

PLTG/MG

20

2018

32

Lembata (Relokasi PLTD)

PLN

PLTD

3,5

2019

33

Kupang Peaker 4 (gas)

PLN

PLTG/MG

20

2020

34

PLTM Tersebar NTT

Swasta

PLTM

14

2012-2015

35

Ulumbu 3

Swasta

PLTP

2019

36

Atadei (FTP 2)

Swasta

PLTP

2016

37

Mataloko (FTP 2)

Swasta

PLTP

2018

38

Kupang

Swasta

PLTU

2 x 15

2016/17

39

Oka Larantuka

Swasta

PLTP

2019

40

Sokoria (FTP2)- Ende

Swasta

PLTP

3x5

2017/18/19

41

Mataloko 3

Swasta

PLTP

2018

42

Mataloko 4

Swasta

PLTP

2019

43

Sokoria 4

Swasta

PLTP

2020

Total Kapasitas

355

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)


Pengembangan Transmisi
Rencana pengembangan jaringan transmisi 70 kV di Provinsi NTT akan dilaksanakan di dua pulau besar
yaitu pulau Flores dan pulau Timor sesuai prospek beban setempat, sebagaimana terdapat dalam gambar
B17.1 dan B17.2. Sedangkan untuk pulau-pulau kecil lainnya direncanakan pembangunan jaringan
distribusi 20 kV. Selaras dengan rencana pembangunan pembangkit PLTP dan PLTU batubara tersebar
di pulau Flores dan pulau Timor, jaringan transmis 70 kV yang akan dibangun adalah 1.326 kms dengan
kebutuhan dana investasi sekitar US$ 88.1 juta sesuai tabel B17.4.

653
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 653

04/02/2013 10:37:38

Tabel B17.4 Pembanguan SUTT 70 kV


No.

Dari

Ke

Tegangan

Konduktor

kms

Anggaran
(Juta USD)

COD

Ropa

Ende

70 kV

2 cct, 1 HAWK

88

5,4

2013

Ropa

Maumere

70 kV

2 cct, 1 HAWK

120

7,3

2013

Bolok

Maulafa

70 kV

2 cct, 1 HAWK

30

1,8

2013

Maulafa

Naibonat

70 kV

2 cct, 1 x ACSR
152/25 (Ostrich)

62

3,8

2013

Naibonat

Nonohonis/Soe

70 kV

2 cct, 1 x ACSR
152/25 (Ostrich)

102

6,2

2013

Kefamenanu

Atambua

70 kV

2 cct, 1 HAWK

150

9,1

2013

Atambua

Atapupu

70 kV

2 cct, 1 HAWK

36

2,2

2013

Kefamenanu

Nonohonis
/ Soe

70 kV

2 cct, 1 HAWK

102

6,2

2014

Ropa

Bajawa

70 kV

2 cct, 1 HAWK

190

11,6

2014

10

PLTP Sokoria

Incomer
Ropa-Ende

70 kV

2 cct, 1 HAWK

20

1,2

2014

11

Bajawa

Ruteng

70 kV

2 cct, 1 HAWK

120

7,3

2014

12

PLTP Ulumbu

Ruteng

70 kV

2 cct, 1 HAWK

40

2,4

2014

Ruteng

Labuan
Bajo

70 kV

2 cct, 1 HAWK

170

10,4

2014

14

PLTA Wae
Rancang

Ruteng

70 kV

2 cct, 1 HAWK

66

9,0

2016

15

PLTP
Mataloko

Bajawa

70 kV

2 cct, 1 HAWK

30

4,1

2017

1.326

88,1

13

Jumlah

Peta rencana pengembangan sistem transmisi 70 kV di pulau Timor dan pulau Flores Provinsi NTT
sebagaimana gambar B17.1 dan B17.2.

Pengembangan GI
Seiring dengan rencana pembangunan PLTP dan PLTU batubara serta jaringan transmisi 70 kV, juga
direncanakan pembangunan gardu induk untuk menyalurkan daya ke beban distribusi. Sampai dengan
tahun 2021 direncanakan akan dibangun 13 gardu induk baru 70/20 kV tersebar di pulau Timor dan pulau
Flores. Kapasitas total trafo GI mencapai 555 MVA dengan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$
41 juta belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit, sebagaimana dalam tabel
B17.5.

654
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 654

04/02/2013 10:37:38

Tabel B17.5 Pengembangan GI 70 kV di NTT


Gardu Induk

Tegangan

Baru/
Extension

Daya
(MVA)

Anggaran
(juta USD)

COD

Ropa

70/20 kV

New

1,89

2012

Bolok

70/20 kV

New

20

1,95

2012

Maulafa

70/20 kV

New

30

2,18

2012

Ende

70/20 kV

New

10

1,89

2013

Maumere

70/20 kV

New

10

1,89

2013

Naibonat

70/20 kV

New

20

1,95

2013

Nonohonis

70/20 kV

New

20

1,95

2013

Kefamenanu

70/20 kV

New

20

1,95

2013

No

Atambua

70/20 kV

New

20

1,95

2013

10

Atapupu

70/20 kV

New

10

1,89

2013

11

Maumere

70/20 kV

Extension

20

1,01

2014

12

Ende

70/20 kV

Extension

20

1,01

2014

13

Maulafa

70/20 kV

Extension

30

1,26

2014

14

Bajawa

70/20 kV

New

20

1,95

2014

15

Ruteng

70/20 kV

New

20

1,95

2014

16

Labuan Bajo

70/20 kV

New

20

1,95

2014

17

Naibonat

70/20 kV

Extension

20

1,01

2015

18

Bolok

70/20 kV

Extension

20

1,01

2015

19

Maulafa

70/20 kV

Extension

30

1,26

2016

20

Atambua

70/20 kV

Extension

20

1,01

2017

21

Nonohonis

70/20 kV

Extension

20

1,01

2019

22

Maulafa

70/20 kV

Extension

30

1,26

2020

23

Bolok

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

24

Atambua

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

25

Kefamenanu

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

26

Ropa

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

27

Ende

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

28

Maumere

70/20 kV

Extension

20

1,01

2021

555

41,2

Jumlah

655
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 655

04/02/2013 10:37:38

Atapupu

PLTU Atambua
1x6 MW (2013)
3x6 MW (2014)

U
ACSR 1x240 mm2
18 km - 2013

Atambua

TIMOR LESTE

TIMOR LESTE

ACSR 1x240 mm2


75 km - 2013

Kefamenanu

ACSR 1x240 mm2


51 km - 2013

Soe/
Nonohonis

Naibonat

PLTU Kupang FTP1


2x16,5 MW (2013)

PLTU Kupang 2
2x15 MW (2018/19)

ACSR 1x240 mm
15 km - 2013

U
U

Maulafa

Bolok

PT PLN (Persero)

ACSR 1x240 mm2


31 km - 2013

ACSR 1x240 mm2


51 km - 2013

PLTU Kupang IPP


2x15 MW (2016/17)
PLTU Kupang Peaker 1
20 MW (2015)
PLTU Kupang Peaker 2,3,4
3x20 MW (2015/18/20)

/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/

PERENCANAAN SISTEM

PETA JARINGAN SISTEM PULAU TIMOR


PROPINSI NTT
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P PLTP Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
A / A PLTA Existing / Rencana
GU
GI 500/275 kV Existing / Rencana
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D / D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana

Gambar B17.1 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Timor

Gambar B17.1 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Timor

Gambar B17.2 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Flores

Gambar B17.2 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Flores

656
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 656

04/02/2013 10:37:39

Pengembangan Distribusi
Sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk 70 kV serta penambahan pembangkit
di Provinsi NTT, direncanakan pembangunan jaringan distribusi 20 kV dan jaringan tegangan rendah
serta penambahan pelanggan baru.
Sesuai proyeksi kebutuhan tenaga listrik, direncanakan selama 2012-2020 akan dilakukan penambahan
pelanggan baru sekitar 821 ribu. Khusus untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 60%
pada akhir tahun 2012, direncanakan akan dilakukan penyambungan pelanggan rumah tangga sebanyak
65 ribu selama 2012. Pada tahun tahun selanjutnya akan ditambah pelanggan baru rata-rata 82
ribu sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi JTM sepanjang 1.573 kms, JTR sekitar
969 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 153 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B17.6.

Tabel B17.6 Pengembangan Sistem Distribusi di NTT


Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

2012

155,8

122,6

12,1

65.716

2013

156,8

119,0

12,7

110.179

2014

157,5

114,7

13,4

90.019

2015

157,7

109,4

14,0

95.448

2016

157,5

103,1

14,7

93.304

2017

156,6

95,7

15,5

73.304

2018

155,1

87,0

16,3

73.304

2019

155,4

78,3

17,1

73.304

2020

152,4

66,6

18,0

73.304

2021

167,6

73,2

19,2

73.304

1.572,5

969,4

153,2

821.186

2012-2021

B17.4 Pengembangan PLTS Thermal dan EBT Lainnya


Memperhatikan banyak energi radiasi matahari di pulau Timor, PLN mempunyai rencana untuk
membangun sebuah pembangkit yang menggunakan teknologi panas matahari (solar thermal) dengan
kapasitas sekitar 15 MW sebagai pilot project sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi SDM PLN
dalam pengembangan energi terbarukan. Namun untuk merealisasikannya akan diawali dengan studi
kelayakan.
Sedangkan di pulau Sumba akan dibangun PLTBioassa kapasitas 1 MW sebagai proyek percontohan,
menggunakan tanaman sebagai bahan baku utamanya (feedstock). Untuk mendukung ketersediaan
bahan baku sepanjang tahun, akan disiapkan lahan khusus sekitar 100 hektar dan akan ditanami pohon
yang dapat dipanen sepanjang tahun sebagai feedstock PLTBiomassa tersebut.
Selain itu di beberapa pulau kecil direncanakan akan dibangun PLTB, PLTS dan PLTM yang akan
dioperasikan secara hybrid dengan PLTD yang ada, yaitu di pulau Ende, Pamana, Samau, Pantar, Pura,
Solor dan Sabu.

657
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 657

04/02/2013 10:37:39

B17.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B17.7.

Tabel B17.7 Rangkuman

Tahun

Energy
Sales
(Gwh)

Produksi
Energi
(Gwh)

Beban
Puncak
(MW)

Pembangkit
(MW)

GI
(MVA)

Transmisi
(kms)

Investasi
(juta US$)

2012

542

590

125

55

380

54

2013

613

679

144

66

110

310

137

2014

693

777

164

49

130

210

90

2015

766

854

180

54

40

330

65

2016

847

940

198

35

30

66

83

2017

936

1.036

218

25

20

30

64

2018

1.035

1.152

242

55

95

2019

1.142

1.279

268

37

20

91

2020

1.256

1.401

293

25

30

33

2021

1.382

1.535

320

Jumlah

120

14

354

555

1.326

727

658
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 658

04/02/2013 10:37:39

A2
B18
Neraca Daya
Rencana
Pengembangan
Sistem-Sistem
Sistem
Isolated
Kelistrikan
Per Provinsi
Wilayah
Operasi
Wilayah
Indonesia
Operasi
Timur
Indonesia Barat
B18.1. Provinsi Kalimantan Selatan
B18.2. Provinsi Kalimantan Tengah
B18.3. Provinsi Kalimantan Timur
B18.4. Provinsi Sulawesi Utara
B18.5. Provinsi Sulawesi Tengah
B18.6. Provinsi Sulawesi Selatan
B18.7. Provinsi Sulawesi Tenggara
B18.8. Provinsi Maluku
B18.9. Provinsi Maluku Utara
B18.10. Provinsi Papua
B18.11. Provinsi Papua Barat
B18.12. Provinsi Nusa Tenggara Barat
B18.13. Provinsi Nusa Tenggara Timur

lampiran rama 29 1 13.indd 659

04/02/2013 10:37:39

lampiran rama 29 1 13.indd 660

04/02/2013 10:37:39

Lampiran B18.1
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 661

04/02/2013 10:38:50

662

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 662

04/02/2013 10:38:50

0,37
0,40
0,60
1,25
1,25
0,94
0,60

SWD

SWD

KUBOTA

WARTSILA

WARTSILA

MIRRLEES

KUBOTA

Jmlh Unit

PLTD

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Relokasi PLTD

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Kotabaru [APBN-P]

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD HSD

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture

1,3

0,9

1,3

2,2

12,2

8,0

0,6

0,9

1,3

1,3

0,6

0,4

0,4

1,2

Pembangkit PLN

5,4

Derating Capacity

8,7

63,2

48,2

2012

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

GWh

UNIT

Pasokan/Kebutuhan

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

3,3

1,3

7,0

8,3

26,2

14,0

8,0

0,6

0,9

1,3

1,3

0,6

0,4

0,4

1,2

5,4

14,6

63,3

80,8

2013

0,2

1,3

7,0

8,3

26,2

8,0

0,6

0,9

1,3

1,3

0,6

0,4

0,4

1,2

5,4

17,7

63,4

98,2

2014

1,2

5,4

20,6

63,6

114,8

2016

1,2

5,4

21,4

63,7

119,5

2017

1,2

5,4

22,3

63,8

124,5

2018

1,2

5,4

23,2

63,9

129,8

2019

1,2

5,4

24,1

64,0

135,1

2020

Disuplai dari Grid Barito tahun 2015 melalui Kabel Laut

1,2

5,4

19,7

63,5

109,5

2015

Neraca Daya Sistem Kotabaru

1,2

5,4

25,0

64,1

140,6

2021

663

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 663

04/02/2013 10:38:50

Unit

0,30
0,66
0,66
0,70
0,50
0,53
0,53
0,53

KUBOTA

KUBOTA

SCODA

SCODA

DEUTZ MWM

PERKINS

MTU

MTU

MTU

MW

Sewa Relokasi Maburai

PT. Indocement Tunggal Prakarsa

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

MW

Pembelian Energi

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Sewa PLTD MFO [IHM]

MW

Sewa PLTD HSD [Sewatama]

Pembangkit Sewa

Size
0,30

Manufacture

Pembangkit PLN (PLTD Pagatan)


1

3,5

5,0

1,5

3,0

0,5

0,5

0,5

0,5

0,7

0,7

0,7

4,1

Kapasitas Terpasang

Derating Capacity

0,1

15,3

57,7

77,4

2012

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,1

16,7

58,2

85,2

2013

0,1

17,9

58,9

92,3

2014

0,1

19,5

59,4

101,4

2015

0,1

21,2

59,9

111,3

2016

Neraca Daya Sistem Batulicin/Pagatan

0,1

23,0

60,6

122,0

2017

0,1

24,9

61,2

133,6

2018

0,1

27,0

61,9

146,3

2019

0,1

29,1

62,3

158,7

2020

31,4

62,7

172,2

2021

664

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

UNIT

Jumlah Kapasitas

Pasokan/Kebutuhan

3,9

0,6

0,7

1,3

17,1

2012

2014

2015

2016

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV tahun 2012

2013

Neraca Daya Sistem Batulicin/Pagatan


2017

2018

2019

2020

2021

Lajuntan

Lampiran B18.2
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 665

04/02/2013 10:38:50

666

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 666

04/02/2013 10:38:51

Size

Unit

MW

Beban Puncak

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Sewa

PLTD

Sewa Pemda

Manufacture

PLTD

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,7

0,4

0,5

0,9

5,0

2,5

0,0

2,5

1,4

48,9

6,0

2012

2,6

0,4

0,5

0,9

5,0

2,5

0,0

2,5

1,5

51,0

6,7

2013

2,5

0,4

0,5

0,9

5,0

2,5

0,0

2,5

1,6

52,1

7,3

2014

0,0

2,5

1,7

54,4

8,1

2015

0,0

2,5

1,9

54,7

9,1

2016

Neraca Daya Sistem Kuala Kurun

0,0

2,5

2,2

58,1

11,2

2018

0,0

2,5

2,4

59,0

12,4

2019

Disuplai dari Grid Barito tahun 2015

0,0

2,5

2,1

54,9

10,1

2017

0,0

2,5

2,6

59,7

13,6

2020

0,0

2,5

2,8

60,5

14,9

2021

667

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 667

04/02/2013 10:38:51

Pasokan/Kebutuhan

Unit

MW

Beban Puncak

0,22

0,22

0,22

0,22

0,24

0,50

0,50

MWM

MWM

MWM

MWM

MAN

DEUTZ MWM

MTU

0,2
0,5

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

0,3

0,7

MW

Cadangan

3,6

2,0

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

MW

PLTU

PLTU

MW

0,24

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

0,8

2,4

2,6

63,8

14,6

2012

Jumlah Kapasitas

Kuala Pambuang 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Kuala Pambuang

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

KOMATSU

Size

Manufacture

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,8

3,0

0,5

3,5

7,1

6,0

MW

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,8

1,9

2,8

64,1

15,9

2013

0,6

3,0

0,5

3,5

7,1

6,0

0,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,8

1,9

3,0

64,4

17,1

2014

0,4

3,0

0,5

3,5

7,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

3,3

64,7

18,7

2015

0,1

3,0

0,5

3,5

7,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

3,6

65,1

20,3

2016

2,8

3,0

0,5

3,5

10,2

3,0

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

3,9

65,4

22,1

2017

Neraca Daya Sistem Kuala Pambuang

2,5

3,0

0,5

3,5

10,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

4,2

65,7

24,0

2018

2,2

3,0

0,5

3,5

10,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

4,5

66,1

26,1

2019

1,9

3,0

0,5

3,5

10,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

4,8

66,4

28,1

2020

1,6

3,0

0,5

3,5

10,2

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,1

0,7

1,9

5,1

67,5

30,3

2021

668

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 668

04/02/2013 10:38:51

Unit

0,34

0,94

1,25

0,63

SWD

SWD

MIRRLEES

DAIHATSU

MTU

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTG

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTG/MG Bangkanai (FTP 2)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

Size

0,34

Manufacture

1,2

Derating Capacity

2,6

1,0

1,3

2,3

10,3

8,0

0,6

1,3

0,9

0,3

0,3

3,5

Pembangkit PLN

0,1

5,4

Kapasitas Terpasang

MW

Beban Puncak

67,0

31,7

2012

Pasokan

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,2

1,0

1,3

2,3

10,3

8,0

1,2

3,5

0,1

5,8

68,9

35,0

2013

140,0

1,2

3,5

0,1

6,2

70,0

38,0

2014

70,0

1,2

3,5

0,1

6,7

71,4

41,9

2015

1,2

3,5

0,1

7,9

73,4

50,8

2017

1,2

3,5

0,1

8,5

74,9

55,8

2018

1,2

3,5

0,1

9,2

76,2

61,4

2019

Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014

70,0

1,2

3,5

0,1

7,3

72,2

46,2

2016

Neraca Daya Sistem Muara Teweh

1,2

3,5

0,1

9,9

77,0

66,8

2020

1,2

3,5

10,7

77,9

72,7

2021

669

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 669

04/02/2013 10:38:51

Size

Unit

0,5

0,5

0,5

0,6

MTU

MAN

MAN

MTU

0,0

MWM

Deutz

0,1

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

0,0

Deutz

0,0

Deutz

PLTD Mangkahui

Deutz

PLTD Muara Untu

0,0

0,1

MWM

PLTD Tumbang Laung

0,1

Deutz

PLTD Muara Laung

0,5

1,0

1,0

1,0

2,0

1,0

1,0

2,0

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

2,0

0,1

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,2

0,6

0,5

0,5

0,5

0,5

DEUTZ MWM

MW

MTU

Manufacture

PLTD Puruk Cahu

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

3,2
0,8

0,1
MW

2,0

Kapasitas Terpasang

MW

Beban Puncak

71,0

12,7

2012

Pasokan

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,0

0,1

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,2

0,6

0,5

0,5

0,5

0,5

0,8

3,2

0,1

2,2

70,9

13,8

2013

0,8

3,2

0,1

2,4

70,9

14,7

2014

0,8

3,2

0,1

2,6

70,9

15,9

2015

0,8

3,2

0,1

2,8

70,9

17,2

2016

Neraca Daya Sistem Puruk Cahu

0,8

3,2

0,1

3,0

70,9

18,6

2017

0,8

3,2

0,1

3,2

70,9

20,0

2018

0,8

3,2

0,1

3,5

70,8

21,6

2019

0,8

3,2

0,1

3,7

70,8

23,1

2020

0,8

3,2

3,9

72,1

24,7

2021

670

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 670

04/02/2013 10:38:51

0,6
0,5
1,3

MW
MW
MW

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

1,1

MW

Pemeliharaan

4,4

Cadangan

2012

MW

UNIT

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Pasokan/Kebutuhan

2013

1,1

0,5

0,6

1,1

4,4

2014

2015

2017

2018

2019

Disuplai dari Sistem Barito tahun 2014

2016

Neraca Daya Sistem Puruk Cahu


2020

2021

Lanjutan

671

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 671

04/02/2013 10:38:51

Unit

0,50

0,94

0,94

0,50

1,00

0,80

0,50

1,00

DEUTZ MWM

MIRRLEES

MIRRLEES

DEUTZ MWM

DEUTZ AG

MTU

DEUTZ MWM

Buntok

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU

MW

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Sewa PLTD

Sewa PLTD HSD [PEMDA]

Pembangkit Sewa

DEUTZ AG

0,50

DEUTZ MWM

Size

Manufacture

0,8

0,9

1,0

1,9

9,3

4,0

1,0

0,5

0,8

1,0

0,5

0,9

0,9

0,5

0,5

1,4

Derating Capacity

Pembangkit PLN

6,7

Kapasitas Terpasang

6,6
0,1

MW

Beban Puncak

57,9

33,5

2012

Pasokan

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,2

0,9

1,0

1,9

9,3

4,0

1,0

0,5

0,8

1,0

0,5

0,9

0,9

0,5

0,5

1,4

6,7

0,1

7,2

58,8

37,1

2013

1,4

6,7

0,1

7,7

59,9

40,4

2014

1,4

6,7

0,1

8,4

60,6

44,6

2015

1,4

6,7

0,1

9,8

63,0

54,1

2017

1,4

6,7

0,1

10,6

64,2

59,6

2018

1,4

6,7

0,1

11,5

65,1

65,6

2019

Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014

1,4

6,7

0,1

9,1

61,7

49,2

2016

Neraca Daya Sistem Buntok

1,4

6,7

0,1

12,3

66,4

71,5

2020

1,4

6,7

13,2

67,6

77,9

2021

672

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 672

04/02/2013 10:38:52

Unit

PLTD

Sewa Pangkalan Banteng

MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

MW
MW

Cadangan

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS

IPP ON GOING &


COMMITTED

PLN ON GOING &


COMMITTED

PLTD

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Sewa PLTD HSD

Pembangkit Sewa

PLTU Pangkalan Bun Cenko

Pembangkit IPP

MAK CAT

MAK

2,70

2,70

MAK

MAK

PLTD Kumai

2,80

2,80

MAK

MAK

0,53

0,53

SKODA

SKODA

Size

0,80

Manufacture

KUBOTA

Pembangkit PLN

Derating Capacity

Kapasitas Terpasang

Pasokan

65,8

3,1

2,8

5,5

8,3

31,0

2,4

7,0

11,0

2,7

2,7

2,8

2,8

0,5

0,5

0,8

2,3

23,9

19,6

%
MW

Load Faktor

Beban Puncak

2012
112,9

UNIT
GWH

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,4

2,8

5,5

8,3

31,0

2,4

7,0

11,0

2,7

2,7

2,8

2,8

0,5

0,5

0,8

2,3

23,9

21,3

66,3

123,7

2013

2,3

23,9

7%

22,9

66,4

133,3

2014

2,3

23,9

9%

24,9

66,8

145,7

2015

2,3

23,9

8%

29,3

67,6

173,5

2017

2,3

23,9

8%

31,7

68,1

189,0

2018

2,3

23,9

8%

34,4

68,3

205,9

2019

Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014

2,3

23,9

9%

27,0

67,3

159,1

2016

Neraca Daya Sistem Pangkalan Bun

2,3

23,9

7%

37,0

68,6

222,3

2020

2,3

23,9

39,8

68,8

240,0

2021

673

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 673

04/02/2013 10:38:52

1,28
1,20
3,00
3,00
2,80
2,80
1,00

COCKERILL

MAK

CATERPILLAR

NIIGATA

DAIHATSU

MAK

MAK

DEUTZ

Unit

MW
MW
MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTU

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Cadangan

12

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Sampit

25

1,0

PLN ON GOING & COMMITTED

1,1

Sewa PLTD HSD [Kaltimex]

Sewa PLTD HSD [Baru]

Pembangkit Sewa

Size
1,00

Manufacture

Pembangkit PLN

Derating Capacity

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWH

UNIT

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

8,3

3,8

3,0

6,8

39,6

5,0

8,8

1,0

2,8

2,8

3,0

3,0

1,2

1,3

1,0

4,1

29,88

12%

24,5

66,7

143,2

2012

50,0

4,1

29,9

8%

28,8

67,4

170,0

2014

4,1

29,9

9%

31,4

67,7

186,3

2015

4,1

29,9

9%

34,2

68,1

204,0

2016

Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2012

4,1

29,9

9%

26,8

67,0

157,3

2013

Neraca Daya Sistem Sampit

4,1

29,9

9%

37,2

68,4

222,9

2017

4,1

29,9

9%

40,5

68,6

243,5

2018

4,1

29,9

9%

44,0

69,0

266,1

2019

4,1

29,9

8%

47,4

69,4

288,0

2020

4,1

29,9

51,1

69,7

311,7

2021

674

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 674

04/02/2013 10:38:52

Unit

0,24

0,25

0,22

0,52

0,40

DEUTZ

CUMMIN'S

MWM

DEUTZ MWM

MTU

0,3

0,4

0,4
0,6

MW

0,5

0,9

3,7

2,0

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

3,7

9%

2,5

60,9

13,4

0,13

2013

0,5

0,9

MW

MW

Pemeliharaan

Operasi

MW

Cadangan

3,7

2,0

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

Surplus/Defisit (N-2)

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa Pemda

Pembangkit Sewa

0,10

DEUTZ

1,8

0,1

MW

Derating Capacity

Size

3,73

MW

Kapasitas Terpasang

Pembangkit PLN

12%

2,2

60,3

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

11,8

Load Faktor

0,08
GWH

2012

Produksi Energi

UNIT

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,1

0,4

0,5

0,9

3,7

2,0

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

3,7

8%

2,7

61,5

14,6

0,09

2014

0,9

0,4

0,5

0,9

4,7

3,0

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

4,7

9%

2,9

62,1

15,8

0,08

2015

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

9%

3,1

62,7

17,2

0,09

2016

Neraca Daya Sistem Nanga Bulik

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

9%

3,6

64,0

20,3

0,09

2018

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

9%

3,9

64,6

22,1

0,09

2019

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

8%

4,2

65,3

24,0

0,09

2020

Disuplai dari Grid Barito 150 kV 2016

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

9%

3,4

63,4

18,6

0,08

2017

0,4

0,5

0,2

0,3

0,2

0,2

1,8

0,1

1,7

4,5

65,9

26,2

2021

675

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 675

04/02/2013 10:38:52

Unit

0,22

0,24

0,22

0,25

0,24

MWM

DEUTZ

MAN

MTU

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW

MW

MW

MW

MW

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN
KAPSITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD
Pemda

Pembangkit Sewa

1,0

0,10

DEUTZ

KOMATSU

MW

Size

Pembangkit PLN
MW

MW

Derating Capacity

2,61

MW

Kapasitas Terpasang

0,1
0,5

0,2

0,2

0,3

3,1

1,5

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

3,11

9%

2,3

59,7

12,1

0,13

2013

0,1

0,2

0,3

2,6

1,0

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

12%

2,1

Pasokan

MW

Beban Puncak

59,1

10,6

GWH

Load Faktor

Produksi Energi

2012
0,08

UNIT

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,3

0,1

0,2

0,3

3,1

1,5

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

3,11

8%

2,5

60,3

13,2

0,09

2014

0,7

1,0

0,2

1,2

4,6

3,0

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

4,61

9%

2,7

60,9

14,3

0,09

2015

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

1,6

9%

3,1

62,1

16,9

0,09

2017

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

1,6

9%

3,4

62,7

18,4

0,09

2018

Disuplai dari Grid Barito 150 kV 2016

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

1,6

9%

2,9

61,5

15,6

0,09

2016

Neraca Daya Sistem Sukamara

0,24

0,25

0,22

0,24

0,66

0,10

1,7

0,1

1,6

9%

3,6

63,4

20,1

0,09

2019

0,24

0,3

0,2

0,2

0,7

0,1

1,7

0,1

1,6

8%

3,9

64,0

22,0

0,09

2020

0,24

0,3

0,2

0,2

0,7

0,1

1,7

0,1

1,6

4,2

64,6

24,0

2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 676

04/02/2013 10:38:52

Lampiran B18.3
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 677

04/02/2013 10:38:52

678

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 678

04/02/2013 10:38:52

Jmlh unit

Load Faktor

0,50
1,20
0,50
1,20

Mirless

MWM

Catterpilar

MAN

PLTD
PLTD
PLTMG

Kaltimex

PLTMG Benuo Taka

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Perusda Benuo Taka

Sewatama

Pembangkit Sewa

Deutz

0,94

Skoda

Size
0,49

Manufacture

PLTD

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

UNIT
GWh

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,4

0,9

1,2

2,1

13,5

3,2

1,6

0,2

3,0

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

16,0

61,8

10,9

59,2

2012

0,5

0,9

1,2

2,1

14,8

3,5

1,6

0,2

4,0

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

17,3

61,8

12,1

65,3

2013

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,8

15,0

81,0

2015

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,8

16,4

88,5

2016

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,9

17,8

96,4

2017

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,9

19,3

104,8

2018

Disuplai dari grid Mahakam 150 kV Tahun 2014

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,8

13,3

72,0

2014

Neraca Daya Sistem Petung

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,9

21,0

113,9

2019

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,9

22,8

123,5

2020

2,4

2,0

1,2

0,5

0,9

1,0

2,6

8,0

61,9

24,7

133,8

2021

679

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 679

04/02/2013 10:38:52

Load Faktor

Unit

MW

0,40
0,50
0,72
0,50

Deutz

MTU

KOMATSU

MAN

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTD

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture

PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,0

0,5

0,7

1,2

3,6

1,0

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

4,4

56,6

2,4

11,9

2012

0,9

0,5

0,7

1,2

4,6

2,0

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

5,4

56,6

2,5

12,5

2013

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

56,6

2,6

13,1

2014

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

56,7

3,3

16,3

2016

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

56,9

3,6

17,9

2017

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

56,9

3,9

19,7

2018

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

57,0

4,3

21,6

2019

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2014

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

56,7

3,0

14,8

2015

Neraca Daya Sistem Long Ikis

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

57,0

4,7

23,6

2020

1,0

0,7

0,5

1,2

0,8

3,4

57,1

5,2

25,8

2021

680

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 680

04/02/2013 10:38:52

Load Faktor

Unit

MW

0,25
0,54
0,28
0,40
0,10

Deutz

MAN

MAN

MTU

CUMMINS (Pemda)

CUMMINS

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTD

MW

PLTD

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

0,5

0,26

Deutz

Pembangkit Sewa

Size
0,10

Manufacture
1

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,1

0,4

0,5

0,9

3,0

1,0

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

3,4

55,3

2,0

9,8

2012

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,3

2,1

10,3

2013

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,3

2,2

10,7

2014

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,5

2,8

13,5

2016

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,6

3,0

14,8

2017

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,7

3,3

16,3

2018

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,8

3,7

17,9

2019

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2013

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,4

2,5

12,2

2015

Neraca Daya Sistem Batu Sopang

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,9

4,0

19,6

2020

0,2

0,8

0,3

0,5

0,3

0,3

0,1

0,4

2,4

55,9

4,4

21,5

2021

681

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 681

04/02/2013 10:38:53

Load Faktor

Unit

MW

0,5
0,3
0,6
1,6

MAN

DEUTZ

DEUTZ

DEUTZ

MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Melak (FTP 2)

PLTU

PLTGB

Sewa PLTGB

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD

Arena Maju Bersama

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture
5

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN dan Pemda

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,5

0,6

1,6

2,2

12,5

6,0

2,5

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

14,9

64,7

7,8

44,4

2012

7,2

0,6

1,6

2,2

20,0

6,0

10,0

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

22,4

64,7

10,6

60,0

2013

1,4

1,6

7,0

8,6

22,0

6,0

12,0

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

24,4

64,6

12,0

67,8

2014

14,0

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,6

13,5

76,3

2015

Neraca Daya Sistem Melak

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,7

16,0

90,9

2017

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,7

17,4

98,8

2018

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,7

18,9

107,4

2019

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,7

20,5

116,4

2020

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2015

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,6

14,7

83,4

2016

3,2

0,6

0,3

2,4

2,4

6,4

64,7

22,3

126,2

2021

682

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 682

04/02/2013 10:38:53

Jmlh unit

Load Faktor

0,2
0,5
0,5
0,5

MAN

Komatsu

MAN

0,5
0,2
8,4

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

0,7

10,0
12,7

MW
MW

PLTD

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

Transfer dari grid Mahakam

0,7

3,4

52,3

3,6

16,6

2012

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

MTU

0,2

Komatsu

Size

Manufacture

PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

UNIT
GWh

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

8,1

0,2

0,5

0,7

12,7

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,3

3,9

17,9

2013

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,3

4,2

19,4

2014

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,3

4,8

21,9

2015

Neraca Daya Sistem Kotabangun

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,5

5,7

26,3

2017

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,6

6,2

28,8

2018

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,6

6,8

31,4

2019

Dipasok dari Grid Mahakam 150 kV

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,4

5,2

24,1

2016

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,7

7,4

34,3

2020

0,5

2,0

0,5

0,2

0,2

0,7

3,4

52,7

8,1

37,3

2021

683

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 683

04/02/2013 10:38:53

Load Faktor

Unit

MW

2,5
0,8
7,2

MAK

Cummins (Pemda)

PLTMG Bontang

HSD

3,3

2,5
1,2

MW
MW
MW

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

7,2

9,7

MW

Pemeliharaan

31,5

8,0

14,4

Cadangan

PLTU

PLTG

PLTD

PLTMG

10,2

MW

MFO

PLTD

4,4

35,9

69,5

20,6

125,1

2012

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTU Kaltim (FTP 2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTG Peaking

Sewatama

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture
4

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

26,4

160,8

2013

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

33,9

206,6

2014

200

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

41,6

253,3

2016

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,6

45,2

275,5

2017

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,6

49,1

299,1

2018

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,6

53,3

324,7

2019

Dipasok dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2012

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

38,1

232,1

2015

Neraca Daya Sistem Bontang

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

57,7

351,6

2020

14,4

3,3

10,2

4,4

27,9

69,5

62,5

380,6

2021

684

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 684

04/02/2013 10:38:53

Load Faktor

Unit

MW

0,50
1,00
0,70
1,20

MAN

CAT

DEUTZ

DEUTZ

PLTU
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
MW

Transfer dari Bontang

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTU

PLTD

MW

MW

MW

MW

Sangatta Peaker (Relokasi)

Sangatta 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Sangatta

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Sewatama

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture

PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,3

1,0

1,2

2,2

17,4

5,0

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

10,4

69,2

13,9

84,2

2012

1,1

1,0

1,2

2,2

18,4

6,0

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

11,4

69,5

15,1

91,7

2013

0,6

1,2

7,0

8,2

25,4

7,0

6,0

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

11,4

69,4

16,6

100,9

2014

3,2

2,5

7,0

9,5

31,4

5,0

7,0

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,3

18,7

113,5

2015

Neraca Daya Sistem Sangatta

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,4

22,2

134,9

2017

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,4

24,1

146,5

2018

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,4

26,2

159,2

2019

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,4

28,4

172,5

2020

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2016

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,3

20,4

123,9

2016

1,2

0,7

2,0

1,5

2,0

5,4

69,4

30,7

186,9

2021

685

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 685

04/02/2013 10:38:53

Jmlh unit

Load Faktor

1,2
0,5
1,2
0,5

Caterpillar

MWM

Deutz

MAN

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTU

PLTU

Lati 2

Tanjung Redep 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Tanjung Redeb

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

PLTU Lati

7,0

1,1

Mirelees

Pembangkit Swasta

Size

Manufacture
PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

UNIT
GWh

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,9

1,2

4,0

5,2

22,6

22,6

8,0

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

3,0

22,6

70,5

15,5

96,0

2012

1,9

1,2

4,0

5,2

24,6

24,6

10,0

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

3,0

24,6

70,5

17,5

108,1

2013

2,4

5,0

7,0

12,0

33,6

33,6

5,0

14,0

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

3,0

14,6

70,5

19,2

118,3

2014

0,0

5,0

7,0

12,0

33,6

33,6

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

3,0

14,6

70,5

21,6

133,0

2015

2017

2018

2019

2020

12,1

5,0

7,0

12,0

47,6

47,6

14,0

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

3,0

14,6

70,4

23,5

145,2

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

70,5

27,8

171,7

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

70,5

30,2

186,5

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

70,5

32,7

202,0

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

70,5

35,4

218,8

2021

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Mahakam

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Mahakam

8,0

1,0

1,2

1,0

2,4

1,0

70,5

25,6

158,0

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tanjung Selor

2016

Neraca Daya Sistem Tanjung Redeb (Berau)

686

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 686

04/02/2013 10:38:53

Load Faktor

Jmlh unit

MW

Beban Puncak

1,25
0,80
0,60

Mirrlees

Daihatsu

MWM

MAN

PLTU

18,7

4,0

1,3
0,3

MW

7,0

11,0

38,2

20,0

6,0

6,0

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

18,2

66,6

8,6

50,0

2013

7,0

MW

MW

Pemeliharaan

8,3

Operasi

MW

Cadangan

16,2

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Tanjung Selor

Tanjung Selor
PLTMG

5,0

PLN ON GOING & COMMITTED

5,0

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

Sewa PLTD

PLTD

2,3

16,2

66,6

7,6

44,6

2012

Sewatama

0,94

Kubota

Pembangkit Sewa

Size
0,30

Manufacture
2

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

19,9

4,0

7,0

11,0

40,2

14,0

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,4

9,4

54,4

2014

2016

2017

2018

18,7

4,0

7,0

11,0

40,2

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,4

10,5

61,3

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,5

12,5

73,0

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,5

13,6

79,4

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,5

14,8

86,4

2019

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,5

16,1

93,7

2020

17,7

4,0

7,0

11,0

40,2

16,7

4,0

7,0

11,0

40,2

15,6

4,0

7,0

11,0

40,2

14,4

4,0

7,0

11,0

40,2

13,1

4,0

7,0

11,0

40,2

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tana Tidung

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,4

11,5

67,0

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Berau

2015

Neraca Daya Sistem Tanjung Selor

12,2

4,0

7,0

11,0

40,2

0,6

1,6

2,5

0,9

0,6

2,3

6,2

66,5

17,0

101,7

2021

687

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 687

04/02/2013 10:38:54

Unit

Load Faktor

size

MW

Beban Puncak

PLTU
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Tanjung Redeb 2

Lati 2

Kapasitas Tjg Redeb + Tjg Selor

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU

PLTU
PLTMG

Tanjung Selor

MW

MW

Tanjung Selor

Tanjung Redeb

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

PLTU Lati

7,0

Sistem Tjg Selor

Pembangkit Swasta

Sistem Berau *)

PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

11,3

5,0

7,0

12,0

38,8

8,0

2,4

1,0

3,0

11,4

70,5

15,5

96,0

2012

53,3

5,0

7,0

12,0

82,8

20,00

8,0

2,4

1,0

3,0

11,4

70,5

17,5

108,1

2013

42,7

5,0

7,0

12,0

73,8

5,0

14,0

14,0

2,0

8,0

2,4

1,0

3,0

13,4

70,5

19,2

118,3

2014

29,7

5,0

7,0

12,0

73,8

0,0

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,1

32,1

194,3

2015

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,2

41,4

251,1

2018

0,0 0,0

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,2

38,1

231,1

2017

0,0

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,2

45,0

272,9

2019

0,0

26,2

5,0

7,0

12,0

73,2

23,1

5,0

7,0

12,0

73,2

19,8

5,0

7,0

12,0

73,2

16,2

5,0

7,0

12,0

73,2

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,2

48,8

295,7

2020

12,4

5,0

7,0

12,0

73,2

Interkoneksi 150 KV Sistem Berau - Tanjung Selor

0,0

14,0

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,1

35,1

212,3

2016

Neraca Daya Sistem Interkoneksi Tanjung Redeb - Tanjung Selor

8,3

5,0

7,0

12,0

73,2

0,0

8,0

6,2

0,0

5,3

20,8

69,2

52,9

320,4

2021

688

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 688

04/02/2013 10:38:54

Load Faktor

Unit

MW

1,25
0,50

Daihatsu

MAN

MW

Nunukan

1,7

1,2

1,2
6,2

4,0

5,2

24,1

21,3

16,0

2,5

3,5

1,3

0,3

2,3

23,6

42,2

17,2

63,6

2013

4,0

MW

MW

Pemeliharaan

5,2

MW

MW

Cadangan

24,1

21,3

Operasi

MW

16,0

2,5

3,5

1,3

0,3

2,3

23,6

35,1

12,7

38,9

2012

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Jumlah Kapasitas

PLTMG

PLTU

Jumlah Kapasitas + Sebatik

Nunukan - 2, 3

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Nunukan

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTMG

MW

Sewa PLTMG

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

Sewa PLTD
4

Arena Maju Bersama


4

0,34

SWD

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture

PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

16,0

3,5

1,3

0,3

2,3

21,1

46,6

21,1

85,9

2015

8,0

10,0

3,5

1,3

0,3

2,3

15,1

47,7

22,5

94,0

2016

10,0

3,5

1,3

0,3

2,3

15,1

48,9

24,0

102,6

2017

3,4

2,5

4,0

6,5

29,3

26,8

1,7

2,5

4,0

6,5

29,3

26,8

2,3

2,5

4,0

6,5

31,3

28,8

0,8

2,5

4,0

6,5

31,3

28,8

Interkoneksi 20 KV dengan Sistem Sebatik

8,0

16,0

3,5

1,3

0,3

2,3

21,1

44,9

19,4

76,2

2014

Neraca Daya Sistem Nunukan - Sebatik

5,2

2,5

4,0

6,5

37,3

34,8

16,0

0,0

3,5

1,3

0,3

2,3

5,1

49,9

25,6

111,7

2018

3,5

2,5

4,0

6,5

37,3

34,8

0,0

3,5

1,3

0,3

2,3

5,1

50,9

27,3

121,6

2019

1,8

2,5

4,0

6,5

37,3

34,8

0,0

3,5

1,3

0,3

2,3

5,1

52,0

29,0

132,1

2020

0,8

2,5

4,0

6,5

37,3

34,8

0,0

3,5

1,3

0,3

2,3

5,1

53,1

30,0

143,4

2021

689

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 689

04/02/2013 10:38:54

Unit

Load Faktor

0,25
0,50
0,50

CUMMINS

MAN

Deutz

MAN

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTS

MW

PLTD

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTS 340 kWp

Size
0,20

Manufacture
2

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN / Pemda

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

UNIT
GWh

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

0,2

0,5

0,7

2,8

0,3

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,7

61,1

1,8

9,6

2012

0,1

0,2

0,5

0,7

2,8

0,3

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,7

56,3

2,0

10,0

2013

2,5

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,3

2,1

10,5

2014

2,5

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,4

2,4

11,9

2015

Neraca Daya Sistem Sebatik

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,6

2,9

14,5

2017

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,7

3,2

15,9

2018

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,7

3,5

17,5

2019

2,5

2,5

2,5

2,5

Interkoneksi 20 KV dengan Sistem Nunukan

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,5

2,7

13,2

2016

2,5

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,8

3,9

19,2

2020

2,5

1,0

1,5

0,5

0,4

0,9

3,4

56,9

4,2

21,0

2021

690

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 690

04/02/2013 10:38:54

Load Faktor

Unit

MW

0,72
1,00

MAN

Komatsu

CUMMINS

Sewa

PLTU
PLTMG
MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTU

PLTD

Malinau Peaker

PLTD

Malinau 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Malinau

PLN ON GOING & COMMITTED


3

0,53

MWM

Pembangkit Sewa

Size
0,60

Manufacture
2

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN / Pemda

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,0
1,1

0,8

3,0

4,0

11,2

6,0

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,2

6,0

34,5

2013

1,0

3,0

4,0

10,2

5,0

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,2

5,4

30,7

2012

0,6

1,0

3,0

4,0

11,2

6,0

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,1

6,6

37,6

2014

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,1

8,1

46,4

2016

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,2

8,9

50,6

2017

6,0

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,2

9,6

55,1

2018

4,7

1,0

3,0

4,0

16,2

4,0

1,0

3,0

4,0

16,2

3,3

1,0

3,0

4,0

16,2

8,5

1,0

3,0

4,0

22,2

Interkoneksi 150 KV Sistem Tana Tidung

5,0

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,1

7,4

42,3

2015

Neraca Daya Sistem Malinau

7,6

1,0

3,0

4,0

22,2

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,2

10,5

60,0

2019

6,7

1,0

3,0

4,0

22,2

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,1

11,4

65,1

2020

5,8

1,0

3,0

4,0

22,2

2,0

1,4

2,6

1,2

2,1

7,3

65,1

12,4

70,7

2021

691

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 691

04/02/2013 10:38:54

Load Faktor

Unit

MW

0,24

DEUTZ

DEUTZ

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTMG

Tana Tidung

Cadangan

PLTD

PLTGB

Tana Tidung (Relokasi)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Tana Tidung

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD
PLTMG

Tana Tidung

PLTD

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

Size
0,10

Manufacture
1

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN / Pemda

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,4
2,4

0,8

1,0

1,4

6,3

6,0

0,2

0,1

0,0

6,3

32,4

2,5

7,0

2013

0,4

0,5

0,9

3,3

3,0

0,2

0,1

0,0

3,3

37,7

1,6

5,4

2012

2,0

0,4

1,0

1,4

6,3

6,0

0,2

0,1

0,0

6,3

35,9

3,0

9,3

2014

1,4

0,4

1,0

1,4

6,3

6,0

0,2

0,1

0,0

6,3

39,0

3,6

12,2

2015

Neraca Daya Sistem Tana Tidung

6,0

0,2

0,1

0,0

0,3

41,5

4,1

15,0

2017

0,2

0,1

0,0

0,3

42,6

4,4

16,6

2018

1,0

0,2

0,1

0,0

0,3

43,7

4,8

18,4

2019

0,2

0,1

0,0

0,3

40,7

5,7

20,3

2020

2,1

0,4

1,0

1,4

7,3

1,8

0,4

1,0

1,4

7,3

1,5

0,4

1,0

1,4

7,3

2,1

0,4

1,0

1,4

8,3

1,2

0,4

1,0

1,4

8,3

Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tanjung Selor

1,0

6,0

0,2

0,1

0,0

6,3

40,3

3,8

13,5

2016

0,2

0,4

1,0

1,4

8,3

0,2

0,1

0,0

0,3

38,0

6,7

22,3

2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 692

04/02/2013 10:38:54

Lampiran B18.4
PROVINSI SULAWESI UTARA

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 693

04/02/2013 10:38:54

694

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 694

04/02/2013 10:38:54

Load Factor

3,0

MW

MW

Derating Capacity

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

Komatsu SAA 6D 125-2

Caterpillar 3412

Deutz TBD 616 V12

MAN D 2842 LE 201

MTU 18 V 2000 G62

PLN ON GOING & COMMITTED

0,7
0,5

MW
MW
MW
%

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

1,0

1,2

MW

5,7

PLTM

PLTM

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Milangodaa

IPP ON GOING & COMMITTED

Duminanga

Transfer dar sistem Minahasa

MW

PLTD

DAF / DKT 1160 A

Pembangkit Sewa

PLTD

DAF / DKT 1160 A

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,5

0,5

0,7

1,2

6,4

0,0

0,0

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

40,1

2,3

8,0

2012

0,7

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

40,3

2,5

8,8

2013

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

40,6

2,7

9,6

2014

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

41,0

3,2

11,4

2016

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

41,2

3,5

12,5

2017

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

41,4

3,8

13,7

2018

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

41,6

4,1

14,9

2019

Interkoneksi 150 kV dengan sistem Minahasa

0,5

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

40,8

2,9

10,5

2015

Neraca Daya Sistem Molibagu

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

41,8

4,5

16,4

2020

0,7

0,5

0,5

0,5

0,3

0,1

0,1

1,2

2,7

42,1

4,9

17,9

2021

695

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 695

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Beban Puncak

Load Factor

MW

Derating Capacity

MW
MW
MW
MW
2,5

PLTD Tamako

PLTM Ulung Peliang

PLTB Malamenggu

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTGB

PLTGB

PLTM

Jumlah Kapasitas

Tahuna 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Tahuna

IPP ON GOING & COMMITTED

Lelipang/Belengan

Relokasi/Sewa PLTD

PLTD

2,0

MW

PLTD Lesabe

PLN ON GOING & COMMITTED

0,1

MW

0,2

0,7

1,0

1,7

13,8

3,0

1,0

1,3

1,0

0,0

MW

PLTD Petta

6,0

5,7

13,8

58,6

6,2

31,9

2012

PLTD Tahuna

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,2

0,7

1,0

1,7

14,3

8,0

0,5

2,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

14,3

59,1

6,7

34,9

2013

3,1

0,7

1,0

1,7

17,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

59,6

7,3

38,3

2014

2,5

0,7

1,0

1,7

17,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

60,0

8,0

41,9

2015

Neraca Daya Sistem Tahuna

1,8

0,7

1,0

1,7

17,8

3,0

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

60,5

8,7

46,0

2016

4,0

0,7

1,0

1,7

20,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

61,0

9,4

50,4

2017

3,2

0,7

1,0

1,7

20,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

61,5

10,3

55,3

2018

2,3

0,7

1,0

1,7

20,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

62,0

11,2

60,7

2019

1,2

0,7

1,0

1,7

20,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

62,4

12,2

66,8

2020

0,1

0,7

1,0

1,7

20,8

0,0

0,1

1,0

1,3

1,0

0,0

6,0

5,7

9,3

62,9

13,3

73,4

2021

696

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 696

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Beban Puncak

Load Factor

MW

Derating Capacity

MW
MW

PLTD Essang

Relokasi PLTD

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTU

Jumlah Kapasitas

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Talaud

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

PLTD

MW

PLTD Melonguane

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Beo

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,3

0,5

0,7

1,2

5,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

50,3

2,5

10,8

2012

0,1

0,5

0,7

1,2

5,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

50,7

2,7

11,9

2013

3,0

1,0

3,0

4,0

11,6

6,0

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

51,1

2,9

13,0

2014

2,8

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

51,5

3,2

14,2

2015

Neraca Daya Sistem Talaud

2,5

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

51,9

3,4

15,6

2016

2,2

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

52,3

3,7

17,1

2017

1,9

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

52,7

4,1

18,7

2018

1,5

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

53,1

4,4

20,5

2019

1,1

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

53,5

4,8

22,5

2020

0,7

1,0

3,0

4,0

11,6

2,0

0,1

2,1

1,5

1,7

5,6

53,9

5,2

24,8

2021

697

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 697

04/02/2013 10:38:55

MW

Derating Capacity

0,1

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

Deutz MWM TBD232

Deutz BA 12M-816

Deutz MWM TBD 616

Daihatsu 6PSTc-22

Komatsu SAA 6D125

DAF/Dinaf 1160

Caterpillar D 3306

Deutz BF8M-716

Komatsu SAA 12V140

MTU 18 V 2000 G 63

PLTD Relokasi

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTS
PLTD

PLTS

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

Pembangkit Sewa

0,3

PLTD

0,6

0,6

0,7

1,3

6,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

PLTD

Deutz BA 6M-816

0,3

1,8

4,8

53,8

2,6

12,1

2012

Deutz BA 6M-816

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Load Factor

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,4

0,6

0,7

1,3

6,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

54,2

2,8

13,2

2013

0,1

0,6

0,7

1,3

6,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

54,7

3,0

14,5

2014

0,9

0,6

0,7

1,3

7,3

1,0

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

55,1

3,3

15,9

2015

Neraca Daya Sistem Ondong

0,6

0,6

0,7

1,3

7,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

55,6

3,6

17,4

2016

0,3

0,6

0,7

1,3

7,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

56,0

3,9

19,1

2017

0,9

0,6

0,7

1,3

8,3

1,0

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

56,5

4,2

20,9

2018

0,6

0,6

0,7

1,3

8,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

56,9

4,6

22,9

2019

1,1

0,6

0,7

1,3

9,3

1,0

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

57,4

5,0

25,2

2020

0,7

0,6

0,7

1,3

9,3

0,7

0,7

0,7

0,2

0,1

0,3

0,3

0,5

0,6

0,2

0,3

0,3

1,8

4,8

57,8

5,5

27,8

2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 698

04/02/2013 10:38:55

Lampiran B18.5
PROVINSI SULAWESI TENGAH

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 699

04/02/2013 10:38:55

700

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 700

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Load Factor

MW

Derating Capacity

Sewa PLTD

1,0
0,5

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2))

1,8

1,5

MW

Jumlah KapasitasTerpasang

13,8

2,0

PLTU

PLTM

PLTD

2,0

1,6

8,2

1,4

11,8

45,4

9,1

36,1

2012

Toli-Toli

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Batubota

IPP ON GOING & COMMITTED

Relokasi PLTD

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

MW

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Toli-Toli

PLTM Kolondom

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,9

0,5

1,0

1,5

13,8

2,0

1,6

8,2

1,4

11,8

45,7

9,9

39,6

2013

8,6

0,5

1,0

1,5

21,1

15,0

2,5

1,6

0,2

1,6

45,9

10,8

43,4

2014

30,0

1,6

0,2

1,6

46,1

11,8

47,4

2015

Neraca Daya Sistem Tolitoli

1,6

0,2

1,6

46,5

14,0

57,1

2017

1,6

0,2

1,6

46,7

15,3

62,5

2018

1,6

0,2

1,6

47,0

16,6

68,5

2019

Interkoneksi 150 kV sistem Minahasa

1,6

0,2

1,6

46,3

12,8

52,1

2016

1,6

0,2

1,6

47,2

17,9

74,0

2020

1,6

0,0

0,2

1,6

47,6

18,4

76,7

2021

701

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 701

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Load Factor

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTD

Jumlah KapasitasTerpasang

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Leok (Relokasi)

PLN ON GOING & COMMITTED

0,6

0,5

1,0

1,5

8,2

4,2

0,2

0,5

1,0

1,5

8,2

4,2

2,0
4,2

2,0

2,4

6,2

38,6

5,2

17,4

2015

4,2

2,0

2,4

6,2

38,9

5,8

19,6

2016

4,2

2,0

2,4

6,2

39,1

6,4

22,0

2017

Interkoneksi 150 kV sistem Tolitoli

4,2

MW

2,0

2,4

6,2

38,4

4,6

15,5

2014

PLTD Pemda Buol

2,0

2,4

6,2

38,1

4,1

13,8

2013

PLTD Leok

2,4

6,2

37,9

3,7

12,3

2012

Pembangkit Sewa

MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

Neraca Daya Sistem Leok

4,2

2,0

2,4

6,2

39,3

7,2

24,8

2018

4,2

2,0

2,4

6,2

39,6

8,0

27,8

2019

4,2

2,0

2,4

6,2

39,8

8,8

30,8

2020

4,2

2,0

2,4

6,2

40,3

9,5

33,5

2021

702

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 702

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Load Factor

MW

Derating Capacity

MW
MW

PLTD Kota Raya

PLTM Tomini

Sewa Genset

PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Kotaraya

Jumlah KapasitasTerpasang

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

MW

PLTD Palasa

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Moutong

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,8

0,5

1,0

1,5

10,1

2,0

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

10,1

42,0

6,1

22,5

2012

0,8

0,5

1,0

1,5

10,9

0,8

2,0

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

10,1

42,2

6,8

25,2

2013

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

42,4

7,6

28,1

2014

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

42,8

9,3

35,0

2016

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

42,9

10,4

39,1

2017

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

43,1

11,5

43,6

2018

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

43,3

12,8

48,6

2019

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

43,5

14,0

53,4

2020

Interkoneksi 150 kV dengan grid Gorontalo & Tolitoli

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

42,6

8,4

31,3

2015

Neraca Daya Sistem Moutong - Kotaraya - Palasa

2,0

0,5

2,9

2,7

1,7

8,1

43,7

15,3

58,8

2021

703

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 703

04/02/2013 10:38:55

MW
%

Load Factor

PLTD Bangkir

PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah KapasitasTerpasang

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTD

Pekasalo

IPP ON GOING & COMMITTED

Bangkir (Relokasi)

PLN ON GOING & COMMITTED

Pembangkit Sewa

PLTD

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,5

0,7

0,7

1,4

4,0

2,0

0,2

2,0

19,4

1,9

3,3

2012

1,5

0,7

0,7

1,4

5,2

1,2

2,0

0,2

2,0

19,4

2,1

3,6

2013

1,3

0,7

0,7

1,4

5,2

2,0

0,2

2,0

19,5

2,3

4,0

2014

2,0

0,2

2,0

19,6

2,6

4,5

2015

Neraca Daya Sistem Bangkir

2,0

0,2

2,0

19,7

2,9

5,0

2016

2,0

0,2

2,0

19,9

3,5

6,1

2018

2,0

0,2

2,0

20,0

3,9

6,8

2019

Intekoneksi dengan grid Tolitoli

2,0

0,2

2,0

19,8

3,2

5,5

2017

2,0

0,2

2,0

20,1

4,2

7,4

2020

2,0

0,2

2,0

20,2

4,1

7,3

2021

704

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 704

04/02/2013 10:38:56

MW
%

Load Factor

MW

Derating Capacity

PLTD

PLTD Mantangisi

PLTU
PLTD

Ampana

Ampana (Relokasi PLTD)

1,0
0,8

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)
1,4

1,8

MW

8,8

2,0

2,8

2,2

2,3

5,0

58,7

3,4

17,3

2012

Jumlah KapasitasTerpasang

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

Sansarino

PLN ON GOING & COMMITTED

Pembangkit Sewa

PLTD

PLTD Ampana

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,8

1,0

3,0

4,0

11,8

3,0

2,8

2,2

2,3

5,0

59,0

3,7

19,1

2013

4,4

1,0

3,0

4,0

14,8

3,0

2,8

2,2

2,3

5,0

59,2

4,1

21,2

2014

4,0

1,0

3,0

4,0

14,8

2,8

2,2

2,3

5,0

59,5

4,5

23,4

2015

Neraca Daya Sistem Ampana

3,5

1,0

3,0

4,0

14,8

2,8

2,2

2,3

5,0

59,7

5,0

25,9

2016

2,8

2,2

5,0

60,2

6,0

31,8

2018

2,8

2,2

5,0

60,5

6,6

35,2

2019

2,8

2,2

5,0

60,7

7,2

38,4

2020

Interkoneksi 150 kV sistem Sulteng

2,8

2,2

5,0

60,0

5,5

28,7

2017

2,8

2,2

5,0

61,0

7,8

41,9

2021

705

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 705

04/02/2013 10:38:56

25,0
2,3
6,9
1,6
3,0

1,3
2,5
2,5
5,0

MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW

1,0

MW
MW
MW
MW

Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi

1,4

PLTM

Bunta

MW

PLTM

Lambangan

Surplus/Defisit (N-2)

25,0
2,3
1,3

PLTMG

PLTU
PLTM
PLTM
PLTM

49,4

19,0

82,5

MW

2012

GWh

UNIT

Luwuk Peaker (CNG)

Load Factor
Pasokan
Kapasitas Terpasang
Derating Capacity
Pembangkit PLN
PLTD Luwuk
PLTM Hanga-Hanga I
PLTD Moilong
PLTD Bunta
Pembangkit IPP
PLTM Kalumpang
PLTM Hanga-Hanga II
PLTM Hek
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Luwuk (FTP2)
Biak I
Biak II
Biak III
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Kebutuhan
Produksi Energi
Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

6,5

1,0

30,9
2,3
1,3

3,0

1,5
1,3
1,2

5,0

1,3
2,5
2,5

6,9
1,6
3,0

23,9
1,2

50,1

21,0

92,0

2013

4,6

1,5

35,4
6,5
5,0

2,5

10,0

1,3
2,5
2,5

6,9
1,6
-

15,9
1,2

50,3

23,1

101,8

2014

1,9

5,0

43,5
15,0
10,0

5,0

10,0

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,1

25,4

124,9

2015

Neraca Daya Sistem Luwuk - Bunta

9,3

5,0

53,5
15,0
10,0

10,0

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,2

28,0

138,1

2016

6,4

5,0

53,5
15,0
10,0

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,3

30,9

152,5

2017

3,3

5,0

53,5
15,0
10,0

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,4

34,0

168,0

2018

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,5

40,7

201,1

2020

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

57,1

41,0

205,0

2021

Interkoneksi 150 kV Sistem


Bunta

5,0

1,3
2,5
2,5

1,6
-

9,0
1,2

56,4

37,4

185,1

2019

706

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 706

04/02/2013 10:38:56

MW
%

Load Factor

MW

Derating Capacity

MW

PLTD Tompira

MW
MW

Sewa PLTD Kolonedale

PLTD Pemda Bungku

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah KapasitasTerpasang

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTG/MG Morowali
PLTMG

PLTM

Wawopada

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTM

Mampueno / Sakita

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

Sewa PLTD Tompira

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Kolonedale

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

UNIT

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

10,0

1,0

1,7

1,7

1,0

58

11,0

55,8

2014

5,0

58

12,5

63,7

2015

1,0
0,6

0,8

5,0

6,0

18,0

1,3

1,0

5,0

6,0

18,3

3,8

1,0

5,0

6,0

22,3

7,3

1,0

5,0

6,0

27,3

5,0

58

14,0

71,7

2016

Interkoneksi 20 kV dengan Bungku

5,3

2,0

4,3

1,0

2,0

1,7

1,7

1,9

10,7

58

9,5

47,9

2013

0,7

1,0

1,7

12,2

4,3

1,0

2,0

1,7

1,7

3,0

12,2

57

6,7

33,6

2012

Neraca Daya Sistem Kolonedale - Bungku

5,3

1,0

5,0

6,0

27,3

59

16,0

82,4

2017

3,3

1,0

5,0

6,0

27,3

59

18,0

93,2

2018

60

21,6

112,9

2020

60

23,7

124,2

2021

Interkoneksi 150 kV Sulteng

59

19,7

102,6

2019

707

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 707

04/02/2013 10:38:56

MW
%

Load Factor

MW

Derating Capacity

MW

Mesin Pemda Bungku

Bungku (Relokasi PLTD)

1,0
0,5

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

0,8

1,5

MW

5,9

3,3

1,6

1,1

4,9

19,1

2,4

4,1

2012

Jumlah KapasitasTerpasang

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD

MW

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

PLTD Bungku

Pembangkit Sewa

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

3,3

1,6

1,1

4,9

19,2

2,9

4,9

2014

3,3

1,6

1,1

4,9

19,2

3,2

5,3

2015

3,3

1,6

1,1

4,9

19,2

3,5

5,9

2016

Interkoneksi 20 kV dengan Kolonedale

3,3

1,6

1,1

4,9

19,1

2,7

4,5

2013

Neraca Daya Sistem Bungku

3,3

1,6

1,1

4,9

19,3

3,8

6,4

2017

3,3

1,6

1,1

4,9

19,3

4,2

7,0

2018

3,3

1,6

1,1

4,9

19,4

4,9

8,3

2020

3,3

1,6

1,1

4,9

19,4

4,7

8,0

2021

Interkoneksi 150 kV Sulteng

3,3

1,6

1,1

4,9

19,3

4,6

7,7

2019

708

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 708

04/02/2013 10:38:56

MW
%

Load Factor

PLTM Banggai

1,0
0,5

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

0,1

1,5

MW

4,3

MW

Jumlah KapasitasTerpasang

Cadangan

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD
PLTM

Banggai

1,2

PLTD

PLTD

1,0

PLTD Relokasi

PLN ON GOING & COMMITTED

Pembangkit Sewa

PLTD Lelang

PLTD Banggai

1,0

2,3

47,6

1,7

7,0

2012

PLTD

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

UNIT

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,9

0,5

1,0

1,5

5,3

1,0

1,2

1,0

1,0

2,3

47,7

1,9

7,8

2013

0,8

0,5

1,0

1,5

5,4

0,1

1,2

1,0

1,0

2,3

47,8

2,0

8,6

2014

1,0

0,5

1,0

1,5

5,4

1,2

1,0

0,6

2,3

48,0

2,3

9,5

2015

0,7

0,5

1,0

1,5

5,4

1,2

1,0

0,6

2,3

48,1

2,5

10,6

2016

Neraca Daya Sistem Banggai Kepulauan

1,3

0,5

1,0

1,5

5,7

2,0

0,5

0,1

0,2

0,6

48,2

2,8

11,7

2017

1,0

0,5

1,0

1,5

5,7

0,5

0,1

0,2

0,6

48,3

3,1

13,0

2018

0,7

0,5

1,0

1,5

5,7

0,5

0,1

0,2

0,6

48,4

3,4

14,4

2019

0,4

0,5

1,0

1,5

5,7

0,5

0,1

0,2

0,6

48,5

3,7

15,7

2020

0,0

0,5

1,0

1,5

5,7

0,5

0,1

0,2

0,6

48,6

4,0

17,2

2021

LAMPIRAN B18.6
PROVINSI SULAWESI SELATAN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 709

04/02/2013 10:05:53

710

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 710

04/02/2013 10:06:34

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW

Daya mampu

0,6

Surplus/Defisit (N-2)
MW

0,4

1,3
0,9

MW

Cadangan :

5,8

Operasi

MW

Jumlah Efektif

1,0

4,8

2,9

7,7

59,0

4,3

22,0

2012

Pemeliharaan

PLTD

Selayar (Relokasi PLTD)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Selayar (FTP2)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

PLTD Selayar

PLTGB

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

0,1

1,0

1,0

2,0

5,8

1,0

4,8

2,9

7,7

59,1

4,6

24,0

2013

2,0

1,0

1,0

2,0

8,0

8,0

59,2

5,0

25,9

2014

2,6

1,0

1,0

2,0

9,0

1,0

59,3

5,4

27,9

2015

2,2

1,0

1,0

2,0

9,0

59,4

5,8

30,1

2016

Neraca Daya Sistem Selayar

1,8

1,0

1,0

2,0

9,0

59,5

6,2

32,4

2017

2,3

1,0

1,0

2,0

10,0

1,0

59,6

6,7

35,0

2018

1,8

1,0

1,0

2,0

10,0

59,6

7,2

37,8

2019

1,4

1,0

1,0

2,0

10,0

59,7

7,6

39,9

2020

1,0

1,0

1,0

2,0

10,0

59,8

8,0

42,1

2021

LAMPIRAN B18.7
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 711

04/02/2013 10:06:34

712

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 712

04/02/2013 10:06:34

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW
MW

Derating capacity

Daya mampu

PLTD

Sewa PLTD AMB

2,0

0,5

0,5

Lapai 2

Riorita

Toaha

10

0,6
5,3

Surplus/Defisit (N-1)

MW

Operasi

1,6
1,0

MW

Cadangan

22,9

8,0

3,0

4,0

2,0

3,94

7,9

4,2

12,2

43,4

16,7

63,4

2012

Pemeliharaan

MW

PLTU

PLTM

PLTM

PLTM

Jumlah Efektif

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Kolaka (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

2,0

Lapai 1
PLTM

PLTD

Sewa PLTD MPT Kolaka

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Sewa PLTD BRC Kolaka

Sewa

PLTM Sabilambo

PLTD Kolaka

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

8,0

3,0

4,0

2,0

3,94

7,9

4,2

12,2

43,9

18,9

72,9

2013

1,0

1,0

4,0

4,0

2,0

3,94

7,9

4,2

12,2

44,5

20,5

79,9

2014

20,0

12,2

12,2

45,5

24,1

96,0

2016

12,2

12,2

46,1

26,1

105,3

2017

12,2

12,2

46,6

28,3

115,6

2018

12,2

12,2

47,2

30,7

126,9

2019

Interkoneksi dengan Sistem Sulsel - Kolaka - Kendari - 2013

12,2

12,2

45,0

22,2

87,6

2015

Neraca Daya Kolaka

12,2

12,2

47,7

33,4

139,9

2020

12,2

12,2

48,3

36,4

154,2

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

713

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 713

04/02/2013 10:06:34

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW
MW

Derating capacity

Daya mampu

PLTD

Sewa HSD KIP

10

Bau-Bau (FTP2)

0,6

Surplus/Defisit (N-1)

MW

2,0
1,0

3,0

20,2

Operasi

MW

5,0

3,0

5,0

7,2

7,2

3,3

10,5

58,3

16,7

85,1

2012

Pemeliharaan

MW

Jumlah Efektif

PLTU

PLTU

Cadangan

Suplai dari Sistem Kendari

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Bau-Bau

IPP ON GOING & COMMITTED

0,4

Rongi
PLTM

PLTD

Sewa HSD Makro Sentra Perdana

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Sewa HSD Sewatama

Sewa

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

1,0

2,0

3,0

22,2

5,0

5,0

5,0

7,2

7,2

3,3

10,5

59,0

18,9

97,8

2013

0,7

1,9

10,0

11,9

33,0

10

0,8

5,0

5,0

5,0

7,2

7,2

3,3

10,5

59,7

20,5

107,0

2014

2,9

7,0

10,0

17,0

42,0

14

10

7,2

7,2

3,3

10,5

60,4

22,1

117,1

2015

2016

Neraca Daya Sistem Bau-Bau


2017

2019

Interkoneksi Sistem Sulbagsel

2018

2020

2021

714

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 714

04/02/2013 10:06:34

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW
MW

Derating capacity

Daya mampu

1,0
1,2

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Operasi

2,7
1,7

MW

11,9

3,5

3,5

4,9

1,0

5,9

54,9

8,9

43,0

2012

Pemeliharaan

MW

Jumlah Efektif

PLTD

Cadangan

Suplai dari Sistem Kendari

Raha (Relokasi PLTD)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Raha
PLTU

PLTD

Sewa HSD Sewatama

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Sewa HSD Sewatama

Pembangkit Sewa

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

0,0

1,0

1,7

2,7

11,9

3,5

3,5

4,9

1,0

5,9

55,6

10,1

49,3

2013

1,6

1,7

3,0

4,7

15,6

6,0

3,5

3,5

2,6

3,3

5,9

56,2

10,9

53,8

2014

2,7

1,7

3,0

4,7

17,6

2,0

3,5

3,5

2,6

3,3

5,9

56,8

11,8

58,8

2015

2016

Neraca Daya Sistem Raha

3,5

3,5

2018

2019

2020

Interkoneksi dengan Sistem Sulbagsel

2017

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

715

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 715

04/02/2013 10:06:34

Pasokan/Kebutuhan

MW
%

Load Faktor

MW

Daya mampu

1,0
0,8
2,2

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

1,8

6,6

5,0

1,6

1,6

1,0

2,6

52,6

2,6

11,8

2012

Pemeliharaan
MW

MW

Cadangan

PLTD
MW

2x1 MW

PLTU

Jumlah Efektif

Wangi-Wangi (Relokasi)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Wangi-Wangi

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa Diesel HSD-1

Pembangkit Sewa
PLTD

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

2,7

2,0

1,0

3,0

8,6

2,0

5,0

1,6

1,6

1,0

2,6

53,2

2,9

13,5

2013

2,9

1,0

3,0

4,0

10,0

3,0

5,0

2,6

2,6

53,9

3,1

14,7

2014

0,6

1,0

3,0

4,0

8,0

3,0

2,6

2,6

54,5

3,4

16,1

2015

0,4

1,0

3,0

4,0

8,0

2,6

2,6

55,2

3,6

17,5

2016

Neraca Daya Sistem Wangi-Wangi

0,1

1,0

3,0

4,0

8,0

2,6

2,6

55,9

3,9

19,1

2017

1,8

1,0

3,0

4,0

10,0

2,0

2,6

2,6

56,6

4,2

20,9

2018

1,5

1,0

3,0

4,0

10,0

2,6

2,6

57,3

4,5

22,8

2019

1,1

1,0

3,0

4,0

10,0

2,6

2,6

58,0

4,9

25,0

2020

0,7

1,0

3,0

4,0

10,0

2,6

2,6

58,7

5,3

27,4

2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 716

04/02/2013 10:06:34

LAMPIRAN B18.8
PROVINSI MALUKU

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 717

04/02/2013 10:06:34

718

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 718

04/02/2013 10:06:34

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

0,4

0,4

4,0

2,7

PLTD Masohi

PLTD Liang

PLTD Waipia

PLTD Kairatu

PLTD Piru

PLTD

Kairatu

MW

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

Tene

MW

PLTM

Ruwapa

Cadangan

PLTM

Nua (Masohi)

Jumlah Efektif

PLTA
PLTM

Wai Tala

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Mala 2

PLTM

PLTM

Wae Mala

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

Makariki

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Masohi

Pembangkit Sewa

Size

6,7

Manufacture

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

Uraian

0,9

1,1

1,4

2,5

9,7

3,0

2,0

6,7

2,0

6,7

6,3

51,3

28,4

2012

11,7

1,1

1,3

2,4

20,9

4,0

1,2

2,0

4,0

3,0

2,0

6,7

2,0

6,7

6,9

51,3

31,0

2013

3,1

2,0

3,0

5,0

21,3

2,7

4,0

0,3

0,6

6,7

4,3

14,4

13,2

47,8

55,2

2014

2016

2017

2018

2019

1,9

2,0

3,0

5,0

21,3

2,7

4,0

0,3

0,6

6,7

4,3

14,4

14,4

47,6

26,1

2,0

3,0

5,0

46,8

6,0

13,5

6,0

2,7

4,0

0,3

0,6

6,7

4,3

14,4

15,7

47,3

64,9

40,5

17,1

47,1

70,4

20,2

46,7

82,6

21,9

46,5

Interkoneksi Pulau Ambon - Seram

18,6

46,9

76,3

89,4

2020

<=== Interkoneksi Masohi, Waipia, Liang, Kairatu & Piru (2014)


59,9

2015

Neraca Daya Sistem Seram

23,8

46,3

96,7

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

719

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 719

04/02/2013 10:06:34

Thn Opr Size

MW

13,1

Artho Ageng (Hative K)

PLTP

Tulehu (FTP 2)

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU

PLTU

Waai 3

Waai 1,2 (FTP 1)

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

PLTD Sewa (MFO)


MW

MW
MW

PLTD Sewa (HSD)

51,8

3,2

4,0

7,2

106,3

19,0

19,0

15,0

MW
68,0

33,6

PLTD Poka

10,0

38,3

106,3

47,3

58,3

241,5

2012

Pembangkit Sewa

21,5

PLTD Hative Kecil

Manufacture
MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

17,1

4,0

15,0

19,0

89,0

15

19,0

5,0

29,0

19,8

10,0

45,0

74,0

52,9

57,4

266,0

2013

11,3

4,0

15,0

19,0

89,3

15

10,0

10,0

20,1

14,0

49,3

59,3

59,0

56,6

292,1

2014

4,7

4,0

15,0

19,0

89,3

10,0

10,0

20,1

14,0

49,3

59,3

65,6

55,7

320,0

2015

21,4

10,0

15,0

25,0

119,3

20

15

5,0

5,0

20,1

14,0

49,3

54,3

72,9

54,9

350,6

2016

Neraca Daya Sistem Ambon

81,1

54,1

383,9

2017

100,0

52,5

459,4

2019

110,9

51,7

501,9

2020

Interkoneksi Pulau Ambon - Seram

90,0

53,3

420,1

2018

123,0

50,9

548,4

2021

720

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 720

04/02/2013 10:06:35

MW

Derating Capacity

MW
MW
MW
MW
MW
MW

PLTD Poka

PLTD Masohi

PLTD Liang

PLTD Waipia

PLTD Kairatu

PLTD Piru

PLTD
PLTD

Masohi (Relokasi)

Kairatu (Relokasi)

PLTU
PLTP
PLTM
PLTM

Waai 3

Tulehu (FTP 2)

Wae Mala

Makariki

PLTA
PLTM
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Ruwapa

Tene

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTM

Mala 2

Wai Tala

PLTM

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU

Waai 1,2 (FTP 1)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD MFO Baru

PLTD

PLTD

Sewa MFO Ambon

Pembangkit Sewa Baru

PLTD

Sewa HSD Ambon

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Hative Kecil

Manufacture

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

2012

2,0

2,0

19,0

15,0

53,6

57,5

269,9

2013

6,0

15,0

3,0

2,0

72,1

54,9

347,3

Sistem Ambon dan Seram Masih Terpisah

4,0

1,2

4,0

2,0

15,0

3,0

2,0

5,0

59,8

56,7

297,0

2014

2015

79,9

54,2

379,9

2016

6,0

20,0

15,0

88,6

53,5

415,5

Neraca Daya Sistem Ambon-Seram


2017

19,9

10,0

15,0

25,0

143,0

13,5

5,3

20,8

15,2

24,4

69,5

98,1

52,9

454,3

2018

41,1

10,0

15,0

25,0

174,7

40,5

5,3

12,0

15,2

24,4

69,5

108,6

52,2

496,4

2019

29,5

10,0

15,0

25,0

174,7

5,3

12,0

15,2

24,4

69,5

120,1

51,5

542,0

2020

16,9

10,0

15,0

25,0

174,7

5,3

12,0

15,2

24,4

69,5

132,8

50,8

591,3

2021

2,9

10,0

15,0

25,0

174,7

5,3

12,0

15,2

24,4

69,5

146,8

50,2

645,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

721

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 721

04/02/2013 10:06:35

Size

Load Factor

Thn Opr

MW

1999
2003
2003
2005

Bula #2 (DEUTZ)

Bula #3 (VOLVOPENTA)

Bula #4 (DEUTZ)

Bula #5 (KOMATSU)

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW
MW

PLTM

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Cadangan

0,25

0,25

0,28

PLTD

Jumlah Efektif

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Isal

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD HSD

Pembangkit Sewa

0,12

1984

Bula #1 (DAF)
0,20

1,10

PLTD

Manufacture
PLTD

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Uraian

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

0,1

0,2

0,3

1,4

0,5

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

63,7

0,7

4,0

2012

0,2

0,1

0,2

0,3

1,4

0,5

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

64,7

0,8

4,4

2013

0,4

0,1

2,0

2,1

3,4

2,0

0,5

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

65,5

0,9

5,0

2014

2,7

0,2

1,0

1,2

4,9

2,0

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

66,2

0,9

5,5

2015

Neraca Daya Sistem Bula

2,6

0,2

1,0

1,2

4,9

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

67,0

1,0

6,1

2016

2,5

0,2

1,0

1,2

4,9

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

67,8

1,1

6,7

2017

2,6

1,0

2,0

3,0

6,9

2,0

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

68,6

1,2

7,4

2018

4,5

1,0

2,0

3,0

8,9

2,0

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

69,4

1,3

8,2

2019

6,4

1,0

2,0

3,0

10,9

2,0

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

70,2

1,4

8,9

2020

6,3

1,0

2,0

3,0

10,9

0,2

0,2

0,2

0,1

0,1

0,9

0,2

1,1

71,0

1,6

9,7

2021

722

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 722

04/02/2013 10:06:35

MW

3,4

PLTD Saparua

MW

Pasokan dari Pulau Haruku

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD

Relokasi PLTD dari Masohi

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture
MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,7

0,5

0,6

1,1

4,3

0,5

3,4

0,8

3,4

1,7

48,1

7,4

2012

0,5

0,5

0,6

1,1

4,3

3,4

0,8

3,4

1,9

47,7

8,0

2013

0,3

0,5

0,6

1,1

4,3

3,4

0,8

3,4

2,1

47,3

8,8

2014

0,1

0,5

0,6

1,1

4,3

3,4

0,8

3,4

2,3

47,0

9,5

2015

3,0

0,5

1,0

1,5

7,8

3,5

3,4

0,8

3,4

2,5

46,6

10,3

2016

Neraca Daya Sistem Saparua

2,3

0,8

2,3

3,0

45,9

12,2

2018

2,3

0,8

2,3

3,3

45,5

13,2

2019

2,3

0,8

2,3

3,6

45,1

14,3

2020

1,6

0,5

1,0

1,5

6,7

1,4

0,5

1,0

1,5

6,7

1,1

0,5

1,0

1,5

6,7

0,8

0,5

1,0

1,5

6,7

Interkoneksi 20 kV Kabel Laut Saparua - Haruku

2,3

0,8

2,3

2,8

46,2

11,2

2017

0,5

0,5

1,0

1,5

6,7

2,3

0,8

2,3

4,0

44,8

15,5

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

723

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 723

04/02/2013 10:06:35

MW

5,39

2,26

PLTD Namlea

PLTD Mako

PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTM

PLTGB

PLTD

MW

Waetina

Wainibe

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Buru (KPI)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD (Namlea)

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture
MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,9

0,3

0,5

0,8

7,1

2,0

2,3

5,4

2,6

9,7

5,4

42,0

19,7

2012

0,4

0,5

1,3

1,8

8,1

3,0

2,3

5,4

2,6

10,7

5,9

42,2

21,8

2013

3,6

1,3

3,0

4,3

14,4

1,3

6,0

2,0

2,3

5,4

2,6

9,7

6,5

42,2

23,9

2014

5,6

2,0

3,0

5,0

17,7

4,0

1,3

2,3

5,4

2,6

7,7

7,1

42,3

26,2

2015

9,0

2,0

3,0

5,0

21,7

4,0

2,3

5,4

2,6

7,7

7,7

42,4

28,7

2016

Neraca Daya Sistem Buru (Namlea)

9,5

2,0

3,0

5,0

23,0

1,3

2,3

5,4

2,6

7,7

8,4

42,4

31,4

2017

10,1

2,0

3,0

5,0

24,3

1,3

2,3

5,4

2,6

7,7

9,2

42,5

34,4

2018

9,2

2,0

3,0

5,0

24,3

2,3

5,4

2,6

7,7

10,1

42,6

37,6

2019

8,3

2,0

3,0

5,0

24,3

2,3

5,4

2,6

7,7

11,0

42,7

41,0

2020

7,3

2,0

3,0

5,0

24,3

2,3

5,4

2,6

7,7

12,0

42,8

44,8

2021

724

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 724

04/02/2013 10:06:35

MW

10,4

PLTD Langgur

MW

Sewa MFO

PLTGB

Tual (FTP 2)

MW
MW
MW

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

Cadangan

Pemeliharaan

MW
MW

Jumlah Efektif

PLTD

Tual (Relokasi PLTD)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTGB

Langgur

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

Size

Manufacture
MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,4

0,8

0,9

1,7

14,4

4,0

10,4

4,4

10,4

6,9

58,2

35,2

2012

0,2

0,8

0,9

1,7

14,4

4,0

10,4

4,4

10,4

8,2

57,7

41,2

2013

4,0

3,0

4,0

7,0

24,4

8,0

6,0

10,4

4,4

10,4

9,0

57,4

45,1

2014

3,2

3,0

4,0

7,0

24,4

10,4

4,4

10,4

9,8

57,1

49,2

2015

Neraca Daya Sistem Tual

1,2

3,0

4,0

7,0

23,5

2,0

7,5

4,4

10,4

10,9

56,9

54,1

2016

0,1

3,0

4,0

7,0

23,5

7,5

4,4

10,4

12,0

56,6

59,5

2017

0,8

3,0

4,0

7,0

25,5

2,0

7,5

4,4

10,4

13,3

56,3

65,4

2018

1,4

3,0

4,0

7,0

27,5

2,0

7,5

4,4

10,4

14,7

56,1

72,0

2019

0,1

3,0

4,0

7,0

27,5

7,5

4,4

10,4

16,0

55,8

78,3

2020

0,6

3,0

4,0

7,0

29,5

2,0

7,5

4,4

10,4

17,5

55,5

85,2

2021

LAMPIRAN B18.9
PROVINSI MALUKU UTARA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 725

04/02/2013 10:06:35

726

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 726

04/02/2013 10:06:35

Uraian

MW

Beban Puncak

MW

Derating Capacity

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Tidore 2

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Tidore (FTP1)
PLTU

PLTD

Sewa HSD

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

PLTD Soa Siu

PLTD Kayu Merah

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,6

2,5

3,6

6,1

30,0

5,0

12,0

2,6

10,4

5,0

15,5

23,3

65,1

132,6

2012

3,9

3,6

7,0

10,6

39,0

14,0

12,0

2,6

10,4

5,0

29,5

24,5

64,7

139,1

2013

2,3

3,6

7,0

10,6

39,0

12,0

2,6

10,4

5,0

29,5

26,1

64,4

147,2

2014

2,7

3,6

7,0

10,6

41,0

14,0

2,6

10,4

5,0

43,5

27,7

64,0

155,6

2015

0,8

3,6

7,0

10,6

41,0

2,6

10,4

5,0

43,5

29,6

63,7

164,8

2016

Neraca Daya Sistem Ternate Tidore

8,3

3,6

7,0

10,6

50,3

2,6

10,4

5,0

31,4

63,3

174,3

2017

6,4

3,6

7,0

10,6

50,3

2,6

10,4

5,0

33,2

63,0

183,4

2018

4,4

3,6

7,0

10,6

50,3

2,6

10,4

5,0

35,3

62,6

193,8

2019

2,4

3,6

7,0

10,6

50,3

2,6

10,4

5,0

37,3

62,3

203,7

2020

0,3

3,6

7,0

10,6

50,3

2,6

10,4

5,0

39,4

62,0

214,1

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

727

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 727

04/02/2013 10:06:35

Uraian

MW

Derating Capacity

MW
MW

PLTD Sofifi

PLTD Ibu

MW

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Cadangan
MW

MW

Jumlah Efektif

MW

PLTP

Jailolo 2

Operasi

PLTM

Pemeliharaan

PLTM

Ibu

PLTP

PLTU

Goal

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Jailolo (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

Sofifi

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD
PLTD

MW

PLTD Sidangoli

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Jailolo

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

2,5

0,6

1,6

4,7

11,1

6,0

1,3

1,1

0,6

2,2

2,0

7,1

6,5

43,3

24,5

2012

3,8

0,6

1,6

6,0

13,1

8,0

1,3

1,1

0,6

2,2

2,0

7,1

7,2

43,2

27,1

2013

4,6

1,6

3,0

9,2

17,1

6,0

6,0

1,3

1,1

0,6

2,2

2,0

13,1

7,9

43,1

29,9

2014

2016

2017

2018

0,2

1,6

3,0

4,8

13,6

1,0

1,5

1,3

1,1

0,6

2,2

2,0

13,1

8,8

43,0

33,1

5,9

3,0

5,0

13,9

23,6

10,0

1,3

1,1

0,6

2,2

2,0

13,1

9,7

42,9

36,6

2,8

3,0

5,0

10,8

21,5

1,3

0,6

1,1

3,0

13,1

10,7

42,9

40,3

1,7

3,0

5,0

9,7

21,5

1,3

0,6

1,1

4,0

13,1

11,9

42,8

44,5

<== Interkoneksi Jailolo, Sidangoli, Sofifi & Ibu (2012)

2015

Neraca Daya Sistem Sofifi-Jailolo

0,5

3,0

5,0

8,5

21,5

1,3

0,6

1,1

5,0

13,1

13,1

42,8

48,9

2019

4,1

3,0

5,0

12,1

26,5

5,0

1,3

0,6

1,1

6,0

13,1

14,4

42,7

53,8

2020

2,7

3,0

5,0

10,7

26,5

1,3

0,6

1,1

6,0

13,1

15,8

42,7

59,2

2021

728

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 728

04/02/2013 10:06:36

Uraian

MW

Beban Puncak

2,0

PLTD Malifut

MW
MW
MW

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Cadangan

Operasi

MW

Pemeliharaan

PLTM

Jumlah Efektif

PLTGB

PLTD

MW

Ngoali

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Tobelo (FTP2)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

8,7

PLTD Tobelo
MW

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,1

0,9

2,1

3,0

9,5

2,0

1,6

5,9

2,7

10,6

5,5

47,1

22,8

2012

0,6

0,9

2,1

3,0

9,5

2,0

1,6

5,9

2,7

10,6

6,0

47,6

24,9

2013

4,7

1,0

2,1

3,1

14,2

2,0

8,0

0,6

3,6

1,9

10,6

6,5

48,0

27,1

2014

4,2

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

7,0

48,4

29,6

2015

3,6

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

7,5

48,9

32,3

2016

Neraca Daya Sistem Tobelo-Malifut

3,0

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

8,1

49,3

35,2

2017

2,4

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

8,8

49,8

38,3

2018

1,7

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

9,5

50,3

41,8

2019

0,9

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

10,2

50,7

45,5

2020

0,1

1,0

2,1

3,1

14,2

0,6

3,6

1,9

10,6

11,1

51,2

49,6

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

729

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 729

04/02/2013 10:06:36

MW

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Jumlah Efektif
MW

PLTD

Cadangan

PLTD

Bacan 2 (Relokasi)

PLTP

PLTD

Bacan (Relokasi)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Songa Wayaua (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

PLTD Bacan

3,10

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

Beban Puncak

GWh

Unit

Uraian

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,8

0,6

1,2

1,8

5,3

3,0

2,3

1,2

2,7

2,7

50,7

12,2

2012

0,8

0,6

1,2

1,8

5,5

1,2

2,0

2,3

1,2

2,7

2,9

51,6

13,2

2013

0,6

0,6

1,2

1,8

5,5

2,0

2,3

1,2

2,7

3,1

52,6

14,3

2014

0,4

0,6

1,2

1,8

5,5

2,0

2,3

1,2

2,7

3,3

53,6

15,6

2015

0,2

0,6

1,2

1,8

5,5

2,0

2,3

1,2

2,7

3,6

54,3

16,9

2016

Neraca Daya Sistem Bacan

1,0

1,2

2,5

3,7

8,5

5,0

2,3

1,2

2,7

3,8

54,2

18,2

2017

2,7

1,2

2,5

3,7

10,5

2,0

2,3

1,2

4,7

4,1

54,4

19,7

2018

2,3

1,2

2,5

3,7

10,5

2,3

1,2

4,7

4,5

54,3

21,3

2019

2,0

1,2

2,5

3,7

10,5

2,3

1,2

4,7

4,8

54,6

22,9

2020

1,7

1,2

2,5

3,7

10,5

2,3

1,2

4,7

5,1

55,0

24,7

2021

730

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 730

04/02/2013 10:06:36

Uraian

MW

Beban Puncak

MW
MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLTD

PLTD

MW

Jumlah Efektif

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Sanana (Relokasi)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa

PLTD Sanana

2,95

MW

Derating Capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,0

0,4

0,6

1,0

4,4

2,0

2,4

1,2

2,9

2,4

51,3

10,8

2012

0,7

0,4

0,6

1,0

4,4

2,0

2,4

1,2

2,9

2,7

51,2

11,9

2013

1,0

0,4

1,0

1,4

5,4

3,0

2,4

1,2

5,9

3,0

51,2

13,3

2014

0,7

0,4

1,0

1,4

5,4

2,4

1,2

5,9

3,3

51,1

14,7

2015

0,3

0,4

1,0

1,4

5,4

2,4

1,2

5,9

3,7

51,1

16,4

2016

1,0

0,4

1,0

1,4

6,4

1,0

2,4

0,6

6,9

4,0

51,1

18,1

2017

Neraca Daya Sistem Sanana (Kepulauan Sula)

0,5

0,4

1,0

1,4

6,4

2,4

0,6

6,9

4,5

51,0

20,1

2018

1,0

0,4

1,0

1,4

7,4

1,0

2,4

0,6

7,9

5,0

51,0

22,1

2019

0,5

0,4

1,0

1,4

7,4

2,4

0,6

7,9

5,5

50,9

24,4

2020

1,0

0,4

1,0

1,4

8,4

1,0

2,4

0,6

8,9

6,0

50,9

26,9

2021

LAMPIRAN B18.10
PROVINSI PAPUA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 731

04/02/2013 10:06:36

732

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 732

04/02/2013 10:06:36

Load Faktor

Amai

0,5

MW

10,0

69,6

Surplus/Defisit (N-2)

MW
5,5

MW

Jumlah Kapasitas

Cadangan :
4,5

PLTU

Jayapura 2

Operasi

PLTM

Orya 2

36,0

Pemeliharaan

PLTU

Jayapura - Holtekamp 2

RENCANA PENAMBAHAN KAPASITAS

Jayapura (FTP2) - Skouw

PLTU

PLTM

Jayapura (FTP1) - Holtekamp

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTA
PLTU

Orya

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa HSD

Pembangkit Sewa
PLTD

14,9

Tambahan Pasokan

64,0

Derating capacity

84,5

69,3

59,1

358,8

2012

Daya Mampu

Kapasitas Terpasang
MW

MW

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

28,4

5,5

10,0

15,5

109,6

20,0

20,0

36,0

14,9

64,0

84,5

69,3

65,7

399,3

2013

21,3

5,5

10,0

15,5

109,6

36,0

14,9

64,0

84,5

69,4

72,8

442,4

2014

39,9

10,0

15,0

25,0

145,5

10,0

30,0

31,0

14,0

59,0

79,5

69,4

80,6

490,1

2015

32,9

10,0

15,0

25,0

147,2

30,0

8,0

37,2

45,2

69,4

89,3

543,1

2016

Neraca Daya Sistem Jayapura

23,3

10,0

15,0

25,0

147,2

8,0

37,2

45,2

69,5

98,9

601,8

2017

29,0

10,0

15,0

25,0

163,6

15,0

1,4

8,0

37,2

45,2

69,5

109,5

666,8

2018

32,2

10,0

15,0

25,0

178,6

15,0

8,0

37,2

45,2

69,5

121,4

738,9

2019

19,1

10,0

15,0

25,0

178,6

8,0

37,2

45,2

69,5

134,5

818,9

2020

4,5

10,0

15,0

25,0

178,6

8,0

37,2

45,2

69,5

149,0

907,5

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

733

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 733

04/02/2013 10:06:36

MW

Kapasitas Terpasang

3,1

2,5

Daihatsu

MAK

1,3

Surplus/Defisit

MW

3,0
2,0

5,0

16,1

Operasi

MW

5,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

9,8

62,5

2012

Pemeliharaan

MW

Jumlah Efektif

PLTGB

PLTU

PLTD

Cadangan

Biak 1

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Biak (FTP 2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

Pembangkit Sewa

TAMBAHAN PASOKAN

Size

Manufacture

PEMBANGKIT PLN

Derating capacity
PLTD

MW

Load Faktor

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Kebutuhan

0,3

2,0

3,0

5,0

16,1

5,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

10,8

68,7

2013

0,3

2,0

3,0

5,0

17,1

6,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

11,8

75,2

2014

0,2

2,0

3,0

5,0

18,1

7,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

12,9

82,3

2015

Neraca Daya Sistem Biak

5,7

2,0

3,0

5,0

24,9

14,0

7,6

6,2

3,0

13,8

72,8

14,1

90,0

2016

10,6

2,0

3,0

5,0

31,1

6,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

15,5

98,6

2017

15,1

2,0

3,0

5,0

37,1

6,0

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

16,9

107,9

2018

13,5

2,0

3,0

5,0

37,1

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

18,5

118,1

2019

11,8

2,0

3,0

5,0

37,1

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

20,3

129,3

2020

9,9

2,0

3,0

5,0

37,1

7,6

6,2

2,8

13,8

72,8

22,2

141,5

2021

734

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 734

04/02/2013 10:06:36

0,8

1,0

1,2

0,5

0,7

0,7

0,5

Caterpillar

MTU

Mitsubishi

MAN

Deutz

Komatsu

Komatsu

PLTM

Mariarotu II

1,7

Surplus/Defisit

MW

0,8

1,4

7,0

0,6

MW

Operasi

MW

Jumlah Efektif

Cadangan

3,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,0

9,0

72,8

3,9

24,9

2012

Pemeliharaan

PLTM

Tatui

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

PLTD

PLTD

Mariarotu I

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa

Pembangkit Sewa

TAMBAHAN PASOKAN

Size

Manufacture

Pembangkit PLN

Derating capacity

Kapasitas Terpasang

Load Faktor
MW

MW

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,4

0,6

0,8

1,4

7,0

3,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,0

9,0

73,4

4,2

27,0

2013

3,2

0,8

1,0

1,8

9,5

1,3

1,3

3,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

9,0

74,0

4,5

29,2

2014

1,9

0,8

1,0

1,8

8,5

2,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

8,0

74,6

4,8

31,6

2015

Neraca Daya Sistem Serui

1,5

0,8

1,0

1,8

8,5

2,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

8,0

75,2

5,2

34,1

2016

1,1

0,8

1,0

1,8

8,5

2,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

6,0

75,7

5,5

36,8

2017

2,7

0,8

1,0

1,8

10,5

2,0

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

6,0

76,3

5,9

39,8

2018

2,3

0,8

1,0

1,8

10,5

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

6,0

76,9

6,4

43,0

2019

1,9

0,8

1,0

1,8

10,5

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

6,0

77,5

6,8

46,4

2020

1,4

0,8

1,0

1,8

10,5

0,5

0,7

0,7

1,1

1,2

1,0

0,8

2,1

6,0

78,0

7,3

50,2

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

735

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 735

04/02/2013 10:06:36

0,72

KOMATSU

2,7

MW

Surplus/Defisit

1,3

17,1
0,7

MW
0,6

MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Operasi

PLTU

13,0

2,2

2,0

0,5

0,3

0,8

17,9

66,7

13,1

76,7

2012

Pemeliharaan

PLTGB

Merauke 2

PLTU

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Kurik

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Merauke (FTP2) - Gudang Arang

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

0,51

1,00

MAN

Volvo

Catterpilar

Size

0,25

Manufacture

Pembangkit PLN

Derating capacity

Kapasitas Terpasang

Load Faktor
MW

MW

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,2

0,7

0,7

1,4

17,1

13,0

2,2

2,0

0,5

0,3

0,8

17,9

66,0

14,5

83,9

2013

0,8

0,7

0,7

1,4

18,1

14,0

2,2

2,0

0,5

0,3

0,8

19,0

65,3

16,0

91,3

2014

2,1

0,7

2,5

3,2

22,8

5,0

14,0

2,2

2,0

0,5

0,9

18,7

64,7

17,5

99,4

2015

7,0

0,7

7,0

7,7

34,0

7,0

5,0

14,0

2,2

2,0

1,2

4,2

64,0

19,3

108,2

2016

Neraca Daya Sistem Merauke

11,9

0,7

7,0

7,7

40,9

7,0

2,2

2,0

1,3

4,2

63,3

21,2

117,9

2017

14,7

0,7

7,0

7,7

45,8

5,0

2,2

2,0

1,4

4,2

62,6

23,4

128,3

2018

12,4

0,7

7,0

7,7

45,8

2,2

2,0

1,4

4,2

62,0

25,7

139,7

2019

9,8

0,7

7,0

7,7

45,8

2,2

2,0

1,4

4,2

61,3

28,3

152,2

2020

6,9

0,7

7,0

7,7

45,8

2,2

2,0

1,4

4,2

60,6

31,2

165,7

2021

736

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 736

04/02/2013 10:06:37

0,7

Komatsu

0,1

Flender

PLTA

Baliem

(6x1 MW)

0,3
0,6

Surplus/Defisit

MW

Operasi

0,8

6,0
0,5

MW

1,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,7

2,1

Pemeliharaan

MW

Jumlah Efektif

Cadangan

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Walesi Blok II

PLTM

PLTM

Sinagma 4, 5

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

Walesi 6, 7

PLN ON GOING & COMMITTED

Pembangkit Sewa
PLTD

PLTM

PLTM

Sewa HSD/relokasi

PLTM

PLTM

PLTD

PLTD

PLTM

0,3

Biwater

PLTD

PLTM Walesi 5

0,5

Biwater

PLTM Walesi

0,1

Gilbert

PLTM Sinagma

0,7

Komatsu

0,5

0,1

DEUTZ

PLTD

0,5

Catterpilar

3,5
0,3

PLTD

0,3

Deutz

1,1

7,1

39,9

4,6

16,1

2012

PLTD Wamena

Manufacture

Pembangkit PLN

Derating capacity

MW

Kapasitas Terpasang

Unit

Load Faktor

Pasokan

MW

Beban Puncak

Unit
GWh

Size

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,3

0,3

0,5

0,8

7,2

1,2

1,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,7

2,1

0,5

0,3

3,5

1,1

7,1

40,3

5,1

18,0

2013

3,5

0,7

1,0

1,7

10,8

6,0

0,4

1,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,3

3,5

41,2

5,6

20,2

2014

2,0

0,7

1,0

1,7

9,9

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,2

2,5

41,6

6,2

22,6

2015

8,9

0,7

1,0

1,7

19,8

10,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,3

2,5

42,4

9,2

34,2

2016

Neraca Daya Sistem Wamena

4,6

1,0

10,0

11,0

39,6

20,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,5

2,5

42,7

24,0

89,8

2017

9,7

1,0

10,0

11,0

59,6

20,0

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,5

2,5

43,5

38,9

148,4

2018

6,4

1,0

10,0

11,0

59,9

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,2

2,5

43,7

42,5

162,7

2019

1,7

1,0

10,0

11,0

59,9

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,2

2,5

44,0

47,2

181,9

2020

0,2

1,0

10,0

11,0

59,9

0,5

0,6

1,0

0,3

0,1

0,2

2,5

44,8

48,8

191,2

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

737

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 737

04/02/2013 10:06:37

%
MW

Kapasitas Terpasang

0,8
0,7

Surplus/Defisit

MW

Operasi

2,8
2,0

MW

13,1

7,2

1,3

7,2

65,6

9,6

55,1

2012

Pemeliharaan

Cadangan

Nabire (LNG)
MW

PLTMG

Sanoba

Jumlah Efektif

PLTM
PLTM

Kalibumi III Cascade

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Nabire (FTP2) - Kalibobo


PLTU

PLTM

Kalibumi II

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM

Kalibumi I

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

Derating capacity
PLTD

MW

Load Faktor

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

2,2

0,8

2,0

2,8

15,9

10,0

1,3

7,2

64,5

10,9

61,8

2013

1,9

0,8

2,0

2,8

17,2

0,3

2,5

2,6

10,0

0,5

2,3

63,3

12,4

68,9

2014

1,0

2,0

2,5

4,5

19,6

2,5

10,0

0,5

2,3

62,2

14,1

76,9

2015

5,3

2,0

2,5

4,5

25,9

2,5

14

0,7

2,3

61,0

16,1

85,9

2016

Neraca Daya Sistem Nabire

5,6

2,0

2,5

4,5

28,4

2,5

0,7

2,3

59,9

18,3

95,9

2017

3,1

2,0

2,5

4,5

28,4

0,7

2,3

58,8

20,8

107,1

2018

5,3

2,0

2,5

4,5

33,4

5,0

0,7

2,3

57,7

23,6

119,5

2019

2,0

2,0

2,5

4,5

33,4

0,7

2,3

56,7

26,9

133,4

2020

3,3

2,0

2,5

4,5

38,4

5,0

0,7

2,3

55,6

30,6

149,0

2021

738

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 738

04/02/2013 10:06:37

MW

Kapasitas Terpasang

0,54

0,73

0,40

0,80

1,20

0,50

1,20

Caterpillar

Caterpillar

MAN

Deutz MWM

Perkins

MTU

Mitsubhisi

MW

19,1

1,0

Surplus/Defisit

Operasi

4,2
3,2

MW

Cadangan

37,1

30,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

Pemeliharaan

MW

Jumlah Efektif

PLTGB
PLTMG

Timika Peaker (gas)

PLTU

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Timika

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Timika

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD

Pembangkit Sewa

Tambahan Pasokan

0,25

Caterpillar

9,8

Size

Pembangkit PLN

Manufacture

2,8

39,8

74,4

13,7

89,5

2012

Derating capacity

PLTD

Load Faktor

Pasokan

MW

Beban Puncak

Unit
GWh

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

17,8

1,0

3,2

4,2

37,1

30,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,8

39,8

75,0

15,1

99,4

2013

24,2

1,0

3,2

4,2

45,0

8,0

30,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

39,8

75,7

16,6

110,0

2014

24,6

3,2

7,0

10,2

53,0

28,0

10,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

19,8

76,4

18,2

121,6

2015

12,8

3,2

7,0

10,2

43,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

77,0

19,9

134,5

2016

Neraca Daya Sistem Timika

10,9

3,2

7,0

10,2

43,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

77,7

21,8

148,7

2017

13,8

3,2

7,0

10,2

48,0

5,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

78,4

24,0

164,5

2018

11,5

3,2

7,0

10,2

48,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

79,0

26,3

182,0

2019

8,9

3,2

7,0

10,2

48,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

79,7

28,8

201,3

2020

6,1

3,2

7,0

10,2

48,0

3,9

0,5

1,2

1,6

0,4

1,5

0,5

0,3

9,8

2,9

9,8

80,4

31,6

222,6

2021

LAMPIRAN B18.11
PROVINSI PAPUA BARAT

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 739

04/02/2013 10:06:37

740

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 740

04/02/2013 10:06:37

Unit
Size

Unit

Load Faktor

Size

MW

2,80

2,20

0,70

MAK

MAK

Komatsu

*) Excess power tersebut bersifat firm

Surplus/Defisit

MW

4,2

2,5

5,5

Operasi

MW

Cadangan

42,8

3,0

MW

8,0

25,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

Pemeliharaan

PLTA

Jumlah Efektif

PLTU

Warsamsom

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Klalin (FTP2) - Sorong

IPP ON GOING & COMMITTED

Waigo

PLTM

PLTMG

PLN ON GOING & COMMITTED

Excess Power Salawati *)

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTG

PLTD

PLTD

PLTD

0,70

2,20

2,80

2,54

Excess Power Arar *)

0,50

Sewa PLTD

PEMBANGKIT SEWA

2,54

MAK

PLTD Klasaman

3,10

0,50

MAN

3,10

Daihatsu

PLTD

28
1

1,1

1,10

1,10

Cockeril

6,4

49,2

66,3

33,2

192,6

2012

Klademak

Manufacture

MW

Derating capacity

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

0,8

2,5

3,0

5,5

42,8

8,0

25,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

28

6,4

49,2

67,0

36,5

214,3

2013

7,1

2,5

3,0

5,5

52,8

1,0

10,0

8,0

25,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

28

6,4

59,2

68,1

40,3

240,3

2014

2,9

2,5

3,0

5,5

52,8

10,0

8,0

25,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

28

6,4

59,2

69,3

44,4

269,6

2015

Neraca Daya Sistem Sorong

15,4

3,0

15,0

18,0

82,4

30,0

10,0

8,0

25,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

59,2

70,4

49,0

302,4

2016

22,3

3,0

15,0

18,0

94,4

31,0

10,0

14,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

40,2

71,6

54,1

339,2

2017

32,2

3,0

15,0

18,0

109,9

15,5

10,0

14,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

40,2

72,8

59,7

380,6

2018

16,0

3,0

15,0

18,0

99,9

14,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

30,2

74,0

65,9

427,0

2019

11,2

3,0

15,0

18,0

101,9

16,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

32,2

75,2

72,7

479,0

2020

3,7

3,0

15,0

18,0

101,9

16,0

1,4

2,8

2,2

5,1

11,5

0,5

3,1

1,1

27,8

6,8

32,2

76,5

80,2

537,5

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

741

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 741

04/02/2013 10:06:37

Jlh unit

Load Faktor

1,3

1,0

0,6

1,2

0,7

0,5

1,0

1,0

Daihatsu

MAN

Daihatsu

Deutz

Komatsu

Komatsu

Mitsubishi

MTU

1,0
0,7

Operasi

Surplus/Defisit

MW

3,2

4,2

19,8

9,4

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

Pemeliharaan

MW

Cadangan

PLTGB

Manokwari
MW

PLTM

Jumlah Efektif

PLTM

Ransiki

PLTU

PLTM

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Prafi 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Andai (FTP2) - Maruni

IPP ON GOING & COMMITTED

Prafi (Ongoing)

PLN ON GOING & COMMITTED

Sewa PLTD (Baru)

Pembangkit Sewa

Size

12,5

Pembangkit PLN

Manufacture

2,1

12,5

65,1

14,9

84,8

2012

Derating capacity

Kapasitas Terpasang
MW

MW

Pasokan

GWh

Beban Puncak

Unit

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

1,4

1,0

3,2

4,2

20,9

1,0

2,5

7,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

2,2

12,5

67,1

15,3

89,8

2013

0,9

3,2

7,0

10,2

26,9

6,0

7,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

2,2

12,5

69,5

15,8

95,9

2014

2,6

3,2

7,0

10,2

29,0

7,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

72,0

16,2

102,4

2015

12,1

3,2

7,0

10,2

39,0

3,0

14

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

74,6

16,7

109,4

2016

Neraca Daya Sistem Manokwari

14,6

3,2

7,0

10,2

42,0

3,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

77,3

17,3

116,8

2017

14,0

3,2

7,0

10,2

42,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

80,1

17,8

124,8

2018

13,5

3,2

7,0

10,2

42,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

83,0

18,3

133,3

2019

12,9

3,2

7,0

10,2

42,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

86,0

18,9

142,4

2020

12,3

3,2

7,0

10,2

42,0

2,0

2,0

1,0

0,7

2,4

1,1

2,0

1,3

12,5

89,1

19,5

152,1

2021

742

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 742

04/02/2013 10:06:37

Load Faktor

0,3

0,3

0,6

0,6

0,5

0,7

Komatsu

SWD

Deutz

Deutz

MAN

Komatsu

1,0
0,7

MW

Surplus/Defisit

2,4

Operasi

MW

Cadangan

7,8

1,4

MW

Jumlah Efektif

4,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

Pemeliharaan

PLTD

Fak-Fak (Relokasi)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Kombemur (2x3,3 MW)

PLTM

PLTD

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTM

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Sewa PLTD MFO

PLTD

Sewa PLTD HSD

PEMBANGKIT SEWA

Francis (Werba)

1,0

0,2

PLTM Werba

Size

MWM

PLTD Kebun Kapas

Manufacture

3,8

Daya Mampu

PEMBANGKIT PLN

1,0

4,8

57,0

4,8

23,9

2012

Derating capacity

Kapasitas Terpasang
MW

MW

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

1,2

1,4

3,3

4,7

11,1

3,3

4,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

57,0

5,3

26,3

2013

3,0

1,4

3,3

4,7

13,4

3,3

3,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

57,3

5,8

29,1

2014

1,4

1,4

3,3

4,7

12,4

2,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

57,7

6,4

32,3

2015

0,7

1,4

3,3

4,7

12,4

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

58,0

7,0

35,7

2016

Neraca Daya Sistem Fak-Fak

0,0

1,4

3,3

4,7

12,4

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

58,4

7,7

39,6

2017

1,2

1,4

3,3

4,7

14,4

2,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

58,7

8,5

43,9

2018

2,3

1,4

3,3

4,7

16,4

2,0

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

59,1

9,4

48,7

2019

1,4

1,4

3,3

4,7

16,4

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

59,4

10,4

54,0

2020

0,3

1,4

3,3

4,7

16,4

2,0

1,4

0,0

1,0

0,4

0,6

0,3

0,1

3,8

1,0

4,8

59,8

11,4

59,9

2021

LAMPIRAN B18.12
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 743

04/02/2013 10:06:37

744

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 744

04/02/2013 10:06:38

Kebutuhan

PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTP
PLTU

Lombok (APBN)

Lombok Peaker 1

Sembalun (FTP2)

Lombok (FTP2)

PLTU
MW

PLTU

Lombok Timur

Lombok 3

PLTU

Lombok 2

Total Kapasitas (Basis DMN)

PLTP

Sembalun 2

Lombok Peaker 2, 3, 4

PLTG/MG

Segara

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTM
PLTM

Kokok Putih

IPP

PLTM

PLTU

Lombok (FTP1)

Sewa PLTU Lombok

MW

MW

Santong

PLN

Rencana

Tambahan Kapasitas

Sewa PLTD

Sewa

PLTM Kukusan

IPP

PLN

Daya Mampu Netto

Pasokan
MW

MW

Beban Puncak

Pasokan

GWh

Unit

Load Factor

Produksi Energi

Pasokan/Kebutuhan

No

175

25

0,85

92

233

3,8

50

50

46

0.2

0
0.2

57

153

168

61

898

2013

57

149

149

61

796

2012

250

56

50

0.2

57

114

190

61

1.019

2014

274

5,8

25

60

56

0.2

47

48

211

61

1.132

2015

332

50

30

25

56

0,0

0.2

0,2

0,4

0,6

238

61

1.273

2016

Neraca Daya Sistem Lombok

382

50

56

0,0

0.2

0,2

0,4

0,6

260

61

1.395

2017

412

30

56

0,0

0.2

0,2

0,4

0,6

285

61

1.528

2018

452

20

20

56

0,0

0.2

0,2

0,4

0,6

312

61

1.671

2019

477

25

56

0.2

0,2

0,35

0,55

341

61

1.827

2020

532

25

30

56

0.2

0,2

0,35

0,55

373

61

1.997

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

745

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 745

04/02/2013 10:06:38

100

200

300

400

500

600

2012

2013

2014

Kapasitas Terpasang PLN

Kapasitas IPP dan Sewa

Sewa PLTD

PLTM (PLN+IPP)

PLTU

PLTU PLN

PLTU Sewa

Sewa PLTD

PLTP

PLTG/MG

PLTA PLN

2015

2016

PLTM

2017

2018

Grafik Neraca Daya Sistem Lombok

2019

2020

Tambahan PLTU

PLTU PLN

PLTU Sewa

PLTP

PLTG/MG

2021

PEA dapat diperpanjang apabila diperlukan.

746

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 746

04/02/2013 10:06:38

30

60

Load
(MW)

30

Beban lgs dr KIT

5. GI Selong

4. GI Mantang

3. GI Sengkol

150/20

150/20

150/20

30

30

30

30

30

30

16,2

24%

75%
15,0

6,1

19,1

41%

21,1

76%

19,4

78%

20,0

64%

75%

19,1

69%

17,5

71%

18,1

58%

14,7

30

2. GI Jeranjang

50,0

12%

30%
50,0

5,9

55,9

174,6

15,5

Beban lgs dr KIT

150/20

Load
(MW)

Add

30,0

60

(MVA)

Transf

2013
Peak

55%

(MVA)

Transf

Add

129%

65,5

30

Total

1. GI Ampenan

150/20

155,9

SISTEM LOMBOK

2012
Peak

Beban Sistem

SUBSTATION

No.

Unit

Kapasitas Trafo

15,0

17%

8,5

46%

23,5

42%

21,6

44%

22,2

35%

18,1

60%

61,1

192,9

(MW)

Load

Peak

Add

30

30

30

(MVA)

Transf

2014

51%

26,2

51%

26,2

47%

23,9

49%

24,9

40%

20,2

66%

67,1

214,0

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

2015

55%

28,1

52%

26,6

52%

26,6

42%

21,6

69%

70,5

236,1

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

2016

61%

31,2

58%

29,5

58%

29,5

47%

24,0

50%

76,9

260,2

(MW)

Load

Peak

Add

60

(MVA)

Transf

2017

Capacity Balance Sistem Lombok (1/3)

Load

68%

34,6

64%

32,7

64%

32,8

52%

26,6

55%

83,7

286,2

(MW)

Add

(MVA)

Transf

2018
Peak
Load

75%

38,3

71%

36,3

71%

36,3

58%

29,5

59%

91,0

314,4

(MW)

Add

(MVA)

Transf

2019
Peak
Load

55%

42,3

53%

40,3

52%

40,1

64%

32,6

65%

98,8

345,0

(MW)

Add

30,0

30

30

(MVA)

Transf

2020
Peak
Load

62%

47,5

59%

44,8

59%

45,0

48%

36,5

71%

108,8

376,0

(MW)

Add

30

(MVA)

Transf

2021
Peak

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

747

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 747

04/02/2013 10:06:38

9, GI Bayan

8, GI Pringgabaya

7, GI Tanjung

6, GI Kuta

SUBSTATION

150/20

150/20

150/20

150/20

30

30

30

30

Unit

Load

Load

66,9

(MW)

2. GI ALAS

PLTD LABUHAN

70/20

20

20

7,5
44%

2,9
17%

74%

(MVA)

Transf

77%

(MW)

Add

(MVA)

Transf

Add

90

(MVA)

Transf

2013
Peak

12,5

20

Total

Add

0,98

174,6

65,0

171,0

14%

3,5

50%

12,8

42%

10,6

59%

15,0

(MW)

13,1

20

2012
Peak

(MVA)

Load

Peak

59,8

70/20

Unit

0,98

155,9

50,0

152,7

13%

3,2

46%

11,7

24%

6,0

0%

0,0

(MW)

Add
Transf

2013

1. GI LABUHAN

SISTEM P.SUMBAWA

30

30

30

30

Total

Kapasitas Trafo

Load

Peak

2012

Beban Sistem

SUBSTATION

No.

DIVERSITY FACTOR

TOTAL BEBAN PUNCAK SISTEM LOMBOK

BEBAN TOTAL GI + KIT LANGSUNG

TOTAL BEBAN KIT LANGSUNG

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM

No.

Kapasitas Trafo

48%

8,1

41%

13,8

73,9

(MW)

Load

Peak

Add

20,0

(MVA)

Transf

Add

90

(MVA)

Transf

2014

0,98

192,9

15,0

188,7

15%

3,9

55%

14,1

46%

11,8

64%

16,3

(MW)

Load

Peak

2014

52%

8,8

45%

15,3

82,0

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

30

30,0

(MVA)

Transf

2015

0,98

214,0

0,0

208,8

17%

4,4

61%

15,6

52%

13,2

35%

17,7

(MW)

Load

Peak

2015

56%

9,5

50%

16,9

90,5

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

(MVA)

Transf

2016

0,98

236,1

0,0

231,3

18%

4,7

65%

16,6

56%

14,2

53%

27,3

(MW)

Load

Peak

2016

60%

10,3

55%

18,6

99,7

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

90

30,0

(MVA)

Transf

2017

0,98

260,2

0,0

254,5

20%

5,2

36%

18,3

62%

15,7

58%

29,5

(MW)

Load

Peak

2017

Capacity Balance Sistem Lombok (2/3)

65%

11,1

60%

20,4

109,7

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

(MVA)

Transf

2018

0,98

286,2

0,0

279,7

23%

5,8

39%

20,1

68%

17,4

62%

31,8

(MW)

Load

Peak

2018

70%

11,9

66%

22,4

120,5

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

30

30,0

(MVA)

Transf

2019

0,98

314,4

0,0

306,9

25%

6,4

43%

22,0

38%

19,3

67%

34,2

(MW)

Load

Peak

2019

38%

12,8

48%

24,5

132,2

(MW)

Load

Peak

Add

20,0

20,0

(MVA)

Transf

Add

120

30,0

(MVA)

Transf

2020

0,98

345,0

0,0

336,5

28%

7,1

47%

24,1

42%

21,4

48%

36,8

(MW)

Load

Peak

2020

41%

13,8

53%

26,9

144,1

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

Add

30

(MVA)

Transf

2021

0,99

376,0

0,0

373,6

31%

8,0

53%

26,8

47%

24,0

53%

40,2

(MW)

Load

Peak

2021

748

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 748

04/02/2013 10:06:38

70/20

70/20

70/20

70/20

70/20

70/20

70/20

3. GI TALIWANG

4. GI EMPANG

5. GI BONTO

6. GI BIMA

7. GI WOHA

8. GI DOMPU

9. GI SAPE

SUBSTATION

DIVERSITY FACTOR

Add

0,0

1,0

1,0

66,9

66,9

0,0

66,9

56%

50%

59,8

9,5

8,5

23,1
136%

20,5
121%

1,1
13%

1,0
12%

5,3
31%

5,5
32%

7,9
46%

(MW)

Load

Peak

8,2

(MVA)

Transf

Add

(MVA)

Transf

2013

48%

(MW)

59,8

20

20

20

20

10

20

20

Total

TOTAL BEBAN PUNCAK SISTEM

Load

Peak

59,8

20

20

20

20

10

20

20

Unit

2012

BEBAN TOTAL GI + KIT LANGSUNG

TOTAL BEBAN KIT LANGSUNG

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM

No.

Kapasitas Trafo
Add

1,0

73,9

73,9

0,0

73,9

61%

Add

0,0

1,0

82,0

82,0

1,0

90,5

90,5

0,0

90,5

34%

82,0

31%

65%

11,0

66%

11,3

48%

16,2

15%

1,3

45%

7,6

64%

10,9

(MW)

Load

Peak

5,8

20

20,0

(MVA)

Transf

Add

(MVA)

Transf

2016

5,3

59%

10,0

60%

10,4

62%

43%

14,6

14%

1,2

40%

6,7

58%

9,8

(MW)

Load

Peak

10,2

20

(MVA)

Transf

2015

10,5

89%

15,1

15%

1,2

35%

6,0

52%

8,8

(MW)

Load

Peak

2014

1,0

99,7

99,7

0,0

99,7

38%

6,4

71%

12,0

73%

12,5

53%

17,9

16%

1,4

50%

8,5

71%

12,1

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

2017

Capacity Balance Sistem Lombok (3/3)

1,0

109,7

109,7

0,0

109,7

41%

7,0

39%

13,2

41%

13,8

58%

19,8

18%

1,5

56%

9,5

40%

13,5

(MW)

Load

Peak

Add

60

20,0

20,0

20,0

(MVA)

Transf

2018

1,0

120,5

120,5

0,0

120,5

45%

7,6

42%

14,4

45%

15,2

64%

21,8

19%

1,6

62%

10,6

44%

14,9

(MW)

Load

Peak

Add

(MVA)

Transf

2019

1,0

132,2

132,2

0,0

132,2

49%

8,3

46%

15,7

49%

16,8

47%

24,0

21%

1,8

69%

11,8

48%

16,5

(MW)

Load

Peak

Add

60

20,0

(MVA)

Transf

2020

1,0

144,1

144,1

0,0

144,1

53%

9,0

50%

17,0

54%

18,3

52%

26,3

22%

1,9

37%

12,7

53%

18,2

(MW)

Load

Peak

Add

20

20,0

(MVA)

Transf

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

749

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 749

04/02/2013 10:06:39

MVAR

MW

KV

KET :
NAMA GI

PLTD TAMAN 6.5 MW

PLTD AMPENAN 40.5 MW

73
7.3

Produksi
:

Flow dalam MW/MVAR

L
Losses

Beban Sistem

54
5.4

22.6

212.3 MW
211.2 MW
1 1 MW
1.1

149.4

JERANJANG

149.2

AM PENAN

52.4

6.4

0 52%
0.52%

8.4

44.9
SENGKOL

7.3

28.3

147.4

7.4

28.4

147.6

KUTA

30
3.0

12.2

0.8

PLTU LOMBOK APBN 25 MW

27.4

29 3
29.3

PLTU LOMBOK PEAK 90 MW

8.9

148.1

16
1.6

PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW

7.3
PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW

59.8

16.8

149.0

30.5

16.7

4.1

MANTANG

TANJUNG

4.8

33.0

Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2015

79
7.9

147.2

SELONG
32.4

0.6
10.2

39
3.9

16.0

7.0

15.4

147.4

PRINGGA

PLTU LOMBOK-FTP2 1X25 MW

750

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 750

04/02/2013 10:06:39

MVAR

MW

KV

KET :
NAMA GI

Produksi
:

Flow dalam MW/MVAR

L
Losses

Beban Sistem

67
6.7

263.0 MW
260.7 MW
2 3 MW
2.3

147.7

27.9

147.2

JERANJANG

AM PENAN

18.8

0 87%
0.87%

4.5

16.3

9.0

35.0

145.9

10.0

35.0

146.3

KUTA

37
3.7

15.1

PLTU LOMBOK APBN 25 MW

0.3

85.6

26
2.6

PLTU LOMBOK PEAK 90 MW

64.7

90
9.0

146.4

SENGKOL

9.0

58
5.8

16.0

35.1

PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW

PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW

20.6

146.9

37.7

20.7

5.0

MANTANG

TANJUNG

7.0

36.6

Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2017

98
9.8

146.6

SELONG
40.0

48
4.8

19.7

8.2

97.8

4.6

76.8

147.2

PRINGGA

PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW

PLTU LOMBOK-2 2X25 MW

PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW

751

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

751

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 751

04/02/2013 10:06:39

PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW

146.4

MVAR

MW

KV

KET :
NAMA GI

12 8
12.8

Flow dalam MW/MVAR

Losses

Beban Sistem

Produksi

95
9.5

46
4.6
MW

382.2 MW
377.6 MW

146.9

39.6

91.7

G
JERANJANG

24.4

1 20%
1.20%

13.9

35.7
SENGKOL

12.8

40.0

144.1

16.4

40.6

144.6

KUTA

52
5.2

21.4

5.1

PLTU LOMBOK APBN 25 MW


62.0

8.8

PLTU LOMBOK PEAK-2 30 MW

0.4

23.5

12.8

PLTU LOMBOK PEAK 90 MW

62.7

29.8

PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW

AM PENAN

7.1

145.0

53.4

29.3

146.7

MANTANG

147.8

TANJUNG

3.0

2.8

27.0
SELONG
13 8
13.8

56.7

144.9

28.4

4.8

6.8

28.0

16.8

83.6

145.8

PRINGGA

179.6

68.0

PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW

PLTU LOMBOK-2 2X25 MW

8.0

PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW

5.2
BAYAN

PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW
59.4

Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2019

752

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 752

04/02/2013 10:06:40

PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW

145.7

MVAR

MW

KV

KET :
NAMA GI

10 7
10.7

108.0

AM PENAN

79
7.9

42.9

60
6.0
MW

409.0 MW
403.0 MW

146.3

JERANJANG

Flow dalam MW/MVAR

Losses

Beban Sistem

Produksi

28.6

1 5%
1.5%

12.2

36.5
SENGKOL

10.7

45.0

143.6

13.4

45.0

144.0

KUTA

43
4.3

45.0

5.3

PLTU LOMBOK APBN 25 MW

71.6

13.8

PLTU LOMBOK PEAK-2 30 MW

0.4

19.8

59.0

144.5

PLTU LOMBOK PEAK 90 MW

PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW

10.7

36.6

146.2

44.8

31.8

5.9

MANTANG

TANJUNG

2.0

147.5

1.8

40.4

11 5
11.5

144.6

SELONG
47.5

26.0

3.8

5.7

30.3

12.6

88.2

145.5

PRINGGA

169.8

78.0

PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW

PLTU LOMBOK-2 2X25 MW

8.4

PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW

4.4
BAYAN

PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW

69.0

Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

753

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 753

04/02/2013 10:06:40

MW
%

Load Factor

MW

Daya Mampu Netto

MW
MW
MW
MW

PLTD Alas

PLTD Empang

PLTD Taliwang

PLTM Mamak

Sewa MFO (Labuhan)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTM
PLTM

Rea

Rhee

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

1,7

2,6

2,7

38
5,3

MW

Jumlah Kapasitas Terpasang

10,0

5,0

8,0

0,5

4,8

2,7

1,7

12,9

15,4

22,6

66,1

34,0

197,1

2012

Cadangan :

PLTU

Sumbawa Barat

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTU
PLTM

Bintang Bano

PLTA

Sumbawa (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

Brang Beh 2

Brang Beh 1

PLTA

MW
PLTD

PLTD Sewatama (Taliwang)

Tambahan Pasokan

MW

PLTD Sewatama (Labuhan)

Pembangkit Sewa

MW

PLTD Labuhan

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

2,6

2,7

5,3

39

10,0

6,0

8,0

0,5

4,8

2,7

1,7

12,9

15,4

22,6

66,1

36,4

211,1

2013

2,0

7,0

10,0

17,0

51

7,0

4,3

5,7

10,0

10,0

6,0

0,0

0,5

4,8

2,7

1,7

3,0

7,7

12,6

66,1

38,7

224,1

2014

13,0

7,0

10,0

17,0

64

7,0

8,0

10,0

4,1

0,5

4,8

2,7

1,7

3,0

7,7

12,6

66,1

40,8

236,4

2015

2016

Neraca Daya Sistem Sumbawa


2018

2019

2020

Interkoneksi Sistem Sumbawa - Bima 2016

2017

2021

754

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 754

04/02/2013 10:06:40

%
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW

Load Factor

Kapasitas Terpasang

Daya Mampu Netto

PLTD Bima

PLTD Ni'u

PLTD Dompu

PLTM Sape

PLTD Sewatama (Ni'u)

PLN ON GOING & COMMITTED

MW
MW
MW

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Operasi

MW

Jumlah Kapasitas (Mampu)

Cadangan :

Pemeliharaan 1

PLTP
PLTU

Bima 2

PLTP

Hu'u 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Hu'u (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

Bima (FTP1)

PLTU

PLTD

Sewa Baru (HSD)

Sewa Baru tambahan Ni'u

PLTD

Sewa Baru MFO (Ni'u)

Sewa Pembangkit

Tambahan Pasokan

Sewa

PLN

Pasokan

MW

Beban Puncak

Unit
GWh

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

4,1

1,0

2,5

3,5

46

3,0

3,0

20,0

10,0

0,0

1,9

5,6

3,0

10,0

10,5

68,4

38,4

229,9

2012

1,4

1,0

2,5

3,5

46

3,0

3,0

20,0

10,0

0,0

1,9

5,6

3,0

10,0

10,5

68,4

41,1

246,2

2013

4,6

2,5

10

13

61

20,0

3,0

20,0

10,0

0,0

1,9

5,6

3,0

7,8

10,5

68,4

43,6

261,5

2014

2,2

2,5

10

13

61

10,0

3,0

20,0

0,0

0,0

1,9

5,6

3,0

7,8

10,5

68,4

46,0

275,9

2015

Neraca Daya Sistem Bima


2016

20

2018

20

2019

20

2020

Interkoneksi dengan Sistem Sumbawa - Bima 2016

10

2017

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

755

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 755

04/02/2013 10:06:41

MW
%

Load Factor

MW

Daya Mampu Netto

MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW

PLTD Alas

PLTD Empang

PLTD Taliwang

PLTM Mamak

PLTD Bima

PLTD Ni'u

PLTD Dompu

PLTA
PLTU

Brang Beh 2

Bima (FTP1)

PLTM
PLTM
PLTP

Bintang Bano

Rea

Rhee

Hu'u (FTP2)

Jumlah Kapasitas Terpasang

1,9

5,6

3,0

0,5

0,0

0,0

0,0

12,9

20,9

24,0

2014

4,3

5,7

10

20

1,9

5,6

3,0

0,5

0,0

0,0

0,0

3,0

13,1

14,0

2015

10

10

1,9

5,6

3,0

0,5

0,0

0,0

0,0

3,0

13,1

14,0

104

10

0,5

0,3

0,5

67,3

92,1

543,3

2016

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-1)

2,2

7,0

10,0

MW

Bima 2

2013

17,0

PLTU

Sumbawa Barat

1,9

5,6

3,0

0,5

4,8

2,7

1,7

12,9

25,9

33,1

2012

Cadangan :

PLTP
PLTU

Hu'u 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTU
PLTM

Sumbawa (FTP2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTA

Brang Beh 1

PLN ON GOING & COMMITTED

MW

PLTD Labuhan

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Beban Puncak

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

Neraca Daya Sistem Sumbawa-Bima

20

0,5

0,3

0,5

67,3

103,1

608,4

2018

20

0,5

0,3

0,5

67,3

108,8

641,8

2019

124

16,7

7,0

10,0

17,0

144

31,2

7,0

10,0

17,0

164

45,5

7,0

10,0

17,0

39,7

7,0

10,0

17,0

164

0,5

0,3

0,5

67,3

114,6

676,0

2020

Interkoneksi 150 kV Sistem Sumbawa - Bima 2016

20

0,5

0,3

0,5

67,3

97,6

575,6

2017

33,6

7,0

10,0

17,0

164

0,5

0,3

0,5

67,3

120,7

712,1

2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 756

04/02/2013 10:06:41

LAMPIRAN B18.13
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 757

04/02/2013 10:06:41

758

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 758

04/02/2013 10:06:41

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTD
PLTD
PLTD
PLTD

PLTD Sewa 3 Tenau

PLTD Sewa 4 Tenau

PLTD Sewa MFO Kupang

PLTD Sewa Soe

PLT-Hybrid
Solar
PLTB

MW
MW
MW
MW
MW

Oelbubuk - Soe

Solar Thermal

Oelbubuk - Soe

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit ( N-2 )

PLTU

PLTG/MG

Kupang 2

PLTG/MG

Kupang Peaker 2 (gas)

PLTU

Kupang Peaker (gas)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Kupang

IPP ON GOING & COMMITTED

NTT 2 Kupang (FTP 1)

PLN ON GOING & COMMITTED


PLTU

PLTD

PLTD Sewa 2 Tenau

Sewa PLTD

PLTD

PLTD Sewa 1 Kuanino

12.8

5,5

16,5

22,0

82,3

10,0

1,5

5,0

7,0

3,0

6,0

2,5

23,0

2,8

Sewa Pembangkit

4,0

PLTD Soe

24,3

47,3

43,6

47,5

61,8

257,1

2012

PLTD Kuanino

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

36.7

5,5

16,5

22,0

112,2

33

10,0

1,5

5,0

7,0

2,5

26,0

1,4

4,0

27,2

53,2

43,6

53,5

62,1

291,1

2013

2014

2015

20

20

15

2017

15

2018

20
15

2019

15

Interkoneksi Dengan Sistem Soe - Atambua - Kefamenanu - 2014

2016

Neraca Daya Sistem Kupang-Soe


2020

20

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

759

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 759

04/02/2013 10:06:41

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTD

PLTD Kefamenanu

PLTD
PLTD

PLTD Sewa Betun

Sewa PLTD

PLTU
MW
MW
MW
MW
MW

Atambua 2

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit ( N-2 )

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

Atambua APBN

PLTU

PLTD

PLTD Sewa Kefamenanu

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD Sewa Atambua

Sewa Pembangkit

PLTD

PLTD Atambua

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

1,3

1,3

6,0

7,3

19,8

4,0

4,0

2,0

4,0

3,2

2,6

5,8

0,5

6,3

11,3

59,5

58,8

2012

2,5

1,3

6,0

7,3

22,9

6,0

4,0

2,5

2,0

4,0

1,8

2,6

4,4

1,9

6,3

13,1

59,6

68,2

2013

2014

2016

2017

6,0

2018

2019

2020

Interkoneksi Dengan Sistem Kupang - Soe - Kefamenanu - 2014

2015

Neraca Daya Sistem Atambua-Kefamenanu


2021

760

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 760

04/02/2013 10:06:41

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTD

PLTD Sewa MFO

PLTD

PLTD Sewa

PLTD
PLTD

PLTD Sewa

PLTD Sewa Kefamenanu

PLTD
PLTD

PLTD Sewa Atambua

PLTD Sewa

MW

Operasi
MW

MW

Pemeliharaan (1 unit terbesar)

Surplus/Defisit ( N-2 )

MW

Cadangan

PLTG/MG

Kupang Peaker 2, 3, 4 (gas)


MW

PLTG/MG

Jumlah Efektif

PLT-Hybrid

Kupang Peaker (gas)

PLTU

Atambua 2

Oelbubuk - Soe

PLTU

Kupang 2

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Kupang

PLTU

Atambua ( APBN )

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTU
PLTU

NTT 2 Kupang (FTP1)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD PLN

Atambua

PLTD

PLTD PLN

Kefamenanu

PLTD

PLTD PLN

Soe

PLTD

PLTD PLN

PLTD Kupang

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2012

(1,6)

4,9

16,5

21,4

80,3

6,5

4,0

5,8

2,0

1,8

1,5

1,4

23,0

45,8

47,3

-1,9

45,3

60,5

60,9

322,8

2013

28,2

15,0

16,5

31,5

128,2

6,0

33,0

6,5

4,0

4,4

2,0

1,8

1,5

1,4

26,0

51,8

53,2

-7,9

45,3

68,5

61,2

367,3

2014

2,4

6,0

16,5

22,5

102,6

1,0

18,0

16,0

34,9

28,6

7,0

35,6

77,7

61,4

417,8

2015

2017

6,6

6,0

16,5

22,5

115,5

20,0

20,0

17,5

17,5

18,2

35,6

86,4

61,4

464,7

12,0

6,0

16,5

22,5

130,5

15,0

17,5

17,5

18,2

35,6

95,9

61,5

517,1

7,5

15,0

16,5

31,5

145,5

15,0

17,5

17,5

18,2

35,6

106,5

61,7

575,4

Sistem Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua

2016

Neraca Daya Sistem Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua


2018

13,2

15,0

16,5

31,5

163,0

20,0

15,0

35,6

35,6

118,3

61,8

640,6

2019

17,5

15,0

16,5

31,5

178,0

15,0

35,6

35,6

129,0

61,9

699,9

2020

23,9

15,0

16,5

31,5

198,0

20,0

35,6

35,6

142,6

62,1

775,3

2021

9,0

15,0

16,5

31,5

198,0

37,3

37,3

157,5

62,3

858,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

761

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 761

04/02/2013 10:06:41

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTD
PLTD

Sewa Wolomarang

Sewa PLTD

PLTMG
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Maumere Peaker (gas)

Wolodaesa

Jumlah Kapasitas

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Sokoria (FTP2)

PLTP

Ndungga

IPP ON GOING AND COMMITTED

PLTU
PLTM

Ropa (FTP1)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

Sewa Mautupaga

4,05

0,63

0,63

1,25

1,3

1,0

1,1

2,1

21,9

1,9

2,0

6,5

5,0

3,0

SEWA PEMBANGKIT

PLTD Wolomarang

6,5

5,6

12,1

18,5

57,6

93,2

2012

3,5

10,00

1,29

4,29

14,28

44,04

4,70

18,12

2004

PLTD Mautpaga

PEMBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

5,3

1,1

7,0

8,1

33,9

14,0

6,5

5,0

3,0

3,5

6,5

5,6

12,1

20,5

57,9

104,2

2013

2014

2015

2017

2018

2019

Interkoneksi dengan Sistem Flores - 2014

2016

Neraca Daya Sistem Ende-Maumere


2020

2021

762

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 762

04/02/2013 10:06:41

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTM

0,12

0,16

1,80

Gilkes

Barata

Mataloko

PLTD
PLTD

Sewa Labuan Bajo

PLTP
PLTA

Ulumbu ADB

Wae Racang - Manggarai

PLTP

Mataloko (FTP2)

PLTM

Sita - Borong

Wae Roa - Ngada

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

PLT-Hybrid

PLTM

Wae Lega - Manggarai

Nangalili - Labuan Bajo

PLTP
PLTM

Mataloko 3, 4

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTP

Ulumbu 3

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTP

Ulumbu APBN

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTP

Sewa Bajawa

Sewa Ruteng

SEWA PEMBANGKIT

PLTD

PLTD Gorontalo

PLTM

PLTD

PLTD Faobata

PLTD

PLTD Waso

PEMBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2012

1,2

0,8

1,5

2,3

13,9

2,5

2,5

2,5

1,8

0,2

0,1

1,0

1,7

3,6

6,3

8,2

14,5

10,4

54,3

49,3

2013

0,5

1,8

2,5

4,3

19,1

1,8

5,0

2,0

2,0

2,0

1,8

0,2

0,1

1,0

1,7

3,6

6,3

8,2

14,5

14,4

54,0

68,0

2014

2015

2017

2018

Interkoneksi dengan Sistem Flores - 2014

Sistem Interkoneksi Ruteng - Bajawa - Labuan Bajo

2016

Neraca Daya Sistem Ruteng-Bajawa-Labuhan Bajo


2019

2020

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

763

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 763

04/02/2013 10:06:42

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTA

Wae Rancang - Manggarai

PLTP

Mataloko (FTP2)

Ulumbu 3

MW
MW
MW

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

Maumere Peaker (gas)


MW

PLTM
PLTMG

Wolodaesa

Cadangan

PLTM

Wae Lega - Manggarai

MW

PLTM

Sita - Borong

Jumlah Efektif (Basis DMN)

PLTP
PLTM

Wae Roa - Ngada

PLTP

Mataloko 3, 4

Oka Larantuka

PLTP

Sokoria 4 - Ende

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTP
PLTP

Sokoria (FTP2) - Ende

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTM
PLTGB

PLTP

Ulumbu ADB

Larantuka (FTP 2)

PLTP

Ulumbu APBN

Ndungga

PLTU

NTT 1 Ropa (FTP 1)

PLN ON GOING & COMMITTED

Tambahan Pembangkit

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

13,6

1,8

1,9

3,7

35,8

1,9

14,9

16,8

31,6

18,5

57,6

93,2

2012

23,2

2,5

7,0

9,5

53,3

5,0

14,0

14,9

16,8

31,6

20,5

57,9

104,2

2013

2,3

5,0

7,0

12,0

61,3

0,8

1,8

0,4

8,0

5,0

2,5

14,9

16,8

31,6

47,0

55,8

229,4

2014

7,3

5,0

7,0

12,0

70,8

8,0

1,0

2,5

14,9

16,8

31,6

51,5

55,9

252,1

2015

2017

2018

2019

2,1

7,0

12,0

19,0

77,5

1,0

12,0

8,6

56,4

56,1

277,1

8,3

5,0

7,0

12,0

82,0

5,0

4,5

8,6

61,7

56,4

304,8

8,8

5,0

7,0

12,0

88,4

5,0

5,0

5,0

67,6

56,6

335,3

21,6

5,0

7,0

12,0

106,4

3,0

5,0

5,0

5,0

72,8

56,8

362,1

Sistem Flores ( Ende - Ropa - Maumere - R - B - L )

2016

Neraca Daya Sistem Interkoneksi Flores

20,1

5,0

7,0

12,0

111,4

5,0

79,3

57,1

396,6

2020

13,0

5,0

7,0

12,0

111,4

86,4

57,4

434,3

2021

764

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 764

04/02/2013 10:06:42

Unit

0,45

0,70

0,42

0,50

Kubota

MTU

SWD

MAN

PLTD

Sewa Larantuka (Baru)

MW
MW
MW

Surplus/Defisit (N-2)

MW

Cadangan

Operasi

MW

Jumlah Efektif

Pemeliharaan

PLTP

Oka Larantuka

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Larantuka (FTP 2)

IPP ON GOING & COMMITTED


PLTGB

PLTD

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Sewa Waiwerang

PLTD

PLTD

PLTD

Sewa Larantuka

Sewa Pembangkit

PLTD Waiwerang

0,40

MERCY MTU

0,27

Yanmar 6ML HTS

Yanmar M220L-SN 0,50

Size

PLTD Larantuka
PLTD

MW

Daya Mampu Netto

PEMBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

%
MW

Beban Puncak

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2,1

0,5

0,7

1,2

9,7

1,0

0,5

1,0

2,0

0,8

0,2

0,5

0,4

0,5

0,2

0,2

2,7

4,7

5,0

6,4

51,1

28,5

2012

3,9

0,5

0,7

1,2

12,2

1,0

0,5

1,0

2,0

0,8

0,2

0,5

0,4

0,5

0,2

0,2

2,7

4,7

5,0

7,1

51,3

32,0

2013

1,5

14,2

8,0

2014

2016

2017

2018

(8,8)

4,7

(14,3)

(15,2)

(16,3)

(14,1)

3,0

3,0

2019

Interkoneksi dengan Sistem Maumere - 2014

Interkoneksi Larantuka - Adonara SUTM 20 kV

2015

Neraca Daya Sistem Larantuka-Adonara

(15,3)

3,0

2020

(16,5)

3,0

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

765

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 765

04/02/2013 10:06:42

Pasokan/Kebutuhan

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

MW
MW
MW
MW

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

MW

PLTD

PLTP

Jumlah Efektif

Lembata (Relokasi PLTD)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Atadei (FTP 2)

IPP ON GOING & COMMITTED

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa
PLTD

MW

PLTS Lembata

PLTD Sewa

MW

PLTD Lewoleba

PEMBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

0,2

0,3

0,7

1,0

3,4

2,0

0,2

2,8

1,4

0,6

2,8

2,2

57,4

11,0

2012

1,0

0,3

0,7

1,0

4,4

3,0

2,8

1,4

0,6

2,8

2,4

57,7

12,2

2013

0,7

0,3

0,7

1,0

4,4

3,0

1,4

1,4

0,3

1,4

2,7

58,0

13,6

2014

3,0

0,3

0,7

1,0

6,9

2,5

3,0

1,4

1,4

0,3

1,4

2,9

58,1

14,7

2015

Neraca Daya Sistem Lembata

1,8

0,7

2,5

3,2

8,1

5,0

0,6

0,6

0,1

0,6

3,1

58,3

16,0

2016

1,6

0,7

2,5

3,2

8,1

0,6

0,6

0,1

0,6

3,4

58,6

17,4

2017

1,3

0,7

2,5

3,2

8,1

0,6

0,6

0,1

0,6

3,7

58,8

18,8

2018

2,1

0,7

2,5

3,2

9,1

1,0

0,6

0,6

0,1

0,6

3,9

59,0

20,1

2019

1,8

0,7

2,5

3,2

9,1

0,6

0,6

0,1

0,6

4,2

59,2

21,7

2020

766

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 766

04/02/2013 10:06:42

MW

Beban Puncak

0,10

0,25

0,50

0,25

0,34

0,28

0,73

0,73

0,08

Yanmar 6HAL-T

Deutz BA6M

MWM TBD 616

MAN

SWD DRO 216

MTU

Caterpillar

Caterpillar

Deutz

PLTU

PLTP
MW
MW
MW
MW
MW

Bukapiting

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Alor

Kalabahi (Relokasi PLTD)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

PLTD Sewa

Deutz (MU)

Size

Manufacture

PLTD Kadelang
PLTD

MW

Daya Mampu Netto

MW

Derating Capacity

PEMEBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Produksi Energi

Kebutuhan

0,3

0,7

3,0

3,7

7,6

5,0

0,2

0,0

0,6

0,6

0,2

0,2

0,2

0,4

0,2

0,1

2,6

1,1

3,7

3,6

62,5

19,6

2012

0,7

0,7

3,0

3,7

8,4

0,8

5,0

0,2

0,0

0,6

0,6

0,2

0,2

0,2

0,4

0,2

0,1

2,6

-1,2

1,5

4,0

62,8

21,9

2013

2,2

0,8

3,0

3,8

10,4

6,0

0,5

2,0

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

4,4

63,0

24,4

2014

1,8

0,8

3,0

3,8

10,4

2,0

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

4,8

63,1

26,6

2015

1,4

0,8

3,0

3,8

10,4

2,0

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

5,2

63,3

29,1

2016

Neraca Daya Sistem Kalabahi

1,0

0,8

3,0

3,8

10,4

2,0

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

5,7

63,6

31,7

2017

3,5

0,8

3,0

3,8

13,4

5,0

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

6,2

63,7

34,6

2018

3,0

0,8

3,0

3,8

13,4

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

6,6

63,9

37,1

2019

2,5

0,8

3,0

3,8

13,4

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

6,00

7,2

64,2

40,3

2020

1,9

0,8

3,0

3,8

13,4

0,6

0,6

1,2

0,3

1,5

6,00

7,7

64,4

43,7

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

767

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 767

04/02/2013 10:06:42

MW

Beban Puncak

MW
MW

Derating Capacity

Daya Mampu Netto

PLTD
PLTM
PLTM

0,40

0,02

PLTD Waitabula

PLTM

Kambaniru

W. Sawah

Waingapu (Relokasi PLTD)

PLTM

Wanokaka

Praikalala I

PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW

Lokomboro 6, 7

Maidang

Umbuwangu III

Peduhunga

Praikalala II

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

PLTM
PLTM

Lewa

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLT Biomassa Waingapu

PLTM

Kudungawa
PLT Biomassa

PLTM

Umbuwangu II

Mauhau

PLT-Hybrid

PLTD

PLTD Sewa Waikabubak

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD

PLTD Sewa Waingapu

PLTD Sewa

PLTD

PLTD Waikabubak

PLTMH

PLTD

PLTD Kambajawa

PLTD

PLTD Waingapu

Pembangkit PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Kebutuhan

Pasokan/Kebutuhan

2012

5,9

1,0

2,0

3,0

13,6

1,6

0,9

2,0

0,5

1,0

0,2

0,8

2,6

1,7

1,7

1,5

7,6

1,0

7,8

4,6

58,6

23,8

2013

3,0

1,0

2,0

3,0

11,2

0,6

0,5

1,0

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

1,0

7,8

5,1

58,9

26,5

2014

2,74

1,2

3,2

15,96

0,6

1,2

1,0

0,4

0,6

1,0

1,0

0,2

0,8

2,6

1,46

4,06

3,725

7,785

10,01

63,09

55,35

2016

2017

2,83

1,2

3,2

16,96

2,0

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

10,9

63,3

60,6

6,15

1,6

3,6

21,66

0,2

2,5

2,0

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

11,9

63,6

66,3

Interkoneksi dgn Sistem Waikabubak

2015

Neraca Daya Sistem Waingapu - Waikabubak

5,09

1,6

3,6

21,66

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

13,0

63,9

72,6

2018

3,92

1,6

3,6

21,66

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

14,1

64,1

79,4

2019

2,93

1,6

3,6

21,66

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

15,1

64,4

85,4

2020

1,67

1,6

3,6

21,66

0,2

0,8

2,6

1,5

4,1

3,7

7,8

16,4

64,7

93,0

768

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 768

04/02/2013 10:06:42

MW

Beban Puncak

0,28

0,25

0,50

0,50

0,50

Deutz BF8

Deutz BF8

MTU 12V

MAN

MWM

MW
MW
MW
MW
MW

Jumlah Efektif

Cadangan

Pemeliharaan

Operasi

Surplus/Defisit (N-2)

Maubesi

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


PLT-Hybrid

PLTU

IPP ON GOING & COMMITTED

PLTD

Rote Ndao

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Rote (Relokasi PLTD)

PLN ON GOING & COMMITTED

PLTD Sewa

PLTD Sewa

Size

Manufacture

PLTD Rote Ndao


PLTD

MW

Daya Mampu Netto

MW

Derating Capacity

PEMBANGKIT PLN

MW

Kapasitas Terpasang

Pasokan

GWh

Unit

Load Faktor

Produksi Energi

Unit

Pasokan/Kebutuhan

Kebutuhan

0,4

0,5

3,0

3,5

6,3

1,0

3,0

0,4

0,8

0,7

0,2

0,2

2,3

0,8

3,0

2,4

51,4

10,8

2012

2,4

0,5

3,0

3,5

8,5

6,0

0,8

0,7

1,5

1,5

2,6

52,1

11,8

2013

2,7

0,5

3,0

3,5

9,0

0,5

0,8

0,7

1,5

1,5

2,8

52,8

13,0

2014

2,5

0,5

3,0

3,5

9,0

0,8

0,7

1,5

1,5

3,0

53,5

14,0

2015

2,3

0,5

3,0

3,5

9,0

0,8

0,7

1,5

1,5

3,2

54,1

15,0

2016

Neraca Daya Sistem Rote Ndao

2,6

0,5

3,0

3,5

9,5

0,5

0,8

0,7

1,5

1,5

3,3

54,9

16,1

2017

2,4

0,5

3,0

3,5

9,5

0,8

0,7

1,5

1,5

3,5

55,6

17,3

2018

2,3

0,5

3,0

3,5

9,5

0,8

0,7

1,5

1,5

3,7

56,3

18,2

2019

2,1

0,5

3,0

3,5

9,5

0,8

0,7

1,5

1,5

3,9

57,0

19,4

2020

1,9

0,5

3,0

3,5

9,5

0,8

0,7

1,5

1,5

4,1

57,8

20,8

2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 769

04/02/2013 10:06:43

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 770

04/02/2013 10:06:43

A2
C1
Sistem Interkoneksi
Rencana
Pengembangan
Jawa-Bali
Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Barat
C1.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
C1.2 Neraca Daya
C1.3 Neraca Energi
C1.4 Capacity Balance Gardu Induk
C1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran
C1.6 Peta Pengembangan Penyaluran Sistem Jawa Bali
C1.7 Analisis Aliran Daya
C1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
C1.9 Program Listrik Perdesaan
C1.10 Proyeksi Kebutuhan Listrik
Penjelasan Lampiran C1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 771

04/02/2013 10:06:43

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 772

04/02/2013 10:06:43

LAMPIRAN C1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 773

04/02/2013 10:06:43

774

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 774

04/02/2013 10:06:43

Electrification Ratio (%)+non PLN

0,16
22.207

Peak Load (MW)

6,64

D Losses (%)
77,9

0,05

PS Transmission (%)

PS Distribution (%)

2,19

T Losses (%)

Load Factor (%)

4,13

145.293,1

Energy Requirement (GWh)

Station Use (%) Total

42.030
151.519,3

-- Industrial

Total Production (GWh)

828.214

1.324.647

-- Commercial

-- Public

29.174.188

31.369.079

15.489,0

-- Residential

Number of Customer

-- Industrial

3.630,7

12.249,8

-- Commercial

-- Public

26.006,5

55.224,6

Power Contracted (MVA)

-- Residential

52.858,8

-- Industrial

7.001,9

23.284,5

-- Public

49.225,8

-- Commercial

9,6

-- Residential

- Growth Rate (%)

132.371,0

75,5
75,9

Electrification Ratio (%)

Energy Sales (GWh)

6,3

1,3

144.078,5

2012

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

Tahun

23.923

78,1

0,16

6,18

0,05

2,19

4,27

156.698,3

163.649,3

43.828

868.586

1.400.419

30.442.061

32.754.895

16.464,4

3.743,1

12.901,9

27.267,5

57.375,9

56.517,7

7.536,4

25.852,8

53.567,0

8,4

143.474,0

78,2

77,8

7,0

1,3

145.913,3

2013

26.050

78,3

0,16

6,28

0,05

2,19

4,32

170.988,3

178.652,1

45.708

909.116

1.479.235

31.676.335

34.110.394

17.384,5

3.918,0

13.869,5

28.937,8

60.376,9

61.087,3

8.186,1

28.580,2

58.533,4

9,0

156.387,0

80,4

79,9

7,2

1,3

147.779,8

2014

28.321

78,5

0,16

6,34

0,05

2,19

4,25

186.499,0

194.723,2

47.712

951.298

1.563.258

32.803.470

35.365.738

18.354,1

4.103,1

14.905,8

30.725,6

64.109,8

65.956,2

8.899,8

31.644,8

63.960,2

9,0

170.461,0

82,2

81,7

6,7

1,3

149.678,6

2015

30.770

78,7

0,16

6,30

0,05

2,19

4,23

203.181,2

212.101,9

49.807

994.352

1.651.370

33.835.266

36.530.794

19.412,6

4.298,5

15.974,4

32.643,3

68.088,6

71.243,4

9.680,7

34.973,2

69.905,7

9,0

185.803,0

83,7

83,2

6,7

1,3

151.610,5

2016

32.798

78,9

0,16

6,25

0,05

2,19

4,18

217.227,6

226.655,8

51.802

1.034.196

1.738.059

34.880.676

37.704.733

20.375,6

4.474,4

17.011,0

34.462,1

72.328,9

75.393,6

10.353,3

38.086,4

74.913,7

7,0

198.747,0

85,2

84,7

6,7

1,3

153.575,9

2017

35.043

79,1

0,16

6,20

0,05

2,19

4,38

232.215,4

242.780,8

53.817

1.074.355

1.827.912

35.948.327

38.904.411

22.279,0

4.659,1

18.808,1

36.461,8

76.323,0

79.821,8

11.066,8

41.481,2

80.198,2

7,0

212.568,0

86,6

86,2

6,7

1,3

155.575,7

2018

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Jawa-Bali

37.392

79,3

0,16

6,15

0,05

2,19

4,44

248.267,1

259.710,3

55.853

1.114.854

1.921.146

37.015.978

40.107.831

23.530,4

4.849,0

19.416,0

38.455,6

82.208,1

84.583,1

11.821,0

45.188,2

85.788,8

7,0

227.381,0

88,1

87,6

6,7

1,3

157.610,5

2019

39.837

79,5

0,16

6,10

0,05

2,19

4,49

265.046,2

277.393,4

57.911

1.155.723

2.017.991

38.113.629

41.345.254

24.711,1

5.046,4

20.716,5

40.555,6

86.250,9

90.062,4

12.639,5

49.333,2

90.842,9

6,8

242.878,0

89,5

89,1

6,7

1,3

159.681,0

2020

42.461

79,7

0,16

6,10

0,05

2,19

4,52

283.110,3

296.407,9

59.937

1.190.978

2.084.651

39.204.834

42.540.399

25.518,0

5.513,6

20.322,2

42.368,8

91.029,6

99.966,5

12.810,4

51.765,5

94.888,8

6,8

259.431,2

90,9

90,4

1,3

161.788,0

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

775

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 775

04/02/2013 10:06:44

84,7

12.176,5

86,9

3.986,0

-- Industrial

41.672,7
41.672,7

Total Production (GWh)

Energy Requirement (GWh)

79,2
6.007

Peak Load (MW)

PS Distribution (%)

Load Factor (%)

7,5
0,3

D Losses (%)

11.780

Station Use (%)

60.408

-- Industrial

300.256

-- Commercial

-- Public

3.661.442

-- Residential

4.033.885

1.467,4

-- Public

Number of Customer

6.164,2

-- Commercial

6.386

79,3

0,3

6,5

44.360,4

44.360,4

12.558

63.747

316.138

3.830.267

4.222.710

4.058,3

1.487,0

6.350,0

6.735,8

18.631,1

18.124,8
6.507,2

11.356,5

10.571,2

-- Industrial

Power Contracted (MVA)

-- Residential

2.719,5

13.370,7

13.884,4

7,7

41.331,1

2.586,7

-- Public

-- Commercial

9,5
13.051,0

-- Residential

- Growth Rate (%)

38.385,3

Electrification Ratio (%)

Energy Sales (GWh)

7,0

1,94

6,4

1,94

2013
16.469,1

2012
16.155,4

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

Calendar Year

6.976

79,4

0,3

6,9

48.518,1

48.518,1

13.393

67.265

332.784

3.986.128

4.399.571

4.298,8

1.556,1

6.785,8

7.210,3

19.850,9

12.454,1

2.886,8

14.763,5

14.887,1

8,9

44.991,4

88,7

7,3

1,95

16.789,7

2014

7.571

79,5

0,3

6,8

52.722,8

52.722,8

14.285

70.962

350.196

4.120.086

4.555.529

4.529,0

1.629,6

7.245,3

7.713,6

21.117,4

13.575,2

3.070,6

16.367,7

15.929,8

8,8

48.943,3

89,9

6,8

1,95

17.117,3

2015

8.214

79,6

0,3

6,7

57.272,6

57.272,6

15.233

74.837

368.372

4.231.651

4.690.094

4.785,0

1.707,7

7.687,9

8.258,5

22.439,2

14.790,6

3.267,6

18.150,6

17.003,9

8,7

53.212,7

90,5

6,8

1,96

17.451,9

2016

8.810

79,7

0,3

6,6

61.504,3

61.504,3

16.181

78.713

386.549

4.333.994

4.815.437

4.983,1

1.771,1

8.085,8

8.738,3

23.578,2

15.935,1

3.441,3

19.915,4

17.914,2

7,5

57.205,9

90,9

6,8

1,96

17.794,0

2017

9.442

79,8

0,3

6,5

66.001,1

66.001,1

17.130

82.588

404.725

4.436.337

4.940.780

6.066,2

1.838,9

9.195,0

9.325,1

26.425,2

17.155,9

3.624,2

21.848,0

18.826,4

7,4

61.454,5

91,2

6,8

1,96

18.143,4

2018

10.114

79,9

0,3

6,4

70.784,8

70.784,8

18.078

86.463

422.902

4.538.680

5.066.123

6.436,8

1.907,3

9.061,5

9.828,1

27.233,8

18.458,7

3.816,9

23.964,5

19.739,3

7,4

65.979,4

91,5

6,8

1,97

18.500,6

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang
2020

10.828

80,0

0,3

6,3

75.877,8

75.877,8

19.026

90.338

441.078

4.671.023

5.221.466

6.676,5

1.978,5

9.563,3

10.415,6

28.633,8

19.848,9

4.020,0

26.282,0

20.651,6

7,3

70.802,6

92,4

6,8

1,97

18.865,6

2021

11.552

80,1

0,3

6,3

81.049,2

81.049,2

19.975

94.214

459.255

4.803.366

5.376.809

6.875,2

2.037,3

9.847,8

10.725,5

29.485,7

21.201,7

4.294,0

28.073,3

22.059,1

6,8

75.628,1

93,1

6,8

1,98

19.238,7

776

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 776

04/02/2013 10:06:44

3.958,4
1.253,4
24.785,0

-- Commercial

-- Public

-- Industry

11.734

-- Industry

6.522

Peak Load (MW)

0,1
83,6

Load Factor (%)

PS Distribution (%)

6,2

D Losses (%)

Station Use (%)

47.747,4

259.136

-- Public
47.747,4

315.456

-- Commercial

Energy Requirement (GWh)

9.449.386

-- Residential

Total Production (GWh)

10.035.712

Number of Customer

687,9
6.266,2

-- Industry

2.312,8

-- Commercial

-- Public

7.752,1

-- Residential

17.018,9

14.795,0

-- Residential

Power Contracted (MVA)

8,4

44.791,8

- Growth Rate (%)

Energy Sales (GWh)

0,1

0,1
0,1

Electrification Ratio (%)

Electrification Ratio (%)+non PLN

6.988

84,0

0,1

5,8

51.421,0

51.421,0

11.973

273.171

342.125

9.926.239

10.553.508

6.991,1

735,8

2.520,7

8.335,0

18.582,6

26.262,1

1.331,5

4.480,4

16.369,7

8,2

48.443,7

0,1

6,4

1,99

1,99

2013
50.649,3

2012
49.662,1
5,9

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

Calendar Year

7.575

84,0

0,1

5,7

55.737,4

55.737,4

12.237

287.473

371.284

10.414.404

11.085.398

7.485,9

794,2

2.776,6

9.068,3

20.125,0

28.143,0

1.441,9

4.957,3

18.001,4

8,5

52.543,6

0,1

0,1

6,7

1,99

51.656,5

2014

8.220

84,0

0,1

5,7

60.483,1

60.483,1

12.524

302.068

403.111

10.868.202

11.585.905

8.033,7

855,8

3.058,8

9.874,8

21.823,1

30.211,6

1.557,6

5.487,0

19.779,3

8,5

57.035,6

0,1

0,1

6,2

1,99

52.684,0

2015

8.925

84,0

0,1

5,7

65.664,2

65.664,2

12.831

316.924

437.708

11.299.438

12.066.901

8.637,7

920,4

3.369,8

10.755,6

23.683,5

32.494,7

1.678,6

6.088,3

21.672,8

8,6

61.934,4

0,1

0,1

6,2

1,99

53.732,4

2016

9.531

83,0

0,1

5,7

69.330,2

69.330,2

13.158

332.067

475.266

11.730.674

12.551.166

9.196,7

977,2

3.671,8

11.586,5

25.432,2

33.990,8

1.754,8

6.575,8

23.077,8

5,6

65.399,1

0,1

0,1

6,2

1,99

54.802,0

2017

10.118

82,8

0,1

5,7

73.412,7

73.412,7

13.505

347.524

515.989

12.161.910

13.038.929

9.803,7

1.035,4

3.999,5

12.475,1

27.313,6

35.694,8

1.834,5

7.124,0

24.604,1

5,9

69.257,5

0,1

0,1

6,2

1,99

55.893,2

2018

10.701

83,4

0,1

5,7

78.161,4

78.161,4

13.873

363.323

560.092

12.593.146

13.530.434

10.463,2

1.095,0

4.355,2

13.424,2

29.337,6

37.724,5

1.923,5

7.761,7

26.335,5

6,5

73.745,2

0,1

0,1

6,2

1,99

57.006,6

2019

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten
2020

11.347

83,7

0,1

5,6

83.245,8

83.245,8

14.263

379.491

607.806

13.024.382

14.025.942

11.175,0

1.155,9

4.740,9

14.378,3

31.450,1

40.460,5

2.045,4

8.597,9

27.446,9

6,5

78.550,7

0,1

0,1

6,2

1,99

58.142,6

2021

12.120

83,7

0,1

5,6

88.909,9

88.909,9

14.671

392.781

628.825

13.490.172

14.526.450

11.585,0

1.195,6

4.923,9

14.887,8

32.592,2

43.218,1

2.184,8

9.183,9

29.317,6

6,8

83.904,3

0,1

0,1

6,2

1,99

59.301,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

777

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 777

04/02/2013 10:06:44

Power Contracted (MVA)

663,2

19.875,7

Energy Requirement (GWh)

Peak Load (MW)

Load Factor (%)

PS Distribution (%)

D Losses (%)

3.176,0

71,4

5,8

19.875,7

Total Production (GWh)

Station Use (%)

5.721,6

251.401,5

-- Industrial

266.186,9

-- Public

7.720.925

8.244.235

1.689,6

-- Commercial

-- Residential

Number of Customer

-- Industrial

-- Public

1.408,8

5.478,5
9.079,2

-- Industrial
5.317,6

1.387,8

-- Public

-- Commercial

2.204,0

-- Residential

9.644,6

-- Commercial

8,9

18.714,9

-- Residential

- Growth Rate (%)

Energy Sales (GWh)

81,2

78,6
78,7

Electrification Ratio (%)

Electrification Ratio (%)+non PLN

3.448,5

71,5

5,8

21.611,1

21.611,1

5.994,9

263.411,7

278.903,4

8.016.210

8.564.520

1.754,5

661,7

1.527,8

5.500,3

9.444,3

5.857,1

1.548,8

2.455,2

10.507,3

8,8

20.368,5

81,3

7,0

0,44

0,44

2013
36.309,9

2012
36.152,5
6,3

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Total Population (10^3)

Calendar Year

3.809,4

71,6

5,7

23.905,9

23.905,9

6.257,3

274.941,5

291.111,2

8.317.381

8.889.691

1.822,3

660,2

1.657,2

5.683,0

9.822,7

6.326,0

1.759,3

2.787,6

11.663,2

10,6

22.536,1

84,0

83,9

7,2

0,44

36.468,2

2014

4.241,1

71,7

6,5

26.652,6

26.652,6

6.530,7

286.951,6

303.827,7

8.586.902

9.184.212

1.892,9

658,9

1.797,8

5.867,5

10.217,0

6.795,1

2.000,0

3.167,1

12.967,2

10,6

24.929,4

86,4

86,2

6,7

0,44

36.627,3

2015

4.679,0

71,8

6,4

29.445,2

29.445,2

6.809,5

299.202,0

316.798,5

8.829.457

9.452.267

1.966,5

657,6

1.950,6

6.051,3

10.626,1

7.263,1

2.274,3

3.600,6

14.432,9

10,6

27.570,9

88,4

88,3

6,7

0,44

36.787,2

2016

5.032,8

71,9

6,3

31.716,0

31.716,0

7.039,1

309.290,5

327.480,4

9.052.216

9.696.026

2.043,3

656,5

2.116,7

6.235,6

11.052,1

7.537,0

2.522,1

3.993,2

15.676,6

7,8

29.728,9

90,2

90,1

6,7

0,44

36.947,9

2017

5.410,8

72,0

6,2

34.145,6

34.145,6

7.268,7

319.379,1

338.162,2

9.297.216

9.962.026

2.123,3

655,4

2.297,2

6.419,6

11.495,6

7.787,2

2.795,6

4.427,6

17.030,0

7,8

32.040,4

92,3

92,1

6,7

0,44

37.109,5

2018

5.816,3

72,1

6,1

36.755,4

36.755,4

7.498,3

329.467,6

348.844,1

9.542.216

10.228.026

2.206,8

654,5

2.493,4

6.603,3

11.958,0

8.015,8

3.097,7

4.908,5

18.504,0

7,8

34.526,0

94,3

94,1

6,7

0,44

37.272,0

2019

2020

2.293,8

653,6

2.706,7

6.785,3

12.439,3

8.212,1

3.426,3

5.433,1

20.080,1

7,6

37.151,7

96,2

96,1

6,7

0,44

37.435,3

6.243,3

72,2

6,0

39.508,5

39.508,5

7.727,9

339.556,1

359.526,0

9.787.216

10.494.026

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
2021

6.659,6

72,3

6,0

42.201,1

42.201,1

7.907

346.908

366.717

9.991.216

10.712.748

2.372,3

987,3

1.734,7

7.520,9

12.615,1

12.537,8

2.969,2

4.873,5

19.303,2

6,8

39.683,7

97,8

97,7

6,7

0,44

37.599,5

778

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 778

04/02/2013 10:06:44

71,4
4.608

Peak Load (MW)

6,4

Load Factor (%)

D Losses (%)

28.776,2

Energy Requirement (GWh)

Station Use (%)

28.839,3

Total Production (GWh)

226.168

-- Public
12.086

355.011

-- Commercial

-- Industrial

7.566.154

8.159.419

3.494,1

-- Residential

Number of Customer

-- Industrial

694,6

1.587,6

-- Commercial

-- Public

5.493,1

-- Residential

11.903,7
11.269,3

1.565,1

-- Public

Power Contracted (MVA)

3.287,3

-- Industrial

10.192,8

-- Commercial

12,2

-- Residential

- Growth Rate (%)

26.948,9

4.962

71,8

6,34

31.202,4

31.225,2

12.534

234.555

368.176

7.836.465

8.451.730

3.606,7

736,1

1.696,1

5.678,3

11.717,2

12.908,7

1.697,3

3.564,8

11.053,4

8,4

29.224,1

74,6

72,6

Energy Sales (GWh)

73,8

71,8

Electrification Ratio (%)

7,2

0,8

6,5

0,8

2013
38.337,8

2012
38.048,6

Growth of Total GDP (%)

- Growth Rate (%)

Number of Population (10^3)

Calendar Year

5.361

72,2

6,33

33.899,4

33.922,2

12.992

243.132

381.640

8.066.647

8.704.412

3.723,0

780,0

1.811,8

5.869,7

12.184,6

14.026,0

1.844,2

3.873,4

12.010,1

8,7

31.753,6

76,2

75,4

7,4

0,8

38.629,1

2014

5.812

72,3

6,32

36.807,6

36.830,4

13.481

252.282

396.002

8.289.042

8.950.807

3.843,3

826,5

1.934,9

6.067,7

12.672,3

15.230,9

2.002,6

4.206,1

13.041,8

8,6

34.481,4

77,7

76,9

6,9

0,8

38.922,7

2015

6.299

72,5

6,31

39.981,8

40.004,6

13.980

261.622

410.663

8.492.410

9.178.675

3.967,5

875,5

2.066,1

6.272,2

13.181,4

16.546,2

2.175,5

4.569,3

14.168,0

8,6

37.459,0

79,0

78,2

6,9

0,8

39.218,5

2016

6.747

72,7

6,30

42.953,8

42.976,6

14.408

269.627

423.229

8.738.410

9.445.675

4.095,9

927,4

2.205,8

6.483,7

13.712,8

17.778,0

2.337,5

4.909,5

15.222,8

7,4

40.247,7

80,6

79,8

6,9

0,8

39.516,6

2017

7.201

72,9

6,29

45.966,7

45.989,5

14.836

277.633

435.796

8.984.410

9.712.675

4.228,5

982,2

2.354,7

6.702,4

14.267,8

19.027,0

2.501,7

5.254,4

16.292,3

7,0

43.075,4

82,3

81,5

6,9

0,8

39.816,9

2018

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Jawa Timur


2019

7.631

73,1

6,28

48.851,3

48.874,2

15.264

285.639

448.362

9.230.410

9.979.675

4.365,5

1.040,2

2.513,3

6.928,3

14.847,3

20.223,2

2.659,0

5.584,8

17.316,5

6,3

45.783,5

83,8

83,1

6,9

0,8

40.119,5

2020

8.043

73,3

6,27

51.630,4

51.653,2

15.692

293.645

460.929

9.476.410

10.246.675

4.507,1

1.101,5

2.682,2

7.161,9

15.452,7

21.375,9

2.810,5

5.903,1

18.303,6

5,7

48.393,1

85,4

84,6

6,9

0,8

40.424,4

2021

8.591

73,3

6,27

55.149,2

55.172,0

16.119

301.650

473.495

9.722.410

10.513.675

4.624,5

1.130,2

2.752,1

7.348,6

15.855,4

22.832,8

3.002,1

6.305,4

19.551,0

6,8

51.691,3

87,0

86,2

6,9

0,8

40.731,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

779

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 779

04/02/2013 10:06:44

72,9

Electrification Ratio (%)+non PLN

117,6

-- Public

- Growth Rate (%)

Produksi PLTMH+Biomas Bali (GWh)

7,4

6,8

7,0
16,1

7,0
15,1

15,6

7,0

3,7

10,0

714,5

717,1

69,1

5,0

4.322,3

4.337,8

769

33.702

95.076

832.880

962.427

53,8

122,5

807,2

1.018,1

2.001,7

133,3

239,4

1.981,7

1.752,3

16,3

4.106,6

76,5

76,3

7,7

2,2

4.147,1

2013

14,0

7,0

- Growth Rate (%)

Produksi Isolated (GWh)

3,4

Peak Load Isolated(MW)

615,8

Peak Load Sistem(MW)


8,6

618,1

Peak Load (MW)

- Growth Rate (%)

69,0

5,1

Load Factor (%)

Distribution Losses (%)

3.719,8

Energy Requirement (GWh)

Station Use (%)

3.733,8

Total Production (GWh)

31.101

-- Public
709

87.737

-- Industrial

776.281

-- Commercial

895.828

-- Residential

Number of Customer

53,1

776,4

-- Industrial

936,7

1.883,7

Power Contracted (MVA)

-- Commercial

120,4

-- Industrial

-- Residential

208,9

1.658,4

-- Public

-- Commercial

9,5
1.542,4

-- Residential

- Growth Rate (%)

3.530,1

72,7

Electrification Ratio (%)

Energy Sales (GWh)

7,0

2,2

- Growth Rate (%)

Growth of Total GDP (%)

4.059,9

2012

Total Population (10^3)

Calendar Year

7,2

17,3

7,0

9,2

791,8

794,4

69,2

4,9

4.796,8

4.812,4

828

36.304

102.415

891.775

1.031.322

54,5

127,4

838,1

1.106,4

2.126,5

138,2

253,9

2.198,5

1.971,7

11,1

4.562,3

80,2

80,0

8,0

2,2

4.236,3

2014

5,6

18,5

7,0

8,2

878,7

881,3

69,3

4,9

5.331,0

5.346,6

890

39.035

110.121

939.238

1.089.285

55,2

132,4

869,0

1.202,0

2.258,7

143,4

269,0

2.416,9

2.242,1

11,2

5.071,4

82,7

82,5

7,5

2,2

4.327,4

2015

7,2

1.064,8

1.067,4

69,5

4,8

6.478,9

6.494,5

1.015

44.498

125.534

1.025.382

1.196.429

56,7

142,2

930,8

1.418,0

2.547,6

152,8

297,6

2.692,6

3.022,4

9,6

6.165,4

86,5

86,3

7,5

2,2

4.515,5

2017

7,1

1.162,3

1.164,9

69,6

4,8

7.082,3

7.097,9

1.077

47.230

133.240

1.068.454

1.250.001

57,4

147,1

961,7

1.539,7

2.705,9

156,8

310,7

2.827,2

3.445,5

9,3

6.740,2

88,2

88,0

7,5

2,2

4.612,5

2018

4,9

19,8

7,0

4,7

21,1

7,0

4,5

22,6

7,0

Produksi Isolated dicover oleh Sistem Bali

4,3

24,2

7,0

6,7

1.265,0

1.267,5

69,7

4,8

7.718,8

7.734,4

1.140

49.962

140.946

1.111.526

1.303.573

58,1

152,1

992,5

1.671,6

2.874,3

160,9

323,9

2.968,6

3.893,4

9,0

7.346,8

89,8

89,6

7,5

2,2

4.711,7

2019

Beban Puncak Isolated dicover oleh Sistem Bali

7,9

973,2

975,7

69,4

4,9

5.912,7

5.928,3

953

41.767

117.828

982.310

1.142.857

55,9

137,3

899,9

1.305,7

2.398,8

148,8

284,6

2.564,4

2.628,1

10,9

5.626,0

84,6

84,4

7,5

2,2

4.420,4

2016

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Bali

4,1

25,9

7,0

6,5

1.371,9

1.374,4

69,8

4,8

8.383,2

8.398,7

1.202

52.693

148.652

1.154.598

1.357.145

58,8

157,0

1.023,4

1.814,5

3.053,7

165,0

337,3

3.117,0

4.360,6

8,6

7.979,9

91,3

91,2

7,5

2,2

4.813,0

2020

3,9

25,9

7,0

1.463,1

1.465,6

69,9

4,8

8.953,6

8.969,1

1.264

55.425

156.358

1.197.670

1.410.717

61,1

163,2

1.063,8

1.886,1

3.174,2

176,2

360,3

3.329,5

4.657,8

6,8

8.523,8

92,8

92,6

8,5

2,2

4.916,5

2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 780

04/02/2013 10:06:44

Lampiran C1.2
NERACA DAYA SISTEM JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 781

04/02/2013 10:06:44

782

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 782

04/02/2013 10:06:44

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

55000

60000

2012

PLTP
Beban Puncak

PLTU IPP

Kapasitas Terpasang

2013

2014

2015

2016

Kapasitas Terpasang

PLTU PLN

PLTU PLN

PLTG

PLTU Baru

PLTA

MW

2017

2018

Grafik Neraca Daya Sistem Jawa-Bali

2019

2020

PLTP

2021

PLTU IPP

PLTU BARU

PLTGU

PLTA
PLTG

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

783

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 783

04/02/2013 10:06:44

MW

PLTA

Sub Total PLN On-going & Committed

Upper Cisokan PS (FTP2)

PLTU

Adipala

PLTG

PLTU

Tj. Awar-awar

PLTU

PLTU

Paiton Baru

Peaker Semarang

PLTU

Pacitan

Indramayu #4 (FTP2)

PLTU

Pelabuhan Ratu

PLTU

PLTU

Lontar

Tanjung Jati B #4

PLTGU

Priok Ext Blok 3

PLN On-going dan Committed

IPP
MW

MW

PLN

Retired/Mothballed

MW

Kapasitas Terpasang

KAPASITAS

Beban Puncak Bruto

GWh

GWh

PROYEK

Faktor Beban

Produksi

Pertumbuhan

Kebutuhan

3.005

660

660

315

630

740

4.035

-51

18.471

22.506

22.207

77,9

151.519

9,6

132.371

2012

2.065

700

315

1.050

4.035

-200

18.271

22.306

23.923

78,1

163.649

8,4

143.474

2013

660

660

4.035

-25

18.247

22.282

26.050

78,3

178.652

9,0

156.387

2014

150

150

4.035

18.247

22.282

28.321

78,5

194.723

9,0

170.461

2015

4.035

18.247

22.282

30.770

78,7

212.102

9,0

185.803

2016

Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (1/3)


2017

1.040

1.040

4.035

-831

17.415

21.450

32.798

78,9

226.656

7,0

198.747

2018

1.000

1.000

4.035

-200

17.215

21.250

35.043

79,1

242.781

7,0

212.568

2019

4.035

17.415

21.450

37.392

79,3

259.710

7,0

227.381

2020

4.035

17.215

21.250

39.837

79,5

277.393

6,8

242.878

2021

4.035

17.415

21.450

42.461

79,7

296.408

6,8

259.431

784

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 784

04/02/2013 10:06:45

PROYEK

PLTA
PLTP

PLTP FTP-2

PLTA
PLTA
PLTA

Matenggeng PS

PLTG

Peaker Pesanggaran

Jatigede (Jabar)

PLTG

Peaker Grati

Kalikonto-2 (Jatim)

PLTG

Peaker Muara Karang

PLTA

PLTU

Jawa-5

PLTA

PLTU

Lontar Exp #4

Kesamben (Jatim)

PLTU

Karangkates #4-5 (Jatim)

PLTGU

Jawa-2

Indramayu #5

Jawa-1

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


PLTGU

PLTU

Rajamandala (FTP2)

Sub Total IPP On-going & Committed

PLTU

Jawa Tengah (PPP)

PLTU

Sumsel-9 MT (PPP)

Madura 2x200 MW (FTP2)

PLTU

Sumsel-8 MT
PLTU

PLTU

Banten

PLTU

PLTU

Celukan Bawang

Sumsel-10 MT (PPP)

PLTU

Paiton #3

Cilacap exp

PLTU

Cirebon

IPP On-going dan Committed

1.475

815

660

2012

2013

435

55

380

2014

150

300

400

500

2015

110

315

250

2.567

295

47

400

600

600

625

2016

Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (2/3)

62

37

1.930

380

950

600

2017

100

1.000

3.265

515

950

600

1.200

2018

1.000

750

750

2019

450

1.000

2020

450

750

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

785

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 785

04/02/2013 10:06:45

PLTU
PLTU
PLTU
PLTP

Jawa-3

Jawa-4

Jawa-6

PLTP Non-FTP2

MW
MW

TOTAL KAPASITAS SISTEM

TOTAL KAPASITAS NETTO

Total Tambahan

Sub Total Rencana Tambahan Kapasitas

PLTU

Jawa-1

PROYEK

29.568

30.800

4.480

2012

31.433

32.665

2.065

2013

32.503

33.736

1.095

2014

34.003

35.236

1.500

1.350

2015

37.245

38.478

3.242

675

2016

Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (3/3)

41.153

42.385

4.739

1.769

10

660

1.000

2017

47.088

48.320

6.135

1.870

110

660

2018

50.343

51.575

3.055

2.305

305

1.000

2019

52.923

54.155

2.780

2.780

330

1.000

2020

56.433

57.665

3.310

3.310

110

2.000

2021

786

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 786

04/02/2013 10:06:45

PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP

Karaha Bodas

Tangkuban Perahu 1

Ijen

Iyang Argopuro

Wilis/Ngebel

Cibuni

Tangkuban Perahu 2

Cisolok - Cisukarame

Ungaran

Wayang Windu

Dieng

Tampomas

Baturaden

Guci

Rawa Dano

Umbul Telomoyo

Gn. Ciremai

Gn. Endut

PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP

Cisolok - Cisukarame

Ungaran

Dieng

Bedugul

Gn. Lawu

Arjuno Welirang

Total

PLTP

Iyang Argopuro

NON-FTP2

PLTP

Kamojang

PLTP

Patuha

FTP2

PLTP

2012

PROYEK

IPP

PLN

2013

2014

55

55

55

55

2015

295

115

110

10

30

30

295

295

2016

390

10

10

110

50

110

110

380

390

2017

Rincian Rencana Proyek Pembangkit Panas Bumi

625

55

55

110

110

110

45

55

30

55

110

515

625

2018

1,055

55

55

55

85

55

305

55

110

55

55

110

30

110

55

110

60

750

1,055

2019

330

55

55

220

330

330

2020

110

55

55

110

110

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

787

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 787

04/02/2013 10:06:45

Perak

Gilitimur

Pesanggaran

Tambaklorok

Cilacap

Gresik

Sunyaragi

Priok

Pembangkit

Muara Karang

No

PLTG

1
2
3

PLTD
PLTD

PLTG
PLTD

PLTG

PLTG
3

PLTG

PLTU

PLTU

PLTU
PLTU

PLTU
PLTU

PLTU

PLTG
PLTG

PLTG
1

PLTG

PLTG

PLTG
PLTG

PLTG

PLTU
4

PLTU
3

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

Unit

PLTU

Jenis

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

MFO

MFO

gas/HSD

gas/HSD

gas/HSD

gas/MFO

gas/MFO

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

gas

gas

HSD

HSD

MFO

MFO

gas/MFO

gas/MFO

gas/MFO

gas/MFO

gas/MFO

Bahan Bakar

5,1

5,1

5,1

20,1

20,1

50,0

50,0

21,4

20,1

20,1

100,0

100,0

200,0

50,0

50,0

26,0

29,0

20,0

20,0

20,1

20,1

26,0

26,0

50,0

50,0

200,0

200,0

100,0

100,0

100,0

Kapasitas (MW)

1974

1974

1974

1999

1999

1978

1978

1984

1984

1978

1981

1981

1983

1978

1978

1996

1996

1976

1976

1976

1976

1976

1976

1972

1972

1982

1981

1979

1979

1979

COD

2012

2012

2012

2011

2011

2013

2013

2011

2011

2011

2017

2017

2018

2011

2011

2011

2011

2011

2011

2010

2010

2011

2011

2013

2013

2017

2017

2011

2011

2011

Mothballed

Daftar Pembangkit Mothballed di Sistem Jawa-Bali


Lokasi

Bali

Bali

Bali

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Relokasi ke Riau

Relokasi ke Riau

Mothballed

Mothballed

Relokasi ke Riau

Relokasi ke Riau

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Demolished

Demolished

Demolished

Keterangan

788

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 788

04/02/2013 10:06:45

Pemaron

Gilimanuk

11

Pembangkit

10

No

Jumlah

PLTG
PLTG

PLTG

11

PLTD

PLTD

PLTD
9

PLTD

10

PLTD

PLTD

PLTD

PLTD

Unit

Jenis

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

HSD

Bahan Bakar

1.996,3

133,8

48,8

48,8

12,4

12,4

6,5

6,5

6,8

6,8

4,1

5,1

Kapasitas (MW)

1997

2004

2004

1989

1989

1983

1983

1982

1982

1980

1974

COD

2017

2017

2017

2014

2014

2012

2012

2012

2012

2012

2012

Mothballed

Daftar Pembangkit Mothballed di Sistem Jawa-Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Lokasi

Lanjutan

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Mothballed

Keterangan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

789

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 789

04/02/2013 10:06:45

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Provinsi

No

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

PLN

Swasta

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

Asumsi
Pengembang

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTG

PLTG

PLTGU

PLTGU

PLTU

PLTU

PLTP

PLTP

PLTU

PLTM

PLTU

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTU

PLTU

Jenis

Cikaniki 2

Cikaniki 1

Cirompang

Cikaso

Cianten 2

Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu

Cirebon

Muara Karang

Muara Karang

Priok Extension

Priok Extension

Jawa-6

Jawa-6

Endut (FTP2)

Rawa Dano (FTP2)

Banten

Cidano

Lontar Exp

Bulakan

Cisimeut

Karang Ropong

Cisungsang II

Cikidang

Situmulya

Cikotok

Cisono

Lontar

Lontar

Nama Proyek

55

110

625

315

10

315

315

350

350

350

660

200

200

240

500

1,000

1,000

MW

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2015

2015

2012

2012

2021

2021

2019

2018

2016

2016

2016

2015

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

COD

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Konstruksi

Pengadaan

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Operasi

Rencana

Rencana

Operasi

Operasi

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Pengadaan

Rencana

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Operasi

Operasi

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (1/6)

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

FTP-1

FTP-1

FTP-1

IPP

KE

KE

PHLN-JBIC

PHLN-JBIC

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

FTP-1

FTP-1

Asumsi Sumber
Dana

790

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 790

04/02/2013 10:06:45

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Provinsi

31

No

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Asumsi
Pengembang

PS

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTM

PLTM

PLTA

PLTA

PLTA

PLTP

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTP

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

Jenis

Upper Cisokan Pump Storage (FTP2)

Cibuni (FTP2)

Patuha (FTP2)

Karaha Bodas (FTP2)

Kamojang 5 (FTP2)

Wayang Windu 3 (FTP2)

Cikandang

Kalapa Nunggal

Rajamandala (FTP2)

Jatigede

Jatigede

Patuha (FTP2)

Cicatih

Ciasem

Cikopo-2

Cilaki 1B

Cilaki 1A

Cibalapulang-3

Cibalapulang-2

Cibalapulang

Cijampang 1

Patuha (FTP2)

Cimandiri

Cilaki

Cianten 1

Citaraje

Cibatarua

Pakenjeng Bawah

Pakenjeng Atas

Cisanggiri

Nama Proyek

MW

260

10

55

30

30

110

47

55

55

55

10

55

2017

2016

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2017

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

COD

Konstruksi

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Pendanaan

Pendanaan

Konstruksi

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (2/6)

PHLN-IBRD

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

KE

KE

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

Asumsi Sumber
Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

791

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 791

04/02/2013 10:06:45

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

Provinsi

61

No

Swasta

PLN

Swasta

Swasta

PLN

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

PLN

Asumsi
Pengembang

PLTM

PLTG

PLTM

PLTM

PLTU

PLTU

PLTU

PLTP

PLTP

PLTP

PLTU

PLTU

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PS

PS

PS

Jenis

Bendosari

Semarang

Logawa Sunyalangu

Logawa Baseh

Cilacap Baru/Adipala

Tanjung Jati B-4

Indramayu-5

Cisolok-Cisukarame

Gn Ciremai (FTP2)

Gn Ciremai (FTP2)

Jawa-5

PLTU Jawa-3

Cisolok-Cisukarame

Tampomas (FTP2)

Tangkuban Perahu 1 (FTP2)

Tangkuban Perahu 1 (FTP2)

Jawa-5

Indramayu-4 (FTP2)

PLTU Jawa-3

PLTU Jawa-1

Cisolok-Cisukarame (FTP2)

Wayang Windu 4 (FTP2)

Tangkuban Perahu 2 (FTP2)

Karaha Bodas (FTP2)

Karaha Bodas (FTP2)

Kamojang 6 (FTP2)

Tangkuban Perahu 2 (FTP2)

Upper Cisokan Pump Storage (FTP2)

Upper Cisokan Pump Storage (FTP2)

Upper Cisokan Pump Storage (FTP2)

Nama Proyek

50

110

30

55

55

60

30

260

260

260

150

660

660

1.000

55

55

55

1.000

660

55

45

55

55

1.000

1.000

660

1.000

MW

2015

2015

2014

2014

2014

2012

2020

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2019

2017

2017

2019

2018

2017

2017

2017

COD

Pengadaan

Konstruksi

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Operasi

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Operasi

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (3/6)

IPP

PHLN-JICA

IPP

IPP

FTP-1

APLN

Unallocated

IPP

IPP

IPP

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

PHLN-JICA

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

PHLN-IBRD

PHLN-IBRD

PHLN-IBRD

Asumsi Sumber
Dana

792

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 792

04/02/2013 10:06:46

Swasta

Swasta

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Jawa Tengah

Swasta

Jawa Tengah

Asumsi
Pengembang

92

Provinsi

91

No

PS

PLTU

PLTP

PLTP

PLTP

PS

PS

PLTU

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTU

PLTU

PLTA

PLTU

PLTP

PLTP

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

PLTM

Jenis

Matenggeng PS

Jawa-4

Gunung Lawu

Gunung Lawu

Ungaran

Matenggeng PS

Matenggeng PS

Jawa-4

Dieng

Gunung Lawu

Umbul Telomoyo (FTP2)

Ungaran

Baturaden (FTP2)

Ungaran

Dieng

Guci (FTP2)

Baturaden (FTP2)

Ungaran (FTP2)

Jawa Tengah (PPP)

Jawa Tengah (PPP)

Karangkates

Cilacap exp

Dieng (FTP2)

Dieng (FTP2)

Palumbungan

Logawa Baseh Karangpelem

Logawa Babakan

Banjaran Kebonmanis

Ambal

Pugeran

Nama Proyek

55

55

55

55

110

30

55

55

110

55

950

950

100

600

60

55

225

1.000

55

55

55

225

225

1.000

MW

2021

2020

2021

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2019

2018

2018

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Pengadaan

Rencana

Rencana

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (4/6)

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

Asumsi Sumber
Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

793

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 793

04/02/2013 10:06:46

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

Provinsi

121

No

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

Swasta

Swasta

PLN

Swasta

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

PLN

Swasta

PLN

PLN

Swasta

PLN

Asumsi
Pengembang

PLTGU

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTP

PLTA

PLTA

PLTU

PLTU

PLTGU

PLTM

PLTGU

PLTGB

PLTG

PLTG

PLTGB

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTB

PS

Jenis

Jawa-2

Arjuno Welirang

Arjuno Welirang

Wilis/Ngebel (FTP2)

Ijen (FTP2)

Ijen (FTP2)

Wilis/Ngebel (FTP2)

Iyang Argopuro

Wilis/Ngebel (FTP2)

Iyang Argopuro

Iyang Argopuro (FTP2)

Kesamben

Kalikonto

Madura (FTP2)

Madura (FTP2)

Jawa-1

Pacet

Jawa-1

Bawean

Grati

Grati

Bawean

Tj. Awar-awar

Tj. Awar-awar

Pacitan

Paiton 3 Exp

Pacitan

Paiton-9

Samas

Matenggeng PS

Nama Proyek

MW

750

55

55

55

55

55

55

110

55

110

55

37

62

200

200

250

500

150

150

350

350

315

815

315

660

50

225

2021

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2020

2018

2020

2019

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2014

2021

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Pengadaan

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Operasi

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (5/6)

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

Unallocated

IPP

Unallocated

PJB

KE

KE

PJB

FTP-1

FTP-1

FTP-1

IPP

FTP-1

FTP-1

IPP

Unallocated

Asumsi Sumber
Dana

794

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 794

04/02/2013 10:06:46

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

Provinsi

151

No

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

PLN

PLN

PLN

Swasta

Swasta

Swasta

Swasta

Asumsi
Pengembang

Jumlah

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTU

PLTP

PLTG

PLTG

PLTG

PLTU

PLTU

PLTU

PLTM

Jenis

Sumsel-10 MT (PPP)

Sumsel-9 MT (PPP)

Sumsel-9 MT (PPP)

Sumsel-8 MT

Sumsel-8 MT

Bedugul

Pesanggaran

Pesanggaran

Pesanggaran

Bali Utara/Celukan Bawang

Bali Utara/Celukan Bawang

Bali Utara/Celukan Bawang

Telagawaja

Nama Proyek

600

600

600

600

600

10

50

50

50

125

125

130

32.637

MW

2018

2018

2018

2017

2016

2017

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

COD

Pengadaan

Pengadaan

Pengadaan

Konstruksi

Konstruksi

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Konstruksi

Konstruksi

Konstruksi

Pengadaan

Status

Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (6/6)

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

IPP

APLN

APLN

APLN

IPP

IPP

IPP

IPP

Asumsi Sumber
Dana

Lampiran C1.3
NERACA ENERGI SISTEM JAWA BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 795

04/02/2013 10:06:46

796

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 796

04/02/2013 10:06:46

MFO

Gas

LNG

Batubara

Air

Panas Bumi

Lainnya

Jumlah

HSD

FUEL TYPE

No.

151.519

7.953

5.273

89.601

5.636

33.537

1.864

7.655

2012

163.649

7.950

5.273

100.868

7.065

35.422

1.482

5.590

2013

178.652

88

8.401

5.273

100.425

12.929

48.227

1.482

1.828

2014

194.723

88

8.886

5.273

115.322

15.041

49.109

1.004

2015

212.102

88

11.651

5.807

130.919

17.982

43.843

1.813

2016
-

419

226.655

88

15.172

7.000

148.060

27.088

28.829

2017

Proyeksi Neraca Energi Sistem Jawa-Bali

428

242.781

88

21.948

7.891

157.044

26.435

28.947

2018

539

259.710

88

29.027

7.734

167.204

27.002

28.116

2019

650

277.393

88

30.371

8.425

179.779

30.442

27.638

2020

650

296.408

88

30.371

9.162

193.795

30.442

31.901

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

797

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 797

04/02/2013 10:06:46

HSD ( x 1000 kL )

MFO ( x 1000 kL )

Gas (bcf)

LNG (bcf)

Batubara (kTON)

FUEL TYPE

No.

43.857

46

295

462

2.184

2012

49.797

53

308

368

1.600

2013
535

61

424

368

49.888

2014

83

430

281

56.920

2015

106

378

576

65.631

2016

196

239

117

73.345

2017

192

240

127

77.756

2018

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Jawa-Bali

196

234

160

82.161

2019

226

230

193

88.089

2020

226

262

193

94.677

2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 798

04/02/2013 10:06:46

Lampiran C1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM
JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 799

04/02/2013 10:06:46

800

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 800

04/02/2013 10:06:46

10

PASAR KEMIS

Inc Tgr Baru Sepatan III

TANGERANG
BARU 2

mak 4 x 60 MVA

TANGERANG
BARU

Mak 5 x 60 MVA

SEPATAN

Maksimum 4 x 60
MVA

CIKUPA

Inc Ctr Hbt - BL


Lautan Steel Max 5
x 60 MVA

MILLENNIUM (PT
POWER STEEL)

Max 4 x 60 MVA

CITRA HABITAT

Max 4 x 60 MVA

GITET BALARAJA
(150/20)

Inc Ctr Hbt - BL


Raja

LAUTAN STEEL/
TELAGA SARI

Max 4 x 60 MVA

BALARAJA

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

76,45%

117,0

51,24%

52,3

79,66%

83,51%

127,8

75,40%

76,9

64,91%

132,4

80,00%

121,9

78,22%

74,20%

75,7

122,4

120

79,62%

162,4

16,93%

25,9

41,32%

42,1

57,09%

87,3

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Transf.

2013

119,7

56,58%

57,7

79,32%

161,8

13,32%

20,4

36,70%

37,4

53,82%
120

(MVA)

(MW)

82,3

Add.
Transf.

Peak

2012

73,08%

149,1

74,14%

75,6

66,90%

136,5

80,00%

122,4

75,01%

114,8

80,00%

163,2

19,13%

29,3

48,57%

49,5

60,69%

92,9

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add.
Transf.

2014

78,45%

160,0

54,92%

84,0

71,11%

145,1

80,00%

122,4

62,26%

127,0

80,00%

163,2

19,45%

29,8

54,40%

55,5

63,55%

97,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add.
Transf.

2015

38,09%

38,8

80,00%

163,2

55,96%

85,6

80,08%

163,4

80,00%

122,4

69,61%

142,0

80,00%

163,2

19,66%

30,1

61,21%

62,4

67,06%

102,6

(MW)

Peak

120

(MVA)

Add.
Transf.

2016

64,94%

66,2

80,00%

163,2

70,34%

107,6

80,00%

163,2

80,00%

122,4

78,15%

159,4

80,00%

163,2

21,24%

32,5

69,28%

70,7

69,96%

107,0

(MW)

Peak

(MVA)

Add.
Transf.

2017

67,01%

102,5

80,00%

163,2

65,37%

133,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

69,21%

176,5

80,00%

163,2

31,66%

48,4

57,50%

88,0

70,51%

107,9

(MW)

Peak

60

60

60

60

(MVA)

Add.
Transf.

2018

68,66%

140,1

80,00%

163,2

76,90%

156,9

80,00%

163,2

80,00%

122,4

76,43%

194,9

80,00%

163,2

42,63%

65,2

71,68%

109,7

71,60%

109,6

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Transf.

2019

80,00%

163,2

80,00%

163,2

71,45%

182,2

80,00%

163,2

80,00%

122,4

81,17%

207,0

80,00%

163,2

57,29%

87,7

67,44%

137,6

72,65%

111,2

60

60

(MVA)

Add.
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (1/11)

80,00%

163,2

80,00%

163,2

76,51%

195,1

80,00%

163,2

80,00%

122,4

83,60%

213,2

80,00%

163,2

58,35%

89,3

74,80%

152,6

61,87%

126,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Transf.

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

801

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 801

04/02/2013 10:06:46

GROGOL 2

20

Inc Dr Kosambi Grogol

GROGOL

Inc Duri KosambiM Karang

DURI KOSAMBI 3 /
RAWA BUAYA

MK - Duri Kosambi

DURI KOSAMBI 2 /
DAAN MOGOT

(Mak 5 x 60 MVA)

DURI KOSAMBI

19

18

17

16

CILEDUK 2 / ALAM
SUTRA

15

Inc Ciledug Cikupa

CILEDUK

bisa max = 4 x 60
MVA

CIKOKOL/
TANGERANG

Max = 5 x 60 MVA

CENGKARENG

Radial Tgr Baru 2

TANGERANG
BARU 3

Gardu Induk

14

13

12

11

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

79,22%

75,76%

37,51%

38,3

121,2

120

80,00%

163,2

54,20%

55,3

115,9

11,45%

11,7

80,00%

163,2

15,36%

15,7

122,40
80,00%

122,4

75,02%

153,0

79,66%

203,1

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

80,00%

73,70%

150,3

77,44%

120

(MVA)

(MW)

197,5

Add,
Transf.

Peak

2012

80,00%

122,4

44,61%

45,5

80,00%

163,2

54,98%

56,076

80,00%

122,40

75,41%

153,8

80,00%

204,0

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

80,00%

122,4

67,33%

68,7

80,00%

163,2

70,34%

71,7

80,00%

122,4

78,43%

160,0

80,00%

204,0

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

122,4

63,22%

96,7

80,00%

163,2

62,13%

95,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

122,4

2,86%

1,5

80,00%

122,4

80,00%

163,2

63,85%

97,7

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

(MW)

Peak

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

122,4

75,66%

38,6

80,00%

122,4

80,00%

163,2

76,11%

116,5

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

122,4

70,68%

72,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

73,07%

149,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

(MW)

Peak

60,0

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

122,4

71,02%

108,7

80,00%

122,4

80,00%

163,2

77,66%

158,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

41,07%

20,9

60,0

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (2/11)

5,01%

2,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

79,82%

162,8

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

204,0

51,19%

52,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2021

802

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 802

04/02/2013 10:06:47

KEMBANGAN

LEGOK

22

23

MAXI
MAGANDO

SERPONG

30

Radial Curug

LIPPO CURUG 2

Mak 4 x 60
MVA

LIPPO CURUG

Inc Serpong Lengkong II

LENGKONG 3

Inc Serpong Lengkong

LENGKONG 2
(INDORAMA)

Max 4 x 60
MVA

LENGKONG

29

28

27

26

25

24

JATAKE

21

Max 4 x 60
MVA

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

(MVA)

(MW)

122,4
80,00%

122,4

80,00%

80,00%

80,00%

55,66%

56,8

78,73%

200,8

81,6

60

80,00%

81,6

40,97%

41,8

62,56%

159,5

70,53%

122,4

80,00%

80,00%

107,9

122,4

80,00%

80,00%

122,4

163,2

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

163,2

60

Add,
Transf.

Peak

2012

80,00%

122,4

80,00%

81,6

72,03%

73,5

20,79%

21,2

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

120

(MVA)

Add,
Transf.

2014

80,00%

122,4

80,00%

81,6

60,74%

92,9

59,71%

60,9

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

122,4

80,00%

81,6

78,47%

120,1

73,84%

113,0

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

122,4

80,00%

81,6

71,06%

145,0

77,94%

119,2

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

122,4

80,00%

81,6

35,93%

18,3

79,13%

161,4

67,97%

138,7

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

122,4

80,00%

81,6

52,61%

53,7

79,00%

161,2

77,62%

158,4

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

122,4

80,00%

81,6

60,89%

93,2

78,85%

160,9

42,71%

21,8

80,00%

163,2

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (3/11)

80,00%

122,4

80,00%

81,6

78,20%

119,6

80,00%

163,2

60,51%

30,9

80,00%

163,2

80,00%

204,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

803

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 803

04/02/2013 10:06:47

38

37

36

35

34

33

32

TELUK NAGA

31

CSW

Inc Bintaro Serpong

BINTARO 3 /
JOMBANG

Radial Bintaro
(Max 3 x 60
MVA)

BINTARO 2
(GIS)

Max 3 x 60
MVA

BINTARO

Radial Tigaraksa

TIGARAKSA 2

Mak 4 x 60
MVA

TIGARAKSA

Inc PLTU
Lontar - Tgr
Baru

TELUK NAGA 2

Mak 4 x 60
MVA

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

80,00%

80,00%

44,15%

45,0

81,6

120

80,00%

122,4

67,28%

102,9

65,33%

133,3

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

81,6

19,02%

19,4

80,00%

122,4

58,09%

88,9

55,59%

60

(MVA)

(MW)

113,4

Add,
Transf.

Peak

2012

80,00%

81,6

59,17%

60,4

80,00%

122,4

77,52%

118,6

65,64%

133,9

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

80,00%

81,6

51,68%

79,1

80,00%

122,4

78,47%

120,1

71,90%

146,7

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

81,6

65,95%

100,9

80,00%

122,4

60,56%

123,5

81,20%

165,6

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

81,6

5,15%

2,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

63,36%

129,3

52,29%

26,7

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

81,6

60,76%

31,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

68,59%

139,9

57,15%

58,3

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

81,6

56,56%

57,7

80,00%

122,4

80,00%

122,4

75,49%

154,0

59,58%

91,2

80,00%

163,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

81,6

56,64%

86,7

80,00%

122,4

80,00%

122,4

20,85%

10,6

80,00%

163,2

63,53%

129,6

80,00%

163,2

60

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (4/11)

80,00%

81,6

70,40%

107,7

80,00%

122,4

80,00%

122,4

48,40%

24,7

80,00%

163,2

77,30%

157,7

80,00%

163,2

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

804

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 804

04/02/2013 10:06:47

KEBON JERUK

KEMANG

MAMPANG BARU

PETUKANGAN

46

47

48

Inc Petukangan Gandul

PONDOK INDAH
2 / CIRENDE

Radial Gandul

PONDOK INDAH

45

44

43

GANDUL

42

Max 4 x 60 MVA
(1 x 60 MVA)
Masuk 2009)

DANAYASA

Radial Kemang
Village/Pondok
Indah

CSW 3 / MRT
PASAR MEDE

41

40

ANTASARI / CSW
2 / KEMANG
VILLAGE

39

Ring Dr Tiga Kemang - CSW2


- Dr Tiga Max 3 x
60 MVA

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

163,2
80,00%

163,2

80,00%

122,4
80,00%

122,4

80,00%

122,4
80,00%

122,4

80,00%

122,4
80,00%

122,4

40,22%

41,0

80,00%

80,00%

26,70%

27,2

80,00%

163,2

68,74%

66,07%

163,2

105,2

33,10%

33,8

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

101,1

25,44%

120

(MVA)

(MW)

26,0

Add,
Transf.

Peak

2012

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

56,89%

58,0

80,00%

163,2

71,71%

109,7

41,96%

42,8

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

56,51%

86,5

80,00%

163,2

72,30%

110,6

61,51%

62,7

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,26%

119,7

80,00%

163,2

74,34%

113,7

28,85%

14,7

63,14%

64,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

33,73%

34,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

78,45%

120,0

49,94%

25,5

77,66%

79,2

(MW)

Peak

120

(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

76,62%

78,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

79,40%

121,5

76,20%

38,9

63,01%

96,4

(MW)

Peak

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,51%

120,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

79,35%

121,4

42,83%

43,7

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

71,17%

145,2

80,00%

122,4

80,00%

163,2

79,30%

121,3

54,10%

82,8

80,00%

122,4

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (5/11)

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

72,92%

148,8

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

70,74%

108,2

80,00%

122,4

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

805

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 805

04/02/2013 10:06:47

ANGKE

55

58

KAPUK (PIK) (2 x
60 MVA)

57

Radial dari Muara


Karang (Renc,
GITET)

MUARA KARANG
3 / KAMAL

Inc Dr Kosambi M Karang

MUARA KARANG

56

(UPRATING
TRAFO 3)

ANCOL

Inc Mampang Karet

ABADI GUNA
PAPAN 2

1 Trafo

ABADI GUNA
PAPAN

Radial dari Senayan baru

SENAYAN BARU 2
(SENAYAN)

54

53

52

51

SENAYAN BARU

50

Radial Kembangan

SENAYAN

Gardu Induk

49

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

(MVA)

(MW)

7,07%

7,2
9,09%

9,3

122,4
80,00%

122,4

80,00%

80,00%

80,00%

163,2

80,00%

80,00%

163,2

122,4

61,76%

94,5

35,82%

122,4

57,64%

88,2

33,82%

91,3

80,00%

80,00%

86,2

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

122,4

120

Add,
Transf.

Peak

2012

14,42%

14,7

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

66,32%

101,5

37,06%

94,5

80,00%

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

36,69%

37,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

73,46%

112,4

42,11%

107,4

80,00%

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2015

62,72%

64,0

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

5,51%

2,8

80,00%

122,4

48,33%

123,2

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

60,83%

93,1

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

33,76%

17,2

80,00%

122,4

56,32%

143,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2017

66,25%

101,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

67,19%

34,3

80,00%

122,4

62,50%

159,4

80,00%

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2018

64,13%

130,8

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

50,09%

51,1

80,00%

122,4

67,81%

172,9

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

79,65%

162,5

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

68,31%

69,7

80,00%

122,4

19,28%

9,8

80,00%

204,0

80,00%

122,4

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (6/11)

29,29%

14,9

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

53,93%

82,5

80,00%

122,4

73,64%

37,6

80,00%

204,0

80,00%

122,4

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

806

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 806

04/02/2013 10:06:47

DUKUH ATAS

DUKUH ATAS 2

60

61

GAMBIR LAMA

GIS GAMBIR
LAMA

GMBR LAMA 2

66

67

68

(Eks 70 kV)

GAMBIR BARU

Pengadegan Tmr
( 3 x 100 MVA)
Radial Cawang
Baru

PANCORAN 2 /
PENGADEGAN
TMR

65

64

T, RASUNA/PANCORAN

63

Radial Duren Tiga

MANGGARAI

62

Radial dari
Manggarai (Max 3
x 60 MVA)

BUDI KEMULIAAN

Gardu Induk

59

No.

150/20

150/20

70/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

102,9
33,61%

98,1

32,07%

0,0
0,00%

0,0

80,00%

80,00%

0,00%

122,4

24,23%

122,4

15,50%

49,4

45,82%

42,26%

31,6

46,7

43,1

65,2
63,91%

58,3

57,17%

76,50%

70,65%

(MW)
117,0

(MVA)

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

108,1

Add,
Transf.

Peak

2012

37,66%

115,2

0,00%

0,0

80,00%

122,4

37,76%

77,0

53,87%

54,9

71,42%

72,8

80,00%

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

39,23%

120,0

0,00%

0,0

80,00%

122,4

42,24%

86,2

69,06%

70,4

9,69%

9,9

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

120

(MVA)

Add,
Transf.

2015

52,45%

160,5

0,00%

0,0

80,00%

122,4

54,78%

111,8

52,65%

80,6

15,28%

15,6

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

64,32%

196,8

0,00%

0,0

80,00%

122,4

63,52%

129,6

60,51%

92,6

21,35%

21,8

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2017

79,77%

244,1

0,00%

0,0

80,00%

122,4

62,24%

158,7

76,80%

117,5

28,78%

29,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2018

60,48%

61,7

80,00%

244,8

0,00%

0,0

80,00%

122,4

39,68%

40,5

65,05%

165,9

80,00%

122,4

54,59%

55,7

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

120

120

(MVA)

Add,
Transf.

2019

53,56%

81,9

80,08%

245,1

0,00%

0,0

80,00%

122,4

65,47%

100,2

81,63%

208,2

80,00%

122,4

55,20%

84,5

80,00%

81,6

80,00%

122,4

60

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (7/11)

80,00%

122,4

80,00%

244,8

0,00%

0,0

80,00%

122,4

72,34%

110,7

89,56%

228,4

80,00%

122,4

53,77%

82,3

80,00%

81,6

80,00%

122,4

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

807

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 807

04/02/2013 10:06:47

KEBON SIRIH 2 /
Gambir Lama 3

70

KARET LAMA

SEMANGGI
BARAT

73

74

79

KEMAYORAN 2

78

MANGGA BESAR

Inc Priok-Plumpang (Taman BMW)

KEMAYORAN

Inc Pegangsaan Plumpang

KELAPA GADING

Incomer Karet Angke

SEMANGGI
BARAT 1 / TANAH
ABANG

77

76

75

KARET BARU

72

Radial Karet Lama

GEDUNG POLA

71

Inc Gambir Lama Pulo Mas

KEBON SIRIH

Gardu Induk

69

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

(MVA)

(MW)

122,4
80,00%

122,4

73,27%

69,23%

80,00%

112,1

54,50%

55,6

46,42%

47,4

105,9

53,88%

55,0

36,71%

37,4

81,6
80,00%

81,6

80,00%

114,7
74,96%

111,5

52,26%

48,21%

72,89%

80,0

57,25%

53,50%

73,8

87,6

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

81,9

120

Add,
Transf.

Peak

2012

80,00%

122,4

77,76%

119,0

55,15%

56,3

57,25%

58,4

80,00%

81,6

77,26%

118,2

56,77%

86,9

61,76%

94,5

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

80,00%

122,4

78,34%

119,9

56,27%

57,4

76,87%

78,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

63,61%

97,3

78,99%

120,9

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

122,4

0,5

79,75%

122,0

57,86%

59,0

69,85%

106,9

80,00%

81,6

80,00%

122,4

71,68%

109,7

78,84%

120,6

(MW)

Peak

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

122,4

4,3

79,87%

122,2

59,97%

61,2

22,9

75,75%

115,9

80,00%

81,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,71%

120,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

122,4

20,02%

10,2

80,00%

122,4

62,10%

63,3

74,27%

37,9

80,00%

122,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

79,17%

121,1

(MW)

Peak

60

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

122,4

52,67%

26,9

80,00%

122,4

64,42%

65,7

56,90%

58,0

80,00%

122,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,27%

119,8

(MW)

Peak

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

122,4

69,72%

35,6

80,00%

122,4

66,13%

67,5

63,02%

96,4

80,00%

122,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,09%

119,5

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (8/11)

80,00%

122,4

75,50%

38,5

80,00%

122,4

64,41%

65,7

69,84%

106,9

80,00%

122,4

80,00%

81,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

25,36%

12,9

80,00%

122,4

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

808

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 808

04/02/2013 10:06:47

GUNUNG SAHARI

80

SETIABUDI

TANAH TINGGI

82

83

PLUMPANG
(UPRATING
TRAFO 3)

89

90

PEGANGSAAN

88

PRIOK TIMUR

Mak 4 x 60 MVA

MARUNDA

87

Inc Muara Tawark sapi (4 x 100


MVA)

CAKUNG TWONSHIP

Max 3 x 60 MVA

KANDANG SAPI

85

86

BEKASI *)

84

Incomer Gbr
Lama - Pl Mas
Mak 5 x 60 MVA

KETAPANG

81

Mak 3 x 60 MVA
(Radial Kemayoran)

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

120,0

30,0
58,82%

25,0

80,00%

49,02%

80,00%

163,2

80,00%

80,00%

163,2

122,4

80,00%

73,98%

122,4

122,4

34,88%

35,6

78,50%

113,2

29,41%

30,0

61,39%

80,1

68,46%

63,14%

62,6

139,7

29,11%

128,8

20,92%

29,7

80,00%

80,00%

21,3

122,4

80,00%

78,55%

122,4

122,4

38,35%

39,1

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

120,2

16,66%

120

(MVA)

(MW)

17,0

Add,
Transf.

Peak

2012

68,63%

35,0

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

69,24%

70,6

80,00%

81,6

74,39%

151,8

38,47%

39,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

64,49%

65,8

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

78,43%

40,0

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

56,17%

85,9

80,00%

81,6

80,00%

163,2

38,83%

39,6

80,00%

122,4

80,00%

122,4

69,40%

106,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2015

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

64,14%

98,1

80,00%

81,6

80,00%

163,2

39,41%

40,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

70,61%

108,0

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2016

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

64,53%

131,6

80,00%

81,6

80,00%

163,2

40,45%

41,3

80,00%

122,4

80,00%

122,4

61,35%

125,2

(MW)

Peak

60,0

60

(MVA)

Add,
Transf.

2017

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

64,52%

131,6

80,00%

81,6

80,00%

163,2

57,85%

59,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

64,77%

132,1

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2018

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

72,20%

147,3

80,00%

81,6

80,00%

163,2

75,33%

76,8

80,00%

122,4

80,00%

122,4

70,32%

143,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2019

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

74,12%

151,2

80,00%

81,6

80,00%

163,2

74,49%

114,0

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,68%

160,5

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (9/11)

80,00%

40,8

80,00%

163,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

78,43%

160,0

80,00%

81,6

80,00%

163,2

73,31%

112,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

79,58%

162,3

(MW)

Peak

(MVA)

Add,
Transf.

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

809

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 809

04/02/2013 10:06:47

HARAPAN INDAH

91

CIPINANG

CIPINANG 2

94

95

CAWANG + NEW
CAWANG

DUREN TIGA

DUREN TIGA 2/
RANGUNAN

99

100

101

Inc Cawang - Gandul (3 x 60 MVA)

PULO MAS

Radial dari Penggilingan

PEGILINGAN 2

Mak 4 x 60 MVA

PENGGILINGAN

98

97

96

PONDOK KELAPA

93

GI Ex Jatinegara
(Inc Pl Mas Manggarai)

PULO GADUNG

92

lokasi : Taman
Harapan Indah
(Radial M Twr))

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

60

70,46%

73,71%

112,8

78,57%

72,08%

107,8

160,3

66,19%

60,50%

147,0

101,3

64,25%

65,5

92,6

55,49%

56,6

93,9
61,34%

92,3

60,31%

122,4
80,00%

122,4

72,65%

185,3

54,69%

55,8

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2013

80,00%

180,2

70,65%

70/20

39,55%

120

(MVA)

(MW)

40,3

Add,
Transf.

Peak

2012

150/20

150/20

Voltage
(kV)

77,68%

118,8

80,00%

163,2

72,58%

111,0

67,57%

68,9

61,59%

94,2

80,00%

122,4

74,88%

190,9

72,12%

73,6

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2014

82,50%

126,2

80,00%

163,2

80,00%

122,4

61,93%

94,8

62,94%

96,3

80,00%

122,4

79,60%

203,0

57,86%

88,5

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2015

26,25%

13,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

64,67%

131,9

68,98%

105,5

80,00%

122,4

80,00%

204,0

62,38%

95,4

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2016

47,81%

24,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

10,0

77,40%

157,9

77,19%

118,1

80,00%

122,4

80,00%

204,0

68,00%

104,0

(MW)

Peak
(MVA)

Add,
Transf.

2017

74,97%

38,2

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

60,71%

31,0

80,00%

163,2

20,32%

10,4

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

204,0

75,43%

115,4

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2018

49,57%

50,6

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

52,79%

53,8

80,00%

163,2

47,58%

24,3

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

204,0

62,73%

128,0

(MW)

Peak

60

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2019

63,13%

64,4

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

79,03%

80,6

80,00%

163,2

78,90%

40,2

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

204,0

63,81%

130,2

(MVA)

Add,
Transf.

2020

(MW)

Peak

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (10/11)

68,53%

69,9

80,00%

122,4

80,00%

163,2

80,00%

122,4

57,48%

87,9

80,00%

163,2

48,12%

49,1

80,00%

122,4

80,00%

122,4

80,00%

204,0

76,55%

156,2

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2021

810

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 810

04/02/2013 10:06:48

GANDARIA
(UPRATING)

GANDARIA 2/
MEKAR SARI
(Pipa Gas)

103

104

MINIATUR

Inc Jatirangon Pd Klp

JATIWARINGIN

60

6.638

1,169

BEBAN PUNCAK
(SCENARIO)

DIVERSITY

244

1,169

7.078

8.271

244

8.027

79,69%

1.800

77,49%

7.515

81,3

63,29%

64,6

45,10%

23,0

79,0

52,20%

53,2

23,97%

12,2

122,4
80,00%

122,4

57,70%

80,00%

54,67%

88,3

0,00%

0,00%

83,6

0,0

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add,
Transf.

2013

0,0

180

(MVA)

(MW)

7.759

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

70/20

Add,
Transf.

Peak

2012

TOTAL GI

KONSUMEN BESAR

TOTAL

108

107

JATIRANGON
2 / CIBUBUR

106

Radial Cileungsi 2

JATIRANGON

105

Radial Gandaria

GANDARIA

Gardu Induk

102

No.

Voltage
(kV)

1,169

7.531

8.802

244

8.558

54,75%

83,8

58,27%

89,2

53,62%

27,3

80,00%

122,4

61,04%

93,4

0,00%

0,0

(MW)

Peak

360

60

60,0

(MVA)

Add,
Transf.

2014

1,169

8.013

9.366

244

9.123

55,14%

84,4

62,17%

95,1

56,80%

29,0

80,00%

122,4

66,59%

101,9

0,00%

0,0

(MW)

Peak

660

(MVA)

Add,
Transf.

2015

1,169

8.530

9.970

244

9.726

55,85%

85,4

80,00%

122,4

65,09%

33,2

80,00%

122,4

73,07%

111,8

0,00%

0,0

(MW)

Peak

720

(MVA)

Add,
Transf.

2016

1,169

9.084

10.620

244

10.376

56,62%

86,6

80,00%

122,4

61,38%

62,6

80,00%

122,4

2,0

78,94%

120,8

0,00%

0,0

(MW)

Peak

600

60

(MVA)

Add,
Transf.

2017

1,169

9.678

11.312

244

11.068

57,77%

88,4

80,00%

122,4

55,30%

84,6

80,00%

122,4

26,09%

13,3

80,00%

122,4

0,00%

0,0

(MW)

Peak

900

60

60

(MVA)

Add,
Transf.

2018

1,169

10.315

12.053

244

11.809

58,16%

89,0

80,00%

122,4

68,09%

104,2

80,00%

122,4

50,23%

25,62

80,00%

122,4

0,00%

0,0

(MW)

Peak

1.080

(MVA)

Add,
Transf.

2019

1,169

10.998

12.852

244

12.608

58,55%

89,6

80,00%

122,4

61,85%

126,2

80,00%

122,4

76,50%

39,01

80,00%

122,4

0,00%

0,0

(MW)

Peak

1.080

60

(MVA)

Add,
Transf.

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (11/11)

1,178

11.370,2

13.396,5

243,8

13.152,7

58,75%

89,9

80,00%

122,4

65,97%

134,6

80,00%

122,4

46,28%

47,21

80,00%

122,4

0,00%

0,0

(MW)

Peak

2021

540

60

(MVA)

Add,
Transf.

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

811

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 811

04/02/2013 10:06:48

No.

16,5

64,1

70%

143,4

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.
(MVA)

Add.
Cap.

0,0

75,0

60%

121,9

(MW)

Peak

120

134,3

144,8

75,0

73%

75,0

102,2

80,1

79%

80,1

108,6

85,5

56%

85,5

22,0

57,0

0,0

85,5

70%

141,9

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add.
Cap.

114,8

90,8

59%

90,8

23,3

60,6

0,0

90,8

74%

151,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

50,0

96,8

63%

96,8

24,9

64,6

50,0

96,8

55%

113,1

(MW)

Peak

150/20

53,0

alih beban dari Cigereleng

53,0

52%

(GI, Baru)
57,1

56%

57,1

11,7

61,8

61%

61,8

12,7

66,8

65%

66,8

13,7

72,2

71%

72,2

14,8

72,2

71%

77,2

50%

77,2

76%

77,2

15,8

DAYEUHKOLOT GIS

10,9

66,8

66%

Alih bebab ke Braga


GIS 2011

61,8

61%

52,0

57,1

57%

53%

53,0

115,7

107,8

Alih beban ke Cigereleng II 2017

Alih beban ke Dayeuhkolot 2012

CIGERELENG

82,3

54%

82,3

16,9

55,5

82,3

53%

87,5

57%

87,5

18,0

58,9

87,5

56%

93,3

61%

93,3

19,2

62,9

93,3

60%

121,9

Add.
Cap.

120

(MVA)

2020

50,0
124,7

69,3

68%

69,3

(MVA)

Add.
Cap.

2018

Alih beban dari Bandung Utara

150/20

64,1

63%

64,1

20,6

53,4

0,0

80,1

65%

131,7

(MW)

Peak

2017

49%

59,3

58%

59,3

Add.
Cap.
(MVA)

2016

(GI, Baru)

150/20

55,0

LEMBANG

54%

Alih beban dari Bandung Utara

55,0

(GI, Baru)

DAGO PAKAR/CIMENYAN

17,8

0,0

69,3

77%

157,1

(MW)

Peak

2015

19,3

15,2

(MVA)

Add.
Cap.

2014

Alih beban ke Braga


GIS 2011

14,1

59,3

64%

58%

55,0

130,6

(MW)

119,3

120

(MVA)

(MW)

Peak

2013

50,0

150/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

Alih beban ke Bengkok Baru 2016

Alih beban ke Lembang 2020

Alih beban ke Dago


Pakar 2012

BANDUNG UTARA

APJ BANDUNG

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (1/28)

103,4

68%

103,4

21,2

69,7

103,4

66%

134,3

55,4

54%

55,4

107,3

70%

107,3

27,6

71,6

55,4

107,3

63%

127,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2021

812

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 812

04/02/2013 10:06:48

10

120

92,8

(MW)

60

(MVA)

Add.
Cap.

102,9

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

63,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2016

52,0

(MW)

Peak

150/20

13,7

151,9

50,0

29,2

68,1

64%

97,4

UJUNGBERUNG

Alih beban dari Kiaracondong GIS


135,6
66%

128,6

63%

70%

74%

79%

161,0

50,0

143,5

27,0

63,0

59%

90,0

49%

150/20

25,0

58,3

54%

83,3

Alih beban dari Kiaracondong GIS

53,9

53%

53,9

(GI, Baru)

KIARACONDONG III/
CINAMBO

150/20

50,0

Alih beban dari Kiaracondong GIS

49%

Alih beban dari Kiaracondong GIS

50,0

(GI, Baru)

KIARACONDONG II/
RANCANUMPANG

14,8

50,0

29,2

68,1

42%

70,1

66%

169,2

53,4

52%

53,4

31,2

72,8

68%

104,0

15,8

53,4

31,2

72,8

46%

60

76,6

70%

177,7

57,0

56%

57,0

33,3

77,7

73%

111,0

16,9

57,0

33,3

77,7

50%

73%

186,1

60,6

59%

60,6

35,4

82,5

77%

117,9

18,0

60,6

35,4

82,5

54%

83,0

58,9

58%

58,9

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

57%

145,6

64,6

63%

64,6

37,8

88,0

62%

125,8

19,2

64,6

37,8

88,0

59%

90,2

62,9

62%

62,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

71,6

41,8

97,6

51%

78,1

69,7

68%

69,7

(MW)

Peak

62%

156,9

25,0

71,6

63%

96,6

41,8

97,6

68%

139,4

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

21,2

12,7

27,0

63,0

67%

55,5

54%

55,5

(MVA)

Add.
Cap.

2019

25,0
11,7

25,0

58,3

61%

120

(MW)

Peak

2018

Alih beban ke Braga


GIS 2011

10,9

53,9

70%

50,0

106,4

96,4

63%

Add.
Cap.
(MVA)

2017

Alih beban ke Kiaracondong III 2021

Alih beban ke Kiaracondong III 2016

Alih beban ke Kiaracondong II 2015

Alih beban ke Kiaracondong II 2012

KIARACONDONG GIS

150/20

(MVA)

Peak

2015

52,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Cigereleng

150/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

51%

CIGERELENG II/CIBOLERANG

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

Gardu Induk

No.

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2/28)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

813

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 813

04/02/2013 10:06:48

16

15

14

13

12

11

No.

66,8

72,3

49%

78,1

54%

4,6

70,5

4,2

65,2

70,5

70,5

24,7

(MW)

Peak

69%

120

(MVA)

Add.
Cap.

64%

65,2

65,2

22,8

0%

0,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2015

55,1

0%

0,0

76,3

75%

76,3

76,3

26,7

(MW)

Peak

61%

14,1

19,6

10,9

10,9

(GI, Baru)

Alih beban dari Bandung Utara

Alih beban dari Bandung Timur

Alih beban dari Kiaracondong GIS

Alih beban dari


Cigereleng

BRAGA GIS

11,7

11,7

21,1

15,2

66%

12,7

12,7

22,8

16,5

71%

13,7

13,7

24,7

17,8

77%

14,8

14,8

26,7

19,3

55%

84,5

Add.
Cap.

60

120

(MVA)

2016

50,0

62,0

44%

40%

(MVA)

Add.
Cap.

2014

54%

150/20

3,8

3,4

21,1

79%

73%

19,6

60,2

(MW)

55,8

(MVA)

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari Bandung Utara

150/20

70/20

150/20

70/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

BENGKOK BARU

BENGKOK/PLTA

(Uprate ke 150 kV)

BANDUNG TIMUR
BARU

Alih beban ke Bandung Timur Baru 2014

Alih beban ke Braga


GIS 2011

BANDUNG TIMUR

Alih beban dari Ujung


berung

(GI, Baru)

UJUNGBERUNG II/
BOJONGMELATI

Alih beban ke Ujungberung II 2020

Gardu Induk

Voltage
(kV)

15,8

15,8

28,5

20,6

59%

90,3

53,4

58%

58,9

81,5

80%

81,5

81,5

28,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2017

16,9

16,9

30,4

22,0

63%

96,3

57,0

62%

62,9

86,9

57%

86,9

86,9

30,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2018

18,0

18,0

32,3

23,3

67%

102,3

60,6

66%

66,9

92,3

60%

92,3

92,3

32,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (3/28)

19,2

19,2

34,5

24,9

71%

109,2

64,6

70%

71,4

98,4

64%

98,4

98,4

34,5

50,0

49%

50,0

50,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2020

21,2

21,2

38,2

27,6

79%

121,0

71,6

78%

79,3

109,0

71%

109,0

109,0

38,2

55,4

54%

55,4

55,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2021

814

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 814

04/02/2013 10:06:48

22

SERANG

21
60
74%

150,9
65%

166,4

58%

59,6

52%

52,7

31,5

62%

31,5

31,5

60%

60,8

917,4

925,7

8,2

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

72%

183,2

60%

61,7

52%

53,4

34,1

67%

34,1

34,1

60%

61,1

993,0

1.001,9

8,9

(MW)

Peak

300

(MVA)

Add.
Cap.

50,0

50,0

58%

148,8

62%

63,7

53%

54,1

36,4

71%

36,4

36,4

60%

61,3

1061,3

1.070,8

9,5

(MW)

Peak

Alih beban dari Serang

Add.
Cap.

120

180

(MVA)

2017

50,0

67%

57%

57,6

51%

52,0

29,1

57%

29,1

180

(MVA)

Add.
Cap.

2016

Alih beban dari Serang

61%

136,6

55%

53%

124,0

55,8

50%

50%

54,3

51,4

50,8

26,9

53%

26,9

29,1

59%

60,6

847,6

855,2

7,6

(MW)

Peak

2015

49%

150/20

150/20

150/20

60

26,9

(MVA)

Add.
Cap.

2014

(GI, Baru)

SERANG SELATAN/
BAROS

Alih beban ke Serang


Selatan 2022

Alih beban ke Serang


Utara 2020

Alih beban ke Serang


Selatan 2017

SALIRAINDAH

20

150/20

25,0

CIKANDE

49%

25,0

25,0

60,5
59%

60,3

782,5

789,5

7,0

(MW)

Peak

2013

59%

Alih beban dari


Asahims

150/20

150/20

724,8

731,3

360

(MVA)

(MW)

6,5

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

ASAHIMAS II/
CINANGKA

Alih beban ke Asahims


II 2012

ASAHIMAS

APJ BANTEN UTARA

Sub Total APJ


Bandung

Alih beban dari


Cibeurem

Gardu Induk

19

18

17

No.

Voltage
(kV)

53,3

52%

53,3

53,3

63%

161,6

64%

65,8

54%

54,8

38,8

76%

38,8

38,8

60%

61,6

1132,1

1.142,2

10,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

(MVA)

2018

56,7

56%

56,7

56,7

68%

174,6

67%

67,9

54%

55,6

41,3

40%

41,3

41,3

61%

61,9

1202,1

1.212,9

10,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (4/28)

60,5

59%

60,5

50,0

60,5

55%

139,3

69%

70,2

55%

56,4

44,0

43%

44,0

44,0

61%

62,3

1281,8

1.293,3

11,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

300

(MVA)

2020

67,0

66%

67,0

55,4

67,0

62%

158,9

73%

74,3

57%

57,8

48,8

48%

48,8

48,8

62%

62,8

1420,7

1.433,4

12,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

815

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 815

04/02/2013 10:06:48

28

27

120

8,0

(MW)

50,0

Alih beban dari


Cilegon Baru

50,0
49%

150/20

27%

70%
50,0

27,2

71,5

(GI, Baru)

CILEGON BARU II/


KRAMATWATU

Alih beban ke Cilegon


Baru II 2013

CILEGON BARU

Alih beban dari Puncak Ardi Mulya

Alih beban dari Puncak Ardi Mulya

150/20

50,0

50,0

59%

120,6

54,1

53%

54,1

54,1

29%

29,6

50,0

78%

72%

31%

Alih beban dari Puncak Ardi Mulya

158,2

147,4

28%

25%

49%

150/20

150/20

7,1

6,3

(GI, Baru)

PUNCAK ARDI
MULYA II

Alih beban ke Puncak


Ardi Mulya II 2021

Alih beban ke Puncak


Ardi Mulya II 2018

Alih beban ke Puncak


Ardi Mulya II 2014

PUNCAK ARDI MULYA

25

26

(MVA)

Peak

120

(MVA)

Add.
Cap.

8,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2015

10,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2016

11,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2017

12,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2018

13,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

50,0

(MW)

Peak

58,5

57%

58,5

58,5

32%

32,3

54,1

53%

54,1

54,1

64%

130,1

35%

63,2

62%

63,2

63,2

35%

35,3

58,5

57%

58,5

58,5

69%

140,8

39%

67,6

66%

67,6

67,6

37%

38,2

62,5

61%

62,5

62,5

74%

151,2

43%

72,1

71%

72,1

72,1

41%

41,4

25,0

66,6

60%

91,6

25,0

66,6

67%

137,3

47%

76,6

75%

76,6

76,6

44%

44,8

26,6

70,8

64%

97,4

26,6

70,8

72%

147,3

52%

81,7

53%

81,7

81,7

48%

48,6

28,3

75,5

68%

103,9

28,3

75,5

78%

158,9

57%

14,5

Add.
Cap.

60

120

(MVA)

2020

50,0

SURALAYA

24

150/20

(MW)

Add.
Cap.

2014

49%

150/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari Serang

SERANG UTARA/
TONJONG

23

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

Gardu Induk

No.

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (5/28)

90,5

59%

90,5

90,5

54%

54,7

25,0

31,4

83,7

69%

140,1

25,0

31,4

83,7

75%

152,2

65%

16,6

55,4

54%

55,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

816

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 816

04/02/2013 10:06:49

KOPO

30

36

35

34

33

SAKETI

32

3,5
10%

2,4

7%

14%

4,9

10,0

Alih beban dari


Pelabuhanratu Baru

RANGKASBITUNG

10,0

20,0

10,0

23,3

26%

13,3

39%

21,6

42%

21,6

23,3

40%

41,2

41%

42,2

712,2

712,2

54%

54,7

44%

45,0

(MW)

Peak

Alih beban dari Malingping

70/20

60

21,6

36%

120

(MVA)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

60

120

(MVA)

2014

(GI, Baru)

BAYAH

150/20

20,0

Alih beban ke Bayah


2014

39%

Alih beban dari Saketi


Baru

20,0

(GI, Baru)

150/20

20,0

MALINGPING

33%

37,0

38%

34%

33,3

38,4

665,6

35,0

624,8

665,6

50%

47%

624,8

51,0

40%

37%

47,7

41,0

(MW)

Peak

2013

37,5

120

(MVA)

(MW)

Alih beban ke Malingping 2012

150/20

70/20

150/20

150/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

SAKETI BARU

Uprate ke 150 kV 2011

MENES

31

APJ BANTEN SELATAN

Sub Total Banten

CILEGON LAMA

Gardu Induk

29

No.

Voltage
(kV)

18%

6,2

10,8

10,8

42%

21,6

10,8

25,2

28%

14,4

25,2

45%

45,6

45%

46,2

762,9

762,9

58%

58,8

48%

49,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

23%

7,7

11,7

11,7

46%

23,4

11,7

27,3

31%

15,6

27,3

49%

50,4

50%

50,5

818,6

818,6

62%

63,3

53%

54,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2016

26%

8,9

12,5

12,5

49%

25,0

12,5

29,1

33%

16,6

29,1

53%

54,5

53%

54,3

870,5

870,5

66%

67,4

57%

58,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2017

30%

10,2

13,3

13,3

52%

26,7

13,3

31,1

35%

17,7

31,1

58%

58,8

57%

58,2

925,4

925,4

70%

71,7

62%

63,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2018

33%

11,4

14,2

14,2

56%

28,3

14,2

33,0

37%

18,8

33,0

62%

62,9

61%

62,0

980,9

980,9

75%

76,1

66%

67,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (6/28)

37%

12,7

15,1

15,1

59%

30,2

15,1

35,2

39%

20,1

35,2

66%

67,6

65%

66,3

1.044,3

1.044,3

80%

81,1

72%

73,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

(MVA)

2020

45%

15,3

16,7

16,7

66%

33,5

16,7

39,0

44%

22,3

39,0

75%

76,1

73%

74,1

1.150,6

1.150,6

59%

89,5

54%

81,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

60

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

817

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 817

04/02/2013 10:06:49

42

41

40

39

38

37

No.

JABABEKA

Alih beban ke Cikarang/Lippo 2012

GANDA MEKAR

150/20

150/20

11,0

59%

89,5

21,1

46%

47,1

87,0

11,9

64%

97,2

22,8

50%

51,2

158,4

168,4

60

(MVA)

Add.
Cap.

91,4

12,9

69%

105,5

24,7

55%

55,6

174,0

184,8

50,7

50%

50,7

50,7

(MW)

Peak

(MVA)

Add.
Cap.

96,1

13,9

75%

114,5

26,7

59%

60,4

190,6

202,3

54,8

54%

54,8

54,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2016

100,4

14,9

60%

122,7

28,5

64%

64,8

205,5

218,0

58,6

57%

58,6

58,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

55,0

55,0

15,8

37%

76,2

30,5

68%

69,3

220,8

234,1

62,5

61%

62,5

62,5

(MW)

Peak

134,4

139,6

6,8

54%

52%

6,3

83,0

79,4

145,4

7,3

57%

151,8

7,9

60%

158,7

8,6

63%

140,2

9,2

66%

145,2

9,8

69%

104,9

Add.
Cap.

120

(MVA)

2018

55,0

60

60

60

46,9

46%

46,9

46,9

(MW)

Peak

2015

54%

10,2

54%

82,7

19,6

43%

43,4

JBN adb b-1

143,9

143,9

(MVA)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari Fajar


SW

150/20

150/20

150/20

60

43,4

43%

43,4

43,4

(MW)

Peak

2013

(GI. Baru)

FAJAR SURYA WISESA


II/MUKTIWARI

Alih beban ke Fajar SW


II 2018

Alih beban ke Sukatani/Gobel 200912

FAJAR SURYA WISESA

Alih beban ke Cikarang/Lippo 2012

CIBATU

APJ BEKASI

130,9

130,9

40,2

Sub Total Banten


Selatan

Alih beban dari Rangkasbitung 70 kV

40,2

39%

150/20

(MVA)

(MW)

40,2

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

RANGKASBITUNG
BARU

Alih beban ke Rangkasbitung baru 2011

Gardu Induk

Voltage
(kV)

150,3

10,4

72%

109,4

58,4

57%

58,4

58,4

16,8

40%

81,2

32,3

72%

73,8

235,8

249,9

66,4

65%

66,4

66,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (7/28)

156,1

11,1

75%

114,6

62,3

61%

62,3

62,3

18,0

43%

87,0

34,5

77%

79,0

252,8

267,9

70,9

69%

70,9

70,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2020

165,9

12,3

60%

123,4

69,1

68%

69,1

69,1

19,9

47%

96,9

38,2

57%

87,9

283,0

299,8

78,5

77%

78,5

78,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

60

(MVA)

2021

818

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 818

04/02/2013 10:06:49

47

46

45

44

43

No.

148,2

60

(MVA)

Add.
Cap.

126,5

18,3

74%

(MW)

Peak

24,6

35,0

35,0

62%

120

(MVA)

Add.
Cap.

138,1

19,8

78%

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2016

25,0

25,0

21,1

69%

(MW)

Peak

31,7

0,0

21,2

45,8

66%

67,1

21,2

45,8

73%

149,9

28,3

56%

28,3

28,3

23,9

74%

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

22,7

48,9

70%

71,6

22,7

48,9

79%

161,2

30,2

59%

30,2

30,2

25,5

77%

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

50,0

25,1

54,2

78%

79,3

50,0

25,1

54,2

64%

130,5

33,5

66%

33,5

33,5

28,3

65%

(MW)

Peak

PONCOL
22,4
44%

20,5

40%

48%

53%

58%

62%

0%

Add.
Cap.

120

(MVA)

2021

50,0
29,4

20,0

43,1

62%

63,1

20,0

43,1

69%

140,0

26,7

52%

26,7

(MVA)

Add.
Cap.

2019

49%

26,9

40,4

40%

40,4

40,4

73%

60

26,7

22,5

71%

(MW)

Peak

2018

Alih beban dari


Tambun

70/20

37,9

37%

37,9

37,9

68%

148,8

Add.
Cap.
(MVA)

2017

(GI. Baru)

TAMBUN III/MUSTIKAJAYA

Alih beban dari


Tambun

35,0

150/20

73%

34%

76%

70%

Alih beban dari


Tambun

150/20

135,9

125,0

(GI. Baru)

TAMBUN II/PASARKALONG

Alih beban ke Tambun


III 2021

Alih beban ke Tambun


II 2018

Alih beban ke Tambun


II 2015

TAMBUN

Alih beban dari


Jababeka

150/20

16,9

71%

(MW)

Peak

2015

25,0

15,6

(MVA)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Jababeka

14,5

68%

(MW)

Peak

2013

49%

150/20

(MVA)

(MW)

66%

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

JABABEKA II/PAMAHAN

Alih beban ke Jababeka II 2022

Alih beban ke Jababeka II 2017

Alih beban ke Sukatani/Gobel 2012

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (8/28)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

819

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 819

04/02/2013 10:06:49

66,2

72,9

41,1

63%

160,6

41,1

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

80,3

44,5

69%

175,5

44,5

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

86,9

47,5

74%

189,1

47,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2017

69,1

35,0

50,7

66%

168,3

84,8

50,7

(MW)

Peak

Alih beban ke Muaratawar 2016

Alih beban ke Bekasi


Utara 2015

Alih beban ke Bekasi


II 2014

50,0

53,9

53,9

71%

64%

39%
144,6

35%

131,2

Alih beban ke Muaratawar 2012

150/20

50,0

BEKASI

51

59,9

54,3

Alih beban ke Bekasi


Utara 2012

PONDOK KELAPA

Alih beban dari Poncol


Baru

43%

50,0

58,3

58,3

54%

110,0

25,0

54,1

63,0

63,0

48%

97,6

48%

25,0

27,0

58,5

68,1

68,1

41%

84,4

52%

26,7

28,9

63,2

72,8

72,8

46%

93,2

57%

28,5

30,8

67,6

77,7

77,7

38%

78,2

61%

93,8

Add.
Cap.

120

(MVA)

2018

35,0

(MVA)

Add.
Cap.

2016

Alih beban dari Poncol


Baru

150/20

38,0

72%

146,9

38,0

(MW)

Peak

2015

34,1

60

(MVA)

Add.
Cap.

2014

68%

35,2

66%

80%

32,6

134,2

123,0

35,2

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari Poncol

150/20

150/20

(MVA)

(MW)

32,6

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

PONCOL BARU II/


BOJONG MENTEN

Alih beban ke Poncol


Baru II 2023

Alih beban ke Poncol


Baru II 2021

Alih beban ke Poncol


Baru II 2018

Alih beban dari Poncol

PONCOL BARU

Uprate ke 150 kV 2018

Alih beban ke Poncol


Baru 2011

Gardu Induk

50

49

48

No.

Voltage
(kV)

30,3

32,7

72,1

82,5

82,5

42%

86,7

66%

100,7

37,2

36,4

72%

73,6

37,2

53,9

71%

180,3

90,3

53,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (9/28)

32,3

34,9

76,9

88,0

88,0

47%

96,7

71%

108,5

39,7

39,2

77%

78,8

39,7

57,5

76%

194,0

96,6

57,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

35,8

38,7

85,2

97,6

97,6

55%

112,9

80%

122,0

25,0

44,0

43,8

74%

112,8

25,0

44,0

63,7

75%

192,5

107,5

63,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

820

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 820

04/02/2013 10:06:50

57

56

55

54

53

52

No.

50,0

58,3

57%

58,3

58,3

(GI, Baru)

54%

27,5

5,2

Alih beban dari


Cikarang

150/20

14,5

Alih beban dari


Jababeka

CIKARANG/LIPPO

10,2

Alih beban dari Fajar


SW

29,9

59%

150/20

(GI, Baru)

SUKATANI/GOBEL

1,6

Alih beban ke Cikarang/Lippo 2012

60
58%

29,6

5,6

15,6

11,0

63%

32,2

1,7

5,6

50%

49%

5,2

51,0

50,5

Alih beban ke Sukatani/Gobel 2012

CIKARANG

Alih beban dari Bekasi

63%

32,1

6,1

16,9

11,9

68%

34,9

1,9

6,1

50%

51,5

50,0

53,9

53%

53,9

53,9

57%

58,3

(MW)

Peak

49%

60

53,9
53%

(MVA)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

120

(MVA)

2014

Alih beban dari Bekasi

150/20

120

120

(MW)

Peak

2013

(GI, Baru)

BEKASI II/PINGGIRKALI

150/20

50,0

Alih beban dari Bekasi

49%

Alih beban dari Bekasi

50,0

(GI, Baru)

MUARATAWAR

150/20

50,0

Alih beban dari Bekasi

Alih beban dari Bekasi

50,0

(MVA)

(MW)

49%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

BEKASI UTARA

Alih beban ke Bekasi


II 2018

Gardu Induk

Voltage
(kV)

68%

34,7

6,6

18,3

12,9

74%

37,7

2,0

6,6

51%

52,1

54,1

53%

54,1

63,0

62%

63,0

25,0

63,0

58%

88,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

73%

37,5

7,1

19,8

13,9

80%

40,7

2,2

7,1

52%

52,7

58,5

57%

58,5

25,0

68,1

61%

93,1

27,0

68,1

62%

95,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2016

79%

40,0

7,6

21,1

14,9

43%

43,5

2,3

7,6

52%

53,3

63,2

62%

63,2

26,7

72,8

65%

99,5

28,9

72,8

66%

101,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

42%

42,7

8,1

22,5

15,8

46%

46,5

2,5

8,1

53%

53,9

25,0

67,6

60%

92,6

28,5

77,7

69%

106,2

30,8

77,7

71%

108,5

25,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2018

44%

45,4

8,6

23,9

16,8

48%

49,3

2,6

8,6

53%

54,5

26,6

72,1

64%

98,6

30,3

82,5

74%

112,8

32,7

82,5

75%

115,3

26,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (10/28)

47%

48,4

9,2

25,5

18,0

52%

52,6

2,8

9,2

54%

55,2

28,3

76,9

69%

105,2

32,3

88,0

79%

120,3

34,9

88,0

60%

123,0

28,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

53%

53,7

10,1

28,3

19,9

57%

58,3

3,1

10,1

55%

56,4

31,4

85,2

76%

116,6

35,8

97,6

65%

133,3

38,7

97,6

67%

136,3

31,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

821

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 821

04/02/2013 10:06:50

61

60

59

58

No.

150/20

53,7

30

0,0

63,7

69,4

58,5

57%

58,5

58,5

43,6

66%

134,0

1.353,0

1.353,0

8,6

2,2

26,7

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

74,6

25,0

62,5

57%

87,5

25,0

62,5

46,6

58%

118,4

1.444,5

1.444,5

9,2

2,3

28,5

(MW)

Peak

60

180

(MVA)

Add.
Cap.

80,1

26,7

66,6

61%

93,3

26,7

66,6

49,7

62%

126,4

1.540,2

1.540,2

9,8

2,5

30,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

360

(MVA)

2018

85,6

28,3

70,8

65%

99,1

28,3

70,8

52,8

66%

134,3

1.635,8

1.635,8

10,4

2,6

32,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2019

91,8

30,2

75,5

69%

105,8

30,2

75,5

56,3

70%

143,3

1.744,9

1.744,9

11,1

2,8

34,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

50,0

33,5

83,7

77%

117,2

50,0

33,5

83,7

62,4

53%

109,0

1.931,2

1.931,2

12,3

3,1

38,2

(MW)

Peak

Alih beban ke Bunar


Baru 2014

Uprate ke 150 kV 2014

BUNAR

97%

70%
58,5

0%
102,5

Add.
Cap.

120

420

(MVA)

2021

50,0

240

(MVA)

Add.
Cap.

2017

49%

70/20

54,1

53%

54,1

54,1

40,3

61%

123,6

1.253,3

1.253,3

7,9

2,0

24,7

(MW)

Peak

2016

Alih beban dari Bogor


Baru

120

180

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI, Baru)

BOGOR BARU III/


CIOMAS

Alih beban dari Bogor


Baru

50,0

50,0

50,0

37,3

56%

114,1

1.161,6

1.161,6

7,3

1,9

22,8

(MW)

Peak

49%

49,4

60

(MVA)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari Bogor


Baru

150/20

150/20

34,5

74%

32,0

151,3

69%

1.076,7

140,1

1.001,8

1.076,7

6,8

1,7

21,1

(MW)

Peak

2013

(GI, Baru)

BOGOR BARU II/


TAJUR

Alih beban ke Bogor


baru III 2021

Alih beban ke Bogor


baru II 2017

Alih beban ke Bogor


baru II 2014

Alih beban ke Bogor


Kota 2012

BOGORBARU

APJ BOGOR

1.001,8

6,3

Alih beban dari Gandamekar

Sub Total Bekasi

1,6

480

(MVA)

(MW)

19,6

Add.
Cap.

Peak

2012

Alih beban dari


Cikarang

Alih beban dari Cibatu

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (11/28)

822

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 822

04/02/2013 10:06:50

69

68

67

66

65

64

63

62

No.

120

89,9

(MVA)
58,5

(MW)

Peak

63,5

60

69,9

108,7

71%

108,7

108,7

50,0

50,0

119,3

45%

69,3

119,3

69,4

68%

69,4

(MW)

Peak

KRACAK BARU

APJ Bogor

Upraeke 150 kV 2014

Alih beban ke Bogor


Kota 2012

150/20

70/20

19,4

62%

52%

18,0

10,5

57,5

56%

57,5

8,9

52,2

KRACAK

51%

Alih beban dari


Kedungbadak

52,2

(Uprate ke 150 kV)

150/20

52,2

Alih beban ke Kedungbadak Baru 2012

KEDUNGBADAK BARU

0%

Uprate ke 150 kV 2012

KEDUNGBADAK

12,4

21,0

0%

0,0

63,5

62%

63,5

14,3

22,7

69,9

69%

69,9

16,5

24,5

76,9

75%

76,9

76,9

50,0

57,5

60

(MVA)

Add.
Cap.

Alih beban dari Ciawi


Baru

0,0

99,0

65%

99,0

99,0

63,7

62%

63,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2016

49%

70/20

89,9

88%

89,9

120

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI, Baru)

CIAWI BARU II/


CISARUA

150/20

82,0

alih beban ke Ciawi


Baru II 2016

80%

82,0

alih beban dari Ciawi

150/20

(Uprate ke 150 kV)

CIAWI BARU

Uprate ke 150 kV 2011

CIAWI

58,5

82,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

57%

70/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari Bunar

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

BUNAR BARU

Gardu Induk

Voltage
(kV)

18,6

18,6

26,2

83,3

54%

83,3

83,3

53,4

52%

53,4

53,4

128,9

49%

75,5

128,9

74,6

73%

74,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

20,7

20,7

28,0

89,9

59%

89,9

89,9

57,0

56%

57,0

57,0

138,9

54%

81,9

138,9

80,1

79%

80,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2018

22,9

22,9

29,7

96,5

63%

96,5

96,5

60,6

59%

60,6

60,6

148,9

58%

88,4

148,9

85,6

56%

85,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (12/28)

25,4

25,4

31,7

104,1

68%

104,1

104,1

64,6

63%

64,6

64,6

160,3

63%

95,7

160,3

91,8

60%

91,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

29,5

29,5

35,1

117,0

76%

117,0

117,0

71,6

70%

71,6

71,6

179,9

71%

108,3

179,9

102,5

67%

102,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

823

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 823

04/02/2013 10:06:50

74

73

72

71

70

No.

16,9

18,3

12,2

67%

137,3

60

360

497,4

19,7

13,2

74%

151,3

497,4

(MVA)

50,0

50,0

14,2

57%

116,5

542,7

542,7

24,5

43,6

67%

68,1

16,5

32%

(MW)

Peak

30

22,8

24,3

57,0

56%

57,0

57,0

16,2

67%

137,4

627,0

627,0

28,0

49,7

76%

77,7

20,7

41%

(MW)

Peak

(MVA)

Add.
Cap.

50,0

60,6

59%

60,6

50,0

60,6

17,2

48%

97,8

669,8

669,8

29,7

52,8

54%

82,5

22,9

45%

(MW)

Peak

1,3

10,4

Alih beban dari Cianjur

Alih beban dari Bandung Selatan

61%

(GI, Baru)

TANGGEUNG

1,4

11,3

66%

1,5

12,2

72%

1,6

13,2

77%

1,8

14,2

42%

1,9

15,2

45%

2,0

16,2

48%

2,2

17,2

51%

25,8

50,0

120

(MVA)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

120

120

60

(MVA)

2019

49%

21,3

53,4

52%

53,4

53,4

15,2

62%

126,8

584,0

584,0

26,2

46,6

71%

72,8

18,6

36%

(MW)

Peak

2018

Alih beban dari Cianjur

70/20

120

120

(MVA)

Add.
Cap.

2017

(GI, Baru)

CIANJUR III/CIPANAS

50,0

15,7

11,3

455,7
455,7

22,7

40,3

62%

63,0

14,3

28%

(MW)

Add.
Cap.

49%

150/20

10,4

81%

74%

30

21,0

37,3

57%

58,3

(MVA)

Peak

2016

Alih beban dari Cianjur

150/20

416,9
416,9

124,1

240

19,4

34,5

53%

53,9

112,5

382,6

120

(MW)

Add.
Cap.

2015

(GI, Baru)

CIANJUR II/RAJAMANDALA

Alih beban ke Cianjur


III 2019

Alih beban ke Cianjur


II 2016

Alih beban ke Tanggeung 2011

CIANJUR

APJ CIANJUR

150/20

18,0

Alih beban dari Kracak

382,6

32,0

Sub Total Bogor

49%

Alih beban dari Bogor


Baru

50,0

(GIS, Baru)

BOGOR KOTA

150/20

(MVA)

Peak

12,4

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari Kracak


Baru

(MVA)

(MW)

Peak

2013

24%

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (13/28)

2,3

18,4

54%

27,6

53,3

52%

53,3

64,6

63%

64,6

53,3

64,6

18,4

52%

106,3

718,6

718,6

31,7

56,3

58%

88,0

25,4

50%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2020

2,5

20,4

60%

30,6

59,1

58%

59,1

71,6

70%

71,6

59,1

71,6

20,4

59%

121,3

802,6

802,6

35,1

62,4

64%

97,6

29,5

58%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2021

824

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 824

04/02/2013 10:06:51

80

79

78

77

76

75

No.

Alih beban ke Padalarang Baru II 2016

PADALARANG BARU

APJ Cimahi

150/20

138,2

75%

114,0

60

147,8

61%

123,4

60

108,2

66%

133,7

64,3

63%

64,3

74,1

73%

74,1

64,3

74,1

51%

78,3

180,8

187,9

5,3

(MW)

Peak

150

(MVA)

Add.
Cap.

114,0

70%

143,0

68,7

67%

68,7

79,2

78%

79,2

68,7

79,2

54%

81,9

195,4

203,0

5,7

(MW)

Peak

(MVA)

Add.
Cap.

120,0

75%

152,7

73,3

72%

73,3

84,5

55%

84,5

73,3

84,5

56%

85,6

210,6

218,7

6,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2018

50,0

50,0

55%

112,4

77,9

76%

77,9

89,8

59%

89,8

77,9

89,8

58%

89,3

225,6

234,2

6,5

(MW)

Peak

129,2
72%

121,2

68%

68%

72%

50,0

53%

53,4

56%

57,0

59%

60,6

62%

125,8

Add.
Cap.

120

120

(MVA)

2019

50,0

69%

(MVA)

Add.
Cap.

2017

49%

105,3

97,5

64%

59,5

58%

59,5

68,5

67%

68,5

59,5

68,5

49%

74,6

164,5

171,1

4,9

(MW)

Peak

2016

Alih beban dari


Lagadar

150/20

150/20

120

60

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI, Baru)

LAGADAR II/BOJONG

Alih beban ke Lagadar


II 2019

LAGADAR

55,0

Alih beban dari Cibabat GIS

55,0

63,4

62%

63,4

55,0

63,4

46%

71,1

149,4

155,5

4,6

(MW)

Peak

54%

58,6

57%

58,6

(MVA)

Add.
Cap.

2014

(GI, Baru)

150/20

54,4

CIBABAT III/GUNUNGBATU

53%

54,4

58,6

78%

73%

54,4

118,7

135,4

141,0

4,2

(MW)

Peak

2013

112,3

Alih beban dari Cibabat GIS

150/20

150/20

122,9

128,1

(MVA)

(MW)

3,9

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

CIBABAT II/LEUWIGAJAH

Alih beban ke Cibabat


III 2014

Alih beban ke Cibabat


II GIS 2011

CIBABAT GIS

APJ CIMAHI

Sub Total Cianjur

Alih beban dari Lembursitu

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (14/28)

64,6

65%

132,4

53,3

52%

53,3

53,3

59%

120,1

83,1

54%

83,1

95,8

63%

95,8

83,1

95,8

61%

93,6

242,6

251,8

6,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

71,6

63%

129,3

59,1

58%

59,1

59,1

65%

133,3

92,1

60%

92,1

106,1

69%

106,1

92,1

106,1

66%

100,8

272,4

282,6

7,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

825

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 825

04/02/2013 10:06:51

87

86

HAURGEULIS

Alih beban ke Cikedung 2012

JATIBARANG

Alih beban ke Kanci


2012

SUNYARAGI

Alih bebandari Mandiranan 2012

(GI, Baru)

MANDIRANCAN BARU

84

APJ CIREBON

Sub Total Cimahi

Alih beban ke Braga


GIS

CIBEUREUM

Alih beban dari Padalarang Baru

MANDIRANCAN

85

(MVA)

62,1

(MW)

Peak

180

(MVA)

Add.
Cap.

67,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

50,0

(MW)

Peak

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

58,2
38%

52,4

51%

19,6

44%

40%

18,2

45,2

15,5

41,3

14,4

86,9
57%

80,6

53%

55,5
54%

49,0

475,5

468,4

48%

443,7

437,2

7,0

56%

51%

6,5

56,6

51,8

60
42%

64,9

21,2

49%

49,6

16,7

61%

94,0

62%

63,1

511,4

503,8

7,6

61%

47%

72,1

22,9

53%

54,3

18,1

66%

101,6

70%

71,4

550,0

541,7

8,2

67%

52%

80,1

24,8

58%

59,2

19,6

72%

109,7

79%

80,7

591,8

582,9

8,9

73%

74,3

Add.
Cap.

120

120

(MVA)

2016

50,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari Padalarang Baru

150/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

49%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI, Baru)

PADALARANG BARU
II/NGAMPRAH

Alih beban ke Padalarang Baru II 2021

Gardu Induk

83

82

81

No.

Voltage
(kV)

57%

87,6

26,5

62%

63,5

20,9

76%

117,0

59%

89,7

629,7

620,2

9,5

78%

80,0

53,4

52%

53,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

62%

95,5

28,2

67%

68,0

22,3

61%

124,6

65%

99,4

669,2

659,1

10,1

56%

86,0

57,0

56%

57,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

120

60

(MVA)

2018

68%

103,6

30,0

71%

72,2

23,7

65%

132,0

72%

109,5

708,3

697,6

10,8

60%

91,9

60,6

59%

60,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (15/28)

74%

112,8

32,0

76%

77,1

25,3

69%

140,4

79%

121,1

752,9

741,5

11,5

64%

98,6

64,6

63%

64,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

63%

128,1

35,4

56%

85,9

28,0

76%

155,3

69%

139,8

830,2

817,4

12,7

72%

110,2

15,0

71,6

57%

86,6

15,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

60

60

60

(MVA)

2021

826

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 826

04/02/2013 10:06:51

94

93

92

91

90

89

88

No.

32,0

35,7

66,2

66,2

0%

0,0

8,9

(MW)

Peak

42,3

37,7

Alih beban ke Cikedung 2012

Uprate ke 150 kV 2016

INDRAMAYU

7,6

50%
8,2

55%
8,9

61%

46,7

37,7

38,3

0,0
0%

37%

70/20

34,0
133%

30,7

121%

Alih beban dari


Cangkring

150/20

70/20

(Uprate ke 150 kV)

CANGKRING BARU/
KAPETAKAN

Alih beban ke Cangkring Baru 2014

CANGKRING

39,8

Alih beban dari


Babakan

39,8

57,9

18,1

0%

39%

16,8

52%

0,0

(Uprate ke 150 kV)

BABAKAN BARU

150/20

15,5

Alih beban ke Kanci


2012

Alih beban ke Babakan


Baru 2014

47%

Uprate ke 150 kV 2014

BABAKAN

66,2

(MVA)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

120

120

120

(MVA)

2014

65%

70/20

60,1
101%

54,6

92%

8,2

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari


Arjawiangun

150/20

70/20

(MVA)

(MW)

7,6

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

ARJAWINANGUN
BARU

Alih beban ke Arjawinangun Baru 2014

ARJAWINANGUN

Alih beban ke Cikedung 2012

Gardu Induk

Voltage
(kV)

9,6

67%

51,4

41,7

41%

41,7

44,2

43%

44,2

63,8

19,6

72,8

71%

72,8

72,8

9,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2015

10,4

0%

0,0

46,1

45%

46,1

48,9

48%

48,9

70,1

21,2

79,9

78%

79,9

79,9

10,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2016

11,1

50,0

49%

50,0

53,2

52%

53,2

75,8

22,6

86,2

56%

86,2

86,2

11,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

11,9

54,1

53%

54,1

57,5

56%

57,5

81,7

24,2

92,7

61%

92,7

92,7

11,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2018

12,6

58,2

57%

58,2

61,8

61%

61,8

87,5

25,7

99,1

65%

99,1

99,1

12,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (16/28)

13,4

62,8

62%

62,8

66,7

65%

66,7

94,1

27,4

106,4

70%

106,4

106,4

13,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

14,9

70,9

69%

70,9

75,3

74%

75,3

105,7

30,3

119,3

78%

119,3

119,3

14,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

827

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 827

04/02/2013 10:06:51

99

98

97

96

95

No.

60

55,2

60

(MVA)

0,0

(MW)

Peak

120

(MVA)

Add.
Cap.

7,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

56,5

66,9

(MW)

Peak

33,4

150/20

14,4

Alih beban dari


Sunyaragi

APJ DEPOK

498,5

492,4

15,5

Alih beban dari


Babakan

Sub Total Cirebon

59%

(GI. Baru)

29,9

7,6

Alih beban dari


Indramayu

KANCI

18,2

7,6

Alih beban dari


Jatibarang

Alih beban dari


Haurgeulis

(GI. Baru)

66%

36,0

120

60

548,0

541,4

15,5

16,8

63%

32,2

8,2

19,6

8,2

71%

604,0

596,9

16,7

18,1

68%

34,9

8,9

21,2

8,9

76%

39,0

61,1

CIKEDUNG

60%

61,1

68,2

7,1

0%

Alih beban dari


Kuningan

150/20

6,5

72%

(Uprate ke 150 kV)

KUNINGAN BARU

150/20

6,1

Alih beban ke Cikijing


2012

Alih beban ke Kuningan Baru 2014

65%

Uprate ke 150 kV 2014

KUNINGAN

480

664,3

656,7

18,1

19,6

74%

37,7

9,6

22,9

9,6

41%

42,1

67,4

66%

67,4

75,0

60

729,8

721,6

19,6

21,2

80%

40,8

10,4

24,8

10,4

45%

45,6

74,2

73%

74,2

82,4

8,3

Add.
Cap.

120

120

(MVA)

2016

56,5

50,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Indramayu

70/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

55%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

INDRAMAYU BARU

Alih beban ke Indramayu Baru 2016

Gardu Induk

Voltage
(kV)

789,6

780,8

20,9

22,6

43%

43,5

11,1

26,5

11,1

48%

48,7

80,2

79%

80,2

89,0

8,8

61,1

60%

61,1

72,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

60

(MVA)

2017

852,0

842,6

22,3

24,2

46%

46,5

11,9

28,2

11,9

51%

51,9

86,5

57%

86,5

95,9

9,4

65,8

65%

65,8

77,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

60

(MVA)

2018

914,1

904,1

23,7

25,7

48%

49,3

12,6

30,0

12,6

54%

55,2

92,7

61%

92,7

102,7

10,0

70,5

69%

70,5

83,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (17/28)

985,0

974,3

25,3

27,4

52%

52,6

13,4

32,0

13,4

58%

58,9

99,7

65%

99,7

110,3

10,7

75,8

74%

75,8

89,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2020

1.107,1

1.095,3

28,0

30,3

57%

58,3

14,9

35,4

14,9

64%

65,2

112,0

73%

112,0

123,8

11,8

85,1

56%

85,1

100,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

240

60

(MVA)

2021

828

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 828

04/02/2013 10:06:51

106

105

104

103

102

101

100

No.

72%

19,2

54,9

20,7

80%

60,9

31%

29%

Alih beban ke Rawadenok 2009

70/20

31,4

29,4

Uprate e 150 kV 2014

DEPOK BARU

Alih beban ke
Gandul II

GANDUL

150/20

25,0

25,0

32%

22,4

0%

0,0

33%

33,8

25,0

44%

40%

49,2

Alih beban dari


Serpong

67,1

60,9

22,4

54%

83,1

58,3

57%

58,3

58,3

57%

86,8

(MW)

Peak

49%

150/20

150/20

20,7

74%

67%

19,2

75,4

68,7

53,9

53%

53,9

(MVA)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2014

(GI. Baru)

CISEENG

Alih beban ke Ciseeng

SERPONG

Alih beban dari Depok


Baru

DEPOK / RAWADENOK

150/20

50,0

Alih beban dari


Cimanggis

49%

50,0

53,9

54%

51%

50,0

82,6

(MW)

Peak

2013

78,7

120

(MVA)

(MW)

Alih beban dari


Cimanggis

150/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

CIMANGGIS II/
TENGAH

Alih beban ke Cimanggis II 2020

Alih beban ke Cimanggis II 2012

CIMANGGIS

Gardu Induk

Voltage
(kV)

24,2

36%

36,3

27,0

53%

27,0

27,0

36%

54,7

24,2

60%

91,3

63,0

62%

63,0

63,0

60%

91,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2015

26,2

38%

39,0

29,2

57%

29,2

29,2

40%

60,7

26,2

66%

100,3

68,1

67%

68,1

68,1

63%

95,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2016

28,0

41%

41,5

31,2

61%

31,2

31,2

43%

66,1

28,0

71%

108,4

72,8

71%

72,8

72,8

65%

99,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2017

29,8

43%

44,1

33,3

65%

33,3

33,3

47%

71,8

29,8

76%

116,9

77,7

76%

77,7

77,7

68%

103,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2018

31,7

46%

46,7

35,4

69%

35,4

35,4

51%

77,4

31,7

61%

125,3

82,5

54%

82,5

82,5

70%

107,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (18/28)

33,8

49%

49,6

37,8

74%

37,8

37,8

55%

83,8

33,8

66%

134,9

20,0

88,0

71%

108,0

20,0

88,0

60%

91,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

37,5

54%

54,7

41,8

41%

41,8

41,8

62%

94,9

37,5

74%

151,5

22,2

97,6

78%

119,7

22,2

97,6

64%

97,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

829

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 829

04/02/2013 10:06:52

113

112

111

110

109

108

107

No.

120

(MVA)

67,6

90,0

(MW)

Peak

0,0

120

70,0

59%

90,0

30

240

464,2

77,2

65%

99,3

464,2

84,9

72%

109,5

504,3

504,3

37%

28,3

82,7

54%

82,7

108,9

(MW)

Peak

60

60

(MVA)

Add.
Cap.

91,9

78%

118,6

540,4

540,4

40%

30,7

89,8

59%

89,8

117,8

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

99,1

63%

128,2

577,8

577,8

43%

33,1

97,2

64%

97,2

127,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

30

60

(MVA)

2018

25,0

25,0

55%

112,6

614,8

614,8

46%

35,5

104,5

68%

104,5

136,1

(MW)

Peak

150/20

70/20

19,8
78%

17,7

70%

63,4

PEMEUNGPEUK

56%

Alih beban dari Malangbong

56,8

(Uprate ke 150 kV)

MALANGBONG BARU

6,5

6,1

Alih beban ke Cikijing


2012

0%
63,4

101%

Alih beban ke Malangbong Baru 2013

Uprate e 150 kV 2013

MALANGBONG

52%

22,1

70,0

62%

63,0

7,1

58%

24,6

77,2

68%

69,6

7,6

64%

27,3

84,9

75%

76,7

8,3

70%

29,9

91,9

54%

83,1

8,8

48%

32,6

99,1

59%

89,7

9,4

52%

35,3

106,3

63%

96,3

10,0

106,3

Add.
Cap.

60

120

(MVA)

2019

25,0

51,4

53%

72%

60

427,1
427,1

25,7
34%

(MVA)

Add.
Cap.

2017

49%

70/20

81,3

73,5

392,5

392,5

23,4
31%

74,9

73%

74,9

99,1

(MW)

Peak

2016

Alih beban dari Garut

150/20

150/20

361,8

361,8

21,1
28%

19,2

25%

120

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI. Baru)

GARUT II

Alih beban ke Garut


II 2019

GARUT

APJ GARUT

Sub Total Depok

GANDARIA

67,6

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari Depok


Baru

70/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

66%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

DEPOK BARU 150


KV/GIS

Alih beban ke Depok


Baru i50 kV 2014

Gardu Induk

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (19/28)

56%

38,3

114,4

68%

103,7

10,7

114,4

26,7

52%

26,7

26,7

60%

121,7

656,8

656,8

50%

38,2

112,8

74%

112,8

146,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2020

64%

43,5

128,6

76%

116,8

11,8

128,6

29,6

58%

29,6

29,6

67%

137,4

730,4

730,4

56%

43,0

127,2

62%

127,2

164,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

60

(MVA)

2021

830

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 830

04/02/2013 10:06:52

CILEUNGSI

118

119

JATIRANGGON

117

40,0

Alih beban dari


Cibinong

APJ KARAWANG

Sub Total Gunungputri

312,8

312,8

30,0

Alih beban dari


Jatirangon

69%

70,0

30,0

120
331,1

331,1

43,1

32,3

74%

75,4

32,3

27,2
53%

24,8

49%

18,5
36%

17,3

34%

68,8
67%

64,1

63%

43,1

69%

40,0

141,2

67%

184,9

136,6

167,2

120

48%
178,4

44%

161,2

20,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

(MVA)

2013

18,5

(MVA)

(MW)

Alih beban dari


Cileungsi

150/20

70/20

150/20

150/20

150/20

70/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

CILEUNGSI II/JONGGOL

Alih beban ke Jonggol/Cileungsi II 2022

Alih beban ke Jonggol/Cileungsi II 2012

SENTUL

Alih beban ke Jonggol/Cileungsi II 2012

CIBINONG

APJ GUNUNGPUTRI

Sub Total Garut

SUMADRA

Gardu Induk

116

115

114

No.

Voltage
(kV)

351,7

351,7

46,6

35,0

53%

81,6

35,0

59%

30,0

39%

19,9

73%

74,0

46,6

72%

146,3

204,9

197,8

54%

22,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

30

(MVA)

2014

373,9

373,9

50,4

37,8

58%

88,2

37,8

65%

33,1

42%

21,4

78%

79,5

50,4

74%

151,7

226,4

218,7

59%

25,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2015

398,0

398,0

54,5

40,9

62%

95,4

40,9

72%

36,5

45%

23,0

56%

85,5

54,5

77%

157,5

249,7

241,4

66%

27,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2016

419,8

419,8

58,3

43,7

67%

101,9

43,7

78%

40,0

48%

24,5

59%

90,9

58,3

80%

162,5

270,8

262,0

71%

30,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

442,6

442,6

62,1

46,6

71%

108,8

46,6

57%

43,7

51%

26,0

63%

96,5

62,1

66%

167,6

292,8

283,4

77%

32,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

90

30

60

90

(MVA)

2018

465,2

465,2

66,0

49,5

76%

115,5

49,5

62%

47,7

54%

27,4

67%

102,0

66,0

68%

172,6

314,6

304,6

52%

35,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

90

30

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (20/28)

491,0

491,0

70,4

52,8

60%

123,3

52,8

68%

52,2

57%

29,1

71%

108,2

70,4

70%

178,2

339,4

328,8

56%

38,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2020

535,6

535,6

20,0

78,0

58,5

77%

156,6

20,0

58,5

51%

39,3

63%

32,1

78%

119,2

78,0

74%

188,5

382,4

370,6

64%

43,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

831

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 831

04/02/2013 10:06:52

PERURI

MEKARSARI

TELUKJAMBE

PINAYUNGAN

126

127

128

Alih beban dari Kosambi Baru

(GI. Baru)

KOSAMBI BARU II/


CILAMAYA

Alih beban ke Kosambi


Baru II 2024

125

124

KOSAMBI BARU

123

Alih beban ke Kosambi


Baru II 2020

TEGAL HERANG

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

72,2

77%

118,1

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

78,6

61%

124,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

85,5

64%

130,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2016

91,7

67%

136,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2017

98,3

70%

142,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2018

104,7

73%

148,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2019

50,0

50,0

52%

105,7

(MW)

Peak

65%

62%

65%
131,9

127,2

62%

43%
100,1

43%

94,6

44,2

44%

42%

43,7

50,2

74%

68%

48,0

113,3

104,1

66,3
65%

61,1

60%

67%

137,1

69%

106,3

44%

44,7

46%

52,8

61%

123,6

71%

70%

142,8

74%

112,9

44%

45,2

48%

55,6

66%

134,8

77%

73%

148,9

79%

120,1

45%

45,8

51%

58,5

72%

146,9

56%

76%

154,4

62%

126,6

45%

46,3

53%

61,2

77%

157,9

60%

79%

160,2

65%

133,4

46%

46,9

56%

64,0

66%

169,3

64%

65%

165,9

69%

140,1

46%

47,4

58%

66,8

71%

180,7

68%

68%

172,3

72%

147,7

47%

48,1

61%

69,9

25,0

49%

25,0

25,0

66%

168,6

73%

112,1

Add.
Cap.

60

120

(MVA)

2020

50,0

(MVA)

Add.
Cap.

2014

49%

74%

70%

(MW)
112,5

(MVA)

107,6

(MW)

Peak

2013

Alih beban dari


Dawuan

150/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

DAWUAN II/CIPASANGGRAHAN

Alih beban ke Dawuan


II 2020

DAWUAN

Gardu Induk

122

121

120

No.

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (21/28)

72%

183,6

79%

160,9

48%

49,2

66%

75,4

27,7

54%

27,7

27,7

74%

188,2

61%

124,8

55,4

54%

55,4

55,4

55%

112,3

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

832

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 832

04/02/2013 10:06:52

PARUNGMULYA

RENGAS DENGKLOK

131

132

135

134

133

MALIGI

130

812,3

87%

65,7

65,7

0%

0,0

62%

63,0

919,4

76%

116,3

919,4

60

62%

126,1

979,5

979,5

80,2

79%

80,2

60

60

(MVA)

Add.
Cap.

66%

135,1

1.034,1

1.034,1

87,1

57%

87,1

87,1

75%

76,3

57%

58,3

49%

37,7

(MW)

Peak

120

60

(MVA)

Add.
Cap.

71%

144,5

1.090,9

1.090,9

94,3

62%

94,3

94,3

79%

80,8

60%

61,4

52%

39,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60,0

(MVA)

2018

50,0

50,0

51%

103,9

1.147,1

1.147,1

101,4

66%

101,4

101,4

56%

85,2

63%

64,5

55%

41,9

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

120

60

(MVA)

2019

50,0

70%

107,4

180

72,7

71%

72,7

80,2

71%

72,1

54%

55,3

47%

35,8

(MW)

Peak

2017

49%

65%

60%

864,0
864,0

120

72,7

66%

67,3

(MVA)

Add.
Cap.

2016

Alih beban dari


Cikasungka

150/20

99,1

812,3

91,7

766,6

51%

51,9

44%

33,6

(MW)

Peak

relokasi ke GI
Haurgeulis

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI. Baru)

CIKASUNGKA II/
NAGREG

Alih beban ke Cikasungka II 2019

CIKASUNGKA

APJ MAJALAYA

Sub Total Karawang

65,7

766,6

79%

59,3

58%

54%

53,6

58,9

55,3

P3B uai 2011 -->

48%

45%

Alih beban dari


Rengasdengkok

150/20

43%

relokasi dari GI
Haurgeulis

41%

31,5

(MW)

Peak

48,9

(MVA)

Add.
Cap.

2014

46,0

39%

43,5

37%

(MW)
29,6

(MVA)

27,9

(MW)

Peak

2013

64%

150/20

70/20

150/20

150/20

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

RENGAS DENGKLOK
BARU

Alih beban ke
Rengasdengklok
Baru 2014

Uprate e 150 kV
2014

KIARAPAYUNG

Gardu Induk

129

No.

Voltage
(kV)

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (22/28)

53,3

52%

53,3

53,3

55%

111,3

1.211,2

1.211,2

109,5

72%

109,5

109,5

59%

90,2

67%

68,0

58%

44,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

180

(MVA)

2020

59,1

73%

74,1

59,1

53%

108,8

1.322,2

1.322,2

123,4

61%

123,4

123,4

65%

98,9

73%

74,1

63%

48,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

833

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 833

04/02/2013 10:06:53

141

140

139

138

137

136

No.

39,9

40,0

76%

40,1

62%

126,8

60

40,2

68%

138,1

58,5

57%

58,5

23,7

47%

23,7

58,5

1,8

23,7

59%

120,8

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

40,3

73%

148,5

62,5

61%

62,5

25,3

50%

25,3

62,5

1,9

25,3

64%

130,7

(MW)

Peak
(MVA)

Add.
Cap.

50,0

50,0

54%

109,3

66,6

65%

66,6

27,0

53%

27,0

66,6

2,0

27,0

69%

141,0

(MW)

Peak

PANASIA

Alih beban dari


Panyadap
40,4

Add.
Cap.

120

(MVA)

2018

50,0

39,8

70%

64%

116,3

(MVA)

Add.
Cap.

2017

49%

150/20

106,6

98,0

54,1

53%

54,1

21,9

43%

21,9

54,1

1,6

21,9

54%

110,2

(MW)

Peak

2016

Alih beban dari


Panyadap

150/20

150/20

120

(MVA)

Add.
Cap.

2015

(GI. Baru)

RANCAKUSUMBA II/
SANGIAN

Alih beban ke Rancakusumba II 2024

Alih beban ke Rancakusumba II 2018

RANCAKUSUMBA

Alih beban dari Bandung Selatan

50,0

Alih beban dari Bandung Selatan

50,0

20,3

40%

20,3

50,0

1,5

20,3

49%

100,4

(MW)

Peak

49%

18,8

37%

18,8

1,4

(MVA)

Add.
Cap.

2014

(GI. Baru)

150/20

17,4

BANDUNG SELATAN
II/SOREANG

Alih beban dari Bandung Selatan

17,4

34%

150/20

(GI. Baru)

PATUHA

Alih beban ke Bandung Selatan II 2020

Alih beban ke Bandung Selatan II 2014

1,3

Alih beban ke Tanggeung 2011

18,8

67%

62%

(MW)
137,7

(MVA)

Peak

2013

126,4

(MW)

17,4

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

Alih beban ke Patuha


2011

BANDUNG SELATAN

Gardu Induk

Voltage
(kV)

40,5

53,1

52%

53,1

53,1

57%

117,0

25,0

70,8

63%

95,8

28,7

56%

28,7

25,0

70,8

2,2

28,7

62%

126,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (23/28)

40,7

56,7

56%

56,7

56,7

62%

125,7

26,7

75,5

67%

102,2

30,6

60%

30,6

26,7

75,5

2,3

30,6

67%

136,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2020

40,9

62,8

62%

62,8

62,8

69%

140,7

29,6

83,7

74%

113,2

34,0

67%

34,0

29,6

83,7

2,5

34,0

75%

153,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

834

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 834

04/02/2013 10:06:53

SUKAMANDI

CIRATA BARU

CIKUMPAY

148

149

APJ PURWAKARTA

Sub Total Majalaya

SANTOSA

150/20

150/20

150/20

70/20

72%

68%

29%
110,6

26%

103,8

19,5

60%

54%

17,7

61,4

505,3

55,4

468,8

503,9

49%

45%

467,5

16,8

15,2

(MVA)

Add.
Cap.

58%

29,7

90

30

62,4

62,4

0%

0,0

45%

68,1

32%

21,5

67%

68,2

546,6

545,1

55%

18,6

240

120

uprate 20 ke 30 MVA

60

62,4

86%

92%

78%

(MW)

Peak

uprate 30 ke 60 MVA

(MVA)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Majalaya

58,2

53%

96%

54,5

26,9

24,4

78%

(MW)

Peak

2013

61%

150/20

70/20

150/20

150/20

(MVA)

(MW)

78%

Add.
Cap.

Peak

2012

(Uprate ke 150 kV)

MAJALAYA BARU

147

146

145

MAJALAYA

144

Alih beban ke Majalaya Baru 2014

KAMOJANG

Alih beban dari


Panasia

(GI. Baru)

PANASIA II/BOJONGSARI

Alih beban ke Panasia


II 2022

Gardu Induk

143

142

No.

Voltage
(kV)

47%

72,2

35%

23,7

74%

75,6

591,1

589,5

60%

20,6

66,8

66%

66,8

66,8

64%

32,7

79%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

50%

76,6

38%

26,1

55%

83,6

639,6

637,8

67%

22,7

71,7

70%

71,7

71,7

70%

35,9

79%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2016

53%

80,5

42%

28,3

60%

91,1

683,9

682,0

72%

24,6

76,2

75%

76,2

76,2

76%

38,8

79%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2017

55%

84,6

45%

30,7

65%

98,8

730,2

728,1

78%

26,6

80,8

79%

80,8

80,8

55%

41,8

79%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

150

30

(MVA)

2018

58%

88,5

49%

33,0

70%

106,6

776,3

774,2

48%

28,6

85,3

56%

85,3

85,3

58%

44,8

79%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

270

30

60

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (24/28)

61%

93,0

52%

35,7

76%

115,5

829,0

826,7

52%

30,9

90,6

59%

90,6

90,6

63%

48,1

80%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2020

66%

101,0

59%

40,2

64%

130,6

919,2

916,6

59%

34,8

99,6

65%

99,6

99,6

71%

54,0

40%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

835

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 835

04/02/2013 10:06:53

SUBANG

152

156

155

154

60

50,0

50,0

(MW)

61,4

61,4

Alih beban ke Cibadak


Baru II 2016

CIBADAK BARU

APJ SUKABUMI

150/20

304,9

Sub Total Purwakarta

63%

58%

329,0

329,0

21,6

96,0

60

21,6
42%

88,4

304,9

20,0

Alih beban dari Purwakarta

20,0

39%

150/20

21,6

8%

7%

20,0

1,3

1,2

(GI. Baru)

JATILUHUR BARU

Alih beban ke Jatiluhur 2012

PURWAKARTA

68%

104,6

356,2

356,2

23,3

46%

23,3

23,3

8%

1,3

61,4

70/20

0,0
0%

60%

55,7
73%

50,7

66%

62,3
61%

Alih beban dari


Subang

150/20

70/20

59,0
58%

56,1

55%

(Uprate ke 150 kV)

SUBANG BARU

Alih beban ke Subang


Baru 2014

PABUARAN

153

(MVA)

Peak

50,0

(MW)

Add.
Cap.

Add.
Cap.

240

120

120

(MVA)

2014

Alih beban dari


Cikumpay

150/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

49%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

CIKUMPAY II/SADANG

Alih beban ke Cikumpay II 2014

Gardu Induk

151

150

No.

Voltage
(kV)

74%

113,9

385,5

385,5

25,2

49%

25,2

25,2

8%

1,4

67,5

66%

67,5

67,5

65%

65,8

54,1

53%

54,1

54,1

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2015

50,0

48%

74,0

417,4

417,4

27,3

53%

27,3

27,3

9%

1,5

74,2

73%

74,2

74,2

68%

69,7

58,5

57%

58,5

58,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2016

53,4

52%

79,6

446,5

446,5

29,1

57%

29,1

29,1

9%

1,5

80,3

79%

80,3

80,3

72%

73,1

62,5

61%

62,5

62,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2017

57,0

56%

85,6

476,8

476,8

31,1

61%

31,1

31,1

9%

1,6

86,8

57%

86,8

86,8

75%

76,7

66,6

65%

66,6

66,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2018

60,6

60%

91,4

507,0

507,0

33,0

65%

33,0

33,0

10%

1,7

93,2

61%

93,2

93,2

79%

80,2

70,8

69%

70,8

70,8

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (25/28)

64,6

64%

98,1

541,4

541,4

35,2

69%

35,2

35,2

10%

1,8

100,5

66%

100,5

100,5

55%

84,2

75,5

74%

75,5

75,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

(MVA)

2020

71,6

72%

109,6

600,6

600,6

39,0

77%

39,0

39,0

11%

1,9

113,0

74%

113,0

113,0

60%

91,2

83,7

55%

83,7

83,7

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

60

(MVA)

2021

836

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 836

04/02/2013 10:06:53

162

161

160

159

158

157

No.

120

45,6

(MVA)

50,4

(MW)

Peak

60

(MVA)

Add.
Cap.

55,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2015

50,0

(MW)

Peak

SURADE

150/20

84,5

Alih beban dari Lembursitu

Alih beban ke Surade


2015

79%

(Uprate ke 150 kV)

80,6

84,5

Alih beban ke Lembursitu Baru 2012

150/20

3,9

LEMBURSITU BARU

0%

Alih beban ke Tanggeung 2011

0,0

Uprate ke 150 kV 2012

LEMBURSITU

Alih beban ke Surade


2015

70/20

41,4

Alih beban ke Bayah


2014

41%

41,4

Alih beban dari


Pelabuhanratu

150/20

41,4

0%

(Uprate ke 150 kV)

PELABUHAN RATU
BARU

Alih beban ke Pelabuhanratu Baru 2012

Uprate ke 150 kV

PELABUHAN RATU

Alih beban dari


Cibadak Baru

120

91,8

86%

87,5

91,8

4,2

45,6

45%

45,6

99,9

62%

95,3

99,9

4,6

10,0

50,4

40%

40,4

20,0

10,0

108,4

61%

93,5

108,4

4,9

10,0

10,8

55,5

34%

34,7

21,6

10,8

117,5

66%

101,3

117,5

5,3

10,8

11,7

61,0

38%

38,5

61,0

Add.
Cap.

120

(MVA)

2016

50,0

0,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Cibadak Baru

70/20

(MVA)

(MW)

Peak

2013

49%

150/20

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

CIBADAK BARU II/


CICURUG

Alih beban ke Cibadak


Baru II 2024

Gardu Induk

Voltage
(kV)

23,1

11,6

125,3

71%

108,0

125,3

5,7

11,6

12,5

66,0

41%

41,9

66,0

53,4

52%

53,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2017

24,7

12,3

133,2

75%

114,8

133,2

6,1

12,3

13,3

71,1

45%

45,5

71,1

57,0

56%

57,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2018

26,2

13,1

140,7

79%

121,2

140,7

6,5

13,1

14,2

76,2

48%

49,0

76,2

60,6

59%

60,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (26/28)

27,9

14,0

149,3

63%

128,5

149,3

6,9

14,0

15,1

82,0

52%

52,9

82,0

64,6

63%

64,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2020

31,0

15,5

165,4

70%

142,2

165,4

7,6

15,5

16,7

92,1

59%

59,9

92,1

71,6

70%

71,6

(MW)

Peak

Add.
Cap.
(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

837

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 837

04/02/2013 10:06:54

GITET UJUNGBERUNG/CI-MANGGUNG

164

SUMEDANG BARU

166

171

170

169

KADIPATEN BARU

168

(GI. Baru)

CIKIJING

Uprate ke 150 kV

PARAKAN KONDANG
BARU

(GI. Tidak operasi


2018)

PARAKAN KONDANG

Uprate ke 150 kV

KADIPATEN

167

Uprate ke 150 kV

SUMEDANG

165

(GI. Baru)

RANCAEKEK

APJ SUMEDANG

150/20

150/20

70/20

150/20

70/20

150/20

70/20

150/20

150/20

60

44,5

48%

24,6

84%

7,1

52%

26,5

46%

7,9

66%

67,6

0,0
0%

75%

61,0

60

30

59%

80%

68%

40,4

59%

30,3

56%

30,0

115,2

56%

233,4

229,2

114,0

214,3

240

20

120

56%

28,7

52%

8,8

74%

75,1

48%

49,3

0%

0,0

41%

41,6

52%

105,6

254,9

240,4

120

60

60

61%

31,0

38%

9,7

0%

0,0

54%

83,1

53%

54,3

41%

42,0

52%

107,0

277,8

262,1

210,4

(MW)

Sub Total Sukabumi

(MVA)

Peak

10,0

(MW)

Add.
Cap.

Alih beban dari Lembursitu Baru

(MVA)

Peak

Add.
Cap.

30

60

60

(MVA)

2015

10,0

(MW)

Add.
Cap.

2014

Alih beban dari


Pelabuhanratu Baru

(MVA)

(MW)

Peak

2013

39%

Add.
Cap.

Peak

2012

(GI. Baru)

Gardu Induk

163

No.

Voltage
(kV)

66%

33,5

42%

10,8

60%

91,8

59%

59,8

42%

42,4

53%

108,6

302,4

285,4

10,8

10,8

42%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

120

(MVA)

2016

70%

35,8

46%

11,8

65%

99,7

63%

64,7

42%

42,9

54%

109,9

324,3

306,1

11,6

11,6

45%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2017

75%

38,2

50%

12,8

71%

107,9

68%

69,8

42%

43,3

55%

111,4

346,9

327,5

12,3

12,3

48%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2018

80%

40,6

54%

13,8

76%

116,0

73%

74,9

43%

43,7

55%

112,7

368,9

348,3

13,1

13,1

51%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

(MVA)

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (27/28)

42%

43,3

59%

14,9

61%

125,3

79%

80,7

43%

44,2

56%

114,4

394,0

372,0

14,0

14,0

55%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

60

60

(MVA)

2020

47%

48,0

66%

16,9

69%

141,3

59%

90,7

44%

44,6

58%

117,6

438,7

414,3

15,5

15,5

61%

(MW)

Peak

Add.
Cap.

60

(MVA)

2021

838

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 838

04/02/2013 10:06:54

TASIKMALAYA

172

CIAMIS

CIAMIS II/
KAWALI

174

175

PANGANDARAN
BARU/CIKATOMAS

178

Total Region II

Total Region I

(GI. Baru)

KARANGNUNGGAL

Total Distribusi Jabar


& Banten

179

PANGANDARAN

177

(GI. Baru)

BANJAR

176

(GI. Baru)

NEW TASIK

173

Alih beban ke
Karangnunggal
2012

Gardu Induk

No.

150/20

150/20

70/20

150/20

150/20

150/20

150/20

150/20

Voltage
(kV)

(MVA)

(MW)

7.053,9

4.745,2

2.308,8

49%

2.100

960

1.140

7.602,2

5.110,7

2.491,5

53%

13,5

77%

70%

12,5

32,8

50%

45%

29,6

63,6

57,6

61,7
48%

55,5

44%

22,5
29%

20,3

79%

10,2

75%

68%

9,5

96,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

740

590

150

60

(MVA)

2013

87,1

30

Add.
Cap.

Peak

2012

8.222,4

5.524,1

2.698,3

57%

14,6

54%

36,5

55%

70,5

54%

68,8

33%

24,9

11,1

60%

106,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

2.940

1.920

1.020

30

60

(MVA)

2014

8.889,4

5.968,5

2.920,9

62%

15,8

59%

40,4

61%

77,8

60%

76,4

36%

27,6

12,0

66%

117,4

(MW)

Peak

Add.
Cap.

690

510

180

(MVA)

2015

9.613,3

6.450,5

3.162,8

67%

17,0

66%

44,6

67%

85,8

66%

84,7

40%

30,4

12,9

72%

129,2

(MW)

Peak

Add.
Cap.

1.290

870

420

(MVA)

2016

10.247,6

6.864,1

3.383,5

71%

18,2

71%

48,5

73%

93,1

72%

92,2

43%

33,0

13,8

64%

115,0

(MW)

Peak

2017

960

720

240

(MVA)

Add.
Cap.

10.959,3

7.345,6

3.613,7

76%

19,4

49%

25,0

41%

27,6

56%

100,7

79%

100,1

49%

62,4

14,8

70%

124,4

(MW)

Peak

2018

1.470

1.260

210

60

60

60

(MVA)

Add.
Cap.

11.642,0

7.799

3.842,9

40%

20,6

52%

26,6

44%

30,1

61%

108,2

60%

108,0

52%

66,7

15,7

66%

133,8

(MW)

Peak

2019

1.170

870

300

30

60

60

(MVA)

Add.
Cap.

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (28/28)

12.420

8.316

4.104

43%

22,0

56%

28,3

48%

32,9

65%

116,8

66%

117,0

56%

71,6

16,7

71%

144,5

(MW)

Peak

Add.
Cap.

1.080

720

360

(MVA)

2020

13.763

9.209

4.554

48%

24,4

62%

31,4

56%

37,8

74%

131,6

74%

132,4

63%

80,2

18,5

80%

163,0

(MW)

Peak

Add.
Cap.

1.560

1.080

480

(MVA)

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

839

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 839

04/02/2013 10:06:54

TAMBAK
LOROK
PLTU

TAMBAK
LOROK
BARU 2017

KRAPYAK

PANDEAN
LAMPER

WELERI

KALIWUNGU

PURWODADI

KEDUNGOMBO PLTA

KALISARI

10

11

SRONDOL

PANDEAN
LAMPER
BARU 2017

31.5 MVA
rusak
diganti 16
MVA eks
Klaten

Gardu Induk

No.

60,0

74,7
73%

68,0

9%

8%

67%

1,2

1,1

68,4
67%

63,7

42%

67%

62%

50,2

66%

45,6

61%

41%

42,1

25,8

60,0

65%

74,8

23,9

38%

39,2

59%

68,6

67,1
72%

61,0

51%

76,7

(MW)

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

Peak
Load

65%

71%

60,0

(MVA)

(MW)

69,9

Add
Trafo

Peak
Load

2012

53%

81,5

10%

1,30

71%

72,9

46%

54,8

71%

27,6

43%

44,8

70%

81,0

58%

73,4

56%

83,6

(MW)

Peak
Load

60,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

59%

89,5

10%

1,39

61%

78,2

51%

60,2

39%

29,7

47%

48,1

53%

88,3

63%

80,8

61%

91,7

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

64%

97,7

11%

1,49

65%

83,4

55%

65,7

42%

31,8

50%

51,3

57%

95,7

69%

88,5

67%

100,0

(MVA)

Add
Trafo

2016

(MW)

Peak
Load

69%

105,8

12%

1,6

69%

88,2

60%

71,2

44%

33,8

53%

54,3

28%

29,0

44%

73,9

54%

96,1

57%

29,0

53%

79,2

(MW)

Peak
Load

120

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

76%

115,54

12%

1,68

61%

94,02

65%

77,78

47%

36,18

56%

57,84

31%

31,42

48%

80,04

59%

105,13

62%

31,62

58%

86,32

(MW)

Peak
Load

2018

60

(MVA)

Add
Trafo

82%

126,1

13%

1,8

66%

100,2

56%

84,9

51%

38,7

60%

61,7

33%

34,0

52%

86,7

64%

115,0

65%

66,7

41%

61,8

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

(MW)

Peak
Load

91%

138,5

14%

1,9

70%

107,5

61%

93,3

55%

41,7

64%

66,1

36%

37,1

57%

94,5

71%

126,6

72%

73,2

45%

67,8

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (1/8)

99%

151,5

15%

2,1

75%

114,9

67%

102,2

59%

44,8

68%

70,7

40%

40,3

62%

102,6

68%

138,9

52%

80,0

50%

74,1

(MW)

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

840

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 840

04/02/2013 10:06:54

Gardu Induk

SAYUNG

SIMPANG
LIMA

RANDU
GARUT

PUDAK
PAYUNG

BUKIT
SMG BARU
2008

MRANGGEN
2008

KUDUS

PATI

PATI BARU
2015

REMBANG

BLORA

CEPU

JEPARA

No.

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

(MVA)

(MW)

58%

37%

58%

54%

61%

25,7

41%

59,5

30

55,50

55%

23,49

36,9

66%

33,43

60%

57%

86,6

63%

50,7

60

60

46,20

79%

80,13

96,1

68%

63%

89,21

34,7

32,3

26%

24%

71%
17,57

16,39

66%

56%

57,3

62%

36,4

60

60

33,9

51%

52,1

56%

63,2

44%

40%

57,3

55,6

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

51,1

60,0

Add
Trafo

Peak
Load

2012

62%

63,5

66%

28,0

45%

40,4

72%

55,4

61%

93,0

67%

102,9

72%

37,0

28%

18,74

38%

38,8

61%

62,5

68%

69,3

47%

60,1

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

67%

68,1

72%

30,7

49%

44,5

48%

60,8

26%

13,1

57%

87,3

72%

110,8

39%

39,6

30%

20,10

41%

41,6

67%

68,6

75%

76,4

51%

65,4

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

71%

72,6

79%

33,5

54%

48,8

52%

66,4

28%

14,1

61%

93,8

78%

118,7

41%

42,3

32%

21,44

43%

44,4

73%

75,0

55%

83,8

55%

70,7

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

50%

76,8

85%

36,2

59%

53,1

56%

72,0

29%

15,0

65%

99,9

82%

126,0

44%

44,7

33%

22,67

46%

46,9

80%

81,2

60%

91,1

59%

75,8

(MW)

Peak
Load

60,0

(MVA)

Add
Trafo

2017

54%

81,87

93%

39,47

65%

58,16

62%

78,55

32%

16,14

70%

107,28

88%

134,91

47%

47,68

36%

24,17

49%

50,01

58%

88,62

65%

99,85

64%

82,00

(MW)

Peak
Load

2018

60

(MVA)

Add
Trafo

57%

87,3

101%

43,0

71%

63,7

67%

85,7

66%

33,5

65%

99,1

94%

144,4

50%

50,8

38%

25,77

52%

53,3

63%

96,7

72%

109,4

70%

88,6

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

61%

93,6

111%

47,1

55%

70,3

62%

94,2

71%

36,1

70%

107,0

102%

155,5

53%

54,5

41%

27,64

56%

57,2

69%

106,2

79%

120,7

54%

96,4

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (2/8)

65%

100,1

67%

51,5

61%

77,2

67%

103,0

56%

57,0

63%

97,1

109%

166,9

57%

58,3

43%

29,54

60%

61,1

76%

116,3

65%

132,6

59%

104,5

(MW)

Peak
Load

60

60,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

841

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 841

04/02/2013 10:06:55

Gardu Induk

JEKULO

TJ. JATI
2011

UNGARAN

BERINGIN

BAWEN

PALUR

PALUR
BARU 2013
( GONDANG
REJO )

JAJAR

JAJAR
BARU

WONOGIRI
PLTA

SRAGEN

WONOSARI

No.

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

(MVA)

(MW)

120

66,1
65%

59%

55%

59,9

50%

70,2

0%

0%

64,2

0,00

0,00

0,00

65,2
56%

77,9

78%

67%

47%

55,3

82%

33,2

75%

50%
126,0

115,2

46%

72%

73,2

58%

64,1

60,0

60

58,3

66%

67,1

53%

53,9

31%

29%

49,0

24,0

55%

51%

22,36

41,9

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2013

39,27

60

Add
Trafo

Peak
Load

2012

71%

72,4

55%

70,2

0%

0,00

0,00

61%

70,0

129%

90,8

69%

106,1

55%

70,0

78%

79,4

64%

58,9

33%

25,6

58%

44,3

(MW)

Peak
Load

60,0

(MVA)

Add
Trafo

2014

52%

79,8

60%

76,8

0%

0,00

0,0

65%

75,7

140%

99,1

76%

116,0

60%

77,0

57%

86,7

70%

64,8

36%

27,4

62%

47,3

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

57%

87,5

65%

83,5

0%

0,00

0,0

70%

81,4

152%

107,5

83%

126,2

66%

84,1

61%

94,1

76%

70,8

38%

29,3

65%

50,1

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

62%

95,1

71%

90,1

0%

0,00

72,5

50%

57,7

102%

144,7

70%

107,2

72%

91,2

66%

101,2

53%

76,8

38%

30,9

69%

52,6

(MW)

Peak
Load

60,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

68%

104,25

77%

97,95

0%

78,85

54%

62,01

111%

157,0

76%

116,52

78%

99,64

72%

109,85

58%

83,99

43%

32,98

44%

55,77

(MW)

Peak
Load

2018

60

(MVA)

Add
Trafo

75%

114,2

70%

106,5

0%

0,00

85,7

58%

66,6

121%

170,4

83%

126,7

61%

108,9

78%

119,2

64%

91,8

46%

35,2

46%

59,1

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

82%

125,9

76%

116,5

0%

0,00

93,8

62%

72,0

132%

186,0

91%

138,6

67%

119,7

64%

130,1

70%

101,0

49%

37,7

49%

63,0

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (3/8)

90%

138,3

83%

127,0

0%

0,00

102,2

67%

77,5

143%

202,3

99%

151,1

73%

131,1

69%

141,5

77%

110,7

53%

40,3

52%

66,9

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

842

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 842

04/02/2013 10:06:55

MANGKUNEGARAN

GROGOL (SOLO
BARU)

MASARAN
2009

KENTUNGAN

BANTUL

GODEAN

WATES

MEDARI

GEJAYAN

WIROBRAJAN

40

41

42

43

44

45

46

47

48

33%

blm diupdate

39

16,6

NGUNTORONADI
2013

60

60

82,4

39,3
39%

71%

45%

42%

36,1

46,1

59%

54%

42,6

29,9

27,6

26,8
69%

24,6

63%

34,5
68%

54%

31,6

60

68%

62%

49%

75,7

62%

103,4

54%

95,5

54,69

50%

48%

50,60

44%

49,0

55%

60

50%

45,3

56,6

51,3

36%

18,3

37,0
48%

33,6

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

44%

38

(MVA)

(MW)

WONOGIRI

37

Add
Trafo

Gardu Induk

No.

Peak
Load

2012

42%

42,5

49%

49,6

63%

32,2

38%

29,1

73%

37,4

58%

89,2

73%

111,3

64%

64,95

70%

71,2

61%

62,0

39%

20,0

53%

40,5

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

45%

46,3

53%

53,7

68%

34,8

42%

31,8

40%

40,9

63%

97,1

79%

120,4

69%

70,20

59%

90,1

54%

55,2

43%

22,1

58%

44,7

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

49%

50,2

57%

57,8

73%

37,5

45%

34,5

43%

44,4

52%

78,8

71%

108,8

74%

75,45

63%

96,8

59%

60,6

47%

24,2

64%

49,0

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

53%

53,8

60%

61,7

39%

40,0

49%

37,1

47%

47,7

55%

84,6

76%

116,2

79%

80,4

67%

103,2

65%

65,8

52%

26,3

70%

53,3

(MW)

Peak
Load

60,0

(MVA)

Add
Trafo

2017

57%

58,28

65%

66,36

42%

43,05

53%

40,28

51%

51,79

50%

76,31

61%

125,00

56%

86,39

72%

110,87

71%

72,14

57%

28,9

76%

58,36

(MW)

Peak
Load

2018

60

60

(MVA)

Add
Trafo

62%

63,1

70%

71,4

45%

46,3

57%

43,7

55%

56,2

54%

82,6

54%

110,3

61%

92,8

78%

119,1

78%

79,1

62%

31,6

84%

64,0

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

67%

68,7

51%

77,3

49%

50,1

62%

47,7

60%

61,3

59%

89,9

59%

119,4

66%

100,3

63%

128,7

57%

87,1

68%

34,9

92%

70,5

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (4/8)

73%

74,5

54%

83,4

53%

54,1

51%

51,9

65%

66,7

64%

97,6

63%

128,8

71%

108,0

68%

138,6

63%

95,7

75%

38,3

101%

77,4

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

843

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 843

04/02/2013 10:06:55

KENTUNGAN BARU
2016/KALASAN

50

97,1

60

(MVA)

Add
Trafo

105,3

0,0

72%

55,1

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

41%

20,8

78%

59,4

(MW)

Peak
Load

51,1

50%

SECANG

TEMANGGUNG

KLATEN

Pindah ke
Pd Lamper
(16 MVA)

55

56

57

60

37%

35%

54%

55,5

28,5

60

26,3
29%

26,4

27%

24,4

57,7
75%

51,6

67%

PURWOREJO

54

59%

60,0

40%

30,6

31%

28,2

50%

64,2

76%

64%

65,2

43%

33,0

34%

30,5

51%

65,2

69%

69%

70,4

46%

35,4

36%

32,7

57%

72,5

74%

74%

75,5

49%

37,7

39%

34,8

63%

80,0

79%

64%

81,57

53%

40,47

41%

37,32

70%

88,89

71%

22%

71%

(SANGGRAHAN-KENTUNGAN
SIRKUIT II)

65%

107,88

45%

45,9

47%

23,9

67%

68,16

(MW)

Peak
Load

22,94

60,0

(MVA)

Add
Trafo

SANGGRAHAN BARU
2018/RAJEG

121,4

28%

28,3

44%

22,2

62%

63,3

(MW)

Peak
Load

2018

53

113,5

120

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

SANGGRAHAN

26%
90,1

67%

50,9

(MW)

Peak
Load

2016

(BANTULSEMANU)

(MVA)

Add
Trafo

2015

26,3

60

62%

47,3

(MW)

Peak
Load

2014

BANTUL
BARU 2016/
PIYUNGAN

83,0

57%

60

(MVA)

(MW)

43,7

Add
Trafo

Peak
Load

2013

52

51

SEMANU

49

(KENTUNGAN-PEDAN)

Gardu Induk

No.

2012

60

120

(MVA)

Add
Trafo

69%

88,1

57%

43,4

44%

40,0

65%

98,8

24%

24,7

76%

116,3

49%

49,7

49%

49,9

72%

73,3

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

75%

95,8

61%

46,8

48%

43,2

72%

110,5

43%

43,9

71%

109,0

53%

54,1

53%

54,0

78%

79,4

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (5/8)

68%

103,7

66%

50,4

52%

46,5

72%

110,5

47%

47,5

77%

117,7

58%

58,7

57%

58,2

56%

85,6

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

844

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 844

04/02/2013 10:06:55

KALIBAKAL

PURBALINGGA
2008

WONOSOBO

RAWALO

MRICA PLTA

DIENG
2006

KEBASEN

62

63

64

65

66

67

Jml Klaten

PEDAN

61

60

BANYUDONO BARU

BANYUDONO

60

30

54%

72%

0%

66%

49%

97,70

89,17

44%

12,44

73%

11,30

41,1

43%

76%

37,4

33,0

54%

29,9

49%

41,6

51%

47%

37,8

52,51

47,71

96,9
71%

88,1

65%

60

60%

253,5

53%

230,7

60,8

54,5

70,0
69%

63,8

66%

67,2

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

63%

60%

lihat data
beban 2010

59

61,3

(MVA)

(MW)

MOJOSONGO

58

Add
Trafo

Gardu Induk

No.

Peak
Load

2012

63%

106,40

53%

13,61

59%

45,0

47%

36,2

60%

45,6

56%

57,45

62%

105,8

277,0

66%

67,5

75%

76,3

72%

73,2

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

69%

116,58

59%

14,98

65%

49,5

52%

40,0

66%

50,1

62%

63,23

68%

116,3

304,4

74%

75,3

55%

83,7

52%

80,3

(MW)

Peak
Load

120

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

62%

127,02

64%

16,39

71%

54,2

57%

43,8

72%

54,9

68%

69,20

75%

127,1

332,8

55%

83,6

60%

91,2

57%

87,5

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

67%

137,21

70%

17,79

77%

58,8

62%

47,7

78%

59,5

74%

75,09

81%

137,7

360,7

60%

92,0

64%

98,7

62%

94,5

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2017

73%

149,44

76%

19,46

63%

64,29

68%

52,33

51%

65,15

64%

97,44

62%

104,58

394,23

67%

102,11

70%

107,57

67%

102,99

(MW)

Peak
Load

2018

60

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

80%

162,75

42%

21,29

69%

70,3

75%

57,4

56%

71,3

70%

106,60

67%

114,2

430,9

74%

113,3

24,20

61%

93,1

73%

112,2

(MW)

Peak
Load

30

60,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

87%

178,29

46%

23,43

76%

77,4

50%

63,3

62%

78,4

77%

117,30

74%

125,5

473,7

83%

126,4

35,09

67%

102,1

75%

114,4

(MW)

Peak
Load

60

0,0

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (6/8)

95%

194,66

50%

25,69

65%

66,8

55%

69,7

67%

86,0

78%

119,60

81%

137,5

519,2

92%

140,7

56,45

73%

111,5

105%

106,8

(MW)

Peak
Load

120,0

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

845

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 845

04/02/2013 10:06:55

LOMANIS

GOMBONG

74

75

78

Masih pakai
trby mobil
eks wonogiri
(05)

KEBUMEN

60

60

42%

72%

36,88

37%

34,86

45%

41,62

60

60

40%

40,59

39%

5,24

41%

38,18

49%

45,73

46%

42,61

53%

38,94

48%

65%

54,65

61%

98,88

49,76

35%

BATANG

73

92,72

54%

50%

yg 6.3 MVA
diganti 16
MVA

PEKALONGAN

72

27,48

25,44

68%

4,76

KEBASEN
BARU 2013/
BALAPULANG

71

51,76

69%

37%

28,35

52,47

35%

WADASLINTANG

BREBES

70

60

66%

26,67

67,53

62%

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

63,45

77

BUMIAYU

69

(MVA)

(MW)

MAJENANG

PEMALANG

68

Add
Trafo

Peak
Load

76

Gardu Induk

No.

2012

44%

44,40

42%

5,73

44%

41,56

53%

49,94

50%

46,35

58%

59,66

69%

104,81

58%

29,51

43%

55,36

39%

29,97

70%

71,44

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

48%

48,86

46%

6,30

49%

45,51

59%

54,87

54%

50,73

63%

65,52

73%

111,78

63%

31,89

47%

59,56

42%

31,86

50%

76,03

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2015

52%

53,47

51%

6,90

53%

49,55

64%

59,95

59%

55,20

69%

71,56

77%

118,53

67%

34,28

50%

63,73

44%

33,69

53%

80,47

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2016

57%

58,02

55%

7,49

57%

53,50

69%

64,94

64%

59,56

60%

77,49

67%

102,88

72%

36,54

53%

67,61

46%

35,32

55%

84,44

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

63%

63,91

60%

8,19

62%

58,23

76%

70,93

69%

64,79

66%

84,59

71%

109,06

77%

39,27

57%

72,31

49%

37,33

58%

89,34

(MW)

Peak
Load

2018

(MVA)

Add
Trafo

69%

70,39

66%

8,96

68%

63,38

61%

77,46

75%

70,48

72%

92,34

76%

115,60

41%

42,21

61%

77,34

52%

39,45

62%

94,51

(MW)

Peak
Load

60

60,00

(MVA)

Add
Trafo

2019

61%

77,99

72%

9,86

74%

69,40

67%

85,09

60%

77,12

66%

101,40

69%

106,15

45%

45,65

65%

83,20

55%

41,93

66%

100,57

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (7/8)

68%

86,12

42%

10,81

59%

75,73

73%

93,17

66%

84,10

61%

92,88

74%

112,80

48%

49,21

70%

89,21

58%

44,43

70%

106,66

(MW)

Peak
Load

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

846

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 846

04/02/2013 10:06:56

SEMEN NUSANTARA

79
56%

161

3.586

3.383

1.060

Total Beban GI

Beban Puncak
Sistem

Devircity Factor

1.060

3.668

3.888

161

3.727

51%

3.424

28,32

(MW)

420

(MVA)

Add
Trafo

2013

Peak
Load

25,88

1.620

(MVA)

(MW)

Konsumen Besar

Total Dist.

Gardu Induk

No.

Add
Trafo

Peak
Load

2012

1.060

3.978

4.217

161

4.056

60%

30,81

(MW)

Peak
Load

540

(MVA)

Add
Trafo

2014

1.060

4.316

4.575

161

4.414

66%

33,72

(MW)

Peak
Load

840

(MVA)

Add
Trafo

2015

1.060

4.665

4.945

161

4.784

72%

36,69

360

(MVA)

Add
Trafo

2016

(MW)

Peak
Load

1.060

5.044

5.346

161

5.185

39%

39,59

(MW)

Peak
Load

720

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

1.060

5.453,88

5.781,11

161,26

5.619,85

42%

43,07

(MW)

Peak
Load

2018

780

(MVA)

Add
Trafo

1.060

5.899

6.253

161

6.091

46%

46,84

(MW)

Peak
Load

570

(MVA)

Add
Trafo

2019

1.060

6.419

6.804

161

6.643

50%

51,26

(MW)

Peak
Load

720

(MVA)

Add
Trafo

2020

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (8/8)

1.060

6.952

7.369

161

7.208

55%

55,90

(MW)

630

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

847

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 847

04/02/2013 10:06:56

PLTU PERAK

13

Simpang

Altaprima

Sawahan

12

Kalisari *)

Undaan/Surabaya Kota

Kenjeran

11

New Tandes (Sambikerep)

Kupang

Tandes

10

Ujung Baru

Kedinding

Krembangan

APJ SBU

Gardu Induk

No.

7,51
15%

6,96

62%

14%

47,54

86%

48%

44,10

24,68

56%

45%

JPROC

52%

56,95

76%

22,90

60

52,83

71%

64,94

30%

60,25

27%

55%

74,67

40,26

51%

37,35

60
JPRC

69,27

20%

20,00

67%

75%

48%
96,53

JPROC

44%

32,42

56%

76,43

541,93

(MW)

Peak
Load

60

120

120

(MVA)

Add
Trafo

2013

108,10

60

JPROC

52%

30,07

60

70,90

240

(MVA)

(MW)

502,73

Add
Trafo

Peak
Load

2012

16%

8,06

67%

51,03

52%

26,49

60%

61,12

70%

59,71

32%

43,22

59%

80,15

25%

25,65

69%

99,43

51%

34,79

60%

82,04

581,69

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

17%

8,64

72%

54,74

56%

28,42

64%

65,57

20%

10,00

75%

64,05

34%

46,36

10%

5,00

63%

85,98

31%

31,85

71%

102,41

40%

27,32

65%

88,01

629,09

(MW)

Peak
Load

60

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2015

18%

9,18

76%

58,12

59%

30,17

46%

69,62

50%

25,62

62%

53,01

36%

49,22

10%

5,31

67%

91,29

39%

39,65

72%

104,46

43%

29,01

69%

93,44

669,60

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2016

19%

9,60

79%

60,77

62%

31,55

48%

72,79

53%

26,79

65%

55,42

38%

51,47

11%

5,64

70%

95,45

47%

48,13

74%

106,55

45%

30,33

72%

97,70

704,54

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2017

20%

10,16

84%

64,38

66%

33,42

50%

77,11

56%

28,37

69%

58,71

40%

54,52

12%

5,98

74%

101,11

56%

57,35

75%

108,68

47%

32,13

76%

103,50

748,71

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

21%

10,85

90%

68,69

70%

35,66

54%

82,28

59%

30,28

74%

62,64

43%

58,17

12%

6,35

79%

107,89

66%

67,36

77%

110,85

50%

34,29

59%

110,43

799,97

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (1/10)

23%

11,63

96%

73,68

75%

38,25

58%

88,25

32%

32,47

79%

67,19

46%

62,40

72%

36,75

74%

100,72

77%

78,22

78%

113,07

54%

36,78

63%

118,45

873,15

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

24%

12,42

103%

78,66

80%

40,83

62%

94,22

44%

44,67

73%

61,73

49%

66,61

76%

39,01

79%

107,53

59%

89,99

80%

115,33

58%

39,26

68%

126,45

933,13

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

848

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 848

04/02/2013 10:06:56

Gembong

APJ SBS & SBB

Ngagel (SBS)

Karangpilang (SBB)

Waru (SBS)

Bambe

Darmo Grande (SBS)

Wonokromo (SBS)

Simogunung

Sukolilo (SBS)

Rungkut (SBS)

Driyorejo (SBB)

Babadan (SBB)

Krian (SBB)

II

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Gardu Induk

14

No.

72%

66%

71,95
71%

65%

78%

65,97

86,14

93%

85%

78%

78,98

79,18

72,60

78%

76%

56%
178,92

52%

173,79

81,59

75,06

10%

10,00

73,16

54%

77,85

67,30

60

JPROC

50%

51%

47%

71,62

125,20

115,17

82%

76%

47%
70,09

43%

64,26

31,69

910

(MW)

Peak
Load

30

120

120

(MVA)

Add
Trafo

2013

29,16

60

(MVA)

(MW)

837

Add
Trafo

Peak
Load

2012

74%

75,53

82%

90,42

58%

83,11

79%

181,60

61%

87,88

11%

10,77

77%

78,80

58%

83,86

20%

20,00

51%

126,10

75%

63,57

50%

34,14

962

20%

10,00

(MW)

Peak
Load

60

120

180

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

52%

79,95

87%

95,72

61%

87,98

75%

172,33

62%

90,03

11%

11,65

56%

85,21

63%

90,67

21%

21,17

52%

128,62

79%

67,29

54%

36,91

1.008

21%

10,73

(MW)

Peak
Load

60

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2015

54%

82,94

61%

99,29

63%

91,27

76%

174,91

66%

95,94

12%

12,41

59%

90,81

67%

96,63

22%

21,96

53%

131,19

51%

69,80

58%

39,34

1.050

23%

11,52

(MW)

Peak
Load

60

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2016

56%

85,23

63%

102,03

65%

93,78

77%

177,53

70%

100,96

13%

13,06

62%

95,56

70%

101,68

22%

22,57

54%

133,82

53%

71,73

61%

41,39

1.085

24%

12,37

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2017

58%

88,43

66%

105,86

67%

97,31

70%

160,20

74%

107,34

14%

13,89

66%

101,60

75%

108,11

23%

23,42

55%

136,49

55%

74,43

65%

44,01

1.130

26%

13,27

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2018

54%

82,71

63%

100,99

71%

102,02

71%

162,60

80%

115,08

15%

14,89

71%

108,92

70%

100,90

44%

44,55

56%

139,22

57%

78,03

69%

47,18

1.186

28%

14,25

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (2/10)

57%

87,10

66%

106,35

74%

107,44

72%

165,04

75%

108,82

16%

16,02

77%

117,19

75%

108,57

46%

46,91

58%

142,01

60%

82,17

75%

50,77

1.234

30%

15,29

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2020

59%

90,05

68%

109,95

77%

111,08

73%

167,52

79%

114,75

17%

16,89

81%

123,58

79%

114,49

48%

48,50

59%

144,85

62%

84,96

79%

53,53

1.280

32%

16,42

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

849

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 849

04/02/2013 10:06:56

Gondang Wetan

38

Karangkates

34

APJ PASURUAN

Lawang

33

IV

Sengkaling

32

PLTA Selorejo

Pakis/Malang Timur

31

37

Polehan

30

PLTA Sengguruh

Blimbing

29

36

Kebonagung

28

Turen

APJ MALANG

III

35

Sby. Selatan (Wonorejo) *)

Gardu Induk

27

No.

(MVA)

(MW)

JPROC

47%

60

JPROC

62,06

49%

449,89

53%

67,54

491,18

6,64
78%

5,93

77%

69%

70%

19,57

53%

36,05

53%

13,50

52%

40,06

67%

51,50

35%

26,44

58%

39,71

71%

48,52

44%

55,96

17,49

360

30

JPROC

47%

32,22

30

JPROC

47%

12,07

60

35,81

60

JPROC

60%

31%

46,03

60

JPROC

23,63

30

JPROC

52%

JPROC

64%

35,49

30

JPROC

39%

43,37

60

50,02

337,96

48%

302,06

24,60

44%

(MW)

Peak
Load

120

(MVA)

Add
Trafo

2013

22,63

360

Add
Trafo

Peak
Load

2012

56%

71,63

520,91

42%

7,18

42%

21,17

57%

38,99

57%

14,61

57%

43,33

73%

55,70

37%

28,59

63%

42,95

77%

52,48

47%

60,53

365,54

52%

26,50

(MW)

Peak
Load

60

20

30

50

(MVA)

Add
Trafo

2014

60%

76,94

559,52

46%

7,84

45%

23,12

63%

42,59

63%

15,95

62%

47,33

60%

60,84

41%

31,23

69%

46,91

75%

57,32

52%

66,11

399,25

80%

40,65

(MW)

Peak
Load

30

60

30

90

(MVA)

Add
Trafo

2015

64%

81,02

589,10

49%

8,28

48%

24,42

66%

44,98

66%

16,85

65%

49,99

63%

64,25

43%

32,98

73%

49,55

79%

60,54

55%

69,82

421,66

42%

43,33

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

66%

84,47

599,18

52%

8,76

51%

25,83

70%

47,59

70%

17,83

69%

52,89

67%

67,99

78%

59,90

62%

42,42

64%

49,06

58%

73,88

446,15

45%

45,59

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2017

70%

88,83

630,04

55%

9,35

54%

27,56

75%

50,77

75%

19,02

74%

56,42

71%

72,53

63%

63,90

67%

45,26

68%

52,34

62%

78,81

475,96

67%

68,47

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

74%

94,30

668,57

58%

9,88

57%

29,14

70%

53,68

59%

15,11

58%

59,66

75%

76,68

66%

67,56

70%

47,85

72%

55,33

69%

88,33

503,23

58%

88,41

(MW)

Peak
Load

60

30

60

90

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (3/10)

79%

100,41

711,66

61%

10,45

60%

30,82

74%

56,77

63%

15,98

72%

73,10

70%

71,10

70%

71,46

74%

50,61

77%

58,52

73%

93,42

532,24

62%

95,13

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

70%

106,49

754,55

65%

11,06

64%

32,61

79%

60,07

66%

16,91

76%

77,34

74%

75,23

74%

75,60

79%

53,55

79%

60,28

78%

98,84

561,48

66%

100,31

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

850

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 850

04/02/2013 10:06:56

Bangil

Bulukandang

Bumi Cokro

Gempol (New Porong)

PIER

Pandaan

Grati

Probolinggo

Leces

Kraksaan

Paiton

Sukorejo

New Sukorejo/Purwosari

APJ MADIUN & PNR

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

Gardu Induk

39

No.

78%

26%

176,99

260

193,48

67%

34,22

58%

13,06

53%

64%
14,80

59%

13,60

21,70

36%

27,43

59%

73,01

19,94

60

60

JPROC

33%

54%

25,21

60

JPROC

67,09

21%

19%

65%
10,78

9,90

84%

38%
43,91

76%

57,27

35,37

32,51

29%

15,00

72,55

59%

44,90

86%

54%

44%

29,98

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2013

80,45

60

JPROC

41,26

60

JPROC

41%

(MVA)

(MW)

27,55

Add
Trafo

Peak
Load

2012

207,45

71%

36,29

62%

15,69

68%

23,01

38%

29,09

63%

77,43

22%

11,43

68%

46,56

40%

37,52

31%

15,91

53%

76,94

62%

47,62

47%

31,80

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

224,48

76%

38,98

66%

16,85

73%

24,71

41%

31,25

39%

10,00

59%

73,17

24%

12,28

74%

50,02

43%

40,30

34%

17,09

57%

82,65

67%

51,15

50%

34,15

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

238,20

40%

41,04

70%

17,75

77%

26,02

43%

32,91

41%

10,43

63%

77,05

25%

12,93

77%

52,67

45%

42,43

35%

17,99

60%

87,03

70%

53,86

53%

35,96

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

249,88

42%

42,79

73%

18,50

80%

27,13

45%

34,31

43%

10,87

65%

80,33

26%

13,48

59%

39,91

47%

44,24

37%

18,76

63%

90,74

73%

56,15

55%

37,50

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2017

264,23

54%

55,00

37%

9,46

34%

28,53

47%

36,08

44%

11,33

69%

84,48

28%

14,17

62%

41,97

50%

46,53

39%

19,73

66%

95,42

77%

59,05

58%

39,43

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

281,75

57%

58,39

39%

10,04

36%

30,29

50%

38,30

46%

11,82

73%

89,68

30%

15,05

66%

44,56

53%

49,39

41%

20,94

70%

101,29

61%

62,69

62%

41,86

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (4/10)

306,16

61%

62,17

42%

10,69

38%

32,25

53%

40,78

48%

12,32

66%

95,49

31%

16,02

70%

47,44

56%

52,59

44%

22,30

75%

107,86

65%

66,75

66%

44,57

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

325,76

65%

65,94

44%

11,34

40%

34,21

57%

43,25

50%

12,84

70%

101,28

33%

16,99

74%

50,32

60%

55,78

46%

23,65

79%

114,39

69%

70,79

70%

47,27

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

851

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 851

04/02/2013 10:06:57

Manisrejo

Meranggen / Maospati

Magetan

Ngawi

Caruban

Ponorogo

New Ponorogo

Pacitan

New Pacitan

Sudimoro (PLTU Pacitan)

Dolopo

APJ KEDIRI

Banaran

Kediri Baru (Gitet)

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

VI

63

64

Gardu Induk

52

No.

5,43

17,22
34%

32%

79%

75%

16,39

60,07

57,15

266,24

70%

252,05

64%

32%
11,96

30

20

43%

10,87

10,93

29%

5,00

30
JBN

39%

41%

10,00

10,42

9,59

120

JPROC

29%

38%

60

24%

(MVA)

Add
Trafo

15,00

70%

38%
24,03

JPROC

35%

16,05

31%

31,67

43%

18,35

40%

13,53

39%

36,17

(MW)

Peak
Load

2013

35,67

30

JPROC

28%

14,67

60

28,95

30

JPROC

39%

36%

16,77

30

JPROC

12,36

60

JPROC

35%

(MVA)

(MW)

33,05

Add
Trafo

Peak
Load

2012

38%

19,21

48%

66,99

295,80

75%

12,77

35%

5,90

46%

11,82

44%

11,33

32%

16,35

25%

25,66

40%

17,14

33%

33,82

46%

19,60

42%

14,45

41%

38,62

(MW)

Peak
Load

60

90

(MVA)

Add
Trafo

2014

40%

20,30

50%

70,80

314,05

32%

13,79

38%

6,43

51%

12,88

48%

12,34

35%

17,81

27%

27,71

44%

18,50

36%

36,53

50%

21,17

46%

15,60

45%

41,71

(MW)

Peak
Load

90

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

44%

22,35

55%

77,96

344,51

34%

14,58

41%

6,91

54%

13,84

52%

13,26

38%

19,13

29%

29,30

46%

19,57

38%

38,63

53%

22,38

49%

16,50

47%

44,11

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2016

65%

33,16

57%

80,76

358,18

36%

15,25

43%

7,33

58%

14,68

55%

14,07

40%

20,30

30%

30,64

48%

20,46

40%

40,39

55%

23,40

51%

17,25

49%

46,12

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

71%

36,35

63%

88,53

391,27

38%

16,06

46%

7,85

62%

15,73

59%

15,07

43%

21,75

32%

32,28

51%

21,55

42%

42,54

58%

24,65

53%

18,17

52%

48,58

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2018

76%

38,59

67%

93,98

416,51

40%

17,06

50%

8,49

67%

17,00

64%

16,29

46%

23,50

34%

34,28

54%

22,89

44%

45,18

62%

26,18

57%

19,30

55%

51,59

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (5/10)

42%

42,75

74%

104,14

454,99

43%

18,15

21%

14,20

72%

18,43

69%

17,66

50%

25,48

36%

36,48

57%

24,36

47%

48,09

66%

27,86

60%

20,54

59%

54,91

(MW)

Peak
Load

60

120

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

45%

45,58

79%

111,01

485,88

45%

19,22

23%

15,33

78%

19,89

75%

19,06

54%

27,51

38%

38,63

61%

25,80

50%

50,92

69%

29,51

64%

21,75

62%

58,14

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

852

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 852

04/02/2013 10:06:57

Pare

PLTA Tulungagung

Trenggalek

Tulungagung

Tulungagung II

Blitar Baru

PLTA Wlingi

New Wlingi

APJ JEMBER

Jember

New Jember (arah Bondowoso)

Puger (Pabrik Semen)

Tanggul

Lumajang

66

67

68

69

70

71

72

VII

73

74

75

76

77

Gardu Induk

65

No.

(MVA)

(MW)

60

60

JPROC

45%

51%

51,67

47%

46,30

35,62

42%

58%

52%

31,91

94,37

181,66

84,56

162,78

56%

81%

85%
28,78

27,38

81%

43,28

77%

89%

41,17

52,32

59%

49,78

25,21

55%

60%

23,21

15,39

83%

56%

14,17

23,98

67%

(MW)

Peak
Load

30

30

JPROC

30

JPROC

30

(MVA)

Add
Trafo

2013

22,81

30

Add
Trafo

Peak
Load

2012

55%

56,42

51%

38,88

64%

103,04

198,34

63%

32,10

63%

48,27

86%

58,36

64%

27,41

66%

16,73

63%

26,75

(MW)

Peak
Load

30

(MVA)

Add
Trafo

2014

JBN

39%

61%

62,42

56%

43,02

71%

113,99

39%
219,43

30
JBN

10,00

47%

23,92

67%

51,01

60

(MVA)

Add
Trafo

20,00

61%

41,67

70%

29,87

71%

18,23

67%

28,27

(MW)

Peak
Load

2015

66%

67,71

61%

46,67

20%

10,00

39%

20,00

58%

93,67

238,05

43%

11,01

52%

26,34

73%

56,17

43%

22,02

67%

45,89

75%

32,07

77%

19,58

73%

31,12

(MW)

Peak
Load

30

60

90

(MVA)

Add
Trafo

2016

71%

72,74

66%

50,13

21%

10,74

42%

21,48

62%

100,62

255,71

45%

11,41

53%

27,28

76%

58,18

45%

22,81

70%

47,53

67%

34,03

41%

20,77

52%

22,24

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2017

77%

78,09

70%

53,82

23%

11,54

45%

23,08

67%

108,02

274,56

49%

12,50

59%

29,91

70%

53,78

69%

35,01

77%

52,11

71%

36,46

44%

22,25

57%

24,38

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2018

55%

83,89

76%

57,82

24%

12,40

49%

24,79

72%

116,04

294,93

52%

13,27

62%

31,75

75%

57,09

73%

37,17

72%

55,32

77%

39,40

47%

24,05

61%

25,88

(MW)

Peak
Load

60

60

30

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (6/10)

65%

100,16

68%

52,14

26%

13,31

52%

26,63

68%

109,72

301,96

58%

14,71

69%

35,18

70%

53,26

50%

51,18

80%

61,29

74%

37,72

51%

26,08

67%

28,68

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

70%

107,71

73%

56,07

28%

14,30

56%

28,61

73%

117,99

324,67

61%

15,68

74%

37,50

74%

56,78

63%

64,56

72%

55,34

80%

40,72

55%

28,15

72%

30,57

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

853

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 853

04/02/2013 10:06:57

Bangkalan

89

Jaya Kertas

85

APJ PAMEKASAN

Siman

84

IX

Tarik

83

GITET Ngimbang

Ngoro

82

88

New Jombang

81

Nganjuk

Ploso

80

87

Mojoagung

79

Kertosono

Sekarputih / Mojokerto

86

APJ MOJOKERTO

78

Gardu Induk

VIII

No.

0
35,37
46%

31,69

75%

176,72

8%

7%

158,35

3,91

3,47

52%

81%

55%
31,13

27,63

49%

55%
28,23

25,05

48%

55%
27,83

49%

24,70

14,00

75%

12,43

38,21

80%

57%

72,29

33,91

50%

64,16

29%

15,00

64%

77%

77%
43,77

52,16

77%

61%
39,30

51%

39,32

78,38

392,05

(MW)

Peak
Load

60

80

JPROC

30

30

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2013

65,13

60

60

(MVA)

(MW)

347,96

Add
Trafo

Peak
Load

2012

50%

38,62

192,94

8%

4,18

56%

33,31

59%

30,20

58%

29,78

59%

14,98

80%

40,88

61%

77,34

31%

16,05

69%

46,83

55%

42,05

66%

83,86

419,46

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

56%

42,72

213,46

9%

4,60

62%

36,62

65%

33,21

64%

32,75

65%

16,48

66%

44,95

67%

85,04

35%

17,65

76%

51,50

60%

46,24

72%

92,21

461,24

(MW)

Peak
Load

20

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2015

61%

46,35

231,47

10%

4,94

66%

39,35

70%

35,68

69%

35,18

69%

17,70

71%

48,30

72%

91,37

67%

33,96

59%

40,33

65%

49,68

65%

99,07

495,56

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

65%

49,79

248,65

10%

5,24

70%

41,75

74%

37,86

73%

37,33

74%

18,78

75%

51,25

54%

96,95

71%

36,04

63%

42,79

69%

52,71

69%

105,13

525,84

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

71%

53,95

269,31

11%

5,60

75%

44,60

40%

40,44

39%

39,88

39%

20,06

66%

44,74

58%

103,56

48%

48,49

67%

45,71

74%

56,30

73%

112,29

561,66

(MW)

Peak
Load

80

60

60

60

60

240

(MVA)

Add
Trafo

2018

58%

59,00

294,27

12%

6,02

71%

47,99

43%

43,52

42%

42,91

42%

21,59

71%

48,15

62%

111,44

61%

62,18

58%

39,19

59%

60,59

59%

120,84

604,41

(MW)

Peak
Load

60

60

30

60

60

150

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (7/10)

62%

63,41

316,27

13%

6,49

76%

51,72

46%

46,89

45%

46,24

46%

23,27

76%

51,89

67%

120,09

66%

67,01

62%

42,23

64%

65,30

64%

130,22

651,35

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

67%

68,19

340,09

14%

6,95

74%

50,42

49%

50,25

49%

49,55

49%

24,93

73%

55,60

72%

128,68

75%

76,80

67%

45,25

69%

69,96

68%

139,53

697,91

(MW)

Peak
Load

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2021

854

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 854

04/02/2013 10:06:57

Sampang

Pamekasan

Blega

Sumenep

Gili Timur

APJ SITUBONDO

Situbondo

Bondowoso

APJ BANYUWANGI

Banyuwangi

Genteng

APJ BOJONEGORO

Bojonegoro

Babat / Baureno

Brondong (New) / Paciran

91

92

93

94

95

96

XI

97

98

XII

99

100

101

Gardu Induk

90

No.

(MVA)

(MW)

36%

60%

58%

60

20%

21%

10,81

54%

10,00

41,04

74%

45%

72%

37,97

53,09

49,12

210,77

55%

195,00

51,65

52%

62%

58,02

48,40

60

60

JPROC

54,37

109,67

55%

102,77

25,32

39%

33,25

23,21

60

60

JPROC

30,48

58,57

53%

53,69

71%

63%
13,53

56%

12,13

48,14

54%

43,13

41,37

48%

56%

37,07

38,31

50%

(MW)

Peak
Load

60

JPROC

60

120

20

(MVA)

Add
Trafo

2013

34,32

60

Add
Trafo

Peak
Load

2012

23%

11,61

58%

44,06

48%

57,01

226,33

61%

57,40

69%

64,48

121,88

65%

27,66

43%

36,33

63,99

58%

14,78

69%

52,56

59%

45,17

62%

41,82

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

24%

12,42

62%

47,16

51%

61,01

242,21

65%

60,95

73%

68,47

129,42

71%

29,98

46%

39,38

69,36

64%

16,35

69%

53,15

59%

10,00

59%

44,97

68%

46,27

(MW)

Peak
Load

20

(MVA)

Add
Trafo

2015

26%

13,29

66%

50,46

55%

65,29

259,19

71%

66,82

59%

75,06

141,87

76%

32,22

50%

42,32

74,54

70%

17,74

75%

57,66

63%

10,74

64%

48,79

49%

50,20

(MW)

Peak
Load

60

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

28%

14,23

71%

54,03

59%

69,90

277,49

48%

69,13

61%

77,66

146,79

80%

34,00

53%

44,66

78,66

75%

19,05

61%

61,94

68%

11,54

69%

52,41

53%

53,92

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

30%

15,27

76%

57,96

63%

74,99

297,71

52%

75,35

66%

84,64

159,99

48%

36,36

56%

47,77

84,13

61%

20,64

66%

67,11

73%

12,40

56%

56,79

57%

58,43

(MW)

Peak
Load

60

60

20

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

32%

16,40

61%

62,27

68%

80,56

319,83

55%

79,59

70%

89,40

168,99

51%

39,12

60%

51,39

90,51

66%

22,58

72%

73,39

78%

13,31

61%

62,10

63%

63,89

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (8/10)

35%

17,65

66%

67,00

73%

86,68

344,11

61%

87,55

64%

98,35

185,89

55%

42,30

65%

55,57

97,87

71%

24,26

77%

78,88

42%

14,30

65%

66,75

67%

68,67

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

37%

19,02

71%

72,20

61%

93,41

370,83

64%

92,60

68%

104,02

196,61

59%

45,49

70%

59,75

105,24

77%

26,09

78%

79,82

60%

20,36

70%

71,78

72%

73,85

(MW)

Peak
Load

60

120

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

855

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 855

04/02/2013 10:06:58

Lamongan

Tuban

Mliwang / Dwima Agung

APJ GRESIK

Segoro Madu

Manyar

Cerme

Petrokimia

APJ SIDOARJO

Buduran

New Buduran / Sedati

Porong

Sidoarjo

Balongbendo

103

104

XIII

105

106

107

108

XIV

109

110

111

112

113

Gardu Induk

102

No.

(MVA)

(MW)

60

JPROC

67,95

44%

50%

17,01

71%

47%

72,25

39%

20,00

53%

18,08

30%

31,07

125,86

87%

299,25

44%

52,04

156,00

20

140

JPROC

39%

271,04

60

52%

47,00

26,50

94%

55%

23,93

83,52

68%

57,67

49%

20

75,44

61%

52,09

219,73

47%

198,46

23,89

43%

54%

22,10

41,62

50%

79%

38,51

40,32

73%

(MW)

Peak
Load

60

120

180

30

30

(MVA)

Add
Trafo

2013

37,30

80

Add
Trafo

Peak
Load

2012

51%

77,38

42%

21,42

57%

19,37

40%

40,96

71%

127,12

320,51

47%

56,13

56%

28,58

59%

90,08

73%

62,20

237,00

50%

25,65

58%

44,69

42%

43,30

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

54%

82,79

45%

22,92

61%

20,72

51%

51,63

72%

128,39

343,10

52%

61,35

61%

31,24

64%

98,46

80%

67,98

259,03

54%

27,46

63%

47,83

45%

46,34

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2015

58%

88,73

48%

24,56

65%

22,21

62%

63,13

73%

129,68

367,59

55%

65,75

66%

33,48

69%

105,52

54%

72,86

277,62

58%

29,38

50%

51,18

49%

49,58

(MW)

Peak
Load

60

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2016

62%

95,20

52%

26,35

70%

23,83

49%

75,53

73%

130,97

394,03

59%

69,78

70%

35,53

73%

111,99

57%

77,33

294,63

62%

31,45

54%

54,80

52%

53,08

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

67%

102,37

75%

38,34

43%

25,62

58%

88,89

74%

132,28

432,83

63%

74,71

75%

38,04

59%

119,90

61%

82,79

315,44

66%

33,75

58%

58,79

56%

56,95

(MW)

Peak
Load

30

30

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

72%

110,22

40%

41,28

46%

27,58

68%

103,28

75%

133,61

464,76

67%

79,30

79%

40,38

62%

127,27

65%

87,88

334,83

71%

36,25

62%

63,16

60%

61,18

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (9/10)

65%

98,82

63%

64,50

50%

29,74

73%

111,33

76%

134,94

491,92

71%

84,24

56%

42,89

64%

130,19

69%

93,34

350,66

76%

39,01

67%

67,95

65%

65,83

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

70%

106,66

68%

69,62

54%

32,10

79%

120,17

76%

136,29

521,61

75%

89,54

60%

45,59

68%

138,38

73%

99,22

372,73

41%

42,03

72%

73,23

70%

70,94

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

856

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 856

04/02/2013 10:06:58

Kasih Jatim

Gardu Induk

1,10

4.351

BEBAN PUNCAK SISTEM

DIVERSITY FAKTOR

4.780

770

1.830

32%

4.010

60

JPROC

30,09

(MVA)

(MW)

TOTAL PUNCAK GI.DISTRBUSI &


GI.KONSUMEN BESAR

BEBAN PUNCAK KONSUMEN


BESAR

TOTAL BEBAN PUNCAK GI


DISTRIBUSI

114

No.

Add
Trafo

2012

Peak
Load

1,10

4.715

5.168

778

4.390

34%

31,99

1.070

(MVA)

Add
Trafo

2013

(MW)

Peak
Load

1,10

5.049

5.560

846

4.714

37%

34,26

560

(MVA)

Add
Trafo

2014

(MW)

Peak
Load

1,10

5.374

5.918

846

5.072

39%

36,65

530

(MVA)

Add
Trafo

2015

(MW)

Peak
Load

1,10

5.686

6.245

846

5.399

42%

39,28

570

(MVA)

Add
Trafo

2016

(MW)

Peak
Load

1,10

6.005

6.582

917

5.665

45%

42,15

300

(MVA)

Add
Trafo

2017

(MW)

Peak
Load

1,10

6.345

6.952

917

6.035

48%

45,32

650

(MVA)

Add
Trafo

2018

(MW)

Peak
Load

1,10

6.703

7.345

917

6.428

52%

48,80

690

(MVA)

Add
Trafo

2019

(MW)

Peak
Load

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (10/10)

1,10

7.083

7.769

917

6.852

56%

52,60

480

(MVA)

Add
Trafo

2020

(MW)

Peak
Load

1,09

7.487

8.188

917

7.271

61%

56,78

270

(MVA)

Add
Trafo

2021

(MW)

Peak
Load

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

857

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 857

04/02/2013 10:06:58

10

No.

60

60

120

(MVA)

Add
Trafo

81%

82,80

24%

9,54

34%

14,60

(MW)

Peak
Load

Usulan Trf
70%
6,25

63%

(3,69)

107,01

17,20

77%

117,96

29,28

85%

130,03

64%

97,89

42,59

85%

130,03

69%

105,76

52,96

85%

130,03

64,08

85%

130,03

39%

40,27

40,27

29,8

106,54

52%

53,00

64,9

80%

163,48

5,0

80,2

176%

164,90

69%

35,0

85%

87,02

27%

10,53

41%

17,62

(MW)

Peak
Load

70%

120

(MVA)

Add
Trafo
(MVA)

Add
Trafo

2018

70%

106,54

29%

PESANGGARAN

97,07

71%

Usulan Trf

66%

51%

52,00

53,5

75%

152,08

5,0

65,2

160%

149,93

59%

30,0

85%

87,02

26%

10,02

38%

16,04

(MW)

Peak
Load

29,8

57%

Usulan Trf

50%

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

NEW NUSA DUA/PECATU


(2015/2017)

73,06

NUSA DUA
60

42,9

33,04
51,00

69%

141,48

65%

131,62

49%
90,61

74%

150,43

7,0

Usulan Trf
83,87

74%

131,66

51,6

39,2

146%

136,32

10,0

133%

123,95

50,0

64%

28,0

121%

112,70

77%

78,78

23%

9,09

31%

13,30

(MW)

Peak
Load

NEW KAPAL/KERAMBITAN(2015)

Usulan Trf

114,42

17,8

8,46

Usulan Trf

KAPAL

110%

93,17

100%

PADANGSAMBIAN
102,47

(MVA)

Add
Trafo

2016

49%

73%

74,96

22%

8,65

28%

12,11

(MW)

Peak
Load

2015

Incamer Gianyar - Amlapura

69%

70,66

(MVA)

Add
Trafo

2014

25,0

65%

Usulan Trf

60

21%

8,24

26%

11,02

(MW)

Peak
Load

2013

NEW GIANYAR/DAWAN
(2016)

65,97

GIANYAR

7,84

20%

Usulan Trf

24%
30

(MVA)

(MW)

10,03

Add
Trafo

Peak
Load

BATURITI

Usulan Trf

ANTOSARI

Gardu Induk

2012

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (1/3)

76,01

85%

130,03

55%

56,48

56,48

73%

112,44

73%

74,00

77,2

86%

175,73

96,7

194%

181,36

39%

40,00

85%

87,02

28%

11,05

46%

19,35

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2019

88,80

85%

130,03

77%

78,49

78,5

83%

127,74

69%

105,00

90,3

93%

188,90

114,8

213%

199,47

44%

45,0

85%

87,02

30%

11,61

50%

21,25

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2020

85%

130,03

155%

157,98

78,49

250%

127,74

60%

91,32

90,3

106%

188,90

213%

199,47

68%

69,49

89%

91,02

31%

12,19

55%

23,34

(MW)

Peak
Load

(MVA)

Add
Trafo

2021

858

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 858

04/02/2013 10:06:58

20

19

18

17

16

15

14

13

12

KUTA/PEMECUTAN

11

30

60

(MVA)

Add
Trafo

62%

60

46%
2,00

32,05

63%

3,51

PAYANGAN

Usulan Trf
2,00

51%

38,98

70%

71,37

70%

66%

2,00

56%

42,99

76%

77,13

58%

29,34

30

40%

2,00

46%

47,41

60

34

2,00

51%

52,29

36%

18,54

27

90,08

70%

35,51

35%

12,02

41%

31,66

66%

67,29

67,29

84%

128,39

2,0

46%

58,40

70%

71,38

(MW)

Peak
Load

88%

60

(MVA)

Add
Trafo

30

60

(MVA)

Add
Trafo

2017

82%

83,35

63%

32,28

68%

11,63

53%
35,34

64%
26,67

38%
11,26

52%
30,44

Usulan Trf

65%

66,03

63%

24,24

66%
10,90

60

26,8

80%

Usulan Trf

64%
10,55

29,26

53,26

53,26

40,50

128,39

75%

57,35

65%

66,25

(MW)

Peak
Load

84%

120

(MVA)

Add
Trafo

84%

128,39

74%

56,30

59%

60,09

(MW)

Peak
Load

2016

Extention GI Pemaron

61,10

PEMARON

58%

Usulan Trf

60%

22,04

NEGARA

Usulan Trf

61%

10,21

GILIMANUK

Usulan Trf

28,12

76%

116,79

67%

51,10

53%

54,50

(MW)

Peak
Load

40%

25,99

AMLAPURA
27,03

(MVA)

Add
Trafo

2015

Incomer Sanur- Gianyar

69%

106,23

61%

46,50

48%

49,44

(MW)

Peak
Load

2014

40,5

63%

96,63

54%

41,58

42

44%

90

(MVA)

(MW)

44,84

Add
Trafo

Peak
Load

2013

NEW SANUR/Jl. IB.


Mantra-Biaung(2015)

Usulan Trf

SANUR

Incamer Pesanggaran Nusa Dua

Usulan Trf

GIS BANDARA (2012)

Usulan Trf

Gardu Induk

No.

2012

2,00

57%

57,67

47%

23,81

41

95%

97,35

38%

39,07

37%

12,42

43%

32,94

54%

82,71

82,71

84%

128,39

0,4

47%

59,45

71

75%

76,91

(MW)

Peak
Load

60

60

(MVA)

Add
Trafo

2018

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (2/3)

2,00

62%

63,60

58%

29,67

49

103%

105,21

42%

42,98

38%

12,83

45%

34,27

65%

99,66

99,66

84%

128,39

0,4

47%

60,50

76

81%

82,87

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2019

2,00

69%

70,15

71%

36,16

57

111%

113,70

46%

47,29

39%

13,25

47%

35,65

77%

118,30

118,30

84%

128,39

0,4

48%

61,55

89

88%

89,29

(MW)

Peak
Load
(MVA)

Add
Trafo

2020

0%

77,36

49%

25,00

-49%

(25,00)

0%

52,02

3%

13,69

0%

37,09

155%

237,61

118,30

84%

128,39

0,5

62,62

0%

96,20

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

859

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 859

04/02/2013 10:06:58

5,00

693

1,1

Diversity Factor

3,40

Beban Puncak Isolated (MW)

Beban Puncak Total (MW)

690

Beban Puncak Sistem Bali


(MW)

20%

754

CLK BAWANG (New)

21

300

30

(MVA)

(MW)

Beban GI. (MW)

Gardu Induk

No.

Add
Trafo

2012

Peak
Load

1,1

752

3,74

748

834

27%

7,00

(MW)

Peak
Load

120

(MVA)

Add
Trafo

2013

1,1

806

4,11

802

915

35%

9,00

(MW)

Peak
Load

60

(MVA)

Add
Trafo

2014

1,2

873

4,53

868

1,2

933

4,98

928

1.078

2,00

1.019

2,00

13,00

(MW)

180

(MVA)

Add
Trafo

2016
Peak
Load

51%

390

(MVA)

Add
Trafo

43%

11,00

(MW)

Peak
Load

2015

1,1

992

5,48

987

1.131

2,00

59%

15,00

(MW)

Peak
Load

210

(MVA)

Add
Trafo

2017

1,1

1065

6,02

1059

1.184

2,00

67%

17,00

(MW)

Peak
Load

120

(MVA)

Add
Trafo

2018

Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (3/3)

1,1

1140

6,63

1133

1.248

2,00

75%

19,00

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2019
Peak
Load

1,1

1216

7,29

1208

1.325

2,00

41%

21,00

(MW)

90

30

(MVA)

Add
Trafo

2020
Peak
Load

0,9

1269

5,7

1263

1079,2

67%

17,10

(MW)

60

(MVA)

Add
Trafo

2021
Peak
Load

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 860

04/02/2013 10:06:59

Lampiran C1.5
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM
JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 861

04/02/2013 10:06:59

862

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 862

04/02/2013 10:06:59

Jumlah

621

530

70/20 kV

13.866

7.000

150/20 kV

Jumlah

6.336

2012

150/70 kV

500/150 kV

TRAFO

KEBUTUHAN TRAFO 2012-2021

70 kV

614

150 kV

500 HVDC

2012

500 kV

TRANSMISI

KEBUTUHAN TRAFO 2012-2021

12.666

110

7.620

100

4.836

2013

3.039

2.683

352

2013

7.953

30

3.420

4.503

2014

2.201

182

1.795

224

2014

6.700

2.700

4.000

2015

1.852

1.141

711

2015

12.820

5.820

7.000

2016

2.165

50

963

300

852

2016

6.860

30

3.330

3.500

2017

872

404

468

2017

5.220

90

3.630

1.500

2018

672

632

40

2018

4.450

150

3.300

1.000

2019

422

402

20

2019

4.570

60

3.510

1.000

2020

146

106

40

2020

Rekap Kebutuhan Transmisi dan Gardu Induk di Sistem Jawa-Bali

2.970

90

2.880

2021

60

60

2021

78.075

1.090

43.210

100

33.675

Jumlah

MVA

12.050

241

8.800

300

2.709

Jumlah

kms

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

863

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 863

04/02/2013 10:06:59

Jabar

Jabar

Jabar

22

23

DKI Jakarta

14

21

DKI Jakarta

13

Jabar

DKI Jakarta

12

20

DKI Jakarta

11

Jabar

DKI Jakarta

10

19

DKI Jakarta

Jabar

DKI Jakarta

18

DKI Jakarta

Jabar

DKI Jakarta

17

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

16

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

15

DKI Jakarta

Provinsi

No

New Ujung Berung

New Ujung Berung

Tasikmalaya

Depok

Tasikmalaya

Bandung Selatan

Mandirancan

Cawang Baru (GIS)

PLTU Jawa-5

Durikosambi (GIS)

PLTU Bekasi

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Muarakarang (GIS)
500 kV

Pelindo/Priok

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Tegangan

Cawang Baru (GIS)

Durikosambi (GIS)

Kembangan (GIS)

Durikosambi (GIS)

Cawang

Durikosambi (GIS)

Cawang (GIS)

Bekasi

Cawang

Kembangan (GIS)

Nama Gardu Induk

Spare, 1 phase

New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS)

New, 2 dia 6 CB

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS)

New, 4 dia 12 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 4 dia 12 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 4 dia 12 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS)

New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS)

Ext, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS)

Ext, 2 dia 4 CB (GIS)

New, 5 dia 15 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS)

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS)

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Lingkup Proyek

167

1.000

500

167

167

167

167

500

500

500

500

1.000

1.000

500

1.000

167

167

500

167

167

167

MVA
3

2,70

25,20

11,10

2,70

2,70

2,70

2,70

20,60

9,00

20,60

26,10

26,10

91,20

53,70

8,10

25,00

109,95

2,70

2,70

20,60

2,70

2,70

Juta
USD

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2019

2018

2018

2018

2017

2016

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2013

2013

2013

2013

COD

Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (1/4)

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Site

On Site

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Status

APLN 2011

APLN 2009

APLN

APLN 2011

APLN 2011

APLN 2010

APLN 2010

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

KE Paket

KE Paket

APLN 2013

KE Paket 1

APLN 2011

KE Paket 1

KE Paket

KE Paket

Sumber Dana

864

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 864

04/02/2013 10:06:59

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

Provinsi

24

No

Balaraja

Cilegon

Cilegon

Balaraja

Cilegon

Cirata

Matenggeng PS

Mandirancan

Jawa-3 Switching

Cibatu Baru

Cikalong / Cigareleng

Upper Cisokan PS

Mandirancan

PLTU Indramayu

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Bogor X dan Converter St

Cibatu

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Tegangan

Tambun

Cibinong

Cirata

Cibatu

Gandul

Muaratawar

Muaratawar

Nama Gardu Induk

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 2 dia 4 CB

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 4 dia 12 CB

New, 5 dia 13 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

New, 4 dia 10 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 2 dia 4 CB

Ext, 2 dia 6 CB

New, 4 dia 10 CB

Ext, 2 dia 4 CB

New, 12 dia 36 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV, 2


Conv DC

New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

New, 2 dia 4 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Lingkup Proyek

500

167

167

167

500

500

500

1.000

500

1.000

1.000

167

167

167

167

167

1.000

MVA

11,10

2,70

2,70

2,70

11,10

11,10

6,00

11,10

18,00

35,70

23,10

6,00

9,00

15,00

6,00

718,20

31,20

2,70

2,70

2,70

2,70

2,70

22,20

Juta
USD

2013

2013

2012

2012

2012

2019

2019

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2014

2014

2014

2013

2013

2013

COD

Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (2/4)

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

Status

APLN 2012

KE Paket

APLN 2011

APLN 2011

APLN 2011

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD

Unallocated

JICA

JICA

JICA HVDC

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

KE Paket 1

KE Paket 1

KE Paket 1 & 7

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

865

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 865

04/02/2013 10:06:59

Banten

Banten

Banten

Banten

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

DIY

DIY

DIY

DIY

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Provinsi

47

No

Ngimbang

Kediri

Grati

Krian

Krian

Krian

Pedan

Bantul

Pedan

Pedan

Ungaran

Tanjung Jati

PLTU Jateng

Pemalang 500 kV

Rawalo/Kesugihan

Ungaran

Tanjung Jati

Tanjung Jati

Ungaran

PLTU Jawa-6

PLTU Banten

Lengkong

Balaraja

Nama Gardu Induk

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Tegangan

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 3 dia 6 CB

New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

New, 4 dia 10 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Spare, 1 phase

Ext, 2 dia 4 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 2 dia 6 CB

New, 4 dia 8 CB

New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Lingkup Proyek

500

167

500

500

167

500

500

1.000

500

167

500

500

1.000

500

167

167

1.000

500

1.000

500

MVA

11,10

2,70

11,10

11,10

2,70

11,10

11,10

31,20

11,10

2,70

11,10

11,10

9,00

40,20

23,10

2,70

2,70

22,20

11,10

9,00

12,00

31,20

11,10

Juta
USD

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2020

2016

2014

2014

2020

2017

2017

2016

2014

2014

2014

2012

2012

2021

2016

2015

2014

COD

Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (3/4)

On Going

On Going

existing

existing

On Site

On Going

Rencana

Rencana

On Going

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

On Going

Proposed

Proposed

eksisting

eksisting

Rencana

Proposed

Proposed

On Going

Status

APLN 2011

KE Paket 1

APLN 2011

APLN 2011

APLN 2010

APLN 2011

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered I

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

IPP

Ex-JICA

APLN 2010

APLN 2013

APLN 2013

IPP

APLN 2012

Unallocated

IPP

APBN 2013

IBRD Scattered I

Sumber Dana

866

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 866

04/02/2013 10:06:59

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Bali

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

Provinsi

70

No

500/150 kV

New Kapal/Antosari
(GIS)

Jumlah

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

500/150 kV

Tegangan

Grindulu PS

Gresik

Tandes (GIS)

Bangil 500

Paiton (GIS)

Surabaya Selatan

Surabaya selatan

Kediri

Ngimbang

Gresik

Grati

Paiton

Kediri

Nama Gardu Induk

New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS)

New, 2 dia 4 CB

Ext, 2 dia 4 CB

New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS)

New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV

Ext, 2 dia 4 CB (GIS)

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

New, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Spare, 1 phase

Spare, 3 phase

Spare, 1 phase

Spare, 3 phase

Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV

Lingkup Proyek

33.675

1.000

1.000

1.000

500

500

500

167

500

167

500

500

MVA

1.975

54

54

31

25

11

11

11,10

2,70

8,10

2,70

8,10

11,10

Juta
USD

2015

2020

2017

2017

2016

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

COD

Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (4/4)

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

On Going

On Going

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

Status

ADB

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

ADB

Unallocated

APLN 2010

IBRD Scattered I

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2011

APLN 2011

APLN 2012

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

867

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 867

04/02/2013 10:06:59

Jabar

Banten

15

22

Banten

14

Jabar

Banten

13

21

Banten

12

Jabar

Banten

11

20

Banten

10

Jabar

Banten

Jabar

Banten

19

DKI Jakarta

18

DKI Jakarta

Jabar

DKI Jakarta

17

DKI Jakarta

Banten

DKI Jakarta

16

DKI Jakarta

Banten

DKI Jakarta

16

Provinsi

No

Indramayu

Tambun

Ujungberung

Mandirancan

Bandung Selatan

New Ujungberung

PLTU Jawa-6

Tanjung Pucut

Bogor X

PLTU Banten

Bogor X

Bogor X

Balaraja

Lengkong

Balaraja

Balaraja

PLTU Jawa-5

Priok / Pelindo

Priok / Pelindo

Muarakarang (GIS)

Cawang Baru (GIS)

Durikosambi (GIS)

Bekasi

Dari

Switching S/S Jawa-3

Inc. (Bkasi-Cibinong)

Bandung Selatan

Ujungberung

Inc. (Tasik-Depok)

Inc. (Mdcan-Bdsln)

Balaraja

Ketapang

Tanjung Pucut

Inc. (Suralaya - Balaraja)

Inc (Depok-Tsmya)

Inc (Clgon-Cibinong)

Kembangan

Inc. (Blrja-Gndul)

Lengkong

Suralaya Baru

Muaratawar

Muarakarang (GIS)

Muaratawar

Durikosambi (GIS)

Gandul

Kembangan

Tx. Mtawar-Cibinong

Ke

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV DC

500 kV DC

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

Tegangan

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xDove

1 cct, 4xDove

1 cct, 4xDove

2 cct, 4xGannet

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xZebra

2 pole, HVDC CABLE

2 pole, HVDC OHL

4 cct, 4xDove

4 cct, 4xDove

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xDove

Konduktor

40

60

80

56

80

20

20

30

30

40

12

270

38

80

80

80

220

kms

112,05

0,65

19,84

41,78

1,50

0,65

56,44

352,80

77,00

13,06

1,96

19,58

33,20

1,31

23,24

26,11

8,30

8,30

12,45

12,45

16,60

2,49

3,92

Juta USD

2016

2016

2015

2015

2014

2012

2021

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2013

2018

2018

2017

2016

2016

2015

2013

COD

Rencana Pengembangan Saluran Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (1/2)

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

Rencana

Committed

Committed

Committed

Committed

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

On Going

On Going

Status

ex JICA / APLN

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2009

Unallocated

JICA

JICA

IPP

JICA

JICA

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2010

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

KE Paket 5

APLN 2011

Sumber Dana

868

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 868

04/02/2013 10:06:59

Jabar

Jabar

Jabar

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

DIY

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Bali

39

40

41

42

43

44

45

Jatim

Jabar

26

38

Jabar

Jabar

Jabar

Provinsi

25

24

23

No

Gilimanuk

PLTA Grindulu

Tandes

Bangil 500 kV

Paiton

Surabaya Selatan

Watu Dodol

Lampumerah/Segararupek

Bantul

PLTU Jateng

Pemalang

Pemalang

Cilacap Exp

Rawalo/Kesugihan

Rawalo/Kesugihan

Tanjung Jati

PLTA Matenggeng

PLTU Jawa-3

PLTU Indramayu

Cibatu Baru

Cigereleng II/Cikalong

Upper Cisokan PLTA


(Kit)

PLTU Jawa-1

Dari

Jumlah

New Kapal

Inc (Pedan-Kediri)

Gresik

Inc. (Piton-Kediri)

Watu Dodol

Grati

Lampumerah

Gilimanuk

Dbphi (Rawalo-Pedan)

Pemalang 500 kV

Switching S/S Jawa-3

Tx (Ungar-Pedan)

Adipala

PLTU Adipala

Dbphi (Pedan-Tasik)

Inc Tx (Ungar-Pedan)

Inc (Tasik-Rawalo)

Switching S/S Jawa-3

Cibatu

Inc (Cbatu-Mtwar)

Dbphi. (BogorX-Tasik)

Incomer (Cibng-Sglng)

Mandirancan

Ke

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

500 kV

Tegangan

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xGannet

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xGannet

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xGannet

2 cct, ACS 380

2 cct, 4xDove

4 cct, 4xGannet

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xGannet

2 cct, 4xZebra

2 cct, 4xDove

2 cct, 4xZebra

4 cct, 4xDove

2 cct, 4xGannet

4 cct, 4xDove

2 cct, 4xGannet

2 cct, 4xZebra

Konduktor

3.089

185

40

24

262

160

20

40

256

126

10

28

260

20

20

200

30

116

kms

1.590

60,32

14,96

9,96

1,50

85,51

59,83

59,67

6,53

2,99

16,60

106,24

52,29

4,15

11,62

1,50

107,90

6,53

8,30

65,28

1,50

1,31

11,22

48,14

Juta USD

2015

2020

2017

2016

2015

2014

2014

2014

2016

2017

2016

2016

2016

2014

2014

2013

2019

2017

2017

2017

2017

2017

2017

COD

Rencana Pengembangan Saluran Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (2/2)

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

Rencana

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Status

ADB

Unallocated

Unallocated

JBIC II

ADB

APLN 2012

APLN 2011

APLN 2011

Unallocated

IPP

ex JICA / APLN

ex JICA / APLN

APLN 2013

APLN 2009

APLN 2009

APLN 2010

Unallocated

IPP

ex JICA / APLN

Unallocated

Unallocated

IBRD

IPP

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

869

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 869

04/02/2013 10:07:00

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

10

11

12

Banten

Banten

Banten

Banten

19

20

21

22

Banten

Banten

17

18

Banten

Banten

Banten

16

15

14

Banten

Banten

13

Banten

Banten

Provinsi

No

Lengkong II

Balaraja New

Samator KIEC

Samator Cikande

Puncak Ardi Mulya II/


GORDA

Millenium

Malimping

Bayah/Cemindo Gemilang

Bayah

Spinmill Indah Industri

Rangkasbitung II

Pelabuhan Ratu PLTU

Lengkong

Lautan Steel

Cilegon Baru II

Bintaro II

Bintaro

Balaraja

Asahimas II

Rangkasbitung II

JV KS POSCO

Indoferro

Dari

Inc. Serpong-Lengkong

Millenium

Cilegon Lama

Gorda Prima

Inc (Pucam-Kopo)

Inc. (Lautan-Citra)

Saketi II

Pelabuhan Ratu PLTU

malimping

Inc. double phi (New


Balaraja - Citra Habitat

Kopo

Lembursitu

Serpong

Inc. (Blrja-Millenium)

Inc. (Clbru-Srang)

Bintaro

Serpong

Citra Habitat

Inc. (Mnes-Asahi)

Saketi II

Cilegon Baru

Inc. double phi (ClgonAsahi)

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

1 cct, 1xZebra

1 cct, 1xCU240

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (2xHawk)

4 cct, 2xTACSR410

4 cct, 2xZebra

2 cct, 1xCU800

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

Konduktor

10

30

10

80

70

70

34

82

12

11

18

24

10

60

kms

1,50

4,50

0,54

1,90

0,20

1,20

7,88

6,90

6,90

0,60

3,35

8,08

1,74

1,20

1,06

39,35

2,70

3,60

0,99

5,91

0,67

0,10

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (1/15)

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

COD

Committed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

On Going

On Going

Proposed

Proposed

On Going
(BATAL)

On Going

On going

On Going

On Going

Committed

On Going

Committed

Committed

On Going

eksisting

On Going

On Going

Status

APBN 2013

Unallocated

KTT

KTT

APLN 2012

IBRD Scattered

APBN 2011

APLN 2012

APLN 2012

APLN 2011

ADB - B2

APLN

APLN

APLN 2010

APLN

ADB (Deutch)

KE Paket 5

APLN

APBN 2011

APLN Percepatan

APLN 2012

APLN 2011

Sumber Dana

870

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 870

04/02/2013 10:07:00

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

45

DKI Jakarta

DKI Jakarta

Banten

24

44

Banten

Provinsi

23

No

Gandaria 150 (GIS)

Durikosambi 2/Daan
Mogot (GIS)

Durikosambi

Durikosambi

Duren Tiga

Cileungsi II/Jonggol

Cakung TownShip

Antasari/CSW II (GIS)

Alam Sutra

Nikomas Gemilang

Chandra Asri

Angke

Tangerang Baru III

Serang Utara/Tonjong

Lengkong III

Rawadano PLTP

Lippo Curug II

Teluk Naga II

Serang II/Baros

Bintaro III/Jombang

Tangerang Baru II

Dukuh Atas

Ciseeng

Dari

Depok III

Inc.(Dksbi-Mkrng)

Muarakarang Lama

Petukangan

Kemang

Cibatu

Harapan Indah

Inc (Drtga/Kemang-Kenvil)

Inc.(Lippo Curug-Kmbngn)

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Inc. Single phi (MenesAsahi)


Puncak Ardi Mulya

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Ancol

Tangerang Baru II

Serang

Inc.(Serpong-Lengkong II)

Inc.(Menes-Asahimas)

Lippo Curug

Inc.(Lontar-Tgbru-2)

Inc. (Saketi-Rangkas)

Inc.(Bntro-Srpng)

PLTU Lontar

Semanggi Barat

Lengkong

Ke

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTDrake

2 cct, 2xTDrake

2 cct, 2xTDrake

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 4xZebra

2 cct, 1xOstrich

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

4 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xCU800

2 cct, 2xZebra

Konduktor

24

26

52

10

10

10

10

10

10

10

30

10

20

20

26

20

kms

2,36

0,22

2,79

5,62

31,17

0,99

0,99

25,97

0,36

0,11

0,15

0,99

0,99

1,97

0,75

4,50

0,99

3,00

1,97

0,60

3,90

19,68

1,97

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (2/15)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2020

2020

2020

2018

2018

2017

2017

2017

2016

2016

2016

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Eksisting

eksisting

Eksisting

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Status

APLN

KE Paket 5

JBIC

JBIC

KE Paket 3

APLN 2010

APLN 2010

ADB (Deutch)

APLN 2010

KTT

APLN 2011

APLN 2010

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN 2013

JBIC/KE

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

871

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 871

04/02/2013 10:07:00

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

47

48

49

50

51

52

53

54

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

DKI Jakarta

DKI Jakarta

46

55

Provinsi

No

Pegangsaan

Marunda

Kandang Sapi

Jatirangon 2

Jatake

Bandara Soetta

Tanah Tinggi (GIS)

Semanggi Barat (GIS)

Semanggi Barat

Petukangan

New Senayan

Muarakarang

Manggarai

Mangga Besar II/Gunung Sahari (GIS)

Ketapang

Kebon Sirih

Karet Baru

Kapuk (PIK)

Jatiwaringin

Harapan Indah (GIS)

Gedung Pola

Gandul

Gandul

Dari

Penggilingan

Pelindo II

Inc. (Bekasi-Marunda)

Inc.(Jtngn-Cibng)

Maximangando

Cengkareng

Inc. (Gmblm-Plmas)

Semanggi Timur (GIS)

Karet Lama

Bintaro

Senayan

Angke

Dukuh Atas

Kemayoran

Mangga Besar

Gambir Lama

Karet Lama

Inc (Mkrang-Dksbi)

Inc. (Pdklp-Jtngn)

Inc.(Mtawar-Bekasi)

Manggarai

Petukangan

Serpong

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xHawk

2 cct, 2xZebra

1 cct, 1xCU800

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xTACSR410

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 1xCU1000

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xCU800

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xCU1000

1 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xTDrake

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xTDrake

2 cct, 2xTACSR410

Konduktor

20

20

10

18

12

12

24

28

40

kms

3,00

51,95

0,76

0,20

5,19

2,60

10,39

15,58

0,80

2,70

31,17

1,80

20,78

35,42

31,17

10,39

1,74

0,22

2,36

0,30

20,78

3,02

6,00

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (3/15)

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Rencana

Rencana

On Going

On Going

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

Status

Unallocated

Unallocated

APLN 2011

APBN

APLN 2013

APLN

KE-III

KE Paket 3

KE Paket 5

KE Paket 5

KE Paket 3

KE Paket 5

KE Paket 2

ADB

KE Paket 2

KE Paket 3

APLN 2013

APLN 2010

KE-III

APLN

KE Paket 2

APLN

APLN

Sumber Dana

872

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 872

04/02/2013 10:07:00

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

85

86

87

DKI Jakarta

DKI Jakarta

89

90

DKI Jakarta

DKI Jakarta

84

88

DKI Jakarta

83

DKI Jakarta

DKI Jakarta

69

82

Provinsi

No

Gambir Lama (GIS)


Inc. (Cawang II - Abadi II)

Pancoran 2/Pengadegan Tmr (GIS)

Inc (Karet-Angke)

Penggilingan

Inc. (Priok-Plpng)

Gandaria

Inc. (Plmas-Mgrai)

Inc. (Plmas-Pgsan)

Inc. (Ptkng-Gndul)

Gambir Lama II (GIS)

Semanggi Barat II/T.


Abang (GIS)

Penggilingan II

Kemayoran II

Gandaria II

Cipinang II/Jatinegara

Pulogadung New

Pondok Indah II/Cirende

Cikupa

Durikosambi II

Lontar

Cawang Lama

Abadi Guna Papan II

Pondok Indah

CSW

Cawang Lama

Cimanggis

Inc (Cimanggis-Depok III)

Serang

Penggilingan

New Balaraja

Tambun

Gambir Baru

Ke

Durikosambi III/Rawa
Buaya

MRT

MRT

Ragunan

Depok III

Depok II

Cilegon

Pulogadung

Power Steel Indonesia

Pondok Kelapa

Plumpang

Dari

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2xCU800

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xDrake

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 1xCU800

2 cct, 2xCU800

2 cct, 1xCU240

1 cct, 1xCU800

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 1xCU1000

Konduktor

10

12

30

10

60

10

14

20

40

45

20

10

28

10

kms

49,19

0,20

0,60

31,17

15,58

2,96

0,99

0,60

0,60

9,00

29,51

29,51

24,44

9,44

1,97

3,98

1,58

6,75

3,00

0,99

4,20

25,97

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (4/15)

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Committed

Committed

Committed

Rencana

On Going

Rencana

Proposed

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN 2013

APLN 2013

APLN

APLN

APLN

APLN

Unallocated

KTT

Unallocated

APLN 2013

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

873

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 873

04/02/2013 10:07:00

Jabar

112

Jabar

104

Jabar

Jabar

103

111

Jabar

102

Jabar

Jabar

101

110

Jabar

100

Jabar

Jabar

99

109

Jabar

98

Jabar

Jabar

97

108

Jabar

96

Jabar

DKI Jakarta

95

107

DKI Jakarta

94

Jabar

DKI Jakarta

93

106

DKI Jakarta

92

Jabar

DKI Jakarta

91

105

Provinsi

No

Cimanggis II

Cikijing

Cikedung

Inc. (Kdbdk-Depok III)

Mandirancan

Inc. (Jtbrg - Hrgls)

Inc. (Gdmkr-Cbatu)

Inc. (Cbbat - Padalarang)

Cibabat II/Leuwigajah
(GIS)

tambun 150 kV

Cibadak Baru II

Kedung Badak Baru

Ciawi Baru

Bogor Kota (GIS)

Ciawi Baru

Inc. (Bkasi-Ksbru)

Bogor Baru

Inc. Tx.(Plpang-MTawar)

Bekasi

Cigereleng

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

Inc.double phi (CbatuJbeka)


Indorama

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Sentul

Pelabuhan Ratu PLTU

Sentul

Jababeka

Inc. (Gbr Lama - Pulo Mas)

Muarakarang

Inc. (Dksbi - Grogol)

Tigaraksa

Senayan Baru

Ke

Bekasi Utara/Tarumajaya

Bandung Selatan

Indorama Synthetic

Hankook Tire Indonesia

Cibinong

Cibadak Baru II

Bogor Baru

Bekasi Power (PLTG)

Kenbon Sirih II

Muara Karang III

Grogol II

Tigaraksa II

Senayan Baru 2

Dari

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 1xCU1000

2 cct, 2XTACSR520

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2xACCC DOVE

1 cct, 2xCU240

4 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xTACSR520

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xDove

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xCU800

Konduktor

15

80

40

20

12

52

10

17

16

26

24

140

20

10

10

10

10

10

16

kms

1,50

7,88

3,94

1,97

1,18

5,12

25,97

3,06

0,20

2,40

0,50

15,84

0,39

1,82

25,20

1,52

3,33

0,99

0,99

0,99

0,99

78,70

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (5/15)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2020

2020

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

eksisting

Eksisting

On Going

Eksisting

Eksisting

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

APBN 2011

APBN

ADB (Deutch)

APLN 2010

ADB (Deutch)

APLN 2010

ADB (Deutch)

APLN

ADB (Deutch)

APLN 2012

APLN

APLN 2011

APLN 2011

APLN 2010

APLN

APLN 2010

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

874

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 874

04/02/2013 10:07:00

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

Provinsi

113

No

150 kV

Inc.double phi (SragiRckek)

Cikarang
Inc. (Bkasi Utara-Ksbru)
Ujung Berung
Inc. (Ubrng-Rckek)

Sukatani /Gobel/Multistrada

U.Berung New/R.
kasumba baru

U.Berung New/R.
kasumba baru

Inc. Tx.(Bkasi-MTawar)

Pelabuhan Ratu PLTU

Lagadar

Inc. Tx.(Bkasi-Plumpang)

Pelabuhan Ratu PLTU

Cianjur

Sukatani /Gobel

Plumpang

Pelabuhan Ratu

Patuha

Muaratawar

Lembursitu Baru

Lembursitu Baru

Bekasi

Inc. (Krcdg-Ubrng)

Kiaracondong II/Rancanumpang

Kosambi Baru

Depok III

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tasikmalaya New

150 kV

Jatiluhur PLTA
Inc.double phi (CbatuClngsi)

150 kV

150 kV

Inc. double phi (CkrgGdamekar)


Parungmulya

150 kV

150 kV

Tegangan

Inc (Bdsln-Cgrlng)

Inc (Badut-Ujbrg)

Ke

Kedung Badak Baru

Karang Nunggal

Kadipaten

Jui Shin Indonesia

Jatiluhur Baru

Honda Prospect Motor

Gunung Rajapaksi

Dayeuhkolot (GIS)

Dago Pakar

Dari

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

1 cct, 1xCU240

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

Konduktor

10

10

40

20

16

60

70

40

64

64

118

16

46

32

20

12

10

kms

1,97

1,97

6,00

1,97

1,58

5,91

6,90

6,00

9,60

6,30

17,73

1,58

4,53

3,15

0,79

0,39

1,97

1,90

1,18

0,30

0,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (6/15)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

Committed

Committed

On Going

Committed

Proposed

On Going

On Going

Status

APLN

APLN

APBN

APLN 2010

KE Paket 5

APBN 2011

APLN

KE Paket 5

APLN Percepatan

APLN 2010

APLN

APLN 2010

ADB - B3

APBN

APBN 2013

APLN 2012

APBN 2011

APLN

APLN 2010

ADB - B2

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

875

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 875

04/02/2013 10:07:00

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

Provinsi

134

No

Kracak Baru

Kosambi Baru

Kanci

Kamojang

Jatiluhur Baru

Jatibarang

ITP

ITP

ITP

Garut

Fajar Surya W II

Drajat

Kedung Badak

Jatiluhur Baru

Inc. (PLTU Kanci-Brebes)

Drajat

Padalarang

Balongan

Semen Cibinong

Semen Cibinong

Bogor Baru

Tasikmalaya

Purwakarta

Tasikmalaya

Garut

Cianjur

Bandung Selatan II/


Soreang

Drajat

150kV

Bandung Selatan II/


Soreang

Cigareleng

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Lagadar

Cigereleng

Cigereleng

Inc. (Bgbru - Cianjur)

Bogor Baru II/Tajur


(GIS)

Braga (GIS)

Padalarang

Garut

Wayang Windu

70 kV

150 kV

Inc.double phi (JtbrgMdcan)


Cileungsi

150 kV

Tegangan

Gandamekar

Ke

Bandung Utara

Bandung Selatan

Bandung Selatan

Aspek

Arjawinangun Baru

Air Liquide

Dari

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

1 cct, HTLSC (1xHawk)

1 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

2cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 1xCU800

4 cct, 2xDove

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

4 cct, 2xZebra

2 cct, 1xHawk

Konduktor
6

20

46

12

22

89

34

15

15

20

81

30

65

51

60

78,2

33

16

0,4

26

33

33

20

kms

1,97

4,51

3,60

4,33

8,77

3,35

1,16

1,16

1,97

6,04

2,96

12,81

3,80

5,91

5,87

2,46

47,22

0,13

1,92

6,50

6,50

0,08

1,97

0,33

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (7/15)

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

COD

Proposed

Committed

On Going

Proposed

Committed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Committed

On Going

On Going

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

Proposed

Status

APLN 2012

APLN

APLN 2010

IBRD IFB-3A

APLN

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN

Unallocated

APLN 2012

IBRD IFB-3A

Unallocated

APLN 2013

APLN 2013

APLN

ADB (Deutch)

APBN 2013

APLN 2013

IBRD IFB-3A

IBRD IFB-3A

APLN

APBN

KTT

Sumber Dana

876

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 876

04/02/2013 10:07:01

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

Provinsi

158

No

Lembursitu

Semen Sukabumi
Industri

Kracak Baru
Inc. (Jtbrg-Haurgelis)

Bunar Baru

Rangkasbitung II

Inc. (Bunar-Kracak)

Kedung Badak

Inc. (Bdutr-Dgpkr)

Cangkring Baru/
Kapetakan

Bunar Baru

Bogor X

Bogor baru

Bengkok II

Inc (Bkasi-Bekasi Utara)

Incomer (Cgrlng-Cnjur)

Bandung Selatan II/


Soreang

Bekasi II

Inc.(Kanci-Brbes)

Ujungberung

New Jatiluhur

Kamojang

Babakan Baru

Bandung Timur Baru

Win Textile

Wayang Windu

Cianjur

Sukamandi

Rengasdengklok Baru/
Cimalaya

Kosambi baru

Semen Pasific

Patuha

Sukamandi

Tasik Lama (Tx-Ciamis)

Sunyaragi

Tanggeung

Ke

New Tasikmalaya

Padalarang

Rancaekek

Purwakarta

Purwakarta

Patuha PLTP

Pabuaran

New Tasikmalaya

Malangbong Baru

Lagadar

Dari

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xHTLSC dan


2cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

1 cct, 1xTACSR520

2 cct, 2xZebra

2 cct, 1xHawk

1 cct, 1xHawk

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

1 cct, HTLSC (1xHawk)

1 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

Konduktor

20

30

72

10

10

10

20

28

18

32

100

10

40

24

46

35

40

64

74

22

kms

1,97

4,50

7,09

0,60

1,50

0,99

1,50

3,49

4,20

1,77

0,86

6,11

5,54

0,40

3,94

1,82

2,76

2,10

0,06

6,00

12,61

7,29

1,62

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (8/15)

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

COD

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

Proposed

Proposed

Committed

Rencana

Rencana

On Going

Proposed

Proposed

Committed

Committed

Status

APLN 2013

APLN 2012

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

APLN 2013

APBN

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

KTT

IBRD IFB-3A

APLN

KTT

APLN 2013

ADB-B3

Unallocated

Unallocated

APLN

APLN 2013

IBRD IFB-3A

APLN

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

877

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 877

04/02/2013 10:07:01

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

Provinsi

181

No

Inc. (Bgbru-Cnjur)

Jababeka II

Cisolok Sukarame PLTP

Ujung Berung

Tambun II

Surade

Sumedang Baru/Tj. Sari

Subang Baru

Parakan II/Jt. Gede

Padalarang Baru II

Malangbong Baru

Majalaya Baru

Inc (Jbeka-Cbatu)

Pelabuhan Ratu

Bandung Utara

Inc. (Pdklp-Tmbun)

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Rancakasumba/New Ujung
Berung
Pelabuhan Ratu

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Inc.(Skmdi-Hrgls)

Inc (Rckek-Sragi)

Cirata

Cikijing

Rancakasumba

Inc. (Ckjing - Mdcan)

Kiaracondong II/Rancanumpang

Kiaracondong III/
Cinambo

Kuningan Baru

Garut

Kamojang Bus 4

Inc. (Crata-Ckpay)

Inc (Cgrlg-Lgdar)

Inc.(Cnjur-Tngng)

Inc (Cbdru-Ciawi)

Karaha Bodas PLTP

Kamojang

Cikumpay II/Sadang

Cigereleng II/Cikalong

Cibuni PLTP

Cibadak Baru II/Cicurug

Ke
Inc. (Cnjur-Cgrlg)

Cibabat III/Gunung Batu Padalarang

Ciawi Baru II/Cisarua

Cianjur II/Rajamandala

Dari

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 1xHawk

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

Konduktor
8

20

60

20

60

10

20

80

20

20

80

30

40

20

20

10

50

20

12

40

kms

1,97

5,91

1,97

9,00

0,99

1,97

7,88

3,94

1,97

7,88

2,96

3,94

1,97

1,97

0,15

0,99

1,20

2,77

3,00

1,18

3,94

0,79

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (9/15)

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

COD

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Status

Unallocated

APLN 2012

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

IPP

APLN 2012

APLN 2013

Unallocated

APLN 2012

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2014

Unallocated

Sumber Dana

878

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 878

04/02/2013 10:07:01

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

Jabar

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

Provinsi

203

No

Bandung Utara
Ujung Berung New

Kosambi Baru

Kosambi Baru II/Cilamaya

Lembang 150 kV

Dawuan

Dawuan II/Cipasanggrahan

Ujung Berung II/Bojong


Melati

Rangkas Bitung

Mandirancan

Incomer (Lgdar-Pdlrg)

Inc. (Garut-Bdsln)

Cikasungka

Cianjur II/Rajamandala

PLTP Gunung Endut

PLTP Gunung Ciremai

Lagadar II

Garut II

Cikasungka II/Nagreg

Cianjur III/Cipanas

Tangkuban Perahu II

Tangkuban Perahu I
PLTP

Rancakasumba

Rancakasumba II/
Sangian
Inc.(Rckek-Ckska)

Inc. (Tmbun-Pncol)

Poncol Baru II/


Bj.Menteng

Tampo Mas PLTP

150 kV

Inc. (Rancaekek-Cikasungka)

PLTP Tampomas

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Banjar

Pangandaran II/Cikatomas

150 kV

Jatibarang

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

Indramayu baru

Inc. (Ksbru-Bkasi)

Subang Baru

Tangkuban Perahu II
PLTP

Fajar Surya W II

Inc. (Ksbru - Bkasi)

Inc. (Sunyaragi - Rancaekek)

Ke

Kosambi Baru II

Jatigede PLTA

Dari

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, HTLSC (1xHawk)

Konduktor
4

10

20

10

10

80

40

40

12

70

20

20

35

100

20

100

10

16

kms

0,99

1,97

0,99

0,99

7,88

3,94

0,79

3,94

1,18

0,79

0,49

10,50

1,97

1,97

3,45

9,85

1,97

9,85

0,99

2,40

0,30

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (10/15)

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

APLN 2012

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

APLN 2013

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

879

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 879

04/02/2013 10:07:01

Jabar

Jabar

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

Provinsi

224

No

Kudus II

Boko

Tanjung Jati

Semen Grobogan

Pemalang

Pekalongan

Kudus

Kebasen

Kebasen

Batang

Weleri

Temanggung

Tanjung Jati

Sayung

Purwodadi

Kudus

Apac inti Corpora

Inc.(Kudus-Jpara)

Inc.(Bantul-Wonosari)

Jepara

inc (Mranggen-Purwodadi)

Pekalongan

Batang

Jepara

Brebes

Pemalang

Weleri

Ungaran

Wonosobo

Sayung

Inc Tx (Bawen-Tbrok)

Ungaran

Purwodadi

Bawen

Brebes

Inc.(Pctan-Wngri)

Pracimantoro/Nguntoronadi

Sunyaragi

Pedan

Inc. (Kbsen-Bmayu)

Bogor Baru II

Tambun II

Ke

Klaten

Kebasen II/Balapulang

Bogor Baru III/Ciomas

Tambun III

Dari

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

1 cct, 1xHawk

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xHawk

2 cct, 1xHawk

2 cct, 2xTACSR520

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

1 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

Konduktor

10

10

48

62

33

53

30

56

62

76

22

120

20

68

63

73

10

13

20

10

kms

0,99

0,99

3,62

0,08

6,11

3,23

4,01

4,50

5,52

9,30

5,80

1,22

21,60

1,97

6,72

6,23

0,27

10,92

1,50

2,50

0,39

1,97

0,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (11/15)

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2021

2021

COD

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

eksisting

eksisting

Rencana

Rencana

Status

JBIC II

JBIC II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

ADB-B2

APLN

APLN 2010

APLN

APLN 2010

APLN 2010

APLN 2012

APLN 2013

APLN 2010

APLN

APLN 2010

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

880

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 880

04/02/2013 10:07:01

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

Jateng

DIY

DIY

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

Provinsi

247

No

New Buduran/Sedati

Mount Dream

Kraksaan

Kedinding

Kalisari

Cheil Jedang

Banaran

Babat

Pacitan 150 kV

Pacitan 150 kV

Kentungan II/Kalasan

Pedan

PLTP Umbul Telomoyo

Banyudono Baru

Sanggrahan II/Rajeg

PLTP Ungaran

PLTP Guci

PLTP Baturaden

Kalibakal II

Tambaklorok II

Pekalongan II/Kajen

Pandeanlamper II

Pemalang New

Dari

Inc.(Bngil-Waru)

Kasih Jatim

Probolinggo

Kalisari

Surabaya Selatan

New Jombang

Manisrejo

Tuban

PLTU Pacitan

Ponorogo II

Inc.(Pedan-Kentungan)

Wonosari

Inc (Sanggrahan - Bawen)

Inc.(Mjngo-Jajar)

Inc.(Sgrahan-Medari)

Bawen

Inc.(Klbkl-Bmayu)

Bumiayu

Inc.(Klbkl-Bmayu)

Tambaklorok

Inc. (Pklon-Pmlang)

Pandeanlamper

(inc Btang-Wleri)

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR330

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 1xTACSR330

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

4 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 1xCU1000

4 cct, 2xTACSR410

Konduktor

14

60

40

12

22

142

60

124

60

10

44

16

10

10

30

20

20

20

20

20

10

40

kms

0,20

1,38

8,47

3,94

1,18

2,17

13,32

9,00

18,60

9,00

1,50

3,39

1,58

0,99

1,50

2,96

3,94

1,97

1,97

1,97

1,97

25,97

6,00

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (12/15)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2016

2015

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2016

COD

On Going

Proposed

On Going

Rencana

On Going

Proposed

Committed

On Going

On Going

On Going

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Status

APLN 2010

APLN 2012

APLN

Unallocated

KE-III lot 11

APLN 2012

APLN

APLN

APLN Percepatan

APLN Percepatan

JBIC II

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

JICA

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

881

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 881

04/02/2013 10:07:01

Jawa Timur

Jawa Timur

291

292

Jawa Timur

283

Jawa Timur

Jawa Timur

282

290

Jawa Timur

281

Jawa Timur

Jawa Timur

280

289

Jawa Timur

279

Jawa Timur

Jawa Timur

278

288

Jawa Timur

277

Jawa Timur

Jawa Timur

276

287

Jawa Timur

275

Jawa Timur

Jawa Timur

274

286

Jawa Timur

273

Jawa Timur

Jawa Timur

272

285

Jawa Timur

271

Jawa Timur

Jawa Timur

270

284

Provinsi

No

Bangil New

Bangil

Kedinding

Grati

Ujung

Sekarputih

Kediri Baru

Gresik (GIS)

Wlingi II

Tulungagung II

Inc. (Bangil-Sidoarjo)

Sidoarjo

Tx. Kabel Suramadu

Pier

Kenjeran

Kertosono

Jayakertas/Kertosono

Gresik (Konv)

Tulungagung II

Kediri

Manyar

Inc. Babat-Tuban

Tanjung Awar-awar
PLTU

The Master Steel

Inc.(Waru-Gresik)

Babadan

Driyorejo

Tandes II/Sambi Kerep

Surabaya Barat

Surabaya Barat

Inc.(Swhan-Waru)

Mliwang

Semen Dwima Agung


(Holcim)

Simogunung (GIS)

Inc. (Pier-Pakis)

Lumajang

Kraksaan

Inc. (Bdran-Bngil)

Inc (New Sidoarjo-Bangil)

Jayakertas

Ke

Purwosari/Sukorejo II

Probolinggo

Paiton

New Sidoarjo

New Porong

New Jombang

Dari

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

70 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

1 cct, 1xCU1000

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 1xCU1000

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

4 cct, 2xZebra

2 cct, 1xCU240

2 cct, 2xZebra

2 cct, HTLSC (1xHawk)

2 cct, 2xTACSR330

2 cct, 1xTACSR330

2 cct, 1xTACSR330

2 cct, 2xZebra

Konduktor

40

40

40

64

17

88

64

68

80

36

26

11

10

111

40

36

kms

3,00

4,20

3,94

9,60

2,55

13,23

9,60

1,74

6,70

7,88

0,60

5,40

10,39

3,96

1,59

1,97

6,98

0,20

8,34

5,61

0,19

0,38

3,55

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (13/15)

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Proposed

Proposed

Rencana

Committed

Rencana

Rencana

Proposed

Committed

On Going

On Going

Proposed

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

Proposed

Committed

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

Status

JBIC II

JBIC II

Unallocated

APLN

Unallocated

APLN

APLN 2013

APLN

KE-III lot 11

KE-III lot 11

APLN 2012

APLN

APLN 2012

APLN

APLN

KE-III

APLN 2012

APLN 2012

APLN

APLN

APLN 2012

APLN

KE-III lot 11

Sumber Dana

882

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 882

04/02/2013 10:07:01

Provinsi

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

No

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

Antosari

Kapal

Celukan Bawang

Gilimanuk

Celukan Bawang

New Sanur

Jawa

GIS Bandara tahap-2

GIS Bandara tahap-1

Kapal

Kapal

Kapal

Gilimanuk (Cable Head)

Sutami

PLTP Lawu

PLTP Arjuno Welirang

Ijen PLTP

Wilis/Ngebel PLTP

Tandes New

Kesamben PLTA

Kalikonto - II PLTA

Iyang Argopuro PLTP

Madura PLTU

Dari

New Kapal

Celukan Bawang

PLTU Celukan Bawang

Celukan Bawang

Inc. (Pmron-Glnuk)

Inc.(Gnyar-Sanur)

Bali 3,4

Pesanggaran

Inc. Cable Nsdua-Psgrn

Pesanggaran

Pesanggaran

Padangsambian

Gilimanuk

PLTA Karangkates

Magetan

Ngoro

Banyuwangi

Pacitan II

Tandes

Sekarputih/Mojoagung

Inc. (Mojoagung - Banaran)

Probolinggo

Inc. Sampang-Bangkalan

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, 2xTACSR410

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, 1xHawk

2 cct, 1xCU800

2 cct, 1xCU800

2 cct, 1xCU800

1 cct, 1xTACSR240

1 cct, 1xTACSR240

1 cct, 1xTACSR240

2 cct, 1xTACSR330

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xHawk

2 cct, 2xHawk

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xTACSR520

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

2 cct, 2xZebra

Konduktor

54

140

10

100

12

10

10

17

17

10

32

74

60

60

10

28

60

30

kms

5,32

21,00

1,50

15,00

0,90

0,06

35,42

29,51

29,51

2,24

2,24

1,22

0,66

0,99

2,44

5,65

5,91

5,91

1,80

2,76

0,39

5,91

2,96

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (14/15)

2015

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2019

2019

2019

2019

2018

2017

2017

2017

2017

2016

COD

Rencana

On Going

On Going

On Going

On Going

Rencana

On Going

Committed

Committed

On Going

On Going

On Going

eksisting

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Committed

Status

Unallocated

APBN

APBN

APLN

APLN

Unallocated

KE

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Unallocated

IPP

IPP

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

883

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 883

04/02/2013 10:07:02

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

317

318

319

320

321

322

323

324

325

Provinsi

316

No

Nusa Dua II/Pecatu

Bedugul PLTP

Gianyar II

Pemecutan Kelod

New Kapal

New Kapal

Negara

Kapal

Kapal

Antosari

Dari

Jumlah

Incomer (Gianyar-Sanur)

Baturiti

Inc.(Kapal-Gianyar)

Nusa Dua

Kapal

Inc. (Clk Bawang-Kapal)

Gilimanuk

Baturiti

Pemecutan Kelod

Kapal

Ke

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

150 kV

Tegangan

2 cct, 1xZebra

2 cct, 1xHawk

2 cct, 2xTACSR410

1 cct, 1xTACSR240

2 cct, 2xTACSR410

4 cct, 2xTACSR410

2 cct, HTLSC (2xHawk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

1 cct, 1xTACSR240

2 cct, HTLSC (2xHawk)

Konduktor

9.073,36

10

34

54

20

76

76

28

47

kms

1.905,00

0,27

0,22

1,50

2,25

8,10

6,00

11,41

11,45

1,89

6,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (15/15)

2017

2017

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

COD

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

JBIC II

Unallocated

Unallocated

ADB

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

884

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 884

04/02/2013 10:07:02

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Provinsi

No

Lautan Steel

Kopo

Indoferro

Spinmill Indah Industri

Gorda Prima

Cilegon lama

Cilegon Baru II

Asahimas II

Alam Sutra (GIS)

Teluk Naga

Tangerang baru

Serang

Serang

Sepatan

Salira Indah

Rangkasbitung II

Pasar kemis

Lippo curug

Kopo

Cilegon lama

Cikupa

Cikokol/Tangerang

Cikande

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

New, 5 LB, 1 BC

New, 4 LB, 1 BC

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 TB, 2 Trf

Ext, 1 TB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

120

120

60

120

60

60

60

60

120

120

60

60

60

60

60

60

60

MVA

9,99

1,23

6,31

5,69

0,62

0,62

9,99

7,84

23,92

2,15

2,15

1,71

2,15

4,30

0,52

9,99

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (1/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

Committed

Committed

Committed

Committed

Committed

On Going

Eksisting

On Going

Eksisting

On Going

On Going

Eksisting

On Going

Eksisting

On Going

On Going

Eksisting

On Going

On Going

Eksisting

Status

APLN 2010

ADB B4 (2004)

APLN 2011

APLN 2011

APLN

APLN

APBN 2011

APBN 2011

APLN 2010

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN 2011

ADB B4 (2004)

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

885

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 885

04/02/2013 10:07:02

Banten

46

Banten

38

Banten

Banten

37

45

Banten

36

Banten

Banten

35

44

Banten

34

Banten

Banten

33

43

Banten

32

Banten

Banten

31

42

Banten

30

Banten

Banten

29

41

Banten

28

Banten

Banten

27

40

Banten

26

Banten

Banten

25

39

Banten

Provinsi

24

No

Tangerang baru 2

Sepatan

Rawadano PLTP

Lippo Curug II

Lippo Curug

Dukuh Atas II

Teluk Naga II

Serang Selatan/Baros

Bintaro III/Jombang

Tangerang Baru II

Lengkong II

Puncak Ardi Mulya II/GORDA

Millenium (Bumi Citra Permai)

Jatake

Maximangando

Cengkareng

Cemindo Gemilang/Bayah

Bintaro II (GIS)

Bandara Soetta

Asahimas

Saketi baru (uprate ke 150/20)

Puncak ardi mulya

malimping

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 5 LB, 1 BC

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

120

60

120

120

120

120

120

60

60

60

MVA

2,15

2,15

1,23

7,84

1,23

6,61

7,84

9,99

7,84

9,99

9,99

9,99

6,31

0,62

0,62

1,23

8,34

23,92

5,07

1,23

1,71

2,15

6,61

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (2/36)

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2016

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

COD

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

On Going

Committed

On Going

Proposed

Proposed

Rencana

Committed

On Going

Rencana

Committed

On Going

On Going

Committed

Status

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

APBN 2013

APLN 2012

IBRD Scattered I

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2012

ADB (Deutch)

KTT

APBN 2011

APLN

APLN

APBN 2011

Sumber Dana

886

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 886

04/02/2013 10:07:02

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

Banten

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Provinsi

47

No

Cipinang GIS

Cileduk

Chandra Asri

Balaraja

Abadi guna papan GIS

Kopo

Cilegon lama

Puncak Ardi Mulya II/GORDA

Teluk naga 2

Tangerang Baru III

Tangerang Baru II

Serang Utara/Tonjong

Serang

Sepatan

Lippo curug 2

Lengkong III

Lautan steel/telaga sari

Cilegon baru II

Teluk naga 2

Tangerang baru 2

Rangkas Bitung

Lippo curug 2

Teluk naga 2

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

3,99

2,15

5,07

2,15

3,99

2,15

2,15

2,15

2,15

6,61

1,23

8,34

1,23

2,15

2,15

6,61

2,15

2,15

2,15

2,15

1,23

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (3/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2018

COD

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

APLN

APLN

APLN 2011

APLN

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

887

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 887

04/02/2013 10:07:02

DKI Jakarta

DKI Jakarta

84

92

DKI Jakarta

83

DKI Jakarta

DKI Jakarta

82

91

DKI Jakarta

81

DKI Jakarta

DKI Jakarta

80

90

DKI Jakarta

79

DKI Jakarta

DKI Jakarta

78

89

DKI Jakarta

77

DKI Jakarta

DKI Jakarta

76

88

DKI Jakarta

75

DKI Jakarta

DKI Jakarta

74

87

DKI Jakarta

73

DKI Jakarta

DKI Jakarta

72

86

DKI Jakarta

71

DKI Jakarta

DKI Jakarta

70

85

Provinsi

No

Kapuk (PIK) (GIS)

Jatiwaringin (GIS)

Harapan Indah

Gunung Sahari (GIS)

Gandaria 150 (GIS)

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Cakung Township/Garden City


(GIS)

Duren tiga GIS

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Antasari/CSW II (GIS)

Tigaraksa

Senayan baru GIS

Priok Timur

Plumpang (uprating trafo 3)

New balaraja

Maximangando

Manggarai GIS

Mangga besar GIS

Kemayoran

Karet Lama

Kandang sapi GIS

Jatake

Grogol GIS

Duri kosambi

Citra habitat

Nama Gardu Induk

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

120

120

120

120

180

60

120

120

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

23,92

30,07

9,99

23,92

28,01

3,99

23,92

23,92

2,15

3,99

2,15

1,71

2,15

2,15

3,99

3,99

1,23

1,23

3,99

2,15

3,99

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (4/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

eksisting

eksisting

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

eksisting

On Going

eksisting

On Going

Status

APLN 2010

KE-III lot 6

APLN

ADB

APLN Percepatan

APLN

APLN

ADB (Deutch)

APLN

APLN

APLN 2009

APLN

APLN

APLN 2011

APLN 2010

APLN

APLN

KE Paket 8

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

888

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 888

04/02/2013 10:07:02

Provinsi

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

No

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

Cakung twonship GIS

Bunar baru (uprate ke 150/20)

Bintaro 2 GIS

Balaraja New

Tigaraksa

Tangerang baru

Power Steel Indonesia

Pelindo II

Miniatur GIS

Lengkong

Gambir Baru

Plumpang

Karet Lama

Karet Baru

Jatirangon 2

Bintaro

Tanah Tinggi (GIS)

Semanggi Barat (GIS)

Petukangan

Lippo Curug

Legok

Legok

Lautan Steel Indonesia

Kebon sirih GIS

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 3 LB, 1 BC

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ex, 2 LB

Ex, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 5 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

120

60

60

60

60

60

120

120

120

60

60

60

60

60

MVA

3,99

8,34

3,99

1,23

2,15

2,15

5,07

5,07

3,99

2,15

1,23

1,23

0,62

0,62

9,99

1,23

23,92

23,92

2,15

2,15

2,15

2,15

6,31

3,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (5/36)

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

On Going

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

On Going

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Status

Unallocated

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

APLN

APLN 2013

APLN

APLN

APLN 2013

APLN

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APLN 2013

APBN 2009/10

APLN 2013

KE-III lot 5

KE Paket 8

APLN

APLN 2012

APLN

APLN

APLN 2010

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

889

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 889

04/02/2013 10:07:02

DKI Jakarta

DKI Jakarta

131

139

DKI Jakarta

130

DKI Jakarta

DKI Jakarta

129

138

DKI Jakarta

128

DKI Jakarta

DKI Jakarta

127

137

DKI Jakarta

126

DKI Jakarta

DKI Jakarta

125

136

DKI Jakarta

124

DKI Jakarta

DKI Jakarta

123

135

DKI Jakarta

122

DKI Jakarta

DKI Jakarta

121

134

DKI Jakarta

120

DKI Jakarta

DKI Jakarta

119

133

DKI Jakarta

118

DKI Jakarta

DKI Jakarta

117

132

Provinsi

No

Cakung twonship GIS

Abadi Guna Papan II (GIS)

Tigaraksa

Semanggi Barat GIS

Pondok Indah (GIS)

Penggilingan GIS

MRT DKI Jakarta (GIS)

Millennium (Pt Power Steel)

Manggarai GIS

Lengkong II

Lengkong 2 (indorama)

Jatiwaringin GIS

Durikosambi 2/Daan Mogot GIS

Duren Tiga II/Ragunan (GIS)

Cileduk 2/Alam Sutra GIS

Cawang-2(GIS)

Ragunan

Pondok indah GIS

Penggilingan GIS

Pasar kemis

Gunung sahari GIS

Durikosambi 2/Daan Mogot (GIS)

Cawang Lama

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Scope Proyek
0

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

120

60

60

60

60

120

MVA

3,99

17,06

2,15

3,99

6,15

3,99

18,20

2,15

3,99

1,23

2,15

3,99

3,99

30,07

3,99

23,92

1,23

3,99

3,99

2,15

3,99

23,92

1,23

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (6/36)

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

COD

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

On Going

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

APLN 2013

IBRD Scattered II

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

KE Paket 8

Unallocated

Sumber Dana

890

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 890

04/02/2013 10:07:02

Provinsi

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

No

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

Semanggi Barat

Puncak Ardi Mulya ii

Penggilingan II (GIS)

Penggilingan (GIS)

Millennium (pt power steel)

Lengkong 2 (indorama)

Lautan Steel/Telaga Sari

Kemayoran II (GIS)

Jatirangon 2

Gandaria II/Mekar Sari

Gandaria

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Antasari/csw 2/Kemang Village


GIS

Cipinang II/Jatinegara (GIS)

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Pondok Indah II/Cirende

Lippo curug

Lengkong II

Kedungbadak baru

Kapuk (pik) (2 x 60 mva)

Jatirangon 2

Gunung sahari GIS

Durikosambi III/Rawa Buaya (GIS)

Durikosambi II

Cawang Lama

Nama Gardu Induk

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

MVA

1,23

2,15

17,06

6,15

2,15

2,15

2,15

17,06

2,15

6,61

1,23

25,98

3,99

9,99

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

3,99

17,06

1,23

1,23

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (7/36)

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

891

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 891

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

No

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

Jatirangon 2

Gmbr lama 2 GIS

Duri kosambi 3/Rawa Buaya GIS

Dukuh atas 2 GIS

MRT DKI Jakarta (GIS)

Cileungsi ii/Jonggol

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Semanggi Barat 1/Tanah Abang


GIS

Bintaro 3/Jombang

150/20 kV

Pondok Indah 2/Cirende

150/20 kV

150/20 kV

Pancoran 2/Pengadegan Tmr


(GIS)

Pegilingan 2 GIS

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Kapuk (pik) (2 x 60 mva) GIS

Harapan indah

Gambir Lama II (GIS)

Gambir Lama (GIS)

Duri Kosambi 3/Rawa Buaya GIS

Duren Tiga 2/Rangunan GIS

MRT DKI Jakarta (GIS)

Cileduk 2/Alam Sutra GIS

Bintaro 3/Jombang

Abadi Guna Papan 2 GIS

T. Rasuna/Pancoran GIS

Semanggi Barat II/T.Abang (GIS)

Nama Gardu Induk

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

2,15

3,99

3,99

3,99

3,99

2,15

2,15

3,99

2,15

3,99

23,92

3,99

2,15

23,92

6,15

3,99

3,99

3,99

3,99

2,15

3,99

3,99

25,98

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (8/36)

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

892

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 892

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

Ciawi baru (uprate ke 150/20)

Cianjur

Cianjur

Bekasi Power (PLTG)

Bandung utara

Bandung selatan

Gandaria II/Mekar Sari

Penggilingan II (GIS)

Cipinang II/Jatinegara (GIS)

Kebon sirih II GIS

Muara Karang III/Kamal

Abadi Guna Papan II (GIS)

Grogol II

Tangerang Baru III

Balaraja

Tigaraksa II

Tigaraksa

Tanah tinggi GIS

Senayan Baru 2 (GIS)

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Semanggi Barat 1/Tanah Abang


GIS

Senayan Baru

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Pondok Indah 2/Cirende

Pancoran 2/Pengadegan Tmr

Nama Gardu Induk

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

60

60

MVA

1,71

1,23

2,15

4,46

2,15

2,15

3,99

3,99

3,99

17,06

6,61

3,99

6,61

2,15

2,15

6,61

1,23

3,99

23,92

1,23

3,99

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (9/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

APLN

APLN

APLN

APLN 2011

APLN

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

893

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 893

04/02/2013 10:07:03

Jawa Barat

Jawa Barat

223

231

Jawa Barat

222

Jawa Barat

Jawa Barat

221

230

Jawa Barat

220

Jawa Barat

Jawa Barat

219

229

Jawa Barat

218

Jawa Barat

Jawa Barat

217

228

Jawa Barat

216

Jawa Barat

Jawa Barat

215

227

Jawa Barat

214

Jawa Barat

Jawa Barat

213

226

Jawa Barat

212

Jawa Barat

Jawa Barat

211

225

Jawa Barat

210

Jawa Barat

Jawa Barat

209

224

Provinsi

No

Kosambi baru

Kiara payung

Kedung Badak Baru

Jababeka

Indorama

Harapan Indah (GIS)

Garut

Fajar surya wisesa

Fajar surya wisesa

Depok III

Depok III

Depok/Rawadenok

Dago Pakar/Cimenyan

Cirata baru

Cilegon Baru I

Cikumpay

Cikasungka

Cigereleng

Cibinong

Cibeureum

Cibatu

Cibadak Baru

Ciawi Baru

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Scope Proyek

60

60

120

60

60

60

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

120

MVA

2,15

2,15

8,34

2,15

0,47

6,15

2,15

1,71

2,15

1,23

1,23

2,15

8,34

2,15

1,23

2,15

2,15

2,15

1,71

2,15

2,15

1,23

8,34

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (10/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

eksisting

Proposed

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

eksisting

On Going

eksisting

On Going

On Going

Status

APLN

APLN

ADB B5

APLN

APLN 2011

APLN

APLN

APLN

APBN 2009/10

ADB B5

APLN 2012

APLN

ADB B4

APLN

APBN 2011

APLN

APLN

APLN

APLN

ADB

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

894

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 894

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

Sunyaragi

Sumedang

Sumadra

Subang

Sentul

Sentul

Santosa

Saketi II

Rengas dengklok

Rancaekek

Puncak Ardi Mulya

Poncol baru

Pinayungan

Peruri

Pelabuhan Ratu

Pangandaran

Pangandaran

Padalarang Baru

Pabuaran

Mandirancan

Maligi

Lagadar

Kuningan

Nama Gardu Induk

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

30

30

30

60

60

20

30

60

60

60

60

30

30

60

60

60

60

60

30

MVA

2,15

1,02

1,01

1,01

2,15

2,15

1,01

1,23

0,94

2,15

0,62

2,15

2,15

2,15

1,23

1,02

1,01

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

1,02

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (11/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

eksisting

On Going

eksisting

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Status

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

ADB B4 (2004)

APLN

APLN

APLN 2011

APLN

APLN

APLN

APBN 2009/10

APLN

APLN

JBN adb b-6, P3B JPROC

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

895

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 895

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

Gandamekar

Garut

Cileungsi II/Jonggol

Cikijing

Cikedung

Cikarang Lippo

Cigereleng

Cibatu

Cibatu

Cibadak baru

Malangbong Baru

Ciamis

Ciamis

Bunar

Braga (GIS)

Bogor Kota (GIS)

Bekasi Utara/Tarumajaya

Banjar

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Air Liquide

150/20 kV

Telukjambe

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ujung Berung New/Rancakasumba baru

Tegal herang

Tasikmalaya

Nama Gardu Induk

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 BC

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

120

60

60

60

60

120

60

30

120

120

120

60

60

60

60

60

MVA

1,23

2,15

8,34

7,84

7,84

6,61

1,23

1,23

1,23

2,15

30,07

1,23

2,15

1,01

23,92

23,92

8,34

2,15

4,46

7,84

2,15

2,15

1,04

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (12/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

COD

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Rencana

On Going

On Going

On Going

On Going

Status

APLN

APLN

APBN 2009/10

ADB (Deutch)

APLN 2010

APLN 2012

APLN

APLN

APLN 2013

APLN 2012

APLN

APLN

ADB (Deutch)

ADB (Deutch)

ADB (Deutch)

APLN

KTT

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

896

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 896

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

Parakan kondang

New Tasikmalaya
70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

New tasik

150/20 kV

Mandirancan

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Multistrada Arah Sarana/Sukatani/Gobel

Maligi

Majalaya

Lembursitu Baru

Lagadar

Kiarapayung

Kedung Badak Baru

Karang Nunggal

Kadipaten

Jui Shin Indonesia

Jatiluhur PLTA

Jatiluhur Baru

Jatiluhur Baru

Jababeka

ITP

Indoliberty

Haurgeulis

Hankook Tire Indonesia

Gunung Garuda Rajapaksi

Nama Gardu Induk

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 5 LB, 1 BC, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 5 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 5 LB, 1 BC

New, 5 LB, 1 BC, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

20

60

60

30

120

60

30

120

60

60

60

MVA

1,02

1,23

2,15

8,46

1,23

0,62

0,94

9,99

1,23

2,15

1,23

6,61

8,34

6,31

1,23

0,62

6,61

1,23

0,62

4,46

2,15

6,31

8,46

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (13/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Rencana

On Going

Rencana

Proposed

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

Committed

Proposed

On Going

Proposed

Committed

On Going

Proposed

Proposed

On Going

On Going

Proposed

Status

Unallocated

APLN

Unallocated

APLN 2012

APLN

APLN 2012

APLN

APLN Percepatan

APLN

APLN 2012

APLN

APBN 2009/10

APBN 2013

APLN 2012

APLN

APLN 2013

APBN 2011

APLN

KTT

APLN 2012

APLN

APLN 2011

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

897

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 897

04/02/2013 10:07:03

Jawa Barat

Jawa Barat

314

315

Jawa Barat

Jawa Barat

313

322

Jawa Barat

312

Jawa Barat

Jawa Barat

311

321

Jawa Barat

310

Jawa Barat

Jawa Barat

309

320

Jawa Barat

308

Jawa Barat

Jawa Barat

307

319

Jawa Barat

306

Jawa Barat

Jawa Barat

305

318

Jawa Barat

304

Jawa Barat

Jawa Barat

303

317

Jawa Barat

302

Jawa Barat

Jawa Barat

301

316

Provinsi

No

Kamojang

Haurgeulis

Drajat

Drajat

Depok/Rawadenok

Dayeuhkolot (GIS)

Cimanggis II/Tengah

Ciawi baru (uprate ke 150/20)

Cianjur

Bogor Baru II/Tajur (GIS)

Balongan/Pertamina

Arjawinangun Baru

Win Textile

Ujungberung

Suzuki

Sunyaragi

Sukatani/Gobel

Semen Cibinong

Poncol Baru

Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu

Parungmulya

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 3 LB, 1 BC

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 LB

Scope Proyek
0

60

60

120

120

60

60

120

60

120

60

60

60

120

MVA

0,62

2,15

0,62

0,62

2,15

23,92

9,99

2,15

2,15

30,07

5,07

9,99

4,46

2,15

5,07

1,23

6,61

0,62

2,15

1,23

8,34

0,62

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (14/36)

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

Proposed

On Going

Proposed

Proposed

Proposed

On Going

Committed

Proposed

Rencana

Committed

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

Committed

Proposed

On Going

Proposed

Rencana

On Going

Committed

Committed

Status

APLN 2012

APLN

APLN 2012

APLN 2012

APLN 2013

ADB (Deutch)

APBN 2011

APLN 2013

Unallocated

APBN 2013

APLN 2013

APBN 2009/10

KTT

APLN

APLN

APLN 2012

APLN 2010

APLN 2013

Unallocated

APLN 2012

APBN 2011

Sumber Dana

898

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 898

04/02/2013 10:07:03

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

Tanggeung/Cianjur Selatan

Tambun

Tambun

Sukamandi

Samator KIEC

Samator Cikande

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Rancakasumba Baru/GITET Ujung


Berung

Saketi II

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Pemeungpeuk

Pelabuhan Ratu

Patuha PLTP

Patuha

Padalarang baru

Pabuaran

New Tasikmalaya

150/20 kV

150/20 kV

Lembursitu baru (uprate ke


150/20)

Muaratawar

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Lembur Situ

Kuningan Baru

Kosambi baru

Kiaracondong II/Rancanumpang

Kanci

Kamojang

Nama Gardu Induk

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 BC

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 1 LB

Ext, 1 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 LB

Scope Proyek
0

60

60

60

60

30

60

60

60

120

60

120

60

MVA

6,61

1,71

2,15

1,23

4,46

4,46

1,23

2,15

1,02

1,23

3,28

0,62

1,71

1,23

1,23

7,84

2,15

0,62

9,99

2,15

9,99

7,84

0,62

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (15/36)

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

COD

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

On Going

Rencana

Rencana

Proposed

On Going

Committed

Rencana

Proposed

Proposed

On Going

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

On Going

On Going

Proposed

Status

APLN 2013

Unallocated

APLN UAI 2013

APLN 2013

KTT

KTT

APLN

Unallocated

Unallocated

APLN

IPP

APLN

Unallocated

APLN 2013

APLN 2012

KE Paket 7

APLN 2013

APLN 2012

APBN 2014

Unallocated

APLN

APLN 2010

APLN 2012

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

899

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 899

04/02/2013 10:07:04

Jawa Barat

Jawa Barat

360

368

Jawa Barat

359

Jawa Barat

Jawa Barat

358

367

Jawa Barat

357

Jawa Barat

Jawa Barat

356

366

Jawa Barat

355

Jawa Barat

Jawa Barat

354

365

Jawa Barat

353

Jawa Barat

Jawa Barat

352

364

Jawa Barat

351

Jawa Barat

Jawa Barat

350

363

Jawa Barat

349

Jawa Barat

Jawa Barat

348

362

Jawa Barat

347

Jawa Barat

Jawa Barat

346

361

Provinsi

No

Cangkring Baru/Kapetakan

Bunar Baru

Braga (GIS)

Bengkok II

Bekasi Utara

Bekasi II/Pinggir Kali

Bandung Selatan II/Soreang

Depok II

Babakan Baru

Ciseeng

Arjawinangun Baru

Ujungberung

Rangkasbitung II Ext

Rancakasumba

Millennium (pt power steel)

Kiaracondong ii/Rancanumpang

Kadipaten

Dawuan

Cileungsi ii/Jonggol

Cikedung

Bandung Timur Baru

Tasikmalaya New

Tasikmalaya

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 3 TB, 1 BC, 3 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

120

120

60

120

60

120

120

180

120

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

MVA

9,99

9,99

3,99

9,99

2,15

9,99

9,99

0,00

9,99

6,61

2,15

1,23

1,23

1,23

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

8,34

1,23

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (16/36)

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

COD

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

On Going

Rencana

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Committed

On Going

Rencana

Status

APBN 2014

APLN 2013

IBRD Scattered II

JBIC II

IBRD Scattered II

APBN 2014

APLN 2013

APLN 2013

APBN 2014

Unallocated

IBRD Scattered II

APLN

APLN 2013

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN 2013

APLN

Unallocated

Sumber Dana

900

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 900

04/02/2013 10:07:04

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

Rancakusumba

Poncol baru

Parakan Kondang Baru

Padalarang Baru II/Ngamprah

Padalarang

Padalarang

Muaratawar

Majalaya Baru

Lagadar

Kracak Baru

Kiaracondong III/Cinambo

Kiaracondong II/Rancanumpang

Kedung Badak Baru

Kamojang

Garut

Cikumpay II/Sadang

Cikasungka

Cibuni PLTP

Cibadak Baru II/Cicurug

Cibabat III/Gunung Batu

Ciawi Baru II/Cisarua

Cianjur II/Rajamandala

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 LB

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Scope Proyek

60

60

60

120

60

120

60

60

120

120

60

120

120

120

120

MVA

2,15

2,15

7,84

8,34

1,23

1,23

2,15

8,34

2,15

6,61

8,34

1,23

1,23

0,62

1,23

9,99

2,15

0,94

9,99

8,34

9,99

9,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (17/36)

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

COD

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Committed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Committed

Proposed

Proposed

Status

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

JBIC II

JBIC II

Unallocated

APLN

IBRD Scattered II

APLN

IBRD Scattered II

JBIC II

JBIC II

Unallocated

APLN 2012

APLN 2012

IPP

APBN 2013

IBRD Scattered II

IPP

APBN 2014

APBN 2014

JBIC II

IBRD Scattered II

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

901

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 901

04/02/2013 10:07:04

Jawa Barat

Jawa Barat

405

413

Jawa Barat

404

Jawa Barat

Jawa Barat

403

412

Jawa Barat

402

Jawa Barat

Jawa Barat

401

411

Jawa Barat

400

Jawa Barat

Jawa Barat

399

410

Jawa Barat

398

Jawa Barat

Jawa Barat

397

409

Jawa Barat

396

Jawa Barat

Jawa Barat

395

408

Jawa Barat

394

Jawa Barat

Jawa Barat

393

407

Jawa Barat

392

Jawa Barat

Jawa Barat

391

406

Provinsi

No

Pelabuhan Ratu

Mandirancan

Malangbong Baru

Kosambi Baru II/Cilamaya

Kanci

Jababeka II/Pamahan

Fajar Surya Wisesa

Cisolok Sukarame PLTP

Cigereleng II/Cibolerang (GIS)

Bogor baru II/Tajur

Ujungberung Ext

Ujungberung

Ujungberung

Telukjambe

Tegal herang

Tanggeung

Tambun II

Surade

Sumedang Baru/Tj.Sari

Sukamandi

Subang Baru

Serang

Rengas Dengklok II/Cilamaya

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

120

60

60

60

60

60

120

60

120

60

120

60

120

MVA

1,23

2,15

2,15

6,61

2,15

7,84

2,15

1,23

30,07

2,15

1,23

1,23

2,15

2,15

2,15

2,15

9,99

6,61

8,34

2,15

9,99

2,15

8,34

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (18/36)

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

COD

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Status

APLN

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

FTP PLTP

Unallocated

Unallocated

JBIC II

APLN

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

APLN 2013

JBIC II

APBN 2014

IBRD Scattered II

APLN 2013

IBRD Scattered II

APLN 2013

Sumber Dana

902

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 902

04/02/2013 10:07:04

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

414

415

416

417

418

419

420

421

422

423

424

425

426

427

428

429

430

431

432

433

434

435

436

Pemeungpeuk

Pangandaran Baru/Cikatomas

New tasik

Kuningan Baru

Kosambi Baru

Kamojang

Indramayu Baru

Garut

Fajar Surya W II/Muktiwari

Dayeuhkolot GIS

Dago pakar/Cimenyan

Cileungsi

Cikarang/lippo

Cibeureum

Cibabat ii/Leuwigajah

Bekasi ii/Pinggirkali

Banjar

Banjar

Bandung Timur Baru

Tangkuban Perahu II PLTP

Sukatani/Gobel

Subang Baru

Rengas Dengklok Baru

Nama Gardu Induk

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

30

60

60

60

60

30

120

60

120

60

60

30

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

1,01

6,61

2,15

2,15

2,15

2,15

9,99

2,15

9,99

3,99

2,15

1,01

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

1,23

2,15

1,23

2,15

1,23

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (19/36)

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

JBIC II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

903

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 903

04/02/2013 10:07:04

Jawa Barat

Jawa Barat

451

459

Jawa Barat

450

Jawa Barat

Jawa Barat

449

458

Jawa Barat

448

Jawa Barat

Jawa Barat

447

457

Jawa Barat

446

Jawa Barat

Jawa Barat

445

456

Jawa Barat

444

Jawa Barat

Jawa Barat

443

455

Jawa Barat

442

Jawa Barat

Jawa Barat

441

454

Jawa Barat

440

Jawa Barat

Jawa Barat

439

453

Jawa Barat

438

Jawa Barat

Jawa Barat

437

452

Provinsi

No

Pinayungan

Parungmulya

Mandirancan

Majalaya baru

Lagadar II/Bojong

Karangnunggal

Garut II

Depok/Rawadenok

Cikasungka II/Nagreg

Cikasungka

Cianjur III/Cipanas

Cianjur II/Rajamandala

Ciamis

Bunar baru (uprate ke 150/20)

Bogor kota (GIS)

Bandung selatan ii/Soreang

Asahimas II

Tampo Mas PLTP

Sunyaragi

Subang baru

Rancakasumba II/Sangian

Rancakasumba

Poncol Baru II/Bj.Menteng

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Scope Proyek

60

120

60

120

30

60

60

120

120

60

60

60

60

60

60

60

120

120

MVA

2,15

2,15

1,23

2,15

9,99

2,15

7,84

2,15

8,34

1,23

8,34

1,23

2,15

2,15

3,99

2,15

2,15

1,23

2,15

2,15

8,34

1,23

9,99

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (20/36)

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2018

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

904

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 904

04/02/2013 10:07:04

Provinsi

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

No

460

461

462

463

464

465

466

467

468

469

470

471

472

473

474

475

476

477

478

479

480

481

482

Jababeka

Gandamekar

Cibatu

Kiaracondong III/Cinambo

Ujung Berung New

Ujung Berung II/Bojong Melati

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Pabuaran

150/20 kV

Lembang 150 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

Tegangan

Lembursitu baru (uprate ke


150/20)

Kosambi Baru II/Cilamaya

Kosambi Baru

Kiaracondong ii/Rancanumpang

Kadipaten

Dawuan II/Cipasanggrahan

Dawuan

Cikijing

Cigereleng II/Cikalong (GIS)

Cibabat III/Gunung Batu

Bekasi utara

Bandung Utara

Tasikmalaya

Sumadra

Santosa

Nama Gardu Induk

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

120

60

60

120

60

60

60

120

60

120

60

60

60

30

30

MVA

2,15

2,15

2,15

2,15

1,23

8,34

2,15

2,15

8,34

6,61

1,23

2,15

2,15

8,34

1,23

2,15

30,07

2,15

2,15

1,23

1,71

1,01

1,01

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (21/36)

2021

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

905

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 905

04/02/2013 10:07:04

Cikumpay II/Sadang

Sukamandi

Sumedang Baru/Tj.Sari

Jawa Tengah Masaran

Jawa Barat

497

Panasia

505

Jawa Barat

496

Rengas dengklok baru

Jawa Tengah Kedungombo PLTA

Jawa Barat

495

Tegal herang

504

Jawa Barat

494

Depok baru 150 kV/GIS

Jawa Tengah Gondangrejo/Palur II

Jawa Barat

493

Ciseeng

503

Jawa Barat

492

Indramayu Baru

Jawa Tengah Dieng

Jawa Barat

491

Haurgeulis

502

Jawa Barat

490

Jatibarang

Jawa Tengah Cepu

Jawa Barat

489

Mandirancan

501

Jawa Barat

488

Padalarang Baru II/Ngamprah

Jawa Tengah Bukit Semarang Baru (GIS)

Jawa Barat

487

Bogor Baru III/Ciomas

500

Jawa Barat

486

Muaratawar

Jawa Barat

Jawa Barat

485

Poncol Baru II/Bj.Menteng

499

Jawa Barat

484

Tambun III/Mustika Jaya

Jawa Barat

Jawa Barat

483

Nama Gardu Induk

498

Provinsi

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Scope Proyek

60

16

60

30

30

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

60

120

MVA

2,15

1,71

6,61

2,15

2,15

3,99

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

3,99

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

8,34

2,15

2,15

8,34

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (22/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

COD

eksisting

On Going

eksisting

On Going

On Going

eksisting

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

APLN

APLN

IBRD

APLN

APLN

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

906

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 906

04/02/2013 10:07:04

Jawa Tengah Mranggen

Jawa Tengah Nguntoronadi

Jawa Tengah Purworejo

Jawa Tengah Randu Garut

Jawa Tengah Sayung

Jawa Tengah Simpang Lima

Jawa Tengah Srondol

Jawa Tengah Ungaran

Jawa Tengah Weleri

Jawa Tengah Apac inti Corpora

Jawa Tengah Banyudono

Jawa Tengah Batang

Jawa Tengah Bawen

Jawa Tengah Bawen

Jawa Tengah Blora

Jawa Tengah Bumiayu

Jawa Tengah Gombong

Jawa Tengah Grogol/Solo Baru

Jawa Tengah Kaliwungu

Jawa Tengah Kebasen II/Balapulang

Jawa Tengah Klaten

Jawa Tengah Kudus

507

508

509

510

511

512

513

514

515

516

517

518

519

520

521

522

523

524

525

526

527

528

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Mojosongo

Provinsi

506

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Ext, 1 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 1 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 4 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

120

60

MVA

2,15

2,15

7,84

2,15

2,15

2,15

1,04

2,15

0,62

0,62

2,15

1,71

5,99

1,23

1,23

2,15

2,15

2,47

2,15

1,71

8,34

1,23

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (23/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

eksisting

Status

APLN

IBRD

IBRD

APLN

IBRD

IBRD

IBRD

IBRD

APLN 2012

APLN 2012

APLN

APLN

APLN 2012

ADB

ADB

APLN 2012

APLN

APLN

APLN

APLN

IBRD

APLN

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

907

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 907

04/02/2013 10:07:05

Jawa Tengah Purworejo

Jawa Tengah Semanu

551

Jawa Tengah Kalibakal

543

550

Jawa Tengah Wonosari

542

Jawa Tengah Pati

Jawa Tengah Ungaran

541

549

Jawa Tengah Temanggung

540

Jawa Tengah Mrica PLTA

Jawa Tengah Tambak Lorok PLTU

539

548

Jawa Tengah Secang

538

Jawa Tengah Krapyak

Jawa Tengah Sanggrahan

537

547

Jawa Tengah Rawalo

536

Jawa Tengah Kebumen

Jawa Tengah Purbalingga

535

546

Jawa Tengah Pekalongan

534

Jawa Tengah Kebasen

Jawa Tengah Pedan

533

545

Jawa Tengah Pati

532

Jawa Tengah Kalisari

Jawa Tengah Pandeanlamper

531

544

Jawa Tengah Majenang

530

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Lomanis

Provinsi

529

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

1,71

1,71

2,15

1,71

1,14

1,71

1,14

2,15

1,14

1,14

1,04

2,15

1,71

2,15

1,71

1,04

2,15

1,14

2,15

1,71

1,04

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (24/36)

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

On Going

Rencana

Committed

Committed

Rencana

Committed

Rencana

Rencana

Rencana

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Status

IBRD

Unallocated

APLN 2012

APLN 2012

Unallocated

APLN 2012

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN

IBRD

APLN

IBRD

IBRD

IBRD

IBRD

APLN

IBRD

APLN

IBRD

IBRD

IBRD

IBRD

Sumber Dana

908

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 908

04/02/2013 10:07:05

Jawa Tengah Tambak Lorok PLTU

Jawa Tengah Banyudono

Jawa Tengah Beringin

Jawa Tengah Beringin

Jawa Tengah Brebes

Jawa Tengah Grogol/Solo Baru

Jawa Tengah Mojosongo

Jawa Tengah Mranggen

Jawa Tengah Palur Baru/Gondang Rejo

Jawa Tengah Pandeanlamper

Jawa Tengah Pati

Jawa Tengah Pati II

Jawa Tengah Pemalang

Jawa Tengah Pudak Payung

Jawa Tengah Purwodadi

Jawa Tengah Rembang

Jawa Tengah Sanggrahan

Jawa Tengah Weleri

Jawa Tengah Wonosari

Jawa Tengah Bantul Baru

Jawa Tengah Boko

Jawa Tengah Kebasen

553

554

555

556

557

558

559

560

561

562

563

564

565

566

567

568

569

570

571

572

573

574

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Sinar Tambang Arta Lestari

Provinsi

552

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 5 LB, 1 BC

Scope Proyek
0

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

1,14

7,84

9,99

2,15

1,04

1,71

2,15

2,15

2,15

2,15

7,84

1,23

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

1,71

2,15

2,15

2,15

6,31

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (25/36)

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

COD

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Proposed

Proposed

Proposed

Rencana

Propose

Proposed

Proposed

Committed

Rencana

Status

IBRD Scattered II

JBIC II

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

APLN 2012

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

909

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 909

04/02/2013 10:07:05

Jawa Tengah Masaran

Jawa Tengah Mrica PLTA

597

Jawa Tengah Tambaklorok

589

596

Jawa Tengah Tambak Lorok Baru

588

Jawa Tengah Klaten

Jawa Tengah Semen Nusantara

587

595

Jawa Tengah Semanu

586

Jawa Tengah Kalibakal II

Jawa Tengah Pekalongan II/Kajen

585

594

Jawa Tengah Pandeanlamper Baru

584

Jawa Tengah Jekulo

Jawa Tengah Palur Baru/Gondang Rejo

583

593

Jawa Tengah Medari

582

Jawa Tengah Bumiayu

Jawa Tengah Krapyak

581

592

Jawa Tengah Jepara

580

Jawa Tengah Bawen

Jawa Tengah Batang

579

591

Jawa Tengah Simpang Lima

578

Jawa Tengah Ungaran

Jawa Tengah Pedan

577

590

Jawa Tengah New Pemalang

576

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Kudus II

Provinsi

575

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

120

60

60

60

60

60

60

120

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

2,15

2,15

2,15

9,99

2,15

1,23

1,23

2,15

1,23

6,61

2,15

1,71

7,84

8,34

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

7,84

7,84

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (26/36)

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

IPP

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

JBIC II

Sumber Dana

910

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 910

04/02/2013 10:07:05

Jawa Tengah Purbalingga

Jawa Tengah Purwodadi

Jawa Tengah Randu Garut

Jawa Tengah Sanggrahan II/Rajeg

Jawa Tengah Wonosobo

Jawa Tengah Banyudono Baru

Jawa Tengah Bawen

Jawa Tengah Dieng

Jawa Tengah Gombong

Jawa Tengah Kaliwungu

Jawa Tengah Kebasen II/Balapulang

Jawa Tengah Purworejo

Jawa Tengah Sragen

Jawa Tengah Tambak Lorok Baru

Jawa Tengah Batang

Jawa Tengah Beringin

Jawa Tengah Blora

Jawa Tengah Grogol/Solo Baru

Jawa Tengah Kebumen

Jawa Tengah Lomanis

Jawa Tengah Pekalongan Baru/Kajen

Jawa Tengah Rawalo

599

600

601

602

603

604

605

606

607

608

609

610

611

612

613

614

615

616

617

618

619

620

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Pandeanlamper

Provinsi

598

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Scope Proyek
0

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

30

60

60

60

120

60

60

60

MVA

1,71

2,15

1,14

2,15

2,15

2,15

2,15

1,71

2,15

1,71

2,15

2,15

1,14

2,15

2,15

2,15

6,61

2,15

9,99

2,15

1,71

2,15

1,23

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (27/36)

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2018

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

911

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 911

04/02/2013 10:07:05

DIY

DIY

642

643

DIY

635

DIY

DIY

634

641

DIY

633

DIY

Jawa Tengah Wadaslintang

632

640

Jawa Tengah Majenang

631

DIY

Jawa Tengah Banyudono Baru

630

639

Jawa Tengah Klaten

629

DIY

Jawa Tengah Semanu

628

638

Jawa Tengah Cepu

627

DIY

Jawa Tengah Pati Baru

626

637

Jawa Tengah Simpang Lima

625

DIY

Jawa Tengah Krapyak

624

636

Jawa Tengah Tambak Lorok Baru

623

Mangkunegaran

Gejayan (GIS)

Kentungan Baru/Kalasan

Kentungan

Kentungan Baru/Kalasan

Godean

Wates

Wirobrajan

Kentungan

Bantul

Mangkunegaran

Jawa Tengah Sayung

622

Nama Gardu Induk

Jawa Tengah Rembang

Provinsi

621

No

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

2,15

3,99

2,15

2,15

7,84

2,15

1,04

2,15

2,15

2,15

2,15

1,14

1,14

2,15

1,71

2,15

1,14

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (28/36)

2020

2020

2019

2018

2016

2015

2014

2013

2013

2013

2012

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2021

2020

2020

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Committed

On Going

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

JBIC II

IBRD Scattered II

Unallocated

APLN 2012

IBRD

APLN

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

912

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 912

04/02/2013 10:07:05

DIY

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

645

646

647

648

649

650

651

652

653

654

655

656

657

658

659

660

661

662

663

664

665

666

Provinsi

644

No

Manyar

Manisrejo

Magetan

Lumajang

Lawang

Kupang

Krembangan

Kraksaan

Kenjeran

Kebonagung

Kasih Jawa Timur

Karangkates

Gondang wetan

Darmo Grande (SBS)

Caruban

Bulukandang

Blitar Baru

Blimbing

Banyuwangi

Bangil

Balongbendo

Balongbendo

Wates

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

30

60

60

60

60

60

60

60

60

30

60

60

30

60

30

30

60

60

60

60

60

MVA

2,15

2,15

1,01

2,15

1,71

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

1,01

2,15

2,15

1,01

1,71

1,01

1,01

1,14

1,71

2,15

2,15

0,52

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (29/36)

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

eksisting

Rencana

Status

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

913

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 913

04/02/2013 10:07:05

Jawa Timur

Jawa Timur

681

689

Jawa Timur

680

Jawa Timur

Jawa Timur

679

688

Jawa Timur

678

Jawa Timur

Jawa Timur

677

687

Jawa Timur

676

Jawa Timur

Jawa Timur

675

686

Jawa Timur

674

Jawa Timur

Jawa Timur

673

685

Jawa Timur

672

Jawa Timur

Jawa Timur

671

684

Jawa Timur

670

Jawa Timur

Jawa Timur

669

683

Jawa Timur

668

Jawa Timur

Jawa Timur

667

682

Provinsi

No

Karang pilang

Kalisari

Kalisari

Cheil Jedang

Bojonegoro

Bambe

Ujung

Turen

Trenggalek

Tandes

Situbondo

Sengkaling

Probolinggo

Polehan

Petrokimia

Pare

Pamekasan

Pakis/Malang Timur

Pacitan 150 kV

Ngawi

Nganjuk

Mranggen

Mliwang

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 3 LB, 1 BC

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Scope Proyek
0

60

60

60

120

60

30

30

60

60

60

60

60

60

30

60

60

60

60

30

30

MVA

1,23

1,23

6,61

5,07

2,15

8,34

1,71

1,01

1,02

2,15

2,15

1,71

2,15

2,15

2,15

1,01

2,15

2,15

7,84

1,14

1,01

1,01

0,62

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (30/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2012

COD

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

eksisting

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

Status

APLN

APLN

APLN (eks KE-III Lot 10)

APLN 2012

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN 2012

Sumber Dana

914

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 914

04/02/2013 10:07:06

Provinsi

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

No

690

691

692

693

694

695

696

697

698

699

700

701

702

703

704

705

706

707

708

709

710

711

712

Babadan

Wlingi II

Waru

Tulungagung II

Tulungagung II

The Master Steel

Tarik

Tandes II/Sambi Kerep

Surabaya Selatan

Simogunung (GIS)

Sby. Selatan

Purwosari/Sukorejo II

Ponorogo II

Paciran/Brondong

New Sidoarjo

New Porong

New Jombang

New Buduran/Sedati

Mount Dream

Manisrejo

Lamongan

Kediri

Kedinding

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/70 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Uprating IBT 150/70 kV

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 2 LB

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

New, 2 LB, 1 BC

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Scope Proyek

30

30

60

60

100

30

120

120

60

120

120

60

60

60

60

120

60

60

MVA

1,01

6,61

2,15

1,23

6,61

2,93

1,02

8,34

1,23

30,07

2,15

8,34

8,34

6,61

6,61

6,61

6,61

9,99

4,46

1,23

1,23

1,23

6,61

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (31/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

COD

On Going

On Going

On Going

On Going

On Going

Proposed

Rencana

On Going

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

On Going

Rencana

On Going

On Going

Proposed

On Going

On Going

On Going

Proposed

Status

APLN

KE-III Lot 10

APLN

APLN

APLN

APLN 2012

Unallocated

APLN

APLN

APLN

IBRD Scattered II

APLN

APLN

APLN

APLN

Unallocated

APLN

APLN

APLN 2012

APLN

APLN

APLN

APLN

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

915

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 915

04/02/2013 10:07:06

Jawa Timur

Jawa Timur

727

735

Jawa Timur

726

Jawa Timur

Jawa Timur

725

734

Jawa Timur

724

Jawa Timur

Jawa Timur

723

733

Jawa Timur

722

Jawa Timur

Jawa Timur

721

732

Jawa Timur

720

Jawa Timur

Jawa Timur

719

731

Jawa Timur

718

Jawa Timur

Jawa Timur

717

730

Jawa Timur

716

Jawa Timur

Jawa Timur

715

729

Jawa Timur

714

Jawa Timur

Jawa Timur

713

728

Provinsi

No

Sengkaling

Sekarputih

PLTA Tulungagung

Ngoro

Madura PLTU

Cerme

Bangil New

Babadan

Tulungagung II

Sekarputih

PLTA Sengguruh

Mojoagung

Kertosono

Driyorejo

Watudodol

Paiton

Kediri Baru

Jaya Kertas

Genteng

Bumi Cokro

Bondowoso

Bangkalan

Alta prima

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 4 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

120

60

60

30

60

60

60

60

60

60

60

60

60

MVA

1,71

1,71

3,42

2,15

2,47

1,71

9,99

2,15

2,15

1,23

1,01

1,71

1,23

2,15

6,61

2,15

1,23

1,23

2,15

2,15

1,14

1,14

1,71

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (32/36)

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2013

COD

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Committed

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Committed

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

On Going

Status

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

IBRD Scattered II

IPP

IsDB/ADB

JBIC II

IBRD Scattered II

Unallocated

APLN

Unallocated

Unallocated

APLN

Unallocated

APLN

Unallocated

APLN 2013

APLN 2013

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

APLN

Sumber Dana

916

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 916

04/02/2013 10:07:06

Provinsi

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

No

736

737

738

739

740

741

742

743

744

745

746

747

748

749

750

751

752

753

754

755

756

757

758

New Tandes (Sambikerep)

New Buduran/Sedati

Gili Timur

Wonokromo (SBS)

Tanggul

Tandes New

Sukolilo

Sby. Selatan

Sampang

Probolinggo

New Pacitan

Manyar

Lumajang

Kediri Baru (Gitet)

Jember

Jaya Kertas

Blimbing

Banaran

Alta prima

Undaan

Trenggalek

Siman

Sidoarjo

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

30

60

60

60

60

60

60

MVA

2,15

2,15

0,90

2,15

1,71

6,61

2,15

2,15

1,14

1,23

2,15

2,15

2,15

2,15

1,14

2,15

0,94

2,15

1,71

2,15

2,15

2,15

2,15

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (33/36)

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IsDB/ADB

IsDB/ADB

Unallocated

IBRD Scattered II

IsDB/ADB

IsDB/ADB

IPP

Unallocated

IsDB/ADB

IsDB/ADB

IBRD Scattered II

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

IsDB/ADB

IsDB/ADB

IBRD Scattered II

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

917

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 917

04/02/2013 10:07:06

Jawa Timur

Jawa Timur

773

781

Jawa Timur

772

Jawa Timur

Jawa Timur

771

780

Jawa Timur

770

Jawa Timur

Jawa Timur

769

779

Jawa Timur

768

Jawa Timur

Jawa Timur

767

778

Jawa Timur

766

Jawa Timur

Jawa Timur

765

777

Jawa Timur

764

Jawa Timur

Jawa Timur

763

776

Jawa Timur

762

Jawa Timur

Jawa Timur

761

775

Jawa Timur

760

Jawa Timur

Jawa Timur

759

774

Provinsi

No

Lawang

Kalisari

Caruban

Tuban

Tanggul

Sumenep

Sby. Selatan (Wonorejo)

Polehan

Petrokimia

Ngoro

Nganjuk

Magetan

Kebonagung

Genteng

Dolopo

Banyuwangi

Babat/Baureno

Turen

Sutami

Pamekasan

Pacitan II

Ngawi

Ngagel (SBS)

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

30

60

60

60

60

30

60

30

60

60

30

60

30

60

60

60

MVA

1,71

2,15

0,94

1,71

2,15

1,71

2,15

1,01

2,15

0,62

0,94

1,23

1,71

2,15

1,01

1,23

1,71

1,01

1,23

1,71

1,23

2,15

1,14

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (34/36)

2020

2020

2020

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2018

2018

2018

2018

2018

2018

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IPP

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

918

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 918

04/02/2013 10:07:06

Provinsi

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

Bali

No

782

783

784

785

786

787

788

789

790

791

792

793

794

795

796

797

798

799

800

801

802

803

804

Pesanggaran

Pemaron

Payangan

New Sanur

Kapal

GIS Bandara

Gianyar

Celukan Bawang

Pemaron

Padangsambian

Nusa dua

Negara

Clk Bawang (new)

Baturiti

Tulungagung II

New Sukorejo/Purwosari

Karangkates

New Tandes (Sambikerep)

Sengkaling

New Buduran/Sedati

Mojoagung

Mliwang/Dwima Agung

Meranggen/Maospati

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

70/20 kV

Tegangan

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 6 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Scope Proyek

60

60

30

60

60

60

60

30

60

50

60

30

30

30

60

60

30

60

60

60

60

60

30

MVA

6,61

1,71

2,15

6,61

2,15

6,61

1,71

9,08

2,15

1,71

1,14

2,15

2,15

2,15

2,15

2,15

1,01

2,15

2,15

2,15

1,71

1,71

1,02

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (35/36)

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2013

2012

2012

2012

2012

2012

2012

2021

2021

2021

2021

2020

2020

2020

2020

2020

COD

Rencana

On Going

On Going

Rencana

On Going

Committed

On Going

On Going

On Going

eksisting

eksisting

On Going

On Going

On Going

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Status

Unallocated

APLN

APLN

Unallocated

APLN

APLN 2012

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

APLN

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Sumber Dana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

919

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 919

04/02/2013 10:07:06

Bali

Bali

815

816

Bali

Bali

814

821

Bali

813

Bali

Bali

812

820

Bali

811

Bali

Bali

810

819

Bali

809

Bali

Bali

808

818

Bali

807

Bali

Bali

806

817

Bali

Provinsi

805

No

New Kapal/Kerambitan

Clk bawang

New Gianyar/Dawan

New Sanur

Baturiti

Nusa Dua II/Pecatu

Negara

Gilimanuk

Bandara (GIS)

Payangan

Gianyar II

Nusa Dua

Jumlah

New Kapal/Antosari (GIS)

Negara

Amlapura

Kapal

Bali Timur PLTU

Nama Gardu Induk

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

150/20 kV

Tegangan

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Ext, 2 LB

New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 8 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Ext, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

Upr, 1 TB, 1 Trf

New, 2 LB

Scope Proyek

44.489

60

30

60

60

60

60

30

60

60

60

60

60

30

60

60

MVA

3.348

2,15

2,15

2,15

2,15

1,23

6,61

2,15

1,71

3,99

1,71

7,84

1,71

35,83

2,15

1,71

1,14

3,90

Juta USD

Rencana Pengembangan Gardu Induk (36/36)

2020

2020

2019

2018

2018

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2015

2015

2015

2015

2014

2014

COD

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Rencana

Rencana

Proposed

Proposed

Rencana

Proposed

Rencana

Committed

Status

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

Unallocated

IBRD Scattered II

IsDB/ADB

Unallocated

IBRD Scattered II

IsDB/ADB

APLN 2013

IBRD Scattered II

ADB

Unallocated

IBRD Scattered II

Unallocated

IPP

Sumber Dana

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 920

04/02/2013 10:07:06

Lampiran C1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM JAWA BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 921

04/02/2013 10:07:06

922

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 922

04/02/2013 10:07:06

SUTET

Kit 500 kV

GITET 500 kV

HVDC

SURALAYA
CILEGON

NEW SURALAYA

KEMBANGAN

M.TAWAR

CISOKAN

INDRAMAYU

JAWA-1

T.JATI A

JAWA-3
PEMALANG

ADIPALA

KESUGIHAN
/RAWALO

MATENGGENG

CILACAP

TASIKMALAYA

CIGERELENG

BANDUNG SELATAN

UJUNGBERUNG
SAGULING
MANDIRANCAN

CIRATA

CIBATU-2
BEKASI
NEW BLRJA
CAWANG
TAMBUN
LENGKONG
CAWANG-2
GANDUL
CIBATU
CIBINONG
BOGOR-X
DEPOK

DURIKOSAMBI

M.KARANG PRIOK

BANTEN

HVDC

PEDAN
BANTUL

G
UNGARAN

JATENG

T.JATI B

KEDIRI

GRATI

SURABAYA
SELATAN

TANDES

BANGIL

KRIAN

NGIMBANG

GRESIK

Peta Jaringan Sistem 500 kV Jawa-Bali

PAITON

KAPAL

AMPLA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

923

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 923

04/02/2013 10:07:07

HVDC

SLIRA
PRETY

MPING

BAROS

KOPO

PCADM

TOJNG

RKBTG

PCADM II

SRANG

SRANG II

CLGON
PLTU BNTEN

CLGN 2

SLAYA2

CLGMA
SRANG III
KSTEL

SKETI

PLTU LBUAN

MENES

ASAHI

PRYMA

MTSUI

PENI

SLAYA

BAYAH

BUNAR II
BUNAR

DPK4

CIAWI

UBRUG

CIBNG

TMBUN

LBSTU

BGBRU

CBTBR

CNJUR

CBATU

MTWAR

BKASI

PRIOK

CWANG

CMGIS

CBDKBR

SALAK LAMA

KDBDK

SALAK BARU

PLTU PRATU

SURADE

PRATU

GNDUL

DEPOK

KRCAK

BOGOR X

SRPNG

LKONG

LEGOK

PTKNG
BNTRO

KMBNG

CKRNG

MKRNG

CWANG2

DUKSMBI

NTGRNG

PLTU TLNGA

CKUPA
JTAKE TGRNG
CITRA

PKMIS

TGRSA

BLRJA

NBLRJA

CKNDE

SPTAN

TLNGA

Peta Jaringan Region Jakarta dan Banten

TSMYA

CGRLG

SGLNG

CRATA

IDMYU7

924

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 924

04/02/2013 10:07:08

HVDC

BNTEN

BLRJA

CKNDE

LIPPO

CSENG

TGRSA II

TGRSA

LKONG

LEGOK

CITRA

LKONG III

SRPNG

LKONG

CLDUG III

BNTRO III

BNTRO

GRGOL

KMANG

CSW II

DNYSA

DNYSA II

SMBRT

Old

KARET

CLGON

CMGIS II

GNDUL

PDNDH

CSW 3

CSW

SNYAN

NSYAN II

KBJRK

SMBRT II

MKRNG III

MKRNG

GRGOL II

PDNDH II

NSYAN

PTKNG

Old

DRKSB

DRKSB III

DMGOT

KAPUK

BNTRO II

KMBNG

New

CKRNG

LKONG II

CLDK

TGBRU

LIPPO II

TNAGA II
SPTAN III
TGBRU II

CLDUG II

TGRNG

JTAKE

MAXIM

TGRNG III

MLNIUM

LAUTS

CKUPA

PSKMS

SPTAN II

SPTAN

TNAGA

PLTU LONTAR
3 x 300 MW

DPBRU

RGNAN

DRTGA

PCRAN2

TMRSD

DKTASII

DKTAS

TSMYA

BGORX

DEPOK III

TJBRT

PSMEDE

MPANG

Old

KTPNG

GNSRI

KBSRH

STBDI

AGP

AGP II

New

BDKMY

ANGKE

MKRNG

KDBDK

CMGIS

GDRIA

MNTUR

CWANGBR

JTNGN

MNTUR II

JTWRG II

PGLNG II

SNTUL

BKASI

MRNDA

CBATU

GDMKR

TMBUN

TMBUN II

JBEKA

CBATU

CKRNG

FAJAR

SKMDI

CBTUBR

KSBRU

KSBRU II

MTWAR

JBEKA II

BGBRU

CLGSI

TMBUN

PGLNG

CLGSI II/
JONGGOL
CBBUR

ITP

CIBNG II

SGLNG

ASPEK

SCBNG

JTWRG

PNCOL

PGDNG

PGSAN

PKRNG

KDSPI

HRPDH

KDSPI II

KLPGD II

CKG TWSHP

KLPGD

PRIOK

PDKLP

PLPNG

GMBRU

PLMAS

KMYRN II

KMYRN

CIPNG

TTNGI

CIBNG

MGRAI

GPOLA

CWANG

TMRSD II

GBLMA 2
GBLMA-2

GBLMA

CIPNG II

MGBSR II

JAKARTA

MGBSR

ANCOL

TELUK

Peta Jaringan Subsistem Jakarta Raya

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

925

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 925

04/02/2013 10:07:08

SLKBR

SLKLM

CIAWI

BGBRU

KDBDK

UBRUG

CMGIS

CWANG

LBSTU

CNJUR
A

MKSRI

SKTNI

TGENG

CSKAN

CNJUR II

CBATU

FJAR2

TMBUN

CIBNG

BKASI2

BKASI

CBTUBR

MTWAR

PLTU JAWA-5

BKSUT

MRNDA

PTUHA

SGLNG

CRATA

SNTSA

LMJAN

CKLNG

CGRLG

DGPKR

PMPEK

MJLYA
KMJNG

SMDRA

WYNDU P

CKSKA

DRJAT
GARUT II
GARUT

PRKAN

CKDNG

MLBNG

PRKAN II

HRGLS

SMDNG

RCKEK

SBANG II

SBANG

INDMY II

JABUT

UBRNG
KCDG II
KCDG III
KCDG

SRANG

CGRLG

BDSLN

LGDAR

LGDAR2

BDTMR

BADUT

PDLRG II DAGO II

SKMDI

IDMYU7

PBRAN

CKPAY

PWKRT

CKPAY II

DWUAN

PDLRG

JTBRU
CGNEA

JTLHR

IDBRT

KSBRU

RKDLK

TASIKBR

TASIK

UBRNG

CIAMIS

KRNGGAL

TASIK II

CNKRNG

BNJAR

KANCI

CRBON

PLTU Jawa-3
U

MJNANG

SWITCHING JAWA-3

PLTU Jawa-1

BBKAN

PGDRN

MTNGGENG

SRAGI

PGDRN II

KNGAN

KNGAN2

MDCAN

PLMNAN

ARJWN

CKJNG

KDPTN II

KDPTN

CKRNG2

JTBRG

INDMY

Peta Jaringan Region Jawa Barat

SMTRA

LOMANIS

KLBKL

KBSEN

RWALO

BMAYU

BRBES

926

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 926

04/02/2013 10:07:09

CIBNG

BOGOR X

LBSTU

BGBRU

CNJUR III

CNJUR

CSKAN

CNJUR II

SGLNG

PTUHA

CRATA

CBABAT2

LMJAN

PNSIA

SNTSA

KMJNG

MJLYA

SMDRA

PMPEK

DRJAT

PYDAP

WWNDU

RCKEK
PYDAP II
KCDNG II

UBRNG

KCDNG KCDNG III

BTMR

BNKOK II

DPKAR

BDSLN

DKLOT

CGRLG2 CGRLG

CBREM BRAGA

CBBAT

CKLNG

CGRLG

LGDAR

LGDAR II

CBBAT III

BADUT

DAGO

DAGO II

PWKRT

CBBAT IV

CKPAY

PDLRG II

PDLRG

JTLHR

CKSKA

GARUT

GARUT II

UBRNG

UBRNG2

CKSKA II

SMDNG

Peta Jaringan Subsistem Bandung Raya

MLBNG

PRKAN

SRAGI

TASIK

KRNGAL

CAMIS

TASIK II

MDCAN

KDPTN II

TASIKBR

KDPTN

ARJWN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

927

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 927

04/02/2013 10:07:09

JAWA 2
JAWA-2

RWALO

ADIPALA

RWALO7

KLBKL

PMLNG

KLBKL II

KBSEN

BLPLG

BMAYU

BRBES

NSTRA

MJNANG

TJATA

MDCAN

PKLON

KBMEN

GBONG

MRICA

KAJEN

WADAS L.

WSOBO

GRUNG

WATES

BANTUL

WRBJN

BNTUL

RAJEG

MDARI

SGRAH

UNGAR

PDPYG

RDGRT
SRDOL

PYNGN

KLSAN

SMANU

KLTEN

WSARI

MKGRN

GDRJO

WNGRI

PEDAN

BYDRU
JAJAR

MJNGO

KDMBO A

KUDUS

JPARA II

SYUNG

BYNDO

BRNGI

JELOK

TBROK IITBROK
KLNGU

SCANG

TMGNG

WLERI

PWRJO

JATENG
PMLNG7

DIENG

BTANG

TJATI

JPARA

GU

PTIRU

PALUR

SRGEN

NGNDI

KUDUS II

JKULO

PATI

PWRDI

Peta Jaringan Region Jawa Tengah

RBANG

NGAWI

BLORA

PLTU PCTAN

PLTU JATENG

KDIRI

MNRJO

SBRAT/NGMBNG

CEPU

928

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 928

04/02/2013 10:07:09

TJATA

MDCAN

PMLANG

KAJEN

PKLGN

PEMALANG

BTANG
WLERI

PLTU JATENG

RDGRT

KWNGU

PDLAM

SLIMA

UNGAR

BSB

PDPYG

SRDOL

PDLAM II

KLSRI

TBROK II
KRPYK

TBROK

A
JELOK

PEDAN

BAWEN

MRGEN

SYUNG

Peta Jaringan Subsistem Semarang

PWRDI

TJ JATI

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

929

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 929

04/02/2013 10:07:10

UNGRN

MLWNG

BABAT

PCRAN

LNGAN

SKTIH
TARIK

NGMBNG

BLNDO

KSJTM

CERME

KRPLG

DIRJO

GRATI

MIWON

KRIAN

BAMBE

SMBKREP

ALPMA

SGRSK
BRATA

PKMIA

SGMDU

MNYAR

BNGIL

SDRJO

SDATI

BBDAN

ISPNDO

WARU

SMGNG

DARMO

TNDES

SMPANG

MPION

RNKUT

WKRMO

NGGEL
GG

KPANG

BDRAN

SWHAN

KRMBNG
GBONG

UJUNG

UNDAN

GLTMR

PERAK

Peta Jaringan Subsistem Surabaya

KLSRI

GRATI

SBSLN

SLILO

KNJRAN

KDDING

BKLAN

930

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 930

04/02/2013 10:07:10

WNGRI

PDAN

PNRGO

DLOPO

MRGEN

NGAWI

CEPU

PLTU PCTAN

PCTAN

MGTAN

BLORA

PTLAG

TRGLK

MNRJO

CRBAN

TLGNG

KDIRI

NGJUK

WLNGI
STAMI

PLHAN

TUREN

PAKIS

PWSRI

SKRJO

LWANG
BLBNG

SGRUH GPNGN

KKTES II

KBAGN

SKLNG

BLKDG

PDAAN

BCKRO

GRATI

PIER GDWTN
RJOSO

PRONG

BNGIL-N

SBSLN

BKLAN

BDRAN

SMGNG

TNDES

BNGUN

TARIK

NGORO

MNRJO

KKTES

SLREJO

PARE MDLAN

SIMAN

KRTSNO

BLTRU

SKTIH

KRIAN

CERME

GRSIK

MNYAR

JATIM
BLNDO
TJIWI
AJMTO

PCRAN

LNGAN

MGUNG

PLOSO

NGBNG

BABAT

u PLTU TJAWR

BNRAN

SYZZG

JYKTS

JMBNG

TUBAN

KEREK

NGORO

MLWNG

LMJANG

PBLGO

SPANG
U

PMKSN

TGGUL

KRSAN

MADURA

PITON

JMBER

BDWSO

SMNEP

Peta Jaringan Region Jawa Timur

GTENG

STBDO

BWNGI

BALI

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

931

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 931

04/02/2013 10:07:10

BWNGI

PITON

GLNUK

NGARA

U
CLKBWG

KAPAL-N

ANSRI

PMRON

NSDUA

PSGRN

SANUR

SANUR II

GNYAR-II GNYAR

UBUD

BNDRA

NSDUA II

KAPAL

BTRTI

Peta Jaringan Subsistem Bali

AMPRA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 932

04/02/2013 10:07:11

LAMPIRAN C1.7
Analisis Aliran Daya
Sistem Jawa Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 933

04/02/2013 10:07:11

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 934

04/02/2013 10:07:11

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 935

04/02/2013 10:07:11

Pada Waktu Beban Puncak (Pukul 19.00)


Sistem Jawa - Bali

ANALISIS ALIRAN DAYA 500 kV


TAHUN 2012 - 2021

936

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

2918.0 MW

SLAYA7

483.0

BLRJA7

458.8

1070.6 MW

MW
680.4 M

461.0
DEPOK7

388.0 MW

460.8

-7.9 MW
W
GNDUL7

610.1 MW

524.9 MW

KMBNG7

1538.0 MW

470.9

529.5 MW

2085.7 MW

386.7 MW

CLGON7

80.0 MW

485.2

67.4 MW

485.3

63.3 MW

958.3 MW

681.3 MW

CWANG7

448.9

669.4 MW

447.8

857.6 MW

BKASI7

457.1

468.0

208.9 MW

TASIK7

155.9 MW
SGLNG7

458.1

MTWAR7

460.4 MW

300.0 MW

457.3

541.3 MW

CRATA7

455.9

907.5 MW

460.8

854.0 MW

CBATU7

500.0 MW

-1
173.2 MW
CIBNG7

626.6 MW

1090.2 MW

450.0 MW

1151.5 MW

346.8 MW
W
562.1 MW
604.1 MW

SLAYA7-2

MDRCN7

BDSLN7

457.3

379.7 MW

459.4

0.0 MW

461.3

UBRNG7

1191.3 MW

508.1 MW

841.8 MW

525.4 M
MW
125.2 MW
W

MW
847.4 M

: 20,823 MW
: 21,419 MW
: 597 MW (2.78%)
: 447.8 KV (GITET Bekasi)
: 2,683
2 683 MW

UNGRN7

2300.0 MW

TJATI7

477.6

794.8 MW

500.0

512.1 MW

NGMBG7

463.9

1 3 3 2 .2 M W

PEDAN7

KRIAN7

490.7

0.0 MW

478.3

654 5 MW
654.5

KDIRI7

457.0 MW

491.9

196.3 MW

GRSIK7

761.9 MW

359.2 MW

491.0

110 5 MW
110.5

345.3 MW

398.4 MW

282.0 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

1787.9 MW
1383.3 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2012 (Pukul 19.00)

8 MW
250.8

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 936

04/02/2013 10:07:11

2 0 2 9 .2 M W

GRATI7

535 0 MW
535.0

503.7

520.0
PITON7

3580.0 MW

630.0 MW

801.5 MW

520 1
520.1

630.0 MW

1524.3 MW

425.7 MW

1412.0 MW

GITET 500 KV

PITON97

GENERATOR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

937

490.8

72.0 MW

490.6

489.7

-175.7 MW

CLGON7

2687 3 MW
2687.3

SLAYA7

560.0 MW

65.4 MW

SLAYA7-2
SLAYA7
2

564.9 MW

1 261.0 MW

740.4 MW

LKONG7
483.2
480.4

0.0 MW

1837.0 MW

526.2 MW

BLRJA7

477.9

7 4 1 .3 M W

685.4 MW

GNDUL7

DEPOK7

471.8 MW

477.7

551.1 MW

475.4

577.8 MW

KMBNG7

474.8

500.0
CWANG7

765.5 MW

0.0 MW

DUKSB7

476.2

946.0 MW

462.1 MW

BKASI7

766.4 MW

477.9

489.7

350.5 MW

TASIK7

343.6 MW

478.2

SGLNG7

481.0

372.8 MW

480.3

346.1 MW

CRATA7

357.8 MW

482 1
482.1

0.0 MW

841.6 MW

C BATU 7

277.3 MW

CIBNG7

511.8 MW

1249.1 MW

1 0 9 9 .2 M W

739.7 MW

479.7

UBRNG7

491.4

-7 8 .4 M W

RWALO7

200.6 MW

480.2

139.6 MW

483.4

362.0 MW

M D R C N7

BDSLN7

804.0 MW

MTWAR7

1481.6 MW
1 0 3 0 .6 M W

UNGRN7

2640.0 MW

493.4

486.2

9 8 7 .6 M W

PEDAN7

494.2

4 8 6 .7 M W

KRIAN7

492.3

951.2 MW

KDIRI7

473.9 MW

492.8

493.3
TX4
TX3

SBYSL

GITET 500 KV

1 7 3 7 .0 M W

GRATI7

542.8 MW

500.8

515.0
PITON7

3700.0 MW

600.0 MW

958.0 MW

515.0

600.0 MW

PITON97

1718.9 MW

4 1 1 .2 M W

500.0

0.0 MW

1623.4 MW

GENERATOR

143.7 MW

GRSIK7

373.7 MW

338.2 MW

495.3

159.2 MW

NGMBG7

359.6 MW

342.3 MW

6 5 4 .1 M W

515.0

530.8 MW

TJATI7

0.0 MW

: 22,464 MW
: 23,062 MW
: 598 MW (2.59%)
: 474.8 KV (GITET Cawang)
: 2,609
2 609 MW

0.0 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2013 (Pukul 19.00)

150.2 MW

B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

1284.0 MW

64.6 MW
778.6 MW
767.8
8 MW

304.9 MW
578.4 MW
423.9 MW

1090.2 MW
942..2 MW

210
09.2 MW
586.3 MW

0.0 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 937

04/02/2013 10:07:11

938

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

488.8

-15.8 MW

489.9

77.4 MW

CLGON7

2317.3 MW

SLAY A7

494.2 MW

489.7

68.0 MW

671.8 MW

477.5

0.0 MW

481.2

743.8 MW

0.0 MW

480.4

0 0 MW
0.0

KMBNG7

BKASI7

370.7 MW

473.7

874.7 MW

471.2

602.5 MW

0.0 MW

1372.1 MW

BLRJA7

509.8 MW

LKONG7

1073.9 MW
W

450.0 MW

1053.8 MW

1374.8 MW

DUKSB7

DEPOK7

474.1

404.9 MW
W
244.4 MW

676.5 MW

475.4

TMBUN7

473.4

0 0 MW
0.0

297.5 MW

373.0 MW
486.4

-1 4.
1

339.9 MW

676.5

TASIK7

CLCAP7

RWALO7

780.8 MW

800.0 MW

24

4.4
2
-2 9.

297 9 MW
297.9

484. 0

256.1 MW

491.3

521.4 MW

MDRCN7

894.0 MW

UBRNG7

MTWAR7

1442.8 MW

SGLNG7

481.7

600 0 MW
600.0

CRATA7

480. 5

465.0 MW

475.4

965.9 MW

477.9

185.3 MW

CBATU7

CIBNG7
628.4 MW
274 6 MW
274.6

373.7 MW
413.6 MW

-110.8 MW

GNDUL7

CWANG7

469.0

930.4 MW

470.6

236.7 MW

482.3

494.8

30.5 MW

495.8

450.0 MW

BDSLN7

1033.1 MW

TJATI7

507.3

676.0 MW

515.0

583.9 MW

UNGRN7

1464.2 MW

PMLNG7

501.2

0.0 MW

2400.0 MW

145
50.2 MW

: 24,119 MW
: 24,587 MW
: 468 MW (1.90%)
: 469.0 KV (GITET Cawang)
: 2,946 MW

644.8 MW

527.5 MW

603.1 MW
-391.9 M
MW

914.7 MW
652.7 MW

W
-116.3 MW
1085.3 MW
751.2 MW

731.8 MW

SLAY A7-2

-243.3

71
.3

-6

492.7

514.1 MW

1370.3 MW

KDIRI7

501.3

488.1 MW

KRIAN7

493.4

948.9 MW

494.3

106.9 MW

GRSIK7

699.1 MW

426.5 MW

388.6 MW

498 5
498.5

36.2 MW

NGMBG7

PEDAN7

389.1 MW

439.5 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2014 (Pukul 19.00)

500.0 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

-122.5

2.4

-2

450.0
0 MW

2233.0 MW

GRATI7

379.0 MW

500.9

305..8 MW

503.5

0.0 MW

BNGIL7

515.0
PITON7

3800.0 MW

600.0 MW

427.0 MW

515.1

600.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

1716.2 MW

506.3 MW

1270.7 MW

499.5

305.4 MW

SBY SL

GENERATOR

2250.0 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 938

04/02/2013 10:07:11

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

939

3174.3 MW

SLAYA7

CLGON7

478.7

-32.5 MW

480.6

84.2 MW

480.3

71.5 MW

966.8 MW

BLRJA7

500.0

631.3 MW

461.6

427.2 MW

465.9

606 6 MW
606.6

0.0 MW

LKONG7

1524.2 M
MW

600.0 MW

599.1 MW
W

1495.2 MW

1252.0 MW

SLAYA7-2

822.2 MW

1141.1 MW

460.1

KMBNG7

BKASI7

459.0

446.1

765.3 MW

447 9
447.9

922.7 MW

GNDUL7

304.3 MW

87.0 MW

483.2 MW

CIBNG7

CWANG7-2

500.0

0.0 MW

CWANG7

DEPOK7

556.4 MW

459.4

456.9 MW

460.3

576.6 MW

274.3 MW

DUKSB7

274.3 MW

425.9 MW

627.6 MW

457.2

282.5 MW

454. 0

533.9 MW

449.5

470 7
470.7

390.8 MW

458.2

TASIK7

CSKAN7
RWALO7

840.1 MW

CRATA7

367.9 MW

CLCAP7

459.3

405.5 MW

461. 6

358.3 MW

483.3

133.2 MW

UBRNG7

468.7

410.2 MW

MDRCN7

MTWAR7

1272.0 MW

1334.4 MW

SGLNG7

457.9

383.2 MW

-104.2 MW

0.0 MW

104.2 MW

452.8

0.0 MW

TMBUN7

454.1

539.8 MW

913.8 MW

CBATU7

0.0 MW

235.9 MW

1031.0 MW
W

MKRNG7

485.6

600.0 MW

-868.2 MW

BDSLN7

484.3

483 7
483.7

0.0 MW

BNTUL7

807.3 MW
875.5 MW

UNGRN7

498.0

814.6 MW

512.2

556.7 MW

TJATI7

1518.3 MW

PMLNG7

0.0 MW

2640.0 MW

558.8 MW

0.0 MW

0.0 MW

0.0 MW
516.9 MW

70.4 MW
845.6 MW
1013.5 MW

340.9 M
MW
-287.4 MW
651..6 MW

716
6.9 MW
711.1 MW

1502.3 MW

: 26,593 MW
: 27,190 MW
: 597 MW (2.20%)
: 446.1 KV (GITET Cawang)
: 3,035
3 035 MW

717.1 MW
481 3
481.3

544.6 MW

427.5 MW

480.4 MW

971.7 MW

PEDAN7

505.5 MW

491.0

-79.1 MW

NGMBG7

KDIRI7

KRIAN7

487.6

973.4 MW

490.0

485 7
485.7

715.9 MW

863.1 MW

206.4 MW

GRSIK7

492 1
492.1

0.0 MW

515.0

500.0

0.0 MW

KAPAL7

0.0 MW

PITON7

3900.0 MW

650.0 MW

515.3 MW

515.1

650.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

2076.8 MW

BNGIL7

GRATI7

540.0 MW

494.0

452.1 MW

1231.3 MW

486.4

642.8 MW

SBYSL

GENERAT OR

1873.4 MW

656.8 MW
6

B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

600.0 MW
6

644.5 MW
6

Aliran Daya 500 kV Tahun 2015 (Pukul 19.00)

1901.4 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 939

04/02/2013 10:07:12

940

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

524.4

556.4 MW

TPCUT7-HVDC

504.8

505.0

91.4 MW

278.2
278.2
103.2
103.2

BNTEN7

1561.5 MW

502 5
502.5

1424.3 MW

368.3 MW

DEPOK7

GNDUL7

953.1 MW

495.7

266.2 MW

494.2

805.3 MW

491.7

680.2 MW

553.9 MW

KMBNG7

491.5

1219.2 MW

BOGORX7-HVDC

111.3

-275.0
-275.0
111.3

493.7

LKONG7

DUKSB7

367.1 MW

BLRJA7

476.9 MW

495.5

29.9 MW

697.4 MW

1965.6 MW

657.0 MW

498.4

625.0 MW

1345.3 MW

556.4 MW

503 3
503.3

73.9 MW

CLGON7

3245.2 MW

SLAYA7

600.0 MW

820.5 MW

75.1 MW

1432.7 MW

186.8 MW

-186.5 MW
232.5 MW

143.8 MW

192.9 MW

CIBNG7

CWANG7-2

492.2

400 4 MW
400.4

CWANG7

491.5

644.7 MW

490.3

834.5 MW

210.5 MW

-254.6 MW
758.0
0 MW

BKASI7

162.8 MW
689.3 MW

254.9 MW

314.3 MW

494.8

TMBUN7

491.7

CLCAP7-2

TASIK7

503.6

RWALO7

672.8 MW

CRATA7

503.0

650.0 MW

MDRCN7

503.3

307.4 MW

497.5

454.0 MW

498.6

484.1 MW

503.3

419.5 MW

UBRNG7

656.1 MW

MTWAR7

1203.0 MW

946.1 MW

SGLNG7
CSKAN7

390.4 MW

496.4

0.0 MW

496.3

455 6 MW
455.6

-433.0 MW

493.8

602.5 MW

491.2

896.9 MW

493.8

471.9 MW

CBATU7

326.7 MW

433.0 MW

454.5 MW

538.4 MW

325.7 MW
114.6 MW

SLAYA7 2
SLAYA7-2

771.7 MW

503.0

650.0 MW

510.0

CLCAP7

44.4 MW

BDSLN7

1878
8.2 MW

JTENG7

BNTUL7

PMLNG7

494. 3

363.3 MW

UNGRN7

505.5

566.1 MW

539.1 MW

203.5 MW

315.1 MW

500.0

0.0 MW

515.0

461.6 MW

2640.0 MW

511.8 MW

MKRNG7

1090.7 MW

265.7 MW
W
747.3 MW
694.4 MW

491.1

1449
9.1 MW
959.8 MW

0.0 MW

186.8 MW

491.3

743.6 MW

247.0 MW

1148.2 MW

493. 4

502.9 MW

KDIRI7

KRIAN7

492.9

1067.6 MW

493.7

247.6 MW

GRSIK7

830.4 MW

276.8 MW

497.4

-44.7 MW

NGMBG7

PEDAN7

291.2 MW

TJATI7

1666.5 MW

: 28,894 MW
: 29,382 MW
: 488 MW (1.66%)
: 484.5 KV (GITET Muarakarang)
: 3,046
3 046 MW

12
299.9 MW

495.8

348.0 MW

515.0

523.4

342.3 MW

KAPAL7

343 7 MW
343.7

PITON7

3900.0 MW

650.0 MW

332.2 MW

515.0

650.0 MW

PITON97

GIT ET 500 KV

498.8
498.6

1420.2 MW

BNGIL7

GRATI7

764.5 MW

501.7

247.2 MW

1013.3 MW

499.1

610.7 MW

SBYSL

GENERAT OR

TX
498.8
TX
TX

2094.4 MW

58
82.8 MW

B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

32.2 MW

61
12.0 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2016 (Pukul 19.00)

2463.9 MW
W

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 940

04/02/2013 10:07:12

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

941

524.1

1021.0 MW

T PCUT 7-HVDC

504.8

505.0

93.8 MW

281. 3 MW

510.5
510.5
171.4
171.4

516.0

498.1

229.9 MW

496 7
496.7

232. 4 MW

758.8 MW

DEPOK7

483. 8 MW

BOGORX7-HVDC

221.3

-500.0
-500.0
221.3

495 9
495.9

269. 5 MW

LKONG7

BLRJA7

493.3

811 5 MW
811.5

1353.3 MW

KMBNG7

859.3 MW

493.1

588.5 MW 830.3 MW
487.4 MW

497.3

648.2 MW

1765 7 MW
1765.7

825.6 MW

499.4

495.4

520.9 MW

DUKSB7

338.3 MW

500.0 MW

BNT EN7

1021.0 MW

505.1

-142
142.9
9 MW

CLGON7

2398.2 MW

SLAYA7

500.0 MW

74.6 MW

40
00.3 MW

0.0 MW

320.9 MW

939. 9 MW

CIBNG7

CIGRE7

506.2

232.7 MW

GNDUL7

CWANG7-2

494.9

402.3 MW

494.1

610.1 MW

CWANG7

493.9

882.7 MW

B K A S I7

312.2 MW

MT WAR7

230.4 MW

475. 0 MW

501.5

49 6. 2

T MBUN7

498.3

372.8 MW

T ASIK7

506.6

500.9

418.0 MW

499.3

795.9 MW

497.9

505.6

503.7

500.0 MW

506.3

504.1

62.8 MW

506.2

503.7

500.0 MW

507.8

500.0 MW

115.4 MW

RWALO7

BDSLN7

510.2

JT ENG7

BNT UL7

4 9 1 .4

186 7 MW
186.7

258.7 MW

UNGRN7

505.1

617.2 MW

515.0

583.7 MW

2200.0 MW

35.5 MW

PMLNG7

404.5 MW

508.2

1600.0 MW

T JT IA7

0.0 MW

1166.8 MW

CLCAP7

442.5 MW

505.9

389.6 MW

507.2

520.3 MW

MDRCN7

500.0 MW

820.5 MW

527.4 MW

CRAT A7

CRBON7

800.0 MW

UBRNG7

1646.7 MW

322.6 MW

8.5 MW

503.3

336.0 MW

CLCAP7-2

338. 8 MW

CSKAN7

503.1

CBAT U7-2

298.8 MW

SGLNG7

665.6 MW

IDMYU7

276.9 MW

CBAT U7

476.5 MW

1203.0 MW

819.9 MW -154.3 MW
408.6 MW

224
4.0 MW

460.5 MW

728.3 MW

1655.2 MW

1088.5 M
MW

PRIOK7

225.4 MW

492.7

1077.4 MW

876..5 MW

338.2 MW

1323.1 MW
1

SLAYA7-2

138.4 MW

612.4 MW

0.0 MW

74.5 MW
1190.4 MW

1600.0 MW

MKRNG7

626.6 MW

575.9 MW
708
8.6 MW

585.5 MW

0.0 MW

665.4 MW
488.7

243.4 MW

308.5 MW

498.7

525.6 MW

4 8 4 .9

425.9 MW

KDIRI7

495.0

1353.5 MW

487.9

223.1 MW

BNGIL7

GRAT I7

489.3 MW

503.5

515.0

525.4

380.7 MW

KAPAL7

382.5 MW

PIT ON7

3450.0 MW

500.0 MW

354.7 MW

515.0

500.0 MW

PIT ON97

GITET 500 KV

1753.4 MW

406.6 MW

501.1

421.1 MW

SBYSL

GENERATOR

1208.2 MW

KRIAN7

948.3 MW

495.1

104.5 MW

493 7
493.7

423.4 MW

GRSIK7

T NDES7

897.9 MW

75.3 MW

NGMBG7

PEDAN7

232.6 MW

T JAT I7

1030.8 MW

: 29,917
29 917 MW
: 30,411 MW
: 494 MW (1.62%)
: 492.7 KV (GITET Muarakarang)
: 3,311 MW

1000.0 M
MW

800.0 MW
1360.2 MW
W
962.7 MW
9

423.6 MW
297.8 MW

Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

-401.3 MW

421.8 M
MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2017 (Pukul 19.00)

1597.1 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 941

04/02/2013 10:07:12

942

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

504.6

505.0

103.1 MW

523.7

570.6

BNT EN7

1211.0 MW

118.7 MW

500.5

468.1 MW

305 6 MW
305.6

489.9

297.6 MW

489.1

808.4 MW

DEPOK7

1186.7 MW

658.1 MW

BOGORX7-HVDC

-1250.0
-1250.0
669.2
669.2

LKONG7

489 6
489.6

336.3 MW

488.3

685.9 MW

246.4 MW

KMBNG7

935 5 MW
935.5

488.2

BLRJA7

449.9 MW

492.8

717.9 MW

496.7

DUKSB7

490.6

499.3
T ASIK7

CIGRE7

392.8 MW

CSKAN7

496.9

CLCAP7-2

-98.0 MW

498.5

550.0 MW

550.0 MW

497.6

250.7 MW

498.4

572.1 MW

498.8

567.2 MW

503.7

438.7 MW

503.7

750.0
50 0 MW

CRBON7

1182.1 MW

UBRNG7

CRAT A7

57.1 MW

402 8 MW
402.8

497.1

426.7 MW

SGLNG7

495.1

529.5 MW

492.5

614.5 MW

CBAT U7

930.2 MW

491.1

500.0

750.0 MW

IDMYU7

MT WAR7

CBAT U7-2
U7 2

535.3 MW

490.3

535.3 MW

981.0 MW

81.2 MW

TMBUN7

634.0 MW

552.8 MW
483.6 MW
492.3

900.0 MW

409.5 MW

801.9 MW
8

498.4

257.0 MW

BKASI7

263.6 MW

-9.1
9 1 MW

CIBNG7

-890.9 MW

GNDUL7

487.4

436.2 MW

CWANG7 2
CWANG7-2

486.6

649.0 MW

CWANG7

486.0

0 8 MW
1021.8

34
40.4 MW

319.3 MW

358.5 MW

488.9

750.0 MW

902.2 MW

491.1

1445.8 MW

900.0 MW

498.5

550.0 MW

503.4

335.0 MW

CLCAP7

445.0 MW

JTENG7

515.0

607.7 MW

2200.0 MW

480.5

414.3 MW

BNTUL7

-28.6 MW

UNGRN7

500.2

457.9 MW

-640.5 MW

PMLNG7

506.8

1800.0 MW

508.4

RWALO7

BDSLN7

T JT IA7

1000.0 MW

422.3 MW

MDRCN7

518.9 MW

0.0 MW

477.8 MW

-231.5 MW

1534.1 MW

-139.8 MW
675.5 MW

400.5 MW

500.0 MW

1037.1 MW

2631.3 MW

570.6
2631.3 MW1315.6

1315.6

503.7

289.0 MW

TPCUT 7-HVDC

CLGON7

2438.7 MW

SLAYA7

400.0 MW

79.5 MW

71
16.7 MW

488.9

1083.2 MW

750.0 MW

169.0 MW

-1.6 MW

SLAYA7-2

407.9 MW

MW
680.7 M

BKASI-3

777.1 MW

180
00.0 MW

PLGDG7

988.7 MW
W
417.1 MW

-10.0 MW
1248.3 MW

494.5 MW
409
9.9 MW

861.1 MW

MKRNG7

684 4 MW
684.4
476.0

-6.6 MW

292.3 MW

494.6

120.2 MW

46 9.1

1068 8 MW
1068.8

KDIRI7

492.2

995.4 MW

1192.9 MW

474.6

322 8 MW
322.8

515.0

PITON7

3600.0 MW

600.0 MW

524.5

496.0 MW

KAPAL7

498.9 MW

560.8 MW

515.0

600.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

1803.4 MW

BNGIL7

GRATI7

466.0 MW

499.8

458.2 MW

492.2

633.6 MW

SBYSL

GENERATOR

KRIAN7

1056.4 MW

493.7

85.4 MW

492.6

376.9 MW

GRSIK7

TNDES7

881.9 MW

374.2 MW

NGMBG7

PEDAN7

-82.4 MW

T JATI7

469.3 MW

: 32,905
32 905 MW
: 33,533 MW
: 628 MW (1.87%)
: 486.0 KV (GITET Bekasi)
: 1,504 MW

-733.1 MW

377.0 MW
350.9 MW
W

Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

1099.9 M W

617.8 M
MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2018 (Pukul 19.00)

1536.9 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 942

04/02/2013 10:07:12

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

943

T PCUT 7-HVDC

521.3

2084.0 MW

505.0

-1

.0

-1 0 0 .2

.2
00 -4 0 0 .0

488.9

00

990.4 MW
990

823.5 MW

495.5

490.6

374.9 MW

489.4

954.4 MW

25.6 MW

322.5 MW

DEPOK7

1693.8 MW

288.5 MW

LKONG7

489.5

129.0 MW

487.9

753.9 MW

-34.9 MW

KMBNG7

0 6 MW
707.6

487.7

465.8 MW

BLRJA7

585.8 MW

493.0

BOGORX7-HVDC

280.0 MW

1321.5 MW

667.2 MW

496.9

500.0 MW

490.1

8 6 .5

846.0 0 .2
5

0.0 MW

4 0 0 .2

DUKSB7

-643.8 MW

-800.0 MW

12.5 MW
CIGRE7

494.9

231.9 MW

422.8 MW
BKASI7

490.9

MTWAR7

1800.0 MW

489.3

T ASIK7

496.0

388.3 MW

494.7

647.5 MW

-137.8 MW

CRATA7

497.4

500.0 MW

500.5

0.0 MW

500.0 MW

496.0

154.0 MW

494.9

516.4 MW

4 9 4 .6

503.1 MW

498.3

638.9 MW

499.5

800.0 MW

CRBON7

497.3

500.0 MW

501.3

CLCAP7

438.2 MW

RWALO7

BDSLN7

504.3

BNT UL7

PMLNG7

476.1

511.3

717.7 MW

3900.0 MW

-46.2 MW

UNGRN7

494.6

558.1 MW

-610.1 MW

389.6 MW

455.7 MW

503.6

JTENG7

1700.0 MW

925.0 MW

MDRCN7

TJT IA7

1400.4 MW

IDMYU7

UBRNG7

313.8 MW

CBATU7

MGENG7

CLCAP7-2

405.6 MW

494.6

326.9 MW

SGLNG7

168.5 MW

CSKAN7

4 9 2 .4

616.0 MW

491.0

948.1 MW

490.2

498.5

800.0 MW

CBAT U7-2

500.8 MW

491.2

561.4 MW

1203.0 MW

TMBUN7

429.0 MW

478.9 MW

512.3 MW

16.3 MW

CIBNG7

-224.8 MW

GNDUL7

CWANG7-2

487.3

489.2 MW

486.2

714.9 MW

CWANG7

485.1

1066.0 MW

514.5 MW

1283.5 MW

212.9 MW
2

PRIOK7

63.0 MW

-4

BNT EN7

2084.0 MW

503.0

241.6 MW

CLGON7

2099.1 MW

504.6

80.5 MW

107.7 MW

SLAYA7

425.0 MW

479.0 MW
4

492.5

634.3 MW
1001.2 MW

219
9.1 MW
281.8 MW

156.0 MW

930.9 MW

800.0 MW

1800.0 MW

MW
1220.0 M

SLAYA7-2

521.9 MW

1700..0 MW

BKASI-3

702.6 MW

1357.3 MW

MKRNG7

-11.0 MW
1541.2 MW
W

55.1 MW
W
35
57.6 MW

2194.2 MW
W
406.5 MW

T JAT I7

-258.5 MW

1354.1 MW

,
MW
: 35,113
: 35,772 MW
: 659 MW (1.84%)
: 485.1 KV (GITET Bekasi)
: 2,388 MW

999.9 M
MW

752.8 M
MW
413.5 MW

658.7 MW

PEDAN7

473.1
GRDLU7
471.1

NGMBG7

98.8 MW

-69.3 MW

-183.9 MW

489.5

357.3 MW

888.7 MW

KDIRI7

466.1

1118.3 MW

KRIAN7

488.7

982.5 MW

GRSIK7

1123.9 MW

490.5

771.2 MW

TNDES7

115.6 MW

489.0

432.6 MW

432.8 MW
270.3 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

-942.5 MW

1598.8 MW

472.3

373.6 MW

BNGIL7

GRATI7

476 0 MW
476.0

497.4

471.2 MW

489.0

631.1 MW

SBYSL

GENERATOR

632.8 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2019 (Pukul 19.00)

1374.1 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 943

04/02/2013 10:07:13

515.0

520.3

557.9 MW

KAPAL7

561.3 MW

PIT ON7

3450.0 MW

550.0 MW

431.4 MW

515 1
515.1

550.0 MW

PIT ON97

GITET 500 KV

944

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

T PCUT7-HVDC

524.3

2636.5 MW

501.2

-7.5 MW

490.2

485.1

398.1 MW

- 96.7 M W

379.0 MW

DEPOK7

484.2

955.6 MW

483.8

469.2 MW

391.5 MW

4 8 9 .7

CIBNG7

CIGRE7

489.6

180.3 MW

-269.4 MW

GNDUL7

CWANG7-2

482.3

533.9 MW

481.4

761.5 MW

CWANG7

480.6

1134 5 MW
1134.5

536.9 MW

1634.7 MW

436.1 MW
BKASI7

- 63.5 M W

485.6

MTWAR7

484.8

TASIK7

488.9

428.9 MW

491.3

665.8 MW

CSKAN7

CLCAP7-2

366.2 MW

SGLNG7

491.2

MGENG7

-513.8
513 8 MW

486.1

500.0 MW

493.0

500.0 MW

485.2

164.7 MW

489.6

559.0 MW

4 8 9 .4

563.6 MW

494.5

486.2

500.0 MW

T JTIA7

502.2

CLCAP7

776.2 MW

RWALO7

BDSLN7

502.0

509.8

451 6 MW
451.6

3700.0 MW

BNTUL7

PMLNG7

462. 4

TJAT I7

GRDLU7

460.8

0.0 MW

481.2

KDIRI7

4 5 7 .2

313.2 MW

493.3 MW

KRIAN7

1103 9 MW
1103.9

-614.3 MW -305.9 MW

810 5 MW
810.5
457.1

-309.4 MW

484.0

141.5 MW

482 0
482.0

501.2 MW

1262.9 MW

GRSIK7

TNDES7

898.0 MW

-458.3 MW

480.9

196.0 MW

NGMBG7

-506.0 MW

PEDAN7

-376.9 MW

UNGRN7

483.5

614.5 MW

-1093.6 MW

393.3 MW

392.0 MW

501.8

JTENG7

1650.0 MW

1000.0 MW

MDRCN7

571.8 MW

496.6

850.0 MW

CRBON7

504.4 MW

UBRNG7

CRAT A7

308.6 MW

448.2 MW

168.1 MW

4 8 9 .9

539.4 MW

487.1

645.4 MW

CBATU7

979.2 MW

486.9

499.1

1700.0 MW

CBAT U7-2

450.7 MW

489.7

370.9 MW

1633.2 MW

TMBUN7

467.2 MW

497.7 MW
534.4 MW

221.5 MW

0.0 MW

KMBNG7

BLRJA7

715 3 MW
715.3

DUKSB7

483.7

1998.7 MW

264.2 MW

LKONG7

484.7

BOGORX7-HVDC

239.4 MW

488.2

719.2 MW

514.8 MW

1012.7 MW

492.6

500.0 MW

564.5 MW

-639.0 MW

BNTEN7

846.0 MW

2636.5 MW

498.7

215.4 MW

CLGON7

2061.7 MW

500.8

83.1 MW

114.8 MW

SLAYA7

450.0 MW

SLAYA7-2

4 8 6 .6

1343.8 MW

491.1

71.4 MW

970.5 MW

146.6 MW

1700.0 MW

140.5 MW
310.5 MW

IDMYU7

19.6 MW
W

BKASI-3

705.9 MW
1102.8 MW

850.0 MW

330.3 MW

915.4 MW

479.1 MW
4

455.1 MW

1126.1 MW
W

PRIOK7

756.0 MW

1650.0 M
MW

1700.0 MW

W
207.9 MW
1.9 MW
101

1578.6 MW

MKRNG7

4.8 MW
1866.7 MW

940.6 MW
W
372.9 MW

2203.1 MW
W
57.9 MW

996.8 MW

: 37,415 MW
: 38,248 MW
: 833 MW (2.18%)
: 480,6 KV (GITET Bekasi)
: 941 MW

-1050.4 MW

501.5 MW
W
183.0 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

999.9 MW
W

1227.0 MW

467.0

512 7 MW
512.7

BNGIL7

GRAT I7

296.0 MW

492.2

594.6 MW

483.2

605.5 MW

SBYSL

GENERATOR

607.2 M
MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2020 (Pukul 19.00)

1018.7 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 944

04/02/2013 10:07:13

515.0

515.8

613.2 MW

KAPAL7

617.2 MW

PIT ON7

2800.0 MW

500.0 MW

452.0 MW

515.1

500.0 MW

PIT ON97

GITET 500 KV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

945

509.6

2638.2 MW

TPCUT7-HVDC

CLGON7

2991.0 MW

S
SLAYA7

500.0 MW

SLAYA7-2

504.5

92.3 MW

505.0

127.5 MW

1265.5 MW

537.5 MW

-1250.0
667.1

667.1

1319.1
579.1

579.1

487.6

482.3

- 333.6 M W

482.6

445.1 MW

481.8

1026.7 MW

502.1 MW

DEPOK7

1932.7 MW

265.3 MW

LKONG7

483.4

607.1 MW

1160.4 MW

DUKSB7

629.2 MW

KMBNG7

805.0 MW

BLRJA7

489.0

827.7 MW

482.3

670.8 MW

488. 9

1771.1 MW

493.7

1600.0 MW

BJGRA7

-73.8 MW

BOGORX7-HVDC

-1250.0

1319.1

2638.2 MW

501.7

375.6 MW

494.1

500.0 MW

BNTEN7

1091.9 MW

485. 4

0.0 MW

GNDUL7

CWANG7-2

479.4

597.3 MW

478.5

834.7 MW

CWANG7

477.4

1261.2 MW

477.1 MW

CIGRE7

486.9

212.3 MW

91.2 MW

CIBNG7

BKASI7

451.3 MW

490.2

482.9

MTWAR7

TMBUN7

482.2

TASIK7

486.3

519.9 MW

489.2

665.8 MW

CSKAN7

CLCAP7-2

482.9 MW

SGLNG7

489.1

-714.5
714 5 MW

MGENG7

483.5

500.0 MW

492.0

373.1 MW

MDRCN7

500.0 MW

482.3

275.6 MW

486.9

677.8 MW

486. 9

674.5 MW

493.1

612.2 MW

495.5

800.0 MW

CRBON7

UBRNG7

CRATA7

617.2 MW

448.2 MW

487. 9

614.1 MW

485.0

645.4 MW

CBATU7

1081.0 MW

484.9

498.5

1600.0 MW

CBATU7-2

499.6 MW

488.7

411.8 MW

1633.2 MW

379.6 MW

540.7 MW

286.2 MW
564.9 MW

- 38.3 M W

BKASI-3

7.0 MW
547

1317.2 MW

313.2 MW

473.8 MW

1600.0 MW

333.6 MW
166.4 MW

IDMYU7

483.7

500.0 MW

CLCAP7

856.9 MW

RWALO7

BDSLN7

502.7

515.0

463.4 MW

3600.0 MW

456.6

465.2 MW

BNTUL7

TJATI7

-149.7 MW

GRDLU7

452.3

0.0 MW

481.1

167.0 MW

478.8

551.2 MW

KDIRI7

446.0

786.7 MW

778.3 MW

KRIAN7

1244 6 MW
1244.6

478.1

1399.2 MW

-470.4 MW -234.4 MW

926 3 MW
926.3
451.0

GRSIK7

TNDES7

898.0 MW

-358.6 MW

478.2

268.5 MW

NGMBG7

-418.4 MW

PEDAN7

-384.3 MW

UNGRN7

482.9

745.3 MW

-1059.2 MW

PMLNG7

502.4

1600.0 MW

JTENG7

414.5 MW

501.9

1000.0 MW

TJTIA7

1089.2 M W

1600.0 MW

MW
-50.5 M

PRIOK7

624.8 MW
853.2 MW

800.0 MW

399.4 MW

1588.2 MW

1839.6 MW

684.2 MW
6

913.8 MW

1600.0 M
MW

MKRNG7

1145.4 MW

1514.8 MW

1600.0 MW

143.4 MW
W
2.2 MW
112

-187.7 MW
24.4 MW
1393.1 MW

W
770.1 MW
92.7 MW

1972.4 MW
W
- 133.9 MW

927.1 MW

: 41,412
41 412 MW
: 42,369 MW
: 957 MW (2.26%)
: 477.4 KV (GITET Bekasi)
: 617 MW

-1013.8 MW

551.6 MW
W
107.3 MW

Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat

W
999.9 MW

1321.2 MW

457.8

509 5 MW
509.5

BNGIL7

GRATI7

296.0 MW

490.3

735.5 MW

479.5

758.1 MW

SBYSL

GENERATOR

760.7 M
MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2021 (Pukul 19.00)

1308.0 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 945

04/02/2013 10:07:13

515.0

517.5

468.0 MW

KAPAL7

470.3 MW

PITON7

3100.0 MW

500.0 MW

487.6 MW

515.1

500.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 946

04/02/2013 10:07:13

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 947

04/02/2013 10:07:13

Pada Waktu Beban Puncak (Pukul 13.00)


Sistem Jawa - Bali

ANALISIS ALIRAN DAYA 500 kV


TAHUN 2012 - 2021

948

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

2652.5 MW

484.9

BLRJA7

462.3

871.3 MW

MW
840.0 M

470.2
DEPOK7

406.7 MW

464.5

-131.0 M
MW
GNDUL7

499.3 MW

552.3 MW

KMBNG7

1356.4 MW

473.6

557.2 MW

1929.0 MW

333.4 MW

CLGON7

113.9 MW

486.8

71.0 MW

486.9

66.6 MW

1063.7 MW

654.4 MW

CWANG7

456.9

704.3 MW

454.9

940.8
9
0 8 MW

BKASI7

465.0

478.0

8 8 MW
148.8

TASIK7

250.3 MW
SGLNG7

466.0

657.8 MW

150.0 MW

465.4

449.3 MW

CRATA7

466.0

754.2 MW

471.9

1249.0 MW MTWAR7

CBATU7

200.0 MW

--39.5 MW
CIBNG7

665.0 MW

1059.7 MW

SLAYA7

985.9 MW

448.6 MW
W
306.8 MW
556.6 MW

400.0 MW

552.9 M
MW
14.5 MW
W

MDRCN7

BDSLN7

465.3

282.6 MW

468.4

0.0 MW

474.1

UBRNG7

1236.8 MW

390.3 MW

949.1 M
MW
942.4 MW

SLAYA7-2

UNGRN7

2200.0 MW

1365.0 MW

: 19,210 MW
: 19,680 MW
: 470 MW (2.39%)
: 454.9 KV (GITET Bekasi)
: 2,696
2 696 MW

495.5

484.1 MW

516.2

465.1 MW

TJATI7

NGMBG7

482.4

1 1 2 8 .5 M W

PEDAN7

494.5

515 8 MW
515.8

KRIAN7

495.8

809.5 MW

KDIRI7

338.2 MW

242.5 MW

499.2

496.6

186.9 MW

GRSIK7

761.9 MW

112 0 MW
112.0

225.5 MW

203.5 MW

328.6 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

1734.9 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2012 (Pukul 13.00)

260.2
2 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 948

04/02/2013 10:07:14

1 6 7 1 .4 M W

GRATI7

535 0 MW
535.0

505.7

516.4
PITON7

2800.0 MW

400.0 MW

606.4 MW

516 4
516.4

400.0 MW

1152.2 MW

334.9 MW

1135.1 MW

GITET 500 KV

PITON97

GENERATOR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

949

488.7

487.5

162.7 MW

CLGON7

2869 1 MW
2869.1

76.3 MW

488.6

69.3 MW

802.6 MW

SLAYA7

450.0 MW

1197.3 MW

639.5 MW

LKONG7
479.5
475.7

1623.2 MW

558.2 MW

BLRJA7

472.0

1 0 6 9 .2 M W

515.1 MW

GNDUL7

DEPOK7

465.3 MW

471.9

722.3 MW

469.2

612.7 MW

KMBNG7

CWANG7

471.3

833.4 MW

472.8

889.4 MW

BKASI7

792.9 MW

472.5

481.9

160.8 MW

TASIK7

401.4 MW

473.7

SGLNG7

472.8

124.0 MW

473.1

300.1 MW

CRATA7

178.9 MW

480 4
480.4

0.0 MW

470.2

UBRNG7

484.4

1 0 4 .2 M W

RWALO7

128.5 MW

469.3

346.2 MW

473.6

BDSLN7

1 2 3 9 .8 M W

991.3 MW

M D RC N 7

219.8 MW

1084.0 MW

MTWAR7

746.0 MW

CBATU7

366.7 MW

CIBNG7

497.6 MW

1051.6 MW

559.8 MW

157.5 MW
589.8 MW
711.8
8 MW

SLAYA7-2
SLAYA7
2

1 173.6 MW

: 20,776 MW
: 21,355 MW
: 579 MW (2.71%)
: 469.2 KV (GITET Kembangan)
: 3,029
3 029 MW

1 3 6 1 .1 M W

UNGRN7

2300.0 MW

1747.3 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

1485.3 MW
2.6 MW
1122

TJATI7

491.7

484.0

1 1 8 6 .4 M W

PEDAN7

493.4

4 2 7 .6 M W

KRIAN7

491.3

860.9 MW

KDIRI7

576.0 MW

446.9 MW

493.6

491.9

491.7
TX4
TX3

1 8 4 8 .1 M W

GRATI7

542.8 MW

500.0

513.6
PITON7

3575.0 MW

575.0 MW

751.2 MW

513.7

575.0 MW

PITON97

1775.7 MW

GITET 500 KV

3 5 5 .4 M W

1735.2 MW

GENERATOR

133.5 MW

GRSIK7

373.7 MW

147.6 MW

NGMBG7

359.6 MW

204.1 MW

4 1 1 .7 M W

514.7

459.3 MW

184
40.7 MW
519.5 MW

275.7 MW
613.4 MW
-72.0 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2013 (Pukul 13.00)

160.3 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 949

04/02/2013 10:07:14

950

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

483.7

115.5 MW

485.1

83.3 MW

CLGON7

2783.4 MW

SLAY A7

735.8 MW

484.9

708.1 MW

467.7

0.0 MW

473.0

793.7 MW

1680.0 MW

BLRJA7

619.9 MW

LKONG7

1256.3 MW
W

600.0 MW

73.1 MW

1234.9 MW

1684.4 MW

382.0 MW

462.5

1033.5 MW

459.4

648.0 MW

KMBNG7

BKASI7

DEPOK7

462.9

CWANG7

457.7

1000.3 MW

459.6

287.8 MW

232.8 MW

742.3 MW

464.2

TMBUN7

462.3

0 0 MW
0.0

333.2 MW

402.7 MW
.2

481.9

63

315.5 MW
742.3

TASIK7

CLCAP7

RWALO7

1197.8 MW

200.0 MW

23

2.8
2
-2 1.

158 4 MW
158.4

474. 6

320.0 MW

487.9

250.8 MW

MDRCN7

MTWAR7

UBRNG7

1169.0 MW

1505.6 MW

SGLNG7

469.1

150 0 MW
150.0

CRATA7

467. 3

369.1 MW

464.8

759.5 MW

468.3

253.7 MW

CBATU7

CIBNG7
416.1 MW
228 8 MW
228.8

403.5 MW
433.6 MW

6.2 MW

GNDUL7

423.9 MW
W

: 22,622 MW
: 23,062 MW
: 440 MW (1.91%)
: 457.7 KV (GITET Cawang)
: 3,008
3 008 MW

471.7

495.6

130.7 MW

496.5

600.0 MW

BDSLN7

1046.2 MW

513.2

365.0 MW

518.5

UNGRN7

1464.3 MW

PMLNG7

502.6

0.0 MW

2400.0 MW

TJATI7
431.3 MW

501.8

313.0 MW

960.5 MW

KDIRI7

511.3

383.2 MW

KRIAN7

500.9

814.3 MW

500.9

70.2 MW

GRSIK7

699.1 MW

346.3 MW

231.3 MW

506 1
506.1

137.6 MW

NGMBG7

PEDAN7

207.9 MW

569.9 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2014 (Pukul 13.00)

3.0 MW
758.1 M
MW
928.7 MW

145
50.4 MW

579.1 MW

648.8 MW
-271.3 M
MW

1185.1 MW
854.9 MW

655.0 MW

SLAY A7-2

-231.8

35
.7

-7

743.8 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

-123.5

6.2

-7

600.0
0 MW

GRATI7

379.0 MW

507.8

262..2 MW

512.5

0.0 MW

BNGIL7

517.7
PITON7

2700.0 MW

500.0 MW

384.5 MW

517.8

500.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

1182.7 MW

435.2 MW

1653.8 MW

858.5 MW

507.2

262.0 MW

SBY SL

GENERATOR

1662.8 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 950

04/02/2013 10:07:14

536.7 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

951

3407.4 MW

SLAYA7

CLGON7

481.5

1101.0 MW

466.5

453.1 MW

470.1

643.1 MW

BLRJA7

693.0 MW

LKONG7

-134.2 MW

483.0

89.3 MW

482 8
482.8

75.8 MW

914.1 MW

KMBNG7

465.0

CIBNG7

563.5 MW

466.7

0.0 MW

481 6
481.6

TASIK7

RWALO7

CLCAP7

470.4

269.0 MW

473.9

493.3

207.1 MW

1064.0 MW

CRATA7

200.0 MW

375.0 MW

UBRNG7

482.7

157.3 MW

MDRCN7

MTWAR7

1208.0 MW

1260.0 MW

SGLNG7

466.8

150 0 MW
150.0

CSKAN7

621.0 MW 3 1 7 .6 M W

464.3

463.5

437.3 MW

TMBUN7

460.0

91.2 MW -91.2 MW

460.3

462.6

704.8 MW

CBATU7

0.0 MW

246.4 MW

240.4 MW

311.3 MW

107.0 MW

499.6 MW

GNDUL7

454.0

820.5 MW

455 9
455.9

995.4 MW

CWANG7

DEPOK7

571.5 MW

465.2

587.3 MW

466 0
466.0

444.4 MW

1247.9 MW

465.9

469.7 MW

DUKSB7

469.7 MW

BKASI7

1124.0 MW
W

594.3 MW

494.4

550.0 MW

-917.5 MW

BDSLN7

497.2

514.2

459.3 MW

TJATI7

BNTUL7

497 0
497.0

0 .0 M W

925.2 MW

UNGRN7

507.0

523.1 MW

1390.8 MW

PMLNG7

0.0 MW

2200.0 MW

474.2 MW

451.0 MW

1378.0 MW

: 24,594 MW
: 25,133 MW
: 539 MW (2.15%)
: 454.0 KV (GITET Cawang)
: 2,810
2 810 MW

686.1 MW

SLAYA7-2

1658.1 MW

600.0 MW

559.1 M
MW

1625.1 MW

1370.0 MW

371.2 MW
-330.6 MW
656
6.1 MW

-83.7 M
MW
790 .2 MW
1029.3 MW

580.4 MW
367.7 MW
495 8
495.8

649.0 MW

409.1 MW

899.7 MW

PEDAN7

356.3 MW

497.7

290.3 MW

NGMBG7

KDIRI7

KRIAN7

495.2

753.8 MW

496.2

501 2
501.2

591.8 MW

863.1 MW

144.4 MW

GRSIK7

505 0
505.0

0.0 MW

BNGIL7

GRATI7

220.6 MW

500.5

515.2

PITON7

3500.0 MW

550.0 MW

458.7 MW

515.3

550.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

1982.6 MW

354.9 MW

1098.5 MW

495.9

511.7 MW

SBYSL

GENERATOR

1644.7 MW

718.7 MW
7

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

550.0 MW
5

804
4.9 MW
825.2 MW

512.7 MW
5

Aliran Daya 500 kV Tahun 2015 (Pukul 13.00)

1665.2 M
MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 951

04/02/2013 10:07:14

952

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

490.9

519.1

458.5
458.5
142.2
142.2

BNTEN7

1607.6 MW

492 7
492.7

BOGORX7-HVDC

-450.0
-450.0
196.4
196.4

1472.1 MW

446.1 MW

DEPOK7

486.1

294.1 MW

484.6

854.0 MW

GNDUL7

910.4 MW

481.5

518.0 MW

865.4 MW

KMBNG7

481.2

1516.9 MW

LKONG7

482.9

509.6 MW

DUKSB7

524.6 MW

BLRJA7

483.8

71.0 MW

679.1 MW

1994.2 MW

692.5 MW

486.5

600.0 MW

1399.4 MW

917.0 MW

489 8
489.8

122.9 MW

TPCUT7-HVDC

917.0 MW

490.7

96.9 MW

CLGON7

3385.9 MW

SLAYA7

600.0 MW

879.1 MW

79.6 MW

802.4 MW

340.7 MW

483.3

684.6 MW

483.4

885.7 MW

211.2 MW

283.6 MW

178.6 MW

205.9 MW

CIBNG7

CWANG7-2

483.5

425 4 MW
425.4

CWANG7

-84.6 MW

SLAYA7 2
SLAYA7-2

1422.8 MW

-253.1 MW
1014.4
4 MW

BKASI7

188.7 MW
727.2 MW

256.1 MW

383.9 MW

486.4

485.3

273.9 MW

487.9

506.1 MW

TMBUN7

485.7

716.5 MW

CBATU7

489.2

502.8 MW

502.7

CLCAP7-2

TASIK7

RWALO7

1138.4 MW

CRATA7

506.5

550.0 MW

MDRCN7

504.8

330.1 MW

507.7

145.1 MW

493.9

320.3 MW

497.6

403.3 MW

UBRNG7

200.0 MW

MTWAR7

1203.0 MW

1021.8 MW

SGLNG7
CSKAN7

344.0 MW

490.1

0.0 MW

490.6

150 0 MW
150.0

394.2 MW -394.2 MW

492.5 MW

552.3 MW

377.3 MW
99.6 MW

MKRNG7

1153.7 MW

232.8 MW
W
3 MW
584.3
891.7 MW

480.9

506.6

550.0 MW

10
099.9 MW

1669..6 MW
CLCAP7

-68.5 MW

514.4

504.3

141.3 MW

BNTUL7

351.4 MW

UNGRN7

513.4

346. 7 MW

519 7
519.7

262.4 MW

2250.0 MW

621.3 MW

0.0 MW
PMLNG7

188.2 MW

2010..9 MW

BDSLN7

1259.3 MW

398.1 MW

340.6 MW

1589.4 MW

: 26,722 MW
: 27,159 MW
: 436.6 MW (1.61 %)
: 480.9 KV (GITET Muara Karang)
: 3,226
3 226 MW

502.4

524.4 MW

324.2 MW

968.8 MW

504.6

400.9 MW

KDIRI7

KRIAN7

500.9

867.4 MW

500.7

189.1 MW

GRSIK7

830.4 MW

250.4 MW

505.1

86.1 MW

NGMBG7

PEDAN7

237.4 MW

TJATI7

506.8

332. 4 MW

506.1

341.5 MW

BNGIL7

GRATI7

519.0

531.6

206.9 MW

KAPAL7

207 7 MW
207.7

PITON7

3200.0 MW

500.0 MW

265.5 MW

519.1

500.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

497.5
497.9

1204.0 MW

462.2 MW

803.8 MW

501.6

521.9 MW

SBYSL

GENERATOR

TX
497.9
TX
TX

1736.4 MW

64
41.3 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

86.8 MW

52
22.9 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2016 (Pukul 13.00)

2092.6 MW
W

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 952

04/02/2013 10:07:14

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

953

501.8

1975.8 MW

T PCUT 7-HVDC

492.1

492.2

102.4 MW

1872 6 MW
1872.6

115.4 M W

987.9
987.9
381.8
381.8

500.0

BOGORX7-HVDC

-950.0
-950.0
478.8
478.8

460.9 MW

484.8

216.4 MW

483 2
483.2

906.7 MW

477.9

823 2 MW
823.2

148.2 M W

1109.8 MW

DEPOK7

685.8 M W

367.6 M W

LKONG7

481 9
481.9

1536.6 MW

BLRJA7

538.4 MW

483.3

KMBNG7

1431.9 MW

477.4

810.3 MW

DUKSB7

701.3 MW

486.3

500.0 MW

BNTEN7

880.7 MW

1975.8 MW

492.5

109 5 MW
109.5

CLGON7

2762.1 MW

SLAYA7

400.0 MW

81.4 MW

562.2 MW
5

621.4 MW

1377.7 MW

724.1 MW

CIBNG7

CIGRE7

500.9

212.2 MW

1265.6 M W

GNDUL7

CWANG7-2

482.8

429.6 MW

482.7

661.6 MW

CWANG7

484.2

939.4 MW

255.1 MW

556.3 M W

489.8

490.3

489.8

TASIK7

505.1

506.6

500.0 MW

500.0 MW

869.7 MW

CRBON7

507.8

50.8 MW

500.9

382.7 MW

502.1

332.9 MW

507.0

460.3 MW

MDRCN7

506.1

506.7

500.0 MW

505.2

600.0 MW

78.2 MW

RWALO7

BDSLN7

513.1

JT ENG7

BNT UL7

PMLNG7

501.3

205.6 MW

UNGRN7

512.3

413.4 MW

519.6

401.0 MW

2000.0 MW

215.4 MW

141 8 MW
141.8

274.3 MW

510.4

1000.0 MW

T JTIA7

0.0 MW

CLCAP7

850.0 MW

UBRNG7

800.2 MW

CRAT A7

200.0 MW

193.9 MW

497.2

150.0 MW

CLCAP7-2

306.0 M W

CSKAN7

496.5

665.6 MW

SGLNG7

494.9

378.4 MW

-167.4 MW

335.5 MW

T MBUN7

492.5

723.1 MW

491.5

272.3 MW

CBAT U7-2

500.2

1685.8 MW

IDMYU7

345.7 MW

CBAT U7

472.3 MW

833.0 MW

423.6 MW

128
8.0 MW

B K A S I7

845.5 MW

375.8 MW

247.0 MW

476.4

1000.7 MW

934.8 MW

MT WAR7

602.2 MW

1694.9 MW

1105.4 MW

0.0 MW

947.6 M W

MKRNG7

557.8 MW

618.2 MW
78
81.6 MW

SLAYA7-2

225.0 MW

1000.0 MW

621.1 MW

158.9 MW
1729.1 MW

481.1 MW

1203.0 MW

496.8 MW
500.0

224.0 MW

273.5 MW

505.6

416.3 MW

499.9

354.8 MW

KDIRI7

501.8

803.1 MW

500.8

70.1 MW

499 5
499.5

355.1 MW

GRSIK7

T NDES7

897.9 MW

56.3 MW

NGMBG7

PEDAN7

216.7 MW

TJAT I7

1118.0 MW

: 28,483 MW
: 28,979 MW
: 496.4 MW (1.71 %)
: 476,4 KV (GITET Muara Karang)
: 3,133
3 133 MW

999.9 MW
W

850.0 MW
1330.8 MW
W
990.2 MW

355.2 MW
1115.5 MW

501.7

173.8 MW

521.8

290.8 MW

521.8

500.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

1312.6 MW

BNGIL7

GRATI7

489.3 MW

511.3

330.7 MW

509.9

366.6 MW

SBYSL

GENERATOR

903.7 MW

KRIAN7

400.6 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

-287.8 MW

367.1 M W

Aliran Daya 500 kV Tahun 2017 (Pukul 13.00)

1302.3 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 953

04/02/2013 10:07:15

533.2

365.1 MW

KAPAL7

366.7 MW

PITON7

2900.0 MW

500.0 MW

954

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

515.0

1975.8 MW

493.2

493.3

109.3 MW

383.6

987.9
987.9
383.6

949.6 MW

499.5

- 143.5 M W

485.7

286.4 MW

484.6

853.8 MW

DEPOK7

952.7 MW

604.2 MW

440.6 MW

LKONG7

483.6

54.5 MW

483.5

565.7 MW

130.4 MW

KMBNG7

637.5 MW

483.4

BLRJA7

460 2 MW
460.2

485.6

751.7 MW

488.6

DUKSB7

488.0

TMBUN7

495.2

502.1
T ASIK7

CIGRE7

377.3 MW

CSKAN7

493.2

421.6 MW

490.3

CLCAP7-2

606.5 MW

502.7

500.0 MW

500.0 MW

126.1 MW

854.7 M W

495.6

150.0 MW

SGLNG7

CRAT A7

502.8

1.6 MW

498.6

413.3 MW

499.4

437.2 MW

504.6

392.3 MW

504.4

750.0 MW

CRBON7

1787.4 MW

UBRNG7

200.0 MW

CBAT U7

778.0 MW

489.0

498.5

750.0 MW

IDMYU7

MT WAR7

CBAT U7-2

350.8 MW

487 5
487.5

515.6 MW

1203.0 MW

-157.5 MW

634.0 MW

791.5 MW
494.6 MW
489.3

900.0 MW

349.1 MW

MW
1234.8 M

498.6

202.3 MW

BKASI7

- 472.1 M W

CIBNG7

-1169.5 MW

GNDUL7

483.1

463.1 MW

CWANG7-2

482.5

698.7 MW

CWANG7

482.5

1046.8 MW

254.0 MW

161.5 MW
W

376.3 MW

73.0 MW
7

485.1

957.2 MW

1470.9 MW

488.4

1895.4 MW

900.0 MW

502.7

500.0 MW

503.2

69.4 MW

CLCAP7

142.5 MW

JTENG7

517.8

409.8 MW

2000.0 MW

493.0

260.4 MW

BNTUL7

118.4 MW

UNGRN7

508.6

314.4 MW

-185.0 MW

PMLNG7

508.5

1600.0 MW

510.6

RWALO7

BDSLN7

T JT IA7

1000.0 MW

343.4 MW

MDRCN7

861.6 MW

0.0 MW

722.3 MW

BOGORX7-HVDC

-45.9 MW

-950.0
-950.0
476.2
476.2

BNT EN7

-591.9 MW

1283.2 MW

-514.3 MW
866.2 MW

1039.0 MW

500.0 MW

784 9 MW
784.9

1975.8 MW

493.2

296.5 MW

TPCUT 7-HVDC

CLGON7

1778.7 MW

SLAYA7

400.0 MW

84.2 MW

469.2 MW
W

485.1

838.1 MW

750.0 MW

446.7 MW

59.4 MW

SLAYA7-2

250.6 MW
2

987.8 MW

BKASI-3

624.9
9 MW

1600.0 MW
W

PLGDG7

1339.9 MW
894.7
7 MW

161.7 MW
1484.4 MW

376.0 MW
598.2 MW

640.0 MW

MKRNG7

490.1

427.2 MW

74.9 MW

80 5 MW
80.5

-214.9 MW

504.6

48 7.5

826.3 MW

KDIRI7

500.7

912.2 MW

500 9
500.9

63.0 MW

500.0

335 5 MW
335.5

GRSIK7

TNDES7

881.9 MW

84.2 MW

NGMBG7

PEDAN7

157.5 MW

T JATI7

783.0 MW

: 30,434 MW
: 30,943 MW
: 509.1 MW (1.65 %)
: 482.5 KV (GITET Cawang)
: 2,840
2 840 MW

-6
603.1 MW

335.6 MW
364.0 MW

903.3 MW

490.6

519.0

PITON7

2300.0 MW

500.0 MW

530.4

434.8 MW

KAPAL7

437.1 MW

418.5 MW

519.1

500.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

921.6 MW

208.7 MW

BNGIL7

GRATI7

466.0 MW

508.1

392.2 MW

501.9

633.6 MW

SBYSL

GENERATOR

KRIAN7

414.8 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

1000.0 MW

443.5 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2018 (Pukul 13.00)

1122.8 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 954

04/02/2013 10:07:15

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

955

TPCUT 7-HVDC

509.4

1975.8 MW

491.3

.2

-1

73

-1 73.8

.8 -5 47.2

483.7

47

922.6 MW

758.8 MW

490.6

296.0 MW

485.5

378.5 MW

484.1

296.9 MW

550.0 MW

CWANG7-2

483.7

534.8 MW

477.5

728.3 MW

CWANG7

478.8

1090.8 MW

CIBNG7

CIGRE7

493.8

186.0 MW

BKASI7

390.2 MW

489.2

486.3

MT WAR7

1600.0 MW

485.1

TASIK7

497.4

349.8 MW

492.1

647.5 MW

CSKAN7

326.0 MW

CRATA7

501.3

500.0 MW

503.3

0.0 MW

500.0 MW

501.1

38.7 MW

493.8

384.9 MW

4 9 4 .2

385.3 MW

499.0

547.1 MW

500.1

700.0 MW

CRBON7

501.3

500.0 MW

MDRCN7

500.7

CLCAP7

288.0 MW

RWALO7

BDSLN7

505.5

BNTUL7

PMLNG7

488.4

510.3

454.5 MW

3400.0 MW

-36.0 MW

UNGRN7

501.7

292.2 MW

-244.0 MW

251.0 MW

347.3 MW

504.6

JT ENG7

1300.0 MW

1000.0 M W

TJTIA7

1810.4 MW

IDMYU7

UBRNG7

200.0 MW

CBAT U7

MGENG7

CLCAP7-2

669.7 MW

492.1

150.0 MW

SGLNG7

8 MW
-28.2

4 8 9 .8

522.7 MW

487.8

805.8 MW

487.1

496.2

750.0 MW

CBAT U7-2

350.8 MW

487.4

532.2 MW

1203.0 M W

T MBUN7

368.2 MW

675.7
6
5 MW

536.1 MW

317.4 MW

-459.1 MW

1022.7 MW GNDUL7

270.1 MW

DEPOK7

1849.3 MW

280.6 MW

LKONG7

482.3

-71.9 MW

481.9

795.0 MW

199.7 MW

KMBNG7

699.8 MW

481.8

644.4 MW

BLRJA7

610.5 MW

484.3

BOGORX7-HVDC

204.1 MW

125
57.3 MW

700.8 MW

487.2

500.0 MW

485.7

16 3.6

1 6354 7.7
.6

0.0 MW

54 7.7

DUKSB7

-697.8 MW

-1094.5 MW

0.0 M W

1516.8 MW

-51.6 MW

-5

BNT EN7

1975.8 MW

490.3

155.8 MW

CLGON7

1841.0 MW

491.2

114.2 MW

SLAYA7

400.0 MW

85.3 MW

444.1 MW

-187.6 MW
W
538.7 MW

1600.0 MW

700.0 MW

396.3 MW

774.0 MW

884.0 MW
5.3 MW
1305

SLAYA7-2

360.1 MW

1346.4 MW

PRIOK7

35.0 MW
53

1300.0 MW
W

BKASI-3

124.5 MW
447.6 M
MW

1140.9 MW

MKRNG7

180.3 MW
1926.8 MW

847.1 MW
585
5.4 MW

2549.9 MW
672.1
1 MW

T JATI7

-185.7 MW

1533.9 MW

: 32,474 MW
: 33,029 MW
: 555 MW (1.68 %)
: 477.5 KV (GITET Cawang)
: 3,080
3 080 MW

PEDAN7

488.9
GRDLU7
484.9

402.9 MW

-731.3 MW

NGMBG7

-117.3 MW

-160.2 MW

-73.8 MW

498.6

111.9 MW

888.7 MW

TNDES7

KDIRI7

483.7

865.5 MW

KRIAN7

496.5

631.9 MW

344.6 MW

GRSIK7

947.8 MW

497.1

81.2 MW

495.8

367.2 MW

367.4 MW
370.1 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

999.9 MW

907.4 MW

487.4

300.5 MW

BNGIL7

GRAT I7

476.0 MW

504.6

370.9 MW

497.7

474.9 MW

SBYSL

GENERATOR

475.9 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2019 (Pukul 13.00)

940.7 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 955

04/02/2013 10:07:15

517.3

525.1

487.6 MW

KAPAL7

490.3 MW

PITON7

2100.0 MW

400.0 MW

330.2 MW

517.3

400.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

956

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

T PCUT7-HVDC

506.5

1977.8 MW

486.9

920.5 MW

484.1

302.4 MW

477.9

425.2 MW

430.3 M W

233.6 MW

DEPOK7

476.4

-169.9 MW 1021.5
1021 5 MW

475.4

702.8 MW

297.7 MW

KMBNG7

BLRJA7

678.8 MW

DUKSB7

475.4

641.3 MW

1967.1 MW

BOGORX7-HVDC

174.4 MW

LKONG7

475.4

537.9 MW

477.7

755.2 MW

481.5

600.0 MW

BNTEN7

728.4 MW

1977.8 MW

485.4

254.0 MW

CLGON7

1837.3 MW

486.8

88.1 MW

121.7 MW

SLAYA7

450.0 MW

SLAYA7-2

-882.7 MW

4 8 3 .0

0.0 MW

CIBNG7

CIGRE7

485.8

139.6 MW

-626.2 MW

GNDUL7

CWANG7-2

474.7

565.0 MW

474.0

814.1 MW

CWANG7

473.7

BKASI7

392.1 MW

486.2

478.9

MTWAR7

478.6

TASIK7

488.0

410.6 MW

485.7

665.8 MW

CSKAN7

CLCAP7-2

909.6 MW

SGLNG7

485.5

MGENG7

446.6 MW

491.8

500.0 MW

494.7

500.0 MW

491 7
491.7

30.5 MW

485.8

385.3 MW

4 8 6 .2

409.8 MW

492.9

492.0

500.0 MW

T JTIA7

501.3

CLCAP7

365.2 MW

RWALO7

BDSLN7

503.6

BNTUL7

PMLNG7

477. 3

512.3

301.0 MW

3200.0 MW

-89.4 MW

UNGRN7

493 2
493.2

416.1 MW

-432.9 MW

274.3 MW

313.2 MW

503.1

JTENG7

1500.0 MW

1200.0 MW

MDRCN7

571.3 MW

495.4

750.0 MW

CRBON7

1282.4 MW

UBRNG7

CRAT A7

308.6 MW

150.0 MW

-153.0 MW

4 8 3 .4

461.7 MW

481.3

200.0 MW

CBATU7

849.8 MW

481.3

495.1

1600.0 MW

CBAT U7-2

328.4 MW

484 0
484.0

370.7 MW

1401.0 MW

TMBUN7

398.1 MW

818.8 MW

594.6 MW

494.4 M W

1159.6 MW

553.7 MW

83.2 MW

4 7 9 .0

1326.8 M
MW

1600.0 MW

-17
71.6 MW

1314.3 MW

322.7 MW

BKASI-3

-322.5 MW
651.6 MW

IDMYU7

365.1 MW

1815.2 MW

950.0 MW
1521.9 M
MW

750.0 MW

429.4 MW

807.5 MW

366.5 MW
W

428
8.6 MW

1721.8 MW

PRIOK7

648.7
7 MW

1500.0 MW

1600.0 MW

181.2 MW
443.2 MW

11
190.9 MW

MKRNG7

179.1 MW
2164.4 MW

1470.0 MW
1050.2 M
MW

2873.8 MW
603.1 MW
W

TJAT I7

PEDAN7
GRDLU7

479.0

0.0 MW

-273.3
273 3 MW -136.4
136 4 MW

587.6 MW
473.6

-125.1 MW

491.1

89.6 MW

489.4

398.6 MW

368.0 MW

651.9 MW

KRIAN7

KDIRI7

4 7 5 .4

923.4 MW

489.5

1026.9 MW

GRSIK7

TNDES7

898.0 MW

-197.3 MW

490.6

94.6 MW

NGMBG7

-219.8 MW

13
343.7 MW

: 34,599 MW
: 35,263 MW
: 664.6 MW (1.88 %)
: 474.0 KV (GITET Cawang)
: 2,707
2 707 MW

-77
72.0 MW

398.8 MW
337.6 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii mur

kke b
baratt

999.9 MW

1108.8 MW

481.4

372.7 MW

BNGIL7

GRAT I7

296.0 MW

498.4

517.0 MW

491.0

512.8 MW

SBYSL

GENERATOR

514.0 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2020 (Pukul 13.00)

1034.8 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 956

04/02/2013 10:07:16

514 6
514.6

518 9
518.9

539.9 MW

KAPAL7

543.0 MW

PIT ON7

2612.2 MW

500.0 MW

373.2 MW

514.6

500.0 MW

PIT ON97

GITET 500 KV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

957

510.1

2638.9 MW

TPCUT7-HVDC

CLGON7

2120.1 MW

SLAYA7

450.0 MW

SLAYA7-2

504.5

97.8 MW

505.0

135.1 MW

914.9 MW

250.4 MW

-1250.0
668.2

668.2

1319.4
566.1

566.1

BJGRA7

486.6

480.8

285.0 M W

481.3

509.4 MW

480.4

1113.3 MW

368 7 MW
368.7

DEPOK7

2277.7 MW

387.6 MW

LKONG7

482.3

619.1 MW

875.3 MW

DUKSB7

922.5 MW

KMBNG7

268.6 MW

BLRJA7

488.3

856.0 MW

480.7

722.9 MW

487 7
487.7

0.0 MW

1399.8 MW

493.4

1500.0 MW

BOGORX7-HVDC

-1250.0

1319.4

2638.9 MW

501.6

406.7 MW

493.7

450.0 MW

BNTEN7

764.5 MW

-457.6 MW

924.7 MW

BKASI-3

CIBNG7

CIGRE7

488.2

171.8 MW

-470.7 MW

GNDUL7

CWANG7-2

477.9

635.7 MW

477.0

899.3 MW

CWANG7

476.2

BKASI7

382.5 MW

489.4

481.9

MTWAR7

TMBUN7

481.4

489.1 MW

489.3

665.8 MW

CSKAN7

TASIK7

489.1

488. 2

529.0 MW

484.4

CLCAP7-2

978.4 MW

SGLNG7

489.5

MGENG
MGENG7

492.6

450.0 MW

496.2

617.2 MW

448.2 MW

111.3 MW

CRATA7

1071.7 MW

MDRCN7

450.0 MW

492.2

119.4 MW

488.2

502.9 MW

488. 2

520.3 MW

493 9
493.9

607.5 MW

496.2

750 0 MW
750.0

CRBON7

UBRNG7

645.4 MW

CBATU7

964.8 MW

484.5

497.3

1500.0 MW

CBATU7-2

407.6 MW

487.7

411.5 MW

1633.3 MW

-171.7 MW

462.4 MW

837.6 MW
679.3 MW

484.0 M W

1288.8 MW

493.2 MW

W
349.5 MW

1863.0 MW

52.9 MW

484 0
484.0

150
00.0 MW

-291.3 MW
699.6 MW

IDMYU7

492.7

450.0 MW

CLCAP7

417.5 MW

RWALO7

BDSLN7

504.9

475.8

332.4 MW

BNTUL7

515.0

325.9 MW

3300.0 MW

-83.2 MW

UNGRN7

494.5

515.3 MW

-383.3 MW

PMLNG7

504.1

1500.0 MW

JTENG7

349.8 MW

502.5

900.0 MW

TJTIA7

1641.9 MW

1500.0 MW

463.1 MW

PRIOK7

968.2 MW
5 MW
1379.5

750.0 MW

465.9 MW

1212.2 MW

1360.2 MW

412.3 M
MW

657.7 MW

1500.0 MW

MKRNG7

98
86.1 MW

1149.8 MW

1500.0 MW

503.8 MW
W
387.7 MW

58.3 MW
402.1 MW
2234.6 MW

1289.1 MW
761.2
2 MW

2565.8 MW
362.0 M
MW

TJATI7

PEDAN7

471.7

GRDLU7

474.7

0.0 MW

489.0

105.5 MW

487.0

429.6 MW

KDIRI7

468.7

800.5 MW

924.3 MW

KRIAN7

1062.0 MW

487.1

1125.2 MW

-70.1 MW

61.8 MW

-140.4 MW

703.9 MW

GRSIK7

TNDES7

898.0 MW

-98.7 MW

488.7

203.1 MW

NGMBG7

-141.3 MW

1348.5 MW

: 38,406 MW
: 39,173 MW
: 767 MW (1.96%)
: 476.2 KV (GITET Bekasi)
: 2,511
2 511 MW

-761.2 MW

429.8 MW
290.7 MW

Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii 
mur kke b
baratt

900.0 MW

1124.6 MW

475.5

354.2 MW

BNGIL7

GRATI7

296.0 MW

496.5

646.8 MW

488.0

640.2 MW

SBYSL

GENERATOR

642.0 MW

Aliran Daya 500 kV Tahun 2021 (Pukul 13.00)

1294.4 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 957

04/02/2013 10:07:16

515.0

519.5

361.2 MW

KAPAL7

362.6 MW

PITON7

2750.0 MW

450.0 MW

394.7 MW

515.0

450.0 MW

PITON97

GITET 500 KV

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 958

04/02/2013 10:07:16

LAMPIRAN C1.8
Kebutuhan fisik Pengembangan Distribusi
Sistem Jawa Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 959

04/02/2013 10:07:16

960

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 960

04/02/2013 10:07:16

MVA

Trafo Distribusi

MVA

Trafo Distribusi

MVA

Trafo Distribusi

MVA

Trafo Distribusi

MVA

Trafo Distribusi

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Bali

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Jawa Timur

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Jawa Tengah dan DIY

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Jawa Barat dan Banten

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Jakarta dan Tangerang

57,1

65,2

227,7

208,4

284,4

80,5

955,2

1.227,5

416,4

200,3

1.708,1

1.085,1

456,5

415,4

2.923,8

2.137,5

165,0

539,3

1.056,0

1.444,8

2012

66,6

68,3

230,5

220,4

292,3

84,0

996,6

1.280,5

260,3

376,4

3.226,1

1.920,3

517,8

284,6

3.010,1

2.250,0

188,8

506,2

1.012,6

273,7

2013

68,9

71,6

233,6

222,6

252,7

87,6

1.039,3

1.336,1

320,3

259,4

2.238,5

1.302,6

531,9

333,4

3.107,5

2.374,8

176,9

444,6

886,3

207,2

2014

58,0

73,2

226,8

217,5

246,4

91,4

1.084,8

1.394,3

325,2

290,4

2.570,4

1.478,4

500,5

293,3

3.220,4

2.513,2

156,0

544,9

1.085,6

488,2

2015

53,6

76,2

226,2

216,8

227,9

95,5

1.133,0

1.455,4

294,5

315,0

2.863,6

1.546,3

481,0

378,1

3.327,4

2.654,8

134,6

683,0

1.358,0

1.127,6

2016

53,6

79,8

228,6

215,8

267,0

99,6

1.182,7

1.519,4

268,1

341,7

3.193,8

1.883,1

484,3

324,1

3.401,3

2.774,6

125,3

715,7

1.425,6

1.198,1

2017

Kebutuhan Fisik Distribusi

53,6

83,2

228,4

212,7

267,0

104,0

1.235,0

1.586,5

243,8

351,9

3.299,3

1.893,8

487,8

396,5

3.475,9

2.899,1

125,3

771,9

1.536,0

1.127,6

2018

53,6

85,4

222,0

204,7

267,0

108,7

1.290,2

1.656,9

266,0

380,5

3.577,8

1.924,6

491,5

393,4

3.553,2

3.029,9

125,3

861,9

1.648,7

1.127,6

2019

53,6

88,8

220,8

200,3

267,0

113,4

1.348,2

1.732,7

266,0

411,5

3.880,3

1.930,3

495,5

371,3

3.632,1

3.166,7

155,3

913,2

1.755,9

988,1

2020

53,6

92,3

235,9

214,0

267,0

116,4

1.440,1

1.850,7

266,0

445,1

4.203,2

1.986,5

500,5

384,8

3.879,6

3.382,5

155,3

940,4

1.875,6

1.055,4

2021

572,0

784,0

2.280,4

2.133,3

2.638,6

981,0

11.705,1

15.040,0

2.926,5

3.372,2

30.761,1

16.951,0

4.947,3

3.574,9

33.531,4

27.183,2

1.507,9

6.921,2

13.640,2

9.038,2

Jumlah

961

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 961

04/02/2013 14:41:58

MVA

Trafo Distribusi

ribu plgn

kms

Jaringan TR

Tambahan Pelanggan

kms

Jaringan TM

Total Jawa-Bali

1.379,4

1.300,5

6.870,7

6.103,3

2012

1.325,8

1.319,5

8.475,9

5.944,9

2013

1.350,6

1.196,6

7.505,1

5.443,4

2014

1.286,0

1.293,2

8.188,0

6.091,6

2015

1.191,5

1.547,7

8.908,2

7.000,9

2016

1.198,2

1.561,0

9.432,0

7.591,0

2017

Kebutuhan Fisik Distribusi

1.177,4

1.707,6

9.774,6

7.719,6

2018

1.203,4

1.829,9

10.291,9

7.943,8

2019

1.237,4

1.898,3

10.837,3

8.018,1

2020

1.242,4

1.979,0

11.634,4

8.489,1

2021

12.592,3

15.633,4

91.918,2

70.345,7

Jumlah

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 962

04/02/2013 10:07:16

LAMPIRAN C1.9
Program Listrik Perdesaan
Sistem Jawa Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 963

04/02/2013 10:07:16

964

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 964

04/02/2013 10:07:17

RTS

Listrik Murah & Hemat

11.661

50.359
14.889

37.800

593

36,3

889,3

484,6

2013

14.889

58.514

1.018

60,2

1.333,7

767,1

2014

RTS

Listrik Murah & Hemat

*) DIPA

PLG

180

Unit

Jml Pelanggan

11,5

MVA

Trafo

1.615

8.167

147,5

kms

JTR

42,0

kms

2012*

JTM

Tahun

2.809

4.500

99

5,5

202,3

57,6

2013

2.809

5.502

121

6,8

247,3

70,4

2014

6.052

133

7,4

272,0

77,5

2015

61.590

1.023

61,3

1.388,8

784,9

2015

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Banten

*) DIPA

PLG

717

Unit

Jml Pelanggan

46,4

MVA

Trafo

787,5

kms

JTR

434,0

kms

2012*

JTM

Tahun

6.148

135

7,6

276,3

78,7

2016

68.531

1.115

67,3

1.519,0

862,6

2016

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Regional Jawa Bali

6.194

136

7,6

278,4

79,3

2017

72.509

1.145

69,6

1.582,5

896,0

2017

6.348

140

7,8

285,3

81,3

2018

76.450

1.163

71,4

1.642,4

923,3

2018

Program Listrik Perdesaan Jawa Bali (1/3)

6.652

146

8,2

299,0

85,2

2019

80.364

1.165

72,5

1.698,5

942,9

2019

8.201

180

10,1

368,6

105,0

2020

84.755

1.163

73,5

1.786,5

959,8

2020

9.704

213

11,9

436,1

124,2

2021

90.280

1.165

74,9

1.887,8

983,3

2021

7.233

67.468

1.485

84,4

2.812,9

801,2

Total

41.439

681.152

10.266

633,5

14.516,0

8.038,6

Total

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

965

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 965

04/02/2013 10:07:17

RTS

Listrik Murah & Hemat

1.935

10.527
2.669

14.000

93

6,1

183,0

92,0

2013

2.669

21.485

143

9,4

280,8

141,2

2014

23.168

154

10,1

302,8

152,2

2015

26.197

174

11,4

342,4

172,2

2016

RTS

Listrik Murah & Hemat

*) DIPA

PLG

250

Unit

Jml Pelanggan

12,5

MVA

Trafo

4.583

24.737

150,0

kms

JTR

128,0

kms

2012*

JTM

Tahun

2.528

6.100

255

12,8

174,0

139,0

2013

2.528

13.461

563

28,1

384,0

306,7

2014

12.676

530

26,5

361,6

288,8

2015

13.702

573

28,6

390,8

312,2

2016

13.633

570

28,5

388,9

310,7

2017

28.472

189

12,4

372,2

187,1

2017

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Jateng dan DI Yogyakarta

*) DIPA

PLG

75

Unit

Jml Pelanggan

4,5

MVA

Trafo

168,0

kms

JTR

82,0

kms

2012*

JTM

Tahun

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Jabar

13.188

551

27,6

376,2

300,5

2018

30.948

206

13,5

404,5

203,4

2018

Program Listrik Perdesaan Jawa Bali (2/3)

12.254

512

25,6

349,5

279,2

2019

33.702

224

14,7

440,5

221,5

2019

10.592

443

22,1

302,1

241,4

2020

36.578

243

15,9

478,1

240,4

2020

8.812

368

18,4

251,4

200,8

2021

40.378

268

17,6

527,8

265,3

2021

9.639

129.156

4.615

230,8

3.128,5

2.507,4

Total

7.273

265.455

1.768

115,6

3.500,3

1.757,2

Total

966

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 966

04/02/2013 10:07:17

RTS

Listrik Murah & Hemat

2.645

5.246
2.950

11.000

96

8,9

187,0

106,0

2013

2.950

15.679

137

12,7

266,5

151,1

2014

RTS

Listrik Murah & Hemat

*) DIPA

PLG

54

Unit

Jml Pelanggan

5,6

MVA

Trafo

883

1.682

100,0

kms

JTR

57,0

kms

2012*

JTM

Tahun

3.933

2.200

50

3,0

143,0

90,0

2013

3.933

2.386

54

3,3

155,1

97,6

2014

2.449

56

3,3

159,2

100,2

2015

17.245

151

14,0

293,2

166,2

2015

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Bali

*) DIPA

PLG

158

Unit

Jml Pelanggan

12,3

MVA

Trafo

222,0

kms

JTR

125,0

kms

2012*

JTM

Tahun

Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Jatim

2.650

60

3,6

172,2

108,4

2016

19.834

173

16,0

337,2

191,1

2016

2.739

62

3,7

178,1

112,1

2017

21.471

187

17,4

365,0

206,9

2017

2.812

64

3,8

182,8

115,0

2018

23.154

202

18,7

393,6

223,1

2018

Program Listrik Perdesaan Jawa Bali (3/3)

2.865

65

3,9

186,2

117,2

2019

24.891

217

20,1

423,2

239,9

2019

2.877

65

3,9

187,0

117,7

2020

26.508

231

21,4

450,6

255,4

2020

2.894

66

3,9

188,1

118,4

2021

28.492

249

23,1

484,4

274,6

2021

8.749

25.553

597

38,2

1.651,6

1.033,6

Total

8.545

193.520

1.801

164,6

3.422,7

1.939,3

Total

LAMPIRAN C1.10
Proyeksi Kebutuhan Investasi
Sistem Jawa Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 967

04/02/2013 10:07:17

968

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 968

04/02/2013 10:07:17

Item

Total Investasi

Distribusi

Penyaluran

Pembangkit

Item

Disbursements

Total

Distribusi

Penyaluran

Pembangkit

Fixed Assets

4.353

Total

2.183
2.169

Fc

Lc

664
664

Lc

Total

1.365

Total

Fc

206

1.159

Fc

Lc

1.300
2.324

Lc

1.024

Total

Fc

2012

2.331,1
7.289,6

Lc

Fc

Total

663,7
4.958,6

Total

663,7

Lc

Fc

91,9
598,3

Lc

506,5

Fc

Total

1.575,5
6.027,6

Lc

4.452,1

Total

Fc

2012

4.743

2.399

2.343

534

534

1.069

175

893

3.140

1.690

1.450

2013

3.764,1

1.220,1

2.544,0

533,8

533,8

1.775,0

260,9

1.514,2

1.455,3

425,4

1.029,9

2013

6.480

2.354

4.125

539

539

1.200

192

1.008

4.741

1.624

3.118

2014

3.527,6

1.338,8

2.188,7

538,5

538,5

913,7

166,3

747,4

2.075,4

634,0

1.441,4

2014

8.659

2.656

6.003

582

582

1.742

185

1.557

6.335

1.889

4.446

2015

3.194,2

1.287,8

1.906,4

582,4

582,4

875,7

164,9

710,8

1.736,1

540,5

1.195,6

2015

8.676

2.856

5.820

688

688

988

117

871

6.999

2.051

4.949

2016

8.458,5

2.561,1

5.897,4

688,3

688,3

2.391,8

232,9

2.159,0

5.378,4

1.640,0

3.738,4

2016

7.583

2.689

4.894

707

707

491

68

423

6.385

1.914

4.470

2017

9.655,9

3.446,3

6.209,6

706,9

706,9

727,4

131,0

596,4

8.221,6

2.608,5

5.613,2

2017

6.318

2.362

3.956

731

731

373

53

320

5.214

1.578

3.636

2018

9.817,4

3.384,0

6.433,4

731,5

731,5

479,0

70,4

408,5

8.607,0

2.582,1

6.024,9

2018

4.655

1.891

2.763

757

757

309

39

270

3.590

1.096

2.494

2019

6.341,9

2.378,7

3.963,2

756,6

756,6

343,8

49,6

294,2

5.241,5

1.572,4

3.669,0

2019

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

3.196

1.507

1.689

766

766

155

15

140

2.275

726

1.548

2020

4.717,0

1.944,1

2.772,9

765,9

765,9

359,9

52,3

307,5

3.591,2

1.125,9

2.465,4

2020

3.355

1.585

1.769

801

801

28

26

2.525

782

1.743

2021

4.706,2

1.995,7

2.710,5

801,2

801,2

150,6

19,7

131,0

3.754,3

1.174,8

2.579,5

2021

58.016

22.471

35.546

6.769

6.769

7.720

1.053

6.667

43.527

14.649

28.878

Total

Juta US$

61.472,3

21.887,7

39.584,6

6.768,7

6.768,7

8.615,2

1.239,9

7.375,3

46.088,4

13.879,0

32.209,3

Total

Juta US$

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

969

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 969

04/02/2013 10:07:17

Item

Total Investasi

Distribusi

Penyaluran

Pembangkit

Item

Disbursements

Total

Distribusi

Penyaluran

Pembangkit

Fixed Assets

598,3

Total

1.862,0
3.474,3

Total

1.612,4

Fc

Lc

663,7
663,7

Lc

Total

Fc

206,2
1.365,4

Lc

1.159,3

Fc

Total

1.445,2

Total

453,1
992,1

Lc

Fc

5.224,6

Total

2012

1.711,6

3.513,1

Fc

Lc

663,7
663,7

Lc

Total

Fc

91,9

506,5

Fc

Lc

956,0
3.962,6

Lc

3.006,6

Total

Fc

2012

3.330,8

1.879,8

1.451,1

533,8

533,8

1.068,6

175,2

893,4

1.728,4

1.170,7

557,7

2013

3.626,6

1.165,1

2.461,5

533,8

533,8

1.775,0

260,9

1.514,2

1.317,8

370,4

947,4

2013

3.320,5

1.337,7

1.982,8

538,5

538,5

1.200,0

192,2

1.007,7

1.582,0

607,0

975,1

2014

2.701,8

1.088,1

1.613,7

538,5

538,5

913,7

166,3

747,4

1.249,6

383,2

866,4

2014

4.410,6

1.420,8

2.989,8

582,4

582,4

1.742,2

185,3

1.556,8

2.086,1

653,1

1.433,0

2015

2.870,1

1.171,3

1.698,7

582,4

582,4

875,7

164,9

710,8

1.412,0

424,1

988,0

2015

4.013,3

1.539,7

2.473,6

688,3

688,3

988,3

117,0

871,3

2.336,8

734,5

1.602,3

2016

4.403,9

1.334,8

3.069,2

688,3

688,3

2.391,8

232,9

2.159,0

1.323,8

413,6

910,2

2016

3.313,4

1.445,6

1.867,9

706,9

706,9

491,4

68,2

423,2

2.115,2

670,6

1.444,6

2017

2.739,9

1.371,5

1.368,4

706,9

706,9

727,4

131,0

596,4

1.305,6

533,7

772,0

2017

3.357,4

1.484,6

1.872,8

731,5

731,5

372,5

52,8

319,7

2.253,4

700,3

1.553,1

2018

4.285,4

1.724,4

2.561,0

731,5

731,5

479,0

70,4

408,5

3.075,0

922,5

2.152,5

2018

3.296,2

1.494,4

1.801,9

756,6

756,6

308,5

39,0

269,5

2.231,1

698,8

1.532,3

2019

2.757,9

1.303,5

1.454,4

756,6

756,6

343,8

49,6

294,2

1.657,5

497,2

1.160,2

2019

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

2.866,8

1.408,4

1.458,4

765,9

765,9

155,2

15,1

140,1

1.945,7

627,4

1.318,3

2020

2.921,0

1.405,3

1.515,7

765,9

765,9

359,9

52,3

307,5

1.795,2

587,1

1.208,2

2020

3.354,8

1.585,4

1.769,4

801,2

801,2

28,2

2,0

26,2

2.525,4

782,2

1.743,2

2021

4.706,2

1.995,7

2.710,5

801,2

801,2

150,6

19,7

131,0

3.754,3

1.174,8

2.579,5

2021

34.738,2

15.458,1

19.280,1

6.768,7

6.768,7

7.720,2

1.052,9

6.667,3

20.249,2

7.636,5

12.612,8

Total

Juta US$

36.237,4

14.271,3

21.966,2

6.768,7

6.768,7

8.615,2

1.239,9

7.375,3

20.853,5

6.262,6

14.590,9

Total

Juta US$

970

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 970

04/02/2013 10:07:17

Jumlah

PLTGB/B

PS

PLTP

PLTA

PLTGU

PLTM

PLTU

PLTG

Seluruh

Pembangkit

Disbursements

1.299,6

LC

2.323,8

1.024,2

0,4

LC

FC

0,5

33,2

LC

FC

40,0

13,9

LC

FC

37,0

LC

FC

59,6

LC

FC

39,5

47,0

LC

FC

68,6

1.144,5

LC

FC

836,2

1,0

LC

FC

2,4

FC

2012

1,0

2,4

3.140,5

1.690,4

1.450,0

10,0

28,2

49,8

60,1

27,7

64,7

18,8

28,3

190,9

174,9

36,9

58,9

1.355,2

1.032,6

2013

4.741,4

1.623,7

3.117,6

14,6

41,6

99,5

100,1

92,7

241,1

52,1

78,2

150,1

290,7

65,6

93,5

1.030,3

2.079,4

118,7

193,0

2014

6.334,7

1.888,7

4.446,1

0,5

0,8

80,7

117,4

207,2

492,2

64,1

96,1

165,8

461,1

17,0

24,6

1.281,4

3.001,7

72,0

252,0

2015

6.999,3

2.050,6

4.948,6

102,2

123,4

379,6

920,6

54,7

82,0

89,4

253,2

1,2

1,7

1.423,6

3.567,7

2016

3,6

8,3

6.384,7

1.914,2

4.470,4

81,2

89,3

547,9

1.281,8

23,9

35,8

1.257,7

3.055,2

2017

3,6

8,3

5.213,6

1.577,7

3.635,9

71,8

86,6

516,4

1.142,4

986,0

2.398,6

2018

3,6

8,3

3.589,6

1.095,8

2.493,9

68,0

93,9

257,9

588,0

142,3

242,7

624,0

1.561,0

2019

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

2,7

6,3

2.274,5

726,0

1.548,5

62,4

83,0

39,6

92,4

93,4

173,2

528,0

1.193,5

2020

2.525,4

782,2

1.743,2

54,8

72,2

39,6

110,9

191,3

401,6

496,5

1.158,5

2021

0,0

43.527,5

14.649,0

28.878,5

25,5

71,1

703,6

866,1

2.122,6

4.971,1

213,6

320,4

1.082,7

2.037,1

167,6

247,3

10.127,3

19.884,3

206,2

481,1

Total

Juta US$

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

971

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 971

04/02/2013 10:07:17

Jumlah

PLTGB/B

PS

PLTP

PLTA

PLTGU

PLTM

PLTU

PLTG

Seluruh

Pembangkit

Fixed Asset

1.575,5

LC

6.027,6

4.452,1

LC

FC

FC

LC

4,0

LC

FC

9,2

LC

FC

56,2

LC

FC

646,0

LC

FC

1.514,4

LC

FC

3.794,4

1,0

LC

FC

2,4

FC

2012

1,0

2,4

1.455,3

425,4

1.029,9

36,7

85,6

55,0

82,5

332,7

859,3

2013

2.075,4

634,0

1.441,4

23,7

68,4

39,6

92,4

73,6

171,7

29,7

44,5

456,7

1.039,3

10,7

25,0

2014

1.736,1

540,5

1.195,6

1,8

2,7

39,6

92,4

242,3

565,3

76,8

115,2

180,0

420,0

2015

5.378,4

1.640,0

3.738,4

252,0

588,0

94,2

141,3

140,4

327,5

11,6

17,4

1.141,8

2.664,1

2016

3,6

8,3

8.221,6

2.608,5

5.613,2

331,8

400,4

331,6

773,6

119,4

179,1

1.822,2

4.251,7

2017

Invest Kit PLN+IPP

3,6

8,3

8.607,0

2.582,1

6.024,9

630,4

1.470,8

1.948,2

4.545,7

2018

3,6

8,3

5.241,5

1.572,4

3.669,0

663,1

1.547,3

65,8

153,4

840,0

1.960,0

2019

2,7

6,3

3.591,2

1.125,9

2.465,4

143,6

173,3

122,8

286,4

16,9

39,4

840,0

1.960,0

2020

3.754,3

1.174,8

2.579,5

143,6

173,3

191,3

446,3

840,0

1.960,0

2021

46.088,4

13.879,0

32.209,3

25,5

71,1

618,9

746,9

2.083,0

4.860,2

213,6

320,4

823,0

2.435,3

173,1

259,7

9.735,8

23.034,6

206,2

481,1

Total

972

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 972

04/02/2013 10:07:17

Jumlah

PLTGB/B

PS

PLTP

PLTA

PLTGU

PLTM

PLTU

PLTG

Seluruh

Pembangkit

Disbursement

992,1

LC

1.445,2

453,1

0,4

LC

FC

0,5

33,2

LC

FC

40,0

4,0

LC

FC

9,2

LC

FC

59,6

LC

FC

39,5

LC

FC

893,9

LC

FC

361,4

1,0

LC

FC

2,4

FC

2012

1,0

2,4

1.728,4

1.170,7

557,7

1,3

1,9

49,8

60,1

13,2

19,8

190,9

174,9

914,6

298,6

2013

1.582,0

607,0

975,1

1,4

2,2

99,5

100,1

43,7

65,5

150,1

290,7

193,5

323,5

118,7

193,0

2014

2.086,1

653,1

1.433,0

0,5

0,8

80,7

117,4

55,6

83,4

165,8

461,1

278,5

518,2

72,0

252,0

2015

2.336,8

734,5

1.602,3

102,2

123,4

49,0

73,5

89,4

253,2

493,8

1.152,2

2016

3,6

8,3

2.115,2

670,6

1.444,6

81,2

89,3

4,0

9,2

23,9

35,8

558,0

1.301,9

2017

3,6

8,3

2.253,4

700,3

1.553,1

71,8

86,6

4,0

9,2

621,0

1.448,9

2018

Tabel Lamp. C1.10 Invest Kit PLN

3,6

8,3

2.231,1

698,8

1.532,3

68,0

93,9

7,9

18,5

142,3

242,7

477,0

1.169,0

2019

2,7

6,3

1.945,7

627,4

1.318,3

62,4

83,0

4,0

9,2

93,4

173,2

465,0

1.046,5

2020

2.525,4

782,2

1.743,2

54,8

72,2

39,6

110,9

191,3

401,6

496,5

1.158,5

2021

20.249,2

7.636,5

12.612,8

3,6

5,4

703,6

866,1

63,4

166,3

185,4

278,1

1.082,7

2.037,1

5.391,7

8.778,7

206,2

481,1

Total

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

973

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 973

04/02/2013 10:07:18

Jumlah

PLTGB/B

PS

PLTP

PLTA

PLTGU

PLTM

PLTU

PLTG

Seluruh

Pembangkit

Fixed Asset

956,0

LC

3.962,6

3.006,6

LC

FC

LC

FC

4,0

LC

FC

9,2

LC

FC

56,2

LC

FC

646,0

LC

FC

894,9

LC

FC

2.348,9

1,0

LC

FC

2,4

FC

2012

1,0

2,4

1.317,8

370,4

947,4

36,7

85,6

332,7

859,3

2013

1.249,6

383,2

866,4

1,8

2,7

73,6

171,7

297,1

666,9

10,7

25,0

2014

1.412,0

424,1

988,0

1,8

2,7

242,3

565,3

180,0

420,0

2015

1.323,8

413,6

910,2

66,0

99,0

140,4

327,5

207,3

483,6

2016

3,6

8,3

1.305,6

533,7

772,0

331,8

400,4

4,0

9,2

119,4

179,1

75,0

174,9

2017

3,6

8,3

3.075,0

922,5

2.152,5

4,0

9,2

915,0

2.134,9

2018

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN

3,6

8,3

1.657,5

497,2

1.160,2

7,9

18,5

65,8

153,4

420,0

980,0

2019

2,7

6,3

1.795,2

587,1

1.208,2

143,6

173,3

4,0

9,2

16,9

39,4

420,0

980,0

2020

3.754,3

1.174,8

2.579,5

143,6

173,3

191,3

446,3

840,0

1.960,0

2021

20.853,5

6.262,6

14.590,9

3,6

5,4

618,9

746,9

23,8

55,4

185,4

278,1

823,0

2.435,3

4.401,8

10.588,6

206,2

481,1

Total

Juta US$

974

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 974

04/02/2013 10:07:18

111,70

103,69

189,04

284,66

133,90

14,11

4,34

9,94

851,81

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

500 kV AC

191,09

235,38

140,09

36,11

7,42

6,83

1,99

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

829,12

122,36

2013

Total

87,85

Fc

2012

Tahun

500 kV AC

Disbursement Schedule

0,43

Fc

2012

Tahun

Fixed Asset Addition

Lc

Lc

240,77

0,50

2,73

3,35

6,20

27,31

53,64

66,56

52,56

27,92

251,45

5,02

2,18

2,49

40,85

58,86

78,65

36,95

26,23

0,22

Fc

Fc

417,19

83,44

250,31

83,44

500 kV DC

417,19

417,19

500 kV DC

Lc

Lc

12,61

1,26

6,31

5,04

12,61

12,61

4,63

74,40

69,86

94,36

106,69

133,68

112,58

284,09

590,00

74,34

0,93

17,65

59,54

75,67

91,92

109,62

124,06

151,10

310,97

425,68

1.367,14

Fc

150 kV

1.544,61

Fc

150 kV

Lc

Lc

269,14

0,13

2,03

9,03

15,44

18,69

21,60

25,50

32,72

56,92

87,09

329,84

1,29

13,92

15,59

20,72

20,95

28,36

29,39

66,79

117,72

15,12

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

Fc

Fc

12,82

0,41

1,22

1,96

4,76

4,47

70 kV

23,47

2,04

7,78

0,45

13,21

70 kV

Lc

Lc

3,78

0,07

0,37

0,56

1,36

1,42

6,22

0,73

2,70

0,15

2,64

3.152,57

1,05

22,18

78,13

101,87

152,93

383,79

696,78

532,48

548,93

634,42

Total

3.437,20

5,91

103,28

91,98

131,67

302,38

938,13

409,66

501,99

846,24

105,95

Total

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

975

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 975

04/02/2013 10:07:18

242,06

919,15

141,80

46,61

31,32

22,17

1.682,57

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

91,22

114,59

345,24

628,26

278,23

62,59

32,55

19,57

4,43

1.576,67

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

Tahun

Fc

80,87

2014

500/150 kV

88,31

2013

Disbursement

110,31

Fc

500/150 kV

2012

Tahun

Fixed Asset Addition

Lc

Lc

201,32

0,60

3,65

6,72

11,94

30,76

55,24

48,45

25,07

18,89

231,08

6,03

6,38

11,20

37,91

73,25

34,50

19,04

17,50

25,29

Fc

Fc

2,02

0,51

1,52

150/70 kV

2,53

2,53

150/70 kV

Lc

Lc

0,36

0,06

0,30

0,60

0,60

124,64

199,35

184,40

250,86

213,20

401,47

167,10

270,07

717,76

292,18

24,93

114,65

181,42

200,68

230,03

258,38

316,94

234,57

339,01

543,11

2.443,72

Fc

150/20 kV

2.821,02

Fc

150/20 kV

Invest Kit PLN

Lc

Lc

322,23

1,81

11,76

23,27

26,78

30,82

35,73

44,17

38,82

39,11

69,94

402,84

18,10

27,10

24,76

35,60

31,20

58,91

22,38

40,69

98,14

45,96

Fc

Fc

18,64

0,34

1,36

2,20

3,41

2,57

1,16

0,64

0,33

1,21

5,42

70/20 kV

32,10

1,70

1,67

4,26

2,60

0,79

0,80

0,88

3,41

15,98

70/20 kV

Lc

Lc

2,69

0,03

0,17

0,32

0,50

0,51

0,25

0,12

0,07

0,13

0,60

5,28

0,28

0,27

0,70

0,43

0,13

0,14

0,14

0,56

2,63

4.567,64

27,11

132,98

230,42

270,64

338,46

604,50

1.045,37

667,48

519,68

731,00

Total

5.178,03

144,73

256,59

251,82

347,29

425,02

1.453,72

466,03

411,68

928,80

492,35

Total

976

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 976

04/02/2013 10:07:18

61,7
13,7

Trafo Distribusi

Tambahan Pelanggan

47,5
35,5

Trafo Distribusi

Tambahan Pelanggan

18,0
75,4

Tambahan Pelanggan

Total

55,4
12,0
11,8

Jaringan TM

Jaringan TR

Trafo Distribusi

Jawa Timur

16,0

2,0

Jaringan TR

Trafo Distribusi

39,4

Jaringan TM

Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

230,7

41,8

Jaringan TR

Total

105,8

Jaringan TM

Jawa Barat dan Banten

230,5

12,1

Jaringan TR

Total

143,0

Jaringan TM

Jakarta dan Tangerang

2012

12,3

12,5

57,8

61,3

22,1

11,0

1,4

26,7

227,3

40,3

32,6

43,0

111,4

112,3

15,7

57,9

11,6

27,1

2013

12,8

13,1

60,3

66,7

22,5

12,4

1,6

30,4

241,5

41,4

38,1

44,4

117,6

96,2

14,7

50,9

10,1

20,5

2014

13,4

13,6

62,9

67,2

20,3

13,4

1,8

31,7

243,0

39,0

33,5

46,1

124,4

136,0

12,9

62,3

12,4

48,3

2015

14,0

14,3

65,6

73,7

18,5

14,5

2,0

38,7

259,7

37,4

43,3

47,6

131,4

216,5

11,2

78,1

15,5

111,6

2016

14,6

14,9

68,5

72,7

16,8

15,0

2,0

38,9

260,8

37,7

37,1

48,6

137,3

227,2

10,4

81,9

16,3

118,6

2017

15,2

15,5

71,6

76,3

18,4

16,2

2,2

39,5

276,5

38,0

45,4

49,7

143,5

227,9

10,4

88,3

17,6

111,6

2018

15,9

16,2

74,7

77,9

18,4

17,5

2,4

39,6

284,1

38,3

45,0

50,8

150,0

239,5

10,4

98,6

18,9

111,6

2019

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

16,6

17,0

78,1

80,7

18,4

18,9

2,6

40,8

289,7

38,6

42,5

51,9

156,8

235,3

12,9

104,5

20,1

97,8

2020

17,1

18,1

83,5

80,6

15,1

19,2

2,8

43,6

305,9

39,0

44,0

55,5

167,4

246,4

12,9

107,6

21,4

104,5

2021

143,7

147,2

678,3

732,6

188,4

154,2

20,6

369,3

2.619,1

385,1

409,0

479,5

1.345,6

1.967,7

125,1

791,8

156,0

894,8

Jumlah

977

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 977

04/02/2013 14:41:58

7,5
5,6

Trafo Distribusi

Tambahan Pelanggan

Total

Tambahan Pelanggan
663,7

96,2

144,5

71,1

Jaringan TR

Trafo Distribusi

351,9

Jaringan TM

Total Jawa-Bali

24,5

3,3

Jaringan TR

Total

8,3

102,6

23,5

Jaringan TM

Bali

Total

Tambahan Pelanggan

2012

533,8

108,7

121,6

71,8

231,7

26,3

6,5

7,8

3,3

8,7

106,7

24,1

2013

538,5

106,1

122,4

72,6

237,5

27,1

6,7

8,2

3,3

8,8

107,0

20,8

2014

582,4

98,2

131,1

77,1

276,0

25,9

5,6

8,4

3,2

8,6

110,2

20,3

2015

688,3

91,1

158,6

82,6

355,9

25,7

5,2

8,7

3,2

8,6

112,7

18,8

2016

706,9

92,2

157,7

85,1

371,9

26,2

5,2

9,1

3,3

8,5

120,0

22,0

2017

731,5

94,0

174,6

88,3

374,6

26,4

5,2

9,5

3,3

8,4

124,4

22,0

2018

756,6

94,3

186,8

91,5

384,1

26,3

5,2

9,8

3,2

8,1

128,9

22,0

2019

Proyeksi Kebutuhan Investasi (M USD)-PLN+IPP

765,9

97,1

192,7

94,7

381,4

26,5

5,2

10,2

3,2

7,9

133,7

22,0

2020

801,2

94,2

198,4

101,2

407,4

27,6

5,2

10,6

3,4

8,5

140,7

22,0

2021

6.768,7

972,0

1.588,4

835,9

3.372,4

262,5

55,7

89,7

32,6

84,5

1.186,9

217,6

Jumlah

Lanjutan

PENJELASAN LAMPIRAN C1.1


PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI
Proyeksi Kebutuhan Listrik Sistem Jawa - Bali
Proyeksi kebutuhan tenaga listrik dibuat berdasarkan realisasi penjualan tahun 2011 dan estimasi penjualan tahun 2012. Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6% per tahun dihasilkan hal-hal sebagai berikut:

Kebutuhan energi diproyeksikan tumbuh dari 132,4 TWh pada tahun 2012 menjadi 259,4 TWh pada
tahun 2021, atau naik 7,9% pertahun.
Beban puncak sistem 22.207 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 42.461 MW pada tahun 2021,
atau naik 7,6% per tahun.
Pemakaian sendiri pembangkit 3,14%, transmisi 0,05% dan distribusi 0,15% hingga tahun 2020.
Total T&D losses 8,83% pada tahun 2012 dan turun menjadi 8,29% pada tahun 2021.
Pemakaian sendiri fungsi transmisi 0,05% dan fungsi distribusi 0,16%

Proyeksi Kebutuhan Listrik Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8% per tahun.


Energi jual 38,4 TWh pada tahun 2012, akan naik menjadi 75,6 TWh pada tahun 2021, atau naik 8,0%
per tahun.
Beban puncak sistem 6.007 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 11.552 MW pada tahun 2021,
atau naik 7,6% per tahun.
Losses distribusi 7,5 % pada tahun 2012 akan turun menjadi 6,3% pada tahun 2021.
Pemakaian sendiri distribusi 0,3% tahun 2011, tidak berubah sampai dengan 2021.

Proyeksi Kebutuhan Listrik Distribusi Jawa Barat dan Banten

Asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,2% pertahun.


Energi jual 44,8 TWh pada tahun 2012, akan naik menjadi 83,9 TWh pada tahun 2021, atau naik 7,3%
pertahun.
Beban puncak sistem 6.522 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 12.120 MW pada tahun 2021,
atau naik 7,1% pertahun.
Losses distribusi 6,2% pada tahun 2012, akan turun menjadi 5,6% pada tahun 2020.
Pemakaian sendiri distribusi 0,1% tahun 2012, tidak berubah sampai dengan 2021.

Proyeksi Kebutuhan Listrik Distribusi Jawa Tengah Dan DIY

Asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,7% per tahun.


Energi jual 18,7 TWh pada tahun 2012, akan naik menjadi 37,6 TWh pada tahun 2021, atau naik 8,7%
per tahun.
Beban puncak sistem 3.176 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 6.659 MW pada tahun 2021,
atau naik 8,5% per tahun.
Losses 5,6% pada tahun 2012 dan akan menjadi 6,0% pada tahun 2021.

Proyeksi Kebutuhan Listrik Distribusi Jawa Timur

Asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,9% per tahun.


Energi jual 26,9 TWh pada tahun 2012, akan naik menjadi 51,7 TWh pada tahun 2021, atau naik 8,0%
per tahun.

978
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 978

04/02/2013 10:07:18

Beban puncak sistem 4.608 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 8.591 MW pada tahun 2021,
atau naik 8,3% per tahun.
Losses 6,4% pada tahun 2012, akan turun menjadi 6,3% pada tahun 2021.

Proyeksi Kebutuhan Listrik Distribusi Bali

Asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata 7,4% per tahun.


Energi jual 3,5 TWh pada tahun 2012, akan naik menjadi 8,5 TWh pada tahun 2021, atau naik 10,2%
pertahun.
Beban puncak sistem 618 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 1.465 MW pada tahun 2021, atau
naik 10,0% pertahun.
Losses 5,1% pada tahun 2012, akan turun menjadi 4,8% pada tahun 2021.

979
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 979

04/02/2013 10:07:18

PENJELASAN LAMPIRAN C1.2


NERACA DAYA SISTEM JAWA BALI
Neraca Daya
Neraca daya sistem Jawa Bali menunjukkan reserve margin (RM) daya netto bervariasi antara 20-35%,
dengan cadangan paling rendah terjadi pada tahun 2015 (20%) dan 2016 (21%) karena keterlambatan
beberapa pembangkit besar.
Jadwal dan kapasitas pembangkit yang direncanakan di sistem Jawa Bali dapat dilihat pada Lampiran
C1.6. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa proyek PLTU batubara 10.000 MW (PerPres No 71/2006)
yang telah selesai dan beroperasi hingga triwulan ketiga tahun 2012 adalah sebesar 3.190 MW, yaitu
PLTU Labuan Unit 1-2 (2x300 MW), Suralaya Unit 8 (625 MW), Indramayu Unit 1-2-3 (3x330 MW), Lontar
Unit 1-2-3 (3x315 MW) dan Rembang Unit 1-2 (2x315 MW). Selain itu pada tahun 2011 juga telah beroperasi PLTGU Muara Karang Repowering (210 MW), PLTGU Muara Tawar Blok 5 (234 MW), PLTU Tanjung
Jati B Unit 3 (660 MW) dan proyek IPP PLTGU Cikarang 150 MW. Sedangkan pada tahun 2012 telah beroperasi PLTGU Priok Blok 3 (740 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 4 (660 MW), PLTU IPP Paiton Unit 3 (815
MW) dan PLTU Cirebon (660 MW). Hampir semua pembangkit tersebut beroperasi sesuai jadwal dalam
RUPTL 2011-2020, kecuali PLTU Cirebon yang mundur dari rencana tahun 2011 menjadi 2012. Dalam
neraca daya sistem Jawa Bali terdapat beberapa pembangkit yang jadwal COD nya mundur, pembangkit
yang COD nya harus dimajukan untuk menaikkan reserve margin pada tahun tertentu, perubahan nama
pembangkit, perubahan unit size dan adanya tambahan pembangkit baru, yaitu:

Pembangkit yang jadwalnya mundur dalam tahun 2011-2014 adalah:


PLTU IPP Cirebon (660 MW) mundur dari 2011 ke 2012.
PLTU FTP-1 Pelabuhan Ratu 1-2 (2x350 MW) mundur dari 2012 ke 2013 dan PLTU Pacitan 2
(1x315MW) mundur dari 2012 ke 2013.

Pembangkit yang jadwalnya mundur dalam tahun 2015-2017 adalah:


PLTU Lontar unit-4 (315 MW) mundur dari 2015 ke 2016.
PLTU Jawa Tengah (2x950MW) mundur dari 2016/2017 ke 2017/2018, PLTU Jawa-1 (1.000 MW)
mundur dari 2015 ke 2017, PLTU Jawa-2 (600 MW) mundur dari 2015 ke 2016, PLTU MT Sumsel-8 (600 MW) mundur dari 2016 ke 2017, PLTU Madura (400 MW) mundur dari 2015 ke 2016.
PLTP FTP-2 (1.940 MW) mundur beberapa tahun, yaitu PLTP Kamojang, Wayang Windu, Karaha,
Dieng, Tangkuban Perahu. PLTA Upper Cisokan PS (1.040 MW) mundur dari 2016 ke 2017, PLTA
Jati Gede (110 MW) mundur dari 2015 ke 2016, PLTA Karang Kates (100 MW) mundur dari 2015
ke 2018 dan PLTA Kalikonto (62 MW) mundur dari 2016 ke 2017.

Akibat keterlambatan pembangkit yang semula direncanakan beroperasi pada tahun 2015-2017,
RM tahun 2015-2016 turun menjadi sangat rendah. Untuk menaikkan RM netto minimum mencapai 20% (2015) dan 21% (2016) PLN berupaya dengan memajukan jadwal PLTG Peaker 850 MW
ke 2015, PLTGU Jawa-1 di Gresik 750 MW ke 2015 (untuk gas turbine 2x250 MW) dan 2016 (untuk
steam turbine 1x250MW).

Karena reserve margin tahun 2015-2016 sangat tipis, maka PLTU Celukan Bawang 380 MW (2014),
PLTU Madura 2x200 MW (2016) dan beberapa PLTP IPP (Patuha 3x55 MW, PLTP Kamojang 30 MW,
PLTP Wayang Windu 110 MW, PLTP Karaha Bodas 30 MW dan PLTP Dieng 115 MW) harus dapat beroperasi sesuai jadwal.

Penjelasan pembangkit yang mengalami perubahan unit size, pembangkit baru yang tidak direncanakan dalam RUPTL dan pembangkit yang dikeluarkan dari RUPTL telah diberikan pada butir
5.4.6.2.

980
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 980

04/02/2013 10:07:18

Terdapat beberapa proyek pembangkit skala besar yang direncanakan sebagai berikut
-

PLTU Jawa Tengah 2x950 MW. Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2017 dan 2018, serta merupakan proyek kelistrikan pertama yg mengunakan skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) dengan PerPres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010.

PLTUIndramayu (2x1.000 MW): Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun 2018/2020, relatif dekat dengan pusat beban di Jabodetabek. Pada saat ini PLTU
Indramayu menghadapi ketidakpastian mendapatkan perizinan dari Pemda, sehingga ada
risiko COD terlambat. Sebagai mitigasi risiko keterlambatan tersebut, PLN mempunyai opsi
untuk memajukan jadwal PLTU Jawa-6 yang berlokasi di Bojonegara dari tahun 2021 menjadi
2018 karena telah dilakukan pre-FS dan PLN telah memiliki lahan di Bojonegara. Keputusan
untuk melakukan opsi tersebut akan diambil PLN setelah ada kepastian perizinan dari Pemda
tidak diperoleh dan Bappenas/lender menyetujui pengalihan pinjaman bilateral dari lokasi Indramayu ke Bojonegara.

PLTU Jawa-1 (1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi,
atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi ke GITET Mandirancan.

PLTU Jawa-3 (2x660 MW): dapat dialokasikan untuk PLTU IPP Tanjung Jati A yang akan dikembangkan oleh PT TJPC, atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi
ke switching station 500 kV antara Pemalang dan Indramayu.

PLTU Jawa-4 (2x1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi, atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi ke GITET Tanjung
Jati.

PLTU Jawa-5 (2x1000 MW): Pada RUPTL 2011-2020 pembangkit ini disebut PLTU Bekasi dengan
kapasitas 2x660 MW. Pada RUPTL ini kapasitasnya diubah menjadi 2x1000 MW dengan nama
PLTU Jawa-5, berfungsi untuk menjaga tegangan sistem 500 kV di Jakarta sehingga ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat beban Jakarta dengan titik koneksi GITET Muara Tawar
untuk beroperasi pada tahun 2018/2019. PLTU ini dapat dilaksanaan sebagai PLTU baru oleh
IPP atau PLN.

PLTU Jawa-6 (2x1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, berlokasi di Bojonegara dengan titik
koneksi ke GITET Balaraja pada tahun 2021.

PLTGU Jawa-1 (750 MW): berlokasi di Gresik untuk memenuhi kebutuhan pembangkit medium,
direncanakan akan beroperasi mulai dari tahun 2015 dengan gas eksisting, dan mulai 2017 diharapkan akan mendapat tambahan pasokan gas dari blok Cepu.

PLTGU Jawa-2 (750 MW): berlokasi di Grati untuk memenuhi kebutuhan pembangkit medium,
pada saat ini belum ada indikasi pasokan gas untuknya.

Neraca daya sistem Jawa-Bali pada Tabel 5.15 mencantumkan PLTU Sumsel-8, Sumsel-9 dan Sumsel-10 yang merupakan PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan. Untuk menyalurkan tenaga
listrik dari PLTU Mulut Tambang tersebut PLN sedang membangun transmisi 500 kV HVDC interkoneksi Sumatera - Jawa.

981
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 981

04/02/2013 10:07:18

Semua tambahan PLTU baru kelas 1.000 MW di sistem Jawa Bali direncanakan dengan teknologi ultrasupercritical. Pemilihan ukuran unit 1.000 MW dengan teknologi ini didasarkan pada pertimbangan:

Beban puncak pada tahun 2017 diproyeksikan akan mencapai 32,8 GW sehingga prosentase
ukuran unit 1.000 MW hanya sebesar 3% dari beban puncak (unit size yang ideal adalah 10%
beban puncak).

Semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk lokasi PLTU batubara skala besar di Jawa.

Teknologi ultra supercritical merupakan teknologi boiler dengan efisiensi yang tinggi, sehingga
dapat mengurangi emisi CO2 sebagai hasil pembakaran batubara.

Tambahan Kapasitas Pembangkit


Daya mampu neto sistem Jawa-Bali tahun 2011 adalah 25.139 MW atau 95% dari kapasitas terpasang
untuk memikul beban puncak 20.439 MW1 . Angka tersebut menunjukkan bahwa RM netto adalah
23%, sehingga keandalan sistem Jawa-Bali cukup memadai.
Tambahan kapasitas sistem Jawa Bali tahun 2012-2021 diproyeksikan sebesar 32.637 MW, dengan
rincian penambahan pembangkit sebagai berikut (Tabel-C1.2.1).
Tabel C1.2.1 Tambahan Kapasitas Pembangkit 2012-2021
Status

PLN

Swasta

Jumlah

3.030

1.475

4.505

On Going

4.890

6.582

11.472

Rencana

8.880

7.780

16.660

16.800

15.837

32.637

Operasi

2)

Jumlah

Ongoing project PLN sebesar 4.890 MW terdiri atas proyek percepatan sebesar 3.700 MW, PLTG
Peaker Semarang 150 MW dan proyek Upper Cisokan PS sebesar 1.040 MW.
Tabel C1.2.1 menunjukkan bahwa pembangkit yang masih dalam tahap rencana adalah cukup besar, yaitu
sekitar 16.660 MW atau 51% dari kebutuhan.
Dengan adanya tambahan pembangkit tersebut, kapasitas terpasang sistem Jawa Bali pada tahun 2021
akan menjadi 57.465 MW3 yang terdiri atas pemikul beban dasar 43.772 MW (76%), pembangkit medium
6.625 MW (12%) dan pemikul beban puncak 7.068 MW (12%), untuk memasok beban puncak sistem pada
tahun 2021 sebesar 42.460 MW. Proyek-proyek strategis PLN yang perlu direalisasikan tepat waktu dapat dilihat pada butir 4.4.4.3.

Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2


Sebagaimana diketahui, kapasitas pembangkit dalam program percepatan pembangunan pembangkit
tahap 2 (FTP2) setelah direvisi dengan Permen ESDM No. 1 tahun 2012 adalah sebesar 4.497 MW untuk
Jawa-Bali, yang terdiri atas PLTU batubara 1.400 MW, PLTP 2.010 MW dan PLTA 1.087 MW.
Tambahan kapasitas pembangkit dalam FTP-2 adalah PLTA Rajamandala, PLTP Endut dan PLTP Ceremai.
Selain itu ada beberapa proyek yang dibatalkan, yaitu PLTG Muara Tawar Add-on blok 2, PLTU Bali Timur,
PLTP Drajat dan PLTP Salak.
Daftar pembangkit percepatan tahap-2 di Jawa-Bali seperti pada tabel C1.2.2.

982

Evaluasi Operasi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali 2011 oleh PT PLN (Persero) Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali

Proyek yang masih berupa rencana pemiliknya belum ditetapkan (sebagai proyek PLN atau swasta), sehingga angka kapasitas PLN
dan swasta hanya berupa asumsi.

Setelah memperhitungkan pembangkit mothballed sebesar 1.996 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 982

04/02/2013 10:07:18

Tabel C1.2.2 Daftar Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 di Jawa


Provinsi
Banten

Pemilik
IPP

Jenis
PLTP

Proyek
Endut
Rawa Dano

Jawa Barat

PLN

IPP

Jawa Timur

IPP

IPP

55

2019

110

2018

Upper Cisokan PS

1.040

2017

PLTU

Indramayu

1.000

2018

PLTA

Rajamandala

47

2016

PLTP

Cibuni

10

2016

Cisolok-Cisukarame

50

2017

110

2019

Kamojang

60

2019

Kamojang

30

2015

Karaha Bodas

30

2015

Karaha Bodas

110

2016

Patuha

60

2013

Patuha

60

2017

Patuha

60

2017

Tampomas

45

2018

Tangkuban Perahu 1

110

2018

Tangkuban Perahu 2

30

2018

Tangkuban Perahu 2

30

2019

Wayang Windu

110

2015

Wayang Windu

110

2017

Baturaden

110

2018

Baturaden

110

2019

Dieng

55

2015

Dieng

60

2016

Guci

55

2019

Umbul Telomoyo

55

2019

Ungaran

55

2018

110

2019

Iyang Argopuro

55

2019

Wilis/Ngebel

55

2018

Wilis/Ngebel

55

2018

Wilis/Ngebel

55

2019

400

2016

PLTP

PLTP

PLTU
Total

COD

PLTA

Gn. Ciremai

Jawa Tengah

MW

Ijen

Madura

4.497

PLN telah mengusulkan tambahan proyek untuk dimasukkan dalam Program Percepatan Pembangkit
Tahap 2, yaitu PLTA Jatigede 2x55 MW dan perubahan unit size PLTP Patuha dari 3x60 MW menjadi 3x55
MW sesuai kontrak IPP.

983
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 983

04/02/2013 10:07:19

PENJELASAN LAMPIRAN C1.4


NERACA ENERGI SISTEM JAWA BALI
Produksi Energi
Pada Gambar C1.4.1 terlihat bahwa batubara akan mendominasi energi primer yang digunakan, yaitu
65% dari seluruh produksi pada tahun 2021, disusul oleh gas alam (termasuk LNG) sebesar 21%, panas
bumi 10%, PLTA 3% dan BBM dalam jumlah yang sangat kecil.

Gambar C1.4.1 Proyeksi Energi 2011-2021

Gambar C1.4.1 menunjukkan peranan masing-masing energi primer dan berikut ini adalah penjelasannya.
a.

b.

c.
d.

Peranan BBM tahun 2012 sekitar 6%, namun secara bertahap akan menurun dan menjadi sangat
kecil pada tahun 2021. Penurunan ini dapat diwujudkan apabila bahan bakar tersedia dalam jumlah
seperti yang direncanakan dan hal ini harus diusahakan secara maksimal dalam rangka menekan
biaya pokok produksi.
Kontribusi gas alam akan menurun dari 22% pada 2012 dan menjadi 11% pada 2021 karena diperkirakan tidak ada tambahan pasokan gas lapangan yang pasti. Sedangkan peran LNG akan meningkat dari 4% pada tahun 2012 menjadi 10% pada tahun 2021 untuk mengoperasikan pembangkit
beban puncak dan pembangkit must run.
Batubara memegang peranan makin besar, yaitu meningkat dari 59% pada tahun 2012, menjadi
65% pada tahun 2021.
Kontribusi panas bumi pada tahun 2012 sebesar 5% dan tahun 2021 menjadi 10% karena hingga
2021 direncanakan penambahan kapasitas panas bumi hingga 2.860 MW.

Kebutuhan Bahan Bakar


Kebutuhan energi primer di sistem Jawa-Bali dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 yang telah
ditampilkan pada Tabel 5.23 di butir 5.5.2 diperlihatkan kembali pada Tabel C1.4.1 berikut ini.

984
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 984

04/02/2013 10:07:19

Tabel C1.4.1 Proyeksi Kebutuhan Energi Primer


No.

FUEL TYPE

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

HSD ( x 1000 kL )

2.184

1.600

535

281

576

117

127

160

193

193

MFO ( x 1000 kL )

462

368

368

GAS (bcf)

295

308

424

430

378

239

240

234

230

262

LNG (bcf)

46

53

61

83

106

196

192

196

226

226

Batubara (kTON)

43.857

49.797

49.888

56.920

65.631

73.345

77.756

82.161

88.089

94.677

Bahan Bakar Gas


Pada tahun-tahun mendatang direncanakan akan ada tambahan kapasitas pembangkit berbahan bakar
gas sebagai berikut:
a.
b.
c.

PLTG peaker 850 MW tahun 2015.


PLTGU Jawa 1 (di Gresik) 750 MW pada tahun 2015/2016 menggunakan gas eksisting dan tahun
2017 menggunakan gas dari blok Cepu.
PLTGU Jawa 2 (di Grati) 750 MW pada tahun 2021 dengan pasokan gas yang belum diketahui sumbernya.

Pasokan gas berdasarkan kontrak saat ini adalah sebagai berikut:


a.

Tambak Lorok: SPP (Lapangan Gundih) 50 mmscfd tahun 2013 dan Petronas (Lapangan Kepodang)
diharapkan memasok 111 mmscfd pada tahun 2014 dan menjadi 116 mmscfd mulai 2016, namun
masih terkendala masalah infrastruktur pipa.

b.

Muara Karang dan Tanjung Priok: PGN 27 mmscfd hingga tahun 2012; PHE ONWJ 120 mmscfd dan
menurun hingga 41 mmscfd pada 2016; PHE ONWJ (excess capacity) 20 mmscfd hingga 2017; FSRU
Jakarta 100 mmscfd sejak tahun 2012; meningkat menjadi 167 mmscfd pada tahun 2013 dan menurun hingga 133 mmscfd pada tahun 2021.

C.

Muara Tawar: Dari Pertamina diperpanjang hingga 2016; PGN 25 mmscfd hingga tahun 79
mmscfd hingga tahun 2013 dan dapat 2013 dan dapat diperpanjang hingga 2017; Jambi Merang
33 mmscfd tahun 2011 dan menurun menjadi 7 mmscfd pada tahun 2014-2018; Medco 20 mmscfd
hingga tahun 2014; PHE ONWJ 15 mmscfd mulai akhir tahun 2014 hingga 2018. Perpanjangan kontrak gas tersebut perlu dipastikan.

d.

Cilegon: CNOOC 80 mmscfd kontrak jangka panjang; PGN 30 mmscfd.

e.

Gresik: Kodeco 110 mscfd hingga 2013 (selanjutnya ada potensi 100 mmscfd mulai tahun 2014);
Hess 50 mmscfd hingga 2021; KEI 110 mmscfd tahun 2012 dan naik menjadi 130 mmscfd tahun
2013-2014 (selanjutnya menurun menjadi 60 mmscfd); MKS 22 mmscfd hingga tahun 2013.

f.

Grati: Santos Oyong 30 mmscfd hingga 2015; Santos Wortel 30 mmscfd hingga 2017 dan menurun
menjadi 20 mmscfd mulai 2018; Sampang Mandiri Perkasa (SMP) 17 mmscfd hingga tahun 2018;
Pasuruan migas 3 mmscfd hingga 2018.

Kebutuhan gas untuk pembangkit tenaga listrik di Jawa-Bali ditunjukkan pada Tabel C1.4.2.

985
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 985

04/02/2013 10:07:19

Dari Tabel C1.4.2 terlihat bahwa apabila volume LNG dari FSRU Jakarta adalah hanya 167 mmscfd, maka
akan terjadi kekurangan pasokan gas untuk Muara Karang dan Priok mulai tahun 2014 karena kedua
pembangkit tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi untuk memasok Jakarta sebagaimana
telah dijelaskan pada butir 4.2. Dengan demikian kepada PLN perlu dialokasikan tambahan pasokan gas/
LNG untuk memenuhi defisit pasokan.
Tabel C1.4.2 juga menunjukkan adanya defisit pasokan gas untuk Muara Tawar yang cukup besar. Kebutuhan gas yang besar untuk Muara Tawar didorong oleh sifat must run pembangkit ini dalam memasok
Jakarta khususnya selama beban puncak yang berlangsung cukup lama, yaitu dari jam 08.00 hingga
22.00.
Dari tabel tersebut juga terlihat pasokan gas di Gresik akan berlebih dalam jangka pendek, yaitu pada
2012-2014.
Tabel C1.4.2 Rincian Pasokan dan Kebutuhan Gas dan LNG
No.
1

Nama
Pembangkit

Peran

MW

Muara
Karang

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

247

267

247

217

174

133

133

133

133

133

PLTGU Blok 1

Medium

507

83

83

100

67

67

40

40

40

63

63

PLTGU Blok
2 (Rep)

Medium

720

90

69

68

73

73

70

70

70

83

83

PLTU

Base

400

38

39

38

PLTG Baru

Peak

400

20

20

20

20

20

20

20

PLTGU Blok 1

Medium

590

60

57

60

65

65

65

65

65

PLTGU Blok 2

Medium

590

60

57

60

65

65

65

65

65

PLTGU Blok 3
(Ext)

Medium

743

36

76

80

86

82

67

55

66

67

67

3.950

247

267

367

398

400

326

314

326

362

362

Supply Gas

147

100

80

50

41

Supply LNG

100

167

167

167

133

133

133

133

133

133

-120

-181

-225

-193

-181

-192

-229

-229

83

75

108

108

74

77

77

77

97

97

37

37

29

30

30

30

35

35

Tanjung Priok

Sub-Jumlah

38

SurplusDefisit
3

bbtud

Muara Tawar
PLTGU Blok 1

Medium

640

PLTG Blok 2

Peak

280

PLTG Blok 3

Peak

429

22

22

74

74

32

34

34

34

45

45

PLTG Blok 4

Peak

429

22

22

49

49

32

34

34

34

45

45

PLTGU Blok 5

Medium

234

29

29

35

35

33

34

34

34

36

36

2.012

157

149

303

303

200

209

209

209

257

257

157

149

151

146

146

121

42

20

20

20

-152

-157

-54

-89

-168

-189

-237

-237

Sub-Jumlah
Supply Gas
Supply LNG
SurplusDefisit

986
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 986

04/02/2013 10:07:19

Tabel C1.4.2 Rincian Pasokan dan Kebutuhan Gas dan LNG


No.
4

Nama
Pembangkit

Peran

MW

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Gresik
PLTGU Blok 1

Medium

526

64

70

55

58

58

57

59

57

56

56

PLTGU Blok 2

Medium

526

64

70

55

59

59

59

59

59

59

59

PLTGU Blok 3

Medium

526

64

70

55

59

59

59

59

59

59

59

PLTU

Base

400

101

102

94

59

60

PLTGU Jawa-1

Medium

750

35

72

72

72

72

72

72

Sub-Jumlah

2.729

Supply
SurplusDefisit
5

292

312

260

270

308

247

249

248

246

246

292

312

280

210

210

210

210

210

210

210

20

-60

-98

-37

-39

-38

-36

-36

25

161

158

158

158

159

133

123

123

Tambak Lorok
PLTGU Blok
1-2

Medium

PLTG

Peak

PLTU

1.034
150
200

Sub-Jumlah

1.384

Supply
SurplusDefisit
6

25

161

166

166

166

166

140

130

130

25

161

166

166

166

166

140

130

130

80

80

61

57

61

61

60

61

61

Grati
PLTGU Blok 1

Medium

462

PLTG Blok 2

Peak

302

16

16

16

16

16

16

16

PLTG Baru

Peak

300

15

15

15

15

15

15

15

PLTGU Jawa-2

Medium

Sub-Jumlah

80

750
1.814

Supply

82
80

80

80

92

87

91

91

90

91

173

80

80

80

80

50

50

40

20

20

20

-12

-37

-41

-51

-70

-71

-153

SurplusDefisit
7

Lanjutan

PLTGU Cilegon

Medium

740

Supply

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

110

19

26

26

12

12

12

12

12

-12

-12

-12

SurplusDefisit
8

PLTG
Pesanggaran

Peak

250

Supply
SurplusDefisit
Jumlah
Demand

886

943

1.300

1.364

1.296

1.162

1.153

1.135

1.209

1.291

Supply

786

776

862

762

723

657

568

500

490

490

-101

-166

-438

-602

-573

-505

-585

-635

-719

-801

SurplusDefisit

Batubara
Kebutuhan batubara cukup pesat peningkatannya selaras dengan peningkatan kapasitas PLTU batubara
baik proyek PLN maupun IPP. Kebutuhan 2012 sebesar 43.8 juta ton meningkat menjadi 94,7 juta ton
tahun 2021 atau naik lebih dua kali lipat. Kebutuhan tersebut masih akan lebih besar lagi apabila proyek
PLTP sekitar 2,800 MW (setara dengan 20 TWh) mengalami keterlambatan dan ini akan menambah kebutuhan batubara sekitar 10 juta ton.

987
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 987

04/02/2013 14:41:59

PENJELASAN LAMPIRAN C1.5


CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM JAWA BALI

Capacity balance gardu induk menunjukkan keseimbangan antara kapasitas trafo distribusi
(150/20 kV, 70/20 kV) dan beban konsumen yang dilayani dari gardu induk tersebut.

Capacity balance gardu induk diperoleh berdasarkan kriteria pembebanan trafo GI existing sebesar
80%, artinya jika trafo telah dibebani 80% dari kapasitasnya, maka beban dialihkan ke trafo GI terdekat, namun jika hal itu tidak dimungkinkan maka diperlukan penambahan trafo atau membangun
GI baru.

Kebutuhan trafo baru dan GI baru selain untuk memenuhi pertumbuhan biasa juga untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen tegangan tinggi (KTT), yaitu kebutuhan trafo GI termasuk
trafo untuk memenuhi KTT pada tahun 2012-2021.

Dari perhitungan capacity balance, kebutuhan trafo GI tahun 2012-2021 adalah 44.400 MVA atau
rata-rata sekitar 4.440 MVA per tahun.

988
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 988

04/02/2013 10:07:19

PENJELASAN LAMPIRAN C1.6

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN SISTEM JAWA BALI

Gambar C1.6.1

Rencana pengembangan penyaluran 500 kV mengalami perubahan topologi terkait dengan tambahan kapasitas PLTU skala besar, peningkatan keandalan dan fleksibilitas operasi sistem transmisi
500 kV Jakarta sebagaimana diberikan pada Gambar C1.6.1.
-

SUTET Pemalang - Indramayu diubah menjadi tidak connect ke GITET Mandirancan. Selain
itu terdapat sisipan switching station sebagai titik koneksi PLTU Jawa-3.

Topologi rencana SUTET 500 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU skala besar, yaitu semula direncanakan connection point PLTU Jawa-3 dan PLTU Jawa-1 adalah GITET Mandirancan,
diubah menjadi PLTU Jawa-3 terhubung ke SUTET Pemalang-Indramayu melalui switching
station sedangkan PLTU Jawa-1 tetap terhubung ke GITET Mandirancan.

Perkuatan kapasitas SUTET 500 kV di ruas Mandirancan - Ujung Berung Bandung Selatan dari
2 sirkit menjadi 3 sirkit dengan memodifikasi salah satu menara sirkit tunggal menjadi menara
sirkit ganda. Selain itu diperlukan juga pembangunan incomer single pi ke Bandung Selatan dari
transmisi 500 kV Tasik - Depok.

Perubahan kapasitas SUTET Indramayu jangka panjang4. Tawar Bekasi. - Cibatu dari 2 sirkit
dengan konduktor 4xZebra menjadi 4 sirkit dengan konduktor 4xDove terkait dengan pembangunan PLTU Jawa-4 dan pengembangan PLTU skala besar dalam jangka panjang4.

Pembangunan SUTET ruas Duri Kosambi - Muara Karang - Priok - Muara (looping SUTET jalur
utara kota Jakarta) untuk perkuatan dan peningkatan keandalan/fleksibilitas operasi sistem di sekitar Jakarta dan Bekasi.

Penambahan sistem penyaluran 150 kV untuk memenuhi kebutuhan penyambungan konsumen tegangan tinggi (KTT), antara lain penambahan transmisi 150 kV karena pembangunan GI
baru KTT.

Kebutuhan investasi pembangunan GI Pembangkit IPP belum diperhitungkan dalam perencanaan


investasi.

Apabila hanya mengakomodasi rencana pembangkit s/d tahun 2021, ruas SUTET Indramayu - Cibatu hanya diperlukan 3 sirkit untuk
memenuhi kriteria N-1. Namun untuk mengantisipasi pengembangan PLTU dalam jangka lebih panjang, ruas SUTET tersebut dibuat
4 sirkit

989
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 989

04/02/2013 10:07:19

PENJELASAN LAMPIRAN C1.7


PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN SISTEM JAWA BALI

Topologi jaringan 500 kV dan pengembangan jaringan 150 kV seperti pada Lampiran C1.7.

990
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 990

04/02/2013 10:07:20

PENJELASAN LAMPIRAN C1.8


ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM JAWA BALI
Analisa aliran daya pada sistem Jawa Bali dilakukan untuk topologi jaringan 500 kV yang baru, dengan
jadwal dan kapasitas pembangkit serta beban yang ditunjukkan pada neraca daya.
Karena jaringan 500 kV, 150 kV dan 70 kV sudah sangat rumit, pada RUPTL ini hanya ditunjukkan hasil
analisis aliran daya pada sistem transmisi 500 kV saja.
Pada Lampiran C1.8 ditampilkan aliran daya sistem 500 kV Jawa Bali pada waktu beban puncak malam
pukul 19.00 dan beban puncak siang pukul 13.00. Transfer daya tertinggi dari Jawa Tengah ke Jawa Barat
dan profil tegangan terendah pada rentang tahun 2012 2021 dapat dilihat terjadi pada saat beban puncak siang.
Berikut adalah penjelasan prakiraan aliran daya sistem 500 kV di sistem Jawa Bali pada saat beban puncak malam dari tahun 2012 sampai dengan 2021:
1.

Arah aliran daya tahun 2012 adalah dari Timur (Jatim dan Jateng) ke Barat (Jabar, Jakarta dan Banten) dengan transfer sebesar 2.680 MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (448 kV) dengan losses transmisi 2,78%. Pada tahun 2012 sedang direncanakan pemasangan kapasitor pada
sub-sistem Jakarta sebesar 475 MVAR untuk memperbaiki profil tegangan.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV (2.135 MW) adalah PLTU Paiton
Unit 9 (660 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 4 (660 MW) dan PLTU Paiton Unit 3 (815 MW).
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari : GITET Ujung Berung (1.000 MVA), IBT-3 Cilegon (500
MVA), IBT-2 Tasikmalaya (500 MVA), IBT-3 Ungaran (500 MVA), IBT3&4 Krian (1.000 MVA), IBT-2 Grati
(500 MVA) dan IBT-1&2 Tanjung Jati B (1.000 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Ujung Berung - Incomer single pi yang memotong SUTET Bandung
Selatan-Mandirancan.

2.

Aliran daya pada tahun 2013 masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sekitar 2.610 MW.
Tegangan sistem masih sesuai dengan grid code, yaitu variasi tegangan tidak melebihi +/- 5% dengan tegangan terendah terjadi di Cawang (475 kV) dengan losses transmisi 2,59%.
Pada tahun 2013 tidak ada tambahan pembangkit baru yang terhubung ke tegangan 500 kV.
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari : IBT 1&2 Muara Tawar (1.000 MVA), IBT3 Cawang (500
MVA), IBT-2 Ngimbang (500 MVA), IBT-3 Balaraja (500 MVA) dan IBT-3 Kediri (500 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Suralaya Baru - Balaraja dan Tanjung Jati B Tx. Ungaran/Pedan sirkit
ganda. SUTET Tanjung Jati B ke Tx Ungaran/Pedan ini merupakan topologi sementara dan akan
diubah menjadi SUTET Tx Ungaran/Pedan Pemalang - Mandirancan - Indramayu - Cibatu COD pada
tahun 2016.

3.

Aliran daya tahun 2014 masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya sebesar 2.950 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (469 kV) dengan losses transmisi 2,59%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung ke tegangan 500 kV adalah PLTU Adipala (660 MW).

991
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 991

04/02/2013 10:07:20

Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari: GITET Duri Kosambi (1.000 MVA), Rawalo (500 MVA), Surabaya Selatan (500 MVA), IBT-3 Pedan (500 MVA), IBT-4 Balaraja (500 MVA) dan IBT-3 Kediri (500
MVA).
Tambahan SUTET baru adalah transmisi antara PLTU Adipala dan Rawalo, Rawalo Incomer double pi
yang memotong Pedan - Tasikmalaya, Bandung Selatan Incomer single pi yang memotong Tasik - Depok, Durikosambi - Kembangan dan Watudodol Lampu Merah - Gilimanuk5.
4.

Aliran daya tahun 2015 masih dari timur ke barat dengan transfer daya yang cukup besar, yaitu 3.035
MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (446 kV) dengan losses transmisi 2,2%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV adalah PLTGU Jawa 1 di Gresik
(pada tahun 2015 baru beroperasi bagian gas turbine 500 MW).
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari: GITET Lengkong (1.000 MVA), New Kapal (1.000 MVA),
IBT-3 Duri Kosambi (500 MVA) dan IBT-2 Surabaya Selatan (750 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Lengkong Incomer double pi yang memotong Balaraja - Gandul,
Balaraja - Lengkong, Balaraja - Kembangan, Mandirancan - Ujung Berung - Bandung Selatan 1 sirkit
(memodifikasi salah satu tower sirkit tunggal menjadi sirkit ganda), Paiton - Watudodol, GilimanukNew Kapal.

5.

Aliran daya tahun 2016 masih dari timur ke barat dengan transfer daya 3.050 MW. Tegangan sistem
membaik dari tahun sebelumnya karena perkuatan SUTET jalur utara Jawa Tengah - Jawa Barat
telah beroperasi, dengan tegangan terendah hanya 485 kV, yaitu di Muara Karang. Losses transmisi menurun dibanding tahun sebelumnya menjadi hanya 1,66%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari PLTU Banten (625 MW), PLTU Cilacap Ekspansi (600 MW) dan
PLTU Sumsel-8 (600 MW).
Tambahan GITET baru terdiri dari: Cawang Baru (1.000 MVA), Muara Karang (1.000 MVA), Tambun
(1.000 MVA), XBogor (1.000 MVA), Pemalang (1.000 MVA), Bantul (1.000 MVA) dan Bangil (1.000
MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Cawang Baru - Gandul (merupakan uprating dari SUTT 150 kV Gandul
-Cawang, transmisi ini dibangun untuk memperkuat pasokan ke GITET Cawang), Muara Karang Duri Kosambi, SUTET HVDC Muara Enim (Sumatera) - XBogor, Cable HVDC Tanjung Pucut - Ketapang, XBogor Incomer single pi yang memotong Cilegon-Cibinong, XBogor Incomer double pi yang
memotong Depok - Tasikmalaya, PLTU Banten Incomer double pi yang memotong Suralaya Baru Balaraja, Tambun Incomer double pi yang memotong Cibinong-Bekasi, Switching Station Jawa-3
Incomer double pi yang memotong Pemalang - Indramayu, Tx Ungaran - Pemalang - Mandirancan - Indramayu - Cibatu, PLTU Cilacap Ekspansi Adipala, Bantul Incomer double pi yang memotong
Rawalo - Pedan dan Bangil Incomer double pi yang memotong Paiton - Kediri.

6.

Aliran daya tahun 2017 masih dari timur ke barat dengan transfer daya 3.310 MW. Tegangan di semua GITET 500 kV baik, dengan tegangan terendah terjadi di Muara Karang, yaitu 493 kV dan losses
transmisi yang rendah, yaitu 1,62%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV terdiri adalah PLTA Upper Cisokan
(1.040 MW), PLTU IPP Sumsel-8 MT (600 MW) dan PLTU IPP Jateng Unit 1 (950 MW), PLTU Jawa-1
(1.000 MW) dan PLTU Jawa-3 (660 MW).

Sementara akan dioperasikan dengan tegangan 150 kV sampai dengan tahun 2015.

992
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 992

04/02/2013 10:07:20

Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari Priok (1.000 MW), Cikalong/Cigereleng (500 MVA), Cibatu
Baru (1.000 MW), Tandes (1.000 MW) dan IBT-3 Tanjung Jati B (500 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Priok - Muara Tawar, PLTU Jawa 1 - Mandirancan, Upper Cisokan Incomer double pi yang memotong Saguling-Cibinong, Cigereleng/Cikalong double pi XBogor
- Tasik, Cibatu Baru Incomer double pi yang memotong Cibatu - Muaratawar, PLTU Jawa 3 - Switching
Station Jawa 3, Tandes Gresik dan PLTU Jawa Tengah - Pemalang.
7.

Pada tahun 2018 regional balance di sistem Jawa Bali sudah mulai terjadi, karena di sisi Barat pulau
Jawa telah masuk pembangkit-pembangkit skala besar. Transfer daya dari Timur ke Barat yang pada
tahun sebelumnya sangat tinggi, yaitu lebih dari 3.000 MW, pada tahun 2018 akan menurun menjadi
hanya 1.500 MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (486 kV) dengan losses transmisi yang
rendah yaitu 1,87%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari : PLTU Indramayu unit-1 (1.000 MW), PLTU Jawa-5 di Bekasi
unit-1 (1.000 MW), PLTU Jawa Tengah unit-2 (950 MW), PLTU Jawa-3 (660 MW), PLTU Sumsel-9 MT
(1.200 MW)dan PLTU Sumsel-10 MT (600 MW).
Tambahan IBT adalah IBT-4 Durikosambi (500 MVA) dan Mandirancan (500 MVA). Tambahan SUTET
baru adalah PLTU Bekasi - Muaratawar dan Muara Karang Priok.

8.

Pada tahun 2019 transfer daya dari sisi Timur diperkirakan naik kembali dari tahun sebelumnya
menjadi sebesar 2.390 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di
Bekasi (485 kV) dengan losses transmisi 1,84%.
Tambahan pembangkit baru: PLTU Jawa-5 di Bekasi unit-2 (1.000 MW) dan PLTU Jawa-4 unit-1 (1.000
MW).
Tambahan IBT adalah IBT-2 Cawang Baru (500 MVA) dan IBT-3 Cirata (500 MVA).

9.

Pada tahun 2020 regional balance sistem Jawa akan berhasil dicapai kembali, dengan turunnya
aliran daya dari sisi Timur ke Barat hanya sebesar 940 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan
tegangan terendah terjadi di Cawang (481 kV) dengan losses transmisi mengalami kenaikan menjadi
2,18%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari: PLTU Jawa-4 Unit-2 (1.000 MW) dan PLTA PS Matenggeng
(450 MW)
Tambahan IBT adalah IBT-4 Pedan (500 MVA) dan IBT-4 Ungaran (500 MVA). Tambahan SUTET baru
adalah PLTA PS Matenggeng - Incomer double pi (Tasikmalaya - Rawalo).

10. Pada tahun 2021 regional balance sistem Jawa akan berhasil dicapai kembali, dengan turunnya aliran daya dari sisi Timur ke Barat hanya sebesar 617 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di Bekasi (477 kV) dengan losses transmisi mengalami kenaikan menjadi 2,26%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari: PLTU Jawa-6 (2x1.000 MW), PLTA PS Matenggeng (450
MW), PLTGU Jawa-2 (750 MW).
Tambahan SUTET baru adalah PLTU Jawa-6 - Balaraja.
Analisis aliran daya 500 kV tahun 2012-2020 juga dilakukan juga untuk beban puncak siang pukul 13.00.
Berikut adalah penjelasan prakiraan aliran daya sistem 500 kV di sistem Jawa Bali pada saat beban puncak siang:

993
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 993

04/02/2013 10:07:20

1.

Arah aliran daya tahun 2012 adalah dari Timur (Jatim dan Jateng) ke Barat (Jabar, Jakarta dan Banten) dengan transfer daya sebesar 2.700 MW. Transfer daya ini lebih tinggi dibandingkan dengan
transfer daya saat beban puncak malam. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (455 kV) dengan losses transmisi 2,39%.

2.

Aliran daya tahun 2013 arahnya masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya naik dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 3.030 MW. Tegangan sistem masih sesuai dengan grid code yaitu variasi
tegangan tidak melebihi +/- 5% dengan tegangan terendah terjadi di Kembangan (470 kV) dengan
losses transmisi 2,71%.

3.

Aliran daya tahun 2014 arahnya masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya sebesar 3.010 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (458 kV) dengan losses transmisi 1,91% .

4.

Aliran daya tahun 2015 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 2.810 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (454 kV) dengan losses transmisi 2,15%.

5.

Aliran daya tahun 2016 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 3.230 MW.
Tegangan sistem membaik dari tahun sebelumnya karena perkuatan SUTET jalur utara Jawa
Tengah - Jawa Barat telah beroperasi, dengan tegangan terendah yang masih sesuai grid code, yaitu
terjadi di Muara Karang (481 kV). Losses transmisi menurun dibanding tahun sebelumnya menjadi
hanya 1,61%.

6.

Aliran daya tahun 2017 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 3.130 MW.
Semua profil tegangan di sistem 500 kV dalam kondisi baik. Tegangan sistem terendah terjadi di
Muara Karang (476 kV) dengan losses transmisi yang rendah yaitu 1,71%.

7.

Pada tahun 2018 di sisi Barat pulau Jawa telah masuk pembangkit-pembangkit skala besar. Transfer
daya dari Timur ke Barat yang pada tahun sebelumnya sangat tinggi pada malam hari, yaitu lebih
dari 3.000 MW, pada tahun 2018 akan menurun menjadi hanya 1.500 MW. Namun pada beban puncak siang, transfer daya dari Timur kembali naik menjadi 3.040 MW. Tegangan sistem terendah pada
siang hati terjadi di Cawang (479 kV) dengan losses transmisi yang rendah yaitu 1,65%.

8.

Pada tahun 2019 transfer daya dari sisi Timur pada siang tetap tinggi sebesar 3.080 MW. Tegangan
sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di Cawang (478 kV) dengan losses transmisi
1,68%.

9.

Pada tahun 2020 transfer daya dari sisi Timur pada beban puncak masih tinggi sebesar 2.910 MW,
walaupun pada beban puncak malam hari akan menurun tajam menjadi 940 MW. Tegangan sistem
terendah terjadi di Cawang (469 kV) dengan losses transmisi 1,88%.

10. Pada tahun 2021 transfer daya dari sisi Timur pada beban puncak masih tinggi sebesar 2.511 MW,
walaupun pada beban puncak malam hari akan menurun tajam menjadi 477,4 MW. Tegangan sistem
terendah terjadi di Bekasi (476,2 kV) dengan losses transmisi 1,96%.
PLN Saat ini sedang melaksanakan studi daya dukung lingkungan di pulau Jawa terhadap pembangkit
PLTU Batubara. Calon lokasi pembangkit thermal di pulau Jawa yang masih mengacu pada studi sebelumnya adalah: Pelang di Kabupaten Pacitan, Tanggul Angin di Kabupaten Kebumen, Muara Gembong di
Kabupaten Bekasi, Tanjung Pakis, Tanjung Sedari di Kabupaten Karawang, Tanjung Kuntianak di Kabupaten Pandeglang, Cihara di Kabupaten Malimping Lebak dan Tampora di Kabupaten Situbondo. Lima
lokasi tersebut merupakan kandidat yang mempunyai prioritas tertinggi dan dapat dikembangkan setelah tahun 2018.
Dalam hal setelah tahun 2021 akan dikembangkan transmisi HVDC Sumatra-Jawa bipole ke dua, maka
diperkirakan terdapat beberapa calon lokasi stasiun konverter di pulau Jawa, yaitu Balaraja, Muarakarang dan Muara Tawar. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah: (i) kedekatan dengan pusat beban, (ii) jaringan SUTET di Parung lokasi stasiun konverter bipole pertama sudah sulit dikembangkan.

994
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 994

04/02/2013 10:07:20

PENJELASAN LAMPIRAN C1.9


KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI SISTEM JAWA BALI
Kebutuhan fisik pengembangan distribusi sudah cukup jelas terlihat pada Lampiran C1.9. Berikut ini dijelaskan rencana penambahan sirkit ke-2 kabel laut 20 kV dari GI Teluk Naga ke Pulau Seribu untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik. Kabel laut tersebut direncanakan akan dibangun dengan 2
tahap sebagai berikut:
-

Tahap 2 tahun 2014: dari GI Teluk Naga sampai P. Tidung kecil sepanjang 42,5 km dengan perkiraan
kebutuhan biaya USD 13,9 juta.

Tahap 3 tahun 2015: dari P. Tidung Kecil sampai Pulau Panjang Besar untuk menghubungkan pulaupulau lainnya sepanjang 34,29 km dengan perkiraan kebutuhan biaya USD 11,2 juta.

Total kebutuhan fisik pengembangan distribusi seperti terlihat pada Lampiran C1.9.

995
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 995

04/02/2013 10:07:20

PENJELASAN LAMPIRAN C1.10


RENCANA PENGEMBANGAN LISTRIK PERDESAAN REGIONAL JAWA BALI
Program listrik pedesaan pemerintah yang tertuang dalam RPJM 2010-2014 adalah meningkatkan ratio
elektrifikasi Indonesia pada tahun 2014 menjadi 80%. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 69,8% di tahun 2009, menjadi 83,6% di tahun 2014 untuk regional Jawa Bali.
Program Lisdes selanjutnya disesuaikan dengan tersedianya dana APBN.
Sebagaimana dijelaskan pada butir 5.3, rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2021 diproyeksikan akan
mencapai 92,3%. Dalam hal ini rasio elektrifikasi di Jawa Bali akan mencapai 90,4% dengan kebutuhan
dana investasi untuk listrik perdesaan sekitar Rp 5,87 triliun atau rata-rata 587 miliar per tahun. Dana
tersebut diperlukan untuk membangun jaringan tegangan menengah, jaringan tegangan rendah dan
gardu distribusi.

996
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 996

04/02/2013 10:07:20

PENJELASAN LAMPIRAN C1.11


PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI SISTEM JAWA BALI
Untuk melaksanakan pembangunan pembangkit, transmisi dan distribusi baik oleh IPP maupun oleh PLN
sampai dengan tahun 2021 di sistem Jawa Bali diperlukan dana investasi sebesar US$ 58,0 miliar atau
rata-rata sekitar US$ 5,8 miliar per tahun. Dengan asumsi beberapa proyek PLTU akan dilaksanakan oleh
swasta sebagaimana dijelaskan pada butir 5.4.9, maka kebutuhan dana investasi adalah USD 34,7 miliar
porsi PLN dan USD 23,3 miliar porsi IPP.
Disbursement schedule tahunan sebagaimana diperlihatkan pada Tabel C1.12.1 dan Gambar C1.12.1.
Kebutuhan investasi ini telah memperhitungkan disbursement schedule proyek-proyek yang beroperasi
setelah tahun 2021, serta telah memperhitungkan kebutuhan pendanaan untuk rehabilitasi/life extension pembangkit.
Tabel C1.12.1
Kebutuhan Investasi Sistem Jawa-Bali Proyek PLN + IPP (Ongoing) dan Unallocated
Item

Pembangkit

Penyaluran

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Total

Fc

1,024

1,450

3,118

4,446

4,949

4,470

3,636

2,494

1,548

1,743

28,878

Lc

1,300

1,690

1,624

1,889

2,051

1,914

1,578

1,096

726

782

14,649

Total

2,324

3,140

4,741

6,335

6,999

6,385

5,214

3,590

2,275

2,525

43,527

Fc

1,159

893

1,008

1,557

871

423

320

270

140

26

6,667

Lc

206

175

192

185

117

68

53

39

15

1,053

1,365

1,069

1,200

1,742

988

491

373

309

155

28

7,720

Fc

Lc

664

534

539

582

688

707

731

757

766

801

6,769

Total

664

534

539

582

688

707

731

757

766

801

6,769

Fc

2,183

2,343

4,125

6,003

5,820

4,894

3,956

2,763

1,689

1,769

35,546

Lc

2,169

2,399

2,354

2,656

2,856

2,689

2,362

1,891

1,507

1,585

22,471

Total

4,353

4,743

6,480

8,659

8,676

7,583

6,318

4,655

3,196

3,355

58,016

Total

Distribusi

Total
Investasi

997
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 997

04/02/2013 10:07:20

10000
9000

Total
Investasi

8000

Juta USD

7000
6000

Pembangkit

5000
4000
3000

Penyaluran

2000

Distribusi

1000
0
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Tahun
Gambar C1.12.1 Kebutuhan Dana Investasi

Porsi PLN
Dana yang dibutuhkan PLN hingga tahun 2021 sangat besar, yaitu mencapai US$ 34,7 miliar atau ratarata US$ 3,5 miliar per tahun. Kebutuhan tersebut terdiri atas US$ 20,2 miliar untuk pendanaan proyek
pembangkit, US$ 7,7 miliar untuk pendanaan proyek transmisi dan gardu induk serta US$ 6,8 miliar pendanaan proyek distribusi.

Sumber Pendanaan
Sebagaimana dijelaskan pada butir 5.5 sumber pendanaan untuk proyek PLN selama ini terdiri atas dana
internal PLN, pinjaman bilateral/multilateral berupa pinjaman lunak dan kredit ekspor, pinjaman dari
bank domestik, obligasi, dan APBN.
Pada Februari 2011, Bappenas telah menerbitkan Daftar Rencana Pinjaman/Hibah Luar Negeri Jangka
Menengah (DRPHLN-JM) 2011-2014 atau yang disebut juga sebagai Blue Book 2011-2014. Proyek-proyek
PLN di sistem Jawa - Bali yang diusulkan untuk didanai dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri - PHLN (sumber dana bilateral/multilateral, hibah dan kredit eksport) adalah seperti ditampilkan pada Tabel C1.12.2
berikut.

998
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 998

04/02/2013 10:07:20

Tabel C1.12.2 Daftar Proyek PHLN 2011-2014 di Sistem Jawa - Bali

No

BB ID

Nama Proyek

Kapasitas

Total
Project
Cost

MW
1

BBP3-0200504-0719391060412

500 KV Java-Bali Crossing

BBP3-0200504-0719391060416

Improvement of Java-Bali
Electricity Distribution Performance

BBP3-0200504-0719391060417

Java-Bali Submarine Cable


150 kV Circuit 3&4

BBP3-0200504-0719401060421

Muara Tawar Add-on Block 2


CCPP (500 MW)

BBP3-0200504-0719391060425

Scattered Transmission and


Substation in Indonesia

BBP3-0200504-0719391060426

Scattered Transmission and


Sub-station in Indonesia Phase II

BBP3-0200504-0719401060431

Dana
Pendamping

Pinjaman

Grant

Juta USD

Potential

Lender

350,0

300,0

50,0

ADB IDB

115,0

100,0

15,0

0,0

ADB AFD

62,0

56,0

6,0

KE

500

460,0

400,0

60,0

KE

555,0

525,0

30,0

IBRD
dan KE

412,5

375,0

37,5

Indikatif:
IBRD,
China,
ADB &
JICA

Upper Cisokan Pumped


Storage HEPP (1000 MW)

1,040

800,0

640,0

160,0

IBRD

BBP3-0200504-0719401060432

Indramayu Steam Coal PP


2x1000 MW Phase 1 : E/S

21,0

21,0

JICA

BBT3-0200504-0719391060435

F/S of Nuclear PP of Indonesia

2,0

2,0

2.777,5

2.417,0

358,5

2,0

Total

Tabel C1.12.2 menunjukkan bahwa usulan PHLN 2011 - 2014 di Jawa-Bali membutuhkan dana pinjaman
sebesar US$ 2,4 miliar, dana pendamping sebesar US$ 359 juta dan grant US$ 2 juta.

999
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 999

04/02/2013 10:07:20

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1000

04/02/2013 10:07:20

A2
Rencana Pengembangan Kelistrikan
Sistem Kelistrikan
per
Per Provinsi
Provinsi
Wilaya
Wilayah
Operasi
Operasi
Jawa Indonesia
Bali
Barat
C2. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
C3. Provinsi Banten
C4. Provinsi Jawa Barat
C5. Provinsi Jawa Tengah
C6. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
C7. Provinsi Jawa Timur
C8. Provinsi Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1001

04/02/2013 10:07:20

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1002

04/02/2013 10:07:20

LAMPIRAN C.2
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1003

04/02/2013 10:07:21

LAMPIRAN C.2
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA
C2.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi DKI Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu) saat ini
sekitar 3.752 MW. Pasokan pembangkit yang terhubung di grid 150 kV adalah sekitar 3.160 MW yang
berada di 2 lokasi yaitu PLTGU/PLTU Muara Karang dan PLTGU/PLTG Tanjung Priok.
Pasokan dari grid 500 kV melalui 6 GITET, yaitu Gandul, Kembangan, Cawang, Bekasi, Cibinong dan Depok
dengan kapasitas total 8.000 MVA. Peta sistem kelistrikan DKI Jakarta ditunjukkan pada Gambar C2.1.

TE L U K

PLTU LONTAR
3 x 300 MW

JAKARTA

TNAGA
TNAGA II

MKRNG

KAPUK

SPTAN III
MKRNG

KLPGD II

ANCOL

TGBRU II
SPTAN II

GNSRI
TGBRU

TGRNG III

DMGOT
CKRNG

GRGOL II
SMBRT II
KBJRK

LAUTS

BNTEN

LIPPO
MLNIUM

BDKMY

SMBRT
DNYSA II

NSYAN
CLDUG III

DNYSA

LKONG

LKONG II

PGSAN

PGLNG

PLMAS

AGP
Old

JBEKA II

DRTGA
TJBRT

JBEKA
PNCOL

CWANG
CWANGBR
MNTUR

TMBUN II

JTWRG II

MNTUR II

CKRNG
TMBUN

JTWRG

GDMKR

TMBUN

BNTRO II

CSW 3

SKMDI
KSBRU
FAJAR

PDKLP

TMRSD
PCRAN2

PSMEDE RGNAN

PDNDH II

LKONG III

BKASI

PGDNG

CIPNG
TMRSD II

MPANG

CSW II
PTKNG

CBTUBR
KSBRU II

CIPNG II

STBDI

CSW
LEGOK LKONG
TGRSA II

GPOLA
GBLMA-2

MRNDA

KDSPI
PGLNG II
PKRNG

DKTASII

SNYAN

LIPPO II

DKTAS

AGP II

TGRSA

CSENG

KMYRN II

MGRAI

Old New

KMBNG

CLDUG II

CKG TWSHP
HRPDH

TTNGI

KARET

NSYAN II

CITRA

HVDC

PLPNG

GMBRU
KBSRH

Old

JTAKE

KDSPI II

KLPGD
KMYRN

MGBSR
GBLMA

TGRNG CLDK

BLRJA

KTPNG

DRKSB
New

CKUPA

GRGOL

DRKSB III

MAXIM
CKNDE

MGBSR II

ANGKE

MKRNG III
PSKMS

MTWAR

PRIOK

SPTAN

KMANG

PDNDH
BNTRO

CBATU

BNTRO III

SRPNG

JTNGN

GDRIA

GNDUL

ITP

DPBRU
SCBNG

CMGIS II

DEPOK III

CLGSI II/
JONGGOL

CBATU

CBBUR

CMGIS

CIBNG
BGORX

CLGSI

ASPEK
CIBNG II
SNTUL

CLGON
SGLNG

TSMYA

BGBRU

KDBDK

Gambar C2.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi DKI Jakarta

Secara kelistrikan di provinsi DKI Jakarta terdapat 6 sub-sistem yaitu:


1.

GITET Gandul dan PLTGU Muara Karang memasok Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan sebagian
Tangerang Selatan.

2.

GITET Bekasi dan PLTGU Priok memasok Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan sebagian Bekasi.

3.

GITET Cawang dan GITET Depok memasok Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

4.

GITET Cibinong memasok Jakarta Timur, Depok dan sebagian Bogor.

5.

GITET Kembangan memasok Jakarta Barat dan sebagian Tangerang.

6.

GITET Depok memasok Depok, sebagian Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Pusat.

1004
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1004

04/02/2013 10:07:21

Pembangkit di Muara Karang dan Priok mempunyai kapasitas 3.160 MW seperti ditunjukkan pada Tabel
C2.1.
Tabel C2.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang di Muara Karang dan Priok
No.

Nama Pembangkit

Pembangkit

Bahan Bakar

Pemilik

Terpasang
MW

Muara Karang 4-5

PLTU

Gas Alam/MFO

PJB

400,0

Priok 1-2

PLTU

MFO

Indonesia Power

100,0

Priok Blok 1

PLTGU

Gas Alam/HSD

Indonesia Power

590,0

Priok Blok 2

PLTGU

Gas Alam/HSD

Indonesia Power

590,0

Muara Karang Blok 1

PLTGU

Gas Alam/HSD

PJB

509,0

Muara Karang Repowering

PLTGU

Gas Alam

PJB

710,0

Priok

HSD

Indonesia Power

52,0

Muara Karang Rep Blok2

Gas Alam

PJB

210

PLTG
PLTGU
Jumlah

3.161,0

C2.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 diperlihatkan pada tabel
C2.2.
Tabel C2.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun

Energy Sales

Produksi Energy
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

26,497

28,766

4,049

2,626,120

2013

28,530

30,621

4,305

2,740,492

2014

31,057

33,491

4,703

2,844,199

2015

33,785

36,394

5,104

2,922,851

2016

36,732

39,534

5,537

2,970,741

2017

39,488

42,455

5,939

3,018,631

2018

42,421

45,559

6,365

3,066,521

2019

45,544

48,861

6,818

3,114,411

2020

48,874

52,377

7,299

3,172,301

2021

52,205

55,947

7,787

3,230,191

7.0%

6.9%

6.8%

2.1%

Growth (%)

C2.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

1005
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1005

04/02/2013 10:07:21

Potensi Sumber Energi


Provinsi DKI Jakarta tidak mempunyai potensi sumber energi primer, sehingga pembangkit listrik di Jakarta yaitu Muara Karang dan Priok membutuhkan pasokan gas dari provinsi lain. Pembangkit di Jakarta
merupakan pembangkit must run yang harus selalu dioperasikan karena lokasinya yang sangat strategis
di pusat beban. Namun demikian, pasokan gas saat ini dari PHE ONWJ dan PGN cenderung menurun dan
akan habis pada tahun 2016, sehingga perlu memperpanjang kontrak pasokan gas yang ada. Untuk menutupi kekurangan pasokan gas tersebut, PT Nusantara Regas telah mengoperasikan FSRU LNG untuk
memasok pembangkit di Jakarta dengan kapasitas 200 bbtud.

Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan pengembangan kapasitas pembangkit di sistem Jakarta sendiri dan pengembangan jaringan 500 kV yang memasok Jakarta dengan
sistem looping untuk peningkatan keandalan dan fleksibilitas operasi. Khusus untuk pengembangan
pembangkit di Jakarta akan dibangun PLTG peaker 400 MW di lokasi Muara Karang.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan GI
Pengembangan GITET 500 kV sampai tahun 2021 adalah pembangunan 6 GITET baru (4.000 MVA),
penambahan IBT 500/150 kV (2.000 MVA) di 4 lokasi dan spare IBT satu fasa 5 buah @167 MVA yang
ditempatkan di GITET Kembangan, Cawang, Bekasi dan Duri Kosambi untuk meningkatkan keandalan
pasokan sistem Jakarta, seperti diperlihatkan pada Tabel C2.3.
Tabel C2.3 Pengembangan GITET di Jakarta
No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber
Dana

Keterangan

Kembangan (GIS)

167

2,7

2013

KE Paket

Spare (Ex. Rekondisi)

Cawang

167

2,7

2013

KE Paket

Spare (Ex. Rekondisi)

Durikosambi (GIS)

167

2,7

2014

KE Paket 1

spare IBT

Bekasi

167

2,7

2013

KE Paket 1

spare IBT

Durikosambi (GIS)

1000

110,0

2015

KE Paket

GITET Baru/GIS (IBT-1-2)

Cawang

167

2,7

2014

APLN 2013

Spare (Ex. Rekondisi)

Cawang (GIS)

500

20,6

2013

APLN 2011

IBT-3

Kembangan (GIS)

25,0

2015

KE Paket

Diameter Ext, arah


Balaraja

Durikosambi (GIS)

500

20,6

2015

Unallocated

IBT-3

10

Cawang Baru (GIS)

1000

53,7

2016

Unallocated

GITET Baru/GIS (IBT-1-2)

11

Muarakarang (GIS) 500 kV

1000

53,7

2016

APLN 2013

GITET Baru/GIS

12

Pelindo / Priok

500

26,1

2017

Unallocated

GITET Baru/GIS

13

PLTU Bekasi

500

26,1

2018

Unallocated

Diameter Ext, arah


Muaratawar

14

Durikosambi (GIS)

500

20,6

2018

Unallocated

IBT-4

15

PLTU Jawa-5

9,0

2018

Unallocated

GITET Baru Pembangkit

16

Cawang Baru (GIS)

500

20,6

2019

Unallocated

IBT-2

6.835

399

Jumlah

1006
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1006

04/02/2013 10:07:21

Selanjutnya untuk melayani konsumen direncanakan pembangunan GI Baru dan ektension trafo 150/20
kV dengan total kebutuhan 7.920 MVA atau 132 buah @ 60 MVA sehingga dibutuhkan dana sebesar USD
891 juta seperti ditampilkan pada Tabel C2.4.
Tabel C2.4 Pengembangan GI/GIS di Jakarta
No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Abadi guna papan GIS

60

4,0

2012

APLN

Balaraja

60

2,2

2012

APLN

Chandra Asri

5,1

2012

APLN 2011

Cileduk

60

2,2

2012

APLN

Cipinang GIS

60

4,0

2012

APLN

Citra habitat

60

2,2

2012

APLN

Duri kosambi

60

2,2

2012

APLN

Grogol GIS

60

4,0

2012

APLN

Jatake

60

2,2

2012

APLN

10

Kandang sapi GIS

60

4,0

2012

APLN

11

Karet Lama

1,2

2012

KE Paket 8

12

Kemayoran

1,2

2012

APLN

13

Mangga besar GIS

60

4,0

2012

APLN

14

Manggarai GIS

60

4,0

2012

APLN 2010

15

Maximangando

60

2,2

2012

APLN 2011

16

New balaraja

60

2,2

2012

APLN

17

Plumpang (uprating trafo 3)

60

1,7

2012

APLN

18

Priok Timur

60

2,2

2012

APLN 2009

19

Senayan baru GIS

60

4,0

2012

APLN

20

Tigaraksa

60

2,2

2012

APLN

21

Antasari/CSW II (GIS)

120

23,9

2013

ADB (Deutch)

22

Cakung Township/Garden City

120

23,9

2013

APLN

23

Duren tiga GIS

60

4,0

2013

APLN

24

Gandaria 150 (GIS)

180

28,0

2013

APLN Percepatan

25

Gunung Sahari (GIS)

120

23,9

2013

ADB

26

Harapan Indah

120

10,0

2013

APLN

27

Jatiwaringin (GIS)

120

30,1

2013

KE-III lot 6

28

Kapuk (PIK) (GIS)

120

23,9

2013

APLN 2010

29

Kebon sirih GIS

60

4,0

2013

APLN

30

Lautan Steel Indonesia

6,3

2013

APLN 2010

31

Legok

60

2,2

2013

APLN

32

Legok

60

2,2

2013

APLN

33

Lippo curug

60

2,2

2013

APLN 2012

34

Petukangan

60

2,2

2013

APLN

1007
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1007

04/02/2013 10:07:21

Tabel C2.4 Pengembangan GI/GIS di Jakarta


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

35

Semanggi Barat (GIS)

120

23,9

2013

KE Paket 8

36

Tanah Tinggi (GIS)

120

23,9

2013

KE-III lot 5

37

Bintaro

1,2

2014

APLN 2013

38

Jatirangon 2

120

10,0

2014

APBN 2009/10

39

Karet Baru

0,6

2014

APLN 2013

40

Karet Lama

0,6

2014

APLN 2013

41

Plumpang

1,2

2014

APLN 2013

42

Gambir Baru

1,2

2014

APLN 2013

43

Lengkong

60

2,2

2014

APLN

44

Miniatur GIS

60

4,0

2014

APLN 2013

45

Pelindo II

5,1

2014

APLN

46

Power Steel Indonesia

5,1

2014

APLN

47

Tangerang baru

60

2,2

2014

APLN 2013

48

Tigaraksa

60

2,2

2014

APLN

49

Balaraja New

1,2

2015

APLN 2013

50

Bintaro 2 GIS

60

4,0

2015

Unallocated

51

Bunar baru (uprate ke 150/20)

120

8,3

2015

APLN 2013

52

Cakung twonship GIS

60

4,0

2015

Unallocated

53

Cawang Lama

1,2

2015

Unallocated

54

Durikosambi 2 / Daan Mogot (GIS)

120

23,9

2015

KE Paket 8

55

Gunung sahari GIS

60

4,0

2015

Unallocated

56

Pasar kemis

60

2,2

2015

Unallocated

57

Penggilingan GIS

60

4,0

2015

IBRD Scattered II

58

Pondok indah GIS

60

4,0

2015

Unallocated

59

Ragunan

1,2

2015

Unallocated

60

Cawang-2(GIS)

120

23,9

2016

Unallocated

61

Cileduk 2/ alam sutra GIS

60

4,0

2016

Unallocated

62

Duren Tiga II/Ragunan (GIS)

120

30,1

2016

Unallocated

63

Durikosambi 2 / daan mogot GIS

60

4,0

2016

IBRD Scattered II

64

Jatiwaringin GIS

60

4,0

2016

Unallocated

65

Lengkong 2 (indorama)

60

2,2

2016

Unallocated

66

Lengkong II

1,2

2016

Unallocated

67

Manggarai GIS

60

4,0

2016

Unallocated

68

Millennium (pt power steel)

60

2,2

2016

Unallocated

69

MRT DKI Jakarta (GIS)

18,2

2016

APLN 2013

70

Penggilingan GIS

60

4,0

2016

IBRD Scattered II

71

Pondok Indah (GIS)

6,2

2016

APLN 2013

72

Semanggi barat GIS

60

4,0

2016

IBRD Scattered II

73

Tigaraksa

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

1008
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1008

04/02/2013 10:07:21

Tabel C2.4 Pengembangan GI/GIS di Jakarta


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

74

Abadi Guna Papan II (GIS)

60

17,1

2017

Unallocated

75

Cakung twonship GIS

60

4,0

2017

Unallocated

76

Cawang Lama

1,2

2017

Unallocated

77

Durikosambi II

1,2

2017

Unallocated

78

Durikosambi III/Rawa Buaya (GIS)

60

17,1

2017

IBRD Scattered II

79

Gunung sahari GIS

60

4,0

2017

Unallocated

80

Jatirangon 2

60

2,2

2017

Unallocated

81

Kapuk (pik) (2 x 60 mva)

60

2,2

2017

Unallocated

82

Kedungbadak baru

60

2,2

2017

Unallocated

83

Lengkong II

60

2,2

2017

Unallocated

84

Lippo curug

60

2,2

2017

Unallocated

85

Pondok Indah II/Cirende

120

10,0

2017

IBRD Scattered II

86

Antasari / csw 2 / kemang village

60

4,0

2018

Unallocated

87

Cipinang II/Jatinegara (GIS)

60

26,0

2018

Unallocated

88

Gandaria

1,2

2018

Unallocated

89

Gandaria II/Mekar Sari

60

6,6

2018

Unallocated

90

Jatirangon 2

60

2,2

2018

Unallocated

91

Kemayoran II (GIS)

60

17,1

2018

Unallocated

92

Lautan steel/telaga sari

60

2,2

2018

Unallocated

93

Lengkong 2 (indorama)

60

2,2

2018

Unallocated

94

Millennium (pt power steel)

60

2,2

2018

Unallocated

95

Penggilingan (GIS)

6,2

2018

Unallocated

96

Penggilingan II (GIS)

60

17,1

2018

Unallocated

97

Puncak ardi mulya ii

60

2,2

2018

Unallocated

98

Semanggi Barat

1,2

2018

Unallocated

99

Semanggi Barat II/T.Abang (GIS)

60

26,0

2018

Unallocated

100

T. Rasuna/pancoran GIS

60

4,0

2018

Unallocated

101

Abadi guna papan 2 GIS

60

4,0

2019

Unallocated

102

Bintaro 3 / jombang

60

2,2

2019

Unallocated

103

Cileduk 2/ alam sutra GIS

60

4,0

2019

Unallocated

104

MRT DKI Jakarta (GIS)

60

4,0

2019

Unallocated

105

Duren tiga 2 / rangunan GIS

60

4,0

2019

Unallocated

106

Duri kosambi 3 / rawa buaya GIS

60

4,0

2019

Unallocated

107

Gambir Lama (GIS)

6,2

2019

Unallocated

108

Gambir Lama II (GIS)

120

23,9

2019

Unallocated

109

Harapan indah

60

2,2

2019

Unallocated

110

Kapuk (pik) (2 x 60 mva) GIS

60

4,0

2019

Unallocated

111

Pancoran 2 / Pengadegan Tmr

120

23,9

2019

Unallocated

1009
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1009

04/02/2013 10:07:21

Tabel C2.4 Pengembangan GI/GIS di Jakarta


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

112

Pegilingan 2 GIS

60

4,0

2019

Unallocated

113

Pondok indah 2 / cirende

60

2,2

2019

Unallocated

114

Semanggi barat 1 / tanah abang

60

4,0

2019

Unallocated

115

Bintaro 3 / jombang

60

2,2

2020

Unallocated

116

Cileungsi ii/jonggol

60

2,2

2020

Unallocated

117

MRT DKI Jakarta (GIS)

60

4,0

2020

Unallocated

118

Dukuh atas 2 GIS

60

4,0

2020

Unallocated

119

Duri kosambi 3 / rawa buaya GIS

60

4,0

2020

Unallocated

120

Gmbr lama 2 GIS

60

4,0

2020

Unallocated

121

Jatirangon 2

60

2,2

2020

Unallocated

122

Pancoran 2 / pengadegan tmr

60

2,2

2020

Unallocated

123

Pondok indah 2 / cirende

60

2,2

2020

Unallocated

124

Semanggi barat 1 / tanah abang

60

4,0

2020

Unallocated

125

Senayan Baru

1,2

2020

Unallocated

126

Senayan Baru 2 (GIS)

120

23,9

2020

Unallocated

127

Tanah tinggi GIS

60

4,0

2020

Unallocated

128

Tigaraksa

1,2

2020

Unallocated

129

Tigaraksa II

60

6,6

2020

Unallocated

130

Balaraja

60

2,2

2021

Unallocated

131

Tangerang Baru III

60

2,2

2021

Unallocated

132

Grogol II

60

6,6

2021

Unallocated

133

Abadi Guna Papan II (GIS)

60

4,0

2021

Unallocated

134

Muara Karang III / Kamal

60

6,6

2021

Unallocated

135

Kebon sirih II GIS

60

17,1

2021

Unallocated

136

Cipinang II/Jatinegara (GIS)

60

4,0

2021

Unallocated

137

Penggilingan II (GIS)

60

4,0

2021

Unallocated

138

Gandaria II/Mekar Sari

60

4,0

2021

Unallocated

7.920

924,72

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV diperlukan pengembangan transmisi 500 kV khususnya
di sisi utara Jakarta, sepanjang 158 kms, dengan kebutuhan dana sekitar USD 64,5 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C2.5.

1010
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1010

04/02/2013 10:07:22

Tabel C2.5 Pembangunan SUTET 500 kV


No.

Dari

Ke

Panjang
kms

Jenis Konduktor

Biaya
USD Juta

COD

Bekasi

Tx. Mtawar-Cibinong

2 cct, 4xDove

12

3,9

2013

Durikosambi (GIS)

Kembangan

2 cct, 4xZebra

2,5

2015

Cawang Baru (GIS)

Gandul

2 cct, 4xZebra

40

16,6

2016

Muarakarang (GIS)

Durikosambi (GIS)

2 cct, 4xZebra

30

12,5

2016

Priok / Pelindo

Muaratawar

2 cct, 4xZebra

30

12,5

2017

Priok / Pelindo

Muarakarang (GIS)

2 cct, 4xZebra

20

8,3

2018

PLTU Jawa-5

Muaratawar

2 cct, 4xZebra

20

8,3

2018

158

64,5

Jumlah

Selaras dengan pembangunan GI/GIS baru 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi 150 kV terkaitnya
sepanjang 817kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 675juta seperti ditampilkan dalam Tabel C2.6.
Tabel C2.6 Pembangunan SUTT 150 kV

No.

Dari

Ke

Jenis

Panjang

Biaya

Konduktor

kms

USD juta

Angke

Ancol

2 cct, 2xZebra

Chandra Asri

Inc. Single phi (Menes-

Nikomas Gemilang

COD

10

1,0

2012

2 cct, 2xTACSR410

0,2

2012

Puncak Ardi Mulya

2 cct, 1xOstrich

0,1

2012

Alam Sutra

Inc.(Lippo Curug-Kmbngn)

2 cct, 4xZebra

0,4

2013

Antasari/CSW II (GIS)

Inc (Drtga/Kemang-Kenvil)

2 cct, 1xCU1000

10

26,0

2013

Cakung TownShip

Harapan Indah

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2013

Cileungsi II/Jonggol

Cibatu

2 cct, 1xTACSR410

30

6,0

2013

Duren Tiga

Kemang

2 cct, 1xCU1000

31,2

2013

Durikosambi

Petukangan

2 cct, 2xTDrake

52

5,6

2013

10

Durikosambi

Muarakarang Lama

2 cct, 2xTDrake

26

2,8

2013

11

Durikosambi 2 / Daan

Inc.(Dksbi-Mkrng)

2 cct, 2xTDrake

0,2

2013

12

Gandaria 150 (GIS)

Depok III

2 cct, 2xZebra

24

2,4

2013

13

Gandul

Serpong

2 cct, 2xTACSR410

40

6,0

2013

14

Gandul

Petukangan

2 cct, 2xTDrake

28

3,0

2013

15

Gedung Pola

Manggarai

2 cct, 1xCU1000

20,8

2013

16

Harapan Indah (GIS)

Inc.(Mtawar-Bekasi)

2 cct, 2xTACSR410

0,3

2013

17

Jatiwaringin

Inc. (Pdklp-Jtngn)

2 cct, 2xZebra

24

2,4

2013

18

Kapuk (PIK)

Inc (Mkrang-Dksbi)

2 cct, 2xTDrake

0,2

2013

19

Karet Baru

Karet Lama

1 cct, 1xCU1000

1,7

2013

20

Kebon Sirih

Gambir Lama

2 cct, 1xCU1000

10,4

2013

21

Ketapang

Mangga Besar

2 cct, 1xCU1000

31,2

2013

1011
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1011

04/02/2013 10:07:22

Tabel C2.6 Pembangunan SUTT 150 kV


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis

Panjang

Biaya

Konduktor

kms

USD juta

COD

22

Mangga Besar II/


Gunung Sahari

Kemayoran

2 cct, 1xCU800

12

35,42

2013

23

Manggarai

Dukuh Atas

2 cct, 1xCU1000

20,8

2013

12

1,8

2013

31,2

2013

18

2,7

2013

24

Muarakarang

Angke

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

25

New Senayan

Senayan

2 cct, 1xCU1000

26

Petukangan

Bintaro

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

27

Semanggi Barat

Karet Lama

2 cct, 1xTACSR410

0,8

2013

28

Semanggi Barat (GIS)

Semanggi Timur (GIS)

2 cct, 1xCU1000

15,6

2013

29

Tanah Tinggi (GIS)

Inc. (Gmblm-Plmas)

2 cct, 1xCU1000

10,4

2013

30

Bandara Soetta

Cengkareng

2 cct, 1xCU1000

2,6

2014

31

Jatake

Maximangando

1 cct, 1xCU800

5,2

2014

32

Jatirangon 2

Inc.(Jtngn-Cibng)

2 cct, 2xZebra

0,2

2014

33

Kandang Sapi

Inc. (Bekasi-Marunda)

2 cct, 2xHawk

10

0,8

2014

34

Marunda

Pelindo II

2 cct, 1xCU1000

20

51,9

2014

35

Pegangsaan

Penggilingan

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

20

3,0

2014

36

Plumpang

Gambir Baru

2 cct, 1xCU1000

10

25,97

2014

37

Pondok Kelapa

Tambun

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

28

4,2

2014

38

Power Steel Indonesia

New Balaraja

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2014

39

Pulogadung

Penggilingan

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

20

3,0

2014

40

Cilegon

Serang

2 cct, HTLSC
(2xHawk)

45

6,8

2015

41

Depok II

Inc (Cimanggis-Depok III)

4 cct, 2xZebra

1,58

2015

42

Depok III

Cimanggis

2 cct, 2xZebra

40

4,0

2015

43

Ragunan

Cawang Lama

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

44

MRT

CSW

1 cct, 1xCU800

9,44

2016

45

MRT

Pondok Indah

2 cct, 1xCU240

14

24,4

2016

46

Abadi Guna Papan II

Cawang Lama

2 cct, 2xCU800

29,5

2017

47

Durikosambi III/Rawa

Durikosambi II

2 cct, 1xCU800

10

29,5

2017

48

Lontar

Cikupa

2 cct, 2xTACSR410

60

9,0

2017

49

Pondok Indah II/


Cirende

Inc. (Ptkng-Gndul)

2 cct, 2xDrake

0,6

2017

50

Pulogadung New

Inc. (Plmas-Pgsan)

2 cct, 2xTACSR410

0,6

2017

51

Cipinang II/Jatinegara

Inc. (Plmas-Mgrai)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2018

52

Gandaria II

Gandaria

2 cct, 2xZebra

30

3,0

2018

53

Kemayoran II

Inc. (Priok-Plpng)

2 cct, 1xCU1000

15,6

2018

54

Penggilingan II

Penggilingan

2 cct, 1xCU1000

12

31,2

2018

55

Semanggi Barat

Inc (Karet-Angke)

2 cct, 2xTACSR410

0,6

2018

1012
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1012

04/02/2013 10:07:22

Tabel C2.6 Pembangunan SUTT 150 kV


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis

Panjang

Biaya

Konduktor

kms

USD juta

COD

56

Gambir Lama II (GIS)

Gambir Lama (GIS)

2 cct, 2xZebra

0,2

2019

57

Pancoran 2 /

Inc. (Cawang II - Abadi II)

2 cct, 2xCU800

10

49,2

2019

58

Senayan Baru 2

Senayan Baru

2 cct, 2xCU800

16

78,7

2020

59

Tigaraksa II

Tigaraksa

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2020

60

Grogol II

Inc. (Dksbi - Grogol)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2021

61

Muara Karang III

Muarakarang

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2021

62

Kenbon Sirih II

Inc. (Gbr Lama - Pulo Mas)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2021

826

668,5

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 695
ribu pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 69 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
6.494 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 9.800 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi
sebesar 5.185 MVA dengan kebutuhan investasi sekitar USD 1.405 Juta,seperti ditampilkan dalam Tabel
C2.7 berikut.
Tabel C2.7

Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

Total Inv
(Juta USD)

2012

1.038,1

758,7

404,0

90.585

165,2

2013

196,6

727,5

379,2

114.372

80,7

2014

148,8

636,7

333,1

103.707

68,7

2015

350,8

780,0

408,3

78.652

96,9

2016

810,1

975,6

511,7

47.890

153,9

2017

860,8

1.024,3

536,2

47.890

162,2

2018

810,1

1.103,5

578,3

47.890

163,0

2019

810,1

1.184,5

645,7

47.890

171,6

2020

709,9

1.261,6

684,2

57.890

167,8

2021

758,3

1.347,6

704,5

57.890

175,9

2012-2021

6.494

9.800

5.185

694.656

1.405,8

Dalam RUPTL 2012-2021, direncanakan juga pengembangan distribusi 20 kV di Kepulauan Seribu yaitu
terdiri dari rencana pembangunan kabel laut 20 kV tahap-2 dan tahap-3 yang sebelumnya akan dilaksanakan oleh Pemda DKI Jaya, akan dialihkan pelaksanaannya oleh PLN dengan sumber dana APBN. Proyek
pembangunan kabel laut ini akan dijelaskan lebih lanjut pada butir C2.4.

1013
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1013

04/02/2013 10:07:22

C2.4. SISTEM DISTRIBUSI KE KEPULAUAN SERIBU


Pengembangan Sistem Distribusi Kepulauan Seribu mengalami perubahan dari 2 tahap menjadi 3 tahap
yaitu:
Tahap 1 sudah eksisting, pembangunan oleh Pemda DKI
Tahap 2 tahun 2014: dari GI Teluk Naga sampai P. Tidung kecil sepanjang 42,5 km dengan
perkiraan kebutuhan biaya USD 13,9 juta
Tahap 3 tahun 2015: dari P. Tidung Kecil sampai Pulau Panjang Besar untuk menghubungkan pulaupulau lainnya sepanjang 34,29 km dengan perkiraan kebutuhan biaya USD 11,2 juta.
Lingkup pekerjaan tahap 2 dan tahap 3 adalah sebagai berikut:
a.

Tahap 2 jalur selatan, merupakan penambahan sirkit kedua yang menghubungkan GI Teluk Naga
melalui penyulang ke GH Tanjung Pasir dan selanjutnya radial hingga ke pulau Tidung Besar seperti
pada Tabel C2.8.
Tabel C2.8 Pengembangan Sistem Distribusi Kepulauan Seribu Jalur Selatan (Tahap II)

No.

Section

SKLTM

SKTM ke GD

GH Tg Pasir-GH P. U.jawa

5,69

0,4

GH P U.jawa-GH P.L Kecil

13,39

0,8

GH P.L Kecil-GH P.L Besar

0,46

1,0

GH P.L Besar-GH Pulau Pari

9,46

0,4

GH Pulau Pari-GH P. Payung Besar

8,85

0,8

GH.P.Payung Besar-GH P.Tidung Kecil

3,56

0,6

GH P.Payung Kecil-GH P.Tidung Besar

0,83

2,0

42,24

6,0

TOTAL

b.

Tahap 3 jalur utara, adalah penyambungan SKLTM radial dari pulau Tidung
Besar ke pulau-pulau di sebelah utara seperti pada Tabel C2.9.
Tabel C2.9 Pengembangan Sistem Distribusi Kepulauan Seribu Jalur Utara

No

Section

SKLTM
(kms)

Trafo GD (kVA)

JTR
(kms

P. Tidung Kecil-P. Karya

P. Karya-P. Panggang

P. Panggang-P. Pramuka

P. Karya-P. Kelapa

P. Kelapa-P. Kelapa dua/Harapan

0,62

1,45 1x630 kVA (P. Kelapa Dua)

3,20

P. Kelapa Dua/Harapan-P. Panjang Besar

0,94

0,84 1x630 kVA (P. Panjang Besar)

3,20

P. Panjang Besar-P. Sabira

1,20

TOTAL

16,51

SKLTM
ke GD
(kms)

0,34 1x630 kVA (P. Karya)

3,20

0,20

1,66 2x630 kVA (P. Panggang)

6,40

1,76

0,96 1x630 kVA (P. Pramuka)

3,20

16,95

38,18

2,24 4x630 kVA (P. Kelapa)

1x630 kVA (P. Sabira)

7,15 11x630 kVA

12,80

3,20
35,20

Rencana pembangunan tahap II dan tahap III seperti ditampilkan pada gambar C2.2.

1014
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1014

04/02/2013 10:07:22

TAHAP III
TAHAP II
TAHAP I

Gambar C2.2. Peta Jaringan Kabel Laut Kepulauan Seribu

C2.5. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi DKI Jakarta sampai dengan
tahun 2021 adalah USD 2,9 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C2.10.

1015
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1015

04/02/2013 10:07:22

Tabel C2.10 Rangkuman


Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Produksi
Energi GWh

Beban
Puncak MW

Pembangkit
MW

Gardu
Induk MVA

Investasi

T/L kms

juta USD

2012

26.497

28.766

4.049

740

1.020

15

687

2013

28.530

30.621

4.305

2.501

336

538

2014

31.057

33.491

4.703

694

122

140

2015

33.785

36.394

5.104

400

2.100

101

459

2016

36.732

39.534

5.537

2.780

80

324

2017

39.488

42.455

5.939

1.160

120

172

2018

42.421

45.559

6.365

1.220

102

234

2019

45.544

48.861

6.818

1.400

12

162

2020

48.874

52.377

7.299

840

26

148

2021

52.205

55.947

7.787

540

30

54

1.140

14.255

944

2.918

Jumlah

1016
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1016

04/02/2013 10:07:22

LAMPIRAN C.3
Provinsi Banten

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1017

04/02/2013 10:07:22

LAMPIRAN C.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero) DI PROVINSI BANTEN
C3.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Banten saat ini sekitar 2.767 MW, dipasok dari pembangkit
yang berada di grid 150 kV sebesar 1.260 MW dan yang berada di grid 500 kV sebesar 4.765 MW.
Pasokan dari pembangkit listrik yang berada di grid 500 kV dan grid 150 kV di Banten ada di 4 lokasi yaitu
PLTU Suralaya, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan dan PLTU Lontar dengan total daya terpasang 6.025 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 3 GITET, yaitu Suralaya, Cilegon dan Balaraja, dengan kapasitas
2.500 MVA. Peta sistem kelistrikan Banten ditunjukkan pada Gambar C3.1.

SLAYA2

SLAYA

SLIRA
PRETY

PENI
MTSUI

HVDC

CLGN 2

PRYMA
ASAHI

PLTU TLNGA

CLGON
PLTU BNTEN

CLGMA
SRANG III
KSTEL

CKNDE

PRIOK

NTGRNG

SPTAN

SRANG
TOJNG

TLNGA

DUKSMBI

BLRJA

MKRNG

MTWAR

PKMIS
PCADM
PCADM II

CKRNG

NBLRJA

SRANG II

LEGOK

MENES

IDMYU7

CWANG
TMBUN

GNDUL

LKONG
RKBTG

DPK4

SRPNG

CBATU

SKETI
BAROS

CMGIS

DEPOK
U

CBTBR

CWANG2

PTKNG
BNTRO

TGRSA

KOPO

BKASI

KMBNG

CKUPA
JTAKE TGRNG
CITRA

PLTU LBUAN

MPING

CIBNG

BOGOR X

BUNAR II
BUNAR

KDBDK
BGBRU
KRCAK

CRATA

SALAK LAMA
P

SGLNG

CIAWI

SALAK BARU
CNJUR

CGRLG

CBDKBR

BAYAH

PRATU

UBRUG
LBSTU

PLTU PRATU

TSMYA

SURADE

Gambar C3.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi Banten

Kelistrikan Provinsi Banten terdiri atas 3 sub-sistem yaitu:


1.

GITET Suralaya memasok daerah industri Merak dan Salira.

2.

GITET Cilegon, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan memasok Kab. Serang, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang
dan Kab. Lebak.

3.

GITET Balaraja dan PLTU Labuan memasok Kab/Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

1018
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1018

04/02/2013 10:07:23

Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel C3.1.


Tabel C3.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Produksi
Energi GWh

Beban
Puncak MW

Pembangkit
MW

Gardu
Induk MVA

Investasi

T/L kms

juta USD

2012

26.497

28.766

4.049

740

1.020

15

687

2013

28.530

30.621

4.305

2.501

336

538

2014

31.057

33.491

4.703

694

122

140

2015

33.785

36.394

5.104

400

2.100

101

459

2016

36.732

39.534

5.537

2.780

80

324

2017

39.488

42.455

5.939

1.160

120

172

2018

42.421

45.559

6.365

1.220

102

234

2019

45.544

48.861

6.818

1.400

12

162

2020

48.874

52.377

7.299

840

26

148

2021

52.205

55.947

7.787

540

30

54

1.140

14.255

944

2.918

Jumlah

C3.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 diperlihatkan pada tabel
C3.2.
Tabel C3.2 Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun

Energy Sales
Gwh

Produksi Energy
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

19.523

20.987

2.897

2.326.575

2013

21.111

22.498

3.066

2.448.244

2014

23.259

24.852

3.388

2.570.085

2015

25.696

27.432

3.740

2.700.846

2016

28.544

30.451

4.151

2.848.723

2017

29.645

31.611

4.416

3.046.480

2018

30.976

33.013

4.637

3.208.010

2019

32.761

34.893

4.829

3.373.634

2020

34.677

36.909

5.056

3.563.624

2021

37.040

39.423

5.398

3.753.613

6,6%

6,5%

6,4%

4,9%

Growth (%)

1019
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1019

04/02/2013 10:07:23

C3.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di provinsi Banten diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi.

Potensi Sumber Energi


Provinsi Banten memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan untuk tenaga listrik yang
diperkirakan mencapai 613 MWe yang tersebar di 5 lokasi yaitu Rawa Dano, G. Karang, G. Pulosari, G.
Endut dan Pamancalan. Sedangkan potensi batubara diperkirakan mencapai 18,80 juta ton1. Kebutuhan
batubara untuk pembangkit di Banten sebagian besar dipasok dari Sumatera Selatan dan sisanya dari
Kalimantan, sedangkan kebutuhan gas dipasok dari CNOOC dan PGN.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021 diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.770 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C3.3 berikut.
Tabel C3.3 Pengembangan Pembangkit
No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

PLN

PLTU

Lontar

315

2012

Operasi

FTP-1

PLN

PLTU

Lontar

315

2012

Operasi

FTP-1

Swasta

PLTM

Cisono

2013

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Cikotok

2013

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Situmulya

2013

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Cikidang

2013

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Cisungsang II

2013

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Karang Ropong

2013

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Cisimeut

2014

Pengadaan

IPP

10

Swasta

PLTM

Bulakan

10

2015

Pengadaan

IPP

11

PLN

PLTU

Lontar Exp

315

2016

Rencana

Unallocated

12

Swasta

PLTU

Banten

625

2016

Pengadaan

IPP

13

Swasta

PLTM

Cidano

2016

Pengadaan

IPP

14

Swasta

PLTP

Rawa Dano

110

2018

Rencana

IPP

15

Swasta

PLTP

Endut

55

2019

Rencana

IPP

16

PLN

PLTU

Jawa-6

2.000

2021

Rencana

Unallocated

Jumlah

3.770

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

1020
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1020

04/02/2013 10:07:23

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Pengembangan gardu induk dibagi atas 2 bagian yaitu Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) 500 kV
dan Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 kV. Diperlukan pembangunan GITET 500 kV baru dengan kapasitas sebesar 1.000 MVA, pengembangan IBT 500/150 kV sebesar 1.500 MVA dan spare trafo IBT I phase
2 unit di Balaraja dan Cilegon dengan kebutuhan dana USD 94 juta seperti pada Tabel C3.4.
TabelC3.4 Rencana Pengembangan GITET
No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Keterangan

Cilegon

500

11,1

2012

APLN 2011

Program N-1 (IBT-3)

Balaraja

167

2,7

2012

APLN 2011

Spare (Ex. Rekondisi)

Cilegon

167

2,7

2012

APLN 2011

Spare (Ex. Rekondisi)

Cilegon

167

2,7

2013

KE Paket

Spare (Ex. Rekondisi)

Balaraja

500

11,1

2013

APLN 2012

IBT-4 (Ex. Depok)

Balaraja

500

11,1

2014

IBRD

Lengkong 500 kV

1000

31,2

2015

APBN 2013

GITET Baru

Banten PLTU

12,0

2016

IPP

Memotong double phi


Suralaya -

PLTU Jawa-6

9,0

2021

Unallocated

GITET Baru Pembangkit

3001

94

Jumlah

Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GI/GIS baru 150 kV dan penambahan
trafo di GI Eksisting dengan total kapasitas 3.540 MVA dengan biaya USD 290 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel C3.5.
Tabel C3.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Cikande

60

2,2

2012

APLN

Cikokol/tangerang

60

2,2

2012

APLN

Cikupa

60

2,2

2012

APLN

Cilegon lama

60

2,2

2012

APLN

Kopo

60

2,2

2012

APLN

Lippo curug

60

2,2

2012

APLN

Pasar kemis

60

2,2

2012

APLN

Rangkasbitung II

120

10,0

2012

ADB B4 (2004)

Salira Indah

0,5

2012

APLN 2011

10

Sepatan

120

4,3

2012

APLN

11

Serang

60

2,2

2012

APLN

12

Serang

60

1,7

2012

APLN

13

Tangerang baru

60

2,2

2012

APLN

1021
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1021

04/02/2013 10:07:23

Tabel C3.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

14

Teluk naga

15

Alam Sutra (GIS)

16

Asahimas II

17

Cilegon Baru II

18

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

60

2,2

2012

APLN

120

23,9

2013

APLN 2010

60

7,8

2013

APBN 2011

120

10,0

2013

APBN 2011

Cilegon lama

0,6

2013

APLN

19

Gorda Prima

0,6

2013

APLN

20

Spinmill Indah Industri

5,7

2013

APLN 2011

21

Indoferro

6,3

2013

APLN 2011

22

Kopo

1,2

2013

ADB B4 (2004)

23

Lautan Steel

120

10,0

2013

APLN 2010

24

malimping

60

6,6

2013

APBN 2011

25

Puncak ardi mulya

60

2,2

2013

APLN

26

Saketi baru (uprate ke 150/20)

60

1,7

2013

APLN

27

Asahimas

1,2

2014

APBN 2011

28

Bandara Soetta

5,1

2014

KTT

29

Bintaro II (GIS)

120

23,9

2014

ADB (Deutch)

30

Cemindo Gemilang/Bayah

120

8,3

2014

APLN 2012

31

Cengkareng

1,2

2014

APLN

32

Maximangando

0,6

2014

APLN 2013

33

Jatake

0,6

2014

APLN 2013

34

Millenium (Bumi Citra Permai)

6,3

2014

IBRD Scattered I

35

Puncak Ardi Mulya II/GORDA

120

10,0

2014

APLN 2012

36

Lengkong II

120

10,0

2015

APBN 2013

37

Tangerang Baru II

120

10,0

2016

Unallocated

38

Bintaro III/Jombang

60

7,8

2017

IBRD Scattered II

39

Serang Selatan/Baros

120

10,0

2017

IBRD Scattered II

40

Teluk Naga II

60

7,8

2017

IBRD Scattered II

41

Dukuh Atas II

60

6,6

2018

Unallocated

42

Lippo Curug

1,2

2018

Unallocated

43

Lippo Curug II

60

7,8

2018

Unallocated

44

Rawadano PLTP

1,2

2018

IPP

45

Sepatan

60

2,2

2018

Unallocated

46

Tangerang baru 2

60

2,2

2018

Unallocated

47

Teluk naga 2

60

2,2

2018

Unallocated

48

Lippo curug 2

60

2,2

2019

Unallocated

49

Rangkas Bitung

1,2

2019

Unallocated

50

Tangerang baru 2

60

2,2

2019

Unallocated

51

Teluk naga 2

60

2,2

2019

Unallocated

1022
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1022

04/02/2013 10:07:24

Tabel C3.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

52

Cilegon baru II

60

2,2

2020

Unallocated

53

Lautan steel/telaga sari

60

2,2

2020

Unallocated

54

Lengkong III

60

6,6

2020

Unallocated

55

Lippo curug 2

60

2,2

2020

Unallocated

56

Sepatan

60

2,2

2020

Unallocated

57

Serang

1,2

2020

Unallocated

58

Serang Utara/Tonjong

120

8,3

2020

Unallocated

59

Tangerang Baru II

1,2

2020

Unallocated

60

Tangerang Baru III

60

6,6

2020

Unallocated

61

Teluk naga 2

60

2,2

2020

Unallocated

62

Puncak Ardi Mulya II/GORDA

60

2,2

2021

Unallocated

63

Cilegon lama

60

2,2

2021

Unallocated

64

Kopo

60

2,2

2021

Unallocated

3.660

292,0

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 706 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 605 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C3.6.
Tabel C3.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Balaraja

Suralaya Baru

2 cct, 4xDove

80

26,1

2013

Balaraja

Lengkong

2 cct, 4xZebra

56

23,2

2015

Lengkong 500 kV

Inc. (Blrja-Gndul)

2 cct, 4xDove

1,3

2015

Balaraja

Kembangan

2 cct, 4xZebra

80

33,2

2015

Bogor X

Inc (Clgon-Cibinong)

2 cct, 4xDove

60

19,6

2016

Bogor X

Inc (Depok-Tsmya)

4 cct, 4xDove

2,0

2016

PLTU Banten

Inc. (Suralaya - Balaraja)

4 cct, 4xDove

40

13,1

2016

Bogor X

Tanjung Pucut

2 pole, HVDC OHL

220

77,0

2016

Tanjung Pucut

Ketapang

2 pole, HVDC CABLE

80

352,8

2016

10

PLTU Jawa 6

Balaraja

2 cct, 4xZebra

80

56,4

2021

706

604,7

Jumlah

Pada tabel C.3.6 dapat dilihat bahwa terdapat rencana pembangunan transmisi HVDC dari BogorX ke
Tanjung Pucut dan terus menyeberangi selat Sunda.Transmisi ini merupakan bagian dari suatu sistem
transmisi dengan teknologi high voltage direct curent (HVDC) yang berfungsi untuk membawa listrik dari
PLTU batubara mulut tambang di Sumatra Selatan ke pulau Jawa. Selaras dengan pembangunan GI 150
kV baru, diperlukan pembangunan transmisi 150 kV terkaitnya sepanjang 726 kms dengan kebutuhan
dana sekitar USD 137,5 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C3.7.

1023
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1023

04/02/2013 10:07:24

Tabel C3.7 Rencana Pembangunan Transmisi


No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Indoferro

Inc. double phi (Clgon-

2 cct, 2xZebra

0,1

2012

JV KS POSCO

Cilegon Baru

2 cct, 2xZebra

0,7

2012

Rangkasbitung II

Saketi II

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2012

Asahimas II

Inc. (Mnes-Asahi)

2 cct, 2xTACSR410

10

1,0

2013

Balaraja

Citra Habitat

2 cct, 2xTACSR410

24

3,6

2013

Bintaro

Serpong

2 cct, HTLSC (2xHawk)

18

2,7

2013

Bintaro II

Bintaro

2 cct, 1xCU1000

39,4

2013

Cilegon Baru II

Inc. (Clbru-Srang)

4 cct, 2xZebra

11

1,1

2013

Lautan Steel

Inc. (Blrja-Millenium)

4 cct, 2xTACSR410

0,3

2013

10

Lengkong

Serpong

2 cct, HTLSC (2xHawk)

12

1,7

2013

11

Pelabuhan Ratu

Lembursitu

2 cct, 2xZebra

82

8,1

2013

12

Rangkasbitung II

Kopo

2 cct, 2xZebra

34

3,3

2013

13

Spinmill Indah Industri

Inc. double phi (New

2 cct, 2xTACSR410

0,6

2013

14

Bayah

malimping

2 cct, 2xZebra

70

6,9

2014

15

Bayah/Cemindo

Pelabuhan Ratu

2 cct, 2xZebra

70

6,9

2014

16

Malimping

Saketi II

2 cct, 2xZebra

80

7,9

2014

17

Millenium

Inc. (Lautan-Citra)

4 cct, 2xTACSR410

1,2

2014

18

Puncak Ardi Mulya

Inc (Pucam-Kopo)

2 cct, 2xZebra

0,2

2014

19

Samator Cikande

Gorda Prima

1 cct, 1xCU240

1,9

2014

20

Samator KIEC

Cilegon Lama

1 cct, 1xZebra

10

0,5

2014

21

Balaraja New

Millenium

2 cct, 2xTACSR410

30

4,5

2015

22

Lengkong II

Inc. Serpong-Lengkong

4 cct, 2xTACSR410

1,2

0,18

2015

23

Ciseeng

Lengkong

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

24

Dukuh Atas

Semanggi Barat

2 cct, 2xCU800

19,7

2016

25

Tangerang Baru II

PLTU Lontar

2 cct, 2xTACSR410

26

3,9

2016

26

Bintaro III/Jombang

Inc.(Bntro-Srpng)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

0,6

2017

27

Serang II/Baros

Inc. (Saketi-Rangkas)

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2017

28

Teluk Naga II

Inc.(Lontar-Tgbru-2)

4 cct, 2xTACSR410

20

3,0

2017

29

Lippo Curug II

Lippo Curug

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2018

30

PLTP Rawadano

Inc.(Menes-Asahimas)

2 cct, 2xTACSR410

30

4,5

2018

31

Lengkong III

Inc.(Serpong-Lengkong II)

2 cct, HTLSC (1xHawk)

10

0,8

2020

32

Serang Utara/Tonjong

Serang

4 cct, 2xZebra

10

2,0

2020

33

Tangerang Baru III

Tangerang Baru II

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2020

713

138,9

Jumlah

1024
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1024

04/02/2013 10:07:24

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
1.540 ribu pelanggan atau rata-rata 154 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 7.252kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 9.647kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 2.308MVA
dengan kebutuhan investasi sekitar USD 1.000 juta, seperti ditampilkan dalam Tabel C3.8 berikut.
Tabel C3.8 Rincian Pengembangan Distribusi
JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Total Inv
(Juta USD)

Pelanggan

2013

466,7

806,4

172,6

121,669

67,2

2014

469,6

787,7

164,9

121,841

65,4

2015

572,7

863,3

183,7

130,760

78,2

2016

777,2

958,5

231,9

147,877

105,3

2017

817,8

990,4

231,4

197,757

112,5

2018

819,5

1,034,4

257,1

161,530

112,2

2019

842,2

1,079,5

279,2

165,624

116,7

2020

826,6

1,123,4

288,5

189,990

117,6

2021

882,9

1,199,9

297,5

189,990

123,4

7.252,1

9.647,1

2.308,7

1.540.842

1.000,1

2012-2021

C3.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
untuk provinnsi Banten sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar USD 6,6 milar seperti tersebut dalam
Tabel C3.9.
Tabel C3.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales Energy GWh

Produksi
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Investasi

Gardu
Induk
MVA

Juta USD

bebsn puncak MW

Pembangkit
MW

T/L kms

2012

19.523

20.987

2.897

630

780

68

944

2013

21.111

22.498

3.066

21

787

292

226

2014

23.259

24.852

3.388

500

242

99

2015

25.696

27.432

3.740

10

1.000

98

130

2016

28.544

30.451

4.151

942

514

1.831

2017

29.645

31.611

4.416

44

32

2018

30.976

33.013

4.637

110

180

40

293

2019

32.761

34.893

4.829

55

180

140

2020

34.677

36.909

5.056

300

30

39

2021

37.040

39.423

5.398

2.000

180

80

2.862

3.770

3.907

1.408

6.596

Jumlah

1025
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1025

04/02/2013 10:07:24

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1026

04/02/2013 10:07:24

LAMPIRAN C.4
Provinsi Jawa Barat

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1027

04/02/2013 10:07:24

LAMPIRAN C.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero) DI PROVINSI JAWA BARAT
C4.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Jawa Barat saat ini sekitar 5.131 MW. Beban dipasok oleh
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan 150 kV sebesar 7.000 MW.
Pembangkit di Jawa Barat yang berada di grid 500 kV adalah PLTG/PLTGU Muara Tawar dan pembangkit
yang berada di grid 150 kV adalah beberapa PLTP dan PLTA, PLTG Sunyaragi dan PLTGU Cikarang Listrindo serta PLTU Indramayu dan PLTU Cirebon.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 5 GITET yaitu Bandung Selatan, Cibatu, Cirata, Tasikmalayadan
Mandirancan dengan kapasitas 5.500 MVA. Peta sistem kelistrikan Jawa Barat ditunjukkan pada Gambar
C4.1.

PLTU JAWA-5

MTWAR

MRNDA
BKSUT

CWANG

CBTUBR

RKDLK

BKASI

IDMYU7

SKTNI

BKASI2

JABUT

FJAR2

TMBUN

CIBNG

MKSRI

CBATU

INDMY

INDMY II

SKMDI

CMGIS

DWUAN

KSBRU

PBRAN

IDBRT

JTBRG

HRGLS

CKPAY II
JTLHR

CKPAY

SBANG
JTBRU
CGNEA

BGBRU

CKDNG
PWKRT

CNKRNG

SBANG II
CKRNG2
ARJWN

CRATA

SLKLM

KDPTN
PLMNAN
PRKAN

CIAWI
CNJUR II

SLKBR
CNJUR

PDLRG II DAGO II

PRKAN II

SGLNG

U
U

MDCAN

PLTU Jawa-3
CRBON
BRBES

BBKAN

KBSEN

KANCI

UBRUG
TGENG

LGDAR

BDTMR
CGRLG

BDSLN

RCKEK

CKJNG
KNGAN2

UBRNG
KCDG II
KCDG III
KCDG

KNGAN
CKSKA

MJLYA

CGRLG

SRANG

CKLNG

SWITCHING JAWA-3

MLBNG

WYNDU P

KMJNG
P

PTUHA

SRAGI

KDPTN II

DGPKR

BADUT

LGDAR2
LBSTU

PLTU Jawa-1
UBRNG

PDLRG

CSKAN

KDBDK

SMDNG

LMJAN

DRJAT
GARUT II
GARUT
TASIK II
BMAYU

SNTSA
MJNANG
SMDRA

TASIK

CIAMIS

KRNGGAL

TASIKBR

BNJAR

MTNGGENG

KLBKL

RWALO
LOMANIS
PMPEK

PGDRN II
PGDRN

SMTRA

Gambar C4.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi Jawa Barat

1028
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1028

04/02/2013 10:07:24

Kelistrikan Provinsi Jawa Barat terdiri atas 6 sub-sistem yaitu:

GITET Bandung Selatan memasok Kab/Kota Bandung dan Kota Cimahi.

GITET Cirata dan PLTA Jatiluhur memasok Kab. Purwakarta, Kab. Subang dan Kab. Bandung
Barat.

GITET Tasikmalaya dan PLTP Kamojang, Darajat dan Wayang Windu memasok Kab. Tasikmalaya, Kab.
Garut, Kab. Sumedang, Kab. Banjar dan Kab. Ciamis.

GITET Mandirancan dan PLTG Sunyaragi memasok Kab. Cirebon, Kab. Kuningan dan Kab. Indramayu

GITET Cibatu memasok Tambun Cikarang dan Kab. Karawang, Kab. Bekasi.

PLTP Salak memasok Kab. Bogor , Kab. Cianjurdan Kab Sukabumi.

Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel C4.1.


Tabel C4.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang
No.

Kapasitas Terpasang
MW

Nama Pembangkit

Jenis

Jenis B. Bakar

Pemilik

Ubrug

PLTA

PLTA

Indonesia Power

18,4

Kracak

PLTA

PLTA

Indonesia Power

18,9

M. Tawar B-1

PLTGU

HSD

PJB

640,0

M. Tawar B-2

PLTG

HSD

PJB

280,0

M. Tawar

PLTG

HSD

PLN

858,0

C. Listrindo

PLTG

Gas

Swasta

150,0

Salak

PLTP

PLTP

Indonesia Power

165,0

Salak IPP

PLTP

PLTP

Swasta

165,0

Plengan

PLTA

PLTA

Indonesia Power

6,9

10

Lamajan

PLTA

PLTA

Indonesia Power

19,6

11

Cikalong

PLTA

PLTA

Indonesia Power

19,2

12

Bengkok

PLTA

PLTA

Indonesia Power

3,2

13

Dago

PLTA

PLTA

Indonesia Power

0,7

14

Parakan

PLTA

PLTA

Indonesia Power

9,9

15

Saguling

PLTA

PLTA

Indonesia Power

700,7

16

Cirata

PLTA

PLTA

PJB

17

Jatiluhur

PLTA

PLTA

Swasta

150,0

18

Kamojang

PLTP

PLTP

Indonesia Power

140,0

19

Drajat

PLTP

PLTP

Indonesia Power

55,0

20

Drajat IPP

PLTP

PLTP

Swasta

70,0

21

Wayang Windu

PLTP

PLTP

Swasta

220,0

22

Sunyaragi 1-2

PLTG

Gas

Indonesia Power

40,2

23

Sunyaragi 3-4

PLTG

HSD

Indonesia Power

40,1

1.008,0

1029
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1029

04/02/2013 10:07:25

Tabel C4.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang


Lanjutan

No.

Nama Pembangkit

Jenis

Jenis B. Bakar

Pemilik

Kapasitas Terpasang
MW

24

Drajat 3

PLTP

PLTP

Swasta

110,0

25

Kamojang 4

PLTP

PLTP

Swasta

60,0

26

M. Tawar B-5

PLTGU

Gas

PLN

234,0

27

Indramayu

PLTU

Batubara

PLN

990,0

28

Cikarang Listrindo

PLTGU

Gas

IPP

150,0

29

Cirebon

PLTU

Batubara

IPP

660,0

Jumlah

6.984,6

C4.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 diperlihatkan pada tabel
C4.2.
Tabel C4.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Tahun

Energy Sales
GWh

Produksi Energy
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

37.158

39.667

5.535

9.121.901

2013

40.134

42.663

5.950

9.592.481

2014

43.219

45.913

6.399

10.075.684

2015

46.498

49.381

6.878

10.522.737

2016

49.871

52.952

7.371

10.942.531

2017

53.472

56.768

7.898

11.306.492

2018

57.315

60.842

8.459

11.710.178

2019

61.419

65.191

9.058

12.113.513

2020

65.803

69.837

9.698

12.516.483

2021

70.287

74.589

10.352

12.919.454

Growth (%)

6,6%

6,5%

6,5%

3,5%

C4.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Provinsi Jawa Barat memiliki bermacam sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari
tenaga air 2.137,5 MW yang sebagian besar sudah dikembangkan berada pada 5 lokasi Cibareno-1, Rajamandala, Jati Gede, Upper Cisokan-PS dan Grindulu-PS-3. Untuk minyak bumi sebesar 599,4 MMSTB,
dan gas bumi sebesar 4,24 TSCF, serta potensi panas bumi yang dapat dikembangkan diperkirakan
sebesar 5.839 MWe yang tersebar di 40 lokasi yaitu K.Ratu (Salak), Kiaraberes (Salak), Awi Bengkok,
Ciseeng, Bujal Jasinga, Cisukarame, Selabintana, Cisolok, G. Pancar, Jampang, Tanggeung -Saguling,

1030
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1030

04/02/2013 10:07:25

Cilayu, Kawah Cibuni, G. Patuha, K. Ciwidey, Maribaya, Tangkubanperahu, Sagalaherang, Ciarinem, G.


Papandayan, G. Masigit - Guntur, Kamojang, Darajat, G.Tampomas, Cipacing, G. Wayang - Windu, G. Telagabodas , G. Galunggung, Ciheuras, Cigunung, Cibalong, G. Karaha, G. Sawal, Cipanas
Ciawi, G. Cakrabuana, G. Kromong, Sangkanurip, Subang dan Cibingbin. Selain itu terdapat potensi CBM
sebesar 0,8 TCF1.
Sebagian besar pasokan gas untuk Muara Tawar berasal dari Pertamina dan PGN, namun ada juga sumber lain seperti Medco, Conoco Phillips dan Petrochina yang memasok dalam jumlah kecil dan dalam
jangka waktu yang pendek. Pasokan gas tersebut akan terus menurun sehingga diperlukan perpanjangan kontrak pasokan gas.
Karena peran Muara Tawar sebagai pemikul beban puncak Jakarta dan Jawa Bali (pukul 08.00 - 10.00)
diperlukan opsi pembangunan CNG atau LNG dengan mempertimbangkan lahan yang tersedia dan harga
LNG yang sangat mahal.

Pengembangan Pembangkit
Pengembangan pembangkit sampai dengan tahun 2021 sebesar 10.454 MW dengan perincian ditampilkan pada Tabel C4.3 berikut.
Selain itu juga terdapat potensi energi baru dan terbarukan berupa PLTSampah Bantargebang 26 MW
yang memanfaatkan energi dari sampah di Kota Bekasi dan PLT Angin Viron Energy 10 MW di Sukabumi
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2012-2013.
Tabel C4.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

Swasta

PLTU

Cirebon

660

2012

Operasi

IPP

PLN

PLTU

Pelabuhan Ratu

350

2013

Konstruksi

FTP-1

PLN

PLTU

Pelabuhan Ratu

350

2013

Konstruksi

FTP-1

Swasta

PLTM

Pelabuhan Ratu

350

2013

Konstruksi

FTP-1

Swasta

PLTM

Cianten 2

2013

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Cikaso

2013

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Cirompang

2013

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Cikaniki 1

2013

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Cikaniki 2

2013

Pengadaan

IPP

10

Swasta

PLTM

Cisanggiri

2013

Pengadaan

IPP

11

Swasta

PLTM

Pakenjeng Atas

2013

Pengadaan

IPP

I 12

Swasta

PLTM

Pakenjeng Bawah

2013

Pengadaan

IPP

13

Swasta

PLTP

Patuha

55

2014

Rencana

IPP

14

Swasta

PLTM

Cibatarua

2014

Pengadaan

IPP

15

Swasta

PLTM

Citaraje

2014

Pengadaan

IPP

16

Swasta

PLTM

Cianten 1

2014

Pengadaan

IPP

17

Swasta

PLTM

Cilaki

2014

Pengadaan

IPP

18

Swasta

PLTM

Cimandiri

2014

Pengadaan

IPP

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

1031
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1031

04/02/2013 10:07:25

Tabel C4.3 Rencana Pengembangan Pembangkit


Lanjutan

No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

55

2015

Rencana

IPP

19

Swasta

PLTP

Patuha

20

Swasta

PLTM

Cijampang 1

2015

Pengadaan

IPP

21

Swasta

PLTM

Cibalapulang

2015

Pengadaan

IPP

22

Swasta

PLTM

Cibalapulang-2

2015

Pengadaan

IPP

23

Swasta

PLTM

Cibalapulang-3

2015

Pengadaan

IPP

24

Swasta

PLTM

Cilaki 1A

2015

Pengadaan

IPP

25

Swasta

PLTM

Cilaki 1B

10

2015

Pengadaan

IPP

26

Swasta

PLTM

Cikopo-2

2015

Pengadaan

IPP

27

Swasta

PLTM

Ciasem

2015

Pengadaan

IPP

28

Swasta

PLTM

Cicatih

2015

Pengadaan

IPP

29

Swasta

PLTP

Wayang Windu

110

2016

Rencana

IPP

30

Swasta

PLTP

Kamojang

30

2016

Rencana

IPP

31

Swasta

PLTP

Karaha Bodas

30

2016

Rencana

IPP

32

Swasta

PLTA

Rajamandala

47

2016

Pengadaan

IPP

33

Swasta

PLTP

Patuha

55

2016

Rencana

IPP

34

Swasta

PLTP

Cibuni

10

2016

Rencana

IPP

35

PLN

PLTA

Jatigede

55

2016

Pendanaan

KE

36

PLN

PLTA

Jatigede

55

2016

Pendanaan

KE

37

Swasta

PLTM

Kalapa Nunggal

2016

Pengadaan

IPP

38

Swasta

PLTM

Cikandang

2016

Pengadaan

IPP

39

Swasta

PLTP

Tangkuban Perahu 2

30

2017

Rencana

IPP

40

Swasta

PLTU

Jawa-1

1.000

2017

Rencana

IPP

41

PLN

PS

Upper Cisokan Pump Storage

260

2017

Konstruksi

PHLN-IBRD

42

PLN

PS

Upper Cisokan Pump Storage

260

2017

Konstruksi

PHLN-IBRD

43

PLN

PS

Upper Cisokan Pump Storage

260

2017

Konstruksi

PHLN-IBRD

44

PLN

PS

Upper Cisokan Pump Storage

260

2017

Konstruksi

PHLN-IBRD

45

Swasta

PLTU

Jawa-3

660

2017

Rencana

IPP

46

Swasta

PLTP

Kamojang

60

2017

Rencana

IPP

47

Swasta

PLTP

Karaha Bodas

55

2017

Rencana

IPP

48

Swasta

PLTP

Karaha Bodas

55

2017

Rencana

IPP

49

Swasta

PLTP

Tangkuban Perahu 2

30

2017

Rencana

IPP

50

Swasta

PLTP

Wayang Windu

110

2017

Rencana

IPP

51

Swasta

PLTP

Cisolok-Cisukarame

50

2017

Rencana

IPP

52

PLN

PLTU

Indramayu-4

1.000

2018

Operasi

PHLN-JICA

53

Swasta

PLTU

Jawa-3

660

2018

Rencana

IPP

54

PLN

PLTU

Jawa-5

1.000

2018

Rencana

Unallocated

55

Swasta

PLTP

Tangkuban Perahu 1

55

2018

Rencana

IPP

56

Swasta

PLTP

Tangkuban Perahu 1

55

2018

Rencana

IPP

1032
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1032

04/02/2013 10:07:25

Tabel C4.3 Rencana Pengembangan Pembangkit

No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Lanjutan

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

57

Swasta

PLTP

Tampomas

45

2018

Rencana

IPP

58

Swasta

PLTP

Cisolok-Cisukarame

55

2018

Rencana

IPP

59

PLN

PLTU

Jawa-5

1.000

2019

Rencana

Unallocated

60

Swasta

PLTP

Gn Ciremai

55

2019

Rencana

IPP

61

Swasta

PLTP

Gn Ciremai

55

2019

Rencana

IPP

62

Swasta

PLTP

Cisolok-Cisukarame

55

2019

Rencana

IPP

63

PLN

PLTU

Indramayu-5

1.000

2020

Rencana

PHLN-JICA

Jumlah

10.454

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Diperlukan pembangunan GITET 500 kV tersebar di 24 lokasi dengan kapasitas sekitar 8.670 MVA seperti
pada Tabel C4.4.
Tabel C4.4 Rencana Pengembangan GITET 500 kV
No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber
Dana

Keterangan

Mandirancan

167

2,7

2012

APLN 2010

Spare

Bandung Selatan

167

2,7

2012

APLN 2010

Spare

Tasikmalaya

167

2,7

2012

APLN 2011

Spare

Depok

167

2,7

2012

APLN 2011

Spare (Ex. Rekondisi)

Tasikmalaya

500

11,1

2012

APLN

Program N-1 (IBT-2)

New Ujung Berung

1.000

25,2

2012

APLN 2009

GITET Baru

New Ujung Berung

167

2,7

2012

APLN 2011

Spare

Muaratawar

1.000

22,2

2013

KE Paket 1 &

Ext. IBT 1,2 Baru

Muaratawar

167

2,7

2013

KE Paket 1

spare IBT

10

Gandul

167

2,7

2013

KE Paket 1

spare IBT

11

Cibatu

167

2,7

2014

APLN 2013

Spare

12

Cirata

167

2,7

2014

APLN 2013

Spare

13

Cibinong

167

2,7

2014

APLN 2013

Spare

14

Tambun 500

1.000

31,2

2016

APLN 2013

GITET Baru IBT 1,2

15

Bogor X dan Converter St

1.000

718,2

2016

JICA HVDC

GITET Baru

16

Cibatu

6,0

2016

JICA

Diameter Ext, arah

17

Indramayu PLTU 1000

15,0

2016

JICA

GITET Baru/KIT

18

Mandirancan

9,0

2017

Unallocated

Diameter Ext, arah

19

Upper Cisokan PS

6,0

2017

IBRD

GITET Baru/KIT

20

Cikalong / Cigareleng

500

23,1

2017

Unallocated

GITET Baru

21

Cibatu Baru

1.000

35,7

2017

Unallocated

GITET Baru (IBT-1-2)

22

Mandirancan

500

11,1

2018

Unallocated

1033
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1033

04/02/2013 14:41:59

Tabel C4.4 Rencana Pengembangan GITET 500 kV


Lanjutan

No

Gardu Induk

23

Matenggeng PS

24

Cirata

MVA

Jumlah

Juta USD

Sumber
Dana

COD

Keterangan

6,0

2019

Unallocated

GITET Baru/KIT

500

11,1

2019

Unallocated

IBT-3

8.670

957,9

Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GIS/GI 150 kV baru dan penambahan
trafo pada GI eksisting dengan total kapasitas 15.970MVA dengan kebutuhan dana USD 1183juta
seperti ditampilkan dalam Tabel C4.5.
Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Bandung Selatan

60

2,2

2012

APLN

Bandung Utara

60

2,2

2012

APLN

Bekasi Power (Pltg)

4,5

2012

APLN 2011

Cianjur

60

2,2

2012

APLN

Cianjur

1,2

2012

APLN

Ciawi Baru (Uprate Ke 150/20)

60

1,7

2012

APLN

Ciawi Baru

120

8,3

2012

APLN

Cibadak Baru

1,2

2012

APLN

Cibatu

60

2,2

2012

APLN

10

Cibeureum

60

2,2

2012

ADB

11

Cibinong

60

1,7

2012

APLN

12

Cigereleng

60

2,2

2012

APLN

13

Cikasungka

60

2,2

2012

APLN

14

Cikumpay

60

2,2

2012

APLN

15

Cilegon Baru I

1,2

2012

APBN 2011

16

Cirata Baru

60

2,2

2012

APLN

17

Dago Pakar/Cimenyan

120

8,3

2012

ADB B4

18

Depok/Rawadenok

60

2,2

2012

APLN

19

Depok III

1,2

2012

APLN 2012

20

Depok III

1,2

2012

ADB B5

21

Fajar Surya Wisesa

60

2,2

2012

APBN 2009/10

22

Fajar Surya Wisesa

60

1,7

2012

APLN

23

Garut

60

2,2

2012

APLN

24

Harapan Indah (Gis)

6,2

2012

APLN

25

Indorama

0,5

2012

APLN 2011

26

Jababeka

60

2,2

2012

APLN

27

Kedung Badak Baru

120

8,3

2012

ADB B5

28

Kiara Payung

60

2,2

2012

APLN

29

Kosambi Baru

60

2,2

2012

APLN

1034
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1034

04/02/2013 10:07:25

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

30

Kuningan

30

1,0

2012

APLN

31

Lagadar

60

2,2

2012

APLN

32

Maligi

60

2,2

2012

APLN

33

Mandirancan

60

2,2

2012

APLN

34

Pabuaran

60

2,2

2012

APLN

35

Padalarang Baru

60

2,2

2012

JBN adb b-6, P3B

36

Pangandaran

30

1,0

2012

APLN

37

Pangandaran

30

1,0

2012

APLN

38

Pelabuhan Ratu

1,2

2012

APBN 2009/10

39

Peruri

60

2,2

2012

APLN

40

Pinayungan

60

2,2

2012

APLN

41

Poncol Baru

60

2,2

2012

APLN

42

Puncak Ardi Mulya

0,6

2012

APLN 2011

43

Rancaekek

60

2,2

2012

APLN

44

Rengas Dengklok

30

0,9

2012

APLN

45

Saketi II

1,2

2012

ADB B4 (2004)

46

Santosa

20

1,0

2012

APLN

47

Sentul

60

2,2

2012

APLN

48

Sentul

60

2,2

2012

APLN

49

Subang

30

1,0

2012

APLN

50

Sumadra

30

1,0

2012

APLN

51

Sumedang

30

1,0

2012

APLN

52

Sunyaragi

60

2,2

2012

APLN

53

Tasikmalaya

60

1,9

2012

APLN

54

Tegal Herang

60

2,2

2012

APLN

55

Telukjambe

60

2,2

2012

APLN

56

Ujung Berung

60

7,8

2012

APLN

57

Air Liquide

4,5

2013

KTT

58

Banjar

60

2,2

2013

APLN

59

Bekasi Utara/Tarumajaya

120

8,3

2013

ADB (Deutch)

60

Bogor Kota (Gis)

120

23,9

2013

ADB (Deutch)

61

Braga (Gis)

120

23,9

2013

ADB (Deutch)

62

Bunar

30

1,0

2013

APLN

63

Ciamis

60

2,2

2013

APLN

64

Ciamis

1,2

2013

APLN 2012

65

Malangbong Baru (GIS)

120

30,1

2013

APLN 2013

66

Cibadak Baru

60

2,2

2013

APLN

67

Cibatu

1,2

2013

1035
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1035

04/02/2013 10:07:25

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

68

Cibatu

1,2

2013

APLN

69

Cigereleng

1,2

2013

APLN 2012

70

Cikarang Lippo

60

6,6

2013

APLN 2010

71

Cikedung

60

7,8

2013

ADB (Deutch)

72

Cikijing

60

7,8

2013

APBN 2009/10

73

Cileungsi II/Jonggol

120

8,3

2013

APLN

74

GARUT

60

2,2

2013

APLN

75

Gandamekar

1,2

2013

76

Gunung Garuda Rajapaksi

60

8,5

2013

APLN

77

Hankook Tire Indonesia

6,3

2013

APLN 2011

78

Haurgeulis

60

2,2

2013

APLN

79

Indoliberty

4,5

2013

APLN 2012

80

Itp

0,6

2013

KTT

81

Jababeka

1,2

2013

APLN

82

Jatiluhur Baru

60

6,6

2013

APBN 2011

83

Jatiluhur Baru

0,6

2013

APLN 2013

84

Jatiluhur Plta

1,2

2013

APLN

85

Jui Shin Indonesia

6,3

2013

APLN 2012

86

Kadipaten

120

8,3

2013

APBN 2013

87

Karang Nunggal

30

6,6

2013

APBN 2009/10

88

Kedung Badak Baru

1,2

2013

APLN

89

Kiarapayung

60

2,2

2013

APLN 2012

90

Lagadar

1,2

2013

APLN

91

Lembursitu Baru

120

10,0

2013

APLN Percepatan

92

Majalaya

30

0,9

2013

APLN

93

Maligi

0,6

2013

APLN 2012

94

Mandirancan

1,2

2013

APLN

95

Multistrada Arah

60

8,5

2013

APLN 2012

96

New Tasik

60

2,2

2013

Unallocated

97

New Tasikmalaya

1,2

2013

APLN

98

Parakan Kondang

20

1,0

2013

Unallocated

99

Parungmulya

0,6

2013

100

Pelabuhan Ratu

120

8,3

2013

APBN 2011

101

Pelabuhan Ratu

1,2

2013

APLN 2012

102

Poncol Baru

60

2,2

2013

Unallocated

103

Semen Cibinong

0,6

2013

APLN 2013

104

Sukatani /Gobel

60

6,6

2013

APLN 2010

105

Sunyaragi

1,2

2013

APLN 2012

1036
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1036

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

106

Suzuki

107

Ujungberung

108

Win Textile

109

Arjawinangun Baru

110

Balongan / Pertamina

111

Bogor Baru II/Tajur (Gis)

112

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

5,1

2013

APLN

60

2,2

2013

APLN

4,5

2013

KTT

120

10,0

2014

APBN 2009/10

60

5,1

2014

APLN 2013

120

30,1

2014

APBN 2011

Cianjur

60

2,2

2014

Unallocated

113

Ciawi Baru (Uprate Ke 150/20)

60

2,2

2014

APLN 2013

114

Cimanggis II/Tengah

120

10,0

2014

APBN 2011

115

Dayeuhkolot (Gis)

120

23,9

2014

ADB (Deutch)

116

Depok / Rawadenok

60

2,2

2014

APLN 2013

117

Drajat

0,6

2014

APLN 2012

118

Drajat

0,6

2014

APLN 2012

119

Haurgeulis

60

2,2

2014

APLN

120

Kamojang

0,6

2014

APLN 2012

121

Kamojang

0,6

2014

APLN 2012

122

Kanci

60

7,8

2014

APLN 2010

123

Kiaracondong II/Rancanumpang

120

10,0

2014

APLN

124

Kosambi Baru

60

2,2

2014

Unallocated

125

Kuningan Baru

120

10,0

2014

APBN 2014

126

Lembur Situ

0,6

2014

APLN 2012

127

Lembursitu Baru (Uprate Ke)

60

2,2

2014

APLN 2013

128

Muaratawar

60

7,8

2014

KE Paket 7

129

New Tasikmalaya

1,2

2014

APLN 2012

130

Pabuaran

1,2

2014

APLN 2013

131

Padalarang Baru

60

1,7

2014

Unallocated

132

Patuha

0,6

2014

APLN

133

Patuha Pltp

3,3

2014

IPP

134

Pelabuhan Ratu

1,2

2014

APLN

135

Pemeungpeuk

30

1,0

2014

Unallocated

136

Rancakasumba Baru/Gitet Ujung

60

2,2

2014

Unallocated

137

Saketi II

1,2

2014

APLN

138

Samator Cikande

4,5

2014

KTT

139

Samator Kiec

4,5

2014

KTT

140

Sukamandi

1,2

2014

APLN 2013

141

Tambun

60

2,2

2014

APLN UAI 2013

142

Tambun

60

1,7

2014

Unallocated

1037
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1037

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

143

Tanggeung/Cianjur Selatan

60

6,6

2014

APLN 2013

144

Tasikmalaya

60

2,2

2014

Unallocated

145

Tasikmalaya New

1,2

2014

APLN

146

Bandung Timur Baru

120

8,3

2015

APLN 2013

147

Cikedung

60

2,2

2015

Unallocated

148

Cileungsi II/Jonggol

60

2,2

2015

Unallocated

149

Dawuan

60

2,2

2015

Unallocated

150

Kadipaten

60

2,2

2015

Unallocated

151

Kiaracondong II/Rancanumpang

60

2,2

2015

Unallocated

152

Millennium (Pt Power Steel)

60

2,2

2015

Unallocated

153

Rancakasumba

1,2

2015

APLN

154

Rangkasbitung II Ext

1,2

2015

APLN 2013

155

Ujungberung

1,2

2015

APLN

156

Arjawinangun Baru

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

157

Ciseeng

60

6,6

2016

Unallocated

158

Babakan Baru

120

10,0

2016

APBN 2014

159

Depok II

180

0,0

2016

APLN 2013

160

Bandung Selatan II/Soreang

120

10,0

2016

APLN 2013

161

Bekasi II/Pinggir Kali

120

10,0

2016

APBN 2014

162

Bekasi Utara

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

163

Bengkok II

120

10,0

2016

JBIC II

164

Braga (Gis)

60

4,0

2016

IBRD Scattered II

165

Bunar Baru

120

10,0

2016

APLN 2013

166

Cangkring Baru/Kapetakan

120

10,0

2016

APBN 2014

167

Cianjur II/Rajamandala

120

10,0

2016

IBRD Scattered II

168

Ciawi Baru II/Cisarua

120

10,0

2016

JBIC II

169

Cibabat III/Gunung Batu

120

8,3

2016

APBN 2014

170

Cibadak Baru II/Cicurug

120

10,0

2016

APBN 2014

171

Cibuni Pltp

0,9

2016

IPP

172

Cikasungka

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

173

Cikumpay II/Sadang

120

10,0

2016

APBN 2013

174

Garut

1,2

2016

IPP

175

Kamojang

0,6

2016

APLN 2012

176

Kedung Badak Baru

1,2

2016

APLN 2012

177

Kiaracondong II/Rancanumpang

1,2

2016

Unallocated

178

Kiaracondong III/Cinambo

120

8,3

2016

JBIC II

179

Kracak Baru

60

6,6

2016

JBIC II

180

Lagadar

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

1038
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1038

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

181

Majalaya Baru

182

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

120

8,3

2016

APLN

Muaratawar

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

183

Padalarang

1,2

2016

APLN

184

Padalarang

1,2

2016

Unallocated

185

Padalarang Baru II/Ngamprah

120

8,3

2016

JBIC II

186

Parakan Kondang Baru

60

7,8

2016

JBIC II

187

Poncol Baru

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

188

Rancakusumba

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

189

Rengas Dengklok II/Cimalaya

120

8,3

2016

APLN 2013

190

Serang

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

191

Subang Baru

120

10,0

2016

APLN 2013

192

Sukamandi

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

193

Sumedang Baru/Tj.Sari

120

8,3

2016

APBN 2014

194

Surade

60

6,6

2016

JBIC II

195

Tambun II

120

11,03

2016

APLN 2013

196

Tanggeung

60

2,2

2016

Unallocated

197

Tegal Herang

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

198

Telukjambe

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

199

Ujungberung

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

200

Ujungberung

1,2

2016

APLN

201

Ujungberung Ext

1,2

2016

JBIC II

202

Bogor Baru II/Tajur

60

2,2

2017

Unallocated

203

Cigereleng II/Cibolerang (Gis)

120

30,1

2017

Unallocated

204

Cisolok Sukarame Pltp

1,2

2017

FTP PLTP

205

Fajar Surya Wisesa

60

2,2

2017

Unallocated

206

Jababeka II/Pamahan

60

7,8

2017

IBRD Scattered II

207

Kanci

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

208

Kosambi Baru II/Cilamaya

60

6,6

2017

Unallocated

209

Malangbong Baru

60

2,2

2017

Unallocated

210

Mandirancan

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

211

Pelabuhan Ratu

1,2

2017

APLN

212

Rengas Dengklok Baru

60

2,2

2017

Unallocated

213

Subang Baru

1,2

2017

Unallocated

214

Sukatani/Gobel

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

215

Tangkuban Perahu II Pltp

1,2

2017

IPP

216

Bandung Timur Baru

60

2,2

2018

Unallocated

217

Banjar

1,2

2018

Unallocated

1039
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1039

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

218

Banjar

60

2,2

2018

Unallocated

219

Bekasi II/Pinggirkali

60

2,2

2018

Unallocated

220

Cibabat II/Leuwigajah

60

2,2

2018

Unallocated

221

Cibeureum

60

2,2

2018

Unallocated

222

Cikarang/Lippo

60

2,2

2018

Unallocated

223

Cileungsi

30

1,0

2018

Unallocated

224

Dago Pakar/Cimenyan

60

2,2

2018

Unallocated

225

Dayeuhkolot Gis

60

4,0

2018

Unallocated

226

Fajar Surya W II/Muktiwari

120

10,0

2018

Unallocated

227

Garut

60

2,2

2018

Unallocated

228

Indramayu Baru

120

10,0

2018

JBIC II

229

Kamojang

30

2,2

2018

Unallocated

230

Kosambi Baru

60

2,2

2018

Unallocated

231

Kuningan Baru

60

2,2

2018

Unallocated

232

New Tasik

60

2,2

2018

Unallocated

233

Pangandaran Baru/Cikatomas

60

6,6

2018

Unallocated

234

Pemeungpeuk

30

1,0

2018

Unallocated

235

Poncol Baru II/Bj.Menteng

120

10,0

2018

Unallocated

236

Rancakasumba

1,2

2018

Unallocated

237

Rancakasumba II/Sangian

120

8,3

2018

Unallocated

238

Subang Baru

60

2,2

2018

Unallocated

239

Sunyaragi

60

2,2

2018

Unallocated

240

Tampo Mas Pltp

1,2

2018

IPP

241

Asahimas II

60

2,2

2019

Unallocated

242

Bandung Selatan II/Soreang

60

2,2

2019

Unallocated

243

Bogor Kota (Gis)

60

4,0

2019

Unallocated

244

Bunar Baru (Uprate Ke 150/20)

60

2,2

2019

Unallocated

245

Ciamis

60

2,2

2019

Unallocated

246

Cianjur II/Rajamandala

1,2

2019

Unallocated

247

Cianjur III/Cipanas

120

8,3

2019

Unallocated

248

Cikasungka

1,2

2019

Unallocated

249

Cikasungka II/Nagreg

120

8,3

2019

Unallocated

250

Depok / Rawadenok

60

2,2

2019

Unallocated

251

Garut II

60

7,8

2019

Unallocated

252

Karangnunggal

30

2,2

2019

Unallocated

253

Lagadar II/Bojong

120

10,0

2019

Unallocated

254

Majalaya Baru

60

2,2

2019

Unallocated

255

Mandirancan

1,2

2019

Unallocated

1040
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1040

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

256

Parungmulya

257

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

120

2,2

2019

Unallocated

Pinayungan

60

2,2

2019

Unallocated

258

Santosa

30

1,0

2019

Unallocated

259

Sumadra

30

1,0

2019

Unallocated

260

Tasikmalaya

60

1,7

2019

Unallocated

261

Bandung Utara

1,2

2020

Unallocated

262

Bekasi Utara

60

2,2

2020

Unallocated

263

Cibabat III/Gunungbatu

60

2,2

2020

Unallocated

264

Cigereleng II/Cikalong (Gis)

120

30,1

2020

Unallocated

265

Cikijing

60

2,2

2020

Unallocated

266

Dawuan

1,2

2020

Unallocated

267

Dawuan II/Cipasanggrahan

120

8,3

2020

Unallocated

268

Kadipaten

60

2,2

2020

Unallocated

269

Kiaracondong II/Rancanumpang

60

2,2

2020

Unallocated

270

Kosambi Baru

1,2

2020

Unallocated

271

Kosambi Baru II/Cilamaya

60

6,6

2020

Unallocated

272

Lembang 150 Kv

120

8,3

2020

Unallocated

273

Lembursitu Baru (Uprate Ke

60

2,2

2020

Unallocated

274

Pabuaran

60

2,2

2020

Unallocated

275

Ujung Berung II/Bojong Melati

120

8,3

2020

Unallocated

276

Ujung Berung New

1,2

2020

Unallocated

277

Kiaracondong III/Cinambo

60

2,2

2021

Unallocated

278

Cibatu

60

2,2

2021

Unallocated

279

Gandamekar

60

2,2

2021

Unallocated

280

Jababeka

60

2,2

2021

Unallocated

281

Tambun III/Mustika Jaya

120

8,3

2021

Unallocated

282

Poncol Baru II/Bj.Menteng

60

2,2

2021

Unallocated

283

Muaratawar

60

2,2

2021

Unallocated

284

Bogor Baru III/Ciomas

120

8,3

2021

Unallocated

285

Padalarang Baru II/Ngamprah

60

2,2

2021

Unallocated

286

Mandirancan

60

2,2

2021

Unallocated

287

Jatibarang

60

2,2

2021

Unallocated

288

Haurgeulis

60

2,2

2021

Unallocated

289

Indramayu Baru

60

2,2

2021

Unallocated

290

Ciseeng

60

2,2

2021

Unallocated

291

Depok Baru 150 Kv/Gis

60

4,0

2021

Unallocated

292

Tegal Herang

60

2,2

2021

Unallocated

293

Rengas Dengklok Baru

60

2,2

2021

Unallocated

1041
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1041

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

294

Panasia

60

2,2

2021

Unallocated

295

Sukamandi

60

2,2

2021

Unallocated

296

Cikumpay II/Sadang

60

2,2

2021

Unallocated

297

Sumedang Baru/Tj.Sari

60

2,2

2021

Unallocated

15.730

1.221,6

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 790 kms dengan kebutuhan dana sekitar 319 juta USD seperti ditampilkan dalam Tabel C4.6.
Tabel C4.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

New Ujungberung

Inc. (Mdcan-Bdsln)

2 cct, 4xDove

0,65

2012

Bandung Selatan

Inc. (Tasik-Depok)

2 cct, 4xGannet

1,50

2014

Mandirancan

Ujungberung

1 cct, 4xDove

80

41,78

2015

Ujungberung

Bandung Selatan

1 cct, 4xDove

38

19,84

2015

Tambun 500 kV

Inc. (Bkasi-Cibinong)

2 cct, 4xDove

0,65

2016

Indramayu

Switching S/S Jawa-3

2 cct, 4xZebra

270

112,05

2016

PLTU Jawa-1

Mandirancan

2 cct, 4xZebra

116

48,14

2017

Upper Cisokan PLTA (Kit)

Incomer (Cibng-Sglng)

2 cct, 4xGannet

30

11,22

2017

Cigereleng II/Cikalong

Dbphi. (BogorX-Tasik)

4 cct, 4xDove

1,31

2017

10

Cibatu Baru

Inc (Cbatu-Mtwar)

2 cct, 4xGannet

1,50

2017

11

Indramayu PLTU

Cibatu

4 cct, 4xDove

200

65,28

2017

12

PLTU Jawa-3

Switching S/S Jawa-3

2 cct, 4xZebra

20

8,30

2017

13

Matenggeng PLTA

Inc (Tasik-Rawalo)

2 cct, 4xDove

20

6,53

2019

790

319

Jumlah

Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
3.950 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 530 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C4.7.
Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi
No.
1

Dari
Bekasi Power (PLTG)

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Jababeka

2 cct, 2xDove

10

3,3

2012

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

20

1,5

2012

140

25,2

2012

24

1,8

2012

0,4

2012

Bogor Baru

Sentul

Cibadak Baru II

Pelabuhan Ratu PLTU

2 cct, 2xTACSR520

Cibinong

Sentul

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

Hankook Tire Indonesia

Inc.double phi (Cbatu-)

4 cct, 2xZebra

1042
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1042

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Indorama Synthetic

Indorama

1 cct, 2xCU240

15,8

2012

Bandung Selatan

Cigereleng

2xACCC DOVE

26

0,5

2013

Bekasi

Inc. Tx.(Plpang-M
Tawar)

2 cct, 2xTACSR410

16

2,4

2013

Bekasi

Inc. (Bkasi-Ksbru)

2 cct, 2xZebra

0,2

2013

10

Bogor Baru

Ciawi Baru

2 cct, 2XTACSR520

17

3,1

2013

11

Bogor Kota (GIS)

Kedung Badak Baru

2 cct, 1xCU1000

10

26,0

2013

12

Ciawi Baru

Cibadak Baru II

2 cct, 2xZebra

52

5,1

2013

13

Cibabat II/Leuwigajah

Inc. (Cbbat - Padalaran)

2 cct, 2xZebra

12

1,2

2013

14

Tambun 150 kV

Inc. (Gdmkr-Cbatu)

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2013

15

Cikedung

Inc. (Jtbrg - Hrgls)

4 cct, 2xZebra

40

3,9

2013

16

Cikijing

Mandirancan

2 cct, 2xZebra

80

7,9

2013

17

Cimanggis II

Inc. (Kdbdk-Depok III)

4 cct, 2xZebra

15

1,5

2013

18

Dago Pakar

Inc (Badut-Ujbrg)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2013

19

Dayeuhkolot (GIS)

Inc (Bdsln-Cgrlng)

2 cct, 2xZebra

0,3

2013

20

Gunung Rajapaksi

Inc. double phi (Ckrg-

4 cct, 2xZebra

12

1,2

2013

21

Honda Prospect Motor

Parungmulya

1 cct, 1xCU240

1,9

2013

22

Jatiluhur Baru

Jatiluhur PLTA

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2013

23

Jui Shin Indonesia

Inc.double phi (Cbatu-

4 cct, 2xZebra

0,4

2013

24

Kadipaten

Inc.double phi (Sragi-

4 cct, 2xZebra

0,8

2013

25

Karang Nunggal

Tasikmalaya New

2 cct, 2xZebra

32

3,2

2013

26

Kedung Badak Baru

Depok III

2 cct, 2xZebra

46

4,5

2013

27

Kiaracondong

Inc. (Krcdg-Ubrng)

2 cct, 2xZebra

16

1,6

2013

28

Kosambi Baru

Bekasi

2 cct, 2xTACSR410

118

17,7

2013

29

Lembursitu Baru

Cianjur

2 cct, 2xZebra

64

6,3

2013

30

Lembursitu Baru

Pelabuhan Ratu PLTU

2 cct, 2xTACSR410

64

9,6

2013

31

Muaratawar

Inc. Tx.(Bkasi-Plumpang)

4 cct, 2xTACSR410

40

6,0

2013

32

Patuha

Lagadar

2 cct, 2xZebra

70

6,9

2013

33

Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu PLTU

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2013

34

Plumpang

Inc. Tx.(Bkasi-MTawar)

2 cct, 2xZebra

16

1,6

2013

35

Sukatani /Gobel

Cikarang

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2013

36

Sukatani/Gobel/Multistrada

Inc. (Bkasi UtaraKsbru)

4 cct, 2xTACSR410

40

6,0

2013

37

U.Berung

Ujung Berung

2 cct, 2xZebra

10

2,0

2013

38

U.Berung

Inc. (Ubrng-Rckek)

2 cct, 2xZebra

10

2,0

2013

39

Air Liquide

Gandamekar

2 cct, 1xHawk

0,3

2014

40

Arjawinangun Baru

Inc.double phi (Jtbrg-

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2014

41

Aspek

Cileungsi

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

0,1

2014

42

Bandung Selatan

Wayang Windu

2 cct, 2xZebra

33

6,5

2014

1043
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1043

04/02/2013 10:07:26

Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi


Lanjutan

No.
43

Dari
Bandung Selatan

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Garut

2 cct, 2xZebra

33

6,5

2014

26

1,9

2014

44

Bandung Utara

Padalarang

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

45

Bogor Baru II/Tajur

Inc. (Bgbru - Ciawi)

4 cct, 2xZebra

0,4

0,13

2014

46

Braga (GIS)

Cigereleng

2 cct, 1xCU800

16

47,2

2014

33

2,5

2014

78,2

5,91

2014

47

Cigereleng

Lagadar

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

48

Cigereleng

Bandung Selatan II/


Soreang

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

49

Bandung Selatan II/


Soreang

Cianjur

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2014

50

Drajat

Garut

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

51

3,8

2014

51

Drajat

Tasikmalaya

2 cct, 2xZebra

65

12,8

2014

52

Fajar Surya W II

Purwakarta

2 cct, 2xZebra

30

3,0

2014

53

Garut

Tasikmalaya

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

81

6,0

2014

54

ITP

Bogor Baru

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2014

15

1,2

2014

55

ITP

Semen Cibinong

1 cct, HTLSC
(1xHawk)

56

ITP

Semen Cibinong

1 cct, HTLSC
(1xHawk)

15

1,2

2014

57

Jatibarang

Balongan

2 cct, 2xZebra

34

3,3

2014

58

Jatiluhur Baru

Padalarang

2 cct, 2xZebra

89

8,8

2014

59

Kamojang

Drajat

2 cct, 2xZebra

22

4,3

2014

60

Kanci

Inc. (PLTU KanciBrebes)

4 cct, 2xTACSR410

12

3,6

2014

61

Kosambi Baru

Jatiluhur Baru

2 cct, 2xZebra

46

4,5

2014

62

Kracak Baru

Kedung Badak

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2014

63

Lagadar

Padalarang

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

22

1,6

2014

64

Malangbong Baru

New Tasikmalaya

2 cct, 2xZebra

74

7,3

2014

65

New Tasikmalaya

Tasik Lama (Tx-Ciamis)

2 cct, 2xZebra

64

12,6

2014

66

Pabuaran

Sukamandi

2 cct, 2xTACSR410

40

6,0

2014

67

Patuha PLTP

Patuha

2 cct, 2xZebra

0,1

2014

35

2,1

2014

68

Purwakarta

Semen Pasific

1 cct, HTLSC
(1xHawk)

69

Purwakarta

Kosambi baru

1 cct, HTLSC
(1xHawk)

46

2,8

2014

70

Rancaekek

Sunyaragi

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

24

1,8

2014

71

Rengas Dengklok Baru/


Cilamaya

Sukamandi

2 cct, 2xZebra

40

3,9

2014

72

Semen Sukabumi

Lembursitu

1 cct, 1xHawk

10

0,4

2014

73

Tanggeung

Cianjur

2 cct, 1xHawk

100

5,5

2014

74

Wayang Windu

Kamojang

2 cct, 2xZebra

32

6,1

2014

75

Win Textile

New Jatiluhur

1 cct, 1xTACSR520

0,9

2014

76

Bandung Timur Baru

Ujungberung

2 cct, 2xZebra

18

1,8

2015

77

Babakan Baru

Inc.(Kanci-Brbes)

4 cct, 2xTACSR410

28

4,2

2016

1044
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1044

04/02/2013 10:07:27

Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi


Lanjutan

Biaya
USD juta

COD

20

3,5

2016

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

2016

Inc. (Bdutr-Dgpkr)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2016

Bogor Baru

Kedung Badak

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

2016

82

Bogor X

Inc. (Bunar-Kracak)

2 cct, 2xTACSR410

0,6

2016

83

Bunar Baru

Rangkasbitung II

2 cct, 2xZebra

72

7,1

2016

84

Bunar Baru

Kracak Baru

2 cct, 2xTACSR410

30

4,5

2016

85

Cangkring Baru/
Kapetakan

Inc. (Jtbrg-Haurgelis)

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

86

Cianjur II/Rajamandala

Inc. (Cnjur-Cgrlg)

4 cct, 2xZebra

0,8

2016

87

Ciawi Baru II/Cisarua

Inc. (Bgbru-Cnjur)

4 cct, 2xZebra

40

3,9

2016

88

Cibabat III/Gunung Batu

Padalarang

2 cct, 2xZebra

12

1,2

2016

89

Cibadak Baru II/Cicurug

Inc (Cbdru-Ciawi)

4 cct, 2xTACSR410

20

3,0

2016

90

Cibuni PLTP

Inc.(Cnjur-Tngng)

2 cct, 1xHawk

50

2,8

2016

91

Cigereleng II/Cikalong

Inc (Cgrlg-Lgdar)

4 cct, 2xTACSR410

1,2

2016

92

Cikumpay II/Sadang

Inc. (Crata-Ckpay)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2016

93

Kamojang

Kamojang Bus 4

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

0,2

2016

94

Karaha Bodas PLTP

Garut

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

95

Kiaracondong III/
Cinambo

Kiaracondong II/
Rancanumpang

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

96

Kuningan Baru

Inc. (Ckjing - Mdcan)

4 cct, 2xZebra

40

3,9

2016

97

Majalaya Baru

Rancakasumba

2 cct, 2xZebra

30

3,0

2016

98

Malangbong Baru

Cikijing

2 cct, 2xZebra

80

7,9

2016

99

Padalarang Baru II

Cirata

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

100

Parakan II/Jt. Gede

Inc (Rckek-Sragi)

4 cct, 2xZebra

20

3,9

2016

101

Subang Baru

Inc.(Skmdi-Hrgls)

4 cct, 2xZebra

7,88

7,9

2016

102

Sumedang Baru/Tj. Sari

Rancakasumba/New
Ujung

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

103

Surade

Pelabuhan Ratu

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2016

104

Tambun II

Inc. (Pdklp-Tmbun)

2 cct, 2xTACSR410

60

9,0

2016

105

Ujung Berung

Bandung Utara

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2016

106

Cisolok Sukarame

Pelabuhan Ratu

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2017

107

Jababeka II

Inc (Jbeka-Cbatu)

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2017

108

Jatigede PLTA

Inc. (Sunyaragi -

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

0,3

2017

109

Kosambi Baru II

Inc. (Ksbru - Bkasi)

2 cct, 2xTACSR410

16

2,4

2017

110

Tangkuban Perahu II

Subang Baru

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2017

111

Fajar Surya W II

Inc. (Ksbru-Bkasi)

4 cct, 2xZebra

100

9,9

2018

112

Indramayu Baru

Jatibarang

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2018

113

Pangandaran

Banjar

2 cct, 2xZebra

100

9,9

2018

114

PLTP Tampomas

Inc. (Rancaekek-

2 cct, 2xZebra

35

3,4

2018

115

Poncol Baru

Inc. (Tmbun-Pncol)

4 cct, 2xZebra

20

2,0

2018

No.

Ke

Jenis Konduktor

Bandung Selatan

Incomer (Cgrlng-Cnjur)

2 cct, 2xHTLSC dan

79

Bekasi II

Inc (Bkasi-Bekasi
Utara)

80

Bengkok II

81

78

Dari

Panjang
kms

1045
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1045

04/02/2013 10:07:27

Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi


Lanjutan

Biaya
USD juta

COD

20

2,0

2018

70

10,5

2018

2 cct, 2xZebra

0,5

2018

Cianjur II/Rajamandala

4 cct, 2xZebra

0,8

2019

Cikasungka II/Nagreg

Cikasungka

2 cct, 2xZebra

12

1,2

2019

121

Garut II

Inc. (Garut-Bdsln)

4 cct, 2xZebra

40

3,9

2019

122

Lagadar II

Incomer (Lgdar-Pdlrg)

4 cct, 2xZebra

0,8

2019

123

PLTP Gunung Ciremai

Mandirancan

2 cct, 2xZebra

40

3,9

2019

124

PLTP Gunung Endut

Rangkas Bitung

2 cct, 2xZebra

80

7,9

2019

125

Dawuan

Dawuan

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2020

126

Kosambi Baru

Kosambi Baru

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2020

127

Lembang 150 kV

Bandung Utara

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2020

128

Ujung Berung II/Bojong

Ujung Berung New

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2020

129

Tambun III

Tambun II

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2021

130

Bogor Baru III/Ciomas

Bogor Baru II

2 cct, 2xZebra

20

2,0

2021

3.985

536,52

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

116

Rancakasumba

Rancakasumba

2 cct, 2xZebra

117

Tampo Mas PLTP

Inc.(Rckek-Ckska)

2 cct, 2xTACSR410

118

Tangkuban Perahu I

Tangkuban Perahu II

119

Cianjur III/Cipanas

120

Jumlah

Panjang
kms

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 4,2juta pelanggan atau rata-rata 421 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 22.476kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 27.724 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 3.002
MVA dengan kebutuhan investasi sekitar USD 2.180 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C4.8.
Tabel C4.8 Rincian Pengembangan Distribusi
Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

Total Inv
(Juta USD)

2012

1.767,4

2.417,4

348,8

417.100

194,4

2013

1.860,3

2.488,8

239,0

470.580

191,6

2014

1.963,6

2.569,4

280,0

483.203

203,6

2015

2.077,9

2.662,7

246,3

447.053

203,9

2016

2.195,1

2.751,2

317,5

419.794

217,0

2017

2.294,1

2.812,3

272,2

363.961

213,2

2018

2.397,0

2.874,0

333,0

403.686

229,3

2019

2.505,2

2.937,8

330,4

403.335

235,2

2020

2.618,3

3.003,1

311,8

402.971

239,6

2021

2.796,7

3.207,8

323,1

402.971

253,0

2012-2021

22.476

27.724

3.002

4.214.653

2.180,9

1046
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1046

04/02/2013 10:07:27

C4.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Jawa Barat sampai dengan tahun 2021 adalah USD 18,1 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C4.9.
Tabel C4.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Produksi
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Investasi

Gardu
Induk
MVA

Juta USD

Beban
Puncak MW

Pembangkit
MW

T/L kms

2012

37.158

39.667

5.535

660

4.965

206

1.153

2013

40.134

42.663

5.950

1.086

3.364

955

1.973

2014

43.219

45.913

6.399

75

2.151

1.297

545

2015

46.498

49.381

6.878

106

480

136

343

2016

49.871

52.952

7.371

401

5.540

1.005

2.035

2017

53.472

56.768

7.898

3.090

2.169

484

4.279

2018

57.315

60.842

8.459

2.870

1.970

370

4.364

2019

61.419

65.191

9.058

1.165

1.670

208

1.904

2020

65.803

69.837

9.698

1.000

960

50

1.487

2021

70.287

74.589

10.352

1.380

30

62

10.453

24.649

4.741

18.145

Jumlah

1047
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1047

04/02/2013 10:07:27

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1048

04/02/2013 10:07:27

LAMPIRAN C.5
Provinsi Jawa Tengah

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1049

04/02/2013 10:07:27

LAMPIRAN C.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
C5.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Jawa Tengah saat ini sekitar 2.598 MW. Beban dipasok oleh
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan grid 150 kV dengan kapasitas hingga 4.965 MW.
Pembangkit listrik di Jawa Tengah yang berada di grid 500 kV adalah PLTU Tanjung Jati B 2.640 MW dan
di grid 150 kV adalah PLTGU/PLTU Tambak Lorok, PLTU Cilacap, PLTP Dieng, PLTA Mrica dan PLTA tersebar
dengan total kapasitas terpasang 2.985 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 2 GITET, yaitu Ungaran dan Pedan, dengan kapasitas 2.500 MVA.
Peta sistem kelistrikan Jawa Tengah ditunjukkan pada Gambar C5.1.

GU

TJATI

PLTU JATENG

PTIRU

JPARA

BRBES
KBSEN

MDCAN

PMLNG

PKLON

KAJEN

KUDUS
BTANG

JATENG

WLERI

TBROK IITBROK
KLNGU

RBANG

PATI

JPARA II

JKULO
KUDUS II

SYUNG

BLORA

PMLNG7
RDGRT
SRDOL

TJATA

PDPYG

PWRDI

BLPLG

CEPU
UNGAR
DIENG

BMAYU

KDMBO A

TMGNG
GRUNG

JELOK

SBRAT/NGMBNG

BRNGI

MJNANG
KLBKL II

MJNGO

MRICA
A

WSOBO

SGRAH
RWALO
NSTRA

BYDRU
JAJAR

GDRJO

RAJEG
RWALO7

GBONG

NGAWI

SRGEN

SCANG

KLBKL

MNRJO

PALUR

BYNDO
MKGRN

WADAS L.

WSARI
U

U
ADIPALA

KBMEN

PWRJO

KLSAN

MDARI

KLTEN

WRBJN

JAWA 2
JAWA-2

PYNGN

WATES

PEDAN
WNGRI
NGNDI

BNTUL

KDIRI

BANTUL

SMANU

PLTU PCTAN

Gambar C5.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi Jawa Tengah

1050
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1050

04/02/2013 10:07:27

Kelistrikan Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 3 sub-sistem yaitu:


1.

GITET Ungaran dan PLTGU/PLTU Tambak Lorok memasok Kota Semarang, Kab. Salatiga, Kab.
Demak, Kab. Jepara, Kab. Rembang, Kota Salatiga, Kab. Blora, Kab. Pati, Kab. Batang, Kab. Pemalang, Kab. Pekalongan, Kab. Brebes, Kab. Kendal dan Kota Tegal.

2.

GITET Pedan memasok Kota Surakarta, Kab. Wonosobo, Kab. Wonogiri, Kab. Tumenggung, Kab. Magelang, Kab. Klaten, Kab. Wonosobo, Kab. Sragen dan DIY.

3.

PLTU Cilacap memasok Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Purworejo, Kab. Purbalingga dan Kab.
Kebumen.

Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel C5.1.


Tabel C5.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang
No.

Kapasitas Terpasang
MW

Nama Pembangkit

Jenis

Jenis B. Bakar

Pemilik

Jelok

PLTA

PLTA

Indonesia Power

20,5

Timo

PLTA

PLTA

Indonesia Power

12,0

Ketenger

PLTA

PLTA

Indonesia Power

8,0

Gerung

PLTA

PLTA

Indonesia Power

26,4

Wonogiri

PLTA

PLTA

Indonesia Power

12,4

Sempor

PLTA

PLTA

Indonesia Power

1,0

Mrica

PLTA

PLTA

Indonesia Power

180,9

Wadas Lintang

PLTA

PLTA

Indonesia Power

18,0

Kedung Ombo

PLTA

PLTA

Indonesia Power

22,5

10

Lambu

PLTA

PLTA

Indonesia Power

1,2

11

Pengkol

PLTA

PLTA

Indonesia Power

1,4

12

Selorejo

PLTA

PLTA

Indonesia Power

1,4

13

Tambak Lorok #1-2

PLTU

MFO

Indonesia Power

100,0

14

Tambak Lorok #3

PLTU

MFO

Indonesia Power

200,0

15

Cilacap #1-2

PLTU

Batubara

Swasta

600,0

16

Tanjung Jati B #1-2

PLTU

Batubara

IPP

17

Cilacap

PLTG

HSD

Indonesia Power

55,0

18

Tambak Lorok
Blok 1

PLTGU

HSD

Indonesia Power

517,0

19 Tambak Lorok
Blok 2

PLTGU

HSD

Indonesia Power

517,0

1.320,0

20

Dieng

PLTP

PLTP

Swasta

60,0

21

Rembang

PLTU

Batubara

PLN

630,0

22

Tanjung Jati B #3

PLTU

Batubara

IPP

660

Jumlah

4.964,6

1051
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1051

04/02/2013 10:07:27

C5.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012-2021 diperlihatkan pada tabel C5.2.
Tabel C5.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun

Energy Sales
GWh

Produksi Energy
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

16.679

17.687

2.795

7.359.281

2013

18.152

19.229

3.035

7.627.031

2014

20.084

21.272

3.353

7.897.016

2015

22.217

23.740

3.737

8.134.376

2016

24.571

26.226

4.123

8.355.838

2017

26.494

28.247

4.434

8.594.838

2018

28.554

30.409

4.767

8.833.838

2019

30.770

32.731

5.124

9.072.838

2020

33.110

35.180

5.500

9.311.838

2021

35.366

37.578

5.867

9.509.838

Growth (%)

7,8%

7,8%

7,7%

2,6%

C5.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi tenaga air yang dapat dikembangkan mencapai 360,0 MW dan panas bumi yang diperkirakan mencapai 1.981 MWe yang tersebar di 14 lokasi yaitu Banyugaram, Bumiayu,
Baturaden - G. Slamet, Guci, Mangunan - Wanayasa, Candradimuka, Dieng, Krakal, Panulisan, G. Ungaran,
G. Umbul - Telomoyo, Kuwuk, G. Lawu dan Klepu serta potensi dari batubara sebesar 0,82 juta ton1.
Saat ini PLTGU Tambak Lorok masih beroperasi dengan menggunakan BBM. Pasokan gas untuk Tambak
Lorok diperkirakan baru akan ada mulai tahun 2013 (dari SPP) dan 2015 (dari Petronas). Selain itu Pertagas berencana untuk membangun FSRU LNG di Tambaklorok untuk memasok gas ke pembangkit PLN di
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasokan gas tersebut akan dialirkan melalui pipa yang rencananya akan
dibangun dengan menghubungkan Grati, Gresik, Tambak Lorok hingga Cirebon (telah ada pipa gas dari
Cirebon hingga ke Jakarta). Pembangunan pipa Trans-Jawa itu sangat bermanfaat untuk mengintegrasikan pasokan gas ke pembangkit dan mempermudah manuver pasokan gas.Namun demikian, kebutuhan LNG untuk pembangkit-pembangkit yang dapat dipasok dari pipa Trans-Jawa masih perlu dikaji
lebih dahulu dengan mempertimbangkan pasokan gas eksisting dan tingginya harga LNG.

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

1052
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1052

04/02/2013 10:07:28

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 7.854 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C5.3 berikut.
Tabel C5.3. Rencana Pengembangan Pembangkit
No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

PLN

PLTU

Tanjung Jati B-#4

660

2012

Operasi

APLN

PLN

PLTU

Adipala/Cilacap

660

2014

Konstruksi

FTP-1

Swasta

PLTM

Logawa Baseh

2014

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Logawa Sunyalangu

2014

Pengadaan

IPP

PLN

PLTG

Semarang

150

2015

Konstruksi

PHLN-JICA

Swasta

PLTM

Bendosari

2015

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Pugeran

2015

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Ambal

2015

Pengadaan

IPP

Swasta

PLTM

Banjaran /Kbnmanis

2015

Pengadaan

IPP

10

Swasta

PLTM

Logawa Babakan

2015

Pengadaan

IPP

Logawa Baseh
11

Swasta

PLTM

Karangpelem

2015

Pengadaan

IPP

12

Swasta

PLTM

Palumbungan

2016

Pengadaan

IPP

13

Swasta

PLTP

Dieng

55

2016

Rencana

IPP

14

Swasta

PLTP

Dieng

60

2016

Rencana

IPP

15

Swasta

PLTU

Cilacap exp

600

2016

Pengadaan

IPP

16

PLN

PLTA

Karangkates

100

2017

Rencana

Unallocated

17

Swasta

PLTU

Jawa Tengah (PPP)

950

2017

Konstruksi

IPP

18

Swasta

PLTU

Jawa Tengah (PPP)

950

2017

Konstruksi

IPP

19

Swasta

PLTP

Ungaran

55

2018

Rencana

Unallocated

20

Swasta

PLTP

Baturaden

110

2018

Rencana

IPP

21

Swasta

PLTP

Dieng

55

2018

Rencana

IPP

22

Swasta

PLTP

Ungaran

30

2019

Rencana

IPP

23

Swasta

PLTP

Baturaden

110

2019

Rencana

IPP

24

Swasta

PLTP

Ungaran

55

2019

Rencana

IPP

25

Swasta

PLTP

Guci

55

2019

Rencana

IPP

26

Swasta

PLTP

Candi Umbu-Telomoyo

55

2019

Rencana

Unallocated

27

Swasta

PLTP

Gunung Lawu

55

2019

Rencana

Unallocated

28

Swasta

PLTP

Dieng

55

2019

Rencana

IPP

29

Swasta

PLTU

Jawa-4

1.000

2019

Rencana

Unallocated

30

PLN

PS

Matenggeng PS

225

2020

Rencana

Unallocated

31

PLN

PS

Matenggeng PS

225

2020

Rencana

Unallocated

32

Swasta

PLTP

Ungaran

55

2020

Rencana

IPP

1053
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1053

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.3. Rencana Pengembangan Pembangkit


Lanjutan

No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber
Dana

55

2020

Rencana

IPP

1.000

2020

Rencana

Unallocated

33

Swasta

PLTP

Gunung Lawu

34

Swasta

PLTU

Jawa-4

35

PLN

PS

Matenggeng PS

225

2021

Rencana

Unallocated

37

PLN

PS

Matenggeng PS

225

2021

Rencana

Unallocated

Jumlah

7.854

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Diperlukan pembangunan GITET 500 kV tersebar di 5 lokasi dengan kapasitas sekitar 4.334 MVA seperti
pada Tabel C5.4.
Tabel C5.4. Rencana Pengembangan GITET
No

Gardu Induk

Ungaran

MVA

Juta USD

COD

Sumber
Dana

Keterangan

500

11.1

2012

APLN 2012

(IBT-3)

Tanjung Jati

1000

22.2

2012

IPP

IBT-1, IBT-2

Tanjung Jati

167

2.7

2014

APLN 2013

Spare

Ungaran

167

2.7

2014

APLN 2013

Spare

Rawalo/Kesugihan

500

23.1

2014

APLN 2010

GITET Baru

Pemalang 500 kV

1000

25.2

2016

JICA

GITET Baru

Pemalang 500 kV Switching

15.0

2016

IPP

Jateng PLTU IPP

9.0

2017

IPP

GITET Baru/KIT

Tanjung Jati

500

11.1

2017

Unallocated

IBT 3

10

Ungaran

500

11.1

2020

Unallocated

IBT-4

4.334

133.2

Jumlah

Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GIS/GI 150 kV baru dan penambahan
trafo di GI eksisting dengan total kapasitas 7.366 MVA dengan kebutuhan dana USD 354,4 juta seperti
ditampilkan dalam Tabel C5.5.
Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Bukit Semarang Baru (GIS)

60

4,0

2012

APLN

Cepu

30

2,2

2012

APLN

Dieng

30

2,2

2012

APLN

Gondangrejo/Palur II

60

6,6

2012

IBRD

Kedungombo PLTA

16

1,7

2012

APLN

Masaran

60

2,2

2012

APLN

Mojosongo

60

2,2

2012

APLN

Mranggen

1,2

2012

APLN

1054
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1054

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

Nguntoronadi

10

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

120

8,3

2012

IBRD

Purworejo

60

1,7

2012

APLN

11

Randu Garut

60

2,2

2012

APLN

12

Sayung

2,5

2012

APLN

13

Simpang Lima

60

2,2

2012

APLN

14

Srondol

60

2,2

2012

APLN 2012

15

Ungaran

1,2

2012

ADB

16

Weleri

1,2

2012

ADB

17

Apac inti Corpora

60

6,0

2013

APLN 2012

18

Banyudono

60

1,7

2013

APLN

19

Batang

60

2,2

2013

APLN

20

Bawen

0,6

2013

APLN 2012

21

Bawen

0,6

2013

APLN 2012

22

Blora

60

2,2

2013

IBRD

23

Bumiayu

60

1,9

2013

IBRD

24

Gombong

60

2,2

2013

IBRD

25

Grogol/Solo Baru

60

2,2

2013

IBRD

26

Kaliwungu

60

2,2

2013

APLN

27

Kebasen II/Balapulang

60

7,8

2013

IBRD

28

Klaten

60

2,2

2013

IBRD

29

Kudus

60

2,2

2013

APLN

30

Lomanis

60

2,2

2013

IBRD

31

Majenang

60

2,2

2013

IBRD

32

Pandeanlamper

60

1,9

2013

IBRD

33

Pati

60

1,7

2013

IBRD

34

Pedan

60

2,2

2013

APLN

35

Pekalongan

60

1,8

2013

IBRD

36

Purbalingga

60

2,2

2013

APLN

37

Rawalo

60

1,9

2013

IBRD

38

Sanggrahan

60

1,7

2013

IBRD

39

Secang

60

2,2

2013

IBRD

40

Tambak Lorok PLTU

60

1,7

2013

IBRD

41

Temanggung

60

2,2

2013

APLN

42

Ungaran

60

1,9

2013

IBRD

43

Wonosari

60

1,8

2013

APLN

44

Kalibakal

60

1,8

2014

Unallocated

45

Kalisari

60

2,2

2014

Unallocated

46

Kebasen

60

1,8

2014

Unallocated

1055
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1055

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

47

Kebumen

60

1,7

2014

APLN 2012

48

Krapyak

60

1,8

2014

Unallocated

49

Mrica PLTA

60

1,7

2014

APLN 2012

50

Pati

60

2,2

2014

APLN 2012

51

Semanu

60

1,7

2014

IBRD

52

Sinar Tambang Arta Lestari

6,3

2014

APLN

53

Tambak Lorok PLTU

60

2,2

2014

APLN 2012

54

Banyudono

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

55

Beringin

60

2,2

2015

Unallocated

56

Beringin

60

1,7

2015

Unallocated

57

Brebes

60

2,2

2015

Unallocated

58

Grogol/Solo Baru

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

59

Mojosongo

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

60

Mranggen

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

61

Palur Baru/Gondang Rejo

60

2,2

2015

Unallocated

62

Pandeanlamper

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

63

Pati

1,2

2015

Unallocated

64

Pati II

60

7,8

2015

Unallocated

65

Pemalang

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

66

Pudak Payung

60

2,2

2015

Unallocated

67

Purwodadi

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

68

Rembang

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

69

Sanggrahan

60

1,7

2015

IBRD Scattered II

70

Weleri

60

1,9

2015

IBRD Scattered II

71

Wonosari

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

72

Bantul Baru

120

10,0

2016

Unallocated

73

Boko

60

7,8

2016

JBIC II

74

Kebasen

60

1,8

2016

IBRD Scattered II

75

Kudus II

60

7,8

2016

JBIC II

76

New Pemalang

60

7,8

2016

Unallocated

77

Pedan

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

78

Simpang Lima

60

2,2

2016

Unallocated

79

Batang

60

2,2

2017

Unallocated

80

Jepara

60

2,2

2017

Unallocated

81

Krapyak

60

2,2

2017

Unallocated

82

Medari

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

83

Palur Baru/Gondang Rejo

60

2,2

2017

Unallocated

84

Pandeanlamper Baru

120

8,3

2017

IBRD Scattered II

1056
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1056

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

85

Pekalongan II/Kajen

60

7,8

2017

IBRD Scattered II

86

Semanu

60

1,7

2017

Unallocated

87

Semen Nusantara

60

2,2

2017

Unallocated

88

Tambak Lorok Baru

60

6,6

2017

IBRD Scattered II

89

Tambaklorok

1,2

2017

Unallocated

90

Ungaran

60

2,2

2017

Unallocated

91

Bawen

1,2

2018

IPP

92

Bumiayu

1,2

2018

IPP

93

Jekulo

60

2,2

2018

Unallocated

94

Kalibakal II

120

10,0

2018

Unallocated

95

Klaten

60

2,2

2018

Unallocated

96

Masaran

60

2,2

2018

Unallocated

97

Mrica PLTA

60

2,2

2018

Unallocated

98

Pandeanlamper

1,2

2018

Unallocated

99

Purbalingga

60

2,2

2018

Unallocated

100

Purwodadi

60

1,7

2018

Unallocated

101

Randu Garut

60

2,2

2018

Unallocated

102

Sanggrahan II/Rajeg

120

10,0

2018

Unallocated

103

Wonosobo

60

2,2

2018

Unallocated

104

Banyudono Baru

60

6,6

2019

Unallocated

105

Bawen

60

2,2

2019

Unallocated

106

Dieng

30

2,2

2019

Unallocated

107

Gombong

60

2,2

2019

Unallocated

108

Kaliwungu

60

1,8

2019

Unallocated

109

Kebasen II/Balapulang

60

2,2

2019

Unallocated

110

Purworejo

60

2,2

2019

Unallocated

111

Sragen

60

1,7

2019

Unallocated

112

Tambak Lorok Baru

60

2,2

2019

Unallocated

113

Batang

60

1,7

2020

Unallocated

114

Beringin

60

2,2

2020

Unallocated

115

Blora

60

2,2

2020

Unallocated

116

Grogol/Solo Baru

60

2,2

2020

Unallocated

117

Kebumen

60

2,2

2020

Unallocated

118

Lomanis

60

1,8

2020

Unallocated

119

Pekalongan Baru/Kajen

60

2,2

2020

Unallocated

120

Rawalo

60

1,7

2020

Unallocated

121

Rembang

60

2,2

2020

Unallocated

122

Sayung

60

2,2

2020

Unallocated

1057
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1057

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV


Lanjutan

No

Nama Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

123

Tambak Lorok Baru

60

2,2

2021

Unallocated

124

Krapyak

60

2,2

2021

Unallocated

125

Simpang Lima

60

2,2

2021

Unallocated

126

Pati Baru

60

2,2

2021

Unallocated

127

Cepu

60

1,8

2021

Unallocated

128

Semanu

60

2,2

2021

Unallocated

129

Klaten

60

1,7

2021

Unallocated

130

Banyudono Baru

60

2,2

2021

Unallocated

131

Majenang

60

1,8

2021

Unallocated

132

Wadaslintang

60

1,8

2021

Unallocated

7.366

354,4

Jumlah

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 724 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 300 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.6.
Tabel C5.6. Rencana Pengembangan SUTET 500 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

260

107,9

2013

1,5

2014

Tanjung Jati

Inc Tx (Ungar-Pedan)

2 cct, 4xZebra

Rawalo/Kesugihan

Dbphi (Pedan-Tasik)

2 cct, 4xGannet

Rawalo/Kesugihan

PLTU Adipala

2 cct, 4xZebra

28

11,6

2014

PLTU Jawa-2

Adipala

2 cct, 4xZebra

10

4,2

2016

Pemalang

Tx (Ungar-Pedan)

2 cct, 4xZebra

126

52,3

2016

Pemalang

Switching S/S Jawa-3

2 cct, 4xZebra

256

106,2

2016

Jateng PLTU

Pemalang 500 kV

2 cct, 4xZebra

40

16,6

2017

724

300,3

Jumlah

Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
1.052 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 148 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.7.
Tabel C5.7 Rencana Pengembangan Transmisi
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang kms

Biaya USD juta

Kebasen II/Balapulang

Inc. (Kbsen-Bmayu)

4 cct, 2xZebra

0,4

Klaten

Pedan

2 cct, 2xZebra

13

2,5

Pracimantoro/Nguntoro

Inc.(Pctan-Wngri)

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

Sunyaragi

Brebes

2 cct, 2xTACSR410

73

10,9

Apac inti Corpora

Bawen

1 cct, 2xZebra

0,3

Kudus

Purwodadi

2 cct, 2xZebra

63

6,2

1058
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1058

04/02/2013 10:07:28

Tabel C5.7 Rencana Pengembangan Transmisi


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang kms

Biaya USD juta

Purwodadi

Ungaran

2 cct, 2xZebra

68

6,7

Sayung

Inc Tx (Bawen-Tbrok)

2 cct, 2xZebra

20

2,0

Tanjung Jati

Sayung

2 cct, 2xTACSR520

120

21,6

10

Temanggung

Wonosobo

2 cct, 1xHawk

22

1,2

11

Weleri

Ungaran

2 cct, 2xHawk

76

5,8

12

Batang

Weleri

2 cct, 2xTACSR410

62

9,3

13

Kebasen

Pemalang

2 cct, 2xZebra

56

5,5

14

Kebasen

Brebes

2 cct, 2xTACSR410

30

4,5

15

Kudus

Jepara

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

53

4,0

16

Pekalongan

Batang

2 cct, 2xZebra

33

3,2

17

Pemalang

Pekalongan

2 cct, 2xZebra

62

6,1

18

Semen Grobogan

inc (Mranggen-Purwodadi)

1 cct, 1xHawk

0,1

19

Tanjung Jati

Jepara

2 cct, HTLSC
(1xHawk)

48

3,6

20

Boko

Inc.(Bantul-Wonosari)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

21

Kudus II

Inc.(Kudus-Jpara)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

22

Pemalang New

(inc Btang-Wleri)

4 cct, 2xTACSR410

40

6,0

23

Pandeanlamper II

Pandeanlamper

2 cct, 1xCU1000

10

26,0

24

Pekalongan II/Kajen

Inc. (Pklon-Pmlang)

2 cct, 2xZebra

20

2,0

25

Tambaklorok II

Tambaklorok

2 cct, 2xZebra

20

2,0

26

Kalibakal II

Inc.(Klbkl-Bmayu)

2 cct, 2xZebra

20

2,0

27

PLTP Baturaden

Bumiayu

2 cct, 2xZebra

20

2,0

28

PLTP Guci

Inc.(Klbkl-Bmayu)

4 cct, 2xZebra

20

3,9

29

PLTP Ungaran

Bawen

2 cct, 2xZebra

30

3,0

30

Sanggrahan II/Rajeg

Inc.(Sgrahan-Medari)

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

31

Banyudono Baru

Inc.(Mjngo-Jajar)

2 cct, 2xZebra

10

1,0

32

PLTP Umbul Telomoyo

Inc (Sanggrahan Bawen)

2 cct, 2xZebra

16

1,6

1.052

148,3

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
2.179 ribu pelanggan atau rata-rata 217 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 14.174kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 25.955kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 2.862 MVA
dengan kebutuhan investasi sebesar USD 651 Juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.8 berikut.

1059
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1059

04/02/2013 10:07:29

Tabel C5.8 Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Total Inv
(Juta USD)

Pelanggan

2012

1.715,6

2.882,1

339,7

226.858

67,1

2013

1.163,7

1.999,8

234,1

267.750

53,6

2014

1.320,8

2.296,3

262,0

269.985

58,3

2015

1.381,4

2.558,3

284,2

237.360

58,4

2016

1.682,3

2.85,2

308,4

221.462

64,7

2017

1.691,8

2.947,5

317,6

239.000

66,6

2018

1.719,4

3.196,4

343,4

239.000

68,4

2019

1.724,5

3.466,6

371,4

239.000

69,8

2020

1.774,7

3.755,0

401,7

239.000

72,3

2021

1.895,6

4.010,9

407,3

198.000

72,4

2012-2021

14.174,2

25.955,3

2.862,4

2.179.415

651,7

C5.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Jawa Tengahsampai dengan
tahun 2021 adalah USD 10,6 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C5.9.
Tabel C5.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Produksi
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Investasi

Gardu
Induk
MVA

Juta USD

Beban
Puncak MW

Pembangkit
MW

T/L kms

2012

37.158

39.667

5.535

660

996

100

1.001

2013

40.134

42.663

5.950

1.380

631

195

2014

43.219

45.913

6.399

665

1.434

32

995

2015

46.498

49.381

6.878

168

960

345

113

2016

49.871

52.952

7.371

717

1.180

452

1.337

2017

53.472

56.768

7.898

2.000

980

90

2.895

2018

57.315

60.842

8.459

275

480

100

692

2019

61.419

65.191

9.058

1.415

450

26

2.415

2020

65.803

69.837

9.698

1.560

1.100

611

2021

70.287

74.589

10.352

459

600

335

Jumlah

7.919

9.560

1.776

10.588

1060
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1060

04/02/2013 10:07:29

LAMPIRAN C.6
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1061

04/02/2013 10:07:29

LAMPIRAN C.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
C6.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi DIY saat ini sekitar 346 MW, seluruhnya dipasok dari subsistem Pedan di provinsi Jawa Tengah.
Peta sistem kelistrikan DIY Jakarta ditunjukkan pada Gambar C6.1

BRNGN
MRICA

BAWEN

UNGRN
NGAWI

WSOBO
SCANG

SRGEN

SGRAH
PALUR II
SGRAH II

MJNGO
BYNDO
JAJAR

PALUR

WNSRI

KNTNGAN

882

MDARI
WRJBN

RWALO

PEDAN

KLSAN

PWRJO

KLTEN

KEDIRI

GDEAN
GJYAN
WRJBN
WNGRI
WATES

PCTAN

BNTUL

NTRDI

BNTUL7

SMANU

Gambar C6.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi DIY

C6.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 diperlihatkan pada tabel
C6.1.

1062
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1062

04/02/2013 10:07:29

Tabel C6.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Tahun

Energy Sales
GWh

Produksi Energy
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

2.036

2.189

381

884.954

2013

2.216

2.382

414

938.066

2014

2.452

2.634

457

993.252

2015

2.712

2.912

504

1.050.412

2016

3.000

3.219

556

1.074.188

2017

3.234

3.469

599

1.101.188

2018

3.486

3.737

644

1.128.188

2019

3.756

4.025

692

1.155.188

2020

4.042

4.328

744

1.182.188

2021

4.318

4.623

793

1.140.094

Growth (%)

7,8%

7,8%

7,6%

2,6%

C6.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Provinsi D.I.Yogyakarta memiliki potensi panas bumi yang diperkirakan mencapai 10 MWe di 1 lokasi yaitu
pada Parangtritis, Gunung Kidul1.

Pengembangan Pembangkit
Pada tahun 2014 direncanakan akan beroperasi PLT Bayu Samas 50 MW yang merupakan proposal unsolicited dari sebuah perusahaan swasta.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Untuk memperkuat pasokan dari grid 500 kV akan dibangun GITET Bantul pada tahun 2016, tambahan 2
unit IBT 500/150 kV dan tambahan I phase trafo spare dengan total 2.167 MVA seperti dalam Tabel C6.2.
Tabel C6.2 Pengembangan GI TET 500/150 kV
No

Lokasi

Sumber Dana

Kapasitas
(MW)

COD

Kebutuhan Dana
USD Juta

Keterangan

Pedan

APLN 2013

2014

167

2.7

Spare

APLN

Pedan

IBRD Scattered I

2014

500

11.1

IBT-3

FTP 1

Bantul

Unallocated

2016

1.000

31.2

GITET Baru

IPP

Pedan

Unallocated

2020

500

11.1

IBT-4

IPP

2.167

56,1

Jumlah
1

COD

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

1063
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1063

04/02/2013 10:07:29

Untuk melayani pertumbuhan beban akan dibangun GI baru sebesar 720 MW dengan kebutuhan dana
sebesar USD 30,6 juta seperti pada Tabel 6.3.
Tabel C6.3 Pengembangan GI 150/20 kV

No

Nama Gardu Induk

Kapasitas
(MVA)

Biaya
Juta USD

COD

Sumber Dana

Scope Proyek

Mangkunegaran

60

2,2

2012

APLN

Ext, 1 TB, 1 Trf

Bantul

60

2,2

2013

APLN

Ext, 1 TB, 1 Trf

Kentungan

60

2,2

2013

IBRD

Ext, 1 TB, 1 Trf

Wirobrajan

60

2,2

2013

APLN 2012

Ext, 1 TB, 1 Trf

Wates

60

1,0

2014

Unallocated

Upr, 1 TB, 1 Trf

Godean

60

2,2

2015

IBRD Scattered II

Ext, 1 TB, 1 Trf

Kentungan Baru/
Kalasan

60

7,8

2016

JBIC II

Kentungan

60

2,2

2018

Unallocated

Ext, 1 TB, 1 Trf

Kentungan Baru/
Kalasan

60

2,2

2019

Unallocated

Ext, 1 TB, 1 Trf

10

Gejayan (GIS)

60

4,0

2020

Unallocated

Ext, 1 TB, 1 Trf

11

Mangkunegaran

60

2,2

2020

Unallocated

Ext, 1 TB, 1 Trf

12

Wates

60

0,5

2021

Unallocated

Upr, 1 TB, 1 Trf

720

30,6

Jumlah

New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 8 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 3 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C6.3.
Tabel C6.4 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV

No.
1

Dari
Bantul

Ke

Jenis Konduktor

Dbphi (Rawalo-Pedan)

Panjang
kms

4xGannet

Jumlah

Biaya
USD juta

COD
2016

3,0
3,0

Selaras dengan pembangunan GI 150 kV diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang 54


kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 8,1 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C6.5.
TabelC6.5 Rencana Pengembangan Transmisi
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

COD

Biaya
USD juta

Pedan

Wonosari

2 cct, HTLSC (2xHawk)

44

2015

6,6

Kentungan II/Kalasan

Inc.(Pedan-Kentungan)

2xTACSR410

10

2016

1,5

Jumlah

54

8,1

1064
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1064

04/02/2013 10:07:29

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
357 ribu pelanggan atau rata-rata 35 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 1.918 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 3.576 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 354 MVA dengan
kebutuhan investasi sebesar USD 87 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C6.6 berikut.
Tabel C6.6 Rincian Pengembangan Distribusi
JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Investasi

Pelanggan

(Juta USD)

2012

204,8

344,0

36,7

33.427

8,3

2013

138,9

238,7

25,3

53.112

7,7

2014

157,6

274,1

28,3

55.186

8,4

2015

164,9

305,3

30,7

57.160

8,8

2016

200,8

340,5

33,4

23.776

9,0

2017

201,9

351,8

34,3

27.000

6,2

2018

205,2

381,5

37,1

27.000

7,9

2019

205,8

413,7

40,2

27.000

8,1

2020

211,8

448,2

43,4

27.000

8,3

2021

226,2

478,7

44,1

27.000

8,7

1.917,9

3.576,4

353,6

357.661

86,8

2012-2021

C6.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi DIY sampai dengan tahun
2021 adalah USD 170 juta.Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C6.7.
Tabel C6.7 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Produksi
Energi GWh

Beban
Puncak MW

Pembangkit
MW

Gardu
Induk MVA

Investasi

T/L kms

juta USD

2012

2.036

2.189

381

60

2,15

2013

2.216

2.382

414

180

6,45

2014

2.452

2.634

457

50

727

90,04

2015

2.712

2.912

504

60

44

5,54

2016

3.000

3.219

556

1.060

18

43,84

2017

3.234

3.469

599

2018

3.486

3.737

644

60

2,15

2019

3.756

4.025

692

60

2,15

2020

4.042

4.328

744

620

17,14

2021

4.318

4.623

793

60

0,52

50

2.887

62

170

Jumlah

1065
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1065

04/02/2013 10:07:29

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1066

04/02/2013 10:07:29

LAMPIRAN C.7
Provinsi Jawa Timur

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1067

04/02/2013 10:07:29

LAMPIRAN C.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAWA TIMUR
C7.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Timur saat ini sekitar 4.600 MW. Beban dipasok dari
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan 150 kV dengan kapasitas 7.500 MW.
Pembangkit listrik di Jawa Timur yang berada di grid 500 kV adalah PLTU Paiton, PLTGU Gresik dan PLTGU
Grati, sedang yang terhubung ke grid 150 kV adalah PLTGU/PLTU Gresik, PLTU Perak, PLTG Grati, dan PLTA
tersebar (Sutami, Tulung Agung, dll).
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 5 GITET, yaitu Krian, Gresik, Grati, Kediri dan Paiton, dengan kapasitas 6.000 MVA. Peta sistem kelistrikan Jawa Timur ditunjukkan pada Gambar C7.1.

KEREK
MLWNG
TUBAN

u PLTU TJAWR

BLORA
SMNEP

BKLAN
MNYAR

GRSIK

BABAT

CEPU

LNGAN
NGORO

PCRAN

KRIAN

SMGNG

JATIM
BLNDO
PLOSO

TJIWI
AJMTO
SKTIH

CRBAN
JMBNG

SBSLN
BDRAN

TARIK

PRONG
MNRJO

BNGUN

BNGIL-N

MRGEN

MGUNG

NGORO

NGJUK

BCKRO

KRTSNO
JYKTS

MNRJO

PMKSN
U

MADURA

NGBNG

NGAWI

MGTAN

SPANG

TNDES

CERME

GRATI

STBDO

PIER GDWTN
RJOSO

PDAAN

PITON

BLKDG
DLOPO

SYZZG

SKRJO
SIMAN

PBLGO

KRSAN

PWSRI

KDIRI

PDAN

PARE MDLAN
BNRAN

LWANG
BLBNG

SLREJO

PNRGO

BDWSO

SKLNG
PAKIS
PLHAN
BLTRU

PCTAN

KBAGN

TRGLK
KKTES II
KKTES

TLGNG
WNGRI

WLNGI

PLTU PCTAN

TUREN

STAMI
SGRUH GPNGN

LMJANG

TGGUL

BWNGI

BALI

JMBER

PTLAG

GTENG

Gambar C7.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi Jawa Timur

1068
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1068

04/02/2013 10:07:29

Kelistrikan Provinsi Jawa Timur terdiri atas 5 sub-sistem yaitu :

GITET Krian memasok Kota Surabaya dan Kab. Sidoarjo

GITET Gresik dan PLTGU/PLTU Gresik memasok Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Magetan, Kab. Lamongan, Kab. Pemekasan, Kab. Sumenep, Kab. Sampang dan Kab. Bangkalan.

GITET Grati dan PLTG Grati memasok Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kota Malang dan Kab. Batu.

GITET Kediri dan PLTA tersebar memasok kota Kediri, kota Madiun, kota Mojokerto, Kab. Ponorogo,
Kab. Mojokerto dan Kab. Pacitan.

GITET Paiton memasok Kab. Banyuwangi, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Situbondo dan Kab. Bondowoso.

Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel C7.1.


Tabel C7.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang
No

Nama Pembangkit

Jenis

Jenis Bahan
Bakar

Pemilik

Kapasitas Terpasang
MW

Karang Kates

PLTA

PLTA

PJB

105,0

Wlingi

PLTA

PLTA

PJB

54,0

Ledoyo

PLTA

PLTA

PJB

4,5

Selorejo

PLTA

PLTA

PJB

4,5

Sengguruh

PLTA

PLTA

PJB

29,0

Tulung Agung

PLTA

PLTA

PJB

36,0

Mendalan

PLTA

PLTA

PJB

23,0

Siman

PLTA

PLTA

PJB

10,8

Madiun

PLTA

PLTA

PJB

8,1

10

Paiton

PLTU

Batubara

PJB

800,0

11

Paiton PEC

PLTU

Batubara

Swasta

1.230,0

12

Paiton JP

PLTU

Batubara

Swasta

1.220,0

13

Gresik 1-2

PLTU

Gas Alam

PJB

200,0

14

Gresik 3-4

PLTU

Gas Alam

PJB

400,0

15

Perak

PLTU

MFO

Indo, Power

100,0

16

Gresik

PLTG

Gas Alam

PJB

61,6

17

Gilitimur

PLTG

HSD

PJB

40,2

18

Grati Blok 1

PLTGU

HSD

Indo. Power

461,8

19

Grati Blok 2

PLTG

HSD

Indo. Power

302,3

20

Gresik B-1

PLTGU

Gas Alam

PJB

526,3

21

Gresik B-2

PLTGU

Gas Alam

PJB

526,3

22

Gresik B-3

PLTGU

Gas Alam

PJB

526,3

23

Paiton

PLTU

Batubara

Swasta

815,0

Jumlah

7.484,5

1069
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1069

04/02/2013 10:07:30

C7.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012-2021 diperlihatkan pada tabel C7.2.
Tabel C7.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun

Energy Sales
GWh

Produksi Energi
GWh

Beban Puncak MW

Pelanggan

2012

26.949

28.839

4.608

8.159.419

2013

29.224

31.225

4.962

8.451.730

2014

31.754

33.922

5.361

8.704.412

2015

34.481

36.830

5.812

8.950.807

2016

37.459

40.005

6.299

9.178.675

2017

40.248

42.977

6.747

9.445.675

2018

43.075

45.989

7.201

9.712.675

2019

45.783

48.874

7.631

9.979.675

2020

48.393

51.653

8.043

10.246.675

2021

51.691

55.172

8.591

10.513.675

9,2%

9,1%

8,6%

2,9%

Growth (%)

C7.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi


Provinsi Jawa Timur memiliki potensi sumber energi yang terdiri dari potensi gas bumi yang dapat dikembangkan sebesar 5,73 TSCF, minyak bumi 1.031,94 MMSTB, batubara 0,08 juta ton dan tenaga air 2.162,0
MW pada 4 lokasi yaitu Grindulu-PS-3, K.Konto-PS, Karangkjates Ext. dan Kalikonto-2. Serta panas bumi
yang diperkirakan mencapai 1.274 MWe yang tersebar di 11 lokasi yaitu pada Melati Pacitan, Rejosari
Pacitan, Telaga Ngebel Ponorogo, G. Pandan Madiun, G. Arjuno - Welirang, Cangar, Songgoriti, Tirtosari
Sumenep, Argopuro Probolinggo, Tiris - G. Lamongan Probolinggo dan Blawan - Ijen Bondowoso1.
Pasokan gas untuk pembangkit PLN di Jawa Timur (Gresik dan Grati) cukup besar, antara lain dari Kodeco,
Hess, KEI, WNE dan Santos. Namun demikian volumenya akan semakin menurun dan diperkirakan
baru akan terjadi kekurangan pasokan gas untuk pembangkit di Jawa Timur pada tahun 2018. Selain
itu juga diperkirakan ada potensi gas dari Lapangan Cepu, sehingga PLN merencanakan pembangunan
PLTGU di Gresik sebesar 750 MW. Pertagas berencana untuk membangun FSRU LNG di Tambaklorok
untuk memasok gas ke pembangkit PLN di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasokan gas tersebut merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan pipa Trans-Jawa, yaitu gas akan dialirkan melalui
pipa yang rencananya akan dibangun dengan menghubungkan Grati, Gresik, Tambak Lorok hingga Cirebon.

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

1070
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1070

04/02/2013 10:07:30

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 5.772 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C7.3 berikut.
Tabel C7.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasitas
(MW)

COD

Status

Sumber Dana

PLN

PLTU

Paiton-9

660

2012

Konstruksi

FTP1

PLN

PLTU

Pacitan

315

2012

Konstruksi

FTP1

Swasta

PLTU

Paiton 3 Exp

815

2012

Operasi

IPP

PLN

PLTU

Pacitan

315

2013

Konstruksi

FTP1

PLN

PLTU

Tj. Awar-awar

350

2013

Konstruksi

FTP1

PLN

PLTU

Tj. Awar-awar

350

2013

Konstruksi

FTP1

PLN

PLTGB

Bawean

2014

Rencana

PJB

PLN

PLTG

Grati

150

2015

Proposed

KE

PLN

PLTG

Grati

150

2015

Proposed

KE

10

PLN

PLTGB

Bawean

2015

Rencana

PJB

11

PLN

PLTGU

Jawa-1

500

2015

Rencana

Unallocated

12

Swasta

PLTM

Pacet

2015

Pengadaan

IPP

13

PLN

PLTGU

Jawa-1

250

2016

Rencana

Unallocated

14

Swasta

PLTU

Madura

200

2016

Konstruksi

IPP

15

Swasta

PLTU

Madura

200

2016

Konstruksi

IPP

16

PLN

PLTA

Kalikonto

62

2017

Rencana

Unallocated

17

PLN

PLTA

Kesamben

37

2017

Rencana

Unallocated

18

Swasta

PLTP

Iyang Argopuro

55

2017

Rencana

Unallocated

19

Swasta

PLTP

Iyang Argopuro

110

2018

Rencana

IPP

20

Swasta

PLTP

Wilis/Ngebel

55

2018

Rencana

IPP

21

Swasta

PLTP

Iyang Argopuro

110

2018

Rencana

IPP

22

Swasta

PLTP

Wilis/Ngebel

55

2019

Rencana

IPP

23

Swasta

PLTP

Ijen

55

2019

Rencana

IPP

24

Swasta

PLTP

Ijen

55

2019

Rencana

IPP

25

Swasta

PLTP

Wilis/Ngebel

55

2019

Rencana

IPP

26

Swasta

PLTP

Arjuno Welirang

55

2019

Rencana

Unallocated

27

Swasta

PLTP

Arjuno Welirang

55

2020

Rencana

Unallocated

28

PLN

PLTGU

Jawa-2

750

2021

Rencana

Unallocated

Jumlah

5.772

1071
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1071

04/02/2013 10:07:30

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Diperlukan pembangunan dan pengembangan GITET 500 kV tersebar di 8 lokasi dengan kapasitas sekitar
7.668 MVA dengan biaya USD 238 juta seperti pada Tabel C7.4.
Tabel C7.4 Rencana Pengembangan GITET
No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Keterangan

Krian

500

11,1

2012

APLN 2011

IBT-4

Krian

167

2,7

2012

APLN 2010

Spare

Krian

500

11,1

2012

APLN 2011

Penghematan BBM (IBT-

Grati

500

11,1

2012

APLN 2011

Penghematan BBM (IBT-

Kediri

167

2,7

2013

KE Paket 1

spare IBT

Ngimbang

500

11,1

2013

APLN 2011

Program N-1 (IBT-2)

Kediri

500

11,1

2013

APLN 2012

IBT-3

Paiton

500

8,1

2013

APLN 2011

Grati

167

2,7

2013

APLN 2011

10

Gresik

500

8,1

2014

APLN 2013

11

Ngimbang

167

2,7

2014

APLN 2013

Spare

12

Kediri

500

11,1

2014

IBRD

IBT-4

13

Surabaya Selatan

500

11,1

2014

APLN 2010

Program N-1 (IBT-1)

14

Surabaya Selatan

500

11,1

2015

Unallocated

IBT-2

15

Paiton (GIS)

25,0

2015

ADB

16

Bangil

1.000

31,2

2016

Unallocated

GITET Baru

17

Tandes (GIS)

1.000

53,7

2017

Unallocated

GITET Baru

18

Gresik

6,0

2017

Unallocated

Diameter ke arah PLTGU

19

Grindulu PS

6,0

2020

Unallocated

GITET Baru/KIT

7.668

237,7

Jumlah

Spare

Diameter Ext, arah

Untuk meningkatkan keandalan direncanakan untuk menyediakan 4 buah trafo satu fasa 166 MVA yang
ditempatkan di GITET Kediri, Krian, Ngimbang dan Grati.
Selanjutnya untuk melayani konsumen diperlukan pengembangan GIS/GI 150 kV dan penambahan trafo
di GI Eksisting dengan total kapasitas 7.330 MVA dengan biaya USD 383 juta seperti ditampilkan dalam
Tabel C7.5.

1072
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1072

04/02/2013 10:07:30

Tabel C7.5 Rencana Pengembangan GI


No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Balongbendo

60

2,2

2012

APLN

Balongbendo

60

2,2

2012

APLN

Bangil

60

1,7

2012

APLN

Banyuwangi

60

1,8

2012

APLN

Blimbing

30

1,0

2012

APLN

Blitar Baru

30

1,0

2012

APLN

Bulukandang

60

1,7

2012

APLN

Caruban

30

1,0

2012

APLN

Darmo Grande (SBS)

60

2,2

2012

APLN

10

Gondang Wetan

60

2,2

2012

APLN

11

Karangkates

30

1,0

2012

APLN

12

Kasih Jawa Timur

60

2,2

2012

APLN

13

Kebonagung

60

2,2

2012

APLN

14

Kenjeran

60

2,2

2012

APLN

15

Kraksaan

60

2,2

2012

APLN

16

Krembangan

60

2,2

2012

APLN

17

Kupang

60

2,2

2012

APLN

18

Lawang

60

1,7

2012

APLN

19

Lumajang

60

2,2

2012

APLN

20

Magetan

30

1,0

2012

APLN

21

Manisrejo

60

2,2

2012

APLN

22

Manyar

60

2,2

2012

APLN

23

Mliwang

0,6

2012

APLN 2012

24

Mranggen

30

1,0

2012

APLN

25

Nganjuk

30

1,0

2012

APLN

26

Ngawi

60

1,8

2012

APLN

27

Pacitan 150 kV

60

7,8

2012

APLN

28

Pakis / Malang Timur

60

2,2

2012

APLN

29

Pamekasan

60

2,2

2012

APLN

30

Pare

30

1,0

2012

APLN

31

Petrokimia

60

2,2

2012

APLN

32

Polehan

60

2,2

2012

APLN

33

Probolinggo

60

2,2

2012

APLN

34

Sengkaling

60

1,7

2012

APLN

35

Situbondo

60

2,2

2012

APLN

36

Tandes

60

2,2

2012

APLN

37

Trenggalek

30

1,0

2012

APLN

1073
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1073

04/02/2013 10:07:31

Tabel C7.5 Rencana Pengembangan GI


Lanjutan

No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

38

Turen

30

1,0

2012

APLN

39

Ujung

60

1,7

2012

APLN

40

Bambe

120

8,3

2013

APLN

41

Bojonegoro

60

2,2

2013

APLN

42

Cheil Jedang

60

5,1

2013

APLN 2012

43

Kalisari

60

6,6

2013

APLN (eks KE-III

44

Kalisari

1,2

2013

APLN

45

Karang Pilang

1,2

2013

APLN

46

Kedinding

60

6,6

2013

APLN

47

Kediri

1,2

2013

APLN

48

Lamongan

1,2

2013

APLN

49

Manisrejo

1,2

2013

APLN

50

Mount Dream

60

4,5

2013

APLN 2012

51

New Buduran/Sedati

120

10,0

2013

APLN

52

New Jombang

60

6,6

2013

APLN

53

New Porong

60

6,6

2013

Unallocated

54

New Sidoarjo

60

6,6

2013

APLN

55

Paciran/Brondong

60

6,6

2013

APLN

56

Ponorogo II

120

8,3

2013

APLN

57

Purwosari/Sukorejo II

120

8,3

2013

APLN

58

Sby. Selatan

60

2,2

2013

IBRD Scattered II

59

Simogunung (GIS)

120

30,1

2013

APLN

60

Surabaya Selatan

1,2

2013

APLN

61

Tandes II/Sambi Kerep

120

8,3

2013

APLN

62

Tarik

30

1,0

2013

Unallocated

63

The Master Steel

100

3,1

2013

APLN 2012

64

Tulungagung II

60

6,6

2013

APLN

65

Tulungagung II

1,2

2013

APLN

66

Waru

60

2,2

2013

APLN

67

Wlingi II

30

6,6

2013

KE-III Lot 10

68

Bangkalan

60

1,8

2014

Unallocated

69

Bondowoso

60

1,8

2014

Unallocated

70

Bumi Cokro

60

2,2

2014

Unallocated

71

Genteng

60

2,2

2014

Unallocated

72

Jaya Kertas

1,2

2014

APLN 2013

73

Kediri Baru

1,2

2014

APLN 2013

74

Paiton

60

2,2

2014

Unallocated

75

Watudodol

60

6,6

2014

APLN

1074
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1074

04/02/2013 10:07:31

Tabel C7.5 Rencana Pengembangan GI


Lanjutan

No

Gardu Induk

MVA
60

Juta USD

COD

Sumber Dana

2,2

2015

Unallocated

1,2

2015

APLN

76

Driyorejo

77

Kertosono

78

Mojoagung

60

1,7

2015

Unallocated

79

PLTA Sengguruh

30

2,2

2015

Unallocated

80

Sekarputih

1,2

2015

APLN

81

Tulungagung II

60

2,2

2015

Unallocated

82

Babadan

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

83

Bangil New

120

10,0

2016

JBIC II

84

Cerme

60

1,7

2016

IsDB/ADB

85

Madura PLTU

2,5

2016

IPP

86

Ngoro

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

87

PLTA Tulungagung

60

1,0

2016

Unallocated

88

Sekarputih

60

1,7

2016

IBRD Scattered II

89

Sengkaling

60

1,7

2016

IBRD Scattered II

90

Sidoarjo

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

91

Siman

60

2,2

2016

Unallocated

92

Trenggalek

60

2,2

2016

Unallocated

93

Undaan

60

2,2

2016

IBRD Scattered II

94

Alta Prima

60

1,7

2017

IsDB/ADB

95

Banaran

60

2,2

2017

IsDB/ADB

96

Blimbing

30

0,9

2017

Unallocated

97

Jaya Kertas

60

2,2

2017

Unallocated

98

Jember

60

1,8

2017

IBRD Scattered II

99

Kediri Baru (Gitet)

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

100

Lumajang

60

2,2

2017

IsDB/ADB

101

Manyar

60

2,2

2017

IsDB/ADB

102

New Pacitan

60

2,2

2017

Unallocated

103

Probolinggo

1,2

2017

IPP

104

Sampang

60

1,8

2017

IsDB/ADB

105

Sby. Selatan

60

2,2

2017

IsDB/ADB

106

Sukolilo

60

2,2

2017

IBRD Scattered II

107

Tandes New

60

6,6

2017

Unallocated

108

Tanggul

60

1,7

2017

IsDB/ADB

109

Wonokromo (SBS)

60

2,2

2017

IsDB/ADB

110

Gili Timur

60

1,9

2018

Unallocated

111

New Buduran / Sedati

60

2,2

2018

Unallocated

112

New Tandes ( Sambikerep )

60

2,2

2018

Unallocated

113

Ngagel (SBS)

60

1,8

2018

Unallocated

1075
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1075

04/02/2013 10:07:31

Tabel C7.5 Rencana Pengembangan GI


Lanjutan

No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

60

2,2

2018

Unallocated

1,2

2018

IPP

60

1,7

2018

Unallocated

114

Ngawi

115

Pacitan II

116

Pamekasan

117

Sutami

1,2

2018

Unallocated

118

Turen

30

1,0

2018

Unallocated

119

Babat/Baureno

60

1,7

2019

Unallocated

120

Banyuwangi

1,2

2019

IPP

121

Dolopo

30

1,0

2019

Unallocated

122

Genteng

60

2,2

2019

Unallocated

123

Kebonagung

60

1,7

2019

Unallocated

124

Magetan

1,2

2019

IPP

125

Nganjuk

30

0,9

2019

Unallocated

126

Ngoro

0,6

2019

IPP

127

Petrokimia

60

2,2

2019

Unallocated

128

Polehan

30

1,0

2019

Unallocated

129

Sby. Selatan (Wonorejo)

60

2,2

2019

Unallocated

130

Sumenep

60

1,7

2019

Unallocated

131

Tanggul

60

2,2

2019

Unallocated

132

Tuban

60

1,7

2019

Unallocated

133

Caruban

30

0,9

2020

Unallocated

134

Kalisari

60

2,2

2020

Unallocated

135

Lawang

60

1,7

2020

Unallocated

136

Meranggen / Maospati

30

1,0

2020

Unallocated

137

Mliwang / Dwima Agung

60

1,7

2020

Unallocated

138

Mojoagung

60

1,7

2020

Unallocated

139

New Buduran / Sedati

60

2,2

2020

Unallocated

140

Sengkaling

60

2,2

2020

Unallocated

141

New Tandes ( Sambikerep )

60

2,2

2021

Unallocated

142

Karangkates

30

1,0

2021

Unallocated

143

New Sukorejo/Purwosari

60

2,2

2021

Unallocated

144

Tulungagung II

60

2,2

2021

Unallocated

7.330

383,1

Jumlah

1076
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1076

04/02/2013 10:07:31

Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 498 kms dengan kebutuhan dana sekitar 231 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel C7.6.
Tabel C7.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Watu Dodol

Lampumerah

2 cct, ACS 380

Surabaya Selatan

Grati

Paiton

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

59.67

2014

2 cct, 4xGannet

160

59.83

2014

Watu Dodol

2 cct, 4xDove

262

85.51

2015

Bangil 500 kV

Inc. (Piton-Kediri)

2 cct, 4xGannet

1.50

2016

Tandes

Gresik

2 cct, 4xZebra

24

9.96

2017

Grindulu PLTA

Inc (Pedan-Kediri)

2 cct, 4xGannet

40

14.96

2020

Jumlah

498

231

Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
1.697 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 213,6 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C7.7.

Tabel C7.7 Rencana Pembangunan Transmisi

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

COD

Biaya
USD juta

Pacitan 150 kV

Ponorogo II

2 cct, 2xTACSR410

60

9,0

2012

Pacitan 150 kV

PLTU Pacitan

2 cct, 2xTACSR410

124

18,6

2012

Babat

Tuban

2 cct, 2xTACSR410

60

9,0

2013

Banaran

Manisrejo

2 cct, 1xTACSR330

142

13,3

2013

Cheil Jedang

New Jombang

2 cct, 2xZebra

22

2,2

2013

Kalisari

Surabaya Selatan

2 cct, 2xZebra

12

1,2

2013

Kedinding

Kalisari

2 cct, 2xZebra

40

3,9

2013

Kraksaan

Probolinggo

2 cct, 2xTACSR330

60

8,5

2013

Mount Dream

Kasih Jatim

2 cct, 2xZebra

14

1,4

2013

10

New Buduran/Sedati

Inc.(Bngil-Waru)

2 cct, 2xZebra

0,2

2013

11

New Jombang

Jayakertas

2 cct, 2xZebra

36

3,5

2013

12

New Porong

Inc (New Sidoarjo-Bangil)

2 cct, 1xTACSR330

0,4

2013

13

New Sidoarjo

Inc. (Bdran-Bngil)

2 cct, 1xTACSR330

0,2

2013

14

Paiton

Kraksaan

2 cct, 2xTACSR330

40

5,6

2013

15

Probolinggo

Lumajang

2 cct, HTLSC (1xHawk)

111

8,3

2013

16

Purwosari/Sukorejo II

Inc. (Pier-Pakis)

2 cct, 2xZebra

0,2

2013

17

Semen Dwima Agung

Mliwang

2 cct, 1xCU240

7,0

2013

18

Simogunung (GIS)

Inc. (Swhan-Waru)

4 cct, 2xZebra

10

2,0

2013

19

Surabaya Barat

Driyorejo

2 cct, HTLSC (2xHawk)

11

1,6

2013

1077
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1077

04/02/2013 10:07:31

Tabel C7.7 Rencana Pembangunan Transmisi


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

20

Surabaya Barat

Babadan

2 cct, HTLSC (2xHawk)

21

Tandes II/Sambi Kerep

Inc.(Waru-Gresik)

2 cct, 1xCU1000

22

Tanjung Awar-awar

Inc. Babat-Tuban

2 cct, 2xTACSR410

23

The Master Steel

Manyar

2 cct, HTLSC (2xHawk)

24

Tulungagung II

Kediri

25

Wlingi II

26

Panjang
kms

COD

Biaya
USD juta

26

4,0

2013

10,4

2013

36

5,4

2013

0,6

2013

2 cct, 2xZebra

80

7,9

2013

Tulungagung II

2 cct, 2xZebra

68

6,7

2013

Gresik (GIS)

Gresik (Konv)

1 cct, 1xCU1000

1,7

2014

27

Kediri Baru

Jayakertas/Kertosono

2 cct, HTLSC (2xHawk)

64

9,6

2014

28

Sekarputih

Kertosono

2 cct, HTLSC (2xHawk)

88

13,2

2015

29

Ujung

Kenjeran

2 cct, HTLSC (2xHawk)

17

2,6

2015

30

Grati

Pier

2 cct, 2xTACSR410

64

9,6

2015

31

Kedinding

Tx. Kabel Suramadu

2 cct, 2xZebra

40

3,9

2015

32

Bangil

Sidoarjo

2 cct, 2xTACSR410

40

4,2

2016

33

Bangil New

Inc. (Bangil-Sidoarjo)

2 cct, 2xTACSR410

40

3,0

2016

34

Madura PLTU

Inc. Sampang-Bangkalan

2 cct, 2xZebra

30

3,0

2016

35

Iyang Argopuro PLTP

Probolinggo

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2017

36

Kalikonto - II PLTA

Inc. (Mojoagung Banaran)

2 cct, 2xZebra

0,4

2017

37

Kesamben PLTA

Sekarputih/Mojoagung

2 cct, 2xZebra

28

2,8

2017

38

Tandes New

Tandes

2 cct, 2xTACSR520

10

1,8

2017

39

Wilis/Ngebel PLTP

Pacitan II

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2018

40

Ijen PLTP

Banyuwangi

2 cct, 2xZebra

60

5,9

2019

41

PLTP Arjuno Welirang

Ngoro

2 cct, 2xHawk

74

5,6

2019

42

PLTP Lawu

Magetan

2 cct, 2xHawk

32

2,4

2019

43

Sutami

PLTA Karangkates

2 cct, 2xZebra

10

1,0

2019

1.697

213,6

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
2,6 juta pelanggan atau rata-rata 260 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 15.040 kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 11.705 kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 981 MVA,
seperti ditampilkan dalam Tabel C7.8 berikut.

1078
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1078

04/02/2013 10:07:31

Tabel C7.8 Rincian Pengembangan Distribusi


JTM
kms

Tahun

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

Total

2012

1.227,5

955,2

80,5

284.380

102,6

2013

1.280,5

996,6

84,0

292.311

106,7

2014

1.336,1

1.039,3

87,6

252.682

107,0

2015

1.394,3

1.084,8

91,4

246.395

110,2

2016

1.455,4

1.133,0

95,5

227.868

112,7

2017

1.519,4

1.182,7

99,6

267.000

120,0

2018

1.586,5

1.235,0

104,0

267.000

124,4

2019

1.656,9

1.290,2

108,7

267.000

128,9

2020

1.732,7

1.348,2

113,4

267.000

133,7

2021

1.850,7

1.440,1

116,4

267.000

140,7

2012-2021

15.040,0

11.705,1

981,0

2.638.636

1.186,9

C7.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Timur sampai dengan
tahun 2021 adalah USD 8,6 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C7.9.
Tabel C7.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Produksi
Energi
GWh

Beban
Puncak
MW

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan

Investasi

Gardu
Induk
MVA

juta USD

Pembangkit
MW

T/L kms

2012

26.949

28.839

4.608

1.790

3.587

184

2.635

2013

29.224

31.225

4.962

1.015

2.144

791

1.557

2014

31.754

33.922

5.361

1.967

253

189

2015

34.481

36.830

5.812

805

710

471

779

2016

37.459

40.005

6.299

650

1.600

114

838

2017

40.248

42.977

6.747

154

1.810

126

389

2018

43.075

45.989

7.201

275

390

60

680

2019

45.783

48.874

7.631

275

570

176

696

2020

48.393

51.653

8.043

55

420

40

167

2021

51.691

55.172

8.591

750

210

645

5.772

13.408

2.215

8.575

Jumlah

1079
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1079

04/02/2013 10:07:31

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1080

04/02/2013 10:07:31

LAMPIRAN C.8
Provinsi Bali

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1081

04/02/2013 10:07:31

LAMPIRAN C.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI BALI
C8.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem Bali sekitar 600 MW. Daya dipasok dari pembangkit 150 kV sebesar 559 MW yang
semuanya menggunakan BBMdan pasokan darikabel laut Jawa-Bali 200 MW. Kapasitas pembangkit
tersebut sudah termasuk PLTD sewa sebesar 126 MW sejak tahun 2010.
Peta sistem kelistrikan Bali ditunjukkan pada Gambar C8.1.

PITON
PMRON

GLNUK
BWNGI

BTRTI
U
CLKBWG
NGARA

AMPRA

UBUD
ANSRI
GNYAR-II GNYAR
KAPAL-N
KAPAL

SANUR II
BNDRA
SANUR

PSGRN
NSDUA
NSDUA II

Gambar C8.1. Peta Jaringan TT dan TET di Provinsi Bali

1082
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1082

04/02/2013 10:07:32

Semua pembangkit di Bali menggunakan BBM, sehingga biaya produksi listrik sangat mahal. Rincian
pembangkit terpasang ditunjukkan pada Tabel C8.1.

Tabel C8.1Kapasitas Pembangkit Terpasang


Nama Pembangkit

Jenis

Jenis
Bahan Bakar

Pemilik

Pesanggaran

PLTG

HSD

Indonesia Power

125,5

Gilimanuk

PLTG

HSD

Indonesia Power

133,8

Pemaron

PLTG

HSD

Indonesia Power

97,6

Pesanggaran

PLTD

HSD

Indonesia Power

75,8

Pesanggaran BOO

PLTD

HSD

Indonesia Power

30,0

Pesanggaran BOT

PLTD

HSD

Indonesia Power

51,0

Pemaron

PLTD

HSD

Indonesia Power

45,0

No

Kapasitas Terpasang
MW

Jumlah

559,0

C8.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 diperlihatkan pada tabel
C8.2.
Tabel C8.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Tahun

Energy Sales
GWh

Produksi Energi
GWh

Beban Puncak
MW

Pelanggan

2012

3.530

3.734

618

895.828

2013

4.107

4.338

717

962.427

2014

4.562

4.812

794

1.031.322

2015

5.071

5.347

881

1.089.285

2016

5.626

5.928

976

1.142.857

2017

6.165

6.495

1.067

1.196.429

2018

6.740

7.098

1.165

1.250.001

2019

7.347

7.734

1.268

1.303.573

2020

7.980

8.399

1.374

1.357.145

2021

8.524

8.969

1.466

1.410.717

Growth (%)

14,1%

14,0%

13,7%

5,7%

C8.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik Bali diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi.

1083
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1083

04/02/2013 10:07:32

Potensi Sumber Energi


Provinsi Bali memiliki potensi energi yang dapat dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik
terdiri dari Potensi panas bumi yang dapat dikembangkan sebesar 296 MWe terdapat di 5 lokasi
yaitu Banyuwedang Buleleng, Seririt Buleleng, Batukao Tabanan, Penebel Tabanan dan Buyan Bratan
Buleleng1. Kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit di Bali harus dikirim dari provinsi lain, meliputi
BBM seperti saat ini, batubara terkait dengan PLTU Celukan Bawang dan kemungkinan mini LNG ke Pesanggaran sesuai dengan kelayakan keekonomiannya.

Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan listrik Bali hingga tahun 2021, direncanakan tambahan
pembangkit sebesar 544 MW yang terdiri dari pembangkit seperti diberikan pada Tabel C8.32.
Tabel C8.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No

Pemilik

Jenis

Kapasitas
(MW)

Nama Proyek

COD

Status

Sumber Dana

Swasta

PLTU

Bali Utara/Celukan Bawang

130

2014

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTU

Bali Utara/Celukan Bawang

125

2014

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTU

Bali Utara/Celukan Bawang

125

2014

Konstruksi

IPP

Swasta

PLTM

Telagawaja

2014

Pengadaan

IPP

PLN

PLTG

Pesanggaran

50

2015

Rencana

APLN

PLN

PLTG

Pesanggaran

50

2015

Rencana

APLN

PLN

PLTG

Pesanggaran

50

2015

Rencana

APLN

Swasta

PLTP

Bedugul

10

2017

Rencana

IPP

Jumlah

544

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Gardu Induk
Diperlukan pembangunan GITET 500 kV di Bali dengan kapasitas sekitar 1.000 MVA seperti pada Tabel
C8.4.
Tabel C8.4. Rencana Pengembangan GITET

No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

New Kapal/Antosari (GIS)

1.000

53,7

2015

ADB

1.000

53,7

Jumlah

Keterangan
GITET Baru

Sumber: Draft RUKN 2012-2031

Pembangkit di Bali hanya memenuhi sebagian dari kebutuhan, selebihnya akan dipasok dari pulau Jawa melalui saluran transmisi

1084
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1084

04/02/2013 10:07:32

Selanjutnya untuk melayani konsumen diperlukan pengembangan GIS/GI 150 kV dan penambahan trafo
di GI Eksisting dengan total kapasitas 1.490 MVA dengan biaya USD 129 juta seperti ditampilkan dalam
Tabel C8.5.
Tabel C8.5 Pengembangan GI/GIS
No

Gardu Induk

MVA

Juta USD

COD

Sumber Dana

Baturiti

30

2,2

2012

APLN

Clk Bawang (New)

30

2,2

2012

APLN

Negara

30

2,2

2012

APLN

Nusa Dua

60

1,8

2012

APLN

Padangsambian

50

1,7

2012

APLN

Pemaron

60

2,2

2012

APLN

Celukan Bawang

30

9,1

2013

APLN

Gianyar

60

1,7

2013

APLN

Gis Bandara

60

6,6

2013

APLN 2012

10

Kapal

60

2,2

2013

APLN

11

New Sanur

60

6,6

2013

Unallocated

12

Payangan

30

2,2

2013

APLN

13

Pemaron

60

1,7

2013

APLN

14

Pesanggaran

60

6,6

2013

Unallocated

15

Bali Timur Pltu

3,9

2014

IPP

16

Kapal

60

1,8

2014

Unallocated

17

Amlapura

60

1,7

2015

IBRD Scattered II

18

Negara

30

2,2

2015

Unallocated

19

New Kapal/Antosari (Gis)

60

35,8

2015

ADB

20

Nusa Dua

60

1,7

2015

IBRD Scattered II

21

Gianyar II

60

7,8

2016

APLN 2013

22

Payangan

60

1,7

2016

IsDB/ADB

23

Bandara (Gis)

60

4,0

2017

IBRD Scattered II

24

Gilimanuk

30

1,1

2017

Unallocated

25

Negara

60

2,2

2017

IsDB/ADB

26

Nusa Dua II/Pecatu

60

6,6

2017

IBRD Scattered II

27

Baturiti

1,2

2018

Unallocated

28

New Sanur

60

2,2

2018

Unallocated

29

New Gianyar/Dawan

60

2,2

2019

Unallocated

30

Clk Bawang

30

2,2

2020

Unallocated

31

New Kapal/Kerambitan

60

2,2

2020

Unallocated

1.490

129,1

Jumlah

1085
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1085

04/02/2013 10:07:32

Pengembangan Transmisi
Sejalan dengan visi pemerintah Provinsi Bali yaitu clean and green maka pembangunan PLTU batubara skala besar di Bali diperkirakan akan lebih sulit untuk dilakukan. Sementara itu pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik meningkat pesat sehingga dibutuhkan tambahan pasokan daya yang sangat besar.
Salah satu upaya PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang di Bali tersebut adalah membangun transmisi berkapasitas sangat besar dari Jawa ke Pulau Bali. Teknologi yang sesuai untuk tujuan
ini adalah transmisi bertegangan 500 kV. Transmisi ini berkapasitas 1.500 MW dengan panjang sekitar
205 kms dan akan menyeberangi Selat Bali dengan kawat udara dengan jarak span 2,7 km. Transmisi ini
dikenal dengan nama proyek Jawa-Bali Crossing.
Pembangunan transmisi ini juga bermanfaat untuk menurunkan biaya produksi listrik di Bali yang selama
ini dilayani dengan pembangkit BBM, karena listrik murah dari PLTU batubara di Jawa dapat disalurkan
melalui transmisi tersebut. Menurut survei awal yang telah dilakukan, rute transmisi 500 kV ini masuk
ke kawasan Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan Taman Nasional Bali Barat, sehingga diperlukan
izin dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.Tahap pertama dari proyek ini
direncanakan beroperasi dengan tegangan 150 kV pada tahun 2014 dan kemudian tahap kedua beroperasi dengan tegangan 500 kV pada tahun 2016. SUTET yang diperlukan sepanjang 205 kms dengan
kebutuhan dana sekitar 67 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C8.6.
Tabel C8.6 Pembangunan SUTET 500 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Lampumerah/Segararupek

Gilimanuk

2 cct, 4xDove

20

2014

Gilimanuk

New Kapal

2 cct, 4xDove

185

60

2015

205

67

Jumlah

Selain Jawa-Bali Crossing juga akan dikembangkan transmisi 150 kV di Bali sepanjang 745 kms dengan
kebutuhan dana sekitar USD 195 juta seperti ditampilkan dalam seperti dapat dilihat pada tabel C8.7.
Tabel C8.7 Pembangunan Transmisi 150 kV
No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

Gilimanuk (Cable Head)

Gilimanuk

2 cct, 1xTACSR330

0,7

2012

Kapal

Padangsambian

1 cct, 1xTACSR240

1,2

2012

Kapal

Pesanggaran

1 cct, 1xTACSR240

17

2,2

2012

Kapal

Pesanggaran

1 cct, 1xTACSR240

17

2,2

2012

GIS Bandara tahap-1

Inc. Cable Nsdua-Psgrn

2 cct, 1xCU800

10

29,5

2013

GIS Bandara tahap-2

Pesanggaran

2 cct, 1xCU800

10

29,5

2013

Jawa

Bali 3,4

2 cct, 1xCU800

12

35,4

2013

New Sanur

Inc.(Gnyar-Sanur)

2 cct, 1xHawk

0,1

2013

Celukan Bawang

Inc. (Pmron-Glnuk)

2 cct, HTLSC (2xHawk)

0,9

2014

10

Gilimanuk

Celukan Bawang

2 cct, HTLSC (2xHawk)

100

15,0

2014

11

Celukan Bawang

PLTU Celukan Bawang

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

2014

12

Antosari

New Kapal

2 cct, 2xZebra

54

5,3

2015

13

Antosari

Kapal

2 cct, HTLSC (2xHawk)

47

7,0

2015

1086
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1086

04/02/2013 10:07:32

Tabel C8.7 Pembangunan Transmisi 150 kV


Lanjutan

No.

Dari

Ke

Jenis Konduktor

Panjang
kms

Biaya
USD juta

COD

14

Kapal

Pemecutan Kelod

1 cct, 1xTACSR240

28

1,9

2015

15

Kapal

Baturiti

2 cct, HTLSC (2xHawk)

76

11,5

2015

16

Negara

Gilimanuk

2 cct, HTLSC (2xHawk)

76

11,4

2015

17

New Kapal

Inc. (Clk Bawang-Kapal)

4 cct, 2xTACSR410

20

6,0

2015

18

New Kapal

Kapal

2 cct, 2xTACSR410

54

8,1

2015

19

Pemecutan Kelod

Nusa Dua

1 cct, 1xTACSR240

34

2,3

2015

20

Gianyar II

Inc.(Kapal-Gianyar)

2 cct, 2xTACSR410

10

1,5

2016

21

Bedugul PLTP

Baturiti

2 cct, 1xHawk

0,2

2017

22

Nusa Dua II/Pecatu

Incomer (Gianyar-Sanur)

2 cct, 1xZebra

0,3

2017

23

Kapal

Celukan Bawang

2 cct, 2xTACSR410

140

21,0

2014

745

194,7

Jumlah

Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
572.017 pelanggan atau rata-rata 57 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 2.133 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 2.280 kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 784 MVA, seperti
ditampilkan dalam Tabel C8.8 berikut.
Tabel C8.8 Rincian Pengembangan Distribusi
Tahun

JTM
kms

JTR
kms

Trafo
MVA

Pelanggan

Total Inv
(Juta USD)

2012

208,4

227,7

65,2

57.128

24,5

2013

220,4

230,5

68,3

66.599

26,3

2014

222,6

233,6

71,6

68.895

27,1

2015

217,5

226,8

73,2

57.963

25,9

2016

216,8

226,2

76,2

53.572

25,7

2017

215,8

228,6

79,8

53.572

26,2

2018

212,7

228,4

83,2

53.572

26,4

2019

204,7

222,0

85,4

53.572

26,3

2020

200,3

220,8

88,8

53.572

26,5

2021

214,0

235,9

92,3

53.572

27,6

2.133,3

2.280,4

784,0

572.017

262

2012-2021

1087
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1087

04/02/2013 10:07:32

C8.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Bali sampai dengan tahun
2021 adalah USD 1,05 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi diperlihatkan pada Tabel C8.9.
Tabel C8.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun

Sales
Energy
GWh

Produksi
Energi
GWh

Pembangunan Fasilitas Kelistrikan


Beban
Puncak
MW

Pembangkit
MW

Gardu
Induk MVA

Investasi

T/L kms

juta USD

2012

3.530

3.734

618

260

11

2013

4.107

4.338

717

210

2014

4.562

4.812

794

384

60

188

669

2015

5.071

5.347

881

150

1.150

651

289

2016

5.626

5.928

976

60

14

2017

6.165

6.495

1.067

150

28

42

2018

6.740

7.098

1.165

60

2019

7.347

7.734

1.268

10

60

2020

7.980

8.399

1.374

90

40

19

2021

8.524

8.969

1.466

544

2.100

925

1.048

Jumlah

1088
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1088

04/02/2013 10:07:32

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1089

04/02/2013 10:07:32

LAMPIRAN D
ANALISIS RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO
1.

Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN


Pembangunan instalasi ketenagalistrikan, baik berupa pembangkit, jaringan transmisi maupun jaringan distribusi, dapat terhambat atau mengalami penundaan sehingga realisasinya menyimpang dari target, baik dari sisi kapasitas maupun waktu.
Risiko ini antara lain disebabkan oleh :

2.

Kesulitan pendanaan untuk proyek PLN akibat: (i) kurangnya dana yang dapat diupayakan oleh
PLN, baik yang berasal dari dana internal maupun pinjaman/obligasi, kendala pencairan dana
yang semestinya disediakan oleh bank domestik dan bank luar negeri untuk membiayai kontrak
EPC, (ii) kurangnya dana yang dapat disediakan oleh pemerintah, baik dalam bentuk penyertaan modal (equity) maupun pinjaman berupa SLA.

Permasalahan perijinan dan persetujuan. Hal ini terkait dengan proses perijinan dan persetujuan yang melibatkan berbagai pihak, dan dapat berlarut-larut karena adanya berbagai
kepentingan yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Permasalahan pada fase konstruksi proyek. Hal ini terkait dengan masalah operasional,
terutama aspek performance kontraktor, ketersediaan teknologi, sarana pembangunan, dan
bencana alam.

Cost over-run. Hal ini menyebabkan biaya melebihi anggaran sehingga dapat mempengaruhi
proses pembangunan dan kemampu-labaan Perusahaan.

Kesalahan desain.

Aspek keselamatan ketenagalistrikan. Hal ini terkait dengan keselamatan aset, tenaga kerja
maupun masyarakat di lingkungan pembangunan.

Dampak lingkungan. Keberadaan instalasi Perusahaan berpotensi menimbulkan kerusakan


lingkungan, yang kemudian dapat berdampak pada aspek-aspek lain, seperti masalah hukum.

Permasalahan sosial, berupa penolakan masyarakat terhadap keberadaan instalasi PLN


karena dipersepsikan mengganggu dan berbahaya.

Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP


Sama seperti pada risiko keterlambatan proyek-proyek PLN, dengan penekanan pada:
-

Permasalahan pendanaan untuk proyek IPP akibat rendahnya kepercayaan investor asing
untuk berinvestasi di sektor ketenagalistrikan Indonesia, juga rendahnya kepercayaan bank
asing untuk memberi pinjaman kepada proyek di Indonesia.

Pengembang proyek IPP tidak memperoleh financial closure pada waktunya.

1090
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1090

04/02/2013 10:07:33

3.

Risiko Prakiraan Permintaan Listrik


Risiko yang dihadapi jika prakiraan permintaan listrik lebih tinggi daripada realisasi:
-

Kapasitas pembangkit, transmisi dan distribusi yang dibangun lebih banyak dari pada yang
dibutuhkan. Pembangkit dioperasikan pada CF rendah, atau bahkan sebagian tidak dioperasikan. Dalam hal pembangkit IPP, PLN dapat terkena penalti pengambilan energi minimum.
Transmisi dan distribusi juga berbeban rendah.

Pendapatan dari penjualan listrik lebih rendah daripada yang direncanakan, sehingga
tidak cukup untuk membayar pinjaman (pokok berikut bunganya) yang dilakukan untuk mendanai proyek pembangkit, transmisi dan distribusi.

Menimbulkan kecurigaan pada stakeholders, yaitu PLN dianggap melakukan fraud dengan
membuat prakiraan permintaan listrik yang tinggi untuk menjustifikasi kelayakan proyek kelistrikan tertentu.

PLN terkena penalti dari kontrak energi primer (batubara, gas) jangka panjang akibat penghentian operasi beberapa pembangkit idle.

Prakiraan beban lebih rendah dari realisasi permintaan, maka resiko yang akan dihadapi :

4.

Kapasitas pembangkit, transmisi dan distribusi yang dibangun lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Banyak pembangkit dioperasikan maksimal secara terus menerus bahkan menunda
pemeliharaan yang jatuh tempo, sehingga dapat menurunkan kinerja mesin.

Banyak calon pelanggan baru dan penambahan daya tidak dapat dilayani, kualitas pelayanan
menurun bahkan terjadi pemadaman.

Pertumbuhan ekonomi terhambat akibat tidak tersedia infrastruktur listrik yang memadai.

Citra PLN terpuruk karena gagal melaksanakan misi yang diberikan oleh Pemerintah untuk menyediakan listrik dalam jumlah yang cukup dan handal.

Konsumen industri dan bisnis memproduksi listrik sendiri dengan pembangkit skala kecil, secara keekonomian nasional hal ini sangat tidak efisien.

Sektor swasta membangkitkan listrik dengan gas atau batubara dan menjual produknya langsung ke konsumen dalam kawasan tertentu, PLN kehilangan market share.

Susut teknis meningkat karena penambahan jaringan yang terbatas. Susut non-teknis juga
meningkat karena pelanggan/calon pelanggan sulit memperoleh tambah daya/akses listrik
yang legal.

Risiko harga dan ketersediaan energi primer


Beberapa risiko dominan yang terkait secara khusus dengan RUPTL adalah:
-

Risiko harga energi primer. Perubahan harga energi primer khususnya batubara dan gas akan
sangat mempengaruhi program pengembangan ketenagalistrikan yang optimal. Dalam RUPTL,
harga batubara diasumsikan USD 90 per ton, harga gas alam USD 6 per mmbtu dan harga crude
oil USD 140 per barel. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan harga batubara naik atau

1091
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1091

04/02/2013 10:07:33

turun 10% akan mengakibatkan perubahan nilai risiko cukup besar yaitu USD 1 s/d 2,5 miliar
selama periode studi 10 tahun.
-

5.

Risiko ketersediaan energi primer. RUPTL ini disusun dengan asumsi batubara dan gas tersedia
dengan cukup, andal dan tepat waktu. Namun pengalaman menunjukkan bahwa pasokan gas
alam sering terlambat datang ke pembangkit yang membutuhkan, atau tersedia dalam volume
yang semakin berkurang akibat depletion. Pasokan batubara ke pembangkit juga sering terkendala, baik karena alasan komersial maupun operasional.

Risiko merencanakan reserve margin terlalu tinggi.


Dampak yang timbul adalah over capacity yang terjadi apabila semua proyek yang direncanakan berjalan baik dan selesai tepat waktu. Jika over capacity benar-benar terjadi maka PLN akan mempunyai
kewajiban membayar komponen A kepada pihak IPP tanpa manfaat apapun. Jika proyek yang direncanakan adalah proyek PLN, maka aset tidak menghasilkan revenue yang diperlukan untuk membayar capital debt ke lender.

6.

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terdiri dari:
Risiko likuiditas kas, yaitu adanya kemungkinan perusahaan tidak dapat menyediakan dana
untuk pembayaran kewajiban jatuh tempo. Risiko ini dapat terjadi bila kesehatan keuangan
Perusahaan tidak mengalami perbaikan yang signifikan sehingga tidak dapat menghasilkan kas
operasional, dan bila terjadi keterlambatan pembayaran subsidi oleh Pemerintah.

7.

Risiko pencairan dana pinjaman untuk investasi.

Risiko likuiditas aset

Risiko Produksi/Operasi
Risiko produksi/operasi terkait dengan beberapa masalah potensial berikut ini:

8.

Kekurangan atau kelangkaan energi primer sebagai bahan bakar pembangkit listrik; salah satu
penyebab kekurangan atau kelangkaan tersebut adalah karena pemegang hak pengelolaan
energi primer membuat kontrak penjualan dengan pihak lain.

Kerusakan peralatan/fasilitas operasi, terutama karena hal-hal berikut: peralatan yang sudah
tua, pembangunan yang dipercepat dalam rangka memenuhi Fast Track Program, penggunaan
teknologi baru, dan penggunaan pemasok baru.

Risiko kehilangan peralatan/fasilitas operasi, terutama akibat pencurian yang dilakukan terhadap instalasi/aset perusahaan.

Kesalahan manusia dalam mengoperasikan peralatan/fasilitas.

Risiko Bencana
Risiko bencana dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan karena dapat menyebabkan tidak
beroperasinya peralatan/fasilitas. Risiko ini dapat terjadi karena bencana alam, dan bencana karena
ulah manusia.

1092
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1092

04/02/2013 10:07:33

9.

Risiko Lingkungan
Risiko lingkungan terkait dengan dua aspek utama:
-

Tuntutan masyarakat terhadap keberadaan instalasi karena persepsi mengenai pengaruh listrik terhadap kesehatan.

Adanya limbah, polusi, dan kebisingan yang secara potensial menimbulkan risiko lain, seperti
tuntutan hukum oleh masyarakat.

10. Risiko Regulasi


Risiko regulasi terutama berkaitan dengan:
-

Risiko tarif listrik, yang dapat menghambat atau memperlambat proses penyesuaian tarif listrik sesuai target karena penyesuaian tarif perlu persetujuan parlemen, dan keputusan persetujuan penyesuaian tarif dapat dipengaruhi oleh berbagai kepentingan.

Risiko kepastian subsidi, yang terkait dengan kemampuan keuangan Pemerintah dan dorongan
berbagai pihak untuk menurunkan atau bahkan mencabut subsidi.

Risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan, khususnya bila ditetapkannya perundangan yang mengubah status PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK)
atau diberlakukannya open access jaringan transmisi dan adanya pasar kompetisi tenaga listrik.
Risiko perubahan perundangan yang mengubah struktur industri dari monopoli bidang transmisi dan distribusi menjadi struktur industri dengan persaingan bebas bukan saja di bagian
pembangkit tetapi di bagian lain dalam ketenagalistrikan.

11. Risiko Pendanaan


Pendanaan investasi di bidang ketenagalistrikan akan terus tumbuh seiiring pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan pendanaan internal PLN telah mendorong pencaran dana dari eksternal/lender.
Risiko pendanaan terkait dengan covenant yang menjadi perhatian lender.

PROGRAM MITIGASI RISIKO


Pada dasarnya mitigasi risiko akan dilakukan secara dinamis oleh karena metoda dan sarana mitigasi
terus berkembang. Namun demikian, pokok-pokok program mitigasi sebagai acuan penyiapan kebijakan mitigasi risiko adalah sebagai berikut.
1. Mitigasi risiko keterlambatan proyek-proyek PLN
-

Memanfaatkan pasar modal, lembaga keuangan bilateral/multilateral dan APBN dalam pendanaan proyek-proyek PLN.

Meningkatkan kemampuan PLN dalam menghasilkan dana internal (mengupayakan terus harga jual listrik memberikan margin yang memadai).

Mencari Dukungan/garansi Pemerintah dalam upaya memperoleh pendanaan untuk proyek


PLN dan dalam bermitra dengan IPP.

1093
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1093

04/02/2013 10:07:33

2.

Mengembangkan model project finance dimana EPC Contractors juga membawa pendanaan
proyek.

Meningkatkan koordinasi penyiapan prasarana untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek.

Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengurusan perijinan dan persetujuan untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan perijinan dan persetujuan.

Melaksanakan proses tender yang kompetitif dan transparan supaya dapat memperoleh kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost over-run, dan
tidak tercapainya performance instalasi.

Memilih kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost


over-run, dan tidak tercapainya performance instalasi.

Menerapkan proyek manajemen yang baik untuk mengurangi keterlambatan pembangunan,


cost over-run, dan tidak tercapainya performance instalasi.

Menggunakan engineering designer yang berkualitas untuk meminimalisasi kesalahan desain.

Meningkatkan kualitas survey, antara lain penyelidikan tanah untuk mengurangi kesalahan desain dan cost over-run.

Menyusun dan menerapkan SOP untuk keselamatan ketenagalistrikan untuk mengurangi dan
mengendalikan risiko keselamatan ketenagalistrikan.

Menerapkan peraturan mengenai lingkungan secara konsisten supaya Perusahaan terhindar


dari risiko dampak lingkungan dan masalah sosial.

Meningkatkan hubungan masyarakat untuk mengurangi masalah sosial.

Meningkatkan kompetensi staf dan unit kerja hubungan masyarakat untuk meningkatkan
hubungan dengan masyarakat.

Mitigasi risiko keterlambatan proyek-proyek IPP


-

Mengembangkan IPP hanya dipilih yang benar-benar memiliki kemampuan.

Meningkatkan koordinasi penyiapan prasarana untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek

Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengurusan perijinan dan persetujuan untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan perijinan dan persetujuan

Melaksanakan proses tender yang kompetitif dan transparan supaya dapat memperoleh kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost over-run, dan
tidak tercapainya performance instalasi.

Memilih kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost


over-run, dan tidak tercapainya performance instalasi.

1094
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1094

04/02/2013 10:07:33

3.

Menerapkan proyek manajemen yang baik untuk mengurangi keterlambatan pembangunan,


cost over-run, dan tidak tercapainya performance instalasi.

Memilih engineering designer yang berkualitas untuk meminimalisasi kesalahan desain.

Meningkatkan kualitas survey, antara lain penyelidikan tanah untuk mengurangi kesalahan desain dan cost overun.

Menyusun dan menerapkan SOP untuk keselamatan ketenagalistrikan untuk mengurangi dan
mengendalikan risiko keselamatan ketenagalistrikan.

Menerapkan peraturan mengenai lingkungan secara konsisten supaya Perusahaan terhindar


dari risiko dampak lingkungan dan masalah sosial.

Meningkatkan hubungan masyarakat untuk mengurangi masalah sosial.

Meningkatkan kompetensi staf dan unit kerja hubungan masyarakat untuk meningkatkan
hubungan dengan masyarakat.

Mitigasi risiko prakiraan permintaan listrik


Realisasi penjualan lebih rendah daripada demand forecast
-

Mengupayakan peningkatan pemasaran secara agresif dan proaktif apabila terdapat indikasi
pertumbuhan penjualan lebih rendah dari yang diprediksi.

Mendorong Pemerintah Pusat/Daerah untuk mempercepat arus masuk investasi agar industri
dan perdagangan tumbuh lebih cepat sehingga dapat menyerap listrik lebih banyak.

Mempercepat elektrifikasi daerah-daerah yang belum terjangkau listrik .

Secara periodik (tahunan) mereview dan memperbaharui perhitungan prakiraan kebutuhan listrik dengan menggunakan parameter terbaru yang lebih akurat.

Realisasi penjualan lebih tinggi daripada demand forecast


-

Mengendalikan atau membatasi penyambungan pelanggan baru maupun tambah daya.

Mengefektifkan demand side management (DSM), termasuk penghematan listrik oleh konsumen.

Mengusulkan kepada Pemerintah kenaikan tarif atau pemberlakuan insentif/ disinsentif yang
lebih tinggi agar masyarakat lebih berhemat dalam memakai listrik.

Meminta kesediaan pelanggan industri dan bisnis untuk mengoperasikan pembangkit sendiri
terutama pada waktu beban puncak.

Mempercepat penyelesaian proyek-proyek pembangunan pembangkit dan transmisi/distribusi.

Mendorong percepatan investasi untuk pembangunan pembangkit baru.

1095
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1095

04/02/2013 10:07:33

4.

5.

6.

7.

8.

Secara periodik (tahunan) mereview dan memperbaharui perhitungan prakiraan kebutuhan listrik dengan menggunakan parameter terbaru yang lebih akurat.

Mendorong pembelian listrik dari excess power, pembangkit skala kecil.

Mitigasi risiko harga dan ketersediaan energi primer


-

Membuat kontrak jangka panjang dengan penyedia enerji primer untuk memastikan ketersediaannya pada saat instalasi siap beroperasi.

Mengintegrasikan hulu untuk menjamin ketersediaan sumber energi primer.

Mensertifikasi sumber gas yang memasok pembangkit.

Mitigasi risiko perencanaan reserve margin terlalu tinggi


-

Memacu pertumbuhan penjualan jika proyek-proyek berjalan tepat waktu termasuk mendorong tumbuhnya industri di Kalimantan.

Memantau kemajuan pekerjaan proyek-proyek pembangkit dengan cermat, dan apabila penyelesaian proyek dipastikan tepat waktu dan berjalan baik maka PLN menunda proyek-proyek ke
depan yang telah direncanakan.

Untuk sistem Sumatera yang rencana reserve marginnya mencapai 50% pada tahun 2014, untuk
menyerap kapasitas yang ada dapat dilakukan pengiriman energi listrik ke pulau Jawa melalui
sistem interkoneksi HVDC Jawa Sumatra maupun energy exchange dengan sistem peninsular
Malaysia menggunakan HVDC link.

Mitigasi risiko likuiditas


-

Mengusulkan mekanisme pencairan subsidi yang lebih efektif untuk mengurangi periode pencairan subsidi.

Menyusun Investasi peralatan secara lebih efektif untuk mengurangi jumlah dan nilai aset tidak
produktif yang harus dilikuidasi.

Mitigasi risiko produksi/operasi


-

Membuat kontrak jangka panjang dengan penyedia enerji primer untuk memastikan ketersediaannya pada saat instalasi siap beroperasi.

Meningkatkan operasi dan pemeliharaan untuk mengurangi kemungkinan terjadi kerusakan


peralatan/fasilitas operasi.

Menerapkan SOP dan pelatihan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia
dalam menggunakan peralatan/fasilitas.

Mitigasi risiko bencana


-

Menggunakan asuransi untuk risiko tertentu, baik risiko bencana alam maupun risiko bencana
akibat lah manusia.

1096
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1096

04/02/2013 10:07:33

9.

Meningkatkan pengawasan dan pengamanan untuk mengurangi kemungkinan terjadi bencana


karena ulah manusia.

Meningkatkan pengawasan dan pengamanan untuk mengurangi kerugian bila bencana alam
terjadi. Peningkatan komunikasi dan citra perusahaan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan akibat ulah manusia, seperti sabotase.

Mitigasi risiko lingkungan


-

Melakukan Sosialisasi masalah ketenagalistrikan dan kaitannya dengan masyarakat untuk


mengurangi tuntutan masyarakat terhadap instalasi, termasuk keberadaan transmisi, karena
persepsi atau pemahaman mereka mengenai pengaruh instalasi terhadap kesehatan manusia.

Menerapkan sistem manajemen lingkungan yang lebih baik dan memenuhi persyaratan yang
berlaku supaya perusahaan terhindar dari masalah limbah, polusi, dan kebisingan.

10. Mitigasi risiko regulasi


-

Meningkatkan komunikasi dengan pihak terkait supaya pross penyesuaian tarif sejalan dengan
rencana.

Mengembangkan tarif supaya sejalan dengan perkembangan kondisi keuangan Pemerintah sehingga dapat memperkecil ketidakpastian subsidi.

11. Mitigasi risiko Pendanaan


-

Meningkatkan komunikasi dengan pemerintah selaku pemegang saham terkait keterbatasan


pendanaan oleh PLN dalam mengembangkan ketenagalistrikan nasional guna memperoleh
struktur pendanaan yang lebih baik.

Menjaga covenant tetap berada dalam batasan aman bagi lender

Melakukan prioritas investasi sesuai batasan ketersediaan pendanaan.

1097
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1097

04/02/2013 10:07:33

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 1098

04/02/2013 10:07:33

Anda mungkin juga menyukai