Ruptl 2012-2021
Ruptl 2012-2021
indd i
04/02/2013 14:15:53
04/02/2013 14:16:12
iii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:12
iv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:12
v
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:13
04/02/2013 14:16:14
vii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:14
viii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:15
KATA PENGANTAR
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2012-2021 ini disusun untuk memenuhi amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang
menyatakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
RUPTL ini memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 2682.K/21/MEM/2008 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 20082027 dan
draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 20122031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
RUPTL ini disusun untuk menjadi pedoman pengembangan sarana ketenagalistrikan di seluruh Indonesia
bagi PT PLN (Persero) pada kurun waktu 2012 2021, yang akan digunakan dalam penyusunan rencana
jangka panjang perusahaan dan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan.
Sejalan dengan perkembangan dan perubahan kondisi industri kelistrikan di Indonesia, RUPTL ini akan
dievaluasi secara berkala dan diubah seperlunya agar rencana pengembangan sistem kelistrikan lebih
sesuai dengan kondisi terkini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi semua pihak sehingga RUPTL
ini dapat diselesaikan.
Jakarta, Desember 2012
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
ix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:16
Daftar Isi
KEPUTUSAN MENTERI ESDM
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
SINGKATAN DAN KOSAKATA
iii
vii
ix
x
xiii
xiv
xvi
xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Visi dan Misi Perusahaan
1.4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan RUPTL
1.5. Proses Penyusunan RUPTL dan Penanggungjawabnya
1.6. Ruang Lingkup dan Wilayah Usaha
1.7. Sistematika Dokumen RUPTL
1
2
3
3
3
4
6
7
9
10
10
13
14
14
15
.16
17
18
19
19
19
20
20
22
22
22
23
24
24
24
24
25
x
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:16
3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
3.5.3. Masalah Mendesak Sistem JawaBali
26
27
29
30
30
33
33
34
34
34
36
37
39
40
40
41
42
43
44
45
45
48
48
49
50
51
51
52
53
55
59
63
63
64
66
67
68
71
71
72
74
75
76
76
77
78
79
80
xi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:16
83
84
85
86
87
88
91
92
93
94
BAB 8 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
95
97
xii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Daftar Gambar
GAMBAR BAB 1
Gambar 1.1. Proses Penyusunan RUPTL
Gambar 1.2. Peta Wilayah Usaha PT PLN (Persero)
5
7
GAMBAR BAB 5
Gambar 5.1. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021
Gambar 5.2. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012-2021
Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN
Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)
Gambar 5.5. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem
Jawa-Bali
Gambar 5.6. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)
Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)
Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia)
Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali
Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat
Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
67
68
69
70
70
GAMBAR BAB 6
Gambar 6.1. Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Gambar 6.2. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Sistem Jawa-Bali
Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Gambar 6.4. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Gambar 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP
84
85
86
87
88
GAMBAR BAB 7
Gambar 7.1. Pemetaan Risiko Implementasi RUPTL
93
47
47
48
63
65
66
xiii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Daftar Tabel
TABEL BAB 1
Tabel 1.1.
Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL
TABEL BAB 3
Tabel 3.1.
Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh)
Tabel 3.2.
Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit)
Tabel 3.3.
Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%)
Tabel 3.4.
Pertumbuhan Beban Puncak Sistem Jawa-Bali 2007-2011
Tabel 3.5.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
Tabel 3.6.
Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur Tahun 2011
Tabel 3.7.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Jawa-Bali
Tabel 3.8.
Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MVA)
Tabel 3.9.
Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (kms)
Tabel 3.10. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali
Tabel 3.11. Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali
Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT)
Tabel 3.13. Rugi Jaringan Distribusi (%)
Tabel 3.14. SAIDI dan SAIFI PLN
23
23
23
24
24
24
TABEL BAB 4
Tabel 4.1.
Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Jawa-Bali
Tabel 4.2.
Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali
Tabel 4.3.
Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development
Tabel 4.4.
Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
31
32
35
37
TABEL BAB 5
Tabel 5.1.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tabel 5.2.
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tabel 5.3.
Pertumbuhan Penduduk (%)
Tabel 5.4.
Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
dan Beban Puncak Periode 2011-2021
Tabel 5.5.
Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan
dan Rasio Elektrifikasi Periode 2011-2021
Tabel 5.6.
Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi
Tabel 5.7.
Asumsi Harga Bahan Bakar
Tabel 5.8.
Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No. 71/2000 jo Perpres No. 59/209)
Status September 2012
18
19
19
20
20
21
22
22
44
45
45
45
46
46
49
49
xiv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Tabel 5.9
Tabel 5.10
Tabel 5.11
Tabel 5.12
Tabel 5.13
Tabel 5.14
Tabel 5.15
Tabel 5.16
Tabel 5.17
Tabel 5.18
Tabel 5.19
Tabel 5.20
Tabel 5.21
Tabel 5.22
Tabel 5.23
Tabel 5.24
Tabel 5.25
Tabel 5.26
Tabel 5.27
Tabel 5.28
Tabel 5.29
Tabel 5.30
Tabel 5.31
Tabel 5.32
Tabel 5.33
Tabel 5.34
Tabel 5.35
Tabel 5.36
Tabel 5.37
Tabel 5.38
Tabel 5.39
Tabel 5.40
Tabel 5.41
Tabel 5.42
Tabel 5.43
Tabel 5.44
TABEL BAB 6
Tabel 6.1
Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Tabel 6.2
Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem JawaBali
Tabel 6.3
Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Tabel 6.4
Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Tabel 6.5
Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP
50
51
52
53
54
56
58
59
61
62
63
64
64
66
66
67
67
68
71
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
80
80
80
82
84
85
86
87
88
xv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Daftar Lampiran
LAMPIRAN A WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT
101
103
105
107
113
115
147
173
183
193
195
197
199
207
209
211
215
217
221
225
227
235
237
239
241
247
249
257
269
277
283
291
301
307
315
321
329
xvi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
A14.
A14.1.
A14.2.
A14.3.
A14.4.
A14.5.
A14.6.
337
339
349
351
359
367
371
381
B1.
383
385
389
393
395
403
411
415
421
423
425
427
B2.
435
437
441
447
451
469
479
487
497
499
501
503
519
521
531
541
553
565
573
581
591
599
xvii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
B12.
B13.
B14.
B15.
B16.
B17.
B18.
B18.1.
B18.2.
B18.3.
B18.4.
B18.5.
B18.6.
B18.7.
B18.8.
B18.9.
B18.10.
B18.11.
B18.12.
B18.13.
PROVINSI MALUKU
PROVINSI MALUKU UTARA
PROVINSI PAPUA
PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
NERACA DAYA SISTEM-SISTEM ISOLATED WILAYAH OPERASI
INDONESIA TIMUR
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Selatan
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Tengah
Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Timur
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Utara
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tengah
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Selatan
Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tenggara
Sistem Isolated Provinsi Maluku
Sistem Isolated Provinsi Maluku Utara
Sistem Isolated Provinsi Papua
Sistem Isolated Provinsi Papua Barat
Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTB
Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTT
605
613
621
631
639
649
659
661
665
677
693
699
709
711
717
725
731
739
743
757
769
771
773
781
795
799
861
921
933
959
963
967
978
1001
1003
1017
1027
1049
1061
1067
1081
1089
xviii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Air Dried Basis, merupakan nilai kalori batubara yang memperhitungkan inherent moisture saja
Aturan Distribusi
Aturan Jaringan
Beban
Sering disebut sebagai demand, merupakan besaran kebutuhan tenaga listrik yang dinyatakan dengan MWh, MW atau MVA tergantung kepada konteksnya
Beban puncak
Atau peak load / peak demand, adalah nilai tertinggi dari langgam beban suatu sistem kelistrikan dinyatakan dengan MW
bcf
BPP
:
:
BTU
Capacity balance
Captive power
CCS
CCT
CDM
CNG
COD
Daya mampu
Daya terpasang
DAS
DMO
EBITDA
ERPA
Excess power
Kelebihan energi listrik dari suatu captive power yang dapat dibeli oleh
PLN
FSRU
xix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
GAR
Gross As Received, merupakan nilai kalori batubara yang memperhitungkan total moisture
GRK
HRSG
HSD
HVDC
IBT
IGCC
IPP
JTM
JTR
kmr
kms
Life Extension
Program rehabilitasi suatu unit pembangkit yang umur teknisnya mendekati akhir
LNG
LOLP
Loadfactor
MFO
MMBTU
Million Metric BTU, satuan yang biasa digunakan untuk mengukur kalori gas
Mothballed
Pembangkit yang tidak dioperasikan namun tetap dipelihara, tidak diperhitungkan dalam reserve margin
MP3EI
MMSCF
Million Metric Standard Cubic Foot, satuan yang biasa digunakan untuk
mengukur volume gas pada tekanan dan suhu tertentu
MMSCFD
Neraca daya
Jumlah beban puncak sistem-sistem tidak terinterkoneksi tanpa melihat waktu terjadinya beban puncak
Peaking
Prakiraan beban
Reserve margin
xx
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
Bab
Pendahuluan
1
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:17
1.1.
Latar Belakang
PT PLN (Persero), selanjutnya disebut PLN, sebagai sebuah perusahaan listrik merencanakan dan
melaksanakan proyek-proyek kelistrikan yang leadtime-nya relatif panjang, sehingga PLN secara alamiah
perlu mempunyai sebuah rencana pengembangan sistem kelistrikan yang berjangka panjang1. Dengan
demikian rencana pengembangan sistem kelistrikan yang diperlukan PLN harus berjangka cukup panjang,
yaitu 10 tahun, agar dapat mengakomodasi leadtime yang panjang dari proyek-proyek kelistrikan.
Perlunya PLN mempunyai rencana pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang juga didorong oleh
keinginan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien, dalam arti PLN tidak melaksanakan
sebuah proyek kelistrikan tanpa didasarkan pada perencanaan yang baik. Hal ini penting dilakukan
karena keputusan investasi di industri kelistrikan akan dituntut manfaatnya dalam jangka panjang2. Untuk
mencapai hal tersebut PLN menyusun sebuah dokumen perencanaan sepuluh tahunan ke depan yang
disebut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, atau RUPTL.
RUPTL merupakan sebuah pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PLN sepuluh tahun mendatang
yang optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta berdasarkan pada kebijakan dan kriteria
perencanaan tertentu. Dengan demikian pelaksanaan proyek-proyek kelistrikan di luar RUPTL yang dapat
menurunkan efisiensi investasi perusahaan dapat dihindarkan.
Selain didorong oleh kebutuhan internal PLN sendiri untuk mempunyai RUPTL, dokumen perencanaan ini
juga dibuat oleh PLN untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang ada di sekor ketenagalistrikan.
Penyusunan RUPTL tahun 2012-2021 ini untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun
2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan didorong oleh timbulnya kebutuhan untuk
memperbaharui RUPTL 2011-2020 setelah memperhatikan adanya keterlambatan beberapa proyek
pembangkit tenaga listrik seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi, beberapa pembangkit listrik
tenaga air dan pembangkit listrik tenaga uap batubara, baik proyek PLN maupun proyek listrik swasta
atau IPP (independent power producer).
Selanjutnya sejalan dengan UU No.30/2009 dimana pemerintah provinsi (dan juga pemerintah kabupaten/
kota) wajib membuat Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah atau RUKD, maka dalam RUPTL 20122021 ini juga terdapat perencanaan sistem kelistrikan per provinsi. Namun demikian proses optimisasi
perencanaan tetap dilakukan per sistem kelistrikan apabila telah ada jaringan interkoneksi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi sumber daya. RUPTL per provinsi tersebut akan bermanfaat
untuk memperlihatkan apa yang telah direncanakan oleh PLN pada setiap provinsi.
Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek pembangkit yang telah committed akan dilaksanakan oleh
PLN dan beberapa proyek yang telah committed akan dilaksanakan oleh swasta sebagai IPP. Kebutuhan
tambahan kapasitas yang belum committed akan disebut sebagai tambahan kapasitas yang belum
dialokasikan sebagai proyek PLN atau IPP.
Proyek transmisi dan distribusi pada dasarnya akan dilaksanakan oleh PLN. Namun khusus untuk beberapa
ruas transmisi yang menghubungkan suatu pembangkit IPP ke jaringan terdekat dapat dibangun oleh
pengembang IPP.
1
2
Sebagai contoh, diperlukan waktu 8-9 tahun untuk mewujudkan sebuah PLTU batubara kelas 1.000 MW sejak dari rencana awal
hingga beroperasi
Sebuah PLTU batubara diharapkan beroperasi komersial selama 25 30 tahun.
2
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
Sesuai dengan regulasi yang ada, RUPTL akan selalu dievaluasi secara berkala untuk disesuaikan dengan
perubahan beberapa parameter kunci yang menjadi dasar penyusunan rencana pengembangan sistem
kelistrikan. Dengan demikian RUPTL selalu dapat menyajikan rencana pengembangan sistem yang
mutakhir dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementasi proyek-proyek kelistrikan.
1.2.
Landasan Hukum
1.3.
Pada Anggaran Dasar PLN Tahun 2008 Pasal 3 disebutkan bahwa tujuan dan lapangan usaha PLN
adalah menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan
mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan
terbatas.
Berkenaan dengan tujuan dan lapangan usaha PLN tersebut di atas, maka visi PLN adalah sebagai berikut:
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani.
Selain visi tersebut, saat ini PLN tengah bercita-cita untuk berubah menjadi perusahaan kelas dunia, bebas
subsidi, menguntungkan, ramah lingkungan dan dicintai pelanggan.
Untuk melaksanakan penugasan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan mengacu
kepada visi tersebut, maka PLN akan:
1.4.
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan, dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
Pada dasarnya tujuan penyusunan RUPTL adalah memberikan pedoman dan acuan pengembangan sarana
kelistrikan PLN dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di wilayah usahanya secara lebih efisien dan
lebih terencana, sehingga dapat dihindari ketidak-efisienan perusahaan sejak tahap perencanaan.
3
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
Sasaran RUPTL yang ingin dicapai sepuluh tahun ke depan secara nasional adalah pemenuhan kebutuhan
kapasitas dan energi listrik, peningkatan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan sejak dari tahap
perencanaan yang meliputi:
1.5.
3
4
5
RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 digunakan sebagai pertimbangan, khususnya mengenai
kebijakan Pemerintah tentang perencanaan ketenagalistrikan, kebijakan pemanfaatan energi primer
untuk pembangkit tenaga listrik, kebijakan perlindungan lingkungan, kebijakan tingkat cadangan
(reserve margin), asumsi pertumbuhan ekonomi dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik.
PLN Kantor Pusat menetapkan kebijakan dan asumsi dasar setelah memperhatikan RUKN dan
kebijakan Pemerintah lainnya, seperti pengembangan panas bumi yang semakin besar.
Dilakukan evaluasi terhadap asumsi dasar tersebut dan realisasinya dalam RUPTL perioda
sebelumnya dalam Forum Perencanaan, yaitu sebuah forum pertemuan antara Unit-Unit Bisnis
PLN dan PLN Kantor Pusat untuk membahas dan menyepakati parameter kunci untuk menyusun
prakiraan pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik.
Dengan memperhatikan asumsi-asumsi dasar, terutama pertumbuhan ekonomi, selanjutnya disusun
prakiraan beban (demand forecast), rencana pembangkitan, rencana transmisi dan gardu induk
(GI), rencana distribusi dan rencana pengembangan sistem kelistrikan yang isolated. Penyusunan
ini dilakukan oleh Unit-unit Bisnis dan PLN Kantor Pusat sesuai tanggung-jawab masing-masing.
Demand forecast, perencanaan GI dan perencanaan distribusi dibuat oleh PLN Distribusi/ Wilayah.
Perencanaan transmisi dibuat oleh PLNPenyaluran dan Pusat Pengatur Beban (PLN P3B) atau oleh
PLN Wilayah yang mengelola transmisi. Rencana pembangkitan pada sistem-sistem interkoneksi
yang cukup besar dilakukan oleh PLN Kantor Pusat.
Penyusunan demand forecast oleh PLN Wilayah/Distribusi dibuat dengan metoda regresi ekonometrik menggunakan data historis penjualan energi listrik, pertumbuhan ekonomi, daya
tersambung dan jumlah pelanggan. Selanjutnya dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan
ekonomi dan populasi, dibentuk model yang valid4.
Workshop perencanaan yang melibatkan Unit-Unit Bisnis PLN dan PLN Kantor Pusat dilaksanakan
minimal 1 kali dalam setahun, dimaksudkan untuk memverifikasi dan menyepakati demand forecast,
capacity balance dan rencana gardu induk, rencana transmisi dan rencana pembangkit sistem isolated
yang dihasilkan oleh Unit-unit Bisnis PLN. Pada workshop perencanaan juga dilakukan verifikasi
jadwal COD5 proyek-proyek pembangkit PLN dan IPP, estimasi pasokan gas alam dan LNG/CNG, serta
kebutuhan dan pogram pembangkit sewa untuk mengatasi kekurangan tenaga listrik jangka pendek.
4
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
Konsolidasi produk perencanaan sistem dalam seluruh wilayah usaha PLN menjadi draft RUPTL
dan pengusulan pengesahan RUPTL oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan oleh
PLN Kantor Pusat. RUPTL ini selanjutnya akan menjadi referensi untuk pembuatan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) lima tahunan, serta menjadi pedoman keputusan investasi tahunan PLN
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
RUPTL
RUKN
Workshop
Perencanaan
Pada workshop demand forecast, PLN Kantor Pusat dan PLN Distribusi/Wilayah membahas dan menyepakati
asumsi-asumsi dasar untuk pembuatan demand forecast di setiap wilayah, dilanjutkan dengan menyusun
demand forecast secara agregat, namun belum dibuat secara spasial6. Berbekal hasil kerja pada workshop
demand forecast tersebut, setiap unit PLN Distribusi/Wilayah kembali ke tempat masing-masing dan
membuat capacity balance atau penjabaran demand forecast secara spasial untuk memperkirakan
kenaikan pembebanan setiap gardu induk dan sinyal penambahan trafo atau gardu induk baru, yang harus
diselesaikan dalam waktu dua bulan.
Pada saat yang sama, PLN Kantor Pusat membuat rencana pengembangan pembangkit pada sistem
interkoneksi dan perencanaan transmisi tegangan tinggi bersama dengan PLN P3B/Wilayah.
Pembagian tanggung jawab penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Tabel1.1.
P3B
Kitlur
Wilayah
Kit
Distr
Pusat
E
E
P, E*)
P
P
P
Demand forecasting
Perencanaan Pembangkitan
Perencanaan Transmisi
Perencanaan Distribusi
Perencanaan GI
Perencanaan Pembangkitan
Isolated
Konsolidasi
E
S
E
S
E
S
E
E
E
E
Keterangan:
E: Pelaksana (Executor); P: Pembinaan (Parenting); U: Pengguna (User); S: Pendukung (Supporting),*)
untuk Sistem Besar
6
Demand forecast spasial menunjukkan bagaimana pertumbuhan demand kelistrikan terdistribusi pada daerah-daerah/locality.
5
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
1.6.
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral sesuai Surat Keputusan No. 634-12/20/600.3/2011 tanggal 30 September 2011. Surat keputusan
tersebut menetapkan Wilayah Usaha PLN yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali yang
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Wilayah Usaha bagi Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha
Milik Daerah, Badan Usaha Swasta atau Koperasi.
Ruang Lingkup RUPTL 2012-2021 ini mencakup seluruh Wilayah Usaha PLN yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri ESDM tersebut, yaitu tidak termasuk wilayah usaha PT Pelayanan Listrik Nasional
Batam dan PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, walaupun keduanya merupakan anak perusahaan PLN.
Sejalan dengan organisasi PLN dimana wilayah usaha PLN dibagi menjadi tiga wilayah operasi, yaitu
Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa-Bali, maka RUPTL ini akan menjelaskan rencana pengembangan
sistem pada tiga wilayah operasi tersebut. Selain itu RUPTL ini juga menampilkan rencana pengembangan
sistem per provinsi.
Berikut adalah penjelasan mengenai Wilayah Usaha PLN saat ini.
6
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
Nusa Tenggara
Pelayanan kelistrikan di Kepulauan Nusa Tenggara dilaksanakan oleh PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat
dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur.
Maluku dan Maluku Utara serta Papua
Wilayah usaha PLN di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara dilayani oleh PLN Wilayah Maluku &
Maluku Utara, dan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilayani oleh PLN Wilayah Papua.
1.7.
Dokumen RUPTL ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab I menjelaskan latar belakang,
landasan hukum, visi dan misi perusahaan, tujuan dan sasaran, dan sistematika dokumen. Bab II
menjelaskan kebijakan umum pengembangan sarana yang meliputi kebijakan-kebijakan pengembangan
sistem. Bab III menjelaskan kondisi kelistrikan saat ini, Bab IV menjelaskan ketersediaan energi primer. Bab
V menjelaskan rencana penyediaan tenaga listrik, meliputi kriteria dan kebijakan perencanaan, asumsi
dasar, prakiraan kebutuhan listrik dan rencana pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi, serta
neraca energi dan kebutuhan bahan bakar. BabVImenjelaskan kebutuhan investasi. Bab VII menjelaskan
analisis risiko dan langkah mitigasinya. Bab VIII memberikan kesimpulan.
Selanjutnya rencana pengembangan sistem yang rinci diberikan dalam lampiranlampiran yang
menjelaskan rencana kelistrikan setiap sistem kelistrikan dan setiap provinsi.
7
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:18
04/02/2013 14:16:18
9
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:19
Pengembangan sarana kelistrikan dalam RUPTL 2012-2021 ini dibuat dengan memperhatikan RUKN
2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 serta kebijakan perusahaan dalam merencanakan pertumbuhan
penjualan, pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi. Bab II ini menjelaskan kebijakan dimaksud.
2.1.
Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada pertemuan dengan PLN yang juga dihadiri oleh
anggota Kabinet Indonesia Bersatu di Mataram pada tanggal 27 Juli 2010, PLN diminta mempertahankan
bebas pemadaman listrik. Konsekuensi dari arahan tersebut adalah PLN harus menyediakan tenaga listrik
dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat di seluruh Indonesia secara terus menerus, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian PLN pada dasarnya bermaksud melayani kebutuhan
tenaga listrik masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam jangka pendek dimana kapasitas pembangkit PLN masih terbatas karena proyek-proyek
pembangkit belum sepenuhnya selesai, PLN telah dan akan memenuhi permintaan tenaga listrik dengan
menyewa pembangkit sebagai solusi interim. Pada tahun-tahun berikutnya dimana penambahan kapasitas
pembangkit dan transmisi diharapkan telah selesai7 dan reserve margin telah mencukupi, maka penjualan
akan dipacu untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembangkit listrik.
RUPTL ini disusun dengan berdasar pada proyeksi kebutuhan tenaga listrik dalam RUKN 2008-2027 yang
diperbaharui dengan draft RUKN 2012-2031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral pada tahun 2012.
RUPTL ini juga disusun untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi secara signifikan dengan
menyambung konsumen residensial baru dalam jumlah yang cukup tinggi setiap tahun, dan melayani semua
daftar tunggu yang ada. Pada daerah-daerah tertentu RUPTL ini telah mempertimbangkan permintaan
listrik yang tinggi karena pelaksanaan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.
Kebijakan lain yang dianut dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah belum diperhitungkannya dampak program
demand side management (DSM) dan program energy eciency dalam membuat prakiraan demand.
Kebijakan ini diambil untuk memperoleh perencanaan pembangkitan yang lebih aman, disamping karena
implementasi kedua program tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi efektif.
Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah direncanakan cukup tinggi sehingga
diperkirakan akan cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada setiap koridor pertumbuhan
ekonomi sebagaimana direncanakan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).
2.2.
Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik diarahkan untuk memenuhi pertumbuhan beban yang
direncanakan, dan pada beberapa wilayah tertentu diutamakan untuk memenuhi kekurangan pasokan
tenaga listrik. Pengembangan kapasitas pembangkit juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan
pasokan yang diinginkan, dengan mengutamakan pemanfaatan sumber energi setempat, terutama energi
terbarukan.
Proyek-proyek percepatan pembangkit tahap 1 dan 2, proyek pembangkit PLN dan IPP lainnya
10
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:20
Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik sejauh mungkin dilakukan secara optimal dengan
prinsip biaya penyediaan listrik terendah (least cost), dengan tetap memenuhi tingkat keandalan yang
wajar dalam industri tenaga listrik. Biaya penyediaan terendah dicapai dengan meminimalkan net present
value semua biaya penyediaan listrik yang terdiri dari biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya operasi
dan pemeliharaan, dan biaya energy not served8. Tingkat keandalan sistem pembangkitan diukur dengan
kriteria Loss of Load Probability (LOLP) dan cadangan daya (reserve margin)9. Pembangkit sewa dan excess
power tidak diperhitungkan dalam membuat rencana pengembangan kapasitas jangka panjang, namun
dalam jangka pendek diperhitungkan untuk menggambarkan upaya PLN dalam mengatasi kondisi krisis
kelistrikan.
Namun demikian, sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk lebih banyak mengembangkan dan
memanfaatkan energi terbarukan, pengembangan panas bumi dan tenaga air tidak mengikuti kriteria
least cost, sehingga dalam proses perencanaan mereka diperlakukan sebagai fixed plant10. Namun
demikian perencanaan pembangkit panas bumi dan tenaga air tetap memperhatikan keseimbangan
supply demand dan besar cadangan yang tidak berlebihan, serta status kesiapan pengembangannya.
Pada beberapa daerah yang merupakan sumber utama energi primer nasional namun telah lama
menderita kekurangan pasokan tenaga listrik, yaitu Sumatera dan Kalimantan, PLN mempunyai kebijakan
untuk membolehkan rencana reserve margin yang tinggi. Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan
pelaksanaan proyek-proyek pembangkit di Kalimantan dan Sumatera seringkali mengalami keterlambatan,
pembangkit existing telah mengalami derating yang cukup besar dan adanya keyakinan bahwa tersedianya
tenaga listrik yang banyak di Sumatera dan Kalimantan akan memicu tumbuhnya demand listrik yang jauh
lebih cepat11.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelebihan pasokan pada sistem kelistrikan tertentu yang reserve marginnya direncanakan sangat tinggi, PLN akan memonitor progres implementasi proyek pembangkit dari
tahun ke tahun. Apabila progres fisik proyek pembangkit berjalan baik, maka PLN akan mengimbanginya
dengan mitigasi tertentu. Mitigasi tersebut misalnya pemasaran agresif untuk menyeimbangkan penjualan
dengan pasokan, memastikan interkoneksi dengan sistem kelistrikan lain sehingga dapat dilakukan power
exchange, dan menunda jadwal proyek-proyek pembangkitan berikutnya.
Pemilihan lokasi pembangkit dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber energi primer
setempat atau kemudahan pasokan energi primer, kedekatan dengan pusat beban, prinsip regional
balance topologi jaringan transmisi yang dikehendaki, kendala pada sistem transmisi12, dan kendalakendala teknis, lingkungan dan sosial13.
Untuk memenuhi kebutuhan beban puncak, pembangkit berbahan bakar BBM tidak direncanakan lagi.
Untuk selanjutnya PLN hanya merencanakan pembangkit beban puncak yang beroperasi dengan gas
(LNG, mini LNG, CNG). Apabila ada potensi, PLN lebih mengutamakan pembangkit hidro, seperti pumped
storage, PLTA peaking dengan reservoir.
Proyek PLTGU berbahan bakar gas lapangan (gas pipa) hanya direncanakan apabila terdapat kepastian
pasokan gas.
8
9
10
11
12
13
Biaya energy not served adalah nilai penalti ekonomi yang dikenakan pada objective function untuk setiap kWh yang tidak dapat
dinikmati konsumen akibat padam listrik
LOLP dan reserve margin akan dijelaskan pada Bab IV.
Fixed plant adalah kandidat pembangkit yang langsung dijadwalkan pada tahun tertentu tanpa menjalani proses optimisasi keekonomian.
PLN meyakini bahwa demand listrik di daerah yang telah lama mengalami pemadaman merupakan demand yang tertekan (suppressed demand) dan tidak dapat diproyeksi hanya dengan metoda regresi berdasar data historis.
Pembebanan lebih, tegangan rendah, arus hubung singkat terlalu tinggi, stabilitas tidak baik.
Antara lain kondisi tanah, bathymetry, hutan lindung, pemukiman.
11
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:20
Dalam hal tidak tersedia pasokan gas lapangan, maka PLTGU sebagai pembangkit medium (pemikul beban
menengah) menjadi tidak dapat direncanakan. Konsekuensinya sebagian pembangkit beban dasar, yaitu
PLTU batubara, dapat dioperasikan sebagai pemikul beban menengah dengan capacity factor yang relatif
rendah, walaupun untuk fungsi tersebut PLTU batubara perlu dibantu oleh pembangkit jenis lain yang
mempunyai ramping rate14 tinggi seperti PLTG.
Pengembangan PLTU batubara skala kecil dan PLTGB (pembangkit listrik tenaga gasifikasi batubara) skala
kecil merupakan program untuk menggantikan pembangkit listrik berbahan-bakar BBM pada sistem
kelistrikan skala kecil yang belum dapat dilayani melalui grid extension dalam waktu cukup dekat.
Untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN telah merencanakan PLTU batubara kelas 1.000 MW dengan
teknologi ultra super critical15 untuk memperoleh efisiensi yang lebih baik dan emisi CO2 yang lebih
rendah. Penggunaan ukuran unit sebesar ini dimotivasi oleh manfaat economies of scale dan didorong
oleh semakin sulitnya memperoleh lahan untuk membangun pusat pembangkit skala besar di Pulau Jawa.
Pertimbangan lainnya adalah ukuran sistem Jawa Bali telah cukup besar untuk mengakomodasi unit
pembangkit kelas 1.000 MW.
Secara umum pemilihan lokasi pembangkit diupayakan untuk memenuhi prinsip regional balance. Regional
balance adalah situasi dimana kebutuhan listrik suatu region dipenuhi sebagian besar oleh pembangkit
yang berada di region tersebut dan tidak banyak tergantung pada transfer daya dari region lain melalui
saluran transmisi interkoneksi. Dengan prinsip ini, kebutuhan transmisi interkoneksi antar region akan
minimal.
Namun demikian kebijakan regional balance ini tidak membatasi PLN dalam mengembangkan pembangkit
di suatu lokasi dan mengirim energinya ke pusat beban melalui transmisi, sepanjang hal tersebut layak
secara teknis dan ekonomis. Hal ini tercermin dari adanya rencana untuk mengembangkan PLTU mulut
tambang skala besar di Sumatera Selatan dan menyalurkan sebagian besar energi listriknya ke pulau Jawa
melalui transmisi arus searah tegangan tinggi (high voltage direct current transmission atau HVDC)16. Situasi
yang sama juga terjadi di sistem Sumatera, dimana sumber daya energi (batubara, panas bumi dan gas)
lebih banyak tersedia di Sumbagsel, sehingga di wilayah ini banyak direncanakan PLTU batubara dan PLTP
yang sebagian energinya akan ditransfer ke Sumbagut melalui sistem transmisi tegangan ekstra tinggi.
Kepemilikan proyek-proyek pembangkitan yang direncanakan dalam RUPTL disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan PLN. Mengingat kebutuhan investasi sektor ketenagalistrikan yang sangat besar,
PLN tidak dapat secara sendirian membangun seluruh kebutuhan pembangkit baru. Dengan demikian
sebagian proyek pembangkit akan dilakukan oleh listrik swasta sebagai independent power producer (IPP).
Berikut ini kebijakan PLN dalam mengalokasikan ownership proyek kelistrikan:
Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek PLN apabila PLN telah mendapat pendanaan dari
lender, telah mempunyai kontrak EPC/penunjukan pemenang lelang EPC, atau ditugaskan oleh
pemerintah untuk melaksanakan sebuah proyek pembangkit.
Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek IPP apabila PLN telah menandatangani PPA/Letter
of Intent, PLN telah menyampaikan usulan kepada pemerintah bahwa suatu proyek dikerjakan oleh
IPP, atau pengembang swasta telah memperoleh IUPTL dari Pemerintah.
Proyek pembangkit yang belum direncanakan sebagai proyek PLN atau IPP dimasukkan dalam
kelompok proyek unallocated.
PLTP: Sesuai dengan peraturan dan perundangan di sektor panas bumi, pengembangan PLTP pada
umumnya didorong untuk dikembangkan oleh swasta dengan proses pemenangan WKP melalui
14 Ramping rate adalah kemampuan pembangkit dalam mengubah output-nya, dinyatakan dalam % per menit, atau MW per menit.
15 PLTU ultra super critical merupakan jenis clean coal technology (CCT) yang telah matang secara komersial. Jenis CCT lainnya, yaitu
Integrated Gassification Combined Cycle (IGCC) diperkirakan baru akan matang secara komersial setelah tahun 2024.
16 Persyaratan untuk melaksanakan proyek interkoneksi Sumatera Jawa ini adalah kebutuhan listrik di seluruh wilayah Sumatera
telah terpenuhi dengan cukup.
12
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:20
tender oleh Pemda sebagai total project 17. Sedangkan potensi panas bumi yang WKP-nya dimiliki oleh
Pertamina berdasar regulasi terdahulu, Pertamina dan PLN dapat bekerja sama mengembangkan
PLTP 18. Beberapa WKP PLTP di Indonesia Timur yang dimiliki PLN akan dikembangkan sepenuhnya
sebagai proyek PLN.
2.3.
Pengembangan saluran transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya keseimbangan antara
kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien dengan memenuhi
kriteria keandalan tertentu. Disamping itu pengembangan saluran transmisi juga dimaksudkan sebagai
usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi.
Proyek transmisi pada dasarnya dilaksanakan oleh PLN, kecuali beberapa transmisi terkait dengan
pembangkit milik IPP yang sesuai kontrak PPA dilaksanakan oleh pengembang IPP. Namun demikian,
terbuka opsi proyek transmisi untuk juga dapat dilaksanakan oleh swasta dengan skema bisnis tertentu,
misalnya build lease transfer (BLT)19. Opsi tersebut dibuka atas dasar pertimbangan keterbatasan
kemampuan pendanaan investasi PLN dan pertimbangan perusahaan swasta dapat lebih fleksibel dalam
hal mengurus perizinan dan pembebasan lahan.
Sejalan dengan kebijakan pengembangan pembangkitan untuk mentransfer energi listrik dari wilayah yang
mempunyai sumber energi primer tinggi ke wilayah lain yang mempunyai sumber energi primer terbatas,
maka sistem Sumatera yang pada saat ini tengah berkembang pesat memerlukan jaringan interkoneksi
utama (backbone) yang kuat mengingat jarak geografis yang sangat luas. Sebagai dampak dari kebijakan
tersebut, dalam RUPTL ini direncanakan pembangunan jaringan interkoneksi dengan tegangan 275 kV AC
pada tahap awal di koridor barat Sumatera dan tegangan 500 kV AC pada saat diperlukan di koridor timur
Sumatera.
Pembangunan interkoneksi point-to-point jarak jauh, melalui laut dan berkapasitas besar memerlukan
teknologi transmisi daya arus searah (HVDC). Kebijakan PLN dalam memilih tegangan transmisi HVDC
adalah mengadopsi tegangan yang banyak digunakan di negara lain, yaitu 500 kV DC dan 250 kV DC20.
Kebijakan utama lainnya adalah pembangunan sistem transmisi dilaksanakan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan beban hingga 10 tahun ke depan.
Pada jaringan yang memasok ibukota negara direncanakan looping antar sub-sistem dengan pola operasi
terpisah untuk meningkatkan keandalan pasokan.
Pada saluran transmisi yang tidak memenuhi kriteria keandalan N1 akan dilaksanakan reconductoring dan
uprating.
Perluasan jaringan transmisi dari grid yang telah ada untuk menjangkau sistem isolated yang masih dilayani
PLTD BBM (grid extension) dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan teknis.
17 Total project PLTP adalah proyek dimana sisi hulu (uap) dan hilir (pembangkit listrik) dikerjakan oleh pengembang dan PLN hanya
membeli listrik.
18 Yaitu Pertamina mengembangkan sisi hulu dan PLN membangun power plant, atau Pertamina mengembangkan PLTP sebagai total
project dan PLN membeli listriknya.
19 Skema BLT (build lease transfer) adalah transmisi dibangun dan didanai oleh swasta, termasuk pembebasan lahan dan perizinan
ROW, dan PLN mengoperasikan serta membayar sewa sesuai tarif yang disepakati dan setelah periode waktu tertentu aset transmisi akan ditransfer menjadi milik PLN.
20 Berbeda dengan teknologi HVAC yang mempunyai standar tegangan internasional dan nasional, teknologi HVDC tidak mempunyai
standar tegangan. Pemilihan tegangan HVDC disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan dan kelas kabel (kabel laut)
yang banyak digunakan di dunia, misalnya 500 kV DC (India, Kanada), 250 kV DC (Jepang, Swedia).
13
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:20
2.4.
Fokus pengembangan dan investasi sistem distribusi secara umum diarahkan pada 4 hal, yaitu: perbaikan
tegangan pelayanan, perbaikan SAIDI dan SAIFI, penurunan susut teknis jaringan dan rehabilitasi jaringan
yang tua. Kegiatan berikutnya adalah investasi perluasan jaringan untuk melayani pertumbuhan dan
perbaikan sarana pelayanan.
Pemilihan teknologi seperti jenis tiang (beton, besi atau kayu), jenis saluran (saluran udara, kabel bawah
tanah), sistem jaringan (radial, loop atau spindle), perlengkapan (menggunakan recloser atau tidak),
termasuk penggunaan tegangan 70 kV sebagai saluran distribusi ke pelanggan besar, ditentukan oleh
manajemen unit melalui analisis dan pertimbangan keekonomian jangka panjang dan pencapaian tingkat
mutu pelayanan yang lebih baik, dengan tetap memenuhi standard SNI atau SPLN yang berlaku.
2.5.
Pembangunan listrik perdesaan merupakan penugasan Pemerintah kepada PLN untuk melistriki
masyarakat perdesaan yang pendanaannya diperoleh dari APBN, dan diutamakan pada provinsi dengan
rasio elektrifikasi yang masih rendah. Kebijakan yang diambil oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
(DJK) dan PLN dalam pembangunan listrik desa untuk menunjang rasio elektrifikasi 80% dan desa berlistrik
98,9% di tahun 2014 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Departemen ESDM 20102014 adalah:
14
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:21
2.6.
Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek GI Baru
atau Extension Trafo GI yang pendanaannya diperoleh dari APBN.
Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar dan pembangkit mikro/mini tenaga air yang pendanaannya diperoleh dari
APBN.
Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar yang pendanaannya dari APLN, dengan catatan jalur keluar jaringan distribusi
tersebut belum disediakan dari APLN.
Melistriki desa baru maupun desa lama yang sebagian dari dusun tersebut belum berlistrik, daerah
terpencil dan daerah perbatasan.
Dimungkinkan pemasangan load break switch untuk menunjang perbaikan keandalan jaringan
tegangan menengah dan tiang 14 meter serta konduktor 240 mm2 untuk mengantisipasi kebutuhan
pengembangan sistem.
Dimungkinkan pengadaan hybrid PLTS dan hybrid PLTB21 yang sistemnya terhubung dengan grid
PLN.
Melaksanakan program Listrik Murah dan Hemat dengan target masyarakat nelayan, daerah
tertinggal dan akselerasi rasio elektrifikasi.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk lebih optimal lagi dalam memanfaatkan energi baru dan
terbarukan (EBT) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2010 mengenai penugasan
Pemerintah kepada PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan
menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/2012,
maka PLN akan memprioritaskan pengembangan panas bumi dan tenaga air. Kedua jenis energi baru ini
dapat masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja mereka siap, walaupun dengan tetap memperhatikan
kebutuhan demand dan adanya rencana pembangkit yang lain.
Kebijakan ini tidak membatasi PLN untuk merencanakan sebuah proyek PLTA tanpa menganut prinsip
demand driven22 demi mencapai suatu tujuan khusus tertentu, walaupun hal ini hanya dilakukan
secara sangat terbatas dan selektif. Dalam konteks ini PLN merencanakan pembangunan PLTA Baliem
berkapasitas 50 MW23 untuk melistriki 7 kabupaten baru di dataran tinggi Pegunungan Tengah yang sama
sekali belum memiliki listrik. Proyek ini diharapkan akan mendorong kegiatan ekonomi di daerah tersebut
untuk pengolahan sumber daya alam sejalan dengan tujuan MP3EI di koridor Papua Maluku.
Berdasar kebijakan tersebut PLN dalam RUPTL ini merencanakan pengembangan panas bumi yang sangat
besar, pembangkit tenaga air skala besar, menengah dan kecil serta EBT skala kecil tersebar berupa
PLTS, PLTB, biomasa, biofuel dan gasifikasi batubara (energi baru). PLN juga mendorong penelitian dan
pengembangan EBT lain seperti thermal solar power, arus laut, OTEC (ocean thermal energy conversion),
dan fuel cell.
Khusus mengenai PLTS, PLN mempunyai kebijakan untuk mengembangkan centralized PV untuk melistriki
banyak komunitas terpencil yang jauh dari grid pada daerah tertinggal, pulau-pulau terdepan yang
berbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar lainnya. Hal ini didorong oleh semangat PLN
untuk memberi akses ke tenaga listrik yang lebih cepat kepada masyarakat di daerah terpencil. Lokasi
centralized PV/PLTS komunal dipilih setelah mempertimbangkan faktor tekno-ekonomi seperti biaya
21 PLTS: Pembangkit Listrik Tenaga Surya, PLTB: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
22 Demand driven adalah sebuah pendekatan perencanaan yang mensyaratkan adanya jaminan demand listrik yang cukup untuk menjustifikasi kelayakan sebuah proyek pembangkit.
23 Dapat dikembangkan menjadi 100 MW.
15
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:21
transportasi BBM ke lokasi dan mengoperasikan PV secara hybrid dengan PLTD yang telah ada sehinggga
mengurangi pemakaian BBM. Selain itu PLN juga memperhatikan, alternatif sumber energi primer/EBT
yang tersedia setempat dan tingkat pelayanan24 yang akan disediakan pada lokasi tersebut.
2.7.
Sesuai misi PLN menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan, dan sejalan dengan komitmen
nasional tentang pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), PLN akan melakukan upaya pengurangan
emisi GRK dari semua kegiatan ketenagalistrikan.
Kebijakan PLN untuk mitigasi perubahan iklim adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
16
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:21
17
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:21
3.1.
Penjualan tenaga listrik pada lima tahun terakhir tumbuh rata-rata 8,5% per tahun sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh)
Wilayah
2007
2008
2009
2010
2011
120,0
127,6
133,1
145,7
158
7,6
6,4
9,4
10,7
8,5
95,6
100,8
104,1
113,4
120,8
7,4
5,4
3,3
8,9
6,5
14,7
16,4
17,6
19,7
21,5
7,9
11,9
7,2
11,6
9,3
3,9
4,2
4,7
5,1
5,7
7,6
8,2
9,6
10,3
10,1
3,9
4,2
4,6
5,1
5,6
10,2
7,3
8,8
10,7
11,0
1,8
2,0
2,2
2,4
2,7
12,3
8,3
9,9
10,7
13,0
Indonesia
Pertumbuhan (%)
Jawa - Bali
%
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
%
Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
%
Rata-rata
8,5
6,3
9,6
9,2
9,6
10,8
Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan rata-rata penjualan listrik di Jawa Bali (6,3% per tahun)
relatif lebih rendah daripada pertumbuhan rata-rata di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
dan Nusa Tenggara.
Pertumbuhan penjualan yang rendah di Jawa Bali pada tahun 2007 disebabkan oleh adanya pengendalian
penjualan akibat keterbatasan kapasitas pembangkit pada tahun tersebut26. Selanjutnya pada tahun 2008
mulai terjadi krisis finansial global hingga akhir tahun 2009 yang menyebabkan penjualan tenaga listrik
tahun 2009 hanya tumbuh 3,3%. Pertumbuhan di Jawa pulih kembali dari dampak krisis keuangan global
mulai tahun 2010.
Penjualan tenaga listrik di Sumatera tumbuh jauh lebih tinggi, yaitu rata-rata 9,6% per tahun. Pertumbuhan
ini tidak seimbang dengan penambahan kapasitas pembangkit yang hanya tumbuh rata-rata 5,2% per
tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya yang kronis hingga tahun 2009 dan diatasi dengan
sewa pembangkit sepanjang tahun 2010.
Penjualan tenaga listrik di Kalimantan tumbuh rata-rata 9,2% per tahun, sedangkan penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 1% per tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya dan penjualan
dibatasi.
Penjualan tenaga listrik di Sulawesi tumbuh rata-rata 9,6% per tahun, sementara penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 2,7% per tahun. Hal ini telah mengakibatkan krisis penyediaan tenaga listrik
yang cukup parah hingga tahun 2009 khususnya di Sulawesi Selatan, dan pada tahun 2010 diatasi dengan
sewa pembangkit.
Hal yang sama terjadi di daerah Indonesia Timur lainnya, yaitu Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Pertumbuhan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur diperkirakan masih berpotensi
untuk meningkat lebih tinggi karena daftar tunggu yang tinggi akibat keterbatasan pasokan dan rasio
elektrifikasi yang akan terus ditingkatkan.
18
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
3.1.1
Jumlah Pelanggan
Realisasi jumlah pelanggan selama tahun 20072011 mengalami peningkatan dari 37,2 juta menjadi 45,6
juta atau bertambah rata-rata 1,68 juta tiap tahunnya. Penambahan pelanggan terbesar masih terjadi
pada sektor rumah tangga, yaitu rata-rata 1,6 juta per tahun, diikuti sektor bisnis dengan rata-rata 87 ribu
pelanggan per tahun, sektor publik rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun, dan terakhir sektor industri
rata-rata 700 pelanggan per tahun. Tabel 3.2 menunjukkan perkembangan jumlah pelanggan PLN menurut
sektor pelanggan dalam lima tahun terakhir.
Tabel 3.2. Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit)
Jenis Pelanggan
Rumah Tangga
Komersial
Publik
Industri
Total
3.1.2
2007
2008
34.508,1
35.835,1
2009
2010
36.897
39.108,5
2011
42.348,312
1.585,1
1.687,3
1.770,4
1.877,6
2.019,03
988,8
1.052,2
1.164,7
1.147,8
1.213,69
46,6
46,3
38.620,9
47,6
39.879,7
48,4
42.182,4
50,027
45.631,059
37.128,6
Rasio Elektrifikasi
Rasio elektrifikasi didefinisikan sebagai jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah
rumah tangga yang ada. Perkembangan rasio elektrifikasi secara nasional dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan, yaitu dari 60,8% pada tahun 2007 menjadi 71,2% pada tahun 2011.
Pada periode tersebut kenaikan rasio elektrifikasi pada wilayah-wilayah Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan pulau lainnya diperlihatkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%)
Wilayah
Indonesia
2007
60,8
2008
2009
62,3
2010
65
2011
67,5
71,23
Jawa-Bali
66,3
68
69,8
71,4
72,325
Sumatera
56,8
60,2
60,9
67,1
69,38
Kalimantan
Sulawesi
Indonesia Bagian Timur
54,5
53,6
30,6
53,9
54,1
30,6
55,1
54,4
31,8
62,3
62,7
35,7
64,25
66,63
44,24
Pada Tabel tersebut terlihat bahwa terjadi pertumbuhan rasio elektrifikasi yang tidak merata pada masingmasing daerah, dengan rincian sebagai berikut:
Sumatera: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 2,5% per tahun.
Sulawesi: pertumbuhan rasio elektrifikasinya sekitar 2,6% per tahun. Rasio elektrifikasi naik cukup
tajam pada tahun 2010 karena adanya pembangkit sewa.
Jawa Bali: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 1,2% per tahun.
Kalimantan: rasio elektrifikasi mengalami kenaikan cukup signifikan mulai tahun 2009 karena
teratasinya masalah pembangkitan dengan adanya beberapa pembangkit sewa.
Indonesia bagian Timur: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan 2,7% per tahun. Kesulitan utama
adalah keterbatasan kemampuan pembangkit dan situasi geografis yang tersebar.
3.1.3
Pertumbuhan beban puncak sistem Jawa Bali dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.4. Dari
Tabel tersebut dapat dilihat bahwa beban puncak tumbuh relatif rendah, yaitu rata-rata 5,2%, dengan
loadfactor cenderung meningkat, hal ini dicerminkan juga oleh pertumbuhan energi yang relatif tinggi,
19
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
yaitu rata-rata 8,5% (lihat Tabel 3.1). Perbaikan loadfactor terjadi karena adanya kebijakan pembatasan
penggunaan daya pada saat beban puncak pada konsumen besar dan penerapan tarif multiguna untuk
mengendalikan pelanggan baru27.
Tabel 3.4. Pertumbuhan Beban Puncak Sistem JawaBali 20062010
Deskripsi
Satuan
2007
2008
2009
2010
2011
26.664
Kapasitas Pembangkit
MW
22.236
22.296
22.906
23.206
Daya Mampu
MW
20.309
20.369
21.784
21.596
23.865
MW
16.840
16.892
17.835
18.756
20.439
MW
%
16.251
5,6
16.301
0,3
17.211
5,6
18.100
5,2
19.739
9,05
76
78,7
77,7
79,5
77,76
Faktor Beban
Informasi mengenai pertumbuhan beban puncak 5 tahun terakhir untuk sistem kelistrikan di luar Jawa Bali
tidak dapat disajikan seperti di atas karena sistem kelistrikan di luar Jawa Bali masih terdiri dari beberapa
subsistem yang beban puncaknya noncoincident.
3.2.
Pada tahun 2011 kapasitas terpasang pembangkit PLN dan IPP di Indonesia adalah 34.329 MW yang terdiri
dari 26.664 MW di sistem Jawa-Bali dan 7.665MW di sistem-sistem kelistrikan Wilayah Operasi Indonesia
Barat dan Indonesia Timur. Pembangkit sewa tidak termasuk dalam angka tersebut.
Provinsi
PLTD
Aceh
Sumatera Utara
PLTG
PLTGU
PLTU
PLTA/M
PLTP
Jumlah
PLN
217,5
0,0
0,0
0,0
1,8
0,0
219,0
37,6
203,5
203,5
0,0
490,0
140,0
871,0
IPP (MW)
PLTD
PLTG
PLTGU
Jumlah
IPP
PLTU
Jumlah
PLTP
183,0
0,0
219,0
11,0
1.065,0
0,0
1.359,0
Sumatera Barat
32,8
54,0
817,9
200,0
254,2
0,0
1.359,0
Riau
86,7
59,7
59,7
0,0
0,0
114,0
260,0
Kep. Riau
81,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
82,0
82,0
Bengkulu
21,6
0,0
0,0
0,0
0,0
233,9
256,0
256,0
Sumatera Selatan
30,9
175,5
175,5
40,0
285,0
0,0
531,0
Jambi
49,4
78,0
78,0
0,0
0,0
0,0
127,0
127,0
Bangka Belitung
91,8
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
92,0
92,0
Lampung
260,0
230,0
227,0
988,0
65,8
18,0
18,0
0,0
200,0
119,6
403,0
403,0
Kalimantan Barat
194,8
34,0
34,0
0,0
0,0
1,6
230,0
230,0
Kalimantan
Selatan
125,8
21,0
21,0
0,0
130,0
30,0
307,0
307,0
20
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
PLN (MW)
Provinsi
PLTD
Kalimantan
Tengah
Kalimantan Timur
PLTG
PLTGU
PLTU
78,1
0,0
0,0
0,0
PLTA/M
0,0
PLTP
0,0
Jumlah
PLN
PLTGU
PLTU
38,4
60,0
0,0
0,0
322,0
0,0
0,0
0,0
10,0
55,4
199,0
Gorontalo
31,7
0,0
0,0
0,0
0,0
1,5
33,0
Sulawesi Tengah
110,2
0,0
0,0
0,0
30,0
8,6
149,0
Sulawesi Selatan
72,7
122,72
122,7
0,0
12,5
151,1
359,0
6,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
6,0
11,0
3,0
27,0
60,0
60,0
Jumlah
PLTP
45,0
38,4
73,3
Maluku
PLTG
11,0
223,9
Sulawesi Tenggara
PLTD
Jumlah
IPP
78,0
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
IPP (MW)
Lanjutan
135,0
89,0
45,0
367,0
3,0
202,0
0,0
33,0
3,0
30,0
179,0
12,0
267,0
626,0
6,0
89,7
0,0
0,0
0,0
0,0
1,6
91,0
91,0
134,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
135,0
135,0
62,0
Maluku Utara
62,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
62,0
Papua
89,6
0,0
0,0
0,0
0,0
2,0
92,0
Papua Barat
53,7
0,0
0,0
0,0
2,0
0,0
56,0
0,0
56,0
144,8
0,0
0,0
0,0
0,9
0,0
146,0
0,0
146,0
NTB
NTT
TOTAL
137,5
0,0
0,0
0,0
1,1
0,0
139,0
2.344,5
804,9
917,9
1.357,5
1.119,2
60,0
6.604,0
92,0
60,0
365,0
310,0
201,0
11,0
0,0
139,0
1.007,0
7.611,0
Beban puncak sistem kelistrikan Indonesia Barat dan Indonesia Timur mencapai 6.620 MW pada tahun
2011. Jika beban puncak dibandingkan dengan daya mampu pembangkit pada saat ini dan apabila
menerapkan kriteria cadangan 40%, maka diperkirakan terjadi kekurangan sekitar 2.000 MW.
Untuk menanggulangi kekurangan pembangkit tersebut, hampir seluruh unit usaha PLN di Indonesia barat
dan Timur telah melakukan sewa pembangkit. Kapasitas pembangkit sewa yang ada di Wilayah Operasi
Indonesia Barat dan Indonesia Timur pada tahun 2011 mencapai 3.031 MW sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MW) Tahun 2011
No
PLN Wilayah
PLTD
PLTG
PLTMG
Kapasitas (MW)
Aceh
Sumut
12
12
Sumbar
29
29
4
5
113
77
113
77
S2JB
22
22
Kit Sumbagsel
135
424
Kit Sumbagut
407
46
Kalbar
235
235
10
Kalselteng
205
205
11
Kaltim
138
12
Sulselrabar
352
352
13
Sulutenggo
184
184
14
Maluku
80
80
15
Papua
90
90
16
NTB
147
147
17
NTT
59
59
Jumlah
194
2.477
194
20
490
51
610
453
13
64
171
3.031
21
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Jumlah
No
Jenis Pembangkit
IPP
PLTA
2.392
150
2.542
10%
PLTU
107
3.012
137
51%
MW
PLTG
2.035
300
2.335
9%
4
5
PLTGU
PLTP
6.916
375
0
685
6.916
1.060
26%
4%
PLTD
Jumlah
3.3.
105
105
0%
22.517
4.147
26.664
100%
2007
2008
2009
2010
2011
Sumatera
275/150 kV
160
160
160
160
410
150/20 kV
4.474
4.804
5.170
5.920
6.215
70/20 kV
360
360
350
335
395
150/20 kV
1.174
1.174
1.383
1.453
1.553
70/20 kV
157
157
153
187
148
Kalimantan
22
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
2007
2008
2009
lanjutan
2011
2010
Sulawesi
150/20 kV
1.045
1.074
1.064
1.064
1.267
70/20 kV
546
606
546
560
514
Sub-Total
275/150 kV
160
160
160
160
410
150/20 kV
6.693
7.052
7.617
8.437
9.035
70/20 kV
1.063
1.123
1.049
1.082
1.057
2007
2008
2009
2010
2011
275 kV
150 kV
70 kV
781
7.739
334
781
8.423
334
1.011
8.221
334
1.011
8.224
331
1.028
8.439
332
150 kV
70 kV
1.305
123
1.429
123
1.429
123
1.567
123
1.680
123
150 kV
70 kV
1.839
505
1.957
505
1.957
519
2.304
528
2.988
528
275 kV
150 kV
70 kV
781
1.0883
962
781
1.1809
962
1.011
11.607
976
1.011
12.095
982
1.028
13.107
983
Kalimantan
Sulawesi
Sub-Total
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa pembangunan sarana transmisi meningkat rata-rata 3,9% per tahun dalam
kurun waktu 2007-2011, dimana panjang saluran transmisi pada tahun 2007 sekitar 12.626 kms meningkat
menjadi 15.118 kms pada tahun 2011.
Unit
2007
2008
2009
2010
2011
150/20 kV
MVA
26.070
26.150
27.080
28.440
33.720
70/20 kV
MVA
2.800
2.750
2.740
2.750
2.727
Jumlah
MVA
28.870
28.900
29.820
31.190
36.447
Beban Puncak
MW
16.260
16.310
17.210
18.100
19.739
Unit
2007
2008
2009
2010
2011
500 kV
kms
5.050
5.090
5.110
5.050
5.052
150 kV
kms
11.610
11.850
11.970
12.370
12.906
70 kV
kms
3.580
3.610
3.610
3.610
3.474
32 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
33 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
34 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
23
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Dari Tabel 3.11 dapat dilihat bahwa panjang saluran transmisi 70 kV tidak bertambah, bahkan sedikit
berkurang karena ditingkatkan (uprated) menjadi 150 kV guna meningkatkan kapasitas, keandalan dan
perbaikan kualitas pelayanan ke konsumen.
Keseimbangan kapasitas pembangkit dengan kapasitas trafo interbus (IBT) dan trafo GI per sistem
tegangan 500 kV, 150 kV dan 70 kV dalam kurun waktu 5tahun terakhir diperlihatkan oleh Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT)35
Level Tegangan
Satuan
2007
2008
2009
2010
2011
MW
12.970
12.970
12.970
12.970
Trf. 500/150 kV
MVA
17.000
17.000
17.500
19.500
14.221
24.000
MW
8.990
9.010
10.110
10.410
11.480
Trf. 150/70 kV
MVA
3.580
3.580
3.820
3.820
3.820
Kit. Sistem 70 kV
MW
270
270
270
270
270
Trf. 150/20 kV
MVA
26.070
26.150
26.330
28.440
29.660
Trf. 70/20 kV
MVA
2.800
2.750
2.740
2.750
2.750
3.4.
Berikut ini diberikan perbaikan susut jaringan dan keandalan sistem distribusi pada lima tahun terakhir.
2007
2008
8,84
2009
8,29
7,93
2010
7,09
2011
7,34
2007
2008
2009
2010
2011
SAIDI (jam/pelanggan/tahun)
28,94
80,90
16,70
7,00
4,71
SAIFI (kali/pelanggan/tahun)
12,77
13,33
10,78
6,85
4,90
Gambaran mengenai kondisi kelistrikan saat ini yang lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A, B dan C
yang menampilkan kondisi kelistrikan per provinsi.
3.5.
Masalah mendesak yang saat ini dihadapi PLN antara lain upaya memenuhi daerah-daerah yang kekurangan
pasokan listrik dan mengganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan bahan bakar non minyak serta
melistriki daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik, termasuk daerah-daerah perbatasan dan
terpencil, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
35 Sumber : Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2011
36 SAIDI adalah System Average Interruption Duration Index, SAIFI adalah System Average Interruption Frequency Index
24
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Pada tahun 2011 sistem kelistrikan Sumatera pada dasarnya mengalami kekurangan pasokan daya.
Sistem Sumbagut hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sering mengalami defisit
dan mengoperasikan banyak pembangkit berbahanbakar BBM (lebih dari 60%). Sistem Sumbagsel juga
mengalami hal yang sama, yaitu hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi yang
cukup, bahkan kira-kira 4 bulan dalam setahun dalam kondisi defisit daya. Gas, batubara dan hidro sudah
mengambil peran besar dalam pembangkitan di Sumbagsel.
Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan
BBM. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah dengan cadangan pembangkitan yang tidak
memadai. Kebutuhan listrik untuk daerah perdesaan di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak
juga masih belum tercukupi.
Sistem kelistrikan di wilayah operasi Indonesia Timur tahun 2011 banyak yang dalam kondisi krisis termasuk
pada sistem-sistem yang melayani ibukota Provinsi yaitu sistem Barito dan Mahakam di Kalimantan, sistem
Sulsel, Kendari, Minahasa-Gorontalo dan Palu di Sulawesi, sistem Lombok, Ambon, Ternate dan sistem
Jayapura. Sistem-sistem tersebut beroperasi dalam kondisi tanpa cadangan yang cukup sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu pembangkit akan mengakibatkan pemadaman.
Demikian juga dengan kondisi sistem kecil yang melayani ibukota kabupaten, beberapa diantaranya
mengalami krisis dan bahkan sebagian diantaranya sudah mengalami defisit daya sehingga sering terjadi
pemadaman.
Realisasi operasi sistem kelistrikan Jawa Bali sepanjang tahun 2011 pada umumnya berjalan normal dan
aman, namun selama perioda beban puncak mengalami defisit daya sebanyak 165 kali sehingga dilakukan
load curtailment, dan 104 kali dalam kondisi kurang cadangan operasi. Hidrologi waduk kaskade Citarum
selama tahun 2011 termasuk kategori kering, sehingga hanya berpoduksi 75% dari rencana. Transfer
listrik dari region timur/tengah ke region barat masih dalam batas termal dan stabilitas. Sebagian besar
GITET 500 kV mengalami tegangan di bawah standar37, demikian juga dengan GI 150 kV. Namun demikian
masih terdapat banyak ruas transmisi 150 kV yang pembebannya telah melampaui kriteria keadalan N-1,
terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembebanan sebagian besar trafo IBT 500/150 kV telah sangat
tinggi, yaitu mendekati 80%-100%, demikian pula halnya dengan pembebanan trafo 150/20kV.
25
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Sewa pembangkit tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: (i) memenuhi
kekurangan pasokan listrik dalam waktu cepat dan bersifat sementara sebelum pembangkit utama nonBBM beroperasi; (ii) menggantikan pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien dengan PLTD yang
mempunyai sfc (specific fuel consumption) lebih baik; (iii) menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat pada
daerah yang elektrifikasinya tertinggal dan tidak tersedia sumber daya EBT lainnya. Sewa pembangkit
tersebut meliputi sewa PLTD MFO/HSD, PLTG gas, PLTMG (gas engine) dan PLTGB.
3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Hal hal yang mendesak pada wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
Pembangkitan
Mempercepat pembangunan gardu induk dan IBT 275/150 kV pada sistem transmisi 275kV di jalur
barat Sumatera (Lahat - Lubuk Linggau Bangko - Muara Bungo Kiliranjao).
Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV Kiliranjao Payakumbuh Padang Sidempuan dan
Payakumbuh - Garuda Sakti.
Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 275 kV Simangkok Galang dan IBT 275/150 kV di
Galang.
Mempercepat konstruksi transmisi 275 kV PLTU Pangkalan Susu Binjai dan IBT 275/150 kV di Binjai
yang harus dapat beroperasi seiring dengan beroperasinya PLTU Pangkalan Susu pada tahun 2014.
Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV jalur timur Sumatera dari Betung New Aur Dur.
26
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
Mempercepat proyek transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar-Serawak agar dapat beroperasi pada
akhir tahun 2014 untuk memenuhi kebutuhan sistem Kalbar, mengurangi ketidak-pastian kecukupan
daya, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalan.
Mempercepat interkoneksi 150 kV Batam-Bintan melalui kabel laut untuk memenuhi kebutuhan
sistem Bintan dan menurunkan biaya produksi di pulau Bintan.
Mempercepat interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka melalui kabel laut. Tujuan interkoneksi adalah
untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau Bangka karena ketidak-pastian penyelesaian proyek PLTU
disana, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalam sistem kelistrikan di pulau Bangka.
Interkoneksi dengan kabel laut ini diharapkan dapat beroperasi pada 2015.
Mempercepat penyelesaian konstruksi interkoneksi 150 kV Kalselteng - Kaltim dan sistem
interkoneksi 150 kV Sulut Gorontalo.
Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 150 kV PLTA Poso Palu, transmisi 70 kV sistem
Ambon, sistem Ende, sistem Kupang dan sistem Jayapura, serta mempercepat penyelesaian kabel
bawah tanah 150 kV Tanjung Bunga Bontoala.
Mempercepat pembangunan transmisi 150 kV Bangkanai Muara Teweh Buntok Tanjung.
27
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:22
04/02/2013 14:16:22
29
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:23
4.1.
Batubara
Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM pada tahun 2010, sumber daya batubara Indonesia adalah
104,8 milyar ton yang tersebar terutama di Kalimantan (51.9 milyar ton) dan Sumatera (52,5 milyar ton),
namun cadangan batubara dilaporkan hanya 21,1 milyar ton (Kalimantan 9,9 milyar ton, Sumatera 11,2
milyar ton).
Sekitar 22% dari batubara Indonesia berkualitas rendah (low rank) dengan kandungan panas kurang dari
5100 kkal/kg, sebagian besar (66%) berkualitas medium (antara 5100 dan 6100 kkal/kg) dan hanya sedikit
(12%) yang berkualitas tinggi (61007100 kkal/kg). Angka ini dalam adb (ash dried basis)39. Walaupun
cadangan batubara Indonesia tidak terlalu besar, namun tingkat produksi batubara sangat tinggi, yaitu
mencapai 370 juta ton pada tahun 201140. Sebagian besar dari produksi batubara tersebut diekspor ke
China, India, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan dan negara lain41. Produksi pada tahun-tahun mendatang
diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan domestik dan semakin menariknya
pasar batubara internasional. Jika tingkat produksi tahunan adalah 400 juta ton, maka seluruh cadangan
batubara Indonesia yang 21,1 milyar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 50 tahun apabila tidak
dilakukan eksplorasi baru. Untuk menjamin pasokan kebutuhan domestik yang terus meningkat,
Pemerintah telah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan produsen
batubara untuk menjual sebagian produksinya ke pemakai dalam negeri.
PLN pada saat ini telah dapat mengelola pasokan batubara dengan lebih baik dari aspek kecukupan
dan kualitas. Harga batubara di pasar internasional yang cenderung turun sepanjang tahun 2012 akibat
melemahnya demand batubara global telah membuat ketersediaan batubara untuk pasar domestik
meningkat.
Dalam RUPTL tahun 2012-2021 ini terdapat rencana pengembangan beberapa PLTU mulut tambang di
Sumatera. Definisi PLTU mulut tambang di sini adalah PLTU batubara yang berlokasi di dekat tambang
batubara low rank yang tidak mempunyai infrastruktur transportasi yang memungkinkan batubara
diangkut ke pasar secara besar-besaran, sehingga batubara low rank di tambang tersebut pada dasarnya
menjadi tidak tradable. Dengan definisi seperti itu, harga batubara untuk PLTU mulut tambang diharapkan
ditetapkan dengan formula cost plus.
PLTU batubara dirancang untuk memikul beban dasar sejalan dengan harga batubara yang relatif
rendah dibandingkan harga bahan bakar fosil lainnya. Namun pembakaran batubara menghasilkan emisi
karbon dioksida yang menimbulkan efek pemanasan global, disamping menghasilkan polusi partikel dan
limbah kimia yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan lokal. Dengan demikian
pengembangan pembangkit listrik berbahanbakar batubara memperhatikan dampak lingkungan yang
ditimbulkannya. Penggunaan teknologi ultra-supercritical pada PLTU menjadi perhatian PLN dalam
merencanakan PLTU skala besar di pulau Jawa. Teknologi batubara bersih (clean coal technology) lainnya,
yaitu IGCC (integrated gasification combined cycle) dan CCS (carbon capture & storage) belum direncanakan
dalam RUPTL ini karena teknologi ini belum matang secara teknis dan komersial.
30
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Namun pada kenyataannya kebutuhan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik di Indonesia tidak selalu
tercukupi. PLN menghadapi persoalan kecukupan pasokan gas di hampir seluruh pembangkitnya yang
berbahan bakar gas. Pasokan gas ke pusat pembangkit PLN pada kenyataannya mengalami penurunan,
ketidakpastian bahkan kelangkaan pasokan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Disamping cadangan gas lapangan terus mengalami depletion, PLN juga
menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke sumber-sumber gas alam yang besar, karena sumbersumber gas yang besar tersebut pada umumnya telah terikat dengan kontrak jangka panjang dengan
pembeli luar negeri. Namun demikian PLN terus berupaya untuk memperoleh pasokan gas dari sumbersumber tersebut dan mulai menunjukkan hasil. Sebagai contoh, PLN telah memperoleh pasokan LNG dari
Bontang untuk FSRU Jakarta yang memasok Muara Karang dan Priok, dan PLN telah memperoleh indikasi
pasokan LNG dari Tangguh untuk dikirim ke Arun.
Tabel 4.1 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di JawaBali
No
Pembangkit
Pemasok
PHE ONWJ (GSA)
Muara Karang
dan Priok
2 Muara Tawar
2012
100
20
27
2013
100
2014
80
100
167
167
167
133
133
247
267
247
217
174
133
25
25
25
25
25
PGN (GSA)
79
79
79
79
79
20
20
20
33
25
Jumlah
PGN (GSA)
Jumlah
Kodeco (GSA)*
Hess (GSA)
2019
2020
2021
133
133
133
133
133
133
133
133
79
15
15
15
15
149
131
126
126
101
22
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
116
111
116
116
116
116
116
116
25
50
50
50
50
50
50
50
50
25
161
166
166
166
166
166
166
166
110
110
SPP (GSA-IP)
Jumlah
2018
157
5 Gresik
2017
41
Jumlah
CNOOC (GSA)
4 Tambaklorok
2016
50
PHE ONWJ
3 Cilegon
2015
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
KEI (GSA)
110
130
130
60
60
60
60
60
60
60
MKS (GSA)
22
22
100
100
100
100
100
100
100
100
292
312
280
210
210
210
210
210
210
210
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
20
20
20
20
17
17
17
17
17
17
17
WNE (GSA)
Petronas-Bukit Tua (potensi-PJB)
Ext Kodeco
Jumlah
6 Grati
80
80
80
80
50
50
40
20
20
20
886
943
1.009
909
836
770
681
639
639
639
Berikut ini situasi pasokan gas untuk pembangkit utama PLN di sistem Jawa Bali.
Muara Karang dan Priok
Dibandingkan dengan RUPTL tahun sebelumnya, pasokan gas untuk Muara Karang dan Priok pada RUPTL
2012-2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut.
31
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
RUPTL 2011-2020
295
295
295
240
140
140
140
140
RUPTL 2012-2020
267
247
217
174
133
133
133
133
Mengingat peran Muara Karang dan Priok sangat strategis dalam memasok kota Jakarta dan peran
tersebut tidak dapat digantikan oleh pembangkit lain di luar area Jakarta, maka hingga tahun 2021 kedua
pembangkit tersebut harus senantiasa dioperasikan dengan output yang tinggi (bersifat must run). Untuk
mengoperasikan kedua pusat pembangkit tersebut akan dibutuhkan gas dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1. Defisit pasokan gas ini akan dijelaskan lebih lanjut pada
Lampiran C1.4 mengenai Neraca Energi.
Muara Tawar
Pasokan gas untuk Muara Tawar dalam RUPTL ini diperkirakan lebih tinggi dari RUPTL sebelumnya karena
diharapkan akan tersedia tambahan pasokan gas dari perpanjangan kontrak yang sudah ada. Pembangkit
Muara Tawar ini juga bersifat must run dengan tingkat produksi yang tinggi, sehingga diperkirakan akan
terjadi defisit gas sebagaimana akan dijelaskan pada Lampiran C1.4.
Tambak Lorok
Pada tahun 2013 akan ada pasokan gas untuk Tambak Lorok dari lapangan Gundih sebesar 50 bbtud.
PLN sangat berharap untuk mendapatkan tambahan pasokan dari lapangan Kepodang (116 bbtud) yang
telah sangat lama menunggu dibangunnya pipa transmisi dari Kepodang ke Tambak Lorok oleh sebuah
perusahaan swasta.
Tabel 4.2 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali
No
1
Power Plants
Aceh Timur
Belawan, P. Pasir,
Gas Supplier
Medco Blok A
Kambuna
P. Brandan dan
3
4
5
6
Arun
Teluk Lembu
PLTG sewa Bentu
PLTG sewa Melibur
PLTG sewa Jabung
Sungai Gelam
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
2012
13,0
2013
5,0
2014
15,0
-
2015 2016
15,0
15,0
-
2017
15,0
-
2018
15,0
-
2019
15,0
-
2020 2021
15,0 15,0
-
110,0
110,0
110,0
110,0
110,0
110,0 110,0
40,0
30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0
20,0
5,0
40,0
30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0
20,0
5,0
40,0
30,0
3,0
40,0
30,0
40,0
30,0
40,0
30,0
40,0
30,0
2,0
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
-
25,0
3,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
-
2,0
5,0
-
2,0
5,0
-
2,5
2,5
2,0
54,0
20,0
41,5
352,6
500,6
41,5
8,0
3,0
511,6
2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
431,0
2,0
54,0
20,0
41,5
2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
462,0
Anggor (Potensi)
Kalila
9,0
Kalila Bentu (Potensi)
3,0
Kondur (Potensi)
0,6
Petro China (Potensi)
30,0
EMP Sungai Gelam
2,0
PEP - TAC Sungai Gelam
2,5
Simpang Tuan
Perusda Jambi
Payo Selincah
Energasindo
18,0
Jambi Merang
25,0
Jakabaring (CNG)
PDPDE Sumsel
3,0
Indralaya
Medco E&P Indonesia
24,0
Talang Duku
PGN
8,0
Borang
Medco E&P Indonesia
15,0
Keramasan
Medco E&P Indonesia
22,0
Pertamina EP
15,0
Jambi Merang
PLTMG Duri
PLTG Duri Relokasi Jambi Merang
10,0
Rengat
Jambi Merang
5,0
Bangka Peaker
PLN Batam (mini LNG)
5,0
Kalbar
PLN Batam (mini LNG)
Kalbar
PLN Batam (mini LNG)
Tanjung Batu
TAC Semco
7,0
Sambera
TAC Semco
Tarakan
Lap Bangkudulis (Potensi)
18,0
Nunukan
Medco
2,5
CBM Sangata
VICO
0,5
PLTG Kolonedale
Job PTM-Medco Tiaka (Potensi)
Sengkang
EEES
39,0
Bangkanai
Salamander
Luwuk
Job PTM-Medco Senoro (Potensi)
Gas Tersebar
Pertamina EP Matindok (Potensi)
KTI Tersebar
Bontang (Potensi)
Makassar Peaker
Sengkang (Wasambo)
Minahasa Peaker
Senoro (Potensi)
Jumlah
277,1
30,0
3,0
0,6
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
15,0
22,0
15,0
25,0
10,0
5,0
5,0
7,0
18,0
2,5
0,5
2,0
54,0
110,0
40,0
30,0
3,0
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
18,0
2,5
30,0
2,0
2,5
3,0
18,0
25,0
3,0
8,0
25,0
10,0
5,0
5,0
2,0
5,0
18,0
2,5
2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
508,5
2,0
54,0
20,0
5,0
20,0
41,5
8,0
3,0
510,5
20,0 20,0
41,5 41,5
8,0
8,0
3,0
3,0
350,5 350,5
32
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Pada Tabel 4.1 dan 4.2 diberikan perkiraan pasokan gas yang tersedia untuk pembangkit PLN di Jawa Bali
dan di luar Jawa Bali.
Pada tahun 2012 telah mulai beroperasi FSRU Jakarta untuk memasok pembangkit Muara Karang dan
Priok. Rencana FSRU Belawan telah dibatalkan oleh Pemerintah dan sebagai gantinya Pemerintah akan
merevitalisasi fasilitas LNG Arun sebagai storage dan regasifikasi LNG. Sumber LNG untuk FSRU Jakarta
pada saat ini berasal dari Bontang, dan sumber LNG untuk Arun direncanakan dari Tangguh. Pada saat ini
terdapat rencana Pemerintah cq PGN untuk membangun FSRU Lampung, namun PLN belum memperoleh
informasi yang cukup mengenai rencana tersebut.
PLN berupaya mengurangi pemakaian BBM yang dipakai pada pembangkit beban puncak dengan beralih
ke CNG atau LNG/ mini-LNG. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Arun: Sejalan dengan rencana pemerintah untuk merevitalisasi Arun, maka akan tersedia fasilitas
storage dan regasifikasi LNG di Arun. PLN bermaksud memanfaatkan gas dari Arun untuk pembangkit
peaker di Arun sebesar 200 MW dan di Pangkalan Brandan sebesar 200 MW. Gas dari Arun juga
akan disalurkan ke Belawan melalui pipa untuk mengoperasikan PLTGU Belawan yang telah ada dan
beberapa PLTG di Paya Pasir. Kebutuhan gas tersebut adalah sebanyak 12,5 bbtud untuk Arun, 12,5
bbtud untuk Pangkalan Brandan, 75 bbtud untuk Belawan dan 10 bbtud untuk Paya Pasir, sehingga
total gas yang dibutuhkan adalah 110 bbtud.
Gas Jabung (Jambi): Terdapat potensi gas sebesar 20-30 bbtud dari lapangan Jabung untuk jangka
waktu 7 tahun. PLN menginginkan gas tersebut dapat dikonversi menjadi mini LNG untuk memenuhi
kebutuhan pembangkit beban puncak tersebar di Sumbagsel sebesar 500 MW pada tahun 2015.
Simenggaris: PLN akan mengambil gas dari Simenggaris yang dijadikan LNG untuk memasok
pembangkit peaker di Kalimantan Timur, yaitu Tanjung Batu, Sambera dan Batakan.
Untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit peaker di Indonesia Timur lainnya, PLN
memerlukan gas dalam bentuk miniLNG dari lapangan Sengkang (Wasambo) atau Pagerungan
atau KEI (Kangean) untuk dikirim ke pembangkit peaking di Makasar 150 MW, Manado 50 MW dan
Pesanggaran Bali 250 MW.
33
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Rencana pemanfaatan CNG lainnya di Indonesia Barat adalah: (i) CNG Sungai Gelam dengan kapasitas
sebesar 4,5 bbtud akan digunakan untuk pembangkit peaker 104 MW. (ii) CNG dari gas Jambi Merang
sebesar 15 bbtud akan dialokasikan untuk pembangkit peaker di Duri dengan kapasitas sekitar 312 MW.
(iii) CNG untuk pembangkit peaker di Jambi dengan kapasitas sebesar 100 MW. (iv) CNG untuk pembangkit
peaker di Lampung dengan kapasitas sebesar 200 MW.
Rencana pemanfaatan CNG di Indonesia Timur adalah pembangkit peaker Bangkanai di Kalimantan Tengah
(CNG stationary) dan Lombok (CNG marine).
Untuk pulau Jawa, kebutuhan gas dalam bentuk CNG adalah sebagai berikut: i) Grati sebanyak 30 bbtud
untuk PLTG peaking Grati, (ii) Tambak Lorok sebanyak 16 bbtud untuk mengoperasikan sebagian dari
PLTGU sebagai pembangkit peaking, (iii) Gresik sebanyak 20 bbtud untuk mengoperasikan pembangkit
peaking dan sebagian CNG untuk dikirim ke Lombok, (iv) Muara Tawar sebanyak 30 bbtud untuk memenuhi
kebutuhan operasi peaking.
34
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan of Hydro Power Development
NO
NAMA
TIPE
PROVINSI
KAP. (MW)
COD
PLN/ IPP
Peusangan 1-2
ROR
Aceh
86
2015
PLN
Jambo Papeun-3
ROR
Aceh
25
2019
PLN
Kluet-1
ROR
Aceh
41
2019
PLN
Meulaboh-5
ROR
Aceh
43
2019
PLN
Peusangan-4
ROR
Aceh
31
2019
PLN
Kluet-3
ROR
Aceh
24
2021
PLN
Sibubung-1
ROR
Aceh
32
2021
PLN
Seunangan-3
ROR
Aceh
31
2021
PLN
Teunom-1
RES
Aceh
24
2023
PLN
10
Woyla-2
RES
Aceh
242
2024
PLN
11
Ramasan-1
RES
Aceh
119
2024
PLN
12
Teripa-4
RES
Aceh
185
2024
PLN
13
Teunom-3
RES
Aceh
102
2024
PLN
14
Tampur-1
RES
Aceh
330
2025
PLN
15
Teunom-2
RES
Aceh
230
2026
PLN
16
Padang Guci-2
ROR
Bengkulu
21
2020
PLN
17
Warsamson
RES
Irian Jaya
49
2019
PLN
18
Jatigede
RES
Jabar
175
2014
PLN
19
Upper Cisokan-PS
PST
Jabar
1.000
2015
PLN
20
Matenggeng
PST
Jabar
887
2020
PLN
21
Merangin-2
ROR
Jambi
350
2016
PLN
22
Merangin-5
RES
Jambi
24
2024
PLN
23
Maung
RES
Jateng
360
2028
PLN
24
Kalikonto-2
Jatim
62
2016
PLN
25
Karangkates Ext.
RES
Jatim
100
2018
PLN
26
Grindulu-PS-3
PST
Jatim
1.000
2021
PLN
27
K. Konto-PS
PST
Jatim
1.000
2027
PLN
28
Pinoh
RES
Kalbar
198
2020
PLN
29
Kelai-2
RES
Kaltim
168
2020
PLN
30
Besai-2
ROR
Lampung
44
2020
PLN
31
Semung-3
ROR
Lampung
21
2020
PLN
32
Isal-2
RES
Maluku
60
2019
PLN
33
Tina
ROR
Maluku
12
2020
PLN
34
Tala
RES
Maluku
54
2021
PLN
35
Wai Rantjang
ROR
NTT
11
2020
PLN
36
Bakaru (2nd)
ROR
Sulsel
126
2016
PLN
37
Poko
RES
Sulsel
233
2020
PLN
38
Masuni
RES
Sulsel
400
2023
PLN
39
Mong
RES
Sulsel
256
2024
PLN
40
Batu
RES
Sulsel
271
2027
PLN
41
Poso-2
ROR
Sulteng
133
2018
PLN
42
Lariang-6
RES
Sulteng
209
2024
PLN
43
Konaweha-3
RES
Sulteng
24
2026
PLN
44
Lasolo-4
RES
Sulteng
100
2026
PLN
45
Watunohu-1
ROR
Sultra
57
2020
PLN
46
Tamboli
ROR
Sultra
26
2020
PLN
47
Sawangan
ROR
Sulut
16
2014
PLN
48
Poigar-3
ROR
Sulut
14
2018
PLN
49
Masang-2
ROR
Sumbar
40
2018
PLN
35
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development
lanjutan
NO
NAMA
TIPE
PROVINSI
KAP. (MW)
COD
PLN/ IPP
50
Sinamar-2
ROR
Sumbar
26
2020
PLN
51
Sinamar-1
ROR
Sumbar
37
2020
PLN
52
Anai-1
ROR
Sumbar
19
2020
PLN
53
Batang Hari-4
RES
Sumbar
216
2027
PLN
54
Kuantan-2
RES
Sumbar
272
2028
PLN
55
Endikat-2
ROR
Sumsel
22
2019
PLN
56
Asahan 3
ROR
Sumut
174
2015
PLN
57
Asahan 4-5
RES
Sumut
60
2017
PLN
58
Simanggo-2
ROR
Sumut
59
2018
PLN
59
Kumbih-3
ROR
Sumut
42
2019
PLN
60
Sibundong-4
ROR
Sumut
32
2019
PLN
61
Bila-2
ROR
Sumut
42
2019
PLN
62
Raisan-1
ROR
Sumut
26
2020
PLN
63
Toru-2
ROR
Sumut
34
2020
PLN
64
Ordi-5
ROR
Sumut
27
2020
PLN
65
Ordi-3
ROR
Sumut
18
2020
PLN
66
Siria
ROR
Sumut
17
2020
PLN
67
Lake Toba
PST
Sumut
400
2020
PLN
68
Toru-3
RES
Sumut
228
2026
PLN
69
Lawe Mamas
ROR
Aceh
50
2016
IPP
70
Simpang Aur
ROR
Bengkulu
29
2014
IPP
71
Rajamandala
ROR
Jabar
58
2014
IPP
72
Cibareno-1
ROR
Jabar
18
2020
IPP
73
Mala-2
ROR
Maluku
30
2020
IPP
74
Malea
ROR
Sulsel
182
2017
IPP
75
Bonto Batu
ROR
Sulsel
100
2017
IPP
76
Karama-1
RES
Sulsel
800
2022
IPP
77
Poso-1
ROR
Sulteng
204
2011
IPP
78
Gumanti-1
ROR
Sumbar
16
2020
IPP
79
Wampu
ROR
Sumut
84
2016
IPP
COD yang dimaksud pada Tabel 4.3 adalah COD tercepat menurut master plan namun dapat diubah sesuai
kebutuhan.
PLN bermaksud akan mengembangkan sebagian besar dari potensi tenaga air tersebut sebagai proyek
PLN.
36
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
Terbarukan
1
Mini/Mikrohidro
Biomass
Sumber Daya
Kapasitas Terpasang
Rasio
(%)
4 = 3/2
500 MWe
86,1 MWe
17,22
49.810 Mwe
445,0 MWe
0,89
Tenaga Surya
12,1 MWe
Tenaga Angin
9.290 MWe
1,1 MWe
0,01
Kelautan
240 GWe
1,1 MWe
0,01
4.6.
Nuklir
Dalam RUPTL ini tidak terdapat program pengembangan tenaga nuklir untuk kelistrikan. Hal ini
terjadi karena dalam RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 tidak diindikasikan adanya rencana
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Selain itu perencanaan sistem
pembangkit yang dilakukan oleh PLN menunjukkan keekonomian PLTN tidak dapat bersaing dengan jenis
pembangkit baseload lainnya, yaitu PLTU batubara kelas 1.000 MW ultra super-critical44.
Kesulitan terbesar dalam merencanakan PLTN adalah tidak jelasnya biaya kapital, biaya radioactive waste
management & decommisioning serta biaya terkait nuclear liability45. Untuk biaya kapital misalnya, sebuah
studi bersama antara PLN dan sebuah perusahaan listrik dari luar negeri pada tahun 2006 mengindikasikan
biaya pembangunan PLTN sebesar $ 1.700/kW (EPC saja) atau $ 2.300/kW (setelah memperhitungkan
biaya bunga pinjaman selama konstruksi). Angka tersebut kini dipandang terlalu rendah, karena menurut
berbagai laporan yang lebih baru, biaya pembangunan PLTN pada beberapa negara telah mencapai angka
yang jauh lebih tinggi.
Dengan semakin mahalnya harga BBM yang juga diikuti oleh kenaikan harga energi fosil lainnya dan
dengan semakin nyatanya ancaman perubahan iklim global sebagai akibat dari emisi karbon dioksida
dari pembakaran batubara atau energi fosil lainnya, sebetulnya telah membuat PLTN menjadi sebuah
opsi sumber energi yang sangat menarik untuk ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa
depan. Apalagi apabila biaya proyek, biaya pengelolaan waste dan biaya decommisioning telah menjadi
semakin jelas.
Disadari bahwa pengambilan keputusan untuk membangun PLTN tidak semata-mata didasarkan pada
pertimbangan keekonomian dan profitability, namun juga pertimbangan lain seperti aspek politik,
kebijakan energi, keselamatan nuklir, penerimaan sosial, budaya, perubahan iklim dan perlindungan
lingkungan. Dengan adanya berbagai aspek yang multi dimensional tersebut, program pembangunan
PLTN hanya dapat diputuskan oleh Pemerintah.
37
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
04/02/2013 14:16:24
39
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:24
5.1.
Kriteria Perencanaan
46 LOLP 0,274% adalah ekivalen dengan probabilitas 1 hari dalam setahun beban puncak tidak dapat dipenuhi oleh kapasitas sistem
pembangkit yang ada.
47 Unit tenaga air yang outputnya sangat dipengaruhi oleh variasi musim akan mempunyai nilai EAF (equivalent availability factor) yang
berdampak besar pada LOLP dan ketercukupan energi.
48 Reserve margin (RM) didefinisikan sebagai kapasitas pembangkit (G) dibagi beban puncak (D) sesuai persamaan RM = (G/D -1) x
100%.
49 Dengan asumsi derating pembangkit sekitar 5%.
50 Yang dimaksud dengan proyek committed adalah proyek PLN yang telah jelas alokasi pendanaannya, dan proyek IPP yang telah
mempunyai Power Purchase Agreement (PPA) atau paling tidak telah ada Head of Agreement (HOA).
40
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
Untuk kepentingan perhitungan proyeksi BPP jangka panjang, simulasi produksi dilakukan dengan
menggunakan neraca daya yang telah dimodifikasi dengan mengeluarkan proyek-proyek pembangkit
yang realisasinya diperkirakan tidak pasti.
41
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
T) namun dapat terus dikembangkan hingga menjadi sebuah GI yang lengkap/sempurna. Penerapan GI
minimalis hanya dilakukan pada daerah yang sudah dilalui transmisi 150 kV eksisting. Tujuan pembangunan
GI minimalis ini adalah untuk dapat mengambil alih beban sistem isolated secara lebih cepat dari timing
normal kebutuhan GI, pada sistem yang selama ini masih dioperasikan dengan PLTD. GI minimalis juga
dapat diterapkan untuk memasok lokasi yang sebelumya dipasok dari jaringan 20 kV yang sangat panjang
dan mengalami drop tegangan yang besar.
Membatasi panjang maksimum saluran distribusi (JTM dan JTR) untuk menjaga agar tegangan
pelayanan sesuai standar SPLN 72:1987.
Konfigurasi JTM untuk kota-kota besar dapat berupa topologi jaringan yang lebih andal seperti
spindle, sementara konfigurasi untuk kawasan luar kota minimal berupa saluran radial yang dapat
dipasok dari 2 sumber.
Mengendalikan susut teknis jaringan distribusi pada tingkat yang optimal.
Program listrik desa dilaksanakan dalam kerangka perencanaan sistem kelistrikan secara menyeluruh
dan tidak memperburuk kinerja jaringan dan biaya pokok penyediaan.
Selain itu perencanaan sistem distribusi juga diarahkan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan kepada
pelanggan (menekan SAIDI dan SAIFI) dengan upaya:
Membangun SCADA Distribusi untuk ibukota propinsi dan kota-kota lain yang minimal dipasok oleh 2
Gardu Induk dan 15 feeder.
Mengoptimalkan pemanfaatan recloser atau AVS yang terpasang di SUTM, dikoordinasikan dengan
reclosing relay penyulang di GI. Memonitor pengoperasian recloser atau AVS, dan menyempurnakan
metode pemeliharaan-periodiknya.
Dimungkinkan menggunakan DAS (Distribution Automation System) pada daerah yang sangat padat
beban dan potensi pendapatan tinggi.
Sasaran perencanaan sistem distribusi adalah menyediakan sarana pendistribusian tenaga listrik yang
cukup, andal, berkualitas, efisien, dan susut teknis wajar.
Perencanaan kebutuhan fisik jaringan distribusi dikelompokkan dalam dua kegiatan, yaitu penyambungan
pelanggan dan perkuatan distribusi dengan perincian sebagai berikut:
Kebutuhan fisik yang diperlukan untuk perluasan sistem distribusi dalam rangka mengantisipasi
pertumbuhan beban puncak sebagai akibat pertumbuhan penjualan energi merupakan fungsi dari
beberapa variabel yaitu antara lain:
42
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
Beban puncak di sisi tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR),
Luas area yang dilayani,
Distribusi beban (tersebar merata, terkonsentrasi, dsb),
Jatuh tegangan maksimum yang diperbolehkan pada jaringan,
Ukuran penampang konduktor yang dipergunakan,
Fasilitas sistem distribusi terpasang (jaringan tegangan menengah/JTM, gardu distribusi/GD, jaringan
tegangan rendah/JTR, automatic voltage regulator/AVR dsb).
Dengan didorongnya pengembangan energi terbarukan oleh pemerintah seperti dimaksud dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2009, maka pembangkit energi terbarukan sampai dengan
10 MW dapat tersambung langsung ke jaringan distribusi. Penyambungan pembangkit tersebut harus
memenuhi ketentuan Aturan Distribusi (Distribution Code).
5.2.
Merujuk pada Pasal 28 dan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
PLN selaku Pemegang Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum wajib menyediakan
tenaga listrik secara terus-menerus, dalam jumlah yang cukup dan dengan mutu dan keandalan yang baik.
Dengan demikian PLN harus mampu melayani kebutuhan tenaga listrik saat ini maupun di masa yang
akan datang agar PLN dapat memenuhi kewajiban yang diminta oleh Undang-Undang tersebut. Sebagai
langkah awal PLN harus dapat memperkirakan kebutuhan tenaga listrik paling tidak hingga 10 tahun ke
depan.
Kebutuhan tenaga listrik pada suatu daerah didorong oleh tiga faktor utama, yaitu pertumbuhan ekonomi,
program elektrifikasi dan pengalihan captive power ke jaringan PLN.
Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian yang sederhana adalah proses meningkatkan output barang dan
jasa. Proses tersebut memerlukan tenaga listrik sebagai salah satu input untuk menunjangnya, disamping
input-input barang dan jasa lainnya. Disamping itu hasil dari pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
pendapatan masyarakat yang mendorong peningkatan permintaan barang-barang/peralatan listrik seperti
televisi, pendingin ruangan, lemari es dan lainnya. Akibatnya permintaan tenaga listrik akan meningkat.
Faktor kedua adalah program elektrifikasi. Sebagai upaya PLN untuk mendukung program pemerintah
dalam meningkatkan rasio elektrifikasi maka PLN perlu melistriki semua masyarakat yang ada dalam
wilayah usahanya. Hal ini secara langsung akan menjaga eksistensi wilayah usaha PLN dan sekaligus
meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, khususnya pada daerah-daerah yang telah menjadi wilayah
usaha PLN.
PLN dalam RUPTL ini berencana untuk menambah pelanggan baru yang besar, yaitu rata-rata 2,5 juta per
tahun, sehingga rasio elektrifikasi akan mencapai 92,3% pada tahun 2021. Penambahan pelanggan baru
tersebut tidak hanya mencakup mereka yang berada di wilayah usaha PLN saat ini tetapi juga mencakup
mereka yang berada di luar wilayah usaha.
Faktor ketiga yang menjadi pendorong pertumbuhan permintaan tenaga listrik PLN adalah pengalihan
dari captive power (penggunaan pembangkit sendiri berbahan bakar minyak) menjadi pelanggan PLN.
Captive power ini timbul sebagai akibat dari ketidakmampuan PLN memenuhi permintaan pelanggan
di suatu daerah, terutama pelanggan industri dan bisnis. Bilamana kemampuan PLN untuk melayani di
daerah tersebut telah meningkat, maka captive power ini dengan berbagai pertimbangannya akan beralih
menjadi pelanggan PLN. Pengalihan captive power ke PLN juga didorong oleh tingginya harga BBM untuk
membangkitkan tenaga listrik milik konsumen industri/bisnis, sementara harga jual listrik PLN relatif lebih
43
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
murah. Faktor ketiga ini sangat bergantung kepada kemampuan pasokan PLN di suatu daerah/sistem
kelistrikan dan skema bisnis jual beli listrik PLN dengan captive power, jadi tidak berlaku umum.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kebutuhan listrik adalah kemampuan finansial
perusahaan untuk melakukan investasi dalam rangka melayani pertumbuhan kebutuhan pelanggan dan
masyarakat untuk mendapatkan pasokan listrik yang cukup dan andal. Penyambungan pelanggan baru
tergantung dari ketersediaan pendanaan.
Penyusunan prakiraan kebutuhan listrik dibuat dengan menggunakan sebuah model prakiraan beban
yang disebut Simple-E. Model ini menggunakan metoda regresi yang menggunakan data historis dari
penjualan energi listrik, daya tersambung, jumlah pelanggan, pertumbuhan ekonomi, dan populasi
untuk membentuk persamaan yang fit. Kemudian untuk memproyeksikan kebutuhan listrik ke depan
dipilih variabel bebas yang mempunyai pengaruh besar (korelasi yang kuat) terhadap permintaan listrik,
yaitu pertumbuhan ekonomi dan populasi. Dalam hal terdapat daftar tunggu yang cukup besar, maka
digunakan juga daya tersambung sebagai variabel. Aplikasi ini dilengkapi juga dengan fasilitas melihat
tingkat ketelitian dari model yang dibentuk seperti parameter tingkat korelasi, dan uji statistik.
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1,39
1,44
1,50
1,57
1,66
1,75
1,85 1,96
2,08
2,17
2,22
2,46
4,90
3,83
4,31
4,78
5,05
5,67
5,50 6,32
6,06
4,50
6,08
6,50
Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang relatif rendah (4,5%) sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1
disebabkan oleh imbas krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008 dan berlanjut ke 2009.
Perekonomian Indonesia kembali pulih pada tahun 2010 dengan pertumbuhan 6,1% dan menguat pada
tahun 2011 dengan pertumbuhan 6,5%. Pemerintah memandang pertumbuhan ekonomi akan semakin
membaik sebagaimana dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN,
Perpres No.5 tahun 2010) 2010-2014.
Memperhatikan pertumbuhan ekonomi tersebut diatas, maka RUPTL ini untuk perioda tahun 2011-2014
mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi nasional dari RPJMN 2010-2014, yaitu antara 6,37%.
Untuk periode tahun 2015 2021, RUPTL ini mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi yang ada pada
draft RUKN 2010-2029, yaitu rata-rata 6,9% per tahun, walaupun draft RUKN 2012-2031 mengasumsikan
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Adanya perbedaan asumsi pertumbuhan ekonomi ini akan
membuat proyeksi demand listrik dalam RUPTL sedikit lebih rendah dari pada proyeksi demand dalam
draft RUKN 2012-2031, khsusnya setalah tahun 2016. Hal ini adalah sesuatu yang wajar, karena penyediaan
tenaga listrik di Indonesia selain dipenuhi oleh PLN juga akan dipenuhi oleh entitas lain51 dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam RUPTL ini diperlihatkan pada
Tabel 5.2.
51 Entitas lain tersebut misalnya sektor industri yang mempunyai pembangkit sendiri, atau sebuah pembangkit swasta yang memasok suatu kawasan industri eksklusif.
44
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Indonesia
6,5
6,5
7,0
7,0
6,9
6,9
6,9
6,9
6,9
6,9
6,9
Jawa Bali
6,1
6,3
7,0
7,2
6,7
6,7
6,7
6,7
6,7
6,7,
6,7
6,8
6,9
7,4
7,7
7,3
7,3
7,3
7,3
7,3
7,3
7,3
Indonesia
Jawa - Bali
2011
1,6
1,3
2,0
2012
1,6
1,3
2,0
2013
1,6
1,3
2,0
2014
1,6
1,3
2,0
2015
1,6
1,3
2,0
2016
1,6
1,3
2,1
2017
1,6
1,3
2,1
2018
1,6
1,3
2,1
2019
1,6
1,3
2,1
2020
1,6
1,3
2,1
2021
1,7
1,3
2,1
5.3.
Menunjuk asumsi-asumsi pada butir 5.2, kebutuhan tenaga listrik selanjutnya diproyeksikan dan hasilnya
diberikan pada Tabel 5.4. Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun
2021 akan menjadi 358 TWh, atau tumbuh rata-rata 8,65% per tahun. Sedangkan beban puncak non
coincident pada tahun 2020 akan menjadi 61.750 MW atau tumbuh rata-rata 8,5% per tahun.
Tabel 5.4 Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan
Beban Puncak Periode 20122021
Tahun
Pertumbuhan
Ekonomi
%
Sales
TWh
2012
6,5
172,3
30.237
2013
7,2
187,8
32.770
2014
7,4
205,8
35.872
2015
6,9
225,1
39.209
2016
6,9
246,2
42.796
2017
6,9
266,8
46.291
2018
6,9
287,3
49.891
2019
6,9
309,4
53.611
45
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
Tahun
lanjutan
Jumlah Beban Puncak
(non-coincident)
MW
Sales
TWh
2020
6,9
333,0
57.606
2021
6,9
358,3
61.752
Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebesar 48,2 juta akan bertambah menjadi 70,6 juta pada tahun 2021
atau bertambah rata-rata 2,5 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio
elektrifikasi dari 74,4% pada tahun 2012 menjadi 92,3% pada tahun 2021. Proyeksi jumlah penduduk,
pertumbuhan pelanggan dan rasio elektrifikasi diperlihatkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5. 5 Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan dan
Rasio Elektrifikasi Periode 20122021
Tahun
Penduduk Juta
Pelanggan Juta
RE (%)
RE RUKN
08-27 (%)
RE Draft RUKN
12-31 (%)
2011
241,4
45,6
71,8
73,0
2012
245,1
48,2
74,4
75,3
2013
249,0
51,3
77,7
77,7
2014
253,0
54,3
80,7
2015
257,0
57,1
83,3
2016
261,1
59,6
85,3
86,4
2017
265,4
62,0
87,1
89,6
2018
269,7
64,3
88,6
92,8
2019
274,1
66,5
90,0
2020
278,6
68,7
91,2
2021
283,2
70,6
92,3
80,0
79,2
83,2
96,0
90,4
99,2
99,3
Dibandingkan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah dalam RUKN tahun 2008-2027, rasio
elektrifikasi dalam RUPTL ini pada tahun 2015 diproyeksikan akan sedikit lebih tinggi daripada RUKN
(0,3%) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi
URAIAN
1. Energi Demand
Satuan
2011*
2012**
2014**
2016
2018
2020
2021
Twh
- Indonesia
156,3
172,3
205,8
246,2
287,3
333,0
358,3
- Jawa Bali
120,8
132,4
156,4
185,8
212,6
242,9
259,4
- Indonesia Timur
12,5
14,2
18,1
22,4
28,4
33,7
36,7
- Indonesia Barat
22,9
25,7
31,3
38,1
46,3
56,4
62,2
- Indonesia
7,3
10,2
9,6
9,4
7,7
7,6
7,6
- Jawa Bali
6,5
9,6
9,0
9,0
7,0
6,8
6,8
- Indonesia Timur
11,0
13,3
12,9
11,3
8,9
8,8
8,9
- Indonesia Barat
9,4
12,0
10,4
10,3
10,3
10,1
10,2
2. Pertumbuhan
3. Rasio Elektrifikasi
- Indonesia
71,8
74,4
85,3
88,6
88,6
91,2
92,3
- Jawa Bali
74,0
75,9
80,4
86,6
86,6
89,5
90,9
- Indonesia Timur
61,2
65,5
78,1
89,9
89,9
92,5
93,6
- Indonesia Barat
73,5
76,6
83,6
93,0
93,0
94,8
95,2
* Realisasi
** Estimasi
46
Proyeksi prakiraan kebutuhan listrik periode 20122021 ditunjukkan pada Tabel 5.6 dan Gambar5.1. Pada
periode 2012-2021 kebutuhan listrik sistem Jawa Bali diperkirakan akan meningkat dari 132,4 TWh pada
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
tahun 2012 menjadi 259,4 TWh pada tahun 2021, atau tumbuh rata-rata 7,9% per tahun. Untuk Indonesia
Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 14,2 TWh menjadi 36,7 TWh atau
tumbuh rata-rata 11,4% per tahun. Wilayah Indonesia Barat tumbuh dari 25,7 TWh pada tahun 2012
menjadi 62,2TWh pada tahun 2021 atau tumbuh rata-rata 10,5% per tahun.
62
26 TWh
TWh
2012 2021
IB : 10,5%
37
14 TWh
TWh
IT : 11,4%
132 259
TWh TWh
JB : 7,9%
Gambar 5.1 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021
Proyeksi penjualan tenaga listrik per kelompok pelanggan dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa pada sistem Jawa Bali kelompok pelanggan industri mempunyai porsi
yang sangat besar, yaitu 39% dari total penjualan. Sedangkan di Indonesia Timur dan Indonesia Barat porsi
pelanggan industri adalah cukup kecil, yaitu masing-masing hanya 15% dan 17%. Pelanggan residensial
masih mendominasi penjualan hingga tahun 2021, yaitu 55% untuk Indonesia Timur dan 56% untuk
Indonesia Barat.
400,0
300,0
Indonesia
350,0
Jawa Bali
250,0
300,0
200,0
250,0
Industri
Publik
Komersial
200,0
150,0
150,0
Industri
Publik
Komersial
100,0
100,0
Residensial
Residensial
50,0
50,0
-
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
70,0
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2020
2021
40,0
Indonesia Barat
Indonesia Timur
35,0
60,0
30,0
50,0
25,0
40,0
Industri
Publik
Komersial
30,0
Industri
Publik
Komersial
20,0
15,0
20,0
10,0
10,0
Residensial
Residensial
5,0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
47
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
Hingga tahun 2017 proyeksi penjualan pada RUPTL 2012-2021 hampir sama dengan proyeksi pada draft
RUKN 2012-2031 dan mulai tahun 2018 hingga 2021 RUPTL 2012-2021 lebih rendah dari Draft RUKN
2012-2031, dan juga lebih rendah daripada RUKN 2008-2027 seperti terlihat pada Gambar 5.3.
500
TWh
450
400
350
300
250
200
150
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN
5.4.
Sistem Jawa-Bali
Pada sistem Jawa-Bali, kandidat pembangkit yang dipertimbangkan untuk rencana pengembangan adalah
PLTU batubara ultra supercritical kelas 1.000 MW dan supercritical 600 MW, PLTGU LNG/gas alam 750
MW, PLTG BBM pemikul beban puncak 200 MW dan PLTA Pumped Storage 250 MW52. Selain itu terdapat
beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110MW, serta PLTA. PLTN jenis pressurised water reactor kelas 1.000 MW
juga disertakan sebagai kandidat dalam model optimisasi perencanaan pembangkitan.
Pemilihan ukuran unit PLTU batubara untuk sistem Jawa-Bali sebesar 1.000 MW per unit didasarkan
pada pertimbangan efisiensi53 dan kesesuaian dengan ukuran sistem tenaga listrik Jawa-Bali yang beban
puncaknya sudah akan melampaui 25.000 MW.
48
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:25
Harga
Nilai Kalor
USD 80/Ton
5.100 kcal/kg
Batubara - Lignite
USD 50/Ton
4.200 kcal/kg
USD 35/Ton
4.200 kcal/kg
Gas Alam
USD 6/MMBTU
252.000 kcal/Mscf
LNG
USD 16/MMBTU
252.000 kcal/Mscf
HSD*)
USD 0,78/Liter
9.070 kcal/l
MFO*)
USD 0,62/Liter
9.370 kcal/l
(tidak mempengaruhi hasil simulasi perencanaan karena diperlakukan sebagai fixed plant)
USD 1400/kg
5.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahan Bakar Batubara (Perpres No. 71/2006 jo
Perpres No.59/2009)
Dengan Peraturan Presiden No.71 tahun 2006 yang direvisi dengan Peraturan Presiden No. 59 tahun
2009, Pemerintah telah menugaskan PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik berbahan
bakar batubara sebanyak kurang lebih 10.000 MW untuk memperbaiki fuel mix dan sekaligus juga
memenuhi kebutuhan demand listrik di seluruh Indonesia. Program ini dikenal sebagai Proyek Percepatan
Pembangkit 10.000 MW. Berdasar penugasan tersebut PLN pada saat ini tengah membangun sejumlah
proyek pembangkit dengan kapasitas dan perkiraan tahun operasi diperlihatkan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No.71/2006 jo Perpres No.59/2009) Status September 2012
Nama Pembangkit
Kapasitas (MW)
COD
2x300
2009-2010
3x330
2011
1x625
2011
3x315
2011-2012
3x350
2013
2x315
2011
1x660
2014
2x315
2012-2013
1x660
2012
2x350
2013
2x110
2013
2x220
2014
2x10
Batal
2x110
2014
2x7
2012-2013
2x16,5
2013
2x30
2013
2x7
Batal
2x27,5
2014
2x112
2013
2x100
2012
2x50
2014
49
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
lanjutan
Kapasitas (MW)
COD
2x110
2014
2x60
2014
2x65
2013
2x25
2012
PLTU di Gorontalo
2x25
2014
2x7
2013
2x10
2013
2x7
Batal
2x15
2013-2014
2x10
2012
2x50
2012-2013
2x25
2013
2x7
2013
2x16,5
2013
2x10
2014
PLTU 1 Sulut
2x25
2014
PLTU 2 di Kalteng
2x7
Batal
Sampai dengan September 2012 pembangunan Proyek PerPres 71 yang telah selesai dan beroperasi
komersial adalah PLTU Labuan (2x300 MW), Suralaya Unit 8 (625 MW), Indramayu (3x330 MW), Lontar
(3x315 MW), Rembang (2x315 MW) dan Paiton Unit 9 (660MW). Untuk Indonesia Barat dan Timur belum
ada proyek PLTU batubara yang beroperasi komersial per September 2012.
Satuan
MW
PLTA
1.269
PLTG
280
PLTGB
PLTP
PLTU
Jumlah
64
340
1.804
3.757
IPP
MW
484
4.585
1.221
6.290
Jumlah
MW
1.753
280
64
4.925
3.025
10.047
Proyek-proyek berikut telah dibatalkan dari FTP2: PLTGU Muara Tawar add-on Blok 3-4, PLTU Bali Timur,
PLTP Darajat, PLTP Salak, PLTGU Senoro, PLTU Masohi, PLTU Waingapu, PLTU Moutong. Selain itu juga
terdapat proyek yang dikeluarkan dari FTP2 karena telah didanai dengan APBN yaitu PLTU Sampit, PLTU
Kotabaru, PLTU Tidore dan PLTG Kaltim (peaking).
Di samping itu juga terdapat beberapa proyek yang telah berubah status, yaitu PLTGU Bangkanai (IPP)
menjadi PLTG/PLTMG Bangkanai (PLN), dan beberapa PLTU kecil menjadi PLTGB.
50
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Beberapa proyek pembangkit EBT khususnya PLTA dan PLTP telah ditambahkan dalam FTP2, yaitu
PLTA Rajamandala, PLTA Bonto Batu, PLTA Malea, PLTA Wampu, PLTA Semangka, PLTA Hasang dan PLTA
Peusangan-4. Sedangkan proyek PLTP tambahan adalah PLTP Gunung Endut, PLTP Gunung Ciremai, PLTP
Suoh Sekincau, PLTP Wai Ratai, PLTP Danau Ranau, PLTP Simbolon Samosir, PLTP Sipoholon Ria-Ria, PLTP
Bonjol dan PLTP Mataloko.
Porsi pembangkit EBT (PLTP dan PLTA) dalam FTP2 sesuai Tabel 5.9 akan menjadi 66%. Pengembangan
ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar lagi dalam RUPTL yang mencapai 12.126 MW hingga
tahun 2020. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 sebesar 10.047 MW tersebut terdiri
atas 3.757 MW sebagai proyek PLN dan 6.290 MW sebagai proyek IPP.
5.4.4. Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) berdasarkan PerPres No. 67/2005
jo Perpres No. 13/2010
Pada saat ini terdapat 7 proyek kelistrikan dalam buku KPS 2012 yang diterbitkan oleh Bappenas seperti
ditunjukkan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Proyek yang terdapat dalam Buku KPS 2012 Bappenas
No
Nama Proyek
Kapasitas
Provinsi
Status
Keterangan
PLTU Jateng
2x1000 MW
Jateng
Sudah PPA
PLTU Jambi
2x400 MW
Jambi
Prioritas
PLTU Sumsel-9
2x600 MW
Sumsel
Prioritas
Solicited
PLTU Sumsel-10
1x600 MW
Sumsel
Prioritas
Solicited
PLTA Karama
450 MW
Sulbar
Prioritas
Unsolicited
PLTA Batang
Toru - Tapsel
510 MW
Sumut
Potensial
Unsolicited
PLTA Merangin
350 MW
Jambi
Potensial
Solicited
Khusus untuk proyek PLTA Batang Toru di Tapanuli Selatan, PLN telah mengusulkan kepada Bappenas
pada akhir Oktober 2012 untuk mengeluarkannya dari Buku KPS tahun 2013.
54 PLTU mulut tambang lebih mahal karena dimensi boiler lebih besar dan sistem pendingin membutuhkan cooling tower.
51
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021 Jumlah
PLTU
2.617
3.050
2.262
1.425
1.004
1.227
3.303
1.130
1.110
2.000
19.128
PLTP
110
57
75
110
40
300
710
PLTGU
740
70
40
500
250
750
2.350
PLTG /MG
244
330
652
1.963
138
125
181
180
30
85
3.928
PLTD
49
PLTM
17
35
4.5
5.4
86
PLTA
20
10
443
454
77
126
482
183
1.795
PLN
PS
1040
450
450
1.940
PLT lain
20
55
17
13
15
132
Jumlah
3.719
3.516
3.055
3.988
1.929
2.974
3.595
1.494
2.379
3.471
30.119
PLTU
1.687
48
443
774
3.703
4.425
3.910
1.500
1.840
240
18.569
PLTP
55
130
585
1.265
1.255
1.548
745
55
5.638
IPP
PLTGU
90
50
50
190
PLTG /MG
60
82
148
PLTD
PLTM
14
141
114
194
23
489
PLTA
130
65
68
103
240
583
810
1.999
PS
PLT lain
90
98
Jumlah
1.891
431
7.521
1.216
4.414
5.940
5.749
3.858
2.585
295
27.131
4.304
3.098
2.705
2.199
4.706
5.652
7.213
2.630
2.950
2.240
37.697
PLN+IPP
PLTU
PLTP
110
63
188
660
1.375
1.260
1.588
1.045
55
6.348
PLTGU
740
160
90
550
250
750
2.540
PLTG /MG
304
412
652
1.963
138
131
181
180
30
85
4076
10
49
PLTM
18
158
150
201
32
575
PLTA
130
85
78
546
694
660
936
482
183
3.795
PLTD
PS
1.040
450
450
1.940
PLT lain
25
145
17
15
15
230
Jumlah
5.610
3.947
3.807
5.203
6.342
8.914
9.344
5.352
4.964
3.766
57.250
Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang (periode 20122021) untuk seluruh
Indonesia adalah 57,3 GW atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 5,7 GW per tahun.
Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 29,5 GW atau 51,5% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 27,8 GW atau 48,4%.
PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 37,7 GW
atau 65,9%, sementara PLTGU gas dengan kapasitas 2,5 GW atau 4,4%. Untuk energi terbarukan,
yang terbesar adalah panas bumi sebesar 6,3 GW atau 11,1% dari kapasitas total, disusul oleh PLTA
sebesar 5,7 GW atau 10,0%.
52
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
5.4.7. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur
Sistem PLN di wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur terdiri dari 5 sistem interkoneksi, yaitu:
(1) Sistem Sumatera, (2) Sistem Kalimantan Barat, (3) Sistem Kalimatan Selatan-Tengah-Timur, (4) Sistem
Sulawesi Utara dan (5) Sistem Sulawesi Selatan.
Di luar sistem interkoneksi tersebut pada saat ini terdapat 4 sistem isolated yang cukup besar dengan
beban puncak di atas 50 MW, yaitu Bangka, Lombok, Tanjung Pinang dan Palu, dan terdapat beberapa
sistem isolated dengan beban puncak di atas 10 MW, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Ternate, Kupang,
Sumbawa, Bima, Luwuk, Gorontalo, Kendari, Kolaka, Bau-Bau, Bontang, Sampit, Pangkalan Bun, Sintang,
Ketapang, Belitung, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Sungai Penuh, Takengon, Meulaboh.
Garis besar Penambahan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sebesar 15.299 MW di Indonesia Barat dan 9.364 MW di Indonesia Timur, termasuk committed
dan ongoing projects seperti ditunjukkan pada Tabel 5.12 dan Tabel 5.13.
Dari Tabel 5.12 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit hingga tahun 2021 di Indonesia Barat
yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 7,4 GW (48,1%). Selebihnya akan dibangun sebagai proyek IPP
sebanyak 7,9 GW (51,8%). Sedangkan pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit
hingga tahun 2021 di Indonesia Timur yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 5,3 GW (57,0%). Selebihnya
akan dibangun sebagai proyek IPP sebanyak 4,0 GW (42,0%), lebih kecil dibandingkan pembangkit yang
dibangun oleh PLN.
Pengembangan pembangkit di Indonesia Barat dan Timur untuk PLTP diproyeksikan cukup besar,
yaitu 3.523 MW dan juga PLTA sebesar 3.845 MW. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk
mengembangkan energi terbarukan.
Energi terbarukan lainnya yang juga direncanakan akan dikembangkan dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah
PLT Bayu dan PLT Surya (photovoltaic) dalam skala relatif kecil.
PLTA Batang Toru dengan total kapasitas 510 MW merupakan proyek unsolicited yang diusulkan oleh
investor swasta dan telah dapat dimasukkan dalam neraca daya sistem Sumatera karena investor telah
menyampaikan laporan feasibility study walaupun masih memerlukan penyempurnaan. PLTA Batang Toru
didisain sebagai pembangkit peaking untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Sumatera.
Tabel 5.12. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)
Tahun
2012
2013
2014
PLTU
207
581
889
PLTP
110
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021 Jumlah
1.079
415
917
917
50
60
5.115
55
55
110
220
550
PLN
PLTGU
70
40
110
244
204
470
520
10
120
10
1.578
PLTD
PLTM
PLTA
0.2
262
141
61
98
562
PLT lain
20
25
67
Jumlah
56
875
1.424
1.660
732
1.174
931
237
388
7.982
PLTG /MG
53
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021 Jumlah
12
28
44
527
562
1.200
400
465
65
3.304
IPP
PLTU
PLTP
110
275
825
570
415
330
2.525
PLTGU
30
50
50
130
PLTG /MG
PLTD
PLTM
4.2
45
54
91
195
PLTA
68
56
40
433
510
1.107
PLT lain
Jumlah
16
108
148
847
893
865
220
132
795
65
7266
PLN+IPP
PLTU
219
609
933
1.606
977
917
2.117
450
525
65
8.419
PLTP
110
165
330
935
570
415
550
3.075
100
90
50
240
244
204
470
520
10
120
10
1.578
PLTGU
PLTG /MG
PLTD
PLTM
45
55
91
195
PLTA
0.2
68
318
181
433
571
98
1.670
PLT lain
25
25
72
Jumlah
577
983
1.572
2.507
1.625
2.039
3.134
1.562
1.183
65
15.248
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
PLTU
145
404
713
346
274
310
386
80
50
2.708
PLTP
20
40
80
160
PLN
PLTGU
PLTG /MG
126
182
443
138
125
171
60
20
85
1.350
PLTD
10
49
PLTM
17
35
86
PLTA
20
10
71
114
77
65
384
183
924
PLT lain
27
11
59
Jumlah
152
576
968
825
522
561
664
257
541
271
5.337
IPP
PLTU
200
20
19
246
915
265
250
100
375
175
2.565
PLTP
20
15
50
60
78
30
253
PLTGU
60
60
60
82
148
PLTG /MG
PLTD
PLTM
10
38
29
23
11
113
PLTA
845
130
65
200
150
300
PLT lain
40
43
Jumlah
400
266
88
289
941
525
461
478
405
175
4.027
PLN+IPP
PLTU
345
424
732
592
1.189
575
636
180
425
175
5.273
PLTP
23
35
50
65
118
110
413
PLTGU
60
60
60
208
182
443
138
131
171
60
20
85
1.498
PLTG /MG
54
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
PLTD
10
Jumlah
49
PLTM
14
56
65
30
20
200
PLTA
130
85
10
71
314
227
365
384
183
1.769
PLT lain
67
10
11
102
Jumlah
553
842
1.056
1.113
1.463
1.086
1.125
735
946
446
9.364
Neraca Daya
Neraca daya kelima sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated dapat dilihat pada Lampiran A dan
Lampiran B.
Proyek pembangkit PerPres 71 mengingat banyaknya daerah yang mengalami kekurangan pasokan
tenaga listrik dan untuk mengurangi pemakaian BBM.
Proyek-proyek pembangkit IPP yang telah berstatus PPA dan konstruksi.
Proyek-proyek pembangkit panas bumi dan atau tenaga air di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua
yang menjadi andalan pasokan listrik setempat.
PLTG Bangkanai 280 MW yang dilengkapi CNG storage untuk dapat dioperasikan sebagai pembangkit
peaking, pembangunan PLTG peaking di Kaltim dan Sulsel.
PLTA Baliem 50 MW di Wamena untuk melistriki Kabupaten Wamena dan tujuh Kabupaten Baru di
Pegunungan Puncak Papua yang selama ini belum dilayani listrik PLN.
Mini LNG/CNG untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking dan pembangkit kecil tersebar di
wilayah operasi Indonesia Timur.
PLTA Asahan III berkapasitas 174 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2016, sangat strategis
untuk memperbaiki fuel mix di Sumatera Utara.
PLTA Merangin 350 MW di Provinsi Jambi akan memenuhi kebutuhan sistem Sumatera dan sekaligus
menurunkan BPP.
PLTU batubara mulut tambang di Sumatera Selatan skala besar yang listriknya juga akan disalurkan ke
sistem interkoneksi Sumatera disamping ditransfer ke Jawa melalui transmisi 500 kV HVDC.
Pembangkit peaker di Sumatera yang akan memanfaatkan potensi bahan bakar gas yang ada.
Tambahan kapasitas pembangkit tahun 2012-2021 adalah 32,6 GW atau penambahan kapasitas ratarata 3,3 GW per tahun, termasuk PLTM skala kecil tersebar sebesar 180 MW dan PLT Bayu 50 MW.
Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 16,8 GW atau 51% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 15,8 GW atau 49%.
PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 24,0 GW
atau 73,6%, disusul oleh PLTGU gas dengan kapasitas 2,2 GW atau 6,9% dan PLTG 1 GW atau 3,1%.
Sementara untuk energi terbarukan khususnya panas bumi sebesar 2,9 GW atau 8,8%, PLTA/PLTM/
pumped storage sebesar 2,5 GW atau 7,6%, dan pembangkit lainnya 0,05 GW atau 0,2%.
55
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
2012
2013
2014
2.265
2.065
660
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021 Jumlah
2.000
1.000
1.000
2.000
11.305
750
2.240
PLN
PLTU
315
PLTP
PLTGU
740
500
PLTG /MG
250
1.000
1.000
PLTM
PLTA
110
PS
309
1.040
PLT lain
Jumlah
199
3.005
2.065
663
1.503
450
450
1.940
3.200
16.800
6
675
1.239
2.000
1.000
1.450
380
2.225
4.160
2.460
1.000
1.000
55
295
390
625
1.055
385
IPP
PLTU
0
1.475
PLTP
12.700
55
2.860
PLTGU
PLTG /MG
PLTM
57
31
80
PLTA
12
180.354
47
47
PS
PLT lain
Jumlah
50
50
1.475
57
516
80.034
2.579
4.550
3.085
2.055
1.385
55 15.837.354
PLTU
3.740
2.065
1.040
2.540
4.160
4.460
2.000
2.000
2.000
24.005
PLTP
55
295
390
625
1.055
385
55
2.860
PLN+IPP
PLTGU
740
500
250
750
2.240
PLTG /MG
1.000
1.000
PLTM
57
31
80.034
12
180
PLTA
157
199
356
PS
1.040
450
450
1.940
PLT lain
53
56
Jumlah
4.480
2.122
1.179
1.583.034
3.254
5.789
5.085
3055
2.835
3.255
32.637
Neraca Daya
Neraca daya sistem Jawa-Bali dapat dilihat pada Lampiran C.
Pada tahun 2015 reserve margin akan turun menjadi 20% karena beberapa proyek pembangkit skala besar
yang dalam RUPTL direncanakan beroperasi pada tahun 2015 diperkirakan akan terlambat. Pembangkit
dimaksud adalah PLTA Pumped Storage Upper Cisokan 1.000 MW dan PLTU Lontar unit-4 660 MW yang
merupakan proyek PLN, serta proyek PLTU IPP Cirebon unit-2 660 MW, Cilacap unit-3 600 MW, Madura
2x200 MW dan PLTP Kamojang, Wayang Windu, Karaha, Dieng, Tangkuban Perahu sebesar 350 MW.
Untuk memperbaiki reserve margin menjadi minimum 25% pada tahun 2015, PLN berupaya untuk menambah
kapasitas pembangkit tenaga listrik sekitar 1.500 MW secara cepat. Mengingat jenis pembangkit yang
dapat diimplementasikan secara cepat adalah pembangkit listrik berbahan bakar gas seperti PLTG dan
PLTGU, maka PLN akan mempercepat pembangunan PLTG 800 MW dan PLTGU 750 MW yang memang
telah direncanakan dalam RUPTL 2011-202055. PLTG tersebut akan dipasang di Muara Karang 400 MW dan
Pesanggaran 150 MW yang akan dioperasikan dengan LNG, serta di Grati 300MW yang akan dioperasikan
dengan CNG. PLN mempunyai opsi PLTG Grati dapat diganti dengan PLTG di lokasi lain yang mempunyai
pasokan gas lebih secure. PLN juga sedang meninjau kembali kelayakan proyek Muara Tawar add-on blok
55 Namun dijadwalkan pada tahun 2017-2019
56
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
3-4 yang menambahkan HRSG dan ST 2x250 MW sehubungan dengan adanya rencana pembangunan pipa
yang menghubungkan FSRU Jakarta dengan pipa SSWJ II untuk memasok Muara Tawar.
Sedangkan 1 blok PLTGU 750 MW akan dibangun di Gresik untuk dioperasikan dengan gas lapangan yang
ada, namun dengan capacity factor rendah sehingga diperlukan tambahan pasokan gas baru. PLN berharap
akan mendapatkan alokasi gas dari blok Cepu.
Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek yang mengalami perubahan unit size, yaitu:
-
PLTU Jawa-1 semula 1x660 MW menjadi 1x1.000 MW. PLTU ini dapat dilaksanakan sebagai proyek
IPP atau PLN. Apabila akan dilaksanakan sebagai proyek IPP, proyek ini dapat berupa ekspansi PLTU
IPP yag telah beroperasi. Hal ini dimungkinkan oleh adanya Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan No.
50/2012 yang menyebutkan penambahan kapasitas pembangkit ekspansi boleh lebih besar daripada
kapasitas pembangkit yang telah beroperasi, apabila menggunakan teknologi yang lebih efisien,
lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan sistem penyediaan tenaga listrik setempat.
Dengan adanya perubahan unit size ini, diperkirakan COD akan mundur ke tahun 2017.
PLTU Jawa Tengah semula 2x1.000 MW menjadi 2x950 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
Financial closing diperkirakan mundur 12 bulan dari rencana semula, sehingga COD diperkirakan
mundur ke tahun 2017-2018.
PLTU Banten semua 1x660 MW menjadi 1x625 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
PLTU Lontar Unit 4 semula 1x660 MW menjadi 1x315 MW. Perubahan kapasitas ini dilakukan agar
proyek dapat dieksekusi dengan lebih cepat. Proyek EPC PLN ini apabila tetap berkapasitas 660
MW akan terhambat oleh masalah teknis56, memerlukan tambahan lahan yang cukup luas (38 Ha)
dan memerlukan pembangunan beberapa fasilitas baru seperti coal yard, jetty, intake & discharge
channels. Perubahan kapasitas menjadi kelas 315 MW dapat menggunakan lahan dan semua fasilitas
yag telah ada, sehinggga dapat mempercepat penyelesaian proyek ini, walaupun penyelesaiannya
akan tetap meluncur ke tahun 2016.
PLTGU Jawa-5 semula 2 blok @750 MW menjadi hanya 1 blok karena keterbatasan pasokan gas.
Pada awal beroperasinya PLTGU tersebut, yaitu tahun 2015/2016, pembangkit baru tersebut akan
dioperasikan dengan gas eksisting di Gresik. PLN berharap akan memperoleh alokasi gas dari blok
Cepu untuk mengoperasikan PLTGU tersebut mulai tahun 2017. Berdasarkan informasi yang diperoleh
PLN blok Cepu dapat menghasilkan gas sekitar 190 mmscfd, namun tidak semua gas tersebut dapat
dialokasikan ke sektor listrik. Lokasi semula direncanakan di daerah Tuban/Cepu, namun dipindah ke
komplek pembangkitan Gresik sesuai dengan rencana Pertamina/ExxonMobil untuk mengalirkan gas
ke konsumen gas lainnya di daerah Gresik/Surabaya.
PLTP Patuha semula 3x60 MW menjadi 3x55 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
Selain proyek-proyek yang mengalami perubahan unit size, dalam RUPTL ini juga terdapat proyek baru
yang belum ada di RUPTL sebelumnya, yaitu:
-
PLTU Jawa-4 berkapasitas 2x1.000 MW dapat dilaksanaan sebagai proyek PLN atau IPP untuk
memenuhi kebutuhan listrik di tahun 2019-2020. Apabila dilaksanakan sebagai proyek IPP, PLTU ini
dapat berupa ekspansi dari IPP yang telah beroperasi atau BLT (Build Lease Transfer) atau PPP (Public
Private Partnership).
PLTU Jawa-6 berkapasitas 2x1.000 MW tahun 2021.
PLTGU Jawa-7 berkapasitas 1x750 MW untuk memenuhi kebutuhan pembangkit pemikul beban
menengah tahun 2021 apabila dapat disediakan pasokan gas lapangan (bukan LNG).
PLT Bayu Samas (50 MW), berlokasi di Yogyakarta, merupakan proposal unsolicited dari sebuah
perusahaan swasta.
56 PLTU klas 600 MW memerlukan cerobong asap yang tinggi, dan karena proyek berlokasi dalam koridor penerbangan bandara Sukarno Hatta maka tidak diperkenankan.
57
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Sebuah proyek PLTU yang juga telah direncanakan pada RUPTL 2011-2020 adalah PLTU Jawa-3. PLTU
ini dapat dialokasikan sebagai PLTU IPP Tanjung Jati A yang akan dikembangkan oleh PT TJPC, atau
dikembangkan sebagai PLTU baru oleh IPP atau PLN.
Pembangkit yang dikeluarkan dari RUPTL adalah PLTA Grindulu (pumped storage) unit 1-2 500 MW, karena
penyelesaian proyek diperkirakan setelah tahun 2021.
Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek strategis pada sistem Jawa-Bali ini adalah sebagai berikut:
-
PLTU IPP Jawa Tengah (2x950 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2017 dan 2018, serta merupakan proyek kelistrikan pertama yang menggunakan skema Kerjasama
PemerintahdanSwasta (KPS) dengan PerPres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010.
PLTU Indramayu (2x1.000 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2018/2020, dan berlokasi relatif dekat dengan pusat beban di Jabodetabek. Karena proyek ini
menghadapi ketidakpastian perizinan dari Pemda, PLN mempunyai opsi untuk memajukan jadwal
PLTU Jawa-6 yang berlokasi di Bojonegara dari tahun 2021 menjadi 2018. Keputusan untuk melakukan
opsi tersebut akan diambil PLN setelah ada kepastian perizinan dari Pemda.
PLTA Pompa Upper Cisokan (1.040 MW). Proyek ini sangat strategis karena dapat meminimalkan
biaya operasi sistem serta memberikan banyak benefit dalam operasi sistem tenaga listrik, antara
lain berfungsi sebagai pembangkit beban puncak, pengatur frekuensi, sebagai spinning reserve
(cadangan putar), memperbaiki faktor utilitas pembangkit beban dasar dan memperbaiki load factor
sistem.
PLTU mulut tambang Sumatera Selatan dan transmisi 500kV HVDC SumateraJawa dengan kapasitas
3.000 MW. Proyek ini sangat strategis karena merupakan solusi yang ekonomis dalam memenuhi
kebutuhan tenaga listrik di Jawa dengan memanfaatkan cadangan low rank coal di Sumatra Selatan.
Proyek ini hanya dilaksanakan setelah kebutuhan listrik Sumatera tercukupi sepenuhnya dengan
cadangan yang cukup banyak. Pilihan proyek ini juga didorong oleh semakin sulitnya mendapatkan
lokasi baru untuk membangun PLTU batubara skala besar di pulau Jawa.
PLTU Bekasi 2x1000 MW (2018/2019) sangat strategis karena lokasinya berada dekat Jakarta dan
dapat memasok langsung pusat beban Jakarta melalui transmisi SUTET yang pendek, sehingga dapat
mendukung tegangan sistem 500 kV di Jakarta, dan pada akhirnya dapat mengurangi pemakaian
BBM/LNG di Muara Karang, Priok dan Muara Tawar.
Jawa Tengah
14.661
4.810
6.901
12.638
16,0
3.021
59,2
4.758
45,0
Kandidat lokasi untuk membangun pembangkit baru tersebut adalah Bekasi, Indramayu, Cirebon, Banten,
Lontar dan Muara Karang.
Neraca daya dan rincian pengembangan pembangkitan di sistem Jawa Bali dapat dilihat pada Lampiran
C1.2.
58
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Kapasitas (MW)
COD
2x100
1x60
2012
2012
3x65
2012-2013
PLTG Senipah
2x41
2013
1x4
2013
PLTM Wawopada
1x4
2013
PLTM Taludaa 2
1x2
2013
PLTU Molotabu
2x10
2013
2x7
2014
PLTM Taludaa 1
1x3
2014
2x10
2014-2015
2x10
2015-2016
2x7
2016
2x7
2016
2x7
2016
2x7
2016
2x6
2015
2x2,75
2015
1x35
2015
1x50
2015
PLTU Bau-Bau
2x7
2015
2x25
2015
2x15
2015
2x20
2015-2017
2x100
2016-2017
2x100
2016
2x15
2016
2x25
2016
PLTU Kolaka
2x10
2016
59
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Tabel 5.16. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur
Lanjutan
Nama Pembangkit
Kapasitas (MW)
COD
PLTU Mamuju
2x25
2016
2x15
2016
PLTU Jeneponto 2
2x100
2016
2x5
2016
1x5
2016
1x5
2018
PLTU Kupang
2x15
2016-2017
2x45
2017
110
2017
3x5
2017-2019
1x20
2017
1x5
2017
1x20
2018
1x5
2018
14
2012-2016
13
2012-2013
25
2013-2014
28
2013-2015
19
2014-2017
2014-2015
2014
1x5
2014
PLTU Merauke 2
2x7
2016
2x25
2016
PLTU Kalselteng 3
2x50
2016
PLTU Kalselteng 1
2x100
2017-2018
PLTU Sulut 3
2x55
2017-2018
3x150
2018-2019
PLTP Huu 2
2x20
2018-2019
PLTP Mataloko 3
1x5
2018
PLTU Kaltim 3
2x100
2018-2019
PLTP Borapulu
2x20
2019-2020
PLTP Mataloko 4
1x5
2019
PLTP Lainea
2x10
2019
PLTP Ulumbu 3
1x5
2019
1x3
2019
PLTU Lombok 3
2x25
2020-2021
2x100
2020
PLTP Sokoria 4
1x5
2020
PLTP Jailolo 2
1x5
2020
PLTU Kaltim 4
2x150
2020-2021
60
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Tabel 5.17. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Barat
Nama Pembangkit
Kapasitas (MW)
COD
2x6
2012
PLTMTersebar Sumut
195
2012-2015
1x30
2013
PLTU Baturaja
2x10
2013
2x7
2016
PLTU Muko-muko
2x4
2013
3x7
2014-2015
45
2015
23
2015
56
2016
2x115
2015
PLT Banjarsari
PLTP Lumut Balai (fTP 2)
4x55
2015-2016
PLTU Sumsel 5
2x150
2015-2016
2x113
2015-2016
PLTU Sumsel 7
2x150
2016
3x110
2106-2017
2x55
2016-2017
2x110
2016-2017
2x110
2017
1x110
2017
40
2017
83
2018
1200
2018
2x55
2018
240
2018
2x110
2018-2019
2x110
2018-2019
510
2019
1x20
2019
2019
1x55
2019
1x55
2019
2x55
2019-2020
2x400
2019-2020
165
2020
1x110
2020
2x65
2020-2021
2014
2x15
2014
PLTGU Duri
100
2014-2015
2x7
2015
PLTA Merangin
350
2018
61
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
Tabel 5.18. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Jawa Bali
Nama Pembangkit
Kapasitas (MW)
COD
1x815
2012
PLTU Cirebon
1x660
2012
1x130 + 2x125
2014
PLTU Banten
1x625
2016
1x600
2016
2x200
2016
PLTU MT Sumsel 8
2x600
2016-2017
2x950
2017-2018
PLTU MT Sumsel 9
2x600
2018
PLTU MT Sumsel 10
1x600
2018
2x55
2014-2017
1x30 + 1x60
2016-2019
1x30 + 2x55
2016-2017
1x47
2016
10
2016
1x55 + 1x60
2016
1x55
2018
1x110
2018
2x55
2018
2x30
2018-2019
1x55
2019
2x110
2016-2017
1x55
2019
2x55
2019
3x55
2018-2019
2x55
2019
1x55
2019
2x110
2018-2019
1x55
2019
1x45
2018
1x50
2017
1x1000
2017
PLTU Jawa 3
2x660
2017-2018
PLTU Jawa 4
2x100
2019-2020
PLTP Dieng
2x55
2018-2019
PLTP Ungaran
1x30 + 1x55
2019
PLTP Ungaran
1x55
2021
50
2014
1x55
2018
1x10
2017
PLTP G. Lawu
3x55
2019-2021
2x55
2019-2020
2x110
2020
PLTP Cisolok-Cisukarame
2x55
2018-2019
62
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:26
5.5.
Tabel 5.19. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)
No.
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
HSD
22.040
17.126
7.035
3.295
3.455
2.184
2.431
2.819
3.141
3.419
MFO
7.082
6.347
5.340
1.226
16
26
40
61
42
42
Gas
43.359
46.540
60.558
59.767
54.648
39.113
38.328
37.367
36.891
41.491
LNG
5.636
7.065
16.956
19.914
23.079
32.241
31.233
31.691
35.368
35.604
Batubara
101.414
118.595
125.394
150.927
170.923
190.494
205.247
218.890
236.196
258.022
Hydro
10.586
10.865
11.133
11.733
13.930
16.818
19.671
22.706
24.988
26.689
Surya/Hybrid
Biomass
Impor
10
Geothermal
Total
93
93
93
94
94
94
94
94
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
733
727
737
738
227
142
317
8.946
9.357
9.920
10.940
16.015
24.473
32.252
41.521
45.402
45.421
199.130
215.962
236.492
258.693
282.950
306.244
330.097
355.439
382.345
411.162
450.000
400.000
350.000
300.000
GWh
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
2012
Impor
Biomass
2013
2014
Surya/Hybrid
2015
HSD
2016
MFO
LNG
2017
Gas
2018
Batubara
2019
Geothermal
2020
2021
Hydro
Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Gabungan Indonesia (GWh)
63
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Kebutuhan bahan bakar gabungan Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Kebutuhan Bahan Bakar Gabungan Indonesia
No.
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
957,7
2016
1.041,0
2017
2018
6.268,9
4.784,5
1.986,9
2.787,8
2.826,4
2.347,7
376,9
12,9
22,0
36,1
56,7
37,3
37,3
Gas (bcf)
388,0
406,7
533,6
515,5
465,0
321,1
311,8
303,7
299,1
333,6
LNG (bcf)
46,0
52,9
92,8
121,4
146,1
236,5
229,5
232,2
263,5
265,1
49,0
49,0
49,0
817,4
2021
49,0
703,5
2020
625,2
2019
898,3
973,3
49,0
49,0
49,0
49,0
49,0
49.,0
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
HSD
7.655
5.590
1.828
1.004
1.813
419
428
539
650
650
MFO
1.864
1.482
1.482
Gas
33.537
35.422
48.227
49.109
43.843
28.829
28.947
28.116
27.638
31.901
LNG
Batubara
Hydro
Surya/Bayu/
Hybrid
Geothermal
Total
5.636
7.065
12.929
15.041
17.982
27.088
26.435
27.002
30.442
30,.442
89.601
100.868
100.425
115.322
130.919
148.060
157.044
167.204
179.779
193.795
5.273
5.273
5.273
5.273
5.807
7.000
7.891
7.734
8.425
9.162
88
88
88
88
88
88
88
88
7.953
7.950
8.401
8.886
11.651
15,.172
21.948
29.027
30.371
30.371
151,.519
163.649
178.652
194.723
212.102
226.655
242.781
259.710
277.393
296.408
64
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
300,000
250,000
GWh
200,000
150,000
100,000
50,000
2012
HSD
2013
MFO
2014
2015
LNG
2016
Gas
2017
Batubara
2018
Geothermal
2019
2020
2021
Hydro
Gambar 5. 5 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali (GWh)
Pada Tabel 5.21 terlihat bahwa batubara mendominasi energi primer lainnya, yaitu 194 TWh dari total
produksi 296 TWh (66%) pada tahun 2021. Panas bumi mengalami peningkatan secara signifikan dari 7,9
TWh pada tahun 2012 menjadi 30,4 TWh pada tahun 2021, atau meningkat hampir 4 kali lipat. Sedangkan
pangsa tenaga air relatif tidak berubah karena potensi tenaga air di sistem Jawa Bali sudah sulit untuk
dikembangkan. Produksi listrik dari gas alam (termasuk LNG) mengalami peningkatan sejak tahun 2012
menjadi hampir 1,5 kali lipat pada tahun 2021.
Neraca energi pada Gambar 5.5 merefleksikan produksi energi setiap pembangkit, termasuk pembangkit
Muara Karang, Priok dan Muara Tawar yang menggunakan gas. Situasi pada gambar 5.5. tersebut adalah
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan operasi sistem tenaga listrik dimana ketiga pembangkit berbahan
bakar gas tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi (must run) sebagaimana dijelaskan pada
butir 4.2 dan lampiran C1.4.
Sebagai dampak dari produksi yang tinggi pada ketiga pembangkit tersebut, akan diperlukan pasokan gas
yang cukup besar yang pada saat ini masih belum terpenuhi, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit
pasokan gas seperti ditunjukkan pada Tabel C1.4.2. Apabila kebutuhan gas tersebut tidak dapat dipenuhi
secukupnya, maka kebutuhan ini harus disubstitusi dengan bahan bakar lain, yaitu BBM.
Proyeksi kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit milik PLN dan IPP dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Volume kebutuhan batubara terus meningkat sampai tahun 2021. Hal ini merupakan konsekuensi dari
rencana pengembangan pembangkit yang mengandalkan PLTU batubara sebagai pemikul beban dasar.
65
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2.184,4
1.600,5
535,4
281,3
575,7
117,5
126,7
159,9
192,7
192,7
462,4
367,6
367,5
Gas (bcf)
295,1
308,4
424,3
429,9
378,2
239,2
240,2
234,0
229,7
261,7
LNG (bcf)
46,0
52,9
60,9
82,9
105,9
195,9
191,5
195,6
225,6
225,6
43.857,5
49.797,1
49.888,3
56.919,7
65.630,7
73.345,3
77.755,7
82.160,7
88.088,6
94.677,1
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
HSD
8.242
6.837
1.109
795
715
760
881
967
1.015
1.108
MFO
2.699
2.868
1.732
43
12
21
35
55
35
35
Gas
7.966
8.322
8.786
6.646
6.781
6.376
5.458
5.290
5.258
5.434
LNG
4.027
3.946
4.116
4.203
3.709
3.565
3.720
3.857
Batubara
8.363
11.351
16.798
23.158
24.051
23.867
28.841
31.728
36.004
42.131
Hydro
3.436
3.576
3.743
4.261
5.348
5.928
6.949
8.503
8.503
8.503
Biomass
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
Impor
Geothermal
Total
733
727
737
738
227
142
317
547
801
815
1.206
3.178
7.685
8.072
9.960
11.806
11.806
31.317
33.818
37.073
40.851
44.991
49.640
54.745
60.358
66.548
73.255
80,000
70,000
60,000
GWh
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
2012
2013
Impor
2014
Biomass
2015
HSD
MFO
2016
LNG
2017
Gas
2018
Batubara
2019
Geothermal
2020
2021
Hydro
Gambar 5.6 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)
57 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gas Inventories.
66
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Barat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat
No.
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2.424,8
1.914,1
344,2
269,0
214,9
236,1
273,5
303,0
307,0
331,8
1.614,5
1.895,1
1.380,3
43,1
11,5
20,6
34,6
55,0
35,5
35,5
Gas (bcf)
86,6
88,8
97,3
72,0
73,2
68,6
58,3
56,3
55,9
57,9
LNG (bcf)
31,9
31,3
32,6
33,2
29,5
27,9
28,4
29,4
5.142,2
6.920,5
10.506,5
14.500,1
15.055,6
15.598,6
17.531,1
19.319,0
21.989,9
25.464,0
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
49,1
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
HSD
6.142
4.700
4.098
1.496
927
1.005
1.122
1.312
1.475
1.661
MFO
2.519
1.998
2.126
1.183
Gas
1.857
2.795
3.545
4.012
4.023
3.908
3.923
3.962
3.994
4.156
LNG
927
982
950
1.089
1.124
1.224
1.305
Batubara
3.450
6.376
8.170
12.447
15.953
18.568
19.362
19.957
20.413
22.097
Hydro
1.876
2.016
2.118
2.200
2.775
3.890
4.830
6.469
8.060
9.024
Surya/Hybrid
Geothermal
Total
445
606
704
848
1.186
1.617
2.232
2.534
3.224
3.244
16.293
18.495
20.766
23.119
25.857
29.949
32.571
35.371
38.404
41.499
45.000
40.000
35.000
30.000
GWh
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
2012
2013
Surya/Hybrid
2014
HSD
2015
MFO
2016
LNG
2017
Gas
2018
Batubara
2019
Geothermal
2020
2021
Hydro
Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)
67
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Timur dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
No.
Fuel Type
2012
2013
2014
2015
2016
2017
1.269,9
1.107,4
404,4
710,9
563,6
599,8
333,8
1,3
1,4
1,5
1,7
1,9
1,9
Gas (bcf)
6,3
9,4
12,0
13,6
13,6
13,2
13,3
13,4
13,5
14,0
LNG (bcf)
7,2
7,6
7,4
8,5
8,7
9,5
10,1
5.6.
5,.272,4
354,6
2021
1.659,7
4.114,7
303,3
2020
271,5
2019
2.226.,6
250,5
2018
398,7
448,8
Proses perencanaan sistem pada RUPTL 2012-2021 belum memperhitungkan biaya emisi CO2 sebagai
salah satu variabel biaya. Namun demikian RUPTL ini tidak mengabaikan upaya pengurangan emisi CO2. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya kandidat PLTP dan PLTA yang ditetapkan masuk dalam sistem kelistrikan
walaupun mereka bukan merupakan solusi biaya terendah. Penggunaan teknologi boiler supercritical dan
ultra-supercritical di pulau Jawa juga membuktikan bahwa PLN peduli dengan upaya pengurangan emisi
CO2 dari pembangkitan tenaga listrik.
Banyaknya emisi dihitung dari jumlah bahan bakar yang digunakan dan dikonversi menjadi emisi CO2
(dalam ton CO2) dengan menggunakan faktor pengali (emission factor) yang diterbitkan oleh IPCC57.
Pemerintah telah menetapkan Perpres No. 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No. 15 tahun 2010 mengenai
Program Percepatan Pembangkit Tahap 2. Program tersebut didominasi oleh pembangkit dengan
menggunakan energi terbarukan, khususnya panas bumi. Dengan adanya intervensi kebijakan pemerintah
mengenai pengembangan PLTP dan energi terbarukan lainnya akan menghasilkan rencana pengembangan
pembangkit yang sedikit berbeda dibandingkan dengan baseline serta dapat menurunkan emisi CO2. Emisi
CO2 Indonesia
Juta
CO2
Juta tCO2
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
2012
2013
2014
Biomass
2015
2016
2017
2018
2019
HSD
MFO
LNG
Gas
Batubara
2020
2021
Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia)
68
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Gambar 5.8 memperlihatkan emisi CO2 yang akan dihasilkan apabila produksi listrik Indonesia dilakukan
dengan fuel mix seperti pada Gambar 5.4. Dari Gambar 5.8 dapat dilihat bahwa emisi CO2 se-Indonesia
akan meningkat dari 151 juta ton pada 2012 menjadi 283 juta ton pada tahun 2021. Dari 284 juta ton emisi
tersebut, 247 juta ton (87%) berasal dari pembakaran batubara.
Average grid emission factor58 untuk Indonesia pada tahun 2012 adalah 0,762kgCO2/kWh, akan menurun
sampai dengan tahun 2015 namun meningkat menjadi 0,763kgCO2/kWh pada 2016 dan selanjutnya akan
menurun karena beroperasinya proyek-proyek PLTP dan PLTA sehingga average grid emission factor pada
tahun 2021 menjadi 0,724 kgCO2/kWh.
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
2012
2013
2014
Biomass
2015
2016
2017
2018
HSD
MFO
LNG
Gas
2019
2020
2021
Batubara
Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali
58 Grid emission factor didefinisikan sebagai jumlah CO2 [kg] per produksi listrik [kWh]
69
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
Juta
Juta CO
tCO2
2
60
50
40
30
20
10
0
2012
2013
2014
Biomass
2015
HSD
2016
MFO
2017
LNG
2018
2019
Gas
2020
2021
Batubara
Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Wilayah Operasi Indonesia Barat
2013
2014
Biomass
2015
HSD
2016
MFO
2017
LNG
2018
Gas
2019
2020
2021
Batubara
Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur
57 IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gias Inventories
70
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:27
5.7.
PLN akan memanfaatkan peluang pendanaan karbon baik melalui kerangka UNFCCC maupun diluar
kerangka UNFCCC. Implementasi proyek pendanaan karbon akan diterapkan untuk semua kegiatan di
lingkungan PLN yang berpotensi untuk memperoleh pendanaan karbon.
Sejak tahun 2002 PLN sudah menyadari akan peluang pendanaan karbon melalui Clean Development
Mechanism (CDM) dan melakukan pengkajian beberapa potensi proyek CDM, dan hasilnya hingga saat ini
PLN telah menandatangani bebarapa ERPA (Emission Reduction Purchase Agreements). Selain itu PLN juga
mengembangkan proyek melalui mekanisme VCM (Voluntary Carbon Mechanism).
Berkenaan dengan akan berakhirnya komitmen pertama Protokol Kyoto pada akhir tahun 2012, maka
pemanfaatan pendanaan karbon akan disesuaikan dengan mekanisme baru pendanaan karbon, baik
dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC.
5.8.
Pada periode 2012-2021 pengembangan sistem penyaluran berupa pengembangan sistem transmisi
dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali serta tegangan 500 kV, 275kV, 150kV dan 70kV
di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan
kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir
secara efisien. Disamping itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan
tegangan pelayanan.
Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari
pembangkit-pembangkit baru maupun ekspansi dan untuk menjaga kriteria security N-1, baik statik
maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menjaga kriteria
security N-1 dan sebagai transmisi yang terkait dengan gardu induk 150 kV baru.
Pengembangan transmisi 500 kV di Sumatera dimaksudkan untuk membentuk transmisi back-bone yang
menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur. Pusat-pusat pembangkit skala besar dan
pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan tersambung ke sistem transmmisi 500 kV ini. Transmisi
ini juga akan mentransfer tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer
murah (Sumbagsel dan Riau) ke daerah yang kurang memiliki sumber energi primer murah (Sumbagut).
Selain itu transmisi 500 kV juga dikembangkan di Sumatera Selatan sebagai feeder pemasok listrik dari
PLTU mulut tambang ke stasiun konverter transmisi HVDC yang akan menghubungkan pulau Sumatera
dan pulau Jawa.
Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2021 diproyeksikan sebesar
122.331 MVA untuk pengembangan gardu induk serta 55.234 kms pengembangan jaringan transmisi
dengan perincian pada Tabel 5.27 dan Tabel 5.28.
Tabel 5.27. Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia
Transmisi
500 kV AC
500 kV DC
275 kV
250 kV DC
150 kV
70 kV
Jumlah
2012
2013
2
2014
352
2015
224
2016
2017
711
1.712
2018
818
2019
2020
2021
Jumlah
762
20
640
5.241
1.100
1.100
482
160
2.271
1.012
812
580
890
6.207
462
462
2.918
7.867
7.230
6.961
4.495
4.616
1.529
1.306
1.542
200
38.665
493
812
1.189
516
217,8
332
38.665
3.895
9.191
1.0915
9.200
8.337
6.808
3.181
1.326
2.182
200
55.234
71
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
5
Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
500/275 kV
1.500
1.000
1.000
3.500
500/150 kV
6.336
4.836
4.503
4.000
7.500
3.500
2.500
1.000
1.000
35.175
3.000
3.000
270
590
6.500
750
1.250
1.250
500
250
11.360
600
600
500 kV DC
275/150 kV
250 kV DC
150/70 kV
60
220
150
60
30
520
150/20 kV
9.686
10.680
7.650
4.830
7.895
4.920
4.890
4.720
5.120
4.320
64.711
70/20 kV
Jumlah
635
840
360
300
90
160
330
280
150
300
3.445
16.987
17.166
19.013
10.030
21.235
11.490
9.250
6.000
6.520
4620
12.2311
Transmisi back-bone 500 kV Sumatera dengan prioritas pertama segmen New Aur DuriRengat
New Garuda Sakti yang diharapkan dapat beroperasi pada 2016 sehingga dapat mulai berfungsi
untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang seperti PLTU Sumsel-5 dan Sumsel-7.
Interkoneksi Batam Bintan dengan kabel laut 150 kV dimaksudkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan tenaga listrik pulau Bintan dengan tenaga listrik dari Batam59 dengan mempertimbangkan
rencana pengembangan pembangkit di Batam yang akan mencukupi kebutuhan Batam dan sebagian Bintan60. Adanya interkoneksi 150 kV tersebut tidak ada hubungannya dengan perluasan wilayah
usaha PLN Batam.
Interkoneksi 150 kV SumateraBangka dengan kapasitas 200 MW pada kondisi N-1 dengan perkiraan
COD tahun 2015. Dengan adanya interkoneksi tersebut, maka di Bangka dapat dibangun PLTU dengan kelas yang lebih besar dibandingkan jika seandainya tidak ada interkoneksi, yaitu kelas 65 MW.
59 Biaya produksi listrik di Batam lebih rendah dari pada biaya produksi di Bintan yang masih banyak menggunakan pembangkit BBM.
60 Kecukupan pembangkit di Batam sampai dengan tahun 2020 telah dikonfirmasi ke PLN Batam.
72
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
Rencana pengembangan transmisi juga mencakup program interkoneksi dengan sistem tenaga listrik dari negara tetangga, meliputi interkoneksi Sumatera-Malaysia (HVDC 250 kV) dan Kalimantan
Barat-Sarawak (275kV HVAC). Tujuan interkoneksi tersebut antara lain untuk mewujudkan ASEAN
Power Grid sebagaimana dimaksud dalam MOU on the ASEAN Power Grid yang telah diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia dengan Perpres No. 77/2008.
1.
2.
2012
500 kV AC
2013
0
2014
0
2015
0
2016
0
2017
2018
860
350
2019
2020
2021
Jumlah
722
600
2.532
500 kV DC
800
800
275 kV
160
2.271
1.012
812
300
4.555
250 kV DC
150 kV
462
462
1.042
2.175
4.311
3.556
968
1.738
279
382
740
140
15.331
70 kV
Jumlah
170
387
557
1.042
2.505
6.969
4.568
3.440
2.550
1.301
382
1340
140
24.237
Tabel 5.30. Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Trafo
500/275 kV
2012
2013
0
2014
0
2015
0
2016
0
2017
1.500
2018
2019
1.000
1.000
2020
0
2021
0
Jumlah
0
3.500
500/150 kV
500
1.000
1.500
500 kV DC
3.000
3.000
275/150 kV
500
6.500
750
1.250
250
500
250
10.000
250 kV DC
600
600
150/20 kV
2.110
2.200
2.480
1.320
1.200
1.050
810
660
990
1.200
14.020
30
340
80
30
30
30
540
2.140
3.040
9.060
2.070
7.480
2.900
3.340
690
1.240
1.200
33.160
70/20 kV
Jumlah
73
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
2012
2013
275 kV
482
150 kV
1.262
70 kV
Jumlah
2014
3.010
2015
1.124
488
638
620
2.232
3.648
1.744
2016
2017
2018
2019
2020
580
590
2.474
618
522
1.208
522
2.264
2.564
516
168
332
2.780 2.731,64
3.386
2021
Jumlah
0
1.652
696
14.534
2.762
696
18.947
2021
Jumlah
2012
2013
270
90
150/70 kV
60
150/20 kV
580
70/20 kV
Jumlah
2014
2015
2016
2017
0
1.000
2018
2019
0
2020
430
120
150
60
30
420
860
1.750
810
875
540
450
760
620
240
7.485
75
390
250
300
60
130
210
100
90
210
1.815
985
1.460
2.000
1.260
935
1.730
690
860
710
450
11.080
Sebagaimana diperlihatkan didalam Tabel 5.31 dan 5.32 terdapat rencana pembangunan transmisi 275 kV
di Sulawesi dan merupakan proyek yang strategis. Transmisi 275 kV antara PosoPalopo adalah merupakan
transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh PT Poso Energi yang diperuntukkan untuk menyalurkan daya
dari PLTA Poso ke pusat beban.
Selain itu telah direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV dari PLTA Karama ke pusat beban
di Makassar melalui Mamuju, Enrekang dan Sidrap untuk menyalurkan daya dari PLTA Karama. Sejalan
dengan rencana pembangunan transmisi tersebut, dibangun pula GITET 275/150 kV di Mamuju, Enrekang,
Sidrap dan Daya Baru (Makassar). Proyek-proyek tersebut dijadwalkan dapat beroperasi pada tahun 2018
seiring dengan pelaksanaan proyek PLTA Karama. Sebagai antisipasi bila di masa yang akan datang PLTA
Poso akan dikembangkan, direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV EnrekangPalopo untuk
menghubungkan transmisi 275 kV eksisting milik PT Poso Energi di Palopo dengan transmisi 275 kV jalur
barat KaramaMamujuEnrekangMakassar. Hubungan antara kedua transmisi 275 kV tersebut juga
bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas sistem serta menambah fleksibilitas operasi.
Keberadaan GITET 275/150 kV Enrekang selain sebagai titik koneksi transmisi 275 kV jalur Barat dengan
transmisi 275 kV milik PT Poso Energi, juga dimaksudkan untuk menyalurkan daya dari PLTA Bonto Batu,
Poko dan PLTA lainnya ke pusat beban.
Proyek transmisi strategis lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar dapat diselesaikan tepat
waktu adalah :
74
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
500 kV AC
352
224
710,8
852
468
40
20
40
2.709
500 kV DC
300
300
614
2.683
1.795
1.141
963
404
632
402
106
60
8.800
182
50
241
621
3.039
2.201
1.852
2.165
872
672
422
146
60
12.050
150 kV
70 kV
Jumlah
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
500/150 kV
6.336
4.836
4.503
4.000
7.000
3.500
1.500
1.000
1.000
33.675
150/20 kV
6.996
7.620
3.420
2.700
5.820
3.330
3.630
3.300
3.510
2.880
43.206
70/20 kV
Jumlah
530
110
30
30
90
150
60
90
1.090
13.862
12.666
7.953
6.700
12.820
6.860
5.220
4.450
4.570
2.970
78.071
Dari Tabel 5.33 terlihat bahwa sampai dengan tahun 2021 akan dibangun transmisi 500 kV AC sepanjang 2.709 kms. Transmisi tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi program percepatan pembangkit
PLTU Suralaya Baru, PLTU Adipala, PLTU Paiton Unit 3, PLTU IPP Tanjung Jati Unit 3 dan 4, PLTU IPP Jawa
Tengah, PLTU Indramayu Unit 4 dan 5, Jawa-Bali Crossing dari Paiton hingga ke pusat beban di Bali, PLTA
pumped storage Upper Cisokan dan Matenggeng, dan beberapa PLTU baru lainnya. Selain itu dibangun
juga transmisi 500kV yang berkaitan dengan perkuatan pasokan Jakarta, yaitu Balaraja-Kembangan dan
Kembangan-Durikosambi-Muara Karang-Priok-Muara Tawar.
Trafo interbus 500/150 kV yang direncanakan pada Tabel 5.34 merupakan perkuatan grid yang tersebar di
Jawa, utamanya seputar Jabotabek.
Transmisi 500 kV DC pada Tabel 5.33 adalah transmisi HVDC interkoneksi SumateraJawa, di sini hanya
diperhitungkan bagian kabel laut dan overhead line yang berada di pulau Jawa, selebihnya diperhitungkan
sebagai pengembangan sistem transmisi Sumatera.
Sistem transmisi 70 kV pada dasarnya sudah tidak dikembangkan lagi, bahkan di sistem 70 kV di Jawa
Barat banyak yang ditingkatkan menjadi 150 kV terkait dengan proyek percepatan pembangkit 10.000
MW. Rencana pada Tabel 5.33 hanya menunjukkan proyek reconducturing SUTT 70 kV yang memasok
konsumen besar dan saluran distribusi khusus. Program pemasangan trafo-trafo 150/70 kV dan 70/20kV
pada Tabel tersebut juga hanya merupakan relokasi trafo-trafo dari Jawa Barat ke Jawa Timur.
Beberapa proyek transmisi strategis di Jawa-Bali antara lain:
61 Transmisi 500 kV ini tidak connect ke GITET Mandirancan, hanya melintas di dekatnya.
75
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
Pembangunan SUTET 500 kV PaitonNew Kapal termasuk overhead line 500kV menyeberangi Selat
Bali (Jawa Bali Crossing) sebagai solusi jangka panjang pasokan listrik ke pulau Bali. Tahap pertama
pada tahun 2015 akan beroperasi dengan tegangan 150 kV dulu, kemudian mulai tahun 2016 akan
beroperasi penuh dengan tegangan 500 kV.
Pembangunan kabel laut Jawa-Bali 150 kV sirkit 3-4 dimaksudkan untuk dapat menekan pemakaian
BBM di Bali dalam jangka pendek.
SUTET 500 kV Kembangan-DurikosambiMuara KarangPriokMuara Tawar.
5.9.
Rencana pengembangan sistem distribusi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.35. Kebutuhan fisik
sistem distribusi Indonesia hingga tahun 2021 adalah sebesar 208 ribu kms jaringan tegangan menengah,
218 ribu kms jaringan tegangan rendah, 34 ribu MVA tambahan kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan
fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta untuk menampung tambahan sekitar
25 juta pelanggan.
Tabel 5.35. Kebutuhan Fasilitas Distribusi di Indonesia
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
Indonesia
Jaringan TM
kms
16.633
15.900
17.355
17.495
19.562
20.979
22.158
23.964
25.634
27.859 207.540
Jaringan TR
kms
18.273
18.844
20.390
19.227
20.443
21.384
22.685
24.140
25.376
27.493 218.255
Trafo Distribusi
MVA
2.883
2.804
2.828
2.934
3.246
3.342
3.596
3.848
4.183
4.317
33.948
ribu plgn
2.533
3.152
2.947
2.811
2.572
2.327
2.312
2.237
2.202
2.199
25.290
Tambahan
Pelanggan
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
Indonesia Barat
Jaringan TM
kms
4.468
4.530
4.804
4.729
5.183
5.356
5.801
6.178
6.526
7.193
54.768
Jaringan TR
kms
4.415
4.567
4.852
4.870
5.269
5.308
5.697
5.915
6.130
6.747
53.770
Trafo Distribusi
MVA
842
884
874
914
951
996
1.037
1.103
1.240
1.302
10.141
ribu plgn
681
764
786
816
717
647
594
528
472
422
6.427
Tambahan
Pelanggan
Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur dapat dilihat pada Tabel
5.37. Kebutuhan fisik sistem distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur hingga tahun 2021 adalah sebesar
81 ribu kms jaringan tegangan menengah 70 ribu kms jaringan tegangan rendah 8 ribu MVA tambahan
kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta
untuk menampung tambahan sekitar 6,4 juta pelanggan.
76
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
Indonesia Timur
Jaringan TM
kms
5.227
6.042
6.932
6.607
7.042
8.021
8.607
9.837
11.034
12.042
81.389
Jaringan TR
kms
5.469
6.789
7.701
5.876
5.936
6.538
6.935
7.631
8.087
8.825
69.785
Trafo Distribusi
MVA
564
720
726
702
721
774
823
885
1.011
1.030
7.958
ribu plgn
628
1.002
805
739
690
506
518
505
493
575
6.462
Tambahan
Pelanggan
Interkoneksi Antarpulau
Untuk mengembangkan sistem kelistrikan di pulau-pulau yang dekat dengan daratan pulau besar dan
sekaligus untuk menurunkan penggunaan BBM, direncanakan interkoneksi antar pulau melalui kabel laut
20 kV atau 70 kV, yaitu:
Pelaksanaan interkoneksi kabel laut tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan meliputi
keekonomian, enjiniring dan studi dasar laut (seabed study) meliputi: route, peletakan kabel, lingkungan,
struktur dasar laut, dan lain sebagainya.
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah
Jawa-Bali
Jaringan TM
kms
6.939
5.327
5.619
6.159
7.338
7.602
7.751
7.950
8.074
8.625
71.382
Jaringan TR
kms
8.389
7.488
7.837
8.481
9.238
9.537
10.053
10.594
11.160
11.921
94.700
Trafo Distribusi
MVA
1.477
1.202
1.228
1.318
1.574
1.571
1.736
1.861
1.932
1.985
15.884
ribu plgn
1.223
1.386
1.355
1.255
1.165
1.174
1.200
1.203
1.237
1.201
12.401
Tambahan
Pelanggan
Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang dari tahun 2012 sampai dengan 2021 untuk sistem Jawa Bali
diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah sebanyak 71 ribu kms, jaringan tegangan rendah 95
ribu kms, kapasitas trafo distribusi 16 ribu MVA dan jumlah pelanggan 12,4 juta.
77
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
5.10.
Untuk saat ini pembangunan listrik desa di seluruh Indonesia dilaksanakan oleh 31 Satuan Kerja Listrik
Desa/Satker Lisdes, dimana untuk 30 Satker Lisdes tersebut berada pada masing-masing provinsi, kecuali
untuk 1 Satker Lisdes merupakan gabungan dua provinsi yaitu Jateng dan DIY.
Sasaran kuantitatif pembangunan listrik desa adalah bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio
desa berlistrik. Rekap program listrik perdesaan 2012-2021 dan investasinya dapat dilihat pada Tabel 5.39
dan Tabel 5.40.
Tujuan pembangunan listrik desa seperti yang disebutkan diatas, juga bertujuan untuk:
JTM
kms
Trafo
JTR
kms
MVA
Unit
Jumlah
pelanggan PLN
2012*
4.168
4.465
226
3.349
236.788
83.478
2013
6.345
4.736
398
3.446
220.170
95.227
2014
6.659
5.373
545
3.848
243.957
95.227
2015
6.863
4.964
632
3.576
223.404
2016
7.177
5.056
690
3.611
228.000
2017
7.417
5.112
729
3.635
230.493
2018
7.340
5.080
762
3.563
227.966
2019
7.532
5.143
807
3.524
230.679
2020
7.644
5.161
851
3.444
226.182
2021
7.303
4.481
882
2.979
170.617
Total
68.449
49.571
6.522
34.973
2.238.257
273.932
*) DIPA
Catatan: Pada tahun 2012 ada program listrik Murah dan Hemat untuk masyarakat daerah tertinggal dan nelayan sekitar 83.500
RTS (rumah tangga sasaran).
Tabel 5.40. Rekap Kebutuhan Investasi Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021 (Juta Rp)
Tahun
JTM
JTR
Trafo
Lisdes
Reguler
Listrik Murah
& Hemat
Total Biaya
2012*
1.242.285
636.569
381.346
2.260.199
288.000
2.629.448
2013
1.514.989
769.606
418.384
2.702.976
200.010
2.902.986
2014
1.598.368
833.676
437.955
2.870.000
200.010
3.070.010
2015
1.514.129
776.319
409.553
2.700.000
2.700.000
2016
1.501.356
788.920
409.724
2.700.000
2.700.000
2017
1.497.996
793.068
408.936
2.700.000
2.700.000
2018
1.479.102
806.870
414.028
2.700.000
2.700.000
2019
1.462.869
821.825
415.306
2.700.000
2.700.000
2020
1.446.037
835.161
418.802
2.700.000
2.700.000
2021
1.420.269
859.389
420.342
2.700.000
2.700.000
Total
14.677.400
7.921.403
4.134.372
26.733.175
688.020
27.502.444
78
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
5.11.
Energi baru dan terbarukan (EBT) skala besar seperti panas bumi dan PLTA telah dibahas dalam
pengembangan kapasitas pembangkit pada butir 5.4. Butir ini hanya membahas pengembangan EBT skala
kecil.
PLTMH: PLN mendorong pengembangan PLTMH terutama oleh swasta atau masyarakat untuk melistriki
kebutuhan setempat dan juga untuk disalurkan ke grid atau sistem kelistrikan PLN.
PLTB: Karena potensi energi angin di Indonesia sangat terbatas, maka pengembangannya akan terbatas
di daerah yang memiliki potensi.
Biomassa: PLN bermaksud untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa apabila PLN dapat
mempunyai kendali atas pasokan biomassanya. Karena itu PLN sedang menjalin kerjasama dengan
bebeapa Pemerintah Kabupaten untuk merintis industri biomasa.
Energi kelautan: walaupun potensi energi kelautan diduga sangat besar, namun mengingat teknologi dan
keekonomiannya masih belum diketahui, PLN baru akan melakukan uji coba skala kecil sebagai proyek
penelitian dan pengembangan.
Biofuel: tergantung kepada kesiapan pasar biofuel, PLN siap untuk memanfaatkan biofuel apabila tersedia.
Gasifikasi batubara (PLTGB): PLN memandang jenis energi ini sebagai energi baru yang dapat diterapkan
pada sistem kelistrikan isolated skala kecil.
Rencana pengembangan pembangkit EBT skala kecil dan perkiraan biayanya ditunjukkan pada Tabel 5.41
dan Tabel 5.42.
Pembangunan PLTS
Mempertimbangkan sebaran penduduk pada geografi yang sangat luas dan sulitnya menjangkau daerah
terpencil, PLN merencanakan untuk membangun PLTS sebagai berikut:
PLTS terpusat/komunal (mode operasi mandiri & hybrid) dengan kapasitas diberikan pada Tabel 5.41.
SHS (panel surya + lampu LED dengan baterai di dalamnya) skala kecil tersebar, namun terbatas di
provinsi-provinsi yang RE nya masih sangat rendah dan di daerah yang dalam waktu 5 tahun belum
akan mendapatkan listrik konvensional.
Pengembangan PLTS tersebut dimaksudkan untuk melistriki daerah terpencil secepatnya, mencegah
penambahan penggunaan BBM kalau seandainya dilayani dengan diesel, dan menurunkan BPP pada
daerah tertentu yang ongkos angkut BBM sangat mahal, seperti daerah sekitar puncak pegunungan
Jayawijaya Papua.
Program elektrifikasi dengan SHS atau lentera super hemat energi (SEHEN) bukan merupakan program
pengembangan kapasitas sistem kelistrikan. Dengan demikian program elektrifikasi dengan SEHEN lebih
bersifat sementara dan hanya diterapkan secara terbatas di provinsi-provinsi yang rasio elektrifikasinya
masih rendah, yaitu NTB, NTT dan Papua dengan terlebih daulu dibuat kajian kelayakannya. Program
SEHEN juga dapat diganti dengan PLTS terpusat/komunal (centralized PV).
Pembangunan PLTS dan pemasangan SHS tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan proyek.
79
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
Pembangkit Ebt
Tahun
Satuan
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
PLTMH
MW
40
99
113
112
101
185
188
201
189
260
1.488
PLT SURYA
MWp*)
84
125
150
100
75
75
80
80
80
855
PLT BAYU
MW
10
50
50
15
15
20
20
25
25
230
PLT BIOMASS
MW
22
40
90
35
40
40
45
45
50
40
447
PLT KELAUTAN
PLT BIO-FUEL
PLT GAS-BATUBARA
Total
MW
27
54
MW**)
10
15
15
14
101
MW
32
81
43
22
22
14
10
10
247
MW
110
331
436
383
276
349
354
365
368
450
3.422
*) Rencana PLTS sd 2015 adalah program 1.000 pulau, sedangkan tahun selanjutnya masih indikasi
**) Kapasitas ekuivalen dari pembangkitan eksisting yang beroperasi dengan bahan bakar biofuel
Pembangkit EBT
Tahun
Satuan
Total
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
MW
99
245
279
277
250
457
465
497
467
643
3.678
PLTMH
PLT SURYA
MWp*)
31
433
644
779
515
386
386
412
412
412
4.403
PLT BAYU
MW
31
155
155
46
46
62
62
77
77
711
PLT BIOMASS
MW
57
103
232
90
103
103
116
116
129
103
1.151
PLT KELAUTAN
MW
12
31
21
31
31
31
167
334
PLT BIO-FUEL
26
39
39
37
21
18
18
21
24
21
266
PLT GAS-BATUBARA
MW**)
Total
MW
66
167
89
45
14
45
29
12
21
21
509
MW
279
1.030
1.437
1.376
980
1.088
1.107
1.151
1.160
1.443
11.052
Nama Proyek
Kapasitas (MW)
COD Estimasi
2 x 10
2015
I. Indonesia Barat
a. FTP-2
- IPP
1
3x7
2014-15
2 x 15
2014
2x3
2013
2x7
2014
2x7
2014
3x7
2014
b. Reguler
- PLN
80
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan
No
Nama Proyek
Kapasitas (MW)
COD Estimasi
2x7
2014
2x7
2014
10
2x7
2013
11
2x7
2013
12
2x4
2014
13
2x3
2013-2014
14
2 x 10
2013
15
2x4
2013
16
2x7
2013
17
2x7
2015
18
2x6
2013
- IPP
2 x 10
2014
20
2 x 10
2014-2015
21
2 x 10
2015-2016
22
2x7
2015
23
2x7
2014
24
2x7
2014
25
2x7
2014
26
2x7
2014
27
2 x 10
2016
28
2 x 15
2016
29
2 x 15
2016
2013
- IPP
b. Reguler
- PLN
30
2x3
31
1 x 10
2013
32
2x3
2013
33
2x7
2014
34
2x3
2014
35
2x7
2014
36
2x7
2014
37
2x3
2014
38
2x3
2014
39
2x3
2014
40
2x3
2014
41
2x3
2014
42
2x7
2014-2015
43
3 x 15
2014-2015
44
2x3
2014-2015
45
2x7
2014-2015
46
2 x 15
2015
47
2x7
2015
48
4x7
2015
81
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan
No
Nama Proyek
Kapasitas (MW)
COD Estimasi
49
2 x 10
2015-2016
50
2x7
2016
51
1 x 15
2016
52
2x3
2017
53
2x3
2018
54
2 x 15
2018
55
2 x 15
2018-2019
56
2 x 15
2015
57
2x7
2015
58
1x5
2015
59
1x7
2016
60
2 x 15
2016-2017
- IPP
Nama Proyek
Kapasitas (MW)
Pemilik
COD Estimasi
PLN
2014
2014
Jawa-Bali
- Reguler
1
Indonesia Barat
- FTP-2
1
PLN
PLN
2014
PLN
2013
PLN
2013
PLN
2013
PLN
2014
IPP
2013
PLN
2014
- Reguler
Indonesia Timur
- FTP-2
9
PLN
2014
10
PLN
2014
11
PLN
2014
12
PLN
2014
13
PLN
2014
14
PLN
2014
15
2x3
PLN
2014-2015
16
PLN
2014
17
PLTGB Timika
PLN
2014
18
2x5
PLN
2015-2016
19
2x6
PLN
2017-2018
- Reguler
82
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:28
83
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:29
6.1.
Untuk membangun sarana pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik sebagaimana diuraikan
pada Bab 5 diperlukan dana investasi sebesar US$64,9 miliar dengan disbursement tahunan sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.1. Dana sebesar itu hanya mencakup proyek-proyek PLN saja
dan belum mencakup dana investasi untuk proyek listrik yang diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta/
IPP.
Tabel 6.1. Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Item
Juta US$
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Fc
1206,38
2010,418
2927,56
2518,979
2855,989
3041,581
2306,031
1979,042
1888,739
2243,195
Pembangkit Lc
1342,197
1771,213
1344,97
1015,611
1384,263
1409,105
1049,449
939,2513
938,1241
1035,617
12229,8
Total
2548,577
3781,631
4272,53
3534,59
4240,252
4450,686
3355,48
2918,294
2826,864
3278,811
35207,71
Fc
1953,023
1977,171
2106,532
2810,05
1797,272
955,179
564,6848
489,7843
235,9742
37,57712
12927,25
Penyaluran
Distribusi
Total
2021 Total
22977,91
Lc
517,7202
550,2153
561,3482
530,5412
385,1881
221,4965
138,833
106,7337
32,60538
3,058721
3047,74
Total
2470,743
2527,387
2667,881
3340,591
2182,46
1176,676
703,5178
596,5181
268,5796
40,63584
15974,99
Fc
Lc
1214,924
1158,929
1194,127
1206,478
1337,145
1384,823
1452,011
1529,156
1594,208
1694,654
13766,45
Total
1214,924
1158,929
1194,127
1206,478
1337,145
1384,823
1452,011
1529,156
1594,208
1694,654
13766,45
Fc
3159,403
3987,589
5034,093
5329,029
4653,261
3996,76
2870,716
2468,827
2124,714
2280,772
35905,16
Lc
3074,842
3480,357
3100,445
2752,63
3106,596
3015,424
2640,293
2575,141
2564,937
2733,329
29043,99
Total
6234,245
7467,946
8134,538
8081,659
7759,857
7012,184
5511,009
5043,968
4689,651
5014,101
64949,16
Melihat kebutuhan dana yang sangat besar tersebut, maka disadari adanya tantangan yang sangat besar
dalam menyediakan dana tersebut.
Selama ini sumber pembiayaan proyek-proyek PLN banyak diperoleh dari penerusan pinjaman dari
luar negeri (two step loan), namun setelah tahun 2006 peranan pinjaman semacam ini mulai berkurang
dan sebaliknya pendanaan dengan obligasi terus meningkat, baik obligasi lokal maupun global. Proyek
percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri
oleh PLN dengan garansi Pemerintah. Akhir-akhir ini PLN kembali berupaya memperoleh pinjaman dari
lembaga keuangan multilateral (IBRD, ADB) dan bilateral (JICA, AFD) untuk mendanai proyek-proyek
kelistrikan yang besar seperti Upper Cisokan pumped storage dan transmisi HVDC SumateraJawa dengan
skema two step loan.
Juta USD
9000
8000
7000
6000
Total Investasi
5000
Pembangkit
4000
Penyaluran
3000
Distribusi
2000
1000
0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Gambar 6.1 Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
84
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:29
6.2.
Pengembangan pembangkitan, transmisi dan distribusi oleh PLN sampai dengan tahun 2021 di sistem Jawa
Bali membutuhkan dana investasi sebesar US$ 34,7 miliar dengan disbrusement tahunan sebagaimana
deiperlihatkan pada Tabel 6.2 dan Gambar 6.2.
Kebutuhan investasi untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021 adalah sebesar US$ 20,2 miliar atau
sekitar US$ 2,0 miliar per tahun.
Tabel 6.2. Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem JawaBali
Item
2012
Fc
Pembangkit Lc
Penyaluran
992,1
975,1
1170,7
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1.433,0
1.602,3
1.444,6
1.553,1
1.532,3
1.318,3
1.743,2 12.612,8
607,0
653,1
734,5
670,6
700,3
698,8
627,4
1.445,2
1.728,4 1.582,0
2.086,1
2.336,8
2,115,2
2.253,4
2.231,1
1.945,7
Fc
1.159,3
893,4 1.007,7
Lc
206,2
1.365,4
Total
782,2
7.636,5
2.525,4 20.249,2
1.556,8
871,3
423,2
319,7
269,5
140,1
26,2
6.667,3
192,2
185,3
117,0
68,2
52,8
39,0
15,1
2,0
1.052,9
1.068,6 1.200,0
1.742,2
988,3
491,4
372,5
308,5
155,2
28,2
7.720,2
175,2
Fc
Lc
663,7
533,8
538,5
582,4
688,3
706,9
731,5
756,6
765,9
801,7
6.769,2
533,8
801,7
6.769,2
Total
Total
2014
557,7
Total
Total
Distribusi
2013
453,1
538,5
582,4
688,3
706,9
731,5
756,6
765,9
Fc
1.612,4
663,7
1.451,1 1.982,8
2.989,8
2.473,6
1.867,9
1.872,8
1.801,9
1.458,4
1.769,4 19.280,1
Lc
1.862,0
1.879,8 1.337,7
1.420,8
1.539,7
1.445,6
1.484,6
1.494,4
1.408,4
1.585,8 15.458,6
Total
3.474,3
3.330,8 3.320,5
4.410,6
4.013,3
3.313,4
3.357,4
3.296,2
2.866,8
3.355,2 34,738,6
Juta USD
5,000.0
Total Investasi
4,500.0
Pembangkit
4,000.0
3,500.0
3,000.0
2,500.0
Penyaluran
2,000.0
1,500.0
1,000.0
Distribusi
500.0
-
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Pembiayaan proyek pembangkitan PLN berasal dari beberapa sumber. Proyek percepatan pembangkit
Perpres No.71/2006 didanai dengan pinjamanan luar negeri (Cina) yang diusahakan oleh PLN dengan
jaminan Pemerintah. Proyek pumped storage Upper Cisokan senilai US$ 800 juta telah diusulkan
pendanaannya ke lender multilateral, sedangkan PLTU Indramayu 1x1.000 MW senilai US$ 2.000 juta
diusulkan pendanaannya ke lender bilateral.
Kebutuhan dana investasi untuk penyaluran dan distribusi masing-masing sebesar US$ 7,7 miliar dan US$
6,7 miliar. Proyek penyaluran pada tahun 2012-2013 didominasi oleh transmisi yang terkait dengan proyek
percepatan pembangkit. Proyek tersebut menurut rencana akan didanai dari APLN, APBN, pinjaman luar
negeri (two step loan) dan kredit ekspor.
85
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:29
6.3.
Proyeksi Kebutuhan Investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran dan distribusi dalam kurun waktu 20122021 untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat adalah sebesar US$17,8 miliar atau rata-rata US$ 1,8 miliar
per tahun dan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar US$ 12,4 miliar atau rata-rata US$
1,2 miliar, tidak termasuk proyek IPP, dengan disbursement tahunan seperti pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4.
Tabel 6.3. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
Item
2012
Fc
Pembangkit Lc
Total
Penyaluran
Total
2014
848,2
2015
1.150,1
2016
415,7
2017
723,6
2018
1.075,1
2019
292,0
2020
159,1
2021
397,8
Total
445,9
5.872,4
147,5
322,2
430,9
120,9
394,3
504,0
122,4
74,0
200,9
225,6
2.542,8
512,5
1.170,4
1.581,0
536,6
1.117,9
1.579,1
414,4
233,1
598,8
671,5
8.415,2
Fc
459,1
811,9
834,4
934,4
564,9
322,9
152,0
158,7
68,8
7,1
4.314,2
Lc
217,6
300,5
288,7
235,3
153,5
91,6
60,9
54,5
13,8
0,7
1.417,0
Total
676,7
1.112,4
1.123,1
1.169,7
718,4
414,5
212,9
213,2
82,5
7,8
5.731,2
Fc
Distribusi
2013
364,9
Lc
307,5
317,4
333,5
334,8
354,3
362,6
386,4
403,3
424,3
457,4
3.681,4
Total
307,5
317,4
333,5
334,8
354,3
362,6
386,4
403,3
424,3
457,4
3.681,4
Fc
824,1
1.660,1
1.984,5
1.350,1
1.288,4
1.398,0
444,0
317,8
466,6
453,0 10.186,6
Lc
Total
672,6
940,1
1.053,0
391,0
902,2
958,2
569,7
531,7
639,0
683,7
1.496,7
2.600,2
3.037,5
2.041,1
2.190,6
2.356,2
1.013,7
849,6
1.105,6
1.136,7
7.641,2
Juta USD
3,250.0
3,000.0
2,750.0
2,500.0
Total Investasi
2,250.0
Pembangkit
2,000.0
1,750.0
1,500.0
1,250.0
Penyaluran
1,000.0
750.0
Distribusi
500.0
250.0
-
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat
86
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:29
Tabel 6.4. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Item
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
Fc
388,3
604,6
802,4
670,3
530,1
521,9
460,9
287,6
172,6
54,1
4.492,8
Pembangkit Lc
202,6
278,3
307,1
241,6
255,5
234,5
226,8
166,5
109,8
27,8
2.050,5
Total
590,9
882,9
1.109,5
911,9
785,6
756,4
687,7
454,1
282,4
81,9
6.543,3
Fc
334,7
271,8
264,4
318,8
361,1
209,0
92,9
61,5
27,1
4,3
1.945,7
Lc
94,0
74,6
80,5
109,9
114,7
61,8
25,2
13,2
3,8
0,4
577,9
428,6
346,4
344,9
428,8
475,8
270,8
118,1
74,7
30,9
4,7
2.523,6
Penyaluran
Total
Distribusi
Total
Fc
Lc
243,7
307,7
322,1
289,3
294,6
315,4
334,1
369,3
404,0
435,6
3.315,9
Total
243,7
307,7
322,1
289,3
294,6
315,4
334,1
369,3
404,0
435,6
3.315,9
Fc
723,0
876,4
1.066,8
989,1
891,2
730,9
553,8
349,1
199,7
58,4
6.438,5
5.944,3
Lc
Total
540,3
660,5
709,7
640,8
664,8
611,6
586,1
549,0
517,6
463,8
1.263,2
1.537,0
1.776,5
1.630,0
1.556,0
1.342,6
1.139,9
898,1
717,3
522,5 12.382,8
Juta USD
2100
1800
Total
Investasi
1500
1200
900
Pembangkit
600
Penyaluran
Distribusi
300
0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Gambar 6.4 .Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur
Kebutuhan investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021
adalah sebesar US$ 8,4 miliar, sedangkan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar
US$ 6,3 miliar. Disbursement proyek pembangkitan mencapai puncaknya pada tahun 2012-2014 dan
2015 yang merupakan proyek percepatan pembangkit Perpres No. 71/2006. Sedangkan disbursement
proyek pembangkitan pada tahun berikutnya terus menurun karena proyek-proyek IPP akan semakin
mendominasi sistem-sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat, terutama di sistem Sumatera. Proyek
transmisi di Indonesia Timur dan Indonesia Barat didominasi oleh pengembangan transmisi 275kV untuk
interkoneksi seluruh Sumatera, di samping pengembangan transmisi 150kV di Sumatera, Sulawesi dan
Kalimantan serta beberapa wilayah lain seperti NTT dan NTB.
6.4.
Total dana investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kelistrikan Indonesia secara
keseluruhan, termasuk proyek-proyek kelistrikan yang diasumsikan akan dibangun oleh swasta/IPP, adalah
US$ 107,1 miliar selama tahun 2012-2021. Disbursement dana tersebut diperlihatkan pada Tabel 6.5.
87
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
52.045,3
Fc
2.042,9
3.502,9
6.407,3
7.530,3
8.510,1
8.125,6
6.265,8
4.225,8
2.895,5
2.539,0
Pembangkit Lc
1.788,7
2.637,7
3.086,6
3.159,1
3.740,7
3.645,0
2.847,0
1.959,9
1.335,0
1.137,8
25.330,5
Total 3.831,6
6.140,6
9.493,8
9.112,8
6.178,7
4.230,6
3.676,7
77.375,8
Fc
1.953,0
1.977,2
2.106,5
564,7
489,8
236,0
37,6
12.927,2
Lc
517,7
550,2
561,3
530,5
385,2
221,5
138,8
106,7
32,6
3,1
3.047,7
Total 2.470,7
2.527,4
2.667,9
3.340,6
2.182,5
1.176,7
703,5
596,5
268,6
40,6
15.975,0
Penyaluran
Distribusi
Total
2810,0
1.797,3
955,2
Fc
Lc
1.214,9
1.158,9
1.194,1
1.206,5
1.337,1
1.384,8
1.452,0
1.529,2
1.594,2
1.694,7
13.766,5
Total 1.214,9
1.158,9
1.194,1
1.206,5
1.337,1
1.384,8
1.452,0
1.529,2
1.594,2
1.694,7
13.766,5
Fc
3.995,9
5.480,1
8.513,8
10.340,4 10.307,4
9.080,8
6.830,5
4.715,6
3.13,5
2.576,5
64.972,6
Lc
3.521,4
4.346,8
4.842,0
5.251,3
4.437,9
3.588,8
2.961,8
2.835,5
42.144,7
11.268,3
8.304,4
6.093,4
5.412,0
107.117,3
Total 7.517,3
9.826,9 13.355,8
4.896,2
5.463,0
Juta USD
16000
Total Investasi
14000
12000
10000
Pembangkit
8000
6000
4000
Penyaluiran
Distribusi
2000
0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Tabel 6.5 menunjukkan bahwa sektor ketenagalistrikan Indonesia setiap tahunnya membutuhkan dana
investasi yang sangat besar, yaitu rata-rata hampir US$ 10,7 miliar per tahun.
6.5.
Butir 6.5 ini menjelaskan bagaimana kebutuhan investasi yang diindikasikan dalam RUPTL ini akan
dipenuhi, dan juga menjelaskan dampak dari rencana investasi ini terhadap keuangan PT PLN (Persero).
Rencana Investasi dan Sumber Pendanaan.
Kebutuhan investasi PLN sebesar US$ 64,7 miliar62 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dari berbagai
sumber pendanaan, yaitu APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti), pinjaman baru, dan dana
internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana
pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement), pinjaman pemerintah melalui
rekening dana investasi, obligasi nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya
serta hibah luar negeri.
62 Hanya mencakup base cost, tidak termasuk financing cost.
88
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
89
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
04/02/2013 14:16:30
91
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
Analisis risiko RUPTL 2012-2021 ini dibuat untuk mengidentifikasi potensi kerawanan atau kelemahan
yang dapat terjadi sebagai akibat adanya exposure atas peristiwa tertentu yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang yang dapat berpengaruh kepada implementasi RUPTL.
Analisis risiko mencakup identifikasi risiko, pemetaan risiko, dan rekomendasi program mitigasi untuk
risiko-risiko tersebut. Bab ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan hasil identifikasi dan
pemetaan risiko dominan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan implementasi RUPTL. Bagian
kedua menjelaskan hasil pemetaan risiko. Bagian ketiga menjelaskan berbagai program mitigasi risiko
yang perlu dijalankan dalam rangka mengelola risiko tersebut.
Sejalan dengan struktur RUPTL itu sendiri, uraian analisis risiko pada bab ini akan dilakukan berdasarkan
isu-isu utama RUPTL, yaitu proyeksi kebutuhan/permintaan tenaga listrik, pengembangan pembangkit,
transmisi dan distribusi, serta proyeksi pasokan energi primer dan kebutuhan investasi, baik oleh PLN
maupun oleh swasta.
7.1.
Identifikasi Risiko
Risiko yang diidentifikasi dapat mempengaruhi implementasi RUPTL meliputi aspek sebagai berikut:
A. Risiko Regulasi
Risiko terkait perubahan regulasi Pemerintah, diantaranya meliputi risiko tarif listrik, risiko kepastian
subsidi dan risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan.
2.
3.
C. Risiko Keuangan
1.
2.
Risiko Pendanaan, yaitu risiko terkait penyediaan sumber pendanaan untuk membiayai proyek/investasi pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Risiko likuiditas, meliputi risiko likuiditas kas yaitu kelancaran penerimaan subsidi, risiko pencairan
dana pinjaman untuk investasi dan risiko likuiditas aset.
D. Risiko Operasional
1.
2.
3.
Risiko produksi/operasi, seperti kerusakan peralatan/fasilitas operasi, kehilangan peralatan/fasilitas operasi/kebocoran informasi rahasia perusahaan, risiko akibat kesalahan manusia.
Risiko bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat manusia (a.l. sabotase).
Risiko lingkungan, berupa tuntutan masyarakat terhadap transmisi karena pengaruhnya pada kesehatan, juga limbah, polusi dan kebisingan.
92
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
2.
7.2.
Pemetaan Risiko
Berdasarkan tingkat probabilitas dan dampak bila risiko tersebut terjadi, kesembilan risiko tersebut
memiliki karakteristik seperti ditunjukkan dalam peta berikut. Penetapan probabilitas dan dampak
dilakukan dengan metoda kualitatif berdasarkan pengalaman PLN dalam menjalankan program sejenis di
masa lalu, dan pengalaman PLN menangani risiko tersebut di masa lalu.
Penetapan dampak risiko didasarkan atas dampak pada arus kas perusahaan dan dampak pada kelancaran
operasional perusahaan.
6. Risiko likuiditas
7. Risiko produksi/operasi
8. Risiko bencana
9. Risiko lingkungan dan sosial
10.Risiko regulasi
11. Risiko Pendanaan
93
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:30
Berdasarkan pemetaan risiko di atas, risiko dapat dikelompokkan dalam empat area berdasarkan tingkat
probabilitas dan dampaknya, yaitu:
-
7.3.
Risiko pada level EKSTREM meliputi risiko keterlambatan proyek-proyek PLN, keterlambatan
proyek-proyek IPP, risiko Pendanaan dan risiko likuiditas.
Risiko pada level TINGGI meliputi ketersediaan dan harga energi primer, risiko permintaan tenaga
listrik, risiko pendanaan serta risiko bencana.
Risiko pada level MODERAT adalah risiko produksi/operasi, merencanakan reserve margin terlalu
tinggi, risiko regulasi dan risiko lingkungan.
Pada dasarnya mitigasi risiko akan dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan guna menurunkan
level risiko secara jangka panjang.
Program mitigasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.
94
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:31
95
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:31
Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi sepuluh tahun mendatang rata-rata 6,9% per tahun
dan bergerak dari realisasi kebutuhan tenaga listrik tahun 2011, proyeksi penjualan tenaga listrik pada
tahun 2021 diperkirakan akan mencapai 358 TWh, atau mengalami pertumbuhan rata-rata 8,7% selama
10tahun mendatang. Beban puncak pada tahun 2021 diproyeksikan akan mencapai 62 ribuMW. Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diprogramkan pembangunan pembangkit listrik baru untuk
periode 2012-2021 sebesar 57 ribu MW.
Sejalan dengan pengembangan pembangkit ini, diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 55 ribu
kms, yang terdiri atas 5.241 kms SUTET 500 kV AC, 1.100 kms transmisi 500 kV HVDC, 462 kms transmisi
250 kV HVDC, 6.207 kms transmisi 275kV AC, 38.665 kms SUTT 150 kV, 3.560 kms SUTT 70 kV. Penambahan
trafo yang diperlukan adalah sebesar 122 ribu MVA yang terdiri atas 64.631 MVA trafo 150/20 kV, 5.353
MVA 70/20 kV dan 35.175 MVA trafo interbus IBT 500/150 kV, 11.360 MVA IBT 275/150 kV, IBT 460 MVA
IBT 150/70 kV, 3.500 MVA IBT 500/275 kV dan 600 MVA 250 kV DC. Untuk mengantisipasi pertumbuhan
penjualan energi listrik untuk periode 2012-2021 diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah
71.382 kms, tegangan rendah 94.700 kms dan kapasitas trafo distribusi 15.884 MVA.
Kebutuhan investasi pembangkit, penyaluran dan distribusi selama periode 20122021 untuk memenuhi
kebutuhan sarana kelistrikan di Indonesia secara keseluruhan adalah sebesar US$ 107,1 milyar yang terdiri
dari investasi pembangkit (termasuk IPP) sebesar US$ 77,4 milyar, investasi penyaluran sebesar US$ 16,0
milyar dan investasi distribusi sebesar US$ 13,7 milyar.
Kebutuhan investasi PLN akan dipenuhi dari APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti),
pinjaman baru, dan dana internal. Kemampuan pendanaan internal PLN sangat rendah sehingga seluruh
investasi didanai dengan hutang. Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya
kemampuan Pendanaan Sendiri, dan menjaga rasio hutang terhadap aset PLN agar dapat secara terus
menerus mendukung perkembangan penyediaan listrik. Peran APBN setiap tahun menjadi sangat penting
karena secara politis sangat sulit menaikkan tarif ke tingkat yang lebih tinggi daripada BPP dalam waktu
dekat.
96
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:31
Daftar Pustaka
97
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:31
1.
2.
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
3.
4.
Peraturan Presiden No. 71/2006 jo No. 59/2009 tentang Penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk
Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara
5.
Peraturan Presiden No. 77/2008 tentang Pengesahan Memorandum of Understanding on the ASEAN
Power Grid (Memorandum Saling Pengertian Mengenai Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN)
6.
Peraturan Presiden No. 4/2010 jo No. 48/2011 tentang Perubahan atas Penugasan kepada PT PLN
(Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan
Energi Terbarukan, Batubara dan Gas
7.
Peraturan Menteri ESDM No. 2/2010 jo No. 15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan
Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas
Serta Transmisi Terkait
8.
Peraturan Menteri ESDM No. 1/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No.
15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait
9.
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-46951.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
10. Keputusan Menteri ESDM No. 634-12/20/600.3/2011 tentang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
PT PLN (Persero)
11. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025,
Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta 2011
12. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20082027, Departemen Energi Dan Sumber
Daya Mineral, 2008
13. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20102029, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2011
14. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 20122031, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2012
15. Pidato Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Acara Gerakan Menuju Bebas Pemadaman Listrik
Bergilir, Mataram, 27 Juli 2010
16. Draft Laporan Studi Penghematan Listrik dan Load Forecasting, Konsorsium LEMTEK UI dan Tim
Nano UI, November 2012
17. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 2025, Bappenas, BPS, UN Population Fund, 2005
18. Pendapatan Nasional Indonesia 20012005, BPS, 2008 dan update dari website BPS
19. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2009 2018, PT PLN (Persero), 2009
20. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2010 2019, PT PLN (Persero), 2010
21. Draft Energy Outlook 2008, Pusdatin Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2008
22. Statistik 2007, PT PLN (Persero), 2008
98
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:32
99
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:16:32
04/02/2013 14:16:32
04/02/2013 14:17:08
04/02/2013 14:18:24
A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
A1.1
A1.2
NERACA DAYA
A1.3
NERACA ENERGI
A1.4
A1.5
A1.6
A1.7
A1.8
A1.9
04/02/2013 14:18:24
04/02/2013 14:18:24
Lampiran A1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:24
106
04/02/2013 14:18:24
Tahun
78,9
-- Industrial
1.478
0,10
72,0
4.464
14,5%
D Losses (%)
PS GI&Dis (%)
4,74
3,70
T Losses (%)
26.813
28.153
242.347
-- Public
6.433
439.435
-- Industrial
8.417.594
-- Commercial
9.105.809
-- Residential
Number of Customer
729
1.855
-- Public
6.786
-- Commercial
4.758
4.374
10.848
-- Industrial
-- Residential
2.230
2.046
-- Public
4.798
72,0
0,10
11,9%
3,70
5,40
28.629
30.261
6.867
261.793
477.505
8.990.213
9.736.378
1.561
778
1.987
7.312
11.638
4.495
4.047
-- Commercial
10
13.733
12.449
12
25.216
82,1
73,2
-- Residential
22.916
69,8
7,2
1,8
1,8
6,6
50.340
2013
49.451
2012
5.319
71,0
0,10
10,6%
3,39
6,04
31.095
33.082
7.309
281.228
515.528
9.584.066
10.388.131
1.646
827
2.118
7.931
12.522
5.207
2.445
4.943
15.203
10
27.799
85,4
76,7
7,5
1,8
51.248
2014
5.938
70,0
0,10
10,2%
3,39
6,35
34.105
36.414
7.774
301.588
554.653
10.210.816
11.074.831
1.744
884
2.256
8.374
13.257
5.703
2.686
5.454
16.768
10
30.611
88,8
80,2
7,0
1,8
52.176
2015
6.533
70,0
0,10
10,2%
3,39
6,19
37.584
40.060
8.238
321.883
593.644
10.760.119
11.683.884
1.868
951
2.433
8.853
14.105
6.287
2.967
6.077
18.402
10
33.733
91,5
83,0
7,0
1,8
53.124
2016
7.210
70,0
0,10
10,2%
3,39
6,25
41.455
44.213
8.680
341.597
631.488
11.259.440
12.241.205
1.997
1.022
2.614
9.324
14.957
6.933
3.279
6.736
20.259
10
37.208
93,6
85,3
7,0
1,8
54.093
2017
7.955
70,0
0,10
10,2%
3,39
6,28
45.725
48.783
9.122
361.311
669.331
11.694.862
12.734.627
2.140
1.100
2.810
9.821
15.871
7.647
3.628
7.479
22.286
10
41.040
95,2
87,0
7,0
1,8
55.084
2018
8.768
70,0
0,10
10,2%
3,39
6,12
50.480
53.768
9.564
381.026
707.175
12.080.453
13.178.218
2.296
1.184
3.011
10.329
16.821
8.434
4.015
8.318
24.541
10
45.308
96,3
88,3
7,0
1,8
56.096
2019
9.674
70,0
0,10
10,2%
3,39
5,98
55.781
59.324
10.006
400.740
745.018
12.441.785
13.597.550
2.470
1.276
3.241
10.853
17.839
9.306
4.445
9.252
27.062
11
50.066
97,2
89,3
7,0
1,8
57.130
2020
10.516
71,0
0,10
10,2%
3,39
5,43
61.582
65.405
10.310
417.230
777.951
12.749.974
13.955.465
2.592
1.341
3.408
11.370
18.711
10.269
4.906
10.212
29.868
10
55.272
97,6
89,9
7,0
1,9
58.188
2021
Lampiran A1.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:24
108
04/02/2013 14:18:24
MW
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
2012
2013
2014
2015
2016
2017
PLTU IPP
PLTU
PLTU PLN
PLTP
PLTA PLN
PLTA IPP
PLTGU
PLTA
PLTG/MG
2018
2019
2020
2021
Tahun
PLTU PLN
PLTU IPP
PLTU
PLTP
PLTA
PLTG/MG
109
04/02/2013 14:18:24
No.
MW
MW
MW
MW
MW
MW
PLTMH
PLTU
PLTG
PLTGU
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
IPP
PLTA
PLTMH
PLTU
PLTG
PLTGU
PLTMG
PLTP
Sewa
Swasta
MW
87
MW
PLTA
PLTD
831
MW
114
10
12
150
80
227
16
180
674
1.135
608
1.012
847
3.393
MW
PLN
5.202
4.464
72
28.153
2012
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Satuan
Faktor Beban
Produksi
Kebutuhan
18
10
12
150
80
227
16
180
674
1.135
87
831
590
1.012
847
3.375
5.184
4.800
72
30.275
2013
36
10
12
150
80
227
16
180
674
617
51
831
590
1.012
847
3.339
4.630
5.322
71
33.098
2014
232
10
12
150
80
227
16
180
674
72
51
831
317
780
847
2.834
3.580
5.968
70
36.414
2015
60
10
12
150
80
227
16
180
674
72
831
317
780
847
2.783
3.529
6.603
69
40.060
2016
130
10
12
150
80
227
16
180
674
831
317
660
847
2.663
3.337
7.310
69
44.213
2017
10
12
150
80
227
16
180
674
831
317
660
847
2.663
3.337
8.105
69
48.783
2018
10
12
150
80
227
16
180
674
831
317
660
847
2.663
3.337
8.968
68
53.768
2019
10
12
150
80
227
16
180
674
831
317
660
847
2.663
3.337
9.874
69
59.324
2020
10
12
150
80
227
16
180
674
831
317
660
847
2.663
3.337
10.716
70
65.405
2021
110
04/02/2013 14:18:24
No.
PLTMG
PLTMG
Duri
PLTGU
PLTGU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTA
PLTA
Batanghari
Keramasan
Ulubelu #1,2
Hululais (FTP2)
Peusangan 1-2
Masang-2 (FTP2)
PLTG/MG
PLTMG
Arun
PLTG
PLTG/MG
PLTU
P. Brandan
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
Satuan
Tarahan (FTP1)
Tambahan Kapasitas
110
50
12
32
200
2012
40
30
112
92
224
220
2013
40
200
200
220
440
2014
2015
88
110
400
2016
55
110
2017
2018
2019
2020
2021
Lanjutan
111
04/02/2013 14:18:24
No.
PLTU
PLTU
Tarahan #5,6
Dumai
Sumbagut
PLTP
PLTP
PLTP
Bonjol (FTP2)
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
Sarulla II (FTP2)
PLTP
PLTP
PLTP
Rajabasa (FTP2)
PLTGU
Jambi KPS
PLTP
PLTU
PLTP
PLTU
Sumsel - 7
Sarulla I (FTP2)
PLTU
Sumsel - 5
PLTU
PLTU
Keban Agung
PLTU
Banjarsari
PLTG
PLTU
Payo Selincah
PLTG
PLTA
Satuan
Borang
SEWA
100
30
2012
30
2013
2014
110
150
113
230
360
240
240
2015
110
110
55
110
300
150
113
174
2016
110
110
220
220
55
2017
110
240
110
110
1.200
-30
2018
55
55
55
110
110
400
*)
2019
165
110
55
400
2020
2021
Lanjutan
112
04/02/2013 14:18:24
No.
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTM
PLTA
Hasang (FTP2)
Peusangan-4 (FTP2)
Merangin (PPP)
Wampu (FTP2)
PLTP
PLTA
PLTA
Kepahiyang
Simonggo-2
Ketahun-3
MW
PLTP
G. Talang
Jumlah Pasokan
PLTGU
PLTG/MG
Riau Peaker
Duri
PLTG/MG
PLTG
Aceh Timur
PLTG/MG
PLTU
Sumsel - 6
Jambi Peaker
PLTU
Lampung Peaker
PLTU
PLTA
Semangka (FTP2)
Satuan
5.740
2012
6.515
45
2013
7.236
50
70
55
2014
8.237
50
200
100
100
91
45
23
2015
9.962
56
2016
11.576
86
600
200
40
2017
13.949
600
200
350
83
2018
15.325
61
20
510
2019
16.275
220
2020
16.275
2021
Lanjutan
Lampiran A1.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:24
114
04/02/2013 14:18:24
1.413
MFO
28.045
Total
10^3 kl
bcf
bcf
Gas
LNG
10^3 ton
10^3 kl
MFO
Satuan
HSD
Batubara
2013
30.324
3.549
801
1.303
5.644
8.322
10.706
2014
33.248
3.715
815
456
236
4.027
8.786
15.212
2015
36.414
4.233
1.206
236
3.946
6.557
20.235
2016
40.060
5.321
3.178
237
4.116
6.678
20.531
2017
44.213
5.900
7.685
236
4.203
6.258
19.930
2018
48.783
6.922
8.072
236
3.709
5.323
24.521
2019
53.768
8.176
9.960
4.955
87
404
1.717
2012
6.496
89
371
1.389
2013
9.213
32
97
136
63
2014
12.129
31
71
63
2015
12.196
33
72
63
2016
11.460
33
67
63
2017
14.100
30
57
63
2018
236
3.478
5.133
26.786
15.402
28
54
63
2019
Neraca Energi
Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Interkoneksi Sumatera
3.409
Hydro
JENIS
6.606
HSD
547
LNG
Geothermal
7.966
Gas
2012
8.105
JENIS
Batubara
Neraca Energi
Sistem Interkoneksi Sumatera
2020
17.525
28
54
63
2020
59.324
8.176
11.806
236
3.545
5.082
30.478
20.847
29
56
63
2021
65.405
8.176
11.806
236
3.682
5.249
36.255
2021
(GWh)
Lampiran A1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:25
116
04/02/2013 14:18:25
GI LHOKSEUMAWE
GI ALUE
BATEE/ IDI
PLTD SEWA
GI SIGLI
PLTD SEWA
GI BIREUEN
PLTD SEWA
GI TUALANG
CUT
PLTD SEWA
GI ALUE DUA/
LANGSA
SISTEM ACEH
Gardu Induk
No.
1x20
150/20
Total
1x10
150/20
30
20
10
60
Total
30
30
30
2x30
150/20
150/20
60
Total
30
30
30
30
30
30
30
MVA
30
2x30
1x30
3x10
1x30
JML
150/20
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
TEG
Trafo MVA
Kapasitas
35%
28,2
36%
38,0
47%
20
30
57%
34,0
57%
44,0
46%
47,1
62%
65%
42,8
15,8
16,5
25,2
74%
72%
22,2
40
10
18,5
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
65%
51%
18,2
(MVA)
Add
Trafo
2012
(MW)
Peak
Load
64%
38,0
55%
41,7
51%
51,8
68%
17,4
55%
27,8
39%
19,9
(MW)
Peak
Load
20
UP
30-10
30
(MVA)
Add
Trafo
2014
43%
43,5
62%
47,5
46%
46,9
38%
19,5
62%
31,4
43%
21,9
(MW)
Peak
Load
50
UP
60-10
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
48%
48,6
52%
53,0
51%
51,6
42%
21,5
68%
34,8
47%
23,7
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
53%
54,1
58%
58,8
55%
56,4
46%
23,5
75%
38,3
50%
25,6
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
59%
59,8
64%
64,9
60%
61,4
50%
25,7
62%
42,0
36%
27,4
(MW)
20
UP
30-10
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
66%
67,6
72%
73,1
67%
68,4
56%
28,7
69%
47,0
39%
30,1
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
72%
73,9
63%
79,9
72%
73,8
61%
31,0
60%
51,0
42%
32,1
(MW)
30
UP
60-30
20
UP
30-10
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
63%
80,9
68%
87,2
63%
79,7
66%
33,5
65%
55,4
45%
34,2
(MW)
30
UP
60-30
30
UP
60-30
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
117
04/02/2013 14:18:25
GI KRUENG
RAYA
GI BLANG
PIDIE
17
GI KUTA CANE
13
16
GI MEULABOH
12
GI PANTONLABU
GI SUBULUSSALAM
11
15
GI TAKENGON
10
GI JANTHO
LAM PISANG/
LHOKNGA
14
ULEE KARENG
PLTD SEWA
GI BANDA
ACEH I /
LAMBAROE
Gardu Induk
No.
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
TEG
1x30
2x30
1x30
1x30
1x30
2x30
1x30
2x30
2x60
2x60
60
1x60
120
60
MVA
2x30
JML
Trafo MVA
Kapasitas
32%
8,1
37%
9,5
53%
26,8
43%
88,0
30
30
60
50
(MVA)
Add
Trafo
2012
(MW)
Peak
Load
37%
9,4
43%
10,9
54%
13,7
45%
11,4
63%
32,2
53%
13,6
39%
19,8
70%
106,6
(MW)
30
30
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
38%
9,8
28%
14,3
47%
12,0
62%
15,8
47%
12,0
66%
33,6
57%
14,4
41%
20,7
30%
31,0
51%
78,2
(MW)
Peak
Load
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2014
40%
10,1
33%
16,8
53%
13,4
73%
18,5
49%
12,6
69%
34,9
60%
15,3
42%
21,7
44%
45
49%
87,9
(MW)
Peak
Load
30
UP
60-30
(MVA)
Add
Trafo
2015
41%
10,5
38%
19,3
58%
14,7
42%
21,2
51%
13,1
71%
36,3
63%
16,1
44%
22,6
49%
50
57%
102,2
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
43%
10,9
43%
21,9
63%
16,1
47%
24,1
54%
13,7
49%
37,7
67%
17,0
46%
23,5
54%
55
66%
117,8
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
44%
11,2
48%
24,7
69%
17,5
53%
27,1
56%
14,3
51%
39,1
70%
17,8
48%
24,4
29%
30
60%
61
58%
103,8
(MW)
120
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
45%
11,6
57%
29,0
38%
19,5
63%
32,0
58%
14,8
53%
40,4
73%
18,6
50%
25,3
34%
35
64%
65
68%
122,3
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
47%
12,0
69%
35,0
41%
21,1
69%
35,0
60%
15,4
55%
41,8
38%
19,5
51%
26,2
49%
50
69%
70
70%
124,8
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
48%
12,3
83%
42,2
45%
22,8
50%
38,3
63%
16,0
57%
43,2
40%
20,3
53%
27,2
70%
71
49%
75
71%
127,3
(MW)
Peak
Load
30,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
118
04/02/2013 14:18:25
GI TAPAK
TUAN
GI COT
TRUENG
GI BLANG
KJEREN
GI SAMALANGA
18
19
20
21
1,07
DIVERSITY FACTOR
298
(MW)
278
360
MVA
TOTAL PEAK
SISTEM
1x30
1x30
2x30
1x30
JML
Peak
Load
298
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
Total
150/20
TEG
Trafo MVA
270
(MVA)
Add
Trafo
2012
TOTAL PEAK GI
Konsumen Besar
Total Beban GI
Gardu Induk
No.
Kapasitas
1,07
381
409
409
25%
6,4
(MW)
Peak
Load
240
30
(MVA)
Add
Trafo
2013
1,07
431
461
461
46%
11,8
18%
4,6
26%
6,6
(MW)
Peak
Load
290
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2014
1,07
489
526
526
53%
13,4
19%
4,9
53%
13,4
27%
6,9
(MW)
Peak
Load
140
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
1,06
549
581
581
59%
15,0
20%
5,1
58%
14,7
28%
7,1
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
1,04
612
640
640
65%
16,6
21%
5,4
63%
16,1
29%
7,4
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
1,03
681
701
701
72%
18,3
22%
5,6
69%
17,5
30%
7,6
(MW)
Peak
Load
170
(MVA)
Add
Trafo
2018
1,04
755
782
782
40%
20,6
23%
5,8
38%
19,5
31%
7,8
(MW)
Peak
Load
90
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
1,02
833
850
850
44%
22,5
24%
6,1
41%
21,1
32%
8,1
(MW)
Peak
Load
80
(MVA)
Add
Trafo
2020
1,01
920
929
929
48%
24,6
25%
6,3
45%
22,8
33%
8,3
(MW)
Peak
Load
150
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
119
04/02/2013 14:18:25
MABAR
TITI KUNING
PAYA PASIR
GIS LISTRIK
GLUGUR
SISTEM SUMUT
Gardu Induk
No.
87,5 *
60 *
60
120,0
150/20
150/20
150/20
Total
60
180
Total
Total
60
150/20
60
60
150/20
150/20
60
120
Total
150/20
60
150/20
120.0
Total
60
60
150/20
150/20
60
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
33,68
33%
42%
40%
42,43
40,93
75%
65%
75%
38,25
99,86
114,48
60%
63%
62%
95,43
(MW)
Peak
Load
61,67
60
ADD
(MVA)
Add
Trafo
60
ADD
(MVA)
Add
Trafo
2013
64,72
64%
97,77
(MW)
Peak
Load
2012
35%
35,71
43%
43,80
69%
105,86
65%
65,99
66%
101,15
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
37%
37,85
46%
46,86
73%
112,21
69%
70,61
70%
107,22
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
39%
40,12
49%
50,14
78%
118,94
74%
75,55
59%
90,92
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
42%
42,53
53%
53,65
62%
126,08
53%
80,84
63%
96,38
(MW)
60
GI
60
ADD
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
44%
45,08
56%
57,41
66%
133,64
57%
86,49
67%
102,16
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
47%
47,78
60%
61,43
69%
141,66
60%
92,55
71%
108,29
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
50%
50,65
64%
65,73
74%
150,16
65%
99,03
75%
114,79
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
53%
53,69
69%
70,33
78%
159,17
69%
105,96
60%
91,26
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
120
04/02/2013 14:18:25
KIM
LABUHAN
LAMHOTMA
DENAI
NAMURAMBE
SEI ROTAN
10
11
Gardu Induk
No.
60
31.5
150/20
60
Total
150/20
60
60
150/20
60
Total
20
Total
150/20
20
91.5
Total
150/20
60
180
Total
31.5
60
150/20
150/20
60
150/20
150/20
60
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
48%
48,53
UAI
60
UAI
37%
37,65
38%
45%
42%
21,22
39,13
ADD
40
20%
20,73
45,85
29%
14,68
UAI
19%
UP &
30
49%
19,93
75,62
(MW)
Peak
Load
53%
UP
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
Add
Trafo
2013
81,05
(MW)
Peak
Load
2012
39%
39,91
41%
41,87
32%
16,50
21%
21,56
52%
80,16
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
41%
42,30
44%
44,80
34%
17,49
22%
22,42
56%
84,97
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
44%
44,84
47%
47,93
36%
18,53
23%
23,32
59%
90,06
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
47%
47,53
50%
51,29
39%
19,65
23%
24,25
62%
95,47
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
49%
50,38
54%
54,88
41%
20,83
24%
25,22
66%
101,19
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
52%
53,40
58%
58,72
43%
22,07
25%
26,23
70%
107,27
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
55%
56,61
62%
62,83
46%
23,40
26%
27,28
74%
113,70
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
59%
60,01
66%
67,23
49%
24,80
27%
28,37
79%
120,52
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
121
04/02/2013 14:18:25
TEBING TINGGI
PERBAUNGAN
15
17
P. BRANDAN
14
T. MORAWA
BINJAI
13
16
PAYA GELI
Gardu Induk
12
No.
60
60
150/20
60
150/20
60
Total
61.5
Total
150/20
30
150/20
Total
31.5
30
60
150/20
150/20
30
120
Total
150/20
60
180
Total
60
60
150/20
150/20
60
150/20
150/20
60
91.5
150/20
Total
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
13,12
13%
39%
33%
34,09
40,11
31%
60
41%
49%
32,37
20,98
55%
59%
25,14
83,42
64%
89,51
97,86
42%
54,68
(MW)
Peak
Load
64%
ADD
60
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
Add
Trafo
2013
98,26
60,00
48%
61,98
(MW)
Peak
Load
2012
34%
35,08
35%
35,90
44%
22,24
58%
88,26
68%
104,71
45%
57,97
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
36%
37,18
37%
37,80
46%
23,57
61%
93,38
73%
112,04
48%
61,44
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
39%
39,42
39%
39,80
49%
24,98
58%
88,92
78%
119,88
51%
65,13
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
41%
41,78
41%
41,91
52%
26,48
61%
94,07
84%
128,28
54%
69,04
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
43%
44,29
43%
44,13
55%
28,07
65%
99,53
67%
137,26
57%
73,18
(MW)
Peak
Load
60
GI
(MVA)
Add
Trafo
2018
46%
46,94
45%
46,47
58%
29,76
69%
105,30
72%
146,86
60%
77,57
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
49%
49,76
47%
48,93
62%
31,54
73%
111,41
77%
157,14
64%
82,22
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
52%
52,75
50%
51,53
66%
33,43
69%
106,08
66%
168,14
68%
87,16
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
122
04/02/2013 14:18:26
Gardu Induk
KUALA TANJUNG
PEMATANG
SIANTAR
GUNUNG PARA
KISARAN
AEK KANOPAN
R, PRAPAT
No.
18
19
20
21
22
23
150/20
30
20
Total
122
Total
20
30,0
150/20
150/20
60
31,5
150/20
10
Total
150/20
10
90
Total
150/20
60
150/20
Total
30
60
120
150/20
150/20
60
120
150/20
Total
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
30%
12,74
49%
30
ADD
30,0
31%
13,12
51%
65,69
49%
62,56
12,58
61%
77,82
47%
UP
60
11,98
58%
74,47
46%
44%
37%
57,18
(MW)
47,06
UAI
60
UAI
(MVA)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
44,82
36%
55,31
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
32%
13,51
54%
68,98
52%
13,21
52%
66,93
42%
43,06
40%
61,18
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
33%
13,92
56%
72,43
54%
13,87
55%
69,94
44%
45,21
43%
65,46
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
34%
14,34
59%
76,05
57%
14,56
57%
73,09
47%
47,47
46%
70,05
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
35%
14,77
62%
79,85
60%
15,29
60%
76,37
49%
49,84
49%
74,95
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
36%
15,21
65%
83,84
63%
16,05
63%
79,81
51%
52,34
52%
80,20
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
37%
15,67
68%
88,03
66%
16,85
65%
83,40
54%
54,95
56%
85,81
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
38%
16,14
72%
92,44
69%
17,70
68%
87,16
57%
57,70
60%
91,82
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
39%
16,62
54%
97,06
73%
18,58
71%
91,08
59%
60,59
64%
98,24
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
123
04/02/2013 14:18:26
PORSEA
28
SIDIKALANG
26
TELE
BRASTAGI
25
27
KOTA PINANG
Gardu Induk
24
No.
50
Total
20
20
Total
10
150/20
10
Total
20
150/20
Total
20
20
150/20
150/20
30
150/20
30
Total
Total
30
61,5
150/20
150/20
31,5
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
UAI
43%
14,48
20
44%
14,91
9%
9%
37%
15,53
2,41
ADD
30
UAI
52%
39,52
2,32
42%
17,65
49%
40
83%
79%
37,28
21,22
47%
48,36
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2013
20,02
UP
28,5
45%
UP
(MVA)
Add
Trafo
45,63
(MW)
Peak
Load
2012
45%
15,36
10%
2,51
38%
16,31
55%
41,89
44%
22,50
50%
51,26
(MW)
Peak
Load
30
ADD
(MVA)
Add
Trafo
2014
47%
15,82
10%
2,61
40%
17,12
58%
44,40
47%
23,85
53%
54,34
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
48%
16,30
11%
2,71
42%
17,98
62%
47,06
50%
25,28
56%
57,60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
49%
16,79
11%
2,82
44%
18,88
65%
49,89
53%
26,79
60%
61,06
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
51%
17,29
12%
2,94
47%
19,82
69%
52,88
56%
28,40
63%
64,72
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
52%
17,81
12%
3,05
49%
20,81
73%
56,05
59%
30,10
67%
68,60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
54%
18,34
12%
3,18
51%
21,85
78%
59,42
63%
31,91
71%
72,72
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
56%
18,89
13%
3,30
54%
22,95
49%
62,98
66%
33,83
50%
77,08
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
124
04/02/2013 14:18:26
P. SIDIMPUAN
GUNUNG TUA
TANJUNG PURA
31
32
33
34
SIBOLGA
30
PANYABUNGAN
COD 2013
TARUTUNG
Gardu Induk
29
No.
30
30
150/20
150/20
30
150/20
Total
30
150/20
10
Total
62
Total
10
31.5
150/20
150/20
30
40
Total
150/20
10
150/20
20
Total
30
10
150/20
150/20
10
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
26%
8,85
10
71%
67%
29%
9,76
31%
24,42
37%
31,43
37%
15,82
(MW)
Peak
Load
18,19
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
Add
Trafo
2014
17,0
27%
9,29
30%
48%
35%
29,93
36%
15,36
(MW)
Peak
Load
23,71
ADD
60
ADD
30
ADD
(MVA)
Add
Trafo
2013
37,69
34%
28,51
35%
14,91
(MW)
Peak
Load
2012
76%
19,46
30%
10,25
32%
25,15
39%
33,00
38%
16,29
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
82%
20,83
32%
10,76
33%
25,91
41%
34,65
39%
16,78
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
44%
22,28
33%
11,30
34%
26,68
43%
36,38
41%
17,28
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2017
47%
23,84
35%
11,86
35%
27,49
45%
38,20
42%
17,80
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
50%
25,51
37%
12,46
36%
28,31
47%
40,11
43%
18,34
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
54%
27,30
38%
13,08
37%
29,16
50%
42,12
44%
18,89
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
57%
29,21
40%
13,73
39%
30,03
52%
44,22
46%
19,45
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
125
04/02/2013 14:18:26
PANGURURAN
39
NEGERI DOLOK
(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013
37
KUALA NAMU
COD 2013
SALAK
(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013
36
38
PARLILITAN
COD 2012
COD 2013
Gardu Induk
35
No.
30
30
60
Total
Total
30
150/20
30
150/20
60
Total
150/20
60
60
Total
150/20
60
10
Total
150/20
10
60
150/20
Total
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
2,00
8%
6%
8%
2,08
67%
63%
1,50
34,25
4%
32,31
2,06
4%
6%
6%
2,00
3,12
18%
3,00
18%
18%
1,56
31%
30%
(MW)
16,01
(MVA)
(MVA)
Add
Trafo
2014
Peak
Load
15,10
(MW)
1,53
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
1,50
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
8%
2,16
71%
36,30
4%
2,12
6%
3,24
19%
1,59
33%
16,97
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
9%
2,25
38%
38,48
4%
2,19
7%
3,37
19%
1,62
35%
17,98
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
9%
2,34
40%
40,79
4%
2,25
7%
3,51
19%
1,66
37%
19,06
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
10%
2,43
42%
43,24
5%
2,32
7%
3,65
20%
1,69
40%
20,21
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
10%
2,53
45%
45,83
5%
2,39
7%
3,80
20%
1,72
42%
21,42
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
10%
2,63
48%
48,58
5%
2,46
8%
3,95
21%
1,76
45%
22,70
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
11%
2,74
50%
51,50
5%
2,53
8%
4,11
21%
1,79
47%
24,07
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
126
04/02/2013 14:18:26
LABUHAN BILIK
KIM 2
SELAYANG
PANCING
GI/GIS KOTA
MEDAN
40
41
42
43
44
30
60
Total
1.473
1.014
TOTAL PEAK
DIVERSITY
TOTAL PEAK GI
150/20
- PT Gunung
34,0
44,0
150/20
- PT Grouth
1.494
1.001
1.482
34,0
44,0
78
1.484
18%
17%
(MW)
9,33
(MVA)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
8,8
(MW)
78
2.519
30
150/20
60
150/20
60
60
Total
Total
30
150/20
30
150/20
60
Total
150/20
60
60
Total
150/20
60
150/20
MVA
Trafo MVA
Add
Trafo
2012
Peak
Load
TOTAL PEAK GI
Gardu Induk
No.
Kapasitas
1.012
1.541
34,0
44,0
78
1.560
19%
9,89
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
1.012
1.646
34,0
44,0
78
1.666
21%
10,48
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
1.011
1.766
34,0
44,0
78
1.012
1.866
34,0
44,0
78
1.888
64%
1.785
32,82
57%
47%
45%
29,31
24,09
63%
22,73
32,07
59%
54%
29,97
27,65
23%
11,78
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
51%
(MVA)
Add
Trafo
26,08
22%
11,11
(MW)
Peak
Load
2016
1.011
1.978
34,0
44,0
78
1.999
72%
36,76
50%
25,54
67%
34,31
57%
29,31
24%
12,48
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
1.011
2.092
34,0
44,0
78
2.116
40%
41,17
53%
27,07
72%
36,72
61%
31,07
26%
13,23
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
1.017
2.206
34,0
44,0
78
2.242
45%
46,12
56%
28,70
39%
39,29
65%
32,93
28%
14,03
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
1.003
2.327
34,0
44,0
78
2.335
51%
51,65
60%
30,42
41%
42,04
68%
34,91
29%
14,87
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
127
04/02/2013 14:18:27
BUNGUS (NEW)
PARIAMAN (NEW)
KAMBANG (NEW)
INDARUNG
SIMPANG HARU
LUBUK ALUNG
PAUH LIMO
PIP
CABANG PADANG
Gardu Induk
No.
84
Total
50
Total
150/20
150/20
30
30
30
30
150/20
150/20
20
150/20
150
42
Total
42
150/20
90
Total
150/20
30
150/20
50
Total
60
30
150/20
150/20
20
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
13,5
53%
12,2
48%
10,3
40%
9,3
36%
12,5
49%
11,1
50%
45%
44%
21,3
64%
64%
19,3
82,0
82,0
44,8
63%
57%
58,3
48%
32,8
(MW)
40,7
30
UP
30
(MVA)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
57%
52%
52,8
44%
29,7
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
59%
15,1
45%
11,4
55%
14,0
55%
23,6
64%
82,0
69%
49,3
63%
64,5
53%
36,4
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
66%
16,7
50%
12,7
62%
15,7
61%
26,1
64%
82,0
76%
54,3
70%
71,1
59%
40,2
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
74%
18,8
56%
14,3
70%
17,9
69%
29,2
64%
82,0
51%
36,6
51%
52,2
51%
34,8
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
41%
20,9
62%
15,8
39%
20,0
76%
32,2
64%
82,0
56%
40,1
56%
57,4
56%
38,3
(MW)
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
45%
23,0
69%
17,5
44%
22,3
52%
35,3
64%
82,0
61%
43,8
62%
62,9
62%
42,1
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
50%
25,4
38%
19,3
49%
24,8
57%
38,7
64%
82,0
67%
47,8
67%
68,8
68%
46,2
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
55%
27,9
42%
21,2
54%
27,6
62%
42,4
64%
82,0
73%
52,0
74%
75,1
42%
50,5
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
60%
30,6
46%
23,3
60%
30,6
68%
46,3
64%
82,0
73%
52,0
54%
81,9
46%
55,2
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
128
04/02/2013 14:18:27
10
PADANG LUAR
SIMPANG EMPAT
BATANG AGAM
GI PADANG PANJANG
(NEW)
12
13
14
15
SOLOK
SALAK
KILIRAN JAO
16
17
18
CABANG SOLOK
MANINJAU
11
Gardu Induk
No.
Total
40
Total
150/20
20
20
20
150/20
150/20
20
10
20
150/20
150/20
0,4/20
30
30
50
150/20
150/20
20
20
30
120
MVA
150/20
150/20
150/20
150/20
Trafo MVA
Kapasitas
36%
81%
52%
35,4
32%
11,0
52%
26,5
37%
15,4
40
UP
30
30
NEW
28,1
13,8
47%
32,2
29%
9,9
47%
24,0
33%
40
70%
63%
25,3
11,9
10,7
18,6
73%
(MW)
Peak
Load
16,9
UP
(MVA)
Add
Trafo
30
(MVA)
Add
Trafo
2013
66%
(MW)
Peak
Load
2012
40%
17,1
57%
39,0
36%
12,2
58%
29,4
41%
31,3
31%
13,2
40%
20,5
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2014
45%
19,0
63%
42,9
40%
13,6
64%
32,5
45%
34,7
35%
14,7
44%
22,6
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
50%
21,4
70%
47,8
45%
15,3
71%
36,3
51%
39,1
39%
16,5
49%
25,2
56%
23,7
56%
52,4
50%
16,9
39%
40,1
57%
43,3
43%
18,3
54%
27,6
57%
52%
(MW)
Peak
Load
58,0
(MVA)
Add
Trafo
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
52,9
(MW)
Peak
Load
2016
62%
26,1
61%
57,3
55%
18,7
43%
44,0
62%
47,8
48%
20,2
59%
30,3
62%
63,5
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
68%
28,8
67%
62,5
61%
20,6
47%
48,2
69%
52,6
52%
22,3
65%
33,0
68%
69,3
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
74%
31,6
73%
68,0
66%
22,6
52%
52,7
57%
57,8
58%
24,5
71%
36,0
49%
75,4
(MW)
Peak
Load
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
37%
34,8
79%
73,9
73%
24,8
57%
57,7
62%
63,5
63%
26,9
51%
39,2
54%
82,1
(MW)
Peak
Load
60
30
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
129
04/02/2013 14:18:27
GI S.RUMBAI/GNG.
MEDAN (NEW)
19
MUARA LABUH
22
30
1,03
DIVERSITY FACTOR
1,03
472,7
486,9
41%
37%
434,8
10,4
55%
28,1
9,4
50%
25,5
1,03
515,4
530,8
45%
11,5
61%
31,0
14,0
55%
61%
15,4
(MW)
Peak
Load
12,6
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
Add
Trafo
2014
50%
13,6
53%
(MW)
Peak
Load
23,1
447,8
30
30
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2013
91%
(MW)
Peak
Load
150/20
150/20
150/20
150/20
30
30
Total
150/20
10
150/20
MVA
Trafo MVA
2012
TOTAL PEAK GI
PASAMAN
BATUSANGKAR
21
22
PAYAKUMBUH
20
CABANG PAYAKUMBUH
Gardu Induk
No.
Kapasitas
1,03
561,5
578,4
50%
12,6
67%
34,1
61%
15,5
69%
17,5
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
1,03
611,5
629,8
55%
14,1
50%
38,1
68%
17,3
39%
20,1
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
1,03
680,5
701,0
8,0
7,0
61%
15,5
55%
41,8
75%
19,1
44%
22,7
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
1,03
724,4
746,1
8,8
7,7
66%
16,9
60%
45,7
41%
21,0
50%
25,5
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
1,03
804,4
828,6
9,7
8,5
72%
18,5
65%
49,9
45%
23,0
56%
28,7
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
1,03
853,3
878,9
10,6
9,3
39%
20,1
71%
54,3
49%
25,1
63%
32,1
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
1,03
947,5
971,3
11,7
10,2
43%
21,9
77%
59,2
54%
27,5
71%
36,0
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
130
04/02/2013 14:18:27
KIJANG
TANJUNG UBAN
SRI BINTAN
DIVERSITY FACTOR
TOTAL PEAK GI
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2012
1,01
54,5
55,0
57%
14,49
42%
21,23
28%
14,49
38%
19,32
(MW)
Peak
Load
180
30
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
1,00
71,5
71,9
59%
15,14
43%
22,07
30%
15,14
40%
20,19
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
1,00
103,9
103,9
62%
15,87
50%
51,05
31%
15,87
41%
21,16
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
1,00
107,6
107,6
65%
16,63
51%
52,15
33%
16,63
43%
22,18
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
1,00
111,5
111,5
68%
17,44
52%
53,38
34%
17,44
46%
23,25
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2017
Peak
Load
1,00
115,7
115,7
72%
18,28
54%
54,77
36%
18,28
48%
24,37
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
1,00
120,2
120,2
75%
19,17
55%
56,33
38%
19,17
50%
25,56
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
1,00
125,2
125,2
39%
20,13
57%
58,09
39%
20,13
53%
26,83
(MW)
Peak
Load
30,00
(MVA)
Add
Trafo
2020
1,00
130,3
130,3
41%
21,13
59%
59,90
41%
21,13
55%
28,17
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
131
04/02/2013 14:18:27
BUNGARAN
PTM di
2012
SUNGAI
JUARO
SEDUDUK
PUTIH
PTM 2012
BOOM
BARU 70
kV
TALANG
RATU
PTM 2012
BUKITSIGUNTANG
PTM 2012
Gardu
Induk
No.
30
Total
30
Total
15
10
35
70/12
70/20
70/20
Total
30
70/20
70/12
15
35
Total
70/20
20
70/20
45
Total
15
30
70/12
15
30
Total
70/20
10
70/20
70/12
10
70/20
70/12
10
15
70/20
70/12
15
70/12
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
73%
21,79
67%
33,97
86%
14,67
64%
27,32
40%
16,95
59%
30,13
(MW)
Peak
Load
30
-15
20
15
(MVA)
Add
Trafo
2012
19%
11,26
38%
19,16
12%
5,20
41%
21,13
37%
15,61
46%
29,27
(MW)
Peak
Load
Add
Trafo
35
30
10
15
(MVA)
2013
22%
13,05
45%
23,09
13%
5,49
25%
12,83
28%
11,87
42%
26,92
(MW)
Peak
Load
2014
(MVA)
Add
Trafo
24%
14,54
53%
26,80
13%
5,66
31%
15,81
31%
13,29
47%
30,03
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
27%
15,90
60%
30,52
14%
5,75
37%
18,81
35%
14,69
52%
33,25
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
30%
17,73
69%
35,07
14%
5,87
41%
20,89
39%
16,44
58%
37,10
(MW)
Peak
Load
2017
(MVA)
Add
Trafo
33%
19,77
79%
40,11
14%
5,96
46%
23,21
43%
18,39
65%
41,39
(MW)
Peak
Load
2018
(MVA)
Add
Trafo
38%
22,47
59%
30,08
14%
6,06
38%
19,53
30%
12,72
56%
35,79
(MW)
Peak
Load
2019
(MVA)
Add
Trafo
43%
25,54
69%
35,02
14%
6,12
43%
21,92
34%
14,45
63%
40,22
(MW)
Peak
Load
2020
(MVA)
Add
Trafo
48%
28,75
79%
40,31
14%
6,09
48%
24,47
38%
16,31
71%
45,05
(MW)
Peak
Load
2021
(MVA)
Add
Trafo
132
04/02/2013 14:18:27
BORANG
MARIANA
SIMPANG
TIGA
10
11
12
16
32
150/20
150/20
60
60
150/20
Total
150/20
16
30
120
60
60
150/20
Total
150/20
150/20
85
Total
TALANG
KELAPA
60
150/20
PTM di
2012
10
70/12
15
25
15
Sudah
Total
70/12
70/20
(Step up :
Pertamina)
10
KERAMASAN
70/12
Trafo
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
SUNGAI
No.
Gardu
Induk
63,17
62%
51,14
50%
50%
82%
82%
29,24
34%
51,78
67%
34,25
52%
13,18
(MW)
26,34
12
20
(25)
(MVA)
Add
Trafo
30
Add
40
(MVA)
2013
Peak
Load
22,26
61%
21,94
41%
49,03
40%
20,50
61%
15,66
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
2014
57%
58,42
56%
29,75
44%
33,81
39%
59,25
76%
38,56
28%
14,49
(MW)
Peak
Load
48
30
(MVA)
Add
Trafo
63%
64,70
63%
33,33
52%
39,48
43%
66,22
42%
42,57
31%
15,58
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
69%
70,79
71%
37,25
61%
47,03
48%
73,16
46%
46,53
33%
16,58
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
77%
78,40
54%
41,91
72%
55,20
53%
81,74
50%
51,37
35%
17,83
(MW)
Peak
Load
2017
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
57%
86,94
60%
47,24
85%
64,79
60%
91,31
56%
56,70
38%
19,17
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
64%
97,54
69%
53,57
54%
41,37
51%
103,11
62%
63,22
41%
20,84
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
72%
109,40
78%
60,86
60%
45,97
57%
116,41
69%
70,48
44%
22,65
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
79%
120,20
79%
62,00
67%
51,08
51%
130,65
77%
78,19
45%
23,14
(MW)
Peak
Load
2021
60
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
133
04/02/2013 14:18:28
LUBUKLINGGAU
LAHAT
16
18
BATURAJA
15
PAGAR
ALAM
BUKIT
ASAM
14
17
PRABUMULIH
13
No.
Gardu
Induk
25
Total
50
20
30
15
150/20
10
30
Total
150/20
20
150/20
10
Total
150/20
30
60
150/20
150/20
30
Total
150/20
60
120
150/20
45
Total
60
30
150/20
150/20
15
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
20
65%
27,83
Uprate 10->30
50%
76,97
75%
61%
49%
18,57
57,64
20
46,95
40%
15,43
54%
23,00
63%
30
60
60
Add
(MVA)
Add
Trafo
33%
27%
64,32
33,66
27,97
44%
84%
(MW)
39,17
(MVA)
2013
Peak
Load
32,10
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
2014
44%
56,30
42%
16,13
57%
24,34
50%
76,34
36%
36,93
49%
43,57
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
49%
62,46
46%
17,42
39%
16,48
46%
70,18
39%
39,72
53%
47,53
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
54%
68,45
49%
18,57
43%
18,43
49%
74,92
41%
42,30
58%
51,33
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
49%
62,76
52%
20,05
49%
20,91
53%
80,91
45%
45,50
63%
55,99
(MW)
Peak
Load
2017
(MVA)
Add
Trafo
2018
55%
69,94
42%
21,65
Uprate
56%
23,60
57%
87,36
48%
48,95
68%
61,08
(MW)
Peak
Load
15
(MVA)
Add
Trafo
2019
62%
78,87
46%
23,66
63%
26,96
62%
95,42
52%
53,17
75%
67,28
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
70%
88,81
51%
25,85
72%
30,65
67%
102,81
57%
57,76
53%
74,12
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
78%
99,27
55%
28,07
76%
32,44
72%
110,89
61%
62,44
58%
81,25
(MW)
Peak
Load
2021
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
134
04/02/2013 14:18:28
Gardu
Induk
BETUNG
GUMAWANG
GUNUNG
MEGANG
GI Kenten
GIS KOTA
Usulan
Terbaru
JAKABARING
KAYU
AGUNG
TANJUNG
API-API
No.
19
20
21
30
30
60
150/20
Total
30
30
120
60
60
150/20
150/20
150/20
150/20
60
45,53
89%
37,66
74%
63%
76%
(MW)
31,96
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
2013
Peak
Load
38,91
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
0%
0%
0%
0%
22%
11,45
0%
49%
12,59
0%
27%
0%
33%
16,89
27,1
30
0,0
27%
13,97
120
60
150/20
30
60
30
30
150/20
150/20
150/20
30
150/20
50
20
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
2014
24%
12,25
50%
12,69
54%
13,85
0%
43%
44,3
37%
18,62
56%
42,65
65%
32,96
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
26%
13,11
54%
13,81
60%
15,23
0%
48%
49,3
39%
20,12
60%
46,09
38%
39,10
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
28%
14,03
59%
15,01
66%
16,75
0%
53%
54,2
23%
11,53
46%
34,81
45%
45,94
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
29%
15,01
64%
16,32
36%
18,43
0%
59%
60,2
18%
9,22
49%
37,62
53%
54,28
(MW)
Peak
Load
2017
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
31%
16,06
69%
17,63
40%
20,27
0%
66%
66,9
18%
9,22
53%
40,66
63%
64,01
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
34%
17,18
37%
19,04
44%
22,30
61%
61,91
59%
60,0
19%
9,90
58%
44,38
59%
75,82
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
36%
18,38
40%
20,56
48%
24,53
67%
68,83
66%
67,4
21%
10,81
63%
48,43
70%
89,62
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
39%
19,67
47%
23,99
53%
26,98
75%
76,26
74%
75,2
23%
11,86
69%
52,72
69%
105,86
(MW)
Peak
Load
2021
30
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
135
04/02/2013 14:18:28
MVA
MW
30
30
30
120
60
60
30
30
30
30
30
TOTAL PEAK GI
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
MVA
Trafo MVA
Total Kap.
TUGU
MULYO
(LUBUK
GANDUS
11
14
TEBING
TINGGI
10
PENDOPO
SEKAYU
13
MUARA
RUPIT
MARTAPURA
MUARA
DUA
12
SUNGAI
LILIN
Gardu
Induk
No.
Kapasitas
625,65
1.304
0%
0%
0%
752,85
1.914
0%
0%
0%
19%
0%
0%
59%
15,0
0%
0%
0%
(MW)
Peak
Load
18,9
167
(MVA)
Add
Trafo
Add
Trafo
610
(MVA)
2013
0,0
0%
0%
0%
0%
0%
(MW)
Peak
Load
2012
(MVA)
Add
Trafo
34%
35,1
53%
13,5
67%
17,2
0%
43%
10,98
62%
15,75
(MW)
Peak
Load
16,1
849,84
2.202
0%
0%
63%
288
17,4
928,37
2.352
0%
0%
68%
150
(MVA)
Add
Trafo
2015
31%
31,5
50%
12,7
63%
16,1
0%
0%
59%
15,00
(MW)
Peak
Load
2014
1.019,62
2.412
57%
14,5
39%
10,0
73%
18,6
38%
38,7
56%
14,3
72%
18,4
0%
47%
12,08
65%
16,54
(MW)
Peak
Load
2016
60
(MVA)
Add
Trafo
1.128,15
2.562
61%
15,7
55%
14,0
39%
20,1
42%
43,0
59%
15,1
77%
19,7
51%
13,05
52%
13,29
34%
17,36
(MW)
Peak
Load
2017
150
30,0
30
(MVA)
Add
Trafo
1.248,72
2.637
66%
16,9
62%
15,9
43%
21,7
47%
47,9
63%
16,1
83%
21,0
55%
13,97
57%
14,62
36%
18,23
(MW)
Peak
Load
2018
75
(MVA)
Add
Trafo
1.360,12
2.877
73%
18,5
69%
17,5
47%
23,7
47%
48,4
67%
17,0
88%
22,5
59%
14,94
63%
16,08
38%
19,14
(MW)
Peak
Load
2019
240
(MVA)
Add
Trafo
1.513,06
3.057
40%
20,2
38%
19,1
51%
25,9
53%
54,4
35%
18,0
47%
24,1
63%
15,99
69%
17,68
39%
20,10
(MW)
Peak
Load
2020
180
30
30
30
30
(MVA)
Add
Trafo
1.673,14
3.207
43%
22,0
41%
20,7
69%
35,0
60%
60,8
25%
19,1
34%
25,8
67%
17,11
76%
19,45
39%
20,10
(MW)
Peak
Load
2021
150
30
30
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
136
04/02/2013 14:18:28
TES
MANNA/
MASSOD
GI ARGA
MAKMUR
Menunggu GI
Pulau
PULAU
BAAI
Ditarik
MukoMuko
RENCANA
PEKALO
NGAN
OPERASI
SUKA MERINDU
No.
Gardu
Induk
30
75
70/20
Total
30
Total
Total
30
60
120
150/20
150/20
60
30
30
150/20
150/20
150/20
15
30
70/20
10
70/20
150/20
30
70/20
70/20
15
70/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
0%
0%
0%
47%
12,00
30
(MVA)
Add
Trafo
0%
0%
Beban dari GI
0%
57%
14,49
8,3
65%
6,9
54%
48%
78%
73%
74,82
(MW)
24,60
45,00
(MVA)
2013
Peak
Load
19,99
62%
63,06
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
0%
57%
58,15
0%
61%
15,67
70%
9,0
53%
27,11
24%
24,92
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
61%
15,47
7%
0,84
53%
27,27
17%
17,43
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2015
Peak
Load
34%
8,71
60%
60,99
30%
7,60
2014
Peak
Load
36%
9,09
62%
63,61
32%
8,13
59%
15,10
5%
0,64
53%
27,14
18%
18,17
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
60
(MVA)
Add
Trafo
Beban dari GI
41%
10,38
47%
72,66
34%
8,70
67%
17,13
14%
1,79
61%
31,36
20%
20,76
(MW)
Peak
Load
2017
44%
11,17
51%
78,22
36%
9,31
69%
17,62
16%
2,08
64%
32,88
22%
22,35
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
47%
11,96
55%
83,69
39%
9,96
70%
17,95
18%
2,26
67%
34,13
23%
23,91
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
50%
12,80
59%
89,57
42%
10,65
72%
18,28
19%
2,45
69%
35,42
25%
25,59
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
53%
13,53
62%
94,71
45%
11,40
72%
18,24
19%
2,43
47%
36,01
31%
31,12
(MW)
Peak
Load
2021
30
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
137
04/02/2013 14:18:28
GI SABAK
USULAN
GI BARU
150/20
MUARA
BULIAN
MUARA
BUNGO
BANGKO
PAYO
SELINCAH
AUR DURI
150/20
150/20
150/20
30
30
30
60
30
30
120
Total
150/20
60
60
Total
150/20
30
150/20
60
30
150/20
150/20
30
150/20
MW
MW
TOTAL PEAK GI
30
Total Kap.
150/20
MVA
GI BINTUHAN
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
Total Kap.
No.
Gardu
Induk
31%
8,00
31%
0%
23,38
76%
39%
19,50
32%
29,81
55%
24,70
56,21
53%
80,99
47%
47,88
122,19
235
0%
(MW)
91%
60
60
60
75
(MVA)
Add
Trafo
60
60
30
(MVA)
2013
Peak
Load
46,59
45%
69,58
45%
45,76
101,91
205
0%
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
2014
34%
8,64
35%
26,51
37%
28,02
63%
64,15
58%
88,62
55%
55,90
134,82
355
0%
(MW)
Peak
Load
120
(MVA)
Add
Trafo
37%
9,33
37%
28,63
36%
27,60
68%
69,74
64%
97,83
60%
61,66
138,30
415
0%
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
40%
10,08
41%
31,23
35%
27,15
75%
76,56
71%
109,11
67%
68,79
141,88
415
0%
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
43%
10,88
45%
34,40
35%
26,67
55%
84,89
60%
122,92
76%
77,61
172,68
505
39%
9,90
(MW)
Peak
Load
2017
60
60
90
(MVA)
Add
Trafo
2018
46%
11,75
50%
38,27
34%
26,16
62%
95,04
69%
139,87
58%
88,51
184,23
505
42%
10,60
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
50%
12,69
54%
41,33
25%
25,61
68%
103,31
76%
154,29
64%
97,59
195,20
505
44%
11,34
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
54%
13,71
58%
44,19
25%
25,02
73%
111,17
69%
175,92
70%
106,39
206,90
505
48%
12,13
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
58%
14,81
63%
48,20
24%
24,39
68%
122,05
64%
194,70
78%
118,63
220,41
535
51%
12,98
(MW)
Peak
Load
2021
30
60
30
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
138
04/02/2013 14:18:28
MVA
MW
MW
Kapasitas terpasang GI
PEAK GI WS2JB
PEAK SISTEM
PLN S2JB
MW
30
TOTAL PEAK GI
150/20
30
MVA
GI KUALA
TUNGKAL
150/20
MVA
Trafo MVA
Kapasitas
GI SARO
LANGUN
No.
Gardu
Induk
996,3
998,7
1.311
206,1
480
0%
1.116,9
1.121,3
2.779
246,3
630
0%
0
0%
(MW)
180
(MVA)
Add
Trafo
150
(MVA)
2013
Peak
Load
0%
(MW)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
2014
1.252,3
1.268,5
3.217
283,8
660
0%
47%
12,00
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
1.360,9
1.374,3
3.427
307,6
660
0%
50%
12,84
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
1.480,0
1.498,1
3.487
336,7
660
0%
54%
13,74
(MW)
Peak
Load
2016
(MVA)
Add
Trafo
1.637,8
1.672,9
3.847
372,1
780
0%
58%
14,70
(MW)
Peak
Load
2017
120
(MVA)
Add
Trafo
2018
(MVA)
Add
Trafo
2019
66%
16,83
(MW)
Peak
Load
1.812
1.860
4.012
427,1
870
46%
11,77
90
1.991
2.020
4.282
464,4
900
50%
12,71
62%
15,73
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
2.191
2.228,1
4.552
508,1
990
54%
13,73
35%
18,00
(MW)
Peak
Load
90
30
(MVA)
Add
Trafo
2.433
2.450
4.822
556,9
1,080
58%
14,82
38%
19,26
(MW)
Peak
Load
2021
90
(MVA)
Add
Trafo
(lanjutan)
139
04/02/2013 14:18:28
No.
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
MW
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Terpasang
MW
Beban Puncak
Total
MW
Terpasang
GI TEGINENENG
150/20
KALIANDA
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
SUTAMI
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
NATAR
MW
Terpasang
150/20
MW
TELUK BETUNG
150/20
Terpasang
(1x30)
(2x20)
70
(1x30)
30
(2x30)
60
(2x30)
60
(1x60)
(1x60)
120
(2x30)
60
MVA
Trafo MVA
TARAHAN
Gardu Induk
Kapasitas
2012
92,1%
54,79
59,5
70
52,3%
26,67
51,0
60
66,8%
34,06
51,0
60
48,1%
49,06
102,0
120
84,5%
86,18
102,0
120
82,1%
41,88
51,0
60
(MW)
Peak
Load
30
60
(MVA)
Add
Trafo
99,3%
59,08
59,5
70
56,3%
28,73
51,0
60
71,6%
36,53
51,0
60
51,8%
52,87
102,0
120
84,7%
86,40
102,0
120
84,91%
43,30
51,0
60
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
68,0%
63,56
93,5
110
60,6%
30,89
51,0
60
76,7%
39,10
51,0
60
55,7%
56,86
102,0
120
87,6%
89,32
102,0
120
80,5%
41,04
51,0
60
(MW)
Peak
Load
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2014
72,4%
67,71
93,5
110
43,4%
22,15
51,0
60
81,4%
41,49
51,0
60
48,8%
49,79
102,0
120
75,9%
77,38
102,0
120
81,1%
41,37
51,0
60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
76,5%
71,49
93,5
110
45,8%
23,38
51,0
60
57,1%
43,66
76,5
90
39,1%
39,91
102,0
120
79,8%
81,37
102,0
120
80,6%
41,09
51,0
60
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
80,5%
75,31
93,5
110
57,0%
29,09
51,0
60
59,9%
45,86
76,5
90
39,0%
39,74
102,0
120
65,8%
67,07
102,0
120
79,2%
40,41
51,0
60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
62,1%
79,16
127,5
150
59,9%
30,57
51,0
60
62,8%
48,08
76,5
90
40,1%
40,87
102,0
120
68,9%
70,26
102,0
120
77,0%
39,27
51,0
60
(MW)
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
65,2%
83,13
127,5
150
62,9%
32,09
51,0
60
65,8%
50,36
76,5
90
41,4%
42,26
102,0
120
72,1%
73,56
102,0
120
73,8%
37,65
51,0
60
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
68,3%
87,12
127,5
150
65,9%
33,61
51,0
60
68,8%
52,65
76,5
90
42,9%
43,74
102,0
120
75,4%
76,86
102,0
120
69,5%
35,43
51,0
60
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
71,6%
91,29
127,5
150
69,0%
35,21
51,0
60
72,0%
55,05
76,5
90
44,4%
45,27
102,0
120
75,4%
76,86
102,0
120
75,2%
38,34
51,0
60
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
140
04/02/2013 14:18:29
12
11
10
No.
Pembebanan Trafo
MW
MW
Terpasang
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Total
MW
PAGELARAN
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Terpasang
MW
Beban Puncak
Total
MW
KOTABUMI
Total
Pembebanan Trafo
Terpasang
MW
Beban Puncak
BUKIT KEMUNING
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI SRIBAWONO
MW
Pembebanan Trafo
Total
MW
Beban Puncak
Terpasang
MW
Terpasang
GI MENGGALA
Total
(1x30)
(1x20)
50
(2x20)
40
(1x30)
30
(1x30)
(1x20)
50
(1x30)
(1x20)
50
(1x30)
30
MVA
Trafo MVA
GI ADIJAYA
Gardu Induk
Kapasitas
58,8%
44,95
76,5
90
100,3%
68,20
68,0
80
53,1%
40,65
76,5
90
97,2%
41,30
42,5
50
67,0%
28,49
42,5
50
67,4%
34,37
51,0
60
(MW)
Peak
Load
2012
*2)
40
60
30
(MVA)
Add
Trafo
63,1%
48,25
76,5
90
104,6%
71,13
68,0
80
63,9%
48,86
76,5
90
58,9%
45,07
76,5
90
74,1%
31,50
42,5
50
73,0%
37,23
51,0
60
(MW)
Peak
Load
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2013
53,6%
41,01
76,5
90
72,2%
73,61
102,0
120
53,6%
40,98
76,5
90
64,1%
49,00
76,5
90
81,5%
34,66
42,5
50
78,8%
40,21
51,0
60
(MW)
Peak
Load
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2014
50,6%
38,67
76,5
90
78,6%
80,14
102,0
120
57,5%
43,99
76,5
90
64,9%
49,66
76,5
90
88,4%
37,58
42,5
50
56,2%
42,98
76,5
90
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
53,2%
40,72
76,5
90
67,7%
69,09
102,0
120
60,5%
46,26
76,5
90
69,0%
52,80
76,5
90
52,1%
39,88
76,5
90
59,5%
45,50
76,5
90
(MW)
Peak
Load
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2016
55,9%
42,79
76,5
90
72,5%
73,93
102,0
120
64,1%
49,00
76,5
90
73,2%
55,96
76,5
90
55,6%
42,54
76,5
90
62,8%
48,05
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
58,7%
44,88
76,5
90
77,3%
78,81
102,0
120
67,7%
51,76
76,5
90
77,3%
59,15
76,5
90
59,1%
45,23
76,5
90
66,2%
50,62
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
61,5%
47,04
76,5
90
82,2%
83,85
102,0
120
71,4%
54,62
76,5
90
81,6%
62,45
76,5
90
62,7%
48,00
76,5
90
69,6%
53,27
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
64,3%
49,20
76,5
90
58,1%
88,90
153,0
180
75,1%
57,48
76,5
90
64,5%
65,75
102,0
120
66,4%
50,78
76,5
90
73,1%
55,92
76,5
90
(MW)
Peak
Load
60
*3)
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
67,3%
51,46
76,5
90
61,6%
94,25
153,0
180
47,4%
60,49
127,5
150
67,9%
69,23
102,0
120
70,2%
53,72
76,5
90
46,0%
58,71
127,5
150
(MW)
Peak
Load
60,00
60,00
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
141
04/02/2013 14:18:29
19
18
17
16
15
14
13
No.
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Terpasang
MW
150/20
MW
Beban Puncak
GI LIWA
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI KOTA AGUNG
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI SEPUTIH BANYAK
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI BLAMBANGAN
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI SUKARAME
MW
Terpasang
150/20
MW
GI NEW TARAHAN
Total
Terpasang
30
30
30
(1x30)
30
(1x30)
30
(1x30)
30
(1x20)
(1x30)
50
MVA
Trafo MVA
GI METRO
Gardu Induk
Kapasitas
2012
92,0%
23,47
25,5
30
32,8%
8,37
25,5
30
98,6%
25,14
25,5
30
45,9%
23,39
51,0
60
75,4%
32,07
42,5
50
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
99,8%
25,45
25,5
30
35,8%
9,12
25,5
30
66,3%
33,82
51,0
60
50,2%
25,63
51,0
60
43,9%
33,56
76,5
90
(MW)
30
*2)
40
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
25,5
30
41,9%
10,69
25,5
30
54,0%
27,53
51,0
60
38,9%
9,91
25,5
30
79,2%
40,39
51,0
60
71,9%
36,67
51,0
60
45,9%
35,13
76,5
90
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2014
25,5
30
44,5%
11,36
25,5
30
57,7%
29,45
51,0
60
41,7%
10,63
25,5
30
86,6%
44,16
51,0
60
41,7%
42,49
102,0
120
47,8%
36,58
76,5
90
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
25,5
30
46,9%
11,96
25,5
30
61,2%
31,20
51,0
60
44,3%
11,30
25,5
30
85,4%
43,53
51,0
60
46,8%
47,70
102,0
120
49,5%
37,90
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
25,5
30
49,3%
12,57
25,5
30
64,6%
32,96
51,0
60
46,9%
11,97
25,5
30
67,7%
34,51
51,0
60
52,0%
53,07
102,0
120
51,3%
39,23
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
25,5
30
51,7%
13,18
25,5
30
68,1%
34,74
51,0
60
49,6%
12,64
25,5
30
74,9%
38,20
51,0
60
57,4%
58,59
102,0
120
53,0%
40,58
76,5
90
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
25,5
30
54,2%
13,81
25,5
30
71,7%
36,58
51,0
60
52,3%
13,34
25,5
30
41,5%
42,36
102,0
120
63,1%
64,37
102,0
120
54,9%
41,97
76,5
90
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
25,5
30
56,7%
14,45
25,5
30
75,3%
38,43
51,0
60
55,0%
14,04
25,5
30
46,1%
46,99
102,0
120
68,9%
70,29
102,0
120
56,7%
43,36
76,5
90
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
25,5
30
59,3%
15,11
25,5
30
39,6%
40,36
102,0
120
57,9%
14,77
25,5
30
51,1%
52,13
102,0
120
75,3%
76,76
102,0
120
58,6%
44,80
76,5
90
(MW)
Peak
Load
60,00
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
142
04/02/2013 14:18:29
25
24
23
22
21
20
No.
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
MW
MW
Terpasang
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
150/20
MW
Beban Puncak
GI JATI AGUNG
MW
Terpasang
Pembebanan Trafo
150/20
MW
Beban Puncak
GI MESUJI
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI KETAPANG
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI TELUK RATAI
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI GEDONG TATAAN
MW
Terpasang
150/20
Pembebanan Trafo
GI ULU BELU
MW
30
30
30
30
60
20
MVA
Trafo MVA
Beban Puncak
Gardu Induk
Kapasitas
33,3%
8,49
25,5
30
(MW)
Peak
Load
2012
(MVA)
Add
Trafo
35,7%
9,11
25,5
30
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2013
38,3%
9,76
25,5
30
66,8%
17,03
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
66,1%
16,84
25,5
30
53,8%
13,72
25,5
30
50,6%
12,91
25,5
30
45,7%
23,30
51,0
60
40,6%
10,36
25,5
30
71,7%
18,29
(MW)
Peak
Load
2 x 30
(MVA)
Add
Trafo
2015
67,1%
17,11
25,5
30
70,7%
18,04
25,5
30
62,5%
15,95
25,5
30
53,2%
13,58
25,5
30
48,1%
24,55
51,0
60
42,8%
10,91
25,5
30
76,2%
19,43
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
73,7%
18,80
25,5
30
75,5%
19,24
25,5
30
70,8%
18,04
25,5
30
55,9%
14,25
25,5
30
50,6%
25,82
51,0
60
45,0%
11,47
25,5
30
80,7%
20,58
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
80,9%
20,63
25,5
30
40,1%
20,46
51,0
60
78,9%
20,11
25,5
30
58,6%
14,94
25,5
30
53,1%
27,09
51,0
60
47,2%
12,03
25,5
30
85,2%
21,74
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
43,7%
22,31
51,0
60
42,6%
21,71
51,0
60
43,1%
21,98
51,0
60
61,3%
15,64
25,5
30
55,7%
28,41
51,0
60
49,4%
12,61
25,5
30
46,4%
11,82
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
46,9%
23,90
51,0
60
45,0%
22,97
51,0
60
45,2%
23,05
51,0
60
64,1%
16,35
25,5
30
58,3%
29,73
51,0
60
51,7%
13,19
25,5
30
48,8%
12,44
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
50,2%
25,60
51,0
60
47,6%
24,30
51,0
60
47,4%
24,18
51,0
60
67,0%
17,09
25,5
30
61,0%
31,11
51,0
60
54,1%
13,79
25,5
30
51,3%
13,09
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
143
04/02/2013 14:18:29
Pembebanan Trafo
DIVERSITY FACTOR
MW
Pembebanan Trafo
MW
MW
Beban Puncak
PEAK SYSTEM
MW
Terpasang
150/20
Pembebanan Trafo
GI DIPASENA
MW
MW
Beban Puncak
Terpasang
Pembebanan Trafo
70/20
MW
Beban Puncak
GI DIPASENA
MW
Terpasang
150/20
MW
Beban Puncak
GI BENGKUNAT
MW
150/20
Terpasang
GI PAKUAN RATU
Pembebanan Trafo
PEAK GI
28
28
27
MW
Beban Puncak
150/20
MW
GI LANGKAPURA
26
120
90
30
60
60
MVA
Trafo MVA
Terpasang
Gardu Induk
No.
Kapasitas
2012
1,05
693
727
73,1%
55,95
76,5
90
(MW)
Peak
Load
3 x 30
(MVA)
Add
Trafo
1,04
749
782
74,2%
56,79
76,5
90
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
1,04
809
845
75,4%
57,67
76,5
90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
1,06
931
989
65,9%
67,22
102,0
120
76,4%
58,48
76,5
90
(MW)
Peak
Load
2X60
(MVA)
Add
Trafo
2015
1,06
981
1.035
65,9%
67,22
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
69,9%
17,82
25,5
30
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
1,06
1.033
1.097
66,6%
67,97
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
74,6%
19,03
25,5
30
70,0%
35,69
51,0
60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
1,06
1.084
1.152
67,4%
68,73
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
79,4%
20,26
25,5
30
73,4%
37,44
51,0
60
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
1,06
1.138
1.209
68,1%
69,51
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
43,6%
11,12
25,5
30
42,2%
21,52
51,0
60
77,0%
39,25
51,0
60
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
1,06
1.192
1.264
68,9%
70,29
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
45,9%
11,70
25,5
30
44,7%
22,79
51,0
60
40,3%
41,06
102,0
120
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
1,01
1.189
1.202
69,7%
71,08
102,0
120
68,0%
52,00
76,5
90
48,3%
12,31
25,5
30
47,3%
24,14
51,0
60
42,1%
42,96
102,0
120
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
144
04/02/2013 14:18:29
No.
MW
Pembebanan Trafo
MW
MW
Terpasang
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
Pembebanan Trafo
MW
MW
Terpasang
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
KOBA
150/20
MW
Beban Puncak
Supply 20 kV
MW
Terpasang
KELAPA
150/20
MW
Terpasang
Supply 20 kV
150/20
AIR ANYIR
Supply 20 kV
150/20
SUNGAILIAT
Supply 20 kV
MW
Beban Puncak
150/20
(1x30)
30
(1x30)
30
(1x20)
20
(1X30)
30
(2x30)
MVA
Trafo MVA
Terpasang
PANGKALPINANG
Gardu Induk
Kapasitas
39,4%
10,04
61,3%
15,62
15
52,4%
26,74
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2012
10
26,7%
6,80
10
52,0%
13,27
20
41,0%
20,90
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2013
61,2%
52%
15,60
35,6%
9,07
10
38,4%
9,80
10
35,3%
18,02
20
64,4%
32,85
(MW)
Peak
Load
49%
30
30
(MVA)
Add
Trafo
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
57,3%
14,62
33,1%
8,44
10
33,6%
8,56
10
62,7%
15,99
20
53,6%
27,33
(MW)
Peak
Load
2014
56%
66,1%
16,85
38,8%
9,88
10
44,6%
11,37
10
40,3%
20,58
20
77,8%
39,68
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
61%
72,3%
18,43
42,8%
10,90
15
32,7%
8,35
15
36,8%
18,79
30
74,9%
38,20
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
34%
40,1%
20,46
47,9%
12,22
15
42,7%
10,90
15
44,9%
22,92
30
48,1%
49,08
(MW)
Peak
Load
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
38%
45,2%
23,03
54,5%
13,89
15
27,7%
14,12
15
55,2%
28,16
30
61,7%
62,93
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
35%
41,7%
21,29
62,7%
15,99
15
35,7%
18,21
15
68,3%
34,81
30
79,1%
80,69
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
51%
59,8%
30,50
51,0
60
72,2%
18,41
25,5
30
54,4%
27,73
51,0
60
56,3%
43,04
76,5
90
63,4%
97,04
153,0
180
(MW)
Peak
Load
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
145
04/02/2013 14:18:29
No.
MW
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
MW
Terpasang
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
PEAK SYSTEM
DIVERSITY FACTOR
MW
PEAK GI
Suplai 20 kV
150/20
TOBOALI
Suplai 20 kV
150/20
MENTOK
(1x30)
30
(1x30)
30
MVA
Trafo MVA
Terpasang
Gardu Induk
Kapasitas
1,00
52,4
52,4
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
1,00
41,0
41,0
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
1,00
74,9
74,9
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
1,00
85,3
85,3
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
1,00
102,0
102,0
14,4%
3,68
30,3%
7,74
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
1,00
99,4
99,4
18,3%
4,67
35,2%
8,97
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
1,00
121,5
121,5
23,3%
5,95
41,5%
10,57
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
1,00
149,7
149,7
29,7%
7,56
49,4%
12,59
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
1,00
180,6
180,6
37,7%
9,60
59,4%
15,14
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
1,00
246,0
246,0
43,5%
11,09
25,5
30
71,4%
18,20
25,5
30
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
(lanjutan)
146
04/02/2013 14:18:29
MW
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
Beban Puncak
Pembebanan Trafo
MW
DIVERSITY FACTOR
MW
PEAK SYSTEM
Supply 20 kV
MW
Pembebanan Trafo
70/20
MW
Beban Puncak
Terpasang
MW
Terpasang
SUGE
70/20
MANGGAR
Supply 20 kV
70/20
(1x30)
(1x20)
(1x30)
22,4
22,4
15,5%
3,96
25,5
30
29,8%
5,06
17,0
20
10
52,5%
13,37
25,5
30
MVA
Terpasang
(MW)
Trafo MVA
DUKONG
Gardu Induk
PEAK GI
No.
30
20
30
(MVA)
Add
Trafo
2012
Peak
Load
Kapasitas
22,3
22,3
17,5%
4,45
25,5
30
36,7%
6,24
17,0
20
15
45,6%
11,62
25,5
30
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
27,4
27,4
19,4%
4,95
25,5
30
43,8%
7,45
17,0
20
15
58,9%
15,01
25,5
30
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2014
31,3
31,3
20,8%
5,31
25,5
30
49,2%
8,36
17,0
20
15
69,3%
17,66
25,5
30
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
36,3
36,3
22,6%
5,77
25,5
30
55,9%
9,51
17,0
20
15
41,1%
20,98
51,0
60
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2016
42,4
42,4
24,9%
6,35
25,5
30
64,4%
10,95
17,0
20
15
49,3%
25,14
51,0
60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
50,4
50,4
27,8%
7,09
25,5
30
30,1%
12,80
42,5
50
15
59,8%
30,48
51,0
60
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2018
Peak
Load
60,4
60,4
31,5%
8,03
25,5
30
35,6%
15,15
42,5
50
15
48,7%
37,25
76,5
90
(MW)
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
73,2
73,2
36,2%
9,22
25,5
30
42,7%
18,14
42,5
50
15
60,0%
45,88
76,5
90
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
37
37
55,8%
14,23
25,5
30
33,5%
14,23
42,5
50
48,4%
36,99
76,5
90
(MW)
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
Lampiran A1.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:30
148
04/02/2013 14:18:30
250 kV DC
1.002
Total
1.960
500 kV DC
275/150 kV
250 kV DC
150/20 kV
Total
1.990
30
500/150 kV
70/20 kV
500/275 kV
2012
70 kV
Trafo
275 kV
1.002
150 kV
500 kV DC
2012
500 kV AC
Transmisi
-
6.639
387
3.561
2.691
2014
-
3.968
3.556
412
2015
3.080
608
812
800
860
2016
1.690
878
462
350
2017
1.241
2.950
340
2.110
500
2013
8.540
80
2.210
6.250
2014
2.040
1.290
750
2015
7.300
30
1.020
1.250
3.000
500
1.500
2016
2.120
870
250
1.000
2017
279
300
662
2018
3.910
30
780
600
500
1.000
1.000
2018
2.003
170
1.673
160
2013
630
30
600
2019
442
382
60
2019
1.180
930
250
2020
440
440
2020
1.200
1.200
2021
600
600
2021
31.860
540
12.970
600
9.750
3.000
1.500
3.500
Total
21.105
557
12.379
462
4.375
800
2.532
Total
149
04/02/2013 14:18:30
PLTU Meulaboh
Blang Pidie
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tele
Sidikalang
Galang
Padang Sidempuan
Rantau prapat
Dolok Sanggul/Parlilitan
Tanjung Morawa
Lamhotma
Galang
Galang
Banda Aceh
Takengon
PLTP Seulawah
Subulussalam
Takengon
Samalanga
Cot Trueng
PLTA Peusangan-1
PLTA Peusangan-2
Krueng Raya
Ulee Kareng
Brastagi
Sidikalang
Bireun
Panton Labu
Meulaboh
Jantho
Aceh
Dari
Sigli
Provinsi
Aceh
No
Ke
Pangururan
Salak
Negeri Dolok
Penyabungan
Labuhan Bilik
Inc. 1 Pi (Tele-Tarutung)
Kuala Namu
Belawan
Tanjung Morawa
Namurambe
Lam Pisang
PLTA Peusangan-4
Singkil
Blang Kjeren
Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli)
Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe)
PLTA Peusangan-2
Takengon
Ulee Kareng
Banda Aceh
Tapak Tuan
Blang Pidie
Kutacane
Subulussalam
Takengon
Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe)
PLTU Meulaboh
PLTU Meulaboh
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Konduktor
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
4 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
26
60
66
140
130
76
34
20
80
30
20
32
120
174
14
22
60
40
130
190
290
111
126
60
333
kms
1,44
3,32
3,66
7,76
7,20
4,21
2,60
0,28
4,50
18,01
2,29
1,11
3,55
6,65
9,64
0,22
0,33
1,07
1,68
4,58
9,00
7,20
10,53
16,07
6,16
9,62
0,11
3,32
0,06
74,95
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2012
2012
2012
2018
2018
2018
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2012
COD
150
04/02/2013 14:18:30
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Riau
Riau
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Provinsi
31
No
Teluk Kuantan
GI PLTMH 2
Tarutung
PLTA Hasang
Penyabungan
Tele (uprate)
Porsea (uprate)
GI PLTMH 2
GI PLTMH 1
Selayang
Pancing
KIM 2
Simangkok
Pangkalan Susu
Tele (uprate)
Tarutung (uprate)
Perdagangan
GIS Listrik
GIS Mabar
PLTA Wampu
Sibolga (uprate)
Sibolga (uprate)
PLTG P. Brandan
PLTU Nias
Teluk Dalam
Tanjung Pura
Dari
Rengat
Singkil
Inc. 2 Pi (Tarutung-Porsea)
Sidikalan (uprate)
P. Siantar (uprate)
Sibolga
Dolok Sanggul
Paya Geli
KIM 2
Pangkalan Brandan
Tarutung (uprate)
Porsea (uprate)
GIS Glugur
KIM
Brastagi
Sibolga
Tarutung (uprate)
P. Sidempuan (uprate)
Pangkalan Brandan
Gunung Sitoli
PLTU Nias
Inc. 1 Pi (P.Brandan-Binjai)
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
70 kV
150 kV
Tegangan
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, CU 1000 mm
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
Konduktor
110
194
230
140
50
50
46
80
150
14,81
30,77
10,69
0,44
2,77
2,77
2,55
10,70
20,07
8,40
3,88
22,20
10
70
0,28
3,36
0,84
1,68
4,95
20
22
22
21,41
16,59
124
160
2,22
11,10
11,10
4,43
2,29
13,38
19,00
0,76
1,11
12,19
1,66
Juta USD
40
80
30
100
142
10
20
220
30
kms
Lanjutan
2014
2013
2021
2019
2018
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
COD
151
04/02/2013 14:18:30
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
Provinsi
Riau
61
No
Dari
Padang Luar
Maninjau
Kiliranjao
Bungus
Indarung
Air Raja
Sri Bintan
Tanjung Uban
Tanjung Taluk
Pulau Ngenang
Tanjung Sauh
Tanjung Kasam
Bangkinang
Kandis
Rengat
Tenayan/PLTU Riau
Pasir Putih
Garuda Sakti
Rengat
Pasir Putih
Dumai
Dumai
Pasir Putih
Bangkinang
Payakumbuh
Padang Luar
Teluk Kuantan
Kambang
Inc. 2 Pi (Bungus-Kambang)
Bungus
Kijang
Air Raja
Sri Bintan
Tanjung Uban
Tanjung Taluk
Pulau Ngenang
Tanjung Sauh
Lipat Kain
Tembilahan
Teluk Lembu
Pangkalan Kerinci
Dumai
Perawang
Pangkalan Kerinci
KID Dumai
Pasir Putih
Garuda Sakti
Pasir Pangarayan
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Konduktor
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
32
42
52
180
20
35
40
70
60
60
12
10
70
10
120
100
40
14
118
220
14
50
12
134
228
56
35
55
220
kms
1,04
1,36
1,69
13,74
0,76
2,67
2,22
3,88
3,32
3,32
4,84
1,11
2,42
3,88
2,68
6,65
5,54
3,05
31,08
15,79
16,79
1,07
2,77
1,61
10,23
12,63
3,10
7,88
12,38
12,19
Juta USD
2014
2014
2014
2013
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
COD
Lanjutan
152
04/02/2013 14:18:30
Payakumbuh
Bangko
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Sumsel
Sumsel
Sumsel
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
Tanjung Api-Api
Lahat
PLTP Kepahiyang
Muko-muko/Bantal/Ipoh
Manna
PLTA Ketahun
Pekalongan
Kambang
Pulau Baai
Pekalongan
Pagar Alam
Muara Sabak
Sarolangun
Muara Bulian
Muara Sabak
PLTA Merangin
Solok
Pasaman
Simpang Empat
Sungai Rumbai
Sumbar
Dari
93
Singkarak
92
Provinsi
Sumbar
91
No
Ke
Lahat
Pagar Alam
Arga Makmur
Bintuhan
Arga Makmur
PLTP Hululais
Muko-muko/Bantal/Ipoh
Arga Makmur
Pulo Baai
Manna
Kuala Tungkal
Muara Rupit
Sungai Penuh
Sarolangun
Aur Duri
Sungai Penuh
PLTA Merangin
PLTP Bonjol
Simpang Empat
Masang-2
Batusangkar
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Konduktor
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
2 cct, 2 x 330 mm
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
40
120
95
80
360
140
60
120
220
180
12
20
90
96
109
80
84
130
122
60
110
136
104
20
60
30
60
160
16
25
kms
3,62
10,86
5,24
6,11
27,48
7,76
4,58
9,16
16,79
13,74
0,66
1,53
6,87
5,32
6,03
4,43
4,65
7,20
3,64
3,32
24,76
30,61
7,94
1,11
3,32
1,66
4,58
12,21
0,89
0,81
Juta USD
2013
2012
2012
2020
2020
2017
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2013
2012
2018
2015
2015
2014
2013
2013
2013
2013
2019
2019
2017
2017
2017
2017
2016
2014
COD
Lanjutan
153
04/02/2013 14:18:30
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
Provinsi
Sumsel
No
121
Dari
Kalianda
Gedon Tataan
Pagelaran
Bukit Kemuning
Pagelaran
Menggala
Sutami (uprate)
Seputih Banyak
Ulubelu
Muara Dua
Martapura
Lahat
Lahat
Muara Dua
Lubuk Linggau
Sungai Lilin
Tugumulyo
Baturaja (uprate)
Kayu Agung
Mariana
Jakabaring
Borang (uprate)
Gandus
Betung
Betung
Kenten
Ketapang
Teluk Ratai
Gedong Tataan
Ulubelu
Liwa
Kota Agung
Seputih Banyak
Natar (uprate)
Dipasena
Kotabumi (uprate)
Martapura
Tebing Tinggi
Betung
Gumawang
Kayu Agung
Baturaja (uprate)
Talang Kelapa
Sekayu
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Konduktor
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 x 330 mm
2 cct, ACCC
0,09
90
40
96
90
60
60
20
80
80
120
60
120
68
40
90
120
70
40
92
150
6,87
3,32
4,58
1,11
4,43
4,43
27,01
8,08
9,16
9,04
3,05
0,23
6,87
6,65
15,76
3,62
7,02
8,31
6,65
9,00
12,84
20,26
13,50
1
60
0,70
10,44
44,40
8,43
3,88
0,09
Juta USD
78
20
55
70
120
kms
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2012
2012
2019
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
COD
Lanjutan
154
04/02/2013 14:18:30
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Aceh
Aceh
Aceh
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
10
Lampung
155
Lampung
153
154
Lampung
152
Provinsi
151
No
Padang Sidempuan
Sumut-4 (Sarulla)
Sumut-3 (Galang)
Simangkok
Pangkalan Susu
Sigli
Pangkalan Susu
Sigli
Tanjung Api-Api
Koba
Kelapa
Pangkal Pinang
Pangkal Pinang
Dukong
Suge
Air Anyir
Air Anyir
Teluk Ratai
Liwa
Besai
Kalianda
Langkapura
Pakuan Ratu
Sukarame
PLTA Semangka
Mesuji
Gumawang
Dari
Sumut-4 (Sarulla)
Sumut-4 (Sarulla)
Sumut-4 (Sarulla)
Simangkok
Binjai
Sumut-3 (Galang)
Binjai
Ulee Kareng
Lhokseumawe
Lhokseumawe
Mentok
Toboali
Mentok
Koba
Kelapa
Manggar
Dukong
Sungai Liat
Pangkal Pinang
Bengkunat
PLTP Rajabasa
Blambangan Umpu
Jatiagung
Kota Agung
Dipasena
Mesuji
Ke
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 1 Hawk
cct, 2 Zebra
cct, CU 1000 mm
cct, 1 Hawk
cct, 2 Hawk
cct, 2 Hawk
Konduktor
40
220
138
194
160
318
160
130
360
322
120
120
140
120
120
140
50
112
44
40
120
38
40
30
16
60
152
160
kms
9,00
49,52
31,06
43,67
36,01
71,57
36,01
0,99
81,03
72,47
126,32
6,65
10,69
6,65
6,65
7,76
2,77
6,20
2,44
2,22
6,65
2,11
3,05
0,11
6,75
35,52
3,32
11,60
12,21
Juta USD
Lanjutan
2018
2018
2014
2014
2014
2014
2013
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2013
2012
2012
2019
2019
2018
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2015
COD
155
04/02/2013 14:18:30
Lampung
Sumsel
26
Sumsel
Jambi
25
34
Jambi
24
33
Jambi
23
Sumsel
Sumbar
22
Sumsel
Sumbar
21
32
Sumbar
20
Sumsel
Riau
19
31
Riau
18
30
Riau
17
Sumsel
Riau
16
Sumsel
Riau
15
29
Riau
14
28
Riau
13
Sumsel
Sumut
27
Sumut
12
Provinsi
11
No
Ketapang
Muara Enim
Muara Enim
Muara Enim
Lumut Balai
Lahat
Muara Enim
Sungai Rumbai
Padang Sidempuan
Kiliranjao
P. Rupat Selatan
Border
Rengat
Rengat
Payakumbuh
Dari
perbatasan Sumsel/Lampung
Lumut Balai
perbatasan Sumsel/Lampung
Betung
Gumawang
Lumut Balai
Rengat
Payakumbuh
Payakumbuh
Pulau Rupat
Ke
500 kV DC
500 kV
275 kV
500 kV DC
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
500 kV
500 kV
275 kV
275 kV
275 kV
275 kV
250 kV DC
250 kV DC
250 kV DC
250 kV DC
500 kV
500 kV
275 kV
500 kV
500 kV
Tegangan
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 4 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 4 Zebra
cct, 4 Zebra
cct, 2 Zebra
cct 4 Falcon
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct, 2 Zebra
cct 4 Falcon
4 cct, 4 Zebra
2 cct, 2 Zebra
2 cct, 2 Zebra
2 cct, 4 Zebra
2 cct, 2 Zebra
2 cct, 4 Zebra
Konduktor
600
60
40
200
350
60
124
405
50
240
420
120
600
282
340
10
60
52
110
440
300
600
662
kms
6,23
24,00
9,00
2,50
78,78
13,50
27,91
91,16
11,25
21,60
168,00
27,01
0,15
135,05
63,47
5,80
1,50
1,97
0,39
44,00
176,00
67,52
240,00
264,80
Juta USD
2016
2018
2018
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2017
2016
2014
2015
2015
2014
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2014
2020
2018
COD
Lanjutan
156
04/02/2013 14:18:30
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Provinsi
Aceh
No
Jantho
Bireuen
Singkil
Takengon
Banda Aceh
Sigli
Blang Kjeren
Samalanga
Bireun
PLTA Peusangan
Ulee Kareng
Banda Aceh
Blang Pidie
PLTU Meulaboh
Ulee Kareng
Lhokseumawe
Krueng Raya
Takengon
Idi
Cot Trueng
Langsa
Tapak Tuan
Blang Pidie
Kutacane
Subulussalam
PLTU Meulaboh
Meulaboh
Tualang Cut
Panton Labu
Jantho
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 4 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
30
30
30
2 LB
60
60
30
30
2 LB
4 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
120
60
60
60
30
30
30
30
30
30
30
2 LB
60
30
30
30
MVA/LB
1,27
1,27
3,06
1,23
1,37
1,37
3,06
3,06
1,23
3,03
1,23
1,23
1,23
1,23
4,54
1,37
4,33
4,33
1,27
5,53
1,27
3,06
3,06
3,06
3,06
1,23
4,33
1,27
3,06
3,06
Juta USD
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Uprating 30 MVA
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Arah Meulaboh
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
157
04/02/2013 14:18:30
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Aceh
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Provinsi
Aceh
31
No
Glugur
Sei Rotan
Pematang Siantar
Denai
Binjai
Tanjung Morawa
Kuala Namu
Labuhan
Lamhotma
Aek Kanopan
Tarutung
Sidikalang
Padang Sidempuan
Gunung Tua
Porsea
Ulee Kareng
Sigli
Lhokseumawe
Jantho
Subulussalam
Bireun
Tualang Cut
Samalanga
Cot Trueng
Panton labu
Banda Aceh
Lam Pisang
Tualang Cut
Meulaboh
Subulussalam
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 TB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
30
30
30
30
30
30
30
20
60
60
60
30
30
30
30
30
30
30
2 TB
120
30
30
2 LB
MVA/LB
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
4,33
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,02
1,37
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
3,06
1,04
4,54
1,27
1,27
1,23
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2017
2016
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Singkil
Lanjutan
158
04/02/2013 14:18:30
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
Provinsi
61
No
Padang Sidempuan
Labuhan Bilik
Negeri Dolok
Salak
Penyabungan
Teluk Dalam
Gunung Sitoli
Kota Pinang
Tanjung Pura
Pangururan
Brastagi
Sidikalang
Tanjung Marowa
Galang
Dolok Sanggul/Parlilitan
Paya Pasir
Kisaran
Lamhotma
Tele
Gunung Para
Denai
Namurambe
Belawan
Lamhotma
Tebing Tinggi
Namurambe
Perbaungan
Sibolga
Brastagi
Rantau Prapat
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 4 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
2 LB
60
60
60
60
30
30
30
30
30
2 LB
2 LB
2 LB
4 LB
90
60
60
30
30
30
2 LB
2 LB
1 LB
1 LB
120
60
60
60
60
60
MVA/LB
1,23
3,17
4,33
4,33
4,33
2,41
2,41
1,27
3,06
3,06
1,23
1,23
1,23
2,47
5,59
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,23
1,23
0,62
0,62
2,75
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
Lanjutan
Arah Penyabungan
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
ke Kuta Cane
ke Subulussalam
GI baru
Ekstensien trafo
Arah Galang
Arah Galang
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Keterangan
159
04/02/2013 14:18:30
Mabar
GIS Listrik
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
Selayang
Tarutung
Perdagangan
Penyabungan
Paya Geli
Sei Rotan
Rantauprapat
GIS Listrik
Titi Kuning
Tanjung Pura
Simangkok
GI PLTMH 2
GI PLTMH 1
Selayang
Pancing
KIM 2
Rantau Prapat
Brastagi
Glugur
KIM
Pangkalan Susu
Pangkalan Brandan
Perdagangan
Tele
Galang
Sumut
93
Sidikalang
92
Provinsi
Sumut
91
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 TB
Ext, 2 TB
Ext, 2 LB
New, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
2 LB
60
60
2 LB
60
2 TB
2 TB
60
60
30
2 LB
120
60
60
60
60
60
2 LB
2 LB
1 LB
1 LB
1 LB
1 LB
2 LB
2 LB
60
2 LB
2 LB
2 LB
MVA/LB
1,37
1,23
1,37
1,37
1,23
1,37
1,04
1,04
1,37
1,37
1,27
1,23
5,77
4,33
4,33
4,40
3,17
3,17
1,23
1,23
0,62
0,62
0,62
0,62
2,31
1,23
5,56
1,23
1,23
1,23
Juta USD
2020
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Arah Glugur
Arah KIM
Arah Mabar
GI baru
Arah Pangururan
Arah Salak
Lanjutan
160
04/02/2013 14:18:31
Sumut
Sumut
Sumut
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
Provinsi
Sumut
No
121
Kandis
Tembilahan
Pasir Putih
Dumai
Dumai
Teluk Kuantan
Bangkinang
Garuda Sakti
Teluk Kuantan
Garuda Sakti
Rengat
Pasir Putih
Perawang
Pangkalan Kerinci
Bagan Siapiapi
Pasir Pangaraian
Dumai
Teluk Lembu
Duri
PLTG Duri
Bagan Batu
Bangkinang
Brastagi
Paya Geli
Rantau Prapat
Kisaran
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
30
30
30
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
1 LB
120
80
60
60
30
30
30
30
30
30
60
60
60
60
30
30
60
60
60
60
MVA/LB
4,29
3.06
3,06
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
0,62
5,77
2,75
4,33
5,56
3,06
3,06
3,06
3,06
3,06
3,06
1,37
1,37
1,37
4,40
1,27
1,27
1,37
1,37
1,37
1,37
Juta USD
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
COD
GI baru
GI baru
GI baru
Arah Rengat
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Keterangan
Lanjutan
161
04/02/2013 14:18:31
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Kepri
Sumbar
Sumbar
Sumbar
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
Provinsi
Riau
No
151
Pauh Limo
Bungus
Simpang Empat
Sri Bintan
Tanjung Uban
Tanjung Uban
Kijang
Air Raja
Sri Bintan
Pulau Ngenang
KIT Tenayan
Bangkinang
Teluk Kuantan
Bagan Batu
KID Dumai
Tembilahan
Duri
KIT Tenayan
Teluk Kuantan
Pasir Putih
Bangkinang
Bangkinang
Tenayan
Rengat
Tenayan
Pasir Putih
Teluk Lembu
Garuda Sakti
Lipat Kain
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 1 TB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
30
20
60
60
60
60
60
30
10
60
60
30
30
30
30
60
30
30
120
60
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
60
30
MVA/LB
1,37
4,29
0,52
1,37
1,37
4,40
4,33
5,56
4,29
4,05
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,27
1,37
1,27
1,27
2,75
1,37
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
3,17
3,06
Juta USD
2012
2012
2012
2021
2015
2013
2013
2013
2013
2013
2021
2021
2021
2020
2019
2019
2017
2017
2017
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
COD
Keterangan
GI baru
Relokasi trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Tembilahan
Arah Perawang
GI baru
GI baru
Lanjutan
162
04/02/2013 14:18:31
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
Provinsi
Sumbar
No
181
Lubuk Alung
Simpang Empat
Sungai Rumbai
Simpang Empat
Pasaman
Solok
Kambang
Bungus
PIP
Payakumbuh
Kiliranjao
Kambang
Sungai Rumbai
Singkarak
Batusangkar
Payakumbuh
Padang Luar
Maninjau
Kiliranjao
Padang Luar
Maninjau
Payakumbuh
Salak
Padang Panjang
Simpang Empat
Kambang
Solok
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
30
2 LB
2 LB
2 LB
60
60
60
30
30
30
2 LB
120
30
30
2 LB
30
1 LB
1 LB
1 LB
2 LB
1 LB
1 LB
60
30
30
30
30
30
30
60
MVA/LB
1,27
1,23
1,23
1,23
1,37
4,33
4,33
1,27
1,27
1,27
1,23
4,54
1,27
1,27
1,23
2,35
0,62
0,62
0,62
1,23
0,62
0,62
1,37
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
3,06
1,37
Juta USD
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Arah Pasaman
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Muko-Muko/Bantal/Ipuh
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Lanjutan
163
04/02/2013 14:18:31
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
Provinsi
Sumbar
No
211
Muara Sabak
PLTA Merangin
Muaro Bungo
Aurduri
Kuala Tungkal
Payoselincah
Sungai Penuh
Sarolangun
Sungai Penuh
Muara Bulian
Bangko
Muaro Bungo
Sarolangun
Sungai Penuh
Muaro Bulian
Bangko
Payoselincah
Muara Sabak
Payoselincah
Aurduri
Pauh Limo
Salak
Indarung
PIP
Batusangkar
Padang Luar
Pariaman
Sungai Rumbai
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
New, 2 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB
Scope Proyek
2 LB
4 LB
60
60
30
60
2 LB
2 LB
2 LB
30
2 LB
2 LB
60
30
30
60
60
60
30
4 LB
60
60
60
30
60
60
30
30
30
30
MVA/LB
1,23
3,03
1,37
1,37
3,06
1,37
1,23
1,79
1,23
1,27
1,23
1,23
1,37
3,06
3,06
1,37
1,37
1,37
3,06
2,47
1,37
1,37
1,37
1,27
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,27
Juta USD
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2019
2019
2018
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Sarolangun
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Lanjutan
164
04/02/2013 14:18:31
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
Provinsi
Jambi
No
241
Kenten
Lubuk Linggau
Baturaja
Talang Kelapa
Tanjung Api-Api
Bukit Siguntang
Sekayu
Bungaran
Bungaran
Pagar Alam
Lubuk Linggau
Bukit Siguntang
Muko-muko/Bantal/Ipuh
Manna
Pulau Baai
Bintuhan
Pekalongan
Pulau Baai
Argamakmur
Muko-muko/Bantal/Ipuh
Manna
Pekalongan
Pulau Baai
Pekalongan
Manna
Sungai Penuh
Payoselincah
Sarolangun
Bangko
Muara Sabak
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
120
60
60
60
60
30
30
30
30
2 LB
60
30
2 LB
2 LB
60
30
2 LB
2 LB
30
30
30
2 LB
120
30
30
30
60
30
30
30
MVA/LB
7,01
1,37
1,37
1,37
4,33
1,05
3,06
1,05
1,05
1,23
1,37
1,05
1,23
1,23
1,37
3,06
1,23
1,23
3,06
3,06
1,27
1,23
4,54
1,27
3,06
1,27
1,37
1,27
1,27
1,27
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2020
2017
2017
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2013
2013
2013
2012
2021
2020
2020
2020
2019
COD
Keterangan
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Arah Manna
Arah Argamakmur
Arah Bintuhan
Ekstensien trafo
GI baru
Arah Hululais
Arah Argamakmur
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Lanjutan
165
04/02/2013 14:18:31
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
Provinsi
Sumsel
No
271
Sungai Lilin
Prabumulih
Pendopo
Lahat
Martapura
Betung
Lubuk Linggau
Tugumulyo
Muara Rupit
Martapura
Mariana
Muara dua
Sungai Lilin
Tebing Tinggi
Gumawang
Keramasan
Gumawang
Mariana
Bukit Asam
Keramasan
Jakabaring
Baturaja
Prabumulih
Kayu Agung
Pagar Alam
Lahat
Betung
Pagar Alam
Lahat
Gandus
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
30
2 LB
30
4 LB
2 LB
2 LB
2 LB
30
30
30
30
30
30
30
30
2 LB
2 LB
2 LB
60
60
60
60
60
30
30
30
2 LB
1 LB
1 LB
120
MVA/LB
1,27
1,23
3,06
2,47
1,23
1,23
1,23
4,29
3,06
4,29
1,27
3,06
3,06
3,06
1,27
1,23
1,23
1,23
1,37
1,37
4,40
1,37
1,37
4,29
1,27
1,27
1,23
0,62
0,62
5,77
Juta USD
2017
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Arah Prabumulih
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Arah Sekayu
GI baru
Lanjutan
166
04/02/2013 14:18:31
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
Provinsi
Sumsel
No
301
Dipasena
Sribawono
Metro
New Tarahan
Pagelaran
Natar
Menggala
Sukarame
New Tarahan
Bukit Kemuning
Kotabumi
Adijaya
Kalianda
Ulubelu
Talang Kelapa
Tebing Tinggi
Sekayu
Betung
Simpang Tiga
Gandus
Pendopo
Tebing Tinggi
Sekayu
Kayu Agung
Betung
Bukit Asam
Talang Kelapa
Kenten
Pagar Alam
Keramasan
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
90
60
60
60
60
60
30
30
30
60
60
30
30
30
60
30
30
30
60
60
30
30
30
30
30
60
60
60
30
60
MVA/LB
4,51
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,37
1,37
1,27
1,27
3,06
1,37
1,27
1,27
1,27
1,37
1,37
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,37
1,37
1,37
1,27
1,37
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2019
2018
2018
2018
2018
2017
COD
Keterangan
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Lanjutan
167
04/02/2013 14:18:31
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
Provinsi
Lampung
No
331
Kalianda
Langkapura
Sukarame
Menggala
New Tarahan
Jati Agung
Pakuan Ratu
Sutami
Adijaya
Blambangan Umpu
Mesuji
Gedong Tataan
Gumawang
Pagelaran
Kalianda
Dipasena
Gedong Tataan
Teluk Ratai
Mesuji
Ketapang
Bukit Kemuning
Pagelaran
Kotabumi
Tegineneng
Seputih Banyak
Liwa
Kota Agung
Menggala
Sribawono
Seputih Banyak
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
2 LB
60
2 LB
60
60
30
30
30
30
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
2 LB
120
60
30
30
30
2 LB
2 LB
60
60
30
30
30
2 LB
2 LB
100
MVA/LB
1,23
3,17
1,23
1,37
1,37
3,06
3,06
1,27
1,27
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
1,23
4,54
4,33
3,06
3,06
3,06
1,23
1,23
1,37
1,37
1,27
3,06
3,06
1,23
1,23
2,41
Juta USD
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
COD
Keterangan
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Dipasena
Arah Mesuji
Arah Ketapang
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Arah Liwa
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
Lanjutan
168
04/02/2013 14:18:31
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Lampung
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
Provinsi
361
No
Kelapa
Koba
Toboali
Mentok
Sungai Liat
Koba
Kelapa
Manggar
Pangkal Pinang
Suge
Dukong
Pangkal Pinang
Air Anyir
Sungai Liat
Adijaya
Bukit Kemuning
Seputih Banyak
Langkapura
Sribawono
Kotabumi
Teluk Ratai
Liwa
Sukarame
Ketapang
Jati Agung
Pakuan Ratu
Bengkunat
Besai
Tegineneng
Mesuji
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
2 LB
30
30
30
30
30
30
20
4 LB
30
30
60
30
30
60
60
60
60
60
60
2 LB
2 LB
60
30
30
30
30
2 LB
60
30
MVA/LB
1,23
3,06
3,06
3,06
1,27
3,06
3,06
2,18
2,47
2,41
3,34
4,33
4,29
3,06
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,23
1,23
1,37
1,27
1,27
1,27
3,06
1,23
1,37
1,27
Juta USD
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
COD
Arah Mentok
Arah Toboali
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Bengkunat
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
Ekstensien trafo
Keterangan
Lanjutan
169
04/02/2013 14:18:31
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
Babel
392
393
394
395
396
397
398
Provinsi
Babel
No
391
Sungai Liat
Pangkal Pinang
Dukong
Air Anyir
Manggar
Koba
Pangkal Pinang
Dukong
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
30
60
30
30
30
30
30
30
MVA/LB
1,27
1,37
1,05
1,27
1,05
1,27
1,27
1,05
Juta USD
2021
2020
2019
2019
2018
2018
2018
2016
COD
Keterangan
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Lanjutan
170
04/02/2013 14:18:31
Sumut-3
Sumut-4
Aceh
Aceh
Aceh
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Sumut
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Riau
Sumbar
Sumbar
Sumbar
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
Jambi
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
PLTU Jambi
Muara Bungo
Bangko
Sungai Rumbai
Payakumbuh
Kiliranjao
Rengat
Rengat
Sumut-1
Sumut-2
Sumut-4
Pangkalan Susu
Padang Sidempuan
Pangkalan Susu
Binjai
Sigli
PLTU Meulaboh
Ulee Kareng
Lhokseumawe
Aceh
Sigli
Provinsi
Aceh
No
500 kV
500/275 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
250 kV DC
250 kV DC
500 kV
500 kV
500/150 kV
500/275 kV
275/150 kV
500/150 kV
500/275 kV
275 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
Tegangan
New
New
Ext
New
New
New
New
New
New
New
New
New
Ext
New
New
New
New
New
Ext
Ext
New
New
New
New
New
Ext
New
New
New
New
Scope Proyek
500
500
250
250
250
250
250
600
500
1000
500
1000
1000
250
500
500
1000
500
250
500
250
250
MVA/LB
9,82
25,77
7,45
25,98
20,08
21,08
20,17
20,17
19,66
16,68
19,95
9,82
3,12
25,77
36,22
24,28
40,54
40,54
4,32
21,03
21,88
24,00
35,13
9,11
31,83
7,45
20,08
25,98
20,08
25,98
Juta USD
2018
2016
2016
2014
2014
2014
2015
2014
2014
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2014
2018
2018
2018
2016
2014
2014
2014
2013
2013
2017
2017
2016
2016
2016
COD
Keterangan
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
Ekstensien trafo
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
Lanjutan
171
04/02/2013 14:18:31
Jambi
Jambi
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Sumsel
Lampung
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Provinsi
31
No
Lubuk Linggau
Muara Enim
Muara Enim
Betung
Muara Enim
Lumut Balai
Gumawang
Lubuk Linggau
Lahat
Bangko
500 kV DC
275/150 kV
500/275 kV
500 kV DC
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
500 kV
Tegangan
New
Ext
Ext
New
New
New
New
New
New
New
New
New
Ext
Ext
Scope Proyek
250
1000
3000
500
500
500
250
1000
500
MVA/LB
1,47
7,45
54,31
324,00
12,08
12,08
24,00
12,21
24,28
21,03
20,32
35,50
17,92
9,82
Juta USD
2016
2020
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2018
2018
COD
Ekstensien trafo
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
GITET baru
Ekstensien trafo
Keterangan
Lanjutan
04/02/2013 14:18:31
Lampiran A1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:31
174
04/02/2013 14:18:31
Lawe Mamas
HEPP
Lawe Mamas
HEPP
Tapak Tuan
Tapak Tuan
Kisaran
G.Tua
G.Tua
PLTP
PLTP
S. Merapi
S. Merapi
Pauh
Pauh
Limo
Limo
Pd. Panjang
Pd. Panjang
Batusangkar
Batusangkar
Ombilin
Ombilin
T. Kuantan
T. Kuantan
Teluk
Teluk
Lembu
Lembu
Pasir Putih
Pasir Putih
Indra Pura
P. Kerinci
P. Kerinci
Kulim
Kulim
Tenayan
Tenayan
Rengat
Rengat
S.Haru
S.Haru
GIS Kota
GIS Kota
Mukomuko
Mukomuko
P.Baai
P.Baai
Musi
MusiHEPP
HEPP
Manna
Manna
Pagar
Pagar
Alam
Alam
Lahat
Lahat
Besai
BesaiHEPP
HEPP
44
66
55
Menggala
Menggala
Kotabumi
Kotabumi
Mesuji
Mesuji
Mariana
Mariana
Kayu
Kayu
Agung
Agung
77
Sp.Banyak
Sp.Banyak
Dipasena
Dipasena
11 .. PLTG
PLTG Apung
Apung
2.
2. PLTG
PLTG Ex
Ex Pulo
Pulo Gadung
Gadung
33 .. IPP
IPP Palembang
Palembang Timur
Timur
Borang
Borang
PLTP
PLTP Wai
Wai
Ratai
Ratai
Tlk.
Tlk. Ratai
Ratai
PLTP
PLTP
Rajabasa
Rajabasa
Tarahan
Tarahan
Kalianda
Metro
Metro
Sribawono
Adijaya
Adijaya
Tegineneng
Tegineneng
B.
Natar
B. Tegi
Tegi
Gd.
Tataan
Gd.
Tataan
PLTP
PLTP
HEPP
HEPP
SS. .Sekincau
Sekincau
Sutami
Langkapura
Pagelaran
Pagelaran Langkapura
Liwa
Liwa
PLTP
PLTP
Suka
Suka
UluBelu
UluBelu
New
Tlk
Tlk.. rame
rame
Tarahan
K.
Betung
K. Agung
Agung
Betung
Bengkunat
Bengkunat
PLTP
PLTP
D.D. Ranau
Ranau
Bukit
Bukit
Kemuning
Kemuning
P.
P. Ratu
Ratu
Gumawang
Gumawang
Simpang
Simpang33
Prabumulih
Prabumulih
21
1
GIS Kota I
GIS Kota2 I
33
T.Api-api
T.Api-api
Tl.
Tl.Kelapa
Kelapa
PLTG
PLTG Kaji
Kaji
Keramasan
Keramasan
PLTG
PLTG
G.
G.Megang
Megang
..
Baturaja
Baturaja
PLTP
PLTP
R.R.Dedap
Dedap
Muara
Muara
Dua
BB..Umpu
Umpu
Dua
PLTP
PLTP
L.L.Balai
Balai
M
. .ENIM
M
ENIM
Bukit
Bukit
Asam
Asam
Betung
Betung
S.
Lilin
S. Lilin
B. Lincir
B. Lincir
Payo
Selincah
Payo
Selincah
Sekayu
Sekayu
PLTU
PLTU
S.S.Belimbing
Belimbing
PLTU
PLTU
Banjarsari
Banjarsari
PLTU
PLTU
K.K.Agung
Agung
T.T.Tinggi
Tinggi
Lubuk
Lubuk
Linggau
Linggau
Pekalongan
Pekalongan
Sukamerindu
Sukamerindu
Argamakmur
Argamakmur
Tes
Tes HEPP
HEPP
PLTP
PLTP
Hulu
HuluLais
Lais
PLTU
PLTU
Jambi
Jambi
(KPS)
(KPS)
Aur Duri
Aur Duri
K. Tungkal
K. Tungkal
Tembilahan
Tembilahan
PLTU Riau
PLTU Riau
Salak
Kiliranjao Kemitraan
Salak
Kiliranjao Kemitraan
Indarung Solok
Indarung Solok
PLTP
PLTP
G. Talang
Bungus
G. Talang
Bungus
PLTP
PLTP
Muara Bulian
M. Laboh
Muara Bulian
M. Laboh
Muara
Sumbar Pessel
Muara
Sarolangun
Sumbar Pessel
Bungo
Sarolangun
Bungo
Kambang
Kambang
PLTU
PLTU
S. Penuh
Bangko
S. Penuh
Bangko
Sumbar-1
Sumbar-1
Muara
Muara
Merangin
Merangin
Rupit
Rupit
HEPP
HEPP
PIP
PIP
Singkarak
Singkarak
HEPP
HEPP
Kt. Panjang
Kt. Panjang
HEPP
HEPP
KID
KID
TNB
TNB
Malaysia
Malaysia
Malaka
Malaka
New
New
G.Sakti
Perawang Siak Sri
G.Sakti Perawang Indra
Siak
Sri
Pura
Dumai
Dumai
Kandis
Kandis
Minas
Garuda
Minas
Duri
Duri
Bagan
Bagan
Siapiapi
Siapi- api
Garuda
Sakti
Sakti
Bangkinang
Bangkinang
Payakumbuh
Payakumbuh
P. Pangarayan
P. Pangarayan
Bagan Batu
Bagan Batu
K. Pinang
K. Pinang
Pd. Luar
Pd. Luar
Lubuk
Alung
Alung
Pariaman
Pariaman
Lubuk
Maninjau
Maninjau
HEPP
HEPP
Simpang4
Simpang4
Panyabungan
Panyabungan
Pd. Sidempuan
Pd. Sidempuan
PLTA
PLTA
B. Toru
B. Toru
Sibolga
Sibolga
PLTP
Sarulla
&
Sarulla&
Sipaholon
Sipaholon
Aek Kanopan
Aek Kanopan
Asahan I R. Prapat
Asahan I R. Prapat
HEPP
HEPP
Asahan III
Asahan III
HEPP
HEPP
Asahan
Asahan
IV&V
IV&V
HEPP
HEPP
Porsea
Porsea
G.Para
G.Para
P. Siantar
P. Siantar
Tarutung
TarutungSimangkok
Simangkok
PLTP
Tele
Tele
PLTA
PLTA
Sipan
Sipan
PLTU
PLTU
L. Angin
L. Angin
PLTP
PLTP
P. Bukit
P. Bukit
D. Sanggul
D. Sanggul
Galang
Mabar
Belawan
Mabar
P. Pasir
P. Geli
Labuhan
P. Pasir
P. Geli
KIM
Lamhotma
PLTU
Labuhan
Namorambe Glugur
Wampu
KIM
Sei
Lamhotma
PLTU
Sei.
Sumut
-2
Namorambe Glugur
HEPP
WampuP. Batu
Rotan
Sei
Denai Sei.
Sumut-2
HEPP P. Batu
Titi Kuning
RotanDenai
K. Namu Perbaungan
Titi Kuning
Perbaungan K. Tanjung
K. Namu
T. Tinggi
K. Tanjung
T . Morawa
T. Tinggi
Kisaran
T . Morawa
Galang
Brastagi
Brastagi
Renun HEPP
Renun HEPP
Sidikalang
Sidikalang
Sabulusalam
Sabulusalam
Kuta Cane
Kuta Cane
Tualang Cut
Tualang Cut PLTU
PLTU
Langsa
LangsaP. Brandan P. Susu
P.
Brandan P. Susu
T. Pura
PLTU/GU
Binjai T. Pura
PLTU/GU
Belawan
Binjai
Idie
Idie
Eksisting 70 kV
Eksisting 150 kV
Eksisting 275 kV (Operasi 150 kV)
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV AC
Rencana 250 kV DC
Rencana 500 kV AC
Rencana 500 kV DC
Blang Pidie
Blang Pidie
Blangkjeren
Blangkjeren
Takengon
Takengon
C. Trueng
Bireun C. Trueng
Lhokseumawe
Bireun
Lhokseumawe
P. Labu
P. Labu
Peusangan1-2
HEPP
Peusangan
1-2
HEPP
Samalanga
Sigli
SigliSamalanga
Meulaboh
U
Meulaboh
PLTU U
PLTU
Meulaboh
Meulaboh
P
Seulawah
Seulawah
Jantho
Ulee
Kareng
Ulee
Kareng
Banda Aceh
Banda Aceh
Jantho
Sistem
Sistem
JAWA
JAWA
175
04/02/2013 14:18:33
Kit Rencana
Kit Eksisting
GU
U
G
PLTU
PLTGU
PLTG
P
Sigli
PLTP
PLTA
PLTD
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
Tapaktuan
Idie
Rekonduktoring
ACCC 1 x 310 mm2
128,5 km 2015
Singkil
Sabulussalam
Kuta Cane
ke
GI Pangkalan Brandan
(Sumatera Utara)
ke
GI Brastagi
(Sumatera Utara)
ke
GI Sidikalang
(Sumatera Utara)
Tualang
Cut
ke
GI PLTU
Pangkalan Susu
(Sumatera Utara)
Langsa
Blang Kejeren
Blangpidie
Panton
Labu
ACSR 1 x 240 mm2
8 km 2013
Lhokseumawe
PLTG Arun
60 MW 2014
Takengon
PLTA
Peusangan 4
83 MW 2018
(Sumatera GIBarat)
Rencana
GI Eksisting
150 kV
mm2
Bireun
Cot
Trueng
Samalanga
ACSR 2 x 430
161 km 2016
R1x
240
mm 2
99,2
km
PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN
Edit
Oktober 2012
ke
Meulaboh
ACS
Jantho
PETA JARINGAN
PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
Ulee
Kareng
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
Krueng
Raya
Banda Aceh
Lam Pisang
Sistem Aceh
Kit Rencana
GU
Kit Eksisting
U
G
PLTG
PLTU
PLTP
PLTA
PLTD
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
GI Eksisting
150 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
ke
PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN
(Sumatera GIBarat)
Rencana
Edit
Oktober 2012
PLTU Sewa
Sumbagut
3x120 MW 2015
Sibolga
A
Padang
Sidempuan
m
m
0 8
24 1
x 20
2
SR k m
AC 23
Panyabungan
PLTP Sipaholon
55 MW 2019
PLTP Sarulla 2
110 MW 2017
PLTP Sarulla 1
110 MW 2016
220 MW 2017
Kota
Pinang
ke
GI Payakumbuh
(Sumatera Barat)
m2
2m
28 020
4x 2
SR km
AC 175
Gunung
Tua
Labuhan
Bilik
Rantau
Prapat
Aek
Kanopan
ke
GI Rantau Prapat
ke
GI Tebing Tinggi
ke
GI New Garuda Sakti
(Riau)
Kuala
Namu
Perbaungan
PLTU Belawan
4 x 65 MW
T.Morawa
Denai
Galang
Titi
D Kuning
Sei Rotan
Lamhotma
GIS Listrik
KI
M
Paya Pasir
Labuhan
Mabar
GU
Belawan
ke
GI Bagan Batu
(Riau)
Namurambe
Paya Geli
Glugur
CU 1000
10 km 2015
Binjai
PLTA Hasang
38 MW 2017
Sarulla
Simangkok
Asahan III
Tarutung
Agincourt
Asahan I
PLTA Sipan
17 MW & 33 MW
Labuhan
Angin
Parlilitan
13 km 2014
Perdagangan
ACSR 1 x 240 mm2
30 km - 2015
Kisaran
PLTA Asahan I
180 MW
Pematang
Siantar
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
PLTA Simonggo 2
86 MW 2017
PLTMH Tersebar I
54,5 MW 2013
Salak
G.Para
Kualatanjung
PLTG Glugur
19,85 MW & 12,85 MW
PLTMH
Tersebar III
32,2 MW
2014
Tebing
Tinggi
Negeri
Dolok
Perbaungan
Sidikalang
Pangururan
Porsea
Tele
ACSR 1 x 240 mm
Renun
mm2
ACSR 1 x 240
33 km - 2014
Brastagi
15
5 6
Galang
12
11
PLTGU Belawan
395,3 MW & 422,5 MW
m
0m
24 14
2 x 20
SR m
AC 7 0 k
PETA JARINGAN
PROPINSI SUMATERA UTARA
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
DPM
mm2
ACSR 1 x 240
40 km 2015
PLTP Sibayak
10 MW
PLTMH Tersebar II
28 MW 2014
to
GI Sabussalam
(NAD)
PLTA Renun
2 x 41 MW
PLTA Wampu
45 MW 2015
PLTU P.SUSU
2 x 220 MW 2014
2 x 200 MW 2016
ACSR 2 x 430 mm2
70 km 2013
T. Pura
Binjai 13
P. Brandan
to
GI Kuta Cane
(NAD)
PLTG P. Brandan
(Peaker)
200 MW 2014
ke
GI Langsa
(NAD)
ke
GI Lhokseumawe
(NAD)
m2
0m
43 018
4x 2
SR km
A C 2 48
176
04/02/2013 14:18:34
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
Kit Rencana
Kit Eksisting
GU
U
G
PLTU
PLTGU
PLTG
ACSR 1 x 240 mm
0.5 km 2013
ke
PLTP
A PLTA
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
GI Eksisting
150 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
(Sumatera GIBarat)
Rencana
PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN
Teluk
Lembu
Rengat
MALAYSIA
Tembilahan
JAMBI
ke
GI Aur Duri
(Jambi)
40 MW
Pangkalan
Kerinci
PLTU Riau
2x110 MW 2014
Tenayan
PLTG/MG Peaker
Riau
200 MW 2015
Pasir
Putih
GIS
Perawang
KID
Sistem Riau
Teluk
Kuantan
Lipat Kain
Edit
Desember 2012
Koto Panjang
D PLTD
CU 1000
7 km - 2015
Garuda
Sakti
New
Garuda
Sakti
Bangkinang
Duri
Dumai
ke
GI Payakumbuh
(Sumatera Barat)
PETA JARINGAN
PROPINSI RIAU
ACSR 1 x 240 mm
110 km 2014
PLTG Duri
2x20 MW
(Ex Gili Timur &
Sunyaragi)
PLTMG Duri
112 MW 2013
GU
Bagan
Siapi - Api
PLTGU Duri
2 x 50 MW 2014/2015
Bagan
Batu
Pasir
Pangaraian
SUMATERA
BARAT
SUMATERA
UTARA
ke
GI Rantau Prapat
(Sumatera Utara)
ke
GI Kota Pinang
(Sumatera Utara)
mm
430 14
2 x 20
SR
AC 28 km
177
04/02/2013 14:18:35
SINGAPURA
178
04/02/2013 14:18:35
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
Kit Rencana
Kit Eksisting
GU
U
G
PLTG
PLTU
40 MW
PETA JARINGAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
- Pauh Limo :
PLTP
A PLTA
D PLTD
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
GI Eksisting
150 kV
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
(Sumatera GIBarat)
Rencana
PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
BIDANG PERENCANAAN
ke
Kiliranjao
S.Rumbai
BENGKULU
ke
GI Muko-muko
(Bengkulu)
Sungai
Penuh
RIAU
ke
GI Bangko
(JAMBI)
ke
GI Muara Bungo
(Jambi)
ke
GI Teluk Kuantan
(Riau)
PLTP G.Talang
20 MW 2019
Muara
Laboh
Kambang
Solok
Salak
Pauh Limo
Ombilin
Batusangkar
ke
GI Koto Panjang
(Riau)
Koto
Panjang
PLTU Ombilin
2 x 100 MW
Payakumbuh
ACSR 1 x 240 mm2
22 km, 2nd cct 2014
Indarung
Bungus
Simpang
Haru
Bingkuang
PIP
Singkarak
Padang
Luar
Padang
Panjang
Lubuk Alung
Pariaman
New
Garuda
Sakti
Ke
GI New Garuda Sakti
(Riau)
ACSR 2 x 430 mm2
150 km 2014
PLTP Bonjol
165 MW 2020
Maninjau
PLTA Singkarak
4 x 43,75 MW
PLTA Maninjau
4 x 17 MW
Simpang
Empat
Pasaman
ke
GI Padang Sidempuan
(Sumatera Utara)
PLTA Masang 2
55 MW 2017
SUMATERA
UTARA
JAMBI
179
04/02/2013 14:18:35
BENGKULU
Sungai
Penuh
ACSR 2 x 430 mm
55 km 2013
SUMATERA
BARAT
Ke
GI Kiliran Jao
(Sumatera Barat)
PLTA Merangin
2 x 175 MW 2018
Bangko
Sarolangun
GU
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
Kit Rencana
GU
PETA JARINGAN
PROPINSI JAMBI
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
PLTGU
PLTG
PLTU
PLTP
A PLTA
D PLTD
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
GI Eksisting
150 kV
PERENCANAAN SISTEM
BIDANG PERENCANAAN
GI Rencana
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
Edit
Desember 2012
SUMATERA
SELATAN
PLTGU Batanghari
30 MW 2013
ke
GI Bayung Lincir
(Sumatera Selatan)
Payo Selincah
C
S
60 R 2
km x
4
2
ACSR 1 x 240 mm
- 2 30
30 km 2013
01 m
4 m
New
Aur Duri
Sabak
PLTG/MG Peaker
Jambi
100 MW 2015
PLTMG Sungai Gelam
Peaker CNG
12 MW -2012
92 MW 2013
ke
GI Muara Enim
(Sumatera Selatan)
Aur Duri
Kuala Tungkal
m
0m
43 19
4 x 20
R
S m
A C 80 k
Muara Bulian
ke
GI Rengat
(Riau)
ke
GI Lubuk Linggau
(Sumatera Selatan)
Muara Rupit
Muarabungo
RIAU
Sistem Bengkulu
04/02/2013 14:18:36
50 MW
Existing 70 kV
Existing 150 kV
Rencana 150 kV
Rencana 275 kV
Rencana 500 kV
G
Kit Rencana
GU
Kit Eksisting
PETA JARINGAN
PROPINSI LAMPUNG
PT PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
BENGKULU
PLTGU
PLTG
PLTU
PLTP
A PLTA
GI Eksisting
150/70 kV
GI Eksisting
70 kV
GI Eksisting
150 kV
PERENCANAAN SISTEM
BIDANG PERENCANAAN
GI Rencana
150 kV
GI Rencana
150/70 kV
GI Rencana
275/150 kV
GI Rencana
500/275/150 kV
Edit
Desember 2012
D PLTD
ACSR 1 x 240 mm
60 km - 2019
Liwa
ke
GI Gumawang
(Sumatera Selatan)
P
ACSR 1 x 240 mm2
10 km - 2015
Ulubelu
Bengkunat
Metro
Teluk
Betung
Sutami
CU 1000 mm2
8 km - 2016
Dipasena
1 km - 2012
PLTP Rajabasa
2 x 110 MW 2017
Ketapang
Kalianda
Sribawono
Seputih
Banyak
UACSR 2 x 430 mm
Sebalang
PLTD Metro
3,75 MW (Total)
Adijaya
Menggala
D Sukarame
Langka
G
pura
New
Tarahan
Tarahan
U
Teluk
D
Ratai
U
ACSR 1 x 240 mm2
30 km - 2015
Gedong
Tataan
Mesuji
Natar
ACSR 2 x 240 mm2
30 km - 2015
Kota
Agung
Pagelaran
Tegineneng
PLTG/MG Peaker Lampung
100 MW 2015
PLTA Semangka
56 MW 2016
Batutegi
Kotabumi
PLTD Tegineneng
3 x 9,4 MW
PLTA Besai
2 x 45 MW
Besai
PLTA Batutegi
2 x 14,8 MW
Bukit
Kemuning
Blambangan
Umpu
Pakuan Ratu
SUMATERA
SELATAN
ACSR 1 x 240 mm
40 km - 2014
ke
GI Muara Enim
(Sumatera Selatan)
Baturaja
ke
GI Bukit Asam
(Sumatera Selatan)
Sistem Lampung
181
04/02/2013 14:18:39
04/02/2013 14:18:39
Lampiran A1.7
ANALISA ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:39
04/02/2013 14:18:39
185
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:39
04/02/2013 14:18:39
187
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:40
04/02/2013 14:18:40
189
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:40
04/02/2013 14:18:40
191
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:40
04/02/2013 14:18:40
Lampiran A1.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:40
194
04/02/2013 14:18:40
5.398
5.958
4.406
4.393
4.816
4.986
5.429
5.818
6.166
6.806
51.101
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
959
926
867
831
791
761
733
725
685
8.287
1.011
Trafo MVA
5.439.713
360.280
419.332
443.592
493.422
557.321
609.053
686.700
651.753
630.569
587.692
Pelanggan
101,5
112,0
127,5
127,1
139,7
145,0
158,0
169,6
180,1
198,8
1.485,2
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
883,5
97,9
94,0
87,3
86,7
80,4
78,6
74,2
120,3
70,9
119,1
JTR
2013
JTM
2012
Tahun
700,7
88,2
83,9
77,8
72,7
68,3
64,1
63,0
63,2
61,0
58,6
Trafo
253,8
16,9
19,9
21,8
25,1
26,6
28,6
30,8
29,6
28,4
26,1
Pelanggan
3.323,1
415,9
385,3
367,2
349,8
327,2
319,0
301,4
299,0
283,8
274,7
Total
47.039
5.203
4.987
4.621
4.604
4.273
4.207
3.969
4.161
2013
3.819
JTR kms
4.119
JTM kms
2012
Tahun
Lampiran A1.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:40
196
04/02/2013 14:18:40
1.622
1.068
1.006
966
878
833
676
14
10.231
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
11.205
14
843
974
1.001
1.052
1.105
1.156
1.796
1.704
366
28
32
34
36
37
38
60
57
44
453
541
586
622
648
678
747
Unit
Trafo
MVA
683.287
727
58.809
66.473
66.158
67.985
70.519
71.191
101.644
100.298
79.484
PLG
Jumlah Pelanggan
14.744
14.744
16.440
45.928
RTS
JTM
370.420
431.720
446.882
295.949
278.724
267.329
262.059
252.508
234.441
217.599
3.057.630
Tahun
2012*
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
1.665.764
126.759
129.190
140.731
143.240
144.023
153.759
162.116
246.550
242.602
176.795
JTR
822.281
62.995
65.826
68.644
71.882
71.895
75.639
79.315
124.160
122.419
79.507
Trafo
5.545.675
407.354
429.456
461.882
477.181
483.246
508.122
537.380
817.592
796.741
626.721
Lisdes Reguler
118.668
30.975
30.975
56.718
Listrik Murah
& Hemat
5.598.481
407.354
429.456
461.882
477.181
483.246
508.122
537.380
848.567
827.716
617.577
Total Biaya
Juta Rupiah
1.551
2013
1.560
kms
1.617
JTR
kms
JTM
2012*
Tahun
Lampiran A1.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SITEM INTERKONEKSI SUMATERA
04/02/2013 14:18:41
198
04/02/2013 14:18:41
310
43
1.534
1.752
2.627
3.325
3.474
2.424
1.806
878
19.678
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
5.320
55
534
321
1.228
892
1.272
446
1.310
2014
218
548
T/L dan GI
2013
Pembangkit
2012
Tahun
Investasi
3.648
456
423
399
383
359
350
331
330
314
304
Distribusi
28.645
1.376
2.539
2.879
4.391
4.005
4.206
2.975
3.136
2.070
1.070
Total
(Juta US$)
PENJELASAN LAMPIRAN A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA
A1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Produksi listrik pada sistem Sumatera diperkirakan meningkat rata-rata 9,8% per tahun antara tahun 2012
hingga 2021, yaitu meningkat dari 28,2 TWh pada tahun 2012 menjadi 65,4 TWh pada tahun 2021. Sekitar
40% dari produksi tersebut adalah untuk memenuhi demand di sistem Sumatera bagian Utara (Aceh dan
Sumut) dan selebihnya untuk Sumatera bagian Selatan. Faktor beban diperkirakan antara 70% sampai
72%.
Beban puncak sistem Sumatera pada tahun 2012 diperkirakan 4.460 MW dan akan tumbuh rata-rata 10,0%
per tahun, sehingga menjadi 10.520 MW pada tahun 2021. Dengan adanya interkoneksi Sumatera-Bangka
mulai 2015 yang mentransfer pembangkit base load ke Bangka sebesar 200 MW secara bertahap maka
beban puncak sistem Sumatera akan menjadi 10.720 MW pada 2021.
Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sumatera tahun 2012-2021 ditunjukkan pada Lampiran A1.1.
199
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
b.
c.
d.
e.
f.
Peranan minyak (HSD dan MFO) yang pada tahun 2012 masih tinggi, yaitu sekitar 8,0 TWh, akan sangat berkurang menjadi sekitar 236 GWh pada tahun 2021. Hal ini terjadi karena penggunaan BBM
untuk pembangkit peaker diganti dengan LNG/CNG.
Peranan LNG akan mulai dirasakan pada tahun 2014, yaitu sekitar 4.027 GWh dan cenderung konstan
berdasarkan sumber pasokan LNG Arun.
Peranan pembangkit gas yang semula 7,9 TWh pada tahun 2012 akan naik menjadi 8,7 TWh pada
tahun 2014, dan secara bertahap akan menurun kembali menjadi 5.249 GWh pada tahun 2021. Hal ini
karena pengoperasian pembangkit gas disesuaikan dengan ketersediaan gas dari kontrak yang ada.
Peranan pembangkit batubara akan semakin dominan. Pada tahun 2012 hanya 8,1 TWh akan naik 4
kali lipat menjadi 36,3 TWh pada tahun 2021.
Peranan pembangkit hidro pada tahun 2011 semula 4,6 TWh dan akan semakin besar dengan masuknya PLTA Asahan 3, PLTA Peusangan 1-2 pada tahun 2016 dan PLTA Merangin pada tahun 2018
serta PLTA Simonggo-2 dan PLTA Masang-2 pada tahun 2017, PLTA Ketahun-3 dan PLTA Batang Toru
pada tahun 2019. Peranan hydro pada tahun 2021 akan mencapai 8,2 TWh.
Kontribusi pembangkit panas bumi akan meningkat luar biasa besar pada tahun 2021 dengan
produksi 11,8 TWh, atau 18% dari produksi total. Hal ini terjadi karena besarnya penambahan kapasitas PLTP yang pada tahun 2009 hanya 10 MW akan meningkat menjadi hampir 2.500 MW pada tahun
2021. Banyaknya kandidat proyek PLTP di Sumatera akan menyebabkan capacity factor pembangkit
beban dasar lainnya, yaitu PLTU batubara, menjadi rendah jika semua proyek PLTU dan PLTP tersebut terlaksana tepat waktu sesuai jadwal. Namun banyaknya kandidat proyek PLTP yang kepastian
implementasinya masih rendah2 akan membuat situasi yang cukup rawan bagi Sumatera mengingat
ketidakpastian pelaksanaan beberapa PLTU IPP lain juga tinggi.
Karena banyak lokasi PLTP yang potensinya belum dibuktikan dengan eksplorasi.
200
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
3
4
Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTA,
PLTU IPP dan PLTP IPP.
Pembangunan transmisi baru 275 kV terkait proyek pembangkit PLTU percepatan dan IPP.
Pengembangan transmisi 150 kV tersebar di sistem Sumatera dalam rangka memenuhi kriteria
keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan
fleksibilitas operasi.
Pembangunan transmisi 275 kV dan 500 kV sebagai tulang punggung transmisi interkoneksi Sumatera yang akan memudahkan pengiriman daya dari Sumatera bagian selatan yang kaya akan sumber
energi primer ke demand di Sumatera bagian utara.
Pembangunan transmisi dan kabel laut 250 kV HVDC Sumatera - Peninsular Malaysia yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasi kedua sistem dengan memanfaatkan perbedaan waktu terjadinya beban puncak pada kedua sistem tersebut.
Rencana pengembangan transmisi 275 kV dan 500 kV yang mengalami perubahan dari RUPTL 20112020 adalah sebagai berikut
Topologi transmisi 275 kV Lahat - Gumawang diubah menjadi Lumut Balai - Gumawang, karena rute
transmisi Lahat - Gumawang banyak melewati WKP batubara. Setelah dilakukan survei ulang untuk
menghindari WKP-WKP tersebut, ternyata jalur baru lebih mendekati GI 275 kV Lumut Balai.
Transmisi 275 kV New Aur Duri - Rengat diubah menjadi transmisi 500 kV New Aur Duri - Rengat
karena diperlukan untuk membentuk transmisi back-bone 500 kV Sumatera yang akan menyalurkan
tenaga listrik dari pembangkit listrik di Sumbasel ke pusat-pusat beban. Ruas New Aur Duri - Rengat juga dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7 dan PLTU Jambi
KPS.
Transmisi 275 kV Rengat - New Garuda Sakti diubah menjadi transmisi 500 kV Rengat - New Garuda
Sakti karena diperlukan untuk membentuk transmisi back- bone 500 kV Sumatera. Transmisi ini juga
akan menyalurkan tenaga listrik dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7, PLTU Jambi KPS dan PLTU Riau Kemitraan.
Transmisi 500 kV dari GITET 500kV Sumut-2 (Rantau Prapat3 ) - GITET 500kV Sumut-1 Sei Rotan4)
adalah bagian dari transmis back-bone Sumatera.
Transmisi 275 kV Sumut-4 - Sumut-2 diperlukan untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pembangkit skala besar di Tapsel ke pusat beban.
201
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
Transmisi 500 kV Muara Enim - Jambi (KPS) untuk membentuk back bone 500 kV Sumatera dan menjemput daya dari pembangkit mulut tambang di Muara Enim untuk disalurkan menuju Sumbagteng
dan Sumbagut.
Transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Lhokseumawe untuk membentuk back bone 275 kV Sumatera bagian utara, yaitu menghubungkan sistem 275 kV Sumatera Utara dan Aceh.
Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Sumatera selengkapnya diberikan pada Lampiran
A1.5.
202
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
203
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
Pada simulasi aliran daya diketahui bahwa dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit besar di jalur
back bone, maka daya dapat disebarkan dengan optimum. Arah aliran daya pada tahun 2017 sama seperti
tahun sebelumnya, yaitu dari selatan ke utara. Transfer terbesar adalah sekitar 390 MW pada transmisi
Payakumbuh - Padang Sidempuan.
Pada tahun 2017 meskipun sudah dioperasikan kapasitor 2x25 MVar di Kisaran, tetapi diperkirakan masih
terdapat beberapa GI yang bertegangan rendah di sisi timur Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi hal
tersebut perlu dipasang tambahan kapasitor 2x25 MVar di GI Aek Kanopan.
04/02/2013 14:18:41
Proyeksi kebutuhan fisik distribusi wilayah Sumatera seperti pada Lampiran A1.8.
Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional sumatera tahun 2012-2021 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
-
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan pembangunan jaringan tegangan menengah 51
ribu kms, jaringan tegangan rendah 47 ribu kms, gardu distribusi 8.287 MVA untuk menunjang penyambungan pelanggan sejumlah 5,4 juta.
Pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan biaya total USD 3.323 juta atau USD 330
juta per tahun.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 78,9% pada tahun 2012 menjadi
97,6% pada tahun 2021 untuk regional Sumatera.
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 10.231 kms, JTR 11.205 kms,
Kapasitas gardu distribusi 366 MVA.
Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 5,6 triliun (JTM Rp 3,1 triliun, JTR Rp 1,7 triliun, gardu Rp 0,8 triliun, pembangkit
dan pelanggan Rp 5,7 triliun
205
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:18:41
04/02/2013 14:18:41
A2
Sistem Interkoneksi Kalimantan Barat
A2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A2.2. Neraca Daya
A2.3. Neraca Energi
A2.4. Capacity Balance Gardu Induk
A2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
A2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
A2.7. Analisis Aliran Daya
A2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
A2.9. Program Listrik Perdesaan
A2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
A2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi
04/02/2013 14:19:18
04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:36
210
04/02/2013 14:19:36
Tahun
853
62,8
335,0
- D Losses (%)
- T Losses (%)
9,98
+)
4,34
1.764
362
1.844
20.645
-- Public
-- Industrial
49.140
-- Commercial
636.277
-- Residential
706.424
361,5
63,0
8,36
0,29
8,63
4,34
1.910
1.996
388
22.730
52.643
688.317
764.078
36.973
40.543
Number of Customer
49
47
-- Industrial
83
78
206
568
907
144
150
431
1.020
10
1.745
73,6
65,5
-- Public
194
114
-- Industrial
-- Commercial
137
-- Public
535
411
-- Commercial
-- Residential
926
11
-- Residential
1.588
69.3
61.1
6,5
0,91
0.91
6.0
4.517,1
2013
4.476,4
2012
397,3
63,2
7,73
0,29
8,00
6,00
2.069
2.201
414
24.873
56.117
743.138
824.541
38.980
52
87
216
597
953
164
165
451
1.124
1.904
78,1
70,1
6,7
0,91
4.558,2
2014
429,1
63,4
7,46
0,29
7,73
6,00
2.242
2.385
438
26.984
59.426
794.075
880.923
41.105
54
91
226
624
996
179
181
471
1.237
2.068
82,2
74,2
6,4
0,91
4.599,7
2015
463,9
63,6
7,31
0,29
7,59
6,00
2.431
2.586
466
29.463
63.190
846.317
939.436
46.655
57
96
238
655
1.046
195
198
491
1.362
2.246
86,3
78,3
6,4
0,91
4.641,5
2016
501,8
63,8
7,26
0,29
7,55
6,00
2.638
2.806
493
32.009
66.922
898.559
997.983
49.419
60
101
250
688
1.099
213
215
512
1.499
2.439
90,3
82,4
6,4
0,91
4.683,8
2017
542,7
64,0
7,21
0,29
7,50
6,00
2.862
3.044
520
34.620
70.624
950.801
1.056.565
52.353
63
106
262
724
1.155
231
234
533
1.650
2.647
94,2
86,4
6,4
0,91
4.726,4
2018
586,8
64,2
7,16
0,29
7,45
6,00
3.104
3.302
548
37.296
74.297
1.003.043
1.115.183
55.467
66
111
276
761
1.214
250
254
554
1.815
2.873
98,1
90,4
6,4
0,91
4.769,4
2019
634,4
64,4
7,11
0,29
7,40
6,00
3.366
3.581
574
40.036
77.941
1.022.087
1.140.639
58.773
70
117
290
800
1.276
271
275
575
1.996
3.117
98,9
91,2
6,4
0,91
4.812,8
2020
686,1
64,6
7,06
0,29
7,38
6,00
3.652
3.885
601
42.841
81.556
1.043.514
1.168.512
71
120
297
819
1.307
294
298
624
2.166
3.382
99,9
92,3
6,4
0,91
4.856,6
2021
Lampiran A2.2
NERACA DAYA
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:36
212
04/02/2013 14:19:36
MW
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1.000
2012
2013
2014
2015
Pembangkit Eksisting
Pembangkit Sewa
Beban Puncak
PLTA
PLTG/MG
PLTU
PLTU IPP
PLTU PLN
Pembangkit Sewa
2016
2017
2018
PLTA
2019
PLTU PLN
PLTU IPP
PLTU
2020
PLTG/MG
Tahun
2021
213
04/02/2013 14:19:36
No
MW
Beban Puncak
MW
MW
MW
MW
PLN
Sewa
PLTU
MW
275 KV
Jumlah Pasokan
275 KV
PLTA
PLTG/MG
Nanga Pinoh
Pontianak Peaker *)
Kalbar-1
PLTU
PLTU
Tambahan Kapasitas
MW
Pasokan
GWh
Satuan
Faktor Beban
Produksi
Kebutuhan
252
200
52
252
219
72
1.374
2012
339
275
12
52
339
262
75
1.725
2013
439
100
55
185
47
52
284
346
66
1.993
2014
519
50
120
100
153
42
52
94
371
67
2.176
2015
527
50
52
102
405
66
2.525
2016
600
100
75
75
472
65
2.707
2017
686
100
61
61
501
66
2.879
2018
736
-50
100
61
61
532
66
3.060
2019
842
98
69
69
564
67
3.304
2020
892
50
69
69
609
67
3.567
2021
04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.3
NERACA ENERGI
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:36
216
04/02/2013 14:19:36
GWh
GWh
Hydro
SESCO
bcf
10^3 kl
10^3 kl
HSD
MFO
10^3 ton
LNG
Batubara
Satuan
GWh
MFO
Jenis
GWh
HSD
Total
GWh
LNG
Satuan
GWh
Jenis
Batubara
1.725
1.494
231
2013
1.993
1.234
12
747
2014
2015
2.176
733
43
1.395
2016
2.525
727
12
1.779
2017
2.707
737
21
1.943
2018
2.879
738
35
10
2.097
2019
3.060
227
300
280
91
2012
-
374
83
2013
309
456
2014
11
851
2015
1.085
2016
1.185
2017
1.279
2018
55
14
88
2.377
14
1.450
2019
1.374
1.121
252
2012
1.611
2020
3.304
142
300
35
10
175
2.641
1.665
2021
3.567
317
300
35
10
175
2.729
2021
GWh
Lampiran A2.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:36
218
04/02/2013 14:19:36
16
15
14
13
12
11
10
No.
GI KETAPANG
GI
NANGA
GI SINTANG
GI SEKADAU
GI NGABANG
GI BENGKAYANG
GI TAYAN
GI SANGGAU
GI SAMBAS
GI PLTU
KURA-
GI. KOTA
BARU
GI. SINGKAWANG
GI. MEMPAWAH
GI. PARIT
BARU
GI SEI
RAYA
GI SIANTAN
NAMA GI
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
MVA
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
(KV)
TEG.
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
MVA
CAPACITY
60
30
60
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
60
60
MVA
8,04
30,98
60,74%
44,46%
11,34
51,69%
26,36
36,09%
9,20
54,22%
13,83
38,73%
9,88
41,04%
10,46
46,17%
23,55
46,33%
23,63
69,54%
17,73
62,01%
15,81
56,32%
28,72
56,94%
29,04
64,08%
32,68
34,44%
52,69
55,05%
56,15
Peak
MW
2018
28,53
30
Add
Trf
MVA
55,95%
10,34
40,56%
9,43
36,99%
23,82
46,70%
32,93%
8,40
49,46%
12,61
35,33%
9,01
37,08%
9,45
42,12%
21,48
67,29%
17,16
64,70%
16,50
59,97%
15,29
42,85%
21,85
66,17%
33,75
44,22%
22,55
34,39%
52,62
52,59%
53,64
Peak
MW
2017
21,51
30
Add
Trf
MVA
42,18%
7,66
30,03%
45,10%
11,50
32,22%
8,21
33,48%
8,54
38,41%
19,59
61,96%
15,80
60,17%
15,34
54,40%
13,87
39,45%
20,12
60,06%
30,63
61,40%
15,66
32,75%
50,10
50,81%
51,82
Peak
MW
2016
10,28
30
Add
Trf
MVA
40,33%
10,94
42,91%
10,01
30,65%
7,82
31,55%
39,24%
7,15
28,03%
6,48
25,41%
7,29
28,57%
15,63
61,31%
59,53%
15,18
58,37%
14,88
52,19%
13,31
37,90%
19,33
46,40%
23,66
67,98%
17,33
30,07%
46,01
47,10%
48,04
Peak
MW
2015
17,04
30
60
Add
Trf
MVA
66,82%
62,81%
16,02
54,44%
13,88
66,96%
17,07
62,16%
15,85
42,84%
21,85
62,19%
15,86
26,73%
40,90
39,34%
40,13
Peak
MW
2014
6,54
Add
Trf
MVA
25,66%
12,83
50,33%
12,02
47,13%
12,83
50,33%
12,14
47,60%
15,79
61,91%
16,93
66,39%
16,34
64,09%
15,30
60,01%
15,00
58,84%
17,55
68,84%
67,98%
61,17%
25,49%
39,00
17,34
120
15,60
23,37%
35,75
34,04
66,75%
Peak
MW
2013
29,33
Add
Trf
MVA
57,50%
Peak
MW
2012
30
Add
Trf
MVA
65,92%
33,62
36,97%
9,43
63,08%
32,17
39,56%
10,09
59,42%
15,15
42,44%
10,82
45,41%
11,58
50,60%
25,80
33,76%
17,22
55,13%
14,06
68,40%
17,44
66,17%
33,74
61,79%
31,51
64,83%
33,06
45,17%
69,12
60,61%
61,82
Peak
MW
2019
30
Add
Trf
MVA
65,01%
33,15
52,92%
13,49
62,72%
31,99
42,96%
10,95
64,53%
16,45
46,09%
11,75
49,79%
12,70
54,95%
28,02
42,63%
21,74
59,98%
15,29
48,95%
24,96
64,09%
32,69
66,45%
33,89
69,24%
35,31
45,36%
69,40
65,82%
67,13
Peak
MW
2020
30
Add
Trf
MVA
64,11%
32,70
67,92%
17,32
62,36%
31,80
46,65%
11,90
70,07%
17,87
50,05%
12,76
54,60%
13,92
59,67%
30,43
53,83%
27,46
65,25%
16,64
70,05%
35,73
62,08%
31,66
71,47%
36,45
73,95%
37,71
45,55%
69,69
71,47%
72,90
Peak
MW
2021
Add
Trf
MVA
219
04/02/2013 14:19:36
GI PUTUSIBAU
GI SUKADANA
GI KOTA
BARU 2
GI SANDAI
NAMA GI
150/20
150/20
150/20
150/20
(KV)
154,61
Peak
MW
1,01
192,33
Diversity Factor
194,61
20,00
720
30
30
30
30
MVA
20,00
30
30
30
30
MVA
2012
MVA
CAPACITY
20
19
18
17
No.
TEG.
120
Add
Trf
MVA
1,00
215,20
216,20
20,00
20,00
176,20
Peak
MW
2013
Add
Trf
MVA
1,00
262,04
263,04
20,00
20,00
223,04
Peak
MW
2014
90
Add
Trf
MVA
1,00
289,47
290,47
20,00
20,00
250,47
Peak
MW
2015
30
Add
Trf
MVA
30
1,00
361,08
361,91
20,00
20,00
30
10,73
1,03
410,28
421,61
20,00
20,00
381,61
1,03
445,11
459,11
20,00
20,00
419,11
12,30
48,22%
11,22
42,10%
44,00%
9,70
38,03%
8,76
10,12
39,70%
15,83%
4,04
Peak
MW
9,42
34,35%
321,91
Add
Trf
MVA
2018
36,93%
3,68
14,44%
Peak
MW
3,36
Add
Trf
MVA
2017
13,17%
Peak
MW
2016
30
Add
Trf
MVA
1,03
482,82
496,41
20,00
20,00
456,41
52,85%
13,48
46,58%
11,88
42,67%
10,88
17,35%
4,42
Peak
MW
2019
30
Add
Trf
MVA
1,00
533,53
534,54
20,00
20,00
494,54
57,92%
14,77
51,08%
13,02
45,43%
11,59
30,60%
7,80
Peak
MW
2020
30
Add
Trf
MVA
1,01
574,01
581,17
20,00
20,00
541,17
63,47%
16,19
56,01%
14,28
48,38%
12,34
53,99%
13,77
Peak
MW
2021
Add
Trf
MVA
Lanjutan
04/02/2013 14:19:37
Lampiran A2.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:37
222
04/02/2013 14:19:37
502
2013
40
2012
150
150
Total
Trafo
275/150 kV
150/20 kV
Total
90
90
502
40
150 kV
2013
275 kV
2012
Transmisi
520
270
250
2014
930
750
180
2014
30
30
2015
2015
60
60
2016
180
180
2016
180
180
2017
860
860
2017
30
30
2018
2018
60
60
2019
2019
60
60
2020
300
300
2020
2021
2021
1,180
930
250
Total
2,812
2,632
180
Total
223
04/02/2013 14:19:37
Bengkayang
Ngabang
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Bengkayang
Nanga Pinoh
Sandai
Sukadana
Ketapang
Sintang
Sintang
Sintang
Sanggau
Tayan
Singkawang
Siantan
Singkawang
Sei Raya
Parit Baru
Kalbar
Dari
Kalbar
Provinsi
No
Perbatasan
Kota Baru 2
Tayan
Sandai
Sukadana
Putusibau
Nanga Pinoh
Sekadau
Sekadau
Tayan
Ngabang
Sanggau
Bengkayang
Tayan
Sambas
Kota Baru
Kota Baru
Inc. 2 pi (Singkawang-Mempawah)
Ke
275 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2 Zebra
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 2 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
2 cct, 1 Hawk
Konduktor
180
180
300
180
200
300
180
180
100
110
180
180
120
184
126
32
40
40
kms
28,36
9,97
22,90
13,74
15,27
22,90
9,97
9,97
5,54
6,09
9,97
9,97
6,65
10,19
6,98
1,77
2,22
2,22
Juta USD
2014
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2015
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2012
COD
224
04/02/2013 14:19:37
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Kalbar
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Kalbar
Kalbar
Kalbar
Provinsi
No
Bengkayang
Kota Baru
Siantan
Sambas
Nanga Pinoh
Sintang
Putussibau
Ketapang
Parit Baru
Kota Baru 2
Sandai
Sukadana
Sintang
Sanggau
Nanga Pinoh
Sintang
Singkawang
Sekadau
Tayan
Tayan
Siantan
Mempawah
Sanggau
Bengkayang
Ngabang
Siantan
Singkawang
Tayan
Sambas
Sei Raya
Parit Baru
Sei Raya
Kota Baru
275/150 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
New
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
250
30
60
30
2 LB
2 LB
30
60
30
30
30
30
2 LB
30
30
60
30
30
2 LB
4 LB
60
30
30
30
30
2 LB
2 LB
30
30
30
2 LB
2 LB
120
30
MVA/LB
25.98
1.27
1.37
1.27
1,23
1,23
3,06
5,56
1,27
3,06
4,29
4,29
1,23
1,27
3,06
4,33
1,27
4,29
1,23
2,47
1,37
1,27
4,29
5,33
4,29
1,23
1,23
3,06
3,06
4,29
1,23
1,23
2,75
3,06
Juta USD
2014
2020
2019
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
COD
GITET baru
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
Arah Putussibau
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
GI baru
Arah Sanggau
Ekstensien trafo
Ekstensien trafo
GI baru
GI baru
Arah Tayan
Arah Sambas
GI baru
GI baru
GI baru
Ekstensien trafo
Keterangan
Lampiran A2.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:37
226
04/02/2013 14:19:37
KETERANGAN :
PLTU Rencana
PLTMH Rencana
GI. SANDAI
Thn 2017
GI. KETAPANG
Thn2017
GI. SUKADANA
Thn2017
GI. K0TA
BARU22017
GI. PUTUSIBAU
Thn 2017
GI.GI
KUALA
KURUN
Kuala
Kurun
BADAU
BATU KAYA
GI. SINTANG
Thn 2016
GI. SEKADAU
Thn2015
GI SANGGAU
Thn 2014
GI. NGABANG
Thn2014
55 km
GI. SIANTAN
TEBEDU
ENTIKONG
GI & GITET. BENGKAYANG
Thn 2014
GI TAYAN
GI.
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011
PLTG/MG PONTIANAK
0 9)
00 MW ((2019)
100
KUCHING
GI MAMBONG (MATANG)
SERIKIN
BIAWAK
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
RENCANA
PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
your computer,
and then open theBARAT
file again. If 2011
the red x still
appears, you
KALIMANTAN
- 2020
JAGOI BABANG
ARUK
GI. SAMBAS
Thn2013
GI. SINGKAWANG
Thn 2009
Lampiran A2.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:37
04/02/2013 14:19:37
229
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:38
04/02/2013 14:19:38
231
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:38
04/02/2013 14:19:38
233
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:38
04/02/2013 14:19:38
Lampiran A2.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:38
236
04/02/2013 14:19:38
111
117
124
141
149
158
167
177
192
1.458
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
JTR
kms
4.166
549
506
477
451
425
401
354
335
318
349
Trafo
MVA
643
75
74
70
67
64
62
59
52
56
65
515,129
27.873
25.456
58.618
58.582
58.547
58.512
56.382
60.464
57.653
53.041
Pelanggan
2,9
2,6
2,7
2,9
3,3
3,5
3,7
3,9
4,1
4,5
34,1
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
JTM
2012
Tahun
9,9
9,4
8,9
8,4
7,4
7,0
6,6
7,3
86,7
11,4
10,5
JTR
7,9
7,7
7,4
7,0
6,7
6,5
6,1
5,4
5,8
6,8
67,3
Trafo
33,6
1,8
1,7
3,8
3,8
3,8
3,8
3,7
3,9
3,8
3,5
Pelanggan
221,8
25,6
24,0
25,0
23,9
22,9
21,9
20,1
19,1
18,8
20,3
Total
122
2013
JTM
kms
2012
Tahun
Lampiran A2.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:38
238
04/02/2013 14:19:38
211
202
190
158
111
44
30
4
1.263
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
929
22
32
81
116
139
148
155
110
124
2.462
295
73.625
70.382
66.173
55.026
38.552
15.191
10.344
1.238
437.125
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
107.545
3.616
9.176
13.096
15.749
16.751
17.523
12.456
52.334
2014
16.421
2013
JTR
54.259
JTM
2012*
Tahun
150
JTR
kms
MVA
23
Trafo
Unit
423
10
15
37
53
63
67
70
50
57
62.778
177
1.482
2.177
5.525
7.886
9.483
10.086
10.551
7.500
7.910
Jumlah Pelanggan
PLG
140
1.173
1.723
4.373
6.241
7.506
7.983
8.351
5.936
5.712
49.139
Trafo
593.808
1.673
13.980
20.529
52.101
74.364
89.428
95.117
99.499
70.726
76.392
Lisdes Reguler
18.227
6.195
6.195
5.837
612.036
1.673
13.980
20.529
52.101
74.364
89.428
95.117
105.694
76.921
82.229
Total Biaya
Juta Rupiah
7.592
2.950
2.950
1.692
163
2013
JTM
kms
2012*
Tahun
Lampiran A2.11
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:38
240
04/02/2013 14:19:38
1.120
2020
34
147
2019
82
50
2018
305
140
2017
1
16
2021
140
2016
Total
88
2015
125
150
2014
Distribusi
28
85
320
2013
41
T/L dan GI
10
Pembangkit
Investasi
2012
Tahun
Total
1.459
177
55
145
225
107
155
449
129
14
(Juta US$)
PENJELASAN LAMPIRAN A2
SISTEM KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:38
242
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:38
Proyek-proyek strategis:
Proyek PLTU Percepatan Tahap 1 (PLTU Parit Baru dan PLTU Pantai Kura-Kura) merupakan proyek
strategis karena selain proyek-proyek ini akan dapat mengatasi defisit pasokan daya yang saat ini
sudah terjadi, juga sekaligus akan mengurangi pemakaian BBM dari pembangkit-pembangkit eksisting.
PLTU Parit Baru dengan pendanaan dari Pemerintah China (FTP2) 2x50MW dan PLTU Kalbar-1 diharapkan dapat beroperasi tepat waktu karena diperlukan oleh sistem Kalbar sebagai pembangkit
base load.
PLTG/MG Pontianak Peaker dan PLTA Nanga Pinoh diharapkan dapat beroperasi tahun 2019 dan
2020 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker di Sistem Kalbar.
Pada tahun 2012 karena belum adanya pengoperasian pembangkit baru berbahan bakar selain BBM,
maka produksi dengan BBM untuk sistem interkoneksi akan mencapai 1.374 GWh.
b.
Sejalan dengan rencana pengoperasian PLTU batubara dan impor lstrik dari
Sarawak, maka penggunaan BBM sebagai bahan bakar utama pada sistem kelistrikan Kalbar dapat
jauh dikurangi.
c.
Sumber energi air terdapat di daerah Nanga Pinoh sehingga direncanakan PLTA Nanga Pinoh 98 MW
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2019.
d.
Terdapat rencana pengiriman LNG dari Batam ke Kalbar yang akan dimanfaatkan untk pembangkit peaker 100 MW dengan kebutuhan gas 5 bbtud.
e.
Peranan HSD hingga tahun 2021 tetap penting namun dalam volume yang lebih kecil untuk melistriki
sistem-sistem kecil terisolasi.
243
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:38
Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.
Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.
Pengembangan transmisi 150 kV yang ada di lokasi tersebar di sistem Kalbar dalam rangka memenuhi kriteria keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan
pelayanan dan fleksibilitas operasi
Pembangunan transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar - Sarawak untuk mendapatkan benefit ekonomi
dari energy exchange pada saat terjadi perbedaan marginal cost antara kedua sistem. Interkoneksi
ini juga bermanfat sebagai contingency apabila konstruksi penbangkit baru terlambat.
Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.5.
Tahun 2012
Pada tahun 2012 belum ada tambahan pembangkit baru. Tegangan terendah terjadi di GI Sintang
namun masih baik (148,5 kV). Pembebanan pada semua ruas transmisi 150 kV masih memenuhi kriteria N-1.
2.
Tahun 2014
PLTU Parit Baru (FTP1) 100 MW dan PLTU Pantai Kura-Kura (FTP1) 55 MW sudah beroperasi dan bisa
mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit BBM. Beberapa sistem isolated juga sudah mu-
244
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
lai bergabung dengan grid Kalbar seiring dengan selesainya pembangunan transmisi terkait. Profil
tegangan di sistem Kalbar di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.
3.
Tahun 2015
Transmisi 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang (Serawak) sudah beroperasi sehingga sistem Kalbar
terinterkoneksi dengan Serawak. Sistem Kalbar akan mengimpor dari Serawak sebesar minimal 50
MW untuk memikul beban dasar dan pada saat beban puncak dapat ditingkatkan hingga 230 MW.
Aliran daya menunjukkan bahwa impor dari Serawak pada beban puncak dapat mencapai 200 MW.
Pada saat kondisi beban rendah, impor dari Serawak hanya sebesar 50 MW. Kebutuhan listrik di
Kalbar sebagian besar dapat dipasok dari PLTU FTP1 155 MW dan PLTU skala kecil 35 MW (total).
Profil tegangan di sistem Kalbar baik di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria
N-1.
4.
Tahun 2016
Tambahan di tahun 2016 adalah bergabungnya sistem isolated Sintang dan Nanga Pinoh ke grid
Kalbar. Pada kondisi beban puncak dan pembangkitan di Kalbar yang normal, impor dari Serawak
adalah sekitar 120 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar dan semua transmisi memenuhi
kriteria N-1.
Pada waktu beban puncak dan pembangkitan di Kalbar minimal, impor dari Serawak bisa mencapai
220-230 MW. Pada kondisi ini, pembangkit yang beroperasi adalah PLTU FTP1 155 MW, PLTU Sanggau 14 MW dan PLTU Sintang 21 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar. Tegangan GI terendah akan terjadi di kota Pontianak (135 kV). Sedangkan pada luar waktu beban puncak, impor dari
Sesco adalah sekitar 70 MW. Profil tegangan pada kondisi ini jauh lebih baik. Semua ruas transmisi
masih memenuhi kriteria N-1.
5.
Tahun 2018
Tambahan di tahun 2018 adalah beroperasinya PLTU Kalbar-1 2x100 MW dan bergabungnya sistem
isolated Sandai, Sukadana, Ketapang, Putussibau dan Kota Baru-2 ke grid Kalbar. Impor dari Serawak
pada waktu beban puncak sebesar 190 MW. Sedangkan pada waktu luar beban puncak impor dari
Serawak hanya 50 MW atau sama dengan impor minimal. Profil tegangan pada waktu beban puncak
di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.
6.
Tahun 2020/2021
Tambahan di tahun 2020/2021 adalah beroperasinya PLTG/MG Pontianak Peaker 100 MW (yang siap
beroperasi pada tahun 2019) dan PLTA Nanga Pinoh 98 MW. Perjanjian impor energi dari Serawak
di tahun ini berakhir namun dapat diperpanjang. Impor dari Serawak hanya selama beban puncak
yaitu sekitar 100 MW. Profil tegangan pada kondisi beban puncak dan beban rendah adalah lebih
dari 140 kV di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.
245
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional Kalimantan Barat tahun 20122021 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Selama tahun 2012-2021 direncanakan membangun jaringan tegangan menengah 1.458 kms, jaringan tegangan rendah 4.166 kms, gardu distribusi 643 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 515 ribu pelanggan.
Untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut dibutuhkan biaya sebesar USD 222
juta atau USD 22 juta per tahun.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 69,3% tahun 2012, menjadi 99,9% di tahun 2021.
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 1.263 kms, JTR 929 kms,
Kapasitas gardu distribusi 23 MVA.
Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 612 milyar (dengan rincian JTM Rp 437 milyar, JTR Rp 108 milyar, gardu distribusi Rp 49 milyar, pembangkit dan sambungan pelanggan Rp 593 milyar).
246
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
A3.
Provinsi Aceh
A4.
A5.
Provinsi Riau
A6.
A7.
A8.
A9.
Provinsi Jambi
A10.
A11.
Provinsi Bengkulu
A12.
Provinsi Lampung
A13.
04/02/2013 14:19:39
04/02/2013 14:19:39
LAMPIRAN A.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI ACEH
A3.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Sistem kelistrikan di Aceh terdiri dari sistem interkoneksi 150 kV Sumut-Aceh dan sub-sistem isolated dengan tegangan distribusi 20 kV. Sekitar 71% dari sistem kelistrikan Aceh dipasok oleh sistem interkoneksi
150 kV Sumbagut dan sisanya 29% dilayani oleh pembangkit PLTD isolated tersebar. Saat ini daerah yang
sudah dipasok sistem interkoneksi 150 kV meliputi pantai timur Provinsi Aceh melalui 7 gardu induk
yang terletak di Kabupaten/Kota: Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie dan Pidie
Jaya, Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan posisi pembangkit sebagian besar berada di Sumut. Peta sistem kelistrikan Provinsi Aceh ditunjukkan pada Gambar A3.1.
SISTEM SABANG
Beban Puncak: 3.5 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM CALANG
Beban Puncak: 4,2 MW
Genset Sewa: 4 MW
SISTEM TAKENGON
BebanPuncak: 13.8 MW
Genset Sewa: 10 MW
SISTEM MEULABOH
Beban Puncak: 25.3 MW
Genset Sewa: 15 MW
SISTEM BLANGKEJEREN
BebanPuncak: 3,1 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM BLANGPIDIE
Beban Puncak: 9.8 MW
Genset Sewa: 4 MW
SISTEM KUTACANE
BebanPuncak: 9.7MW
Genset Sewa: 6 MW
SISTEM TAPAKTUAN
Beban Puncak: 4.5 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM KutaFajar
Beban Puncak: 4.2 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM SUBULUSSALAM
(RIMO)
Beban Puncak: 9.7 MW
Genset Sewa: 10MW
SISTEM SINABANG
Beban Puncak: 3.7 MW
Genset Sewa: 3 MW
Seluruh wilayah pantai barat dan tengah Aceh serta kepulauannya masih dipasok oleh PLTD berbahan
bakar HSD dengan sistem kelistrikan 20 kV
Daerah yang dilayani dari sistem interkoneksi masih dalam kondisi rawan pemadaman karena jumlah
kapasitas pembangkit yang masuk grid tidak mempunyai cadangan daya yang cukup. Pemadaman dalam
skala besar bisa terjadi apabila ada gangguan pada jaringan transmisi atau ganggguan (atau pemeliharaan) pada unit pembangkit berkapasitas besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan sewa
genset sebesar 150 MW di 9 lokasi.
Pada sistem isolated 20 kV yang meliputi Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya,
Aceh Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Kota Sabang dan Simeulu terdapat sewa genset dengan kapasitas total 59 MW untuk mengatasi defisit pada sistem isolated tersebut.
249
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Kapasitas terpasang ketujuh GI di Provinsi Aceh adalah 390 MVA. Rincian kapasitas pembangkit dan GI
Provinsi Aceh masing-masing seperti ditunjukkan pada Tabel A3.1 dan Tabel A3.2.
Nama Pembangkit
Banda Aceh
Jenis
Bahan Bakar
PLTD
HSD
Genset Sewa
2
Lhokseumawe
PLTD
HSD
Genset Sewa
3
Sigli
PLTD
HSD
Genset Sewa
4
Langsa
PLTD
HSD
Genset Sewa
Daya Mampu
(MW)
Pemilik
PLN
22
Swasta
45
PLN
14
Swasta
70
PLN
Swasta
20
PLN
Swasta
15
Total A
Beban Puncak
(MW)
86
81
28
44
194
240
PLN
13
13
PLN
PLN
14
PLN
HSD
PLN
46
23
HSD
PLN
HSD
PLN
HSD
PLN
16
Sistem Isolated
Takengon
PLTD
HSD
Sabang
PLTD
HSD
Kutacane
PLTD,
PLTM
HSD, Air
Blangkejeren
PLTD
HSD
Meulaboh
PLTD
Calang
PLTD
Sinabang
PLTD
Blang Pidie
PLTD
Tapaktuan
PLTD
HSD
PLN
Subulussalam
PLTD
HSD
PLN
19
12
10
Isolated Kepulauan
PLTD
HSD
PLN
Total B
282
172
30
60
30
10
20
a. Bayu
30
30
b. Juli Bireun
30
30
Sigli
a. Tijue
#3
Banda Aceh
a. Lambaro
#2
Lhokseumawe
Langsa
a. Alur Dua
30
b. Tualang Cut
10
30
Jumlah
10
390
Peak Load
(MW)
Keterangan
85,9
28,4
KIT-PLTD // 20 KV= 20 MW
81,2
KIT-PLTD // 20 KV= 70 MW
44,2
KIT-PLTD // 20 KV= 15 MW
10
239,7
Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Aceh yang telah mencapai sekitar 325 MW sebagian besar
dipasok dari pembangkit-pembangkit yang berada di provinsi Sumut melalui transmisi 150 kV Pangkalan
Brandan - Langsa - Idie - hingga ke Banda Aceh dengan transfer daya rata-rata 233 MW dan sistem isolated tersebar rata-rata 92 MW.
250
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Biaya Pokok Penyediaan listrik di Provinsi Aceh masih tinggi, yaitu Rp 2.197/kWh karena masih dioperasikannya banyak PLTD, baik di sistem interkoneksi maupun sistem isolated.
Tabel A3.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No
Kelompok Tarif
Porsi (%)
Rumah Tangga
1.016,07
64,32
2
3
Komersil
278,50
17,63
Publik
231,33
Industri
53,87
14,64
3,41
Jumlah
1.579,77
100,0
Dari realisasi pengusahaan lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada Tabel A3.4.
Sales
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
1.784
2.035
369
1.092.463
2013
1.962
2.197
397
1.144.466
2014
2.160
2.400
434
1.198.567
2015
2.375
2.632
475
1.248.541
2016
2.616
2.894
521
1.299.897
2017
2.884
3.187
573
1.350.753
2018
3.180
3.511
630
1.401.609
2019
3.511
3.872
694
1.450.941
2020
3.882
4.276
765
1.488.990
2021
4.285
4.716
843
1.527.038
Growth
11,2%
10,1%
11,0%
4,5%
251
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
252
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Proyek
Sabang (FTP2)
Aceh Timur
Arun
5
6
Asumsi
Pengembang
Jenis
Kapasitas
(MW)
COD
PLTU
PLN
220
2013
PLTGB
PLN
2013
PLTG
PLN
70
2014
PLTG/MG
PLN
200
2014
PLTU
PLN
14
2014
Peusangan 1-2
PLTA
PLN
88
2016
Meulaboh #3,4
PLTU
PLN
400
2017/18
Peusangan-4 (FTP2)
PLTA
Swasta
83
2018
2018
Seulawah
PLTP
Swasta
55
10
Seulawah (FTP2)
PLTP
Swasta
55
2018
11
Jaboi (FTP2)
PLTP
Swasta
10
2019
Jumlah
1.203
Beroperasinya PLTA Peusangan 83 MW, dan PLTU Meulaboh/Nagan Raya 200 MW sangat penting untuk
memperbaiki sistem kelistrikan Aceh, mengingat saat ini daya pembangkit dari Sumut yang memasok
demand di Aceh masih sangat terbatas. Untuk mengatasi defisit kelistrikan saat ini, sampai dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya 2x110 MW telah dilakukan tambahan sewa pembangkit diesel pada sejumlah subsistem 150 KV dan Isolated 20 KV.
Untuk penyediaan listrik jangka panjang dan sekaligus memperbaiki biaya pokok penyediaan listrik baik
di sistem interkoneksi maupun sistem isolated akan dibangun PLTU Meulaboh #3 dan 4 (400 MW) serta
beberapa PLTU skala kecil di Sinabang 2 x 7 MW, Sabang 8 MW dan PLTP Jaboi 10 MW.
Gardu Induk
Tegangan
New/Extension
Kapasitas
(MvA/Bay)
Juta USD
COD
Jantho
150/20 kV
New
30
3 ,06
2013
Meulaboh
150/20 kV
New
60
4 ,33
2013
Panton Labu
150/20 kV
New
30
3 ,06
2013
PLTU Meulaboh
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2013
Tualang Cut
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2013
Banda Aceh
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
Bireun
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
Blang Pidie
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
Blang Pidie
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
10
Cot Trueng
150/20 kV
New
30
5 ,53
2014
11
Idi
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2014
253
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Gardu Induk
Tegangan
New/Extension
Kapasitas
(Mva/Bay)
Juta USD
COD
12
Krueng Raya
150/20 kV
New
60
4 ,33
2014
13
Kutacane
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
14
Langsa
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2014
15
Lhokseumawe
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2014
16
PLTA Peusangan
150/20 kV
New
4 LB
3 ,03
2014
17
PLTU Meulaboh
150/20 kV
Extension
2 LB
18
Subulussalam
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
19
Takengon
150/20 kV
New
60
4 ,33
2014
20
Tapak Tuan
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
21
Ulee Kareng
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
22
Ulee Kareng
150/20 kV
New
120
4 ,54
2014
23
Banda Aceh
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2015
24
Blang Kjeren
150/20 kV
New
30
3 ,06
2015
25
Samalanga
150/20 kV
New
30
3 ,06
2015
26
Sigli
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2015
27
Takengon
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2015
28
Bireuen
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2016
29
Jantho
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2016
30
Singkil
150/20 kV
New
30
3 ,06
2016
31
Subulussalam
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2016
32
Meulaboh
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2017
33
Banda Aceh
150/20 kV
Extension
2 TB
1 ,04
2018
34
Lam Pisang
150/20 kV
New
120
4 ,54
2018
35
Tualang Cut
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2018
36
Cot Trueng
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2019
37
Panton Labu
150/20 kV
Extension
30
3 ,06
2019
38
Samalanga
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2019
39
Bireun
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2020
40
Subulussalam
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2020
41
Tualang Cut
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2020
42
Jantho
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2021
43
Lhokseumawe
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
44
Sigli
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
45
Ulee Kareng
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
1.500
56 ,04
Jumlah
2014
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
COD
Lhokseumawe
275/150 kV
New
250
20,08
2016
Sigli
275/150 kV
New
250
25,98
2016
Ulee Kareng
275/150 kV
New
500
25,98
2016
PLTU Meulaboh
275/150 kV
New
250
20,08
2017
Sigli
275/150 kV
Extension
7,45
2017
1.203
99,56
Jumlah
254
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Pengembangan Transmisi
Rencana pembangunan transmisi sampai dengan tahun 2021 adalah 1.765 kms (150 kV) dan 812 kms
(275 kV) dengan kebutuhan dana sekitar US$ 323 juta seperti yang ditampilkan dalam Tabel A3.8 dan
Tabel A3.9.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
Juta
USD
Kms
COD
Sigli
PLTU Meulaboh
150 kV
2 cct, 2 Zebra
333
74,95
2012
Jantho
150 kV
2 cct, 1 Hawk
0,06
2013
Meulaboh
PLTU Meulaboh
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3,32
2013
Panton Labu
Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
0,11
2013
Bireun
Takengon
150 kV
2 cct, 2 Hawk
126
9,62
2014
Blang Pidie
Tapak Tuan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
130
7,20
2014
Brastagi
Kutacane
150 kV
2 cct, 1 Hawk
290
16,07
2014
Cot Trueng
Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe)
150 kV
4 cct, 1 Hawk
0,33
2014
2014
Krueng Raya
Ulee Kareng
150 kV
2 cct, 2 Hawk
60
4,58
10
PLTA Peusangan-1
PLTA Peusangan-2
150 kV
2 cct, 2 Hawk
14
1,07
2014
11
PLTA Peusangan-2
Takengon
150 kV
2 cct, 2 Hawk
22
1,68
2014
12
PLTU Meulaboh
Blang Pidie
150 kV
2 cct, 1 Hawk
190
10,53
2014
13
Sidikalang
Subulussalam
150 kV
2 cct, 1 Hawk
111
6,16
2014
14
Ulee Kareng
Banda Aceh
150 kV
2 cct, 2 Zebra
40
9,00
2014
15
Samalanga
Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
0,22
2015
16
Subulussalam
Singkil
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2015
17
Takengon
Blang Kjeren
150 kV
2 cct, 1 Hawk
174
9,64
2015
18
Banda Aceh
Lam Pisang
150 kV
2 cct, 2 Hawk
30
2,29
2018
19
PLTP Seulawah
150 kV
4 cct, 1 Hawk
32
3,55
2018
20
Takengon
PLTA Peusangan-4
150 kV
2 cct, 1 Hawk
20
1,11
2018
1.765
168,13
Jumlah
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
Kms
Juta
USD
COD
Pangkalan Susu
Lhokseumawe
275 kV
2 cct, 2 Zebra
360
81,03
2016
Sigli
Lhokseumawe
275 kV
2 cct, 2 Zebra
322
72,47
2016
Sigli
Ulee Kareng
275 kV
2 cct, 2 Zebra
130
0,99
2016
812
154,49
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan listrik pada butir 3.2 di atas, diperlukan tambahan pelanggan baru
477 ribu pelanggan atau rata-rata 47.700 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 10.458 kms, jaringan tegangan rendah
sekitar 11.837 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 727 MVA, seperti ditampilkan dalam
Tabel A3.10.
255
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
864
978
52
42.324
2013
890
1.007
56
52.003
2014
920
1.041
59
54.101
2015
952
1.078
63
49.974
2016
991
1.122
68
51.356
2017
1.037
1.174
72
50.856
2018
1.089
1.233
77
50.856
2019
1.150
1.301
82
49.332
2020
1.219
1.380
95
38.049
2021
1.346
1.523
102
38.049
2012-2021
10.458
11.837
727
476.899
A3.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A3.11.
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
2012
1.784
2.035
369
333
118
2013
1.962
2.197
397
228
150
63
378
2014
2.160
2.400
434
284
510
989
323
2015
2.375
2.632
475
180
298
78
2016
2.616
2.894
521
88
1.090
812
419
2017
2.884
3.187
573
200
280
346
2018
3.180
3.511
630
393
150
82
723
2019
3.511
3.872
694
10
90
90
2020
3.882
4.276
765
90
73
2021
4.285
4.716
843
210
79
Growth/
Jumlah
11,2%
10,1%
11,0%
1.203
2.750
2.577
2.628
Tahun
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
256
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:39
LAMPIRAN A.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA UTARA
A4.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Utara dipasok dengan menggunakan sistem transmisi 150 kV
(tidak termasuk Pulau Nias/Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Pulau Tello dan Pulau Sembilan yang masih
beroperasi secara isolated). Saat ini beban puncak terlayani sekitar 1.270 MW dan dipasok oleh Sektor
Pembangkitan Belawan, Sektor Pembangkitan Medan, Sektor Pembangkitan Pandan dan Sektor Pembangkitan Labuhan Angin. Pada saat ini PLN juga melakukan swap energi dengan PT Inalum untuk ikut
membantu memenuhi kebutuhan beban puncak.
Disamping pusat-pusat pembangkit di atas, ada beberapa PLTMH yang memasok listrik langsung ke sistem distribusi (20 kV) dan IPP PLTP Sibayak sebesar 10 MW.
Sehubungan dengan kurangnya pasokan listrik di Sumatera Utara sebagai akibat dari tidak seimbangnya penambahan pembangkit dan pertumbuhan beban, maka pada saat beban puncak diberlakukan pemadaman bergilir. Untuk menanggulangi pemadaman yang berkepanjangan, PLN Wilayah Sumatera
Utara melakukan demand side management dengan cara mengurangi laju pertumbuhan beban, yaitu
membuat kuota (pembatasan) jumlah sambungan baru.
Jumlah GI di Sumatera Utara adalah 32 buah dengan kapasitas trafo 2.146 MVA. Peta kelistrikan sistem
Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar A4.1.
257
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:40
Penjualan tenaga listrik di provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sejalan dengan pertumbuhan ekonominya. Namun pasokan tenaga listrik (pembangkitan) mengalami penurunan daya mampu
(derating capacity) karena umur pembangkit yang semakin tua dan penambahan kapasitas pembangkit
baru yang relatif kecil. Secara lebih rinci, kapasitas pembangkit dapat dilihat pada Tabel A4.1.
Kota Medan merupakan pusat beban terbesar di Sumatera Utara (hampir 60% dari seluruh demand di
provinsi ini) dengan tingkat pertumbuhan beban yang tinggi. Di Sumatera Utara masih terdapat beberapa daerah pelayanan listrik yang bertegangan rendah akibat dipasok oleh jaringan yang terlalu panjang. Situasi ini telah direncanakan penanggulangannya dalam RUPTL.
Pembangkit
1.183
1.033
PLTU Belawan
260
195
PLTGU Belawan
818
733
105
105
300
213
PLTG Glugur
33
12
11
90
49
56
52
25
18
20
18
65
65
139,5
136,3
1
8
7,5
6,3
0,8
0,7
PLTA Sipansihaporas
50,0
50,0
10
82,0
80,0
230
210
230
210
IPP
206
205
PLTP Sibayak
11
10
PLTA Asahan I
180
180
PLTMH Parlilitan
PLTMH Silau II
Excess Power
25
25
PT Growt Sum.#1
PT Growt Sum.#2
PT Growt Asia
TOTAL
10
10
2.084
1.822
Kapasitas pembangkit PLTD isolated yang beroperasi di Gunung Sitoli, Teluk Dalam (Pulau Nias), Pulau
Sembilan (Kabupaten Langkat) dan Pulau Tello (Kabupaten Nias Selatan) ditunjukkan pada Tabel A4.2.
258
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:40
Lokasi PLTD
Terpasang
(kW)
Gunung Sitoli
- PLTD PLN
12.178
4.650
- PLTD Sewa
5.920
4.700
- PLTD Sewa
6.500
4.650
24.598
14.000
- PLTD PLN
3.380
1.850
- PLTD Sewa
5.225
4.070
8.605
5.920
700
400
Mampu
(kW)
Teluk Dalam
Pulau Tello
- PLTD PLN
Total PLTD Pulau Tello
Total PLTD Cabang Nias
700
400
33.903
20.320
Sales
(GWh)
2012
7.749
2013
2014
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
8.859
1.508
2.678.497
8.530
9.232
1.566
2.772.051
9.393
10.130
1.714
2.870.261
2015
10.329
11.109
1.874
2.976.607
2016
11.374
12.214
2.054
3.088.945
2017
12.540
13.465
2.258
3.203.020
2018
13.828
14.847
2.482
3.316.345
2019
15.268
16.391
2.732
3.429.670
2020
16.879
18.119
3.011
3.509.769
2021
18.635
20.001
3.315
3.576.753
Growth
10,9%
10,4%
10,4%
3,4%
259
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:40
Nama
Perkiraan
COD
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
PLN
174
84
Asahan 3
2015
Wampu
2016
IPP
Asahan 4-5
2017
PLN
60
Hasang
2017
IPP
40
Simanggo-2
2018
PLN
59
Bila-2
2019
PLN
42
Kumbih-3
2019
PLN
42
Sibundong-4
2019
PLN
32
2019
IPP
510
10
Lake Toba
2020
PLN
400
11
Ordi-3
2020
PLN
18
12
Ordi-5
2020
PLN
27
13
Raisan-1
2020
PLN
26
14
Siria
2020
PLN
17
15
2020
PLN
34
16
2026
PLN
228
Nama Pembangkit
Daya
(MW)
Lokasi
Cod
IPP
Parluasan
4,2
Tobasa
2012
Huta Raja
5,0
Humbahas
2012
Pakkat 1
10,0
Humbahas
2012
Lau Gunung
10,0
Dairi
2013
Lae Ordi
10,0
Pakpak Barat
2013
Lae Kombih 3
8,0
Pakpak Barat
2013
Batang Toru
7,5
Taput
2013
Karai 1
10,0
Simalungun
2013
Karai 7
6,7
Simalungun
2013
10
Karai 12
6,0
Simalungun
2013
11
Karai 13
8,3
Simalungun
2013
12
Lae Ordi 2
10,0
Pakpak Barat
2013
13
Tara Bintang
10,0
Humbahas
2013
14
7,0
Tapteng
2014
15
7,0
Tapteng
2014
16
Sei Wampu 1
9,0
Langkat
2014
17
Rahu 1
9,2
Humbahas
2014
18
Rahu 2
5,0
Humbahas
2014
19
Sidikalang 1
8,6
Dairi
2014
260
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:40
Lanjutan
No
Nama Pembangkit
20
Sidikalang 1
21
Sidikalang 2
22
Daya
(Mw)
Lokasi
Cod
8,6
Dairi
2014
7,4
Dairi
2014
Simbelin 1
6,0
Dairi
2014
23
Simonggo
7,0
Humbahas
2015
24
Sei Wampu 2
9,0
Langkat
2015
25
Lae Kombih 4
10,0
Pakpak Barat
2015
26
Aek Sisiran
7,0
Humbahas
2015
25
Lae Kombih 4
10,0
Pakpak Barat
2015
26
Aek Sisiran
7,0
Humbahas
2015
28
Batang Toru 3
10,0
Taput
2015
29
Batang Toru 4
10,0
Taput
2015
II
EXCESS POWER
2,0
Deli Serdang
2012
3,5
Simalungun
2012
PT Nubika Jaya
15,0
Labuhan Batu
2012
8,0
Padang Lawas
2012
PLTU Nias
31,0
Gunung Sitoli
2014
Total IPP
78,0
59,5
Total
137,5
Berdasarkan Master Plan Study for Power Development in the Republic of Indonesia oleh WestJEC/Direktorat Jendral Minerbapabum tahun 2007, potensi panas bumi yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara
adalah seperti ditunjukkan pada Tabel A4.6.
Keterangan
Dibatasi oleh
Potensi
(MW)
Taman Nasional
(MW)
Demand
(MW)
Existing / Expansion
660
630
Sibayak/Lau Debuk-Debuk
Existing / Expansion
160
40
630
40
Sorik Merapi
High Possibility
500
100
100
Sipaholon
Low Possibility
50
50
50
G. Sinabung
Pusuk Bukit
Simbolon
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara hingga tahun 2021 diperlukan pembangunan pembangkit sebagaimana diperlihatkan pada Tabel A4.7.
261
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
195
COD
PLTM
Swasta
Nias
PLTGB
PLN
2012-15
2014
Nias
PLTS
PLN
2014
P. Brandan
PLTG/MG
PLN
200
2014
PLTU
PLN
440
2014
Nias (FTP2)
PLTU
Swasta
21
2014/15
Sumbagut
PLTU
Sewa
360
2015
Wampu
PLTA
Swasta
45
2015
2016
PLTA
PLN
174
10
PLTU
PLN
400
2016
11
Sarulla I (FTP2)
PLTP
Swasta
330
2016/17
12
Hasang (FTP2)
PLTA
Swasta
40
2017
13
Sarulla II (FTP2)
PLTP
Swasta
110
2017
14
Simonggo-2
PLTA
PLN
86
2017
15
PLTP
Swasta
240
2018
16
PLTA
Swasta
510
2019
17
Sipoholon Ria-Ria
PLTP
Swasta
55
2019
18
Simbolon Samosir
PLTP
Swasta
110
2019/20
19
Nias-2
PLTU
PLN
10
2020
Jumlah
3.335
Pengembangan Transmisi
Dalam waktu dekat sistem Sumatera akan mengoperasikan transmisi 275 kV sebagai tulang punggung
sistem interkoneksi Sumatera 1. Transmisi 275 kV ini dapat menyalurkan energi listrik antar provinsi di
Sumatera yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit utama seperti PLTU batubara, PLTP dan PLTA skala besar. Disamping itu direncanakan pula pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
500 kV sebagai tulang punggung utama system interkoneksi Sumatera yang akan memasok energi listrik
dalam jumlah yang besar dari Sumatera bagian Selatan yang kaya akan sumber energy (khususnya batu
bara) ke Sumatera bagian Utara yang merupakan pusat beban terbesar di Sumatera. Transmisi 150 kV
yang merupakan jaringan regional juga dikembangkan untuk menyalurkan tenaga listrik dalam kawasan
yang lebih terbatas.
Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 4.882 kms guna mendukung program penyaluran dan target target yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengatasi bottleneck
penyaluran daya, mengevakuasi daya dari pusat pembangkit, mendapatkan tegangan pelayanan yang
baik dengan membatasi panjang JTM, menurunkan losses transmisi dan distribusi, serta meningkatkan
keandalan sistem tenaga listrik.
Rencana pembangunan transmisi di Provinsi Sumut diberikan pada Tabel A4.8 dan Tabel A4.9.
Di Sumatera juga direncanakan pembangunan transmisi 500 kV sebagai tulang punggung sistem kelistrikan Sumatera pada koridor
timur. Transmisi 500 kV tersebut direncanakan masuk Sumatera Utara setelah tahun 2020.
262
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Pangkalan Susu
Binjai
275 kV
2 cct, 2 Zebra
160
36,01
2013
Sumut-3 (Galang)
Binjai
275 kV
2 cct, 2 Zebra
160
36,01
2014
Padang Sidempuan
Sumut-4 (Sarulla)
275 kV
2 cct, 2 Zebra
138
31,06
2014
Sumut-4 (Sarulla)
Simangkok
275 kV
2 cct, 2 Zebra
194
43,67
2014
Simangkok
Sumut-3 (Galang)
275 kV
2 cct, 2 Zebra
318
71,57
2014
Sumut-4 (Sarulla)
275 kV
2 cct, 2 Zebra
40
9,00
2018
Sumut-4 (Sarulla)
275 kV
2 cct, 2 Zebra
220
49,52
2018
Sumut-1 (Sei
Rotan)
500 kV
2 cct, 4 Zebra
662
264,80
2018
500 kV
2 cct, 4 Zebra
240,00
2020
8
9
Jumlah
600
2.492
781,65
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Galang
Namurambe
150 kV
2 cct, 2 Zebra
80
18 ,01
2012
Galang
Tanjung Morawa
150 kV
2 cct, 2 Zebra
20
4 ,50
2012
Lamhotma
Belawan
150 kV
0 ,28
2012
Dolok Sanggul/
Parlilitan
Inc. 1 Pi (Tele-Tarutung)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
76
4 ,21
2013
Tanjung Morawa
Kuala Namu
150 kV
2 cct, 2 Hawk
34
2 ,60
2013
Galang
Negeri Dolok
150 kV
2 cct, 1 Hawk
66
3 ,66
2014
Padang Sidempuan
Penyabungan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
140
7 ,76
2014
PLTG P. Brandan
Pangkalan Brandan
150 kV
2 cct, 2 Hawk
10
0 ,76
2014
PLTU Nias
Gunung Sitoli
70 kV
2 cct, 1 Hawk
20
1 ,11
2014
10
Rantau prapat
Labuhan Bilik
150 kV
2 cct, 1 Hawk
130
7 ,20
2014
11
Sidikalang
Salak
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3 ,32
2014
Tanjung Pura
Inc. 1 Pi (P.BrandanBinjai)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
30
1 ,66
2014
13
Tele
Pangururan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
26
1 ,44
2014
14
Teluk Dalam
PLTU Nias
70 kV
2 cct, 1 Hawk
220
12 ,19
2014
11 ,10
2015
12
15
GIS Listrik
GIS Glugur
150 kV
2 cct, CU 1000
mm2
GIS Mabar
KIM
150 kV
1 cct, CU 1000
mm2
11 ,10
2015
Perdagangan
150 kV
4 cct, 1 Hawk
40
2 ,22
2015
18
PLTA Wampu
Brastagi
150 kV
2 cct, 1 Hawk
80
4 ,43
2015
19
Sibolga
150 kV
2 cct, 2 Hawk
30
2 ,29
2015
Sibolga (uprate)
P. Sidempuan (uprate)
150 kV
142
19 ,00
2015
Sibolga (uprate)
Tarutung (uprate)
150 kV
100
13 ,38
2015
22
GI PLTMH 1
Dolok Sanggul
150 kV
2 cct, 1 Hawk
70
3 ,88
2016
23
GI PLTMH 2
Labuhan Angin
150 kV
2 cct, 2 Hawk
110
8 ,40
2016
Paya Geli
150 kV
2 cct, CU 1000
mm2
10
22 ,20
2016
KIM 2
Inc. 2 Pi (KIM-Sei
Rotan)
150 kV
0 ,84
2016
16
17
20
21
24
25
263
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Dari
KMS
Juta
USD
Tegangan
Konduktor
KIM 2
150 kV
20
3 ,36
2016
Pangkalan Susu
Pangkalan Brandan
150 kV
2 cct, 2 Zebra
22
4 ,95
2016
Selayang
150 kV
0 ,28
2016
Simangkok
150 kV
2 cct, 2 Hawk
22
1 ,68
2016
124
16 ,59
2016
160
21 ,41
2016
Pancing
Ke
COD
Tarutung (uprate)
Porsea (uprate)
150 kV
Tele (uprate)
Tarutung (uprate)
150 kV
Penyabungan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
46
2 ,55
2017
PLTA Hasang
150 kV
2 cct, 1 Hawk
50
2 ,77
2017
Porsea (uprate)
P. Siantar (uprate)
150 kV
150
20 ,07
2017
Tele (uprate)
Sidikalan (uprate)
150 kV
80
10 ,70
2017
Tarutung
PLTP Simbolon
Samosir
150 kV
2 cct, 1 Hawk
50
2 ,77
2018
37
PLTP Sipoholon
Ria-Ria
Inc. 2 Pi (TarutungPorsea)
150 kV
4 cct, 1 Hawk
0 ,44
2019
38
GI PLTMH 2
Singkil
150 kV
2 cct, 2 Hawk
140
10 ,69
2021
2.390
265 ,78
31
32
33
34
35
36
Jumlah
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY
Juta
USD
COD
Aek Kanopan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Belawan
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2012
Binjai
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Brastagi
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Denai
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Denai
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
Glugur
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Gunung Tua
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Kuala Namu
150/20 kV
New
60
4,33
2012
10
Labuhan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
11
Lamhotma
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
12
Lamhotma
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2012
13
Namurambe
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
14
Namurambe
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
264
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY
Juta
USD
COD
15
Padang Sidempuan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
16
Pematang Siantar
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
17
Perbaungan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
18
Porsea
150/20 kV
Extension
20
1,02
2012
19
Rantau Prapat
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
20
Sei Rotan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
21
Sibolga
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
22
Sidikalang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
23
Tanjung Morawa
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
24
Tarutung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
25
Tebing Tinggi
150/20 kV
Extension
120
2,75
2012
26
Brastagi
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
27
Dolok Sanggul/Parlilitan
150/20 kV
New
90
5,59
2013
28
Galang
150/20 kV
New
4 LB
2,47
2013
29
Gunung Para
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
30
Kisaran
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
31
Lamhotma
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
32
Paya Pasir
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
33
Sidikalang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
34
Tanjung Marowa
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
35
Tele
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
36
Galang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
37
Gunung Sitoli
70/20 kV
New
30
2,41
2014
38
Kota Pinang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
39
Labuhan Bilik
150/20 kV
New
60
3,17
2014
40
Negeri Dolok
150/20 kV
New
60
4,33
2014
41
Padang Sidempuan
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
42
Pangururan
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
43
Penyabungan
150/20 kV
New
60
4 ,33
2014
44
Salak
150/20 kV
New
60
4 ,33
2014
45
Sidikalang
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
46
Tanjung Pura
150/20 kV
New
30
3 ,06
2014
47
Tele
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2014
48
Teluk Dalam
70/20 kV
New
30
2 ,41
2014
49
Brastagi
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2015
50
GIS Listrik
150/20 kV
Extension
1 LB
0 ,62
2015
51
Glugur
150/20 kV
Extension
1 LB
0 ,62
2015
52
KIM
150/20 kV
Extension
1 LB
0 ,62
2015
53
Mabar
150/20 kV
Extension
1 LB
0 ,62
2015
54
Pangkalan Brandan
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2015
55
Pangkalan Susu
150/20 kV
Extension
2 LB
2 ,31
2015
56
Perdagangan
150/20 kV
New
60
5 ,56
2015
57
Rantau Prapat
150/20 kV
New
2 LB
1 ,23
2015
58
150/20 kV
Extension
120
5 ,77
2016
59
KIM 2
150/20 kV
Extension
60
3 ,17
2016
60
Pancing
150/20 kV
Extension
60
3 ,17
2016
61
Selayang
150/20 kV
Extension
60
4 ,40
2016
62
Simangkok
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2016
265
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY
Juta
USD
COD
63
GI PLTMH 1
150/20 kV
New
60
4 ,33
2016
64
GI PLTMH 2
150/20 kV
New
60
4 ,33
2016
65
GIS Listrik
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2017
66
Tanjung Pura
150/20 kV
Extension
30
1 ,27
2017
67
Titi Kuning
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2017
68
Paya Geli
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2018
69
Penyabungan
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2018
70
Rantauprapat
150/20 kV
Extension
2 TB
1 ,04
2018
71
Sei Rotan
150/20 kV
Extension
2 TB
1 ,04
2018
72
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2019
73
Perdagangan
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2019
74
Tarutung
150/20 kV
Extension
2 LB
1 ,23
2019
75
Selayang
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2020
76
Brastagi
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
77
Kisaran
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
78
Paya Geli
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
79
Rantau Prapat
150/20 kV
Extension
60
1 ,37
2021
2.870
147 ,35
Jumlah
Rencana pembangunan GI 275 kV yang berada di provinsi Sumatera Utara diberikan pada Tabel A4.11.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
COD
Binjai
275/150 kV
New
500
31 ,83
Pangkalan Susu
275/150 kV
New
9 ,11
2013
Sumut-3 (Galang)
275/150 kV
New
1.000
35 ,13
2014
Padang Sidempuan
275/150 kV
New
500
21 ,88
2014
Sumut-4 (Sarulla)
275/150 kV
New
500
24 ,00
2014
Pangkalan Susu
275/150 kV
Extension
250
21 ,03
2016
500/275 kV
New
1.000
40 ,54
2018
Sumut-4 (Sarulla)
275 kV
Extension
4 ,32
2018
500/150 kV
New
1000
40 ,54
2018
4.750
228 ,37
Jumlah
2013
Pengembangan Distribusi
Tambahan pelanggan baru sampai dengan tahun 2021 adalah sekitar 940 ribu pelanggan atau rata-rata
94.000 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 19.634 kms, JTR sekitar 12.608 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.344
MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A4.12.
266
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Tahun
JTR
kms
2012
1.429
2013
2014
Trafo
MVA
Pelanggan
898
153
93.554
1.419
983
166
98.210
1.533
1.075
180
106.346
2015
1.548
1.166
193
112.338
2016
1.743
1.236
220
114.075
2017
1.948
1.290
240
113.325
2018
2.144
1.383
263
113.325
2019
2.391
1.439
287
80.099
2020
2.604
1.492
314
66.984
2021
2.874
1.647
329
42.251
2012-2021
19.634
12.608
2.344
940.507
A4.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
adalah untuk membangun sistem kelistrikan sampai dengan tahun 2021 adalah seperti Tabel A4.13 berikut:
Energy
Sales
(Gwh)
2012
7.749
2013
2014
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
4
GI
(MVA)
1.070
Transmisi
(kms)
106
Investasi
(juta US$)
8.859
1.508
118
8.530
9.232
1.566
45
800
270
259
9.393
10.130
1.714
718
2.390
1.512
1.230
2015
10.329
11.109
1.874
503
60
402
431
2016
11.374
12.214
2.054
684
670
546
1.206
2017
12.540
13.465
2.258
456
150
326
1.012
2018
13.828
14.847
2.482
240
2.060
972
720
2019
15.268
16.391
2.732
620
120
1.100
2020
16.879
18.119
3.011
65
60
225
2021
18.635
20.001
3.315
240
600
322
Growth/Jumlah
10,9%
10,4%
10,4%
3.335
7.620
4.742
6.622
267
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
04/02/2013 14:19:41
LAMPIRAN A.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI RIAU
A5.1. Kondisi Saat Ini
Sistem Interkoneksi
Sistem kelistrikan Provinsi Riau saat ini memiliki 8 gardu induk (GI) 150 kV, yaitu Koto Panjang, Bangkinang, Garuda Sakti, Teluk Lembu, Duri, Dumai, Bagan Batu dan Taluk Kuantan. Sebagian GI tersebut
sudah mengalami overload dan perlu segera diatasi.
Sistem kelistrikan Riau sebagian besar dipasok dari grid Sumatera dengan beban puncak per akhir 2011
mencapai 382 MW. Kapasitas pembangkit yang tersambung ke grid sebesar 267 MW, dimana 43% dari
kapasitas tersebut adalah PLTA Koto Panjang, dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan Riau masih
diperlukan transfer energi dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan Tengah maupun sistem interkoneksi Sumatera Bagian Utara.
Sistem Sumbagselteng sendiri dipasok oleh beberapa jenis pembangkit, dimana 30% (711 MW) berupa
PLTA yang pada musim kering sering kali mengalami penurunan kapasitas. Dengan demikian sistem Riau
ikut mengalami defisit daya.
Peta kelistrikan sistem interkoneksi di Provinsi Riau diperlihatkan pada Gambar A5.1.
269
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Daftar kapasitas terpasang pembangkit yang memasok ke sistem interkoneksi 150 kV ditunjukkan pada
Tabel A5.1.
Nama Pembangkit
Jenis
B. Bakar
Kapasitas Terpasang
(MW)
Pemilik
PLTA
Air
PLN
114
PLTG
Gas/HSD
PLN
43
PLTD
HSD
PLN
PLTD
HSD
PLN
12
PLTG
Gas
PT Riau- Power
20
PLTD
HSD
Sewa
40
PLTD
HSD
Sewa
30
Jumlah
267
Sistem Isolated
Sistem isolated di Provinsi Riau tersebar di kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis
dan Meranti. Seluruh sistem isolated tersebut dipasok oleh PLTD tersebar dengan kapasitas 83 MW dan
daya mampu 44 MW.
Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan, sehingga PLN menyewa pembangkit
diesel untuk mengatasi kekurangan pasokan jangka pendek. Daftar pembangkit pada sistem isolated
diberikan pada Tabel A5.2.
UNIT
Daya
Jumlah
(unit)
Terpasang
(MW)
Beban
Puncak (MW)
Mampu
(MW)
MESIN PLN
1. Cab. Pekanbaru
42
7,6
4,6
4,6
16,1
2. Cab. Dumai
80
37
21,6
3. Cab. Rengat
115
38,6
18,1
17,0
Jumlah
237
83,2
44,3
37,7
2,5
1,5
1,8
23
32
13
12,5
MESIN PEMDA
1. Cab. Pekanbaru
2. Cab. Dumai
3. Cab. Rengat
13
7,3
4,2
4,6
Jumlah
33
41,8
18,7
18,9
MESIN SEWA
1. Cab. Pekanbaru
1,2
1,1
1,2
2. Cab. Dumai
2,4
2,1
3. Cab. Rengat
Jumlah
10
5,6
3,1
5,3
Kondisi kekurangan pasokan kelistrikan pada sistem isolated disebabkan oleh menurunnya daya mampu
pembangkit, meningkatnya konsusmsi listrik oleh pelanggan secara alami (bahkan tanpa penyambungan
baru) dan kebutuhan sistem isolated yang dipasok dari excess power telah melampaui kesepakatan perjanjian jual beli (kontrak).
270
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Sales
(GWh)
Produksi (GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
2.701
3.035
501
837.833
2013
2.973
3.262
537
893.984
2014
3.274
3.562
585
974.247
2015
3.600
3.906
640
1.083.435
2016
3.965
4.294
701
1.140.423
2017
4.371
4.729
770
1.227.423
2018
4.820
5.209
846
1.314.423
2019
5.322
5.745
930
1.401.423
2020
5.883
6.344
1.024
1.488.423
2021
6.495
6.987
1.112
1.575.423
Growth
12,3%
11,7%
11,2%
109%
Apabila kapasitas pembangkit yang tersedia mencukupi, pertumbuhan listrik di Provinsi Riau diperkirakan dapat lebih tinggi lagi, karena seiring dengan perkembangan yang sangat pesat pada setiap kabupaten dan adanya rencana pengembangan wilayah menjadi kawasan industri di Dumai, Buton, Kuala Enok
dan Tenayan-Pekanbaru.
271
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:41
Potensi PLTA skala besar terdapat di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Menurut pra
studi kelayakan oleh sebuah konsultan pada tahun 1980-an di Kabupaten Kuantan Singingi dan Sungai
Kampar Kiri terdapat potensi tenaga air yang cukup besar, yaitu sebesar masing-masing 830 MW dan 170
MW. Namun perlu dilakukan studi ulang karena saat ini kondisi lingkungan sudah banyak berubah dan
dapat mempengaruhi potensi debit air.
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pembangkit di sistem Interkoneksi 150 kV dan sistem isolated dan pengembangan jaringan transmisi 150 kV
yang memasok sistem Riau. Pembangkit yang direncanakan akan dibangun di Provinsi Riau berkapasitas
sekitar 2.176 MW seperti ditampilkan pada Tabel A5.4.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(Mw)
COD
2012
Duri
PLTG
Relokasi
32
Rengat
PLTG
PLN
20
2012
Bengkalis
PLTGB
PLN
2013
Duri
PLTMG
PLN
112
2013
Tembilahan
PLTU
PLN
14
2013
PLTU
PLN
220
2014
Duri
PLTGU
Swasta
100
2014/15
Bengkalis
PLTGB
PLN
2015
2015
Dumai
PLTU
Sewa
240
10
IPP Rengat
PLTU
Swasta
14
2015
11
Riau Peaker
PLTG/MG
PLN
200
2015
12
Bengkalis
PLTGB
PLN
2017
13
PLTU
Swasta
14
Bengkalis
PLTGB
PLN
Jumlah
1200
2018
2019
2.176
PLTU Riau 2x110 MW di kawasan industri Tenayan Kota Pekanbaru merupakan salah satu proyek percepatan pembangkit 10.000 MW tahap 1 yang saat ini sedang tahap konstruksi dan dijadwalkan beroperasi
pada tahun 2013. PLTG Duri dengan kapasitas total 144 MW merupakan upaya PLN untuk secepatnya
mengurangi kekurangan pembangkit di Riau dengan memanfaatkan gas dari lapangan Jambi Merang.
Pembangkit peaker PLTG 200 MW dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak sistem Sumatera yang lokasinya sedang dikaji berkaitan dengan penyediaan gas yang dapat disimpan (CNG). PLTU
Riau Mulut Tambang 4x300 MW ditawarkan kepada swasta sebagai IPP untuk beroperasi pada tahun
2018. Selain itu PLN berupaya memanfaatkan semua potensi gas yang mungkin digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, termasuk gas skala kecil, seperti di Melibur Kabupaten Meranti, Selat Kabupaten Inhil, Bentu Kabupaten Kampar, Tembilahan Kabupaten Inhil, Kurau Siak Sri Indrapura dan Rawa
Minyak Kabupaten Siak Sri Indrapura.
272
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MvA/Bay)
Juta
USD
COD
Bagan Batu
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Bangkinang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Duri
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
PLTG Duri
150/20 kV
Extension
60
4,40
2012
Teluk Lembu
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Dumai
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
Bagan Siapiapi
150/20 kV
New
30
3,06
2014
Bangkinang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
Dumai
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
10
Garuda Sakti
150/20 kV
Extension
80
2,75
2014
11
Garuda Sakti
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
12
150/20 kV
New
30
3,06
2014
13
150/20 kV
New
30
3,06
2014
14
150/20 kV
New
120
5,77
2014
15
Pangkalan Kerinci
150/20 kV
New
30
3,06
2014
16
Pasir Pangaraian
150/20 kV
New
30
3,06
2014
17
Pasir Putih
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
18
Pasir Putih
150/20 kV
New
60
5,56
2014
19
Perawang
150/20 kV
New
30
3,06
2014
20
Rengat
150/20 kV
New
60
4,33
2014
21
Teluk Kuantan
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
22
Teluk Kuantan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
23
Bangkinang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
24
Garuda Sakti
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
25
150/20 kV
New
60
3,17
2015
26
Kandis
150/20 kV
New
30
4,29
2015
27
Lipat Kain
150/20 kV
New
30
3,06
2015
28
Pasir Putih
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
29
Rengat
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
30
150/20 kV
New
31
Teluk Lembu
150/20 kV
Extension
32
Tembilahan
150/20 kV
New
33
Tenayan
150/20 kV
Extension
34
Bangkinang
150/20 kV
35
Pasir Putih
150/20 kV
36
Duri
37
KIT Tenayan
38
Teluk Kuantan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
39
KID Dumai
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
40
Tembilahan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
41
Bagan Batu
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
42
Bangkinang
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
43
KIT Tenayan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
44
Teluk Kuantan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
1.520
94,50
Jumlah
30
3,06
2015
2 LB
1,23
2015
30
3,06
2015
2 LB
1,23
2015
Extension
60
1,37
2016
Extension
120
2,75
2016
150/20 kV
Extension
60
1,37
2017
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
273
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Disamping itu juga direncanakan pembangunan GI dengan tegangan ekstra tinggi 275 kV dan 500 kV,
serta konverter transmisi HVDC 250 kVDC yang merupakan bagian dari link interkoneksi SumateraMalaysia seperti pada Tabel A5.6.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(Mva)
Juta
USD
COD
275/150 kV
New
500
24,28
2014
500/275 kV
New
1.000
36,22
2016
Rengat 500 kV
500/150 kV
New
500
25,77
2016
250 kV DC
New
16,68
2017
250 kV DC
New
600
19,95
2017
500 kV
New
9,82
2017
Rengat 500 kV
500 kV
Extension
3,12
2017
2.600
135,84
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Pengembangan transmisi di Provinsi Riau hingga tahun 2021 adalah sepanjang 1.920 kms (150 kV) dan
1.312 kms (275 kV, 500 kV dan 250 kV DC) dengan kebutuhan dana UD$ 492 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel A5.7 dan Tabel A5.8.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
150 kV
230
30,77
2013
Bangkinang
Pasir Pangarayan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
220
12,19
2014
Dumai
150 kV
2 cct, 1 Hawk
228
12,63
2014
Dumai
KID Dumai
150 kV
2 cct, 1 Hawk
56
3,10
2014
Inc. 2 Pi ( G.SaktiDuri)
150 kV
12
1,61
2014
Pasir Putih
Garuda Sakti
150 kV
2 cct, 2 Zebra
55
12,38
2014
Pasir Putih
Pangkalan Kerinci
150 kV
2 cct, 2 Hawk
134
10,23
2014
Teluk Kuantan
Rengat
150 kV
2 cct, 2 Hawk
194
14,81
2014
Pasir Putih
150 kV
2 cct, 2 Zebra
35
7,88
2014
10
Perawang
150 kV
2 cct, 1 Hawk
50
2,77
2014
11
Bangkinang
Lipat Kain
150 kV
2 cct, 1 Hawk
70
3,88
2015
12
150 kV
118
15,79
2015
Garuda Sakti
150 kV
14
31,08
2015
Kandis
150 kV
10
2,68
2015
13
14
15
Pasir Putih
Teluk Lembu
150 kV
2 cct, 2 Hawk
40
3,05
2015
16
Dumai
150 kV
2 cct, 2 Hawk
14
1,07
2015
17
Rengat
Pangkalan Kerinci
150 kV
2 cct, 2 Hawk
220
16,79
2015
18
Rengat
Tembilahan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2015
19
150 kV
2 cct, 1 Hawk
100
5,54
2015
1.920
194,89
Jumlah
274
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Tabel A5.8. Pembangunan Transmisi 275 kV, 500 kV dan HVDC +250 kV
No
Dari
Payakumbuh
2
3
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
275 kV
2 cct, 2 Zebra
300
67,52
Rengat
500 kV
2 cct, 4 Zebra
440
176,00
2016
Border
Pulau Rupat
250 kV DC
52
0,39
2017
P. Rupat Selatan
Sumatra Landing
Point
250 kV DC
10
1,50
2017
250 kV DC
60
1,97
2017
Rengat
500 kV
2 cct, 2 Zebra
110
44,00
2017
Sumatera Landing
Point
250 kV DC
340
5,80
2017
1.312
297,19
4
5
Jumlah
2014
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 832 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 83 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 5.482 kms, jaringan
tegangan rendah sekitar 6.326 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.986 MVA, seperti
ditampilkan dalam Tabel A5.9.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
479
553
271
94.313
2013
494
570
287
56.151
2014
476
549
275
80.263
2015
519
599
296
109.188
2016
542
625
304
56.988
2017
556
642
306
87.000
2018
578
667
309
87.000
2019
611
705
319
87.000
2020
583
673
300
87.000
2021
2012-2021
644
743
318
87.000
5.482
6.326
2.986
831.903
275
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Saat ini listrik di Pulau Rupat dipasok dari 5 sentral PLTD dengan kapasitas terpasang 3.600 kW namun
daya mampunya hanya 1.195 kW dengan beban puncak 841 kW. Sistem distribusi listrik berupa JTM
sepanjang 69 kms, JTR 92 kms, gardu distribusi 36 unit, 878 kVA. Rencana pengembangan kelistrikan di
Pulau Rupat adalah menginterkoneksikan kelima sub-sistem tersebut.
Pulau Rupat merupakan landing point dari kabel laut interkoneksi antara Sumatera dan Malaysia.
A5.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
hingga tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A5.10.
Energy Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
2.701
3,035
501
52
240
91
2013
2.973
3,262
537
132
60
230
156
2014
3.274
3,562
585
270
1.000
1.284
609
2015
3.600
3,906
640
510
180
706
335
2016
3.965
4,294
701
1.680
440
275
2017
4.371
4,729
770
120
572
98
2018
4.820
5,209
846
1.200
600
1.643
2019
5.322
5,745
930
60
43
2020
5.883
6,344
1.024
30
36
2021
6.495
6,987
1.112
150
35
Growth/
Jumlah
12,3%
11,7%
11.2%
2.176
4.120
3.232
3.321
276
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
LAMPIRAN A.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (tanpa BATAM)
A6.1. Kondisi Saat Ini
Provinsi Kepulauan Riau mempunyai posisi geografis yang sangat strategis karena berada pada pintu
masuk Selat Malaka dari sebelah Timur dan juga berbatasan dengan pusat bisnis dan keuangan di wilayah
Asia Tenggara. Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan
ekonomi bagi Republik Indonesia di masa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan
Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura.
Provinsi Kepulauan Riau mencakup Kota Tanjungpinang, Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga yang terdiri dari 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk, dengan 95% dari wilayahnya merupakan lautan.
Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun merupakan bentuk kerjasama yang erat antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan
simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan yang perlu didukung dengan infrastruktur yang
berdaya saing internasional. Kepulauan Riau memerlukan dukungan pasokan tenaga listrik yang cukup
dan andal terutama di Kota Tanjung Pinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.
Pasokan listrik untuk kota Tanjung Pinang dipasok melalui sistem Tanjung Pinang yang melayani 3 daerah administrasi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Kotamadya Tanjung Pinang dan serta Kabupaten Bintan.
Sistem Tanjung Pinang dipasok dari PLTD Air Raja dan PLTD Sukaberenang dengan kapasitas terpasang
43 MW dan untuk melayani beban puncak saat ini yang telah mencapai 39 MW melalui jaringan 20 kV.
277
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Sistem-sistem isolated di Provinsi Kepulauan Riau mempunyai 144 unit pembangkit kecil tersebar dengan kapasitas total 90,7 MW dan daya mampu 65,9 MW seperti terlihat pada Tabel A6.1.
Jumlah
(Unit)
PLN
Daya Terpasang
(MW)
Daya Mampu
(MW)
Beban Puncak
(MW)
136
80,9
55,3
Pemda
0,8
0,6
53,4
0,7
Sewa
9,0
10
11,4
Total
144
90,7
65,9
65,5
Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan dan ini telah berlangsung beberapa
tahun terakhir. Kondisi kekurangan pasokan pada umumnya disebabkan oleh keterbatasan jumlah daya
mampu mesin pembangkit, baik karena gangguan mesin pembangkit maupun usia, meningkatnya pertumbuhan pemakaian tenaga listrik alami. Untuk mengatasi kekurangan pasokan pada beberapa sistem
isolated dalam jangka pendek dilakukan dengan sewa pembangkit.
Sales
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
530
579
109
158.175
2013
592
646
121
200.288
2014
676
736
137
243.987
2015
768
836
156
291.010
2016
860
935
173
314.132
2017
925
1.005
186
332.524
2018
987
1.071
197
351.915
2019
1.045
1.134
208
372.385
2020
1.101
1.194
218
394.014
2021
1.161
1.257
230
422.163
Growth
10,1%
10,1%
9,9%
14,2%
278
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pembangkit di sistem interkoneksi 150 kV dan sistem isolated. Rencana pengembangan pembangkit ditampilkan pada Tabel A6.3.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
PLTU
PLN
Kapasitas
(MW)
14
COD
Dabo Singkep
PLTU
PLN
2014
Natuna
PLTU
PLN
14
2014
PLTGB
PLN
2014
PLTU
Swasta
30
2014
PLTU
PLN
14
2015
PLTU
PLN
30
2015
PLTU
PLN
30
2015/16
Dabo Singkep
PLTGB
PLN
2018
10
PLTU
PLN
20
2018/19
11
Tanjung Pinang 3
PLTU
PLN
100
2019/20
Jumlah
2012/13
272
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY)
Juta
USD
COD
Air Raja
150/20 kV
New
60
5,56
2013
Kijang
150/20 kV
New
60
4,33
2013
Pulau Ngenang
150/20 kV
New
10
4,05
2013
Sri Bintan
150/20 kV
New
30
4,29
2013
Tanjung Uban
150/20 kV
New
60
4,40
2013
Tanjung Uban
150/20 kV
Extension
60
1,37
2015
Sri Bintan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
340
25,37
Jumlah
279
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 150 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV sepanjang 258
kms dengan kebutuhan dana sekitar US$ 21,1 juta seperti ditampilkan dalam Tabel A6.5.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
Kms
Juta
Usd
Cod
Air Raja
Kijang
150 kV
2 cct, 1 Hawk
40
2,22
2013
Pulau Ngenang
Tanjung Taluk
150 kV
12
4,84
2013
Sri Bintan
Air Raja
150 kV
2 cct, 1 Hawk
70
3,88
2013
Tanjung Kasam
Tanjung Sauh
150 kV
2,42
2013
Tanjung Sauh
Pulau Ngenang
150 kV
2 cct, 1 Hawk
10
1,11
2013
Tanjung Taluk
Tanjung Uban
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3,32
2013
Tanjung Uban
Sri Bintan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3,32
2013
258
21,11
Jumlah
Walaupun di sistem kelistrikan Bintan telah direncanakan pembangkit yang cukup banyak seperti pada
tabel A6.3, sistem ini direncanakan akan diinterkoneksi dengan sistem Batam melalui kabel laut 150 kV.
Tujuan interkoneksi tersebut adalah untuk menggantikan peran PLTD di sistem Bintan, baik peak maupun baseload, dengan transfer energi dari Batam yang biaya produksinya lebih rendah. Interkoneksi ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan sistem Bintan karena terinterkoneksi dengan sistem
kelistrikan yang jauh lebih besar.
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 279
ribu pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 28 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1,548 kms, JTR sekitar 1.877 kms dan
tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 906 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A6.6 berikut.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
92
108
61
15.501
2013
115
131
76
42.113
2014
162
187
82
43.699
2015
179
208
87
47.023
2016
191
226
91
23.122
2017
184
223
94
18.392
2018
176
219
96
19.391
2019
153
194
101
20.469
2020
144
185
105
21.629
2021
151
195
113
28.149
2017
184
223
94
18.392
1.548
1.877
906
279.489
2012-2021
280
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini
terkenal dengan penghasil migas dengan cadangan yang sangat besar sebagaimana diuraikan pada butir
A6.3.
Kelistrikan Pulau Natuna dipasok dari PLTD dengan Kapasitas terpasang 3.080 kW, daya mampu 2.845 kW
dan beban puncak 2.355 kW. Sistem distribusi berupa SUTM sepanjang 57,4 kms dengan jumlah gardu
29 unit dan kapasitas terpasang 2.450 kVA. Adapun rencana pengembangan kelistrikan di Pulau Natuna
berupa penambahan PLTU batubara 2x7 MW yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2013.
Tahun
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
530
579
109
2013
592
646
121
220
258
30
64
2014
676
736
137
74
151
2015
768
836
156
44
60
98
2016
860
935
173
10
30
2017
925
1.005
186
10
31
2018
987
1.071
197
15
2019
1.045
1.134
208
60
105
2020
1.101
1.194
218
60
104
2021
1.161
1.257
230
60
10
Growth/Jumlah
10,1%
10,1%
9,9%
276
340
258
638
281
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
A6.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A6.7.
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
530
579
109
2013
592
646
121
220
258
30
64
2014
676
736
137
74
151
2015
768
836
156
44
60
98
2016
860
935
173
10
30
2017
925
1.005
186
10
31
2018
987
1.071
197
15
2019
1.045
1.134
208
60
105
2020
1.101
1.194
218
60
104
2021
1.161
1.257
230
60
10
Growth/Jumlah
10,1%
10,1%
9,9%
276
340
258
638
282
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
LAMPIRAN A.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A7.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Provinsi Bangka Belitung secara garis besar dikelompokkan menjadi dua sistem kelistrikan yang terpisah yaitu:
1.
Sistem Bangka yang dipasok dari 4 PLTD milik PLN dan 1 PLTU Biomassa IPP, yaitu: PLTD Merawang,
PLTD Mentok, PLTD Koba, PLTD Toboali, dan PLTU Listrindo (Biomassa). Pembangkit-pembangkit
tersebut terinterkoneksi melalui jaringan distribusi 20 kV.
2.
Sistem Belitung yang dipasok dari 2 PLTD PLN dan 1 PLTU IPP Biomassa, yaitu: PLTD Pilang, PLTD
Manggar dan PLTU Belitung Energy (IPP). Pembangkitpembangkit tersebut terinterkoneksi melalui
jaringan distribusi 20 kV.
Sistem kelistrikan 20 kV di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti ditunjukkan pada Gambar A7.1.
Gambar A7.1. Peta Jaringan SUTM di Provinsi Kep. Babel Saat ini
Pada saat ini sebagian besar pasokan listrik di Provinsi Bangka Belitung diperoleh dari pembangkit
dengan bahan bakar HSD. Total kapasitas terpasang adalah 201,18 MW dengan daya mampu sebesar
131,82 MW, termasuk pembangkit rental dan IPP dengan daya mampu sebesar 75,75 MW. Tabel A7.1
memperlihatkan komposisi sistem pembangkitan di Provinsi Bangka Belitung.
283
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:42
Tabel A7.1. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit Tahun 2011
No
Nama Pembangkit
Tipe
Jenis
Bahan
Bakar
Pemilik
Kontrak
Mampu
Bangka (Sistem Merawang, Koba, Mentok dan Toboali sudah terhubung oleh Jaringan 20 kV)
PLTD Merawang
PLTD
HSD
PLN
42,29
PLTD Koba
PLTD
HSD
PLN
2,50
Sewatama - 1, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
10,30
7,00
7,00
Sewatama - 2, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
8,00
5,00
5,00
Altrak 1, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
6,00
4,05
4,05
Altrak 2, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
4,32
2,20
2,20
Kaltimex, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
10,50
7,00
7,00
Prastiwahyu, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
8,00
5,00
5,00
Sinarindo, Merawang
PLTD
HSD
Sewa
17,00
11,00
11,00
10
PLTD
HSD
Sewa
9,00
5,00
5,00
11
PLTU
Biomass
IPP
6,00
5,00
2,00
123,91
51,25
76,58
II
PLTD Mentok
PLTD
HSD
PLN
10,10
PLTD
HSD
Sewa
2,88
2,00
2,30
12,98
2,00
8,40
III
PLTD Toboali
PLTD
HSD
PLN
3,90
Mega Power 1
PLTD
HSD
Sewa
2,88
2,00
Mega Power 2
PLTD
HSD
Sewa
2,88
2,00
2,50
9,66
4,00
7,10
IV
Isolated Terseba
PLTD
HSD
PLN
26,30
2,03
6,10
2,40
0,72
147,27
2,20
0,52
57,25
92,60
Belitung
PLTD Pilang
PLTD Padang
PLTD
HSD
PLN
5,50
Sewatama 2, Pilang
PLTD
HSD
Sewa
7,30
4,00
4,00
Altrak, Pilang
PLTD
HSD
Sewa
8,04
5,00
6,00
Sinarindo, Padang
7,00
5,00
5,00
PLTD
PLTU
HSD
Biomass
PLN
IPP
18,40
14,40
3,70
7,00
7,00
5,50
53,24
21,00
38,60
II
Isolated Tersebar
PLTD
HSD
PLN
0,55
0,50
PLTD
HSD
PLN
0,12
0,12
Jumlah
53,91
21,00
39,22
284
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Tabel A7.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
Kelompok
Tarif
No.
Energi Jual
(GWh)
Porsi
(%)
Rumah Tangga
384,04
71,7
Komersil
84,01
15,68
Publik
38,45
7,18
Industri
29,11
5,44
535,61
100
Jumlah
Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A7.3
Sales
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
664
741
136
2013
778
915
167
242.997
276.661
2014
912
1.054
191
306.513
2015
1.061
1.216
219
332.618
2016
1.229
1.409
252
358.457
2017
1.417
1.615
287
371.602
2018
1.628
1.847
326
394.362
2019
1.867
2.155
378
399.849
2020
2.137
2.449
427
405.413
2021
2.374
2.708
470
410.978
Growth
18,9%
18,9%
19,1%
11,6%
285
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Pengembangan Pembangkit
Selama ini Sistem Kelistrikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki 2 sistem Isolated Besar yaitu
Sistem Bangka dan Sistem Belitung. Dengan mempertimbangkan antara lain :
1.
Sumber Energi di Prov. Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Dimana kebutuhan energy primer untuk pembangkitan tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari
luar wilayah berupa batubara, gas dan BBM.
2.
Perlunya peningkatan kepastian tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik di Prov. Bangka Belitung sebagaimana yang sudah direncanakan.
3.
Secara Geografis, Prov. Bangka Belitung dekat dengan Pulau Sumatera, yang merupakan lumbung
energi primer untuk Pembangkit Listrik dengan biaya operasi murah, terutama batubara. Selain
itu, Pulau Sumatera juga mempunyai surplus energi listrik.
Maka berdasarkan ketiga hal mendasar di atas, pendekatan pengembangan Sistem Kelistrikan Prov.
Bangka Belitung tidak lagi menggunakan pendekatan Sistem Isolated Besar terutama Pulau Bangka, di
mana nantinya Sistem Bangka akan dihubungkan dengan sistem Sumatera seperti pada Gambar A7.2.
286
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Rencana pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Bangka Belitung sampai dengan tahun 2021 adalah seperti ditampilkan pada Tabel A7.4. berikut.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
COD
PLTU
PLN
60
2013
PLTU
PLN
33
2013
PLTGB
Swasta
2014
Belitung-3
PLTG/MG
PLN
20
2015
Bangka Peaker
PLTG/MG
PLN
100
2015
Sewa PLTU
PLTU
Sewa
60
2015
Belitung-4
PLTU
PLN
34
2017/18
Belitung Peaker
PLTG/MG
PLN
20
2019/20
Bangka-1
PLTU
Swasta
130
2020/21
Jumlah
462
Gardu Induk
Tegangan
New/Extension
Kapasitas
(MVA/BAY)
Juta
USD
COD
Air Anyir
150/20 kV
New
30
4,29
Pangkal Pinang
150/20 kV
New
60
4,33
2012
2012
Sungai Liat
150/20 kV
New
30
3,06
2012
Dukong
70/20 kV
New
2013
Pangkal Pinang
150/20 kV
Extension
Suge
70/20 kV
Kelapa
8
9
30
3,34
4 LB
2,47
2013
New
30
2,41
2013
150/20 kV
New
30
3,06
2014
Manggar
70/20 kV
New
20
2,18
2014
Kelapa
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
10
Koba
150/20 kV
Extension
30
3,06
2015
11
Koba
150/20 kV
New
30
3,06
2015
12
Mentok
150/20 kV
New
30
3,06
2015
13
Sungai Liat
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
14
Toboali
150/20 kV
New
30
3,06
2015
15
Dukong
70/20 kV
Extension
30
1,05
2016
16
Koba
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
17
Manggar
70/20 kV
Extension
30
1,05
2018
18
Pangkal Pinang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
19
Air Anyir
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
20
Dukong
70/20 kV
Extension
30
1,05
2019
21
Pangkal Pinang
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
22
Sungai Liat
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
650
49,47
Jumlah
287
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV dan
70 kV sepanjang 966 kms dengan kebutuhan dana sekitar 176 juta USD seperti ditampilkan pada Tabel
A7.6.
Dari
Ke
Tegangan
150 kV
Konduktor
KMS
2 cct, 1 Hawk
44
JUTA
USD
Air Anyir
Pangkal Pinang
Air Anyir
Sungai Liat
150 kV
2 cct, 1 Hawk
112
6,20
2012
Dukong
Manggar
70 kV
2 cct, 1 Hawk
140
7,76
2014
Kelapa
Mentok
150 kV
2 cct, 2 Hawk
140
10,69
2015
Koba
Toboali
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2015
Pangkal Pinang
Kelapa
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2014
Pangkal Pinang
Koba
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2014
Suge
Dukong
70 kV
2 cct, 1 Hawk
50
2,77
2013
Tanjung Api-Api
Mentok
150 kV
120
126,32
2015
966
176,11
Jumlah
2,44
COD
2012
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 193 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 19 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan
pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 662 kms, JTR sepanjang 689 kms, Gardu Distribus
305 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A7.8 berikut.
JTM
JTR
Trafo
Pelanggan
2013
142
148
26
33.664
2014
118
123
29.852
2015
33
35
26.105
2016
36
37
25.839
2017
37
39
13.145
2018
39
40
22.759
2019
39
41
5.487
2020
39
41
101
5.564
2021
44
45
103
5.564
2012-2021
662
689
305
193.138
A7.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A7.8.
288
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
664
741
136
120
156
33
2013
778
915
167
93
60
50
226
2014
912
1.054
191
50
380
36
2015
1.061
1.216
219
180
150
380
223
2016
1.229
1.409
252
30
2017
1.417
1.615
287
17
2018
1.628
1.847
326
17
90
13
2019
1.867
2.155
378
10
60
12
2020
2.137
2.449
427
75
60
109
2021
2.374
2.708
470
65
30
105
Growth/
Jumlah
18,9%
18,9%
19,1%
462
650
966
772
289
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
04/02/2013 14:19:43
LAMPIRAN A.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
A8.1. Kondisi Saat Ini
Pasokan sistem kelistrikan Provinsi Sumatera Barat (di luar Kepulauan Mentawai) berasal dari sistem
interkoneksi 150 kV Sumatera Bagian Tengah (Jambi-Sumbar Riau) melalui 15 gardu induk dengan kapasitas total 684 MVA dan beban puncak sebesar 403 MW seperti yang terlihat pada Gambar A8.1.
Saat ini di Provinsi Sumatera Barat terdapat pembangkit-pembangkit besar sebagaimana ditunjukan pada Tabel A8.1.
Nama Pembangkit
Jenis
Bahan Bakar
Pemilik
PLN
Kapasitas
Terpasang
(MW)
Ombilin
PLTU
Batubara
Pauh Limo
PLTG
HSD
PLN
64
Maninjau
PLTA
Air
PLN
68
Singkarak
PLTA
Air
PLN
131
Batang Agam
PLTA
Air
PLN
11
Total
200
474
291
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Dengan kapasitas pembangkit 474 MW dan beban puncak 403 MW, maka Provinsi Sumbar pada saat
musim hujan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan dapat memasok kebutuhan listrik Provinsi
Riau sebesar 150 MW. Namun pada musim kemarau saat PLTA-PLTA di Sumbar mengalami penurunan
kapasitas, Provinsi Sumbar mendapat tambahan pasokan dari sistem Sumbagsel sekitar 100 MW.
Pada saat beban puncak daerah-daerah Pesisir Selatan seperti sebagian Kambang, sebagian Balai Selasa,
sebagian Indrapura serta Tapan dan Lunang membentuk sistem-sistem isolated sendiri dengan beban
puncak total sebesar 4,2 MW. Hal tersebut terjadi karena kualitas tegangan di daerah tersebut sangat
rendah akibat jauhnya jarak dari GI Pauh Limo sebagai pemasok tenaga listrik daerah Pesisir Selatan
(260 km).
Untuk sistem kelistrikan di Kepulauan Mentawai, saat ini mempunyai beban puncak 2,1 MW yang dipasok
dari beberapa PLTD berkapasitas kecil yang berjumlah 21 unit dan tersebar di 8 sentral PLTD dengan kapasitas terpasang 2,9 MW. Selain itu ada juga pembangkit PLTM Pinang Awan di Solok Selatan yang beroperasi paralel dengan sistem 20 kV untuk membantu menaikan tegangan di daerah tersebut mengingat
jaraknya yang jauh dari GI Solok sebagai pemasok tenaga listrik daerah tersebut. Pembangkit isolated di
Provinsi Sumatera Barat diberikan pada Tabel A8.2.
Nama Pembangkit
Jenis
Bahan Bakar
Pemilik
Kepulauan Mentawai
Kapasitas
Terpasang
(MW)
2,8
Sikabaluan
PLTD
HSD
PLN
0,1
Sikakap
PLTD
HSD
PLN
0,4
Sipora
PLTD
HSD
PLN
0,1
Seay Baru
PLTD
HSD
PLN
0,1
Saumangayak
PLTD
HSD
PLN
0,2
Simalakopa
PLTD
HSD
PLN
0,0
Simalepet
PLTD
HSD
PLN
0,2
Tua Pejat
PLTD
HSD
PLN
Pesisir Selatan
1,6
7,3
Lakuak
PLTD
HSD
PLN
1,9
Balai Selasa
PLTD
HSD
PLN
0,6
Indra Pura
PLTD
HSD
PLN
1,3
Tapan
PLTD
HSD
PLN
0,9
Lunang
PLTD
HSD
PLN
2,2
Salido Kecil
PLTMH
Air
Swasta
0,3
PLTM
Air
PLN
Solok Selatan
1
Pinang Awan
0,4
Total Isolated
0,4
10,5
292
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:43
Tabel A8.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No
Kelompok Tarif
Porsi (%)
Rumah Tangga
1.072,61
45,93
Komersial
356,45
15,26
Publik
184,76
7,91
Industri
721,63
30,90
2.335,45
100,00
Jumlah
Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A8.4
Sales
(GWh)
Produks
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
2.563
2.764
447
937.614
2013
2.833
3.025
487
962.115
2014
3.142
3.325
534
1.003.743
2015
3.483
3.680
589
1.038.530
2016
3.859
4.073
651
1.072.869
2017
4.271
4.507
718
1.098.154
2018
4.719
4.981
791
1.126.268
2019
5.206
5.494
870
1.164.641
2020
5.731
6.048
956
1.203.460
2021
6.310
6.656
1.046
1.242.278
Growth
11,5%
11,3%
11,0%
4,0%
293
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Lokasi
DAS
Type
Kapasitas
(MW)
Kabupaten/
Kecamatan
Pasaman
Bt. Pasaman
ROR
21,2
Sangir-2
Bt. Sangir
ROR
2,2
Pasaman
Solok
Sangir-3
Bt. Sangir
ROR
7,8
Solok
Sinamar-2
Bt. Sinamar
ROR
13,1
Tanah Datar
Masang-2
Bt. Masang
ROR
14,5
Agam
Tuik
Bt. Tuik
ROR
3,9
Pessel
Lanajan-2
Bt. Lengayang
ROR
3,1
Pessel
Lubuk-2
Bt. Rokan
ROR
4,6
Pasaman
Asik
Bt. Asik
RSV
1,7
Pasaman
10
Lubuk-4U
Bt. Lubuk
ROR
4,8
Pasaman
11
Sumpur-1U
Bt.Sumpur
RSV
2,7
Pasaman
12
Kampar KN-1
RSV
29,4
50 Kota
13
Kampar KN-2
RSV
8,6
50 Kota
14
Kapur-1
Bt. Kapur
RSV
10,6
50 Kota
15
Mahat-10
Bt. Mahat
RSV
12,6
50 Kota
16
Mahat-2U
Bt. Mahat
RSV
2,2
50 Kota
17
Sumpur-K1
Bt. Sumpur
RSV
8,1
S. Sijunjung
18
Palangki-1
Bt. Palangki
RSV
11,8
S. Sijunjung
19
Palangki-2
Bt. Palangki
RSV
17,9
S. Sijunjung
20
Sibakur
Bt. Sibakur
RSV
5,5
21
Sibayang
Bt.Sibayang
RSV
15,0
Agam
22
Sukam
Bt. Sukam
RSV
19,4
S. Sijunjung
23
Kuantan-1
Bt. Kuantan
ROR
3,4
S. Sijunjung
24
Batanghari-2
Batanghari
RSV
22,2
Slk Selatan
25
Batanghari-3
Batanghari
RSV
34,8
Slk Selatan
26
Batanghari-5
Batanghari
ROR
6,7
Slk Selatan
27
Batanghari-6
Batanghari
ROR
10,1
Slk Selatan
28
Batanghari-7
Batanghari
ROR
6,9
29
Fatimah
Fatimah
ROR
0,8
Pasbar
30
Sikarbau
Sikarbau
ROR
0,7
Pasbar
31
Balangir
Balangir
ROR
0,4
Slk Selatan
32
Landai-1
Bt. Langir
ROR
6,8
Pessel
33
Sumani
Bt. Sumani
ROR
0,6
Solok
34
Guntung
Bt. Guntung
ROR
0,6
Agam
35
Sungai Putih
Bt. Lumpo
ROR
1,7
Pessel
36
Kerambil
ROR
1,6
Pessel
37
Muaro Sako
ROR
2,4
Pessel
38
Induring
Bt. Jalamu
ROR
2,2
Pessel
39
Palangai-3
Bt. Palangai
ROR
4,1
Pessel
40
Kambang-1
Bt. Kambang
ROR
5,5
Pessel
41
Kapas-1
Bt. Tumpatih
ROR
8,1
Pessel
42
Landai-2
ROR
7,1
Pessel
43
Sumpur-K2
Bt. Sumpur
ROR
4,2
Tanah Datar
44
Lawas-1D
Bt. Lawas
RSV
11,2
S. Sijunjung
45
Gumanti-1
Bt. Gumanti
ROR
5,9
Solok
46
Sikiah-1
Bt.Gumanti
RSV
30,4
Solok
47
Sikiah-2
Bt Sikiah
RSV
18,0
Solok
S. Sijunjung
Dhamasraya
294
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik hingga tahun 2021 direncanakan pengembangan pembangkit di Sumatera Barat berkapasitas total 684 MW dan transfer energi dengan sistem interkoneksi
Sumatera. Untuk Kepulauan Mentawai direncanakan pembangkit yaitu PLTS 0,2 MW (2012). Pengembangan pembangkit interkoneksi di Sumatera Barat ditampilkan pada Tabel A8.6.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
PLTS
PLN
0,04
COD
Simalepet - P. Siberut
PLTS
PLN
0,15
2012
PLTU
PLN
224
2013
Masang-2
PLTA
PLN
55
2017
PLTP
Swasta
220
2017
G. Talang
PLTP
Swasta
20
2019
Bonjol
PLTP
Swasta
165
2020
Jumlah
2012
684,19
Selain itu PLN juga sedang menjalin kerjasama dengan Pemda dan swasta untuk mengembangkan pembangkit hidro skala kecil dan menengah seperti terlihat pada Tabel A8.7.
Lokasi
Kabupaten/
Kecamtan
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Salido Kecil
Pessel
0,60
2012
Operasi
Mangani
50 kota
1,17
2013
Konstruksi
Napal Melintang
Kerinci
0,58
2013
Konstruksi
Lubuk Gadang
Solok Selatan
7,50
2013
Konstruksi
Guntung
Agam
4,00
2015
Konstruksi
Lubuk Sao II
Agam
2,60
2015
Konstruksi
Bayang
Pessel
4,50
2015
Sudah PPA
Tarusan
Pessel
3,20
2015
Sudah PPA
Lintau 1
Tanah Datar
9,00
2015
Sudah PPA
10
Gumanti-3
Solok
6,45
2015
Sudah PPA
11
Induning
Pessel
1,20
2015
Sudah PPA
12
Batang Sumpur
Pasaman
8,00
2016
Proses PL
13
Bukit Cubadak
50 kota
9,21
2016
Proses PL
14
Patimah
Pasaman
2,80
2016
Proses PL
15
Sianok Duku
Agam
6,60
2016
Proses PL
16
Laruang Gosan
50 kota
4,00
2016
Proses PL
17
Siamang Bunyi
50 kota
1,70
2016
Proses PL
18
Pinti Kayu
Solok
10,00
2016
Proses PPA
19
Batang Anai
Pd Pariaman
3,20
2016
Proses PPA
20
Batang Sangir
Solok Selatan
10,00
2017
Proses PPA
21
Hydro power
Slok Selatan
10,00
2017
Proses PPA
22
Sangir 1
Solok Selatan
10,00
2017
Proses PPA
295
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Kapasitas
(MW)
No
Lokasi
COD
Status
23
Sungai Garam
Hydro
Solok Sltn
24
Gunung Tujuh
Kerinci
25
Tuik
Pessel
6,42
2016
Proses PPA
26
Muara Sako
Pessel
3,00
2016
Proses PPA
27
Kerambil
Pessel
1,40
2016
Proses PPA
28
Gumanti 1
Solok
4,00
2016
Proses PPA
29
Batang Samo
50 kota
7,00
2016
Proses PPA
30
Alahan Panjang
Pasaman
3,00
2016
Proses PPA
31
Kambahan
Pasaman
3,00
2016
Proses PPA
32
Rabi Jonggor
Pasaman Barat
9,50
2016
Proses PPA
33
Sungai Aur
Pasaman Barat
2,30
2016
Proses PPA
34
Sikarbau
Pasaman Barat
2,40
2016
Proses PPA
10,00
2017
Proses PPA
8,00
2017
Proses PPA
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
275/150 kV
New
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
250
COD
Kiliranjao
Payakumbuh
275/150 kV
New
250
20,17
2014
Sungai Rumbai
275/150 kV
New
250
20,17
2015
750
59,99
Jumlah
19,66
2014
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
COD
Bungus
150/20 kV
New
30
4,29
Pauh Limo
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
2012
Simpang Empat
150/20 kV
Extension
20
0,52
2012
Solok
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Kambang
150/20 kV
New
30
3,06
2013
Padang Panjang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
Salak
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
Simpang Empat
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
Batusangkar
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
10
Kiliranjao
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
11
Maninjau
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
12
Maninjau
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
13
Padang Luar
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
14
Padang Luar
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
296
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(Mva)
Juta
USD
COD
15
Payakumbuh
150/20 kV
Extension
30
1,27
16
Payakumbuh
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
17
Singkarak
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2014
18
Kambang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
19
Sungai Rumbai
150/20 kV
New
30
2,35
2015
20
150/20 kV
New
120
4,54
2016
21
Kiliranjao
150/20 kV
Extension
30
1,27
2016
22
Payakumbuh
150/20 kV
Extension
30
1,27
2016
23
PIP
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
24
Bungus
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
25
Kambang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
26
150/20 kV
New
60
4,33
2017
27
Pasaman
150/20 kV
New
60
4,33
2017
28
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
29
Simpang Empat
150/20 kV
Extension
60
1,37
2017
30
Simpang Empat
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
31
Solok
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
32
Sungai Rumbai
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
33
Lubuk Alung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
34
Sungai Rumbai
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
35
Padang Luar
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
36
Pariaman
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
37
Batusangkar
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
38
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
39
PIP
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
40
Indarung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
41
Pauh Limo
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
42
Salak
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
1.310
65,16
Jumlah
2014
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 275 & 150 kV, diperlukan juga pengembangan transmisi 275 kV sepanjang 884 kms dan transmisi 150 kV sepanjang 836 kms dengan kebutuhan dana investasi USD 252 juta
seperti ditampilkan dalam Tabel A8.10 dan Tabel A8.11.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Kiliranjao
Payakumbuh
275 kV
2 cct, 2 Zebra
282
63,47
2014
Padang Sidempuan
Payakumbuh
275 kV
2 cct, 2 Zebra
600
135,05
2015
Sungai Rumbai
275 kV
2 cct, 2 Zebra
0,15
2015
884
198,66
Jumlah
297
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Indarung
Bungus
150 kV
2 cct, 2 Hawk
35
2,67
2012
Inc. 2 Pi (BungusKambang)
150 kV
4 cct, 2 Hawk
20
0,76
2012
Bungus
Kambang
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
13,74
2013
Kiliranjao
Teluk Kuantan
150 kV
52
1,69
2014
Maninjau
Padang Luar
150 kV
42
1,36
2014
Padang Luar
Payakumbuh
150 kV
32
1,04
2014
Singkarak
Batusangkar
150 kV
25
0,81
2014
PIP/S Haru/Pauh
Limo
150 kV
2 cct, 2 Hawk
16
0,89
2016
Muara Labuh/
Batang Sangir
150 kV
2 cct, 2 Hawk
60
4,58
2017
10
Pasaman
Simpang Empat
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3,32
2017
11
Simpang Empat
Masang-2
150 kV
2 cct, 1 Hawk
30
1,66
2017
12
Sungai Rumbai
150 kV
2 cct, 2 Hawk
160
12,21
2017
13
Payakumbuh
PLTP Bonjol
150 kV
2 cct, 2 Hawk
104
7,94
2019
Solok
PLTP Gunung
Talang
150 kV
2 cct, 1 Hawk
20
1,11
2019
836
53,78
14
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diproyeksikan akan terjadi penambahan pelanggan
baru sekitar 450 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021, atau rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun.
Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 3.565 kms, JTR sekitar
4.205 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 492 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel
A8.12.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
305
360
43
42.610
2013
326
385
46
51.151
2014
328
387
46
50.637
2015
335
395
47
51.817
2016
347
410
48
50.488
2017
357
421
49
40.610
2018
362
426
50
40.610
2019
372
439
51
40.610
2020
397
468
54
40.610
2021
437
515
59
40.610
3.565
4.205
492
449.753
2012-2021
298
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
A8.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
di Provinsi Sumatera Barat sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A8.13.
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
2012
2.563
2.764
447
170
2013
2.833
3.025
487
224
2014
3.142
3.325
534
2015
3.483
3.680
589
2016
3.859
4.073
651
2017
4.271
4.507
718
2018
4.719
4.981
791
2019
5.206
5.494
870
2020
5.731
6.048
956
Investasi
(juta US$)
55
34
120
180
359
620
1.033
278
280
50
180
16
36
275
270
310
634
60
31
20
60
124
97
165
150
397
2021
6.310
6.656
1.046
150
35
Growth
11,5%
11,3%
11,0%
684
2.060
1.720
1.951
299
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
04/02/2013 14:19:44
LAMPIRAN A.9
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAMBI
A9.1. Kondisi Saat Ini
Jumlah beban puncak non-coincident sistem kelistrikan Provinsi Jambi (interkoneksi dan isolated) saat
ini sebesar 231 MW dan dipasok dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui saluran transmisi
150 kV dengan 5 GI, yaitu GI Aur Duri (2x30 MVA), GI Payo Selincah (2x60 MVA), GI Muara Bulian (30 MVA),
GI Muara Bungo (2x30 MVA) dan GI Bangko (30 MVA). Peta jaringan distribusi Provinsi Jambi seperti ditunjukkan pada Gambar A9.1.
Kapasitas pembangkit di Provinsi Jambi adalah sekitar 222,9 MW seperti ditunjukkan pada Tabel A9.1.
Nama Pembangkit
Jenis
Bahan Bakar
Pemilik
Kapasitas
(MW)
PLTD
Gas Alam+HSD
PLN
31
PLTG
Gas Alam
Sewa
100
PLTG
Gas Alam
PLN
62
PLTG
Gas Alam
Sewa
18
PLTD
HSD
PLN
30,7
PLTMG
Gas Alam
IPP
7,2
PLTU Sarolangun
PLTU
Batubara
PLTD
HSD
IPP
Sewa
12
15,1
301
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Tabel A9.2 Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No
Energi Jual
(GWh)
Kelompok Tarif
Porsi
(%)
Rumah Tangga
743,59
66%
Komersil
225,63
20%
Publik
81,07
7%
Industri
74,78
7%
1.125,07
100%
Jumlah
Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A9.3.
Sales
(GWh)
Produksi
GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
1.316
1.485
227
568.632
2013
1.445
1.603
256
648.756
2014
1.593
1.725
281
728.721
2015
1.754
1.892
315
810.312
2016
1.931
2.080
334
886.263
2017
2.128
2.291
355
930.876
2018
2.346
2.525
377
976.379
2019
2.590
2.785
402
1.018.067
2020
2.846
3.059
426
1.059.011
2021
3.137
3.372
459
1.100.324
Growth
11,9%
11,7%
9,6%
9,9%
302
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 di Jambi direncanakan akan dipenuhi dengan
mengembangkan pembangkit di Jambi dan di daerah lain pada sistem interkoneksi Sumatera. Adapun
pembangkit yang direncanakan berada di Provinsi Jambi mempunyai kapasitas total 1.626 MW seperti
ditampilkan pada Tabel A9.4.
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
Payo Selincah
PLTG
Sewa Beli
Sarolangun
PLTU
Swasta
PLTMG
Kuala Tungkal
5
6
Kapasitas
(MW)
100
COD
2012
12
2012
PLN
104
2012/13
PLTU
PLN
2013/14
Batanghari
PLTGU
PLN
30
2013
Tebo
PLTU
PLN
14
2013
Jambi Peaker
PLTG/MG
PLN
100
2015
PLTP
PLN
110
2017
Merangin
PLTA
Swasta
350
2018
10
Jambi (KPS)
PLTU
Swasta
800
2019/20
Jumlah
1.626
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
COD
Bangko
275/150 kV
New
250
21,08
2014
Muara Bungo
275/150 kV
New
250
20,08
2014
275/150 kV
New
500
25,98
2014
275/150 kV
Extension
7,45
2016
500/275 kV
New
500
25,77
2016
Bangko
275/150 kV
Extension
500
17,92
2018
500 kV
Extension
9,82
2018
500 kV
New
9,82
2018
2.000
137,91
Jumlah
303
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/Bay)
Juta
USD
COD
Aurduri
150/20 kV
Extension
60
1,37
Payoselincah
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2012
2012
Bangko
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
Muara Sabak
150/20 kV
New
30
3,06
2013
Muaro Bulian
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
Payoselincah
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
Bangko
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
Muara Bulian
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
Muaro Bungo
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
10
Sarolangun
150/20 kV
New
30
3,06
2014
11
Sungai Penuh
150/20 kV
New
30
3,06
2014
12
Sarolangun
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
13
Sungai Penuh
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
14
150/20 kV
New
2 LB
1,79
2016
15
Sungai Penuh
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
16
Payoselincah
150/20 kV
Extension
60
1,37
2017
17
Aurduri
150/20 kV
Extension
60
1,37
2018
18
Kuala Tungkal
150/20 kV
New
30
3,06
2018
19
Muara Sabak
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2018
20
Muaro Bungo
150/20 kV
Extension
60
1,37
2018
21
PLTA Merangin
150/20 kV
Extension
4 LB
3,03
2018
22
Muara Sabak
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
23
Bangko
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
24
Payoselincah
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
25
Sarolangun
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
26
Sungai Penuh
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
810
44,39
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan Sistem Sumatera, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV
dan 500 kV seperti ditampilkan dalam Tabel A9.7 dan Tabel A9.8.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
Bangko
150 kV
2 cct, 2 Zebra
Muara Sabak
PLTA Merangin
150 kV
Inc. 1 Pi ( Payo
Selincah Aur Duri )
PLTA Merangin
150 kV
Sungai Penuh
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Muara Bulian
Aur Duri
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Sarolangun
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Sarolangun
Sungai Penuh
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Muara Sabak
Muara Rupit
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Jumlah
KMS
Juta
USD
COD
36
30,61
2013
2 cct, 2 x 340 mm
22
3,64
2013
2 cct, 2 Zebra
10
24,76
2013
3,32
2013
30
7,20
2014
4,65
2015
4,43
2015
09
6,03
2018
30
84,65
304
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Dari
PLTU Sumsel-5
2
3
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
275 kV
2 cct, 2 Zebra
20
27,01
2014
Rengat
500 kV
2 cct, 4 Zebra
20
168,00
2016
Muara Enim
500 kV
2 cct, 4 Zebra
40
21,60
2017
780
216,61
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik akan dilakukan penambahan pelanggan baru sebanyak 533 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 53 ribu pelanggan per tahun. Selaras
dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 2.726 kms, JTR sekitar 2.565
kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 251 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A9.9.
JTM kms
JTR kms
Trafo MVA
Pelanggan
2012
222
222
20
53.508
2013
226
226
20
75.825
2014
227
227
21
74.890
2015
241
241
22
76.174
2016
253
253
23
70.685
2017
270
270
25
39.026
2018
291
291
28
39.026
2019
311
311
30
34.800
2020
325
359
31
34.800
2021
359
337
32
34.800
2.726
2.565
25
533.534
2012-2021
305
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:44
Nama Pembangkit
Kapasitas
(MW)
Jenis
Pemilik
Pelabuhan Dagang
PLTD
3,15
PLN
Sungai Lokan
PLTD
0,82
PLN
Mendahara Tengah
PLTD
0,43
PLN
Kuala Tungkal
PLTD
4,91
PLN
Batang Asai
PLTD
0,55
PLN
Sarolangun
PLTD
3,00
PLN
PLTMG
7,20
Swasta
Total
20,05
A9.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A9.11.
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
2012
1.316
1.485
227
124
60
63
2013
1.445
1.603
256
139
210
428
193
2014
1.593
1.725
281
1.120
250
133
2015
1.754
1.892
315
100
30
164
80
2016
1.931
2.080
334
500
420
220
2017
2.128
2.291
355
110
60
240
217
2018
2.346
2.525
377
350
650
109
596
2019
2.590
2.785
402
400
30
543
2020
2.846
3.059
426
400
120
549
2021
3.137
3.372
459
30
27
Growth/
Jumlah
11,9%
11,7%
9,6%
1.626
2.810
966
2.620
Tahun
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
306
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:45
LAMPIRAN A.10
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
A10.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan Sumatera Selatan saat ini sebesar 615 MW dipasok dari pembangkit
yang terinterkoneksi melalui grid 150 kV dan 70 kV. Untuk sistem isolated yang lokasinya tersebar dipasok dari pembangkit IPP dan PLTD.
Pembangkit yang memasok Provinsi Sumatera Selatan diberikan pada Tabel A10.1
Nama
Kapasitas
(MW)
PLN (Interkoneksi)
829,1
25,0
64,9
50,0
40,0
40,0
40,0
25,2
307
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:45
Kapasitas
(GW)
Nama
PLTG Borang
14,0
20,0
10
60,0
11
12
13
14
60,0
100,0
30,0
260,0
PLN (Isolated)
6,6
15
1,4
16
PLTD Sungsang
1,7
17
1,1
18
1,9
19
IPP
43,8
20
12,0
21
PLTMG Musi II
19,8
22
PLTMG Prabumulih
0,5
12,0
Total
879,4
Kota Palembang dipasok dari ring transmisi 70 kV dan ring transmisi 150 kV, dengan 4 trafo IBT 150/70 kV
yang berada di GI Borang dan GI Keramasan dengan kapasitas 400 MVA. Gardu induk terpasang di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 21 GI dengan total kapasitas trafo 932 MVA, terdiri dari 8 GI 70/20/12 kV
dan 13 GI 150/20 kV.
Tabel A10.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.
Kelompok Tarif
Porsi (%)
Rumah Tangga
Komersil
1.661,5
56%
541,4
18%
Publik
230,9
8%
Industri
547,8
18%
Jumlah
2.981,6
100%
Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 seperti pada Tabel A10.3.
308
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:47
Sales
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
2012
3.460
3.911
698
1.221.656
2013
3.809
4.217
769
1.353.333
2014
4.194
4.533
845
1.481.381
2015
4.612
4.970
931
1.606.763
2016
5.078
5.465
998
1.732.561
2017
5.599
6.022
1.070
1.823.500
2018
6.174
6.637
1.147
1.914.438
2019
6.817
7.324
1.238
2.005.377
2020
7.537
8.093
1.335
2.096.315
2021
8.320
8.935
1.335
2.166.089
Growth
11,8%
11,6%
9,5%
Pelanggan
8,9%
Potensi
Produksi
757,6 MMSTB
Gas Bumi
24179,5 BSCF
Batubara
9.276.361 ton
183,00 TCF
Belum dimanfaatkan
1.911 MW
Belum dimanfaatkan
Gambut
64.200 Ha
Belum dimanfaatkan
9.385,728 kW
Sebagian dimanfaatkan
Energi Surya
53,85 x 10 MW
Telah dimanfaatkan
Biomassa
16.034,24 GWh
Sebagian dimanfaatkan
Biogas
235,01 kWh
Belum dimanfaatkan
Sumber : Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Prov. Sumatera Selatan 2008
309
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:47
P_57
18
P_57
P_55
18
3
P_56
P_55
3 4
17
P_56
11
5
17
712
11
15
13
01-074-27
10
12
13
01-074-27
10
1615
8
P_59
PLTU 2 x 113 MW
Simpang Belimbing
PLTU
2 x 113 MW
9
Simpang
PLTU 2 x 135 MW Belimbing
9
Keban Agung
PLTU 2 x 135 MW
20 Agung
Keban
16
P_59
19
19
14
20
01-074-15
14
01-074-14
01-074-15
P_53
PLTP 4 x 55 MW
01-074-14
1
Lumut Balai
P_53
PLTP 4 x 55 MW
01-074-07
01-074-02
01-074-07
PLTM 2 x 2,29 MW
01-074-02
Telanai Banding Agung
Lumut Balai
PLTM 2 x 2,29 MW
Telanai Banding Agung
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 3.015 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A10.5.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembangan
Kapasitas
(MW)
COD
Borang
PLTG
Sewa
30
2012
PLTG
PLN
50
2012
Baturaja
PLTU
Swasta
20
2013
PLTGU
Swasta
30
2013
Keramasan
PLTGU
PLN
80
2013/14
Banjarsari
PLTU
Swasta
230
2015
Keban Agung
PLTU
Swasta
225
2015/16
PLTP
Swasta
220
2015/16
Sumsel - 5
PLTU
Swasta
300
2015/16
10
Sumsel - 7
PLTU
Swasta
300
2016
11
PLTU
PLN
600
2017
12
Sumsel - 6
PLTU
PLN
600
2018
13
PLTP
Swasta
220
2018/19
14
Danau Ranau
PLTP
Swasta
110
2020
Jumlah
3.015
310
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:47
Pengembangan PLTU Sumsel-8, PLTU Sumsel-9 dan PLTU Sumsel-10 dengan kapasitas total 3.000 MW
merupakan PLTU batubara mulut tambang dengan memanfaatkan tersedianya cadangan batubara low
rank di Sumatera Selatan. Listrik dari ketiga PLTU tersebut akan disalurkan ke Pulau Jawa melalui transmisi HVDC 500 kV Jawa-Sumatera. Rencana ini dilakukan dengan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di Sumatera Selatan pada khususnya dan Sumatera pada umumnya melalui pengembangan
banyak pembangkit batubara, panas bumi dan gas.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)
Pengembangan Gardu Induk
Provinsi Sumsel memerlukan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV dengan kapasitas sebesar 2.040 MVA
sampai dengan tahun 2021 seperti pada Tabel A10.5.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY)
Juta
USD
COD
Bukit Siguntang
70/20 kV
Extension
30
1,05
2012
Lubuk Linggau
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Pagar Alam
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
Baturaja
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
Betung
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
Bukit Siguntang
70/20 kV
Extension
30
1,05
2013
Bungaran
70/20 kV
Extension
30
1,05
2013
Gandus
150/20 kV
New
120
5,77
2013
Kenten
150/20 kV
New
120
7,01
2013
10
Lahat
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2013
11
Lubuk Linggau
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
12
Pagar Alam
150/20 kV
Extension
1 LB
0,62
2013
13
Sekayu
150/20 kV
New
30
3,06
2013
14
Talang Kelapa
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
15
Tanjung Ap-Api
150/20 kV
New
60
4,33
2013
16
Baturaja
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
17
Bukit Asam
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
18
Gumawang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
19
Jakabaring
150/20 kV
New
60
4,40
2014
20
Kayu Agung
150/20 kV
New
30
4,29
2014
21
Keramasan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
22
Keramasan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
23
Lahat
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
24
Mariana
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
25
Pagar Alam
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
26
Prabumulih
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
27
Betung
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
28
Gumawang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
29
Lahat
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2015
30
Lubuk Linggau
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
31
Mariana
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
32
Martapura
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
33
Martapura
150/20 kV
New
30
4,29
2015
34
Muara dua
150/20 kV
New
30
3,06
2015
311
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:48
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(Mva)
Lanjutan
Juta
USD
COD
35
Muara Rupit
150/20 kV
New
30
3,06
2015
36
Sungai Lilin
150/20 kV
New
30
3,06
2015
37
Tebing Tinggi
150/20 kV
New
30
3,06
2015
38
Tugumulyo
150/20 kV
Extension
30
4,29
2015
39
Pendopo
150/20 kV
Extension
30
3,06
2016
40
Prabumulih
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
41
Keramasan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2017
42
Sungai Lilin
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
43
Bukit Asam
150/20 kV
Extension
60
1,37
2018
44
Kenten
150/20 kV
Extension
60
1,37
2018
45
Pagar Alam
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
46
Talang Kelapa
150/20 kV
Extension
60
1,37
2018
47
Betung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
48
Gandus
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
49
Kayu Agung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
50
Pendopo
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
51
Sekayu
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
52
Simpang Tiga
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
53
Tebing Tinggi
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
54
Betung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
55
Sekayu
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
56
Talang Kelapa
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
57
Tebing Tinggi
150/20 kV
Extension
30
1,27
2021
2.040
109,06
Jumlah
Dari Provinsi Sumatera Selatan juga banyak dikembangkan proyek-proyek GI 275 kV, GI 500 kV dan stasiun konverter transmisi HVDC 500 kV seperti pada Tabel A10.6.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA)
Juta
USD
COD
Gumawang
275/150 kV
New
500
21,03
2014
Lahat
275/150 kV
New
1.000
35,50
2014
Lubuk Linggau
275/150 kV
New
250
20,32
2014
Lumut Balai
275/150 kV
New
500
24,28
2014
275/150 kV
New
12,08
2015
Betung
275/150 kV
New
500
24,00
2015
Muara Enim
275/150 kV
New
12,21
2015
275/150 kV
New
12,08
2015
500 kV DC
New
3.000
324,00
2016
10
500/275 kV
Extension
1.000
54,31
2017
11
Lubuk Linggau
275/150 kV
Extension
250
7,45
2020
7.000
547,24
Jumlah
312
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:48
Pengembangan Transmisi
Di Provinsi Sumatera Selatan diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV, 500 kV dan 500 kV DC
sepanjang 2.743 kms sampai dengan tahun 2021 dengan kebutuhan dana sekitar USD 456 juta seperti
ditampilkan dalam Tabel A10.7. dan Tabel A10.8.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Lahat
Pagar Alam
150 kV
95
5,24
2012
PLTU Simpang
Belimbing
Lahat
150 kV
120
10,86
2012
Betung
Sekayu
150 kV
2 cct, 1 Hawk
70
3,88
2013
Betung
Talang Kelapa
150 kV
55
8,43
2013
Gandus
Inc. 2 Pi (Keramasan-T.
Kelapa)
150 kV
2 cct, CU 1000
mm2
20
44,40
2013
Kenten
150 kV
0,09
2013
Tanjung Api-Api
150 kV
40
3,62
2013
Baturaja (uprate)
Bukit Kemuning
(uprate)
150 kV
96
12,84
2014
Borang (uprate)
70 kV
2 cct, ACCC
0,70
2014
Baturaja (uprate)
150 kV
78
10,44
2014
Jakabaring
Inc. 2 Pi (KeramasanMariana)
150 kV
0,09
2014
5
6
7
8
9
10
11
12
Kayu Agung
Gumawang
150 kV
2 cct, 2 Zebra
90
20,26
2014
13
Mariana
Kayu Agung
150 kV
2 cct, 2 Zebra
60
13,50
2014
14
Lahat
150 kV
70
3,62
2015
15
Lahat
150 kV
2 cct, 2 Zebra
150
15,76
2015
16
Lubuk Linggau
Tebing Tinggi
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
8,31
2015
Martapura
Inc. 2 pi (Baturaja-B.
Kemuning)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
92
6,65
2015
18
Muara Dua
Martapura
150 kV
2 cct, 2 Hawk
120
7,02
2015
19
Sungai Lilin
Betung
150 kV
2 cct, 1 Hawk
20
6,65
2015
Tugumulyo
150 kV
4 cct, 2 Zebra
40
9,00
2015
Muara Dua
150 kV
2 cct, 2 Hawk
90
6,87
2019
17
20
21
Jumlah
1.455
198,22
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
PLTU Sumsel-5
PLTU Sumsel-7
275 kV
2 cct, 2 Zebra
1 24
27,91
Lahat
Lumut Balai
275 kV
2 cct, 2 Zebra
50
11,25
2014
Lumut Balai
Gumawang
275 kV
2 cct, 2 Zebra
405
91,16
2014
Muara Enim
Betung
275 kV
2 cct, 2 Zebra
350
78,78
2015
Muara Enim
Inc. 2 Pi (Gumawang-L.
Balai)
275 kV
4 cct, 2 Zebra
60
13,50
2015
Muara Enim
Perbatasan Sumsel/
Lampung
500 kV DC
2 cct 4 Falcon
200
2,50
2016
Lumut Balai
275 kV
2 cct, 2 Zebra
40
9,00
2018
500 kV
4 cct, 4 Zebra
60
24,00
2018
1.289
258,11
5
6
7
8
Jumlah
313
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Selain proyek-proyek transmisi yang tercantum dalam tabel A10.7 dan tabel A10.8 terdapat pula ruas
transmisi 500 kV AC yang menghubungkan PLTU mulut tambang Sumsel-8, Sumsel-9 dan Sumsel-10 ke
GI 500 kV Muara Enim. Panjang dan rute transmisi 500 kV tersebut akan diketahui setelah ditetapkannya
pemenang lelang ketiga PLTU mulut tambang tersebut.
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan sebesar 1,06 juta pelanggan atau
rata-rata 106 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan JTM 5.163 kms, JTR sekitar 5.352 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 674 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A10.9.
JTM
JTR (kms)
Trafo
Pelanggan
2012
394
396
44
115.246
2013
410
417
53
131.677
2014
430
439
49
128.048
2015
448
460
60
125.382
2016
481
496
57
125.798
2017
517
536
71
90.939
2018
555
579
68
90.939
2019
593
622
84
90.939
2020
635
669
92
90.939
2021
701
739
95
69.774
5.163
5.352
647
1.059.679
2012-2021
A10.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A10.10.
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
2012
3.460
3.911
698
80
2013
3.809
4.217
769
2014
4.194
4.533
845
2015
4.612
4.970
2016
5.078
2017
2018
Tahun
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
90
215
81
90
600
186
225
40
2.640
911
384
931
603
740
1.042
1.234
5.465
998
673
3.030
200
1.416
5.599
6.022
1.070
600
1.090
876
6.174
6.637
1.147
710
210
40
1.081
2019
6.817
7.324
1.238
110
30
150
325
2020
7.537
8.093
1.335
110
490
317
2021
8.320
8.935
1.335
150
74
11,89%
11,6%
9,5%
3.015
9.070
2.744
6.012
Growth/
Jumlah
314
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
LAMPIRAN A.11
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI BENGKULU
A11.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini
Beban puncak pada sistem kelistrikan Provinsi Bengkulu saat ini mencapai sekitar 123 MW, terdiri dari
101 MW beban puncak interkoneksi dan 22 MW beban puncak sistem isolated. Pasokan utama bersumber dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui transmisi 150 kV dan 70 kV. Sedangkan sistem isolated dipasok dari PLTD dan PLTMH. Peta kelistrikan Provinsi Bengkulu diperlihatkan pada Gambar A11.1.
Nama Pembangkit
Bahan Bakar
Pemilik
Air
PLN
Kapasita Terpasang
(MW)
PLTA Musi
PLTA Tes
Air
PLN
17,6
PLTD Isolated
HSD
PLN
17,6
PLTD Isolated
HSD
Sewa
8,8
PLTM Isolated
Air
PLN
1,6
Jumlah
210,0
255,6
315
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Tabel A11.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.
Kelompok Tarif
Porsi (%)
Rumah Tangga
357,1
72%
Komersil
71,5
15%
Publik
41,7
8%
Industri
22,8
5%
Jumlah
493,2
100%
Dari realisasi penujualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A11.3.
Sales
(GWh)
Produksi
GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
567
641
120
319.801
2013
624
691
133
359.249
2014
688
743
146
397.766
2015
756
815
154
433.416
2016
833
896
162
456.182
2017
918
987
172
474.850
2018
1.012
1.088
181
484.568
2019
1.118
1.201
192
494.422
2020
1.235
1.327
229
504.413
2021
1.364
1.465
253
514.545
Growth
12,0%
11,3%
10,3%
8,0%
316
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 428 MW di 5 lokasi dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A11.4.
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
COD
Ipuh
PLTU
PLN
2013
Muko Muko
PLTU
Swasta
2013
PLTA
Swasta
23
2015
Hululais (FTP2)
PLTP
PLN
110
2016
Ketahun-3
PLTA
PLN
61
2019
Kepahiyang
PLTP
PLN
220
2020
Jumlah
428
317
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/Bay)
Juta
USD
COD
Manna
150/20 kV
New
30
3,06
2012
Pekalongan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
Pekalongan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
Pulau Baai
150/20 kV
New
120
4,54
2013
Argamakmur
150/20 kV
New
30
3,06
2015
Manna
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
Muko-muko/Bantal/Ipuh
150/20 kV
New
30
3,06
2015
Pulau Baai
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
Pekalongan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
10
Bintuhan
150/20 kV
New
30
3,06
2017
11
Manna
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
12
Pulau Baai
150/20 kV
Extension
60
1,37
2017
13
Muko-muko/Bantal/Ipuh
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2020
360
26,86
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Untuk mengikuti perkembangan gardu induk dan pembangkit, dibutuhkan juga pengembangan jaringan transmisi sepanjang 1.378 kms dengan biaya sebesar US$ 100 juta. Rincian kegiatan terdapat pada
Tabel A11.6.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Pagar Alam
Manna
150 kV
2 cct, 1 Hawk
96
5,32
2012
Pekalongan
Pulo Baai
150 kV
2 cct, 2 Hawk
90
6,87
2013
Kambang
Muko-Muko/Bantal/
Ipoh
150 kV
2 cct, 2 Hawk
220
16,79
2015
150 kV
2 cct, 2 Hawk
20
1,53
2015
150 kV
2 cct, 1 Hawk
12
0,66
2015
Pulau Baai
Arga Makmur
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
13,74
2015
Pekalongan
PLTP Hululais
150 kV
2 cct, 2 Hawk
140
9,16
2016
Manna
Bintuhan
150 kV
2 cct, 1 Hawk
09
7,76
2017
PLTA Ketahun
Arga Makmur
150 kV
2 cct, 2 Hawk
60
4,58
2017
10
Muko-Muko/Bantal/
Ipoh
Arga Makmur
150 kV
2 cct, 2 Hawk
360
27,48
2020
11
PLTP Kepahiyang
150 kV
4 cct, 2 Hawk
80
6,11
2020
1.378
99,99
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Proyeksi penambahan pelanggan baru mendekati 224 ribu sambungan untuk kurun waktu 2012-2021
atau rata-rata 22 ribu pelanggan per tahun, dengan kebutuhan pertambahan JTM sebanyak 2.135 kms,
JTR sepanjang 2.323 kms dan penambahan kapasitas gardu distribusi sebesar 140 MVA seperti pada
Tabel A11.7.
318
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
192
208
13
29.728
2013
173
188
12
39.448
2014
263
286
18
38.517
2015
132
144
35.650
2016
313
340
17
22.766
2017
147
160
13
18.668
2018
246
268
17
9.718
2019
216
235
15
9.854
2020
216
235
15
9.991
2021
239
260
15
10.132
2.135
2.323
140
224.472
Growth
A11.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A11.8.
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
2012
567
641
120
30
96
21
2013
624
691
133
14
150
90
55
2014
688
743
146
2015
756
815
154
23
90
432
92
2016
833
896
162
110
120
195
2017
918
987
172
90
200
39
2018
1.012
1.088
181
11
2019
1.118
1.201
192
61
111
2020
1.235
1.327
229
220
440
405
2021
1.364
1.465
253
19
Growth/
Jumlah
12,0%
11,3%
10,3%
428
360
1.378
958
Tahun
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
319
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
04/02/2013 14:19:49
LAMPIRAN A.12
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI LAMPUNG
A12.1. Kondisi Saat Ini
Sistem ketenagalistrikan di Provinsi Lampung adalah bagian dari sistem interkoneksi Sumatera seperti
ditunjukkan pada Gambar A12.1.
Beberapa sistem di Provinsi Lampung belum tersambung dengan sistem interkoneksi, meliputi sistem
tersebar yang kecil (< 0,5 MW) yang pada umumnya merupakan PLTD Listrik Pedesaan dengan jam operasi 12 jam per hari yang tersebar di lokasi yang terpencil seperti Pulau Sebesi di Lampung Selatan, Pugung
Tampak dan Bengkunat di Lampung Barat.
Sistem kelistrikan Lampung akan dikembangkan untuk mencakup daerah-daerah sebagai berikut: Kota
Agung di Kabupaten Tanggamus, Liwa dan Ulubelu di Kabupaten Lampung Barat, Pakuan Ratu di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji. Peta kelistrikan Provinsi
Lampung diperlihatkan pada Gambar A12.2.
321
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Beban puncak Lampung pada tahun 2011 adalah 525,80 MW dengan produksi energi 2.970 GWh.
Pembangkit yang berada di Provinsi Lampun ditunjukkan pada Tabel A12.1.
Pembangkit
90
89
30
28
200
200
15
12
14
11
28
20
337
361
Jumlah
322
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:49
Tabel A12.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011
No.
Kelompok Tarif
Rumah Tangga
2
3
4
Porsi (%)
1.456,77
60,05
Komersil
407,50
16,80
Publik
166,69
6,87
Industri
394,98
16,28
Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terkahir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A12.3.
Tahun
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
2.777
3.142
570
1.357.433
2013
3.057
3.399
616
1.483.537
2014
3.366
3.684
666
1.602.488
2015
3.702
4.038
729
1.728.665
2016
4.076
4.439
800
1.845.562
2017
4.494
4.889
880
1.962.459
2018
4.956
5.386
968
2.024.408
2019
5.472
5.940
1.066
2.075.366
2020
6.049
6.560
1.175
2.126.325
2021
6.679
7.313
1.308
2.163.990
Growth
11,5%
10,9%
10,1%
7,9%
Area
Way Umpu
Danau Ranau
Purunan
Gn. Sekincau
Regency
Way Kanan
Speculative
Reserve (Mwe)
Hipothetic
Possible
Probable
Proven
100
Lampung Barat
185
222
37
Lampung Barat
25
Lampung Barat
100
130
Bacingot
Lampung Barat
225
Suoh Antata
Lampung Barat
163
300
Pajar Bulan
Lampung Barat
100
323
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Area
Regency
Ulu Belu
Tanggamus
10
Lempasing
Lampung selatan
11
Way Ratai
Lampung selatan
12
Kalianda
13
Pmt. Belirang
Speculative
Hipothetic
Possible
Probable
Proven
156
380
110
225
194
Lampung selatan
40
40
Lampung selatan
225
925
838
1.072
37
110
Reserve (Mwe)
Lokasi
Kapasitas
(MW)
Besai / Umpu
16,00
7,50
Giham Pukau
80,00
Giham Aringik
1,60
Tangkas
Campang Limau
978,00
Sinar Mulia
600,00
Way Abung
600,00
Way Umpu
II
Seputih / Sekampung
Bumiayu
1,00
III
Semangka
39,20
Semangka Atas I
39,20
Semangka Atas II
26,8
28,2
Semangka Bawah I
35,5
Semangka Bawah II
40,4
Semung I
23,8
Semung II
38,7
Semung III
11,6
Manula I
5,7
10
Manula II
8,4
11
Simpang Lunik I
6,1
12
Simpang Lunik II
3,8
13
3,9
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sekitar 1.311 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A12.6.
324
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
Kapasitas
(MW)
COD
Tarahan (FTP1)
PLTU
PLN
200
2012
Ulubelu #1,2
PLTP
PLN
110
2012
Lampung Peaker
PLTG/MG
PLN
100
2015
Tarahan #5,6
PLTU
Sewa
240
2015
Semangka (FTP2)
PLTA
Swasta
56
2016
PLTP
Swasta
110
2016/17
Rajabasa (FTP2)
PLTP
Swasta
220
2017
Suoh Sekincau
PLTP
Swasta
220
2018/19
Wai Ratai
PLTP
Swasta
55
2019
Jumlah
1.311
Pengembangan GI
Di Provinsi Lampung direncanakan pembangunan GI baru dan pengembangan GI existing sampai dengan
tahun 2021 seperti diperlihatkan pada Tabel A12.7.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(MVA/BAY)
Juta
USD
COD
Adijaya
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Bukit Kemuning
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Kalianda
150/20 kV
Extension
30
1,27
2012
Kotabumi
150/20 kV
Extension
60
1,37
2012
Ulubelu
150/20 kV
New
30
3,06
2012
Dipasena
70/20 kV
New
90
4,51
2013
Menggala
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
Menggala
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
Metro
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
10
Natar
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
11
New Tarahan
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
12
New Tarahan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
13
Pagelaran
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
14
Seputih Banyak
70/20 kV
New
100
2,41
2013
15
Sribawono
150/20 kV
Extension
60
1,37
2013
16
Sribawono
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
17
Sukarame
150/20 kV
Extension
30
1,27
2013
18
Bukit Kemuning
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
19
Kota Agung
150/20 kV
New
30
3,06
2014
20
Kotabumi
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
21
Liwa
150/20 kV
New
30
3,06
2014
22
Pagelaran
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
23
Seputih Banyak
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
24
Tegineneng
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
25
Blambangan Umpu
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
26
Dipasena
150/20 kV
New
120
4,54
2015
27
Gedong Tataan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
28
Gedong Tataan
150/20 kV
New
60
4,33
2015
325
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
Kapasitas
(Mva)
Lanjutan
Juta
USD
COD
29
Gumawang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
30
Kalianda
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
31
Ketapang
150/20 kV
New
30
3,06
2015
32
Mesuji
150/20 kV
New
30
3,06
2015
33
Mesuji
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
34
Pagelaran
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
35
Teluk Ratai
150/20 kV
New
30
3,06
2015
36
Adijaya
150/20 kV
Extension
30
1,27
2016
37
Jati Agung
150/20 kV
New
30
3,06
2016
38
Menggala
150/20 kV
Extension
60
1,37
2016
39
New Tarahan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2016
40
Pakuan Ratu
150/20 kV
New
41
Sukarame
150/20 kV
Extension
42
Sutami
150/20 kV
43
Kalianda
150/20 kV
44
Langkapura
150/20 kV
New
45
Besai
150/20 kV
Extension
46
Mesuji
150/20 kV
Extension
47
Tegineneng
150/20 kV
Extension
48
Bengkunat
150/20 kV
New
30
3,06
2019
49
Jati Agung
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
50
Ketapang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
51
Liwa
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2019
52
Pakuan Ratu
150/20 kV
Extension
30
1,27
2019
53
Sukarame
150/20 kV
Extension
60
1,37
2019
54
Teluk Ratai
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2019
55
Kotabumi
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
56
Langkapura
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
57
Sribawono
150/20 kV
Extension
60
1,37
2020
58
Adijaya
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
59
Bukit Kemuning
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
60
Seputih Banyak
150/20 kV
Extension
60
1,37
2021
2.200
106,30
30
3,06
2016
2 LB
1,23
2016
Extension
30
1,27
2016
Extension
2 LB
1,23
2017
60
3,17
2017
2 LB
1,23
2018
30
1,27
2018
60
1,37
2018
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Pengembangan transmisi 150 kV dan 500 kV sampai dengan 2021 sepanjang 1.457 kms diperlihatkan
pada Tabel A12.8.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
PLTU Tarahan
(FTP1)
Inc. 2 Pi (New
Tarahan-Kalianda)
150 kV
2 cct, 2 Zebra
0,23
2012
Ulubelu
Inc. 1 Pi (BatutegiPagelaran)
150 kV
2 cct, 2 Hawk
40
3,05
2012
Bukit Kemuning
(uprate)
Kotabumi (uprate)
150 kV
68
9,04
2013
326
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
KMS
Juta
USD
COD
Seputih Banyak
Dipasena
70 kV
2 cct, 1 Hawk
Sutami (uprate)
Natar (uprate)
150 kV
Bukit Kemuning
Liwa
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Menggala
Seputih Banyak
150 kV
2 cct, 2 Zebra
Pagelaran
Kota Agung
150 kV
2 cct, 1 Hawk
Gedon Tataan
Teluk Ratai
150 kV
2 cct, 1 Hawk
10
Gumawang
Mesuji
150 kV
11
Kalianda
Ketapang
150 kV
12
Mesuji
Dipasena
13
Pagelaran
Gedong Tataan
14
Ulubelu
15
Pakuan Ratu
Blambangan Umpu
16
PLTA Semangka
Kota Agung
150 kV
2 cct, 1 Hawk
60
3,32
2016
17
Sukarame
Jatiagung
150 kV
16
35,52
2016
18
Kalianda
PLTP Rajabasa
150 kV
2 cct, 2 Hawk
40
3,05
2017
Langkapura
Inc. 2 Pi (Natar-Teluk
Betung)
150 kV
2 cct, 1 Hawk
0,11
2017
19
120
9,16
2013
60
8,08
2013
80
4,43
2014
120
27,01
2014
80
4,43
2014
60
3,32
2015
2 cct, 2 Hawk
160
12,21
2015
2 cct, 2 Hawk
90
6,87
2015
150 kV
2 cct, 2 Hawk
152
11,60
2015
150 kV
2 cct, 2 Hawk
60
4,58
2015
150 kV
2 cct, 1 Hawk
20
1,11
2015
150 kV
2 cct, 2 Zebra
30
6,75
2016
20
Besai
150 kV
2 cct, 1 Hawk
38
2,11
2018
21
Liwa
Bengkunat
150 kV
2 cct, 1 Hawk
120
6,65
2019
22
Teluk Ratai
150 kV
2 cct, 1 Hawk
40
2,22
2019
1.457
164,86
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, penambahan pelanggan baru sampai dengan 2021 adalah 923 ribu pelanggan atau rata-rata 92 pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan
tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1.937 kms, JTR sekitar 1.823 kms dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 672 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A12.9.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
235
221
89
116.409
2013
224
211
86
126.104
2014
231
217
85
118.951
2015
217
204
71
126.177
2016
145
137
54
116.897
2017
154
145
55
116.897
2018
164
154
56
61.949
2019
175
164
57
50.959
2020
187
176
59
50.959
2021
2012-2021
206
194
60
37.664
1.937
1,823
672
922.966
327
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
A12.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A12.10.
Energy Sales
(GWh)
Produksi Energi
(GWh)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
2.777
570
570
310
210
41
517
2013
3.057
616
616
580
248
90
2014
3.366
666
666
210
280
91
2015
3.702
729
729
340
270
542
160
2016
4.076
800
800
111
240
706
318
2017
4.494
880
880
275
60
42
653
2018
4.956
968
968
110
90
38
280
2019
5.472
1.066
1.066
165
180
160
427
2020
6.049
1.175
1.175
180
41
2021
6.679
1.308
1.308
180
43
Growth/
Jumlah
11,5%
10,9%
10,1%
1.311
2,200
2.057
2.621
328
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
LAMPIRAN A.13
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (PERSERO)
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
A13.1. Kondisi Saat Ini
Sistem kelistrikan di Kalimantan Barat terdiri atas satu sistem interkoneksi 150 kV dan beberapa sistem
isolated. Sistem interkoneksi meliputi sekitar Pontianak hingga Singkawang. Sistem isolated terdiri atas
sistem Sambas, Bengkayang, Ngabang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Putussibau, Ketapang,
Sukadana dan sistem tersebar.
Beban puncak di sistem kelistrikan Kalimantan Barat pada tahun 2011 adalah 286 MW dengan produksi
1.616 GWh. Sistem interkoneksi merupakan yang terbesar dimana sekitar 67% produksi listrik di Kalimantan Barat berada di sistem ini. Tabel A13.1 memperlihatkan komposisi sistem kelistrikan di Kalimantan Barat.
Produksi
GWh
Beban Puncak
(MW)
Faktor Beban
(%)
Interkoneksi
1.182
67,9
202
70,7
Bengkayang
21
1,4
1,5
Sambas
68
4,1
14
4,9
Ngabang
22
1,3
1,6
Sanggau
65
3,7
14
4,9
Sekadau
16
1,0
1,2
Sintang
73
4,3
14
4,9
Putusibau
24
1,5
1,6
Nangapinoh
26
1,5
1,6
119
7,4
20
7,0
1.616
100,0
286
100,0
Ketapang
Total
Pertumbuhan penjualan 5 tahun terakhir sangat tinggi, yaitu rata-rata 9,1% per tahun. Penjualan tenaga
listrik diserap oleh konsumen rumah tangga dan sosial (61%), konsumen komersil (28%), konsumen industri (5%) dan konsumen publik (6%).
Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan bakar minyak. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah karena umur beberapa mesin diesel
sudah tua dan cadangan pembangkitan tidak memadai.
Kapasitas pembangkit adalah 415 MW dengan daya mampu 355 MW seperti diperlihatkan pada Tabel
A13.2.
329
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Tabel A13.2. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit per 2011
Daya Terpasang
(MW)
Sistem
Interkoneksi
Daya Mampu
(MW)
259
Bengkayang
Sambas
219
15
15
Ngabang
Sanggau
17
16
Sekadau
Sintang
20
18
Putusibau
Nangapinoh
Ketapang
27
24
Tersebar
50
37
415
355
Total
Tabel A13.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik (Sistem Interkoneksi dan Isolated)
Tahun
Sales
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
1.588
1.844
335
706.424
2013
1.745
1.996
362
764.078
2014
1.904
2.201
397
824.541
2015
2.068
2.385
429
880.923
2016
2.246
2.586
464
939.436
2017
2.439
2.806
502
997.983
2018
2.647
3.044
543
1.056.565
2019
2.873
3.302
587
1.115.183
2020
3.117
3.581
634
1.140.639
2021
3.382
3.885
686
1.168.512
Growth
10,2%
10,2%
10,1%
7,4%
Beban puncak sistem interkoneksi pada tahun 2011 adalah 202 MW, dan sejalan dengan rencana pengembangan transmisi 150 kV hingga mengambil alih beban pada sistem-sistem isolated (Sistem Sambas,
Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Ngabang dan Ketapang) maka beban puncak grid 150 kV pada
tahun 2021 menjadi 609 MW atau tumbuh rata-rata 12,1% per tahun. Sedangkan sistem-sistem isolated
kecil lainnya masih tetap beroperasi isolated.
330
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Proyek
Jenis
Asumsi
Pengembang
Kapasitas
(MW)
COD
Nanga Pinoh
PLTGB
PLN
2013
Putussibau (FTP2)
PLTGB
PLN
2013
Riam Badau
PLTA
PLN
0,2
2013
PLTU
PLN
55
2014
PLTU
PLN
100
2014
Sanggau
PLTU
PLN
14
2014
Sintang
PLTU
PLN
21
2014
Ketapang (FTP2)
PLTU
PLN
20
2015
Ketapang (FTP2)
PLTU
Swasta
14
2015
10
PLTU
PLN
100
2015
11
Kalbar-1
PLTU
PLN
200
2017/18
12
Pontianak Peaker
PLTG/MG
PLN
100
2019
13
Nanga Pinoh
PLTA
PLN
98
2020
Jumlah
736,2
331
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Dengan pola transfer energi seperti ini PLN akan terhindar dari membakar BBM untuk pembangkit beban puncak dalam periode sampai dengan tahun 2019, namun untuk mengurangi ketergantungan yang
sangat besar terhadap pasokan/impor dari Sarawak, maka direncanakan pula pembangunan pembangkit peaker (PLTG/PLTMG) dengan kapasitas 100 MW yang akan beroperasi pada tahun 2019 dan menggunakan bahan bakar LNG.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)
Pengembangan GI
Di Provinsi Kalimantan Barat akan akan dikembangkan GI 150 kV baru dan pengembangan trafo GI
existing sebesar 930 MVA. Selain itu akan dibangun pula GI 275 kV sebagai simpul interkoneksi antara
Kalimantan Barat dan Serawak. Rencana pembangunan GI diberikan pada Tabel A13.5 dan Tabel A13.6.
Gardu Induk
Tegangan
New/
Extension
150/20 kV
New
Kapasitas
(MVA/BAY)
3,06
COD
Kota Baru
Parit Baru
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
Sei Raya
150/20 kV
Extension
120
2,75
2012
Sei Raya
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
150/20 kV
New
30
4,29
2013
Sambas
150/20 kV
New
30
3,06
2013
Siantan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
Singkawang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
Tayan
150/20 kV
New
30
3,06
2013
10
Bengkayang
150/20 kV
New
30
5,33
2014
11
Mempawah
150/20 kV
Extension
30
1,27
2014
12
Ngabang
150/20 kV
New
30
4,29
2014
13
Sanggau
150/20 kV
New
30
4,29
2014
14
Siantan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2014
15
Tayan
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
16
Tayan
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2014
17
Sekadau
150/20 kV
New
30
4,29
2015
18
Singkawang
150/20 kV
Extension
30
1,27
2015
19
Sintang
150/20 kV
New
60
4,33
2016
20
Nanga Pinoh
150/20 kV
New
30
3,06
2016
21
Sanggau
150/20 kV
Extension
30
1,27
2016
22
Sintang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
23
Ketapang
150/20 kV
New
60
5,56
2017
24
Kota Baru 2
150/20 kV
New
30
3,06
2017
25
Nanga Pinoh
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
26
Parit Baru
150/20 kV
Extension
30
1,27
2017
27
Sandai
150/20 kV
New
30
4,29
2017
28
Sukadana
150/20 kV
New
30
4,29
2017
29
Putussibau
150/20 kV
New
30
3,06
2017
30
Sintang
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2020
31
Sambas
150/20 kV
Extension
30
1,27
2018
32
Siantan
150/20 kV
Extension
60
1,37
2019
33
Kota Baru
150/20 kV
Extension
30
1,27
2020
930
84,78
Jumlah
30
Juta
USD
2012
332
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
Tegangan
New/
Extension
275/150 kV
New
Gardu Induk
Bengkayang
Jumlah
Kapasitas
(Mva)
Juta
USD
250
25,98
250
25,98
COD
2014
Pengembangan Transmisi
Pengembangan jaringan transmisi sampai dengan tahun 2021 di Kalimantan Barat adalah seperti terlihat
pada Tabel A13.7.
Parit Baru
Kota Baru
150 kV
2 cct, 1 Hawk
40
2,22
2013
Sei Raya
Kota Baru
150 kV
2 cct, 1 Hawk
32
1,77
2013
Siantan
Tayan
150 kV
2 cct, 2 Hawk
184
10,19
2013
Singkawang
Bengkayang
150 kV
2 cct, 2 Hawk
120
6,65
2013
Singkawang
Sambas
150 kV
2 cct, 1 Hawk
126
6,98
2013
Bengkayang
Ngabang
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
9,97
2014
Ngabang
Tayan
150 kV
2 cct, 2 Hawk
110
6,09
2014
Tayan
Sanggau
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
9,97
2014
10
Sanggau
Sekadau
150 kV
2 cct, 2 Hawk
100
5,54
2015
11
Sintang
Sekadau
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
9,97
2016
12
Sintang
Nanga Pinoh
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
9,97
2016
13
Ketapang
Sukadana
150 kV
2 cct, 2 Hawk
200
15,27
2017
14
Nanga Pinoh
Kota Baru 2
150 kV
2 cct, 1 Hawk
1 80
9,97
2017
15
Sandai
Tayan
150 kV
2 cct, 2 Hawk
300
22,90
2017
16
Sukadana
Sandai
150 kV
2 cct, 2 Hawk
180
13,74
2017
17
Sintang
Putusibau
150 kV
2 cct, 2 Hawk
300
22,90
2017
2.632
166,33
Jumlah
Ke
Inc. 2 pi (SingkawangMempawah)
Tegangan
150 kV
Konduktor
2 cct, 1 Hawk
KMS
Juta
USD
No
40
2,22
COD
2012
Untuk mewujudkan interkoneksi antara Kalimantan Barat dan Sarawak tersebut, PLN berencana membangun transmisi 275 kV sepanjang 180 kms dari GI Bengkayang ke perbatasan negara dan trafo IBT
berkapasitas 250 MVA.
333
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:50
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
RENCANA
PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
your computer,
and then open theBARAT
file again. If 2011
the red x still
appears, you
KALIMANTAN
- 2020
BIAWAK
GI. SAMBAS
Thn2013
SERIKIN
KUCHING
GI MAMBONG (MATANG)
JAGOI BABANG
BATU KAYA
TEBEDU
GI. SINGKAWANG
Thn 2009
GI. NGABANG
Thn2014
55 km
GI. SIANTAN
GI. TAYAN
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011
PLTU PONTIANAK-3
2X25 MW (2016)
GI. PUTUSIBAU
Thn 2017
BADAU
ENTIKONG
GI & GITET. BENGKAYANG
Thn 2014
GI SANGGAU
Thn 2014
GI. SINTANG
Thn 2016
GI. SEKADAU
Thn 2015
PLTU SANGGAU (PLN); 2 X
7 MW (2014)
GI. K0TA
BARU22017
GI. SUKADANA
Thn 2017
GI. SANDAI
Thn 2017
GI.GI
KUALA
KURUN
Kuala
Kurun
GI. KETAPANG
Thn 2017
PLTU KETAPANG (IPP) ; 2 X7 MW (2012)
KETERANGAN :
Gardu Induk 275 kV Rencana
Transmisi 275 kV Rencana
Transmisi 150 kV Eksisting
Transmisi 150 kV Rencana
Gardu Induk 150 kV Eksisting
Gardu Induk 150 kV Rencana
PLTU Rencana
PLTMH Rencana
Listrik Perbatasan Eksisting
Listrik Perbatasan Rencana
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan sebanyak 52 ribu
sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan JTM
1.458 kms, JTR sekitar 4.166 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi 643 MVA sampai dengan tahun
2021 seperti ditampilkan dalam Tabel A13.8.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
122
349
65
53.041
2013
111
318
56
57.653
2014
117
335
52
60.464
2015
124
354
59
56.382
2016
141
401
62
58.512
2017
149
425
64
58.547
2018
158
451
67
58.582
2019
167
477
70
58.618
2020
177
506
74
25.456
2021
192
549
75
27.873
1.458
4.166
643
515.129
2012-2021
334
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:51
A13.5. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A13.9.
Energy Sales
(GWh)
Produksi Energi
(GWh)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
1.588
1.844
335
150
40
36
2013
1.745
1.996
362
48
90
502
160
2014
1.904
2.201
397
190
520
930
482
2015
2.068
2.385
429
100
30
190
2016
2.246
2.586
464
60
180
42
2017
2.439
2.806
502
100
180
860
260
2018
2.647
3.044
543
100
30
183
2019
2.873
3.302
587
100
60
96
2020
3.117
3.581
634
98
60
300
208
2021
3.382
3.885
686
45
Growth/
Jumlah
10,2%
10,2%
10,1%
736
1.180
2.812
1.701
335
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:19:51
04/02/2013 14:19:51
A14
Neraca Daya Sistem-Sistem Isolated
Wilayah Operasi Indonesia Barat
A14.1.
A14.2.
A14.3.
A14.4.
A14.5.
A14.6.
04/02/2013 14:19:51
04/02/2013 14:19:51
Lampiran A14.1
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI ACEH
04/02/2013 14:19:51
340
04/02/2013 14:19:51
MW
%
Beban Puncak
Load Faktor
MW
MW
Derating Kapasitas
Pembangkit PLN
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Marcedes MTU
Caterpillar
Caterpillar
Caterpillar
PLTP
MW
MW
MW
MW
MW
Jaboi (FTP2)
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
0,4
1,0
1,4
2,4
6,7
1,3
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
6,68
0,7
7,4
65,2
3,8
21,9
2012
2,3
1,4
4,0
5,4
11,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
65,5
4,0
23,0
2013
PLTP
Sabang (FTP2)
PLTD
Genset BPKS
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Diesel
PLTD Sewa
PLTD
Marcedes MTU
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,1
1,4
4,0
5,4
11,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
65,7
4,2
24,1
2014
1,9
1,4
4,0
5,4
11,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
66,0
4,4
25,2
2015
1,7
1,4
4,0
5,4
11,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
66,2
4,5
26,3
2016
2,5
3,5
4,0
7,5
14,7
1,3
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
6,68
0,7
7,4
66,4
4,7
27,4
2017
2,3
3,5
4,0
7,5
14,7
1,3
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
6,68
0,7
7,4
66,6
4,9
28,5
2018
9,2
3,5
4,0
7,5
21,7
10
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
66,8
5,1
29,6
2019
9,0
3,5
4,0
7,5
21,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
3,71
0,4
4,1
67,0
5,2
30,7
2020
8,7
3,5
4,0
7,5
21,7
1,4
0,9
0,9
0,7
0,2
9,62
1,1
10,7
67,0
5,4
31,9
2021
341
04/02/2013 14:19:51
MW
%
Load Faktor
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Cummins
Caterpillar
Caterpillar
Caterpillar
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
6,2
2,4
4,5
6,9
22,1
2,0
9,0
0,2
0,5
0,9
0,7
3,0
4,8
1,0
1,3
22,1
1,2
23,3
56,7
9,1
45,0
2012
5,7
2,4
4,5
6,9
22,1
2,0
9,0
0,2
0,5
0,9
0,7
3,0
4,8
1,0
1,3
22,1
1,2
23,3
56,7
9,5
47,3
2013
2014
PLTD
Sewa Diesel
Sewa
PLTD
PLTD
MTU
PLTD
Merrless
MAK
PLTD
SWD 6 FG
PLTD Suak
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2015
2017
2018
2019
2016
2021
342
04/02/2013 14:19:52
MW
%
MW
Load Faktor
Kapasitas Terpasang
PLTD
PLTD
SWD 6FG
SWD 9F
Surplus/Defisit
1,0
1,5
1,2
1,0
1,1
2,1
9,7
4,0
1,5
2,2
0,7
2,0
9,7
0,6
10,4
60,2
6,5
34
2013
2014
2015
Catatan: Surplus/Defisit dapat di supplay dari Sistem Blangpidre dan Sistem Kuta Fajar
MW
MW
Operasi
1,1
2,1
MW
MW
Cadangan
MW
Pemeliharaan
9,7
PLTD
Jumlah Kapasitas
4,0
1,5
2,2
0,7
Sewa Diesel
Sewa
PLTD
PLTD
2,0
9,73
Pembangkit PLN
PLTD Tapaktuan
0,6
10,4
60,2
6,2
32,5
2012
Derating Kapasitas
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2017
2018
2019
2016
2021
343
04/02/2013 14:19:52
MW
%
Load Faktor
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD Singkil
PLTD Sewa
PLTB
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
9,1
0,9
1,0
1,9
23,8
10
9,0
1,2
0,0
4,5
12,8
1,9
14,7
54
13
60
2012
PLTU
Tambahan Kapasitas
PLTD
PLTD Rimo
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
8,1
0,9
1,0
1,9
23,8
9,0
1,2
0,0
4,5
12,8
1,9
14,7
54
14
65
2013
2014
2017
2018
2019
2016
2015
2021
344
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
Load Faktor
PLTD
PLTD
SWD 8FG
Cummins
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
0,9
0,9
2,0
2,8
14,6
2,0
5,0
1,5
1,7
0,6
2,0
2,6
14,57
0,8
15,3
55,4
10,8
52,6
2012
0,2
0,9
2,0
2,8
14,6
2,0
5,0
1,5
1,7
0,6
2,0
2,6
14,57
0,8
15,3
55,4
11,6
56,3
2013
2014
2015
MW
MW
PLTD
PLTD Sewa
Turbin WKC
PLTD
PLTD
SWD 6TM
PLTM Sepakat
PLTD
MTU
PLTD Kuning
Pembangkit PLN
Derating Capacity
Kapasitas Terpasang
MW
MW
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
2017
2018
2019
2016
2021
345
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
MW
PLTD
PLTM
Pembangkit PLN
PLTD Rema
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Putri Betung
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Kapasitas
PLTD
MW
Derating Capacity
Sewa
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
1,1
0,8
1,0
1,8
7,0
0,3
2,0
0,2
1,4
3,6
6,7
0,5
7,2
43
16
2012
0,8
0,8
1,0
1,8
7,0
2,0
0,2
1,4
3,6
6,7
0,5
7,2
43
17
2013
0,6
0,8
1,0
1,8
7,0
2,0
0,2
1,4
3,6
6,7
0,5
7,2
43
18
2014
2015
2017
2018
2019
2020
2016
346
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
Derating Capacity
PLTD
PLTMH
PLTD
PLTMH Angkup
PLTD Sewa
MW
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
0,0
1,4
2,8
4,2
23,1
1,5
7,5
6,0
0,6
0,4
0,3
9,1
2,4
24,0
36,5
18,9
60,4
2012
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
KERPAP
IPP/Beli Energi
Tambahan Pembangkit
PLTMH
PLTD
PLTD Janarata
PLTD
PLTD Ayangan
Pembangkit PLN
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
1,4
2,8
4,2
24,4
9,0
6,0
0,6
0,4
0,3
9,1
2,5
25,5
36,5
20
64
2013
2014
2015
2017
2018
2019
2016
2021
347
04/02/2013 14:19:52
MW
%
Beban Puncak
Load Faktor
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
MTU
Caterpillar
Caterpillar
Wartsilla
MW
MW
MW
Surplus/Defisit
MW
Cadangan
Operasi
MW
Jumlah Kapasitas
Pemeliharaan
PLTU
Tambahan Kapasitas
PLTD
PLTD
MTU
PLTD Sewa
PLTD
MTU
PLTD Lasikin
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,7
1,1
1,1
2,2
6,3
2,0
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
6,3
0,7
7,0
64
20
2012
0,4
1,1
1,1
2,2
6,3
2,0
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
6,3
0,7
7,0
64
21
2013
6,5
1,1
7,0
8,1
18,5
14
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
22
2014
6,3
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
23
2015
6,1
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
24
2016
5,9
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
25
2017
5,7
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
27
2018
5,5
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
28
2019
5,3
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
29
2020
5,0
1,1
7,0
8,1
18,5
2,2
0,9
0,6
0,6
0,5
0,4
4,5
0,5
5,0
64
30
2021
04/02/2013 14:19:52
Lampiran A14.2
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI SUMATERA UTARA
04/02/2013 14:19:52
350
04/02/2013 14:19:52
MW
Derating Kapasitas
MW
MW
MW
Surplus/Defisit (N-1)
MW
Cadangan
Operasi
MW
Jumlah Kapasitas
Pemeliharaan
PLTU
PLTU
Nias-2
MW
Nias (FTP2)
Nias
PLTD
Teluk Dalam
Tambahan Kapasitas
MW
PLTD
Gunung Sitoli
PLTD Sewa
MW
MW
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
5,1
1,1
1,5
2,6
24,0
3,0
5,0
8,0
3,4
12,2
7,6
23,6
16
43
61
2012
4,1
1,1
1,5
2,6
24,0
3,0
5,0
8,0
3,4
12,2
7,6
23,6
17
43
65
2013
4,1
1,5
7,0
8,5
31,0
14
3,4
12,2
7,6
15,6
18
43
69
2014
10,2
1,5
7,0
8,5
38,0
3,4
12,2
7,6
15,6
19
43
73
2015
9,1
1,5
7,0
8,5
38,0
3,4
12,2
7,6
15,6
20
43
77
2016
5,5
4,0
7,0
11,0
38,0
3,4
12,2
7,6
15,6
22
43
82
2017
4,2
4,0
7,0
11,0
38,0
3,4
12,2
7,6
15,6
23
44
87
2018
3,0
4,0
7,0
11,0
38,0
3,4
12,2
7,6
15,6
24
44
92
2019
5,6
7,0
10,0
17,0
48,0
10
3,4
12,2
7,6
15,6
25
44
98
2020
4,1
7,0
10,0
17,0
48,0
3,4
12,2
7,6
15,6
27
44
104
2021
Lampiran A14.3
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI RIAU
04/02/2013 14:19:52
352
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
Deutz F10 L
MTU M.D
PLTD
Sewa MFO
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
MTU (Pemda)
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Kapasitas
PLTU
Sewa Pemda
Sewa
PLTD
Deutz
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,9
0,3
0,8
1,0
10,8
0,6
3,0
6,0
0,6
0,2
0,3
0,0
1,2
69
47
2012
1,0
0,3
0,8
1,0
10,8
3,0
6,0
0,6
0,2
0,3
0,0
1,2
69
53
2013
0,1
0,3
0,8
1,0
10,8
3,0
6,0
0,6
2,0
1,0
0,0
1,2
10
69
60
2014
11
69
67
2015
14
69
84
2017
15
69
94
2018
17
62
102
2019
12
69
75
2016
19
62
110
2020
20
62
117
2021
353
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
MW
Derating Capacity
PLTD
Deutz
PLTMG
PLTMG
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Al Selat
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Sewa
Selat Panjang
PLTD
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Pembangkit
PLTD
BWSC
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,5
1,2
6,0
7,2
16,3
2,4
2,0
0,1
4,4
7,6
66,6
53,5
2012
0,5
1,2
6,0
7,2
16,3
2,4
2,0
0,1
4,4
8,5
66,8
60,4
2013
11,5
1,2
7,0
8,2
29,3
2,4
2,0
0,1
4,4
9,6
66,9
66,1
2014
10,4
1,2
7,0
8,2
29,3
2,4
2,0
0,1
4,4
10,7
67,1
71,9
2015
14,1
1,2
7,0
8,2
34,3
2,4
2,0
0,1
4,4
12,0
67,2
78,1
2016
12,6
1,2
7,0
8,2
34,3
2,4
2,0
0,1
4,4
13,4
67,4
84,3
2017
14,0
1,2
7,0
8,2
37,3
2,4
2,0
0,1
4,4
15,1
67,5
90,9
2018
12,2
1,2
7,0
8,2
37,3
2,4
2,0
0,1
4,4
16,9
67,7
98,3
2019
10,2
1,2
7,0
8,2
37,3
2,4
2,0
0,1
4,4
18,9
67,8
107,3
2020
7,9
1,2
7,0
8,2
37,3
2,4
2,0
0,1
4,4
21,2
67,8
117,2
2021
354
04/02/2013 14:19:52
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
Derating Capacity
PLTD
PLTD
Deutz
Yamar
PLTD
PLTD
PLTGB
MW
MW
MW
MW
MW
Bengkalis PLTGB
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Pembangkit
PLTD
Deutz
Pembangkit PLN
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
7,5
0,6
1,2
1,8
22,7
1,0
0,2
1,5
2,0
24,7
13
64
82
2012
5,3
1,0
1,2
2,2
22,6
1,0
0,2
1,4
2,1
18,7
15
64
93
2013
3,8
1,0
1,2
2,2
22,5
1,0
0,2
1,4
2,2
18,7
17
64
101
2014
2,3
1,0
1,2
2,2
22,5
0,9
0,2
1,4
2,2
12,7
18
64
110
2015
0,7
1,0
1,2
2,2
22,4
0,9
0,2
1,3
2,3
12,7
20
64
120
2016
5,0
1,0
1,2
2,2
28,4
0,9
0,2
1,3
2,4
12,7
21
64
129
2017
3,3
1,0
1,2
2,2
28,3
0,9
0,2
1,3
2,4
12,7
23
64
139
2018
7,4
1,0
1,2
2,2
34,2
0,8
0,2
1,2
2,5
12,7
25
64
151
2019
5,1
1,0
1,2
2,2
34,2
0,8
0,2
1,2
2,5
12,7
27
64
165
2020
0,0
1,0
1,2
2,2
34,1
1,4
0,2
1,2
2,6
12,7
32
64
180
2021
355
04/02/2013 14:19:52
MW
Derating kapasitas
PLTD
PLTD
Deutz KHD BV 8M
Mitsubishi
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
MW
Cadangan
PLTGB
PLTGB
MW
PLTD
Jumlah Kapasitas
PLTD
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
PLTD
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,2
0,6
1,2
1,8
11,0
5,0
2,4
2,0
0,4
0,8
0,4
1,2
2,8
62
43
2012
0,4
0,6
1,2
1,8
11,0
5,0
2,4
2,0
0,4
0,8
0,4
1,3
2,8
62
48
2013
10
62
53
2014
12
62
64
2016
13
62
70
2017
14
62
77
2018
16
62
84
2019
17
62
93
2020
11
62
58
2015
19
62
102
2021
356
04/02/2013 14:19:52
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
Sewa Diesel3
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
IPP Rengat
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Rengat
PLTD
Sewa Diesel2
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Diesel1
Project Sewa
PLTD
Pembangkit Pemda
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
9,5
1,2
10,0
11,2
38,0
20
5,0
2,0
2,0
0,0
9,0
17
63
95
2012
7,3
1,2
10,0
11,2
38,0
5,0
2,0
2,0
0,0
9,0
20
63
108
2013
2014
2016
2017
2018
2019
2020
14
2015
357
04/02/2013 14:19:52
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
Yanmar
Yanmar
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Tembilahan
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
PLN
Tambahan Kapasitas
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Pembangkit Sewa
PLTD
Komatsu
PLTD
PLTD
Deutz KHD BV 8M
Pembangkit Pemda
PLTD
SWD
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,9
0,5
1,2
1,7
15,9
6,0
0,8
3,0
0,5
1,6
1,5
0,2
1,8
0,5
1,7
7,8
13
60
70
2012
2,8
1,2
7,0
8,2
26,0
14
6,0
0,5
1,6
1,5
0,2
1,7
0,5
1,8
7,8
15
60
79
2013
1,3
1,2
7,0
8,2
25,9
6,0
0,5
1,6
1,5
0,2
1,7
0,5
1,9
7,8
16
60
86
2014
2015
2017
2018
2019
2016
2021
358
04/02/2013 14:19:53
Pasokan/Kebutuhan
MW
Derating Capacity
PLTD
Catterpilar
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Pembangkit
PLTD
PLTMG
Sewa Diesel
Sewa
PLTD
Mitsubishi S6U
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
-0,1
0,6
1,0
1,6
2,8
0,8
0,8
1,6
50
2012
0,8
0,8
1,6
50
2013
0,8
0,8
1,6
51
2014
0,8
0,8
1,6
51
2016
0,8
0,8
1,6
51
2017
0,8
0,8
1,6
51
10
2018
0,8
0,8
1,6
51
2015
0,8
0,8
1,6
51
11
2019
0,8
0,8
1,6
51
12
2020
0,8
0,8
1,6
51
13
2021
Lampiran A14.4
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
04/02/2013 14:19:53
360
04/02/2013 14:19:53
MW
Derating kapasitas
MW
MW
%
Jumlah Kapasitas
MW
Tanjung Pinang 3
PLTU
PLTU
SEWA
PLTU
PLTU
Sewa PLTU
Tambahan Pembangkit
PLTD
PLTD
Sewa Genset
PLTD
PLTD
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
30
68
30
28
11
71
53
69
318
2012
38
118
40
10
30
28
11
71
86
70
524
2013
31
120
10
30
30
30
92
72
583
2014
40
160
10
30
30
30
114
75
749
2015
44
180
20
30
30
125
75
820
2016
41
190
10
30
30
135
75
886
2017
31
190
30
30
145
75
949
2018
36
210
50
154
75
1.010
2019
58
260
50
164
75
1.077
2020
48
260
175
75
1.148
2021
361
04/02/2013 14:19:53
Pasokan/Kebutuhan
MW
Derating kapasitas
PLTD
PLTD
PLTD
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
TB. Karimun - 2
PLTG/PLTMG
PLTU
PLTU
Tambahan Kapasitas
PLTD
7,1
3,0
7,0
10,0
38,0
10
PLTD
PLTD
1,8
7,2
4,2
13,2
21
68
129
2012
Pembangkit Sewa
PLTD
MAK 8M 453B
Allen
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
10,3
3,0
7,0
10,0
43,0
10
1,8
7,2
4,2
13,2
23
68
143
2013
2,4
3,0
7,0
10,0
37,0
10
1,8
7,2
4,2
13,2
25
68
162
2014
11,2
3,0
7,0
10,0
48,0
15
10
1,8
7,2
4,2
13,2
27
67
183
2015
6,9
7,0
10,0
17,0
53,0
15
1,8
7,2
4,2
13,2
29
67
205
2016
4,4
7,0
10,0
17,0
53,0
1,8
7,2
4,2
13,2
32
67
226
2017
11,8
7,0
10,0
17,0
63,0
10
1,8
7,2
4,2
13,2
34
66
246
2018
19,0
7,0
10,0
17,0
73,0
10
1,8
7,2
4,2
13,2
37
66
264
2019
16,0
7,0
10,0
17,0
73,0
1,8
7,2
4,2
13,2
40
66
281
2020
4,2
7,0
10,0
17,0
73,0
1,8
7,2
4,2
13,2
52
66
300
2021
362
04/02/2013 14:19:53
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTD
Deutz BA 12M
PLTD
PLTGB
Sewa Diesel
Sewa PLTGB
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Jumlah Kapasitas
PLTU
PLTGB
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Diesel
Sewa
PLTD
Komatsu
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,3
0,3
1,1
1,4
10,6
2,5
2,0
5,0
0,8
0,3
0,6
1,6
56
33
2012
1,8
0,3
1,1
1,4
10,6
2,5
2,0
5,0
0,8
0,3
0,6
1,6
57
37
2013
4,2
0,3
1,1
1,4
13,6
2,5
2,0
0,8
0,3
0,6
1,6
60
42
2014
15,0
0,3
1,1
1,4
25,1
14
2,0
0,8
0,3
0,6
1,6
62
47
2015
4,6
1,1
7,0
8,1
22,0
64
52
2016
3,8
1,1
7,0
8,1
22,0
10
66
58
2017
3,1
1,1
7,0
8,1
22,0
11
66
63
2018
2,2
1,1
7,0
8,1
22,0
12
66
67
2019
1,3
1,1
7,0
8,1
22,0
13
65
71
2020
0,6
1,1
7,0
8,1
22,0
13
65
76
2021
363
04/02/2013 14:19:53
PLTD
MTU
MW
MW
MW
MW
MW
Kapasitas Efektif
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
PLTGB
Cadangan
Dabo Singkep
Dabo Singkep
PLTD
Sewa Diesel
Tambahan Kapasitas
PLTD
Sewa Genset
Pembangkit Sewa
PLTD
MAK
Pembangkit PLN
Derating kapasitas
Kapasitas Terpasang
MW
MW
Beban Puncak
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,5
0,6
1,2
1,8
7,1
3,0
2,0
1,2
1,2
0,2
2,3
56
22
2012
1,2
0,6
1,2
1,8
7,1
3,0
2,0
1,2
1,2
0,2
2,3
57
24
2013
1,1
1,2
4,0
5,2
10,1
1,2
1,2
0,2
2,3
60
27
2014
0,8
1,2
4,0
5,2
10,1
1,2
1,2
0,2
2,3
63
30
2015
0,4
1,2
4,0
5,2
10,1
1,2
1,2
0,2
2,3
65
33
2016
0,0
1,2
4,0
5,2
10,1
1,2
1,2
0,2
2,3
67
36
2017
3,6
1,2
4,0
5,2
14,1
1,2
1,2
0,2
2,3
67
39
2018
3,2
1,2
4,0
5,2
14,1
1,2
1,2
0,2
2,3
67
41
2019
2,7
1,2
4,0
5,2
14,1
1,2
1,2
0,2
2,3
66
43
2020
0,9
1,2
4,0
5,2
12,1
1,2
1,2
1,2
1,3
66
42
2021
364
04/02/2013 14:19:53
MW
Beban Puncak
Derating Capacity
PLTD
SEWA MFO
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Natuna
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Kapasitas
PLTD
SEWA Perusda
4,8
0,1
0,6
0,7
8,9
6,0
1,8
0,1
Project Sewa
1,0
Komatshu
0,1
1,2
65
19
2012
Daihatsu
Pembangkit PLN
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
4,6
0,1
0,6
0,7
8,9
6,0
1,8
0,1
1,0
0,1
1,2
66
21
2013
10,5
0,1
0,6
0,7
15,1
14
0,1
1,0
0,1
1,2
69
24
2014
10,2
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
72
27
2015
9,8
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
74
30
2016
9,5
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
75
33
2017
9,1
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
76
35
2018
8,7
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
75
38
2019
8,3
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
74
40
2020
8,0
0,1
0,6
0,7
15,1
0,1
1,0
0,1
1,2
74
42
2021
365
04/02/2013 14:19:53
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
Deutz
MWM
Yanmar
Relokasi
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
0,2
0,6
0,8
3,2
2,0
1,0
0,1
0,1
0,3
3,5
56
10
2012
1,2
1,2
58
11
2013
1,2
1,2
65
14
2015
1,2
1,2
68
16
2016
1,2
1,2
70
18
2017
1,2
1,2
72
19
2018
1,2
1,2
72
21
2019
1,2
1,2
62
13
2014
1,2
1,2
72
22
2020
1,2
1,2
72
23
2021
04/02/2013 14:19:53
Lampiran A14.5
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI BANGKA BELITUNG
04/02/2013 14:19:53
368
04/02/2013 14:19:53
MW
%
Load Faktor
MW
MW
MW
Sewa
Sewa PLTD
MW
MW
%
Jumlah Kapasitas
111
77
34
111
62
102
557
2012
39
175
60
77
34
115
62
126
677
2013
42
205
77
22
12
34
145
62
145
786
2014
48
250
30
100
60
63
169
925
2015
47
290
40
63
197
1.090
2016
42
320
30
64
226
1.260
2017
44
370
50
64
257
1.445
2018
41
420
50
65
299
1.695
2019
PLN mempunyai opsi PLTG/MG Bangka Peaker daapt diganti dengan PLTG/MG di lokasi lain di sistem Sumbagsel yang mempunyai pasokan
gas lebih secure.
PLTU
PLTG/MG
PLTU
Bangka 1
Bangka Peaker
Sewa
MW
PLN (PLTD)
Tambahan Pembangkit
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
45
485
65
65
335
2020
45
550
65
65
379
2.164
2021
369
04/02/2013 14:19:53
MW
%
Load Faktor
PLTD
PLTD
PLN
Pilang
Manggar
15
45
40
47
34
48
91
3,0
6,0
9,0
16,0
66
61
355
2017
74
3,0
6,0
9,0
16,0
66
55
319
2016
MW
74
20
3,0
6,0
9,0
16,0
66
50
291
2015
Jumlah Kapasitas
65
11
3,0
6,0
9,0
27,0
66
46
268
2014
60
33
11
3,0
6,0
9,0
27,0
66
41
238
2013
17
42
26
3,0
6,0
9,0
42,0
66
36
190
2012
PLTU
PLTG/MG
Belitung Peaker
Belitung-4
PLTG/MG
PLTGB
Belitung-2/Tanjung Pandan
PLTD
Sewa
Tambahan Kapasitas
PLTU
Biomass
IPP
MW
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
56
108
17
3,0
6,0
9,0
16,0
66
69
401
2018
49
118
10
3,0
6,0
9,0
16,0
66
79
460
2019
39
128
10
3,0
6,0
9,0
16,0
66
92
534
2020
19
128
3,0
6,0
9,0
16,0
66
107
621
2021
04/02/2013 14:19:53
Lampiran A14.6
NERACA DAYA SISTEM ISOLATED
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
04/02/2013 14:19:53
372
04/02/2013 14:19:53
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
PLTD
PLTD
WARTSILA I
RUSTON I
MW
MW
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Sewa Sukadana
Jumlah Kapasitas
PLTD
PLTGB
Cadangan
PLTU
Ketapang (IPP)
Sewa/IPP
Ketapang (FTP2)
PLN
PLTU
PLTD
Sewa Diesel
Tambahan Pembangkit
PLTD
Sewa Diesel
Sewa
PLTD
DEUTZ
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
-2,9
3,0
7,0
10,0
31,1
3,0
7,0
6,0
5,6
2,4
0,7
24,1
24,0
64,2
134,7
2012
0,0
3,0
17,0
10,0
37,1
3,0
13,0
6,0
5,6
2,4
0,7
17,1
27,0
64,2
151,9
2013
0,3
3,0
17,0
10,0
41,6
7,5
13,0
6,0
5,6
2,4
0,7
17,1
31,2
64,2
175,7
2014
4,7
7,0
10,0
17,0
55,1
14
20
6,0
5,6
2,4
0,7
14,1
33,4
64,2
187,8
2015
2,5
7,0
10,0
17,0
55,1
6,0
5,6
2,4
0,7
14,1
35,6
64,2
200,1
2016
0,0
0,0
40,2
64,3
226,5
2018
0,0
0,0
42,8
64,3
240,8
2019
0,0
0,0
45,5
64,3
256,0
2020
-3
Sistem Khatulistiwa
0,0
0,0
37,8
64,2
212,9
2017
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
48,3
64,3
272,2
2021
373
04/02/2013 14:19:53
GWh
Produksi Energi
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
SWD. II
SWD. III
DEUTZ. II
DEUTZ MWM
MTU ( TRAILER )
DEUTZ.MWM KHD.I
DEUTZ.MWM KHD.II
MITSUBISHI
MTU II
MTU III
PLTD
Sewa Diesel
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
PLN
Tambahan Pembangkit
PLTD
Sewa Diesel
PLTD Sewa
PLTD
SWD. I
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Load Faktor
Kebutuhan
Unit
Pasokan/Kebutuhan
2,2
1,0
1,5
2,5
18,7
0,7
0,7
1,0
1,5
1,5
0,6
0,5
0,5
0,4
0,3
0,3
0,40
14,0
66,2
81,4
2012
0,00
2,00
15,8
66,2
91,8
2013
0,00
2,00
18,3
66,2
2014
20,9
66,2
120,9
2016
22,2
66,2
128,8
2017
23,6
66,2
137,0
2018
25,1
66,2
2019
19,6
66,2
113,5
2015
26,7
66,2
154,9
2020
28,4
66,2
164,7
2021
374
04/02/2013 14:19:54
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
MERCEDES (MTU)
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
PLTGB
Jumlah Kapasitas
Sewa PLTGB
PLN
Tambahan Pembangkit
Sewa Diesel
PLTD
PLTD
MITSUBISHI
Sewa
PLTD
PLTD
MERCEDES (MTU)
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
4,9
1,1
1,6
2,7
12,6
3,0
1,1
1,6
0,9
0,2
6,6
5,0
53,9
23,6
2012
3,3
2,1
1,6
3,7
12,6
3,0
1,1
1,6
0,9
0,2
6,6
5,6
53,9
26,6
2013
6,5
54,0
30,7
2014
7,4
54,1
35,0
2016
-6
7,9
54,2
37,3
2017
8,3
54,2
39,6
2018
8,9
54,3
42,1
2019
9,4
54,4
44,8
2020
6,9
54,0
32,9
2015
10,0
54,4
47,6
2021
375
04/02/2013 14:19:54
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
PLTD
MITSUBISHI
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Sewa
Sanggau
PLN
PLTU
PLTD
Sewa Diesel
Tambahan Pembangkit
PLTD
Sewa Diesel
PLTD Sewa
PLTD
PLTD
PLTD
DEUTZ MWM
MITSUBISHI
PLTD
SWD BBI
MTU
PLTD
SWD BBI
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
-0,4
1,2
1,2
2,4
16,4
2,0
6,0
1,2
1,2
0,8
0,8
1,2
1,2
0,3
14,4
14,4
67,5
84,9
2012
0,0
1,2
7,0
8,2
24,4
14,0
2,0
1,2
1,2
0,8
0,8
1,2
1,2
0,3
8,4
16,2
67,5
95,8
2013
2,0
2,0
18,7
67,5
2014
0,0
21,4
67,5
126,2
2016
0,0
22,7
67,4
134,4
2017
0,0
24,2
67,4
2018
0,0
25,7
67,4
152,1
2019
0,0
27,4
67,4
2020
0,0
20,0
67,5
118,5
2015
0,0
29,1
67,4
172,0
2021
376
04/02/2013 14:19:54
Pasokan/Kebutuhan
MW
Derating capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
DEUTZ
DEUTZ
DEUTZ
MTU
MITSUBISHI
MITSUBISHI
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
PLTGB
PLTU
Cadangan
PLTGB Sewa
Sewa
Sintang
PLN
Tambahan Pembangkit
Sewa Diesel
PLTD
PLTD
SWD BBI
PLTD Sewa
PLTD
SWD BBI
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,5
1,5
1,5
3,0
18,9
1,3
1,3
1,1
1,5
1,5
1,5
1,2
0,5
0,5
15,9
14,4
64,3
81,1
2012
9,2
1,5
7,0
8,5
33,9
21
1,3
1,3
1,1
1,5
1,5
1,5
1,2
0,5
0,5
9,9
16,3
64,3
91,5
2013
0,0
0,0
18,8
64,3
105,9
2014
0,0
0,0
21,4
64,4
120,8
2016
-3
0,0
0,0
22,8
64,4
128,6
2017
0,0
0,0
24,2
64,4
136,9
2018
0,0
0,0
25,8
64,5
145,6
2019
0,0
0,0
27,4
64,5
154,9
2020
0,0
0,0
20,1
64,3
113,3
2015
0,0
0,0
29,2
64,5
164,8
2021
377
04/02/2013 14:19:54
MW
MW
MW
Beban Puncak
Kapasitas Terpasang
Derating capacity
PLTD
PLTD
PLTD
DEUTZ MWM
DEUTZ MWM
MITSUBISHI
MW
MW
MW
Surplus/Defisit
MW
Cadangan
Operasi
MW
Jumlah Kapasitas
Pemeliharaan
PLTD
Sewa
Nanga pinoh
PLN
PLTGB
PLTD
Tambahan Pembangkit
PLTD
Sewa Diesel
Sewa Diesel
PLTD Sewa
PLTD
DEUTZ MWM
Pembangkit PLN
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,0
0,5
0,8
1,3
8,3
1,0
3 ,0
0,8
0,5
0,5
0,5
0,1
6,3
6,1
53,7
28,6
2012
3,2
0,5
0,8
1,3
11,3
6,0
1,0
0,8
0,5
0,5
0,5
0,1
3,3
6,8
53,8
32,3
2013
2,1
0,5
0,8
1,3
11,3
1,0
0,8
0,5
0,5
0,5
0,1
3,3
7,9
53,8
37,4
2014
0,6
0,5
0,8
1,3
10,3
0,8
0,5
0,5
0,5
0,1
2,3
8,5
53,9
40,0
2015
0,0
9,6
54,1
45,5
2017
-6
0,0
10,2
54,2
48,5
2018
0,0
10,8
54,3
51,6
2019
0,0
11,5
54,4
54,9
2020
0,0
12,3
54,4
58,5
2021
0,0
9,0
54,0
42,7
2016
378
04/02/2013 14:19:54
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
PLTD
MTU
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
Tambahan Pembangkit
Sewa Diesel
PLTD
PLTD
MTU
PLTD Sewa
PLTD
DEUTZ MWM
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,0
0,7
1,0
1,7
4,4
3,0
0,7
0,4
0,5
0,1
4,6
1,7
45,0
6,6
2012
0,7
0,7
1,0
1,7
4,4
3,0
0,7
0,4
0,5
0,1
4,6
1,9
45,1
7,6
2013
3,0
0,0
3,0
2,1
45,1
8,2
2014
0,0
0,0
2,4
45,3
9,3
2016
0,0
0,0
2,5
45,4
9,9
2017
0,0
0,0
2,7
45,5
10,6
2018
0,0
0,0
2,8
45,6
11,3
2019
0,0
0,0
3,1
45,6
12,3
2020
0,0
0,0
2,2
45,2
8,7
2015
0,0
0,0
3,3
45,6
13,3
2021
379
04/02/2013 14:19:54
MW
Beban Puncak
MW
Derating capacity
MTU
PLTGB
Putussibau (FTP2)
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit
IPP
PLTMH
Riam Badau
PLN
Tambahan Pembangkit
Putussibau
PLTD
PLTD
MTU
Sewa
PLTD
PLTD
DEUTZ MWM
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
-0,7
0,9
1,0
1,9
6,4
4,0
1,0
0,9
0,5
0,1
6,4
5,2
59,2
26,8
2012
3,8
1,0
4,0
5,0
14,6
8,0
0,2
4,0
1,0
0,9
0,5
0,1
6,4
5,8
59,2
30,3
2013
2,8
1,0
4,0
5,0
14,6
4,0
1,0
0,9
0,5
0,1
6,4
6,8
59,2
35,0
2014
2,4
1,0
4,0
5,0
14,6
4,0
1,0
0,9
0,5
0,1
6,4
7,2
59,2
37,5
2015
1,9
1,0
4,0
5,0
14,6
4,0
1,0
0,9
0,5
0,1
6,4
7,7
59,2
39,9
2016
8,7
59,2
45,2
2018
9,3
59,2
48,1
2019
9,9
59,2
51,1
2020
10,5
59,2
54,4
2021
8,2
59,2
42,5
2017
04/02/2013 14:19:54
04/02/2013 14:19:54
04/02/2013 14:19:54
B1
Sistem Interkoneksi Kalimantan Selatan, Tengah
dan Timur (Kalseltengtim)
B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B1.2. Neraca Daya
B1.3. Neraca Energi
B1.4. Capacity Balance Gardu Induk
B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B1.7. Analisis Aliran Daya
B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
B1.9. Program Listrik Perdesaan
B1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi
04/02/2013 14:19:54
04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:55
386
04/02/2013 14:19:55
-- Industrial
386,0
244,2
134,2
-- Public
-- Industrial
66,6
955,7
PS GI&Dis (%)
10,69
- D Losses (%)
1)
0,32
- T Losses (%)
11,01
+)
3,9
5.354,4
991
1.068,4
66,7
9,73
0,32
10,05
3,8
5.999,1
6.238,4
866
5.573,8
62.046
113.390
151,1
277,2
573,7
1.563,1
53.959
-- Industrial
-- Public
-- Commercial
-- Residential
101.985
504,1
Number of Customer
1.390,7
-- Commercial
2.565,0
341,4
2.273,3
-- Residential
509,6
1.161,8
3.338,9
13,2
5.396,3
449,2
1.020,2
-- Public
-- Commercial
13,0
2.954,2
-- Residential
4.765,0
85,5
78,2
73,1
65,5
6,30
5,85
2,6
2,6
2013
10.155
9.893
2012
Calendar Year
1.200,2
66,7
8,53
0,32
8,85
4,6
6.696,7
7.016,0
1.124
70.431
129.527
167,3
311,1
644,6
1.739,3
2.862,3
436,1
577,3
1.320,7
3.769,8
13,1
6.103,9
89,1
77,0
6,57
2,7
10.425
2014
1.324,4
66,8
8,23
0,32
8,55
4,5
7.397,8
7.748,6
1.256
78.711
145.437
180,4
336,7
698,1
1.874,6
3.089,7
483,1
640,3
1.466,8
4.175,2
10,8
6.765,3
92,5
80,7
6,21
2,7
10.703
2015
1.455,0
66,8
8,07
0,32
8,38
4,5
8.134,7
8.519,3
1.388
87.011
162.071
191,9
358,3
743,4
1.993,0
3.286,6
532,0
705,6
1.617,6
4.597,4
10,2
7.452,6
94,7
83,3
6,21
2,7
10.989
2016
1.593,5
66,9
7,92
0,32
8,23
4,5
8.916,1
9.337,0
1.519
95.285
178.737
203,9
380,9
790,4
2.116,5
3.491,8
584,0
774,8
1.777,0
5.046,2
9,8
8.181,9
96,1
85,0
6,21
2,7
11.284
2017
1.739,8
66,9
7,82
0,32
8,14
4,5
9.742,0
10.201,7
1.650
103.535
195.434
216,6
404,7
840,1
2.247,2
3.708,6
638,7
847,4
1.943,6
5.519,1
9,4
8.948,9
97,5
86,7
6,21
2,7
11.587
2018
1.897,3
67,0
7,73
0,32
8,05
4,5
10.631,6
11.133,2
1.781
111.765
212.156
230,3
430,3
893,4
2.387,4
3.941,4
697,8
925,6
2.122,8
6.029,6
9,2
9.775,9
98,4
87,9
6,21
2,7
11.900
2019
2.069,7
67,0
7,64
0,32
7,96
4,5
11.605,6
12.153,4
1.911
119.976
228.902
244,6
456,9
949,0
2.533,9
4.184,3
762,6
1,011,4
2.319,1
6.589,2
9,3
10.682,3
99,2
88,9
6,21
2,7
12.222
2021
2.254,7
67,1
7,49
0,32
7,81
4,5
12.661,6
13.259,5
2.041
128.170
245.669
255,8
478,2
993,9
2.646,5
4.374,3
833,3
1,105,1
2.533,5
7.200,9
9,3
11.672,7
98,0
88,2
6,21
2,7
12.554
387
04/02/2013 14:19:55
Sistem Kalseltengtim
Sistem Mahakam
Wil KALTIM
Sistem Barito
Wil KALSELTENG
Sistem
786
67
4.619
371
67
2.185
415
67
2.435
2012
956
67
5.654
458
68
2.711
498
67
2.942
2013
1.113
67
6.577
543
67
3.192
571
68
3.385
2014
1.242
67
7.300
617
66
3.586
625
68
3.715
2015
1.359
68
8.041
677
67
3.979
682
68
4.062
2016
1.479
68
8.800
738
68
4.384
740
68
4.416
2017
1.609
68
9.599
806
68
4.795
804
68
4.804
2018
1.753
68
10.460
879
68
5.230
873
68
5.231
2019
1.906
68
11.404
956
68
5.704
950
68
5.700
2020
2.074
68
12.433
1.041
68
6.222
1.033
69
6.211
2021
04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:55
390
04/02/2013 14:19:55
500
1,000
1,500
2,000
2,500
,
3,000
3,500
2012
2013
2014
2015
Tambahan PLTU
PLTM (PLN+IPP)
PLTU PLN
PLTG/MG PLN
PLTG IPP
PLTG PLN
Tambahan PLTG/MG
Tambahan PLTA
Reserve Margin
2016
2017
PLTG/MG PLN
2018
PLTG IPP
PLTU PLN
Tambahan PLTG/MG
2019
2020
2021
Tambahan PLTU
PLTU IPP
PLTG PLN
391
04/02/2013 14:19:55
No.
1
MW
MW
MW
MW
MW
PLTU
PLTGU
PLTG
PLTMG
PLTD
Sewa PLTD
MW
MW
MW
MW
Excess Power
Sewa
MW
IPP
SWASTA
MW
184
27
85
108
296
13
54
50
120
30
670
375
4.619
67,1
786
GWh
%
MW
MW
MW
2012
Unit
PLTA
60
-
230
101
85
108
476
13
54
50
120
30
851
375
5.654
67,5
956
2013
180
101
96
108
377
13
54
50
120
30
752
375
6.577
67,4
1.113
2014
110
101
96
108
307
13
54
50
120
30
682
375
7.300
67,1
1.242
2015
83
96
73
179
13
36
50
120
30
501
322
8.041
67,5
1.359
2016
96
96
13
36
50
120
30
345
249
8.800
67,9
1.479
2017
96
96
13
36
50
120
30
345
249
9.599
68,1
1.609
2018
96
96
13
36
50
120
30
345
249
10.460
68,1
1.753
2019
96
96
13
36
50
120
30
345
249
11.404
68,3
1.906
2020
96
96
13
36
50
120
30
345
249
12.433
68,4
2.074
2021
392
04/02/2013 14:19:55
No.
3
PLTG
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTG/MG
PLTA
PLTA
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
MW
670
2012
PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTG
PLTU
PLTU
Unit
1.163
82
-
130
100
-
2013
1.594
120
140
220
50
2014
1.734
50
55
35
70
-
2015
100
2.023
100
200
-
70
-
2016
100
100
100
2.267
100
-
2017
50
100
100
100
2.617
2018
65
100
2.782
2019
75
150
3.007
2020
150
3.157
2021
Lanjutan
Lampiran B1.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:55
394
04/02/2013 14:19:55
Jenis
1.809
1.229
126
HSD
MFO
Geot.
Hydro
107
1.322
1.342
787
2.096
2013
108
1.322
1.515
1.063
2.569
2014
109
724
219
1.523
4.724
2015
110
219
1.538
6.174
2016
108
219
1.547
6.925
2017
107
307
1.563
7.622
2018
392
307
1.579
8.183
2019
720
307
1.594
8.783
2020
bcf
bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh
LNG
HSD
MFO
Geot.
Hydro
10^3 ton
Batubara
Gas
Satuan
Jenis
126
347
489
765
2012
107
373
363
1.353
2013
108
373
410
1.658
2014
109
204
3.049
2015
110
3.984
2016
108
4.469
2017
107
4.919
2018
392
5.281
2019
720
5.668
2020
270
LNG
1.185
2012
Gas
Batubara
725
6.325
2021
725
307
1.601
9.801
2021
(GWh)
Lampiran B1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:55
396
04/02/2013 14:19:55
10
No.
- Beban Puncak ( MW )
GI BARIKIN
- Beban Puncak ( MW )
GI PALANGKARAYA
- Beban Puncak ( MW )
GI SELAT
- Beban Puncak ( MW )
GI SEBERANG BARITO
- Beban Puncak ( MW )
GI MANTUIL
- Beban Puncak ( MW )
GI TRISAKTI
- Beban Puncak ( MW )
GI TRISAKTI
- Beban Puncak ( MW )
GI BANJARMASIN
- Beban Puncak ( MW )
GI CEMPAKA
- Beban Puncak ( MW )
GI CEMPAKA
GARDU INDUK
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
70/20
70/20
70/20
150/20
TEG
(KV)
30
30
20
20
30
60
10
15.0
1.0
30
20
10
10
60
10.0
Kap
(MVA)
1.0
Jml
CAPACITY
60
60
20
40
60
60
47
20
15
12
30
20
10
20
7.3
31.6
59%
29.3
54%
38.1
71%
40.7
75%
14.4
32%
13.4
30%
15.6
43%
14.9
41%
37.2
69%
30.0
56%
32.4
60%
27.1
61%
25.8
55%
44.2
41%
50%
64%
26.9
66%
39.4
7.0
39%
44.6
83%
39.1
43%
7.7
75%
40.6
Peak
Load
30
47.3
63%
34.1
45%
24.4
35%
15.6
46%
16.4
60%
32.6
65%
35.1
65%
27.6
44%
30
Add
Trafo
(MVA)
2014
Add
Trafo
(MVA)
2013
Peak
Load
(MW)
72%
Add
Trafo
2012
Peak
Load
(MW)
10
10
60
Total
Kap
(MVA)
68%
36.9
49%
26.4
37%
16.8
48%
17.2
66%
35.5
35%
38.1
70%
29.6
47%
50.6
45%
8.1
41%
44.3
Peak
Load
(MW)
60
60
Add
Trafo
2015
49%
39.8
53%
28.7
40%
18.2
50%
18.1
36%
38.7
38%
41.4
46%
31.6
40%
43.1
47%
8.5
45%
48.3
Peak
Load
(MW)
52.6
60
50%
49.4
52%
9.4
53%
57.4
Peak
Load
Add
Trafo
2018
62.5
49%
52.8
55%
9.8
58%
Add
Trafo
2019
Peak
Load
(MW)
58%
31.1
44%
19.6
53%
19.0
39%
42.2
42%
44.9
49%
33.8
43.0
53%
57%
46.4
63%
33.8
47%
21.2
55%
19.9
43%
46.0
45%
48.7
52%
36.2
62%
50.2
68%
36.6
51%
22.9
58%
20.9
46%
50.2
49%
52.8
56%
38.8
43%
46.1
50%
8.9
49%
Add
Trafo
2017
Peak
Load
(MW)
60
30
Add
Trafo
(MVA)
2016
67%
54.2
37%
39.7
55%
24.7
61%
22.0
51%
54.7
53%
57.3
60%
41.5
52%
56.5
57%
10.3
63%
68.2
Peak
Load
60
Add
Trafo
(MVA)
2020
74.3
54%
58.5
40%
43.1
59%
26.7
64%
23.1
55%
59.6
58%
62.2
64%
44.4
53%
60.5
60%
10.9
69%
Add
Trafo
2021
Peak
Load
(MW)
397
04/02/2013 14:19:55
18
17
16
15
14
13
12
11
No.
- Beban Puncak ( MW )
GI KAYU TANGI
- Beban Puncak ( MW )
GI BATULICIN
- Beban Puncak ( MW )
GI PULANG PISAU
- Beban Puncak ( MW )
GI RANTAU/BINUANG
- Beban Puncak ( MW )
GI PELAIHARI
- Beban Puncak ( MW )
GI ASAM-ASAM
- Beban Puncak ( MW )
GI AMUNTAI
- Beban Puncak ( MW )
GI TANJUNG
GARDU INDUK
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
TEG
(KV)
Jml
30
30
10
30
10
30
20
10
30
30
Kap
(MVA)
CAPACITY
30
30
10
30
15.1
14.8
55%
13.6
50%
60%
16.1
19.8
73%
62%
18.2
58%
54%
5.5
65%
17.6
61%
22.1
60%
16.3
54%
14.6
49%
26.5
Peak
Load
30
Add
Trafo
(MVA)
2014
67%
5.2
4.8
16.2
60%
15.0
57%
20.4
56%
55%
16.2
45%
10
40.0
30
14.0
52%
20
13.5
50%
12.5
46%
24.5
91%
22.7
Add
Trafo
(MVA)
2013
Peak
Load
(MW)
84%
Add
Trafo
2012
Peak
Load
(MW)
30.0
10
30
30
Total
Kap
(MVA)
65%
17.6
40%
21.6
66%
5.9
71%
19.1
66%
23.8
24%
6.6
59%
15.8
53%
28.6
Peak
Load
(MW)
30
Add
Trafo
2015
56%
15.2
44%
23.5
71%
6.4
38%
20.7
72%
25.8
26%
7.1
63%
17.1
57%
30.9
Peak
Load
(MW)
30
Add
Trafo
(MVA)
2016
61%
16.5
48%
25.7
25%
6.8
42%
22.5
44%
27.8
28%
7.7
68%
18.4
62%
33.3
Peak
Load
(MW)
30
30
Add
Trafo
2017
67%
18.0
52%
28.0
27%
7.3
45%
24.4
48%
30.0
31%
8.3
37%
19.9
67%
36.0
Peak
Load
30
Add
Trafo
2018
38.9
36%
19.6
56%
30.5
29%
7.8
49%
26.5
52%
32.4
33%
8.9
40%
21.5
72%
30
Add
Trafo
2019
Peak
Load
(MW)
40%
21.4
62%
33.2
31%
8.3
53%
28.7
56%
35.0
36%
9.7
43%
23.2
39%
42.0
Peak
Load
45.4
58%
31.2
60%
37.8
39%
10.4
46%
25.1
42%
Add
Trafo
2021
Peak
Load
(MW)
43%
23.3
67%
36.2
33%
8.9
60
Add
Trafo
(MVA)
2020
Lanjutan
398
04/02/2013 14:19:55
26
25
24
23
22
21
20
19
No.
- Beban Puncak ( MW )
GI BANDARA
- Beban Puncak ( MW )
GI KUALA KURUN
- Beban Puncak ( MW )
GI PALANGKARAYA II
[New]
- Beban Puncak ( MW )
GI MUARA TEWEH
- Beban Puncak ( MW )
GI BUNTOK/AMPAH
- Beban Puncak ( MW )
GI PANGKALAN BUN
- Beban Puncak ( MW )
GI KASONGAN
- Beban Puncak ( MW )
GI SAMPIT
GARDU INDUK
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
TEG
(KV)
Jml
60
30
60
30
30
30
30
30
Kap
(MVA)
CAPACITY
60
30
60
30
30
30
30
30
Total
Kap
(MVA)
Peak
Load
(MW)
Add
Trafo
2012
27.5
19.9
37%
18.2
34%
40%
21.8
3.2
12%
37%
20.0
34%
9.2
50%
13.4
51%
3.0
30
30%
8.2
58%
31.1
Add
Trafo
(MVA)
2016
Peak
Load
(MW)
11%
18.4
34%
17.0
31%
8.6
32%
8.0
30%
12.5
46%
11.6
43%
29.1
54%
28%
7.6
53%
28.7
26.8
30
Add
Trafo
2015
Peak
Load
(MW)
99%
7.0
26%
9.3
34%
49%
97%
Peak
Load
Add
Trafo
(MVA)
2014
26.4
Add
Trafo
(MVA)
26.2
Peak
Load
(MW)
2013
44%
23.9
13%
3.5
40%
21.7
37%
9.9
53%
14.4
55%
29.9
33%
8.9
63%
33.8
Peak
Load
(MW)
Add
Trafo
2017
48%
26.2
14%
3.7
44%
23.6
40%
10.7
57%
15.5
60%
32.4
35%
9.6
68%
36.6
Peak
Load
Add
Trafo
2018
Peak
Load
53%
28.7
15%
4.0
47%
25.6
43%
11.5
62%
16.7
65%
35.2
38%
10.3
49%
39.7
60
43.1
58%
31.4
16%
4.3
51%
27.7
46%
12.3
66%
17.9
47%
38.2
41%
11.2
53%
30
Add
Trafo
(MVA)
2020
Add
Trafo
2019
Peak
Load
(MW)
64%
34.4
17%
4.6
56%
30.1
49%
13.3
36%
19.2
51%
41.4
45%
12.1
43%
46.8
Peak
Load
(MW)
30
Add
Trafo
2021
Lanjutan
399
04/02/2013 14:19:56
34
33
32
31
30
29
28
27
No.
30
20
20
10
30
30
30
30
30
20
20
10
30
30
30
30
366.5
0.0
366.5
0.0
Add
Trafo
(MVA)
2012
Peak
Load
(MW)
0.99
Kap
(MVA)
Total
Kap
(MVA)
DIVERSITY FACTOR
Jml
CAPACITY
371.6
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
TEG
(KV)
Beban Puncak GI
GI UMUM
GI KONSUMEN .BESAR
TOTAL BEBAN GI
- Beban Puncak ( MW )
GI SEI TABUK
- Beban Puncak ( MW )
GI NANGABULIK
- Beban Puncak ( MW )
GI SUKAMARA
- Beban Puncak ( MW )
GI PANGKALAN BANTENG
- Beban Puncak ( MW )
GI PARENGGEAN
- Beban Puncak ( MW )
GI SATUI
- Beban Puncak ( MW )
GI KOTABARU
- Beban Puncak ( MW )
GI PURUKCAHU
GARDU INDUK
1.03
443.6
454.9
0.0
454.9
Peak
Load
(MW)
30.0
Add
Trafo
(MVA)
2013
1.07
507.8
542.6
0.0
1.10
553.6
608.0
0.0
608.0
8.0
180.0
18.1
1.09
1.09
656.9
717.1
0.0
717.1
1.09
713.2
775.3
0.0
775.3
66%
17.8
3.7
21%
3.5
16.4
605.3
4.6
51%
19%
61%
657.1
9.5
35%
3.4
60.0
13.9
51%
19%
15.0
0.0
19.7
73%
3.2
56%
657.1
4.2
15%
30.0
Add
Trafo
(MVA)
2018
Peak
Load
(MW)
18%
4.3
48%
33%
8.9
48%
12.8
67%
4.0
180.0
3.9
14%
Add
Trafo
(MVA)
2017
Peak
Load
(MW)
44%
31%
8.4
11.9
44%
11.0
41%
16.6
61%
15.2
56%
3.6
13%
3.4
Add
Trafo
(MVA)
2016
Peak
Load
(MW)
13%
29%
542.6
Add
Trafo
(MVA)
2015
Peak
Load
(MW)
7.5
90.0
Add
Trafo
(MVA)
28%
Peak
Load
(MW)
2014
4.5
1.08
775.8
838.4
0.0
838.4
72%
19.4
22%
4.0
20%
3.7
54%
4.9
37%
10.0
55%
15.0
40%
21.5
17%
120.0
30
Add
Trafo
(MVA)
2019
Peak
Load
(MW)
4.8
1.08
843.0
906.6
0.0
906.6
39%
21.2
24%
4.4
22%
4.0
58%
5.2
39%
10.6
60%
16.2
43%
23.4
18%
180.0
30
Add
Trafo
(MVA)
2020
Peak
Load
(MW)
1.07
915.7
980.5
0.0
980.5
43%
23.1
26%
4.7
24%
4.3
62%
5.6
42%
11.3
65%
17.5
47%
25.5
19%
5.1
Peak
Load
(MW)
30.0
Add
Trafo
(MVA)
2021
Lanjutan
400
04/02/2013 14:19:56
11,1
13,1
19,4
15,2
28%
30
150/20
12,1
45%
48%
13,0
38%
30,5
62%
16,8
44%
36,0
48%
25,9
43%
GI NEW BALIKPAPAN
30
30
11,5
21%
14
150/20
150/20
88%
23,8
58%
15,7
102%
27,5
81%
21,9
36%
16,4
24%
54%
86,7
53%
56,7
64%
34,4
42%
59%
GI Petung
78%
21,0
69%
18,5
31%
13,8
20%
55%
89,2
89%
48,0
54%
29,1
36%
41,9
79%
60
60
60
30
60
60
63,8
37%
20,1
55%
14,9
67%
18,2
46%
37,1
71%
19,2
58%
47,2
51%
27,5
38%
17,0
22%
12,1
48%
77,2
56%
60,2
68%
36,6
40%
49,5
59%
30
47,2
Add
Trafo
(MVA)
2015
Peak
Load
(MW)
Uprating 30 MVA
63,8
13
30
30
60
54%
86,9
75%
40,5
51%
27,7
42%
41,2
81%
63,8
Add
Trafo
(MVA)
2014
Peak
Load
(MW)
GI Sangatta
30
30
30
120
60
60
130
110
Add
Trafo
(MVA)
2013
Peak
Load
(MW)
12
150/20
30
60
30
30
30
30
30
30
60
30
20
30
20
60
Total
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
2012
Peak
Load
(MW)
GI Bontang
No
Unit
Siza
(MVA)
CAPACITY
11
150/20
10
150/20
GI Sambutan
Rencana Tambahan GI
150/20
150/20
GI Bukuan/Bukuan
150/20
GI Embalut
150/20
GI Tengkawang
150/20
150/20
150/20
GI Batakan/Manggar Sari
150/20
GI Gn Malang / Industri
SISTEM MAHAKAM
GARDU INDUK
4.
3.
2.
1,
No,
53%
28,5
60%
16,3
74%
19,9
50%
40,7
39%
21,1
53%
57,1
56%
30,3
41%
18,6
25%
13,4
46%
75,2
61%
66,3
75%
40,2
44%
59%
63,8
Peak
Load
(MW)
30
30
51,9
Add
Trafo
(MVA)
2016
76%
40,8
66%
17,9
40%
21,8
55%
44,5
43%
23,2
64%
69,1
64%
34,3
47%
21,1
28%
15,3
47%
76,1
70%
75,1
84%
45,6
50%
59%
63,8
Peak
Load
(MW)
30
58,8
Add
Trafo
(MVA)
2017
63,8
46%
50,0
72%
19,5
44%
23,8
60%
48,5
47%
25,4
56%
76,0
69%
37,3
51%
22,8
31%
16,7
48%
77,1
76%
81,7
92%
49,6
55%
59%
60
30
63,8
Add
Trafo
(MVA)
2018
Peak
Load
(MW)
63,8
56%
60,0
40%
21,3
48%
26,0
65%
53,0
51%
27,8
62%
83,6
75%
40,6
61%
27,7
34%
18,1
48%
77,1
53%
85,9
100%
53,9
59%
59%
30
60
69,2
Add
Trafo
(MVA)
2019
Peak
Load
(MW)
63,8
66%
71,7
43%
23,3
53%
28,4
43%
57,7
56%
30,4
68%
92,0
55%
44,5
71%
31,9
37%
19,9
48%
77,5
57%
92,3
109%
59,1
65%
59%
60
30
75,5
Add
Trafo
(MVA)
2020
Peak
Load
(MW)
63,8
74%
80,5
47%
25,3
53%
28,4
43%
57,7
56%
30,4
69%
92,9
58%
47,3
76%
34,2
39%
21,0
54%
88,0
60%
97,6
78%
62,9
68%
59%
30
79,8
Add
Trafo
(MVA)
2021
Peak
Load
(MW)
401
04/02/2013 14:19:56
150/20
150/20
No
1,04
497
517
517
15%
8,1
22%
4,0
30%
16,2
63%
16,9
22%
12,0
Peak
Load
(MW)
20
60
Add
Trafo
(MVA)
78%
21,2
1,02
565
574
574
49%
13,3
33%
9,0
16%
8,6
24%
4,4
42%
22,8
66%
17,9
24%
13,1
Peak
Load
(MW)
32,1
0,0
32,1
31,0
1,04
DIVERSITY FACTOR
150/20
GI Tana Tidung
26
150/20
GI Malinau
25
11,0
60
30
60
Add
Trafo
(MVA)
30
30
30
30
Add
Trafo
(MVA)
2015
41%
1,04
420
435
435
13%
6,9
53%
14,3
20%
11,0
Peak
Load
(MW)
2014
150/20
Add
Trafo
(MVA)
2013
GI Bulungan/Tj Selor
150/20
GI Berau/Tj Redep
SISTEM BERAU
314
1,04
DIVERSITY FACTOR
326
Peak
Load
(MW)
Total
(MVA)
326
Unit
Siza
(MVA)
2012
GI MELAK
150/20
150/20
GI MALOY (Kutim)
22
24
150/20
GI New Industri
GI SENIPAH
23
150/20
GI KOTA BANGUN
21
20
19
18
GI New Samarinda
17
150/20
GI Kariangau
16
150/20
GI Sambera
GARDU INDUK
15
No,
CAPACITY
1,04
44,4
46,0
0,0
46,0
15%
2,6
32%
8,5
45%
12,1
42%
22,8
1,02
620
632
632
54%
14,6
37%
10,1
18%
9,5
26%
4,8
55%
29,9
37%
19,8
26%
14,2
Peak
Load
(MW)
20
30
30
30
Add
Trafo
(MVA)
2016
1,04
48,6
50,4
0,0
50,4
16%
2,9
35%
9,4
49%
13,2
46%
24,9
1,02
706
720
720
59%
16,0
42%
11,3
30%
8,0
20%
10,8
29%
5,2
73%
39,2
41%
22,4
29%
15,5
Peak
Load
(MW)
30
Add
Trafo
(MVA)
2017
16,9
1,04
53,2
55,1
0,0
55,1
18%
3,2
38%
10,2
54%
14,5
50%
27,2
1,02
772
785
785
65%
17,5
47%
12,6
39%
10,5
22%
11,7
31%
5,6
44%
47,4
45%
24,3
31%
60
Add
Trafo
(MVA)
2018
Peak
Load
(MW)
1,04
58,2
60,3
0,0
60,3
20%
3,6
42%
11,2
59%
15,8
55%
29,7
1,01
845
857
857
71%
19,2
52%
14,2
51%
13,7
24%
12,7
34%
6,2
53%
57,4
49%
26,5
34%
18,4
Peak
Load
(MW)
Add
Trafo
(MVA)
2019
1,04
63,5
65,8
0,0
65,8
22%
4,0
45%
12,2
64%
17,3
60%
32,4
1,02
921
940
940
77%
20,9
59%
15,9
62%
16,6
26%
14,0
37%
6,7
64%
69,4
54%
29,0
37%
20,1
Peak
Load
(MW)
Add
Trafo
(MVA)
2020
1,04
69,0
71,5
0,0
71,5
24%
4,3
49%
13,3
69%
18,8
65%
35,1
1,02
974
995
995
80%
21,5
66%
17,8
74%
20,1
27%
14,8
41%
7,3
68%
72,9
57%
30,9
41%
21,9
Peak
Load
(MW)
Add
Trafo
(MVA)
2021
Lanjutan
04/02/2013 14:19:56
Lampiran B1.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:56
404
04/02/2013 14:19:56
Tegangan
275/150 kV
150/70 kV
150/20 kV
70/20 kV
Jumlah
2012
880
500/275 kV
Tegangan
Jumlah
970
970
1.163
86
1077
918
918
2016
776
776
2017
406
406
2018
2019
360
30
330
2013
690
690
2014
540
30
390
120
2015
440
30
410
2016
190
190
2017
240
240
2018
210
30
180
2019
1.307
1307
2015
300
300
2020
140
140
2020
2021
2021
Jumlah
30
30
3.000
120
2.760
120
Jumlah
MVA
6.560
86
6.474
T/L 70 kV
880
2014
T/L 150 kV
2013
2012
kms
T/L 275 kV
T/L 500 kV
405
04/02/2013 14:19:56
Kalteng
Kalteng
18
19
Kalteng
Kalteng
17
28
Kalteng
16
Kalteng
Kalteng
15
27
Kalteng
14
Kalteng
Kalsel
13
26
Kalsel
12
Kalteng
Kalsel
11
Kalteng
Kalsel
10
25
Kalsel
24
Kalsel
Kalteng
Kalsel
23
Kalsel
Kalteng
Kalsel
22
Kalsel
Kalteng
Kalsel
21
Kalsel
Kalteng
Kalsel
20
Provinsiv
No
Nangabulik
Pangkalan Bun
Kasongan
Parenggean
Palangkaraya [New]
PLTU Sampit
Puruk Cahu
Muara Teweh
PLTU P. Pisau
Sampit
Muara Teweh
PLTG/MG Bangkanai
Tanjung
Kasongan
Palangkaraya
PLTA Kusan
Kayutangi
Seberang Barito
Batu Licin
Barikin
Satui
Bandara
Rantau
Tanjung
Asam-asam
Dari
Sukamara
Kuala Kurun
Incomer 1 pi (Kasongan-Sampit)
Sampit
Kuala Kurun
Puruk Cahu
Pangkalan Bun
Buntok
Muara Teweh
Buntok
Sampit
Single pi (Cempaka-Rantau)
Mantuil
Trisakti
Kotabaru
Kayutangi
Tanjung
Incomer 1 pi (Asam-asam-Batulicin)
Incomer 2 pi ( Cempaka-Mantuil)
Incomer 2 pi (Barikin-Cempaka)
Perbatasan
Batu licin
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
70 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
0,22
0,25
2cct, 2 x Zebra
2,08
70
2
17,17
29,43
140
240
2cct, ACSR 2 x 240 mm2
1,66
0,18
30
2
2cct, ACSR 1 x 240 mm2
3,56
40
2
17,44
2cct, ACSR 1 x 240 mm2
196
8,37
94
2
0,36
30,62
4
344
12,26
26,98
100
220
31,88
260
30,79
346
2
7,36
12,28
60
138
5,25
8,40
6,59
4,50
29,43
12,26
30
74
240
100
30
0,25
30,41
Biaya
MUSD
34,83
248
kms
284
Conductor
2016
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
2018
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2012
2012
2012
COD
Unall
Unall
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN/
APLN
APBN
APLN
APBN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
Unall
Unall
Unall
APLN
APLN
APLN
APBN
IPP
APLN
APLN
APBN
APBN
APBN
Sumber
406
04/02/2013 14:19:56
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kalteng
Kalteng
Kalteng
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Provinsi
33
No
Selat
Palangkaraya
Nangabulik
PLTA Kelai
Melak
Maloi
Sangatta
PLTU Kaltim 3
New Samarinda
Tidang Pale
Tj. Selor
Bontang
GI New Balikpapan
PLTG Bangkanai
Tanjung Redep
New Samarinda
GI New Balikpapan
PLTG Senipah
Tenggarong
Harapan Baru
Petung
PLTG Senipah
Sambera
Bontang
Kuaro
Kuaro
Dari
Seberang Barito
Selat
Tanjung Redep
GI Kotabangun
Tanjung Redep
Maloi
Bukuan
Sambera
Malinau
Tidang Pale
Sangatta
GI Kariangau
Melak
Tanjung Selor
Embalut
Bontang
Incomer 1 pi (Manggarsari-Industri)
Bukuan/Palaran
Kota Bangun
Bukuan
Karang Joang
New Industri
incomer Sambutan-Bontang
Sambutan
Perbatasan
Petung
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
1,72
11,04
14
90
3,68
3,92
30
32
24,53
4,91
200
40
2
2
25,02
204
2
4,91
40
2
19,62
160
2
32,86
268
2
84
248
14,70
43,40
2,08
70
2
41,69
340
41,69
340
368
30
6,38
52
11,04
90
14,24
160
3,68
30
8,40
13,00
120
110
2,94
24
0,98
22,07
180
16
11,40
93
5,64
22,32
182
46
Biaya
MUSD
Conductor
kms
2016
2016
2016
2020
2018
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Unall
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
Unail
APBN
APBN
APBN
APBN
IPP
APLN
APBN
APBN
APLN
APLN
APLN
IPP
APBN
APBN
ADB
APBN + APLN
Sumber
Lanjutan
407
04/02/2013 14:19:56
20
Kalsel
Kalsel
19
30
Kalsel
18
Kalsel
Kalsel
17
29
Kalsel
16
Kalsel
Kalsel
15
Kalsel
Kalsel
14
28
Kalsel
13
27
Kalsel
12
Kalsel
Kalsel
11
26
Kalsel
10
Kalsel
Kalsel
25
Kalsel
Kalsel
Kalsel
Kalsel
Kalsel
24
Kalsel
23
Kalsel
Kalsel
Kalsel
Kalsel
Kalsel
22
Kalsel
21
Propinsi
Kalsel
No
Sei Tabuk
Tanjung
Kayutangi
Kotabaru
Amuntai
Pelaihari
Pulang Pisau
Sei Tabuk
Rantau
Barikin
Trisakti (Uprating)
Mantuil
Trisakti (IBT)
Batulicin (IBT)
Batulicin
Trisakti
Satui
Kayutangi
Kotabaru
Cempaka
Bandara
Rantau (Rekonfigurasi)
Tanjung Ext LB
Tanjung
Banjarmasin
Asam-asam Ext LB
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/70 kV
150/70 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
New
Extension
New
Extension
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Baru/Extension
30
60
30
30
30
2 LB
30
30
30
30
60
30
60
2 LB
60
60
30
60
30
2 LB
30
60
60
2 LB
2 LB
30
30
30
2 LB
2 LB
Kap
1,81
2,10
1,81
1,26
1,81
1,23
1,81
1,81
2,62
1,81
2,62
1,26
2,10
1,23
2,62
2,62
1,81
2,10
2,62
1,23
2,18
2,10
3,34
1,23
1,23
1,81
1,26
2,62
1,23
1,23
Biaya MUSD
2020
2020
2019
2019
2018
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2012
2012
COD
Unall
Unall
Unall
Unall
IBRD
Unall
IBRD
Unall
Unall
Unall
IBRD
IBRD
IBRD
Unall
APBN
APLN
IBRD
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN
APLN
APLN
APLN
APBN
APLN
APLN
Sumber
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (1/3)
408
04/02/2013 14:19:57
Propinsi
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kalteng
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
Kaltim
No
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Sambera
New Industri
Kariangau
Petung
Kuaro/Tanah Grogot
Bontang
Sambutan Ext LB
Buntok
New Palangkaraya
Pangkalan Bun
Sampit
Nangabulik
Sukamara
Pangkalan Banteng
Puruk Cahu
Parenggean
Sampit
Buntok Ext LB
Sampit Ext LB
Kasongan
Kasongan
Palangkaraya Ext LB
Tegangan
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Extension
New (4 LB - 2x30)
New
New
Extension
New (4 LB)
New
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
New
New
New
New
Extension
Extension
New
New
Extension
Extension
Extension
New
New
New
Extension
New
New
New
Extension
Baru/Extension
60
60
60
30
30
30
30
2 LB
2 LB
30
60
60
60
20
20
30
30
30
2 LB
2 LB
60
10
30
2 LB
2 LB
30
30
30
2 LB
30
4 LB
30
2 LB
Kap
2,10
4,58
3,34
2,62
1,81
3,85
2,62
1,23
1,23
1,81
2,10
1,38
2,10
2,38
2,38
2,62
2,62
2,62
1,23
1,23
3,34
2,27
1,81
1,23
1,23
2,62
2,62
2,62
1,23
2,62
2,47
2,62
1,23
Biaya MUSD
COD
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2021
2020
2020
2019
2017
2017
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
APLN
APBN
APBN
APLN
APBN
APLN
APBN
APBN
APLN
Unall
Unall
IBRD
Unall
Unall
Unall
Unall
IBRD
APBN
APLN
APLN
APBN
APLN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
APBN
Sumber
Lanjutan
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (2/3)
409
04/02/2013 14:19:57
Kaltim
94
Kaltim
83
Kaltim
Kaltim
82
Kaltim
Kaltim
81
93
Kaltim
80
92
Kaltim
79
Kaltim
Kaltim
78
91
Kaltim
77
Kaltim
Kaltim
76
90
Kaltim
75
Kaltim
Kaltim
74
Kaltim
Kaltim
73
89
Kaltim
72
88
Kaltim
71
Kaltim
Kaltim
70
Kaltim
Kaltim
69
87
Kaltim
68
86
Kaltim
67
Kaltim
Kaltim
66
Kaltim
Kaltim
65
85
Kaltim
64
84
Propinsi
No
Bontang
Petung
New Balikpapan
Sambutan
New Samarinda
Sambutan Ext LB
New Balikpapan
Sangatta
Maloy
Malinau
Kuaro/Tanah Grogot
Sambutan
Berau/Tj. Redep
Kariangau
Tidang Pale
Melak
Sangatta
Bulungan/Tj. Selor
Senipah
Berau/Tj. Redep
Kotabangun
Industri/Gunung Malang
Tenggarong/Bukit Biru
Bontang Ext LB
Sambutan
New Samarinda
Bontang
New Balikpapan
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
New
Extension
New
New
New
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
New
Baru/Extension
60
30
60
30
60
30
60
2 LB
60
30
30
30
30
30
60
30
30
20
30
30
30
30
30
20
60
30
2 LB
60
60
60
60
Kap
2,10
1,81
2,10
1,81
2,10
1,81
2,10
1,23
2,10
1,81
1,81
2,62
2,62
1,81
2,10
1,81
1,81
2,38
2,62
1,81
2,62
2,62
2,62
2,38
2,10
1,81
1,23
2,10
3,34
2,10
3,34
Biaya MUSD
2020
2020
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
COD
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber
Lanjutan
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (3/3)
04/02/2013 14:19:57
Lampiran B1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:57
412
04/02/2013 14:19:57
GB
GU
PLTU Kalselteng 2
2x100 MW 2017/18
Buntok
2011
Batu Licin
Kotabaru
Satui
2010
2012
ke
GI Kuaro
(Kaltim)
PLTA Kusan
65 MW 2019
Tanjung
Pelaihari
Rantau
Barikin
Cempaka
Bandara
Ulin
Kayutangi
Amuntai
2012
Muara Teweh
ACSR 2x240 mm
120 km - 2015
Seberang
Barito
Trisakti
Mantuil
Selat
2013
ke
GI Melak
(Kaltim)
2xZebra
50 km - 2013
PLTU Kalsel
K l l 1 (FTP 2)
2x100 MW 2016/17
New
Palangkaraya
ACSR 2x240 mm
80 km - 2012
PLTU Sampit
2x25 MW 2014
Sampit
Parenggean
Kuala Kurun
2013
PLTG/MG Bangkanai 140 MW 2014
PLTG/MG Bangkanai 2x70 MW 2015/16
2015
Puruk Cahu
ACSR 2x240 mm
96 km - 2014
2011
Pangkalan Bun
PLTU Kalselteng 3
2x50 MW 2016
ACSR 1x240 mm
140 km - 2016 U
Sukamara
Pangkalan
Banteng
/
/
/
/
/
/
/
/
PLTU Kalselteng 1
2x100 MW 2017/18
GB
GU
PETA JARINGAN
INTERKONEKSI KALSELTENG
PERENCANAAN SISTEM
Nangabulik
ACSR 1x240 mm2
70 km - 2016
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PT PLN ((Persero))
413
04/02/2013 14:19:57
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
D
GB
GU
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
PETA JARINGAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
U
Kuaro
ke
GI Tanjung
(Kalsel)
Maloi
PLTG Senipah(ST)
35 MW 2015
PLTG Senipah
2x41 MW 2013
PLTU Kaltim 3
2x100 MW 2018/19
PLTU Kaltim 4
2x150 MW 2020/21
PLTU Kaltim-2
2x100 MW 2016
SULAWESI
TENGAH
SULAWESI
SELATAN
KALIMANTAN
SELATAN
Petung
Sambutan
U
G
G
Manggarsari
G
G
Bontang
Sangatta
ACSR 2x240 mm
80 km - 2017
Tj. Redep
U Industri
Kota Bangun
ke PLTG/MG
Bangkanai
(Kalteng)
PLTA Kelai
75 MW 2020
U
G
Tidang Pale
Tj. Selor
Malinau
SABAH (MALAYSIA)
KALIMANTAN
ACSR 2x240 mm
TENGAH
100 km - 2015
Melak
PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero)
KALIMANTAN
BARAT
SARAWAK
(MALAYSIA)
BRUNEI DARUSSALAM
04/02/2013 14:19:57
Lampiran B1.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:19:57
416
04/02/2013 14:19:57
MW
15
148.6
MW
72.4
68.5
30 MW
MW
170
MW
11.5
MW
54.1
5.9
149.9
PELAIHARI
23.7
149.8
CEMPAKA
46.2
149.7
BANDARA
12.2
4 .9
0.8
MW
35
154.6
1.8
7.0
155.5
ASAM ASAM
150.3
MW
1 9 .7
6.6
26.6
30
3.0
2.6
10.4
7.1
28.4
5.6
22 5
22.5
154.6
BATULICIN
155.2
SATUI
150.8
MW
82
153.6
88.8
MW
5 .1
20.6
152.7
KUARO
152.4
TANJ UNG
12.1
MW
MW
MW
95
153.7
BUNTOK
2.1
15.8
150.5
BARIKIN
3 .9
15.7
AM UNTA I
U
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW
85.9
19.4
MW
150.4
RANTAU
2.6
1 0 .6
KANDANGAN
22.7
69.5
MW
28.4
MW
1 .7
6 4 .6
7 .0
28.1
TRISA KTI
21.3
5.3
210 MW
36
7.7
30.9
148.7
3.9
152.3
PETUNG
MW
30.1
147.2
15.8
1.2
4.4
KOTABANGUN
3.5
150.6
5 .0
20.2
152.2
KARIANGAU
MW
131
6.9
27.7
KARJ O
MW
6 7 .2
MW
13.9
11.6
MW
97
7.4
16.9
67.7
148.8
HARU
MW
21.4
149.0
13.2
52.7
149.1
M GR SARI
42 MW
U
PLTU KALTIM MT
MW
3.8
15.0
TENGKAWANG
MW
MW
134
149.2
U
EMBALUT
3.2
MW
MW
BUKIT BIRU
PLTG TJ BATU
PRK CAHU
MW
31.6
156.0
4.6
149.0
155.2
NEW SMARIND
154.3
PBUN
29.6
MW
81
MW
70.8
11.7
47.0
26.1
4.7
MVAR
KV
Flow dalam MW
Losses
Beban Sistem
147.8
Produksi
16.1
64.5
NEW BLPPN
2.7
148.9
SENIPAH
10 8
10.8
MW
148.7
147.5
1271.5 MW
1242.9 MW
28 6 MW 2.2%
28.6
2 2%
10.8
43.3
INDUSTRI
PLTG SENIPAH ST 35 MW
PLTG SENIPAH 42 MW
PL TG SEMBERA
2X20 MW
98
9.8
148.2
BONTANG
39.1
KET :
NAMA GI
2.4
9.7
NEW INDUSTRI
MW
37
MW
148.2
147.8
SAMBUTAN
3.4
148.4
SEMBERA
13.6
104.6
BUKUAN
18.8
5 5 .4
MW
107
148.6
50
7.9
23.8
MW
PLTU CFK
MW
SAMPIT
31.4
PLTU P BUN
11 MW
U
MW
155.3
M TEWEH
67 9
67.9
4 .6
18.3
1.6
1.2
MW
3.4
2x25 MW
U
25
154.9
8.3
7.0
149.9
90
2.7
PRNGGN
4.7
8.1
MW
37.0
9 .3
20
MW
PLTG BANGKANAI
152.8
8
MW
47.9
48.0
1 2 .0
19.8
MW
CEMPAKA
148.3
1 2 .8
6.4
K KURUN
ULIN
MW
22.8
KASONGAN
10.8
6.2
KA YUTANGI
151.8
PRAYA
25.5
MW
MW
4.1
4.7
1 8 .7
NEW PRAYA
MW
28.9
31 2
31.2
1.4
151.7
PULPIS
5.6
MW
MANTUIL
1 6 .7
66.9
TRISAKTI
3 .7
14.9
MW
61.6
150.0
SEBAR
4 .2
16.7
SELAT
2X60 MW
U
74.3
PLTU PULPIS
417
04/02/2013 14:19:58
MW
95.8
148.2
MW
118
MW
55.6
150.8
ULIN
0.4
7 .9
33.7
68.3
TRISA KTI
57.7
MW
148.6
33.6
5 .2
22.0
KA YUTA NGI
1.6
6.7
78.6
MW
MW
12.6
4 .3
MW
MW
6.7
148.9
2.0
155.2
MW
39.9
PLTU ASAM ASAM 2X100 MW
148.6
MW
13.0
8.5
ASAM ASAM
MW
23.7
138
148.6
28.5
149.4
U
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW
6.0
CEMPAKA
55.5
BANDARA
25.5
55
5.5
63.9
23.3
MW
RANTAU
11.3
2 .0
7.5
2 .9
32.0
68.9
CEMPAKA
148.9
112
MW
MW
19
149.3
MW
89.6
2.9
6.3
2 7 .0
MW
31.4
155.1
MW
MW
128
153.4
MW
112
153.1
8.0
34.2
153.0
5 .8
24.7
MW
MW
151.1
15.6
G
1.4
5.3
125
149.9
4.4
18.9
148.8
PETUNG
MW
53.2
280 MW
PLTG BANGKANAI
KUA RO
150.9
TA NJ UNG
3.4
14.6
BUNTOK
2.3
10.0
149.6
KOTABANGUN
8.7
37.2
BUKIT BIRU
1.3
5 .7
24.2
MW
26.2
MW
70.6
1.3
5.6
13.3
56.4
148.4
2.7
148.4
MW
137
11.6
NEW INDUSTRI
MW
42.2
7.2
81.3
HARU
4 .2
148 7
148.7
TENGKAWANG
18.1
MW
MW
50.4
MW
56.6
7.2
12.9
PLTU P BUN
63.3
148 3
148.3
MW
42 MW
25
148.5
MVAR
Flow dalam MW
Losses
Beban Sistem
KV
Produksi
146.6
MW
147.4
22.0
52.0
INDUSTRI
KET :
NAMA GI
7 .2
77.5
NEW BLPPN
PLTG SENIPAH ST 35 MW
147.5
11.0
52.4
28 8
28.8
150.5
151.5
151.9
152.5
2 .2
9.6
1 8%
MW 1.8%
152.4
MALINAU
0.7
3.1
T PALE
3.1
13.5
TJ SELOR
8.6
25.3
TJ REDEB
3.2
151.5
MALOI
13.5
1612.9 MW
1584.1 MW
MW
5.4
SANGATTA
150.1
23.1
3 .0
154.2
N BULIK
3.4
BONTANG
PLTU KALTIM MT
PLTG SENIPAH 42 MW
5.3
22.6
154.2
46.9
2x100 MWMW
3.0
3.1
SUKAMARA
PLTU Kalm 3
2X20 MW
PLTG SEMBERA
BUKUAN
MW
63.2
2 9 .5
125.6
130
MW
149.1 G
SAMBUTAN
3.8
16.3
MGR SARI
14.9
153.6
SAMBERA
8 .3
35.5
U
PBUN
P BUN EKSPANSI
148.8 G
SENIPAH
149.0
17
155.1
P BANTENG
NEW SMARIND
MW
37.3
MW
152.6
148.5
KA RIA NGA U
MW
75.6
7.8
152.8
148.4
KA RJ O
5.8
15.5
33.3
3.9
149.4
EMBALUT
MELAK
MW
8.9
37.7
U
SAMPIT
2 x2 5 MW
PL TU SAMPIT APBN
U G
16.8
MW
21.1
42.6
MW
16
155.1
PRNGGN
5.6
175
MW
3 5 .4
154.2
M TEWEH
0.9
3.9
PRK CAHU
1.8
7.5
BATULICIN
154.2
MW
23.4
152.5
K KURUN
3 .0
12.9
2X100 MW
SATUI
12.5
2 X1 0 0 MW
U
KASONGAN
149.8
BARIKIN
8.4
148.6
MANTUIL
PELAIHARI
16.6
4 .4
A M UNTA I
MW
MW
10.4
7.2
18.9
S TABUK
150.0
151.1
PRAYA
30.7
24.2
67.6
5.3
22.5
18.4
GPLTGKALSEL PEAKER 50 MW
148.1
MW
67.2
2.6
MW
NEW PRAYA
MW
U
PULPIS
44.5
3 .7
46.6
TRISA KTI
4 .2
17.9
SEBA R
4 .7
149.0
SELAT
20.1
MW
84.9
18.3
2X60 MW
P LTU KALTENG 1
PLTU PULPIS
MW
12.8
MW
15.6
418
04/02/2013 14:20:00
MW
79.2
148.2
MW
110
3 .5
MW
138
7.1
148.6
15.4
148.6
CEMPAKA
65.7
BANDARA
30.3
MW
28
155.2
MW
U G
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW
2.4
10.0
ASAM ASAM
MW
8.9
37.9
118
MW
MW
22.4
149.3
MW
75.2
3.5
7.5
3 2 .0
MW
63.4
153.4
MW
9.5
40.5
153 0
153.0
68
6 .9
29.3
149.9
KUARO
150.9
1.7
6.2
MW
88.4
151.1
KOTABANGUN
10.3
5.3
22.4
148.8
PETUNG
280 MW
148.4
152.8
6 .7
28.7
MW
6.6
MW
109
15.7
66.9
148.7
148.4
3.2
148.4
MW
135
13.8
NEW INDUSTRI
MW
102
8.5
96.3
HARU
5.0
21.4
TENGKAWANG
MW
1.6
6.6
MW
MW
42.4
MW
94.2
8.5
15 3
15.3
P L TU P BUN
153.6
148.3
U
PLTU KALTIM MT
MW
42 MW
37
148.5
13.1
MVAR
Flow dalam MW
Losses
Produksi
Beban Sistem
KV
MW
147.4
146.6
KET :
NAMA GI
8.5
91.8
2 1 .3
61.7
147.5
75.0
1 7 .6
INDUSTRI
MGR SARI
NEW BLPPN
PLTG SENIPAH ST 35 MW
150.1
BONTANG
55.6
2x100 MWMW
PLTG SENIPAH 42 MW
6.3
26.8
1.5
3.7
154.2
SUKAMARA
24.0
150.5
151.5
151.5
151.9
152.5
2.6
11.3
MW 1.2%
152.4
MALINAU
0.9
3.7
T PALE
37
3.7
16.0
TJ SELOR
10.2
29.9
TJ REDEB
3.8
16.0
MALOI
6.4
27.4
SANGATTA
1 .5
154.2
N BULIK
4.0
1926.0 MW
1902.0 MW
MW
68.8
PLTU Kalm 3
2X20 MW
PLTG SEMBERA
BUKUAN
35.0
148.8
105
MW
149.1 G
SAMBUTAN
4.5
19.4
SAMBERA
9 .9
42.1
U
PBUN
P BUN EKSPANSI
148.8 G
SENIPAH
149.0
14
155.1
P BANTENG
NEW SM ARIND
MW
28.8
24.6
152.6
148.5
KARIANGA U
MW
11
9.3
39.4
KARJO
MW
6.8
18.3
35.2
4.7
MELAK
MW
68.2
MW
149.4
EMBALUT
149.6
19.8
17.6
BUKIT BIRU
1 0 .5
44.7
SAMPIT
2 x2 5 MW
U
PL TU SAMPIT AP BN
44.0
1 .6
155.1
PRNGGN
6.6
PLTG BANGKANAI
MW
68.6
MW
45.6
153.1
TA NJ UNG
40
4.0
17.2
BUNTOK
2.8
BATULICIN
154.2
MW
154.2
M TEWEH
1.1
4.6
2X100 MW
SATUI
14.8
MW
11.6
155.1
PRK CAHU
2.1
8.9
11.8
MW
20.8
152.5
K KURUN
3 .6
15.3
U
KASONGAN
2 X 1 0 0 MW
P L TU KALTENG 1
149.8
BARIKIN
45
7.9
148.9
PELAIHARI
33.7
149.4
PLTA KUSAN 65 MW
74.4
6 .5
1 3 .6
27.6
7.6
RANTAU
148.6
MW
2 .3
9.9
68.9
CEMPAKA
148.9
MANTUIL
5.1
MW
MW
5 .2
AM UNTAI
MW
S TABUK
MW
12.6
MW
22.4
19.7
68.3
79.8
28.6
67.6
150.0
8.5
6.3
2 6 .7
151.1
PRAYA
36.3
NEW PRAYA
20.8
9 .4
40.0
TRISA KTI
0.4
MW
ULIN
68.3
148.6
40.4
6.1
26.1
KA YUTANGI
MW
52.7
150.8
148.1
MW
90.4
8.0
MW
1.9
8.0
U
PULPIS
2X60 MW
52.7
4 .4
55.2
TRISA KTI
5.0
21.2
SEBAR
5 .6
149.0
SELAT
23.8
MW
81.8
PLTU PULPIS
MW
15
MW
5.2
419
04/02/2013 14:20:01
MW
96
149.3
1 1 .0
46.9
20.8
4 .1
MW
138
MW
148.3
AM UNTAI
MW
46.8
134
MW
155.1
PLTGKALSEL PEAKER 50 MW
MW
U G
PLTU ASAM ASAM 4X65 MW
2.8
11.7
MW
148.6
ASAM ASAM
44.4
10.4
32 9
32.9
MW
26.4
148.8
176
MW
17.4
151.8
MW
28
154.1
1.3
5.4
MW
33.4
153.5
PRK CAHU
2.4
10.4
K KURUN
4.2
MW
4.1
17.4
11.1
47.4
88
8.8
3 7 .5
152.1
BATULICIN
153.6
MW
MW
8.1
34.3
149.7
KUARO
150.2
149.3
2.0
7.3
MW
63.8
150.8
KOTABANGUN
12.1
51.6
6.2
26.3
148.9
PETUNG
280 MW
5.5
148.7
148.4
88.0
42 MW
PLTG SENIPAH ST 35 MW
148.0
7.9
149.3
MVAR
Flow dalam MW
Losses
Produksi
Beban Sistem
KV
MW
146.9
KET :
NAMA GI
147.8
25.0
72.3
INDUSTRI
PLTU KALTIM MT
10.0
20.7
148.8
PLTG SENIPAH 42 MW
MGR SARI
149.8 G
7.4
31.4
15.3
149.9
BONTANG
65.2
2x100 MWMW
1.8
4.3
152.4
SUKAMARA
27.0
150.3
151.5
151.8
152.0
152.4
3.0
13.3
MW 1.2%
152.3
MALINAU
1.0
4.3
T PALE
4.3
18.8
TJ SELOR
12.0
35.1
TJ REDEB
4.4
18.7
MALOI
7.5
32.1
SANGATTA
1.8
152.4
N BULIK
4.7
2227.0 MW
2200.0 MW
PLTA Kelai
PLTU Kalm 3
MW
MW
79
10.0
18.0
148.3
BUKUAN
41.0
174.5
2X20 MW
PLTG SEMBERA
SAMBUTAN
5.3
148.9 G
SAMBERA
22.7
NEW BLPPN
149.1
20
MW
MW
58.8
SENIPAH
148.8
151.8
107.6
3.8
16.2
NEW INDUSTRI
MW
55.8
10.0
112.9
HARU
5.9
25.1
153.5
11.6
49.4
181
MW
39.8
18.4
78.4
TENGKAWANG
MW
19.6
1.8
7.8
P BANTENG
NEW SMARIND
MW
40.2
U
PBUN
33.7
149.0
152.4
MW
75.6
149.2
151.4
PLTU P BUN
P BUN EKSPANSI
KARIANGAU
MW
99
10.8
46.2
KARJO
MW
8.0
21.5
1 2 .3
52.4
SAMPIT
2 x2 5 MW
U
EMBALUT
U
23.3
MELAK
MW
17.6
12.8
153.5
BUKIT BIRU
1 .8
7.8
PRNGGN
PLTG BANGKANAI
15.6
69.6
152.2
TA NJ UNG
4.7
20.2
2X100 MW
SATUI
MW
90.8
152.8
BUNTOK
3.3
U
PLTU IPP KALSEL-1
149.4
BARIKIN
6 .2
26.2
42.6
9.3
39.5
18.1
77.0
8.9
35.5
148.5
PELAIHARI
CEMPAKA
MW
PLTA KUSAN 65 MW
72.2
7 .6
55 6
55.6
149.0
RANTAU
149.0
MW
6.0
23.1
BANDARA
8.3
S TABUK
32.4
2 .7
MW
34.6
7.6
69.0
CEMPAKA
149.1
11.6
30 MW
MANTUIL
MW
68.5
149.4
10.0
18.0
13.9
MW
87.5
150.5
MW
TRISA KTI
149.6
42.6
M TEWEH
67 5
67.5
7.3
3 1 .3
NEW PRAYA
PRAYA
U
KASONGAN
2 X 1 0 0 MW
PLTU KALTENG 1
90.8
0 .5
ULIN
80.1
149.1
MW
7.2
30.6
KAYUTANGI
MW
55.6
150.8
46.2
MW
12.6
2.2
9.4
U
PULPIS
2X60 MW
61.8
5 .1
64.7
TRISA KTI
5.8
24.8
MW
110
149.3
SEBAR
6 .6
27.9
SELAT
MW
84.3
PLTU PULPIS
10.4
MW
17.6
MW
04/02/2013 14:20:03
Lampiran B1.8
KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:20:03
422
04/02/2013 14:20:03
6.131
4.809
5.002
5.578
6.039
7.027
7.825
8.554
58.697
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
49.708
5.337
4.736
4.406
4.031
4.118
6.057
2.129
231
233
221
205
192
182
205
254
247
158
Trafo
66,5
72,6
94,0
98,1
109,4
118,3
137,9
153,6
167,9
1.149,4
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
587,9
63,3
56,1
52,2
47,8
48,7
71,2
61,9
89,7
103,1
47,7
2014
JTR
2013
77,4
JTM
26,2
25,9
24,5
22,7
21,2
20,0
21,5
25,9
25,1
17,5
230,7
Trafo
120,8
9,7
9,7
9,8
10,4
10,3
11,6
13,6
13,5
20,8
11,5
Pelanggan
2012
Tahun
5.613
5.319
2014
5.251
4.606
4.028
3.939
JTR
(MVA)
2013
JTM
(kms)
2012
Tahun
2.088,7
276,4
255,7
235,4
207,5
193,1
177,5
177,8
213,8
197,5
154,0
Total
Juta USD
1.587.059
127.719
128.499
129.283
138.142
135.540
152.448
177.627
177.211
270.002
150.587
Pelanggan
Lampiran B1.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:20:03
424
04/02/2013 14:20:03
160
169
398
383
384
384
176
185
194
205
3.246
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
13
13
13
12
15
16
104
MVA
Trafo
1.103
62
59
56
54
126
126
125
129
170
195
Unit
60.878
4.336
4.101
3.924
3.727
6.126
6.254
6.295
6.872
8.908
10.335
Jumlah Pelanggan
JTM
187.660
239.078
218.138
206.815
202.599
190.362
173.241
153.746
152.991
151.106
1.875.735
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
586.845
49.185
48.944
48.647
52.776
56.485
61.130
63.075
70.329
83.850
52.425
JTR
284.392
24.144
24.070
24.072
26.262
28.630
29.629
29.893
30.312
34.620
32.761
Trafo
2.746.973
224.436
226.005
226.466
252.278
275.476
293.357
299.783
318.778
357.547
272.846
70.408
24.780
24.780
20.848
Lisdes Reguler
(Juta Rp.)
22.047
8.848
8.848
4.351
RTS
Listrik Murah
2.090
153
146
224
230
232
256
330
522
191
415
JTR
kms
2013
JTM
kms
2012
Tahun
Lampiran B1.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
04/02/2013 14:20:03
426
04/02/2013 14:20:03
43
2
820
439
639
495
467
238
327
210
3.931
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
973
56
103
152
179
137
190
102
Investasi
296
TL dan GI
2013
Pembangkit
2012
Tahun
2.089
276
256
235
208
193
178
178
214
198
154
Distribusi
6.992
488
626
483
731
790
969
795
1.171
684
256
Total
(Juta US$.)
PENJELASAN LAMPIRAN B1
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM
B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Saat ini ada dua sistem besar kelistrikan di Kalimantan yang masuk wilayah operasi Indonesia Timur, yaitu
sistem Mahakam di Kalimantan Timur dan sistem Barito di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Sistem Barito dan sistem Mahakam direncanakan akan terinterkoneksi menjadi sistem Kalseltengtim
pada tahun 2013 dengan selesainya pembangunan transmisi 150 kV Tanjung (Kalsel) - Kuaro - PetungKarangjoang (Kaltim).
C. Sistem Kalseltengtim
Produksi listrik secara gabungan sistem Kalseltengtim diperkirakan meningkat rata-rata 12,5% per tahun
dari 4.619 GWh pada tahun 2012 menjadi 12.433 GWh pada tahun 2021. Beban puncak sistem mencapai
786 MW pada tahun 2012 dan akan meningkat menjadi 2.074 MW pada tahun 2021.
Proyeksi kebutuhan beban sistem Kalseltengtim tahun 2012-2021 diberikan pada Lampiran B1.
427
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
besar tidak dapat dilayani. Pada saat ini daya mampu pembangkit PLN dan IPP termasuk sewa PLTD dan
excess power di sistem Kalseltengtim adalah 669 MW, dengan beban puncak sekitar 660 MW, belum termasuk PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 yang diperkirakan akan commisioning pada triwulan 4 tahun 2012
dan COD 2013. Porsi pembangkit yang beroperasi dengan BBM di sistem Kalseltengtim masih cukup
besar sehingga biaya pokok produksinya masih tinggi.
Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Kalseltengtim antara lain:
Proyek PLTU Percepatan tahap I (FTP1) yaitu: PLTU Asam-Asam (unit 3, 4), PLTU Pulang Pisau, dan PLTU
Kaltim (Muara Jawa/Teluk Balikpapan), merupakan proyek yang sangat strategis karena akan dapat
mengatasi kekurangan pasokan daya yang terjadi saat ini dan untuk mengurangi penggunaan BBM.
Proyek pembangkit percepatan tahap II (FTP2) yaitu: PLTG/MG Bangkanai (Peaker), PLTU Kalsel-1,
dan PLTU Kaltim-2 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker dan baseload serta akan menambah kemampuan sistem untuk dapat melayani kebutuhan beban yang lebih besar tanpa menambah
penggunaan BBM. PLTG/MG Bangkanai pada tahun pertama akan berperan sebagai pembangkit
baseload sebelum PLTU IPP beroperasi, dan pada tahun-tahun berikutnya akan berperan sebagai
pembangkit peaker yang dilengkapi dengan CNG storage.
Kalselteng 2 yang direncanakan akan belokasi di kompleks PLTU Asam Asam berkapasitas 2x100
MW. Lahan sudah siap untuk dibangun PLTU sehingga memberikan kepastian bahwa proyek akan
berjalan lancar. PLTU ini merupakan pengganti dari rencana sewa PLTU di Asam-Asam yang telah
dibatalkan pengadaannya.
Pembangkit peaker gas yaitu PLTG/MG Kaltim Peaker-1 dan PLTG/MG Kalseltang Peaker dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak pada saatnya.
428
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
Pemilihan lokasi untuk membangun pembangkit di sistem interkoneksi mempertimbangkan aspek regional balance, yaitu kebutuhan listrik pada suatu wilayah seyogyanya lebih banyak dipenuhi dari pembangkit setempat, sehingga ketergantungan daya antar wilayah relatif rendah. Dengan alasan tersebut
proyek pembangkit ditempatkan secara seimbang di Kaltim dan Kalselteng. Berikut penjelasan keterlambatan proyek pembangkit yang diperkirakan akan terlambat beroperasi, yaitu:
-
PLTU Pulang Pisau 2x60 MW mundur ke 2014 karena permasalahan teknis (kondisi tanah lunak) dan
sosial.
PLTA Kusan 65 MW mundur ke 2019 karena aspek lingkungan hidup, juga karena sebagian kawasan
tangkapan air telah beralih fungsi menjadi kawasan pertambangan batubara.
PLTA Kelai 75 MW diperkirakan akan mundur ke 2020 karena diperlukan studi lebih mendalam.
Beberapa PLTU IPP juga mundur sekitar satu tahun dari jadwal semula.
Dengan berubahnya jadwal proyek-proyek tersebut, maka jadwal PLTU Kalselteng 1 (2x100 MW) dimajukan ke tahun 2017/2018 untuk meningkatkan kepastian pasokan. Selain itu direncanakan juga PLTU
Kaltim 4 berkapasitas 2x150 MW untuk beroperasi pada tahun 2019/2020 untuk mengisi kebutuhan
pembangkit beban dasar.
Peranan BBM pada tahun 2012 untuk sistem Kalseltengtim masih cukup tinggi, yaitu diperkirakan
mencapai 2.876 GWh atau 62,3% dari produksi total sistem Kalseltengtim.
Seiring dengan pengembangan proyek PLTU batubara dan PLTG baseload, maka penggunaan pembangkit BBM untuk pemikul beban dasar akan dapat dikurangi. Sedangkan proyek pembangkit
peaker seperti PLTG/MG Bangkanai, PLTG Kaltim peaker serta PLTA Kusan dan PLTA Kelai, akan dapat menurunkan penggunaan BBM pada waktu beban puncak. Diharapkan mulai tahun 2016 sistem
ini sudah tidak lagi menggunakan BBM sebagai energi primer pembangkit.
b.
Peran batubara akan meningkat dan menjadi dominan di sistem ini, yaitu akan meningkat dari 1.487
GWh (32,2% dari total produksi) pada 2012 menjadi 9.948 GWh (80% dari total produksi) pada 2021.
c.
Sejalan dengan berjalannya proyek pembangkit peaker, penggunaan bakar gas alam berupa LNG
dan CNG akan meningkat menggantikan peran BBM, yaitu akan naik dari 130 GWh (2,7% dari total
produksi) pada tahun 2012 menjadi 1.454 GWh (11,7% dari total produksi) pada tahun 2021.
429
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
d.
Peran pembangkit hidro juga akan meningkat dari 126 GWh (2,7% dari produksi total) pada tahun
2012 menjadi 725 GWh (5,8%) pada tahun 2021.
Proyeksi neraca energi di sistem Kalseltengtim dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan
pada Lampiran B1.3
Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek PLTU percepatan tahap I dan proyek
PLTU/PLTG/MG percepatan tahap II, proyek PLTU dan PLTG IPP, PLTG/MG peaker dan PLTA.
430
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar dalam rangka untuk menyambung sistem kelistrikan yang selama ini masih isolated, mengatasi bottleneck penyaluran sehingga memenuhi kriteria
keandalan (N-1), perbaikan tegangan pelayanan dan peningkatan fleksibilitas operasi.
Pembangunan transmisi 150 kV terkait dengan rencana pengembangan kawasan industri yang
telah dicanangkan didalam MP3EI di Kaltim, yaitu dari Sangatta ke kawasan industri Maloi.
Pengembangan transmisi 70 kV terkait dengan rencana interkoneksi antara sistem Kalselteng daratan dengan sistem Kotabaru di Pulau Laut, saat ini dalam tahap kejian kelayakan.
Proyek transmisi 150 kV yang diharapkan dapat segera beroperasi karena sangat dibutuhkan oleh
sistem adalah ruas Tanjung - Kuaro - Karangjoang (2013) untuk menghubungkan sistem Kalselteng
dan Kaltim, serta ruas PLTGU Bangkanai Muara Teweh-Buntok-Tanjung (2014) untuk menyalurkan
daya PLTG/MG Bangkanai ke sistem Kalseltengtim.
Kebutuhan pembangunan transmisi 150 kV dan 70 kV baru serta uprating untuk periode 2012-2021 adalah 6.560 kms sebagaimana diberikan pada Lampiran B1.5.
1. Tahun 2015
Aliran daya paling besar menuju ke pusat beban yaitu ke Banjarmasin sekitar 270 MW, Balikpapan 198
MW, Samarinda 264 MW dan Palangkaraya 44 MW, dengan sumber utama pasokan berasal dari PLTU
Asam-Asam, PLTG/MG Bangkanai, PLTU Pulang Pisau, PLTU Muara Jawa/Kariangau, PLTU CFK, dan PLTG
Senipah serta pembangkit eksisting non BBM. Sedangkan pembangkit yang masih menggunakan BBM
sudah tidak dioperasikan lagi.
Pada tahun 2015 pasokan daya dari pembangkit di subsistem Kalselteng sudah tersedia dalam jumlah
yang berlebih sehingga mampu mengirimkan daya sebesar 89 MW ke subsistem Kaltim.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi pada
GI Kuala Kurun (156,0 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (147,5 kV), sedangkan pada sistem 70 kV
tertinggi terjadi di GI Cempaka (69,5 kV) dan terendah di GI Ulin (67,9 kV). Pada periode 2011-2015 terdapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang meliputi:
431
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
Kalselteng : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Buntok - Muara Teweh Bangkanai, ruas Muara Teweh Puruk Cahu - Kuala Kurun - Kasongan, ruas Palangkaraya - Kasongan - Sampit - Pangkalan Bun, ruas
Barikin Kayu Tangi - Seberang Barito, ruas Asam-Asam - Batu Licin dan transmisi 70 kV ruas Batu
Licin - Kotabaru.
Kaltim : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Kuaro - Petung - Kariangau Karangjoang, ruas Sambutan Sambera - Bontang, ruas New Industri Senipah - Bukuan, ruas Bukit Biru - Kota Bangun.
Tambahan ruas transmisi lainnya terkait dengan kebutuhan untuk evakuasi daya dari proyek pembangkit ke sistem terdekat.
Beban puncak sistem pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 1.243 MW dengan produksi listrik 1.272 MW
dengan susut jaringan 29 MW (2,2%).
2. Tahun 2017
Aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin (306 MW), Balikpapan (262
MW), Samarinda (320 MW) dan Palangkaraya (53,2 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2015 namun ada tambahan PLTU Asam-Asam 5, 6, PLTG/MG Bangkanai unit 4, PLTU IPP Kalsel-1,
IPP Kaltim-2, Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kalselteng 3 masing-masing satu unit. Transfer daya antar
subsistem makin besar dibanding sebelumnya, yaitu dari subsistem Kalselteng ke subsistem Kaltim mencapai 125 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, dengan tegangan tertinggi terjadi pada GI Satui, Nangabulik, Sukamar (154,2 kV) dan terendah terjadi di GI New Balikpapan (147,4 kV),
sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).
Pada periode 2016 - 2017 terdapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang, meliputi:
-
Kalselteng : transmisi 150 kV dari proyek PLTU ke GI eksisting terdekat, menjangkau daerah isolated
dan uprating penghantar.
Kaltim: transmisi 150 kV ruas Bontang-Sangatta - Maloy - Tanjung Redep - Tanjung Selor sampai Malinau, transmisi 150 kV dari proyek PLTU batubara ke GI eksisting terdekat.
Beban puncak sistem pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.584 MW dengan produksi listrik 1.613 MW
dengan susut jaringan 29 MW (1,8%).
3. Tahun 2019
Sama seperti tahun 2017 bahwa aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin
(363 MW), Balikpapan (310 MW), Samarinda (379 MW) dan Palangkaraya (63 MW), dengan sumber utama
pasokan sama seperti kondisi 2017 namun ada tambahan PLTU Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kaltim 3
masing-masing 1 unit, PLTG/MG Kalselteng peaker serta PLTA Kusan.
Transfer daya antar subsistem turun dibanding sebelumnya tetapi masih mengalir dari subsistem
Kalselteng ke subsistem Kaltim sebesar 68 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (155,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,6 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).
432
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
Pada periode 2018-2019 terdapat penambahan ruas transmisi Melak ke Kota Bangun membentuk jalur
kedua interkoneksi sistem Kaltim dengan sistem Kalselteng.
Beban puncak sistem pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 1.902 MW dengan produksi listrik 1.926 MW
dengan susut jaringan 24 MW (1,2%).
4. Tahun 2021
Mirip seperti tahun 2019 bahwa aliran daya ke pusat beban yaitu Kota Banjarmasin (425 MW), Balikpapan
(364 MW), Samarinda (445 MW) dan Palangkaraya (74 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2017 namun ada tambahan PLTA Kelai dan PLTU Kaltim 4.
Transfer daya antar subsistem berbalik arah dibanding sebelumnya mengalir dari subsistem Kaltim ke
subsistem Kalselteng sebesar 16 MW.
Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,9 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (69 kV) dan terendah di GI Ulin (67,5 kV).
Pada periode 2019-2021 terdapat penambahan ruas transmisi dari PLTA Kelai ke Tanjung Redep.
Beban puncak sistem pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 2.200 MW dengan produksi listrik 2.227 MW
dengan susut jaringan 27 MW (1,2%).
Pada tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan jumlah pelanggan yang akan disambung sehubungan upaya mengejar rasio elektrifikasi pada Provinsi Kalteng dan harapan telah terjadi peningkatan
kemampuan pasokan sistem Kalselteng.
Rencana JTM, JTR dan gardu distribusi yang akan dibangun, tidak selamanya mengalami peningkatan
volume/kapasitas yang sama atau lebih tinggi, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di
lapangan.
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 58.697 kms, JTR 49.708 kms,
gardu distribusi dengan kapasitas 2.129 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,6 juta
pelanggan.
Perkiraan biaya total untuk pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan sekitar US$
2.088 juta dengan rincian JTM US$ 1.149 juta, JTR US$ 588 juta, gardu distribusi US$ 231 juta, dan
sambungan pelanggan US$ 121 juta. Kebutuhan anggaran per tahun diperkirakan sebesar US$ 209
juta.
433
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:03
434
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:20:04
B2
Sistem Interkoneksi Sulbagut dan Sistem
Interkoneksi Sulbagsel
B2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
B2.2. Neraca Daya
B2.3. Neraca Energi
B2.4. Capacity Balance Gardu Induk
B2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B2.7. Analisis Aliran Daya
B2.8. Kebutuhan
B2.9. Program Listrik Perdesaan
B2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi
04/02/2013 14:20:04
04/02/2013 14:20:04
Lampiran B2.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL
04/02/2013 14:20:04
438
04/02/2013 14:20:04
209.643
61,9
1.328
1)
PS GI&Dis (%)
2,1
10,4
+)
7.048,8
8.224,9
7.203,6
1.529
61,4
10,3
3,2
7.963,4
2.201
75.053
127.798
2.943.573
3.148.626
412,2
2.022
-- Industrial
69.082
117.449
-- Commercial
-- Public
2.705.161
-- Residential
2.893.715
254.911
322,3
-- Industrial
Number of Customer
345,5
383,2
760,6
709,5
-- Public
2.310,8
3.829,1
-- Commercial
3.564,4
1.148,2
2.149,3
912,8
-- Industrial
713,4
1.436,8
3.848,0
13,2
7.146,3
73,8
69,8
9,7
1,6
18.212,6
2013
-- Residential
642,3
1.293,0
-- Public
-- Commercial
12,0
3.464,5
-- Residential
6.312,5
69,3
65,1
17.927,5
1,6
2012
Calendar Year
1.683
62,6
9,4
3,1
8.940,5
9.223,3
2.380
81.023
138.147
3.169.554
3.391.106
242.480
367,8
439,4
810,1
2.467,1
4.084,5
1.509,2
783,7
1.578,4
4.227,2
13,3
8.098,5
77,9
74,1
10,1
1,6
18.502,8
2014
1.825
64,0
9,2
3,4
9.890,7
10.239,2
2.565
87.165
148.820
3.406.666
3.645.217
254.111
391,8
468,3
862,3
2.629,8
4.352,2
1.748,4
860,2
1.732,3
4.639,4
10,9
8.980,3
82,1
78,3
9,6
1,6
18.798,0
2015
2.050
64,6
9,1
4,1
11.133,1
11.603,4
2.756
93.543
159.751
3.627.693
3.883.744
238.527
417,1
499,1
917,2
2.801,3
4.634,6
2.175,2
944,9
1.902,9
5.096,7
12,7
10.119,8
85,7
82,2
9,6
1,6
19.098,4
2016
2.508
65,6
9,1
3,7
13.890,7
14.420,8
2.948
99.920
170.682
3.751.918
4.025.468
141.724
444,3
532,4
976,1
2.985,5
4.938,2
3.896,2
1.038,3
2.090,1
5.606,6
24,8
12.631,2
87,1
83,4
9,6
1,6
19.404,1
2017
2.704
65,6
9,0
3,6
14.983,5
15.537,6
3.140
106.298
181.613
3.877.426
4.168.476
143.008
472,5
567,5
1.037,6
3.178,4
5.256,0
4.042,6
1.141,1
2.297,0
6.160,6
8,0
13.641,3
88,5
84,6
9,6
1,6
19.715,1
2018
2.920
65,6
8,8
3,5
16.187,8
16.778,4
3.331
112.676
192.543
4.009.258
4.317.809
149.332
502,3
604,9
1.102,4
3.382,3
5.591,9
4.204,2
1.254,4
2.525,2
6.771,5
8,2
14.755,3
89,9
85,8
9,6
1,6
20.031,7
2019
3.155
65,6
8,7
3,5
17.496,5
18.133,9
3.523
119.053
203.474
4.129.075
4.455.125
137.316
534,6
645,4
1.172,8
3.603,1
5.955,9
4.381,1
1.377,5
2.773,4
7.434,9
8,2
15.966,8
91,0
86,5
9,6
1,6
20.353,8
2020
3.405
65,7
8,6
3,4
18.932,4
19.601,3
3.725
124.198
214.752
4.253.934
4.596.609
141.484
545,1
666,8
1.203,0
3.712,5
6.127,4
4.574,3
1.512,7
3.045,7
8.164,6
8,3
17.297,3
92,2
87,2
9,6
1,6
20.681,7
2021
439
04/02/2013 14:20:04
No
62,1
225
B. Puncak (MW)
59
B Puncak (MW)
1.521
61,1
284
Produksi (GWh)
B. Puncak (MW)
Sistem Sulbagut
298
57,6
Produksi (GWh)
Sistem Gorontalo
1.224
2012
Sistem
Produksi (GWh)
Sistem Sulut
311
61,6
1.677
64
57,9
325
247
62,6
1.353
2013
364
59,5
1.896
69
56,6
341
267
62,2
1.458
2014
406
60,0
2.135
76
56,8
378
299
62,8
1.646
2015
452
60,5
2.392
84
56,9
418
333
63,5
1.848
2016
488
61,0
2.603
90
57,0
450
359
64,1
2.016
2017
527
61,4
2.835
97
57,2
483
388
64,7
2.200
2018
570
61,9
3.089
104
57,3
520
420
65,3
2.402
2019
618
62,4
3.375
111
57,5
562
456
65,8
2.631
2020
670
62,8
3.686
120
57,8
607
496
66,3
2.882
2021
440
04/02/2013 14:20:04
No
90
B. Puncak (MW)
63,1
761
B. Puncak (MW)
65
B. Puncak (MW)
5.027
62,6
916
Produksi (GWh)
B. Puncak (MW)
Sistem Sulbagsel
325
57,1
Produksi (GWh)
Sistem Sultra
4.207
Produksi (GWh)
Sistem Sulselbar
495
62,9
2012
Produksi (GWh)
Sistem Sulteng
Sistem
1.077
61,6
5.808
75
57,8
378
902
61,7
4.876
101
62,8
554
2013
1.217
62,0
6.607
83
56,9
411
1.025
62,3
5.592
110
62,7
604
2014
1.334
63,2
7.380
89
57,6
450
1.119
63,7
6.242
125
62,7
689
2015
1.518
63,9
8.495
98
58,4
500
1.277
64,5
7.211
143
62,7
784
2016
1.882
66,4
10.943
106
59,2
547
1.619
67,2
9.530
158
62,7
866
2017
2.026
66,2
11.750
114
59,9
600
1.738
67,0
10.195
174
62,7
956
2018
2.187
66,1
12.653
124
60,7
658
1.871
66,8
10.939
192
62,8
1.056
2019
2.361
65,9
13.619
135
61,5
726
2.017
66,5
11.741
209
62,8
1.152
2020
2.549
65,7
14.660
147
62,3
801
2.177
66,1
12.602
228
62,8
1.256
2021
LAMPIRAN B.2.2
NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA
(SULBAGUT)
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN
(SULBAGSEL)
04/02/2013 10:36:49
442
04/02/2013 10:36:49
200
400
600
800
1 000
1,000
1,200
2012
2013
2014
2015
PLTU IPP
PLTU PLN
Tambahan PLTU
PLTU SEWA
PLTP PLN
PLTG/MG
PLTA/M
Reserve Margin
2016
2017
2018
PLTP PLN
PLTP IPP
Tambahan PLTG/MG
2020
PLTU IPP
PLTU PLN
2021
Tambahan PLTU
2019
443
04/02/2013 10:36:49
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
MW
PLN
PLTU
PLTU
PLTU
PLTP
Sulut II (FTP1)
Gorontalo (FTP1)
Sulut I (FTP1)
Lahendong IV
PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
Sulut I (Kema)
Kotamobagu I (FTP2)
Kotamobagu II (FTP2)
Lahendong V (FTP2)
Lahendong VI (FTP2)
MW
PLTG/MG
Sulut Peaker
Jumlah Pasokan
PLTG/MG
PLTA
Sawangan
PLTG/MG
PLTU
Gorontalo 2
Gorontalo Peaker
PLTU
Sulut 3
Minahasa Peaker
PLTU
PLTU
PLTM
Mini Hydro 20 kV
Rencana
SEWA
Tambahan Pasokan
PLTU
MW
SEWA
MW
IPP
SWASTA
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
371
20
50
147
150
300
300
284
61
1.521
2012
384
12 *)
20
129
161
293
293
311
62
1.677
2013
486
15
50
50
50
64
163
230
230
364
60
1.896
2014
582
50
30
20
50
27
146
176
176
406
60
2.135
2015
592
25
12
146
149
149
452
60
2.392
2016
668
25
50
20
127
130
130
488
61
2.603
2017
738
50
50
97
100
100
527
61
2.835
2018
838
50
50
97
100
100
570
62
3.089
2019
968
50
40
40
97
100
100
618
62
3.375
2020
1.018
50
97
100
100
670
63
3.686
2021
444
04/02/2013 10:36:50
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
PLTGU IPP
2012
2013
2014
2015
PLTG IPP
Tambahan PLTU
PLTU IPP
PLTU PLN
PLTGU IPP
PLTG IPP
PLTG/MG PLN
PLTA IPP
PLTA/PLTM
Reserve Margin
2016
2017
2018
PLTU PLN
2019
PLTU IPP
PLTG/MG PLN
PLTP
PLTA/PLTM
2020
2021
Tambahan PLTU
PLTA IPP
445
04/02/2013 10:36:50
MW
MW
MW
MW
MW
Derating Capacity
PLN
IPP
Sewa PLTD
PLTG/MG
Makassar Peaker
PLTG
PLTGU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTA
PLTP
Sengkang (GT)
Sengkang (ST)
Jeneponto 2
Kendari (FTP2)
Mamuju (FTP2)
Tawaeli Ekspansi
Malea (FTP 2)
Bora (FTP2)
PLTU
PLTM
PLTU
Mini hydro 20 kV
PLTU
Punagaya/Takalar (FTP2)
PLTU
Rencana
SEWA
Tambahan Kapasitas
MW
Daya Mampu
Pasokan
GWh
Satuan
Faktor Beban
Produksi
Kebutuhan
2013
2014
2015
2016
2017
130
200
60
20
50
320
294
350
964
916
62,6
5.027
65
60
10
50
299
294
319
912
1.077
61,6
5.808
297
294
319
910
1.217
62,0
6.607
30
200
100
63
294
319
676
1.334
63,2
7.380
50
50
200
100
294
275
569
1.518
63,9
8.495
90
110
294
243
538
1.882
66,4
10.943
2012
150
232
153
385
2.026
66,2
11.750
2018
300
232
153
385
2.187
66,1
12.653
2019
232
153
385
2.361
65,9
13.619
2020
232
153
385
2.549
65,7
14.660
2021
446
04/02/2013 10:36:50
PLTM
Sulsel Barru 2
Sulsel 2
Kendari 3
Palu 32x50
Sulsel 3 / Takalar
Palu 22x15
Kolaka
Poso 22x65
Poko
Bakaru 2
Konawe
Watunohu 1
Lainea
Borapulu
Jumlah Pasokan
PLTP
PLTM
Satuan
Masaingi (FTP2)
1.435
2012
-
11
1.586
2013
1.584
2014
30
1.710
2015
2.149
25
20
100
2016
2.512
20
25
50
100
2017
20
2.785
50
200
2018
20
20
3.125
2019
20
126
117
66
200
3.654
2020
3.837
117
66
Lanjutan
2021
LAMPIRAN B.2.3
NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUBALGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBGASEL
04/02/2013 10:36:50
448
04/02/2013 10:36:50
Jumlah
514
949
1.204
HSD
MFO
Geot.
Hydro
4.925
1.442
815
2012
LNG
Jumlah
1.677
222
578
158
205
1.896
222
624
41
1.003
2014
2.135
222
621
42
1.250
2015
2.392
236
780
51
1.325
2016
2.603
279
841
59
1.424
2017
5.540
1.251
297
377
1.884
1.731
2013
6.878
1.300
540
406
2.345
2.286
2014
7.681
1.311
249
364
234
2.345
3.178
2015
8.843
1.765
239
2.345
4.493
2016
11.325
2.572
239
2.208
6.306
2017
Gas
Batubara
Jenis
238
Hydro
1.521
2
429
Geot.
HSD
MFO
594
LNG
515
2013
-
260
2012
Gas
Batubara
Jenis
12.170
3.311
350
239
2.208
6.062
2018
2.835
282
894
88
1.572
2018
13.115
4.601
353
239
2.208
5.714
2019
3.089
285
946
153
1.705
2019
14.119
5.779
572
239
2.208
5.321
2020
3.375
288
1.402
204
1.481
2020
GWh
15.055
6.607
572
239
2.208
5.429
2021
GWh
3.686
291
1.419
204
1.772
2021
449
04/02/2013 10:36:50
Jenis
bcf
bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh
LNG
HSD
MFO
Geot.
Hydro
10^3 ton
Satuan
Gas
Batubara
7.217
1.473
578
455
582
1.884
2.246
2013
8.773
1.521
624
581
413
2.345
3.289
2014
9.815
1.532
621
249
364
276
2.345
4.428
2015
11.235
2.001
780
291
2.345
5.818
2016
13.929
2.852
841
298
2.208
7.730
2017
238
429
160
168
2012
222
578
44
55
333
2013
222
624
12
647
2014
222
621
806
2015
236
780
855
2016
279
841
919
2017
282
894
1.014
2018
15.005
3.593
1.244
327
2.208
7.634
2018
6.446
Jumlah
951
MFO
429
1.108
HSD
1.442
LNG
Hydro
1.442
Gas
Geot.
1.075
2012
Batubara
Jenis
285
946
1.100
2019
16.204
4.886
1.299
393
2.208
7.419
2019
288
1.402
956
2020
17.494
6.067
1.974
444
2.208
6.802
2020
291
1.419
1.144
2021
18.741
6.898
1.991
444
2.208
7.201
2021
GWh
450
04/02/2013 10:36:50
Satuan
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh
HSD
MFO
Geot.
Hydro
Satuan
bcf
10^3 kl
10^3 kl
GWh
GWh
LNG
HSD
MFO
Geot.
Hydro
bcf
10^3 ton
Gas
Batubara
bcf
1.204
268
139
526
2012
1.251
84
102
1.117
2013
1.300
152
110
1.475
2014
1.311
70
98
2.051
2015
1.765
2.900
2016
2.572
4.069
2017
3.311
350
3.912
2018
4.601
353
3.687
2019
5.779
572
1.442
429
268
299
694
2012
1.473
578
128
157
1.450
2013
1.521
624
164
112
2.122
2014
1.532
621
70
98
2.857
2015
2.001
780
3.755
2016
2.852
841
4.988
2017
3.593
1.244
4.926
2018
4.886
1.299
4.787
2019
3.434
2020
6.067
1.974
4.389
2020
Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Gabungan Sistem Sulbagut dan Sistem Sulbagsel
bcf
10^3 ton
LNG
Jenis
Jenis
Gas
Batubara
6.898
1.991
4.647
2021
6.607
572
3.503
2021
LAMPIRAN B.2.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL
04/02/2013 10:36:50
452
04/02/2013 10:36:51
No.
- Beban Puncak
( MW )
GI Kawangkoan
- Beban Puncak
( MW )
GI Tomohon
- Beban Puncak
( MW )
GI Teling 150
kV (GIS)
- Beban Puncak
( MW )
GI Teling
- Beban Puncak
( MW )
GI Tonsealama
- Beban Sewa
Genset (MW)
- Beban Puncak
( MW )
GI Bitung
- Beban Puncak
( MW )
GI Sawangan
- Beban Puncak
( MW )
GI Ranomut
150/20
70/20
150/20
70/20
70/20
70/20
70/20
70/20
20
10
20
20
10
10
20
10
20
20
20
20
50
20
20
10
10
10
20
20
10
10
60
56%
10,0
51%
9,6
53%
10,0
54%
10,3
61%
34,8
57%
10,8
67%
38,3
10,0
39%
22,2
15,2
16,4
78%
72%
76%
21,7
14,7
30,0
13,6
67%
19,0
Beban dr GI Teling 70 kV
73%
41,8
80%
85%
8,0
28%
10,6
30%
8,5
31%
11,6
20,0
32%
9,1
34%
12,8
34%
9,6
37%
14,1
17,6
84%
15,9
43%
24,7
40%
22,9
30,0
30,0
18,9
36%
17,2
49%
27,9
41%
23,5
30,0
20,4
39%
18,8
56%
31,7
43%
24,4
22,0
43%
20,4
63%
35,8
44%
25,2
Mengantisipasi COD GIS Teling terlambat up grade trafo dari 10 MVA menjadi 20 MVA
76%
25%
9,6
7,6
20,0
7,2
23%
8,7
59%
11,2
74%
42,1
23,7
47%
22,2
71%
40,3
46%
26,1
36%
10,2
41%
15,5
62%
11,7
81%
46,4
25,6
51%
24,1
53%
45,3
47%
27,0
38%
10,9
45%
17,0
64%
12,2
81%
46,4
30,0
27,6
55%
26,2
59%
50,3
50%
28,5
41%
11,6
49%
18,7
67%
12,7
81%
46,4
29,8
60%
28,5
65%
55,9
53%
30,0
43%
12,3
54%
20,6
70%
13,3
81%
46,4
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak Add Peak Add Peak
Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
Sebagian Beban dialihkan ke GI Paniki
49%
9,3
51%
46%
31,7
28,8
26,2
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
Unit
Total
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Size
Kap
Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
20
60
Sebagian beban dialihkan ke GI Paniki
Jumlah
Unit
453
04/02/2013 10:36:51
15
14
13
12
11
10
No.
- Beban Puncak ( MW )
GI Kit Bintauna
- Beban Puncak ( MW )
GI Lolak
- Beban Puncak ( MW )
GI Kema
- Beban Puncak ( MW )
GI Likupang
- Beban Puncak ( MW )
GI Otam
- Beban Puncak ( MW )
GI Tasik Ria
- Beban Puncak ( MW )
GI Lopana
150/20
150/20
150/20
70/20
150/20
70/20
150/20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30,0
10,0
32%
33%
3,2
33%
30%
3,0
6,3
68%
5,7
61%
19,5
33%
30%
17,3
6,4
5,8
10,0
67%
61%
10,0
12,7
71%
45%
11,6
13,5
45%
41%
8,5
17,1
15,5
35%
3,4
36%
6,9
77%
21,9
37%
7,0
50%
23,8
78%
14,9
50%
18,8
30,0
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
JumUnit
Total
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
GARDU INDUK Teg. (kV) lah
Size
Kap
Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
80%
86%
37%
Lanjutan
38%
3,6
40%
7,6
43%
24,5
40%
7,7
55%
26,2
34%
16,4
55%
20,7
30,0
30,0
40%
3,8
44%
8,4
48%
27,5
45%
8,5
61%
28,9
38%
18,0
60%
22,9
42%
4,0
48%
9,2
54%
30,8
49%
9,3
67%
31,7
42%
19,8
67%
25,4
45%
4,3
53%
10,1
60%
34,4
54%
10,2
74%
34,9
46%
21,8
42%
28,1
30,0
47%
4,5
59%
11,1
67%
38,5
59%
11,3
51%
38,4
50%
24,0
47%
31,1
30,0
50%
4,8
64%
12,2
50%
42,9
65%
12,4
56%
42,2
60%
28,5
49%
32,3
30,0
53%
5,1
71%
13,5
56%
47,9
36%
13,6
5,00
55%
41,5
61%
29,0
57%
38,0
20,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak Add Peak Add Peak
Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
40%
43%
46%
50%
54%
58%
63%
454
04/02/2013 10:36:51
16
GI Molibagu
15
1,0
80%
22,9
DIVERSITY
FACTOR
227
TOTAL
BEBAN PUNCAK SISTEM
238
150/20
150/20
TOTAL
BEBAN
KONSUMEN
BESAR
- Beban Puncak ( MW )
GI Paniki
- Beban Puncak ( MW )
GARDU INDUK
No.
Lanjutan
30,0
1,0
247
242
90%
25,6
1,0
268
263
50%
28,4
4,5
30,0
20,0
1,0
292
287
55%
31,5
5,0
1,0
317
315
61%
35,0
5,5
1,0
345
346
68%
38,9
6,1
1,0
375
379
76%
43,1
6,7
1,0
408
415
46%
52,3
7,3
60,0
1,0
445
454
54%
61,9
8,1
1,1
436
482
50%
57,0
8,9
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumUnit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Teg. (kV) lah
Size
Kap Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
455
04/02/2013 10:36:51
20
30
30
PENAMBAHAN TRANSFORMATOR
DIVERSITY
FACTOR
8%
7%
0,98
1,41
59
84
2,8
10%
9%
2,6
5,2
4,8
33%
23%
28%
10,3
44%
37,6
27,6
30,0
30,0
12,4
55
20
30
30
TOTAL BEBAN
PUNCAK
SISTEM
20
40%
34,2
54
150/20
150/20
150/20
20
30
TOTAL BEBAN
GARDU INDUK
TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR
- Beban Puncak
( MW )
GI Buroko
- Beban Puncak
( MW )
GI Marisa
- Beban Puncak
( MW )
GI Isimu
- Beban Puncak
( MW )
GI PLTU (Anggrek)
150/20
30
GI Botupingge
50,0
30,0
20,0
Kapasitas Trafo
2012
2013
JumUnit Total Add Peak Add
Peak Add
lah
Size Kap. Trafo Load Trafo
Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA)
150/20
1
0
0
Teg.
Sistem
- Beban Puncak
( MW )
GARDU INDUK
No.
1,45
64
92
8%
3,1
10%
5,8
37%
30,4
31%
11,2
37%
41,4
Peak
Load
30,0
30,0
Add
Trafo
2014
1,48
68
101
9%
3,4
11%
6,3
40%
33,4
33%
12,3
41%
45,5
0,0
1,51
74
111
10%
3,8
13%
7,0
44%
36,7
37%
13,5
45%
50,1
0,0
1,53
80
122
11%
4,2
14%
7,7
49%
40,4
23%
14,9
50%
55,1
30,0
30,0
1,56
86
134
13%
4,6
15%
8,5
54%
44,5
25%
16,3
55%
60,6
0,0
1,59
93
148
14%
5,1
17%
9,3
44%
48,9
28%
17,9
48%
66,6
60,0
30,0
30,0
1,62
100
163
15%
5,6
19%
10,2
49%
53,8
31%
19,7
53%
73,3
0,0
1,09
162
177
17%
6,2
20%
11,1
53%
58,6
33%
21,4
58%
79,9
0,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
456
04/02/2013 10:36:52
No.
- Beban Puncak ( MW )
GI Leok
- Beban Puncak ( MW )
GI Palu Baru
- Beban Puncak ( MW )
GI Kolonedale
- Beban Puncak ( MW )
GI Ampana
- Beban Puncak ( MW )
GI Tentena
- Beban Puncak ( MW )
GI Poso
- Beban Puncak ( MW )
GI Silae
- Beban Puncak ( MW )
GI Parigi
- Beban Puncak ( MW )
GI Talise
GARDU INDUK
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
70/20
70/20
70/20
Teg.
Sistem
20
20
10
20
20
40
10
30,0
10,0
54%
5,0
54%
15,0
80%
65%
17,8
30,0
77%
21,2
35%
16,1
50%
30,0
30,0
39%
17,7
55%
35,6
42%
19,5
61%
39,2
30,0
5,0
60%
33,1
60%
5,5
60%
16,5
60%
33,1
20,0
30,0
30,0
5,5
66%
36,4
66%
6,1
66%
18,2
66%
36,4
6,1
73%
40,1
72%
6,7
36%
20,0
73%
40,1
30,0
24%
2,2
27%
7,5
80%
72%
22,1
14,7
80%
80%
13,3
29,4
29,4
32,4
6,7
80%
44,1
29%
5,3
80%
7,3
40%
22,0
80%
44,1
47%
21,5
67%
43,1
20,0
7,3
59%
48,5
32%
5,9
22%
8,1
44%
24,2
59%
48,5
51%
23,6
74%
47,4
30,0
30,0
30,0
8,1
64%
53,3
5,5
35%
6,5
24%
8,9
48%
26,6
64%
53,3
56%
26,0
57%
52,2
20,0
30,0
8,9
71%
58,7
6,0
39%
7,2
26%
9,7
53%
29,2
71%
58,7
62%
28,6
62%
57,4
9,3
77%
63,8
6,7
43%
7,9
29%
10,7
59%
32,5
76%
63,1
70%
32,0
69%
63,3
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumAdd
Peak
Add
Peak
Add
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Unit Total Add
Peak
Add
lah
Size
Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1
30
30
(Sebagian Beban 20 kV PLTD Silae dialihkan ke Transmisi)
457
04/02/2013 10:36:52
14
13
12
11
GI Toli-Toli
10
PENAMBAHAN
TRANSFORMATOR
0
0,5
DIVERSITY
FACTOR
141
30
20
30
30
30
TOTAL BEBAN
PUNCAK
SISTEM
70
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Teg.
Sistem
TOTAL BEBAN
GARDU INDUK
TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR
- Beban Puncak ( MW )
GI Moilong
- Beban Puncak ( MW )
GI Luwuk
- Beban Puncak ( MW )
GI Siboa
- Beban Puncak ( MW )
GI Moutong
- Beban Puncak ( MW )
GARDU INDUK
No.
70
0,7
156
107
30
1,1
172
185
27%
5,0
54%
15,0
18%
5,0
28%
7,6
39%
10,8
280
20,0
30,0
30,0
30,0
30,0
1,1
190
204
30%
5,5
60%
16,5
20%
5,5
30%
8,4
43%
11,9
1,1
210
224
33%
6,1
66%
18,2
22%
6,1
33%
9,2
47%
13,1
30
1,1
232
252
36%
6,7
72%
20,0
24%
6,7
37%
10,1
52%
14,4
20
1,1
257
277
40%
7,3
80%
22,0
27%
7,3
40%
11,1
57%
15,8
90
1,1
283
310
44%
8,1
44%
24,2
29%
8,1
44%
12,2
63%
17,4
80
30,0
1,1
309
341
48%
8,9
48%
26,6
32%
8,9
49%
13,5
69%
19,1
1,1
334
371
51%
9,3
51%
28,4
35%
9,6
52%
14,4
73%
20,2
Lanjutan
Kapasitas Trafo
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
JumUnit Total Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
lah
Size
Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
27%
30%
33%
36%
40%
44%
48%
51%
458
04/02/2013 10:36:52
2013
GI KIMA (mks)
2010
Maros
2014
Daya Baru
2005 : ex Pnkng
Daya
150/20
150/20
70/20
150/20
70/20
70/20
2005 : ex Pnkng
70/20
Mandai
70/20
30
30
10
60
20
20
20
2,5
30
20
19,4
21,5
27,6
30,2
59%
33,1
65%
35,9
38,9
76%
30
60,0
29,3
19,4
32,4
46%
21,3
35,5
50%
45,1
55%
23,4
66%
10,3
30%
10
10
25%
6,4
61%
27%
7,0
69%
23,5
47%
33%
8,3
36%
30,6
58%
35%
9,0
41%
34,7
63%
38%
9,7
46%
39,1
70%
30%
7,7
(APLN 2018)
32%
27,0
52%
41%
10,5
52%
44,1
38%
38,9
26,6
17,6
41%
20,0
35,5
70%
60
15,9
38%
41,9
62%
(APLN
2018)
23,8
34%
32,9
64%
20,6
34,2
81%
38,2
90%
14,3
70%
30,4
60%
40
54%
28,1
55%
20,0
25,8
51%
40
53%
23,5
46%
27,2
42%
40
30
38%
20
20
30
30 (APLN 2011)
st
60
58%
14,7
58%
49,7
46%
46,9
50%
21,3
66%
45,1
37%
38,2
60,0
75%
19,1
66%
55,8
50%
51,2
55%
23,3
66%
45,1
40%
41,1
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
150/20
Teg (kV)
1996 : ex Pnkng
Pangkep
Makassar
Branch
SUBSTATION
No.
459
04/02/2013 10:36:52
30/20
150/20
1992
2004
Teg (kV)
150/20
2010
70/20
70/20
70/20
150/20
1995
Bontoala
1995
Tallo Lama
Tello
SUBSTATION
10 Panakukang
No.
Lanjutan
20
60
30
20
30
30
20
70
30
40
60
60
30
30
40%
60,5
61
51%
51,9
60,0
60,0
46%
58,9
60
(APLN 2013)
64,4
51%
44%
67,5
67
52%
53,2
49%
74,6
75
38%
58,2
60
(APLN 2013)
54%
82,8
83
42%
63,8
54,0
71%
49,0
96%
69,8
59%
90,8
91
45%
69,3
55%
75,5
65%
99,5
100
49%
75,1
59%
81,3
71%
108,6
109
53%
81,0
(APLN 2016)
64%
87,4
58%
118,2
86,3
129
61%
93,8
68%
63%
60,0 128,6
(APLN 2017)
GIS BontoalaII
118
57%
87,2
69%
68%
139,6
140
66%
100,7
52%
92,5
60,0
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
460
04/02/2013 10:36:53
150/20
2005
2018
1998
150/20
150/20
15 Sungguminasa
150/20
2000
70/20
No
70/20
150/20
1996
14 Tallasa
2006
13 Borongloe
2006
150/20
70/20
1995
Panakukang
Baru / Bolangi
Teg (kV)
SUBSTATION
12 Tanjung Bunga
11
No.
30
20
16
20
10
30
60
30
20
27,95
60
30,72
49%
16,65
60,0
33,40
53%
17,96
40%
51,3
60
(APLN 2015)
17%
8,6
36,26
57%
19,33
44%
56,6
19%
9,5
(relok 30 MVA ke
Sinjai)
76%
115,8
43%
21,8
76%
115,8
30
30
32,23
76%
69%
43%
29,16
39%
38%
35,33
47%
42%
38,85
52%
45%
42,27
56%
49%
45,91
61%
55%
56,4
60
(APLN 2019)
76%
115,8
70%
71,1
(APLN 2020)
76%
115,8
39,20
61%
20,73
49%
62,2
65%
22,18
53%
68,2
53%
49,67
66%
57%
53,61
44%
60
-16
62%
57,82
47%
45,57
70%
23,71
33%
59,7
60
(APLN 2019)
67%
62,23
51%
49,02
75%
25,60
37%
65,3
21%
10,6
(APLN 2017)
76%
42,28
25,52
45%
15,28
61%
46,4
15%
7,7
60
-30
(APLN 2018)
20
59%
54%
41,6
69%
105,7
20
23,10
54%
20,09
49%
44%
18,34
37,4
33,3
75%
-30
20
st
20
20
st
30
30
68%
96,2
115,8
78,5
77%
70,4
69%
60,0
60
86,8
60
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Unit
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
Size
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
20
461
04/02/2013 10:36:53
2015
KIMA MAKASSAR
SUBSTATION
Barru
Bakaru
Pinrang Branch
Pare-pare
Pare - Pare
Branch
2014
17 LANNA
16
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Teg (kV)
20
16
20
20
10
10
16
16
30
7,33
43%
6,64
25%
39%
23%
8,48
43%
39%
7,75
16,96
15,37
14%
2,41
27%
9,21
47%
18,57
34%
8,7
(2014)
30
16%
2,65
29%
10,03
52%
20,39
37%
9,5
18%
9,2
60,0
17%
2,88
32%
10,81
57%
22,15
40%
10,3
20%
10,4
18%
3,12
34%
11,63
61%
24,03
43%
11,0
23%
11,7
20%
3,37
37%
12,46
40%
25,96
46%
11,8
23%
11,7
30
21%
3,63
39%
13,32
43%
27,98
50%
12,7
26%
13,2
23%
3,91
42%
14,23
47%
30,14
53%
13,5
29%
14,9
82%
14,02
45%
15,16
50%
32,39
42%
10,8
163%
83,3
60
(APLN 2020)
Lanjutan
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit
Total Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
Peak
Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
462
04/02/2013 10:36:53
2.
1.
No.
1995
Bone / Watampone
150/20
150/20
150/20
1995
150/20
150/20
150/20
150/20
Teg (kV)
2000
Soppeng
Watampone
Branch
2009
Mamuju
2000
Majene
2000
Polmas
Mamuju Branch
Pinrang
SUBSTATION
20
20
20
20
20
20
16
22,26
60%
38,86
23,79
65%
41,87
25,42
70%
45,09
63%
30
-16
20
20
20
20
20
14,55
34%
31%
64%
58%
13,30
10,85
9,91
9,73
23%
8,89
36%
33%
21%
15,16
13,85
27%
11,51
42%
29%
12,40
45%
37%
15,77
28%
11,78
40%
17,16
30%
30 12,82
43%
18,48
33%
13,82
25%
10,57
39%
47%
19,86
35%
14,87
31%
13,34
49%
50%
21,25
37%
15,93
34%
14,29
52%
57%
24,23
43%
18,19
38%
16,32
60%
61%
25,80
46%
19,39
41%
17,40
64%
53%
22,70
40%
17,03
36%
15,28
56%
27,09
20,78
56%
30 35,98
20
19,31
51%
33,18
2021 - 20
MVA - relok dr
Bulukumba
17,92
78%
30 30,55
20
16,46
71%
27,83
48,45
25,43
187%
23,04
16
169%
2021 - 30
MVA - relok dr
Tn bunga
16
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1
5
5
463
04/02/2013 10:36:53
1.
3.
No.
2011
2006
Bulukumba
Bulukumba
Branch
Siwa
2008-dari
sopeng
150/20
150/20
150/20
150/20
1999
150/20
2002
Sengkang
2019
Kajuara
1995
150/20
150/20
2000
Sidrap
Teg (kV)
SUBSTATION
20
30
20
30
16
30
20
Lanjutan
22,48
37%
30 24,98
67%
39,72
24,20
40%
27,14
51%
43,22
30
25,94
43%
29,35
55%
46,84
50%
34,18
45%
38,31
29,65
50%
47%
27,74
60 25,73
23,86
(APBN 2018) 2x 30
47%
31,68
42%
35,45
54%
27,69
55%
37,52
49%
41,30
16,81
53%
18,19
57%
19,60
61%
65%
20
50%
51%
46%
45%
12,96
11,77
54%
56%
47%
61%
51%
66%
55%
71%
59%
77%
63%
41%
70%
68%
44%
30 22,64
21,07
15,50
49%
(APBN 2018)
14,15
45%
41%
38%
17,62
16,08
-20
2021 - relok
20 MVA - ke
Polmas
75%
(APBN
2020)
48%
24,28
47%
31,62
20,85
34%
22,96
61%
36,44
20
19,13
49%
20,88
56%
33,08
(APBN 2020)
53%
48%
51%
30,13
22,41
30
20,27
46%
27,21
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
(APBN 2012)
(APBN 2018)
20
20
20
40
CAPACITY
Unit Total
No
Size
Kap
(MVA) (MVA)
1
20
20
464
04/02/2013 10:36:54
2016
PLTA Bontobatu
SY / Enrekang
2006
Makale
2006
Palopo
Palopo Branch
2015
Bantaeng
2014
Punagaya
2006
Jeneponto
2007
Sinjai
SUBSTATION
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Teg (kV)
30
20
20
30
30
20
20
30,0
30
27,61
20
20
40
40
20
20
13,1
31%
30
34%
14,5
43%
68%
(APBN 2011)
25,7
47%
23,3
30 20,15
18,3
43%
(APBN 2011)
50%
45%
30,9
56%
15,5
30 11,95
47%
43%
37%
61%
36,4
45%
11,44
44%
11,20
26%
11,20
44%
66%
39,3
48%
12,29
47%
12,04
28%
12,04
47%
30 32,22
51%
12,99
40%
16,8
55%
14,09
43%
18,2
60%
15,22
46%
19,6
untuk didieselisasi
52%
33,6
42%
(APBN 2015)
30 10,60
9,81
41%
10,37
24%
10,37
65%
38%
38%
9,59
23%
9,59
60%
10,88
33%
14,2
47%
28,1
34%
8,78
36%
15,37
55%
64%
16,40
50%
21,0
50%
42,4
52%
13,18
51%
12,91
30%
12,91
38%
26,00
29,89
25,45
20
19,29
20
23,22
30,0
44%
44%
29,99 29,99
69%
17,67
53%
22,6
54%
45,7
55%
14,12
54%
13,84
23%
13,84
25%
58%
42%
10,75
38%
16,1
58%
49,1
95%
38%
16,1
58%
49,1
95%
24,28 24,28
58%
14,80 14,80
25%
20 14,80 14,80
41%
27,95
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
465
04/02/2013 10:36:54
1.
Masamba
2012
Kolaka
Kendari Branch
2013
Malili
2013
Wotu
SUBSTATION
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
Teg (kV)
Lanjutan
30
30
30
30
30
18,62
37%
68%
51%
13,07
44%
11,20
39%
30 20,06
(APBN 2013)
17,36
30
30
47%
42%
30 11,86
10,80
40%
36%
(APBN 2012)
30 10,16
9,25
APBN 2012
43%
21,69
23%
5,86
56%
14,25
48%
12,21
30
46%
23,52
25%
6,44
61%
15,51
52%
13,29
50%
25,55
28%
7,09
66%
16,81
56%
14,41
66%
16,84
55%
27,81
31%
7,79
43%
18,18
59%
30,30
34%
8,57
46%
20 19,65
61%
15,58
65%
33,05
37%
9,43
50%
21,19
36%
0 18,17
(APBN 2020)
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
466
04/02/2013 10:36:54
Andolo
8.
2013
Bau
7.
2013
Raha
2011-70 kV
2010-70 kv
kendari
150/20
150/20
150/20
70/20
150/20
2012
Nii Tanasa
70/20
150/20
Teg (kV)
2010-11
Kendari
2013
Unaha
2013
Lasusua
SUBSTATION
6.
5.
4.
3.
2.
No.
10
10
30
30
10
10
30
30
30
60%
56%
30
68%
17,3
30
(APBN 2012)
36%
9,3
(APBN 2012)
7,8
46%
73%
18,6
39%
9,9
49%
8,4
46,3
43,1
20
30
60
29,5
58%
60
27,4
54%
(APBN 2011-2x30
MVA)
8,80
35%
8,00
31%
30
78%
20,0
42%
10,7
53%
9,1
65%
49,9
62%
31,7
38%
9,68
42%
21,6
45%
11,5
58%
9,8
42%
54,0
30,0
60
(APBN 2015)
67%
34,3
42%
10,65
1,6
46%
23,4
49%
12,5
63%
10,6
46%
58,5
37%
37,3
10
60
(APBN 2016)
46%
11,71
1,8
50%
25,4
53%
13,5
68%
11,6
50%
63,6
40%
40,5
51%
12,88
59%
75,5
47%
48,1
61%
15,59
1,9
54%
27,6
57%
14,7
37%
12,6
20,0
2,1
59%
30,0
62%
15,9
40%
13,7
54%
69,3
43%
44,1
56%
14,17
2,4
64%
32,7
68%
17,3
44%
15,0
65%
82,4
(2021 - relok
30 MVA ke
Kolaka)
69%
52,5
(APBN 2020)
67%
17,15
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
467
04/02/2013 10:36:54
(MW)
(MW)
(MW)
TOTAL PEAK
LOAD 3
TOTAL SYSTEM
PEAK LOAD
SCENARIO NORMAL
(MW)
45
TOTAL PEAK
LOAD 2
20
32
(MW)
150/20
20
20
TOTAL PEAK
LOAD 1
Semen Bosowa
150/30
20
150/20
Lanjutan
90
20
10
95
1,02
761
774
244
454
76
32,0
5,3
39,0
130
289
504
0,96
1.040
360 1.000
120
240
76
32,0
5,3
39,0
140
309
549
0,91
1.174
150 1.074
30
90
30
76
32,0
5,3
39,0
151
326
614
0,91
1.280
420 1.168
30
90
300
76
32,0
5,3
39,0
164
354
672
0,87
1.452
150 1.265
30
120
76
32,0
5,3
39,0
178
383
734
0,76
1.809
210 1.370
60
30
120
76
32,0
5,3
39,0
24%
4,0
4,4
193
412
788
76
32,0
5,3
39,0
26%
0,76
1.944
60 1.470
60
20,0
210
444
855
0,76
2.095
50 1.585
50
76
32,0
5,3
39,0
29%
4,9
229
477
928
0,76
2.260
340 1.710
20
140
180
76
32,0
5,3
39,0
32%
5,4
250
513
0,76
2.439
200 1.845
20
180 1,005
76
32,0
5,3
39,0
35%
5,9
180
120
60
CAPACITY
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Size
Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
19%
21%
23%
25%
28%
No
(MW)
Barawaja
150/20
Teg (kV)
Big Consumer
Kasipute
SUBSTATION
1.
9.
No.
04/02/2013 10:36:54
LAMPIRAN B.2.5
RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL
04/02/2013 10:36:54
470
04/02/2013 10:36:55
60
430
150/20 kV
Jumlah
760
270
275/150 kV
150/70 kV
70/20 kV
2012
736,8
500/275 kV
Tegangan
Jumlah
30
482
224,8
T/L 275 kV
T/L 150 kV
T/L 70 kV
2012
T/L 500 kV
Tegangan
-
560
350
120
90
2013
1.675
32
1.643
2013
-
1.050
50
1.000
2014
138
14
124
2014
-
470
80
390
2015
1.167
1.167
2015
-
300
300
2016
1.157
1.156
2016
-
1.290
290
1.000
2017
1.526
946
580
2017
-
200
20
180
2018
620
30
590
2018
-
570
20
550
2019
506
506
2019
-
200
200
2020
556
556
2020
200
20
180
2021
2021
5.600
190
3.870
180
1.360
Jumlah
MVA
8.081,8
77
6.352,8
1.652
kms
Jumlah
471
04/02/2013 10:36:55
Provinsi
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulut
Sulut
Sulut
No
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Teling (GIS)
Lopana
Ampana
Kolonedale
Kolonedale
Bunta
PLTU Palu 3
Poso
PLTMG Luwuk
PLTU Palu 2
Moutong
Toli-toli
Toli-toli
Poso
Tentena
Palu Baru
Palu Baru
Marisa
Dari
Teling (GIS)
Lopana
Bunta
Bungku
Luwuk
Ampana
Luwuk
Incomer 2 pi (Silae-Pasangkayu)
Siboa
Leok
TIP 24 (Talise-Parigi)
Palu Baru
Poso
Wotu
Talise
Silae
Marisa
Moutong
Botupingge
Botupingge
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
275 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2,67
30
16,02
180
21,18
0,87
238
14
23,14
260
2
0,71
8
2
22,07
248
2
2,67
16,91
30
190
2
2
3,56
40
2
15,13
170
2
1,42
8,54
2cct, ACSR 1 x 240 mm2
16
96
2
4,41
36
5,34
180
14,60
164
0,71
16,02
180
19,58
220
19,22
216
7,12
61,22
80
272
2,67
4,45
30
50
1,78
20
1,25
14
1,42
16
Juta
US$
kms
Conductor
2013
2012
2012
2020
2020
2019
2019
2019
2018
2017
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2014
2013
2013
2012
2012
2012
2017
2015
2014
2013
2013
COD
APBN
APBN
APLN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
APLN
APLN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN/APLN
APBN
IPP
APBN
APBN
Unall
APBN
APLN
IPP
IPP
Sumber
Pendanaan
472
04/02/2013 10:36:55
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Provinsi
28
No
Wotu
PLTA Malea
GI Punagaya
Sungguminasa
Masamba
Makale
Inc. 2 pi (Makale-Sidrap)
Tanjung Bunga
Lanna
Maros
Inc. 1 pi (Maros-Sungguminasa)
Panakukang Baru/Bolangi
(New)
KIMA Maros
Tallo Lama
Incomer 1 pi (Maros-Sungguminasa)
Malili (New)
Inc. 1 pi (Pangkep-Tello)
Bontoala (loop)
Palopo
Siwa
TIP. 58
TIP. 57
Palopo
Incomer 2 pi (Barru-Pare)
PLTU TLG
Otam
Sawangan
Likupang
Molibagu
Kawangkoan
Bitung
Ke
PT IKI
Daya Baru
Wotu
Siwa
Sengkang
Wotu
GI Molibagu
PLTP Kotamobagu
PLTA Sawangan
PLTG/MG Minahasa
Otam
Likupang
Dari
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
275 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
Tegangan
5,70
32
0,90
11,75
10
132
1,78
20
2cct, TACSR
110
30
240
20
12
82
180
140
12
12
210
14
4,8
13,49
2,67
0,18
23,64
0,59
1,47
0,39
0,61
0,20
10,06
0,61
2,75
22,07
17,17
1,18
1,18
47,27
0,78
0,43
6,11
2,85
32
206
0,06
0,09
0,36
10
5,34
60
kms
Juta
US$
Conductor
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2020
2019
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2013
2013
COD
Lanjutan
Unall
IPP
IPP
Unall
APBN
APLN
APLN
APLN
APLN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
IPP
APBN
APBN
Unall
Unall
Unall
IPP
APLN
APBN
APLN
APLN
APBN
APBN
Sumber
Pendanaan
473
04/02/2013 10:36:55
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Provinsi
57
No
PLTA Poko
Pasangkayu
Mamuju Baru
PLTA Karama
Mamuju Baru
Pasangkayu
GI Andolo
GI Andolo
PLTA Watunohu 1
PLTA Konawe
Kendari (new)
Kendari (new)
Raha (new)
Unahaa
Kolaka
Lasusua
Malili
PLTA Bakaru II
Sidrap
Enrekang
Enrekang
Tanjung Bunga
Wotu
Dari
Bakaru
Mamuju Baru
Enrekang
Mamuju Baru
Mamuju
Silae
GI Kasipute
Lasusua (New)
Unahaa (New)
Raha (new)
Bau-Bau (New)
Kolaka
Inc. 2 pi (Kendari-Raha)
Kendari
Unahaa
Kolaka
Lasusua
Enrekang
Daya Baru
Palopo
Sidrap
Bontoala (sirkuit ke 2)
GI Masamba
Ke
150 kV
150 kV
275 kV
275 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
275 kV
275 kV
275 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
40
400
420
160
68
1,19
49,05
118,17
54,02
0,12
2,02
11,04
2,49
2cct, ACSR 2 x 240 mm2
90
84
2
2,67
9,81
9,81
10,68
19,58
15,13
1,78
0,89
13,49
18,39
28,45
35,56
4,91
78,78
36,01
18,01
3,66
13,49
90
80
80
10
220
170
20
10
110
150
232
290
40
350
160
80
12
110
kms
Juta
US$
Conductor
2019
2017
2017
2017
2017
2015
2013
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2013
2013
2013
2013
2019
2018
2018
2018
2017
2016
COD
Lanjutan
Unall
Unall
Unall
IPP
Unall
IPP
APBN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
IPP
IPP
APBN
APBN
APBN
APBN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Sumber
Pendanaan
474
04/02/2013 10:36:55
Provinsi
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulut
Sulteng
Sulteng
No
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tentena IBT
PLTA Poso
Likupang
Kema/Tanjung Merah
Teling
Paniki
Otam
Lopana
Tasik Ria
Tonsealama
Kema/Tanjung Merah
Tomohon
Teling
Molibagu
Otam
Paniki
Kawangkoan
GI Kit Bintauna
Teling (IBT)
Teling (GIS)
Paniki
Kema/Tanjung Merah
Tomohon (IBT)
Tilamuta
GI Isimu
Botupingge
PLTU Gorontalo
Isimu
Botupingge
PLTU Gorontalo
275/150 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/70 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/70 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
New
New
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
New
Extension
New
New
New
Extension
New
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Baru/Extension
90
10
20
30
30
60
30
30
30
20
30
30
30
20
30
30
30
10
60
30
30
30
60
30
30
30
30
30
30
20
Kap
4,86
2,27
1,01
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,26
1,01
1,81
1,26
1,81
2,38
1,81
1,81
1,81
2,27
2,62
2,62
2,62
2,62
2,62
2,62
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
2,38
Juta US$
2012
2012
2021
2020
2019
2019
2019
2018
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2012
2012
2012
2020
2019
2019
2017
2014
2014
2013
COD
Lanjutan
IPP
APBN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
APBN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN
APBN
APLN
APBN
APLN
APLN
APLN
APBN
APBN
APLN
Unall
Unall
Unall
Unall
APBN
APBN
APBN
Sumber
475
04/02/2013 10:36:55
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulteng
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
Provinsi
31
No
Pangkep
Tallasa
Bontoala
Tallo Lama
Bungku
Talise
Kolonedale
Tentena
Silae
Luwuk
Palu Baru
Ampana
Poso
Parigi
Talise
Moilong
Luwuk
Siboa
Moutong
Toli-Toli
Leok/Buol
Palu Baru
Silae
Silae
Palu Baru
Poso
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
New
New
New
New
New
New
Extension
Extension
New
New
New
Baru/Extension
30
2 LB
60
60
60
30
30
20
30
30
30
30
20
30
20
30
20
30
30
30
30
20
30
30
30
30
30
Kap
1,81
1,23
2,10
2,10
2,10
2,62
1,81
2,38
1,81
1,81
1,81
1,81
2,38
1,81
1,01
1,26
2,38
2,62
2,62
2,62
2,62
2,38
1,81
1,81
2,62
2,62
2,62
Juta US$
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2017
2016
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2012
2012
COD
Lanjutan
APLN
APBN
APBN
APBN
APBN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
IBRD
IBRD
APLN
APBN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APBN
APLN
APLN
Sumber
476
04/02/2013 10:36:56
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Provinsi
58
No
KIMA Makassar
Bantaeng
Sidrap
KIMA Maros
Maros
Lanna
Punagaya
Sungguminasa
Tallo Lama
Tello
Daya Baru/Pattalasang + 4 LB
Panakkukang
Pinrang
Siwa, Ext 4 LB
Siwa
Palopo
KIMA (Mks)
Wotu (IBT)
Makale
Sengkang, Ext LB
Palopo + Ext 2 LB
Palopo IBT
Jeneponto
Bone
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
275/150 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
275/150 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
New
New
New
Extension
New
Extension
Extension
New
New
New
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
New
Extension
New
New
New
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Baru/Extension
60
60
30
30
60
2 LB
30
30
30
30
60
60
60
60
60
30
4 LB
30
30
30
30
90
30
30
2 LB
2 LB
30
180
30
30
Kap
3,34
3,34
2,62
1,81
3,34
1,23
1,81
2,62
2,62
2,62
2,10
2,10
2,10
3,34
2,10
1,81
2,47
2,62
1,81
2,62
2,62
4,86
2,62
1,81
1,23
1,23
1,81
5,96
1,81
1,81
Juta US$
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
COD
Lanjutan
APBN
APBN
APBN
APBN
IBRD
APBN
APBN
APLN
APLN
IBRD
APLN
APLN
APLN
APLN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
APLN
APBN
APBN
APBN
IPP
APBN
APBN
Sumber
477
04/02/2013 10:36:56
Sidrap - IBT
Daya Baru - IBT
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
Sulsel
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
Wotu
Tello
Jeneponto
Panakukang Baru/Bolangi
Pangkep
Palopo
Siwa
Malili
Kajuara - GI New + 2 LB
Tallasa
Daya Baru/Pattalasang
Mandai
Pare-Pare
Bakaru, Ext 4 LB
Enrekang - IBT
Bone
Sidrap, Ext 2 LB
Sinjai
Masamba
Makale, Ext 2 LB
Pinrang
Tanjung Bunga
Panakkukang
Sulsel
Palopo
Sulsel
89
Provinsi
88
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
275/150 kV
275/150 kV
275/150 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
New
New
New
Extension
Extension
Extension
New
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Baru/Extension
30
60
20
60
60
30
30
20
60
60
60
60
20
30
4 LB
300
200
300
30
2 LB
30
30
2 LB
30
60
60
30
Kap
1,81
2,10
1,15
2,10
2,10
1,81
1,81
1,15
3,34
2,10
2,10
3,34
1,01
1,81
2,47
22,35
20,30
22,35
1,81
1,23
1,81
2,62
1,23
1,81
2,10
2,10
1,81
Juta US$
2021
2021
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2015
COD
Lanjutan
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
APLN
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
Unall
IBRD
IBRD
APBN
Sumber
478
04/02/2013 10:36:56
Sulsel
Sulsel
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sultra
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
Sulbar
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
Provinsi
115
No
Mamuju Baru
Topoyo
Pasangkayu
Mamuju
Nii Tanasa
Unahaa
Kasipute
Andolo
Unaaha
Bau Bau
Kendari
Kendari, Ext 4 LB
Bau Bau
Kolaka, Ext 4 LB
Sengkang
Pinrang
150/20 kV
275/150 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/70 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
New
New
New
New
Extension
Extension
Extension
New
New
Extension
Extension
Extension
Extension
New
New
Extension
New
New
New
New
New
Extension
Extension
Baru/Extension
30
200
30
30
30
20
60
20
10
60
30
60
4 LB
30
30
4 LB
30
60
60
30
30
30
30
Kap
2,62
20,30
2,62
2,62
1,81
1,01
2,10
2,38
2,27
2,10
1,81
2,10
2,47
2,62
2,62
2,47
2,62
3,34
3,34
2,62
2,62
1,81
1,81
Juta US$
2017
2017
2015
2014
2014
2019
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2021
2021
COD
Lanjutan
Unall
Unall
APBN
APLN
APLN
Relok
Unall
Unall
Unall
APBN
IBRD
IBRD
Unall
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
APBN
Unall
Unall
Sumber
LAMPIRAN B.2.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL
04/02/2013 10:36:56
Sistem ISistem
nterkone
eksi Sulb
bagut
dan Sulbag
gsel
Interkoneksi
Sulbagut
Dan Sulbagsel
P
PLTG
Minahasa Peaker
3x25 MW 2015/2016
PLTU Sulu
ut 3
2x50 MW - 2017/2018
PLTG Sulut Peake
er
4x25 MW 2018/2019
Likupang
PLTA Sawangan
16 MW 2016
Paniki
ng Ranomut Bitung
Telin
D
A
Tasik Ria
Kema
Sawangan
G UU
n
Tomohon
P Tonsealama
P
Tolitoli
KAL
LIMANTAN
TIMUR
Leok
U
PLTU Gorontalo
G
2
2x50 MW
W 2019/20
GORONTALO
PLTU GE
2x6 MW 2013
Isimu
Mouton
ng
Marisa
Botupingge
Siboa
Bintauna
Buroko
Lopana P
Kawangkoan
Lolak
Otam
PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012
S
SULAWESI
UTARA
PLTP Ko
otamobagu I&II
2x40 MW 2020
Molibagu
PLTU TLG
2x10 MW 2013
U
U
PLTU Palu 2
2x15 MW - 2015
Bunta
Silae
P
PLTU
Palu 3
2x50
0 MW 2017/18
Talise
Ampana
Palu
Baru
Luwuk
PLTP Borapulu
2x20 MW 2019/20
PLTU Luwuk
2x10 MW 2015/16
U
Poso
Toili
G
PLTMG Luwuk
2x10 MW2014/15
Pasangkayu
PLTA Poso 2
2x6
66 MW 2020/21
SULAWESI
BARAT
Tentena
Topoyo
Kolonedale
SULAWESI
TENGAH
PLTU Ma
amuju (FTP2)
2x25 MW
M - 2016
A
Mamuju
Baru
Mamujju
PLTA Poso
3x6
65 MW 2012/2013
PLTA Malea
2x45 MW 2017
Wotu
ke
GI Barru
Pangkep
M
Malili
Palopo
SULAWESI
TENGGARA
Maka
ale
A
A A A
Polman
Majene
Bakaru
Lasusua
Enreka
ang
PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017
SULAWESI
S
SELATAN
Pinrang
D
Sidrap
Sengkang
PLTU Sulsel-Barru
S
(FTP 1)
2x5
50 MW 2012/13
G
GU
PLTU
U Sulsel-Barru 2
1x100 MW - 2016
Tonasa
Pangkep
Maros
Bosowa
Tello D
G
Daya Baru
PLTU Sulsel-3/Takalar
S
2x10
00 MW 2020
PL
LTU Sulsel 2
2x10
00 MW 2018
ndari
Ken
PLTP Laenia
20 MW - 2019
Tallasa
PLTU Punagaya/Takalar
P
FTP 2
2x100 MW 2015/2016
Punagaya
U
U
Raha
Kasipute
PLTU Wangi-Wangi
M 2013/14
2x3 MW
Sinjai
Banta
aeng
Jeneponto
ke
GI Tallasa
A
U
Sungguminasa
a
Bone
Kajuara
ke
PLTU
Takalar
Tello
Panakukang
Tanjung
Bunga
Bos
sowa
Kima A
ACSR 2x430 mm2
40 km - 2011
B
Daya Baru
Daya
Lama
Bontoala
Andolo
PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016
2
Barru
Sungguminasa
Unaaha
Sop
ppeng
TalloG
PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017
Kolaka
Marros
Mandai
PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17
Siwa
Pare
Tonasa
PLT
TG/MG Makassar Peaker
200 MW-2015
ke
GI/GITET Sidrap
U
U
Bau-Bau
Bulukumba
U
PLTU Bau-Bau
2x7 MW - 2015
PT PLN (Perrsero)
PLTU Jeneponto 2
2x100 MW 2016
U
PLTGB Selayar
8 MW 2014
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PULAU SU
ULAWESI
GI 500 kV Existing
E
/ Rencana
GI 275 kV Existing
E
/ Rencana
GI 150 kV Existing
E
/ Rencana
GI 70 kV Exxisting / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275//150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kkV Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Edit Novem
mber 2012
480
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:36:59
481
04/02/2013 10:37:00
PERENCANAAN SISTEM
GORONTALO
Buroko
ke
PLTU TLG
(G
(Gorontalo)
t l )
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
Bintauna
GB
GU
ke
GI Isimu
(Gorontalo)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PT PLN (Persero)
Molibagu
Lolak
Otam
PLTP Kotamobagu II
2x20 MW 2020
PLTP Kotamobagu I
2x20 MW 2020
Kawangkoan
P
P
Likupang
PLTU Sulut 3
2x50 MW - 2017/2018
PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012
PLTP Lahendong
I,II&III 3x20 MW
Kema
U
Tonsealama
Sawangan
Tomohon
Teling
Lopana
Tasik Ria
PLTA Sawangan
g
12 MW 2016
ProvinsiProvinsi
Sulawesi
Utara
Sulawesi Utara
482
04/02/2013 10:37:00
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
Marisa
P
A
GB
GU
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero)
Moutong
ke
GI Moutong
(Sulteng)
SULAWESI
TENGAH
Tilamuta
Isimu
PLTU Gorontalo 2
2x50 MW 2019/20
Provinsi
Gorontalo
Provinsi
Gotontalo
ke
GI Buroko
(Sulut)
PLTU TLG
2x10 MW 2013
PLTU GE
ACSR 1x240 mm2
2x6 MW 2013
27 km - 2012
Botupingge
Buroko
SULAWESI
UTARA
483
04/02/2013 10:37:00
KALIMANTAN
TIMUR
U
2
Silae
SULAWESI
BARAT
ke
GI Pasangkayu
(Sulbar)
P
Moutong
SULAWESI
SELATAN
PLTA Poso 2
2x66 MW 2020/21
Tentena
ke
GI Wotu
(Sulsel)
Poso
Kolonedale
ACSR 1x240 mm 2
124 km 2018
SULAWESI
TENGGARA
Bungku
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
Toili
Bunta
SULAWESI
UTARA
GB
GU
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
PERENCANAAN SISTEM
PLTU Luwuk
2x10 MW2015/16
PT PLN (Persero)
PLTMG Luwuk
2x10 MW2014/15
Luwuk
ACSR 1x240 mm 2
95 km 2019
GORONTALO
ACSR 1x240 mm
85 km 2020
Ampana
ke
GI Marisa
(Gorontalo)
PLTP Borapulu
2x20 MW 2019/20
ACSR 1x240 mm
80 km - 2013
Leok
ACSR 1x240 mm 2
108 km - 2015
Talise
ACSR 1x240 mm2
15 km - 2012
PLTA Poso
3x65
3
65 MW 2012/13
ACSR 1x240 mm
Palu
25 km - 2012 Baru
PLTU Palu 3
2x50 MW 2017/2018
PLTU Palu 2
2x15 MW 2015
Siboa
Tolitoli
ACSR 1x240 mm2
60 km 2015
PLTU Tolitoli
3x15 MW 2014/2015
Provinsi
Sulawesi
Provinsi
Sulawesi Tengah
Tengah
484
04/02/2013 10:37:03
Maros
Bosowa
Tonasa
ke
k
GI Sidrap
ke
PLTU
Takalar
PLTBG Selayar
8 MW 2014
Jeneponto
GI Tallasa
Bulukumba
Sungguminasa
PLTG/MG Makassar
Peaker
200 MW
MW-2015
2015
ke
Tallasa
Tanjung
Bunga
Mandai
Kima
Tallo G Daya
Lama
Daya Baru
Bontoala
Tello
Panakukang
ke
GI Barru
Pangkep
PLTU Sulsel 2
2x100 MW - 2018
Tallasa
Tello D
Pangkep
Makale
Jeneponto
Bantaeng
Maros
Bosowa
Bone
Bulukumba
Sinjai
Sengkang
Soppeng
GU
Siwa
2
SULAWESI
TENGAH
ke
GI Lasusua
(Sultra)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI
SELATAN
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P PLTP Existing / Rencana
A / A
GI 70 kV Existing / Rencana
PLTA Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / RencanaGB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing
g / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D / D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana
PT PLN (Persero)
SULAWESI
TENGGARA
ACSR 2x240 mm
70 km - 2013
Enrekang
W t
Wotu
Palopo
Masamba
Sidrap
Punagaya
Barru
U
U
Pare
Pinrang
Bakaru
Sungguminasa
ke
GI Polmas
(Sulbar)
PLTA Bakaru II
2x63 MW 2020
PLTA Poko
2x117 MW 2020/21
PLTA Malea
2x45 MW 2017
SULAWESI
BARAT
ke
GI Tentena/
PLTA Poso
(Sulteng)
Provinsi
Sulawesi
Selatan
Provinsi
Sulawesi Selatan
485
04/02/2013 10:37:03
Mamuju
Majene
Polmas
ke
GI Pinrang
(Sulsel)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
SULAWESI
SELATAN
ke
GITET Enrekang
(Sulsel)
Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2
40 km - 2017
Topoyo
P
Pasangkayu
k
ke
GI Silae
(Sulteng)
PERENCANAAN SISTEM
GI 500 kV Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
GI 500/275 kV Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana
GI 275/150 kV Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing
E i ti / Rencana
R
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
T/L 500 kV Existing / Rencana
GB
GU
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
SULAWESI
TENGAH
PT PLN (Persero)
Provinsi
Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat
486
04/02/2013 10:37:04
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
D
GB
GU
/
/
/
/
/
/
/
/
GB
GU
Kolaka
SULAWESI
TENGAH
ACSR 1x240 mm 2
85 km - 2016
PLTP Laenia
20 MW - 2019
U
U
Raha
PLTU Bau
Bau-Bau
Bau
2x7 MW - 2015
B
Bau-Bau
B
ACSR 1x240 mm
45 km - 2017
Andolo
U
U
U
PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017
Kendari
Kasipute
U
Unaaha
h A
PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17
PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017
ACSR 1x240 mm 2
135 km - 2013
PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016
PETA JARINGAN
PROPINSI SULAWESI TENGGARA
PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero)
SULAWESI
SELATAN
L
Lasusua
ke
GI Malili
(Sulsel)
Provinsi
Sulawesi
Tenggara
Provinsi
Sulawesi Tenggara
PLTU Wangi-Wangi
2x3 MW 2014/15
LAMPIRAN B.2.7
ANALISIS ALIRAN DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL
04/02/2013 10:37:04
488
04/02/2013 10:37:05
kV
0.0
5.6
3. 8
MW
155.9
5.6 MW
154.5
SIBOA
3.9
8.6
150.00
150.00
PANIKI
TOLI2
Total Load
Susut Transmisi
3.1
6.9
8.4
18.6
24. 3
MW
154.6
153.6
MARISA
6.0
13.3
3.2 MW
152.6
4.5
MW
14.8
32.8
26 MW
151.7
3.5
26.8
MW
151.2
149.2
LOLAK
7.8
34.8
MW
1.4
3.0
BINTAUNA
38.2 MW
6.8
MW
BTPNGGE
1.7
153.4
BUROKO
40 MW
3.8
Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 0.9%
6 4 MW
6.4
15
30
0
15
414
410
4
ISIM U
44 MW
ANGGREK
Total Produksi
150 kV
70 kV
36 MW
18.2 MW
156.0
MOUTONG
5.5
12.2
5.6 MW
TOLI- TOLI
2.5
155.8
LEOK
5.7
MVAR
MW
NAMA GI
Ket :
66.00
Capasitor :
RANOMUT
4.4
MW
7 MW
147.9
1.9
4.3
147.8
MOLIBAGU
12.1
26.9
OTAM
2. 4
MW
88 MW
9.3
0.4
MW
146.3
LOPANA
20.6
7.9
17.6
145.2
KAWANGKN
70.1 MW
8.2
56.8 MW
65.7
75 MW
18.2 MW
7.5
16.7
39.4
3.3
7.4
7 MW
65.1
TNSEALMA
22 MW
3.6
8.1
36
MW
12.3
27.4
35
MW
G
12.6
MW
40
MW
5.4
11.9
63.3
BITUNG
28.0
MW
62.7
15.8 MW
3.5
7.9
LIKUPANG
145.4
KEMA
12.6
MW
7.2
MW
64.8
SAWANGAN
22.2
MW
144.3
PANIKI
17.7
7.4
MW
64.8
19.4 MW
21
MW
144.4
TOMOHON
18.2
MW
64.2
TASIKRIA
18.1
25.0
55.6
TELING
13.3
29 5
29.5
RANOMUUT
26.8 MW
489
04/02/2013 10:37:05
kV
2.6
MW
153.7
0.0
6.7
152.0
150.00
TOLI2
Susut Transmisi
14. 4
MW
3.7
8.2
20
MW
10.0
22.1
25.7
MW
151.8
151.1
MARISA
7.1
15.9
15
30
0
15
495
488
6
12.4
MW
1 6 MW
1.6
Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW
2.6 MW
149.9
ISIM U
40 MW
ANGGREK
Total Load
150 kV
70 kV
Total Produksi
24 MW
6.8 MW
152.1
SIBOA
4.6
10.2
MOUTONG
6.5
14.5
6.8 MW
TOLI-TOLI
3.0
153.4
LEOK
6.8
MVAR
MW
NAMA GI
Ket :
150.00
PANIKI
66.00
RANOMUT
Capasitor :
17.6
39.1
26 MW
149.0
4.2
8. 2
MW
148.8
146.9
LOLAK
9.3
17. 5
MW
1.6
3.6
BINTAUNA
21.4 MW
13.2
MW
BTPNGGE
2.0
150.9
BUROKO
40 MW
4.5
1.25%
5.2
MW
7 MW
145.7
2.3
5.1
145.5
MOLIBAGU
14.4
32.1
OTAM
22.2
MW
79.8 MW
11.0
20. 2
MW
145.1
LOPANA
24.5
9.4
21.0
144.4
KAWANGKN
53.2 MW
9.7
48.6 MW
64.6
90 MW
41.2 MW
9.0
19.9
21.2
4.0
8.8
7 MW
64.4
TNSEALMA
32 MW
4.4
9.7
36
MW
14.7
32.6
60
MW
43.2
MW
35.2
MW
4.2
9.4
40
MW
6.4
14.2
64.9
BITUNG
49.4
MW
65.9
LIKUPANG
143.6
KEMA
43
MW
22.6
MW
64.4
SAWANGAN
33.6
MW
142.3
PANIKI
47.0
3.8
MW
64.4
13.8 MW
20.2
MW
142.4
TOMOHON
21. 6
MW
62.6
TASIKRIA
21.6
29.8
66.2
TELING
15.8
35 2
35.2
RANOMUUT
4.0 MW
490
04/02/2013 10:37:06
kV
0.8
MW
152.9
0.0
7.8
151.4
4.3
9.5
18
MW
11.6
25.7
43. 3
MW
153.3
151.3
MARISA
8.3
18.4
12.2
MW
150 6
150.6
14.2
MW
45.4
149.4
26 MW
20.4
4.9
5
MW
148.6
146.3
LOLAK
10.8
15.9
MW
1.9
4.2
BINTAUNA
26.0 MW
19.4
MW
BTPNGGE
2.4
151.1
BUROKO
5.2
36 MW
Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 1.6%
4 3 MW
4.3
15
30
15
15
575
566
9
ISIMU
40 MW
ANGGREK
30 MW
Susut Transmisi
150 kV
70 kV
Total Load
150.00
TOLI2
-
150.00
Total Produksi
66.00
PANIKI
24 MW
20.6
MW
7.8MW
151.7
SIBOA
5.3
11.9
MOUTONG
7.6
16.8
7.8 MW
TOLI-TOLI
3.5
152.4
LEOK
7.8
MVAR
MW
NAMA GI
Ket :
Capasitor :
RANOMUT
6
MW
7 MW
144.8
2.7
5.9
144.5
MOLIBAGU
16.7
37.2
OTAM
31. 4
MW
66 MW
12.8
9. 6
MW
144.2
LOPANA
28.4
10.9
24.3
143.4
KAWANGKN
15.5 MW
1.8
34
15.6
MW
24.5
4.6
10.2
64.1
TNSEALMA
32 MW
5.0
11.2
30
MW
54.0
MW
116
MW
25.6
MW
4.9
54
MW
7.4
16.5
64.6
BITUNG
43.0
MW
65.6
LIKUPANG
10.9
143.7
60
MW
17.0
37.8
KEMA
116
MW
18.6
MW
64.1
SAWANGAN
27.2
MW
141.4
PANIKI
54.5
14. 0
MW
64.1
8.4
MW
56.0 MW
64.4
90 MW
MW
10.4
23.1
TOMOHON
25.6
MW
62.9
TASIKRIA
25.1
34.6
141.4
TELING
76.8
18.4
40 8
40.8
RANOMUUT
60.2 MW
491
04/02/2013 10:37:08
kV
5.0
MW
150.4
0.0
9.2
149.2
150.00
TOLI2
5.0
11.2
18
MW
27.2
MW
150.3
17.5
MW
2.1
5.4
21.6
MW
150.2
TILAMUTA
13.6
30.2
66.6
MW
154.1
150.1
MARISA
9.7
21.6
148.9
26 MW
24.0
53.3
5.7
1.6
MW
6. 2
MW
150.1
148.3
LOLAK
12.7
24.1
MW
2.2
4.9
BINTAUNA
30.3 MW
25.8
MW
BTPNGGE
2.8
152.1
BUROKO
6.1
36 MW
Mvar
Mvar
Mvar
Mvar
MW
MW
MW 1.6%
11 8 MW
11.8
15
30
15
15
681
671
10.7
ISIMU
40 MW
ANGGREK
60 MW
150 kV
70 kV
Total Load
Susut Transmisi
150.00
Total Produksi
66.00
PANIKI
24 MW
28.4
MW
9.2 MW
149.6
SIBOA
6.3
13.9
MOUTONG
8.9
19.8
9.2MW
TOLI-TOLI
4.1
149.7
LEOK
9.2
MVAR
MW
NAMA GI
Ket :
Capasitor :
RANOMUT
8.8
MW
7 MW
147.3
3.1
7.0
148.3
MOLIBAGU
19.7
43.7
OTAM
20. 6
MW
71.8 MW
6.0
60 MW
18. 2
MW
144.0
LOPANA
33.4
12.9
28.6
142.6
KAWANGKN
48.6 MW
2.1
22
MW
28.8
5.4
12.0
63.0
TNSEALMA
42 MW
5.9
13.2
36
MW
54.0
MW
107
MW
21.0
MW
5.8
58
MW
8.7
19.4
63.7
BITUNG
41.2
MW
65.2
LIKUPANG
12.8
141.8
60
MW
20.0
44.4
KEMA
107
MW
12
MW
63.0
SAWANGAN
27.2
MW
139.0
PANIKI
64.0
21. 2
MW
63.0
2 MW
79.4 MW
63.4
90 MW
10.6 MW
6.0
27.1
TOMOHON
30.0
MW29
61.5
TASIKRIA
29.5
40.6
139.1
TELING
90.2
21.6
48.0
RANOMUUT
42.2 MW
492
04/02/2013 10:37:10
Eksisng 150 kV
MW
147.1
BOSOWA 2X100 MW
PUNAGAYA 1X100 MW
MW
184.1
147.0
2 .5
147.8
9.8
50.0
147.9
BANTAENG
147.6
JENEPONTO
MW
72.4
5 .0
20.0
148.3
BULUKUMBA
1 0 .0
SINJ AI
Keterangan :
147.3
Pembangkit
149.6
6 .4
25.5
147.3
MVAR
MW
KV
NAMA GI
:
148.4
Susut Transmisi
Distribusi
9 .1
36.4
BONE
4.3
17.2
MW
PUNAGA YA
2 .4
2.3
149 9
149.9
5 .2
20.9
150.2
SENGKANG
MW
120.6
5 .7
23.0
26.8
180 MW
2 .3
9.1
69.8
NII TANASA
4 X 10 MW
G
135 MW
MW
60.0
MW
149.7
149 8
149.8
3 .9
15.5
149.7
2 .7
10.7
150.1
RAHA
4 .7
49.9
KENDARI
150.3
KEERA/SIWA
3 .0
1 2 .0
ENREKANG
7.6
30.6
PINRANG
PLTGU SENGKANG
MW
1 6 .8
150.1
SIDRAP
5.1
20.4
PLTGU SENGKANG
19.8 MW 1 .3 6 %
1,460 MW
1,440 MW
###
MW
SOPPENG
MW
6.8
MW
104.2
9.2
147.4
150.1
KIMA MAROS
MW
35.4
6 .8
27.0
2.5
10.0
BARRU
MW
MW
PARE2
14 8
14.8
117 2
117.2
MW
146.9
147.0
70 kV
148.5
MA ROS-JT
1 6 .5
115.8
PA NGKEP
2 X 50 MW
G
PLTU BARRU
-87
-87
64.2
2.4
146.7
6 .7
26.6
DAYA BARU
5.23
20
Palopo - 275 kV
28 Reaktor :
3.14
215.5
147.6
9.5
LANNA
4.0
7.7
PNK BARU
9.6
7.7
30.7
TALLASA
9 .7
SG.MINASA
146.8
38.9
1 1 .6
TN. BUNGA
4.0
MW
46.4
7.7
147.2
BOSOWA
8 .0
32.0
146.9
KIMA MKS
53.8
146.8
7.4
2 4 .1
96.2
PANA KUKA NG
70 kV
1 6 .1
64.4
TELLO
Capacitor :
50 Pangkep-70 kV
2 0 Daya - 70 kV
1 0 Tello - 70 kV
20 Barawaja
Eksisng
MW
146.9
74.4
2 0 .7
BONTOALA
147.1
MW
40.8
82.8
MW
75.4
1 6 .0
63.8
TL. L AM A
4X50 MW
PLTG P EAKING
Eksisng 275 kV
MW
46.4
4 .5
17 9
17.9
154.0
150.0
5 .0
20.0
150.0
BAU-BAU
7 .9
31.7
UNAAHA
3 .3
13.1
MW
70.0
154.3
MALILI
2.8
11 2
11.2
MW
0 .8
MW
14.6
150.0
WOTU
7.7
30.9
G
PLTU BAU-BAU
2 X 25 MW
149 8
149.8
PALOPO
3 .9
15.5
MAKALE
0.7
MW
58.7
151.9
BAKA RU
2 .7
151.1
PLTU KENDARI
MW
44.4
151.2
POL MA S
2 .9
11.5
MAJENE
Aliran Daya
Sistem
Sulbagsel
Tahun 2015
153.3
5 .0
20.1
151.0
KOLAKA
1 .7
6.7
LASUSUA
MW
6 7.2
PLTA BAKARU I
151.1
MAMUJU
3 .2
12.8
PLTA POSO
3x65 MW
280.0
TENTENA
2 .2
9.7
143.9
P S KA Y U
8 .1
32 5
32.5
MW
93.0
146.0
2 .9
11.6
150.4
POSO
9.3
37.4
PA LU BARU
144.9
SILA E
8.6
34 4
34.4
MW
67.4
MW
79.6
2X10 MW
PLTU PALU 2
493
04/02/2013 10:37:12
146.5
Pembangkit
146.2
148.6
6 .1
MW
G
149.4
3 2 .8
151.0
146.6
JENEPONTO
MW
186.4
BOSOWA 2X100 MW
2 .8
2 .9
11.4
146.4
BANTAENG
5 .8
146.2
23.4
146.6
BULUKUMBA
PUNAGA YA
11.0
7 .5
29.9
145.9
MVAR
KV
NAMA GI
MW
Flow dalam MW
Susut Transmisi
Distribusi
1 0 .8
43.2
147.1
25 MW 1 .2 7 %
154.8
0.4
1.6
154.4
ANDOLO
1.0
4.0
135 MW
PLTGU SENGKANG
24.2
4.4
MW
89.6
MW
PLTA B.BATU
4 .5
18.2
4 X 10 MW
180 MW
277.9
70.3
3 .1
12.5
152.6
151 1
151.1
RAHA
5 .7
58.5
KENDARI
2 .7
1 0 .6
NII TANASA
149.6
KEERA/SIWA
35
3.5
14.1
ENREKANG
147.6
PINRANG
9.0
36.0
PLTGU SENGKANG
MW
150
277.4
SENGKANG
68
6.8
2 7 .1
100
1,992 MW
1,966 MW
148.2
SIDRAP
6.0
24.0
MW
BONE
5.0
19.9
SOPPENG
MW
13.4
MW
Keterangan :
2 .9
11.7
KIMA MAROS
MW
99.6
6 6 .0
SINJ AI
276.2
146.2
147.9
BARRU
71.6
17.9
MW
2 .8
146.1
16.3
65.0
8 .7
34.7
MA ROS-JT
70 kV
146.7
MW
MW
PARE2
84.2
93.4
293.7
147.0
11.0
LANNA
146.2
9.5
MW
3.0
PNK BARU
71.2
146.0
7 .6
108.7
PA NGKEP
2 X 50 MW
G
KASIPUTE
9 .1
36.3
TALLASA
11.5
8 .0
32.0
BOSOWA
MW
DAYA BARU
20 Barawaja
25.7
10
PLTU BARRU
117.8
MW
PUNAGAYA 2X100 MW
14.2
146.2
SG.MINASA
45.9
146.3
TN. BUNGA
56.6
2.9
MW
146.1
KIMA MKS
146.2
1 1 .7
1 7 .5
70.0
PANA KUKA NG
3 9 .5
14.2
MW
146.4
MW
146.3
101.2
70 kV
1 8 .9
75.5
TELLO
20
73 Reaktor :
-100
36 Palopo - 275 kV -100
10 Tello - 70 kV
Capacitor :
50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV
Eksisng
45.6
1 7 .5
70.0
BONTOALA
MW
24.6
1 8 .8
75.1
TL. L AM A
4X50 MW
PLTG PEAKING
Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV
5 .2
20.8
G PLTA KONAWE
150 7
150.7
5 .9
23.4
151.9
BAU-BAU
9 .3
37.3
G
PLTU BAU-BAU
2X 50 MW
2 X 25 MW
151.8
UNAAHA
3 .9
15.5
MW
4 2 .8
MW
119.6
MW
280.0
MALILI
3 .3
13.3
2X45 MW
3 8 .2
275.0
WOTU
29.1
136.4
PALOPO
46
4.6
PLTA MALEA
149.8
150.1
MAKALE
18.2
3 .7
150.7
MAMUJU
14.9
1 .6
150 9
150.9
2 X 10 MW
G
PL TU KOLAKA
5 .9
23.5
2 .2
9.7
PLTA POSO
152.1
150 1
150.1
279.3
TENTENA
2 .0
8 .0
P S KA Y U
3 .2
277.8
MMJ BARU
14.4
3x65 MW
MW
50.2
MASAMBA
6 .4
151.5
KOLAKA
2 .9
11.7
LASUSUA
MW
87.4
MW
3 5 .0
BAKA RU
0.8
3.1
148.7
148 7
POL MA S
1 0 .8
148.6
MAJENE
43.3
PLTU KENDARI
Aliran Daya
Sistem
Sulbagsel
Tahun 2017
G
MW
55.4
2X50 MW
PLTU PALU 3
MW
18.6
2X25 MW
PLTU MAMUJU
149.6
1 0 .0
22.0
150.8
POSO
11.0
44.1
PA LU BARU
149 3
149.3
SILA E
4 4 .1
1 1 .0
MW
32.8
2X10 MW
PLTU PALU 2
494
04/02/2013 10:37:15
148.4
148.2
SG.M INASA
33 .1
152.3
147.4
JENEPONTO
MW
3 .2
12.8
147.1
BANTAENG
6 .5
26.2
146.7
BULUKUMBA
147.4
PUNAGAYA
3 .1
DAYA BARU
97.6
SINJAI
18.2
72.8
Keterangan :
274.9
KAJUARA
148.1
148.0
Pembangkit
3 .3
13.1
KIMA MAROS
MW
149.0
8 .4
33.5
146.0
MVAR
KV
NAMA GI
MW
0 .0
0.0
146.8
Flow dalam MW
Susut Transmisi
Distribusi
1 2 .1
48.4
147.3
BONE
5.6
22.2
SOPPENG
MW
11.6
148.1
BA RRU
73.0
1 8 .3
MW
147.9
MW
28.3
MW
15.8
9 .7
38.9
M A ROS-JT
70 kV
147.4
7 3 .6
3 .1
12 3
12.3
9 .0
147.8
BOSOWA
35.8
8 .5
162.9
MW
MW
PANGKEP
98.2
51.4
MW
195.6
147.9
LA NNA
12.6
50.4
PNK BARU
10
6
20
20 Barawaja
10 Tello - 70 kV
73 Reaktor :
-100
36 Palopo - 275 kV -100
50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV
Capacitor :
85
MW
148.6
7 .6
MW
276.9
149.8
153.9
0.4
1.8
153.5
ANDOLO
1.1
4.5
KASIPUTE
135 MW
PLTGU SENGKANG
6 .8
27.1
SENGKANG
MW
6 9 .4
30.4
SIDRAP
6.7
26.9
PA RE2
108.6
44 MW 1.9 9 %
2,236 MW
2,192 MW
2 X 50 MW
PLTU BARRU
5 .1
3 .5
14.0
151.7
150.4
RAHA
6 .4
65.5
KENDA RI
3 .0
70.0
NII TANASA
5.8
23.3
G PLTA KONAWE
150.7
6 .6
26.2
151.1
BAU-BAU
1 0 .4
41.8
G
PLTU BAU-BAU
2X 50 MW
2 X 25 MW
154.1
UNA AHA
4 .3
17.4
MW
2 3 .0
MW
64.6
MW
281.6
MALILI
37
3.7
14.9
2X45 MW
5 5 .8
275.1
WOTU
30.2
1 4 0 .8
PALOPO
5.1
PLTA MALEA
150.0
150.3
MAKALE
20.4
2X25 MW
151.4
2 X 10 MW
G
P L TU KOLAKA
6 .6
26.3
1 .8
2 .2
9.0
154.4
MW
1 .4
5.5
154.0
KOLONEDALE
PLTA POSO
3x65 MW
281.3
G
2X50 MW
PLTU PALU 3
MW
390.0
16.2
MW
25.6
151.3
PS KAYU
3 .2
278.0
MMJ BARU
14.4
TENTENA
2 .2
9.7
MASAMBA
72
7.2
153.5
KOLAKA
3 .3
13.1
LASUSUA
MW
110.6
MW
274.6
PLTU MAMUJU
4 .2
151.5
MAMUJU
16.7
MW
9 9 .0
BAKA RU
0.9
3.5
148.5
POLMAS
12 .1
148.3
MAJENE
48.5
PLTU KENDARI
PLTA B.BATU
149.8
1 1 .9
20.4
4 X 10 MW
G
277.3
KEERA/SIWA
3 .9
180 MW
147.7
ENREKANG
15.8
PLTGU SENGKANG
MW
83.4
MW
185.4
1 0 .1
40.3
PINRA NG
MW
42.6
258.8
148.3
MW
22.1
12.3
10 .2
40 6
40.6
TAL LA SA
12.9
148.0
PUNAGAYA 2X100 MW
MW
51.4
BOSOWA 2X100 MW
PLTU SULSEL 2
MW
172.6
15.8
63.4
TN. BUNGA
3.3
MW
148.0
KIMA MKS
147.9
1 3 .1
1 9 .6
78.4
2 .7
28.4
148.2
PANAKUKA NG
70 kV
2 1 .1
84.6
TEL LO
MW
148.2
MW
161.2
MW
51.6
Eksisng
79.4
1 9 .6
78.4
BONTOALA
2 1 .0
84.1
TL. L AM A
4X50 MW
PLTG PEAKING
Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV
150.9
153.5
153.8
10.0
8.0
149.9
149.3
TOIL I
20.0
24.2
LUWUK
4.0
6.0
AMPANA
6.1
24.6
POSO
12.3
49.4
PA LU BARU
150.5
MW
47.0
MW
87.2
2X10 MW
PLTU PALU 2
3X150 MW
SILAE
1 2 .3
49.4
495
04/02/2013 10:37:18
146.8
SG.M INASA
146.2
SINJAI
Keterangan :
KAJUARA
145.9
Pembangkit
4 .1
1 6 .4
KIMA MAROS
MW
147.5
BONE
7.0
27.8
SOPPENG
MW
26.8
PA RE2
146.9
9 .5
MW
274.3
148.7
33 .9
155.4
146.3
JENEPONTO
MW
201.8
PUNAGAYA 2X100 MW
3 .9
4 .0
16.0
145.8
BANTAENG
8 .2
32.7
145.1
BULUKUMBA
146.3
PUNAGAYA
15.4
1 0 .5
41.8
143.8
MVAR
KV
NAMA GI
MW
0 .0
0.0
144.6
Flow dalam MW
Susut Transmisi
Distribusi
1 5 .1
60.5
145.3
152.9
0.6
2.2
152.7
ANDOLO
1.4
KASIPUTE
5.6
135 MW
PLTGU SENGKANG
8 .5
33.9
SENGKANG
MW
4 8 .6
3 8 .0
SIDRAP
MW
63.2
8.4
33.6
15 5 .6
2,675 MW
2,611 MW
64 MW 2.3 8 %
MW
MW
22.8
146.0
MW
146.2
136.2
146.5
1 0 1 .6
3 .9
15 4
15.4
LA NNA
146.2
51.7
270.8
DAYA BARU
91.0
1 2 .1
48.6
1 9 .1
76.3
BARRU
MW
MW
271.6
147.1
15.8
63.0
PNK BARU
MW
70 kV
145.5
M A ROS-JT
1 0 .6
152
PANGKEP
146.8
1 2 3 .2
MW
12 .7
50 8
50.8
TAL LA SA
16.1
146.4
146.3
145.7
38.2
1 1 .2
44.8
BOSOWA
MW
1 0 .6
20 Barawaja
7 0 .4
50.4
2X45 MW
MW
275.0
4 .4
17.5
150.9
149.6
RAHA
7 .9
81.9
KENDA RI
3 .7
69.6
NII TANASA
1 4 .8
8 .2
32.8
150.0
G
PLTU BAU-BAU
2X 50 MW
2 X 25 MW
G PLTA KONAWE
149.6
BAU-BAU
1 3 .1
52.2
PLTU KENDARI
153.3
UNA AHA
5 .4
21.7
MW
8 1 .0
280.4
MALILI
47
4.7
18.6
MW
148.8
18.6
6 .4
KEERA/SIWA
WOTU
32.7
151.0
PLTA MALEA
62.0
149.7
PALOPO
6.4
25.5
MAKALE
1 .1
MW
150.3
2 X 10 MW
G
P L TU KOLAKA
8 .2
32.9
2 .3
90
9.0
152.1
KOLAKA
4 .1
16.4
LASUSUA
MW
128.4
2 .8
11.2
279.9
154.0
6.8
1.7
MW
G
2X50 MW
PLTU PALU 3
3.8
152.6
390
MW
21.2
MW
KOLONEDALE
PLTA POSO
3x65 MW
MW
32.8
150.1
PS KA YU
3 .2
276.8
MMJ BARU
14.4
TENTENA
2 .2
9.7
MASAMBA
275.2
150.0
BAKA RU
4.4
146.9
POLMAS
7.3
29 .1
25.5
MW
PLTA POKO
PLTA B.BATU
275.6
106.8
4 .9
19.7
4 X 10 MW
G
145.6
ENREKANG
1 2 .6
180 MW
MW
PINRA NG
PLTGU SENGKANG
MW
106.8
MW
267.4
318.6
MW
2X25 MW
150.4
PLTU MAMUJU
379.2
5 .2
8 7 .2
MAMUJU
20.8
10
15 .2
146.6
MAJENE
60.7
20
2 X 50 MW
PLTU BARRU
10 Tello - 70 kV
54 Reaktor :
-100
17 Palopo - 275 kV -100
50 Pangkep-70 kV
2 0 Da ya - 70 kV
Capacitor :
41.4
MW
64.3
BOSOWA 2X100 MW
PLTU SULSEL 2
PLTU PUNAGA/TKLR
MW
238.6
19.8
146.7
TN. BUNGA
79.2
4.1
KIMA MKS
2 4 .5
98.0
1 6 .4
50.2
146.6
PANAKUKA NG
70 kV
2 6 .4
105.7
TEL LO
MW
146.6
MW
189.2
MW
48.0
Eksisng
106.6
2 4 .5
98.0
BONTOALA
MW
8.2
2 6 .3
105.1
TL. L AM A
4X50 MW
PLTG PEAKING
Eksisng 150 kV
Eksisng 275 kV
150.0
152.3
153.4
12.5
2.5
151.1
151.2
TOIL I
18.0
30.2
LUWUK
1.9
7.4
AMPANA
7.7
30.7
POSO
15.4
61.7
PA LU BARU
149.4
MW
59.6
MW
49.6
2X10 MW
PLTU PALU 2
MW
40.8
3X150 MW
PLTA KARAMA
SILA E
15.4
61.7
04/02/2013 10:37:18
LAMPIRAN B.2.8
KEBUTUHAN FISIK DAN INVESTASI
PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SE SULAWESI
04/02/2013 10:37:18
498
04/02/2013 10:37:18
960
1.104
1.282
1.668
1.769
1.976
2.323
2.521
15.030
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
12,5
15,5
18,5
21,1
24,4
31,4
33,2
37,0
43,4
47,2
284,1
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
JTM
2012
Tahun
796
2013
JTR
kms
14.011
1.964
1.805
1.655
1.575
1.517
1.293
1.192
1.108
1.008
893
Trafo
MVA
4.938
672
657
556
521
493
455
422
405
408
348
JTR
102,6
14,1
13,0
11,8
11,3
10,9
9,5
8,9
8,3
7,7
7,0
Trafo
240,8
32,3
31,5
27,0
25,4
24,1
22,4
20,8
20,0
20,0
17,4
Pelanggan
92,4
7,7
7,4
7,5
7,2
7,1
10,9
11,7
11,0
11,6
10,0
631
JTM
kms
2012
Tahun
Total
Juta USD
719,8
101,3
95,3
83,4
77,1
73,5
67,2
62,5
57,8
54,8
46,9
1.912.538
141.484
137.316
149.332
143.008
141.724
238.527
254.111
242.480
254.911
209.643
Pelanggan
LAMPIRAN B.2.9
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN
SE SULAWESI
04/02/2013 10:37:18
500
04/02/2013 10:37:18
2.775
3.493
3.913
4.260
4.583
4.918
5.241
5.639
38.145
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
14.705
1.992
1.877
1.767
1.660
1.543
1.433
1.346
1.181
959
947
250.042
265.000
335.527
385.234
413.761
448.896
475.854
498.518
514.373
526.488
4.101.612
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2012-2021
1.944.256
236.047
221.652
206.266
192.736
181.454
155.509
125.033
261.771
110.517
241.190
JTR
2013
JTM
2012
Tahun
2.631
2013
JTR
kms
MVA
866
98
98
96
93
89
88
86
76
71
70
Trafo
1.551
1.538
1.505
1.468
1.405
1.350
1.333
1.234
1.194
1.007
13.585
Unit
1.597.674
181.454
180.081
176.354
171.758
164.255
161.187
159.832
144.909
139.969
117.875
Trafo
7.643.542
972.942
944.497
910.920
869.263
819.416
767.684
726.520
635.944
526.774
469.582
Lisdes Reguler
487.016
58.368
57.015
55.242
53.102
50.328
45.303
42.543
38.756
32.562
53.797
Jumlah Pelanggan
690
JTM
kms
2012
Tahun
120.436
42.185
42.185
36.066
Listrik Murah
Juta Rp
50.622
20.084
20.084
10.454
RTS
Listrik Murah
LAMPIRAN B.2.10
PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI
SISTEM KELISTRIKAN
SE SULAWESI
04/02/2013 10:37:18
502
04/02/2013 10:37:18
36
11
321
722
866
739
754
665
987
300
6.446
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
1.412
74
150
370
143
129
90
235
373
173
721
TL dan GI
2013
Pembangkit
2012
Tahun
Investasi
720
101
95
83
77
73
67
63
58
55
47
Distribusi
Juta USD
8.578
412
1.118
822
981
1.183
1.076
913
469
663
941
Total
PENJELASAN LAMPIRAN B2
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA (SULBAGUT) DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN (SULBAGSEL)
B2.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
A. Sistem Sulawesi Utara, Gorontalo, Tolitoli (SULBAGUT)
Pada tahun 2015 sistem Sulut-Gorontalo direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Tolitoli
membentuk sistem Sulut - Gorontalo - Tolitoli yang selanjutnya disebut sistem Sulawesi Bagian Utara
atau disingkat sistem Sulbagut.
Selama periode 2012-2021, produksi listrik sistem ini diperkirakan akan meningkat rata-rata 10,3% per
tahun, yaitu meningkat dari 1.521 GWh pada tahun 2012 menjadi 3.686 GWh pada tahun 2021. Beban
puncak tahun 2012 sistem ini diperkirakan 284 MW dan akan meningkat menjadi 670 MW pada tahun
2021 dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara 61% sampai 63%.
503
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel tahun 2012-2021 diberikan pada
Lampiran B2.1.
504
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Tambahan kapasitas pembangkit baru yang direncanakan selama periode 2012-2021 adalah 917 MW,
terdiri dari PLTU 515 MW, PLTP 140 MW, PLTG/MG peaker lengkap dengan gas storage 250 MW dan PLTA
12 MW. Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di sistem Sulbagut yang diperkirakan akan
terlambat beroperasi, yaitu:
PLTU Gorontalo (FTP1) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2014 karena persoalan teknis dan
sosial.
PLTU IPP Sulut I (Kema) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena kinerja pengembang.
PLTP IPP Lahendong V dan VI 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2015 dan 2017 terkait kesiapan
pengembang.
PLTP Kotamobagu I dan II masing-masing 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2020 sehubungan
lokasi sumber panas bumi berada di zona inti hutan taman nasional gunung Ambang.
PLTG/MG Minahasa Peaker 2x25 MW mundur ke tahun 2015 karena ketidakpastian pasokan gas
(LNG/CNG).
PLTA Sawangan diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena FS dan desain memerlukan waktu lebih
lama (perlu dibangun terowongan melintasi bawah jalan umum) dan kapasitasnya berubah menjadi
hanya 2x6 MW.
Proyek yang mengalami perubahan status adalah PLTU Sulut 3 2x50 MW yang sebelumnya merupakan
proyek KPS (PPP) telah diubah menjadi proyek non-KPS dan direncanakan akan beroperasi tahun
2017/18.
Neraca daya sistem Sulbagut diberikan pada lampiran B2.2
B. Sistem Sulbagsel
Sistem Sulbagsel yang mengintegrasikan Sulteng, Sulbar, Sultra dan Sulsel akan terbentuk pada tahun
2014. Saat ini sistem Sulteng mengandalkan pasokan dari PLTU IPP Tawaeli 2x15 MW dan PLTD PLN serta
PLTD sewa. Pada tahun 2013 sistem ini direncanakan akan mendapatkan tambahan pasokan dari PLTA
Poso setelah transmisi 150 kV PLTA Poso - Palu Baru beroperasi. Selanjutnya sistem Sulteng dan Sulbar
direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Sulsel
Melalui transmisi 275 kV PLTA Poso - Palopo dan transmisi 150 kV Silae Pasangkayu. Dengan interkoneksi
tersebut di Sulteng dapat direncanakan PLTU dengan skala yang lebih besar agar lebih efisien.
Sistem Sulsel telah mendapat pasokan yang cukup dengan beroperasinya PLTU IPP Jeneponto, PLTU
Barru dan PLTA Poso. Sedangkan sistem Sultra yang telah lama kekurangan dan defisit daya masih
belum sepenuhnya dapat diatasi, karena keandalan PLTU Kendari 2x10 MW (proyek FTP1) masih perlu
ditingkatkan. Upaya jangka pendek yang perlu dilakukan adalah meningkatkan keandalan PLTU Kendari
dan mempercepat transmisi 150 kV Wotu - Malili - Lasusa - Kolaka Unaaha - Kendari yang pada saat ini
sedang konstruksi.
Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang 2012-2021 di sistem Sulbagsel telah
direncanakan proyek-proyek pembangkit non BBM dengan kapasitas total 3.449 MW yang terdiri dari
PLTA/M 1.434 MW, PLTU 1.610 MW, PLTG/MG/GU 320 MW dan PLTP 85 MW. Di dalan rencana tersebut
sudah termasuk PLTA Karama 450 MW di Sulbar. PLTA Karama merupakan proyek IPP unsolicited yang
proses pengadaannya akan dilakukan dengan skema KPS.
505
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Proyek-Proyek Strategis
Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Sulbagsel antara lain :
PLTU FTP 1 yang belum beroperasi komersial dan perlu ditingkatkan keandalannya, yaitu PLTU
Barru 2x50 MW dan PLTU Nii Tanasa di Kendari 2x10 MW.
Proyek FTP 2 yang meliputi PLTU Takalar/Punagaya 2x100 MW di Jeneponto,
PLTU IPP Mamuju 2x25 MW, PLTU IPP Kendari 2x25 MW, PLTU IPP Kolaka 2x10 MW, PLTA IPP Malea 90
MW dan PLTA IPP Bonto Batu 110 MW.
PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW yang dilengkapi dengan gas store (LNG storage) untuk memenuhi
kebutuhan beban puncak.
PLTU Jeneponto 2 2x100 MW dapat dilaksanakan oleh IPP atau PLN, dan apabila akan dilaksanan oleh
IPP maka dapat berupa pengembangan PLTU IPP yang telah beroperasi.
PLTA Karama 450 MW merupakan proyek KPS unsolicited untuk memenuhi kebutuhan beban dasar
(300 MW) dan beban puncak (150 MW).
PLTU Palu 3 dan PLTU Kendari 3 masing-masing berkapasitas 2x50 MW untuk memenuhi kebutuhan
beban dasar setempat dan memenuhi kriteria regional balance.
Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di Sulbagsel yang diperkirakan akan terlambat beroperasi,
yaitu:
PLTU IPP Sulsel-3/Takalar 2x100 MW mundur ke 2020 karena permasalahan internal konsorsium
pengembang.
PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW mundur ke 2015 karena lamanya mendapatkan lokasi yang
sesuai dan lamanya memastikan penyediaan pasokan gas alam (LNG) lengkap dengan storagenya.
Pembangkit yang lainnya rata-rata mundur satu sampai dua tahun dari rencana semula karena
berbagai macam persoalan teknis dan sosial.
Reserve Margin
Pengalaman PLN selama ini menunjukkan bahwa banyak proyek pembangkit yang proses
pembangunannya mengalami hambatan dan pada akhirnya pembangkit beroperasi mundur. Sedangkan
kebutuhan daya listrik dapat tiba-tiba meningkat tajam sehubungan berlakunya UU No. 4/2009 tentang
Mineral dan Batubara. Beberapa investor berencana akan membangun industri smelter di Sulawesi
Selatan dengan kebutuhan daya yang besar.
Memperhatikan kondisi tersebut di atas, rencana pengembangan pembangkit di sistem Sulbagsel
disiapkan cukup banyak, sebagaimana tercermin dalam neraca daya sistem Sulbagsel, dimana reserve
margin tahunan berkisar antara 30% sampai 55%2 kecuali tahun 2015 yang sedikit rendah 28%. Reserve
margin tersebut sudah memperhitungkan adanya potensi beban smelter yang mungkin akan tersambung
ke sistem secara bertahap. Penyiapan reserve margin yang tinggi juga dimaksudkan untuk memberikan
506
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
kepastian bahwa di sistem Sulbagsel akan tersedia kapasitas pembangkit yang cukup banyak. Walaupun
demikian cadangan operasi dapat jauh menurun apabila kemampuan PLTA ketika musim kering3 turun
tajam.
Neraca daya sistem Sulbagsel seperti pada Lampiran B2.2
A. Sistem Sulbagut
Peranan BBM di sistem Sulbagut pada tahun 2012 diperkirakan masih tinggi, yaitu sekitar 596 GWh
(39%). Mulai tahun 2015 peran bbm direncanakan akan habis dan digantikan dengan gas alam
sehubungan masuknya PLTG peaker dengan bahan bakar gas LNG/CNG serta beroperasinya PLTU
batubara.
Peran PLTU makin besar dari 260 GWh (17%) pada tahun 2012 menjadi 1.772 GWh (48%) pada
tahun 2021. Peran batubara akan melampaui PLTP mulai tahun 2014 setelah sebagian proyek PLTU
beroperasi.
Peranan PLTP akan meningkat sehubungan dengan akan beroperasinya PLTP Lahendong IV dan V
dan PLTP Kotamobagu dari 429 GWh (28%) tahun 2012 menjadi 1.419 GWh (38%) pada tahun 2021.
B. Sistem Sulbagsel
Peran BBM pada tahun 2012 diperkirakan masih cukup besar 1.004 GWh (24%), namun mulai tahun
2016 peran BBM akan habis digantikan oleh gas alam berupa LNG sehubungan masuknya PLTG/MG
Makassar peaker dan beroperasinya PLTU batubara.
Peranan pembangkit gas secara nominal naik, tetapi secara persentase menurun, yaitu dari 1.442
GWh (34%) pada tahun 2012 menjadi 2.208 GWh (16,5%) pada tahun 2021. Hal ini karena adanya
penambahan kapasitas pembangkit gas (PLTG Sengkang) oleh swasta dan pembangkit peaker
dengan bahan bakar LNG.
507
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Peranan pembangkit batubara akan menjadi dominan, yaitu dari prakiraan 633 GWh (156%) pada
tahun 2012 akan naik menjadi 4.826 GWh (36%) pada tahun 2021.
Peranan pembangkit hidro semakin meningkat dari 1.128 GWh (27%) tahun 2012 naik menjadi 6.130
GWh (46%) pada tahun 2021 dengan masuknya beberapa proyek PLTA yaitu Bonto Batu, Malea,
Karama, Bakaru II, Poko, Poso II, Konawe dan Watunohu.
B. Sistem Sulbagsel
Kebutuhan BBM di sistem Sulbagsel cenderung terus menurun, dari 407 juta liter pada tahun 2012
menjadi nol pada tahun 2016 setelah pembangkit non BBM beroperasi penuh.
Penggunaan batu bara terus meningkat dari 526.000 ton pada tahun 2012 menjadi 3,5 juta ton pada
tahun 2021 atau naik sekitar 7 kali lipat.
Volume pemakaian gas alam termasuk LNG juga terus meningkat dari 5 bcf pada tahun 2012 menjadi
9 bcf pada tahun 2021. Pemakaian LNG hanya untuk operasi pembangkit peaker.
Panas bumi akan mulai digunakan pada tahun 2018 sebesar 350 GWh dan akan terus meningkat
menjadi 572 GWh pada tahun 2021.
Pemakaian tenaga air meningkat tajam sehubungan dibangun banyak PLTA yaitu naik dari 1.204 GWh
pada tahun 2012 menjadi 6.607 GWh pada tahun 2021 atau naik 5 kali lipat.
Kebutuhan energi primer sistem besar di Sulawesi yaitu sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada Lampiran B2.3.
508
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang
baru setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi
kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan
sistem penyaluran.
Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, kebutuhan pembangunan gardu induk baru dan
pengembangan trafo GI eksisting se Sulawesi periode 2012-2021 mencapai 5.600 MVA dengan rincian
diberikan pada Lampiran B2.5.
B. Sistem Sulbagsel
Rencana pengembangan penyaluran selain dimaksudkan untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit
ke pusat beban, juga dalam rangka membangun interkoneksi antar subsistem, menyambung sistem
kelistrikan isolated masuk ke grid, dan mengatasi bottleneck serta untuk memenuhi kriteria keandalan
N-1.
Rencanakan pengembangan transmisi di sistem Sulbagsel sebagai berikut:
Transmisi 275 kV PLTA Karama - Mamuju - Enrekang - Sidrap - Makassar (GI Daya Baru) lengkap
dengan GITET 275/150 kV untuk evakuasi daya dari PLTA Karama 450 MW. Sedangkan transmisi
275 kV Enrekang - Palopo sebagai antisipasi bila PLTA Poso II akan dikembangkan sekaligus untuk
meningkatkan stabilitas sistem Sulbagsel serta untuk fleksibilitas operasi sistem.
GITET 275 kV Enrekang untuk evakuasi daya dari PLTA Bonto Batu, Poko dan Malea serta PLTA Bakaru
II dan disalurkan ke pusat beban melalui 275 kV Enrekang - Sidrap - Makassar.
Pengembangan transmisi 150 kV terkait dengan proyek pembangunan PLTU, PLTA dan PLTG/MG,
serta interkoneksi antar subsistem dalam rangka membentuk sistem Sulbagsel.
Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar untuk mengatasi bottleneck penyaluran,
perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi, memenuhi kriteria keandalan (N-1).
Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan transmisi sistem se Sulawesi periode 2012-2021 sebanyak
8.081 kms dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 1.035 juta sebagaimana diberikan pada
Lampiran B2.5.
509
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
510
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
3. Tahun 2019
Aliran daya paling besar masih tetap mengarah ke pusat kota Manado dan Gorontalo masing-masing
sebesar 198 MW ke Manado dan sekitar 90 MW ke Gorontalo. Aliran daya antar subsistem masih sama
yaitu dari subsistem Gorontalo ke subsistem Sulut namun menurun menjadi 4 MW sebagai akibat
beberapa pembangkit telah masuk ke sistem Sulut yaitu PLTP Kotamobagu I & II, 1 unit PLTU Sulut-3 dan
PLTG/MG Sulut peaker. Sedangkan aliran daya dari subsistem Gorontalo ke subsistem Toltoli sekitar 20
MW.
Tegangan sistem 150 kV masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan, tertinggi di Anggrek (153,3 kV)
dan tegangan terendah di GI Telling dan Paniki (141,4 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi di GI
Likupang (65,6 kV) dan terendah di GI Tasikria (62,9 kV). Dapat disimpulkan bahwa daerah yang bebannya
relatif tinggi, tegangan sistem relatif rendah dan sebaliknya. Total beban sistem sebesar 566 MW dengan
jumlah pasokan sebesar 575 MW dan susut transmisi 9 MW atau 1,6%.
Tambahan transmisi baru selama 2018-2019 hanya yang terkait dengan proyek PLTP Kotamobagu I & II
dan PLTG/MG Sulut Peaker
4. Tahun 2021
Situasi aliran daya mirip dengan kondisi 2019 yaitu 231 MW ke Manado dan sekitar 105 MW ke Gorontalo.
Aliran daya antar subsistem juga sama yaitu dari Gorontalo ke subsistem Sulut sebesar 12 MW. Sedangkan
aliran daya dari Gorontalo ke Tolitoli sekitar 28 MW.
Secara umum, kondisi sistem sedikit memburuk yang ditandai dengan menurunnya tegangan hampir
disemua GI walaupun dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Tegangan sistem 150 kV, tertinggi di
Anggrek (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Paniki (139,0 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi
di GI Likupang (65,2 kV) dan terendah di GI Tasikria (61,5 kV).
Total beban sistem sebesar 671 MW dengan jumlah pasokan sebesar 681 MW dan susut transmisi 10 MW
atau 1,6%.
B. Sistem Sulbagsel
Analisa aliran daya pada sistem Sulbagsel dilakukan dengan memperhatikan seluruh pembangkit
eksisting dan rencana penambahan pembangkit baru sesuai neraca daya 2012-2021, meliputi sistem 275
kV, 150 kV dan 70 kV. Analisa load flow dilakukan untuk tahun 2015, 2017, 2019 dan 2021.
1. Tahun 2015
Pada tahun 2015 sistem Sulbagsel sudah terbentuk. Dengan demikian, pusatpusat beban seperti
Makassar, Palu, Mamuju dan Kendari akan dapat dipasok dari berbagai pembangkit besar yang ada di
sistem ini.
simulai menunjukkan bahwa kota Makassar dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari PLTA Bakaru, PLTU
Barru, PLTGU Sengkang, PLTU Jeneponto/ Bosowa dan PLTG/MG Makassar Peaker dengan beban total
407 MW. Beban industri besar di Tonasa dipasok dari PLTU Barru. Sedangkan sistem Sulbar mendapatkan
pasokan dari PLTA Bakaru 42 MW. Sulteng mendapatkan pasokan dari PLTA Poso sebesar 93 MW, dan
Sultra mendapatkan pasokan dari PLTA Poso serta PLTGU Sengkang total 70 MW.
511
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Tegangan sistem masih dalam batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Wotu 154,3 kV dan
tegangan terendah di GI Panakukkang Baru 146,7 kV. Beban sistem total adalah 1.440 MW dengan daya
yang dibangkitkan sebesar 1.460 MW dan susut transmisi sebesar 20 MW (1,36 %).
Pada periode 2012 - 2015 terdapat penambahan ruas transmisi 150 kV baru yang cukup panjang serta
275 kV milik IPP, yaitu: ruas Wotu - Malili - Lasusua - Kolaka - Unaaha - Kendari, ruas Sengkang - Keera/
Siwa - Palopo, ruas Bontoala - Tallo Lama (UGC), ruas Silae - Pasang Kayu, ruas Tentena (PLTA Poso) - Poso
- Palu Baru - Silae dan 70 kV ruas Palu Baru - Talise. Selain itu, juga ruas transmisi yang terkait dengan
penyambungan proyek pembangkit ke GI terdekat dan transmisi 275 kV PLTA Poso - Wotu - Palopo.
2. Tahun 2017
Aliran daya tahun ini masih tetap menuju ke puat-pusat beban di ibukota Provinsi yaitu Makassar dengan
sumber pasokan dari pembangkit di Jeneponto,
PLTG/MG Makassar peaker, PLTA dan PLTGU Sengkang. Pada tahun ini kelompok PLTU di Jeneponto
sebagai pemasok utama beban Makassar mencapai 410 MW. Selebihnya untuk melayani beban industri
besar 140 MW di Jeneponto sendiri serta beban di sekitar Bantaeng. Beban industri besar lainnya yang
diperkirakan berlokasi di Palopo (sekitar 100 MW) mendapatkan pasokan utama dari PLTA Poso, PLTA
Malea, dan sistem Sultra, sedangkan beban industri di Barru (sekitar 60 MW) dipasok dari PLTU Barru.
Di subsistem Sultra terjadi kelebihan pasokan, yaitu sekitar 43 MW dikirim ke Sulsel melalui Malili - Wotu
untuk memenuhi kebutuhan beban di Sulsel. Sedangkan pasokan di subsistem Palu - Poso dan subsistem
Sulbar juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setempat. Kekurangannya dipasok dari PLTA Poso
sebesar 55 MW melalui Poso - Palu - Silae dan terjadi aliran daya dari Silae - Pasangkayu sebesar 18,6 MW.
Tegangan sistem masih dalam batas-batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Kasipute Sultra
(154,8 kV) dan terendah di GI Sinjai (145,9 kV) serta GI Bosowa (146,0 kV). Beban sistem mencapai 1.966
MW dengan pasokan 1.992 MW dan susut tranmisi 25 MW (1,27%).
Selama periode 2016-2017 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV baru yaitu ruas Mamuju Baru - Pasang
Kayu (Sulbar), ruas Raha - Baubau (Sultra) dan ruas baru yang terkait dengan penyambungan pembangkit
ke GI terdekat, seperti PLTA Bonto Batu ke GI Enrekang, PLTA Malea ke GI Makale dan seterusnya. Selain
itu, pengembangan transmisi ini juga dalam rangka perluasan untuk menjangkau beberapa ibukota
Kabupaten agar pasokan listriknya menjadi lebih terjamin dan andal.
3. Tahun 2019
Pada tahun ini beberapa pembangkit besar dijadwalkan beroperasi. Kota Makassar dan sekitarnya
sebagaian besar dipasok dari PLTU di Jeneponto dan PLTG/MG Makassar peaker. Daya PLTA juga dikirim
ke Makassar setelah kebutuhan daya setempat terpenuhi. Beban industri besar di Jeneponto
mendapatkan pasokan utama dari PLTU Jeneponto, sedangkan industri besar yang lokasinya di Palopo
mendapatkan pasokan dari PLTA. Beban sistem Bulukumba dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari
PLTGU Sengkang dan sebagian dari PLTU Jeneponto. Sedangkan untuk sistem Sultra yang bebannya
sudah cukup tinggi, selain dipenuhi dari pembangkit setempat juga dipasok dari PLTA Poso yang mengalir
melalui transmisi Wotu - Malili sebesar 23 MW.
512
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Sulteng pada tahun ini sudah tidak mampu melayani beban setempat dan mendapatkan pasokan dari
Sulbar (15 MW) dan dari PLTA Poso (16 MW). Sedangkan Sulawesi Barat telah tersedia daya berlebih
sehingga sebagian besar dikirim ke Sulsel dan sebagaian kecil dikirim ke Sulteng.
Tegangan sistem masih dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi di GI Malili (Sulsel)
154 kV dan terendah di GI Sinjai (Sulsel) 146 kV.
Jumlah pasokan pembangkit pada tahun 2019 sebesar 2.236 MW dengan beban distribusi 2.192 MW, dan
susut transmisi 44 MW (2,0 %).
Selama periode 2018-2019 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV yang terkait dengan proyek PLTP
Borapulu, PLTA Bakaru dan Poko serta penyambungan ke Bunta - Luwuk (Sulteng), panjang total
sekitar 504 kms.
4. Tahun 2021
Secara umum arah aliran daya hampir sama dengan kondisi 2019, namun ada peningkatan pembebanan
sesuai dengan kondisi terakhir. Aliran daya di transmisi 275 kV Sidrap - Daya Baru naik dari 109 MW
(2019) menjadi 156 MW (2021). Sedangkan transfer daya dari Sulsel ke Sultra naik dari 23 MW (2019)
menjadi 81 MW (2021). Demikian juga transfer dari Sulbar melalui GI Pasangkayu ke Palu - Poso naik dari
6 MW menjadi 21 MW. Sedangkan daya dari PLTA Poso sebagian besar mengalir ke Sultra.
Secara umum kondisi sistem tahun 2021 lebih jelek dibanding 2019, yang ditandai dengan menurunnya
tegangan di hampir semua GI serta naiknya susut transmisi. Tegangan sistem rata-rata turun menjadi
lebih rendah, tertinggi terjadi di GI Ampana (153,4 kV) dan terendah di GI Sinjai (143,8 kV). Total pasokan
daya pada tahun ini sebesar 2.675 MW dengan beban distribusi 2.611 MW, dan susut transmisi 64 MW
(2,38 %).
Selama periode 2019-2021 terdapat tambahan dua ruas transmisi 150 kV sepanjang 350 kms, yang
menghubungkan Ampana - Bunta, dan Kolonedale Bungku, keduanya di provinsi Sulteng.
Gambaran yang lebih rinci kondisi sistem besar di Sulawesi pada tahun-tahun tertentu hasil simulasi
aliran daya diberikan pada Lampiran B2.7.
513
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:18
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
631
893
348
209.643
2013
796
1.008
408
254.911
2014
960
1.108
405
242.480
2015
1.104
1.192
422
254.111
2016
1.282
1.293
455
238.527
2017
1.668
1.517
493
141.724
2018
1.769
1.575
521
143.008
2019
1.976
1.655
556
149.332
2020
2.323
1.805
657
137.316
2021
2.521
1.964
672
141.484
2012-2021
15.030
14.011
4.938
1.912.538
Tahun
JTM
JTR
Trafo
Pelanggan
Total
2012
12.5
7.0
17.4
10.0
46,9
2013
15.5
7.7
20.0
11.6
54,8
2014
18.5
8.3
20.0
11.0
57,8
2015
21.1
8.9
20.8
11.7
62,5
2016
24.4
9.5
22.4
10.9
67,2
2017
31.4
10.9
24.1
7.1
73,5
2018
33.2
11.3
25.4
7.2
77,1
2019
37.0
11.8
27.0
7.5
83,4
2020
43.4
13.0
31.5
7.4
95,3
2021
47.2
14.1
32.3
7.7
101,3
2012-2021
284.1
102.6
240.8
92.4
719,8
Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya distribusi regional Sulawesi tahun 2012-2021 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 15.030 kms, JTR 14.011 kms,
kapasitas gardu distribusi 4.938 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,9 juta pelanggan.
Perkiraan biaya total untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut, membutuhkan
biaya sebesar US$ 720 juta yang terdiri dari JTM US$ 284 juta, JTR US$ 103 juta, gardu US$ 241 juta,
dan sambungan pelanggan US$ 92,4 juta serta diperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan anggaran
sebesar US$ 72 juta.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65,6 % tahun 2011, menjadi
77,9 % di tahun 2014 dan 92,2% di tahun 2021 untuk regional Sulawesi.
514
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:19
515
04/02/2013 10:37:19
RTS
*) DIPA
PLG
1.007
Unit
Jml Pelanggan
70,1
MVA
Trafo
10.454
53.797
947,0
kms
JTR
689,8
kms
2012*
JTM
Tahun
20.084
32.562
1.194
71,1
958,6
2.631,2
2013
20.084
38.756
1.234
76,5
1.180,7
2.775,3
2014
42.543
1.333
85,9
1.345,6
3.493,4
2015
45.303
1.350
87,5
1.433,5
3.913,1
2016
50.328
1.405
89,2
1.543,1
4.259,5
2017
53.102
1.468
93,3
1.659,9
4.583,5
2018
55.242
1.505
96,0
1.767,1
4.918,2
2019
57.015
1.538
97,8
1.876,8
5.241,3
2020
58.368
1.551
98,1
1.992,4
5.639,4
2021
50.622
487.016
13.585
865,6
14.704,7
38.144,7
Total
516
04/02/2013 10:37:19
117.874,6
469.582,2
Trafo
Lisdes Reguler
*) DIPA
Total Biaya
602.561,6
36.066,3
110.517,3
JTR
241.190,3
2012*
JTM
Tahun
568.958,8
42.185,0
526.773,8
139.969,1
125.033,4
261.771,3
2013
678.129,4
42.185,0
635.944,4
144.908,9
155.508,9
335.526,7
2014
726.520,2
726.520,2
159.832,1
181.454,1
385.234,0
2015
767.683,8
767.683,8
161.186,7
192.735,8
413.761,3
2016
819.416,3
819,416,3
164,254,9
206,265,6
448,895,9
2017
869.263,2
869.263,2
171.757,7
221.652,0
475.853,5
2018
910.919,8
910.919,8
176.354,5
236.047,1
498.518,2
2019
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Pedesaan Sulawesi (juta Rp) 2012 -2021
944.496,5
944.496,5
180.081,2
250.042,2
514.373,1
2020
972.941,5
972.941,5
181.453,8
265.000,0
526.487,7
2021
7.860.891,1
120.436,3
7.643.541,8
1.597.673,6
1.944.256,3
4.101.611,9
Total
517
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:19
04/02/2013 10:37:19
A2
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Timur
Barat
LAMPIRAN B3. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAMPIRAN B4. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LAMPIRAN B5. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LAMPIRAN B6. PROVINSI SULAWESI UTARA
LAMPIRAN B7. PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAMPIRAN B8. PROVINSI GORONTALO
LAMPIRAN B9. PROVINSI SULAWESI SELATAN
LAMPIRAN B10. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
LAMPIRAN B11. PROVINSI SULAWESI BARAT
LAMPIRAN B12. PROVINSI MALUKU
LAMPIRAN B13. PROVINSI MALUKU UTARA
LAMPIRAN B14. PROVINSI PAPUA
LAMPIRAN B15. PROVINSI PAPUA BARAT
LAMPIRAN B16. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
LAMPIRAN B17. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
04/02/2013 10:37:19
04/02/2013 10:37:19
LAMPIRAN B.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
04/02/2013 10:37:19
B3.1 pengembangan
Peta Pengembangansistem
Sistem Kelistrikan
Provinsi
Kalimantan
Selatan Selatan
Gambar Gambar
B3.1 Peta
kelistrikan
Provinsi
Kalimantan
Sistem Barito
Sistem Barito merupakan sistem interkoneksi dengan jaringan transmisi 150 kV dan 70 kV, dipasok dari
beberapa jenis pembangkit meliputi PLTA, PLTU, PLTD minyak dan PLTG minyak. Sistem Barito merupakan
pemasok utama kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan
total daya terpasang 447 MW, daya mampu sekitar 332 MW dan beban puncak 331,5 MW. Sedangkan
beban puncak di Kalsel yang tersambung ke sistem Barito adalah 283 MW. Bilamana ketersediaan
pembangkitan cukup, maka beban puncak diperkirakan akan lebih tinggi.
Pusat beban sistem Barito berada di Provinsi Kalimantan Selatan dengan porsi sekitar 85% dari
seluruh beban sistem Barito. Saat ini sistem Barito masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat, mengingat daya yang ada masih terbatas. Kondisi ini terjadi akibat proyek PLTU batubara
di Asam-Asam dan Pulang Pisau (proyek percepatan tahap 1) belum selesai pembangunannya. Saat ini
penambahan pelanggan baru daya di atas 41,5 kVA yang tersambung ke sistem Barito, dilakukan secara
selektif dan mensyaratkan pada saat beban puncak pelanggan tersebut harus keluar dari sistem dan
1 ULD adalah unit satuan pelayanan PLN yang dikelola oleh badan usaha di daerah terpencil yang mengelola pembangkit, jaringan dan
pelanggan PLN .
522
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:19
beralih ke pembangkit milik sendiri. Sistem Barito akan dapat melayani kebutuhan masyarakat setelah
PLTU Kalsel di Asam-Asam beroperasi.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kondisi kekurangan pasokan tersebut adalah menyewa
PLTD minyak jangka pendek dengan total daya 137,3 MW, dan menambah daya melalui pembelian tenaga
listrik excess power dari industri sebesar 9 MW dari industri yang mempunyai kelebihan daya.
Sistem Kotabaru merupakan sistem isolated, terletak di pulau Laut yang terpisah dari daratan pulau
Kalimantan dengan pasokan listrik dari PLTD setempat, terhubung ke beban melalui jaringan
20 kV. Sistem Kotabaru direncanakan akan dinterkoneksikan dengan sistem Barito melalui jaringan
transmisi SUTT 70 kV dan kabel laut yang menghubungkan Batulicin dengan Kotabaru (Pulau Laut).
Pada saat ini sedang dilakukan studi mengenai rencana pembangunan jaringan transmisi kabel
laut tersebut.
- ULD merupakan sistem kelistrikan kecil yang tersebar di daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat desa setempat dan bebannya masih rendah. Jumlah ULD adalah sebanyak 18 unit dengan
daya terpasang 7,51 MW.
Daya terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada
tabel B3.1.
523
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
524
04/02/2013 10:37:19
Total
3. Sistem Kotabaru
2. Sistem Batulicin
1. Sistem Barito
Sistem
PLTU
PLTA
PLTD
PLTG (HSD)
Kota Banjarbaru
Kab Banjar
Kab Tapin
Kab HSS
Tersebar
Kab Kotabaru
6,0
6,0
SWASTA
PLTD SEWA
7,5
5,4
PLTD
PLTD PLN
5,4
4,0
EXCESS POWER
PLN
9,0
PLTD SEWA
13,0
4,1
SWASTA
PLTD
9,0
4,1
EXCESS POWER
Kab Balangan
86,3
95,3
21,0
112,5
30,0
130,0
293,5
PLN
PLTD SEWA
Kab Tabalong
SWASTA
Kab HSU
Kab HST
PLN
Kota Banjarmasin
Kabupaten
425
11
17
389
316
12
16
282
Daya Mampu
(MW)
312
15
284
Beban Puncak
(MW)
Isolated
Isolated
Isolated
Keterangan
Provinsi Kalsel memiliki sumber daya energi yang melimpah dengan tersedianya cadangan batubara dan
gas methane yang cukup besar. Selain itu, di beberapa kawasan sudah banyak dibuka perkebunan kelapa
sawit. Pengusahaan sumber daya alam batubara dan mulai berkembangnya perkebunan kelapa sawit,
telah membuat ekonomi Kalsel tumbuh positif dan mempunyai prospek yang bagus. Kondisi demikian
akan berpengaruh kepada pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan realisasi penjualan lima tahun terakhir termasuk adanya daftar tunggu yang cukup besar
dan dengan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan datang, proyeksi kebutuhan listrik 20122021 diberikan pada tabel B3.2.
Penjualan
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
1.687
2.147
371
772.829
2013
1.841
2.259
389
806.241
2014
2.010
2.417
418
841.055
2015
2.196
2.624
455
877.332
2016
2.400
2.857
498
915.137
2017
2.625
3.112
544
954.538
2018
2.872
3.391
595
995.604
2019
3.143
3.697
651
1.038.410
2020
3.441
4.033
713
1.083.032
2021
3.767
4.418
776
1.187.652
Growth
9,9%
9,3%
8,9%
4,5%
525
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:19
No
Kriteria
(Kal/gr, adb)
Kualitas Kelas
Kalori Rendah
<5.100
Kalori Sedang
Kalori Tinggi
Kalori Sangat
Tinggi
Tereka
Tertunjuk
Terukur
Cadangan
(Juta Ton)
Jumlah
371
601
972
536
5.100 - 6.100
4.793
301
2.526
7.621
1.287
6.100 - 7.100
336
33
110
479
44
>7.100
18
12
30
5.518
334
3.249
9.101
1.868
Total
Nama Bendungan
Kabupaten
Kapasitas
PLTA Kusan
Tanah Bumbu
65 MW
Banjar
10 MW
0,6 MW
Banjar
0,86 MW
PLTM Sampanahan
Kotabaru
0,6 MW
Kotabaru
0,6 MW
Total
99,6 MW
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik periode 2012-2021 direncanakan tambahan 6 proyek pembangkit
listrik berkapasitas 659 MW, meliputi PLTU batubara, PLTA dan PLTG/MG peaker. Tabel B3.5 menampilkan
perincian pengembangan pembangkit dimaksud.
Asumsi
Pengembang
Proyek
Jenis
MW
COD
PLN
PLTU
Kotabaru (APBN)
PLN
Kalselteng 2
PLN
Kalselteng Peaker
PLN
PLTG/MG
50
2018
Kusan
PLN
PLTA
65
2019
Kalsel 1 (FTP2)
Swasta
PLTU
2x100
Total Kapasitas
2x65
2013
PLTU
2x7
2014
PLTU
2x100
2017/18
2016/17
659
526
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:19
No.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
kms
Anggaran
(Juta
USD)
COD
Asam-asam
Batu licin
150 kV
248
30,4
2012
Tanjung
Perbatasan
150 kV
284
34,8
2012
Rantau
150 kV
0,2
2012
Bandara
150 kV
0,2
2014
Satui
150 kV
30
1,7
2014
PLTU Kalsel 1
(FTP 2)
Tanjung
150 kV
100
12,3
2015
Barikin
Kayutangi
150 kV
Batu Licin
10
Landing point
P. Laut
11
Landing point
Batulicin
12
240
29,4
2015
70 kV
4,5
2015
70 kV
74
6,6
2015
70 kV
8,4
2015
Seberang
Barito
Trisakti
150 kV
30
5,3
2016
13
Kayutangi
Mantuil
150 kV
60
7,4
2017
14
PLTA Kusan
150 kV
138
12,3
2018
1.220
153
Jumlah
Catatan: Tingkat tegangan kabel laut yang menginterkoneksi Pulau Laut dan Kalimantan sedang dalam kajian.
527
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:20
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Asam-asam Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2012
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2012
150/20 kV
New
30
2,6
2013
Banjarmasin
70/20 kV
Extension
30
1,3
2013
Tanjung
150/20 kV
Extension
30
1,8
2014
Tanjung Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2014
Rantau (Rekonfigurasi)
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2014
Bandara
150/20 kV
New
60
3,3
2014
Cempaka
150/20 kV
Extension
60
2,1
2015
10
Kotabaru
70/20 kV
New
30
2,2
2015
11
Kayutangi
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2015
12
Satui
150/20 kV
New
30
2,6
2015
13
Trisakti
150/20 kV
Extension
60
2,1
2015
14
Batulicin
150/20 kV
Extension
30
1,8
2015
15
Batulicin (IBT)
150/70 kV
New
60
2,6
2015
16
Trisakti (IBT)
150/70 kV
Extension
60
2,6
2015
17
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2016
18
Mantuil
150/20 kV
Extension
60
2,1
2016
19
Trisakti (Uprating)
70/20 kV
Extension
30
1,3
2016
20
Barikin
150/20 kV
Extension
60
2,6
2016
21
Rantau
150/20 kV
Extension
30
1,8
2016
22
Sei Tabuk
150/20 kV
New
30
2,6
2016
23
Pulang Pisau
150/20 kV
Extension
30
1,8
2017
24
Pelaihari
150/20 kV
Extension
30
1,8
2017
25
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2017
26
Amuntai
150/20 kV
Extension
30
1,8
2018
27
Kotabaru
70/20 kV
Extension
30
1,3
2019
28
Kayutangi
150/20 kV
Extension
30
1,8
2019
29
Tanjung
150/20 kV
Extension
60
2,1
2020
30
Sei Tabuk
150/20 kV
Extension
30
1,8
2020
930
56
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, direncanakan juga
pembangunan jaringan distribusi 20 kV. Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi sampai tahun 2021
termasuk untuk listrik pedesaan adalah 21.469 kms JTM, 10.744 kms JTR dan 533 MVA trafo distribusi
dengan rincian ditunjukkan dalam tabel B3.8. Proyeksi tersebut dimaksudkan untuk menundukung
penambahan pelanggan rata-rata 42.200 pelanggan per tahun selama 10 tahun.
528
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:20
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
1.556,9
919,7
47,0
34.418
2013
1.455,2
1.043,6
51,9
41.177
2014
1.505,7
879,6
53,7
42.184
2015
1.690,6
854,6
45,4
48.674
2016
1.898,7
934,7
48,8
49.843
2017
2.133,5
1.024,5
52,5
41.177
2018
2.190,4
1.026,2
56,5
41.177
2019
2.694,1
1.231,6
60,7
41.177
2020
3.028,3
1.351,0
65,3
41.177
2021
3.315,1
1.478,9
71,6
41.177
2012-2021
21.468,6
10.744,3
553,5
422.181
B3.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan diberikan pada tabel B3.9.
Tahun
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
1.687
2.147
371
534
121
2013
1.841
2.259
389
130
60
251
2014
2.010
2.417
418
14
90
32
93
2015
2.196
2.624
455
330
426
134
2016
2.400
2.857
498
100
210
30
218
2017
2.625
3.112
544
200
60
60
360
2018
2.872
3.391
595
150
30
138
248
2019
3.143
3.697
651
65
60
183
2020
3.441
4.033
713
90
95
2021
3.767
4.418
776
100
659
930
1.220
1.805
Jumlah
529
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:20
04/02/2013 10:37:20
LAMPIRAN B.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
04/02/2013 10:37:20
532
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:20
Penjualan
(GWh)
Produksi
(GWh)
2012
747
2013
2014
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
844
139
372.030
812
953
159
529.066
884
1.036
171
592.162
2015
963
1.128
184
649.064
2016
1.049
1.229
198
676.281
2017
1.146
1.340
214
704.573
2018
1.251
1.463
230
720.330
2019
1.368
1.598
249
736.299
2020
1.497
1.747
268
752.482
2021
1.639
1.913
294
768.884
Growth
9,7%
9,1%
9,1%
9,5%
Batubara
Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai potensi batubara yang besar terutama di kabupaten Barito
Utara. Survey yang telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi, baik pemerintah maupun
perusahaan asing seperti PT BHP - Biliton memperkirakan terdapat sekitar 400 juta ton batubara
dengan nilai kalori di atas 7.000 kkal per kg dan juga ditemukan batubara dengan kandungan kalori di atas
8.000 kkal per kg di kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara. Batubara banyak ditemukan
di daerah Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya.
533
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:20
534
04/02/2013 10:37:21
20
194
1
3
0
2
0
2
3
2
1
3
PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta
PLN
Swasta
4
4
PLN
Swasta
13
45
7
6
PLN
Swasta
13
32
PLN
Swasta
34
4. Sistem Buntok
18
Swasta
16
58
42
PLN
42
PLTD SEWA
SWASTA
16
16
Daya Terpasang
(MW)
Kab Katingan/Kasongan
PLN
PLTD
Kalimantan Tengah
2. Sistem Sampit
1. Sistem Barito
Sistem
161
15
11
32
31
49
Daya
Mampu
(MW)
126
11
20
23
48
Beban
Puncak
(MW)
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Isolated
Daya Mampu
Pasok sistem Barito
331.2 MW dengan
beban Puncak
sebesar 331.5 MW
Keterangan
No.
Kualitas
Kalori Rendah
Kriteria
(Kal/gr,
adb)
<5100
483,9
483,9
Kalori Sedang
5100 - 6100
296,8
5,1
44,4
354,8
4,1
Kalori Tinggi
6100 - 7100
122,7
262,7
72,6
449,5
Kalori Sangat
Tinggi
> 7100
247,6
77,0
324,6
44,5
122,7
974,4
5,1
194,0
1.613
48,6
Jumlah
Tereka
Tertunjuk
Terukur
Cadangan
(Juta Ton)
Jumlah
Gas Alam
Potensi gas alam di Kalimantan Tengah terdapat di Bangkanai kabupaten Barito Utara, yang dapat
menghasilkan gas alam 20 mmscfd selama 20 tahun. Diperkirakan volume gas akan turun secara bertahap
menjadi 16 mmscfd mulai tahun ke-16.
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021 termasuk memenuhi daftar tunggu,
direncanakan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 759 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun
adalah PLTU batubara di beberapa lokasi dan PLTG/MG gas alam di Bangkanai sebagai pembangkit
peaker dengan menggunakan CNG (compress natural gas) storage. Tabel B4.4 berikut menampilkan
perincian pengembangan pembangkit di Kalimantan Tengah.
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
PLN
PLTU
2x60
2014
Bangkanai (FTP 2)
PLN
PLTG/MG
140/70/70
2014/15/16
Kuala Pambuang
PLN
PLTU
2x3
2014
Sampit (APBN)
PLN
PLTU
2x25
2014
Kuala Pambuang 2
PLN
PLTU
2017
Kalselteng 3
Swasta
PLTU
2x50
2016
Kalselteng 1
Swasta
PLTU
2x100
2017/18
Total Kapasitas
759
535
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Dari
Ke
Tegangan
Conductor
Anggaran
(Juta
USD)
COD
346
30,8
2012
0,2
2013
kms
Palangkaraya
Sampit
150 kV
2 cct, ACSR
2x240 mm2
Kasongan
150 kV
2cct, ACSR 2x
240 mm2
Tanjung
Buntok
150 kV
2cct, ACSR
2x240 mm2
260
31,9
2013
PLTG/MG Bangkanai
Muara Teweh
150 kV
2cct, 2 x Zebra
100
12,3
2013
Muara Teweh
Buntok
150 kV
2cct, ACSR
2x240 mm2
220
27,0
2013
Sampit
Pangkalan Bun
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
344
30,6
2014
PLTU Pulang
Pisau
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
0,4
2014
Muara Teweh
Puruk Cahu
150 kV
2cct, ACSR 2 x
240 mm2
94
8,4
2014
Puruk Cahu
Kuala Kurun
150 kV
2cct, ACSR 12
x 240 mm2
196
17,4
2014
PLTU Sampit
Sampit
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
40
3,6
2014
Palangkaraya
[New]
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
0,2
2015
Parenggean
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
30
1,7
2015
Kasongan
Kuala Kurun
150 kV
2cct, ACSR 2x
240 mm2
240
29,4
2015
Pangkalan Bun
Sukamara
150 kV
2cct, ACSR 2 x
240 mm2
140
17,2
2016
Nangabulik
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
70
2,1
2016
Palangkaraya
Selat
150 kV
2cct, Uprating
ke AC3
248
43,4
2016
Selat
Seberang Barito
150 kV
2cct, Uprating
ke AC3
84
14,7
2016
18
PLTU
Kalselteng 1
Kasongan
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
120
10,7
2017
19
Pangkalan
Banteng
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
48
1,4
2017
2.588
210,9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah
536
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Palangkaraya Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
Kasongan
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Kasongan
150/20 kV
New
4 LB
2,47
2013
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Sampit Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
150/20 kV
New
30
2,62
2014
150/20 kV
New
30
2,62
2014
150/20 kV
New
30
2,62
2014
Buntok Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
10
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
11
Sampit
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
12
Parenggean
150/20 kV
New
10
2,27
2014
13
New Palangkaraya
150/20 kV
New
60
3,34
2014
14
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
15
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2014
16
Puruk Cahu
150/20 kV
New
30
2,62
2015
17
150/20 kV
New
30
2,62
2015
18
Pangkalan Banteng
150/20 kV
New
30
2,62
2016
19
Sukamara
150/20 kV
New
20
2,38
2017
20
Nangabulik
150/20 kV
New
20
2,38
2017
21
Sampit
150/20 kV
Extension
60
2,10
2019
22
Pangkalan Bun
150/20 kV
Extension
60
1,38
2020
23
New Palangkaraya
150/20 kV
Extension
60
2,10
2020
24
Buntok
150/20 kV
Extension
30
1,81
2021
590
50,4
Jumlah
537
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
723,9
427,9
16,9
46.333
2013
676,7
416,0
19,3
157.036
2014
700,2
454,4
20,4
63.096
2015
786,0
498,0
21,8
56.902
2016
882,8
546,1
23,2
27.216
2017
992,0
598,8
24,7
28.292
2018
1.114,6
656,9
26,3
15.757
2019
1.252,7
720,9
28,1
15.969
2020
1.408,1
602,2
29,9
16.183
2021
1.541,4
659,3
30,5
16.401
2012-2021
10.078,4
5.580,5
241,3
443.187
Sistem Isolated
Sistem kelistrikan kecil pada daerah terpencil yang saat ini dipasok dari PLTD minyak, pada dasarnya
akan beralih masuk ke grid Barito dengan grid extension, kecuali sistem isolated yang berlokasi sangat
jauh dari grid Barito. Untuk sistem yang demikian, direncanakan dibangun PLTU skala kecil. Selain itu
juga dibuka peluang kepada investor untuk membangun PLTM untuk dapat menyelesaikan kekurangan
pasokan listrik pada daerah yang mempunyai potensi tenaga air skala kecil.
B4.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B4.8.
538
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Tahun
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
747
844
139
346
58
2013
812
953
159
60
582
115
2014
884
1.036
171
316
190
678
460
2015
963
1.128
184
70
60
272
101
2016
1.049
1.229
198
170
30
542
295
2017
1.146
1.340
214
103
40
168
197
2018
1.251
1.463
230
100
176
2019
1.368
1.598
249
60
42
2020
1.497
1.747
268
120
45
2021
1.639
1.913
294
Jumlah
30
47
759
590
2.588
1.538
539
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
04/02/2013 10:37:21
LAMPIRAN B.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
04/02/2013 10:37:21
542
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Nunukan
Malinau
Bulungan
/ Tj Selor
Berau/ Tj
Redep
Sangatta
Bontang
Melak
Tenggarong
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
Kotabangun
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Petung
Samarinda
Balikpapan
Tanah Grogot
Sistem
Mahakam
2
3
Daya (MW)
Terpasang
Mampu
Beban Puncak
Daerah Pelayanan
Samarinda, Balikpapan,
Tenggarong, Samboja dan
Muara Jawa
409,1
302,8
264,3
Petung
17,4
12,3
11,6
Tanah Grogot
12,6
11,4
10,4
Kotabangun
4,21
2,95
2,25
Kotabangun
Melak
21,7
7,6
Bontang
30,4
24,8
18,1
Bontang
Sangatta
19,08
14
12,95
Sangatta
Berau
23,84
16,6
13,68
Tanjung Redep
Bulungan
11,07
6,43
Tanjung Selor
10
Nunukan
15,85
8,5
5,57
Nunukan
11
Malinau
9,4
6,18
4,31
Malinau
Melak
543
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Penjualan
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
2.331
2.623
445
613.520
2013
2.744
3.066
521
685.309
2014
3.210
3.603
612
757.240
2015
3.606
4.036
685
829.291
2016
4.003
4.474
759
904.679
2017
4.411
4.925
836
970.750
2018
4.826
5.388
915
1.009.290
2019
5.265
5.878
998
1.046.537
2020
5.744
6.413
1.089
1.078.789
2021
6.267
6.989
1.185
1.004.513
Growth
11,6%
11,4%
11,4%
6,5%
544
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:21
Cadangan gas bumi mencapai 46 TSCF dengan produksi 2 TSCF per tahun,
- Cadangan minyak bumi 985 MMSTB dan dengan produksi 57 MMSTB per tahun,
- Potensi gas metan batubara (CBM) sebesar 108 TSCF,
- Potensi tenaga air yang cukup besar dan diperkirakan layak dikembangkan antara lain PLTA Kelai
di Tanjung Redep dan PLTA Tabang kabupaten Kutai Kartanegara berjarak sekitar 214 km dari
Tenggarong dan perlu distudi lebih lanjut.
Pengembangan Pembangkit
Sesuai dengan ketersediaan sumber energi primer di Kaltim, untuk memenuhi kebutuhan listriknya
akan dibangun pembangkit yaitu PLTU batubara, PLTG/MG dan PLTA. Selama periode 2012-2021,
direncanakan tambahan pembangkit baru dengan kapasitas total sekitar 1.620 MW dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B5.3 berikut.
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
100
2013
PLN
PLTU
Tanjung Selor
PLN
PLTMG
20
2013
Malinau
PLN
PLTU
2x3
2014
Malinau Peaker
PLN
PLTMG
2015
Tanjung Redep
PLN
PLTU
14
2014
PLN
PLTU
2x110
2014
Tanjung Selor
PLN
PLTU
2x7
2014
Sangatta
PLN
PLTU
2x7
2014/15
Nunukan
PLN
PLTMG
2014
10
Melak
PLN
PLTU
2x7
2015
11
Malinau 2
PLN
PLTU
2x3
2018
12
Tanjung Redep 2
PLN
PLTU
2x7
2016
13
PLN
PLTD
2x5
2015/20
14
Nunukan 2
PLN
PLTMG
2016
15
PLN
PLTD
2016
16
Sangatta 2
PLN
PLTU
2017
17
PLN
PLTG/MG
100
2017
18
Nunukan 3
PLN
PLTMG
16
2018
19
PLN
PLTD
2019
20
Kelai
PLN
PLTA
75
2020
21
Tana Tidung
Sewa
XPLTMG
2013
545
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:22
No
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
22
Nunukan
Sewa
XPLTMG
14
2013
23
Senipah
Swasta
PLTG
2x41
2013
24
Lati 2
Swasta
PLTU
2014
25
Swasta
PLTU
2x7
2014
26
Senipah (ST)
Swasta
PLTU
35
2015
27
Kaltim (MT)
Swasta
PLTU
2x27,5
2015
28
Embalut (Ekspansi)
Swasta
PLTU
50
2015
29
Kaltim 2 (FTP2)
Swasta
PLTU
2x100
2016
30
Tana Tidung
Swasta
PLTMG
2017
31
Kaltim 3
Swasta
PLTU
2x100
2018/19
32
Kaltim 4
Swasta
PLTU
2x150
2020/21
Total Kapasitas
1.620
546
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
547
04/02/2013 10:37:22
Kuaro
Kuaro
Bontang
Sambera
PLTG Senipah
Petung
Harapan Baru
Tenggarong
PLTG Senipah
GI New Balikpapan
New Samarinda
Tanjung Redep
PLTG Bangkanai
GI New Balikpapan
Bontang
Tj Selor
Tidang Pale
New Samarinda
PLTU Kaltim 3
Sangatta
Maloi
Melak
PLTA Kelai
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Dari
No.
Jumlah
Tanjung Redep
Kotabangun
Tanjung Redep
Maloi
Bukuan
Sambera
Malinau
Tidang Pale
Sangatta
GI Kariangau
Melak
Tanjung Selor
Embalut
Bontang
Bukuan/Palaran
Kotabangun
Bukuan
Karang Joang
New Industri
Sambutan
Perbatasan
Petung
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
22,1
180
11,0
90
1,0
16
13,0
8,4
120
110
2
2
3,7
30
14,2
160
2
4,9
40
2
25,0
6,4
204
52
2
2
3,7
30
2
41,7
340
2
31,9
207,2
140
2.749
32,9
268
19,6
160
4,9
40
11,0
90
24,5
200
3,9
32
3,7
30
2,9
24
5,6
46
1,7
14
22,3
11,4
18
Anggaran
(Juta USD)
93
kms
Konduktor
2020
2018
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Gardu Induk
Tegangan
Baru/Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2012
Sambutan Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2012
Bontang
150/20 kV
New
30
2,6
2013
150/20 kV
New (4 LB)
30
3,9
2013
Petung
150/20 kV
Extension
30
1,8
2013
Kariangau
150/20 kV
New
30
2,6
2013
New Industri
150/20 kV
New
60
3,3
2013
Sambera
150/20 kV
New (4 LB - 2x30)
60
4,6
2013
150/20 kV
Extension
60
2,1
2014
10
Sambutan
150/20 kV
Extension
60
2,1
2014
11
Bontang Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,2
2014
12
150/20 kV
Extension
30
1,8
2014
13
Industri/Gunung Malang
150/20 kV
Extension
60
2,1
2014
14
Kotabangun
150/20 kV
New
20
2,4
2014
15
New Balikpapan
150/20 kV
New
60
3,3
2014
16
Bontang
150/20 kV
Extension
60
2,1
2014
17
New Samarinda
150/20 kV
New
60
3,3
2014
18
Berau / Tj Redep
150/20 kV
New
30
2,6
2015
19
Senipah
150/20 kV
New
30
2,6
2015
20
Bulungan / Tj Selor
150/20 kV
New
30
2,6
2015
21
Sangatta
150/20 kV
New
30
2,6
2015
22
Melak
150/20 kV
New
30
2,6
2015
23
Kariangau
150/20 kV
Extension
30
1,8
2016
24
Berau / Tj Redep
150/20 kV
Extension
30
1,8
2016
25
Sambutan
150/20 kV
Extension
60
2,1
2016
26
150/20 kV
Extension
30
1,8
2016
27
Tidang Pale
150/20 kV
New
20
2.4
2016
28
Malinau
150/20 kV
New
30
2,6
2016
29
Maloy
150/20 kV
New
30
2,6
2017
30
Sangatta
150/20 kV
Extension
30
1,8
2017
31
150/20 kV
Extension
30
1,8
2017
32
New Balikpapan
150/20 kV
Extension
60
2,1
2018
548
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:22
Gardu Induk
Lanjutan
Tegangan
Baru/Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
33
Sambutan Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1.2
2018
34
New Samarinda
150/20 kV
Extension
60
2.1
2018
35
Sambutan
150/20 kV
Extension
30
1.8
2018
36
New Balikpapan
150/20 kV
Extension
60
2.1
2018
37
Petung
150/20 kV
Extension
30
1.8
2019
38
150/20 kV
Extension
60
2.1
2019
39
150/20 kV
Extension
30
1.8
2020
40
Bontang
150/20 kV
Extension
60
2.1
2020
1.480
91
Jumlah
SABAH (MALAYSIA)
BRUNEI DARUSSALAM
Tidang Pale
ACSR 2x240 mm
102 km - 2016
U
G
Tj. Selor
SARAWAK
(MALAYSIA)
Tj. Redep
PLTA Kelai
75 MW 2020
KALIMANTAN
BARAT
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
KALIMANTAN
ACSR 2x240 mm
TENGAH
100 km - 2015
Melak
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Kota Bangun
Bontang
U
G
G
Sambutan
PLTU Kaltim 3
2x100 MW 2018/19
G
G
SULAWESI
TENGAH
PLTG Senipah
2x41 MW 2013
U Industri
PLTG Senipah(ST)
35 MW 2015
Petung
Kuaro
ke
GI Tanjung
(Kalsel)
PLTU Kaltim 4
2x150 MW 2020/21
PLTU Kaltim (MT)
2x27.5 MW 2015
Manggarsari
PLTU Kaltim-2
2x100 MW 2016
Sangatta
ke PLTG/MG
Bangkanai
(Kalteng)
Maloi
KALIMANTAN
SELATAN
SULAWESI
SELATAN
Gambar
Peta
Rencanapengembangan
Pengembangan Sistem
Interkoneksi
KaltimKaltim
Gambar
B5.2B5.2
Peta
rencana
sistem
interkoneksi
549
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:22
Pengembangan Distribusi
Rencana pengembangan jaringan distribusi termasuk listrik perdesaan selama kurun waktu 2012-2021
sebagaimana ditunjukkan pada tabel B5.6, untuk mendukung rencana penambahan pelanggan baru
rata-rata 71.430 sambungan per tahun. Jaringan distrubusi yang akan dibangun meliputi JTM sepanjang
24.079 kms, JTR sekitar 29.878 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 1.254 MVA.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
1.658,0
2.680,7
94,4
69.837
2013
2.474,0
3.791,8
175,5
71.789
2014
3.113,3
4.723,2
179,8
71.931
2015
2.332,5
2.765,9
138,2
72.051
2016
2.220,2
2.550,5
110,1
75.388
2017
2.452,2
2.782,2
114,6
66.071
2018
2.733,6
3.052,6
121,8
81.207
2019
3.080,4
3.384,4
132,7
72.138
2020
3.388,8
3.659,5
138,2
71.139
2021
3.697,2
3.992,5
128,7
70.140
2012-2021
24.079,2
29.878,9
1.254,8
714.270
550
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:22
penduduknya masih belum menikmati listrik PLN. Untuk memperluas elektrifikasi di dua kabupaten
tersebut, PLN akan membangun PLTMG dengan memanfaatkan gas alam yang ada di Sembakung/
Sebaung di daratan Kaltim. Selanjutnya listrik yang dibangkitkan akan disalurkan ke Nunukan dan Sebatik
melalui jaringan kabel laut 20 kV. PLN juga tengah berupaya untuk mendapatkan pasokan gas alam,
termasuk gas skala kecil, untuk kebutuhan pembangkit listrik setempat guna menggantikan penggunaan
BBM dan penambahan pelanggan.
B5.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B5.7
Tahun
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
2.331
2.623
445
77
2013
2.744
3.066
521
208
240
725
320
2014
3.210
3.603
612
302
410
260
608
2015
3.606
4.036
685
171
150
462
560
2016
4.003
4.474
759
223
200
346
455
2017
4.411
4.925
836
113
90
548
233
2018
4.826
5.388
915
122
210
268
306
2019
5.265
5.878
998
101
90
258
2020
5.744
6.413
1.089
230
90
140
485
2021
6.267
6.989
1.185
150
341
1.620
1.480
2.749
3.643
Jumlah
551
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:22
04/02/2013 10:37:22
LAMPIRAN B.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI UTARA
04/02/2013 10:37:22
PERENCANAAN SISTEM
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Likupang
PLTA Sawangan
12 MW 2016
Tasik Ria
Kema
P
P
Lopana
Tomohon
Kawangkoan
Sawangan
PLTP Lahendong IV
1x20 MW - 2012
PLTP Lahendong V & VI
2x20 MW 2015/2017
Lolak
Bintauna
PLTP Lahendong
I,II&III 3x20 MW
P
Buroko
Tonsealama
ke
GI Isimu
(Gorontalo)
Otam
ACSR 1x240 mm 2
16 km - 2015
P
PLTP Kotamobagu I
2x20 MW 2020
PLTP Kotamobagu II
2x20 MW 2020
GORONTALO
ke
PLTU TLG
(Gorontalo)
Molibagu
554
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
Pembangkit
Owner
Bahan Bakar
Daya (MW)
Terpasang
Mampu
PLTA Tonsealama
PLN
Hydro
14,38
13,00
PLTA Tanggari I
PLN
Hydro
18,00
16,30
PLTA Tanggari II
PLN
Hydro
19,00
17,00
PLTD Bitung
PLN
HSD
56,52
27,20
PLTD Lopana
PLN
HSD
10,00
8,50
PLTP Lahendong I
PLN
Geothermal
20,00
20,00
PLTP Lahendong II
PLN
Geothermal
20,00
20,00
PLN
Geothermal
20,00
20,00
PLTP Lahendong IV
PLN
Geothermal
20,00
20,00
10
PLTU Amurang #1
PLN
Coal
25,00
10,00
11
PLTM Poigar I
PLN
Hydro
2,40
2,40
12
PLTM Lobong
PLN
Hydro
1,60
1,60
13
PLTD Kotamobagu
PLN
HSD
8,02
4,88
14
Sewa
HSD
55,00
55,00
15
Sewa
HSD
10,00
10,00
16
PLTM Mobuya
IPP
Hydro
3,00
3,00
17
PLTD Molibagu
PLN
HSD
2,73
1,50
305,65
250,38
Total Sistem
Kelistrikan Pulau-Pulau
Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa pulau yang berlokasi dekat dengan daratan Sulut maupun
sejumlah besar pulau-pulau yang tersebar hingga ke perbatasan Filipina, seperti Miangas di kabupaten
Talaud, Marore di kabupaten Sangihe, serta pulau-pulau kecil lainnya. Kelistrikan di seluruh pulau tersebut
dipasok dari PLTD dan 1 PLTM di pulau Sangihe, menggunakan jaringan tegangan menengah 20 kV.
Sistem di pulau-pulau yang relative besar adalah sistem Sangihe dengan beban puncak sekitar 5,82 MW.
Daftar pembangkit di pulau-pulau tersebar dengan beban relative besar sebagaimana diperlihatkan pada
tabel B6.2. Selain itu masih terdapat cukup banyak sistem-sistem sangat kecil tersebar dengan sumber
pasokan dari PLTD dan terhubung langsung ke pelanggan menggunakan jaringan 220 volt.
555
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
Pembangkit
Owner
Bahan
Bakar
PLN
HSD
Daya Terpasang
(kW)
(kW)
PLTD Tahuna
5.962
3.615
PLTD Peta
PLN
HSD
PLTD Lesabe
PLN
HSD
1.022
840
PLTD Tamako
PLN
HSD
1.260
900
PLTM Ulupeliang
PLN
Hydro
1.000
915
PLTB Malamenggu
PLN
Bayu
80
Sewa
HSD
2.800
2.500
PLTD Ondong
PLN
HSD
4.760
3.055
PLTD Lirung
PLN
HSD
2.510
1.665
10
PLTD Tagulandang
PLN
HSD
1.770
1.320
11
PLTD Beo
PLN
HSD
1.450
1.140
12
PLTD Makalehi
PLN
HSD
180
120
13
PLTD Melongnguane
PLN
HSD
1.850
1.400
14
PLTD Mangaran
PLN
HSD
900
615
15
PLTD Essang
PLN
HSD
850
650
16
PLTD Dapalan
PLN
HSD
340
265
17
PLTD Marampit
PLN
HSD
120
99
18
PLTD Karatung
PLN
HSD
240
180
19
PLTD Miangas
PLN
HSD
80
70
20
PLTD Nanedekale
PLN
HSD
200
160
21
PLTD Marore
PLN
HSD
80
70
22
PLTD Biaro
PLN
HSD
300
240
23
PLN
HSD
2.420
2.143
30.174
21.962
Total Sistem
556
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
Sales (Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
1.124
1.284
236
484.142
2013
1.238
1.431
261
526.509
2014
1.363
1.529
276
566.542
2015
1.500
1.719
308
609.643
2016
1.654
1.885
335
649.541
2017
1.802
2.045
359
663.004
2018
1.981
2.238
390
673.868
2019
2.178
2.451
423
684.836
2020
2.399
2.691
460
695.909
2021
2.632
2.941
499
707.090
Growth
10,3%
9,6%
8,5%
4,8%
557
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Nama
Proyek
Lokasi
Potensi
(MW)
Interkoneksi
ke
Sistem
Jarak Kit ke
Sistem
Status
Poigar II
Wulurmahatus /
Modoinding
30,0
Sistem
Minahasa
Poigar III
Wulurmahatus /
Modoinding
20,0
Sistem
Minahasa
Woran
Woran/Tombasian
0,6
Sistem
Minahasa
0,10
SSI
Morea
Morea / Belang
0,6
Sistem
Minahasa
1,00
SSI
Molobog
Molobog / Kotabuan
0,6
Sistem
Minahasa
1,00
SSI
Lobong II
0,5
Sistem
Minahasa
4,00
SSI
Apado
0,3
Sistem
Minahasa
0,55
SSI
Kinali
Otam /Pasi
1,2
Sistem
Minahasa
1,00
SSI
Bilalang
Bilalang I/ Pasi
0,3
Sistem
Minahasa
0,40
SSI
Salongo
Salongo / Bolaang
Uki
0,9
Sistem
Minahasa
5,50
SSI
Tangangah
Tengangah/ Bolaang
Uki
1,2
Sistem
Minahasa
1,20
SSI
Milangodaa I
0,7
Sistem
Minahasa
4,50
FS Tahun
2008
Milangodaa
II
0,7
Sistem
Minahasa
5,00
FS Tahun
2008
Pilolahunga
Mamalia/ Bolaang
Uki
0,8
Sistem
Minahasa
2,50
SSI
Ulupeliang II
Ulung Peliang/
Tamako
0,3
Sistem
Tahuna
1,50
SSI
Belengan
Belengan /Manganitu
1,2
Sistem
Tahuna
0,05
SSI
Jarak Kit ke
Sistem
Status
59,7
No
Nama
Proyek
Lokasi
Potensi
(MW)
Interkoneksi
ke
Sistem
Lahendong V
Tompaso
20,0
Sistem
Minahasa
On Going
22
Lahendong
VI
Tompaso
20,0
Sistem
Minahasa
On Going
23
Gunung
Ambang
Kotamobagu
400,0
Sistem
Minahasa
Pra FS
21
440
Potensi tenaga air: Studi potensi hidro oleh PLN PI Sarana Fisik dan Fasilitas Penunjang, 1994
Potensi panas bumi: Distamben Prov Sulut, 2006
558
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 direncanakan tambahan 18 unit
pembangkit baru dengan kapasitas total 677 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun meliputi PLTP,
PLTA, PLTM, PLTU batubara serta PLTG/MG peaker. Tabel B6.5 berikut menampilkan rincian rencana
pengembangan pembangkit di Provinsi Sulawesi Utara.
PROYEK
PENGEMBANG
JENIS
MW
COD
PLN
PLTU
2x25
2012
Talaud
PLN
PLTU
2x3
2014
Lelipang/Belengan
PLN
PLTM
1x0,5
2014
Tahuna (FTP 2)
PLN
PLTGB
2014
Sulut I (FTP 1)
PLN
PLTU
2x25
2014/15
Minahasa Peaker
PLN
PLTG/MG
3x25
2015/16
Duminanga
PLN
PLTM
1x0,5
2015
Sawangan
PLN
PLTA
2x6
2016
PLN
PLTM
2013
10
Sulut Peaker
PLN
PLTG/MG
3x50
2018/19/21
11
Kotamobagu I (FTP 2)
PLN
PLTP
2x20
2020
12
Kotamobagu II (FTP 2)
PLN
PLTP
2x20
2020
13
Amurang
Sewa
XPLTU
2x25
2014
14
Lahendong V (FTP 2)
Swasta
PLTP
20
2015
15
Sulut I - Kema
Swasta
PLTU
2x25
2015
16
Lahendong VI (FTP 2)
Swasta
PLTP
20
2017
17
Tahuna 2
Swasta
PLTGB
2017
18
Sulut 3
Swasta
PLTU
2x50
2017/18
Total Kapasitas
677
Selain daftar rencana tersebut diatas, juga diberikan peluang pengembangan pembangkit
skala kecil lainnya yang berbasis energi terbarukan seperti PLTS jenis terkonsentrasi /komunal serta PLT
biomas.
559
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
560
04/02/2013 10:37:23
Lopana
Teling (GIS)
Likupang
Otam
PLTG/MG Minahasa
PLTA Sawangan
PLTP Kotamobagu
GI Molibagu
10
11
12
13
Dari
No.
Jumlah
PLTU TLG
Otam
Sawangan
Likupang
Molibagu
Kawangkoan
Bitung
Lopana
Teling (GIS)
Ke
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
1,4
5,3
16
60
0,4
10
2
11,7
132
2
1,8
20
2
6,1
49,3
206
2
652
2,8
32
2
0,1
0,1
0,9
10
5,7
32
8,5
4,4
96
Anggaran
(Juta USD)
36
kms
Konduktor
2020
2019
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2013
2013
2013
2012
2012
COD
Khusus kota Manado dimana harga tanah untuk membangun GI telah semakin mahal dan sulit didapat,
pada masa yang akan datang akan menerapkan GI jenis gas insulated switchgear (GIS) seperti yang sedang
dibangun di Teling Baru. Sedangkan untuk GI yang masih jauh di luar kota Manado akan menggunakan
tipe outdoor karena secara ekonomi masih lebih menguntungkan dari pada tipe GIS.
Selain itu, dapat juga dikembangkan GI dengan konfigurasi dan fasilitas minimal namun tetap memenuhi
standar teknis dan keselamatan, untuk diterapkan pada daerah yang bebannya masih rendah dan relatif
kurang berkembang guna perbaikan pelayanan dengan biaya investasi yang relatif rendah.
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Tomohon (IBT)
150/70 kV
Extension
60
2,62
2012
Kema/Tanjung Merah
150/20 kV
New
30
2,62
2012
Paniki
150/20 kV
New
30
2,62
2012
Teling (GIS)
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Teling (IBT)
150/70 kV
Extension
60
2,62
2013
GI Kit Bintauna
150/20 kV
New
10
2,27
2014
Kawangkoan
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Paniki
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Otam
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
10
Molibagu
150/20 kV
New
20
2,38
2014
11
Teling
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
12
Tomohon
70/20 kV
Extension
30
1,26
2015
13
Kema/Tanjung Merah
150/20 kV
Extension
30
1,81
2015
14
Tonsealama
70/20 kV
Extension
20
1,01
2015
15
Tasik Ria
70/20 kV
Extension
30
1,26
2015
16
Lopana
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
17
Otam
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
18
Paniki
150/20 kV
Extension
60
1,81
2019
19
Teling
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
20
Kema/Tanjung Merah
150/20 kV
Extension
30
1,81
2020
21
Likupang
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
670
40,4
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Sulawesi Utara dimaksudkan untuk memenuhi rencana tambahan
pelanggan baru sekitar 287 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 28.700 sambungan
setiap tahun. Pengembangan jaringan distribusi tersebut belum termasuk adanya rencana interkoneksi
dari daratan Sulawesi Utara dengan pulau kecil yang berdekatan, dimana dalam implementasinya akan
didahului dengan studi kelayakan dan studi dasar laut.
Distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.468 kms JTM, 2.123 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 422 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B6.8.
561
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
130,2
188,2
36,9
38.412
2013
134,2
194,0
38,0
42.367
2014
137,7
199,1
39,0
40.033
2015
141,5
204,5
40,2
43.101
2016
145,7
210,6
41,4
39.898
2017
147,8
213,7
42,6
13.463
2018
150,9
218,1
43,8
10.864
2019
153,8
222,3
45,0
10.968
2020
180,8
261,3
50,3
11.074
2021
198,3
286,6
51,1
11.181
1.468,8
2.123,1
422,3
287.259
2012-2021
562
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:23
B6.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti pada tabel B6.9.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
1.124
1.284
236
50
120
132
120
2013
1.238
1.431
261
90
108
31
2014
1.363
1.529
276
90
150
20
93
2015
1.500
1.719
308
146
110
153
245
2016
1.654
1.885
335
37
43
2017
1.802
2.045
359
73
144
2018
1.981
2.238
390
101
30
113
2019
2.178
2.451
423
50
120
32
44
2020
2.399
2.691
460
80
30
206
132
2021
2.632
2.941
499
Jumlah
50
20
38
677
670
652
1.003
563
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:24
04/02/2013 10:37:24
LAMPIRAN B.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
04/02/2013 10:37:24
Gambar
SistemKelistrikan
Kelistrikan didi
Sulawesi
Tengah
Gambar
B7.1.B7.1.
Sistem
Sulawesi
Tengah
Sistem Isolated
Di Sulawesi Tengah terdapat banyak sistem kelistrikan yang terhubung dengan jaringan 20 kV seperti
sistem Tolitoli, sistem Poso, dan sistem Luwuk, dipasok dari PLTM dan PLTD dengan beban masingmasing sistem sudah diatas 5 MW. Selain itu masih terdapat sistem isolated kecil tersebar lainnya dimana
sebagian besar dipasok dari PLTD. Sebagian lainnya dipasok dari PLTD dan PLTM serta di beberapa lokasi
dibantu dari PLTD Pemkab setempat.
Rincian kapasitas pembangkit dan baban puncak sistem kelistrikan isolated di Sulawesi Tengah pada
tahun 2011 sebagaimana ditampilkan pada tabel B7.1 dan B7.2.
566
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:24
Tabel B7.1 Kapasitas Terpasang Pembangkit dan Beban Puncak Sistem Palu-Parigi
No
Jenis Pembangkit
Daya
Terpasang
(MW)
Daya Mampu
(MW)
Beban
Puncak
PLTD Silae
43,70
28,95
PLTD Parigi
5,50
2,95
27,00
22,20
10,00
10,00
PLTU Tawaeli
Total Sistem
30,00
26,00
116,20
90,10
70,13
Tabel B7.2 Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Kecil Tersebar (Per Sistem)
No
Pembangkit
PLTD PLN
PLTD Sewa/
PEMDA
Poso
2,6
3,0
Tentena
1,2
1,0
Kolonedale
1,6
2,3
Bungku
0,2
2,3
Tolitoli
4,8
4,0
Leok
0,9
3,3
Moutong-Kotaraya
4,0
2,0
Bangkir
2,0
Luwuk-Moilong
6,8
10
Ampana
2,9
11
Bunta
1,1
12
Banggai
1,6
13
Sulteng tersebar
Jumlah
PLTM
PLN
PLTM
IPP/Excess
2,4
8,0
0,4
2,6
3,9
2,5
1,5
10,3
4,2
1,5
7,5
2,0
5,0
0,8
3,2
0,8
15,8
3,7
1,2
2,3
1,6
11,5
40,96
Total
11,5
22,90
6,90
4,77
75,53
567
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:24
Penjualan
(GWh)
Produksi
(GWh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
655
743
161
391.172
2013
721
817
176
425.496
2014
794
898
193
457.935
2015
874
988
211
492.851
2016
963
1.088
231
525.203
2017
1.065
1.202
254
559.327
2018
1.180
1.330
280
595.269
2019
1.307
1.472
308
633.124
2020
1.430
1.608
335
672.970
2021
1.568
1.762
366
581.726
Growth
10,6%
10,4%
9,9%
5,1%
568
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:24
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
PLN
PLTD
2012
Ampana
PLN
PLTU
2x3
2014/15
PLN
PLTMG
10
2014
Morowali
PLN
PLTMG
10
2014
Halulai/Wuasa
PLN
PLTM
2x0,7
2014
Buleleng
PLN
PLTM
2x0,6
2014
Tolitoli
PLN
PLTU
3x15
2014/15
PLN
PLTMG
2015
Palu 2
PLN
PLTU
2x15
2015
10
Morowali
PLN
PLTMG
2x5
2015/16
11
Palu 3
PLN
PLTU
2x50
2017/18
12
PLN
PLTMG
2019
13
Poso 2
PLN
PLTA
2x66
2020/21
14
Swasta
PLTA
130
2012
15
Swasta
PLTA
65
2013
16
Swasta
PLTM
25
2013-2014
17
Tawaeli (Ekspansi)
Swasta
PLTU
2x15
2015
18
Luwuk (FTP2)
Swasta
PLTU
2x10
2015/16
19
Bora (FTP 2)
Swasta
PLTP
2018
20
Marana/Masaingi (FTP 2)
Swasta
PLTP
20
2018
21
Borapulu
Swasta
PLTP
2x20
2019/20
Total Kapasitas
693
569
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:24
dan transmisi 150 kV ke sistem Palu-Parigi. Panjang saluran transmisi baru yang akan dibangun untuk
kedua sistem tersebut selama periode 2012-2021 adalah 2.598 kms dengan kebutuhan dana investasi
sekitar US$ 257 juta seperti ditampilkan dalam tabel B7.5.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Dari
15
COD
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
50
4,5
2012
Palu Baru
Talise
70 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
30
2,7
2012
Tentena
Wotu
275 kV
2cct, Zebra,
430 mm
272
61,2
2012
Poso
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
80
7,1
2013
Poso
Palu Baru
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
238
21,2
2013
PLTU Tawaeli
Ekspansi
TIP 24
(TaliseParigi)
70 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
14
0,9
2014
Toli-toli
Leok
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
216
19,2
2015
Toli-toli
Siboa
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
260
23,1
2015
Moutong
Incomer
Single phi
(TolitoliSiboa)
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
220
19,6
2015
PLTU Palu 2
Incomer 2
phi (SilaePasangkayu)
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
0,7
2015
PLTMG Luwuk
Luwuk
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
180
16,0
2016
Poso
Ampana
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
248
22,1
2017
PLTU Palu 3
Incomer
double phi
(Silae-Pasangkayu)
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
0,7
2017
PLTP Bora
(FTP2)
Incomer
double phi
(Palu BaruPoso)
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
30
2,7
2018
Bunta
Luwuk
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
190
16,9
2019
Kolonedale
Incomer
single phi
PosoAmpana
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
164
14,6
2019
PLTP Borapulu
(FTP2)
Incomer
double phi
(Palu BaruPoso)
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
40
3,6
2019
16
17
Anggaran
(Juta
USD)
kms
150 kV
13
14
Konduktor
Silae
10
12
Tegangan
Palu Baru
11
Ke
570
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
18
19
Ampana
Bunta
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
170
15,1
2020
Kolonedale
Bungku
150 kV
2cct, ACSR 1 x
240 mm2
180
5,3
2020
2.598
257,2
Jumlah
No
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Anggaran
(juta
USD)
Daya
(MVA)
COD
PLTA Poso
150/20 kV
New
10
2,27
2012
Tentena IBT
275/150 kV
New
90
4,86
2012
Poso
150/20 kV
New
30
2,62
2012
Palu Baru
150/20 kV
New
30
2,62
2012
Silae
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Silae
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Palu Baru
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Leok/Buol
150/20 kV
New
20
2,38
2014
Toli-Toli
150/20 kV
New
30
2,62
2014
10
Moutong
150/20 kV
New
30
2,62
2014
11
Siboa
150/20 kV
New
30
2,62
2014
12
Luwuk
150/20 kV
New
30
2,62
2014
13
Moilong
150/20 kV
New
20
2,38
2014
14
Talise
70/20 kV
Extension
30
1,26
2014
15
Parigi
70/20 kV
Extension
20
1,01
2014
16
Poso
150/20 kV
Extension
30
1,81
2016
17
Ampana
150/20 kV
New
20
2,38
2017
18
Palu Baru
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
19
Luwuk
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
20
Silae
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
21
Tentena
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
22
Kolonedale
150/20 kV
New
20
2,38
2019
23
Talise
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
24
Bungku
150/20 kV
New
30
2,62
2021
710
54,4
Jumlah
571
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
Pengembangan Distribusi
Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, juga akan dibangun
jaringan distribusi termasuk untuk melayani listrik pedesaan. Sampai dengan tahun 2021 jaringan
distribusi yang akan dibangun sekitar 1.245 kms JTM, 1.457 kms JTR dan 459 MVA trafo distribusi,
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel B7.7. Pengembangan sistem distribusi tersebut untuk melayani
tambahan pelanggan baru sekitar 355 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 35.500
pelanggan per tahun.
Tahun
JTR
kms
2012
95,1
Trafo
MVA
Pelanggan
113,4
36,3
31.135
2013
100,0
119,3
38,1
34.324
2014
105,3
125,6
40,1
32.439
2015
110,9
132,4
42,2
34.916
2016
116,6
139,1
44,3
32.352
2017
123,0
146,7
46,6
34.124
2018
132,9
154,9
48,9
35.942
2019
143,6
163,5
51,4
37.855
2020
151,5
172,5
54,0
39.846
2021
166,2
189,2
57,4
42.227
1.244,9
1.456,9
459,3
355.160
2012-2021
B7.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B7.8.
Tahun
Energy
Sales
(GWh)
Produksi
Energi
(GWh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
655
743
161
132
160
352
286
2013
721
817
176
87
30
318
191
2014
794
898
193
43
270
14
89
2015
874
988
211
113
704
278
2016
963
1.088
231
15
30
180
50
2017
1.065
1.202
254
50
20
256
111
2018
1.180
1.330
280
75
120
30
167
2019
1.307
1.472
308
25
50
394
110
2020
1.430
1.608
335
86
350
188
2021
1.568
1.762
366
66
30
116
692
710
2.598
1.587
Jumlah
572
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
LAMPIRAN B.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI GORONTALO
04/02/2013 10:37:25
SULAWESI
TENGAH
Buroko
PLTU Gorontalo 2
2x50 MW 2019/20
U
ke
GI Moutong
(Sulteng)
Marisa
Tilamuta
Moutong
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
ACSR 1x240 mm
8 km - 2012
ke
GI Buroko
(Sulut)
PLTU GE
ACSR 1x240 mm2
2x6 MW 2013
27 km - 2012
Botupingge
PLTU TLG
2x10 MW 2013
SULAWESI
UTARA
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI GORONTALO
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Gambar
B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo
Gambar B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo
puncak tertinggi tahun 2011 (non coincident) Provinsi Gorontalo adalah 49,6 MW. Kondisi saat ini dan
rencana pengembangan sistem kelistrikan di Gorontalo sebagaimana disajikan sesuai gambar B8.1
Hampir semua energi listrik yang dibangkitkan disalurkan ke beban di Gorontalo melalui jaringan
distribusi 20 kV. Transmisi 150 kV sistem interkoneksi Gorontalo - Minahasa akan berfungsi sebagaimana
mestinya setelah kondisi pembangkit di Sulut surplus sehingga mampu memasok kebutuhan listrik di
Gorontalo.
Rincian kapasitas pembangkit terpasang di sistem Gorontalo sampai dengan tahun 2011 berdasarkan
jenis pembangkit dan pengelolaannya diberikan pada tabel B8.1.
574
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
No
Pembangkit
Jenis
Pembangkit
Jenis
Bahan
Pemilik
Daya
Terpasang
(MW)
Daya
Mampu
(MW)
Telaga
PLTD
HSD
PLN
24,50
15,30
Sewa Telaga/
Gorontalo
PLTD
HSD
PLN
37,46
22,00
Marisa
PLTD
MFO
PLN
4,55
2,25
Sewa Marisa
PLTD
HSD
PLN
13,20
12,00
Tilamuta
PLTD
HSD
PLN
1,65
1,12
Boroko
PLTD
HSD
PLN
2,29
0,24
Mongango
PLTD
HSD
PLN
1,50
1,20
Lemito
PLTM
Hydro
PLN
1,57
0,68
86,72
54,8
Total Sistem
Penjualan
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
269
298
61
140.558
2013
291
322
65
153.510
2014
314
347
70
165.754
2015
339
375
75
178.928
2016
367
406
81
191.154
2017
416
459
91
203.700
2018
450
496
98
216.945
2019
487
537
106
230.872
2020
528
581
114
245.574
2021
579
636
124
261.233
9,4%
9,3%
8,9%
7,3%
Growth
575
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
Pengembangan Pembangkit
Posisi Gorontalo relatif dekat dengan pulau Kalimantan yang merupakan sumber utama batubara
sehingga di Gorontalo direncanakan akan dibangun beberapa PLTU batubara, baik oleh PLN maupun
oleh swasta. Selain itu juga direncanakan akan dibangun PLTG/MG peaker3 untuk memenuhi kebutuhan
beban puncak. Sampai dengan tahun 2021, tambahan kapasitas pembangkit yang akan dibangun sekitar
212 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B.8.3.
Mengenai rencana pengembangan tenaga air yang merupakan energi bersih, selain dari yang sudah
terdaftar dalam tabel B8.3, tetap dimungkinkan untuk dikembangkan PLTM lain selama hal itu sesuai
dengan kebutuhan beban, atau dapat direncanakan sebagai pengganti pembangkit BBM sesuai
peranannya dalam sistem kelistrikan.
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
2x25
COD
Gorontalo (FTP1)
PLN
PLTU
Gorontalo Peaker
PLN
PLTG/MG
25
Gorontalo 2
PLN
PLTU
2x50
2019/20
Taludaa II
Swasta
PLTM
1x2
2013
Molotabu
Swasta
PLTU
2x10
2013
Taludaa I
Swasta
PLTM
1x3
2014
Gorontalo Energi *)
Swasta
PLTU
2x6
2015
Total Kapasitas
2014
2017
212
*)SwastaTerkendala
576
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
Anggaran
(Juta USD)
COD
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
16
1,4
2012
150 kV
4 cct, ACSR 1 x
240 mm2
14
1,2
2013
Botupingge
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
30
2,7
2014
Marisa
Moutong
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
180
16,0
2014
New PLTG
(Marisa)
Marisa
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
20
1,8
2017
260
23,1
No.
Dari
Ke
Tegangan
PLTU Gorontalo
Energi (IPP)
Botupingge
150 kV
PLTU Gorontalo
(FTP 1)
Incomer
double phi
BurokoIsimu
PLTU TLG
(Molotabu)
(IPP)
3
4
5
Konduktor
Jumlah
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
PLTU Gorontalo
150/20 kV
New
20
2,38
2013
Botupingge
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Isimu
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
PLTU Gorontalo
150/20 kV
Extension
30
1,81
2017
Botupingge
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
Isimu
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
Tilamuta
150/20 kV
New
30
2,62
2020
200
14,1
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sampai dengan tahun 2021 direncanakan penambahan pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan.
Untuk mendukung rencana tersebut, diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk
melistriki daerah perdesaan yaitu JTM sepanjang 695 kms, JTR sekitar 1.159 kms dan tambahan trafo
distribusi sekitar 114 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B8.6.
577
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
50,8
84,6
8,6
11.288
2013
54,0
89,9
9,6
12.952
2014
57,4
95,7
9,6
12.244
2015
61,0
101,6
10,0
13.174
2016
64,9
108,2
11,3
12.226
2017
71,9
119,9
11,7
12.545
2018
76,3
127,1
12,1
13.245
2019
80,5
134,1
13,3
13.927
2020
85,3
142,1
13,7
14.702
2021
93,5
155,9
14,6
15.659
2012-2021
695,5
1.159,2
114,4
131.963
578
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
B8.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam tabel B8.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
269
298
61
2013
291
322
65
22
20
46
55
2014
314
347
70
53
60
14
104
2015
339
375
75
12
180
46
2016
367
406
81
2017
416
459
91
25
30
20
21
2018
450
496
98
2019
487
537
106
50
60
84
2020
528
581
114
50
30
83
2021
579
636
124
Jumlah
212
200
260
413
579
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:25
04/02/2013 10:37:26
LAMPIRAN B.9
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
04/02/2013 10:37:26
ke
GI Barru
Pangkep
ke
GI Tentena/
PLTA Poso
(Sulteng)
ke
GI Sidrap
Tonasa
SULAWESI
BARAT
PLTA Malea
2x45 MW 2017
Maros
Bosowa
Mandai
Kima
Tallo G Daya
Lama
Daya Baru
Bontoala
Tello
Panakukang
Tanjung
Bunga
ke
PLTU
Takalar
Masamba
Wotu
SULAWESI
TENGAH
PLTA Poko
2x117 MW 2020/21
PLTA Bakaru II
2x63 MW 2020
Sungguminasa
PLTG/MG Makassar
Peaker
200 MW-2015
ke
ke
GI Polmas
(Sulbar)
GI Tallasa
Bakaru
Enrekang
Pare
Pinrang
PLTU Sulsel Barru (FTP1)
2x50 MW 2012/13
Makale
Sidrap
Sengkang
GU
SULAWESI
TENGGARA
Siwa
Soppeng
U
U
ke
GI Lasusua
(Sultra)
Palopo
Barru
Tallasa
U
Jeneponto
Pangkep
Bulukumba
Tello D
U
PLTBG Selayar
8 MW 2014
Bone
PT PLN (Persero)
Maros
Bosowa
PLTU Sulsel 2
2x100 MW - 2018
Sinjai
Sungguminasa
U
U
Tallasa
Punagaya
U
Bantaeng
Jeneponto
Bulukumba
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
582
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:27
Penjualan
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
3.606
4.457
808
1.480.869
2013
4.161
4.959
901
1.611.192
2014
4.820
5.446
967
1.735.581
2015
5.381
5.984
1.029
1.864.032
2016
6.162
6.577
1.122
1.985.485
2017
8.243
7.231
1.217
2.031.052
2018
8.821
7.954
1.342
2.077.093
2019
9.461
8.752
1.480
2.125.789
2020
10.164
11.507
1.949
2.158.537
2021
10.929
12.374
2.096
2.191.566
Growth
13,1%
12,4%
11,7%
4,8%
583
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:27
Di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan terdapat potensi batubara namun tidak besar, jumlah
cadangan terukur hanya 37,3 juta ton5.
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagian besar berada di daerah sebalah selatan dan
sebaliknya potensi energi primer (hidro dan gas) berada di sebelah utara provinsi ini. Kondisi ini menjadi
persoalan tersendiri bagi penyediaan tenaga listrik di Sulawesi Selatan, khususnya menyangkut sistem
penyalurannya mengingat lokasi pusat pembangkit yang akan dibangun jauh disebelah utara sedangkan
pusat beban banyak berada di selatan. Rencana proyek PLTA yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan
adalah PLTA Bakaru-II, PLTA Malea dan PLTA Bonto Batu. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi
Selatan selain dengan membangun PLTA dan PLTGU, juga direncanakan akan dibangun pembangkit baru
yang berlokasi mendekati pusat beban, yaitu PLTU batubara di Jeneponto, Takalar dan di Barru serta
PLTG/MG peaker di Makassar.
Di Sulawesi Selatan terdapat proyek PLTU IPP yang sedang tahap komisioning, yaitu PLTU Bosowa di
Jeneponto berkapasitas 2x100 MW. Direncanakan pada tahun 2012 PLTU tersebut akan beroperasi
untuk memasok sistem kelistrikan Sulsel. Selain itu, sistem Sulsel juga akan mendapatkan tambahan
pasokan dari Sulteng setelah beroperasinya PLTA Poso.
Tambahan pembangkit baru di Provinsi Sulsel hingga tahun 2021 mencapai 1.869 MW, dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B9.2 berikut.
ASUMSI
PENGEMBANG
PROYEK
JENIS
MW
COD
PLN
PLTU
2x50
2012/13
Makassar Peaker
PLN
PLTG/MG
200
2015
Punagaya/Takalar (FTP2)
PLN
PLTU
2x100
2015/16
PLN
PLTD
2x1
2015/18
Sulsel 2
PLN
PLTU
2x100
2018
Sulsel Barru 2
PLN
PLTU
100
2016
Bakaru 2
PLN
PLTA
2x63
2020
Swasta
PLTM
13
2012-2013
Swasta
PLTG
60
2012
10
Sulsel-1/Jeneponto
Bosowa
Swasta
PLTU
2x100
2012
11
Selayar (FTP 2)
PLN
PLTGB
2014
12
Swasta
PLTGU
60
2013
13
Jeneponto 2
Swasta
PLTU
2x100
2016
14
Bontobatu (FTP 2)
Swasta
PLTA
110
2017
15
Malea
Swasta
PLTA
2x45
2017
16
Sulsel-3/Takalar
Swasta
PLTU
2x100
2020
Total Kapasitas
1.869
584
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
585
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
586
04/02/2013 10:37:28
Wotu
Sengkang
Siwa
Wotu
Daya Baru
PT IKI
KIMA Maros
Sungguminasa
GI Punagaya
PLTA Malea
Wotu
Wotu
Tanjung Bunga
Enrekang
Enrekang
Sidrap
PLTA Bakaru II
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Dari
No.
Jumlah
Enrekang
Daya Baru
Palopo
Sidrap
Bontoala (sirkuit ke 2)
GI Masamba
Masamba
Makale
Tanjung Bunga
Lanna
Maros
Tallo Lama
Malili (New)
Bontoala (loop)
Palopo
Siwa
TIP. 58
TIP. 57
Palopo
Ke
150 kV
275 kV
275 kV
275 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
275 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Konduktor
3,7
4,9
181,9
40
1843,8
78,8
36,0
350
160
18,0
12
80
13,5
13,5
110
110
0,2
2,7
23,6
240
30
0,6
1,5
12
20
0,4
0,6
2
2
0,2
10,1
2
82
0,6
2,7
22,1
180
17,2
1,2
12
140
47,3
210
1,2
0,8
0,4
14
4.8
Anggaran
(Juta USD)
12
kms
2cct, TACSR
2019
2018
2018
2018
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
COD
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Tallo Lama
150/20 kV
Extension
60
2,10
2012
Bontoala
150/20 kV
Extension
60
2,10
2012
Tallasa
150/20 kV
Extension
60
2,10
2012
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2012
Pangkep
150/20 kV
Extension
30
1,81
2012
Bone
150/20 kV
Extension
30
1,81
2012
Jeneponto
150/20 kV
Extension
30
1,81
2012
Palopo IBT
275/150 kV
New
180
5,96
2012
Palopo + Ext 2 LB
150/20 kV
Extension
30
1,81
2012
10
Sengkang, Ext LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
11
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2013
12
Makale
150/20 kV
Extension
30
1,81
2013
13
150/20 kV
New
30
2,62
2013
14
Wotu (IBT)
275/150 kV
New
90
4,86
2013
15
150/20 kV
New
30
2,62
2013
16
KIMA (Mks)
150/20 kV
New
30
2,62
2013
17
Palopo
150/20 kV
Extension
30
1,81
2013
18
Siwa
150/20 kV
New
30
2,62
2014
19
Siwa, Ext 4 LB
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2014
20
Pinrang
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
21
Panakkukang
150/20 kV
Extension
60
2,10
2014
22
Daya Baru/Pattalasang
+ 4 LB
150/20 kV
New
60
3,34
2014
23
Tello
150/20 kV
Extension
60
2,10
2014
24
Tallo Lama
150/20 kV
Extension
60
2,10
2014
25
Sungguminasa
150/20 kV
Extension
60
2,10
2014
26
150/20 kV
New
30
2,62
2014
27
Punagaya
150/20 kV
New
30
2,62
2014
28
Lanna
150/20 kV
New
30
2,62
2014
587
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
No
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
29
Maros
150/20 kV
Extension
30
1,81
2015
30
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2015
31
KIMA Maros
150/20 kV
New
60
3,34
2015
32
Sidrap
150/20 kV
Extension
30
1,81
2015
33
Bantaeng
150/20 kV
New
30
2,62
2015
34
KIMA Makassar
150/20 kV
New
60
3,34
2015
35
Palopo
150/20 kV
Extension
30
1,81
2015
36
Panakukang Baru/
Bolangi + 2 LB
150/20 kV
New
60
3,34
2015
37
Panakkukang
150/20 kV
Extension
60
2,10
2016
38
Tanjung Bunga
150/20 kV
Extension
60
2,10
2016
39
Pinrang
150/20 kV
Extension
30
1,81
2016
40
Makale, Ext 2 LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2016
41
Masamba
150/20 kV
New
30
2,62
2016
42
Sinjai
150/20 kV
Extension
30
1,81
2017
43
Sidrap, Ext 2 LB
150/20 kV
Extension
2 LB
1,23
2017
44
Bone
150/20 kV
Extension
30
1,81
2017
45
Enrekang - IBT
275/150 kV
New
300
22,35
2017
46
Sidrap - IBT
275/150 kV
New
200
20,30
2017
47
275/150 kV
New
300
22,35
2017
48
Bakaru, Ext 4 LB
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2018
49
Pare-Pare
150/20 kV
Extension
30
1,81
2018
50
Mandai
70/20 kV
Extension
20
1,01
2018
51
150/20 kV
New
60
3,34
2019
52
Daya Baru/Pattalasang
150/20 kV
Extension
60
2,10
2019
53
Tallasa
150/20 kV
Extension
60
2,10
2019
54
Kajuara - GI New + 2 LB
150/20 kV
New
60
3,34
2019
55
Malili
150/20 kV
Extension
20
1,15
2019
56
Siwa
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
57
Palopo
150/20 kV
Extension
30
1,81
2019
58
Pangkep
150/20 kV
Extension
60
2,10
2020
59
Panakukang Baru/
Bolangi
150/20 kV
Extension
60
2,10
2020
60
Jeneponto
150/20 kV
Extension
20
1,15
2020
61
Tello
150/20 kV
Extension
60
2,10
2021
62
Wotu
150/20 kV
Extension
30
1,81
2021
63
Pinrang
150/20 kV
Extension
30
1,81
2021
64
Sengkang
150/20 kV
Extension
30
1,81
2021
3.170
199
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sampai dengan tahun 2021 diproyeksikan akan ada tambahan pelanggan baru sebanyak 812 ribu
pelanggan, atau rata-rata 81.200 pelanggan baru setiap tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan
menyebabkan kenaikan beban puncak menjadi 2,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun dari 808 MW
pada tahun 2012 menjadi sekitar 2.096 MW di tahun 2021.
588
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
174,4
232,4
177,5
101.561
2013
264,8
321,2
231,4
130.323
2014
319,4
312,3
235,0
124.389
2015
433,3
369,0
241,7
128.451
2016
578,8
440,3
264,2
121.453
2017
910,2
619,0
292,8
45.567
2018
890,3
651,6
311,9
46.042
2019
1.055,5
702,1
336,9
48.696
2020
1.324,8
782,8
423,9
32.748
2021
1,424,6
841,8
430,4
33.029
2012-2021
7.376,2
5.272,6
2.945,7
812.258
B9.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B9.6.
Tahun
2012
Energy
Sales
(Gwh)
3.606
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
4.457
808
315
480
253
483
2013
4.161
4.959
901
118
240
331
235
2014
4.820
5.446
967
450
90
67
2015
5.381
5.984
1.029
301
300
32
285
2016
6.162
6.577
1.122
400
180
496
650
2017
8.243
7.231
1.217
200
860
12
406
2018
8.821
7.954
1.342
201
50
590
452
2019
9.461
8.752
1.480
320
40
58
2020
10.164
11.507
1.949
326
140
521
2021
10.929
12.374
2.096
150
56
Jumlah
71.746
75.241
12.911
1.869
3.170
1.844
3.213
589
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
04/02/2013 10:37:28
LAMPIRAN B.10
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
04/02/2013 10:37:28
ke
GI Malili
(Sulsel)
PLTA Wotunohu 1
20 MW 2017
ACSR 1x240 mm 2
120 km - 2013
Lasusua
SULAWESI
SELATAN
PLTA Konawe
2x25 MW 2016/17
Kolaka
PLTU Kolaka
2x10 MW - 2016
Unaaha A
Kendari
PLTU Kendari 3
2x50 MW 2017
PLTP Laenia
20 MW - 2019
U
U
U
P
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
Raha
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN
PROPINSI SULAWESI TENGGARA
GI 500 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
GI 275 kV Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI 150 kV Existing / Rencana
P / P
PLTP Existing / Rencana
GI 70 kV Existing / Rencana
A / A
PLTA Existing / Rencana
GU
GI 500/275 kV Existing / Rencana
/ GU PLTGU Existing / Rencana
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
M / M
GI 275/150 kV Existing / Rencana
PLTM Existing / Rencana
D /
D
GI 150/70 kV Existing / Rencana
PLTD Existing / Rencana
Kit Eksisting
T/L 70 kV Existing / Rencana
T/L 150 kV Existing / Rencana
Kit Rencana
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
T/L 500 kV Existing / Rencana
PLTU Wangi-Wangi
2x3 MW 2014/15
U
U
Bau-Bau
PLTU Bau-Bau
2x7 MW - 2015
592
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:28
Pembangkit
Jenis
Pembangkit
Bahan Bakar
Pemilik
Kapasitas (MW)
Terpasang
Mampu
KENDARI
1
PLTD Wua-wua
PLTD
PLN
23,9
14,4
PLTD Poasia
PLTD
MFO
PLN
14,3
7,5
PLTD Lambuya
PLTD
HSD
PLN
1,8
Perusda Lambuya
PLTD
HSD
SWASTA
2,1
Sewa Lambuya
PLTD
HSD
SEWA
PLTD
HSD
SWASTA
36
33
85,2
62,80
10,1
7,36
KOLAKA
8
PLTD Kolaka
PLTD
HSD
PLN
PLTD
HSD
SEWA
10
PLTM Sambilambo
PLTM
AIR
PLN
12
2
8
1
24,1
16,36
7,5
4,8
RAHA
11
PLTD Raha
PLTD
HSD
PLN
12
PLTD
HSD
SWASTA
3,3
10,8
7,8
11,1
6,6
BAU-BAU
13
PLTD Bau-Bau
PLTD
HSD
PLN
14
PLTM Winning
PLTM
AIR
PLN
1,6
1,5
15
PLTD
HSD
SWASTA
13,5
13
26,2
21,1
2,6
1,5
WANGI-WANGI
16
PLTD Wangi-Wangi
PLTD
HSD
PLN
17
Sewa PLTD
PLTD
HSD
SEWA
2
4,6
Jumlah
150,9
2
3,5
111,6
593
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2007-2011 sangat tinggi, yaitu mencapai
rata-rata 8,8% per tahun. Sejalan dengan itu pertumbuhan pemakaian energi listrik dalam periode yang
sama meningkat rata-rata 8,9% per tahun. Peningkatan pemakaian listrik tersebut termasuk tinggi,
mengingat pada saat itu penjualan listrik sebetulnya masih dikendalikan karena keterbatasan pasokan
daya. Apabila pasokan listrik cukup, diperkirakan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik akan lebih tinggi
lagi.
Rasio elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini masih sekitar 55%, sehingga potensi pelanggan
baru masih banyak.
Berdasarkan pertumbuhan penjualan listrik dalam lima tahun terakhir, dan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adanya daftar tunggu yang cukup besar, penambahan jumlah
penduduk, serta target rasio elektrifikasi, maka kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Tenggara akan
tumbuh seperti pada tabel B10.2. Beban puncak di Sulawesi Tenggara akan meningkat dari 130 MW pada
tahun 2012 menjadi 293 MW di tahun 2021. Demikian pula pemakaian listrik pada tahun 2012 diperkirakan
sebesar 490 GWh akan meningkat menjadi 1.194 GWh pada tahun 2021, atau tumbuh 10,5% per tahun.
Tahun
Penjualan
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Produksi
(Gwh)
Pelanggan
2012
490
556
130
276.942
2013
548
621
144
301.319
2014
602
682
157
324.597
2015
660
749
170
348.637
2016
725
822
185
371.371
2017
830
941
210
395.748
2018
907
1.028
227
420.125
2019
993
1.125
246
444.502
2020
1.086
1.231
266
468.879
2021
1.194
1.353
293
493.256
Growth
10,5%
10,5%
9,5%
6,7%
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Sulawesi Tenggara, akan dibangun beberapa pembangkit
yaitu PLTA, PLTP dan PLTU batubara baik kapasitas menengah maupun skala kecil sesuai dengan
kebutuhan sistem setempat.
594
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Dari potensi energi terbarukan yang ada, PLN berencana akan membangun PLTA Konawe berkapasitas
50 MW. Pembangunan PLTA tersebut akan diselaraskan dengan rencana pembangunan waduk di aliran
sungai Konawe melalui kerjasama dengan institusi pengelola sungai (Balai Wilayah Sungai) setempat,
untuk memenuhi kebutuhan sistem interkoneksi 150 kV di Sulawesi Tenggara.
Selama periode 2012 - 2021, di Provinsi Sulawesi Tenggara akan dibangun pembangkit baru dengan
kapasitas total mencapai 353 MW yang akan terhubung ke grid 150 kV dan sebagian terhubung ke
jaringan 20 kV pada sistem isolated. Salah satu pembangkit yang cukup besar adalah PLTU batubara
Kendari 2x50 MW dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2017. Kebutuhan batubara untuk PLTU
ini akan dipasok dari Kalimantan.
Rencana penambahan pembangkit selengkapnya diberikan pada tabel B10.3.
Proyek
Asumsi
Pengembang
JENIS
MW
COD
PLN
PLTU
2x10
2012
PLN
PLTU
10
2013
Wangi-Wangi (Relokasi
PLTD)
PLN
PLTD
2x2
2013/18
Rongi
PLN
PLTM
2x0,4
2014
Lapai 1
PLN
PLTM
2x2
2014
Lapai 2
PLN
PLTM
2x2
2014
Riorita
PLN
PLTM
2x0,5
2014
Toaha
PLN
PLTM
2x0,5
2014
Raha
PLN
PLTU
2x3
2014
10
PLN
PLTD
2015
11
Wangi-Wangi (FTP 2)
PLN
PLTU
2x3
2014/15
12
Bau-Bau (FTP2)
PLN
PLTU
2x10
2014
13
Konawe
PLN
PLTA
2x25
2016/17
14
Kendari 3
PLN
PLTU
2x50
2017
15
Watunohu 1
PLN
PLTA
20
2018/19
16
Bau-Bau
Swasta
PLTU
2x7
2015
17
Kendari (FTP2)
Swasta
PLTU
2x25
2016
18
Kolaka (FTP2)
Swasta
PLTU
2x10
2016
19
Lainea
Swasta
PLTP
2x10
2019
Total Kapasitas
353
595
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Pembangunan interkoneksi antar pulau tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan dan studi dasar
laut.
Panjang transmisi yang akan dibangun selama periode 2012-2021 adalah 1.546 kms dengan kebutuhan
dana investasi sekitar US$ 169 juta sebagaimana terdapat dalam tabel B10.4.
No.
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
kms
Anggaran
(Juta
USD)
COD
Malili
Lasusua
150 kV
290
35,6
2013
Lasusua
Kolaka
150 kV
232
28,4
2013
Kolaka
Unahaa
150 kV
150
18,4
2013
Unahaa
Kendari
150 kV
110
13,5
2013
PLTU
Kendari
(FTP2)
Inc. 2 phi
(KendariRaha)
150 kV
10
0,9
2015
5
6
Raha
Bau-Bau
150 kV
170
15,1
2016
Kolaka
150 kV
20
1,8
2015
PLTU
Kolaka
(FTP2)
Kendari
Raha
150 kV
220
19,6
2016
Kendari
150 kV
10
10,7
2016
10
PLTA Konawe
Unahaa
150 kV
80
9,8
2016
11
PLTA Watunohu 1
Lasusua
150 kV
80
9,8
2017
Andolo
Incomer
1-phi (Kendari-Raha)
150 kV
90
2,7
2017
Andolo
GI Kasipute
150 kV
84
2,5
2017
1.546
168,7
1
2
3
4
12
13
Jumlah
596
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Kolaka + 2 LB
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Lasusua + 4 LB
150/20 kV
New
30
2,62
2013
Unahaa + 4 LB
150/20 kV
New
60
3,34
2013
150/70 kV
New
60
3,34
2013
Kendari + 2 LB
150/20 kV
New
30
2,62
2014
Kolaka, Ext 4 LB
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2014
Raha + 2 LB
150/20 kV
New
30
2,62
2014
Bau Bau
150/20 kV
New
30
2,62
2015
Kendari, Ext 4 LB
150/20 kV
Extension
4 LB
2,47
2016
10
Kendari
150/20 kV
Extension
60
2,10
2016
11
Bau Bau
150/20 kV
Extension
30
1,81
2016
12
Unaaha
150/20 kV
Extension
60
2,10
2017
13
Unahaa
150/20 kV
Extension
60
2,10
2017
14
Andolo
150/20 kV
New
10
2,27
2017
15
Kasipute
150/20 kV
New
20
2,38
2017
16
Nii Tanasa
70/20 kV
Extension
20
1,01
2019
530
38,5
Jumlah
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
129,1
Pelanggan
2012
116,2
36,4
19.004
2013
129,3
136,7
47,9
24.377
2014
226,4
227,1
39,8
23.278
2015
240,2
235,0
46,4
24.040
2016
255,4
243,1
51,5
22.734
2017
286,8
263,3
55,5
24.377
2018
386,7
268,9
59,5
24.377
2019
405,4
276,1
63,5
24.377
2020
434,7
286,5
67,4
24.377
2021
477,7
314,8
70,9
24.377
2.958,8
2.380,7
538,6
235.318
2012-2021
597
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
B10.5 Rangkuman
Rangkuman proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 - 2021 adalah seperti pada tabel B10.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
490
556
130
20
44
2013
548
621
144
12
180
782
135
2014
602
682
157
41
60
107
2015
660
749
170
17
30
30
50
2016
725
822
185
95
90
480
235
2017
830
941
210
145
150
254
251
2018
907
1.028
227
13
2019
993
1.125
246
20
20
69
2020
1.086
1.231
266
13
2021
1.194
1.353
293
14
Jumlah
8.034
9.107
2.028
352
530
1.546
930
598
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
LAMPIRAN B.11
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI BARAT
04/02/2013 10:37:29
Pasangkayu
SULAWESI
TENGAH
Topoyo
PLTA Karama (Unsolicited)
3x150 MW 2018/19
ACSR 2x240 mm
50 km - 2017
Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2
40 km - 2017
Mamuju
SULAWESI
SELATAN
PT PLN (Persero)
ke
GITET Enrekang
(Sulsel)
Polmas
Majene
ke
GI Pinrang
(Sulsel)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI BARAT
U
G
P
A
GU
GB
M
D
/
/
/
/
/
/
/
/
U
G
P
A
GU
GB
M
D
Gambar
B11.1.
Petakelistrikan
kelistrikan Provinsi
Sulawesi
Barat
Gambar
B11.1.
Peta
Provinsi
Sulawesi
Barat
Kapasitas ketiga gardu induk tersebut saat ini adalah 60 MVA. Beban puncak seluruh propinsi Sulawesi
Barat adalah 31 MW termasuk sistem isolated tersebar. Adapun pembangkit yang beroperasi secara
isolated pada saat ini diberikan pada tabel B11.1.
Pembangkit
Kapasitas (MW)
Jenis
Pembangkit
Bahan
Bakar
Pemilik
PLTD
HSD
PLN
3.32
2.26
Terpasang
Mampu
Grid 20 kV Sist.
Sulselrabar
1
PLTD Mamuju
PLTD Isolated
PLTD Mambi
PLTD
HSD
PLN
0.24
0.182
PLTD Babana
PLTD
HSD
PLN
0.04
0.072
PLTD Topoyo
PLTD
HSD
PLN
0.2
0.11
PLTD Karossa
PLTD
HSD
PLN
0.53
0.360
PLTD Baras
PLTD
HSD
PLN
0.82
0.445
PLTD
HSD
PLN
2.80
2.260
PLTD Sarjo
PLTD
HSD
PLN
0.14
0.123
Jumlah
4.770
3.552
8.090
5.812
600
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Tahun
Penjualan
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Produksi
(Gwh)
Pelanggan
2012
168
193
40
120.031
2013
188
230
47
130.599
2014
207
266
55
140.696
2015
227
293
60
151.125
2016
249
322
66
160.989
2017
276
353
72
172.637
2018
302
387
79
185.176
2019
330
423
87
198.685
2020
360
462
95
213.255
2021
396
504
103
228.267
10,1%
12,1%
12,1%
7,4%
Growth
Pengembangan Pembangkit
Memperhatikan besarnya potensi tenaga air tersebut, prioritas pertama dalam mengembangkan
pembangkit adalah membangun PLTA. Rencana pembangunan PLTA tersebut harus diawali dengan
studi kelayakan yang baik dan lengkap termasuk adanya data curah hujan yang memadahi.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, di Provinsi Sulawesi Barat direncanakan
akan dibangun pembangkit kapasitas total hingga 734 MW yang akan tersambung ke grid 150 kV sistem
601
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:29
Sulselbar. Pembangkit tersebut adalah PLTU batubara 2x25 MW (proyek FTP2) yang akan dibangun oleh
swasta dan PLTA Poko 117 MW sebagaimana serta PLTA Karama, sebagaimana diberikan pada tabel
B11.3. Apabila tambahan pembangkit baru tersebut selesai beroperasi, maka kelebihan dayanya
akan dikirim ke daerah lain melalui sistem interkoneksi 150 kV Sulselbar.
Proyek PLTA Karama ini merupakan sebuah proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) unsolicited. Saat
ini hasil studi kelayakan yang dibuat oleh perusahaan swasta bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat, sedang dievaluasi. Apabila hasil studi menyatakan proyek ini layak dibangun dan sesuai
dengan kebutuhan sistem yang ada, maka proyek ini akan dilanjutkan ke proses pengadaan.
Proyek
ASumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
PLN
PLTA
2x117
2020/21
Poko
Mamuju (FTP2)
Swasta
PLTU
2x25
2015
Swasta
PLTA
150
2018
Swasta
PLTA
300
2019
Total Kapasitas
734
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
Anggaran
(Juta USD)
COD
Pasangkayu
Silae
150 kV
2 cct, ACSR
2x240 mm2
90
11,0
2013
PLTU Mamuju
(FTP2)
Mamuju
150 kV
2 cct,
Hawk, 240
mm
68
2,0
2015
Mamuju Baru
150 kV
2cct,
Hawk, 240
mm
0,1
2017
PLTA Karama
Mamuju Baru
275 kV
2 cct, 2 x
429 ACSR
(Zebra)
160
54,0
2017
Mamuju Baru
Enrekang
275 kV
2 cct, 2 x
429 ACSR
(Zebra)
420
118,2
2017
Pasangkayu
Mamuju
150 kV
2 cct, ACSR
2x240 mm2
400
49,1
2017
PLTA Poko
Bakaru
150 kV
2 cct,
Hawk, 240
mm
40
1,2
2019
1.182
235,6
5
6
kms
7
Jumlah
602
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
Gardu Induk
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Mamuju
150/20 kV
Extension
30
1,81
2014
Pasangkayu
150/20 kV
New
30
2,62
2014
Topoyo
150/20 kV
New
30
2,62
2015
275/150 kV
New
200
20,30
2017
Mamuju Baru
150/20 kV
New
30
2,62
2017
320
30
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Hingga tahun 2021 akan dilakukan penambahan sambungan pelanggan baru sekitar 116 ribu pelanggan,
atau rata-rata 11.600 pelanggan setiap tahunnya. Beban puncak pada 2021 diperkirakan akan naik
menjadi 103 MW dari kondisi 2012 yaitu 40 MW atau naik 2,5 kali.
Jaringan distribusi yang akan dibangun termasuk untuk melistriki perdesaan, terdiri dari JTM sepanjang
1.233 kms, JTR sekitar 1.543 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 450 MVA seperti
diberikan pada Tabel B11.6.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
64,8
145,4
52,5
8.243
2013
114,0
146,8
43,4
10.568
2014
113,4
148,4
41,1
10.097
2015
116,8
149,8
41,7
10.429
2016
120,9
151,4
42,7
9.864
2017
127,9
153,8
44,0
11.648
2018
131,7
154,8
44,8
12.539
2019
137,2
156,8
46,0
13.510
2020
146,2
160,2
47,8
14.570
2021
160,6
176,1
47,4
15.011
1.233,5
1.543,6
451,5
116.479
2012-2021
603
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
B11.4 Ringkasan
Ringkasan prakiraan kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas sistem kelistrikan dan
kebutuhan investasi di Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2021 sebagaimana terdapat dalam
tabel B11.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit (MW)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
GI (MVA)
2012
168
193
40
2013
188
230
47
90
16
2014
207
266
55
60
2015
227
293
60
30
68
10
2016
249
322
66
50
93
2017
276
353
72
230
984
249
2018
302
387
79
150
230
2019
330
423
87
300
40
457
2020
360
462
95
117
181
2021
396
504
103
117
182
734
320
1.182
1.431
Jumlah
604
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
LAMPIRAN B.12
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI MALUKU
04/02/2013 10:37:30
606
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
Sistem kelistrikan terbesar di Provinsi Maluku adalah sistem Ambon, dimana sistem ini memiliki jumlah
pasokan pembangkit 80,2 MW termasuk PLTD sewa, dengan daya mampu sekitar 45 MW dan beban
puncak 40 MW.
Sistem Isolated
Jenis
Pembangkit
Kapasitas (MW)
Terpasang
Beban Puncak
(MW)
Daya Mampu
Sistem Ambon
I
1. Hative Kecil
PLTD
21
10
2. Poka
PLTD
34
14
3. Sewa Mesin
PLTD
25
21
80
45
40
TOTAL
Sistem Masohi
II
1. Masohi
PLTD
2. Waipia
PLTD
3. Liang
PLTD
4. Sewa Mesin
PLTD
TOTAL
12
1. Kairatu
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
3. Piru
PLTD
TOTAL
10
1. Namlea
PLTD
2. Mako
PLTD
3. Sewa Mesin
PLTD
10
PLTD
1. Langgur
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
10
TOTAL
V
Sistem Saparua
Saparua
Sistem Tual
VI
TOTAL
Sistem Saumlaki
VII
1. Saumlaki
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
TOTAL
Sistem Dobo
VIII
1. Dobo
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
TOTAL
607
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
Penjualan
(Gwh)
403
410
445
481
521
564
610
660
713
772
9.5%
Produksi
(Gwh)
470
466
500
539
582
629
680
734
793
857
9.2%
Puncak
(MW)
99
98
105
113
122
132
142
153
165
178
9.0%
Pelanggan
249,661
282,446
314,120
336,365
369,931
389,562
405,559
419,102
432,955
447,127
7.3%
608
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 akan dapat dipenuhi dengan mengembangkan
pembangkit di Maluku berkapasitas total sekitar 193 MW, termasuk rencana PLTA Wai Tala 40,5 MW
seperti ditampilkan pada tabel B12.3. Pengembangan PLTA Wai Tala, akan didahului dengan studi
kelayakan dan studi dasar laut mengingat daya yang dihasilkan akan dievakuasi ke Ambon menggunakan
kabel laut 70 kV. Keberadaan PLTA Wai Tala dengan desain waduk dan interkoneksi kabel laut ini sangat
strategis bagi sistem Ambon karena akan dapat berperan sebagai pembangkit peaker yang sangat
dibutuhkan di Ambon untuk mengurangi penggunaan BBM atau bahan bakar lainnya yang cukup mahal.
Proyek
Pengembang
Jenis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
Swasta
PLTD
PLTU
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTGB
PLTGB
PLTGB
PLTP
PLTM
PLTU
PLTM
PLTD
PLTA
PLTA
PLTM
PLTM
MW
0,5
2x15
1,5
1
4
4
6
6
8
2x10
2x2
15
6
4x2
13,5
40,5
3x2
18.5
193
COD
2012
2013/14
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2016
2014/15
2015
2016
2016/18/19/21
2017
2018
2018/19/20
2014-2017
609
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:30
Dari
Ke
Tegangan
PLTU Waai
Passo
70 kV
PLTU Waai
Sirimau
70 kV
Passo
Sirimau
70 kV
PLTP Tulehu
70 kV
Passo
Piru
Kairatu
70 kV
Masohi
Kairatu
70 kV
PLTP Tulehu
70 kV
Landing Point
Haruku 1
Landing Point
Haruku 1
Haruku
Landing Point
Ambon
Landing Point
Ambon
Haruku
Landing Point
Haruku 2
Landing Point
Seram
Kairatu
70 kV
Incomer 2 phi
(Kairatu-Masohi)
Jumlah
70 kV
10
11
12
13
14
Landing Point
Haruku 2
Landing Point
Seram
PLTA Tala
70 kV
70 kV
70 kV
70 kV
70 kV
Konduktor
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
1 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
kabel laut,
2cct
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
kabel laut,
2cct
2 cct, 1x240
HAWK
2 cct, 1x240
HAWK
kms
(Juta USD)
COD
18
1.6
2013
30
2.6
2013
12
1.0
2013
0.4
2014
26
1.1
2014
110
5.6
2014
210
12.8
2017
0.4
2017
10
9.6
2017
26
0.1
2017
1.6
2017
14
13.4
2017
2.2
2017
30
1.8
2017
504
54.2
Rencana
Pengembangan Sistem
70 kV
GambarGambar
B12.2 B12.2
Peta Peta
Rencana
Pengembangan
Sistem
70Seram-Ambon
kV Seram-Ambon
610
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Sirimau
70/20 kV
New
30
2,18
2013
Passo
70/20 kV
New
20
1,95
2013
Wayame
70/20 kV
New
30
2,18
2014
Sirimau
70/20 kV
Extension
30
1,26
2017
Haruku
70/20 kV
New
20
1,95
2017
Piru
70/20 kV
New
20
1,95
2017
Sirimau
70/20 kV
Extension
30
1,26
2018
Masohi
70/20 kV
New
10
2,27
2018
Kairatu
70/20 kV
New
10
2,27
2018
10
Passo
70/20 kV
Extension
30
1,26
2019
11
Poka
70/20 kV
New
30
2,18
2021
12
Masohi
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
No
Jumlah
Anggaran
(juta USD)
280
COD
22
Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan
pelanggan baru sekitar 224 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021, termasuk untuk melayani
listrik perdesaan. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulau-pulau yang
memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak tersedia
energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
ekonomis. Jaringan distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 sudah termasuk
untuk melistriki perdesaan adalah 1,288 kms JTM, sekitar 1.045 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 80 MVA, secara rinci ditampilkan pada tabel B12.6.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
137
113
4,7
26.801
2013
112
91
6,0
32.785
2014
104
85
6,6
31.674
2015
108
88
7,1
22.245
2016
122
99
7,7
33.566
2017
128
103
8,3
19.631
2018
134
108
9,0
15.997
2019
140
113
9,6
13.543
2020
146
118
10,3
13.853
2021
158
127
10,8
14.172
1.289
1.045
80,3
224.267
2012-2021
611
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
B12.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B12.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta
US$)
2012
403
470
99
2013
410
466
98
26
50
60
68
2014
445
500
105
38
30
142
72
2015
481
539
113
22
2016
521
582
122
53
102
2017
564
629
132
15
70
302
75
2018
610
680
142
46
50
81
2019
660
734
153
30
14
2020
713
793
165
11
2021
772
857
178
Jumlah
50
11
193
280
504
463
612
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
LAMPIRAN B.13
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI MALUKU UTARA
04/02/2013 10:37:31
Gambar B13.1 Peta Peta Lokasi Pembangkit dik Provinsi Maluku Utara
614
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
Sistem Isolasi
Jenis
Pembangkit
PLTD
15
3. Sewa Mesin
PLTD
20
16
35
21
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
10
Sistem Jailolo-Sidangoli-Sofifi
1. Jailolo-Sidangoli
PLTD
2. Sofifi
PLTD
3. Sewa Mesin
PLTD
1. Soa Siu
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
Sistem Bacan
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
TOTAL
Sistem Sanana
1. Sanana
PLTD
2. Sewa Mesin
PLTD
TOTAL
VII
1. Bacan
VI
16
1. Tobelo
TOTAL
V
Beban Puncak
Sistem Tobelo
TOTAL
IV
Daya Mampu
1. Kayu Merah
TOTAL
III
Terpasang
Sistem Ternate
TOTAL
II
Kapasitas (MW)
Sistem Daruba
Daruba
PLTD
615
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
Penjualan
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban
Puncak (MW)
Pelanggan
2012
243
290
45
145.953
2013
289
336
63
164.088
2014
312
360
68
181.575
2015
338
388
73
193.647
2016
367
421
79
212.330
2017
399
457
85
226.151
2018
434
496
93
240.856
2019
472
539
101
248.143
2020
512
584
109
255.274
2021
555
631
118
262.568
10,6%
9,1%
10,5%
7,3%
Growth
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik 2012 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dengan mengembangkan PLTU
batubara, PLTP, PLTM dan PLTGB dengan kapasitas sekitar 76 MW seperti ditampilkan pada tabel B13.3.
616
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
PROYEK
ASUMSI
PENGEMBANG
JENIS
MW
COD
2x7
2013
PLN
PLTU
PLN
PLTD
1,2
2013
Sofifi
PLN
PLTU
2x3
2014
PLN
PLTD
2014
Tobelo (FTP 2)
PLN
PLTGB
2014
Tidore 2
PLN
PLTU
2x7
2015
PLN
PLTD
1x3
2017/19/21
PLN
PLTD
2018
Swasta
PLTM
4.5
2013-2015
10
Jailolo (FTP2)
Swasta
PLTP
2x5
2016
11
Swasta
PLTP
2017
12
Jailolo 2
Swasta
PLTP
2020
Total Kapasitas
75,7
Dari
Tegangan
Conductor
kms
Anggaran
(Juta USD)
COD
PLTP
Jailolo
Maba
150 kV
2 cct,
Hawk, 240
mm
110
20,3
2016
Sofifi
Incomer
single pi
(Jailolo-Maba)
150 kV
2 cct,
Hawk, 240
mm
46
4,1
2016
PLTP
Jailolo
Tobelo
150 kV
2 cct,
Hawk, 240
mm
220
19,6
2017
376
44,0
Ke
Jumlah
617
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:31
Tegangan
Baru/Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
Maba
150/20 kV
New
30
2.6
2016
Sofifi
150/20 kV
New
30
2.6
2016
Jailolo
150/20 kV
New
30
2.6
2016
Tobelo
150/20 kV
New
30
2.6
2017
120
10.4
No
Jumlah
COD
Pengembangan Distribusi
Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku Utara dimaksudkan untuk memenuhi proyeksi tambahan
pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 saja akan
disambung 14.968 pelanggan, dan pada periode selanjutnya akan disambung rata-rata 13.158
618
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
pelanggan setiap tahun. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulaupulau yang memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak
tersedia energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
keekonomiannya serta hasil studi laut.
distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.178 kms JTM, 955 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 151 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B13.6.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
115,8
95,0
8,6
14.968
2013
102,7
84,1
11,0
18.135
2014
96,9
79,2
12,3
17.487
2015
100,8
82,1
13,3
12.072
2016
113,1
91,9
14,6
18.683
2017
118,0
95,6
15,9
13.821
2018
123,1
99,5
17,2
14.705
2019
128,5
103,6
18,5
7.287
2020
134,1
107,9
19,8
7.131
2021
145,2
116,8
20,4
7.294
1.178,2
955,7
151,6
131.583
2012-2021
619
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
B13.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B13.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
243
290
45
2013
289
336
63
15
35
2014
312
360
68
19
33
2015
338
388
73
17
40
2016
367
421
79
10
90
156
65
2017
399
457
85
30
220
42
2018
434
496
93
2019
472
539
101
2020
512
584
109
20
2021
555
631
118
76
120
376
262
Jumlah
620
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
LAMPIRAN B.14
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA
04/02/2013 10:37:32
Sistem Biak
PROVINSI
PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA
Sistem Serui
Sistem Jayapura
Sistem Nabire
Sistem Wamena
Sistem Timika
622
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
Sistem Kelistrikan
Jenis
Kapasitas
Terpasang
Daya Mampu
Beban Puncak
(MW)
Sistem Jayapura
1. Yarmock
PLTD
6,6
2,7
2. Waena
PLTD
38,6
24,8
3. Sentani
PLTD
0,0
0,0
4. Arso
PLTD
0,0
0,0
5. Kit Sewa
PLTD
Jumlah
33,0
31,0
78,2
58,5
50,1
Sistem Wamena
II
1. Sinagma
PLTD
2,4
2,1
2. Sinagma
PLTM
0,4
0,3
3. Walesi
PLTM
Jumlah
1,6
1,6
4,4
4,0
5,5
3,2
3,8
Sistem Timika
III
1. Timika
PLTD
2. Kit Sewa
PLTD
Jumlah
13,0
11,8
18,5
15,0
14,4
Sistem Biak
IV
1. Karang Mulia
PLTD
13,8
11,1
2. Kit Sewa
PLTD
3,0
3,0
16,8
14,1
Jumlah
8,9
Sistem Serui
V
1. Serui
PLTD
6,4
3,6
2. Kit Sewa
PLTD
2,0
2,0
8,4
5,6
4,9
3,8
Jumlah
3,8
Sistem Merauke
VI
1. Kelapa Lima
PLTD
2. Kit Sewa
PLTD
Jumlah
15,6
11,6
20,5
15,4
12,8
Sistem Nabire
VII
VIII
1. Navire
PLTD
3,4
2,6
2. Kalibobo
PLTD
6,5
5,8
3. Kit Sewa
PLTD
9,0
7,0
Jumlah
18,9
15,4
8,8
Lisdes Tersebar
13,5
9,3
5,6
Jumlah
TOTAL
13,5
9,3
5,6
179,2
137,3
108,24
623
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
Penjualan
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
621
684
142
234.345
2013
723
795
165
395.950
2014
848
931
192
513.772
2015
973
1.066
219
602.140
2016
1.100
1.203
246
673.111
2017
1.240
1.354
276
743.082
2018
1.397
1.523
310
813.053
2019
1.556
1.693
343
883.024
2020
1.702
1.850
374
952.995
2021
1.864
2.022
407
1.022.966
Growth
13,6%
13,1%
12,7%
20,2%
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sekitar 353 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B14.3. Selain itu terdapat
potensi PLTM yang akan dikembangkan oleh PLN yaitu PLTM Rendani 2x0,65 MW di Kabupaten Yapen,
PLTM Serambokan 118 kW dan PLTM Digoel 1,1 MW distrik Okaom di Kabupaten Pegunungan Bintang
yang saat ini dalam tahap studi kelayakan.
624
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
PROYEK
ASUMSI
PENGEMBANG
JENIS
MW
COD
Walesi 6, 7
PLN
PLTM
2x0,6
2013
PLN
PLTA
20
2013
PLN
PLTU
2x10
2013
Sinagma 4, 5
PLN
PLTM
2x0,2
2014
Kalibumi I
PLN
PLTM
2,6
2014
Timika
PLN
PLTGB
2014
Kurik/Merauke
PLN
PLTGB
3x5
2014/15/18
Jayapura - Holtekamp 2
PLN
PLTU
2x15
2015
Orya 2
PLN
PLTM
10
2015
10
Kalibumi II
PLN
PLTM
2x2,5
2014/15
11
Sanoba
PLN
PLTM
0,3
2014
12
Mariarotu I
PLN
PLTM
2x0,65
2014
13
Mariarotu II
PLN
PLTM
2x0,65
2014/15
14
Timika
PLN
PLTU
4x7
2015
15
Baliem
PLN
PLTA
10
2016
16
PLN
PLTM
2x2,5
2016/17
17
Baliem
PLN
PLTA
2x20
2017/18
18
Biak 1
PLN
PLTGB
2x6
2017/18
19
Tatui
PLN
PLTM
2x2
2017/18
20
PLN
PLTMG
2018
21
Amai
PLN
PLTM
1,4
2018
22
Jayapura 2
PLN
PLTU
2x15
2018/19
23
Nabire (CNG/LNG)
PLN
PLTMG
2x5
2019
24
Walesi Blok II
Swasta
PLTM
6x1
2014
25
Biak (FTP2)
Swasta
PLTU
2x7
2016
26
Merauke (FTP2)
Swasta
PLTU
2x7
2016
27
Nabire (FTP2)
Swasta
PLTU
2x7
2016
28
Jayapura (FTP2)
Swasta
PLTU
2x15
2016
29
Merauke 2
Swasta
PLTU
2x7
2016/17
Total Kapasitas
353
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel B14.3, di Papua akan dibangun PLTA Baliem secara bertahap (10
MW pada tahun 2016 dan 4x10 MW pada tahun 2017/2018). PLTA ini dimaksudkan untuk mempercepat
pemerataan tersedianya pasokan listrik yang cukup khususnya di sekitar Wamena. Listrik yang
dibangkitkan akan disalurkan ke tujuh ibukota Kabupaten di sekitar Wamena menggunakan transmisi
150 kV.
625
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:32
jauh, maka sistem yang dikembangkan di Wamena menggunakan tegangan 150 kV. Dana investasi yang
dibutuhkan untuk membangun transmisi tersebut sekitar US$ 65 juta, seperti ditampilkan dalam tabel
B14.4.
COD
36
2,2
2012
2cct, 1 HAWK
40
2,4
2012
70 kV
2cct, 1 HAWK
160
9,8
2013
Wamena
150 kV
2 cct, ACSR 2 x
240 mm2
50
6,1
2016
Wamena
Elelim
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
122
10,9
2017
Wamena
Karubaga
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
150
13,4
2017
Karubaga
Mulia
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
130
11,6
2017
Mulia
Ilaga
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
80
7,1
2017
PLTA
Baliem
Sumohai
150 kV
2 cct, ACSR 1 x
240 mm2
50
1,5
2017
818
64,9
No.
Dari
PLTU
Holtekamp
Tegangan
Konduktor
Jayapura
(Skyland)
70 kV
2cct, 1 HAWK
Jayapura
(Skyland)
Sentani
70 kV
PLTA
Genyem
Sentani
PLTA
Baliem
5
6
7
8
9
Ke
kms
Jumlah
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Skyland
70/20 kV
New
3x20
3,97
2013
Sentani
70/20 kV
New
3x20
3,97
2013
Timika
70/20 kV
New
30
2,18
2015
Sumohai
150/20 kV
New
2,38
2016
Wamena
150/20 kV
New
30
2,62
2016
Elelim
150/20 kV
New
2,38
2016
Karubaga
150/20 kV
New
2,38
2016
Mulia
150/20 kV
New
2,38
2016
Ilaga
150/20 kV
New
2,38
2016
10
Skyland
70/20 kV
Extension
2x20
1,76
2017
11
Sentani
70/20 kV
Extension
2x20
1,76
2018
285
28
No
Jumlah
626
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:33
GI Elelim
(Kab. Yalimo)
GI Karubaga
(Kab. Tolikara)
ACSR 1x240 mm2
65 km (2017)
ACSR 1x240 mm2
75 km (2017)
GI Mulia
(Kab. Puncak Jaya)
2
ACSR 1x240 mm
40 km (2017)
GI Wamena
GI Ilaga
(Kab. Puncak)
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
Kenyam
(Kab. Nduga)
PLTA Baliem
10 MW (2016)
2x20 MW (2017/18)
GI Sumohai
627
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan baru
sampai dengan tahun 2021 sekitar 844 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi
60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 55 ribu pelanggan baru selama 2012. Pada tahun
2013 akan dibangun 161.000 ribu dan pada periode berikutnya akan disambung sekitar 70.000 pelanggan
setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
termasuk untuk melistriki perdesaan yaitu jaringan tegangan menengah 1.191 kms, jaringan tegangan
rendah 1.093 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 156 MVA, seperti ditampilkan dalam
tabel B14.6.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
60,1
52,4
7,0
55.314
2013
69,4
60,5
8,2
161.605
2014
81,3
70,9
9,7
117.822
2015
93,5
81,6
11,3
88.368
2016
106,3
92,8
13,3
70.971
2017
121,0
105,6
15,6
69.971
2018
138,1
120,6
18,2
69.971
2019
156,3
136,5
21,3
69.971
2020
174,3
152,2
25,0
69.971
2021
2012-2021
190,8
166,7
26,9
69.971
1.191,3
1.039,8
156,6
843.935
628
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
B14.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti dalam tabel B14.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
621
684
142
12
2013
723
795
165
40
120
236
112
2014
848
931
192
22
60
2015
973
1,066
219
76
30
159
2016
1,100
1,203
246
104
55
50
235
2017
1,240
1,354
276
31
40
532
107
2018
1,397
1,523
310
54
40
98
2019
1,556
1,693
343
20
47
2020
1,702
1,850
374
16
2021
1,864
2,022
407
Jumlah
19
352
285
818
866
629
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
04/02/2013 10:37:34
LAMPIRAN B.15
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA BARAT
04/02/2013 10:37:34
Sistem Manokwari
Sistem Sorong
Sistem Teminabuan
PROVINSI
PAPUA BARAT
Sistem Fak Fak
Sistem Kaimana
PROVINSI
PAPUA
632
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua Barat sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel B15.1.
Sistem Kelistrikan
Jenis
Kapasitas (MW)
Terpasang
Daya Mampu
2,0
Beban
Puncak
Sistem Sorong
I
1. Klademak
PLTD
3,1
2. Klasaman
PLTD
10,1
3. Excess Power
PLTD
10,7
10,7
5. Kit Sewa
PLTD
8,8
8,8
32,7
29,5
PLTD
4,0
2,0
PLTM
2,0
1,6
JUMLAH
28,6
1. Kebun Kapas
2. Werba
3. Kit Sewa
PLTD
JUMLAH
III
2,0
5,6
5,4
4,3
5,4
4,3
3,2
2,3
3,2
2,3
3,6
Sistem Kaimana
1. Kaimana
PLTD
JUMLAH
IV
2,0
8,0
2,4
Sistem Teminabuan
1. Teminabuan
PLTD
JUMLAH
1,1
Sistem Manokwari
V
1. Sanggeng
PLTD
10
7,1
2. Kit Sewa
PLTD
12,0
10,0
JUMLAH
VI
Lisdes Tersebar
JUMLAH
TOTAL
22
17,1
14,1
15,9
11,3
6,8
15,9
11,3
6,8
87,2
70,1
56,6
633
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
Sales (Gwh)
Produksi (Gwh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
333
358
73
128.183
2013
356
437
89
149.500
2014
384
451
92
170.895
2015
414
505
103
193.051
2016
447
541
111
210.572
2017
493
591
122
221.982
2018
543
647
133
233.380
2019
598
708
146
244.244
2020
656
772
160
254.971
2021
719
844
175
266.024
8,9%
9,3%
12,8%
9,3%
Growth
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, direncanakan akan dibangun PLTU
batubara, PLTA dan PLTM dengan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 120 MW dengan perincian
seperti pada tabel B15.3.
Selain itu, juga akan dilakukan pembelian tenaga listrik dari excess power BP Tangguh dengan kapasitas
5 sampai 8 MW untuk melistriki Kabupaten Teluk Bintuni baik disisi utara teluk maupun disisi selatan.
Untuk pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas yang lebih besar berbahan bakar gas/LNG,
akan disiapkan setelah PLN mendapatkan kepastian alokasi gas/LNG Bintuni.
untuk gas yang ada di pulau Salawati, juga akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik
(PLTMG) dan energinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kV termasuk kabel laut untuk melayani
beban di daerah Sorong daratan.
634
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
PROYEK
ASUMSI
PENGEMBANG
JENIS
MW
COD
Prafi
PLN
PLTM
2,5
2013
Prafi II
PLN
PLTM
2013
Kombemur
PLN
PLTM
2x3,3
2013/14
Manokwari
PLN
PLTGB
2x3
2014
Waigo
PLN
PLTM
2014
Ransiki
PLN
PLTM
2014
PLN
PLTD
2x3
2015/18/19
Warsamson
PLN
PLTA
3x15,5
2017/18
Andai (FTP2)
Swasta
PLTU
2x7
2016
10
Klalin (FTP2)
Swasta
PLTU
2x15
2016
Total Kapasitas
120
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
kms
Anggaran
(Juta USD)
COD
PLTU Makbusun
Sorong
70 kV
2cct, 1 HAWK
60
3,7
2015
PLTA Warsamson
Sorong
70 kV
2cct, 1 HAWK
40
2,4
2016
100
Jumlah
635
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:34
Gardu Induk
Sorong
Sorong
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
70/20 kV
New
60
2.10
2015
70/20 kV
Extension
60
1.76
2018
120
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Pengembangan jaringan distribusi di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
tambahan pelanggan baru sekitar 155 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 akan
disambung 18.000 pelanggan untuk mencapai rasio elektrifikasi 60% dan pada tahun-tahun selanjutnya
jumlah pelanggan yang akan disambung rata-rata 15.500 pelanggan per tahun. Jaringan distribusi yang
akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan meliputi JTM
sepanjang 1.180 kms, JTR sekitar 850 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 224 MVA,
sebagaimana diberikan pada tabel B15.6.
636
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:35
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
67,0
48,5
8,2
18.008
2013
73,7
53,4
10,0
21.317
2014
81,5
59,0
12,2
21.395
2015
90,4
65,5
14,9
22.156
2016
100,9
73,1
18,1
17.521
2017
115,3
83,5
21,9
11.410
2018
132,4
95,9
26,6
11.398
2019
152,2
110,3
32,3
10.864
2020
175,0
124,8
39,2
10.727
2021
191,7
136,7
40,9
11.053
1.180,2
850,7
224,3
155.849
2012-2021
Selain rencana tersebut, di Kabupaten Teluk Bintuni sedang dibangun jaringan 20 kV SUTM, SKTM dan
kabel laut untuk menyalurkan tenaga listrik excess power 5 - 8 MW dari BP Tangguh untuk disalukan ke
pelanggan di kota Bintuni dan sekitarnya serta ke kawasan disekitar BP Tangguh.
637
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:35
B15.5 Rangkuman
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B15.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
333
358
73
2013
356
437
89
22
2014
384
451
92
13
60
38
2015
414
505
103
60
14
2016
447
541
111
44
40
96
2017
493
591
122
31
53
2018
543
647
133
18
60
34
2019
598
708
146
10
2020
656
772
160
10
2021
719
844
175
Jumlah
11
120
120
100
294
638
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:35
LAMPIRAN B.16
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
04/02/2013 10:37:35
Sistem Sumbawa meliputi kota Sumbawa Besar dan kabupaten Sumbawa Barat.
- Sistem Bima meliputi kota Bima, kabupaten Bima dan kabupaten Dompu.
Sedangkan untuk sistem terisolasi terdiri dari atas pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayah
NTB. Pulau-pulau kecil ini mempunyai pembangkit sendiri dan terhubung ke beban melalui jaringan 20 kV
atau 220 Volt. Peta sistem kelistrikan di provinsi NTB untuk ketiga sistem tersebut ditunjukkan pada
Gambar B16.1.
SISTEM
SUMBAWA
SISTEM
LOMBOK
SISTEM
BIMA
Beban puncak gabungan non coincident Provinsi NTB tahun 2011 sebesar 194,3 MW dengan total
produksi termasuk pembangkit sewa 896 GWh, sekitar 68,25% produksi total NTB ada di sistem Lombok.
Hampir semua pembangkit di Provinsi NTB adalah PLTD sehingga mengakibatkan biaya pokok produksi
menjadi sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 2.400/kWh pada tahun 2011.
Daya mampu ketiga sistem tersebut sekitar 73% dari daya terpasang dan beban puncak sekitar 90%
dari daya mampu. Daftar tunggu di Provinsi NTB pada akhir tahun 2011 mencapai 96 ribu pelanggan
dengan daya 96 MVA telah dapat dilayani dengan menyewa pembangkit. Rincian komposisi kapasitas
pembangkit per sistem ditunjukkan dalam tabel B16.1.
640
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:36
Jenis
Kapasitas
Terpasang (MW)
Beban Puncak
(MW)
Sistem Interkoneksi
1. Sistem Lombok
PLTD/M
203,93
145,77
130,20
2. Sistem Sumbawa
PLTD/M
38,63
29,08
27,85
PLTD
43,97
32,25
29,20
PLTD
0,70
0,41
0,20
3. Sistem Bima
Sistem Terisolasi
Sektor Lombok
1. Gili Air
2. Gili Meno
PLTD
0,25
0,17
0,14
PLTD/S
3,80
2,51
1,28
PLTD
0,10
0,92
0,18
1. Sebotok
PLTD
0,08
0,08
0,04
2. Labuhan Haji
PLTD
0,08
0,08
0,05
3. Lebin
PLTD
0,24
0,21
0,14
4. Bugis Medang
PLTD
0,18
0,16
0,12
5. Klawis
PLTD
0,14
0,12
0,72
6. Lunyuk
PLTD
1,03
0,92
0,53
7. Lantung
PLTD
0,24
0,21
0,88
1. Bajo Pulau
PLTD
0,06
0,05
0,04
2. Nggelu
PLTD
0,05
0,04
0,03
3. Pai
PLTD
0,04
0,04
0,03
4. Sai
PLTD
0,11
0,09
0,03
5. Sampungu
PLTD
0,06
0,05
0,02
6. Kempo
PLTD
0,30
0,16
0,08
7. Kwangko
PLTD
0,14
0,12
0,72
8. Pekat
PLTD
1,70
1,17
0,96
3. Gili Trawangan
4. Maringkik
Cabang Sumbawa
Cabang Bima
9. Kuta Monta
PLTD
Total
0,24
0,22
0,18
296,07
214,83
194,33
641
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:36
Penjualan
(Gwh)
Produksi
(Gwh)
Beban Puncak
(MW)
Pelanggan
2012
991,0
1.128,4
218,0
696.360
2013
1.109,0
1.257,7
243,0
829.174
2014
1.234,7
1.422,9
274,0
936.417
2015
1.369,4
1.607,0
308,0
1.003.388
2016
1.511,2
1.793,5
343,0
1.068.582
2017
1.664,9
1.963,1
374,0
1.108.827
2018
1.831,8
2.178,6
413,0
1.160.622
2019
2.011,8
2.376,9
450,0
1.212.457
2020
2.207,9
2.423,1
2.592,8
489,0
1.264.334
2.829,7
532,0
1.394.552
11,2%
11,5%
11,1%
8,7%
2021
Growth
II
Energi Primer
Potensi
(MW)
Air
Kokok Putih
Lombok
3,8
Segara
Lombok
6,7
Pekatan
Lombok
Brang Beh
Sumbawa
26
Brang Rhea
Sumbawa
6,34
Tengah
Sumbawa
0,31
Identifikasi Lokasi
Studi Kelayakan
Lombok
100
Bima
65
Sumbawa
Panas Bumi
Sembalun
Hu'u
Maronge
III
Lokasi
Angin
NTB Tersebar
Lombok,
Trawangan,
Medang & Sa'i
0,01
642
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:36
Pengembangan Pembangkit
Kapasitas pembangkit yang direncanakan di Provini NTB sampai dengan tahun 2021 adalah 696 MW
sebagaimana terdapat pada tabel B16.4. Sebagian besar pembangkit yang akan dibangun adalah PLTU
batubara dan berada di pulau Lombok mengingat potensi bebannya jauh lebih besar dibanding pulau
lainnya. Untuk meminimalkan penggunaan BBM terutama waktu beban puncak, direncanakan akan
dibangun PLTG/MG dengan bahan bakar gas alam yang disimpan dalam bentuk CNG (compressed
natural gas). Sedangkan rencana pembangunan pembangkit di pulau Sumbawa akan diupayakan
sebanyak mungkin memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat, yaitu PLTP dan PLTA/PLTM.
PROYEK
ASUMSI
PENGEMBANG
JENIS
MW
COD
Santong
PLN
PLTM
0,85
2012
Lombok (APBN)
PLN
PLTU
25
2013
Lombok (FTP1)
PLN
PLTU
2x25
2013/14
Bima (FTP1)
PLN
PLTU
2x10
2014
Lombok Peaker
PLN
PLTG/MG
2x30
2014
Sumbawa Barat
PLN
PLTU
2x7
2014/15
Bima 2
PLN
PLTU
2x10
2015/16
Lombok (FTP 2)
PLN
PLTU
2x25
2015/16
Lombok Peaker 2
PLN
PLTG/MG
30
2016
10
Brang Beh 1
PLN
PLTA
2016
11
Brang Beh 2
PLN
PLTA
4,1
2016
12
Lombok 2
PLN
PLTU
2x25
2017
13
Lombok Peaker 3
PLN
PLTG/MG
30
2018
14
Lombok Peaker 4
PLN
PLTG/MG
30
2021
15
Sembalun (FTP2)
PLN
PLTP
2x10
2019
16
Sembalun 2
17
Lombok 3
18
Lombok
19
20
Sumbawa (FTP2)
21
22
23
Hu'u 2
PLN
PLTP
2x10
2019
PLN/Swasta
PLTU
2x25
2020/21
Sewa
XPLTU
56
2014
Swasta
PLTM
28
2013-2015
Swasta
PLTU
2x10
2014/15
Lombok Timur
Swasta
PLTU
2x25
2016
Hu'u (FTP2)
Swasta
PLTP
20
2017
Swasta
PLTP
2x20
2018/19
Total Kapasitas
696
643
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:36
Panjang keseluruhan transmisi yang akan dibangun sekitar 1.182 kms dengan kebutuhan anggaran
sekitar US$ 112,4 juta. Rencana interkoneksi tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan teknis dan
keekonomian.
Dari
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Tegangan
Konduktor
kms
Anggran
(Juta USD)
COD
Sengkol
Selong/Paokmotong
150 kV
2 cct, 1
HAWK
76
6,8
2013
Sengkol
Kuta
150 kV
2 cct, 1
HAWK
21
1,9
2013
PLTU Bima
(FTP1)/
Bonto
Bima
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
30
1,5
2013
Bima
Dompu
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
48
7,3
2013
Selong/Paokmotong
Pringgabaya
150 kV
2 cct, 1
HAWK
60
8,5
2013
Ampenan
Tanjung
150 kV
2 cct, 1
HAWK
30
4,3
2013
Mantang
Incomer
JeranjangSengkol
150 kV
2 cct, 1
HAWK
30
4,3
2013
PLTU
Sumbawa
(FTP 2)
Labuhan
70 kV
2 cct,
AAAC 1 x
240
24
1,8
2013
Alas/Tano
Labuhan/Sumbawa
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
120
6,1
2013
Taliwang
Alas/Tano
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
30
5,6
2013
PLTU
Sumbawa
Barat
Taliwang
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
20
1,2
2013
PLTU IPP
Lombok
Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)
150 kV
2 cct, 1
HAWK
20
2,7
2014
PLTU
Lombok
(FTP 2)
Pringgabaya
150 kV
2 cct, 1
HAWK
30
4,3
2014
PLTP Huu
(FTP 2)
Dompu
70 kV
2 cct,
AAAC 1 x
240
61
3,7
2014
Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)
150 kV
2 cct, 1
HAWK
16
2,2
2014
Sape
Bima
70 kV
2 cct, 1 x
Ostrich
70
3,6
2015
Dompu
Labuhan/Sumbawa
150 kV
2 cct, 1
HAWK
284
17,3
2016
PLTA
Brang Beh
Labuhan/Sumbawa
70 kV
2 cct 1
HAWK
30
4,3
2016
Bayan
PLTU Lombok
(FTP 2)
150 kV
2 cct, 1
HAWK
82
11,2
2019
Ke
644
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:36
No,
20
21
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
kms
Anggran
(Juta USD)
COD
PLTP Sembalun
Incomer 1 phi
Bayan-PLTU
Lombok (FTP
2)
150 kV
2 cct, 1
HAWK
30
4,1
2019
Tanjung
Bayan
150 kV
2 cct, 1
HAWK
70
10,0
2019
1.182
112
Jumlah
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Jeranjang
150/20 kV
New
30
2,6
2012
Sengkol
150/20 kV
New
30
2,6
2012
Selong/Paokmotong
150/20 kV
New
30
2,6
2012
Dompu
70/20 kV
New
20
2,0
2012
Ampenan
150/20 kV
New
60
3,3
2012
Kuta
150/20 kV
New
30
2,6
2013
Bima
70/20 kV
New
20
2,0
2013
Selong/Paokmotong
150/20 kV
Ext LB
2 LB
1,2
2013
No
Ampenan
150/20 kV
Ext LB
2 LB
1,2
2013
10
Tanjung
150/20 kV
New
30
2,6
2013
11
Pringgabaya
150/20 kV
New
30
2,6
2013
12
Mantang
150/20 kV
New
30
2,6
2013
13
Labuhan/Sumbawa
70/20 kV
New
20
2,0
2013
14
Alas/Tano
70/20 kV
New
20
2,0
2013
15
Taliwang
70/20 kV
New
20
2,0
2013
16
Pringgabaya
150/20 kV
Ext LB
2 LB
1,2
2013
17
Labuhan/Sumbawa
70/20 kV
Ext LB
2 LB
0,9
2013
18
Ampenan
150/20 kV
Extension
60
2,1
2013
19
Sengkol
150/20 kV
Ext LB
2 LB
1,2
2014
20
Labuhan/Sumbawa
70/20 kV
Extension
20
1,0
2014
21
Jeranjang
150/20 kV
Extension
30
1,8
2014
22
Woha
70/20 kV
New
20
2,0
2014
23
Sengkol
150/20 kV
Extension
30
1,8
2014
24
Kuta
150/20 kV
Extension
30
1,8
2015
25
Dompu
70/20 kV
Extension
20
1,0
2015
645
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Lanjutan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
70/20 kV
Ext LB
2 LB
0,9
2015
70/20 kV
Extension
20
1,0
2015
Sape
70/20 kV
New
20
2,0
2015
Labuhan/Sumbawa
150/70 kV
IBT
30
2,0
2015
30
Empang
150/20 kV
New
20
2,4
2016
31
Ampenan
150/70 kV
Extension
60
2,1
2017
32
Pringgabaya
150/20 kV
Extension
30
1,8
2017
33
Bayan
150/20 kV
New
30
2,6
2018
34
Dompu
150/70 kV
IBT
30
2,0
2018
35
Taliwang
70/20 kV
Extension
20
1,0
2018
36
Woha
70/20 kV
Extension
20
1,0
2018
37
Tanjung
150/20 kV
Extension
30
1,8
2019
38
Selong/Paokmotong
150/20 kV
Extension
30
1,8
2020
39
Labuhan/Sumbawa
70/20 kV
Extension
20
1,0
2020
40
Kuta
150/20 kV
Extension
30
1,8
2020
41
Alas/Tano
70/20 kV
Extension
20
1,0
2020
42
Bima
70/20 kV
Extension
20
1,0
2020
43
Mantang
150/20 kV
Extension
30
1,8
2020
44
Sengkol
150/20 kV
Extension
30
1,8
2020
45
Jeranjang
150/20 kV
Extension
30
1,8
2021
46
Empang
70/20 kV
Extension
20
1,0
2021
1.120
83
No
Gardu Induk
Tegangan
26
Dompu
27
Bima
28
29
Jumlah
Gambar B16.3 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa
Gambar
B16.3 Peta
rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa
Pengembangan
Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan
baru sampai dengan tahun 2021 sekitar 758 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi
menjadi 60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 87 ribu pelanggan baru tarif rumah tangga
selama 2012. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi jaringan tegangan menengah 1.251
kms, jaringan tegangan rendah sekitar 1.204 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 125
MVA, seperti dalam tabel B16.7.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
120,6
116,1
17,1
87.378
2013
125,9
121,2
16,9
132.814
2014
132,1
127,1
13,6
107.243
2015
143,7
138,3
14,2
66.971
2016
157,8
151,9
14,8
65.194
2017
136,8
131,7
12,3
40.245
2018
116,8
112,5
10,2
51.796
2019
101,1
97,3
8,6
51.835
2020
103,2
99,3
8,5
51.876
2021
2012-2021
113,3
109,0
9,4
130.218
1.251,3
1.204,6
125,5
785.570
647
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
No
Daya
Terpasang
(kW)
Sistem
Gili Air
Gili Meno
Gili Trawangan
Daya
Mampu
(kW)
700
Beban
Puncak
(kW)
410
Jml
Pelanggan
280
302
250
170
140
151
3.800
2.510
1.280
602
Pada tahun 2012 sistem kelistrikan di ketiga pulau Gili akan saling dihubungkan dengan kabel laut 20 kV
dan disambung dengan sistem pulau Lombok.
B16.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B16.9.
Tahun
2012
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
991
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
1.128
218
26
170
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
235
96
2013
1.109
1.258
243
110
260
60
143
2014
1.235
1.423
274
47
100
224
138
2015
1.369
1.607
308
126
120
120
192
2016
1.511
1.794
343
127
20
345
220
2017
1.665
1.963
374
70
90
158
2018
1.832
2.179
413
50
100
182
109
2019
2.012
2.377
450
60
30
16
124
2020
2.208
2.593
489
25
180
62
2021
2.423
2.830
532
55
50
71
696
1.120
1.182
1.315
Jumlah
648
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
LAMPIRAN B.17
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
04/02/2013 10:37:38
Sistem
Sistem Kupang
2
3
Beban Puncak
(MW)
Daya Mampu
55,98
45,5
42,95
0,99
0,93
0,44
Sistem Soe
5,45
4,04
3,57
Sistem Kefamananu
5,85
4,04
3,64
Sistem Atambua
7,95
6,5
5,3
Sistem Betun
3,4
3,14
1,5
Sistem Kalabahi
5,71
3,7
3,35
5,12
2,6
2,29
14,03
8,89
6,86
1,6
1,51
0,78
Sistem Ende
10
Sistem Wolowaru
11
Sistem Aesesa
3,58
2,15
1,38
12
Sistem Bajawa
11,9
6,94
4,32
13
Sistem Ruteng
9,8
7,09
5,65
14
6,21
3,69
1,98
15
Sistem Maumere
12,81
9,6
8,72
16
Sistem Larantuka
6,13
4,6
3,35
17
Sistem Adonara
4,74
3,74
2,04
18
Sistem Lembata
6,28
3,74
2,15
19
Sistem Waingapu
6,88
5,56
4,35
20
Sistem Waikabubak
6,24
4,8
3,79
21
5,54
4,17
2,55
22
25,08
17,39
5,14
23
1,33
1,13
0,68
212,6
155,45
116,78
650
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
Tahun
Penjualan
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Produksi
(Gwh)
Pelanggan
2012
542
590
125
441.742
2013
613
679
144
551.921
2014
693
777
164
641.940
2015
766
854
180
737.388
2016
847
940
198
830.692
2017
936
1.036
218
903.996
2018
1.035
1.152
242
977.300
2019
1.142
1.279
268
1.050.604
2020
1.256
1.401
293
1.123.908
2021
1.382
1.535
320
1.197.212
Growth
11,0%
11,2%
10,9%
12,4%
Pulau Timor - Kupang, mempunyai potensi PLTB 2,02 MW dan PLTM 4,8 MW
Pulau Flores, potensi PLTP 115 MW, PLTA 23,22 MW, PLTB 0,5 MW
Pulau Sumba, mempunyai potensi PLTM 12,40 MW, PLTBiomassa 1 MW dan PLT hibryd 1,5 MW
Pulau Alor, mempunyai potensi PLTP 20 MW dan PLTM 28 kW
Pulau Lembata, mempunyai potensi PLTP 5 MW
Pulau Rote, mempunyai potensi PLTB 1 MW
651
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
1,9
2012
Ndungga
PLN
PLTM
PLN
PLTD
2012
Ulumbu (APBN)
PLN
PLTP
2 x 2,5
2013
Atambua APBN
PLN
PLTU
2013
PLN
PLTD
0,75
2013
PLN
PLTU
14
2013
PLN
PLTU
33
2013
Rote Ndao
PLN
PLTU
2013
Alor
PLN
PLTU
2014
10
PLN
PLTU
18
2014
11
PLN
PLTD
0,5
2014
12
Lokomboro 6, 7
PLN
PLTM
0,4
2014
13
Maidang
PLN
PLTM
2014
14
Oelbubuk-Soe
PLN
PLTB
2x1
2014
15
Ulumbu (ADB)
PLN
PLTP
2014
16
Ulumbu 4
PLN
PLTP
2,5
2014
17
Larantuka (FTP 2)
PLN
PLTGB
2014
18
Waingapu
PLN
PLT Biomass
2014
19
Maubesi
PLN
PLTH
2 x 0,5
2014/17
20
Kudungawa
PLN
PLTM
2015
21
Kupang Peaker
PLN
PLTG/MG
20
2015
22
PLN
PLTG/MG
20
2015
23
PLN
PLTMG
2015
24
Ulumbu 5
PLN
PLTP
2,5
2015
25
Umbuwangu III
PLN
PLTM
0,2
2016
26
PLN
PLTA
12
2016
652
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
No
Proyek
Asumsi
Pengembang
Jenis
MW
COD
27
Waingapu
PLN
PLT Biomass
2016
28
Bukapiting
PLN
PLTP
2 x 2,5
2018
29
PLN
PLTA
4,5
2017
30
Kupang 2
PLN
PLTU
2 x 15
2018/19
31
PLN
PLTG/MG
20
2018
32
PLN
PLTD
3,5
2019
33
PLN
PLTG/MG
20
2020
34
Swasta
PLTM
14
2012-2015
35
Ulumbu 3
Swasta
PLTP
2019
36
Atadei (FTP 2)
Swasta
PLTP
2016
37
Mataloko (FTP 2)
Swasta
PLTP
2018
38
Kupang
Swasta
PLTU
2 x 15
2016/17
39
Oka Larantuka
Swasta
PLTP
2019
40
Swasta
PLTP
3x5
2017/18/19
41
Mataloko 3
Swasta
PLTP
2018
42
Mataloko 4
Swasta
PLTP
2019
43
Sokoria 4
Swasta
PLTP
2020
Total Kapasitas
355
653
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
Dari
Ke
Tegangan
Konduktor
kms
Anggaran
(Juta USD)
COD
Ropa
Ende
70 kV
2 cct, 1 HAWK
88
5,4
2013
Ropa
Maumere
70 kV
2 cct, 1 HAWK
120
7,3
2013
Bolok
Maulafa
70 kV
2 cct, 1 HAWK
30
1,8
2013
Maulafa
Naibonat
70 kV
2 cct, 1 x ACSR
152/25 (Ostrich)
62
3,8
2013
Naibonat
Nonohonis/Soe
70 kV
2 cct, 1 x ACSR
152/25 (Ostrich)
102
6,2
2013
Kefamenanu
Atambua
70 kV
2 cct, 1 HAWK
150
9,1
2013
Atambua
Atapupu
70 kV
2 cct, 1 HAWK
36
2,2
2013
Kefamenanu
Nonohonis
/ Soe
70 kV
2 cct, 1 HAWK
102
6,2
2014
Ropa
Bajawa
70 kV
2 cct, 1 HAWK
190
11,6
2014
10
PLTP Sokoria
Incomer
Ropa-Ende
70 kV
2 cct, 1 HAWK
20
1,2
2014
11
Bajawa
Ruteng
70 kV
2 cct, 1 HAWK
120
7,3
2014
12
PLTP Ulumbu
Ruteng
70 kV
2 cct, 1 HAWK
40
2,4
2014
Ruteng
Labuan
Bajo
70 kV
2 cct, 1 HAWK
170
10,4
2014
14
PLTA Wae
Rancang
Ruteng
70 kV
2 cct, 1 HAWK
66
9,0
2016
15
PLTP
Mataloko
Bajawa
70 kV
2 cct, 1 HAWK
30
4,1
2017
1.326
88,1
13
Jumlah
Peta rencana pengembangan sistem transmisi 70 kV di pulau Timor dan pulau Flores Provinsi NTT
sebagaimana gambar B17.1 dan B17.2.
Pengembangan GI
Seiring dengan rencana pembangunan PLTP dan PLTU batubara serta jaringan transmisi 70 kV, juga
direncanakan pembangunan gardu induk untuk menyalurkan daya ke beban distribusi. Sampai dengan
tahun 2021 direncanakan akan dibangun 13 gardu induk baru 70/20 kV tersebar di pulau Timor dan pulau
Flores. Kapasitas total trafo GI mencapai 555 MVA dengan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$
41 juta belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit, sebagaimana dalam tabel
B17.5.
654
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
Tegangan
Baru/
Extension
Daya
(MVA)
Anggaran
(juta USD)
COD
Ropa
70/20 kV
New
1,89
2012
Bolok
70/20 kV
New
20
1,95
2012
Maulafa
70/20 kV
New
30
2,18
2012
Ende
70/20 kV
New
10
1,89
2013
Maumere
70/20 kV
New
10
1,89
2013
Naibonat
70/20 kV
New
20
1,95
2013
Nonohonis
70/20 kV
New
20
1,95
2013
Kefamenanu
70/20 kV
New
20
1,95
2013
No
Atambua
70/20 kV
New
20
1,95
2013
10
Atapupu
70/20 kV
New
10
1,89
2013
11
Maumere
70/20 kV
Extension
20
1,01
2014
12
Ende
70/20 kV
Extension
20
1,01
2014
13
Maulafa
70/20 kV
Extension
30
1,26
2014
14
Bajawa
70/20 kV
New
20
1,95
2014
15
Ruteng
70/20 kV
New
20
1,95
2014
16
Labuan Bajo
70/20 kV
New
20
1,95
2014
17
Naibonat
70/20 kV
Extension
20
1,01
2015
18
Bolok
70/20 kV
Extension
20
1,01
2015
19
Maulafa
70/20 kV
Extension
30
1,26
2016
20
Atambua
70/20 kV
Extension
20
1,01
2017
21
Nonohonis
70/20 kV
Extension
20
1,01
2019
22
Maulafa
70/20 kV
Extension
30
1,26
2020
23
Bolok
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
24
Atambua
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
25
Kefamenanu
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
26
Ropa
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
27
Ende
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
28
Maumere
70/20 kV
Extension
20
1,01
2021
555
41,2
Jumlah
655
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:38
Atapupu
PLTU Atambua
1x6 MW (2013)
3x6 MW (2014)
U
ACSR 1x240 mm2
18 km - 2013
Atambua
TIMOR LESTE
TIMOR LESTE
Kefamenanu
Soe/
Nonohonis
Naibonat
PLTU Kupang 2
2x15 MW (2018/19)
ACSR 1x240 mm
15 km - 2013
U
U
Maulafa
Bolok
PT PLN (Persero)
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
PERENCANAAN SISTEM
656
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:39
Pengembangan Distribusi
Sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk 70 kV serta penambahan pembangkit
di Provinsi NTT, direncanakan pembangunan jaringan distribusi 20 kV dan jaringan tegangan rendah
serta penambahan pelanggan baru.
Sesuai proyeksi kebutuhan tenaga listrik, direncanakan selama 2012-2020 akan dilakukan penambahan
pelanggan baru sekitar 821 ribu. Khusus untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 60%
pada akhir tahun 2012, direncanakan akan dilakukan penyambungan pelanggan rumah tangga sebanyak
65 ribu selama 2012. Pada tahun tahun selanjutnya akan ditambah pelanggan baru rata-rata 82
ribu sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi JTM sepanjang 1.573 kms, JTR sekitar
969 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 153 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B17.6.
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
2012
155,8
122,6
12,1
65.716
2013
156,8
119,0
12,7
110.179
2014
157,5
114,7
13,4
90.019
2015
157,7
109,4
14,0
95.448
2016
157,5
103,1
14,7
93.304
2017
156,6
95,7
15,5
73.304
2018
155,1
87,0
16,3
73.304
2019
155,4
78,3
17,1
73.304
2020
152,4
66,6
18,0
73.304
2021
167,6
73,2
19,2
73.304
1.572,5
969,4
153,2
821.186
2012-2021
657
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:39
B17.5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B17.7.
Tahun
Energy
Sales
(Gwh)
Produksi
Energi
(Gwh)
Beban
Puncak
(MW)
Pembangkit
(MW)
GI
(MVA)
Transmisi
(kms)
Investasi
(juta US$)
2012
542
590
125
55
380
54
2013
613
679
144
66
110
310
137
2014
693
777
164
49
130
210
90
2015
766
854
180
54
40
330
65
2016
847
940
198
35
30
66
83
2017
936
1.036
218
25
20
30
64
2018
1.035
1.152
242
55
95
2019
1.142
1.279
268
37
20
91
2020
1.256
1.401
293
25
30
33
2021
1.382
1.535
320
Jumlah
120
14
354
555
1.326
727
658
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:37:39
A2
B18
Neraca Daya
Rencana
Pengembangan
Sistem-Sistem
Sistem
Isolated
Kelistrikan
Per Provinsi
Wilayah
Operasi
Wilayah
Indonesia
Operasi
Timur
Indonesia Barat
B18.1. Provinsi Kalimantan Selatan
B18.2. Provinsi Kalimantan Tengah
B18.3. Provinsi Kalimantan Timur
B18.4. Provinsi Sulawesi Utara
B18.5. Provinsi Sulawesi Tengah
B18.6. Provinsi Sulawesi Selatan
B18.7. Provinsi Sulawesi Tenggara
B18.8. Provinsi Maluku
B18.9. Provinsi Maluku Utara
B18.10. Provinsi Papua
B18.11. Provinsi Papua Barat
B18.12. Provinsi Nusa Tenggara Barat
B18.13. Provinsi Nusa Tenggara Timur
04/02/2013 10:37:39
04/02/2013 10:37:39
Lampiran B18.1
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
04/02/2013 10:38:50
662
04/02/2013 10:38:50
0,37
0,40
0,60
1,25
1,25
0,94
0,60
SWD
SWD
KUBOTA
WARTSILA
WARTSILA
MIRRLEES
KUBOTA
Jmlh Unit
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Relokasi PLTD
Kotabaru [APBN-P]
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
1,3
0,9
1,3
2,2
12,2
8,0
0,6
0,9
1,3
1,3
0,6
0,4
0,4
1,2
Pembangkit PLN
5,4
Derating Capacity
8,7
63,2
48,2
2012
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
GWh
UNIT
Pasokan/Kebutuhan
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
3,3
1,3
7,0
8,3
26,2
14,0
8,0
0,6
0,9
1,3
1,3
0,6
0,4
0,4
1,2
5,4
14,6
63,3
80,8
2013
0,2
1,3
7,0
8,3
26,2
8,0
0,6
0,9
1,3
1,3
0,6
0,4
0,4
1,2
5,4
17,7
63,4
98,2
2014
1,2
5,4
20,6
63,6
114,8
2016
1,2
5,4
21,4
63,7
119,5
2017
1,2
5,4
22,3
63,8
124,5
2018
1,2
5,4
23,2
63,9
129,8
2019
1,2
5,4
24,1
64,0
135,1
2020
1,2
5,4
19,7
63,5
109,5
2015
1,2
5,4
25,0
64,1
140,6
2021
663
04/02/2013 10:38:50
Unit
0,30
0,66
0,66
0,70
0,50
0,53
0,53
0,53
KUBOTA
KUBOTA
SCODA
SCODA
DEUTZ MWM
PERKINS
MTU
MTU
MTU
MW
MW
MW
Pembelian Energi
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Pembangkit Sewa
Size
0,30
Manufacture
3,5
5,0
1,5
3,0
0,5
0,5
0,5
0,5
0,7
0,7
0,7
4,1
Kapasitas Terpasang
Derating Capacity
0,1
15,3
57,7
77,4
2012
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,1
16,7
58,2
85,2
2013
0,1
17,9
58,9
92,3
2014
0,1
19,5
59,4
101,4
2015
0,1
21,2
59,9
111,3
2016
0,1
23,0
60,6
122,0
2017
0,1
24,9
61,2
133,6
2018
0,1
27,0
61,9
146,3
2019
0,1
29,1
62,3
158,7
2020
31,4
62,7
172,2
2021
664
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
UNIT
Jumlah Kapasitas
Pasokan/Kebutuhan
3,9
0,6
0,7
1,3
17,1
2012
2014
2015
2016
2013
2018
2019
2020
2021
Lajuntan
Lampiran B18.2
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
04/02/2013 10:38:50
666
04/02/2013 10:38:51
Size
Unit
MW
Beban Puncak
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Sewa PLTD
Sewa
PLTD
Sewa Pemda
Manufacture
PLTD
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,7
0,4
0,5
0,9
5,0
2,5
0,0
2,5
1,4
48,9
6,0
2012
2,6
0,4
0,5
0,9
5,0
2,5
0,0
2,5
1,5
51,0
6,7
2013
2,5
0,4
0,5
0,9
5,0
2,5
0,0
2,5
1,6
52,1
7,3
2014
0,0
2,5
1,7
54,4
8,1
2015
0,0
2,5
1,9
54,7
9,1
2016
0,0
2,5
2,2
58,1
11,2
2018
0,0
2,5
2,4
59,0
12,4
2019
0,0
2,5
2,1
54,9
10,1
2017
0,0
2,5
2,6
59,7
13,6
2020
0,0
2,5
2,8
60,5
14,9
2021
667
04/02/2013 10:38:51
Pasokan/Kebutuhan
Unit
MW
Beban Puncak
0,22
0,22
0,22
0,22
0,24
0,50
0,50
MWM
MWM
MWM
MWM
MAN
DEUTZ MWM
MTU
0,2
0,5
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
0,3
0,7
MW
Cadangan
3,6
2,0
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
MW
PLTU
PLTU
MW
0,24
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
0,8
2,4
2,6
63,8
14,6
2012
Jumlah Kapasitas
Kuala Pambuang 2
Kuala Pambuang
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
KOMATSU
Size
Manufacture
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,8
3,0
0,5
3,5
7,1
6,0
MW
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,8
1,9
2,8
64,1
15,9
2013
0,6
3,0
0,5
3,5
7,1
6,0
0,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,8
1,9
3,0
64,4
17,1
2014
0,4
3,0
0,5
3,5
7,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
3,3
64,7
18,7
2015
0,1
3,0
0,5
3,5
7,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
3,6
65,1
20,3
2016
2,8
3,0
0,5
3,5
10,2
3,0
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
3,9
65,4
22,1
2017
2,5
3,0
0,5
3,5
10,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
4,2
65,7
24,0
2018
2,2
3,0
0,5
3,5
10,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
4,5
66,1
26,1
2019
1,9
3,0
0,5
3,5
10,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
4,8
66,4
28,1
2020
1,6
3,0
0,5
3,5
10,2
0,5
0,5
0,2
0,2
0,2
0,2
0,1
0,7
1,9
5,1
67,5
30,3
2021
668
04/02/2013 10:38:51
Unit
0,34
0,94
1,25
0,63
SWD
SWD
MIRRLEES
DAIHATSU
MTU
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTG
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
Size
0,34
Manufacture
1,2
Derating Capacity
2,6
1,0
1,3
2,3
10,3
8,0
0,6
1,3
0,9
0,3
0,3
3,5
Pembangkit PLN
0,1
5,4
Kapasitas Terpasang
MW
Beban Puncak
67,0
31,7
2012
Pasokan
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,2
1,0
1,3
2,3
10,3
8,0
1,2
3,5
0,1
5,8
68,9
35,0
2013
140,0
1,2
3,5
0,1
6,2
70,0
38,0
2014
70,0
1,2
3,5
0,1
6,7
71,4
41,9
2015
1,2
3,5
0,1
7,9
73,4
50,8
2017
1,2
3,5
0,1
8,5
74,9
55,8
2018
1,2
3,5
0,1
9,2
76,2
61,4
2019
70,0
1,2
3,5
0,1
7,3
72,2
46,2
2016
1,2
3,5
0,1
9,9
77,0
66,8
2020
1,2
3,5
10,7
77,9
72,7
2021
669
04/02/2013 10:38:51
Size
Unit
0,5
0,5
0,5
0,6
MTU
MAN
MAN
MTU
0,0
MWM
Deutz
0,1
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
0,0
Deutz
0,0
Deutz
PLTD Mangkahui
Deutz
0,0
0,1
MWM
0,1
Deutz
0,5
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
2,0
0,1
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,2
0,6
0,5
0,5
0,5
0,5
DEUTZ MWM
MW
MTU
Manufacture
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
3,2
0,8
0,1
MW
2,0
Kapasitas Terpasang
MW
Beban Puncak
71,0
12,7
2012
Pasokan
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,0
0,1
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,2
0,6
0,5
0,5
0,5
0,5
0,8
3,2
0,1
2,2
70,9
13,8
2013
0,8
3,2
0,1
2,4
70,9
14,7
2014
0,8
3,2
0,1
2,6
70,9
15,9
2015
0,8
3,2
0,1
2,8
70,9
17,2
2016
0,8
3,2
0,1
3,0
70,9
18,6
2017
0,8
3,2
0,1
3,2
70,9
20,0
2018
0,8
3,2
0,1
3,5
70,8
21,6
2019
0,8
3,2
0,1
3,7
70,8
23,1
2020
0,8
3,2
3,9
72,1
24,7
2021
670
04/02/2013 10:38:51
0,6
0,5
1,3
MW
MW
MW
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
1,1
MW
Pemeliharaan
4,4
Cadangan
2012
MW
UNIT
Jumlah Kapasitas
Pasokan/Kebutuhan
2013
1,1
0,5
0,6
1,1
4,4
2014
2015
2017
2018
2019
2016
2021
Lanjutan
671
04/02/2013 10:38:51
Unit
0,50
0,94
0,94
0,50
1,00
0,80
0,50
1,00
DEUTZ MWM
MIRRLEES
MIRRLEES
DEUTZ MWM
DEUTZ AG
MTU
DEUTZ MWM
Buntok
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
DEUTZ AG
0,50
DEUTZ MWM
Size
Manufacture
0,8
0,9
1,0
1,9
9,3
4,0
1,0
0,5
0,8
1,0
0,5
0,9
0,9
0,5
0,5
1,4
Derating Capacity
Pembangkit PLN
6,7
Kapasitas Terpasang
6,6
0,1
MW
Beban Puncak
57,9
33,5
2012
Pasokan
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,2
0,9
1,0
1,9
9,3
4,0
1,0
0,5
0,8
1,0
0,5
0,9
0,9
0,5
0,5
1,4
6,7
0,1
7,2
58,8
37,1
2013
1,4
6,7
0,1
7,7
59,9
40,4
2014
1,4
6,7
0,1
8,4
60,6
44,6
2015
1,4
6,7
0,1
9,8
63,0
54,1
2017
1,4
6,7
0,1
10,6
64,2
59,6
2018
1,4
6,7
0,1
11,5
65,1
65,6
2019
1,4
6,7
0,1
9,1
61,7
49,2
2016
1,4
6,7
0,1
12,3
66,4
71,5
2020
1,4
6,7
13,2
67,6
77,9
2021
672
04/02/2013 10:38:52
Unit
PLTD
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
MW
MW
Cadangan
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Jumlah Kapasitas
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Pembangkit Sewa
Pembangkit IPP
MAK CAT
MAK
2,70
2,70
MAK
MAK
PLTD Kumai
2,80
2,80
MAK
MAK
0,53
0,53
SKODA
SKODA
Size
0,80
Manufacture
KUBOTA
Pembangkit PLN
Derating Capacity
Kapasitas Terpasang
Pasokan
65,8
3,1
2,8
5,5
8,3
31,0
2,4
7,0
11,0
2,7
2,7
2,8
2,8
0,5
0,5
0,8
2,3
23,9
19,6
%
MW
Load Faktor
Beban Puncak
2012
112,9
UNIT
GWH
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,4
2,8
5,5
8,3
31,0
2,4
7,0
11,0
2,7
2,7
2,8
2,8
0,5
0,5
0,8
2,3
23,9
21,3
66,3
123,7
2013
2,3
23,9
7%
22,9
66,4
133,3
2014
2,3
23,9
9%
24,9
66,8
145,7
2015
2,3
23,9
8%
29,3
67,6
173,5
2017
2,3
23,9
8%
31,7
68,1
189,0
2018
2,3
23,9
8%
34,4
68,3
205,9
2019
2,3
23,9
9%
27,0
67,3
159,1
2016
2,3
23,9
7%
37,0
68,6
222,3
2020
2,3
23,9
39,8
68,8
240,0
2021
673
04/02/2013 10:38:52
1,28
1,20
3,00
3,00
2,80
2,80
1,00
COCKERILL
MAK
CATERPILLAR
NIIGATA
DAIHATSU
MAK
MAK
DEUTZ
Unit
MW
MW
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
12
MW
Jumlah Kapasitas
Sampit
25
1,0
1,1
Pembangkit Sewa
Size
1,00
Manufacture
Pembangkit PLN
Derating Capacity
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWH
UNIT
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
8,3
3,8
3,0
6,8
39,6
5,0
8,8
1,0
2,8
2,8
3,0
3,0
1,2
1,3
1,0
4,1
29,88
12%
24,5
66,7
143,2
2012
50,0
4,1
29,9
8%
28,8
67,4
170,0
2014
4,1
29,9
9%
31,4
67,7
186,3
2015
4,1
29,9
9%
34,2
68,1
204,0
2016
4,1
29,9
9%
26,8
67,0
157,3
2013
4,1
29,9
9%
37,2
68,4
222,9
2017
4,1
29,9
9%
40,5
68,6
243,5
2018
4,1
29,9
9%
44,0
69,0
266,1
2019
4,1
29,9
8%
47,4
69,4
288,0
2020
4,1
29,9
51,1
69,7
311,7
2021
674
04/02/2013 10:38:52
Unit
0,24
0,25
0,22
0,52
0,40
DEUTZ
CUMMIN'S
MWM
DEUTZ MWM
MTU
0,3
0,4
0,4
0,6
MW
0,5
0,9
3,7
2,0
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
3,7
9%
2,5
60,9
13,4
0,13
2013
0,5
0,9
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
MW
Cadangan
3,7
2,0
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
Surplus/Defisit (N-2)
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
Sewa Pemda
Pembangkit Sewa
0,10
DEUTZ
1,8
0,1
MW
Derating Capacity
Size
3,73
MW
Kapasitas Terpasang
Pembangkit PLN
12%
2,2
60,3
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
11,8
Load Faktor
0,08
GWH
2012
Produksi Energi
UNIT
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,1
0,4
0,5
0,9
3,7
2,0
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
3,7
8%
2,7
61,5
14,6
0,09
2014
0,9
0,4
0,5
0,9
4,7
3,0
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
4,7
9%
2,9
62,1
15,8
0,08
2015
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
9%
3,1
62,7
17,2
0,09
2016
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
9%
3,6
64,0
20,3
0,09
2018
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
9%
3,9
64,6
22,1
0,09
2019
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
8%
4,2
65,3
24,0
0,09
2020
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
9%
3,4
63,4
18,6
0,08
2017
0,4
0,5
0,2
0,3
0,2
0,2
1,8
0,1
1,7
4,5
65,9
26,2
2021
675
04/02/2013 10:38:52
Unit
0,22
0,24
0,22
0,25
0,24
MWM
DEUTZ
MAN
MTU
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
RENCANA TAMBAHAN
KAPSITAS
Sewa PLTD
Pemda
Pembangkit Sewa
1,0
0,10
DEUTZ
KOMATSU
MW
Size
Pembangkit PLN
MW
MW
Derating Capacity
2,61
MW
Kapasitas Terpasang
0,1
0,5
0,2
0,2
0,3
3,1
1,5
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
3,11
9%
2,3
59,7
12,1
0,13
2013
0,1
0,2
0,3
2,6
1,0
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
12%
2,1
Pasokan
MW
Beban Puncak
59,1
10,6
GWH
Load Faktor
Produksi Energi
2012
0,08
UNIT
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,3
0,1
0,2
0,3
3,1
1,5
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
3,11
8%
2,5
60,3
13,2
0,09
2014
0,7
1,0
0,2
1,2
4,6
3,0
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
4,61
9%
2,7
60,9
14,3
0,09
2015
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
1,6
9%
3,1
62,1
16,9
0,09
2017
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
1,6
9%
3,4
62,7
18,4
0,09
2018
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
1,6
9%
2,9
61,5
15,6
0,09
2016
0,24
0,25
0,22
0,24
0,66
0,10
1,7
0,1
1,6
9%
3,6
63,4
20,1
0,09
2019
0,24
0,3
0,2
0,2
0,7
0,1
1,7
0,1
1,6
8%
3,9
64,0
22,0
0,09
2020
0,24
0,3
0,2
0,2
0,7
0,1
1,7
0,1
1,6
4,2
64,6
24,0
2021
04/02/2013 10:38:52
Lampiran B18.3
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
04/02/2013 10:38:52
678
04/02/2013 10:38:52
Jmlh unit
Load Faktor
0,50
1,20
0,50
1,20
Mirless
MWM
Catterpilar
MAN
PLTD
PLTD
PLTMG
Kaltimex
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
Sewatama
Pembangkit Sewa
Deutz
0,94
Skoda
Size
0,49
Manufacture
PLTD
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
UNIT
GWh
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,4
0,9
1,2
2,1
13,5
3,2
1,6
0,2
3,0
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
16,0
61,8
10,9
59,2
2012
0,5
0,9
1,2
2,1
14,8
3,5
1,6
0,2
4,0
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
17,3
61,8
12,1
65,3
2013
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,8
15,0
81,0
2015
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,8
16,4
88,5
2016
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,9
17,8
96,4
2017
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,9
19,3
104,8
2018
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,8
13,3
72,0
2014
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,9
21,0
113,9
2019
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,9
22,8
123,5
2020
2,4
2,0
1,2
0,5
0,9
1,0
2,6
8,0
61,9
24,7
133,8
2021
679
04/02/2013 10:38:52
Load Faktor
Unit
MW
0,40
0,50
0,72
0,50
Deutz
MTU
KOMATSU
MAN
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
MW
Jumlah Kapasitas
PLTD Sewa
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,0
0,5
0,7
1,2
3,6
1,0
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
4,4
56,6
2,4
11,9
2012
0,9
0,5
0,7
1,2
4,6
2,0
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
5,4
56,6
2,5
12,5
2013
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
56,6
2,6
13,1
2014
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
56,7
3,3
16,3
2016
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
56,9
3,6
17,9
2017
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
56,9
3,9
19,7
2018
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
57,0
4,3
21,6
2019
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
56,7
3,0
14,8
2015
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
57,0
4,7
23,6
2020
1,0
0,7
0,5
1,2
0,8
3,4
57,1
5,2
25,8
2021
680
04/02/2013 10:38:52
Load Faktor
Unit
MW
0,25
0,54
0,28
0,40
0,10
Deutz
MAN
MAN
MTU
CUMMINS (Pemda)
CUMMINS
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
MW
PLTD
Jumlah Kapasitas
0,5
0,26
Deutz
Pembangkit Sewa
Size
0,10
Manufacture
1
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,1
0,4
0,5
0,9
3,0
1,0
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
3,4
55,3
2,0
9,8
2012
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,3
2,1
10,3
2013
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,3
2,2
10,7
2014
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,5
2,8
13,5
2016
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,6
3,0
14,8
2017
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,7
3,3
16,3
2018
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,8
3,7
17,9
2019
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,4
2,5
12,2
2015
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,9
4,0
19,6
2020
0,2
0,8
0,3
0,5
0,3
0,3
0,1
0,4
2,4
55,9
4,4
21,5
2021
681
04/02/2013 10:38:53
Load Faktor
Unit
MW
0,5
0,3
0,6
1,6
MAN
DEUTZ
DEUTZ
DEUTZ
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Jumlah Kapasitas
Melak (FTP 2)
PLTU
PLTGB
Sewa PLTGB
PLTD
PLTD
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
5
MW
Derating capacity
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,5
0,6
1,6
2,2
12,5
6,0
2,5
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
14,9
64,7
7,8
44,4
2012
7,2
0,6
1,6
2,2
20,0
6,0
10,0
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
22,4
64,7
10,6
60,0
2013
1,4
1,6
7,0
8,6
22,0
6,0
12,0
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
24,4
64,6
12,0
67,8
2014
14,0
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,6
13,5
76,3
2015
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,7
16,0
90,9
2017
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,7
17,4
98,8
2018
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,7
18,9
107,4
2019
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,7
20,5
116,4
2020
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,6
14,7
83,4
2016
3,2
0,6
0,3
2,4
2,4
6,4
64,7
22,3
126,2
2021
682
04/02/2013 10:38:53
Jmlh unit
Load Faktor
0,2
0,5
0,5
0,5
MAN
Komatsu
MAN
0,5
0,2
8,4
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
0,7
10,0
12,7
MW
MW
PLTD
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,3
3,6
16,6
2012
Jumlah Kapasitas
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
MTU
0,2
Komatsu
Size
Manufacture
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
UNIT
GWh
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
8,1
0,2
0,5
0,7
12,7
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,3
3,9
17,9
2013
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,3
4,2
19,4
2014
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,3
4,8
21,9
2015
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,5
5,7
26,3
2017
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,6
6,2
28,8
2018
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,6
6,8
31,4
2019
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,4
5,2
24,1
2016
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,7
7,4
34,3
2020
0,5
2,0
0,5
0,2
0,2
0,7
3,4
52,7
8,1
37,3
2021
683
04/02/2013 10:38:53
Load Faktor
Unit
MW
2,5
0,8
7,2
MAK
Cummins (Pemda)
PLTMG Bontang
HSD
3,3
2,5
1,2
MW
MW
MW
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
7,2
9,7
MW
Pemeliharaan
31,5
8,0
14,4
Cadangan
PLTU
PLTG
PLTD
PLTMG
10,2
MW
MFO
PLTD
4,4
35,9
69,5
20,6
125,1
2012
Jumlah Kapasitas
Sewatama
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
4
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
26,4
160,8
2013
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
33,9
206,6
2014
200
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
41,6
253,3
2016
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,6
45,2
275,5
2017
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,6
49,1
299,1
2018
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,6
53,3
324,7
2019
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
38,1
232,1
2015
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
57,7
351,6
2020
14,4
3,3
10,2
4,4
27,9
69,5
62,5
380,6
2021
684
04/02/2013 10:38:53
Load Faktor
Unit
MW
0,50
1,00
0,70
1,20
MAN
CAT
DEUTZ
DEUTZ
PLTU
PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
PLTD
MW
MW
MW
MW
Sangatta 2
Sangatta
Sewa PLTD
Sewatama
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,3
1,0
1,2
2,2
17,4
5,0
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
10,4
69,2
13,9
84,2
2012
1,1
1,0
1,2
2,2
18,4
6,0
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
11,4
69,5
15,1
91,7
2013
0,6
1,2
7,0
8,2
25,4
7,0
6,0
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
11,4
69,4
16,6
100,9
2014
3,2
2,5
7,0
9,5
31,4
5,0
7,0
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,3
18,7
113,5
2015
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,4
22,2
134,9
2017
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,4
24,1
146,5
2018
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,4
26,2
159,2
2019
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,4
28,4
172,5
2020
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,3
20,4
123,9
2016
1,2
0,7
2,0
1,5
2,0
5,4
69,4
30,7
186,9
2021
685
04/02/2013 10:38:53
Jmlh unit
Load Faktor
1,2
0,5
1,2
0,5
Caterpillar
MWM
Deutz
MAN
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
PLTU
Lati 2
Tanjung Redep 2
Tanjung Redeb
Sewa PLTD
PLTU Lati
7,0
1,1
Mirelees
Pembangkit Swasta
Size
Manufacture
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
UNIT
GWh
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,9
1,2
4,0
5,2
22,6
22,6
8,0
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
3,0
22,6
70,5
15,5
96,0
2012
1,9
1,2
4,0
5,2
24,6
24,6
10,0
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
3,0
24,6
70,5
17,5
108,1
2013
2,4
5,0
7,0
12,0
33,6
33,6
5,0
14,0
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
3,0
14,6
70,5
19,2
118,3
2014
0,0
5,0
7,0
12,0
33,6
33,6
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
3,0
14,6
70,5
21,6
133,0
2015
2017
2018
2019
2020
12,1
5,0
7,0
12,0
47,6
47,6
14,0
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
3,0
14,6
70,4
23,5
145,2
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
70,5
27,8
171,7
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
70,5
30,2
186,5
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
70,5
32,7
202,0
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
70,5
35,4
218,8
2021
8,0
1,0
1,2
1,0
2,4
1,0
70,5
25,6
158,0
2016
686
04/02/2013 10:38:53
Load Faktor
Jmlh unit
MW
Beban Puncak
1,25
0,80
0,60
Mirrlees
Daihatsu
MWM
MAN
PLTU
18,7
4,0
1,3
0,3
MW
7,0
11,0
38,2
20,0
6,0
6,0
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
18,2
66,6
8,6
50,0
2013
7,0
MW
MW
Pemeliharaan
8,3
Operasi
MW
Cadangan
16,2
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Jumlah Kapasitas
Tanjung Selor
Tanjung Selor
PLTMG
5,0
5,0
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
Sewa PLTD
PLTD
2,3
16,2
66,6
7,6
44,6
2012
Sewatama
0,94
Kubota
Pembangkit Sewa
Size
0,30
Manufacture
2
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
19,9
4,0
7,0
11,0
40,2
14,0
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,4
9,4
54,4
2014
2016
2017
2018
18,7
4,0
7,0
11,0
40,2
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,4
10,5
61,3
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,5
12,5
73,0
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,5
13,6
79,4
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,5
14,8
86,4
2019
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,5
16,1
93,7
2020
17,7
4,0
7,0
11,0
40,2
16,7
4,0
7,0
11,0
40,2
15,6
4,0
7,0
11,0
40,2
14,4
4,0
7,0
11,0
40,2
13,1
4,0
7,0
11,0
40,2
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,4
11,5
67,0
2015
12,2
4,0
7,0
11,0
40,2
0,6
1,6
2,5
0,9
0,6
2,3
6,2
66,5
17,0
101,7
2021
687
04/02/2013 10:38:54
Unit
Load Faktor
size
MW
Beban Puncak
PLTU
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Tanjung Redeb 2
Lati 2
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
PLTU
PLTMG
Tanjung Selor
MW
MW
Tanjung Selor
Tanjung Redeb
Sewa PLTD
PLTU Lati
7,0
Pembangkit Swasta
Sistem Berau *)
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
11,3
5,0
7,0
12,0
38,8
8,0
2,4
1,0
3,0
11,4
70,5
15,5
96,0
2012
53,3
5,0
7,0
12,0
82,8
20,00
8,0
2,4
1,0
3,0
11,4
70,5
17,5
108,1
2013
42,7
5,0
7,0
12,0
73,8
5,0
14,0
14,0
2,0
8,0
2,4
1,0
3,0
13,4
70,5
19,2
118,3
2014
29,7
5,0
7,0
12,0
73,8
0,0
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,1
32,1
194,3
2015
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,2
41,4
251,1
2018
0,0 0,0
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,2
38,1
231,1
2017
0,0
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,2
45,0
272,9
2019
0,0
26,2
5,0
7,0
12,0
73,2
23,1
5,0
7,0
12,0
73,2
19,8
5,0
7,0
12,0
73,2
16,2
5,0
7,0
12,0
73,2
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,2
48,8
295,7
2020
12,4
5,0
7,0
12,0
73,2
0,0
14,0
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,1
35,1
212,3
2016
8,3
5,0
7,0
12,0
73,2
0,0
8,0
6,2
0,0
5,3
20,8
69,2
52,9
320,4
2021
688
04/02/2013 10:38:54
Load Faktor
Unit
MW
1,25
0,50
Daihatsu
MAN
MW
Nunukan
1,7
1,2
1,2
6,2
4,0
5,2
24,1
21,3
16,0
2,5
3,5
1,3
0,3
2,3
23,6
42,2
17,2
63,6
2013
4,0
MW
MW
Pemeliharaan
5,2
MW
MW
Cadangan
24,1
21,3
Operasi
MW
16,0
2,5
3,5
1,3
0,3
2,3
23,6
35,1
12,7
38,9
2012
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Jumlah Kapasitas
PLTMG
PLTU
Nunukan - 2, 3
Nunukan
PLTMG
MW
Sewa PLTMG
MW
Sewa PLTD
4
0,34
SWD
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
16,0
3,5
1,3
0,3
2,3
21,1
46,6
21,1
85,9
2015
8,0
10,0
3,5
1,3
0,3
2,3
15,1
47,7
22,5
94,0
2016
10,0
3,5
1,3
0,3
2,3
15,1
48,9
24,0
102,6
2017
3,4
2,5
4,0
6,5
29,3
26,8
1,7
2,5
4,0
6,5
29,3
26,8
2,3
2,5
4,0
6,5
31,3
28,8
0,8
2,5
4,0
6,5
31,3
28,8
8,0
16,0
3,5
1,3
0,3
2,3
21,1
44,9
19,4
76,2
2014
5,2
2,5
4,0
6,5
37,3
34,8
16,0
0,0
3,5
1,3
0,3
2,3
5,1
49,9
25,6
111,7
2018
3,5
2,5
4,0
6,5
37,3
34,8
0,0
3,5
1,3
0,3
2,3
5,1
50,9
27,3
121,6
2019
1,8
2,5
4,0
6,5
37,3
34,8
0,0
3,5
1,3
0,3
2,3
5,1
52,0
29,0
132,1
2020
0,8
2,5
4,0
6,5
37,3
34,8
0,0
3,5
1,3
0,3
2,3
5,1
53,1
30,0
143,4
2021
689
04/02/2013 10:38:54
Unit
Load Faktor
0,25
0,50
0,50
CUMMINS
MAN
Deutz
MAN
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTS
MW
PLTD
Jumlah Kapasitas
Size
0,20
Manufacture
2
MW
Derating capacity
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
UNIT
GWh
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
0,2
0,5
0,7
2,8
0,3
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,7
61,1
1,8
9,6
2012
0,1
0,2
0,5
0,7
2,8
0,3
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,7
56,3
2,0
10,0
2013
2,5
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,3
2,1
10,5
2014
2,5
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,4
2,4
11,9
2015
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,6
2,9
14,5
2017
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,7
3,2
15,9
2018
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,7
3,5
17,5
2019
2,5
2,5
2,5
2,5
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,5
2,7
13,2
2016
2,5
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,8
3,9
19,2
2020
2,5
1,0
1,5
0,5
0,4
0,9
3,4
56,9
4,2
21,0
2021
690
04/02/2013 10:38:54
Load Faktor
Unit
MW
0,72
1,00
MAN
Komatsu
CUMMINS
Sewa
PLTU
PLTMG
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
PLTD
Malinau Peaker
PLTD
Malinau 2
Malinau
0,53
MWM
Pembangkit Sewa
Size
0,60
Manufacture
2
MW
Derating capacity
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,0
1,1
0,8
3,0
4,0
11,2
6,0
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,2
6,0
34,5
2013
1,0
3,0
4,0
10,2
5,0
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,2
5,4
30,7
2012
0,6
1,0
3,0
4,0
11,2
6,0
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,1
6,6
37,6
2014
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,1
8,1
46,4
2016
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,2
8,9
50,6
2017
6,0
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,2
9,6
55,1
2018
4,7
1,0
3,0
4,0
16,2
4,0
1,0
3,0
4,0
16,2
3,3
1,0
3,0
4,0
16,2
8,5
1,0
3,0
4,0
22,2
5,0
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,1
7,4
42,3
2015
7,6
1,0
3,0
4,0
22,2
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,2
10,5
60,0
2019
6,7
1,0
3,0
4,0
22,2
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,1
11,4
65,1
2020
5,8
1,0
3,0
4,0
22,2
2,0
1,4
2,6
1,2
2,1
7,3
65,1
12,4
70,7
2021
691
04/02/2013 10:38:54
Load Faktor
Unit
MW
0,24
DEUTZ
DEUTZ
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTMG
Tana Tidung
Cadangan
PLTD
PLTGB
Tana Tidung
PLTD
PLTMG
Tana Tidung
PLTD
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
Size
0,10
Manufacture
1
MW
Derating capacity
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,4
2,4
0,8
1,0
1,4
6,3
6,0
0,2
0,1
0,0
6,3
32,4
2,5
7,0
2013
0,4
0,5
0,9
3,3
3,0
0,2
0,1
0,0
3,3
37,7
1,6
5,4
2012
2,0
0,4
1,0
1,4
6,3
6,0
0,2
0,1
0,0
6,3
35,9
3,0
9,3
2014
1,4
0,4
1,0
1,4
6,3
6,0
0,2
0,1
0,0
6,3
39,0
3,6
12,2
2015
6,0
0,2
0,1
0,0
0,3
41,5
4,1
15,0
2017
0,2
0,1
0,0
0,3
42,6
4,4
16,6
2018
1,0
0,2
0,1
0,0
0,3
43,7
4,8
18,4
2019
0,2
0,1
0,0
0,3
40,7
5,7
20,3
2020
2,1
0,4
1,0
1,4
7,3
1,8
0,4
1,0
1,4
7,3
1,5
0,4
1,0
1,4
7,3
2,1
0,4
1,0
1,4
8,3
1,2
0,4
1,0
1,4
8,3
1,0
6,0
0,2
0,1
0,0
6,3
40,3
3,8
13,5
2016
0,2
0,4
1,0
1,4
8,3
0,2
0,1
0,0
0,3
38,0
6,7
22,3
2021
04/02/2013 10:38:54
Lampiran B18.4
PROVINSI SULAWESI UTARA
04/02/2013 10:38:54
694
04/02/2013 10:38:54
Load Factor
3,0
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Caterpillar 3412
0,7
0,5
MW
MW
MW
%
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
1,0
1,2
MW
5,7
PLTM
PLTM
Jumlah Kapasitas
Milangodaa
Duminanga
MW
PLTD
Pembangkit Sewa
PLTD
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,5
0,5
0,7
1,2
6,4
0,0
0,0
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
40,1
2,3
8,0
2012
0,7
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
40,3
2,5
8,8
2013
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
40,6
2,7
9,6
2014
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
41,0
3,2
11,4
2016
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
41,2
3,5
12,5
2017
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
41,4
3,8
13,7
2018
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
41,6
4,1
14,9
2019
0,5
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
40,8
2,9
10,5
2015
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
41,8
4,5
16,4
2020
0,7
0,5
0,5
0,5
0,3
0,1
0,1
1,2
2,7
42,1
4,9
17,9
2021
695
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Beban Puncak
Load Factor
MW
Derating Capacity
MW
MW
MW
MW
2,5
PLTD Tamako
PLTB Malamenggu
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTGB
PLTGB
PLTM
Jumlah Kapasitas
Tahuna 2
Tahuna
Lelipang/Belengan
Relokasi/Sewa PLTD
PLTD
2,0
MW
PLTD Lesabe
0,1
MW
0,2
0,7
1,0
1,7
13,8
3,0
1,0
1,3
1,0
0,0
MW
PLTD Petta
6,0
5,7
13,8
58,6
6,2
31,9
2012
PLTD Tahuna
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,2
0,7
1,0
1,7
14,3
8,0
0,5
2,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
14,3
59,1
6,7
34,9
2013
3,1
0,7
1,0
1,7
17,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
59,6
7,3
38,3
2014
2,5
0,7
1,0
1,7
17,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
60,0
8,0
41,9
2015
1,8
0,7
1,0
1,7
17,8
3,0
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
60,5
8,7
46,0
2016
4,0
0,7
1,0
1,7
20,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
61,0
9,4
50,4
2017
3,2
0,7
1,0
1,7
20,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
61,5
10,3
55,3
2018
2,3
0,7
1,0
1,7
20,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
62,0
11,2
60,7
2019
1,2
0,7
1,0
1,7
20,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
62,4
12,2
66,8
2020
0,1
0,7
1,0
1,7
20,8
0,0
0,1
1,0
1,3
1,0
0,0
6,0
5,7
9,3
62,9
13,3
73,4
2021
696
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Beban Puncak
Load Factor
MW
Derating Capacity
MW
MW
PLTD Essang
Relokasi PLTD
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
Jumlah Kapasitas
Talaud
PLTD Sewa
PLTD
MW
PLTD Melonguane
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Beo
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,3
0,5
0,7
1,2
5,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
50,3
2,5
10,8
2012
0,1
0,5
0,7
1,2
5,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
50,7
2,7
11,9
2013
3,0
1,0
3,0
4,0
11,6
6,0
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
51,1
2,9
13,0
2014
2,8
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
51,5
3,2
14,2
2015
2,5
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
51,9
3,4
15,6
2016
2,2
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
52,3
3,7
17,1
2017
1,9
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
52,7
4,1
18,7
2018
1,5
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
53,1
4,4
20,5
2019
1,1
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
53,5
4,8
22,5
2020
0,7
1,0
3,0
4,0
11,6
2,0
0,1
2,1
1,5
1,7
5,6
53,9
5,2
24,8
2021
697
04/02/2013 10:38:55
MW
Derating Capacity
0,1
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Deutz BA 12M-816
Daihatsu 6PSTc-22
DAF/Dinaf 1160
Caterpillar D 3306
Deutz BF8M-716
MTU 18 V 2000 G 63
PLTD Relokasi
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTS
PLTD
PLTS
PLTD Sewa
Pembangkit Sewa
0,3
PLTD
0,6
0,6
0,7
1,3
6,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
PLTD
Deutz BA 6M-816
0,3
1,8
4,8
53,8
2,6
12,1
2012
Deutz BA 6M-816
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Load Factor
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,4
0,6
0,7
1,3
6,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
54,2
2,8
13,2
2013
0,1
0,6
0,7
1,3
6,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
54,7
3,0
14,5
2014
0,9
0,6
0,7
1,3
7,3
1,0
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
55,1
3,3
15,9
2015
0,6
0,6
0,7
1,3
7,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
55,6
3,6
17,4
2016
0,3
0,6
0,7
1,3
7,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
56,0
3,9
19,1
2017
0,9
0,6
0,7
1,3
8,3
1,0
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
56,5
4,2
20,9
2018
0,6
0,6
0,7
1,3
8,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
56,9
4,6
22,9
2019
1,1
0,6
0,7
1,3
9,3
1,0
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
57,4
5,0
25,2
2020
0,7
0,6
0,7
1,3
9,3
0,7
0,7
0,7
0,2
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
0,3
0,3
1,8
4,8
57,8
5,5
27,8
2021
04/02/2013 10:38:55
Lampiran B18.5
PROVINSI SULAWESI TENGAH
04/02/2013 10:38:55
700
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Load Factor
MW
Derating Capacity
Sewa PLTD
1,0
0,5
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2))
1,8
1,5
MW
Jumlah KapasitasTerpasang
13,8
2,0
PLTU
PLTM
PLTD
2,0
1,6
8,2
1,4
11,8
45,4
9,1
36,1
2012
Toli-Toli
Batubota
Relokasi PLTD
MW
MW
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Toli-Toli
PLTM Kolondom
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,9
0,5
1,0
1,5
13,8
2,0
1,6
8,2
1,4
11,8
45,7
9,9
39,6
2013
8,6
0,5
1,0
1,5
21,1
15,0
2,5
1,6
0,2
1,6
45,9
10,8
43,4
2014
30,0
1,6
0,2
1,6
46,1
11,8
47,4
2015
1,6
0,2
1,6
46,5
14,0
57,1
2017
1,6
0,2
1,6
46,7
15,3
62,5
2018
1,6
0,2
1,6
47,0
16,6
68,5
2019
1,6
0,2
1,6
46,3
12,8
52,1
2016
1,6
0,2
1,6
47,2
17,9
74,0
2020
1,6
0,0
0,2
1,6
47,6
18,4
76,7
2021
701
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Load Factor
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
Jumlah KapasitasTerpasang
Leok (Relokasi)
0,6
0,5
1,0
1,5
8,2
4,2
0,2
0,5
1,0
1,5
8,2
4,2
2,0
4,2
2,0
2,4
6,2
38,6
5,2
17,4
2015
4,2
2,0
2,4
6,2
38,9
5,8
19,6
2016
4,2
2,0
2,4
6,2
39,1
6,4
22,0
2017
4,2
MW
2,0
2,4
6,2
38,4
4,6
15,5
2014
2,0
2,4
6,2
38,1
4,1
13,8
2013
PLTD Leok
2,4
6,2
37,9
3,7
12,3
2012
Pembangkit Sewa
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
4,2
2,0
2,4
6,2
39,3
7,2
24,8
2018
4,2
2,0
2,4
6,2
39,6
8,0
27,8
2019
4,2
2,0
2,4
6,2
39,8
8,8
30,8
2020
4,2
2,0
2,4
6,2
40,3
9,5
33,5
2021
702
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Load Factor
MW
Derating Capacity
MW
MW
PLTM Tomini
Sewa Genset
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Kotaraya
Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
MW
PLTD Palasa
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Moutong
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,8
0,5
1,0
1,5
10,1
2,0
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
10,1
42,0
6,1
22,5
2012
0,8
0,5
1,0
1,5
10,9
0,8
2,0
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
10,1
42,2
6,8
25,2
2013
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
42,4
7,6
28,1
2014
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
42,8
9,3
35,0
2016
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
42,9
10,4
39,1
2017
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
43,1
11,5
43,6
2018
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
43,3
12,8
48,6
2019
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
43,5
14,0
53,4
2020
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
42,6
8,4
31,3
2015
2,0
0,5
2,9
2,7
1,7
8,1
43,7
15,3
58,8
2021
703
04/02/2013 10:38:55
MW
%
Load Factor
PLTD Bangkir
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
Pekasalo
Bangkir (Relokasi)
Pembangkit Sewa
PLTD
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,5
0,7
0,7
1,4
4,0
2,0
0,2
2,0
19,4
1,9
3,3
2012
1,5
0,7
0,7
1,4
5,2
1,2
2,0
0,2
2,0
19,4
2,1
3,6
2013
1,3
0,7
0,7
1,4
5,2
2,0
0,2
2,0
19,5
2,3
4,0
2014
2,0
0,2
2,0
19,6
2,6
4,5
2015
2,0
0,2
2,0
19,7
2,9
5,0
2016
2,0
0,2
2,0
19,9
3,5
6,1
2018
2,0
0,2
2,0
20,0
3,9
6,8
2019
2,0
0,2
2,0
19,8
3,2
5,5
2017
2,0
0,2
2,0
20,1
4,2
7,4
2020
2,0
0,2
2,0
20,2
4,1
7,3
2021
704
04/02/2013 10:38:56
MW
%
Load Factor
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD Mantangisi
PLTU
PLTD
Ampana
1,0
0,8
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
1,4
1,8
MW
8,8
2,0
2,8
2,2
2,3
5,0
58,7
3,4
17,3
2012
Jumlah KapasitasTerpasang
PLTM
Sansarino
Pembangkit Sewa
PLTD
PLTD Ampana
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,8
1,0
3,0
4,0
11,8
3,0
2,8
2,2
2,3
5,0
59,0
3,7
19,1
2013
4,4
1,0
3,0
4,0
14,8
3,0
2,8
2,2
2,3
5,0
59,2
4,1
21,2
2014
4,0
1,0
3,0
4,0
14,8
2,8
2,2
2,3
5,0
59,5
4,5
23,4
2015
3,5
1,0
3,0
4,0
14,8
2,8
2,2
2,3
5,0
59,7
5,0
25,9
2016
2,8
2,2
5,0
60,2
6,0
31,8
2018
2,8
2,2
5,0
60,5
6,6
35,2
2019
2,8
2,2
5,0
60,7
7,2
38,4
2020
2,8
2,2
5,0
60,0
5,5
28,7
2017
2,8
2,2
5,0
61,0
7,8
41,9
2021
705
04/02/2013 10:38:56
25,0
2,3
6,9
1,6
3,0
1,3
2,5
2,5
5,0
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
1,0
MW
MW
MW
MW
Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
1,4
PLTM
Bunta
MW
PLTM
Lambangan
Surplus/Defisit (N-2)
25,0
2,3
1,3
PLTMG
PLTU
PLTM
PLTM
PLTM
49,4
19,0
82,5
MW
2012
GWh
UNIT
Load Factor
Pasokan
Kapasitas Terpasang
Derating Capacity
Pembangkit PLN
PLTD Luwuk
PLTM Hanga-Hanga I
PLTD Moilong
PLTD Bunta
Pembangkit IPP
PLTM Kalumpang
PLTM Hanga-Hanga II
PLTM Hek
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Luwuk (FTP2)
Biak I
Biak II
Biak III
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kebutuhan
Produksi Energi
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
6,5
1,0
30,9
2,3
1,3
3,0
1,5
1,3
1,2
5,0
1,3
2,5
2,5
6,9
1,6
3,0
23,9
1,2
50,1
21,0
92,0
2013
4,6
1,5
35,4
6,5
5,0
2,5
10,0
1,3
2,5
2,5
6,9
1,6
-
15,9
1,2
50,3
23,1
101,8
2014
1,9
5,0
43,5
15,0
10,0
5,0
10,0
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,1
25,4
124,9
2015
9,3
5,0
53,5
15,0
10,0
10,0
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,2
28,0
138,1
2016
6,4
5,0
53,5
15,0
10,0
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,3
30,9
152,5
2017
3,3
5,0
53,5
15,0
10,0
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,4
34,0
168,0
2018
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,5
40,7
201,1
2020
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
57,1
41,0
205,0
2021
5,0
1,3
2,5
2,5
1,6
-
9,0
1,2
56,4
37,4
185,1
2019
706
04/02/2013 10:38:56
MW
%
Load Factor
MW
Derating Capacity
MW
PLTD Tompira
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTG/MG Morowali
PLTMG
PLTM
Wawopada
PLTM
Mampueno / Sakita
MW
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Kolonedale
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
UNIT
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
10,0
1,0
1,7
1,7
1,0
58
11,0
55,8
2014
5,0
58
12,5
63,7
2015
1,0
0,6
0,8
5,0
6,0
18,0
1,3
1,0
5,0
6,0
18,3
3,8
1,0
5,0
6,0
22,3
7,3
1,0
5,0
6,0
27,3
5,0
58
14,0
71,7
2016
5,3
2,0
4,3
1,0
2,0
1,7
1,7
1,9
10,7
58
9,5
47,9
2013
0,7
1,0
1,7
12,2
4,3
1,0
2,0
1,7
1,7
3,0
12,2
57
6,7
33,6
2012
5,3
1,0
5,0
6,0
27,3
59
16,0
82,4
2017
3,3
1,0
5,0
6,0
27,3
59
18,0
93,2
2018
60
21,6
112,9
2020
60
23,7
124,2
2021
59
19,7
102,6
2019
707
04/02/2013 10:38:56
MW
%
Load Factor
MW
Derating Capacity
MW
1,0
0,5
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
0,8
1,5
MW
5,9
3,3
1,6
1,1
4,9
19,1
2,4
4,1
2012
Jumlah KapasitasTerpasang
PLTD
MW
MW
PLTD Bungku
Pembangkit Sewa
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
3,3
1,6
1,1
4,9
19,2
2,9
4,9
2014
3,3
1,6
1,1
4,9
19,2
3,2
5,3
2015
3,3
1,6
1,1
4,9
19,2
3,5
5,9
2016
3,3
1,6
1,1
4,9
19,1
2,7
4,5
2013
3,3
1,6
1,1
4,9
19,3
3,8
6,4
2017
3,3
1,6
1,1
4,9
19,3
4,2
7,0
2018
3,3
1,6
1,1
4,9
19,4
4,9
8,3
2020
3,3
1,6
1,1
4,9
19,4
4,7
8,0
2021
3,3
1,6
1,1
4,9
19,3
4,6
7,7
2019
708
04/02/2013 10:38:56
MW
%
Load Factor
PLTM Banggai
1,0
0,5
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
0,1
1,5
MW
4,3
MW
Jumlah KapasitasTerpasang
Cadangan
PLTD
PLTM
Banggai
1,2
PLTD
PLTD
1,0
PLTD Relokasi
Pembangkit Sewa
PLTD Lelang
PLTD Banggai
1,0
2,3
47,6
1,7
7,0
2012
PLTD
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
UNIT
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,9
0,5
1,0
1,5
5,3
1,0
1,2
1,0
1,0
2,3
47,7
1,9
7,8
2013
0,8
0,5
1,0
1,5
5,4
0,1
1,2
1,0
1,0
2,3
47,8
2,0
8,6
2014
1,0
0,5
1,0
1,5
5,4
1,2
1,0
0,6
2,3
48,0
2,3
9,5
2015
0,7
0,5
1,0
1,5
5,4
1,2
1,0
0,6
2,3
48,1
2,5
10,6
2016
1,3
0,5
1,0
1,5
5,7
2,0
0,5
0,1
0,2
0,6
48,2
2,8
11,7
2017
1,0
0,5
1,0
1,5
5,7
0,5
0,1
0,2
0,6
48,3
3,1
13,0
2018
0,7
0,5
1,0
1,5
5,7
0,5
0,1
0,2
0,6
48,4
3,4
14,4
2019
0,4
0,5
1,0
1,5
5,7
0,5
0,1
0,2
0,6
48,5
3,7
15,7
2020
0,0
0,5
1,0
1,5
5,7
0,5
0,1
0,2
0,6
48,6
4,0
17,2
2021
LAMPIRAN B18.6
PROVINSI SULAWESI SELATAN
04/02/2013 10:05:53
710
04/02/2013 10:06:34
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
Daya mampu
0,6
Surplus/Defisit (N-2)
MW
0,4
1,3
0,9
MW
Cadangan :
5,8
Operasi
MW
Jumlah Efektif
1,0
4,8
2,9
7,7
59,0
4,3
22,0
2012
Pemeliharaan
PLTD
Selayar (FTP2)
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
PLTD Selayar
PLTGB
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
0,1
1,0
1,0
2,0
5,8
1,0
4,8
2,9
7,7
59,1
4,6
24,0
2013
2,0
1,0
1,0
2,0
8,0
8,0
59,2
5,0
25,9
2014
2,6
1,0
1,0
2,0
9,0
1,0
59,3
5,4
27,9
2015
2,2
1,0
1,0
2,0
9,0
59,4
5,8
30,1
2016
1,8
1,0
1,0
2,0
9,0
59,5
6,2
32,4
2017
2,3
1,0
1,0
2,0
10,0
1,0
59,6
6,7
35,0
2018
1,8
1,0
1,0
2,0
10,0
59,6
7,2
37,8
2019
1,4
1,0
1,0
2,0
10,0
59,7
7,6
39,9
2020
1,0
1,0
1,0
2,0
10,0
59,8
8,0
42,1
2021
LAMPIRAN B18.7
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
04/02/2013 10:06:34
712
04/02/2013 10:06:34
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
MW
Derating capacity
Daya mampu
PLTD
2,0
0,5
0,5
Lapai 2
Riorita
Toaha
10
0,6
5,3
Surplus/Defisit (N-1)
MW
Operasi
1,6
1,0
MW
Cadangan
22,9
8,0
3,0
4,0
2,0
3,94
7,9
4,2
12,2
43,4
16,7
63,4
2012
Pemeliharaan
MW
PLTU
PLTM
PLTM
PLTM
Jumlah Efektif
Kolaka (FTP2)
2,0
Lapai 1
PLTM
PLTD
PLTD
Sewa
PLTM Sabilambo
PLTD Kolaka
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
8,0
3,0
4,0
2,0
3,94
7,9
4,2
12,2
43,9
18,9
72,9
2013
1,0
1,0
4,0
4,0
2,0
3,94
7,9
4,2
12,2
44,5
20,5
79,9
2014
20,0
12,2
12,2
45,5
24,1
96,0
2016
12,2
12,2
46,1
26,1
105,3
2017
12,2
12,2
46,6
28,3
115,6
2018
12,2
12,2
47,2
30,7
126,9
2019
12,2
12,2
45,0
22,2
87,6
2015
12,2
12,2
47,7
33,4
139,9
2020
12,2
12,2
48,3
36,4
154,2
2021
713
04/02/2013 10:06:34
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
MW
Derating capacity
Daya mampu
PLTD
10
Bau-Bau (FTP2)
0,6
Surplus/Defisit (N-1)
MW
2,0
1,0
3,0
20,2
Operasi
MW
5,0
3,0
5,0
7,2
7,2
3,3
10,5
58,3
16,7
85,1
2012
Pemeliharaan
MW
Jumlah Efektif
PLTU
PLTU
Cadangan
Bau-Bau
0,4
Rongi
PLTM
PLTD
PLTD
Sewa
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
1,0
2,0
3,0
22,2
5,0
5,0
5,0
7,2
7,2
3,3
10,5
59,0
18,9
97,8
2013
0,7
1,9
10,0
11,9
33,0
10
0,8
5,0
5,0
5,0
7,2
7,2
3,3
10,5
59,7
20,5
107,0
2014
2,9
7,0
10,0
17,0
42,0
14
10
7,2
7,2
3,3
10,5
60,4
22,1
117,1
2015
2016
2019
2018
2020
2021
714
04/02/2013 10:06:34
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
MW
Derating capacity
Daya mampu
1,0
1,2
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Operasi
2,7
1,7
MW
11,9
3,5
3,5
4,9
1,0
5,9
54,9
8,9
43,0
2012
Pemeliharaan
MW
Jumlah Efektif
PLTD
Cadangan
Raha
PLTU
PLTD
PLTD
Pembangkit Sewa
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
0,0
1,0
1,7
2,7
11,9
3,5
3,5
4,9
1,0
5,9
55,6
10,1
49,3
2013
1,6
1,7
3,0
4,7
15,6
6,0
3,5
3,5
2,6
3,3
5,9
56,2
10,9
53,8
2014
2,7
1,7
3,0
4,7
17,6
2,0
3,5
3,5
2,6
3,3
5,9
56,8
11,8
58,8
2015
2016
3,5
3,5
2018
2019
2020
2017
2021
715
04/02/2013 10:06:34
Pasokan/Kebutuhan
MW
%
Load Faktor
MW
Daya mampu
1,0
0,8
2,2
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
1,8
6,6
5,0
1,6
1,6
1,0
2,6
52,6
2,6
11,8
2012
Pemeliharaan
MW
MW
Cadangan
PLTD
MW
2x1 MW
PLTU
Jumlah Efektif
Wangi-Wangi (Relokasi)
Wangi-Wangi
Pembangkit Sewa
PLTD
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
2,7
2,0
1,0
3,0
8,6
2,0
5,0
1,6
1,6
1,0
2,6
53,2
2,9
13,5
2013
2,9
1,0
3,0
4,0
10,0
3,0
5,0
2,6
2,6
53,9
3,1
14,7
2014
0,6
1,0
3,0
4,0
8,0
3,0
2,6
2,6
54,5
3,4
16,1
2015
0,4
1,0
3,0
4,0
8,0
2,6
2,6
55,2
3,6
17,5
2016
0,1
1,0
3,0
4,0
8,0
2,6
2,6
55,9
3,9
19,1
2017
1,8
1,0
3,0
4,0
10,0
2,0
2,6
2,6
56,6
4,2
20,9
2018
1,5
1,0
3,0
4,0
10,0
2,6
2,6
57,3
4,5
22,8
2019
1,1
1,0
3,0
4,0
10,0
2,6
2,6
58,0
4,9
25,0
2020
0,7
1,0
3,0
4,0
10,0
2,6
2,6
58,7
5,3
27,4
2021
04/02/2013 10:06:34
LAMPIRAN B18.8
PROVINSI MALUKU
04/02/2013 10:06:34
718
04/02/2013 10:06:34
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
0,4
0,4
4,0
2,7
PLTD Masohi
PLTD Liang
PLTD Waipia
PLTD Kairatu
PLTD Piru
PLTD
Kairatu
MW
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Tene
MW
PLTM
Ruwapa
Cadangan
PLTM
Nua (Masohi)
Jumlah Efektif
PLTA
PLTM
Wai Tala
Mala 2
PLTM
PLTM
Wae Mala
PLTM
Makariki
PLTD
Masohi
Pembangkit Sewa
Size
6,7
Manufacture
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
Uraian
0,9
1,1
1,4
2,5
9,7
3,0
2,0
6,7
2,0
6,7
6,3
51,3
28,4
2012
11,7
1,1
1,3
2,4
20,9
4,0
1,2
2,0
4,0
3,0
2,0
6,7
2,0
6,7
6,9
51,3
31,0
2013
3,1
2,0
3,0
5,0
21,3
2,7
4,0
0,3
0,6
6,7
4,3
14,4
13,2
47,8
55,2
2014
2016
2017
2018
2019
1,9
2,0
3,0
5,0
21,3
2,7
4,0
0,3
0,6
6,7
4,3
14,4
14,4
47,6
26,1
2,0
3,0
5,0
46,8
6,0
13,5
6,0
2,7
4,0
0,3
0,6
6,7
4,3
14,4
15,7
47,3
64,9
40,5
17,1
47,1
70,4
20,2
46,7
82,6
21,9
46,5
18,6
46,9
76,3
89,4
2020
2015
23,8
46,3
96,7
2021
719
04/02/2013 10:06:34
MW
13,1
PLTP
Tulehu (FTP 2)
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTU
PLTU
Waai 3
MW
MW
MW
51,8
3,2
4,0
7,2
106,3
19,0
19,0
15,0
MW
68,0
33,6
PLTD Poka
10,0
38,3
106,3
47,3
58,3
241,5
2012
Pembangkit Sewa
21,5
Manufacture
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
17,1
4,0
15,0
19,0
89,0
15
19,0
5,0
29,0
19,8
10,0
45,0
74,0
52,9
57,4
266,0
2013
11,3
4,0
15,0
19,0
89,3
15
10,0
10,0
20,1
14,0
49,3
59,3
59,0
56,6
292,1
2014
4,7
4,0
15,0
19,0
89,3
10,0
10,0
20,1
14,0
49,3
59,3
65,6
55,7
320,0
2015
21,4
10,0
15,0
25,0
119,3
20
15
5,0
5,0
20,1
14,0
49,3
54,3
72,9
54,9
350,6
2016
81,1
54,1
383,9
2017
100,0
52,5
459,4
2019
110,9
51,7
501,9
2020
90,0
53,3
420,1
2018
123,0
50,9
548,4
2021
720
04/02/2013 10:06:35
MW
Derating Capacity
MW
MW
MW
MW
MW
MW
PLTD Poka
PLTD Masohi
PLTD Liang
PLTD Waipia
PLTD Kairatu
PLTD Piru
PLTD
PLTD
Masohi (Relokasi)
Kairatu (Relokasi)
PLTU
PLTP
PLTM
PLTM
Waai 3
Tulehu (FTP 2)
Wae Mala
Makariki
PLTA
PLTM
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Ruwapa
Tene
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTM
Mala 2
Wai Tala
PLTM
PLTU
PLTD
PLTD
PLTD
Pembangkit Sewa
MW
Manufacture
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
2012
2,0
2,0
19,0
15,0
53,6
57,5
269,9
2013
6,0
15,0
3,0
2,0
72,1
54,9
347,3
4,0
1,2
4,0
2,0
15,0
3,0
2,0
5,0
59,8
56,7
297,0
2014
2015
79,9
54,2
379,9
2016
6,0
20,0
15,0
88,6
53,5
415,5
19,9
10,0
15,0
25,0
143,0
13,5
5,3
20,8
15,2
24,4
69,5
98,1
52,9
454,3
2018
41,1
10,0
15,0
25,0
174,7
40,5
5,3
12,0
15,2
24,4
69,5
108,6
52,2
496,4
2019
29,5
10,0
15,0
25,0
174,7
5,3
12,0
15,2
24,4
69,5
120,1
51,5
542,0
2020
16,9
10,0
15,0
25,0
174,7
5,3
12,0
15,2
24,4
69,5
132,8
50,8
591,3
2021
2,9
10,0
15,0
25,0
174,7
5,3
12,0
15,2
24,4
69,5
146,8
50,2
645,1
721
04/02/2013 10:06:35
Size
Load Factor
Thn Opr
MW
1999
2003
2003
2005
Bula #2 (DEUTZ)
Bula #3 (VOLVOPENTA)
Bula #4 (DEUTZ)
Bula #5 (KOMATSU)
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
MW
PLTM
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Cadangan
0,25
0,25
0,28
PLTD
Jumlah Efektif
Isal
Pembangkit Sewa
0,12
1984
Bula #1 (DAF)
0,20
1,10
PLTD
Manufacture
PLTD
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Uraian
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
0,1
0,2
0,3
1,4
0,5
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
63,7
0,7
4,0
2012
0,2
0,1
0,2
0,3
1,4
0,5
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
64,7
0,8
4,4
2013
0,4
0,1
2,0
2,1
3,4
2,0
0,5
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
65,5
0,9
5,0
2014
2,7
0,2
1,0
1,2
4,9
2,0
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
66,2
0,9
5,5
2015
2,6
0,2
1,0
1,2
4,9
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
67,0
1,0
6,1
2016
2,5
0,2
1,0
1,2
4,9
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
67,8
1,1
6,7
2017
2,6
1,0
2,0
3,0
6,9
2,0
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
68,6
1,2
7,4
2018
4,5
1,0
2,0
3,0
8,9
2,0
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
69,4
1,3
8,2
2019
6,4
1,0
2,0
3,0
10,9
2,0
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
70,2
1,4
8,9
2020
6,3
1,0
2,0
3,0
10,9
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,9
0,2
1,1
71,0
1,6
9,7
2021
722
04/02/2013 10:06:35
MW
3,4
PLTD Saparua
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
PLTD
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,7
0,5
0,6
1,1
4,3
0,5
3,4
0,8
3,4
1,7
48,1
7,4
2012
0,5
0,5
0,6
1,1
4,3
3,4
0,8
3,4
1,9
47,7
8,0
2013
0,3
0,5
0,6
1,1
4,3
3,4
0,8
3,4
2,1
47,3
8,8
2014
0,1
0,5
0,6
1,1
4,3
3,4
0,8
3,4
2,3
47,0
9,5
2015
3,0
0,5
1,0
1,5
7,8
3,5
3,4
0,8
3,4
2,5
46,6
10,3
2016
2,3
0,8
2,3
3,0
45,9
12,2
2018
2,3
0,8
2,3
3,3
45,5
13,2
2019
2,3
0,8
2,3
3,6
45,1
14,3
2020
1,6
0,5
1,0
1,5
6,7
1,4
0,5
1,0
1,5
6,7
1,1
0,5
1,0
1,5
6,7
0,8
0,5
1,0
1,5
6,7
2,3
0,8
2,3
2,8
46,2
11,2
2017
0,5
0,5
1,0
1,5
6,7
2,3
0,8
2,3
4,0
44,8
15,5
2021
723
04/02/2013 10:06:35
MW
5,39
2,26
PLTD Namlea
PLTD Mako
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTM
PLTGB
PLTD
MW
Waetina
Wainibe
Buru (KPI)
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,9
0,3
0,5
0,8
7,1
2,0
2,3
5,4
2,6
9,7
5,4
42,0
19,7
2012
0,4
0,5
1,3
1,8
8,1
3,0
2,3
5,4
2,6
10,7
5,9
42,2
21,8
2013
3,6
1,3
3,0
4,3
14,4
1,3
6,0
2,0
2,3
5,4
2,6
9,7
6,5
42,2
23,9
2014
5,6
2,0
3,0
5,0
17,7
4,0
1,3
2,3
5,4
2,6
7,7
7,1
42,3
26,2
2015
9,0
2,0
3,0
5,0
21,7
4,0
2,3
5,4
2,6
7,7
7,7
42,4
28,7
2016
9,5
2,0
3,0
5,0
23,0
1,3
2,3
5,4
2,6
7,7
8,4
42,4
31,4
2017
10,1
2,0
3,0
5,0
24,3
1,3
2,3
5,4
2,6
7,7
9,2
42,5
34,4
2018
9,2
2,0
3,0
5,0
24,3
2,3
5,4
2,6
7,7
10,1
42,6
37,6
2019
8,3
2,0
3,0
5,0
24,3
2,3
5,4
2,6
7,7
11,0
42,7
41,0
2020
7,3
2,0
3,0
5,0
24,3
2,3
5,4
2,6
7,7
12,0
42,8
44,8
2021
724
04/02/2013 10:06:35
MW
10,4
PLTD Langgur
MW
Sewa MFO
PLTGB
Tual (FTP 2)
MW
MW
MW
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Cadangan
Pemeliharaan
MW
MW
Jumlah Efektif
PLTD
PLTGB
Langgur
MW
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
Size
Manufacture
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,4
0,8
0,9
1,7
14,4
4,0
10,4
4,4
10,4
6,9
58,2
35,2
2012
0,2
0,8
0,9
1,7
14,4
4,0
10,4
4,4
10,4
8,2
57,7
41,2
2013
4,0
3,0
4,0
7,0
24,4
8,0
6,0
10,4
4,4
10,4
9,0
57,4
45,1
2014
3,2
3,0
4,0
7,0
24,4
10,4
4,4
10,4
9,8
57,1
49,2
2015
1,2
3,0
4,0
7,0
23,5
2,0
7,5
4,4
10,4
10,9
56,9
54,1
2016
0,1
3,0
4,0
7,0
23,5
7,5
4,4
10,4
12,0
56,6
59,5
2017
0,8
3,0
4,0
7,0
25,5
2,0
7,5
4,4
10,4
13,3
56,3
65,4
2018
1,4
3,0
4,0
7,0
27,5
2,0
7,5
4,4
10,4
14,7
56,1
72,0
2019
0,1
3,0
4,0
7,0
27,5
7,5
4,4
10,4
16,0
55,8
78,3
2020
0,6
3,0
4,0
7,0
29,5
2,0
7,5
4,4
10,4
17,5
55,5
85,2
2021
LAMPIRAN B18.9
PROVINSI MALUKU UTARA
04/02/2013 10:06:35
726
04/02/2013 10:06:35
Uraian
MW
Beban Puncak
MW
Derating Capacity
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Tidore 2
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Tidore (FTP1)
PLTU
PLTD
Sewa HSD
PLTD
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,6
2,5
3,6
6,1
30,0
5,0
12,0
2,6
10,4
5,0
15,5
23,3
65,1
132,6
2012
3,9
3,6
7,0
10,6
39,0
14,0
12,0
2,6
10,4
5,0
29,5
24,5
64,7
139,1
2013
2,3
3,6
7,0
10,6
39,0
12,0
2,6
10,4
5,0
29,5
26,1
64,4
147,2
2014
2,7
3,6
7,0
10,6
41,0
14,0
2,6
10,4
5,0
43,5
27,7
64,0
155,6
2015
0,8
3,6
7,0
10,6
41,0
2,6
10,4
5,0
43,5
29,6
63,7
164,8
2016
8,3
3,6
7,0
10,6
50,3
2,6
10,4
5,0
31,4
63,3
174,3
2017
6,4
3,6
7,0
10,6
50,3
2,6
10,4
5,0
33,2
63,0
183,4
2018
4,4
3,6
7,0
10,6
50,3
2,6
10,4
5,0
35,3
62,6
193,8
2019
2,4
3,6
7,0
10,6
50,3
2,6
10,4
5,0
37,3
62,3
203,7
2020
0,3
3,6
7,0
10,6
50,3
2,6
10,4
5,0
39,4
62,0
214,1
2021
727
04/02/2013 10:06:35
Uraian
MW
Derating Capacity
MW
MW
PLTD Sofifi
PLTD Ibu
MW
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Cadangan
MW
MW
Jumlah Efektif
MW
PLTP
Jailolo 2
Operasi
PLTM
Pemeliharaan
PLTM
Ibu
PLTP
PLTU
Goal
Jailolo (FTP2)
Sofifi
Sewa HSD
PLTD
MW
PLTD Sidangoli
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Jailolo
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
2,5
0,6
1,6
4,7
11,1
6,0
1,3
1,1
0,6
2,2
2,0
7,1
6,5
43,3
24,5
2012
3,8
0,6
1,6
6,0
13,1
8,0
1,3
1,1
0,6
2,2
2,0
7,1
7,2
43,2
27,1
2013
4,6
1,6
3,0
9,2
17,1
6,0
6,0
1,3
1,1
0,6
2,2
2,0
13,1
7,9
43,1
29,9
2014
2016
2017
2018
0,2
1,6
3,0
4,8
13,6
1,0
1,5
1,3
1,1
0,6
2,2
2,0
13,1
8,8
43,0
33,1
5,9
3,0
5,0
13,9
23,6
10,0
1,3
1,1
0,6
2,2
2,0
13,1
9,7
42,9
36,6
2,8
3,0
5,0
10,8
21,5
1,3
0,6
1,1
3,0
13,1
10,7
42,9
40,3
1,7
3,0
5,0
9,7
21,5
1,3
0,6
1,1
4,0
13,1
11,9
42,8
44,5
2015
0,5
3,0
5,0
8,5
21,5
1,3
0,6
1,1
5,0
13,1
13,1
42,8
48,9
2019
4,1
3,0
5,0
12,1
26,5
5,0
1,3
0,6
1,1
6,0
13,1
14,4
42,7
53,8
2020
2,7
3,0
5,0
10,7
26,5
1,3
0,6
1,1
6,0
13,1
15,8
42,7
59,2
2021
728
04/02/2013 10:06:36
Uraian
MW
Beban Puncak
2,0
PLTD Malifut
MW
MW
MW
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Cadangan
Operasi
MW
Pemeliharaan
PLTM
Jumlah Efektif
PLTGB
PLTD
MW
Ngoali
Tobelo (FTP2)
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
8,7
PLTD Tobelo
MW
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,1
0,9
2,1
3,0
9,5
2,0
1,6
5,9
2,7
10,6
5,5
47,1
22,8
2012
0,6
0,9
2,1
3,0
9,5
2,0
1,6
5,9
2,7
10,6
6,0
47,6
24,9
2013
4,7
1,0
2,1
3,1
14,2
2,0
8,0
0,6
3,6
1,9
10,6
6,5
48,0
27,1
2014
4,2
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
7,0
48,4
29,6
2015
3,6
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
7,5
48,9
32,3
2016
3,0
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
8,1
49,3
35,2
2017
2,4
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
8,8
49,8
38,3
2018
1,7
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
9,5
50,3
41,8
2019
0,9
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
10,2
50,7
45,5
2020
0,1
1,0
2,1
3,1
14,2
0,6
3,6
1,9
10,6
11,1
51,2
49,6
2021
729
04/02/2013 10:06:36
MW
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Jumlah Efektif
MW
PLTD
Cadangan
PLTD
Bacan 2 (Relokasi)
PLTP
PLTD
Bacan (Relokasi)
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
PLTD Bacan
3,10
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
Beban Puncak
GWh
Unit
Uraian
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,8
0,6
1,2
1,8
5,3
3,0
2,3
1,2
2,7
2,7
50,7
12,2
2012
0,8
0,6
1,2
1,8
5,5
1,2
2,0
2,3
1,2
2,7
2,9
51,6
13,2
2013
0,6
0,6
1,2
1,8
5,5
2,0
2,3
1,2
2,7
3,1
52,6
14,3
2014
0,4
0,6
1,2
1,8
5,5
2,0
2,3
1,2
2,7
3,3
53,6
15,6
2015
0,2
0,6
1,2
1,8
5,5
2,0
2,3
1,2
2,7
3,6
54,3
16,9
2016
1,0
1,2
2,5
3,7
8,5
5,0
2,3
1,2
2,7
3,8
54,2
18,2
2017
2,7
1,2
2,5
3,7
10,5
2,0
2,3
1,2
4,7
4,1
54,4
19,7
2018
2,3
1,2
2,5
3,7
10,5
2,3
1,2
4,7
4,5
54,3
21,3
2019
2,0
1,2
2,5
3,7
10,5
2,3
1,2
4,7
4,8
54,6
22,9
2020
1,7
1,2
2,5
3,7
10,5
2,3
1,2
4,7
5,1
55,0
24,7
2021
730
04/02/2013 10:06:36
Uraian
MW
Beban Puncak
MW
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
PLTD
MW
Jumlah Efektif
Sanana (Relokasi)
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
PLTD Sanana
2,95
MW
Derating Capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,0
0,4
0,6
1,0
4,4
2,0
2,4
1,2
2,9
2,4
51,3
10,8
2012
0,7
0,4
0,6
1,0
4,4
2,0
2,4
1,2
2,9
2,7
51,2
11,9
2013
1,0
0,4
1,0
1,4
5,4
3,0
2,4
1,2
5,9
3,0
51,2
13,3
2014
0,7
0,4
1,0
1,4
5,4
2,4
1,2
5,9
3,3
51,1
14,7
2015
0,3
0,4
1,0
1,4
5,4
2,4
1,2
5,9
3,7
51,1
16,4
2016
1,0
0,4
1,0
1,4
6,4
1,0
2,4
0,6
6,9
4,0
51,1
18,1
2017
0,5
0,4
1,0
1,4
6,4
2,4
0,6
6,9
4,5
51,0
20,1
2018
1,0
0,4
1,0
1,4
7,4
1,0
2,4
0,6
7,9
5,0
51,0
22,1
2019
0,5
0,4
1,0
1,4
7,4
2,4
0,6
7,9
5,5
50,9
24,4
2020
1,0
0,4
1,0
1,4
8,4
1,0
2,4
0,6
8,9
6,0
50,9
26,9
2021
LAMPIRAN B18.10
PROVINSI PAPUA
04/02/2013 10:06:36
732
04/02/2013 10:06:36
Load Faktor
Amai
0,5
MW
10,0
69,6
Surplus/Defisit (N-2)
MW
5,5
MW
Jumlah Kapasitas
Cadangan :
4,5
PLTU
Jayapura 2
Operasi
PLTM
Orya 2
36,0
Pemeliharaan
PLTU
Jayapura - Holtekamp 2
PLTU
PLTM
PLTA
PLTU
Orya
Sewa HSD
Pembangkit Sewa
PLTD
14,9
Tambahan Pasokan
64,0
Derating capacity
84,5
69,3
59,1
358,8
2012
Daya Mampu
Kapasitas Terpasang
MW
MW
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
28,4
5,5
10,0
15,5
109,6
20,0
20,0
36,0
14,9
64,0
84,5
69,3
65,7
399,3
2013
21,3
5,5
10,0
15,5
109,6
36,0
14,9
64,0
84,5
69,4
72,8
442,4
2014
39,9
10,0
15,0
25,0
145,5
10,0
30,0
31,0
14,0
59,0
79,5
69,4
80,6
490,1
2015
32,9
10,0
15,0
25,0
147,2
30,0
8,0
37,2
45,2
69,4
89,3
543,1
2016
23,3
10,0
15,0
25,0
147,2
8,0
37,2
45,2
69,5
98,9
601,8
2017
29,0
10,0
15,0
25,0
163,6
15,0
1,4
8,0
37,2
45,2
69,5
109,5
666,8
2018
32,2
10,0
15,0
25,0
178,6
15,0
8,0
37,2
45,2
69,5
121,4
738,9
2019
19,1
10,0
15,0
25,0
178,6
8,0
37,2
45,2
69,5
134,5
818,9
2020
4,5
10,0
15,0
25,0
178,6
8,0
37,2
45,2
69,5
149,0
907,5
2021
733
04/02/2013 10:06:36
MW
Kapasitas Terpasang
3,1
2,5
Daihatsu
MAK
1,3
Surplus/Defisit
MW
3,0
2,0
5,0
16,1
Operasi
MW
5,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
9,8
62,5
2012
Pemeliharaan
MW
Jumlah Efektif
PLTGB
PLTU
PLTD
Cadangan
Biak 1
Biak (FTP 2)
PLTD Sewa
Pembangkit Sewa
TAMBAHAN PASOKAN
Size
Manufacture
PEMBANGKIT PLN
Derating capacity
PLTD
MW
Load Faktor
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Kebutuhan
0,3
2,0
3,0
5,0
16,1
5,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
10,8
68,7
2013
0,3
2,0
3,0
5,0
17,1
6,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
11,8
75,2
2014
0,2
2,0
3,0
5,0
18,1
7,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
12,9
82,3
2015
5,7
2,0
3,0
5,0
24,9
14,0
7,6
6,2
3,0
13,8
72,8
14,1
90,0
2016
10,6
2,0
3,0
5,0
31,1
6,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
15,5
98,6
2017
15,1
2,0
3,0
5,0
37,1
6,0
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
16,9
107,9
2018
13,5
2,0
3,0
5,0
37,1
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
18,5
118,1
2019
11,8
2,0
3,0
5,0
37,1
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
20,3
129,3
2020
9,9
2,0
3,0
5,0
37,1
7,6
6,2
2,8
13,8
72,8
22,2
141,5
2021
734
04/02/2013 10:06:36
0,8
1,0
1,2
0,5
0,7
0,7
0,5
Caterpillar
MTU
Mitsubishi
MAN
Deutz
Komatsu
Komatsu
PLTM
Mariarotu II
1,7
Surplus/Defisit
MW
0,8
1,4
7,0
0,6
MW
Operasi
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
3,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,0
9,0
72,8
3,9
24,9
2012
Pemeliharaan
PLTM
Tatui
PLTM
PLTD
PLTD
Mariarotu I
Sewa
Pembangkit Sewa
TAMBAHAN PASOKAN
Size
Manufacture
Pembangkit PLN
Derating capacity
Kapasitas Terpasang
Load Faktor
MW
MW
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,4
0,6
0,8
1,4
7,0
3,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,0
9,0
73,4
4,2
27,0
2013
3,2
0,8
1,0
1,8
9,5
1,3
1,3
3,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
9,0
74,0
4,5
29,2
2014
1,9
0,8
1,0
1,8
8,5
2,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
8,0
74,6
4,8
31,6
2015
1,5
0,8
1,0
1,8
8,5
2,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
8,0
75,2
5,2
34,1
2016
1,1
0,8
1,0
1,8
8,5
2,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
6,0
75,7
5,5
36,8
2017
2,7
0,8
1,0
1,8
10,5
2,0
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
6,0
76,3
5,9
39,8
2018
2,3
0,8
1,0
1,8
10,5
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
6,0
76,9
6,4
43,0
2019
1,9
0,8
1,0
1,8
10,5
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
6,0
77,5
6,8
46,4
2020
1,4
0,8
1,0
1,8
10,5
0,5
0,7
0,7
1,1
1,2
1,0
0,8
2,1
6,0
78,0
7,3
50,2
2021
735
04/02/2013 10:06:36
0,72
KOMATSU
2,7
MW
Surplus/Defisit
1,3
17,1
0,7
MW
0,6
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Operasi
PLTU
13,0
2,2
2,0
0,5
0,3
0,8
17,9
66,7
13,1
76,7
2012
Pemeliharaan
PLTGB
Merauke 2
PLTU
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Kurik
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
0,51
1,00
MAN
Volvo
Catterpilar
Size
0,25
Manufacture
Pembangkit PLN
Derating capacity
Kapasitas Terpasang
Load Faktor
MW
MW
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,2
0,7
0,7
1,4
17,1
13,0
2,2
2,0
0,5
0,3
0,8
17,9
66,0
14,5
83,9
2013
0,8
0,7
0,7
1,4
18,1
14,0
2,2
2,0
0,5
0,3
0,8
19,0
65,3
16,0
91,3
2014
2,1
0,7
2,5
3,2
22,8
5,0
14,0
2,2
2,0
0,5
0,9
18,7
64,7
17,5
99,4
2015
7,0
0,7
7,0
7,7
34,0
7,0
5,0
14,0
2,2
2,0
1,2
4,2
64,0
19,3
108,2
2016
11,9
0,7
7,0
7,7
40,9
7,0
2,2
2,0
1,3
4,2
63,3
21,2
117,9
2017
14,7
0,7
7,0
7,7
45,8
5,0
2,2
2,0
1,4
4,2
62,6
23,4
128,3
2018
12,4
0,7
7,0
7,7
45,8
2,2
2,0
1,4
4,2
62,0
25,7
139,7
2019
9,8
0,7
7,0
7,7
45,8
2,2
2,0
1,4
4,2
61,3
28,3
152,2
2020
6,9
0,7
7,0
7,7
45,8
2,2
2,0
1,4
4,2
60,6
31,2
165,7
2021
736
04/02/2013 10:06:37
0,7
Komatsu
0,1
Flender
PLTA
Baliem
(6x1 MW)
0,3
0,6
Surplus/Defisit
MW
Operasi
0,8
6,0
0,5
MW
1,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,7
2,1
Pemeliharaan
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Walesi Blok II
PLTM
PLTM
Sinagma 4, 5
PLTM
Walesi 6, 7
Pembangkit Sewa
PLTD
PLTM
PLTM
Sewa HSD/relokasi
PLTM
PLTM
PLTD
PLTD
PLTM
0,3
Biwater
PLTD
PLTM Walesi 5
0,5
Biwater
PLTM Walesi
0,1
Gilbert
PLTM Sinagma
0,7
Komatsu
0,5
0,1
DEUTZ
PLTD
0,5
Catterpilar
3,5
0,3
PLTD
0,3
Deutz
1,1
7,1
39,9
4,6
16,1
2012
PLTD Wamena
Manufacture
Pembangkit PLN
Derating capacity
MW
Kapasitas Terpasang
Unit
Load Faktor
Pasokan
MW
Beban Puncak
Unit
GWh
Size
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,3
0,3
0,5
0,8
7,2
1,2
1,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,7
2,1
0,5
0,3
3,5
1,1
7,1
40,3
5,1
18,0
2013
3,5
0,7
1,0
1,7
10,8
6,0
0,4
1,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,3
3,5
41,2
5,6
20,2
2014
2,0
0,7
1,0
1,7
9,9
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,2
2,5
41,6
6,2
22,6
2015
8,9
0,7
1,0
1,7
19,8
10,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,3
2,5
42,4
9,2
34,2
2016
4,6
1,0
10,0
11,0
39,6
20,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,5
2,5
42,7
24,0
89,8
2017
9,7
1,0
10,0
11,0
59,6
20,0
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,5
2,5
43,5
38,9
148,4
2018
6,4
1,0
10,0
11,0
59,9
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,2
2,5
43,7
42,5
162,7
2019
1,7
1,0
10,0
11,0
59,9
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,2
2,5
44,0
47,2
181,9
2020
0,2
1,0
10,0
11,0
59,9
0,5
0,6
1,0
0,3
0,1
0,2
2,5
44,8
48,8
191,2
2021
737
04/02/2013 10:06:37
%
MW
Kapasitas Terpasang
0,8
0,7
Surplus/Defisit
MW
Operasi
2,8
2,0
MW
13,1
7,2
1,3
7,2
65,6
9,6
55,1
2012
Pemeliharaan
Cadangan
Nabire (LNG)
MW
PLTMG
Sanoba
Jumlah Efektif
PLTM
PLTM
PLTM
Kalibumi II
PLTM
Kalibumi I
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
Derating capacity
PLTD
MW
Load Faktor
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
2,2
0,8
2,0
2,8
15,9
10,0
1,3
7,2
64,5
10,9
61,8
2013
1,9
0,8
2,0
2,8
17,2
0,3
2,5
2,6
10,0
0,5
2,3
63,3
12,4
68,9
2014
1,0
2,0
2,5
4,5
19,6
2,5
10,0
0,5
2,3
62,2
14,1
76,9
2015
5,3
2,0
2,5
4,5
25,9
2,5
14
0,7
2,3
61,0
16,1
85,9
2016
5,6
2,0
2,5
4,5
28,4
2,5
0,7
2,3
59,9
18,3
95,9
2017
3,1
2,0
2,5
4,5
28,4
0,7
2,3
58,8
20,8
107,1
2018
5,3
2,0
2,5
4,5
33,4
5,0
0,7
2,3
57,7
23,6
119,5
2019
2,0
2,0
2,5
4,5
33,4
0,7
2,3
56,7
26,9
133,4
2020
3,3
2,0
2,5
4,5
38,4
5,0
0,7
2,3
55,6
30,6
149,0
2021
738
04/02/2013 10:06:37
MW
Kapasitas Terpasang
0,54
0,73
0,40
0,80
1,20
0,50
1,20
Caterpillar
Caterpillar
MAN
Deutz MWM
Perkins
MTU
Mitsubhisi
MW
19,1
1,0
Surplus/Defisit
Operasi
4,2
3,2
MW
Cadangan
37,1
30,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
Pemeliharaan
MW
Jumlah Efektif
PLTGB
PLTMG
PLTU
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Timika
Timika
Sewa PLTD
Pembangkit Sewa
Tambahan Pasokan
0,25
Caterpillar
9,8
Size
Pembangkit PLN
Manufacture
2,8
39,8
74,4
13,7
89,5
2012
Derating capacity
PLTD
Load Faktor
Pasokan
MW
Beban Puncak
Unit
GWh
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
17,8
1,0
3,2
4,2
37,1
30,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,8
39,8
75,0
15,1
99,4
2013
24,2
1,0
3,2
4,2
45,0
8,0
30,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
39,8
75,7
16,6
110,0
2014
24,6
3,2
7,0
10,2
53,0
28,0
10,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
19,8
76,4
18,2
121,6
2015
12,8
3,2
7,0
10,2
43,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
77,0
19,9
134,5
2016
10,9
3,2
7,0
10,2
43,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
77,7
21,8
148,7
2017
13,8
3,2
7,0
10,2
48,0
5,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
78,4
24,0
164,5
2018
11,5
3,2
7,0
10,2
48,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
79,0
26,3
182,0
2019
8,9
3,2
7,0
10,2
48,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
79,7
28,8
201,3
2020
6,1
3,2
7,0
10,2
48,0
3,9
0,5
1,2
1,6
0,4
1,5
0,5
0,3
9,8
2,9
9,8
80,4
31,6
222,6
2021
LAMPIRAN B18.11
PROVINSI PAPUA BARAT
04/02/2013 10:06:37
740
04/02/2013 10:06:37
Unit
Size
Unit
Load Faktor
Size
MW
2,80
2,20
0,70
MAK
MAK
Komatsu
Surplus/Defisit
MW
4,2
2,5
5,5
Operasi
MW
Cadangan
42,8
3,0
MW
8,0
25,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
Pemeliharaan
PLTA
Jumlah Efektif
PLTU
Warsamsom
Waigo
PLTM
PLTMG
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTG
PLTD
PLTD
PLTD
0,70
2,20
2,80
2,54
0,50
Sewa PLTD
PEMBANGKIT SEWA
2,54
MAK
PLTD Klasaman
3,10
0,50
MAN
3,10
Daihatsu
PLTD
28
1
1,1
1,10
1,10
Cockeril
6,4
49,2
66,3
33,2
192,6
2012
Klademak
Manufacture
MW
Derating capacity
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
0,8
2,5
3,0
5,5
42,8
8,0
25,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
28
6,4
49,2
67,0
36,5
214,3
2013
7,1
2,5
3,0
5,5
52,8
1,0
10,0
8,0
25,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
28
6,4
59,2
68,1
40,3
240,3
2014
2,9
2,5
3,0
5,5
52,8
10,0
8,0
25,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
28
6,4
59,2
69,3
44,4
269,6
2015
15,4
3,0
15,0
18,0
82,4
30,0
10,0
8,0
25,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
59,2
70,4
49,0
302,4
2016
22,3
3,0
15,0
18,0
94,4
31,0
10,0
14,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
40,2
71,6
54,1
339,2
2017
32,2
3,0
15,0
18,0
109,9
15,5
10,0
14,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
40,2
72,8
59,7
380,6
2018
16,0
3,0
15,0
18,0
99,9
14,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
30,2
74,0
65,9
427,0
2019
11,2
3,0
15,0
18,0
101,9
16,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
32,2
75,2
72,7
479,0
2020
3,7
3,0
15,0
18,0
101,9
16,0
1,4
2,8
2,2
5,1
11,5
0,5
3,1
1,1
27,8
6,8
32,2
76,5
80,2
537,5
2021
741
04/02/2013 10:06:37
Jlh unit
Load Faktor
1,3
1,0
0,6
1,2
0,7
0,5
1,0
1,0
Daihatsu
MAN
Daihatsu
Deutz
Komatsu
Komatsu
Mitsubishi
MTU
1,0
0,7
Operasi
Surplus/Defisit
MW
3,2
4,2
19,8
9,4
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
Pemeliharaan
MW
Cadangan
PLTGB
Manokwari
MW
PLTM
Jumlah Efektif
PLTM
Ransiki
PLTU
PLTM
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Prafi 2
Prafi (Ongoing)
Pembangkit Sewa
Size
12,5
Pembangkit PLN
Manufacture
2,1
12,5
65,1
14,9
84,8
2012
Derating capacity
Kapasitas Terpasang
MW
MW
Pasokan
GWh
Beban Puncak
Unit
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
1,4
1,0
3,2
4,2
20,9
1,0
2,5
7,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
2,2
12,5
67,1
15,3
89,8
2013
0,9
3,2
7,0
10,2
26,9
6,0
7,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
2,2
12,5
69,5
15,8
95,9
2014
2,6
3,2
7,0
10,2
29,0
7,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
72,0
16,2
102,4
2015
12,1
3,2
7,0
10,2
39,0
3,0
14
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
74,6
16,7
109,4
2016
14,6
3,2
7,0
10,2
42,0
3,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
77,3
17,3
116,8
2017
14,0
3,2
7,0
10,2
42,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
80,1
17,8
124,8
2018
13,5
3,2
7,0
10,2
42,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
83,0
18,3
133,3
2019
12,9
3,2
7,0
10,2
42,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
86,0
18,9
142,4
2020
12,3
3,2
7,0
10,2
42,0
2,0
2,0
1,0
0,7
2,4
1,1
2,0
1,3
12,5
89,1
19,5
152,1
2021
742
04/02/2013 10:06:37
Load Faktor
0,3
0,3
0,6
0,6
0,5
0,7
Komatsu
SWD
Deutz
Deutz
MAN
Komatsu
1,0
0,7
MW
Surplus/Defisit
2,4
Operasi
MW
Cadangan
7,8
1,4
MW
Jumlah Efektif
4,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
Pemeliharaan
PLTD
Fak-Fak (Relokasi)
PLTM
PLTD
PLTD
PLTM
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PEMBANGKIT SEWA
Francis (Werba)
1,0
0,2
PLTM Werba
Size
MWM
Manufacture
3,8
Daya Mampu
PEMBANGKIT PLN
1,0
4,8
57,0
4,8
23,9
2012
Derating capacity
Kapasitas Terpasang
MW
MW
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
1,2
1,4
3,3
4,7
11,1
3,3
4,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
57,0
5,3
26,3
2013
3,0
1,4
3,3
4,7
13,4
3,3
3,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
57,3
5,8
29,1
2014
1,4
1,4
3,3
4,7
12,4
2,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
57,7
6,4
32,3
2015
0,7
1,4
3,3
4,7
12,4
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
58,0
7,0
35,7
2016
0,0
1,4
3,3
4,7
12,4
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
58,4
7,7
39,6
2017
1,2
1,4
3,3
4,7
14,4
2,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
58,7
8,5
43,9
2018
2,3
1,4
3,3
4,7
16,4
2,0
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
59,1
9,4
48,7
2019
1,4
1,4
3,3
4,7
16,4
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
59,4
10,4
54,0
2020
0,3
1,4
3,3
4,7
16,4
2,0
1,4
0,0
1,0
0,4
0,6
0,3
0,1
3,8
1,0
4,8
59,8
11,4
59,9
2021
LAMPIRAN B18.12
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
04/02/2013 10:06:37
744
04/02/2013 10:06:38
Kebutuhan
PLTU
PLTU
PLTG/MG
PLTP
PLTU
Lombok (APBN)
Lombok Peaker 1
Sembalun (FTP2)
Lombok (FTP2)
PLTU
MW
PLTU
Lombok Timur
Lombok 3
PLTU
Lombok 2
PLTP
Sembalun 2
Lombok Peaker 2, 3, 4
PLTG/MG
Segara
PLTM
PLTM
Kokok Putih
IPP
PLTM
PLTU
Lombok (FTP1)
MW
MW
Santong
PLN
Rencana
Tambahan Kapasitas
Sewa PLTD
Sewa
PLTM Kukusan
IPP
PLN
Pasokan
MW
MW
Beban Puncak
Pasokan
GWh
Unit
Load Factor
Produksi Energi
Pasokan/Kebutuhan
No
175
25
0,85
92
233
3,8
50
50
46
0.2
0
0.2
57
153
168
61
898
2013
57
149
149
61
796
2012
250
56
50
0.2
57
114
190
61
1.019
2014
274
5,8
25
60
56
0.2
47
48
211
61
1.132
2015
332
50
30
25
56
0,0
0.2
0,2
0,4
0,6
238
61
1.273
2016
382
50
56
0,0
0.2
0,2
0,4
0,6
260
61
1.395
2017
412
30
56
0,0
0.2
0,2
0,4
0,6
285
61
1.528
2018
452
20
20
56
0,0
0.2
0,2
0,4
0,6
312
61
1.671
2019
477
25
56
0.2
0,2
0,35
0,55
341
61
1.827
2020
532
25
30
56
0.2
0,2
0,35
0,55
373
61
1.997
2021
745
04/02/2013 10:06:38
100
200
300
400
500
600
2012
2013
2014
Sewa PLTD
PLTM (PLN+IPP)
PLTU
PLTU PLN
PLTU Sewa
Sewa PLTD
PLTP
PLTG/MG
PLTA PLN
2015
2016
PLTM
2017
2018
2019
2020
Tambahan PLTU
PLTU PLN
PLTU Sewa
PLTP
PLTG/MG
2021
746
04/02/2013 10:06:38
30
60
Load
(MW)
30
5. GI Selong
4. GI Mantang
3. GI Sengkol
150/20
150/20
150/20
30
30
30
30
30
30
16,2
24%
75%
15,0
6,1
19,1
41%
21,1
76%
19,4
78%
20,0
64%
75%
19,1
69%
17,5
71%
18,1
58%
14,7
30
2. GI Jeranjang
50,0
12%
30%
50,0
5,9
55,9
174,6
15,5
150/20
Load
(MW)
Add
30,0
60
(MVA)
Transf
2013
Peak
55%
(MVA)
Transf
Add
129%
65,5
30
Total
1. GI Ampenan
150/20
155,9
SISTEM LOMBOK
2012
Peak
Beban Sistem
SUBSTATION
No.
Unit
Kapasitas Trafo
15,0
17%
8,5
46%
23,5
42%
21,6
44%
22,2
35%
18,1
60%
61,1
192,9
(MW)
Load
Peak
Add
30
30
30
(MVA)
Transf
2014
51%
26,2
51%
26,2
47%
23,9
49%
24,9
40%
20,2
66%
67,1
214,0
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
2015
55%
28,1
52%
26,6
52%
26,6
42%
21,6
69%
70,5
236,1
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
2016
61%
31,2
58%
29,5
58%
29,5
47%
24,0
50%
76,9
260,2
(MW)
Load
Peak
Add
60
(MVA)
Transf
2017
Load
68%
34,6
64%
32,7
64%
32,8
52%
26,6
55%
83,7
286,2
(MW)
Add
(MVA)
Transf
2018
Peak
Load
75%
38,3
71%
36,3
71%
36,3
58%
29,5
59%
91,0
314,4
(MW)
Add
(MVA)
Transf
2019
Peak
Load
55%
42,3
53%
40,3
52%
40,1
64%
32,6
65%
98,8
345,0
(MW)
Add
30,0
30
30
(MVA)
Transf
2020
Peak
Load
62%
47,5
59%
44,8
59%
45,0
48%
36,5
71%
108,8
376,0
(MW)
Add
30
(MVA)
Transf
2021
Peak
747
04/02/2013 10:06:38
9, GI Bayan
8, GI Pringgabaya
7, GI Tanjung
6, GI Kuta
SUBSTATION
150/20
150/20
150/20
150/20
30
30
30
30
Unit
Load
Load
66,9
(MW)
2. GI ALAS
PLTD LABUHAN
70/20
20
20
7,5
44%
2,9
17%
74%
(MVA)
Transf
77%
(MW)
Add
(MVA)
Transf
Add
90
(MVA)
Transf
2013
Peak
12,5
20
Total
Add
0,98
174,6
65,0
171,0
14%
3,5
50%
12,8
42%
10,6
59%
15,0
(MW)
13,1
20
2012
Peak
(MVA)
Load
Peak
59,8
70/20
Unit
0,98
155,9
50,0
152,7
13%
3,2
46%
11,7
24%
6,0
0%
0,0
(MW)
Add
Transf
2013
1. GI LABUHAN
SISTEM P.SUMBAWA
30
30
30
30
Total
Kapasitas Trafo
Load
Peak
2012
Beban Sistem
SUBSTATION
No.
DIVERSITY FACTOR
No.
Kapasitas Trafo
48%
8,1
41%
13,8
73,9
(MW)
Load
Peak
Add
20,0
(MVA)
Transf
Add
90
(MVA)
Transf
2014
0,98
192,9
15,0
188,7
15%
3,9
55%
14,1
46%
11,8
64%
16,3
(MW)
Load
Peak
2014
52%
8,8
45%
15,3
82,0
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
30
30,0
(MVA)
Transf
2015
0,98
214,0
0,0
208,8
17%
4,4
61%
15,6
52%
13,2
35%
17,7
(MW)
Load
Peak
2015
56%
9,5
50%
16,9
90,5
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
(MVA)
Transf
2016
0,98
236,1
0,0
231,3
18%
4,7
65%
16,6
56%
14,2
53%
27,3
(MW)
Load
Peak
2016
60%
10,3
55%
18,6
99,7
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
90
30,0
(MVA)
Transf
2017
0,98
260,2
0,0
254,5
20%
5,2
36%
18,3
62%
15,7
58%
29,5
(MW)
Load
Peak
2017
65%
11,1
60%
20,4
109,7
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
(MVA)
Transf
2018
0,98
286,2
0,0
279,7
23%
5,8
39%
20,1
68%
17,4
62%
31,8
(MW)
Load
Peak
2018
70%
11,9
66%
22,4
120,5
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
30
30,0
(MVA)
Transf
2019
0,98
314,4
0,0
306,9
25%
6,4
43%
22,0
38%
19,3
67%
34,2
(MW)
Load
Peak
2019
38%
12,8
48%
24,5
132,2
(MW)
Load
Peak
Add
20,0
20,0
(MVA)
Transf
Add
120
30,0
(MVA)
Transf
2020
0,98
345,0
0,0
336,5
28%
7,1
47%
24,1
42%
21,4
48%
36,8
(MW)
Load
Peak
2020
41%
13,8
53%
26,9
144,1
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
Add
30
(MVA)
Transf
2021
0,99
376,0
0,0
373,6
31%
8,0
53%
26,8
47%
24,0
53%
40,2
(MW)
Load
Peak
2021
748
04/02/2013 10:06:38
70/20
70/20
70/20
70/20
70/20
70/20
70/20
3. GI TALIWANG
4. GI EMPANG
5. GI BONTO
6. GI BIMA
7. GI WOHA
8. GI DOMPU
9. GI SAPE
SUBSTATION
DIVERSITY FACTOR
Add
0,0
1,0
1,0
66,9
66,9
0,0
66,9
56%
50%
59,8
9,5
8,5
23,1
136%
20,5
121%
1,1
13%
1,0
12%
5,3
31%
5,5
32%
7,9
46%
(MW)
Load
Peak
8,2
(MVA)
Transf
Add
(MVA)
Transf
2013
48%
(MW)
59,8
20
20
20
20
10
20
20
Total
Load
Peak
59,8
20
20
20
20
10
20
20
Unit
2012
No.
Kapasitas Trafo
Add
1,0
73,9
73,9
0,0
73,9
61%
Add
0,0
1,0
82,0
82,0
1,0
90,5
90,5
0,0
90,5
34%
82,0
31%
65%
11,0
66%
11,3
48%
16,2
15%
1,3
45%
7,6
64%
10,9
(MW)
Load
Peak
5,8
20
20,0
(MVA)
Transf
Add
(MVA)
Transf
2016
5,3
59%
10,0
60%
10,4
62%
43%
14,6
14%
1,2
40%
6,7
58%
9,8
(MW)
Load
Peak
10,2
20
(MVA)
Transf
2015
10,5
89%
15,1
15%
1,2
35%
6,0
52%
8,8
(MW)
Load
Peak
2014
1,0
99,7
99,7
0,0
99,7
38%
6,4
71%
12,0
73%
12,5
53%
17,9
16%
1,4
50%
8,5
71%
12,1
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
2017
1,0
109,7
109,7
0,0
109,7
41%
7,0
39%
13,2
41%
13,8
58%
19,8
18%
1,5
56%
9,5
40%
13,5
(MW)
Load
Peak
Add
60
20,0
20,0
20,0
(MVA)
Transf
2018
1,0
120,5
120,5
0,0
120,5
45%
7,6
42%
14,4
45%
15,2
64%
21,8
19%
1,6
62%
10,6
44%
14,9
(MW)
Load
Peak
Add
(MVA)
Transf
2019
1,0
132,2
132,2
0,0
132,2
49%
8,3
46%
15,7
49%
16,8
47%
24,0
21%
1,8
69%
11,8
48%
16,5
(MW)
Load
Peak
Add
60
20,0
(MVA)
Transf
2020
1,0
144,1
144,1
0,0
144,1
53%
9,0
50%
17,0
54%
18,3
52%
26,3
22%
1,9
37%
12,7
53%
18,2
(MW)
Load
Peak
Add
20
20,0
(MVA)
Transf
2021
749
04/02/2013 10:06:39
MVAR
MW
KV
KET :
NAMA GI
73
7.3
Produksi
:
L
Losses
Beban Sistem
54
5.4
22.6
212.3 MW
211.2 MW
1 1 MW
1.1
149.4
JERANJANG
149.2
AM PENAN
52.4
6.4
0 52%
0.52%
8.4
44.9
SENGKOL
7.3
28.3
147.4
7.4
28.4
147.6
KUTA
30
3.0
12.2
0.8
27.4
29 3
29.3
8.9
148.1
16
1.6
7.3
PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW
59.8
16.8
149.0
30.5
16.7
4.1
MANTANG
TANJUNG
4.8
33.0
79
7.9
147.2
SELONG
32.4
0.6
10.2
39
3.9
16.0
7.0
15.4
147.4
PRINGGA
750
04/02/2013 10:06:39
MVAR
MW
KV
KET :
NAMA GI
Produksi
:
L
Losses
Beban Sistem
67
6.7
263.0 MW
260.7 MW
2 3 MW
2.3
147.7
27.9
147.2
JERANJANG
AM PENAN
18.8
0 87%
0.87%
4.5
16.3
9.0
35.0
145.9
10.0
35.0
146.3
KUTA
37
3.7
15.1
0.3
85.6
26
2.6
64.7
90
9.0
146.4
SENGKOL
9.0
58
5.8
16.0
35.1
20.6
146.9
37.7
20.7
5.0
MANTANG
TANJUNG
7.0
36.6
98
9.8
146.6
SELONG
40.0
48
4.8
19.7
8.2
97.8
4.6
76.8
147.2
PRINGGA
751
751
04/02/2013 10:06:39
146.4
MVAR
MW
KV
KET :
NAMA GI
12 8
12.8
Losses
Beban Sistem
Produksi
95
9.5
46
4.6
MW
382.2 MW
377.6 MW
146.9
39.6
91.7
G
JERANJANG
24.4
1 20%
1.20%
13.9
35.7
SENGKOL
12.8
40.0
144.1
16.4
40.6
144.6
KUTA
52
5.2
21.4
5.1
8.8
0.4
23.5
12.8
62.7
29.8
AM PENAN
7.1
145.0
53.4
29.3
146.7
MANTANG
147.8
TANJUNG
3.0
2.8
27.0
SELONG
13 8
13.8
56.7
144.9
28.4
4.8
6.8
28.0
16.8
83.6
145.8
PRINGGA
179.6
68.0
8.0
5.2
BAYAN
PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW
59.4
752
04/02/2013 10:06:40
145.7
MVAR
MW
KV
KET :
NAMA GI
10 7
10.7
108.0
AM PENAN
79
7.9
42.9
60
6.0
MW
409.0 MW
403.0 MW
146.3
JERANJANG
Losses
Beban Sistem
Produksi
28.6
1 5%
1.5%
12.2
36.5
SENGKOL
10.7
45.0
143.6
13.4
45.0
144.0
KUTA
43
4.3
45.0
5.3
71.6
13.8
0.4
19.8
59.0
144.5
10.7
36.6
146.2
44.8
31.8
5.9
MANTANG
TANJUNG
2.0
147.5
1.8
40.4
11 5
11.5
144.6
SELONG
47.5
26.0
3.8
5.7
30.3
12.6
88.2
145.5
PRINGGA
169.8
78.0
8.4
4.4
BAYAN
PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW
69.0
753
04/02/2013 10:06:40
MW
%
Load Factor
MW
MW
MW
MW
MW
PLTD Alas
PLTD Empang
PLTD Taliwang
PLTM Mamak
PLTM
PLTM
Rea
Rhee
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
1,7
2,6
2,7
38
5,3
MW
10,0
5,0
8,0
0,5
4,8
2,7
1,7
12,9
15,4
22,6
66,1
34,0
197,1
2012
Cadangan :
PLTU
Sumbawa Barat
PLTU
PLTM
Bintang Bano
PLTA
Sumbawa (FTP2)
Brang Beh 2
Brang Beh 1
PLTA
MW
PLTD
Tambahan Pasokan
MW
Pembangkit Sewa
MW
PLTD Labuhan
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
2,6
2,7
5,3
39
10,0
6,0
8,0
0,5
4,8
2,7
1,7
12,9
15,4
22,6
66,1
36,4
211,1
2013
2,0
7,0
10,0
17,0
51
7,0
4,3
5,7
10,0
10,0
6,0
0,0
0,5
4,8
2,7
1,7
3,0
7,7
12,6
66,1
38,7
224,1
2014
13,0
7,0
10,0
17,0
64
7,0
8,0
10,0
4,1
0,5
4,8
2,7
1,7
3,0
7,7
12,6
66,1
40,8
236,4
2015
2016
2019
2020
2017
2021
754
04/02/2013 10:06:40
%
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
Load Factor
Kapasitas Terpasang
PLTD Bima
PLTD Ni'u
PLTD Dompu
PLTM Sape
MW
MW
MW
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Operasi
MW
Cadangan :
Pemeliharaan 1
PLTP
PLTU
Bima 2
PLTP
Hu'u 2
Hu'u (FTP2)
Bima (FTP1)
PLTU
PLTD
PLTD
Sewa Pembangkit
Tambahan Pasokan
Sewa
PLN
Pasokan
MW
Beban Puncak
Unit
GWh
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
4,1
1,0
2,5
3,5
46
3,0
3,0
20,0
10,0
0,0
1,9
5,6
3,0
10,0
10,5
68,4
38,4
229,9
2012
1,4
1,0
2,5
3,5
46
3,0
3,0
20,0
10,0
0,0
1,9
5,6
3,0
10,0
10,5
68,4
41,1
246,2
2013
4,6
2,5
10
13
61
20,0
3,0
20,0
10,0
0,0
1,9
5,6
3,0
7,8
10,5
68,4
43,6
261,5
2014
2,2
2,5
10
13
61
10,0
3,0
20,0
0,0
0,0
1,9
5,6
3,0
7,8
10,5
68,4
46,0
275,9
2015
20
2018
20
2019
20
2020
10
2017
2021
755
04/02/2013 10:06:41
MW
%
Load Factor
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
MW
PLTD Alas
PLTD Empang
PLTD Taliwang
PLTM Mamak
PLTD Bima
PLTD Ni'u
PLTD Dompu
PLTA
PLTU
Brang Beh 2
Bima (FTP1)
PLTM
PLTM
PLTP
Bintang Bano
Rea
Rhee
Hu'u (FTP2)
1,9
5,6
3,0
0,5
0,0
0,0
0,0
12,9
20,9
24,0
2014
4,3
5,7
10
20
1,9
5,6
3,0
0,5
0,0
0,0
0,0
3,0
13,1
14,0
2015
10
10
1,9
5,6
3,0
0,5
0,0
0,0
0,0
3,0
13,1
14,0
104
10
0,5
0,3
0,5
67,3
92,1
543,3
2016
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-1)
2,2
7,0
10,0
MW
Bima 2
2013
17,0
PLTU
Sumbawa Barat
1,9
5,6
3,0
0,5
4,8
2,7
1,7
12,9
25,9
33,1
2012
Cadangan :
PLTP
PLTU
Hu'u 2
PLTU
PLTM
Sumbawa (FTP2)
PLTA
Brang Beh 1
MW
PLTD Labuhan
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Beban Puncak
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
20
0,5
0,3
0,5
67,3
103,1
608,4
2018
20
0,5
0,3
0,5
67,3
108,8
641,8
2019
124
16,7
7,0
10,0
17,0
144
31,2
7,0
10,0
17,0
164
45,5
7,0
10,0
17,0
39,7
7,0
10,0
17,0
164
0,5
0,3
0,5
67,3
114,6
676,0
2020
20
0,5
0,3
0,5
67,3
97,6
575,6
2017
33,6
7,0
10,0
17,0
164
0,5
0,3
0,5
67,3
120,7
712,1
2021
04/02/2013 10:06:41
LAMPIRAN B18.13
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
04/02/2013 10:06:41
758
04/02/2013 10:06:41
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLT-Hybrid
Solar
PLTB
MW
MW
MW
MW
MW
Oelbubuk - Soe
Solar Thermal
Oelbubuk - Soe
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit ( N-2 )
PLTU
PLTG/MG
Kupang 2
PLTG/MG
PLTU
Kupang
PLTD
Sewa PLTD
PLTD
12.8
5,5
16,5
22,0
82,3
10,0
1,5
5,0
7,0
3,0
6,0
2,5
23,0
2,8
Sewa Pembangkit
4,0
PLTD Soe
24,3
47,3
43,6
47,5
61,8
257,1
2012
PLTD Kuanino
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
36.7
5,5
16,5
22,0
112,2
33
10,0
1,5
5,0
7,0
2,5
26,0
1,4
4,0
27,2
53,2
43,6
53,5
62,1
291,1
2013
2014
2015
20
20
15
2017
15
2018
20
15
2019
15
2016
20
2021
759
04/02/2013 10:06:41
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD Kefamenanu
PLTD
PLTD
Sewa PLTD
PLTU
MW
MW
MW
MW
MW
Atambua 2
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit ( N-2 )
Atambua APBN
PLTU
PLTD
PLTD
Sewa Pembangkit
PLTD
PLTD Atambua
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
1,3
1,3
6,0
7,3
19,8
4,0
4,0
2,0
4,0
3,2
2,6
5,8
0,5
6,3
11,3
59,5
58,8
2012
2,5
1,3
6,0
7,3
22,9
6,0
4,0
2,5
2,0
4,0
1,8
2,6
4,4
1,9
6,3
13,1
59,6
68,2
2013
2014
2016
2017
6,0
2018
2019
2020
2015
760
04/02/2013 10:06:41
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
PLTD Sewa
PLTD
PLTD
PLTD Sewa
PLTD
PLTD
PLTD Sewa
MW
Operasi
MW
MW
Surplus/Defisit ( N-2 )
MW
Cadangan
PLTG/MG
PLTG/MG
Jumlah Efektif
PLT-Hybrid
PLTU
Atambua 2
Oelbubuk - Soe
PLTU
Kupang 2
Kupang
PLTU
Atambua ( APBN )
PLTU
PLTU
PLTD
PLTD PLN
Atambua
PLTD
PLTD PLN
Kefamenanu
PLTD
PLTD PLN
Soe
PLTD
PLTD PLN
PLTD Kupang
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2012
(1,6)
4,9
16,5
21,4
80,3
6,5
4,0
5,8
2,0
1,8
1,5
1,4
23,0
45,8
47,3
-1,9
45,3
60,5
60,9
322,8
2013
28,2
15,0
16,5
31,5
128,2
6,0
33,0
6,5
4,0
4,4
2,0
1,8
1,5
1,4
26,0
51,8
53,2
-7,9
45,3
68,5
61,2
367,3
2014
2,4
6,0
16,5
22,5
102,6
1,0
18,0
16,0
34,9
28,6
7,0
35,6
77,7
61,4
417,8
2015
2017
6,6
6,0
16,5
22,5
115,5
20,0
20,0
17,5
17,5
18,2
35,6
86,4
61,4
464,7
12,0
6,0
16,5
22,5
130,5
15,0
17,5
17,5
18,2
35,6
95,9
61,5
517,1
7,5
15,0
16,5
31,5
145,5
15,0
17,5
17,5
18,2
35,6
106,5
61,7
575,4
Sistem Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua
2016
13,2
15,0
16,5
31,5
163,0
20,0
15,0
35,6
35,6
118,3
61,8
640,6
2019
17,5
15,0
16,5
31,5
178,0
15,0
35,6
35,6
129,0
61,9
699,9
2020
23,9
15,0
16,5
31,5
198,0
20,0
35,6
35,6
142,6
62,1
775,3
2021
9,0
15,0
16,5
31,5
198,0
37,3
37,3
157,5
62,3
858,8
761
04/02/2013 10:06:41
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTD
Sewa Wolomarang
Sewa PLTD
PLTMG
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Wolodaesa
Jumlah Kapasitas
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Sokoria (FTP2)
PLTP
Ndungga
PLTU
PLTM
Ropa (FTP1)
PLTD
Sewa Mautupaga
4,05
0,63
0,63
1,25
1,3
1,0
1,1
2,1
21,9
1,9
2,0
6,5
5,0
3,0
SEWA PEMBANGKIT
PLTD Wolomarang
6,5
5,6
12,1
18,5
57,6
93,2
2012
3,5
10,00
1,29
4,29
14,28
44,04
4,70
18,12
2004
PLTD Mautpaga
PEMBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
5,3
1,1
7,0
8,1
33,9
14,0
6,5
5,0
3,0
3,5
6,5
5,6
12,1
20,5
57,9
104,2
2013
2014
2015
2017
2018
2019
2016
2021
762
04/02/2013 10:06:41
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTM
0,12
0,16
1,80
Gilkes
Barata
Mataloko
PLTD
PLTD
PLTP
PLTA
Ulumbu ADB
PLTP
Mataloko (FTP2)
PLTM
Sita - Borong
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLT-Hybrid
PLTM
PLTP
PLTM
Mataloko 3, 4
PLTP
Ulumbu 3
PLTP
Ulumbu APBN
PLTD
PLTP
Sewa Bajawa
Sewa Ruteng
SEWA PEMBANGKIT
PLTD
PLTD Gorontalo
PLTM
PLTD
PLTD Faobata
PLTD
PLTD Waso
PEMBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2012
1,2
0,8
1,5
2,3
13,9
2,5
2,5
2,5
1,8
0,2
0,1
1,0
1,7
3,6
6,3
8,2
14,5
10,4
54,3
49,3
2013
0,5
1,8
2,5
4,3
19,1
1,8
5,0
2,0
2,0
2,0
1,8
0,2
0,1
1,0
1,7
3,6
6,3
8,2
14,5
14,4
54,0
68,0
2014
2015
2017
2018
2016
2020
2021
763
04/02/2013 10:06:42
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTA
PLTP
Mataloko (FTP2)
Ulumbu 3
MW
MW
MW
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTM
PLTMG
Wolodaesa
Cadangan
PLTM
MW
PLTM
Sita - Borong
PLTP
PLTM
PLTP
Mataloko 3, 4
Oka Larantuka
PLTP
Sokoria 4 - Ende
PLTP
PLTP
PLTM
PLTGB
PLTP
Ulumbu ADB
Larantuka (FTP 2)
PLTP
Ulumbu APBN
Ndungga
PLTU
Tambahan Pembangkit
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
13,6
1,8
1,9
3,7
35,8
1,9
14,9
16,8
31,6
18,5
57,6
93,2
2012
23,2
2,5
7,0
9,5
53,3
5,0
14,0
14,9
16,8
31,6
20,5
57,9
104,2
2013
2,3
5,0
7,0
12,0
61,3
0,8
1,8
0,4
8,0
5,0
2,5
14,9
16,8
31,6
47,0
55,8
229,4
2014
7,3
5,0
7,0
12,0
70,8
8,0
1,0
2,5
14,9
16,8
31,6
51,5
55,9
252,1
2015
2017
2018
2019
2,1
7,0
12,0
19,0
77,5
1,0
12,0
8,6
56,4
56,1
277,1
8,3
5,0
7,0
12,0
82,0
5,0
4,5
8,6
61,7
56,4
304,8
8,8
5,0
7,0
12,0
88,4
5,0
5,0
5,0
67,6
56,6
335,3
21,6
5,0
7,0
12,0
106,4
3,0
5,0
5,0
5,0
72,8
56,8
362,1
2016
20,1
5,0
7,0
12,0
111,4
5,0
79,3
57,1
396,6
2020
13,0
5,0
7,0
12,0
111,4
86,4
57,4
434,3
2021
764
04/02/2013 10:06:42
Unit
0,45
0,70
0,42
0,50
Kubota
MTU
SWD
MAN
PLTD
MW
MW
MW
Surplus/Defisit (N-2)
MW
Cadangan
Operasi
MW
Jumlah Efektif
Pemeliharaan
PLTP
Oka Larantuka
Larantuka (FTP 2)
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Sewa Waiwerang
PLTD
PLTD
PLTD
Sewa Larantuka
Sewa Pembangkit
PLTD Waiwerang
0,40
MERCY MTU
0,27
Size
PLTD Larantuka
PLTD
MW
PEMBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
%
MW
Beban Puncak
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2,1
0,5
0,7
1,2
9,7
1,0
0,5
1,0
2,0
0,8
0,2
0,5
0,4
0,5
0,2
0,2
2,7
4,7
5,0
6,4
51,1
28,5
2012
3,9
0,5
0,7
1,2
12,2
1,0
0,5
1,0
2,0
0,8
0,2
0,5
0,4
0,5
0,2
0,2
2,7
4,7
5,0
7,1
51,3
32,0
2013
1,5
14,2
8,0
2014
2016
2017
2018
(8,8)
4,7
(14,3)
(15,2)
(16,3)
(14,1)
3,0
3,0
2019
2015
(15,3)
3,0
2020
(16,5)
3,0
2021
765
04/02/2013 10:06:42
Pasokan/Kebutuhan
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
MW
MW
MW
MW
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
MW
PLTD
PLTP
Jumlah Efektif
Atadei (FTP 2)
PLTD Sewa
PLTD
MW
PLTS Lembata
PLTD Sewa
MW
PLTD Lewoleba
PEMBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
0,2
0,3
0,7
1,0
3,4
2,0
0,2
2,8
1,4
0,6
2,8
2,2
57,4
11,0
2012
1,0
0,3
0,7
1,0
4,4
3,0
2,8
1,4
0,6
2,8
2,4
57,7
12,2
2013
0,7
0,3
0,7
1,0
4,4
3,0
1,4
1,4
0,3
1,4
2,7
58,0
13,6
2014
3,0
0,3
0,7
1,0
6,9
2,5
3,0
1,4
1,4
0,3
1,4
2,9
58,1
14,7
2015
1,8
0,7
2,5
3,2
8,1
5,0
0,6
0,6
0,1
0,6
3,1
58,3
16,0
2016
1,6
0,7
2,5
3,2
8,1
0,6
0,6
0,1
0,6
3,4
58,6
17,4
2017
1,3
0,7
2,5
3,2
8,1
0,6
0,6
0,1
0,6
3,7
58,8
18,8
2018
2,1
0,7
2,5
3,2
9,1
1,0
0,6
0,6
0,1
0,6
3,9
59,0
20,1
2019
1,8
0,7
2,5
3,2
9,1
0,6
0,6
0,1
0,6
4,2
59,2
21,7
2020
766
04/02/2013 10:06:42
MW
Beban Puncak
0,10
0,25
0,50
0,25
0,34
0,28
0,73
0,73
0,08
Yanmar 6HAL-T
Deutz BA6M
MAN
MTU
Caterpillar
Caterpillar
Deutz
PLTU
PLTP
MW
MW
MW
MW
MW
Bukapiting
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Alor
PLTD Sewa
PLTD Sewa
Deutz (MU)
Size
Manufacture
PLTD Kadelang
PLTD
MW
MW
Derating Capacity
PEMEBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Produksi Energi
Kebutuhan
0,3
0,7
3,0
3,7
7,6
5,0
0,2
0,0
0,6
0,6
0,2
0,2
0,2
0,4
0,2
0,1
2,6
1,1
3,7
3,6
62,5
19,6
2012
0,7
0,7
3,0
3,7
8,4
0,8
5,0
0,2
0,0
0,6
0,6
0,2
0,2
0,2
0,4
0,2
0,1
2,6
-1,2
1,5
4,0
62,8
21,9
2013
2,2
0,8
3,0
3,8
10,4
6,0
0,5
2,0
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
4,4
63,0
24,4
2014
1,8
0,8
3,0
3,8
10,4
2,0
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
4,8
63,1
26,6
2015
1,4
0,8
3,0
3,8
10,4
2,0
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
5,2
63,3
29,1
2016
1,0
0,8
3,0
3,8
10,4
2,0
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
5,7
63,6
31,7
2017
3,5
0,8
3,0
3,8
13,4
5,0
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
6,2
63,7
34,6
2018
3,0
0,8
3,0
3,8
13,4
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
6,6
63,9
37,1
2019
2,5
0,8
3,0
3,8
13,4
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
6,00
7,2
64,2
40,3
2020
1,9
0,8
3,0
3,8
13,4
0,6
0,6
1,2
0,3
1,5
6,00
7,7
64,4
43,7
2021
767
04/02/2013 10:06:42
MW
Beban Puncak
MW
MW
Derating Capacity
PLTD
PLTM
PLTM
0,40
0,02
PLTD Waitabula
PLTM
Kambaniru
W. Sawah
PLTM
Wanokaka
Praikalala I
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
MW
MW
MW
MW
MW
Lokomboro 6, 7
Maidang
Umbuwangu III
Peduhunga
Praikalala II
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
PLTM
PLTM
Lewa
PLTD
PLTM
Kudungawa
PLT Biomassa
PLTM
Umbuwangu II
Mauhau
PLT-Hybrid
PLTD
PLTD
PLTD Sewa
PLTD
PLTD Waikabubak
PLTMH
PLTD
PLTD Kambajawa
PLTD
PLTD Waingapu
Pembangkit PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Kebutuhan
Pasokan/Kebutuhan
2012
5,9
1,0
2,0
3,0
13,6
1,6
0,9
2,0
0,5
1,0
0,2
0,8
2,6
1,7
1,7
1,5
7,6
1,0
7,8
4,6
58,6
23,8
2013
3,0
1,0
2,0
3,0
11,2
0,6
0,5
1,0
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
1,0
7,8
5,1
58,9
26,5
2014
2,74
1,2
3,2
15,96
0,6
1,2
1,0
0,4
0,6
1,0
1,0
0,2
0,8
2,6
1,46
4,06
3,725
7,785
10,01
63,09
55,35
2016
2017
2,83
1,2
3,2
16,96
2,0
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
10,9
63,3
60,6
6,15
1,6
3,6
21,66
0,2
2,5
2,0
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
11,9
63,6
66,3
2015
5,09
1,6
3,6
21,66
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
13,0
63,9
72,6
2018
3,92
1,6
3,6
21,66
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
14,1
64,1
79,4
2019
2,93
1,6
3,6
21,66
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
15,1
64,4
85,4
2020
1,67
1,6
3,6
21,66
0,2
0,8
2,6
1,5
4,1
3,7
7,8
16,4
64,7
93,0
768
04/02/2013 10:06:42
MW
Beban Puncak
0,28
0,25
0,50
0,50
0,50
Deutz BF8
Deutz BF8
MTU 12V
MAN
MWM
MW
MW
MW
MW
MW
Jumlah Efektif
Cadangan
Pemeliharaan
Operasi
Surplus/Defisit (N-2)
Maubesi
PLTU
PLTD
Rote Ndao
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD Sewa
PLTD Sewa
Size
Manufacture
MW
MW
Derating Capacity
PEMBANGKIT PLN
MW
Kapasitas Terpasang
Pasokan
GWh
Unit
Load Faktor
Produksi Energi
Unit
Pasokan/Kebutuhan
Kebutuhan
0,4
0,5
3,0
3,5
6,3
1,0
3,0
0,4
0,8
0,7
0,2
0,2
2,3
0,8
3,0
2,4
51,4
10,8
2012
2,4
0,5
3,0
3,5
8,5
6,0
0,8
0,7
1,5
1,5
2,6
52,1
11,8
2013
2,7
0,5
3,0
3,5
9,0
0,5
0,8
0,7
1,5
1,5
2,8
52,8
13,0
2014
2,5
0,5
3,0
3,5
9,0
0,8
0,7
1,5
1,5
3,0
53,5
14,0
2015
2,3
0,5
3,0
3,5
9,0
0,8
0,7
1,5
1,5
3,2
54,1
15,0
2016
2,6
0,5
3,0
3,5
9,5
0,5
0,8
0,7
1,5
1,5
3,3
54,9
16,1
2017
2,4
0,5
3,0
3,5
9,5
0,8
0,7
1,5
1,5
3,5
55,6
17,3
2018
2,3
0,5
3,0
3,5
9,5
0,8
0,7
1,5
1,5
3,7
56,3
18,2
2019
2,1
0,5
3,0
3,5
9,5
0,8
0,7
1,5
1,5
3,9
57,0
19,4
2020
1,9
0,5
3,0
3,5
9,5
0,8
0,7
1,5
1,5
4,1
57,8
20,8
2021
04/02/2013 10:06:43
04/02/2013 10:06:43
A2
C1
Sistem Interkoneksi
Rencana
Pengembangan
Jawa-Bali
Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Barat
C1.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
C1.2 Neraca Daya
C1.3 Neraca Energi
C1.4 Capacity Balance Gardu Induk
C1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran
C1.6 Peta Pengembangan Penyaluran Sistem Jawa Bali
C1.7 Analisis Aliran Daya
C1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
C1.9 Program Listrik Perdesaan
C1.10 Proyeksi Kebutuhan Listrik
Penjelasan Lampiran C1
04/02/2013 10:06:43
04/02/2013 10:06:43
LAMPIRAN C1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM JAWA-BALI
04/02/2013 10:06:43
774
04/02/2013 10:06:43
0,16
22.207
6,64
D Losses (%)
77,9
0,05
PS Transmission (%)
PS Distribution (%)
2,19
T Losses (%)
4,13
145.293,1
42.030
151.519,3
-- Industrial
828.214
1.324.647
-- Commercial
-- Public
29.174.188
31.369.079
15.489,0
-- Residential
Number of Customer
-- Industrial
3.630,7
12.249,8
-- Commercial
-- Public
26.006,5
55.224,6
-- Residential
52.858,8
-- Industrial
7.001,9
23.284,5
-- Public
49.225,8
-- Commercial
9,6
-- Residential
132.371,0
75,5
75,9
6,3
1,3
144.078,5
2012
Tahun
23.923
78,1
0,16
6,18
0,05
2,19
4,27
156.698,3
163.649,3
43.828
868.586
1.400.419
30.442.061
32.754.895
16.464,4
3.743,1
12.901,9
27.267,5
57.375,9
56.517,7
7.536,4
25.852,8
53.567,0
8,4
143.474,0
78,2
77,8
7,0
1,3
145.913,3
2013
26.050
78,3
0,16
6,28
0,05
2,19
4,32
170.988,3
178.652,1
45.708
909.116
1.479.235
31.676.335
34.110.394
17.384,5
3.918,0
13.869,5
28.937,8
60.376,9
61.087,3
8.186,1
28.580,2
58.533,4
9,0
156.387,0
80,4
79,9
7,2
1,3
147.779,8
2014
28.321
78,5
0,16
6,34
0,05
2,19
4,25
186.499,0
194.723,2
47.712
951.298
1.563.258
32.803.470
35.365.738
18.354,1
4.103,1
14.905,8
30.725,6
64.109,8
65.956,2
8.899,8
31.644,8
63.960,2
9,0
170.461,0
82,2
81,7
6,7
1,3
149.678,6
2015
30.770
78,7
0,16
6,30
0,05
2,19
4,23
203.181,2
212.101,9
49.807
994.352
1.651.370
33.835.266
36.530.794
19.412,6
4.298,5
15.974,4
32.643,3
68.088,6
71.243,4
9.680,7
34.973,2
69.905,7
9,0
185.803,0
83,7
83,2
6,7
1,3
151.610,5
2016
32.798
78,9
0,16
6,25
0,05
2,19
4,18
217.227,6
226.655,8
51.802
1.034.196
1.738.059
34.880.676
37.704.733
20.375,6
4.474,4
17.011,0
34.462,1
72.328,9
75.393,6
10.353,3
38.086,4
74.913,7
7,0
198.747,0
85,2
84,7
6,7
1,3
153.575,9
2017
35.043
79,1
0,16
6,20
0,05
2,19
4,38
232.215,4
242.780,8
53.817
1.074.355
1.827.912
35.948.327
38.904.411
22.279,0
4.659,1
18.808,1
36.461,8
76.323,0
79.821,8
11.066,8
41.481,2
80.198,2
7,0
212.568,0
86,6
86,2
6,7
1,3
155.575,7
2018
37.392
79,3
0,16
6,15
0,05
2,19
4,44
248.267,1
259.710,3
55.853
1.114.854
1.921.146
37.015.978
40.107.831
23.530,4
4.849,0
19.416,0
38.455,6
82.208,1
84.583,1
11.821,0
45.188,2
85.788,8
7,0
227.381,0
88,1
87,6
6,7
1,3
157.610,5
2019
39.837
79,5
0,16
6,10
0,05
2,19
4,49
265.046,2
277.393,4
57.911
1.155.723
2.017.991
38.113.629
41.345.254
24.711,1
5.046,4
20.716,5
40.555,6
86.250,9
90.062,4
12.639,5
49.333,2
90.842,9
6,8
242.878,0
89,5
89,1
6,7
1,3
159.681,0
2020
42.461
79,7
0,16
6,10
0,05
2,19
4,52
283.110,3
296.407,9
59.937
1.190.978
2.084.651
39.204.834
42.540.399
25.518,0
5.513,6
20.322,2
42.368,8
91.029,6
99.966,5
12.810,4
51.765,5
94.888,8
6,8
259.431,2
90,9
90,4
1,3
161.788,0
2021
775
04/02/2013 10:06:44
84,7
12.176,5
86,9
3.986,0
-- Industrial
41.672,7
41.672,7
79,2
6.007
PS Distribution (%)
7,5
0,3
D Losses (%)
11.780
60.408
-- Industrial
300.256
-- Commercial
-- Public
3.661.442
-- Residential
4.033.885
1.467,4
-- Public
Number of Customer
6.164,2
-- Commercial
6.386
79,3
0,3
6,5
44.360,4
44.360,4
12.558
63.747
316.138
3.830.267
4.222.710
4.058,3
1.487,0
6.350,0
6.735,8
18.631,1
18.124,8
6.507,2
11.356,5
10.571,2
-- Industrial
-- Residential
2.719,5
13.370,7
13.884,4
7,7
41.331,1
2.586,7
-- Public
-- Commercial
9,5
13.051,0
-- Residential
38.385,3
7,0
1,94
6,4
1,94
2013
16.469,1
2012
16.155,4
Calendar Year
6.976
79,4
0,3
6,9
48.518,1
48.518,1
13.393
67.265
332.784
3.986.128
4.399.571
4.298,8
1.556,1
6.785,8
7.210,3
19.850,9
12.454,1
2.886,8
14.763,5
14.887,1
8,9
44.991,4
88,7
7,3
1,95
16.789,7
2014
7.571
79,5
0,3
6,8
52.722,8
52.722,8
14.285
70.962
350.196
4.120.086
4.555.529
4.529,0
1.629,6
7.245,3
7.713,6
21.117,4
13.575,2
3.070,6
16.367,7
15.929,8
8,8
48.943,3
89,9
6,8
1,95
17.117,3
2015
8.214
79,6
0,3
6,7
57.272,6
57.272,6
15.233
74.837
368.372
4.231.651
4.690.094
4.785,0
1.707,7
7.687,9
8.258,5
22.439,2
14.790,6
3.267,6
18.150,6
17.003,9
8,7
53.212,7
90,5
6,8
1,96
17.451,9
2016
8.810
79,7
0,3
6,6
61.504,3
61.504,3
16.181
78.713
386.549
4.333.994
4.815.437
4.983,1
1.771,1
8.085,8
8.738,3
23.578,2
15.935,1
3.441,3
19.915,4
17.914,2
7,5
57.205,9
90,9
6,8
1,96
17.794,0
2017
9.442
79,8
0,3
6,5
66.001,1
66.001,1
17.130
82.588
404.725
4.436.337
4.940.780
6.066,2
1.838,9
9.195,0
9.325,1
26.425,2
17.155,9
3.624,2
21.848,0
18.826,4
7,4
61.454,5
91,2
6,8
1,96
18.143,4
2018
10.114
79,9
0,3
6,4
70.784,8
70.784,8
18.078
86.463
422.902
4.538.680
5.066.123
6.436,8
1.907,3
9.061,5
9.828,1
27.233,8
18.458,7
3.816,9
23.964,5
19.739,3
7,4
65.979,4
91,5
6,8
1,97
18.500,6
2019
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang
2020
10.828
80,0
0,3
6,3
75.877,8
75.877,8
19.026
90.338
441.078
4.671.023
5.221.466
6.676,5
1.978,5
9.563,3
10.415,6
28.633,8
19.848,9
4.020,0
26.282,0
20.651,6
7,3
70.802,6
92,4
6,8
1,97
18.865,6
2021
11.552
80,1
0,3
6,3
81.049,2
81.049,2
19.975
94.214
459.255
4.803.366
5.376.809
6.875,2
2.037,3
9.847,8
10.725,5
29.485,7
21.201,7
4.294,0
28.073,3
22.059,1
6,8
75.628,1
93,1
6,8
1,98
19.238,7
776
04/02/2013 10:06:44
3.958,4
1.253,4
24.785,0
-- Commercial
-- Public
-- Industry
11.734
-- Industry
6.522
0,1
83,6
PS Distribution (%)
6,2
D Losses (%)
47.747,4
259.136
-- Public
47.747,4
315.456
-- Commercial
9.449.386
-- Residential
10.035.712
Number of Customer
687,9
6.266,2
-- Industry
2.312,8
-- Commercial
-- Public
7.752,1
-- Residential
17.018,9
14.795,0
-- Residential
8,4
44.791,8
0,1
0,1
0,1
6.988
84,0
0,1
5,8
51.421,0
51.421,0
11.973
273.171
342.125
9.926.239
10.553.508
6.991,1
735,8
2.520,7
8.335,0
18.582,6
26.262,1
1.331,5
4.480,4
16.369,7
8,2
48.443,7
0,1
6,4
1,99
1,99
2013
50.649,3
2012
49.662,1
5,9
Calendar Year
7.575
84,0
0,1
5,7
55.737,4
55.737,4
12.237
287.473
371.284
10.414.404
11.085.398
7.485,9
794,2
2.776,6
9.068,3
20.125,0
28.143,0
1.441,9
4.957,3
18.001,4
8,5
52.543,6
0,1
0,1
6,7
1,99
51.656,5
2014
8.220
84,0
0,1
5,7
60.483,1
60.483,1
12.524
302.068
403.111
10.868.202
11.585.905
8.033,7
855,8
3.058,8
9.874,8
21.823,1
30.211,6
1.557,6
5.487,0
19.779,3
8,5
57.035,6
0,1
0,1
6,2
1,99
52.684,0
2015
8.925
84,0
0,1
5,7
65.664,2
65.664,2
12.831
316.924
437.708
11.299.438
12.066.901
8.637,7
920,4
3.369,8
10.755,6
23.683,5
32.494,7
1.678,6
6.088,3
21.672,8
8,6
61.934,4
0,1
0,1
6,2
1,99
53.732,4
2016
9.531
83,0
0,1
5,7
69.330,2
69.330,2
13.158
332.067
475.266
11.730.674
12.551.166
9.196,7
977,2
3.671,8
11.586,5
25.432,2
33.990,8
1.754,8
6.575,8
23.077,8
5,6
65.399,1
0,1
0,1
6,2
1,99
54.802,0
2017
10.118
82,8
0,1
5,7
73.412,7
73.412,7
13.505
347.524
515.989
12.161.910
13.038.929
9.803,7
1.035,4
3.999,5
12.475,1
27.313,6
35.694,8
1.834,5
7.124,0
24.604,1
5,9
69.257,5
0,1
0,1
6,2
1,99
55.893,2
2018
10.701
83,4
0,1
5,7
78.161,4
78.161,4
13.873
363.323
560.092
12.593.146
13.530.434
10.463,2
1.095,0
4.355,2
13.424,2
29.337,6
37.724,5
1.923,5
7.761,7
26.335,5
6,5
73.745,2
0,1
0,1
6,2
1,99
57.006,6
2019
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten
2020
11.347
83,7
0,1
5,6
83.245,8
83.245,8
14.263
379.491
607.806
13.024.382
14.025.942
11.175,0
1.155,9
4.740,9
14.378,3
31.450,1
40.460,5
2.045,4
8.597,9
27.446,9
6,5
78.550,7
0,1
0,1
6,2
1,99
58.142,6
2021
12.120
83,7
0,1
5,6
88.909,9
88.909,9
14.671
392.781
628.825
13.490.172
14.526.450
11.585,0
1.195,6
4.923,9
14.887,8
32.592,2
43.218,1
2.184,8
9.183,9
29.317,6
6,8
83.904,3
0,1
0,1
6,2
1,99
59.301,6
777
04/02/2013 10:06:44
663,2
19.875,7
PS Distribution (%)
D Losses (%)
3.176,0
71,4
5,8
19.875,7
5.721,6
251.401,5
-- Industrial
266.186,9
-- Public
7.720.925
8.244.235
1.689,6
-- Commercial
-- Residential
Number of Customer
-- Industrial
-- Public
1.408,8
5.478,5
9.079,2
-- Industrial
5.317,6
1.387,8
-- Public
-- Commercial
2.204,0
-- Residential
9.644,6
-- Commercial
8,9
18.714,9
-- Residential
81,2
78,6
78,7
3.448,5
71,5
5,8
21.611,1
21.611,1
5.994,9
263.411,7
278.903,4
8.016.210
8.564.520
1.754,5
661,7
1.527,8
5.500,3
9.444,3
5.857,1
1.548,8
2.455,2
10.507,3
8,8
20.368,5
81,3
7,0
0,44
0,44
2013
36.309,9
2012
36.152,5
6,3
Calendar Year
3.809,4
71,6
5,7
23.905,9
23.905,9
6.257,3
274.941,5
291.111,2
8.317.381
8.889.691
1.822,3
660,2
1.657,2
5.683,0
9.822,7
6.326,0
1.759,3
2.787,6
11.663,2
10,6
22.536,1
84,0
83,9
7,2
0,44
36.468,2
2014
4.241,1
71,7
6,5
26.652,6
26.652,6
6.530,7
286.951,6
303.827,7
8.586.902
9.184.212
1.892,9
658,9
1.797,8
5.867,5
10.217,0
6.795,1
2.000,0
3.167,1
12.967,2
10,6
24.929,4
86,4
86,2
6,7
0,44
36.627,3
2015
4.679,0
71,8
6,4
29.445,2
29.445,2
6.809,5
299.202,0
316.798,5
8.829.457
9.452.267
1.966,5
657,6
1.950,6
6.051,3
10.626,1
7.263,1
2.274,3
3.600,6
14.432,9
10,6
27.570,9
88,4
88,3
6,7
0,44
36.787,2
2016
5.032,8
71,9
6,3
31.716,0
31.716,0
7.039,1
309.290,5
327.480,4
9.052.216
9.696.026
2.043,3
656,5
2.116,7
6.235,6
11.052,1
7.537,0
2.522,1
3.993,2
15.676,6
7,8
29.728,9
90,2
90,1
6,7
0,44
36.947,9
2017
5.410,8
72,0
6,2
34.145,6
34.145,6
7.268,7
319.379,1
338.162,2
9.297.216
9.962.026
2.123,3
655,4
2.297,2
6.419,6
11.495,6
7.787,2
2.795,6
4.427,6
17.030,0
7,8
32.040,4
92,3
92,1
6,7
0,44
37.109,5
2018
5.816,3
72,1
6,1
36.755,4
36.755,4
7.498,3
329.467,6
348.844,1
9.542.216
10.228.026
2.206,8
654,5
2.493,4
6.603,3
11.958,0
8.015,8
3.097,7
4.908,5
18.504,0
7,8
34.526,0
94,3
94,1
6,7
0,44
37.272,0
2019
2020
2.293,8
653,6
2.706,7
6.785,3
12.439,3
8.212,1
3.426,3
5.433,1
20.080,1
7,6
37.151,7
96,2
96,1
6,7
0,44
37.435,3
6.243,3
72,2
6,0
39.508,5
39.508,5
7.727,9
339.556,1
359.526,0
9.787.216
10.494.026
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
2021
6.659,6
72,3
6,0
42.201,1
42.201,1
7.907
346.908
366.717
9.991.216
10.712.748
2.372,3
987,3
1.734,7
7.520,9
12.615,1
12.537,8
2.969,2
4.873,5
19.303,2
6,8
39.683,7
97,8
97,7
6,7
0,44
37.599,5
778
04/02/2013 10:06:44
71,4
4.608
6,4
D Losses (%)
28.776,2
28.839,3
226.168
-- Public
12.086
355.011
-- Commercial
-- Industrial
7.566.154
8.159.419
3.494,1
-- Residential
Number of Customer
-- Industrial
694,6
1.587,6
-- Commercial
-- Public
5.493,1
-- Residential
11.903,7
11.269,3
1.565,1
-- Public
3.287,3
-- Industrial
10.192,8
-- Commercial
12,2
-- Residential
26.948,9
4.962
71,8
6,34
31.202,4
31.225,2
12.534
234.555
368.176
7.836.465
8.451.730
3.606,7
736,1
1.696,1
5.678,3
11.717,2
12.908,7
1.697,3
3.564,8
11.053,4
8,4
29.224,1
74,6
72,6
73,8
71,8
7,2
0,8
6,5
0,8
2013
38.337,8
2012
38.048,6
Calendar Year
5.361
72,2
6,33
33.899,4
33.922,2
12.992
243.132
381.640
8.066.647
8.704.412
3.723,0
780,0
1.811,8
5.869,7
12.184,6
14.026,0
1.844,2
3.873,4
12.010,1
8,7
31.753,6
76,2
75,4
7,4
0,8
38.629,1
2014
5.812
72,3
6,32
36.807,6
36.830,4
13.481
252.282
396.002
8.289.042
8.950.807
3.843,3
826,5
1.934,9
6.067,7
12.672,3
15.230,9
2.002,6
4.206,1
13.041,8
8,6
34.481,4
77,7
76,9
6,9
0,8
38.922,7
2015
6.299
72,5
6,31
39.981,8
40.004,6
13.980
261.622
410.663
8.492.410
9.178.675
3.967,5
875,5
2.066,1
6.272,2
13.181,4
16.546,2
2.175,5
4.569,3
14.168,0
8,6
37.459,0
79,0
78,2
6,9
0,8
39.218,5
2016
6.747
72,7
6,30
42.953,8
42.976,6
14.408
269.627
423.229
8.738.410
9.445.675
4.095,9
927,4
2.205,8
6.483,7
13.712,8
17.778,0
2.337,5
4.909,5
15.222,8
7,4
40.247,7
80,6
79,8
6,9
0,8
39.516,6
2017
7.201
72,9
6,29
45.966,7
45.989,5
14.836
277.633
435.796
8.984.410
9.712.675
4.228,5
982,2
2.354,7
6.702,4
14.267,8
19.027,0
2.501,7
5.254,4
16.292,3
7,0
43.075,4
82,3
81,5
6,9
0,8
39.816,9
2018
7.631
73,1
6,28
48.851,3
48.874,2
15.264
285.639
448.362
9.230.410
9.979.675
4.365,5
1.040,2
2.513,3
6.928,3
14.847,3
20.223,2
2.659,0
5.584,8
17.316,5
6,3
45.783,5
83,8
83,1
6,9
0,8
40.119,5
2020
8.043
73,3
6,27
51.630,4
51.653,2
15.692
293.645
460.929
9.476.410
10.246.675
4.507,1
1.101,5
2.682,2
7.161,9
15.452,7
21.375,9
2.810,5
5.903,1
18.303,6
5,7
48.393,1
85,4
84,6
6,9
0,8
40.424,4
2021
8.591
73,3
6,27
55.149,2
55.172,0
16.119
301.650
473.495
9.722.410
10.513.675
4.624,5
1.130,2
2.752,1
7.348,6
15.855,4
22.832,8
3.002,1
6.305,4
19.551,0
6,8
51.691,3
87,0
86,2
6,9
0,8
40.731,7
779
04/02/2013 10:06:44
72,9
117,6
-- Public
7,4
6,8
7,0
16,1
7,0
15,1
15,6
7,0
3,7
10,0
714,5
717,1
69,1
5,0
4.322,3
4.337,8
769
33.702
95.076
832.880
962.427
53,8
122,5
807,2
1.018,1
2.001,7
133,3
239,4
1.981,7
1.752,3
16,3
4.106,6
76,5
76,3
7,7
2,2
4.147,1
2013
14,0
7,0
3,4
615,8
618,1
69,0
5,1
3.719,8
3.733,8
31.101
-- Public
709
87.737
-- Industrial
776.281
-- Commercial
895.828
-- Residential
Number of Customer
53,1
776,4
-- Industrial
936,7
1.883,7
-- Commercial
120,4
-- Industrial
-- Residential
208,9
1.658,4
-- Public
-- Commercial
9,5
1.542,4
-- Residential
3.530,1
72,7
7,0
2,2
4.059,9
2012
Calendar Year
7,2
17,3
7,0
9,2
791,8
794,4
69,2
4,9
4.796,8
4.812,4
828
36.304
102.415
891.775
1.031.322
54,5
127,4
838,1
1.106,4
2.126,5
138,2
253,9
2.198,5
1.971,7
11,1
4.562,3
80,2
80,0
8,0
2,2
4.236,3
2014
5,6
18,5
7,0
8,2
878,7
881,3
69,3
4,9
5.331,0
5.346,6
890
39.035
110.121
939.238
1.089.285
55,2
132,4
869,0
1.202,0
2.258,7
143,4
269,0
2.416,9
2.242,1
11,2
5.071,4
82,7
82,5
7,5
2,2
4.327,4
2015
7,2
1.064,8
1.067,4
69,5
4,8
6.478,9
6.494,5
1.015
44.498
125.534
1.025.382
1.196.429
56,7
142,2
930,8
1.418,0
2.547,6
152,8
297,6
2.692,6
3.022,4
9,6
6.165,4
86,5
86,3
7,5
2,2
4.515,5
2017
7,1
1.162,3
1.164,9
69,6
4,8
7.082,3
7.097,9
1.077
47.230
133.240
1.068.454
1.250.001
57,4
147,1
961,7
1.539,7
2.705,9
156,8
310,7
2.827,2
3.445,5
9,3
6.740,2
88,2
88,0
7,5
2,2
4.612,5
2018
4,9
19,8
7,0
4,7
21,1
7,0
4,5
22,6
7,0
4,3
24,2
7,0
6,7
1.265,0
1.267,5
69,7
4,8
7.718,8
7.734,4
1.140
49.962
140.946
1.111.526
1.303.573
58,1
152,1
992,5
1.671,6
2.874,3
160,9
323,9
2.968,6
3.893,4
9,0
7.346,8
89,8
89,6
7,5
2,2
4.711,7
2019
7,9
973,2
975,7
69,4
4,9
5.912,7
5.928,3
953
41.767
117.828
982.310
1.142.857
55,9
137,3
899,9
1.305,7
2.398,8
148,8
284,6
2.564,4
2.628,1
10,9
5.626,0
84,6
84,4
7,5
2,2
4.420,4
2016
4,1
25,9
7,0
6,5
1.371,9
1.374,4
69,8
4,8
8.383,2
8.398,7
1.202
52.693
148.652
1.154.598
1.357.145
58,8
157,0
1.023,4
1.814,5
3.053,7
165,0
337,3
3.117,0
4.360,6
8,6
7.979,9
91,3
91,2
7,5
2,2
4.813,0
2020
3,9
25,9
7,0
1.463,1
1.465,6
69,9
4,8
8.953,6
8.969,1
1.264
55.425
156.358
1.197.670
1.410.717
61,1
163,2
1.063,8
1.886,1
3.174,2
176,2
360,3
3.329,5
4.657,8
6,8
8.523,8
92,8
92,6
8,5
2,2
4.916,5
2021
04/02/2013 10:06:44
Lampiran C1.2
NERACA DAYA SISTEM JAWA-BALI
04/02/2013 10:06:44
782
04/02/2013 10:06:44
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
55000
60000
2012
PLTP
Beban Puncak
PLTU IPP
Kapasitas Terpasang
2013
2014
2015
2016
Kapasitas Terpasang
PLTU PLN
PLTU PLN
PLTG
PLTU Baru
PLTA
MW
2017
2018
2019
2020
PLTP
2021
PLTU IPP
PLTU BARU
PLTGU
PLTA
PLTG
783
04/02/2013 10:06:44
MW
PLTA
PLTU
Adipala
PLTG
PLTU
Tj. Awar-awar
PLTU
PLTU
Paiton Baru
Peaker Semarang
PLTU
Pacitan
Indramayu #4 (FTP2)
PLTU
Pelabuhan Ratu
PLTU
PLTU
Lontar
Tanjung Jati B #4
PLTGU
IPP
MW
MW
PLN
Retired/Mothballed
MW
Kapasitas Terpasang
KAPASITAS
GWh
GWh
PROYEK
Faktor Beban
Produksi
Pertumbuhan
Kebutuhan
3.005
660
660
315
630
740
4.035
-51
18.471
22.506
22.207
77,9
151.519
9,6
132.371
2012
2.065
700
315
1.050
4.035
-200
18.271
22.306
23.923
78,1
163.649
8,4
143.474
2013
660
660
4.035
-25
18.247
22.282
26.050
78,3
178.652
9,0
156.387
2014
150
150
4.035
18.247
22.282
28.321
78,5
194.723
9,0
170.461
2015
4.035
18.247
22.282
30.770
78,7
212.102
9,0
185.803
2016
1.040
1.040
4.035
-831
17.415
21.450
32.798
78,9
226.656
7,0
198.747
2018
1.000
1.000
4.035
-200
17.215
21.250
35.043
79,1
242.781
7,0
212.568
2019
4.035
17.415
21.450
37.392
79,3
259.710
7,0
227.381
2020
4.035
17.215
21.250
39.837
79,5
277.393
6,8
242.878
2021
4.035
17.415
21.450
42.461
79,7
296.408
6,8
259.431
784
04/02/2013 10:06:45
PROYEK
PLTA
PLTP
PLTP FTP-2
PLTA
PLTA
PLTA
Matenggeng PS
PLTG
Peaker Pesanggaran
Jatigede (Jabar)
PLTG
Peaker Grati
Kalikonto-2 (Jatim)
PLTG
PLTA
PLTU
Jawa-5
PLTA
PLTU
Lontar Exp #4
Kesamben (Jatim)
PLTU
PLTGU
Jawa-2
Indramayu #5
Jawa-1
PLTU
Rajamandala (FTP2)
PLTU
PLTU
Sumsel-9 MT (PPP)
PLTU
Sumsel-8 MT
PLTU
PLTU
Banten
PLTU
PLTU
Celukan Bawang
Sumsel-10 MT (PPP)
PLTU
Paiton #3
Cilacap exp
PLTU
Cirebon
1.475
815
660
2012
2013
435
55
380
2014
150
300
400
500
2015
110
315
250
2.567
295
47
400
600
600
625
2016
62
37
1.930
380
950
600
2017
100
1.000
3.265
515
950
600
1.200
2018
1.000
750
750
2019
450
1.000
2020
450
750
2021
785
04/02/2013 10:06:45
PLTU
PLTU
PLTU
PLTP
Jawa-3
Jawa-4
Jawa-6
PLTP Non-FTP2
MW
MW
Total Tambahan
PLTU
Jawa-1
PROYEK
29.568
30.800
4.480
2012
31.433
32.665
2.065
2013
32.503
33.736
1.095
2014
34.003
35.236
1.500
1.350
2015
37.245
38.478
3.242
675
2016
41.153
42.385
4.739
1.769
10
660
1.000
2017
47.088
48.320
6.135
1.870
110
660
2018
50.343
51.575
3.055
2.305
305
1.000
2019
52.923
54.155
2.780
2.780
330
1.000
2020
56.433
57.665
3.310
3.310
110
2.000
2021
786
04/02/2013 10:06:45
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
Karaha Bodas
Tangkuban Perahu 1
Ijen
Iyang Argopuro
Wilis/Ngebel
Cibuni
Tangkuban Perahu 2
Cisolok - Cisukarame
Ungaran
Wayang Windu
Dieng
Tampomas
Baturaden
Guci
Rawa Dano
Umbul Telomoyo
Gn. Ciremai
Gn. Endut
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
Cisolok - Cisukarame
Ungaran
Dieng
Bedugul
Gn. Lawu
Arjuno Welirang
Total
PLTP
Iyang Argopuro
NON-FTP2
PLTP
Kamojang
PLTP
Patuha
FTP2
PLTP
2012
PROYEK
IPP
PLN
2013
2014
55
55
55
55
2015
295
115
110
10
30
30
295
295
2016
390
10
10
110
50
110
110
380
390
2017
625
55
55
110
110
110
45
55
30
55
110
515
625
2018
1,055
55
55
55
85
55
305
55
110
55
55
110
30
110
55
110
60
750
1,055
2019
330
55
55
220
330
330
2020
110
55
55
110
110
2021
787
04/02/2013 10:06:45
Perak
Gilitimur
Pesanggaran
Tambaklorok
Cilacap
Gresik
Sunyaragi
Priok
Pembangkit
Muara Karang
No
PLTG
1
2
3
PLTD
PLTD
PLTG
PLTD
PLTG
PLTG
3
PLTG
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTG
PLTG
PLTG
1
PLTG
PLTG
PLTG
PLTG
PLTG
PLTU
4
PLTU
3
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
Unit
PLTU
Jenis
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
MFO
MFO
gas/HSD
gas/HSD
gas/HSD
gas/MFO
gas/MFO
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
gas
gas
HSD
HSD
MFO
MFO
gas/MFO
gas/MFO
gas/MFO
gas/MFO
gas/MFO
Bahan Bakar
5,1
5,1
5,1
20,1
20,1
50,0
50,0
21,4
20,1
20,1
100,0
100,0
200,0
50,0
50,0
26,0
29,0
20,0
20,0
20,1
20,1
26,0
26,0
50,0
50,0
200,0
200,0
100,0
100,0
100,0
Kapasitas (MW)
1974
1974
1974
1999
1999
1978
1978
1984
1984
1978
1981
1981
1983
1978
1978
1996
1996
1976
1976
1976
1976
1976
1976
1972
1972
1982
1981
1979
1979
1979
COD
2012
2012
2012
2011
2011
2013
2013
2011
2011
2011
2017
2017
2018
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2010
2010
2011
2011
2013
2013
2017
2017
2011
2011
2011
Mothballed
Bali
Bali
Bali
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Relokasi ke Riau
Relokasi ke Riau
Mothballed
Mothballed
Relokasi ke Riau
Relokasi ke Riau
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Demolished
Demolished
Demolished
Keterangan
788
04/02/2013 10:06:45
Pemaron
Gilimanuk
11
Pembangkit
10
No
Jumlah
PLTG
PLTG
PLTG
11
PLTD
PLTD
PLTD
9
PLTD
10
PLTD
PLTD
PLTD
PLTD
Unit
Jenis
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
HSD
Bahan Bakar
1.996,3
133,8
48,8
48,8
12,4
12,4
6,5
6,5
6,8
6,8
4,1
5,1
Kapasitas (MW)
1997
2004
2004
1989
1989
1983
1983
1982
1982
1980
1974
COD
2017
2017
2017
2014
2014
2012
2012
2012
2012
2012
2012
Mothballed
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Lokasi
Lanjutan
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Mothballed
Keterangan
789
04/02/2013 10:06:45
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Provinsi
No
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
PLN
Swasta
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
Asumsi
Pengembang
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTG
PLTG
PLTGU
PLTGU
PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTU
PLTM
PLTU
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTU
PLTU
Jenis
Cikaniki 2
Cikaniki 1
Cirompang
Cikaso
Cianten 2
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Cirebon
Muara Karang
Muara Karang
Priok Extension
Priok Extension
Jawa-6
Jawa-6
Endut (FTP2)
Banten
Cidano
Lontar Exp
Bulakan
Cisimeut
Karang Ropong
Cisungsang II
Cikidang
Situmulya
Cikotok
Cisono
Lontar
Lontar
Nama Proyek
55
110
625
315
10
315
315
350
350
350
660
200
200
240
500
1,000
1,000
MW
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2015
2015
2012
2012
2021
2021
2019
2018
2016
2016
2016
2015
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
COD
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Konstruksi
Pengadaan
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Rencana
Rencana
Operasi
Operasi
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Pengadaan
Rencana
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Operasi
Status
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
FTP-1
FTP-1
FTP-1
IPP
KE
KE
PHLN-JBIC
PHLN-JBIC
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
FTP-1
FTP-1
Asumsi Sumber
Dana
790
04/02/2013 10:06:45
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Provinsi
31
No
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Asumsi
Pengembang
PS
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTM
PLTM
PLTA
PLTA
PLTA
PLTP
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTP
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
Jenis
Cibuni (FTP2)
Patuha (FTP2)
Kamojang 5 (FTP2)
Cikandang
Kalapa Nunggal
Rajamandala (FTP2)
Jatigede
Jatigede
Patuha (FTP2)
Cicatih
Ciasem
Cikopo-2
Cilaki 1B
Cilaki 1A
Cibalapulang-3
Cibalapulang-2
Cibalapulang
Cijampang 1
Patuha (FTP2)
Cimandiri
Cilaki
Cianten 1
Citaraje
Cibatarua
Pakenjeng Bawah
Pakenjeng Atas
Cisanggiri
Nama Proyek
MW
260
10
55
30
30
110
47
55
55
55
10
55
2017
2016
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2017
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
COD
Konstruksi
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Pendanaan
Pendanaan
Konstruksi
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Status
PHLN-IBRD
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
KE
KE
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
Asumsi Sumber
Dana
791
04/02/2013 10:06:45
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
Provinsi
61
No
Swasta
PLN
Swasta
Swasta
PLN
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
PLN
Asumsi
Pengembang
PLTM
PLTG
PLTM
PLTM
PLTU
PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PS
PS
PS
Jenis
Bendosari
Semarang
Logawa Sunyalangu
Logawa Baseh
Cilacap Baru/Adipala
Indramayu-5
Cisolok-Cisukarame
Gn Ciremai (FTP2)
Gn Ciremai (FTP2)
Jawa-5
PLTU Jawa-3
Cisolok-Cisukarame
Tampomas (FTP2)
Jawa-5
Indramayu-4 (FTP2)
PLTU Jawa-3
PLTU Jawa-1
Cisolok-Cisukarame (FTP2)
Kamojang 6 (FTP2)
Nama Proyek
50
110
30
55
55
60
30
260
260
260
150
660
660
1.000
55
55
55
1.000
660
55
45
55
55
1.000
1.000
660
1.000
MW
2015
2015
2014
2014
2014
2012
2020
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2019
2017
2017
2019
2018
2017
2017
2017
COD
Pengadaan
Konstruksi
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Operasi
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Operasi
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Status
IPP
PHLN-JICA
IPP
IPP
FTP-1
APLN
Unallocated
IPP
IPP
IPP
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
PHLN-JICA
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
PHLN-IBRD
PHLN-IBRD
PHLN-IBRD
Asumsi Sumber
Dana
792
04/02/2013 10:06:46
Swasta
Swasta
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Jawa Tengah
Swasta
Jawa Tengah
Asumsi
Pengembang
92
Provinsi
91
No
PS
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PS
PS
PLTU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTU
PLTU
PLTA
PLTU
PLTP
PLTP
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
PLTM
Jenis
Matenggeng PS
Jawa-4
Gunung Lawu
Gunung Lawu
Ungaran
Matenggeng PS
Matenggeng PS
Jawa-4
Dieng
Gunung Lawu
Ungaran
Baturaden (FTP2)
Ungaran
Dieng
Guci (FTP2)
Baturaden (FTP2)
Ungaran (FTP2)
Karangkates
Cilacap exp
Dieng (FTP2)
Dieng (FTP2)
Palumbungan
Logawa Babakan
Banjaran Kebonmanis
Ambal
Pugeran
Nama Proyek
55
55
55
55
110
30
55
55
110
55
950
950
100
600
60
55
225
1.000
55
55
55
225
225
1.000
MW
2021
2020
2021
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2019
2018
2018
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Pengadaan
Rencana
Rencana
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Status
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
Asumsi Sumber
Dana
793
04/02/2013 10:06:46
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
Provinsi
121
No
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
Swasta
Swasta
PLN
Swasta
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
Swasta
PLN
PLN
Swasta
PLN
Asumsi
Pengembang
PLTGU
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTP
PLTA
PLTA
PLTU
PLTU
PLTGU
PLTM
PLTGU
PLTGB
PLTG
PLTG
PLTGB
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTB
PS
Jenis
Jawa-2
Arjuno Welirang
Arjuno Welirang
Wilis/Ngebel (FTP2)
Ijen (FTP2)
Ijen (FTP2)
Wilis/Ngebel (FTP2)
Iyang Argopuro
Wilis/Ngebel (FTP2)
Iyang Argopuro
Kesamben
Kalikonto
Madura (FTP2)
Madura (FTP2)
Jawa-1
Pacet
Jawa-1
Bawean
Grati
Grati
Bawean
Tj. Awar-awar
Tj. Awar-awar
Pacitan
Paiton 3 Exp
Pacitan
Paiton-9
Samas
Matenggeng PS
Nama Proyek
MW
750
55
55
55
55
55
55
110
55
110
55
37
62
200
200
250
500
150
150
350
350
315
815
315
660
50
225
2021
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2020
2018
2020
2019
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2014
2021
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Pengadaan
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Status
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
Unallocated
IPP
Unallocated
PJB
KE
KE
PJB
FTP-1
FTP-1
FTP-1
IPP
FTP-1
FTP-1
IPP
Unallocated
Asumsi Sumber
Dana
794
04/02/2013 10:06:46
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
Provinsi
151
No
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
PLN
PLN
PLN
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Asumsi
Pengembang
Jumlah
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTU
PLTP
PLTG
PLTG
PLTG
PLTU
PLTU
PLTU
PLTM
Jenis
Sumsel-10 MT (PPP)
Sumsel-9 MT (PPP)
Sumsel-9 MT (PPP)
Sumsel-8 MT
Sumsel-8 MT
Bedugul
Pesanggaran
Pesanggaran
Pesanggaran
Telagawaja
Nama Proyek
600
600
600
600
600
10
50
50
50
125
125
130
32.637
MW
2018
2018
2018
2017
2016
2017
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
COD
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Konstruksi
Konstruksi
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Pengadaan
Status
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
IPP
APLN
APLN
APLN
IPP
IPP
IPP
IPP
Asumsi Sumber
Dana
Lampiran C1.3
NERACA ENERGI SISTEM JAWA BALI
04/02/2013 10:06:46
796
04/02/2013 10:06:46
MFO
Gas
LNG
Batubara
Air
Panas Bumi
Lainnya
Jumlah
HSD
FUEL TYPE
No.
151.519
7.953
5.273
89.601
5.636
33.537
1.864
7.655
2012
163.649
7.950
5.273
100.868
7.065
35.422
1.482
5.590
2013
178.652
88
8.401
5.273
100.425
12.929
48.227
1.482
1.828
2014
194.723
88
8.886
5.273
115.322
15.041
49.109
1.004
2015
212.102
88
11.651
5.807
130.919
17.982
43.843
1.813
2016
-
419
226.655
88
15.172
7.000
148.060
27.088
28.829
2017
428
242.781
88
21.948
7.891
157.044
26.435
28.947
2018
539
259.710
88
29.027
7.734
167.204
27.002
28.116
2019
650
277.393
88
30.371
8.425
179.779
30.442
27.638
2020
650
296.408
88
30.371
9.162
193.795
30.442
31.901
2021
797
04/02/2013 10:06:46
HSD ( x 1000 kL )
MFO ( x 1000 kL )
Gas (bcf)
LNG (bcf)
Batubara (kTON)
FUEL TYPE
No.
43.857
46
295
462
2.184
2012
49.797
53
308
368
1.600
2013
535
61
424
368
49.888
2014
83
430
281
56.920
2015
106
378
576
65.631
2016
196
239
117
73.345
2017
192
240
127
77.756
2018
196
234
160
82.161
2019
226
230
193
88.089
2020
226
262
193
94.677
2021
04/02/2013 10:06:46
Lampiran C1.4
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM
JAWA-BALI
04/02/2013 10:06:46
800
04/02/2013 10:06:46
10
PASAR KEMIS
TANGERANG
BARU 2
mak 4 x 60 MVA
TANGERANG
BARU
Mak 5 x 60 MVA
SEPATAN
Maksimum 4 x 60
MVA
CIKUPA
MILLENNIUM (PT
POWER STEEL)
Max 4 x 60 MVA
CITRA HABITAT
Max 4 x 60 MVA
GITET BALARAJA
(150/20)
LAUTAN STEEL/
TELAGA SARI
Max 4 x 60 MVA
BALARAJA
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
76,45%
117,0
51,24%
52,3
79,66%
83,51%
127,8
75,40%
76,9
64,91%
132,4
80,00%
121,9
78,22%
74,20%
75,7
122,4
120
79,62%
162,4
16,93%
25,9
41,32%
42,1
57,09%
87,3
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Transf.
2013
119,7
56,58%
57,7
79,32%
161,8
13,32%
20,4
36,70%
37,4
53,82%
120
(MVA)
(MW)
82,3
Add.
Transf.
Peak
2012
73,08%
149,1
74,14%
75,6
66,90%
136,5
80,00%
122,4
75,01%
114,8
80,00%
163,2
19,13%
29,3
48,57%
49,5
60,69%
92,9
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add.
Transf.
2014
78,45%
160,0
54,92%
84,0
71,11%
145,1
80,00%
122,4
62,26%
127,0
80,00%
163,2
19,45%
29,8
54,40%
55,5
63,55%
97,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add.
Transf.
2015
38,09%
38,8
80,00%
163,2
55,96%
85,6
80,08%
163,4
80,00%
122,4
69,61%
142,0
80,00%
163,2
19,66%
30,1
61,21%
62,4
67,06%
102,6
(MW)
Peak
120
(MVA)
Add.
Transf.
2016
64,94%
66,2
80,00%
163,2
70,34%
107,6
80,00%
163,2
80,00%
122,4
78,15%
159,4
80,00%
163,2
21,24%
32,5
69,28%
70,7
69,96%
107,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Transf.
2017
67,01%
102,5
80,00%
163,2
65,37%
133,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
69,21%
176,5
80,00%
163,2
31,66%
48,4
57,50%
88,0
70,51%
107,9
(MW)
Peak
60
60
60
60
(MVA)
Add.
Transf.
2018
68,66%
140,1
80,00%
163,2
76,90%
156,9
80,00%
163,2
80,00%
122,4
76,43%
194,9
80,00%
163,2
42,63%
65,2
71,68%
109,7
71,60%
109,6
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Transf.
2019
80,00%
163,2
80,00%
163,2
71,45%
182,2
80,00%
163,2
80,00%
122,4
81,17%
207,0
80,00%
163,2
57,29%
87,7
67,44%
137,6
72,65%
111,2
60
60
(MVA)
Add.
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (1/11)
80,00%
163,2
80,00%
163,2
76,51%
195,1
80,00%
163,2
80,00%
122,4
83,60%
213,2
80,00%
163,2
58,35%
89,3
74,80%
152,6
61,87%
126,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Transf.
2021
801
04/02/2013 10:06:46
GROGOL 2
20
GROGOL
DURI KOSAMBI 3 /
RAWA BUAYA
MK - Duri Kosambi
DURI KOSAMBI 2 /
DAAN MOGOT
(Mak 5 x 60 MVA)
DURI KOSAMBI
19
18
17
16
CILEDUK 2 / ALAM
SUTRA
15
CILEDUK
bisa max = 4 x 60
MVA
CIKOKOL/
TANGERANG
Max = 5 x 60 MVA
CENGKARENG
TANGERANG
BARU 3
Gardu Induk
14
13
12
11
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
79,22%
75,76%
37,51%
38,3
121,2
120
80,00%
163,2
54,20%
55,3
115,9
11,45%
11,7
80,00%
163,2
15,36%
15,7
122,40
80,00%
122,4
75,02%
153,0
79,66%
203,1
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
80,00%
73,70%
150,3
77,44%
120
(MVA)
(MW)
197,5
Add,
Transf.
Peak
2012
80,00%
122,4
44,61%
45,5
80,00%
163,2
54,98%
56,076
80,00%
122,40
75,41%
153,8
80,00%
204,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
80,00%
122,4
67,33%
68,7
80,00%
163,2
70,34%
71,7
80,00%
122,4
78,43%
160,0
80,00%
204,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
122,4
63,22%
96,7
80,00%
163,2
62,13%
95,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
122,4
2,86%
1,5
80,00%
122,4
80,00%
163,2
63,85%
97,7
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
(MW)
Peak
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
122,4
75,66%
38,6
80,00%
122,4
80,00%
163,2
76,11%
116,5
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
122,4
70,68%
72,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
73,07%
149,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
(MW)
Peak
60,0
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
122,4
71,02%
108,7
80,00%
122,4
80,00%
163,2
77,66%
158,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
41,07%
20,9
60,0
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (2/11)
5,01%
2,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
79,82%
162,8
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
204,0
51,19%
52,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2021
802
04/02/2013 10:06:47
KEMBANGAN
LEGOK
22
23
MAXI
MAGANDO
SERPONG
30
Radial Curug
LIPPO CURUG 2
Mak 4 x 60
MVA
LIPPO CURUG
LENGKONG 3
LENGKONG 2
(INDORAMA)
Max 4 x 60
MVA
LENGKONG
29
28
27
26
25
24
JATAKE
21
Max 4 x 60
MVA
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
(MVA)
(MW)
122,4
80,00%
122,4
80,00%
80,00%
80,00%
55,66%
56,8
78,73%
200,8
81,6
60
80,00%
81,6
40,97%
41,8
62,56%
159,5
70,53%
122,4
80,00%
80,00%
107,9
122,4
80,00%
80,00%
122,4
163,2
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
163,2
60
Add,
Transf.
Peak
2012
80,00%
122,4
80,00%
81,6
72,03%
73,5
20,79%
21,2
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
120
(MVA)
Add,
Transf.
2014
80,00%
122,4
80,00%
81,6
60,74%
92,9
59,71%
60,9
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
122,4
80,00%
81,6
78,47%
120,1
73,84%
113,0
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
122,4
80,00%
81,6
71,06%
145,0
77,94%
119,2
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
122,4
80,00%
81,6
35,93%
18,3
79,13%
161,4
67,97%
138,7
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
122,4
80,00%
81,6
52,61%
53,7
79,00%
161,2
77,62%
158,4
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
122,4
80,00%
81,6
60,89%
93,2
78,85%
160,9
42,71%
21,8
80,00%
163,2
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (3/11)
80,00%
122,4
80,00%
81,6
78,20%
119,6
80,00%
163,2
60,51%
30,9
80,00%
163,2
80,00%
204,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
803
04/02/2013 10:06:47
38
37
36
35
34
33
32
TELUK NAGA
31
CSW
BINTARO 3 /
JOMBANG
Radial Bintaro
(Max 3 x 60
MVA)
BINTARO 2
(GIS)
Max 3 x 60
MVA
BINTARO
Radial Tigaraksa
TIGARAKSA 2
Mak 4 x 60
MVA
TIGARAKSA
Inc PLTU
Lontar - Tgr
Baru
TELUK NAGA 2
Mak 4 x 60
MVA
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
80,00%
80,00%
44,15%
45,0
81,6
120
80,00%
122,4
67,28%
102,9
65,33%
133,3
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
81,6
19,02%
19,4
80,00%
122,4
58,09%
88,9
55,59%
60
(MVA)
(MW)
113,4
Add,
Transf.
Peak
2012
80,00%
81,6
59,17%
60,4
80,00%
122,4
77,52%
118,6
65,64%
133,9
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
80,00%
81,6
51,68%
79,1
80,00%
122,4
78,47%
120,1
71,90%
146,7
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
81,6
65,95%
100,9
80,00%
122,4
60,56%
123,5
81,20%
165,6
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
81,6
5,15%
2,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
63,36%
129,3
52,29%
26,7
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
81,6
60,76%
31,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
68,59%
139,9
57,15%
58,3
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
81,6
56,56%
57,7
80,00%
122,4
80,00%
122,4
75,49%
154,0
59,58%
91,2
80,00%
163,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
81,6
56,64%
86,7
80,00%
122,4
80,00%
122,4
20,85%
10,6
80,00%
163,2
63,53%
129,6
80,00%
163,2
60
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (4/11)
80,00%
81,6
70,40%
107,7
80,00%
122,4
80,00%
122,4
48,40%
24,7
80,00%
163,2
77,30%
157,7
80,00%
163,2
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
804
04/02/2013 10:06:47
KEBON JERUK
KEMANG
MAMPANG BARU
PETUKANGAN
46
47
48
PONDOK INDAH
2 / CIRENDE
Radial Gandul
PONDOK INDAH
45
44
43
GANDUL
42
Max 4 x 60 MVA
(1 x 60 MVA)
Masuk 2009)
DANAYASA
Radial Kemang
Village/Pondok
Indah
CSW 3 / MRT
PASAR MEDE
41
40
ANTASARI / CSW
2 / KEMANG
VILLAGE
39
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
163,2
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
40,22%
41,0
80,00%
80,00%
26,70%
27,2
80,00%
163,2
68,74%
66,07%
163,2
105,2
33,10%
33,8
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
101,1
25,44%
120
(MVA)
(MW)
26,0
Add,
Transf.
Peak
2012
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
56,89%
58,0
80,00%
163,2
71,71%
109,7
41,96%
42,8
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
56,51%
86,5
80,00%
163,2
72,30%
110,6
61,51%
62,7
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,26%
119,7
80,00%
163,2
74,34%
113,7
28,85%
14,7
63,14%
64,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
33,73%
34,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
78,45%
120,0
49,94%
25,5
77,66%
79,2
(MW)
Peak
120
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
76,62%
78,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
79,40%
121,5
76,20%
38,9
63,01%
96,4
(MW)
Peak
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,51%
120,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
79,35%
121,4
42,83%
43,7
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
71,17%
145,2
80,00%
122,4
80,00%
163,2
79,30%
121,3
54,10%
82,8
80,00%
122,4
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (5/11)
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
72,92%
148,8
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
70,74%
108,2
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
805
04/02/2013 10:06:47
ANGKE
55
58
KAPUK (PIK) (2 x
60 MVA)
57
MUARA KARANG
3 / KAMAL
MUARA KARANG
56
(UPRATING
TRAFO 3)
ANCOL
ABADI GUNA
PAPAN 2
1 Trafo
ABADI GUNA
PAPAN
SENAYAN BARU 2
(SENAYAN)
54
53
52
51
SENAYAN BARU
50
Radial Kembangan
SENAYAN
Gardu Induk
49
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
(MVA)
(MW)
7,07%
7,2
9,09%
9,3
122,4
80,00%
122,4
80,00%
80,00%
80,00%
163,2
80,00%
80,00%
163,2
122,4
61,76%
94,5
35,82%
122,4
57,64%
88,2
33,82%
91,3
80,00%
80,00%
86,2
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
122,4
120
Add,
Transf.
Peak
2012
14,42%
14,7
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
66,32%
101,5
37,06%
94,5
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
36,69%
37,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
73,46%
112,4
42,11%
107,4
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2015
62,72%
64,0
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
5,51%
2,8
80,00%
122,4
48,33%
123,2
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
60,83%
93,1
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
33,76%
17,2
80,00%
122,4
56,32%
143,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2017
66,25%
101,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
67,19%
34,3
80,00%
122,4
62,50%
159,4
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2018
64,13%
130,8
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
50,09%
51,1
80,00%
122,4
67,81%
172,9
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
79,65%
162,5
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
68,31%
69,7
80,00%
122,4
19,28%
9,8
80,00%
204,0
80,00%
122,4
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (6/11)
29,29%
14,9
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
53,93%
82,5
80,00%
122,4
73,64%
37,6
80,00%
204,0
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
806
04/02/2013 10:06:47
DUKUH ATAS
DUKUH ATAS 2
60
61
GAMBIR LAMA
GIS GAMBIR
LAMA
GMBR LAMA 2
66
67
68
(Eks 70 kV)
GAMBIR BARU
Pengadegan Tmr
( 3 x 100 MVA)
Radial Cawang
Baru
PANCORAN 2 /
PENGADEGAN
TMR
65
64
T, RASUNA/PANCORAN
63
MANGGARAI
62
Radial dari
Manggarai (Max 3
x 60 MVA)
BUDI KEMULIAAN
Gardu Induk
59
No.
150/20
150/20
70/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
102,9
33,61%
98,1
32,07%
0,0
0,00%
0,0
80,00%
80,00%
0,00%
122,4
24,23%
122,4
15,50%
49,4
45,82%
42,26%
31,6
46,7
43,1
65,2
63,91%
58,3
57,17%
76,50%
70,65%
(MW)
117,0
(MVA)
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
108,1
Add,
Transf.
Peak
2012
37,66%
115,2
0,00%
0,0
80,00%
122,4
37,76%
77,0
53,87%
54,9
71,42%
72,8
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
39,23%
120,0
0,00%
0,0
80,00%
122,4
42,24%
86,2
69,06%
70,4
9,69%
9,9
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
120
(MVA)
Add,
Transf.
2015
52,45%
160,5
0,00%
0,0
80,00%
122,4
54,78%
111,8
52,65%
80,6
15,28%
15,6
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
64,32%
196,8
0,00%
0,0
80,00%
122,4
63,52%
129,6
60,51%
92,6
21,35%
21,8
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2017
79,77%
244,1
0,00%
0,0
80,00%
122,4
62,24%
158,7
76,80%
117,5
28,78%
29,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2018
60,48%
61,7
80,00%
244,8
0,00%
0,0
80,00%
122,4
39,68%
40,5
65,05%
165,9
80,00%
122,4
54,59%
55,7
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
120
120
(MVA)
Add,
Transf.
2019
53,56%
81,9
80,08%
245,1
0,00%
0,0
80,00%
122,4
65,47%
100,2
81,63%
208,2
80,00%
122,4
55,20%
84,5
80,00%
81,6
80,00%
122,4
60
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (7/11)
80,00%
122,4
80,00%
244,8
0,00%
0,0
80,00%
122,4
72,34%
110,7
89,56%
228,4
80,00%
122,4
53,77%
82,3
80,00%
81,6
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
807
04/02/2013 10:06:47
KEBON SIRIH 2 /
Gambir Lama 3
70
KARET LAMA
SEMANGGI
BARAT
73
74
79
KEMAYORAN 2
78
MANGGA BESAR
KEMAYORAN
KELAPA GADING
SEMANGGI
BARAT 1 / TANAH
ABANG
77
76
75
KARET BARU
72
GEDUNG POLA
71
KEBON SIRIH
Gardu Induk
69
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
(MVA)
(MW)
122,4
80,00%
122,4
73,27%
69,23%
80,00%
112,1
54,50%
55,6
46,42%
47,4
105,9
53,88%
55,0
36,71%
37,4
81,6
80,00%
81,6
80,00%
114,7
74,96%
111,5
52,26%
48,21%
72,89%
80,0
57,25%
53,50%
73,8
87,6
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
81,9
120
Add,
Transf.
Peak
2012
80,00%
122,4
77,76%
119,0
55,15%
56,3
57,25%
58,4
80,00%
81,6
77,26%
118,2
56,77%
86,9
61,76%
94,5
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
80,00%
122,4
78,34%
119,9
56,27%
57,4
76,87%
78,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
63,61%
97,3
78,99%
120,9
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
122,4
0,5
79,75%
122,0
57,86%
59,0
69,85%
106,9
80,00%
81,6
80,00%
122,4
71,68%
109,7
78,84%
120,6
(MW)
Peak
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
122,4
4,3
79,87%
122,2
59,97%
61,2
22,9
75,75%
115,9
80,00%
81,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,71%
120,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
122,4
20,02%
10,2
80,00%
122,4
62,10%
63,3
74,27%
37,9
80,00%
122,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
79,17%
121,1
(MW)
Peak
60
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
122,4
52,67%
26,9
80,00%
122,4
64,42%
65,7
56,90%
58,0
80,00%
122,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,27%
119,8
(MW)
Peak
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
122,4
69,72%
35,6
80,00%
122,4
66,13%
67,5
63,02%
96,4
80,00%
122,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,09%
119,5
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (8/11)
80,00%
122,4
75,50%
38,5
80,00%
122,4
64,41%
65,7
69,84%
106,9
80,00%
122,4
80,00%
81,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
25,36%
12,9
80,00%
122,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
808
04/02/2013 10:06:47
GUNUNG SAHARI
80
SETIABUDI
TANAH TINGGI
82
83
PLUMPANG
(UPRATING
TRAFO 3)
89
90
PEGANGSAAN
88
PRIOK TIMUR
Mak 4 x 60 MVA
MARUNDA
87
CAKUNG TWONSHIP
Max 3 x 60 MVA
KANDANG SAPI
85
86
BEKASI *)
84
Incomer Gbr
Lama - Pl Mas
Mak 5 x 60 MVA
KETAPANG
81
Mak 3 x 60 MVA
(Radial Kemayoran)
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
120,0
30,0
58,82%
25,0
80,00%
49,02%
80,00%
163,2
80,00%
80,00%
163,2
122,4
80,00%
73,98%
122,4
122,4
34,88%
35,6
78,50%
113,2
29,41%
30,0
61,39%
80,1
68,46%
63,14%
62,6
139,7
29,11%
128,8
20,92%
29,7
80,00%
80,00%
21,3
122,4
80,00%
78,55%
122,4
122,4
38,35%
39,1
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
120,2
16,66%
120
(MVA)
(MW)
17,0
Add,
Transf.
Peak
2012
68,63%
35,0
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
69,24%
70,6
80,00%
81,6
74,39%
151,8
38,47%
39,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
64,49%
65,8
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
78,43%
40,0
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
56,17%
85,9
80,00%
81,6
80,00%
163,2
38,83%
39,6
80,00%
122,4
80,00%
122,4
69,40%
106,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2015
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
64,14%
98,1
80,00%
81,6
80,00%
163,2
39,41%
40,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
70,61%
108,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2016
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
64,53%
131,6
80,00%
81,6
80,00%
163,2
40,45%
41,3
80,00%
122,4
80,00%
122,4
61,35%
125,2
(MW)
Peak
60,0
60
(MVA)
Add,
Transf.
2017
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
64,52%
131,6
80,00%
81,6
80,00%
163,2
57,85%
59,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
64,77%
132,1
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2018
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
72,20%
147,3
80,00%
81,6
80,00%
163,2
75,33%
76,8
80,00%
122,4
80,00%
122,4
70,32%
143,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2019
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
74,12%
151,2
80,00%
81,6
80,00%
163,2
74,49%
114,0
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,68%
160,5
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (9/11)
80,00%
40,8
80,00%
163,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
78,43%
160,0
80,00%
81,6
80,00%
163,2
73,31%
112,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
79,58%
162,3
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2021
809
04/02/2013 10:06:47
HARAPAN INDAH
91
CIPINANG
CIPINANG 2
94
95
CAWANG + NEW
CAWANG
DUREN TIGA
DUREN TIGA 2/
RANGUNAN
99
100
101
PULO MAS
PEGILINGAN 2
Mak 4 x 60 MVA
PENGGILINGAN
98
97
96
PONDOK KELAPA
93
GI Ex Jatinegara
(Inc Pl Mas Manggarai)
PULO GADUNG
92
lokasi : Taman
Harapan Indah
(Radial M Twr))
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
60
70,46%
73,71%
112,8
78,57%
72,08%
107,8
160,3
66,19%
60,50%
147,0
101,3
64,25%
65,5
92,6
55,49%
56,6
93,9
61,34%
92,3
60,31%
122,4
80,00%
122,4
72,65%
185,3
54,69%
55,8
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2013
80,00%
180,2
70,65%
70/20
39,55%
120
(MVA)
(MW)
40,3
Add,
Transf.
Peak
2012
150/20
150/20
Voltage
(kV)
77,68%
118,8
80,00%
163,2
72,58%
111,0
67,57%
68,9
61,59%
94,2
80,00%
122,4
74,88%
190,9
72,12%
73,6
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2014
82,50%
126,2
80,00%
163,2
80,00%
122,4
61,93%
94,8
62,94%
96,3
80,00%
122,4
79,60%
203,0
57,86%
88,5
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2015
26,25%
13,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
64,67%
131,9
68,98%
105,5
80,00%
122,4
80,00%
204,0
62,38%
95,4
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2016
47,81%
24,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
10,0
77,40%
157,9
77,19%
118,1
80,00%
122,4
80,00%
204,0
68,00%
104,0
(MW)
Peak
(MVA)
Add,
Transf.
2017
74,97%
38,2
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
60,71%
31,0
80,00%
163,2
20,32%
10,4
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
204,0
75,43%
115,4
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2018
49,57%
50,6
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
52,79%
53,8
80,00%
163,2
47,58%
24,3
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
204,0
62,73%
128,0
(MW)
Peak
60
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2019
63,13%
64,4
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
79,03%
80,6
80,00%
163,2
78,90%
40,2
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
204,0
63,81%
130,2
(MVA)
Add,
Transf.
2020
(MW)
Peak
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (10/11)
68,53%
69,9
80,00%
122,4
80,00%
163,2
80,00%
122,4
57,48%
87,9
80,00%
163,2
48,12%
49,1
80,00%
122,4
80,00%
122,4
80,00%
204,0
76,55%
156,2
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2021
810
04/02/2013 10:06:48
GANDARIA
(UPRATING)
GANDARIA 2/
MEKAR SARI
(Pipa Gas)
103
104
MINIATUR
JATIWARINGIN
60
6.638
1,169
BEBAN PUNCAK
(SCENARIO)
DIVERSITY
244
1,169
7.078
8.271
244
8.027
79,69%
1.800
77,49%
7.515
81,3
63,29%
64,6
45,10%
23,0
79,0
52,20%
53,2
23,97%
12,2
122,4
80,00%
122,4
57,70%
80,00%
54,67%
88,3
0,00%
0,00%
83,6
0,0
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add,
Transf.
2013
0,0
180
(MVA)
(MW)
7.759
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
70/20
Add,
Transf.
Peak
2012
TOTAL GI
KONSUMEN BESAR
TOTAL
108
107
JATIRANGON
2 / CIBUBUR
106
Radial Cileungsi 2
JATIRANGON
105
Radial Gandaria
GANDARIA
Gardu Induk
102
No.
Voltage
(kV)
1,169
7.531
8.802
244
8.558
54,75%
83,8
58,27%
89,2
53,62%
27,3
80,00%
122,4
61,04%
93,4
0,00%
0,0
(MW)
Peak
360
60
60,0
(MVA)
Add,
Transf.
2014
1,169
8.013
9.366
244
9.123
55,14%
84,4
62,17%
95,1
56,80%
29,0
80,00%
122,4
66,59%
101,9
0,00%
0,0
(MW)
Peak
660
(MVA)
Add,
Transf.
2015
1,169
8.530
9.970
244
9.726
55,85%
85,4
80,00%
122,4
65,09%
33,2
80,00%
122,4
73,07%
111,8
0,00%
0,0
(MW)
Peak
720
(MVA)
Add,
Transf.
2016
1,169
9.084
10.620
244
10.376
56,62%
86,6
80,00%
122,4
61,38%
62,6
80,00%
122,4
2,0
78,94%
120,8
0,00%
0,0
(MW)
Peak
600
60
(MVA)
Add,
Transf.
2017
1,169
9.678
11.312
244
11.068
57,77%
88,4
80,00%
122,4
55,30%
84,6
80,00%
122,4
26,09%
13,3
80,00%
122,4
0,00%
0,0
(MW)
Peak
900
60
60
(MVA)
Add,
Transf.
2018
1,169
10.315
12.053
244
11.809
58,16%
89,0
80,00%
122,4
68,09%
104,2
80,00%
122,4
50,23%
25,62
80,00%
122,4
0,00%
0,0
(MW)
Peak
1.080
(MVA)
Add,
Transf.
2019
1,169
10.998
12.852
244
12.608
58,55%
89,6
80,00%
122,4
61,85%
126,2
80,00%
122,4
76,50%
39,01
80,00%
122,4
0,00%
0,0
(MW)
Peak
1.080
60
(MVA)
Add,
Transf.
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (11/11)
1,178
11.370,2
13.396,5
243,8
13.152,7
58,75%
89,9
80,00%
122,4
65,97%
134,6
80,00%
122,4
46,28%
47,21
80,00%
122,4
0,00%
0,0
(MW)
Peak
2021
540
60
(MVA)
Add,
Transf.
811
04/02/2013 10:06:48
No.
16,5
64,1
70%
143,4
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
(MVA)
Add.
Cap.
0,0
75,0
60%
121,9
(MW)
Peak
120
134,3
144,8
75,0
73%
75,0
102,2
80,1
79%
80,1
108,6
85,5
56%
85,5
22,0
57,0
0,0
85,5
70%
141,9
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add.
Cap.
114,8
90,8
59%
90,8
23,3
60,6
0,0
90,8
74%
151,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
50,0
96,8
63%
96,8
24,9
64,6
50,0
96,8
55%
113,1
(MW)
Peak
150/20
53,0
53,0
52%
(GI, Baru)
57,1
56%
57,1
11,7
61,8
61%
61,8
12,7
66,8
65%
66,8
13,7
72,2
71%
72,2
14,8
72,2
71%
77,2
50%
77,2
76%
77,2
15,8
DAYEUHKOLOT GIS
10,9
66,8
66%
61,8
61%
52,0
57,1
57%
53%
53,0
115,7
107,8
CIGERELENG
82,3
54%
82,3
16,9
55,5
82,3
53%
87,5
57%
87,5
18,0
58,9
87,5
56%
93,3
61%
93,3
19,2
62,9
93,3
60%
121,9
Add.
Cap.
120
(MVA)
2020
50,0
124,7
69,3
68%
69,3
(MVA)
Add.
Cap.
2018
150/20
64,1
63%
64,1
20,6
53,4
0,0
80,1
65%
131,7
(MW)
Peak
2017
49%
59,3
58%
59,3
Add.
Cap.
(MVA)
2016
(GI, Baru)
150/20
55,0
LEMBANG
54%
55,0
(GI, Baru)
DAGO PAKAR/CIMENYAN
17,8
0,0
69,3
77%
157,1
(MW)
Peak
2015
19,3
15,2
(MVA)
Add.
Cap.
2014
14,1
59,3
64%
58%
55,0
130,6
(MW)
119,3
120
(MVA)
(MW)
Peak
2013
50,0
150/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
BANDUNG UTARA
APJ BANDUNG
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (1/28)
103,4
68%
103,4
21,2
69,7
103,4
66%
134,3
55,4
54%
55,4
107,3
70%
107,3
27,6
71,6
55,4
107,3
63%
127,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
812
04/02/2013 10:06:48
10
120
92,8
(MW)
60
(MVA)
Add.
Cap.
102,9
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
63,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2016
52,0
(MW)
Peak
150/20
13,7
151,9
50,0
29,2
68,1
64%
97,4
UJUNGBERUNG
128,6
63%
70%
74%
79%
161,0
50,0
143,5
27,0
63,0
59%
90,0
49%
150/20
25,0
58,3
54%
83,3
53,9
53%
53,9
(GI, Baru)
KIARACONDONG III/
CINAMBO
150/20
50,0
49%
50,0
(GI, Baru)
KIARACONDONG II/
RANCANUMPANG
14,8
50,0
29,2
68,1
42%
70,1
66%
169,2
53,4
52%
53,4
31,2
72,8
68%
104,0
15,8
53,4
31,2
72,8
46%
60
76,6
70%
177,7
57,0
56%
57,0
33,3
77,7
73%
111,0
16,9
57,0
33,3
77,7
50%
73%
186,1
60,6
59%
60,6
35,4
82,5
77%
117,9
18,0
60,6
35,4
82,5
54%
83,0
58,9
58%
58,9
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
57%
145,6
64,6
63%
64,6
37,8
88,0
62%
125,8
19,2
64,6
37,8
88,0
59%
90,2
62,9
62%
62,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
71,6
41,8
97,6
51%
78,1
69,7
68%
69,7
(MW)
Peak
62%
156,9
25,0
71,6
63%
96,6
41,8
97,6
68%
139,4
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
21,2
12,7
27,0
63,0
67%
55,5
54%
55,5
(MVA)
Add.
Cap.
2019
25,0
11,7
25,0
58,3
61%
120
(MW)
Peak
2018
10,9
53,9
70%
50,0
106,4
96,4
63%
Add.
Cap.
(MVA)
2017
KIARACONDONG GIS
150/20
(MVA)
Peak
2015
52,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
150/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
51%
CIGERELENG II/CIBOLERANG
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
Gardu Induk
No.
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2/28)
813
04/02/2013 10:06:48
16
15
14
13
12
11
No.
66,8
72,3
49%
78,1
54%
4,6
70,5
4,2
65,2
70,5
70,5
24,7
(MW)
Peak
69%
120
(MVA)
Add.
Cap.
64%
65,2
65,2
22,8
0%
0,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
55,1
0%
0,0
76,3
75%
76,3
76,3
26,7
(MW)
Peak
61%
14,1
19,6
10,9
10,9
(GI, Baru)
BRAGA GIS
11,7
11,7
21,1
15,2
66%
12,7
12,7
22,8
16,5
71%
13,7
13,7
24,7
17,8
77%
14,8
14,8
26,7
19,3
55%
84,5
Add.
Cap.
60
120
(MVA)
2016
50,0
62,0
44%
40%
(MVA)
Add.
Cap.
2014
54%
150/20
3,8
3,4
21,1
79%
73%
19,6
60,2
(MW)
55,8
(MVA)
(MW)
Peak
2013
150/20
70/20
150/20
70/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
BENGKOK BARU
BENGKOK/PLTA
BANDUNG TIMUR
BARU
BANDUNG TIMUR
(GI, Baru)
UJUNGBERUNG II/
BOJONGMELATI
Gardu Induk
Voltage
(kV)
15,8
15,8
28,5
20,6
59%
90,3
53,4
58%
58,9
81,5
80%
81,5
81,5
28,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
16,9
16,9
30,4
22,0
63%
96,3
57,0
62%
62,9
86,9
57%
86,9
86,9
30,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2018
18,0
18,0
32,3
23,3
67%
102,3
60,6
66%
66,9
92,3
60%
92,3
92,3
32,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (3/28)
19,2
19,2
34,5
24,9
71%
109,2
64,6
70%
71,4
98,4
64%
98,4
98,4
34,5
50,0
49%
50,0
50,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2020
21,2
21,2
38,2
27,6
79%
121,0
71,6
78%
79,3
109,0
71%
109,0
109,0
38,2
55,4
54%
55,4
55,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
814
04/02/2013 10:06:48
22
SERANG
21
60
74%
150,9
65%
166,4
58%
59,6
52%
52,7
31,5
62%
31,5
31,5
60%
60,8
917,4
925,7
8,2
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
72%
183,2
60%
61,7
52%
53,4
34,1
67%
34,1
34,1
60%
61,1
993,0
1.001,9
8,9
(MW)
Peak
300
(MVA)
Add.
Cap.
50,0
50,0
58%
148,8
62%
63,7
53%
54,1
36,4
71%
36,4
36,4
60%
61,3
1061,3
1.070,8
9,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
180
(MVA)
2017
50,0
67%
57%
57,6
51%
52,0
29,1
57%
29,1
180
(MVA)
Add.
Cap.
2016
61%
136,6
55%
53%
124,0
55,8
50%
50%
54,3
51,4
50,8
26,9
53%
26,9
29,1
59%
60,6
847,6
855,2
7,6
(MW)
Peak
2015
49%
150/20
150/20
150/20
60
26,9
(MVA)
Add.
Cap.
2014
(GI, Baru)
SERANG SELATAN/
BAROS
SALIRAINDAH
20
150/20
25,0
CIKANDE
49%
25,0
25,0
60,5
59%
60,3
782,5
789,5
7,0
(MW)
Peak
2013
59%
150/20
150/20
724,8
731,3
360
(MVA)
(MW)
6,5
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
ASAHIMAS II/
CINANGKA
ASAHIMAS
Gardu Induk
19
18
17
No.
Voltage
(kV)
53,3
52%
53,3
53,3
63%
161,6
64%
65,8
54%
54,8
38,8
76%
38,8
38,8
60%
61,6
1132,1
1.142,2
10,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
(MVA)
2018
56,7
56%
56,7
56,7
68%
174,6
67%
67,9
54%
55,6
41,3
40%
41,3
41,3
61%
61,9
1202,1
1.212,9
10,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (4/28)
60,5
59%
60,5
50,0
60,5
55%
139,3
69%
70,2
55%
56,4
44,0
43%
44,0
44,0
61%
62,3
1281,8
1.293,3
11,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
300
(MVA)
2020
67,0
66%
67,0
55,4
67,0
62%
158,9
73%
74,3
57%
57,8
48,8
48%
48,8
48,8
62%
62,8
1420,7
1.433,4
12,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
815
04/02/2013 10:06:48
28
27
120
8,0
(MW)
50,0
50,0
49%
150/20
27%
70%
50,0
27,2
71,5
(GI, Baru)
CILEGON BARU
150/20
50,0
50,0
59%
120,6
54,1
53%
54,1
54,1
29%
29,6
50,0
78%
72%
31%
158,2
147,4
28%
25%
49%
150/20
150/20
7,1
6,3
(GI, Baru)
PUNCAK ARDI
MULYA II
25
26
(MVA)
Peak
120
(MVA)
Add.
Cap.
8,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
10,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
11,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
12,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2018
13,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
50,0
(MW)
Peak
58,5
57%
58,5
58,5
32%
32,3
54,1
53%
54,1
54,1
64%
130,1
35%
63,2
62%
63,2
63,2
35%
35,3
58,5
57%
58,5
58,5
69%
140,8
39%
67,6
66%
67,6
67,6
37%
38,2
62,5
61%
62,5
62,5
74%
151,2
43%
72,1
71%
72,1
72,1
41%
41,4
25,0
66,6
60%
91,6
25,0
66,6
67%
137,3
47%
76,6
75%
76,6
76,6
44%
44,8
26,6
70,8
64%
97,4
26,6
70,8
72%
147,3
52%
81,7
53%
81,7
81,7
48%
48,6
28,3
75,5
68%
103,9
28,3
75,5
78%
158,9
57%
14,5
Add.
Cap.
60
120
(MVA)
2020
50,0
SURALAYA
24
150/20
(MW)
Add.
Cap.
2014
49%
150/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
SERANG UTARA/
TONJONG
23
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
Gardu Induk
No.
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (5/28)
90,5
59%
90,5
90,5
54%
54,7
25,0
31,4
83,7
69%
140,1
25,0
31,4
83,7
75%
152,2
65%
16,6
55,4
54%
55,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
816
04/02/2013 10:06:49
KOPO
30
36
35
34
33
SAKETI
32
3,5
10%
2,4
7%
14%
4,9
10,0
RANGKASBITUNG
10,0
20,0
10,0
23,3
26%
13,3
39%
21,6
42%
21,6
23,3
40%
41,2
41%
42,2
712,2
712,2
54%
54,7
44%
45,0
(MW)
Peak
70/20
60
21,6
36%
120
(MVA)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
60
120
(MVA)
2014
(GI, Baru)
BAYAH
150/20
20,0
39%
20,0
(GI, Baru)
150/20
20,0
MALINGPING
33%
37,0
38%
34%
33,3
38,4
665,6
35,0
624,8
665,6
50%
47%
624,8
51,0
40%
37%
47,7
41,0
(MW)
Peak
2013
37,5
120
(MVA)
(MW)
150/20
70/20
150/20
150/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
SAKETI BARU
MENES
31
CILEGON LAMA
Gardu Induk
29
No.
Voltage
(kV)
18%
6,2
10,8
10,8
42%
21,6
10,8
25,2
28%
14,4
25,2
45%
45,6
45%
46,2
762,9
762,9
58%
58,8
48%
49,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
23%
7,7
11,7
11,7
46%
23,4
11,7
27,3
31%
15,6
27,3
49%
50,4
50%
50,5
818,6
818,6
62%
63,3
53%
54,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
26%
8,9
12,5
12,5
49%
25,0
12,5
29,1
33%
16,6
29,1
53%
54,5
53%
54,3
870,5
870,5
66%
67,4
57%
58,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2017
30%
10,2
13,3
13,3
52%
26,7
13,3
31,1
35%
17,7
31,1
58%
58,8
57%
58,2
925,4
925,4
70%
71,7
62%
63,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2018
33%
11,4
14,2
14,2
56%
28,3
14,2
33,0
37%
18,8
33,0
62%
62,9
61%
62,0
980,9
980,9
75%
76,1
66%
67,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (6/28)
37%
12,7
15,1
15,1
59%
30,2
15,1
35,2
39%
20,1
35,2
66%
67,6
65%
66,3
1.044,3
1.044,3
80%
81,1
72%
73,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
(MVA)
2020
45%
15,3
16,7
16,7
66%
33,5
16,7
39,0
44%
22,3
39,0
75%
76,1
73%
74,1
1.150,6
1.150,6
59%
89,5
54%
81,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
60
60
(MVA)
2021
817
04/02/2013 10:06:49
42
41
40
39
38
37
No.
JABABEKA
GANDA MEKAR
150/20
150/20
11,0
59%
89,5
21,1
46%
47,1
87,0
11,9
64%
97,2
22,8
50%
51,2
158,4
168,4
60
(MVA)
Add.
Cap.
91,4
12,9
69%
105,5
24,7
55%
55,6
174,0
184,8
50,7
50%
50,7
50,7
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
96,1
13,9
75%
114,5
26,7
59%
60,4
190,6
202,3
54,8
54%
54,8
54,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
100,4
14,9
60%
122,7
28,5
64%
64,8
205,5
218,0
58,6
57%
58,6
58,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
55,0
55,0
15,8
37%
76,2
30,5
68%
69,3
220,8
234,1
62,5
61%
62,5
62,5
(MW)
Peak
134,4
139,6
6,8
54%
52%
6,3
83,0
79,4
145,4
7,3
57%
151,8
7,9
60%
158,7
8,6
63%
140,2
9,2
66%
145,2
9,8
69%
104,9
Add.
Cap.
120
(MVA)
2018
55,0
60
60
60
46,9
46%
46,9
46,9
(MW)
Peak
2015
54%
10,2
54%
82,7
19,6
43%
43,4
143,9
143,9
(MVA)
Add.
Cap.
2014
150/20
150/20
150/20
60
43,4
43%
43,4
43,4
(MW)
Peak
2013
(GI. Baru)
CIBATU
APJ BEKASI
130,9
130,9
40,2
40,2
39%
150/20
(MVA)
(MW)
40,2
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
RANGKASBITUNG
BARU
Gardu Induk
Voltage
(kV)
150,3
10,4
72%
109,4
58,4
57%
58,4
58,4
16,8
40%
81,2
32,3
72%
73,8
235,8
249,9
66,4
65%
66,4
66,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (7/28)
156,1
11,1
75%
114,6
62,3
61%
62,3
62,3
18,0
43%
87,0
34,5
77%
79,0
252,8
267,9
70,9
69%
70,9
70,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
165,9
12,3
60%
123,4
69,1
68%
69,1
69,1
19,9
47%
96,9
38,2
57%
87,9
283,0
299,8
78,5
77%
78,5
78,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
60
(MVA)
2021
818
04/02/2013 10:06:49
47
46
45
44
43
No.
148,2
60
(MVA)
Add.
Cap.
126,5
18,3
74%
(MW)
Peak
24,6
35,0
35,0
62%
120
(MVA)
Add.
Cap.
138,1
19,8
78%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
25,0
25,0
21,1
69%
(MW)
Peak
31,7
0,0
21,2
45,8
66%
67,1
21,2
45,8
73%
149,9
28,3
56%
28,3
28,3
23,9
74%
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
22,7
48,9
70%
71,6
22,7
48,9
79%
161,2
30,2
59%
30,2
30,2
25,5
77%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
50,0
25,1
54,2
78%
79,3
50,0
25,1
54,2
64%
130,5
33,5
66%
33,5
33,5
28,3
65%
(MW)
Peak
PONCOL
22,4
44%
20,5
40%
48%
53%
58%
62%
0%
Add.
Cap.
120
(MVA)
2021
50,0
29,4
20,0
43,1
62%
63,1
20,0
43,1
69%
140,0
26,7
52%
26,7
(MVA)
Add.
Cap.
2019
49%
26,9
40,4
40%
40,4
40,4
73%
60
26,7
22,5
71%
(MW)
Peak
2018
70/20
37,9
37%
37,9
37,9
68%
148,8
Add.
Cap.
(MVA)
2017
(GI. Baru)
TAMBUN III/MUSTIKAJAYA
35,0
150/20
73%
34%
76%
70%
150/20
135,9
125,0
(GI. Baru)
TAMBUN II/PASARKALONG
TAMBUN
150/20
16,9
71%
(MW)
Peak
2015
25,0
15,6
(MVA)
Add.
Cap.
2014
14,5
68%
(MW)
Peak
2013
49%
150/20
(MVA)
(MW)
66%
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
JABABEKA II/PAMAHAN
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (8/28)
819
04/02/2013 10:06:49
66,2
72,9
41,1
63%
160,6
41,1
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
80,3
44,5
69%
175,5
44,5
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
86,9
47,5
74%
189,1
47,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
69,1
35,0
50,7
66%
168,3
84,8
50,7
(MW)
Peak
50,0
53,9
53,9
71%
64%
39%
144,6
35%
131,2
150/20
50,0
BEKASI
51
59,9
54,3
PONDOK KELAPA
43%
50,0
58,3
58,3
54%
110,0
25,0
54,1
63,0
63,0
48%
97,6
48%
25,0
27,0
58,5
68,1
68,1
41%
84,4
52%
26,7
28,9
63,2
72,8
72,8
46%
93,2
57%
28,5
30,8
67,6
77,7
77,7
38%
78,2
61%
93,8
Add.
Cap.
120
(MVA)
2018
35,0
(MVA)
Add.
Cap.
2016
150/20
38,0
72%
146,9
38,0
(MW)
Peak
2015
34,1
60
(MVA)
Add.
Cap.
2014
68%
35,2
66%
80%
32,6
134,2
123,0
35,2
(MW)
Peak
2013
150/20
150/20
(MVA)
(MW)
32,6
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
PONCOL BARU
Gardu Induk
50
49
48
No.
Voltage
(kV)
30,3
32,7
72,1
82,5
82,5
42%
86,7
66%
100,7
37,2
36,4
72%
73,6
37,2
53,9
71%
180,3
90,3
53,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (9/28)
32,3
34,9
76,9
88,0
88,0
47%
96,7
71%
108,5
39,7
39,2
77%
78,8
39,7
57,5
76%
194,0
96,6
57,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
35,8
38,7
85,2
97,6
97,6
55%
112,9
80%
122,0
25,0
44,0
43,8
74%
112,8
25,0
44,0
63,7
75%
192,5
107,5
63,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
820
04/02/2013 10:06:50
57
56
55
54
53
52
No.
50,0
58,3
57%
58,3
58,3
(GI, Baru)
54%
27,5
5,2
150/20
14,5
CIKARANG/LIPPO
10,2
29,9
59%
150/20
(GI, Baru)
SUKATANI/GOBEL
1,6
60
58%
29,6
5,6
15,6
11,0
63%
32,2
1,7
5,6
50%
49%
5,2
51,0
50,5
CIKARANG
63%
32,1
6,1
16,9
11,9
68%
34,9
1,9
6,1
50%
51,5
50,0
53,9
53%
53,9
53,9
57%
58,3
(MW)
Peak
49%
60
53,9
53%
(MVA)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
120
(MVA)
2014
150/20
120
120
(MW)
Peak
2013
(GI, Baru)
BEKASI II/PINGGIRKALI
150/20
50,0
49%
50,0
(GI, Baru)
MUARATAWAR
150/20
50,0
50,0
(MVA)
(MW)
49%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
BEKASI UTARA
Gardu Induk
Voltage
(kV)
68%
34,7
6,6
18,3
12,9
74%
37,7
2,0
6,6
51%
52,1
54,1
53%
54,1
63,0
62%
63,0
25,0
63,0
58%
88,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
73%
37,5
7,1
19,8
13,9
80%
40,7
2,2
7,1
52%
52,7
58,5
57%
58,5
25,0
68,1
61%
93,1
27,0
68,1
62%
95,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2016
79%
40,0
7,6
21,1
14,9
43%
43,5
2,3
7,6
52%
53,3
63,2
62%
63,2
26,7
72,8
65%
99,5
28,9
72,8
66%
101,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
42%
42,7
8,1
22,5
15,8
46%
46,5
2,5
8,1
53%
53,9
25,0
67,6
60%
92,6
28,5
77,7
69%
106,2
30,8
77,7
71%
108,5
25,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2018
44%
45,4
8,6
23,9
16,8
48%
49,3
2,6
8,6
53%
54,5
26,6
72,1
64%
98,6
30,3
82,5
74%
112,8
32,7
82,5
75%
115,3
26,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (10/28)
47%
48,4
9,2
25,5
18,0
52%
52,6
2,8
9,2
54%
55,2
28,3
76,9
69%
105,2
32,3
88,0
79%
120,3
34,9
88,0
60%
123,0
28,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
53%
53,7
10,1
28,3
19,9
57%
58,3
3,1
10,1
55%
56,4
31,4
85,2
76%
116,6
35,8
97,6
65%
133,3
38,7
97,6
67%
136,3
31,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
821
04/02/2013 10:06:50
61
60
59
58
No.
150/20
53,7
30
0,0
63,7
69,4
58,5
57%
58,5
58,5
43,6
66%
134,0
1.353,0
1.353,0
8,6
2,2
26,7
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
74,6
25,0
62,5
57%
87,5
25,0
62,5
46,6
58%
118,4
1.444,5
1.444,5
9,2
2,3
28,5
(MW)
Peak
60
180
(MVA)
Add.
Cap.
80,1
26,7
66,6
61%
93,3
26,7
66,6
49,7
62%
126,4
1.540,2
1.540,2
9,8
2,5
30,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
360
(MVA)
2018
85,6
28,3
70,8
65%
99,1
28,3
70,8
52,8
66%
134,3
1.635,8
1.635,8
10,4
2,6
32,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
91,8
30,2
75,5
69%
105,8
30,2
75,5
56,3
70%
143,3
1.744,9
1.744,9
11,1
2,8
34,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
50,0
33,5
83,7
77%
117,2
50,0
33,5
83,7
62,4
53%
109,0
1.931,2
1.931,2
12,3
3,1
38,2
(MW)
Peak
BUNAR
97%
70%
58,5
0%
102,5
Add.
Cap.
120
420
(MVA)
2021
50,0
240
(MVA)
Add.
Cap.
2017
49%
70/20
54,1
53%
54,1
54,1
40,3
61%
123,6
1.253,3
1.253,3
7,9
2,0
24,7
(MW)
Peak
2016
120
180
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI, Baru)
50,0
50,0
50,0
37,3
56%
114,1
1.161,6
1.161,6
7,3
1,9
22,8
(MW)
Peak
49%
49,4
60
(MVA)
Add.
Cap.
2014
150/20
150/20
34,5
74%
32,0
151,3
69%
1.076,7
140,1
1.001,8
1.076,7
6,8
1,7
21,1
(MW)
Peak
2013
(GI, Baru)
BOGORBARU
APJ BOGOR
1.001,8
6,3
1,6
480
(MVA)
(MW)
19,6
Add.
Cap.
Peak
2012
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (11/28)
822
04/02/2013 10:06:50
69
68
67
66
65
64
63
62
No.
120
89,9
(MVA)
58,5
(MW)
Peak
63,5
60
69,9
108,7
71%
108,7
108,7
50,0
50,0
119,3
45%
69,3
119,3
69,4
68%
69,4
(MW)
Peak
KRACAK BARU
APJ Bogor
150/20
70/20
19,4
62%
52%
18,0
10,5
57,5
56%
57,5
8,9
52,2
KRACAK
51%
52,2
150/20
52,2
KEDUNGBADAK BARU
0%
KEDUNGBADAK
12,4
21,0
0%
0,0
63,5
62%
63,5
14,3
22,7
69,9
69%
69,9
16,5
24,5
76,9
75%
76,9
76,9
50,0
57,5
60
(MVA)
Add.
Cap.
0,0
99,0
65%
99,0
99,0
63,7
62%
63,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2016
49%
70/20
89,9
88%
89,9
120
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI, Baru)
150/20
82,0
80%
82,0
150/20
CIAWI BARU
CIAWI
58,5
82,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
57%
70/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
BUNAR BARU
Gardu Induk
Voltage
(kV)
18,6
18,6
26,2
83,3
54%
83,3
83,3
53,4
52%
53,4
53,4
128,9
49%
75,5
128,9
74,6
73%
74,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
20,7
20,7
28,0
89,9
59%
89,9
89,9
57,0
56%
57,0
57,0
138,9
54%
81,9
138,9
80,1
79%
80,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2018
22,9
22,9
29,7
96,5
63%
96,5
96,5
60,6
59%
60,6
60,6
148,9
58%
88,4
148,9
85,6
56%
85,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (12/28)
25,4
25,4
31,7
104,1
68%
104,1
104,1
64,6
63%
64,6
64,6
160,3
63%
95,7
160,3
91,8
60%
91,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
29,5
29,5
35,1
117,0
76%
117,0
117,0
71,6
70%
71,6
71,6
179,9
71%
108,3
179,9
102,5
67%
102,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
823
04/02/2013 10:06:50
74
73
72
71
70
No.
16,9
18,3
12,2
67%
137,3
60
360
497,4
19,7
13,2
74%
151,3
497,4
(MVA)
50,0
50,0
14,2
57%
116,5
542,7
542,7
24,5
43,6
67%
68,1
16,5
32%
(MW)
Peak
30
22,8
24,3
57,0
56%
57,0
57,0
16,2
67%
137,4
627,0
627,0
28,0
49,7
76%
77,7
20,7
41%
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
50,0
60,6
59%
60,6
50,0
60,6
17,2
48%
97,8
669,8
669,8
29,7
52,8
54%
82,5
22,9
45%
(MW)
Peak
1,3
10,4
61%
(GI, Baru)
TANGGEUNG
1,4
11,3
66%
1,5
12,2
72%
1,6
13,2
77%
1,8
14,2
42%
1,9
15,2
45%
2,0
16,2
48%
2,2
17,2
51%
25,8
50,0
120
(MVA)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
120
120
60
(MVA)
2019
49%
21,3
53,4
52%
53,4
53,4
15,2
62%
126,8
584,0
584,0
26,2
46,6
71%
72,8
18,6
36%
(MW)
Peak
2018
70/20
120
120
(MVA)
Add.
Cap.
2017
(GI, Baru)
CIANJUR III/CIPANAS
50,0
15,7
11,3
455,7
455,7
22,7
40,3
62%
63,0
14,3
28%
(MW)
Add.
Cap.
49%
150/20
10,4
81%
74%
30
21,0
37,3
57%
58,3
(MVA)
Peak
2016
150/20
416,9
416,9
124,1
240
19,4
34,5
53%
53,9
112,5
382,6
120
(MW)
Add.
Cap.
2015
(GI, Baru)
CIANJUR II/RAJAMANDALA
CIANJUR
APJ CIANJUR
150/20
18,0
382,6
32,0
49%
50,0
(GIS, Baru)
BOGOR KOTA
150/20
(MVA)
Peak
12,4
(MW)
Add.
Cap.
2014
(MVA)
(MW)
Peak
2013
24%
Add.
Cap.
Peak
2012
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (13/28)
2,3
18,4
54%
27,6
53,3
52%
53,3
64,6
63%
64,6
53,3
64,6
18,4
52%
106,3
718,6
718,6
31,7
56,3
58%
88,0
25,4
50%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
2,5
20,4
60%
30,6
59,1
58%
59,1
71,6
70%
71,6
59,1
71,6
20,4
59%
121,3
802,6
802,6
35,1
62,4
64%
97,6
29,5
58%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2021
824
04/02/2013 10:06:51
80
79
78
77
76
75
No.
PADALARANG BARU
APJ Cimahi
150/20
138,2
75%
114,0
60
147,8
61%
123,4
60
108,2
66%
133,7
64,3
63%
64,3
74,1
73%
74,1
64,3
74,1
51%
78,3
180,8
187,9
5,3
(MW)
Peak
150
(MVA)
Add.
Cap.
114,0
70%
143,0
68,7
67%
68,7
79,2
78%
79,2
68,7
79,2
54%
81,9
195,4
203,0
5,7
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
120,0
75%
152,7
73,3
72%
73,3
84,5
55%
84,5
73,3
84,5
56%
85,6
210,6
218,7
6,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2018
50,0
50,0
55%
112,4
77,9
76%
77,9
89,8
59%
89,8
77,9
89,8
58%
89,3
225,6
234,2
6,5
(MW)
Peak
129,2
72%
121,2
68%
68%
72%
50,0
53%
53,4
56%
57,0
59%
60,6
62%
125,8
Add.
Cap.
120
120
(MVA)
2019
50,0
69%
(MVA)
Add.
Cap.
2017
49%
105,3
97,5
64%
59,5
58%
59,5
68,5
67%
68,5
59,5
68,5
49%
74,6
164,5
171,1
4,9
(MW)
Peak
2016
150/20
150/20
120
60
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI, Baru)
LAGADAR II/BOJONG
LAGADAR
55,0
55,0
63,4
62%
63,4
55,0
63,4
46%
71,1
149,4
155,5
4,6
(MW)
Peak
54%
58,6
57%
58,6
(MVA)
Add.
Cap.
2014
(GI, Baru)
150/20
54,4
CIBABAT III/GUNUNGBATU
53%
54,4
58,6
78%
73%
54,4
118,7
135,4
141,0
4,2
(MW)
Peak
2013
112,3
150/20
150/20
122,9
128,1
(MVA)
(MW)
3,9
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
CIBABAT II/LEUWIGAJAH
CIBABAT GIS
APJ CIMAHI
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (14/28)
64,6
65%
132,4
53,3
52%
53,3
53,3
59%
120,1
83,1
54%
83,1
95,8
63%
95,8
83,1
95,8
61%
93,6
242,6
251,8
6,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
71,6
63%
129,3
59,1
58%
59,1
59,1
65%
133,3
92,1
60%
92,1
106,1
69%
106,1
92,1
106,1
66%
100,8
272,4
282,6
7,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
825
04/02/2013 10:06:51
87
86
HAURGEULIS
JATIBARANG
SUNYARAGI
(GI, Baru)
MANDIRANCAN BARU
84
APJ CIREBON
CIBEUREUM
MANDIRANCAN
85
(MVA)
62,1
(MW)
Peak
180
(MVA)
Add.
Cap.
67,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
50,0
(MW)
Peak
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
58,2
38%
52,4
51%
19,6
44%
40%
18,2
45,2
15,5
41,3
14,4
86,9
57%
80,6
53%
55,5
54%
49,0
475,5
468,4
48%
443,7
437,2
7,0
56%
51%
6,5
56,6
51,8
60
42%
64,9
21,2
49%
49,6
16,7
61%
94,0
62%
63,1
511,4
503,8
7,6
61%
47%
72,1
22,9
53%
54,3
18,1
66%
101,6
70%
71,4
550,0
541,7
8,2
67%
52%
80,1
24,8
58%
59,2
19,6
72%
109,7
79%
80,7
591,8
582,9
8,9
73%
74,3
Add.
Cap.
120
120
(MVA)
2016
50,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
150/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
49%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI, Baru)
PADALARANG BARU
II/NGAMPRAH
Gardu Induk
83
82
81
No.
Voltage
(kV)
57%
87,6
26,5
62%
63,5
20,9
76%
117,0
59%
89,7
629,7
620,2
9,5
78%
80,0
53,4
52%
53,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
62%
95,5
28,2
67%
68,0
22,3
61%
124,6
65%
99,4
669,2
659,1
10,1
56%
86,0
57,0
56%
57,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
120
60
(MVA)
2018
68%
103,6
30,0
71%
72,2
23,7
65%
132,0
72%
109,5
708,3
697,6
10,8
60%
91,9
60,6
59%
60,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (15/28)
74%
112,8
32,0
76%
77,1
25,3
69%
140,4
79%
121,1
752,9
741,5
11,5
64%
98,6
64,6
63%
64,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
63%
128,1
35,4
56%
85,9
28,0
76%
155,3
69%
139,8
830,2
817,4
12,7
72%
110,2
15,0
71,6
57%
86,6
15,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
60
60
60
(MVA)
2021
826
04/02/2013 10:06:51
94
93
92
91
90
89
88
No.
32,0
35,7
66,2
66,2
0%
0,0
8,9
(MW)
Peak
42,3
37,7
INDRAMAYU
7,6
50%
8,2
55%
8,9
61%
46,7
37,7
38,3
0,0
0%
37%
70/20
34,0
133%
30,7
121%
150/20
70/20
CANGKRING BARU/
KAPETAKAN
CANGKRING
39,8
39,8
57,9
18,1
0%
39%
16,8
52%
0,0
BABAKAN BARU
150/20
15,5
47%
BABAKAN
66,2
(MVA)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
120
120
120
(MVA)
2014
65%
70/20
60,1
101%
54,6
92%
8,2
(MW)
Peak
2013
150/20
70/20
(MVA)
(MW)
7,6
Add.
Cap.
Peak
2012
ARJAWINANGUN
BARU
ARJAWINANGUN
Gardu Induk
Voltage
(kV)
9,6
67%
51,4
41,7
41%
41,7
44,2
43%
44,2
63,8
19,6
72,8
71%
72,8
72,8
9,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
10,4
0%
0,0
46,1
45%
46,1
48,9
48%
48,9
70,1
21,2
79,9
78%
79,9
79,9
10,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
11,1
50,0
49%
50,0
53,2
52%
53,2
75,8
22,6
86,2
56%
86,2
86,2
11,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
11,9
54,1
53%
54,1
57,5
56%
57,5
81,7
24,2
92,7
61%
92,7
92,7
11,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2018
12,6
58,2
57%
58,2
61,8
61%
61,8
87,5
25,7
99,1
65%
99,1
99,1
12,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (16/28)
13,4
62,8
62%
62,8
66,7
65%
66,7
94,1
27,4
106,4
70%
106,4
106,4
13,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
14,9
70,9
69%
70,9
75,3
74%
75,3
105,7
30,3
119,3
78%
119,3
119,3
14,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
827
04/02/2013 10:06:51
99
98
97
96
95
No.
60
55,2
60
(MVA)
0,0
(MW)
Peak
120
(MVA)
Add.
Cap.
7,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
56,5
66,9
(MW)
Peak
33,4
150/20
14,4
APJ DEPOK
498,5
492,4
15,5
59%
(GI. Baru)
29,9
7,6
KANCI
18,2
7,6
(GI. Baru)
66%
36,0
120
60
548,0
541,4
15,5
16,8
63%
32,2
8,2
19,6
8,2
71%
604,0
596,9
16,7
18,1
68%
34,9
8,9
21,2
8,9
76%
39,0
61,1
CIKEDUNG
60%
61,1
68,2
7,1
0%
150/20
6,5
72%
KUNINGAN BARU
150/20
6,1
65%
KUNINGAN
480
664,3
656,7
18,1
19,6
74%
37,7
9,6
22,9
9,6
41%
42,1
67,4
66%
67,4
75,0
60
729,8
721,6
19,6
21,2
80%
40,8
10,4
24,8
10,4
45%
45,6
74,2
73%
74,2
82,4
8,3
Add.
Cap.
120
120
(MVA)
2016
56,5
50,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
70/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
55%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
INDRAMAYU BARU
Gardu Induk
Voltage
(kV)
789,6
780,8
20,9
22,6
43%
43,5
11,1
26,5
11,1
48%
48,7
80,2
79%
80,2
89,0
8,8
61,1
60%
61,1
72,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
60
(MVA)
2017
852,0
842,6
22,3
24,2
46%
46,5
11,9
28,2
11,9
51%
51,9
86,5
57%
86,5
95,9
9,4
65,8
65%
65,8
77,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
60
(MVA)
2018
914,1
904,1
23,7
25,7
48%
49,3
12,6
30,0
12,6
54%
55,2
92,7
61%
92,7
102,7
10,0
70,5
69%
70,5
83,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (17/28)
985,0
974,3
25,3
27,4
52%
52,6
13,4
32,0
13,4
58%
58,9
99,7
65%
99,7
110,3
10,7
75,8
74%
75,8
89,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
1.107,1
1.095,3
28,0
30,3
57%
58,3
14,9
35,4
14,9
64%
65,2
112,0
73%
112,0
123,8
11,8
85,1
56%
85,1
100,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
240
60
(MVA)
2021
828
04/02/2013 10:06:51
106
105
104
103
102
101
100
No.
72%
19,2
54,9
20,7
80%
60,9
31%
29%
70/20
31,4
29,4
DEPOK BARU
Alih beban ke
Gandul II
GANDUL
150/20
25,0
25,0
32%
22,4
0%
0,0
33%
33,8
25,0
44%
40%
49,2
67,1
60,9
22,4
54%
83,1
58,3
57%
58,3
58,3
57%
86,8
(MW)
Peak
49%
150/20
150/20
20,7
74%
67%
19,2
75,4
68,7
53,9
53%
53,9
(MVA)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2014
(GI. Baru)
CISEENG
SERPONG
DEPOK / RAWADENOK
150/20
50,0
49%
50,0
53,9
54%
51%
50,0
82,6
(MW)
Peak
2013
78,7
120
(MVA)
(MW)
150/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
CIMANGGIS II/
TENGAH
CIMANGGIS
Gardu Induk
Voltage
(kV)
24,2
36%
36,3
27,0
53%
27,0
27,0
36%
54,7
24,2
60%
91,3
63,0
62%
63,0
63,0
60%
91,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
26,2
38%
39,0
29,2
57%
29,2
29,2
40%
60,7
26,2
66%
100,3
68,1
67%
68,1
68,1
63%
95,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2016
28,0
41%
41,5
31,2
61%
31,2
31,2
43%
66,1
28,0
71%
108,4
72,8
71%
72,8
72,8
65%
99,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
29,8
43%
44,1
33,3
65%
33,3
33,3
47%
71,8
29,8
76%
116,9
77,7
76%
77,7
77,7
68%
103,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2018
31,7
46%
46,7
35,4
69%
35,4
35,4
51%
77,4
31,7
61%
125,3
82,5
54%
82,5
82,5
70%
107,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (18/28)
33,8
49%
49,6
37,8
74%
37,8
37,8
55%
83,8
33,8
66%
134,9
20,0
88,0
71%
108,0
20,0
88,0
60%
91,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
37,5
54%
54,7
41,8
41%
41,8
41,8
62%
94,9
37,5
74%
151,5
22,2
97,6
78%
119,7
22,2
97,6
64%
97,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
829
04/02/2013 10:06:52
113
112
111
110
109
108
107
No.
120
(MVA)
67,6
90,0
(MW)
Peak
0,0
120
70,0
59%
90,0
30
240
464,2
77,2
65%
99,3
464,2
84,9
72%
109,5
504,3
504,3
37%
28,3
82,7
54%
82,7
108,9
(MW)
Peak
60
60
(MVA)
Add.
Cap.
91,9
78%
118,6
540,4
540,4
40%
30,7
89,8
59%
89,8
117,8
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
99,1
63%
128,2
577,8
577,8
43%
33,1
97,2
64%
97,2
127,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
30
60
(MVA)
2018
25,0
25,0
55%
112,6
614,8
614,8
46%
35,5
104,5
68%
104,5
136,1
(MW)
Peak
150/20
70/20
19,8
78%
17,7
70%
63,4
PEMEUNGPEUK
56%
56,8
MALANGBONG BARU
6,5
6,1
0%
63,4
101%
MALANGBONG
52%
22,1
70,0
62%
63,0
7,1
58%
24,6
77,2
68%
69,6
7,6
64%
27,3
84,9
75%
76,7
8,3
70%
29,9
91,9
54%
83,1
8,8
48%
32,6
99,1
59%
89,7
9,4
52%
35,3
106,3
63%
96,3
10,0
106,3
Add.
Cap.
60
120
(MVA)
2019
25,0
51,4
53%
72%
60
427,1
427,1
25,7
34%
(MVA)
Add.
Cap.
2017
49%
70/20
81,3
73,5
392,5
392,5
23,4
31%
74,9
73%
74,9
99,1
(MW)
Peak
2016
150/20
150/20
361,8
361,8
21,1
28%
19,2
25%
120
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI. Baru)
GARUT II
GARUT
APJ GARUT
GANDARIA
67,6
(MW)
Add.
Cap.
2014
70/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
66%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
Gardu Induk
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (19/28)
56%
38,3
114,4
68%
103,7
10,7
114,4
26,7
52%
26,7
26,7
60%
121,7
656,8
656,8
50%
38,2
112,8
74%
112,8
146,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
64%
43,5
128,6
76%
116,8
11,8
128,6
29,6
58%
29,6
29,6
67%
137,4
730,4
730,4
56%
43,0
127,2
62%
127,2
164,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
60
(MVA)
2021
830
04/02/2013 10:06:52
CILEUNGSI
118
119
JATIRANGGON
117
40,0
APJ KARAWANG
312,8
312,8
30,0
69%
70,0
30,0
120
331,1
331,1
43,1
32,3
74%
75,4
32,3
27,2
53%
24,8
49%
18,5
36%
17,3
34%
68,8
67%
64,1
63%
43,1
69%
40,0
141,2
67%
184,9
136,6
167,2
120
48%
178,4
44%
161,2
20,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
(MVA)
2013
18,5
(MVA)
(MW)
150/20
70/20
150/20
150/20
150/20
70/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
CILEUNGSI II/JONGGOL
SENTUL
CIBINONG
APJ GUNUNGPUTRI
SUMADRA
Gardu Induk
116
115
114
No.
Voltage
(kV)
351,7
351,7
46,6
35,0
53%
81,6
35,0
59%
30,0
39%
19,9
73%
74,0
46,6
72%
146,3
204,9
197,8
54%
22,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
30
(MVA)
2014
373,9
373,9
50,4
37,8
58%
88,2
37,8
65%
33,1
42%
21,4
78%
79,5
50,4
74%
151,7
226,4
218,7
59%
25,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
398,0
398,0
54,5
40,9
62%
95,4
40,9
72%
36,5
45%
23,0
56%
85,5
54,5
77%
157,5
249,7
241,4
66%
27,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2016
419,8
419,8
58,3
43,7
67%
101,9
43,7
78%
40,0
48%
24,5
59%
90,9
58,3
80%
162,5
270,8
262,0
71%
30,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
442,6
442,6
62,1
46,6
71%
108,8
46,6
57%
43,7
51%
26,0
63%
96,5
62,1
66%
167,6
292,8
283,4
77%
32,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
90
30
60
90
(MVA)
2018
465,2
465,2
66,0
49,5
76%
115,5
49,5
62%
47,7
54%
27,4
67%
102,0
66,0
68%
172,6
314,6
304,6
52%
35,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
90
30
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (20/28)
491,0
491,0
70,4
52,8
60%
123,3
52,8
68%
52,2
57%
29,1
71%
108,2
70,4
70%
178,2
339,4
328,8
56%
38,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2020
535,6
535,6
20,0
78,0
58,5
77%
156,6
20,0
58,5
51%
39,3
63%
32,1
78%
119,2
78,0
74%
188,5
382,4
370,6
64%
43,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
831
04/02/2013 10:06:52
PERURI
MEKARSARI
TELUKJAMBE
PINAYUNGAN
126
127
128
(GI. Baru)
125
124
KOSAMBI BARU
123
TEGAL HERANG
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
72,2
77%
118,1
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
78,6
61%
124,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
85,5
64%
130,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2016
91,7
67%
136,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2017
98,3
70%
142,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2018
104,7
73%
148,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2019
50,0
50,0
52%
105,7
(MW)
Peak
65%
62%
65%
131,9
127,2
62%
43%
100,1
43%
94,6
44,2
44%
42%
43,7
50,2
74%
68%
48,0
113,3
104,1
66,3
65%
61,1
60%
67%
137,1
69%
106,3
44%
44,7
46%
52,8
61%
123,6
71%
70%
142,8
74%
112,9
44%
45,2
48%
55,6
66%
134,8
77%
73%
148,9
79%
120,1
45%
45,8
51%
58,5
72%
146,9
56%
76%
154,4
62%
126,6
45%
46,3
53%
61,2
77%
157,9
60%
79%
160,2
65%
133,4
46%
46,9
56%
64,0
66%
169,3
64%
65%
165,9
69%
140,1
46%
47,4
58%
66,8
71%
180,7
68%
68%
172,3
72%
147,7
47%
48,1
61%
69,9
25,0
49%
25,0
25,0
66%
168,6
73%
112,1
Add.
Cap.
60
120
(MVA)
2020
50,0
(MVA)
Add.
Cap.
2014
49%
74%
70%
(MW)
112,5
(MVA)
107,6
(MW)
Peak
2013
150/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
DAWUAN II/CIPASANGGRAHAN
DAWUAN
Gardu Induk
122
121
120
No.
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (21/28)
72%
183,6
79%
160,9
48%
49,2
66%
75,4
27,7
54%
27,7
27,7
74%
188,2
61%
124,8
55,4
54%
55,4
55,4
55%
112,3
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
832
04/02/2013 10:06:52
PARUNGMULYA
RENGAS DENGKLOK
131
132
135
134
133
MALIGI
130
812,3
87%
65,7
65,7
0%
0,0
62%
63,0
919,4
76%
116,3
919,4
60
62%
126,1
979,5
979,5
80,2
79%
80,2
60
60
(MVA)
Add.
Cap.
66%
135,1
1.034,1
1.034,1
87,1
57%
87,1
87,1
75%
76,3
57%
58,3
49%
37,7
(MW)
Peak
120
60
(MVA)
Add.
Cap.
71%
144,5
1.090,9
1.090,9
94,3
62%
94,3
94,3
79%
80,8
60%
61,4
52%
39,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60,0
(MVA)
2018
50,0
50,0
51%
103,9
1.147,1
1.147,1
101,4
66%
101,4
101,4
56%
85,2
63%
64,5
55%
41,9
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
120
60
(MVA)
2019
50,0
70%
107,4
180
72,7
71%
72,7
80,2
71%
72,1
54%
55,3
47%
35,8
(MW)
Peak
2017
49%
65%
60%
864,0
864,0
120
72,7
66%
67,3
(MVA)
Add.
Cap.
2016
150/20
99,1
812,3
91,7
766,6
51%
51,9
44%
33,6
(MW)
Peak
relokasi ke GI
Haurgeulis
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI. Baru)
CIKASUNGKA II/
NAGREG
CIKASUNGKA
APJ MAJALAYA
65,7
766,6
79%
59,3
58%
54%
53,6
58,9
55,3
48%
45%
150/20
43%
relokasi dari GI
Haurgeulis
41%
31,5
(MW)
Peak
48,9
(MVA)
Add.
Cap.
2014
46,0
39%
43,5
37%
(MW)
29,6
(MVA)
27,9
(MW)
Peak
2013
64%
150/20
70/20
150/20
150/20
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
RENGAS DENGKLOK
BARU
Alih beban ke
Rengasdengklok
Baru 2014
Uprate e 150 kV
2014
KIARAPAYUNG
Gardu Induk
129
No.
Voltage
(kV)
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (22/28)
53,3
52%
53,3
53,3
55%
111,3
1.211,2
1.211,2
109,5
72%
109,5
109,5
59%
90,2
67%
68,0
58%
44,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
180
(MVA)
2020
59,1
73%
74,1
59,1
53%
108,8
1.322,2
1.322,2
123,4
61%
123,4
123,4
65%
98,9
73%
74,1
63%
48,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
60
(MVA)
2021
833
04/02/2013 10:06:53
141
140
139
138
137
136
No.
39,9
40,0
76%
40,1
62%
126,8
60
40,2
68%
138,1
58,5
57%
58,5
23,7
47%
23,7
58,5
1,8
23,7
59%
120,8
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
40,3
73%
148,5
62,5
61%
62,5
25,3
50%
25,3
62,5
1,9
25,3
64%
130,7
(MW)
Peak
(MVA)
Add.
Cap.
50,0
50,0
54%
109,3
66,6
65%
66,6
27,0
53%
27,0
66,6
2,0
27,0
69%
141,0
(MW)
Peak
PANASIA
Add.
Cap.
120
(MVA)
2018
50,0
39,8
70%
64%
116,3
(MVA)
Add.
Cap.
2017
49%
150/20
106,6
98,0
54,1
53%
54,1
21,9
43%
21,9
54,1
1,6
21,9
54%
110,2
(MW)
Peak
2016
150/20
150/20
120
(MVA)
Add.
Cap.
2015
(GI. Baru)
RANCAKUSUMBA II/
SANGIAN
RANCAKUSUMBA
50,0
50,0
20,3
40%
20,3
50,0
1,5
20,3
49%
100,4
(MW)
Peak
49%
18,8
37%
18,8
1,4
(MVA)
Add.
Cap.
2014
(GI. Baru)
150/20
17,4
BANDUNG SELATAN
II/SOREANG
17,4
34%
150/20
(GI. Baru)
PATUHA
1,3
18,8
67%
62%
(MW)
137,7
(MVA)
Peak
2013
126,4
(MW)
17,4
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
BANDUNG SELATAN
Gardu Induk
Voltage
(kV)
40,5
53,1
52%
53,1
53,1
57%
117,0
25,0
70,8
63%
95,8
28,7
56%
28,7
25,0
70,8
2,2
28,7
62%
126,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (23/28)
40,7
56,7
56%
56,7
56,7
62%
125,7
26,7
75,5
67%
102,2
30,6
60%
30,6
26,7
75,5
2,3
30,6
67%
136,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
40,9
62,8
62%
62,8
62,8
69%
140,7
29,6
83,7
74%
113,2
34,0
67%
34,0
29,6
83,7
2,5
34,0
75%
153,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
834
04/02/2013 10:06:53
SUKAMANDI
CIRATA BARU
CIKUMPAY
148
149
APJ PURWAKARTA
SANTOSA
150/20
150/20
150/20
70/20
72%
68%
29%
110,6
26%
103,8
19,5
60%
54%
17,7
61,4
505,3
55,4
468,8
503,9
49%
45%
467,5
16,8
15,2
(MVA)
Add.
Cap.
58%
29,7
90
30
62,4
62,4
0%
0,0
45%
68,1
32%
21,5
67%
68,2
546,6
545,1
55%
18,6
240
120
uprate 20 ke 30 MVA
60
62,4
86%
92%
78%
(MW)
Peak
uprate 30 ke 60 MVA
(MVA)
Add.
Cap.
2014
58,2
53%
96%
54,5
26,9
24,4
78%
(MW)
Peak
2013
61%
150/20
70/20
150/20
150/20
(MVA)
(MW)
78%
Add.
Cap.
Peak
2012
MAJALAYA BARU
147
146
145
MAJALAYA
144
KAMOJANG
(GI. Baru)
PANASIA II/BOJONGSARI
Gardu Induk
143
142
No.
Voltage
(kV)
47%
72,2
35%
23,7
74%
75,6
591,1
589,5
60%
20,6
66,8
66%
66,8
66,8
64%
32,7
79%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
50%
76,6
38%
26,1
55%
83,6
639,6
637,8
67%
22,7
71,7
70%
71,7
71,7
70%
35,9
79%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2016
53%
80,5
42%
28,3
60%
91,1
683,9
682,0
72%
24,6
76,2
75%
76,2
76,2
76%
38,8
79%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
55%
84,6
45%
30,7
65%
98,8
730,2
728,1
78%
26,6
80,8
79%
80,8
80,8
55%
41,8
79%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
150
30
(MVA)
2018
58%
88,5
49%
33,0
70%
106,6
776,3
774,2
48%
28,6
85,3
56%
85,3
85,3
58%
44,8
79%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
270
30
60
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (24/28)
61%
93,0
52%
35,7
76%
115,5
829,0
826,7
52%
30,9
90,6
59%
90,6
90,6
63%
48,1
80%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2020
66%
101,0
59%
40,2
64%
130,6
919,2
916,6
59%
34,8
99,6
65%
99,6
99,6
71%
54,0
40%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2021
835
04/02/2013 10:06:53
SUBANG
152
156
155
154
60
50,0
50,0
(MW)
61,4
61,4
CIBADAK BARU
APJ SUKABUMI
150/20
304,9
63%
58%
329,0
329,0
21,6
96,0
60
21,6
42%
88,4
304,9
20,0
20,0
39%
150/20
21,6
8%
7%
20,0
1,3
1,2
(GI. Baru)
JATILUHUR BARU
PURWAKARTA
68%
104,6
356,2
356,2
23,3
46%
23,3
23,3
8%
1,3
61,4
70/20
0,0
0%
60%
55,7
73%
50,7
66%
62,3
61%
150/20
70/20
59,0
58%
56,1
55%
SUBANG BARU
PABUARAN
153
(MVA)
Peak
50,0
(MW)
Add.
Cap.
Add.
Cap.
240
120
120
(MVA)
2014
150/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
49%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
CIKUMPAY II/SADANG
Gardu Induk
151
150
No.
Voltage
(kV)
74%
113,9
385,5
385,5
25,2
49%
25,2
25,2
8%
1,4
67,5
66%
67,5
67,5
65%
65,8
54,1
53%
54,1
54,1
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2015
50,0
48%
74,0
417,4
417,4
27,3
53%
27,3
27,3
9%
1,5
74,2
73%
74,2
74,2
68%
69,7
58,5
57%
58,5
58,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2016
53,4
52%
79,6
446,5
446,5
29,1
57%
29,1
29,1
9%
1,5
80,3
79%
80,3
80,3
72%
73,1
62,5
61%
62,5
62,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
57,0
56%
85,6
476,8
476,8
31,1
61%
31,1
31,1
9%
1,6
86,8
57%
86,8
86,8
75%
76,7
66,6
65%
66,6
66,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2018
60,6
60%
91,4
507,0
507,0
33,0
65%
33,0
33,0
10%
1,7
93,2
61%
93,2
93,2
79%
80,2
70,8
69%
70,8
70,8
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (25/28)
64,6
64%
98,1
541,4
541,4
35,2
69%
35,2
35,2
10%
1,8
100,5
66%
100,5
100,5
55%
84,2
75,5
74%
75,5
75,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
(MVA)
2020
71,6
72%
109,6
600,6
600,6
39,0
77%
39,0
39,0
11%
1,9
113,0
74%
113,0
113,0
60%
91,2
83,7
55%
83,7
83,7
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
60
(MVA)
2021
836
04/02/2013 10:06:53
162
161
160
159
158
157
No.
120
45,6
(MVA)
50,4
(MW)
Peak
60
(MVA)
Add.
Cap.
55,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2015
50,0
(MW)
Peak
SURADE
150/20
84,5
79%
80,6
84,5
150/20
3,9
LEMBURSITU BARU
0%
0,0
LEMBURSITU
70/20
41,4
41%
41,4
150/20
41,4
0%
PELABUHAN RATU
BARU
Uprate ke 150 kV
PELABUHAN RATU
120
91,8
86%
87,5
91,8
4,2
45,6
45%
45,6
99,9
62%
95,3
99,9
4,6
10,0
50,4
40%
40,4
20,0
10,0
108,4
61%
93,5
108,4
4,9
10,0
10,8
55,5
34%
34,7
21,6
10,8
117,5
66%
101,3
117,5
5,3
10,8
11,7
61,0
38%
38,5
61,0
Add.
Cap.
120
(MVA)
2016
50,0
0,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
70/20
(MVA)
(MW)
Peak
2013
49%
150/20
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
Gardu Induk
Voltage
(kV)
23,1
11,6
125,3
71%
108,0
125,3
5,7
11,6
12,5
66,0
41%
41,9
66,0
53,4
52%
53,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
24,7
12,3
133,2
75%
114,8
133,2
6,1
12,3
13,3
71,1
45%
45,5
71,1
57,0
56%
57,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2018
26,2
13,1
140,7
79%
121,2
140,7
6,5
13,1
14,2
76,2
48%
49,0
76,2
60,6
59%
60,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (26/28)
27,9
14,0
149,3
63%
128,5
149,3
6,9
14,0
15,1
82,0
52%
52,9
82,0
64,6
63%
64,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2020
31,0
15,5
165,4
70%
142,2
165,4
7,6
15,5
16,7
92,1
59%
59,9
92,1
71,6
70%
71,6
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2021
837
04/02/2013 10:06:54
GITET UJUNGBERUNG/CI-MANGGUNG
164
SUMEDANG BARU
166
171
170
169
KADIPATEN BARU
168
(GI. Baru)
CIKIJING
Uprate ke 150 kV
PARAKAN KONDANG
BARU
PARAKAN KONDANG
Uprate ke 150 kV
KADIPATEN
167
Uprate ke 150 kV
SUMEDANG
165
(GI. Baru)
RANCAEKEK
APJ SUMEDANG
150/20
150/20
70/20
150/20
70/20
150/20
70/20
150/20
150/20
60
44,5
48%
24,6
84%
7,1
52%
26,5
46%
7,9
66%
67,6
0,0
0%
75%
61,0
60
30
59%
80%
68%
40,4
59%
30,3
56%
30,0
115,2
56%
233,4
229,2
114,0
214,3
240
20
120
56%
28,7
52%
8,8
74%
75,1
48%
49,3
0%
0,0
41%
41,6
52%
105,6
254,9
240,4
120
60
60
61%
31,0
38%
9,7
0%
0,0
54%
83,1
53%
54,3
41%
42,0
52%
107,0
277,8
262,1
210,4
(MW)
(MVA)
Peak
10,0
(MW)
Add.
Cap.
(MVA)
Peak
Add.
Cap.
30
60
60
(MVA)
2015
10,0
(MW)
Add.
Cap.
2014
(MVA)
(MW)
Peak
2013
39%
Add.
Cap.
Peak
2012
(GI. Baru)
Gardu Induk
163
No.
Voltage
(kV)
66%
33,5
42%
10,8
60%
91,8
59%
59,8
42%
42,4
53%
108,6
302,4
285,4
10,8
10,8
42%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
120
(MVA)
2016
70%
35,8
46%
11,8
65%
99,7
63%
64,7
42%
42,9
54%
109,9
324,3
306,1
11,6
11,6
45%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2017
75%
38,2
50%
12,8
71%
107,9
68%
69,8
42%
43,3
55%
111,4
346,9
327,5
12,3
12,3
48%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2018
80%
40,6
54%
13,8
76%
116,0
73%
74,9
43%
43,7
55%
112,7
368,9
348,3
13,1
13,1
51%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
(MVA)
2019
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (27/28)
42%
43,3
59%
14,9
61%
125,3
79%
80,7
43%
44,2
56%
114,4
394,0
372,0
14,0
14,0
55%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
60
60
(MVA)
2020
47%
48,0
66%
16,9
69%
141,3
59%
90,7
44%
44,6
58%
117,6
438,7
414,3
15,5
15,5
61%
(MW)
Peak
Add.
Cap.
60
(MVA)
2021
838
04/02/2013 10:06:54
TASIKMALAYA
172
CIAMIS
CIAMIS II/
KAWALI
174
175
PANGANDARAN
BARU/CIKATOMAS
178
Total Region II
Total Region I
(GI. Baru)
KARANGNUNGGAL
179
PANGANDARAN
177
(GI. Baru)
BANJAR
176
(GI. Baru)
NEW TASIK
173
Alih beban ke
Karangnunggal
2012
Gardu Induk
No.
150/20
150/20
70/20
150/20
150/20
150/20
150/20
150/20
Voltage
(kV)
(MVA)
(MW)
7.053,9
4.745,2
2.308,8
49%
2.100
960
1.140
7.602,2
5.110,7
2.491,5
53%
13,5
77%
70%
12,5
32,8
50%
45%
29,6
63,6
57,6
61,7
48%
55,5
44%
22,5
29%
20,3
79%
10,2
75%
68%
9,5
96,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
740
590
150
60
(MVA)
2013
87,1
30
Add.
Cap.
Peak
2012
8.222,4
5.524,1
2.698,3
57%
14,6
54%
36,5
55%
70,5
54%
68,8
33%
24,9
11,1
60%
106,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
2.940
1.920
1.020
30
60
(MVA)
2014
8.889,4
5.968,5
2.920,9
62%
15,8
59%
40,4
61%
77,8
60%
76,4
36%
27,6
12,0
66%
117,4
(MW)
Peak
Add.
Cap.
690
510
180
(MVA)
2015
9.613,3
6.450,5
3.162,8
67%
17,0
66%
44,6
67%
85,8
66%
84,7
40%
30,4
12,9
72%
129,2
(MW)
Peak
Add.
Cap.
1.290
870
420
(MVA)
2016
10.247,6
6.864,1
3.383,5
71%
18,2
71%
48,5
73%
93,1
72%
92,2
43%
33,0
13,8
64%
115,0
(MW)
Peak
2017
960
720
240
(MVA)
Add.
Cap.
10.959,3
7.345,6
3.613,7
76%
19,4
49%
25,0
41%
27,6
56%
100,7
79%
100,1
49%
62,4
14,8
70%
124,4
(MW)
Peak
2018
1.470
1.260
210
60
60
60
(MVA)
Add.
Cap.
11.642,0
7.799
3.842,9
40%
20,6
52%
26,6
44%
30,1
61%
108,2
60%
108,0
52%
66,7
15,7
66%
133,8
(MW)
Peak
2019
1.170
870
300
30
60
60
(MVA)
Add.
Cap.
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (28/28)
12.420
8.316
4.104
43%
22,0
56%
28,3
48%
32,9
65%
116,8
66%
117,0
56%
71,6
16,7
71%
144,5
(MW)
Peak
Add.
Cap.
1.080
720
360
(MVA)
2020
13.763
9.209
4.554
48%
24,4
62%
31,4
56%
37,8
74%
131,6
74%
132,4
63%
80,2
18,5
80%
163,0
(MW)
Peak
Add.
Cap.
1.560
1.080
480
(MVA)
2021
839
04/02/2013 10:06:54
TAMBAK
LOROK
PLTU
TAMBAK
LOROK
BARU 2017
KRAPYAK
PANDEAN
LAMPER
WELERI
KALIWUNGU
PURWODADI
KEDUNGOMBO PLTA
KALISARI
10
11
SRONDOL
PANDEAN
LAMPER
BARU 2017
31.5 MVA
rusak
diganti 16
MVA eks
Klaten
Gardu Induk
No.
60,0
74,7
73%
68,0
9%
8%
67%
1,2
1,1
68,4
67%
63,7
42%
67%
62%
50,2
66%
45,6
61%
41%
42,1
25,8
60,0
65%
74,8
23,9
38%
39,2
59%
68,6
67,1
72%
61,0
51%
76,7
(MW)
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
65%
71%
60,0
(MVA)
(MW)
69,9
Add
Trafo
Peak
Load
2012
53%
81,5
10%
1,30
71%
72,9
46%
54,8
71%
27,6
43%
44,8
70%
81,0
58%
73,4
56%
83,6
(MW)
Peak
Load
60,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
59%
89,5
10%
1,39
61%
78,2
51%
60,2
39%
29,7
47%
48,1
53%
88,3
63%
80,8
61%
91,7
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
64%
97,7
11%
1,49
65%
83,4
55%
65,7
42%
31,8
50%
51,3
57%
95,7
69%
88,5
67%
100,0
(MVA)
Add
Trafo
2016
(MW)
Peak
Load
69%
105,8
12%
1,6
69%
88,2
60%
71,2
44%
33,8
53%
54,3
28%
29,0
44%
73,9
54%
96,1
57%
29,0
53%
79,2
(MW)
Peak
Load
120
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
76%
115,54
12%
1,68
61%
94,02
65%
77,78
47%
36,18
56%
57,84
31%
31,42
48%
80,04
59%
105,13
62%
31,62
58%
86,32
(MW)
Peak
Load
2018
60
(MVA)
Add
Trafo
82%
126,1
13%
1,8
66%
100,2
56%
84,9
51%
38,7
60%
61,7
33%
34,0
52%
86,7
64%
115,0
65%
66,7
41%
61,8
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
(MW)
Peak
Load
91%
138,5
14%
1,9
70%
107,5
61%
93,3
55%
41,7
64%
66,1
36%
37,1
57%
94,5
71%
126,6
72%
73,2
45%
67,8
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (1/8)
99%
151,5
15%
2,1
75%
114,9
67%
102,2
59%
44,8
68%
70,7
40%
40,3
62%
102,6
68%
138,9
52%
80,0
50%
74,1
(MW)
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
840
04/02/2013 10:06:54
Gardu Induk
SAYUNG
SIMPANG
LIMA
RANDU
GARUT
PUDAK
PAYUNG
BUKIT
SMG BARU
2008
MRANGGEN
2008
KUDUS
PATI
PATI BARU
2015
REMBANG
BLORA
CEPU
JEPARA
No.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
(MVA)
(MW)
58%
37%
58%
54%
61%
25,7
41%
59,5
30
55,50
55%
23,49
36,9
66%
33,43
60%
57%
86,6
63%
50,7
60
60
46,20
79%
80,13
96,1
68%
63%
89,21
34,7
32,3
26%
24%
71%
17,57
16,39
66%
56%
57,3
62%
36,4
60
60
33,9
51%
52,1
56%
63,2
44%
40%
57,3
55,6
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
51,1
60,0
Add
Trafo
Peak
Load
2012
62%
63,5
66%
28,0
45%
40,4
72%
55,4
61%
93,0
67%
102,9
72%
37,0
28%
18,74
38%
38,8
61%
62,5
68%
69,3
47%
60,1
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
67%
68,1
72%
30,7
49%
44,5
48%
60,8
26%
13,1
57%
87,3
72%
110,8
39%
39,6
30%
20,10
41%
41,6
67%
68,6
75%
76,4
51%
65,4
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
71%
72,6
79%
33,5
54%
48,8
52%
66,4
28%
14,1
61%
93,8
78%
118,7
41%
42,3
32%
21,44
43%
44,4
73%
75,0
55%
83,8
55%
70,7
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
50%
76,8
85%
36,2
59%
53,1
56%
72,0
29%
15,0
65%
99,9
82%
126,0
44%
44,7
33%
22,67
46%
46,9
80%
81,2
60%
91,1
59%
75,8
(MW)
Peak
Load
60,0
(MVA)
Add
Trafo
2017
54%
81,87
93%
39,47
65%
58,16
62%
78,55
32%
16,14
70%
107,28
88%
134,91
47%
47,68
36%
24,17
49%
50,01
58%
88,62
65%
99,85
64%
82,00
(MW)
Peak
Load
2018
60
(MVA)
Add
Trafo
57%
87,3
101%
43,0
71%
63,7
67%
85,7
66%
33,5
65%
99,1
94%
144,4
50%
50,8
38%
25,77
52%
53,3
63%
96,7
72%
109,4
70%
88,6
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
61%
93,6
111%
47,1
55%
70,3
62%
94,2
71%
36,1
70%
107,0
102%
155,5
53%
54,5
41%
27,64
56%
57,2
69%
106,2
79%
120,7
54%
96,4
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (2/8)
65%
100,1
67%
51,5
61%
77,2
67%
103,0
56%
57,0
63%
97,1
109%
166,9
57%
58,3
43%
29,54
60%
61,1
76%
116,3
65%
132,6
59%
104,5
(MW)
Peak
Load
60
60,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
841
04/02/2013 10:06:55
Gardu Induk
JEKULO
TJ. JATI
2011
UNGARAN
BERINGIN
BAWEN
PALUR
PALUR
BARU 2013
( GONDANG
REJO )
JAJAR
JAJAR
BARU
WONOGIRI
PLTA
SRAGEN
WONOSARI
No.
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
(MVA)
(MW)
120
66,1
65%
59%
55%
59,9
50%
70,2
0%
0%
64,2
0,00
0,00
0,00
65,2
56%
77,9
78%
67%
47%
55,3
82%
33,2
75%
50%
126,0
115,2
46%
72%
73,2
58%
64,1
60,0
60
58,3
66%
67,1
53%
53,9
31%
29%
49,0
24,0
55%
51%
22,36
41,9
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2013
39,27
60
Add
Trafo
Peak
Load
2012
71%
72,4
55%
70,2
0%
0,00
0,00
61%
70,0
129%
90,8
69%
106,1
55%
70,0
78%
79,4
64%
58,9
33%
25,6
58%
44,3
(MW)
Peak
Load
60,0
(MVA)
Add
Trafo
2014
52%
79,8
60%
76,8
0%
0,00
0,0
65%
75,7
140%
99,1
76%
116,0
60%
77,0
57%
86,7
70%
64,8
36%
27,4
62%
47,3
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
57%
87,5
65%
83,5
0%
0,00
0,0
70%
81,4
152%
107,5
83%
126,2
66%
84,1
61%
94,1
76%
70,8
38%
29,3
65%
50,1
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
62%
95,1
71%
90,1
0%
0,00
72,5
50%
57,7
102%
144,7
70%
107,2
72%
91,2
66%
101,2
53%
76,8
38%
30,9
69%
52,6
(MW)
Peak
Load
60,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
68%
104,25
77%
97,95
0%
78,85
54%
62,01
111%
157,0
76%
116,52
78%
99,64
72%
109,85
58%
83,99
43%
32,98
44%
55,77
(MW)
Peak
Load
2018
60
(MVA)
Add
Trafo
75%
114,2
70%
106,5
0%
0,00
85,7
58%
66,6
121%
170,4
83%
126,7
61%
108,9
78%
119,2
64%
91,8
46%
35,2
46%
59,1
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
82%
125,9
76%
116,5
0%
0,00
93,8
62%
72,0
132%
186,0
91%
138,6
67%
119,7
64%
130,1
70%
101,0
49%
37,7
49%
63,0
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (3/8)
90%
138,3
83%
127,0
0%
0,00
102,2
67%
77,5
143%
202,3
99%
151,1
73%
131,1
69%
141,5
77%
110,7
53%
40,3
52%
66,9
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
842
04/02/2013 10:06:55
MANGKUNEGARAN
GROGOL (SOLO
BARU)
MASARAN
2009
KENTUNGAN
BANTUL
GODEAN
WATES
MEDARI
GEJAYAN
WIROBRAJAN
40
41
42
43
44
45
46
47
48
33%
blm diupdate
39
16,6
NGUNTORONADI
2013
60
60
82,4
39,3
39%
71%
45%
42%
36,1
46,1
59%
54%
42,6
29,9
27,6
26,8
69%
24,6
63%
34,5
68%
54%
31,6
60
68%
62%
49%
75,7
62%
103,4
54%
95,5
54,69
50%
48%
50,60
44%
49,0
55%
60
50%
45,3
56,6
51,3
36%
18,3
37,0
48%
33,6
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
44%
38
(MVA)
(MW)
WONOGIRI
37
Add
Trafo
Gardu Induk
No.
Peak
Load
2012
42%
42,5
49%
49,6
63%
32,2
38%
29,1
73%
37,4
58%
89,2
73%
111,3
64%
64,95
70%
71,2
61%
62,0
39%
20,0
53%
40,5
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
45%
46,3
53%
53,7
68%
34,8
42%
31,8
40%
40,9
63%
97,1
79%
120,4
69%
70,20
59%
90,1
54%
55,2
43%
22,1
58%
44,7
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
49%
50,2
57%
57,8
73%
37,5
45%
34,5
43%
44,4
52%
78,8
71%
108,8
74%
75,45
63%
96,8
59%
60,6
47%
24,2
64%
49,0
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
53%
53,8
60%
61,7
39%
40,0
49%
37,1
47%
47,7
55%
84,6
76%
116,2
79%
80,4
67%
103,2
65%
65,8
52%
26,3
70%
53,3
(MW)
Peak
Load
60,0
(MVA)
Add
Trafo
2017
57%
58,28
65%
66,36
42%
43,05
53%
40,28
51%
51,79
50%
76,31
61%
125,00
56%
86,39
72%
110,87
71%
72,14
57%
28,9
76%
58,36
(MW)
Peak
Load
2018
60
60
(MVA)
Add
Trafo
62%
63,1
70%
71,4
45%
46,3
57%
43,7
55%
56,2
54%
82,6
54%
110,3
61%
92,8
78%
119,1
78%
79,1
62%
31,6
84%
64,0
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
67%
68,7
51%
77,3
49%
50,1
62%
47,7
60%
61,3
59%
89,9
59%
119,4
66%
100,3
63%
128,7
57%
87,1
68%
34,9
92%
70,5
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (4/8)
73%
74,5
54%
83,4
53%
54,1
51%
51,9
65%
66,7
64%
97,6
63%
128,8
71%
108,0
68%
138,6
63%
95,7
75%
38,3
101%
77,4
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
843
04/02/2013 10:06:55
KENTUNGAN BARU
2016/KALASAN
50
97,1
60
(MVA)
Add
Trafo
105,3
0,0
72%
55,1
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
41%
20,8
78%
59,4
(MW)
Peak
Load
51,1
50%
SECANG
TEMANGGUNG
KLATEN
Pindah ke
Pd Lamper
(16 MVA)
55
56
57
60
37%
35%
54%
55,5
28,5
60
26,3
29%
26,4
27%
24,4
57,7
75%
51,6
67%
PURWOREJO
54
59%
60,0
40%
30,6
31%
28,2
50%
64,2
76%
64%
65,2
43%
33,0
34%
30,5
51%
65,2
69%
69%
70,4
46%
35,4
36%
32,7
57%
72,5
74%
74%
75,5
49%
37,7
39%
34,8
63%
80,0
79%
64%
81,57
53%
40,47
41%
37,32
70%
88,89
71%
22%
71%
(SANGGRAHAN-KENTUNGAN
SIRKUIT II)
65%
107,88
45%
45,9
47%
23,9
67%
68,16
(MW)
Peak
Load
22,94
60,0
(MVA)
Add
Trafo
SANGGRAHAN BARU
2018/RAJEG
121,4
28%
28,3
44%
22,2
62%
63,3
(MW)
Peak
Load
2018
53
113,5
120
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
SANGGRAHAN
26%
90,1
67%
50,9
(MW)
Peak
Load
2016
(BANTULSEMANU)
(MVA)
Add
Trafo
2015
26,3
60
62%
47,3
(MW)
Peak
Load
2014
BANTUL
BARU 2016/
PIYUNGAN
83,0
57%
60
(MVA)
(MW)
43,7
Add
Trafo
Peak
Load
2013
52
51
SEMANU
49
(KENTUNGAN-PEDAN)
Gardu Induk
No.
2012
60
120
(MVA)
Add
Trafo
69%
88,1
57%
43,4
44%
40,0
65%
98,8
24%
24,7
76%
116,3
49%
49,7
49%
49,9
72%
73,3
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
75%
95,8
61%
46,8
48%
43,2
72%
110,5
43%
43,9
71%
109,0
53%
54,1
53%
54,0
78%
79,4
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (5/8)
68%
103,7
66%
50,4
52%
46,5
72%
110,5
47%
47,5
77%
117,7
58%
58,7
57%
58,2
56%
85,6
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
844
04/02/2013 10:06:55
KALIBAKAL
PURBALINGGA
2008
WONOSOBO
RAWALO
MRICA PLTA
DIENG
2006
KEBASEN
62
63
64
65
66
67
Jml Klaten
PEDAN
61
60
BANYUDONO BARU
BANYUDONO
60
30
54%
72%
0%
66%
49%
97,70
89,17
44%
12,44
73%
11,30
41,1
43%
76%
37,4
33,0
54%
29,9
49%
41,6
51%
47%
37,8
52,51
47,71
96,9
71%
88,1
65%
60
60%
253,5
53%
230,7
60,8
54,5
70,0
69%
63,8
66%
67,2
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
63%
60%
lihat data
beban 2010
59
61,3
(MVA)
(MW)
MOJOSONGO
58
Add
Trafo
Gardu Induk
No.
Peak
Load
2012
63%
106,40
53%
13,61
59%
45,0
47%
36,2
60%
45,6
56%
57,45
62%
105,8
277,0
66%
67,5
75%
76,3
72%
73,2
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
69%
116,58
59%
14,98
65%
49,5
52%
40,0
66%
50,1
62%
63,23
68%
116,3
304,4
74%
75,3
55%
83,7
52%
80,3
(MW)
Peak
Load
120
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
62%
127,02
64%
16,39
71%
54,2
57%
43,8
72%
54,9
68%
69,20
75%
127,1
332,8
55%
83,6
60%
91,2
57%
87,5
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
67%
137,21
70%
17,79
77%
58,8
62%
47,7
78%
59,5
74%
75,09
81%
137,7
360,7
60%
92,0
64%
98,7
62%
94,5
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
73%
149,44
76%
19,46
63%
64,29
68%
52,33
51%
65,15
64%
97,44
62%
104,58
394,23
67%
102,11
70%
107,57
67%
102,99
(MW)
Peak
Load
2018
60
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
80%
162,75
42%
21,29
69%
70,3
75%
57,4
56%
71,3
70%
106,60
67%
114,2
430,9
74%
113,3
24,20
61%
93,1
73%
112,2
(MW)
Peak
Load
30
60,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
87%
178,29
46%
23,43
76%
77,4
50%
63,3
62%
78,4
77%
117,30
74%
125,5
473,7
83%
126,4
35,09
67%
102,1
75%
114,4
(MW)
Peak
Load
60
0,0
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (6/8)
95%
194,66
50%
25,69
65%
66,8
55%
69,7
67%
86,0
78%
119,60
81%
137,5
519,2
92%
140,7
56,45
73%
111,5
105%
106,8
(MW)
Peak
Load
120,0
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
845
04/02/2013 10:06:55
LOMANIS
GOMBONG
74
75
78
Masih pakai
trby mobil
eks wonogiri
(05)
KEBUMEN
60
60
42%
72%
36,88
37%
34,86
45%
41,62
60
60
40%
40,59
39%
5,24
41%
38,18
49%
45,73
46%
42,61
53%
38,94
48%
65%
54,65
61%
98,88
49,76
35%
BATANG
73
92,72
54%
50%
yg 6.3 MVA
diganti 16
MVA
PEKALONGAN
72
27,48
25,44
68%
4,76
KEBASEN
BARU 2013/
BALAPULANG
71
51,76
69%
37%
28,35
52,47
35%
WADASLINTANG
BREBES
70
60
66%
26,67
67,53
62%
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
63,45
77
BUMIAYU
69
(MVA)
(MW)
MAJENANG
PEMALANG
68
Add
Trafo
Peak
Load
76
Gardu Induk
No.
2012
44%
44,40
42%
5,73
44%
41,56
53%
49,94
50%
46,35
58%
59,66
69%
104,81
58%
29,51
43%
55,36
39%
29,97
70%
71,44
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
48%
48,86
46%
6,30
49%
45,51
59%
54,87
54%
50,73
63%
65,52
73%
111,78
63%
31,89
47%
59,56
42%
31,86
50%
76,03
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2015
52%
53,47
51%
6,90
53%
49,55
64%
59,95
59%
55,20
69%
71,56
77%
118,53
67%
34,28
50%
63,73
44%
33,69
53%
80,47
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
57%
58,02
55%
7,49
57%
53,50
69%
64,94
64%
59,56
60%
77,49
67%
102,88
72%
36,54
53%
67,61
46%
35,32
55%
84,44
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
63%
63,91
60%
8,19
62%
58,23
76%
70,93
69%
64,79
66%
84,59
71%
109,06
77%
39,27
57%
72,31
49%
37,33
58%
89,34
(MW)
Peak
Load
2018
(MVA)
Add
Trafo
69%
70,39
66%
8,96
68%
63,38
61%
77,46
75%
70,48
72%
92,34
76%
115,60
41%
42,21
61%
77,34
52%
39,45
62%
94,51
(MW)
Peak
Load
60
60,00
(MVA)
Add
Trafo
2019
61%
77,99
72%
9,86
74%
69,40
67%
85,09
60%
77,12
66%
101,40
69%
106,15
45%
45,65
65%
83,20
55%
41,93
66%
100,57
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (7/8)
68%
86,12
42%
10,81
59%
75,73
73%
93,17
66%
84,10
61%
92,88
74%
112,80
48%
49,21
70%
89,21
58%
44,43
70%
106,66
(MW)
Peak
Load
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
846
04/02/2013 10:06:56
SEMEN NUSANTARA
79
56%
161
3.586
3.383
1.060
Total Beban GI
Beban Puncak
Sistem
Devircity Factor
1.060
3.668
3.888
161
3.727
51%
3.424
28,32
(MW)
420
(MVA)
Add
Trafo
2013
Peak
Load
25,88
1.620
(MVA)
(MW)
Konsumen Besar
Total Dist.
Gardu Induk
No.
Add
Trafo
Peak
Load
2012
1.060
3.978
4.217
161
4.056
60%
30,81
(MW)
Peak
Load
540
(MVA)
Add
Trafo
2014
1.060
4.316
4.575
161
4.414
66%
33,72
(MW)
Peak
Load
840
(MVA)
Add
Trafo
2015
1.060
4.665
4.945
161
4.784
72%
36,69
360
(MVA)
Add
Trafo
2016
(MW)
Peak
Load
1.060
5.044
5.346
161
5.185
39%
39,59
(MW)
Peak
Load
720
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
1.060
5.453,88
5.781,11
161,26
5.619,85
42%
43,07
(MW)
Peak
Load
2018
780
(MVA)
Add
Trafo
1.060
5.899
6.253
161
6.091
46%
46,84
(MW)
Peak
Load
570
(MVA)
Add
Trafo
2019
1.060
6.419
6.804
161
6.643
50%
51,26
(MW)
Peak
Load
720
(MVA)
Add
Trafo
2020
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (8/8)
1.060
6.952
7.369
161
7.208
55%
55,90
(MW)
630
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
847
04/02/2013 10:06:56
PLTU PERAK
13
Simpang
Altaprima
Sawahan
12
Kalisari *)
Undaan/Surabaya Kota
Kenjeran
11
Kupang
Tandes
10
Ujung Baru
Kedinding
Krembangan
APJ SBU
Gardu Induk
No.
7,51
15%
6,96
62%
14%
47,54
86%
48%
44,10
24,68
56%
45%
JPROC
52%
56,95
76%
22,90
60
52,83
71%
64,94
30%
60,25
27%
55%
74,67
40,26
51%
37,35
60
JPRC
69,27
20%
20,00
67%
75%
48%
96,53
JPROC
44%
32,42
56%
76,43
541,93
(MW)
Peak
Load
60
120
120
(MVA)
Add
Trafo
2013
108,10
60
JPROC
52%
30,07
60
70,90
240
(MVA)
(MW)
502,73
Add
Trafo
Peak
Load
2012
16%
8,06
67%
51,03
52%
26,49
60%
61,12
70%
59,71
32%
43,22
59%
80,15
25%
25,65
69%
99,43
51%
34,79
60%
82,04
581,69
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
17%
8,64
72%
54,74
56%
28,42
64%
65,57
20%
10,00
75%
64,05
34%
46,36
10%
5,00
63%
85,98
31%
31,85
71%
102,41
40%
27,32
65%
88,01
629,09
(MW)
Peak
Load
60
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2015
18%
9,18
76%
58,12
59%
30,17
46%
69,62
50%
25,62
62%
53,01
36%
49,22
10%
5,31
67%
91,29
39%
39,65
72%
104,46
43%
29,01
69%
93,44
669,60
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
19%
9,60
79%
60,77
62%
31,55
48%
72,79
53%
26,79
65%
55,42
38%
51,47
11%
5,64
70%
95,45
47%
48,13
74%
106,55
45%
30,33
72%
97,70
704,54
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
20%
10,16
84%
64,38
66%
33,42
50%
77,11
56%
28,37
69%
58,71
40%
54,52
12%
5,98
74%
101,11
56%
57,35
75%
108,68
47%
32,13
76%
103,50
748,71
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
21%
10,85
90%
68,69
70%
35,66
54%
82,28
59%
30,28
74%
62,64
43%
58,17
12%
6,35
79%
107,89
66%
67,36
77%
110,85
50%
34,29
59%
110,43
799,97
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
23%
11,63
96%
73,68
75%
38,25
58%
88,25
32%
32,47
79%
67,19
46%
62,40
72%
36,75
74%
100,72
77%
78,22
78%
113,07
54%
36,78
63%
118,45
873,15
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
24%
12,42
103%
78,66
80%
40,83
62%
94,22
44%
44,67
73%
61,73
49%
66,61
76%
39,01
79%
107,53
59%
89,99
80%
115,33
58%
39,26
68%
126,45
933,13
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
848
04/02/2013 10:06:56
Gembong
Ngagel (SBS)
Karangpilang (SBB)
Waru (SBS)
Bambe
Wonokromo (SBS)
Simogunung
Sukolilo (SBS)
Rungkut (SBS)
Driyorejo (SBB)
Babadan (SBB)
Krian (SBB)
II
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Gardu Induk
14
No.
72%
66%
71,95
71%
65%
78%
65,97
86,14
93%
85%
78%
78,98
79,18
72,60
78%
76%
56%
178,92
52%
173,79
81,59
75,06
10%
10,00
73,16
54%
77,85
67,30
60
JPROC
50%
51%
47%
71,62
125,20
115,17
82%
76%
47%
70,09
43%
64,26
31,69
910
(MW)
Peak
Load
30
120
120
(MVA)
Add
Trafo
2013
29,16
60
(MVA)
(MW)
837
Add
Trafo
Peak
Load
2012
74%
75,53
82%
90,42
58%
83,11
79%
181,60
61%
87,88
11%
10,77
77%
78,80
58%
83,86
20%
20,00
51%
126,10
75%
63,57
50%
34,14
962
20%
10,00
(MW)
Peak
Load
60
120
180
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
52%
79,95
87%
95,72
61%
87,98
75%
172,33
62%
90,03
11%
11,65
56%
85,21
63%
90,67
21%
21,17
52%
128,62
79%
67,29
54%
36,91
1.008
21%
10,73
(MW)
Peak
Load
60
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2015
54%
82,94
61%
99,29
63%
91,27
76%
174,91
66%
95,94
12%
12,41
59%
90,81
67%
96,63
22%
21,96
53%
131,19
51%
69,80
58%
39,34
1.050
23%
11,52
(MW)
Peak
Load
60
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2016
56%
85,23
63%
102,03
65%
93,78
77%
177,53
70%
100,96
13%
13,06
62%
95,56
70%
101,68
22%
22,57
54%
133,82
53%
71,73
61%
41,39
1.085
24%
12,37
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
58%
88,43
66%
105,86
67%
97,31
70%
160,20
74%
107,34
14%
13,89
66%
101,60
75%
108,11
23%
23,42
55%
136,49
55%
74,43
65%
44,01
1.130
26%
13,27
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
54%
82,71
63%
100,99
71%
102,02
71%
162,60
80%
115,08
15%
14,89
71%
108,92
70%
100,90
44%
44,55
56%
139,22
57%
78,03
69%
47,18
1.186
28%
14,25
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
57%
87,10
66%
106,35
74%
107,44
72%
165,04
75%
108,82
16%
16,02
77%
117,19
75%
108,57
46%
46,91
58%
142,01
60%
82,17
75%
50,77
1.234
30%
15,29
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
59%
90,05
68%
109,95
77%
111,08
73%
167,52
79%
114,75
17%
16,89
81%
123,58
79%
114,49
48%
48,50
59%
144,85
62%
84,96
79%
53,53
1.280
32%
16,42
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
849
04/02/2013 10:06:56
Gondang Wetan
38
Karangkates
34
APJ PASURUAN
Lawang
33
IV
Sengkaling
32
PLTA Selorejo
Pakis/Malang Timur
31
37
Polehan
30
PLTA Sengguruh
Blimbing
29
36
Kebonagung
28
Turen
APJ MALANG
III
35
Gardu Induk
27
No.
(MVA)
(MW)
JPROC
47%
60
JPROC
62,06
49%
449,89
53%
67,54
491,18
6,64
78%
5,93
77%
69%
70%
19,57
53%
36,05
53%
13,50
52%
40,06
67%
51,50
35%
26,44
58%
39,71
71%
48,52
44%
55,96
17,49
360
30
JPROC
47%
32,22
30
JPROC
47%
12,07
60
35,81
60
JPROC
60%
31%
46,03
60
JPROC
23,63
30
JPROC
52%
JPROC
64%
35,49
30
JPROC
39%
43,37
60
50,02
337,96
48%
302,06
24,60
44%
(MW)
Peak
Load
120
(MVA)
Add
Trafo
2013
22,63
360
Add
Trafo
Peak
Load
2012
56%
71,63
520,91
42%
7,18
42%
21,17
57%
38,99
57%
14,61
57%
43,33
73%
55,70
37%
28,59
63%
42,95
77%
52,48
47%
60,53
365,54
52%
26,50
(MW)
Peak
Load
60
20
30
50
(MVA)
Add
Trafo
2014
60%
76,94
559,52
46%
7,84
45%
23,12
63%
42,59
63%
15,95
62%
47,33
60%
60,84
41%
31,23
69%
46,91
75%
57,32
52%
66,11
399,25
80%
40,65
(MW)
Peak
Load
30
60
30
90
(MVA)
Add
Trafo
2015
64%
81,02
589,10
49%
8,28
48%
24,42
66%
44,98
66%
16,85
65%
49,99
63%
64,25
43%
32,98
73%
49,55
79%
60,54
55%
69,82
421,66
42%
43,33
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
66%
84,47
599,18
52%
8,76
51%
25,83
70%
47,59
70%
17,83
69%
52,89
67%
67,99
78%
59,90
62%
42,42
64%
49,06
58%
73,88
446,15
45%
45,59
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
70%
88,83
630,04
55%
9,35
54%
27,56
75%
50,77
75%
19,02
74%
56,42
71%
72,53
63%
63,90
67%
45,26
68%
52,34
62%
78,81
475,96
67%
68,47
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
74%
94,30
668,57
58%
9,88
57%
29,14
70%
53,68
59%
15,11
58%
59,66
75%
76,68
66%
67,56
70%
47,85
72%
55,33
69%
88,33
503,23
58%
88,41
(MW)
Peak
Load
60
30
60
90
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
79%
100,41
711,66
61%
10,45
60%
30,82
74%
56,77
63%
15,98
72%
73,10
70%
71,10
70%
71,46
74%
50,61
77%
58,52
73%
93,42
532,24
62%
95,13
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
70%
106,49
754,55
65%
11,06
64%
32,61
79%
60,07
66%
16,91
76%
77,34
74%
75,23
74%
75,60
79%
53,55
79%
60,28
78%
98,84
561,48
66%
100,31
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
850
04/02/2013 10:06:56
Bangil
Bulukandang
Bumi Cokro
PIER
Pandaan
Grati
Probolinggo
Leces
Kraksaan
Paiton
Sukorejo
New Sukorejo/Purwosari
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Gardu Induk
39
No.
78%
26%
176,99
260
193,48
67%
34,22
58%
13,06
53%
64%
14,80
59%
13,60
21,70
36%
27,43
59%
73,01
19,94
60
60
JPROC
33%
54%
25,21
60
JPROC
67,09
21%
19%
65%
10,78
9,90
84%
38%
43,91
76%
57,27
35,37
32,51
29%
15,00
72,55
59%
44,90
86%
54%
44%
29,98
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2013
80,45
60
JPROC
41,26
60
JPROC
41%
(MVA)
(MW)
27,55
Add
Trafo
Peak
Load
2012
207,45
71%
36,29
62%
15,69
68%
23,01
38%
29,09
63%
77,43
22%
11,43
68%
46,56
40%
37,52
31%
15,91
53%
76,94
62%
47,62
47%
31,80
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
224,48
76%
38,98
66%
16,85
73%
24,71
41%
31,25
39%
10,00
59%
73,17
24%
12,28
74%
50,02
43%
40,30
34%
17,09
57%
82,65
67%
51,15
50%
34,15
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
238,20
40%
41,04
70%
17,75
77%
26,02
43%
32,91
41%
10,43
63%
77,05
25%
12,93
77%
52,67
45%
42,43
35%
17,99
60%
87,03
70%
53,86
53%
35,96
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
249,88
42%
42,79
73%
18,50
80%
27,13
45%
34,31
43%
10,87
65%
80,33
26%
13,48
59%
39,91
47%
44,24
37%
18,76
63%
90,74
73%
56,15
55%
37,50
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2017
264,23
54%
55,00
37%
9,46
34%
28,53
47%
36,08
44%
11,33
69%
84,48
28%
14,17
62%
41,97
50%
46,53
39%
19,73
66%
95,42
77%
59,05
58%
39,43
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
281,75
57%
58,39
39%
10,04
36%
30,29
50%
38,30
46%
11,82
73%
89,68
30%
15,05
66%
44,56
53%
49,39
41%
20,94
70%
101,29
61%
62,69
62%
41,86
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
306,16
61%
62,17
42%
10,69
38%
32,25
53%
40,78
48%
12,32
66%
95,49
31%
16,02
70%
47,44
56%
52,59
44%
22,30
75%
107,86
65%
66,75
66%
44,57
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
325,76
65%
65,94
44%
11,34
40%
34,21
57%
43,25
50%
12,84
70%
101,28
33%
16,99
74%
50,32
60%
55,78
46%
23,65
79%
114,39
69%
70,79
70%
47,27
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
851
04/02/2013 10:06:57
Manisrejo
Meranggen / Maospati
Magetan
Ngawi
Caruban
Ponorogo
New Ponorogo
Pacitan
New Pacitan
Dolopo
APJ KEDIRI
Banaran
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
VI
63
64
Gardu Induk
52
No.
5,43
17,22
34%
32%
79%
75%
16,39
60,07
57,15
266,24
70%
252,05
64%
32%
11,96
30
20
43%
10,87
10,93
29%
5,00
30
JBN
39%
41%
10,00
10,42
9,59
120
JPROC
29%
38%
60
24%
(MVA)
Add
Trafo
15,00
70%
38%
24,03
JPROC
35%
16,05
31%
31,67
43%
18,35
40%
13,53
39%
36,17
(MW)
Peak
Load
2013
35,67
30
JPROC
28%
14,67
60
28,95
30
JPROC
39%
36%
16,77
30
JPROC
12,36
60
JPROC
35%
(MVA)
(MW)
33,05
Add
Trafo
Peak
Load
2012
38%
19,21
48%
66,99
295,80
75%
12,77
35%
5,90
46%
11,82
44%
11,33
32%
16,35
25%
25,66
40%
17,14
33%
33,82
46%
19,60
42%
14,45
41%
38,62
(MW)
Peak
Load
60
90
(MVA)
Add
Trafo
2014
40%
20,30
50%
70,80
314,05
32%
13,79
38%
6,43
51%
12,88
48%
12,34
35%
17,81
27%
27,71
44%
18,50
36%
36,53
50%
21,17
46%
15,60
45%
41,71
(MW)
Peak
Load
90
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
44%
22,35
55%
77,96
344,51
34%
14,58
41%
6,91
54%
13,84
52%
13,26
38%
19,13
29%
29,30
46%
19,57
38%
38,63
53%
22,38
49%
16,50
47%
44,11
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2016
65%
33,16
57%
80,76
358,18
36%
15,25
43%
7,33
58%
14,68
55%
14,07
40%
20,30
30%
30,64
48%
20,46
40%
40,39
55%
23,40
51%
17,25
49%
46,12
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
71%
36,35
63%
88,53
391,27
38%
16,06
46%
7,85
62%
15,73
59%
15,07
43%
21,75
32%
32,28
51%
21,55
42%
42,54
58%
24,65
53%
18,17
52%
48,58
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
76%
38,59
67%
93,98
416,51
40%
17,06
50%
8,49
67%
17,00
64%
16,29
46%
23,50
34%
34,28
54%
22,89
44%
45,18
62%
26,18
57%
19,30
55%
51,59
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
42%
42,75
74%
104,14
454,99
43%
18,15
21%
14,20
72%
18,43
69%
17,66
50%
25,48
36%
36,48
57%
24,36
47%
48,09
66%
27,86
60%
20,54
59%
54,91
(MW)
Peak
Load
60
120
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
45%
45,58
79%
111,01
485,88
45%
19,22
23%
15,33
78%
19,89
75%
19,06
54%
27,51
38%
38,63
61%
25,80
50%
50,92
69%
29,51
64%
21,75
62%
58,14
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
852
04/02/2013 10:06:57
Pare
PLTA Tulungagung
Trenggalek
Tulungagung
Tulungagung II
Blitar Baru
PLTA Wlingi
New Wlingi
APJ JEMBER
Jember
Tanggul
Lumajang
66
67
68
69
70
71
72
VII
73
74
75
76
77
Gardu Induk
65
No.
(MVA)
(MW)
60
60
JPROC
45%
51%
51,67
47%
46,30
35,62
42%
58%
52%
31,91
94,37
181,66
84,56
162,78
56%
81%
85%
28,78
27,38
81%
43,28
77%
89%
41,17
52,32
59%
49,78
25,21
55%
60%
23,21
15,39
83%
56%
14,17
23,98
67%
(MW)
Peak
Load
30
30
JPROC
30
JPROC
30
(MVA)
Add
Trafo
2013
22,81
30
Add
Trafo
Peak
Load
2012
55%
56,42
51%
38,88
64%
103,04
198,34
63%
32,10
63%
48,27
86%
58,36
64%
27,41
66%
16,73
63%
26,75
(MW)
Peak
Load
30
(MVA)
Add
Trafo
2014
JBN
39%
61%
62,42
56%
43,02
71%
113,99
39%
219,43
30
JBN
10,00
47%
23,92
67%
51,01
60
(MVA)
Add
Trafo
20,00
61%
41,67
70%
29,87
71%
18,23
67%
28,27
(MW)
Peak
Load
2015
66%
67,71
61%
46,67
20%
10,00
39%
20,00
58%
93,67
238,05
43%
11,01
52%
26,34
73%
56,17
43%
22,02
67%
45,89
75%
32,07
77%
19,58
73%
31,12
(MW)
Peak
Load
30
60
90
(MVA)
Add
Trafo
2016
71%
72,74
66%
50,13
21%
10,74
42%
21,48
62%
100,62
255,71
45%
11,41
53%
27,28
76%
58,18
45%
22,81
70%
47,53
67%
34,03
41%
20,77
52%
22,24
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2017
77%
78,09
70%
53,82
23%
11,54
45%
23,08
67%
108,02
274,56
49%
12,50
59%
29,91
70%
53,78
69%
35,01
77%
52,11
71%
36,46
44%
22,25
57%
24,38
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2018
55%
83,89
76%
57,82
24%
12,40
49%
24,79
72%
116,04
294,93
52%
13,27
62%
31,75
75%
57,09
73%
37,17
72%
55,32
77%
39,40
47%
24,05
61%
25,88
(MW)
Peak
Load
60
60
30
(MVA)
Add
Trafo
2019
65%
100,16
68%
52,14
26%
13,31
52%
26,63
68%
109,72
301,96
58%
14,71
69%
35,18
70%
53,26
50%
51,18
80%
61,29
74%
37,72
51%
26,08
67%
28,68
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
70%
107,71
73%
56,07
28%
14,30
56%
28,61
73%
117,99
324,67
61%
15,68
74%
37,50
74%
56,78
63%
64,56
72%
55,34
80%
40,72
55%
28,15
72%
30,57
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
853
04/02/2013 10:06:57
Bangkalan
89
Jaya Kertas
85
APJ PAMEKASAN
Siman
84
IX
Tarik
83
GITET Ngimbang
Ngoro
82
88
New Jombang
81
Nganjuk
Ploso
80
87
Mojoagung
79
Kertosono
Sekarputih / Mojokerto
86
APJ MOJOKERTO
78
Gardu Induk
VIII
No.
0
35,37
46%
31,69
75%
176,72
8%
7%
158,35
3,91
3,47
52%
81%
55%
31,13
27,63
49%
55%
28,23
25,05
48%
55%
27,83
49%
24,70
14,00
75%
12,43
38,21
80%
57%
72,29
33,91
50%
64,16
29%
15,00
64%
77%
77%
43,77
52,16
77%
61%
39,30
51%
39,32
78,38
392,05
(MW)
Peak
Load
60
80
JPROC
30
30
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2013
65,13
60
60
(MVA)
(MW)
347,96
Add
Trafo
Peak
Load
2012
50%
38,62
192,94
8%
4,18
56%
33,31
59%
30,20
58%
29,78
59%
14,98
80%
40,88
61%
77,34
31%
16,05
69%
46,83
55%
42,05
66%
83,86
419,46
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
56%
42,72
213,46
9%
4,60
62%
36,62
65%
33,21
64%
32,75
65%
16,48
66%
44,95
67%
85,04
35%
17,65
76%
51,50
60%
46,24
72%
92,21
461,24
(MW)
Peak
Load
20
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2015
61%
46,35
231,47
10%
4,94
66%
39,35
70%
35,68
69%
35,18
69%
17,70
71%
48,30
72%
91,37
67%
33,96
59%
40,33
65%
49,68
65%
99,07
495,56
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
65%
49,79
248,65
10%
5,24
70%
41,75
74%
37,86
73%
37,33
74%
18,78
75%
51,25
54%
96,95
71%
36,04
63%
42,79
69%
52,71
69%
105,13
525,84
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
71%
53,95
269,31
11%
5,60
75%
44,60
40%
40,44
39%
39,88
39%
20,06
66%
44,74
58%
103,56
48%
48,49
67%
45,71
74%
56,30
73%
112,29
561,66
(MW)
Peak
Load
80
60
60
60
60
240
(MVA)
Add
Trafo
2018
58%
59,00
294,27
12%
6,02
71%
47,99
43%
43,52
42%
42,91
42%
21,59
71%
48,15
62%
111,44
61%
62,18
58%
39,19
59%
60,59
59%
120,84
604,41
(MW)
Peak
Load
60
60
30
60
60
150
(MVA)
Add
Trafo
2019
62%
63,41
316,27
13%
6,49
76%
51,72
46%
46,89
45%
46,24
46%
23,27
76%
51,89
67%
120,09
66%
67,01
62%
42,23
64%
65,30
64%
130,22
651,35
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
67%
68,19
340,09
14%
6,95
74%
50,42
49%
50,25
49%
49,55
49%
24,93
73%
55,60
72%
128,68
75%
76,80
67%
45,25
69%
69,96
68%
139,53
697,91
(MW)
Peak
Load
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2021
854
04/02/2013 10:06:57
Sampang
Pamekasan
Blega
Sumenep
Gili Timur
APJ SITUBONDO
Situbondo
Bondowoso
APJ BANYUWANGI
Banyuwangi
Genteng
APJ BOJONEGORO
Bojonegoro
Babat / Baureno
91
92
93
94
95
96
XI
97
98
XII
99
100
101
Gardu Induk
90
No.
(MVA)
(MW)
36%
60%
58%
60
20%
21%
10,81
54%
10,00
41,04
74%
45%
72%
37,97
53,09
49,12
210,77
55%
195,00
51,65
52%
62%
58,02
48,40
60
60
JPROC
54,37
109,67
55%
102,77
25,32
39%
33,25
23,21
60
60
JPROC
30,48
58,57
53%
53,69
71%
63%
13,53
56%
12,13
48,14
54%
43,13
41,37
48%
56%
37,07
38,31
50%
(MW)
Peak
Load
60
JPROC
60
120
20
(MVA)
Add
Trafo
2013
34,32
60
Add
Trafo
Peak
Load
2012
23%
11,61
58%
44,06
48%
57,01
226,33
61%
57,40
69%
64,48
121,88
65%
27,66
43%
36,33
63,99
58%
14,78
69%
52,56
59%
45,17
62%
41,82
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
24%
12,42
62%
47,16
51%
61,01
242,21
65%
60,95
73%
68,47
129,42
71%
29,98
46%
39,38
69,36
64%
16,35
69%
53,15
59%
10,00
59%
44,97
68%
46,27
(MW)
Peak
Load
20
(MVA)
Add
Trafo
2015
26%
13,29
66%
50,46
55%
65,29
259,19
71%
66,82
59%
75,06
141,87
76%
32,22
50%
42,32
74,54
70%
17,74
75%
57,66
63%
10,74
64%
48,79
49%
50,20
(MW)
Peak
Load
60
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
28%
14,23
71%
54,03
59%
69,90
277,49
48%
69,13
61%
77,66
146,79
80%
34,00
53%
44,66
78,66
75%
19,05
61%
61,94
68%
11,54
69%
52,41
53%
53,92
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
30%
15,27
76%
57,96
63%
74,99
297,71
52%
75,35
66%
84,64
159,99
48%
36,36
56%
47,77
84,13
61%
20,64
66%
67,11
73%
12,40
56%
56,79
57%
58,43
(MW)
Peak
Load
60
60
20
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
32%
16,40
61%
62,27
68%
80,56
319,83
55%
79,59
70%
89,40
168,99
51%
39,12
60%
51,39
90,51
66%
22,58
72%
73,39
78%
13,31
61%
62,10
63%
63,89
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
35%
17,65
66%
67,00
73%
86,68
344,11
61%
87,55
64%
98,35
185,89
55%
42,30
65%
55,57
97,87
71%
24,26
77%
78,88
42%
14,30
65%
66,75
67%
68,67
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
37%
19,02
71%
72,20
61%
93,41
370,83
64%
92,60
68%
104,02
196,61
59%
45,49
70%
59,75
105,24
77%
26,09
78%
79,82
60%
20,36
70%
71,78
72%
73,85
(MW)
Peak
Load
60
120
(MVA)
Add
Trafo
2021
855
04/02/2013 10:06:58
Lamongan
Tuban
APJ GRESIK
Segoro Madu
Manyar
Cerme
Petrokimia
APJ SIDOARJO
Buduran
Porong
Sidoarjo
Balongbendo
103
104
XIII
105
106
107
108
XIV
109
110
111
112
113
Gardu Induk
102
No.
(MVA)
(MW)
60
JPROC
67,95
44%
50%
17,01
71%
47%
72,25
39%
20,00
53%
18,08
30%
31,07
125,86
87%
299,25
44%
52,04
156,00
20
140
JPROC
39%
271,04
60
52%
47,00
26,50
94%
55%
23,93
83,52
68%
57,67
49%
20
75,44
61%
52,09
219,73
47%
198,46
23,89
43%
54%
22,10
41,62
50%
79%
38,51
40,32
73%
(MW)
Peak
Load
60
120
180
30
30
(MVA)
Add
Trafo
2013
37,30
80
Add
Trafo
Peak
Load
2012
51%
77,38
42%
21,42
57%
19,37
40%
40,96
71%
127,12
320,51
47%
56,13
56%
28,58
59%
90,08
73%
62,20
237,00
50%
25,65
58%
44,69
42%
43,30
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
54%
82,79
45%
22,92
61%
20,72
51%
51,63
72%
128,39
343,10
52%
61,35
61%
31,24
64%
98,46
80%
67,98
259,03
54%
27,46
63%
47,83
45%
46,34
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2015
58%
88,73
48%
24,56
65%
22,21
62%
63,13
73%
129,68
367,59
55%
65,75
66%
33,48
69%
105,52
54%
72,86
277,62
58%
29,38
50%
51,18
49%
49,58
(MW)
Peak
Load
60
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2016
62%
95,20
52%
26,35
70%
23,83
49%
75,53
73%
130,97
394,03
59%
69,78
70%
35,53
73%
111,99
57%
77,33
294,63
62%
31,45
54%
54,80
52%
53,08
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
67%
102,37
75%
38,34
43%
25,62
58%
88,89
74%
132,28
432,83
63%
74,71
75%
38,04
59%
119,90
61%
82,79
315,44
66%
33,75
58%
58,79
56%
56,95
(MW)
Peak
Load
30
30
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
72%
110,22
40%
41,28
46%
27,58
68%
103,28
75%
133,61
464,76
67%
79,30
79%
40,38
62%
127,27
65%
87,88
334,83
71%
36,25
62%
63,16
60%
61,18
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
65%
98,82
63%
64,50
50%
29,74
73%
111,33
76%
134,94
491,92
71%
84,24
56%
42,89
64%
130,19
69%
93,34
350,66
76%
39,01
67%
67,95
65%
65,83
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
70%
106,66
68%
69,62
54%
32,10
79%
120,17
76%
136,29
521,61
75%
89,54
60%
45,59
68%
138,38
73%
99,22
372,73
41%
42,03
72%
73,23
70%
70,94
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
856
04/02/2013 10:06:58
Kasih Jatim
Gardu Induk
1,10
4.351
DIVERSITY FAKTOR
4.780
770
1.830
32%
4.010
60
JPROC
30,09
(MVA)
(MW)
114
No.
Add
Trafo
2012
Peak
Load
1,10
4.715
5.168
778
4.390
34%
31,99
1.070
(MVA)
Add
Trafo
2013
(MW)
Peak
Load
1,10
5.049
5.560
846
4.714
37%
34,26
560
(MVA)
Add
Trafo
2014
(MW)
Peak
Load
1,10
5.374
5.918
846
5.072
39%
36,65
530
(MVA)
Add
Trafo
2015
(MW)
Peak
Load
1,10
5.686
6.245
846
5.399
42%
39,28
570
(MVA)
Add
Trafo
2016
(MW)
Peak
Load
1,10
6.005
6.582
917
5.665
45%
42,15
300
(MVA)
Add
Trafo
2017
(MW)
Peak
Load
1,10
6.345
6.952
917
6.035
48%
45,32
650
(MVA)
Add
Trafo
2018
(MW)
Peak
Load
1,10
6.703
7.345
917
6.428
52%
48,80
690
(MVA)
Add
Trafo
2019
(MW)
Peak
Load
1,10
7.083
7.769
917
6.852
56%
52,60
480
(MVA)
Add
Trafo
2020
(MW)
Peak
Load
1,09
7.487
8.188
917
7.271
61%
56,78
270
(MVA)
Add
Trafo
2021
(MW)
Peak
Load
857
04/02/2013 10:06:58
10
No.
60
60
120
(MVA)
Add
Trafo
81%
82,80
24%
9,54
34%
14,60
(MW)
Peak
Load
Usulan Trf
70%
6,25
63%
(3,69)
107,01
17,20
77%
117,96
29,28
85%
130,03
64%
97,89
42,59
85%
130,03
69%
105,76
52,96
85%
130,03
64,08
85%
130,03
39%
40,27
40,27
29,8
106,54
52%
53,00
64,9
80%
163,48
5,0
80,2
176%
164,90
69%
35,0
85%
87,02
27%
10,53
41%
17,62
(MW)
Peak
Load
70%
120
(MVA)
Add
Trafo
(MVA)
Add
Trafo
2018
70%
106,54
29%
PESANGGARAN
97,07
71%
Usulan Trf
66%
51%
52,00
53,5
75%
152,08
5,0
65,2
160%
149,93
59%
30,0
85%
87,02
26%
10,02
38%
16,04
(MW)
Peak
Load
29,8
57%
Usulan Trf
50%
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
73,06
NUSA DUA
60
42,9
33,04
51,00
69%
141,48
65%
131,62
49%
90,61
74%
150,43
7,0
Usulan Trf
83,87
74%
131,66
51,6
39,2
146%
136,32
10,0
133%
123,95
50,0
64%
28,0
121%
112,70
77%
78,78
23%
9,09
31%
13,30
(MW)
Peak
Load
NEW KAPAL/KERAMBITAN(2015)
Usulan Trf
114,42
17,8
8,46
Usulan Trf
KAPAL
110%
93,17
100%
PADANGSAMBIAN
102,47
(MVA)
Add
Trafo
2016
49%
73%
74,96
22%
8,65
28%
12,11
(MW)
Peak
Load
2015
69%
70,66
(MVA)
Add
Trafo
2014
25,0
65%
Usulan Trf
60
21%
8,24
26%
11,02
(MW)
Peak
Load
2013
NEW GIANYAR/DAWAN
(2016)
65,97
GIANYAR
7,84
20%
Usulan Trf
24%
30
(MVA)
(MW)
10,03
Add
Trafo
Peak
Load
BATURITI
Usulan Trf
ANTOSARI
Gardu Induk
2012
76,01
85%
130,03
55%
56,48
56,48
73%
112,44
73%
74,00
77,2
86%
175,73
96,7
194%
181,36
39%
40,00
85%
87,02
28%
11,05
46%
19,35
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
88,80
85%
130,03
77%
78,49
78,5
83%
127,74
69%
105,00
90,3
93%
188,90
114,8
213%
199,47
44%
45,0
85%
87,02
30%
11,61
50%
21,25
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2020
85%
130,03
155%
157,98
78,49
250%
127,74
60%
91,32
90,3
106%
188,90
213%
199,47
68%
69,49
89%
91,02
31%
12,19
55%
23,34
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2021
858
04/02/2013 10:06:58
20
19
18
17
16
15
14
13
12
KUTA/PEMECUTAN
11
30
60
(MVA)
Add
Trafo
62%
60
46%
2,00
32,05
63%
3,51
PAYANGAN
Usulan Trf
2,00
51%
38,98
70%
71,37
70%
66%
2,00
56%
42,99
76%
77,13
58%
29,34
30
40%
2,00
46%
47,41
60
34
2,00
51%
52,29
36%
18,54
27
90,08
70%
35,51
35%
12,02
41%
31,66
66%
67,29
67,29
84%
128,39
2,0
46%
58,40
70%
71,38
(MW)
Peak
Load
88%
60
(MVA)
Add
Trafo
30
60
(MVA)
Add
Trafo
2017
82%
83,35
63%
32,28
68%
11,63
53%
35,34
64%
26,67
38%
11,26
52%
30,44
Usulan Trf
65%
66,03
63%
24,24
66%
10,90
60
26,8
80%
Usulan Trf
64%
10,55
29,26
53,26
53,26
40,50
128,39
75%
57,35
65%
66,25
(MW)
Peak
Load
84%
120
(MVA)
Add
Trafo
84%
128,39
74%
56,30
59%
60,09
(MW)
Peak
Load
2016
Extention GI Pemaron
61,10
PEMARON
58%
Usulan Trf
60%
22,04
NEGARA
Usulan Trf
61%
10,21
GILIMANUK
Usulan Trf
28,12
76%
116,79
67%
51,10
53%
54,50
(MW)
Peak
Load
40%
25,99
AMLAPURA
27,03
(MVA)
Add
Trafo
2015
69%
106,23
61%
46,50
48%
49,44
(MW)
Peak
Load
2014
40,5
63%
96,63
54%
41,58
42
44%
90
(MVA)
(MW)
44,84
Add
Trafo
Peak
Load
2013
Usulan Trf
SANUR
Usulan Trf
Usulan Trf
Gardu Induk
No.
2012
2,00
57%
57,67
47%
23,81
41
95%
97,35
38%
39,07
37%
12,42
43%
32,94
54%
82,71
82,71
84%
128,39
0,4
47%
59,45
71
75%
76,91
(MW)
Peak
Load
60
60
(MVA)
Add
Trafo
2018
2,00
62%
63,60
58%
29,67
49
103%
105,21
42%
42,98
38%
12,83
45%
34,27
65%
99,66
99,66
84%
128,39
0,4
47%
60,50
76
81%
82,87
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2019
2,00
69%
70,15
71%
36,16
57
111%
113,70
46%
47,29
39%
13,25
47%
35,65
77%
118,30
118,30
84%
128,39
0,4
48%
61,55
89
88%
89,29
(MW)
Peak
Load
(MVA)
Add
Trafo
2020
0%
77,36
49%
25,00
-49%
(25,00)
0%
52,02
3%
13,69
0%
37,09
155%
237,61
118,30
84%
128,39
0,5
62,62
0%
96,20
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
859
04/02/2013 10:06:58
5,00
693
1,1
Diversity Factor
3,40
690
20%
754
21
300
30
(MVA)
(MW)
Gardu Induk
No.
Add
Trafo
2012
Peak
Load
1,1
752
3,74
748
834
27%
7,00
(MW)
Peak
Load
120
(MVA)
Add
Trafo
2013
1,1
806
4,11
802
915
35%
9,00
(MW)
Peak
Load
60
(MVA)
Add
Trafo
2014
1,2
873
4,53
868
1,2
933
4,98
928
1.078
2,00
1.019
2,00
13,00
(MW)
180
(MVA)
Add
Trafo
2016
Peak
Load
51%
390
(MVA)
Add
Trafo
43%
11,00
(MW)
Peak
Load
2015
1,1
992
5,48
987
1.131
2,00
59%
15,00
(MW)
Peak
Load
210
(MVA)
Add
Trafo
2017
1,1
1065
6,02
1059
1.184
2,00
67%
17,00
(MW)
Peak
Load
120
(MVA)
Add
Trafo
2018
1,1
1140
6,63
1133
1.248
2,00
75%
19,00
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2019
Peak
Load
1,1
1216
7,29
1208
1.325
2,00
41%
21,00
(MW)
90
30
(MVA)
Add
Trafo
2020
Peak
Load
0,9
1269
5,7
1263
1079,2
67%
17,10
(MW)
60
(MVA)
Add
Trafo
2021
Peak
Load
04/02/2013 10:06:59
Lampiran C1.5
CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM
JAWA-BALI
04/02/2013 10:06:59
862
04/02/2013 10:06:59
Jumlah
621
530
70/20 kV
13.866
7.000
150/20 kV
Jumlah
6.336
2012
150/70 kV
500/150 kV
TRAFO
70 kV
614
150 kV
500 HVDC
2012
500 kV
TRANSMISI
12.666
110
7.620
100
4.836
2013
3.039
2.683
352
2013
7.953
30
3.420
4.503
2014
2.201
182
1.795
224
2014
6.700
2.700
4.000
2015
1.852
1.141
711
2015
12.820
5.820
7.000
2016
2.165
50
963
300
852
2016
6.860
30
3.330
3.500
2017
872
404
468
2017
5.220
90
3.630
1.500
2018
672
632
40
2018
4.450
150
3.300
1.000
2019
422
402
20
2019
4.570
60
3.510
1.000
2020
146
106
40
2020
2.970
90
2.880
2021
60
60
2021
78.075
1.090
43.210
100
33.675
Jumlah
MVA
12.050
241
8.800
300
2.709
Jumlah
kms
863
04/02/2013 10:06:59
Jabar
Jabar
Jabar
22
23
DKI Jakarta
14
21
DKI Jakarta
13
Jabar
DKI Jakarta
12
20
DKI Jakarta
11
Jabar
DKI Jakarta
10
19
DKI Jakarta
Jabar
DKI Jakarta
18
DKI Jakarta
Jabar
DKI Jakarta
17
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
16
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
15
DKI Jakarta
Provinsi
No
Tasikmalaya
Depok
Tasikmalaya
Bandung Selatan
Mandirancan
PLTU Jawa-5
Durikosambi (GIS)
PLTU Bekasi
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Muarakarang (GIS)
500 kV
Pelindo/Priok
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Tegangan
Durikosambi (GIS)
Kembangan (GIS)
Durikosambi (GIS)
Cawang
Durikosambi (GIS)
Cawang (GIS)
Bekasi
Cawang
Kembangan (GIS)
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
New, 2 dia 6 CB
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Lingkup Proyek
167
1.000
500
167
167
167
167
500
500
500
500
1.000
1.000
500
1.000
167
167
500
167
167
167
MVA
3
2,70
25,20
11,10
2,70
2,70
2,70
2,70
20,60
9,00
20,60
26,10
26,10
91,20
53,70
8,10
25,00
109,95
2,70
2,70
20,60
2,70
2,70
Juta
USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2019
2018
2018
2018
2017
2016
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2013
2013
2013
2013
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Site
On Site
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Status
APLN 2011
APLN 2009
APLN
APLN 2011
APLN 2011
APLN 2010
APLN 2010
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
KE Paket
KE Paket
APLN 2013
KE Paket 1
APLN 2011
KE Paket 1
KE Paket
KE Paket
Sumber Dana
864
04/02/2013 10:06:59
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Provinsi
24
No
Balaraja
Cilegon
Cilegon
Balaraja
Cilegon
Cirata
Matenggeng PS
Mandirancan
Jawa-3 Switching
Cibatu Baru
Cikalong / Cigareleng
Upper Cisokan PS
Mandirancan
PLTU Indramayu
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Cibatu
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Tegangan
Tambun
Cibinong
Cirata
Cibatu
Gandul
Muaratawar
Muaratawar
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
New, 2 dia 4 CB
New, 4 dia 12 CB
New, 2 dia 4 CB
Ext, 2 dia 6 CB
New, 4 dia 10 CB
Ext, 2 dia 4 CB
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Lingkup Proyek
500
167
167
167
500
500
500
1.000
500
1.000
1.000
167
167
167
167
167
1.000
MVA
11,10
2,70
2,70
2,70
11,10
11,10
6,00
11,10
18,00
35,70
23,10
6,00
9,00
15,00
6,00
718,20
31,20
2,70
2,70
2,70
2,70
2,70
22,20
Juta
USD
2013
2013
2012
2012
2012
2019
2019
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2014
2014
2014
2013
2013
2013
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
Status
APLN 2012
KE Paket
APLN 2011
APLN 2011
APLN 2011
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD
Unallocated
JICA
JICA
JICA HVDC
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
KE Paket 1
KE Paket 1
KE Paket 1 & 7
Sumber Dana
865
04/02/2013 10:06:59
Banten
Banten
Banten
Banten
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
DIY
DIY
DIY
DIY
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Provinsi
47
No
Ngimbang
Kediri
Grati
Krian
Krian
Krian
Pedan
Bantul
Pedan
Pedan
Ungaran
Tanjung Jati
PLTU Jateng
Pemalang 500 kV
Rawalo/Kesugihan
Ungaran
Tanjung Jati
Tanjung Jati
Ungaran
PLTU Jawa-6
PLTU Banten
Lengkong
Balaraja
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Tegangan
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
New, 3 dia 6 CB
Spare, 1 phase
Spare, 1 phase
New, 2 dia 6 CB
New, 4 dia 8 CB
Lingkup Proyek
500
167
500
500
167
500
500
1.000
500
167
500
500
1.000
500
167
167
1.000
500
1.000
500
MVA
11,10
2,70
11,10
11,10
2,70
11,10
11,10
31,20
11,10
2,70
11,10
11,10
9,00
40,20
23,10
2,70
2,70
22,20
11,10
9,00
12,00
31,20
11,10
Juta
USD
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2020
2016
2014
2014
2020
2017
2017
2016
2014
2014
2014
2012
2012
2021
2016
2015
2014
COD
On Going
On Going
existing
existing
On Site
On Going
Rencana
Rencana
On Going
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
On Going
Proposed
Proposed
eksisting
eksisting
Rencana
Proposed
Proposed
On Going
Status
APLN 2011
KE Paket 1
APLN 2011
APLN 2011
APLN 2010
APLN 2011
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered I
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
IPP
Ex-JICA
APLN 2010
APLN 2013
APLN 2013
IPP
APLN 2012
Unallocated
IPP
APBN 2013
IBRD Scattered I
Sumber Dana
866
04/02/2013 10:06:59
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Bali
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Provinsi
70
No
500/150 kV
New Kapal/Antosari
(GIS)
Jumlah
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
500/150 kV
Tegangan
Grindulu PS
Gresik
Tandes (GIS)
Bangil 500
Paiton (GIS)
Surabaya Selatan
Surabaya selatan
Kediri
Ngimbang
Gresik
Grati
Paiton
Kediri
New, 2 dia 4 CB
Ext, 2 dia 4 CB
Spare, 1 phase
Spare, 3 phase
Spare, 1 phase
Spare, 3 phase
Lingkup Proyek
33.675
1.000
1.000
1.000
500
500
500
167
500
167
500
500
MVA
1.975
54
54
31
25
11
11
11,10
2,70
8,10
2,70
8,10
11,10
Juta
USD
2015
2020
2017
2017
2016
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
COD
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
On Going
On Going
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
Status
ADB
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
ADB
Unallocated
APLN 2010
IBRD Scattered I
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2011
APLN 2011
APLN 2012
Sumber Dana
867
04/02/2013 10:06:59
Jabar
Banten
15
22
Banten
14
Jabar
Banten
13
21
Banten
12
Jabar
Banten
11
20
Banten
10
Jabar
Banten
Jabar
Banten
19
DKI Jakarta
18
DKI Jakarta
Jabar
DKI Jakarta
17
DKI Jakarta
Banten
DKI Jakarta
16
DKI Jakarta
Banten
DKI Jakarta
16
Provinsi
No
Indramayu
Tambun
Ujungberung
Mandirancan
Bandung Selatan
New Ujungberung
PLTU Jawa-6
Tanjung Pucut
Bogor X
PLTU Banten
Bogor X
Bogor X
Balaraja
Lengkong
Balaraja
Balaraja
PLTU Jawa-5
Priok / Pelindo
Priok / Pelindo
Muarakarang (GIS)
Durikosambi (GIS)
Bekasi
Dari
Inc. (Bkasi-Cibinong)
Bandung Selatan
Ujungberung
Inc. (Tasik-Depok)
Inc. (Mdcan-Bdsln)
Balaraja
Ketapang
Tanjung Pucut
Inc (Depok-Tsmya)
Inc (Clgon-Cibinong)
Kembangan
Inc. (Blrja-Gndul)
Lengkong
Suralaya Baru
Muaratawar
Muarakarang (GIS)
Muaratawar
Durikosambi (GIS)
Gandul
Kembangan
Tx. Mtawar-Cibinong
Ke
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV DC
500 kV DC
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
Tegangan
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xDove
1 cct, 4xDove
1 cct, 4xDove
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xZebra
4 cct, 4xDove
4 cct, 4xDove
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xDove
Konduktor
40
60
80
56
80
20
20
30
30
40
12
270
38
80
80
80
220
kms
112,05
0,65
19,84
41,78
1,50
0,65
56,44
352,80
77,00
13,06
1,96
19,58
33,20
1,31
23,24
26,11
8,30
8,30
12,45
12,45
16,60
2,49
3,92
Juta USD
2016
2016
2015
2015
2014
2012
2021
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2013
2018
2018
2017
2016
2016
2015
2013
COD
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
Rencana
Committed
Committed
Committed
Committed
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
On Going
On Going
Status
ex JICA / APLN
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2009
Unallocated
JICA
JICA
IPP
JICA
JICA
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2010
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
KE Paket 5
APLN 2011
Sumber Dana
868
04/02/2013 10:06:59
Jabar
Jabar
Jabar
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
DIY
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Jatim
Bali
39
40
41
42
43
44
45
Jatim
Jabar
26
38
Jabar
Jabar
Jabar
Provinsi
25
24
23
No
Gilimanuk
PLTA Grindulu
Tandes
Bangil 500 kV
Paiton
Surabaya Selatan
Watu Dodol
Lampumerah/Segararupek
Bantul
PLTU Jateng
Pemalang
Pemalang
Cilacap Exp
Rawalo/Kesugihan
Rawalo/Kesugihan
Tanjung Jati
PLTA Matenggeng
PLTU Jawa-3
PLTU Indramayu
Cibatu Baru
Cigereleng II/Cikalong
PLTU Jawa-1
Dari
Jumlah
New Kapal
Inc (Pedan-Kediri)
Gresik
Inc. (Piton-Kediri)
Watu Dodol
Grati
Lampumerah
Gilimanuk
Dbphi (Rawalo-Pedan)
Pemalang 500 kV
Tx (Ungar-Pedan)
Adipala
PLTU Adipala
Dbphi (Pedan-Tasik)
Inc Tx (Ungar-Pedan)
Inc (Tasik-Rawalo)
Cibatu
Inc (Cbatu-Mtwar)
Dbphi. (BogorX-Tasik)
Incomer (Cibng-Sglng)
Mandirancan
Ke
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
500 kV
Tegangan
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xDove
4 cct, 4xGannet
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xZebra
2 cct, 4xDove
2 cct, 4xZebra
4 cct, 4xDove
2 cct, 4xGannet
4 cct, 4xDove
2 cct, 4xGannet
2 cct, 4xZebra
Konduktor
3.089
185
40
24
262
160
20
40
256
126
10
28
260
20
20
200
30
116
kms
1.590
60,32
14,96
9,96
1,50
85,51
59,83
59,67
6,53
2,99
16,60
106,24
52,29
4,15
11,62
1,50
107,90
6,53
8,30
65,28
1,50
1,31
11,22
48,14
Juta USD
2015
2020
2017
2016
2015
2014
2014
2014
2016
2017
2016
2016
2016
2014
2014
2013
2019
2017
2017
2017
2017
2017
2017
COD
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
Rencana
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Status
ADB
Unallocated
Unallocated
JBIC II
ADB
APLN 2012
APLN 2011
APLN 2011
Unallocated
IPP
ex JICA / APLN
ex JICA / APLN
APLN 2013
APLN 2009
APLN 2009
APLN 2010
Unallocated
IPP
ex JICA / APLN
Unallocated
Unallocated
IBRD
IPP
Sumber Dana
869
04/02/2013 10:07:00
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
10
11
12
Banten
Banten
Banten
Banten
19
20
21
22
Banten
Banten
17
18
Banten
Banten
Banten
16
15
14
Banten
Banten
13
Banten
Banten
Provinsi
No
Lengkong II
Balaraja New
Samator KIEC
Samator Cikande
Millenium
Malimping
Bayah/Cemindo Gemilang
Bayah
Rangkasbitung II
Lengkong
Lautan Steel
Cilegon Baru II
Bintaro II
Bintaro
Balaraja
Asahimas II
Rangkasbitung II
JV KS POSCO
Indoferro
Dari
Inc. Serpong-Lengkong
Millenium
Cilegon Lama
Gorda Prima
Inc (Pucam-Kopo)
Inc. (Lautan-Citra)
Saketi II
malimping
Kopo
Lembursitu
Serpong
Inc. (Blrja-Millenium)
Inc. (Clbru-Srang)
Bintaro
Serpong
Citra Habitat
Inc. (Mnes-Asahi)
Saketi II
Cilegon Baru
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
1 cct, 1xZebra
1 cct, 1xCU240
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
4 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU800
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
Konduktor
10
30
10
80
70
70
34
82
12
11
18
24
10
60
kms
1,50
4,50
0,54
1,90
0,20
1,20
7,88
6,90
6,90
0,60
3,35
8,08
1,74
1,20
1,06
39,35
2,70
3,60
0,99
5,91
0,67
0,10
Juta USD
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
COD
Committed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
On Going
On Going
Proposed
Proposed
On Going
(BATAL)
On Going
On going
On Going
On Going
Committed
On Going
Committed
Committed
On Going
eksisting
On Going
On Going
Status
APBN 2013
Unallocated
KTT
KTT
APLN 2012
IBRD Scattered
APBN 2011
APLN 2012
APLN 2012
APLN 2011
ADB - B2
APLN
APLN
APLN 2010
APLN
ADB (Deutch)
KE Paket 5
APLN
APBN 2011
APLN Percepatan
APLN 2012
APLN 2011
Sumber Dana
870
04/02/2013 10:07:00
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
45
DKI Jakarta
DKI Jakarta
Banten
24
44
Banten
Provinsi
23
No
Durikosambi 2/Daan
Mogot (GIS)
Durikosambi
Durikosambi
Duren Tiga
Cileungsi II/Jonggol
Cakung TownShip
Antasari/CSW II (GIS)
Alam Sutra
Nikomas Gemilang
Chandra Asri
Angke
Serang Utara/Tonjong
Lengkong III
Rawadano PLTP
Lippo Curug II
Teluk Naga II
Serang II/Baros
Bintaro III/Jombang
Tangerang Baru II
Dukuh Atas
Ciseeng
Dari
Depok III
Inc.(Dksbi-Mkrng)
Muarakarang Lama
Petukangan
Kemang
Cibatu
Harapan Indah
Inc (Drtga/Kemang-Kenvil)
Inc.(Lippo Curug-Kmbngn)
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Ancol
Tangerang Baru II
Serang
Inc.(Serpong-Lengkong II)
Inc.(Menes-Asahimas)
Lippo Curug
Inc.(Lontar-Tgbru-2)
Inc. (Saketi-Rangkas)
Inc.(Bntro-Srpng)
PLTU Lontar
Semanggi Barat
Lengkong
Ke
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTDrake
2 cct, 2xTDrake
2 cct, 2xTDrake
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 4xZebra
2 cct, 1xOstrich
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xCU800
2 cct, 2xZebra
Konduktor
24
26
52
10
10
10
10
10
10
10
30
10
20
20
26
20
kms
2,36
0,22
2,79
5,62
31,17
0,99
0,99
25,97
0,36
0,11
0,15
0,99
0,99
1,97
0,75
4,50
0,99
3,00
1,97
0,60
3,90
19,68
1,97
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2020
2020
2020
2018
2018
2017
2017
2017
2016
2016
2016
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Eksisting
eksisting
Eksisting
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Status
APLN
KE Paket 5
JBIC
JBIC
KE Paket 3
APLN 2010
APLN 2010
ADB (Deutch)
APLN 2010
KTT
APLN 2011
APLN 2010
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN 2013
JBIC/KE
Unallocated
Sumber Dana
871
04/02/2013 10:07:00
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
47
48
49
50
51
52
53
54
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
DKI Jakarta
DKI Jakarta
46
55
Provinsi
No
Pegangsaan
Marunda
Kandang Sapi
Jatirangon 2
Jatake
Bandara Soetta
Semanggi Barat
Petukangan
New Senayan
Muarakarang
Manggarai
Ketapang
Kebon Sirih
Karet Baru
Kapuk (PIK)
Jatiwaringin
Gedung Pola
Gandul
Gandul
Dari
Penggilingan
Pelindo II
Inc. (Bekasi-Marunda)
Inc.(Jtngn-Cibng)
Maximangando
Cengkareng
Inc. (Gmblm-Plmas)
Karet Lama
Bintaro
Senayan
Angke
Dukuh Atas
Kemayoran
Mangga Besar
Gambir Lama
Karet Lama
Inc (Mkrang-Dksbi)
Inc. (Pdklp-Jtngn)
Inc.(Mtawar-Bekasi)
Manggarai
Petukangan
Serpong
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xHawk
2 cct, 2xZebra
1 cct, 1xCU800
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xTACSR410
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU800
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU1000
1 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xTDrake
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xTDrake
2 cct, 2xTACSR410
Konduktor
20
20
10
18
12
12
24
28
40
kms
3,00
51,95
0,76
0,20
5,19
2,60
10,39
15,58
0,80
2,70
31,17
1,80
20,78
35,42
31,17
10,39
1,74
0,22
2,36
0,30
20,78
3,02
6,00
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Rencana
Rencana
On Going
On Going
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
Status
Unallocated
Unallocated
APLN 2011
APBN
APLN 2013
APLN
KE-III
KE Paket 3
KE Paket 5
KE Paket 5
KE Paket 3
KE Paket 5
KE Paket 2
ADB
KE Paket 2
KE Paket 3
APLN 2013
APLN 2010
KE-III
APLN
KE Paket 2
APLN
APLN
Sumber Dana
872
04/02/2013 10:07:00
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
85
86
87
DKI Jakarta
DKI Jakarta
89
90
DKI Jakarta
DKI Jakarta
84
88
DKI Jakarta
83
DKI Jakarta
DKI Jakarta
69
82
Provinsi
No
Inc (Karet-Angke)
Penggilingan
Inc. (Priok-Plpng)
Gandaria
Inc. (Plmas-Mgrai)
Inc. (Plmas-Pgsan)
Inc. (Ptkng-Gndul)
Penggilingan II
Kemayoran II
Gandaria II
Cipinang II/Jatinegara
Pulogadung New
Cikupa
Durikosambi II
Lontar
Cawang Lama
Pondok Indah
CSW
Cawang Lama
Cimanggis
Serang
Penggilingan
New Balaraja
Tambun
Gambir Baru
Ke
Durikosambi III/Rawa
Buaya
MRT
MRT
Ragunan
Depok III
Depok II
Cilegon
Pulogadung
Pondok Kelapa
Plumpang
Dari
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2xCU800
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xDrake
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xCU800
2 cct, 2xCU800
2 cct, 1xCU240
1 cct, 1xCU800
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU1000
Konduktor
10
12
30
10
60
10
14
20
40
45
20
10
28
10
kms
49,19
0,20
0,60
31,17
15,58
2,96
0,99
0,60
0,60
9,00
29,51
29,51
24,44
9,44
1,97
3,98
1,58
6,75
3,00
0,99
4,20
25,97
Juta USD
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Committed
Committed
Committed
Rencana
On Going
Rencana
Proposed
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN 2013
APLN 2013
APLN
APLN
APLN
APLN
Unallocated
KTT
Unallocated
APLN 2013
Sumber Dana
873
04/02/2013 10:07:00
Jabar
112
Jabar
104
Jabar
Jabar
103
111
Jabar
102
Jabar
Jabar
101
110
Jabar
100
Jabar
Jabar
99
109
Jabar
98
Jabar
Jabar
97
108
Jabar
96
Jabar
DKI Jakarta
95
107
DKI Jakarta
94
Jabar
DKI Jakarta
93
106
DKI Jakarta
92
Jabar
DKI Jakarta
91
105
Provinsi
No
Cimanggis II
Cikijing
Cikedung
Mandirancan
Inc. (Gdmkr-Cbatu)
Cibabat II/Leuwigajah
(GIS)
tambun 150 kV
Cibadak Baru II
Ciawi Baru
Ciawi Baru
Inc. (Bkasi-Ksbru)
Bogor Baru
Inc. Tx.(Plpang-MTawar)
Bekasi
Cigereleng
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Sentul
Sentul
Jababeka
Muarakarang
Tigaraksa
Senayan Baru
Ke
Bekasi Utara/Tarumajaya
Bandung Selatan
Indorama Synthetic
Cibinong
Cibadak Baru II
Bogor Baru
Kenbon Sirih II
Grogol II
Tigaraksa II
Senayan Baru 2
Dari
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU1000
2 cct, 2XTACSR520
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2xACCC DOVE
1 cct, 2xCU240
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR520
2 cct, 2xDove
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xCU800
Konduktor
15
80
40
20
12
52
10
17
16
26
24
140
20
10
10
10
10
10
16
kms
1,50
7,88
3,94
1,97
1,18
5,12
25,97
3,06
0,20
2,40
0,50
15,84
0,39
1,82
25,20
1,52
3,33
0,99
0,99
0,99
0,99
78,70
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2020
2020
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
eksisting
Eksisting
On Going
Eksisting
Eksisting
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
APBN 2011
APBN
ADB (Deutch)
APLN 2010
ADB (Deutch)
APLN 2010
ADB (Deutch)
APLN
ADB (Deutch)
APLN 2012
APLN
APLN 2011
APLN 2011
APLN 2010
APLN
APLN 2010
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
874
04/02/2013 10:07:00
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
Provinsi
113
No
150 kV
Cikarang
Inc. (Bkasi Utara-Ksbru)
Ujung Berung
Inc. (Ubrng-Rckek)
Sukatani /Gobel/Multistrada
U.Berung New/R.
kasumba baru
U.Berung New/R.
kasumba baru
Inc. Tx.(Bkasi-MTawar)
Lagadar
Inc. Tx.(Bkasi-Plumpang)
Cianjur
Sukatani /Gobel
Plumpang
Pelabuhan Ratu
Patuha
Muaratawar
Lembursitu Baru
Lembursitu Baru
Bekasi
Inc. (Krcdg-Ubrng)
Kiaracondong II/Rancanumpang
Kosambi Baru
Depok III
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tasikmalaya New
150 kV
Jatiluhur PLTA
Inc.double phi (CbatuClngsi)
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Inc (Bdsln-Cgrlng)
Inc (Badut-Ujbrg)
Ke
Karang Nunggal
Kadipaten
Jatiluhur Baru
Gunung Rajapaksi
Dayeuhkolot (GIS)
Dago Pakar
Dari
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
1 cct, 1xCU240
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
Konduktor
10
10
40
20
16
60
70
40
64
64
118
16
46
32
20
12
10
kms
1,97
1,97
6,00
1,97
1,58
5,91
6,90
6,00
9,60
6,30
17,73
1,58
4,53
3,15
0,79
0,39
1,97
1,90
1,18
0,30
0,99
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
Committed
Committed
On Going
Committed
Proposed
On Going
On Going
Status
APLN
APLN
APBN
APLN 2010
KE Paket 5
APBN 2011
APLN
KE Paket 5
APLN Percepatan
APLN 2010
APLN
APLN 2010
ADB - B3
APBN
APBN 2013
APLN 2012
APBN 2011
APLN
APLN 2010
ADB - B2
Sumber Dana
875
04/02/2013 10:07:00
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
Provinsi
134
No
Kracak Baru
Kosambi Baru
Kanci
Kamojang
Jatiluhur Baru
Jatibarang
ITP
ITP
ITP
Garut
Fajar Surya W II
Drajat
Kedung Badak
Jatiluhur Baru
Drajat
Padalarang
Balongan
Semen Cibinong
Semen Cibinong
Bogor Baru
Tasikmalaya
Purwakarta
Tasikmalaya
Garut
Cianjur
Drajat
150kV
Cigareleng
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Lagadar
Cigereleng
Cigereleng
Braga (GIS)
Padalarang
Garut
Wayang Windu
70 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Gandamekar
Ke
Bandung Utara
Bandung Selatan
Bandung Selatan
Aspek
Arjawinangun Baru
Air Liquide
Dari
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU800
4 cct, 2xDove
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 1xHawk
Konduktor
6
20
46
12
22
89
34
15
15
20
81
30
65
51
60
78,2
33
16
0,4
26
33
33
20
kms
1,97
4,51
3,60
4,33
8,77
3,35
1,16
1,16
1,97
6,04
2,96
12,81
3,80
5,91
5,87
2,46
47,22
0,13
1,92
6,50
6,50
0,08
1,97
0,33
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
COD
Proposed
Committed
On Going
Proposed
Committed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Committed
On Going
On Going
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
Proposed
Status
APLN 2012
APLN
APLN 2010
IBRD IFB-3A
APLN
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN
Unallocated
APLN 2012
IBRD IFB-3A
Unallocated
APLN 2013
APLN 2013
APLN
ADB (Deutch)
APBN 2013
APLN 2013
IBRD IFB-3A
IBRD IFB-3A
APLN
APBN
KTT
Sumber Dana
876
04/02/2013 10:07:01
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
Provinsi
158
No
Lembursitu
Semen Sukabumi
Industri
Kracak Baru
Inc. (Jtbrg-Haurgelis)
Bunar Baru
Rangkasbitung II
Inc. (Bunar-Kracak)
Kedung Badak
Inc. (Bdutr-Dgpkr)
Cangkring Baru/
Kapetakan
Bunar Baru
Bogor X
Bogor baru
Bengkok II
Incomer (Cgrlng-Cnjur)
Bekasi II
Inc.(Kanci-Brbes)
Ujungberung
New Jatiluhur
Kamojang
Babakan Baru
Win Textile
Wayang Windu
Cianjur
Sukamandi
Rengasdengklok Baru/
Cimalaya
Kosambi baru
Semen Pasific
Patuha
Sukamandi
Sunyaragi
Tanggeung
Ke
New Tasikmalaya
Padalarang
Rancaekek
Purwakarta
Purwakarta
Patuha PLTP
Pabuaran
New Tasikmalaya
Malangbong Baru
Lagadar
Dari
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
1 cct, 1xTACSR520
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xHawk
1 cct, 1xHawk
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
Konduktor
20
30
72
10
10
10
20
28
18
32
100
10
40
24
46
35
40
64
74
22
kms
1,97
4,50
7,09
0,60
1,50
0,99
1,50
3,49
4,20
1,77
0,86
6,11
5,54
0,40
3,94
1,82
2,76
2,10
0,06
6,00
12,61
7,29
1,62
Juta USD
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
COD
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
Proposed
Proposed
Committed
Rencana
Rencana
On Going
Proposed
Proposed
Committed
Committed
Status
APLN 2013
APLN 2012
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
APLN 2013
APBN
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
KTT
IBRD IFB-3A
APLN
KTT
APLN 2013
ADB-B3
Unallocated
Unallocated
APLN
APLN 2013
IBRD IFB-3A
APLN
APLN
Sumber Dana
877
04/02/2013 10:07:01
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
Provinsi
181
No
Inc. (Bgbru-Cnjur)
Jababeka II
Ujung Berung
Tambun II
Surade
Subang Baru
Padalarang Baru II
Malangbong Baru
Majalaya Baru
Inc (Jbeka-Cbatu)
Pelabuhan Ratu
Bandung Utara
Inc. (Pdklp-Tmbun)
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Rancakasumba/New Ujung
Berung
Pelabuhan Ratu
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Inc.(Skmdi-Hrgls)
Inc (Rckek-Sragi)
Cirata
Cikijing
Rancakasumba
Kiaracondong II/Rancanumpang
Kiaracondong III/
Cinambo
Kuningan Baru
Garut
Kamojang Bus 4
Inc. (Crata-Ckpay)
Inc (Cgrlg-Lgdar)
Inc.(Cnjur-Tngng)
Inc (Cbdru-Ciawi)
Kamojang
Cikumpay II/Sadang
Cigereleng II/Cikalong
Cibuni PLTP
Ke
Inc. (Cnjur-Cgrlg)
Cianjur II/Rajamandala
Dari
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xHawk
4 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
Konduktor
8
20
60
20
60
10
20
80
20
20
80
30
40
20
20
10
50
20
12
40
kms
1,97
5,91
1,97
9,00
0,99
1,97
7,88
3,94
1,97
7,88
2,96
3,94
1,97
1,97
0,15
0,99
1,20
2,77
3,00
1,18
3,94
0,79
Juta USD
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
COD
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Status
Unallocated
APLN 2012
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
IPP
APLN 2012
APLN 2013
Unallocated
APLN 2012
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2014
Unallocated
Sumber Dana
878
04/02/2013 10:07:01
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
Jabar
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
Provinsi
203
No
Bandung Utara
Ujung Berung New
Kosambi Baru
Lembang 150 kV
Dawuan
Dawuan II/Cipasanggrahan
Rangkas Bitung
Mandirancan
Incomer (Lgdar-Pdlrg)
Inc. (Garut-Bdsln)
Cikasungka
Cianjur II/Rajamandala
Lagadar II
Garut II
Cikasungka II/Nagreg
Cianjur III/Cipanas
Tangkuban Perahu II
Tangkuban Perahu I
PLTP
Rancakasumba
Rancakasumba II/
Sangian
Inc.(Rckek-Ckska)
Inc. (Tmbun-Pncol)
150 kV
Inc. (Rancaekek-Cikasungka)
PLTP Tampomas
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Banjar
Pangandaran II/Cikatomas
150 kV
Jatibarang
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
Indramayu baru
Inc. (Ksbru-Bkasi)
Subang Baru
Tangkuban Perahu II
PLTP
Fajar Surya W II
Ke
Kosambi Baru II
Jatigede PLTA
Dari
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
Konduktor
4
10
20
10
10
80
40
40
12
70
20
20
35
100
20
100
10
16
kms
0,99
1,97
0,99
0,99
7,88
3,94
0,79
3,94
1,18
0,79
0,49
10,50
1,97
1,97
3,45
9,85
1,97
9,85
0,99
2,40
0,30
Juta USD
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
APLN 2012
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
APLN 2013
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
879
04/02/2013 10:07:01
Jabar
Jabar
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
Provinsi
224
No
Kudus II
Boko
Tanjung Jati
Semen Grobogan
Pemalang
Pekalongan
Kudus
Kebasen
Kebasen
Batang
Weleri
Temanggung
Tanjung Jati
Sayung
Purwodadi
Kudus
Inc.(Kudus-Jpara)
Inc.(Bantul-Wonosari)
Jepara
inc (Mranggen-Purwodadi)
Pekalongan
Batang
Jepara
Brebes
Pemalang
Weleri
Ungaran
Wonosobo
Sayung
Inc Tx (Bawen-Tbrok)
Ungaran
Purwodadi
Bawen
Brebes
Inc.(Pctan-Wngri)
Pracimantoro/Nguntoronadi
Sunyaragi
Pedan
Inc. (Kbsen-Bmayu)
Bogor Baru II
Tambun II
Ke
Klaten
Kebasen II/Balapulang
Tambun III
Dari
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
1 cct, 1xHawk
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xHawk
2 cct, 1xHawk
2 cct, 2xTACSR520
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
1 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
Konduktor
10
10
48
62
33
53
30
56
62
76
22
120
20
68
63
73
10
13
20
10
kms
0,99
0,99
3,62
0,08
6,11
3,23
4,01
4,50
5,52
9,30
5,80
1,22
21,60
1,97
6,72
6,23
0,27
10,92
1,50
2,50
0,39
1,97
0,99
Juta USD
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2021
2021
COD
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
eksisting
eksisting
Rencana
Rencana
Status
JBIC II
JBIC II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
ADB-B2
APLN
APLN 2010
APLN
APLN 2010
APLN 2010
APLN 2012
APLN 2013
APLN 2010
APLN
APLN 2010
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
880
04/02/2013 10:07:01
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
Jateng
DIY
DIY
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
Provinsi
247
No
New Buduran/Sedati
Mount Dream
Kraksaan
Kedinding
Kalisari
Cheil Jedang
Banaran
Babat
Pacitan 150 kV
Pacitan 150 kV
Kentungan II/Kalasan
Pedan
Banyudono Baru
Sanggrahan II/Rajeg
PLTP Ungaran
PLTP Guci
PLTP Baturaden
Kalibakal II
Tambaklorok II
Pekalongan II/Kajen
Pandeanlamper II
Pemalang New
Dari
Inc.(Bngil-Waru)
Kasih Jatim
Probolinggo
Kalisari
Surabaya Selatan
New Jombang
Manisrejo
Tuban
PLTU Pacitan
Ponorogo II
Inc.(Pedan-Kentungan)
Wonosari
Inc.(Mjngo-Jajar)
Inc.(Sgrahan-Medari)
Bawen
Inc.(Klbkl-Bmayu)
Bumiayu
Inc.(Klbkl-Bmayu)
Tambaklorok
Inc. (Pklon-Pmlang)
Pandeanlamper
(inc Btang-Wleri)
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR330
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xTACSR330
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
4 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU1000
4 cct, 2xTACSR410
Konduktor
14
60
40
12
22
142
60
124
60
10
44
16
10
10
30
20
20
20
20
20
10
40
kms
0,20
1,38
8,47
3,94
1,18
2,17
13,32
9,00
18,60
9,00
1,50
3,39
1,58
0,99
1,50
2,96
3,94
1,97
1,97
1,97
1,97
25,97
6,00
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2016
2015
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2016
COD
On Going
Proposed
On Going
Rencana
On Going
Proposed
Committed
On Going
On Going
On Going
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Status
APLN 2010
APLN 2012
APLN
Unallocated
KE-III lot 11
APLN 2012
APLN
APLN
APLN Percepatan
APLN Percepatan
JBIC II
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
JICA
Sumber Dana
881
04/02/2013 10:07:01
Jawa Timur
Jawa Timur
291
292
Jawa Timur
283
Jawa Timur
Jawa Timur
282
290
Jawa Timur
281
Jawa Timur
Jawa Timur
280
289
Jawa Timur
279
Jawa Timur
Jawa Timur
278
288
Jawa Timur
277
Jawa Timur
Jawa Timur
276
287
Jawa Timur
275
Jawa Timur
Jawa Timur
274
286
Jawa Timur
273
Jawa Timur
Jawa Timur
272
285
Jawa Timur
271
Jawa Timur
Jawa Timur
270
284
Provinsi
No
Bangil New
Bangil
Kedinding
Grati
Ujung
Sekarputih
Kediri Baru
Gresik (GIS)
Wlingi II
Tulungagung II
Inc. (Bangil-Sidoarjo)
Sidoarjo
Pier
Kenjeran
Kertosono
Jayakertas/Kertosono
Gresik (Konv)
Tulungagung II
Kediri
Manyar
Inc. Babat-Tuban
Tanjung Awar-awar
PLTU
Inc.(Waru-Gresik)
Babadan
Driyorejo
Surabaya Barat
Surabaya Barat
Inc.(Swhan-Waru)
Mliwang
Simogunung (GIS)
Inc. (Pier-Pakis)
Lumajang
Kraksaan
Inc. (Bdran-Bngil)
Jayakertas
Ke
Purwosari/Sukorejo II
Probolinggo
Paiton
New Sidoarjo
New Porong
New Jombang
Dari
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
70 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
1 cct, 1xCU1000
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xCU1000
4 cct, 2xZebra
2 cct, 1xCU240
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR330
2 cct, 1xTACSR330
2 cct, 1xTACSR330
2 cct, 2xZebra
Konduktor
40
40
40
64
17
88
64
68
80
36
26
11
10
111
40
36
kms
3,00
4,20
3,94
9,60
2,55
13,23
9,60
1,74
6,70
7,88
0,60
5,40
10,39
3,96
1,59
1,97
6,98
0,20
8,34
5,61
0,19
0,38
3,55
Juta USD
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Proposed
Proposed
Rencana
Committed
Rencana
Rencana
Proposed
Committed
On Going
On Going
Proposed
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
Proposed
Committed
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
Status
JBIC II
JBIC II
Unallocated
APLN
Unallocated
APLN
APLN 2013
APLN
KE-III lot 11
KE-III lot 11
APLN 2012
APLN
APLN 2012
APLN
APLN
KE-III
APLN 2012
APLN 2012
APLN
APLN
APLN 2012
APLN
KE-III lot 11
Sumber Dana
882
04/02/2013 10:07:01
Provinsi
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
No
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
Antosari
Kapal
Celukan Bawang
Gilimanuk
Celukan Bawang
New Sanur
Jawa
Kapal
Kapal
Kapal
Sutami
PLTP Lawu
Ijen PLTP
Wilis/Ngebel PLTP
Tandes New
Kesamben PLTA
Kalikonto - II PLTA
Madura PLTU
Dari
New Kapal
Celukan Bawang
Celukan Bawang
Inc. (Pmron-Glnuk)
Inc.(Gnyar-Sanur)
Bali 3,4
Pesanggaran
Pesanggaran
Pesanggaran
Padangsambian
Gilimanuk
PLTA Karangkates
Magetan
Ngoro
Banyuwangi
Pacitan II
Tandes
Sekarputih/Mojoagung
Probolinggo
Inc. Sampang-Bangkalan
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 2xTACSR410
2 cct, 1xHawk
2 cct, 1xCU800
2 cct, 1xCU800
2 cct, 1xCU800
1 cct, 1xTACSR240
1 cct, 1xTACSR240
1 cct, 1xTACSR240
2 cct, 1xTACSR330
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xHawk
2 cct, 2xHawk
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xTACSR520
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
2 cct, 2xZebra
Konduktor
54
140
10
100
12
10
10
17
17
10
32
74
60
60
10
28
60
30
kms
5,32
21,00
1,50
15,00
0,90
0,06
35,42
29,51
29,51
2,24
2,24
1,22
0,66
0,99
2,44
5,65
5,91
5,91
1,80
2,76
0,39
5,91
2,96
Juta USD
2015
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2019
2019
2019
2019
2018
2017
2017
2017
2017
2016
COD
Rencana
On Going
On Going
On Going
On Going
Rencana
On Going
Committed
Committed
On Going
On Going
On Going
eksisting
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Committed
Status
Unallocated
APBN
APBN
APLN
APLN
Unallocated
KE
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Unallocated
IPP
IPP
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
Sumber Dana
883
04/02/2013 10:07:02
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
317
318
319
320
321
322
323
324
325
Provinsi
316
No
Bedugul PLTP
Gianyar II
Pemecutan Kelod
New Kapal
New Kapal
Negara
Kapal
Kapal
Antosari
Dari
Jumlah
Incomer (Gianyar-Sanur)
Baturiti
Inc.(Kapal-Gianyar)
Nusa Dua
Kapal
Gilimanuk
Baturiti
Pemecutan Kelod
Kapal
Ke
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
150 kV
Tegangan
2 cct, 1xZebra
2 cct, 1xHawk
2 cct, 2xTACSR410
1 cct, 1xTACSR240
2 cct, 2xTACSR410
4 cct, 2xTACSR410
1 cct, 1xTACSR240
Konduktor
9.073,36
10
34
54
20
76
76
28
47
kms
1.905,00
0,27
0,22
1,50
2,25
8,10
6,00
11,41
11,45
1,89
6,99
Juta USD
2017
2017
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
COD
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
JBIC II
Unallocated
Unallocated
ADB
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
884
04/02/2013 10:07:02
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Provinsi
No
Lautan Steel
Kopo
Indoferro
Gorda Prima
Cilegon lama
Cilegon Baru II
Asahimas II
Teluk Naga
Tangerang baru
Serang
Serang
Sepatan
Salira Indah
Rangkasbitung II
Pasar kemis
Lippo curug
Kopo
Cilegon lama
Cikupa
Cikokol/Tangerang
Cikande
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 5 LB, 1 BC
New, 4 LB, 1 BC
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 TB
Scope Proyek
120
120
60
120
60
60
60
60
120
120
60
60
60
60
60
60
60
MVA
9,99
1,23
6,31
5,69
0,62
0,62
9,99
7,84
23,92
2,15
2,15
1,71
2,15
4,30
0,52
9,99
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
Committed
Committed
Committed
Committed
Committed
On Going
Eksisting
On Going
Eksisting
On Going
On Going
Eksisting
On Going
Eksisting
On Going
On Going
Eksisting
On Going
On Going
Eksisting
Status
APLN 2010
ADB B4 (2004)
APLN 2011
APLN 2011
APLN
APLN
APBN 2011
APBN 2011
APLN 2010
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN 2011
ADB B4 (2004)
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
885
04/02/2013 10:07:02
Banten
46
Banten
38
Banten
Banten
37
45
Banten
36
Banten
Banten
35
44
Banten
34
Banten
Banten
33
43
Banten
32
Banten
Banten
31
42
Banten
30
Banten
Banten
29
41
Banten
28
Banten
Banten
27
40
Banten
26
Banten
Banten
25
39
Banten
Provinsi
24
No
Tangerang baru 2
Sepatan
Rawadano PLTP
Lippo Curug II
Lippo Curug
Dukuh Atas II
Teluk Naga II
Serang Selatan/Baros
Bintaro III/Jombang
Tangerang Baru II
Lengkong II
Jatake
Maximangando
Cengkareng
Cemindo Gemilang/Bayah
Bintaro II (GIS)
Bandara Soetta
Asahimas
malimping
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 5 LB, 1 BC
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
New, 3 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
120
60
120
120
120
120
120
60
60
60
MVA
2,15
2,15
1,23
7,84
1,23
6,61
7,84
9,99
7,84
9,99
9,99
9,99
6,31
0,62
0,62
1,23
8,34
23,92
5,07
1,23
1,71
2,15
6,61
Juta USD
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2016
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
COD
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
On Going
Committed
On Going
Proposed
Proposed
Rencana
Committed
On Going
Rencana
Committed
On Going
On Going
Committed
Status
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
APBN 2013
APLN 2012
IBRD Scattered I
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2012
ADB (Deutch)
KTT
APBN 2011
APLN
APLN
APBN 2011
Sumber Dana
886
04/02/2013 10:07:02
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
Banten
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Provinsi
47
No
Cipinang GIS
Cileduk
Chandra Asri
Balaraja
Kopo
Cilegon lama
Teluk naga 2
Tangerang Baru II
Serang Utara/Tonjong
Serang
Sepatan
Lippo curug 2
Lengkong III
Cilegon baru II
Teluk naga 2
Tangerang baru 2
Rangkas Bitung
Lippo curug 2
Teluk naga 2
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
New, 3 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
3,99
2,15
5,07
2,15
3,99
2,15
2,15
2,15
2,15
6,61
1,23
8,34
1,23
2,15
2,15
6,61
2,15
2,15
2,15
2,15
1,23
2,15
2,15
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2018
COD
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
APLN
APLN
APLN 2011
APLN
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
887
04/02/2013 10:07:02
DKI Jakarta
DKI Jakarta
84
92
DKI Jakarta
83
DKI Jakarta
DKI Jakarta
82
91
DKI Jakarta
81
DKI Jakarta
DKI Jakarta
80
90
DKI Jakarta
79
DKI Jakarta
DKI Jakarta
78
89
DKI Jakarta
77
DKI Jakarta
DKI Jakarta
76
88
DKI Jakarta
75
DKI Jakarta
DKI Jakarta
74
87
DKI Jakarta
73
DKI Jakarta
DKI Jakarta
72
86
DKI Jakarta
71
DKI Jakarta
DKI Jakarta
70
85
Provinsi
No
Jatiwaringin (GIS)
Harapan Indah
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Antasari/CSW II (GIS)
Tigaraksa
Priok Timur
New balaraja
Maximangando
Manggarai GIS
Kemayoran
Karet Lama
Jatake
Grogol GIS
Duri kosambi
Citra habitat
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
120
120
120
120
180
60
120
120
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
23,92
30,07
9,99
23,92
28,01
3,99
23,92
23,92
2,15
3,99
2,15
1,71
2,15
2,15
3,99
3,99
1,23
1,23
3,99
2,15
3,99
2,15
2,15
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
eksisting
eksisting
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
eksisting
On Going
eksisting
On Going
Status
APLN 2010
KE-III lot 6
APLN
ADB
APLN Percepatan
APLN
APLN
ADB (Deutch)
APLN
APLN
APLN 2009
APLN
APLN
APLN 2011
APLN 2010
APLN
APLN
KE Paket 8
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
888
04/02/2013 10:07:02
Provinsi
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
No
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
Bintaro 2 GIS
Balaraja New
Tigaraksa
Tangerang baru
Pelindo II
Miniatur GIS
Lengkong
Gambir Baru
Plumpang
Karet Lama
Karet Baru
Jatirangon 2
Bintaro
Petukangan
Lippo Curug
Legok
Legok
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 3 LB, 1 BC
New, 3 LB, 1 BC
Ex, 2 LB
Ex, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
New, 5 LB, 1 BC
Scope Proyek
60
120
60
60
60
60
60
120
120
120
60
60
60
60
60
MVA
3,99
8,34
3,99
1,23
2,15
2,15
5,07
5,07
3,99
2,15
1,23
1,23
0,62
0,62
9,99
1,23
23,92
23,92
2,15
2,15
2,15
2,15
6,31
3,99
Juta USD
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
On Going
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
On Going
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Status
Unallocated
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
APLN
APLN 2013
APLN
APLN
APLN 2013
APLN
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APLN 2013
APBN 2009/10
APLN 2013
KE-III lot 5
KE Paket 8
APLN
APLN 2012
APLN
APLN
APLN 2010
APLN
Sumber Dana
889
04/02/2013 10:07:02
DKI Jakarta
DKI Jakarta
131
139
DKI Jakarta
130
DKI Jakarta
DKI Jakarta
129
138
DKI Jakarta
128
DKI Jakarta
DKI Jakarta
127
137
DKI Jakarta
126
DKI Jakarta
DKI Jakarta
125
136
DKI Jakarta
124
DKI Jakarta
DKI Jakarta
123
135
DKI Jakarta
122
DKI Jakarta
DKI Jakarta
121
134
DKI Jakarta
120
DKI Jakarta
DKI Jakarta
119
133
DKI Jakarta
118
DKI Jakarta
DKI Jakarta
117
132
Provinsi
No
Tigaraksa
Penggilingan GIS
Manggarai GIS
Lengkong II
Lengkong 2 (indorama)
Jatiwaringin GIS
Cawang-2(GIS)
Ragunan
Penggilingan GIS
Pasar kemis
Cawang Lama
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 3 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
0
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
120
60
60
60
60
120
MVA
3,99
17,06
2,15
3,99
6,15
3,99
18,20
2,15
3,99
1,23
2,15
3,99
3,99
30,07
3,99
23,92
1,23
3,99
3,99
2,15
3,99
23,92
1,23
Juta USD
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
COD
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
On Going
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
APLN 2013
IBRD Scattered II
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
KE Paket 8
Unallocated
Sumber Dana
890
04/02/2013 10:07:02
Provinsi
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
No
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
Semanggi Barat
Penggilingan II (GIS)
Penggilingan (GIS)
Lengkong 2 (indorama)
Kemayoran II (GIS)
Jatirangon 2
Gandaria
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Lippo curug
Lengkong II
Kedungbadak baru
Jatirangon 2
Durikosambi II
Cawang Lama
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
MVA
1,23
2,15
17,06
6,15
2,15
2,15
2,15
17,06
2,15
6,61
1,23
25,98
3,99
9,99
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
3,99
17,06
1,23
1,23
Juta USD
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
891
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
No
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
Jatirangon 2
Cileungsi ii/Jonggol
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Bintaro 3/Jombang
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Pegilingan 2 GIS
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Harapan indah
Bintaro 3/Jombang
T. Rasuna/Pancoran GIS
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
2,15
3,99
3,99
3,99
3,99
2,15
2,15
3,99
2,15
3,99
23,92
3,99
2,15
23,92
6,15
3,99
3,99
3,99
3,99
2,15
3,99
3,99
25,98
Juta USD
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
892
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
Cianjur
Cianjur
Bandung utara
Bandung selatan
Penggilingan II (GIS)
Grogol II
Balaraja
Tigaraksa II
Tigaraksa
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Senayan Baru
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 2 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
60
60
MVA
1,71
1,23
2,15
4,46
2,15
2,15
3,99
3,99
3,99
17,06
6,61
3,99
6,61
2,15
2,15
6,61
1,23
3,99
23,92
1,23
3,99
2,15
2,15
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
APLN
APLN
APLN
APLN 2011
APLN
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
893
04/02/2013 10:07:03
Jawa Barat
Jawa Barat
223
231
Jawa Barat
222
Jawa Barat
Jawa Barat
221
230
Jawa Barat
220
Jawa Barat
Jawa Barat
219
229
Jawa Barat
218
Jawa Barat
Jawa Barat
217
228
Jawa Barat
216
Jawa Barat
Jawa Barat
215
227
Jawa Barat
214
Jawa Barat
Jawa Barat
213
226
Jawa Barat
212
Jawa Barat
Jawa Barat
211
225
Jawa Barat
210
Jawa Barat
Jawa Barat
209
224
Provinsi
No
Kosambi baru
Kiara payung
Jababeka
Indorama
Garut
Depok III
Depok III
Depok/Rawadenok
Dago Pakar/Cimenyan
Cirata baru
Cilegon Baru I
Cikumpay
Cikasungka
Cigereleng
Cibinong
Cibeureum
Cibatu
Cibadak Baru
Ciawi Baru
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
120
60
60
60
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
120
MVA
2,15
2,15
8,34
2,15
0,47
6,15
2,15
1,71
2,15
1,23
1,23
2,15
8,34
2,15
1,23
2,15
2,15
2,15
1,71
2,15
2,15
1,23
8,34
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
eksisting
Proposed
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
eksisting
On Going
eksisting
On Going
On Going
Status
APLN
APLN
ADB B5
APLN
APLN 2011
APLN
APLN
APLN
APBN 2009/10
ADB B5
APLN 2012
APLN
ADB B4
APLN
APBN 2011
APLN
APLN
APLN
APLN
ADB
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
894
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
Sunyaragi
Sumedang
Sumadra
Subang
Sentul
Sentul
Santosa
Saketi II
Rengas dengklok
Rancaekek
Poncol baru
Pinayungan
Peruri
Pelabuhan Ratu
Pangandaran
Pangandaran
Padalarang Baru
Pabuaran
Mandirancan
Maligi
Lagadar
Kuningan
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
30
30
30
60
60
20
30
60
60
60
60
30
30
60
60
60
60
60
30
MVA
2,15
1,02
1,01
1,01
2,15
2,15
1,01
1,23
0,94
2,15
0,62
2,15
2,15
2,15
1,23
1,02
1,01
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
1,02
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
eksisting
On Going
eksisting
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Status
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
ADB B4 (2004)
APLN
APLN
APLN 2011
APLN
APLN
APLN
APBN 2009/10
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
895
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
Gandamekar
Garut
Cileungsi II/Jonggol
Cikijing
Cikedung
Cikarang Lippo
Cigereleng
Cibatu
Cibatu
Cibadak baru
Malangbong Baru
Ciamis
Ciamis
Bunar
Braga (GIS)
Bekasi Utara/Tarumajaya
Banjar
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Air Liquide
150/20 kV
Telukjambe
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Tegal herang
Tasikmalaya
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 2 LB, 1 BC
Scope Proyek
60
120
60
60
60
60
120
60
30
120
120
120
60
60
60
60
60
MVA
1,23
2,15
8,34
7,84
7,84
6,61
1,23
1,23
1,23
2,15
30,07
1,23
2,15
1,01
23,92
23,92
8,34
2,15
4,46
7,84
2,15
2,15
1,04
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
COD
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Rencana
On Going
On Going
On Going
On Going
Status
APLN
APLN
APBN 2009/10
ADB (Deutch)
APLN 2010
APLN 2012
APLN
APLN
APLN 2013
APLN 2012
APLN
APLN
ADB (Deutch)
ADB (Deutch)
ADB (Deutch)
APLN
KTT
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
896
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
Parakan kondang
New Tasikmalaya
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
New tasik
150/20 kV
Mandirancan
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Maligi
Majalaya
Lembursitu Baru
Lagadar
Kiarapayung
Karang Nunggal
Kadipaten
Jatiluhur PLTA
Jatiluhur Baru
Jatiluhur Baru
Jababeka
ITP
Indoliberty
Haurgeulis
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 5 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
New, 2 LB, 1 BC
New, 5 LB, 1 BC
Scope Proyek
20
60
60
30
120
60
30
120
60
60
60
MVA
1,02
1,23
2,15
8,46
1,23
0,62
0,94
9,99
1,23
2,15
1,23
6,61
8,34
6,31
1,23
0,62
6,61
1,23
0,62
4,46
2,15
6,31
8,46
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Rencana
On Going
Rencana
Proposed
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
Committed
Proposed
On Going
Proposed
Committed
On Going
Proposed
Proposed
On Going
On Going
Proposed
Status
Unallocated
APLN
Unallocated
APLN 2012
APLN
APLN 2012
APLN
APLN Percepatan
APLN
APLN 2012
APLN
APBN 2009/10
APBN 2013
APLN 2012
APLN
APLN 2013
APBN 2011
APLN
KTT
APLN 2012
APLN
APLN 2011
APLN
Sumber Dana
897
04/02/2013 10:07:03
Jawa Barat
Jawa Barat
314
315
Jawa Barat
Jawa Barat
313
322
Jawa Barat
312
Jawa Barat
Jawa Barat
311
321
Jawa Barat
310
Jawa Barat
Jawa Barat
309
320
Jawa Barat
308
Jawa Barat
Jawa Barat
307
319
Jawa Barat
306
Jawa Barat
Jawa Barat
305
318
Jawa Barat
304
Jawa Barat
Jawa Barat
303
317
Jawa Barat
302
Jawa Barat
Jawa Barat
301
316
Provinsi
No
Kamojang
Haurgeulis
Drajat
Drajat
Depok/Rawadenok
Dayeuhkolot (GIS)
Cimanggis II/Tengah
Cianjur
Balongan/Pertamina
Arjawinangun Baru
Win Textile
Ujungberung
Suzuki
Sunyaragi
Sukatani/Gobel
Semen Cibinong
Poncol Baru
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu
Parungmulya
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
New, 3 LB, 1 BC
New, 2 LB, 1 BC
New, 3 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
0
60
60
120
120
60
60
120
60
120
60
60
60
120
MVA
0,62
2,15
0,62
0,62
2,15
23,92
9,99
2,15
2,15
30,07
5,07
9,99
4,46
2,15
5,07
1,23
6,61
0,62
2,15
1,23
8,34
0,62
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
Proposed
On Going
Proposed
Proposed
Proposed
On Going
Committed
Proposed
Rencana
Committed
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
Committed
Proposed
On Going
Proposed
Rencana
On Going
Committed
Committed
Status
APLN 2012
APLN
APLN 2012
APLN 2012
APLN 2013
ADB (Deutch)
APBN 2011
APLN 2013
Unallocated
APBN 2013
APLN 2013
APBN 2009/10
KTT
APLN
APLN
APLN 2012
APLN 2010
APLN 2013
Unallocated
APLN 2012
APBN 2011
Sumber Dana
898
04/02/2013 10:07:03
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
Tanggeung/Cianjur Selatan
Tambun
Tambun
Sukamandi
Samator KIEC
Samator Cikande
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Saketi II
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Pemeungpeuk
Pelabuhan Ratu
Patuha PLTP
Patuha
Padalarang baru
Pabuaran
New Tasikmalaya
150/20 kV
150/20 kV
Muaratawar
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Lembur Situ
Kuningan Baru
Kosambi baru
Kiaracondong II/Rancanumpang
Kanci
Kamojang
Ext, 2 LB
New, 2 LB, 1 BC
New, 2 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Scope Proyek
0
60
60
60
60
30
60
60
60
120
60
120
60
MVA
6,61
1,71
2,15
1,23
4,46
4,46
1,23
2,15
1,02
1,23
3,28
0,62
1,71
1,23
1,23
7,84
2,15
0,62
9,99
2,15
9,99
7,84
0,62
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
COD
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
On Going
Rencana
Rencana
Proposed
On Going
Committed
Rencana
Proposed
Proposed
On Going
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
On Going
On Going
Proposed
Status
APLN 2013
Unallocated
APLN 2013
KTT
KTT
APLN
Unallocated
Unallocated
APLN
IPP
APLN
Unallocated
APLN 2013
APLN 2012
KE Paket 7
APLN 2013
APLN 2012
APBN 2014
Unallocated
APLN
APLN 2010
APLN 2012
Sumber Dana
899
04/02/2013 10:07:04
Jawa Barat
Jawa Barat
360
368
Jawa Barat
359
Jawa Barat
Jawa Barat
358
367
Jawa Barat
357
Jawa Barat
Jawa Barat
356
366
Jawa Barat
355
Jawa Barat
Jawa Barat
354
365
Jawa Barat
353
Jawa Barat
Jawa Barat
352
364
Jawa Barat
351
Jawa Barat
Jawa Barat
350
363
Jawa Barat
349
Jawa Barat
Jawa Barat
348
362
Jawa Barat
347
Jawa Barat
Jawa Barat
346
361
Provinsi
No
Cangkring Baru/Kapetakan
Bunar Baru
Braga (GIS)
Bengkok II
Bekasi Utara
Depok II
Babakan Baru
Ciseeng
Arjawinangun Baru
Ujungberung
Rangkasbitung II Ext
Rancakasumba
Kiaracondong ii/Rancanumpang
Kadipaten
Dawuan
Cileungsi ii/Jonggol
Cikedung
Tasikmalaya New
Tasikmalaya
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
120
120
60
120
60
120
120
180
120
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
MVA
9,99
9,99
3,99
9,99
2,15
9,99
9,99
0,00
9,99
6,61
2,15
1,23
1,23
1,23
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
8,34
1,23
2,15
Juta USD
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
COD
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
On Going
Rencana
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Committed
On Going
Rencana
Status
APBN 2014
APLN 2013
IBRD Scattered II
JBIC II
IBRD Scattered II
APBN 2014
APLN 2013
APLN 2013
APBN 2014
Unallocated
IBRD Scattered II
APLN
APLN 2013
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN 2013
APLN
Unallocated
Sumber Dana
900
04/02/2013 10:07:04
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
Rancakusumba
Poncol baru
Padalarang
Padalarang
Muaratawar
Majalaya Baru
Lagadar
Kracak Baru
Kiaracondong III/Cinambo
Kiaracondong II/Rancanumpang
Kamojang
Garut
Cikumpay II/Sadang
Cikasungka
Cibuni PLTP
Cianjur II/Rajamandala
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
120
60
120
60
60
120
120
60
120
120
120
120
MVA
2,15
2,15
7,84
8,34
1,23
1,23
2,15
8,34
2,15
6,61
8,34
1,23
1,23
0,62
1,23
9,99
2,15
0,94
9,99
8,34
9,99
9,99
Juta USD
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
COD
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Committed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Committed
Proposed
Proposed
Status
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
JBIC II
JBIC II
Unallocated
APLN
IBRD Scattered II
APLN
IBRD Scattered II
JBIC II
JBIC II
Unallocated
APLN 2012
APLN 2012
IPP
APBN 2013
IBRD Scattered II
IPP
APBN 2014
APBN 2014
JBIC II
IBRD Scattered II
Sumber Dana
901
04/02/2013 10:07:04
Jawa Barat
Jawa Barat
405
413
Jawa Barat
404
Jawa Barat
Jawa Barat
403
412
Jawa Barat
402
Jawa Barat
Jawa Barat
401
411
Jawa Barat
400
Jawa Barat
Jawa Barat
399
410
Jawa Barat
398
Jawa Barat
Jawa Barat
397
409
Jawa Barat
396
Jawa Barat
Jawa Barat
395
408
Jawa Barat
394
Jawa Barat
Jawa Barat
393
407
Jawa Barat
392
Jawa Barat
Jawa Barat
391
406
Provinsi
No
Pelabuhan Ratu
Mandirancan
Malangbong Baru
Kanci
Jababeka II/Pamahan
Ujungberung Ext
Ujungberung
Ujungberung
Telukjambe
Tegal herang
Tanggeung
Tambun II
Surade
Sumedang Baru/Tj.Sari
Sukamandi
Subang Baru
Serang
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
120
60
60
60
60
60
120
60
120
60
120
60
120
MVA
1,23
2,15
2,15
6,61
2,15
7,84
2,15
1,23
30,07
2,15
1,23
1,23
2,15
2,15
2,15
2,15
9,99
6,61
8,34
2,15
9,99
2,15
8,34
Juta USD
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
COD
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Status
APLN
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
FTP PLTP
Unallocated
Unallocated
JBIC II
APLN
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
APLN 2013
JBIC II
APBN 2014
IBRD Scattered II
APLN 2013
IBRD Scattered II
APLN 2013
Sumber Dana
902
04/02/2013 10:07:04
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
Pemeungpeuk
Pangandaran Baru/Cikatomas
New tasik
Kuningan Baru
Kosambi Baru
Kamojang
Indramayu Baru
Garut
Dayeuhkolot GIS
Dago pakar/Cimenyan
Cileungsi
Cikarang/lippo
Cibeureum
Cibabat ii/Leuwigajah
Bekasi ii/Pinggirkali
Banjar
Banjar
Sukatani/Gobel
Subang Baru
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
30
60
60
60
60
30
120
60
120
60
60
30
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
1,01
6,61
2,15
2,15
2,15
2,15
9,99
2,15
9,99
3,99
2,15
1,01
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
1,23
2,15
1,23
2,15
1,23
2,15
Juta USD
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
JBIC II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
903
04/02/2013 10:07:04
Jawa Barat
Jawa Barat
451
459
Jawa Barat
450
Jawa Barat
Jawa Barat
449
458
Jawa Barat
448
Jawa Barat
Jawa Barat
447
457
Jawa Barat
446
Jawa Barat
Jawa Barat
445
456
Jawa Barat
444
Jawa Barat
Jawa Barat
443
455
Jawa Barat
442
Jawa Barat
Jawa Barat
441
454
Jawa Barat
440
Jawa Barat
Jawa Barat
439
453
Jawa Barat
438
Jawa Barat
Jawa Barat
437
452
Provinsi
No
Pinayungan
Parungmulya
Mandirancan
Majalaya baru
Lagadar II/Bojong
Karangnunggal
Garut II
Depok/Rawadenok
Cikasungka II/Nagreg
Cikasungka
Cianjur III/Cipanas
Cianjur II/Rajamandala
Ciamis
Asahimas II
Sunyaragi
Subang baru
Rancakasumba II/Sangian
Rancakasumba
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
120
60
120
30
60
60
120
120
60
60
60
60
60
60
60
120
120
MVA
2,15
2,15
1,23
2,15
9,99
2,15
7,84
2,15
8,34
1,23
8,34
1,23
2,15
2,15
3,99
2,15
2,15
1,23
2,15
2,15
8,34
1,23
9,99
Juta USD
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2018
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
904
04/02/2013 10:07:04
Provinsi
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
No
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
Jababeka
Gandamekar
Cibatu
Kiaracondong III/Cinambo
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Pabuaran
150/20 kV
Lembang 150 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
Tegangan
Kosambi Baru
Kiaracondong ii/Rancanumpang
Kadipaten
Dawuan II/Cipasanggrahan
Dawuan
Cikijing
Bekasi utara
Bandung Utara
Tasikmalaya
Sumadra
Santosa
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
120
60
60
120
60
60
60
120
60
120
60
60
60
30
30
MVA
2,15
2,15
2,15
2,15
1,23
8,34
2,15
2,15
8,34
6,61
1,23
2,15
2,15
8,34
1,23
2,15
30,07
2,15
2,15
1,23
1,71
1,01
1,01
Juta USD
2021
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
905
04/02/2013 10:07:04
Cikumpay II/Sadang
Sukamandi
Sumedang Baru/Tj.Sari
Jawa Barat
497
Panasia
505
Jawa Barat
496
Jawa Barat
495
Tegal herang
504
Jawa Barat
494
Jawa Barat
493
Ciseeng
503
Jawa Barat
492
Indramayu Baru
Jawa Barat
491
Haurgeulis
502
Jawa Barat
490
Jatibarang
Jawa Barat
489
Mandirancan
501
Jawa Barat
488
Jawa Barat
487
500
Jawa Barat
486
Muaratawar
Jawa Barat
Jawa Barat
485
499
Jawa Barat
484
Jawa Barat
Jawa Barat
483
498
Provinsi
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
60
16
60
30
30
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
60
120
MVA
2,15
1,71
6,61
2,15
2,15
3,99
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
3,99
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
8,34
2,15
2,15
8,34
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
COD
eksisting
On Going
eksisting
On Going
On Going
eksisting
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
APLN
APLN
IBRD
APLN
APLN
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
906
04/02/2013 10:07:04
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
Provinsi
506
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 1 LB
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 4 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
120
60
MVA
2,15
2,15
7,84
2,15
2,15
2,15
1,04
2,15
0,62
0,62
2,15
1,71
5,99
1,23
1,23
2,15
2,15
2,47
2,15
1,71
8,34
1,23
2,15
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
eksisting
Status
APLN
IBRD
IBRD
APLN
IBRD
IBRD
IBRD
IBRD
APLN 2012
APLN 2012
APLN
APLN
APLN 2012
ADB
ADB
APLN 2012
APLN
APLN
APLN
APLN
IBRD
APLN
APLN
Sumber Dana
907
04/02/2013 10:07:05
551
543
550
542
541
549
540
539
548
538
537
547
536
535
546
534
533
545
532
531
544
530
Provinsi
529
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
1,71
1,71
2,15
1,71
1,14
1,71
1,14
2,15
1,14
1,14
1,04
2,15
1,71
2,15
1,71
1,04
2,15
1,14
2,15
1,71
1,04
2,15
2,15
Juta USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
On Going
Rencana
Committed
Committed
Rencana
Committed
Rencana
Rencana
Rencana
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Status
IBRD
Unallocated
APLN 2012
APLN 2012
Unallocated
APLN 2012
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN
IBRD
APLN
IBRD
IBRD
IBRD
IBRD
APLN
IBRD
APLN
IBRD
IBRD
IBRD
IBRD
Sumber Dana
908
04/02/2013 10:07:05
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
Provinsi
552
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 5 LB, 1 BC
Scope Proyek
0
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
1,14
7,84
9,99
2,15
1,04
1,71
2,15
2,15
2,15
2,15
7,84
1,23
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
1,71
2,15
2,15
2,15
6,31
Juta USD
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
COD
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Proposed
Proposed
Proposed
Rencana
Propose
Proposed
Proposed
Committed
Rencana
Status
IBRD Scattered II
JBIC II
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
APLN 2012
APLN
Sumber Dana
909
04/02/2013 10:07:05
597
589
596
588
587
595
586
585
594
584
583
593
582
581
592
580
579
591
578
577
590
576
Provinsi
575
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
120
60
60
60
60
60
60
120
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
2,15
2,15
2,15
9,99
2,15
1,23
1,23
2,15
1,23
6,61
2,15
1,71
7,84
8,34
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
7,84
7,84
Juta USD
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
IPP
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
JBIC II
Sumber Dana
910
04/02/2013 10:07:05
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
Provinsi
598
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Scope Proyek
0
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
30
60
60
60
120
60
60
60
MVA
1,71
2,15
1,14
2,15
2,15
2,15
2,15
1,71
2,15
1,71
2,15
2,15
1,14
2,15
2,15
2,15
6,61
2,15
9,99
2,15
1,71
2,15
1,23
Juta USD
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2018
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
911
04/02/2013 10:07:05
DIY
DIY
642
643
DIY
635
DIY
DIY
634
641
DIY
633
DIY
632
640
631
DIY
630
639
629
DIY
628
638
627
DIY
626
637
625
DIY
624
636
623
Mangkunegaran
Gejayan (GIS)
Kentungan Baru/Kalasan
Kentungan
Kentungan Baru/Kalasan
Godean
Wates
Wirobrajan
Kentungan
Bantul
Mangkunegaran
622
Provinsi
621
No
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
2,15
3,99
2,15
2,15
7,84
2,15
1,04
2,15
2,15
2,15
2,15
1,14
1,14
2,15
1,71
2,15
1,14
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
Juta USD
2020
2020
2019
2018
2016
2015
2014
2013
2013
2013
2012
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2020
2020
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Committed
On Going
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
JBIC II
IBRD Scattered II
Unallocated
APLN 2012
IBRD
APLN
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
912
04/02/2013 10:07:05
DIY
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
Provinsi
644
No
Manyar
Manisrejo
Magetan
Lumajang
Lawang
Kupang
Krembangan
Kraksaan
Kenjeran
Kebonagung
Karangkates
Gondang wetan
Caruban
Bulukandang
Blitar Baru
Blimbing
Banyuwangi
Bangil
Balongbendo
Balongbendo
Wates
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
60
60
30
60
60
60
60
60
60
60
60
30
60
60
30
60
30
30
60
60
60
60
60
MVA
2,15
2,15
1,01
2,15
1,71
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
1,01
2,15
2,15
1,01
1,71
1,01
1,01
1,14
1,71
2,15
2,15
0,52
Juta USD
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
eksisting
Rencana
Status
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Unallocated
Sumber Dana
913
04/02/2013 10:07:05
Jawa Timur
Jawa Timur
681
689
Jawa Timur
680
Jawa Timur
Jawa Timur
679
688
Jawa Timur
678
Jawa Timur
Jawa Timur
677
687
Jawa Timur
676
Jawa Timur
Jawa Timur
675
686
Jawa Timur
674
Jawa Timur
Jawa Timur
673
685
Jawa Timur
672
Jawa Timur
Jawa Timur
671
684
Jawa Timur
670
Jawa Timur
Jawa Timur
669
683
Jawa Timur
668
Jawa Timur
Jawa Timur
667
682
Provinsi
No
Karang pilang
Kalisari
Kalisari
Cheil Jedang
Bojonegoro
Bambe
Ujung
Turen
Trenggalek
Tandes
Situbondo
Sengkaling
Probolinggo
Polehan
Petrokimia
Pare
Pamekasan
Pakis/Malang Timur
Pacitan 150 kV
Ngawi
Nganjuk
Mranggen
Mliwang
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 3 LB, 1 BC
Ext, 1 LB
Scope Proyek
0
60
60
60
120
60
30
30
60
60
60
60
60
60
30
60
60
60
60
30
30
MVA
1,23
1,23
6,61
5,07
2,15
8,34
1,71
1,01
1,02
2,15
2,15
1,71
2,15
2,15
2,15
1,01
2,15
2,15
7,84
1,14
1,01
1,01
0,62
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
COD
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
eksisting
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
Status
APLN
APLN
APLN 2012
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN 2012
Sumber Dana
914
04/02/2013 10:07:06
Provinsi
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
No
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
Babadan
Wlingi II
Waru
Tulungagung II
Tulungagung II
Tarik
Surabaya Selatan
Simogunung (GIS)
Sby. Selatan
Purwosari/Sukorejo II
Ponorogo II
Paciran/Brondong
New Sidoarjo
New Porong
New Jombang
New Buduran/Sedati
Mount Dream
Manisrejo
Lamongan
Kediri
Kedinding
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/70 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
New, 2 LB, 1 BC
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
30
30
60
60
100
30
120
120
60
120
120
60
60
60
60
120
60
60
MVA
1,01
6,61
2,15
1,23
6,61
2,93
1,02
8,34
1,23
30,07
2,15
8,34
8,34
6,61
6,61
6,61
6,61
9,99
4,46
1,23
1,23
1,23
6,61
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
COD
On Going
On Going
On Going
On Going
On Going
Proposed
Rencana
On Going
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
On Going
Rencana
On Going
On Going
Proposed
On Going
On Going
On Going
Proposed
Status
APLN
KE-III Lot 10
APLN
APLN
APLN
APLN 2012
Unallocated
APLN
APLN
APLN
IBRD Scattered II
APLN
APLN
APLN
APLN
Unallocated
APLN
APLN
APLN 2012
APLN
APLN
APLN
APLN
Sumber Dana
915
04/02/2013 10:07:06
Jawa Timur
Jawa Timur
727
735
Jawa Timur
726
Jawa Timur
Jawa Timur
725
734
Jawa Timur
724
Jawa Timur
Jawa Timur
723
733
Jawa Timur
722
Jawa Timur
Jawa Timur
721
732
Jawa Timur
720
Jawa Timur
Jawa Timur
719
731
Jawa Timur
718
Jawa Timur
Jawa Timur
717
730
Jawa Timur
716
Jawa Timur
Jawa Timur
715
729
Jawa Timur
714
Jawa Timur
Jawa Timur
713
728
Provinsi
No
Sengkaling
Sekarputih
PLTA Tulungagung
Ngoro
Madura PLTU
Cerme
Bangil New
Babadan
Tulungagung II
Sekarputih
PLTA Sengguruh
Mojoagung
Kertosono
Driyorejo
Watudodol
Paiton
Kediri Baru
Jaya Kertas
Genteng
Bumi Cokro
Bondowoso
Bangkalan
Alta prima
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 4 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
120
60
60
30
60
60
60
60
60
60
60
60
60
MVA
1,71
1,71
3,42
2,15
2,47
1,71
9,99
2,15
2,15
1,23
1,01
1,71
1,23
2,15
6,61
2,15
1,23
1,23
2,15
2,15
1,14
1,14
1,71
Juta USD
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
COD
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Committed
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Committed
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
On Going
Status
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
IBRD Scattered II
IPP
IsDB/ADB
JBIC II
IBRD Scattered II
Unallocated
APLN
Unallocated
Unallocated
APLN
Unallocated
APLN
Unallocated
APLN 2013
APLN 2013
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
APLN
Sumber Dana
916
04/02/2013 10:07:06
Provinsi
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
No
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
New Buduran/Sedati
Gili Timur
Wonokromo (SBS)
Tanggul
Tandes New
Sukolilo
Sby. Selatan
Sampang
Probolinggo
New Pacitan
Manyar
Lumajang
Jember
Jaya Kertas
Blimbing
Banaran
Alta prima
Undaan
Trenggalek
Siman
Sidoarjo
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
30
60
60
60
60
60
60
MVA
2,15
2,15
0,90
2,15
1,71
6,61
2,15
2,15
1,14
1,23
2,15
2,15
2,15
2,15
1,14
2,15
0,94
2,15
1,71
2,15
2,15
2,15
2,15
Juta USD
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IsDB/ADB
IsDB/ADB
Unallocated
IBRD Scattered II
IsDB/ADB
IsDB/ADB
IPP
Unallocated
IsDB/ADB
IsDB/ADB
IBRD Scattered II
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
IsDB/ADB
IsDB/ADB
IBRD Scattered II
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
Sumber Dana
917
04/02/2013 10:07:06
Jawa Timur
Jawa Timur
773
781
Jawa Timur
772
Jawa Timur
Jawa Timur
771
780
Jawa Timur
770
Jawa Timur
Jawa Timur
769
779
Jawa Timur
768
Jawa Timur
Jawa Timur
767
778
Jawa Timur
766
Jawa Timur
Jawa Timur
765
777
Jawa Timur
764
Jawa Timur
Jawa Timur
763
776
Jawa Timur
762
Jawa Timur
Jawa Timur
761
775
Jawa Timur
760
Jawa Timur
Jawa Timur
759
774
Provinsi
No
Lawang
Kalisari
Caruban
Tuban
Tanggul
Sumenep
Polehan
Petrokimia
Ngoro
Nganjuk
Magetan
Kebonagung
Genteng
Dolopo
Banyuwangi
Babat/Baureno
Turen
Sutami
Pamekasan
Pacitan II
Ngawi
Ngagel (SBS)
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 1 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Ext, 2 LB
Scope Proyek
60
60
30
60
60
60
60
30
60
30
60
60
30
60
30
60
60
60
MVA
1,71
2,15
0,94
1,71
2,15
1,71
2,15
1,01
2,15
0,62
0,94
1,23
1,71
2,15
1,01
1,23
1,71
1,01
1,23
1,71
1,23
2,15
1,14
Juta USD
2020
2020
2020
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2018
2018
2018
2018
2018
2018
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IPP
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
918
04/02/2013 10:07:06
Provinsi
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
Bali
No
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
Pesanggaran
Pemaron
Payangan
New Sanur
Kapal
GIS Bandara
Gianyar
Celukan Bawang
Pemaron
Padangsambian
Nusa dua
Negara
Baturiti
Tulungagung II
New Sukorejo/Purwosari
Karangkates
Sengkaling
New Buduran/Sedati
Mojoagung
Mliwang/Dwima Agung
Meranggen/Maospati
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
70/20 kV
Tegangan
Scope Proyek
60
60
30
60
60
60
60
30
60
50
60
30
30
30
60
60
30
60
60
60
60
60
30
MVA
6,61
1,71
2,15
6,61
2,15
6,61
1,71
9,08
2,15
1,71
1,14
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
1,01
2,15
2,15
2,15
1,71
1,71
1,02
Juta USD
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2021
2021
2021
2021
2020
2020
2020
2020
2020
COD
Rencana
On Going
On Going
Rencana
On Going
Committed
On Going
On Going
On Going
eksisting
eksisting
On Going
On Going
On Going
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Status
Unallocated
APLN
APLN
Unallocated
APLN
APLN 2012
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
APLN
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Sumber Dana
919
04/02/2013 10:07:06
Bali
Bali
815
816
Bali
Bali
814
821
Bali
813
Bali
Bali
812
820
Bali
811
Bali
Bali
810
819
Bali
809
Bali
Bali
808
818
Bali
807
Bali
Bali
806
817
Bali
Provinsi
805
No
New Kapal/Kerambitan
Clk bawang
New Gianyar/Dawan
New Sanur
Baturiti
Negara
Gilimanuk
Bandara (GIS)
Payangan
Gianyar II
Nusa Dua
Jumlah
Negara
Amlapura
Kapal
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
150/20 kV
Tegangan
Ext, 2 LB
New, 2 LB
Scope Proyek
44.489
60
30
60
60
60
60
30
60
60
60
60
60
30
60
60
MVA
3.348
2,15
2,15
2,15
2,15
1,23
6,61
2,15
1,71
3,99
1,71
7,84
1,71
35,83
2,15
1,71
1,14
3,90
Juta USD
2020
2020
2019
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2014
2014
COD
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Rencana
Rencana
Proposed
Proposed
Rencana
Proposed
Rencana
Committed
Status
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
Unallocated
IBRD Scattered II
IsDB/ADB
Unallocated
IBRD Scattered II
IsDB/ADB
APLN 2013
IBRD Scattered II
ADB
Unallocated
IBRD Scattered II
Unallocated
IPP
Sumber Dana
04/02/2013 10:07:06
Lampiran C1.6
PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN
SISTEM JAWA BALI
04/02/2013 10:07:06
922
04/02/2013 10:07:06
SUTET
Kit 500 kV
GITET 500 kV
HVDC
SURALAYA
CILEGON
NEW SURALAYA
KEMBANGAN
M.TAWAR
CISOKAN
INDRAMAYU
JAWA-1
T.JATI A
JAWA-3
PEMALANG
ADIPALA
KESUGIHAN
/RAWALO
MATENGGENG
CILACAP
TASIKMALAYA
CIGERELENG
BANDUNG SELATAN
UJUNGBERUNG
SAGULING
MANDIRANCAN
CIRATA
CIBATU-2
BEKASI
NEW BLRJA
CAWANG
TAMBUN
LENGKONG
CAWANG-2
GANDUL
CIBATU
CIBINONG
BOGOR-X
DEPOK
DURIKOSAMBI
M.KARANG PRIOK
BANTEN
HVDC
PEDAN
BANTUL
G
UNGARAN
JATENG
T.JATI B
KEDIRI
GRATI
SURABAYA
SELATAN
TANDES
BANGIL
KRIAN
NGIMBANG
GRESIK
PAITON
KAPAL
AMPLA
923
04/02/2013 10:07:07
HVDC
SLIRA
PRETY
MPING
BAROS
KOPO
PCADM
TOJNG
RKBTG
PCADM II
SRANG
SRANG II
CLGON
PLTU BNTEN
CLGN 2
SLAYA2
CLGMA
SRANG III
KSTEL
SKETI
PLTU LBUAN
MENES
ASAHI
PRYMA
MTSUI
PENI
SLAYA
BAYAH
BUNAR II
BUNAR
DPK4
CIAWI
UBRUG
CIBNG
TMBUN
LBSTU
BGBRU
CBTBR
CNJUR
CBATU
MTWAR
BKASI
PRIOK
CWANG
CMGIS
CBDKBR
SALAK LAMA
KDBDK
SALAK BARU
PLTU PRATU
SURADE
PRATU
GNDUL
DEPOK
KRCAK
BOGOR X
SRPNG
LKONG
LEGOK
PTKNG
BNTRO
KMBNG
CKRNG
MKRNG
CWANG2
DUKSMBI
NTGRNG
PLTU TLNGA
CKUPA
JTAKE TGRNG
CITRA
PKMIS
TGRSA
BLRJA
NBLRJA
CKNDE
SPTAN
TLNGA
TSMYA
CGRLG
SGLNG
CRATA
IDMYU7
924
04/02/2013 10:07:08
HVDC
BNTEN
BLRJA
CKNDE
LIPPO
CSENG
TGRSA II
TGRSA
LKONG
LEGOK
CITRA
LKONG III
SRPNG
LKONG
CLDUG III
BNTRO III
BNTRO
GRGOL
KMANG
CSW II
DNYSA
DNYSA II
SMBRT
Old
KARET
CLGON
CMGIS II
GNDUL
PDNDH
CSW 3
CSW
SNYAN
NSYAN II
KBJRK
SMBRT II
MKRNG III
MKRNG
GRGOL II
PDNDH II
NSYAN
PTKNG
Old
DRKSB
DRKSB III
DMGOT
KAPUK
BNTRO II
KMBNG
New
CKRNG
LKONG II
CLDK
TGBRU
LIPPO II
TNAGA II
SPTAN III
TGBRU II
CLDUG II
TGRNG
JTAKE
MAXIM
TGRNG III
MLNIUM
LAUTS
CKUPA
PSKMS
SPTAN II
SPTAN
TNAGA
PLTU LONTAR
3 x 300 MW
DPBRU
RGNAN
DRTGA
PCRAN2
TMRSD
DKTASII
DKTAS
TSMYA
BGORX
DEPOK III
TJBRT
PSMEDE
MPANG
Old
KTPNG
GNSRI
KBSRH
STBDI
AGP
AGP II
New
BDKMY
ANGKE
MKRNG
KDBDK
CMGIS
GDRIA
MNTUR
CWANGBR
JTNGN
MNTUR II
JTWRG II
PGLNG II
SNTUL
BKASI
MRNDA
CBATU
GDMKR
TMBUN
TMBUN II
JBEKA
CBATU
CKRNG
FAJAR
SKMDI
CBTUBR
KSBRU
KSBRU II
MTWAR
JBEKA II
BGBRU
CLGSI
TMBUN
PGLNG
CLGSI II/
JONGGOL
CBBUR
ITP
CIBNG II
SGLNG
ASPEK
SCBNG
JTWRG
PNCOL
PGDNG
PGSAN
PKRNG
KDSPI
HRPDH
KDSPI II
KLPGD II
CKG TWSHP
KLPGD
PRIOK
PDKLP
PLPNG
GMBRU
PLMAS
KMYRN II
KMYRN
CIPNG
TTNGI
CIBNG
MGRAI
GPOLA
CWANG
TMRSD II
GBLMA 2
GBLMA-2
GBLMA
CIPNG II
MGBSR II
JAKARTA
MGBSR
ANCOL
TELUK
925
04/02/2013 10:07:08
SLKBR
SLKLM
CIAWI
BGBRU
KDBDK
UBRUG
CMGIS
CWANG
LBSTU
CNJUR
A
MKSRI
SKTNI
TGENG
CSKAN
CNJUR II
CBATU
FJAR2
TMBUN
CIBNG
BKASI2
BKASI
CBTUBR
MTWAR
PLTU JAWA-5
BKSUT
MRNDA
PTUHA
SGLNG
CRATA
SNTSA
LMJAN
CKLNG
CGRLG
DGPKR
PMPEK
MJLYA
KMJNG
SMDRA
WYNDU P
CKSKA
DRJAT
GARUT II
GARUT
PRKAN
CKDNG
MLBNG
PRKAN II
HRGLS
SMDNG
RCKEK
SBANG II
SBANG
INDMY II
JABUT
UBRNG
KCDG II
KCDG III
KCDG
SRANG
CGRLG
BDSLN
LGDAR
LGDAR2
BDTMR
BADUT
PDLRG II DAGO II
SKMDI
IDMYU7
PBRAN
CKPAY
PWKRT
CKPAY II
DWUAN
PDLRG
JTBRU
CGNEA
JTLHR
IDBRT
KSBRU
RKDLK
TASIKBR
TASIK
UBRNG
CIAMIS
KRNGGAL
TASIK II
CNKRNG
BNJAR
KANCI
CRBON
PLTU Jawa-3
U
MJNANG
SWITCHING JAWA-3
PLTU Jawa-1
BBKAN
PGDRN
MTNGGENG
SRAGI
PGDRN II
KNGAN
KNGAN2
MDCAN
PLMNAN
ARJWN
CKJNG
KDPTN II
KDPTN
CKRNG2
JTBRG
INDMY
SMTRA
LOMANIS
KLBKL
KBSEN
RWALO
BMAYU
BRBES
926
04/02/2013 10:07:09
CIBNG
BOGOR X
LBSTU
BGBRU
CNJUR III
CNJUR
CSKAN
CNJUR II
SGLNG
PTUHA
CRATA
CBABAT2
LMJAN
PNSIA
SNTSA
KMJNG
MJLYA
SMDRA
PMPEK
DRJAT
PYDAP
WWNDU
RCKEK
PYDAP II
KCDNG II
UBRNG
BTMR
BNKOK II
DPKAR
BDSLN
DKLOT
CGRLG2 CGRLG
CBREM BRAGA
CBBAT
CKLNG
CGRLG
LGDAR
LGDAR II
CBBAT III
BADUT
DAGO
DAGO II
PWKRT
CBBAT IV
CKPAY
PDLRG II
PDLRG
JTLHR
CKSKA
GARUT
GARUT II
UBRNG
UBRNG2
CKSKA II
SMDNG
MLBNG
PRKAN
SRAGI
TASIK
KRNGAL
CAMIS
TASIK II
MDCAN
KDPTN II
TASIKBR
KDPTN
ARJWN
927
04/02/2013 10:07:09
JAWA 2
JAWA-2
RWALO
ADIPALA
RWALO7
KLBKL
PMLNG
KLBKL II
KBSEN
BLPLG
BMAYU
BRBES
NSTRA
MJNANG
TJATA
MDCAN
PKLON
KBMEN
GBONG
MRICA
KAJEN
WADAS L.
WSOBO
GRUNG
WATES
BANTUL
WRBJN
BNTUL
RAJEG
MDARI
SGRAH
UNGAR
PDPYG
RDGRT
SRDOL
PYNGN
KLSAN
SMANU
KLTEN
WSARI
MKGRN
GDRJO
WNGRI
PEDAN
BYDRU
JAJAR
MJNGO
KDMBO A
KUDUS
JPARA II
SYUNG
BYNDO
BRNGI
JELOK
TBROK IITBROK
KLNGU
SCANG
TMGNG
WLERI
PWRJO
JATENG
PMLNG7
DIENG
BTANG
TJATI
JPARA
GU
PTIRU
PALUR
SRGEN
NGNDI
KUDUS II
JKULO
PATI
PWRDI
RBANG
NGAWI
BLORA
PLTU PCTAN
PLTU JATENG
KDIRI
MNRJO
SBRAT/NGMBNG
CEPU
928
04/02/2013 10:07:09
TJATA
MDCAN
PMLANG
KAJEN
PKLGN
PEMALANG
BTANG
WLERI
PLTU JATENG
RDGRT
KWNGU
PDLAM
SLIMA
UNGAR
BSB
PDPYG
SRDOL
PDLAM II
KLSRI
TBROK II
KRPYK
TBROK
A
JELOK
PEDAN
BAWEN
MRGEN
SYUNG
PWRDI
TJ JATI
929
04/02/2013 10:07:10
UNGRN
MLWNG
BABAT
PCRAN
LNGAN
SKTIH
TARIK
NGMBNG
BLNDO
KSJTM
CERME
KRPLG
DIRJO
GRATI
MIWON
KRIAN
BAMBE
SMBKREP
ALPMA
SGRSK
BRATA
PKMIA
SGMDU
MNYAR
BNGIL
SDRJO
SDATI
BBDAN
ISPNDO
WARU
SMGNG
DARMO
TNDES
SMPANG
MPION
RNKUT
WKRMO
NGGEL
GG
KPANG
BDRAN
SWHAN
KRMBNG
GBONG
UJUNG
UNDAN
GLTMR
PERAK
KLSRI
GRATI
SBSLN
SLILO
KNJRAN
KDDING
BKLAN
930
04/02/2013 10:07:10
WNGRI
PDAN
PNRGO
DLOPO
MRGEN
NGAWI
CEPU
PLTU PCTAN
PCTAN
MGTAN
BLORA
PTLAG
TRGLK
MNRJO
CRBAN
TLGNG
KDIRI
NGJUK
WLNGI
STAMI
PLHAN
TUREN
PAKIS
PWSRI
SKRJO
LWANG
BLBNG
SGRUH GPNGN
KKTES II
KBAGN
SKLNG
BLKDG
PDAAN
BCKRO
GRATI
PIER GDWTN
RJOSO
PRONG
BNGIL-N
SBSLN
BKLAN
BDRAN
SMGNG
TNDES
BNGUN
TARIK
NGORO
MNRJO
KKTES
SLREJO
PARE MDLAN
SIMAN
KRTSNO
BLTRU
SKTIH
KRIAN
CERME
GRSIK
MNYAR
JATIM
BLNDO
TJIWI
AJMTO
PCRAN
LNGAN
MGUNG
PLOSO
NGBNG
BABAT
u PLTU TJAWR
BNRAN
SYZZG
JYKTS
JMBNG
TUBAN
KEREK
NGORO
MLWNG
LMJANG
PBLGO
SPANG
U
PMKSN
TGGUL
KRSAN
MADURA
PITON
JMBER
BDWSO
SMNEP
GTENG
STBDO
BWNGI
BALI
931
04/02/2013 10:07:10
BWNGI
PITON
GLNUK
NGARA
U
CLKBWG
KAPAL-N
ANSRI
PMRON
NSDUA
PSGRN
SANUR
SANUR II
GNYAR-II GNYAR
UBUD
BNDRA
NSDUA II
KAPAL
BTRTI
AMPRA
04/02/2013 10:07:11
LAMPIRAN C1.7
Analisis Aliran Daya
Sistem Jawa Bali
04/02/2013 10:07:11
04/02/2013 10:07:11
04/02/2013 10:07:11
936
2918.0 MW
SLAYA7
483.0
BLRJA7
458.8
1070.6 MW
MW
680.4 M
461.0
DEPOK7
388.0 MW
460.8
-7.9 MW
W
GNDUL7
610.1 MW
524.9 MW
KMBNG7
1538.0 MW
470.9
529.5 MW
2085.7 MW
386.7 MW
CLGON7
80.0 MW
485.2
67.4 MW
485.3
63.3 MW
958.3 MW
681.3 MW
CWANG7
448.9
669.4 MW
447.8
857.6 MW
BKASI7
457.1
468.0
208.9 MW
TASIK7
155.9 MW
SGLNG7
458.1
MTWAR7
460.4 MW
300.0 MW
457.3
541.3 MW
CRATA7
455.9
907.5 MW
460.8
854.0 MW
CBATU7
500.0 MW
-1
173.2 MW
CIBNG7
626.6 MW
1090.2 MW
450.0 MW
1151.5 MW
346.8 MW
W
562.1 MW
604.1 MW
SLAYA7-2
MDRCN7
BDSLN7
457.3
379.7 MW
459.4
0.0 MW
461.3
UBRNG7
1191.3 MW
508.1 MW
841.8 MW
525.4 M
MW
125.2 MW
W
MW
847.4 M
: 20,823 MW
: 21,419 MW
: 597 MW (2.78%)
: 447.8 KV (GITET Bekasi)
: 2,683
2 683 MW
UNGRN7
2300.0 MW
TJATI7
477.6
794.8 MW
500.0
512.1 MW
NGMBG7
463.9
1 3 3 2 .2 M W
PEDAN7
KRIAN7
490.7
0.0 MW
478.3
654 5 MW
654.5
KDIRI7
457.0 MW
491.9
196.3 MW
GRSIK7
761.9 MW
359.2 MW
491.0
110 5 MW
110.5
345.3 MW
398.4 MW
282.0 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
1787.9 MW
1383.3 MW
8 MW
250.8
04/02/2013 10:07:11
2 0 2 9 .2 M W
GRATI7
535 0 MW
535.0
503.7
520.0
PITON7
3580.0 MW
630.0 MW
801.5 MW
520 1
520.1
630.0 MW
1524.3 MW
425.7 MW
1412.0 MW
GITET 500 KV
PITON97
GENERATOR
937
490.8
72.0 MW
490.6
489.7
-175.7 MW
CLGON7
2687 3 MW
2687.3
SLAYA7
560.0 MW
65.4 MW
SLAYA7-2
SLAYA7
2
564.9 MW
1 261.0 MW
740.4 MW
LKONG7
483.2
480.4
0.0 MW
1837.0 MW
526.2 MW
BLRJA7
477.9
7 4 1 .3 M W
685.4 MW
GNDUL7
DEPOK7
471.8 MW
477.7
551.1 MW
475.4
577.8 MW
KMBNG7
474.8
500.0
CWANG7
765.5 MW
0.0 MW
DUKSB7
476.2
946.0 MW
462.1 MW
BKASI7
766.4 MW
477.9
489.7
350.5 MW
TASIK7
343.6 MW
478.2
SGLNG7
481.0
372.8 MW
480.3
346.1 MW
CRATA7
357.8 MW
482 1
482.1
0.0 MW
841.6 MW
C BATU 7
277.3 MW
CIBNG7
511.8 MW
1249.1 MW
1 0 9 9 .2 M W
739.7 MW
479.7
UBRNG7
491.4
-7 8 .4 M W
RWALO7
200.6 MW
480.2
139.6 MW
483.4
362.0 MW
M D R C N7
BDSLN7
804.0 MW
MTWAR7
1481.6 MW
1 0 3 0 .6 M W
UNGRN7
2640.0 MW
493.4
486.2
9 8 7 .6 M W
PEDAN7
494.2
4 8 6 .7 M W
KRIAN7
492.3
951.2 MW
KDIRI7
473.9 MW
492.8
493.3
TX4
TX3
SBYSL
GITET 500 KV
1 7 3 7 .0 M W
GRATI7
542.8 MW
500.8
515.0
PITON7
3700.0 MW
600.0 MW
958.0 MW
515.0
600.0 MW
PITON97
1718.9 MW
4 1 1 .2 M W
500.0
0.0 MW
1623.4 MW
GENERATOR
143.7 MW
GRSIK7
373.7 MW
338.2 MW
495.3
159.2 MW
NGMBG7
359.6 MW
342.3 MW
6 5 4 .1 M W
515.0
530.8 MW
TJATI7
0.0 MW
: 22,464 MW
: 23,062 MW
: 598 MW (2.59%)
: 474.8 KV (GITET Cawang)
: 2,609
2 609 MW
0.0 MW
150.2 MW
B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
1284.0 MW
64.6 MW
778.6 MW
767.8
8 MW
304.9 MW
578.4 MW
423.9 MW
1090.2 MW
942..2 MW
210
09.2 MW
586.3 MW
0.0 MW
04/02/2013 10:07:11
938
488.8
-15.8 MW
489.9
77.4 MW
CLGON7
2317.3 MW
SLAY A7
494.2 MW
489.7
68.0 MW
671.8 MW
477.5
0.0 MW
481.2
743.8 MW
0.0 MW
480.4
0 0 MW
0.0
KMBNG7
BKASI7
370.7 MW
473.7
874.7 MW
471.2
602.5 MW
0.0 MW
1372.1 MW
BLRJA7
509.8 MW
LKONG7
1073.9 MW
W
450.0 MW
1053.8 MW
1374.8 MW
DUKSB7
DEPOK7
474.1
404.9 MW
W
244.4 MW
676.5 MW
475.4
TMBUN7
473.4
0 0 MW
0.0
297.5 MW
373.0 MW
486.4
-1 4.
1
339.9 MW
676.5
TASIK7
CLCAP7
RWALO7
780.8 MW
800.0 MW
24
4.4
2
-2 9.
297 9 MW
297.9
484. 0
256.1 MW
491.3
521.4 MW
MDRCN7
894.0 MW
UBRNG7
MTWAR7
1442.8 MW
SGLNG7
481.7
600 0 MW
600.0
CRATA7
480. 5
465.0 MW
475.4
965.9 MW
477.9
185.3 MW
CBATU7
CIBNG7
628.4 MW
274 6 MW
274.6
373.7 MW
413.6 MW
-110.8 MW
GNDUL7
CWANG7
469.0
930.4 MW
470.6
236.7 MW
482.3
494.8
30.5 MW
495.8
450.0 MW
BDSLN7
1033.1 MW
TJATI7
507.3
676.0 MW
515.0
583.9 MW
UNGRN7
1464.2 MW
PMLNG7
501.2
0.0 MW
2400.0 MW
145
50.2 MW
: 24,119 MW
: 24,587 MW
: 468 MW (1.90%)
: 469.0 KV (GITET Cawang)
: 2,946 MW
644.8 MW
527.5 MW
603.1 MW
-391.9 M
MW
914.7 MW
652.7 MW
W
-116.3 MW
1085.3 MW
751.2 MW
731.8 MW
SLAY A7-2
-243.3
71
.3
-6
492.7
514.1 MW
1370.3 MW
KDIRI7
501.3
488.1 MW
KRIAN7
493.4
948.9 MW
494.3
106.9 MW
GRSIK7
699.1 MW
426.5 MW
388.6 MW
498 5
498.5
36.2 MW
NGMBG7
PEDAN7
389.1 MW
439.5 MW
500.0 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
-122.5
2.4
-2
450.0
0 MW
2233.0 MW
GRATI7
379.0 MW
500.9
305..8 MW
503.5
0.0 MW
BNGIL7
515.0
PITON7
3800.0 MW
600.0 MW
427.0 MW
515.1
600.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
1716.2 MW
506.3 MW
1270.7 MW
499.5
305.4 MW
SBY SL
GENERATOR
2250.0 MW
04/02/2013 10:07:11
939
3174.3 MW
SLAYA7
CLGON7
478.7
-32.5 MW
480.6
84.2 MW
480.3
71.5 MW
966.8 MW
BLRJA7
500.0
631.3 MW
461.6
427.2 MW
465.9
606 6 MW
606.6
0.0 MW
LKONG7
1524.2 M
MW
600.0 MW
599.1 MW
W
1495.2 MW
1252.0 MW
SLAYA7-2
822.2 MW
1141.1 MW
460.1
KMBNG7
BKASI7
459.0
446.1
765.3 MW
447 9
447.9
922.7 MW
GNDUL7
304.3 MW
87.0 MW
483.2 MW
CIBNG7
CWANG7-2
500.0
0.0 MW
CWANG7
DEPOK7
556.4 MW
459.4
456.9 MW
460.3
576.6 MW
274.3 MW
DUKSB7
274.3 MW
425.9 MW
627.6 MW
457.2
282.5 MW
454. 0
533.9 MW
449.5
470 7
470.7
390.8 MW
458.2
TASIK7
CSKAN7
RWALO7
840.1 MW
CRATA7
367.9 MW
CLCAP7
459.3
405.5 MW
461. 6
358.3 MW
483.3
133.2 MW
UBRNG7
468.7
410.2 MW
MDRCN7
MTWAR7
1272.0 MW
1334.4 MW
SGLNG7
457.9
383.2 MW
-104.2 MW
0.0 MW
104.2 MW
452.8
0.0 MW
TMBUN7
454.1
539.8 MW
913.8 MW
CBATU7
0.0 MW
235.9 MW
1031.0 MW
W
MKRNG7
485.6
600.0 MW
-868.2 MW
BDSLN7
484.3
483 7
483.7
0.0 MW
BNTUL7
807.3 MW
875.5 MW
UNGRN7
498.0
814.6 MW
512.2
556.7 MW
TJATI7
1518.3 MW
PMLNG7
0.0 MW
2640.0 MW
558.8 MW
0.0 MW
0.0 MW
0.0 MW
516.9 MW
70.4 MW
845.6 MW
1013.5 MW
340.9 M
MW
-287.4 MW
651..6 MW
716
6.9 MW
711.1 MW
1502.3 MW
: 26,593 MW
: 27,190 MW
: 597 MW (2.20%)
: 446.1 KV (GITET Cawang)
: 3,035
3 035 MW
717.1 MW
481 3
481.3
544.6 MW
427.5 MW
480.4 MW
971.7 MW
PEDAN7
505.5 MW
491.0
-79.1 MW
NGMBG7
KDIRI7
KRIAN7
487.6
973.4 MW
490.0
485 7
485.7
715.9 MW
863.1 MW
206.4 MW
GRSIK7
492 1
492.1
0.0 MW
515.0
500.0
0.0 MW
KAPAL7
0.0 MW
PITON7
3900.0 MW
650.0 MW
515.3 MW
515.1
650.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
2076.8 MW
BNGIL7
GRATI7
540.0 MW
494.0
452.1 MW
1231.3 MW
486.4
642.8 MW
SBYSL
GENERAT OR
1873.4 MW
656.8 MW
6
B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
600.0 MW
6
644.5 MW
6
1901.4 MW
04/02/2013 10:07:12
940
524.4
556.4 MW
TPCUT7-HVDC
504.8
505.0
91.4 MW
278.2
278.2
103.2
103.2
BNTEN7
1561.5 MW
502 5
502.5
1424.3 MW
368.3 MW
DEPOK7
GNDUL7
953.1 MW
495.7
266.2 MW
494.2
805.3 MW
491.7
680.2 MW
553.9 MW
KMBNG7
491.5
1219.2 MW
BOGORX7-HVDC
111.3
-275.0
-275.0
111.3
493.7
LKONG7
DUKSB7
367.1 MW
BLRJA7
476.9 MW
495.5
29.9 MW
697.4 MW
1965.6 MW
657.0 MW
498.4
625.0 MW
1345.3 MW
556.4 MW
503 3
503.3
73.9 MW
CLGON7
3245.2 MW
SLAYA7
600.0 MW
820.5 MW
75.1 MW
1432.7 MW
186.8 MW
-186.5 MW
232.5 MW
143.8 MW
192.9 MW
CIBNG7
CWANG7-2
492.2
400 4 MW
400.4
CWANG7
491.5
644.7 MW
490.3
834.5 MW
210.5 MW
-254.6 MW
758.0
0 MW
BKASI7
162.8 MW
689.3 MW
254.9 MW
314.3 MW
494.8
TMBUN7
491.7
CLCAP7-2
TASIK7
503.6
RWALO7
672.8 MW
CRATA7
503.0
650.0 MW
MDRCN7
503.3
307.4 MW
497.5
454.0 MW
498.6
484.1 MW
503.3
419.5 MW
UBRNG7
656.1 MW
MTWAR7
1203.0 MW
946.1 MW
SGLNG7
CSKAN7
390.4 MW
496.4
0.0 MW
496.3
455 6 MW
455.6
-433.0 MW
493.8
602.5 MW
491.2
896.9 MW
493.8
471.9 MW
CBATU7
326.7 MW
433.0 MW
454.5 MW
538.4 MW
325.7 MW
114.6 MW
SLAYA7 2
SLAYA7-2
771.7 MW
503.0
650.0 MW
510.0
CLCAP7
44.4 MW
BDSLN7
1878
8.2 MW
JTENG7
BNTUL7
PMLNG7
494. 3
363.3 MW
UNGRN7
505.5
566.1 MW
539.1 MW
203.5 MW
315.1 MW
500.0
0.0 MW
515.0
461.6 MW
2640.0 MW
511.8 MW
MKRNG7
1090.7 MW
265.7 MW
W
747.3 MW
694.4 MW
491.1
1449
9.1 MW
959.8 MW
0.0 MW
186.8 MW
491.3
743.6 MW
247.0 MW
1148.2 MW
493. 4
502.9 MW
KDIRI7
KRIAN7
492.9
1067.6 MW
493.7
247.6 MW
GRSIK7
830.4 MW
276.8 MW
497.4
-44.7 MW
NGMBG7
PEDAN7
291.2 MW
TJATI7
1666.5 MW
: 28,894 MW
: 29,382 MW
: 488 MW (1.66%)
: 484.5 KV (GITET Muarakarang)
: 3,046
3 046 MW
12
299.9 MW
495.8
348.0 MW
515.0
523.4
342.3 MW
KAPAL7
343 7 MW
343.7
PITON7
3900.0 MW
650.0 MW
332.2 MW
515.0
650.0 MW
PITON97
GIT ET 500 KV
498.8
498.6
1420.2 MW
BNGIL7
GRATI7
764.5 MW
501.7
247.2 MW
1013.3 MW
499.1
610.7 MW
SBYSL
GENERAT OR
TX
498.8
TX
TX
2094.4 MW
58
82.8 MW
B e b an
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
32.2 MW
61
12.0 MW
2463.9 MW
W
04/02/2013 10:07:12
941
524.1
1021.0 MW
T PCUT 7-HVDC
504.8
505.0
93.8 MW
281. 3 MW
510.5
510.5
171.4
171.4
516.0
498.1
229.9 MW
496 7
496.7
232. 4 MW
758.8 MW
DEPOK7
483. 8 MW
BOGORX7-HVDC
221.3
-500.0
-500.0
221.3
495 9
495.9
269. 5 MW
LKONG7
BLRJA7
493.3
811 5 MW
811.5
1353.3 MW
KMBNG7
859.3 MW
493.1
588.5 MW 830.3 MW
487.4 MW
497.3
648.2 MW
1765 7 MW
1765.7
825.6 MW
499.4
495.4
520.9 MW
DUKSB7
338.3 MW
500.0 MW
BNT EN7
1021.0 MW
505.1
-142
142.9
9 MW
CLGON7
2398.2 MW
SLAYA7
500.0 MW
74.6 MW
40
00.3 MW
0.0 MW
320.9 MW
939. 9 MW
CIBNG7
CIGRE7
506.2
232.7 MW
GNDUL7
CWANG7-2
494.9
402.3 MW
494.1
610.1 MW
CWANG7
493.9
882.7 MW
B K A S I7
312.2 MW
MT WAR7
230.4 MW
475. 0 MW
501.5
49 6. 2
T MBUN7
498.3
372.8 MW
T ASIK7
506.6
500.9
418.0 MW
499.3
795.9 MW
497.9
505.6
503.7
500.0 MW
506.3
504.1
62.8 MW
506.2
503.7
500.0 MW
507.8
500.0 MW
115.4 MW
RWALO7
BDSLN7
510.2
JT ENG7
BNT UL7
4 9 1 .4
186 7 MW
186.7
258.7 MW
UNGRN7
505.1
617.2 MW
515.0
583.7 MW
2200.0 MW
35.5 MW
PMLNG7
404.5 MW
508.2
1600.0 MW
T JT IA7
0.0 MW
1166.8 MW
CLCAP7
442.5 MW
505.9
389.6 MW
507.2
520.3 MW
MDRCN7
500.0 MW
820.5 MW
527.4 MW
CRAT A7
CRBON7
800.0 MW
UBRNG7
1646.7 MW
322.6 MW
8.5 MW
503.3
336.0 MW
CLCAP7-2
338. 8 MW
CSKAN7
503.1
CBAT U7-2
298.8 MW
SGLNG7
665.6 MW
IDMYU7
276.9 MW
CBAT U7
476.5 MW
1203.0 MW
819.9 MW -154.3 MW
408.6 MW
224
4.0 MW
460.5 MW
728.3 MW
1655.2 MW
1088.5 M
MW
PRIOK7
225.4 MW
492.7
1077.4 MW
876..5 MW
338.2 MW
1323.1 MW
1
SLAYA7-2
138.4 MW
612.4 MW
0.0 MW
74.5 MW
1190.4 MW
1600.0 MW
MKRNG7
626.6 MW
575.9 MW
708
8.6 MW
585.5 MW
0.0 MW
665.4 MW
488.7
243.4 MW
308.5 MW
498.7
525.6 MW
4 8 4 .9
425.9 MW
KDIRI7
495.0
1353.5 MW
487.9
223.1 MW
BNGIL7
GRAT I7
489.3 MW
503.5
515.0
525.4
380.7 MW
KAPAL7
382.5 MW
PIT ON7
3450.0 MW
500.0 MW
354.7 MW
515.0
500.0 MW
PIT ON97
GITET 500 KV
1753.4 MW
406.6 MW
501.1
421.1 MW
SBYSL
GENERATOR
1208.2 MW
KRIAN7
948.3 MW
495.1
104.5 MW
493 7
493.7
423.4 MW
GRSIK7
T NDES7
897.9 MW
75.3 MW
NGMBG7
PEDAN7
232.6 MW
T JAT I7
1030.8 MW
: 29,917
29 917 MW
: 30,411 MW
: 494 MW (1.62%)
: 492.7 KV (GITET Muarakarang)
: 3,311 MW
1000.0 M
MW
800.0 MW
1360.2 MW
W
962.7 MW
9
423.6 MW
297.8 MW
Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
-401.3 MW
421.8 M
MW
1597.1 MW
04/02/2013 10:07:12
942
504.6
505.0
103.1 MW
523.7
570.6
BNT EN7
1211.0 MW
118.7 MW
500.5
468.1 MW
305 6 MW
305.6
489.9
297.6 MW
489.1
808.4 MW
DEPOK7
1186.7 MW
658.1 MW
BOGORX7-HVDC
-1250.0
-1250.0
669.2
669.2
LKONG7
489 6
489.6
336.3 MW
488.3
685.9 MW
246.4 MW
KMBNG7
935 5 MW
935.5
488.2
BLRJA7
449.9 MW
492.8
717.9 MW
496.7
DUKSB7
490.6
499.3
T ASIK7
CIGRE7
392.8 MW
CSKAN7
496.9
CLCAP7-2
-98.0 MW
498.5
550.0 MW
550.0 MW
497.6
250.7 MW
498.4
572.1 MW
498.8
567.2 MW
503.7
438.7 MW
503.7
750.0
50 0 MW
CRBON7
1182.1 MW
UBRNG7
CRAT A7
57.1 MW
402 8 MW
402.8
497.1
426.7 MW
SGLNG7
495.1
529.5 MW
492.5
614.5 MW
CBAT U7
930.2 MW
491.1
500.0
750.0 MW
IDMYU7
MT WAR7
CBAT U7-2
U7 2
535.3 MW
490.3
535.3 MW
981.0 MW
81.2 MW
TMBUN7
634.0 MW
552.8 MW
483.6 MW
492.3
900.0 MW
409.5 MW
801.9 MW
8
498.4
257.0 MW
BKASI7
263.6 MW
-9.1
9 1 MW
CIBNG7
-890.9 MW
GNDUL7
487.4
436.2 MW
CWANG7 2
CWANG7-2
486.6
649.0 MW
CWANG7
486.0
0 8 MW
1021.8
34
40.4 MW
319.3 MW
358.5 MW
488.9
750.0 MW
902.2 MW
491.1
1445.8 MW
900.0 MW
498.5
550.0 MW
503.4
335.0 MW
CLCAP7
445.0 MW
JTENG7
515.0
607.7 MW
2200.0 MW
480.5
414.3 MW
BNTUL7
-28.6 MW
UNGRN7
500.2
457.9 MW
-640.5 MW
PMLNG7
506.8
1800.0 MW
508.4
RWALO7
BDSLN7
T JT IA7
1000.0 MW
422.3 MW
MDRCN7
518.9 MW
0.0 MW
477.8 MW
-231.5 MW
1534.1 MW
-139.8 MW
675.5 MW
400.5 MW
500.0 MW
1037.1 MW
2631.3 MW
570.6
2631.3 MW1315.6
1315.6
503.7
289.0 MW
TPCUT 7-HVDC
CLGON7
2438.7 MW
SLAYA7
400.0 MW
79.5 MW
71
16.7 MW
488.9
1083.2 MW
750.0 MW
169.0 MW
-1.6 MW
SLAYA7-2
407.9 MW
MW
680.7 M
BKASI-3
777.1 MW
180
00.0 MW
PLGDG7
988.7 MW
W
417.1 MW
-10.0 MW
1248.3 MW
494.5 MW
409
9.9 MW
861.1 MW
MKRNG7
684 4 MW
684.4
476.0
-6.6 MW
292.3 MW
494.6
120.2 MW
46 9.1
1068 8 MW
1068.8
KDIRI7
492.2
995.4 MW
1192.9 MW
474.6
322 8 MW
322.8
515.0
PITON7
3600.0 MW
600.0 MW
524.5
496.0 MW
KAPAL7
498.9 MW
560.8 MW
515.0
600.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
1803.4 MW
BNGIL7
GRATI7
466.0 MW
499.8
458.2 MW
492.2
633.6 MW
SBYSL
GENERATOR
KRIAN7
1056.4 MW
493.7
85.4 MW
492.6
376.9 MW
GRSIK7
TNDES7
881.9 MW
374.2 MW
NGMBG7
PEDAN7
-82.4 MW
T JATI7
469.3 MW
: 32,905
32 905 MW
: 33,533 MW
: 628 MW (1.87%)
: 486.0 KV (GITET Bekasi)
: 1,504 MW
-733.1 MW
377.0 MW
350.9 MW
W
Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
1099.9 M W
617.8 M
MW
1536.9 MW
04/02/2013 10:07:12
943
T PCUT 7-HVDC
521.3
2084.0 MW
505.0
-1
.0
-1 0 0 .2
.2
00 -4 0 0 .0
488.9
00
990.4 MW
990
823.5 MW
495.5
490.6
374.9 MW
489.4
954.4 MW
25.6 MW
322.5 MW
DEPOK7
1693.8 MW
288.5 MW
LKONG7
489.5
129.0 MW
487.9
753.9 MW
-34.9 MW
KMBNG7
0 6 MW
707.6
487.7
465.8 MW
BLRJA7
585.8 MW
493.0
BOGORX7-HVDC
280.0 MW
1321.5 MW
667.2 MW
496.9
500.0 MW
490.1
8 6 .5
846.0 0 .2
5
0.0 MW
4 0 0 .2
DUKSB7
-643.8 MW
-800.0 MW
12.5 MW
CIGRE7
494.9
231.9 MW
422.8 MW
BKASI7
490.9
MTWAR7
1800.0 MW
489.3
T ASIK7
496.0
388.3 MW
494.7
647.5 MW
-137.8 MW
CRATA7
497.4
500.0 MW
500.5
0.0 MW
500.0 MW
496.0
154.0 MW
494.9
516.4 MW
4 9 4 .6
503.1 MW
498.3
638.9 MW
499.5
800.0 MW
CRBON7
497.3
500.0 MW
501.3
CLCAP7
438.2 MW
RWALO7
BDSLN7
504.3
BNT UL7
PMLNG7
476.1
511.3
717.7 MW
3900.0 MW
-46.2 MW
UNGRN7
494.6
558.1 MW
-610.1 MW
389.6 MW
455.7 MW
503.6
JTENG7
1700.0 MW
925.0 MW
MDRCN7
TJT IA7
1400.4 MW
IDMYU7
UBRNG7
313.8 MW
CBATU7
MGENG7
CLCAP7-2
405.6 MW
494.6
326.9 MW
SGLNG7
168.5 MW
CSKAN7
4 9 2 .4
616.0 MW
491.0
948.1 MW
490.2
498.5
800.0 MW
CBAT U7-2
500.8 MW
491.2
561.4 MW
1203.0 MW
TMBUN7
429.0 MW
478.9 MW
512.3 MW
16.3 MW
CIBNG7
-224.8 MW
GNDUL7
CWANG7-2
487.3
489.2 MW
486.2
714.9 MW
CWANG7
485.1
1066.0 MW
514.5 MW
1283.5 MW
212.9 MW
2
PRIOK7
63.0 MW
-4
BNT EN7
2084.0 MW
503.0
241.6 MW
CLGON7
2099.1 MW
504.6
80.5 MW
107.7 MW
SLAYA7
425.0 MW
479.0 MW
4
492.5
634.3 MW
1001.2 MW
219
9.1 MW
281.8 MW
156.0 MW
930.9 MW
800.0 MW
1800.0 MW
MW
1220.0 M
SLAYA7-2
521.9 MW
1700..0 MW
BKASI-3
702.6 MW
1357.3 MW
MKRNG7
-11.0 MW
1541.2 MW
W
55.1 MW
W
35
57.6 MW
2194.2 MW
W
406.5 MW
T JAT I7
-258.5 MW
1354.1 MW
,
MW
: 35,113
: 35,772 MW
: 659 MW (1.84%)
: 485.1 KV (GITET Bekasi)
: 2,388 MW
999.9 M
MW
752.8 M
MW
413.5 MW
658.7 MW
PEDAN7
473.1
GRDLU7
471.1
NGMBG7
98.8 MW
-69.3 MW
-183.9 MW
489.5
357.3 MW
888.7 MW
KDIRI7
466.1
1118.3 MW
KRIAN7
488.7
982.5 MW
GRSIK7
1123.9 MW
490.5
771.2 MW
TNDES7
115.6 MW
489.0
432.6 MW
432.8 MW
270.3 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
-942.5 MW
1598.8 MW
472.3
373.6 MW
BNGIL7
GRATI7
476 0 MW
476.0
497.4
471.2 MW
489.0
631.1 MW
SBYSL
GENERATOR
632.8 MW
1374.1 MW
04/02/2013 10:07:13
515.0
520.3
557.9 MW
KAPAL7
561.3 MW
PIT ON7
3450.0 MW
550.0 MW
431.4 MW
515 1
515.1
550.0 MW
PIT ON97
GITET 500 KV
944
T PCUT7-HVDC
524.3
2636.5 MW
501.2
-7.5 MW
490.2
485.1
398.1 MW
- 96.7 M W
379.0 MW
DEPOK7
484.2
955.6 MW
483.8
469.2 MW
391.5 MW
4 8 9 .7
CIBNG7
CIGRE7
489.6
180.3 MW
-269.4 MW
GNDUL7
CWANG7-2
482.3
533.9 MW
481.4
761.5 MW
CWANG7
480.6
1134 5 MW
1134.5
536.9 MW
1634.7 MW
436.1 MW
BKASI7
- 63.5 M W
485.6
MTWAR7
484.8
TASIK7
488.9
428.9 MW
491.3
665.8 MW
CSKAN7
CLCAP7-2
366.2 MW
SGLNG7
491.2
MGENG7
-513.8
513 8 MW
486.1
500.0 MW
493.0
500.0 MW
485.2
164.7 MW
489.6
559.0 MW
4 8 9 .4
563.6 MW
494.5
486.2
500.0 MW
T JTIA7
502.2
CLCAP7
776.2 MW
RWALO7
BDSLN7
502.0
509.8
451 6 MW
451.6
3700.0 MW
BNTUL7
PMLNG7
462. 4
TJAT I7
GRDLU7
460.8
0.0 MW
481.2
KDIRI7
4 5 7 .2
313.2 MW
493.3 MW
KRIAN7
1103 9 MW
1103.9
-614.3 MW -305.9 MW
810 5 MW
810.5
457.1
-309.4 MW
484.0
141.5 MW
482 0
482.0
501.2 MW
1262.9 MW
GRSIK7
TNDES7
898.0 MW
-458.3 MW
480.9
196.0 MW
NGMBG7
-506.0 MW
PEDAN7
-376.9 MW
UNGRN7
483.5
614.5 MW
-1093.6 MW
393.3 MW
392.0 MW
501.8
JTENG7
1650.0 MW
1000.0 MW
MDRCN7
571.8 MW
496.6
850.0 MW
CRBON7
504.4 MW
UBRNG7
CRAT A7
308.6 MW
448.2 MW
168.1 MW
4 8 9 .9
539.4 MW
487.1
645.4 MW
CBATU7
979.2 MW
486.9
499.1
1700.0 MW
CBAT U7-2
450.7 MW
489.7
370.9 MW
1633.2 MW
TMBUN7
467.2 MW
497.7 MW
534.4 MW
221.5 MW
0.0 MW
KMBNG7
BLRJA7
715 3 MW
715.3
DUKSB7
483.7
1998.7 MW
264.2 MW
LKONG7
484.7
BOGORX7-HVDC
239.4 MW
488.2
719.2 MW
514.8 MW
1012.7 MW
492.6
500.0 MW
564.5 MW
-639.0 MW
BNTEN7
846.0 MW
2636.5 MW
498.7
215.4 MW
CLGON7
2061.7 MW
500.8
83.1 MW
114.8 MW
SLAYA7
450.0 MW
SLAYA7-2
4 8 6 .6
1343.8 MW
491.1
71.4 MW
970.5 MW
146.6 MW
1700.0 MW
140.5 MW
310.5 MW
IDMYU7
19.6 MW
W
BKASI-3
705.9 MW
1102.8 MW
850.0 MW
330.3 MW
915.4 MW
479.1 MW
4
455.1 MW
1126.1 MW
W
PRIOK7
756.0 MW
1650.0 M
MW
1700.0 MW
W
207.9 MW
1.9 MW
101
1578.6 MW
MKRNG7
4.8 MW
1866.7 MW
940.6 MW
W
372.9 MW
2203.1 MW
W
57.9 MW
996.8 MW
: 37,415 MW
: 38,248 MW
: 833 MW (2.18%)
: 480,6 KV (GITET Bekasi)
: 941 MW
-1050.4 MW
501.5 MW
W
183.0 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
999.9 MW
W
1227.0 MW
467.0
512 7 MW
512.7
BNGIL7
GRAT I7
296.0 MW
492.2
594.6 MW
483.2
605.5 MW
SBYSL
GENERATOR
607.2 M
MW
1018.7 MW
04/02/2013 10:07:13
515.0
515.8
613.2 MW
KAPAL7
617.2 MW
PIT ON7
2800.0 MW
500.0 MW
452.0 MW
515.1
500.0 MW
PIT ON97
GITET 500 KV
945
509.6
2638.2 MW
TPCUT7-HVDC
CLGON7
2991.0 MW
S
SLAYA7
500.0 MW
SLAYA7-2
504.5
92.3 MW
505.0
127.5 MW
1265.5 MW
537.5 MW
-1250.0
667.1
667.1
1319.1
579.1
579.1
487.6
482.3
- 333.6 M W
482.6
445.1 MW
481.8
1026.7 MW
502.1 MW
DEPOK7
1932.7 MW
265.3 MW
LKONG7
483.4
607.1 MW
1160.4 MW
DUKSB7
629.2 MW
KMBNG7
805.0 MW
BLRJA7
489.0
827.7 MW
482.3
670.8 MW
488. 9
1771.1 MW
493.7
1600.0 MW
BJGRA7
-73.8 MW
BOGORX7-HVDC
-1250.0
1319.1
2638.2 MW
501.7
375.6 MW
494.1
500.0 MW
BNTEN7
1091.9 MW
485. 4
0.0 MW
GNDUL7
CWANG7-2
479.4
597.3 MW
478.5
834.7 MW
CWANG7
477.4
1261.2 MW
477.1 MW
CIGRE7
486.9
212.3 MW
91.2 MW
CIBNG7
BKASI7
451.3 MW
490.2
482.9
MTWAR7
TMBUN7
482.2
TASIK7
486.3
519.9 MW
489.2
665.8 MW
CSKAN7
CLCAP7-2
482.9 MW
SGLNG7
489.1
-714.5
714 5 MW
MGENG7
483.5
500.0 MW
492.0
373.1 MW
MDRCN7
500.0 MW
482.3
275.6 MW
486.9
677.8 MW
486. 9
674.5 MW
493.1
612.2 MW
495.5
800.0 MW
CRBON7
UBRNG7
CRATA7
617.2 MW
448.2 MW
487. 9
614.1 MW
485.0
645.4 MW
CBATU7
1081.0 MW
484.9
498.5
1600.0 MW
CBATU7-2
499.6 MW
488.7
411.8 MW
1633.2 MW
379.6 MW
540.7 MW
286.2 MW
564.9 MW
- 38.3 M W
BKASI-3
7.0 MW
547
1317.2 MW
313.2 MW
473.8 MW
1600.0 MW
333.6 MW
166.4 MW
IDMYU7
483.7
500.0 MW
CLCAP7
856.9 MW
RWALO7
BDSLN7
502.7
515.0
463.4 MW
3600.0 MW
456.6
465.2 MW
BNTUL7
TJATI7
-149.7 MW
GRDLU7
452.3
0.0 MW
481.1
167.0 MW
478.8
551.2 MW
KDIRI7
446.0
786.7 MW
778.3 MW
KRIAN7
1244 6 MW
1244.6
478.1
1399.2 MW
-470.4 MW -234.4 MW
926 3 MW
926.3
451.0
GRSIK7
TNDES7
898.0 MW
-358.6 MW
478.2
268.5 MW
NGMBG7
-418.4 MW
PEDAN7
-384.3 MW
UNGRN7
482.9
745.3 MW
-1059.2 MW
PMLNG7
502.4
1600.0 MW
JTENG7
414.5 MW
501.9
1000.0 MW
TJTIA7
1089.2 M W
1600.0 MW
MW
-50.5 M
PRIOK7
624.8 MW
853.2 MW
800.0 MW
399.4 MW
1588.2 MW
1839.6 MW
684.2 MW
6
913.8 MW
1600.0 M
MW
MKRNG7
1145.4 MW
1514.8 MW
1600.0 MW
143.4 MW
W
2.2 MW
112
-187.7 MW
24.4 MW
1393.1 MW
W
770.1 MW
92.7 MW
1972.4 MW
W
- 133.9 MW
927.1 MW
: 41,412
41 412 MW
: 42,369 MW
: 957 MW (2.26%)
: 477.4 KV (GITET Bekasi)
: 617 MW
-1013.8 MW
551.6 MW
W
107.3 MW
Beban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
Transfer daya dari mur ke barat
W
999.9 MW
1321.2 MW
457.8
509 5 MW
509.5
BNGIL7
GRATI7
296.0 MW
490.3
735.5 MW
479.5
758.1 MW
SBYSL
GENERATOR
760.7 M
MW
1308.0 MW
04/02/2013 10:07:13
515.0
517.5
468.0 MW
KAPAL7
470.3 MW
PITON7
3100.0 MW
500.0 MW
487.6 MW
515.1
500.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
04/02/2013 10:07:13
04/02/2013 10:07:13
948
2652.5 MW
484.9
BLRJA7
462.3
871.3 MW
MW
840.0 M
470.2
DEPOK7
406.7 MW
464.5
-131.0 M
MW
GNDUL7
499.3 MW
552.3 MW
KMBNG7
1356.4 MW
473.6
557.2 MW
1929.0 MW
333.4 MW
CLGON7
113.9 MW
486.8
71.0 MW
486.9
66.6 MW
1063.7 MW
654.4 MW
CWANG7
456.9
704.3 MW
454.9
940.8
9
0 8 MW
BKASI7
465.0
478.0
8 8 MW
148.8
TASIK7
250.3 MW
SGLNG7
466.0
657.8 MW
150.0 MW
465.4
449.3 MW
CRATA7
466.0
754.2 MW
471.9
1249.0 MW MTWAR7
CBATU7
200.0 MW
--39.5 MW
CIBNG7
665.0 MW
1059.7 MW
SLAYA7
985.9 MW
448.6 MW
W
306.8 MW
556.6 MW
400.0 MW
552.9 M
MW
14.5 MW
W
MDRCN7
BDSLN7
465.3
282.6 MW
468.4
0.0 MW
474.1
UBRNG7
1236.8 MW
390.3 MW
949.1 M
MW
942.4 MW
SLAYA7-2
UNGRN7
2200.0 MW
1365.0 MW
: 19,210 MW
: 19,680 MW
: 470 MW (2.39%)
: 454.9 KV (GITET Bekasi)
: 2,696
2 696 MW
495.5
484.1 MW
516.2
465.1 MW
TJATI7
NGMBG7
482.4
1 1 2 8 .5 M W
PEDAN7
494.5
515 8 MW
515.8
KRIAN7
495.8
809.5 MW
KDIRI7
338.2 MW
242.5 MW
499.2
496.6
186.9 MW
GRSIK7
761.9 MW
112 0 MW
112.0
225.5 MW
203.5 MW
328.6 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
1734.9 MW
260.2
2 MW
04/02/2013 10:07:14
1 6 7 1 .4 M W
GRATI7
535 0 MW
535.0
505.7
516.4
PITON7
2800.0 MW
400.0 MW
606.4 MW
516 4
516.4
400.0 MW
1152.2 MW
334.9 MW
1135.1 MW
GITET 500 KV
PITON97
GENERATOR
949
488.7
487.5
162.7 MW
CLGON7
2869 1 MW
2869.1
76.3 MW
488.6
69.3 MW
802.6 MW
SLAYA7
450.0 MW
1197.3 MW
639.5 MW
LKONG7
479.5
475.7
1623.2 MW
558.2 MW
BLRJA7
472.0
1 0 6 9 .2 M W
515.1 MW
GNDUL7
DEPOK7
465.3 MW
471.9
722.3 MW
469.2
612.7 MW
KMBNG7
CWANG7
471.3
833.4 MW
472.8
889.4 MW
BKASI7
792.9 MW
472.5
481.9
160.8 MW
TASIK7
401.4 MW
473.7
SGLNG7
472.8
124.0 MW
473.1
300.1 MW
CRATA7
178.9 MW
480 4
480.4
0.0 MW
470.2
UBRNG7
484.4
1 0 4 .2 M W
RWALO7
128.5 MW
469.3
346.2 MW
473.6
BDSLN7
1 2 3 9 .8 M W
991.3 MW
M D RC N 7
219.8 MW
1084.0 MW
MTWAR7
746.0 MW
CBATU7
366.7 MW
CIBNG7
497.6 MW
1051.6 MW
559.8 MW
157.5 MW
589.8 MW
711.8
8 MW
SLAYA7-2
SLAYA7
2
1 173.6 MW
: 20,776 MW
: 21,355 MW
: 579 MW (2.71%)
: 469.2 KV (GITET Kembangan)
: 3,029
3 029 MW
1 3 6 1 .1 M W
UNGRN7
2300.0 MW
1747.3 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
1485.3 MW
2.6 MW
1122
TJATI7
491.7
484.0
1 1 8 6 .4 M W
PEDAN7
493.4
4 2 7 .6 M W
KRIAN7
491.3
860.9 MW
KDIRI7
576.0 MW
446.9 MW
493.6
491.9
491.7
TX4
TX3
1 8 4 8 .1 M W
GRATI7
542.8 MW
500.0
513.6
PITON7
3575.0 MW
575.0 MW
751.2 MW
513.7
575.0 MW
PITON97
1775.7 MW
GITET 500 KV
3 5 5 .4 M W
1735.2 MW
GENERATOR
133.5 MW
GRSIK7
373.7 MW
147.6 MW
NGMBG7
359.6 MW
204.1 MW
4 1 1 .7 M W
514.7
459.3 MW
184
40.7 MW
519.5 MW
275.7 MW
613.4 MW
-72.0 MW
160.3 MW
04/02/2013 10:07:14
950
483.7
115.5 MW
485.1
83.3 MW
CLGON7
2783.4 MW
SLAY A7
735.8 MW
484.9
708.1 MW
467.7
0.0 MW
473.0
793.7 MW
1680.0 MW
BLRJA7
619.9 MW
LKONG7
1256.3 MW
W
600.0 MW
73.1 MW
1234.9 MW
1684.4 MW
382.0 MW
462.5
1033.5 MW
459.4
648.0 MW
KMBNG7
BKASI7
DEPOK7
462.9
CWANG7
457.7
1000.3 MW
459.6
287.8 MW
232.8 MW
742.3 MW
464.2
TMBUN7
462.3
0 0 MW
0.0
333.2 MW
402.7 MW
.2
481.9
63
315.5 MW
742.3
TASIK7
CLCAP7
RWALO7
1197.8 MW
200.0 MW
23
2.8
2
-2 1.
158 4 MW
158.4
474. 6
320.0 MW
487.9
250.8 MW
MDRCN7
MTWAR7
UBRNG7
1169.0 MW
1505.6 MW
SGLNG7
469.1
150 0 MW
150.0
CRATA7
467. 3
369.1 MW
464.8
759.5 MW
468.3
253.7 MW
CBATU7
CIBNG7
416.1 MW
228 8 MW
228.8
403.5 MW
433.6 MW
6.2 MW
GNDUL7
423.9 MW
W
: 22,622 MW
: 23,062 MW
: 440 MW (1.91%)
: 457.7 KV (GITET Cawang)
: 3,008
3 008 MW
471.7
495.6
130.7 MW
496.5
600.0 MW
BDSLN7
1046.2 MW
513.2
365.0 MW
518.5
UNGRN7
1464.3 MW
PMLNG7
502.6
0.0 MW
2400.0 MW
TJATI7
431.3 MW
501.8
313.0 MW
960.5 MW
KDIRI7
511.3
383.2 MW
KRIAN7
500.9
814.3 MW
500.9
70.2 MW
GRSIK7
699.1 MW
346.3 MW
231.3 MW
506 1
506.1
137.6 MW
NGMBG7
PEDAN7
207.9 MW
569.9 MW
3.0 MW
758.1 M
MW
928.7 MW
145
50.4 MW
579.1 MW
648.8 MW
-271.3 M
MW
1185.1 MW
854.9 MW
655.0 MW
SLAY A7-2
-231.8
35
.7
-7
743.8 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
-123.5
6.2
-7
600.0
0 MW
GRATI7
379.0 MW
507.8
262..2 MW
512.5
0.0 MW
BNGIL7
517.7
PITON7
2700.0 MW
500.0 MW
384.5 MW
517.8
500.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
1182.7 MW
435.2 MW
1653.8 MW
858.5 MW
507.2
262.0 MW
SBY SL
GENERATOR
1662.8 MW
04/02/2013 10:07:14
536.7 MW
951
3407.4 MW
SLAYA7
CLGON7
481.5
1101.0 MW
466.5
453.1 MW
470.1
643.1 MW
BLRJA7
693.0 MW
LKONG7
-134.2 MW
483.0
89.3 MW
482 8
482.8
75.8 MW
914.1 MW
KMBNG7
465.0
CIBNG7
563.5 MW
466.7
0.0 MW
481 6
481.6
TASIK7
RWALO7
CLCAP7
470.4
269.0 MW
473.9
493.3
207.1 MW
1064.0 MW
CRATA7
200.0 MW
375.0 MW
UBRNG7
482.7
157.3 MW
MDRCN7
MTWAR7
1208.0 MW
1260.0 MW
SGLNG7
466.8
150 0 MW
150.0
CSKAN7
621.0 MW 3 1 7 .6 M W
464.3
463.5
437.3 MW
TMBUN7
460.0
91.2 MW -91.2 MW
460.3
462.6
704.8 MW
CBATU7
0.0 MW
246.4 MW
240.4 MW
311.3 MW
107.0 MW
499.6 MW
GNDUL7
454.0
820.5 MW
455 9
455.9
995.4 MW
CWANG7
DEPOK7
571.5 MW
465.2
587.3 MW
466 0
466.0
444.4 MW
1247.9 MW
465.9
469.7 MW
DUKSB7
469.7 MW
BKASI7
1124.0 MW
W
594.3 MW
494.4
550.0 MW
-917.5 MW
BDSLN7
497.2
514.2
459.3 MW
TJATI7
BNTUL7
497 0
497.0
0 .0 M W
925.2 MW
UNGRN7
507.0
523.1 MW
1390.8 MW
PMLNG7
0.0 MW
2200.0 MW
474.2 MW
451.0 MW
1378.0 MW
: 24,594 MW
: 25,133 MW
: 539 MW (2.15%)
: 454.0 KV (GITET Cawang)
: 2,810
2 810 MW
686.1 MW
SLAYA7-2
1658.1 MW
600.0 MW
559.1 M
MW
1625.1 MW
1370.0 MW
371.2 MW
-330.6 MW
656
6.1 MW
-83.7 M
MW
790 .2 MW
1029.3 MW
580.4 MW
367.7 MW
495 8
495.8
649.0 MW
409.1 MW
899.7 MW
PEDAN7
356.3 MW
497.7
290.3 MW
NGMBG7
KDIRI7
KRIAN7
495.2
753.8 MW
496.2
501 2
501.2
591.8 MW
863.1 MW
144.4 MW
GRSIK7
505 0
505.0
0.0 MW
BNGIL7
GRATI7
220.6 MW
500.5
515.2
PITON7
3500.0 MW
550.0 MW
458.7 MW
515.3
550.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
1982.6 MW
354.9 MW
1098.5 MW
495.9
511.7 MW
SBYSL
GENERATOR
1644.7 MW
718.7 MW
7
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
550.0 MW
5
804
4.9 MW
825.2 MW
512.7 MW
5
1665.2 M
MW
04/02/2013 10:07:14
952
490.9
519.1
458.5
458.5
142.2
142.2
BNTEN7
1607.6 MW
492 7
492.7
BOGORX7-HVDC
-450.0
-450.0
196.4
196.4
1472.1 MW
446.1 MW
DEPOK7
486.1
294.1 MW
484.6
854.0 MW
GNDUL7
910.4 MW
481.5
518.0 MW
865.4 MW
KMBNG7
481.2
1516.9 MW
LKONG7
482.9
509.6 MW
DUKSB7
524.6 MW
BLRJA7
483.8
71.0 MW
679.1 MW
1994.2 MW
692.5 MW
486.5
600.0 MW
1399.4 MW
917.0 MW
489 8
489.8
122.9 MW
TPCUT7-HVDC
917.0 MW
490.7
96.9 MW
CLGON7
3385.9 MW
SLAYA7
600.0 MW
879.1 MW
79.6 MW
802.4 MW
340.7 MW
483.3
684.6 MW
483.4
885.7 MW
211.2 MW
283.6 MW
178.6 MW
205.9 MW
CIBNG7
CWANG7-2
483.5
425 4 MW
425.4
CWANG7
-84.6 MW
SLAYA7 2
SLAYA7-2
1422.8 MW
-253.1 MW
1014.4
4 MW
BKASI7
188.7 MW
727.2 MW
256.1 MW
383.9 MW
486.4
485.3
273.9 MW
487.9
506.1 MW
TMBUN7
485.7
716.5 MW
CBATU7
489.2
502.8 MW
502.7
CLCAP7-2
TASIK7
RWALO7
1138.4 MW
CRATA7
506.5
550.0 MW
MDRCN7
504.8
330.1 MW
507.7
145.1 MW
493.9
320.3 MW
497.6
403.3 MW
UBRNG7
200.0 MW
MTWAR7
1203.0 MW
1021.8 MW
SGLNG7
CSKAN7
344.0 MW
490.1
0.0 MW
490.6
150 0 MW
150.0
394.2 MW -394.2 MW
492.5 MW
552.3 MW
377.3 MW
99.6 MW
MKRNG7
1153.7 MW
232.8 MW
W
3 MW
584.3
891.7 MW
480.9
506.6
550.0 MW
10
099.9 MW
1669..6 MW
CLCAP7
-68.5 MW
514.4
504.3
141.3 MW
BNTUL7
351.4 MW
UNGRN7
513.4
346. 7 MW
519 7
519.7
262.4 MW
2250.0 MW
621.3 MW
0.0 MW
PMLNG7
188.2 MW
2010..9 MW
BDSLN7
1259.3 MW
398.1 MW
340.6 MW
1589.4 MW
: 26,722 MW
: 27,159 MW
: 436.6 MW (1.61 %)
: 480.9 KV (GITET Muara Karang)
: 3,226
3 226 MW
502.4
524.4 MW
324.2 MW
968.8 MW
504.6
400.9 MW
KDIRI7
KRIAN7
500.9
867.4 MW
500.7
189.1 MW
GRSIK7
830.4 MW
250.4 MW
505.1
86.1 MW
NGMBG7
PEDAN7
237.4 MW
TJATI7
506.8
332. 4 MW
506.1
341.5 MW
BNGIL7
GRATI7
519.0
531.6
206.9 MW
KAPAL7
207 7 MW
207.7
PITON7
3200.0 MW
500.0 MW
265.5 MW
519.1
500.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
497.5
497.9
1204.0 MW
462.2 MW
803.8 MW
501.6
521.9 MW
SBYSL
GENERATOR
TX
497.9
TX
TX
1736.4 MW
64
41.3 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
86.8 MW
52
22.9 MW
2092.6 MW
W
04/02/2013 10:07:14
953
501.8
1975.8 MW
T PCUT 7-HVDC
492.1
492.2
102.4 MW
1872 6 MW
1872.6
115.4 M W
987.9
987.9
381.8
381.8
500.0
BOGORX7-HVDC
-950.0
-950.0
478.8
478.8
460.9 MW
484.8
216.4 MW
483 2
483.2
906.7 MW
477.9
823 2 MW
823.2
148.2 M W
1109.8 MW
DEPOK7
685.8 M W
367.6 M W
LKONG7
481 9
481.9
1536.6 MW
BLRJA7
538.4 MW
483.3
KMBNG7
1431.9 MW
477.4
810.3 MW
DUKSB7
701.3 MW
486.3
500.0 MW
BNTEN7
880.7 MW
1975.8 MW
492.5
109 5 MW
109.5
CLGON7
2762.1 MW
SLAYA7
400.0 MW
81.4 MW
562.2 MW
5
621.4 MW
1377.7 MW
724.1 MW
CIBNG7
CIGRE7
500.9
212.2 MW
1265.6 M W
GNDUL7
CWANG7-2
482.8
429.6 MW
482.7
661.6 MW
CWANG7
484.2
939.4 MW
255.1 MW
556.3 M W
489.8
490.3
489.8
TASIK7
505.1
506.6
500.0 MW
500.0 MW
869.7 MW
CRBON7
507.8
50.8 MW
500.9
382.7 MW
502.1
332.9 MW
507.0
460.3 MW
MDRCN7
506.1
506.7
500.0 MW
505.2
600.0 MW
78.2 MW
RWALO7
BDSLN7
513.1
JT ENG7
BNT UL7
PMLNG7
501.3
205.6 MW
UNGRN7
512.3
413.4 MW
519.6
401.0 MW
2000.0 MW
215.4 MW
141 8 MW
141.8
274.3 MW
510.4
1000.0 MW
T JTIA7
0.0 MW
CLCAP7
850.0 MW
UBRNG7
800.2 MW
CRAT A7
200.0 MW
193.9 MW
497.2
150.0 MW
CLCAP7-2
306.0 M W
CSKAN7
496.5
665.6 MW
SGLNG7
494.9
378.4 MW
-167.4 MW
335.5 MW
T MBUN7
492.5
723.1 MW
491.5
272.3 MW
CBAT U7-2
500.2
1685.8 MW
IDMYU7
345.7 MW
CBAT U7
472.3 MW
833.0 MW
423.6 MW
128
8.0 MW
B K A S I7
845.5 MW
375.8 MW
247.0 MW
476.4
1000.7 MW
934.8 MW
MT WAR7
602.2 MW
1694.9 MW
1105.4 MW
0.0 MW
947.6 M W
MKRNG7
557.8 MW
618.2 MW
78
81.6 MW
SLAYA7-2
225.0 MW
1000.0 MW
621.1 MW
158.9 MW
1729.1 MW
481.1 MW
1203.0 MW
496.8 MW
500.0
224.0 MW
273.5 MW
505.6
416.3 MW
499.9
354.8 MW
KDIRI7
501.8
803.1 MW
500.8
70.1 MW
499 5
499.5
355.1 MW
GRSIK7
T NDES7
897.9 MW
56.3 MW
NGMBG7
PEDAN7
216.7 MW
TJAT I7
1118.0 MW
: 28,483 MW
: 28,979 MW
: 496.4 MW (1.71 %)
: 476,4 KV (GITET Muara Karang)
: 3,133
3 133 MW
999.9 MW
W
850.0 MW
1330.8 MW
W
990.2 MW
355.2 MW
1115.5 MW
501.7
173.8 MW
521.8
290.8 MW
521.8
500.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
1312.6 MW
BNGIL7
GRATI7
489.3 MW
511.3
330.7 MW
509.9
366.6 MW
SBYSL
GENERATOR
903.7 MW
KRIAN7
400.6 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
-287.8 MW
367.1 M W
1302.3 MW
04/02/2013 10:07:15
533.2
365.1 MW
KAPAL7
366.7 MW
PITON7
2900.0 MW
500.0 MW
954
515.0
1975.8 MW
493.2
493.3
109.3 MW
383.6
987.9
987.9
383.6
949.6 MW
499.5
- 143.5 M W
485.7
286.4 MW
484.6
853.8 MW
DEPOK7
952.7 MW
604.2 MW
440.6 MW
LKONG7
483.6
54.5 MW
483.5
565.7 MW
130.4 MW
KMBNG7
637.5 MW
483.4
BLRJA7
460 2 MW
460.2
485.6
751.7 MW
488.6
DUKSB7
488.0
TMBUN7
495.2
502.1
T ASIK7
CIGRE7
377.3 MW
CSKAN7
493.2
421.6 MW
490.3
CLCAP7-2
606.5 MW
502.7
500.0 MW
500.0 MW
126.1 MW
854.7 M W
495.6
150.0 MW
SGLNG7
CRAT A7
502.8
1.6 MW
498.6
413.3 MW
499.4
437.2 MW
504.6
392.3 MW
504.4
750.0 MW
CRBON7
1787.4 MW
UBRNG7
200.0 MW
CBAT U7
778.0 MW
489.0
498.5
750.0 MW
IDMYU7
MT WAR7
CBAT U7-2
350.8 MW
487 5
487.5
515.6 MW
1203.0 MW
-157.5 MW
634.0 MW
791.5 MW
494.6 MW
489.3
900.0 MW
349.1 MW
MW
1234.8 M
498.6
202.3 MW
BKASI7
- 472.1 M W
CIBNG7
-1169.5 MW
GNDUL7
483.1
463.1 MW
CWANG7-2
482.5
698.7 MW
CWANG7
482.5
1046.8 MW
254.0 MW
161.5 MW
W
376.3 MW
73.0 MW
7
485.1
957.2 MW
1470.9 MW
488.4
1895.4 MW
900.0 MW
502.7
500.0 MW
503.2
69.4 MW
CLCAP7
142.5 MW
JTENG7
517.8
409.8 MW
2000.0 MW
493.0
260.4 MW
BNTUL7
118.4 MW
UNGRN7
508.6
314.4 MW
-185.0 MW
PMLNG7
508.5
1600.0 MW
510.6
RWALO7
BDSLN7
T JT IA7
1000.0 MW
343.4 MW
MDRCN7
861.6 MW
0.0 MW
722.3 MW
BOGORX7-HVDC
-45.9 MW
-950.0
-950.0
476.2
476.2
BNT EN7
-591.9 MW
1283.2 MW
-514.3 MW
866.2 MW
1039.0 MW
500.0 MW
784 9 MW
784.9
1975.8 MW
493.2
296.5 MW
TPCUT 7-HVDC
CLGON7
1778.7 MW
SLAYA7
400.0 MW
84.2 MW
469.2 MW
W
485.1
838.1 MW
750.0 MW
446.7 MW
59.4 MW
SLAYA7-2
250.6 MW
2
987.8 MW
BKASI-3
624.9
9 MW
1600.0 MW
W
PLGDG7
1339.9 MW
894.7
7 MW
161.7 MW
1484.4 MW
376.0 MW
598.2 MW
640.0 MW
MKRNG7
490.1
427.2 MW
74.9 MW
80 5 MW
80.5
-214.9 MW
504.6
48 7.5
826.3 MW
KDIRI7
500.7
912.2 MW
500 9
500.9
63.0 MW
500.0
335 5 MW
335.5
GRSIK7
TNDES7
881.9 MW
84.2 MW
NGMBG7
PEDAN7
157.5 MW
T JATI7
783.0 MW
: 30,434 MW
: 30,943 MW
: 509.1 MW (1.65 %)
: 482.5 KV (GITET Cawang)
: 2,840
2 840 MW
-6
603.1 MW
335.6 MW
364.0 MW
903.3 MW
490.6
519.0
PITON7
2300.0 MW
500.0 MW
530.4
434.8 MW
KAPAL7
437.1 MW
418.5 MW
519.1
500.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
921.6 MW
208.7 MW
BNGIL7
GRATI7
466.0 MW
508.1
392.2 MW
501.9
633.6 MW
SBYSL
GENERATOR
KRIAN7
414.8 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
1000.0 MW
443.5 MW
1122.8 MW
04/02/2013 10:07:15
955
TPCUT 7-HVDC
509.4
1975.8 MW
491.3
.2
-1
73
-1 73.8
.8 -5 47.2
483.7
47
922.6 MW
758.8 MW
490.6
296.0 MW
485.5
378.5 MW
484.1
296.9 MW
550.0 MW
CWANG7-2
483.7
534.8 MW
477.5
728.3 MW
CWANG7
478.8
1090.8 MW
CIBNG7
CIGRE7
493.8
186.0 MW
BKASI7
390.2 MW
489.2
486.3
MT WAR7
1600.0 MW
485.1
TASIK7
497.4
349.8 MW
492.1
647.5 MW
CSKAN7
326.0 MW
CRATA7
501.3
500.0 MW
503.3
0.0 MW
500.0 MW
501.1
38.7 MW
493.8
384.9 MW
4 9 4 .2
385.3 MW
499.0
547.1 MW
500.1
700.0 MW
CRBON7
501.3
500.0 MW
MDRCN7
500.7
CLCAP7
288.0 MW
RWALO7
BDSLN7
505.5
BNTUL7
PMLNG7
488.4
510.3
454.5 MW
3400.0 MW
-36.0 MW
UNGRN7
501.7
292.2 MW
-244.0 MW
251.0 MW
347.3 MW
504.6
JT ENG7
1300.0 MW
1000.0 M W
TJTIA7
1810.4 MW
IDMYU7
UBRNG7
200.0 MW
CBAT U7
MGENG7
CLCAP7-2
669.7 MW
492.1
150.0 MW
SGLNG7
8 MW
-28.2
4 8 9 .8
522.7 MW
487.8
805.8 MW
487.1
496.2
750.0 MW
CBAT U7-2
350.8 MW
487.4
532.2 MW
1203.0 M W
T MBUN7
368.2 MW
675.7
6
5 MW
536.1 MW
317.4 MW
-459.1 MW
1022.7 MW GNDUL7
270.1 MW
DEPOK7
1849.3 MW
280.6 MW
LKONG7
482.3
-71.9 MW
481.9
795.0 MW
199.7 MW
KMBNG7
699.8 MW
481.8
644.4 MW
BLRJA7
610.5 MW
484.3
BOGORX7-HVDC
204.1 MW
125
57.3 MW
700.8 MW
487.2
500.0 MW
485.7
16 3.6
1 6354 7.7
.6
0.0 MW
54 7.7
DUKSB7
-697.8 MW
-1094.5 MW
0.0 M W
1516.8 MW
-51.6 MW
-5
BNT EN7
1975.8 MW
490.3
155.8 MW
CLGON7
1841.0 MW
491.2
114.2 MW
SLAYA7
400.0 MW
85.3 MW
444.1 MW
-187.6 MW
W
538.7 MW
1600.0 MW
700.0 MW
396.3 MW
774.0 MW
884.0 MW
5.3 MW
1305
SLAYA7-2
360.1 MW
1346.4 MW
PRIOK7
35.0 MW
53
1300.0 MW
W
BKASI-3
124.5 MW
447.6 M
MW
1140.9 MW
MKRNG7
180.3 MW
1926.8 MW
847.1 MW
585
5.4 MW
2549.9 MW
672.1
1 MW
T JATI7
-185.7 MW
1533.9 MW
: 32,474 MW
: 33,029 MW
: 555 MW (1.68 %)
: 477.5 KV (GITET Cawang)
: 3,080
3 080 MW
PEDAN7
488.9
GRDLU7
484.9
402.9 MW
-731.3 MW
NGMBG7
-117.3 MW
-160.2 MW
-73.8 MW
498.6
111.9 MW
888.7 MW
TNDES7
KDIRI7
483.7
865.5 MW
KRIAN7
496.5
631.9 MW
344.6 MW
GRSIK7
947.8 MW
497.1
81.2 MW
495.8
367.2 MW
367.4 MW
370.1 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
999.9 MW
907.4 MW
487.4
300.5 MW
BNGIL7
GRAT I7
476.0 MW
504.6
370.9 MW
497.7
474.9 MW
SBYSL
GENERATOR
475.9 MW
940.7 MW
04/02/2013 10:07:15
517.3
525.1
487.6 MW
KAPAL7
490.3 MW
PITON7
2100.0 MW
400.0 MW
330.2 MW
517.3
400.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
956
T PCUT7-HVDC
506.5
1977.8 MW
486.9
920.5 MW
484.1
302.4 MW
477.9
425.2 MW
430.3 M W
233.6 MW
DEPOK7
476.4
-169.9 MW 1021.5
1021 5 MW
475.4
702.8 MW
297.7 MW
KMBNG7
BLRJA7
678.8 MW
DUKSB7
475.4
641.3 MW
1967.1 MW
BOGORX7-HVDC
174.4 MW
LKONG7
475.4
537.9 MW
477.7
755.2 MW
481.5
600.0 MW
BNTEN7
728.4 MW
1977.8 MW
485.4
254.0 MW
CLGON7
1837.3 MW
486.8
88.1 MW
121.7 MW
SLAYA7
450.0 MW
SLAYA7-2
-882.7 MW
4 8 3 .0
0.0 MW
CIBNG7
CIGRE7
485.8
139.6 MW
-626.2 MW
GNDUL7
CWANG7-2
474.7
565.0 MW
474.0
814.1 MW
CWANG7
473.7
BKASI7
392.1 MW
486.2
478.9
MTWAR7
478.6
TASIK7
488.0
410.6 MW
485.7
665.8 MW
CSKAN7
CLCAP7-2
909.6 MW
SGLNG7
485.5
MGENG7
446.6 MW
491.8
500.0 MW
494.7
500.0 MW
491 7
491.7
30.5 MW
485.8
385.3 MW
4 8 6 .2
409.8 MW
492.9
492.0
500.0 MW
T JTIA7
501.3
CLCAP7
365.2 MW
RWALO7
BDSLN7
503.6
BNTUL7
PMLNG7
477. 3
512.3
301.0 MW
3200.0 MW
-89.4 MW
UNGRN7
493 2
493.2
416.1 MW
-432.9 MW
274.3 MW
313.2 MW
503.1
JTENG7
1500.0 MW
1200.0 MW
MDRCN7
571.3 MW
495.4
750.0 MW
CRBON7
1282.4 MW
UBRNG7
CRAT A7
308.6 MW
150.0 MW
-153.0 MW
4 8 3 .4
461.7 MW
481.3
200.0 MW
CBATU7
849.8 MW
481.3
495.1
1600.0 MW
CBAT U7-2
328.4 MW
484 0
484.0
370.7 MW
1401.0 MW
TMBUN7
398.1 MW
818.8 MW
594.6 MW
494.4 M W
1159.6 MW
553.7 MW
83.2 MW
4 7 9 .0
1326.8 M
MW
1600.0 MW
-17
71.6 MW
1314.3 MW
322.7 MW
BKASI-3
-322.5 MW
651.6 MW
IDMYU7
365.1 MW
1815.2 MW
950.0 MW
1521.9 M
MW
750.0 MW
429.4 MW
807.5 MW
366.5 MW
W
428
8.6 MW
1721.8 MW
PRIOK7
648.7
7 MW
1500.0 MW
1600.0 MW
181.2 MW
443.2 MW
11
190.9 MW
MKRNG7
179.1 MW
2164.4 MW
1470.0 MW
1050.2 M
MW
2873.8 MW
603.1 MW
W
TJAT I7
PEDAN7
GRDLU7
479.0
0.0 MW
-273.3
273 3 MW -136.4
136 4 MW
587.6 MW
473.6
-125.1 MW
491.1
89.6 MW
489.4
398.6 MW
368.0 MW
651.9 MW
KRIAN7
KDIRI7
4 7 5 .4
923.4 MW
489.5
1026.9 MW
GRSIK7
TNDES7
898.0 MW
-197.3 MW
490.6
94.6 MW
NGMBG7
-219.8 MW
13
343.7 MW
: 34,599 MW
: 35,263 MW
: 664.6 MW (1.88 %)
: 474.0 KV (GITET Cawang)
: 2,707
2 707 MW
-77
72.0 MW
398.8 MW
337.6 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii mur
kke b
baratt
999.9 MW
1108.8 MW
481.4
372.7 MW
BNGIL7
GRAT I7
296.0 MW
498.4
517.0 MW
491.0
512.8 MW
SBYSL
GENERATOR
514.0 MW
1034.8 MW
04/02/2013 10:07:16
514 6
514.6
518 9
518.9
539.9 MW
KAPAL7
543.0 MW
PIT ON7
2612.2 MW
500.0 MW
373.2 MW
514.6
500.0 MW
PIT ON97
GITET 500 KV
957
510.1
2638.9 MW
TPCUT7-HVDC
CLGON7
2120.1 MW
SLAYA7
450.0 MW
SLAYA7-2
504.5
97.8 MW
505.0
135.1 MW
914.9 MW
250.4 MW
-1250.0
668.2
668.2
1319.4
566.1
566.1
BJGRA7
486.6
480.8
285.0 M W
481.3
509.4 MW
480.4
1113.3 MW
368 7 MW
368.7
DEPOK7
2277.7 MW
387.6 MW
LKONG7
482.3
619.1 MW
875.3 MW
DUKSB7
922.5 MW
KMBNG7
268.6 MW
BLRJA7
488.3
856.0 MW
480.7
722.9 MW
487 7
487.7
0.0 MW
1399.8 MW
493.4
1500.0 MW
BOGORX7-HVDC
-1250.0
1319.4
2638.9 MW
501.6
406.7 MW
493.7
450.0 MW
BNTEN7
764.5 MW
-457.6 MW
924.7 MW
BKASI-3
CIBNG7
CIGRE7
488.2
171.8 MW
-470.7 MW
GNDUL7
CWANG7-2
477.9
635.7 MW
477.0
899.3 MW
CWANG7
476.2
BKASI7
382.5 MW
489.4
481.9
MTWAR7
TMBUN7
481.4
489.1 MW
489.3
665.8 MW
CSKAN7
TASIK7
489.1
488. 2
529.0 MW
484.4
CLCAP7-2
978.4 MW
SGLNG7
489.5
MGENG
MGENG7
492.6
450.0 MW
496.2
617.2 MW
448.2 MW
111.3 MW
CRATA7
1071.7 MW
MDRCN7
450.0 MW
492.2
119.4 MW
488.2
502.9 MW
488. 2
520.3 MW
493 9
493.9
607.5 MW
496.2
750 0 MW
750.0
CRBON7
UBRNG7
645.4 MW
CBATU7
964.8 MW
484.5
497.3
1500.0 MW
CBATU7-2
407.6 MW
487.7
411.5 MW
1633.3 MW
-171.7 MW
462.4 MW
837.6 MW
679.3 MW
484.0 M W
1288.8 MW
493.2 MW
W
349.5 MW
1863.0 MW
52.9 MW
484 0
484.0
150
00.0 MW
-291.3 MW
699.6 MW
IDMYU7
492.7
450.0 MW
CLCAP7
417.5 MW
RWALO7
BDSLN7
504.9
475.8
332.4 MW
BNTUL7
515.0
325.9 MW
3300.0 MW
-83.2 MW
UNGRN7
494.5
515.3 MW
-383.3 MW
PMLNG7
504.1
1500.0 MW
JTENG7
349.8 MW
502.5
900.0 MW
TJTIA7
1641.9 MW
1500.0 MW
463.1 MW
PRIOK7
968.2 MW
5 MW
1379.5
750.0 MW
465.9 MW
1212.2 MW
1360.2 MW
412.3 M
MW
657.7 MW
1500.0 MW
MKRNG7
98
86.1 MW
1149.8 MW
1500.0 MW
503.8 MW
W
387.7 MW
58.3 MW
402.1 MW
2234.6 MW
1289.1 MW
761.2
2 MW
2565.8 MW
362.0 M
MW
TJATI7
PEDAN7
471.7
GRDLU7
474.7
0.0 MW
489.0
105.5 MW
487.0
429.6 MW
KDIRI7
468.7
800.5 MW
924.3 MW
KRIAN7
1062.0 MW
487.1
1125.2 MW
-70.1 MW
61.8 MW
-140.4 MW
703.9 MW
GRSIK7
TNDES7
898.0 MW
-98.7 MW
488.7
203.1 MW
NGMBG7
-141.3 MW
1348.5 MW
: 38,406 MW
: 39,173 MW
: 767 MW (1.96%)
: 476.2 KV (GITET Bekasi)
: 2,511
2 511 MW
-761.2 MW
429.8 MW
290.7 MW
Be ban
Pembangkit
Losses
Tegangan terendah
T
Transfer
f d
daya d
darii
mur kke b
baratt
900.0 MW
1124.6 MW
475.5
354.2 MW
BNGIL7
GRATI7
296.0 MW
496.5
646.8 MW
488.0
640.2 MW
SBYSL
GENERATOR
642.0 MW
1294.4 MW
04/02/2013 10:07:16
515.0
519.5
361.2 MW
KAPAL7
362.6 MW
PITON7
2750.0 MW
450.0 MW
394.7 MW
515.0
450.0 MW
PITON97
GITET 500 KV
04/02/2013 10:07:16
LAMPIRAN C1.8
Kebutuhan fisik Pengembangan Distribusi
Sistem Jawa Bali
04/02/2013 10:07:16
960
04/02/2013 10:07:16
MVA
Trafo Distribusi
MVA
Trafo Distribusi
MVA
Trafo Distribusi
MVA
Trafo Distribusi
MVA
Trafo Distribusi
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
Bali
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
Jawa Timur
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
57,1
65,2
227,7
208,4
284,4
80,5
955,2
1.227,5
416,4
200,3
1.708,1
1.085,1
456,5
415,4
2.923,8
2.137,5
165,0
539,3
1.056,0
1.444,8
2012
66,6
68,3
230,5
220,4
292,3
84,0
996,6
1.280,5
260,3
376,4
3.226,1
1.920,3
517,8
284,6
3.010,1
2.250,0
188,8
506,2
1.012,6
273,7
2013
68,9
71,6
233,6
222,6
252,7
87,6
1.039,3
1.336,1
320,3
259,4
2.238,5
1.302,6
531,9
333,4
3.107,5
2.374,8
176,9
444,6
886,3
207,2
2014
58,0
73,2
226,8
217,5
246,4
91,4
1.084,8
1.394,3
325,2
290,4
2.570,4
1.478,4
500,5
293,3
3.220,4
2.513,2
156,0
544,9
1.085,6
488,2
2015
53,6
76,2
226,2
216,8
227,9
95,5
1.133,0
1.455,4
294,5
315,0
2.863,6
1.546,3
481,0
378,1
3.327,4
2.654,8
134,6
683,0
1.358,0
1.127,6
2016
53,6
79,8
228,6
215,8
267,0
99,6
1.182,7
1.519,4
268,1
341,7
3.193,8
1.883,1
484,3
324,1
3.401,3
2.774,6
125,3
715,7
1.425,6
1.198,1
2017
53,6
83,2
228,4
212,7
267,0
104,0
1.235,0
1.586,5
243,8
351,9
3.299,3
1.893,8
487,8
396,5
3.475,9
2.899,1
125,3
771,9
1.536,0
1.127,6
2018
53,6
85,4
222,0
204,7
267,0
108,7
1.290,2
1.656,9
266,0
380,5
3.577,8
1.924,6
491,5
393,4
3.553,2
3.029,9
125,3
861,9
1.648,7
1.127,6
2019
53,6
88,8
220,8
200,3
267,0
113,4
1.348,2
1.732,7
266,0
411,5
3.880,3
1.930,3
495,5
371,3
3.632,1
3.166,7
155,3
913,2
1.755,9
988,1
2020
53,6
92,3
235,9
214,0
267,0
116,4
1.440,1
1.850,7
266,0
445,1
4.203,2
1.986,5
500,5
384,8
3.879,6
3.382,5
155,3
940,4
1.875,6
1.055,4
2021
572,0
784,0
2.280,4
2.133,3
2.638,6
981,0
11.705,1
15.040,0
2.926,5
3.372,2
30.761,1
16.951,0
4.947,3
3.574,9
33.531,4
27.183,2
1.507,9
6.921,2
13.640,2
9.038,2
Jumlah
961
04/02/2013 14:41:58
MVA
Trafo Distribusi
ribu plgn
kms
Jaringan TR
Tambahan Pelanggan
kms
Jaringan TM
Total Jawa-Bali
1.379,4
1.300,5
6.870,7
6.103,3
2012
1.325,8
1.319,5
8.475,9
5.944,9
2013
1.350,6
1.196,6
7.505,1
5.443,4
2014
1.286,0
1.293,2
8.188,0
6.091,6
2015
1.191,5
1.547,7
8.908,2
7.000,9
2016
1.198,2
1.561,0
9.432,0
7.591,0
2017
1.177,4
1.707,6
9.774,6
7.719,6
2018
1.203,4
1.829,9
10.291,9
7.943,8
2019
1.237,4
1.898,3
10.837,3
8.018,1
2020
1.242,4
1.979,0
11.634,4
8.489,1
2021
12.592,3
15.633,4
91.918,2
70.345,7
Jumlah
04/02/2013 10:07:16
LAMPIRAN C1.9
Program Listrik Perdesaan
Sistem Jawa Bali
04/02/2013 10:07:16
964
04/02/2013 10:07:17
RTS
11.661
50.359
14.889
37.800
593
36,3
889,3
484,6
2013
14.889
58.514
1.018
60,2
1.333,7
767,1
2014
RTS
*) DIPA
PLG
180
Unit
Jml Pelanggan
11,5
MVA
Trafo
1.615
8.167
147,5
kms
JTR
42,0
kms
2012*
JTM
Tahun
2.809
4.500
99
5,5
202,3
57,6
2013
2.809
5.502
121
6,8
247,3
70,4
2014
6.052
133
7,4
272,0
77,5
2015
61.590
1.023
61,3
1.388,8
784,9
2015
*) DIPA
PLG
717
Unit
Jml Pelanggan
46,4
MVA
Trafo
787,5
kms
JTR
434,0
kms
2012*
JTM
Tahun
6.148
135
7,6
276,3
78,7
2016
68.531
1.115
67,3
1.519,0
862,6
2016
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Regional Jawa Bali
6.194
136
7,6
278,4
79,3
2017
72.509
1.145
69,6
1.582,5
896,0
2017
6.348
140
7,8
285,3
81,3
2018
76.450
1.163
71,4
1.642,4
923,3
2018
6.652
146
8,2
299,0
85,2
2019
80.364
1.165
72,5
1.698,5
942,9
2019
8.201
180
10,1
368,6
105,0
2020
84.755
1.163
73,5
1.786,5
959,8
2020
9.704
213
11,9
436,1
124,2
2021
90.280
1.165
74,9
1.887,8
983,3
2021
7.233
67.468
1.485
84,4
2.812,9
801,2
Total
41.439
681.152
10.266
633,5
14.516,0
8.038,6
Total
965
04/02/2013 10:07:17
RTS
1.935
10.527
2.669
14.000
93
6,1
183,0
92,0
2013
2.669
21.485
143
9,4
280,8
141,2
2014
23.168
154
10,1
302,8
152,2
2015
26.197
174
11,4
342,4
172,2
2016
RTS
*) DIPA
PLG
250
Unit
Jml Pelanggan
12,5
MVA
Trafo
4.583
24.737
150,0
kms
JTR
128,0
kms
2012*
JTM
Tahun
2.528
6.100
255
12,8
174,0
139,0
2013
2.528
13.461
563
28,1
384,0
306,7
2014
12.676
530
26,5
361,6
288,8
2015
13.702
573
28,6
390,8
312,2
2016
13.633
570
28,5
388,9
310,7
2017
28.472
189
12,4
372,2
187,1
2017
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Jateng dan DI Yogyakarta
*) DIPA
PLG
75
Unit
Jml Pelanggan
4,5
MVA
Trafo
168,0
kms
JTR
82,0
kms
2012*
JTM
Tahun
13.188
551
27,6
376,2
300,5
2018
30.948
206
13,5
404,5
203,4
2018
12.254
512
25,6
349,5
279,2
2019
33.702
224
14,7
440,5
221,5
2019
10.592
443
22,1
302,1
241,4
2020
36.578
243
15,9
478,1
240,4
2020
8.812
368
18,4
251,4
200,8
2021
40.378
268
17,6
527,8
265,3
2021
9.639
129.156
4.615
230,8
3.128,5
2.507,4
Total
7.273
265.455
1.768
115,6
3.500,3
1.757,2
Total
966
04/02/2013 10:07:17
RTS
2.645
5.246
2.950
11.000
96
8,9
187,0
106,0
2013
2.950
15.679
137
12,7
266,5
151,1
2014
RTS
*) DIPA
PLG
54
Unit
Jml Pelanggan
5,6
MVA
Trafo
883
1.682
100,0
kms
JTR
57,0
kms
2012*
JTM
Tahun
3.933
2.200
50
3,0
143,0
90,0
2013
3.933
2.386
54
3,3
155,1
97,6
2014
2.449
56
3,3
159,2
100,2
2015
17.245
151
14,0
293,2
166,2
2015
*) DIPA
PLG
158
Unit
Jml Pelanggan
12,3
MVA
Trafo
222,0
kms
JTR
125,0
kms
2012*
JTM
Tahun
2.650
60
3,6
172,2
108,4
2016
19.834
173
16,0
337,2
191,1
2016
2.739
62
3,7
178,1
112,1
2017
21.471
187
17,4
365,0
206,9
2017
2.812
64
3,8
182,8
115,0
2018
23.154
202
18,7
393,6
223,1
2018
2.865
65
3,9
186,2
117,2
2019
24.891
217
20,1
423,2
239,9
2019
2.877
65
3,9
187,0
117,7
2020
26.508
231
21,4
450,6
255,4
2020
2.894
66
3,9
188,1
118,4
2021
28.492
249
23,1
484,4
274,6
2021
8.749
25.553
597
38,2
1.651,6
1.033,6
Total
8.545
193.520
1.801
164,6
3.422,7
1.939,3
Total
LAMPIRAN C1.10
Proyeksi Kebutuhan Investasi
Sistem Jawa Bali
04/02/2013 10:07:17
968
04/02/2013 10:07:17
Item
Total Investasi
Distribusi
Penyaluran
Pembangkit
Item
Disbursements
Total
Distribusi
Penyaluran
Pembangkit
Fixed Assets
4.353
Total
2.183
2.169
Fc
Lc
664
664
Lc
Total
1.365
Total
Fc
206
1.159
Fc
Lc
1.300
2.324
Lc
1.024
Total
Fc
2012
2.331,1
7.289,6
Lc
Fc
Total
663,7
4.958,6
Total
663,7
Lc
Fc
91,9
598,3
Lc
506,5
Fc
Total
1.575,5
6.027,6
Lc
4.452,1
Total
Fc
2012
4.743
2.399
2.343
534
534
1.069
175
893
3.140
1.690
1.450
2013
3.764,1
1.220,1
2.544,0
533,8
533,8
1.775,0
260,9
1.514,2
1.455,3
425,4
1.029,9
2013
6.480
2.354
4.125
539
539
1.200
192
1.008
4.741
1.624
3.118
2014
3.527,6
1.338,8
2.188,7
538,5
538,5
913,7
166,3
747,4
2.075,4
634,0
1.441,4
2014
8.659
2.656
6.003
582
582
1.742
185
1.557
6.335
1.889
4.446
2015
3.194,2
1.287,8
1.906,4
582,4
582,4
875,7
164,9
710,8
1.736,1
540,5
1.195,6
2015
8.676
2.856
5.820
688
688
988
117
871
6.999
2.051
4.949
2016
8.458,5
2.561,1
5.897,4
688,3
688,3
2.391,8
232,9
2.159,0
5.378,4
1.640,0
3.738,4
2016
7.583
2.689
4.894
707
707
491
68
423
6.385
1.914
4.470
2017
9.655,9
3.446,3
6.209,6
706,9
706,9
727,4
131,0
596,4
8.221,6
2.608,5
5.613,2
2017
6.318
2.362
3.956
731
731
373
53
320
5.214
1.578
3.636
2018
9.817,4
3.384,0
6.433,4
731,5
731,5
479,0
70,4
408,5
8.607,0
2.582,1
6.024,9
2018
4.655
1.891
2.763
757
757
309
39
270
3.590
1.096
2.494
2019
6.341,9
2.378,7
3.963,2
756,6
756,6
343,8
49,6
294,2
5.241,5
1.572,4
3.669,0
2019
3.196
1.507
1.689
766
766
155
15
140
2.275
726
1.548
2020
4.717,0
1.944,1
2.772,9
765,9
765,9
359,9
52,3
307,5
3.591,2
1.125,9
2.465,4
2020
3.355
1.585
1.769
801
801
28
26
2.525
782
1.743
2021
4.706,2
1.995,7
2.710,5
801,2
801,2
150,6
19,7
131,0
3.754,3
1.174,8
2.579,5
2021
58.016
22.471
35.546
6.769
6.769
7.720
1.053
6.667
43.527
14.649
28.878
Total
Juta US$
61.472,3
21.887,7
39.584,6
6.768,7
6.768,7
8.615,2
1.239,9
7.375,3
46.088,4
13.879,0
32.209,3
Total
Juta US$
969
04/02/2013 10:07:17
Item
Total Investasi
Distribusi
Penyaluran
Pembangkit
Item
Disbursements
Total
Distribusi
Penyaluran
Pembangkit
Fixed Assets
598,3
Total
1.862,0
3.474,3
Total
1.612,4
Fc
Lc
663,7
663,7
Lc
Total
Fc
206,2
1.365,4
Lc
1.159,3
Fc
Total
1.445,2
Total
453,1
992,1
Lc
Fc
5.224,6
Total
2012
1.711,6
3.513,1
Fc
Lc
663,7
663,7
Lc
Total
Fc
91,9
506,5
Fc
Lc
956,0
3.962,6
Lc
3.006,6
Total
Fc
2012
3.330,8
1.879,8
1.451,1
533,8
533,8
1.068,6
175,2
893,4
1.728,4
1.170,7
557,7
2013
3.626,6
1.165,1
2.461,5
533,8
533,8
1.775,0
260,9
1.514,2
1.317,8
370,4
947,4
2013
3.320,5
1.337,7
1.982,8
538,5
538,5
1.200,0
192,2
1.007,7
1.582,0
607,0
975,1
2014
2.701,8
1.088,1
1.613,7
538,5
538,5
913,7
166,3
747,4
1.249,6
383,2
866,4
2014
4.410,6
1.420,8
2.989,8
582,4
582,4
1.742,2
185,3
1.556,8
2.086,1
653,1
1.433,0
2015
2.870,1
1.171,3
1.698,7
582,4
582,4
875,7
164,9
710,8
1.412,0
424,1
988,0
2015
4.013,3
1.539,7
2.473,6
688,3
688,3
988,3
117,0
871,3
2.336,8
734,5
1.602,3
2016
4.403,9
1.334,8
3.069,2
688,3
688,3
2.391,8
232,9
2.159,0
1.323,8
413,6
910,2
2016
3.313,4
1.445,6
1.867,9
706,9
706,9
491,4
68,2
423,2
2.115,2
670,6
1.444,6
2017
2.739,9
1.371,5
1.368,4
706,9
706,9
727,4
131,0
596,4
1.305,6
533,7
772,0
2017
3.357,4
1.484,6
1.872,8
731,5
731,5
372,5
52,8
319,7
2.253,4
700,3
1.553,1
2018
4.285,4
1.724,4
2.561,0
731,5
731,5
479,0
70,4
408,5
3.075,0
922,5
2.152,5
2018
3.296,2
1.494,4
1.801,9
756,6
756,6
308,5
39,0
269,5
2.231,1
698,8
1.532,3
2019
2.757,9
1.303,5
1.454,4
756,6
756,6
343,8
49,6
294,2
1.657,5
497,2
1.160,2
2019
2.866,8
1.408,4
1.458,4
765,9
765,9
155,2
15,1
140,1
1.945,7
627,4
1.318,3
2020
2.921,0
1.405,3
1.515,7
765,9
765,9
359,9
52,3
307,5
1.795,2
587,1
1.208,2
2020
3.354,8
1.585,4
1.769,4
801,2
801,2
28,2
2,0
26,2
2.525,4
782,2
1.743,2
2021
4.706,2
1.995,7
2.710,5
801,2
801,2
150,6
19,7
131,0
3.754,3
1.174,8
2.579,5
2021
34.738,2
15.458,1
19.280,1
6.768,7
6.768,7
7.720,2
1.052,9
6.667,3
20.249,2
7.636,5
12.612,8
Total
Juta US$
36.237,4
14.271,3
21.966,2
6.768,7
6.768,7
8.615,2
1.239,9
7.375,3
20.853,5
6.262,6
14.590,9
Total
Juta US$
970
04/02/2013 10:07:17
Jumlah
PLTGB/B
PS
PLTP
PLTA
PLTGU
PLTM
PLTU
PLTG
Seluruh
Pembangkit
Disbursements
1.299,6
LC
2.323,8
1.024,2
0,4
LC
FC
0,5
33,2
LC
FC
40,0
13,9
LC
FC
37,0
LC
FC
59,6
LC
FC
39,5
47,0
LC
FC
68,6
1.144,5
LC
FC
836,2
1,0
LC
FC
2,4
FC
2012
1,0
2,4
3.140,5
1.690,4
1.450,0
10,0
28,2
49,8
60,1
27,7
64,7
18,8
28,3
190,9
174,9
36,9
58,9
1.355,2
1.032,6
2013
4.741,4
1.623,7
3.117,6
14,6
41,6
99,5
100,1
92,7
241,1
52,1
78,2
150,1
290,7
65,6
93,5
1.030,3
2.079,4
118,7
193,0
2014
6.334,7
1.888,7
4.446,1
0,5
0,8
80,7
117,4
207,2
492,2
64,1
96,1
165,8
461,1
17,0
24,6
1.281,4
3.001,7
72,0
252,0
2015
6.999,3
2.050,6
4.948,6
102,2
123,4
379,6
920,6
54,7
82,0
89,4
253,2
1,2
1,7
1.423,6
3.567,7
2016
3,6
8,3
6.384,7
1.914,2
4.470,4
81,2
89,3
547,9
1.281,8
23,9
35,8
1.257,7
3.055,2
2017
3,6
8,3
5.213,6
1.577,7
3.635,9
71,8
86,6
516,4
1.142,4
986,0
2.398,6
2018
3,6
8,3
3.589,6
1.095,8
2.493,9
68,0
93,9
257,9
588,0
142,3
242,7
624,0
1.561,0
2019
2,7
6,3
2.274,5
726,0
1.548,5
62,4
83,0
39,6
92,4
93,4
173,2
528,0
1.193,5
2020
2.525,4
782,2
1.743,2
54,8
72,2
39,6
110,9
191,3
401,6
496,5
1.158,5
2021
0,0
43.527,5
14.649,0
28.878,5
25,5
71,1
703,6
866,1
2.122,6
4.971,1
213,6
320,4
1.082,7
2.037,1
167,6
247,3
10.127,3
19.884,3
206,2
481,1
Total
Juta US$
971
04/02/2013 10:07:17
Jumlah
PLTGB/B
PS
PLTP
PLTA
PLTGU
PLTM
PLTU
PLTG
Seluruh
Pembangkit
Fixed Asset
1.575,5
LC
6.027,6
4.452,1
LC
FC
FC
LC
4,0
LC
FC
9,2
LC
FC
56,2
LC
FC
646,0
LC
FC
1.514,4
LC
FC
3.794,4
1,0
LC
FC
2,4
FC
2012
1,0
2,4
1.455,3
425,4
1.029,9
36,7
85,6
55,0
82,5
332,7
859,3
2013
2.075,4
634,0
1.441,4
23,7
68,4
39,6
92,4
73,6
171,7
29,7
44,5
456,7
1.039,3
10,7
25,0
2014
1.736,1
540,5
1.195,6
1,8
2,7
39,6
92,4
242,3
565,3
76,8
115,2
180,0
420,0
2015
5.378,4
1.640,0
3.738,4
252,0
588,0
94,2
141,3
140,4
327,5
11,6
17,4
1.141,8
2.664,1
2016
3,6
8,3
8.221,6
2.608,5
5.613,2
331,8
400,4
331,6
773,6
119,4
179,1
1.822,2
4.251,7
2017
3,6
8,3
8.607,0
2.582,1
6.024,9
630,4
1.470,8
1.948,2
4.545,7
2018
3,6
8,3
5.241,5
1.572,4
3.669,0
663,1
1.547,3
65,8
153,4
840,0
1.960,0
2019
2,7
6,3
3.591,2
1.125,9
2.465,4
143,6
173,3
122,8
286,4
16,9
39,4
840,0
1.960,0
2020
3.754,3
1.174,8
2.579,5
143,6
173,3
191,3
446,3
840,0
1.960,0
2021
46.088,4
13.879,0
32.209,3
25,5
71,1
618,9
746,9
2.083,0
4.860,2
213,6
320,4
823,0
2.435,3
173,1
259,7
9.735,8
23.034,6
206,2
481,1
Total
972
04/02/2013 10:07:17
Jumlah
PLTGB/B
PS
PLTP
PLTA
PLTGU
PLTM
PLTU
PLTG
Seluruh
Pembangkit
Disbursement
992,1
LC
1.445,2
453,1
0,4
LC
FC
0,5
33,2
LC
FC
40,0
4,0
LC
FC
9,2
LC
FC
59,6
LC
FC
39,5
LC
FC
893,9
LC
FC
361,4
1,0
LC
FC
2,4
FC
2012
1,0
2,4
1.728,4
1.170,7
557,7
1,3
1,9
49,8
60,1
13,2
19,8
190,9
174,9
914,6
298,6
2013
1.582,0
607,0
975,1
1,4
2,2
99,5
100,1
43,7
65,5
150,1
290,7
193,5
323,5
118,7
193,0
2014
2.086,1
653,1
1.433,0
0,5
0,8
80,7
117,4
55,6
83,4
165,8
461,1
278,5
518,2
72,0
252,0
2015
2.336,8
734,5
1.602,3
102,2
123,4
49,0
73,5
89,4
253,2
493,8
1.152,2
2016
3,6
8,3
2.115,2
670,6
1.444,6
81,2
89,3
4,0
9,2
23,9
35,8
558,0
1.301,9
2017
3,6
8,3
2.253,4
700,3
1.553,1
71,8
86,6
4,0
9,2
621,0
1.448,9
2018
3,6
8,3
2.231,1
698,8
1.532,3
68,0
93,9
7,9
18,5
142,3
242,7
477,0
1.169,0
2019
2,7
6,3
1.945,7
627,4
1.318,3
62,4
83,0
4,0
9,2
93,4
173,2
465,0
1.046,5
2020
2.525,4
782,2
1.743,2
54,8
72,2
39,6
110,9
191,3
401,6
496,5
1.158,5
2021
20.249,2
7.636,5
12.612,8
3,6
5,4
703,6
866,1
63,4
166,3
185,4
278,1
1.082,7
2.037,1
5.391,7
8.778,7
206,2
481,1
Total
973
04/02/2013 10:07:18
Jumlah
PLTGB/B
PS
PLTP
PLTA
PLTGU
PLTM
PLTU
PLTG
Seluruh
Pembangkit
Fixed Asset
956,0
LC
3.962,6
3.006,6
LC
FC
LC
FC
4,0
LC
FC
9,2
LC
FC
56,2
LC
FC
646,0
LC
FC
894,9
LC
FC
2.348,9
1,0
LC
FC
2,4
FC
2012
1,0
2,4
1.317,8
370,4
947,4
36,7
85,6
332,7
859,3
2013
1.249,6
383,2
866,4
1,8
2,7
73,6
171,7
297,1
666,9
10,7
25,0
2014
1.412,0
424,1
988,0
1,8
2,7
242,3
565,3
180,0
420,0
2015
1.323,8
413,6
910,2
66,0
99,0
140,4
327,5
207,3
483,6
2016
3,6
8,3
1.305,6
533,7
772,0
331,8
400,4
4,0
9,2
119,4
179,1
75,0
174,9
2017
3,6
8,3
3.075,0
922,5
2.152,5
4,0
9,2
915,0
2.134,9
2018
3,6
8,3
1.657,5
497,2
1.160,2
7,9
18,5
65,8
153,4
420,0
980,0
2019
2,7
6,3
1.795,2
587,1
1.208,2
143,6
173,3
4,0
9,2
16,9
39,4
420,0
980,0
2020
3.754,3
1.174,8
2.579,5
143,6
173,3
191,3
446,3
840,0
1.960,0
2021
20.853,5
6.262,6
14.590,9
3,6
5,4
618,9
746,9
23,8
55,4
185,4
278,1
823,0
2.435,3
4.401,8
10.588,6
206,2
481,1
Total
Juta US$
974
04/02/2013 10:07:18
111,70
103,69
189,04
284,66
133,90
14,11
4,34
9,94
851,81
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
500 kV AC
191,09
235,38
140,09
36,11
7,42
6,83
1,99
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
829,12
122,36
2013
Total
87,85
Fc
2012
Tahun
500 kV AC
Disbursement Schedule
0,43
Fc
2012
Tahun
Lc
Lc
240,77
0,50
2,73
3,35
6,20
27,31
53,64
66,56
52,56
27,92
251,45
5,02
2,18
2,49
40,85
58,86
78,65
36,95
26,23
0,22
Fc
Fc
417,19
83,44
250,31
83,44
500 kV DC
417,19
417,19
500 kV DC
Lc
Lc
12,61
1,26
6,31
5,04
12,61
12,61
4,63
74,40
69,86
94,36
106,69
133,68
112,58
284,09
590,00
74,34
0,93
17,65
59,54
75,67
91,92
109,62
124,06
151,10
310,97
425,68
1.367,14
Fc
150 kV
1.544,61
Fc
150 kV
Lc
Lc
269,14
0,13
2,03
9,03
15,44
18,69
21,60
25,50
32,72
56,92
87,09
329,84
1,29
13,92
15,59
20,72
20,95
28,36
29,39
66,79
117,72
15,12
Fc
Fc
12,82
0,41
1,22
1,96
4,76
4,47
70 kV
23,47
2,04
7,78
0,45
13,21
70 kV
Lc
Lc
3,78
0,07
0,37
0,56
1,36
1,42
6,22
0,73
2,70
0,15
2,64
3.152,57
1,05
22,18
78,13
101,87
152,93
383,79
696,78
532,48
548,93
634,42
Total
3.437,20
5,91
103,28
91,98
131,67
302,38
938,13
409,66
501,99
846,24
105,95
Total
975
04/02/2013 10:07:18
242,06
919,15
141,80
46,61
31,32
22,17
1.682,57
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
91,22
114,59
345,24
628,26
278,23
62,59
32,55
19,57
4,43
1.576,67
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
Tahun
Fc
80,87
2014
500/150 kV
88,31
2013
Disbursement
110,31
Fc
500/150 kV
2012
Tahun
Lc
Lc
201,32
0,60
3,65
6,72
11,94
30,76
55,24
48,45
25,07
18,89
231,08
6,03
6,38
11,20
37,91
73,25
34,50
19,04
17,50
25,29
Fc
Fc
2,02
0,51
1,52
150/70 kV
2,53
2,53
150/70 kV
Lc
Lc
0,36
0,06
0,30
0,60
0,60
124,64
199,35
184,40
250,86
213,20
401,47
167,10
270,07
717,76
292,18
24,93
114,65
181,42
200,68
230,03
258,38
316,94
234,57
339,01
543,11
2.443,72
Fc
150/20 kV
2.821,02
Fc
150/20 kV
Lc
Lc
322,23
1,81
11,76
23,27
26,78
30,82
35,73
44,17
38,82
39,11
69,94
402,84
18,10
27,10
24,76
35,60
31,20
58,91
22,38
40,69
98,14
45,96
Fc
Fc
18,64
0,34
1,36
2,20
3,41
2,57
1,16
0,64
0,33
1,21
5,42
70/20 kV
32,10
1,70
1,67
4,26
2,60
0,79
0,80
0,88
3,41
15,98
70/20 kV
Lc
Lc
2,69
0,03
0,17
0,32
0,50
0,51
0,25
0,12
0,07
0,13
0,60
5,28
0,28
0,27
0,70
0,43
0,13
0,14
0,14
0,56
2,63
4.567,64
27,11
132,98
230,42
270,64
338,46
604,50
1.045,37
667,48
519,68
731,00
Total
5.178,03
144,73
256,59
251,82
347,29
425,02
1.453,72
466,03
411,68
928,80
492,35
Total
976
04/02/2013 10:07:18
61,7
13,7
Trafo Distribusi
Tambahan Pelanggan
47,5
35,5
Trafo Distribusi
Tambahan Pelanggan
18,0
75,4
Tambahan Pelanggan
Total
55,4
12,0
11,8
Jaringan TM
Jaringan TR
Trafo Distribusi
Jawa Timur
16,0
2,0
Jaringan TR
Trafo Distribusi
39,4
Jaringan TM
230,7
41,8
Jaringan TR
Total
105,8
Jaringan TM
230,5
12,1
Jaringan TR
Total
143,0
Jaringan TM
2012
12,3
12,5
57,8
61,3
22,1
11,0
1,4
26,7
227,3
40,3
32,6
43,0
111,4
112,3
15,7
57,9
11,6
27,1
2013
12,8
13,1
60,3
66,7
22,5
12,4
1,6
30,4
241,5
41,4
38,1
44,4
117,6
96,2
14,7
50,9
10,1
20,5
2014
13,4
13,6
62,9
67,2
20,3
13,4
1,8
31,7
243,0
39,0
33,5
46,1
124,4
136,0
12,9
62,3
12,4
48,3
2015
14,0
14,3
65,6
73,7
18,5
14,5
2,0
38,7
259,7
37,4
43,3
47,6
131,4
216,5
11,2
78,1
15,5
111,6
2016
14,6
14,9
68,5
72,7
16,8
15,0
2,0
38,9
260,8
37,7
37,1
48,6
137,3
227,2
10,4
81,9
16,3
118,6
2017
15,2
15,5
71,6
76,3
18,4
16,2
2,2
39,5
276,5
38,0
45,4
49,7
143,5
227,9
10,4
88,3
17,6
111,6
2018
15,9
16,2
74,7
77,9
18,4
17,5
2,4
39,6
284,1
38,3
45,0
50,8
150,0
239,5
10,4
98,6
18,9
111,6
2019
16,6
17,0
78,1
80,7
18,4
18,9
2,6
40,8
289,7
38,6
42,5
51,9
156,8
235,3
12,9
104,5
20,1
97,8
2020
17,1
18,1
83,5
80,6
15,1
19,2
2,8
43,6
305,9
39,0
44,0
55,5
167,4
246,4
12,9
107,6
21,4
104,5
2021
143,7
147,2
678,3
732,6
188,4
154,2
20,6
369,3
2.619,1
385,1
409,0
479,5
1.345,6
1.967,7
125,1
791,8
156,0
894,8
Jumlah
977
04/02/2013 14:41:58
7,5
5,6
Trafo Distribusi
Tambahan Pelanggan
Total
Tambahan Pelanggan
663,7
96,2
144,5
71,1
Jaringan TR
Trafo Distribusi
351,9
Jaringan TM
Total Jawa-Bali
24,5
3,3
Jaringan TR
Total
8,3
102,6
23,5
Jaringan TM
Bali
Total
Tambahan Pelanggan
2012
533,8
108,7
121,6
71,8
231,7
26,3
6,5
7,8
3,3
8,7
106,7
24,1
2013
538,5
106,1
122,4
72,6
237,5
27,1
6,7
8,2
3,3
8,8
107,0
20,8
2014
582,4
98,2
131,1
77,1
276,0
25,9
5,6
8,4
3,2
8,6
110,2
20,3
2015
688,3
91,1
158,6
82,6
355,9
25,7
5,2
8,7
3,2
8,6
112,7
18,8
2016
706,9
92,2
157,7
85,1
371,9
26,2
5,2
9,1
3,3
8,5
120,0
22,0
2017
731,5
94,0
174,6
88,3
374,6
26,4
5,2
9,5
3,3
8,4
124,4
22,0
2018
756,6
94,3
186,8
91,5
384,1
26,3
5,2
9,8
3,2
8,1
128,9
22,0
2019
765,9
97,1
192,7
94,7
381,4
26,5
5,2
10,2
3,2
7,9
133,7
22,0
2020
801,2
94,2
198,4
101,2
407,4
27,6
5,2
10,6
3,4
8,5
140,7
22,0
2021
6.768,7
972,0
1.588,4
835,9
3.372,4
262,5
55,7
89,7
32,6
84,5
1.186,9
217,6
Jumlah
Lanjutan
Kebutuhan energi diproyeksikan tumbuh dari 132,4 TWh pada tahun 2012 menjadi 259,4 TWh pada
tahun 2021, atau naik 7,9% pertahun.
Beban puncak sistem 22.207 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 42.461 MW pada tahun 2021,
atau naik 7,6% per tahun.
Pemakaian sendiri pembangkit 3,14%, transmisi 0,05% dan distribusi 0,15% hingga tahun 2020.
Total T&D losses 8,83% pada tahun 2012 dan turun menjadi 8,29% pada tahun 2021.
Pemakaian sendiri fungsi transmisi 0,05% dan fungsi distribusi 0,16%
978
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:18
Beban puncak sistem 4.608 MW pada tahun 2012, akan naik menjadi 8.591 MW pada tahun 2021,
atau naik 8,3% per tahun.
Losses 6,4% pada tahun 2012, akan turun menjadi 6,3% pada tahun 2021.
979
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:18
Akibat keterlambatan pembangkit yang semula direncanakan beroperasi pada tahun 2015-2017,
RM tahun 2015-2016 turun menjadi sangat rendah. Untuk menaikkan RM netto minimum mencapai 20% (2015) dan 21% (2016) PLN berupaya dengan memajukan jadwal PLTG Peaker 850 MW
ke 2015, PLTGU Jawa-1 di Gresik 750 MW ke 2015 (untuk gas turbine 2x250 MW) dan 2016 (untuk
steam turbine 1x250MW).
Karena reserve margin tahun 2015-2016 sangat tipis, maka PLTU Celukan Bawang 380 MW (2014),
PLTU Madura 2x200 MW (2016) dan beberapa PLTP IPP (Patuha 3x55 MW, PLTP Kamojang 30 MW,
PLTP Wayang Windu 110 MW, PLTP Karaha Bodas 30 MW dan PLTP Dieng 115 MW) harus dapat beroperasi sesuai jadwal.
Penjelasan pembangkit yang mengalami perubahan unit size, pembangkit baru yang tidak direncanakan dalam RUPTL dan pembangkit yang dikeluarkan dari RUPTL telah diberikan pada butir
5.4.6.2.
980
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:18
Terdapat beberapa proyek pembangkit skala besar yang direncanakan sebagai berikut
-
PLTU Jawa Tengah 2x950 MW. Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2017 dan 2018, serta merupakan proyek kelistrikan pertama yg mengunakan skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) dengan PerPres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010.
PLTUIndramayu (2x1.000 MW): Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun 2018/2020, relatif dekat dengan pusat beban di Jabodetabek. Pada saat ini PLTU
Indramayu menghadapi ketidakpastian mendapatkan perizinan dari Pemda, sehingga ada
risiko COD terlambat. Sebagai mitigasi risiko keterlambatan tersebut, PLN mempunyai opsi
untuk memajukan jadwal PLTU Jawa-6 yang berlokasi di Bojonegara dari tahun 2021 menjadi
2018 karena telah dilakukan pre-FS dan PLN telah memiliki lahan di Bojonegara. Keputusan
untuk melakukan opsi tersebut akan diambil PLN setelah ada kepastian perizinan dari Pemda
tidak diperoleh dan Bappenas/lender menyetujui pengalihan pinjaman bilateral dari lokasi Indramayu ke Bojonegara.
PLTU Jawa-1 (1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi,
atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi ke GITET Mandirancan.
PLTU Jawa-3 (2x660 MW): dapat dialokasikan untuk PLTU IPP Tanjung Jati A yang akan dikembangkan oleh PT TJPC, atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi
ke switching station 500 kV antara Pemalang dan Indramayu.
PLTU Jawa-4 (2x1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi, atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, dengan titik koneksi ke GITET Tanjung
Jati.
PLTU Jawa-5 (2x1000 MW): Pada RUPTL 2011-2020 pembangkit ini disebut PLTU Bekasi dengan
kapasitas 2x660 MW. Pada RUPTL ini kapasitasnya diubah menjadi 2x1000 MW dengan nama
PLTU Jawa-5, berfungsi untuk menjaga tegangan sistem 500 kV di Jakarta sehingga ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat beban Jakarta dengan titik koneksi GITET Muara Tawar
untuk beroperasi pada tahun 2018/2019. PLTU ini dapat dilaksanaan sebagai PLTU baru oleh
IPP atau PLN.
PLTU Jawa-6 (2x1.000 MW): dapat dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang telah beroperasi atau pembangunan PLTU baru oleh IPP atau PLN, berlokasi di Bojonegara dengan titik
koneksi ke GITET Balaraja pada tahun 2021.
PLTGU Jawa-1 (750 MW): berlokasi di Gresik untuk memenuhi kebutuhan pembangkit medium,
direncanakan akan beroperasi mulai dari tahun 2015 dengan gas eksisting, dan mulai 2017 diharapkan akan mendapat tambahan pasokan gas dari blok Cepu.
PLTGU Jawa-2 (750 MW): berlokasi di Grati untuk memenuhi kebutuhan pembangkit medium,
pada saat ini belum ada indikasi pasokan gas untuknya.
Neraca daya sistem Jawa-Bali pada Tabel 5.15 mencantumkan PLTU Sumsel-8, Sumsel-9 dan Sumsel-10 yang merupakan PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan. Untuk menyalurkan tenaga
listrik dari PLTU Mulut Tambang tersebut PLN sedang membangun transmisi 500 kV HVDC interkoneksi Sumatera - Jawa.
981
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:18
Semua tambahan PLTU baru kelas 1.000 MW di sistem Jawa Bali direncanakan dengan teknologi ultrasupercritical. Pemilihan ukuran unit 1.000 MW dengan teknologi ini didasarkan pada pertimbangan:
Beban puncak pada tahun 2017 diproyeksikan akan mencapai 32,8 GW sehingga prosentase
ukuran unit 1.000 MW hanya sebesar 3% dari beban puncak (unit size yang ideal adalah 10%
beban puncak).
Semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk lokasi PLTU batubara skala besar di Jawa.
Teknologi ultra supercritical merupakan teknologi boiler dengan efisiensi yang tinggi, sehingga
dapat mengurangi emisi CO2 sebagai hasil pembakaran batubara.
PLN
Swasta
Jumlah
3.030
1.475
4.505
On Going
4.890
6.582
11.472
Rencana
8.880
7.780
16.660
16.800
15.837
32.637
Operasi
2)
Jumlah
Ongoing project PLN sebesar 4.890 MW terdiri atas proyek percepatan sebesar 3.700 MW, PLTG
Peaker Semarang 150 MW dan proyek Upper Cisokan PS sebesar 1.040 MW.
Tabel C1.2.1 menunjukkan bahwa pembangkit yang masih dalam tahap rencana adalah cukup besar, yaitu
sekitar 16.660 MW atau 51% dari kebutuhan.
Dengan adanya tambahan pembangkit tersebut, kapasitas terpasang sistem Jawa Bali pada tahun 2021
akan menjadi 57.465 MW3 yang terdiri atas pemikul beban dasar 43.772 MW (76%), pembangkit medium
6.625 MW (12%) dan pemikul beban puncak 7.068 MW (12%), untuk memasok beban puncak sistem pada
tahun 2021 sebesar 42.460 MW. Proyek-proyek strategis PLN yang perlu direalisasikan tepat waktu dapat dilihat pada butir 4.4.4.3.
982
Evaluasi Operasi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali 2011 oleh PT PLN (Persero) Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali
Proyek yang masih berupa rencana pemiliknya belum ditetapkan (sebagai proyek PLN atau swasta), sehingga angka kapasitas PLN
dan swasta hanya berupa asumsi.
04/02/2013 10:07:18
Pemilik
IPP
Jenis
PLTP
Proyek
Endut
Rawa Dano
Jawa Barat
PLN
IPP
Jawa Timur
IPP
IPP
55
2019
110
2018
Upper Cisokan PS
1.040
2017
PLTU
Indramayu
1.000
2018
PLTA
Rajamandala
47
2016
PLTP
Cibuni
10
2016
Cisolok-Cisukarame
50
2017
110
2019
Kamojang
60
2019
Kamojang
30
2015
Karaha Bodas
30
2015
Karaha Bodas
110
2016
Patuha
60
2013
Patuha
60
2017
Patuha
60
2017
Tampomas
45
2018
Tangkuban Perahu 1
110
2018
Tangkuban Perahu 2
30
2018
Tangkuban Perahu 2
30
2019
Wayang Windu
110
2015
Wayang Windu
110
2017
Baturaden
110
2018
Baturaden
110
2019
Dieng
55
2015
Dieng
60
2016
Guci
55
2019
Umbul Telomoyo
55
2019
Ungaran
55
2018
110
2019
Iyang Argopuro
55
2019
Wilis/Ngebel
55
2018
Wilis/Ngebel
55
2018
Wilis/Ngebel
55
2019
400
2016
PLTP
PLTP
PLTU
Total
COD
PLTA
Gn. Ciremai
Jawa Tengah
MW
Ijen
Madura
4.497
PLN telah mengusulkan tambahan proyek untuk dimasukkan dalam Program Percepatan Pembangkit
Tahap 2, yaitu PLTA Jatigede 2x55 MW dan perubahan unit size PLTP Patuha dari 3x60 MW menjadi 3x55
MW sesuai kontrak IPP.
983
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
Gambar C1.4.1 menunjukkan peranan masing-masing energi primer dan berikut ini adalah penjelasannya.
a.
b.
c.
d.
Peranan BBM tahun 2012 sekitar 6%, namun secara bertahap akan menurun dan menjadi sangat
kecil pada tahun 2021. Penurunan ini dapat diwujudkan apabila bahan bakar tersedia dalam jumlah
seperti yang direncanakan dan hal ini harus diusahakan secara maksimal dalam rangka menekan
biaya pokok produksi.
Kontribusi gas alam akan menurun dari 22% pada 2012 dan menjadi 11% pada 2021 karena diperkirakan tidak ada tambahan pasokan gas lapangan yang pasti. Sedangkan peran LNG akan meningkat dari 4% pada tahun 2012 menjadi 10% pada tahun 2021 untuk mengoperasikan pembangkit
beban puncak dan pembangkit must run.
Batubara memegang peranan makin besar, yaitu meningkat dari 59% pada tahun 2012, menjadi
65% pada tahun 2021.
Kontribusi panas bumi pada tahun 2012 sebesar 5% dan tahun 2021 menjadi 10% karena hingga
2021 direncanakan penambahan kapasitas panas bumi hingga 2.860 MW.
984
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
FUEL TYPE
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
HSD ( x 1000 kL )
2.184
1.600
535
281
576
117
127
160
193
193
MFO ( x 1000 kL )
462
368
368
GAS (bcf)
295
308
424
430
378
239
240
234
230
262
LNG (bcf)
46
53
61
83
106
196
192
196
226
226
Batubara (kTON)
43.857
49.797
49.888
56.920
65.631
73.345
77.756
82.161
88.089
94.677
Tambak Lorok: SPP (Lapangan Gundih) 50 mmscfd tahun 2013 dan Petronas (Lapangan Kepodang)
diharapkan memasok 111 mmscfd pada tahun 2014 dan menjadi 116 mmscfd mulai 2016, namun
masih terkendala masalah infrastruktur pipa.
b.
Muara Karang dan Tanjung Priok: PGN 27 mmscfd hingga tahun 2012; PHE ONWJ 120 mmscfd dan
menurun hingga 41 mmscfd pada 2016; PHE ONWJ (excess capacity) 20 mmscfd hingga 2017; FSRU
Jakarta 100 mmscfd sejak tahun 2012; meningkat menjadi 167 mmscfd pada tahun 2013 dan menurun hingga 133 mmscfd pada tahun 2021.
C.
Muara Tawar: Dari Pertamina diperpanjang hingga 2016; PGN 25 mmscfd hingga tahun 79
mmscfd hingga tahun 2013 dan dapat 2013 dan dapat diperpanjang hingga 2017; Jambi Merang
33 mmscfd tahun 2011 dan menurun menjadi 7 mmscfd pada tahun 2014-2018; Medco 20 mmscfd
hingga tahun 2014; PHE ONWJ 15 mmscfd mulai akhir tahun 2014 hingga 2018. Perpanjangan kontrak gas tersebut perlu dipastikan.
d.
e.
Gresik: Kodeco 110 mscfd hingga 2013 (selanjutnya ada potensi 100 mmscfd mulai tahun 2014);
Hess 50 mmscfd hingga 2021; KEI 110 mmscfd tahun 2012 dan naik menjadi 130 mmscfd tahun
2013-2014 (selanjutnya menurun menjadi 60 mmscfd); MKS 22 mmscfd hingga tahun 2013.
f.
Grati: Santos Oyong 30 mmscfd hingga 2015; Santos Wortel 30 mmscfd hingga 2017 dan menurun
menjadi 20 mmscfd mulai 2018; Sampang Mandiri Perkasa (SMP) 17 mmscfd hingga tahun 2018;
Pasuruan migas 3 mmscfd hingga 2018.
Kebutuhan gas untuk pembangkit tenaga listrik di Jawa-Bali ditunjukkan pada Tabel C1.4.2.
985
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
Dari Tabel C1.4.2 terlihat bahwa apabila volume LNG dari FSRU Jakarta adalah hanya 167 mmscfd, maka
akan terjadi kekurangan pasokan gas untuk Muara Karang dan Priok mulai tahun 2014 karena kedua
pembangkit tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi untuk memasok Jakarta sebagaimana
telah dijelaskan pada butir 4.2. Dengan demikian kepada PLN perlu dialokasikan tambahan pasokan gas/
LNG untuk memenuhi defisit pasokan.
Tabel C1.4.2 juga menunjukkan adanya defisit pasokan gas untuk Muara Tawar yang cukup besar. Kebutuhan gas yang besar untuk Muara Tawar didorong oleh sifat must run pembangkit ini dalam memasok
Jakarta khususnya selama beban puncak yang berlangsung cukup lama, yaitu dari jam 08.00 hingga
22.00.
Dari tabel tersebut juga terlihat pasokan gas di Gresik akan berlebih dalam jangka pendek, yaitu pada
2012-2014.
Tabel C1.4.2 Rincian Pasokan dan Kebutuhan Gas dan LNG
No.
1
Nama
Pembangkit
Peran
MW
Muara
Karang
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
247
267
247
217
174
133
133
133
133
133
PLTGU Blok 1
Medium
507
83
83
100
67
67
40
40
40
63
63
PLTGU Blok
2 (Rep)
Medium
720
90
69
68
73
73
70
70
70
83
83
PLTU
Base
400
38
39
38
PLTG Baru
Peak
400
20
20
20
20
20
20
20
PLTGU Blok 1
Medium
590
60
57
60
65
65
65
65
65
PLTGU Blok 2
Medium
590
60
57
60
65
65
65
65
65
PLTGU Blok 3
(Ext)
Medium
743
36
76
80
86
82
67
55
66
67
67
3.950
247
267
367
398
400
326
314
326
362
362
Supply Gas
147
100
80
50
41
Supply LNG
100
167
167
167
133
133
133
133
133
133
-120
-181
-225
-193
-181
-192
-229
-229
83
75
108
108
74
77
77
77
97
97
37
37
29
30
30
30
35
35
Tanjung Priok
Sub-Jumlah
38
SurplusDefisit
3
bbtud
Muara Tawar
PLTGU Blok 1
Medium
640
PLTG Blok 2
Peak
280
PLTG Blok 3
Peak
429
22
22
74
74
32
34
34
34
45
45
PLTG Blok 4
Peak
429
22
22
49
49
32
34
34
34
45
45
PLTGU Blok 5
Medium
234
29
29
35
35
33
34
34
34
36
36
2.012
157
149
303
303
200
209
209
209
257
257
157
149
151
146
146
121
42
20
20
20
-152
-157
-54
-89
-168
-189
-237
-237
Sub-Jumlah
Supply Gas
Supply LNG
SurplusDefisit
986
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
Nama
Pembangkit
Peran
MW
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Gresik
PLTGU Blok 1
Medium
526
64
70
55
58
58
57
59
57
56
56
PLTGU Blok 2
Medium
526
64
70
55
59
59
59
59
59
59
59
PLTGU Blok 3
Medium
526
64
70
55
59
59
59
59
59
59
59
PLTU
Base
400
101
102
94
59
60
PLTGU Jawa-1
Medium
750
35
72
72
72
72
72
72
Sub-Jumlah
2.729
Supply
SurplusDefisit
5
292
312
260
270
308
247
249
248
246
246
292
312
280
210
210
210
210
210
210
210
20
-60
-98
-37
-39
-38
-36
-36
25
161
158
158
158
159
133
123
123
Tambak Lorok
PLTGU Blok
1-2
Medium
PLTG
Peak
PLTU
1.034
150
200
Sub-Jumlah
1.384
Supply
SurplusDefisit
6
25
161
166
166
166
166
140
130
130
25
161
166
166
166
166
140
130
130
80
80
61
57
61
61
60
61
61
Grati
PLTGU Blok 1
Medium
462
PLTG Blok 2
Peak
302
16
16
16
16
16
16
16
PLTG Baru
Peak
300
15
15
15
15
15
15
15
PLTGU Jawa-2
Medium
Sub-Jumlah
80
750
1.814
Supply
82
80
80
80
92
87
91
91
90
91
173
80
80
80
80
50
50
40
20
20
20
-12
-37
-41
-51
-70
-71
-153
SurplusDefisit
7
Lanjutan
PLTGU Cilegon
Medium
740
Supply
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
19
26
26
12
12
12
12
12
-12
-12
-12
SurplusDefisit
8
PLTG
Pesanggaran
Peak
250
Supply
SurplusDefisit
Jumlah
Demand
886
943
1.300
1.364
1.296
1.162
1.153
1.135
1.209
1.291
Supply
786
776
862
762
723
657
568
500
490
490
-101
-166
-438
-602
-573
-505
-585
-635
-719
-801
SurplusDefisit
Batubara
Kebutuhan batubara cukup pesat peningkatannya selaras dengan peningkatan kapasitas PLTU batubara
baik proyek PLN maupun IPP. Kebutuhan 2012 sebesar 43.8 juta ton meningkat menjadi 94,7 juta ton
tahun 2021 atau naik lebih dua kali lipat. Kebutuhan tersebut masih akan lebih besar lagi apabila proyek
PLTP sekitar 2,800 MW (setara dengan 20 TWh) mengalami keterlambatan dan ini akan menambah kebutuhan batubara sekitar 10 juta ton.
987
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:41:59
Capacity balance gardu induk menunjukkan keseimbangan antara kapasitas trafo distribusi
(150/20 kV, 70/20 kV) dan beban konsumen yang dilayani dari gardu induk tersebut.
Capacity balance gardu induk diperoleh berdasarkan kriteria pembebanan trafo GI existing sebesar
80%, artinya jika trafo telah dibebani 80% dari kapasitasnya, maka beban dialihkan ke trafo GI terdekat, namun jika hal itu tidak dimungkinkan maka diperlukan penambahan trafo atau membangun
GI baru.
Kebutuhan trafo baru dan GI baru selain untuk memenuhi pertumbuhan biasa juga untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen tegangan tinggi (KTT), yaitu kebutuhan trafo GI termasuk
trafo untuk memenuhi KTT pada tahun 2012-2021.
Dari perhitungan capacity balance, kebutuhan trafo GI tahun 2012-2021 adalah 44.400 MVA atau
rata-rata sekitar 4.440 MVA per tahun.
988
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
Gambar C1.6.1
Rencana pengembangan penyaluran 500 kV mengalami perubahan topologi terkait dengan tambahan kapasitas PLTU skala besar, peningkatan keandalan dan fleksibilitas operasi sistem transmisi
500 kV Jakarta sebagaimana diberikan pada Gambar C1.6.1.
-
SUTET Pemalang - Indramayu diubah menjadi tidak connect ke GITET Mandirancan. Selain
itu terdapat sisipan switching station sebagai titik koneksi PLTU Jawa-3.
Topologi rencana SUTET 500 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU skala besar, yaitu semula direncanakan connection point PLTU Jawa-3 dan PLTU Jawa-1 adalah GITET Mandirancan,
diubah menjadi PLTU Jawa-3 terhubung ke SUTET Pemalang-Indramayu melalui switching
station sedangkan PLTU Jawa-1 tetap terhubung ke GITET Mandirancan.
Perkuatan kapasitas SUTET 500 kV di ruas Mandirancan - Ujung Berung Bandung Selatan dari
2 sirkit menjadi 3 sirkit dengan memodifikasi salah satu menara sirkit tunggal menjadi menara
sirkit ganda. Selain itu diperlukan juga pembangunan incomer single pi ke Bandung Selatan dari
transmisi 500 kV Tasik - Depok.
Perubahan kapasitas SUTET Indramayu jangka panjang4. Tawar Bekasi. - Cibatu dari 2 sirkit
dengan konduktor 4xZebra menjadi 4 sirkit dengan konduktor 4xDove terkait dengan pembangunan PLTU Jawa-4 dan pengembangan PLTU skala besar dalam jangka panjang4.
Pembangunan SUTET ruas Duri Kosambi - Muara Karang - Priok - Muara (looping SUTET jalur
utara kota Jakarta) untuk perkuatan dan peningkatan keandalan/fleksibilitas operasi sistem di sekitar Jakarta dan Bekasi.
Penambahan sistem penyaluran 150 kV untuk memenuhi kebutuhan penyambungan konsumen tegangan tinggi (KTT), antara lain penambahan transmisi 150 kV karena pembangunan GI
baru KTT.
Apabila hanya mengakomodasi rencana pembangkit s/d tahun 2021, ruas SUTET Indramayu - Cibatu hanya diperlukan 3 sirkit untuk
memenuhi kriteria N-1. Namun untuk mengantisipasi pengembangan PLTU dalam jangka lebih panjang, ruas SUTET tersebut dibuat
4 sirkit
989
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:19
Topologi jaringan 500 kV dan pengembangan jaringan 150 kV seperti pada Lampiran C1.7.
990
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
Arah aliran daya tahun 2012 adalah dari Timur (Jatim dan Jateng) ke Barat (Jabar, Jakarta dan Banten) dengan transfer sebesar 2.680 MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (448 kV) dengan losses transmisi 2,78%. Pada tahun 2012 sedang direncanakan pemasangan kapasitor pada
sub-sistem Jakarta sebesar 475 MVAR untuk memperbaiki profil tegangan.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV (2.135 MW) adalah PLTU Paiton
Unit 9 (660 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 4 (660 MW) dan PLTU Paiton Unit 3 (815 MW).
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari : GITET Ujung Berung (1.000 MVA), IBT-3 Cilegon (500
MVA), IBT-2 Tasikmalaya (500 MVA), IBT-3 Ungaran (500 MVA), IBT3&4 Krian (1.000 MVA), IBT-2 Grati
(500 MVA) dan IBT-1&2 Tanjung Jati B (1.000 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Ujung Berung - Incomer single pi yang memotong SUTET Bandung
Selatan-Mandirancan.
2.
Aliran daya pada tahun 2013 masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sekitar 2.610 MW.
Tegangan sistem masih sesuai dengan grid code, yaitu variasi tegangan tidak melebihi +/- 5% dengan tegangan terendah terjadi di Cawang (475 kV) dengan losses transmisi 2,59%.
Pada tahun 2013 tidak ada tambahan pembangkit baru yang terhubung ke tegangan 500 kV.
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari : IBT 1&2 Muara Tawar (1.000 MVA), IBT3 Cawang (500
MVA), IBT-2 Ngimbang (500 MVA), IBT-3 Balaraja (500 MVA) dan IBT-3 Kediri (500 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Suralaya Baru - Balaraja dan Tanjung Jati B Tx. Ungaran/Pedan sirkit
ganda. SUTET Tanjung Jati B ke Tx Ungaran/Pedan ini merupakan topologi sementara dan akan
diubah menjadi SUTET Tx Ungaran/Pedan Pemalang - Mandirancan - Indramayu - Cibatu COD pada
tahun 2016.
3.
Aliran daya tahun 2014 masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya sebesar 2.950 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (469 kV) dengan losses transmisi 2,59%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung ke tegangan 500 kV adalah PLTU Adipala (660 MW).
991
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari: GITET Duri Kosambi (1.000 MVA), Rawalo (500 MVA), Surabaya Selatan (500 MVA), IBT-3 Pedan (500 MVA), IBT-4 Balaraja (500 MVA) dan IBT-3 Kediri (500
MVA).
Tambahan SUTET baru adalah transmisi antara PLTU Adipala dan Rawalo, Rawalo Incomer double pi
yang memotong Pedan - Tasikmalaya, Bandung Selatan Incomer single pi yang memotong Tasik - Depok, Durikosambi - Kembangan dan Watudodol Lampu Merah - Gilimanuk5.
4.
Aliran daya tahun 2015 masih dari timur ke barat dengan transfer daya yang cukup besar, yaitu 3.035
MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (446 kV) dengan losses transmisi 2,2%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV adalah PLTGU Jawa 1 di Gresik
(pada tahun 2015 baru beroperasi bagian gas turbine 500 MW).
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari: GITET Lengkong (1.000 MVA), New Kapal (1.000 MVA),
IBT-3 Duri Kosambi (500 MVA) dan IBT-2 Surabaya Selatan (750 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Lengkong Incomer double pi yang memotong Balaraja - Gandul,
Balaraja - Lengkong, Balaraja - Kembangan, Mandirancan - Ujung Berung - Bandung Selatan 1 sirkit
(memodifikasi salah satu tower sirkit tunggal menjadi sirkit ganda), Paiton - Watudodol, GilimanukNew Kapal.
5.
Aliran daya tahun 2016 masih dari timur ke barat dengan transfer daya 3.050 MW. Tegangan sistem
membaik dari tahun sebelumnya karena perkuatan SUTET jalur utara Jawa Tengah - Jawa Barat
telah beroperasi, dengan tegangan terendah hanya 485 kV, yaitu di Muara Karang. Losses transmisi menurun dibanding tahun sebelumnya menjadi hanya 1,66%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari PLTU Banten (625 MW), PLTU Cilacap Ekspansi (600 MW) dan
PLTU Sumsel-8 (600 MW).
Tambahan GITET baru terdiri dari: Cawang Baru (1.000 MVA), Muara Karang (1.000 MVA), Tambun
(1.000 MVA), XBogor (1.000 MVA), Pemalang (1.000 MVA), Bantul (1.000 MVA) dan Bangil (1.000
MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Cawang Baru - Gandul (merupakan uprating dari SUTT 150 kV Gandul
-Cawang, transmisi ini dibangun untuk memperkuat pasokan ke GITET Cawang), Muara Karang Duri Kosambi, SUTET HVDC Muara Enim (Sumatera) - XBogor, Cable HVDC Tanjung Pucut - Ketapang, XBogor Incomer single pi yang memotong Cilegon-Cibinong, XBogor Incomer double pi yang
memotong Depok - Tasikmalaya, PLTU Banten Incomer double pi yang memotong Suralaya Baru Balaraja, Tambun Incomer double pi yang memotong Cibinong-Bekasi, Switching Station Jawa-3
Incomer double pi yang memotong Pemalang - Indramayu, Tx Ungaran - Pemalang - Mandirancan - Indramayu - Cibatu, PLTU Cilacap Ekspansi Adipala, Bantul Incomer double pi yang memotong
Rawalo - Pedan dan Bangil Incomer double pi yang memotong Paiton - Kediri.
6.
Aliran daya tahun 2017 masih dari timur ke barat dengan transfer daya 3.310 MW. Tegangan di semua GITET 500 kV baik, dengan tegangan terendah terjadi di Muara Karang, yaitu 493 kV dan losses
transmisi yang rendah, yaitu 1,62%.
Tambahan pembangkit baru yang terhubung di tegangan 500 kV terdiri adalah PLTA Upper Cisokan
(1.040 MW), PLTU IPP Sumsel-8 MT (600 MW) dan PLTU IPP Jateng Unit 1 (950 MW), PLTU Jawa-1
(1.000 MW) dan PLTU Jawa-3 (660 MW).
Sementara akan dioperasikan dengan tegangan 150 kV sampai dengan tahun 2015.
992
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
Tambahan GITET baru dan IBT terdiri dari Priok (1.000 MW), Cikalong/Cigereleng (500 MVA), Cibatu
Baru (1.000 MW), Tandes (1.000 MW) dan IBT-3 Tanjung Jati B (500 MVA).
Tambahan SUTET baru adalah Priok - Muara Tawar, PLTU Jawa 1 - Mandirancan, Upper Cisokan Incomer double pi yang memotong Saguling-Cibinong, Cigereleng/Cikalong double pi XBogor
- Tasik, Cibatu Baru Incomer double pi yang memotong Cibatu - Muaratawar, PLTU Jawa 3 - Switching
Station Jawa 3, Tandes Gresik dan PLTU Jawa Tengah - Pemalang.
7.
Pada tahun 2018 regional balance di sistem Jawa Bali sudah mulai terjadi, karena di sisi Barat pulau
Jawa telah masuk pembangkit-pembangkit skala besar. Transfer daya dari Timur ke Barat yang pada
tahun sebelumnya sangat tinggi, yaitu lebih dari 3.000 MW, pada tahun 2018 akan menurun menjadi
hanya 1.500 MW. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (486 kV) dengan losses transmisi yang
rendah yaitu 1,87%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari : PLTU Indramayu unit-1 (1.000 MW), PLTU Jawa-5 di Bekasi
unit-1 (1.000 MW), PLTU Jawa Tengah unit-2 (950 MW), PLTU Jawa-3 (660 MW), PLTU Sumsel-9 MT
(1.200 MW)dan PLTU Sumsel-10 MT (600 MW).
Tambahan IBT adalah IBT-4 Durikosambi (500 MVA) dan Mandirancan (500 MVA). Tambahan SUTET
baru adalah PLTU Bekasi - Muaratawar dan Muara Karang Priok.
8.
Pada tahun 2019 transfer daya dari sisi Timur diperkirakan naik kembali dari tahun sebelumnya
menjadi sebesar 2.390 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di
Bekasi (485 kV) dengan losses transmisi 1,84%.
Tambahan pembangkit baru: PLTU Jawa-5 di Bekasi unit-2 (1.000 MW) dan PLTU Jawa-4 unit-1 (1.000
MW).
Tambahan IBT adalah IBT-2 Cawang Baru (500 MVA) dan IBT-3 Cirata (500 MVA).
9.
Pada tahun 2020 regional balance sistem Jawa akan berhasil dicapai kembali, dengan turunnya
aliran daya dari sisi Timur ke Barat hanya sebesar 940 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan
tegangan terendah terjadi di Cawang (481 kV) dengan losses transmisi mengalami kenaikan menjadi
2,18%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari: PLTU Jawa-4 Unit-2 (1.000 MW) dan PLTA PS Matenggeng
(450 MW)
Tambahan IBT adalah IBT-4 Pedan (500 MVA) dan IBT-4 Ungaran (500 MVA). Tambahan SUTET baru
adalah PLTA PS Matenggeng - Incomer double pi (Tasikmalaya - Rawalo).
10. Pada tahun 2021 regional balance sistem Jawa akan berhasil dicapai kembali, dengan turunnya aliran daya dari sisi Timur ke Barat hanya sebesar 617 MW. Tegangan sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di Bekasi (477 kV) dengan losses transmisi mengalami kenaikan menjadi 2,26%.
Tambahan pembangkit baru terdiri dari: PLTU Jawa-6 (2x1.000 MW), PLTA PS Matenggeng (450
MW), PLTGU Jawa-2 (750 MW).
Tambahan SUTET baru adalah PLTU Jawa-6 - Balaraja.
Analisis aliran daya 500 kV tahun 2012-2020 juga dilakukan juga untuk beban puncak siang pukul 13.00.
Berikut adalah penjelasan prakiraan aliran daya sistem 500 kV di sistem Jawa Bali pada saat beban puncak siang:
993
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
1.
Arah aliran daya tahun 2012 adalah dari Timur (Jatim dan Jateng) ke Barat (Jabar, Jakarta dan Banten) dengan transfer daya sebesar 2.700 MW. Transfer daya ini lebih tinggi dibandingkan dengan
transfer daya saat beban puncak malam. Tegangan sistem terendah terjadi di Bekasi (455 kV) dengan losses transmisi 2,39%.
2.
Aliran daya tahun 2013 arahnya masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya naik dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 3.030 MW. Tegangan sistem masih sesuai dengan grid code yaitu variasi
tegangan tidak melebihi +/- 5% dengan tegangan terendah terjadi di Kembangan (470 kV) dengan
losses transmisi 2,71%.
3.
Aliran daya tahun 2014 arahnya masih dari Timur ke Barat, dengan transfer daya sebesar 3.010 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (458 kV) dengan losses transmisi 1,91% .
4.
Aliran daya tahun 2015 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 2.810 MW.
Tegangan sistem terendah terjadi di Cawang (454 kV) dengan losses transmisi 2,15%.
5.
Aliran daya tahun 2016 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 3.230 MW.
Tegangan sistem membaik dari tahun sebelumnya karena perkuatan SUTET jalur utara Jawa
Tengah - Jawa Barat telah beroperasi, dengan tegangan terendah yang masih sesuai grid code, yaitu
terjadi di Muara Karang (481 kV). Losses transmisi menurun dibanding tahun sebelumnya menjadi
hanya 1,61%.
6.
Aliran daya tahun 2017 arahnya masih dari Timur ke Barat dengan transfer daya sebesar 3.130 MW.
Semua profil tegangan di sistem 500 kV dalam kondisi baik. Tegangan sistem terendah terjadi di
Muara Karang (476 kV) dengan losses transmisi yang rendah yaitu 1,71%.
7.
Pada tahun 2018 di sisi Barat pulau Jawa telah masuk pembangkit-pembangkit skala besar. Transfer
daya dari Timur ke Barat yang pada tahun sebelumnya sangat tinggi pada malam hari, yaitu lebih
dari 3.000 MW, pada tahun 2018 akan menurun menjadi hanya 1.500 MW. Namun pada beban puncak siang, transfer daya dari Timur kembali naik menjadi 3.040 MW. Tegangan sistem terendah pada
siang hati terjadi di Cawang (479 kV) dengan losses transmisi yang rendah yaitu 1,65%.
8.
Pada tahun 2019 transfer daya dari sisi Timur pada siang tetap tinggi sebesar 3.080 MW. Tegangan
sistem cukup baik dengan tegangan terendah terjadi di Cawang (478 kV) dengan losses transmisi
1,68%.
9.
Pada tahun 2020 transfer daya dari sisi Timur pada beban puncak masih tinggi sebesar 2.910 MW,
walaupun pada beban puncak malam hari akan menurun tajam menjadi 940 MW. Tegangan sistem
terendah terjadi di Cawang (469 kV) dengan losses transmisi 1,88%.
10. Pada tahun 2021 transfer daya dari sisi Timur pada beban puncak masih tinggi sebesar 2.511 MW,
walaupun pada beban puncak malam hari akan menurun tajam menjadi 477,4 MW. Tegangan sistem
terendah terjadi di Bekasi (476,2 kV) dengan losses transmisi 1,96%.
PLN Saat ini sedang melaksanakan studi daya dukung lingkungan di pulau Jawa terhadap pembangkit
PLTU Batubara. Calon lokasi pembangkit thermal di pulau Jawa yang masih mengacu pada studi sebelumnya adalah: Pelang di Kabupaten Pacitan, Tanggul Angin di Kabupaten Kebumen, Muara Gembong di
Kabupaten Bekasi, Tanjung Pakis, Tanjung Sedari di Kabupaten Karawang, Tanjung Kuntianak di Kabupaten Pandeglang, Cihara di Kabupaten Malimping Lebak dan Tampora di Kabupaten Situbondo. Lima
lokasi tersebut merupakan kandidat yang mempunyai prioritas tertinggi dan dapat dikembangkan setelah tahun 2018.
Dalam hal setelah tahun 2021 akan dikembangkan transmisi HVDC Sumatra-Jawa bipole ke dua, maka
diperkirakan terdapat beberapa calon lokasi stasiun konverter di pulau Jawa, yaitu Balaraja, Muarakarang dan Muara Tawar. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah: (i) kedekatan dengan pusat beban, (ii) jaringan SUTET di Parung lokasi stasiun konverter bipole pertama sudah sulit dikembangkan.
994
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
Tahap 2 tahun 2014: dari GI Teluk Naga sampai P. Tidung kecil sepanjang 42,5 km dengan perkiraan
kebutuhan biaya USD 13,9 juta.
Tahap 3 tahun 2015: dari P. Tidung Kecil sampai Pulau Panjang Besar untuk menghubungkan pulaupulau lainnya sepanjang 34,29 km dengan perkiraan kebutuhan biaya USD 11,2 juta.
Total kebutuhan fisik pengembangan distribusi seperti terlihat pada Lampiran C1.9.
995
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
996
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
Pembangkit
Penyaluran
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Total
Fc
1,024
1,450
3,118
4,446
4,949
4,470
3,636
2,494
1,548
1,743
28,878
Lc
1,300
1,690
1,624
1,889
2,051
1,914
1,578
1,096
726
782
14,649
Total
2,324
3,140
4,741
6,335
6,999
6,385
5,214
3,590
2,275
2,525
43,527
Fc
1,159
893
1,008
1,557
871
423
320
270
140
26
6,667
Lc
206
175
192
185
117
68
53
39
15
1,053
1,365
1,069
1,200
1,742
988
491
373
309
155
28
7,720
Fc
Lc
664
534
539
582
688
707
731
757
766
801
6,769
Total
664
534
539
582
688
707
731
757
766
801
6,769
Fc
2,183
2,343
4,125
6,003
5,820
4,894
3,956
2,763
1,689
1,769
35,546
Lc
2,169
2,399
2,354
2,656
2,856
2,689
2,362
1,891
1,507
1,585
22,471
Total
4,353
4,743
6,480
8,659
8,676
7,583
6,318
4,655
3,196
3,355
58,016
Total
Distribusi
Total
Investasi
997
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
10000
9000
Total
Investasi
8000
Juta USD
7000
6000
Pembangkit
5000
4000
3000
Penyaluran
2000
Distribusi
1000
0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Tahun
Gambar C1.12.1 Kebutuhan Dana Investasi
Porsi PLN
Dana yang dibutuhkan PLN hingga tahun 2021 sangat besar, yaitu mencapai US$ 34,7 miliar atau ratarata US$ 3,5 miliar per tahun. Kebutuhan tersebut terdiri atas US$ 20,2 miliar untuk pendanaan proyek
pembangkit, US$ 7,7 miliar untuk pendanaan proyek transmisi dan gardu induk serta US$ 6,8 miliar pendanaan proyek distribusi.
Sumber Pendanaan
Sebagaimana dijelaskan pada butir 5.5 sumber pendanaan untuk proyek PLN selama ini terdiri atas dana
internal PLN, pinjaman bilateral/multilateral berupa pinjaman lunak dan kredit ekspor, pinjaman dari
bank domestik, obligasi, dan APBN.
Pada Februari 2011, Bappenas telah menerbitkan Daftar Rencana Pinjaman/Hibah Luar Negeri Jangka
Menengah (DRPHLN-JM) 2011-2014 atau yang disebut juga sebagai Blue Book 2011-2014. Proyek-proyek
PLN di sistem Jawa - Bali yang diusulkan untuk didanai dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri - PHLN (sumber dana bilateral/multilateral, hibah dan kredit eksport) adalah seperti ditampilkan pada Tabel C1.12.2
berikut.
998
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
No
BB ID
Nama Proyek
Kapasitas
Total
Project
Cost
MW
1
BBP3-0200504-0719391060412
BBP3-0200504-0719391060416
Improvement of Java-Bali
Electricity Distribution Performance
BBP3-0200504-0719391060417
BBP3-0200504-0719401060421
BBP3-0200504-0719391060425
BBP3-0200504-0719391060426
BBP3-0200504-0719401060431
Dana
Pendamping
Pinjaman
Grant
Juta USD
Potential
Lender
350,0
300,0
50,0
ADB IDB
115,0
100,0
15,0
0,0
ADB AFD
62,0
56,0
6,0
KE
500
460,0
400,0
60,0
KE
555,0
525,0
30,0
IBRD
dan KE
412,5
375,0
37,5
Indikatif:
IBRD,
China,
ADB &
JICA
1,040
800,0
640,0
160,0
IBRD
BBP3-0200504-0719401060432
21,0
21,0
JICA
BBT3-0200504-0719391060435
2,0
2,0
2.777,5
2.417,0
358,5
2,0
Total
Tabel C1.12.2 menunjukkan bahwa usulan PHLN 2011 - 2014 di Jawa-Bali membutuhkan dana pinjaman
sebesar US$ 2,4 miliar, dana pendamping sebesar US$ 359 juta dan grant US$ 2 juta.
999
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:20
04/02/2013 10:07:20
A2
Rencana Pengembangan Kelistrikan
Sistem Kelistrikan
per
Per Provinsi
Provinsi
Wilaya
Wilayah
Operasi
Operasi
Jawa Indonesia
Bali
Barat
C2. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
C3. Provinsi Banten
C4. Provinsi Jawa Barat
C5. Provinsi Jawa Tengah
C6. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
C7. Provinsi Jawa Timur
C8. Provinsi Bali
04/02/2013 10:07:20
04/02/2013 10:07:20
LAMPIRAN C.2
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
04/02/2013 10:07:21
LAMPIRAN C.2
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA
C2.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi DKI Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu) saat ini
sekitar 3.752 MW. Pasokan pembangkit yang terhubung di grid 150 kV adalah sekitar 3.160 MW yang
berada di 2 lokasi yaitu PLTGU/PLTU Muara Karang dan PLTGU/PLTG Tanjung Priok.
Pasokan dari grid 500 kV melalui 6 GITET, yaitu Gandul, Kembangan, Cawang, Bekasi, Cibinong dan Depok
dengan kapasitas total 8.000 MVA. Peta sistem kelistrikan DKI Jakarta ditunjukkan pada Gambar C2.1.
TE L U K
PLTU LONTAR
3 x 300 MW
JAKARTA
TNAGA
TNAGA II
MKRNG
KAPUK
SPTAN III
MKRNG
KLPGD II
ANCOL
TGBRU II
SPTAN II
GNSRI
TGBRU
TGRNG III
DMGOT
CKRNG
GRGOL II
SMBRT II
KBJRK
LAUTS
BNTEN
LIPPO
MLNIUM
BDKMY
SMBRT
DNYSA II
NSYAN
CLDUG III
DNYSA
LKONG
LKONG II
PGSAN
PGLNG
PLMAS
AGP
Old
JBEKA II
DRTGA
TJBRT
JBEKA
PNCOL
CWANG
CWANGBR
MNTUR
TMBUN II
JTWRG II
MNTUR II
CKRNG
TMBUN
JTWRG
GDMKR
TMBUN
BNTRO II
CSW 3
SKMDI
KSBRU
FAJAR
PDKLP
TMRSD
PCRAN2
PSMEDE RGNAN
PDNDH II
LKONG III
BKASI
PGDNG
CIPNG
TMRSD II
MPANG
CSW II
PTKNG
CBTUBR
KSBRU II
CIPNG II
STBDI
CSW
LEGOK LKONG
TGRSA II
GPOLA
GBLMA-2
MRNDA
KDSPI
PGLNG II
PKRNG
DKTASII
SNYAN
LIPPO II
DKTAS
AGP II
TGRSA
CSENG
KMYRN II
MGRAI
Old New
KMBNG
CLDUG II
CKG TWSHP
HRPDH
TTNGI
KARET
NSYAN II
CITRA
HVDC
PLPNG
GMBRU
KBSRH
Old
JTAKE
KDSPI II
KLPGD
KMYRN
MGBSR
GBLMA
TGRNG CLDK
BLRJA
KTPNG
DRKSB
New
CKUPA
GRGOL
DRKSB III
MAXIM
CKNDE
MGBSR II
ANGKE
MKRNG III
PSKMS
MTWAR
PRIOK
SPTAN
KMANG
PDNDH
BNTRO
CBATU
BNTRO III
SRPNG
JTNGN
GDRIA
GNDUL
ITP
DPBRU
SCBNG
CMGIS II
DEPOK III
CLGSI II/
JONGGOL
CBATU
CBBUR
CMGIS
CIBNG
BGORX
CLGSI
ASPEK
CIBNG II
SNTUL
CLGON
SGLNG
TSMYA
BGBRU
KDBDK
GITET Gandul dan PLTGU Muara Karang memasok Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan sebagian
Tangerang Selatan.
2.
GITET Bekasi dan PLTGU Priok memasok Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan sebagian Bekasi.
3.
GITET Cawang dan GITET Depok memasok Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
4.
5.
6.
GITET Depok memasok Depok, sebagian Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Pusat.
1004
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
Pembangkit di Muara Karang dan Priok mempunyai kapasitas 3.160 MW seperti ditunjukkan pada Tabel
C2.1.
Tabel C2.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang di Muara Karang dan Priok
No.
Nama Pembangkit
Pembangkit
Bahan Bakar
Pemilik
Terpasang
MW
PLTU
Gas Alam/MFO
PJB
400,0
Priok 1-2
PLTU
MFO
Indonesia Power
100,0
Priok Blok 1
PLTGU
Gas Alam/HSD
Indonesia Power
590,0
Priok Blok 2
PLTGU
Gas Alam/HSD
Indonesia Power
590,0
PLTGU
Gas Alam/HSD
PJB
509,0
PLTGU
Gas Alam
PJB
710,0
Priok
HSD
Indonesia Power
52,0
Gas Alam
PJB
210
PLTG
PLTGU
Jumlah
3.161,0
Energy Sales
Produksi Energy
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
26,497
28,766
4,049
2,626,120
2013
28,530
30,621
4,305
2,740,492
2014
31,057
33,491
4,703
2,844,199
2015
33,785
36,394
5,104
2,922,851
2016
36,732
39,534
5,537
2,970,741
2017
39,488
42,455
5,939
3,018,631
2018
42,421
45,559
6,365
3,066,521
2019
45,544
48,861
6,818
3,114,411
2020
48,874
52,377
7,299
3,172,301
2021
52,205
55,947
7,787
3,230,191
7.0%
6.9%
6.8%
2.1%
Growth (%)
1005
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
Pengembangan Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan pengembangan kapasitas pembangkit di sistem Jakarta sendiri dan pengembangan jaringan 500 kV yang memasok Jakarta dengan
sistem looping untuk peningkatan keandalan dan fleksibilitas operasi. Khusus untuk pengembangan
pembangkit di Jakarta akan dibangun PLTG peaker 400 MW di lokasi Muara Karang.
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber
Dana
Keterangan
Kembangan (GIS)
167
2,7
2013
KE Paket
Cawang
167
2,7
2013
KE Paket
Durikosambi (GIS)
167
2,7
2014
KE Paket 1
spare IBT
Bekasi
167
2,7
2013
KE Paket 1
spare IBT
Durikosambi (GIS)
1000
110,0
2015
KE Paket
Cawang
167
2,7
2014
APLN 2013
Cawang (GIS)
500
20,6
2013
APLN 2011
IBT-3
Kembangan (GIS)
25,0
2015
KE Paket
Durikosambi (GIS)
500
20,6
2015
Unallocated
IBT-3
10
1000
53,7
2016
Unallocated
11
1000
53,7
2016
APLN 2013
GITET Baru/GIS
12
Pelindo / Priok
500
26,1
2017
Unallocated
GITET Baru/GIS
13
PLTU Bekasi
500
26,1
2018
Unallocated
14
Durikosambi (GIS)
500
20,6
2018
Unallocated
IBT-4
15
PLTU Jawa-5
9,0
2018
Unallocated
16
500
20,6
2019
Unallocated
IBT-2
6.835
399
Jumlah
1006
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
Selanjutnya untuk melayani konsumen direncanakan pembangunan GI Baru dan ektension trafo 150/20
kV dengan total kebutuhan 7.920 MVA atau 132 buah @ 60 MVA sehingga dibutuhkan dana sebesar USD
891 juta seperti ditampilkan pada Tabel C2.4.
Tabel C2.4 Pengembangan GI/GIS di Jakarta
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
60
4,0
2012
APLN
Balaraja
60
2,2
2012
APLN
Chandra Asri
5,1
2012
APLN 2011
Cileduk
60
2,2
2012
APLN
Cipinang GIS
60
4,0
2012
APLN
Citra habitat
60
2,2
2012
APLN
Duri kosambi
60
2,2
2012
APLN
Grogol GIS
60
4,0
2012
APLN
Jatake
60
2,2
2012
APLN
10
60
4,0
2012
APLN
11
Karet Lama
1,2
2012
KE Paket 8
12
Kemayoran
1,2
2012
APLN
13
60
4,0
2012
APLN
14
Manggarai GIS
60
4,0
2012
APLN 2010
15
Maximangando
60
2,2
2012
APLN 2011
16
New balaraja
60
2,2
2012
APLN
17
60
1,7
2012
APLN
18
Priok Timur
60
2,2
2012
APLN 2009
19
60
4,0
2012
APLN
20
Tigaraksa
60
2,2
2012
APLN
21
Antasari/CSW II (GIS)
120
23,9
2013
ADB (Deutch)
22
120
23,9
2013
APLN
23
60
4,0
2013
APLN
24
180
28,0
2013
APLN Percepatan
25
120
23,9
2013
ADB
26
Harapan Indah
120
10,0
2013
APLN
27
Jatiwaringin (GIS)
120
30,1
2013
KE-III lot 6
28
120
23,9
2013
APLN 2010
29
60
4,0
2013
APLN
30
6,3
2013
APLN 2010
31
Legok
60
2,2
2013
APLN
32
Legok
60
2,2
2013
APLN
33
Lippo curug
60
2,2
2013
APLN 2012
34
Petukangan
60
2,2
2013
APLN
1007
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
35
120
23,9
2013
KE Paket 8
36
120
23,9
2013
KE-III lot 5
37
Bintaro
1,2
2014
APLN 2013
38
Jatirangon 2
120
10,0
2014
APBN 2009/10
39
Karet Baru
0,6
2014
APLN 2013
40
Karet Lama
0,6
2014
APLN 2013
41
Plumpang
1,2
2014
APLN 2013
42
Gambir Baru
1,2
2014
APLN 2013
43
Lengkong
60
2,2
2014
APLN
44
Miniatur GIS
60
4,0
2014
APLN 2013
45
Pelindo II
5,1
2014
APLN
46
5,1
2014
APLN
47
Tangerang baru
60
2,2
2014
APLN 2013
48
Tigaraksa
60
2,2
2014
APLN
49
Balaraja New
1,2
2015
APLN 2013
50
Bintaro 2 GIS
60
4,0
2015
Unallocated
51
120
8,3
2015
APLN 2013
52
60
4,0
2015
Unallocated
53
Cawang Lama
1,2
2015
Unallocated
54
120
23,9
2015
KE Paket 8
55
60
4,0
2015
Unallocated
56
Pasar kemis
60
2,2
2015
Unallocated
57
Penggilingan GIS
60
4,0
2015
IBRD Scattered II
58
60
4,0
2015
Unallocated
59
Ragunan
1,2
2015
Unallocated
60
Cawang-2(GIS)
120
23,9
2016
Unallocated
61
60
4,0
2016
Unallocated
62
120
30,1
2016
Unallocated
63
60
4,0
2016
IBRD Scattered II
64
Jatiwaringin GIS
60
4,0
2016
Unallocated
65
Lengkong 2 (indorama)
60
2,2
2016
Unallocated
66
Lengkong II
1,2
2016
Unallocated
67
Manggarai GIS
60
4,0
2016
Unallocated
68
60
2,2
2016
Unallocated
69
18,2
2016
APLN 2013
70
Penggilingan GIS
60
4,0
2016
IBRD Scattered II
71
6,2
2016
APLN 2013
72
60
4,0
2016
IBRD Scattered II
73
Tigaraksa
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
1008
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
74
60
17,1
2017
Unallocated
75
60
4,0
2017
Unallocated
76
Cawang Lama
1,2
2017
Unallocated
77
Durikosambi II
1,2
2017
Unallocated
78
60
17,1
2017
IBRD Scattered II
79
60
4,0
2017
Unallocated
80
Jatirangon 2
60
2,2
2017
Unallocated
81
60
2,2
2017
Unallocated
82
Kedungbadak baru
60
2,2
2017
Unallocated
83
Lengkong II
60
2,2
2017
Unallocated
84
Lippo curug
60
2,2
2017
Unallocated
85
120
10,0
2017
IBRD Scattered II
86
60
4,0
2018
Unallocated
87
60
26,0
2018
Unallocated
88
Gandaria
1,2
2018
Unallocated
89
60
6,6
2018
Unallocated
90
Jatirangon 2
60
2,2
2018
Unallocated
91
Kemayoran II (GIS)
60
17,1
2018
Unallocated
92
60
2,2
2018
Unallocated
93
Lengkong 2 (indorama)
60
2,2
2018
Unallocated
94
60
2,2
2018
Unallocated
95
Penggilingan (GIS)
6,2
2018
Unallocated
96
Penggilingan II (GIS)
60
17,1
2018
Unallocated
97
60
2,2
2018
Unallocated
98
Semanggi Barat
1,2
2018
Unallocated
99
60
26,0
2018
Unallocated
100
T. Rasuna/pancoran GIS
60
4,0
2018
Unallocated
101
60
4,0
2019
Unallocated
102
Bintaro 3 / jombang
60
2,2
2019
Unallocated
103
60
4,0
2019
Unallocated
104
60
4,0
2019
Unallocated
105
60
4,0
2019
Unallocated
106
60
4,0
2019
Unallocated
107
6,2
2019
Unallocated
108
120
23,9
2019
Unallocated
109
Harapan indah
60
2,2
2019
Unallocated
110
60
4,0
2019
Unallocated
111
120
23,9
2019
Unallocated
1009
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:21
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
112
Pegilingan 2 GIS
60
4,0
2019
Unallocated
113
60
2,2
2019
Unallocated
114
60
4,0
2019
Unallocated
115
Bintaro 3 / jombang
60
2,2
2020
Unallocated
116
Cileungsi ii/jonggol
60
2,2
2020
Unallocated
117
60
4,0
2020
Unallocated
118
60
4,0
2020
Unallocated
119
60
4,0
2020
Unallocated
120
60
4,0
2020
Unallocated
121
Jatirangon 2
60
2,2
2020
Unallocated
122
60
2,2
2020
Unallocated
123
60
2,2
2020
Unallocated
124
60
4,0
2020
Unallocated
125
Senayan Baru
1,2
2020
Unallocated
126
120
23,9
2020
Unallocated
127
60
4,0
2020
Unallocated
128
Tigaraksa
1,2
2020
Unallocated
129
Tigaraksa II
60
6,6
2020
Unallocated
130
Balaraja
60
2,2
2021
Unallocated
131
60
2,2
2021
Unallocated
132
Grogol II
60
6,6
2021
Unallocated
133
60
4,0
2021
Unallocated
134
60
6,6
2021
Unallocated
135
60
17,1
2021
Unallocated
136
60
4,0
2021
Unallocated
137
Penggilingan II (GIS)
60
4,0
2021
Unallocated
138
60
4,0
2021
Unallocated
7.920
924,72
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV diperlukan pengembangan transmisi 500 kV khususnya
di sisi utara Jakarta, sepanjang 158 kms, dengan kebutuhan dana sekitar USD 64,5 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C2.5.
1010
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
Dari
Ke
Panjang
kms
Jenis Konduktor
Biaya
USD Juta
COD
Bekasi
Tx. Mtawar-Cibinong
2 cct, 4xDove
12
3,9
2013
Durikosambi (GIS)
Kembangan
2 cct, 4xZebra
2,5
2015
Gandul
2 cct, 4xZebra
40
16,6
2016
Muarakarang (GIS)
Durikosambi (GIS)
2 cct, 4xZebra
30
12,5
2016
Priok / Pelindo
Muaratawar
2 cct, 4xZebra
30
12,5
2017
Priok / Pelindo
Muarakarang (GIS)
2 cct, 4xZebra
20
8,3
2018
PLTU Jawa-5
Muaratawar
2 cct, 4xZebra
20
8,3
2018
158
64,5
Jumlah
Selaras dengan pembangunan GI/GIS baru 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi 150 kV terkaitnya
sepanjang 817kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 675juta seperti ditampilkan dalam Tabel C2.6.
Tabel C2.6 Pembangunan SUTT 150 kV
No.
Dari
Ke
Jenis
Panjang
Biaya
Konduktor
kms
USD juta
Angke
Ancol
2 cct, 2xZebra
Chandra Asri
Nikomas Gemilang
COD
10
1,0
2012
2 cct, 2xTACSR410
0,2
2012
2 cct, 1xOstrich
0,1
2012
Alam Sutra
Inc.(Lippo Curug-Kmbngn)
2 cct, 4xZebra
0,4
2013
Antasari/CSW II (GIS)
Inc (Drtga/Kemang-Kenvil)
2 cct, 1xCU1000
10
26,0
2013
Cakung TownShip
Harapan Indah
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2013
Cileungsi II/Jonggol
Cibatu
2 cct, 1xTACSR410
30
6,0
2013
Duren Tiga
Kemang
2 cct, 1xCU1000
31,2
2013
Durikosambi
Petukangan
2 cct, 2xTDrake
52
5,6
2013
10
Durikosambi
Muarakarang Lama
2 cct, 2xTDrake
26
2,8
2013
11
Durikosambi 2 / Daan
Inc.(Dksbi-Mkrng)
2 cct, 2xTDrake
0,2
2013
12
Depok III
2 cct, 2xZebra
24
2,4
2013
13
Gandul
Serpong
2 cct, 2xTACSR410
40
6,0
2013
14
Gandul
Petukangan
2 cct, 2xTDrake
28
3,0
2013
15
Gedung Pola
Manggarai
2 cct, 1xCU1000
20,8
2013
16
Inc.(Mtawar-Bekasi)
2 cct, 2xTACSR410
0,3
2013
17
Jatiwaringin
Inc. (Pdklp-Jtngn)
2 cct, 2xZebra
24
2,4
2013
18
Kapuk (PIK)
Inc (Mkrang-Dksbi)
2 cct, 2xTDrake
0,2
2013
19
Karet Baru
Karet Lama
1 cct, 1xCU1000
1,7
2013
20
Kebon Sirih
Gambir Lama
2 cct, 1xCU1000
10,4
2013
21
Ketapang
Mangga Besar
2 cct, 1xCU1000
31,2
2013
1011
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
No.
Dari
Ke
Jenis
Panjang
Biaya
Konduktor
kms
USD juta
COD
22
Kemayoran
2 cct, 1xCU800
12
35,42
2013
23
Manggarai
Dukuh Atas
2 cct, 1xCU1000
20,8
2013
12
1,8
2013
31,2
2013
18
2,7
2013
24
Muarakarang
Angke
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
25
New Senayan
Senayan
2 cct, 1xCU1000
26
Petukangan
Bintaro
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
27
Semanggi Barat
Karet Lama
2 cct, 1xTACSR410
0,8
2013
28
2 cct, 1xCU1000
15,6
2013
29
Inc. (Gmblm-Plmas)
2 cct, 1xCU1000
10,4
2013
30
Bandara Soetta
Cengkareng
2 cct, 1xCU1000
2,6
2014
31
Jatake
Maximangando
1 cct, 1xCU800
5,2
2014
32
Jatirangon 2
Inc.(Jtngn-Cibng)
2 cct, 2xZebra
0,2
2014
33
Kandang Sapi
Inc. (Bekasi-Marunda)
2 cct, 2xHawk
10
0,8
2014
34
Marunda
Pelindo II
2 cct, 1xCU1000
20
51,9
2014
35
Pegangsaan
Penggilingan
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
20
3,0
2014
36
Plumpang
Gambir Baru
2 cct, 1xCU1000
10
25,97
2014
37
Pondok Kelapa
Tambun
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
28
4,2
2014
38
New Balaraja
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2014
39
Pulogadung
Penggilingan
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
20
3,0
2014
40
Cilegon
Serang
2 cct, HTLSC
(2xHawk)
45
6,8
2015
41
Depok II
4 cct, 2xZebra
1,58
2015
42
Depok III
Cimanggis
2 cct, 2xZebra
40
4,0
2015
43
Ragunan
Cawang Lama
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
44
MRT
CSW
1 cct, 1xCU800
9,44
2016
45
MRT
Pondok Indah
2 cct, 1xCU240
14
24,4
2016
46
Cawang Lama
2 cct, 2xCU800
29,5
2017
47
Durikosambi III/Rawa
Durikosambi II
2 cct, 1xCU800
10
29,5
2017
48
Lontar
Cikupa
2 cct, 2xTACSR410
60
9,0
2017
49
Inc. (Ptkng-Gndul)
2 cct, 2xDrake
0,6
2017
50
Pulogadung New
Inc. (Plmas-Pgsan)
2 cct, 2xTACSR410
0,6
2017
51
Cipinang II/Jatinegara
Inc. (Plmas-Mgrai)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2018
52
Gandaria II
Gandaria
2 cct, 2xZebra
30
3,0
2018
53
Kemayoran II
Inc. (Priok-Plpng)
2 cct, 1xCU1000
15,6
2018
54
Penggilingan II
Penggilingan
2 cct, 1xCU1000
12
31,2
2018
55
Semanggi Barat
Inc (Karet-Angke)
2 cct, 2xTACSR410
0,6
2018
1012
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
No.
Dari
Ke
Jenis
Panjang
Biaya
Konduktor
kms
USD juta
COD
56
2 cct, 2xZebra
0,2
2019
57
Pancoran 2 /
2 cct, 2xCU800
10
49,2
2019
58
Senayan Baru 2
Senayan Baru
2 cct, 2xCU800
16
78,7
2020
59
Tigaraksa II
Tigaraksa
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
60
Grogol II
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2021
61
Muarakarang
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2021
62
Kenbon Sirih II
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2021
826
668,5
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 695
ribu pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 69 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
6.494 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 9.800 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi
sebesar 5.185 MVA dengan kebutuhan investasi sekitar USD 1.405 Juta,seperti ditampilkan dalam Tabel
C2.7 berikut.
Tabel C2.7
Tahun
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
Total Inv
(Juta USD)
2012
1.038,1
758,7
404,0
90.585
165,2
2013
196,6
727,5
379,2
114.372
80,7
2014
148,8
636,7
333,1
103.707
68,7
2015
350,8
780,0
408,3
78.652
96,9
2016
810,1
975,6
511,7
47.890
153,9
2017
860,8
1.024,3
536,2
47.890
162,2
2018
810,1
1.103,5
578,3
47.890
163,0
2019
810,1
1.184,5
645,7
47.890
171,6
2020
709,9
1.261,6
684,2
57.890
167,8
2021
758,3
1.347,6
704,5
57.890
175,9
2012-2021
6.494
9.800
5.185
694.656
1.405,8
Dalam RUPTL 2012-2021, direncanakan juga pengembangan distribusi 20 kV di Kepulauan Seribu yaitu
terdiri dari rencana pembangunan kabel laut 20 kV tahap-2 dan tahap-3 yang sebelumnya akan dilaksanakan oleh Pemda DKI Jaya, akan dialihkan pelaksanaannya oleh PLN dengan sumber dana APBN. Proyek
pembangunan kabel laut ini akan dijelaskan lebih lanjut pada butir C2.4.
1013
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
Tahap 2 jalur selatan, merupakan penambahan sirkit kedua yang menghubungkan GI Teluk Naga
melalui penyulang ke GH Tanjung Pasir dan selanjutnya radial hingga ke pulau Tidung Besar seperti
pada Tabel C2.8.
Tabel C2.8 Pengembangan Sistem Distribusi Kepulauan Seribu Jalur Selatan (Tahap II)
No.
Section
SKLTM
SKTM ke GD
GH Tg Pasir-GH P. U.jawa
5,69
0,4
13,39
0,8
0,46
1,0
9,46
0,4
8,85
0,8
3,56
0,6
0,83
2,0
42,24
6,0
TOTAL
b.
Tahap 3 jalur utara, adalah penyambungan SKLTM radial dari pulau Tidung
Besar ke pulau-pulau di sebelah utara seperti pada Tabel C2.9.
Tabel C2.9 Pengembangan Sistem Distribusi Kepulauan Seribu Jalur Utara
No
Section
SKLTM
(kms)
Trafo GD (kVA)
JTR
(kms
P. Karya-P. Panggang
P. Panggang-P. Pramuka
P. Karya-P. Kelapa
0,62
3,20
0,94
3,20
1,20
TOTAL
16,51
SKLTM
ke GD
(kms)
3,20
0,20
6,40
1,76
3,20
16,95
38,18
12,80
3,20
35,20
Rencana pembangunan tahap II dan tahap III seperti ditampilkan pada gambar C2.2.
1014
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
TAHAP III
TAHAP II
TAHAP I
C2.5. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi DKI Jakarta sampai dengan
tahun 2021 adalah USD 2,9 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C2.10.
1015
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energi GWh
Beban
Puncak MW
Pembangkit
MW
Gardu
Induk MVA
Investasi
T/L kms
juta USD
2012
26.497
28.766
4.049
740
1.020
15
687
2013
28.530
30.621
4.305
2.501
336
538
2014
31.057
33.491
4.703
694
122
140
2015
33.785
36.394
5.104
400
2.100
101
459
2016
36.732
39.534
5.537
2.780
80
324
2017
39.488
42.455
5.939
1.160
120
172
2018
42.421
45.559
6.365
1.220
102
234
2019
45.544
48.861
6.818
1.400
12
162
2020
48.874
52.377
7.299
840
26
148
2021
52.205
55.947
7.787
540
30
54
1.140
14.255
944
2.918
Jumlah
1016
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:22
LAMPIRAN C.3
Provinsi Banten
04/02/2013 10:07:22
LAMPIRAN C.3
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero) DI PROVINSI BANTEN
C3.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Banten saat ini sekitar 2.767 MW, dipasok dari pembangkit
yang berada di grid 150 kV sebesar 1.260 MW dan yang berada di grid 500 kV sebesar 4.765 MW.
Pasokan dari pembangkit listrik yang berada di grid 500 kV dan grid 150 kV di Banten ada di 4 lokasi yaitu
PLTU Suralaya, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan dan PLTU Lontar dengan total daya terpasang 6.025 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 3 GITET, yaitu Suralaya, Cilegon dan Balaraja, dengan kapasitas
2.500 MVA. Peta sistem kelistrikan Banten ditunjukkan pada Gambar C3.1.
SLAYA2
SLAYA
SLIRA
PRETY
PENI
MTSUI
HVDC
CLGN 2
PRYMA
ASAHI
PLTU TLNGA
CLGON
PLTU BNTEN
CLGMA
SRANG III
KSTEL
CKNDE
PRIOK
NTGRNG
SPTAN
SRANG
TOJNG
TLNGA
DUKSMBI
BLRJA
MKRNG
MTWAR
PKMIS
PCADM
PCADM II
CKRNG
NBLRJA
SRANG II
LEGOK
MENES
IDMYU7
CWANG
TMBUN
GNDUL
LKONG
RKBTG
DPK4
SRPNG
CBATU
SKETI
BAROS
CMGIS
DEPOK
U
CBTBR
CWANG2
PTKNG
BNTRO
TGRSA
KOPO
BKASI
KMBNG
CKUPA
JTAKE TGRNG
CITRA
PLTU LBUAN
MPING
CIBNG
BOGOR X
BUNAR II
BUNAR
KDBDK
BGBRU
KRCAK
CRATA
SALAK LAMA
P
SGLNG
CIAWI
SALAK BARU
CNJUR
CGRLG
CBDKBR
BAYAH
PRATU
UBRUG
LBSTU
PLTU PRATU
TSMYA
SURADE
2.
GITET Cilegon, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan memasok Kab. Serang, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang
dan Kab. Lebak.
3.
GITET Balaraja dan PLTU Labuan memasok Kab/Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
1018
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:23
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energi GWh
Beban
Puncak MW
Pembangkit
MW
Gardu
Induk MVA
Investasi
T/L kms
juta USD
2012
26.497
28.766
4.049
740
1.020
15
687
2013
28.530
30.621
4.305
2.501
336
538
2014
31.057
33.491
4.703
694
122
140
2015
33.785
36.394
5.104
400
2.100
101
459
2016
36.732
39.534
5.537
2.780
80
324
2017
39.488
42.455
5.939
1.160
120
172
2018
42.421
45.559
6.365
1.220
102
234
2019
45.544
48.861
6.818
1.400
12
162
2020
48.874
52.377
7.299
840
26
148
2021
52.205
55.947
7.787
540
30
54
1.140
14.255
944
2.918
Jumlah
Energy Sales
Gwh
Produksi Energy
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
19.523
20.987
2.897
2.326.575
2013
21.111
22.498
3.066
2.448.244
2014
23.259
24.852
3.388
2.570.085
2015
25.696
27.432
3.740
2.700.846
2016
28.544
30.451
4.151
2.848.723
2017
29.645
31.611
4.416
3.046.480
2018
30.976
33.013
4.637
3.208.010
2019
32.761
34.893
4.829
3.373.634
2020
34.677
36.909
5.056
3.563.624
2021
37.040
39.423
5.398
3.753.613
6,6%
6,5%
6,4%
4,9%
Growth (%)
1019
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:23
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021 diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.770 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C3.3 berikut.
Tabel C3.3 Pengembangan Pembangkit
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
PLN
PLTU
Lontar
315
2012
Operasi
FTP-1
PLN
PLTU
Lontar
315
2012
Operasi
FTP-1
Swasta
PLTM
Cisono
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cikotok
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Situmulya
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cikidang
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cisungsang II
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Karang Ropong
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cisimeut
2014
Pengadaan
IPP
10
Swasta
PLTM
Bulakan
10
2015
Pengadaan
IPP
11
PLN
PLTU
Lontar Exp
315
2016
Rencana
Unallocated
12
Swasta
PLTU
Banten
625
2016
Pengadaan
IPP
13
Swasta
PLTM
Cidano
2016
Pengadaan
IPP
14
Swasta
PLTP
Rawa Dano
110
2018
Rencana
IPP
15
Swasta
PLTP
Endut
55
2019
Rencana
IPP
16
PLN
PLTU
Jawa-6
2.000
2021
Rencana
Unallocated
Jumlah
3.770
1020
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:23
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Keterangan
Cilegon
500
11,1
2012
APLN 2011
Balaraja
167
2,7
2012
APLN 2011
Cilegon
167
2,7
2012
APLN 2011
Cilegon
167
2,7
2013
KE Paket
Balaraja
500
11,1
2013
APLN 2012
Balaraja
500
11,1
2014
IBRD
Lengkong 500 kV
1000
31,2
2015
APBN 2013
GITET Baru
Banten PLTU
12,0
2016
IPP
PLTU Jawa-6
9,0
2021
Unallocated
3001
94
Jumlah
Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GI/GIS baru 150 kV dan penambahan
trafo di GI Eksisting dengan total kapasitas 3.540 MVA dengan biaya USD 290 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel C3.5.
Tabel C3.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Cikande
60
2,2
2012
APLN
Cikokol/tangerang
60
2,2
2012
APLN
Cikupa
60
2,2
2012
APLN
Cilegon lama
60
2,2
2012
APLN
Kopo
60
2,2
2012
APLN
Lippo curug
60
2,2
2012
APLN
Pasar kemis
60
2,2
2012
APLN
Rangkasbitung II
120
10,0
2012
ADB B4 (2004)
Salira Indah
0,5
2012
APLN 2011
10
Sepatan
120
4,3
2012
APLN
11
Serang
60
2,2
2012
APLN
12
Serang
60
1,7
2012
APLN
13
Tangerang baru
60
2,2
2012
APLN
1021
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:23
No
14
Teluk naga
15
16
Asahimas II
17
Cilegon Baru II
18
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
60
2,2
2012
APLN
120
23,9
2013
APLN 2010
60
7,8
2013
APBN 2011
120
10,0
2013
APBN 2011
Cilegon lama
0,6
2013
APLN
19
Gorda Prima
0,6
2013
APLN
20
5,7
2013
APLN 2011
21
Indoferro
6,3
2013
APLN 2011
22
Kopo
1,2
2013
ADB B4 (2004)
23
Lautan Steel
120
10,0
2013
APLN 2010
24
malimping
60
6,6
2013
APBN 2011
25
60
2,2
2013
APLN
26
60
1,7
2013
APLN
27
Asahimas
1,2
2014
APBN 2011
28
Bandara Soetta
5,1
2014
KTT
29
Bintaro II (GIS)
120
23,9
2014
ADB (Deutch)
30
Cemindo Gemilang/Bayah
120
8,3
2014
APLN 2012
31
Cengkareng
1,2
2014
APLN
32
Maximangando
0,6
2014
APLN 2013
33
Jatake
0,6
2014
APLN 2013
34
6,3
2014
IBRD Scattered I
35
120
10,0
2014
APLN 2012
36
Lengkong II
120
10,0
2015
APBN 2013
37
Tangerang Baru II
120
10,0
2016
Unallocated
38
Bintaro III/Jombang
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
39
Serang Selatan/Baros
120
10,0
2017
IBRD Scattered II
40
Teluk Naga II
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
41
Dukuh Atas II
60
6,6
2018
Unallocated
42
Lippo Curug
1,2
2018
Unallocated
43
Lippo Curug II
60
7,8
2018
Unallocated
44
Rawadano PLTP
1,2
2018
IPP
45
Sepatan
60
2,2
2018
Unallocated
46
Tangerang baru 2
60
2,2
2018
Unallocated
47
Teluk naga 2
60
2,2
2018
Unallocated
48
Lippo curug 2
60
2,2
2019
Unallocated
49
Rangkas Bitung
1,2
2019
Unallocated
50
Tangerang baru 2
60
2,2
2019
Unallocated
51
Teluk naga 2
60
2,2
2019
Unallocated
1022
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:24
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
52
Cilegon baru II
60
2,2
2020
Unallocated
53
60
2,2
2020
Unallocated
54
Lengkong III
60
6,6
2020
Unallocated
55
Lippo curug 2
60
2,2
2020
Unallocated
56
Sepatan
60
2,2
2020
Unallocated
57
Serang
1,2
2020
Unallocated
58
Serang Utara/Tonjong
120
8,3
2020
Unallocated
59
Tangerang Baru II
1,2
2020
Unallocated
60
60
6,6
2020
Unallocated
61
Teluk naga 2
60
2,2
2020
Unallocated
62
60
2,2
2021
Unallocated
63
Cilegon lama
60
2,2
2021
Unallocated
64
Kopo
60
2,2
2021
Unallocated
3.660
292,0
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 706 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 605 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C3.6.
Tabel C3.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Balaraja
Suralaya Baru
2 cct, 4xDove
80
26,1
2013
Balaraja
Lengkong
2 cct, 4xZebra
56
23,2
2015
Lengkong 500 kV
Inc. (Blrja-Gndul)
2 cct, 4xDove
1,3
2015
Balaraja
Kembangan
2 cct, 4xZebra
80
33,2
2015
Bogor X
Inc (Clgon-Cibinong)
2 cct, 4xDove
60
19,6
2016
Bogor X
Inc (Depok-Tsmya)
4 cct, 4xDove
2,0
2016
PLTU Banten
4 cct, 4xDove
40
13,1
2016
Bogor X
Tanjung Pucut
220
77,0
2016
Tanjung Pucut
Ketapang
80
352,8
2016
10
PLTU Jawa 6
Balaraja
2 cct, 4xZebra
80
56,4
2021
706
604,7
Jumlah
Pada tabel C.3.6 dapat dilihat bahwa terdapat rencana pembangunan transmisi HVDC dari BogorX ke
Tanjung Pucut dan terus menyeberangi selat Sunda.Transmisi ini merupakan bagian dari suatu sistem
transmisi dengan teknologi high voltage direct curent (HVDC) yang berfungsi untuk membawa listrik dari
PLTU batubara mulut tambang di Sumatra Selatan ke pulau Jawa. Selaras dengan pembangunan GI 150
kV baru, diperlukan pembangunan transmisi 150 kV terkaitnya sepanjang 726 kms dengan kebutuhan
dana sekitar USD 137,5 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C3.7.
1023
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:24
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Indoferro
2 cct, 2xZebra
0,1
2012
JV KS POSCO
Cilegon Baru
2 cct, 2xZebra
0,7
2012
Rangkasbitung II
Saketi II
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2012
Asahimas II
Inc. (Mnes-Asahi)
2 cct, 2xTACSR410
10
1,0
2013
Balaraja
Citra Habitat
2 cct, 2xTACSR410
24
3,6
2013
Bintaro
Serpong
18
2,7
2013
Bintaro II
Bintaro
2 cct, 1xCU1000
39,4
2013
Cilegon Baru II
Inc. (Clbru-Srang)
4 cct, 2xZebra
11
1,1
2013
Lautan Steel
Inc. (Blrja-Millenium)
4 cct, 2xTACSR410
0,3
2013
10
Lengkong
Serpong
12
1,7
2013
11
Pelabuhan Ratu
Lembursitu
2 cct, 2xZebra
82
8,1
2013
12
Rangkasbitung II
Kopo
2 cct, 2xZebra
34
3,3
2013
13
2 cct, 2xTACSR410
0,6
2013
14
Bayah
malimping
2 cct, 2xZebra
70
6,9
2014
15
Bayah/Cemindo
Pelabuhan Ratu
2 cct, 2xZebra
70
6,9
2014
16
Malimping
Saketi II
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2014
17
Millenium
Inc. (Lautan-Citra)
4 cct, 2xTACSR410
1,2
2014
18
Inc (Pucam-Kopo)
2 cct, 2xZebra
0,2
2014
19
Samator Cikande
Gorda Prima
1 cct, 1xCU240
1,9
2014
20
Samator KIEC
Cilegon Lama
1 cct, 1xZebra
10
0,5
2014
21
Balaraja New
Millenium
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
2015
22
Lengkong II
Inc. Serpong-Lengkong
4 cct, 2xTACSR410
1,2
0,18
2015
23
Ciseeng
Lengkong
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
24
Dukuh Atas
Semanggi Barat
2 cct, 2xCU800
19,7
2016
25
Tangerang Baru II
PLTU Lontar
2 cct, 2xTACSR410
26
3,9
2016
26
Bintaro III/Jombang
Inc.(Bntro-Srpng)
0,6
2017
27
Serang II/Baros
Inc. (Saketi-Rangkas)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2017
28
Teluk Naga II
Inc.(Lontar-Tgbru-2)
4 cct, 2xTACSR410
20
3,0
2017
29
Lippo Curug II
Lippo Curug
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2018
30
PLTP Rawadano
Inc.(Menes-Asahimas)
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
2018
31
Lengkong III
Inc.(Serpong-Lengkong II)
10
0,8
2020
32
Serang Utara/Tonjong
Serang
4 cct, 2xZebra
10
2,0
2020
33
Tangerang Baru II
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
713
138,9
Jumlah
1024
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:24
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
1.540 ribu pelanggan atau rata-rata 154 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 7.252kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 9.647kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 2.308MVA
dengan kebutuhan investasi sekitar USD 1.000 juta, seperti ditampilkan dalam Tabel C3.8 berikut.
Tabel C3.8 Rincian Pengembangan Distribusi
JTM
kms
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Total Inv
(Juta USD)
Pelanggan
2013
466,7
806,4
172,6
121,669
67,2
2014
469,6
787,7
164,9
121,841
65,4
2015
572,7
863,3
183,7
130,760
78,2
2016
777,2
958,5
231,9
147,877
105,3
2017
817,8
990,4
231,4
197,757
112,5
2018
819,5
1,034,4
257,1
161,530
112,2
2019
842,2
1,079,5
279,2
165,624
116,7
2020
826,6
1,123,4
288,5
189,990
117,6
2021
882,9
1,199,9
297,5
189,990
123,4
7.252,1
9.647,1
2.308,7
1.540.842
1.000,1
2012-2021
C3.4. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
untuk provinnsi Banten sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar USD 6,6 milar seperti tersebut dalam
Tabel C3.9.
Tabel C3.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Produksi
Energy
GWh
Investasi
Gardu
Induk
MVA
Juta USD
bebsn puncak MW
Pembangkit
MW
T/L kms
2012
19.523
20.987
2.897
630
780
68
944
2013
21.111
22.498
3.066
21
787
292
226
2014
23.259
24.852
3.388
500
242
99
2015
25.696
27.432
3.740
10
1.000
98
130
2016
28.544
30.451
4.151
942
514
1.831
2017
29.645
31.611
4.416
44
32
2018
30.976
33.013
4.637
110
180
40
293
2019
32.761
34.893
4.829
55
180
140
2020
34.677
36.909
5.056
300
30
39
2021
37.040
39.423
5.398
2.000
180
80
2.862
3.770
3.907
1.408
6.596
Jumlah
1025
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:24
04/02/2013 10:07:24
LAMPIRAN C.4
Provinsi Jawa Barat
04/02/2013 10:07:24
LAMPIRAN C.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero) DI PROVINSI JAWA BARAT
C4.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Jawa Barat saat ini sekitar 5.131 MW. Beban dipasok oleh
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan 150 kV sebesar 7.000 MW.
Pembangkit di Jawa Barat yang berada di grid 500 kV adalah PLTG/PLTGU Muara Tawar dan pembangkit
yang berada di grid 150 kV adalah beberapa PLTP dan PLTA, PLTG Sunyaragi dan PLTGU Cikarang Listrindo serta PLTU Indramayu dan PLTU Cirebon.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 5 GITET yaitu Bandung Selatan, Cibatu, Cirata, Tasikmalayadan
Mandirancan dengan kapasitas 5.500 MVA. Peta sistem kelistrikan Jawa Barat ditunjukkan pada Gambar
C4.1.
PLTU JAWA-5
MTWAR
MRNDA
BKSUT
CWANG
CBTUBR
RKDLK
BKASI
IDMYU7
SKTNI
BKASI2
JABUT
FJAR2
TMBUN
CIBNG
MKSRI
CBATU
INDMY
INDMY II
SKMDI
CMGIS
DWUAN
KSBRU
PBRAN
IDBRT
JTBRG
HRGLS
CKPAY II
JTLHR
CKPAY
SBANG
JTBRU
CGNEA
BGBRU
CKDNG
PWKRT
CNKRNG
SBANG II
CKRNG2
ARJWN
CRATA
SLKLM
KDPTN
PLMNAN
PRKAN
CIAWI
CNJUR II
SLKBR
CNJUR
PDLRG II DAGO II
PRKAN II
SGLNG
U
U
MDCAN
PLTU Jawa-3
CRBON
BRBES
BBKAN
KBSEN
KANCI
UBRUG
TGENG
LGDAR
BDTMR
CGRLG
BDSLN
RCKEK
CKJNG
KNGAN2
UBRNG
KCDG II
KCDG III
KCDG
KNGAN
CKSKA
MJLYA
CGRLG
SRANG
CKLNG
SWITCHING JAWA-3
MLBNG
WYNDU P
KMJNG
P
PTUHA
SRAGI
KDPTN II
DGPKR
BADUT
LGDAR2
LBSTU
PLTU Jawa-1
UBRNG
PDLRG
CSKAN
KDBDK
SMDNG
LMJAN
DRJAT
GARUT II
GARUT
TASIK II
BMAYU
SNTSA
MJNANG
SMDRA
TASIK
CIAMIS
KRNGGAL
TASIKBR
BNJAR
MTNGGENG
KLBKL
RWALO
LOMANIS
PMPEK
PGDRN II
PGDRN
SMTRA
1028
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:24
GITET Cirata dan PLTA Jatiluhur memasok Kab. Purwakarta, Kab. Subang dan Kab. Bandung
Barat.
GITET Tasikmalaya dan PLTP Kamojang, Darajat dan Wayang Windu memasok Kab. Tasikmalaya, Kab.
Garut, Kab. Sumedang, Kab. Banjar dan Kab. Ciamis.
GITET Mandirancan dan PLTG Sunyaragi memasok Kab. Cirebon, Kab. Kuningan dan Kab. Indramayu
GITET Cibatu memasok Tambun Cikarang dan Kab. Karawang, Kab. Bekasi.
Kapasitas Terpasang
MW
Nama Pembangkit
Jenis
Jenis B. Bakar
Pemilik
Ubrug
PLTA
PLTA
Indonesia Power
18,4
Kracak
PLTA
PLTA
Indonesia Power
18,9
M. Tawar B-1
PLTGU
HSD
PJB
640,0
M. Tawar B-2
PLTG
HSD
PJB
280,0
M. Tawar
PLTG
HSD
PLN
858,0
C. Listrindo
PLTG
Gas
Swasta
150,0
Salak
PLTP
PLTP
Indonesia Power
165,0
Salak IPP
PLTP
PLTP
Swasta
165,0
Plengan
PLTA
PLTA
Indonesia Power
6,9
10
Lamajan
PLTA
PLTA
Indonesia Power
19,6
11
Cikalong
PLTA
PLTA
Indonesia Power
19,2
12
Bengkok
PLTA
PLTA
Indonesia Power
3,2
13
Dago
PLTA
PLTA
Indonesia Power
0,7
14
Parakan
PLTA
PLTA
Indonesia Power
9,9
15
Saguling
PLTA
PLTA
Indonesia Power
700,7
16
Cirata
PLTA
PLTA
PJB
17
Jatiluhur
PLTA
PLTA
Swasta
150,0
18
Kamojang
PLTP
PLTP
Indonesia Power
140,0
19
Drajat
PLTP
PLTP
Indonesia Power
55,0
20
Drajat IPP
PLTP
PLTP
Swasta
70,0
21
Wayang Windu
PLTP
PLTP
Swasta
220,0
22
Sunyaragi 1-2
PLTG
Gas
Indonesia Power
40,2
23
Sunyaragi 3-4
PLTG
HSD
Indonesia Power
40,1
1.008,0
1029
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
No.
Nama Pembangkit
Jenis
Jenis B. Bakar
Pemilik
Kapasitas Terpasang
MW
24
Drajat 3
PLTP
PLTP
Swasta
110,0
25
Kamojang 4
PLTP
PLTP
Swasta
60,0
26
M. Tawar B-5
PLTGU
Gas
PLN
234,0
27
Indramayu
PLTU
Batubara
PLN
990,0
28
Cikarang Listrindo
PLTGU
Gas
IPP
150,0
29
Cirebon
PLTU
Batubara
IPP
660,0
Jumlah
6.984,6
Tahun
Energy Sales
GWh
Produksi Energy
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
37.158
39.667
5.535
9.121.901
2013
40.134
42.663
5.950
9.592.481
2014
43.219
45.913
6.399
10.075.684
2015
46.498
49.381
6.878
10.522.737
2016
49.871
52.952
7.371
10.942.531
2017
53.472
56.768
7.898
11.306.492
2018
57.315
60.842
8.459
11.710.178
2019
61.419
65.191
9.058
12.113.513
2020
65.803
69.837
9.698
12.516.483
2021
70.287
74.589
10.352
12.919.454
Growth (%)
6,6%
6,5%
6,5%
3,5%
1030
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
Pengembangan Pembangkit
Pengembangan pembangkit sampai dengan tahun 2021 sebesar 10.454 MW dengan perincian ditampilkan pada Tabel C4.3 berikut.
Selain itu juga terdapat potensi energi baru dan terbarukan berupa PLTSampah Bantargebang 26 MW
yang memanfaatkan energi dari sampah di Kota Bekasi dan PLT Angin Viron Energy 10 MW di Sukabumi
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2012-2013.
Tabel C4.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
Swasta
PLTU
Cirebon
660
2012
Operasi
IPP
PLN
PLTU
Pelabuhan Ratu
350
2013
Konstruksi
FTP-1
PLN
PLTU
Pelabuhan Ratu
350
2013
Konstruksi
FTP-1
Swasta
PLTM
Pelabuhan Ratu
350
2013
Konstruksi
FTP-1
Swasta
PLTM
Cianten 2
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cikaso
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cirompang
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cikaniki 1
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cikaniki 2
2013
Pengadaan
IPP
10
Swasta
PLTM
Cisanggiri
2013
Pengadaan
IPP
11
Swasta
PLTM
Pakenjeng Atas
2013
Pengadaan
IPP
I 12
Swasta
PLTM
Pakenjeng Bawah
2013
Pengadaan
IPP
13
Swasta
PLTP
Patuha
55
2014
Rencana
IPP
14
Swasta
PLTM
Cibatarua
2014
Pengadaan
IPP
15
Swasta
PLTM
Citaraje
2014
Pengadaan
IPP
16
Swasta
PLTM
Cianten 1
2014
Pengadaan
IPP
17
Swasta
PLTM
Cilaki
2014
Pengadaan
IPP
18
Swasta
PLTM
Cimandiri
2014
Pengadaan
IPP
1031
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
55
2015
Rencana
IPP
19
Swasta
PLTP
Patuha
20
Swasta
PLTM
Cijampang 1
2015
Pengadaan
IPP
21
Swasta
PLTM
Cibalapulang
2015
Pengadaan
IPP
22
Swasta
PLTM
Cibalapulang-2
2015
Pengadaan
IPP
23
Swasta
PLTM
Cibalapulang-3
2015
Pengadaan
IPP
24
Swasta
PLTM
Cilaki 1A
2015
Pengadaan
IPP
25
Swasta
PLTM
Cilaki 1B
10
2015
Pengadaan
IPP
26
Swasta
PLTM
Cikopo-2
2015
Pengadaan
IPP
27
Swasta
PLTM
Ciasem
2015
Pengadaan
IPP
28
Swasta
PLTM
Cicatih
2015
Pengadaan
IPP
29
Swasta
PLTP
Wayang Windu
110
2016
Rencana
IPP
30
Swasta
PLTP
Kamojang
30
2016
Rencana
IPP
31
Swasta
PLTP
Karaha Bodas
30
2016
Rencana
IPP
32
Swasta
PLTA
Rajamandala
47
2016
Pengadaan
IPP
33
Swasta
PLTP
Patuha
55
2016
Rencana
IPP
34
Swasta
PLTP
Cibuni
10
2016
Rencana
IPP
35
PLN
PLTA
Jatigede
55
2016
Pendanaan
KE
36
PLN
PLTA
Jatigede
55
2016
Pendanaan
KE
37
Swasta
PLTM
Kalapa Nunggal
2016
Pengadaan
IPP
38
Swasta
PLTM
Cikandang
2016
Pengadaan
IPP
39
Swasta
PLTP
Tangkuban Perahu 2
30
2017
Rencana
IPP
40
Swasta
PLTU
Jawa-1
1.000
2017
Rencana
IPP
41
PLN
PS
260
2017
Konstruksi
PHLN-IBRD
42
PLN
PS
260
2017
Konstruksi
PHLN-IBRD
43
PLN
PS
260
2017
Konstruksi
PHLN-IBRD
44
PLN
PS
260
2017
Konstruksi
PHLN-IBRD
45
Swasta
PLTU
Jawa-3
660
2017
Rencana
IPP
46
Swasta
PLTP
Kamojang
60
2017
Rencana
IPP
47
Swasta
PLTP
Karaha Bodas
55
2017
Rencana
IPP
48
Swasta
PLTP
Karaha Bodas
55
2017
Rencana
IPP
49
Swasta
PLTP
Tangkuban Perahu 2
30
2017
Rencana
IPP
50
Swasta
PLTP
Wayang Windu
110
2017
Rencana
IPP
51
Swasta
PLTP
Cisolok-Cisukarame
50
2017
Rencana
IPP
52
PLN
PLTU
Indramayu-4
1.000
2018
Operasi
PHLN-JICA
53
Swasta
PLTU
Jawa-3
660
2018
Rencana
IPP
54
PLN
PLTU
Jawa-5
1.000
2018
Rencana
Unallocated
55
Swasta
PLTP
Tangkuban Perahu 1
55
2018
Rencana
IPP
56
Swasta
PLTP
Tangkuban Perahu 1
55
2018
Rencana
IPP
1032
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Lanjutan
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
57
Swasta
PLTP
Tampomas
45
2018
Rencana
IPP
58
Swasta
PLTP
Cisolok-Cisukarame
55
2018
Rencana
IPP
59
PLN
PLTU
Jawa-5
1.000
2019
Rencana
Unallocated
60
Swasta
PLTP
Gn Ciremai
55
2019
Rencana
IPP
61
Swasta
PLTP
Gn Ciremai
55
2019
Rencana
IPP
62
Swasta
PLTP
Cisolok-Cisukarame
55
2019
Rencana
IPP
63
PLN
PLTU
Indramayu-5
1.000
2020
Rencana
PHLN-JICA
Jumlah
10.454
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber
Dana
Keterangan
Mandirancan
167
2,7
2012
APLN 2010
Spare
Bandung Selatan
167
2,7
2012
APLN 2010
Spare
Tasikmalaya
167
2,7
2012
APLN 2011
Spare
Depok
167
2,7
2012
APLN 2011
Tasikmalaya
500
11,1
2012
APLN
1.000
25,2
2012
APLN 2009
GITET Baru
167
2,7
2012
APLN 2011
Spare
Muaratawar
1.000
22,2
2013
KE Paket 1 &
Muaratawar
167
2,7
2013
KE Paket 1
spare IBT
10
Gandul
167
2,7
2013
KE Paket 1
spare IBT
11
Cibatu
167
2,7
2014
APLN 2013
Spare
12
Cirata
167
2,7
2014
APLN 2013
Spare
13
Cibinong
167
2,7
2014
APLN 2013
Spare
14
Tambun 500
1.000
31,2
2016
APLN 2013
15
1.000
718,2
2016
JICA HVDC
GITET Baru
16
Cibatu
6,0
2016
JICA
17
15,0
2016
JICA
GITET Baru/KIT
18
Mandirancan
9,0
2017
Unallocated
19
Upper Cisokan PS
6,0
2017
IBRD
GITET Baru/KIT
20
Cikalong / Cigareleng
500
23,1
2017
Unallocated
GITET Baru
21
Cibatu Baru
1.000
35,7
2017
Unallocated
22
Mandirancan
500
11,1
2018
Unallocated
1033
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 14:41:59
No
Gardu Induk
23
Matenggeng PS
24
Cirata
MVA
Jumlah
Juta USD
Sumber
Dana
COD
Keterangan
6,0
2019
Unallocated
GITET Baru/KIT
500
11,1
2019
Unallocated
IBT-3
8.670
957,9
Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GIS/GI 150 kV baru dan penambahan
trafo pada GI eksisting dengan total kapasitas 15.970MVA dengan kebutuhan dana USD 1183juta
seperti ditampilkan dalam Tabel C4.5.
Tabel C4.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Bandung Selatan
60
2,2
2012
APLN
Bandung Utara
60
2,2
2012
APLN
4,5
2012
APLN 2011
Cianjur
60
2,2
2012
APLN
Cianjur
1,2
2012
APLN
60
1,7
2012
APLN
Ciawi Baru
120
8,3
2012
APLN
Cibadak Baru
1,2
2012
APLN
Cibatu
60
2,2
2012
APLN
10
Cibeureum
60
2,2
2012
ADB
11
Cibinong
60
1,7
2012
APLN
12
Cigereleng
60
2,2
2012
APLN
13
Cikasungka
60
2,2
2012
APLN
14
Cikumpay
60
2,2
2012
APLN
15
Cilegon Baru I
1,2
2012
APBN 2011
16
Cirata Baru
60
2,2
2012
APLN
17
Dago Pakar/Cimenyan
120
8,3
2012
ADB B4
18
Depok/Rawadenok
60
2,2
2012
APLN
19
Depok III
1,2
2012
APLN 2012
20
Depok III
1,2
2012
ADB B5
21
60
2,2
2012
APBN 2009/10
22
60
1,7
2012
APLN
23
Garut
60
2,2
2012
APLN
24
6,2
2012
APLN
25
Indorama
0,5
2012
APLN 2011
26
Jababeka
60
2,2
2012
APLN
27
120
8,3
2012
ADB B5
28
Kiara Payung
60
2,2
2012
APLN
29
Kosambi Baru
60
2,2
2012
APLN
1034
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
30
Kuningan
30
1,0
2012
APLN
31
Lagadar
60
2,2
2012
APLN
32
Maligi
60
2,2
2012
APLN
33
Mandirancan
60
2,2
2012
APLN
34
Pabuaran
60
2,2
2012
APLN
35
Padalarang Baru
60
2,2
2012
36
Pangandaran
30
1,0
2012
APLN
37
Pangandaran
30
1,0
2012
APLN
38
Pelabuhan Ratu
1,2
2012
APBN 2009/10
39
Peruri
60
2,2
2012
APLN
40
Pinayungan
60
2,2
2012
APLN
41
Poncol Baru
60
2,2
2012
APLN
42
0,6
2012
APLN 2011
43
Rancaekek
60
2,2
2012
APLN
44
Rengas Dengklok
30
0,9
2012
APLN
45
Saketi II
1,2
2012
ADB B4 (2004)
46
Santosa
20
1,0
2012
APLN
47
Sentul
60
2,2
2012
APLN
48
Sentul
60
2,2
2012
APLN
49
Subang
30
1,0
2012
APLN
50
Sumadra
30
1,0
2012
APLN
51
Sumedang
30
1,0
2012
APLN
52
Sunyaragi
60
2,2
2012
APLN
53
Tasikmalaya
60
1,9
2012
APLN
54
Tegal Herang
60
2,2
2012
APLN
55
Telukjambe
60
2,2
2012
APLN
56
Ujung Berung
60
7,8
2012
APLN
57
Air Liquide
4,5
2013
KTT
58
Banjar
60
2,2
2013
APLN
59
Bekasi Utara/Tarumajaya
120
8,3
2013
ADB (Deutch)
60
120
23,9
2013
ADB (Deutch)
61
Braga (Gis)
120
23,9
2013
ADB (Deutch)
62
Bunar
30
1,0
2013
APLN
63
Ciamis
60
2,2
2013
APLN
64
Ciamis
1,2
2013
APLN 2012
65
120
30,1
2013
APLN 2013
66
Cibadak Baru
60
2,2
2013
APLN
67
Cibatu
1,2
2013
1035
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:25
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
68
Cibatu
1,2
2013
APLN
69
Cigereleng
1,2
2013
APLN 2012
70
Cikarang Lippo
60
6,6
2013
APLN 2010
71
Cikedung
60
7,8
2013
ADB (Deutch)
72
Cikijing
60
7,8
2013
APBN 2009/10
73
Cileungsi II/Jonggol
120
8,3
2013
APLN
74
GARUT
60
2,2
2013
APLN
75
Gandamekar
1,2
2013
76
60
8,5
2013
APLN
77
6,3
2013
APLN 2011
78
Haurgeulis
60
2,2
2013
APLN
79
Indoliberty
4,5
2013
APLN 2012
80
Itp
0,6
2013
KTT
81
Jababeka
1,2
2013
APLN
82
Jatiluhur Baru
60
6,6
2013
APBN 2011
83
Jatiluhur Baru
0,6
2013
APLN 2013
84
Jatiluhur Plta
1,2
2013
APLN
85
6,3
2013
APLN 2012
86
Kadipaten
120
8,3
2013
APBN 2013
87
Karang Nunggal
30
6,6
2013
APBN 2009/10
88
1,2
2013
APLN
89
Kiarapayung
60
2,2
2013
APLN 2012
90
Lagadar
1,2
2013
APLN
91
Lembursitu Baru
120
10,0
2013
APLN Percepatan
92
Majalaya
30
0,9
2013
APLN
93
Maligi
0,6
2013
APLN 2012
94
Mandirancan
1,2
2013
APLN
95
Multistrada Arah
60
8,5
2013
APLN 2012
96
New Tasik
60
2,2
2013
Unallocated
97
New Tasikmalaya
1,2
2013
APLN
98
Parakan Kondang
20
1,0
2013
Unallocated
99
Parungmulya
0,6
2013
100
Pelabuhan Ratu
120
8,3
2013
APBN 2011
101
Pelabuhan Ratu
1,2
2013
APLN 2012
102
Poncol Baru
60
2,2
2013
Unallocated
103
Semen Cibinong
0,6
2013
APLN 2013
104
Sukatani /Gobel
60
6,6
2013
APLN 2010
105
Sunyaragi
1,2
2013
APLN 2012
1036
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
106
Suzuki
107
Ujungberung
108
Win Textile
109
Arjawinangun Baru
110
Balongan / Pertamina
111
112
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
5,1
2013
APLN
60
2,2
2013
APLN
4,5
2013
KTT
120
10,0
2014
APBN 2009/10
60
5,1
2014
APLN 2013
120
30,1
2014
APBN 2011
Cianjur
60
2,2
2014
Unallocated
113
60
2,2
2014
APLN 2013
114
Cimanggis II/Tengah
120
10,0
2014
APBN 2011
115
Dayeuhkolot (Gis)
120
23,9
2014
ADB (Deutch)
116
Depok / Rawadenok
60
2,2
2014
APLN 2013
117
Drajat
0,6
2014
APLN 2012
118
Drajat
0,6
2014
APLN 2012
119
Haurgeulis
60
2,2
2014
APLN
120
Kamojang
0,6
2014
APLN 2012
121
Kamojang
0,6
2014
APLN 2012
122
Kanci
60
7,8
2014
APLN 2010
123
Kiaracondong II/Rancanumpang
120
10,0
2014
APLN
124
Kosambi Baru
60
2,2
2014
Unallocated
125
Kuningan Baru
120
10,0
2014
APBN 2014
126
Lembur Situ
0,6
2014
APLN 2012
127
60
2,2
2014
APLN 2013
128
Muaratawar
60
7,8
2014
KE Paket 7
129
New Tasikmalaya
1,2
2014
APLN 2012
130
Pabuaran
1,2
2014
APLN 2013
131
Padalarang Baru
60
1,7
2014
Unallocated
132
Patuha
0,6
2014
APLN
133
Patuha Pltp
3,3
2014
IPP
134
Pelabuhan Ratu
1,2
2014
APLN
135
Pemeungpeuk
30
1,0
2014
Unallocated
136
60
2,2
2014
Unallocated
137
Saketi II
1,2
2014
APLN
138
Samator Cikande
4,5
2014
KTT
139
Samator Kiec
4,5
2014
KTT
140
Sukamandi
1,2
2014
APLN 2013
141
Tambun
60
2,2
2014
142
Tambun
60
1,7
2014
Unallocated
1037
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
143
Tanggeung/Cianjur Selatan
60
6,6
2014
APLN 2013
144
Tasikmalaya
60
2,2
2014
Unallocated
145
Tasikmalaya New
1,2
2014
APLN
146
120
8,3
2015
APLN 2013
147
Cikedung
60
2,2
2015
Unallocated
148
Cileungsi II/Jonggol
60
2,2
2015
Unallocated
149
Dawuan
60
2,2
2015
Unallocated
150
Kadipaten
60
2,2
2015
Unallocated
151
Kiaracondong II/Rancanumpang
60
2,2
2015
Unallocated
152
60
2,2
2015
Unallocated
153
Rancakasumba
1,2
2015
APLN
154
Rangkasbitung II Ext
1,2
2015
APLN 2013
155
Ujungberung
1,2
2015
APLN
156
Arjawinangun Baru
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
157
Ciseeng
60
6,6
2016
Unallocated
158
Babakan Baru
120
10,0
2016
APBN 2014
159
Depok II
180
0,0
2016
APLN 2013
160
120
10,0
2016
APLN 2013
161
120
10,0
2016
APBN 2014
162
Bekasi Utara
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
163
Bengkok II
120
10,0
2016
JBIC II
164
Braga (Gis)
60
4,0
2016
IBRD Scattered II
165
Bunar Baru
120
10,0
2016
APLN 2013
166
Cangkring Baru/Kapetakan
120
10,0
2016
APBN 2014
167
Cianjur II/Rajamandala
120
10,0
2016
IBRD Scattered II
168
120
10,0
2016
JBIC II
169
120
8,3
2016
APBN 2014
170
120
10,0
2016
APBN 2014
171
Cibuni Pltp
0,9
2016
IPP
172
Cikasungka
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
173
Cikumpay II/Sadang
120
10,0
2016
APBN 2013
174
Garut
1,2
2016
IPP
175
Kamojang
0,6
2016
APLN 2012
176
1,2
2016
APLN 2012
177
Kiaracondong II/Rancanumpang
1,2
2016
Unallocated
178
Kiaracondong III/Cinambo
120
8,3
2016
JBIC II
179
Kracak Baru
60
6,6
2016
JBIC II
180
Lagadar
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
1038
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
181
Majalaya Baru
182
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
120
8,3
2016
APLN
Muaratawar
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
183
Padalarang
1,2
2016
APLN
184
Padalarang
1,2
2016
Unallocated
185
120
8,3
2016
JBIC II
186
60
7,8
2016
JBIC II
187
Poncol Baru
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
188
Rancakusumba
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
189
120
8,3
2016
APLN 2013
190
Serang
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
191
Subang Baru
120
10,0
2016
APLN 2013
192
Sukamandi
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
193
Sumedang Baru/Tj.Sari
120
8,3
2016
APBN 2014
194
Surade
60
6,6
2016
JBIC II
195
Tambun II
120
11,03
2016
APLN 2013
196
Tanggeung
60
2,2
2016
Unallocated
197
Tegal Herang
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
198
Telukjambe
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
199
Ujungberung
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
200
Ujungberung
1,2
2016
APLN
201
Ujungberung Ext
1,2
2016
JBIC II
202
60
2,2
2017
Unallocated
203
120
30,1
2017
Unallocated
204
1,2
2017
FTP PLTP
205
60
2,2
2017
Unallocated
206
Jababeka II/Pamahan
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
207
Kanci
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
208
60
6,6
2017
Unallocated
209
Malangbong Baru
60
2,2
2017
Unallocated
210
Mandirancan
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
211
Pelabuhan Ratu
1,2
2017
APLN
212
60
2,2
2017
Unallocated
213
Subang Baru
1,2
2017
Unallocated
214
Sukatani/Gobel
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
215
1,2
2017
IPP
216
60
2,2
2018
Unallocated
217
Banjar
1,2
2018
Unallocated
1039
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
218
Banjar
60
2,2
2018
Unallocated
219
Bekasi II/Pinggirkali
60
2,2
2018
Unallocated
220
Cibabat II/Leuwigajah
60
2,2
2018
Unallocated
221
Cibeureum
60
2,2
2018
Unallocated
222
Cikarang/Lippo
60
2,2
2018
Unallocated
223
Cileungsi
30
1,0
2018
Unallocated
224
Dago Pakar/Cimenyan
60
2,2
2018
Unallocated
225
Dayeuhkolot Gis
60
4,0
2018
Unallocated
226
120
10,0
2018
Unallocated
227
Garut
60
2,2
2018
Unallocated
228
Indramayu Baru
120
10,0
2018
JBIC II
229
Kamojang
30
2,2
2018
Unallocated
230
Kosambi Baru
60
2,2
2018
Unallocated
231
Kuningan Baru
60
2,2
2018
Unallocated
232
New Tasik
60
2,2
2018
Unallocated
233
Pangandaran Baru/Cikatomas
60
6,6
2018
Unallocated
234
Pemeungpeuk
30
1,0
2018
Unallocated
235
120
10,0
2018
Unallocated
236
Rancakasumba
1,2
2018
Unallocated
237
Rancakasumba II/Sangian
120
8,3
2018
Unallocated
238
Subang Baru
60
2,2
2018
Unallocated
239
Sunyaragi
60
2,2
2018
Unallocated
240
1,2
2018
IPP
241
Asahimas II
60
2,2
2019
Unallocated
242
60
2,2
2019
Unallocated
243
60
4,0
2019
Unallocated
244
60
2,2
2019
Unallocated
245
Ciamis
60
2,2
2019
Unallocated
246
Cianjur II/Rajamandala
1,2
2019
Unallocated
247
Cianjur III/Cipanas
120
8,3
2019
Unallocated
248
Cikasungka
1,2
2019
Unallocated
249
Cikasungka II/Nagreg
120
8,3
2019
Unallocated
250
Depok / Rawadenok
60
2,2
2019
Unallocated
251
Garut II
60
7,8
2019
Unallocated
252
Karangnunggal
30
2,2
2019
Unallocated
253
Lagadar II/Bojong
120
10,0
2019
Unallocated
254
Majalaya Baru
60
2,2
2019
Unallocated
255
Mandirancan
1,2
2019
Unallocated
1040
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
256
Parungmulya
257
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
120
2,2
2019
Unallocated
Pinayungan
60
2,2
2019
Unallocated
258
Santosa
30
1,0
2019
Unallocated
259
Sumadra
30
1,0
2019
Unallocated
260
Tasikmalaya
60
1,7
2019
Unallocated
261
Bandung Utara
1,2
2020
Unallocated
262
Bekasi Utara
60
2,2
2020
Unallocated
263
Cibabat III/Gunungbatu
60
2,2
2020
Unallocated
264
120
30,1
2020
Unallocated
265
Cikijing
60
2,2
2020
Unallocated
266
Dawuan
1,2
2020
Unallocated
267
Dawuan II/Cipasanggrahan
120
8,3
2020
Unallocated
268
Kadipaten
60
2,2
2020
Unallocated
269
Kiaracondong II/Rancanumpang
60
2,2
2020
Unallocated
270
Kosambi Baru
1,2
2020
Unallocated
271
60
6,6
2020
Unallocated
272
Lembang 150 Kv
120
8,3
2020
Unallocated
273
60
2,2
2020
Unallocated
274
Pabuaran
60
2,2
2020
Unallocated
275
120
8,3
2020
Unallocated
276
1,2
2020
Unallocated
277
Kiaracondong III/Cinambo
60
2,2
2021
Unallocated
278
Cibatu
60
2,2
2021
Unallocated
279
Gandamekar
60
2,2
2021
Unallocated
280
Jababeka
60
2,2
2021
Unallocated
281
120
8,3
2021
Unallocated
282
60
2,2
2021
Unallocated
283
Muaratawar
60
2,2
2021
Unallocated
284
120
8,3
2021
Unallocated
285
60
2,2
2021
Unallocated
286
Mandirancan
60
2,2
2021
Unallocated
287
Jatibarang
60
2,2
2021
Unallocated
288
Haurgeulis
60
2,2
2021
Unallocated
289
Indramayu Baru
60
2,2
2021
Unallocated
290
Ciseeng
60
2,2
2021
Unallocated
291
60
4,0
2021
Unallocated
292
Tegal Herang
60
2,2
2021
Unallocated
293
60
2,2
2021
Unallocated
1041
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
294
Panasia
60
2,2
2021
Unallocated
295
Sukamandi
60
2,2
2021
Unallocated
296
Cikumpay II/Sadang
60
2,2
2021
Unallocated
297
Sumedang Baru/Tj.Sari
60
2,2
2021
Unallocated
15.730
1.221,6
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 790 kms dengan kebutuhan dana sekitar 319 juta USD seperti ditampilkan dalam Tabel C4.6.
Tabel C4.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
New Ujungberung
Inc. (Mdcan-Bdsln)
2 cct, 4xDove
0,65
2012
Bandung Selatan
Inc. (Tasik-Depok)
2 cct, 4xGannet
1,50
2014
Mandirancan
Ujungberung
1 cct, 4xDove
80
41,78
2015
Ujungberung
Bandung Selatan
1 cct, 4xDove
38
19,84
2015
Tambun 500 kV
Inc. (Bkasi-Cibinong)
2 cct, 4xDove
0,65
2016
Indramayu
2 cct, 4xZebra
270
112,05
2016
PLTU Jawa-1
Mandirancan
2 cct, 4xZebra
116
48,14
2017
Incomer (Cibng-Sglng)
2 cct, 4xGannet
30
11,22
2017
Cigereleng II/Cikalong
Dbphi. (BogorX-Tasik)
4 cct, 4xDove
1,31
2017
10
Cibatu Baru
Inc (Cbatu-Mtwar)
2 cct, 4xGannet
1,50
2017
11
Indramayu PLTU
Cibatu
4 cct, 4xDove
200
65,28
2017
12
PLTU Jawa-3
2 cct, 4xZebra
20
8,30
2017
13
Matenggeng PLTA
Inc (Tasik-Rawalo)
2 cct, 4xDove
20
6,53
2019
790
319
Jumlah
Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
3.950 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 530 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C4.7.
Tabel C4.7 Rencana Pembangunan Transmisi
No.
1
Dari
Bekasi Power (PLTG)
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Jababeka
2 cct, 2xDove
10
3,3
2012
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
20
1,5
2012
140
25,2
2012
24
1,8
2012
0,4
2012
Bogor Baru
Sentul
Cibadak Baru II
2 cct, 2xTACSR520
Cibinong
Sentul
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
4 cct, 2xZebra
1042
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Indorama Synthetic
Indorama
1 cct, 2xCU240
15,8
2012
Bandung Selatan
Cigereleng
2xACCC DOVE
26
0,5
2013
Bekasi
Inc. Tx.(Plpang-M
Tawar)
2 cct, 2xTACSR410
16
2,4
2013
Bekasi
Inc. (Bkasi-Ksbru)
2 cct, 2xZebra
0,2
2013
10
Bogor Baru
Ciawi Baru
2 cct, 2XTACSR520
17
3,1
2013
11
2 cct, 1xCU1000
10
26,0
2013
12
Ciawi Baru
Cibadak Baru II
2 cct, 2xZebra
52
5,1
2013
13
Cibabat II/Leuwigajah
2 cct, 2xZebra
12
1,2
2013
14
Tambun 150 kV
Inc. (Gdmkr-Cbatu)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2013
15
Cikedung
4 cct, 2xZebra
40
3,9
2013
16
Cikijing
Mandirancan
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2013
17
Cimanggis II
4 cct, 2xZebra
15
1,5
2013
18
Dago Pakar
Inc (Badut-Ujbrg)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2013
19
Dayeuhkolot (GIS)
Inc (Bdsln-Cgrlng)
2 cct, 2xZebra
0,3
2013
20
Gunung Rajapaksi
4 cct, 2xZebra
12
1,2
2013
21
Parungmulya
1 cct, 1xCU240
1,9
2013
22
Jatiluhur Baru
Jatiluhur PLTA
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2013
23
4 cct, 2xZebra
0,4
2013
24
Kadipaten
4 cct, 2xZebra
0,8
2013
25
Karang Nunggal
Tasikmalaya New
2 cct, 2xZebra
32
3,2
2013
26
Depok III
2 cct, 2xZebra
46
4,5
2013
27
Kiaracondong
Inc. (Krcdg-Ubrng)
2 cct, 2xZebra
16
1,6
2013
28
Kosambi Baru
Bekasi
2 cct, 2xTACSR410
118
17,7
2013
29
Lembursitu Baru
Cianjur
2 cct, 2xZebra
64
6,3
2013
30
Lembursitu Baru
2 cct, 2xTACSR410
64
9,6
2013
31
Muaratawar
Inc. Tx.(Bkasi-Plumpang)
4 cct, 2xTACSR410
40
6,0
2013
32
Patuha
Lagadar
2 cct, 2xZebra
70
6,9
2013
33
Pelabuhan Ratu
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2013
34
Plumpang
Inc. Tx.(Bkasi-MTawar)
2 cct, 2xZebra
16
1,6
2013
35
Sukatani /Gobel
Cikarang
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2013
36
Sukatani/Gobel/Multistrada
4 cct, 2xTACSR410
40
6,0
2013
37
U.Berung
Ujung Berung
2 cct, 2xZebra
10
2,0
2013
38
U.Berung
Inc. (Ubrng-Rckek)
2 cct, 2xZebra
10
2,0
2013
39
Air Liquide
Gandamekar
2 cct, 1xHawk
0,3
2014
40
Arjawinangun Baru
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2014
41
Aspek
Cileungsi
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
0,1
2014
42
Bandung Selatan
Wayang Windu
2 cct, 2xZebra
33
6,5
2014
1043
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:26
No.
43
Dari
Bandung Selatan
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Garut
2 cct, 2xZebra
33
6,5
2014
26
1,9
2014
44
Bandung Utara
Padalarang
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
45
4 cct, 2xZebra
0,4
0,13
2014
46
Braga (GIS)
Cigereleng
2 cct, 1xCU800
16
47,2
2014
33
2,5
2014
78,2
5,91
2014
47
Cigereleng
Lagadar
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
48
Cigereleng
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
49
Cianjur
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2014
50
Drajat
Garut
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
51
3,8
2014
51
Drajat
Tasikmalaya
2 cct, 2xZebra
65
12,8
2014
52
Fajar Surya W II
Purwakarta
2 cct, 2xZebra
30
3,0
2014
53
Garut
Tasikmalaya
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
81
6,0
2014
54
ITP
Bogor Baru
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2014
15
1,2
2014
55
ITP
Semen Cibinong
1 cct, HTLSC
(1xHawk)
56
ITP
Semen Cibinong
1 cct, HTLSC
(1xHawk)
15
1,2
2014
57
Jatibarang
Balongan
2 cct, 2xZebra
34
3,3
2014
58
Jatiluhur Baru
Padalarang
2 cct, 2xZebra
89
8,8
2014
59
Kamojang
Drajat
2 cct, 2xZebra
22
4,3
2014
60
Kanci
4 cct, 2xTACSR410
12
3,6
2014
61
Kosambi Baru
Jatiluhur Baru
2 cct, 2xZebra
46
4,5
2014
62
Kracak Baru
Kedung Badak
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2014
63
Lagadar
Padalarang
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
22
1,6
2014
64
Malangbong Baru
New Tasikmalaya
2 cct, 2xZebra
74
7,3
2014
65
New Tasikmalaya
2 cct, 2xZebra
64
12,6
2014
66
Pabuaran
Sukamandi
2 cct, 2xTACSR410
40
6,0
2014
67
Patuha PLTP
Patuha
2 cct, 2xZebra
0,1
2014
35
2,1
2014
68
Purwakarta
Semen Pasific
1 cct, HTLSC
(1xHawk)
69
Purwakarta
Kosambi baru
1 cct, HTLSC
(1xHawk)
46
2,8
2014
70
Rancaekek
Sunyaragi
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
24
1,8
2014
71
Sukamandi
2 cct, 2xZebra
40
3,9
2014
72
Semen Sukabumi
Lembursitu
1 cct, 1xHawk
10
0,4
2014
73
Tanggeung
Cianjur
2 cct, 1xHawk
100
5,5
2014
74
Wayang Windu
Kamojang
2 cct, 2xZebra
32
6,1
2014
75
Win Textile
New Jatiluhur
1 cct, 1xTACSR520
0,9
2014
76
Ujungberung
2 cct, 2xZebra
18
1,8
2015
77
Babakan Baru
Inc.(Kanci-Brbes)
4 cct, 2xTACSR410
28
4,2
2016
1044
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
Biaya
USD juta
COD
20
3,5
2016
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
2016
Inc. (Bdutr-Dgpkr)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2016
Bogor Baru
Kedung Badak
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
2016
82
Bogor X
Inc. (Bunar-Kracak)
2 cct, 2xTACSR410
0,6
2016
83
Bunar Baru
Rangkasbitung II
2 cct, 2xZebra
72
7,1
2016
84
Bunar Baru
Kracak Baru
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
2016
85
Cangkring Baru/
Kapetakan
Inc. (Jtbrg-Haurgelis)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
86
Cianjur II/Rajamandala
Inc. (Cnjur-Cgrlg)
4 cct, 2xZebra
0,8
2016
87
Inc. (Bgbru-Cnjur)
4 cct, 2xZebra
40
3,9
2016
88
Padalarang
2 cct, 2xZebra
12
1,2
2016
89
Inc (Cbdru-Ciawi)
4 cct, 2xTACSR410
20
3,0
2016
90
Cibuni PLTP
Inc.(Cnjur-Tngng)
2 cct, 1xHawk
50
2,8
2016
91
Cigereleng II/Cikalong
Inc (Cgrlg-Lgdar)
4 cct, 2xTACSR410
1,2
2016
92
Cikumpay II/Sadang
Inc. (Crata-Ckpay)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2016
93
Kamojang
Kamojang Bus 4
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
0,2
2016
94
Garut
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
95
Kiaracondong III/
Cinambo
Kiaracondong II/
Rancanumpang
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
96
Kuningan Baru
4 cct, 2xZebra
40
3,9
2016
97
Majalaya Baru
Rancakasumba
2 cct, 2xZebra
30
3,0
2016
98
Malangbong Baru
Cikijing
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2016
99
Padalarang Baru II
Cirata
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
100
Inc (Rckek-Sragi)
4 cct, 2xZebra
20
3,9
2016
101
Subang Baru
Inc.(Skmdi-Hrgls)
4 cct, 2xZebra
7,88
7,9
2016
102
Rancakasumba/New
Ujung
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
103
Surade
Pelabuhan Ratu
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2016
104
Tambun II
Inc. (Pdklp-Tmbun)
2 cct, 2xTACSR410
60
9,0
2016
105
Ujung Berung
Bandung Utara
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
106
Cisolok Sukarame
Pelabuhan Ratu
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2017
107
Jababeka II
Inc (Jbeka-Cbatu)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2017
108
Jatigede PLTA
Inc. (Sunyaragi -
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
0,3
2017
109
Kosambi Baru II
2 cct, 2xTACSR410
16
2,4
2017
110
Tangkuban Perahu II
Subang Baru
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2017
111
Fajar Surya W II
Inc. (Ksbru-Bkasi)
4 cct, 2xZebra
100
9,9
2018
112
Indramayu Baru
Jatibarang
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2018
113
Pangandaran
Banjar
2 cct, 2xZebra
100
9,9
2018
114
PLTP Tampomas
Inc. (Rancaekek-
2 cct, 2xZebra
35
3,4
2018
115
Poncol Baru
Inc. (Tmbun-Pncol)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2018
No.
Ke
Jenis Konduktor
Bandung Selatan
Incomer (Cgrlng-Cnjur)
79
Bekasi II
Inc (Bkasi-Bekasi
Utara)
80
Bengkok II
81
78
Dari
Panjang
kms
1045
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
Biaya
USD juta
COD
20
2,0
2018
70
10,5
2018
2 cct, 2xZebra
0,5
2018
Cianjur II/Rajamandala
4 cct, 2xZebra
0,8
2019
Cikasungka II/Nagreg
Cikasungka
2 cct, 2xZebra
12
1,2
2019
121
Garut II
Inc. (Garut-Bdsln)
4 cct, 2xZebra
40
3,9
2019
122
Lagadar II
Incomer (Lgdar-Pdlrg)
4 cct, 2xZebra
0,8
2019
123
Mandirancan
2 cct, 2xZebra
40
3,9
2019
124
Rangkas Bitung
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2019
125
Dawuan
Dawuan
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
126
Kosambi Baru
Kosambi Baru
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
127
Lembang 150 kV
Bandung Utara
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2020
128
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
129
Tambun III
Tambun II
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2021
130
Bogor Baru II
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2021
3.985
536,52
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
116
Rancakasumba
Rancakasumba
2 cct, 2xZebra
117
Inc.(Rckek-Ckska)
2 cct, 2xTACSR410
118
Tangkuban Perahu I
Tangkuban Perahu II
119
Cianjur III/Cipanas
120
Jumlah
Panjang
kms
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 4,2juta pelanggan atau rata-rata 421 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 22.476kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 27.724 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 3.002
MVA dengan kebutuhan investasi sekitar USD 2.180 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C4.8.
Tabel C4.8 Rincian Pengembangan Distribusi
Tahun
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
Total Inv
(Juta USD)
2012
1.767,4
2.417,4
348,8
417.100
194,4
2013
1.860,3
2.488,8
239,0
470.580
191,6
2014
1.963,6
2.569,4
280,0
483.203
203,6
2015
2.077,9
2.662,7
246,3
447.053
203,9
2016
2.195,1
2.751,2
317,5
419.794
217,0
2017
2.294,1
2.812,3
272,2
363.961
213,2
2018
2.397,0
2.874,0
333,0
403.686
229,3
2019
2.505,2
2.937,8
330,4
403.335
235,2
2020
2.618,3
3.003,1
311,8
402.971
239,6
2021
2.796,7
3.207,8
323,1
402.971
253,0
2012-2021
22.476
27.724
3.002
4.214.653
2.180,9
1046
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
C4.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Jawa Barat sampai dengan tahun 2021 adalah USD 18,1 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C4.9.
Tabel C4.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energy
GWh
Investasi
Gardu
Induk
MVA
Juta USD
Beban
Puncak MW
Pembangkit
MW
T/L kms
2012
37.158
39.667
5.535
660
4.965
206
1.153
2013
40.134
42.663
5.950
1.086
3.364
955
1.973
2014
43.219
45.913
6.399
75
2.151
1.297
545
2015
46.498
49.381
6.878
106
480
136
343
2016
49.871
52.952
7.371
401
5.540
1.005
2.035
2017
53.472
56.768
7.898
3.090
2.169
484
4.279
2018
57.315
60.842
8.459
2.870
1.970
370
4.364
2019
61.419
65.191
9.058
1.165
1.670
208
1.904
2020
65.803
69.837
9.698
1.000
960
50
1.487
2021
70.287
74.589
10.352
1.380
30
62
10.453
24.649
4.741
18.145
Jumlah
1047
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
04/02/2013 10:07:27
LAMPIRAN C.5
Provinsi Jawa Tengah
04/02/2013 10:07:27
LAMPIRAN C.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
C5.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Jawa Tengah saat ini sekitar 2.598 MW. Beban dipasok oleh
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan grid 150 kV dengan kapasitas hingga 4.965 MW.
Pembangkit listrik di Jawa Tengah yang berada di grid 500 kV adalah PLTU Tanjung Jati B 2.640 MW dan
di grid 150 kV adalah PLTGU/PLTU Tambak Lorok, PLTU Cilacap, PLTP Dieng, PLTA Mrica dan PLTA tersebar
dengan total kapasitas terpasang 2.985 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 2 GITET, yaitu Ungaran dan Pedan, dengan kapasitas 2.500 MVA.
Peta sistem kelistrikan Jawa Tengah ditunjukkan pada Gambar C5.1.
GU
TJATI
PLTU JATENG
PTIRU
JPARA
BRBES
KBSEN
MDCAN
PMLNG
PKLON
KAJEN
KUDUS
BTANG
JATENG
WLERI
TBROK IITBROK
KLNGU
RBANG
PATI
JPARA II
JKULO
KUDUS II
SYUNG
BLORA
PMLNG7
RDGRT
SRDOL
TJATA
PDPYG
PWRDI
BLPLG
CEPU
UNGAR
DIENG
BMAYU
KDMBO A
TMGNG
GRUNG
JELOK
SBRAT/NGMBNG
BRNGI
MJNANG
KLBKL II
MJNGO
MRICA
A
WSOBO
SGRAH
RWALO
NSTRA
BYDRU
JAJAR
GDRJO
RAJEG
RWALO7
GBONG
NGAWI
SRGEN
SCANG
KLBKL
MNRJO
PALUR
BYNDO
MKGRN
WADAS L.
WSARI
U
U
ADIPALA
KBMEN
PWRJO
KLSAN
MDARI
KLTEN
WRBJN
JAWA 2
JAWA-2
PYNGN
WATES
PEDAN
WNGRI
NGNDI
BNTUL
KDIRI
BANTUL
SMANU
PLTU PCTAN
1050
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
GITET Ungaran dan PLTGU/PLTU Tambak Lorok memasok Kota Semarang, Kab. Salatiga, Kab.
Demak, Kab. Jepara, Kab. Rembang, Kota Salatiga, Kab. Blora, Kab. Pati, Kab. Batang, Kab. Pemalang, Kab. Pekalongan, Kab. Brebes, Kab. Kendal dan Kota Tegal.
2.
GITET Pedan memasok Kota Surakarta, Kab. Wonosobo, Kab. Wonogiri, Kab. Tumenggung, Kab. Magelang, Kab. Klaten, Kab. Wonosobo, Kab. Sragen dan DIY.
3.
PLTU Cilacap memasok Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Purworejo, Kab. Purbalingga dan Kab.
Kebumen.
Kapasitas Terpasang
MW
Nama Pembangkit
Jenis
Jenis B. Bakar
Pemilik
Jelok
PLTA
PLTA
Indonesia Power
20,5
Timo
PLTA
PLTA
Indonesia Power
12,0
Ketenger
PLTA
PLTA
Indonesia Power
8,0
Gerung
PLTA
PLTA
Indonesia Power
26,4
Wonogiri
PLTA
PLTA
Indonesia Power
12,4
Sempor
PLTA
PLTA
Indonesia Power
1,0
Mrica
PLTA
PLTA
Indonesia Power
180,9
Wadas Lintang
PLTA
PLTA
Indonesia Power
18,0
Kedung Ombo
PLTA
PLTA
Indonesia Power
22,5
10
Lambu
PLTA
PLTA
Indonesia Power
1,2
11
Pengkol
PLTA
PLTA
Indonesia Power
1,4
12
Selorejo
PLTA
PLTA
Indonesia Power
1,4
13
PLTU
MFO
Indonesia Power
100,0
14
Tambak Lorok #3
PLTU
MFO
Indonesia Power
200,0
15
Cilacap #1-2
PLTU
Batubara
Swasta
600,0
16
PLTU
Batubara
IPP
17
Cilacap
PLTG
HSD
Indonesia Power
55,0
18
Tambak Lorok
Blok 1
PLTGU
HSD
Indonesia Power
517,0
19 Tambak Lorok
Blok 2
PLTGU
HSD
Indonesia Power
517,0
1.320,0
20
Dieng
PLTP
PLTP
Swasta
60,0
21
Rembang
PLTU
Batubara
PLN
630,0
22
Tanjung Jati B #3
PLTU
Batubara
IPP
660
Jumlah
4.964,6
1051
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:27
Energy Sales
GWh
Produksi Energy
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
16.679
17.687
2.795
7.359.281
2013
18.152
19.229
3.035
7.627.031
2014
20.084
21.272
3.353
7.897.016
2015
22.217
23.740
3.737
8.134.376
2016
24.571
26.226
4.123
8.355.838
2017
26.494
28.247
4.434
8.594.838
2018
28.554
30.409
4.767
8.833.838
2019
30.770
32.731
5.124
9.072.838
2020
33.110
35.180
5.500
9.311.838
2021
35.366
37.578
5.867
9.509.838
Growth (%)
7,8%
7,8%
7,7%
2,6%
1052
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 7.854 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C5.3 berikut.
Tabel C5.3. Rencana Pengembangan Pembangkit
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
PLN
PLTU
660
2012
Operasi
APLN
PLN
PLTU
Adipala/Cilacap
660
2014
Konstruksi
FTP-1
Swasta
PLTM
Logawa Baseh
2014
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Logawa Sunyalangu
2014
Pengadaan
IPP
PLN
PLTG
Semarang
150
2015
Konstruksi
PHLN-JICA
Swasta
PLTM
Bendosari
2015
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Pugeran
2015
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Ambal
2015
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Banjaran /Kbnmanis
2015
Pengadaan
IPP
10
Swasta
PLTM
Logawa Babakan
2015
Pengadaan
IPP
Logawa Baseh
11
Swasta
PLTM
Karangpelem
2015
Pengadaan
IPP
12
Swasta
PLTM
Palumbungan
2016
Pengadaan
IPP
13
Swasta
PLTP
Dieng
55
2016
Rencana
IPP
14
Swasta
PLTP
Dieng
60
2016
Rencana
IPP
15
Swasta
PLTU
Cilacap exp
600
2016
Pengadaan
IPP
16
PLN
PLTA
Karangkates
100
2017
Rencana
Unallocated
17
Swasta
PLTU
950
2017
Konstruksi
IPP
18
Swasta
PLTU
950
2017
Konstruksi
IPP
19
Swasta
PLTP
Ungaran
55
2018
Rencana
Unallocated
20
Swasta
PLTP
Baturaden
110
2018
Rencana
IPP
21
Swasta
PLTP
Dieng
55
2018
Rencana
IPP
22
Swasta
PLTP
Ungaran
30
2019
Rencana
IPP
23
Swasta
PLTP
Baturaden
110
2019
Rencana
IPP
24
Swasta
PLTP
Ungaran
55
2019
Rencana
IPP
25
Swasta
PLTP
Guci
55
2019
Rencana
IPP
26
Swasta
PLTP
Candi Umbu-Telomoyo
55
2019
Rencana
Unallocated
27
Swasta
PLTP
Gunung Lawu
55
2019
Rencana
Unallocated
28
Swasta
PLTP
Dieng
55
2019
Rencana
IPP
29
Swasta
PLTU
Jawa-4
1.000
2019
Rencana
Unallocated
30
PLN
PS
Matenggeng PS
225
2020
Rencana
Unallocated
31
PLN
PS
Matenggeng PS
225
2020
Rencana
Unallocated
32
Swasta
PLTP
Ungaran
55
2020
Rencana
IPP
1053
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber
Dana
55
2020
Rencana
IPP
1.000
2020
Rencana
Unallocated
33
Swasta
PLTP
Gunung Lawu
34
Swasta
PLTU
Jawa-4
35
PLN
PS
Matenggeng PS
225
2021
Rencana
Unallocated
37
PLN
PS
Matenggeng PS
225
2021
Rencana
Unallocated
Jumlah
7.854
Gardu Induk
Ungaran
MVA
Juta USD
COD
Sumber
Dana
Keterangan
500
11.1
2012
APLN 2012
(IBT-3)
Tanjung Jati
1000
22.2
2012
IPP
IBT-1, IBT-2
Tanjung Jati
167
2.7
2014
APLN 2013
Spare
Ungaran
167
2.7
2014
APLN 2013
Spare
Rawalo/Kesugihan
500
23.1
2014
APLN 2010
GITET Baru
Pemalang 500 kV
1000
25.2
2016
JICA
GITET Baru
15.0
2016
IPP
9.0
2017
IPP
GITET Baru/KIT
Tanjung Jati
500
11.1
2017
Unallocated
IBT 3
10
Ungaran
500
11.1
2020
Unallocated
IBT-4
4.334
133.2
Jumlah
Selanjutnya, untuk melayani konsumen diperlukan pembangunan GIS/GI 150 kV baru dan penambahan
trafo di GI eksisting dengan total kapasitas 7.366 MVA dengan kebutuhan dana USD 354,4 juta seperti
ditampilkan dalam Tabel C5.5.
Tabel C5.5 Rencana Pengembangan GI 150/20 kV
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
60
4,0
2012
APLN
Cepu
30
2,2
2012
APLN
Dieng
30
2,2
2012
APLN
Gondangrejo/Palur II
60
6,6
2012
IBRD
Kedungombo PLTA
16
1,7
2012
APLN
Masaran
60
2,2
2012
APLN
Mojosongo
60
2,2
2012
APLN
Mranggen
1,2
2012
APLN
1054
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No
Nguntoronadi
10
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
120
8,3
2012
IBRD
Purworejo
60
1,7
2012
APLN
11
Randu Garut
60
2,2
2012
APLN
12
Sayung
2,5
2012
APLN
13
Simpang Lima
60
2,2
2012
APLN
14
Srondol
60
2,2
2012
APLN 2012
15
Ungaran
1,2
2012
ADB
16
Weleri
1,2
2012
ADB
17
60
6,0
2013
APLN 2012
18
Banyudono
60
1,7
2013
APLN
19
Batang
60
2,2
2013
APLN
20
Bawen
0,6
2013
APLN 2012
21
Bawen
0,6
2013
APLN 2012
22
Blora
60
2,2
2013
IBRD
23
Bumiayu
60
1,9
2013
IBRD
24
Gombong
60
2,2
2013
IBRD
25
Grogol/Solo Baru
60
2,2
2013
IBRD
26
Kaliwungu
60
2,2
2013
APLN
27
Kebasen II/Balapulang
60
7,8
2013
IBRD
28
Klaten
60
2,2
2013
IBRD
29
Kudus
60
2,2
2013
APLN
30
Lomanis
60
2,2
2013
IBRD
31
Majenang
60
2,2
2013
IBRD
32
Pandeanlamper
60
1,9
2013
IBRD
33
Pati
60
1,7
2013
IBRD
34
Pedan
60
2,2
2013
APLN
35
Pekalongan
60
1,8
2013
IBRD
36
Purbalingga
60
2,2
2013
APLN
37
Rawalo
60
1,9
2013
IBRD
38
Sanggrahan
60
1,7
2013
IBRD
39
Secang
60
2,2
2013
IBRD
40
60
1,7
2013
IBRD
41
Temanggung
60
2,2
2013
APLN
42
Ungaran
60
1,9
2013
IBRD
43
Wonosari
60
1,8
2013
APLN
44
Kalibakal
60
1,8
2014
Unallocated
45
Kalisari
60
2,2
2014
Unallocated
46
Kebasen
60
1,8
2014
Unallocated
1055
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
47
Kebumen
60
1,7
2014
APLN 2012
48
Krapyak
60
1,8
2014
Unallocated
49
Mrica PLTA
60
1,7
2014
APLN 2012
50
Pati
60
2,2
2014
APLN 2012
51
Semanu
60
1,7
2014
IBRD
52
6,3
2014
APLN
53
60
2,2
2014
APLN 2012
54
Banyudono
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
55
Beringin
60
2,2
2015
Unallocated
56
Beringin
60
1,7
2015
Unallocated
57
Brebes
60
2,2
2015
Unallocated
58
Grogol/Solo Baru
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
59
Mojosongo
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
60
Mranggen
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
61
60
2,2
2015
Unallocated
62
Pandeanlamper
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
63
Pati
1,2
2015
Unallocated
64
Pati II
60
7,8
2015
Unallocated
65
Pemalang
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
66
Pudak Payung
60
2,2
2015
Unallocated
67
Purwodadi
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
68
Rembang
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
69
Sanggrahan
60
1,7
2015
IBRD Scattered II
70
Weleri
60
1,9
2015
IBRD Scattered II
71
Wonosari
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
72
Bantul Baru
120
10,0
2016
Unallocated
73
Boko
60
7,8
2016
JBIC II
74
Kebasen
60
1,8
2016
IBRD Scattered II
75
Kudus II
60
7,8
2016
JBIC II
76
New Pemalang
60
7,8
2016
Unallocated
77
Pedan
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
78
Simpang Lima
60
2,2
2016
Unallocated
79
Batang
60
2,2
2017
Unallocated
80
Jepara
60
2,2
2017
Unallocated
81
Krapyak
60
2,2
2017
Unallocated
82
Medari
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
83
60
2,2
2017
Unallocated
84
Pandeanlamper Baru
120
8,3
2017
IBRD Scattered II
1056
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
85
Pekalongan II/Kajen
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
86
Semanu
60
1,7
2017
Unallocated
87
Semen Nusantara
60
2,2
2017
Unallocated
88
60
6,6
2017
IBRD Scattered II
89
Tambaklorok
1,2
2017
Unallocated
90
Ungaran
60
2,2
2017
Unallocated
91
Bawen
1,2
2018
IPP
92
Bumiayu
1,2
2018
IPP
93
Jekulo
60
2,2
2018
Unallocated
94
Kalibakal II
120
10,0
2018
Unallocated
95
Klaten
60
2,2
2018
Unallocated
96
Masaran
60
2,2
2018
Unallocated
97
Mrica PLTA
60
2,2
2018
Unallocated
98
Pandeanlamper
1,2
2018
Unallocated
99
Purbalingga
60
2,2
2018
Unallocated
100
Purwodadi
60
1,7
2018
Unallocated
101
Randu Garut
60
2,2
2018
Unallocated
102
Sanggrahan II/Rajeg
120
10,0
2018
Unallocated
103
Wonosobo
60
2,2
2018
Unallocated
104
Banyudono Baru
60
6,6
2019
Unallocated
105
Bawen
60
2,2
2019
Unallocated
106
Dieng
30
2,2
2019
Unallocated
107
Gombong
60
2,2
2019
Unallocated
108
Kaliwungu
60
1,8
2019
Unallocated
109
Kebasen II/Balapulang
60
2,2
2019
Unallocated
110
Purworejo
60
2,2
2019
Unallocated
111
Sragen
60
1,7
2019
Unallocated
112
60
2,2
2019
Unallocated
113
Batang
60
1,7
2020
Unallocated
114
Beringin
60
2,2
2020
Unallocated
115
Blora
60
2,2
2020
Unallocated
116
Grogol/Solo Baru
60
2,2
2020
Unallocated
117
Kebumen
60
2,2
2020
Unallocated
118
Lomanis
60
1,8
2020
Unallocated
119
Pekalongan Baru/Kajen
60
2,2
2020
Unallocated
120
Rawalo
60
1,7
2020
Unallocated
121
Rembang
60
2,2
2020
Unallocated
122
Sayung
60
2,2
2020
Unallocated
1057
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
123
60
2,2
2021
Unallocated
124
Krapyak
60
2,2
2021
Unallocated
125
Simpang Lima
60
2,2
2021
Unallocated
126
Pati Baru
60
2,2
2021
Unallocated
127
Cepu
60
1,8
2021
Unallocated
128
Semanu
60
2,2
2021
Unallocated
129
Klaten
60
1,7
2021
Unallocated
130
Banyudono Baru
60
2,2
2021
Unallocated
131
Majenang
60
1,8
2021
Unallocated
132
Wadaslintang
60
1,8
2021
Unallocated
7.366
354,4
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 724 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 300 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.6.
Tabel C5.6. Rencana Pengembangan SUTET 500 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
260
107,9
2013
1,5
2014
Tanjung Jati
Inc Tx (Ungar-Pedan)
2 cct, 4xZebra
Rawalo/Kesugihan
Dbphi (Pedan-Tasik)
2 cct, 4xGannet
Rawalo/Kesugihan
PLTU Adipala
2 cct, 4xZebra
28
11,6
2014
PLTU Jawa-2
Adipala
2 cct, 4xZebra
10
4,2
2016
Pemalang
Tx (Ungar-Pedan)
2 cct, 4xZebra
126
52,3
2016
Pemalang
2 cct, 4xZebra
256
106,2
2016
Jateng PLTU
Pemalang 500 kV
2 cct, 4xZebra
40
16,6
2017
724
300,3
Jumlah
Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
1.052 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 148 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.7.
Tabel C5.7 Rencana Pengembangan Transmisi
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang kms
Kebasen II/Balapulang
Inc. (Kbsen-Bmayu)
4 cct, 2xZebra
0,4
Klaten
Pedan
2 cct, 2xZebra
13
2,5
Pracimantoro/Nguntoro
Inc.(Pctan-Wngri)
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
Sunyaragi
Brebes
2 cct, 2xTACSR410
73
10,9
Bawen
1 cct, 2xZebra
0,3
Kudus
Purwodadi
2 cct, 2xZebra
63
6,2
1058
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:28
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang kms
Purwodadi
Ungaran
2 cct, 2xZebra
68
6,7
Sayung
Inc Tx (Bawen-Tbrok)
2 cct, 2xZebra
20
2,0
Tanjung Jati
Sayung
2 cct, 2xTACSR520
120
21,6
10
Temanggung
Wonosobo
2 cct, 1xHawk
22
1,2
11
Weleri
Ungaran
2 cct, 2xHawk
76
5,8
12
Batang
Weleri
2 cct, 2xTACSR410
62
9,3
13
Kebasen
Pemalang
2 cct, 2xZebra
56
5,5
14
Kebasen
Brebes
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
15
Kudus
Jepara
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
53
4,0
16
Pekalongan
Batang
2 cct, 2xZebra
33
3,2
17
Pemalang
Pekalongan
2 cct, 2xZebra
62
6,1
18
Semen Grobogan
inc (Mranggen-Purwodadi)
1 cct, 1xHawk
0,1
19
Tanjung Jati
Jepara
2 cct, HTLSC
(1xHawk)
48
3,6
20
Boko
Inc.(Bantul-Wonosari)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
21
Kudus II
Inc.(Kudus-Jpara)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
22
Pemalang New
(inc Btang-Wleri)
4 cct, 2xTACSR410
40
6,0
23
Pandeanlamper II
Pandeanlamper
2 cct, 1xCU1000
10
26,0
24
Pekalongan II/Kajen
Inc. (Pklon-Pmlang)
2 cct, 2xZebra
20
2,0
25
Tambaklorok II
Tambaklorok
2 cct, 2xZebra
20
2,0
26
Kalibakal II
Inc.(Klbkl-Bmayu)
2 cct, 2xZebra
20
2,0
27
PLTP Baturaden
Bumiayu
2 cct, 2xZebra
20
2,0
28
PLTP Guci
Inc.(Klbkl-Bmayu)
4 cct, 2xZebra
20
3,9
29
PLTP Ungaran
Bawen
2 cct, 2xZebra
30
3,0
30
Sanggrahan II/Rajeg
Inc.(Sgrahan-Medari)
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
31
Banyudono Baru
Inc.(Mjngo-Jajar)
2 cct, 2xZebra
10
1,0
32
2 cct, 2xZebra
16
1,6
1.052
148,3
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
2.179 ribu pelanggan atau rata-rata 217 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 14.174kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 25.955kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 2.862 MVA
dengan kebutuhan investasi sebesar USD 651 Juta seperti ditampilkan dalam Tabel C5.8 berikut.
1059
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Total Inv
(Juta USD)
Pelanggan
2012
1.715,6
2.882,1
339,7
226.858
67,1
2013
1.163,7
1.999,8
234,1
267.750
53,6
2014
1.320,8
2.296,3
262,0
269.985
58,3
2015
1.381,4
2.558,3
284,2
237.360
58,4
2016
1.682,3
2.85,2
308,4
221.462
64,7
2017
1.691,8
2.947,5
317,6
239.000
66,6
2018
1.719,4
3.196,4
343,4
239.000
68,4
2019
1.724,5
3.466,6
371,4
239.000
69,8
2020
1.774,7
3.755,0
401,7
239.000
72,3
2021
1.895,6
4.010,9
407,3
198.000
72,4
2012-2021
14.174,2
25.955,3
2.862,4
2.179.415
651,7
C5.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Jawa Tengahsampai dengan
tahun 2021 adalah USD 10,6 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C5.9.
Tabel C5.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energy
GWh
Investasi
Gardu
Induk
MVA
Juta USD
Beban
Puncak MW
Pembangkit
MW
T/L kms
2012
37.158
39.667
5.535
660
996
100
1.001
2013
40.134
42.663
5.950
1.380
631
195
2014
43.219
45.913
6.399
665
1.434
32
995
2015
46.498
49.381
6.878
168
960
345
113
2016
49.871
52.952
7.371
717
1.180
452
1.337
2017
53.472
56.768
7.898
2.000
980
90
2.895
2018
57.315
60.842
8.459
275
480
100
692
2019
61.419
65.191
9.058
1.415
450
26
2.415
2020
65.803
69.837
9.698
1.560
1.100
611
2021
70.287
74.589
10.352
459
600
335
Jumlah
7.919
9.560
1.776
10.588
1060
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
LAMPIRAN C.6
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
04/02/2013 10:07:29
LAMPIRAN C.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
C6.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi DIY saat ini sekitar 346 MW, seluruhnya dipasok dari subsistem Pedan di provinsi Jawa Tengah.
Peta sistem kelistrikan DIY Jakarta ditunjukkan pada Gambar C6.1
BRNGN
MRICA
BAWEN
UNGRN
NGAWI
WSOBO
SCANG
SRGEN
SGRAH
PALUR II
SGRAH II
MJNGO
BYNDO
JAJAR
PALUR
WNSRI
KNTNGAN
882
MDARI
WRJBN
RWALO
PEDAN
KLSAN
PWRJO
KLTEN
KEDIRI
GDEAN
GJYAN
WRJBN
WNGRI
WATES
PCTAN
BNTUL
NTRDI
BNTUL7
SMANU
1062
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
Energy Sales
GWh
Produksi Energy
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
2.036
2.189
381
884.954
2013
2.216
2.382
414
938.066
2014
2.452
2.634
457
993.252
2015
2.712
2.912
504
1.050.412
2016
3.000
3.219
556
1.074.188
2017
3.234
3.469
599
1.101.188
2018
3.486
3.737
644
1.128.188
2019
3.756
4.025
692
1.155.188
2020
4.042
4.328
744
1.182.188
2021
4.318
4.623
793
1.140.094
Growth (%)
7,8%
7,8%
7,6%
2,6%
Pengembangan Pembangkit
Pada tahun 2014 direncanakan akan beroperasi PLT Bayu Samas 50 MW yang merupakan proposal unsolicited dari sebuah perusahaan swasta.
Lokasi
Sumber Dana
Kapasitas
(MW)
COD
Kebutuhan Dana
USD Juta
Keterangan
Pedan
APLN 2013
2014
167
2.7
Spare
APLN
Pedan
IBRD Scattered I
2014
500
11.1
IBT-3
FTP 1
Bantul
Unallocated
2016
1.000
31.2
GITET Baru
IPP
Pedan
Unallocated
2020
500
11.1
IBT-4
IPP
2.167
56,1
Jumlah
1
COD
1063
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
Untuk melayani pertumbuhan beban akan dibangun GI baru sebesar 720 MW dengan kebutuhan dana
sebesar USD 30,6 juta seperti pada Tabel 6.3.
Tabel C6.3 Pengembangan GI 150/20 kV
No
Kapasitas
(MVA)
Biaya
Juta USD
COD
Sumber Dana
Scope Proyek
Mangkunegaran
60
2,2
2012
APLN
Bantul
60
2,2
2013
APLN
Kentungan
60
2,2
2013
IBRD
Wirobrajan
60
2,2
2013
APLN 2012
Wates
60
1,0
2014
Unallocated
Godean
60
2,2
2015
IBRD Scattered II
Kentungan Baru/
Kalasan
60
7,8
2016
JBIC II
Kentungan
60
2,2
2018
Unallocated
Kentungan Baru/
Kalasan
60
2,2
2019
Unallocated
10
Gejayan (GIS)
60
4,0
2020
Unallocated
11
Mangkunegaran
60
2,2
2020
Unallocated
12
Wates
60
0,5
2021
Unallocated
720
30,6
Jumlah
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 8 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 3 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C6.3.
Tabel C6.4 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.
1
Dari
Bantul
Ke
Jenis Konduktor
Dbphi (Rawalo-Pedan)
Panjang
kms
4xGannet
Jumlah
Biaya
USD juta
COD
2016
3,0
3,0
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
COD
Biaya
USD juta
Pedan
Wonosari
44
2015
6,6
Kentungan II/Kalasan
Inc.(Pedan-Kentungan)
2xTACSR410
10
2016
1,5
Jumlah
54
8,1
1064
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
357 ribu pelanggan atau rata-rata 35 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 1.918 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 3.576 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 354 MVA dengan
kebutuhan investasi sebesar USD 87 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C6.6 berikut.
Tabel C6.6 Rincian Pengembangan Distribusi
JTM
kms
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Investasi
Pelanggan
(Juta USD)
2012
204,8
344,0
36,7
33.427
8,3
2013
138,9
238,7
25,3
53.112
7,7
2014
157,6
274,1
28,3
55.186
8,4
2015
164,9
305,3
30,7
57.160
8,8
2016
200,8
340,5
33,4
23.776
9,0
2017
201,9
351,8
34,3
27.000
6,2
2018
205,2
381,5
37,1
27.000
7,9
2019
205,8
413,7
40,2
27.000
8,1
2020
211,8
448,2
43,4
27.000
8,3
2021
226,2
478,7
44,1
27.000
8,7
1.917,9
3.576,4
353,6
357.661
86,8
2012-2021
C6.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi DIY sampai dengan tahun
2021 adalah USD 170 juta.Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C6.7.
Tabel C6.7 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energi GWh
Beban
Puncak MW
Pembangkit
MW
Gardu
Induk MVA
Investasi
T/L kms
juta USD
2012
2.036
2.189
381
60
2,15
2013
2.216
2.382
414
180
6,45
2014
2.452
2.634
457
50
727
90,04
2015
2.712
2.912
504
60
44
5,54
2016
3.000
3.219
556
1.060
18
43,84
2017
3.234
3.469
599
2018
3.486
3.737
644
60
2,15
2019
3.756
4.025
692
60
2,15
2020
4.042
4.328
744
620
17,14
2021
4.318
4.623
793
60
0,52
50
2.887
62
170
Jumlah
1065
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
04/02/2013 10:07:29
LAMPIRAN C.7
Provinsi Jawa Timur
04/02/2013 10:07:29
LAMPIRAN C.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI JAWA TIMUR
C7.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Timur saat ini sekitar 4.600 MW. Beban dipasok dari
pembangkit yang berada di grid 500 kV dan 150 kV dengan kapasitas 7.500 MW.
Pembangkit listrik di Jawa Timur yang berada di grid 500 kV adalah PLTU Paiton, PLTGU Gresik dan PLTGU
Grati, sedang yang terhubung ke grid 150 kV adalah PLTGU/PLTU Gresik, PLTU Perak, PLTG Grati, dan PLTA
tersebar (Sutami, Tulung Agung, dll).
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 5 GITET, yaitu Krian, Gresik, Grati, Kediri dan Paiton, dengan kapasitas 6.000 MVA. Peta sistem kelistrikan Jawa Timur ditunjukkan pada Gambar C7.1.
KEREK
MLWNG
TUBAN
u PLTU TJAWR
BLORA
SMNEP
BKLAN
MNYAR
GRSIK
BABAT
CEPU
LNGAN
NGORO
PCRAN
KRIAN
SMGNG
JATIM
BLNDO
PLOSO
TJIWI
AJMTO
SKTIH
CRBAN
JMBNG
SBSLN
BDRAN
TARIK
PRONG
MNRJO
BNGUN
BNGIL-N
MRGEN
MGUNG
NGORO
NGJUK
BCKRO
KRTSNO
JYKTS
MNRJO
PMKSN
U
MADURA
NGBNG
NGAWI
MGTAN
SPANG
TNDES
CERME
GRATI
STBDO
PIER GDWTN
RJOSO
PDAAN
PITON
BLKDG
DLOPO
SYZZG
SKRJO
SIMAN
PBLGO
KRSAN
PWSRI
KDIRI
PDAN
PARE MDLAN
BNRAN
LWANG
BLBNG
SLREJO
PNRGO
BDWSO
SKLNG
PAKIS
PLHAN
BLTRU
PCTAN
KBAGN
TRGLK
KKTES II
KKTES
TLGNG
WNGRI
WLNGI
PLTU PCTAN
TUREN
STAMI
SGRUH GPNGN
LMJANG
TGGUL
BWNGI
BALI
JMBER
PTLAG
GTENG
1068
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:29
GITET Gresik dan PLTGU/PLTU Gresik memasok Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Magetan, Kab. Lamongan, Kab. Pemekasan, Kab. Sumenep, Kab. Sampang dan Kab. Bangkalan.
GITET Grati dan PLTG Grati memasok Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kota Malang dan Kab. Batu.
GITET Kediri dan PLTA tersebar memasok kota Kediri, kota Madiun, kota Mojokerto, Kab. Ponorogo,
Kab. Mojokerto dan Kab. Pacitan.
GITET Paiton memasok Kab. Banyuwangi, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Situbondo dan Kab. Bondowoso.
Nama Pembangkit
Jenis
Jenis Bahan
Bakar
Pemilik
Kapasitas Terpasang
MW
Karang Kates
PLTA
PLTA
PJB
105,0
Wlingi
PLTA
PLTA
PJB
54,0
Ledoyo
PLTA
PLTA
PJB
4,5
Selorejo
PLTA
PLTA
PJB
4,5
Sengguruh
PLTA
PLTA
PJB
29,0
Tulung Agung
PLTA
PLTA
PJB
36,0
Mendalan
PLTA
PLTA
PJB
23,0
Siman
PLTA
PLTA
PJB
10,8
Madiun
PLTA
PLTA
PJB
8,1
10
Paiton
PLTU
Batubara
PJB
800,0
11
Paiton PEC
PLTU
Batubara
Swasta
1.230,0
12
Paiton JP
PLTU
Batubara
Swasta
1.220,0
13
Gresik 1-2
PLTU
Gas Alam
PJB
200,0
14
Gresik 3-4
PLTU
Gas Alam
PJB
400,0
15
Perak
PLTU
MFO
Indo, Power
100,0
16
Gresik
PLTG
Gas Alam
PJB
61,6
17
Gilitimur
PLTG
HSD
PJB
40,2
18
Grati Blok 1
PLTGU
HSD
Indo. Power
461,8
19
Grati Blok 2
PLTG
HSD
Indo. Power
302,3
20
Gresik B-1
PLTGU
Gas Alam
PJB
526,3
21
Gresik B-2
PLTGU
Gas Alam
PJB
526,3
22
Gresik B-3
PLTGU
Gas Alam
PJB
526,3
23
Paiton
PLTU
Batubara
Swasta
815,0
Jumlah
7.484,5
1069
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:30
Energy Sales
GWh
Produksi Energi
GWh
Beban Puncak MW
Pelanggan
2012
26.949
28.839
4.608
8.159.419
2013
29.224
31.225
4.962
8.451.730
2014
31.754
33.922
5.361
8.704.412
2015
34.481
36.830
5.812
8.950.807
2016
37.459
40.005
6.299
9.178.675
2017
40.248
42.977
6.747
9.445.675
2018
43.075
45.989
7.201
9.712.675
2019
45.783
48.874
7.631
9.979.675
2020
48.393
51.653
8.043
10.246.675
2021
51.691
55.172
8.591
10.513.675
9,2%
9,1%
8,6%
2,9%
Growth (%)
1070
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:30
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 5.772 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel C7.3 berikut.
Tabel C7.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No
Pemilik
Jenis
Nama Proyek
Kapasitas
(MW)
COD
Status
Sumber Dana
PLN
PLTU
Paiton-9
660
2012
Konstruksi
FTP1
PLN
PLTU
Pacitan
315
2012
Konstruksi
FTP1
Swasta
PLTU
Paiton 3 Exp
815
2012
Operasi
IPP
PLN
PLTU
Pacitan
315
2013
Konstruksi
FTP1
PLN
PLTU
Tj. Awar-awar
350
2013
Konstruksi
FTP1
PLN
PLTU
Tj. Awar-awar
350
2013
Konstruksi
FTP1
PLN
PLTGB
Bawean
2014
Rencana
PJB
PLN
PLTG
Grati
150
2015
Proposed
KE
PLN
PLTG
Grati
150
2015
Proposed
KE
10
PLN
PLTGB
Bawean
2015
Rencana
PJB
11
PLN
PLTGU
Jawa-1
500
2015
Rencana
Unallocated
12
Swasta
PLTM
Pacet
2015
Pengadaan
IPP
13
PLN
PLTGU
Jawa-1
250
2016
Rencana
Unallocated
14
Swasta
PLTU
Madura
200
2016
Konstruksi
IPP
15
Swasta
PLTU
Madura
200
2016
Konstruksi
IPP
16
PLN
PLTA
Kalikonto
62
2017
Rencana
Unallocated
17
PLN
PLTA
Kesamben
37
2017
Rencana
Unallocated
18
Swasta
PLTP
Iyang Argopuro
55
2017
Rencana
Unallocated
19
Swasta
PLTP
Iyang Argopuro
110
2018
Rencana
IPP
20
Swasta
PLTP
Wilis/Ngebel
55
2018
Rencana
IPP
21
Swasta
PLTP
Iyang Argopuro
110
2018
Rencana
IPP
22
Swasta
PLTP
Wilis/Ngebel
55
2019
Rencana
IPP
23
Swasta
PLTP
Ijen
55
2019
Rencana
IPP
24
Swasta
PLTP
Ijen
55
2019
Rencana
IPP
25
Swasta
PLTP
Wilis/Ngebel
55
2019
Rencana
IPP
26
Swasta
PLTP
Arjuno Welirang
55
2019
Rencana
Unallocated
27
Swasta
PLTP
Arjuno Welirang
55
2020
Rencana
Unallocated
28
PLN
PLTGU
Jawa-2
750
2021
Rencana
Unallocated
Jumlah
5.772
1071
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:30
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Keterangan
Krian
500
11,1
2012
APLN 2011
IBT-4
Krian
167
2,7
2012
APLN 2010
Spare
Krian
500
11,1
2012
APLN 2011
Grati
500
11,1
2012
APLN 2011
Kediri
167
2,7
2013
KE Paket 1
spare IBT
Ngimbang
500
11,1
2013
APLN 2011
Kediri
500
11,1
2013
APLN 2012
IBT-3
Paiton
500
8,1
2013
APLN 2011
Grati
167
2,7
2013
APLN 2011
10
Gresik
500
8,1
2014
APLN 2013
11
Ngimbang
167
2,7
2014
APLN 2013
Spare
12
Kediri
500
11,1
2014
IBRD
IBT-4
13
Surabaya Selatan
500
11,1
2014
APLN 2010
14
Surabaya Selatan
500
11,1
2015
Unallocated
IBT-2
15
Paiton (GIS)
25,0
2015
ADB
16
Bangil
1.000
31,2
2016
Unallocated
GITET Baru
17
Tandes (GIS)
1.000
53,7
2017
Unallocated
GITET Baru
18
Gresik
6,0
2017
Unallocated
19
Grindulu PS
6,0
2020
Unallocated
GITET Baru/KIT
7.668
237,7
Jumlah
Spare
Untuk meningkatkan keandalan direncanakan untuk menyediakan 4 buah trafo satu fasa 166 MVA yang
ditempatkan di GITET Kediri, Krian, Ngimbang dan Grati.
Selanjutnya untuk melayani konsumen diperlukan pengembangan GIS/GI 150 kV dan penambahan trafo
di GI Eksisting dengan total kapasitas 7.330 MVA dengan biaya USD 383 juta seperti ditampilkan dalam
Tabel C7.5.
1072
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:30
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Balongbendo
60
2,2
2012
APLN
Balongbendo
60
2,2
2012
APLN
Bangil
60
1,7
2012
APLN
Banyuwangi
60
1,8
2012
APLN
Blimbing
30
1,0
2012
APLN
Blitar Baru
30
1,0
2012
APLN
Bulukandang
60
1,7
2012
APLN
Caruban
30
1,0
2012
APLN
60
2,2
2012
APLN
10
Gondang Wetan
60
2,2
2012
APLN
11
Karangkates
30
1,0
2012
APLN
12
60
2,2
2012
APLN
13
Kebonagung
60
2,2
2012
APLN
14
Kenjeran
60
2,2
2012
APLN
15
Kraksaan
60
2,2
2012
APLN
16
Krembangan
60
2,2
2012
APLN
17
Kupang
60
2,2
2012
APLN
18
Lawang
60
1,7
2012
APLN
19
Lumajang
60
2,2
2012
APLN
20
Magetan
30
1,0
2012
APLN
21
Manisrejo
60
2,2
2012
APLN
22
Manyar
60
2,2
2012
APLN
23
Mliwang
0,6
2012
APLN 2012
24
Mranggen
30
1,0
2012
APLN
25
Nganjuk
30
1,0
2012
APLN
26
Ngawi
60
1,8
2012
APLN
27
Pacitan 150 kV
60
7,8
2012
APLN
28
60
2,2
2012
APLN
29
Pamekasan
60
2,2
2012
APLN
30
Pare
30
1,0
2012
APLN
31
Petrokimia
60
2,2
2012
APLN
32
Polehan
60
2,2
2012
APLN
33
Probolinggo
60
2,2
2012
APLN
34
Sengkaling
60
1,7
2012
APLN
35
Situbondo
60
2,2
2012
APLN
36
Tandes
60
2,2
2012
APLN
37
Trenggalek
30
1,0
2012
APLN
1073
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
No
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
38
Turen
30
1,0
2012
APLN
39
Ujung
60
1,7
2012
APLN
40
Bambe
120
8,3
2013
APLN
41
Bojonegoro
60
2,2
2013
APLN
42
Cheil Jedang
60
5,1
2013
APLN 2012
43
Kalisari
60
6,6
2013
44
Kalisari
1,2
2013
APLN
45
Karang Pilang
1,2
2013
APLN
46
Kedinding
60
6,6
2013
APLN
47
Kediri
1,2
2013
APLN
48
Lamongan
1,2
2013
APLN
49
Manisrejo
1,2
2013
APLN
50
Mount Dream
60
4,5
2013
APLN 2012
51
New Buduran/Sedati
120
10,0
2013
APLN
52
New Jombang
60
6,6
2013
APLN
53
New Porong
60
6,6
2013
Unallocated
54
New Sidoarjo
60
6,6
2013
APLN
55
Paciran/Brondong
60
6,6
2013
APLN
56
Ponorogo II
120
8,3
2013
APLN
57
Purwosari/Sukorejo II
120
8,3
2013
APLN
58
Sby. Selatan
60
2,2
2013
IBRD Scattered II
59
Simogunung (GIS)
120
30,1
2013
APLN
60
Surabaya Selatan
1,2
2013
APLN
61
120
8,3
2013
APLN
62
Tarik
30
1,0
2013
Unallocated
63
100
3,1
2013
APLN 2012
64
Tulungagung II
60
6,6
2013
APLN
65
Tulungagung II
1,2
2013
APLN
66
Waru
60
2,2
2013
APLN
67
Wlingi II
30
6,6
2013
KE-III Lot 10
68
Bangkalan
60
1,8
2014
Unallocated
69
Bondowoso
60
1,8
2014
Unallocated
70
Bumi Cokro
60
2,2
2014
Unallocated
71
Genteng
60
2,2
2014
Unallocated
72
Jaya Kertas
1,2
2014
APLN 2013
73
Kediri Baru
1,2
2014
APLN 2013
74
Paiton
60
2,2
2014
Unallocated
75
Watudodol
60
6,6
2014
APLN
1074
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
No
Gardu Induk
MVA
60
Juta USD
COD
Sumber Dana
2,2
2015
Unallocated
1,2
2015
APLN
76
Driyorejo
77
Kertosono
78
Mojoagung
60
1,7
2015
Unallocated
79
PLTA Sengguruh
30
2,2
2015
Unallocated
80
Sekarputih
1,2
2015
APLN
81
Tulungagung II
60
2,2
2015
Unallocated
82
Babadan
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
83
Bangil New
120
10,0
2016
JBIC II
84
Cerme
60
1,7
2016
IsDB/ADB
85
Madura PLTU
2,5
2016
IPP
86
Ngoro
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
87
PLTA Tulungagung
60
1,0
2016
Unallocated
88
Sekarputih
60
1,7
2016
IBRD Scattered II
89
Sengkaling
60
1,7
2016
IBRD Scattered II
90
Sidoarjo
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
91
Siman
60
2,2
2016
Unallocated
92
Trenggalek
60
2,2
2016
Unallocated
93
Undaan
60
2,2
2016
IBRD Scattered II
94
Alta Prima
60
1,7
2017
IsDB/ADB
95
Banaran
60
2,2
2017
IsDB/ADB
96
Blimbing
30
0,9
2017
Unallocated
97
Jaya Kertas
60
2,2
2017
Unallocated
98
Jember
60
1,8
2017
IBRD Scattered II
99
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
100
Lumajang
60
2,2
2017
IsDB/ADB
101
Manyar
60
2,2
2017
IsDB/ADB
102
New Pacitan
60
2,2
2017
Unallocated
103
Probolinggo
1,2
2017
IPP
104
Sampang
60
1,8
2017
IsDB/ADB
105
Sby. Selatan
60
2,2
2017
IsDB/ADB
106
Sukolilo
60
2,2
2017
IBRD Scattered II
107
Tandes New
60
6,6
2017
Unallocated
108
Tanggul
60
1,7
2017
IsDB/ADB
109
Wonokromo (SBS)
60
2,2
2017
IsDB/ADB
110
Gili Timur
60
1,9
2018
Unallocated
111
60
2,2
2018
Unallocated
112
60
2,2
2018
Unallocated
113
Ngagel (SBS)
60
1,8
2018
Unallocated
1075
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
No
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
60
2,2
2018
Unallocated
1,2
2018
IPP
60
1,7
2018
Unallocated
114
Ngawi
115
Pacitan II
116
Pamekasan
117
Sutami
1,2
2018
Unallocated
118
Turen
30
1,0
2018
Unallocated
119
Babat/Baureno
60
1,7
2019
Unallocated
120
Banyuwangi
1,2
2019
IPP
121
Dolopo
30
1,0
2019
Unallocated
122
Genteng
60
2,2
2019
Unallocated
123
Kebonagung
60
1,7
2019
Unallocated
124
Magetan
1,2
2019
IPP
125
Nganjuk
30
0,9
2019
Unallocated
126
Ngoro
0,6
2019
IPP
127
Petrokimia
60
2,2
2019
Unallocated
128
Polehan
30
1,0
2019
Unallocated
129
60
2,2
2019
Unallocated
130
Sumenep
60
1,7
2019
Unallocated
131
Tanggul
60
2,2
2019
Unallocated
132
Tuban
60
1,7
2019
Unallocated
133
Caruban
30
0,9
2020
Unallocated
134
Kalisari
60
2,2
2020
Unallocated
135
Lawang
60
1,7
2020
Unallocated
136
Meranggen / Maospati
30
1,0
2020
Unallocated
137
60
1,7
2020
Unallocated
138
Mojoagung
60
1,7
2020
Unallocated
139
60
2,2
2020
Unallocated
140
Sengkaling
60
2,2
2020
Unallocated
141
60
2,2
2021
Unallocated
142
Karangkates
30
1,0
2021
Unallocated
143
New Sukorejo/Purwosari
60
2,2
2021
Unallocated
144
Tulungagung II
60
2,2
2021
Unallocated
7.330
383,1
Jumlah
1076
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 498 kms dengan kebutuhan dana sekitar 231 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel C7.6.
Tabel C7.6 Rencana Pembangunan SUTET 500 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Watu Dodol
Lampumerah
Surabaya Selatan
Grati
Paiton
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
59.67
2014
2 cct, 4xGannet
160
59.83
2014
Watu Dodol
2 cct, 4xDove
262
85.51
2015
Bangil 500 kV
Inc. (Piton-Kediri)
2 cct, 4xGannet
1.50
2016
Tandes
Gresik
2 cct, 4xZebra
24
9.96
2017
Grindulu PLTA
Inc (Pedan-Kediri)
2 cct, 4xGannet
40
14.96
2020
Jumlah
498
231
Selaras dengan pembangunan GIS 150 kV, diperlukan pembangunan transmisi terkaitnya sepanjang
1.697 kms dengan kebutuhan dana sekitar USD 213,6 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C7.7.
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
COD
Biaya
USD juta
Pacitan 150 kV
Ponorogo II
2 cct, 2xTACSR410
60
9,0
2012
Pacitan 150 kV
PLTU Pacitan
2 cct, 2xTACSR410
124
18,6
2012
Babat
Tuban
2 cct, 2xTACSR410
60
9,0
2013
Banaran
Manisrejo
2 cct, 1xTACSR330
142
13,3
2013
Cheil Jedang
New Jombang
2 cct, 2xZebra
22
2,2
2013
Kalisari
Surabaya Selatan
2 cct, 2xZebra
12
1,2
2013
Kedinding
Kalisari
2 cct, 2xZebra
40
3,9
2013
Kraksaan
Probolinggo
2 cct, 2xTACSR330
60
8,5
2013
Mount Dream
Kasih Jatim
2 cct, 2xZebra
14
1,4
2013
10
New Buduran/Sedati
Inc.(Bngil-Waru)
2 cct, 2xZebra
0,2
2013
11
New Jombang
Jayakertas
2 cct, 2xZebra
36
3,5
2013
12
New Porong
2 cct, 1xTACSR330
0,4
2013
13
New Sidoarjo
Inc. (Bdran-Bngil)
2 cct, 1xTACSR330
0,2
2013
14
Paiton
Kraksaan
2 cct, 2xTACSR330
40
5,6
2013
15
Probolinggo
Lumajang
111
8,3
2013
16
Purwosari/Sukorejo II
Inc. (Pier-Pakis)
2 cct, 2xZebra
0,2
2013
17
Mliwang
2 cct, 1xCU240
7,0
2013
18
Simogunung (GIS)
Inc. (Swhan-Waru)
4 cct, 2xZebra
10
2,0
2013
19
Surabaya Barat
Driyorejo
11
1,6
2013
1077
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
20
Surabaya Barat
Babadan
21
Inc.(Waru-Gresik)
2 cct, 1xCU1000
22
Tanjung Awar-awar
Inc. Babat-Tuban
2 cct, 2xTACSR410
23
Manyar
24
Tulungagung II
Kediri
25
Wlingi II
26
Panjang
kms
COD
Biaya
USD juta
26
4,0
2013
10,4
2013
36
5,4
2013
0,6
2013
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2013
Tulungagung II
2 cct, 2xZebra
68
6,7
2013
Gresik (GIS)
Gresik (Konv)
1 cct, 1xCU1000
1,7
2014
27
Kediri Baru
Jayakertas/Kertosono
64
9,6
2014
28
Sekarputih
Kertosono
88
13,2
2015
29
Ujung
Kenjeran
17
2,6
2015
30
Grati
Pier
2 cct, 2xTACSR410
64
9,6
2015
31
Kedinding
2 cct, 2xZebra
40
3,9
2015
32
Bangil
Sidoarjo
2 cct, 2xTACSR410
40
4,2
2016
33
Bangil New
Inc. (Bangil-Sidoarjo)
2 cct, 2xTACSR410
40
3,0
2016
34
Madura PLTU
Inc. Sampang-Bangkalan
2 cct, 2xZebra
30
3,0
2016
35
Probolinggo
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2017
36
Kalikonto - II PLTA
2 cct, 2xZebra
0,4
2017
37
Kesamben PLTA
Sekarputih/Mojoagung
2 cct, 2xZebra
28
2,8
2017
38
Tandes New
Tandes
2 cct, 2xTACSR520
10
1,8
2017
39
Wilis/Ngebel PLTP
Pacitan II
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2018
40
Ijen PLTP
Banyuwangi
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2019
41
Ngoro
2 cct, 2xHawk
74
5,6
2019
42
PLTP Lawu
Magetan
2 cct, 2xHawk
32
2,4
2019
43
Sutami
PLTA Karangkates
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2019
1.697
213,6
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
2,6 juta pelanggan atau rata-rata 260 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 15.040 kms, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) sekitar 11.705 kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 981 MVA,
seperti ditampilkan dalam Tabel C7.8 berikut.
1078
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
Tahun
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
Total
2012
1.227,5
955,2
80,5
284.380
102,6
2013
1.280,5
996,6
84,0
292.311
106,7
2014
1.336,1
1.039,3
87,6
252.682
107,0
2015
1.394,3
1.084,8
91,4
246.395
110,2
2016
1.455,4
1.133,0
95,5
227.868
112,7
2017
1.519,4
1.182,7
99,6
267.000
120,0
2018
1.586,5
1.235,0
104,0
267.000
124,4
2019
1.656,9
1.290,2
108,7
267.000
128,9
2020
1.732,7
1.348,2
113,4
267.000
133,7
2021
1.850,7
1.440,1
116,4
267.000
140,7
2012-2021
15.040,0
11.705,1
981,0
2.638.636
1.186,9
C7.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Timur sampai dengan
tahun 2021 adalah USD 8,6 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas
kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel C7.9.
Tabel C7.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energi
GWh
Beban
Puncak
MW
Investasi
Gardu
Induk
MVA
juta USD
Pembangkit
MW
T/L kms
2012
26.949
28.839
4.608
1.790
3.587
184
2.635
2013
29.224
31.225
4.962
1.015
2.144
791
1.557
2014
31.754
33.922
5.361
1.967
253
189
2015
34.481
36.830
5.812
805
710
471
779
2016
37.459
40.005
6.299
650
1.600
114
838
2017
40.248
42.977
6.747
154
1.810
126
389
2018
43.075
45.989
7.201
275
390
60
680
2019
45.783
48.874
7.631
275
570
176
696
2020
48.393
51.653
8.043
55
420
40
167
2021
51.691
55.172
8.591
750
210
645
5.772
13.408
2.215
8.575
Jumlah
1079
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:31
04/02/2013 10:07:31
LAMPIRAN C.8
Provinsi Bali
04/02/2013 10:07:31
LAMPIRAN C.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI BALI
C8.1. Kondisi Saat Ini
Beban puncak sistem Bali sekitar 600 MW. Daya dipasok dari pembangkit 150 kV sebesar 559 MW yang
semuanya menggunakan BBMdan pasokan darikabel laut Jawa-Bali 200 MW. Kapasitas pembangkit
tersebut sudah termasuk PLTD sewa sebesar 126 MW sejak tahun 2010.
Peta sistem kelistrikan Bali ditunjukkan pada Gambar C8.1.
PITON
PMRON
GLNUK
BWNGI
BTRTI
U
CLKBWG
NGARA
AMPRA
UBUD
ANSRI
GNYAR-II GNYAR
KAPAL-N
KAPAL
SANUR II
BNDRA
SANUR
PSGRN
NSDUA
NSDUA II
1082
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
Semua pembangkit di Bali menggunakan BBM, sehingga biaya produksi listrik sangat mahal. Rincian
pembangkit terpasang ditunjukkan pada Tabel C8.1.
Jenis
Jenis
Bahan Bakar
Pemilik
Pesanggaran
PLTG
HSD
Indonesia Power
125,5
Gilimanuk
PLTG
HSD
Indonesia Power
133,8
Pemaron
PLTG
HSD
Indonesia Power
97,6
Pesanggaran
PLTD
HSD
Indonesia Power
75,8
Pesanggaran BOO
PLTD
HSD
Indonesia Power
30,0
Pesanggaran BOT
PLTD
HSD
Indonesia Power
51,0
Pemaron
PLTD
HSD
Indonesia Power
45,0
No
Kapasitas Terpasang
MW
Jumlah
559,0
Tahun
Energy Sales
GWh
Produksi Energi
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
3.530
3.734
618
895.828
2013
4.107
4.338
717
962.427
2014
4.562
4.812
794
1.031.322
2015
5.071
5.347
881
1.089.285
2016
5.626
5.928
976
1.142.857
2017
6.165
6.495
1.067
1.196.429
2018
6.740
7.098
1.165
1.250.001
2019
7.347
7.734
1.268
1.303.573
2020
7.980
8.399
1.374
1.357.145
2021
8.524
8.969
1.466
1.410.717
Growth (%)
14,1%
14,0%
13,7%
5,7%
1083
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan listrik Bali hingga tahun 2021, direncanakan tambahan
pembangkit sebesar 544 MW yang terdiri dari pembangkit seperti diberikan pada Tabel C8.32.
Tabel C8.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
No
Pemilik
Jenis
Kapasitas
(MW)
Nama Proyek
COD
Status
Sumber Dana
Swasta
PLTU
130
2014
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTU
125
2014
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTU
125
2014
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Telagawaja
2014
Pengadaan
IPP
PLN
PLTG
Pesanggaran
50
2015
Rencana
APLN
PLN
PLTG
Pesanggaran
50
2015
Rencana
APLN
PLN
PLTG
Pesanggaran
50
2015
Rencana
APLN
Swasta
PLTP
Bedugul
10
2017
Rencana
IPP
Jumlah
544
No
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
1.000
53,7
2015
ADB
1.000
53,7
Jumlah
Keterangan
GITET Baru
Pembangkit di Bali hanya memenuhi sebagian dari kebutuhan, selebihnya akan dipasok dari pulau Jawa melalui saluran transmisi
1084
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
Selanjutnya untuk melayani konsumen diperlukan pengembangan GIS/GI 150 kV dan penambahan trafo
di GI Eksisting dengan total kapasitas 1.490 MVA dengan biaya USD 129 juta seperti ditampilkan dalam
Tabel C8.5.
Tabel C8.5 Pengembangan GI/GIS
No
Gardu Induk
MVA
Juta USD
COD
Sumber Dana
Baturiti
30
2,2
2012
APLN
30
2,2
2012
APLN
Negara
30
2,2
2012
APLN
Nusa Dua
60
1,8
2012
APLN
Padangsambian
50
1,7
2012
APLN
Pemaron
60
2,2
2012
APLN
Celukan Bawang
30
9,1
2013
APLN
Gianyar
60
1,7
2013
APLN
Gis Bandara
60
6,6
2013
APLN 2012
10
Kapal
60
2,2
2013
APLN
11
New Sanur
60
6,6
2013
Unallocated
12
Payangan
30
2,2
2013
APLN
13
Pemaron
60
1,7
2013
APLN
14
Pesanggaran
60
6,6
2013
Unallocated
15
3,9
2014
IPP
16
Kapal
60
1,8
2014
Unallocated
17
Amlapura
60
1,7
2015
IBRD Scattered II
18
Negara
30
2,2
2015
Unallocated
19
60
35,8
2015
ADB
20
Nusa Dua
60
1,7
2015
IBRD Scattered II
21
Gianyar II
60
7,8
2016
APLN 2013
22
Payangan
60
1,7
2016
IsDB/ADB
23
Bandara (Gis)
60
4,0
2017
IBRD Scattered II
24
Gilimanuk
30
1,1
2017
Unallocated
25
Negara
60
2,2
2017
IsDB/ADB
26
60
6,6
2017
IBRD Scattered II
27
Baturiti
1,2
2018
Unallocated
28
New Sanur
60
2,2
2018
Unallocated
29
New Gianyar/Dawan
60
2,2
2019
Unallocated
30
Clk Bawang
30
2,2
2020
Unallocated
31
New Kapal/Kerambitan
60
2,2
2020
Unallocated
1.490
129,1
Jumlah
1085
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
Pengembangan Transmisi
Sejalan dengan visi pemerintah Provinsi Bali yaitu clean and green maka pembangunan PLTU batubara skala besar di Bali diperkirakan akan lebih sulit untuk dilakukan. Sementara itu pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik meningkat pesat sehingga dibutuhkan tambahan pasokan daya yang sangat besar.
Salah satu upaya PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang di Bali tersebut adalah membangun transmisi berkapasitas sangat besar dari Jawa ke Pulau Bali. Teknologi yang sesuai untuk tujuan
ini adalah transmisi bertegangan 500 kV. Transmisi ini berkapasitas 1.500 MW dengan panjang sekitar
205 kms dan akan menyeberangi Selat Bali dengan kawat udara dengan jarak span 2,7 km. Transmisi ini
dikenal dengan nama proyek Jawa-Bali Crossing.
Pembangunan transmisi ini juga bermanfaat untuk menurunkan biaya produksi listrik di Bali yang selama
ini dilayani dengan pembangkit BBM, karena listrik murah dari PLTU batubara di Jawa dapat disalurkan
melalui transmisi tersebut. Menurut survei awal yang telah dilakukan, rute transmisi 500 kV ini masuk
ke kawasan Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan Taman Nasional Bali Barat, sehingga diperlukan
izin dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.Tahap pertama dari proyek ini
direncanakan beroperasi dengan tegangan 150 kV pada tahun 2014 dan kemudian tahap kedua beroperasi dengan tegangan 500 kV pada tahun 2016. SUTET yang diperlukan sepanjang 205 kms dengan
kebutuhan dana sekitar 67 juta seperti ditampilkan dalam Tabel C8.6.
Tabel C8.6 Pembangunan SUTET 500 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Lampumerah/Segararupek
Gilimanuk
2 cct, 4xDove
20
2014
Gilimanuk
New Kapal
2 cct, 4xDove
185
60
2015
205
67
Jumlah
Selain Jawa-Bali Crossing juga akan dikembangkan transmisi 150 kV di Bali sepanjang 745 kms dengan
kebutuhan dana sekitar USD 195 juta seperti ditampilkan dalam seperti dapat dilihat pada tabel C8.7.
Tabel C8.7 Pembangunan Transmisi 150 kV
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
Gilimanuk
2 cct, 1xTACSR330
0,7
2012
Kapal
Padangsambian
1 cct, 1xTACSR240
1,2
2012
Kapal
Pesanggaran
1 cct, 1xTACSR240
17
2,2
2012
Kapal
Pesanggaran
1 cct, 1xTACSR240
17
2,2
2012
2 cct, 1xCU800
10
29,5
2013
Pesanggaran
2 cct, 1xCU800
10
29,5
2013
Jawa
Bali 3,4
2 cct, 1xCU800
12
35,4
2013
New Sanur
Inc.(Gnyar-Sanur)
2 cct, 1xHawk
0,1
2013
Celukan Bawang
Inc. (Pmron-Glnuk)
0,9
2014
10
Gilimanuk
Celukan Bawang
100
15,0
2014
11
Celukan Bawang
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
2014
12
Antosari
New Kapal
2 cct, 2xZebra
54
5,3
2015
13
Antosari
Kapal
47
7,0
2015
1086
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
No.
Dari
Ke
Jenis Konduktor
Panjang
kms
Biaya
USD juta
COD
14
Kapal
Pemecutan Kelod
1 cct, 1xTACSR240
28
1,9
2015
15
Kapal
Baturiti
76
11,5
2015
16
Negara
Gilimanuk
76
11,4
2015
17
New Kapal
4 cct, 2xTACSR410
20
6,0
2015
18
New Kapal
Kapal
2 cct, 2xTACSR410
54
8,1
2015
19
Pemecutan Kelod
Nusa Dua
1 cct, 1xTACSR240
34
2,3
2015
20
Gianyar II
Inc.(Kapal-Gianyar)
2 cct, 2xTACSR410
10
1,5
2016
21
Bedugul PLTP
Baturiti
2 cct, 1xHawk
0,2
2017
22
Incomer (Gianyar-Sanur)
2 cct, 1xZebra
0,3
2017
23
Kapal
Celukan Bawang
2 cct, 2xTACSR410
140
21,0
2014
745
194,7
Jumlah
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar
572.017 pelanggan atau rata-rata 57 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan
pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 2.133 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 2.280 kms dan tambahan kapasitas Trafo distribusi sekitar 784 MVA, seperti
ditampilkan dalam Tabel C8.8 berikut.
Tabel C8.8 Rincian Pengembangan Distribusi
Tahun
JTM
kms
JTR
kms
Trafo
MVA
Pelanggan
Total Inv
(Juta USD)
2012
208,4
227,7
65,2
57.128
24,5
2013
220,4
230,5
68,3
66.599
26,3
2014
222,6
233,6
71,6
68.895
27,1
2015
217,5
226,8
73,2
57.963
25,9
2016
216,8
226,2
76,2
53.572
25,7
2017
215,8
228,6
79,8
53.572
26,2
2018
212,7
228,4
83,2
53.572
26,4
2019
204,7
222,0
85,4
53.572
26,3
2020
200,3
220,8
88,8
53.572
26,5
2021
214,0
235,9
92,3
53.572
27,6
2.133,3
2.280,4
784,0
572.017
262
2012-2021
1087
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
C8.4. Ringkasan
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan di provinsi Bali sampai dengan tahun
2021 adalah USD 1,05 milyar. Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi diperlihatkan pada Tabel C8.9.
Tabel C8.9 Rangkuman
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energi
GWh
Pembangkit
MW
Gardu
Induk MVA
Investasi
T/L kms
juta USD
2012
3.530
3.734
618
260
11
2013
4.107
4.338
717
210
2014
4.562
4.812
794
384
60
188
669
2015
5.071
5.347
881
150
1.150
651
289
2016
5.626
5.928
976
60
14
2017
6.165
6.495
1.067
150
28
42
2018
6.740
7.098
1.165
60
2019
7.347
7.734
1.268
10
60
2020
7.980
8.399
1.374
90
40
19
2021
8.524
8.969
1.466
544
2.100
925
1.048
Jumlah
1088
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:32
04/02/2013 10:07:32
LAMPIRAN D
ANALISIS RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO
1.
2.
Kesulitan pendanaan untuk proyek PLN akibat: (i) kurangnya dana yang dapat diupayakan oleh
PLN, baik yang berasal dari dana internal maupun pinjaman/obligasi, kendala pencairan dana
yang semestinya disediakan oleh bank domestik dan bank luar negeri untuk membiayai kontrak
EPC, (ii) kurangnya dana yang dapat disediakan oleh pemerintah, baik dalam bentuk penyertaan modal (equity) maupun pinjaman berupa SLA.
Permasalahan perijinan dan persetujuan. Hal ini terkait dengan proses perijinan dan persetujuan yang melibatkan berbagai pihak, dan dapat berlarut-larut karena adanya berbagai
kepentingan yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Permasalahan pada fase konstruksi proyek. Hal ini terkait dengan masalah operasional,
terutama aspek performance kontraktor, ketersediaan teknologi, sarana pembangunan, dan
bencana alam.
Cost over-run. Hal ini menyebabkan biaya melebihi anggaran sehingga dapat mempengaruhi
proses pembangunan dan kemampu-labaan Perusahaan.
Kesalahan desain.
Aspek keselamatan ketenagalistrikan. Hal ini terkait dengan keselamatan aset, tenaga kerja
maupun masyarakat di lingkungan pembangunan.
Permasalahan pendanaan untuk proyek IPP akibat rendahnya kepercayaan investor asing
untuk berinvestasi di sektor ketenagalistrikan Indonesia, juga rendahnya kepercayaan bank
asing untuk memberi pinjaman kepada proyek di Indonesia.
1090
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
3.
Kapasitas pembangkit, transmisi dan distribusi yang dibangun lebih banyak dari pada yang
dibutuhkan. Pembangkit dioperasikan pada CF rendah, atau bahkan sebagian tidak dioperasikan. Dalam hal pembangkit IPP, PLN dapat terkena penalti pengambilan energi minimum.
Transmisi dan distribusi juga berbeban rendah.
Pendapatan dari penjualan listrik lebih rendah daripada yang direncanakan, sehingga
tidak cukup untuk membayar pinjaman (pokok berikut bunganya) yang dilakukan untuk mendanai proyek pembangkit, transmisi dan distribusi.
Menimbulkan kecurigaan pada stakeholders, yaitu PLN dianggap melakukan fraud dengan
membuat prakiraan permintaan listrik yang tinggi untuk menjustifikasi kelayakan proyek kelistrikan tertentu.
PLN terkena penalti dari kontrak energi primer (batubara, gas) jangka panjang akibat penghentian operasi beberapa pembangkit idle.
Prakiraan beban lebih rendah dari realisasi permintaan, maka resiko yang akan dihadapi :
4.
Kapasitas pembangkit, transmisi dan distribusi yang dibangun lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Banyak pembangkit dioperasikan maksimal secara terus menerus bahkan menunda
pemeliharaan yang jatuh tempo, sehingga dapat menurunkan kinerja mesin.
Banyak calon pelanggan baru dan penambahan daya tidak dapat dilayani, kualitas pelayanan
menurun bahkan terjadi pemadaman.
Pertumbuhan ekonomi terhambat akibat tidak tersedia infrastruktur listrik yang memadai.
Citra PLN terpuruk karena gagal melaksanakan misi yang diberikan oleh Pemerintah untuk menyediakan listrik dalam jumlah yang cukup dan handal.
Konsumen industri dan bisnis memproduksi listrik sendiri dengan pembangkit skala kecil, secara keekonomian nasional hal ini sangat tidak efisien.
Sektor swasta membangkitkan listrik dengan gas atau batubara dan menjual produknya langsung ke konsumen dalam kawasan tertentu, PLN kehilangan market share.
Susut teknis meningkat karena penambahan jaringan yang terbatas. Susut non-teknis juga
meningkat karena pelanggan/calon pelanggan sulit memperoleh tambah daya/akses listrik
yang legal.
Risiko harga energi primer. Perubahan harga energi primer khususnya batubara dan gas akan
sangat mempengaruhi program pengembangan ketenagalistrikan yang optimal. Dalam RUPTL,
harga batubara diasumsikan USD 90 per ton, harga gas alam USD 6 per mmbtu dan harga crude
oil USD 140 per barel. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan harga batubara naik atau
1091
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
turun 10% akan mengakibatkan perubahan nilai risiko cukup besar yaitu USD 1 s/d 2,5 miliar
selama periode studi 10 tahun.
-
5.
Risiko ketersediaan energi primer. RUPTL ini disusun dengan asumsi batubara dan gas tersedia
dengan cukup, andal dan tepat waktu. Namun pengalaman menunjukkan bahwa pasokan gas
alam sering terlambat datang ke pembangkit yang membutuhkan, atau tersedia dalam volume
yang semakin berkurang akibat depletion. Pasokan batubara ke pembangkit juga sering terkendala, baik karena alasan komersial maupun operasional.
6.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terdiri dari:
Risiko likuiditas kas, yaitu adanya kemungkinan perusahaan tidak dapat menyediakan dana
untuk pembayaran kewajiban jatuh tempo. Risiko ini dapat terjadi bila kesehatan keuangan
Perusahaan tidak mengalami perbaikan yang signifikan sehingga tidak dapat menghasilkan kas
operasional, dan bila terjadi keterlambatan pembayaran subsidi oleh Pemerintah.
7.
Risiko Produksi/Operasi
Risiko produksi/operasi terkait dengan beberapa masalah potensial berikut ini:
8.
Kekurangan atau kelangkaan energi primer sebagai bahan bakar pembangkit listrik; salah satu
penyebab kekurangan atau kelangkaan tersebut adalah karena pemegang hak pengelolaan
energi primer membuat kontrak penjualan dengan pihak lain.
Kerusakan peralatan/fasilitas operasi, terutama karena hal-hal berikut: peralatan yang sudah
tua, pembangunan yang dipercepat dalam rangka memenuhi Fast Track Program, penggunaan
teknologi baru, dan penggunaan pemasok baru.
Risiko kehilangan peralatan/fasilitas operasi, terutama akibat pencurian yang dilakukan terhadap instalasi/aset perusahaan.
Risiko Bencana
Risiko bencana dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan karena dapat menyebabkan tidak
beroperasinya peralatan/fasilitas. Risiko ini dapat terjadi karena bencana alam, dan bencana karena
ulah manusia.
1092
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
9.
Risiko Lingkungan
Risiko lingkungan terkait dengan dua aspek utama:
-
Tuntutan masyarakat terhadap keberadaan instalasi karena persepsi mengenai pengaruh listrik terhadap kesehatan.
Adanya limbah, polusi, dan kebisingan yang secara potensial menimbulkan risiko lain, seperti
tuntutan hukum oleh masyarakat.
Risiko tarif listrik, yang dapat menghambat atau memperlambat proses penyesuaian tarif listrik sesuai target karena penyesuaian tarif perlu persetujuan parlemen, dan keputusan persetujuan penyesuaian tarif dapat dipengaruhi oleh berbagai kepentingan.
Risiko kepastian subsidi, yang terkait dengan kemampuan keuangan Pemerintah dan dorongan
berbagai pihak untuk menurunkan atau bahkan mencabut subsidi.
Risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan, khususnya bila ditetapkannya perundangan yang mengubah status PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK)
atau diberlakukannya open access jaringan transmisi dan adanya pasar kompetisi tenaga listrik.
Risiko perubahan perundangan yang mengubah struktur industri dari monopoli bidang transmisi dan distribusi menjadi struktur industri dengan persaingan bebas bukan saja di bagian
pembangkit tetapi di bagian lain dalam ketenagalistrikan.
Memanfaatkan pasar modal, lembaga keuangan bilateral/multilateral dan APBN dalam pendanaan proyek-proyek PLN.
Meningkatkan kemampuan PLN dalam menghasilkan dana internal (mengupayakan terus harga jual listrik memberikan margin yang memadai).
1093
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
2.
Mengembangkan model project finance dimana EPC Contractors juga membawa pendanaan
proyek.
Meningkatkan koordinasi penyiapan prasarana untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek.
Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengurusan perijinan dan persetujuan untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan perijinan dan persetujuan.
Melaksanakan proses tender yang kompetitif dan transparan supaya dapat memperoleh kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost over-run, dan
tidak tercapainya performance instalasi.
Meningkatkan kualitas survey, antara lain penyelidikan tanah untuk mengurangi kesalahan desain dan cost over-run.
Menyusun dan menerapkan SOP untuk keselamatan ketenagalistrikan untuk mengurangi dan
mengendalikan risiko keselamatan ketenagalistrikan.
Meningkatkan kompetensi staf dan unit kerja hubungan masyarakat untuk meningkatkan
hubungan dengan masyarakat.
Meningkatkan koordinasi penyiapan prasarana untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek
Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengurusan perijinan dan persetujuan untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan perijinan dan persetujuan
Melaksanakan proses tender yang kompetitif dan transparan supaya dapat memperoleh kontraktor yang berkualitas untuk mengurangi keterlambatan pembangunan, cost over-run, dan
tidak tercapainya performance instalasi.
1094
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
3.
Meningkatkan kualitas survey, antara lain penyelidikan tanah untuk mengurangi kesalahan desain dan cost overun.
Menyusun dan menerapkan SOP untuk keselamatan ketenagalistrikan untuk mengurangi dan
mengendalikan risiko keselamatan ketenagalistrikan.
Meningkatkan kompetensi staf dan unit kerja hubungan masyarakat untuk meningkatkan
hubungan dengan masyarakat.
Mengupayakan peningkatan pemasaran secara agresif dan proaktif apabila terdapat indikasi
pertumbuhan penjualan lebih rendah dari yang diprediksi.
Mendorong Pemerintah Pusat/Daerah untuk mempercepat arus masuk investasi agar industri
dan perdagangan tumbuh lebih cepat sehingga dapat menyerap listrik lebih banyak.
Secara periodik (tahunan) mereview dan memperbaharui perhitungan prakiraan kebutuhan listrik dengan menggunakan parameter terbaru yang lebih akurat.
Mengefektifkan demand side management (DSM), termasuk penghematan listrik oleh konsumen.
Mengusulkan kepada Pemerintah kenaikan tarif atau pemberlakuan insentif/ disinsentif yang
lebih tinggi agar masyarakat lebih berhemat dalam memakai listrik.
Meminta kesediaan pelanggan industri dan bisnis untuk mengoperasikan pembangkit sendiri
terutama pada waktu beban puncak.
1095
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
4.
5.
6.
7.
8.
Secara periodik (tahunan) mereview dan memperbaharui perhitungan prakiraan kebutuhan listrik dengan menggunakan parameter terbaru yang lebih akurat.
Membuat kontrak jangka panjang dengan penyedia enerji primer untuk memastikan ketersediaannya pada saat instalasi siap beroperasi.
Memacu pertumbuhan penjualan jika proyek-proyek berjalan tepat waktu termasuk mendorong tumbuhnya industri di Kalimantan.
Memantau kemajuan pekerjaan proyek-proyek pembangkit dengan cermat, dan apabila penyelesaian proyek dipastikan tepat waktu dan berjalan baik maka PLN menunda proyek-proyek ke
depan yang telah direncanakan.
Untuk sistem Sumatera yang rencana reserve marginnya mencapai 50% pada tahun 2014, untuk
menyerap kapasitas yang ada dapat dilakukan pengiriman energi listrik ke pulau Jawa melalui
sistem interkoneksi HVDC Jawa Sumatra maupun energy exchange dengan sistem peninsular
Malaysia menggunakan HVDC link.
Mengusulkan mekanisme pencairan subsidi yang lebih efektif untuk mengurangi periode pencairan subsidi.
Menyusun Investasi peralatan secara lebih efektif untuk mengurangi jumlah dan nilai aset tidak
produktif yang harus dilikuidasi.
Membuat kontrak jangka panjang dengan penyedia enerji primer untuk memastikan ketersediaannya pada saat instalasi siap beroperasi.
Menerapkan SOP dan pelatihan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia
dalam menggunakan peralatan/fasilitas.
Menggunakan asuransi untuk risiko tertentu, baik risiko bencana alam maupun risiko bencana
akibat lah manusia.
1096
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
9.
Meningkatkan pengawasan dan pengamanan untuk mengurangi kerugian bila bencana alam
terjadi. Peningkatan komunikasi dan citra perusahaan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan akibat ulah manusia, seperti sabotase.
Menerapkan sistem manajemen lingkungan yang lebih baik dan memenuhi persyaratan yang
berlaku supaya perusahaan terhindar dari masalah limbah, polusi, dan kebisingan.
Meningkatkan komunikasi dengan pihak terkait supaya pross penyesuaian tarif sejalan dengan
rencana.
Mengembangkan tarif supaya sejalan dengan perkembangan kondisi keuangan Pemerintah sehingga dapat memperkecil ketidakpastian subsidi.
1097
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
04/02/2013 10:07:33
04/02/2013 10:07:33