Anda di halaman 1dari 32

1 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11

KLAIM KONSTRUKSI, TEKNIK & KIAT


MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM
DAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI
(RINGKASAN)
Oleh :
Ir. H. Nazarkhan Yasin




PENGANTAR


Di Negara Barat Klaim Konstruksi sudah lama dikenal dan merupakan
suatu hal yang biasa terjadi antara pengguna jasa dan penyedia jasa.


Terjadi persaingan ketat antar penyedia jasa dalam efisiensi untuk
memenangkan tender; bukan dalam perbedaan harga, karena sama-sama
menguasai teknologi.


Akhir-akhir ini persaingan dalam efisiensi pun sudah semakin ketat,
sehingga harga-harga penawaran / tender hampir sama.


Perusahaan tertentu mencari peluang lain untuk memenangkan tender
bukan dari efisiensi tapi dari kejelian melihat peluang klaim yang besar
pada waktu tender. Setelah yakin peluang tersebut ada, penawaran
direndahkan.


Ada 2 perusahaan Perancis yang kabarnya digelari Claim Artist. Salah
satunya memenangkan tender di Indonesia dengan harga sangat rendah
dibandingkan dengan Penawar lain. Setelah mendapatkan pekerjaan
tersebut, dia mengajukan klaim dan dibayar yang kabarnya bila ditambah
nilai kontrak asli ternyata lebih tinggi dari harga Penawar lain.



2 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Bagaimana klaim di Indonesia :

Terlanjur mengartikan klaim sebagai tuntutan (tabu)
Pengguna jasa tidak menyenangi klaim
Penyedia jasa enggan mengajukan klaim takut masuk daftar hitam.
Baru pada tahun sembilan puluhan akhir muncul klaim.


PERKEMBANGAN KLAIM DI INDONESIA


Periode 1945-1950 :
Praktis belum ada klaim karena
pembangunan belum ada. Sibuk dengan
pergolakan fisik.

Periode 1951-1959 :
Juga belum ada klaim karena masih belum
membangun, Pemerintahan tidak stabil & ada
gangguan gerakan separatis (DI, TII, PRRI.
Permesta)

Periode 1960-1966 :
Mulai membangun proyek-proyek yang
dipimpin langsung Presiden. Tidak ada
persaingan karena pekerjaan ditunjuk. Sektor
swasta belum banyak. Klaim tidak ada.


Periode 1967-1996 :

Industri Jasa Konstruksi tumbuh dan berkembang sampai mencapai
puncak.

Persaingan antar penyedia jasa semakin ketat.

Teknologi semakin tinggi

Sektor Swasta ikut meramaikan termasuk pihak asing.
3 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Pendanaan mulai dari luar negeri (loan).

Mulai muncul klaim, terutama dari swasta asing


Periode 1997-2002 :

Pertengahan 1997 terjadi krisis moneter

Industri jasa konstruksi setelah berkembang pesat mendadak berhenti

Muncul peraturan perundang-undangan mengenai Industri Jasa
Konstruksi (UU.No.18/1999, PP. No.28, 29, 30/2000, UU No.
30/1999).

Sebagai dampak dari krisis moneter, mulai tahun 1998 muncul
banyak klaim.



PEMBAHASAN KLAIM KONSTRUKSI


Klaim dapat terjadi dari salah satu pihak terhadap pihak lain yang
berkontrak (antara pengguna jasa dan penyedia jasa atau sebaliknya).

Dapat juga terjadi dari pihak lain diluar kontrak (Pihak ketiga : Pemasok
Bahan atau sub penyedia jasa atau Masyarakat).

Arti klaim sesungguhnya adalah permintaan mengenai waktu, biaya
atau kompensasi lain.
Klaim bukanlah suatu tuntutan / gugatan.
Klaim dapat menjadi tuntutan, bila tidak dipenuhi/dilayani.

Cara pengajuan klaim bermacam-macam, mulai dari yang paling
sederhana secara lisan, sampai yang disusun secara lengkap dan tertulis.

4 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Sesungguhnya Para pihak lebih suka penyelesaian secara damai,
karena penyelesaian melalui Pengadilan memakan waktu lama,
biaya, terbuka untuk umum dan menderita


Kategori Klaim :

Dari pengguna jasa terhadap penyedia jasa :

Pengurangan nilai kontrak
Percepatan waktu penyelesaian
Kompensasi atas kelalaian.

Dari penyedia jasa terhadap pengguna jasa :

Tambahan waktu pelaksanaan
Tambahan kompensasi
Tambahan konsesi atas pengurangan spesifikasi teknis / bahan.


Sebab - Sebab Timbul Klaim :

Dalam Industri Jasa Konstruksi sebetulnya masalah klaim adalah
sesuatu yang wajar. Di dunia Barat ini hal biasa.

Di dunia Barat pengguna jasa bahkan biasa menanyakan kepada
penyedia jasa apakah ada klaim. Di Indonesia hal ini rasanya hampir
tidak pernah terjadi.

Seperti perubahan pekerjaan, klaim dapat berasal dari mana saja.
Sebab-sebab klaim hampir semuanya mempunyai dasar antara lain:

Dari pengguna jasa :
- Pekerjaan cacat/kurang sempurna
- Pekerjaan terlambat
- Kontrak putus



5 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Dari penyedia jasa :
- Kelambatan / cacat informasi (gambar / spesifikasi)
- Kelambatan / cacat bahan / alat
- Perubahan ketentuan / gambar / spesifikasi
- Perubahan / keadaan lapangan yang tidak diketahui
- Reaksi pekerjaan yang berurutan
- Larangan metode kerja tertentu
- Kontrak kurang jelas


Unsur-Unsur Klaim :

Yang paling sering adalah klaim mengenai waktu dan biaya.

Menghitung tambahan biaya untuk pekerjaan yang bertambah tidak
sulit.

Sering juga timbul klaim untuk pekerjaan yang tidak berubah ini
menghitungnya tidak mudah.

Penjelasan : Suatu pekerjaan yang tidak berubah terpaksa ditunda
pelaksanaannya (karena ada pekerjaan lain yang
berubah) sampai tiba musim hujan produksi
menurun dan perlu tambahan biaya untuk melindungi
pekerjaan tersebut, tambahan upah pengamanan, biaya
administrasi dokumen, dsb.


Bentuk/Format Klaim :

Walaupun sasaran klaim sama dengan perubahan pekerjaan yaitu minta
tambahan waktu/biaya, tapi sifatnya berbeda. Kompensasi atas
perubahan diajukan sebelum dikerjakan bila belum/tidak disetujui,
tidak/belum dikerjakan.
Klaim diajukan pada saat pekerjaan sudah / sedang dikerjakan.

Pengajuan klaim dimulai dengan penyampaian fakta pekerjaan yang di
klaim tentang lokasi dan analisa biaya, kemudian diikuti proses
administrasi sebagai pendukung.
6 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Gilbreath menguraikan cara pengajuan
klaim : Struktur Klaim :

Keterangan mengenai lingkup pekerjaan yang ditanyakan sesuai
ketentuan/syarat kontrak termasuk struktur pembiayaan.

Keterangan mengenai fakta apa yang terjadi secara kronologis
sesuai surat menyurat, perintah-perintah, rapat-rapat.

Dampak kepada pekerjaan lain.

Analisis biaya.


Stokes juga menguraikan hal ini : Prosedur Klaim :

Tak ada format tertentu, tetapi harus ditata secara logis dan berisi fakta
dengan rincian yang cukup serta merujuk pada kontrak, laporan,
dokumentasi untuk menjadikan klaimnya beralasan.

Banyak penyedia jasa/sub. penyedia jasa prihatin mengenai
pemberitahuan klaim mengakibatkan hubungan dengan pengguna jasa
kurang baik. Seharusnya bila diberi pengertian hal itu tidak akan
terjadi.

Bila terlambat mengajukan klaim tambahan waktu, dapat kena ganti
rugi.

Untuk melindungi hal ini penyedia jasa melakukan hal-hal berikut:
Buat satu surat kepada pengguna jasa yang menyatakan: dia telah
mendapat perintah lisan untuk melakukan kerja tambah
tambahan biaya, yang akan diajukan kemudian.

Pekerjaan tambah tersebut akan memperlambat penyelesaian
seluruh pekerjaan tambahan waktu


7 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Jadi ada 2 klaim : Biaya dan waktu. Sering hanya minta tambahan
biaya, tambahan waktu terlupa.
Bila hal itu terjadi, perlu percepatan pekerjaan dengan biaya sendiri
untuk menghindari ganti rugi.


Analisis Klaim :

Apa klaim berdasarkan fakta

Apa dasar hukumnya

Analisis biaya tidak mudah, tergantung kecerdikan penyedia jasa.

Tambahan biaya untuk pekerjaan yang tidak berubah.

Klaim semua alat yang idle, overhead, biaya uang karena perpanjangan
waktu

Gilbreath : Claim Analyses.

Untuk menentukan tambahan kompensasi, pengguna jasa harus
menganalisis 3 tahapan :

analisis faktual (apa yang terjadi)
analisis hukum sesuai kontrak
analisis biaya

Dua yang pertama mudah tapi yang ketiga dapat bervariasi.

Ada 2 metode menghitung biaya :
metode biaya total
metode kenaikan biaya

Pengguna jasa menanggapi negatif metode biaya total karena sukar
membuktikan penyedia jasa melaksanakan pekerjaan yang dirubah
tersebut dengan efisien.

8 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Metode kenaikan biaya lebih dianjurkan karena :
mengesahkan kenaikan biaya
kemungkinan memperkirakan unsur biaya pekerjaan lain.

Dengan metode kenaikan biaya setiap tambahan biaya diikutkan
dengan faktor penyebab : pemadatan tanah yang mengunakan
tangan yang seharusnya memakai mesin mengakibatkan tambahan
biaya.

Yang terpenting, metode kenaikan biaya memungkinkan
pemecahan dengan mudah dan cepat.


Jenis-Jenis Klaim.

Yang paling sering terjadi :
Klaim tambahan biaya
Klaim tambahan waktu.

Jenis klaim lain : overhead.

Klaim kelambatan tidak selalu mudah menetapkannya karena :
Tidak seluruhnya kesalahan pengguna jasa.
















9 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PERKEMBANGAN KEJADIAN SUATU KLAIM











































10 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PROSEDUR PENANGANAN KLAIM


Administrasi Kontrak

Fungsi administrasi kontrak dalam penanganan klaim sangat penting.

Keberhasilan klaim sangat tergantung pada kecermatan mengelola
administrasi kontrak.

Kelalaian / kecerobohan mengelola administrasi kontrak, melemahkan
perjuangan klaim.



Manager Kontrak / Administrasi Kontrak.


Manager Kontrak/Administrator Kontrak bertugas menangani klaim
dengan otoritas dari pengguna/penyedia jasa antara lain :

menyakini bahwa klaim secara manajerial benar
menganalisis klaim dengan teliti
mencatat dan mengarsipkan klaim dengan cermat
menyelesaikan klaim secepat mungkin.



Evaluasi.

mewawancarai orang-orang yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek.

mempelajari dokumen kontrak, arsip proyek, laporan.






11 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Bahan Evaluasi.

Dokumen Kontrak

Perubahan Pekerjaan

Ringkasan Pekerjaan Tambah / Kurang

Risalah Rapat

Korespondensi

Jadual Pelaksanaan

Laporan Harian.


Analisis.

Menganalisis berdasarkan bahan-bahan dan bantuan orang-orang
proyek.


Perintah Perubahan.

Setelah klaim dianalisis, diterbitkan perintah perubahan kontrak
diamandemen.



Penyelesaian Klaim.

Bila klaim tidak disetujui arbitrase / pengadilan.







12 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
TEKNIK & KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM


PENGANTAR

Persaingan dalam efisiensi untuk memenangkan tender semakin ketat.

Orang mencari cara lain : Peluang memanfaatkan klaim (didunia Barat)

Cara yang dimaksud :
Kejelian / keahlian melihat dan memanfaatkan peluang klaim
Kecerdikan / kemahiran menyusun klaim

Tidak semua orang/perusahaan dapat memanfaatkan peluang klaim karena
perlu menguasai teknik dan kiat tertentu

Pemanfaatan peluang klaim, bukanlah manipulasi/tipu muslihat

Baik pengguna jasa maupun penyedia jasa sama-sama memiliki peluang
klaim


PAKAR KLAIM (CLAIM ARTIST)

Untuk menjadi pakar klaim dapat dipelajari

Cara-Cara untuk menjadi pakar klaim antara lain:

pelajari dengan teliti dokumen tender/kontrak
bila perlu sewa Konsultan Hukum Konstruksi profesional
pelihara administrasi kontrak sejak tender sampai kontrak berakhir
lakukan bussines intelligent





13 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PELUANG KLAIM PENYEDIA JASA

Daya dukung tanah

Sebuah Superblock akan dibangun menggunakan 800 tiang pancang
beton dengan panjang @ 15.00 m (sesuai spek).

Setelah beberapa kali dipancang percobaan tenyata tiang pancang tidak
mencapai lapisan tanah keras (kalendering tidak tercapai).

Dilakukan penyelidikan tanah ulang hasilnya lapisan tanah keras
ternyata lebih dalam direkomendasikan tiang pancang beton dengan
panjang 20.00 m.

Untuk ini pengguna jasa telah menyetujui pekerjaan tambah untuk
tambahan panjang tiang pancang dan biaya tambahan pekerjaan
pemancangan.

Namun demikian penyedia jasa mengajukan klaim berupa:

Biaya tambahan panjang tiang pancang beton
Biaya tambahan upah pemancangan
Demobilisasi alat pancang lama (kapasitas kurang)
Remobilisasi alat pancang baru (kapasitas lebih besar)
Ganti rugi peralatan yang idle hingga didapat hasil penyelidikan
tanah ulang
Ganti rugi sewa alat pancang lama karena pemakaian dihentikan
sebelum kontrak berakhir (kapasitas kurang)
Tambahan sewa alat pancang baru (kapasitas lebih besar)
Tambahan waktu penyelesaian antara lain akibat penangguhan
Pekerjaan Pemancangan

Sesungguhnya penyedia jasa telah mengetahui kondisi tersebut pada
waktu tender.

Informasi ini sengaja disimpan penyedia jasa tersebut untuk
dimanfaatkan sebagai peluang klaim apabila dia menang tender.

14 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Kekerasan batuan setempat:

Suatu proyek bendungan membutuhkan terowongan pengelak
sepanjang 1,5 km.

Setelah di bor mata bor berulang kali patah.

Mata bor yang patah serta contoh batuan dikirim ke Lab di Perancis
untuk diteliti.

Hasil lab menyatakan kekerasan batuan lebih tinggi dari yang tersebut
dalam dokumen tender (jenis batuan lebih keras).

Oleh karena itu pengeboran harus dilakukan dengan mesin bor khusus
yang berkapasitas lebih besar dan dengan mata bor berlapis intan
karena batuan lebih keras.

Hal ini diajukan ke pengguna jasa disertai bukti-bukti yang otentik dan
tak terbantahkan.

Oleh karena cukup beralasan, penggantian mesin bor tersebut secara
prinsip disetujui pengguna jasa.

Namun penyedia jasa mengajukan klaim yang jauh lebih luas termasuk
dampak dari pekerjaan pengeboran terhadap pekerjaan-pekerjaan lain.

Klaim penyedia jasa tersebut yang diajukan dan disetujui antara lain :

- Perpanjangan waktu :
Demobilisasi mesin bor lama
Remobilisasi mesin baru (dari Brasilia)
Pekerjaan lain yang tertunda

Tambahan biaya
Remobilisasi mesin bor baru
Tambahan biaya untuk pengeboran batuan yang lebih keras
Ahli mesin bor baru
Demobilisasi mesin lama
15 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Sewa peralatan lain yang idle
Overhead (waktu pelaksanaan bertambah)


Re-optimasi dana

Dana pembangunan kurang, tapi proyek sudah ditender-kan.

Perlu Re-Optimasi jumlah tiang pancang dari 800 dikurangi jadi
500 penyedia jasa kehilangan proyeksi laba.

Kebetulan kontrak mengacu pada AV 41 bila ada pekerjaan kurang,
keuntungan penyedia jasa tak boleh dipotong.

Penyedia jasa klaim hal-hal berikut :

Keuntungan dari pekerjaan yang dibatalkan:

300 tiang pancang : biaya pembuatan ditambah upah
pemancangan.

Pekerjaan-pekerjaan lain yang ikut dibatalkan.

Ganti rugi pekerjaan lain yang terganggu karena perubahan tiang
pancang.

Ganti rugi pembatalan sewa alat pancang karena kontrak sewa
diakhiri sebelum waktunya.

Biaya pengeluaran 300 tiang pancang dari lapangan karena
mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan lain.


Perubahan akses kelapangan

Sebuah Mega Mall akan dibangun didalam pusat kota disisi jalan raya
utama.

16 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Lapangan pekerjaan untuk membangun Mega Mall tersebut diserahkan
tepat waktu sesuai kontrak, namun jalan masuk kelapangan kemudian
dirubah oleh pengguna jasa.

Semula masuk dari jalan utama dirubah ke jalan lain yang kelasnya
lebih rendah karena dilarang oleh polisi lalu lintas.

Sebagai dampak dari perubahan jalan masuk tersebut mengkibatkan :

Urutan-urutan pekerjaan harus dirubah, disesuaikan dengan arah
masuk kelapangan.

Karena kelas jalan lebih rendah bahan-bahan harus diangkut
dengan kendaraan lebih kecil waktu pengadaan material dan
mobilisasi peralatan bertambah.

Kesulitan bertambah karena jalan masuk melintasi jalan kereta api
yang dipakai untuk langsir.

Penyedia jasa mengajukan klaim antara lain :

Perpanjangan waktu karena perubahan jadual kerja dan bahan
akibat perubahan jalan masuk kelapangan.

Kompensasi biaya tambah untuk: kongesti bahan, sewa alat dan
lain-lain


Kondisi Lingkungan

Suatu bangunan Superblock dengan basement sebanyak 5 lantai untuk
parkir akan dibangun bersebelahan dengan bangunan kantor bertingkat
8 (delapan) dengan basement 2 lantai.

Sesuai gambar dan spek ternyata pengamanan terhadap bangunan
bersebelahan kurang kuat.

Perlu dilakukan konstruksi penguat yang cukup agar bangunan
disebelah tetap aman (tidak terjadi longsor sliding).
17 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Penyedia jasa yang memenangkan tender dapat memanfaatkan peluang
ini untuk klaim.

Setelah dilakukan penelitian dengan cermat, penyedia jasa mengajukan
klaim sebagai berikut :

Biaya konstruksi penguat termasuk biaya desain untuk daerah yang
berbatasan dengan bangunan disebelah.
Ganti rugi pekerjaan lain yang terganggu akibat pekerjaan ini yang
harus didahulukan.
Ganti rugi sewa peralatan yang idle akibat perubahan urutan
pekerjaan.


Perubahan Spesifikasi Bahan

Yang dimaksud disini adalah merubah bahan yang mutunya setara atau
lebih baik dari bahan yang ditentukan dalam spesifikasi.

Kebetulan penyedia jasa memiliki kelebihan bahan (bekas proyek lain)
yang mutunya lebih tinggi dari marmer yaitu: granit.

Penyedia jasa (tanpa minta tambahan biaya) mengusulkan perubahan
dari marmer ke granit walaupun sesungguhnya granit lebih tinggi
harganya dari marmer.

Pengguna jasa mendapatkan nilai tambah, dipihak lain penyedia jasa
dapat menghemat biaya karena tidak harus membeli bahan baru
usulan diterima.


Kondisi budaya/agama

Pemerintah Saudi Arabia, dimana berlaku Syariat Islam sebagai
Undang-Undang Negara, sangat menghormati dan sangat melindungi
kesucian Kabah.

Salah satu hal dalam pembangunan yang harus dihindari adalah posisi
toilet menghadap kiblat.
18 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Apabila gambar rencana posisi toilet menghadap kiblat, maka hal ini
dapat menjadi peluang untuk mengajukan klaim.

Apabila penyedia jasa cukup jeli maka pengajuan klaim dilakukan
setelah pekerjaan tersebut diselesaikan.



KIAT-KIAT BILA KLAIM TIDAK ADA

Penyedia jasa:

Meningkatkan efisiensi biaya harga penawaran ditekan

Lakukan Business Intelligence :
Pesaing tender lainnya
Perilaku pengguna jasa

Bila pesaing sama bonafide penawaran ditinggikan agar tidak
menang.

Ajukan usulan alternatif (bila diizinkan)

- Tujuannya untuk mendapatkan harga penawaran yang lebih
rendah tanpa mengorbankan spesifikasi teknis.

- Penyedia jasa tentu lebih menguasai usulan alternatif yang
diajukan karena kemungkinan dia sendiri yang memiliki hak
paten.

Sebagai contoh :

- Suatu perusahaan Jepang memenangkan tender proyek
Penjernihan Air Minum dari air laut (Deselanition Water
Treatment Plant) di Saudi Arabia dengan harga sangat murah
karena memakai usulan alternatif.

- Ternyata turbinnya harus diganti setiap 3 bulan dan hanya
perusahaan tersebut yang dapat membuatnya karena hak paten.
19 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PELUANG PENGGUNA JASA

Waktu Tender

Alternatif perubahan spesifikasi
Alternatif perubahan bahan

Waktu Pelaksanaan

Perubahan rencana / metode kerja
Fasilitas peralatan
Value Engineering


KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Tidak semua peserta tender/penyedia jasa mampu memanfaatkan peluang
klaim.

Klaim akan tetap tinggal sebagai peluang bila tidak ada yang
memanfaatkannya.

Untuk menjadi ahli dalam mengajukan klaim dapat dipelajari.

Kebanyakan peluang klaim terjadi akibat kelalaian dari pengguna jasa
dalam memanfaatkan peluang klaim.

Pengguna jasa harus lebih teliti mempersiapkan data proyek yang akan
ditenderkan.

Pengguna jasa harus waspada terhadap Peserta Tender yang dikenal
sebagai Claim Artist.

Penyedia jasa harus mulai meningkatkan kemampuan dalam
memanfaatkan peluang klaim.




20 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI


Pengertian

Sengketa Konstruksi adalah sengketa perdata yang terjadi di
dalam/sehubungan dengan kegiatan Industri Jasa Konstruksi

Sengketa konstruksi dapat terjadi karena klaim konstruksi yang tidak
dilayani/dipenuhi antara lain klaim tambahan waktu, biaya, atau
kompensasi lain


Cara-Cara Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Ada tiga cara Penyelesaian Sengketa Konstruksi:

Badan Peradilan

Arbitrase (Lembaga / Ad Hoc)

Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Pilihan penyelesaian sengketa harus tegas tercantum dalam kontrak.

Bila pilih Arbitrase Pengadilan tidak boleh ikut campur (UU.
No.30/99 Pasal. 3).

Bila pilih arbitrase harus jelas apa institusi / lembaga atau ad hoc
termasuk peraturan prosedurnya

Pengertian Arbitrase / Arbiter.

Arbitrase = Perwasitan

Arbiter = Wasit.


21 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Beberapa pengertian arbitrase :


Prof. R. Subekti (Arbitrase Perdagangan : 1992) :
Penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang arbiter atau
para arbiter berdasarkan persetujuan bahwa para pihak akan
tunduk pada atau mentaati keputusan yang diberikan oleh arbiter
atau para arbiter yang mereka pilih atau tunjuk tersebut.


Blacks Law Dictionary (1984) :
The reference of a dispute to an impartial (third) person chosen by
the parties to the dispute who agree in advance to abide by the
arbitrators award issued after hearing at which both parties have
an opportunity to be heard. An arrangement for taking and abiding
by the judgement of selected persons in some disputed matter,
instead of carrying it to establish tribunals of justice, and is
intended to avoid the formalities, the dalay, the expense and
vexation of ordinary litigation.


U.U. R.I. No.30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Pasal 1 ayat 1 :
Cara penyelesaian satu sengketa perdata di luar peradilan umum
yang berdasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara
tertulis oleh para pihak yang bersengketa.



Pilihan Arbitrase versus Pengadilan.

Dalam daftar berikut disajikan beberapa kelebihan dan keuntungan
pilihan penyelesaian sengketa melalui Lembaga Arbitrase dibandingkan
dengan Lembaga Pengadilan.




22 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11


LEMBAGA ARBITRASE



LEMBAGA PENGADILAN

Bebas dan otonom menentukan rules
dan institusi arbitrase;


Mutlak terikat pada hukum acara
yang berlaku (HIR, Rv).

Menghindari ketidakpastian
(uncertainty) akibat perbedaan sistim
hukum dengan negara tempat
sengketa diperiksa, maupun
kemungkinan adanya keputusan
Hakim yang unfair dengan maksud
apapun, termasuk melindungi
kepentingan domestik yang terlibat
sengketa.



Yang berlaku mutlak adalah sistim
hukum dari negara tempat sengketa
diperiksa.

Keleluasaan memilih arbiter
professional, pakar (expert) dalam
bidang yang menjadi objek sengketa,
dan independen dalam memeriksa
sengketa.


Majelis Hakim Pengadilan
ditentukan oleh Administrasi
Pengadilan.

Waktu, prosedur, dan biaya arbitrase
lebih efisien. Putusan bersifat final
and binding, dan tertutup untuk
upaya hukum banding atau kasasi;


Putusan pengadilan yang in kracht
van gewijsde membutuhkan waktu
yang relatif lama (> 5 thn jika
sampai tingkat MARI).

Persidangan tertutup (non-publicity),
dan oleh karena itu memberikan
perlindungan untuk informasi atau
data usaha yang bersifat rahasia atau
tidak boleh diketahui umum.


Terbuka untuk umum (kecuali kasus
cerai).
23 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11

Pertimbangan hukum lebih
mengutamakan aspek privat dengan
pola win-win solution.


Pola pertimbangan Pengadilan dan
putusan Hakim adalah win-loose.


Putusan bersifat non-precedence, dan
karena itu untuk jenis dan sifat
sengketa yang sama sangat mungkin
terjadi putusan yang berbeda.


Yurisprudensi merupakan salah satu
sumber hukum yang dapat
diterapkan dalam putusan perkara.



Ketentuan-ketentuan mengenai arbiter :


Komposisi Arbiter

Syarat Material Arbiter

Syarat Formal Arbiter



Kelemahan Pilihan Arbitrase :

ARBITRASE

LEMBAGA PENGADILAN

Honorarium arbiter, sekretariat dan
administrasi, relatif mahal. Tolok-
ukur jumlah umumnya ditentukan
oleh nilai klaim (sengketa). Apabila
biaya ditolak atau tidak dibayar oleh
salah satu pihak, maka pihak yang
lain wajib membayarnya agar
sengketa diperiksa Arbitrase.




Biaya perkara relatif murah dan
telah ditentukan oleh MARI.
24 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11

Relatif sulit untuk membentuk
Majelis Arbitrase apabila Lembaga
Arbitrase Ad Hoc


Tidak ada hambatan berarti dalam
pembentukan Majelis Hakim yang
memeriksa perkara.

Tidak memiliki juru sita sendiri
sehingga menghambat penerapan
prosedur dan mekanisme Arbitrase
secara efektif.


Memiliki juru sita dan atau sarana
pelaksanaan prosedur hukum acara.

Putusan Arbitrase tidak memiliki
daya paksa yang efektif, dan sangat
bergantung kepada Pengadilan jika
putusan tidak dijalankan dengan
sukarela.


Pelaksanaan Putusan dapat
dipaksakan secara efektif terhadap
pihak yang kalah dalam perkara.

Eksekusi Putusan Arbitrase
cenderung mudah untuk diintervensi
pihak yang kalah melalui lembaga
peradilan (bantahan, verzen),
sehingga waktu realisasi pembayaran
ganti rugi menjadi relatif bertambah
lama.


Eksekusi Putusan yang telah
memiliki kekuatan hukum yang pasti,
dapat dilaksanakan meskipun
kemudian ada Bantahan atau Verzet.


Proses Penanganan Sengketa melalui Arbitrase.

Secara diagram proses penanganan sengketa melalui arbitrase adalah
sebagai berikut :






25 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
PROSES PENANGANAN SENGKETA MELALUI ARBITRASE









BERHASIL






BERHASIL

GAGAL


GAGAL




























BERHASIL GAGAL













KASUS
SENGKETA
KUASA
HUKUM NEGOSIASi
PENYELESAIAN
(SETTLEMENT
SOMASI
I
PENYELESAIAN
(SETTLEMENT)
ARBITRASE
PROSES
PERSIDANGAN
PUTUSAN
EKSEKUSI
SUKARELA EKSEKUSI
PENGADILAN
PN.DOMISILI
TERMOHON (30 HARI)
ARBITRASE
AD.HOC
INSTITUSIONAL
(BANI)
26 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11

Klausula Arbitrase Dalam Kontrak Konstruksi.

Undang-Undang R.I. No.30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Bab I : KETENTUAN UMUM, Pasal 1 ayat 3
menyebutkan tentang pengertian perjanjian arbitrase yang tercantum
dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pelaku sebelum timbul
sengketa atau suatu perjanjian arbitrase sendiri yang dibuat para pihak
setelah timbul sengketa.
Jadi ada 2 kemungkinan terjadi perjanjian arbitrase yaitu sebelum
sengketa timbul atau sesudahnya.

Berikut di sajikan syarat-syarat/kententuan perjanjian arbitrase sebelum
dan sesudah sengketa timbul :


KLAUSULA PERJANJIAN ARBITRASE
(SEBELUM TERJADI SENGKETA)



PENGERTIAN

KONSEKUENSI YURIDIS

Kesepakatan yang tercantum dalam
(suatu) perjanjian tertulis yang dibuat
para pihak sebelum timbul sengketa.
Undang-Undang R.I. No.30 tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Pasal 1
ayat 1.

1. Menentukan kompetensi absolut
arbitrase, di mana PN tidak
berwenang mengadili sengketa
(U.U. No.30/1999) Pasal 3;

2. PN wajib menolak dan tidak
akan campuran untuk
menyelesaikan sengketa yang
terikat perjanjian arbitrase
(U.U. No.30/1999 Pasal 1).

27 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
KLAUSULA STANDAR


1. Kesepakatan (komitmen) para
pihak untuk melaksanakan
arbitrase jika terjadi sengketa
dalam pelaksanaan kontrak.

2. Ruang lingkup (objek) arbitrase.

3. Lembaga arbitrase yang
digunakan, dan tata-cara
penunjukan arbiter.

4. Rules dan prosedur yang
digunakan.
5. Tempat dan bahasa yang
digunakan.

6. Pilihan terhadap hukum substansi
yang berlaku;




KLAUSULA PERJANJIAN ARBITRASE
(SETELAH TERJADI SENGKETA)


SYARAT YANG HARUS
DIMUAT
KETERANGAN

a. Masalah sengketa



b. Nama lengkap dan tempat tinggal
para pihak



1. Perjanjian ini harus tertulis dan
dalam bentuk Notariil (akta
Notaris).

2. Perjanjian arbitrase yang tidak
memuat semua syarat akan batal
demi hukum (U.U. No.30/1999
Pasal 9).
28 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11

c. Nama lengkap arbiter dan tempat
tinggal arbiter atau lembaga
arbitrase

d. Tempat arbiter atau majelis
arbitrase akan mengambil
keputusan.

e. Nama lengkap sekretaris.



f. Kurun waktu penyelesaian
sengketa;

g. Pernyataan kesediaan dari arbiter;

h. Pernyataan kesediaan dari pihak
yang bersengketa untuk
menanggung segala biaya yang
diperlukan untuk penyelesaian
sengketa melalui arbitrase.

3. Perjanjian (klausula) Arbitrase
tidak batal disebabkan
alasan/peristiwa :

a. Meninggalnya salah satu pihak;

b. Bankrutnya salah satu pihak;

c. Novasi (pembaruan hutang);

d. Insolvensi;

e. Pewarisan;

f. Berlakunya syarat hapusnya
perikatan pokok;

g. Pengalihan pelaksanaan
perjanjian pokok

h. oleh pihak ketiga;

i. Berakhirnya atau batalnya
perjanjian pokok.

(U.U. No.30/1999 Pasal 10)













29 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
CONTOH KLAUSULA ARBITRASE


ARBITRASE AD HOC

Setiap perselisihan, sengketa atau tuntutan yang terjadi dalam pelaksanaan
atau yang berkenaan dengan perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas
pada perbuatan wanprestasi, pengakhiran atau sah tidaknya perjanjian, yang
tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah (negosiasi) akan diselesaikan
melalui arbitrase yang dilaksanakan di (..) sesuai dengan ketentuan
dan prosedur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

ARBITRASE AD HOC & PILIHAN RULE

Setiap perselihan, sengketa atau tuntutan apapun yang terjadi dalam
pelaksanaan atau yang berkenaan dengan perjanjian ini, akan diselesaikan
melalui arbitrase yang dilaksanakan di ( )
dengan ketentuan dan prosedur BANI.

ARBITRASE LEMBAGA & RULE
Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI yang keputusannya mengikat
kedua belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan dalam tingkat
pertama dan terakhir.

ARBITRASE LEMBAGA & RULE (VARIATIF)

Any dispute, controversy or claim arising out of or relating to this contract,
or the breach, termination or invalidity thereof, shall be settled by
arbitration in accordance with the UNCITRAL Arbitration Rules as at the
present in force. The appointing authority shall be the ICC in accordance
with the rules adopted by the ICC for this purpose.





30 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Jalur Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Cara termurah, termudah, tercepat, tertutup

Jalur alternatif penyelesaian sengketa diatur menurut U.U. RI.
No.30/1999 Bab II : Alternatif Penyelesaian Sengketa Pasal 6
dengan cara mediasi, negosiasi, konsiliasi atau penilaian ahli.


Mediasi :

Seorang penengah (mediator) ditunjuk (tidak memutuskan
hanya membimbing perundingan untuk mencari
penyelesaian)

Tidak ada aturan baku, tak ada pula aturan yang mengatur
tata cara, batas waktu, biaya dan sebagainya

Cara ini sangat baik, cepat, mudah, murah, tanpa diketahui
pihak lain asal dilandasi itikad baik

Bila mediasi berhasil, para pihak membuat kesepakatan atas
bimbingan mediator.


Negosiasi :

Cara ini berpedoman pada pokok pandangan hidup bangsa
kita: musyawarah untuk mufakat.

Para pihak masing-masing menunjuk juru runding
(negosiator) yang berhadapan satu sama lain.

Hasil kesepakatan di tuangkan secara tertulis.

Cara ini juga murah, mudah dan cepat.


31 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Konsiliasi :

Upaya mempertemukan keinginan kedua pihak dengan
menyerahkan kepada pihak ketiga yang disepakati yang
disebut Konsiliator.

Konsiliator tak harus berunding dengan salah satu pihak
secara bergantian.

Konsiliator dapat memaksakan resolusi yang akan diambil.

Bila para pihak setuju konsiliator membuat perjanjian tertulis
yang ditanda tangani para pihak bila gagal proses terhenti.


Pilihan Cara Menyelesaian Sengketa yang efektif

Pengadilan

Proses bertingkat lama.

Yang menangani hanya ahli hukum.

Waktu bisa sampai 5 15 tahun.

Biaya resmi kecil tetapi biaya lain tidak terukur.

Putusan hanya berdasarkan hukum semata (win-lose).

Terbuka untuk umum.

Alternatif Penyelesaian Sengketa

Belum terbiasa.

Tak ada kaidah hukum yang baku.


32 Copyright NY-SS/KKTKMPK&PSK/VI-11
Mudah diingkari pihak yang kalah.

Terbentur pada masalah formal legal.


Arbitrase

Ditangani para ahli yang professional dibidangnya.

Waktu sangat singkat (6 bulan).

Keputusan final & binding (tak ada banding, kasasi).

Biaya efisien.

Tertutup.

Azas kepatutan dan rasa keadilan juga dipakai sebagai
pertimbangan

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka yang paling efektif dan efisien
adalah Arbitrase dan yang bersifat lembaga seperti BANI.
Cara yang paling murah, cepat, tertutup adalah alternatif penyelesaian
sengketa




Daftar Pustaka :
1. UU RI No. 30/1999 Tentang Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa
2. Buku Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi oleh H.
Nazarkhan Yasin, Ir.
3. Buku Managing Construction Contract, 1992 oleh Robert. D. Gilbreath
4. Buku Construction Law in Contractors Language, 1977 oleh Mc. Neill Stokes

Anda mungkin juga menyukai