Keterangan Gambar:
a. X : Tempat pencucian kaki dan tangan
b. Y : Sanitasi tangan
Keterangan Gambar:
Ungu: Area Kerja
Coklat Tua: Area Umum
Coklat Muda: Area mudah muncul sumber kontaminasi
Hijau : Area Semi-sanitasi (bebas kontaminasi)
Biru : Area Sanitasi (bebas kontaminasi)
3.
Sanitizer
Klorin
2.
Iodospor
3.
Kloramin
Daya Kerja
Bekerja cepat pada
mikroorganisme
tertentu dan murah.
Bekerja cepat dan
aktifitas luas terhadap
mikroorganisme
tertentu pada kondid
asam.
Dibentuk dari reaksi
Worin dengan amonia
nitrogen
Dosis
Kelemahan
100
250
mg/lit
Korosif, pemutih
25-250
mg/lt
4.
Senyawa
Amonium
Kuartener
5.
Iodine
6.
Asam dan
Basa Kuat
7.
Senyawa
Felonik
200
-1200
mg/lt
Konsentrasi lebih
tinggi untuk air dengan
kesadahan tinggi,
mahal, tidak
kompatibel pada
animik deterjen ,
aktivitasnya rendah
pada air sadah , kurang
efektif untuk spora
kuman, perlu dirinse
off , memberikan rasa
tambahan (off
flavour's)
25 ppm
Perlu dillanjutkan
dengan pembilasan
200-300
mg/lt
Mengkontaminasi
makanan, perlu di bilas
Toksisitasnya tinggi
8.
9.
10.
Asam
Anionic
Deterjen
Sterilizer
atau Sabun
Gas Klorin
11.
Hipoklorit
12.
Sufaktan
Bersifat
Amfoter
Efektif dalam
menginaktifkan sel-sel
mikroba dalam
suspensi air , murah,
mudah dipakai ,
residunya mudah
diukur , spektrum luas
untuk kuman dan
sporanya
Senyawa-senyawa ini
aktif sebagai
bakterisidal bila berada
5-20 ppm
Pemberian khlorin
perlu dilakukan di atas
break point (titik
balik) air; yaitu pada
tingkat dimana
kebutuhan khlorin dari
air (chlorin demand),
khloramin dibentuk
bila senyawa-senyawa
penghasil amonia
terdapat dalam air,
setiap penambahan
khlorin akan
menghasilkan suatu
residu dari khlorin
bebas
50 - 200
ppm ,
tidak stabil, korosif ,
dilakukan menyebabkan iritasi
minimal
kulit.
10 detik
Tidak aktif bila ada zat
organik, merupakan
bakterisidal yang
13.
14.
15.
Trisodium
Phospat
Terklorinis
asi
Amonium
Guartenary
Klorin
Dioksida
(ClO2)
Memberikan larutan
hipoklorit buffer bila
dilarutkan dalam air.
Stabil / daya
simpannya lama, aktif
untuk mikroorganisme
tahan panas, mencegah
dan menghilangkan
bau, tidak iritasi pada
kulit, tidak korosif,
stabil dengan adanya
bahan organik, stabil
pada perubahan suhu,
daya tembusnya ke
dalam kotoran bagus,
dapat digunakan
dengan deterjen untuk
membentuk sanitizer
deterjen, mudah
campur
4%
200 ppm
0,5-1000
ppm
lemah, mahal,
mencampur dengan
QACs untuk
meningkatkan
efisiensinya,cenderung
membentuk busa
Mahal, harus dicampur
dalam formula bubuk,
agak inaktif bila ada
bahan organic
16.
Turunan
Asam
Isosianurik
Mempertahankan
aktivitasnya melalui
kisaran pH yang lebar
(6-10)
17.
Dikloro
Dimetil
Hidantoin
Aktifitas terbesar
dalam kondisi asam
Relatif mahal,
noniritatif dan
melepaskan khlorin
secara lambat
16%