Anda di halaman 1dari 14

Oleh:

Sherliana Christabella 1714051004


Lola Almira Gelazia 1714051024
Anggi Syafita 1754051007
Sanitasi Pekerja
 Terdapat ruang antara yang
menghubungkan ruangan luar
dengan ruang filling sachet. Ruang
antara dilengkapi dengan area
foot bath, wastafel, difuser, return
air grill, dan lemari untuk
menyimpan lab coat. Setelah
melewati area foot bath, pekerja
juga harus memakai lab coat yang
telah disediakan di dalam lemari.
Selain lab coat, pekerja juga harus
memakai hair net dan masker.
Sanitasi Peralatan
 Pencucian jalur, mesin Piltz dan hopper dilakukan secara
periodik sesuai jadwal. Mesin Piltz dicuci dua kali dalam satu
minggu yaitu pada hari rabu dan setiap akhir siklus proses
produksi (minggu). Hopper dicuci satu kali seminggu di setiap
akhir siklus proses produksi (minggu). Pencucian mesin piltz I
dan mesin piltz II dilakukan bergantian. Demikian juga untuk
hopper I dan Hopper II dicuci bergantian.
Sanitasi Mesin Plitz
 Pencucian mesin piltz dilakukan sebanyak tiga siklus. Hal ini karena
pada mesin piltz terdapat nozzle berukuran kecil yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya produk untuk kemudian dikemas dalam
kemasan sachet.
 Khusus untuk mesin piltz, setiap satu minggu sekali dilakukan
pembongkaran dozing pump. Pembongkaran dilakukan setelah
selesai satu siklus pencucian (COP)
 Larutan yang digunakan untuk membersihkan dozing pump pada
saat pembongkaran adalah campuran ammonium quartener dan
formaldehida.
Sanitasi Mesin Filling Bulk, Mesin Filling Sachet,
Mesin Filling Can, Tangki Vacuum, Balance Tank

 Dalam proses pencucian menggunakan sistem CIP


diperlukan pompa untuk mengalirkan fluida. Pompa yang
digunakan dalam system CIP, baik untuk mengalirkan fluida
ke jalur pencucian maupun untuk membawa kembali fluida
dari jalur pencucian, adalah pompa sentrifugal.
Sanitasi dengan Sistem CIP
Pencucian dengan
Pembilasan awal
bahan pembersih Pembilasan selama
dengan air bersih
basa (850C) selama 6 menit
selama 6 menit
6 menit

Pencucian dengan
Desinfeksi dengan
Pembilasan selama bahan pembersih
air panas (980C)
6 menit asam (800C)
selama 6 menit.
selama 6 menit
Jenis sanitizer yang dipakai dalam Industri
Susu Kental Manis Sachet di PT. INDOLAKTO
1. Larutan klorin 250 ppm
 Digunakan pada area foot bath.
 Area foot bath berfungsi untuk mencegah terjadinya
kontaminasi mikroba dari sepatu pekerja. Efektivitas klorin
ditunjukkan dengan kemampuannya mengurangi populasi
mikroba sampai kurang dari 1.0 log CFU/cm2 . Tjiptadi dan
Mulyorini (1989) menyatakan bahwa pada umumnya
senyawa klorin mempunyai aktifitas anti mikroba yang sangat
luas, baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram
negatif, serta mempunyai kemampuan melawan spora
bakteri.
Klorin
 Keuntungan penggunaan  Kekurangan penggunaan
klorin sebagai sanitizer adalah klorin sebagai sanitizer adalah
sebagai berikut: sebagai berikut:
• Klorin efektif membunuh berbagai • Efektifitasnya menurun dengan
jenis bakteri, jamur dan virus. meningkatnya pH cairan.
• Bereaksi cepat pada konsentrasi • Tidak stabil dan melambat reaksinya
50 ppm dalam waktu 30 menit. pada air panas dan air yang
• Harganya murah. terkontaminasi.
• Korosif pada stenless steel dan logam
• Tidak diperlukan pencucian lainnya.
peralatan jika konsentrasi • Harus melakukan kontak dengan
penggunaannya 200 ppm atau
lebih rendah. peralatan yang dipakai
untuk penanganan makanan.
• Tidak bereaksi dengan air panas. • Menurun kualitasnya saat
• Menghilangkan karbon pada penyimpanan yang terkena cahaya
peralatan. dan temperatur 600C
• Tidak beracun. • Efektifitasnya menurun saat terkena
panas.
2. Larutan campuran ammonium quartener dan
formaldehida.
Digunakan untuk membersihkan dozing pump pada saat
pembongkaran.
Menurut Holah (2005), ammonium quartener lebih aman
digunakan dibanding klorin karena lebih bersifat tidak
korosif terhadap logam. Lebih lanjut, Tjiptadi dan Mulyorini
(1989) menyatakan bahwa ammonium kuartener adalah
bakterisida yang aktif terhadap bakteri gram positif tetapi
tidak efektif melawan bakteri gram negatif.
Formaldehid merupakan larutan gas yang di dalam air
berkhasiat bakterisida, fungisida dan virusida. Biasa
digunakan sebagai bahan pembersih.
Amonium Kuaterner
 Keuntungan utama dari  Kerugian senyawa-senyawa
senyawa-senyawa ammonium ammonium kuartener adalah:
kuartener adalah :  efektivitas terbatas (termasuk tidak
 stabilitas terhadap reaksi efektif terhadap kebanyakan
dengan bahan organik, mikroorganisme gram negatif kecuali
Salmonella dan Escherichia coli,
 Ketahanan terhadap korosi
logam,  Tidak dapat bekerja sama dengan
 stabil terhadap panas,noniritasi deterjen sintetik tipe anionik, dan
kulit, dan  pembentukan film pada peralatan
 Efektif pada pH tinggi. penanganan dan pengolahan
pangan.

 Pada kadar optimal, senyawa ammonium kuartener


menyebabkan sel mengalami lisis sedangkan pada
kadar yang lebih tinggi, terjadi
denaturasi protein enzim bakteri (Siswandono, 1995;
Stevens, 2011).
Formaldehida
 Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam
bakteri dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering
dan membentuk lapisan baru di permukaan. Artinya, formalin tidak
saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang
melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan
bakteri lain.

Bila desinfektan lainnya mendeaktifasikan serangan bakteri dengan


cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi,
maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di
dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya.
Melihat sifatnya, formalin juga sudah tentu akan menyerang protein
yang banyak terdapat di dalam tubuh manusia seperti pada
lambung. Terlebih, bila formalin yang masuk ke tubuh itu memiliki dosis
tinggi.
Jenis pembersih yang dipakai dalam Industri
Susu Kental Manis Sachet di PT. INDOLAKTO
1. Bahan pembersih basa
 Digunakan dalam sistem CIP (Cleaning in Place) pada pencucian mesin Plitz dan
Hopper.
 Kisaran konsentrasi bahan pembersih basa yang ditetapkan perusahaan berturut-
turut adalah 1% sampai 1.5%.
 Komponen kimia bahan pembersih basa yang digunakan dalam sistem CIP terdiri dari
sodium hidroksida, sekuestran, surfaktan dan air demineral.
 Natrium hidroksida mempunyai sifat mudah larut, daya penyabunannya kuat serta
mempunyai kelebihan sebagai bakterisida yang kuat.
 Sekuestran sering disebut sebagai agen pengkelat karena kemampuannya
mengkelat dengan cara membentuk komplek dengan ion magnesium dan kalsium.
Sekuestran ditambahkan dalam bahan pembersih untuk mencegah pengendapan
garam pada permukaan alat.
 Surfaktan menurunkan tegangan permukaan sehingga efek pembersihan meningkat.
2. Bahan Pembersih Asam
Digunakan dalam sistem CIP (Cleaning in Place) pada
pencucian mesin Plitz dan Hopper.
Kisaran konsentrasi bahan pembersih asam yang
ditetapkan perusahaan adalah 0.5 % sampai 1%.
Komponen kimia bahan pembersih asam terdiri dari asam
nitrat, surfaktan dan air demineral.
Asam nitrat menghilangkan atau membersihkan peralatan
proses dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel
di dalamnya.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan sehingga
efek pembersihan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai