Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


atas segala nikmat iman, rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah Penganggaran
Sektor Publik. Teriring pula salam dan shalawat kepada junjungan kami Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penulisan makalah Penganggaran Sektor Publik ini

tidak

menutup kemungkinan terdapat kesalahan yang luput dari pengamatan penulis


karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Olehnya diharapkan adanya saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari
semua pihak. Semoga ini dapat bermanfaat dan mendapat pahala di sisi Allah
SWT.Amin.

Samata, 25 Oktober 2016

Penulis

Penganggaran Sektor Publik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Konsep Anggaran Sektor Publik.....................................................................5


Pengertian Anggaran Sektor Publik ...............................................................5
Pentingnya Anggaran Sektor Publik...............................................................6
Fungsi Anggaran Sektor Publik......................................................................7
Jenis-Jenis Angaran Sektor Publik..................................................................9
Prinsip-Prinsip Angaran Sektor Publik.........................................................10
Proses Penyusunan Angaran Sektor Publik..................................................11
Prinsi-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran..............................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................15
B. Saran ............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

Penganggaran Sektor Publik

A.

LATAR BELAKANG MASALAH


Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi

instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran secara
langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik
yang cukup signifikan dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku,
birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan
lebih mengakomodasi pasar.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah
mengalami banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang
dan berubah sesuai dengan dinamika perkembangan tuntutan yang muncul di
masyarakat. Anggaran sektor publik di buat untuk menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan , dan sebagainya agar
terjamin secara layak. Anggaran juga merupakan alat bagi pemerintah untuk
mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan
bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. dalam hal ini anggaran
publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga
publik yang ada. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas tentang Penganggaran
Sektor Publik yang ada di Indonesia. Apa saja fungsi anggaran sektor publik, tujuan,
karakteristik, serta bagaimana penyusunannya.

B.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

Penganggaran Sektor Publik

1.

Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik ?

2.

Menjelaskan apakah konsep penganggaran sektor publik ?

3.

Menjelaskan apa sajakah fungsi, jenis, prinsip, tujuan serta siklus penganggaran

sektor publik ?
C.

TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah :


1.

Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik ?

2.

Mengetahui konsep yang terdapat dalam penganggaran sektor publik?

3.

Mengetahui tentang fungsi, tujuan, jenis, karakteristik, tujuan serta siklus

penganggaran sektor publik ?

BAB II
PEMBAHASAN
Penganggaran Sektor Publik

A.

KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu
anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses
politik. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang
tertutup untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus
diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi
dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi
sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategi telah selesai
dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi
tercapainya tujuan organisasi.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek perencanaan;
2. Aspek pengendalian; dan
3. Aspek akuntabilitas publik.
Penganggaran

sektor

publik

harus

diawasi

mulai

tahap

perencanaan,

pelaksanaan, serta pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus
(oversight body).
.
B.

PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan

dan belanja dalam satuan moneter.


Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu
rencana finansial yang menyatakan:
1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja); dan

Penganggaran Sektor Publik

2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai


rencana tersebut (pendapatan)
C.

PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan

masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya
agar terjamin secara layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah Negara
dan merupakan arahan di masa yang akan datang.
Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik
harus dapat memenuhi kriteria berikut :
1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen
pemerintah, pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidup
masyarakat.
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya
(scarcityof resources), pilihan (choice), dan trade offs.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa

pemerintah

telah

bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik
yang ada.

Penganggaran Sektor Publik

D.

FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu: (1) sebagai alat

perencanaan, (2) alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal, (4) alat politik, (5)alat
koordinasi dan komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) alat motivasi, (8) alat
menciptakan ruang publik.
Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ( Planning Tool )
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan
oleh pemerintah, berupa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari
belanja pemerintah tersebut.
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
a) merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang ditetapkan,
b) merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya,
c) mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,
dan
d) menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (C ontrol Tool )
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan
dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari


adanya

overspending,

underspending

dan

salah

sasaran

(misappropriation)

dalam pengalokasian anggaran dalam bidang lain yang bukan merupakan prioritas.
Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:
Penganggaran Sektor Publik

a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;


b. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances);
c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak dapat dikendalikan
(uncontrollable) atas suatu varians;
d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool )
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong,
memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool )
Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen
eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan
tertentu. Oleh karena itu pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill,
coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen
keuangan publik oleh para manajer publik.
Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and Communication
Tool )
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.
Anggaran publik yang disusun dengan baik mampu mendeteksi inkonsistensi suatu unir kerja dan
juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.
Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi
wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target
anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.

Penganggaran Sektor Publik

Anggaran Sebagai Alat Motivasi ( Motivation Tool)


Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but
attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya
jangan terlalu tinggi hingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah
hingga terlalu mudah dicapai.
Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Share)
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran pemerintah, kelompok lain yang kurang terorganisir akan
mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada.
E.

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Anggaran operasional, dan


2. Anggaran modal
Anggaran Operasional (operation / recurrent budget)
Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent expenditure)
yaitu pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat
menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran yang
masuk kategori anggaran operasional antara lain Belanja Administrasi Umum dan
Belanja Operasi dan Pemeliharaan.
Anggaran Modal ( apital / investment budget)
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada
dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya
adalah milik publik.
Penganggaran Sektor Publik

F.

PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:


a. Otorisasi oleh legislatif
Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu,
adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi prinsip anggaran
yang bersifat komprehensif.
c. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
(general fund).
d. Nondicretionary Apropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
e. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun
multi-tahunan.
f. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve)
yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat
mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
g. Jelas
anggaran

hendaknya

sederhana,

dapat

dipahami

masyarakat,

tidak membingungkan.
h. Diketahui publik

Penganggaran Sektor Publik

10

dan

anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.


G.

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :


1. Membantu

pemerintah

mencapai

tujuan

fiskal

dan

meningkatkan

koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.


2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang
dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :
1.
2.
3.
4.

Tujuan dan target yang hendak dicapai


Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target
Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya
peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana
alam,dan sebagainya.

Pengelolaan

keuangan

publik

melibatkan

beberapa

aspek,

yaitu

aspek

penganggaran,aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.


H.

PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN


Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan

tiga pertimbangan mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan


barang dan jasa bagi masyarakat. Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas
ekonomi, redistribusi pendapatan, dan alokasi sumber daya.
Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing
atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas
anggaran. Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:
a. Tahap persiapan anggaran ( preparation);
b. Tahap ratifikasi (approval / ratification);

Penganggaran Sektor Publik

11

c. Tahap implementasi (implementation);


d. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation).
Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar
taksiran pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui
taksiran pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan
secara lebih akurat.
Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnya
faktor uncertainty (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer
keuangan publik harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata
anggaran. Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan lineitembudgeting akan berbeda pada input-output budgeting, program budgeting atau
zero based budgeting.
Di

Indonesia,

proses

perencanaan

APBD

dengan

paradigma

baru

menekankan pada pendekatan bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah
kebijakan pembangunan

pemerintah

pusat.

Arahan

kebijakan

pembangunan

pembangunan pemerintah pusat tertuang dalam dokumen perencanaan berupa GBHN,


Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), Rencana Strategis (RESENTRA),
dan RencanaPembangunan Tahunan (REPETA).
Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusat dengan
perencanaan

pembangunan

daerah

sejak

spesifik

diatur

dalam

Peraturan

Pemerintah No. 105 dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah pusat, perencanaan pembangunan
dimulai dari peyusunan PROPENAS yang merupakan operasionalisasi GBHN.
PROPERNAS tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk RESENTRA. Berdasarkan
PROPERNAS dan RESENTRA serta analisis fiscal dan makro ekonomi, kemudian dibuat
persiapan APBN dan REPETA.
Sementara itu, di tingkat daerah (propinsi dan kabupaten/kota) berdasarkan
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pemerintah daerah disyaratkan
Penganggaran Sektor Publik

12

untuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas PROPEDA


(RENSTRADA).

Dokumen

perencanaan

daerah

tersebut

diupayakan

tidak

menyimpang dari PROPENAS dan RENSTRA yang dibuat pemerintah pusat. Dalam
PROPEDA dimungkinkan adanya penekanan prioritas program pembangunan yang
berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
PROPEDA (RENSTRADA) dibuat oleh pemerintah daerah bersama dengan DPRD
dalam kerangka waktu lima tahun yang kemudian dijabarkan pelaksanaannya dalam
kerangka tahunan.
Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam REPETADA tersebut
dilengkapi dengan:
1. Pertimbangan-pertimbangan

yang

berasal dari

pemerintahdaerah pada periode sebelumnya.


2. Masukan-masukan dan aspirasi masyarakat.
3. Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi,

hasil

evaluasi

sehingga

kinerja

bisa diketahui

kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi.


Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap

berikutnya

adalah

budget ratification.

Tahap

ini

merupakan

tahap

yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skil namun juga harus
mempunyai political skil, salesmanship dan coalition building yang memadai.
Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap
ini.
Tahap Pelaksanaan Anggran (Budget Implementation)
Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan publik dalam hal ini
bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal

Penganggaran Sektor Publik

13

untuk perencanaandan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat
diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.
Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran.
Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek
operasionalanggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek
akuntanbilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting
and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi

organisasi sektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah
untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
Penganggaran Sektor Publik

14

anggaran,

pemerintah

dapat

mengalokasikan

sumber

daya

yang

langka

untuk menggerakan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan


meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran
merupakan sarana untuk menunjukan akuntanbilitas pemerintah terhadap publik.
Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal.
Anggaran operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak
menambah kekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan
anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.
B.

SARAN
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi

instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut harusnya tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran
secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang
diharapkan. Anggaran juga merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Riswan. 2012. Penganggaran Sektor Publik.
https://riswanarifin.wordpress.com/2012/09/12/penganggaran-sektor-publik/.
(Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2016)
Halim, Abdul. 2013. Akuntansi Sektor Publik: Dari Anggaran Hingga Laporan
Keuangan Dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.
http://warta-ekonomi.blogspot.co.id/2010/10/penganggaran-sektor-publik.html
Penganggaran Sektor Publik

15

http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/konsep-anggaran-sektor-publik.html
http://tintamuhardi.blogspot.co.id/2015/03/akuntansi-sektor-publik-anggaransektor.html
https://www.scribd.com/doc/43400988/BAB-4-penganggaran-sektor-publik

Penganggaran Sektor Publik

16

Anda mungkin juga menyukai