Anda di halaman 1dari 9

SOAL FISIKA : Pengukuran , Zat dan Sifatnya

Level 1 : Pengetahuan dan pemahaman


Indikator : diberikan sejumlah gambar , berdasarkan gambar tersebut siswa
diminta untuk mengidentifikasi alat ukur yang memiliki ketelitian terbaik.
1. Mengidentifikasi : Pengukuran
Beberapa alat ukur dibawah ini digunakan sebagai alat pengukuran panjang,
berdasarkan karakteristik alat ukur manakah alat ukur yang memiliki ketelitian
terbaik:
A.

B.

C.

D.

Level 2 : Aplikasi
Indikator: diberikan gambar tentang pembuatan skala nonius, siswa
diminta untuk mendeskripsikan skal nonius yang digunakan
2. Mendeskripsikan : Pengukuran
Agar kita mendapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti maka bebrapa alat
ukur sering di kelngkali dengan skala nonius. Pembeuatan skala nonius dapat di
jekaskan pada gambar berikut inbi:
10
cm

Maka besarnya skala nonius adalah :


A. 0,1 cm
B. 0,2 cm
C. 0,5 cm
D. 0,9 cm
Level 3 :Penaran dan logika
Indikator: diberikan permaslahan kontekstual, siswa diminta untuk memecahkan
persoalan berdasarkan kaidah fisika.
3. Memecahkan Masalah : Pengukuran
Bu Ani seorang pedagang kelontong, ketika berjualan bu Ani kehilangan anak
timbangan yang biasa ia gunakan, agar Bu Ani dapat menggunakan
timbangnnya maka sebagai siswa yang mempelajari fisika ide gagasan yang
dapat kalian sarankan adalah :
a. menggunakan alat ukur timbangan lain.
b. membuat anak timbangan.
c. menggunakan benda yang memiliki massa identik dengan anak
timbangan terkecil.
d. menggunakan benda yang memiliki massa identik dengan anak
timbangan terbesar.

Level 1 : Pengetahuan dan Pemahaman


Indikator: Diberikan data hasil pengukuran, siswa diminta untuk menjelaskan
makna besaran dan satuana yang digunakan.
4. Menjelaskan : Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran diameter mata uang Rp.1000 dengan menggunakan
mikrometer sekrup

d = (24,09 + 0,01)mm, pernyataan yang benar untuk terkait dengan besaran


dan satuan adalah :
A.
B.
C.
D.

24 adalah satuan dari diameter mata uang logam Rp.1000 .


24 besaran diameter mata uang logam Rp.1000 .
diameter adalah satuan panjang mata uang logam .
mm adalah satuan diameter mata uang logam Rp.1000 .

Level 2 : Aplikasi
Indikator: diberikan masalah tentang memodifikasi cara-cara yang digunakan
untuk pengukuran volume, siswa diminta untuk memberikan alasan ide dasar
modifikasi yang dilakukan.
5. Memodifikasi : Pengukuran
Untuk mendapatkan nilai Volume benda yang tertatur kita bisa melakukan
pengukuran terhadap besaran pokoknya seperti panjang : ketinggian, diametr ,
panjang , lebar . Namun untuk mendapatkan nilai volume benda yang tidak
beraturan kita dapat menggunakan gelas ukur seperti pada gambar berikut ini:

Modifikasi pengukuran ini dilakukan karena kesetaraan hasil ukur :


A.
B.
C.
D.

0,1 cm 3 = 1 ml
1 cm3 = 1 ml
10 cm 3 = 1 ml
100 cm3 = 1 l

Level 1 : Pengetahuan dan pemahaman


Indikator: diberikan persoalan terkait dengan daur ulang sampah plastik, siswa
diminta menjelaskan peran wujud jat dalam proses daur ulang tersebut
6. Menjelaskan : Konsep Zat dan Wujudnya
Dalam industri plastik seringkali menggunakan biji plastik hasil dari daur sampah
plastik yang selanjutnya dapat dibuat menjadi barang-barang plastik sesuai
dengan keperluan.

Hal ini dapat dilakukan karena:


A. Plastik dalam keadaan padat mudah dibentuk.
B. Plastik dalam keadan cair dii bentuk mengikuti bentuk wadah yang
ditempatinya.
C. Plastik dapat didaur ulang
D. Plastik dapat menjadi benda padat dan benda cair.
Level 2 : Aplikasi
Indikator: diberikan bagan dproses daur ulang plastik, siswa diminta
menginterpretasikan pada bagian mana diperlukan proses perubahan wujud,
serta proses perubahan wujud apa yang menyertai proses tersebut
7 Menginterpretasikan : konsep zat dan wujudnya
Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan proses daur ulang sampah,
tafsirkan pada bagian mana diperlukan proses perubahan wujud, dan tentukan
jenis perubahan wujud yang terjadi :

A. Pembuatan biji dan produksi : proses perubahan wujud yang menyertai


mencair dan membeku.
B. Pengeringan :[roses perubahan wujud yang menyertai : menguap
C. Pembuatan biji: proses perubahan wujud yang menyertai mencair dan
membeku.
D. Produksi : proses perubahan wujud yang menyertai mencair dan
membeku.
Level 3 : Penalaran dan Logika
Indikator : Diberikan fenomena, siswa diminta untuk menyimpulkan dari
fenomena yang dihadirkan
7. Menyimpulkan : Konsep Zat dan Wujudnya
Di beberapa buku fisika kita menemukan perbedaan penempatan partikel zat
padat cair dan gas seperti dinyatakan dalam gambar berikut :

Kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan ini adalah


A.
B.
C.
D.

Semua partikel memiliki ukuran yang sama


Partikel zat cair menempati ukuran wadahnya.
Partikel gas menempati volume wadahnya
Semua partikel menempati ruang yang disediakan

Level 2 : Aplikasi
8. Mendeskripsikan :Konsep zat dan wujudnya

Memisahkan benda padat dari bentuk semula lebih sulit dibandingkan dengan
memisahkan benda cair, prediksi yang tepat untuk kondisi ini adalah
A.
B.
C.
D.

Ikatan
Ikatan
Ikatan
Ikatan

partikel
partikel
partikel
partikel

pada zat padat sangat kuat.


zat padat lebih kuat.
zat cair dapat lebih kuat.
zat cair bisa diperkuat.

Level 1 : Pengetahuan dan Pemahaman


Indikator : Diberikan gambar tentang fenomena yang menunjukkan
proses pengembunan, siswa diminta untuk menjelaskan proses
pengembunan berdasarkan fenomena yang diamati
9. Menjelaskan : Zat serta perubahannya
Berikut adalah fenomena yang sering kita jumpai , nampak butiran air di
permukaan gelas

Hal ini terjadi karena :


A.
B.
C.
D.

Udara berubah wujud dari gas ke uap


Udara berubah wujud dari gas ke air
Es berubah wujud dari padat ke cair
Air berubah wujud dari cair ke uap

Level 3 : Penalaran dan Logika

10.

Menganalisis : Zat serta perubahannya

Pembuatan agar-agar merupakan contoh peristiwa perubahan wujud dari cair ke


padat, berdasarkan hasil percobaan ditemukan data sebagai berikut:
No
1

Dalam keadaan
wujud
Cair

Suhu (oC)
75

Padat

26

Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis perubahan wujud:


A.
B.
C.
D.

membeku melepas kalor karena suhunya mengalami penurunan.


mencair melepas kalor karena suhunya mengalami penurunan.
membeku menerima kalor karena suhunya mengalami penurunan.
mencair menerima kalor karena suhunya mengalami penurunan.

Level 1 : Pengetahuan dan pemahaman


Indikator : di berikan pernyataan tentang zat aditif dan adiktif siswa
diminta untuk membedakan zat aditif dan zat adiktif
11. Membedakan : zat aditif, zat adiktif dan psikotropika
Di alam kita mengenal zat aditif dan adiktif dimana kedua zat tersebut dapat
kita pergunakan sesuai dengan peruntukannya dan penggunaanannya, hal
yang membedakan zat aditif dan adiktif adalah :
A. Adiktif dipergunakan untuk keperluan pencamuran padamakanan untuk
keperluan tertentu sedangkan aditif diperlukan untuk pengobatan.
B. Aditif dipergunakan untuk keperluan pencamuran padamakanan untuk
keperluan tertentu sedangkan adiktif diperlukan untuk pengobatan.
C. Penggunaan adiktif dapat bersifat alami sedangkan aditif tidak.
D. Penggunaan aditif berlebihan dapat membahayakan di bandingkan
dengan penggunaan adiktif.
Level 2 : Aplikasi
Mengklasifikasi : zat aditif, adiktif dan psikotropika
Indikator : siswa diberi pernyataan,siswa diminta untuk
mengalsifikasikan bahan sisntetis dan alami yang mengandung zat
adiktif.
12.Zat adiktif sangat berbahaya bagi kehidupan kita karena dapat membuat
kecanduan bagi pemakainya. Bahan zat adiktif dapat ditemukan secara
alamiah maupun secara sintetis (buatan): Berikut ini adalah bahan sintetis
yang mengandung zat adiktif :
A.
B.
C.
D.

morfin
ganja
opium
kokain

Level 3 : Penalaran dan logika


Indikator : siswa diberi bahan bacaan tentang bahan adiktif, siswa
diminta untuk memberikan kesimpulan dari bacaan tersebut
13.

Menyimpulakan : zat aditif, zat adiktif dan psikotropika

Berikut ini adalah salah satu artikel yang menjelaskan tentang pengertian zat
adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis)
dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu.
Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi
zat tersebut dan pemakaian ini akan sangat membahayakan bagi pengguna.
Bahan zat adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan itu
adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain
(Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini
manusia telah dapat membuat bahan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang
berkemampuan sama dengan zat adiktif alami.
[www http//: tugas sekolah, zat adiktif]
Hal yanag dapat disimpulkan dari bacaan diatas, zat adiktif adalah :
A.
B.
C.
D.

zat yang berbahaya.


zat yang berasal dari tumbuhan.
dapat dibuat secara sintesis
berasal dari bahan alami dan sintesis

Level 3 : Penalaran dan logika


E. Indikator : siswa diberi bahan bacaan tentang bahan adiktif,
siswa diminta untuk memberikan kesimpulan dari bacaan
tersebut

14.

Menyimpulkan : Partikel zat

Perhatikan demo berikut, botol di isi dengan air, pada keadaan


pertama temperatur yang di tunjukkan 26oC, kemudian botol di
kocok dan suhunya dihitung kembali ternyata suhunya
mengalami perubahan menjadi 310C. Hal yang dapat
disimpulkan dari demonstrasi tersebut adalah
A.
B.
C.
D.

suhu mengalir dari tangan partikel dalam ke botol.


partikel mendapat kalor sehingga suhunya naik.
kecepatan gerak partikel bertambah sehingga suhunya naik.
partikel berinteraksi dengan lingkungan sehingga suhunya naik.

Anda mungkin juga menyukai