Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai karakteristik simplisia
herba pegagan yaitu uji organoleptik ekstra pola dinamolisa, berat jenis, pH ekstrak dan
penetapan KLT.
Pada uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui kebenaran simplisia herba pegagan
menggunakan panca indera dengan mendeskripsikan bentuk, warna, bau, rasa. Dari hasil
pengujian simplisia herba pegagan memiliki bentuk serbuk, memiliki warna hijau tua, bau
khas pegagan, dan memiliki rasa pahit.
Uji Organoleptik
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Hasil
Serbuk
Hijau tua
Khas herba
Pahit
dibawah sinar UV 254 nm. Pengembang yang digunakan pada metode ini adalah n-heksan :
etil asetat (4:1) digunakan pengembang ini karena menurut literatur senyawa dapat dideteksi
dengan menggunakan pengembang ini.
Pertama tama pengembang dimasukan kedalam chamber lalu dijenuhkan, tanda
bahwa pengembang sudah jenuh adalah suhu dalam chamber menjadi hangat. Disini chamber
ditutup rapat dengan tujuan agar meyakinkan bahwa atmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan
dengan uap pelarut. Sebelum menotolkan sampel ke plat KLT, terlebih dahulu dibuat batas
atas dan batas bawah dengan menggunakan pensil, hal ini bertujuan agar kita mengetahui
dimana penetesan sampel tersebut. Dalam penandaan tidak digunakan tnta karena pewarna
dari tinta akan bergerak selayaknya kromatogram dibentuk, hal ini dapat mempengaruhi
proses pengelusian senyawa sampel.
Setelah chamber jenuh maka plat KLT siap dimasukan kedalam chamber, ketika
pelarut mulai membasahi plat/lempengan., pelarut pertama tama akan melarutkan senyawasenyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar. Senyawa akan cenderung
bergerak pada lempengan kromatografi sebagaimana halnya pergerakan pelarut.
Setelah eluen mencapai batas atas plat, maka plat segera diangkat dan diamati. Pada
sinar tampak tidak terlihat adanya noda, maka selanjutnya dilihat dibawah sinar UV 254 nm
setelah dihitung didapatkan Rf yaitu 0,289
Piknometer kosong
Piknometer + ekstrak
Piknometer + Air
Proses Penjenuhan
Pola dinamolisa
Hasil KLT