Fce 9 D 3 C 450791 F 47
Fce 9 D 3 C 450791 F 47
SKRIPSI
Oleh :
DIAH PRATIWI WIDHIASTUTIE
NPM 09320190
ii
Skripsi
Oleh
DIAH PRATIWI WIDHIASTUTIE
NPM. 09320190
iii
Halaman Pengesahan
Skripsi berjudul
PENGARUH KONSENTRASI Rhizopus oryzae TERHADAP
KETENGIKAN DAN KETIDAKJENUHAN VIRGIN COCONUT OIL
Sekretaris
Anggota Penguji
1. Endah Rita S.Dewi, S.Si., M.Si
NPP.937001100
(....................................)
(....................................)
(....................................)
iv
Npm
: 09320190
ABSTRAK
Rhizopus oryzae merupakan awetan mikrobia, berbentuk padat dan kering. Selama
pertumbuhannya, Rhizopus oryzae mengadakan kegiatan untuk menghasilkan
beberapa enzim, diantaranya protease dan lipase. Produk fermentasi Rhizopus
oryzae dengan santan menghasilkan minyak kelapa murni atau sering disebut
Virgin Coconut Oil (VCO).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae
terhadap kadar ketengikan dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil.
Penelitian diawali dengan pembuatan minyak kelapa murni (VCO) di Perumahan
Griya Prasetya Utara Gayamsari, kemudian dilanjutkan dengan uji kadar
ketengikan dan ketidakjenuhan VCO di Laboratorium Jurusan Kimia Fakultas
MIPA UNNES. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dimulai
sejak bulan Maret sampai bulan Juni 2013. Data hasil uji laboratorium
diinterpretasi dengan Analisis of Variance (ANOVA) kemudian Uji Jarak Ganda
Duncan (UJGD). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu (A) Rhizopus oryzae 0 gr sebagai
kontrol, (B) : Rhizopus oryzae 3 gr, (C) : Rhizopus oryzae 6 gr, dan (D) :
Rhizopus oryzae 9 gr. Parameter yang diukur adalah ketengikan yang diukur
dengan angka peroksida dan ketidakjenuhan yang diukur dengan bilangan iod.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ketengikan tertinggi terdapat pada
Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 gr dan terendah terdapat pada Rhizopus
oryzae dengan konsentrasi 9 gr. Dan kadar ketidakjenuhan tertinggi terdapat pada
Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 gr dan terendah terdapat pada Rhizopus
oryzae dengan konsentrasi 0 gr.
Kesimpulannya ialah konsentrasi Rhizopus oryzae memberikan pengaruh nyata
terhadap kadar ketengikan, tetapi belum memberikan pengaruh nyata terhadap
kadar ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil.
Kata kunci: Ketengikan, ketidakjenuhan, Rhizopus oryzae, VCO
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah, karunia serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Konsentrasi Rhizopus oryzae
Terhadap Ketengikan dan Ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu mulai dari persiapan
penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini, terutama kepada :
1. Endah Rita S.D., S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar.
2. Praptining Rahayu, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar.
3. Maria Ulfah, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan
masukan yang sangat berharga.
4. Semua Dosen Program Studi Pendidikan Biologi di IKIP PGRI Semarang.
5. Semua teman-teman saya di Program Studi Pendidikan Biologi
6. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian dan penulisan skripsi
ini.
Harapan penulis, skripsi ini meskipun sederhana semoga dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10. Analisis Sidik Ragam (RAL) Terhadap Ketengikan Virgin Coconut
Oil ....................................................................................................... 34
Tabel 11. Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) Ketengikan Virgin Coconut Oil ... 34
Tabel 12. Ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil Menggunakan Tiga Ulangan dalam
Satuan g/100 g Minyak....................................................................... 35
Tabel 13. Test of Homogeneity of Variances Ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil
............................................................................................................ 37
Tabel 14. Analisis Sidik Ragam (RAL) Terhadap Ketidakjenuhan Virgin Coconut
Oil ....................................................................................................... 37
Tabel 15. Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) Ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil
............................................................................................................ 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Kelapa ........................................................................................... 81
Gambar 8.
Gambar 9.
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara tropis yang sangat luas, Indonesia adalah surga bagi
pohon kelapa. Pohon ini dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah
Indonesia dari pulau Sumatera hingga Papua. Menurut Alamsyah (2005 : 1),
kondisi tersebut terlihat dari total luas areal perkebunan kelapa di Indonesia
yang mencapai 3,712 juta hektar (31,4%) dan merupakan luas areal
perkebunan kelapa terbesar di dunia.Tanaman kelapa dapat tumbuh hampir di
seluruh wilayah Indonesia karena tidak membutuhkan persyaratan khusus
untuk tumbuhnya.
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan satu-satunya jenis tumbuhan dari
suku aren-arenan atau Arecaceae dan anggota tunggal dalam marga Cocos.
Banyak manfaat yang diperoleh dari bagian tanaman ini, yaitu daun, batang,
buah bahkan kulit buahnya. Manfaat yang paling besar dan memiliki nilai
ekonomi yang cukup tinggi adalah daging buahnya yang dapat diolah menjadi
minyak. Sehingga melimpahnya tanaman kelapa di Indonesia diharapkan
dapat membantu mencukupi kebutuhan minyak sebagai salah satu kebutuhan
pokok masyarakat Indonesia.
Minyak kelapa sudah dikenal di Indonesia sejak lama. Penggunaan
minyak kelapa dalam kehidupan sehari-hari sangat luas seperti untuk minyak
goreng / bahan makanan, obat-obatan, bahan pembuat sabun dan lain
sebagainya. Umumnya minyak kelapa diproduksi dengan cara yang masih
tradisional, santan diuapkan airnya sehingga terbentuk minyak kelapa dan
gumpalan protein. Pada proses ini protein cenderung akan terdenaturasi
karena penggunaan energi panas yang cukup tinggi dalam proses penguapan
tersebut. Pemanasan dengan suhu yang cukup tinggi tersebut juga akan
merubah warna minyak menjadi coklat.
hasil
penelitian
sebelumnya
tersebut,
penulis
ingin
B. Permasalahan
Permasalahan yang akan dicari pemecahannya dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh pemberian konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
ketengikan dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil?
2. Pada konsentrasi berapakah Rhizopus oryzae dapat menghasilkan
Virgin Coconut Oil dengan kualitas yang baik?
3. Bagaimanakah wawasan implementasi hasil penelitian tentang
pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap ketengikan dan
ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil (VCO) pada pembelajaran biologi
materi bioteknologi?
C. Tujuan Penelitian
Adapuntujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruhkonsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
ketengikan dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah pemberian Rhizopus
oryzae yang dapat menghasilkan Virgin Coconut Oil dengan kualitas
yang baik
3. Untuk wawasan implementasi hasil penelitianpada pembelajaran
disekolah khususnya pada materi bioteknologi
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Menambah informasi bagi masyarakat tentang penggunaan Rhizopus
oryzae sebagai salah satu agen hayati dalam pembuatan Virgin
Coconut Oil secara fermentasi
2. Menambah
sumbangan
pengetahuan
baru
terhadap
akademi
E. Definisi Istilah
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari salah penafsiran
dalam penelitian ini, maka penulis memberi batasan-batasan suatu definisi
istilah yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Rhizopusoryzae
Merupakan genus jamur benang yang termasuk filum
Zygomycota. Mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang
membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat (Kuswanto dan
Slamet, 1989).
2. Ketengikan
Adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah
mengalami oksidasi. Makin lama lemak berhubungan dengan udara
pada waktu penyimpanan, makin besar jumlah oksigen yang terikat
sebagai peroksida (Kisman dan Ibrahim, 1998 :491).
3. Ketidakjenuhan
Adalah indeks asam lemak yang mempunyai paling sedikit
satu ikatan ganda diantara atom-atom karbon penyusunnya. Ikatan
ganda pada asam lemak tak jenuh ini mudah bereaksi dengan oksigen
atau mudah teroksidasi (Winarno, 1997: 88)
5. Konsentrasi
Konsentrasi adalah ukuran yang menggambarkan banyaknya
zat di dalam suatu campuran. Terdapat empat macam deskripsi
kuantitatif konsentrasi, yaitu konsentrasi massa, konsentrasi molar,
konsentrasi jumlah, dan konsentrasi volume(Oxtoby, D.W. dkk, 2001)
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Buah Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau
Arecaceae. Tumbuhan ini di manfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna. Kelapa
(Cocos Nucifera L.) secara alami tumbuh di pantai dan mencapai
ketinggian 30 m (Amin, 2008).
Kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mampu
tumbuh dan berproduksi dengan baik. Tanaman kelapa akan mampu
tumbuh dengan baik bila ditanam pada ketinggian 0-600 m dpl dengan
suhu rata-rata 25O C dan kelembapan udara 80-95%. Daerah ini
umumnya dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis
(Setiaji dan Prayugo, 2006 : 5).
MenurutTjitrosoepomo
(2004),tanamankelapa
memiliki
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo
: Arecales
Familia
: Arecaceae
Genus
: Cocos
Spesies
: Cocos nucifera L.
Air kelapa
Daging buah
Tempurung
Sabut
Buah kelapa terdiri atas 28% daging buah dan 25% air buah.
Daging buah kelapa segar kaya akan lemak dan karbohidrat serta
protein dalam jumlah cukup. Lemak pada daging kelapa merupakan
komponen terbesar kedua setelah air. Lemak merupakan cadangan
energi bagi pertumbuhan embrio tanaman kelapa (Alamsyah, 2005 :
11).
Tabel 1. Komposisi Buah Kelapa
Sabut
35
Tempurung
12
Daging Buah
28
Air Kelapa
25
Sumber : Thieme, 1968 di kutip oleh Alamsyah, 2005
Buah
Muda
Air (kal)
83,3
Kalori (g)
68,0
Protein (g)
1,0
Lemak (g)
0,9
Karbohidrat (g)
14,0
Kalsium (mg)
17,0
Fosfor (mg)
30,0
Besi (mg)
1,0
Aktivitas Vitamin A (IU)
0,0
Thiamin (mg)
0,0
Asam Askorbat (mg)
4,0
Bagian yang dimakan (g)
53,0
Sumber : Setiaji dan Prayugo, 2006 : 6
2.
Buah
Setengah Tua
Buah
Tua
70,0
180,0
4,0
13,0
10,0
8,0
55,0
1,3
10,0
0,05
4,0
53,0
46,0
359,0
3,4
34,7
14,0
21,0
21,0
2,0
0,0
0,1
2,0
53,0
Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat
menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan
bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya dimanfatkan
sebagai minuman atau makanan. Fermentasi telah dikenal dan
digunakan sejak lama.
10
a.
Tipe-Tipe Fermentasi
Fermentasi dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :
1) Fermentasi yang menghasilkan sel mikroba atau biomass.
Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian:
a) Yang menghasilkan yeast dipakai dalam industri roti
(bakers yeast)
b) Yang menghasilkan yeast dipakai untuk makanan
manusia atau pakan ternak (single cell protein)
11
dalam
proses
transformasi
yaitu
untuk
b.
Rhizopus oryzae
Rhizopus oryzae adalah genus jamur benang yang
termasuk filum Zygomycota. Mempunyai ciri khas yaitu
memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke
substrat. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih
muda dan bersekat setelah menjadi tua. Miselium dari Rhizopus
oryzae menyebar di atas substratnya karena aktivitas dari hifa
vegetatif. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu :
1) Stolon, hifa yang membentuk jaringan di permukaan
substrat
2) Rhizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi
sebagai jangkar untuk menyerap makanan
3) Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan
substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya
12
Menurut
Tjitrosoepomo
(2009)
secara
taksonomi
: Fungi
Divisio
: Zygomycota
Classis
: Mucormycotina
Ordo
: Mucorales
Familia
: Mucoraceae
Genus
: Rhizopus
Spesies
: Rhizopus oryzae
3.
Emulsi Santan
Langkah awal pembuatan minyak kelapa yaitu daging buah
kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan merupakan
tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Santan kelapa
merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang
dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air.
Santan tersebut yang nantinya dapat menghasilkan minyak.
Santan itu sendiri merupakan bentuk emulsi minyak dalam air
dengan protein sebagai emulgator. Emulsi adalah cairan yang terbentuk
dari campuran dua zat, zat yang satu terdapat dalam keadaan terpisah
secara halus atau merata di dalam zat yang lain. Sementara yang
dimaksud emulgator yaitu zat yang berfungsi untuk memperkuat emulsi
tersebut. Dari ikatan tersebut, protein membungkus butir-butir minyak
13
4.
14
Asam Lemak
Rumus Kimia
Jumlah (%)
C5H11COOH
C7H17COOH
C9H19COOH
C11H23COOH
C13H27COOH
C15H31COOH
C17H35COOH
C19H39COOH
0,0 - 0,8
5,5 9,5
4,5 9,5
44,0 52,0
13,0 19,0
7,5 10,5
1,0 3,0
0,0 0,4
C17H33COOH
C17H31COOH
C15H29COOH
5,0 8,0
1,5 2,5
0,0 1,3
15
ini secara langsung akan berpengaruh pada kualitas VCO (Setiaji dan
Prayugo, 2006 : 16).
Tabel 4. Standar Mutu Virgin Coconut Oil (VCO)
Karakteristik
a. Karakteristik Identitas
Massa Jenis Relatif
Indeks bias pada suhu 40O C
Kelembapan maksimal (%)
Bilangan Penyabunan
Bilangan Iod
Bilangan Asam
Bilangan Polenske
b. Karakteristik Kualitas
Warna
Asam Lemak Bebas (FFA)
Bilangan Peroksida
Total Plate Count
AFFC
CODEX
0,915 0,928
1,4480 1,4492
0,1 0,5
248 - 265
7,5 10,5
0,5
13 18
0,915 0,920
1,4480 1,4492
0,1 0,5
4,1 - 11
0,2 0,5
13
13 18
Jernih Kristal
(air bersih)
0,5 %
3 meq / kg
minyak
10 cfu
Jernih Kristal
(air bersih)
0,5 %
3 meq / kg
minyak
10 cfu
c. Kontaminan
Senyawa yang dapat menguap
0,2 %
0,2 %
O
105 C
Besi (mg/kg)
5 mg / kg
5 mg / kg
Tembaga (mg/kg)
0,4 mg / kg
0,4 mg / kg
Timbal (mg/kg)
0,1 mg / kg
0,1 mg / kg
Arsen (mg/kg)
0,1 mg / kg
0,1 mg / kg
Sumber : AFFC, 2005 dikutip oleh Setiaji dan Prayugo, 2006 : 14
Codex Alementarius dikutip oleh Alamsyah, 2005
5.
16
a. Ketengikan
Menurut Kisman dan Ibrahim (1998 : 491), angka
peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah
mengalami oksidasi. Oleh karena itu angka ini dapat digunakan
untuk bilangan pengenal penilaian kualitas atau kerusakan.
Semakin lama lemak berhubungan dengan udara pada waktu
penyimpanan, makin besar jumlah oksigen yang terikat sebagai
peroksida.
Asam lemak bebas dalam contohnya lemak/minyak
mudah mengalami reaksi oksidasi. Stabilitas oksidasi asam
lemak sangat bergantung pada jumlah ikatan rangkapnya.
Semakin banyak ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak
maka stabilitas oksidatif asam lemak tersebut semakin rendah.
Selain dipengaruhi oleh jumlah ikatan rangkapnya, stabilitas
oksidasi asam lemak dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi
oksigen, cahaya, logam, aktivitas air, prooksidan, antioksidan,
dan katalis (Kusnandar, 2010 : 187).
Menurut Kusnandar (2010 : 188), cara yang sering
digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan
metode titrasi iodometri (titrimetri), dengan mengukur sejumlah
iod yang dibebaskan dari KI melalui reaksi oksidasi oleh
peroksida di dalam pelarut asam asetat/kloroform. Semakin
tinggi bilangan peroksida menunjukkan bahwa jumlah peroksida
semakin banyak dan dapat diduga bahwa tingkat reaksi oksidasi
semakin tinggi.
17
asam lemak dengan iod (I2). Ikatan rangkap yang terdapat pada
asam lemak tidak jenuh dapat diadisi oleh senyawa iod sehingga
menghasilkan senyawa dengan ikatan jenuh (Kusnandar, 2010 :
185).
Ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak tidak
jenuh akan bereaksi dengan iod atau senyawa-senyawa iod.
Minyak dengan tingkat ketidakjenuhan yang tinggi akan
mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar.
Bilangan iod menyatakan jumlah gram iod yang
digunakan untuk mengadisi 100 gram lemak/minyak. Semakin
tinggi bilangan iod maka semakin banyak ikatan rangkap yang
diadisi dan semakin tinggi derajat ketidakjenuhan lemak/minyak
tersebut.
Penetapan
menambahkan
iod
bilangan
secara
iod
berlebih
dilakukan
dengan
ke
contoh
dalam
B. Kerangka Berpikir
Virgin Coconut Oil memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di
dalam VCO terdapat salah 1 zat yang cukup bermanfaat yaitu asam laurat.
18
Rhizopus oryzae
C. Paradigma Penelitian
Paradigmapenelitian ini merupakan gambaran dan alur skematis dari
penelitian yang telah dilaksanakan.
19
Melimpahnya
produksi buah kelapa
Permasalahan
Pemanfaatan daging
buah kelapa
Pemecahan
Masalah
Pembuatan minyak
kelapa
Dry
Rendering
Antioksidan
kelapa rusak
Wet
Rendering
Pemanasan
Pengasaman
Enzimatik
dengan
Rhizopus
oryzae
Kurang bisa
diaplikasikan
Protein
terdenaturasi
Hasil yang
diharapkan
Virgin
Coconut Oil
Lemak jenuh
rantai sedang
Sentrifugasi
Tidak mudah
tengik
20
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian dan hipotesis statistik sebagai berikut:
Hipotesis penelitian
Ada pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap ketengikan dan
ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil(VCO)
Hipotesis Statistik :
H0 = Tidak ada pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
ketengikan dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil(VCO)
Ha = Ada pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap ketengikan
dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil(VCO)
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Objek
Objek penelitian ini adalah Virgin Coconut Oil (VCO) berjumlah 12
botol yang telah disimpan selama 3 minggu.
22
E. Variabel Penelitian
Terdapat variabel utama yang diidentifikasikan menurut fungsinya
dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini berupakonsentrasi Rhizopus oryzae
0 g (kontrol), 3 g, 6 g, 9 g
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah berupa ketengikan dan
ketidakjenuhan asam lemak
3. Variabel Terkendali
Variabel terkendali pada penelitian ini adalah Suhu, Cahaya, Air, dan
Oksigen
F. Desain Eksperimental
Desain jenis rancangan eksperimental yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 4 perlakuan berbeda dan 3
kali ulangan. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan
menggunakan eksperimen faktorial tunggal menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Desain acak lengkap (Completely Randomized
Design)
23
B1
C2
D3
A2
B2
A3
D1
C3
A1
C1
B3
D2
: Perlakuan
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Angka
24
G. Prosedur Kerja
1. Perencanaan
a. Mensurvei tempat yang akan ditempati untuk penelitian
b. Merancang alat-alat yang akan digunakan
c. Meninjau tempat pembelian alat dan bahan sekaligus pemesanan
d. Meninjau laboratorium tempat uji sampel
2. Persiapan dan pelaksanaan
a. Menyiapkan alat dan bahan baku
Buah kelapa yang akan diolah menjadi VCO adalah buah yang
tua, yakni berumur 11-12 bulan, yang ditandai dengan kulit sabut
berwarna coklat. Buah kelapa tua akan menghasilkan rendemen
minyak yang tinggi.
b. Membuat santan kelapa
Buah kelapa tua dikupas kemudian dibelah dan dagingnya
dikeluarkan dari tempurung. Daging buah kelapa lalu diparut
secara manual atau digiling menggunakan mesin. Hancuran
daging buah lalu ditambah air dengan perbandingan 1:1.
Selanjutnya, ekstrak disaring sehingga diperoleh santan.
c. Pemisahan krim dengan skim
Santan yang diperoleh dituang pada masing-masing stoples
bening, kemudian didiamkan 1 jam. Selama pendiaman, santan
akan terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas berupa krim
dan lapisan bawah berupa skim yang terlarut dalam air pada
bagian bawahnya. Krim dipisahkan dan digunakan sebagai bahan
baku VCO.
d. Pemberian ragi pada krim
Ragi yang sudah ditimbang ditaburkan pada permukaan krim
pada masing-masing stoples. Didiamkan selama 2 x 24 jam.
Selama proses pendiaman, campuran akan terpisah menjadi tiga
lapisan,
yaitu
blondo
berwarna
putih
(lapisan
atas),
25
3. Pengambilan Data
Mengambil minyak yang sudah terbentuk dengan sendok atau gayung
kecil. Diusahakan jangan sampai lapisan air atau lapisan blondonya ikut
terambil. Kemudian minyak yg sudah terambil dimasukkan kedalam
botol kecil yang sudah diberi label.
4. Penyimpanan
Minyak yang sudah dimasukkan kedalam botol kecil disimpan selama 3
minggu pada suhu ruangan untuk mendapatkan angka peroksida dan
bilangan iod.
26
Buah Kelapa
Kupas
Sabut
Tempurung
Parut
Air Bersih
Santan
Ampas
Endapkan 1 jam
2 Lapisan
krim dan skim
Skim
Ragi Tempe /
Rhizopus oryzae
3 Lapisan air,
minyak dan blondo
Saring Minyak
VCO
27
Ulangan
1
Jumlah
Rataan
perlakuan
perlakuan
A
B
C
D
Jumlah umum (G)
Rataan umum
Ulangan
1
Jumlah
Rataan
perlakuan
perlakuan
A
B
C
D
Jumlah umum (G)
Rataan umum
I.
28
SK
Db
JK
KT
F hitung
Perlakuan
t-1
JKP
JKP/(t-1)
KTP/KTG
(rt-1)-(t-1)
JKG
JKG/t(r-1)
Galat
Umum
rt-1
JKP+JKG
: Banyaknya perlakuan
: Banyaknya ulangan
SK
: Sumber keragaman
db
: Derajat bebas
Jk
: Jumlah kuadrat
KT
: Kuadrat tengah
JKP
JKG
Untuk menghitung :
a. Faktor koreksi (FK)
dimana G = Jumlah umum
X1 = Pengukuran petak ke-i
n = (t) x (t)
F tabel
5%
1%
29
F.K
JK Galat
Dimana : Xi
n
Ti
= JK umum JK perlakuan
: Pengukuran
: Banyaknya peta percobaan
: Jumlah perlakuan
G = x
KT Galat
tabel
Rp
Dimana sd
Rp
sd
30
s2
: Ulangan
: Banyaknya perlakuan
: Jarak
: Titrasi sampel
: Titrasi blanko
: Normalitas Na2S2O3
31
Keterangan :
V1
V2
: normalitas Na2S2O3.
12,69
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1
0,089
0,086
0,097
0,068
Ulangan
2
0,092
0,089
0,104
0,073
3
0,089
0,074
0,114
0,062
Jumlah
Perlakuan
0,270
0,249
0,315
0,203
1,037
Rataan
Perlakuan
0,090
0,083
0,105
0,068
0,086
Keterangan :
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa
pengaruh konsentrasi
32
33
Perlakuan
Gambar 5. DiagramPengaruh Konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
Ketengikan Virgin Coconut Oil
df1
df2
Sig.
1,594
,265
34
Derajat
Bebas
(db)
Jumlah
Kuadrat
(Jk)
Kuadrat
Tengah
(Kt)
F
Hitung
Ftabel
3
8
11
0,0022
0,0003
0,0025
0,0007
0,00004
17,0413**
5%
4,07
1%
7,59
Rataan
hasil
Nilai
UJGD
5%
0,0122
0,0127
0,0130
C
0,105
A
0,090
0,015*
B
0,083
0,022*
0,007ts
D
0,068
0,037*
0,022*
0,015*
Keterangan:
ts = tidak beda nyata (tidak signifikan) pada taraf nyata 5%
* = beda nyata (signifikan) pada taraf nyata 5%
D
-
35
1
0,025
0,031
0,034
0,027
Ulangan
2
0,02
0,028
0,029
0,029
3
0,024
0,031
0,025
0,021
Jumlah
Perlakuan
0,069
0,090
0,088
0,077
0,324
Keterangan :
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Rataan
Perlakuan
0,023
0,030
0,029
0,026
0,027
36
pengaruh konsentrasi
Perlakuan
Gambar 6. DiagramPengaruh Konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
Ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil
37
df1
df2
Sig.
,927
,471
Derajat
Bebas
(db)
Jumlah
Kuadrat
(Jk)
Kuadrat
Tengah
(Kt)
F
Hitung
Perlakuan
Galat
Umum
3
8
11
0,0000967
0,0000953
0,0001920
0,00000322
0,0000119
2,704ts
Ftabel
5%
4,07
1%
7,59
Keterangan:
ts = tidak beda nyata (tidak signifikan) pada taraf nyata 5% dan 1%
kk = 12,78%
38
Rataan
hasil
Nilai
UJGD
5%
0,0064
0,00676
0,00692
B
0,030
C
0,029
0,001ts
D
0,026
0,004ts
0,004ts
A
0,023
0,007*
0,006ts 0,003ts
Keterangan:
ts = tidak beda nyata (tidak signifikan) pada taraf nyata 5%
* = beda nyata (signifikan) pada taraf nyata 5%
A
-
39
BAB V
PEMBAHASAN
minyak
dalam
santan
tanpa
pemanasan,
yaitu
dengan
40
mikroba
akan
menghasilkan
asam
sehingga
akan
41
42
43
sedikitnya kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh ini
dipengaruhi oleh enzim protease yang dihasilkan oleh Rhizopus oryzae,
dimana enzim tersebut mampu menguraikan protein yang terdapat di dalam
santan kelapa. Menurut Alam Syah (2005 : 32), penggunaan enzim protease
tersebut dimaksudkan agar kadar asam lemak dalam ikatan tersebut tidak
berubah dan kandungan asam lemak jenuh dalam VCO tetap tinggi.
Hasil penelitian pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae terhadap
ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil adalah sebagai berikut; A (0,023), B
(0,030), C (0,029), dan D (0,026). Dari data tersebut dapat diketahui rataan
kadar ketidakjenuhan tertinggi adalah pada perlakuan B yaitu Rhizopus
oryzae dengan konsentrasi 3 g sebesar 0,030, kemudian perlakuan C yaitu
Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g sebesar 0,029, kemudian perlakuan
D yaitu Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g sebesar 0,026 dan rataan
kadar ketidakjenuhan terendah adalah pada perlakuan A yaitu yaitu Rhizopus
oryzae dengan konsentrasi 0 g sebesar 0,023.
Angka iod mencerminkan ketidakjenuhan asam lemak penyusun
minyak dan lemak. Asam lemak tak jenuh mampu mengikat iod dan
membentuk senyawaan yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan
banyaknya ikatan rangkap. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang
dinyatakan dengan bilangan iod (iodine value), VCO dapat dimasukkan ke
dalam golongan non drying oils karena bilangan iod minyak tersebut rendah
(Ketaren, 1986 : 303).
Rendahnya angka bilangan iod dalam penelitian tersebut dikarenakan
komponen asam lemak jenuh (ikatan tunggal) yang banyak terdapat dalam
VCO dan sedikitnya asam lemak tak jenuh (ikatan rangkap). Semakin besar
bilangan iod, maka semakin banyak ikatan rangkap yang ada dalam asam
lemak suatu minyak. Sedangkan semakin banyak ikatan rangkap dalam suatu
minyak, maka minyak tersebut akan semakin mudah rusak, karena sifatnya
yang mudah teroksidasi oksigen dalam udara, senyawa kimia atau proses
pemanasan.
44
kandungan
asam
lemak
jenuh
dalam
minyak
serta
suhu
45
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
dan
menganalisis
peran
metode
pengetahuan
sekaligus
pengalaman
mengenai
penerapan
46
oryzae
VCO bisa terselip didalamnya atau disampaikan langsung oleh guru maupun
dengan dijadikan tugas akhir untuk siswa setelah mempraktikan cara
pembuatan VCO.
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh konsentrasi Rhizopus oryzae
terhadap ketengikan dan ketidakjenuhan Virgin Coconut Oil (VCO), dapat
disimpulkan bahwa :
1. Rhizopus oryzae memberikan pengaruh nyata terhadap ketengikan,
tetapi belum memberikan pengaruh nyata terhadap ketidakjenuhan
Virgin Coconut Oil.
2. Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 gr merupakan dosis paling tepat
untuk memperoleh angka peroksida dan bilangan iod paling kecil,
artinya mencegah ketengikan dan ketidakjenuhan paling baik secara
signifikan.
B. Saran
1. Disarankan
untuk
dilakukan
penelitian
lebih
lanjut
mengenai
48
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Andi Nur. 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit.
Jakarta : Agro Media Pustaka
Amin, S. 2008. Cocopreneurship Aneka Peluang Bisnis dari Kelapa. Yogyakarta :
Lily Publisher
Amin, Sarmidi. 2009. Cocopreneurship. Yogyakarta: Lily Publisher
Cahyono dan Lia, U. 2009. Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)Dengan
Fermentasi Menggunakan Starter Ragi Tempe. Jurusan Teknik Kimia, Fak.
Teknik, Universitas Diponegoro. Hal. 6
Dewi Kurnia, Dianty Rosirda. 2010. Studi Aktivitas Enzim Lipase Dari
AspergillusnigerSebagai Biokatalis Pada Proses GliserolisisUntuk
Menghasilkan Monoasilgliserol. Tesis. Program Studi Tehnik Kimia,
Program Magister Teknik Kimia, Universitas Diponegoro. Semarang. Hal.
36-37
Gomez, K.A., dan Gomez, A.A., (1984) 1995. Prosedur Statistik Untuk penelitian
Pertanian. Jakarta: UI-Press.
Hidayat, Nur, Masdiana C. Padaga, dan Sri Suhartini. 2006. Mikrobiologi
Industri. Yogyakarta : Andi Offset
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta :
Universitas Indonesia Press
Kisman, S. dan Ibrahim, S. 1998. Analisis Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Kusmayanti, Heny., Margaretha Tuti Susanti, Mohammad Edy Yulianto. 2003.
Aplikasi Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, isi tubuh kepiting dan
enzim bromelin pada bioekstrasi krim santan kelapa menjadi virgin coconut
oil. Jurusan teknik kimia PSD III, Fakultas teknik, Universitas Diponegoro.
Hal 10-14
Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro Seri 1. Jakarta : Dian
Rakyat
Kuswanto, R. K. dan Slamet, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
49
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern.
Edisi ke-4. Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Setiaji, B. dan Prayugo, S. 2006 . Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Depok :
Penebar Swadaya
Sukandar, Dede et al. 2009. Sifat Fisiko Kimia dan Aktivitas Antioksidan Minyak
Kelapa Murni (VCO) Hasil Fermentasi Rhizopus oryzae.Program Studi
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Hal.
765
Sutardi, et al. 2008. Pengaruh Pemanasan Kelapa Parut Dan Teknik
Pengunduhan Terhadap Rendemen Dan Mutu Virgin Coconut Oil (VCO).
Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol. 22, No. 2, Agustus 2008, Hal. 140-141
Tjitrosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
tumbuhan
(spermatophyta).
50
51
LAMPIRAN 1
1
0,089
0,086
0,097
0,068
Ulangan
2
0,092
0,089
0,104
0,073
3
0,089
0,074
0,114
0,062
Jumlah
Perlakuan
0,270
0,249
0,315
0,203
1,037
Keterangan :
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Rataan
Perlakuan
0,090
0,083
0,105
0,068
0,086
52
LAMPIRAN 2
df1 = N-1
df2 = N-1
df3 = N-1
df4 = N-1
=31
=31
=31
=31
=2
=2
=2
=2
df
2 2 2 2= 8
N X
S = varians =
2
X / N
2
N 1
X21 = (0,089)2+(0,092)2+(0,089)2
= 0,024
X22 = (0,086)2+(0,089)2+(0,074)2
= 0,021
X23 = (0,097)2+(0,104)2+(0,114)2
= 0,033
X24 = (0,068)2+(0,073)2+(0,062)2
=0,014
53
N X
S = varians =
X / N
2
N 1
30,024 0,270 / 3
=
3 1
2
S21
= 0,000003
Log S21 = -5,523
30,021 0,249 / 3
3 1
2
S22 =
= 0,000063
Log S22= -4,201
S23
30,033 0,3152 / 3
=
3 1
= 0,000073
S24 =
= 0,0000303
Log S24 = -4,518
df S 2
df
df
log
10
df
X2corr. = 2,3026
1
1
1
1
3K 1 df df
10
S2
10
1
1 1 1 1 1
1
34 1 2 2 2 2 8
8 log
2, 3026
log
54
0,00034
8log10
36,757
8
2,3026
1 4 1
1
9 2 8
2,3026
8log100,0000423 (36,757)
1,208
= 2,3026
8 4,3733 36,757
1,208
= 2,3026
( 34,9865) (36,757)
1,208
= 2,3026
1,770
1,208
= 2,30261,4653
= 3,374
X2corr = 3,374
X2tabel (0,05) = 5,99
Sehingga X2corr < Xtabel maka kelompok yang diperbandingkan homogen
55
LAMPIRAN 3
1. db Galat
= t (r 1 )
= 4 (3 1)
=8
2. db Perlakuan = t 1
=4-1
=3
3. db Umum
=r.t1
=3.4-1
= 11
4. Faktor koreksi ( Fk ) =
Dimana n
G2
n
= ( r) . ( t )
= (3). (4)
= 12
FK
G2
n
(1,037) 2
12
0,007
12
= 0,0896
56
5. JK Umum =
= {(0,089)2+ (0,092)2 + (0,089)2 + (0,086)2 + (0,089)2 + (0,074)2 + (0,097)2 +
(0,104)2 + (0,114)2 + (0,068)2 + (0,073)2 + (0,062)2 } (0,0896)
= {(0,008)+(0,008)+(0,008)+(0,007)+ (0,008)+(0,005)+(0,009)+(0,011)
+(0,013)+(0,005)+(0,005)+(0,004)}- (0,0896)
= 0,0921 0,0896
= 0,0025
JK Perlakuan =
0,270
0,073
= 0,0022
JK Galat
= JK Umum JK Perlakuan
= 0,0025 0,022
= 0,0003
6. KT Perlakuan
=
0,0022
4 -1
= 0,0007
KT Galat
=
0,0003
4(3 - 1)
= 0,00004
57
7. Fhitung
=
0,0007
0,00004
= 17,0413
Ftabel
5%
= 4,07
1%
= 7,59
1,037
12
= 0,086
9. Koefisien Keragaman (kk)
KTgalat
100
Rataan umum
0,00004
100
0,086
= 7,53%
58
LAMPIRAN 4
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
(Sk)
(db)
(Jk)
(Kt)
0,0022
0,0007
0,0003
0,00004
11
0,0025
Perlakuan
Galat Percobaan
Umum
hitung
17,0413**
Ftabel
F
5%
1%
4,07
7,59
59
LAMPIRAN 5
PERHITUNGAN UJI JARAK GANDA DUNCAN TERHADAP KETENGIKAN
VIRGIN COCONUT OIL
Rp =
rp (0,05)
rp (0,01)
3,26
4,74
3,39
5,00
3,47
5,14
(rp) . (S -d )
, nilai S-d =
2.S 2
r
Dimana :
S2
: Ragam : Kuadrat Tengah (KT) Galat
r
: Ulangan
2.S 2
S =
r
-d
=
=
2.0,00004
3
0,0000847
3
= 0,0000282
= 0,0053
60
Rp
2
(rp)(S d )
2
3,260,0053
=
2
0,0173
=
2
= 0,0122
Rp
3
(rp)(S d )
2
3,390,0053
=
2
0,0180
=
2
= 0,0127
Rp
( )
= rp (S
=
=
3,470,0053
2
0,0184
2
= 0,0130
61
LAMPIRAN 6
DAFTAR UJI JARAK GANDA DUNCAN TERHADAP KETENGIKAN VIRGIN
COCONUT OIL
Rataan
hasil
Nilai
UJGD
5%
0,105
0,090
0,0122
0,015*
0,083
0,0127
0,022*
0,007ts
0,068
0,0130
0,037*
0,022*
0,015*
Perlakuan
Keterangan
:
*
= beda nyata ( signifikan) pada taraf 5%
ts
= tidak beda nyata (tidak signifikan) pada taraf 5%
62
LAMPIRAN 7
ANALISIS VARIANS PENGARUH KOSENTRASI Rhizopus oryzae
TERHADAP KETENGIKAN VIRGIN COCONUT OIL
Oneway
Descriptives
Ketengikan (bilangan peroksida)
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
Total
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
3
3
3
3
12
,09000
,08300
,10500
,06767
,08642
,001732
,007937
,008544
,005508
,015084
,001000
,004583
,004933
,003180
,004354
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower Bound
,08570
,06328
,08378
,05399
,07683
Minimum
Maximum
Descriptives
Ketengikan (bilangan peroksida)
95% Confidence
Interval for Mean
Upper Bound
,09430
,10272
,12622
,08135
,09600
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
Total
,089
,074
,097
,062
,062
df1
df2
Sig.
1,594
,265
,092
,089
,114
,073
,114
63
ANOVA
Ketengikan (bilangan peroksida)
Sum of
Squares
df
Mean Square
Sig.
Between Groups
,002
,001
17,041
,001
Within Groups
Total
,000
,003
8
11
,000
LSD
(J) Perlakuan
B (3 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae) C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae) C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus
B (3 g Rhizopus oryzae)
oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae) B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
Mean
Differenc
e (I-J)
Std.
Error
,007000
-,015000*
,022333*
-,007000
-,022000*
,015333*
,015000*
,022000*
,037333*
-,022333*
-,015333*
-,037333*
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
,005312
Sig.
,224
,022
,003
,224
,003
,020
,022
,003
,000
,003
,020
,000
64
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Ketengikan (bilangan peroksida)
(I) Perlakuan
LSD
(J) Perlakuan
65
Homogeneous Subsets
Ketengikan (bilangan peroksida)
Perlakuan
Duncana
D (9 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
,08300
A (0 g Rhizopus oryzae)
,09000
C (6 g (Rhizopus oryzae)
Sig.
,06767
,10500
1,000
,224
1,000
66
LAMPIRAN 8
1
0,025
0,031
0,034
0,027
Ulangan
2
0,02
0,028
0,029
0,029
3
0,024
0,031
0,025
0,021
Jumlah
Perlakuan
Rataan
Perlakuan
0,069
0,090
0,088
0,077
0,324
0,023
0,030
0,029
0,026
Keterangan :
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
0,027
67
LAMPIRAN 9
UJI HOMOGENITAS VARIANS TERHADAP KETIDAKJENUHAN
VIRGIN COCONUT OIL
Dimana :
X : Data Individual
N : Jumlah data dalam kelompok
K : Jumlah kelompok yang dibandingkan
df : derajat bebas untuk tiap kelompok
df1 = N-1
df2 = N-1
df3 = N-1
df4 = N-1
=31
=31
=31
=31
=2
=2
=2
=2
df
2 2 2 2= 8
N X
S = varians =
2
X / N
2
N 1
X21 = (0,025)2+(0,02)2+(0,024)2
= 0,002
X22 = (0,031)2+(0,028)2+(0,031)2
= 0,003
X23 = (0,034)2+(0,029)2+(0,025)2
= 0,003
X24 = (0,027)2+(0,029)2+(0,021)2
= 0,002
68
N X
S = varians =
X / N
2
N 1
30,002 0,069 / 3
=
3 1
2
S21
= 0,000007
Log S21 = -5,155
30,003 0,090 / 3
3 1
2
S22 =
= 0,000003
Log S22= -5,523
S23
30,003 0,0882 / 3
=
3 1
= 0,0000203
S24 =
= 0,0000173
Log S24 = -4,761
df S 2
df
df
log
10
df
X2corr. = 2,3026
1
1
1
1
3K 1 df df
10
S2
10
1
1 1 1 1 1
1
34 1 2 2 2 2 8
8 log
2 ,3026
log
69
0,000095
8log10
40,261
8
2,3026
1 4 1
1
9 2 8
2,3026
8log100,0000119 (40,261)
1,208
= 2,3026
8 4,924 40,261
1,208
= 2,3026
(39,391) (40,261)
1,208
= 2,3026
0,871
1,208
= 2,3026 0,720
= 1,659
X2corr = 1,659
X2tabel = 5,99
Sehingga X2corr < Xtabel maka kelompok yang diperbandingkan homogen
70
LAMPIRAN 10
1. db Galat
= t (r 1 )
= 4 (3 1)
=8
2. db Perlakuan = t 1
=4-1
=3
3. db Umum
=r.t1
=3.4-1
= 11
4. Faktor koreksi ( Fk ) =
Dimana n
G2
n
= ( r) . ( t )
= (3). (4)
= 12
FK
G2
n
(0,324) 2
12
0,0007
12
= 0,00875
71
5. JK Umum =
= {(0,025)2+ (0,020)2 + (0,024)2 + (0,031)2 + (0,028)2 + (0,031)2 + (0,034)2 +
(0,029)2 + (0,025)2 + (0,027)2 + (0,029)2 + (0,021)2 } (0,00875)
= {(0,0006)+(0,0004)+(0,0006)+(0,0010)+ (0,0008)+(0,0010)+
(0,0012)+(0,0008)+(0,0006)+(0,0007)+(0,0008)+(0,0004)}- (0,00875)
= 0,0089 0,00875
= 0,000192
JK Perlakuan =
0,069
= 0,0000967
JK Galat
= JK Umum JK Perlakuan
= 0,0001920 0,0000967
= 0,0000953
6. KT Perlakuan
=
0,0000967
4 -1
= 0,0000322
KT Galat
=
0,0000953
4(3 - 1)
= 0,0000119
72
7. Fhitung
=
0,0000322
0,0000119
= 2,704
Ftabel
5%
= 4,07
1%
= 7,59
0,324
12
= 0,027
9. Koefisien Keragaman (kk)
KTgalat
100
Rataan umum
0,0000119
100
0,027
= 12,78%
73
LAMPIRAN 11
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
(Sk)
(db)
(Jk)
(Kt)
Perlakuan
Galat Percobaan
Umum
0,0000967 0,00000322
0,0000953
11
0,0001920
F
hitung
2,704ts
0,0000119
Ftabel
5%
1%
4,07
7,59
74
LAMPIRAN 12
PERHITUNGAN UJI JARAK GANDA DUNCAN TERHADAP
KETIDAKJENUHAN VIRGIN COCONUT OIL
Rp =
rp (0,05)
rp (0,01)
3,26
4,74
3,39
5,00
3,47
5,14
(rp) . (S -d )
, nilai S-d =
2.S 2
r
Dimana :
S2
: Ragam : Kuadrat Tengah (KT) Galat
r
: Ulangan
S-d =
2.S 2
r
2.0,0000119
3
0,0000238
3
= 0,00000794
= 0,00282
75
Rp
2
(rp)(S d )
2
3,260,00282
=
2
0,00919
=
2
= 0,00649
Rp
3
(rp)(S d )
2
3,390,00282
=
2
0,00956
=
2
= 0,00676
Rp
( )
= rp (S
=
=
3,470,00282
2
0,00978
2
= 0,00692
76
LAMPIRAN 13
DAFTAR UJI JARAK GANDA DUNCAN TERHADAP
KETIDAKJENUHAN VIRGIN COCONUT OIL
Rataan
hasil
Nilai
UJGD
5%
0,030
0,029
0,0064
0,001ts
0,026
0,00676
0,004ts
0,004ts
0,023
0,00692
0,007*
0,006ts
0,003ts
Perlakuan
Keterangan
:
*
= beda nyata ( signifikan) pada taraf 5%
ts
= tidak beda nyata ( tidak signifikan) pada taraf 5%
77
LAMPIRAN 14
ANALISIS VARIANS PENGARUH KOSENTRASI Rhizopus oryzae
TERHADAP KETIDAKJENUHAN VIRGIN COCONUT OIL
Oneway
Descriptives
Ketidakjenuhan (bilangan Iod)
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
Total
Mean
3
3
3
3
12
,02300
,03000
,02933
,02567
,02700
Std.
Std. Error
Deviation
,002646
,001732
,004509
,004163
,004178
,001528
,001000
,002603
,002404
,001206
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower Bound
,01643
,02570
,01813
,01532
,02435
Descriptives
Ketidakjenuhan (bilangan Iod)
95% Confidence
Interval for Mean
Upper Bound
,02957
,03430
,04053
,03601
,02965
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
Total
Minimum
Maximum
,020
,028
,025
,021
,020
,025
,031
,034
,029
,034
Sig.
,471
78
ANOVA
Ketidakjenuhan (bilangan Iod)
Between Groups
Within Groups
Total
Post Hoc Tests
Sum of
Squares
df
Mean Square
Sig.
,000
,000
,000
3
8
11
,000
,000
2,704
,116
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Ketidakjenuhan (bilangan Iod)
(I) Perlakuan
LSD
(J) Perlakuan
B (3 g Rhizopus oryzae)
A
C (6 g (Rhizopus oryzae)
(0 g Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
B
C (6 g (Rhizopus oryzae)
(3 g Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
C
B (3 g Rhizopus oryzae)
(6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
D
B (3 g Rhizopus oryzae)
(9 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
Mean
Difference
(I-J)
-,007000*
-,006333
-,002667
,007000*
,000667
,004333
,006333
-,000667
,003667
,002667
-,004333
-,003667
Std.
Error
Sig.
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,002819
,038
,055
,372
,038
,819
,163
,055
,819
,230
,372
,163
,230
79
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Ketidakjenuhan (bilangan Iod)
(I) Perlakuan
LSD
(J) Perlakuan
B (3 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae) C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae) C (6 g (Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae) B (3 g Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae)
A (0 g Rhizopus oryzae)
D (9 g Rhizopus oryzae) B (3 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
80
Homogeneous Subsets
Duncana
A (0 g Rhizopus oryzae)
,02300
D (9 g Rhizopus oryzae)
C (6 g (Rhizopus oryzae)
B (3 g Rhizopus oryzae)
Sig.
3
3
3
,02567
,02933
Means Plots
,063
2
,02567
,02933
,03000
,178
81
LAMPIRAN 15
Gambar 7. Kelapa
82
83
84
LAMPIRAN 16
85
LAMPIRAN 17
86
87
LAMPIRAN 18
Label
Massa
V Tiosulfat
A1
A2
A3
B1
B2
B3
C1
C2
C3
D1
D2
D3
2,5046
2,0455
2,5039
2,5015
2,5112
2,025
2,504
2,5087
2,5145
2,5316
2,5203
2,5014
0,70
0,59
0,70
0,68
0,70
0,47
0,76
0,82
0,90
0,54
0,58
0,49
Keterangan:
Huruf
Angka
Bilangan Peroksida
(mg ekivalen/100 g lemak)
89,435
92,300
89,460
86,988
89,200
74,272
97,125
104,596
114,536
68,257
73,642
62,685
Perlakuan
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Ulangan ke1 : Ulangan ke -1
2 : Ulangan ke -2
3 : Ulangan ke -3
88
LAMPIRAN 19
Label
Massa
V Tiosulfat
n Tio
v Tio Blangko
Bilangan Iod
A1
A2
A3
B1
B2
B3
C1
C2
C3
D1
D2
D3
0,2004
0,2045
0,2086
0,2127
0,2168
0,2109
0,215
0,2191
0,2032
0,2073
0,2114
0,2055
9,10
46,40
44,90
42,60
44,00
42,55
8,60
9,00
9,15
9,00
8,90
9,45
0,5045
0,1064
0,1064
0,1064
0,1064
0,1064
0,5045
0,5045
0,5045
0,5045
0,5045
0,5045
11,05
53,5
53,5
53,5
53,5
53,5
11,05
11,05
11,05
11,05
11,05
11,05
0,025
0,020
0,024
0,031
0,028
0,031
0,034
0,029
0,025
0,027
0,029
0,021
Keterangan:
Huruf
Angka
Perlakuan
A : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 0 g (kontrol)
B : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 3 g
C : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 6 g
D : Rhizopus oryzae dengan konsentrasi 9 g
Ulangan ke1 : Ulangan ke -1
2 : Ulangan ke -2
3 : Ulangan ke-3
89
LAMPIRAN 20
Sekolah
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: IX / Genap
Pertemuan ke
:1
Aloksi Waktu
: 2 x 45 menit
Tahun Ajaran
: 2013 / 2014
Standar Kompetensi
: 5.
Kompetensi Dasar
: 5.1
5.2
Indikator
I.
Tujuan Pembelajaran :
90
II. MateriPembelajaran
berbagai
mikroorganisme
dalam
pembuatan
makanan
fermentasi seperti tempe, oncom, tape, tuak dan kecap. Selain itu,
bioteknologi juga ada yang dilakukan dengan peralatan canggih dan
menggunakan prinsip ilmiah, seperti produksi vaksin, asam amino, obat,
pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, dsb.
Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil merupakan minyak
kelapa yang diproses tanpa pemurnian, tanpa pemanasan atau dengan
pemanasan seminim mungkin. Minyak tersebut mengandung asam laurat
yang tinggi (45-55%) , disamping juga mengandung asam lainnya. Asam
laurat adalah lemak jenuh dengan rantai sedang atau disebut triliserida rantai
sedang (medium chain triglycerida atau MCT) (Amin: 2009).
Metode
Pendekatan
: Pendekatan Kontekstual
91
KEGIATAN
Kegiatan Pendahuluan
Guru menyampaikan salam pembuka
Sebelum melakukan pembelajaran guru mengajak
siswa untuk berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi
Apersepsi :
Motivasi :
Guru menjelaskan kepada siswa manfaat mempelajari
bioteknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 7 - 8 orang
Guru memberikan instruksi kepada siswa tentang
mekanisme model pembelajaran yang akan dilakukan
Setiap kelompok difasilitasi lembar kerja siswa (LKS)
yang berisi permasalahan dan langkah pembuatan
WAKTU
10 menit
92
KEGIATAN
WAKTU
Kegiatan Inti
Eksplorasi
25 menit
Elaborasi
20 menit
93
Konfirmasi
25 menit
NO
3
KEGIATAN
Kegiatan Penutup
WAKTU
10 menit
Sumber
Bahan
94
VI. Penilaian
1. Penilaian Afektif
Tujuan
Kelas
Materi
: Bioteknologi
No
Memperhatikan penjelasan
guru
Nama
Siswa
1
2
3
4
5
Kriteria / keterangan :
85 100 = A
Sangat Baik
70 84 = B
Baik
55 69 = C
Cukup
50 54 = D
Kurang
0 49
Sangat Kurang
=E
Antusias dalam
menerima
pembelajaran
1
95
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Skor 3
Skor 2
Skor 1
96
Skor 3
Skor 2
Skor 1
97
2. Penilaian Kognitif
Tujuan
Nama
Kelas
Materi
No
1
Jenis Instrumen
Tes Tertulis
Contoh Instrumen
Bentuk soal : Uraian
0 - 100
Skor
98
3. Penilaian Psikomotor
Tujuan
Kelas
Kelompok : 1. ...............
2. .............
3. ................
Kelompok
Kecakapan
presentasi
1
Kerjasama ketika
berdiskusi
4
1
2
3
4
5
Kriteria / keterangan :
85 100 = A
Sangat Baik
70 84 = B
Baik
55 69 = C
Cukup
50 54 = D
Kurang
0 49
Sangat Kurang
=E
Kecakapan
menjawab
pertanyaan
2
3
99
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Skor 3
Skor 2
Skor 1
: Jika tidak fokus, tidak tenang, dan juga juga tidak ada
interaksi positif antar anggota kelompok
100
Skor 3
Skor 2
Skor 1
4. Penilaian Produk
Nama Sekolah : SMA N 1 Boja
Jumlah Soal : 1
No
1
Kompetensi
Dasar
konsep
Indikator
Mendeskripsi-
Membuat
kan
Kelas /
Semester
Indikator
Soal
Produk-
Siswa
contoh
produk
dapat
bioteknologi
produk
bioteknologi
membuat
konvensional
bioteknologi
konvensional
Virgin
konvensional
IX / II
Materi
Coconut
Oil
101
Soal
Rhizopus oryzae merupakan salah satu mikroba yang berperan dalam
fermentasi bahan pangan. Selain dikenal sebagai ragi pembuat tempe,
Rhizopus oryzae ternyata mampu membantu fermentasi produk bioteknologi
lainnya yaitu virgin coconut oil. Buatlah virgin coconut oil dengan 1kg kelapa
dan 3gr Rhizopus oryzae
NO
Aspek Penilaian
Tahap persiapan
a. Kualitas bahan (baik = 3; cukup = 2;
kurang = 1)
Skor
Bobot
20%
1-3
1-2
Tahap Pelaksanaan
a. Prosedur pembuatan (lengkap = 2; tidak
lengkap=1)
30%
1-2
1-2
Tahap hasil
a. Selesai tepat waktu ( tepat = 2; tidak
tepat = 1)
b. Kebersihan (bersih= 3; kurang =
2;tidak=1)
c. Kerapian (rapi = 3; kurang = 2; tidak
= 1)
8
1-2
1-3
1-3
50%
102
Wagiyo, M.Pd
103
: Bioteknologi
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XII / Genap
Tempat
: SMA N 1 Boja
Nama Kelompok
Kelas
Anggota Kelompok
1.
3.
5.
2.
4.
6.
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar
Indikator :
1. Menganalisis pengertian bioteknologi
2. Mencontohkan produk bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran :
104
Petunjuk :
1. Bacalah langkah-langkah pembuatan virgin coconut oil
2. Buatlah virgin coconut oil sesuai petunjuk yang telah disediakan
3. Jawablah pertanyaan pada lembar yang telah disediakan
Informasi pendukung :
Permasalahan
Buah kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang dapat
digunakan dalam pembuatan minyak. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional
dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara
tradisional ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang
tinggi dapat mengubah struktur minyak serta menghasilkan warna minyak kurang
baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak kelapa yang
dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut di atas. Metode ini didasarkan pada
penemuan bioteknologi sederhana, yaitu penggunaan Rhizopus oryzae untuk
105
memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam santan
kelapa. Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa secara
Fermentasi. Analisislah bagaimana peran Rhizopus oryzae dalam fermentasi
santan kelapa sehingga dapat terbentuk minyak kelapa murni atau VCO?
Soal - Soal
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Jelaskan peran Rhizopus oryzae pada fementasi VCO tesebut!
3. Jelaskan mengapa setelah fermentasi selama 1 x 24jam terbentuk 3 lapisan
(blondo, minyak dan air)!
4. Buatlah bagan pembuatan VCO!