FANTASI
DISUSUN OLEH :
Bayu Oktafianto H
15504241005
Muhammad Dinata
15504241010
Galih Iman P
15504241015
Oni kurniawan
15504241017
Nurudin
15504241021
Robi Febrianto
15504241035
DAFTAR ISI..............................................................................
KATA PENGANTAR................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................... 3
B.
Rumusan Masalah.....................................................
C.
Tujuam Penulisan......................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN FANTASI........................................
B.
MACAM-MACAM FANTASI.................................
C.
D.
E.
TES FANTASI..........................................................
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................
B.
Saran..........................................................................
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaiakan makalah tersebut. Meskipun banyak hambatan yang
penulisalami dalam proses pengerjaannya, tapi penulisberhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada dosen bidang studi. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada teman-teman dari hasil
makalah ini. Karena itu penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. LATAR BELAKANG
Berfantasi atau berkhayal merupakan salah satu gejala pengenalan
(kognisi), yaitu gejala-gejala yang terdapat dalam kejiwaan kita, sebagai
hasil dari pengenalan. Berfantasi dapat menimbulkan daya imajinasi kita
dalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni susuatu yang baru.
Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda.
Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi
yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada bola. Si
A akan membayangkan bola itu sebagai dunia, sedangkan anak yang lain
akan menfantasikan sebagai makanan. Fantasi juga menolong orang untuk
memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang.
Misalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi
jika ia lulus atau tidak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah fantasi itu ?
2. Apa saja macam fantasi ?
3. Apa pengaruh fantasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi fantasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis fantasi
3. Untuk mengetahui pengaruh fantasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fantasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan
khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam
benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.
Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan
supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film.
Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih
bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk
membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga
dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat
melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke
keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007,
hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu
tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.
Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar
misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan
fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang
bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk
berbohong (Walgito, 1983, hal. 99).
Abu ahmadi mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination)
adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan
pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan
fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu
menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.
B.
Macam-macam Fantasi
Secara garis besar fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
a.
Fantasi ini ialah fantasi yang terjadi dengan tak sengaja, individu tidak secara
sadar telah dituntut oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada
anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun
tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misalnya, jika anak
menyampaikan berita yang tidak benar tetapi sebenarnya ia tidak bermaksud
untuk berdusta. Hal yang demikian itu banyak terjadi pada anak-anak (dusta
semu, khayal, dll).
b.
Fantasi disadari
Fantasi ini ialah fantasi yang terjadinya dengan disengaja, dan ada usaha dari
subjek untuk masuk ke dalam imajiner. Misalnya, seorang pelukis yang sedang
menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya, seorang pemahat yang
sedang memahat arca atas dasar fantasinya.
Fantasi yang disadari ini dapat digolongkan lagi menjadi 2 macam :
1. Secara Aktif
Fantasi yang secara aktif itu dikendalikan oleh pikiran dan kemauan
2. Secara Pasif
Fantasi secara pasif itu tidak dikendalikan jadi seolah-olah orangnya hanya
pasif saja sebagai wadah tempat bermainnya tanggapan-tanggapan
Selanjutnya dua macam fantasi itu, baik yang aktif maupun pasif, dapat bersifat
mengabstrakkan, atau mendeterminasikan ataupun mengombinasikan.
padang pasir.
Fantasi yang bersifat mendeterminasikan kalau dalam berfantasi itu sudah
ada semacam skema tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. Misalnya
berkepala wanita tapi berbadan singa, dan makhluk itu belum pernah ada
di dunia ini, maka terciptalah gambaran angan-angan : spinz.
Selanjutnya fantasi yang disadari yang secara aktif itu masih dapat lagi dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
1)
tanggapan yang benar-benar baru. Fantasi macam ini biasanya lebih banyak
dimiliki oleh para seniman, anak-anak, juga para ilmuwan, untuk mencetuskan
teori-teori baru.
2)
(buah fantasi) yang dituntut oleh pihak lain, dan fantasi ini hanya menikmatinya.
Misalnya, jika kita mendengarkan atau melihat hasil seni, atau membaca sebuah
cerita. Kita berfantasi dan dibimbing oleh ide seniman/penulis yang bersangkutan.
C.
a.
dapat
membuat
1)
2)
3)
4)
E. Tes Fantasi
Ada berbagai macam test yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan individu dalam berfantasi. Macam-macam test itu adalah :
1. Test TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh
bercerita tentang gambar itu.
2. Test kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau
ceritacerita yang mustahil terjadi dan testee disuruh mencari
kemustahilannya itu.
3. Heilbronner Wirsma Test yaitu test yang berwujud suatu seri gambar
yang makin lama makin sempurna.
4. Test Rorschach yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee
diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.
F. Nilai Praktis Fantasi dalam Pendidikan
Dari apa yang dikemukakan itu nyatalah bahwa merupakan keharusan bagi
a.
b.
c.
hidupnya
Mengingat besarnya faedah fantasi bagi kehidupan manusia seharihari, maka haruslah fantasi diperkembangkan. Di sekolah, pada tiap
pelajaran
d.
terkandung
kemungkinan
yang
cukup
luas
untuk
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang
tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja (imajinasi).
Macam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif,
fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya
orang
berfantasi
terbagi
atas
tiga
yaitu
fantasi
yang
mengabstraksi,