Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana
: 1607210089
KLS
: B.1 /PAGI
T/A 2016-2017
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:
Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan
Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran
Persamaan:
Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut: Keterangan:
T = Perioda (s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan nilai
Gerak Harmonik
Pada Pegas
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas.
Semakin besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya
dengan konstanta pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai
periodanya.
Animasi:
Gerak Harmonik Pada Pegas
Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
= kecepatan sudut (rad/s)
menjadi:
, sehingga :
(1)
Dari persamaan :
(2)
Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :
Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)
PERCEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Dari persamaan kecepatan :
, maka :
atau
Besaran Fisis
Besaran Fisis adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka.
Besaran Fisis dilelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok, yaitu:
panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah
zat.
2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok. Misalnya, luas yang dirumuskan sebagai panjang X lebar,
termasuk besaran turunan karena luas diturunkan dari dua besaran panjang.
Demikian juga volum yang dirumuskan sebagai panjang X lebar X tinggi,
termasuk besaran turunan karena volum diturunkan dari tiga besaran
panjang.
Besaran pokok, satuan, dan dimensinya
Besaran pokok
Panjang
Satuan
meter
Singkatan
m
Dimensi
[L]
Massa
kilogram
kg
[M]
Waktu
sekon
[T]
ampere
[I]
Suhu
kelvin
[]
jumlah zat
mol
mol
[N]
intensitas cahaya
kandela
cd
[J]
Besaran turunan
Rumus
Satuan dan
Singkatan
Dimensi
Luas
panjangXlebar
[L]2
m2
Volum
panjangXlebarXti
nggi
[L]3
m3
Massa jenis
massavolum
[M][L]-3
kg m-3
Kecepatan
perpidahanwaktu
[L][T]-1
m s-1
Percepatan
kecepatanwaktu
[L][T]-2
m s-2
Gaya
massaXpercepata
n
[M][L][T]-2
kg m s-2 = newton
(N)
gayaXperpindaha
n
[M][L]2[T]-2
Tekanan
gayaluas
[M][L]-1[T]-
kg m-1 s -2 = pascal
(Pa)
Daya
usahawaktu
[M][L]2[T]-3
Impuls dan
Momentum
gayaXwaktu
[M][L][T]-1
kg m s-1 = N s
Awalan
Singkatan
Kelipatan
Contoh
Piko
pikometer (pm)
Nano
nanometer (nm)
Mikro
mikrogram (g)
Mili
miligram (mg)
Senti
sentimeter (cm)
Desi
desimeter (dm)
Pengali
Tera
terameter (Tm)
Giga
gigameter (Gm)
Mega
megagram (Mg)
Kilo
kilometer (km)
Hekto
hektometer (hm)
Deka
da
10 atau 101
dekagram (dag)
soal
frekuensi.
kamu
perhatikan
kembali percobaan
mistar
yang
digetarkan pada
4.Pengertian
Getaran
Frekuensi
dan
Periode
f = n/t
Keterangan:
f : frekuensi (1/s atau Hz)
n : banyaknya getaran
t : waktu melakukan getaran (s)
Satuan frekuensi dinyatakan dalam hertz (Hz). Satu Hz = 1 getaran / sekon. Berikut
ini adalah konversi satuan hertz.
1 KHz = 103 Hz
1 MHz = 103 KHz = 106 Hz
1 GHz = 103 MHz = 106 KHz = 109 Hz
Untuk melakukan satu kali getaran, mistar membutuhkan waktu tertentu.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh (AOBOA)
disebut periode getaran.
Contoh Soal
1. PERIODA
2,3 Frekuensi
Frequency
Simbol umum
Satuan SI
Hertz
s-1
Y = simpangan
F = frekuensi
t = waktu
Jika posisi sudut awal adalah , maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi [6]:
Kecepatan gerak harmonik sederhana[6] :
Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai atau , sehingga :
= kecepatan sudut
A = amplitudo
Y = simpangan
Hukum Kekekalan (konservasi) Energi Mekanik
Bagikan :
Jika kita dapat mengabaikan gesekan dan gaya-gaya non-konservatif yang
lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah
benda, kita akan sampai pada sebuah hubungan yang sangat indah dan
sederhana yang melibatkan besaran energi.
Jika tidak terdapat gaya non-konservatif bekerja pada sistem, maka Wnk = 0.
Pada rumusan sebelumnya (perluasan usaha energi), yang merupakan
bentuk matematis umum prinsip usaha energi. Sehingga kita dapatkan,
Ek + EP = 0
(1)
Atau
(EK2 EK1) + (EP2 EP1) = 0
(2)
Sekarang kita mendefinisikan sebuah besaran EM, yang disebut energi
mekanik total pada sistem kita, sebagai jumlah energi kinetik dan energi
potensial pada setiap saat:
EM = EP + EK
(3)
Sekarang kita dapat menuliskan kembali (2), menjadi,
EK2 + EP2 = EP1 + EK1
(4)
Atau
EM2 = EM1 = konstan
(5)
Persamaan (4) dan (5) menyatakan sebuah prinsip yang amat penting dan
bermanfaat mengenai energi mekanik total pada sebuah sistem benda, yaitu,
bahwa energi mekanik adalah sebuah besaran yang terkonservasikan.
Energi mekanik total, EM akan selalu sama nilainya (konstan) selama tidak
ada gaya non-konservatif yang bekerja pada sistem: (EK + EP) pada suatu
titik waktu 1 akan sama dengan (EK + EP) waktu di titik 2 yang datang
kemudian.
Untuk menyatakan hal di atas dengan cara lain, perhatikan persamaan (1)
yang memberitahukan kita bahwa EP = EK; jelasnya, jika energi kinetik
EK pada sebuah sistem bertambah, maka energi potensial EP sistem harus
berkurang dalam jumlah yang sama, ini untuk mengimbangi pertambahan
tersebut, demikianpun sebaliknya. Dengan demikian, energi total sistem EK +
EP akan selalu bernilai sama (konstan):
Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah sistem,
energi mekanik total sistem tidak akan berkurang atau bertambah di dalam
proses. (energi mekanik bersifat terkonservasikan).
Gambar: Jika hambatan udara dan gesekan antara permukaan di abaikan, maka
energi mekanik setiap titik yang dilalui kereta selalu tetap.
Jadi, jika seorang pemain sky bergerak dari ketinggian 80 m dengan
kecepatan awal nol, dan jika semua hambatan diabaikan maka setiap titik
dalam lintasan Energi mekanik bernilai tetap (EK + EP = tetap)
Contoh Soal
Sebuah mobil mainan 0.100 kg didorong oleh pegas yang dikompresi, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. Mobil mengikuti jalur yang naik 0.180 m di
atas titik awal. Pegas mengalami kompresi sejauh 4,00 cm dan memiliki gaya
konstan konstan 250,0 N/m. Dengan asumsi kerja yang dilakukan oleh
gesekan menjadi diabaikan (lintasan licin), tentukan (a) seberapa cepat mobil
sebelum mulai menaiki lereng dan (b) seberapa cepat mobil itu di bagian atas
lereng.
Jawab:
Gaya pegas dan gaya gravitasi merupakan gaya konservatif, maka kita boleh
menggunakan hubungan pada konsep hukum kekekalan energi yaitu:
(a) Untuk kasus ini, mobil masih di ketinggian yang sama, maka h1 = h2, v1 =
0, v2= ?, v2 menjadi kecepatan awal mobil untuk bergerak menuju bukit
setinggi 18 cm, x1 = 4 cm = 0,04 m, x2 = 0. sehingga hubungan di atas
menjadi,
jadi, mobil mulai bergerak dari lereng dengan kecepatan 2,0 m/s
(b) Untuk kasus ini, v1 = 2 m/s, h1 = 0, h2 = 18 cm = 0,18 m, v2 = ?, maka
persamaan di atas menjadi,
Cara 1:
Cara 2:
kecepatan mobil ketika tiba di puncak, dapat dihitung dengan
Osilasi
Osilasi terbagi menjadi 2 yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi
harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak
harmonis sederhana. Untuk istilah dalam hasil pengukuran kelistrikan, osilasi
dapat disebut flicker atau gangguan yang mengubah bentuk gelombang
menjadi rusak/cacat.
Osilasi
Kalau benda bermassa di ujung pegas kita tarik sejauh A lalu kita lepas apa
yang terjadi? Benda tadi akan ditarik gaya pegas melewati x = 0 lalu menuju
ke A negatif, benda akan berbalik arah di x = -A dan kembali melewati x = 0
lalu ke x = A dan berbalik arah. Bila dasar yang digunakan untuk meletakkan
pegas dan massa adalah permukaan yang licin, maka massa akan bergerak
bolak-balik tanpa berhenti atau dapat dikatakan benda berosilasi. Jarak
sejauh A disebut sebagai amplitudo atau simpangan maksimum benda,titik x
= 0 disebut titik kesetimbangan, arah gerakan selalu melewati titik
kesetimbangan.
Hubungan Periode dengan Frekuensi
Waktu yang digunakan massa untuk melakukan satu osilasi disebut periode
diberi simbol T. Banyaknya osilasi tiap detik diberi nama frekuensi dengan
symbol. Hubungan antara periode dan frekuensi adalah:
Dengan demikian, adalah frekuensi osilasi. Satu kali osilasi adalah gerakan
dari titik awal melewati titik keseimbangan ke simpangan maksimum di ujung
lain dan kembali ke titik awal dengan melewati titik kesetimbangan. Sekarang
kita akan meninjau gaya yang bekerja pada benda bergerak karena
dipengaruhi oleh gaya pegas, bagaimana percepatan dan kecepatannya?
Bukankah menurut hokum Newton gaya akan menyebabkan benda
mengalami percepatan? Kita bisa menuliskan gaya yang bekerja pada massa
yang terikat pada pegas sebagai berikut:
Simpangan setiap saat atau posisi massa setiap saat yaitu x dapat dituliskan
sebagai fungsi berikut:
Grafik posisi, kecepatan dan percepatan massa di ujung pegas dapat dilihat
pada gambar grafik paling bawah, dengan adalah frekuensi sudut =2f, dan
adalah konstanta fase, A adalah amplitude atau simpangan maksimum.
Nilai adalah:
Fungsi dapat berupa fungsi cosinus atau sinus tergantung pada di mana
massa saat t = 0. Perhatikan gambar di bawah ini!
Keterangan Gambar di Atas: Pegas pada keadaan diam diberi gaya sesaat
sehingga tertekan sejauh x cm. Maka saat mulamula simpangan pegas
adalah 0, maka kita menggunakan fungsi Sinus. Jika keadaan awal pegas
kita tekan, kemudian kita lepaskan maka pada keadaan awal simpangannya x
cm, maka kita gunakan fungsi cosinus.
Contoh Soal Osilasi
Demikian penjelasan mengenai Materi Fisika Osilasi yang
dapar BelajarBagus.net bagikan kepada sahabat, semoga bermanfaat.
Pengertian Osilasi
Osilasi adalah gerak berulang-ulang, bolak-balik dari kiri ke kanan atau atas
ke bawah atau maju mundur pada selang waktu dan lintasan yang sama.
Osilasi terdiri atas dua, yaitu osilasi harmonik sederhana dan osilasi harmonik
teredam. Apa yang dimaksud dengan osilasi harmonik sederhana dan osilasi
harmonik teredam??
Osilasi harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik yang terjadi di sekitar titi
kesetimbangan. Mungkin kita akan sering menyebutnya dengan getaran.
Contoh dari osilasi harmonik sederhana adalah bandul yang diayunkan,
bandul tersebut akan bergerak seperti gambar di bawah :
Osilasi harmonik teredam adalah osilasi yang seiring berjalannya waktu akan
berhenti karena adanya redaman, seperti gaya gesek udara, gaya ayun yang
semakin kecil, dll.
maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v = 0). Pada waktu bola mulai
jatuh, kecepatannya mulai bertambah (energi kinetiknya bertambah) dan
tingginya berkurang (energi potensial gravitasi berkurang). Berdasarkan
kejadian di atas, seolah terjadi semacam pertukaran energi antara energi
kinetik dan energi potensial gravitasi. Apakah hukum kekekalan energi
mekanik berlaku dalam hal ini?
Analisa Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi
potensialnya, sedangkan energi kinetiknya makin besar. Ketika benda
mencapai titik terendah, energi potensialnya terkecil dan energi kinetiknya
terbesar. Mengapa demikian?
v = vo + g t
v = gt = g
Jadi, energi kinetik bola di titik B adalah:
EkB =
EkB =
EkB =
EkB = mgh1
Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h 1 (di
titik B) adalah sebagai berikut.
EmB =
EkB +
EpB
EmB =
mgh1 +
(mgh
mgh1)
EmB = mgh
Jadi, energi mekanik di titik B adalah EmB = mgh
Berdasarkan perhitungan menunjukkan energi mekanik di titik A besarnya
sama dengan energi mekanik di titik B (EmA = EmB). Jadi, dapat disimpulkan
bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi
adalah tetap.
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetik
adalah EpA + EkA, sedangkan pada saat kedudukan di B jumlah energi
potensial dan energi kinetik adalah EpB + EkB, maka : EpA + EkA = EpB +
EkB atau Ep + Ek = tetap. Inilah yang dinamakan Hukum kekekalan energi
mekanik.
(vo = 0)