Anda di halaman 1dari 23

TUGAS FISIKA

GERAK HARMONIS SEDERHANA DAN GERAK HARMONIS


REDAMAN
DOSEN: Dra.Hj.Indrayani M.SI

NAMA: IRMAN SYAHPUTRA


NPM

: 1607210089

KLS

: B.1 /PAGI

FAKULTAS : TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA

T/A 2016-2017

1. GERAK HARMONIK SEDERHANA


Definisi Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
sama atau konstan.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari
gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak harmonis sederhana.
Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk grafik sinus atau
sinusoidal seperti berikut:

Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:
Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan
Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran

Contoh Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana


Biasanya dijelaskan pada kasus Ayunan Bandul dan Pegas

Ayunan Bandul Sederhana atau disebut juga sebagai Pendulum.

Persamaan:

Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut: Keterangan:
T = Perioda (s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan nilai

Gerak Harmonik

Pada Pegas

Untuk pegas nilai periodanya ditentukan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)

Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas.
Semakin besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya
dengan konstanta pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai
periodanya.
Animasi:
Gerak Harmonik Pada Pegas

Persamaan Simpangan, Kecepatan dan Percepatan Getar Gerak Harmonis


Sederhana.
Persamaan Simpangan Getar:

Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
= kecepatan sudut (rad/s)

Jika posisi sudut awal adalah

menjadi:

, maka persamaan gerak harmonik sederhana

Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana


Dari persamaan gerak harmonik sederhana

Kecepatan gerak harmonik sederhana :

Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai


atau

, sehingga :

KECEPATAN UNTUK BERBAGAI SIMPANGAN

Persamaan tersebut dikuadratkan


, maka :

(1)
Dari persamaan :
(2)
Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :

Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)

A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)
PERCEPATAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
Dari persamaan kecepatan :

, maka :

Percepatan maksimum jika


= 900 =

atau

Besaran Fisis
Besaran Fisis adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka.
Besaran Fisis dilelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok, yaitu:
panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah
zat.
2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok. Misalnya, luas yang dirumuskan sebagai panjang X lebar,
termasuk besaran turunan karena luas diturunkan dari dua besaran panjang.
Demikian juga volum yang dirumuskan sebagai panjang X lebar X tinggi,
termasuk besaran turunan karena volum diturunkan dari tiga besaran
panjang.
Besaran pokok, satuan, dan dimensinya
Besaran pokok
Panjang

Satuan
meter

Singkatan
m

Dimensi
[L]

Massa

kilogram

kg

[M]

Waktu

sekon

[T]

kuat arus listrik

ampere

[I]

Suhu

kelvin

[]

jumlah zat

mol

mol

[N]

intensitas cahaya

kandela

cd

[J]

Beberapa besaran turunan, dimensi, dan satuannya

Besaran turunan

Rumus

Satuan dan
Singkatan

Dimensi

Luas

panjangXlebar

[L]2

m2

Volum

panjangXlebarXti
nggi

[L]3

m3

Massa jenis

massavolum

[M][L]-3

kg m-3

Kecepatan

perpidahanwaktu

[L][T]-1

m s-1

Percepatan

kecepatanwaktu

[L][T]-2

m s-2

Gaya

massaXpercepata
n

[M][L][T]-2

kg m s-2 = newton
(N)

Usaha dan Energi

gayaXperpindaha
n

[M][L]2[T]-2

kg m2s-2 = joule (J)

Tekanan

gayaluas

[M][L]-1[T]-

kg m-1 s -2 = pascal
(Pa)

Daya

usahawaktu

[M][L]2[T]-3

kg m2 s-3 = watt (W)

Impuls dan
Momentum

gayaXwaktu

[M][L][T]-1

kg m s-1 = N s

Awalan-awalan pada satuan SI ( menyatakan pangkat dari 10 )

Awalan

Singkatan

Kelipatan

Contoh

Piko

1/1 000 000 000 000 atau 10-12

pikometer (pm)

Nano

1/1 000 000 000 atau 10-9

nanometer (nm)

Mikro

1/1 000 000 atau 10-6

mikrogram (g)

Mili

1/1 000 atau 10-3

miligram (mg)

Senti

1/100 atau 10-2

sentimeter (cm)

Desi

1/10 atau 10-1

desimeter (dm)
Pengali

Tera

1 000 000 000 000 atau 1012

terameter (Tm)

Giga

1 000 000 000 atau 109

gigameter (Gm)

Mega

1 000 000 atau 106

megagram (Mg)

Kilo

1 000 atau 103

kilometer (km)

Hekto

100 atau 102

hektometer (hm)

Deka

da

10 atau 101

dekagram (dag)

3.Pengertian dan Rumus Amplitudo, Frekuensi dan


Periode Getaran beserta Contoh Soalnya
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian amplitudo getaran,
pengertian amplitudo, pengertian frekuensi geteran, pengertian frekuensi, pengertian
periode getaran, pengertian periode, contoh amplitudo, contoh frekuensi, contoh
periode, rumus amplitudo, rumus frekuensi, rumus periode, contoh soal periode,
contoh

soal

frekuensi.

Pengertian Amplitudo Getaran


Coba

kamu

perhatikan

kembali percobaan

mistar

yang

digetarkan pada

pembahasan sebelumnya! Percobaan tersebut menunjukkan bahwa mistar bergerak

dari titik A lalu ke B dan kembali lagi ke A dengan melewati titik O.


Satu Gerakan penuh tersebut dapat disingkat AOBOA.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ujung mistar melakukan satu getaran
sempurna.
Satu getaran sempurna (penuh) merupakan gerak benda kembali ke suatu titik
yang dipakai sebagai titik awal gerakan. Dalam hal ini, titik A dipakai sebagai titik
awal gerakan.
Jarak mistar yang digetarkan dari titik setimbangnya disebut dengan terbesar yang
dikenal dengan amplitudo.
Jadi, amplitudo getaran adalah simpangan terbesar dari titik setimbang (AOB).

Gambar: Percobaan Getaran

4.Pengertian
Getaran

Frekuensi

dan

Periode

Dari pembahasan sebelumnya telah kita ketahui bahwa mistar yang


digetarkan akan bergerak bolak-balik melalui titik setimbangnya. Hal ini berarti
bahwa mistar akan melakukan sejumlah getaran setiap sekonnya.
Sejumlah getaran yang dilakukan setiap sekon disebut frekuensi getaran.
Jadi, frekuensi getaran adalah banyaknya getaran yang dilakukan tiap satu satuan
waktu.

Rumus Frekuensi Getaran


Besar frekuensi getar dapat ditentukan dengan rumus:

f = n/t
Keterangan:
f : frekuensi (1/s atau Hz)
n : banyaknya getaran
t : waktu melakukan getaran (s)
Satuan frekuensi dinyatakan dalam hertz (Hz). Satu Hz = 1 getaran / sekon. Berikut
ini adalah konversi satuan hertz.
1 KHz = 103 Hz
1 MHz = 103 KHz = 106 Hz
1 GHz = 103 MHz = 106 KHz = 109 Hz
Untuk melakukan satu kali getaran, mistar membutuhkan waktu tertentu.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh (AOBOA)
disebut periode getaran.

Rumus Periode Getaran


Periodegetaran dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
T = t/n
Keterangan:
T : periode (s)
Nilai frekuensi dan periode selalu tetap, meskipun besar simpangannya berbeda.
Dengan demikian, besarnya frekuensi dan periode tidak tergantung pada amplitudo.
Hubungan frekuensi dan periode dapat dirumuskan sebagai berikut.
T = 1/f atau f = 1/T
Agar kamu lebih memahami penerapan matematis rumus-rumus di atas, pelajarilah
contoh soal berikut!

Contoh Soal

Sebuah tali bergetar sebanyak 60 kali selama 0,5 menit. Tentukan:


a. periode dan
b. frekuensi getarnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
n = 60
t = 0,5 menit = 0,5 60 sekon = 30 sekon
Ditanyakan:
a. T = . . .?
b. f = . . .?
Jawab :

Jadi, periode getar tali tersebut adalah 0,5 sekon.

Jadi, frekuensi getar tali tersebut adalah 2 Hz.


Demikian pembahasan tentang pengertian amplitudo, frekuensi dan periode getaran
dilengkapi dengan contoh soalnya masing-masing.

2,2 Perioda dan Frekwensi Gelombang Sinus


Selain harga puncak (peak value) atau amplitudo dan harga puncak-puncak
(peak to peak value), pada gelombang sinus dikenal besaran lain,
yaitu perioda dan frekwensi.

1. PERIODA

Perioda pada arus bolak-balik didefinisikan sebagai berikut :


Perioda adalah waktu yang diperlukan oleh satu gelombang penuh
untuk merambat.
2. FREKUENSI
Sedangkan frekuensi didefiniskan sebagai berikut :
Frekuensi adalah banyaknya gelombang penuh yang terjadi dalam waktu satu
detik.
Dari dua definisi tersebut terdapat pengertian, bahwa jika suatu gelombang
penuh arus bolak-balik mempunyai perioda sebesar T detik maka banyaknya
gelombang penuh yang terjadi setiap detiknya ( f ) adalah :
Dimana :

f = Frekuensi dalam cycle/secon atau Herzt (Hz) dan T = Perioda

dalam detik (secon)


Karena sudut yang ditempuh oleh satu gelombang penuh 2 radian, sedangkan
waktu untuk menempuh sudut tersebut adalah T detik, maka hubungan ini dapat
ditulis sebagai berikut :

2,3 Frekuensi

Frequency
Simbol umum

Satuan SI

Hertz

lebih Dalam satuan dasar


SI

s-1

Gelombang sinusoida dengan


beberapa macam frekuensi;
gelombang yang bawah
mempunyai frekuensi yang
tinggi

Frekuensi adalah ukuran jum


lah putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan Hz.

Definisi dan satuan[

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung


jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.
Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam
satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang
menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan
peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian /
peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi ( )
sebagai hasil kebalikan dari periode ( ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :
dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).
Selain itu frekuensi juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumusan:dengan adalah jumlah getaran dan adalah waktu

3. YPersamaan Gerak Harmonik Sederhana


Keterangan :

Y = simpangan

A = simpangan maksimum (amplitudo)

F = frekuensi

t = waktu

Jika posisi sudut awal adalah , maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi [6]:
Kecepatan gerak harmonik sederhana[6] :
Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai atau , sehingga :

Kecepatan untuk Berbagai Simpangan


Persamaan tersebut dikuadratkan
, maka[6] :
...(1)
Dari persamaan :
...(2)
Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :
Keterangan :

v =kecepatan benda pada simpangan tertentu

= kecepatan sudut

A = amplitudo

Y = simpangan
Hukum Kekekalan (konservasi) Energi Mekanik
Bagikan :
Jika kita dapat mengabaikan gesekan dan gaya-gaya non-konservatif yang
lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah
benda, kita akan sampai pada sebuah hubungan yang sangat indah dan
sederhana yang melibatkan besaran energi.

Jika tidak terdapat gaya non-konservatif bekerja pada sistem, maka Wnk = 0.
Pada rumusan sebelumnya (perluasan usaha energi), yang merupakan
bentuk matematis umum prinsip usaha energi. Sehingga kita dapatkan,

Ek + EP = 0
(1)
Atau
(EK2 EK1) + (EP2 EP1) = 0
(2)
Sekarang kita mendefinisikan sebuah besaran EM, yang disebut energi
mekanik total pada sistem kita, sebagai jumlah energi kinetik dan energi
potensial pada setiap saat:

EM = EP + EK
(3)
Sekarang kita dapat menuliskan kembali (2), menjadi,
EK2 + EP2 = EP1 + EK1
(4)
Atau
EM2 = EM1 = konstan
(5)
Persamaan (4) dan (5) menyatakan sebuah prinsip yang amat penting dan
bermanfaat mengenai energi mekanik total pada sebuah sistem benda, yaitu,
bahwa energi mekanik adalah sebuah besaran yang terkonservasikan.
Energi mekanik total, EM akan selalu sama nilainya (konstan) selama tidak
ada gaya non-konservatif yang bekerja pada sistem: (EK + EP) pada suatu
titik waktu 1 akan sama dengan (EK + EP) waktu di titik 2 yang datang
kemudian.
Untuk menyatakan hal di atas dengan cara lain, perhatikan persamaan (1)
yang memberitahukan kita bahwa EP = EK; jelasnya, jika energi kinetik
EK pada sebuah sistem bertambah, maka energi potensial EP sistem harus
berkurang dalam jumlah yang sama, ini untuk mengimbangi pertambahan
tersebut, demikianpun sebaliknya. Dengan demikian, energi total sistem EK +
EP akan selalu bernilai sama (konstan):
Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah sistem,
energi mekanik total sistem tidak akan berkurang atau bertambah di dalam
proses. (energi mekanik bersifat terkonservasikan).

Inilah yang dikenal sebagai prinsip konservasi (kekekalan) energi


mekanikuntuk gaya-gaya konservatif. Prinsip kekekalan energi mekanik ini
seringkali lebih mudah digunakan ketimbang persamaan-persamaan
kinematika
atau
hukum-hukum
newton.
Prinsip konservasi/kekekalan energi pada kereta roller coaster di bawah ini,
jika gaya hambatan udara dan gesekan antara pemukaan diabaikan, maka
energi mekanik pada setiap titik pada lintasan gerak kereta selalu tetap.

Gambar: Jika hambatan udara dan gesekan antara permukaan di abaikan, maka
energi mekanik setiap titik yang dilalui kereta selalu tetap.
Jadi, jika seorang pemain sky bergerak dari ketinggian 80 m dengan
kecepatan awal nol, dan jika semua hambatan diabaikan maka setiap titik
dalam lintasan Energi mekanik bernilai tetap (EK + EP = tetap)

Contoh Soal

Sebuah mobil mainan 0.100 kg didorong oleh pegas yang dikompresi, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. Mobil mengikuti jalur yang naik 0.180 m di
atas titik awal. Pegas mengalami kompresi sejauh 4,00 cm dan memiliki gaya
konstan konstan 250,0 N/m. Dengan asumsi kerja yang dilakukan oleh
gesekan menjadi diabaikan (lintasan licin), tentukan (a) seberapa cepat mobil
sebelum mulai menaiki lereng dan (b) seberapa cepat mobil itu di bagian atas
lereng.
Jawab:
Gaya pegas dan gaya gravitasi merupakan gaya konservatif, maka kita boleh
menggunakan hubungan pada konsep hukum kekekalan energi yaitu:

(a) Untuk kasus ini, mobil masih di ketinggian yang sama, maka h1 = h2, v1 =
0, v2= ?, v2 menjadi kecepatan awal mobil untuk bergerak menuju bukit
setinggi 18 cm, x1 = 4 cm = 0,04 m, x2 = 0. sehingga hubungan di atas
menjadi,

jadi, mobil mulai bergerak dari lereng dengan kecepatan 2,0 m/s
(b) Untuk kasus ini, v1 = 2 m/s, h1 = 0, h2 = 18 cm = 0,18 m, v2 = ?, maka
persamaan di atas menjadi,
Cara 1:

Cara 2:
kecepatan mobil ketika tiba di puncak, dapat dihitung dengan

Materi Fisika Osilasi


Monday, September 7th, 2015 - Fisika
Materi Fisika Osilasi Salah satu materi Fisika khusus BAB Elastisitas
dikenal istilah osilasi. Osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu dari
suatu hasil pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi atau
getaran sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya
vibrasi merujuk pada jenis spesifik osilasi, yaitu osilasi mekanis. Osilasi tidak
hanya terjadi pada suatu sistem fisik, tapi bisa juga pada sistem biologi dan
bahkan dalam masyarakat.

Osilasi
Osilasi terbagi menjadi 2 yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi
harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak
harmonis sederhana. Untuk istilah dalam hasil pengukuran kelistrikan, osilasi
dapat disebut flicker atau gangguan yang mengubah bentuk gelombang
menjadi rusak/cacat.

Osilasi
Kalau benda bermassa di ujung pegas kita tarik sejauh A lalu kita lepas apa
yang terjadi? Benda tadi akan ditarik gaya pegas melewati x = 0 lalu menuju
ke A negatif, benda akan berbalik arah di x = -A dan kembali melewati x = 0
lalu ke x = A dan berbalik arah. Bila dasar yang digunakan untuk meletakkan
pegas dan massa adalah permukaan yang licin, maka massa akan bergerak
bolak-balik tanpa berhenti atau dapat dikatakan benda berosilasi. Jarak
sejauh A disebut sebagai amplitudo atau simpangan maksimum benda,titik x
= 0 disebut titik kesetimbangan, arah gerakan selalu melewati titik
kesetimbangan.
Hubungan Periode dengan Frekuensi
Waktu yang digunakan massa untuk melakukan satu osilasi disebut periode
diberi simbol T. Banyaknya osilasi tiap detik diberi nama frekuensi dengan
symbol. Hubungan antara periode dan frekuensi adalah:

Dengan demikian, adalah frekuensi osilasi. Satu kali osilasi adalah gerakan
dari titik awal melewati titik keseimbangan ke simpangan maksimum di ujung
lain dan kembali ke titik awal dengan melewati titik kesetimbangan. Sekarang
kita akan meninjau gaya yang bekerja pada benda bergerak karena
dipengaruhi oleh gaya pegas, bagaimana percepatan dan kecepatannya?
Bukankah menurut hokum Newton gaya akan menyebabkan benda
mengalami percepatan? Kita bisa menuliskan gaya yang bekerja pada massa
yang terikat pada pegas sebagai berikut:

Simpangan setiap saat atau posisi massa setiap saat yaitu x dapat dituliskan
sebagai fungsi berikut:

Grafik posisi, kecepatan dan percepatan massa di ujung pegas dapat dilihat
pada gambar grafik paling bawah, dengan adalah frekuensi sudut =2f, dan
adalah konstanta fase, A adalah amplitude atau simpangan maksimum.
Nilai adalah:

Hubungan Frekuensi dengan Frekuensi Sudut dalam Osilasi


Kaitan antara frekuensi dan frekuensi sudut adalah:

Fungsi dapat berupa fungsi cosinus atau sinus tergantung pada di mana
massa saat t = 0. Perhatikan gambar di bawah ini!

Keterangan Gambar di Atas: Pegas pada keadaan diam diberi gaya sesaat
sehingga tertekan sejauh x cm. Maka saat mulamula simpangan pegas
adalah 0, maka kita menggunakan fungsi Sinus. Jika keadaan awal pegas
kita tekan, kemudian kita lepaskan maka pada keadaan awal simpangannya x
cm, maka kita gunakan fungsi cosinus.
Contoh Soal Osilasi
Demikian penjelasan mengenai Materi Fisika Osilasi yang
dapar BelajarBagus.net bagikan kepada sahabat, semoga bermanfaat.

Pengertian Osilasi

Osilasi adalah gerak berulang-ulang, bolak-balik dari kiri ke kanan atau atas
ke bawah atau maju mundur pada selang waktu dan lintasan yang sama.

Osilasi terdiri atas dua, yaitu osilasi harmonik sederhana dan osilasi harmonik
teredam. Apa yang dimaksud dengan osilasi harmonik sederhana dan osilasi
harmonik teredam??

Osilasi harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik yang terjadi di sekitar titi
kesetimbangan. Mungkin kita akan sering menyebutnya dengan getaran.
Contoh dari osilasi harmonik sederhana adalah bandul yang diayunkan,
bandul tersebut akan bergerak seperti gambar di bawah :

Jika bandul bergerak dari A maka alur pergeraka bandul adalah A ke B ke C


ke B lalu balik ke posisi semula A, disebut 1 getaran.

Osilasi harmonik teredam adalah osilasi yang seiring berjalannya waktu akan
berhenti karena adanya redaman, seperti gaya gesek udara, gaya ayun yang
semakin kecil, dll.

Untuk rumus-rumus osilasi yang lebih lengkap silakan


Hukum Kekekalan Energi Mekanik

College Loan Consolidation Tuesday, February 24th, 2015 - Kelas XI


Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan EmA = EmB. Hal ini
berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan
antara energi kinetik dan energi potensial.
Advertisment
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya, sedangkan
energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut terlempar ke
atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil energi kinetiknya.
Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi potensial tertinggi dan
energi kinetik terendah.
Untuk lebih memahami energi kinetik perhatikan sebuah bola yang dilempar
ke atas. Kecepatan bola yang dilempar ke atas makin lama makin berkurang.
Makin tinggi kedudukan bola (energi potensial gravitasi makin besar), makin
kecil kecepatannya (energi kinetik bola makin kecil). Saat mencapai keadaan
tertinggi, bola akan diam. Hal ini berarti energi potensial gravitasinya

maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v = 0). Pada waktu bola mulai
jatuh, kecepatannya mulai bertambah (energi kinetiknya bertambah) dan
tingginya berkurang (energi potensial gravitasi berkurang). Berdasarkan
kejadian di atas, seolah terjadi semacam pertukaran energi antara energi
kinetik dan energi potensial gravitasi. Apakah hukum kekekalan energi
mekanik berlaku dalam hal ini?
Analisa Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi
potensialnya, sedangkan energi kinetiknya makin besar. Ketika benda
mencapai titik terendah, energi potensialnya terkecil dan energi kinetiknya
terbesar. Mengapa demikian?

Bola yang jatuh dari ketinggian h.


Perhatikan gambar diatas, ketika sebuah bola berada pada ketinggian h,
maka energi potensial di titik A adalah EpA = m g h, sedangkan energi
kinetiknya EkA =
Karena v = 0, maka EkA = 0. Jumlah antara energi potensial di titik A dan
energi kinetik di titik A sama dengan energi mekanik. Besarnya energi
mekanik adalah:
EmA =
EpA +
EkA
EmA =
mgh
+
0
EmA = mgh
Misalnya, dalam waktu t sekon bola jatuh sejauh h1 (titik B), sehingga jarak
bola dari tanah adalah h h1. Energi potensial bola di titik B adalah EpB =
mg(h h1). Dari titik A ke titik B ternyata energi potensialnya berkurang
sebesar m g h1. Sedangkan, energi kinetik saat bola di B adalah sebagai
berikut. Saat bola jatuh setinggi h1, bola bergerak berubah beraturan dengan
kecepatan awal nol.

Kecepatan benda tersebut adalah:

v = vo + g t

v = gt = g
Jadi, energi kinetik bola di titik B adalah:

EkB =

EkB =

EkB =
EkB = mgh1
Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h 1 (di
titik B) adalah sebagai berikut.
EmB =
EkB +
EpB
EmB =
mgh1 +
(mgh

mgh1)
EmB = mgh
Jadi, energi mekanik di titik B adalah EmB = mgh
Berdasarkan perhitungan menunjukkan energi mekanik di titik A besarnya
sama dengan energi mekanik di titik B (EmA = EmB). Jadi, dapat disimpulkan
bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi
adalah tetap.
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetik
adalah EpA + EkA, sedangkan pada saat kedudukan di B jumlah energi
potensial dan energi kinetik adalah EpB + EkB, maka : EpA + EkA = EpB +
EkB atau Ep + Ek = tetap. Inilah yang dinamakan Hukum kekekalan energi
mekanik.

(vo = 0)

Anda mungkin juga menyukai