PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan
oleh
negara
untuk
membiayai
pengeluaran
rutin
maupun
pengeluaran
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya meningkatnya tingkat inflasi
dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar) yang mengalami
penurunan. Sebagai akibatnya perusahaan harus mengeluarkan biaya usaha yang
besar untuk membiayai kegiatan usahanya, tetapi dengan pengeluaran yang besar
tersebut, perusahaan tidak mendapatkan penghasilan yang sebanding dengan biaya
yang dikeluarkannya. Hal ini akan lebih terasa pada perusahaan yang mempunyai
pinjaman atau hutang berupa dollar dalam jumlah yang besar, perusahaan yang
tergantung pada barang impor atau perusahaan yang masih tergantung pada pihak
asing.
Dalam keadaan seperti ini, maka manajer perusahaan harus dapat
menentukan keputusan serta tujuan dari perusahaan yang dipimpin atau
dikendalikannya. Tugas manajer perusahaan adalah mengambil keputusan yang
didasarkan pada keterpaduan antara fungsi bisnis yang meliputi bidang
pemasaran, produksi, keuangan sumber daya manusia, penelitian serta
pengembangan,
dan
fungsi
manajerial
yang
meliputi
perencanaan,
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Manajemen Strategi dan Perencanaan Strategis
Perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan)
dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi
(program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program), dan operasi (tindakan)
yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Perencanaan strategis dalam organisasi merupakan salah satu aspek dari
materi manajemen strategis yang selalu diperlukan oleh setiap organisasi. Setiap
perubahan lingkungan yang terjadi memerlukan respons strategis, baik dalam
perencanaan, pelaksanakan, maupun evaluasi.
Dari sebutan semula perencanaan perusahaan, berkembang menjadi
strategi perusahaan, perencanaan strategis, kebijakan bisnis, dan akhirnya menjadi
manajemen strategis, yang berisi bagaimana pimpinan puncak suatu organisasi
menanggapi perubahan lingkungan yang sangat kompleks dan dinamis tersebut.
Agar dapat mencapai tujuan, setiap perusahaan melakukan dua fungsi
pokok, yaitu:
a) Fungsi bisnis yang meliputi bidang pemasaran, produksi, keuangan,
sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, dan sebagainya.
b) Fungsi Manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan.
Tugas manajer perusahaan adalah mengambil keputusan yang didasarkan pada
keterpaduan antara kedua fungsi tersebut sehingga mencapai keterpaduan di
tingkat atas. Menurut Glueck dan Jauch (1980) seperti yang dikutip oleh Martani
Husaeni (1989), yang mengarah kepada perkembangan suatu strategi yang efektif
untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Studi tentang manajemen strategi menekankan pada pemantauan dan evaluasi
kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan lingkungan, di samping
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan.
keperluan
lainnya.
Oleh
karena
itu,
investor
harus
betul-betul
kebijakan
pemerintah
dalam
bidang
perpajakan (Tax
memperoleh
Lumbantoruan,1996).
laba
dan
likuiditas
yang
diharapkan
(Sophar
dengan
pajak
merupakan tindakan
konsekuensi
potensi
legal
pajak, pajak
pengendalian
yang
dapat
untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak
merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada
pemegang saham maupun diinvestasikan kembali.
Dalam buku Mohammad Zain (2006 : 67) pengertian perencanaan pajak
adalah sebagai berikut: Perencanaan pajak merupakan tindakan penstrukturan
yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada
pengendalian setiap transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Tujuannya adalah
bagaimana pengendalian tersebut dapat mengefisienkan jumlah pajak yang akan
di transfer ke pemerintah, melalui apa yang disebut sebagai penghindaran pajak
(tax avoidance) dan bukan penyeludupan pajak (tax evasion) yang merupakan
tindak pidana fiskal yang tidak akan di toleransi. Walaupun kedua cara tersebut
kedengarannya mempunyai konotasi yang sama sebagai tindak kriminal, namun
suatu hal yang jelas berbeda disini bahwa penghindaran pajak adalah perbuatan
legal yang masih dalam ruang lingkup pemajakan dan tidak melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, sedang penyeludupan pajak jelas-jelas
merupakan perbuatan illegal yang melanggar ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan
Perencanaan perpajakan umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan
apakah suatu transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau fenomena tersebut
terkena pajak, apakah dapat diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah
pajaknya, selanjutnya apakah pembayaran pajak dimaksud dapat ditunda
pembayarannya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setip wajib pajak akan
membuat rencana pengenaan pajak atas setiap tindakan secara seksama. Dengan
Apakah
Kapan
Bagaimana, dan
Dengan siapa dilakukan transaksi, operasi, dan hubungan dagang yang
memungkinkan tercapainya beban pajak pada tax events yang serendah
mungkin dan sejalan dengan tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan berbagai
cara baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang
melanggar peraturan perpajakan (unlawful). Ukuran yang digunakan dalam
mengukur kepatuhan perpajakan wajib pajak, adalah:
a. Tax saving, yaitu upaya wajib pajak mengelakkan hutang pajaknya dengan
jalan menahan diri untuk tidak membeli produkproduk yang ada pajak
pertambahan nilainya atau dengan sengaja mengurangi jam kerja atau
pekerjaan yang dapat dilakukannya sehingga penghasilannya menjadi kecil
dan dengan demikian terhindar dari pengenaan pajak penghasilan yang besar.
b. Tax avoidance, yaitu upaya wajib pajak untuk tidak melakukan perbuatan
yang dikenakan pajak atau upaya-upaya yang masih dalam kerangka ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan untuk memperkecil jumlah pajak
yang terhutang.
c. Tax evasion, yaitu upaya wajib pajak dengan penghindaran pajak terhutang
secara illegal dengan cara menyembunyikan keadaan yang sebenarnya.
(1)
a)
perpajakan
sistem
selalu
dipisahkan
perbuatan, maupun peristiwa. Basis perhitungan pajak adalah objek pajak. Maka
untuk mengoptimalkan alokasi sumber dana, manajemen akan merencanakan
pembayaran pajak yang tidak lebih bayar (karena dapat mengurangi optimalisasi
alokasi sumber daya) dan tidak kurang (supaya tidak membayar sanksi
administrasi yang merupakan pemborosan dana).
formal, tetapi kalau ternyata substansi menunjukkan lain atau motivasi rekayasa
tidak sesuai dengan jiwa dari ketentuan perpajakan, fiskus dapat menganggap
bahwa wajib pajak kurang patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Apabila terjadi perbedaan interpretasi fakta perpajakan, lembaga peradilan pajak
yang akan memutuskan.
Setidak-tidaknya terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam suatu
perencanaan pajak (tax planning) :
a) Tidak melanggar kewajiban dan ketentuan perpajakan. Bila suatu
perencanaan pajak ingin
dipaksakan
dengan melanggar
ketentuan
Setelah
tahap
perencanaan,
maka
langkah
selanjutnya
adalah
Untuk mencapai tujuan manajemen pajak ada dua hal yang perlu dikuasai
dan dilaksanakan, yaitu :
a)
b)
dan benar, hal tersebut akan memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan yang
diantaranya, adalah:
a. Penghematan kas keluar, pajak dianggap sebagai unsur biaya yang
dapat diminimalisasi dalam proses operasional perusahaan.
b. Mengatur aliran kas, dengan tax planning yang dikelola secara
cermat, perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih
akurat,
mengestimasi
kebutuhan
kas
terhadap
pajak
dan
b)
c)
d)
e)
2.
Bagaimana prosedurnya
umum
motivasi
dilakukannya
perencanaan
pajak
adalah
memaksimalkan laba setelah pajak karena pajak itu ikut mempengaruhi dalam
pengembalian keputusan atas suatu tindakan dalam operasi perusahaan untuk
melakukan investasi dengan cara menganalisis secara cermat dan memanfaatkan
peluang atau kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja dibuat
oleh pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda atas objek yang
secara ekonomi hakikatnya sama (karena pemerintah mempunyai tujuan lain
tertentu) dengan memanfaatkan:
1. Perbedaan tarif pajak (Tax Rates)
2. Perbedaan perlakuan atas objek pajak sebagai dasar pengenaan
pajak (Tax Base)
3. Loopholes (celah) , Shelters ( berlindung) dan Havens
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Manajemen strategi menekankan pada pemantauan dan evaluasi
kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan lingkungan, di samping
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan.
Risiko yang mungkin timbul karena investasi, yaitu risiko penghasilan,
risiko modal, risiko keuangan, risiko inflasi, risiko atas keputusan yang dapat
diubah serta risiko politik. Sedangkan pengaruh pajak atas perusahaan adalah
pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau
diinvestasikan kembali oleh perusahaan. dalam praktik bisnis, umumnya
pengusaha mengindentikan pembayaran pajak sebagai beban sehingga akan
berusaha untuk meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba
Manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan
dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.
Ada 3 (tiga) unsur perpajakan yang memotivasi dilakukannya perencanaan
pajak:kebijakan
perpajakan.
perpajakan,
undang-undang
perpajakan
dan
administrasi
3.2 Saran
a. Dengan adanya kebijakan Tax Planning pada perusahaan yang
dilaksanakan dengan tepat maka akan memberikan keuntungan
karena adanya penghematan pajak.
b. Perusahaan harus lebih memahami ketentuan peraturan perpajakan
yang berlaku serta harus selalu mengikuti perkembagan perubahan
peraturan perpajakan yang terbaru sehingga manajemen dapat
memahami dan melaksanakan peraturan perpajakan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA