Anda di halaman 1dari 44

BY SARJU WINARDI

DEPT. OF GEOLOGICAL ENG


GADJAH MADA UNIVERSITY

CONTENTS















Undisturbed reservoir vs invasion


Petrophysical properties
HC identification
Archie experiment
Evaluation procedures
Environmental correction
Temperature calculation
Rw & Rmf calculation
m (cementation exponent) calculation
Multimineral identification
Shale volume calculation
Porosity calculation
Fluid saturation calculation
Moveable oil calculation

THE UNDISTURBED RESERVOIR


Matrix batuan bisa tersusun oleh:
- butiran pasir
- butiran calcite
- butiran dolomite
- atau campuran ketiga-tiganya.
Diantara butiran butiran terdapat poripori yg dapat terisi oleh : air,
minyak dan/ atau gas.
Air membentuk film tipis yang menyelimuti butiran batuan dan
menempati celah celah yang paling sempit.
Air tadi membentuk jalur yang tak putus-putus, meskipun sangat
berliku-liku menembus struktur batuan.
Oil menempati ruang pori yang lebih besar. Kalau ada gas, ia akan
menempati pori yang paling besar.

Undisturbed Reservoir

INVASION PROFILE

Invasion picture on the resistivity logs


Depth of investigations:
-LL8 - 1 ft ~ Rxo
-ILM - 2 ft
-ILD - 5 ft ~ Rt
Dapat disimpulkan bahwa:
Sands water bearing
Lumpurnya tawar sebab
LL8 >> ILD dalam reservoir.
Invasi-nya dangkal karena
ILM~ILD
Shales tidak punya perme
abilitas karena ketiga kurva
bertumpukan jadi satu.

Invasion Profiles
Notes:
1.
Rxo > Rt
2.
Dalam formasi
yang porositasnya
tinggi dan Sh-nya
tinggi pula akan
timbul annulus
(hanya berumur
beberapa hari
saja)

Petrophysical Properties
 Parameter parameter batuan

yang penting dalam

analisa log adalah:


 Porositas (, %)
 Kadar air / Water saturation (Sw, %))
 Permeabilitas (K, mD)
 Dua

yang pertama menentukan: jumlah oil atau


gas dalam reservoir.

 Yang

terakhir menentukan: Laju produksi


hydrocarbon.

Indikasi HC dalam Reservoir


 Keberadaan HC dalam ruang pori-pori diketahui dengan

mengukur tahanan-jenis listrik /electrical resistivity formasi.

Asumsi:
 Matrix batuan tidak menghantarkan arus listrik.
 Ini berarti hantaran listrik sepenuhnya dilakukan
 melalui air dalam pori-pori.
 Ini dimungkinkan karena air tadi mengandung NaCl.
 Jadi: Batuan yang mengandung air punya high
conductivity (atau low resistivity).
1
Note:
conductivity = -------------------------resistivity

Migrated oil or gas menggusur sebagian air dari


ruang pori-pori.
Maka volume air sebagai penghantar listrik berkurang.
Arus listrik sekarang mengalir melalui jalan yang lebih
berliku-liku, akibatnya :
Tahanan-jenis listrik (resistivity) bertambah.
Prinsip Pengukuran Logging :
- Kita ukur resistivitas sebuah reservoir - R1
Lalu diukur resistivitas reservoir lain yang diketahui
mengandung air - R2.
Bila R1 lebih besar dibanding R2,
maka dapat disimpulkan: Ada HC dalam reservoir R1.

Archie Experiment (1942)

Rumus Archie yang disederhanakan:


Rumus Archie dapat ditulis sbb:
F x Rw
Ro
n
Sw = ---------- = ----Rt
Rt
Jika n = 2,
Ro
Sw = -------Rt
Rumus ini dapat dipakai bila kita punya zona yang
sudah diketahui mengandung air (water bearing), tanpa
perlu data porositas.

Formation Resistivity Factor


Untuk harga-harga porositas yang biasa ditemui dalam
logging, formation factor dihitung sbb:
1
Pada limestone: F = ------2
0.81
0.62
Pada sandstone: F = ---------- or F = --------2
2.15
dimana:
Constanta a = 1 atau 0.81 atau 0.62
dinamakan cementation factor.

Prosedur Evaluasi Formasi




Formation Evaluation dapat dilakukan memakai 3 log:


Log yang menunjukkan permeable zones
Log Resistivitas dari pada uninvaded zones
Log Porositas dari pada zona zona diatas.

Log yang menunjukkan Permeable zones adalah:



Spontaneous Potential atau Gamma Ray
 Log Resistivitas:

Deep Induction atau Deep Laterolog
 Log Porositas:

Density, Neutron atau Sonic


Environmental Correction

Temperature Calculation
1. PERHITUNGAN SUHU FORMASI
D x (BHT-Ts)
Tf =

+ Ts
Td

Tf
D
Td
Ts

: suhu formasi (o F)
: kedalaman formasi yang diukur
: kedalaman total
: suhu permukaan (o F)

Rw & Rmf Calculation


2. PERHITUNGAN Rmf
Ts + 6.77
Rmf =

x R1
Tf + 6.77

Rmf : tahanan jenis mud filtrat pada kedalaman tertentu (ohmm)


Ts : suhu permukaan (o F)
Tf : suhu formasi (o F)
R1 : Rmf di permukaan dilihat pada log header
3. PERHITUNGAN Rw
R2
Sp = - K x log
Rw
K = 60 + 0.133 x Tf
Sp
: harga log SP
K : konstanta
R2 : Rmf pada kedalaman tertentu
Rw
: tahanan jenis air formasi (ohmmeter)

Resistivity of NaCl Solutions

0.16 Ohm-m

0.052 Ohm-m

25C

120C
Chart Gen-9

Resistivity of Formation Water: Rw


Rw depends on the water
salinity and the
temperature.
Even if water salinity is
know, temperature can be
an issue.
Temperature sensors in the tool
string measure the mud
temperature or the temperature
inside the tool (slightly warmer
than the mud temperature).
Formation temperature is
usually higher than mud
temperature.

Metode Menghitung Rw
Rw dari SP, SP= -K log (Rmfe/Rwe); K=61+0.13 TF
 X-plot phi vs Res, Hingle Plot, Picket Plot
 Metode Rasio, Rw = (Rt/Rxo).Rmf
 Rw(a) = Rt/F
 Rw dari EPT, Rw <= (Phi-EPT)^2 . Rt
 Sumber lain:


 Katalog
 Well testing

m calculation
Variasi harga m dan n sangat besar.
Table 6-1 disusun untuk lapangan-lapangan di Amerika dari
data core.
Untuk formasi sandstone:
m bervariasi dari 1.5 sampai 2.0
n bervariasi dari 1.3 sampai 2.2
variasinya cukup besar meskipun harga rata-ratanya
sekitar 2
Harga cementation exponent m sangat dipengaruhi oleh
bentuk butiran (grain shape):

m is often determined from core


for certain formations, but can
vary with silt or clay content, or
may not be linear with porosity.
Shell variable m:
m = 1.87 + 0.019 / Total Porosity
Raiga Clemenceau suggested that m must
be related to permeability (K):
m = 1.28 + 2 / (logK + 2)
Another variable m formula is from the
famous Humble data set, but forcing a=1:
m = 2.05 - Total Porosity

Ro/Rw (log scale)

Cementation exponent: m

Slope = -m

a
0.01

(log scale)

1.0

Hubungan antara m dengan permeability dan porosity


telah diusulkan sbb:
- m = 1.28 + 2/(log k + 2)
- m = 2.05 -
tapi faktor yang menentukan adalah kandungan clay.
Umumnya saturation exponent n dianggap mempunyai harga yang sama dengan m.
Dalam carbonates, harga m berkaitan langsung dengan
besarnya bagian ruang pori-pori yang berbentuk
vugular.

m pada carbonate
1.

Untuk porositas vugular + fossilmoldic (Nugent, 1984) :


2(logs)
m --------------log t

2.

Untuk porositas vugular + oomoldic (Nurmi, 1984):


2(m)

m ---------------,
log t

3.

m = t vug ,

vug= 2(t s)

Untuk porositas fracture (Rasmus, 1983):


Log [s3 + s2 (1 t) + (t-s)]
m = -----------------------------------------Log t

Water Saturation : n
n is saturation dependent
in fresh water, the error
due to variation on n
decreases at higher
saturations.
n measurements can be
made on core, but they are
difficult and expensive.
n may also be saturation
equation dependent.

MULTIMINERAL IDENTIFICATION
Volume mineral-mineral dapat ditentukan dengan log
density, neutron, sonic dan spectral gamma ray.
Mineral-mineral yang penting adalah :
sandstone, limestone, dolomite (dan anhydrite).
Komponen-komponen yang mengganggu adalah shale
dan mineral-mineral yang lebih jarang ditemui: gypsum,
salt, polyhalite dan sulfur.

THE M-N PLOT


Tiga kurva porositas dikombinasi sedemikian hingga :
- pengaruh perubahan porositas dihilangkan
- pengaruh variasi batuan di- maximal-kan
Besaran M dan N dirumuskan sbb:
M = 0.01 (tf - t )/(
b - f )
N = (
Nf - N )/(
b - f )
dimana:
t [sec/ft], b [gr/cc] dan N [fractional] harga log
sonic, density dan neutron, dan
tf f Nf adalah harga-harga untuk cairan dalam pori:
189, 1.0, 1.0
untuk fresh mud
185, 1.1, 1.0
untuk salt mud

THE MID PLOT


Plot MID (matrix identification) memakai log-log yang
sama seperti yang dipakai oleh plot M-N.
Plot ini dilakukan berdasarkan pada:
- apparent matrix density (
ma)a dan
- apparent matrix travel time (t ma)a
untuk setiap level yang diselidiki.

Untuk menentukan (
ma)a dipakai fig 6-8 dimana telah
ditarik garis-garis yang punya harga (
ma)a konstan.
Data b dan N dipakai sebagai input.
Untuk menentukan (t ma)a dipakai chart yang diperlihatkan pada fig 6-9.
Harga-harga (
ma)a dan (t ma)a lalu dimasukkan kedalam
chart fig 6-7.
Contoh: titik B adalah campuran dolomite-calcite.

THE LITHO-DENSITY-NEUTRON METHOD


Inilah metode yang paling mutakhir dimana input yang
dipakai adalah RHOB,NPHI dan PEF.
Dalam metoda ini dilakukan crossplot antara
apparent matrix density (
ma)a versus
apparent volumetric absorption index (Uma)a
Lihat fig 6-10.

Volumetric absorption index suatu formasi:


U = Pe(
b + 0.1883)/1.0704

(6.10)

Harga index suatu campuran mineral-mineral adalah


penjumlahan index masing masing mineral secara
linear.
Untuk suatu formasi dengan porosity :
U=
. Uf + (1- )Uma
(6.11)
dimana :
Uf - the absorption index for pore fluid
Uma - the absorption index for the matrix

Untuk suatu formasi yang matrix-nya belum diketahui,


kita susun ulang eq. (6.11) dalam bentuk sbb:
(Uma)a = (U - Uf. ) / (1- )
(6.12)
Prosedur:
- masukkan b dan N dalam fig 6-8 untuk mendapatkan (
ma)a dan ta (apparent total porosity).
- masukkan Pe, b dan ta dalam fig 6-11 untuk
mendapatkan (Uma)a
- akhirnya masukkan (
ma)a dan (Uma)a dalam
fig 6-10 dimana prosentase limestone,dolomite
dan sandstone bisa dibaca.

Shale Volume Calculation


4. PERHITUNGAN VOLUME SHALE
V- shale = 0.083 (22.37 x IGR - 1)
GRlog - GRmin
I GR =
GRmax - GRmin
V-shale : volume serpih
GRlog : harga GR dari log
GRmax : harga GR maksimum
GRmin : harga GR minimum

Porosity calculation
5. PERHITUNGAN POROSITAS
a. D (Porositas dari log Densitas)
ma - b
D=
ma - f
D : porositas
ma : densitas matriks
b : densitas bulk (batuan), dari log
f : densitas fluida
b. N (Porositas dari log Neutron)
N untuk LS langsung dibaca dari log,
untuk litologi lain;
N = Nlog + 4 %

Sonic porosity transform:


1. Dengan memakai Willie Time Average (WTA):
DTlog DTma
1
S = -------------------- x ------DTfl - Dtma
Cp
dimana:
S = porositas sonic
DTma = transit time dalam 100% matrix.
DTlog = transit time terbaca dari log.
DTfl= transit time dalam 100% fluida
Cp=compaction factor:
Cp=1 dalam hard formation
Cp=DTsh/100 dalam unconsolidated formation

Persamaan Raymer Hunt Gardner (RHG):


Porositas sonic dihitung dengan rumus ini tidak memer lukan Cp dan lebih mendekati harga core porosity serta
porositas density-neutron dibanding dengan yang dihi tung dengan WTA.
Persamaan RHG adalah sbb:
S = c x (DTlog-DTma)/DTlog
Dimana
c=0.67
c=0.60 dalam gas saturated reservoir rock

Hydrocarbons:
Secara umum dianggap bahwa hydrocarbons tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga
transit time.
Fractures/Vugs:
Log Sonic tidak melihat fractures dan vugs, karena hanya membaca primary porosity yang lebih kecil dari total
Porosity (
T)
Beda porositas total dengan porositas sonic S adalah
secondary porosity.
Secondary Porosity Index
SPI = (
T - S)/ T

7. KOREKSI PERHITUNGAN
a. koreksi Densitas
Dcorr = D - ( Dclay . V shale)
Dcorr : Porositas-Densitas terkoreksi
D : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log densitas
Dclay : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log densitas untuk zona clay
terdekat
V shale : volume serpih
b. koreksi Neutron
Ncorr = N - Nclay . V shale)
Ncorr : Porositas-Neutron terkoreksi
N : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log neutron
Nclay : harga porositas hasil perhitu-ngan dari log neutron untuk zona clay
terdekat
V shale : volume serpih

c. Porositas Gabungan
i =

(7. Dcorr + 2. Ncorr)


9

i : porositas gabungan
Dcorr : Porositas-Densitas terkoreksi
Ncorr : Porositas-Neutron terkoreksi

Calculation of Sw
6. PERHITUNGAN Sw
a. Persamaan Archie
F = Ro / Rw
F = a / m
F : Formation volume factor
Ro : tahanan jenis formasi yang hanya berisi air (ohmm)
Rw : tahanan jenis air formasi (ohmm)
a : konstanta sementasi (ss : 0.81 ; ls : 1.0)
m : eksponen sementasi (2)

Water Saturation = Fraction of porosity

Vw
Porosity,
Vo

Sw = Vw /
So = Vo /

b. Resistivity Index
I = Rt /Ro
I = 1 / Sw2
I : Resistivity Index
Rt
: tahanan jenis formasi yang berisi oil dan air (ohmm)
Ro
: tahanan jenis formasi yang hanya berisi air (ohmm)
Sw
: saturasi (kejenuhan) air (%)
a. Saturasi Air (Sw)
 sandstone
Sw = (0.9 / ) . Rw/Rt
 limestone
Sw = (1 / ) . Rw/Rt

Model-model Interpretasi Shaly Sand


Beberapa metode interpretasi shaly sand secara
historis:
- The automatic compensation method (1950)
Log induction dan porositas sonic dipakai langsung
dalam rumus Archie. Disini dipakai compensating
effects.
Metode ini paling cocok dalam pasir berporositas medium sampai tinggi yang mengandung dispersed
clay.

- The dispersed model (1960) memakai porositas sonic


dan porositas densitas.
Dalam pasir yang mengandung dispersed clay ,
sonic mengukur porositas total, sedangkan density
mengukur effective porosity.
Perbedaannya mengindikasikan tingkat shaliness.
Methode ini cocok untuk pasir yang mengandung
authigenic clay, tapi juga baik untuk yang mengandung laminated clay.

- The Simandoux model (1970) memakai log log


density dan neutron.
Banyaknya shale ditentukan dengan beberapa
clay indicators.
Methode ini cocok untuk dispersed dan laminated
shale.
- Methode-metode yang memakai CEC untuk melaku
kan transformasi ke model shaly sand.
Ada dua versi:
Waxman-Smith dan Dual Water models.
Model-model ini memerlukan harga CEC atau Qv

CATION EXCHANGE CAPACITY (CEC)

Akibat adanya substitusi ion didalam clay, lempengan


lempengan kristal clay bermuatan negatif.
Ion-ion Na+ datang pada permukaan lempengan lem pengan untuk menetralkan muatan negatif tadi.
Ketika clays melakukan kontak dengan larutan garam,
cation-cation Na+ mengambang dekat dengan permu
kaan clay.
Jumlah cation Na+ dalam 1 gram clay disebut CEC Cation Exchange Capacity.
Satuannya adalah milliequivalents tiap gram clay kering.
(1 milliequivalent = 6 x 1020 atoms).

CEC dapat dinyatakan dalam :


milliequivalent tiap satuan volume fluid dalam ruang
pori-pori, Q:
Q = CEC. (1- )/ meq/cc.
dimana :
- adalah porositas clay
- adalah densitas clay kering dalam gr/cc

Model Waxman-Smits (W-S)


Daya hantar yg ditimbulkan oleh cation dan
daya hantar yg ditimbulkan oleh garam sodium chlorite
diasumsikan bekerja sendiri sendiri dalam ruang pori
dan membentuk dua jalan yang sejajar.
Dalam 100% water saturation, conductivitas effectif :
Cwe = Cw + BQ
(7.8)
dimana:
Cw - adalah conductivitas free water [mho/m]
B - specific counterion conductivity,
[mho/m per meq/cc]
Q - volumetric CEC [ meq/cc].
BQ- counterion conductivity [mho/m]

Dalam reservoir yang mengandung h/c, hydrocarbons


memasuki ruang pori-pori dan menggusur free water.
Counterions lebih terkonsentrasikan dalam air yang
tersisa; dan conductivitas efektif air menjadi:
Cwe = Cw + BQ/Swt
(7.9)
Kita masukkan persamaan diatas ke rumus Archie:
Ct = (Swt . t )2 (Cw + BQ/Swt)
Ct, t, dan Cw didapatkan dari data log.
Untuk menghitung Swt kita perlu harga B dan Q , yang
belum bisa didapat dari log ketika WS mengetengahkan
idee-nya.

Model Dual-Water (D-W)


Model D-W menganggap bahwa:
- konduktivitas counterion BQ bekerja terbatas
dalam bound water dimana counterion tadi
berada.
- konduktivitas elektrolit Cw bekerja terbatas dalam free water.
Jadi ada campuran dua jenis air:
- bound water dengan konduktivitas Cb yang
menempati sebagian ruang pori sebesar Sb,
- free water dengan konduktivitas Cw yang
menempati ruang yang tersisa sebesar (1-Sb).
Bila Sw=100% , konduktivitas air efektif adalah:
Cwe = Cw(1-Sb) + Cb. Sb

(7.11)

Dalam reservoir yang mengandung h/c,hydrocarbons


menggusur free water:
Cwe = Cw(1 - Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt

(7.12)

Konduktivitas pasir yang mengandung h/c menjadi:


Ct = (Swt. t)2 [Cw(1-Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt]

(7.13)

Yang menjadi persoalan sekarang adalah penentuan


Sb dan Cb.

Konduktivitas bound water adalah konduktivitas


counterion dibagi oleh volume bound water Sb:
Cb = BQ/WQ = B/W

(7.14)

Dengan memakai persamaan terakhir ini, konduktivitas


pasir menjadi :
Ct = (Swt . t)2 [Cw(1 - WQ/Swt) + BQ/Swt]

(7.15)

Inilah persamaan untuk menghitung water saturation dalam metode Dual Water.

Bila dipakai harga B, m and n yang sama


dalam persamaan W-S dan D-W, maka harga
water saturation yang dihitung dengan D-W
akan 10% lebih tinggi dibanding dengan hasil W-S
(DW lebih pessimistic dibanding WS)
Bila dipakai harga m lebih tinggi dalam W-S
(misalnya 2 diganti 2.2 ) maka kedua harga saturasi
akan berdekatan kembali.

Water Saturation : Archie equation - variations


2

m
1.4

1 Vcl
e 2 n
=
+
Sw

Rt
R
aRw
cl

Nigeria Equation

1Vcl
1 Vcl 2
e 2
=
+
Sw
Rt Rcl
Rw

Indonesia Equation

Waxman-Smits Equation

Dual Water Equation

1 Sw
BQ S
= * + v* w
Rt F Rw
F
Ct =

tm S wtn
a

S
Cw + wb (C wb C w )
S wt

The CCD model

1.93m'Qv

Ct = m (1 0.28Qv )m' Cw +
n
0.7Sw

1+
Cw

1/ 2

m' = 1.79+ 0.27Qv


(
)

Clavier, Coats, Dumanoir

m'
+
1
.
3

Qv

The SGS model


= Swn

w +

1.93 m T QV
m
+

QV
0
T
1+0.7 T Sw-n /w

T =1+0.0414 T-22
m =1.62+1.37 QV

1/2

1-

Sen, P.N.; Goode, P.A.; and Sibbit, A.M.: Electrical conduction in clay bearing sandstones at low and high
salinities, Journal of Applied Physics 63 no.10 (15 May 1988), pp 4832-4840.
Sen, P.N.; Goode, P.A.:Influence of temperature on electrical conductivity in shaly sands, Geophysics 57 no. 1
(January 1992) pp 89-96.
Sen, P.N.; Goode, P.A.: Shaly sand conductivity at low and high salinities, presented at the 29th annual logging
symposium of the SPWLA (June 1988) paper F.

Movable Oil Calculation


Invasi tidak hanya mendatangkan problem tapi juga
memberi:
Informasi tentang producibility of HC yaitu
kemampuan reservoir untuk memproduksikan h/c.
Disini dibandingkan Sw dengan Sxo,
dimana Sxo adalah kadar air didalam flushed zone:
F . Rmf
Sxo = ------------Rxo
Sxo > Sw
Movable oil saturation adalah :

(Sxo-Sw)

Kelemahan komputasi Sxo


Komputasi Sxo memakai measured Rmf serta logged Rxo
dapat dipakai hanya pada salt-mud condition.
Pada fresh mud condition harga Sxo terlalu besar.
Dalam sumur yang dibor dengan fresh mud kita ketahui
bahwa Rmf>>Rw.
Karena tidak semua air formasi digusur oleh mud
filtrate, maka harga Rmf terlalu tinggi.
Harga error-nya besar bila oil-nya heavy dan Shr-nya
tinggi.
Bila invasi-nya dangkal, Rxo terlalu rendah karena
terpengaruh oleh air formasi.
Jadi kalau sumur dibor dengan fresh mud, Sxo lebih baik
dihitung dengan memakai data data log electromagnetic
propagation.

Anda mungkin juga menyukai