Kanker Payudara
Kanker Payudara
yaitu suatu kelompok penyakit yang dikarakterisasi oleh pertumbuhan sel tidak terkendali,
invasi jaringan lokal, dan metastasis jauh. Kanker payudara timbul dari pertumbuhan tak
terkendali sel epitel kelenjar mammary sehingga disebut sebagai karsinoma.
PATOFISIOLOGI
Kanker payudara, seperti penyakit kanker lainnya, terjadi karena proses pembelahan
sel yang tidak terkendali akibat terjadinya mutasi gen-gen tertentu yang meregulasi
mekanisme pembelahan dan pertumbuhan sel. Diawali dengan transformasi sel epitel
payudara dari normal menjadi hiperplasia, diikuti dengan kemunculan atipia kemudian
menjadi malignan. Sel-sel malignan terus berkembang dari karsinoma non-invasif menjadi
karsinoma invasif kemudian menjadi sel yang potensial untuk bermetastasis.
Berdasarkan keganasan, kanker payudara dibagi menjadi dua jenis yaitu invasif dan
non-invasif. Masing-masing jenis dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan tipe sel
kankernya yaitu Lobular dan Ductal.
Kanker payudara non invasiv (Carcinoma in situ)
Sel-sel epitel malignan berproliferasi dan menumpuk pada lobul (kelenjar susu) atau
duktus (saluran susu), tetapi sel-sel ini tidak memiliki perubahan genetik yang cukup untuk
menembus membran basal. Dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Ductal carcinoma
insitu (DCIS) dan Lobular carcinoma insitu (DCIS)
Kanker payudara invasiv (Carcinoma invasive / Infiltrating carcinoma)
Karsinoma invasif berpenetrasi melewati membran basal menuju ke jaringan stroma
payudara. Di bagian ini, sel-sel malignan berpotensi untuk menginvasi pembuluh-pembuluh
sehingga mampu mencapai nodus-nodus limfe dan jaringan yang lebih jauh. Dibedakan
menjadi 5 jenis, yaitu:
1.
2.
3.
Medullary Carcinoma
4.
5.
Tubular Carcinoma
6.
7.
Metaplastic Carcinoma
FAKTOR RESIKO
1. Faktor Usia
2. Faktor Endokrin
Kebanyakan berhubungan dengan durasi menstruasi selama hidup. Yang dapat meningkatkan
faktor resiko terkena kanker payudara diantaranya:
Pola makan yang cenderung tinggi lemak (misalnya daging, mengandung derivat
amin heterosiklik, yang beberapa diantaranya karsinogen) dan kurang serat serta
mikronutrien (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian).
Mengkonsumsi alkohol.
1.
Terdapat ruam-ruam pada kulit di sekitar payudara, areola atau puting terlihat
bersisik, memerah dan membengkak.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Selanjutnya, jika ditemukan ada kelainan atau kecurigaan dari serangkaian deteksi dini di
atas, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis pasti.
Diagnosis Lanjutan
1. Ultrasound
Yaitu menggunakan gelombang suara yang diarahkan pada jaringan payudara. Hasilnya
diterima oleh komputer dan diinterpretasikan dalam bentuk gambar. Ultrasound dapat
memperlihatkan adanya padatan (benjolan), kista atau campuran keduanya. Kista tidak selalu
menunjukkan terjadi kanker, namun padatan (benjolan) kemungkinan kanker.
2. MRI
Dapat memperlihatkan perbedaan antara jaringan yang normal dan jaringan yang tidak
normal. Jika terdapat benjolan yang dapat teraba, atau adanya ketidaknormalan
dari imaging (Mammography, Ultrasound, atau MRI) maka dilakukan:
3. Biopsi
Untuk menentukan adanya sel kanker dan tipe sel kanker tersebut, dan status hormone
reseptor (ER/PR) dan status gen HER2 (human epidermal growth factor receptor-2). Biospi
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu biopsi jarum dan biopsi eksesional (dengan
pembedahan).
STADIUM
UICC (International Union Against Cancer dari WHO) atau AJCC (American Joint
Committee On Cancer) merekomendasikan klasifikasi stadium kanker berdasarkan sistem
TNM.
T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau
pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau
ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :
N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
2.
3.
4.
digunakan sebagai booster dengan dosis 10-16 Gy dengan 2 Gy/fraksi. Metodenya ada dua
yaitu Intracavitary brachytherapy (dengan menggunakan balon berisi radioaktif yang
ditanam dalam jaringan payudara) dan Interstitial brachytherapy(menggunakan kateter yang
diberikan pelet radioaktif).
c. Pola hidup yang sehat
Mengurangi lemak.
Mengurangi terlalu banyak makanan gorengan dan juga yang mengandung protein
dan lemak tinggi serta jeroan.
Membatasi makanan yang diolah dengan suhu tinggi dan lama atau dengan
pengolahan tertentu yang dapat menimbulkan prokarsinogen seperti makanan yang diasinkan,
diasap, dibakar, dipanggang sampai keluar arang (gosong) . Yang terbaik adalah makanan
yang direbus.
Hati-hati dengan penggunaaan pemanis buatan, pewarna makanan serta zat pengawet
yang berlebihan. Makanan terbaik adalah makanan segar.
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi pada kanker payudara dapat berupa adjuvant atau neo adjuvant.
Terapi neoadjuvant diberikan sebelum operasi dilakukan. Tujuannya adalah untuk membuat
modalitas terapi lain lebih efektif dengan mengurangi kelimpahan tumor dan merusak
mikrometastasis.
Terapi adjuvant adalah penggunaan agen sistemik yang diberikan mengikuti terapi operasi
dan pembedahan untuk memusnahkan penyakit mikrometastasis.
Terapi farmakologi terdiri dari kemoterapi, terapi endokrin, dan terapi biologi. Pemilihan
regimen terpai farmakologi yang akan digunakan tergantung pada status menopause, stadium
kanker, status hormon reseptor ER/PR, dan status HER-2 dari pasien.
a. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan dengan menggunakan obat yang bersifat sitotoksik baik
secara parenteral ataupun oral. Kemoterapi bekerja dengan menyerang sel-sel yang
membelah dengan cepat sehingga obat ini dapat bekerja pada sel kanker. Tetapi sel-sel lain
dalam tubuh seperti sumsum tulang, epitel usus, folikel rambut adalah sel yang membelah
dengan cepat sehingga sangat dipengaruhi oleh kemoterapi. Kemoterapi bersirkulasi secara
sistemik sehingga dapat mengobati kanker primer dan penyakit metastasis. Berdasarkan hasil
beberapa studi, regiman kemoterapi kombinasi lebih efektif dibandingkan agen kemoterapi
tunggal. Pemberian awal kemoterapi kombinasi efektif ketika tumor masih kecil sehingga
dapat meningkatkan kemungkinan penyembuhan dan meminimalkan munculnya klon sel
tumor yang resisten terhadap obat.
Kemoterapi biasanya diawali 3 minggu setelah operasi penghilangan tumor primer.Walaupun
durasi optimal pemberian kemoterapi tidak diketahui dengan pasti, tetapi biasanya diberikan
12 24 minggu dan tergantung dari regimen yang digunakan. Pemberian kemoterapi
dilakukan secara bersiklus dengan tiap periodenya diikuti periode recovery. Intensitas dosis
dan densitas dosis menjadi faktor penting untuk mencapai hasil terapi kanker payudara yang
optimal. Intensitas dosis adalah jumlah obat yang diberikan per unit waktu dan biasanya
ditulis dalam milligram per luas permukaan tubuh per minggu (mg/m 2 per minggu).
Peningkatan dosis, penurunan waktu, atau keduanya dapat meningkatkan intensitas dosis.
Densitas dosis adalah suatu cara untuk mencapai intensitas dosis tetapi tidak dengan
meningkatkan jumlah obat yang diberikan misalnya dengan peningkatan dosis, tetapi dengan
menurunkan siklus pemberian obat.
Berikut adalah kemoterapi yang sering digunakan dalam terapi kanker payudara.
1. Inhibitor topoisomerase: Adriamisin(doxorubicyn), Epirubicin
Merupakan kemoterapi turunan antrasena. Inhibitor topoisomerase berinterkalasi dengan
DNA sehingga menyebabkan perubahan struktur yang akan mengganggu sintesis DNA dan
RNA.
2. Zat pengalkilasi: Cytoxan (cyclophospamide)
Merupakan kemoterapi turunan nitrogen mustard. Cytoxan membentuk ikatan kovalen antara
gugus alkil yang reaktif dengan gugus nukleofilik dari protein atau asam nukleat sehingga
menyebabkan crosslink DNA dan replikasi DNA terhambat.
3. Antimetabolit: 5-Fluorouracil, Gemcitabine, Methotrexate
reduktase
yang
berfungsi
mengubah
ribonukleotida
menjadi
deoksiribonukleotida.
Methotrexate merupakan kemoterapi yang bersifat antifolat. Bekerja dengan menghambat
kerja dihidrofolat reduktase (DHFR) yang berperan dalam mengubah folat menjadi
tetrahidrofolat, dimana tetrahidrofolat diperlukan dalam sintesis purin dan timidin pada DNA.
4. Taxane: Paclitaxel, Docetaxel
Merupakan kemoterapi yang bersifat antimitotik. Bekerja dengan cara berikatan dengan
tubulin sehingga menginduksi polimerisasi tubulin, membentuk mikrotubul nonfungsional
dan menghambat angiogenesis.
b. Terapi endokrin
Terapi endokrin atau terapi hormonal hanya bisa digunakan jika status hormon reseptor
pasien ER/PR positif. Sasaran terapi endokrin pada kanker payudara adalah menurunkan
tingkat estrogen yang bersirkulasi atau mencegah efek estrogen terhadap sel kanker payudara
(terapi sasaran) dengan cara menghambat reseptor hormon atau menurunkan kehadiran
reseptor tersebut. Keberhasilan sasaran pertama tergantung pada status menopause pasien,
tetapi keberhasilan sasaran kedua tidak tergantung pada status menopause.
Terdapat 6 kelas terapi endokrin kanker payudara, yaitu:
1. Inhibitor aromatase: anastrozole, letrozole, dan exemestane
Enzim aromatase mengkatalisis pengubahan androgen menjadi estrogen di ovarium pada
wanita pre menopause dan di jaringan ekstra glandular; termasuk payudara dan sel kanker
payudara pada wanita post menopause. Oleh karena itu, inhibitor aromatase dapat
menurunkan secara efektif tingkat estrogen yang bersirkulasi. Inhibitor aromatase hanya
digunakan pada wanita post menopause.
2. Anti estrogen
Anti estrogen berikatan dengan reseptor estrogen yang menghambat reseptor transkripsi gen
sehingga menghambat efek estrogen pada target. Kelas agen dibagi menjadi dua kategori
farmakologi,
yaitu Selective
Estrogen
Receptors
Modulators (SERMs),
contohnya
tamoxifene dan toremifene, serta anti estrogen murni atau Selective Estrogen Receptors
Downregulating (SERDs) yaitu fulvestrant.
3. Analog Luteinizing Hormon Releasing Hormon (LHRH): goserelin, leuprolide, triptorelin
Mekanisme analog LHRH pada kanker payudara adalah menurunkan reseptor LHRH di
pituitari. Penurunan jumlah hormon luteinizing menyebabkan penurunan estrogen.
4. Progestin: megestrol acetate, medroxyprogesterone
Progestin merupakan obat third-line setelah pasein gagal pada inhibitor aromatase dan anti
estrogen.
5. Estrogen: diethylstilbestrol, ethinyl estradiol, estrogen terkonjugasi
Estrogen dosis tinggi dapat digunakan untuk pengobatan kanker payudara metastasis namun
sampai sekarang mekanismenya tidak jelas diketahui. Sekarang terapi estrogen telah
digantikan dengan terapi anti estrogen.
6. Androgen:fluoxymesterone
Androgen dosis tinggi juga jarang digunakan karena efek sampingnya dan terdapat obat
pilihan yang lebih dapat ditoleransi (contohnya inhibitor aromatase).
c. Terapi biologi
Terapi biologi adalah terapi bertarget dan disebut juga imunoterapi yang akan memicu sistem
imun untuk melawan kanker. Terapi biologi hanya dapat digunakan pada kanker payudara
yang status HER-2-nya positif.
1. Transtuzumab
Trastuzumab adalah antibodi monoklonal manusia yang terikat dengan epitop spesifik dari
protein Human Epidermal Growth Factor Reseptor (HER-2). Mekanisme kerja trastuzumab
adalah dengan memblokir pertumbuhan sel tumor, mensinyal imun dan bekerja bersama
kemoterapi.
Transtuzumab telah disetujui dalam terapi kanker payudara metastatis sebagai obat tunggal
atau dalam kombinasi dengan paclitaxel. Transtuzumab juga menunjukkan manfaat dalam
pengobatan ajuvan pada kanker payudara yang positif HER-2 yang diberikan selama 1 tahun
dalam kombinasi dengan kemoterapi.
2. Lapatinib
Lapatinib adalah inhibitor tyrosine kinase yang menarget HER2 dan reseptor faktor
pertumbuhan epidermal (EGFR atau HER1). Molekul kecil ini bekerja intraselular untuk
mematikan secara aktif jalur signal dari dua reseptor tersebut sehingga menghambat
pertumbuhan dan pembelahan sel. Lapatinib digunakan untuk kanker payudara metastasis,
terutama yg tidak berespon pada kemoterapi dan transtuzumab. Umumnya diberikan dalam
kombinasi dengan capecitabine.
FOLLOW UP
1.
Pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan payudara, dada, leher dan ketiak setiap 3
bulan sekali selama dua tahun dan setiap 6 bulan sekali selama 5 tahun sejak didiagnosa
kanker.
2.