Anda di halaman 1dari 2

Kontroversi Penggunaan Kadaver

1. Definisi
Kadaver merupakan mayat manusia yang diawetkan (kbbi,
2016)
Cadaver adalah mayat/jenazah yang digunakan untuk
diseksi (KBBI).C a d a v e r

merupakan

mayat

manusia

y a n g s e c a r a l e g a l d a p a t d i g u n a k a n u n t u k keperluan
anatomi. Dalam bahasa arab kata bedah mayat diatikan
sebagai suatu upaya tim dokter ahli untuk membedah mayat
untuk kepentingan tertentu. Dalam ilmu kedokteran cadaver
dimaksud tranplantasi organ.
Penggunaan
mayat
untuk

pembelajaran

anatomi

diperbolehkan namun harus ada ketentuan bagaimana


memperlakukan mayat yang baik dan terhormat d a r i
sejak meninggal sesuai dengan aga ma yang dianut
oleh mayat terse but. Cadaver merupakan ins trum en
yang

penting

bagi

mahasiswa

ke d o k t e r a n

dan

tenaga medis yang digunakan untuk pembelajaran anatomi


2. Prevalensi dan Epidemiologi Kasus
Penggunaan kadaver untuk keperluan pendidikan dapat
didapatkan dengan dua cara yaitu pemilikan (toe-eigening)
dan penyerahan (levering). Berdasarkan PP no. 18/1981 pasal
2 huruf c yang dimaksud dengan pemilikan (toe-eigening)
adalah jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak ada keluarga dari
yang meninggal datang ke rumah sakit, maka universitas
penerima

kadaver

dari

rumah

sakit

yang

bersangkutan

seketika beralih statusnya menjadi pemilik (eigenaar) dari


kadaver

tersebut.

Cara

penyerahan

(levering)

kadaver

didasarkan atas hibah wasiat dari calon kadaver. Wasiat itu


berisi

pernyataan bahwa setelah meninggal dunia jasadnya

akan diberikan ke fakultas kedokteran untuk dijadikan kadaver


pendidikan.

Akan

tetapi

hibah-wasiat

ini

masih

memindahkan eigendom (hak milik) secara nyata.

belum

Perolehan

kadaver

dengan

cara

levering

di

Indonesia

kejadiannya masih sangat langka. Sejauh ini pendonor kadaver


dengan cara levering tercatat baru 3 orang. Ketiga tersebut
yaitu Boedi di Malang yang mendonorkan untuk Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya, pasangan suami istri Ir. Fitri
Mardjono, Msc dan Pangeti Wiedarti, PhD di Yogyakarta untuk
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dan satu orang
untuk

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah

Yogyakarta.
Rendahnya angka ini mungkin ada hubungannya dengan adat
istiadat di Indonesia. Penduduk Indonesia rata-rata beragama
Islam. Dalam Islam seseorang yang meninggal dunia wajib
dimandikan,

dikafani,

dan

disholatkan,

dan

dikuburkan.

Sehingga angka kejadian menghibahkan tubuhnya untuk


menjadi kadaver sangat langka di Indonesia.
3. Etiologi/Penyebab
4. Dilema Etik Yang Dihadapi
Sisi Medis
Sisi Ekono-sosio Kultural
Perspektif Islam
5. Pendapat Mengenai Penyelesaian Etik
6. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai