Simulasi New Modul 1
Simulasi New Modul 1
BAB I
PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Pada era sekarang, dunia industri semakin berkembang pesat. Kota
Malang adalah salah satu kota besar di Jawa Timur dengan tempat wisata
yang beraneka ragam dan banyak pusat pendidikan. Dimana menjadikan
Kota Malang memiliki banyak inovasi dalam pengembanngan industrinya,
terutama home industry berupa suvenir. Kebutuhan akan akan suvenir
untuk diberikan kepada relasi, keluarga, dan teman meningkat tajam
seiring berkembangnya zaman. Suvenir handmade dengan bordiran
menjadi hal unik yang disukai oleh pelanggan.
Maharani Embroidery Handicraft adalah industri pembuatan suvenir
homemade yang berada di Malang, berlokasi di perumahan Dwiga.
Maharani Embroidery Handicraft adalah salah satu home industri
handmade yang cukup terkenal dan memiliki pasar hingga nasional. Akan
tetapi, dalam proses produksi yang dilakukannya belum optimal,
dikarenakan proses produksi tersebut dikerjakan oleh manusia dan
mengandalkan
keterampilan
manusia
sehingga
performansi
ketika
bekerja juga tidak menentu. Terlalu banyak waktu tunggu atau idle dari
operator. Selain itu jika terjadi kenaikan permintaan pasar, perusahaan
tidak dapat memenuhi tepat waktu. Oleh karena itu, peneliti ingin
melakukan pengamatan pada Maharani Embroidery Handicraft.
ProModel merupakan software yang berfungsi mensimulasi suatu
sistem
dan
menganalisa
keseluruhan
dari
sistem.
Berdasarkan
yakni
waktu
proses
pemotongan
karton,
produksi
Maharani
Embroidery
Handicraft
dilakukannya simulasi.
7 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari praktikum ProModel ini antara lain:
2
setelah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 SISTEM
Menurut Gordon B. Davis (1984) sistem terdiri dari bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sedangkan
merupakan
faktor-faktor
yang
diklasifikasikan
menjadi
keluaran
yang
berguna
dan
sisa
a. Terminating
Contoh: bank, restaurant, airline ticket counter.
b. Non-Terminating
6
nyata,
dimana
dalam
melakukan
pemodelan
dibutuhkan
Christoper
(2000),
teori
antrian
merupakan
studi
matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu (waiting lines), yaitu
suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem
yang ada.
1 Komponen Dasar Antrian
Berikut adalah komponen dasar antrian:
1 Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang,
mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani.. Terdapat 3 perilaku
antrian, yaitu:
a Reneging
(pembatalan)
adalah
meninggalkan
antrian
sebelum dilayani.
b Balking adalah orang yang langsung pergi ketika melihat
panjangnya antrian, menolak untuk memasuki antrian.
c Jockeying adalah orang yang berpindah-pindah dari satu
antrian ke antrian lain karena ingin dilayani lebih cepat.
2 Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdari dari satu atau
lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan.
3 Komponen Antrian
Munculnya antrian tergantung dari sifat kedatangan dan proses
8
pelayanan.
(FIFO).
Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out
3
4
5
(LIFO).
Longest Processing Time (LPT)
Lowest Value First (LVF)
Highest Value First (HVF)
3 SIMULASI
Menurut Schriber (1987), simulasi adalah proses memodelkan proses
atau sistem dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk
mengetahui respon dari
Software Simulasi
Dalam pemodelan simulasi dikenal dua software yang paling umum
adalah
suatu
program
(software)
yang
sehingga
hasilnya
Application
dibagi
dapat
dianalisis
menjadi
dua.
dan
dipelajari.
Pertama,
Simulation
General
Purposes
Metodologi Simulasi
Langkah perancangan simulasi menurut Jerry Banks (1995:15)
4 PETRI NET
Petrinet dikembangkan Carl Adam Petri sejak tahun 1962 dimulai
dengan disertasinya. Petrinet merupakan bipartite graph yang memiliki
dua tipe node yaitu place dan transition yang dipergunakan untuk
menganalisis informasi penting mengenai struktur dan perilaku dinamis
dari sistem yang dimodelkan. Simbol yang dipergunakan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Simbol Petrinet
Nama
Simbol
Activity
Lingkaran
(pasif/aktif)
(location)
Token
(marking)
10
atau
aktivitas
kondisi/status
(pre/post)
Segi
empat
(transition)
Panah
relation)
Keterangan
Merepresentasikan
(flow
Event
5 PROMODEL
Dalam memodelkan suatu sistem, ProModel dapat digunakan sebagai
salah satu Simulation Application sehingga perilaku sistem dapat
dipelajari dan dianalisis.
1 Pengertian ProModel
Menurut Harrel (2000:66) ProModel merupakan software simulasi
yang dirancang untuk memodelkan system dengan proses discreteevent. Dalam ProModel terdapat entities, locations, resources, dan paths.
2 Pembuatan Model dengan ProModel
Langkah pembuatan model dengal ProModel, sebagai berikut:
1 Merencanakan sistem yang akan disimulasikan
2 Mendefinisikan sistem yang akan disimulasikan
3 Mensimulasikan model ataupun sistem yang diinginkan
4 Melakukan eksperimen dengan model dilakukan dengan cara
memberikan skenario atau merubah replikasi
5 Menganalisis output yang dihasilkan
6 Membuat laporan dari hasil simulasi
3
sistem, yaitu:
1 Location, yaitu elemen yang ada pada ProModel yang mewakili
tempat pada sistem yang akan dilewati oleh entitas ataupun untuk
tempat terjadinya aktivitas maupun pengambilan keputusan.
2 Entities, yaitu apapun yang diproses dalam model.
3 Path networks, jalur yang dilalui oleh resource ataupun entitas.
11
yang
digunakan
pada
model.
Nilai
yang
harus
adalah
proses
suatu
proses,
memungkinkan
untuk
dilakukkannya
13
6 SimRunner
SimRunner merupakan sebuah tool pada ProModel yang digunakan
sebagai alat bantu untuk melakukan optimalisasi model existing. Hasil
optimal diperoleh dengan cara menentukan fungsi tujuan, kemudian
mendefinisikan faktor input yang akan diubah sehingga menghasilkan
keluaran sesuai dengan fungsi tujuan optimalisasi (Maria, 1997).
7
Generating Scenario
Generating Scenariomerupakan tool pada ProModel untuk mengubah
satu atau lebih parameter dari sebuah model tanpa mengubah model
secara langsung. Skenario harus berdasarkan parameter yang telah
ditentukan pada macros, dan nilainya berada dalam rentang RTI (Harrel,
Ghosh, & Bowden, 2004:653).
2.5.8 Verifikasi Dan Validasi
Verifikasi dan validasi merupakan tahapan menguji kredibilitas/
kesesuaian sistem nyata dengan model simulasi (Banks, Carson, dan
Nelson, 1995).
14
Teknik
Verifikasi
Menurut
Harrel
(2004:178),
terdapat
beberapa
teknik
dalam
pada
cara
sensitivitas,
yakni
dengan
cara
melakukan
15
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir praktikum, alat dan
bahan dan prosedure praaktikum.
1 DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
Diagram alir praktikum dapat dilihat pada gambar 3.1
2 PROSEDUR PRAKTIKUM
Berikut ini merupakan prosedur praktikum :
1 Memulai praktikum.
16
Gamb
aktivitas.
Memverifikasi model, apakah model sudah sesuai dengan model
konseptual. Apabila tidak terverifikasi maka kembali ke pembuatan
12
13
model konseptual.
Menjalankan model yang telah dibuat pada software ProModel.
Melakukan validasi model, apakah model konseptual sudah sesuai
dengan
14
15
16
17
18
sistem
nyata.
Apabila
tidak
tervalidasi
maka
kembali
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 GAMBARAN SISTEM
18
472)
sec.
T(120, 124, 157) sec oleh operator. Setelah melalui tahap packaging
berarti kotak mukena telah jadi.
4.2 FLOWCHART SISTEM
Berikut ini merupakan diagram alir dari sistem produksi kotak mukena
di Maharani Embroidery Handicraft.
4.3
PETRI NET
19
No
.
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
20
Aktivitas (location)
Kedatangan Karton
Kedatangan
kotak
mukena
Karton
tumpuk
dipotong oleh mesin
Pemotongan
dan
operator pemotongan
Karton tumpuk selesai
dipotong oleh mesin
Pemotongan
dan
operator pemotongan
Pola karton diisolasi
oleh operator 1,2,3
Pola
karton
selesai
diisolasi oleh operator
1,2,3
Pelapisan cover kotak
oleh operator 1,2,3
Selesai pelapisan cover
kotak oleh operator
1,2,3
Kotak setengah jadi
A1
0
A1
1
A1
2
A1
3
A1
4
A1
5
A1
6
A1
7
1,2,3
Operator 2 idle
Operator 2
Operator 3 idle
Operator 3
Mesin pemotongan
No
.
T1
T2
T3
Kejadian (transition)
Memulai proses pemotongan
Selesai proses pemotongan
Memulai proses pengisolasian
T4
T5
T6
T7
Preconditio
n
A1,A13,A17
A3
A4,A14,A15,
A16
A5
A6
A7
A2
Postconditio
n
A3
A4,A13,A17
A5
A6
A7
A8
A9
No
.
T8
T9
T1
0
Kejadian (transition)
Selesai proses perakitan
Memulai packaging
Selesai packaging
Preconditio
n
A10
A10
A11
Postconditio
n
A10
A11
A12,A14,A15,
A16
21
No.
Pengamat
an
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Proses
Pemotonga
n
42.69
45.53
42.34
43.21
43.03
46.07
43.96
49.59
40.24
42.6
48.57
47.03
45.61
47.71
49.11
Proses
Pengisolasi
an
68.73
67.22
73.07
71.02
76.39
73.64
74.81
65.92
63.48
67.92
70.61
75.62
62.39
62.24
71.72
Proses
Pelapisan
Kertas
456.31
436.39
427.97
452.06
430.7
452.44
450.39
441.8
445.34
440.6
427.03
412.03
436.79
417.38
434.5
Proses
Perakitan
Packaging
75.8
78.48
66.62
79.37
68.27
62.87
68.14
69
83.88
61.52
66.17
84.98
82.35
65.41
75.69
132.54
139.08
140.22
143.26
139.09
130.38
125.13
145.19
135.84
134.67
120.91
141.15
142.61
131.16
139.57
22
40.82
47.51
44.43
46.84
43.38
40.88
40.74
42.36
41.64
48.78
46.38
49.53
45.11
46.82
48.97
40.26
45.66
44.68
47.23
45.85
48.81
47.19
44.02
49.65
49.14
49.22
40.69
43.63
67.64
67.63
66.66
77.27
77.07
64.07
68.44
77.57
66.63
65.55
65.09
67.74
79.55
63.26
61.38
69.68
73.83
75.6
71.04
73.35
63.01
71.94
64.8
61.32
70.34
65.06
69.28
64.3
416.39
439.46
414.1
444.49
458.3
449.82
411.95
425.88
418.23
432.26
448.18
455.17
433.37
417.77
459.78
422.95
413.45
420.49
433.27
441.11
424.31
446.69
457.72
417.6
447.58
427.04
420.05
414.74
62.76
60.94
82.87
62.34
70.94
64.11
69.49
77.53
83.72
60.93
68.44
75.02
79.12
66.94
81.19
72.66
73.98
72.83
73.04
69.3
80.86
84.11
74.39
61.75
69.69
79.81
81.29
72.89
134.86
130.36
136.55
142.6
138.41
147.8
122.92
127.22
129.72
133.45
143.48
130.63
138.72
122.26
148.38
122.7
137.53
148.66
146.63
146.99
134.06
136.7
125.04
124.83
120.69
144.72
149.1
126.69
23
24
Stat:Fit
Ran
k
Accept
ance
1.78
Do not
reject
26.8
Do not
reject
1.74
Data
Asli
40.24
40.26
40.69
40.74
40.82
40.88
41.18
41.22
41.57
No.
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Data
Asli
48.78
48.81
48.87
48.97
49.11
49.14
49.22
49.53
49.59
25
41.64
20
44.02
30
46.07
40
48.57
50
49.65
Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai mean sebesar 45.12 dan nilai
standar deviasi sebesar 2.97.
2 Melakukan pembangkitan bilangan random kemudain dicari nilai
mean dan standar deviasi dari data random tersebut.
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Data
Rand
om
40.24
40.26
40.69
40.74
40.82
40.88
41.18
41.22
41.57
41.64
No.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tabel
Data
Rand
om
42.34
42.36
42.6
42.69
43.03
43.21
43.38
43.63
43.96
44.02
Data
Rand
om
46.23
46.38
46.82
46.84
47.03
47.19
47.23
47.51
47.71
48.57
No
.
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Data
Rand
om
48.78
48.81
48.87
48.97
49.11
49.14
49.22
49.53
49.59
49.65
Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan nilai mean sebesar 44.61 dan nilai
standar deviasi sebesar 1.92
3 Menghitung Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) dari data random
BA = Mean + (2 x standar deviasi)
= 44.61 + (2 x 1.92) = 48.45
BB = Mean - (2 x standar deviasi)
44.61 + (2 x 1.92) = 40.77
Berdasarkan perhitungan di dapatkan nilai BA sebesar 48.45 dan BB
sebesar 40.77
4 Menentukan jumlah kelas dari data random yang telah dibangkitkan
sebelumnya.
N = 1 + {3.3 x Log (n)}
= 1 + {3.3 x Log (50)} 7
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kelas yang didapat adalah 7
5 Menentukan panjang interval kelas
Panjang interval kelas = range/N
= 7.35/7 = 1.05
Berdasarkan perhitungan didapatkan panjang interval kelas yaitu
1.395
6 Menentukan batas atas dan batas bawah dari tiap kelas dari data
random
26
BB
40.73
41.79
42.85
43.91
44.97
46.03
47.09
BA
41.78
42.84
43.90
44.96
46.02
47.08
48.14
BB
Data Random
BA
FR
40,1
41,49
6
42,89
2
44,28
7
45,68
3
47,07
9
48,47
5
41,49
5
42,89
1
44,28
6
45,68
2
47,07
8
48,47
4
49,87
3
8
4
9
13
7
5
49
FC
3
11
15
24
37
44
49
PR
PC
FR
0.06
0.06
0.16
0.22
0.08
0.31
0.18
0.49
0.27
0.76
0.14
0.90
0.10
4
36
Data Asli
FC
PR
7
11
15
20
26
32
36
PC
0.19
0.19
0.11
0.31
0.11
0.42
0.14
0.56
0.17
0.72
0.17
0.89
0.11
0.003
0.306
0.006
0.490
0.002
0.755
0.001
0.898
0.000
1.000
0.000
0.021
0.306
0.417
0.556
0.722
0.889
1.000
27
hasil
perhitungan
error
dengan
menggunakan
perhitungan chi square, nilai dari chi square hitung = 0,021 kurang
dari nilai chi square tabel = 12.59, maka distribusi triangular pada
data pemotongan karton dapat dikatakan valid atau dapat diterima.
4.5
28
Gambar 4.8
Tampilan ProModel
pembuatan
layout
sesuai
urutan
proses
produksi.
Kemudian beri nama, keterangan kapasitas dan unit pada masingmasing locations pada kotak dialog locations.
Icon
Name
Kedatangan_karton
Kedatangan_kotak_m
ukena
Capacity
INFINITE
INFINITE
Rule
Oldest
Oldest
Icon
Name
Pemotongan
Pengisolasian_cover
Pelapisan_kertas
perakitan
packaging
antrian_pemotongan
Capacity
10
3
3
3
3
INFINITE
Antrian_pengisolasia
n
Antrian_pelapisanker
tas
antrian_perakitan_1
INFINITE
Antrian_perakitan_2
INFINITE
Antrian_packaging
INFINITE
keluar
INFINITE
INFINITE
INFINITE
Rule
Oldest
Oldest
Oldest
Oldest
Oldest
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
Oldest,
FIFO
29
5.
Pendefinisian entitas yang akan diproses. Klik Build Entities (CTRL E).
Pilih simbol entitas yang diinginkan, ganti nama entitas pada kotak
dialog Entities, untuk mengganti warna entitas klik edit color pada
kotak dialog Graphics.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Icon
Gear
Box
Pallet
Boxes
Gear
Box
Pallet
Pallet
Boxes
Box
Name
Karton
Karton_tumpuk
Pola_karton
Cover
Cover_kotak
Kotak_setengah_jadi
Kotak_mukena
Kotak_souvenir
location
berikutnya
klik
kanan
pada
locations
tujuan,
30
Resources
Operator_pemoto
ngan
Mesin_pemotong
Operator
Uni
ts
1
1
3
Dts
Stats
Specs
Non
e
Non
e
Non
e
By Units, Time
series
By Units, Time
series
By Units, Time
series
31
9.
Entity
karton
Kotak_muke
na
10.
Setelah
logika
Location
Kedatangan_karton
Kedatangan_kotak_m
ukena
proses
selesai,
Qty Each
50
75
yang
perlu
Occurance
1
1
dilakukan
adalah
mendefinisikan shift. Klik Build pilih Shift pilih Define. Setelah itu, shift
kerja dari resource dapat didefinisikan sebagai berikut: pekerja mulai
bekerja pada pukul 08.00-12.00, kemudian istirahat pukul 12.0013.00, dan kembali bekerja pukul 13.00-16.00. Gunakan add work
untuk mendefinisikan jam kerja dan add break untuk mendefinisikan
jam istirahat dimana warna biru menunjukan jam kerja operator,
sedangkan merah adalah jam istirahat. Setelah mendefinisikan shift
kerja, selanjutnya simpan file.
32
definisikan shift files dengan attach files kerja yang sudah disimpan
pada calendar file.
11.
12.
berikut merupakan verifikasi dan validasi dari model pada UKM Souvenir
Maharani.
4.6.1
Verifikasi
33
1.
Berikut ini adalah simulasi sistem proses yang ada pada UKM souvenir
Berdasarkan
animasi
yang
dibuat
dengan
menggunakan
34
sudah
pengecekan
terhadap
output
yang
dihasilkan
pada
Gambar 4.18 Trace model sistem produksi kotak mukena dengan ProModel
Dalam trace gambar dapat dilihat bahwa pola karton (ID: 197) tiba di
antrian pengisolasian pada 12.00.100 kemudian masuk pada antrian
pengisolasian dan dicombine. Hal tersebut sesuai dengan kondisi
nyata di UKM souvenir yang
melakukan
proses
pengisolasian
pada
pola
kertas
dengan
kotak mukena
35
Replikas
i
Output
Data
Data
Simulasi
Aktual
50
50
50
52
50
54
50
52
50
45
1
2
3
4
5
Df
.258
Sig.
5
Statistic
.200*
df
.885
Sig.
5
36
.334
H0 diterima jika nilai Sig. 0,05 sedangkan H0 ditolak jika nilai Sig.<
0,05. Berdasarkan output uji normalitas tabel 4.16 nilai Sig. 0.334 0,05
maka Ho diterima sehingga data aktual berdistribusi Normal. Sedangkan
untuk data simulasi karena konstan sehingga tidak dapat diuji normalitas.
Kemudian langkah selanjutnya melakukan pengujian validasi dengan
SPSS menggunakan uji Independent Samples Test.
H0 : Tidak terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual pada sistem
UKM souvenir (valid)
H1 :Terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual pada sistem UKM
souvenir (tidak valid)
Kriteria pengujian yaitu H0 diterima jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed)
>0,05/2 dan ditolak jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed)<0,05/2
Tabel 4.18 Output Uji Validasi
Levene's Test
for Equality of
Variances
F
Sig.
outpu
t
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
7.479
.026
Df
Sig. (2tailed)
Mean
Std. Error
Differenc Differenc
e
e
-.39
1
.706
-.60000
1.53623
-.39
1
4.000
.716
-.60000
1.53623
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
2.9425
4.1425
5
5
4.8652
6
3.6652
6
Berdasarkan hasil SPSS didapatkan nilai sig. = 0.706 > 0,025 berarti H0
diterima artinya Tidak terdapat perbedaan output simulasi dengan aktual
pada sistem UKM souvenir (valid)
4.7
37
28.24
43.45
99.97
18.32
0
0
0
0
98.37
0
0.32
38
4
30.78
27.37
44.90
44.78
45.07
5
30.81
27.39
45.31
45.06
44.90
Name
Kotak tumpuk
Kotak souvenir
cover
1
50
150
50
0
0
2
50
150
50
0
0
Replikasi
3
50
150
50
0
0
4
50
150
50
0
0
5
50
150
50
0
0
4
5
50
0
5
50
0
Dari tabel dapat diketahui total exit dari sistem pada setiap
replikasi. Pada total exits bahan pola karton nilai tertinggi yaitu 150,
hal ini dikarenakan pola karton
keluar dari location dan memperoleh tota lexit tertinggi. Selain itu,
39
Total exits
4
0
0
0
25
0
0
0
0
5
0
0
0
25
0
0
0
0
40
ID
Jumlah_karton
Jumlah_kotakm
ukena
jumlahoperator
Op_pemotonga
n
mesin
Numeric
Range
50 90
75 90
13
12
12
2 Mengaktifkan
SimRunner
dengan
cara
pilih
Simulation
41
resource
operator_pemotongan-%Utilization,
kemudian
42
43
WIP
yang
rendah yaitu 3.8 pada cover kotak dan 3.8 pada cover dengan WIP
entitas lain 0. Hal ini menunjukkan bahwa pada skenario 4 lebih baik dari
pada model awal yang mempunyai total exit sebesar 50 dan WIP kotak
mukena sebanyak 25 entitas. Dari gambar 4.34 dan gambar 4.35 dapat
dilihat bahwa ada peningkatan dari sistem model awal dengan skenario.
45
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka dapat diambil
pengeleman,
operator
pemotongan,
dan
operator
5.2
SARAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka saran yang
47