Biosensor Dan Aplikasinya
Biosensor Dan Aplikasinya
generasi pertama; dimana biosensor berbasis oksigen, generasi kedua; biosensor menjadi
lebih spesifik yang melibatkan mediator diantara reaksi dan transduser, dan terakhir
generasi ketiga; dimana biosensor berbasis enzyme coupling.
Aplikasi Biosensor
Aplikasi biosensor pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan
manusia dan kemajuan iptek. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang
medis dan lingkungan hidup. Beberapa bidang aplikasi lainnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Penutup
Di Indonesia penelitian di bidang biosensor telah berkembang pesat. Tetapi kebanyakan
penelitian di bidang ini berhenti pada tahap publikasi ilmiah di jurnal-jurnal atau seminarseminar. Dan tidak sampai menyentuh tahap paten/aplikasi untuk di komersialisasikan. Hal
ini sangat di sayangkan, padahal penelitian para ilmuwan Indonesia sangat aplikatif semisal
tentang penelitian pembuatan biosensor untuk mendeteksi kadar alkohol atau daging hewan
tertentu pada produk makanan atau minuman, atau penelitian untuk membuat biosensor
yang mampu mendeteksi pestisida, serta berbagai penelitian lainnya. Semuanya ini
berpotensi untuk dikembangkan.
Secara kualitatif, kebutuhan akan biosensor di Indonesia sangat besar. Dan diperkirakan
permintaan biosensor di pasaran dunia akan selalu meningkat tiap tahun. Sebagai
perbandingan, data statistik menunjukkan untuk penjualan sensor di bidang non milter saja
pada tahun 2008 akan mencapai 50-51 miliar dolar AS. Hal ini dari sisi ekonomis sangat
mengiurkan. Sehingga sudah seyogyanya para peneliti dan pemerintah Indonesia
memanfaatkan momentum tersebut untuk dapat merintis dan mengembangkan sistem
sensor dengan kreatifitas, langkah dan kebijakan yang lebih baik lagi.
Secara umum sensor dibedakan menjadi dua jenis yaitu sensor fisika dan sensor
kimia. Sensor fisika lebih kepada kemampuannya untuk mendeteksi kondisi
besaran fisika seperti tekanan, gaya, tinggi permukaan air laut, kecepatan angin,
dan sebagainya. Sedangkan sensor kimia merupakan alat yang mampu
mendeteksi fenomena kimia seperti komposisi gas, kadar keasaman, susunan zat
suatu bahan makanan, dan sebagainya. Biosensor termasuk ke dalam sensor
kimia.
Biosensor didefinisikan sebagai suatu perangkat atau instrumen analitik yang
menggunakan biomolekul seperti mikroba, jaringan, sel, protein, enzim, antibodi,
dan DNA untuk melakukan pengenalan, deteksi, rekognisi pada suatu zat kimia
tertentu yang menggabungkan komponen biologis dengan komponen detektor
fisikokimia. Fungsi biosensor yaitu untuk mendeteksi atau memonitor kondisi
berbagai hal, antara lain
Kontrol polusi dan mendeteksi & mengukur kadar mikroba atau zat kimia
berbahaya tertentu, toksik di udara, air, dan tanah misalnya pestisida
Biosensor bersifat spesifik, karena bioreseptornya spesifik hanya klop atau cocok
untuk suatu substansiatau zat yang spesifik. Biosensor ada berbagai macam
ukuran dan bentuk, biasanya didesain portable untuk penggunaan lapang secara
efisien. Contohnya biosensor untuk udara.
Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial
listrik atau lainnya akan dimonitor oleh transduser.